13
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. P.P. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Taksonomi variabel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Taksonomi variabel

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

P.P. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Page 2: Taksonomi variabel

Mengajar dengan Pembelajaran

Siswa dengan Peserta Didik

Page 3: Taksonomi variabel

No Mengajar Pembelajaran

1. Terjemahan dari Teaching Terjemahan dari Instructional

2. Pijakannya aliran psikologi Behavioristik

Pijakannya dari aliran psikologi Kognitif,

3. Teaching Oriented Student Oriented

4. Peserta dididik dianggap sebagai obyek belajar

Peserta didik dianggap sebagai Subyek

5. Betapa pentingnya faktor eksternal dalam belajar

Betapa penting faktor internal dalam belajar

6. Belajar mengajar terjadi pd waktu dan tempat tertentu

Pembelajaran dapat terjdi dimana saja

7. Mengajar adalah akvitas guru untuk menyampaikan ilmu

Mengajar adalah bagian dari Pembelajaran

8. Hadirnya guru untuk mengajar Hadirnya Guru untuk memudah-kanbelajar, belajar menjdi efektif, efisiendan berarah tujuan

Page 4: Taksonomi variabel

Mengajar- belajar-mengajar – Pengajaran-Pembelajaran

Teaching <-------------------------------- Student

Oriented Oriented

(behavioristik) (kognitif, humanistik, sibernitik)

Page 5: Taksonomi variabel

TUJUAN DAN KENDALA KARAKTERIS-

KONDISI KARAKTERIS DAN KARAK TIK PESERTA

BIDANG STUDI TERISTIK DIDIK

BID. STUDI

STRATEGI STRATEGI STRATEGI

STRAGI/ PENGORGANI- PENYAMPAIAN PENGELOLAAN

METODE SASIAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN

Tk. Makro

Tk Mikro

HASIL KEEFEKTIFAN, EFISIENSI, DAN DAYA TARIK

PEMBELAJARAN

Page 6: Taksonomi variabel

Kondisi Pembelajaran adalah variabel –variabel yang mempengaruhi penggunaan metode (mempreskripsikan penggunaan metode).

Kondisi Pembelajaran harus berinteraksi dengan metode dan berada di luar kontrol perancang pembelajaran

Kondisi Pembelajaran dapt dikelompokkan menjadi 3 variabel

Page 7: Taksonomi variabel

Variabel Strategi/metode pembelajarandiklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu:

Strategi pengorganisasian (Organizationalsrategy)

Strategi penyampaian (Delivery strategy)

Strategi pengelolaan (management strategy).

Page 8: Taksonomi variabel

Organizational srategy adalah metode untuk mengorganissi isi bidang studi yang telah dipilih untuk pembelajaran.

Mengorganisasi mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram, format, dll. yang setingkat dengan itu.

Page 9: Taksonomi variabel

Delivery strategy (strategi penyampaian) adalahmetode untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik dan atau menerima serta merespon masukan yang berasal dari peserta didik. Sumber belajar merupakan bidang kajian utama dari strategi ini.

Management strategy (strategi pengelolaan) adalah metode untuk menata interaksi antara peserta didik dan variabel metode pembelajaran yang lain. Variabel strategi pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran.

Strategi pengorganisasian pebelajaran dibedakan menjadi strategi pengorganisasian pada tingkat makro dan mikro.

Page 10: Taksonomi variabel

Hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

Keefektifan (effectiveneess)

Efisiensi (efficiency)

Daya tarik pembelajaran

Page 11: Taksonomi variabel

Keefektifan Pembelajaran, diukur dengan tingkat pencapaian si-belajar. Ada 4 aspek yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan pembelajaran yaitu:

kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering disebut tingkat kesalahan

kecepatan unjuk kerja

tingkat alih belajar

tingkat retensi dari apa yang dipelajari.

Page 12: Taksonomi variabel

Efisiensi Pembelajaran, biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si-belajar dan/atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.

Page 13: Taksonomi variabel

Daya Tarik Pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan si-belajar untuk tetap/terus belajar.

Daya tarik pembelajaran erat kaitannya dengan daya tarik bidang studi, dimana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Itulah sebabnya pengukuran kecenderungan si belajar

untuk terus dan atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.