Strategi Pengembang hadapi krisis (Studi Kasus Lippo Karawaci dan Grand Mulia Properti)

Strategi Pengembang hadapi krisis (Studi Kasus Lippo Karawaci dan Grand Mulia Properti)Ilham Sugiri & Risang Winasisindicator ekonomi : pertumbuhan ekonomi yang hanya 5.4% meleset dari target, dollar AS menembus tipis di Rp. 13.000 dan kinerja saham terlihat banyak yang merah.property pada kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan sebanyak 50% sementara industi otomotif mengalami penurunan sebanyak 16 % dibanding tahun sebelumnyakemungkinan krisis yang akan dihadapi marketer: produk tidak laku, penjualan menurun, target tidak tercapai dll.Latar belakang survey yang dilakukan bahwa sekitar 40% marketer mengurangi aktivitas marketing di tahun 2015 ini, sementara 60% lainnya memilih untuk mempertahankan atau meningkatkan bujet promosi

terjadi pergeseran dalam memilih media untuk promosi seperti yang dirilis dalam majalah marketing kegiatan below the line memang menjadi pilihan yang banyak dipilih oleh marketer dibandingkan media konvensional (below the line) walaupun masih berkisar 60:40 telah terjadi shifting sejak lima tahun lalu dimana sekarang ini kegiatan below the line justru lebih mendominasi

salah satunya adalah media sosial sebanyak 60% responden menyatakan bahwa mereka meningkatkan bujet untuk beriklan di sosial media di tahun 2015

sekitar 25% responden meningkatkan bujet media sosial sebanyak 20% sementara 30% responden meningkatkan di atas 20% dan 45% masih di bawah 20%

Pada kuartal I Indonesia mengalami pelambatan pertumbuhan ekonomi, BPS merilis pertumbuhan ekonomi kuartal I sebesar 4,71% melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi yang sama tahun lalu mencapai 5,14%

kenaikan harga-harga yang antara lain dipicu kenaikan dollar AS terhadap rupiah cenderung mengurangi belanja atau menunda pembelian produk-produk sekunder seperti mobil dan property

Indeks Keyakinan Konsumen yang dirilis oleh Nielsen Indonesia menangkap bahwa sebagian responden asal Indonesia sebanyak 60% mengatakan bahwa Indonesia sedang mengalami resesi dan 40% menyatakan tidak

property merupakan sector yang paling berat terkena imbas ketika menjadi perlambantan ekonomi dan paling lama pulihnya ketika ekonomi membaik

hasil property sentiment survey yang dilakukan iProperty group bahwa secara umum pertumbuhan property Indonesia melambat

DPP Real Estate Indonesia (REI) yang mencatat penjualan selama kuartal I 2015 mengalami penurunan sebesar 50 %

DPP Apersi kondisi perekonomian yang melambat juga dirasakan oleh industry property penurunan terjadi pada kelas menengah ke atas yakni dengan nilai 1 miliar ke atas pada segmen tersebut angka penurunan mencapai 50%

Keadaan Industri Propertikondisi perekonomian yang melambat ditambah dengan bi rate di level 7,5% memberikan penurunan kepada pembelian property dengan kenaikan tingkat suku bunga akan menaikkan cicilan KPR

penurunan juga terjadi di segmen menengah kebawah namun tidak terasa karena adanya program pemerintah berencana membangun 1 juta unit rumah per tahun

Apakah Strategi yang digunakan PT Lippo Karawaci dan Grand Mulia Property dalam menghadapi perlambatan ekonomi

Adakah segmen yang berbeda membutuhkan penerapan cara yang berbeda?

Bagaimana Alokasi strategi dan sumber daya kedua perusahaan ketika menghadapi krisis?Rumusan Masalah PT Lippo Karawaci Tbk (pertama kali didirikan sebagai PT Tunggal Reksakencana) didirikan pada Oktober 1990 sebagai anak perusahaan Lippo Group.

Pada bulan Januari 1993, Lippo Karawaci meresmikan pembangunan kota mandiri pertamanya Lippo Villag edi Karawaci, Tangerang, yang terletak 30km sebelah barat Jakarta. Pada tahun yang sama

Perseroan mulai mengembangkan Lippo Cikarang, sebuah kota mandiri dengan kawasan industri ringan yang yang terletak 40km sebelah timur Jakarta. Selanjutnya Lippo Karawaci mengembangkan kota mandiri Tanjung Bunga di Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1997.

Pembahasan (Profil PT Lippo Karawaci)Melalui penggabungan delapan perusahaan properti terkait pada tahun 2004, Lippo Karawaci mengembangkan portofolio

Usahanya mencakup Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls, Hospitals, Hotels & Leisure serta Fee-based Income.selanjutnyaGrand Mulia Property hadir unutuk merespon keinginan masyarakat yang sangat tinggi dalam pemenuhan akan kebutuhan perumahan dan pemukiman. Oleh karena itu, pembangunan perumahan dan permukiman harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan suasana yang nyaman, aman, tenang dan damai bagi para penghuninya. Pemilihan bahan bangunan dengan kualitas terbaik serta lingkungan yang asri merupakan komitmen kami dalam melayani keinginan masyarakat.

PT Grand Mulia Property PT. Grand Mulia Property ini sangat erat kaitannya dengan Bapak Mohamad Budi Tristanto, pendiri sekaligus Direktur PT. Grand Mulia Property.

Mengingat pengalamannya yang sangat banyak dalam bidang broker property maupun Developer. Bapak Mohamad Budi Tristanto memulai karirnya di industry sebagai Salesperson menjadikan dirinya sangat memahami permasalahan dan tantangan yang dihadapi secara mendetail.

Dengan pengalaman dan didasari keilmuan yang tepat dalam bidang ini akhirnya mencetuskan sebuah ide berkonsep One Stop Property

dimana konsep ini berpeluang besar dalam memudahkan masyarakat dalam memiliki property. One Stop Property ini meliputi Jual Beli Property, Konsultan Property dan Rumah Suka-suka.

Lippo Karawaci menggunakan Strategi dimana dia menyasar kelompok menengah dan terus menyediakan kebutuhan bagi kelompok ini

Proyek andalan bagi ini adalah millenium village di karawaci dan orange village di karawang

Pendapatan divisi Residential dan Urban Development naik sebesar 22 persen menjadi Rp 1,16 triliun dari Rp 951 miliar, sementara itu pendapatan dari unit usaha Townships meningkat 15 persen menjadi Rp 705 miliar.Pembahasan (Strategi)Salah satu strateginya adalah stop ekspansi dan memaksimalkan pendapatan dari portofolio bisnis yang ada

Lalu perampingan atau mengurangi rentang bisnis perusahaan (downscoping).

Karena lippo mempunyai dua komponen atau lebih, sumber daya lebih rendah harus strategi puta haluan dengan leveraging sumber daya secara optimal dan restrukturisasi keuangan.

ketika dua komponen usaha berada dalam kapasitas tinggi atau maksimal, perusahaan harus mengambil strategi pertumbuhan.

Dalam strategi tetap bertahan dengan bisnis yang ada adalah

(1) melakukan konsolidasi sebaik mungkin tidak terlalu ekspansif untuk menghindari terjadinya pasokan yang berlebihan

(2) pengembangan sumber daya manusia dengan insentif based-pay, investasi peningkatan permodalan dengan tetap berfokus kepada segmen menengah Lippo grup menggunakan strategi leverage dalam alokasi sumber dayanya anak usaha seperti rumah sakit dan penyewaan tenant di karawaci mall menyokong usaha apartemen dan urban living yang menyusut karena perlambatan ekonomi Pembahasan ke tigaStrategi yang digunakan PT Grand Mulia property dalam menghadapi perlambatan ekonomi adalah menggunakan strategi sosial media facebook menjadi pilihan dengan memanfaatkan fitur fan page sebagai alat promosi

Selain itu dalam pengadaan SDM menggunakan rekrutment terbuka dengan rentang pendidikan D3 minmal hal ini dilakukan agar meminimalisi fee marketing dan menekankan kepada fee based marketing

Terakhir grand mulia property meninggalkan segmen menegah keatas dan beralih ke menengah ke bawah, hal ini di buktikan dengan tidak menjual villa, guest house dan rumah di atas 1 miliar beralih kepada rentang harga 800-350 juta

Pembahasan PT Grand Mulia PropertyKarena menyasar kalangan menengah kebawah, maka grand mulia property menyesuaikan kebutuhannya

Seperti dalam menjual rumah murah grand property hanya membuat satu garasi untuk mobil SUV untuk menengah dan LCGC untuk bawah Pembahasan keduaDalam alokasi sumber daya PT Grand Mulia Properti menggunakan kontraktor bersifat borongan untuk beberapa cluster kecil dan rumah hook

Melayani menjual properti dan memperbarui listing penjualan properti

Kelas menengah menggunakan bahan berkualitas namun masih terjangkau

Desain interior menggunakan konsultan yang dibayar perkontrakPembahasan ketigaTerima kasih Wassalamualaikum wr wb