23
STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENATAAN RUANG DAN PENUNJANG FASILITAS KAMPUS KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DISUSUN OLEH : ALFIAN AMIN SAPUTRA (1111030029) RIOLAN SAGALA (1111030041)

STUDI KASUS Alfian Riolan

  • Upload
    petew5

  • View
    64

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Studi Kasus Tanah Longsor Pada Proyek Pembangunan Gedung

Citation preview

Page 1: STUDI KASUS Alfian Riolan

STUDI KASUSPROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENATAAN RUANG DAN PENUNJANG FASILITAS KAMPUS KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM

DISUSUN OLEH : ALFIAN AMIN SAPUTRA (1111030029)RIOLAN SAGALA (1111030041)

Page 2: STUDI KASUS Alfian Riolan

Permasalahan yang akan dibahas pada hal ini adalah :1. Tanah longsor pada galian tanah gedung serbaguna2. Korosi baja tulangan

Page 3: STUDI KASUS Alfian Riolan

Tanah longsor pada galian tanah gedung serbaguna

1. Penyebab terjadinya longsor (sliding) pada galian tanah,2. Dampak yang terjadi pada galian tanah yang longsor,3. Cara menanggulangi galian tanah yang longsor.

Page 4: STUDI KASUS Alfian Riolan

Penyebab Terjadinya Longsor (Sliding) pada Galian tanah

Tanah akan longsor jika berat tanah tidak dapat ditahan oleh perlawanan geser tanah pada bidang longsor

pelongsoran disebabkan karena berat tanah lebih besar daripada perlawanan geser tanah pada bidang longsor AB

G=berat tanah yang akan longsor

N=komponen yang tegak lurus bidang longsor dan meruapakan uraian dari G

Fa=komponen yang searah bidang longsor dan juga uraian dari G

Page 5: STUDI KASUS Alfian Riolan

Penyebab Terjadinya Longsor (Sliding) pada Galian tanah

Pada proyek ini, penyebab tanah longsor yaitu :1. Kemiringan lereng yang hampir tegak lurus akan berpengaruh

terhadap stabilitas lereng. Adanya infrastruktur yang berdiri di atas lereng tidak mungkin dipindah sehingga lahan untuk membuat kemiringan lereng sangat terbatas.

2. Keadaan geografi yang sedang musim hujan menyebabkan kekuatan geser tanah menurun.

3. Di atas lokasi longsor telah berubah fungsi dari daerah hijau menjadi pemukiman yang menyebabkan berkurangnya daerah resapan air sehingga terjadi perubahan kandungan air tanah dalam rongga dan akan menurunkan stabilitas tanah.

4. Bertambahnya kadar air pori jika terjadi hujan lebat karena kurang berfungsinya saluran drainase yang mengakibatkan terhambatnya aliran air yang akan keluar sehingga tekanan air pori meningkat dan berpotensi mengakibatkan kelongsoran.

Page 6: STUDI KASUS Alfian Riolan

Penyebab Terjadinya Longsor (Sliding) pada Galian tanah

5. Jenis tanah yang bukan tanah asli melainkan tanah urug yang mungkin pemadatannya kurang, sehingga stabilitas tanah mudah turun saat kadar air pori-pori tanah bertambah karena hujan

6. Aliran air tanah akan mempercepat terjadinya longsor, karena air bekerja sebagai pelumas. Bidang kontak antar butiran melemah karena air dapat menurunkan tingkat kelekatan butir.

7. Pengaruh getaran, berupa gempa, ledakan dan getaran mesin dapat mengganggu kekuatan geser dalam tanah.

Page 7: STUDI KASUS Alfian Riolan

Dampak yang terjadi pada galian tanah yang longsorGalian tanah yang longsor pada proyek akan menyebabkan beberapa dampak yang merugikan bagi kontraktor maupun pelaksanaan konstruksi. Beberapa dampak tersebut diantaranya :1. Terhambatnya pelaksanaan proyek

Karena adanya tanah longsor akan menghambat pelaksanaan proyek, terutama pada segi waktu pelaksanaan yang akan semakin lama dibandingkan dengan rencana awal. Hal ini juga menyebabkan adanya pekerjaan-pekerjaan tambahan diluar rencana proyek, seperti mengeringkan genangan air yang berada diatas longsoran, melakukan pengerukan menggunakan escavator untuk membuang tanah yang longsor agar bisa melanjutkan proses pelaksanaan proyek sesuai gambar, membuat penanggulangan darurat maupun penanggulangan permanen agar tanah tidak longsor lagi dimana kegiatan-kegiatan tersebut juga menyita banyak waktu sehingga proyek bisa terlambat waktu pelaksanaannya.

Page 8: STUDI KASUS Alfian Riolan

Dampak yang terjadi pada galian tanah yang longsor

2. Kerugian material akibat longsorLongsor akibat galian tanah ini juga akan

menyebabkan kerugian material maupun finansial karena pasti akan ada pekerjaan tambahan diluar kontrak kerja yang membuat biaya pekerjaan menjadi bertambah, seperti untuk mengeringkan area yang tergenang air maka akan membutuhkan pompa, hal tersebut menyebabkan kontraktor harus membeli/menyewa pompa untuk menyedot air yang menggenangi area, maka akan ada biaya tambahan untuk membeli/menyewa pompa tersebut diluar kontrak kerja yang membuat kontraktor merugi. Namun kontraktor juga bisa mengajukan adendum atas masalah ini karena hal ini bukan sepenuhnya kesalahan kontraktor dan bisa diklasifikasikan sebagai bencana alam.

Page 9: STUDI KASUS Alfian Riolan

Dampak yang terjadi pada galian tanah yang longsor

3. Robohnya bangunan/infrastruktur yang berada didekatnya Galian tanah yang dekat dengan bangunan lain juga dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan didekatnya jika terjadi longsor. Jarak antar bangunan yang di perbolehkan menurut PERATURAN DAERAH DKI JAKARTA NOMOR 7 TAHUN 1991 pasal 51 ayat 1 adalah minimal 3 meter dari jalan umum atau pekarangan bangunan lain. Robohnya bangunan yang berada didekat proyek konstruksi pernah terjadi di jalan Lianhuanan, distrik Minhang kota Shanghai, China pada 27 juni 2009. pada saat itu terdapat gedung apartemen. Kemudian disampingnya akan dibangun garasi bawah tanah dengan menggali tanah dekat dengan apartemen. Kemudian hujan lebat menyebabkan kadar air pada pori-pori tanah menjadi lebih banyak dan terjadi longsor pada tanah yang digali disamping apartemen. Kemudian bangunan mulai bergeser dan pondasi bangunan tersebut patah karena tekanan lateral yang tidak merata.

Page 10: STUDI KASUS Alfian Riolan

Dampak yang terjadi pada galian tanah yang longsor

Apartemen yang roboh di China

Skema robohnya bangunan

Page 11: STUDI KASUS Alfian Riolan

Cara menanggulangi galian tanah yang longsor

Yang dimaksud penanggulangan longsor adalah tindakan yang bersifat pencegahan dan tidakan korektif. Tindakan pencegahan dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya longsor, sedangkan tindakan korektif dilakukan setelah longsor terjadi. Pada proyek ini hanya ada tindakan korektif karena longsor sudah terjadi. Ada 2 jenis penanggulangan yaitu :1. Penanggulangan darurat

Yaitu tindakan korektif yang sifatnya sementara dan umumnya dilakukan sebelum penanggulangan permanen dilaksanakan. Penanggulangan darurat tersebut antara lain :a)Mengeringkan genangan air yang berada pada bagian atas longsoranb)Membuat beban kontra (Counter Weight) pada kaki longsoran,

misalnya dengan bronjong ataupun karung yang berisi tanah.c)Mengalirkan genangan air dan mata air yang tertimbun maupun

yang terbuka

Page 12: STUDI KASUS Alfian Riolan

Cara menanggulangi galian tanah yang longsor

2. Penanggulangan permanenPenanggulangan permanen memerlukan waktu untuk penyelidikan, analisis dan perancangan yang matang. Pada proyek ini penanggulangan permanen dapat dilakukan dengan :a) Konstruksi dinding berlinKonstruksi dinding berlin dikerjakan dengan cara memancang batang baja profil H atau I dengan jarak tertentu dan memasang panel- panel kayu atau beton di antaranya. Jika galian cukup dalam, maka perkuatan dapat ditingkatkan dengan pemasangan angkur dan skur penopang.b) Tembok penahanTembok penahan biasanya berasal dari beton bertulang, keberhasilan tembok penahan ini tergantung dari kemampuan menahan geseran dan stabilitas terhadap guling. Perencanaan tembok penahan tanah ini berdasarkan data tanah di lapangan dan karena tembok penahan tanah ini dari beton bertulang maka jika tidak kuat menahan beban beton akan hancur dan tulangan bisa saja sampai putus.

Page 13: STUDI KASUS Alfian Riolan

Cara menanggulangi galian tanah yang longsor

c. Soil NailingSoil nailing pertama kali diaplikasikan sebagai perkuatan untuk sebuah dinding penahan tanah di Perancis (1961). Kemudian dikembangkan oleh Rabcewicz (1964, 1965), untuk digunakan dalam galian terowongan, yangdikenal dengan “TheNew Austrian Tunneling Method” (NATM). Metode ini mengkombinasikan perkuatan pasif dari batangan baja dan Shotcrete (adukan beton yang ditembakkan dengan tekanan tinggi pada suatu permukaan). Pada saat ini, dinding soil nailing banyak digunakan sebagai struktur perkuatan pada tanah galian, baik sebagai struktur sementara maupun sebagai struktur permanen. Seiring perkembangan teknik perencanaan, dan teknik konstruksi, aplikasi soil nailing akan terus berkembang.

Page 14: STUDI KASUS Alfian Riolan

Cara menanggulangi galian tanah yang longsor

Potongan melintang lereng dengan menggunakan soil nailing

Page 15: STUDI KASUS Alfian Riolan

Cara menanggulangi galian tanah yang longsor

Elemen-elemen yang diperlukan dalam praktek soil nailing yaitu :1. Nail Bars

Batangan baja yang umum digunakan pada soil nailing adalah baja ulir yang sesuai dengan standar ASTM A615, dengan daya dukung tarik 420 atau 520 MPa. Ukuran diameternya yang tersedia adalah 19,22, 25, 29, 32, 36, dan 43 mm, serta ukuran panjang mencapai 18 m.

2. Nail Head Komponen nail head terdiri dari bearing plate (pelat

penahan), hex nut (mur persegi enam), Washer (cincin yang terbuat dari karet atau logam), dan headed stude,Bearing plate umumnya berbentuk persegi dengan panjang sisi 200-250 mm, tebal 19 m, dan kuat leleh 250 Mpa (ASTM A36), sedangkan untuk nut, dan Washer yang digunakan harus memiliki kuat leleh yang sama dengan batangan bajanya.

Page 16: STUDI KASUS Alfian Riolan

Cara menanggulangi galian tanah yang longsor

3. Grout(Cor beton)Cor beton untuk soil nailing dapat berupa adukan semen

pasir. Semen yang digunakan adalah semen tipe I, II, dan III. Semen tipe I (normal) paling banyak digunakan untuk kondisi yang tidak memerlukan syarat khusus, semen tipe II digunakan jika menginginkan panas hidrasi lebih rendah dan ketahanan korosi terhadap sulfat yang lebih baik daripada semen tipe I., sedangkan semen tipe III digunakan jika memerlukan waktu pengerasan yang lebih cepat.

4. Centralizers (Penengah)Centralizers adalah alat yang dipasang pada sepanjang

batangan baja dengan jarak tertentu (0.5–2.5 m) untuk memastikan tebal selimut beton sesuai dengan rencana (Gambar 2.5), alat ini terbuat dari PVC atau material sintetik lainnya.

Page 17: STUDI KASUS Alfian Riolan

Korosi baja tulangan

1. Penyebab terjadinya korosi baja tulangan2. Dampak yang terjadi pada beton yang menggunakan baja

tulangan berkorosi3. Cara menanggulangi korosi baja tulangan

Page 18: STUDI KASUS Alfian Riolan

Penyebab terjadinya korosi baja tulanganDari penelitian Agus Purwanto dijelaskan bahwa larutan garam Natrium Klorida (NaCl) pada baja tulangan dapat menyebabkan korosi karena larutan tersebut mampu mempercepat proses korosi. Karena baja tulangan merupakan logam yang mudah mengalami korosi maka jika konsentrasi larutan NaCl yang mengenai baja tulangan tersebut tinggi maka semakin besar pula laju korosinya. Hal ini berlaku untuk baja tulangan yang terkorosi asam sulfat, garam sulfat dan asam asam lainnya. Apabila ini tidak dicegah tentu saja akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas dari baja tulangan tersebut.

Page 19: STUDI KASUS Alfian Riolan

Dampak yang terjadi pada beton yang menggunakan baja tulangan berkorosi1. Kuat lekat beton turun

Penurunan kuat lekat yang terjadi pada proses korosi dengan menggunakan medium asam sulfat dan garam Inggris. Hal ini disebabkan karena karat yang dihasilkan dari proses korosi tersebut, berupa butiran hasil oksidasi besi baja yang bersifat rapuh, halus, dan hanya menempel pada baja tulangan. Butiran karat yang hanya menempel pada baja tulangan inilah yang mengurangi gaya gesek antara baja tulangan dan beton. Hal inilah yang mengakibatkan kuat lekat beton menjadi turun (Wibowo dkk, 2004).

Page 20: STUDI KASUS Alfian Riolan

Dampak yang terjadi pada beton yang menggunakan baja tulangan berkorosi2. Penurunan kuat geser balok beton

Grafik Hubungan Beban Retak Hasil Uji Geser dengan Waktu Korosi.

Page 21: STUDI KASUS Alfian Riolan

Dampak yang terjadi pada beton yang menggunakan baja tulangan berkorosi

Pada Gambar tersebut dapat dilihat bahwa kuat geser balok beton bertulang hasil pengujian baik untuk retak pertama maupun retak maksimum dengan kondisi baja tulangan terkorosi mengalami enurunan bila dibandingkan dengan kondisi normal (baja tulangan tidak terkorosi). Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan korosi pada baja tulangan dengan menggunakan larutan asam sulfat (H2SO) menyebabkan terjadinya penurunan kuat geser pada balok beton bertulang. (Wibowo, 2007)

Page 22: STUDI KASUS Alfian Riolan

Cara menanggulangi korosi baja tulangan1. Penyimpanan baja tulangan harus terhindar dari hujan,

panas (harus tertutup).2. Pada tulangan stek (sambungan pada struktur yang sudah

jadi) di lapisi cat agar tulangan tidak korosi (berkarat) jika tulangan tersebut masih lama pengecorannya.

3. Manajemen waktu agar pada saat pemasangan tulangan dengan pengecoran jarak waktunya tidak terlalu lama untuk menghindari korosi.

Page 23: STUDI KASUS Alfian Riolan