34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan konsumsi memainkan peranan sentral dalam performa ekonomi suatu Negara. Suatu kegiatan konsumsi yang relatif tinggi terhadap pendapatan mengidentifikasikan bahwa investasi yang rendah dan pertumbuhan yang lambat dan penghematan yang tinggi menuntun pada invesatsi tinggi dan pertumbuhan cepat. Interkasi antara pengeluaran dan pendapatan memainkan peran yang sangat berbeda selama ekspansi dan kontraksi siklus bisnis. Ketika kondisi-kondisi ekonomi memberikan kenaikan terhadap konsumsi dan investasi yang berkembang dengan cepat, maka hal ini akan meningkatkan total pengeluaran atau permintaan agregat, menaikkan output dan lapangan kerja dalam jangka pendek. Ledakan ekonomi Amerika Serikat pada akhir tahun 1990-an terutama disulut oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam pengeluaran konsumen. Dan ketika konsumsi jatuh karena pajak yang lebih tinggi atau hilangnya kepercayaan konsumen seperti yang terjadi di jepang pada tahun 1990-an, ini cenderung mengurangi total pengeluaran dan menyebabkan resesi. [Type text]

Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

  • Upload
    lecong

  • View
    244

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan konsumsi memainkan peranan sentral dalam performa ekonomi

suatu Negara. Suatu kegiatan konsumsi yang relatif tinggi terhadap pendapatan

mengidentifikasikan bahwa investasi yang rendah dan pertumbuhan yang lambat

dan penghematan yang tinggi menuntun pada invesatsi tinggi dan pertumbuhan

cepat.

Interkasi antara pengeluaran dan pendapatan memainkan peran yang

sangat berbeda selama ekspansi dan kontraksi siklus bisnis. Ketika kondisi-

kondisi ekonomi memberikan kenaikan terhadap konsumsi dan investasi yang

berkembang dengan cepat, maka hal ini akan meningkatkan total pengeluaran atau

permintaan agregat, menaikkan output dan lapangan kerja dalam jangka pendek.

Ledakan ekonomi Amerika Serikat pada akhir tahun 1990-an terutama disulut

oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam pengeluaran konsumen. Dan ketika

konsumsi jatuh karena pajak yang lebih tinggi atau hilangnya kepercayaan

konsumen seperti yang terjadi di jepang pada tahun 1990-an, ini cenderung

mengurangi total pengeluaran dan menyebabkan resesi.

Oleh karena itu sesuatu hal yang sangat penting untuk mempelajari

perilaku konsumen untuk memahami baik siklus bisnis jangka-pendek maupun

pertumbuhan ekonomi jangka-panjang. Dalam jangka pendek, konsumsi

merupakan komponen utama dari keseluruhan pembelanjaan. Ketika konsumsi

berubah secara tajam, perubahan itu mungkin mempengaruhi output dan lapangan

kerja melalui dampaknya tehadap keseluruhan permintaan.

Selain itu perilaku konsumsi penting karena apa yang tidak dikonsumsi

tersedia untuk negara untuk investasi dalam barang-barang kapital baru; kapital

berfungi sebagai penggerak di belakang pertumbuhan ekonomi jangka-panjang

[Type text]

Page 2: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

dan oleh karena itu, studi perilaku konsumsi merupakan kunci untuk memahami

sebagian faktor pertumbuhan ekonomi dan siklus bisnis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

makalah ini adalah sebagai berikur: “ Apakah Konsep Teori Perilaku

Konsemuen?”.

Masalah konsep teori perilaku konsumen tersebut menjadi beberapa

pertanyaan sebagai berikut:

a. Apa alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang

pada harga rendah dan mengurangi pembelianya pada harga tinggi?

b. Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari

barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya?

c. Kapan konsumen akan mencapai kepuasan maksimum?

d. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses

konsumsi?

e. Bagaimana pola konsumen membelanjakan pendapatannya?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Menambah ilmu pengetahuan untuk para pembaca dan pengkaji tentang

konsep “Teori Perilaku Konsumen”.

b. Menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen.

c. Menambah pengetahuan bagaimana pola konsumen membelanjakan

pendapatannya.

[Type text]

Page 3: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Konsumsi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barang dan jasa.

Elemen-elemen pokok dari konsumsi di antara yang paling penting adalah

perumhan, kendaraan bermotor, makanan, dan perawatan medis. Ilmu statistik

menunjukkan bahwa ada keteraturan yang dapat diramalkan dalam cara orang-

orang mengalokasikan pengeluaran mereka antara makanan, pakaian dan hal-hal

pokok lainya.

Sejumlah pertanyaan muncul saat kita berbicara tentang kegiatan

konsumen untuk membeli, kita tidak tahu mengapa orang-orang membeli suatu

produk baru, keinginan apa yang mereka penuhi dan penjelasan-penjelasan yang

mungkin ada secara psikologis dan sosiologi mengenai mengapa konsumen

membeli satu produk dan bukan produk lainya. Hal inilah yang membuat kita

perlu untuk mengetahui dan mempelajari segala hal tentang perilaku konsumen

dalam kegiatan konsumsi. Teori tingkah laku konsumen menerangkan tentang

perilaku konsumen di pasaran, yaitu menerangkan sikap konsumen dalam

membeli dan memilih barang yang akan dibelinya. Teori ini dikembangkan dalam

dua bentuk: teori utility dan analisis kepuasan sama.

Perilaku konsumen timbul karena adanya kendala dalam keterbatasan

pendapatan di satu sisi dan di sisi lain adanya keinginan untuk mengkonsumsi

barang dan jasa sebanyak-banyaknya. Pada intinya yang akan dijelaskan dalam

teori perilaku konsumen adalah bagaimana fungsi permintaan konsumen itu

berbentuk dan lebih jelasnya kapan kepuasan konsumen itu tercapai. Teori

perilaku konsumen pada dasarnya menjelaskan bagaimana konsumen itu

mendayagunakan sumber daya yang ada (uang) dalam rangka memuaskan

[Type text]

Page 4: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

kebutuhan/keinginan dari satu atau lebih produk. Penilaian kepuasan umumnya

bersifat subjektif baik bagi pemakai langsung maupun bagi penilai.

Jadi, Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen

dapat membeli dan mengkonsumsi produk-produk (RW.Griffin & RJ. Ebert,

2003:366).

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut judul salah satu studi klasik, kita termasuk ke dalam “social

animals”. Jadi, untuk memahami perilaku konsumen bergantung pada psikologi

dan sosiologi. Hasilnya berfokus pada empat bidang yang menjadi pengaruh

utama terhadap perilaku konsumen: psikologis, pribadi, sosial, dan budaya

(RW.Griffin & RJ. Ebert, 2003:366)

a. Pengaruh psikologis mencakup motivasi, presepsi, kemampuan belajar,

dan sikap perseorangan.

b. Pengaruh pribadi mencakup gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi.

c. Pengaruh sosial mencakup keluarga, pendapat pemimpin (orang yang

pendapatnya diterima oleh orang lain), dan kelompok referensi lainya

seperti teman, rekan sekerja, dan rekan seprofesi.

d. Pengaruh budaya mencakup budaya (“cara hidup” yang membedakan satu

kelompok besar dengan kelompok lainya), subkultur (kelompok yang lebih

kecil, seperti kelompok etnis yang memilliki nilai-nilai bersama), dan

kelas sosial (kelompok-kelompok berdasarkan peringkat budaya menurut

kriteria seperti latar belakang, pekerjaan, dan pendapatan.

Walaupun seluruh faktor itu dapat berdampak besar pada pilihan

konsumen, dampk faktor-faktor itu terhadap pembelian aktual beberapa produk

menjadi sangat lemah atau dapat diabaikan. Beberpa konsumen, misalnya,

memperlihatkan loyalitas terhadap merek (Brand Loyalty) tertentu, yang berarti

mereka secara rutin membeli produk-produk karena mereka puas atas kinerja

merek produk itu.

[Type text]

Page 5: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

Faktor-Faktor

Pribadi dan Lingkungan

TAHAP-TAHAP PROSES PEMBELIAN KONSUMEN

Faktor-Faktor

Pemasaran

Gambar 1.1 faktor-faktor yamg mempengaruhi proses pembelian konsumen

(Sumber : RW. Griffin & RJ. Ebert, ”Bisnis”. 2003:366)

[Type text]

Psikologi

Pribadi

Sosial

Budaya

Pengenalan

Masalah

(kebutuhan

untuk

mengganti

barang lama

Pencarian

Informasi

(Mencari

toko, gaya,

harga dan

opini orang)

Evaluasi

Alternatif

(yang mana

yang

nyaman,

terjangkau)

Keputusan

PembelianEvaluasi

Pasca

Pembelian

Produk Harga PenempatanPromosi

Page 6: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

2.3 Pendekatan Teroi Tingkah Laku Konsumen

Terdapat dua pendekatan terkait dengan perilaku konsumen, yaitu

pendekatan niali guna (utility) kardinal dan pendekatan niali guna ordinal. Dalam

pendekatan niali guna kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh

seorang konsumen dapat dinyatakan secara kualitatif. Nilai guna total dapat

diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi

sejulah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marginal berarti penambahan (atau

pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan)

penggunaan satu unit barang tertentu.

2.3.1 Pendekatan Kardinal

Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif akan

pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang

tergantung sudut pandang subyek yang memberikan penilaian tersebut, yang

biasanya berbeda penilain dengan orang lain.

Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendapat para ahli

ekonomi aliran subyektif dari Austria seperti: Karl Menger, Hendrik Gossen,

Yeavon, dan Leon Walras. Menurut pendekatan ini daya guna dapat diukur

dengan satuan uang atau util, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna

bergantung kepada subyek yang menilai.

Dalam pendekatan ini akan banyak didasari oleh suatu hukum dari tokoh

terkenal, Gossen, yaitu hokum Gossen.

Hukum Gossen I menyatakan bahwa jika kebutuhan seseorang dipenuhi

terus-menerus maka kepuasanya akan semakin menurun.

Hukum Gossen II menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai

kebutuhanya sampai mencapai intensitas yang sama. Intensitas yang sama

itu ditunjukkan oleh rasio antara marginal utility dengan harga dari

barang yang satu dengan rasio marginal utility dengan harga barang yang

lain.

[Type text]

Page 7: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

Hipotesis utama teori niali guna atau lebih dikenal sebagai hukum nilai

guna marginal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna

yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan satu barang akan menjadi

semakin sedikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya

pada barang tersebut.

Gambar 1.2 Grafik Nilai Guna Total Dan Marginal

0 2 4 6 8 100

102030405060708090

100

Grafik nilai guna total

(I) Nilai guna total

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

102030405060708090

100

Grafik nilai guna marginal

[Type text]

Page 8: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

(ii) Nilai Guna Marginal

Dalam hal pemaksimuman nilai guna total, syarat pemaksimuman nilai

guna adalah jika konsumen berada dalam keadaan sebagai berikut: (Sadono

Sukirno, 2005:130)

1. Seseorang akan memaksimumkan niali guna dari barang-barang yang

dikonsumsikannya apabila perbandingan nilai guna marginal berbagai

barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga-harga barang

tersebut.

2. Seseorang akan memaksimumkan niali guna dari barang-barang yang

dikonsumsikannya apabila nialu guna marginal untuk setiap rupiah yang

dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.

Dalam pendekatan teori tingkah laku konsumen melelui pendekatan

kardinal terdapat sejumlah asumsi yang mesti berlaku. Berikut beberapa asumsi

dari pendekatan ini yang harus terpenuhi adalah: (Dr. Eeng Ahman M.S dan

Yana Rohmana S.pd, 2007: XX )

a. Daya guna diukur dalam satuan uang/util.

b. Konsumen bersifat rasioanal, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan

kepuasan dengan batasan pendapatanya.

c. Diminishing marginal utility, artinya tambahan utilitas yang diperoleh

konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas

tersebut.

d. Pendapatan konsumen tetap.

e. Constan marginal utility of money (daya guna marginal dari uang tetap)

f. Total utility adalah additive (melengkapi) dan independent (sendiri atau

tidak terikat)

g. Barang normal dan periode konsumsi berdekatan

Walaupun pendekatan ini telah berhasil menyusun formulasi fungsi

permintaan secara baik tetapi pendekatan ini masih dianggap mempunyai

[Type text]

Page 9: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

beberapa kelemahan. Kelemahan dan kritik terhadap pendekatan ini antara lain:

(Tati Joerson & M.Fathorrozi, 2003:50)

1. Sifat subyektif dari daya guna dan tidak adanya alat ukur yang tepat dan

sesuai.

2. Constan marginal utility of money, semakin banyak memiliki uang maka

penilaian terhadap uang itu semakin rendah.

3. Diminishing marginal utility sangat sulit diterima sebagai aksioma, sebab

penilaian dari segi psikologis yang sangat sukar.

2.3.2 Pendekatan Ordinal

Dalam pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur,

cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya

daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Dasar dari

pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin banyak barang yang dikonsumsi

semakin memberikan kepuasaan terhadap konsumen. Dalam menganalisa tingkat

kepuasan dalam pendekatan ini digunakan kurva Indifferen (indifferent Curve)

yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan

tingkat kepuasan yang sama dan garis anggaran (Budget line) yang menunjukkan

berbagai kombinasi dari dua macam barang yang berbeda yang dapat dibeli oleh

konsumen dengan pendapatan yang terbatas.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100123456789

10Indefferent Curve

X

Y

Gambar 1.3 Kurva Indeferensial (Indefferent Curve)

[Type text]

Page 10: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100123456789

10Budget Line

X

Y

A B

C

D

E

Gambar 1.4 Garis Anggaran Pengeluaran

Dengan menggunakan kedua kurva ini akan ditunjukkan bahwa konsumen

akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila garis anggaran pengeluaran

disinggung oleh kurva kepuasan yang peling tinggi. Di mana persinggungan

antara Budget Line dan Indefferent Curve ini akan menggambarkan kombinasi

barang yang diinginkan konsumen, beararti konsumen akan mencapai kepuasan

yang maksimum, keadaan ini terkenal dengan sebutan garis keseimbangan

konsumen. Dengan demikian, pemaksimuman kepuasan yang digambarkan adalah

tingkat kepuasan maksimum dari mengkonsumsi dua barang dengan

menggunakan sejumlah pendapatan tertentu.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 2002468

101214161820

Garis Keseimbangan Konsumen

Pakaian

Makanan

Gambar 1.5 Garis Keseimbangan Konsumen

[Type text]

Page 11: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

Seperti halnya pendekatan tingkah laku konsumen melalui pendekatan

kardinal, pendekatan teori tingkah laku konsumen melalui pendekatan ordinal

juga memiliki sejumlah asumsi yang mesti berlaku. Beberapa asumsi yang harus

ada pada pendekatan ordinal ini adalah: (Dr. Eeng Ahman M.S dan Yana

Rohmana S.pd, 2007: XX )

1. Konsumen Rasional

2. Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun

berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna.

3. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu

4. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum

5. Konsumen konsisten

6. Berlaku hukum transitif

2.4 Efek-Efek Perubahan Harga, Pendapatan, dan Substitusi Terhadap Perilaku

Konsumen

Perilaku konsumen dalam kegiatan pembelian sering dipengarugi oleh

beberapa faktor ekonomi dari segi mikro ekonomi, misalnya perubahan harga,

perubahan pendapatan dan substitusi. Oleh karena, ketika faktor-faktor tersebut

berubah maka relatif pola perilaku konsumen dalam proses kegiatan konsumsi

juga mengalai perubahan.

Tabel 1.1 Efek-Efek Terhadap dan dari Perubahan Pendapatan, Substitusi,

dan harga

Jenis Efek Pendapatan Uang Harga Pendaptan Riel

Efek pendapatanEfek harga Efek substitusi

BerubahKonstanBerubah

KonstanBerubahBerubah

BerubahBerubah Konstan

[Type text]

Page 12: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

2.4.1 Efek Perubahan Harga

Konsekuensi yang paling menarik dari suatu perubahan yang dihadapi

oleh konsumen adalah efek harga. Di sini, harga-harga barang yang kita bicarakan

relatif berubah tetapi tidak ada variasi kompensasi pendapatan. Oleh karena itu,

pendapatan nyata konsumen bisa naik atau turun. Pendapatanya dalam bentuk

uang memberikan kepuasan yang lebih besar atau lebih kecil daripada sebelumnya

karena harga-harga telah berubah.

Kita telah melihat bagaimana seorang konsumen dengan keinginan-

keinginan tertentu dan penghasilan yang tetap menentukan barang-barang apa

yang harus dibeli dan berapa banyak. Berdasarkan asumsi pokok tentang

rasionalitas konsumen akan berusaha mencapai posisi ekuilibrium baru sehingga

ia bisa mencapai kepuasan yang maksimal. Berbagai macam cara konsumen

menghadapi suatu perubahan situasi. Ada tiga perubahan penting yang

mempengaruhi ekuilibrium pada suatu kurva indiferensi, yaitu:

(ADZRINXXXXXXX.19XX:96-99)

a. Ada kemungkinan keadaan konsumen menjadi lebih baik atau lebih buruk

karena pendapatanya berubah tetapi harga-harga tetap konstan.

Kebutuhan-kebutuhan konsumen bisa bertambah atau berkurang sesuai

dengan pendapatanya semakin besar atau kecil untuk dibelanjakan.

Akibat-akibat perubahan semacam ini dinamakan efek-efek pendapatan.

b. Ada kemungkinan harga-harga berubah tetapi pendapatan konsumen

dalam bentuk uang juga berubah sedemikian rupa dalam waktu yang

bersamaan sehingga akibatnya ia tidak menjadi lebih baik dan juga tidak

menjadi lebih buruk. Namun sementara itu, ia akan merasa lebih baik

membeli baranag-barang yang harganya relatif murah lebih banyak lagi. Ia

akan mengganti barang-barang yang harganya relatif mahal dengan

barang-barang yang harganya relatif lebih murah. Akibat perubahan

semacam ini disebut efek-efek substitusi.

[Type text]

Page 13: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

c. Kemungkinan harga dari suatu barang bisa naik atau turun, sedangkan

pendapatan konstan, sehingga konsumen bisa menjadi lebih buruk atau

bisa menjadi lebih baik. Dalam situasi seperti ini, konsumen tidak hanya

harus mengatur kembali pembelianya berdasarkan efek substitusi.

Pendapatan riel-nya, penghasilanya dalam bentuk barang-barang yang

dibelinya, juga harus berubah.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20Grafik efek harga

Pakaian

Makanan

Gambar 1.6 Grafik Efek Perubahan Harga Terhadap Perilaku Konsumsi

2.4.2 Efek Perubahan Pendapatan

Kalau pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga

menyebabkan pendaptan riil menjadi semakin sedikit. Dengan perkataan lain,

kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang-barang menjadi

bertambah kecil dari sebelumnya. Maka kenaikan harga menyebabkan konsumen

mengurangi jumlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang yang

mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan

pendapatan riil bertambah, dan ini akan mendorong konsumen menambah jumlah

barang yang dibelinya. Akibat perubahan harga terhadap pendapatan ini, yang

disebut efek pendapatan, lebih memperkuat lagi efek penggantian di dalam

mewujudkan kurva permintaan yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah.

[Type text]

Page 14: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

Ketika menjelaskan perkaitan antara teori nilai guna dan teori permintaan

telah diuraikan bahwa hukum permintaan yang menyatakan bahwa ceteris paribus

kalau harga naik permintaan berkurang atau sebaliknya kalau harga turun

permintaan bertambah, dapat diterangkan dengan menganilisis dua faktor: faktor

efek penggantian dan efek pendapatan. Dalam uraian itu pada hakikatnya bahwa

penurunan harga akan menambah permintaan karena: (Sadono Sukirno, 2005:130)

Konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang itu dan mengurangi

konsumsi barang lain.

Penurunan harga menambah p-endapatan riil konsumen dan kenaikan

pendapatan riil in nakan menambah konsumsi berbagai barang (efek

pendapatan).

Survei membuktikan arti penting pendapatan setelah pajak sebagai

penentu pengeluaran konsumsi. Konsumsi pada makanan mengalami penurunan

sebagai presentase pendapatan saat pendapatan meningkat. Baik observasi

maupun kajian statistik menunjukkan bahwa tingkat pendapatan setelah pajak saat

ini merupakan faktor sentral yang menentukan konsumsi suatu negara.

Keluaraga-keluarga makin harus membelanjakan pendapatan mereka

terutama pada kebutuhan hidup: makanan dan perumahan. Karena pendapatan

meningkat, pengeluaran atas banyak barang makanan naik. Orang makan lebih

banyak dan lebih baik. Akan tetapi, ada batasan terhadap uang ekstra yang akan

dibelanjakan orang pada makanan ketika pendapatan mereka naik. Akibatnya,

proposi total pengeluaran yang diberikan untuk makanan menurun saat

pendapatan meningkat.

Pengeluaran untuk pakaian, rekreasi, dan kendaraan meningkat lebih

banyak dari yang sebanding untuk pendapatan stelah pajak, sampai pendapatan

yang tinggi dicapai. Pengeluaran untuk barang-barang mewah meningkat dalam

proporsi yang lebih besar daripada pendapatan.

[Type text]

Page 15: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20Grafik efek pendapatan

Pakaian

Makanan

Ganbar 1.7 Grafik Efek Perubahan Pendapatan Terhadap Perilaku

Konsumsi

Penelitian yang seksama menunjukkan bahwa para konsumen biasanya

memilih tingkat konsumsi mereka dengan teliti baik untuk pendapatan saat ini

maupun prospek pendapatan jangka-panjang. Agar dapat memahami bagaiman

konsumsi bergantung pada kecenderungan pendapatan jangka-panjang. Para

ekonom telah mengembangkan teori pendapatan-permanen dan hipotesis siklus-

hidup.

Pendapatan permanen merupakan tingkat kecenderungan pendapatan;

yakni, pendaptan setelah menghilangkan pengaruh-pengaruh temporer atau

sementara. Teori pendapatan-permanen mengimplikasikan bahwa para konsumen

tidak merespon secara sama kepada semua kejutan pendapatan. Jika perubahan

dalan pendapatan nampaknya permanen, orang mungkin mengkonsumsi bagian

yang besar dari peningkatan dalam pendapatan. Di sisi lain jika perubahan

pendapatan jelas bersifat sementara maka suatu bagian yang signifikan dari

pendapatan tambahan mungkin ditabung.

[Type text]

Page 16: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

Hipotesis siklus-kehidupan berasumsi bahwa orang menabung pada

dasarnya untuk memuluskan atau melancarkan kegiatan konsumsi mereka selam

hidup. Satu tujuan pentingnya adalah untuk mendapat pendapatan masa pensiun

yang mencukupi. Satu implikasi dari hipotesis siklus-kehidupan adalah bahwa

suatu program seperti jaminan sosial yang memberikan tambahan pendapatan

yang dermawan untuk masa pensiun akan mengurangi tabungan dari para pekerja

setengah baya karena mereka tidak lagi perlu menabung sebanyak untuk masa

pensiun.

Ribuan investigasi anggaran dari pola pengeluaran rumah tangga

menunjukkan kesamaan yang luar biasa pada pola perilaku yang umum dan

kualitatif.

Tabel 1.2 Komponen-Komponen Utama Konsumsi Negara Amerika Serikat

Kategori KonsumsiNilai kategori,

1999(milyar $)

Persen dari total

Barang tahan lamaKendaraaan bermotor dan suku cadangMebel dan perlengkapan rumah tanggaLain-lain

316291152

759 12.1

Barang tidak lamaMakananPakaian dan sepatuBrang-barang energiLain-lain

904306139494

1.843 29.5

JasaPerumahanOperasi rumah tanggaTransportasiPerawatan medisRekreasiLain-lain

903362255941246948

3.655 58.4

Total pengeluaran konsumsi pribadi 6.257

100.0

(Sumber: Samuelson & Nordhaus, “Ilmu Makro Ekonomi”. 2004: 126)

[Type text]

Page 17: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

010000

2000030000

4000050000

6000070000

8000090000

1000000

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

90000

100000

Pendapatan setelah pajak (dollar)

Konsumsi

Gambar 1.6 Grafik Pola Komsumsi Warga Amerika Serikat

(Sumber: Samuelson & Nordhaus, “Ilmu Makro Ekonomi”. 2004: 126)

2.4.3 Efek Pengganti (Substitusi)

Dalam penurunan harga suau barang akan menyebabkan permintaan pada

barang tersebut semakin bertambah banyak. Penurunan harga barang tersebut

mewujudkan nilai guna marginal per rupiah yang lebih tinggi daripada nilai guna

marginal marginal per rupiah dari barang-barang lainya yang tidak berubah

harganya. Maka, karena membeli barang tersebut akan memaksimumkan nilai

guna, permintaan pada barang tersebut menjadi bertambah banyak apabila

haragnya bertambah rendah. Dengan kata lain bahwa efek penggantian akan

menyebabkan konsumsi barang yang telah menjadi lebih murah dan mengurangi

konsumsi barang lain.

(MU barang A)PA

> MU barang BPB

[Type text]

Perawatan kesehatan

dan lainya

Tabungan

Transportasi

Perumahan

Page 18: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kegiatan konsumsi oleh seorang konsumen memainkan peranan sentral

dalam performa ekonomi suatu Negara. Suatu kegiatan konsumsi yang relatif

tinggi terhadap pendapatan mengidentifikasikan bahwa investasi yang rendah dan

pertumbuhan yang lambat dan penghematan yang tinggi menuntun pada invesatsi

tinggi dan pertumbuhan cepat. Oleh karena itu sesuatu hal yang sangat penting

untuk mempelajari perilaku konsumen guna memahami baik siklus bisnis jangka-

pendek maupun pertumbuhan ekonomi jangka-panjang. Dalam jangka pendek,

kegiatan konsumsi merupakan komponen utama dari keseluruhan pembelanjaan.

Terdapat sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan pola

konsumsi pada seorang konsumen untuk mencapai kepuasan maksimum, mulai

dari perubahan pendapatan, harga barang dan substitusi serta faktor lainya dan

ketika konsumsi berubah secara tajam, perubahan itu mungkin mempengaruhi

output dan lapangan kerja melalui dampaknya tehadap keseluruhan permintaan.

3.2 Saran

Berdasarkan isi dari konsep tentang “Teori Perilaku Konsumen” maka

studi teori perilaku konsumen adalah suatu hal yang sangat penting baik bagi para

pengusaha, ekonom, mahasiswa, dosen, guru ataupun pemerintah serta khalayak

umum karena dengan kita mempelajari dan memahami konsep teori dan perilaku

konsumen dalam membelanjakan sejumlah pendapatan yang dimilikinya, maka

kita akan mengetahui sejumlah pemahaman daripada siklus bisnis jangka-pendek

maupun pertumbuhan ekonomi jangka-panjang.

[Type text]

Page 19: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Rohmana, Yana. (2007). “Pengantar Teori Ekonmi Mikro”.

LAB EKOP dan KOPERASI UPI

Griffin, Ricky W. dan Ebert Ronald J. (2003). “Bisnis”. Jakarta: Prenhallindo.

Samuelson dan Nordhaus. (2004). “Ilmu Makro Ekonmi. Jakarta: PT. Media

Global Edukasi.

Stoner, Alfred dan Douglas C., Hague “Teori Ekonomi”. Jakarta: PT. Galia

Indonesia

Sukirno, Sadono. (2005). “Teori Pengantar Mikro Ekonomi”. Jakarta: PT. Raja

Grafindo.

[Type text]

Page 20: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

CONSUMERBEHAVIOR

Consumer Psychology & Marketing Podcast

Consumer Psychologist

[Type text]

Page 21: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

Lars Perner, Ph.D.

CONSUMER BEHAVIOR: THE PSYCHOLOGY OF MARKETING

The study of consumers helps firms and organizations improve their marketing strategies by understanding issues such as how

The psychology of how consumers think, feel, reason, and select between different alternatives (e.g., brands, products);

The psychology of how the consumer is influenced by his or her environment (e.g., culture, family, signs, media);

The behavior of consumers while shopping or making other marketing decisions;

Limitations in consumer knowledge or information processing abilities influence decisions and marketing outcome; 

How consumer motivation and decision strategies differ between products that differ in their level of importance or interest that they entail for the consumer; and

How marketers can adapt and improve their marketing campaigns and marketing strategies to more effectively reach the consumer.

One "official" definition of consumer behavior is "The study of individuals, groups, or organizations and the processes they use to select, secure, use, and dispose of products, services, experiences, or ideas to satisfy needs and the impacts that these processes have on the consumer and society." Although it is not necessary to memorize this definition, it brings up some useful points:

Behavior occurs either for the individual, or in the context of a group (e.g., friends influence what kinds of clothes a person wears) or an organization (people on the job make decisions as to which products the firm should use).

Consumer behavior involves the use and disposal of products as well as the study of how they are purchased. Product use is often of great interest to the marketer, because this may influence how a product is best positioned or how we can encourage increased consumption. Since many environmental problems result from product disposal (e.g., motor oil being sent into sewage systems to save the recycling fee, or garbage piling up at landfills) this is also an area of interest.

Consumer behavior involves services and ideas as well as tangible products.

[Type text]

Page 22: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

The impact of consumer behavior on society is also of relevance. For example, aggressive marketing of high fat foods, or aggressive marketing of easy credit, may have serious repercussions for the national health and economy.

There are four main applications of consumer behavior:

The most obvious is for marketing strategy—i.e., for making better marketing campaigns. For example, by understanding that consumers are more receptive to food advertising when they are hungry, we learn to schedule snack advertisements late in the afternoon. By understanding that new products are usually initially adopted by a few consumers and only spread later, and then only gradually, to the rest of the population, we learn that (1) companies that introduce new products must be well financed so that they can stay afloat until their products become a commercial success and (2) it is important to please initial customers, since they will in turn influence many subsequent customers’ brand choices.

A second application is public policy. In the 1980s, Acutance, a near miracle cure for acne, was introduced. Unfortunately, Acutance resulted in severe birth defects if taken by pregnant women. Although physicians were instructed to warn their female patients of this, a number still became pregnant while taking the drug. To get consumers’ attention, the Federal Drug Administration (FDA) took the step of requiring that very graphic pictures of deformed babies be shown on the medicine containers.

Social marketing involves getting ideas across to consumers rather than selling something. Marty Fishbein, a marketing professor, went on sabbatical to work for the Centers for Disease Control trying to reduce the incidence of transmission of diseases through illegal drug use. The best solution, obviously, would be if we could get illegal drug users to stop. This, however, was deemed to be infeasible. It was also determined that the practice of sharing needles was too ingrained in the drug culture to be stopped. As a result, using knowledge of consumer attitudes, Dr. Fishbein created a campaign that encouraged the cleaning of needles in bleach before sharing them, a goal that was believed to be more realistic.

As a final benefit, studying consumer behavior should make us better consumers. Common sense suggests, for example, that if you buy a 64 liquid ounce bottle of laundry detergent, you should pay less per ounce than if you bought two 32 ounce bottles. In practice, however, you often pay a size premium by buying the larger quantity. In other words, in this case, knowing this fact will sensitize you to the need to check the unit cost labels to determine if you are really getting a bargain.

There are several units in the market that can be analyzed. Our main thrust in this course is the consumer. However, we will also need to analyze our own firm’s strengths and weaknesses and those of competing firms. Suppose, for example, that we make a product aimed at older consumers, a growing segment. A

[Type text]

Page 23: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

competing firm that targets babies, a shrinking market, is likely to consider repositioning toward our market. To assess a competing firm’s potential threat, we need to examine its assets (e.g., technology, patents, market knowledge, awareness of its brands) against pressures it faces from the market. Finally, we need to assess conditions (the marketing environment). For example, although we may have developed a product that offers great appeal for consumers, a recession may cut demand dramatically.

PERILAKU KONSUMEN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI

Mengganti nomor dan hand phone (HP) sudah menjadi hal biasa. Alasanya bisa

bermacam-macam. Untuk HP, pergantian dilakukan karena alasan hilang atau

sekedar ingin mengganti model baru agar bisa dikatakan canggih. Sedangkan

penggantian nomor bisa karena ingin sekedar menelpon lebih hemat. Mengingat

di beberapa outlet penjualan harga nomor perdananya lebih murah dibandingkan

harga isi ulang untuk nilai pulsa yang sama.

Perilaku konsumen di industri telekomunikasi ini memang menarik untuk

dipahami. Karena industri ini memiliki nilai pasar yang sangat besar. Pemain yang

terlibat di industri ini pun terbilang banyak. Mulai dari operator telekomunikasi,

perusahaan penyedia HP, sampai dengan konsumen dalam industri ini sangat

penting. Misalnya dengan mengetahui alasan sebenarnya konsumen mengganti

HP. atau berapa rata-rata konsumen mengalokasikan dananya untuk pembelian

pulsa. Dan juga, banyak hal lainya yang diperhatikan untuk membuat strategi

yang lebih ampuh agar dapat memenangi pertarungan yang semakin ketat.

Dalam Indonesian Consumer Profile (ICP) 2008 dengan responden SES A dan B,

terlihat bahwa 23% (tertinggi) responden mengganti HP sebanyak dua kali sejak

pertama kali memiliki. Yang menarik, sebanyak 14,4% responden mengganti HP-

nya sebanyak lebih dari lima kali. Sebuah fenomena yang menarik.

Lalu apa alasannya? Responden (46,7% tertinggi) mengakui bila pergantian HP

dilakukan dengan alasan ingin mengganti model baru. Yang menarik, mayoritas

reponden (92%) ingin mengganti HP model baru dengan melakukan pembelian

[Type text]

Page 24: Web viewApa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam ... Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa konsumen dapat membeli dan

HP bekas, bukan HP baru. Untuk isi ulang, sebesar 97,6% reponden melakukan

pengisian outlet. Hal ini sangat wajar, karena kemudahan akses. Dimana lokasi

outlet sangat mudah ditemui di mana-mana.

Tentunya, akan banyak sekali perilaku konsumen di industri ini yang sangat

menarik untuk diketahui. Lebih detail, kita dapat menemukannya dalam ICP 2008

yang memang memuat perilaku konsumen dalam industri ini. Dengan begitu,

maka kita akan memiliki modal besar untuk menjadi pemenang di indutri

telekomunikasi yang memiliki nilai pasar yang sangat menggiurkan.

[Type text]