Upload
bie-bersuara
View
121
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 3STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
Salah satu upaya yang perlu diperhatikan dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran secara optimal, diperlukan strategi yang tepat dan efesien. Begitupun Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Garut sangat memperhatikan hasil identifikasi isu-isu strategis bidang sanitasi, permasalahan sanitasi yang mendesak, kemanfaatan bagi masyarakat serta mempertimbangkan potensi dan peluang yang ada, hal ini tertuang dalam dokumen Buku Putih Sanitasi. Di dalam dokumen Buku Putih Sanitasi yang telah tersusun oleh pokja, terdapat permasalahan/isu strategis bidang air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) baik untuk tatanan masyarakat, maupun PHBS untuk tatanan sekolah.
Hasil dari penyusunan dokumen Buku Putih Sanitasi yang dilakukan oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Garut pada tahun 2013, ada beberapa permasalahan sanitasi yang teridentifikasi meliputi permasalahan :
a. Permasalahan limbah domestik 1. Masih tingginya penggunaan WC cubluk dan cemplung 2. Jumlah rumah tangga yang menggunakan tanki septic belum terdata dengan lengkap.3. Fungsi drainase masih digunakan sebagai berbagi fungsi dengan saluran air limbah
domestik4. Masih banyak septik tank yang mencemari air bersih5. IPAL dan IPLT kurang berfungsi6. Pendanaan pengelolaan air limbah masih sangat mengandalkan anggaran pemerintah
dan belum memaksimalkan peran swasta.7. Belum adanya peraturan daerah yang secara rinci mengatur pengelolaan air limbah
b. Permasalahan Persampahan 1. Cakupan layanan sampah masih rendah, baru sebatas di lingkungan Ibukota
Kabupaten (perkotaan)2. Lokasi dipedesaan, sebagian besar masyarakat memperlakukan sampah dengan
membakar atau membuang sampah tidak pada tempatnya.3. Belum memasyarakatnya pengelolaan sampah dengan pendekatan 3R4. Kurang memadainya sarana pengangkutan sampah dari sumbernya 5. Pengelolaan sampahan di TPA masih termasuk katagori open dumping6. Kurang memadainya jumlah dan kapasitas SDM pengelola sampah7. Pendanaan pengelolaan sampah masih sangat mengandalkan anggaran pemerintah
dan belum memaksimalkan peran swasta.
c. Permasalahan Drainase Lingkungan 1. Fungsi drainase masih berbagi fungsi dengan saluran air limbah2. Pembagian yang kurang jelas antara SKPD yang menangani 3. Terjadi pendangkalan, menjadi tempat pembuangan sampah
Berdasarkan hasil analisa SWOT terhadap bidang air limbah domestik, bidang persampahan, bidang drainase lingkungan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), maka dalam Bab III SSK ini dapat dirumuskan tujuan dan sasaran pengembangan sanitasi di Kabupaten Garut.
3.1. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Limbah Domestik
Tujuan Pengembangan Limbah Domestik : 1. Tersedianya sarana dan prasarana air limbah yang berwawasan lingkungan.
2. Terwujudnya pembangunan sanitasi yang partisipatif dan tanggap kebutuhan.
3. Diterapkannya SPM untuk layanan air limbah domestik.
4. Meningkatnya intensitas upaya penyadaran PHBS secara terus menerus
Sasaran Pengembangan Limbah Domestik : 1. Meningkatnya porsi belanja fisik sub sektor air limbah
2. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana jamban keluarga dengan tangki septic
3. Makin berkurangnya praktek buang air besar sembarangan (BABs)
4. Tersedianya Regulasi tentang air limbah domestik
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang air limbah domestik ke badan air
Tabel 3.1.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah DomestikTujuan Sasaran Strategi
Tersedianya sarana dan prasarana air limbah yang berwawasan lingkungan
Meningkatnya porsi belanja fisik sub sektor air limbah
Meningkatkan dan optimalisasi sarana prasarana air limbah domestik untuk memenuhi SPM
Mengoptimalkan peran seluruh stakeholders untuk mereplikasi pengelolaan air limbah domestik
Meningkatkan kompetensi pengelola air limbah dalam aspek teknis dan non teknis
Meningkatkan cakupan pelayanan air limbah yang dikelola Dinas
Mendorong partisipasi dunia usahadalam penyelengaraan pengembangan dan pengelolaan air limbah permukiman.
Terwujudnya pembangunan sanitasi yang partisipatif dan tanggap kebutuhan
Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana jamban keluarga dengan tangki septic
Makin berkurangnya praktek buang air besar sembarangan (BABs)
Meningkatkan kampanye PHBS tentang air limbah yang tepat sasaran
Mensosialisasikan peraturan terkait penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman.
Diterapkannya SPM untuk layanan air limbah domestic
Tersedianya Regulasi tentang air limbah domestik
Menyusun Peraturan Daerah (Perda) air limbah disesuaikan dengan aturan di atasnya
Memberikan bantuan teknis pembangunan air limbah berbasis masyarakat
Meningkatkan pengeloaan asset yang ada dan pembangunan IPLT baru
Meningkatnya intensitas upaya penyadaran PHBS secara terus menerus di sub sektor air limbah
Terlatihnya kader kesehatan lingkungan
Memprogramkan sosialisasi dan kampanye untuk peningkatan kepedulian lingkungan
Memanfaatkan media local dalam membantu penyadaran berperilaku hidup bersih dan sehat
3.2. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan
Tujuan Pengembangan Persampahan 1. Tersedianya sarana dan prasarana persampahan yang berwawasan lingkungan.
3. Terwujudnya pembangunan persampahan yang partisipatif.
4. Diterapkannya SPM untuk layanan persampahan.
5. Meningkatnya intensitas upaya penyadaran 3R
Sasaran Pengembangan Persampahan 1. Meningkatnya cakupan pelayanan pengangkutan sampah
2. Diterapkannya teknologi pengelolaan persampahan oleh SKPD terkait dan masyarakat melalui 3R
3. Meningkatnya porsi belanja fisik sub sektor persampahan
4. Tersedianya regulasi persampahan yang sesuai dengan UU persampahan
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat ber-PHBS dalam pengelolaan persampahan
Tabel 3.2.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan PersampahanTujuan Sasaran Strategi
Tersedianya sarana dan prasarana persampahan yang berwawasan lingkungan
Meningkatnya porsi belanja fisik sub sektor persampahan
Meningkatkan dan optimalisasi sarana prasarana persampahan untuk memenuhi SPM
Mengoptimalkan peran seluruh stakeholders untuk mereplikasi pengelolaan sampah
Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan yang dikelola Dinas
Mengupayakan kerjasama regional dalam pengelolaan sampah
Terwujudnya pembangunan sanitasi yang partisipatif dan tanggap kebutuhan
Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan pengangkutan persampahan
Meningkatkan kampanye PHBS tentang sampah Mendorong partisipasi dunia usaha dalam pengelolaan persampahan melalui Bank Sampah.
Optimalisasi pengurangan sampah mulai dari sumber melalui 3 R
Mensosialisasikan peraturan terkait penyelenggaraan pengelolaan persampahan
Diterapkannya SPM untuk layanan persampahan
Optimalisasi Regulasi pengelolaan sampah
Penyesuaian Peraturan Daerah (Perda) tentang retribusi
Meningkatkan pengeloaan dari open dumping menjadi control landfill
Meningkatnya intensitas upaya penyadaran 3R
Mengurangi Timbulan sampah disumbernya
Terlatihnya kader kesehatan lingkungan
Program sosialisasi dan kampanye untuk peningkatan kepedulian lingkungan
Memanfaatkan media local dalam membantu penyadaran berperilaku hidup bersih dan sehat
3.3. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase
Tujuan Pengembangan Drainase 1. Terkelolanya pengendalian genangan.
2. Tersedianya sarana dan prasarana drainase lingkungan.
3. Meningkatnya intensitas upaya penyadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat secara terus menerus di sub drainase lingkungan.
Sasaran Pengembangan Drainase 1. Meningkatnya porsi belanja fisik sektor drainase
2. Meningkatnya prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik
3. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana drainase lingkungan
4. Meningkatnya peran media dan masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat
Tabel 3.3.Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase
Tujuan Sasaran StrategiTerkelolanya pengendalian genangan
Tersedianya sarana dan prasarana drainase yang berwawasan lingkungan
Meningkatnya intensitas upaya penyadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat secara terus menerus di sub drainase lingkungan
Meningkatnya porsi belanja fisik sektor drainase
Meningkatnya prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik
Meningkatnya peran media dan masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat
Meningkatkan dan optimalisasi sarana prasarana drainase untuk memenuhi SPM
Optimalisasi lahan resapan yang berkelanjutan dalam pengelolaan drainase lingkungan
Mengoptimalkan peran dinas untuk pembagian tipe drainase
Meningkatkan kampanye PHBS tentang fungsi drainase
Memanfaatkan media local dalam membantu penyadaran berperilaku hidup bersih dan sehat
Menyusun Regulasi tentang bangunan diatas drainase lingkungan
3.4. Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Promosi Higiene dan Sanitasi
Tujuan Pencapaian Promosi Higiene dan Sanitasi Tujuan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) tatanan masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup lebih bersih dan lebih sehat, termasuk didalamnya dunia usaha dapat berperan aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dilingkungannya.
Tabel 3.4.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Sanitasi Rumah TanggaTujuan Sasaran Strategi
Meningkatnya Budaya Hidup Bersih dan Sehat di Masyarakat
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ber PHBS
Meningkatnya peran media dan masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembawa informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan sehat dari kalangan SKPD, kader/relawan, maupun institusi swasta
Meningkatkan sosialisasi PHBS melalui media
Memanfaatkan media local dalam membantu penyadaran berperilaku hidup bersih dan sehat
Memberikan reward kepada petugas/pelaku non pemerintah, yang telah membantu menyebarkan informasi PHBS
Meningkatkan peranan media dan masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat
Mengadakan lomba tentang PHBS
3.5. Tujuan, Sasaran, dan dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Sekolah
Untuk meningkatkan kualitas PHBS di sekolah-sekolah, diperlukan inisiatif berbagai kalangan seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, terutama dari pimpinan Sekolah itu sendiri. Walaupun kebanyakan Pimpinan Sekolah serta guru-guru/pendidik telah memahami pentingnya PHBS, namun pada pelaksanaan belum maksimal. Sehingga sosialisasi dan pelaksanaan percontohan menjadi salah satu prioritas dalam meningkatkan kesadaran PHBS di sekolah-sekolah.
Kader Kesehatan dan sanitarian atau pihak terkait lainnya dilingkungan pemerintah menjadi unsur kunci sebagai motivator peningkatan kesadaran ber-PHBS, baik dilingkungan pendidikan maupun dillingkungan masyarakat.
Tabel 3.5.Tujuan, Sasaran, dan dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi SekolahTujuan Sasaran Strategi
Meningkatnya Budaya Hidup Bersih dan Sehat di tatanan pendidikan dasar
Meningkatnya kesadaran kalangan pendidikan (guru dan murid) untuk ber PHBS
Meningkatnya peran media dan masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembawa informasi (penyuluh) tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dari kalangan SKPD, kader kesehatan maupun swasta
Meningkatkan sosialisasi PHBS melalui media cetak maupun elektronik
Memberikan reward kepada petugas/pelaku
sehat non pemerintah, yang telah membantu menyebarkan informasi PHBS
Mengadakan lomba tentang PHBS
Meningkatkan sarana dan prasarana CTPS di Tatanan Sekolah maupun Tempat Umum