13
STUDI KELAYAKAN BISNIS UNTUK PENGEMBANGAN USAHA KACANG TANAH DI PURWOSARI PASURUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang mana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk Indonesia.Sebagai salah satu pilar ekonomi negara, sektor pertanian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan terutama dari penduduk pedesaan yang masih di bawah garis kemiskinan.Untuk itu, berbagai investasi dan kebijakan telah dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan di sektor pertanian.Investasi di sektor pertanian seringkali sangat mahal, ditambah lagi tingkat pengembaliannya sangat rendah dan waktu investasinya juga panjang sehingga tidak terlalu menarik swasta.

Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pengembangan Usaha

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pengembangan Usaha

STUDI KELAYAKAN BISNIS UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

KACANG TANAH DI PURWOSARI PASURUAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris yang mana sebagian besar penduduknya

hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan

sektor yang memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan

penduduk Indonesia.Sebagai salah satu pilar ekonomi negara, sektor pertanian

diharapkan dapat meningkatkan pendapatan terutama dari penduduk pedesaan

yang masih di bawah garis kemiskinan.Untuk itu, berbagai investasi dan

kebijakan telah dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan di sektor

pertanian.Investasi di sektor pertanian seringkali sangat mahal, ditambah lagi

tingkat pengembaliannya sangat rendah dan waktu investasinya juga panjang

sehingga tidak terlalu menarik swasta.

Peranan sektor pertanian selalu menjadi sector dengan pertumbuhan

tertinggi memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)

sebesar 15,3% pada tahun 2009 berdasarkan harga berlaku seperti yang dilansir

oleh Badan Pusat Statistik Indonesia dimana pada triwulan ke III tahun 2012

dimana sector pertanian mengalami peningkatan sebesar 6,15% Kontribusi sektor

pertanian masih relatif lebih besar dari pada sektor-sektor lainnya. Seperti pada

Page 2: Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pengembangan Usaha

Tabel 1.1 dibawah ini yang menunjukkan posisi sector pertanian tetap berada di

peringkat teratas sebagai penyumbang terbesar dalam Produk Domestik Bruto 20

GDP By Industrial Origin At Current Market Price, 2012 (Billion Rupiahs)

Tabel 1.1 Produk Domestik Bruto2012(Miliar Rupiah)

Industrial OriginTahun 2012 (***)

1 2 3 4 Total

1.Agriculture,Livestock,Forestry,Fishery  300 373.00  

304 543.80  

327 932.40  

257 563.20  

1 190 412.40  

a. Food Crops   166 395.50  

149 104.10  

156 122.60  

102 707.80  

574 330.00  

b. Estate Crops   28 891.60  

43 825.50  

53 272.80  

33 764.00  

159 753.90  

c. Livestock and Its Product   34 802.70  

35 508.00  

37 111.40  

38 667.60  

146 089.70  

d. Forestry   11 650.40  

14 011.70  

14 297.80  

14 946.60  

54 906.50  

e. Fishery   58 632.80  

62 094.50  

67 127.80  

67 477.20  

255 332.30  

Source : http://www.bps.go.id/eng/pdb.php

Page 3: Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pengembangan Usaha

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2010,

sektor pertanian menyumbang tenaga kerja sebanyak 42 juta orang lebih dari

jumlah penduduk 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan kerja utama

yang hampir mencapai 110 juta orang. Jika dilihat dari nilai absolutnya, maka

kontribusi sektor pertanian terhadap PDB merupakan jumlah yang besar,

sehingga seharusnya dapat dianalogikan bahwa petani seharusnya menerima

pendapatan yang memadai untuk dapat hidup sejahtera. Namun pada

kenyataannya, apabila dilihat melalui peta kemiskinan di Indonesia, kiranya dapat

dipastikan bahwa bagian terbesar penduduk yang miskin adalah yang bekerja di

sektor pertanian (Tambunan, 2003 : 23-24). Hal ini menyebabkan bidang

pertanian harus dapat memacu diri untuk dapat meningkatkan produk

pertaniannya, khususnya produk pertanian tanaman pangan. Salah satu komoditi

tanaman pangan potensial untuk dikembangkan adalah tanaman kacang.

Dilihat dari peran sector pertanian Indonesia, Indonesia mampu untuk

melakukan pengembangan kacang tanah dibeberapa wilayah Provinsi.Jika

melihat data bahwa selama Januari-April 2012, realisasi impor kacang tanah telah

mencapai 50.378 ton.Kebutuhan kacang tanah dalam negeri mencapai 799.194

ton sedangkan kemampuan produksi atau yang kita targetkan 706 ribu ton, masih

ada kekurangan 92 ribu ton (Purba 2012).

Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah

yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan

tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab

( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka.

Page 4: Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pengembangan Usaha

(Data Wikipedia, data media, data BPS, data diolah F. Hero K. Purba) Kacang

tanah (Arachis hypogaea L.), mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak

jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns

kacang  tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah

mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level

trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang

disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari

hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol.

Untuk budi daya kacang tanah memberikan keuntungan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan tanaman palawija lain seperti jagung, kedelai, dan kacang

hijau. Di samping itu, kacang tanah merupakan tanaman komersial dan sebagai

sumber pendapatan penting bagi petani di lahan kering dan lahan bekas sawah.

Risiko kegagalan panen kacang tanah akibat serangan hama dan penyakit lebih

kecil dibandingkan dengan kedelai. Sentra kacang tanah terpusat di Pulau Jawa,

Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia. Dari data

yang di peroleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) di tiap provinsi di Indonesa pada

tahun 2009, menunjukan bahwa di Indonesia luas areal pertanaman kacang tanah

sekitar 628.660 ha dan produksinya sekitar 763.507 Ton. Dari tahun ke tahun luas

areal pertanaman kacang tanah di Indonesia semakin menyempit, pada tahun

2006 seluas 706.753 hektar menjadi 660.480 hektar pada tahun 2007 Konsumsi

kacang tanah di Indonesia sebesar 4,2 kg per kapita pada tahun 2011. Dengan

jumlah penduduk 237 juta jiwa pada tahun yang diperlukan kacang tanah

sebanyak 1 juta ton.kacang tanah termasuk komoditas pangan yang mempunyai

Page 5: Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pengembangan Usaha

nilai ekonomi cukup tinggi, hal itu terlihat dari  kontribusi komoditas ini terhadap

pendapatan petani di Kabupaten Tuban yang merupakan penghasil utama kacang

tanah di Jawa Timur mencapai 65%.

Pada tahun 2006 produksi hasil sekitar 838.096 ton, pada tahun 2009

sekitar 763.507 ton selama tahun 2006 sampai 2009 produksi hasil kacang tanah

berkurang 74.569 ton, tidak sebanding dengan makin bertambahnya penduduk

dari tahun ke tahun di Indonesia yang mengakibatkan volume impor kacang

meningkat. Diharapkan dari setiap daerah lebih menggali potensi produk

unggulan yang ada seperti kacang tanah ini, sehingga Indonesia tidak hanya terus

ketergantungan impor.

Kebutuhan akan kacang tanah (Arachis hypogaea) sebagi salah satu

produk pertanian tanaman pangan setahun, diduga masih perlu ditingkatkan

sejalan sengan kenaikan pendapatan dan atau jumlah penduduk. Besarnya factor

terjadinya peningkatan permintaan dicerminkan dari adanya kecendrungan

meningkatnya kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi langsung dan

untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku industri hilirnya, antara lain

untuk industri kacang kering, industri produk olahan lain yang siap dikonsumsi

baik dalam bentuk asal olahan kacang, dalam campuran makanan dan dalam

bentuk pasta. Unsur strategis yang unik dari mata dagangan kacang tanah dapat

diikuti dari semakin meningkatnya permintaan turunannya sejalan dengan impor

ini, dapat ditempatkan sebagai kesempatan yang sangat luas bagi Indonesia untuk

meningkatkan produksi dalam negeri sekaligus sebagai upaya untuk memperkecil

pembelanjaan devisa untuk impor mata dagangan kacang tanah.

Page 6: Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pengembangan Usaha

Relatif tetap tingginya harga kacang tanah pipilan, baik yang datang dari

dalam negeri maupun yang datang dari luar negeri, memberikan rangsangan badi

upaya-upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri.Upaya peningkatan

produksi tersebut masih dihadapkan kepada beberapa macam kendala atau

kelemahan-kelemahan.Kacang mengalami kenaikan harga yang relative tinggi

setelah panen dikarenakan stock kacang yang menipis dan diperlukan adanya

tindakan lanjut oleh produsen untuk mengemas kacang sedemikian rupa agar bisa

bertahan lama dan perputaran kacang dipasar tetap stabil. Ini merupakan peluang

bisnis yang sangat baik bagi pebisnis dengan memanfaatkan teknologi dan

sumber daya yang ada.

Menurut Suparta, pembangunan pertanian penting dalam memaksimalkan

pemanfaatan geografi dan kekayaan alam Indonesia, memadukannya dengan

teknologi agar mampu memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Sektor

pertanian berperan penting dalam menyediakan bahan pangan bagi seluruh

penduduk maupun menyediakan bahan baku bagi industri, dan untuk

perdagangan ekspor (Suparta, 2010 : 10). Dalam pengembangan bisnis kacang,

dengan memaksimal dan memadukannya dengan teknologi diharapkan

kedepannya meningkatkan rangsangan bagi sector ini untuk meningkatkan

produksi dan memenuhi kebutuhan pasar.

Dari sini penulis menilik adanya peluang yang besar terhadap

berkembangnya kacang tanah sebagai usaha yang memiliki potensi besar

ditambah lagi kebutuhan yang makin meningkat akan kacang tanah dari waktu ke

Page 7: Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pengembangan Usaha

waktu menjadikan bisnis kacang tanah sangat layak untuk dicoba. Berdasarkan

pada beberapa fenomena tersebut, dirasa perlu untuk lebih menekuni usaha

kacang tanah ini dengan membuka gudang dan pembelian mesin dengan alasan

permintaan dari pembeli yang sangat tinggi dan juga untuk mengembangkan

bisnis menjadi skala yang lebih besar. Pembukaan bisnis baru ini akan ditinjau

dari berbagai macam aspek dengan judul “Studi Kelayakan Bisnis Kacang Tanah

Di Purwosari,Pasuruan”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segala peluang dan resiko yang

ada dalam membangun usaha ini mulai dari pembelian mesin hingga

pembangunan gudang. Salah satu cara yang baik untuk melakukan perencanaan

adalah dengan cara membuat studi kelayakan bisnis untuk menilai peluang bisnis

ini bisa berjalan sesuai dengan rencana dan apakah pembelian mesin dan

pembangunan gudang bisnis ini layak untuk dilakukan untuk mengembangkan

bisnis ini.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, perumusan

masalah dalam penelitian ini untuk meninjau kelayakan bisnis ini adalah lewat

tinjauan :

1. Aspek pasar dan pemasaran

2. Aspek hukum

3. Aspek teknis dan teknologi

4. Aspek manajemen dan sumber daya manusia

Page 8: Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pengembangan Usaha

5. Aspek keuangan

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan, peneliti

merumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk menilai apakah pengembangan

bisnis kacang ini layak atau tidak setelah ditinjau dari aspek pasar dan

pemasaran, hukum, teknis dan teknologi, manajemen dan sumber daya

manusia serta keuangan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

maupun referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai kelayakan dan

perencanaan dalam pengembangan bisnis serupa.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat digunakan oleh penulis untuk digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan apakah factor-faktor dalam pengembangan

bisnis yang direncanakan ini layak untuk direalisasikan atau tidak.

b. Dapat digunakan oleh pembaca untuk menambah pengetahuan dalam

penelitian aspek-aspek dalam pembuatan pabrik.

E. Lingkup Permasalahan

Page 9: Studi Kelayakan Bisnis Untuk Pengembangan Usaha

Lingkup permasalahan penelitian ini dibatasi pada pengembangan

usahapenulis dan dibatasi hingga akhir masa kontrak kerja sama..