View
347
Download
30
Embed Size (px)
DESCRIPTION
syarah asmaul husna
Syarah Asmaul Husna oleh: Tuan Hassan Tn Lah@Abdullah
Blog: www.bicarathtl.blogspot.com
Forum: http://bicarathtl.forumms.net/
Disusun oleh: Zul (myzyruz)
Di bawah pengawasan: Abu Zubair
Hak cipta terpelihara
Bil Tarikh Perbahasan dan Huraian
1 Thu Mar 24, 2011 6:15 pm
1. al-Awwal: Yang Maha Pertama, 2. al-Akhir: Yang Maha Akhir,
Nama: al-Awwal dan al-Aakhir was-Sifaat: al-Awwaliyah
al-Awwaliyah adalah adalah sifat Dzaatiyah bermaksud yang tidak ada sesuatu pun sebelumnya. al-Akhiriyah adalah sifat Dzatiyah
yang bermaksud tidak ada sesuatupun selepas-Nya.
Dalil Qur:ani:
!"#$ #% & '
AQT 57:03 [Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.]
Dalil hadith: Dari Abu Hurayrah ra, bahawa Nabi saw bersabda: *+ ,- ./ 1$2 ,- ./ 3 ,- !"#$ ./ 12- ,- #% ./ 1/
Ya Allah, Engkau adalah Al-Awwal (Yang pertama), maka tidak ada sesuatupun sebelum-Mu. Engkau adalah Al-Akhir (Yang akhir), maka
tidak ada sesuatupun yang sesudah-Mu. Engkau adalah Azh-Zhahir (Yang paling atas), maka tidak ada sesuatupun yang ada di atas-Mu. Dan
Engkau adalah Al-Bathin (Yang paling Bathin), maka tidak ada sesuatupun yang lebih lembut/lebih bathin daripada-Mu. (sahih Muslim,
no 2713)
Syarah seputar Allah Yang Maha Pertama:
1. Allah lebih dulu drpd pertamanya segala sesuatu (Allah mendahului segala sesuatu)
2. terakhirnya Allah adalah tetap setelah berakhirnya segala sesuatu. 3. segala sesuatu yg dahulu terhenti pada kepertamaannya
4. segala sesuatu yg berakhir terhenti pada "keterakhiran-Nya"
5. Ke-Zhahiran dan ke-Batinan-Nya meliputi segala sesuatu yang zhahir
dan yg batin 6. Tidak ada sesuatu pun yg zhahir kecuali Allah berada di atasnya
7. Tidak ada sesuatu pun yang batin, kecuali Allah berada di dekatnya.
8. Tidak ada yang pertama kecuali Allah telah ada sebelumnya 9. Tidak ada yang terakhir kecuali Allah tetap ada sesudahnya
10. Pertama adalah ke Qadiman Allah 11. Terakhir ialah Kekekalan dan keabadian Allah (immortality)
Deklarasi:
Pertama adalah ke-Qadiman Allah; Terakhir adalah kekekalan dan keabadian-Nya; Zhahir adalah ketinggian dan Keagungan-Nya
serta Batin adalah kedekatan-Nya
Pencerahan:
Allah mendahului segala sesuatu dengan kepertamaan-Nya; Kekal setelah segala sesuatu dengan keterakhiran-Nya;
lebih tinggi dari segala sesuatu dengan keZhahiran-Nya, dan dekat dari segala sesuatu dengan kebatinan-Nya.
12. Penutup/Rumusan: Maksud Allah yang Awal Yang Akhir, yang Zhahir dan yang Batin ialah
*Allah yang Pertama dalam keterakhiran-Nya *Allah yang terakhir dalam kepertamaan-Nya
*Allah yg Zhahir dalam Batin-Nya dan *Allah Batin dalam Zhahirnya
ALLAH TETAP YANG PERTAMA, YANG TERAKHIR, YANG ZHAHIR DAN YANG BATIN
Ruj: Imam Ibn Qayyim, Thariq al-Hijratain, ms 27
syaikh ali wahaf al-Qahthani, syarh asma' Allah al-husna, ms 77
2 Sun Apr 03, 2011 2:39 pm
3. Allah, 5
4. al-Ilah, 67
Dua sifat (yg terbit) dari nama-nama "Allah" dan "al-Ilah" ialah al-Ilahiyah, 37 dan al-Uluhiyah, yg maksudnya
Ketuhanan.
Dalil Qur:ani
*[ 6 2 AQT 112:1 [Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.]
Dalil hadith: Hadith #1: hadith Qudsi - 6 N M*; a*
al-Ahad: *tidak ada tandingan bagi-Nya,
*tidak ada pembantu-Nya *tidak ada lawan-Nya
*tidak ada yang menyerupai-Nya *tidak ada yang sejajar dengan-Nya
^Lafaz al-Ahad tidak ditujukan kepada seseorang pun kecuali bagi-Nya AWJ kerana Dia yang Maha Sempurna dalam segala sifat-Nya dan
perbuatan-perbuatan-Nya. [Ibn Kathiir, tafsir surah al-Ikhlas/tafsir Juz `Amma]
4 Sat Apr 09, 2011 2:05 pm
6. Al-`Aliyy, + 7. Al-A`laa, H
8. Al-Muta`aal, # +L8
Maksud ketiga-tiganya ialah Yang Maha Tinggi --------------------
Manakala sifat Dzatiah dari nama-nama tersebut ialah al-`Uluww (Maha Tinggi) dan al-Fauqiyyah (Di Atas)
*Dalil al-A'laa, H
H' 1 M e$M AQT87:01 [Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi]
~Dalil al-`Aliyy, +
%+ k+ AQT 2:255 [dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.]
^Dalil al-Muta`al, # +L8
#+L8 $ #3R lm # AQT 13:09 [Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak;
Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.]
#X2 g`g + : 1- ' . D: %/ : (8%+) (`S) .
2- 32 . D: %/ ( 3;) . 3- 2- ( )
Ke-Maha Tinggi-an Allah dibahagi tiga: 1. Ketinggian keadaan
2. ketinggian keperkasaan 3. Ketinggian kerana berada di atas (Fauqiyah) atau ketinggian Dzat.
Inilah jawapan kita kpd tiga kumpulan manusia yg mentakwil sifat al-Uluww:
1. Allah berada di mana-mana saja 2. Allah tidak bertempat (tidak di atas, atau bawah; tidak di dalam jagat
raya, atau di luar jagat raya 3. Allah bersatu dgn makhluk (wehdatul wujud)
Jawapan kita:
- 5 *;L+ #8S IX - 6 H LXG 6_#2UG B8= + 3IG #IC# 6; H ## 6C#8M 3_#[ 32 B8X 3#8 -# 6 H DU_ @ 3_#I M
terj: ASWJ meyakini Allah berada di atas ciptaan-Nya, bersemayam di atas arasy-Nya, di langit lepas, tinggi di atas ciptaan-Nya, lepas dari
mereka. Dia Maha Mengetahui perbuatan2 hamba2-Nya dan Maha Mendengar
perkataan mereka. Dia Maha Melihat gerak geri dan diam mereka, tidak ada sesuatu pun yang luput dan terlewat dari pemerhatian-Nya.
Dalil Sifat al-Fauqiyyah (keberadaan-Nya di atas makhluk): #; - $U
1. Terj: "apakah kamu tidak mempercayaiku? sedangkan aku percaya akan Dia yg berada di langit!"
((5 ! )) . . #2 : #8X - . # 2 : ((#/ !G )) . #2 : M 6 5 H: 5 M ./ . # 2 : (( # 3;L
IGpG #3/q-)) . ? : XG (537) *8[ (5/447) dari Mu`awiyah al-Hakam
2. Terj: "Nabi bertanya seorang budak perempuan hamba milik Mu`awiyah, "di mana Allah?" dia menjawab," di langit" Baginda tanya lagi," sapa aku" dia menjawab," engkau RasuluLlah saw" maka baginda
bersabda," merdekakan dia, kerana dia seorang wanita beriman." 3. ` ^ - M 6 5 H : $ I
Hadith ttg Mi'raj Nabi SAW dan kewajiban solat 5 waktu 4. #/* #8X H WkI
Hadith turunnya Allah ke langit dunia setiap (akhir) malam SEKIAN
---------------------
Ruj: 1. Alwi al-Saqqaf, sifatiLlah AWJ, Darul Hijrah, Riyadh
2. Dr Saleh al-Saleh, al-`Uluww 3. al-Qahthani, syarh Asma'ullahul Husnaa 4. al-Zahabi, al-Uluuwu' tahqiq al-Albani
5 Mon Apr 11, 2011 1:09 am
9. Al-Akram, 10. Al-Kariim,
Keduanya bermaksud: Yang Maha Mulia
syarh: inil thread asma' utk menjelaskan siapakah sebenarnya duli yg maha mulia!!
: 6C#8M !G IX #L# = W 5 L#g _ D: :
() (
Sifat al-Karam, (Kemuliaan) merupakan sifat Dzaatiyah yang tsabit berdasarkan AQ & AS dari dua nama-nama Allah: yakni al-Karim
dan al-Akram.
Dalil al-Akram:
' 1k 2 AQT 96:03 [Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia]
Dalil al-Karim:
1 t #G #X/q #3k # AQT 82:06 [Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu
(berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Mulia]
!G ;- 68+/ 6G'- 6k ?#L #G #X/q #G'- AQT 89:15 [Adapun manusia apabila Tuhannya]
Dalil dari al-Sunnah:
; 1#G ! .+8M : 6 6 H: 6 M H:; 6C# !G .%D
pm Kenapa kebanyakan terjemahan AQ menterjemahkan ayat dalil : ' 1k 2
Bacalah, dan Rabbmulah Al-Akram (Yang Maha Pemurah). (Al-Alaq: 3)
kenapa diterjemahkan "al-akram" itu dgn Yang Maha Pemurah dan tidak Yang Maha Mulia?
Jawab:
- %IG ! # 2 (( + # X)) : ((#D: !G N i+8 S U V 6C#8 M 5
Ti8 ?#i *DI @))
terj: Kata Ibn Mandzur dalam lisan al-`Arab, al-Karim tu adalah salah satu
sifat Allah dan nama-Nya. Ertinya al-Karim/al-Ikram ialah kebaikan yg melimpah, Pemberi yang paling baik dan tidak pernah habis pemberian-
Nya dan Dia-lah yg memiliki kemuliaan yang sebenar-benarnya.
Maka sebab itulah kitab2 terjemahan AQ menterjemah al-Akram dgn "Yang Maha Pemurah". Ini diperkuat dengan penjelasan Syaikh Abd
Rahman al-Sa`di, antara ulama' terulung KSA:
- *+X ZR #2 ((XDL)) (5/299) : (( (( # S $ [ !8[ )) ?N # ^_ H # 3 * _ # 3/#+G # ;L_ #8 M 6 $G 6 L8[ +M H S $ 8[# 6L8[ 6xL;_ #G lX
nikmat kepada para makhluk serta menyampaikan mereka kepada tujuan yang mulia.
Penciptaan menunjukkan awal mulanya dan pemberian-Nya menunjukkan akhirnya, seperti dalam surat Al-Fatihah:
Segala puji Rabb (Pencipta) sekalian alam. Lalu mengatakan: Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.
Lafadz Al-Karam mencakup segala sesuatu yang baik dan terpuji, bukan dimaksudkan dengannya semata pemberian. Bahkan makna pemberian itu adalah pelengkap maknanya, karena berbuat yang baik kepada yang
lain itu adalah merupakan kesempurnaan dan kebaikan. Sedangkan kedermawanan (Al-Karam) artinya adalah kebaikan yang banyak dan
mudah Dan Allah beritakan bahwa diri-Nya adalah Al-Akram (kata) dengan bentuk (isim) tafdhil (akram/ yang berarti lebih dermawan) yang juga diberi alif dan lam tarif (al/, sehingga menjadi Al-Akram). Yang seperti ini menunjukkan bahwa Dialah satu-satu-Nya yang Paling Dermawan. Beda halnya bila dikatakan ( 1) (tanpa alif dan lam
tarif pada kata Akram), bentuk kata yang seperti itu tidak menunjukkan pembatasan (sifat tersebut hanya pada Allah l).
Dan kata Al-Akram memberi faedah pembatasan (sifat sempurna tersebut hanya pada Allah l).
Juga Allah l tidak mengatakan (Ia) lebih dermawan daripada ini. Bahkan Allah l menyebutkannya secara mutlak (paling dermawan/lebih
dermawan, tanpa perbandingan, pent.) untuk menerangkan bahwa Dial