34
DR. IKA DIAN ANGGRAINI M.MKES FAKULTAS KEDOKTERAN STRUKTUR PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI

Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan

Citation preview

Page 1: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

DR. IKA DIAN ANGGRAINI M.MKESFAKULTAS KEDOKTERAN

STRUKTUR PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI

Page 2: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

STRUKTUR PAYUDARA

Page 3: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

ANATOMI PAYUDARA

• Berat kira – kira 200 gram• Yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan• Waktu hamil payudara membesar mencapai 600

gram• Pada waktu menyusui bisa mencapai 800 gram• Tiga bag utama payudara : korpus (badan),

areola, papila (putting)

Page 4: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

BENTUK LUAR PAYUDARA

a : korpus mammae

b : areola

c : papilla mammae

a

bc

Page 5: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

Perinasia - Th. 2005

BENTUK & UKURAN PAYUDARA

Page 6: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

BENTUK LUAR PAYUDARA

a. Korpus mammae:

stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf, getah beningparenchym: kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus, lobus, lobulus, alveolus

b. Areola:

daerah yang hiperpigmentasi, di dalam daerah ini saluran susu melebar (sinus laktiferus)

Page 7: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

Perinasia - Th. 2005

BERMACAM BENTUK PUTING SUSU

c. Papilla mammae:muara pengeluaran susu, terdiri dari jaringan erektil, danujung sarafsensoris.

Bentuk-bentuk Puting Susu

Normal Pendek

Panjang Terbenam/Terbalik

Page 8: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

Perinasia - Th. 2005

ANATOMI KELENJAR SUSU

Alveolus:

unit terminal

1. sel asiner: sekresi susu

2. duktulus: sal. terkecil

3. myoepitel: otot polos

A L V E O L U S

Secretory Cell

Ductule

Myoepithehial Cells(form contractile unit)

Page 9: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

Perinasia - Th. 2005

ANATOMI KELENJAR SUSU

Sekelompok alveolus

bersatu lobulus,

beberapa lobulus

bergabung 15-20

lobus

Duktulus berkumpul

duktus laktiferus

sinus laktiferus

muara (papilla).

Penampang Melintang Payudara

Alveolus

Duktus (saluran)

Sinus Laktiferus (penampungan)

Puting Susu

Areola

Page 10: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

Perinasia - Th. 2005

PEMBENTUKAN PAYUDARA

1. Embryo: 18-19 minggu, calon duktus.2. Pubertas:

premenses: estrogen dan growth hormon maturasi dan percabangan duktus

setelah mens: estrogen dan progesteron lobus, lobulus,duktulus, alveolus

3. Kehamilan: progesteron, prolaktin plasenta maturasi alveolus, mulai sekresi susuAkhir kehamilan: progestron menurun

Page 11: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

PEMBENTUKAN PAYUDARA

4. Laktasi:

- hormon prolaktin: sekresi ASI

- hormon oksitosin : ekskresi ASI

5. Involusi:

penyapihan, tidak ada rangsangan prolaktin, produksi susu berhenti

Apoptosis alveoli, diikuti dg pembentukan kembali seperti sebelum hamil (remodelling )

Page 12: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

SIKLUS LAKTASI:

a. Laktogenesis Stadium 1 (Kehamilan): penambahan & pembesaran lobulus-alveolus

b. Laktogenesis Stadium 2 (Akhir Kehamilan sampai Persalinan 2-3 hari): sekresi ASI

c. Laktogenesis Stadium 3 (Galaktopoeisis): mempertahankan sekresi ASI dari 4-9 hari, dst

d. Involusi (berkurangnya kelenjar mamae): mulai 40 hari setelah berhenti menyusui

Page 13: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

AIR SUSU IBU

• Bayi normal sudah dapat disusui segera sesudah lahir

• Saat bayi menghisap puting ibu terjadi perangsangan terhadap pembentukan air susu ibu dan secara tidak langsung rangsang isap m embantu mempercepat pengecilan uterus

• Kadang – kadang ibu keberatan untuk menyusui bayinya pada hari pertama dengan alasan ASI belum keluar

Page 14: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

PEMBERIAN ASI HARUS DIANJURKAN KEPADA SETIAP IBU YANG MELAHIRKAN OLEH KARENA :

• Asi yang pertama (kolostrum) mengandung beberapa benda panangkis (anty – body) yang dapat mencegah infeksi pada bayi

• Bayi yang minum ASI jarang menderita gastroenteritis

• Lemak dan protein ASI mudah di cerna dan diserap secara lengkapdalam saluran pencernaan

• ASI tidak mungkin membuat bayi menjadi gemuk berlebihan

• Kemungkinan bayi menderita kejang oleh karena hipokalsemia sangat sedikit

• Mengeratkan hubungan antara ibu dan bayi

Page 15: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

KONTRA INDIKASI MINUM ASI

• Abses mamma• Kanker payudara• Ibu dengan penyakit jantung yang berat• Ibu dengan penyakit jiwa

Page 16: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

• Kelainan bentuk puting susu bukan merupakan kontra indikasi untuk menyusui bayi

• Bila ada kelainan bentuk puting ASI dapat dipompa secara steril dan diberikan dengan sendok

• Putting dapat dikeluarkan dengan spuit

Page 17: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

FISIOLOGI LAKTASI

Page 18: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

FISIOLOGI LAKTASI

- Laktasi: produksi dan pengeluaran ASI

- Calon ibu: siap secara psikologis dan fisik.

- Bayi: cukup sehat untuk menyusu

- Produksi ASI disesuaikan dengan

kebutuhan bayi

- Volume ASI : 500 – 800 ml/hari.( 3000 ml/hr)

Page 19: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

REFLEKS PENTINGPADA PROSES LAKTASI

1. Refleks Prolaktin: merangsang produksi ASIImpuls saraf dari puting susu hipotalamus hipofisis anterior prolaktin alveolus ASI

2. Refleks aliran (let down reflex): sekresi ASIImpuls saraf puting susu hipofisis posterior oksitosin kontraksi otot polos ASI keluar

Page 20: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

REFLEKS PENTING PADA PROSES LAKTASI

Refleks prolaktin

Refleks aliran

(A)REFLEK

PROLACTIN

(B)REFLEK

LET-DOWN

Anterior Posterior

PROLACTINdalam darah

OXYTOXINdalam darah

NervusVagus

NervusVagus

AlveolusSel Myoepithel

Page 21: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

Perinasia - Th. 2005

REFLEKS PENTING PADA PROSES LAKTASI

Reflex arc in the breastfeeding mother

Breast receptor

Response(drops of milk)

Page 22: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

PENGHAMBAT PRODUKSI ASI

1. “Feedback inhibitor “:

Suatu faktor lokal, bila saluran ASI penuh mengirim impuls untuk mengurangi produksi. Cara mengatasi: Saluran dikosongkan secara teratur (ASI eksklusif dan tanpa jadwal).

2. Stress/rasa sakit: inhibisi release oksitosin. Sinus laktiferus penuh.

3. Penyapihan

Page 23: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

MEKANISME MENGISAP PADA BAYI

1. Refleks menangkap ( rooting )

Sentuhan pada bibir, bayi membuka mulut dan menangkap puting susu.

2. Refleks mengisap

Puting dalam mulut bayi: langit-langit/ palatum molle tersentuh, bayi mengisap.Areola masuk, lidah menekan sinus laktiferus ASI terperas keluar.

3. Refleks menelan

Page 24: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

MEKANISME MENGISAP PADA BAYI

Mekanisme mengisap

dot dan areola:

berbeda, bingung

puting.

Tidak benar bahwa

kurang mengeluarkan

tenaga

Page 25: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

MEKANISME MENGISAP PADA BAYI

Menyusu:

lidah bayi “memerah” sinus laktiferus otot pipi,

lidah, langit-langit, rahang bawah semua aktif.

Dot:

- terutama otot bibir dan pipi keluarnya susu

tergantung kemiringan botol dan besarnya

lubang dot

- Tidak memerlukan hispan yang kuat tetapi

perlu menjaga agar tidak tersedak

Page 26: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

Perinasia - Th. 2005

POSISI LIDAH SAAT MENYUSU

Posisi Benar

Page 27: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

Perinasia - Th. 2005

POSISI LIDAH SAAT MENYUSU

Posisi Salah

Page 28: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

Perinasia - Th. 2005

Page 29: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

• 85% ibu berhasil menyusui sendiri dengan baik.• 97% berhasil dengan bantuan teknik yang benar. • Susui bayi sedini mungkin prolaktin ASI• Jangan berikan “prelacteal feed”• ASI eksklusif dan tanpa jadwal.

Page 30: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

MITOS SEPUTAR MENYUSUI

• Perempuan mendapat anugerah Tuhan untuk dapat mengandung, melahirkan, dan menyusui

• Semua perempuan berpotensi untuk menyusui anaknya, sama dengan potensinya untuk dapat mengandung dan melahirkan.

• Pemberian ASI bukanlah sekedar memberi makanan pada bayi

Page 31: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

ASI EKSKLUSIF

• Adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 4 – 6 bulan

• Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air the, madu, air putih

• Pada pemberian ASI ekskusif bayi juga tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim,dll

• ASI eksklusif diharapkan dapat diberikan sekurang – kurangnya selama 4 bulan, dan kalau memungkinkan sampai 6 bulan

Page 32: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

PERBEDAAN ASI & SUSU FORMULA

ASI• Kontaminan bakteri : tidak ada• Faktor anti infeksi : ada• Faktor pertumbuhan : ada• Protein : Jumlah sesuai dan mudah dicerna kasein

: Whey 40 : 60• Lemak : cukup mengandung asam lemak esensial

(ALE), DHA, dan AA, mengandung lipase• Zat besi : jumlah kecil tapi mudah dicerna• Vitamin : cukup• Air : cukup

Page 33: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

SUSU FORMULA

• Kontaminan bakteri : Mungkin ada bila dicampurkan

• Faktor anti infeksi : tidak ada• Faktor pertumbuhan :tidak ada• Protein : sebagian diperbaiki Kasein : Whey 80 : 20• Lemak : kurang ALE, tidak ada DHA dan AA, tidak

ada lipase• Zat besi : ditambahkan ekstra, tidak diserap

dengan baik• Vitamin : ditambahkan• Air : perlu tambahan

Page 34: Struktur Payudara Dan Fisiologi Laktasi

PENYIMPANAN ASI

• Di udara terbuka / bebas 6 – 8 jam• Di lemari es (4 derajat selsius) 24 jam• Di lemari pendingin / beku (- 18 derajat

selsius) 6 bulan• Asi yang telah didinginkan tidak boleh

direbus, karena kualitasnya akan menurun yaitu unsur kekebalanya

• ASI cukup didiamkan beberapa saat dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin,atau dapat pula direndam di dalam wadah yang btelah berisi air panas.