2
TANYA JAWAB TANYA JAWAB TANYA JAWAB TANYA JAWAB PERATURAN PERATURAN PERATURAN PERATURAN BANK INDONESIA BANK INDONESIA BANK INDONESIA BANK INDONESIA NO. 1 NO. 1 NO. 1 NO. 17/6/PBI/201 /PBI/201 /PBI/201 /PBI/2015 TENTANG TENTANG TENTANG TENTANG PERUBAHAN ATAS PERUBAHAN ATAS PERUBAHAN ATAS PERUBAHAN ATAS PERATURAN PERATURAN PERATURAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/1 BANK INDONESIA NOMOR 16/1 BANK INDONESIA NOMOR 16/1 BANK INDONESIA NOMOR 16/16/DPM PERIHAL /DPM PERIHAL /DPM PERIHAL /DPM PERIHAL TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK PIHAK PIHAK PIHAK DOMESTIK DOMESTIK DOMESTIK DOMESTIK 1. Q : Apa latar belakang Apa latar belakang Apa latar belakang Apa latar belakang dikeluarkannya dikeluarkannya dikeluarkannya dikeluarkannya PBI PBI PBI PBI Perubahan atas Perubahan atas Perubahan atas Perubahan atas Transaksi Valuta Asing Transaksi Valuta Asing Transaksi Valuta Asing Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik Domestik Domestik Domestik? A : PBI Perubahan atas Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik dikeluarkan dengan latar belakang sebagai upaya Bank Indonesia untuk mendorong percepatan pendalaman pasar keuangan melalui salah satunya peningkatan peningkatan likuiditas dan variasi instrumen di pasar keuangan valas domestik, antara lain instrumen derivatif valuta asing terhadap Rupiah. Selanjutnya diharapkan pelaku pasar terdorong untuk semakin baik dalam mengelola risiko, khususnya risiko pasar, melalui instrumen derivatif valuta asing terhadap Rupiah yang semakin berkembang di pasar. Pada akhirnya, diharapkan tercapai efisiensi pasar valuta asing domestik dan ketahanan yang tinggi terhadap gejolak. 2. Q : Hal Hal Hal Hal - hal apa saja yang diatur oleh Bank Indonesia dalam peraturan ini hal apa saja yang diatur oleh Bank Indonesia dalam peraturan ini hal apa saja yang diatur oleh Bank Indonesia dalam peraturan ini hal apa saja yang diatur oleh Bank Indonesia dalam peraturan ini ? A : PBI Perubahan atas Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik mengubah antara lain: 1. Penyesuaian definisi transaksi derivatif valas/IDR, bahwa transaksi derivatif valas/IDR tidak hanya dalam bentuk forward, swap, option, tetapi juga dalam bentuk cross currency swap. 2. Dalam melakukan transaksi valas/IDR, bank wajib melakukan mitigasi risiko, seperti memiliki pedoman internal tertulis, memenuhi persyaratan kategori Bank yang dapat melakukan transaksi valas, menerapkan manajemen risiko, melakukan self assessment mengenai kesiapan manajemen risiko, melakukan mark-to-market untuk transaksi derivatif valas/IDR dan memberikan edukasi kepada nasabah untuk melakukan transaksi derivatif valas/IDR. 3. Underlying transaksi perdagangan barang dan jasa dan/atau investasi, meliputi juga perkiraan pendapatan dan biaya (income and expense estimation) 4. Pemberian kredit atau pembiayaan Bank dalam valuta asing dan/atau dalam Rupiah untuk kegiatan perdagangan dan investasi, dapat menjadi underlying transaksi derivatif valuta asing terhadap Rupiah dalam rangka lindung nilai. 3. Q : Mengapa cakupan instrumen derivatif Mengapa cakupan instrumen derivatif Mengapa cakupan instrumen derivatif Mengapa cakupan instrumen derivatif plain plain plain plain vanilla vanilla vanilla vanilla mengakomodir instrumen mengakomodir instrumen mengakomodir instrumen mengakomodir instrumen derivatif derivatif derivatif derivatif cross currency swap cross currency swap cross currency swap cross currency swap (CCS) (CCS) (CCS) (CCS) A : Seiring dengan semakin pentingnya untuk melakukan hedging, diperlukan perluasan instrumen hedging antara lain dalam bentuk cross currency swap. Dari sisi nasabah, CCS ini tidak saja dapat digunakan untuk melakukan hedge terhadap eksposur nilai tukar, tetapi juga melakukan hedge terhadap suku bunga. Sedangkan dari sisi bank, CCS ini dapat digunakan sebagai media untuk memperoleh funding USD dalam jangka panjang. 4. Q : Mengapa Mengapa Mengapa Mengapa perlu diatur kriteria bank yang dapat melakukan Transaksi Valas perlu diatur kriteria bank yang dapat melakukan Transaksi Valas perlu diatur kriteria bank yang dapat melakukan Transaksi Valas perlu diatur kriteria bank yang dapat melakukan Transaksi Valas terhadap Rupiah? terhadap Rupiah? terhadap Rupiah? terhadap Rupiah? A : Karena upaya pendalaman pasar valuta asing domestik juga dilakukan dengan tetap memperhatikan dampaknya terhadap stabilitas sistem keuangan. Adapun kriteria bank yang dapat melakukan transaksi valas/IDR merujuk kepada ketentuan otoritas

TANYA JAWAB TANYA JAWAB PERATURAN ... - bi.go.id filetanya jawab tanya jawab peraturan peraturanperaturan bank indonesia bank indonesia bank indonesia no. 1 no. 1no. 17 777////6666/pbi/201/pbi/201/pbi/2015

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TANYA JAWAB TANYA JAWAB PERATURAN ... - bi.go.id filetanya jawab tanya jawab peraturan peraturanperaturan bank indonesia bank indonesia bank indonesia no. 1 no. 1no. 17 777////6666/pbi/201/pbi/201/pbi/2015

TANYA JAWAB TANYA JAWAB TANYA JAWAB TANYA JAWAB PERATURANPERATURANPERATURANPERATURAN BANK INDONESIA BANK INDONESIA BANK INDONESIA BANK INDONESIA NO. 1NO. 1NO. 1NO. 17777////6666/PBI/201/PBI/201/PBI/201/PBI/2015555

TENTANGTENTANGTENTANGTENTANG PERUBAHAN ATAS PERUBAHAN ATAS PERUBAHAN ATAS PERUBAHAN ATAS PERATURANPERATURANPERATURANPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/1BANK INDONESIA NOMOR 16/1BANK INDONESIA NOMOR 16/1BANK INDONESIA NOMOR 16/16666/DPM PERIHAL /DPM PERIHAL /DPM PERIHAL /DPM PERIHAL

TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK PIHAK PIHAK PIHAK DOMESTIKDOMESTIKDOMESTIKDOMESTIK

1. Q : Apa latar belakang Apa latar belakang Apa latar belakang Apa latar belakang dikeluarkannya dikeluarkannya dikeluarkannya dikeluarkannya PBIPBIPBIPBI Perubahan atas Perubahan atas Perubahan atas Perubahan atas Transaksi Valuta Asing Transaksi Valuta Asing Transaksi Valuta Asing Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak DomestikDomestikDomestikDomestik????

A : PBI Perubahan atas Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik dikeluarkan dengan latar belakang sebagai upaya Bank Indonesia untuk mendorong percepatan pendalaman pasar keuangan melalui salah satunya peningkatan peningkatan likuiditas dan variasi instrumen di pasar keuangan valas domestik, antara lain instrumen derivatif valuta asing terhadap Rupiah. Selanjutnya diharapkan pelaku pasar terdorong untuk semakin baik dalam mengelola risiko, khususnya risiko pasar, melalui instrumen derivatif valuta asing terhadap Rupiah yang semakin berkembang di pasar. Pada akhirnya, diharapkan tercapai efisiensi pasar valuta asing domestik dan ketahanan yang tinggi terhadap gejolak.

2. Q : HalHalHalHal----hal apa saja yang diatur oleh Bank Indonesia dalam peraturan inihal apa saja yang diatur oleh Bank Indonesia dalam peraturan inihal apa saja yang diatur oleh Bank Indonesia dalam peraturan inihal apa saja yang diatur oleh Bank Indonesia dalam peraturan ini????

A : PBI Perubahan atas Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik mengubah antara lain:

1. Penyesuaian definisi transaksi derivatif valas/IDR, bahwa transaksi derivatif valas/IDR tidak hanya dalam bentuk forward, swap, option, tetapi juga dalam bentuk cross currency swap.

2. Dalam melakukan transaksi valas/IDR, bank wajib melakukan mitigasi risiko, seperti memiliki pedoman internal tertulis, memenuhi persyaratan kategori Bank yang dapat melakukan transaksi valas, menerapkan manajemen risiko, melakukan self assessment mengenai kesiapan manajemen risiko, melakukan mark-to-market untuk transaksi derivatif valas/IDR dan memberikan edukasi kepada nasabah untuk melakukan transaksi derivatif valas/IDR.

3. Underlying transaksi perdagangan barang dan jasa dan/atau investasi, meliputi juga perkiraan pendapatan dan biaya (income and expense estimation)

4. Pemberian kredit atau pembiayaan Bank dalam valuta asing dan/atau dalam Rupiah untuk kegiatan perdagangan dan investasi, dapat menjadi underlying transaksi derivatif valuta asing terhadap Rupiah dalam rangka lindung nilai.

3. Q : Mengapa cakupan instrumen derivatifMengapa cakupan instrumen derivatifMengapa cakupan instrumen derivatifMengapa cakupan instrumen derivatif plain plain plain plain vanillavanillavanillavanilla mengakomodir instrumen mengakomodir instrumen mengakomodir instrumen mengakomodir instrumen

derivatif derivatif derivatif derivatif cross currency swapcross currency swapcross currency swapcross currency swap (CCS)(CCS)(CCS)(CCS) A : Seiring dengan semakin pentingnya untuk melakukan hedging, diperlukan perluasan

instrumen hedging antara lain dalam bentuk cross currency swap. Dari sisi nasabah, CCS ini tidak saja dapat digunakan untuk melakukan hedge terhadap eksposur nilai tukar, tetapi juga melakukan hedge terhadap suku bunga. Sedangkan dari sisi bank, CCS ini dapat digunakan sebagai media untuk memperoleh funding USD dalam jangka panjang.

4. Q : MengapaMengapaMengapaMengapa perlu diatur kriteria bank yang dapat melakukan Transaksi Valas perlu diatur kriteria bank yang dapat melakukan Transaksi Valas perlu diatur kriteria bank yang dapat melakukan Transaksi Valas perlu diatur kriteria bank yang dapat melakukan Transaksi Valas terhadap Rupiah?terhadap Rupiah?terhadap Rupiah?terhadap Rupiah?

A : Karena upaya pendalaman pasar valuta asing domestik juga dilakukan dengan tetap memperhatikan dampaknya terhadap stabilitas sistem keuangan. Adapun kriteria bank yang dapat melakukan transaksi valas/IDR merujuk kepada ketentuan otoritas

Page 2: TANYA JAWAB TANYA JAWAB PERATURAN ... - bi.go.id filetanya jawab tanya jawab peraturan peraturanperaturan bank indonesia bank indonesia bank indonesia no. 1 no. 1no. 17 777////6666/pbi/201/pbi/201/pbi/2015

perbankan yang mengatur mengenai manajemen risiko bank dan transaksi derivatif.

5. Q : Mengapa cakupan Mengapa cakupan Mengapa cakupan Mengapa cakupan underlying underlying underlying underlying perdagangan dan investasi mengakomodir pula perdagangan dan investasi mengakomodir pula perdagangan dan investasi mengakomodir pula perdagangan dan investasi mengakomodir pula perkiraan pendapatan dan perkiraan pendapatan dan perkiraan pendapatan dan perkiraan pendapatan dan biayabiayabiayabiaya

A : Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan fleksibilitas pelaku ekonomi dalam melakukan transaksi lindung nilai (hedging) atas biaya maupun pendapatan yang belum dapat dipastikan jumlah dan waktunya, namun dapat diestimasi berdasarkan asumsi dan metode yang dapat dipertanggungjawabkan.

6. Q : Bagaimana pengaturan mengenai kredit yang dijadikan Bagaimana pengaturan mengenai kredit yang dijadikan Bagaimana pengaturan mengenai kredit yang dijadikan Bagaimana pengaturan mengenai kredit yang dijadikan underlyingunderlyingunderlyingunderlying transaksi transaksi transaksi transaksi derivatif valas terhadap rupiah?derivatif valas terhadap rupiah?derivatif valas terhadap rupiah?derivatif valas terhadap rupiah?

A : Kredit yang dapat dijadikan underlying transaksi derivatif valas/IDR dalam rangka lindung nilai adalah kredit yang ditujukan untuk perdagangan barang dan jasa serta investasi (trade and investment). Namun, kredit tersebut perlu dilakukan hedging dalam bentuk instrumen derivatif valuta asing terhadap Rupiah.

7. Q : Bagaimana melaporkan transaksiBagaimana melaporkan transaksiBagaimana melaporkan transaksiBagaimana melaporkan transaksi CCS?CCS?CCS?CCS?

A : Untuk sementara, transaksi CCS dilaporkan melalui Laporan Harian Bank Umum (LHBU) form 203 (Transaksi Derivatif Lainnya). Selanjutnya, Bank Indonesia akan membuat form pelaporan tersendiri untuk transaksi CCS.