82
STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR HERBALIFE DALAM MENJUAL PRODUK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Gina Yulita Selem 989114129 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i

STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

i

STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

HERBALIFE DALAM MENJUAL PRODUK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Psikologi Program Studi Psikologi

Oleh:

Gina Yulita Selem

989114129

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

i

Page 2: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

ii

STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

HERBALIFE DALAM MENJUAL PRODUK

Oleh:

Gina Yulita Selem

989114129

Telah disetujui oleh:

Pembimbing,

(P. Hendrietta PDADS., S. Psi)

Tanggal…………….

ii

Page 3: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

iii

SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

HERBALIFE DALAM MENJUAL PRODUK

Disusun oleh:

Gina Yulita Selem

989114129

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 25 januari 2007

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia

Nama Lengkap Tanda tangan

Ketua : P. Henrietta PDADS., S.Psi. …………….

Sekertaris : Minta Istono, S.Psi., M.Si. .............……

Anggota :MM. Nimas Eki S., S. Psi., Psi. …………….

Yogyakarta,…………….

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M.Si

iii

Page 4: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

iv

Segala Perkara dapat kutanggung dalam Dia yang

memberikan kekuatan kepadaku

(Filipi 4:13)

iv

Page 5: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

v

Dikedalaman musim dingin, akhirnya aku mengerti bahwa

dalam diriku terdapat musim panas tiada tanding

(Albert Camus)

v

Page 6: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

vi

Skripsi ini aku persembahkan kepada tiga orang yang menjadi inspirasi

terbesar dalam hidup ku.

Tuhan Yesus,

Terima kasih telah menjadi Bintang Fajar yang bersinar paling terang,

takala semua bintang kehilangan cahaya nya & tidak dapat menuntun

aku pulang.

Papi Joshua & Alm. Mami Trifosa,

Terimakasih, buat pintu rumah yang selalu terbuka untuk Hannah.

vi

Page 7: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya

ilmiah.

Yogyakarta, Januari 2007

Gina Yulita Selem

vii

Page 8: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

viii

ABSTRAK

STUDI DESKRITIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

HERBALIFE DALAM MENJUAL PRODUK

Gina Yulita Selem

(989114129)

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai dimensi

efikasi diri distributor Herbalife dalam menjual produk. Efikasi diri merupakan

evaluasi seseorang akan kemampuannya dalam menghadapi suatu masalah.

Variabel dalam penelitian ini adalah efikasi diri dan subjek dalam

penelitiannya adalah para distributor PT. Herbalife Indonesia Cabang

Yogyakarta, yang berjumlah 60 orang. Pengambilan sampel menggunakan

teknik accidental sampling dengan menyebar skala efikasi diri yang disusun

sendiri oleh peneliti.

Analisis data dengan menggunakan metode Statistic Descriptive yang

meliputi penyajian data melalui tabel, perhitungan nilai maksimum, nilai

minimum, mean teoritis, mean empiris, dan standar deviasi. Hasil penelitian

menunjukan bahwa para distributor Herbalife memiliki efikasi diri yang tinggi

pada semua dimensi efikasi diri. Hal ini ditunjukan dengan perolehan mean

empirik dimensi magnitude 52, 78, dimensi Generality 49, 10 dan dimensi

strength 44,10. ketiganya berada pada rentang nilai x = 48, sehingga tergolong

dalam kategori tinggi.

viii

Page 9: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

ix

ABSTRACT

DIMENSION’S SELF EFFICACY OF HERBALIFE’S

DISTRIBUTORS WHEN SELLING PRODUCTS

Gina Yulita Selem

(989114129)

The purpose of this research was made to describe the dimension’s self

efficacy of Herbalife’s distributors when selling their products. Self efficacy

has a meaning as one’s evaluation of their ability when facing problems.

Variable on this research are self efficacy and the subject is Herbalife’s

distributors at PT. Herbalife Indonesia cabang Yogyakarta, used 60 subjects.

The data was collected by using accidental Sampling with descriptive Statistic

Method by tables, Maximum and minimum scores, theoretic mean, empric

mean and standard deviation.

The result on this research shown that Herbalife’s distributors have high

self efficacy in all of dimension self efficacy. It’s proved by empiric mean: 40 <

52, 78 in magnitude dimention, empiric mean at generality dimension 40 < 49,

10 and at the strength dimention, 35 < 44, 10 in empiric mean. The Conclution

is: Herbalife’s distributors have high self efficacy in each dimention’s of self

efficacy.

ix

Page 10: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

pertolongannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari keterlibatan berbagai

pihak yang memberikan banyak bantuan yang sangat berarti. Sehubungan

dengan itu, maka pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya:

1. Jesus Christ, sebagai Tuhan, Pemimpin, Penolong, Sahabat dan Kawan

hidup terdekat.

2. P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.si., sebagai Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma atas nasihat dan dukungan untuk cepat

menyelesaikan tugas akhir.

3. P. Henrietta P.D.A.D.S., S.Psi., sebagai dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama

penulisan ini berlangsung.

4. Minta Istono, S. Psi., M.Si dan MM. Nimas Eki S., S.Psi., Psi untuk

masukan dan revisi yang diberikan kepada penulis.

5. Y.B. Agung Santosa, S.Psi., sebagai pembimbing akademik yang telah

banyak membantu penulis selama masa kuliah.

6. Seluruh staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang

telah membagikan Ilmu Psikologi.

x

Page 11: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

xi

7. Segenap karyawan Sekretariat Psikologi: Mas Gandung, Pak Gi “terima

kasih untuk keramahannya”, Mas Doni, Mas Mudji dan Mbak Naniek.

8. Mbak Susan, Mas Dedy dan seluruh distributor Herbalife yang telah

membantu pelaksanaan penelitian ini.

9. Pak Singgih dan mas Jay (yang gak pernah keliatan wujudnya) untuk

bantuan dan masukan yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini.

10. Papa, Mama, Ade, Uku, Asri, untuk dukungan, cinta, dan support yang

selalu kalian limpahkan di sepanjang hidupku.

11. Pater Belenterius Bon SVD., untuk kasih sayang dan persahabatan yang

indah.

12. Keluarga besarku “The Hales”: Om Leo, Tante Lin, Mama Olga, Papa

Bob, Mama Deb, untuk cinta dan kasih sayang keluarga yang indah.

13. Sepupu-sepupuku yang lucu, menjengkelkan, namun selalu membuat aku

rindu untuk pulang: Carlo, Riko, Irene, Geltry, Paul, Rita-Reti, Tresni.

We learn and grow up together. Guys, you are the best cousins ever after.

Tidak lupa untuk “peri-peri” yang lucu: Gisella dan Jonatan. May God

always let this life treat both of you kindly.

14. Ko’ Yonatan, Ci’ Sarah, Ko’Paulus, Ester, Daniel, Miriam, terima

kasih karena sudah menjadi saudaraku.

15. Sahabat-sahabat lama yang menghilang: Lesti, Lady Lea. Hope the

February Songs bring you near to me.

16. Teman-teman Psikologi ’98: Rini, Etta (lagi…), Betty, Biyik, Sita, Vina,

dan Dian Kusumaningtyas, Terima kasih untuk tahun-tahun yang indah.

xi

Page 12: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

xii

17. Para Crew Vidita Kost: Bapak Ibu Rianto, Vita, Dita, Mbak Mi, Helena

and Lina (thanks for helping), Yonna, Eva, Yessy. Terima kasih untuk

kebahagiaan dan keceriaan yang diberikan.

18. Sara Melly. Thanks for laugh and cry that we share together. You are the

one who stay in my happiness and standing still when the party over.

19. Tabita Wuri. Kata-kata terbaik tidak pernah cukup untuk mewakili lengan

yang kau pinjamkan untuk memelukku, saat hidup pernah terasa tak

bertujuan.

20. Alm. Ucup. Untuk semua kata yang terlambat aku ucapkan dan takkan

pernah tersampaikan dengan baik, untuk penyesalanku yang tiada akhir.

Aku minta maaf.

21. Nicholas James Mortimer. I thank God every time I think about you.

22. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak mungkin disebutkan

satu persatu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belumlah sempurna. Kritik dan

saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi semakin

sempurnanya skripsi ini. Akhirnya penulis berharap bahwa skripsi ini dapat

bagi para pembaca pada umumnya dan bagi rekan-rekan mahasiswa Fakultas

Psikologi pada khususnya.

Yogyakarta, Januari 2007

Penulis

xii

Page 13: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

MOTTO ... .............................................................................................. iv

PERSEMBAHAN ................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian .............................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 8

A. Efikasi Diri .......................................................................... 8

1. Pengertian Efikasi Diri .................................................... 8

2. Dimensi Efikasi Diri ....................................................... 10

3. Sumber Efikasi ............................................................... 11

4. Pengaruh Efikasi Diri ..................................................... 12

xiii

Page 14: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

xiv

B. Deskripsi Herbalife ............................................................. 13

1. Sejarah Singkat ............................................................. 13

2. Tujuan Organisasi ......................................................... 13

3. Sistem Pemasaran Produk .............................................. 14

4. Kunci Sukses Pemasaran Produk..................................... 14

C. Efikasi Diri Distributor Herbalife Dalam Menjual Produk ... 15

D. Pertanyaan Penelitian.. ......................................................... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................ 17

A. Jenis Penelitian ................................................................... 17

B. Variabel Penelitian .............................................................. 18

C. Definisi Operasional ........................................................... 18

D. Subjek Penelitian dan Sampling .......................................... 19

E. Prosedur Penelitian ............................................................. 20

F. Alat Pengumpulan Data ...................................................... 21

G. Kredibilitas Alat Pengumpulan Data ................................... 24

H. Analisis Data ...................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 29

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ................................. 29

B. Hasil Penelitian .................................................................. 30

C. Pembahasan ........................................................................ 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 36

A. Kesimpulan ......................................................................... 36

B. Saran ................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 38

LAMPIRAN ........................................................................................ 40

xiv

Page 15: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

xv

Daftar Tabel

Halaman

Tabel l. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban ........................................ 22

Tabel 2. Blue Print Skala Efikasi Diri Distributor Herbalife

Dalam Menjual Produk ............................................................ 24

Tabel 3. Sebaran Distribusi Item per Dimensi Sebelum Uji Coba ........... 24

Tabel 4. Sebaran Item yang Sahih per Dimensi Setelah Uji Coba ........... 26

Tabel 5. Deskripsi Data Dimensi Magnitude, Generality dan Strength ... 31

Tabel 6. Kategorisasi Skor Efikasi Diri dimensi Magnitude,

Generality, Strength ................................................................. 32

xv

Page 16: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

xvi

Daftar Lampiran

Halaman

Lampiran A. Surat Keterangan Penelitian ................................................ 40

Lampiran B. Skala Dimensi Efikasi Diri .................................................. 41

Lampiran C. Tabel Reabilitas Dimensi Magnitude ................................... 48

Lampiran E. Tabel Reabilitas Dimensi Strength ...................................... 50

Lampiran D. Tabel Reabilitas Dimensi Generality ................................... 52

Lampiran G. Tabel Npar Test .................................................................. 54

Lampiran F. Tabel Descriptives Statistics ................................................ 55

Lampiran H. Tabel Frekuensi Dimensi Magnitude, Generality, Strength .. 55

Lampiran I. Tabel Data Dimensi Magnitude ............................................ 56

Lampirn K. Tabel Data Dimensi Strength ................................................ 58

Lampiran J. Tabel Data Dimensi Generality ............................................ 60

Lampiran L. Tabel Data Item Valid Dimensi Magnitude ......................... 62

Lampiran N. Tabel Data Item Valid Dimensi strength ............................ 64

Lampiran M. Tabel Data Item Valid Dimensi Generality ......................... 66

xvi

Page 17: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Efikasi diri memiliki arti sebagai keyakinan individu atas kemampuan

yang dimilikinya (Bandura, 1986). Berdasarkan keyakinan ini individu dapat

memanfaatkan secara optimal setiap pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki untuk melaksanakan tugas guna mencapai suatu tujuan. Keyakinan

yang kuat atas kemampuan diri akan menentukan kegigihan, ketekunan dan

keuletan individu dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan.

Efikasi diri penting untuk mendukung performansi individu dalam

bekerja sebab efikasi diri yang baik akan mendorong individu mencapai tujuan.

Pada studi yang dilakukan terhadap sekelompok mahasiswa saat menghadapi

ujian tertulis yang dilakukan oleh Sanna & Pusecker (dalam Baron & Byrne,

1997), menemukakan bahwa, ketika individu berharap untuk dapat bekerja

dengan baik, maka mereka juga akan mengharapkan suatu evaluasi diri yang

positif dan hasilnya akan berpengaruh positif pada performansi mereka.

Sebaliknya, harapan akan suatu pelaksanaan tugas yang buruk akan

diasosiasikan dengan evaluasi diri yang negatif dan tentunya akan merusak

performansi mereka.

Bandura (1994) mengatakan bahwa individu dengan efikasi diri tinggi

akan menghubungkan kegagalan dengan usaha yang tidak cukup atau

kurangnya pengetahuan atau keahlian, yang semuanya masih dapat ia peroleh.

Individu akan menghadapi situasi yang mengancam dengan kepastian bahwa ia

Page 18: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

2

dapat berlatih untuk mengontrol situasi tersebut. Efikasi diri yang tinggi juga

akan mengembangkan kepribadian yang kuat pada diri individu sehinga ia tidak

mudah terpengaruh oleh situasi yang mengancam. Myers (1999), juga

menjelaskan bahwa individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan lebih

tekun dalam bekerja, memiliki tingkat kecemasan yang rendah dan jarang

merasa tertekan. Ia akan hidup secara lebih sehat, lebih fokus, dan meraih

kesuksesan dalam bidang akademis.

Selanjutnya, Bandura (1994) menyatakan bahwa individu dengan efikasi

diri yang rendah akan memandang buruknya prestasi sebagai akibat kelemahan

kecerdasan otak yang tidak mungkin diperbaiki lagi. Pandangan yang pesimis

ini membuat individu dengan efikasi diri yang rendah akan semakin kehilangan

kepercayaan terhadap kapasitas dirinya.

Berdasarkan urain teori mengenai efikasi diri diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan lebih

mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, sementara individu yang

memiliki efikasi diri yang rendah cendrung untuk gagal dalam menyelesaikan

tugas.

Krisis ekonomi di Indonesia yang mulai terjadi pada tahun 1997,

berdampak pada semakin sedikitnya lapangan pekerjaan yang tidak sebanding

dengan banyaknya calon tenaga kerja sehingga mengakibatkan banyak terjadi

pengangguran dan harga-harga kebutuhan pokok semakin membumbung di

pasaran. Situasi ini membuat orang mencoba melakukan segala cara untuk

mendapatkan pekerjaan dan uang demi memenuhi kebutuhan ekonomi dan

Multi Level Merketing merupakan salah satu solusinya.

Page 19: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

3

Yen, Tjahjoanggoro & Atmadji (dalam Herdianingrum, 2004),

melaporkan bahwa MLM merupakan suatu sistem pemasaran yang

menggunakan metode penjualan langsung atau direct selling, yaitu penjualan

dari pihak produsen ke konsumen, tanpa harus melewati jalur distribusi seperti:

agen nasional, agen regional propinsi, agen besar, grosir dan pengecer. Hal ini

dilakukan agar meningkatkan volume penjualan dan memenuhi kepuasan

konsumen. MLM menggunakan jasa seorang distributor yang berperan dalam

mendistribusikan produk. Tugas seorang distributor adalah: mendistribusikan

produk (menjual dan mempromosikan) serta menawarkan peluang kepada

individu lain untuk bergabung didalam bisnis(membangun jaringan/down line).

Sistem direct selling memiliki beberapa keuntungan seperti yang

dijelaskan oleh Clothier (dalam Indrawanto, 2005) yaitu: Pertama, pelanggan

tidak perlu pergi ke toko eceran karena produk yang dibutuhkan akan dibawa

langsung oleh distributor. Kedua, terciptanya suatu hubungan persahabatan

antara pelanggan dan distributor sebab sering terjadi tatap muka diantara kedua

belah pihak sehingga perusahaan akan dapat mengetahui kualitas produk

melalui para distributor yang bertemu pelanggan secara langsung. Ketiga,

hubungan langsung antara distributor dan pelangggan akan membuat distributor

dapat langsung memperkenalkan dan memperagakan fungsi produk tersebut.

Herbalife merupakan salah satu dari berbagai MLM yang berkembang

di Indonesia dan mengkhususkan pada penjualan produk makanan sehat yang

memiliki keunggulan seperti: dapat membantu menurunkan berta badan, baik

untuk diet yang dilakukan oleh penderita hipertensi, diabetes dan obesitas serta

memiliki prospek kesuksesan yang baik dimasa depan karena sebagai produk

Page 20: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

4

makanan, Produk ini akan tetap bertahan sebab setiap orang tetap memerlukan

makanan sehat setiap hari.

Herbalife sebagai salah satu MLM, juga menjanjikan kebebasan waktu

kerja, kebebasan finansial yang menguntungkan, terbuka bagi semua kalangan

masyarakat untuk menggeluti usaha ini tanpa mengenal batas usia dan tingkat

pendidikan, serta memiliki prospek perkembangan perusahaan yang

menjanjikan dimasa depan, namun bukan berarti pekerjaan ini tidak memiliki

resiko yang muncul dalam saat bekerja. Ada Fenomena yang muncul dalam

Multi Level Marketing, bahwa dalam mencapai prestasi kerja tidak semua

distributor berhasil menjual dan membangun jaringan. Distributor yang

memiliki pengalaman buruk atau gagal menjual produk atau mengembangkan

jaringan, memiliki kecendrungan untuk memberi pengaruh negatif terhadap

usaha yang dilakukan oleh rekan-rekannya yang lain (Sarwintono, 2005).

Menurut teori penjualan polis asuransi Blake & Mouton (dalam

Sarwintono, 2005), keberhasilan seseorang dalam mencapai target penjualan

ditentukan oleh banyak faktor. Yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri yaitu:

kemampuan bicara yang kurang, merasa malu dan malas untuk menggeluti

usaha ini karena takut akan penolakan dari orang lain. Faktor eksternal seperti,

harga produk itu sendiri, adanya produk pesaing, keadaan finansial konsumen

serta kondisi perekonomian yang berlaku disuatu masyarakat, serta faktor

pandangan masyarakat yang negatif terhadap MLM.

Seorang distributor juga harus memiliki kemampuan interpersonal

dalam mendekati calon kostumer agar dapat menjalankan tugasnya dengan

Page 21: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

5

baik. Morris (dalam Baron & Byrne, 1997), menyatakan bahwa sikap

interpersonal individu juga dipengaruhi oleh perasaan efikasi dirinya saat

melakukan suatu interaksi sosial dengan baik. Salah satu alasan terjadinya

efikasi diri yang rendah adalah tidak adanya kemampuan sosial individu yang

dapat mengakibatkan timbulnya kecemasan, dan sikap menghindari kontak

sosial.

Keberadaan MLM merupakan suatu fenomena menarik saat ini karena

mampu menyerap tenaga kerja yang tidak terbatas, juga mampu menjawab

permasalahan bagi masalah finansial dan para pencari kerja saat ini, terutama

disaat keadaan ekonomi Indonesia belum menunjukan adanya perubahan.

Anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, APLI, mencatat sejak tahun

1993 hingga 2007, telah ada 65 MLM yang masuk dan berkembang di

Indonesia seperti: Herbalife, Oriflame, Lux, Sophie Martin dan Thianshi

(http://www.apli.or.id/Daftar.asp?id=DaftarAnggota). Jumlah ini akan terus

bertambah dari tahun ke tahun, namun belum ada penelitian yang membahas

tentang efikasi diri distributor MLM. Penelitian tentang efikasi diri yang telah

dilakukan sejauh ini lebih dikaitkan dengan variabel prilaku mencontek

(putrawan, 2003) dan penyesuaian diri di tempat kerja (Sudiro, 2004),

sementara penelitian yang berkaitan dengan MLM lebih dikaitkan dengan Motif

Berprestasi (Herdianingrum, 2004) dan komitmen Organisasi (Sarwintono,

2006)

Seperti yang telah dikatakan diatas bahwa hingga saat ini belum ada

penelitian yang membahas mengenai efikasi diri para distributor MLM.

Sementara efikasi diri diperlukan oleh para distributor yang memiliki cara kerja

Page 22: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

6

yang berbeda dari para penjual konvensional lainnya yaitu, mereka harus

mencari calon kostumer secara langsung (tatap muka) dan beresiko untuk

menerima penolakan dari calon kostumer,

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat

efikasi diri pada distributor Herbalife sebagai salah satu MLM di Indonesia dan

peneliti menggunakan dimensi-dimensi efikasi diri dalam melaksanakan

penelitian sehingga bisa melihat efikasi diri distributor Herbalife secara lebih

mendalam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti ingin mengetahui

bagaimana dimensi efikasi diri para distributor Herbalife di Yogyakarta dalam

menjual produk?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dimensi efikasi diri

distributor Herbalife dalam menjual produk.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan informasi bagi dunia kewirausahaan pada umumnya dan

menambah wacana bagi ilmu psikologi industri tentang gambaran dimensi-

dimensi efikasi diri para distributor Herbalife dalam menjual produk, serta

Page 23: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

7

diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi landasan penelitian-

penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Distributor MLM

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada

para distributor, terutama distributor Herbalife mengenai pentingnya dimensi-

dimensi efikasi diri dalam mendukung pekerjaan mereka dalam menjual

produk.

b. Bagi Pembaca Umum

Dapat menambah wacana masyarakat umum tentang Herbalife yang

sesungguhnya, baik dari segi organisasi, produk, dan terutama dari segi jenis

pekerjaan yang dilakukan oleh para distributor yang membutuhkan efikasi diri

yang tinggi.

Page 24: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Efikasi Diri

1. Pengertian Efikasi Diri

Bandura (1986) menjelaskan bahwa efikasi diri merupakan evaluasi

individu tentang kemampuannya dalam mengorganisir dan melaksanakan

tindakan guna mencapai performance tertentu. Pendapat serupa juga

dikemukakan oleh ahli lain seperti, Baron & Byrne (1997), yang menyatakan

bahwa efikasi diri merupakan evaluasi individu atas kemampuan yang

dimilikinya guna mencapai tujuan, melaksanakan tugas atau mengatasi

hambatan. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa efikasi diri merupakan

suatu evaluasi pribadi seorang terhadap kemampuannya dalam melaksanakan

tugas dan dalam menghadapi hambatan–hambatan yang muncul dalam

menjalani tugas tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Ahli

lain seperti, Meyers (1999) mendefinisikan efikasi diri sebagai perasaan

individu terhadap kompetensi dirinya untuk mencapai keberhasilan.

Lebih lanjut, Bandura (1986) mengemukakan bahwa perilaku individu

dapat diprediksi berdasarkan keyakinan individu akan kemampuan yang

dimilikinya. Berdasarkan keyakinan tersebut, individu dapat memanfaatkan

secara optimal setiap pengetahuan dan keterampilannya guna melaksanakan

tugas dan mencapai tujuan. Keyakinan yang kuat pada kemampuan diri sendiri

akan menentukan kegigihan, ketekunan, dan keuletan dalam melaksanakan

tugas atau mencapai tujuan (Bandura & Schunk, 1981).

Page 25: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

9

Bandura (1994) mengatakan bahwa individu dengan efikasi diri tinggi

akan menghubungkan kegagalannya dengan usaha yang tidak cukup atau

kurangnya pengetahuan atau keahlian, yang semuanya masih dapat ia peroleh.

Individu menghadapi situasi yang mengancam dengan kepastian bahwa mereka

dapat berlatih untuk mengontrol situasi tersebut. Efikasi diri yang tinggi akan

mengembangkan kepribadian yang kuat pada seseorang dan tidak mudah

terpengaruh oleh situasi yang mengancam.

Selanjutnya Bandura (1994) menyatakan bahwa individu dengan efikasi

diri yang rendah akan memandang kurangnya prestasi sebagai akibat

kelemahan kecerdasan otaknya yang tidak mungkin lagi diperbaiki. Pandangan

yang pesimis seperti ini akhirnya membuat individu semakin kehilangan

kepercayaan terhadap kapasitas dirinya. Bandura (1994) juga menjelaskan

bahwa individu yang meragukan kapasitas diri mereka sendiri akan melarikan

diri dari tugas-tugas sukar yang mereka pandang sebagai ancaman pribadi.

Berdasarkan uraian teori-teori diatas mengenai pengertian efikasi diri,

maka dapat disimpulkan bahwa, efikasi diri merupakan suatu evaluasi individu

terhadap kemampuan/kompetensinya dalam menjalankan tugas dan dalam

menghadapi rintangan yang muncul ketika menjalankan tugas tersebut guna

mencapai tujuan yang diharapkan. Efikasi diri ini akan berpengaruh terhadap

kinerja individu. Semakin tinggi efikasi diri individu maka semakin baik

kemampuannya dalam menyelesaikan tugas. Sebaliknya semakin rendah efikasi

diri individu maka semakin rendah kemampuannya dalam menyelesaikan tugas.

Page 26: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

10

2. Dimensi – dimensi Efikasi Diri

Ada tiga dimensi efikasi diri yang dikemukakan oleh Bandura (dalam

Putrawan, 2003) yaitu:

a. Tingkat tugas atau magnitude

Dimensi ini berhubungan dengan tingkat kesulitan dari suatu tugas yang

harus dihadapi oleh individu, mulai dari tingkat kesulitan tugas yang

sederhana, moderat, sampai yang membutuhkan performansi yang

maksimal (sulit). Penilaian individu akan taraf tingkat kesulitan tugas

ini menjadikan individu memilih untuk melakukan perilaku yang

dianggap mampu untuk dilakukan dan menghindari perilaku atau situasi

yang tidak mampu untuk dilakukan/dihadapinya.

b. Luas bidang tugas atau generality

Dimensi ini berhubungan dengan luas bidang tugas yang dihadapi oleh

individu. Dimensi ini mengacu pada variasi situasi dimana penilaian

tentang efikasi diri dapat dilakukan. Efikasi sebagian individu mungkin

hanya terbatas pada bidang-bidang tertentu saja, sementara individu

yang lain bisa meliputi beberapa bidang sekaligus. Efikasi diri

dipandang mampu mencakup situasi-situasi lain sehingga mampu

menciptakan suatu penilaian efikasi diri secara umum

c. Tingkat kekuatan atau strength

Dimensi ini berhubungan dengan kekuatan/kemantapan individu akan

keyakinannya dalam menyelesaikan suatu tugas tertentu. Individu

dengan efikasi diri tinggi cenderung pantang menyerah, ulet dalam

meningkatkan usahanya ketika menghadapi rintangan, dibandingkan

Page 27: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

11

dengan individu dengan efikasi diri rendah. Kemantapan ini akan

menentukan ketahanan dan keuletan individu dalam usahanya.

3. Sumber Efikasi Diri

Bandura (1986) mengatakan ada empat sumber yang mempengaruhi

efikasi diri, yaitu:

a. Enactive Attainment

Individu yang sebelumnya pernah mencapai pengalaman sukses dalam

suatu tugas akan memiliki keyakinan yang tinggi terhadap

kemampuannya, sehingga akan meningkatkan keyakinannya saat

menghadapi tugas berikutnya. Sebaliknya, individu yang sebelumnya

gagal akan merasa tidak mampu sehingga menurunkan keyakinannya

saat menghadapi tugas berikutnya.

b. Vicarious Experiences

Efikasi diri individu dapat dipengaruhi oleh model sosial, yaitu

individu-individu yang dianggap memiliki kemampuan yang sama

dengannya. Bila ia melihat individu lain tersebut berhasil maka akan

meningkatkan efikasi dirinya, namun bila ia melihat individu lain

tersebut gagal maka akan menurunkan efikasi dirinya. Pengaruh

pengalaman individu lain tersebut sangat tergantung pada karakteristik

model, tingkat kesulitan tugas, keadaan situasional dan keanekaragaman

hasil yang dicapai oleh model. Bila model yang diamati tidak sama

dengan karakterisitik individu maka pengaruh efikasi makin kecil.

Page 28: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

12

c. Verbal Persuation

Saran, nasihat, bimbingan yang positif dari individu lain dapat

meningkatkan keyakinan tentang keterampilan dan kemampuan

seseorang. Ada dua kondisi yang mempengaruhi persuasi yaitu: (1) ada

kepercayaan terhadap orang yang memberi saran; dan (2) tindakan yang

disarankan untuk dicoba harus realistis bagi yang diberi saran

d. Physiological State

Individu yang memiliki rasa takut, cemas, dan stres akan gagal

menyelesaikan tugas. Kegagalan tersebut akan membuat individu

merasa tidak mampu dan tidak yakin untuk menghadapi tugas

berikutnya. Individu akan lebih berhasil bila tidak mengalami

pengalaman yang menekan yang dapat menurunkan keyakinannya.

4. Pengaruh Efikasi Diri

Bandura (1994) mengatakan menjelaskan bahwa, ada empat proses

psikologis dalam diri manusia yang dipengaruhi oleh efikasi diri. Yaitu: proses

kognitif, proses motivasional, proses afektif dan proses seleksi. Individu yang

memiliki efikasi diri yang kuat/tinggi, akan lebih senang menetapkan tujuan-

tujuan yang bersifat menantang dan mengokohkan komitmen terhadap tujuan-

tujuan yang telah ditetapkannya.

Efikasi diri memainkan peranan utama dalam pengaturan motivasi

individu. Sebagian besar motivasi ini dihasilkan melalui suatu proses kognitif.

Individu memotivasi dirinya sendiri dan mengarahkan tindakannya melalui

pemikiran. Efikasi diri memberikan sumbangan terhadap motivasi melalui

beberapa cara yaitu: dengan menentukan tujuan-tujuan bagi diri individu,

Page 29: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

13

menentukan besar usaha yang akan diberikan, menentukan kegigihan dalam

menghadapi kesulitan, kegagalan yang pada akhirnya akan mempengaruhi

prestasi individu (Bandura 1994).

Efikasi diri individu akan mempengaruhi kemampuan individu dalam

menghadapi permasalahan. Seseorang yang memiliki efikasi diri tinggi, tidak

akan mengalami gangguan pola pikir dan akan berani menghadapi suasana yang

sulit dan mengancam, disaat menghadapi masalah (Bandura, 1994).

B. Deskripsi Herbalife

1. Sejarah Singkat

Herbalife didirikan pada tahun 1980 oleh Mark Hughes. Sejarah Berdiri

Herbalife dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi Mark yang menyaksikan

kematian ibunya usia 36 tahun karena mencoba berbagai program diet dan

mengkonsumsi berbagai pil-pil diet yang mengakibatkan kematian. Melalui

kerjasama Mark dengan beberapa ahli kesehatan, maka terciptalah Program

Pengendalian Berat Badan Herbalife (buku manual, Herbalife, 2006).

2. Tujuan Organisasi

Tujuan berdirinya Herbalife adalah, untuk melanjutkan cita-cita

pendirinya yaitu Mark Hughes, dalam menolong orang-orang yang ingin

menurunkan berat badan secara sehat dan aman. Visi dan Misi Herbalife adalah

untuk memberi inspirasi kepada setiap individu dan memberikan kesempatan

kepada mereka untuk mengubah hidupnya. Perubahan ini berupa perubahan

positif dari segi kesehatan kostumer yang membaik setelah mengkonsumsi

Page 30: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

14

produk, serta perubahan finansial bagi para distributor yang bergabung bersama

Herbalife (buku manual, Herbalife, 2006).

3. Sistem Pemasaran Produk

Network Marketing, merupakan sistem dari rencana pemasaran yang

digunakan oleh Herbalife. Pada sistem ini, setiap distributor mandiri saling

bekerja sama dalam menjual produk dan membangun jaringan. Caranya adalah

dengan membentuk suatu sistim duplikasi, yaitu: Pertama, distributor

membentuk basis pelanggan eceran yang kuat, yang dapat memberi keuntungan

eceran setiap bulan. Kedua, distributor mencari orang lain untuk bergabung dan

menjadi rekan kerja (calon rekan kerja bisa berasal dari pelangggan yang puas

dengan hasil yang diperoleh dari mengkonsumsi produk) dan melatih mereka

untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh distributor pertama

(menjual dan mencari orang lain yang dapat membantu mereka). Dengan

melatih dan membantu Downline, serta menunjukan proses cara

menduplikasikan proses ini kebawah, seorang distributor akan mendapat bagian

dari struktur bonus dan komisi yang dibayarkan oleh Herbalife melalui VP

organisasi. Seorang distributor juga wajib memberikan pendampingan,

masukan, serta support bagi downline baru, sehingga mereka dapat mempelajari

dan memperoleh gambaran mengenai tugas-tugasnya sebagai distributor.

4. Kunci Sukses Pemasaran Produk

Herbalife memiliki tiga kunci sukses dalam menghadapi persaingan

pasar dengan produk makanan sehat lainnya. Ketiga kunci sukses tersebut

yaitu: Use, Wear, Talk. Use merupakan tahap dimana seorang distributor

diwajibkan untuk mencoba produk Herbalife agar dapat merasakan manfaat

Page 31: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

15

produk secara langsung. Wear merupakan tahap lanjutan dimana seorang

distributor mengenakan “PIN” yang bertuliskan pesan singkat tentang manfaat

yang ia dapat dari mengkonsumsi Produk Herbalife. Contohnya, Pin yang

bertuliskan“I lost 7 kg in 3 weeks. Ask Me how”, dipakai oleh distributor yang

benar-benar mengalami penurunan berat badan sebesar 7kg itu sendiri.

Terakhir, adalah Talk. Pada tahap ini, seorang distributor diharuskan untuk

membicarakan tentang manfaat Herbalife yang telah didapatinya kepada setiap

orang, terutama kepada para calon kostumer potensial, seperti calon kostumer

yang memiliki masalah berat badan. Sistem “talk” ini sangat dianjurkan untuk

dilakukan oleh para distributor Herbalife karena informasi dari mulut ke mulut

merupakan suatu bentuk promosi yang paling ampuh (buku manual, Herbalife,

2006).

C. Efikasi Diri Pada Distributor Herbalife Dalam Menjual Produk

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa efikasi diri dapat diperoleh melalui

empat sumber yaitu: enactive attaintment, vicarious experiences, verbal

pessuation, dan physiological state. Maka pada penelitian ini dapat diasumsikan

bahwa distributor Herbalife memperoleh efikasi diri yang baik melalui

beberapa sumber seperti: pengalaman keberhasilan distributor di masalalu yang

tergolong dalam enactive attaintment, adanya contoh/modeling dari upline yang

memberi contoh yang baik saat menyelesaikan tugas, merupakan suatu bentuk

Vicarious experiences bagi distributor. Dan ketika distributor mendapatkan

saran, nasihat, bimbingan serta support dari pihak upline, hal ini juga menjadi

suatu sumber efikasi dalam bentuk Verbal Persuation. Semua pengalaman

Page 32: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

16

keberhasilan di masalalu (enactive attainment), contoh modeling (vicarious

experiences) serta nasihat, bimbingan, dll (verbal persuation) yang diterima

oleh para distributor baru tersebut, akan berdampak pada Physiological state

distributor yang membuat mereka tidak merasa takut, cemas dan stess dalam

melaksanakan tugas. Sebaliknya, efikasi diri yang rendah dapat terjadi apabila

sumber-sumber efikasi diri tidak diperoleh distributor. Contoh: distributor

memiliki pengalaman akan kegagalan dalam menjual produk di masa lalu

(enactive attaintment), tidak mendapatkan model/contoh yang baik dari para

upline (vicarious experiences), kurang mendapat bimbingan/support yang

positif dari pihak up line (verbal persuation), sehingga mereka akan merasa

tidak nyaman, takut dan cemas saat bekerja (physiological state).

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian mengenai efikasi diri dan dimensi-dimensi efikasi

diri dan sistem kerja Herbalife, maka peneliti menyusun suatu alat untuk

mengetahui bagaimana gambaran dimensi-dimensi efikasi diri para distributor

Herbalife dalam menjual produk?

Page 33: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian deskriptif ialah penelitian yang bertujuan untuk membuat

deskripsi yang sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat

populasi atau daerah tertentu (Suryabrata, 1998). la juga menambahkan bahwa

penelitian deskriptif hanya bersifat menggambarkan suatu variabel yang akan

diteliti melalui pengisian skala tanpa perlu mencari atau menerangkan

hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan atau mendapat makna dan

implikasi. Sugiono (1999) menjelaskan penelitian deskriptif sebagai penelitian

yang dilakukan untuk memberi deskripsi atau gambaran tentang objek

penelitian melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.

Namawi (1990) menerangkan bahwa ada dua ciri pokok penelitian

deskriptif. Kedua ciri tersebut adalah:

1 Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian

dilakukan atau masalah-masalah yang bersifat aktual. Berdasarkan ciri

pertama ini, maka pada penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan perhatian

pada kemampuan efikasi diri para distributor Herbalife dalam menjual

produk.

2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagai mana

adanya, diiringi dengan interpretasi rasional yang adekuat. Berdasarkan ciri

Page 34: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

18

kedua ini, maka peneliti akan menyertakan bukti berupa transkrip hasil

penghitungan kuantitatif serta laporan selama peneliti melakukan penelitian.

Berdasarkan uraian pendapat para ahli mengenai penelitian deskriptif,

maka penelitian ini menggunakan data kuantitatif tentang variabel yang

diperoleh dengan menggunakan analisis skor jawaban subjek pada skala

sebagai mana adanya. Hat ini ditujukan untuk mengetahui gambaran efikasi diri

para distributor Herbalife dalam menjual produk.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini berbentuk studi deskriptif, maka tidak ada Kontrol

terhadap variabel dalam penelitian. Variabel dalam sebuah penelitian

merupakan fokus dari penelitian tersebut. Arikuntoro (2002) mengatakan

bahwa variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pada definisi tentang variabel yang

telah diuraikan, maka yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah dimensi-

dimensi efikasi diri distributor Herbalife dalam menjual produk yaitu:

magnitude, generality dan strength

C. Definisi Operasional

Defininisi operasional dalam penelitian ini adalah: evaluasi distributor

terhadap kemampuannya dalam menghadapi permasalahan yang muncul saat

melakukan proses penjualan.

Definisi operasional dasi masing-masing dimensi efikasi diri adalah

sebagai berikut:

Page 35: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

19

1. Tingkat tugas atau magnitude, yaitu: perkiraan efikasi diri distributor

ketika menghadapi tugas, mulai dari tugas yang memiliki tingkat

kesulitan yang rendah, moderat, dan sukar.

2. Luas bidang tugas atau generality, yaitu: Efikasi diri distributor dalam

mengerjakan berbagai macam tugas penjualan.

3. Tingkat kekuatan atau strenght, yaitu: kekuatan distributor dalam

menghadapi masalah yang muncul saat melakukan penjualan.

Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek pada masing-masing

dimensi, maka semakin baik efikasi pada setiap dimensinya. Semakin rendah

skor yang diperoleh subjek pada masing-masing dimensi, maka semakin buruk

efikasi pada setiap dimensi tersebut.

D. Subjek Penelitian dan Sampling

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian seperti manusia,

gejala, benda-benda ataupun peristiwa yang diselidiki (Arikuntoro, 2002).

Populasi dalam penelitian ini adalah, para distributor PT. Herbalife Indonesia,

Cabang Yogyakarta. Hal ini dilakukan agar penelitian terfokus pada apa yang

hendak diteliti, yaitu langsung tertuju pada para distributor Herbalife.

Sampel merupakan sebagian dari populasi dan sampling merupakan cara

atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel (Hadi, 2000). Panelitian

ini menggunakan incidental Sampling. Dalam teknik sampling ini yang

dijadikan anggota sampel adalah apa atau siapa saja yang kebetulan di jumpai

di tempat-tempat tertentu, seperti di kantor, ditempat-tempat umum, dll.

Page 36: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

20

Anggota populasi yang kebetulan tidak dijumpai, sama sekali tidak diperhatikan

dan tidak diperhitungkan dalam penugasan subjek ke dalam sampel (Hadi,

2000).

Pertimbangan yang digunakan peneliti dalam mengambil sampel dengan

menggunakan metode incidental Sampling yaitu:

1. Tidak ada kriteria khusus yang digunakan dalam penelitian ini selain

bahwa sampel adalah distributor Herbalife

2. Adanya kesulitan dalam mengumpulkan seluruh distributor pada saat

yang bersamaan karena setiap distributor memiliki kebebasannya

sendiri-sendiri dalam mengatur jam kerja, sehingga skala hanya

diberikan kepada para distributor Herbalife yang hadir pada saat

pertemuan di kantor. Para distributor yang tidak temui saat pembagian

skala, sama sekali tidak diperhitungkan.

E. Prosedur Penelitian

Ada beberapa tahap yang dilakukan sebelum penelitian ini berangsung:

1. Membuat Alat Ukur

a. Alat ukur dibuat berdasarkan dimensi-dimensi efikasi diri

b. Membuat blue print

c. Menentukan format jawaban

d. Menulis item berdasarkan blue print yang telah dibuat

2. Persiapan Tes

a. Menentukan Kelompok Subjek

Page 37: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

21

b. Mempersiapkan Skala penelitian yang telah sisusun berdasarkan blue print

3. Penelitian

a. Memberikan skala penelitian kepada subjek penelitian

b. Menganalisa data hasil penelitian

c. Menyusun kesimpulan statistik hasil analisis data penelitian

d. Membuat deskripsi hasil penelitian

F. Alat Pengumpulan Data

Data diperlukan untuk melakukan pemecahan terhadap suatu masalah

yang berkaitan dengan objek penelitian. Data memiliki arti sebagai hasil

pencatatan peneliti baik berupa angka maupun fakta. Metode pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah metode Skala Likert. Skala ini berupa skala dimensi

efikasi diri distributor Herbalife dalam menjual produk yang disusun dari

sejumlah pertanyaan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable),

serta empat kemungkinan jawaban mengenai tingkat persetujuan subjek.

Tingkat persetujuan yang diminta untuk dinyatakan oleh para subjek

dalam skala efikasi diri ini terdiri dari ketegori sangat setuju (SS), setuju (S),

tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Kategori jawaban akan di skor

1–4 berdasarkan tingkat penolakan dan dukungan terhadap isi pernyataan.

a. Pernyataan positif (favorable)

perolehan skor untuk pilihan jawaban pada kategori ini adalah:

Sangat Setuju (SS) : memperoleh skor 4

Setuju(S) : memperoleh skor 3

Tidak Setuju(TS) : memperoleh skor 2

Page 38: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

22

Sangat Tidak Setuju (STS) : memperoleh skor 1

b. Pertanyaan negatif(unfavorable)

Perolehan skor untuk pilihan jawaban pada kategori ini adalah:

Sangat Setuju (SS) : memperoleh skor 1

Setuju(S) : memperoleh skor 2

Tidak Setuju(TS) : memperoleh skor 3

Sangat Tidak Setuju (STS) : memperoleh skor 4

Tabel 1

Skor Berdasarkan Kategori Jawaban

Jawaban Skor Skor

Favorable unfavorable

Sangat setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju(TS) 2 3

Sangat tidak setuju(STS) 1 4

Hadi (2004), mengatakan bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian

berdasarkan asumsi sebagai berikut:

a. Subjek merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya

b. Apa yang dinyatakan oleh subjek kepada penyelidik adalah benar dan

dapat dipercaya

c. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan

kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh penyelidik.

Tidak ada jawaban tengah atau netral yang digunakan dalam penelitian

ini. Hal ini menurut Hadi (1991), didasarkan pada:

Page 39: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

23

a. kategori undecided yang memiliki arti ganda yang bisa diartikan belum

memutuskan memberi jawaban, bisa juga diartikan netral, setuju tidak,

tidaksetujupun tidak atau bahkan ragu-ragu. Kategori yang mempunyai

arti ganda seperti ini tentunya tidak diharapkan dalam suatu instrument.

b. Tersedianya jawaban tengah menimbulkan kecendrungan menjawab

tengah (cental tendency effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu

atas arah kecendrungan jawabannya, kearah setuju atau tidak setuju.

c. Maksud kategori jawaban SS-S-TS-STS adalah terutama untuk melihat

kecendrungan pendapat responden, kearah setuju atau kearah tidak

setuju. Jika tersedia jawaban tengah, akan menghilangkan data

penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat

disaring dari responden.

Dibawah ini adalah tabel blue print yang dibuat peneliti sebagai acuan

untuk menyusun skala dimensi efikasi diri distributor Herbalife

Tabel 2

Blue print Skala Efikasi Diri Distributor Herbalife Dalam Menjual Produk

Dimensi Favorable Unfavorable Total

Magnitude 10 (16.7%) 10 (16.7%) 20 (33.3%)

Strength 10 (16.7%) 10 (16.7% 20 (33.3%)

Generality 10 (16.7%) 10 (16.7%) 20 (33.3%)

Total 30 (50%) 30 (50%) 60 (100%)

Pada tabel 3 dibawah ini, menunjukan sebaran distribusi item per dimensi.

Page 40: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

24

Tabel 3

Sebaran Distribusi Item per Dimensi Sebelum Uji Coba

Favorable Unfavorable Dimensi

No Jml

(%)

No Jml

(%)

Total

Magnitude 3,4,8,20,

29,32,40

,42,50,54

10

(16.7%)

7,12,18,24,

27,38,48,

51,52,60

10

(16.7%)

20

(33.3%)

Strength 10,15,19,

21,25,34,

44,46,53,58

10

(16.7%)

1,5,9,14,

26,28,33,

36,41,49

10

(16.7%)

20

(33.3%)

Generality 6,31,35,

43,45,47,

55,56,57,59

10

(16.7%)

2,11,13,16,

17,22,23,

30,37,39

10

(16.7%)

20

(33.3%)

TOTAL

30

(50%)

30

(50%)

60

(100%)

G. Kredibilitas Alat Pengumpulan Data

Skala penelitian ini dikenakan kepada subjek yang memiliki kriteria

yang sama seperti yang diinginkan oleh peneliti, dalam hal ini para distributor

Herbalife itu sendiri untuk memperoleh Validitas dan Reliabilitas.

1. Validitas

Validitas sering dikonsepsikan sebagai sejauh mana tes mampu

mengukur atribut yang seharusnya diukur (Azwar, 1999). Alat tes dikatakan

mempunyai validitas tinggi apabila alat tes tersebut mampu menjalankan fungsi

ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan apa yang dimaksud

dari tujuan dilakukannya pengukuran.

Page 41: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

25

Penelitian ini menggunakan validitas isi. Azwar (1999), mengatakan

bahwa validitas isi merupakan validitas yang diestimasikan lewat pengujian

terhadap isi tes dengan analisis rasional lewat professional judgment yaitu

penilaian validitas terhadap suatu alat ukur yang diberikan oleh orang-orang

yang dianggap ahli atau profesional di bidangnya, dalam hal ini dosen

pembimbing skripsi. Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam

skala penelitian mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi

objek yang hendak diukur dan sejauh mana item-item tersebut mencerminkan

ciri perilaku yang hendak diukur. Salah satu cara untuk melihat apakah validitas

isi sudah terpenuhi adalah dengan menyesuaikan item-item dalam skala yang

telah ditulis dengan blue print (Azwar, 2001)

2. Seleksi Item

Setelah memeriksa validitas isi, peneliti melakukan seleksi item untuk

memilih item-item yang berkualitas. Kualitas item diukur dengan cara

menganalisis butir item dengan menggunakan parameter daya beda item. Daya

beda item bertujuan untuk mengetahui sejauh mana item mampu membedakan

antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki

atribut yang diukur (Azwar, 1999). Parameter daya beda item yang di

estimasikan berdasarkan koefisien korelasi total memperlihatkan kesesuaian

fungsi item dengan fungsi skala dalam mengungkap perbedaan individual yang

akan berguna untuk mengoptimalkan fungsi skala.

Daya beda item ditunjukkan oleh statistik yang dihitung dengan bantuan

SPSS 13.0 for Windows. Seleksi item pada skala penelitian ini didasarkan pada

uji signifikansi rit pada taraf signifikansi 5% dengan jumlah subjek 60 orang

Page 42: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

26

(N=60), yaitu rit = 0, 25. Mengacu pada hal tersebut, maka item yang memiliki

rit kurang dari 0, 25 dinyatakan gugur dan hasilnya tidak layak untuk diikut

sertakan dalam penelitian.

Tabel empat dibawah ini menunjukan item-item yang lolos setelah uji

coba yaitu: 46 item yang sahih yang terdiri dari 26 item favorable dan 20 item

unfavorable.

Tabel 4

Tabel Sebaran Item yang Sahih per Dimensi Setelah Uji Coba

Dimensi Favorable Unfavorable Total

Magnitude 3,4,8,20,29,32,

40,42,50,54

12,18,,27,48,51,60 16

Strength 10,15,19,21,25,

34,44,46,53

1,14,33,36,41 14

Generality 6,31,43,47,55,56,57 2,11,13,16,17,22,30,37,39 16

TOTAL

26 20 46

3. Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan

hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 1999).

Suatu hasil pengukuran akan dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama di dapatkan

hasil yang kurang lebih sama, dengan catatan aspek yang diukur dalam diri

subjek belum berubah. Maksud dari uji reliabilitas adalah untuk mengetahui

apakah item-item yang menjadi alat ukur memiliki reliabilitas yang baik untuk

digunakan dalam penelitian.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan perhitungan reliabilitas koefisien alfa (a) dari Cronbach dengan

Page 43: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

27

menggunakan program SPSS versi 13.0 for windows. Koefisien reliabilitas

berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien

reliabilitasnya, yaitu semakin mendekati angka 1 berarti semakin tinggi tingkat

reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin mendekati nilai 0

menunjukkan semakin rendah tingkat reliabilitas suatu penelitian.

Pengujian reabilitas skala efikasi diri dilakukan per dimensi, karena

pengukuran dilakukan berdasarkan dimensi dan bukan aspek. Nunally dalam

Gozaly (2001) menyatakan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliable, apabila memberi nilai Alfa Cronbach > 0, 60.

Nilai pengukuran reabilitas pada dimensi magnitude adalah (a) = 0, 800

> 0, 60 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item pada dimensi magnitude

memiliki reabilitas sebagai alat ukur. Pada dimensi generality reabilitas yang

diperoleh adalah (a) = 0, 778 > 0, 60 sehingga dapat dikatakan bahwa item-item

pada dimensi ini juga memiliki reabilitas sebagai alat ukur. Nilai reabilitas pada

dimensi strength adalah (a) = 0,778 > 0, 60 sehingga dapat disimpulkan bahwa

item-item pada dimensi strength juga memiliki reabilitas sebagai alat ukur.

H. Analisis Data

Tujuan dilakukannya analisis data adalah untuk mengolah hasil data

yang diperoleh, yang masih berupa data kasar di analisis menjadi data yang

lebih mudah dibaca dan di interpretasikan. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah statistik deskriptif yang meliputi penyajian data melalui

tabel, perhitungan nilai maksimum, nilai minimum, mean teoritis, mean

empiris, dan standar deviasi.

Page 44: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Dan Pelaksanan Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, Peneliti meminta izin secara khusus

dari pihak PT. Herbalife Indonesia Cabang Yogyakarta, untuk mengadakan

penelitian pada distributor-distributor Herbalife di wilayah Yogyakarta. Pihak

PT. Herbalife Indonesia Cabang Yogyakarta, tidak mengharuskan peneliti

membawa Surat Keterangan Izin Penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma, sehingga peneliti dipermudah untuk dapat melakukan

penelitian pada PT. Herbalife Indonesia Cabang Yogyakarta. Sebagai bukti

bahwa peneliti telah melakukan penelitian di PT. Herbalife tersebut, Peneliti

meminta surat pernyataan dari pihak Herbalife yang menyatakan bahwa peneliti

telah melaksanakan penelitian di tempat tersebut.

PT. Herbalife Indonesia Cabang Yogyakarta didirikan sekitar 5 tahun

yang lalu, berkat usaha bersama yang dilakukan oleh beberapa distributor

independent yang ingin memperluas jaringan kerja mereka di wilayah

Yogyakarta. Kantor PT. Herbalife Indonesia Cabang Yogyakarta, beralamat di

Jln. Kaliurang, km 5, 8, Pandega Marta, No. A2.

Herbalife Tidak memiliki struktur organisasi yang jelas. Hal ini

dikarenakan, setiap individu yang berada di dalam Herbalife merupakan para

distributor yang saling bekerja sama (buku manual, Herbalife, 2006). Faktor

lain yang menyebabkan organisasi ini tidak memiliki struktur yang jelas adalah,

Page 45: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

29

setiap anggota Herbalife dapat memiliki posisi yang sama dalam waktu yang

bersamaan pula, tergantung pada tingkatan level mana, mereka terlibat bersama

Herbalife. Tidak ada batasan usia, latar belakang Pendidikan, Jenis kelamin, dll,

sebagai syarat untuk ikut serta terlibat dalam Herbalife.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada tangggal 29-30 Desember 2006 atas dasar

pertimbangan bahwa pada tanggal 29-30 Desember tersebut akan dilaksanakan

pertemuan khusus bagi para distributor Herbalife, sehingga akan memudahkan

peneliti dalam membagikan skala, mengingat pada hari-hari lain, peneliti akan

kesulitan mengumpulkan subjek dalam waktu singkat secara bersamaan, karena

setiap distributor memiliki agenda kerja masing-masing. Skala yang di sebar

peneliti berjumlah 60 eksemplar dan semuanya di isi dan dikembalikan oleh

para distributor yang hadir pada tanggal 29-30 Desember 2006, sehingga

terdapat 60 skala yang hasilnya dapat dianalisa sebagai data penelitian.

B. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah skala penelitian yang

telah disusun mengikuti sebaran data distribusi normal atau tidak. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan one sample Kolmogorov-Smirnov dengan

menggunakan bantuan program SPSS for windows Version 13.00. Jika nilai

signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0. 05 (p>0. 05) maka sebaran data

tersebut normal. Apabila nilai signifikansi yang diperoleh tersebut lebih kecil

Page 46: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

30

dari 0. 05 (p >0. 05) maka sebaran data tersebut tidak mengikuti sebaran data

normal.

Hasil Uji normalitas pada penelitian ini menunjukan p = 0,942 lebih

besar dari pada 0, 05 dengan demikian sebaran data penelitian ini mengikuti

data distribusi normal.

2. Deskripsi Data Penelitian

Dari hasil pengumpulan data, diperoleh gambaran skor efikasi diri per

dimensi dari para distributor Herbalife yang disajikan pada setiap tabel dibawah

ini

Tabel 5

Deskripsi Data Dimensi Magnitude, Generality dan Strength

Dimensi N Xmin Xmaks Mean SD

Magnitude Teoritik 60 16 64 40 8

Empirik 60 37 63 52,78 4,225

Generality Teoritik 60 16 64 40 8

Empitik 60 35 63 49,10 4,225

Strength Teoritik 60 14 56 35 7

Empirik 60 35 53 44,10 4,616

Keterangan:

N : Jumlah Skor Penelitian

Xmin : Skor terendah yang dicapai subjek

Xmax : Skor tertinggi yang mungkin dicapai subjek

Mean : Rata-rata skor yang diperoleh

SD : Simpangan baku

Interpretasi terhadap skor total skala efikasi diri dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat efikasi diri distributor Herbalife pada masing-

masing dimensi. Untuk mengiterpretasi skor-skor mentah skala efikasi diri

tersebut diperlukan norma kategorisasi. Kategorisasi yang digunakan pada

Page 47: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

31

penelitian ini mencakup tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Azwar, 2002):

a. Kategori tinggi = X = (µ + 1, 0 s)

b. Kategori sedang = (µ - 1, 0 s) = X < (µ + 1, 0 s)

c. Kategori rendah = X < (µ + 1, 0 s)

Keterangan:

X = Skor total yang diperoleh subjek

µ = Mean teoritik

s = Standar deviasi teoritik

Hasil perhitungan rentang nilai dari ketiga dimensi tersebut, ditunjukkan pada

tabel di bawah ini:

Tabel 6

Kategorisasi Skor Efiksi Diri Dimensi Magnitude,Generality,Strength

Dimensi Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase

Magnitude Tinggi X = 48 57 95

Sedang 32 = X < 48 3 5

Rendah X < 32 0 0

Generality Tinggi X = 48 42 70

Sedang 32 = X < 48 18 30

Rendah X < 32 0 0

Strength Tinggi X = 42 42 70

Sedang 28 = X < 42 18 30

Rendah X < 28 0 0

C. Pembahasan

Analisis deskriptif yang dilakukan pada masing-masing dimensi efikasi

diri bertujuan untuk mengetahui seberapa besar setiap dimensi memberikan

gambaran mengenai efikasi diri distributor Herbalife. Hasil analisis

Page 48: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

32

menunjukan bahwa ketiga dimensi efikasi diri distributor Herbalife memiliki

skor yang tinggi.

Dimensi magnitude memiliki frekuensi tertinggi karena 57 subjek

tergolong dalam kategori tinggi dan 3 subjek tergolong dalam kategori sedang.

Hal ini diperkuat dengan mean empirik dimensi magnitude sebesar 52, 78 yang

berada pada rentang nilai x = 48 yang juga tergolong tinggi. Hasil ini

menunjukan bahwa, sebagian besar distributor Herbalife yaitu 57 orang

distributor memiliki kemampuan yang tinggi, dan 3 orang memiliki

kemampuan yang cukup dalam menghadapi tingkat kesulitan yang beragam.

Mereka mampu untuk mengerjalan tugas-tugas yang mudah, mederat sampai

dengan melaksanakan tugas yang sukar seperti mulai mengenakan PIN,

membagikan brosur di perempatan lampu merah sampai dengan mengadakan

promosi langsung dengan para calon kostumer yang belum dikenal.

Dimensi generality berada pada frekuensi yang tinggi serta 42 orang

tergolong kedalam kategori tinggi, dan 18 orang dalam kategori sedang. Mean

empirik yang diperoleh oleh dimensi generality sebesar 49, 10 yang berada

pada rentang nilai x = 48 atau pada kategori tinggi. Perolehan ini menunjukkan

bahwa, 42 distributor Herbalife memiliki kemampuan yang tinggi dan 18 orang

memiliki kemampuan yang sedang/cukup untuk bekerja pada bidang pekerjaan

yang luas. Para distributor tidak hanya mampu bekerja pada satu bidang

tertentu, tetapi juga mampu dalam mengerjakan beberapa bidang lain, seperti

mampu menggunakan berbagai macam metode dalam menjual produk, mulai

dari menggunakan PIN yang mengiklankan kelebihan Produk yang dijual,

Page 49: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

33

menawarkan produk yang dijual pada calon kostumer kapan dan dimana saja

serta mengadakan event-event tertentu untuk mempromosikan produk mereka.

Dimensi strength berada pada kategori tinggi dengan frekuensi 42 orang

tergolong kedalam kategori tinggi dan 18 orang pada kategori sedang. Mean

empirik sebesar 44, 10 yang juga berada pada kategori tinggi karena berada

pada rentang nilai x = 42. Hal ini berarti para distributor Herbalife yang berada

pada rentang skor tinggi memiliki kekuatan dan kemantapan dalam mengatasi

kesulitan atau masalah-masalah yang mungkin muncul saat mereka menjual

produk. Masalah-masalah tersebut dapat berupa penolakan dari calon kostumer,

menghadapi keluhan-keluhan dari kostumer yang tidak berhasil dalam program

diet Herbalife, sampai kepada masalah-masalah administratif yang berkaitan

dengan penjualan produk, sedangkan 18 subjek lainnya cukup mampu untuk

bertahan dalam menghadapi tekanan-tekanan yang muncul dalam menghadapi

tugas.

Tingginya efikasi diri distributor Herbalife dalam menjual produk dapat

disebabkan oleh beberapa hal seperti, adanya HOM atau Herbalife Opportunity

Meeting yang dilakukan tiga kali seminggu pada hari selasa, kamis dan sabtu

oleh pihak Herbalife. Acara ini beragendakan penjelasan secara umum

mengenai Herbalife bagi para calon kostumer dan distributor baru yang hadir

pada acara tersebut. Kesempatan ini biasanya dimanfaatkan oleh para

distributor untuk melatih kemampuan mereka mempromosikan produk di depan

publik sehingga mereka dapat dengan nyaman, tidak cemas/takut ketika bekerja

di lapangan. Apabila ada kesalahan atau perasaan takut yang dialami oleh

distributor baru saat presentasi, maka para upline akan segera memberikan

Page 50: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

34

support dan evaluasi setelah acara berakhir. Hal ini menjadi suatu sumber

efikasi diri bagi distributor karena mereka mendapatkan verbal persuation yang

baik dari upline. Para distributor baru juga memperoleh Vicarious experiences

berupa contoh dari para upline saat mereka menawarkan produk kepada para

calon kostumer baru yang hadir di acara tersebut.

Pelaksanaan Succes Training School pada tiap awal bulan oleh

Herbalife, juga menjadi suatu sumber efikasi diri untuk distributor baru yaitu

vicarious experiences karena mereka akan mendapatkan contoh berupa solusi-

solusi dalam menghadapi masalah seputar penjualan produk, dll. Para upline

juga terus memberikan Verbal persuation berupa support bagi distributor baru

sehingga menjadikan mereka tidak merasa takut dalam menghadapi tantangan

yang muncul dalam pekerjaan. Verbal persuation dan vicarious experiences

yang terus diperoleh distributor melalui acara-acara tersebut, secara tidak

langsung akan membentuk suatu physiological state yang baik bagi distributor.

Mereka tidak akan mudah merasa takut, cemas dan stress dalam melakukan

tugasnya.

Page 51: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap para distributor Herbalife secara

keseluruhan menunjukan bahwa para distributor Herbalife memiliki efikasi diri

yang tinggi pada semua dimensi efikasi diri yaitu dimensi magnitude,

generality dan strength.

B. Saran

1. Bagi Pihak Herbalife

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran yang dapat

disampaikan kepada pihak PT. Herbalife Indonesia cabang Yogyakarta adalah,

agar para distributor Herbalife dapat mempertahankan efikasi diri mereka yang

tinggi pada setiap dimensi efikasi diri yaitu dimensi magnitude, generality dan

strength sehingga keuntungan yang mereka peroleh dari menjual produk

Herbalife akan terus meningkat. Bagi para distributor yang memiliki efikasi diri

yang sedang atau cukup pada setiap dimensi efikasi diri, diharapkan dapat

meningkatan efikasi dirinya sehingga mereka juga dapat merasakan keuntungan

yang lebih banyak dari keuntungan yang sekarang mereka peroleh.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Dikarenakan adanya keterbatasan penelitian tentang skala alat ukur yang

dipakai oleh peneliti, maka peneliti menyarankan agar skala ini

dipertimbangkan kembali sebelum dipergunakan oleh para peneliti selanjutnya

yang juga ingin mengadakan penelitian yang lebih mendalam seputar MLM.

Page 52: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

36

Penelitian yang lebih mendalam tersebut dapat menggunakan variabel-variabel

lain yang juga mempengaruhi efikasi diri distributor MLM seperti

melihat/mengukur efikasi diri distributor berdasarkan tingkat pendidikan, latar

belakang sosial ekonomi, jenis kelamin atau variabel-variabel lain yang relevan.

Page 53: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

37

DAFTAR PUSTAKA

Arikuntoro, S. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

Anonymous. Pedoman Penulisan Skripsi. 2004. Yogyakarta USD

Anonymous. Buku Manual Herbalife.2006

Azwar, Saifudin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

--------------------- 1998. Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

----------------------.1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta. Pustaka

Pelajar

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.

BP. UNdip. Semarang

Bandura, Albert. 1986. Social Fondations of thought and Action. A Social

Cognitive theory. New Jersey. Prentice Hall. 390-453

Bandura, Albert. 1994. Self Efficacy. http://www.emory.edu

Baron & Byrne 1994. Social Psychology, Understanding Human Interaction.

Massachusets. Allyn & Bacon. 185-189, 500-501

Berkowitz, Leonard. 1980. A survey of Social Psychology. Hult, Rinehart &

Winston. 133-134

------------------------1997. Social Psychology, 8 th edition. Massachusets: Allyn

& Bacon

Hadi, S. 1991. Metode Research Yogyakarta: Andi

------------2000. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi

-----------2004. Metodologi Research jilid 2. Yogyakarta: Andi

APLI. 2007. http://www.apli.or.id/Daftar.asp?.id=DaftarAnggota

Herdianingrum. I. 2004. Motif Berprestasi Distributor MLM Tianshi.

Yogyakarta: Skripsi USD

Page 54: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

38

Sarwintono, Toni. 2006. Hubungan Antara komitmen Organisasi Dengan

Prestasi Kerja Distributor Multi_Level Marketing Tianshi Yogyakarta.

Skripsi USD

Indarwanto, E. F. 2005. Perbedaan Motivasi Kerja Antara Distributor

Marketing Konvensional Dengan Distributor Multi Level Marketing.

Skripsi USD

Putrawan, Adi. 2003. Studi Deskriptif Efikasi Diri Perilaku Mencontek Pada

Mahasiswa Psikologi USD. Skripsi USD

Liesdianti. T. A. 2006. Kepuasan konsumen Terhadap Layanan di Rumah

Makan Pakem Sari. Skripsi USD

Page 55: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

39

L A M P I R A N

Page 56: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

40

Page 57: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

41

Page 58: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

42

Page 59: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

43

Page 60: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

44

Page 61: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

45

Page 62: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

46

Page 63: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

47

Page 64: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

48

Page 65: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

49

Page 66: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

50

Page 67: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

51

Page 68: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

52

Page 69: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

53

Page 70: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

54

Page 71: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

55

Page 72: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

56

Page 73: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

57

Page 74: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

58

Page 75: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

59

Page 76: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

60

Page 77: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

61

Page 78: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

62

Page 79: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

63

Page 80: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

64

Page 81: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

65

Page 82: STUDI DESKRIPTIF DIMENSI EFIKASI DIRI DISTRIBUTOR

66