of 12 /12
329 Strategi Pemulihan Bisnis UMKM Masa Adaptasi Pemulihan Baru Venesia Universitas Tanjungpura Pontianak – Indonesia Email: [email protected] Abstrak UMKM adalah kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan kesempatan kerja yang luas dalam pelayanan ekonomi kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong perekonomian pertumbuhan, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemulihan bisnis yang dilakukan oleh UMKM pada masa adaptasi pemulihan baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling. Proses analisis data dilakukan dengan mereduksi data dan menyajikan data yang telah diperoleh untuk kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM terus meningkatkan daya saingnya di tengah pandemi yang masih terjadi di Indonesia. Meski pemasarannya masih tergolong kecil, namun pelaku UMKM terus meningkatkan kualitas produknya untuk menyambut masa adaptasi pemulihan baru yang akan dijalankan, sehingga roda perekonomian mulai kembali. Kata Kunci: Strategi, UMKM, New Normal, Covid-19 PENDAHULUAN Tepat pada penghujung tahun 2019 masyarakat dunia digemparkan dengan adanya virus Corona yang kemudian dengan begitu cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Penyakit yang diakibatkan oleh Virus Corona yang kemudian dikenal dengan nama Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini telah menjangkiti lebih dari 49,4 juta orang, dan menyebabkan korban jiwa hingga lebih dari 1,24 juta jiwa hingga 7 November 2020. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia, diumumkan pada hari Senin, 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Wikipedia, hari ini per 16 November 2020, atau delapan bulan lebih sejak pengumuman Presiden, jumlah penderita positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 471.000 kasus dengan korban jiwa mencapai 15.296 jiwa dan 392.000 orang diantaranya dinyatakan sembuh. Upaya meminimalisir penyebaran pandemi Covid-19 ini diantaranya dilakukan melalui kebijakan menjaga jarak sosial atau social distancing, namun kemudian diperbarui menjadi menjaga jarak secara fisik atau physical distancing. Penyebaran pandemi Covid-19 yang begitu mematikan saat ini adalah sebuah krisis yang tengah melanda umat manusia. Krisis ini tidak bisa kita hindari, tetapi harus dihadapi bersama oleh seluruh masyarakat. Krisis pada dasarnya yaitu sebuah peristiwa yang tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan ketidakstabilan terhadap suatu individu atau sekelompok orang. Menurut Machfud (2011), krisis adalah suatu keadaan yang akan mengancam keutuhan atau keberlangsungan suatu individu atau kelompok. Krisis dapat terjadi karena adanya suatu informasi yang tidak sesuai dengan fakta dan dapat pula terjadi karena adanya komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Untuk menghadapi krisis yang terjadi saat ini, seluruh pemangku kepentingan harus saling bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanganan Virus Corona ini. Saat ini semua pelaksana kebijakan, yaitu pemerintah pusat dan

Strategi Pemulihan Bisnis UMKM Masa Adaptasi Pemulihan Baru

  • Author
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of Strategi Pemulihan Bisnis UMKM Masa Adaptasi Pemulihan Baru

Venesia Universitas Tanjungpura
UMKM adalah kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan kesempatan kerja yang luas dalam pelayanan ekonomi kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong perekonomian pertumbuhan, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemulihan bisnis yang dilakukan oleh UMKM pada masa adaptasi pemulihan baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling. Proses analisis data dilakukan dengan mereduksi data dan menyajikan data yang telah diperoleh untuk kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM terus meningkatkan daya saingnya di tengah pandemi yang masih terjadi di Indonesia. Meski pemasarannya masih tergolong kecil, namun pelaku UMKM terus meningkatkan kualitas produknya untuk menyambut masa adaptasi pemulihan baru yang akan dijalankan, sehingga roda perekonomian mulai kembali.
Kata Kunci: Strategi, UMKM, New Normal, Covid-19
PENDAHULUAN Tepat pada penghujung tahun 2019 masyarakat dunia digemparkan dengan adanya virus Corona yang kemudian dengan begitu cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Penyakit yang diakibatkan oleh Virus Corona yang kemudian dikenal dengan nama Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini telah menjangkiti lebih dari 49,4 juta orang, dan menyebabkan korban jiwa hingga lebih dari 1,24 juta jiwa hingga 7 November 2020. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia, diumumkan pada hari Senin, 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Wikipedia, hari ini per 16 November 2020, atau delapan bulan lebih sejak pengumuman Presiden, jumlah penderita positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 471.000 kasus dengan korban jiwa mencapai 15.296 jiwa dan 392.000 orang diantaranya dinyatakan sembuh. Upaya meminimalisir penyebaran pandemi Covid-19 ini diantaranya dilakukan melalui kebijakan menjaga jarak sosial atau social distancing, namun kemudian diperbarui menjadi menjaga jarak secara fisik atau physical distancing. Penyebaran pandemi Covid-19 yang begitu mematikan saat ini adalah sebuah krisis yang tengah melanda umat manusia. Krisis ini tidak bisa kita hindari, tetapi harus dihadapi bersama oleh seluruh masyarakat. Krisis pada dasarnya yaitu sebuah peristiwa yang tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan ketidakstabilan terhadap suatu individu atau sekelompok orang. Menurut Machfud (2011), krisis adalah suatu keadaan yang akan mengancam keutuhan atau keberlangsungan suatu individu atau kelompok. Krisis dapat terjadi karena adanya suatu informasi yang tidak sesuai dengan fakta dan dapat pula terjadi karena adanya komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Untuk menghadapi krisis yang terjadi saat ini, seluruh pemangku kepentingan harus saling bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanganan Virus Corona ini. Saat ini semua pelaksana kebijakan, yaitu pemerintah pusat dan
330
pemerintah daerah, harus bekerjasama dengan semua media dalam memberikan informasi yang aktual dan jelas, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran informasi. Berbagai upaya meminimalisir resiko harus dilakukan sehingga dapat menekan dan mengurangi penyebaran pandemi Covid-19. Pandemi ini juga berdampak luas terhadap dunia usaha di semua tingkatan, namun dampak yang paling berat dialami oleh UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Saat ini banyak sekali pelaku UMKM di sektor usaha jasa maupun produksi yang mengalami berbagai tantangan karena adanya pandemi ini, seperti adanya penurunan omzet yang signifikan, sepinya pelanggan, kesulitan mendapatkan bahan baku, dan hambatan pemasaran produk. Penurunan omzet yang signifikan disebabkan oleh berkurangnya aktivitas jual beli yang disebabkan adanya pembatasan pergerakan masyarakat melalui kebijakan PSBB yang diberlakukan di seluruh Indonesia. Sebelum PSBB diberlakukan seluruh Pegawai Negeri Sipil dan Swasta telah melaksanakan kebijakan Bekerja Dari Rumah atau Work From Home (WFH). Dengan tidak adanya mobilitas masyarakat di kawasan perkotaan, maka tidak ada pembelian produk UMKM sehingga omzet penjualan menurun drastis. Tantangan selanjutnya bagi pelaku UMKM yaitu adanya kesulitan dalam mendapatkan bahan baku untuk pembuatan produknya. Para pemasok UMKM ini sebagian besar berasal dari luar kota dan tidak dapat mengirim bahan baku produksi karena adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kalau pun ada maka harga barang pasokan menjadi sangat tinggi dan tidak lagi terjangkau. Namun setelah produk dan jasa pun dapat disediakan oleh pelaku UMKM, mereka mengalami hambatan dalam memasarkan produknya karena beberapa sektor usaha seperti pariwisata mengalami kelumpuhan akibat pandemi ini. Setelah PSBB berakhir, kini kita dihadapkan pada era tatanan baru, era kenormalan baru atau lebih dikenal dengan sebutan New Normal. New Normal ditandai dengan dibukanya kembali aktivitas keseharian masyarakat dengan tetap menjaga diri dari penyebaran Covid-19. New Normal sendiri terdiri atas tatanan, kebiasaan maupun perilaku baru, melalui perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa kebiasaan baru dalam era New Normal saat ini diantaranya dengan mencuci tangan menggunakan sabun, selalu mengenakan masker pada saat keluar rumah atau berada di kerumunan, dan melakukan jaga jarak secara fisik dengan orang lain. Kebiasaan- kebiasaan baru ini diharapkan dapat dilaksanakan secara kolektif dan menjadi kebiasaan baru yang dipatuhi oleh seluruh warga negara. New Normal atau tatanan hidup baru dengan kebiasaan baru setelah terjadinya pandemi Covid-19 menjadi rancangan pemerintah dalam mengatasi masalah perekonomian akibat dari pandemi Covid-19. Jika bicara tentang perekonomian maka kita semua paham bahwa penggerak perekonomian baik di negara berkembang maupun negara maju di luar migas salah satunya adalah UMKM. Oleh karena itu sudah suatu kewajiban bagi pemerintah memperhatikan sektor ini. UMKM sendiri memiliki peran hingga mencapai 60 persen dalam pergerakan perekonomian di Indonesia, penyerapan tenaga kerja bisa mencapai 90 persen (Ramadhan, 2020). Dapat disimpulkan bahwa peran sektor UMKM sangat nyata dalam perekonomian bangsa. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Data Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia
No Peran UMKM Jumlah Persentase 1 Total Tenaga Kerja 89,20% 2 Menyediakan Lapangan Kerja 99,00%
331
3 PDB (Produk Domestik Bruto) Nasional 60,34% 4 Total Ekspor 14,17% 5 Total Investasi 58,18%
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia, 2020. Namun dalam masa pandemi Covid-19 dimana seluruh sektor mendapat imbas yang buruk, sektor UMKM juga mengalami hal yang sama. Angka pengangguran akan semakin meningkat, bukan hanya karena perusahaannya kolaps atau tutup, tetapi karena dengan kebiasaan dimasa pandemi Covid-19 dan dilanjutkan keadaan New Normal saat ini, banyak perusahaan mendapat-pola-pola praktis yang akan dijadikan langkah keberlanjutan dari kegiatan perusahaan. Misalnya, perusahaan yang biasanya mempekerjakan 500 pekerja, karena adanya kebijakan PSBB dan WFH maka hanya 50% dari pekerja yang melaksanakan kegiatan secara bergantian. Namun secara hasil, produksi yang dihasilkan tetap sehingga perusahaan akan melakukan efisiensi kerja dengan mengurangi jumlah karyawan yang ada. Dengan kata lain pengangguran pun meningkat secara signifikan. Jika dilihat dari sejarah krisis ekonomi, kejadian ini sebenarnya bukan kejadian pertama kali. Di Indonesia pada tahun 1998 dan 2008 krisis ekonomi juga telah terjadi. Namun pada masa itu, sektor UMKM masih bertahan, bahkan dapat menjadi motor penggerak dari pemulihan krisis ekonomi. Berbeda dengan kejadian saat ini, sektor UMKM sulit bertahan, bahkan bisa dikatakan paling terpuruk. Bahkan menurut Ramadhan (2020), banyak UMKM yang kolaps atau gulung tikar dan banyak orang kehilangan pekerjaan. Era New Normal ini memberikan peluang dan tantangan bagi pelaku UMKM untuk kembali membangun usahanya yang sempat terpuruk karena adanya PSBB selama beberapa bulan terakhir. Pelaku UMKM harus menemukan strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi peluang dan tantangan yang ada di era New Normal saat ini. Terbukti selama PSBB dilaksanakan masih ada pelaku UMKM yang dapat bertahan bahkan meningkatkan volume usahanya. Di masa New Normal ini, sektor UMKM perlahan berusaha bangkit dan mulai gencar mencari strategi baru dalam upaya bertahan maupun bangkit dari keterpurukan. Sebagian besar dari pelaku UMKM mulai beralih pada penggunaan sistem digital. Sebenarnya sistem digital ini sudah lama dikenal dan masuk ke Indonesia. Namun, setelah pandemi Covid-19 inilah baru para pelaku usaha mulai sadar. Bahkan mereka seperti tersentak dari tidur panjangnya selama ini. Mereka baru sadar bahwa penggunaan sistem digital memang sudah kebutuhan yang harus dimiliki. Sistem digital menjadi kebutuhan yang sangat penting di setiap perusahaan. Diyakini bahwa sistem digital, big data, dan internet-lah yang menjadi solusi utama dari permasalahan yang terjadi pada perusahaan-perusahaan baik mikro maupun makro. Pola pikir seperti inilah yang akhirnya mulai terbentuk. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pemulihan bisnis yang dilakukan oleh UMKM pada masa adaptasi pemulihan baru. Sedangkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi pemulihan bisnis yang dilakukan oleh UMKM pada masa adaptasi pemulihan baru. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan upaya peningkatan volume usaha para pelaku UMKM pada masa adaptasi pemulihan baru. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada lembaga terkait untuk mengembangkan model strategi pemulihan bisnis yang efektif bagi pelaku UMKM dalam situasi pandemi saat ini dan memberi masukan
332
kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait kebijakan yang mampu mendorong peningkatan omzet usaha pelaku UMKM pada masa adaptasi pemulihan baru. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif yang bersifat uraian dari hasil pengamatan dan studi dokumentasi. Pada tahap analisis, data-data yang diperoleh diolah dengan melakukan proses penyederhanaan kata agar mudah dipahami dan dibaca. Penelitian kualitatif yang dimaksud dalam penelitian disini adalah penelitian yang bermaksud untuk menjelaskan tentang apa yang dialami objek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi berbentuk bahasa dan kata-kata pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan meman- faatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2017). Subjek penelitian menjadi sumber informasi utama, informasi yang diperlukan diambil dari sumber informasi utama dan informasi tambahan yang diperlukan. Pengambil subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik penarikan sampel bola salju (snowball samping). Penelitian ini menggunakan keabsahan data yang dilakukan secara triangulasi. Analisa data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Tahapan ini dapat dilihat pada gambar berikut:
333
Sumber: Data Olahan, 2020. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyebaran Covid-19 masih aktif terjadi. Namun pemerintah harus mengambil tindakan agar perekonomian tetap berjalan, Masyarakat tetap dapat menjalani kehidupan. New Normal bukan berarti kehidupan dan aktifitas dapat berjalan secara normal seperti keadaan sebelum pandemi Covid-19. Banyak langkah-langkah yang harus dipersiapkan agar penyebaran virus tetap dapat ditekan. Pembukaan New Normal akan mengambil bentuk yang berbeda, tergantung negara dan wilayah, serta sektor bisnis yang dijalankan. Belum ditemukannya vaksin, menjadikan kebijakan New Normal masih sangat beresiko. Hal ini membuat pemerintah berpikir keras bagaimana membuat pembukaan aktivitas ekonomi secara bertahap sulit untuk dinavigasi sehingga banyak masalah yang perlu dipertimbangkan, seperti kestabilan finansial, pola pikir konsumen dan pemasok, bagaimana memotivasi dan memastikan keselamatan pekeja dan bagaimana seberapa cepat permintaan pasar akan kembali. Di masa New Normal ini, perubahan tatanan, dan kebiasaan masyarakat berubah
secara drastis. Pemerintah terus berupaya membuat berbagai kebijakan yang harus
dapat meng-cover segala kepentingan dan masalah yang terjadi di masyarakat. Di
334
satu sisi pemerintah harus dapat mengatasi penyebaran virus Covid-19 secara
meluas, namun di sisi lain, pemerintah juga harus memerhatikan pergerakan
perekonomian yang lambat. Oleh karena itu di masa New Normal ini, dapat dijadikan
angin segar untuk memulai kembali pengembangan UMKM dalam meningkatkan
perekonomian ke depannya. Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan, namun
dengan strategi baru, serta bekerja secara kreatif dan inovatif maka Indonesia bisa
bangkit dari keterpurukan perekonomian akibat pandemi Covid-19.
UMKM di Indonesia merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam
perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian
nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca
krisis ekonomi tahun 1998 dan 2008. Melalui pendekatan pemberdayaan
masyarakat, UMKM menciptakan peluang kerja yang cukup besar sehingga sangat
membantu upaya mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Namun sebagian
besar UMKM belum menerapkan strategi pemulihan bisnis yang tepat sehingga sulit
untuk bersaing dengan kelompok usaha besar. Kesadaran akan perlunya
mengembangkan strategi pemulihan bisnis bagi pelaku UMKM muncul pada saat
adanya pandemi Covid-19 saat ini.
Sektor UMKM di Indonesia merupakan sektor usaha yang menyerap 97% tenaga
kerja dengan jumlah kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebanyak 60%.
Oleh karena itu pemerintah memprioritaskan sektor UMKM dalam upaya pemulihan
ekonomi nasional melalui alokasi anggaran APBN untuk UMKM sebesar Rp 123,46
triliun. Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor UMKM saat ini sangat berbeda
dengan dampak yang dialami UMKM saat terjadi krisis 1998. Saat itu UMKM menjadi
jaring pengaman ekonomi nasional. Namun sebaliknya pada masa pandemi Covid-
19, UMKM merupakan sektor usaha yang terdampak paling besar, baik dari sisi
supply maupun demand.
Berdasarkan data dari Kementerian KUKM, sejak Maret 2020 sektor-sekor UMKM
yang paling terdampak adalah UMKM sektor pariwisata, kuliner, dan pengolahan.
Sebaliknya sektor UMKM yang tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19, adalah
UMKM sektor kesehatan, jasa pengiriman (kurir), sektor jasa telekomunikasi, dan
sektor perdagangan online (e-commerce). Sejak diterapkannya PSBB dan WFH,
terdapat perubahan perilaku konsumen di mana aktivitas lebih banyak dilakukan di
rumah, sehingga seluruh pemenuhan kebutuhan sehari-hari dilakukan secara
daring, mulai dari kebutuhan pokok, makanan siap saji, obat-obatan, perawatan, dan
jasa lainnya.
Selama masa PSBB, transaksi penjualan di berbagai platform daring meningkat tajam. Penjualan bulanan mengalami peningkatan sebanyak 26% dibandingkan sebelum terjadi pandemi Covid-19. Selain itu transaksi harian meningkat menjadi 4,8 juta transaksi pada bulan April 2020 dari 3,1 juta transaksi pada bulan Maret 2020. Jumlah konsumen baru pun mengalami peningkatan sebanyak 51%. Namun peningkatan jumlah konsumen dan volume usaha dari penjualan daring hanya dinikmati oleh UMKM yang berjualan di marketplace bermodal besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Jumlah ini hanya mencakup 13% atau sekitar 8 juta pelaku UMKM, sedangkan 87% masih berjualan secara konvensional.
335
Pada era New Normal saat ini, pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang dengan
melakukan aktivitas usaha seperti biasa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan
dalam pencegahan penularan Covid-19. Di dalam New Normal ini, pemerintah juga
memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk melakukan
adaptasi bisnis, dari sebelumnya berbasis offline ke online. Kemudian dari tadinya
berjualan produk tertentu beralih menjual produk dengan tingkat permintaan yang
tinggi. Saat ini dari keseluruhan 60 juta pelaku UMKM baru sekitar 8 juta yang sudah
terhubung secara online. Pemerintah menargetkan pada akhir tahun ini pelaku
UMKM yang go online bisa mencapai 10 juta. Kementerian KUKM melaksanakan
berbagai pelatihan dan pendampingan usaha online melalui kemitraan dengan
korporasi dan pelaku usaha online lainnya.
Peran digital dan daring dalam setiap kegiatan bisnis dapat dikatakan satu hal yag
penting. Terlebih lagi di masa sulit pada New Normal saat ini. UMKM tidak hanya
cukup go online atau naik kelas saja. Definisi naik kelas juga berarti perlu pembinaan
dan edukasi lebih jauh. Seperti yang telah disampaikan oleh Theosabrata (2020)
menyatakan “Soal inovasi ini, tentu dampaknya ke semua pihak. Di masa yang tidak
pasti ini, yang sudah pasti itu adalah ketidakpastian itu sendiri, sehingga apa yang
disebut harus agile itu datangnya sebetulnya dari kemampuan kita untuk bisa
bergerak di waktu yang tepat. Jadi, untuk agile, sudah pasti kita semua harus super
kreatif.”
Di masa New Normal UMKM selain harus kreatif, UMKM juga harus dapat
beradaptasi tepat guna, serta melakukan berbagai macam validasi. Selain itu,
berbagai macam strategi harus diambil, namun yang utama adalah mengubah model
bisnis dan memanfaatkan teknologi digital. Namun tidak semua daerah dapat
memanfaatkan platform digital. Tidak semua daerah memiliki sarana online yang
mendukung. Disinilah peran pemerintah dalam menjamin kelancaran koneksi
internet di era New Normal, hal ini bertujuan agar pelau UMKM bisa masuk ke dalam
digitalisasi sistem yang lebih kuat. Namun mengingat budaya serta kemampuan
masyarakat Indonesia saat ini, maka kombinasi antara online dan offline lebih baik
diterapkan di awal New Normal ini. Oleh karena itu, perlu dirancangnya sistem
pelatihan berkesinambungan bagi pelaku-pelaku UMKM dari mulai tingkat pedesaan
sampai dengan pusat.
sesuatunya agar pada masa New Normal tidak mengakibatkan penyebaran virus
corona semakin besar. Kebijakan New Normal adalah kebijakan membuka kembali
aktifitas ekonomi sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan
standar kesehatan yang sebelumnya tidak biasa digunakan sebelum adanya
pandemi Covid-19 (Pratama, 2020). New Normal ini dilakukan sebagai upaya
mengembalikan kehidupan warga secara normal dengan adaptasi kebiasaan yang
baru. Kebiasaan yang baru sebagai upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga
negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya. New Normal dijadikan tahapan
336
baru setelah kebijakan stay at home, work from home, dan pembatasan sosial
berskala besar yang dilakukan guna mencegah penyebaran virus sebelumnya.
New Normal diberlakukan karena pemerintah sadar betul tidak mungkin warga
terus-menerus harus berada di rumah tanpa ada kepastian, perekonomian
masyarakat terhambat atau bisa dikatakan berhenti yang berakibat pada
kebangkrutan, PHK massal, dan kekacauan sosial banyak terjadi. Belum ada yang
tahu pasti kapan vaksin virus akan ditemukan. Perekonomian masyarakat dan
negara harus tetap berjalan. Negara harus tetap menjalankan fungsinya sesuai
konstitusi. Pemerintah harus dapat menjalankan fungsinya dalam mengurusi rakyat,
namun keselamatan rakyat adalah di atas segalanya. Kebijakan New Normal tetap
dipadukan dengan program perlindungan dan jaringan pengamanan masyarakat
bagi warga masyarakat yang membutuhkan serta tanpa mengurangi fokus dalam
memberikan pelayanan kesehatan penanganan korban Covid-19. New Normal
membutuhkan sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk
tetap memastikan pelayanan kesehatan masyarakat, tersedianya sarana dan
prasarana perawatan, peralatan medis, melindungi mereka yang rentan melalui
penyiapan jaringan pengamanan sosial yang tepat dan sarana perlindungan sosial.
Pemerintah melalui Kementerian KUKM telah menyiapkan sejumlah kebijakan
berupa stimulus dari sisi supply dan demand. Salah satu kebijakan yang diberikan
oleh pemerintah kepada UMKM adalah dalam bentuk insentif pajak, program
relaksasi dan restrukturisasi kredit, selain skema pembiayaan baru bagi UMKM
dengan bunga ringan. Kebijakan lainnya adalah dengan pembelian produk UMKM
yang tidak diserap pasar oleh BUMN, sehingga UMKM tersebut dapat terus
berkembang. Selain itu Pemerintah juga menggalakkan kampanye Belanja Produk
Indonesia di semua media massa untuk mendorong masyarakat mengkonsumsi
produk asli Indonesia yang sebagian besar merupakan produk UMKM. Beberapa
kebijakan baru pemerintah dalam masa New Normal, antara lain:
1. Penetapan SOP protokol kesehatan
Untuk mencegah terjadinya penyebaran virus yang semakin parah pada saat New
Normal ini maka pemerintah menyiapkan beberapa SOP (Standar Operasional
Prosedur) protokol kesehatan yang ketat. Seperti yang disampaikan oleh Sri
Mulyani dalam Nordiansyah (2020), “Kita harus mampu menyeimbangkan
kebutuhan untuk tetap menjaga kesehatan, namun tetap menciptakan ruang
untuk interaksi sosial dan ekonomi.”
2. Penetapan kebijakan fiskal dari Menteri Keuangan
Ada beberapa kebijakan fiskal yang diterbitkan oleh pemerintah dalam
merangsang perekonomian masyarakat dalam mendukung langkah-langkah yang
sifatnya luar biasa dalam situasi yang luar biasa dengan kecepatan yang dituntut
sangat tinggi, antara lain:
a. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21). PPh 21 akan ditanggung
Pemerintah (DTP) sebesar 100% atas penghasilan dari pekerja di sektor
industri pengolahan (termasuk KITE dan KITE IKM), besaran pajak yang
ditanggung maksimal Rp 200 juta.
337
b. Relaksasi Pajak Penghasilan 22 Impor (PPh 22 Impor). Pembebasan PPh 22
Impor diberlakukan kepada 19 sektor tertentu dan Kemudahan Impor Tujuan
Ekspor - Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM).
c. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh 25). Adanya pengurangan biaya
PPh 25 sebesar 30% kepada 19 sektor tertentu, Kemudahan Impor Tujuan
Ekspor (KITE), serta Kemudahan Impor Tujuan Ekspor - Industri Kecil dan
Menengah (KITE IKM).
d. Relaksasi Restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Restitusi PPN dipercepat
bagi 19 sektor tertentu, Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), serta
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor - Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM).
Sekali lagi, hal ini dapat berjalan jika adanya kerjasama antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah. Pemerintah daerah harus dapat benar-benar mengawasi
berjalannya SOP sesuai dengan yang telah ditetapkan.
3. Pemberian suntikan modal dipermudah bagi UMKM
Kebijakan pemerintah selanjutnya adalah membuat kebijakan yang condong ke
masyarakat dimana Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan
countercyclical melalui peraturan OJK tentang stimulus perekonomian nasional
sebagai solusi dari dampak penyebaran Covid-19. Pemerintah menyatakan
bahwa bank akan menerapkan kebijakan mendukung stimulus pertumbuhan
ekonomi untuk debitur yang terkena dampak penyebaran Covid-19. Adapun
beberapa kebijakan stimulus yang diterapkan antara lain:
a. Penilaian kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain hanya berdasar-
kan ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga untuk kredit sampai 10M.
b. Bank dapat melakukan restrukturisasi untuk seluruh kredit/pembiayaan
tanpa melihat batasan plafon kredit atau jenis debitur, termasuk debitur
UMKM. Kualitas kredit/pembiayaan diharapkan menjadi lancar setelah
restrukturisasi.
Salah satu kunci bagi UMKM untuk tetap bisa bertahan adalah dengan melakukan
adaptasi dengan perubahan-perubahan pasar, baik perubahan permintaan dengan
melakukan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era New Normal
saat ini. Para pelaku UMKM harus mampu menyusun strategi komunikasi pema-
saran sebagai bagian dari adaptasi untuk dapat bertahan dan juga tetap berkembang
dalam kondisi saat ini. Strategi komunikasi pemasaran yang paling tepat pada era
New Normal saat ini yaitu sebagai berikut:
1. Strategi nondigital
mempertimbangkan para pelanggan setia produk UMKM yang terbiasa ber-
belanja secara offline, karena kedekatan lokasi dengan pelaku UMKM.
2. Strategi digital
Strategi digital terdiri dari tiga unsur pokok yaitu konten, database, dan iklan.
Dalam hal konten misalnya, UMKM harus mampu membuat konten yang menarik
dan sesuai dengan target pasar yang baru. Target pasar yang baru ini disusun
338
dalam suatu database yang lengkap sehingga mudah untuk dianalisa dalam
memilih calon pelanggan yang tepat. Setelah mendapatkan calon pelanggan maka
UMKM dapat menggunakan iklan untuk promosi untuk memperluas cakupan
pemasaran kepada para pengguna baru sesuai dengan target pasar. Intinya
semua strategi komunikasi pemasaran ini bertujuan untuk mempromosikan
produk UMKM sehingga dapat meningkatkan brand awareness & pada akhirnya
meningkatkan jumlah pembelian.
menjelaskan tentang produk, misalnya menggunakan kemasan produk yang
menarik, tagline yang memikat atau infografis yang sarat informasi tentang
produk. Soft selling juga bisa dilakukan dengan cara membuat trailer yang berisi
product knowledge, harga, dan tanggal launching. Trailer ini kemudian di-upload
pada semua platform media sosial seperti Youtube, Twitter, Instagram, maupun
Twitter. Sementara tautan (link) dari trailer tersebut dapat disebarkan melalui
aplikasi pesan seperti Whatsapp, LINE, atau Telegram. Untuk proses pembelian
produk pun, pelaku UMKM dapat menerapkan pemasaran melalui pembayaran
saat barang diterima oleh pelanggan atau Cash On Delivery (COD).
Untuk menerapkan ketiga strategi tersebut di atas secara efektif, pelaku UMKM
dapat melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga dapat bergerak lebih
cepat dan lebih efektif. Partner yang tepat dan sesuai dengan visi misi bersama
dapat meningkatkan efektivitas pemasaran produk UMKM dua kali lipat dari
sebelumnya sehingga dapat mendorong peningkatan volume usaha UMKM.
SIMPULAN
Meskipun peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia adalah strategis dan
sentral diantaranya karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil pembangunan.
UMKM seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan
belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya. Padahal UMKM terbukti lebih
tangguh dalam menghadapi krisis. Namun kebijakan pemerintah maupun
pengaturan yang mendukungnya sampai sekarang masih dirasa belum maksimal.
Hal ini dapat dilihat kebijakan yang diambil yang cenderung berlebihan namun tidak
efektif, hinga kebijakan menjadi kurang komprehensif dan kurang terarah. Padahal
UMKM masih memiliki banyak permasalahan yang menyebabkan perannya di
perekonomian Indonesia kurang maksimal sehingga perlu mendapatkan penanga-
nan yang serius. Selain itu kelemahan dalam organisasi, manajemen, maupun
penguasaan teknologi juga perlu dibenahi.
Pengembangan UMKM perlu mendapatkan perhatian yang sangat besar baik dari
pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama
pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam
memberdayakan UMKM dengan cara mengupayakan UMKM agar dapat tumbuh dan
339
Dalam masa New Normal ini untuk kembali membangkitkan perekonomian
masyarakat dan negara Indonesia maka diperlukan kebijakan-kebijakan yang
berpihak kepada pelaku usaha, terutama di sektor UMKM. Mengingat UMKM adalah
sektor penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara di luar
dari migas. UMKM sendiri memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat tenaga
kerja, penghasilan, dan lain-lain. Agar sektor UMKM dapat berjalan dengan baik
maka perlu dilakukan hal-hal kreatif yang dapat mendukung aktifitas masyarakat
dalam masa New Normal.
Salah satu kunci bagi UMKM untuk tetap bisa bertahan pada masa pandemi Covid-
19 saat ini adalah dengan melakukan adaptasi dengan perubahan-perubahan pasar,
baik perubahan permintaan (demand) dengan melakukan inovasi produk sesuai
dengan kebutuhan masyarakat di era New Normal saat ini. Para pelaku UMKM harus
mampu menyusun strategi-strategi pemulihan bisnis sebagai bagian dari adaptasi
untuk dapat bertahan dan juga tetap berkembang dalam kondisi saat ini.
REFERENSI Badan Pusat Statistik Indonesia. (2020). Data Peran UMKM terhadap Perekonomian
di Indonesia. Jakarta: BPS Indonesia. Kementerian KUKM. (2020). Profil UMKM Nasional 2019. Jakarta: Kementerian
KUKM. Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). PT Remaja Rosda
Karya. Nordiansyah, E. (2020). Strategi Pemerintah Hadapi New Normal. Medcom.id.
https://www.medcom.id/ekonomi/makro/nbwj5ajN-sri-mulyani-ungkap strategi-pemerintah-hadapi-new-normal
Pratama, F. (2020). Menyikapi “New Normal” Setelah Pandemi. Puspensos. http://puspensos.kemsos.go.id/menyikapi-new-normal-setelah-pandemi
Putra, Surya Hendra. (2020). Pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dalam Masa Covid 19 dan New Normal. Researchgate.net.
https://www.researchgate.net/profile/Surya_Hendra_Putra/publication/Pen gembangan_UMKM_Pariwisata_dan_Ekonomi_Kreatif_Dalam_Masa_Covid19_d an_New_Normal
Ramadhan. (2020). Strategi Pemulihan UMKM di Masa New Normal. Asumsi.co. https://www.asumsi.co/post/strategi-pemulihan-ekonomi-umkm-di-masa new-normal
Ratnaningtyas, Endah Marendah. (2020). Dampak dan Strategi UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah) Menghadapi The “New Normal”. Jurnal EBBANK, Vol 11.
http://www.ebbank.stiebbank.ac.id/index.php/EBBANK/article/view/200 Rulandari, Novianita, dkk. (2020). Strategi Komunikasi Pemasaran Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah Pada Era New Normal. Prosiding Seminar Stiami, Volume 7, Nomor 2. http://ojs.stiami.ac.id/index.php/PS/article/view/951
340
Theosabrata, L. (2020). Pemulihan Ekonomi di Masa New Normal. Asumsi.co, 10. https://www.asumsi.co/post/strategi-pemulihan-ekonomi-umkm-di- masanew-normal
Wikipedia. (2020). Covid-19 Pandemic in Indonesia. https://en.wikipedia.org/wiki/COVID-19_pandemic_in_Indonesia
Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kompetensi Wirausaha (Studi Kasus Pada Pelaku Usaha di Kota
Inovasi Pemasaran Digital Bagi UMKM di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru: Kajian Deskriptif UMKM Kerajinan Bahan Baku Alam Wilayah Magelang
Kesadaran Lingkungan, Green Marketing Dan Citra Merek Serta Dampaknya Pada Pembelian Mobil LCGC (Studi Empiris Pembelian Mobil LCGC Di Kota Pontianak)
Digital Marketing Strategi Terbaik UMKM untuk Hadapi New Normal
PEMANFAATAN STRATEGI E-MARKETING PADA KEBERLANGSUNGAN UMKM DI KOTA PONTIANAK DI TENGAH DAMPAK COVID-19
Profil Pembelanja Online dan Bagaimana Perilaku Konsumsinya (Studi pada Nitizen di Pontianak)
Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Kinerja Perusahaan dengan Proses Penciptaan Pengetahuan Sebagai Variabel Mediasi
Studi Tentang Kualitas Layanan Pada Program Studi Magister Manajemen
Strategi Pemulihan Bisnis Lembaga bimbingan belajar pada Masa Adaptasi Pemulihan Baru
Go Digitial and Customer Relationship Marketing sebagai Strategi Pemulihan Bisnis UMKM yang Efektif dan Efisien di Masa Adaptasi New Normal
Kesadaran Halal dan Religiusitas Individu dalam Keputusan Pembelian Makanan
Tantangan Dan Strategi Pemasaran UMKM Pada Era New Normal
Aplikasi Teori RBT untuk Keberlangsungan Usaha UMKM pada Masa Pandemi Covid-19
Penerapan Strategi Online Marketing UMKM Pada Era Normal Baru
Strategi Pemasaran Dalam Mengatasi Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia
Pemanfaatan Sosial Media oleh UMKM Dalam Memasarkan Produk di Masa Pandemi Covid-19
Tantangan dan Solusi Bisnis UMKM di Era New Normal
PEMULIHAN BISNIS MELALUI BRAND EQUITY, HARGA KOMPETITIF, DAN DAYA TARIK PROMOSI DALAM MEMBANGUN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK UMKM DI PONTIANAK
Potensi Pemasaran Produk untuk Membantu Meningkatkan Bisnis UMKM (Khususnya tanamanan cabai)
Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pada Era Digital
STRATEGI PEMASARAN UMKM SALAD MERTUA PONTIANAK DI MASA PANDEMIC COVID-19
ANALISIS PELUANG PENGEMBANGAN DAN TANTANGAN PADA UMKM AMPERA PRODUCTION SEBAGAI PRODUSEN COKELAT OLAHAN DI KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIOMAY BABE (STUDI KASUS SIOMAY BABE DI DESA DURIAN KABUPATEN SAMBAS)
Strategi UMKM berjuang di tengah pandemi covid-19 (studi kasus pada UMKM Rentjana Coffee Roastery)
Proses Manajemen Risiko dengan Pendekatan Enterprise Risk Management (ERM) pada Usaha Pembuatan Tahu
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Supply Chain Manajemen dan Transparansi untuk Peningkatan Efektivitas UMKM
Analisis Manajemen Strategi bagi UMKM di Pulau Bintan agar Dapat Bertahan di Masa Pandemi Covid 19
Kondisi dan Strategi UMKM disaat Pandemi Covid-19 di Kota Tanjungpinang
Strategi Pemulihan UMKM Pada Masa New Normal dan Industri 4.0
Strategi Pemulihan Bisnis UMKM Masa Adaptasi Pemulihan Baru
Kebijakan Pengembangan Daya Saing Global Usaha Kecil Menengah (UKM) Di Kota Pontianak Menggunakan SME DEVELOPMENT INDEX
Impact of Tick Size Reduction on Price Efficiency and Execution Cost on Islamic Capital Market Microstructure in Indonesia Stock Exchange
Penerapan Financial Technology dan Peningkatan literasi keuangan Untuk Strategi Penguatan Bisnis UMKM di Kalimantan Barat
Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah) Di Indonesia
Harmonisasi Pengaruh Kualitas Kerja dan Budaya Organisasi dalam Menjaga Kepuasan Pelanggan PT PLN Jakarta
Inovasi Pemasaran Digital Bagi UMKM di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru: Kajian Deskriptif UMKM Kerajinan Bahan Baku Alam Wilayah Magelang (1)
Pengaruh Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Driver Go-Jek di Kota Batam
KAJIAN TEORITIS WORK LIFE BALANCE
Pengaruh Komunikasi, Pelatihan, dan Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pandemi Covid-19
Pengaruh Mediasi Beban Kerja Terhadap Insentif dan Kinerja Pada Bidan di Puskesmas Kubu Raya
IMPLIKASI MODEL A.C.H.I.E.V.E. PADA KNOWLEDGE WORKERS
Dampak Pengembangan UMKM Dalam Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Upaya Mengurangi Angka Pengangguran Di Kota Pontianak
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Work Life Balance Terhadap Organizational Citizenship Behavior Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu Raya
Pengaruh Kepuasan dan Keterikatan Kerja Karyawan pada Kesiapan untuk Berubah
Pengaruh Kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan Perilaku Extra-Role
PENDAHULUAN
Sektor bisnis merupakan sektor yang sangat penting untuk kemajuan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kontribusi sektor tersebut selain meningkatkan pendapatan, juga mendukung penciptaan lapangan pekerjaan, terutama di negara berkembang. Indonesia m...
Penduduk Kota Pontianak mecapai kisaran 670.859 jiwa dengan jumlah penduduk usia produktif (69.50%), dan usia 0-18 tahun mencapai (31.07%). Angka-angka ini menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat di Kota Pontianak memiliki latar belakang yang berbe...
Keberhasilan seorang wirausaha ditentukan oleh kreativitas yang dimiliki masing-masing individu. Rintan (2017) menyatakan bahwa manajemen kreativitas sangat berperan penting dalam pengembangan wirausaha kreatif. Banyak peneliti telah mengidentifikasi ...
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kreativitas dapat berpengaruh terhadap kompetensi wirausaha (Hamdan, 2019). Beberapa penelitian lainnya menyatakan bahwa kreativitas dan inovasi dapat bermanfaat dalam perkembangan orientasi kewirausahaan khususnya...
Berdasarkan penelitian terdahulu telah ditemukan gap penelitian (research gap) pada penelitian sebelumnya, disimpulkan bahwa kreativitas dan inovasi berpengaruh terhadap kompetensi wirausaha (Sya’roni & Sudirham, 2012) sedangkan hasil dari penelitian ...
KAJIAN LITERATUR
Kreativitas merupakan suatu inisiatif tentang suatu produk yang menghasilkan dan bermanfaat, dengan memahami kreativitas akan memberikan dasar yang kuat untuk membuat perangkat tentang kewirausahaan. Kreativitas adalah “berpikir sesuatu yang baru”, se...
Penelitian ini mempertimbangkan kompetensi yang diukur dari kreativitas dan inovasi dan sebagai penentu kreativitas dan inovasi (Sya’roni & Sudirham, 2012). Menurut (Hadiyati, 2011) kreativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi wirau...
Di sisi lain A.Roe dalam Frinces (2004) menyatakan bahwa syarat-syarat orang yang kreatif yaitu: (1) memiliki keterbukaan pengalaman; (2) pengamatan melihat dengan cara yang bisasa dilakukan; (3) keinginan; (4) kemandirian dalam penilaian, pikiran, da...
Inovasi
Larsen & Lewis (2007) menyatakan bahwa salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuannya dalam berinovasi. Sementara (Hills, 2008) menjelaskan bahwa inovasi sebagai ide, praktek, dan obyek yang dianggap baru oleh seseorang....
Keeh et al., (2007) menjelaskan inovasi sangat penting karena:
1. Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses.
2. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif.
3. Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan.
4. Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus, dan semakin mudah ditiru.
Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik.
Kompetensi Wirausaha
Berkenaan dengan pengusaha yang baik, pengusaha yang memiliki berbagai peran baik sebagai pemilik, manajer, ataupun pelaksana perusahaan tentunya harus menjalankan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, motivasi, serta keadilan...
Dalam berwirausaha dibutuhkan kemampuan untuk mengkalkulasikan resiko yang mungkin timbul dan mampu memanfaatkan setiap peluang dengan cara-cara tertentu yang semuanya itu memerlukan pengetahuan, keahlian, termasuk pengalaman. Menurut (Kuriloff, 1993)...
HIPOTESIS PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Gambar 1. Kerangka konseptual
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada usaha kecil dan menengah di Kota Pontianak, dan sudah memiliki usaha minimal tiga tahun.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan korelasi. Jenis penelitian ini dipilih agar dapat menentukan apakah ada hubungan antara dua variable atau lebih, apakah kea rah positif ataupun negatif (Sukardi, 2008).
Sumber Data
Dalam penelitian ini, data yang digunakan, adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari pengusaha atau pemilik tentang variabel kreativitas, inovasi, dan kompetensi wirausaha melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Dan data seku...
Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah para pelaku usaha kecil dan menengah yang berjumlah 5.925, dan penelitian ini menggunakan rumus slovin yang sudah diketahui jumlah sampel nya, sebagai berikut:
N
n =
bisa ditolerir
Dengan demikian menggunakan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10% dan ukuran populasi belum diketahui responden, maka ukuran sampel dalam penelitian ini adalah:
5.925
= 98 responden
Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 100 orang atau pelaku usaha kecil dan menengah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Maka jumlah responden sebanyak 100 orang sudah memenuhi ukuran sampel minimal yaitu 98 responden.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Kemudian dengan kuesioner (angket), dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuli...
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 150 responden yang dalam hal ini adalah pelaku usaha kecil dan menengah disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1
Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Jenis kelamin disini menggambarkan responden atau pemilik usaha baik berjenis kelamin laki-laki, maupun perempuan yang terdiri dari: (57%) sebanyak 57 berjenis kelamin laki-laki, dan (43%) sebanyak 43 berjenis kelamin perempuan.
Usia
Usia pemilik usaha disini terdiri dari: (20%) berusia antara 21-30 tahun, (26,6) berusia antara 31-40 tahun, (40%) berusia antara 41-50 tahun, dan sisanya (13,4) berusia diatas 50 tahun. Dengan demikian dapat diliaht bahwa mayoritas responden dalam p...
Pendapatan per bulan
Lama Usaha
Lama usaha pemilik usaha terdiri dari: (13,3%) lama usaha 3-5 tahun, (26,8%) lama usaha antara 6-9 tahun, (34,1%) lama usaha 9-12 tahun, dan sisanya (22,0%) lama usahanya lebih dari 12 tahun.
Jenis Usaha
Jenis usaha yang dimiliki oleh pemilik usaha terdiri dari: usaha kuliner, salon, percetakan dan sablon, desainer dan lainnya.
Hasil Uji Instrumen
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur layak atau tidaknya suatu kuesioner. Tingkat signifikansi korelasi variabel sebesar 0,05. Data dikatakan valid apabila r hitung > r tabel, dimana n = 100 tingkat nilai signifikansi 0,05 sehingga diperoleh r tabe...
Tabel 2
Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa seluruh item pertanyaan atau pertanyaan pada setiap variabel Kreativitas, Inovasi, dan Kompetensi Wirausaha dinyatakan Valid dikarenakan r hitung > r tabel.
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten, apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala atau yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama.
Tabel 3
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa setiap variabel kreativitas, inovasi, kompetensi wirausaha dalam penelitian ini memiliki nlai Alpha Cronbach > 0,60. Data ini menunjukkan bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini adalah realibel.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2012:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Tabel 4
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0,279 atau lebih besar dari > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kreativitas dan Kompetensi wirausaha berdistribusi normal.
Tabel 5
Sumber: Data Olahan, 2020 (4)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0,298 atau lebih besar dari > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inovasi dan Kompetensi wirausaha berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Menurut Priyatno (2010:73) uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan.
Tabel 6
Sumber: Data Olahan, 2020 (5)
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa semua variabel yang diuji mmiliki nilai signifikansi linearity kurang dari < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel memiliki hubungan linier.
3. Path Analysis (Analisis Jalur)
Analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2012:174).
Y = 0,498 X1 + 0,577 X2
a. Persamaan jalur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Nilai koefisien jalur kreativitas (X1) terhadap kompetensi wirausaha (Y) sebesar 0,498 artinya semakin tinggi penilaian terhadap kreativitas maka akan berdampak pada meningkatnya Kompetensi...
b. Nilai koefisien jalur inovasi (X2) terhadap kompetensi wirausaha (Y) sebesar 0,577 artinya semakin tinggi penilaian terhadap inovasi akan berdampak pada meningkatnya kompetensi wirausaha.
4. Uji hipotesis
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel indenpeden terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independent lainnya konstan (Ghozali, 2012:62). Hasil pengujian hipotesis secara parsial variabel kreativitas dan ino...
Tabel 7
a. Pengaruh Kreativitas terhadap kompetensi wirausaha.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 7 diperoleh nilai signifikansi untuk variabel kreativitas sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis H1 diterima yang artinya variabel kreativitas berpengaruh signifikan terhadap variabe...
b. Pengaruh inovasi terhadap kompetensi wirausaha.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 7 diperoleh nilai signifikansi untuk variabel inovasi sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis H2 diterima yang artinya variabel inovasi berpengaruh signifikan terhadap variabel kompet...
2. Uji goodness of fit (uji f)
Uji F digunakan untuk melihat suatu model regresi. Adapun pengujian Goodness Of Fit dapat dianalisis melalui hasil uji F (Ghozali, 2012:84).
Tabel 8
Sumber: Data Olahan, 2020 (7)
Berdasarkan data pada tabel 8 dapat dilihat tingkat signifikansi F sebesar 0,000 dimana angka tersebut kurang dari 0,05. Dalam hal ini hasil ini menunjukan dukungan statistic terhadap model riset yang diajukan dalam penelitian ini atau dengan kata lai...
3. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 9
Sumber: Data Olahan, 2020 (8)
Berdasarkan data pada tabel 9 dapat diperoleh informasi bahwa nilai R Square adalah sebesar 0,333 atau 33,3% yang berarti bahwa variabel kreativitas dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap kompetensi wirausaha adalah sebesar 33,3% sedangkan sisanya 66,...
Nilai R Square yang ke dua sebesar 0,248 atau 24,8% yang berarti bahwa variabel invoasi dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap kompetensi wirausaha adalah sebesar 24,8% sedangkan sisanya 75,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.
Analisis uji-T dan uji-F menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kreativitas dengan kompetensi wirausaha, dan inovasi terhadap kompetensi wirausaha. Hasil ini sejalan dengan penelitian Hadiyati (2011) yang menyatakan bahwa kreativi...
Penelitian ini juga mengidentifikasikan perbedaan antara wirausaha yang tidak kreatif dan tidak inovatif dengan wirausaha yang kreatif dan inovatif. Seorang pengusaha sering kali harus berpikir di luar batasan. Oleh karena itu inilah alas an mengapa ...
KESIMPULAN DAN SARAN
REFERENSI
Amabile, T,M. (1988). How To Skill Creativity, Paper Commissioned. American: The National Center of Education an Economy
Frinces, H. (2004). Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Darussalam
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS20. Semarang: Universitas Diponegoro
Hadiyati, E. (2011). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 13 (6), 8-16
Harris, M. (2000). Human Resource Management 2nd Edition. USA: The Dryden Press
Hersey, P., & Blanchard, K. (1995). Manajemen Prilaku Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Ahli Bahasa. Jakarta: Erlangga
Muchyatin., & Soegiastuti, C. (2020). The Effect of Entrepreneurial Creativity and Innovation Determination on SME Entrepreneurship Performance in Semarang. SSRG International Journal of Economics and Management Studies, 7 (7), 20-24
Keeh, Hean, T., Mei, N., & Ping. (2007). The Effect of Entrepreneurial Orientation and Marketing Information the Performance of SMEs. Journal of Business Venturing, 592-611
Kuriloff., Arthur, H., John, M., Memphil., & Douglas, J, C. (1993). Starting and Managing The Small Business 3 rd ed. New York: McGraw Hill
Larsen, P., & Lewis, A. (2007). How Award-Winning SMEs Manage The Barriers to Innovation. Creativity and Innovation Management, 16 (2), 142-151
Nakano, R., Inoue, S., Kubo Y., & Inaba. A. (2018). Water Stress-Induced Ethylene in the CalyxTiggers. Postharvest Biol: Technol
Priyanto, D. (2010). Paham Analisis Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom
Rani, S,H. (2013). Antecedents and Consequences of Entrepreneurial Quality Among Graduate Entrepreneur. Asian Journal of Business and Management Sciences, 2 (9), 44-45
Schumpeter, J. (1934). The Theory of Economics Development An Inquiry Into Profits, Capital, Credit, Interest and The Business Cycle. Harvard U
Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Suryana. (2003). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Suryana. (2003). Kewirausahaan: Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat
Syaroni, W.A., & Sudirman. (2012). Kreativitas dan Inovasi Penentu Kompetensi Pelaku Usaha Kecil. Jurnal Manajemen Teknologi, 11 (1), 42-59
Widodo, S, J. (2014). Influence of Leadership and Work Environment to Job Satisfaction and Impact to Employee Performance (study on industrial manufacture in west java). Journal of Economics and Sustainable Development, 5 (26), 1-12
PENDAHULUAN (1)
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung awal tahun 2020 belum menunjukan tanda-tanda berakhir. Pandemi telah mempengaruhi berbagai sektor keuangan dan bisnis. Rekomendasi protokol kesehatan yaitu menjaga jarak (social distancing), menghindari kerumuna...
Sektor UMKM terkena dampak yang paling parah karena di masa pandemi, hampir semua UMKM memilih untuk menghentikan produksi atau setidaknya mengalihkan usaha ke bidang lain. Hal utama yang mempengaruhi dampak bagi UMKM sangat parah adalah hilangnya pas...
Konsep tentang usaha kecil dan menengah (UKM) atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merujuk pada aturan undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah - UMKM atau usaha mikro. Itu berarti secara legal formal, perannya ...
Dengan demikian dampak parah pada UMKM selama masa pandemi secara langsung juga akan berimbas pada perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah mengucurkan bantuan 36,2 triliun rupiah untuk memberikan pelindungan sosial bagi UMKM melalui bantuan...
Bantuan bagi UMKM dari pemerintah pusat, terealisasi sampai dengan tingkat daerah. Pelatihan-pelatihan bagi UMKM untuk mempertahankan keberlangsungan hidup UMKM. Tim peneliti yang melakukan observasi tentang UMKM di wilayah Magelang – Jawa Tengah, men...
Pelatihan e-commerce digagas pemerintah kota Magelang untuk pelaku UMKM di bulan Oktober 2020 (http://www.magelangkota.go.id). Pelatihan melibatkan raksasa marketplace e-commerce di Indonesia, yaitu Tokopedia dan Shopee. Di bulan November 2020, pelat...
Tidak banyak informasi statistik terkait dengan jumlah UMKM yang bergerak di bidang bahan baku alam di Wilayah Magelang. Tim peneliti mencatat beberapa jenis kerajinan berbahan baku alam seperti kerajinan dari kayu, bambu, kerang dan juga tanduk, Oleh...
Di masa pandemi, sektor pariwisata yang menjadi salah satu yang terpuruk. secara tidak langsung menjadi efek domino juga yang mempengaruhi UMKM sebagai roda penggerak ekonomi kreatif. Tercatat beberapa sub sektor yang mendukung ekonomi kreatif, yaitu ...
UMKM bahan baku alam mengandalkan keahlian, bakat dan juga kreativitas. Selain itu, tantangan terbesar adalah mengupayakan adaptasi terhadap pola perubahan perilaku masyarakat, salah satunya adalah transformasi digital.
Pemanfaatan teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM di masa sulit pandemi dan era adaptasi baru. Karena UMKM harus melakukan substitusi pemasaran tradisional ke bentuk digital. Tantangan yang dihadapi adalah kemampuan pelaku UMKM da...
Kondisi pandemi dan fase awal memasuki kebiasaan baru menjadi penting untuk ditelaah bagaimana UMKM berinovasi memanfaatkan keunggulan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pemasaran produk, mendorong roda perekonomian menjadi lebih baik, dan s...
Oleh karena itu, tujuan utama dari penelitian ini adalah melihat sejauh mana inovasi pemasaran digital yang dilakukan oleh pelaku UMKM dalam menghadapi situasi krisis di masa pandemi, bertahan dan dapat beradaptasi dengan perubahan masyarakat di era k...
KAJIAN LITERATUR (1)
Konsep tentang usaha kecil dan menengah (UKM) atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merujuk pada aturan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM atau usaha mikro adalah usaha milik perseorangan atau badan u...
Berdasarkan data yang dirilis oleh departemen koperasi, jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2017 telah menyentuh hampir 63 juta (Data UMKM, 2020). Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan UMKM di Indonesia adalah pemanfaatan teknologi i...
Pemasaran digital memungkinkan pelaku UMKM bergerak kea rah horizontal dan sosial dengan cara menciptakan pasar yang lebih inklusif. Pemasaran digital menghilangkan hambatan geografis dan demografis, memungkinkan orang untuk terhubung dan berkomunikas...
Sebagai bagian dari industry kreatif, UMKM khususnya kerajinan bahan alam memiliki daya kreasi dan seni yang tinggi. UMKM yang menghasilkan produk dari bahan baku alam memilki potensi besar untuk dikembangkan (Retnawati & Irmawati, 2018). Sumber bahan...
METODE PENELITIAN (1)
Penelitian ini tentang kondisi UMKM bahan baku alam di wilayah Jawa Tengah dengan melibatkan berbagai wilayah yang menjadi sentra kerajinan bahan baku alam. Khusus artikel ilmiah ini, penelitian difokuskan pada observasi wilayah Magelang, dengan spesi...
Pendekatan metode deskriptif kualitatif, melibatkan 30 responden yang berada di wilayah Magelang – Jawa Tengah. Seluruh responden bersedia untuk ditemui di lapangan, memberikan informasi melalui angket dan juga didokumentasi seluruh produk yang dimili...
Hasil deskriptif kualitatif diolah menjadi tabel data dan direkam deskripsi dari setiap UMKM. Hasil akhir menyertakan dokumentasi sebagai satu bagian terintegrasi dari metode penelitian yang dilakukan.
Oleh karena fokus artikel ilmiah ini pada pemasaran digital, maka bahasan yang disajikan sangat spesifik terkait dengan pemasaran digital memanfaatkan teknologi informasi khususnya di wilayah Magelang saja.
HASIL DAN PEMBAHASAN (1)
Profil UMKM bahan baku alam tersaji pada Tabel 1 yang diperoleh dari kunjungan lapangan dan wawancara. Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yang secara bakat, memiliki keahlian dan juga kreativitas untuk membuat bahan baku alam menjadi ...
Tabel 1. Profil Responden
Sumber: Data Primer diolah, Tahun 2020
Tabel 2 mendeskripsikan jumlah karyawan dan jenis usaha. UMKM di wilayah Magelang dikategorikan dalam 5 jenis usaha bahan baku alam yaitu kerajinan bambu, batik, kayu, kerang dan tanduk. Kerajinan bambu dan kayu mendominasi UMKM bahan baku alam di wil...
Tabel 2 Jumlah Karyawan dan Jenis Usaha
Sumber: Data Primer diolah, Tahun 2020 (1)
Sebelum masa pandemi, UMKM kerajinan bahan alam dapat menghasilkan ratusan produk per bulan (Gambar 1). Produk-produk dari bahan bambu seperti bolpoin, gelang, gantungan kunci, maupun produk tradisional seperti tampir, kaloe dan ireg, dapat disalurkan...
Gambar 1. Jumlah Produksi Per Bulan Sebelum Masa Pandemi
Sumber: data primer diolah, tahun 2020
Dari produksi bahan alam tersebut, pasar yang disasar sebagian besar berskala nasional (70%) yaitu kota-kota besar di pulau Jawa seperti Semarang, Yogyakarta, Jakarta maupun Surabaya, dan Bandung. Wilayah pemasaran juga tidak meninggalkan pasar lokal ...
Gambar 2. Wilayah Pemasaran UMKM
Sumber: data primer diolah, tahun 2020 (1)
Selama masa pandemi, 60% usaha UMKM mengalami penurunan (Gambar 3); 36% yang tidak terdampak faktanya hanya menyelesaikan pemesanan produksi di waktu sebelum pandemi. Hanya 1 UMKM yang menyatakan usaha peningkatan. Dari hasil survei lapangan, pelaku U...
Gambar 3. Dampak Bagi Usaha UMKM
Sumber: data primer diolah, tahun 2020 (2)
Berikut beberapa profil dari UMKM bahan baku alam yang memanfaatkan peluang digital dalam pemasaran produk.
OMAH PRING: UMKM ini berada di dusun Kebon Wage, sebuah wilayah yang sangat dekat dengan Candi Borobudur. UMKM ini dimiliki oleh Heri Sutrisno. Pertama kali UMKM ini terbentuk, Omah Pring hanya menghasilkan bambu cacah sebagai bahan dasar pembuatan ge...
Gambar 4. Media Sosial Facebook Omah Pring
Sumber: Facebook, tahun 2020
Di masa pandemi, UMKM ini memperkenalkan produk baru masih dengan bahan dasar bambu. Banyaknya permintaan yang disalurkan oleh konsumen melalui media sosial Facebook untuk membuat perkakas dapur dari bahan bambu. Produk yang dihasilkan di masa pandemi...
Gambar 5. Produk Gelas Bambu Omah Pring
Sumber: Koleksi Tim Peneliti, tahun 2020
Hasil produksi selama masa pandemi tetap berjalan, pemesanan dari wilayah dengan basis pariwisata seperti Yogyakarta dan Bali bisa mencapai ratusan produksi per bulan. Tantangan utama bukan lagi pada masalah pemasaran karena penggunaan platform digita...
Inovasi usaha dan pemasaran dari Omah Pring dipamerkan dalam platform digital media sosial. Tidak lupa, Omah Pring juga memanfaatkan whatsapp untuk memasarkan produknya sampai ke wilayah lain di tanah air. Dampak dari penggunaan platform digital adal...
SABILA CRAFT: UMKM milik Prajoko dan berada di Jalan Raya Kota Magelang. UMKM ini sudah beroperasi selama 18 tahun dan melibatkan tenaga kerja mencapai 50 orang dimana melibatkan warga sekitar UMKM beroperasi, dan rata-rata tenaga kerja adalah ibu rum...
Oleh karena daerah Magelang bukan daerah pantai, maka semua bahan baku di datangkan dari daerah lain khususnya wilayah pantai utara Jawa dan bahan baku nya bergantung pada musim kerang.
Gambar 6. Informasi lengkap Media Sosial, nomor kontak dan alamat email Sabila Craft
Gambar 7. Bahan Baku Kerang yang diolah menjadi furniture
Sumber: Koleksi Tim Peneliti, tahun 2020 (1)
Selama masa pandemi, dimana berbagai tempat memberlakukan pembatasan akses, maka proses pengiriman menjadi terhambat. Selama beberapa bulan, UMKM Sabila Craft tidak berproduksi. Hal ini berlangsung sampai situasi memasuki adaptasi kebiasaan baru. Juml...
Gambar 8. Produk Kerang Sabila Craft yang diolah menjadi Cermin
Sumber: Facebook, tahun 2020 (1)
Berbagai strategi yang dilakukan adalah adaptif untuk menciptakan kreasi produk baru. Produk baru diciptakan ketika ada permintaan dari pelanggan. Peranan digital dimaksimalkan untuk menyebarluaskan informasi produk ke pasar. Hasil kreasi produk dibua...
Melalui web, Sabila Craft berhasil memperkenalkan profile diri, berbagai produk yang secara regular dihasilkan maupun yang sifatnya custom bisa dipesan sesuai selera pembeli.. Tidak lupa identitas UMKM yang dapat dikontak melalui berbagai jalur komun...
Gambar 9. Web Terintegrasi Sabila Craft
Sumber: sabilacraft.com, tahun 2020
ARIF HORN COLLECTION; UMKM didirikan oleh Fatkhul Arif, salah satu perajin tanduk Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Masyarakat Desa Pucang menjadi perajin tanduk sejak masa Pangeran Diponegoro ratusan tahun silam. Pada tahun 1980-an h...
Arif tidak pernah belajar secara formal untuk bisa menjadi perajin tanduk. Keahlian itu diperoleh dari hasil belajar otodidak dari orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Selain keahlian turun temurun, Arif mempelajari dan mendalami keahliannya melal...
Pengolahan bahan alam tanduk menjadi kerajinan tidak sekedar membutuhkan keahlian dan sentuhan seni, namun membutuhkan ketekunan karena waktu pengolahan yang dibutuhkan cukup lama. Proses diawali dengan pengeringan tanduk dengan sinar matahari, kemudi...
Gambar 10. Souvenir berbahan alam tanduk
Sumber: Koleksi Tim Peneliti, tahun 2020 (2)
Terdapat 3 tenaga kerja yang bekerja sesuai dengan jumlah pesanan. Tidak ada angka produksi yang pasti dalam setiap bulan, Catatan khusus selama pandemi, pemesanan tertinggi adalah pipa rokok atau cerutu yang dikirim ke wilayah berbagai wilayah tanah...
Gambar 11. Pipa Rokok/Cerutu berbahan alam tanduk
Sumber: Koleksi Tim Peneliti, tahun 2020 (3)
Arif Horn Collection memanfaatkan platform wordpress untuk membangun website gallery. Tampilan web sangat sederhana, karena menampilkan gallery produk berbahan alam tanduk dan tulang secara lengkap. Walaupun sederhana, menurut Arif, telah memberikan i...
Gambar 12. Tangkapan Layar Web arifhorncollection
Sumber:arifhorncollection.wordpress.com, tahun 2020
Dari 3 profil UMKM kerajinan bahan alam yang berinovasi dalam pemasaran menggunakan platform digital, dapat dilihat beberapa aspek penting keunggulan pemasaran digital. Yang pertama, pemasaran digital menghubungkan UMKM dengan pembeli atau pemesan pro...
SIMPULAN
Pandemi telah mengubah lanskap pemasaran, strategi harus berubah dari cara konvensional/tradisional menuju ke arah digital. Selama proses menuju ke adaptasi kebiasaan baru, pandemi telah mempercepat proses transformasi digital karena terbukti mampu me...
Tidak mudah untuk menyelesaikan permasalahan UMKM dalam hal inovasi pemasaran digital. Dibutuhkan usaha yang terintegrasi, sinergi dan juga usaha kolektif. Dengan adanya inovasi pemasaran yang dilakukan secara digital, diharapkan mampu mendorong sekto...
UCAPAN TERIMA KASIH
Tim Peneliti mengucapkan banyak terima kasih untuk bantuan pendanaan riset ini dengan hibah PDUPT (Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi) dari Ristek/BRIN Tahun Anggaran 2020
REFERENSI (1)
Retnawati, B. B., & Soekesi, A. E. M. (2010). Model Supply Chain Produk Usaha Kecil (Studi Kasus pada Kampung Batik Laweyan Solo)-Tahun Kedua. Riset Hibah Bersaing, Dikti.
PENDAHULUAN (2)
Berdasarkan uraian di atas dan untuk kebutuhan penelitian ini, dikemuakan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Kesadaran lingkungan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian green product.
H2 : Green product feature berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian green product.
H3 : Green price berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian green product.
H4 : Green promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian green product.
H5 : Citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian green product.
METODE PENELITIAN (2)
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal. Populasi adalah semua pengguna mobil LCGC yang berdomisili di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sampel sebanyak 100 responden. Teknik penarikan sampel adalah non probability sampling berupa purposi...
Tabel 1. Operasionaliasi Variabel Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN (2)
Responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (59%), berusia lebih dari 31 tahun (68%), memiliki jenjang pendidikan sarjana dan pascasarjana (52%), pekerjaan swasta (52%), berpendapatan kurang dari 11 juta (83%), dan belum menikah (52 %). Hasil ...
Pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa nilai signifikansi t sebesar 0,029, lebih kecil dari nilai alpha 0,05, artinya citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan demikian H5 diterima. Responden memberikan tanggapan m...
SIMPULAN (1)
1. Kesadaran lingkungan berpengaruh signifikan terjhadap keputusan pembelian. Semakin tinggi kesadaran terhadap lingkungan akan semakin mendorong terjadinya keputusan pembelian mobil LCGC Dayhatsu Ayla di Kota Pontianak.
2. Green product feature berpengaruh signifikan terjhadap keputusan pembelian. Semakin baik penilaian responden terhadap fitur produk ramah lingkungan akan semakin mendorong terjadinya keputusan pembelian mobil LCGC Dayhatsu Ayla di Kota Pontianak.
3. Green price berpengaruh signifikan terjhadap keputusan pembelian. Semakin baik penilaian responden terhadap harga produk ramah lingkungan akan semakin mendorong terjadinya keputusan pembelian mobil LCGC Dayhatsu Ayla di Kota Pontianak.
4. Green promotion tidak berpengaruh signifikan terjhadap keputusan pembelian. Semakin baik penilaian responden terhadap promosi produk ramah lingkungan tidak mendorong terjadinya keputusan pembelian mobil LCGC Dayhatsu Ayla di Kota Pontianak.
5. Citra merek berpengaruh signifikan terjhadap keputusan pembelian. Semakin baik penilaian responden terhadap citra merek produk ramah lingkungan akan semakin mendorong terjadinya keputusan pembelian mobil LCGC Dayhatsu Ayla di Kota Pontianak.
REFERENSI (2)
PENDAHULUAN (3)
Belum lama ini, pemerintah mulai mengajak masyarakat untuk hidup berdampingan dengan virus. Ajakan ini disebut dengan new normal atau kebiasaan baru. Tujuan dari diadakannya new normal ini tidak lain untuk kembali menggerakan ekonomi masyarakat. Set...
Keberadaan internet saat ini memang mengalami pertumbuhan yang signifikan diberbagai negara,termasuk Indonesia. Dibuktikan dari riset yang dilakukan Hootsuite dan We Are Social (2019) menunjukan pengguna internet telah mencapai 150 juta pengguna atau ...
Covid-19 ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap segala aspek kehidupan, dan segala bidang yang ada di suatu negara. Indonesia menjadi salah satunya negara yang terdampak Covid-19.
Dampak yang sangat dirasakan oleh suatu negara yaitu dalam bidang ekonomi. Terhambatnya kegiatan ekonomi yang kemudian mempengaruhi pendapatan negara. Dampak Covid-19 selain mempengaruhi pendapatan bisnis besar juga mempengaruhi usaha mikro yang banya...
Pandemi ini menyebabkan turunnya kinerja dari sisi permintaan yaitu konsumsi dan daya beli yang kemudian mengganggu proses produksi serta perdagangan. Selain itu keadaan ini yang menimbulkan permasalahan baru terhadap pemutusan hubungan kerja dan anc...
Gambar 1. Kondisi UMKM
Sumber: economy okezone, tahun 2020
Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono mengatakan berdasarkan survei Bank Indonesia terdapat sekitar 72,6% pelaku UMKM yang mengalami penurunan kinerja seperti omzet yang menurun serta terhambatnya penyaluran modal.
"Meskipun demikian beberapa UMKM sudah mengambil langkah yakni melakukan inovasi seperti penambahan saluran pemasaran termasuk lewat digital," kata Doni saat webinar di Jakarta Kamis, (8/10/2020)
(https://economy.okezone.com/read/2020/10/08/455/2290335/omzet-72-6-umkm-turun akibat-pandemi
a) Online Communities
b) Interaction
Terdapat interaksi dengan menambahkan atau mengundang orang lain melalui media sosial dimana dapat menciptakankomunikasi satu sama lain.
c) Sharing of Content
Media pertukaran informasi dan juga menerima konten menggunakan media sosial.
d) Accesbility
Media sosial dapat diakses dengan mudah, biaya yang relatif lebih terjangkau dan tidak memerlukan keterampilan untuk mengaksesnya.
e) Credibility
2.Pemasaran Media Sosial
Sementara media sosial adalah aplikasi grup berbasis internet yang dibangun di atas ideologi dan berbasis teknologi Web 2.0 dan memungkinkan pembuatan dan pertukaran konten yang dibuat pengguna (Kaplan et al., 2012). Banyak yang berpendapat bahwa ada ...
3. Media Sosial dan Bisnis Kecil
Hampir semua bisnis mempertimbangkan penggunaan media sosial untuk memasarkan merek beberapa produk. Bisnis kecil menggunakan aplikasi media sosial sebagai alat pemasaran untuk branding dan pemasaran produk mereka. Berdasarkan survei ditemukan bahwa p...
Strategi bisnis kecil adalah mengadopsi micro blogging untuk terhubung langsung dengan individu yang memiliki minat pada bisnis atau produk mereka. Media sosial membantu pengusaha kecil untuk membangun komunitas kecil mereka di atas media tersebut un...
Saat ini, bisnis kecil menggunakan berbagai aplikasi di media sosial untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka dan juga untuk publisitas. Karena, sejumlah besar bisnis bidang yang sama bergabung dengan halaman mereka, itulah sebabnya mereka mempero...
Pengusaha menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran karena melalui alat ini mereka dapat dengan cepat membangun jaringan pendukung yang sangat penting untuk pertumbuhan bisnis. Karena para pendukung ini terus menghadirkan pelanggan bagi para pen...
METODE PENELITIAN (3)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya studi literatur dan studi penelitian pendahulu yg dijadikan sebagai dasar dalam penelitian ini
Dalampenelitian sebelumnya, disebutkan penggunaan telepon seluler bermanfaat untuk pemasaran media sosial karena telepon seluler memiliki kemampuan jaringan sosial, memungkinkan individu untuk langsung menelusuri web dan mengakses situs jejaring sosia...
Pemasaran digital adalah bentuk baru dalam berbisnis melalui media digital. Ini ternyata menjadi bagian penting dari pendekatan banyak perusahaan. Saat ini para pemilik usaha kecil memiliki cara yang sangat murah dan kompeten dengan menggunakan pemasa...
HASIL DAN PEMBAHASAN (3)
Terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan media sosial Pertama penerapan teknologi media sosial yang begitu dinamis dan belum ada pedoman yang jelas bagi pelaku usaha tentang bagaimana cara memanfaatkannya. Sebagian besar bisnis menggunakan...
Pemasaran digital meliputi Ponsel -SMS dan MMS, pemasaran media sosial, iklan tampilan, pemasaran mesin pencari, dan banyak bentuk media digital lainnya.Berikut berbagai strategi penggunaan proses pemasaran media sosial oleh para pengusaha kecil
Rencana pemasaran digital adalah dokumen taktis yang mengambil situasi saat ini dari organisasi tertentu untuk menetapkan beberapa tujuan jangka menengah dan untuk menentukan strategi dan sarana untuk mencapainya. Dokumen ini mencakup tanggung jawab, ...
Tujuan dari rencana pemasaran digital termasuk mendiskusikan organisasi dan lingkungannya
Langkah-langkah dalam rencana pemasaran digital adalah sebagai berikut -
1. Analisis Situasi
2. Definisi Tujuan
Sumber: dikelola oleh Hootsuite, tahun2020
Gambar 3. Perilaku Penggunaan Internet
Sumber: dikelola oleh Hootsuite, tahun2020 (1)
Hampir 80 persen penggunaan internet di ponsel digunakan untuk sosial media, ini memberikan gambaran besarnya pangsa pasar pemasaran digital di indonesia.
Saat ini pemasaran digital bergantung pada jenis komunikasi audiens. Ini berkisar pada pengelolaan dan pemanfaatan berbagai jenis saluran pemasaran digital - berikut adalah layanan pemasaran digital
Pemasaran Mesin Pencari & PPC
Search Engine Marketing (SEM) adalah salah satu jenis layanan pemasaran digital paling dasar yang membantu bisnis meningkatkan pasar online melalui Iklan di mesin pencari seperti Google, Bing, atau Yahoo.
Bayar Per Klik (PPC)
Pemasaran bayar per klik adalah metode menggunakan iklan mesin telusur untuk menghasilkan klik ke situs web Anda daripada "mempelajari" klik tersebut secara organik. Bayar per klik bagus untuk pencari dan pengiklan. Ini adalah cara terbaik untuk iklan...
Pengoptimalan Mesin Telusur (SEO)
Pengoptimalan mesin telusur (SEO) adalah metode yang memengaruhi visibilitas situs web atau laman web di hasil penelusuran wajar atau tidak berbayar (organik) mesin telusur. Secara umum, semakin awal (atau peringkat yang lebih tinggi pada halaman h...
Pemasaran Media Sosial (SMM)
Pemasaran Media Sosial adalah jenis Pemasaran Digital terbaru dan paling dikagumi yang membantu pemasar mendorong citra merek mereka dengan cara yang paling kuat dan trendi. SMM saat ini disukai oleh bisnis yang berbeda untuk mengoptimalkan citra mere...
Gambar 4. Jenis- Jenis Sosial Media
Sumber: dikelola oleh atmago, tahun 2019
Gambar 5. Platform Sosial Media yang Paling Aktif di Indonesia tahun 2020
Sumber: dikelola oleh Hootsuite, tahun2020 (2)
Gambar 6. Dominasi Ranking Pengguna Sosial Media di Dunia
Sumber: dikelola oleh Statista, tahun2019
Tingginya populasi Indonesia juga diikuti dengan pesatnya pertumbuhan pengguna internet. Hal ini juga mendorong tingginya pengguna media sosial seperti Instagram dan Facebook. Dikutip dari Katadata, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia meng...
Menurut Gambar 5 ada 4 jenis sosial media yang mendominasi di Indonesia yaitu Youtube, What's Up , Facebook dan Instagram.
Berdasarkan penelitian(Budi Susilo, 2018)
media sosial Facebook lebih banyak digunakan di Pontianak yaitu 45%, sedangkan pengguna Instagram memiliki persentase sebesar 39%, sementara sisanya (16%) menggunakan atau memiliki kedua akun (Facebook dan Instagram) aktif. Hasil ini sejalan dengan ha...
Gambar 7 . Tampilan Fitur Facebook Market
Sumber: Akun Facebook Hilda Anwar, 2020
SIMPULAN (2)
Aplikasi media sosial di dunia saat ini menjadi alat yang paling efisien dan efektif bagi pengusaha bisnis kecil. Menciptakan kehadiran media sosial dasar membuat bisnis Anda mudah menjangkau target pelanggan dan dengan menggunakan pendekatan yang tep...
Melihat perkembangan penggunaan sosial media di Pontianak, maka Facebook dan kelengkapan fiturnya yaitu market place dapat digunakan berbagai UMKM untuk mempromosikan produknya, baik untuk promosi lokal dalam daerah maupun untuk cakupan nasional. Sela...
REFERENSI (3)
Afrina Yasmin, Sadia Tasneem, Kaniz Fatema, Effectiveness of Digital Marketing in the Challenging Age: AnEmpirical Study, Volume 1, Issue 5, April 2015, Pages 69-80.
Ashleyet al., 2015, Creative Strategies in Social Media Marketing: An Exploratory
Studi of Branded Social Content and Consumer Engagement, onlinelibrary.wiley.com/doi/ epdf/10.1002/mar.20761
As’ad H. Abu Rumman dan Anas Y. Alhadid, 2014, “The Impact of Social MediaMarketing on Brand Equity: An Empirical Study on Mobile Service Provider in Jordan” Science Private University, Amman, Jordan. Rev. Integr. Bus.Econ. Res Vol 3.
Bernoffet al., 2008, Social Computing Theory and Practice: Interdisciplinary Approache. Information Science Reference
Hershey, New York
Budi Susilo, 2018, Pemasaran Digital: Segmentasi Demografi Pengguna Media Sosial Di Kota Pontianak, Jurnal Eksplora Informatika, Volume 8, Issue 1 , pp 69-79
B.Arunkumar, 2018, Marketing and Social Media,Shanlax ,International Journal ofManagement, vol. 6,pp. 159–163
https://hbr.org/product/marketing meets-web-2-0-social-media-and creative-consumers-implica-tions-forinternational-marketing-strategy/BH477-PDF-ENG
https://economy.okezone.com/read/2020/10/08/455/2290335/omzet-72-6 umkm-turun akibat-pandemi
METODE PENELITIAN (4)
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2014:11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandin...
SIMPULAN
REFERENSI
Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan atau organisasi. Menurut Wyfock (Tjiptono 2011: 331) menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan penge...
Selain dipengaruhi oleh service quality, kepuasan konsumen juga dapat dipengaruhi oleh customer perceived value. Customer perceived value adalah selisih antara penilaian pelanggan prospektif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap a...
Word of Mouth (WOM) dewasa ini menjadi salah satu alternatif yang banyak diharapkan memberikan solusi dan langkah strategis bagi perusahaan. Menurut Hasan (2013) bahwa konsumen yang percaya pada penyedia jasa atau terlibat dalam proses pembelian cende...
Salah satu strategi promosi yang relevan digunakan saat ini yaitu dengan strategi Word of Mouth. Untuk dapat menjalankan strategi promosi Word of Mouth (WOM), PS-MM UNTAN harus memperhatikan beberapa faktor yang mendorong peningkatan WOM positif dari ...
KAJIAN LITERATUR (1)
1. Service Quality
Menurut Parasuraman dan Berry (Hadiansyah, 2011) menyebutkan lima dimensi kualitas pelayanan jasa yang harus dipenuhi yaitu :
1. Tangible (bukti fisik) yaitu penampilan fisik layanan perusahaan seperti penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, kebersihan, kerapian dan media komunikasi.
2. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
3. Responsiveness (cepat tanggap) yaitu daya tanggap perusahaan dalam memberikan layanan bagi pelanggan dan memberikan jasa dengan sigap dan cepat dalam melayani menangani transaksi dan penanganan keluhan pelanggan.
4. Assurance (jaminan) yaitu kemampuan perusahaan memberikan jaminan pelayanan yang merupakan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.
5. Empathy (empati) yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada pelanggan.
Tjiptono (2012) menyebutkan bahwa kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Kemudian ketika ...
2. Perceived Customer Value
Menurut Woodruff (Tjiptono, 2014) nilai pelanggan (customer value) sebagai preferensi perceptual dan evaluasi pelanggan terhadap atribut produk kinerja atribut dan konsekuensi yang didapatkan dari pemakaian produk yang memfasilitasi pencapaian tujuan ...
Menurut Sweeney & Soutar (Tjiptono, 2014) dimensi nilai terdiri atas 4 aspek utama:
1. Emotional value, yaitu utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif/emosi positif yang ditimbulkan dari mengonsumsi produk.
2. Social Value, yaitu utilitas yang didapatkan dari kemampuan produk untuk meningkatkan konsep diri sosial konsumen.
3. Quality/Performance Value, yaitu utilitas yang didapatkan konsumen dari produk dikarenakan reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang.
4. Price/Value for Money, yaitu utilitas yang diperoleh konsumen dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan atas produk.
Nilai yang diterima juga dapat menjadi penentu kepuasan pelanggan. Ketika semakin banyak pelanggan merasakan kualitas pelayanan melebihi biaya untuk mendapatkan pelayanan maka semakin tinggi persepsi pelanggan terhadap nilai layanan yang kemudian meng...
3. Kepuasan
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis. Definisi kepuasan konsumen menurut Kotler (2014) Perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) ya...
1. Kepuasaan pelanggan keseluruhan (Overall Customer Satisfaction)
Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan konsumen adalah langsung menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka dengan produk atau jasa spesifik tertentu.
2. Konfirmasi harapan (Confirmation of Expectations)
Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan berdasarkan kesesuaian/ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual produk perusahaan pada sejumlah atribut atau dimensi penting.
3. Minat pembelian ulang (Repurchase Intention)
Kepuasan konsumen diukur secara berhavioral dengan jalan menanyakan apakah pelanggan akan berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan lain.
4. Kesediaan untuk merekomendasi (Willingness to Recommend)
Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama atau bahkan hanya terjadi satu kali pembelian, kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan kepada teman atau keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk dianalisis dan ditindaklanjuti.
Menurut Hasan (2013) bahwa konsumen yang percaya pada penyedia jasa atau terlibat dalam proses pembelian cenderung untuk berpartisipasi dalam rekomendasi mulut ke mulut (Word of Mouth) dan pembelaan terhadap penyedia jasa sebagai bagian dari keinginan...
4. Word of Mouth
Word of Mouth (WOM) adalah komunikasi dari orang ke orang antara sumber pesan dan penerima pesan dimana penerima pesan menerima pesan dengan cara tidak komersil mengenai suatu produk, pelayanan atau merekMenurut Hasan (2013) Word of Mouth (WOM) merupa...
1. Talkers (pembicara) ini adalah kumpulan target dimana mereka yang akan membicarakan suatu merek biasa disebut juga influencer. Talkers ini bisa siapa saja mulai dari teman, tetangga, keluarga dll. Selalu ada orang yang antusias untuk berbicara. Mer...
2. Topics (topik) ini berkaitan dengan apa yang dibicarakan oleh talker. Topik ini berhubungan dengan apa yang ditawarkan oleh suatu merek. Seperti tawaran spesial, diskon, produk baru atau pelayanan yang memuaskan. Topik yang baik ialah topik yang si...
3. Tools (alat) ini merupakan alat penyebaran dari topik dan pembicara. Topik yang telah ada juga membutuhkan suatu alat yang membantu agar topik atau pesan dapat berjalan. Alat ini membuat orang mudah membicarakan atau menularkan produk atau jasa per...
4. Talking part (partisipasi) suatu pembicaraan akan hilang jika hanya ada satu orang yang berbicara mengenai suatu produk. Maka perlu adanya orang lain yang ikut serta dalam percakapan agar Word of Mouth dapat terus berlanjut.
5. Tracking (pengawasan) ialah suatu tindakan perusahaan untuk mengawasi serta memantau respon konsumen. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mempelajari masukan positif atau negatif konsumen, sehingga dengan begitu perusahaan dapat belajar dari ma...
Word of Mouth (WOM) menjadi referensi yang membentuk harapan pelanggan. Word of Mouth (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk at...
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Sumber: Data Primer, 2020
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif dan kausal. Menurut Sugiyono (2016) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih tanpa membuat per...
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Karakteristik Responden
Sumber: Data Primer, 2020 (1)
Berdasarkan Tabel 1 tahun masuk kuliah responden paling banyak terdapat pada tahun 2016 dengan jumlah 22 orang atau 42,8% dari total responden. Sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 21 orang atau 44,7% dari total responden. Karakter...
Model pengukuran atau outer model untuk mengetahui validitas dan reliabilitas indikator-indikator dalam penelitian. Pada analisis faktor, hal ini dapat dilihat pada nilai muatan faktor (factor loading). Beberapa ilmuwan menyebutkan jika nilai muatan f...
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Konvergen
Berdasarkan martiks korelasi antara variabel laten pada Tabel 4.10 dapat dilihat nilai akar AVE tiap variabel laten pada diagonal matriks lebih besar dari korelasi variabel laten lainnya, misalnya Service quality (X1) memiliki nilai akar sebesar 0.71...
Uji reliabiltas dalam PLS dapat dilakukan dengan metode, yaitu Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha. Menggunakan metode composite reliability, suatu konstruk dikatakan reliabel apabila nilainya >0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima dan Cr...
Gambar 2. Kerangka Konseptual
SIMPULAN (1)
Service quality berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen. Maka semakin baik service quality yang diberikan oleh Prodi Magister Manajemen FEB Universitas Tanjungpura akan mampu mendorong peningkatan kepuasan y...
REFERENSI (1)
Ahmad, Sajjad Afridi, Maqsood Haider, dan Waqar Alam. (2015). Impact of Service Quality on Word of Mouth Communication: Mediating Role of Customer Satisfaction. JMS, Vol. 12 No. 1.
Anwar, Saleha dan Amir Gulzar. (2011). Impact of customer perceived value on Word of Mouth endorsement and customer satisfaction : Mediating role of repurchase intentions. International Journal of Economics dan Management Sciences. Vol. 1, No. 5.
Ardelina, Norita. 2017. Pengaruh corporate image, kualitas jasa pendidikan, harga, dan Word of Mouth terhadap keputusan mahasiswa melanjutkan studi di Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura. Jurnal Manajemen Vol.6 No.1.
Corey, Gerald. (2013). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Desy, Ifka A.S. (2012). Pengaruh customer perceived value terhadap Word of Mouth pelanggan Garuda Indonesia (Studi pelanggan di Depok) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.
Dwi, Taufik Satmoko, Handojo Djoko, dan Ngatno. (2015). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap Word of Mouth melalui kepercayaan dan kepuasan konsumen sebagai variabel intervening pada Star Clean Car Wash Semarang. UNDIP.
Fathurrachman, Alfiqi. 2019. Pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan terhadap Word of Mouth (Studi pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura). Jurnal Manajemen Vol.8 No.4.
Gusti, I Agung A.M.S., Eka Sulistyawati. (2016). Peran customer perceived value memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.12.
Gumussoy, C.A and Koseoglu, B. 2016. The Effect of Service Quality, Perceived Value and Price Fairness on Hotel Customer’s Satisfaction and Loyalty. Journal of Economics, Business and Management, 4 (9) : 523- 526.
Hartono, Jogiyanto dan Abdillah Willy. (2014). Partial Least Square ( PLS ). Yogyakarta : Andi.
Hasan, Ali. (2013). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta. CAPS (Center For Academic Publishing Service).
Hermawan, Asep. (2009). Penelitian Bisnis. Jakarta: PT Grasindo.
Kock, Ned. (2015). WarpPLS 5.0 User Manual. ScriptWarp System. Laredo, Texas. USA.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2012). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta:Erlangga.
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. (2011). Manajemen Pemasaran. Edisi Keempat Belas. Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip. dan Gary Armstrong. (2014). Principle Of Marketing, 15th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Leong, Loi Chen, Abdul Basit, dan Zubair Hassan. (2017). The impact of customer perceived value on customer satisfaction : study on Malaysian automobile industry. IJABM, Vol. 5 No. 1, ISSN: 2289-4519.
Lovelock, C, dan John Wirtz. (2011). Pemasaran Jasa Perspektif edisi 7. Jakarta : Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat. (2014). Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 3. Jakarta:Salemba Empat.
Mahendrayasa, Andhanu Catur et al. (2014). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian: Survei Pada Mahasiswa Pengguna Kartu Selular GSM “Im3” Angkatan 2011/2012 dan 2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universi...
Nanda, Fadhilla Kharisma. (2013). Analisis pengaruh service quality dan perceived value terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan GO-JEK di Yogyakarta. UII.
Peter, J Paul and Jerry C Olson. (2013). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Terjemahan oleh Diah Tantri Dwiandani Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, Freddy. (2011). Riset Pemasaran. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Resika, Yeri, Zakaria Wahab, dan Muchsin Saggaf Shihab. (2019). Customer Perceived Value dan Customer Trust : identifikasi kepuasan dan loyalitas konsumen Go-Car. Journal of Management and Business Review, Vol. 16 No.1.
Rohim, Abdul dan Sonny Arvianto. (2017). Pengaruh Customer Perceived Value Terhadap Word of Mouth Dengan Customer Loyalty Sebagai Variabel Mediasi (Study Kasus Di CV Putra Putri). EKSIS, Vol 12, No 1.
Sadewa, Lutfi. 2019. Pengaruh store atmospher dan customer perceived value terhadap kepuasan dan Word of Mouth (Studi pada pengunjung Warunk Upnormal Pontianak). Jurnal Manajemen Vol.8 No.4.
Safitri, Erwina, Mintarti Rahayu, dan Nur Kusniyah Indrawati. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan Service Center (Studi Pada Pelanggan Samsung Service Center di Kota Malang). JEB...
Sangadji, E.M., dan Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai: Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sernovitz, Andy. (2009). Word of Mouth Marketing:How Smart Companies Get People Talking (Revised Edition). New York : Kaplan Publishing.
Solimun, Adji Achmad Rinaldo Fernandes, dan Nurjannah. (2017). Metode Statistik