23

Tanaman Alfalfa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TANAMAN

Citation preview

Ahad, 25 November 2012 lalu, penulis bersama beberapa teman berkesempatan melihat kebun Alfalfa di Boyolali, tepatnya di daerah Tlatar. Kebun pembibitan ini dikelola oleh DR. Nugroho, salah satu ilmuwan yang konsen mengembangkan Alfalfa.

Tanaman kaya protein ini termasuk salah satu nama tanaman yang disebutkan dalam Al Quran, An-Naba (Berita Besar) ayat ke 16, Ayat tepatnya berbunyi wa jannaatin alfaafa yang oleh penterjemah Departemen Agama diartikan sebagai dan kebun-kebun yang rindang. Di dunia ini memang ada tanaman luar biasa yang dalam bahasa Inggris disebut Alfalfa atau dalam bahasa latinnya disebut Medicago Sativa.

Kami menyediakan HAY ALFALFA sebagai pakan ternak dengan gizi tinggi untuk ruminansia (sapi, kuda, kambing dll), perikanan, burung dll dengan kualitas eksport. Hay Alfalfa merupakan pakan ternak dengan kualitas prima yang telah ratusan tahun silam digunakan oleh negara maju untuk INDUSTRI TERNAK (USA, EROPA, Australia).Usaha kami yang dipayungi oleh Indonesia Alfalfa Centre (IAC) telah melalui riset 5 tahun lebih dengan Taiwan Livestoc Institute dan Kung Peng Engineering untuk membudidayakan tanaman yang berasal dari sub tropis menjadi Alfalfa tropis dengan kandungan gizi tinggi.IAC adalah satu-satunya dan terdepan dalam riset Alfalfa di Indonesia, kami sanggup membantu usaha anda untuk membangun industri ternak berbasis alfalfa di Indonesia. Selain itu kami juga mensuplai bahan dasar alfalfa sebagai Teh Alfalfa, Herbal Alfalfa, Chlorofil Alfalfa, Kosmetik Alfalfa , sayur alfalfa dan semua industri pakan dan pangan yang berbasis Alfalfa.Hubungi kami segera ; Nugroho Widiasmadi jl. Klenteng Sari I/ 3 024-7475416 / 081 22654 915 Semarang

Tanaman alfalfa (Medicago sativa) mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat. Namun sebagai pakan ternak, mungkin sudah banyak orang mengenalnya.

Selain pakan ternak, alfaalfa juga termasuk tanaman herbal yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Salah satu pebudidaya alfalfa adalah Nugroho Widiasmadi di Semarang, Jawa Tengah.

Sejak 2001, ia membudidayakan tanaman ini di lereng Gunung Merapi, Lereng Merbabu, Salatiga, dan Jombang, Jawa Timur. Total lahan budidayanya seluas 10 hektare (ha).

Nugroho tertarik membudidayakan tanaman ini karena permintaan yang tinggi. Selain dijual buat pakan ternak, ia juga mengolah tanaman alfalfa menjadi teh siap seduh.

Untuk pakan ternak, Nugroho memasarkan dalam bentuk pelet maupun yang sudah dikeringkan. Pakan ternak dengan bahan dasar alfalfa bisa dikonsumsi, baik oleh hewan yang biasa mengonsumsi rumput, seperti sapi, kambing, dan kelinci, ataupun ikan dan burung.

Dalam sebulan, Nugroho bisa menghasilkan 10 ton pakan ternak dari tanaman alfaalfa. Pakan ternak ini dibanderol seharga Rp 15.000 per kilogram (kg).

Adapun produksi teh sebanyak 5 ton per bulan. Teh siap seduh ini dibanderol seharga Rp 50.000 per boks. Setiap boks memiliki bobot 525 gram.

Dari usaha ini, total omzet Nugroho sebulan mencapai Rp 200 juta. Budidaya tanaman ini cukup menguntungkan, ujarnya.Di dalam negeri, produknya dipasarkan ke sejumlah wilayah, seperti Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan. Sebagian ada juga yang diekspor ke Taiwan, kata Nugroho.

Nugroho mengklaim, alfalfa diminati karena memiliki manfaat positif, baik buat ternak maupun manusia. Alfalfa bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak. Sementara bagi manusia, tanaman ini baik sebagai antioksidan.

Pembudidaya lainnya adalah Hajri Ramdhani di Purwokerto, Jawa Tengah. Ia membudidayakan tanaman ini bersama rekannya di lahan seluas 2.000 meter persegi.

Awalnya, pria yang berdomisili di Jakarta Timur ini membeli bibit dari California, Amerika Serikatsebanyak 25 kg dengan harga US$ 200 di tahun 2010.

Hasil panen Hajri dikeringkan sebagai pakan kelinci dan marmut. Pakan ini dihargai Rp 50.000 per kg. Konsumennya dari pelbagai kota, seperti Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Samarinda, dan Yogyakarta.

Biasanya yang beli adalah orang yang hobi memelihara kelinci dan marmut, ujarnya. Selain pakan, Nugroho juga mengolah alfalfa untuk keperluan herbal dalam bentuk kapsul dan teh tubruk.

Untuk kapsul dibanderol seharga Rp 75.000 per botol isi 75 kapsul. Sementara teh tubruk dihargai Rp 15.000 per kemasan. Omzet bulanan saya Rp 10 juta, katanya.(Sumber : Kontan)

JENIS TANAMAN OBAT DAN KHASIATNYA

Dadap Serep

Tanaman obat ini yang digunakan adalah daunnya yang memiliki fungsi untuk mengobati luka.Caranya: Dihaluskan lalu ditempelkan dibagian tubuh yg luka.Selain itu Jugaberfungsiuntuk;

Melancarkan ASI: Beberapa helai daun dadap serep diremas. Lalu diseduh dengan 1 gelas air. Minum ramuan ini 1x sehariSakit Kepala:Beberapa helai daun dadap serep diremas, lalu diborehkan ke dahiMencegah Keguguran:Beberapa helai daun dadap serep ditumbuk, lalu diborehkan tebal-tebal pada perut. Ganti ramuan ini 3x sehari.Perut Mulas:Daun dadap serepdilayukan di atas api, taruh di atas perut atau Beberapa helai daun dadap serep, beberapa lembar daun sosor bebek ditumbuk sambil diberi sedikit air. Lalu, borehkan ramuan ini ke perut.

Brotowali

Tanaman obat ini yang digunakan adalah batangnya yang memiliki fungsi untuk mengobati penyakit kulit, caranya : Ditumbuk lalu ditempelkan dibagian yang terluka. Selain itu juga berfungsi untuk obat :

1.Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul dan memar.Caranya:Direbus dengan sedikit gula Lalu Airnya Diminum

2.Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.Caranya: Direbus dengan sedikit gula Lalu Airnya Diminum

3.Kencing manis. Caranya: Direbus dengan sedikit gula Lalu Airnya Diminum

Tapak Kuda

Tanaman obat ini yang digunakan adalah daunnya yang memiliki fungsi untuk memperlancar air seni. caranya : Direbus lalu airnya di minum.

Sambung Nyawa

Tanaman obat ini yang digunakan adalah daunnya yang memiliki fungsi untuk mengobati sakit kanker atau mengandungzat anti kanker.

Strawbery

Tanaman obat ini yang digunakan adalah buahnya yang memiliki fungsi untuk mengobati sariawan. caranya : Buahnya dapat langsung dimakan.Khasiat Strawberry:

1.Strawberry mampu menyusutkan kadar kolestrol.

2.Strawberry dapat membantu melumpuhkan kerja aktifkanker karena asam ellagicyang dikandungnya tersebut

3.Strawberry dapat meredam gejala stroke

4.Strawberry mengandung zat anti alergi dan anti radang

5.Konsentrasi tujuh zat antioksidan yang ada pada strawberry lebih tinggi dibandingkan buah atau sayuran lain, sehingga strawberry merupakan buah yang efektif mencegah

6.proses oksidasi pada tubuh (Oksidasi ialah hancurnya jaringan tubuh karena radikal bebas. Oksidasi juga bertanggung jawab pada proses penuaan)

7.Strawberry yang kaya vitamin C sangat bermanfaat bagi pertumbuhan anak

8.Strawberry yang hanya sedikit mengandung gula juga cocok untuk diet bagi pengidap diabetes

9.Strawberry yang dimakan teratur dapat menghaluskan kulit dan membuat warna kulit terlihat lebih cerah dan bersih. Khasiat yang terkenal lainnya adalah anti keriput

10.Strawberry dapat memutihkan atau membersihkan permukaan gigi

11.Strawberry ampuh melawan encok dan radang sendi

12.Daun strawberry juga berkhasiat karena memiliki zat astringent

13.Tiga hingga empat cangkir air hasil rebusan daun strawberry per hari, dapat efektif menghentikan serangan diare

14.Kebutuhan vitamin C orang dewasa perharinya dapat dicukupi oleh 8 buah strawberry (98 mg). Kebutuhan serat juga sekaligus bias terpenuhi

Ingu

Tanaman obat ini yang digunakan adalah daunnya yang memiliki funsi untuk mengobati pusing kepala. caranya : Direbus lalu airnya diminum.

Khasiat Daun Inggu :

Kejang-kejang:Kompres, cuci muka atau mandi dengan rebusan daun inggu (sebagai obat penenang).

Kudis: Cuci luka dengan air rebusan daun inggu.

Sakit gigi:Daun inggu kering 2 4 gr direbus, airnya disaring, pakai untuk kumur beberapa kali.

Demam masuk angin:Daun inggu kering 2 4 gr direbus, airnya disaring, minum. Pegal pegal. Daun inggu kering 2 4 gr direbus, airnya disaring, minum.

SakitLever:Daun inggu 25 g direbus bersama 15 g brotowali dan 10 g kunyit hingga airnya menjadi separonya. Minum secara rutin 3 kali sehari untukmenyembuhkan gangguan lever (sakit kuning)atau, sepertiga genggam daun inggu,direbus, 3 gelas jadi 1,5 gelas. Tambahkan gula batu. Minum sehari 2 x gelas.

Daun Seribu

Tanaman obat ini yang digunakan adalah herbal atau daunnya yang memiliki fungsi untuk mengobati rasa nyeri waktu datang bulan dan sakit perut. caranya : Direbus lalu airnya diminum.

Gangguan syaraf:Daun Seribu kering 30 g; Air 2 gelas,Daunnyadirebus hingga cairannya tinggal 1 gelas, Diminum setiap jam

Gangguan pencernaan:Daun Seribu ditumbuk halus 1 sendok makan; Madu 1 sendok makan, Keduanya diaduk menjadi satu, Sehari minum 3 kali; tiap kali minum 1 cangkir; setiap hari hendaknya makan buah pepaya.

Daun Iler

Tanaman obat ini yang digunakan adalah daunnya yang berfungsi untuk mengobati ambeyen. caranya : Direbus lalu airnya diminum.

Daun Iler ini memiliki efek farmakologis seperti obat cacing. Untuk mengatasi cacing gelang, daun Iler diambil sebanyak tujuh lembar, lalu dicuci, dan digiling halus. Tambahkan air setengah cangkir dan sesendok makan madu

Alfalfa

Alfalfa (Medicago Sativa L.)yang dikenal sebagai Father of Foods (Bapak dari Semua Makanan) selain kaya akan kandungan mineral, vitamin, karbohidrat, protein, asam amino dan serat tumbuhan, juga memiliki kadar klorofil yang tinggi sehingga banyak dipakai dalam industri ekstraksi klorofil.

Klorofil (Chlorophyll) berasal dari bahasa Yunani Chloros (hijau) dan Phyllum (daun). Kemiripan antara struktur molekul klorofil dengan sel darah merah manusia (hemoglobin), menjadikan Klorofil sebagai molekul yang secara alami dapat diterima dengan sangat baik oleh tubuh dan memainkan peranan penting dalam menutrisi tubuh. Konsumsi klorofil, akan meningkatkan jumlah sel darah merah dengan sangat cepat sehingga pasokan energi dalam tubuh dapat terus menerus terjamin.

Klorofil Alfalfa Sebagai Pengikat Lemak

Menurut Leenawati Limantara, M.Sc.,Ph.D. (Pakar Klorofil Indonesia), Klorofil memiliki ekor fitol yang bersifat hidrofobik (anti air), sehingga Klorofil memiliki kemampuan mengikat lemak yang selanjutnya dikeluarkan melalui sistem ekskresi tubuh.

Dr. Alsuhendra, M.Sc. (Peneliti IPB) membuktikan bahwa konsumsi Klorofil dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah karena klorofil mampu mengikat lemak. Selain itu klorofil juga efektif untuk membantu menurunkan berat badan.

Klorofil Alfalfa Sebagai Antioksidan & Pencegah Kanker

Klorofil secara invitro telah diketahui dapat menetralisir radikal bebas dan konsumsi Klorofil dapat mengurangi kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh zat-zat yang bersifat karsinogen (penyebab kanker) seperti bahan kimia pada makanan, pengawet makanan, pewarna sintetik, asap kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.

Aloe Vera (Lidah Buaya)

Aloe Vera (Lidah Buaya) adalah tanaman multifungsi karena semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Aloe Vera mengandung 75 macam zat aktif potensial yang dibutuhkan oleh tubuh seperti Vitamin (A, B1, B2, B3, B6, B12, C dan E), Mineral (Ca, K, Mg, Zn, P, Na, Fe), Asam Amino (Leucine, Isoleucine, Methionine, Phenylalanine, Asam Glutamat) dan senyawa Glukosida Antraquinon (Aloin dan Emodin) yang berfungsi sebagai anti bakteri dan colon cleanser (pembersih usus besar)

Aloe Vera Membantu Penurunan Berat Badan

Kandungan vitamin dan mineral yang tinggi dalam Aloe Vera akan membantu proses pembakaran lemak yang berlebihan. Konsumsi Aloe Vera akan meningkatkan ketersediaan Vitamin B12 dan vitamin serupa lainnya yang diperlukan dalam metabolism tubuh, sehingga penggunaan energy tubuh lebih efisien dan juga mengurangi rasa lapar.

Aloe Vera Sebagai Colon Cleanser

Serat Hemiselulose dalam Aloe Vera memiliki tekstur seperti gel yang akan membantu pergerakan usus untuk membuang semua racun dan zat-zat tidak berguna (sisa pencernaan makanan dalam usus besar) serta melicinkan jalan keluarnya kotoran. Colon Cleansing (pembersih usus besar) akan menyebabkan buang air besar menjadi teratur sehingga akan meningkatkan kesehatan secara umum.

Aloe Vera Mengatasi Penyakit Jantung

Berdasarkan penelitian, konsumsi Aloe Vera berpengaruh terhadap akumulasi lipid darah yang terkait dengan penyakit. Subjek uji yang diberi Aloe Vera menunjukkan penurunan jumlah kolesterol darah, trigliserida, dan fosfolipid.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pemberian 10 ml atau 20 ml Aloe Vera secara oral setiap hari selama 12 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol total sekitar 15%, Low Density Lipoprotein (LDL) kolesterol sekitar 18%, dan trigliserida sekitar 25% sampai 30% pada orang hyperlipidemia

Tapak Dara

Tanaman obat ini yang digunakan adalah bunga dan daunnya yang memiliki fungs untuk obat tekanan darah tinggi.

Caranya : Direbus lalu airnya diminum.

Diabetes: Lima lembar daun tapak dara diseduh dengan satu gelas air mendidih. Diamkan hingga dingin. Kemudian minum.

Hipertensi: Daun tapak dara kering sebanyak 6-15 gram direbus. Setelah dingin, minum.

Leukemia: Rebus lima gelas air dengan 15 gram tanaman tapak dara yang telah dicuci bersih di api kecil hingga tersisa 1-2 gelas. Setelah dingin, saring ramuan dan minum beberapa kali hingga habis dalam satu hari.

Luka baru: Lima lembar daun tapak dara ditumbuk hingga halus. Tempelkan pada luka baru.

Bisul atau bengkak: Tumbuk hingga halus satu genggam daun tapak dara. Tempelkan pada bagian yang bengkak atau bisul

Bayam Merah

Tanaman obat ini yang digunakan adalah daunnya yang memiliki fungsi untuk menambah darah.

Caranya : Direbus, lalu airnya diminum.

Khasiat Lainnya:

- Meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan

- Akar Bayam Merah berkhasiat sebagai obat disentri

- Bayam termasuk sayuran berserat yang dapat digunakan untuk melancarkan proses buang air besar.

Makanan berserat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita kanker usus besar, penderita kencing manis (diabetes mellitus), kolesterol, darah tinggi dan menurunnya berat badan.

Bunga Matahari

Khasiat dari tanaman ini

Bunga : antipiretik, hipotensif, menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik), nyeri haid (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), sakit kepala, sakit gigi, sakit perut, tekanan darah tinggi, radang payudara (obat luar), radang persendian (obat luar), kosmetik (mencegah penuaan dini), dan sulit melahirkan.

Akar :Anti inflamasi, analgesik, antitusif, diuretic, batuk, batu ginjal, bronkhitis, keputihan (leucorrhoe), anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, dan menghilangkan nyeri.

Daun : Anti inflamasi, analgesik, antipiretik, anti radang, mengurangi rasa nyeri, dan anti malaria.

Biji : Anti dysentery, membangkitkan nafsu makan, lesu, sakit kepala, , disenteri berdarah, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles).

Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum) : Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih, nyeri lambung, air kemih bedarah (hematuria), ari kemih berlemak (chyluria), kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole.

Keji Beling

Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama sambang geteh, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan remek daging, reundeu beureum, dan orang ternate menyebutnya dengan nama lire. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur

Sambiloto

Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911. Andrographolide memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu. Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).

Daun Encok

Tanaman obat ini yang digunkan adalah daunnya yang memiliki fungsi untuk :

1.Obat encok

2.Sakit pinggang

3.Ruam ototCaranya : Ditumbuk, Lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang terluka

4.Gangguan Kecing, Caranya : Daun ditambah adas pulosari digiling dan digosokkan di atas perut, terutama di atas tempat kandung kencing

5.Sakit Kepala.Daun diberi minyak, dilayukan kemudian diletakkan di belakang Dauntelingga atau pelipis

Posted byMade Radariasaat4/25/2013 03:40:00 PM

Tanaman alfalfa (Medicago sativa) masih terdengar asing bagi sebagian orang. Kalaupun pernah mendengar, tanaman ini lebih dikenal sebagai salah satu pakan ternak. Sebagian kecil orang mengenalnya sebagai salah satu tanaman herbal yang berkhasiat.Bukan tanpa alasan orang tak kenal alfalfa. Masih sedikit orang yang membudidayakannya. Padahal, di luar negeri, alfalfa sudah dikenal luas. Tanaman ini bernilai tinggi lantaran mengandung cukup banyak vitamin dan protein yang berguna bagi hewan. Bahkan, produsen produk herbal dari Taiwan dan China mencari ekstrak alfalfa dalam jumlah besar.Nugroho Widiasmadi sudah merasakan hasil budi daya alfalfa ini. Setiap panen, ia bisa mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 10 juta. Sebagian besar hasil panenan dikirim ke para peternak yang memesan terlebih dahulu. Prospeknya menarik. Tanaman ini bisa menjadi awal untuk swasembada pakan ternak, tuturnya.Sebagian lainnya diolah dalam bentuk kering. Ia mengaku tiap bulan mengekspor alfalfa kering dalam kemasan seberat 20 kilogram ke Taiwan.Tiap 25 gram dihargai Rp 10.000. Saya titip dikirim ke Taiwan lewat teman, ujarnya.Setelah ikut pameran agribisnis, Maret lalu, saat ini Nugroho mendapat banyak permintaan dari pembeli di Timur Tengah dan beberapa negara Afrika. Sekarang masih dibicarakan, katanya, sumringah.Rosmeini, warga Bekasi, Jawa Barat, menjual ekstrak alfalfa dalam bentuk cair bermerek Chlorophyll. Menurutnya, permintaan produk ini tak pernah surut. Tiap bulan ia bisa menjual puluhan botol alfalfa ukuran 500 mililiter sehargaRp 120.000. Sebagian besar dikonsumsi untuk kesehatan tubuh, tuturnya.Meski menjanjikan, baru segelintir orang membudidayakan alfalfa. Salah satu yang sukses memang Nugroho. Ia menekuni alfalfa sejak 2001 di lahan seluas empat hektare milik sendiri di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta.Nugroho menekuni budi daya alfalfa secara tak sengaja. Saat itu ia mendapat bibit dari seorang teman yang baru pulang dari Iran. Saya dapat empat kilogram bibit, kenangnya. Nah, setelah baca-baca manfaat besar alfalfa, dari tahun 2001 sampai 2004, Nugroho mencoba mengembangkan bibit itu agar bisa tumbuh dengan rindang.Reyhan Khalifa termasuk baru membudidayakan tanaman ini. Pada September 2010, ia melakukan ujicoba di lahan ukuran 1 meter x 12 meter di Desa Karang Tengah, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, selama enam bulan. Saat ini ia sudah mengembangkannya di lahan seluas satu hektare di Purwokerto, Jawa Tengah.Dengan menggunakan bibit yang didatangkan dari Amerika Serikat, Reyhan memilih menggunakan lahan kecil untuk mencari kecocokan tanaman alfalfa dengan iklim dan tanah di Indonesia. Saya coba tanam, ternyata selama enam bulan hasilnya stabil, katanya. Menurutnya, syarat utama budi daya alfalfa yakni memiliki kadar pH tanah 6,27,2 dan berada 600 meter di atas permukaan laut.Lantaran syarat itu, Reyhan bilang, alfalfa tidak bisa tumbuh di semua daerah. Ia pernah mencoba mengembangkan di daerah Lembang, Jawa Barat. Tapi, ternyata alfalfa tidak tumbuh bagus dan bentuknya cenderung kontet.Reyhan mengaku, saat memulai membudidayakan alfalfa, ia membeli bibit 1,8 kg seharga Rp 5 juta. Adapun total modal ketika memulai usaha termasuk bibit, pengelolaan, dan membayar beberapa pekerja kebun sekitar Rp 20 juta.Menurut Reyhan, di awal uji coba, masa berat budi daya alfalfa yakni 40 hari pertama. Selama itu, biasanya banyak tumbuh rumput liar di sekitar alfalfa. Untuk menekan pertumbuhan rumput, saban pagi dan sore, ia membersihkan rumput liar agar pertumbuhan alfalfa cepat tinggi. Memang harus telaten bersihkan lahan, katanya.Lantaran tanaman alfalfa ini termasuk golongan rumput, perawatannya relatif tak sulit. Menurut Reyhan, yang perlu dilakukan hanyalah menyiram tanaman secara rutin dan menghindari pupuk kimia. Saya pakai pupuk organik karena ingin alfalfa bisa dikonsumsi hewan dan manusia, ujarnya.Reyhan yang juga ikut komunitas kelinci itu mengaku merasakan manfaat alfalfa. Kelinci yang diberi makan alfalfa memiliki ketahanan tubuh dan kualitas anakan bagus. Maklum, kadar kandungan zat klorofil dan vitamin B di tanaman ini sangat tinggi. Sapi dan kuda Australia bagus karena mengonsumsi alfalfa. Tanaman ini mengubah kolesterol menjadi otot dan daging, jelasnya.Kerja sama bagi hasilUntuk budi daya alfalfa di Purwokerto, Reyhan mendapat pasokan bibit dari Asep Jauhari, rekannya yang juga aktif di komunitas Kelinci. Sistem kerja samanya adalah bagi hasil. Saat panen, pembagian hasilnya adalah 40% untuk pemilik lahan, 30% pengelola, dan 30% untuk pemilik bibit.Reyhan menuturkan, dari lahan satu hektare, sekali panen, alfalfa menghasilkan 16 ton tanaman basah dengan harga jual Rp 4.000 per kilogram (kg). Jika dikeringkan, hasilnya sekitar tiga sampai empat ton dengan harga jual Rp 12.000 per kg.Potensi keuntungan dari budi daya alfalfa cukup besar lantaran masa hidup tanaman ini bisa sampai 20 tahun. Akar alfalfa itu bisa sampai lima meter ke bawah tanah, tutur Nugroho. Masa panennya juga cepat, yakni tiga minggu hingga satu bulan sekali.

HAY ALFALFA dari tanaman keluarga kacang-kacangan (medicago sativa) yang mengandung lebih banyak protein kasar , energi dan kalsium yang dicerna dari pada jenis rumput apapun. Perbedaan-perbedaan ini membuat Alfalfa Hay merupakan pilihan yang sempurna untuk hewan/ ternak yang sedang mengalami pertumbuhan, bunting atau menyusui. Dokter Hewan merekomendasikan Hay Alfalfa untuk kesehatan hewan Anda.Hay Alfalfa dipanen dari kebun Selo Pass Boyolali bermerek COWBOY ALFALFA (Cowboy singkatan dari Cow Boyolali/ Sapi Boyolali) telah dipilih oleh Pemiliknya langsung Nugroho Widiasmadi. Nugroho adalah generasi petani yang memahami dan mengakui kualitas Alfalfa. Itulah mengapa setiap kemasan Hay Alfalfa Selo Pass selalu dikerjakan dengan kualitas terjamin dan memenuhi kebutuhan gizi tinggi untuk hewan peliharaan Anda.

KONSUMSI UNTUK HEWANSapi/ lembu, Biri-biri / domba, Kuda, Kelinci, Chinchillas, Anjing, Babi , Ayam/ Unggas, Kura-kura, Burung, Reptile / Iguana, Ikan air tawar, Ikan tambak/ Laut, dllKANDUNGANProtein (min) ..............................25.0 %Lemak (min)................................1.50 %Serat (max) .................................20,0 %Kandungan Air (max) ................15,0 %KESEHATAN TERNAK Hay Alfalfa mutlak dan vital bagi kesehatan hewan memamah biak. Hay Alfalfa menyediakan tidak hanya serat, tetapi juga pengayaan lingkungan hewan peliharaan Anda yang sesuai dengan habitat aslinya. Sebagai peternak / pemelihara, ini merupakan bentuk tanggung jawab Anda untuk selalu menjaga kesehatan ternak dengan menggunakan Hay Alfalfa.PENYIMPANAN Simpan Hay Alfalfa ini di tempat yang sejuk dan kering, terlindung dari sinar matahari secara langsung. Dalam kemasan aslinya tidak diperlukan pendinginan atau pembekuan. Jika Anda memilih untuk menyimpan dalam wadah lain, pastikan memiliki sirkulasi udara yang cukup.HARGA PASAR : Rp. 45.000,-/ kg (tidak ada minimal order)HARGA DISTRIBUTOR : Rp. 30.000,-/ kg (minimal order 500 kg)harga diluar ongkos kirimPEMBAYARANVia Rekening atas nama Nugroho WidiasmadiBCA No. Rek 8165038068MANDIRI No. Rek. 135 00 95008585BNI No. Rek. 0198130919Ekowisata Taman Air Indonesia / ETASIAJl. Tentara Pelajar BoyolaliHp 081 22654 915Pengamat agribisnis F. Rahardi mengakui, sebagai tanaman subtropis, alfalfa memang bisa dibudidayakan secara komersial di kawasan tropis. Tetapi, proses adaptasinya cenderung memerlukan waktu lama dan perlu ketekunan lebih.Tapi, prospek bisnis tanaman ini sebagai pakan ternak belum jelas. Beda dengan rumput gajah atau raja, katanya. Ia mengingatkan calon pembudi daya agar jeli. Soalnya, penjual benih alfalfa sering mempromosikan produk berlebihan. Konsumen harus kritis, ujarnya.

PETANI PETERNAK KAYA DENGAN ALFALFA

PETANI PETERNAK KAYA DENGAN ALFALFA

Alfafa bagi masyarakat Indonesia sangatlah asing, hanya sebagian masyarakat kita yang mengenal tanaman ini. Tanaman leguminosa tahunan ini dinilai istimewa karena kekayaan nutrisi dan fitogenik serta banyak kegunaan. Dunia Arab memberinya nama Al-Fisfisa, yang bahasa Spayol menjadi Alfalfa dan artinya Bapak Semua Makanan. Di Amerika Serikat dijuluki sebagai Queen of the Forages (ratu semua hijauan pakan) dan merupakan tanaman komersial dengan total areal nomor empat setelah jagung, gandum, dan kedelai.

Sejak tahun 1990-an, Indonesia sudah mulai mengembangkan budidaya alfalfa. Dan ilmuwan Indonesia sudah berhasil merintis budidaya alfalfa di dataran rendah yang disebut Alfalfa Tropika yang disingkat Alfata. Berbagai penelitian lain juga menunjukkan alfalfa berpeluang besar dibudidayakan di Indonesia, tidak hanya di dataran tingginya, dan bisa dikembangkan di lahan kering. Di Indonesia kini sudah ada kebun-kebun alfalfa yang hasilnya bahkan sudah ada yang diekspor.

Multiguna

Alfalfa diduga merupakan tanaman asli Asia Barat daya dan sudah digunakan di Persia ribuan tahun Sebelum Masehi (SM), diperkenalkan ke Eropa abad kelima SM, dibawa bangsa Spanyol ke Amerika Selatan dan memasuki Amerika Serikat tahun 1800-an. Dari awal sudah digunakan sebagai pakan ruminansia, utamanya kuda dan sapi, dan sebagai makanan dan minuman kesehatan dari daun, biji dan kecambah alfalfa. Alfalfa dikenal sebagai hijauan pakan yang kandungan nutrisinya paling lengkap (sekitar 60 jenis) dengan tingkat kandungan paling tinggi di antara semua hijauan leguminosa pakan. Alfalfa kini telah menjadi pakan hijauan yang paling besar produksi globalnya di banding pakan hijauan lainnya.

Tanaman alfalfa (Medicago sativa) termasuk dalam famili Fabaceae dan genus Medicago. Bersifat perennial, bisa bertahan beberapa tahun dengan panen berkali-kali dalam setahun. Tinggi berkisar satu meter, dan akar masuk ke tanah sampai kedalaman 2-4 meter. Dibanding leguminosa lainnya, alfalfa lebih tahan terhadap kekeringan. Pada musim kemarau yang parah mampu melakukan dormansi (tidak aktif) dan aktif kembali bila tingkat kelembaban sudah sesuai.

Daftar nutrisi pada alfalfa panjang dengan tingkat kandungan yang tinggi. Di antaranya, kandungan protein sekitar 15-22%. Ada vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, K, Niacin, asam panthotenic, asam folat, inocitole, biotin. Ada mineral P, Ca, K, Na, Cl, S, Mg, Cu, Fe, Co, B, Mo, Ni, Pb, Sr, dan Pd. Kandungan serat rendah sehingga mudah dicerna hewan ternak.

Kegunaan utama alfalfa, khusus daun dan tangkainya, sejak dahulu ialah sebagai pakan ternak ruminansia. Belakangan ini sudah digunakan sebgai pakan untuk unggas dan ternak lainnya.

Alfalfa juga digunakan sebagai pangan manusia, khususnya kecambah bijinya yang sudah popular di berbagai negara. Sejak zaman purba, alfalfa juga dikenal sebagai tanaman herbal yang berkhasiat memelihara kesehatan dan menangkal penyakit. Dunia industri sekarang mengolah alfalfa untuk memproduksi enzim-enzim industrial seperti peroxidase, alphaamylase, sellulase dan phytase.

Penghimpunan nitrogen melalui bintil-bintil akar serta cekaman akarnya yang mendalam menjadikan alfalfa cocok dijadikan tanaman untuk bioremidiasi maupun konservasi tanah, termasuk menahan erosi di lahan miring sampai kemiringan 80%. Juga sebagai tanaman rotasi untuk menyingkirkan hama atau penyakit tanaman tertentu. Dan belakangan ini sudah pula mulai dimanfaatkan sebagai sumber biofuel untuk pembangkit tenaga listrik.

Alfalfa Tropika

IAC telah berhasil mengembangkan alfalfa tropika (alfata) melalui sistem keseimbangan interflow, yakni mengkondisikan iklim mikro bawah tanah agar biji alfalfa dari daerah subtropik bisa tumbuh baik dan menghasilkan alfalfa dengan kandungan nutrisi tetap tinggi. Alfalta dalam beberapa aspek dinyatakan bahkan lebih unggul dari alfalfa tropis. Yakni panen bisa sekali 21 hari (subtropics 2 bulan sekali), kandungan protein 32% (dibanding 21%), usia produksi 3 tahun (dibanding 1 tahun), produksi 15 ton/ha (dibanding 10 ton/ha, media tanam segala jenis tanah termasuk lahan tidak produktif, dibanging tanah gromosol).

Sementara itu, hasil riset Widyati Slamet dkk (2009) dari Universitas Diponegoro, Semarang menunjukkan media tanam tidak memengaruhi produksi dan kualitas protein kasar, serat kasar, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik hijauan alfalfa pada pemotongan pertama. Semakin tinggi persentase pemberian kompos pada media tanam, produksi dan mutu hijauan alfalfa akan ikut meningkat. Sedangkan Juniar Sirait dkk dari Loka Penelitian Kambing Potong, Sungai Putih, Sumatera Utara menyimpulkan alfalfa yang ditanam di dataran tinggi beriklim basah Kabupaten Karo potensial digunakan sebagai bahan pakan kambing. Alasannya, pertumbuhan alfalfa baik, produksi cukup tinggi, nilai nutrisi di atas rumput alam dan merupakan sumber kaya protein dengan palabilitas cukup tinggi.

Pakan sejauh ini merupakan salah satu masalah utama dalam pengembangan ternak di Indonesia. Alfalfa berpeluang dijadikan sebagai salah satu jawaban strategis bagi masa depan peternakan di Indonesia.(Sumber : Sinar Tani Edisi 15-21 Pebruari 2012 No. 3444 Tahun XLII)

Informasi lebih lanjut bagaimana analisa bisnis Alfalfa, cara budidaya, dan teknologi integrasi dengan peternakan & pertanianHub. 081 233 129 267 / griyaternak

Benih Alfalfa (import dari Amerika)

Posted byadminon May 2, 2012 inProduk|7 comments

Jual Benih Alfalfa Impor USA:5 gr = Rp. 50.000,10 gr = Rp. 90.000,25 gr = Rp. 200.000,

1000 gr = Rp. 1.500.000,Pembelian 25 kg atau 1 bal akan mendapatkan harga khusus

Mencari Jawaban dengan Alfalfa

Monday, 03 December 2012 14:53 h purwanto

Dr. Nugroho Widiasmadi, Dipl., WRD., M. Eng (Dosen Teknik Mesin FT Unwahas)

OlehAMANDA PUTRI NUGRAHANTI

KOMPAS.com- Nugroho Widiasmadi (46) mengawali penelitiannya dengan pertanyaan sederhana. Bagaimana agar petani mandiri dan tidak bergantung pada pupuk atau pakan pabrikan yang harganya kerap tak menguntungkan petani? Ternyata, ia menemukan jawabannya pada mikroorganisme agresif yang berinang pada tanaman alfaafa (Medicago sativa).

Namun, jawaban itu tidak diperolehnya secara instan. Nugroho memulainya sejak 1998 ketika mengerjakan proyek pembuatan saluran irigasi di perkebunan alfaafa di Taiwan. Sejak itu, tahun-tahun penuh perjuangan mewarnai kegagalan demi kegagalan upayanya.

Nugroho bekerja keras mengupayakan tanaman subtropis itu agar dapat hidup dan berkembang di iklim tropis, khususnya di Indonesia. Ia menjaga iklim mikro di tanah dengan sistem irigasi menggunakan metode interflow. Berkali-kali tanaman alfaafa yang dibawanya dari Iran mati karena perbedaan iklim, cuaca, air, dan tanah. Namun, akhirnya tanaman itu dapat tumbuh stabil pada 2007.

Tanaman yang di negara asalnya disebut bapak segala tanaman itu pun dapat tumbuh di lingkungan tropis dengan stabil. Bahkan, kandungan proteinnya bisa lebih tinggi setelah ditanam di Indonesia. Indukan alfaafa memiliki kandungan protein 15 persen, sementara anakan yang dihasilkan Nugroho mengandung protein hingga 35 persen.

Di Indonesia, proteinnya menjadi lebih tinggi karena pengaruh sinar matahari yang berlimpah. Sekarang, bibit alfaafa dapat ditanam di mana saja tanpa diperlukan perlakuan khusus, kata Nugroho.Tanaman itu bisa memiliki kandungan protein sedemikian besar karena adanya bakteri Rhizobium pada tanaman alfaafa yang berinang pada akarnya. Alfaafa memiliki akar tunggang yang kedalamannya bisa mencapai 10 meter dan juga akar serabut.

Nugroho menemukan, kinerja bakteri itu begitu mengagumkan. Ia, seperti halnya Rhizobium pada kedelai, mengikat nitrogen bebas di udara. Bedanya, Rhizobium alfaafa mengikat nitrogen hanya dalam waktu empat detik. Riset pun dilanjutkan dengan memanfaatkan bakteri tersebut. Nugroho coba menggabungkan Rhizobium alfaafa dengan bakteri pada rumen sapi, yaitu bakteria selulolitik, proteolitik, dan amilolitik. Dari kombinasi tersebut, Nugroho memperoleh formasi bakteri yang mampu merombak material organik dengan sangat cepat, yang kemudian dinamakan Microbacter Alfaafa-11 (MA-11). Mikroorganisme ini mampu menjadi dekomposer yang sangat andal. Ia bisa memecah dinding lignin yang menyelubungi kandungan gizi yang ada pada tanaman, yang selama ini sulit dirombak. Hasilnya, semua limbah pertanian yang difermentasi dengan bakteri ini memiliki kandungan gizi yang melesat jauh dibandingkan sebelumnya.Sebut saja jerami, eceng gondok, ampas teh, bonggol jagung, ampas tahu, hingga ampas singkong yang kandungan protein awalnya rendah, bisa meningkat tiga hingga 10 kali lipat dalam kurun waktu 24 jam. Jerami, misalnya, yang pada awalnya mengandung protein 0,8 persen, setelah difermentasi sehari semalam, proteinnya naik hingga 8,0 persen.

Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan petani jauh lebih murah ketimbang membeli pakan pabrikan. Petani dapat memanfaatkan limbah pertanian yang ada menjadi pakan ternak yang gizinya setara dengan pakan pabrikan, ujar Nugroho.

Tidak hanya pakan, pupuk juga bisa dibuat dengan memfermentasikan tanaman atau kotoran hewan. Hasilnya, padi yang diberi pupuk organik dari hasil fermentasi dengan MA-11, ditemukan tidak mengandung bahan kimia dan bakteri berbahaya sedikit pun. Bahkan, dengan mengolah singkong menjadi pakan, petani dapat memperoleh pupuk cair dan bioetanol sekaligus. Bioetanol yang dihasilkan memiliki oktan hingga 117, jauh lebih tinggi dibandingkan Pertamax yang beroktan 98.Sejauh ini, Nugroho hanya menjual MA-11 langsung kepada petani dengan harga Rp 50.000 per botol berukuran satu liter. Dia tidak mau MA-11 dijual di pasaran untuk menghindari permainan pasar atau rantai distribusi yang panjang yang pada akhirnya merugikan petani karena harga bisa menjadi lebih mahal.

Untuk petani Indonesia

Nugroho mengaku pernah mendapat tawaran dari Raja Perlis Malaysia pada 2007 untuk mengembangkan tanaman alfaafa di Malaysia, dengan syarat, pengembangan tidak boleh dilakukan di tempat lain, termasuk Indonesia. Namun, dengan tegas Nugroho menolak walau ia tahu belum tentu risetnya lebih mudah diterima di negerinya sendiri.

Amerika Serikat, salah satu negara yang membudidayakan alfaafa, menurut Nugroho, bahkan tidak membiarkan tanaman alfaafa dibudidayakan di negara lain. Karena itu, mereka membuat bibit yang dimandulkan untuk negara lain. Meski demikian, Nugroho tetap teguh dan percaya bahwa suatu saat para petani Indonesia dapat mencapai kemandiriannya. Dia terus bergerak, berpromosi, dan memperkenalkan alfaafa sehingga semakin lama semakin banyak pihak yang mengetahui dan ingin belajar bagaimana membuat pakan, pupuk, hingga bahan bakar secara mandiri.Perwakilan dari negara-negara seperti Afrika Selatan, Taiwan, Malaysia, Filipina, India, Uganda, Kenya, dan Etiopia datang untuk mempelajari alfaafa. Nugroho menyanggupi pendampingan kepada mereka dengan catatan tidak untuk monopoli. Di dalam negeri, petani-petani dan pemerintah daerah, di antaranya dari Lampung, Aceh, Bukittinggi, Papua, Kalimantan Timur, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, dan Manado, juga berdatangan untuk belajar bagaimana membuat pakan dan pupuk secara mandiri dengan alfaafa. MA-11 kini diproduksi hingga 10.000 liter per bulan untuk dijual kepada petani-petani di Jawa Tengah dan daerah-daerah lain yang memesan.Nugroho juga membagikan benih alfaafa secara gratis kepada petani yang menginginkannya. Dalam kemasan tertulis bahwa benih itu tidak untuk dijual, tetapi untuk dibagikan kepada para petani. Syaratnya, petani harus memperkenalkan tanaman itu kepada petani yang lain. Benih tersebut dapat ditanam di mana saja tanpa perlakuan khusus dan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan teh (pucuk daunnya), juga untuk pakan ternak dan pupuk yang kaya kandungan gizi. Ya, syaratnya hanya satu, petani harus memperkenalkan tanaman dan bakteri ini kepada petani yang lain. Yang saya inginkan hanya satu, semua petani sejahtera, tuturnya.

Sumber : Kompas.com (http://nasional.kompas.com/read/2012/11/28/17224489/mencari.jawaban.dengan.alfalfa)