Upload
yosdharma
View
244
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PENGELOLAAN ZONE EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA
Ir. Abdul Alim Salam, MScSekretaris Bidang Sosialisasi
Dewan Maritim Indonesia
MANADO, 14 Oktober 2005
WILAYAH PERAIRAN RI
1. Perairan Indonesia;2. Sungai, danau, waduk,
rawa, dan genanganair lainnya di dalamwilayah RepublikIndonesia;
3. Zona EkonomiEksklusif Indonesia.
• Konferensi PBB tentang UNCLOS 1982 memberikan dasar hukum bagi negara-negara pantai untukmemiliki wewenang mengeksploitasi sumber daya yang ada di zona tersebut, terutama perikanan, energi, gas bumi, minyak dan berbagai bahan tambang lainnya.
• Indonesia telah meratifikasiUNCLOS (UU No. 17/1985) danmenerbitkan UU No. 5/1983 ttgZEEI
ZEEI (UU 5/1983)Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Jalur di luar danberbatasan denganlaut wilayahIndonesia yang meliputi dasar laut, tanah di bawahnyadan air di atasnyadengan batasterluar 200 (duaratus) mil lautdiukur dari garispangkal lautwilayah Indonesia. Dengan ZEE, Indonesia mendapat tambahan
wilayah pengelolaan laut sekitar 2,7 juta km2, hingga menjadi 5,8 juta km2
Geo-strategisWilayah Kepulauan Indonesia
Hak Negara Pantai di ZEE
• Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasidan eksploitasi, pengelolaan dankonservasi sumber daya alam hayati dannon hayati dari dasar laut dan tanah dibawahnya serta air di atasnya dan kegiatan-kegiatan lainnya seperti pembangkitantenaga dari air, arus dan angin;
• Yurisdiksi yang berhubungan dengan :
– pembuatan dan penggunaan pulau-pulaubuatan, instalasi-instalasi dan bangunan-bangunan lainnya;
– penelitian ilmiah mengenai kelautan;– perlindungan dan pelestarian lingkungan
Laut;
• Hak-hak lain dan kewajiban-kewajibanlainnya berdasarkan Konvensi Hukum Lautyang berlaku.
• Di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, kebebasan pelayaran dan penerbanganinternasional serta kebebasanpemasangan kabel dan pipa bawah lautdiakui sesuai dengan prinsip-prinsiphukum laut internasional yang berlaku.
• Eksplorasi dan eksploitasi suatusumber daya alam hayati di daerahtertentu di Zona Ekonomi EksklusifIndonesia oleh orang atau badan hukumatau Pemerintah Negara Asing dapatdiizinkan jika jumlah tangkapan yang diperbolehkan oleh PemerintahRepublik Indonesia untuk jenis tersebutmelebihi kemampuan Indonesia untukmemanfaatkannya.
Penegakan Hukum• aparatur penegak hukum Republik
Indonesia yang berwenang, dapatmengambil tindakan-tindakanpenegakan hukum sesuai denganUndang-undang Nomor 8 Tahun1981 tentang Kitab Undang-undangHukum Acara Pidana.
• Aparatur penegak hukum di bidangpenyidikan di Zona Ekonomi EksklusifIndonesia adalah Perwira TentaraNasional Indonesia Angkatan Lautyang ditunjuk oleh Panglima AngkatanBersenjata Republik Indonesia.
• Pengadilan yang berwenang mengadilipelanggaran terhadapketentuan undang-undang ini adalahpengadilan negeri yang daerah hukumnyameliputi pelabuhandimana dilakukanpenahanan terhadapkapal dan/atau orang-orang
Potensi1. Sumberdaya Non Hayati
a. Migasb. Energi Kelautanc. Sumberdaya Mineral Kelautan
2. Sumberdaya Hayati dan Jasa Kelautan
a. Industri Bioteknologi Kelautanb. Pengembangan pulau buatan
3. Potensi Sumberdaya Perikanan
FOKAL POINTS DI ZEEI + Perbatasan
DKP : PerikananBPPT/DKP : Riset KelautanDephan : PertahananTNI AL : Keamanan lautDep ESDM : Pertambangan
MIGAS/EnergiDepperindag : Kepabeanan (UU 10/1985)Deplu : Batas wilayahDDN/PU : Kawasan Perbatasan
Permasalahan• Potensi devisa di ZEEI banyak “tercuri” oleh negara lain baik secara
legal maupun illegal;• Perhatian politik pemerintah atas ZEEI masih kurang;• Terlalu banyak “pemain” namun lemah dalam koordinasi;• Keamanan masih sangat rawan• Batas wilayah• Kawasan perbatasan• Mahalnya biaya pengelolaan ZEEI untuk pemanfaatan,
pengembangan wilayah, pengawasan dan pertahanan keamanan.
Kajian Kebijakan
• Perlukah dibentuk satu badanZEEI? agar :– Mempertegas kedaulatan negara– Meningkatkan keamanan laut
Prinsip pengelolaan ZEEI
• Bila “kuat” kuasai• Bila “lemah” kerjasama
• Kawasan pengembanganbersama :– Indonesia dengan negara lain– Pusat dengan Daerah
Konsep pengelolaan ZEEI
Alternatif 1 :
Pengelolaan secara terpusat olehNegara
Alternatif 2 :
Kerjasama pengelolaan
• Dengan Negara lain• Dengan Pemda• Antar sektor
• Alternatif 1 :Ditangani oleh pemerintah pusat, untuk urusan :
• Pengawasan pemanfaatan SDA hayati dan non hayati
• Pengamanan laut dan pulau-pulauperbatasan
• Pengurusan batas wilayah maritim
Alternatif 2 :
Bekerjasama dengan pihak lain, dalam bentuk :A. Di wilayah perbatasan
Koordinasi bersama untukpenanganan masalah-masalah khusus, seperti: keamanan laut.
B. Di Wilayah TeritorialKerjasama penanaman modal dengan swasta asing dandomestik
C. Di Wilayah ZEEISpecial Arrangements dengannegara lain untuk :
Pengelolaan SDAIndustri Jasa Kelautan
Konsep KelembagaanLEMBAGA YANG ADA
Kekuatan :1. Unit pelaksana sudah
mempunyai dukunganadministrasi staf dan keuangan
2. Optimasi pemanfaatansumberdaya yang ada
Kelemahan :1. Perlu sistem koordinasi yang
kuat2. Sering tidak terhindarkan
adanya “conflict interest”3. Berbagai kelemahan birokrasi
yang ada akan tetap melekat.
BADAN KHUSUS
Kekuatan :1. Dirancang untuk menangani
urusan tertentu2. Mempunyai visi dan misi yang
satu, sehingga etos kerja lebihutuh dan padu dalam satukomando.
Kelemahan : 1. Dapat menambah besar
birokrasi yang ada, bila tidakdilakukan eliminasi unit kerja dilembaga yang ada
REKOMENDASI KEBIJAKANMempertimbangkan :1. Bahwa masih banyak bagian tertentu dari batas wilayah yang masih
belum disepakati bersama dengan negara tetangga; 2. Bahwa gangguan atas kedaulatan wilayah cenderung meningkat;3. Bahwa pengembangan wilayah pulau-pulau perbatasan perlu lebih
diperhatikan;4. Bahwa pengelolaan SDA, pembangunan instalasi buatan dan penelitian
ilmiah kelautan dapat memberikan manfaat ekonomi dan politik yang penting bagi negara;
5. Bahwa lembaga pemerintahan yang ada saat ini masih belum dapatmenangani secara patut dan memadai.
Maka direkomendasikan untuk :a. Membentuk BADAN PENATAAN BATAS WILAYAH DAN ZEEI dengan
tugas tertentu;b. Mencabut berbagai urusan yang ada di berbagai instansi dan
melimpahkannya penanganannya ke BADAN.
USULAN TUGAS BADAN ZEEI
1. Menuntaskan dan memelihara batas wilayah NKRI;2. Melakukan penelitian dan pengembangan basis
data SDA kelautan di ZEEI;3. Melakukan pengendalian dan pengawasan
pemanfaatan SDA di ZEEI;4. Melakukan pengamanan wilayah laut di ZEEI;5. Mengkoordinasikan pengembangan wilayah pulau-
pulau perbatasan dengan instansi terkait di pusatdan daerah.
TERIMA KASIHDewan Maritim Indonesia