14
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) TENTANG STIMULASI SENSORIK “MENGGAMBAR DAN MEWARNAI” DI WISMA CINTA KASIH KELOMPOK L Puji Yastuti Rahmatya, S.Kep Wisfi Desriyanti, S.Kep Elfya Rohima, S.Kep Meisyafitri, S.Kep Yuliana, S.Kep Selfi Fauzia, S.Kep Arini Elhuda, S.Kep Restu Budi Susilo, S.Kep Aghnia Minjar Witma S.Kep PEMBIMBING : Gusti Sumarsih, S.Kp

TAK Menggambar Dan Mewarnai

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lansia

Citation preview

PROPOSAL

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)TENTANG STIMULASI SENSORIK

MENGGAMBAR DAN MEWARNAIDI WISMA CINTA KASIH

KELOMPOK LPuji Yastuti Rahmatya, S.Kep

Wisfi Desriyanti, S.Kep

Elfya Rohima, S.KepMeisyafitri, S.Kep

Yuliana, S.Kep

Selfi Fauzia, S.Kep

Arini Elhuda, S.Kep

Restu Budi Susilo, S.Kep

Aghnia Minjar Witma S.KepPEMBIMBING : Gusti Sumarsih, S.KpPRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALASPADANG2014PRE PLANNING

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

( STIMULASI SENSORIK )

Topik: Stimulasi Sensorik Terapis: 3 orang

Sasaran: Klien Penghuni Wisma Cinta Kasih

Tujuan Umum

Klien mampu berespon terhadap stimulus pancaindra yang diberikan.Tujuan Khusus

Setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok ini diharapkan klien mampu :

1. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat2. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar3. Klien dapat memberi dan menceritakan makna gambar.

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup yang ditandai dengan banyaknya lanjut usia (lansia) yang hidup di tahun 2000 sebanyak 9,99 % dari 22.277.700 jiwa penduduk Indonesia dan diperkirakannya umur harapan hidup tersebut akan meningkat pada tahun 2020 bagi kelompok umur 65 70 tahun menjadi 11,09 % dari 29.120.000 jiwa penduduk Indonesia.

Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan kesehatannya agar tetap produktif dalam kehidupannya. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi, terutama psikologis.

Wisma Cinta Kasih merupakan salah satu tempat pengasuhan lansia yang memerlukan perhatian khusus, karena lansia mengalami penurunan fungsi, terutama fungsi panca indra. Selain itu penghuni WCK jauh dari keluarga dan kerabat dekat. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan yang dapat memicu semangat penghuni WCK sehingga jauh dari kesepian dan dapat menstimulasi panca indera lansia, salah alah satu contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah kegiatan permainan sehingga lansia dapat menikmati kehidupan senja yang lebih bermakna dan lebih berarti.

Dengan demikian kami dari kelompok L Praktek Profesi Keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Andalas akan melaksanakan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensorik Menggambar dan Mewarnai, diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini dapat memberikan peningkatan rasa kebersamaan dan meningkatkan rerspon sensorik terhadap stimulus yang diberikan.B. LANDASAN TEORI

Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya serta mempunyai norma yang sama. Fungsi kelompok secara umum :

1. Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman

2. Memberikan pengalaman dan penjelasan kepada anggota yang lain

3. Merupakan proses menerima umpan balik

Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat dukungan, pendidikan dan meningkatkan kamampuan menyelesaikan masalah.

Penggunaan kelompok dalam Praktek Keperawatan Gerontik memberi dampak positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan lansia melalui terapi aktifitas kelompok. Salah satu bentuk dari terapi aktivitas kelompok adalah dengan stimulus sensorik. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien selama berada dalam kelompok.

Pada dasarnya terapi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam Praktek Kesehatan Gerontik yang juga merupakan bagian terpenting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok sebagai metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya yaitu :

- Mendapat dukungan (suport)

Pendidikan

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalahFokus Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi SensorikTerapi aktifitas kelompok pada klien yang menghuni wisma adalah sangat penting untuk merangsang respon sensorik klien terhadap stimulus yang diberikan yang akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.C. KRITERIA KLIEN

Klien yang mengikuti kegiatan adalah :

1. Klien yang kooperatif dan tidak mengalami gangguan penglihatan yang menghuni Wisma Cinta Kasih 2. Klien yang telah menyepakati kontrak dengan terapis sebelumnya

3. Klien yang tidak mempunyai masalah dalam mobilitas fisik

D. PROSES SELEKSI

1. Identifikasi klien yang sesuai dengan kriteria

2. Membuat kontrak dengan klien :

Menjelaskan tujuan kegiatan

Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN

a. Hari / Tanggal: Selasa / 18 Februari 2014b. Tempat kegiatan

: Ruang Tengahc. Waktu kegiatan: 09.45 10.45 WIB

d. Metoda kegiatan: Menggambar dan mewarnai gambar dengan krayon.e. Anggota kelompok:Klien penghuni Wisma Cinta Kasih

F. METODE PERMAINAN Leader memperkenalkan terapis dan pembimbing

Leader menjelaskan tujuan permainan, cara permainan dan peraturan permainan

Terapis membagikan kertas dan pensil/krayon untuk tiap klien Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberikan penguatan kepada klien untuk terus menggambar, jangan mencela klien. Setelah semua klien selesai menggambar terapis meminta masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut menurut klien. Kegiatan dilakukan sampai semua klien mendapat giliran Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangan.

Leader akan meminta semua peserta menjelaskan manfaat permainan

Leader menyimpulkan tanggapan klien tentang manfaat permainan

G. ANTISIPASI MASALAH

Jika terdapat peserta yang tidak mengikuti peraturan atau menunjukkan gejala yang tidak kondusif lagi atau peserta ingin meninggalkan kegiatan untuk bermain maka peserta tersebut digantikan oleh peserta cadangan.

H. RENCANA JALANNYA ACARA

No.WaktuKegiatan TherapisKegiatan Peserta

1.5 menitPembukaan

Memberi salam

Memperkenalkan terapis dan pembimbing

Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu permainan Menjawab salam

Mendengarkan dan memperhatikan

Mendengarkan dan memperhatikan

2.50 menitPelaksanaan

Menjelaskan cara dan peraturan melakukan permainan Terapis membagikan kertas dan pensil/krayon untuk tiap klien

Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini.

Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberikan penguatan kepada klien untuk terus menggambar, jangan mencela klien.

Setelah semua klien selesai menggambar terapis meminta masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada klien lain.

Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangan. Memberikan reinforcement positif

- Memperhatikan.

Memperhatikan

Memperhatikan

Menggambar Mengungkapkan pendapat Mendengarkan dan tepuk tangan Mendengarkan

3.5 menitPenutup

Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

Memotivasi peserta menjelaskan manfaat kegiatan terapi aktivitas kelompok yang telah dilakukan

Rencana tindak lanjut

Kontrak yang akan datang

Menyimpulkan manfaat kegiatan oleh leader

Menutup permainan dan mengucapkan salam Memberikan tanggapan/pendapat

Mendengarkan

Mengemukakan pendapat

Mendengarkan dan memperhatikan

- Menjawab salam

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Leader

: Meisyaffitri, S.KepObserver

: Arini Elhuda, S.Kep

Fasilitator

: Puji Yastuti Rahmatya, S.KepPeran Leader :

a. Memimpin jalannya kegiatan

b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan

c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan

d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien

e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan

f. Memberikan reinforcement positif pada klien

g. Menyimpulkan kegiatanPeran Observer :

a. Mengobservasi jalannya acara

b. Mencatat jumlah klien yang hadirc. Mencatat prilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung

d. Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan kliene. Mencatat penyimpangan acara terapi aktifitas bermain

f. Membuat laporan hasil kegiatan

Peran Fasilitator :

a. Memfasilitasi jalannya kegiatan : persiapan dan pelaksanaan

b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif

c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara

d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam / luar kelompok

Perilaku yang diharapkan dari kelompok :

a. Klien dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir sesuai aturan

b. Klien dapat ikut serta dalam seluruh kegiatan terapi aktifitas kelompok

c. Klien aktif dalam permainan

d. Klien mampu mengungkapkan pendapat

H. MEDIA DAN ALAT

Media dan alat, yang digunakan :

Kertas gambar Krayon Pulpen TOA/ Wireless

I. ALOKASI WAKTU

a. Perkenalan

: 5 menit

b. Proses Kegiatan: 50 menit

c. Penutup

: 5 menit

J. SETTING TEMPAT

Keterangan :

K. PROSES EVALUASI

a. Evaluasi Struktur

Setting tempat sesuai dengan rencana

Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib

b. Evaluasi Proses

Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung

Klien dapat mengikuti peraturan permainan yang telah ditetapkan

Klien berpartisipasi aktif dalam permainan

Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana

c. Evaluasi Hasil

60% peserta mampu menggambar 60% peserta mampu mewarnai

60% peserta mampu menceritakan makna gambar yang telah dibuat

L. PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas Praktek Profesi Keperawatan Gerontik di Wisma Cinta Kasih. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan kami ucapkan terimakasih.

Padang, 12 Februari 2014Pembimbing Akademik

Ketua Kelompok

Gusti Sumarsih, S.Kp Restu Budi Susilo, S. Kep

REFERENSI

Budi Anna Keliat. (1998). Kumpulan Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC.

Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes. (1998). Buku Standar Keperawatan Jiwa. Jakarta:Depkes RI.

Stuart, G. W. dan Laraia, M. T. (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. (6th ed). St.Louis:Mosby Year Book.

F

L

P

P

P

P

P

P

Pembimbing

= Fasilitator

F

= Leader

L

= Observer

O

= Peserta

P

O