Upload
phungminh
View
279
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN
LANDREFORM DI INDONESIA
Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon Kabupaten GresikStudi Kasus : Desa Pangkah Kulon Kabupaten Gresik
Ali Pebriadi
3506.100.049
Latar Belakang Pemanfaatan tanah dan penggunaan lahan merupakan
suatu rangkaian aktifitas manusia atas daratan misalnyapermukiman, perdagangan, pertanian. Penguasaan dan kepemilikan tanah yang resmi merupakan
hal yang terpenting, supaya tidak terjadi berbagai macammasalah mengenai sengketa agrarian dengan pelanggaranmasalah mengenai sengketa agrarian dengan pelanggaranhak – hak asasi manusia Kebijakan pemerintah mengenai pembagian tanah bagi
rakyat kecil adalah program Landreform Adanya tanah oloran di Desa Pangkah Kulon, Gresik adalah
tanah yang dijadikan objek Landreform oleh kantorpertanahan Gresik pada tahun 1999.
Landreform dengan aspek teknisnya mempunyaihubungan yang saling mempengaruhi
Studi dalam tugas akhir ini tujuannya adalah untukmengetahui mekanisme secara teknis mengenaipengukuran dan pemetaan serta mengevaluasinya
menganalisa kendala – kendala secara keseluruhan,sehingga dapat mengurangi kesalahan – kesalahanyang terjadi, diharapkanpada pelaksanaan selanjutnyayang terjadi, diharapkanpada pelaksanaan selanjutnyatidak terjadi kesalahan.
Perumusan Masalah
• Bagaimana pelaksanaan Landreform di UjungPangkah, Gresik ?
• Bagaimana pelaksanaan pengukuran danpemetaan Landreform ?pemetaan Landreform ?
Batasan Masalah• Wilayah penelitian adalah di Kecamatan Ujung
Pangkah Desa Pangkah Kulon, Gresik Jawa Timur• Studi mengenai aspek teknis dalam pelaksanaan
Landreform yaitu mengenai pengukuran danpemetaannya serta mengevaluasi denganStandard Operasional Prosedur pengukuran danpemetaannya serta mengevaluasi denganStandard Operasional Prosedur pengukuran danpemetaan yang berlaku sekarang.
• Data yang digunakan adalah data pelaksanaanteknis Landreform di Ujung Pangkah dan Petabidang
Tujuan• Mengetahui pelaksanaan Landreform di
Indonesia khususnya di Gresik.• Mengetahui aspek teknis pengukuran dan
pemetaan dari pelaksanaan Landreform sudahpemetaan dari pelaksanaan Landreform sudahsesuai dengan ketentuan yang berlaku
• Memberikan sistem informasi sederhana padahasil penggambaran peta pendaftaran tanah
Manfaat
• Mengetahui prosedur dari pelaksanaanLandreform
• Mengetahui pengukuran serta pemetaandalam kegiatan Landreformdalam kegiatan Landreform
• Diketahui kendala - kendala yang terjadi padasemua prosesnya Landreform
Peralatan dan Bahan Peralatan
Perangkat keras ( Hardware ) :1. AMD Athlon(tm) 64 X2 Dual Core Processor5200+ 2.5 GHz2. Memory DDR 1 GB3. Hardisk 160 GB3. Hardisk 160 GB4. Printer Canon P1980
Perangkat Lunak ( Software ) :Autodesk Land Desktop 2004 untuk pembutan
peta bidang secara digitalArcView GIS 3.3 untuk transformasi koordinat, pembuatan informasi sederhana dan pembuatanlayout peta pendaftaran tanah.Microsoft Word 2007 untuk pembutan laporan
• BahanData teknis pengukuran pada kegiatan Landreform
di Ujung Pangkah Gresik yang berasal dari KantorPertanahan GresikPeta Bidang hasil kegiatan pengukuran LandreformData mengenai penerima ( Subjek ) tanah atauData mengenai penerima ( Subjek ) tanah atau
bidang tanah objek Landreform di Desa PangkahKulon yang berasal dari Kantor Pertanahan Gresik.
Data Objek Landreform di desaPangkah Kulon GresikTanah di wilayah Ujung Pangkah Kulon yang
dijadikan obyek Redistribusi tanah merupakan tanah oloranTanah oloran timbul dengan sendirinya akibat
pembentukan sedimen – sedimen dari laut danpembentukan sedimen – sedimen dari laut danmenurut Peraturan Pemerintah Nomor 224tahun 1961 merupakan tanah milik Negara. Landreform yang dilaksanakan di Kantor
Pertanahan Gresik merupakan kegiatanRedistribusi Tanah yang hasilnya akan dibagikankepada penerima manfaat yaitu petani tidakmampu atau petani penggarap sebagaimana
• Kegiatan Redistribusi Tanah Obyek Landreformdi Kantor Pertanahan Gresik bukanlah kegiatantunggal, yang secara garis besar terdiri dariserangkaian sub kegiatan yang meliputi kegitanpenyuluhan, inventarisasi dan identifikasipenerima manfaat dan tanah yang dialokasikanpenerima manfaat dan tanah yang dialokasikan( subyek dan obyek ), kegiatan pengukuran danpemetaan, penerbitan Surat Keputusanpemberian hak atas tanah dalam rangkakegitan redistribusi, dan pendaftaran hak atastanah ( penerbitan sertipikat hak atas tanah )
Data Teknis Pengukuran ( Sumber : Kantor Pertanahan Gresik )
Pengukuran Poligon Utama • Titik ikat pada poligon Utama di ikatkan pada titik
yang koordinatnya didapatkan dari GPS HandheldGarmin CSx 60 yang telah di setting pada sistemproyeksi UTM WGS 84
• Pada saat pengukuran Poligon utama yang digunakanadalah poligon terbuka
• Alat yang digunakan pada pengukuran Poligonadalah Thedolit Digital Nikon dengan ketelitianbacaan sudut terkecil 20’’
• Pada pengukuran jarak menggunakan jarak optismenggunakan bak ukur
Pengukuran Poligon cabang• Pada pengukuran poligon cabang titik diikatkan pada
poligon Utama • Alat yang digunakan pada pengukuran Poligon
adalah Thedolit Digital Nikon dengan ketelitianadalah Thedolit Digital Nikon dengan ketelitianbacaan sudut terkecil 20’’
• Pada pengukuran jarak menggunakan jarak optismenggunakan bak ukur
Alat yang digunakan pengukuran poligonutama dan poligon cabang ( Sumber : Kantor Pertanahan Gresik )
Theodolite digital nikon
Pengukuran Bidang Tanah• Metode yang digunakan Kantor Pertanahan Gresik,
pada saat pengukuran bidang tanah yaitu metodeterrestrial dengan cara polar dengan menggunakanunsur sudut dan jarak
• Pengukuran detail bidang tanah di ikatkan pada• Pengukuran detail bidang tanah di ikatkan padapoligon utama atau poligon cabang
• Pada pengukuran jarak dilakukan secara manualdan secara otomatis
Alat yang digunakan pada pengukuran bidang tanah• Theodolit digital Nikon dengan bacaan terkecil
sudutnya 25’’• Prisma sudut dan cermin sudut• Prisma sudut dan cermin sudut• Yalon digunakan sebagai alat bantu untuk
menandai batas
Data Peta Bidang• Hasil peta bidang pada saat pengukuran masih dalam bentuk
manuskrip atau dalam bentuk manual yang digambar padakertas A0 dan memiliki sistem proyeksi UTM
• Koordinat peta bidang dalam bentuk UTM diplot menggunakansoftware AutoCad 2004
• Selanjutnya titik yang diplot dilakukan digitasi di softwareAutoCad 2004 untuk dihasilkan peta bidang dalam bentuk digitalAutoCad 2004 untuk dihasilkan peta bidang dalam bentuk digital
• Mengetahui posisi atau letak peta bidang dengan overlay petabidang ke peta RBI yang memiliki sistem koordinat UTM.
• Merubah sistem proyeksi peta dari UTM ke TM 3 ( sesuaiStandard Kantor Pertanahan ) menggunakan ArcView GIS 3.3
Pemberian NIB ( Nomer Identifikasi Bidang )
• Pemberian NIB dilakukan setelah digitasi padapeta bidang.
• NIB dilakukan secara digital pada saat• NIB dilakukan secara digital pada saatpenggambaran Peta Bidang di AutoCad 2004
• Selain pemberian NIB pada peta bidangdilakukan juga pemberian nama pemilikbidang tanah
Analisa
Analisa Pelaksanaan LandreformPada wilayah Desa Pangkah Kulon Gresik tanahyang dijadikan Redistribusi tanah adalahsebagaian besar tanah oloran dari tanah yangsebagaian besar tanah oloran dari tanah yangtimbul akibat endapan sedimen – sedimen dari airlaut. Dan tanah tersebut ditegaskan oleh KantorPertanahan Gresik menjadi tanah obyekLandreform yang telah diukur menjadi peta bidangdan diberikan kepada yang berhak yaitu petanitidak mampu
Analisa Teknis Pengukuran • Pada pembuatan kerangka utama ( Poligon ) pada
titik awalnya koordinat yang digunakan diperolehdari alat GPS handheld Garmin CSx 60 yang di aturpada sistem proyeksi UTM WGS 84 dan koordinatyang dihasilkan dari alat tersebut tidak memilikiketelitian yang baikketelitian yang baik
• Sebenarnya pada pembuatan titik ikat supayamemiliki ketelitian yang baik dan sangat akuratadalah menggunakan GPS geodetic
• Pada pengukuran poligon dan pengukuran bidangtanah alat ukur yang digunakan adalah TheodolitDigital Nikon dengan bacaan sudut terkecil 20’’
• Pada pengukuran jarak hanya dilakukan secaraoptis dan menggunakan rollmeter
Analisa Kendala Teknis• Titik dasar teknis yaitu orde 3 dengan wilayah pengukuran
letaknya jauh di Desa Cangaan Gresik sehingga sehingga titikikat awal menggunakan koordinat yang didapatkan dari GPShandheld Gamin 60 CSx
• Alat yang digunakan dalam pengukuran kurang memilikistandard alat yang memenuhi sehingga tidak memiliki akurasiyang tinggiyang tinggi
• Medan pengukuran cukup sulit karena wilayah sekitarpengukuran adalah tambak sehingga pengukuranmembutuhkan waktu yang lama.
• Data ukuran lapangan yang kurang lengkap seperti data bidangtanah yang akan diukur, peta situasi dan petunjuk lokasi
• Terbatasnya data, kemampuan peralatan (software & hardware)yang dipakai
Analisa Penggambaran
• Pada penggambaran masih dilakukan secaramanual tanpa bantuan software
• Peta kurang memenuhi standardpenggambaran yang berlaku yaitu masihpenggambaran yang berlaku yaitu masihmemiliki sistem proyeksi UTM dan belum keproyeksi TM 3
• Pada penomeran NIB ( Nomer IdentifikasiBidang ) belum mengikuti aturan penulisan NIBpenomeran NIB yang benar adalah sebagaiberikutData Desa Pangkah Kulon
Analisa Perbandingan antara Kegiatan Teknis DenganSOP ( Standard Operasional Prosedur ) Pengukuran danPemetaan Yang Berlaku Sekarang Pada KantorPertanahan Gresik
• Tabel Perbandingan• Tabel Perbandingan
Kesimpulan• Tanah yang dijadikan objek Landreform adalah tanah oloran yang timbul
akibat endapan sedimen air laut dan pelaksanaan Landreform dilakukanseperti tahun 1999 sehingga dibutuhkan evaluasi secara bertahap untukmemperbaharui status kepemilikan tanah. Terdapat 19 bidang tanah yangdibagikan kepada masyarakat di Desa Pangkah Kulon dengan luaskeseluruhan 73.382 Ha.
• Pengukuran bidang tanah pada kegiatan Landreform Kantor Pertanahanmelakukan secara terrestrial yaitu menggunakan unsur sudut dan jarak.
• Dalam teknis pengukuran pada kegiatan Landreform di Desa Pangkah Kulon• Dalam teknis pengukuran pada kegiatan Landreform di Desa Pangkah KulonGresik dari hasil evaluasi banyak yang tidak sesuai dengan StandardOperasional Prosedur ( SOP ) pengukuran dan pemetaan
• Penggambaran hasil pengukuran obyek Landreform sebagaian besardilakukan secara manual yaitu secara manuskrip jadi belum dibuat secaradigital.
• Proyeksi peta tidak sesuai dengan ketentuan penggambaran karena dilakukanmenggunakan koordinat UTM.
• Pada studi ini dilakukan pembuatan peta bidang tanah secaradigital dan dilakukan proses transformasi koordinat untukmendapatkan peta bidang yang memiliki sistem koordinatyang benar yaitu dalam TM 3.
• Peta bidang tanah objek Landreform terdapat penomeranpada NIB tidak sesuai dengan prosedur penomeran NIB.pada NIB tidak sesuai dengan prosedur penomeran NIB.
Saran• Sebaiknya Kantor Pertanahan Gresik perlu melakukan pembaharuan pada
pelaksanaan kegiatan Landreform untuk mendapatkan data terbaru, baiksecara inventarisasi maupun kegiatan teknisnya. Terdapat kemungkinantanah yang berada di Desa Pangkah Kulon ada yang bertambah danberkurang.
• Pengukuran teknis di lapangan sebaiknya juru ukur atau surveyormelaksanakan sesuai dengan standard operasional prosedur untukmendapatkan hasil pengukuran yang sesuai dan akurat.
• Untuk menghindari masalah yang berkaitan mengenai sistem proyeksi pada• Untuk menghindari masalah yang berkaitan mengenai sistem proyeksi padapeta sebaiknya Kantor Pertanahan Gresik mengikuti prosedur penggambaranyang diberlakukan seluruh Kantor Pertanahan yaitu diproyeksikan menjadiproyeksi TM 3
• Sebaiknya pembuatan peta bidang hasil pengukuran dilakukan dalam bentukdigital karena selain mudah pembuatannya, ekonomis dan tidak mudahrusak.
• Pembuatan NIB ( Nomer Identifikasi Bangunan ) Kantor Pertanahan Gresiksebaiknya sesuai dengan prosedur pembuatan NIB yang memiliki nilai uniksupaya tidak ada nomer NIB yang ganda atau sama
Daftar Pustaka• Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 2007. Petunujuk pelaksanaan
Kegiatan Model Reforma Agraria Tahun Anggaran 2007. Jakarta.• Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 2007. Petunjuk Teknis
Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah. Jakarta.
• Endratno, Anton, 2007. Pemetaan Bidang Tanah Untuk Pembuatan Sertipikat Hak Atas Tanah Dengan Sistem Informasi Geografis ( SIG ). Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. 2007.Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. 2007.
• Harsono, Boedi, (1999) Hukum Agraria Indonesia : Sejarah Pembentukan UUPA, Isi dan Pelaksanaannya, Jakarta, Djambatan.
• Hartini Wiwin. 2005. Pelaksanaan Redistribusi Tanah Obyek Landreform Di Kabupaten Brebes. Universitas Negeri Semarang
• Parlindungan,. A. P. 1989 . Hukum Agraria Serta Landreform. Bandung : Mandar Maju.
• Rudianto, R.. 2008. Pelaksanaan Redistribusi Tanah Objek Landreform di Kabupaten Rembang . Kantor Pertanahan Kabupaten Rembang
• Soeprapto, R., ( 1986 ) Undang – undang Pokok Agraria dalam Praktek, Jakarta, UI Press.
• Sumardjono, Maria S.W., ( 2001 ) Kebijakan Pertanahan : Antara Regulasi dan Implementasi, Jakarta, Kompas.
• Syahyuti. 2004. Analisa terhadap kondisi dan perkembangan berbagai factorprasyarat pelaksanaan reforma agrarian. Puslitbang Sosek Pertanian, Bogor.
• Ummah, Muslihatul. 2010. Evaluasi Tentang Pengukuran dan Pemetaan • Ummah, Muslihatul. 2010. Evaluasi Tentang Pengukuran dan Pemetaan Dalam Program Reforma Agraria Dikaitkan Dengan Standarisasi Teknis, Teknik Geomatika FTSP-ITS. Surabaya.