26
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat dapat melakukan praktek dan penyelesaian laporan ini dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan yang telah ditetapkan. Laporan ini merupakan suatu bentuk pengoreksian diri pratikum yang telah dilaksanakan, sehingga harapannya dapat menambah pemahaman mahasiswa mengenai job yang telah mereka lakukan. Pada praktek kali ini, penulis mendapatkan job pratikum kerja gerida dimana penggerindaan kali ini digunakan mesin gerinda surface yang fungsinya untuk menggerinda benda atau komponen yang berbentuk balok Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Yusri Mura, MT selaku instrutur pada job kerja gerinda ini, dan juga kepada teman-teman yang telah membantu penulis baik itu secara moril maupun materil. Sebagian dari proses pembelajaran, tentu dalam penulisan laporan ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis harapkan adanya kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun bagi penulis guna perbaikan laporan kedepannya. Akhir kata penulis berharap laporan ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi penulis khususnya. Padang, September 2012

Surface Grinding,,,

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan grinding

Citation preview

Page 1: Surface Grinding,,,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat dapat melakukan praktek dan penyelesaian laporan ini dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Laporan ini merupakan suatu bentuk pengoreksian diri pratikum yang telah dilaksanakan, sehingga harapannya dapat menambah pemahaman mahasiswa mengenai job yang telah mereka lakukan.

Pada praktek kali ini, penulis mendapatkan job pratikum kerja gerida dimana penggerindaan kali ini digunakan mesin gerinda surface yang fungsinya untuk menggerinda benda atau komponen yang berbentuk balok

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Yusri Mura, MT selaku instrutur pada job kerja gerinda ini, dan juga kepada teman-teman yang telah membantu penulis baik itu secara moril maupun materil.

Sebagian dari proses pembelajaran, tentu dalam penulisan laporan ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis harapkan adanya kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun bagi penulis guna perbaikan laporan kedepannya. Akhir kata penulis berharap laporan ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi penulis khususnya.

Padang, September 2012

Penulis

Page 2: Surface Grinding,,,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Mesin Surface Grinding

II.2 Klasifikasi Mesin Surface Grinding

II.3 Prinsip Kerja Mesin Surface Grinding

II.4 Jenis-Jenis Pencekaman Benda Kerja Pada Mesin Surface Grinding

II.5 Teori Perbedaan Meja Magnet Listrik dan Magnet Permanen

BAB III ALAT DAN BAHAN

III.1 Peralatan

III.2 Bahan

BAB IV PROSES PENGERJAAN

IV.1 Gambar Kerja

IV.2 Keselamatan Kerja

IV.3 Langkah Kerja

BAB V KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

V.1 Kendala

VI.2 Pemecahan Masalah

BAB VI PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

VI.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Surface Grinding,,,

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kegiatan praktek merupakan suatu proses pengaplikasian pelajaran teori kedalam bentuk praktek atau kerja yang sebenarnya. Kegiatan praktek dikatakan berhasil apabila seseorang mampu bekerja dengan baik sesuai denga teori dan prosedur-prosedur kerja yang telah di tetapkan.

Dlam kegiatan praktek kita harus memperhatikan prosedur kerja yang telah ditetapkan (SOP), agar pekerjaan yang kita lakukan bisa berjalan dengan lancar serta mendapat hasil kerja yang memuaskan. Dengan menggunakan standar kerja tersebut juga dapat meminimalisir kecelakaan kerja.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan pelaksanaan praktek kerja gerinda ini adalah sebagai berikut :

a. Agar mahasiswa mampu mengoperasikan mesin gerinda surface, dan dapat menggerinda sesuai dengan ukuran penggerindaan yang telah ditentukan,

b. Melatih ketelitian mahasiswa dalam penggerindaan sesuai dengan ketelitian yang diharapkan.

c. Menghasilkan mahasiswa yang memiliki keahlian profesional.

Page 4: Surface Grinding,,,

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Mesin Surface Grinding

Mesin surface grinding adalah mesin gerinda yang mengacu pada pembuatan bentuk

datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda

yang berputar. Mesin Gerinda adalah salah satu mesin perkakas dengan mata potong jamak,

dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah atau

memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Pada umumnya mesin ini di gunakan untuk

menggerinda permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Meja ini

dapat diopersikan manual maupun otomatis. Pencekaman benda kerja dengan cara diikat

pada kotak meja magnetik.

Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda

kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Mesin surface

grinding bisa kita jumpai di ATMI pada mesin Brand dan Magerle. Pada umumnya mesin

gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal

bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja magnetik, digerakkan maju mundur di bawah

batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis

yang dapat diatur pada bagian tuasnya.

Perlengkapan mesin surface grinding:

Meja magnet listrik

Meja magnet permanen

Ragum mesin

Meja sinus

Meja sinus universal

Blok pencekam khusus

Pengasah batu gerinda/ dresser

Page 5: Surface Grinding,,,

Bagian-bagian dari pendukung mesin surface grinding, yaitu :

1. Column

Bagian ini berfungsi untuk menopang unit kepala gerinda. 

2. Tuas Pembalik Arah Meja

Berfungsi untuk membalik arah gerak penyayatan meja. Dilengkapi dengan stopper

sebagai batas pergerakan meja mesin surface grinding.

3. Handle Memanjang

Berfungsi untuk menggerakan meja dengan arah memanjang yang bisa disetting

panjang langkahnya.

4. Handle Melintang

Berfungsi untuk meja dengan arah melintang yang bisa disetting panjang langkahnya.

5. Control Box

Letak dimana tombol-tombol pengendali yangdi gunakan sebagai pusat kendali

mesin.

6. Coolant Box

Tempat cairan pendingin. Tempat ini harus sering-sering di check karena bila sampai

kelalaian bisa membuat chip yang berupa serbuk mengendap dan dapat menghampat

sirkulasi coolant.

7. Alas Mesin

Alas mesin disebut juga bed merupakan kotak terbuat dari besi tuang dan di dalamnya

ditempatkan unit penggerak hidrolik. Pada bagian atas bed terdapat alur berbentuk

sebagai tempat eretan melucur.

8. Eretan

Eretan disebut juga sadel. Eretan bergerak bolak-balik dalam arah memanjang atau

melintang di atas bed.

9. Meja

Meja ini terpasang pada permukaan bagian atas eretan. Perlengkapan meja kerja

dilengkapi dengan tiga buah alur T untuk menempatkan baut pengikat. Permukaan

meja digerinda dengan presisi pada waktu mesin dirakit. Di atas meja dapat

ditempatkan magnet untuk mencekam benda kerja.

Page 6: Surface Grinding,,,

10. Kepala Gerinda

Unit kepala gerinda terbuat dari besi tuang, di dalamnya terdapat sumbu roda grinda

dan peluru penahan gesekan. Sumbu atau poros gerinda terbuat dari baja campuran

dan digerinda sangat presisi. Di salah satu ujung sumbu terpasang sebuah motor atau

puli.

11. Benda kerja yang dihasilkan

Contoh hasil dari mesin surface grinding adalah Parallel block, V-Block, Caliper, Bed

Mesin, dll. 

II.2 Klasifikasi Mesin Surface Grinding

Klasifikasi mesin surface grinding berdasarkan pergerakan meja dan posisi spindlenya dibagi

menjadi 4 macam, yaitu:

1. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik.

2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar.

3. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik.

4. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar.

Gambar Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik

Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik. Mesin gerinda ini digunakan

untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut. Mengenai panjang

langkah pada meja dan gerakan melintang batu gerinda dapat disetting pada tuas dimeja

mesin gerinda sesuai dengan sifat dan karakter benda kerja yang akan dikerjakan. 

Page 7: Surface Grinding,,,

Gambar Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar

Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar. Mesin jenis ini dipergunakan

untuk menggerinda permukaan rata pada benda kerja silindris. Tepatnya dibagian sisi

permukaan rata benda kerja tersebut dengan gerakan berputarnya meja mesin surface

grinding.

Gambar Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik

Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik. Mesin jenis ini digunakan untuk

menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar, dan menyudut. Penggerindaan

berlangsung pada sisi samping roda gerinda sehingga ketika proses harus berhati-hati dalam

pemakanan (DOC) dengan cara lebih sedikit-sedikit. Cara ini dilakukan agar benda kerja

tidak gosong ketika menerima beban dan luas penampang yang terlalu besar pada sisi potong

batu gerinda.

Page 8: Surface Grinding,,,

Gambar Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar

Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar. Mesin jenis ini dipergunakan untuk

menggerinda permukaan rata poros dan lubang. Bisa juga untuk membuat lubang yang presisi

bila memang tidak ada mesin universal grinding dalam bengkel Anda saat diperlukannya

penggerindaan lubang dalam seperti gambar disebaliknya.

II.3 Prinsip Kerja Mesin Surface Grinding

Prinsip kerja utama dari mesin surface grinding adalah gerakan bolak-balik benda

kerja, dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin

gerinda datar secara garis besar mempunyai tiga gerakan utama, yaitu:

1. Gerakan putar batu gerinda.

2. Gerakan meja memanjang dan melintang.

3. Gerakan pemakanan.

Berdasarkan prinsip kerjanya mesin surface grinding dibagi menjadi dua macam, yaitu:

Gambar Surface grinding semi otomatis

1. Surface grinding semi otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan secara manual

(tangan) dan otomatis mesin.

Page 9: Surface Grinding,,,

Gambar Surface grinding otomatis

2. Surface grinding otomatis, proses pemotongan diatur melalui program (NC/Numerical

Control dan CNC/Computer Numerically Control).

Berdasarkan prinsip pendingin (coolant) dari mesin surface grinding dibagi menjadi dua

macam, yaitu:

1. Penggerindaan kering.

Sesuai dengan tujuannya, penggerindaan kering dilakukan tanpa menggunakan cairan

pendingin. Agar debu yang timbul dari penggerindaan tidak beterbangan dan terhisap

oleh orang yang bekerja, maka mesin dilengkapi dengan penyedot debu. Karena apabila

tidak disedot, maka debu-debu akan mengendap pada bagian-bagian mesin yang dapat

menganggu system elektrik pada mesin.

2. Penggerindaan basah.

Pada penggerindaan basah digunakan cairan pendingin untuk mencegah debu yang

timbul dari penggerindaan. Hal ini perlu dijaga agar tidak sampai mengenai operator, dan

tidak pula berserakan keluar dari mesin maupun membasahi lantai. Untuk itu mesin ini

perlu dilengkapi perisai untuk menahan cairan pendingin. Pada penggerindaan basah,

kita dapat mempertahankan sifat logam, karena tidak mengalami kenaikan suhu akibat

gesekan pada proses pemotongan.

Page 10: Surface Grinding,,,

II.4 Jenis-Jenis Pencekaman Benda Kerja Pada Mesin Surface Grinding

Macam-macam pencekaman pada mesin surface grinding, yaitu :

1. Meja magnet listrik.

Pencekaman ini paling sering digunakan sebagian besar mesin surface

grinding. Benda kerja tipis yang tidak mampu dilakukan pada pencekaman biasa

sangatlah cocok untuk pencekaman ini. Pencekaman terjadi akibat adanya medan

magnet yang ditimbulkan oleh aliran listrik. Pada mesin gerinda datar yang berfungsi

sebagai pencekam benda kerja adalah meja mesin gerinda itu sendiri.

Proses pencekaman benda kerja menggunakan meja magnet listrik, harus

mempunyai syarat yaitu permukaan meja magnet dibersihkan dan magnet dalam

posisi on. Benda kerja diletakkan pada permukaan meja magnet dan diatur pada posisi

garis kerja medan magnet. Tentu saja benda kerja harus dalam kondisi bersih juga.

Pencekaman menggunakan prinsip elektromagnetik. Batangan-batangan yang di

ujungnya diatur sehingga menghasilkan kutub magnet utara dan selatan secara

bergantian bila dialiri arus listrik. Supaya aliran medan magnet melewati benda kerja

digunakan logam nonferro yang disisipkan pada plat atas pencekam magnet. Ketika

melepas benda kerja dilakukan dengan memutuskan aliran listrik yang menuju

pencekam magnet dengan menggunakan tombol ON/OFF.

2. Meja magnet permanen

Pencekaman terjadi akibat adanya magnet permanen yang terdapat pada pencekam.

Pada mesin gerinda jenis ini, magnet yang mengaliri meja bersifat permanen, proses

pencekaman benda kerja menggunakan mesin yang dilengkapi dengan meja jenis ini

hampir sama dengan proses pencekaman benda kerja pada mesin gerinda datar pada

umumnya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang membedakan mesin jenis ini dengan

mesin gerinda pada umumnya.

3. Meja sinus.

Meja sinus dapat digunakan untuk mencekam benda kerja dalam penggerindaan yang

membentuk sudut dengan ketelitian mencapai satuan sudut dalam detik.

Page 11: Surface Grinding,,,

Adapun proses pencekaman benda kerja dengan ragum sinus sebagai berikut :

Meja ini dicekam pada meja magnet (permukaan meja sinus juga mengadung magnet

yang berguna untuk meletakkan benda kerja pada bagian atasnya).

Kemiringan sudut yang dikehendaki diatur dengan mengendorkan kunci yang

biasanya di setel dengan kunci L. Kemudian diposisikan pada sudut yang diinginkan

lalu dikencangkan lagi.

Benda kerja dipasang pada bidang atas meja sinus dengan system pencekaman meja

magnet juga.

4. Meja sinus universal.

Tidak dipungkiri bahwa benda kerja mempunyai bentuk yang kompleks. Hal itu

tergantung faktor benda kerja tersebut dengan pasangannya nanti ketika dissembling.

Untuk ukuran yang mempunyai tuntutan kemiringan, meja ini sangat cocok untuk

pencekamannya. Meja sinus universal digunakan untuk membentuk sudut ke arah

vertical dan ke arah horizontal.

5. Blok V Blok persegi

Berfungsi untuk meneruskan aliran medan magnet dari sumber magnet ke benda

kerja. Ada tiga bentuk standar blok penghantar, yaitu persegi, segitiga dan alur V,

atau Blok V. masing-masing sumbu mempunyai keterangan sudut sehingga kita dapat

memutar-mutar meja ini.

6. Pencekaman khusus

Adapun beberapa pencekaman khusus pada mesin surface grinding, yaitu :

Blok penghantar medan magnet (packing berlapis), digunakan untuk mencekam

benda kerja yang tidak memungkinkan dicekam langsung pada meja magnet.

Blok penghantar medan magnet beralur V, digunakan untuk mencekam benda kerja

menyudut dengan sudut istimewa.

Page 12: Surface Grinding,,,

II.5 Teori Perbedaan Meja Magnet Listrik dan Magnet Permanen

a. Teori ini seperti halnya magnetic yang berada di Stand Dial indicator. Terdapat 2

kutub bekerja dan mengadung magnetis bila ada 2 kutub yang berbeda didekatkan

(utara-selatan), 2 kutub tidak bekerja bila ada 2 kutub yang sama didekatkan.

b. Perbedaannya terletak pada sumber magnet yang telah dimiliki, tanpa menggunakan

aliran arus listrik (lempengan magnet permanen). 

c. Lempengan-lempengan magnet permanen terletak di antara logam anti magnet yang

dipasang di antara plat atas dan bawah. 

d. Plat atas mempunyai plat sisipan anti magnet yang berfungsi mengarahkan aliran

medan magnet.

e. Posisi tuas ”ON”, posisi lempengan magnet sebidang dengan kutub sisipan di plat

atas. Medan magnet mengalir dari kutub selatan ke kutub luar (plat atas) dan melewati

benda kerja diteruskan ke kutub utara dan plat bawah sehingga benda kerja akan

tercekam.

f. Benda kerja diatur pada posisi garis kerja aliran medan magnet yang terdapat pada

pencekam magnet.

g. Posisi tuas ”OFF”, aliran magnet dipindahkan karena lempengan magnet dan sisipan

tidak segaris kerja aliran medan magnet. Plat atas dan sisipan akan menutupi aliran

yang menuju ke benda kerja sehingga benda kerja tidak tercekam.

Swivel vice

Pencekaman digunakan ketika benda kerja yang semua bidang telah digerinda, di

mana antara satu dengan yang lainnya saling tegak lurus dan sejajar.

Adapun proses pencekaman benda kerja menggunakan vice ini sebagai berikut :

Permukaan benda kerja yang dijepit oleh vice ini menghasilkan bidang yang akan

tergerinda mempunyai kesikuan dan kesejajaran yang baik dengan syarat vice sudah

disetting siku dan kerataannya.

Vice dicekam dengan menggunakan pencekam magnet dalam posisi yang bisa

dirubah rubah sesuai dengan penggerindaan yang diinginkan. Bidang-bidang dari vice

digunakan sebagai bidang dasar dan penahan.

Page 13: Surface Grinding,,,

Permukaan bidang pencekam dan yang tercekam harus bersih dari kotoran-kotoran

yang mengganggu pencekaman dan ketelitian penggerindaan.

Untuk menggerinda benda kerja tegak lurus, vice diputar 90° tanpa harus membuka

penjepitan benda kerja, dengan syarat permukaan benda kerja lebih tinggi dari

permukaan rahang ragum. Untuk sudut kemiringan yang lain juga bisa dilakukan

dengan menyeting sebelumnya kedudukan benda kerja menggunakan bevel transfer

yang sudah di setel pada bevel protactor.

Page 14: Surface Grinding,,,

BAB III

ALAT DAN BAHAN

III.1 Peralatan

Adapun peralatan yang digunakan dalam penggerindaan kali ini adalah sebagai berikut:

a. Surface grinding machineb. Mikrometer digital

III.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam penggerindaan kali ini adalah :

- ST 37 berbentuk balok

Page 15: Surface Grinding,,,

BAB IV

PROSES PENGERJAAN

IV.1 Gambar Kerja

Page 16: Surface Grinding,,,

IV.2 Keselamatan Kerja

Keselamatan dalam setiap pekerjaan haruslah diperhatikan agar setiap pekerjaan yang kita lakukan mencapai hasil yang maksimal, adapun beberapa keselamatan kerja yang harus kita perhatikan adalah sebagai berikut :

a. Keselamatan operator - Sebelum memulai pekerjaan, bacalah do’a

- Pastikan kondisi badan pada saat bekerja dalam keadaan sehat

- Jangan main-main saat melakukan pekerjaan

- Pakailah alat pelindung diri dengan baik dan benarb. Keselamatan mesin dan benda kerja - Pergunakanlah mesin dan tombol dengan hati-hati

- Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya

- Lakukan pemakanan secara perlahan-lahan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

- Lakukanlah pengukuran setiap selesai pemakanan, agar mendapatkan ukuran yang presisi

- Simpan benda kerja ditempat yang amanc. Keselamatan Lingkungan - Bersihkan kembali tempat praktek setelah selesai bekerja

IV.3 Langkah kerja

a. Persiapan

- Sebelum menghidupkan mesin, pompa terlebih dahulu oli pada mesin supaya dapat melumasi bagian mesin yang bergerak.

- Hidupkan hidrolik mesin dengan memutar kotak hidrolik keposisi ON

- Majukan batu gerinda

- Pasang benda kerja pada pencekam benda kerja

- Atur panjang langkah kekiri dan kekanan dengna memutar handle manual

- Hidupkan batu gerinda dan benda kerja

- Cari posisi nol, dengan menggeser batu gerinda secara perlahan-lahan

- Lakukan pemakanan kekiri dan kekanan secara rata

- Setelah rata, lakukan langkah pemakanan

Page 17: Surface Grinding,,,

b. Pemakanan

- Kunci handle otomatis pada posisi nol

- Lakukan pemakan sesuai dengan yang diinginkan dengan membuka baut pengunci dan putar sesuai besar pamakanan kemudian kunci kembalai

- Buka tuas otomatis dan putar handle utama keposisi kerja

- Biarkan mesin bekerja sambil kita mengatur putaran benda kerja dan kecepatan gerak meja benda kerja

- Setelah kembali keposisi nol, matikan putaran batu gerinda dan benda kerja

- Ukur benda kerja dengan mikrometer digital

- Apabila belum mencapai ukuran yang diinginkan, lakukan pemakanan lagi sampai ukuran yang diinginkan

- Setelah selesai matikan semua tomboldan tuas yang aktif termasuk batu gerinda

- Lepaskan benda kerja dan bersihkan kembali mesin dan peralatan.

Page 18: Surface Grinding,,,

BAB V

KENDALA DAN PEMECAHAN

5.1 Kendala

Adapun beberapa kendala yang penulis temukan saat pratikum dilaksanakan adalah sebagai berikut aaaaa :

- Sulitnya dalam mengunci pengunci pemakanan pada handle pemutar pemakanan otomatis karena sewaktu mengunci titik nol nya selalu bergeser

- Pada saat membuat pemakanan dengan berpatokan pada ukuran dimesin selalu melenceng dengan ukura yang diharapkan

- Sulitnya melakukan pengukuran yang tepat

5.2 Pemecahan Masalah

Adapun solusi dari masalah yang ditemukan diatas adalah sebagai berikut :

- Lakukan penguncian secara ganda dengan memutar secara bersamaan dua buah penguncinya sampai terkunci

- Lakukan pemakanan secara bertahap dan sering melakukan pengukuran

- Pada saat pengukuran usahakan mikrometer tegak lurus dengan benda kerja dan tepat.

Page 19: Surface Grinding,,,

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan praktek ini adalah sebagai berikut :

- Dengan melaksanakan job ini pengetahuan dan keahlian mahasiswa tentang pekerjaan menggerinda dengan mesin surface gerinda menjadi bertambah

- Berhati-hati dalam bekerja merupakan hal yang sangan penting apalagi dalam pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi

- Dalam setiap pekerjaan pemotongan lakukanlah dengan cara pemakanan bertahap sehingga ukuran yang pas dapat tercapai

6.2 Saran

Adapun saran penulis terhadap job ini adalah sebagai berikut :

- Setiap operator harus melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan dengan baik

- Berhati-hatilah pada saat melakukan pekerjaan

- Perhatikan pekerjaan kita dengan seksama proses demi proses agar keahlian kita dapat kita terapkan didunia industri.

Page 20: Surface Grinding,,,

DAFTAR PUSTAKA

Politeknik Negeri Padang. 2011. COURSE NOTE TEKNOLOGI MEKANIK. Jurusan Teknik Mesin. Padang : Dipakai dilingkungan sendiri.

Politeknik Negeri Padang. 2011. JOOB SHEET TEKNIK BENGKEL IV. Jurusan Teknik Mesin. Padang : Dipakai dilingkungan sendiri.