Upload
olin
View
153
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
FASILITAS KEPABEANAN. SUBDIT FASILITAS PERTAMBANGAN DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN KANTOR PUSAT DJBC Maret 2014. FASILITAS KEPABEANAN. OUTLINE PRESENTASI. PERIJINAN ONLINE. FASILITAS KEPABEANAN. DASAR HUKUM FASILITAS KEPABEANAN DI BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
SUBDIT FASILITAS PERTAMBANGANDIREKTORAT FASILITAS KEPABEANANKANTOR PUSAT DJBC
Maret 2014
FASILITAS KEPABEANAN
OUTLINE PRESENTASI
FASILITAS KEPABEANAN
PERIJINAN ONLINE
FASILITAS KEPABEANAN
DASAR HUKUM FASILITAS KEPABEANAN DI BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI
PMK No. 177/PMK.011/2007 tanggal 28 Desember 2007tentang Pembebasan BM atas Impor Barang untuk Kegiatan Usaha Hulu Migas serta Panas Bumi
PMK No. 20/PMK.010/2005 tanggal 3 Maret 2005tentang Pembebasan BM dan PDRI tidak dipungut atas impor barang berdasarkan Kontrak Bagi Hasil Migas
PMK No. 224/PMK.03/2012 tanggal 26 Desember 2012tentang Perubahan PMK 154/PMK/2010 tentang Pemungutan pajak penghasilan pasal 22 sehubungan denganpembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang imporatau kegiatan usaha di bidang lain
PMK No. 70 /PMK.011/2013 tanggal 2 April 2013tentang Perubahan Ketiga Keputusan Menteri Keuangan Nomor 231/KMK.03/2001 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Impor Barang Kena Pajak yang Dibebaskan dari Pungutan Bea Masuk
FASILITAS IMPOR OLEH KKPS
Materi Keterangan
Dasar Hukum PMK No. 20/PMK.010/2005 tanggal 3 Maret 2005 tentang Pembebasan BM dan PDRI tidak dipungut atas impor barang berdasarkan Kontrak Bagi Hasil Migas
Bentuk Fasilitas
BM Bebas dan PDRI tidak Dipungut
Subyek Kontraktor yang manandatangani kontrak dengan pemerintah berdasarkan UU No 8/1971 tentang Pertamina
Jangka Waktu Fasilitas
Diberikan sampai dengan berakhirnya masa kontrak
Jangka Waktu SK
1 (satu) tahun dan tidak dapat diperpanjang
FASILITAS IMPOR OLEH KKKS
Materi Keterangan
Dasar Hukum Fasilitas BM
PMK No. 177/PMK.011/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Pembebasan BM atas Impor Barang untuk Kegiatan Usaha Hulu Migas serta Panas Bumi
Bentuk Fasilitas BM Bebas
Subyek Kontraktor yang manandatangani kontrak dengan pemerintah berdasarkan UU No 22/2001 tentang Migas
Jangka Waktu Fasilitas
Diberikan sampai dengan berakhirnya masa kontrak
Jangka Waktu SK
1 (satu) tahun dan tidak dapat diperpanjang
FASILITAS IMPOR OLEH KKKS
Materi Keterangan
Dasar Hukum Fasilitas PPh Pasal 22
PMK No. 224/PMK.03/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang perubahan PMK 154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010 tentang Pemungutan PPh Pasal 22 sehubungan dengan Pembayaran atas Penyerahan Barang dan Kegiatan Usaha di bidang lain
Bentuk Fasilitas
dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Impor
Subyek barang untuk kegiatan hulu Minyak dan Gas Bumi yang importasinya dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama
Tata laksana Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-32/BC/2010 tanggal 10 Desember 2010
FASILITAS IMPOR OLEH KKKS
Materi Keterangan
Dasar Hukum Fasilitas PPN
PMK No. 70 /PMK.011/2013 tanggal 2 April 2013 tentang Perubahan Ketiga Keputusan Menteri Keuangan Nomor 231/KMK.03/2001 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Impor Barang Kena Pajak yang Dibebaskan dari Pungutan Bea Masuk
Bentuk Fasilitas
Tidak dipungut PPN dan PPnBM
Subyek barang untuk kegiatan eksplorasi hulu Minyak dan Gas Bumi
Tata laksana Diberikan bersama dengan fasilitas PMK PMK No. 177/PMK.011/2007 tanggal 28 Desember 2007 dari DJBC
MEKANISME FASILITAS KEPABEANAN DI BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI SERTA PANAS BUMI
MIGAS
Sebelum UU No 22/2001 Setelah UU No 22/2001
Dasar hukum PMK No. 20/PMK.010/2005 PMK No. 177/PMK.011/2007
PMK No. 70 /PMK.011/2013
Jenis fasilitas Bebas BM dan Tidak dipungut PDRI Bebas BM *) atau Bebas BM dan tidak dipungut PPN & PPnBM #)
Keterangan: *) & #) = SDA
Indikator
Jenis kegiatan kontraktor
Eksplorasi dan Eksploitasi Eksploitasi *) atau Eksplorasi #)
PENGAJUAN FASILITAS FISKAL
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
KPU BC / KPPBC
Kontraktor Kontrak Bagi Hasil (KKPS)/ Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)
1
1a
1a
2
3
4
5
Pengusaha ajukan RKBI+Doklap untuk keperluan proses fas. pembebasan
Pengusaha ajukan RKBI+Doklap
untuk keperluan verifikasi dan
pendasahan RIB
Pengusaha ajukan RIB+Doklap untuk pembebasan BM+PDRI
DJBC u.p. Dir Fas Kepabeanan- Terbitkan SK pembebasan
BM + PDRI- Menyampaikan pada
pengusaha Realisasi Impor (PIB+SK Fas+
doklap Pabean)
DJBC u.p. Dir Fas Kepabeanan- Menyampaikan SK pembebasan
pada KPUBC/KPPBC- monitoring penggunaan fasilitas
oleh perusahaan
Rincian tugas :• Pengajuan Work Program & Budget (WP&B ) yaitu
usulan rincian rencana kegiatan dan anggaran tahunan dengan mempertimbangkan tentang kondisi, komitmen, efektivitas dan efisiensi pengoperasian KKKS disuatu wilayah kontrak kerja meliputi Kegiatan eksplorasi, kegiatan produksi dan usaha menjaga kesinambungannya serta biaya-biaya untuk kedua program tersebut
• Penyusunan Authorization For Expenditure (AFE) yaitu alat manajemen dalam fungsi perencanaan dan pengawasan keuangan, sehingga SKK Migas mengetahui kegiatan yang diusulkan, rincian biaya proyek, pengendalian biaya, pertahapan proyek dan pemeriksaan keuangan sebagai dasar cost recovery
• Masterlist yang diajukan KKKS diberikan rekomendasi untuk RKBI setelah disesuaikan dengan kebutuhan sebagaimana dimaksud WP & P dan AFE
11
Rincian tugas :• Verifikasi terhadap aspek legal meliputi Nama
Kontraktor dan Status Kontrak Kerja Sama Kontrak Bagi Hasil, Alamat, NPWP, Daerah Operasi, Nama kegiatan proyek, Nomor dan Tanggal Pengajuan
• Verifikasi terhadap aspek teknis meliputi Kode ldentifikasi Material, pos tarif (kode Harmonized System),Deskripsi barang, Spesifikasi, Perkiraan jumlah dan harga, serta tujuan penggunaan Barang Operasi
• Verifikasi terhadap aspek penggunaan produksi dalam negeri mengacu pada kemampuan industri dalam negeri sesuai dengan ADP dan Daftar lnventarisasi Barang
• Menandasahkan RKBI menjadi RIB
12
Rincian tugas :• Pra Clearence meliputi penerbitan Surat
Keputusan Fasilitas Fiskal berdasarkan PMK Nomor 20/PMK.010/2005 dan PMK Nomor 177/PMK.011/2007 untuk RIB yang telah ditandasahkan oleh Ditjen Migas
• Clearence meliputi pelayanan realisasi impor barang di Kantor Pabean
• Post Clearence meliputi pengawasan terkait kepatuhan importir terhadap ketentuan salah satunya melalui post audit di bidang kepabeanan
13
PERIJINAN ONLINE
TRANSPARANCE
STANDARD
INTEGRATED
AUTOMATED
Kejelasan proses bisnis dalam pengurusan fasilitas perjinan yang dapat diakses melalui media berbasis web, serta tracking status pengurusan perijinan secara online dan realtime yang dapat di akses dimana saja
Terciptanya otomasi proses bisnis dalam pelayanan fasilitas perijinan dalam rangka menciptakan akselerasi pelayanan dan akurasi data sehingga pengawasan dapat dilaksanakan secara optimal
Melalui pelayanan perijinan yang standar, kepastian dan kemudahan pelayanan fasilitas perijian dapat diciptakan. Kerumitan atas banyaknya perijinan di DJBC dapat diminimalisasi
Integrasi antar sistem kepabeanandan cukai menciptakan peningkatan kecepatan otomasi sistem di DJBC secara keseluruhan, meningkatkan akurasi data dan optimalisasi pengawasan.
Prinsip Pengembangan Sistem Otomasi Fasilitas Kepabeanan
Pelayanan pemberian fasilitas kepabeanan yang baik/ benar, terukur, dan tepat waktu sesuai janji layanan.
Terintegrasi dengan proses layanan pokok kepabeanan di bidang ekspor, impor maupun cukai dan mencakup seluruh entitas layanan di Kantor Pelayanan, Wilayah dan Kantor Pusat
Memudahkan proses rekonsiliasi data antara realisasi impor/ekspor dengan fasilitas fiskal kepabeanan yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas layanan
Akurasi data Menghilangkan potensi pemalsuan maupun ketidakakuratan fasilitas perijinan
Tersedianya data yang berguna bagi pihak manajerial dalam melakukan pengawasan terhadap fasilitas kepabeanan yang diharapkan berguna dalam menentukan arah kebijakan lebih lanjut
Tujuan Pengembangan Sistem Otomasi Fasilitas Kepabeanan
Fitur Sistem Otomasi Fasilitas Kepabeanan
silo system
Single Portal dalam pengajuan segala perijinan fasilitas kepabeanan Web base application guna memberikan fleksibilitas akses Sistem Otomasi
Fasilitas Kepabeanan oleh pengguna jasa dan user lainnya Tracking and Trace yang dapat digunakan melakukan monitor terhadap proses
penyelesaian perijinan fasilitas secara real time dan dimana saja DJBC Wiki-Licensing adalah sebuah fasilitas transparansi terhadap kejelasan
proses bisnis pengurusanan perijinan fasilitas yang meliputi : Dasar Hukum, Persyaratan yang dibutuhkan, janji layanan, SOP, dan lokasi/tempat pengurusan
Centralize adalah memusatkan sistem pelayanan perijinan fasilitas dan memperluas akses sistem di semua Kantor DJBC di seluruh Indonesia
Otomated Workflow dalam proses penerbitan ijin fasilitas SLA Monitor merupakan fitur yang menunjukan kondisi janji layanan terhadap
suatu dokumen pengajuan perijinan fasilitas. SLA Monitor menunjukkan indikator apakah suatu proses sudah melebihi batas waktu, hampir melebihi batas waktu dan belum melebihi batas waktu
Integrated dengan modul sistem CEISA lainnya guna menjamin akurasi data dan optimalisasi pengawasan kepabeanan
Pengguna Jasa
INTRANETMPLS
Internet
Infrastruktur TIK DJBC hanya ada di KP DJBC (Centralized) seluruh perangkat hardware, software, middleware, Sar-Pen, Network & pendukung lainnya
DC Utama di KP DJBC akan terhubung dengan DRC Kementerian Keuangan*
Semua Sistem Aplikasi (SKP), Tabel Referensi & software lainnya berada di DC Utama di KP DJBC
Semua data + proses layanan (di kantor mana pun) dapat di-monitor real-time
“Integrasi Sistem & Konsolidasi Data” Governance : transparan, akuntabel,
automated & reconciliated
Web Service via
Internet
Db.Oprs.
Data Center UtamaDi KP DJBC (DIKC)
Disaster Recovery Center (DRC)
Pegawai DJBC
Semua Kantor DJBC(Kanwil/KPU/KPPBC)
= 138 Kantor
Sentralisasi Otomasi Fasilitas Kepabeanan
Kementerian / Lembaga
Arsitektur Sistem Otomasi Fasilitas Kepabeanan
Co: BKPM, Kem. ESDM
Tantangan Dalam Pengembangan Sistem
Jenis Perijinan Fasilitas yang cukup banyak, perlu diciptakan pengelompokan
perijinan sejenis untuk penyerderhanaan
Standardisasi dan harmonisasi dalam rangka mengurangi faktor kompleksitas
Kejelasan proses bisnis rekonsiliasi ijin fasilitas dengan dokumen pabean lainnya
Waktu yang terbatas, perlu urutan prioritas perijinan yang akan dikembangkan
Integrasi dengan Kementerian/ Lembaga lainnya
ALUR PROSES PENGAJUAN PERMOHONAN FASILITAS PERTAMBANGAN
Submit Permohonan
Validasi
Valid?
Kirim ResponPerbaikan Dokumen
Kirim Respon Permintaan Hard
Copy
T Y
Perbaikan Dokumen
Mulai
Berkas Dokumen
Permohonan
Proses Penerimaan Berkas Hardcopy
Dokumen Permohonan
Respon Permintaan Hardcopy
Analisis Permohonan
Data kurang?
Pengembalian Permohonan Y
Perekaman Konsep
T Pengajuan Konsep ke Kepala Seksi
Respon Perbaikan Dokumen
Pengajuan Konsep ke Direktur
Pengecekan Konsep oleh Kepala Seksi
Pengajuan Konsep ke Kasubdit
Pengecekan Konsep oleh Kasubdit
Pengecekan Konsep oleh Direktur
Penomoran Konsep
T
Penerbitan Surat Keputusan
Distribusi Surat Keputusan
Selesai
Periksa Ulang?
T
Y
Periksa Ulang?
Y
T
Periksa Ulang?
Y
Pengajuan Perijinan Fasilitas via Portal Pengguna Jasa
Wikipedia Perijinan Bea Cukai
Kondisi Saat Ini (Piloting)
24
Kondisi Yang DiharapkanOtomasi di Segala Bidang
25
• KKKS • KKOB
• Kementerian Keuangan
• Kementerian ESDM
otomasi otomasi
otomasiotomasi
Terima Kasih Direktorat Jenderal Bea dan CukaiJalan Jenderal Ahmad Yani (By Pass)Jakarta - 13230