Strategi Pemulihan Bisnis UMKM Masa Adaptasi Pemulihan Baru
of 12/12
329 Strategi Pemulihan Bisnis UMKM Masa Adaptasi Pemulihan Baru Venesia Universitas Tanjungpura Pontianak – Indonesia Email: [email protected]Abstrak UMKM adalah kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan kesempatan kerja yang luas dalam pelayanan ekonomi kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong perekonomian pertumbuhan, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemulihan bisnis yang dilakukan oleh UMKM pada masa adaptasi pemulihan baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling. Proses analisis data dilakukan dengan mereduksi data dan menyajikan data yang telah diperoleh untuk kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM terus meningkatkan daya saingnya di tengah pandemi yang masih terjadi di Indonesia. Meski pemasarannya masih tergolong kecil, namun pelaku UMKM terus meningkatkan kualitas produknya untuk menyambut masa adaptasi pemulihan baru yang akan dijalankan, sehingga roda perekonomian mulai kembali. Kata Kunci: Strategi, UMKM, New Normal, Covid-19 PENDAHULUAN Tepat pada penghujung tahun 2019 masyarakat dunia digemparkan dengan adanya virus Corona yang kemudian dengan begitu cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Penyakit yang diakibatkan oleh Virus Corona yang kemudian dikenal dengan nama Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini telah menjangkiti lebih dari 49,4 juta orang, dan menyebabkan korban jiwa hingga lebih dari 1,24 juta jiwa hingga 7 November 2020. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia, diumumkan pada hari Senin, 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Wikipedia, hari ini per 16 November 2020, atau delapan bulan lebih sejak pengumuman Presiden, jumlah penderita positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 471.000 kasus dengan korban jiwa mencapai 15.296 jiwa dan 392.000 orang diantaranya dinyatakan sembuh. Upaya meminimalisir penyebaran pandemi Covid-19 ini diantaranya dilakukan melalui kebijakan menjaga jarak sosial atau social distancing, namun kemudian diperbarui menjadi menjaga jarak secara fisik atau physical distancing. Penyebaran pandemi Covid-19 yang begitu mematikan saat ini adalah sebuah krisis yang tengah melanda umat manusia. Krisis ini tidak bisa kita hindari, tetapi harus dihadapi bersama oleh seluruh masyarakat. Krisis pada dasarnya yaitu sebuah peristiwa yang tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan ketidakstabilan terhadap suatu individu atau sekelompok orang. Menurut Machfud (2011), krisis adalah suatu keadaan yang akan mengancam keutuhan atau keberlangsungan suatu individu atau kelompok. Krisis dapat terjadi karena adanya suatu informasi yang tidak sesuai dengan fakta dan dapat pula terjadi karena adanya komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Untuk menghadapi krisis yang terjadi saat ini, seluruh pemangku kepentingan harus saling bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanganan Virus Corona ini. Saat ini semua pelaksana kebijakan, yaitu pemerintah pusat dan
Strategi Pemulihan Bisnis UMKM Masa Adaptasi Pemulihan Baru
Text of Strategi Pemulihan Bisnis UMKM Masa Adaptasi Pemulihan Baru
Venesia Universitas Tanjungpura
UMKM adalah kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja,
memberikan kesempatan kerja yang luas dalam pelayanan ekonomi
kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat, mendorong perekonomian pertumbuhan, dan
berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemulihan
bisnis yang dilakukan oleh UMKM pada masa adaptasi pemulihan baru.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Teknik penentuan informan dilakukan dengan purposive
sampling. Proses analisis data dilakukan dengan mereduksi data dan
menyajikan data yang telah diperoleh untuk kemudian ditarik
kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM terus
meningkatkan daya saingnya di tengah pandemi yang masih terjadi di
Indonesia. Meski pemasarannya masih tergolong kecil, namun pelaku
UMKM terus meningkatkan kualitas produknya untuk menyambut masa
adaptasi pemulihan baru yang akan dijalankan, sehingga roda
perekonomian mulai kembali.
Kata Kunci: Strategi, UMKM, New Normal, Covid-19
PENDAHULUAN Tepat pada penghujung tahun 2019 masyarakat dunia
digemparkan dengan adanya virus Corona yang kemudian dengan begitu
cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Penyakit yang diakibatkan
oleh Virus Corona yang kemudian dikenal dengan nama Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) ini telah menjangkiti lebih dari 49,4 juta
orang, dan menyebabkan korban jiwa hingga lebih dari 1,24 juta jiwa
hingga 7 November 2020. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia,
diumumkan pada hari Senin, 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Wikipedia, hari ini per 16 November 2020, atau delapan
bulan lebih sejak pengumuman Presiden, jumlah penderita positif
Covid-19 di Indonesia telah mencapai 471.000 kasus dengan korban
jiwa mencapai 15.296 jiwa dan 392.000 orang diantaranya dinyatakan
sembuh. Upaya meminimalisir penyebaran pandemi Covid-19 ini
diantaranya dilakukan melalui kebijakan menjaga jarak sosial atau
social distancing, namun kemudian diperbarui menjadi menjaga jarak
secara fisik atau physical distancing. Penyebaran pandemi Covid-19
yang begitu mematikan saat ini adalah sebuah krisis yang tengah
melanda umat manusia. Krisis ini tidak bisa kita hindari, tetapi
harus dihadapi bersama oleh seluruh masyarakat. Krisis pada
dasarnya yaitu sebuah peristiwa yang tidak berjalan dengan baik dan
menyebabkan ketidakstabilan terhadap suatu individu atau sekelompok
orang. Menurut Machfud (2011), krisis adalah suatu keadaan yang
akan mengancam keutuhan atau keberlangsungan suatu individu atau
kelompok. Krisis dapat terjadi karena adanya suatu informasi yang
tidak sesuai dengan fakta dan dapat pula terjadi karena adanya
komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Untuk menghadapi krisis
yang terjadi saat ini, seluruh pemangku kepentingan harus saling
bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanganan Virus Corona ini.
Saat ini semua pelaksana kebijakan, yaitu pemerintah pusat
dan
330
pemerintah daerah, harus bekerjasama dengan semua media dalam
memberikan informasi yang aktual dan jelas, sehingga tidak terjadi
kesimpangsiuran informasi. Berbagai upaya meminimalisir resiko
harus dilakukan sehingga dapat menekan dan mengurangi penyebaran
pandemi Covid-19. Pandemi ini juga berdampak luas terhadap dunia
usaha di semua tingkatan, namun dampak yang paling berat dialami
oleh UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Saat ini banyak
sekali pelaku UMKM di sektor usaha jasa maupun produksi yang
mengalami berbagai tantangan karena adanya pandemi ini, seperti
adanya penurunan omzet yang signifikan, sepinya pelanggan,
kesulitan mendapatkan bahan baku, dan hambatan pemasaran produk.
Penurunan omzet yang signifikan disebabkan oleh berkurangnya
aktivitas jual beli yang disebabkan adanya pembatasan pergerakan
masyarakat melalui kebijakan PSBB yang diberlakukan di seluruh
Indonesia. Sebelum PSBB diberlakukan seluruh Pegawai Negeri Sipil
dan Swasta telah melaksanakan kebijakan Bekerja Dari Rumah atau
Work From Home (WFH). Dengan tidak adanya mobilitas masyarakat di
kawasan perkotaan, maka tidak ada pembelian produk UMKM sehingga
omzet penjualan menurun drastis. Tantangan selanjutnya bagi pelaku
UMKM yaitu adanya kesulitan dalam mendapatkan bahan baku untuk
pembuatan produknya. Para pemasok UMKM ini sebagian besar berasal
dari luar kota dan tidak dapat mengirim bahan baku produksi karena
adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kalau pun ada maka
harga barang pasokan menjadi sangat tinggi dan tidak lagi
terjangkau. Namun setelah produk dan jasa pun dapat disediakan oleh
pelaku UMKM, mereka mengalami hambatan dalam memasarkan produknya
karena beberapa sektor usaha seperti pariwisata mengalami
kelumpuhan akibat pandemi ini. Setelah PSBB berakhir, kini kita
dihadapkan pada era tatanan baru, era kenormalan baru atau lebih
dikenal dengan sebutan New Normal. New Normal ditandai dengan
dibukanya kembali aktivitas keseharian masyarakat dengan tetap
menjaga diri dari penyebaran Covid-19. New Normal sendiri terdiri
atas tatanan, kebiasaan maupun perilaku baru, melalui perilaku
hidup bersih dan sehat. Beberapa kebiasaan baru dalam era New
Normal saat ini diantaranya dengan mencuci tangan menggunakan
sabun, selalu mengenakan masker pada saat keluar rumah atau berada
di kerumunan, dan melakukan jaga jarak secara fisik dengan orang
lain. Kebiasaan- kebiasaan baru ini diharapkan dapat dilaksanakan
secara kolektif dan menjadi kebiasaan baru yang dipatuhi oleh
seluruh warga negara. New Normal atau tatanan hidup baru dengan
kebiasaan baru setelah terjadinya pandemi Covid-19 menjadi
rancangan pemerintah dalam mengatasi masalah perekonomian akibat
dari pandemi Covid-19. Jika bicara tentang perekonomian maka kita
semua paham bahwa penggerak perekonomian baik di negara berkembang
maupun negara maju di luar migas salah satunya adalah UMKM. Oleh
karena itu sudah suatu kewajiban bagi pemerintah memperhatikan
sektor ini. UMKM sendiri memiliki peran hingga mencapai 60 persen
dalam pergerakan perekonomian di Indonesia, penyerapan tenaga kerja
bisa mencapai 90 persen (Ramadhan, 2020). Dapat disimpulkan bahwa
peran sektor UMKM sangat nyata dalam perekonomian bangsa. Hal ini
dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Data Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia
No Peran UMKM Jumlah Persentase 1 Total Tenaga Kerja 89,20% 2
Menyediakan Lapangan Kerja 99,00%
331
3 PDB (Produk Domestik Bruto) Nasional 60,34% 4 Total Ekspor 14,17%
5 Total Investasi 58,18%
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia, 2020. Namun dalam masa
pandemi Covid-19 dimana seluruh sektor mendapat imbas yang buruk,
sektor UMKM juga mengalami hal yang sama. Angka pengangguran akan
semakin meningkat, bukan hanya karena perusahaannya kolaps atau
tutup, tetapi karena dengan kebiasaan dimasa pandemi Covid-19 dan
dilanjutkan keadaan New Normal saat ini, banyak perusahaan
mendapat-pola-pola praktis yang akan dijadikan langkah
keberlanjutan dari kegiatan perusahaan. Misalnya, perusahaan yang
biasanya mempekerjakan 500 pekerja, karena adanya kebijakan PSBB
dan WFH maka hanya 50% dari pekerja yang melaksanakan kegiatan
secara bergantian. Namun secara hasil, produksi yang dihasilkan
tetap sehingga perusahaan akan melakukan efisiensi kerja dengan
mengurangi jumlah karyawan yang ada. Dengan kata lain pengangguran
pun meningkat secara signifikan. Jika dilihat dari sejarah krisis
ekonomi, kejadian ini sebenarnya bukan kejadian pertama kali. Di
Indonesia pada tahun 1998 dan 2008 krisis ekonomi juga telah
terjadi. Namun pada masa itu, sektor UMKM masih bertahan, bahkan
dapat menjadi motor penggerak dari pemulihan krisis ekonomi.
Berbeda dengan kejadian saat ini, sektor UMKM sulit bertahan,
bahkan bisa dikatakan paling terpuruk. Bahkan menurut Ramadhan
(2020), banyak UMKM yang kolaps atau gulung tikar dan banyak orang
kehilangan pekerjaan. Era New Normal ini memberikan peluang dan
tantangan bagi pelaku UMKM untuk kembali membangun usahanya yang
sempat terpuruk karena adanya PSBB selama beberapa bulan terakhir.
Pelaku UMKM harus menemukan strategi pemasaran yang tepat dalam
menghadapi peluang dan tantangan yang ada di era New Normal saat
ini. Terbukti selama PSBB dilaksanakan masih ada pelaku UMKM yang
dapat bertahan bahkan meningkatkan volume usahanya. Di masa New
Normal ini, sektor UMKM perlahan berusaha bangkit dan mulai gencar
mencari strategi baru dalam upaya bertahan maupun bangkit dari
keterpurukan. Sebagian besar dari pelaku UMKM mulai beralih pada
penggunaan sistem digital. Sebenarnya sistem digital ini sudah lama
dikenal dan masuk ke Indonesia. Namun, setelah pandemi Covid-19
inilah baru para pelaku usaha mulai sadar. Bahkan mereka seperti
tersentak dari tidur panjangnya selama ini. Mereka baru sadar bahwa
penggunaan sistem digital memang sudah kebutuhan yang harus
dimiliki. Sistem digital menjadi kebutuhan yang sangat penting di
setiap perusahaan. Diyakini bahwa sistem digital, big data, dan
internet-lah yang menjadi solusi utama dari permasalahan yang
terjadi pada perusahaan-perusahaan baik mikro maupun makro. Pola
pikir seperti inilah yang akhirnya mulai terbentuk. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pemulihan bisnis
yang dilakukan oleh UMKM pada masa adaptasi pemulihan baru.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana strategi pemulihan bisnis yang dilakukan oleh UMKM pada
masa adaptasi pemulihan baru. Adapun manfaat yang dapat diperoleh
dari makalah ini yaitu diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan Ilmu Pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan
upaya peningkatan volume usaha para pelaku UMKM pada masa adaptasi
pemulihan baru. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan masukan
kepada lembaga terkait untuk mengembangkan model strategi pemulihan
bisnis yang efektif bagi pelaku UMKM dalam situasi pandemi saat ini
dan memberi masukan
332
kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait kebijakan yang
mampu mendorong peningkatan omzet usaha pelaku UMKM pada masa
adaptasi pemulihan baru. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif yang bersifat
uraian dari hasil pengamatan dan studi dokumentasi. Pada tahap
analisis, data-data yang diperoleh diolah dengan melakukan proses
penyederhanaan kata agar mudah dipahami dan dibaca. Penelitian
kualitatif yang dimaksud dalam penelitian disini adalah penelitian
yang bermaksud untuk menjelaskan tentang apa yang dialami objek
penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi berbentuk
bahasa dan kata-kata pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
meman- faatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2017). Subjek
penelitian menjadi sumber informasi utama, informasi yang
diperlukan diambil dari sumber informasi utama dan informasi
tambahan yang diperlukan. Pengambil subjek penelitian dilakukan
dengan menggunakan teknik penarikan sampel bola salju (snowball
samping). Penelitian ini menggunakan keabsahan data yang dilakukan
secara triangulasi. Analisa data dilakukan dengan reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Tahapan ini dapat
dilihat pada gambar berikut:
333
Sumber: Data Olahan, 2020. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyebaran Covid-19
masih aktif terjadi. Namun pemerintah harus mengambil tindakan agar
perekonomian tetap berjalan, Masyarakat tetap dapat menjalani
kehidupan. New Normal bukan berarti kehidupan dan aktifitas dapat
berjalan secara normal seperti keadaan sebelum pandemi Covid-19.
Banyak langkah-langkah yang harus dipersiapkan agar penyebaran
virus tetap dapat ditekan. Pembukaan New Normal akan mengambil
bentuk yang berbeda, tergantung negara dan wilayah, serta sektor
bisnis yang dijalankan. Belum ditemukannya vaksin, menjadikan
kebijakan New Normal masih sangat beresiko. Hal ini membuat
pemerintah berpikir keras bagaimana membuat pembukaan aktivitas
ekonomi secara bertahap sulit untuk dinavigasi sehingga banyak
masalah yang perlu dipertimbangkan, seperti kestabilan finansial,
pola pikir konsumen dan pemasok, bagaimana memotivasi dan
memastikan keselamatan pekeja dan bagaimana seberapa cepat
permintaan pasar akan kembali. Di masa New Normal ini, perubahan
tatanan, dan kebiasaan masyarakat berubah
secara drastis. Pemerintah terus berupaya membuat berbagai
kebijakan yang harus
dapat meng-cover segala kepentingan dan masalah yang terjadi di
masyarakat. Di
334
satu sisi pemerintah harus dapat mengatasi penyebaran virus
Covid-19 secara
meluas, namun di sisi lain, pemerintah juga harus memerhatikan
pergerakan
perekonomian yang lambat. Oleh karena itu di masa New Normal ini,
dapat dijadikan
angin segar untuk memulai kembali pengembangan UMKM dalam
meningkatkan
perekonomian ke depannya. Hal ini memang tidak mudah untuk
dilakukan, namun
dengan strategi baru, serta bekerja secara kreatif dan inovatif
maka Indonesia bisa
bangkit dari keterpurukan perekonomian akibat pandemi
Covid-19.
UMKM di Indonesia merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar
dalam
perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman
perekonomian
nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan
ekonomi pasca
krisis ekonomi tahun 1998 dan 2008. Melalui pendekatan
pemberdayaan
masyarakat, UMKM menciptakan peluang kerja yang cukup besar
sehingga sangat
membantu upaya mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Namun
sebagian
besar UMKM belum menerapkan strategi pemulihan bisnis yang tepat
sehingga sulit
untuk bersaing dengan kelompok usaha besar. Kesadaran akan
perlunya
mengembangkan strategi pemulihan bisnis bagi pelaku UMKM muncul
pada saat
adanya pandemi Covid-19 saat ini.
Sektor UMKM di Indonesia merupakan sektor usaha yang menyerap 97%
tenaga
kerja dengan jumlah kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto
sebanyak 60%.
Oleh karena itu pemerintah memprioritaskan sektor UMKM dalam upaya
pemulihan
ekonomi nasional melalui alokasi anggaran APBN untuk UMKM sebesar
Rp 123,46
triliun. Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor UMKM saat ini
sangat berbeda
dengan dampak yang dialami UMKM saat terjadi krisis 1998. Saat itu
UMKM menjadi
jaring pengaman ekonomi nasional. Namun sebaliknya pada masa
pandemi Covid-
19, UMKM merupakan sektor usaha yang terdampak paling besar, baik
dari sisi
supply maupun demand.
Berdasarkan data dari Kementerian KUKM, sejak Maret 2020
sektor-sekor UMKM
yang paling terdampak adalah UMKM sektor pariwisata, kuliner, dan
pengolahan.
Sebaliknya sektor UMKM yang tetap tumbuh di tengah pandemi
Covid-19, adalah
UMKM sektor kesehatan, jasa pengiriman (kurir), sektor jasa
telekomunikasi, dan
sektor perdagangan online (e-commerce). Sejak diterapkannya PSBB
dan WFH,
terdapat perubahan perilaku konsumen di mana aktivitas lebih banyak
dilakukan di
rumah, sehingga seluruh pemenuhan kebutuhan sehari-hari dilakukan
secara
daring, mulai dari kebutuhan pokok, makanan siap saji, obat-obatan,
perawatan, dan
jasa lainnya.
Selama masa PSBB, transaksi penjualan di berbagai platform daring
meningkat tajam. Penjualan bulanan mengalami peningkatan sebanyak
26% dibandingkan sebelum terjadi pandemi Covid-19. Selain itu
transaksi harian meningkat menjadi 4,8 juta transaksi pada bulan
April 2020 dari 3,1 juta transaksi pada bulan Maret 2020. Jumlah
konsumen baru pun mengalami peningkatan sebanyak 51%. Namun
peningkatan jumlah konsumen dan volume usaha dari penjualan daring
hanya dinikmati oleh UMKM yang berjualan di marketplace bermodal
besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Jumlah ini hanya
mencakup 13% atau sekitar 8 juta pelaku UMKM, sedangkan 87% masih
berjualan secara konvensional.
335
Pada era New Normal saat ini, pelaku UMKM dapat memanfaatkan
peluang dengan
melakukan aktivitas usaha seperti biasa dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan
dalam pencegahan penularan Covid-19. Di dalam New Normal ini,
pemerintah juga
memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk
melakukan
adaptasi bisnis, dari sebelumnya berbasis offline ke online.
Kemudian dari tadinya
berjualan produk tertentu beralih menjual produk dengan tingkat
permintaan yang
tinggi. Saat ini dari keseluruhan 60 juta pelaku UMKM baru sekitar
8 juta yang sudah
terhubung secara online. Pemerintah menargetkan pada akhir tahun
ini pelaku
UMKM yang go online bisa mencapai 10 juta. Kementerian KUKM
melaksanakan
berbagai pelatihan dan pendampingan usaha online melalui kemitraan
dengan
korporasi dan pelaku usaha online lainnya.
Peran digital dan daring dalam setiap kegiatan bisnis dapat
dikatakan satu hal yag
penting. Terlebih lagi di masa sulit pada New Normal saat ini. UMKM
tidak hanya
cukup go online atau naik kelas saja. Definisi naik kelas juga
berarti perlu pembinaan
dan edukasi lebih jauh. Seperti yang telah disampaikan oleh
Theosabrata (2020)
menyatakan “Soal inovasi ini, tentu dampaknya ke semua pihak. Di
masa yang tidak
pasti ini, yang sudah pasti itu adalah ketidakpastian itu sendiri,
sehingga apa yang
disebut harus agile itu datangnya sebetulnya dari kemampuan kita
untuk bisa
bergerak di waktu yang tepat. Jadi, untuk agile, sudah pasti kita
semua harus super
kreatif.”
Di masa New Normal UMKM selain harus kreatif, UMKM juga harus
dapat
beradaptasi tepat guna, serta melakukan berbagai macam validasi.
Selain itu,
berbagai macam strategi harus diambil, namun yang utama adalah
mengubah model
bisnis dan memanfaatkan teknologi digital. Namun tidak semua daerah
dapat
memanfaatkan platform digital. Tidak semua daerah memiliki sarana
online yang
mendukung. Disinilah peran pemerintah dalam menjamin kelancaran
koneksi
internet di era New Normal, hal ini bertujuan agar pelau UMKM bisa
masuk ke dalam
digitalisasi sistem yang lebih kuat. Namun mengingat budaya serta
kemampuan
masyarakat Indonesia saat ini, maka kombinasi antara online dan
offline lebih baik
diterapkan di awal New Normal ini. Oleh karena itu, perlu
dirancangnya sistem
pelatihan berkesinambungan bagi pelaku-pelaku UMKM dari mulai
tingkat pedesaan
sampai dengan pusat.
sesuatunya agar pada masa New Normal tidak mengakibatkan penyebaran
virus
corona semakin besar. Kebijakan New Normal adalah kebijakan membuka
kembali
aktifitas ekonomi sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan
menggunakan
standar kesehatan yang sebelumnya tidak biasa digunakan sebelum
adanya
pandemi Covid-19 (Pratama, 2020). New Normal ini dilakukan sebagai
upaya
mengembalikan kehidupan warga secara normal dengan adaptasi
kebiasaan yang
baru. Kebiasaan yang baru sebagai upaya menyelamatkan hidup warga
dan menjaga
negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya. New Normal
dijadikan tahapan
336
baru setelah kebijakan stay at home, work from home, dan pembatasan
sosial
berskala besar yang dilakukan guna mencegah penyebaran virus
sebelumnya.
New Normal diberlakukan karena pemerintah sadar betul tidak mungkin
warga
terus-menerus harus berada di rumah tanpa ada kepastian,
perekonomian
masyarakat terhambat atau bisa dikatakan berhenti yang berakibat
pada
kebangkrutan, PHK massal, dan kekacauan sosial banyak terjadi.
Belum ada yang
tahu pasti kapan vaksin virus akan ditemukan. Perekonomian
masyarakat dan
negara harus tetap berjalan. Negara harus tetap menjalankan
fungsinya sesuai
konstitusi. Pemerintah harus dapat menjalankan fungsinya dalam
mengurusi rakyat,
namun keselamatan rakyat adalah di atas segalanya. Kebijakan New
Normal tetap
dipadukan dengan program perlindungan dan jaringan pengamanan
masyarakat
bagi warga masyarakat yang membutuhkan serta tanpa mengurangi fokus
dalam
memberikan pelayanan kesehatan penanganan korban Covid-19. New
Normal
membutuhkan sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah untuk
tetap memastikan pelayanan kesehatan masyarakat, tersedianya sarana
dan
prasarana perawatan, peralatan medis, melindungi mereka yang rentan
melalui
penyiapan jaringan pengamanan sosial yang tepat dan sarana
perlindungan sosial.
Pemerintah melalui Kementerian KUKM telah menyiapkan sejumlah
kebijakan
berupa stimulus dari sisi supply dan demand. Salah satu kebijakan
yang diberikan
oleh pemerintah kepada UMKM adalah dalam bentuk insentif pajak,
program
relaksasi dan restrukturisasi kredit, selain skema pembiayaan baru
bagi UMKM
dengan bunga ringan. Kebijakan lainnya adalah dengan pembelian
produk UMKM
yang tidak diserap pasar oleh BUMN, sehingga UMKM tersebut dapat
terus
berkembang. Selain itu Pemerintah juga menggalakkan kampanye
Belanja Produk
Indonesia di semua media massa untuk mendorong masyarakat
mengkonsumsi
produk asli Indonesia yang sebagian besar merupakan produk UMKM.
Beberapa
kebijakan baru pemerintah dalam masa New Normal, antara lain:
1. Penetapan SOP protokol kesehatan
Untuk mencegah terjadinya penyebaran virus yang semakin parah pada
saat New
Normal ini maka pemerintah menyiapkan beberapa SOP (Standar
Operasional
Prosedur) protokol kesehatan yang ketat. Seperti yang disampaikan
oleh Sri
Mulyani dalam Nordiansyah (2020), “Kita harus mampu
menyeimbangkan
kebutuhan untuk tetap menjaga kesehatan, namun tetap menciptakan
ruang
untuk interaksi sosial dan ekonomi.”
2. Penetapan kebijakan fiskal dari Menteri Keuangan
Ada beberapa kebijakan fiskal yang diterbitkan oleh pemerintah
dalam
merangsang perekonomian masyarakat dalam mendukung langkah-langkah
yang
sifatnya luar biasa dalam situasi yang luar biasa dengan kecepatan
yang dituntut
sangat tinggi, antara lain:
a. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21). PPh 21 akan
ditanggung
Pemerintah (DTP) sebesar 100% atas penghasilan dari pekerja di
sektor
industri pengolahan (termasuk KITE dan KITE IKM), besaran pajak
yang
ditanggung maksimal Rp 200 juta.
337
b. Relaksasi Pajak Penghasilan 22 Impor (PPh 22 Impor). Pembebasan
PPh 22
Impor diberlakukan kepada 19 sektor tertentu dan Kemudahan Impor
Tujuan
Ekspor - Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM).
c. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh 25). Adanya
pengurangan biaya
PPh 25 sebesar 30% kepada 19 sektor tertentu, Kemudahan Impor
Tujuan
Ekspor (KITE), serta Kemudahan Impor Tujuan Ekspor - Industri Kecil
dan
Menengah (KITE IKM).
d. Relaksasi Restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Restitusi PPN
dipercepat
bagi 19 sektor tertentu, Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE),
serta
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor - Industri Kecil dan Menengah (KITE
IKM).
Sekali lagi, hal ini dapat berjalan jika adanya kerjasama antara
pemerintah pusat
dan pemerintah daerah. Pemerintah daerah harus dapat benar-benar
mengawasi
berjalannya SOP sesuai dengan yang telah ditetapkan.
3. Pemberian suntikan modal dipermudah bagi UMKM
Kebijakan pemerintah selanjutnya adalah membuat kebijakan yang
condong ke
masyarakat dimana Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan
kebijakan
countercyclical melalui peraturan OJK tentang stimulus perekonomian
nasional
sebagai solusi dari dampak penyebaran Covid-19. Pemerintah
menyatakan
bahwa bank akan menerapkan kebijakan mendukung stimulus
pertumbuhan
ekonomi untuk debitur yang terkena dampak penyebaran Covid-19.
Adapun
beberapa kebijakan stimulus yang diterapkan antara lain:
a. Penilaian kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain hanya
berdasar-
kan ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga untuk kredit sampai
10M.
b. Bank dapat melakukan restrukturisasi untuk seluruh
kredit/pembiayaan
tanpa melihat batasan plafon kredit atau jenis debitur, termasuk
debitur
UMKM. Kualitas kredit/pembiayaan diharapkan menjadi lancar
setelah
restrukturisasi.
Salah satu kunci bagi UMKM untuk tetap bisa bertahan adalah dengan
melakukan
adaptasi dengan perubahan-perubahan pasar, baik perubahan
permintaan dengan
melakukan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era
New Normal
saat ini. Para pelaku UMKM harus mampu menyusun strategi komunikasi
pema-
saran sebagai bagian dari adaptasi untuk dapat bertahan dan juga
tetap berkembang
dalam kondisi saat ini. Strategi komunikasi pemasaran yang paling
tepat pada era
New Normal saat ini yaitu sebagai berikut:
1. Strategi nondigital
mempertimbangkan para pelanggan setia produk UMKM yang terbiasa
ber-
belanja secara offline, karena kedekatan lokasi dengan pelaku
UMKM.
2. Strategi digital
Strategi digital terdiri dari tiga unsur pokok yaitu konten,
database, dan iklan.
Dalam hal konten misalnya, UMKM harus mampu membuat konten yang
menarik
dan sesuai dengan target pasar yang baru. Target pasar yang baru
ini disusun
338
dalam suatu database yang lengkap sehingga mudah untuk dianalisa
dalam
memilih calon pelanggan yang tepat. Setelah mendapatkan calon
pelanggan maka
UMKM dapat menggunakan iklan untuk promosi untuk memperluas
cakupan
pemasaran kepada para pengguna baru sesuai dengan target pasar.
Intinya
semua strategi komunikasi pemasaran ini bertujuan untuk
mempromosikan
produk UMKM sehingga dapat meningkatkan brand awareness & pada
akhirnya
meningkatkan jumlah pembelian.
menjelaskan tentang produk, misalnya menggunakan kemasan produk
yang
menarik, tagline yang memikat atau infografis yang sarat informasi
tentang
produk. Soft selling juga bisa dilakukan dengan cara membuat
trailer yang berisi
product knowledge, harga, dan tanggal launching. Trailer ini
kemudian di-upload
pada semua platform media sosial seperti Youtube, Twitter,
Instagram, maupun
Twitter. Sementara tautan (link) dari trailer tersebut dapat
disebarkan melalui
aplikasi pesan seperti Whatsapp, LINE, atau Telegram. Untuk proses
pembelian
produk pun, pelaku UMKM dapat menerapkan pemasaran melalui
pembayaran
saat barang diterima oleh pelanggan atau Cash On Delivery
(COD).
Untuk menerapkan ketiga strategi tersebut di atas secara efektif,
pelaku UMKM
dapat melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga dapat
bergerak lebih
cepat dan lebih efektif. Partner yang tepat dan sesuai dengan visi
misi bersama
dapat meningkatkan efektivitas pemasaran produk UMKM dua kali lipat
dari
sebelumnya sehingga dapat mendorong peningkatan volume usaha
UMKM.
SIMPULAN
Meskipun peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia adalah strategis
dan
sentral diantaranya karena selain berperan dalam pertumbuhan
ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil
pembangunan.
UMKM seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam
skala kecil dan
belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya. Padahal UMKM
terbukti lebih
tangguh dalam menghadapi krisis. Namun kebijakan pemerintah
maupun
pengaturan yang mendukungnya sampai sekarang masih dirasa belum
maksimal.
Hal ini dapat dilihat kebijakan yang diambil yang cenderung
berlebihan namun tidak
efektif, hinga kebijakan menjadi kurang komprehensif dan kurang
terarah. Padahal
UMKM masih memiliki banyak permasalahan yang menyebabkan perannya
di
perekonomian Indonesia kurang maksimal sehingga perlu mendapatkan
penanga-
nan yang serius. Selain itu kelemahan dalam organisasi, manajemen,
maupun
penguasaan teknologi juga perlu dibenahi.
Pengembangan UMKM perlu mendapatkan perhatian yang sangat besar
baik dari
pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif
bersama
pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah perlu meningkatkan perannya
dalam
memberdayakan UMKM dengan cara mengupayakan UMKM agar dapat tumbuh
dan
339
Dalam masa New Normal ini untuk kembali membangkitkan
perekonomian
masyarakat dan negara Indonesia maka diperlukan kebijakan-kebijakan
yang
berpihak kepada pelaku usaha, terutama di sektor UMKM. Mengingat
UMKM adalah
sektor penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan
negara di luar
dari migas. UMKM sendiri memiliki kontribusi yang besar terhadap
tingkat tenaga
kerja, penghasilan, dan lain-lain. Agar sektor UMKM dapat berjalan
dengan baik
maka perlu dilakukan hal-hal kreatif yang dapat mendukung aktifitas
masyarakat
dalam masa New Normal.
Salah satu kunci bagi UMKM untuk tetap bisa bertahan pada masa
pandemi Covid-
19 saat ini adalah dengan melakukan adaptasi dengan
perubahan-perubahan pasar,
baik perubahan permintaan (demand) dengan melakukan inovasi produk
sesuai
dengan kebutuhan masyarakat di era New Normal saat ini. Para pelaku
UMKM harus
mampu menyusun strategi-strategi pemulihan bisnis sebagai bagian
dari adaptasi
untuk dapat bertahan dan juga tetap berkembang dalam kondisi saat
ini.
REFERENSI Badan Pusat Statistik Indonesia. (2020). Data Peran UMKM
terhadap Perekonomian
di Indonesia. Jakarta: BPS Indonesia. Kementerian KUKM. (2020).
Profil UMKM Nasional 2019. Jakarta: Kementerian
KUKM. Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif
(Edisi Revisi). PT Remaja Rosda
Karya. Nordiansyah, E. (2020). Strategi Pemerintah Hadapi New
Normal. Medcom.id.
https://www.medcom.id/ekonomi/makro/nbwj5ajN-sri-mulyani-ungkap
strategi-pemerintah-hadapi-new-normal
Pratama, F. (2020). Menyikapi “New Normal” Setelah Pandemi.
Puspensos.
http://puspensos.kemsos.go.id/menyikapi-new-normal-setelah-pandemi
Putra, Surya Hendra. (2020). Pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah), Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dalam Masa Covid 19
dan New Normal. Researchgate.net.
https://www.researchgate.net/profile/Surya_Hendra_Putra/publication/Pen
gembangan_UMKM_Pariwisata_dan_Ekonomi_Kreatif_Dalam_Masa_Covid19_d
an_New_Normal
Ramadhan. (2020). Strategi Pemulihan UMKM di Masa New Normal.
Asumsi.co.
https://www.asumsi.co/post/strategi-pemulihan-ekonomi-umkm-di-masa
new-normal
Ratnaningtyas, Endah Marendah. (2020). Dampak dan Strategi UMKM
(Usaha Mikro Kecil Dan Menengah) Menghadapi The “New Normal”.
Jurnal EBBANK, Vol 11.
http://www.ebbank.stiebbank.ac.id/index.php/EBBANK/article/view/200
Rulandari, Novianita, dkk. (2020). Strategi Komunikasi Pemasaran
Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah Pada Era New Normal. Prosiding Seminar Stiami, Volume
7, Nomor 2.
http://ojs.stiami.ac.id/index.php/PS/article/view/951
340
Theosabrata, L. (2020). Pemulihan Ekonomi di Masa New Normal.
Asumsi.co, 10.
https://www.asumsi.co/post/strategi-pemulihan-ekonomi-umkm-di-
masanew-normal
Wikipedia. (2020). Covid-19 Pandemic in Indonesia.
https://en.wikipedia.org/wiki/COVID-19_pandemic_in_Indonesia
Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kompetensi Wirausaha
(Studi Kasus Pada Pelaku Usaha di Kota
Inovasi Pemasaran Digital Bagi UMKM di Masa Adaptasi Kebiasaan
Baru: Kajian Deskriptif UMKM Kerajinan Bahan Baku Alam Wilayah
Magelang
Kesadaran Lingkungan, Green Marketing Dan Citra Merek Serta
Dampaknya Pada Pembelian Mobil LCGC (Studi Empiris Pembelian Mobil
LCGC Di Kota Pontianak)
Digital Marketing Strategi Terbaik UMKM untuk Hadapi New
Normal
PEMANFAATAN STRATEGI E-MARKETING PADA KEBERLANGSUNGAN UMKM DI KOTA
PONTIANAK DI TENGAH DAMPAK COVID-19
Profil Pembelanja Online dan Bagaimana Perilaku Konsumsinya (Studi
pada Nitizen di Pontianak)
Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Kinerja Perusahaan dengan
Proses Penciptaan Pengetahuan Sebagai Variabel Mediasi
Studi Tentang Kualitas Layanan Pada Program Studi Magister
Manajemen
Strategi Pemulihan Bisnis Lembaga bimbingan belajar pada Masa
Adaptasi Pemulihan Baru
Go Digitial and Customer Relationship Marketing sebagai Strategi
Pemulihan Bisnis UMKM yang Efektif dan Efisien di Masa Adaptasi New
Normal
Kesadaran Halal dan Religiusitas Individu dalam Keputusan Pembelian
Makanan
Tantangan Dan Strategi Pemasaran UMKM Pada Era New Normal
Aplikasi Teori RBT untuk Keberlangsungan Usaha UMKM pada Masa
Pandemi Covid-19
Penerapan Strategi Online Marketing UMKM Pada Era Normal Baru
Strategi Pemasaran Dalam Mengatasi Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di
Indonesia
Pemanfaatan Sosial Media oleh UMKM Dalam Memasarkan Produk di Masa
Pandemi Covid-19
Tantangan dan Solusi Bisnis UMKM di Era New Normal
PEMULIHAN BISNIS MELALUI BRAND EQUITY, HARGA KOMPETITIF, DAN DAYA
TARIK PROMOSI DALAM MEMBANGUN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK UMKM DI
PONTIANAK
Potensi Pemasaran Produk untuk Membantu Meningkatkan Bisnis UMKM
(Khususnya tanamanan cabai)
Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Pada Era Digital
STRATEGI PEMASARAN UMKM SALAD MERTUA PONTIANAK DI MASA PANDEMIC
COVID-19
ANALISIS PELUANG PENGEMBANGAN DAN TANTANGAN PADA UMKM AMPERA
PRODUCTION SEBAGAI PRODUSEN COKELAT OLAHAN DI KUBU RAYA KALIMANTAN
BARAT
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIOMAY BABE (STUDI KASUS SIOMAY BABE DI
DESA DURIAN KABUPATEN SAMBAS)
Strategi UMKM berjuang di tengah pandemi covid-19 (studi kasus pada
UMKM Rentjana Coffee Roastery)
Proses Manajemen Risiko dengan Pendekatan Enterprise Risk
Management (ERM) pada Usaha Pembuatan Tahu
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Supply Chain Manajemen dan
Transparansi untuk Peningkatan Efektivitas UMKM
Analisis Manajemen Strategi bagi UMKM di Pulau Bintan agar Dapat
Bertahan di Masa Pandemi Covid 19
Kondisi dan Strategi UMKM disaat Pandemi Covid-19 di Kota
Tanjungpinang
Strategi Pemulihan UMKM Pada Masa New Normal dan Industri 4.0
Strategi Pemulihan Bisnis UMKM Masa Adaptasi Pemulihan Baru
Kebijakan Pengembangan Daya Saing Global Usaha Kecil Menengah (UKM)
Di Kota Pontianak Menggunakan SME DEVELOPMENT INDEX
Impact of Tick Size Reduction on Price Efficiency and Execution
Cost on Islamic Capital Market Microstructure in Indonesia Stock
Exchange
Penerapan Financial Technology dan Peningkatan literasi keuangan
Untuk Strategi Penguatan Bisnis UMKM di Kalimantan Barat
Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah) Di
Indonesia
Harmonisasi Pengaruh Kualitas Kerja dan Budaya Organisasi dalam
Menjaga Kepuasan Pelanggan PT PLN Jakarta
Inovasi Pemasaran Digital Bagi UMKM di Masa Adaptasi Kebiasaan
Baru: Kajian Deskriptif UMKM Kerajinan Bahan Baku Alam Wilayah
Magelang (1)
Pengaruh Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja, Budaya Organisasi,
Motivasi Kerja, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Driver Go-Jek di
Kota Batam
KAJIAN TEORITIS WORK LIFE BALANCE
Pengaruh Komunikasi, Pelatihan, dan Kreativitas Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pandemi Covid-19
Pengaruh Mediasi Beban Kerja Terhadap Insentif dan Kinerja Pada
Bidan di Puskesmas Kubu Raya
IMPLIKASI MODEL A.C.H.I.E.V.E. PADA KNOWLEDGE WORKERS
Dampak Pengembangan UMKM Dalam Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan
Upaya Mengurangi Angka Pengangguran Di Kota Pontianak
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Work Life Balance
Terhadap Organizational Citizenship Behavior Pegawai Kantor
Pertanahan Kabupaten Kubu Raya
Pengaruh Kepuasan dan Keterikatan Kerja Karyawan pada Kesiapan
untuk Berubah
Pengaruh Kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan Perilaku
Extra-Role
PENDAHULUAN
Sektor bisnis merupakan sektor yang sangat penting untuk kemajuan
dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kontribusi sektor tersebut
selain meningkatkan pendapatan, juga mendukung penciptaan lapangan
pekerjaan, terutama di negara berkembang. Indonesia m...
Penduduk Kota Pontianak mecapai kisaran 670.859 jiwa dengan jumlah
penduduk usia produktif (69.50%), dan usia 0-18 tahun mencapai
(31.07%). Angka-angka ini menunjukan bahwa sebagian besar
masyarakat di Kota Pontianak memiliki latar belakang yang
berbe...
Keberhasilan seorang wirausaha ditentukan oleh kreativitas yang
dimiliki masing-masing individu. Rintan (2017) menyatakan bahwa
manajemen kreativitas sangat berperan penting dalam pengembangan
wirausaha kreatif. Banyak peneliti telah mengidentifikasi ...
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kreativitas dapat berpengaruh
terhadap kompetensi wirausaha (Hamdan, 2019). Beberapa penelitian
lainnya menyatakan bahwa kreativitas dan inovasi dapat bermanfaat
dalam perkembangan orientasi kewirausahaan khususnya...
Berdasarkan penelitian terdahulu telah ditemukan gap penelitian
(research gap) pada penelitian sebelumnya, disimpulkan bahwa
kreativitas dan inovasi berpengaruh terhadap kompetensi wirausaha
(Sya’roni & Sudirham, 2012) sedangkan hasil dari penelitian
...
KAJIAN LITERATUR
Kreativitas merupakan suatu inisiatif tentang suatu produk yang
menghasilkan dan bermanfaat, dengan memahami kreativitas akan
memberikan dasar yang kuat untuk membuat perangkat tentang
kewirausahaan. Kreativitas adalah “berpikir sesuatu yang baru”,
se...
Penelitian ini mempertimbangkan kompetensi yang diukur dari
kreativitas dan inovasi dan sebagai penentu kreativitas dan inovasi
(Sya’roni & Sudirham, 2012). Menurut (Hadiyati, 2011)
kreativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi
wirau...
Di sisi lain A.Roe dalam Frinces (2004) menyatakan bahwa
syarat-syarat orang yang kreatif yaitu: (1) memiliki keterbukaan
pengalaman; (2) pengamatan melihat dengan cara yang bisasa
dilakukan; (3) keinginan; (4) kemandirian dalam penilaian, pikiran,
da...
Inovasi
Larsen & Lewis (2007) menyatakan bahwa salah satu karakter yang
sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuannya dalam
berinovasi. Sementara (Hills, 2008) menjelaskan bahwa inovasi
sebagai ide, praktek, dan obyek yang dianggap baru oleh
seseorang....
Keeh et al., (2007) menjelaskan inovasi sangat penting
karena:
1. Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru,
proses dan layanan baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha
entrepreneurial untuk bersaing dan sukses.
2. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin
pendek, yang artinya bahwa produk atau layanan lama harus
digantikan dengan yang baru dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi
karena ada pemikiran kreatif.
3. Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan
kebutuhan.
4. Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang
bagus, dan semakin mudah ditiru.
Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan
segmen pasar, dan menciptakan posisi korporat yang lebih
baik.
Kompetensi Wirausaha
Berkenaan dengan pengusaha yang baik, pengusaha yang memiliki
berbagai peran baik sebagai pemilik, manajer, ataupun pelaksana
perusahaan tentunya harus menjalankan fungsi-fungsi manajemen
seperti perencanaan, pengorganisasian, motivasi, serta
keadilan...
Dalam berwirausaha dibutuhkan kemampuan untuk mengkalkulasikan
resiko yang mungkin timbul dan mampu memanfaatkan setiap peluang
dengan cara-cara tertentu yang semuanya itu memerlukan pengetahuan,
keahlian, termasuk pengalaman. Menurut (Kuriloff, 1993)...
HIPOTESIS PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Gambar 1. Kerangka konseptual
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada usaha kecil dan menengah di
Kota Pontianak, dan sudah memiliki usaha minimal tiga tahun.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan korelasi.
Jenis penelitian ini dipilih agar dapat menentukan apakah ada
hubungan antara dua variable atau lebih, apakah kea rah positif
ataupun negatif (Sukardi, 2008).
Sumber Data
Dalam penelitian ini, data yang digunakan, adalah data primer dan
sekunder. Data primer didapatkan dari pengusaha atau pemilik
tentang variabel kreativitas, inovasi, dan kompetensi wirausaha
melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Dan data
seku...
Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah para pelaku usaha kecil dan
menengah yang berjumlah 5.925, dan penelitian ini menggunakan rumus
slovin yang sudah diketahui jumlah sampel nya, sebagai
berikut:
N
n =
bisa ditolerir
Dengan demikian menggunakan tingkat kelonggaran ketidaktelitian
sebesar 10% dan ukuran populasi belum diketahui responden, maka
ukuran sampel dalam penelitian ini adalah:
5.925
= 98 responden
Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 100 orang atau pelaku
usaha kecil dan menengah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Maka
jumlah responden sebanyak 100 orang sudah memenuhi ukuran sampel
minimal yaitu 98 responden.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, yaitu
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap objek yang diteliti. Kemudian dengan kuesioner (angket),
dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertuli...
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 150
responden yang dalam hal ini adalah pelaku usaha kecil dan menengah
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1
Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Jenis kelamin disini menggambarkan responden atau pemilik usaha
baik berjenis kelamin laki-laki, maupun perempuan yang terdiri
dari: (57%) sebanyak 57 berjenis kelamin laki-laki, dan (43%)
sebanyak 43 berjenis kelamin perempuan.
Usia
Usia pemilik usaha disini terdiri dari: (20%) berusia antara 21-30
tahun, (26,6) berusia antara 31-40 tahun, (40%) berusia antara
41-50 tahun, dan sisanya (13,4) berusia diatas 50 tahun. Dengan
demikian dapat diliaht bahwa mayoritas responden dalam p...
Pendapatan per bulan
Lama Usaha
Lama usaha pemilik usaha terdiri dari: (13,3%) lama usaha 3-5
tahun, (26,8%) lama usaha antara 6-9 tahun, (34,1%) lama usaha 9-12
tahun, dan sisanya (22,0%) lama usahanya lebih dari 12 tahun.
Jenis Usaha
Jenis usaha yang dimiliki oleh pemilik usaha terdiri dari: usaha
kuliner, salon, percetakan dan sablon, desainer dan lainnya.
Hasil Uji Instrumen
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur layak atau tidaknya suatu
kuesioner. Tingkat signifikansi korelasi variabel sebesar 0,05.
Data dikatakan valid apabila r hitung > r tabel, dimana n = 100
tingkat nilai signifikansi 0,05 sehingga diperoleh r tabe...
Tabel 2
Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa seluruh item pertanyaan
atau pertanyaan pada setiap variabel Kreativitas, Inovasi, dan
Kompetensi Wirausaha dinyatakan Valid dikarenakan r hitung > r
tabel.
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila pengukuran dilakukan dua kali
atau lebih terhadap gejala atau yang sama dengan menggunakan alat
pengukur yang sama.
Tabel 3
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa setiap variabel
kreativitas, inovasi, kompetensi wirausaha dalam penelitian ini
memiliki nlai Alpha Cronbach > 0,60. Data ini menunjukkan bahwa
keseluruhan variabel dalam penelitian ini adalah realibel.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2012:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal.
Tabel 4
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Asymp.sig.(2-tailed)
sebesar 0,279 atau lebih besar dari > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel kreativitas dan Kompetensi wirausaha
berdistribusi normal.
Tabel 5
Sumber: Data Olahan, 2020 (4)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Asymp.sig.(2-tailed)
sebesar 0,298 atau lebih besar dari > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel inovasi dan Kompetensi wirausaha
berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Menurut Priyatno (2010:73) uji linieritas bertujuan untuk
mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau
tidak secara signifikan.
Tabel 6
Sumber: Data Olahan, 2020 (5)
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa semua variabel yang diuji
mmiliki nilai signifikansi linearity kurang dari < 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa semua variabel memiliki hubungan
linier.
3. Path Analysis (Analisis Jalur)
Analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan teori (Ghozali, 2012:174).
Y = 0,498 X1 + 0,577 X2
a. Persamaan jalur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Nilai
koefisien jalur kreativitas (X1) terhadap kompetensi wirausaha (Y)
sebesar 0,498 artinya semakin tinggi penilaian terhadap kreativitas
maka akan berdampak pada meningkatnya Kompetensi...
b. Nilai koefisien jalur inovasi (X2) terhadap kompetensi wirausaha
(Y) sebesar 0,577 artinya semakin tinggi penilaian terhadap inovasi
akan berdampak pada meningkatnya kompetensi wirausaha.
4. Uji hipotesis
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel indenpeden terhadap variabel dependen dengan menganggap
variabel independent lainnya konstan (Ghozali, 2012:62). Hasil
pengujian hipotesis secara parsial variabel kreativitas dan
ino...
Tabel 7
a. Pengaruh Kreativitas terhadap kompetensi wirausaha.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 7 diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel kreativitas sebesar 0,000 dimana nilai tersebut
lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis H1 diterima yang artinya
variabel kreativitas berpengaruh signifikan terhadap
variabe...
b. Pengaruh inovasi terhadap kompetensi wirausaha.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 7 diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel inovasi sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih
kecil dari 0,05 maka hipotesis H2 diterima yang artinya variabel
inovasi berpengaruh signifikan terhadap variabel kompet...
2. Uji goodness of fit (uji f)
Uji F digunakan untuk melihat suatu model regresi. Adapun pengujian
Goodness Of Fit dapat dianalisis melalui hasil uji F (Ghozali,
2012:84).
Tabel 8
Sumber: Data Olahan, 2020 (7)
Berdasarkan data pada tabel 8 dapat dilihat tingkat signifikansi F
sebesar 0,000 dimana angka tersebut kurang dari 0,05. Dalam hal ini
hasil ini menunjukan dukungan statistic terhadap model riset yang
diajukan dalam penelitian ini atau dengan kata lai...
3. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 9
Sumber: Data Olahan, 2020 (8)
Berdasarkan data pada tabel 9 dapat diperoleh informasi bahwa nilai
R Square adalah sebesar 0,333 atau 33,3% yang berarti bahwa
variabel kreativitas dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap
kompetensi wirausaha adalah sebesar 33,3% sedangkan sisanya
66,...
Nilai R Square yang ke dua sebesar 0,248 atau 24,8% yang berarti
bahwa variabel invoasi dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap
kompetensi wirausaha adalah sebesar 24,8% sedangkan sisanya 75,2%
dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.
Analisis uji-T dan uji-F menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara kreativitas dengan kompetensi wirausaha, dan
inovasi terhadap kompetensi wirausaha. Hasil ini sejalan dengan
penelitian Hadiyati (2011) yang menyatakan bahwa kreativi...
Penelitian ini juga mengidentifikasikan perbedaan antara wirausaha
yang tidak kreatif dan tidak inovatif dengan wirausaha yang kreatif
dan inovatif. Seorang pengusaha sering kali harus berpikir di luar
batasan. Oleh karena itu inilah alas an mengapa ...
KESIMPULAN DAN SARAN
REFERENSI
Amabile, T,M. (1988). How To Skill Creativity, Paper Commissioned.
American: The National Center of Education an Economy
Frinces, H. (2004). Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta:
Penerbit Darussalam
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
IBM SPSS20. Semarang: Universitas Diponegoro
Hadiyati, E. (2011). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap
Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 13
(6), 8-16
Harris, M. (2000). Human Resource Management 2nd Edition. USA: The
Dryden Press
Hersey, P., & Blanchard, K. (1995). Manajemen Prilaku
Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Ahli Bahasa.
Jakarta: Erlangga
Muchyatin., & Soegiastuti, C. (2020). The Effect of
Entrepreneurial Creativity and Innovation Determination on SME
Entrepreneurship Performance in Semarang. SSRG International
Journal of Economics and Management Studies, 7 (7), 20-24
Keeh, Hean, T., Mei, N., & Ping. (2007). The Effect of
Entrepreneurial Orientation and Marketing Information the
Performance of SMEs. Journal of Business Venturing, 592-611
Kuriloff., Arthur, H., John, M., Memphil., & Douglas, J, C.
(1993). Starting and Managing The Small Business 3 rd ed. New York:
McGraw Hill
Larsen, P., & Lewis, A. (2007). How Award-Winning SMEs Manage
The Barriers to Innovation. Creativity and Innovation Management,
16 (2), 142-151
Nakano, R., Inoue, S., Kubo Y., & Inaba. A. (2018). Water
Stress-Induced Ethylene in the CalyxTiggers. Postharvest Biol:
Technol
Priyanto, D. (2010). Paham Analisis Statistik dengan SPSS.
Yogyakarta: MediaKom
Rani, S,H. (2013). Antecedents and Consequences of Entrepreneurial
Quality Among Graduate Entrepreneur. Asian Journal of Business and
Management Sciences, 2 (9), 44-45
Schumpeter, J. (1934). The Theory of Economics Development An
Inquiry Into Profits, Capital, Credit, Interest and The Business
Cycle. Harvard U
Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Suryana. (2003). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Suryana. (2003). Kewirausahaan: Pedoman Praktis Kiat dan Proses
Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat
Syaroni, W.A., & Sudirman. (2012). Kreativitas dan Inovasi
Penentu Kompetensi Pelaku Usaha Kecil. Jurnal Manajemen Teknologi,
11 (1), 42-59
Widodo, S, J. (2014). Influence of Leadership and Work Environment
to Job Satisfaction and Impact to Employee Performance (study on
industrial manufacture in west java). Journal of Economics and
Sustainable Development, 5 (26), 1-12
PENDAHULUAN (1)
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung awal tahun 2020 belum
menunjukan tanda-tanda berakhir. Pandemi telah mempengaruhi
berbagai sektor keuangan dan bisnis. Rekomendasi protokol kesehatan
yaitu menjaga jarak (social distancing), menghindari
kerumuna...
Sektor UMKM terkena dampak yang paling parah karena di masa
pandemi, hampir semua UMKM memilih untuk menghentikan produksi atau
setidaknya mengalihkan usaha ke bidang lain. Hal utama yang
mempengaruhi dampak bagi UMKM sangat parah adalah hilangnya
pas...
Konsep tentang usaha kecil dan menengah (UKM) atau usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) merujuk pada aturan undang-undang Nomor
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah - UMKM atau
usaha mikro. Itu berarti secara legal formal, perannya ...
Dengan demikian dampak parah pada UMKM selama masa pandemi secara
langsung juga akan berimbas pada perekonomian nasional. Oleh karena
itu, pemerintah mengucurkan bantuan 36,2 triliun rupiah untuk
memberikan pelindungan sosial bagi UMKM melalui bantuan...
Bantuan bagi UMKM dari pemerintah pusat, terealisasi sampai dengan
tingkat daerah. Pelatihan-pelatihan bagi UMKM untuk mempertahankan
keberlangsungan hidup UMKM. Tim peneliti yang melakukan observasi
tentang UMKM di wilayah Magelang – Jawa Tengah, men...
Pelatihan e-commerce digagas pemerintah kota Magelang untuk pelaku
UMKM di bulan Oktober 2020 (http://www.magelangkota.go.id).
Pelatihan melibatkan raksasa marketplace e-commerce di Indonesia,
yaitu Tokopedia dan Shopee. Di bulan November 2020, pelat...
Tidak banyak informasi statistik terkait dengan jumlah UMKM yang
bergerak di bidang bahan baku alam di Wilayah Magelang. Tim
peneliti mencatat beberapa jenis kerajinan berbahan baku alam
seperti kerajinan dari kayu, bambu, kerang dan juga tanduk,
Oleh...
Di masa pandemi, sektor pariwisata yang menjadi salah satu yang
terpuruk. secara tidak langsung menjadi efek domino juga yang
mempengaruhi UMKM sebagai roda penggerak ekonomi kreatif. Tercatat
beberapa sub sektor yang mendukung ekonomi kreatif, yaitu ...
UMKM bahan baku alam mengandalkan keahlian, bakat dan juga
kreativitas. Selain itu, tantangan terbesar adalah mengupayakan
adaptasi terhadap pola perubahan perilaku masyarakat, salah satunya
adalah transformasi digital.
Pemanfaatan teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi
UMKM di masa sulit pandemi dan era adaptasi baru. Karena UMKM harus
melakukan substitusi pemasaran tradisional ke bentuk digital.
Tantangan yang dihadapi adalah kemampuan pelaku UMKM da...
Kondisi pandemi dan fase awal memasuki kebiasaan baru menjadi
penting untuk ditelaah bagaimana UMKM berinovasi memanfaatkan
keunggulan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pemasaran
produk, mendorong roda perekonomian menjadi lebih baik, dan
s...
Oleh karena itu, tujuan utama dari penelitian ini adalah melihat
sejauh mana inovasi pemasaran digital yang dilakukan oleh pelaku
UMKM dalam menghadapi situasi krisis di masa pandemi, bertahan dan
dapat beradaptasi dengan perubahan masyarakat di era k...
KAJIAN LITERATUR (1)
Konsep tentang usaha kecil dan menengah (UKM) atau usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) merujuk pada aturan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM atau
usaha mikro adalah usaha milik perseorangan atau badan u...
Berdasarkan data yang dirilis oleh departemen koperasi, jumlah UMKM
di Indonesia pada tahun 2017 telah menyentuh hampir 63 juta (Data
UMKM, 2020). Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
perkembangan UMKM di Indonesia adalah pemanfaatan teknologi
i...
Pemasaran digital memungkinkan pelaku UMKM bergerak kea rah
horizontal dan sosial dengan cara menciptakan pasar yang lebih
inklusif. Pemasaran digital menghilangkan hambatan geografis dan
demografis, memungkinkan orang untuk terhubung dan
berkomunikas...
Sebagai bagian dari industry kreatif, UMKM khususnya kerajinan
bahan alam memiliki daya kreasi dan seni yang tinggi. UMKM yang
menghasilkan produk dari bahan baku alam memilki potensi besar
untuk dikembangkan (Retnawati & Irmawati, 2018). Sumber
bahan...
METODE PENELITIAN (1)
Penelitian ini tentang kondisi UMKM bahan baku alam di wilayah Jawa
Tengah dengan melibatkan berbagai wilayah yang menjadi sentra
kerajinan bahan baku alam. Khusus artikel ilmiah ini, penelitian
difokuskan pada observasi wilayah Magelang, dengan spesi...
Pendekatan metode deskriptif kualitatif, melibatkan 30 responden
yang berada di wilayah Magelang – Jawa Tengah. Seluruh responden
bersedia untuk ditemui di lapangan, memberikan informasi melalui
angket dan juga didokumentasi seluruh produk yang dimili...
Hasil deskriptif kualitatif diolah menjadi tabel data dan direkam
deskripsi dari setiap UMKM. Hasil akhir menyertakan dokumentasi
sebagai satu bagian terintegrasi dari metode penelitian yang
dilakukan.
Oleh karena fokus artikel ilmiah ini pada pemasaran digital, maka
bahasan yang disajikan sangat spesifik terkait dengan pemasaran
digital memanfaatkan teknologi informasi khususnya di wilayah
Magelang saja.
HASIL DAN PEMBAHASAN (1)
Profil UMKM bahan baku alam tersaji pada Tabel 1 yang diperoleh
dari kunjungan lapangan dan wawancara. Sebagian besar responden
berjenis kelamin laki-laki yang secara bakat, memiliki keahlian dan
juga kreativitas untuk membuat bahan baku alam menjadi ...
Tabel 1. Profil Responden
Sumber: Data Primer diolah, Tahun 2020
Tabel 2 mendeskripsikan jumlah karyawan dan jenis usaha. UMKM di
wilayah Magelang dikategorikan dalam 5 jenis usaha bahan baku alam
yaitu kerajinan bambu, batik, kayu, kerang dan tanduk. Kerajinan
bambu dan kayu mendominasi UMKM bahan baku alam di wil...
Tabel 2 Jumlah Karyawan dan Jenis Usaha
Sumber: Data Primer diolah, Tahun 2020 (1)
Sebelum masa pandemi, UMKM kerajinan bahan alam dapat menghasilkan
ratusan produk per bulan (Gambar 1). Produk-produk dari bahan bambu
seperti bolpoin, gelang, gantungan kunci, maupun produk tradisional
seperti tampir, kaloe dan ireg, dapat disalurkan...
Gambar 1. Jumlah Produksi Per Bulan Sebelum Masa Pandemi
Sumber: data primer diolah, tahun 2020
Dari produksi bahan alam tersebut, pasar yang disasar sebagian
besar berskala nasional (70%) yaitu kota-kota besar di pulau Jawa
seperti Semarang, Yogyakarta, Jakarta maupun Surabaya, dan Bandung.
Wilayah pemasaran juga tidak meninggalkan pasar lokal ...
Gambar 2. Wilayah Pemasaran UMKM
Sumber: data primer diolah, tahun 2020 (1)
Selama masa pandemi, 60% usaha UMKM mengalami penurunan (Gambar 3);
36% yang tidak terdampak faktanya hanya menyelesaikan pemesanan
produksi di waktu sebelum pandemi. Hanya 1 UMKM yang menyatakan
usaha peningkatan. Dari hasil survei lapangan, pelaku U...
Gambar 3. Dampak Bagi Usaha UMKM
Sumber: data primer diolah, tahun 2020 (2)
Berikut beberapa profil dari UMKM bahan baku alam yang memanfaatkan
peluang digital dalam pemasaran produk.
OMAH PRING: UMKM ini berada di dusun Kebon Wage, sebuah wilayah
yang sangat dekat dengan Candi Borobudur. UMKM ini dimiliki oleh
Heri Sutrisno. Pertama kali UMKM ini terbentuk, Omah Pring hanya
menghasilkan bambu cacah sebagai bahan dasar pembuatan ge...
Gambar 4. Media Sosial Facebook Omah Pring
Sumber: Facebook, tahun 2020
Di masa pandemi, UMKM ini memperkenalkan produk baru masih dengan
bahan dasar bambu. Banyaknya permintaan yang disalurkan oleh
konsumen melalui media sosial Facebook untuk membuat perkakas dapur
dari bahan bambu. Produk yang dihasilkan di masa pandemi...
Gambar 5. Produk Gelas Bambu Omah Pring
Sumber: Koleksi Tim Peneliti, tahun 2020
Hasil produksi selama masa pandemi tetap berjalan, pemesanan dari
wilayah dengan basis pariwisata seperti Yogyakarta dan Bali bisa
mencapai ratusan produksi per bulan. Tantangan utama bukan lagi
pada masalah pemasaran karena penggunaan platform digita...
Inovasi usaha dan pemasaran dari Omah Pring dipamerkan dalam
platform digital media sosial. Tidak lupa, Omah Pring juga
memanfaatkan whatsapp untuk memasarkan produknya sampai ke wilayah
lain di tanah air. Dampak dari penggunaan platform digital
adal...
SABILA CRAFT: UMKM milik Prajoko dan berada di Jalan Raya Kota
Magelang. UMKM ini sudah beroperasi selama 18 tahun dan melibatkan
tenaga kerja mencapai 50 orang dimana melibatkan warga sekitar UMKM
beroperasi, dan rata-rata tenaga kerja adalah ibu rum...
Oleh karena daerah Magelang bukan daerah pantai, maka semua bahan
baku di datangkan dari daerah lain khususnya wilayah pantai utara
Jawa dan bahan baku nya bergantung pada musim kerang.
Gambar 6. Informasi lengkap Media Sosial, nomor kontak dan alamat
email Sabila Craft
Gambar 7. Bahan Baku Kerang yang diolah menjadi furniture
Sumber: Koleksi Tim Peneliti, tahun 2020 (1)
Selama masa pandemi, dimana berbagai tempat memberlakukan
pembatasan akses, maka proses pengiriman menjadi terhambat. Selama
beberapa bulan, UMKM Sabila Craft tidak berproduksi. Hal ini
berlangsung sampai situasi memasuki adaptasi kebiasaan baru.
Juml...
Gambar 8. Produk Kerang Sabila Craft yang diolah menjadi
Cermin
Sumber: Facebook, tahun 2020 (1)
Berbagai strategi yang dilakukan adalah adaptif untuk menciptakan
kreasi produk baru. Produk baru diciptakan ketika ada permintaan
dari pelanggan. Peranan digital dimaksimalkan untuk menyebarluaskan
informasi produk ke pasar. Hasil kreasi produk dibua...
Melalui web, Sabila Craft berhasil memperkenalkan profile diri,
berbagai produk yang secara regular dihasilkan maupun yang sifatnya
custom bisa dipesan sesuai selera pembeli.. Tidak lupa identitas
UMKM yang dapat dikontak melalui berbagai jalur komun...
Gambar 9. Web Terintegrasi Sabila Craft
Sumber: sabilacraft.com, tahun 2020
ARIF HORN COLLECTION; UMKM didirikan oleh Fatkhul Arif, salah satu
perajin tanduk Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Masyarakat Desa Pucang menjadi perajin tanduk sejak masa Pangeran
Diponegoro ratusan tahun silam. Pada tahun 1980-an h...
Arif tidak pernah belajar secara formal untuk bisa menjadi perajin
tanduk. Keahlian itu diperoleh dari hasil belajar otodidak dari
orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Selain keahlian turun
temurun, Arif mempelajari dan mendalami keahliannya melal...
Pengolahan bahan alam tanduk menjadi kerajinan tidak sekedar
membutuhkan keahlian dan sentuhan seni, namun membutuhkan ketekunan
karena waktu pengolahan yang dibutuhkan cukup lama. Proses diawali
dengan pengeringan tanduk dengan sinar matahari, kemudi...
Gambar 10. Souvenir berbahan alam tanduk
Sumber: Koleksi Tim Peneliti, tahun 2020 (2)
Terdapat 3 tenaga kerja yang bekerja sesuai dengan jumlah pesanan.
Tidak ada angka produksi yang pasti dalam setiap bulan, Catatan
khusus selama pandemi, pemesanan tertinggi adalah pipa rokok atau
cerutu yang dikirim ke wilayah berbagai wilayah tanah...
Gambar 11. Pipa Rokok/Cerutu berbahan alam tanduk
Sumber: Koleksi Tim Peneliti, tahun 2020 (3)
Arif Horn Collection memanfaatkan platform wordpress untuk
membangun website gallery. Tampilan web sangat sederhana, karena
menampilkan gallery produk berbahan alam tanduk dan tulang secara
lengkap. Walaupun sederhana, menurut Arif, telah memberikan
i...
Gambar 12. Tangkapan Layar Web arifhorncollection
Sumber:arifhorncollection.wordpress.com, tahun 2020
Dari 3 profil UMKM kerajinan bahan alam yang berinovasi dalam
pemasaran menggunakan platform digital, dapat dilihat beberapa
aspek penting keunggulan pemasaran digital. Yang pertama, pemasaran
digital menghubungkan UMKM dengan pembeli atau pemesan pro...
SIMPULAN
Pandemi telah mengubah lanskap pemasaran, strategi harus berubah
dari cara konvensional/tradisional menuju ke arah digital. Selama
proses menuju ke adaptasi kebiasaan baru, pandemi telah mempercepat
proses transformasi digital karena terbukti mampu me...
Tidak mudah untuk menyelesaikan permasalahan UMKM dalam hal inovasi
pemasaran digital. Dibutuhkan usaha yang terintegrasi, sinergi dan
juga usaha kolektif. Dengan adanya inovasi pemasaran yang dilakukan
secara digital, diharapkan mampu mendorong sekto...
UCAPAN TERIMA KASIH
Tim Peneliti mengucapkan banyak terima kasih untuk bantuan
pendanaan riset ini dengan hibah PDUPT (Penelitian Dasar Unggulan
Perguruan Tinggi) dari Ristek/BRIN Tahun Anggaran 2020
REFERENSI (1)
Retnawati, B. B., & Soekesi, A. E. M. (2010). Model Supply
Chain Produk Usaha Kecil (Studi Kasus pada Kampung Batik Laweyan
Solo)-Tahun Kedua. Riset Hibah Bersaing, Dikti.
PENDAHULUAN (2)
Berdasarkan uraian di atas dan untuk kebutuhan penelitian ini,
dikemuakan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Kesadaran lingkungan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian green product.
H2 : Green product feature berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian green product.
H3 : Green price berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian green product.
H4 : Green promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian green product.
H5 : Citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian green product.
METODE PENELITIAN (2)
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal. Populasi
adalah semua pengguna mobil LCGC yang berdomisili di kota
Pontianak, Kalimantan Barat. Sampel sebanyak 100 responden. Teknik
penarikan sampel adalah non probability sampling berupa
purposi...
Tabel 1. Operasionaliasi Variabel Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN (2)
Responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (59%), berusia
lebih dari 31 tahun (68%), memiliki jenjang pendidikan sarjana dan
pascasarjana (52%), pekerjaan swasta (52%), berpendapatan kurang
dari 11 juta (83%), dan belum menikah (52 %). Hasil ...
Pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa nilai signifikansi t
sebesar 0,029, lebih kecil dari nilai alpha 0,05, artinya citra
merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan
demikian H5 diterima. Responden memberikan tanggapan m...
SIMPULAN (1)
1. Kesadaran lingkungan berpengaruh signifikan terjhadap keputusan
pembelian. Semakin tinggi kesadaran terhadap lingkungan akan
semakin mendorong terjadinya keputusan pembelian mobil LCGC
Dayhatsu Ayla di Kota Pontianak.
2. Green product feature berpengaruh signifikan terjhadap keputusan
pembelian. Semakin baik penilaian responden terhadap fitur produk
ramah lingkungan akan semakin mendorong terjadinya keputusan
pembelian mobil LCGC Dayhatsu Ayla di Kota Pontianak.
3. Green price berpengaruh signifikan terjhadap keputusan
pembelian. Semakin baik penilaian responden terhadap harga produk
ramah lingkungan akan semakin mendorong terjadinya keputusan
pembelian mobil LCGC Dayhatsu Ayla di Kota Pontianak.
4. Green promotion tidak berpengaruh signifikan terjhadap keputusan
pembelian. Semakin baik penilaian responden terhadap promosi produk
ramah lingkungan tidak mendorong terjadinya keputusan pembelian
mobil LCGC Dayhatsu Ayla di Kota Pontianak.
5. Citra merek berpengaruh signifikan terjhadap keputusan
pembelian. Semakin baik penilaian responden terhadap citra merek
produk ramah lingkungan akan semakin mendorong terjadinya keputusan
pembelian mobil LCGC Dayhatsu Ayla di Kota Pontianak.
REFERENSI (2)
PENDAHULUAN (3)
Belum lama ini, pemerintah mulai mengajak masyarakat untuk hidup
berdampingan dengan virus. Ajakan ini disebut dengan new normal
atau kebiasaan baru. Tujuan dari diadakannya new normal ini tidak
lain untuk kembali menggerakan ekonomi masyarakat. Set...
Keberadaan internet saat ini memang mengalami pertumbuhan yang
signifikan diberbagai negara,termasuk Indonesia. Dibuktikan dari
riset yang dilakukan Hootsuite dan We Are Social (2019) menunjukan
pengguna internet telah mencapai 150 juta pengguna atau ...
Covid-19 ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap segala
aspek kehidupan, dan segala bidang yang ada di suatu negara.
Indonesia menjadi salah satunya negara yang terdampak
Covid-19.
Dampak yang sangat dirasakan oleh suatu negara yaitu dalam bidang
ekonomi. Terhambatnya kegiatan ekonomi yang kemudian mempengaruhi
pendapatan negara. Dampak Covid-19 selain mempengaruhi pendapatan
bisnis besar juga mempengaruhi usaha mikro yang banya...
Pandemi ini menyebabkan turunnya kinerja dari sisi permintaan yaitu
konsumsi dan daya beli yang kemudian mengganggu proses produksi
serta perdagangan. Selain itu keadaan ini yang menimbulkan
permasalahan baru terhadap pemutusan hubungan kerja dan
anc...
Gambar 1. Kondisi UMKM
Sumber: economy okezone, tahun 2020
Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono mengatakan berdasarkan survei
Bank Indonesia terdapat sekitar 72,6% pelaku UMKM yang mengalami
penurunan kinerja seperti omzet yang menurun serta terhambatnya
penyaluran modal.
"Meskipun demikian beberapa UMKM sudah mengambil langkah yakni
melakukan inovasi seperti penambahan saluran pemasaran termasuk
lewat digital," kata Doni saat webinar di Jakarta Kamis,
(8/10/2020)
(https://economy.okezone.com/read/2020/10/08/455/2290335/omzet-72-6-umkm-turun
akibat-pandemi
a) Online Communities
b) Interaction
Terdapat interaksi dengan menambahkan atau mengundang orang lain
melalui media sosial dimana dapat menciptakankomunikasi satu sama
lain.
c) Sharing of Content
Media pertukaran informasi dan juga menerima konten menggunakan
media sosial.
d) Accesbility
Media sosial dapat diakses dengan mudah, biaya yang relatif lebih
terjangkau dan tidak memerlukan keterampilan untuk
mengaksesnya.
e) Credibility
2.Pemasaran Media Sosial
Sementara media sosial adalah aplikasi grup berbasis internet yang
dibangun di atas ideologi dan berbasis teknologi Web 2.0 dan
memungkinkan pembuatan dan pertukaran konten yang dibuat pengguna
(Kaplan et al., 2012). Banyak yang berpendapat bahwa ada ...
3. Media Sosial dan Bisnis Kecil
Hampir semua bisnis mempertimbangkan penggunaan media sosial untuk
memasarkan merek beberapa produk. Bisnis kecil menggunakan aplikasi
media sosial sebagai alat pemasaran untuk branding dan pemasaran
produk mereka. Berdasarkan survei ditemukan bahwa p...
Strategi bisnis kecil adalah mengadopsi micro blogging untuk
terhubung langsung dengan individu yang memiliki minat pada bisnis
atau produk mereka. Media sosial membantu pengusaha kecil untuk
membangun komunitas kecil mereka di atas media tersebut un...
Saat ini, bisnis kecil menggunakan berbagai aplikasi di media
sosial untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka dan juga untuk
publisitas. Karena, sejumlah besar bisnis bidang yang sama
bergabung dengan halaman mereka, itulah sebabnya mereka
mempero...
Pengusaha menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran karena
melalui alat ini mereka dapat dengan cepat membangun jaringan
pendukung yang sangat penting untuk pertumbuhan bisnis. Karena para
pendukung ini terus menghadirkan pelanggan bagi para pen...
METODE PENELITIAN (3)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya studi
literatur dan studi penelitian pendahulu yg dijadikan sebagai dasar
dalam penelitian ini
Dalampenelitian sebelumnya, disebutkan penggunaan telepon seluler
bermanfaat untuk pemasaran media sosial karena telepon seluler
memiliki kemampuan jaringan sosial, memungkinkan individu untuk
langsung menelusuri web dan mengakses situs jejaring sosia...
Pemasaran digital adalah bentuk baru dalam berbisnis melalui media
digital. Ini ternyata menjadi bagian penting dari pendekatan banyak
perusahaan. Saat ini para pemilik usaha kecil memiliki cara yang
sangat murah dan kompeten dengan menggunakan pemasa...
HASIL DAN PEMBAHASAN (3)
Terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan media sosial
Pertama penerapan teknologi media sosial yang begitu dinamis dan
belum ada pedoman yang jelas bagi pelaku usaha tentang bagaimana
cara memanfaatkannya. Sebagian besar bisnis menggunakan...
Pemasaran digital meliputi Ponsel -SMS dan MMS, pemasaran media
sosial, iklan tampilan, pemasaran mesin pencari, dan banyak bentuk
media digital lainnya.Berikut berbagai strategi penggunaan proses
pemasaran media sosial oleh para pengusaha kecil
Rencana pemasaran digital adalah dokumen taktis yang mengambil
situasi saat ini dari organisasi tertentu untuk menetapkan beberapa
tujuan jangka menengah dan untuk menentukan strategi dan sarana
untuk mencapainya. Dokumen ini mencakup tanggung jawab, ...
Tujuan dari rencana pemasaran digital termasuk mendiskusikan
organisasi dan lingkungannya
Langkah-langkah dalam rencana pemasaran digital adalah sebagai
berikut -
1. Analisis Situasi
2. Definisi Tujuan
Sumber: dikelola oleh Hootsuite, tahun2020
Gambar 3. Perilaku Penggunaan Internet
Sumber: dikelola oleh Hootsuite, tahun2020 (1)
Hampir 80 persen penggunaan internet di ponsel digunakan untuk
sosial media, ini memberikan gambaran besarnya pangsa pasar
pemasaran digital di indonesia.
Saat ini pemasaran digital bergantung pada jenis komunikasi
audiens. Ini berkisar pada pengelolaan dan pemanfaatan berbagai
jenis saluran pemasaran digital - berikut adalah layanan pemasaran
digital
Pemasaran Mesin Pencari & PPC
Search Engine Marketing (SEM) adalah salah satu jenis layanan
pemasaran digital paling dasar yang membantu bisnis meningkatkan
pasar online melalui Iklan di mesin pencari seperti Google, Bing,
atau Yahoo.
Bayar Per Klik (PPC)
Pemasaran bayar per klik adalah metode menggunakan iklan mesin
telusur untuk menghasilkan klik ke situs web Anda daripada
"mempelajari" klik tersebut secara organik. Bayar per klik bagus
untuk pencari dan pengiklan. Ini adalah cara terbaik untuk
iklan...
Pengoptimalan Mesin Telusur (SEO)
Pengoptimalan mesin telusur (SEO) adalah metode yang memengaruhi
visibilitas situs web atau laman web di hasil penelusuran wajar
atau tidak berbayar (organik) mesin telusur. Secara umum, semakin
awal (atau peringkat yang lebih tinggi pada halaman h...
Pemasaran Media Sosial (SMM)
Pemasaran Media Sosial adalah jenis Pemasaran Digital terbaru dan
paling dikagumi yang membantu pemasar mendorong citra merek mereka
dengan cara yang paling kuat dan trendi. SMM saat ini disukai oleh
bisnis yang berbeda untuk mengoptimalkan citra mere...
Gambar 4. Jenis- Jenis Sosial Media
Sumber: dikelola oleh atmago, tahun 2019
Gambar 5. Platform Sosial Media yang Paling Aktif di Indonesia
tahun 2020
Sumber: dikelola oleh Hootsuite, tahun2020 (2)
Gambar 6. Dominasi Ranking Pengguna Sosial Media di Dunia
Sumber: dikelola oleh Statista, tahun2019
Tingginya populasi Indonesia juga diikuti dengan pesatnya
pertumbuhan pengguna internet. Hal ini juga mendorong tingginya
pengguna media sosial seperti Instagram dan Facebook. Dikutip dari
Katadata, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia
meng...
Menurut Gambar 5 ada 4 jenis sosial media yang mendominasi di
Indonesia yaitu Youtube, What's Up , Facebook dan Instagram.
Berdasarkan penelitian(Budi Susilo, 2018)
media sosial Facebook lebih banyak digunakan di Pontianak yaitu
45%, sedangkan pengguna Instagram memiliki persentase sebesar 39%,
sementara sisanya (16%) menggunakan atau memiliki kedua akun
(Facebook dan Instagram) aktif. Hasil ini sejalan dengan
ha...
Gambar 7 . Tampilan Fitur Facebook Market
Sumber: Akun Facebook Hilda Anwar, 2020
SIMPULAN (2)
Aplikasi media sosial di dunia saat ini menjadi alat yang paling
efisien dan efektif bagi pengusaha bisnis kecil. Menciptakan
kehadiran media sosial dasar membuat bisnis Anda mudah menjangkau
target pelanggan dan dengan menggunakan pendekatan yang
tep...
Melihat perkembangan penggunaan sosial media di Pontianak, maka
Facebook dan kelengkapan fiturnya yaitu market place dapat
digunakan berbagai UMKM untuk mempromosikan produknya, baik untuk
promosi lokal dalam daerah maupun untuk cakupan nasional.
Sela...
REFERENSI (3)
Afrina Yasmin, Sadia Tasneem, Kaniz Fatema, Effectiveness of
Digital Marketing in the Challenging Age: AnEmpirical Study, Volume
1, Issue 5, April 2015, Pages 69-80.
Ashleyet al., 2015, Creative Strategies in Social Media Marketing:
An Exploratory
Studi of Branded Social Content and Consumer Engagement,
onlinelibrary.wiley.com/doi/ epdf/10.1002/mar.20761
As’ad H. Abu Rumman dan Anas Y. Alhadid, 2014, “The Impact of
Social MediaMarketing on Brand Equity: An Empirical Study on Mobile
Service Provider in Jordan” Science Private University, Amman,
Jordan. Rev. Integr. Bus.Econ. Res Vol 3.
Bernoffet al., 2008, Social Computing Theory and Practice:
Interdisciplinary Approache. Information Science Reference
Hershey, New York
Budi Susilo, 2018, Pemasaran Digital: Segmentasi Demografi Pengguna
Media Sosial Di Kota Pontianak, Jurnal Eksplora Informatika, Volume
8, Issue 1 , pp 69-79
B.Arunkumar, 2018, Marketing and Social Media,Shanlax
,International Journal ofManagement, vol. 6,pp. 159–163
https://hbr.org/product/marketing meets-web-2-0-social-media-and
creative-consumers-implica-tions-forinternational-marketing-strategy/BH477-PDF-ENG
https://economy.okezone.com/read/2020/10/08/455/2290335/omzet-72-6
umkm-turun akibat-pandemi
METODE PENELITIAN (4)
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan
verifikatif. Menurut Sugiyono (2014:11) penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat
perbandin...
SIMPULAN
REFERENSI
Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin
ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan atau organisasi.
Menurut Wyfock (Tjiptono 2011: 331) menyatakan bahwa kualitas
pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan
penge...
Selain dipengaruhi oleh service quality, kepuasan konsumen juga
dapat dipengaruhi oleh customer perceived value. Customer perceived
value adalah selisih antara penilaian pelanggan prospektif atas
semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap a...
Word of Mouth (WOM) dewasa ini menjadi salah satu alternatif yang
banyak diharapkan memberikan solusi dan langkah strategis bagi
perusahaan. Menurut Hasan (2013) bahwa konsumen yang percaya pada
penyedia jasa atau terlibat dalam proses pembelian cende...
Salah satu strategi promosi yang relevan digunakan saat ini yaitu
dengan strategi Word of Mouth. Untuk dapat menjalankan strategi
promosi Word of Mouth (WOM), PS-MM UNTAN harus memperhatikan
beberapa faktor yang mendorong peningkatan WOM positif dari
...
KAJIAN LITERATUR (1)
1. Service Quality
Menurut Parasuraman dan Berry (Hadiansyah, 2011) menyebutkan lima
dimensi kualitas pelayanan jasa yang harus dipenuhi yaitu :
1. Tangible (bukti fisik) yaitu penampilan fisik layanan perusahaan
seperti penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel,
kebersihan, kerapian dan media komunikasi.
2. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan perusahaan untuk
melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan
terpercaya.
3. Responsiveness (cepat tanggap) yaitu daya tanggap perusahaan
dalam memberikan layanan bagi pelanggan dan memberikan jasa dengan
sigap dan cepat dalam melayani menangani transaksi dan penanganan
keluhan pelanggan.
4. Assurance (jaminan) yaitu kemampuan perusahaan memberikan
jaminan pelayanan yang merupakan pengetahuan dan kesopanan karyawan
serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan
keyakinan.
5. Empathy (empati) yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk
lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada
pelanggan.
Tjiptono (2012) menyebutkan bahwa kualitas memiliki hubungan yang
erat dengan kepuasan pelanggan. Dalam jangka panjang, ikatan
seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama
harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Kemudian ketika ...
2. Perceived Customer Value
Menurut Woodruff (Tjiptono, 2014) nilai pelanggan (customer value)
sebagai preferensi perceptual dan evaluasi pelanggan terhadap
atribut produk kinerja atribut dan konsekuensi yang didapatkan dari
pemakaian produk yang memfasilitasi pencapaian tujuan ...
Menurut Sweeney & Soutar (Tjiptono, 2014) dimensi nilai terdiri
atas 4 aspek utama:
1. Emotional value, yaitu utilitas yang berasal dari perasaan atau
afektif/emosi positif yang ditimbulkan dari mengonsumsi
produk.
2. Social Value, yaitu utilitas yang didapatkan dari kemampuan
produk untuk meningkatkan konsep diri sosial konsumen.
3. Quality/Performance Value, yaitu utilitas yang didapatkan
konsumen dari produk dikarenakan reduksi biaya jangka pendek dan
biaya jangka panjang.
4. Price/Value for Money, yaitu utilitas yang diperoleh konsumen
dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan atas
produk.
Nilai yang diterima juga dapat menjadi penentu kepuasan pelanggan.
Ketika semakin banyak pelanggan merasakan kualitas pelayanan
melebihi biaya untuk mendapatkan pelayanan maka semakin tinggi
persepsi pelanggan terhadap nilai layanan yang kemudian
meng...
3. Kepuasan
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana
bisnis. Definisi kepuasan konsumen menurut Kotler (2014) Perasaan
senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja
(hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil)
ya...
1. Kepuasaan pelanggan keseluruhan (Overall Customer
Satisfaction)
Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan konsumen adalah
langsung menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka dengan
produk atau jasa spesifik tertentu.
2. Konfirmasi harapan (Confirmation of Expectations)
Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan
berdasarkan kesesuaian/ketidaksesuaian antara harapan pelanggan
dengan kinerja aktual produk perusahaan pada sejumlah atribut atau
dimensi penting.
3. Minat pembelian ulang (Repurchase Intention)
Kepuasan konsumen diukur secara berhavioral dengan jalan menanyakan
apakah pelanggan akan berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan
lain.
4. Kesediaan untuk merekomendasi (Willingness to Recommend)
Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama atau bahkan
hanya terjadi satu kali pembelian, kesediaan pelanggan untuk
merekomendasikan kepada teman atau keluarganya menjadi ukuran yang
penting untuk dianalisis dan ditindaklanjuti.
Menurut Hasan (2013) bahwa konsumen yang percaya pada penyedia jasa
atau terlibat dalam proses pembelian cenderung untuk berpartisipasi
dalam rekomendasi mulut ke mulut (Word of Mouth) dan pembelaan
terhadap penyedia jasa sebagai bagian dari keinginan...
4. Word of Mouth
Word of Mouth (WOM) adalah komunikasi dari orang ke orang antara
sumber pesan dan penerima pesan dimana penerima pesan menerima
pesan dengan cara tidak komersil mengenai suatu produk, pelayanan
atau merekMenurut Hasan (2013) Word of Mouth (WOM) merupa...
1. Talkers (pembicara) ini adalah kumpulan target dimana mereka
yang akan membicarakan suatu merek biasa disebut juga influencer.
Talkers ini bisa siapa saja mulai dari teman, tetangga, keluarga
dll. Selalu ada orang yang antusias untuk berbicara. Mer...
2. Topics (topik) ini berkaitan dengan apa yang dibicarakan oleh
talker. Topik ini berhubungan dengan apa yang ditawarkan oleh suatu
merek. Seperti tawaran spesial, diskon, produk baru atau pelayanan
yang memuaskan. Topik yang baik ialah topik yang si...
3. Tools (alat) ini merupakan alat penyebaran dari topik dan
pembicara. Topik yang telah ada juga membutuhkan suatu alat yang
membantu agar topik atau pesan dapat berjalan. Alat ini membuat
orang mudah membicarakan atau menularkan produk atau jasa
per...
4. Talking part (partisipasi) suatu pembicaraan akan hilang jika
hanya ada satu orang yang berbicara mengenai suatu produk. Maka
perlu adanya orang lain yang ikut serta dalam percakapan agar Word
of Mouth dapat terus berlanjut.
5. Tracking (pengawasan) ialah suatu tindakan perusahaan untuk
mengawasi serta memantau respon konsumen. Hal ini dilakukan agar
perusahaan dapat mempelajari masukan positif atau negatif konsumen,
sehingga dengan begitu perusahaan dapat belajar dari ma...
Word of Mouth (WOM) menjadi referensi yang membentuk harapan
pelanggan. Word of Mouth (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut
merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik
secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk at...
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Sumber: Data Primer, 2020
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif dan kausal.
Menurut Sugiyono (2016) penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik
hanya pada satu variabel atau lebih tanpa membuat per...
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Karakteristik Responden
Sumber: Data Primer, 2020 (1)
Berdasarkan Tabel 1 tahun masuk kuliah responden paling banyak
terdapat pada tahun 2016 dengan jumlah 22 orang atau 42,8% dari
total responden. Sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki
berjumlah 21 orang atau 44,7% dari total responden.
Karakter...
Model pengukuran atau outer model untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas indikator-indikator dalam penelitian. Pada analisis
faktor, hal ini dapat dilihat pada nilai muatan faktor (factor
loading). Beberapa ilmuwan menyebutkan jika nilai muatan f...
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Konvergen
Berdasarkan martiks korelasi antara variabel laten pada Tabel 4.10
dapat dilihat nilai akar AVE tiap variabel laten pada diagonal
matriks lebih besar dari korelasi variabel laten lainnya, misalnya
Service quality (X1) memiliki nilai akar sebesar 0.71...
Uji reliabiltas dalam PLS dapat dilakukan dengan metode, yaitu
Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha. Menggunakan metode
composite reliability, suatu konstruk dikatakan reliabel apabila
nilainya >0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima dan
Cr...
Gambar 2. Kerangka Konseptual
SIMPULAN (1)
Service quality berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa
Program Studi Magister Manajemen. Maka semakin baik service quality
yang diberikan oleh Prodi Magister Manajemen FEB Universitas
Tanjungpura akan mampu mendorong peningkatan kepuasan y...
REFERENSI (1)
Ahmad, Sajjad Afridi, Maqsood Haider, dan Waqar Alam. (2015).
Impact of Service Quality on Word of Mouth Communication: Mediating
Role of Customer Satisfaction. JMS, Vol. 12 No. 1.
Anwar, Saleha dan Amir Gulzar. (2011). Impact of customer perceived
value on Word of Mouth endorsement and customer satisfaction :
Mediating role of repurchase intentions. International Journal of
Economics dan Management Sciences. Vol. 1, No. 5.
Ardelina, Norita. 2017. Pengaruh corporate image, kualitas jasa
pendidikan, harga, dan Word of Mouth terhadap keputusan mahasiswa
melanjutkan studi di Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Tanjungpura. Jurnal Manajemen Vol.6 No.1.
Corey, Gerald. (2013). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Desy, Ifka A.S. (2012). Pengaruh customer perceived value terhadap
Word of Mouth pelanggan Garuda Indonesia (Studi pelanggan di Depok)
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.
Dwi, Taufik Satmoko, Handojo Djoko, dan Ngatno. (2015). Pengaruh
kualitas pelayanan terhadap Word of Mouth melalui kepercayaan dan
kepuasan konsumen sebagai variabel intervening pada Star Clean Car
Wash Semarang. UNDIP.
Fathurrachman, Alfiqi. 2019. Pengaruh kualitas pelayanan dan
kepuasan terhadap Word of Mouth (Studi pada mahasiswa Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura).
Jurnal Manajemen Vol.8 No.4.
Gusti, I Agung A.M.S., Eka Sulistyawati. (2016). Peran customer
perceived value memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan konsumen. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.12.
Gumussoy, C.A and Koseoglu, B. 2016. The Effect of Service Quality,
Perceived Value and Price Fairness on Hotel Customer’s Satisfaction
and Loyalty. Journal of Economics, Business and Management, 4 (9) :
523- 526.
Hartono, Jogiyanto dan Abdillah Willy. (2014). Partial Least Square
( PLS ). Yogyakarta : Andi.
Hasan, Ali. (2013). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta.
CAPS (Center For Academic Publishing Service).
Hermawan, Asep. (2009). Penelitian Bisnis. Jakarta: PT
Grasindo.
Kock, Ned. (2015). WarpPLS 5.0 User Manual. ScriptWarp System.
Laredo, Texas. USA.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2012). Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta:Erlangga.
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. (2011). Manajemen Pemasaran.
Edisi Keempat Belas. Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip. dan Gary Armstrong. (2014). Principle Of Marketing,
15th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.
Jakarta: Erlangga.
Leong, Loi Chen, Abdul Basit, dan Zubair Hassan. (2017). The impact
of customer perceived value on customer satisfaction : study on
Malaysian automobile industry. IJABM, Vol. 5 No. 1, ISSN:
2289-4519.
Lovelock, C, dan John Wirtz. (2011). Pemasaran Jasa Perspektif
edisi 7. Jakarta : Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat. (2014). Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 3.
Jakarta:Salemba Empat.
Mahendrayasa, Andhanu Catur et al. (2014). Pengaruh Word of Mouth
Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian:
Survei Pada Mahasiswa Pengguna Kartu Selular GSM “Im3” Angkatan
2011/2012 dan 2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi
Universi...
Nanda, Fadhilla Kharisma. (2013). Analisis pengaruh service quality
dan perceived value terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan
GO-JEK di Yogyakarta. UII.
Peter, J Paul and Jerry C Olson. (2013). Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran Terjemahan oleh Diah Tantri Dwiandani Edisi
Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, Freddy. (2011). Riset Pemasaran. Jakarta, PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Resika, Yeri, Zakaria Wahab, dan Muchsin Saggaf Shihab. (2019).
Customer Perceived Value dan Customer Trust : identifikasi kepuasan
dan loyalitas konsumen Go-Car. Journal of Management and Business
Review, Vol. 16 No.1.
Rohim, Abdul dan Sonny Arvianto. (2017). Pengaruh Customer
Perceived Value Terhadap Word of Mouth Dengan Customer Loyalty
Sebagai Variabel Mediasi (Study Kasus Di CV Putra Putri). EKSIS,
Vol 12, No 1.
Sadewa, Lutfi. 2019. Pengaruh store atmospher dan customer
perceived value terhadap kepuasan dan Word of Mouth (Studi pada
pengunjung Warunk Upnormal Pontianak). Jurnal Manajemen Vol.8
No.4.
Safitri, Erwina, Mintarti Rahayu, dan Nur Kusniyah Indrawati.
(2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap
Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan Service Center (Studi
Pada Pelanggan Samsung Service Center di Kota Malang). JEB...
Sangadji, E.M., dan Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen: Pendekatan
Praktis Disertai: Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Sernovitz, Andy. (2009). Word of Mouth Marketing:How Smart
Companies Get People Talking (Revised Edition). New York : Kaplan
Publishing.
Solimun, Adji Achmad Rinaldo Fernandes, dan Nurjannah. (2017).
Metode Statistik