9
Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Mengenai Penenggelaman Kapal Nelayan di Wilayah ZEE Dosen : Dr. Ir. David Hermawan, MP Kelompok : Ahmad Khoirurrizal F Yoga Tama Wahyu Ramadhan

Sumber Daya Pesisir Dan Laut

  • Upload
    ri-zal

  • View
    258

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sumber daya pesisir dan laut

Citation preview

Sumber Daya Pesisir dan Laut

Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan LautanMengenai Penenggelaman Kapal Nelayan di Wilayah ZEEDosen : Dr. Ir. David Hermawan, MPKelompok :Ahmad Khoirurrizal FYoga TamaWahyu Ramadhan

Indonesia memiliki potensi kekayaan laut yang berlimpah. Sayangnya sumber daya alam tersebut belum mampu dikelola secara baik untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Alih-alih kekayaan laut memberikan kontribusi signifikan kepada rakyat khususnya nelayan yang hidupnya bergantung pada hasil tangkapan ikan, justru kapal nelayan asing yang sering melakukan pencurian ikan di laut Indonesia dengan pukat harimau.

4Pertama, tidak ada negara di dunia ini yang membenarkan tindakan warganya yang melakukan kejahatan di negara lain. Kapal asing yang ditenggelamkan merupakan kapal yang tidak berizin untuk menangkap ikan diwilayah Indonesia, sehingga disebut tindakan kriminal.Kedua, tindakan penenggelaman dilakukan di wilayah kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia (zona ekonomi eksklusif).Ketiga, tindakan penenggelaman dilakukan atas dasar ketentuan hukum yang sah, yaitu Pasal 69 ayat (4) UU Perikanan.UNDANG-UNDANG TENTANG KELAUTAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

7. Sumber Daya Kelautan adalah sumber daya Laut, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif serta dapat dipertahankan dalam jangka panjang. 8. Pengelolaan Kelautan adalah penyelenggaraan kegiatan, penyediaan, pengusahaan, dan pemanfaatan Sumber Daya Kelautan serta konservasi Laut. 9. Pengelolaan Ruang Laut adalah perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian ruang Laut. 10. Pelindungan Lingkungan Laut adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan Sumber Daya Kelautan dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan di Laut yang meliputi konservasi Laut, pengendalian pencemaran Laut, penanggulangan bencana Kelautan, pencegahan dan penanggulangan pencemaran, serta kerusakan dan bencana. 11. Pencemaran Laut adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan Laut oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan Laut yang telah ditetapkan.

Pasal 11 (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia berhak melakukan konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati di laut lepas. (2) Di laut lepas Pemerintah wajib: a. memberantas kejahatan internasional; b. memberantas siaran gelap; c. melindungi kapal nasional, baik di bidang teknis, administratif, maupun sosial; d. melakukan pengejaran seketika; e. mencegah dan menanggulangi Pencemaran Laut dengan bekerja sama dengan negara atau lembaga internasional terkait; dan f. berpartisipasi dalam pengelolaan perikanan melalui forum pengelolaan perikanan regional dan internasional. (3) Pemberantasan kejahatan internasional di laut lepas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan melalui kerja sama dengan negara lain. (4) Konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.

5Ketentuan Pasal 69 diubah sehingga Pasal 69 berbunyi sebagai berikut:Pasal 69(1) Kapal pengawas perikanan berfungsi melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang perikanan dalam wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia.

(2) Kapal pengawas perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilengkapi dengan senjata api.

(3) Kapal pengawas perikanan dapat menghentikan, memeriksa, membawa, dan menahan kapal yang diduga atau patut diduga melakukan pelanggaran di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia ke pelabuhan terdekat untuk pemrosesan lebih lanjut.

(4) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) penyidik dan/atau pengawas perikanan dapat melakukan tindakan khusus berupa pembakaran dan/atau penenggelaman kapal perikanan yang berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang cukup.Syarat itu meliputi: Kapal berbendera asing dengan semua anak buah kapal (ABK) warga negara asing, Tempat kejadian di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia, dan tidak mempunyai dokumen dari Pemerintah Indonesia. Syarat lainnya, kapal sudah tua berdasarkan fakta surat atau tidak memiliki nilai ekonomis tinggi, kapal tidak memungkinkan dibawa ke pangkalan karena mudah rusak atau membahayakan, serta kapal melakukan manuver yang membahayakan atau nakhoda beserta para ABK melakukan perlawanan dengan tindak kekerasan.Beberapa syarat yang harusdipenuhi ketika akan dilakukan tindakan khusus tersebut (pembakaran dan/atau penenggelaman kapal perikanan yang berbendera asing ).Ketentuan Pasal 93 diubah sehingga Pasal 93 berbunyi sebagai berikut:Pasal 93(1) Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia dan/atau di laut lepas, yang tidak memiliki SIPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).(2) Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing melakukan penangkapan ikan di ZEEI yang tidak memiliki SIPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah).(3) Setiap orang yang mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia, yang tidak membawa SIPI asli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).(4) Setiap orang yang mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing di ZEEI, yang tidak membawa SIPI asli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp. 20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah).BAB II ASAS DAN TUJUAN

Pasal 3 Penyelenggaraan Kelautan bertujuan untuk: a. menegaskan Indonesia sebagai negara kepulauan berciri nusantara dan maritim; b. mendayagunakan Sumber Daya Kelautan dan/atau kegiatan di wilayah Laut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan hukum laut internasional demi tercapainya kemakmuran bangsa dan negara; c. mewujudkan Laut yang lestari serta aman sebagai ruang hidup dan ruang juang bangsa Indonesia;

d. memanfaatkan Sumber Daya Kelautan secara berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan bagi generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang; e. memajukan budaya dan pengetahuan Kelautan bagi masyarakat; f. mengembangkan sumber daya manusia di bidang Kelautan yang profesional, beretika, berdedikasi, dan mampu mengedepankan kepentingan nasional dalam mendukung Pembangunan Kelautan secara optimal dan terpadu; g. memberikan kepastian hukum dan manfaat bagi seluruh masyarakat sebagai negara kepulauan; dan h. mengembangkan peran Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam percaturan Kelautan global sesuai dengan hukum laut internasional untuk kepentingan bangsa dan negara

8

SEKIAN

WASSALAM WR. WBReferensi"Ada 5 Alasan Kenapa Penenggelaman KapalAsing Tak bisa diprotes", http://news.detik.com/, diakses 8 Desember 2014."Indonesia Tegaskan Jaga Laut", Kompas, 6Desember 2014."Ini Prosedur Penenggelaman Kapal AsingIllegal", http://nasional.kompas.com/,diakses 5 Desember 2014."Kapal Ditenggelamkan, Nelayan AsingJera", www.balikpapanpos.co.id, diakses6 Desember 2014."Kembali ke Penjara (konsef efek jera dalamFakta Pembinaan)", https://gpdlawyer.wordpress.com/, diakses 15 Desember2014."Pemerintah Harus Pastikan KebijakanJokowi Tenggelamkan Kapal AsingTak Akan Ganggu Diplomasi", http://nasional.kompas.com, diakses 25November 2014"Tiga Kapal Pencuri Diledakan", www.mediaindonesia.com, diakses 6Desember 20149