7
TANTANGAN PASAR KERJA KEHUMASAN (Studi Deskriptif tentang Kualifikasi Staf llumas yarg Dipersyaratkan dalam Iklan Lowongan Kerja Kehumasan) Mite Setiansah' M.Si ABSTRACT This research is a descriptive resemch which aims to fiSure out public relations fficers qualifications required on job vacancy advertisements. The data are collected by using qualitative content analysis. Data validity is measured by triangulation technique. Data ana[yiia are conducted by using the descriptive data analysis technique. The result of this research shows that the several job sdvertisements ask job experience in PR as the primary conditiontofumil il. Key Words : public relatlons, advertisement i ob PENDAIITJLUAN Beberapa tahun belakangan ini, profesi humas atau public relations nampaknya semakin banyak mendapat tempat di berbagai organisasi perusahaan baik komersial maupun nonkomersial. Gejala tersebut diikuti pula dengan meirjamumya lembagaJembaga pendidikan kehumasan, dari yang sifatnya hanya ktrsus hingga pendidikan formal jenj ang S I bahlon S2. Kelas-kelas di berbagai lembaga peadidikan tersebut hampir selalu penuh dan umunnya didominasi oleh perempuan Uerpemampilan menarik. Fenomena kehumasan yang demikian tersebut tentu saja menjadi menarik. Di satu sisi, semakinmeningkatrya kesadaran organisasi akan pentingnya keberadaan humas tenhr menjadi fakta yang menggembirakan, karena di samping membuka peluang kerja baru, kondisi tersebut paling tidak seharusnya dapat meuggambarkan adanya kepedulian perusanaan akan pentingnya publik yang semakin meningkat. Di sisi lain meirjamurnya lembaga-lembaga pendidikan kehumasan dalam berbagai jenjang dan dominannya peminat perempuan pada profesi ini telatr menimbulkan pertanyaan 84 baru, apakah lembaga-lembaga pendidikan tersebut-lfiususnya yang berupa pelatihan atau kursus singkat-mampu menghasilkan calon-calon tenaga kerja kehumasan yang profesional atau hanya sekedar memanfaatkan peluang pasar saja? Apakah dominannya peminat perempuan juga signifikan dengan pekerjaan yang harus ditangani petugas humas? Terkait dengan fenomena tersebul Wisaksono Noeradi (2002) dalam salatr satu seminamya pernah mengungkapkan bahwa tantangan kerja kehumasan saat ini sudah semakin kompleks, sehingga beliau menyatakao bahwa rmtuk menjadi s€omug humas profesional paling tidak seseorang harus memiliki latar belakang pendidikan minimal Sl dengan berbagai keahlian tambahan yang harus dimiliki, diantaranya mampu berbahasa Inggris lisan dan tulisatr, memiliki common sense, inisiatif dan network, serta memiliki pengalaman jurnalistik. Demikian juga dengan Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2002) yang menyatakan bahwa seoraog pefl€as humas professional idealnya harus memiliki lima kompetensi, yaitu mampu berkomunikasi lisan dan tulisan dengan bailq rnampu mengorganisir, mampu berhubungan dengan orang laiq memiliki laeativitas dan Acta Dhnra, Volume 5 No.2, &ptember 2008

tantangan pasar kerja kehumasan (studi deskriptif tentang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tantangan pasar kerja kehumasan (studi deskriptif tentang

TANTANGAN PASAR KERJA KEHUMASAN(Studi Deskriptif tentang Kualifikasi Staf llumas yarg Dipersyaratkan dalam Iklan

Lowongan Kerja Kehumasan)

Mite Setiansah' M.Si

ABSTRACTThis research is a descriptive resemch which aims to fiSure out public relations

fficers qualifications required on job vacancy advertisements. The data are collected by

using qualitative content analysis. Data validity is measured by triangulation technique. Dataana[yiia are conducted by using the descriptive data analysis technique. The result of this

research shows that the several job sdvertisements ask job experience in PR as the primaryconditiontofumil il.

Key Words : public relatlons, advertisement i ob

PENDAIITJLUAN

Beberapa tahun belakangan ini,profesi humas atau public relationsnampaknya semakin banyak mendapattempat di berbagai organisasi perusahaan

baik komersial maupun nonkomersial.Gejala tersebut diikuti pula denganmeirjamumya lembagaJembaga pendidikankehumasan, dari yang sifatnya hanya ktrsushingga pendidikan formal jenj ang S I bahlonS2. Kelas-kelas di berbagai lembagapeadidikan tersebut hampir selalu penuh danumunnya didominasi oleh perempuanUerpemampilan menarik.

Fenomena kehumasan yangdemikian tersebut tentu saja menjadimenarik. Di satu sisi, semakinmeningkatryakesadaran organisasi akan pentingnyakeberadaan humas tenhr menjadi fakta yangmenggembirakan, karena di sampingmembuka peluang kerja baru, kondisitersebut paling tidak seharusnya dapatmeuggambarkan adanya kepedulianperusanaan akan pentingnya publik yangsemakin meningkat. Di sisi lainmeirjamurnya lembaga-lembaga pendidikankehumasan dalam berbagai jenjang dandominannya peminat perempuan padaprofesi ini telatr menimbulkan pertanyaan

84

baru, apakah lembaga-lembaga pendidikantersebut-lfiususnya yang berupa pelatihanatau kursus singkat-mampu menghasilkancalon-calon tenaga kerja kehumasan yangprofesional atau hanya sekedarmemanfaatkan peluang pasar saja? Apakahdominannya peminat perempuan jugasignifikan dengan pekerjaan yang harusditangani petugas humas?

Terkait dengan fenomena tersebulWisaksono Noeradi (2002) dalam salatr satuseminamya pernah mengungkapkan bahwatantangan kerja kehumasan saat ini sudahsemakin kompleks, sehingga beliaumenyatakao bahwa rmtuk menjadi s€omughumas profesional paling tidak seseorangharus memiliki latar belakang pendidikanminimal Sl dengan berbagai keahliantambahan yang harus dimiliki, diantaranyamampu berbahasa Inggris lisan dan tulisatr,memiliki common sense, inisiatif dannetwork, serta memiliki pengalamanjurnalistik. Demikian juga dengan SolehSoemirat dan Elvinaro Ardianto (2002) yangmenyatakan bahwa seoraog pefl€as humasprofessional idealnya harus memiliki limakompetensi, yaitu mampu berkomunikasilisan dan tulisan dengan bailq rnampumengorganisir, mampu berhubungandengan orang laiq memiliki laeativitas dan

Acta Dhnra, Volume 5 No.2, &ptember 2008

Page 2: tantangan pasar kerja kehumasan (studi deskriptif tentang

imajinasi yang tinggi serta memilikiiregdtas pribadi yang kuat.

Kenyataannya, tidak jarangrelruitmeo dan lowongan kerja kehumasanhm5ra mengajukan persyaratan yang sangatqaerlrane bagi seorang petugas humas,pfu perempuan muda dan berpenampilanrmrsrmr'k- Meski demikian harus diakuihnh*a ada sebagian perusahaan mereka'-h mempersyaratkan kualifikasi yang

c&ry ketaibagi calon petugas humasnya.Dari persyatatan yang dikemukakanmasing-masing perusahaan tersebut

a dapat diprediksi pandanganm*rrajemen terhadap fungsi dan peransormg humas dan kemungkinan pekerjaanymg harus mereka tangani selaqiutrya. Jikap€rsyaatao ketat mungkin mereka memangah diposisikan sebagai humas denganfimgsi dan peran sebagaimana yangdiisyaratkan dalam berbagai literatur denganbe6agai permasalatrannya yang kompleks.Tetapi jika syaratnya hanya perempuan,Erd4 dan berpenampilan menarik, makarnurrgkin pekerjaan mereka tidak jauh dari*fu w indow dre s sing saja.

Kondisi demikian tentu sajambingungkan para penyedia calon

''6rEas huma* dalam hal ini lembagaecaana*mmtuk meramu ktuikulum atau

'rtffii matsri yang harus diberilonkepadapera peminat profesi ini. Sebagian

-'nFersyaratL:an kemampuan konseptual

de manajerial yang ketat, sebagianwrgutamakan penguasaan ketrampilan' '- komtmikasi, dan sebagian lagi batrkan'-il.k mempertimbangkan kompetensi

Lpdrlien melainkan sekedar penampilaofirit semata" Sehiagga tidak jarang ketikaffmg tulusan sebuah lembaga pendidikanhhrrnasan terjun ke dunia ini menjadilrgtp kanena menemukan kenyataan bahwary ymg mereka hadapi berbeda dengan apayug dipelajari di kampus. Demikian jugatuU*n para pengguna lulusan lembagaFfidlk"n tersebut yang juga kerapkalirotgtndapi kenyataan bahwa petugashss yang mereka rekrut tenryata bukan

M Diwta, Yolume 5 No.2, September 2008

tenaga siap pakai karena berbeda dengankualifikasi atau standar kompetensi yangmerekabutuhkan.

Bertolak dari kenyataan tersebutmaka penelitian ini yang akan mencobamenjawab permasalahan: Kualifikasi stafhumas seperti apa yang menjadi kebutuhandan tantangan pasar kerja kehumasan saatini ? meqadi tidak hanya menarik melainkanpenting karena bisa memberikan deskripsitentang kualifikasi petugas humas yangdituntut atau dibutuhkan oleh pasar.Deskripsi tersebut tentu saja dapatdigunakan oleh lembaga-lembagapendidikan rnaupun para peminat profesikehumasan dalam mempersiapkan danmembekali diri dengan materi-materikeahlian yag dibutuhkan. De,ngan demikiarlmerujuk pada pendapat Noeradi Q004)diharapkan lembaga-lembaga pendidikankehumasan tidak hanya berperan sebagai"diploma mill', yaitu pabrik ijazah yangtidak peduli dengan masa depan paralulusarurya untuk mendapatkan pekerjaansesuai dengan pendidikan formalnya,melainkan rurmpu menghasilkan lulusanyang mampu menjawab tantangankebutuhanpasarkerja

METODEPENELITIAN

Berasarkan dimensi penelitianny4maka penelitian ini tennasuk jenis penelitiandeskriptif yang pada hakikahya bertujuanuntuk mengumpullen data secara univariatdenganmelukiskan setiap variabel satu demisatu (Rakhmat, 1995:25) dan tidakmelakukan pengujian atau pembuktian atassuatu hipotesis. Sumber data utama dalampenelitian ini adalah 3 I iklan lowongan kerjakehumasan y4ng dimuat dalam HarianKompas edisi Sabtu dan Minggu selamabulan September didukung olehdokumer/pustaka yang relevan. Termasukdi dalamnya adalah buku-buku, artikel,jurnal, dan makalah seminar. Datadikumpulkan dengan menggunakan teknikanalisis isi. Dalam penelitian kualitatifl

85

Page 3: tantangan pasar kerja kehumasan (studi deskriptif tentang

analisis isi dilakukan untuk mencatat datadari dokumen baik tertulis maupun berupafrlm (Sutopo, 2002:69). Pendapat lainmenyatakan bahwa teknik analisis isi dalamkualitatif dilalokan tidak hanya denganmencatat isi yang tersurat tetapi juga yangtersirat dalam teks (Yin dalam Sutopo,2A02:69). Untuk meningkatkan validitasdata, peneliti menggunakan tiangulasi teoriyaitu penggunaan berbagai perspektif yangberbeda dalam mengkaji permasalahanpenelitian. Selanjutnya data dianalisisdengan menggrmakan teknik analisis datadeskriptif. Menurut Arikunto (1993:209),analisis data deskriptif bisa dilahrkandengan mengelompokkan data menjadi du€Lyaitu data kualitatif berupa kata-kata ataukalimat dan data kuantitatif yang benrpaangka. Analisis data kualitatif dilatilkandengan pengelompokkan data berdasarkankategori-kategori tertenfir sesuai denganpermasalahan yang dikaji, sedangkananalisis terhadap data kuantitatif dilakukandengan perhitungan noninferensial (bagi,jumlalL kali) dan disajikan dalarn bentuktabel atau diagam/Safik.

IIASIL DAN PEMBAIIASAhT

Tujuan penelitian ini adalahmendapatkan deskripsi yang memadaitentang kualifikasi petugas kehumasan yangdiminta oleh pengguna (userlpasar). Untukitu maka peneliti telah melalarkan analisisterhadap 31 iklan lowongan kerjakehumasan yang termuat dalam HarianKompas Sabtu dan Mnggu selama bulanSeptember 2007. Adapun unit analisis yangdigunakan sebagai dasar analisis adalatrlaiteria jenis kelamin" umur, pengalamankerja, pendidikao, penguasiaan bahasa,peuguasaan computer, keterampilan teknikkehumasan, penguasaan soft skill, dankriteria lain-lain. Kriteria lain-lain meliputiunsur-unsur persyaratan yang dianggaptidak secara langsung berpengartrh terhadappeke{aankehumasan.

Dari analisis tersebut diperoleh

86

beberapa temuan penelitian yang disajikansebagaiberikut:A. Jenis Kelamin

Profesi humas hingga saat ini masihidentik dengan perempuan, sehingga tidakmengherankan bila kelas-kelas kehumasanselalu didominasi oleh perempuansebagaimana diungkapkan Kasali (2000: l).Hal ini tentu saja tidak terlepas daripandangan sebelumnya tentang pekerjaanPR atau kehumasan bahwa tugas humasantara lain membutulrkan orang yang murahsenyum, supel, senang bergaul dansebagainya. Selama ini semua stereotypetersebut dianggap dapat dipenuhi olehperempuan. Namun kini nampalarya citratersebut sudatr mulai luntur. Hal tersebuttercermin dari mulai berkurangnyaperusalaan yang mempersyaratkan jeniskelamin tertentu dalanr iklan lowongankerjanya Daxi 31 iHan lowongan kerjahanya terdapat 5 (16,130/o) iklan lowongankerja yang mempersyaratkan jenis kelaminperempum, selebihnya yaitu 16 lowongankerja (83,87%) tidak secara eksplisitmempersyaratl<an j enis kelamin.

B. UsiaDari iklan lowongan kerja yang

dianalisis nampak bahwa cukup banyakperusahaan yang mempersyaratkanpengalaman kerja, otomatis persyaratan usiamuda menjadi teqgeser. Cita bahwa petugashumas adalah perempuan muda nampaknyajuga mulai tidak berlaku lagi. Hal tersebutpaling tidak diketalui dari hasil analisis isiyang menunjukkan hanya terdapat 2(6,45%) lowongan kerj a yangmempersyaratkan usia maksimal 25 tahrmdan 27 tatrun. Selebihnya faktor usia tidakmeqiadipers),aratan

C. PendidikanSebagaimana yang pernah menjadi

perdebatan dalam salah satu seminarkehumasan batma petugas humas sebaiknyamemiliki standar pendidikan minimalsarjana (Sl) dan sebagian lain menyatakan

Acta Diwna, Volume 5 No.2, September 2008

Page 4: tantangan pasar kerja kehumasan (studi deskriptif tentang

D3, maka hasil analisis isi inipundemikian. Terdapat masing-

Eing 5 (l6,l3yo) iklan lowongan kerjalrg mempemyaratkan tingkat pendidikanninimal Sl dan D3. Terkait deuganfdidikaq hanya ada 2 (6,460/o) iHanHmgm terja yang mempersyaratkan latarbdakmg Ilmu Komunikasi atau Publictclotions selebihnya memberikanLrpernfatan kepada mereka yang dating darihcrtagai disiplin ilmu/j urusan.

Dengan demikian diketahui pulab \ura profesi PR adalah profesi yangmhidisipliner yang bisa dimasuki danfikFrjakan oleh mereka yang berasal daribertagai latar belakang keilmuan.

Il. PengalamanPengalaman kerja termasuk salatr

sahr persyaratan yang banyak diminta olehpra penyedia kerja. Terdapat 8 (25,8lo@iklan lowongan yang menjadikanpengalaman kerja di bidang media,marketing, perbankan, funding, dan tentuseF di bidang kehumasan sendiri sebagai

1usyrafim. Bahkan ada lowongan kerjayq tidak memberikan persyaratan apapunhcsdi telah memiliki pengalaman diHdilE yaog sama (kehumasan) selama 5-7,t

Oleh karena itu, pihak perguruanfrrygi hendaknya bisa mensiasati tuntutantmebril dengan mewajibkan programpgr"rg kerja kepada para mahasiswanya.Ih perumhaan juga hendaknya mautclerjasama dengan memberikantc*mpatan magang kerja bagi paradasiswa di perusatraannya. Sebab jika"' ada sinergi antara pergurum tinggi

pg memberatkan bagi para lulusan baru- ! bisa mendapatkan pekerjaan sesuaikembidmgnya.

3. Fr4reseanBahasaSejumlah buku PR dan beberaPa

pker kehumasan sepakat bahwaFEEs8m bahasa asing lisan dan tulisan

l+ Diloru Volume 5 No.2, September 2008

adalah keharusan bagi seorang petugashumas. Tuntutan yang sama juga diajukanoleh 16 (51,61%) perusahaan dalam iklanlowongan kerjanya. Penguasaan BahasaInggris lisan dantulisan menjadi hal mutlakyang harus dimiliki calon pekerja humas.Batrkan ada 2 (6,45.W perusahaan yangmempersyaratkan penguasffin bahasa asinglain (Mandarin) dalam iklan lowongankerjanya.

n PenguasaanKomputerMeskipun dalam penelitian ini hanya

ada 4 (12,90yo) iklan lowongan kerja yangsecara eksplisit mempersyaratkanpenguasaan komputer, namun Davy (2006)mengatakan bahwa 70olo kegiatan hurnasadalah menulis. Oleh karena itu penguasaankomputer juga menjadi sangat pentingdimiliki para calon petugas humas. Prograrnkomputer utama yang menjadi tuntutan padaumumnya adalah progam komputer DasfcseprtiMiooso$ ffice.

G. Keterampilan lbknikKehrmasanPekerjaan humas bukanlah

pekerjaan sederhana sebagaimana yangdiyakini banyak orang sebelumnya. Olehkarena itu selain tuntutan memilikipengalaman kerja di bidang ini, atau bidanglain yang relevan seperti di media, terdapatiklan lowongan kerja secara spesifikmencantumkan syarat mampumendemonstrasikan communicationdevelopment and plan organizational imagebuilding and its monitoring andimplementation, demonstrate creating/planning for public campaign on specificissues plan for public policy, dansebagainya

Tabel l. Keterampilan Teknik Kehumasan

87

Page 5: tantangan pasar kerja kehumasan (studi deskriptif tentang

Merpncanal€n kampanye PR 2

Mernbangun citra 1

lvlanajemen isu 1

Menyusun program Marketingcommunication

I

Menguasai periklanan 3

Menguasai multimedia 3

Memiliki akses ke media I

Mampu menjalin network 4

Memiliki keterampilanmanajerial

I

Berdasarkan tabel di atas mal<a

diketahui bahwa kemampuan menjalinrctwork atau relationships skill adalahkemanrpuan yang paling banyak dituntutoleh pasar. Hal tersebut tentu tidakmengherankan mengingat citra humas saatini meurang masih sangat identik denganpekerjaan menjalin hubungan dengan pihaklairu termasuk di dalamnya adalah membinaj ejaring ke 4a (ne tw or k).

H. SoftSHllSebuah hasil penelitian

menyebutkan bahwa hard sdll hanyamemberikan konstribusi Ztr/o wjatethadapkestrksesan seseorang, sementara sisanya"yaitu 80% ditentukan oleh mindser-nya.Mindset diwujudkan melalui sofi skil yangdimiliki seseorang. Terkait denganpekerjaan kehumasan ada sejumlahlualifikasi yang termasuk kategori sofi skillyang trarus dimiliki oleh para calon petugaskehumasan.

Tabel 2 berikut menyaj ikan sejumlahkompetensi sofi skill calon petugas humasyang dituntut oleh pasar.

Tabel2. Soft skil yang dipersyaratkan

Softskill f

Memilikidayaanalisis I

Mampu menyusun prioritas I

Memiliki jiwa kepemimpinan yangkuat

3

Mampu bekerja dalam tim 3

Mampu bekerja di bawah tekanan 2

Memiliki kemampuan berkomunikasi(interpersonal) yang baik

6

Mampu bernegosiasi 1

Memiliki kepribadian yang baik 4

Mau bekerjakeras 2

Disiplin 3

Berjiwamelayani 2

Berorientasi pada target 3

Jujur 11

Berdasarkan tabel 2 di atas diketahuibahwa kemampuan komunikasiinterpersonal yang baik adalah salah satusyarat utama yang harus dimiliki olehseorang calon petugas humas. Tuntutan inisangat erat kaitannya dengan tuntutankemampuan menjalin hubungan(relationships) dan membina jejaring kerja(network).

I.Lain-LainDi samping berbagai kualifikasi

yang berkaitan langsung dengan pekerjaanhumas, persyaratan yang diqiukan jugamencakup sejumlah persyaratan lain yangnampaknya tidak berkaitan secasa langsungdengan aktivitas kerja kehumasan. Beberapa

Acta Diurno, Yolume 5 No.2, September 200888

Page 6: tantangan pasar kerja kehumasan (studi deskriptif tentang

fi manya disaj ikan dalam tabel 3 berikut:

Irnbristik f

Ihpilmmenarik 7

ti:*senyum I

eed I

S-Eng bepergian I

Irrhs*n perguruan tinggi ternama I

f rLrssn luar negeri I

Bcrltrr belakang pemasaran 3

Tabel 3 menunjukkan bahwapenampilan Qterformance) masihffir+akan hal yang me4iadi tuntutan daxiposil kerja kehumasan saat ini. Hal inim"ngindikasikan pemahaman pekerjaanhrraq yang banyak berhubungan dengantqtsgai pihak, berkaitan dengan masalaheitra dan reputasi masih menjadiF knen yang diyakini oleh mayoritasrfrafat termasuk para pengguna jasaL;Lnrasn.

I.EIIUTT]P

&-pulenDari temuan penelitian ini dapat

ffi beberapa simpulan sebagai berikut:l. Kualifikasi petugas humas yang

dipersyaratkan atau dittmtut olehpasar ke{a kehumasan adalahberpendidikan Sl atau D3 dariberbagai disiplin ilmu, memilikipengalaman kerja yang relevan,

Bahasa Inggris lisandan tulisan, menguasaikomputer, mampu menjalinhubungan dan jejaring kerjqmemiliki keterampilankomunikasi interpersorwl (sofi

"emrc bhalw 5 No.2, September 2008

skill) yang baik, danberpnampilanmenarik.

2. Citra bahwa petugas humasidentik dengan perempuanberusia muda dan tidakmemerlukan standar kompetensitertentu nampaknya sudah mulaiberkurang, meski masih adabeberapa perusahaan yangmempersyaratkannya.

DAT'TAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. ProsedurPenelitian Suatu PendekatanP r a H e k. J ak afia: Rineka Cipta

Budi, Setio HH. 2006. "PresentasiKonsentasi Studi Public RelationsProgram Studi Ilmu KomunikasiUniversitas Atnajaya Yogyakartra".Makalah. Disampaikan dalamSemiloka Pengelolaan Kompetensidan Kurikulum Public Relations, diHotel Bidakara. lakartA 23 Mei2006.

Cutlip, Center dan Broom. 1985. EffectivePublic Relations.6t edition. NewJersey: PrenticeHall

Intemation Public Relations Association.1982. IPM "Gold Poper No {'Geneva

Rakhmat, Jalaluddin. 1995. MetodePenelitian Komunilwsi DilengkapiCantoh Analisis Statistik. EdisiRevisi. Bandung: Rosda

Jefkins, Frank. 1992. Public Relations. 4hed. Jakarta: Erlangga

Kasali, Rhenald. 2000. Marwjemen PublicRe I at i ons, Jakarta: Grafi ti

Noeradi Wsaksono . 2002."Laporan TerkiniPasar Kerja Kehumasan", Makalah.Disampaikan dalam Seminar TemuAlumni Jurusan Ilmu KomunikasiFISIPOL UGM. Yogyakarta 6 Juli2002

200 4. "Menuj u Pendidikan YangMarket Oriented". Dalaln Ridwan

Page 7: tantangan pasar kerja kehumasan (studi deskriptif tentang

Nyak Baik dan Irmulan Sati T (eds).2004. Koalisi Dominan, RefleksiKritis Atas Peran dan Fungsi PublicRelotions dalam Manaiemen.Jakarta:BPPPerhumas

Puspitasari, Heny. 2006.'oKebutuhanKompetensi SDM PR dari PerspektifIndustri'. Makalah. DisamPaikandalam Semiloka PengelolaanKompetensi dan Kurikultrm PublicRelations. Di Hotel Bidakara,takafiuz3 Mei2006

Pulra I Gusti Ngprah. 1999. ManaiemenHubun gan Ma sy or akat. Yo gyakarta:Penerbit Universitas Atnaj aya

Soemirat S. dan Elvinaro Ardianto. 20W.Dasar-dasar Public Relotions.Bandung:Rosda

Sulhan, Muhammad dan I G Ngurah Putra2W6. "Kurikultrm Public RelationsPerguruan Tinggi : Pengalaman JIKFISIPOL UGM. Makalah.Disampaikan dalam SemilokaPengelolaan Kompetensi dan

Kurikulum Public Relations. DiHotel Bidakara, Jakartq 23 Mei2006

Sutopo, HB. 2002. Metodologi PenelitianKualitatif, Surakarta: Sebelas MaretUniversityPress

Mdyaningsih, Henny S. 2006. "SfrategiPengelolaan Kurikulum PR dalamMembentuk SDM PR yangProfesional". Makqlah.Disampaikan dalam SemilokaPengelolaan Kompetensi danKurikulum Public Relations. DiHotel Bidakarq Jakart4 23 Mei2006

Widyasrini, Catharina. 206. $$sing aSuccesful Public RelationsConsultant" . Makalah. Disampaikandalam Semiloka PengelolaanKompetensi dan Kurikulum PublicRelations. Di Hotel Bidakara,Jakcrrtabz3Mei2006

90 Acta Diurno, Volume 5 No.2, September 2408