79
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal memiliki luas perkebunan kelapa terbesar di dunia yakni 3,712 juta Ha, sebagian besar merupakan perkebunan rakyat (96,6%) sisanya milik negara (0,7%) dan swasta (2,7%). Dari potensi produksi sebesar 15 milyar butir pertahun hanya dimanfaatkan sebesar 7,5 milyar butir pertahun atau sekitar 50% dari potensi produksi. Masih banyak potensi kelapa yang belum dimanfaatkan karena berbagai kendala terutama teknologi, permodalan, dan daya serap pasar yang belum merata. Selain sebagai salah satu sumber minyak nabati, tanaman kelapa juga sebagai sumber pendapatan bagi keluarga petani, sebagai sumber devisa negara, penyedia lapangan kerja, pemicu dan pemacu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis minyak kelapa dan produk ikutannya di Indonesia. Banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di Indonesia, khususnya di daerah dekat pantai, menyebabkan Indonesia diberi julukan sebagai negeri nyiur melambai. Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman yang serbaguna, baik untuk keperluan pangan maupun nonpangan. Setiap bagian dari tanaman kelapa, dari akar hingga pucuk daun, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Pohon kelapa sering diberi julukanThe Tree of Life (pohon kehidupan) 1

Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

  • Upload
    edison

  • View
    3.314

  • Download
    21

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal memiliki luas perkebunan kelapa terbesar di dunia yakni 3,712 juta

Ha, sebagian besar merupakan perkebunan rakyat (96,6%) sisanya milik negara (0,7%) dan

swasta (2,7%). Dari potensi produksi sebesar 15 milyar butir pertahun hanya dimanfaatkan

sebesar 7,5 milyar butir pertahun atau sekitar 50% dari potensi produksi. Masih banyak

potensi kelapa yang belum dimanfaatkan karena berbagai kendala terutama teknologi,

permodalan, dan daya serap pasar yang belum merata. Selain sebagai salah satu sumber

minyak nabati, tanaman kelapa juga sebagai sumber pendapatan bagi keluarga petani,

sebagai sumber devisa negara, penyedia lapangan kerja, pemicu dan pemacu pertumbuhan

sentra-sentra ekonomi baru, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri

hilir berbasis minyak kelapa dan produk ikutannya di Indonesia. Banyaknya pohon kelapa

yang tumbuh di Indonesia, khususnya di daerah dekat pantai, menyebabkan Indonesia diberi

julukan sebagai negeri nyiur melambai.

Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman yang serbaguna, baik untuk

keperluan pangan maupun nonpangan. Setiap bagian dari tanaman kelapa, dari akar hingga

pucuk daun, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Pohon kelapa sering diberi

julukanThe Tree of Life (pohon kehidupan) atau A Heavenly Tree (pohon surga). Batang

kelapa dapat dipakai sebagai bahan bangunan, daunnya dianyam untuk atap rumah, daun

muda untuk janur, tulang daun untuk sapu lidi, pelepah daun untuk kayu bakar, nira untuk

gula merah, serta bagian buahnya untuk berbagai keperluan makanan, begitu juga dengan

tempurungnya dapat digunakan sebagai Arang Aktif, bahkan penelitian membuktikan bahwa

tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan pengawet Alami makan.  

Sejatinya Indonesia patut bersyukur berada di lintasan garis khatulistiwa. Dengan

sinar matahari sepanjang tahun kelapa tumbuh subur disemua provinsi. Riau menjadi daerah

terkaya jumlah dan produksi dan kelapa. Lihatlah pemandangan sepanjang pesisir pantai di

Ujungkulon, provinsi banten. Sejauh mata memandang wilayah pesisir pantai itu kehijauan

oleh rerimbunan cocos nucifera. Hal sama juga tampak disepanjang pesisir Sumatera hingga

Papua. Meski begitu dengan potensi demikian besar kelapa belum banyak dimanfaatkan.

1

Page 2: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

Daging buahnya sebatas diolah menjadi kopra, minyak, dan santan. Limbahnya berupa sabut

dan tempurung terlantar dibiarkan begitu saja.

Tiga tahun yang lalu penggunaan formalin untuk mengawetkan makanan merebak.

Padahal, badan pengawasan obat dan makanan melarang penggunaan formalin untuk

pengawet makanan, sebab formalin berdampak buruk bagi kesehatan, seprti memicu depresi

susunan saraf, memperlambat peredaran darah, dan kencing darah.

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat merusak. Di dalam

formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan Metil Alkohol 10-15 %

Formaldehid sebagai bahan pengawet jika dikonsumsi dapat merusak hati, ginjal, limpa,

pancreas, otak dan menimbulkan kanker dalam jangka panjang terutama kanker hidung.

Dapat menimbulkan vertigo dan rasa mual dan muntah. Formalin dikenal luas sebagai

bahan pembunuh hama ( desinfektan ) dan banyak digunakan dalam industri. Sejauh ini,

pemanfaatannya tidak dilarang namun setiap pekerja yang terlibat dalam pengangkutan dan

pengolahan bahan ini harus ekstra hati-hati mengingat resiko yang berkaitan dengan bahan

ini cukup besar. Formalin akhir-akhir ini sering digunakan dalam makanan seperti mie, ikan

asin dan tahu dan makanan lainnya.

Sebagai informasi  tambahan dari MSDS(Material Safety Data Sheet) mengenai

bahaya dari Formalin: Metil Alkohol  jika dikonsumsi dapat menyebabkan kebutaan,

kerusakan hati, saraf dan menimbulkan kanker. Bahan pengawet beracun ini dilarang

digunakn untuk mengawetkan makanan seperti tertuang dalam peraturan menteri kesehatan

No. 68 tahun 1999.

Untuk itu kami memberikan solusi pengganti formalin yaitu dengan asap cair yang

sudah melalui proses penyaringan dengan kata lain dapat di pergunakan sebagai bahan

penggati pengawet makanan, antara lain : Bakso, Ikan asin, Ikan basah,Mie, Tahu, dll.

2

Page 3: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

1.2 Gambaran Umum Potensi Usaha

Kalau kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian

negara yang kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka

yang akan terlintas pertama kali di benak kita adalah mengenai bagaimana menciptakan

sebuah unit usaha bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan

jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah

dengan modal yang pas – pasan, produk apa yang akan kita produksi sehingga

memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya

pemikiran tersebut pantas muncul ketika kita semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang

sulit.

Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal – hal yang

potensial untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi kita.

Dengan melihat potensi tanaman kelapa di daerah Aceh singkil yang lumayan cukup

menjanjikan, serta tempurung kelapa yang masih dianggap sebagai limbah dari buah kelapa

sendiri. Pada umumnya masyarkat setempat hanya membuang begitu saja tempurung kelapa

yang dianggap sebagai limbah. Dengan melihat kondisi seperti ini terlintas dipikiran bagaimana

caranya agar tempurung kelapa yang selama ini dianggap sebagai limbah menjadi suatu produk

yang bernilai ekonomis dan berdaya guna untuk kepentingan masyarakat Aceh Singkil. Untuk

itu perlu dilakukan studi kelayakan bisnis pada Usaha Pengolahan Asap Cair yang akan dibuka

di daerah Aceh Singkil.

Gambar 1.1 : Pulau Banyak ( Singkil )

3

Page 4: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

1.3 Gambaran Umum Industri

a. Asap Cair

Asap diartikan sebagai suatu suspensi partikel-partikel padat dan cair dalam

medium gas (Girard, 1992). Sedangkan asap cair menurut Darmadji (1997) merupakan

campuran larutan dari dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan

mengkondensasikan asap hasil pirolisis kayu. Cara yang paling umum digunakan untuk

menghasilkan asap pada pengasapan makanan adalah dengan membakar serbuk gergaji

kayu keras dalam suatu tempat yang disebut alat pembangkit asap (Draudt, 1963)

kemudian asap tersebut dialirkan ke rumah asap dalam kondisi sirkulasi udara dan

temperatur yang terkontrol (Sink dan Hsu, 1977). Produksi asap cair merupakan hasil

pembakaran yang tidak sempurna yang melibatkan reaksi dekomposisi karena pengaruh

panas, polimerisasi, dan kondensasi (Girard, 1992).

Gambar 1.2 : Asap Cair

Penggunaan berbagai jenis kayu sebagai bahan bakar pengasapan telah banyak

dilaporkan. Pembuatan bandeng asap di daerah Sidoarjo, menggunakan berbagai jenis

kayu sebagai bahan bakar seperti kayu bakau, serbuk gergaji kayu jati, ampas tebu dan

kayu bekas kotak kemasan (Tranggono dkk, 1997). Namun untuk menghasilkan asap

yang baik pada waktu pembakaran sebaiknya menggunakan jenis kayu keras seperti

kayu bakau, rasa mala, serbuk dan serutan kayu jati serta tempurung kelapa, sehingga

diperoleh ikan asap yang baik (Tranggono dkk, 1997). Asap yang dihasilkan dari

pembakaran kayu keras akan berbeda komposisinya dengan asap yang dihasilkan dari

4

Page 5: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

pembakaran kayu lunak. Pada umumnya kayu keras akan menghasilkan aroma yang

lebih unggul, lebih kaya kandungan aromatik dan lebih banyak mengandung senyawa

asam dibandingkan kayu lunak (Girard, 1992). Asap memiliki kemampuan untuk

mengawetkan bahan makanan karena adanya senyawa asam, fenolat dan karbonil.

Seperti yang dilaporkan Darmadji dkk (1996) yang menyatakan bahwa pirolisis

tempurung kelapa menghasilkan asap cair dengan kandungan senyawa fenol sebesar

4,13 %, karbonil 11,3 % dan asam 10,2 %. Aplikasi asap cair dalam pengolahan RSS

dengan skala pabrik dapat berfungsisebagai pembeku dan pengawet dalam pengolahan

RSS. Pembekuan sempurna terjadi dalam waktu 5 menit, dan pengeringan sit hanya

memerlukan waktu selama 36 jam dan menghemat kayu bakar sebanyak 2,45 m3 per ton

karet kering dibandingkan dengan pengolahan RSS secara normal. Hal ini akan banyak

mengurangi pencemaran udara akibat pembakaran kayu, biaya pengolahan lebih efisien

dan proses pengolahan lebih cepat dari 5-6 hari menjadi 2 hari. Mutu spesifikasi teknis,

karakteristik vulkanisasi dan sifat fisik vulkanisat dari karet RSS yang dibekukan dan

diawetkan dengan asap cair adalah setara dengan yang diproses secara konvensional. Di

Amerika serikat, pengolah daging menggunakan asap cair yang telah mengalami

pengendapan dan penyaringan untuk memisahkan senyawa tar. Pasar internasional untuk

produk asap cair ini meliputi Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.

Asap cair ini telah diaplikasikan pada pengawetan daging, termasuk daging unggas,

kudapan dari daging, ikan salmon dan kudapan lainnya. Asap cair juga digunakan untuk

menambah citarasa pada saus, sup, sayuran dalam kaleng, bumbu, rempah-rempah dan

lain-lain (Tranggono dkk, 1997).

b. Komposisi Asap Cair

Asap cair mengandung berbagai senyawa yang terbentuk karena terjadinya

pirolisis tiga komponen kayu yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Lebih dari 400

senyawa kimia dalam asap telah berhasil diidentifikasi. Komponen-komponen tersebut

ditemukan dalam jumlah yang bervariasi tergantung jenis kayu, umur tanaman sumber

kayu, dan kondisi pertumbuhan kayu seperti iklim dan tanah.Komponen-komponen

tersebut meliputi asam yang dapat mempengaruhi citarasa, pH dan umur simpan produk

asapan; karbonil yang bereaksi dengan protein dan membentuk pewarnaan coklat dan

5

Page 6: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

fenol yang merupakan pembentuk utama aroma dan menunjukkan aktivitas antioksidan

(Astuti, 2000). Selain itu Fatimah (1998) menyatakan golongan-golongan senyawa

penyusun asap cair adalah air (11-92 %), fenol (0,2-2,9 %), asam (2,8-9,5 %), karbonil

(2,6-4,0 %) dan tar (1-7 %). Kandungan senyawa-senyawa penyusun asap cair

sangatmenentukan sifat organoleptik asap cair serta menentukan kualitas produk

pengasapan. Komposisi dan sifat organoleptik asap cair sangat tergantung pada sifatkayu,

temperatur pirolisis, jumlah oksigen, kelembaban kayu, ukuran partikel kayu serta alat

pembuatan asap cair (Girard, 1992).Diketahui pula bahwa temperatur pembuatan asap

merupakan faktor yang paling menentukan kualitas asap yang dihasilkan. Darmadji dkk

(1999) menyatakan bahwa kandungan maksimum senyawa-senyawa fenol, karbonil, dan

asam dicapai pada temperatur pirolisis 600 oC. Tetapi produk yang diberikan asap cair

yang dihasilkan pada temperatur 400 oC dinilai mempunyai kualitas organoleptik yang

terbaik dibandingkan dengan asap cair yang dihasilkan pada temperatur pirolisis

yanglebih tinggi. Adapun komponen-komponen penyusun asap cair meliputi:

Senyawa-senyawa fenol

Senyawa fenol diduga berperan sebagai antioksidan sehingga dapat memperpanjang

masa simpan produk asapan. Kandungan senyawa fenol dalam asap sangat tergantung

pada temperature pirolisis kayu. Menurut Girard (1992), kuantitas fenol pada kayu

sangat bervariasi yaitu antara 10-200 mg/kg Beberapa jenis fenol yang biasanya

terdapat dalam produk asapan adalah guaiakol, dan siringol. Senyawa-senyawa fenol

yang terdapat dalam asap kayu umumnya hidrokarbon aromatik yang tersusun dari

cincin benzena dengan sejumlah gugus hidroksil yang terikat. Senyawa-senyawa fenol

ini juga dapat mengikat gugus-gugus lain seperti aldehid, keton, asam dan ester (Maga,

1987).

6

Page 7: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

Senyawa-senyawa karbonil

Senyawa-senyawa karbonil dalam asap memiliki peranan pada pewarnaan dan

citarasa produk asapan. Golongan senyawa ini mepunyai aroma seperti aroma karamel

yang unik. Jenis senyawa karbonil yang terdapat dalam asap cair antara lain adalah

vanilin dan siringaldehida.

Senyawa-senyawa asam

Senyawa-senyawa asam mempunyai peranan sebagai antibakteri dan membentuk

cita rasa produk asapan. Senyawa asam ini antara lain adalah asam asetat, propionate,

utirat dan valerat.

Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis

Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis (HPA) dapat terbentuk pada

osespirolisis kayu.Senyawa hidrokarbon aromatik seperti benzo(a)pirena merupakan

senyawa yang memiliki pengaruh buruk karena bersifat karsinogen (Girard, 1992). Girard

(1992) menyatakan bahwa pembentukan berbagai senyawa HPA selama pembuatan asap

tergantung dari beberapa hal, seperti temperatur pirolisis, waktu dan kelembaban udara

pada proses pembuatan asap serta kandungan udara dalam kayu.Dikatakan juga bahwa

semua proses yang menyebabkan terpisahnya partikel-partikel besar dari asap akan

menurunkan kadar benzo(a)pirena. Proses tersebut antara lain adalah pengendapan dan

penyaringan.

Senyawa benzo(a)pirena

Benzo(a)pirena mempunyai titik didih 310 oC dan dapat menyebabkan kanker

kulit jika dioleskan langsung pada permukaan kulit. Akan tetapi proses yang terjadi

memerlukan waktu yang lama (Winaprilani, 2003).

7

Page 8: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

c. Keuntungan dan Sifat Fungsional Asap Cair

Keuntungan penggunaan asap cair menurut Maga (1987) antara lain lebih intensif

dalam pemberian citarasa, kontrol hilangnya citarasa lebih mudah, dapat diaplikasikan

pada berbagai jenis bahan pangan, lebih hemat dalam pemakaian kayu sebagai bahan

asap, polusi lingkungan dapat diperkecil dan dapat diaplikasikan ke dalam bahan dengan

berbagai cara seperti penyemprotan, pencelupan, atau dicampur langsung ke dalam

makanan. Selain itu keuntungan lain yang diperoleh dari asap cair, adalah seperti

diterangkan di bawah ini:

Keamanan Produk Asapan

Penggunaan asap cair yang diproses dengan baik dapat mengeliminasi

komponen asap berbahaya yang berupa hidrokarbon polisiklis aromatis.

Komponenini tidak diharapkan karena beberapa di antaranya terbukti bersifat

karsinogen pada dosis tinggi. Melalui pembakaran terkontrol, aging, dan teknik

pengolahan yang semakin baik, tar dan fraksi minyak berat dapat dipisahkan

sehingga produk asapan yang dihasilkan mendekati bebas HPA (Pszczola dalam

Astuti, 2000).

Aktivitas Antioksidan

Adanya senyawa fenol dalam asap cair memberikan sifat antioksidan

terhadapfraksi minyak dalam produk asapan. Dimana senyawa fenolat ini dapat

berperan sebagai donor hidrogen dan efektif dalam jumlah sangat kecil untuk

menghambat autooksidasi lemak (Astuti, 2000).

Aktivitas Antibakterial

Peran bakteriostatik dari asap cair semula hanya disebabkan karena adanya

formaldehid saja tetapi aktivitas dari senyawa ini saja tidak cukup sebagai penyebab

semua efek yang diamati. Kombinasi antara komponen fungsional fenol dan asam-

asam organik yang bekerja secara sinergis mencegah dan mengontrol pertumbuhan

mikrobia (Pszczola dalam Astuti, 2000). Adanya fenol dengan titik didih tinggi

dalam asap juga merupakan zat antibakteri yang tinggi (Astuti, 2000).

8

Page 9: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

Potensi pembentukan warna coklat

Menurut Ruiter (1979) karbonil mempunyai efek terbesar pada terjadinya

pembentukan warna coklat pada produk asapan. Jenis komponen karbonil yang

paling erperan adalah aldehid glioksal dan metal glioksal sedangkan formaldehid dan

hidroksiasetol memberikan peranan yang rendah. Fenol juga memberikan

kontribusipada pembentukan warna coklat pada produk yang diasap meskipun

intensitasnya tidak sebesar karbonil.

Kemudahan dan variasi penggunaan

Asap cair bisa digunakan dalam bentuk cairan, dalam fasa pelarut minyak

dan bentuk serbuk sehingga memungkinkan penggunaan asap cair yang lebih luas

dan mudah untuk berbagai produk (Pszczola dalam Astuti,2000).

d. Manfaat Asap Cair

Asap cair memiliki banyak manfaat dan telah digunakan pada berbagai industri,

antara lain :

- Industri Pangan

Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai pemberi rasa dan roma

yang spesifik juga sebagai pengawet karena sifat antimikrobia dan antioksidannya.

Dengan tersedianya asap cair maka proses pengasapan tradisional dengan

menggunakan asap secara langsung yang mengandung banyak kelemahan seperti

pencemaran lingkungan, proses tidak dapat dikendalikan, kualitas yang tidak

konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran, yang semuanya tersebut dapat dihindari.

- Industri perkebunan

Asap cair dapt digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair seperti

antijamur, antibakteri dan antioksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk

karet yang dihasilkan.

- Industri kayu

Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap

daripada kayu yang tanpa diolesi asap cair (Darmadji, 1999)

9

Page 10: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Nama Unit Usaha

Unit usaha ini diberi nama “CV. Lucky Smoke” dikarenakan usaha ini dapat

mengambil keuntungan dari asap yang selama ini orang beranggapan bahwasanya asap

hanyalah penyebab utama terjadinya polusi, asap dapat membuat mata perih dan berbagai

pandangan negatif lainnya mengenai asap. Lain halnya dengan asap yang satu ini, Asap

Cair yang diperoleh dari hasil Pirolisis tempurung kelapa ini dapat memperoleh

keuntungan, serta dapat menjadi bisnis yang menjanjikan untuk masa yang akan

mendatang, dimana kita mengetahui bahwasanya sekarang ini banyak masyrakat yang

khawatir akan isu maraknya penggunaan pengawet kimia terhadap produk makanan yang

dapat membahayakan kesehatan. Jadi dengan melihat keadaan yang sedemikian prospek

asap cair sebagai bahan pengawet yang alami dapat menjadi solusi dalam pemecahan

permasalahan ini. Untuk lebih jelasnya mengenai nama serta alamat dari perusahaan ini

dapat dilihat dibawah ini:

Nama Perusahaan : “CV. Lucky Smoke “

Jenis Usaha : Asap Cair

Pimpinan Perusahaan : SUHAIDI , Amd.

Alamat Perusahaan : Jl. H. Hamzah, Sukamakmur, Kec.Singkil

Kab. Aceh Singkil, Prov. NAD

10

Page 11: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

No.Telp Perusahaan : 085260752570

2.2 Bidang Perusahaan

Perusahaan bergerak di bidang manufactur yaitu tempurung kelapa yang diolah

menjadi asap cair yang digunakan sebagai pengawet makanan pengganti formalin.

Dimana asap cair ini merupakan pengawet alami yang aman bagi kesehatan.

2.3 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

1. Mampu menembus pasar lokal dan international

2. Memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

Misi Perusahaan Jangka Panjang

1. Membuka Anak Perusahaan (cabang perusahaan) berbagai daerah di Aceh Singkil

2. Memperluas Segmentasi Pasar

3. Menjadikan Asap Cair sebagai Komoditi unggulan daerah Aceh Singkil

Misi Perusahaan Jangka Pendek

1. Menjalin hubungan kerja sama dengan petani Karet, serta para Nelayan.

2. Menjalin hubungan kerja sama dengan pihak Kreditur dan Investor.

2.4 Kebijakan Perusahaan

Untuk Memajukan Perusahaan dan Meningkatkan Nilai Daya Saing Perusahaan

terhadap pesaing lain yang bergerak dalam bidang yang sama, maka diperlukan suatu

kebijakan yang dapat mendorong agar perusahaan tetap eksis dimasa yang akan datangnya.

Adapun Kebijakan dari perusahaan Lucky Smoke yang di ambil kedepannya antara lain :

1. Melakukan sistem Quality Control ( QC) pada perusahaan, agar kualitas dari Produksi

tetap terjaga dengan baik.

11

Page 12: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

2. Melakukan Diversifikasi terhadap produk dengan maksud agar produk dapat lebih

bernilai guna (Added Value), seperti mengolah Asap cair menjadi Asap Padat. Dimana

asap padat ini merupakan produk yang biasa digunakan sebagai penambah cita rasa pada

makanan, dimana dengan hanya menaburkan Asap Padat ini ke bahan makanan maka cita

rasa dari makanan akan berubah seperti habis dibakar tanpa perlu pembakaran.

2.5 Rencana Perusahaan

Adapun rencana perusahaan agar dapat maju dan terus berkembang dimasa yang

akan datang adalah :

a. Memperkenalkan Asap Cair ke dunia maya dengan cara membuat situs atau Web

perusahaan asap cair dari Lucky Smoke, agar asap cair tidak hanya berorientasi di lokal

saja melainkan mampu menembus pasar Ekspor ke luar negeri. Dengan begitu dapat

menambah devisa negara dan memajukan perusahaan Lucky Smoke.

b. Membentuk suatu organisasi atau jaringan dengan para pengusaha asap cair di

Indonesia, agar dapat saling bekerja sama untuk menembus pasar Internasional.

12

Page 13: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

BAB III

ANALISIS KELAYAKAN RENCANA BISNIS

3.1 Aspek Hukum Dan Legalitas

I. Perizinan

A. Surat-surat izin yang dimiliki

1. Akta pendirian/akta notaris

2. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

4. Keanggotaan KADIN

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

6. Legalitas Merek

B. Prosedur Perizinan

1. Akta Notaris

Pengajuan bisa dilakukan langsung dikantor notaris ditempat usaha berdomisili. Akta

ini membutuhkan biaya Rp 1.000.000,- termasuk biaya pengajuan, pengurusan,

verifikasi, dan formulir.

2. SIUP

SIUP adalah Izin Usaha yang dikeluarkan Instansi Pemerintah melalui Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan. SIUP

digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha dibidang Perdagangan Barang/Jasa di

Indonesia sesuai dengan KLUI “Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia”.

13

Page 14: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

a. Penggolongan Siup

Berdasarkan besarnya jumlah Modal dan Kekayaan Bersih di luar tanah dan

bangunan atau jumlah modal disetor dalam akta pendirian/perubahan, maka

penggolongan SIUP dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :

i. SIUP BESAR, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan

kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA

PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai diatas Rp.500.000.000,- (limaratus

juta rupiah).

ii. SIUP MENENGAH, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan

kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA

PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai diatas Rp.200.000.000,- (duartus

juta rupiah) s/d Rp. 500.000.000,- (limaratus juta rupiah).

iii. SIUP KECIL, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan

kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA

PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai sampai dengan Rp.200.000.000-

(duartus juta rupiah).

b. Prosedur Permohonan

1. Perusahaan mengambil formulir, mengisi dan mengajukan permohonan SIUP

beserta persyaratannya melalui Kantor Dinas Perindustrian & Perdagangan

Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan untuk permohonan SIUP Menengah

dan SIUP Kecil.

2. Sedangkan untuk permohonan SIUP-BESAR diajukan melalui Kanwil

Perindustrian dan Perdagangan Kota/Propinsi sesuai domisili perusahaan.

14

Page 15: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

c. Persyaratan

- Copy Akta pendiran (asli diperlihatkan)

- Copy Akta perubahannya & Laporannya, jika ada (asli diperlihatkan)

- Copy SK. Menteri Hukum & HAM RI (asli diperlihatkan) atau Bukti PNBP untuk

PT-Baru

- Copy Surat Keterangan Domisili perusahaan, (asli diperlihatkan)

- Copy SITU-Surat Izin Tempat Usaha (bagi perusahaan yang dipersyaratan)

- Copy Kontrak/Sewa T.Usaha/Surat Keterangan dari pemilik gedung

- Copy NPWP-Nomor Pokok Wajib Pajak (asli diperlihatkan)

- Copy KTP Pemegang Saham atau NPWP jika Badan Usaha

- Copy KTP Pengurus Perseroan (Direksi & Komisaris)

- Copy KK jika Pimpinan/Penanggung Jawab perusahaan adalah Wanita

Pas Photo Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan (3 x 4) 2 lembar

- Copy Neraca Awal Perusahaan

d. Masa Berlaku

SIUP berlaku selama perusahaan masih menjalankan kegiatan usaha perdagangan

barang/jasa sejak tanggal dikeluarkan.

e. Biaya Pengurusan Siup

Legalisir Copy SIUP oleh Notaris – Pas Photo 3 x 4= 2 lembar

15

GOLONGAN BIAYA PROSES BIAYA SUDAH TERMASUK

BESAR Rp. 2.750.000,- 10 Hari Kerja Pengambilan Formulir & Persyaratannya

MENENGAH Rp. 1.750.000,- 10 Hari Kerja Persiapan dan Pemeriksaan

KECIL Rp. 850.000,- 10 Hari KerjaPengajuan Permohonan SIUP Biaya

Administrasi & Fee Jasa Kami

Page 16: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

3. Tanda Daftar Perusahaan

a. Badan Hukum Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang “WAJIB DAFTAR

PERUSAHAAN”.

b. Prosedur Permohonan

Bagi permohonan TDP badan usaha/perusahaan PT-PMA, PT Non PMA, dan

Yayasan maka badan usaha/perusahaan harus  terlebih dahulu mendapatkan

Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Menteri Kehakiman & HAM RI,

atau persetujuan dan atau setelah tanggal penerimaan laporan.

Bagi permohonan TDP badan usaha KOPERASI maka badan

usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta

Pendirian/Perubahan dari Instansi Terkait.

Bagi permohonan badan usaha/perusahaan CV atau perusahan perorangan

maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu didaftarkan kepengadilan

negeri setempat sesuai dengan Domisili Perusahaan.

Perusahaan mengambil formulir, mengisi, menandangani permohonan dan

mengajukan permohonan TDP pada Kantor Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan, sesuai

domisili perusahaan.

Petugas dari Kantor Pendaftaran Perusahaan akan memeriksa dan meneliti, jika

memenuhi syarat WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN, maka sertifikat TANDA

DAFTAR PERUSAHAAN akan dikeluarkan.

c. Persyaratan

Copy Akta Pendirian (asli diperlihatkan)

Copy Perubahan-perubahannya termasuk perubahan Modal, Kepemilikan

Saham dan Perubahan Pengurus (asli diperlihatkan)

ASLI SK. Menteri Hukum & HAM RI dan Laporan perubahan Akta

Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan (asli diperlihatkan)

Copy SIUP/SIUJPT/SIUPAL atau Izin Operasional Lainnya (asli

diperlihatkan)

Copy KTP Pengurus (Direksi & Komisaris)

Asli TDP untuk Perubahan atau Perpanjangan

16

Page 17: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

d. Masa Berlaku

Tanda Daftar Perusahaan berlaku selaku 5 (lima) tahun sejak tanggal dikeluarkan.

e. Penawaran Biaya Pengurusan

Biaya yang dikeluarkan untuk kepengurusan TDP adalah Rp 2.500.000,- dalam

proses 14 hari kerja.

4. Keanggotaan Kadin

a. Landasan Hukum

Undang-undang No.1 tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri.

Keppres No. 14 tahun 2004 tentang Persetujuan Perubahan AD/ART KADIN.

Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah.

b. Prosedur Permohonan

Cara mendapatkan keanggotaan Kadin:

Mengisi formulir keanggotaan KADIN dengan menyertakan biodata perusahaan

dengan lengkap, obyektif dan benar.

Mencantumkan secara jelas bidang usaha dan produk utama perusahaan pada

formulir keanggotaan KADIN Propinsi KADIN. Mendaftarkan pada Sekretariat

KADIN yang terdekat dengan domisili perusahaan di Kotamadya ataupun di

Sekretariat KADIN.

Melampirkan copy dokumen perusahaan dan perizinan yang dimiliki.

c. Persyaratan

Kelengkapan data yang harus dilampirkan dalam berkas permohonan KTA

KADIN keanggota baru :

Untuk unit usaha yang berbentuk PT, CV atau Koperasi (unit usaha yang

berdasarkan hukum) maka data yang dilampirkan yaitu Copy Akte Notaris atau

Anggaran Dasar atau Keputusan Pemerintah dan untuk unit usaha yang

17

Page 18: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

berbentuk Usaha Perorangan maka yang dilampirkan adalah Copy bukti diri

yang sah dari pemilik/penanggung jawab usahanya.

Melampirkan Surat-Surat Keterangan atau Izin Usaha yang dimiliki

perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan usaha seperti:

- Copy Akte Pendirian Perusahaan

- Copy KTP Pimpinan dan Tenaga Ahli Perusahaan.

- Copy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)/ Tanda Daftar Usaha

Perdagangan (TDUP).

- Copy Domisili Perusahaan yang terakhir.

- Copy Izin Operasional/Izin Tehnis dari Dept/Instansi yang bersangkutan

dengan menunjukkan aslinya.

- Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

- Copy SPT-PPH Badan (tahun terakhir).

- Neraca Perusahaan Tahun terakhir

- Bukti pengalaman kerja perusahaan

- Pasfoto berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar

Perusahaan yang mempunyai kantor cabang maka data kantor pusat maupun

kantor cabang di lampirkan.

Membayar kontribusi iuran pertama minimum untuk 1 (satu) tahun sesuai

dengan klasifikasi masing-masing perusahaan.

d. Biaya Kepengurusan

Uang pangkal yang diberikan adalah Rp 375.000,- dan biaya pencetakan Rp

15.000,- dan biaya iuran pertahun adalah Rp 300.000,-. Jadi rekapitulasi dana

untuk Kadin adalah Rp 690.000,-

e. Masa berlaku KTA KADIN.

KTA berlaku untuk satu tahun kalender, mulai tanggal dikeluarkan, 1 Januari

sampai dengan tanggal 31 Desember.

18

Page 19: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

5. Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )

Nomor Pokok Wajib Pajak biasa disingkat dengan NPWP adalah nomor yang

diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi

perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak

dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

a. Tatacara Pendaftaran NPWP

Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan

menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat

dengan melampirkan:

Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi Kartu Tanda

Penduduk bagi penduduk Indonesia atau foto kopi paspor ditambah surat

keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau

Kepala Desa bagi orang asing.

Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :

1. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah

surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal

Lurah atau Kepala Desa bagiorang asing;

2. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi

yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.

Untuk WP Badan :

1. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan

penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT;

2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah

surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal

Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus

aktif;

3. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang

minimal Lurah atau Kepala Desa

19

Page 20: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/ Pemotong:

1. Fotokopi KTP bendaharawan;

2. Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan.

Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/pemungut:

1. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation;

2. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation;

3. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah

surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal

Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint

operation.

6. Legalitas Merek

a. Badan Hukum UU Hak Cipta No. 19 Thn 2002, UU Hak Paten No. 14

b. Persyaratan

Persyaratan pendaftaran merek :

- Etiket Merek (Logo) 3x3 : 25 lembar dan 9x9 = 25 lembar berwarna

- Copy KTP Pemohon (apabila pribadi)

- Copy Akte Perusahaan dilegalisir Notaris

- Copy NPWP Perusahaan

- KTP Direktur Perusahaan

- Surat Kuasa

- Surat Pernyataan

20

Page 21: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

c. Lama Proses:

- Cek Nama 2 hari

- Resi , Nomor Registrasi 7 hari

- Sertifikat 36 bln

d. Harga

- Cek nama Rp 100.000,-

- Sertifikat Rp 2.500.000 + PPn 10%

e. Lama proses 14 hari kerja

- Harga tergantung luas bangunan dan range amdal

- Payment Negosiasi

21

Page 22: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

3.2 ASPEK PEMASARAN

Pemasaran (marketing) adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan –

kegiatan penting yang memungkinkan individu atau perusahaan mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk

mengembangkan hubungan pertukaran.

a) Peluang Pasar

Pada beberapa tahun terakhir ini kita ditakutkan dengan isu merebaknya pengawet

kimia seperti formalin yang berbahaya untuk kesehatan, dimana BPOM dan DINKES

melarang penggunaan pengawet kimia yang dapat menyebabkan kesehatan.

Berdasarkan pernyataan itu disinilah terletak peluang pasar untuk Industri Asap Cair

yang dapat digunakan sebagai pengganti pengawet berbahaya untuk kesehatan. Dimana

asap cair yang merupakan pengawet alami yang dihasilkan dari tempurung kelapa ini

sangat aman digunakan sebagai pengawet makanan.

Asap cair komoditas baru yang mulai tersohor dimata masyarakat sebagai bahan

pengawet dan juga sebagai bahan koagulan pada petani karet. Produk hasil pembakaran

tempurung kelapa dan kayu keras seperti bakau, dan rasmala ini popular karena multi

fungsi. Produk yang mengandung senyawa asam, fenolat dan karbonil itu dapat

bermanfaat sebagai bahan pengawet makanan, pembeku karet, pupuk,, disenfektan,

antivirus dan obat. Karena multi manfaat inilah pantas jika pasar untuk produk asap cair

ini terbuka lebar.

b) Daerah Pemasaran (Market Segmentasi)

Daerah yang menjadi sasaran untuk pemasaran asap cair adalah daerah pesisir

pantai yang merupakan daerah para nelayan seperti daerah Aceh Singkil, Nias,

Meulaboh, Banda Aceh, dan juga didaerah luar sumatera. Begitu juga untuk daerah yang

berpotensi sebagai penghasil tanaman karet seperti Sumatera Utara dan daerah Jawa.

22

Page 23: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

c) Pasar sasaran (Market Targeting )

Dalam penetuan sasaran pasar yang akan diraih oleh industri asap cair ini ditentukan

berdasarkan kegunaan dan manfaat asap cair ini sendiri. Dimana asap cair yang

berfungsi sebagai bahan pengawet pada makanan dan juga dapat digunakan sebagai

bahan pembeku karet, maka sasaran pasar yang akan dituju adalah para Nelayan, para

Petani Karet, serta para pengusaha kuliner yang ingin mengawetkan produk makanannya

agar dapat bertahan lebih lama tanpamenimbulkan efek samping bagi kesehatan.

d) Volume dan Harga Penjualan

Berdasarkan permintaan / kebutuhan pasar yang diperoleh ( 20 ton/bulan ) maka

Perusahaan LUCKY SMOKE menetapkan kapasitas produksi produk per bulan adalah

sebesar 7.650 kg yang menghasilkan 2.142 liter/bulan.

Produk ini di kemas dalam kemasan jeregan dengan isi 1 liter.

Harga penjualan : Rp. 20.000 / liter

Harga jual perbulan yang diperoleh adalah Rp. 42.840.000 / bulan

e) Persaingan dan Strategi Bersaing

- Persaingan dari produk sejenis :

Produk asap cair merupakan produk yang baru dikembangkan di kalangan industri

didaerah Aceh Singkil sehingga produk ini tidak memiliki banyak pesaing dari

produk sejenis.

- Persaingan dengan bahan berbeda :

Pesaing lain dari bahan yang berbeda namun memiliki kesamaan fungsi adalah

produk formalin. Produk formalin tersebut memang tergolong produk yang mudah

diperoleh serta murah harganya. Namun kelebihan produk asap cair ini adalah asap

cair merupakan produk bahan pengawet yang mengawetkan tanpa menimbulkan

penyakit.

23

Page 24: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

- Strategi Bersaing

Pesaing yang agak sulit untuk diimbangi adalah formalin yang sering digunakan oleh

masyarakat dalam mengawetkan makanannya, selain murah formalin juga dapat

mengawetkan makanan lebih lama. Untuk itu sangat perlu di susun strategi bersaing

yang cocok dilakukan agar produk asap cair ini mampu menembus pasar regional.

Adapun strategi yang akan dilakukan adalah :

1. Melakukan riset pasar lebih rinci

2. Menetapkan harga yang terjangkau dan kompetitif

3. Menciptakan kemasan produk yang lebih menarik

4. Menampilkan kegunaan dan keunggulan produk dalam kemasan

5. Dan yang paling terpenting adalah memberikan penyuluhan kepada mereka

akan betapa pentingnya kesehatan dan pengaruh dari penggunaan pengawet

kimia yang berbahaya yang dapat merugikan kesehatan.

f) Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya

Perusahaan akan melakukan evaluasi dengan mengumpulkan data tentang tingkat

penjualan saat ini, tingkat pertumbuhan, dan kemampuan perolehan laba yang

diharapkan pada setiap segmen. Perusahaan akan tertarik pada segmen yang

mempunyai ukuran dan karakteritik pertumbuhan yang tepat.

Sejak isu penggunaan pengawet formalin mencuat, permintaan asap cair tempurung

meningkat 400 persen dan diperkirakan akan cenderung meningkat pula setiap

tahunnya. Terlebih ketika sekarang sedang ada trend dari masyarakat yang lebih

menyukai produk – produk makanan maupun minuman herbal dan natural, maka

kondisi tersebut jelas akan memunculkan peluang bagi kegiatan bisnis asap cair ini,

hal tersebut juga akan meningkat seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat akan

kesehatan mereka.

24

Page 25: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

g) Pangsa Pasar

Berdasarkan hasil riset yang diperoleh maka dapat diasumsikan permintaan konsumen

terhadap produk adalah sebesar 10 sampai 20 ton per bulan.

Namun untuk saat ini, Perusahaan Lucky Smoke dapat menentukan kapasitas

produksinya adalah 2.142 liter per bulan.

Perusahaan hanya mampu meraih pasar sebesar 10 %. Dan hal itu tidak mudah untuk

meraih pangsa pasar yang sebesar itu.

h) Strategi Pemasaran

a. Produk

Produk yang ditawarkan adalah asap cair yang merupakan pengawet alami, dan aman

digunakan untuk produk makanan.

b. Tempat

Tempat produk dipasarkan adalah di daerah supermarket, tempat berkumpulnya para

pengusaha makanan serta perusahaan – perusahaan besar yang memang

membutuhkan bahan pengawet dalam jumlah yang besar.

c. Harga

Penetapan harga yang diterapkan kepada konsumen berdasarkan perhitungan harga

produksi, dan harga ini juga berdasarkan riset pasar.

d. Promosi

Dalam memperkenalkan produk asap cair ini, Perusahaan Lucky Smoke

menggunakan berbagai cara promosi yaitu :

a. Iklan via internet

b. Pameran

c. Brosur

25

Page 26: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

i) Metoda Promosi

a. Iklan via internet

Yang digunakan dalam memasarkan produk ini adalah via internet yang gratis dengan

cara blogger. Caranya sangat mudah dan tidak memerlukan biaya. Namun dapat

menggait konsumen dalam jumlah yang cukup besar.

b. Pameran

Sistem pameran yang dilakukan adalah bekerjasama dengan bagian koperasi dengan

mengeluarkan sejumlah biaya. Dengan begitu Perusahaan Lucky Smoke dapat

mengikuti pameran yang diadakan oleh bagian koperasi, biasanya sekali dalam

setahun.

c. Brosur

Dalam memasarkan produk dengan brosur adalah menggunakan jasa sales yang akan

menawarkan produk kepada konsumen.

j) Jalur Pemasaran

GAMBAR : TINGKATAN SALURAN PEMASARAN ASAP CAIR

26

Page 27: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

3.3 ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

a. Nama Produk

Produk yang dihasilkan dari proses pengolahan atau pirolisis batok kelapa ini dinamakan

dengan produk Asap Cair yang diproduksi oleh Perusahaan Lucky Smoke.

b. Jenis Produk

Jenis produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan Lucky Smoke berbentuk cair dan

digunakan sebagai bahan pengawet alami pada bidang usaha makanan, dan juga sebagai

koagulan pada lateks atau karet.

c. Jumlah Produksi

Jumlah produk dari asap cair yang dihasilkan oleh Perusahaan Lucky Smoke per bulan

adalah sebesar 7.650 kg yang menghasilkan 2.142 liter/bulan.

d. Mesin dan Peralatan

Industri pengolahan Batok Kelapa menjadi produk asap cair membutuhkan mesin dan

peralatan dalam pemerosesannya. Adapun mesin peralatan yang dibutuhkan disini antara

lain :

Hammer Mill : alat ini digunakan untuk menghancurkan atau memecahkan batok

kelapa.

Mesin Pirolisis : adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan asap cair dari batok

kelapa. Dimana system pengolahannya batok kelapa dimasukkan pada mesin pirolisis

ini dan kemudian dibakar dengan keadaan Vakum pada suhu 400 – 500 oC.

Mesin Destilasi (Bak Pendingin) : adalah suatu alat yang berupa bak atau silinder

dan di dalamnya terdapat pipa lurus atau spiral yang berfungsi untuk merubah uap

menjadi cair. Pengeluaran panas dari uap lebih efektif dengan menggunakan

pendingin berbentuk “tubular condensor”, karena mempunyai permukaan

yang lebih luas.

27

Page 28: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

Alat penampung asap cair : alat ini digunakan untuk menampung hasil dari proses

pendinginan asap cair dari bak pendingin, dan ini merupakan produk asap cair yang

siap pakai untuk koagulan lateks atau karet. Untuk penggunaan sebagai bahan

pengawet diperlukan perlakuan destilasi ulang untuk mengurangi kadar tarnya.

e.   Lay Out Pabrik

Gambar 1. Lay Out Pabrik

28

Page 29: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

PENGERINGAN

PEMECAHAN

KONDENSASI

PRODUK GRADE B

PEMURNIAN

PRODUK GRADE A

PENGEMASAN

PRODUK ASAP CAIR

TEMPURUNG KELAPA

f. Proses Produksi

29

Page 30: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

KETERANGAN :

1. Tempurung kelapa digunakan sebagai bahan baku dalam perolehan asap cair.

2. Pengeringan

a. Alat : Menggunakan cahaya matahari

b. Tujuan : Untuk mengurangi kadar air di dalam bahan baku,

3. Pemecahan

a. Alat : Hammer mill

b. Tujuan : Untuk memperkecil luas permukaan bahan baku,

4. Pembakaran

a. Alat : Pirolisator

b. Tujuan : Untuk merubah atau memproses bahan baku menjadi Asap atau

menguapkannya ,

5. Pendinginan

a. Alat : Destilator

b. Tujuan : untuk mengkondensai asap yang diperoleh dari alat pirolisis untuk

menghasilkan asap cair,

6. Pengemasan

a. Alat : Jeregan dengan volume 1 liter

b. Tujuan : Untuk mempermudah dalam pemasarannya.

30

Page 31: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

3.4 ASPEK MANAJEMEN

Aspek manajemen ini diadakan agar suatu perusahaan dapat terkendali laju

perkembangannya, serta mengetahui bagaimana prospek perusahaan dimasa yang akan

datang. Adapun tujuan dari aspek manajemen ini adalah untuk mengetahui apakah

pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan,

sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya. Adapun aspek manajemen

tersebut antara lain adalah :

a. Planing ( Perencanaan )

Dalam hal ini agar perusahaan asap cair Lucky Smoke tetap eksis dan berkembang

semakin pesat , perlu diadakan perencanaan yang baik dan pertimbangan yang matang.

Disini perusahaan Luck Smoke sudah merencanakan dengan baik untuk perkembangan

usaha ini, seperti merencanakan Segmentasi Pasa yakni mengelompokkan pasar yang

akan diraih contohnya para Nelayan dan Petani Karet.

b. Organizing (Pengorganisasian)

Dalam hal pengorganisasian perusahaan asap cair Lucky Smoke melakukan pembagian

tugas yang jelas terhadap semua karyawan serta merincikan pekerjaan apa saja yang

akan dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi konflik antara pekerja, tidak terjadi

rebutan sumber atau fasilitas, serta menghindari terjadinya keksosongan pekerjaan yang

menyebabkan ketidak efisienan kerja.

Adapun susunan staf dalam perusahaan adalah :

1. Direktur Umum

- Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan manajer.

- Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan

perusahaan.

- Memeriksa laporan secara menyeluruh dan berkala.

2. Manajer Keuangan

- Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.

- Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan.

31

Page 32: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

- Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

- Merencanakan dan mengelola promosi perusahaan.

- Memenuhi target pemasaran perusahaan.

- Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Umum.

Manajer pemasaran

3. Manajer Pemasaran

- Merencanakan dan mengelola promosi perusahaan.

- Memenuhi target pemasaran perusahaan.

- Melakukan riset pemasaran.

- Melakukan negosiasi dan kontrak kerjasama dengan pihak lain.

- Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Umum.

4. Manajer Produksi

- Memilih Lokasi

- Memilih Rancangan dan Tata Letak

- Merencanakan proses produksi.

- Merencanakan ketersedian bahan baku.

- Merencanakan kualitas produk.

- Menyusun rencana kapasitas produksi.

- Memilih alat dan teknologi yang digunakan serta kapasitasnya.

- Menetapkan kebutuhan tenaga kerja.

- Menyusun ongkos produksi.

5. Manajer SDM

- Membuat struktur organisasi.

- Membuat perencanaan kebutuhan tenaga kerja dari masing-masing divisi dan

menetapkan spesifikasi tenaga kerja.

32

Page 33: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

- Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi

kepegawaian.

- Melaksnakan Proses kegiatan Penggajian, kenaikan pangkat, kenaikan

berkala, mutasi, kesejahteraan pegawai dan pembinaan pegawai.

- Membuat laporan kegiatan Bagian Kepegawaian dan melaksanakan Tugas

lain yang berhubungan dengan Tugasnya yang diberikan oleh atasan

6. Manajer Umum

- memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa

atau seluruh manajer fungsional.

- Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi,

kepegawaian/personalia serta kesekretariatan.

- Menyelenggarakan kegiatan dibidang kerumah-tanggaan, peralatan kantor dan

perundang-undangan.

- Mengurus perbekalan material dan peralatan tehnik.

- Mengadakan pembelian barang-barang yang diperlukan perusahaan.

- Membuat laporan kegiatan Bagian Umum.

- Memberikan informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan

kegiatan Perusahaan.

- Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Direktur Umum.

7. Sekretaris

- Menerima telepon, menyusun dan membuat jadwal pimpinan, membuat surat,

menyiapkan agenda rapat, mengatur daftar kegiatan perusahaan / organisasi,

menyusun pembukuan perusahaan serta membantu pimpinan.

- Menerima tamu, menghandle tiket, mencatat pengeluaran perjalanan dinas,

mencatat pesan lewat telepon, mencatat janji-janji untuk pimpinan.

- Mengadakan pencatatan dari semua kegiatan manajemen.

- Sebagai alat komunikasi organisasi / perusahaan.

- Sebagai pusat dokumentasi.

33

Page 34: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

8. Staf administrasi

- Merencanaan, pengorganisasian sampai dengan fungsi pengawasan.

- Catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan

ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis

ketatausahaan.

9. Supervisor

- melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis

perusahaan sehari-hari.

- koordinator unit kerja.

10. Staf HRD

- Mengelolaan SDM itu secara sederhana dimulai dari reckrutmen, trainning,

benefit, penilaian kinerja, perencanaan jenjang karir seluruh karyawan, PR

dan pemutusan hubungan kerja.

11. Staf Akutansi

- Membuat jurnal akuntansi atas seluruh transaksi perusahaan.

- Mengelola semua data-data akuntansi perusahaan menurut sistem dan

prosedur yang sudah baku.

- Menyusun detil neraca untuk keperluan pembuatan laporan/jurnal keuangan

secara berkala atau kapan saja diperlukan.

- Mengelola semua data-data perpajakan yang terkait dengan transaksi

perusahaan.

- Menyiapkan rekonsiliasi pajak dan komersil.

- Mengadministrasikan dokumen pendukung jurnal akuntansi dan perpajakan.

- Memberikan masukan kepada Kepala Bagian tentang perubahan-perubahan

sistem dan prosedur keuangan agar lebih efektif dan efisien.

34

Page 35: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

12. Staf Keuangan

- Membuat , mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan

terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.

- Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan

ketersediaan kas kecil yang efektif.

- Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke

supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu

dan keakuratan penerimaan maupun pembayarakat.

- Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi

dan memudahkan penelusuran dokumen.

c. Actuating ( Penggerakan )

Dalam hal ini perusahaan Lucky Smoke melakukan beberapa kegiatan bulanan seperti

mengadakan pelatihan mengenai Asap Cair, mengadakan Traininig dan Motivasi untuk

para pekerja agar bekerja dengan dedikasi yang tinggi. Serta menjalin hubungan yang

baik antara pemimipin perusahaan dengan para staf agar kinerja perusahaan dapat

berjalan dengan optimal.

d. Controlling ( Pengawasan )

Perusahaan Lucky Smoke juga melakukan pengawasan terhadap perkembangan

perusahaan, apakah perkembangannya sudah sesuai dengan yang sudah direncanakan

pada awalnya, serta sejauh mana sudah perkembangan dari perusahaan. Ini sangat

diperlukan agar rencana yang telah ditetapkan berjalan dengan optimal.

35

Page 36: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

3.5 ASPEK SDM ( Sumber Daya Manusia )

Aspek Sumber daya manusia ini merupakan aspek yang sangat penting, dimana

disini penentuan SDM yang akan digunakan dalam proses pelaksanaan Usaha Asap Cair ini.

Disini perusahaan Lucky Smoke telah memilih SDM yang cukup berkualitas untuk

dipekerjakan dibidangnya masing-masing. Adapun SDM yang dipekerjakan di Perusahaan

Asap Cair ini adalah sebagai berikut :

NO. Jabatan Tingkat Pendidikan Kebutuhan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Direktur

Manajer Keuangan

Manajer Produksi

Manajer Umum

Manajer Pemasaran

Manajer SDM dan personalia

Sekretaris

Supervisor

Staf Marketing

Staf Pembukuan

Staf Pengadaan

Staf Akuntansi

Staf Humas

Staf Administrasi

Staf Sarana dan Prasarana

Karyawan Pengeringan

Karyawan Pemecahan

Karyawan Pembakaran

Karyawan Pemurnian

Karyawan Pengemasan

S2 Teknik Kimia

S1 Ekonomi

S1 Manajemen

S1 Manajemen

S1 Ekonomi

S1 Manajemen

D3 Sekretaris

D3

D3

D3 Akutansi

D3 Akutansi

D3 Akutansi

D3

D3

D3

SMK/Sederajat

SMK/Sederajat

SMK/Sederajat

SMK/Sederajat

SMK/Sederajat

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

5 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

2 orang

1 orang

2 orang

1 orang

3 orang

1 orang

2 orang

36

Page 37: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

3.6 ASPEK FINANSIAL

Adapun rincian dari biaya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN UMUMDALAM JANGKA BULAN PERTAMA

NO

JENIS KEGIATAN VOLUME

SATUAN

BIAYA TOTAL BIAYA (Rp) (Rp)

I LEGALITAS USAHA

1 BADAN HUKUM/ AKTE NOTARIS 1 Paket 1,000,000.00

1,000,000.00

2 S I U P 1 Paket 2,750,000.00

2,750,000.00

3 T D P 1 Paket 2,500,000.00

2,500,000.00

4 KEANGGOTAAN KADIN 1 Paket 690,000.00

690,000.00

5 KENAGGOTAAN ASOSIASI 1 Paket 850,000.00

850,000.00

6 PERPAJAKAN/NPWP 1 Paket - -

7 AMDAL 1 Paket 750,000.00

750,000.00

8 SERTIFIKAT BADAN USAHA 1 Paket 2,000,000.00

2,000,000.00

9 I M B 1 Paket 1,000,000.00

1,000,000.00

10 ASURANSI BANGUNAN GEDUNG 1 Ls 100,000.00

100,000.00

     SUB TOTAL I       11,640,000.00 

II OPERASIONAL KANTOR

1 A T K 1 Ls 250,000.00

250,000.00

2 BIAYA LISTRIK RUTIN 1 Ls 200,000.00

200,000.00

3 BIAYA PDAM RUTIN 1 Ls 200,000.00

200,000.00

4 BIAYA TELEPON RUTIN 1 Ls 150,000.00

150,000.00

 SUB TOTAL II             800,000.00 

37

Page 38: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

III INVESTASI USAHA

1 PENGADAAN LAHAN 1 Ha 10,000,000.00

10,000,000.00

2 PENGADAAN BANGUNAN 1 Ls 40,000,000.00

40,000,000.00

3 PENGADAAN LISTRIK 1 Ls 3,000,000.00

3,000,000.00

4 PENGADAAN PDAM 1 Ls 2,000,000.00

2,000,000.00

5 PENGADAAN TELEPON 1 Ls 1,000,000.00

1,000,000.00

6 KENDARAAN OPERASIONAL 2 Unit 1,500,000.00

3,000,000.00

7 PENGADAAN INVENTARIS KANTOR

1 Ls 3,000,000.00 3,000,000.00

8 PENGADAAN MESIN PRODUKSI 1 Ls 139,310,000.00 139,310,000.00

 SUB TOTAL III     201,310,000.00 

IV PEMELIHARAAN

1 BANGUNAN GEDUNG/LAHAN 1 Ls 166,666.67

166,666.67

2 MESIN DAN PERALATAN 1 Ls 250,000.00

250,000.00

3 KENDARAAN 1 Ls 166,666.67

166,666.67

 SUB TOTAL IV             583,333.33     V JAMINAN PRODUKSI

1 PENDAFTARAN MERK 1 Ls 2,000,000.00

2,000,000.00

2 PENDAFTARAN DEPKES 1 Ls 1,000,000.00

1,000,000.00

 SUB TOTAL V         3,000,000.00 

VI PENGADAAN BAHAN BAKU

1 TEMPURUNG KELAPA 7650 Kg 500.00 3,825,000.00

2 BOTOL PLASTIK 250 ML 8568 Bh 500.00 4,284,000.00

3 LABEL SEGEL TUTUP BOTOL 1 Kg 10,000.00

10,000.00

4 KARDUS/ PACKING 720 Bh 1,000.00

720,000.00

38

Page 39: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

 SUB TOTAL VI         8,839,000.00 

  JUMLAH TOTAL    226,172,333.33 

KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN PEMASARANDALAM JANGKA BULAN PERTAMA

NO

JENIS KEGIATAN VOLUME

SATUAN

BIAYA TOTAL BIAYA (Rp) (Rp)

I BIAYA PAMERAN 1 Ls 3,000,000.00 3,000,000.00 II BIAYA PEMBUATAN BROSUR 1 Ls 3,000,000.00 3,000,000.00

III BIAYA DESAIN KEMASAN MERK 1 Ls 3,000,000.00 3,000,000.00

IV RISET PASAR 1 Ls 300,000.00 300,000.00 JUMLAH TOTAL         9,300,000.00 

KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERSONALIA DALAM JANGKA BULAN PERTAMA

NO

JENIS KEGIATAN VOLUME

SATUAN

BIAYA TOTAL BIAYA (Rp) (Rp)

I GAJI DIREKTUR Pend. S2 1 Org 1 Gaji Pokok 1 Bln 2,500,000.00 2,500,000.00 2 Tunjangan 1 Bln - -                   2,500,000.00  x 1 orang 2,500,000.00 x 1 bulan     SUB TOTAL I          2,500,000.00  II GAJI MANAJER Pend. S1 5 Org

39

Page 40: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

1 Gaji Pokok 1 Bln 1,750,000.00 1,750,000.00 2 Tunjangan 1 Bln - -

1,750,000.00 x 5 orang 8,750,000.00 x 1 bulan     SUB TOTAL II          8,750,000.00   

III GAJI SUPERVISOR Pend. D3 1 Org 1 Gaji Pokok 1 Bln 1,000,000.00 1,000,000.00 2 Tunjangan 1 Bln - -

1,000,000.00 x 2 orang 1,000,000.00 x 1 bulan  SUB TOTAL III          1,000,000.00 

IV GAJI STAF DAN PEKERJA 17 Org 1 Gaji Pokok 1 Bln 800,000.00 800,000.00 2 Tunjangan 1 Bln - -

800,000.00 x 20 orang 13,600,000.00 x 1 bulan  SUB TOTAL IV        13,600,000.00  V BIAYA PEREKRUTAN 1 Ls 500,000.00 500,000.00      SUB TOTAL V             500,000.00       JUMLAH TOTAL       26,350,000.00 

KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN PRODUKSIDALAM JANGKA BULAN PERTAMA

NO

JENIS KEGIATAN VOLUME

SATUAN

HARGA TOTAL HARGA (Rp) (Rp)

I PENGADAAN MESIN PRODUKSI

40

Page 41: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

1 PIROLISATOR 3 Unit 35,000,000.00

105,000,000.00

2 HAMMER MILL 1 Unit 28,000,000.00 28,000,000.00

3 ALAT DESTILASI 1 Unit 6,000,000.00 6,000,000.00

4 ALAT PENUTUP SEGEL BOTOL 1 Unit 310,000.00 310,000.00

SUB TOTAL I 139,310,000.00

II PENGADAAN BAHAN BAKU 1 TEMPURUNG KELAPA 7650 Kg 500.00 3,825,000.00 2 BOTOL PLASTIK 250 ML 8568 Bh 500.00 4,284,000.00 3 LABEL SEGEL TUTUP BOTOL 1 Kg 10,000.00 10,000.00 4 KARDUS/ PACKING 720 Bh 1,000.00 720,000.00

SUB TOTAL II 8,839,000.00 JUMLAH TOTAL     148,149,000.00 

REKAPITULASI KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA UNTUK PENDIRIAN USAHA ASAP CAIR PADA CV. LUCKY SMOKE

DALAM JANGKA BULAN PERTAMA

NO NAMA DIREKSI KEBUTUHAN ANGGARAN

BIAYA (Rp)

I DIREKSI UMUM 226,172,333.33

II DIREKSI PEMASARAN 9,300,000.00

III DIREKSI PRODUKSI  Anggaran Biaya Produksi Dimasukkan    Kedalam Anggaran Biaya Umum

41

Page 42: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

IV DIREKSI SDM DAN PERSONALIA 26,350,000.00

JUMLAH TOTAL ANGGARAN                                     261,822,333.33 

PENDAPATAN BERSIH / TAHUN = Rp 193.641.064

1. PAYBACK PERIOD (PP)

NO TAHUN KE TAHUNARUS KAS SALDO

(Rp) (Rp)1 0 2011 -700,000,000 -700,000,000

2 1 2012 193,641,064 -506,358,936

3 2 2013 216,877,992 -289,480,945

4 3 2014 275,435,049 -14,045,895

5 4 2015 344,293,812 330,247,916

6 5 2016 430,367,265 760,615,181

Payback Period (PP) = 5 tahun

Kesimpulan : Karena PP < 8 tahun, rencana bisnis layak

2. NET PRESENT VALUE (NPV)

42

Page 43: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

NPV = Rp 331.450.260,80

Suku Bunga = 10 % per tahun

KESIMPULAN : KARENA NPV > 0 MAKA RENCANA BISNIS LAYAK

3. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)

NO TAHUN KE TAHUNARUS KAS

(Rp)1 0 2011 -700,000,000

2 1 2012 193,641,064

3 2 2013 216,877,992

4 3 2014 275,435,049

5 4 2015 344,293,812

6 5 2016 430,367,265

IRR = INTERNAL RATE OF RETURN = 26%

KARENA IRR = 26% > DARI SUKU BUNGA (i=10%) MAKA BISNIS LAYAK

4. PROFABILITY INDEX (PI)

NO TAHUN KE TAHUNARUS KAS

(Rp)1 0 2011 -700,000,000

2 1 2012 193,641,064

3 2 2013 216,877,992

4 3 2014 275,435,049

43

NO TAHUN KE TAHUNARUS KAS

(Rp)1 0 2011 -700,000,000

2 1 2012 193,641,064

3 2 2013 216,877,992

4 3 2014 275,435,049

5 4 2015 344,293,812

6 5 2016 430,367,265

Page 44: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

5 4 2015 344,293,812

6 5 2016 430,367,265

Net Present Value = Rp 1.064.595.286.88

Modal Awal = Rp. 700,000,000

Profitability Index (PI) = Rp. 1.52

KARNA PI > 1 MAKA BISNIS LAYAK

5.

44

Page 45: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

3.7 ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK

A. Aspek Ekonomi

Dengan berdirinya perusahaan Asap Cair Lucky Smoke ini di daerah Aceh Singkil

khususnya Kecamatan Singkil akan dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat

singkil. Dimana dengan berdirinya usaha ini dapat memberikan manfaat antara lain :

- Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat : Dengan adanya usaha ini dapat

menampung tenaga kerja lokal tanpa perlu mengambil tenaga kerja asing.

- Menghasilkan dan menghemat devisa : Penggunaan bahan baku batok kelapa yang

merupakan hasil lokal daerah Aceh Singkil berarti dapat mengurangi penggunaan

bahan impor, sudah tentu penggunaan bahan baku lokal ini menghemat devisa.

- Menumbuhkan industri lain : Dengan adanya perusahaan asap cair ini dapat

memperpanjang masa simpan pada produk makanan, sehingga produk makanan tidak

cepat rusak. Hal ini dapat menjadi suatu pertumbuhan yang baik bagi industri

makanan tersebut karena masa simpan produk makanannya lebih bertahan lama.

- Menambah pendapatan Nasional : Sudah jelas bahwasanya dengan berdirinya usaha

asap cair ini dapat menambah pendapatan nasional, dengan tumbuhnya bisnis ini

maka produk-produk pengawet lainnya yang berasal dari luar dapat dikurangi bahkan

ditiadakan sama sekali. Produk asap cair merupakan produk pengawet alami, sudah

pasti banyak peminatnya bukan hanya dari lokal saja bahkan dari luar negeripun

banyak peminatnya, dengan keadaan yang demikian jika ada permintaan ekspor

terhadap produk tersebut sudah pasti bisnis ini akan menambah pendapatan nasional.

Untuk memajukan pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh Singkil juga diperlukan

peranan Pemerinta Aceh Singkil. dalam hal ini peranan yang diperlukan dari pemerintah

adalah Kebijakan Pemerintah dalam beberapa ha meliputi :

- Kebijakan Produksi : terdiri atas Subsidi / pajak langsung bagi produsen,

perlindungan harga produksi dan sarana produksi serta pengaturan sarana produksi.

- Kebijakan tidak langsung : yakni mengatur suku bunga dan alokasi kredit dari

perbankan daerah Aceh Singkil serta Proteksi terhadap bahan pengawet kimia yang

berbahaya bagi kesehatan masyarakat Aceh Singkil.

45

Page 46: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

B. Aspek Sosial

Tujuan daripada didirikannya usaha Asap Cair ini sudah pasti untuk memperoleh untung

sebesar-besarnya. Namun demikian, perusahaan ini tidak dapat berdiri sendiri,

perusahaan ini juga memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti pihak

pengadaan bahan baku, pihak karyawan dan lainnya yang semua itu tersusun dalam satu

tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks. Salah satu komponen yang dimaksud

adalah lembaga sosial.

Perusahaan asap Cair ini merupakan sebagai lembaga sosial, dimana perusahaan ini

selain membeli bahan baku dari pihak lain juga mengolahnya menjadi Asap Cair yang

dapat dimanfaatkan masyarakat Daerah Aceh Singkil sebagai bahan pengawet alami dan

bagi pihak petani karet dapat membantu menggumpalkan karet. Selain dapat membantu

masyarakat dalam hal mengawetkan makanan dan membantu dari segi penggumpalan

karet perusahaan Asap cair ini juga dapat memberikan kesempatan kepada para warga

lokal Aceh Singkil untuk bekerja di Perusahaan ini.

Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan ini tidakah mudah . Disana sering timbul

ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang yang datang, seperti dalam hal

merealisasikan produk asap cair ini ke masyarakat tentu mengalami kendala. Karena asap

cair ini belum terlalu dikenal oleh masyarakat dan ini memerlukan kerja yang ekstra tapi

dengan optimis yakin bahwasanya pekerjaan ini bukanlah hal yang sia-sia.

C. Aspek Politik

Jelas bahwasanya aspek politik sangat mempengaruhi dunia bisnis perusahaan Asap

Cair ini, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Semakin kacau kondisi politik

suatu daerah di aceh singkil akan berdampak semakin kacau pula dunia bisnis di daerah

tersebut. Didaerah Aceh Singkil Aspek Politik yang dapat mempengaruhi dunia bisnis

adalah pada saat terjadinya pemilihan Bupati didaerah Aceh Singkil.

46

Page 47: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

3.8 ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI

Dalam membahas aspek lingkungan industri dari perusahaan asap cair

mengemukakan ada 6 aspek yakni meliputi :

- Ancaman masuk pendatang baru : Dimana suatu ancaman bagi perusahaan akan

datangnya pesaing baru, mengingat perusahaan jenis asap cair ini belum ada didaerah

singkil sedangkan potensi untuk tanaman kelapanya cukup memadai. Hal ini dapat

menjadi lirikan bagai pendatang baru untuk membuka usaha yang sejenis di daerah

Aceh Singkil. Namun walaupun demikian, perusahaan asap cair Lucky Smoke tidak

takut menghadapi hal yang seperti ini. Karena perusahaan Asap Cair Lucky Smoke telah

melakukan antisipasi apabila adanya pendatang baru. Yakni mutu dari produk asap cair

harus tetap terjaga dan harga dari asap cair juga distabilkan. Selain itu perusahaan asap

cair juga membina kerja sama yang baik dengan para pemasok batok kelapa agar dapat

berjalan dengan lancar, jika perlu dilakukan tanda tangan kontrak dengan para pemasok

kelapa dengan demikian mereka akan menjadi terikat.

- Persaingan sesama perusahaan didalam industrinya : Dalam hal ini tidak menjadi

kendala dengan Perusahaan Asap Cair Lucky Smoke, karena perusahaan ini merupakan

perusahaan Asap Cair yang pertama didaerah singkil dan pesaing yang bergerak dalam

bidang yang sama belum ada di Singkil. Ini merupakan suatu peluang bagi perusahaan

untuk dapat Leader Market untuk produksi Asap Cair nantinya.

- Ancaman dari produk pengganti : Dalam hal ini perusahaan Asap Cair Lucky Smoke

yang mengolah batok kelapa sehingga menghasilkan Asap Cair yang aman digunakan

sebagai bahan pengawet makanan tidak perlu terlalu khawatir dengan produk pengganti.

Karena produk pengganti yang biasa digunakan oleh masyarakat di daerah Aceh Singkil

merupakan bahan –bahan pengawet kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Jadi yang

diperlukan bagi perusahaan Asap Cair Lucky Smoke adalah mendemonstrasikan akan

manfaat dan kegunaan dari asap cair ini sendiri dibandingkan dengan bahan-bahan

pengawet kimia yang berbahaya digunakan untuk kesehatan. Dengan demikian

masyarakat pasti berpindah keproduk Asap Cair yang aman dan tidak berbahaya untuk

kesehatan.

47

Page 48: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

- Kekuatan tawar menawar pembeli ( Buyers ) : Dalam hal ini perusahaan lah yang

menjadi penentu harga, karena perusahaan Asap Cair Lucky smoke ini merupakan

perusahaan yang pertama berdiri di Aceh Singkil dan menjadi Leader Market didaerah

Aceh Singkil. Namun walaupun demikian perusahaan ini tidak menjual produk Asap

Cair terlalu mahal, tapi sesuai dengan standard nya, mengingat masyarakat di daerah

Aceh Singkil yang rata-rata berpenghasilan dari Nelayan dan Petani.

- Kekuatan tawar menawar pemasok : Disinlah hal yang paling ditakutkan oleh

perusahaan Asap Cair Lucky Smoke, karena perusahaan ini tidak mempunyai bahan

baku sendiri dan didatangkan dari pihak pemasok batok kelapa. Hal yan gditakutkan

disini adalah pemasok mampu melakukan integrasi kedepan dan mengolah produk yang

dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan Asap Cair Lucky

Smoke. Disini antisipasi yang dilakukan perusahaan adalah dengan membuat tanda

tangan kontrak dengan para pemasok, agar pemasok dan perusahaan terikat dan tidak

saling bersaing nantinya.

- Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya : Pengaruh disini antara lain pengaruh

lingkungan masyarakat, pemasok, pemerintah dan juga pihak kreditor.

48

Page 49: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

3.9 ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

Kegiatan pembangunan industri adalah salah satu kegiatan sektor ekonomi bertujuan

untuk meningkatkan keejahteraan Masyarakat. Kontribusi sektor industri terhadap

pendapatan nasional menggambarkan sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh

satu negara. Karena itu pembangunan sektor industri sering mendapat prioritas utama dalam

rencana pembangunan nasional bagi kebanyakan negara berkembang. Sektor industri

dianggap sebagai perintis pembangunan ekonomi karena sektor ini umumnya jauh bertumbuh

lebih cepat dibanding dengan sektor pertanian.

Namun demikian pada akhir-akhir ini kita sering mendengar maraknya terjadi

pencemaran Udara, Tanah dan Air yang bersumber dari pembangunan Industri. Hal ini

terjadi karena kuragnya perhatian terhadap keberadaan llingkungan sekitar, sehingga

menimbulkan kerugian bagi orang lain bahkan bagi keberlangsungan hidup anak cucu kita

nantinya.

Kualitas lingkungan dapatlah diartikan dalam kaitannya dengan kualitas hidup, yaitu

dalam kualitas lingkungan yang baik terdapat potensi untuk berkembangnya kualitas hidup

yang tinggi. Namun kualitas hidup sifatnya adalah subyektif dan relatif. Oleh sebab itu dalam

membangun atau mendirikan perusahaan Asap Cair Lucky Smoke ini diadakan Analisa

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

49

Page 50: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

Konsep analisis menenai dampak AMDAL berasal dari undang-undang NEPA 1969

di Amerika Serikat. Dalam undang-undang ini AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk

merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan

ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan. Di Indonesia,

Analisa Mengenai Dampak Lingkungan tertera dalam pasal 16 undang-undang No. 4 tahun

1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pelaksanaan diatur

dengan peraturan pemerintah (PP) No. 29 tahun 1986 yang mulai berlaku pada 5 juni 1987.

PP No. 29 tahun 1986 kemudian dicabut dan diganti dengan PP No. 51 tahun 1993.

b. Metode Prakiraan Dampak

- Pendekatan “Dengan & Tanpa Proyek”

Besar dampak lingkungan (magnitude of impact) dan arah dampak lingkungan yang

akan terjadi di ruang dan waktu tertentu, diprakirakan dengan pendekatan sebagai

berikut:

-

Prinsip Keterkaitan antar Dampak dari Proyek

Prakiraan dampak suatu komponen harus mempertimbangkan prakiraan komponen

lingkungan lain yang terkait. Contoh, prakiraan terhadap perubahan pendapatan

nelayan harus mempertimbangkan hasil prakiraan dampak populasi ikan.

Dalam hal ini dengan berdirinya Asap Cair maka dapt menguntungkan para Nelayan,

karena Asap Cair dapat digunakan sebagai bahan pengawet pada ikan hasil tangkapan

nelayan, sehingga dapat memperpanjang masa simpan dari ikan.

50

Dampak proyek= Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan dengan proyek tanpa proyek

Page 51: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

c. Prakiraan Dampak Sosial

Harus dapat memprakirakan siapa yang terkena dampak. “Berapa banyak” yang akan

terkena dampak dan siapa kelompok/ golongan masyarakat yang terkena dampak.

Dalam bentuk apa (in what way) terkena dampak, berapa lama dampak berlangsung dan

seberapa dalam intensitas dampak yang ditimbulkan.

Dalam hal ini dengan berdirinya perusahaan Asap Cair Lucky Smoke di daerah Aceh

Singkil dampak negatif yang ditimbulkannya bisa dikatakan tidak ada, atau kalaupun ada

dalam skala yang kecil yang tidak begitu berpengaruh baik itu untuk kesehatan, maupun

keberadaan lingkungan sekitar perusahaan.

d. Evaluasi Sifat Penting Dampak

Sejauh mana perubahan lingkungan (dampak) akibat rencana kegiatan/usaha yang timbul

bersifat mendasar terhadap:

- Stabilitas dan keberlanjutan kehidupan ekologi (ecological importance), dan/atau

- Kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat (social importance)

Setiap kelompok masyarakat memberi nilai penting yang berbeda-beda (ruang, waktu)

terhadap dua segi kehidupan tersebut. Penting-tidaknya dampak sangat ditentukan oleh

kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang terkena dampak. Sehingga sifat

penting dampak sangat kontekstual:

Emic, tergantung pada nilai-nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat yang

berkepentingan dengan dampak yang timbul

Relatif, apa yang dipandang penting saat ini dapat berubah di masa mendatang

51

Page 52: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

e. Faktor penentu dampak penting: PP No. 27 Tahun 1999

1. Jumlah manusia yang terkena dampak

2. Luas wilayah persebaran dampak

3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

4. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak

5. Sifat kumulatif dampak

Tolok ukur penting tidaknya dampak Keputusan Kepala BAPEDAL No. KEP-056 Tahun 1994,

Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting .

52

Page 53: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

3.10 ANTISIPASI RESIKO

Resiko merupakan kesempatan timbulnya kerugian pada suatu perusahaan, atau merupakan

suatu yang tidak pasti keberlangsungannya dimasa yang akan datang. Dimana dalam

perusahan terdapat 2 jenis resiko yakni :

1. Resiko yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan, seperti resiko

Kebakaran, Banjir, Badai, serta penipuan oleh pihak-pihak tertentu. Resiko seperti ini

biasanya sulit untuk diduga-duga dan kehadirannya pun secara tiba-tiba. Untuk

mengatasi masalah ini Perusahaan Asap Cair Lucky Smoke membeli Asuransi untuk

perusahaannya, sehingga jika terjadi hal-hal yang demikian maka dapat ditanggulangi

oleh pihak Asuransi.

2. Resiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan, dimana resiko ini bisa

saja timbul pada saat awal pembukaan Perusahaan Asap Cair ini, serta dapat juga saat

meluncurkan produk Asap Cair dimana kita mengetahui bahwasanya produk ini

merupakan suatu produk yang baru di daerah Aceh Singkil. Hal ini dapat diantisipasi

dengan berbagai persiapan yang telah direncanakan sebelunya. Seperti untuk

mengantisispasi resiko pada saat peluncuran produk baru, sudah barang tentu produk

kita belum begitu dikenal dimasyarakat. Disini perusahaan Asap Cair tidak hanya

berbicara teori saja kepada masyarakat, tapi langsung keaplikasinya atau praktiknya

sehingga para konsumen nya lebih bisa mengerti apa itu manfaat serta kegunaan dari

Asap cair itu sendiri.

A. RESIKO PADA ASPEK SDM

Dalam hal ini perusahaan Asap Cair Lucky Smoke mempunyai kendala dipersonalianya.

Dimana para karyawan yang akan dipekerjakan merupakan tamatan SMK atau sederjat

yang pasti belum begitu mengetahui bagaiman teknik yang digunakan dalam perolehan

Asap Cair, agar nantinya Asap Cair yang dihasilkan bermutu bagus.

Disini antisipasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan adalah dengan cara memberikan

pelatihan kepada karyawannya mengenai teknik dan cara pengolahan batok kelapa menjadi

53

Page 54: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

asap cair. Dengan diadakannya pelatihan ini nantinya dapat menjadikan penambahan

pengetahuan mengenai bagaimana mengolah asap cair yang baik.

B. RESIKO PADA ASPEK KEUANGAN

Dalam hal ini perusahaan lucky smoke menanggulangi resiko pada aspek keuangan dengan

cara bekerja sama dengan pihak kreditor atau perbankan untuk mengatasi masalah

keuangan perusahaan.

C. RESIKO PADA PEMASARAN

Dalam hal pemasaran yang paling ditakutkan adalah tidak adanya pasar yang dituju dari

perusahaan, dalam hal ini perusahaan menananggulanginya dengan cara bekerja sama

dengan para pengusaha asap cair yang berada diluar aceh singkil untuk dapat memasarkan

produk, selain itu perusahaan Lucky Smoke juga meminta peran dari dinas perindustrian

dan perdagangan untuk membantu dalam memasarkan produk asap cair perusahaan Lucky

Smoke.

D. RESIKO PADA ASPEK PRODUKSI / OPERASI

Pada aspek produksi yang paling sering bermasalah adalah tidak sesuainya mutu dari asap

cair dengan yang diharapkan, dalam hal ini perusahaan Lucky Smoke menanggulanginya

dengan pengendalian terhadap aspek produksi atau melakukan Quality Control.

E. RESIKO PADA ASPEK SISTEM INFORMASI

Resiko yang ditakutkan disini adalah kurangnya informasi mengenai produk asap cair ini,

bagaimana perkembangannya dipasaran serta seberapa besar permintaan konsumen

terhadap produk asap cair ini harus diketahui agar dapat memaksimalkan jumlah produksi.

Dalam hal ini perusahaan selalu mencari informasi terbaru menenai perkembangan asap

cair baik itu melalui internet maupun dengan cara malakukan riset dipasaran.

54

Page 55: Studi Kelayakan Bisnis Asap Cair

55