333
KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah berisi standar kualifikasi PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut : Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila : • Terbuka kesempatan untuk berkembang . • Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja • Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannya Disamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi. Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi. Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.

SUPERVISI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SUPERVISI

KATA PENGANTARPeraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 12 Tahun2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah berisi standar kualifikasidan kompetensi pengawas sekolah. Standar kualifikasi menjelaskan persyaratanakademik dan nonakademik untuk diangkat menjadi pengawas sekolah.Standar kompetensi menjelaskan seperangkat kemampuan yang harus dimilikidan dikuasai pengawas sekolah untuk dapat melaksanakan tugas pokok,

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 2: SUPERVISI

fungsi, dan tanggung jawabnya.Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasai pengawas sekolahyakni: (a) kompetensi kepribadian, (b) kompetensi supervisi manajerial, (c)kompetensi supervisi akademik, (d) kompetensi evaluasi pendidikan, (e) kompetensipenelitian dan pengembangan, dan (f) kompetensi sosial. Dari hasiluji kompetensi di beberapa daerah menunjukkan kompetensi pengawas sekolahmasih perlu ditingkatkan terutama dimensi kompetensi supervisi manajerial,supervisi akademik, evaluasi pendidikan, dan kompetensi penelitian danpengembangan. Untuk itu diperlukan adanya diklat peningkatan kompetensi

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 3: SUPERVISI

pengawas sekolah baik bagi pengawas sekolah dalam jabatan, terlebih lagibagi para calon pengawas sekolah.Materi dasar untuk semua dimensi kompetensi sengaja disiapkan agardapat dijadikan rujukan oleh para pelatih dalam melaksanakan diklat peningkatankompetensi pengawas sekolah di mana pun pelatihan tersebut dilakanakan.Kepada tim penulis materi diklat kompetensi pengawas sekolah yang terdiriatas dosen LPTK dan widya iswara dari LPMP dan P4TK kami ucapkanterima kasih. Semoga tulisan ini ada manfaatnya.Jakarta, Juni 2008

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 4: SUPERVISI

Direktur Tenaga KependidikanDitjen PMPTKSurya Dharma, MPA., Ph.DiiDAFTAR ISIKATA PENGANTAR .......................................................................... iDAFTAR ISI ........................................................................................ iiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ................................................................... 1

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 5: SUPERVISI

B. Dimensi Kompetensi .......................................................... 2C. Kompetensi yang Hendak Dicapai ..................................... 2D. Indikator Pencapaian Kompetensi ...................................... 2E. Alokasi Waktu .................................................................... 2F. Skenario .............................................................................. 2BAB II MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARANA. Konsep Monitoring Pelaksanaan Pembelajaran .................. 4B. Tujuan Monitoring Pelaksanaan Pembelajaran ................... 4C. Kerangka Monitoring Pelaksanaan Pembelajaran ............... 5

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 6: SUPERVISI

D. Monitoring Pelaksanaan Pembelajaran ................................ 6E. Dukungan terhadap Optimalisasi Sumber Belajar ............... 29F. Perangkat Pembelajaran (Silabus dan RPP) ......................... 31G. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran .................................... 35H. Format Penilaian Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran ........ 41DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 441BAB IPENDAHULUAN

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 7: SUPERVISI

A. Latar BelakangDalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sejauh ini proses pembelajarandi kelas seolah-olah masih merupakan otoritas sepenuhnya pada guru.Hampir tidak ada pihak luar yang peduli, memerhatikan serta mencermatipelaksanaan pembelajaran guru dihadapan siswanya. Bahkan sering dikatakanbahwa pekerjaan guru adalah merupakan profesi yang tidak dapat dilihatoleh orang lain, kecuali klien (siswa). Apabila ada pihak lain, baik itu pengawas,kepala sekolah, apa lagi sesama guru yang ingin tahu bagaimana seorangguru mengajar, maka hal ini dianggap tabu dan bisa dikatakan tidak percaya

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 8: SUPERVISI

kepada seorang guru.Hal ini tentu dipengaruhi oleh budaya tertutup yang melingkupi iklimkerja di sekolah-sekolah. Oleh karena itu walau pun kepala sekolah dan pengawas(supervisor) memiliki kewenangan untuk monitoring dan menilai kinerjaguru dalam pembelajaran, namun hal ini kurang maksimal dilakukan.Penilaian kinerja guru sering hanya diukur dari administrasi pembelajaranyang ditulis. Kunjungan kelas seakan masih merupakan formalitas, atau bahkanhanya dilakukan bila seorang guru dianggap bermasalah.Kondisi demikian tentu tidak mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan,

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 9: SUPERVISI

yang ruhnya terletak pada interaksi antara guru dan murid di kelas.Akuntabilitas guru menjadi rendah, dan terfokus pada bagaimana membuatsiswa dapat mengerjakan soal-soal ujian. Pada mata pelajaran tertentu yangtidak termasuk materi ujian nasional, bahkan dikesankan lebih santai lagi.Pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna bagikehidupan siswa, masih jauh dari harapan.Dalam kondisi demikian, maka peran pengawas sangat diharapkan. Pengawasharus berfungsi sebagai instrumen quality controll dalam proses pendidikan,pembelajaran/bimbingan. Kualitas tidak hanya pada dimensi ketercapaian

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 10: SUPERVISI

target materi dan nilai ulangan siswa, namun juga kebermaknaanproses pembelajaran.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka materi ini disusun sebagai2bekal bagi pengawas dalam monitoring pelaksanaan pembelajaran/bimbinganoleh para guru.B. Dimensi KompetensiDimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir Diklat iniadalah dimensi Kompetensi Evaluasi Pendidikan.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 11: SUPERVISI

C. Kompetensi yang Hendak DicapaiSetelah mengikuti pelatihan ini pengawas diharapkan dapat menilai memantaupelaksanaan pembelajara/bimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisisnyauntuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran.D. Indikator Pencapaian KompetensiIndikator pencapaian kompetensi melalui diklat ini adalah apabila pengawasdapat:1. Memahami hakikat monitoring pelaksanaan pembelajaran.2. Memahami tujuan monitoring pelaksanaan pembelajaran.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 12: SUPERVISI

3. Menyusun kerangka monitoring pelaksanaan pembelajaran4. Melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran, baik berkaitan dengankinerja guru, ketersediaan sarana, penggunaan media dan sebagainya.5. Melakukan dan menyusun format penilaian pelaksanaan pembelajaran.E. Alokasi WaktuNo. Materi Diklat Alokasi1. Konsep monitoring pelaksanaan pembelajaran. 2 jam2. Ruang lingkup kegiatan pemantauan pelaksanaan pembelajaran 2 jam3. Pemantauan pelaksanaan pembelajaran, baik berkaitan dengan kinerjaguru, ketersediaan sarana, penggunaan media dan sebagainya

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 13: SUPERVISI

3 jam4. Penilaian pelaksanaan pembelajaran 2 jamF. Skenario1. Perkenalan2. Pejelasan tentang dimensi kompetensi, indikator, alokasi waktu dan skenariopendidikan dan pelatihan monitoring pelaksanaan pembelajara/bim3bingan dan hasil belajar siswa .3. Pre-test4. Eksplorasi pemahaman peserta berkenaan dengan monitoring pelaksanaanpembelajara/bimbingan dan hasil belajar siswa melalui pendekatan andragogi.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 14: SUPERVISI

5. Penyampaian Materi Diklat:a. Menggunakan pendekatan andragogi, yaitu lebih mengutamakan pengungkapankembali pengalaman peserta pelatihan, menganalisis, menyimpulkan,dan mengeneralisasi dalam suasana diklat yang aktif,inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna. Peranan pelatihlebih sebagai fasilitator.b. Diskusi tentang indikator keberhasilan pelatihan penilaian kinerja kepalasekolah.c. Praktik menyusun instrumen monitoring pelaksanaan pembelajara/

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 15: SUPERVISI

bimbingan dan hasil belajar siswa.6. Post test.7. Refleksi bersama antara peserta dengan pelatih mengenai jalannya pelatihan.8. Penutup4BAB IIMONITORING DAN EVALUASIPELAKSANAAN PEMBELAJARANA. Hakikat Monitoring Pelaksanaan Pembelajaran

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 16: SUPERVISI

Monitoring pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan monitoring yangmenyertakan proses pengumpulan, penganalisisan, pencatatan, pelaporan danpenggunaan informasi manajemen tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran.Fokus kegiatan monitoring pelaksanaan pembelajaran ada pada kegiatandan tingkat capaian dari perencanaan pembelajaran yang telah dibuat berdasarkantujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan monitoring pelaksanaan pembelajaranberkaitan dengan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajarandan pengidentifikasian tindakan untuk memperbaiki kekurangan dalamkegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 17: SUPERVISI

B. Tujuan Monitoring Pelaksanaan PembelajaranTujuan utama dari kegiatan monitoring pelaksanaan pembelajaran adalah:1. Menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada pelaksanaankegiatan pembelajaran yang akan membantu pembuatan keputusan manajemenyang efektif oleh pengawas satuan pendidikan.2. Mendorong diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran bersamapara guru, dan merencanakan berbagai tindakan yang diperlukan.3. Menyumbang pada akuntabilitas. Supervisor perlu mengetahui bahwa kegiatanpembelajaran yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 18: SUPERVISI

pembelajaran yang telah dibuat, sesuai kurikulum tingkat satuan pendidikan,dan sesuai dengan tujuan pada tingkat satuan pendidikan.4. Menyediakan sumber informasi kemajuan/prestasi utama bagi para pengambilkeputusan5. Memberikan masukan terhadap pengambilan keputusan. Apakah pembelajaranyang telah dilaksanakan sudah cukup baik, atau perlu adanya inovasidan revisi dalam kegiatan pembelajaran.5C. Kerangka Monitoring Pelaksanaan Pembelajaran

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 19: SUPERVISI

Kerangka kegiatan monitoring pelaksanaan pembelajaran adalah untukmenyediakan sebuah basis konseptual dan metodologi bagi pelaksanaan pemantauan/monitoring sewaktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung,dan untuk menjelaskan instrumen tertentu yang akan digunakan untukmemfasilitasi pengumpulan informasi dan pelaporan. Karena itu, kerangkamonitoring pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat bermanfaat bagi pengawassatuan pendidikan, kepala sekolah, dan guru agar pelaksanaan pembelajaranlebih terkontrol dan efektif.Kerangka kegiatan monitoring pelaksanaan pembelajaran terfokus pada

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 20: SUPERVISI

perencanaan, proses, hasil, dan dampak. Kegiatan monitoring pelaksanaanpembelajaran lebih menekankan pada proses pembelajaran, hasil, efektifitasdan keberhasilan guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.Kerangka kegiatan monitoring pelaksanaan pembelajaran atau memantauhubungan di antara guru dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran,sehingga pembelajaran dapat lebih efektif, efisien, dan berdampak positif terhadappeningkatan kualitas/mutu hasil pembelajaran. Kerangka kegiatan monitoringpelaksanaan pembelajaran dengan jelas mengartikulasikan penilaiandari keberhasilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran, serta menunjukkan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 21: SUPERVISI

sebuah pemahaman yang lebih jelas mengenai perencanaan pembelajaran yangmenjadi target tujuan pembelajaran. Kerangka kegiatan monitoring pelaksanaanpembelajaran berisi indikator-indikator kualitas pembelajaran, sepertiyang tertera pada Tabel 1 berikut ini.6Tabel 1 Kerangka Kegiatan dan Indikator Monitoring PelaksanaanPembelajaranNo Kompetensi Indikator1. Penyusunan RencanaPelaksanaan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 22: SUPERVISI

Pembelajaran1. Mampu mendeskripsikan kompetensi/tujuan pembelajaran.2. Mampu memilih/menentukan materi3. Mampu mengorganisir materi4. Mampu menentukan strategi/metode pembelajaran5. Mampu menentukan sumber belajar dan media pembelajaran6. Mampu menyusun perangkat penilaian7. Mampu menentukan teknik penilaian8. Mampu mengalokasikan waktu2. PelaksanaanPembelajaran1. Mampu membuka pempelajaran (set induction).

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 23: SUPERVISI

2. Mampu mengorganisasi materi pembelajaran3. Mampu menggunakan metode4. Mampu memanfaatkan media/alat peraga5. Mampu menggunakan bahasa yang komunikatif6. Mampu memotivasi siswa7. Mampu mengorganisasikan kegiatan8. Mampu beriteraksi secara komunikatif dengan siswa9. Mampu membimbing peserta didik membuat kesimpulan10. Mampu memberikan umpan balik11. Mampu melaksanakan penilaian12. Mampu mengelola waktu3. Penilaian Prestasi

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 24: SUPERVISI

Belajar Siswa1. Mampu menentukan soal berdasarkan tingkat kesukaran2. Mampu memilih soal berdasarkan tingkat pembeda3. Mampu menindak lanjuti soal yang tidak valid4. Mampu memeriksa jawaban5. Mampu mengklasifikasikan hasil penilaian6. Mampu mengolah hasil penilaian7. Mampu menganalisis hasil penilaian8. Mampu membuat interpretasi kecenderungan hasil penilaian9. Mampu menentukan korelasi antara soal berdasarkan hasilpenilaian10. Mampu mengidentifikasi tingkat variasi hasil penilaian

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 25: SUPERVISI

11. Mampu menyimpulkan hasil penilaian secara jelas dan logis.4. Pelaksanaan TindakLanjut Pembelajaran1. Mampu mengkondisikan peserta didik belajar secara mandiri2. Mampu melakukan kesepakatan materi berikutnya.D. Monitoring Pelaksanaan PembelajaranSebaik apa pun hasil perancangan/desain/rencana pembelajaran dan pengembangankurikulum yang berbasis pada kompetensi siswa, keberhasilanpelaksanaan dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada beberapa faktor,di antaranya adalah: (1) faktor guru, (2) ketersediaan sarana dan prasarana,(3) sistem penilaian yang digunakan, (4) buku sebagai sumber belajar, (5) perangkat

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 26: SUPERVISI

pembelajaran berupa silabus, dan (6) pemberdayaan peranserta masya7rakat dalam keseluruhan kegiatan pendidikan.Karena itu, pada bagian ini akan dipaparkan faktor-faktor yang perlu dipantauoleh pengawas, sehingga diperoleh pemahaman yang memadai tentangbagaimana seharusnya kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektifdan efisien.1. GuruKegiatan utama yang harus dipantau adalah aktivitas guru dalam melakukankegiatan pembelajaran. Sehebat apa pun kurikulum, silabus, dan rencana

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 27: SUPERVISI

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dan dirancang, keberhasilannyasangat tergantung pada implementasi rancangan tersebut oleh guru dikelas, karena gurulah yang berinteraksi langsung dengan siswa. Pihak pemantaupelaksanaan pembelajaran harus lebih memperhatikan “apa yang harusdilakukan guru di kelas”, dan pemantau hendaknya melihat “apa sebenarnyayang dilakukan guru di kelas”.Dengan demikian, pada tataran pengembangan kurikulum, implementasikurikulum, dan perencanaan pembelajaran, guru memiliki peran yang sangatpenting dan strategis, karena gurulah yang akan menjabarkan rencana

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 28: SUPERVISI

pembelajaran ke dalam pelaksanaan pembelajaran (kegiatan belajar mengajar)dan mengadakan perubahan yang positif pada diri siswa. Di antara perantersebut adalah: (1) monitoring kegiatan belajar siswa; (2) memberikan motivasi;(3) menata dan monitoring perilaku siswa; (4) menyediakan dan menciptakanmodel-model pembelajaran yang akurat; (5) membimbing dan menjadi“teman” diskusi; (6) menganalisis kebutuhan dan interest siswa; (7) mengembangkankurikulum tingkat satuan pendidikan; (8) mengembangkan bahanatau materi pembelajaran; dan (9) menilai performansi siswa.Salah satu dari peran penting yang dikemukakan di atas, yaitu memantau

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 29: SUPERVISI

kegiatan belajar siswa, guru hendaknya memahami tentang bagaimanasiswa belajar, bagaimana guru dapat memfasilitasi proses belajar dengan sebaik-baiknya. Konteks belajar meliputi pemahaman tentang: (1) siapa siswanya,(2) berapa usianya, (3) minat dan bakatnya, (4) apa tujuan belajarnya,(5) apa media yang digunakannya, dan (6) sarana dan prasarana yang digunakanuntuk mencapai tujuan pembelajarannya.Dalam memainkan peran pemberian motivasi, hendaknya guru mengem8bangkan sikap percaya diri karena akhir dari keberhasilan yang dicapai siswatergantung pada kepercayaan diri siswa dalam memahami pembelajaran yang

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 30: SUPERVISI

diikutinya. Sebaiknya guru selalu mencoba menemukan apa yang siswa bisalakukan, dan bukan apa yang tidak bisa dilakukan. Hal ini dapat dilakukandengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang sesuatu yang sudah diketahuinya.Guru juga dituntut untuk menumbuhkan keberanian siswa agar tidak takutuntuk bertanya dan menjawab pertanyaan temannya. Karena itu, siswaperlu dibiasakan berani mengambil keputusan untuk mengacungkan tanganuntuk bertanya, menjawab pertanyaan guru atau pun pertanyaan dari temannya.Guru perlu kreatif dalam menciptakan atmosfir kelas yang kondusif untukmendorong siswa agar secara tidak sadar memaksa dirinya menggunakan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 31: SUPERVISI

kemampuan verbalnya untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Guru jugaharus memberikan penguatan kepada siswa dengan memberikan pujian apabilasiswanya berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat tergantung daripemanfaatan potensi yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Karenanya keaktifansiswa dalam menjalani proses belajar mengajar merupakan salah satu kuncikeberhasilan pencapaian tujuan pembelajaan. Siswa akan aktif dalam kegiatanbelajarnya bila ada motivasi, baik motivasi ekstrinsik maupun instrinsik.Beberapa hal yang dapat merangsang tumbuhnya motivasi belajar aktif

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 32: SUPERVISI

pada diri siswa, antara lain:1) Penampilan Guru yang Hangat dan Menumbuhkan Partisipasi PositifSikap guru tampil hangat, bersemangat, penuh percaya diri dan antusias,serta dimulai dan pola pandang bahwa siswa adalah manusia-manusia cerdasberpotensi, merupakan faktor penting yang akan meningkatkan partisipasi aktifsiswa. Segala bentuk penampilan guru akan membias mewarnai sikap parasiswanya. Bila tampilan guru sudah tidak bersemangat maka jangan harapakan tumbuh sikap aktif pada diri siswa. Karena itu hendaknya seorang gurudapat selalu menunjukkan keseriusannya terhadap pelaksanaan proses pembelajaran,

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 33: SUPERVISI

serta dapat meyakinkan bahwa materi pembelajaran serta kegiatanyang dilakukan merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, sehingga akantumbuh minat yang kuat pada diri para siswa yang bersangkutan.92) Siswa Mengetahui Maksud dan Tujuan PembelajaranBila siswa telah mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang merekaikuti, maka mereka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebutsecara aktif. Oleh karena itu pada setiap awal kegiatan guru berkewajibanmemberi penjelasan kepada siswa tentang apa dan untuk apa materi pelajaran

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 34: SUPERVISI

itu harus mereka pelajari serta apa keuntungan yang akan mereka peroleh. Selainitu hendaknya guru tidak lupa untuk mengadakan kesepakatan bersamadengan para siswanya mengenai tata tertib belajar yang berlaku agar kegiatanpembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.3) Tersedia Fasilitas, Media/Sumber Belajar, dan Lingkungan Belajaryang Mendukung Kegiatan PembelajaranBila dalam kegiatan pembelajaran telah tersedia fasilitas, media, dansumber belajar yang “menarik” dan “cukup” untuk mendukung kelancarankegiatan belajar mengajar, maka hal itu juga akan menumbuhkan semangat

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 35: SUPERVISI

belajar siswa. Begitu pula dengan faktor situasi dan kondisi lingkungan yangjuga penting untuk diperhatikan, jangan sampai faktor itu memperlunak semangatdan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.4) Adanya Prinsip Pengakuan Penuh Atas Pribadi Setiap Siswa(Individual Learning)Agar kesadaran akan potensi, eksistensi, dan percaya diri pada diri siswadapat terus tumbuh, maka guru berkewajiban menjaga situasi interaksiagar dapat berlangsung dengan berlandaskan prinsip pengakuan atas pribadisetiap individu (individual learning). Kemampuan individu, pendapat atau

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 36: SUPERVISI

gagasan, maupun keberadaannya perlu diperhatikan dan dihargai, dan yangpenting lagi guru hendaknya rajin memberikan apresiasi atau pujian bagi parasiswa, antara lain dengan mengumumkan hasil prestasi, mengajak siswa yanglain memberikan selamat atau tepuk tangan, memajang hasil karyanya di kelasatau bentuk penghargaan lainnya. Bila guru memahami prinsip perbedaanindividu ini, maka guru akan menggunakan multi metode dan multi media,agar semua interest siswa merasa terwakili. Karena, siswa ada yang tipenyaauditif, yaitu senang mendengarkan penjelasan dari guru, ada siswa yang ti10penya visual yaitu senang melihat media yang digunakan oleh guru, dan ada

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 37: SUPERVISI

siswa yang tipenya kinestetis, yaitu senang melakukan seperti metode demonstrasidan sebagainya. Jadi idealnya guru harus mampu menyentuh interestsiswa.5) Adanya Konsistensi dalam Penerapan Aturan atau Perlakuan olehGuru dalam PembelajaranPerlu diingat bahwa bila terjadi kesalahan dalam hal perlakuan oleh gurudalam pengelolaan kelas pada waktu yang lalu maka hal itu berpengaruhnegatif terhadap kegiatan selanjutnya. Penerapan peraturan yang tidak konsisten,tidak adil, atau kesalahan perlakuan yang lain akan menimbulkan kekecewaan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 38: SUPERVISI

dari para siswa, dan hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat keaktifanbelajar siswa. Karena itu dalam memberikan sanksi harus sesuai denganketentuan, memberi nilai sesuai kriteria, dan memberi pujian tidak pilih kasih.6) Adanya Pemberian Reinforcement atau Penguatan dalam ProsesPembelajaranPenguatan adalah pemberian respon dalam proses interaksi belajar mengajarbaik berupa pujian maupun sanksi. Pemberian penguatan ini dimaksudkanuntuk lebih meningkatkan keaktifan belajar siswa dan mencegah berulangnyakesalahan yang dibuat oleh siswa. Penguatan yang sifatnya positif dapat

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 39: SUPERVISI

dilakukan dengan kata-kata: bagus sekali! Tepat sekali!, betul!, hebat! dansebagainya, atau dapat juga dengan gerak, seperti acungan jempol, tepuk tangan,menepuk-nepuk bahu, menjabat tangan, manggut-manggut dan lainlain.Ada pula dengan cara memberi hadiah seperti hadiah buku, benda kenanganatau diberi hadiah khusus berupa boleh pulang duluan atau pemberianperlakuan menyenangkan lainnya.7) Jenis Kegiatan Pembelajaran Menarik atau Menyenangkan dan MenantangAgar siswa dapat tetap aktif dalam mengikuti kegiatan atau melaksanakantugas pembelajaran perlu dipilih jenis kegiatan atau tugas yang sifatnya

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 40: SUPERVISI

menarik atau menyenangkan bagi siswa dan bersifat menantang. Pelaksanaan11kegiatan hendaknya bervariasi, tidak selalu harus di dalam kelas, diberikantugas yang dikerjakan di luar kelas seperti di perpustakaan, dan lain-lain. Penerapanmodel “belajar sambil bekerja” (learning by doing) sangat dianjurkan,di jenjang sekolah dasar antara lain dilakukan belajar sambil bernyanyiatau belajar sambil bermain. Untuk lebih mengaktifkan siswa secara meratadapat diterapkan pemberian tugas pembelajaran secara individu atau kelompokbelajar (group learning) yang didukung oleh fasilitas/sumber belajar yang

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 41: SUPERVISI

cukup. Sekiranya tersedia dianjurkan penggunaan media pembelajaran sehinggapelaksanaan pembelajaran dapat lebih efektif. Pada tingkat SMP dan SMAdapat menggunakan model pembelajaran berbasis komputer, sehingga siswalebih termotivasi dan mampu memecahkan masalah melalui media yang digunakan.8) Penilaian Hasil Belajar Dilakukan Serius, Objektif, Teliti dan TerbukaPenilaian hasil belajar yang tidak serius akan sangat mengecewakan siswa,dan hal itu akan memperlemah semangat belajar. Karena itu, agar kegiatanpenilaian ini dapat membangun semangat belajar para siswa maka hendaknyadilakukan serius, sesuai dengan ketentuan, jangan sampai terjadi manipulasi,

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 42: SUPERVISI

sehingga hasilnya objektif. Hasil penilaian diumumkan secara terbukaatau yang lebih baik dibuatkan daftar kemajuan hasil belajar yang ditempel dikelas. Dari daftar kemajuan belajar tersebut setiap peserta didik dapat melihatprestasi mereka masing-masing tiap semester.a. Standar Kompetensi GuruGuru yang profesional harus memenuhi standar kompetensi guru. Standarkompetensi guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkandalam bentuk penguasaan pengetahuan dan berperilaku layaknya seorang guruuntuk menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi, dan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 43: SUPERVISI

jenjang pendidikan.Standar kompetensi guru bertujuan untuk memperoleh acuan baku dalampengukuran kinerja guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalammeningkatkan kualitas proses pembelajaran.Ruang lingkup standar kompetensi guru meliputi tiga komponen kom12petensi, yaitu: (1) kompetensi pengelolaan pembelajaran yang mencakup penyusunanrencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, menilaiprestasi belajar siswa, dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian;(2) kompetensi pengembangan potensi yang diorientasikan pada pengembangan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 44: SUPERVISI

profesi; dan (3) kompetensi penguasaan akademik yang mencakup pemahamanwawasan pendidikan, penguasaan bahan kajian akademik.Berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Standar Kompetensi Gurudikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: (1) kompetensipedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensiprofesional. Keempat Kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerjaguru yang harus dinilai oleh pengawas satuan pendidikan.Ciri-ciri guru yang profesional dalam melaksanakan tugas keguruan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 45: SUPERVISI

adalah: (a) komitmen dalam kepentingan siswa dan pelaksanaan pembelajaran,(b) menguasai secara mendalam materi dan penggunaan strategi pembelajaran,(c) mampu berfikir sistematik dan selalu belajar dari pengalaman, (d)mau refleksi diri dan koreksi, (e) proses belajar mengajar menjadi semakinbaik, dan (f) bertanggung jawab monitoring dan mengamati tingkah siswame-lalui kegiatan evaluasi. Aplikasi di kelas mampu membuat programevaluasi analisis, remedial, dan melaksanakan bimbingan.Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada siswa menuntutguru harus mampu mengamati kemudian membuat siswa untuk berfikir

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 46: SUPERVISI

aktif. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkanteaching student centre yaitu: (1) mengajukan sejumlah pertanyaan; (2) memintasiswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk tertulis; (3)guru monitoring kerja siswa; (4) guru memberikan umpan balik; dan (4) gurumelaksanakan tindak lanjut agar guru bisa mengevaluasi diri kemampuan penerapanpada materi yang telah diajarkan, bagian ini perlu ditambah dengansedikit ulasan tentang pentingnya guru memilih materi pembelajaran yang diperkirakandapat mendorong minat siswa untuk belajar (materi dapat menarikminat siswa bila topik/tema mendekati fakta pengalaman hidup mereka secara

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 47: SUPERVISI

nyata).Demikianlah beberapa peran yang dapat dimainkan guru di dalam kelasdalam rangka pelaksanaan pembelajaran yang berbasis standar kompetensi.13b. Kompetensi Dasar Pelaksanaan PembelajaranPembelajaran merupakan suatu proses yang komplek, karena dalam kegiatanpembelajaran senantiasa mengintegrasikan berbagai komponen dankegiatan, yaitu siswa dengan lingkungan belajar untuk diperolehnya perubahanperilaku (hasil belajar) sesuai dengan tujuan (kompetensi) yang diharapkan.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 48: SUPERVISI

Mohammad Surya (2005: 8) menjelaskan “Pembelajaran adalah suatuproses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilakuyang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiridalam interaksi dengan lingkungannya”.Setiap individu/siswa yang dihadapi oleh guru sangat komplek, karenamenyangkut dengan segi fisik dan psikhis. Perilaku yang ingin dihasilkan daripembelajaran juga komplek, karena menyangkut berbagai kemampuan(kompetensi) seperti kognitif, afektif, dan psikomotor. Demikian pula denganinterkasi pembelajaran dan lingkungan pembelajarannya itu sendiri komplek,

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 49: SUPERVISI

karena menyangkut dengan materi, pendekatan, model, strategi, metode sertamedia yang digunakan dalam mengkomunikasikannya dengan siswa untukdiperolehnya tujuan (kompetensi) pembelajaran yang diharapkan.Mengingat serba kompleknya tugas-tugas pembelajaran, maka setiapguru dipesyaratkan memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagaiagen pembelajaran. Secara khusus dalam PP Nomor 19 tahun 2005 ditegaskanbahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh para guru meliputi: (1) kompetensipedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi profesional,dan (4) kompetensi sosial.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 50: SUPERVISI

Keterampilan dasar pelaksanaan pembelajaran merupakan kemampuanpokok (basic skill) yang harus dikuasai oleh setiap guru. Jika dikaitkan dengankeempat kompetensi di atas, maka keterampilan dasar pelaksanaan pembelajarantermasuk ke dalam kompetensi profesional. Dalam menerapkan setiapjenis keterampilan dasar mengajar tersebut tentunya harus disesuaikan dengankondisi siswa, karena itu keterampilan dasar pelaksanaan pembelajaran terkaitpula dengan kompetensi pedagogik.1) Keterampilan Dasar Pelaksanaan PembelajaranSecara umum istilah keterampilan dasar pelaksanaan pembelajaran

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 51: SUPERVISI

(teaching skills) dapat diartikan sebagai kemampuan guru yang bersifat khu14sus (most specific instructional behaviours) sebagai modal dasar dalam melaksanakantugas kegiatan pembelajaran (Glikcman, 1991). Dengan demikianistilah keterampilan dasar pelaksanaan pembelajaran menunjuk kepada beberapakemampuan dasar dan pokok yang bersifat khusus dan aplikatif terkaitdengan tugas-tugas pelaksanaan pembelajaran.Pada garis besarnya setiap kegiatan pembelajaran melewati tiga tahapkegiatan, yaitu kegiatan awal/pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.Adapun penerapan keterampilan dasar mengajar dilakukan pada ketiga tahapan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 52: SUPERVISI

pembelajaran tersebut. Karena itu keterampilan dasar mengajar merupakanbagian integral dari seluruh proses pembelajaran. Melalui keterampilan dasarmengajar dimaksudkan untuk memfasilitasi proses pembelajaran agar berjalansecara efektif dan efisien.Dalam paradigma baru bahwa belajar bukan hanya menghafal, akan tetapidengan pembelajaran harus mampu merekonstrikan pengetahuannya,proses internalisasi dan memiliki kesiapan untuk mengaktualisasikan pengalamanbelajarnya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi (life skills).2) Jenis-jenis Keterampilan Dasar Pelaksanaan Pembelajaran

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 53: SUPERVISI

Keterampilan dasar pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya adalah kemampuan-kemampuan khusus berkenaan dengan aspek-aspek pelaksanaankegiatan pembelajaran yang harus dimiliki dan diterapkan oleh setiap orangyang memiliki profesi sebagai guru, tutor, pelatih maupun fasilitator dalammelaksanakan pembelajaran. Adapun beberapa kemampuan khusus berkaitandengan kompetensi dasar pelaksanaan pembelajaran tersebut, dikemukakanoleh Allen dan Ryan (1987) sebagai berikut:a) Membuka Pembelajaran (Set Induction)Siasat membuka pelajaran (set induction), adalah kegaiatan awal untuk

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 54: SUPERVISI

mengkondisikan siswa agar perhatian dan motivasinya tumbuh sehingga secarafisik maupun psikhis memiliki kesiapan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.15Format Monitoring Pelaksanaan Membuka PembelajaranNama Guru :……………….. Pokok Materi : ……………………Hari/Tanggal : ……………… Kelas/Smt : ................................No Aktivitas Guru SkorKegiatan Membuka Pembelajaran1. Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa 1 2 3 42. Memulai pembelajaran setelah siswa siap untuk belajar 1 2 3 43. Menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari 1 2 3 4

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 55: SUPERVISI

4. Melakukan Appersepsi (mengkaitkan materi yang disajikan dengan materiyang telah dipelajari sehingga terjadi kesinambungan)1 2 3 45. Kejelasan hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran dilakukansemenarik mungkin1 2 3 4Komentar/Saran.......................................................................................................................................................................................................Total SkorsKeterangan cara pengisian:1 = Kurang, 2 = Cukup, 3 = baik, 4 = Amat BaikRubrik

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 56: SUPERVISI

Skor Perolehan/ Predikat Penjelasan16-20 ( Amat Baik ) Semua kemampuan kegiatan mengakiri pembebelajarandilakukan dengan sangat baik11 – 15 ( Baik ) Semua kemampuan dilakukan dengan baik tetapi ada 1kemampuan yang dilakukan belum optimal6 – 10 ( Cukup ) 3 kemampuan dilakukan dengan baik5 kebawah (kurang) Tidak semua kemampuan dikuasai dengan baikPemantau,(...............................................)NIP.b) Variasi Stimulus (Stimulus Variation)

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 57: SUPERVISI

Variasi stimulus (stimulus variation), yaitu keterampilan untuk memberikanstimulus pembelajaran secara bervariasi, baik melalui penggunaan multimetode dan media maupun sumber pembelajaran secara bervariasi, sehinggapembelajaran tidak monoton hanya terfokus pada satu kegiatan saja. Melaluistimulus yang bervariasi, siswa akan didorong untuk melakukan berbagaiaktivitas belajar dan merespon terhadap setiap stimulus yang diterimanya.16Format Monitoring Pelaksanaan Variasi Stimulus PembelajaranNama Guru :……………….. Pokok Materi : ……………………......Hari/Tanggal : ……………… Kelas/Smt : ...................................

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 58: SUPERVISI

No Aktivitas Guru SkorsKegiatan Variasi Pembelajaran1. Gerak bebas guru 1 2 3 42. Isyarat guru (tangan, badan, wajah) 1 2 3 43. Suara guru (variasi kecepatan/besar kecil/intonasi) 1 2 3 44. Pemusatan perhatian pada murid (penekanan pada hal yang pentingpentingdengan verbal/gestural)1 2 3 45. Pola interaksi (guru-kelompok/guru-murid/murid-murid) 1 2 3 46. Pause/diam sejenak (untuk memberi kesempatan pada murid untukberpikir, memberi penekanan, memberi perhatian)1 2 3 4

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 59: SUPERVISI

7. Memanfaatkan indra dalam menggunakan media pembelajaran 1 2 3 4Komentar/Saran.........................................................................................Total SkorsKeterangan cara pengisian:1= Kurang, 2 = Cukup, 3 = baik, 4 = Amat BaikRubrikSkor Perolehan/Predikat Penjelasan21-28 ( Amat Baik ) Semua kemampuan kegiatan mengakiri pembebelajarandilakukan dengan sangat baik15-21 ( Baik ) Semua kemampuan dilakukan dengan baik tetapi ada 1kemampuan yang dilakukan belum optimal

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 60: SUPERVISI

8 – 14 ( Cukup ) 4 kemampuan dilakukan dengan baik8 kebawah (kurang) Tidak semua kemampuan dikuasai dengan baikPemantau,(.............................................)NIP.c) Keterampilan Bertanya (Question)Keterampilan bertanya (question) yang harus dimiliki oleh guru, yaitujenis dan bentuk pertanyaan yang diajukan dimaksudkan agar siswa belajar.Melalui pertanyaan yang diajukan, siswa difasilitasi untuk memperoleh pemahamandan meningkatkan daya pikir secara kritis, analitis dan aplikatis.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 61: SUPERVISI

17Format Monitoring Pelaksanaan Keterampilan BertanyaNama Guru :……………….. Pokok Materi : ……………………......Hari/Tanggal : ………………. Kelas/Smt : ......................................No Aktivitas Guru SkorsKeterampilan Bertanya1. Kejelasan pertanyaan yang disampaikan guru. 1 2 3 42. Kejelasan hubungan antara pertanyaan guru dengan masalah yangdibicarakan.1 2 3 43. Pertanyaan ditujukan ke seluruh kelas lebih dahulu, baru menunjuk salah

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 62: SUPERVISI

satu siswa.1 2 3 44. Pemberian waktu berpikir untuk bertanya dan menjawab 1 2 3 45. Pendistribusian pertanyaan secara merata di antara para siswa. 1 2 3 46. Pemberian tuntunan: *)3) Pengungkapan pertanyaan dengan caralain.4) Mengajukan pertanyaan lain yang lebihsederhana.5) Menyederhanakan pertanyaan yangdiajukan.*) Amati salah satu cara yang muncul.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 63: SUPERVISI

1 2 3 4Komentar/Saran....................................................................................................................................................................................Total SkorsKeterangan cara pengisian:1= Kurang, 2 = Cukup, 3 = baik, 4 = Amat BaikRubrikSkor Perolehan/ Predikat Penjelasan19-24 ( Amat Baik ) Semua kemampuan kegiatan mengakiri pembebelajarandilakukan dengan sangat baik

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 64: SUPERVISI

13-18 ( Baik ) Semua kemampuan dilakukan dengan baik tetapi ada 1kemampuan yang dilakukan belum optimal7 – 12 ( Cukup ) 4 kemampuan dilakukan dengan baik6 kebawah (kurang) Tidak semua kemampuan dikuasai dengan baikPemantau,(................................................)NIP.d) Isyarat (Silence and Non Verbal Clue)Isyarat (silence and non verbal clue), dimaksudkan bahwa pembelajaranadalah proses komunikasi. Karena pembelajaran merupakan proses komu18

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 65: SUPERVISI

nikasi, maka setiap guru harus memiliki keterampilan menggunakan berbagaijenis komunikasi, termasuk jenis komunikasi dalam bentuk isyarat. Pemberianisyarat secara tepat dalam kondisi pembelajaran tertentu akan lebih efektifdibandingkan dengan jenis komunikasi verbal maupun instrumental.e) Ilustrasi/Penggunaan Contoh (Illustration and Use of Example)Tidak semua materi yang disajikan dengan cepat dan mudah dapat langsungdipahami oleh siswa. Karena itu dalam upaya membantu pemahamandan kejelasan terhadap materi yang dipelajarinya, pemberian ilustrasi dancontoh yang tepat memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 66: SUPERVISI

Oleh karena itu guru harus kreatif dan inovatif membuat ilustrasi dan contohcontohyang relevan dengan materi yang sedang dikaji.f) Kemampuan Berkomunikasi (Communication)Pembelajaran adalah proses komunikasi, baik verbal, nonverbal maupun intrumental. Komunikasi verbal melalui lisan adalah jenis komunikasiyang tidak pernah terlewatkan dalam setiap pembelajaran. Karena itu kemampuanberkomunikasi lisan harus senantiasa dipupuk dan ditingkatkan baik darisegi artikulasi, intonasi, kejelasan, dan unsur-unsur komunikasi lisan lainnya.Kegagalan menjalankan komunikasi secara lisan akan menghambat terhadap

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 67: SUPERVISI

proses dan hasil pembelajaran.g) Penguatan dan Balikan (Reinforcement and Feed Back)Keterampilan memberikan penguatan dan balikan, pada dasarnya adalahupaya respon guru terhadap perilaku belajar siswa. Untuk lebih meningkatkankualitas pembelajaran, terhadap aktivitas belajar siswa, guru harus tepatmemilih bentuk dan jenis penguatan yang diberikan. Secara umum penguatandiklasifikasikan ke dalam dua bentuk yaitu reward dan funishment. Sekaliguspenguatan ini berfungsi juga sebagai bentuk balikan bagi siswa danguru atas proses dan hasil pembelajaran yang telah dilakukannya.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 68: SUPERVISI

19Format Monitoring Pelaksanaan Memberikan PenguatanNama Guru :……………….. Pokok Materi : ……………………......Hari/Tanggal : ……………… Kelas/Smt : ......................................No Aktivitas Guru SkorsA. Penguatan Verbal1. Mengucapkan kata-kata benar, bagus, tepat, dan bagus sekali bila muridmenjawab/mengajukan pertanyaan.1 2 3 42. Mengucapkan kalimat pekerjaanmu baik sekali, saya senang denganpekerjaanmu, pekerjaanmu makin lama makin baik, pikir dulu, dan lihat

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 69: SUPERVISI

lagi, untuk membesarkan hati dan memberikan dorongan.1 2 3 4B. Penguatan Non Verbal1. Penguatan berupa senyuman, anggukan, pandangan yang ramah, ataugerakan badan.1 2 3 42. Penguatan dengan cara mendekati. 1 2 3 43. Penguatan dengan sentuhan. 1 2 3 44. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. 1 2 3 45. Penguatan dengan memberikan hadiah yang relevan dan rasional 1 2 3 4Komentar/SaranTotal Skors

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 70: SUPERVISI

Keterangan cara pengisian:1= Kurang, 2 = Cukup, 3 = baik, 4 = Amat BaikRubrikSkor Perolehan/ Predikat Penjelasan19-24 ( Amat Baik ) Semua kemampuan kegiatan mengakiri pembebelajarandilakukan dengan sangat baik13-18 ( Baik ) Semua kemampuan dilakukan dengan baik tetapi ada 1kemampuan yang dilakukan belum optimal7 – 12 ( Cukup ) 4 kemampuan dilakukan dengan baik6 kebawah (kurang) Tidak semua kemampuan dikuasai dengan baikPemantau,

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 71: SUPERVISI

(.............................................)NIP.h) Siasat Menutup Pembelajaran (Closure)Siasat menutup pembelajaran pada dasarnya adalah kegiatan mengakhirikegiatan inti pembelajaran. Melalui kegiatan menutup pembelajaran, guruharus memiliki keyakinan bahwa siswa telah memiliki pengalaman belajar20yang utuh terhadap materi yang dipelajarinya. Oleh karena itu menutup pembelajaranbukan hanya sebatas menyampaikan salam tanda akhir pembelajaran,tetapi kegiatan menutup sebagai bagian integral dari pembelajaran, memiliki

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 72: SUPERVISI

beberapa tehnik dan cara yang harus dikuasai oleh para guru, seperti denganmenyampaikan review, rangkuman, menyimpulkan dan kegiatan-kegiatanlainnya.Format Monitoring Pelaksanaan Menguatkan Kesimpulan Peserta DidikNama Guru :……………….. Pokok Materi : …………………….Hari/Tanggal : ……………… Kelas/Smt : .................................No Aktivitas Guru SkorsKegiatan Menutup Pembelajaran1. Kemampuan menyimpulkan KBM dengan tepat 1 2 3 42. Kemampuan menggunakan kata-kata yang memebesarkan hati siswa 1 2 3 43. Kemampuan memberikan evaluasi lisan maupun tulisan 1 2 3 4

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 73: SUPERVISI

4. Kemampuan melakukan evaluasi beberapa aspek dengan berbagai teknik 1 2 3 4Komentar/Saran ............................................................................................................................................................................................................Total SkorsKeterangan cara pengisian:1= Kurang, 2 = Cukup, 3 = baik, 4 = Amat BaikRubrikSkor Perolehan/ Predikat Penjelasan13-16 ( Amat Baik ) Semua kemampuan kegiatan mengakiri pembebelajarandilakukan dengan sangat baik9-12 ( Baik ) Semua kemampuan dilakukan dengan baik tetapi ada 1

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 74: SUPERVISI

kemampuan yang dilakukan belum optimal5 – 8 ( Cukup ) 3 kemampuan dilakukan dengan baik4 kebawah (kurang) Tidak semua kemampuan dikuasai dengan baikPemantau,(................................................)NIPc. Prinsip Penerapan Keterampilan Dasar Pelaksanaan PembelajaranPenerapan setiap jenis keterampilan dasar mengajar dalam proses pem21belajaran harus mempertimbangkan beberapa ketentuan, hukum, aturan atauprinsip sebagai berikut:

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 75: SUPERVISI

1) Kesesuian (relevansi), yaitu setiap jenis keterampilan mengajar yang diterapkanharus disesuaikan dengan komponen atau variabel pembelajaranlain (internal maupun eksternal).2) Kreativitas dan inovatif, yaitu setiap jenis keterampilan dasar mengajaryang diterapkan dikemas secara kreatif dan inovatif sehingga dapat mendorongaktivitas dan kreativitas belajar siswa secara optimal.3) Ketepatan (akurasi), bahwa setiap jenis keterampilan dasar mengajaryang diterapkan harus diseleksi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya,sehingga setiap jenis dan bentuk keterampilan dasar mengajar yang

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 76: SUPERVISI

diterapkan mencapai sasaran pemebelajaran yang diharapkan.4) Kebermanfaatan, setiap jenis keterampilan dasar mengajar yang diterapkandapat berkontribusi atau memiliki nilai manfaat yang tinggi bagi pengembanganpotensi siswa baik secara akademik maupun non akademik.5) Menyenangkan, bahwa pemilihan dan penerapan setiap jenis keterampilandasar mengajar diusahakan dapat menciptakan suasana pembelajaranyang bergairah dan menyenangkan (Joyfull learning).d. Prosedur Melatih Keterampilan Dasar Pelaksanaan PembelajaranUntuk dapat memiliki kemampuan menerapkan setiap jenis keterampilan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 77: SUPERVISI

dasar pelaksanaan pembelajaran secara profesional, tidak cukup hanya dengandihafal. Setiap jenis keterampilan dasar mengajar erat kaitannya dengankecakapan yang bersifat aplikatif. Oleh karena itu untuk dikuasainya setiapjenis keterampilan dasar mengajar tersebut perlu diasah dengan latihan-latihanyang dilakukan secara teratur melalui mekanisme yang terkontrol.Latihan untuk menguasai dan meningkatkan kemampuan menerapkansetiap jenis keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran, bukan hanyadiperuntukkan bagi para calon isntruktur saja (pre service training), melainkanjuga menjadi wahana untuk meningkatkan profesionalisme bagi yang sudah

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 78: SUPERVISI

menduduki jabarat profesi sebagai fasilitator pembelajaran (in servicetraining).Dalam bidang pendidikan dan pembelajaran pada khususnya, latihanketerampilan dasar mengajar dilakukan melalui suatu pendekatan yang dise22but dengan “micro teaching”, yaitu suatu pendekatan atau laboratorium untukmelatih dan mengembangkan keterampilan-keterampilan mengajar tertentusecara lebih spesifik dan terkontrol “Micro teaching is a laboratory trainingprocedure aimed at simplifying the complexities of regular teaching-learningprocesses” (A. Pelrberg, 1982)

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 79: SUPERVISI

Sesuai dengan namanya yaitu “micro teaching” maka proses latihan melaluipendekatan ini dilakukan dalam skala yang disederhanakan, seperti jumlahsiswa, waktu yang digunakan, materi yang disajikan serta jenis keterampilanapa yang menjadi fokus latihannya. Melalui kegiatan latihan yang teraturdan dilakukan secara terkontrol, peserta akan memperoleh umpan balikkelebihan dan kekurangannya. Atas kekurangannya para peserta yang berlatihmemiliki kesempatan untuk memperbaiki dan meningkatkan terhadap kekuranganyang masih ada, sehingga akhirnya akan diperoleh kemampuan yangoptimal. Dijelaskan pula oleh Pelrberg “the trainee is engaged in a scaled

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 80: SUPERVISI

down and focused situation, scaled down in terms of class size and lessonlength and focused on teaching task as lecturing, questioning, or leading adiscussion, mastering spesific teaching strategies, flexibility in instructionaldecision making, instructional materials and classroom management” (1982)Secara umum tahapan kegiatan latihan keterampilan dasar pelaksanaanpembelajaran melalui pendekatan micro teaching akan menempuh prosedursebagai berikut:1) Membuat perencanaan pembelajaran mikro, yaitu perencanaan pembelajaranyang menitik beratkan kepada keterampilan apa yang akan menjadi

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 81: SUPERVISI

fokus latihan dalam pembelajaran mikro.2) Praktek pembelajaran mikro, yaitu kegiatan praktek mengajar sesuai denganrencana yang telah dibuat.3) Observasi/perekaman, selama praktikan melakukan kegiatan praktek, adatim yang mengobservasi untuk mencatat kelebihan dan kekurangan, bahkanlebih baik jika dilengkapi dengan alat perekam (audio visual).4) Diskusi/umpan balik, setelah selesai praktek kemudian observer dan praktikanberkumpul, dan bersama-sama melihat hasil rekaman, kemudian dilakukandiskusi membahas kelebihan dan kekurangan, kemudian merekomendasikan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 82: SUPERVISI

beberapa perbaikan yang harus dilakukan dalam penampilanselanjutnya.23Jika dibuat dalam sebuah bagan, maka akan nampak siklus sebagai berikut:Dari uraian di atas, ada beberapa hal penting yang harus ditekankan dalamkompetensi dasar pelaksanan pembelajaran, yaitu:a) Keterampilan dasar pelaksanaan pembelajarn pada dasarnya adalah keterampilan-keterampilan atau kemampuan yang bersifat khusus dan bersifataplikatif yang harus diterapkan oleh para guru/instruktur dalam setiap kegiatan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 83: SUPERVISI

pembelajaran.b) Beberapa jenis keterampilan dasar pelaksanaan pembelajaran tersebut antaralain keterampilan membuka, memberikan stimulus yang bervariasi,bertanya, membuat ilustrasi/contoh, menggunakan isyarat, komunikasi,penguatan dan balikan, serta keterampilan menutup pembelajaran.c) Untuk dimilikinya setiap jenis keterampilan dasar pelaksanaan tersebut,tidak cukup hanya dengan dihafal, akan tetapi perlu diasah, dilatih secarasistematis dan terkontrol sehingga diperoleh kemahiran yang siap untukdigunakan dalam setiap kesempatan pembelajaran. Latihan tersebut antara

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 84: SUPERVISI

lain dilakukan melalui suatu pendekatan “Micro teaching”.d) Agar penerapan setiap keterampilan dasar pelaksanaan pembelajaran dapatberjalan secara efektif dan efisien, maka dalam pelaksanaannya harusdisesuaikan dengan unsur-unsur lain dalam sistem pembelajaran itu sendiriantara lain dengan kondisi siswa, tujuan atau kompetensi yang inginPERENCANAANPEMBELAJARANPRAKTEK MICROTEACHING(Ket.Mengajar)OBSERVASI/

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 85: SUPERVISI

PEREKAMANDISKUSI/ UMPANBALIK24dicapai, karakteristik materi yang disajikan, sarana dan fasilitas pendukung,dan lingkungan.2. Sarana dan PrasaranaHal lain yang harus dipantau dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaranadalah sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pembelajaran. Implementasikurikulum yang berbasis pada kompetensi mesti didukung dengan berbagai

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 86: SUPERVISI

sarana dan prasarana yang memadai. Di samping gedung untuk ruangankelas, meja dan kursi yang sesuai dengan jumlah siswa dan guru, ruangankantor, laboratorium, alat pembelajaran, dan perpustakaan, diperlukan pulapengadaan sarana penunjang seperti tempat ibadah, kebun percontohan, koperasi,dan perbengkelan, dan studio mini agar siswa dapat belajar melaluiminiatur kehidupan yang sesungguhnya.Di samping sarana di atas, diperlukan pula prasarana pembelajaran yaituberupa media pembelajaran. Produk-produk dari perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan hasil

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 87: SUPERVISI

pembelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi ini dapat berupa mediacetak maupun elektronika. Media cetak meliputi surat kabar, majalah, buku,brosur, poster dan sebagainya, sedangkan media elektronik meliputi kompuermultimedia, TV, radio, internet (e-learning), Multimedia Interaktif BerbaisKomputer, dan sebagainya. Melalui internet dapat diperoleh jutaan informasiaktual yang ditampilkan untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran,sehingga dapat meningkatkan kompetensi siswa.3. Penggunaan Media dan Sumber BelajarDalam pelaksanaan pembelajaran tentu guru menggunakan media dan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 88: SUPERVISI

sumber belajar. Hal ini penting karena keadaan siswa sangat heterogen, adasiswa yang tipenya auditif, visual, dan kinestetis. Keheterogenan siswa inidapat dijembatani bila guru menggunakan multimedia dan berbagai sumberbelajar. Hasil riset BAVA (British Audio Visual Aids) memaparkan bahwahasil pembelajaran yang tidak menggunakan media hanya terserap 13% darikeseluruhan materi yang telah diberikan. Dengan menggunakan media pembelajaranbahan ajar yang terserap dapat ditingkatkan sampai 86%. Untuk itupara guru yang telah melaksanakan pembelajaran jangan merasa puas dulu,25

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 89: SUPERVISI

bila belum menggunakan media pembelajaran, bisa jadi yang terserap hanya16% seperti yang telah diungkapkan oleh BAVA di atas.Berikut akan dipaparkan tentang media dan sumber belajar dan indikatoruntuk menilai media pembelajaran yang digunakan.a. Pengertian Media dan Sumber BelajarMedia adalah segala bentuk atau saluran yang dipergunakan untuk prosespenyaluran informasi. Dalam proses komunikasi maupun proses pembelajaran,transformasi informasi pasti berlangsung, dengan demikian kedua kegiatanini diperlukan media untuk penyaluran pesannya. Agar penyaluran informasi

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 90: SUPERVISI

berjalan efektif, maka diperlukan suatu perantara atau media. Namundemikian bagaimanakah bentuk dan wujud dari media atau perantara ini, halitu harus disesuaikan dengan jenis dan karakteristik serta kemampuan pengirimpesan dan tentunya faktor keuangan dan pengetahuan pengirim informasi. Sebagaicontoh dalam proses pembelajaran hal yang harus diperhatikan ketikapenyampaian informasi berlangsung yaitu keluasan, kesempitan dari materipembelajaran, sehingga media apa yang akan digunakan bisa disesuaikan.Berdasarkan telaah terhadap pembelajaran ini, maka media pembelajarandapat dipahami sebagai segala sesuatu yang berupa orang, bahan, peralatan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 91: SUPERVISI

atau kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsangpikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapatmendorong terjadinya belajar pada dirinyaSumber belajar merupakan salah satu komponen yang membantu dalamproses belajar mengajar. Sumber belajar tidak lain adalah daya yang dapat dimanfaatkanguna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsungmaupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan.Berdasarkan paparan yang dikemukakan Association for Education andCommunication Technology (AECT), sumber belajar diartikan sebagai semua

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 92: SUPERVISI

sumber, baik berupa data, orang maupun wujud tertentu yang dapat digunakanoleh anak didik dalam kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar tersebut, sumberbelajar dapat digunakan secara terpisah maupun terkombinasi, sehinggamempermudah anak didik dalam mencapai tujuan belajarnya.Sumber belajar dapat dikategorikan kedalam 6 (enam) jenis, yaitu: (1)pesan (message), (2) orang (people), (3) bahan (materials), (4) alat dan pera26latan (tools and equipment), (5) teknik (technique), dan (6) lingkungan (setting).Pesan adalah segala informasi dalam bentuk ide, fakta, dan data yang disampaikankepada anak didik. Orang adalah manusia yang berperan sebagai penyaji

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 93: SUPERVISI

dan pengolah pesan, seperti: guru, nara sumber, yang dilibatkan dalam kegiatanbelajar. Bahan adalah software atau perangkat lunak yang berisisi pesan-pesan. Alat adalah hardware atau perangkat keras, yang digunakan untukmenyampaikan pesan. Teknik adalah prosedur yang dipakai untuk menyajikanpesan. Lingkungan adalah kondisi dan situasi tempat kegiatan pembelajaranitu terjadi.Selain itu, dari sisi perancangannya, sumber belajar dapat dipilah menjadi2 (dua) jenis, yaitu: sumber belajar yang dirancang (by design) dan sumberbelajar yang dimanfaatkan (by utilization). Sumber belajar yang dirancang

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 94: SUPERVISI

adalah sumber belajar yang sengaja direncanakan untuk kepentingan pembelajaran,misalnya: buku, film, poster, kebun sekolah dan sebagainya yang memangdirancang untuk digunakan dalam pembelajaran. Sementara iru, sumberbelajar yang dimanfaatkan adalah sumber belajar yang telah ada, tinggal dimanfaatkan.Pada rancangan awal sumber belajar tersebut tidak dimaksudkansecara khusus untuk kepentingan pembelajaran.b. Klasifikasi Sumber BelajarSecara garis besar sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis,yaitu:

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 95: SUPERVISI

1) Sumber belajar yang dirancang atau learning resources by design yaknisumber-sumber yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai“komponen sistem instruksional” untuk memberikan fasilitas belajaryang terarah dan bersifat formal.2) Sumber belajar yang dimanfaatkan atau learning resources by utililizationyakni sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajarandan keberadaanya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkanuntuk keperluan pembelajaran. Sumber belajar yang dimanfaatkan iniadalah sumber belajar yang ada di masyarakat seperti: museum, pasar,

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 96: SUPERVISI

toko-toko, tokoh masyarakat dan lainnya yang ada di lingkungan sekitar.27KLASIFIKASI JENIS-JENIS SUMBER BELAJARJenis SumberBelajarPengertianContohDirancang Dimanfaatkan1. Pesan(message)Informasi yang harus disalurkan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 97: SUPERVISI

oleh komponen lainberbentuk ide, fakta, pengertian,dataBahan-bahan pelajaran Cerita rakyat,dongeng, nasihat2. Manusia(people)Orang yeng menyimpan informasi.Tidak termasukyang menjalankan fungsipengembangan dan pengelolaansumber belajar

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 98: SUPERVISI

Guru, aktor, siswa,pembicara, pemain(tidak termasuk teknisidan tim kurikulum)Nara sumber, tokohmasyarakat,pimpinan lembaga,responden3. Bahan(material)Sesuatu, bisa disebutsoftware yang mengandung

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 99: SUPERVISI

pesan untuk disajikanmelalui pemakaian alatTransparansi, film,slides, tape recorder,buku, gambar.Relief, candi, arca,peralatan, teknik4. Peralatan(device)Sesuatu bisa disebuthardware yang menyalurkanpesan untuk disajikan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 100: SUPERVISI

yang ada di dalam softwareOHP, proyektor, slides,fils, TV, kamera, papantulisGenerator, mesinalat-alat, dan mobil5. Teknik/ metode(technique)Prosedur yang disiapkandalam mempergunakanbahan pelajaran, peralatan,situasi, dan orang yang

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 101: SUPERVISI

menyampaikan pesan.Ceramah, diskusi,sosiodrama, simulasi,kuliah, belajar mandiriPermainan,sarasehan,percakapan biasa6. Lingkungan(setting)Situasi sekitar dimana pesandisalirkanRuangan kelas, studio,

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 102: SUPERVISI

perpustakaan, aula,auditoriumTaman, kebun,pasar, toko, museumc. Kedudukan Media dalam PembelajaranDalam komponen kurikulum, kedudukan media sejajar dengan metode,karena metode yang dipakai dalam suatu proses pembelajaran biasanya akanmenuntut media apa yang bisa diintegrasikan dan diadaptasikan dengan kondisiyang dihadapi. Kedudukan media dalam suatu pembelajaran sangat penting,walaupun sampai saat ini media mungkin tidak begitu dipahami secara

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 103: SUPERVISI

spesifik terutama dari sudut pandang klasifikasi.Jika kembali kepada paradigma pembelajaran sebagai suatu proses transferpengetahuan, keterampilan, dan psikomotorik dari guru kepada siswa, makaposisi media jika diilustrasikan dan disejajarkan dengan proses komunikasiyang terjadi dalam kondisi pembelajaran, gambar di bawah ini menunjukkanposisi dari media dalam suatu proses yang bisa dikatakan sebagai proseskomunikasi maupun proses pembelajaran.28Gambar 1 Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 104: SUPERVISI

d. Kriteria Memilih Media dan Sumber BelajarPemilihan sumber belajar secara umum terdiri dari dua macam ukuran,yaitu kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Keduakriteria pemilihan sumber belajar tersebut berlaku, baik untuk sumber belajaryang dirancang (by design), maupun sumber belajar yang dimanfaatkan(by utilization).1) Kriteria Pemilihan Media Secara UmumKriteria umum merupakan ukuran kasar dalam memilih sumber belajardi antaranya:

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 105: SUPERVISI

a) Ekonomis dalam pengertian murah, maksudnya tidak terpatok pada harganyayang selalu rendah, tapi dapat juga pemanfaatnya dalam jangka panjang.b) Praktis dan sederhana, artinya tidak memerlukan pelayanan sampinganyang sulit dan langka.c) Mudah diperoleh, dalam artian sumber belajar itu dekat, tersedia di manamanadan tidak perlu diadakan dan dibeli.d) Bersifat fleksibel, artinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksionaldan tidak dipengaruhi oleh faktor luar misalnya kemajuan teknologi,nilai, budaya dan lainnya.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 106: SUPERVISI

e) Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan, hal ini untuk menghindarihal-hal yang ada di luar kemampuan guru.2) Kriteria Pemilihan Media Berdasarkan TujuanBeberapa kritaria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan di antara-SALURANPESANKOMUNIKATOR(GURU)KOMUNIKAN(SISWA)

GURU

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 107: SUPERVISI

BAHANBELAJAR MEDIASISWA29nya adalah:a) Sumber belajar guna memotivasi, artinya pemanfaatan sumber belajartersebut bertujuan membangkitkan minat, mendorong partisipasi, merangsangpertanyaan-pertanyaan, memperjelas masalah dan sebagainya.b) Sumber belajar untuk pengajaran, yaitu untuk mendukung kegiatan belajarmengajar.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 108: SUPERVISI

c) Sumber belajar untuk penelitian, merupakan bentuk yang dapat diobservasi,dianalisis, dicatat secara teliti dan sebagainya.d) Sumber belajar untuk memecahkan masalahe) Sumber belajar untuk presentasi, di sini lebih ditekankan sumber sebagaialat, metode atau strategi penyampaian pesan.E. Dukungan terhadap Optimalisasi Sumber BelajarUntuk menjaga dan memelihara suasana proses pembelajaran yang baikdalam tatanan norma akademis yang dapat dipertanggungjawabkan, kepeduliandan kerjasama berbagai pihak yang terkait dengan proses pendidikan/pembelajaran

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 109: SUPERVISI

di sekolah sangat diperlukan. Pemberdayaan fasilitas dan sumberbelajar tidak hanya menjadi tanggung jawab guru (bidang studi) akan tetapijuga menuntut kerjasama dengan berbagai pihak agar kualitas pembelajaransenantiasa dapat terpelihara dan ditingkatkan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:1. Kepala Sekolah harus senantiasa menjadi motor penggerak bagi berfungsidan berkembangnya media dan sumber belajar untuk menunjang, memperkayadan mengembangkan proses pembelajaran disekolah. Keberhasilanproses pembelajaran di sekolah, secara kelembagaan merupakan tanggung

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 110: SUPERVISI

jawab kepala sekolah yang bersangkutan. Untuk itu setiap kepala sekolahharus mampu memerankan dirinya sebagai manajer pendidikan yang memilikipengetahuan dan wawasan yang luas serta mendalam, baik yangmenyangkut konsep, pengelolaan, maupun operasional pendidikan danpembelajaran.2. Koordinasi dengan semua tenaga kependidikan di sekolah. Melalui koordinasiyang dilakukan oleh kepala sekolah semua tenaga kependidikan lainharus merasa terlibat dan bertanggung jawab secara fungsional dalammeningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Selain guru-guru (kelas

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 111: SUPERVISI

30dan bidang studi) di sekolah perlu tersedia tenaga kependidikan lainnya,seperti laboran, pustakawan, instruktur bengkel kerja, guru bimbingandan konseling, dan lain-lain. Untuk keperluan tersebut perlu kiranya semuatenaga kependidikan di sekolah diperansertakan secara fungsional,baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan proses pembelajaran.3. Kehadiran para pengawas satuan pendidikan untuk melakukan pemantauandan monitoring secara periodik ke sekolah sangat penting artinya bagipeningkatan kualitas pembelajaran. Pengawas satuan pendidikan harus

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 112: SUPERVISI

mampu memberikan kontribusi pemikiran dan gagasan yang berarti yangdiperlukan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas pendidikan, khususnyakualitas pembelajaran di sekolah. Guru sebagai ujung tombak dalamproses pembelajaran dimungkinkan untuk berbuat lengah dalam melaksanakantugasnya secara produktif. Untuk itu diperlukan monitoringdan supervisi yang berkesinambungan dari pengawas selain kepala sekolah.Keduanya, secara bersama-sama dalam fungsi yang berbeda perlumemberikan bimbingan, dorongan dan motivasi yang sistematis kepadaguru-guru agar mereka tetap berada dalam koridor yang tepat dalam melaksanakan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 113: SUPERVISI

proses pembelajaran.4. Orientasi pemantauan yang perlu dilakukan tidak hanya berfokus kepadamonitoring dan evaluasi atas kinerja yang selama ini dijalankan oleh guru.Hal yang lebih utama adalah membawa guru-guru untuk mencari danmenemukan cara dan terobosan baru yang lebih produktif dalam mengendalikankegiatan belajar para siswa. Hal ini terkait dengan program untukmeningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan peningkatankualitas dan kemampuan profesional guru-guru.Dalam proses pemantauan pemberdayaan media dan sumber belajar yang

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 114: SUPERVISI

dapat dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan kiranya perlu memperhatikanhal-hal sebagai berikut:a. Berfokus pada upaya penjabaran, sosialisasi dan implementasi kurikulumyang diangkat dari kajian masing-masing sekolah.b. Mengkaji dan menganalisis materi pokok pelajaran yang tercantum dalamkurikulum dengan mengkaitkannya dengan tujuan, metoda/media dansumber belajar, dan aktifitas belajar siswa.c. Melakukan pengkajian terhadap berbagai fasilitas dan sumber belajar yang31

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 115: SUPERVISI

tersedia di sekolah dalam arti fungsi, peran, karakteristik setiap jenis sertapenerapannya dalam proses pembelajaran.d. Memperluas wawasan guru-guru terhadap ketersediaan potensi-potensisumber daya faktual dan potensial yang berada dan terjadi di lingkungansekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas dan sumber belajar.e. Mendiagnosis kinerja guru melalui produk RPP dan observasi mengajardi kelas dan melakukan prognosis dalam konteks rehabilitasi dan pengayaanproses pembelajaran.f. Menyelenggarakan kegiatan akademis secara periodik (seminar, loka karya,

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 116: SUPERVISI

ceramah tamu, dan sebagainya) yang dapat meningkatkan kinerja guruyang lebih profesional.g. Menetapkan program sekolah yang perlu dan dibutuhkan bagi peningkatankualitas pendidikan di sekolah. Di dalam program ini menyangkut dayadukung dan penyediaan sarana dan fasilitas pendidikan maupun koordinasifungsional para tenaga kependidikan lainnya. Keberadaan Dewansekolah perlu dipartisipasikan secara aktif dan proporsional.h. Melakukan sejumlah terobosan untuk memanfaatkan segala potensi sumberdaya yang tersedia di masyarakat dengan bekerja sama dengan berbagai

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 117: SUPERVISI

pihak. Sasaran kerjasama ini meliputi dengan orang tua siswa, alumni,lembaga swasta dan pemerintah setempat. Kerja sama ini difokuskan padaupaya untuk memajukan pendidikan pada umumnya dan khususnyauntuk meningkatkan kinerja sekolah sebagai lembaga pendidikan yangbekualitas.F. Perangkat Pembelajaran (Silabus dan RPP)Hal lain yang harus dipantau dalam kegiatan pembelajaran adalah adanyaperangkat pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP), sehingga pelaksanaan pembelajaran lebih terarah untuk mencapai

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 118: SUPERVISI

kompetensi yang diharapkan. Kegiatan perencanaan dan pengembangankurikulum bergerak maju secara sistematis, mulai dari analisis kebutuhan,formulasi tujuan, seleksi bahan ajar, organisasi materi, seleksi pengalamanpengalamanbelajar, pengorganisasian pengalaman belajar, hingga kegiatanevaluasi dan sarana yang diperlukan untuk kegiatan itu. Dalam kegiatan pem32belajaran, kegiatan seleksi pengalaman belajar dan pengorganisasiannya dikenaldengan perancangan silabus.1. Model SilabusBerdasarkan pertimbangan bahan pembe-lajaran ini, disusunlah modelmodel

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 119: SUPERVISI

silabus yang terbagi ke dalam 7 macam silabus seperti berikut:a. Silabus struktural, yaitu model menata bahan yang berkaitan dengan ketatabahasaan.b. Silabus fungsional, yaitu model menata bahan yang berkaitan denganfungsi-fungsi komunikatif seperti mengenali, melaporkan, mengoreksi,dan memerikan.c. Silabus nasional, yaitu model menata bahan yang berkaitan dengan kategori-kategori konseptual seperti durasi, kuantitas, dan lokasi.d. Silabus topikal, yaitu model menata bahan yang berkaitan dengan temaatau topik pembelajaran seperti kesehatan, makanan, dan pakaian.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 120: SUPERVISI

e. Silabus situasional, yaitu model menata bahan yang berkaitan dengan latarbelakang dan transaksi yang berkaitan dengan berbagai kegiatan sepertiberbelanja, kegiatan di pasar, bank, dan di swalayan.f. Silabus keterampilan, yaitu model menata bahan yang berkaitan denganketerampilan-keterampilan yang diharapkan muncul dalam kegiatan pembelajaran.g. Silabus tugas atau silabus berdasarkan kegiatan, yaitu model menata bahanyang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan seperti menggambar peta,mengikuti petunjuk-petunjuk, dan menjalankan perintah-perintah.Dari klasifikasi di atas tampaklah bahwa secara substansial silabus merupakan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 121: SUPERVISI

suatu perincian tugas. Karena itu, hendaknya silabus mengemukakansecara jelas dan tepat apa yang harus dikerjakan, dan standar-standar atau kriteria-kriteria yang dapat digunakan oleh orang-orang yang melaksanakannya.Jika dilihat dari aspek ini, maka argumen-argumen yang berkaitan dengan keunggulansilabus nosional, situasional, yang berdasarkan topik, atau jenis silabuslainnya itu tidak akan lebih tepat daripada argumen-argumen yang berkenaandengan pertanyaan, apakah rincian-rincian dalam sebuah konstruksisilabus akan meliputi landasan atau kerangka silabus yang kokoh? Yang jelas,semua rancangan itu hendaknya bersifat komprehensif dan menyeluruh.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 122: SUPERVISI

33Karena itu, dalam merancang silabus yang berdasarkan pada kurikulumtingkat satuan pendidikan, hendaknya perancang melakukan kegiatan berikutini: (1) mengidentifikasi kompetensi dasar setiap jenis performance untuk disesuaikandengan dengan tema yang ada; (2) mengidentifikasi keterampilanketerampilanyang sesuai dengan tema dan kompetensi dasar dan hasil belajar;dan (3) menentukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dapatmendorong siswa dan guru dalam mencapai tujuan dari proses pembelajaran.Dalam penyusunan silabus hendaknya ditekankan bahwa bentuk penyajian

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 123: SUPERVISI

itu mencerminkan para pemakai dan pengguna silabus yang diinginkan.Apakah silabus itu, terutama sekali, merupakan pedoman bagi para penulisbahan, atau apakah guru-guru yang akan menggunakannya di ruang kelasmereka? Apakah silabus itu merupakan dokumen yang akan dirujuk oleh paraguru, dan jika begitu, apa yang mereka harapkan dapat ditemui di dalamnya?Apakah para pembelajar akan dites mengenai isi silabus, ataukah para gurubebas untuk mengadaptasi atau menambah isinya? Keterampilan dan gayamengajar apakah yang dimiliki guru yang akan menggunakan silabus itu?Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas sangat berharga untuk dijadikan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 124: SUPERVISI

pertimbangan dalam penyusunan silabus. Pertanyaan-pertanyaan tersebutsangat erat kaitannya dengan tugas guru dan kebutuhan siswa dalam mengimplementasikankurikulum yang berbasis kompetensi. Karena itu, sesungguhnyagurulah yang paling berhak menjabarkan kurikulum tersebut ke dalambentuk silabus, karena merekalah yang akan menggunakannya dan merekapula yang paling mengetahui kebutuhan siswanya.2. Langkah-langkah Menyusun SilabusBeberapa langkah yang dapat ditempuh guru dalam penyusun sebuahsilabus adalah sebagai berikut.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 125: SUPERVISI

a. Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan.b. Menentukan kompetensi dasar, hasil belajar yang diharapkan, dan indikatorhasil belajar (komponen ini hendaknya tersedia dalam kurikulum yangberbasis pada standa kompetensi).c. Merumuskan langkah-langkah pembelajarand. Menentukan alat dan sumber yang diperlukane. Menentukan cara menilai hasil belajar berdasarkan indikator pencapaian.34Berdasarkan jenis-jenis kurikulum yang telah dikemukakan di atas dan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 126: SUPERVISI

berdasarkan berbagai pertimbangan ihwal pengguna kurikulum serta langkahlangkahpenyusunannya, jelaslah bahwa guru merupakan pihak yang palingtepat untuk menyusun silabus dan RPP dengan model yang selaras dengantujuan pembelajaran, kompetensi dasar, dan materi pembelajaran.Di bawah ini dikemukakan beberapa model silabus yang dapat dijadikanalternatif atau pertimbangan dalam penyusunan silabus.Model 1Nama Sekolah : ...................................Mata Pelajaran : …………………………Kelas : …………………………

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 127: SUPERVISI

Semester : …………………………Alokasi Waktu : ....................................1. Standar Kompetensi2. Kompetensi Dasar3. Hasil belajar4. Indikator5. Materi Standar6. Kegiatan Belajar Mengajar7. Standar PenilaianModel 2

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 128: SUPERVISI

Nama Sekolah : ....................................Mata Pelajaran : …………………………Kelas : …………………………Semester : …………………………Topik/Tema : ....................................Pertemuan : ....................................Waktu : ....................................1. Kompetensi dasar2. Hasil belajar3. Materi pokok

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 129: SUPERVISI

4. Indikator5. Langkah pembelajaran6. Alat/sumber7. Penilaian35Pada model-model di atas tampak variasi model silabus. Setiap modelmemiliki pertimbangan sendiri. Namun, suatu hal yang perlu dicermati ialahbahwa pada kelima model tersebut terdapat komponen inti yang mesti ada,yaitu hal-hal yang diamanatkan kurikulum. Adapun mengenai kegiatan pembelajarandiserahkan sepenuhnya kepada guru. Apakah dia hendak merincinya

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 130: SUPERVISI

atau menyajikannya secara garis besar saja. Hal ini terkait dengan intensitaspengalaman guru. Demikian pula dalam teknis penyajiannya, guru dapatmenguraikan silabus dalam bentuk tabel atau secara berurutan saja. Hal semacamini diserahkan pada pertimbangan guru dilihat dari kepraktisan, efisiensi,dan kekomunikatifan sebuah model.3. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Rencana Pelaksanaan PembelajaranMata Pelajaran : .........................................................Satuan Pendidikan : .........................................................Kelas/Semester : .........................................................

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 131: SUPERVISI

Pertemuan Ke : .........................................................Alokasi Waktu : ................................... Jam Pelajaran1. Kompetensi Dasar2. Indikator3. Tujuan Pembelajaran4. Materi Pokok/Standar5. Metode Pembelajaran6. Kegiatan Pembelajarana. Kegiatan awalb. Kegiatan inti/pokok

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 132: SUPERVISI

c. Kegiatan akhird. Tindak lanjut7. Sumber Belajar8. PenilaianG. Penilaian Pelaksanaan PembelajaranHal ketiga yang harus dipantau adalah kegiatan penilaian. Jika dalampengembangan kurikulum kita menggunakan pendekatan yang berorientasipada standar kompetensi lulusan, maka jenis-jenis penilaian yang dilakukan36pun harus mampu mengungkap kompetensi-kompetensi tersebut. Di samping

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 133: SUPERVISI

jenis penilaian yang biasa dilakukan selama ini melalui tes objektif dan uraian,terdapat jenis penilaian lain yang berorientasi pada pengungkapan kompetensisiswa, yaitu portofolio, penilaian proyek, dan penilaian yang berbasispada karya siswa. Ketiga jenis penilaian yang terakhir disebutkan dapat diuraikanseperti berikut. Uraian tersebut didasarkan atas dokumen yang disusunoleh New York State Education Departement dengan judul Curriculum,Instruction, and Assessment, yang diterbitkan tahun 1995.1. PortofolioPenilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam pelaksanaan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 134: SUPERVISI

penilaian kinerja. Pendekatan ini telah lama berkembang, terutama di AmerikaSerikat dan Australia, dan digunakan dalam pelaksanaan kinerja di berbagaibidang, termasuk dunia usaha dan pendidikan. Namun, di Indonesia pendekatanini masih agak terasa asing, terutama dalam dunia pendidikan, karenabaru mendapat perhatian dan belum banyak digunakan. Di Indonesia, tampaknyapendekatan ini telah digunakan pada pendidikan pra-sekolah, yaitu padasebagian Taman Kanak-kanak.Portofolio merupakan suatu kumpulan atau berkas bahan pilihan yangdapat memberi informasi bagi suatu penilaian kinerja siswa secara objektif.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 135: SUPERVISI

Berkas tersebut misalnya berupa pekerjaan sketsa, dokumen, karangan, tulisan,dan gambar yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan seseorang dalamlingkungan dan suasana kerja yang alamiah dan yang sesungguhnya, bukandalam lingkungan dan suasana yang dibuat-buat dan dimanipulasi.Dalam penilaian di kelas, portofolio digunakan untuk beberapa tujuansebagai berikut.a. Menghargai perkembangan yang dialami siswa.b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.c. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 136: SUPERVISI

d. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi.e. Meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.f. Berbagi informasi dengan orang tua wali siswa dan guru-guru lain.g. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa.37h. Meningkatkan kemampuan siswa melakukan refleksi diri.i. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan.Dalam penggunaan evaluasi dengan bentuk portofolio, terdapat beberapalangkah kunci yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh guru. Di antara

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 137: SUPERVISI

langkah penilaian tersebut adalah:1) Memastikan bahwa siswa memiliki berkas portofolio.2) Menentukan bentuk dokumen atau hasil pekerjaan yang perlu dikumpulkan.3) Siswa mengumpulkan dan menyimpan dokumen dan hasil pekerjaannya.4) Menentukan kriteria penilaian yang digunakan.5) Mengharuskan siswa menilai hasil pekerjaannya sendiri secara berkelanjutan.6) Menentukan waktu dan menyelenggarakan pertemuan untuk menelaahportofolio.7) Melibatkan orang tua dalam proses penilaian portofolio.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 138: SUPERVISI

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, di antara bahan yang dapat digunakandalam penilaian portofolio di sekolah antara lain sebagai berikut.(a) Penghargaan tertulis yang relevan dengan mata pelajaran.(b) Hasil kerja biasa yang relevan dengan mata pelajaran.(c) Hasil pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari oleh siswa.(d) Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok.(e) Contoh hasil pekerjaan.(f) Catatan atau laporan dari pihak lain yang relevan.(g) Daftar kehadiran siswa.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 139: SUPERVISI

(h) Hasil ujian atau tes(i) Catatan-catatan negatif (misalnya peringatan) tentang siswa.Bahan-bahan di atas dapat diseleksi lebih dahulu, kemudian ditentukanyang dipandang relevan saja, dan dapat pula ditambah dengan berbagai bahanlain apabila dipandang perlu. Untuk menentukan bahan-bahan apa saja yangperlu dikumpulkan sangat tergantung pada karakteristik bahan. Artinya, bahanpenilaian yang dipilih hanya bahan yang dapat memberikan informasi tentangperkembangan prestasi atau kompetensi yang dialami siswa. Selama bahanitu dapat memberikan informasi yang bermanfaat dalam pegambilan keputusan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 140: SUPERVISI

yang berhubungan dengan kurikulum dan pengajaran, guru dapat menjadi38kannya sebagai bahan penilaian dengan sistem portofolio.Dalam proses pembelajaran, guru diharapkan dapat mengadakan pertemuanportofolio secara teratur dengan setiap siswa, sekurang-kurangnya 2(dua) atau 3 (tiga) kali dalam satu semester. Pertemuan tersebut dimaksudkanmendiskusikan berbagai hal yang berhubungan dengan penilaian terhadap bahan-bahan yang telah dikumpulkan oleh masing-masing siswa.Selama proses penilaian, guru juga melibatkan orang tua. Penilaian dilakukandengan mengacu pada kriteria yang telah ditentukan, yang terlebih

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 141: SUPERVISI

dahulu dikomunikasikan kepada siswa, tetapi dengan tetap memperhatikanperbedaan-perbedaan individual.Guru perlu menyiapkan satu buku khusus untuk membuat berbagai catatanportofolio dan mengadakan pertemuan secara teratur dengan para siswa.Pada akhir tahun pelajaran diadakan pertemuan dengan orang tua atauwali siswa. Pada kesempatan tersebut orang tua dapat mengetahui informasiyang tersedia dalam berkas portofolio anak-anak mereka. Orang tua juga dimintamemberikan tanggapan terhadap informasi yang diperoleh dari berkasportofolio tersebut.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 142: SUPERVISI

Penilaian yang menerapan pendekatan penilaian portofolio tidak selamanyaberjalan mulus. Guru sering menjumpai beberapa hambatan di antaranyaadalah:a) Guru memiliki kecenderungan memperhatikan pencapaian akhir.b) Guru dan siswa terjebak dalam suasana hubungan top-down.c) Penyediaan format-format yang digunakan secara lengkap dan detail dapatjuga menjebak, karena siswa akan terjerumus ke dalam suasana yangkaku dan mematikan kreativitasnya.Untuk meminimalkan masalah di atas, guru dan orang tua hendaknya

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 143: SUPERVISI

senantiasa mendiskusikan kelemahan atau kekurangan yang dijumpai, sehinggapada masa yang akan datang, kekeliruan tersebut tidak terjadi lagi.2. Penilaian ProyekIstilah proyek pada sistem penilaian ini adalah tugas yang harus diselesaikansiswa dalam periode waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasisejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hinggapenyajian data. Karena dalam pelaksanaannya proyek bersumber pada data39primer atau sekunder, evaluasi hasil, dan kerja sama dengan pihak lain, proyek

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 144: SUPERVISI

merupakan suatu sarana penting untuk menilai kemampuan umum dalamsemua bidang. Proyek juga akan memberikan informasi tentang pemahamandan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalammengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikaninformasi.Dalam kurikulum yang berorientasi pada standar kompetensi, hasil belajardapat dinilai ketika siswa sedang melakukan proses suatu proyek, misalnyapada saat merencanakan dan mengorganisasikan investigasi, bekerja dalamtim, dan tatkala siswa mengarahkan dirinya sendiri.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 145: SUPERVISI

Selain itu, ada hasil belajar yang lebih sesuai apabila dinilai melalui produksuatu proyek, misalnya pada saat mengidentifikasi dan mengumpulkaninformasi, menganalisis dan menginterpretasikan data, dan ketika mengkomunikasikanhasil proyek.Di kelas, guru mungkin menekankan penilaian proyek pada prosesnyadan menggunakannya sebagai sarana untuk mengembangkan dan memonitorketerampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki, dan menganalisis proyek.Dalam konteks ini, siswa dapat memberikan pengalaman dan pengetahuanpada suatu topik, memformulasikan pertanyaan, dan menyelidiki topik tersebut

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 146: SUPERVISI

melalui bacaan, wisata, dan wawancara. Selanjutnya kegiatan merekadapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam hal bekerja independenatau berkelompok.Di samping itu guru juga dapat menggunakan produk suatu proyek untukmenilai kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan temuan-temuan denganbentuk yang tepat dan dalam hal mempresentasikan hasil melalui displayvisual dan laporan tertulis.Sebelum kegiatan penilaian proyek dilaksanakan, terlebih dahulu guruperlu melakukan perencanaan penilaian. Dalam kegiatan perencanaan perlu

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 147: SUPERVISI

dipertimbangkan kemampuan pengelolaan. Jika siswa diberikan kebebasanyang luas, mereka akan mendapatkan kesulitan dalam memilih topik yang tepat.Mereka mungkin memilih topik yang terlalu luas sehingga sedikit informasiyang dapat ditemukan. Mereka mungkin juga kurang tepat untuk memperkirakanwaktu pengumpulan data dan penulisan laporan. Guru harus mempertimbangkanaspek relevansi pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman40pada pembelajaran agar proyek dapat dijadikan sebagai sumber bukti danmempertimbangkan seberapa besar petunjuk atau dukungan yang telah diberikan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 148: SUPERVISI

pada siswa.Dalam tahap perencanaan dan pembuatan spesifikasi proses suatu proyek,guru hendaknya melakukan hal-hal seperti berikut.1) Pemilihan topik2) Pembuatan diagram terhadap topik yang akan diinvestigasi3) Pembuatan rincian terhadap tahapan proses4) Monitoring terhadap kerja proyek5) Membuat pertimbangan dan catatan6) Penilaian yang dilakukan oleh siswa sendiri

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 149: SUPERVISI

7) Penilaian antarkelompok siswa8) Penilaian yang dilakukan oleh guru9) Pendugaan dan pelaporan prestasi10) Membuat perkiraan yang seimbang11) Mengkombinasikan bukti proyek dengan bukti lain12) Memonitoring perkembangan keterampilan pada lintas bidang pembelajaran.3. Penilaian Hasil Kerja SiswaPenilaian hasil kerja siswa adalah penilaian terhadap penguasaan siswaakan suatu performance/keterampilan dalam membuat suatu hasil kerja dan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 150: SUPERVISI

kualitas hasil kerja siswa. Dalam penilaian hasil kerja siswa terdapat dua konseppenilaian, yaitu penilaian siswa tentang pemilihan pekerjaan dan cara penggunaanalat dan prosedur kerja. Selain itu juga penilaian terhadap kualitas teknismaupun suatu hasil karya.Penilaian hasil kerja bertujuan: (1) menilai penguasaan keterampilansiswa yang diperlukan sebelum mempelajari keterampilan berikutnya; (2) menilaitingkat kompetensi yang sudah dikuasai pada setiap akhir jenjang/kelasdi sekolah kejuruan; dan (3) menilai keterampilan siswa yang akan memasukiinstitusi pendidikan kejuruan.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 151: SUPERVISI

a. Perencanaan dalam Menilai Hasil Kerja SiswaDalam menilai hasil kerja siswa, perlu diperhatikan aspek relevansi kar41ya yang meliputi kompetensi yang akan diukur. Strategi yang dapat dilakukanuntuk memastikan relevansi dan lingkup hasil kerja adalah menetapkan kompetensiyang akan diukur setiap memberikan tugas kepada siswa, menyusunsetiap kompetensi yang akan diukur pada tiap tahap dalam pengerjaan hasilkerja (perencanaan, produksi, appraisal), dan jumlah serta objektivitas hasilkerja.Secara operasional, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan guru

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 152: SUPERVISI

untuk menilai dan mencatat hasil kerja siswa antara lain:1) Anecdotal notes, catatan yang dibuat guru selama melakukan pengamatanterhadap siswa pada waktu kegiatan belajar mengajar.2) Analytic Ratings, penilaian (judgement) yang dibuat berdasar beberapaaspek pada hasil kerja siswa.3) Holictic rating, yaitu penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruhan.4) Checklist, yaitu guru biasanya menuliskan sejumlah keterampilan yangakan diukur dalam setiap tugas yang diberikan, kemudian menilai apakahselama penyelesaian tugas tersebut siswa sudah menunjukkan keterampilan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 153: SUPERVISI

yang dimaksud. Jadi, dengan checklist hanya menilai keterampilanyang dapat dilakukan siswa, bukan kualitasnya.Demikianlah, dalam rancangan kegiatan pembelajaran yang berorentasipada kurikulum yang berbasis kompetensi guru dapat menggunakan sistematau metode penilaian yang lebih naturalistik dan berorientasi pada tahapantahapanpenguasaan suatu kompetensi, dan tentu saja pada hasil akhir dari tahapan-tahapan tersebut.H. Format Penilaian Kegiatan Pelaksanaan PembelajaranFormat Penilaian kegiatan pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 154: SUPERVISI

tabel berikut ini:42Format Penilaian Kegiatan Penampilan PembelajaranNama Guru : ..............................................Mata Pelajaran : ..............................................Pokok Materi : ..............................................Kelas/Semester : ..............................................Waktu : ..............................................No. Aspek yang dinilaiNilaiKet.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 155: SUPERVISI

0 - 11,1 -22,1 -33,1 -41. Kemampuan Membuat Rencana PelaksanaanPembelajarana. Sistematika RPPb. Standar Kompetensi dan Indikatorc. Manampilkan pengalaman belajar siswa

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 156: SUPERVISI

d. Pengembangan RPP2. Kemampuan Membuka Pelajarana. Menarik Perhatian siswab. Memberikan motivasi awalc. Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnyadengan materi yang akan disampaikan)d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akandiberikane. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan3. Sikap dalam Proses Pembelajarana. Kejelasan artikulasi suarab. Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 157: SUPERVISI

siswac. Antusisme dalam penampiland. Mobilitas posisi mengajar4. Penguasaan Bahan Belajar (Materi)a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkahyang direncanakan dalam RPPb. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar(materi)c. Kejelasan dalam memberikan contohd. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikanbahan belajar5. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 158: SUPERVISI

a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar yangdisampaikanb. Penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkanc. Memiliki keterampilan dalam menanggapi danmerespon pertanyaan siswa.d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktuyang disediakan436. Menggunakan Media Pembelajaran:a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan mediab. Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 159: SUPERVISI

materi yang disampaikanc. Memiliki keterampilan dalam penggunaan mediapembelajarand. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalamkegiatan pembelajaran7. Evaluasi Pembelajarana. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkanb. Menggunakan jenis ragam penilaianc. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP8. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran:a. Meninjau kembali materi yang telah diberikanb. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 160: SUPERVISI

pertanyaan.c. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran9. Tindak Lanjut:a. Memberikan tugas kepada siswa baik secaraindividu maupun kelompokb. Menginformasikan materi/bahan belajar yangakan dipelajari berikunya.Nilai Akhir = Jumlah Nilai Aspek944DAFTAR PUSTAKA

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 161: SUPERVISI

Darmo Mulyoatmodjo. 1980. Micro Teaching. Jakarta: Proyek PengembanganPendidikan GuruDunkin. J. Michael. 1987. Teaching and Teacher Education. New York:Pergoman Press.Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta_________ 2002. Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta; Puskur, Balitbang Diknas._________ 2003. Standar Kompetensi Guru. Jakarta_________ 2004. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta; Dikmenum.E. Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 162: SUPERVISI

Rosdakarya.http://www.sasked.gov.sk.ca./docs/policy/app.oach/index.html.(InstructionalApproch, a framework for prefesional practice).http://www.idss.com.au. (Kerangka Kerja Monitoring dan Evaluasi)Kustimi. 2003. Kinerja Kepala Sekolah dan Pengawas dalam MembinaKemampuan Mengajar Guru. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia.Mohamad Uzer Usman. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: RemajaRosda Karya.Nana Sudjana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 163: SUPERVISI

Baru.Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentangStandar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang StandarKompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah.Reigeluth. M. Charles. 1983. Instructional Design, Theories and Models.London: Lowrence Erlbaum Associaties Publisher.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 164: SUPERVISI

Rusman. 2006. Pendekatan dan Model Pembelajaran. Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia.Toto Toharuddin. 2002. Kinerja Profesinal Guru. Bandung: Universitas PendidikanIndonesia.Tim Penulis Akta IV. 2007. Pengajaran Mikro dan Keterampilan MengajarTerbatas. Bandung: FIP Universitas Pendidikan Indonesia.Weber, WA. 1990. Classroom Management. Toronto. D.C. Health and

Company.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 165: SUPERVISI

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 166: SUPERVISI

TEKNIK BARU SUPERVISI KELAS YANG BERSAHABATPosted on Mei 21, 2008 by sunartombs

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 167: SUPERVISI

Apa yang terbayang dibenak para guru ketika

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 168: SUPERVISI

mendengar besok pengawas sekolah akan mengadakan supervise kelas? Supervisi kelas adalah serangkaian kegiatan yang akan dilakukan oleh pengawas untuk mengawasi tentang : setumpuk pembuatan administrasi kelas, akan diawasi dan dilihat kelemahan-kelemahannya selama mengajar, setelah itu akan menerima banyak nasehat yang berkaitan dengan tugas mengajar maupun perilaku guru pada umumnya.

Kehadiran pengawas atau Kepala Sekolah yang akan melakukan supervise kelas merupakan hantu yang sangat menakutkan bagi guru selama ini. Dalam hati para guru mengatakan, “Memang saya sudah lama mengajar di depan kelas, namun demikian saya akui memang banyak

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 169: SUPERVISI

hal yang seharusnya saya lakukan tetapi belum dapat saya lakukan dengan maksimal. Sebenarnya saya malu jika harus dilihat kekurangan-kekurangan saya saat mengajar”. Demikian kira-kiran yang dirasakan para guru selama ini.

Di sisi lain, para pengawas atau Kepala Sekolah untuk kegiatan supervisi kelas juga merupakan kegiatan yang dirasakan sangat membingungkan. Perasaan canggung atau sungkan muncul ketika mengamati para guru di dalam kelas saat mengajar. Perasaan itu muncul dikarenakan Pengawas atau Kepala Sekolah sudah tahu dengan pasti situasi hati para gurunya saat di awasi dalam mengajar. Atau mungkin ada beberapa pengawas atau Kepala Sekolah justru sebenarnya

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 170: SUPERVISI

tidak begitu memahami berbagai permasalahan yang mungkin muncul saat melakukan supervise kelas, sehingga takut melakukannya. Atau bahkan sebenarnya beberapa Pengawas atau Kepala Sekolah tidak lebih mampu dibanding para guru dalam hal proses belajar mengajar.Dua permasalahan besar tersebut selalu muncul di sekolah-sekolah. Namun sayang masing-masing pihak tidak berusaha untuk mengurai permsalahan tersebut. Guru di satu sisi malu untuk mengungkapkan apa sebenarnya yang menjadi kendala dalam dirinya saat dilakukan supervise kelas. Di sisi lain Pengawas atau Kepala Sekolah juga seakan menjaga jarak agar nampak lebih wibawa.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 171: SUPERVISI

Teknik Baru DBE2

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 172: SUPERVISI

Melakukan sebuah terobosan baru memecah PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 173: SUPERVISI

kebekuan yang terjadi dalam supervisi kelas selama ini. Program yang berlebel BPS (Bantuan Profesional Sekolah) memberikan berbagai teknik baru dalam melakukan supervise kelas. Teknik-teknik yang dilaksanakan dalam BPS dapat diadopsi untuk digunakan dalam supervise kelas, sehingga supervise kelas menjadi lebih “bersahabat” tidak menakutkan bagi guru, tetapi justru merupakan hal yang dinanti-nanti oleh para guru.Ada 3 tahapan dalam melaksanakan supervise kelas yang baik:1. Tahap sebelum melakukan supervise kelas2. Tahap Pelaksanaan Supervisi Kelas3. Tahap setelah supervise kelas.Pada tahap sebelum supervise kelas, hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang pengawas atau kepala sekolah adalah sebagai berikut :

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 174: SUPERVISI

1. Buatlah kesepakatan kapan akan dilakukan supervise kelas dengan guru yang bersangkutan

2. Diskusikan materi pelajaran apa yang akan diajarkan pada saat supervise kelas.

3. Bantulah dalam membuat persiapan mengajar dengan memberikan masukan-masukan yang lebih baik.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 175: SUPERVISI

4. Yakinkan pada guru yang bersangkutan bahwa kedatangan anda (supervisor) bukan akan menilai atau mengawasi namun anda datang akan memberikan bantuan teknis yang diperlukan oleh guru.

5. Buatlah kesepakatan untuk membagi peran antara anda (supervisor) dengan guru.

Anda dapat memposisikan diri dalam 3 peran :

a. Sebagai Tim Pengajar bersama-sama guru

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 176: SUPERVISI

b. Sebagai asisten guru yang sedang mengajar, misalnya bertugas membagikan lembar kerja, ikut mengkondisikan siswa dalam kelompok, membantu dalam kerja kelompok dsb

c. Sebagai pengamat pada tahap pelaksanaan supervise kelas, hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang pengawas atau kepala sekolah adalah sebagai berikut :

1. Datanglah pagi sebelum guru masuk di dalam kelas untuk melakukan “kontrak” ulang tentang: langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan, peran masing-masing yang akan dilakukan, dan pengorganisasian waktu.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 177: SUPERVISI

2. Masuklah ke dalam kelas bersama-sama dengan guru yang bersangkutan. Kalau supervisor masuk ke dalam kelas belakangan maka akan menganggu konsentrasi anak pada saat proses pembelajaran, dan juga mungkin menimbulkan rasa takut.

3. Mintalah guru yang bersangkutan untuk memperkenalkan diri anda (jika belum kenal) bahwa anda datang di kelas tersebut akan membantu dalam proses pembelajaran agar tidak menimbulkan rasa penasaran bagi anak.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 178: SUPERVISI

4. Sambil memerankan peran anda dalam proses pembelajaran tersebut, jangan lupa tetap membuat catatan-catatan kecil tentang kelebihan-kelebihan maupun kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran.

5. Jangan sekali-sekali mengambil alih peran guru untuk anda kuasai.

Pada tahap setelah supervise kelas, hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang pengawas atau kepala sekolah adalah sebagai berikut:Lakukanlah diskusi bersama guru dengan mematuhi 5 langkah berikut :

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 179: SUPERVISI

1) Tunjukkan sikap menghargai (tuliskan komentar anda dibawah ini)

2) Tanyakan refleksi diri yang penting (tuliskan tanggapan guru tersebut dibawah ini)

3) Tanyakan peningkatan yang ingin dilakukan oleh guru tersebut (tulis tanggapan yang diberikan oleh guru tersebut)

4) Berikan saran atau arahkan diskusi ke masalah lain yang belum disebutkan yang mungkin masih bisa ditingkatkan (tuliskan saran anda dibawah)

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 180: SUPERVISI

5) Rencana tindak lanjut (tuliskan langkah-langkah selanjutnya yang diputuskan bersama) Dengan menerapkan teknik-teknik di atas diharapkan kegiatan supervisi kelas dikemudian hari dapat lebih diterima oleh guru sebagai hal yang sangatlah wajar atau bahkan merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh para guru.

Bantuan profesional sekolah kali ini hanya menyajikan pembelajaran Bahasa Indonesia, dengan demikian peserta atau guru yang didampingi aníllala guru bidang studi Bahasa Indonesia. Sehubungan di tingkat Sekolah dasar tidak ada guru Bidang studi, maka pendampingan dilakukan oleh guru kelas.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 181: SUPERVISI

Purworejo, 2-4 April 2008Ditulis oleh : Sunarto, DLC DBE2 USAID Jawa Tengah

Filed under: Artikel, Berita

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 182: SUPERVISI

Supervisi Klinis untuk Perbaikan PembelajaranPosted on 1 Maret 2008 by AKHMAD SUDRAJAT

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 183: SUPERVISI

1. Apa supervisi klinis itu?

Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis yang intesif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 184: SUPERVISI

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 185: SUPERVISI

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 186: SUPERVISI

2. Mengapa supervisi klinis diperlukan?Beberapa alasan mengapa supervisi klinis diperlukan, diantaranya:

Tidak ada balikan dari orang yang kompeten sejauhmana praktik profesional telah memenuhi standar kompetensi dan kode etik

Ketinggalan iptek dalam proses pembelajaran Kehilangan identitas profesi Kejenuhan profesional (bornout) Pelanggaran kode etik yang akut

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 187: SUPERVISI

Mengulang kekeliruan secara masif Erosi pengetahuan yang sudah didapat dari pendidikan prajabatan (PT) Siswa dirugikan, tidak mendapatkan layanan sebagaimana mestinya Rendahnya apresiasi dan kepercayaan masyarakat dan pemberi pekerjaan

3. Apa tujuan supervisi klinis?

Secara umum tujuan supervisi klinis untuk :

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 188: SUPERVISI

Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan kualitas proses pembelajaran.

Membantu guru untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Membantu guru untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang muncul dalam proses pembelajaran

Membantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan maslah yang ditemukan dalam proses pembelajaran

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 189: SUPERVISI

Membantu guru untuk mengembangkan sikap positif dalam mengembangkan diri secara berkelanjutan.

4. Apa karakteristik supervisi klinis?

Supervisi klinis memiliki karakteristik sebagai berikut:

Perbaikan dalam pembelajaran mengharuskan guru mempelajari keterampilan intelektual dan bertingkah laku berdasarkan keterampilan tersebut.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 190: SUPERVISI

Fungsi utama supervisor adalah menginformasikan beberapa keterampilan, seperti: (1) keterampilan menganalisis proses pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan, (2) keterampilan mengembangkan kurikulum, terutama bahan pembelajaran, (3) keterampilan dalam proses pembelajaran.

Fokus supervisi klinis adalah: (1) perbaikan proses pembelajaran, (2) keterampilan penampilan pembelajaran yang memiliki arti bagi keberhasilan mencapai tujuan pembelajaran dan memungkinkan untuk dilaksanakan, dan (3) didasarkan atas kesepakatan bersama dan pengalaman masa lampau.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 191: SUPERVISI

5. Apa prinsip-prinsip dalam supervisi klinis?

Beberapa prinsip yang menjadi landasan bagi pelaksanaan supervisi klinis, adalah:

Hubungan antara supervisor dengan guru, kepala sekolah dengan guru, guru dengan mahasiswa PPL adalah mitra kerja yang bersahabat dan pebuh tanggung jawab.

Diskusi atau pengkajian balikan bersifat demokratis dan didasarkan pada data hasil pengamatan.

Bersifat interaktif, terbuka, obyektif dan tiidak bersifat menyalahkan.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 192: SUPERVISI

Pelaksanaan keputusan ditetapkan atas kesepakatan bersama. Hasil tidak untuk disebarluaskan Sasaran supervisi terpusat pada kebutuhan dan aspirasi guru, dan tetap berada di ruang

lingkup pembelajaran. Prosedur pelaksanaan berupa siklus, mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan

(pengamatan) dan tahap siklus balikan.

6. Bagaimana prosedur supervisi klinis?

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 193: SUPERVISI

Pelaksanaan supervisi klinis berlangsung dalam suatu siklus yang terdiri dari tiga tahap berikut :

Tahap perencanaan awal. Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan adalah: (1) menciptakan suasana yang intim dan terbuka, (2) mengkaji rencana pembelajaran yang meliputi tujuan, metode, waktu, media, evaluasi hasil belajar, dan lain-lain yang terkait dengan pembelajaran, (3) menentukan fokus obsevasi, (4) menentukan alat bantu (instrumen) observasi, dan (5) menentukan teknik pelaksanaan obeservasi.

Tahap pelaksanaan observasi. Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: (1) harus luwes, (2) tidak mengganggu proses pembelajaran, (3) tidak bersifat

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 194: SUPERVISI

menilai, (4) mencatat dan merekam hal-hal yang terjadi dalam proses pembelajaran sesuai kesepakatan bersama, dan (5) menentukan teknik pelaksanaan observasi.

Tahap akhir (diskusi balikan). Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: (1) memberi penguatan; (2) mengulas kembali tujuan pembelajaran; (3) mengulas kembali hal-hal yang telah disepakati bersama, (4) mengkaji data hasil pengamatan, (5) tidak bersifat menyalahkan, (6) data hasil pengamatan tidak disebarluaskan, (7) penyimpulan, (8) hindari saran secara langsung, dan (9) merumuskan kembali kesepakatan-kesepakatan sebagai tindak lanjut proses perbaikan.

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.

Page 195: SUPERVISI

Sumber :Iim Waliman, dkk. 2001. Supervisi Klinis (Modul Manajemen Berbasis Sekolah). Bandung : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa BaratAgus Taufiq. 2007. Supervisi Bimbingan dan Konseling (Bahan Pelatihan BK di Cikole). Bandung.

================

PROGRAM SUPERVISI KELAS I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Teori Hygiene Factor, yang disampaikan oleh Fredich HERZBERG, berbunyi sebagai berikut :Orang menyenangi pekerjaannya dan termotivasi, apabila :• Terbuka kesempatan untuk berkembang .• Adanya pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja• Terlibat secara tuntas dalam pekerjaannya • Mendapatkan kepuasan atas hasil pekerjaannyaDisamping itu, menurut Jorlin Pakpahan dalam materi presentasi yang berjudul “ Kepemimpinan, Kepala SMK dengan Penekanan Pada Etika Kepemimpinan, persyaratan pemimpin yang efektif adalah : Mengembangkan rasa memiliki tujuan kolektif (visi) dan cara mencapainya. Menenamkan kesadaran dari pentingnya kinerja kepada bawahan Menciptakan dan memelihara semangat, antusiasme, keyakinan, optimisme, kerjasama, dan kepercayaan dalam organisasi.

Mendorong keluwesan dalam pengambilan keputusan dan perubahan Menetapkan dan mempertahankan identitas yang bermakna bagi organisasi.Dengan kedua pernyataan tersebut di atas, maka kami sebagai Ketua Program Keahlian yang bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penigkatan mutu lulusan dan pembinaan terhadap guru, mencoba mengimplementasikan dengan melaksanakan program supervise kelas di SMK YKTB Bogor. Hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya agar para guru mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja mereka dan menanamkan kesadaran , bahwa betapa pentingnya efektivitas kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran pada khususnya dan pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya.Sebagai acuan dalam pelaksanaan program supervise ini, kami lampirkan jadwal pelaksanaan berikut instrument supervisi kelas, sebagai alat untuk memberikan pengakuan, penghargaan dan pembinaan terhadap kinerja guru yang berperan sebagai key person dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar.

B. Landasan Hukum1. Undang Undang Dasar RI tahun 19452. Undang – undang RI , Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas3. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional.4. Peraturan yang mendukung terhadap Peraturan Perundangan tersebut, khususnya untuk SMK dan Pendidikan secara umum.