21
STRATEGI PEMASARAN SOSIAL MENCIPTAKAN KESADARAN AKAN PENTINGNYA ASI EKSLUSIF BAGI BAYI Keken Frita Vanri Universitas Paramadina

Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Embed Size (px)

DESCRIPTION

this presentation about the Public Service Advertisement about beneficial factors of breastfeeding for mother and their baby

Citation preview

Page 1: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

STRATEGI PEMASARAN SOSIAL

MENCIPTAKAN KESADARAN AKAN PENTINGNYA ASI EKSLUSIF BAGI BAYI

Keken Frita Vanri

Universitas Paramadina

Page 2: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Pemasaran Sosial Konsep ini merupakan strategi baru yang menawarkan

ide untuk mempengaruhi impresi dan persepsi masyarakat tentang suatu hal.

Pemasaran sosial merupakan sebuah teknik yang dapat memajukan suatu perubahan sosial, ide atau perilaku.

Di dalam pemasaran komersil kita mengenal prinsip

4P marketing mix yaitu product, price, promotion and place. Sedangkan dalam pemasaran sosial, marketing mix juga mencakup 2P yang lain, yakni partnership dan policy (kebijakan)

Page 3: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Pemasaran Sosial Pemasaran sosial bukanlah kegiatan

menjual dan mempromosikan suatu barang/ produk kepada khalayak

Penekanan dari pemasaran sosial ada 2. Pertama, berubahnya persepsi khalayak tentang permasalahan sosial tertentu yang belum diketahui masyarakat luas. Kedua, merubah persepsi khalayak tentang permasalahan sosial yang terjada

Page 4: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Latar Belakang

Adapun alasan kami mengambil tema ini adalah

Bayi yang sehat diharapkan mampu tumbuh menjadi anak yang sehat yang merupakan cikal bakal generasi yang berkualitas

Seorang bayi setidaknya membutuhkan 100-120 kalori per berat badannya, 1,5-2 protein per berat badannya, dan 50% karbohidrat dari total kalori si bayi per hari

Sebagian besar kebutuhan bayi yakni sebesar 70% dapat dicukupi dari ASI eksklusif dari sang ibu. 30% yang lain dapat dipenuhi dari makanan pendamping ASI, namun proporsi ini yang justru sering dilalaikan

Page 5: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Latar Belakang

menurut Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), jumlah ibu yang memberikan ASI

eksklusif terus mengalami penurunan sejak tahun 1997 sebanyak 42,4% dan

turun menjadi 39,5% pada tahun 2002, dan data terakhir menyebutkan hanya 20

persen ibu yang menyusui anaknya pada 2010

http://supportbreastfeeding.wordpress.com

Jumlah kematian bayi yang disebabkan konsumsi susu formula, yaitu

sebesar 22 persen sebagai akibat maraknya promosi susu formula bagi bayi

pada tahun 90-an yang menyebarkan prinsip susu formula sebagai solusi

pengganti ASI. Selain itu terjadi peningkatan gerakan feminism yang

menuntut kesetaraan hak dan kewajiban dimana menyusui dianggap

sebagai hal yang merepotkan

Page 6: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Latar Belakang kewajiban menyusui dalam surat Al baqarah ayat 233 :

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan pernyusuan…

pada tahun 2001 WHO menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik

pendapat kaum dokter yang menyarankan seorang ibu memberi ASI pada bayinya selama minimal 6 bulan hingga 2 tahun

Page 7: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Manfaat Menyusui Bagi Bayi

ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan alergi

ASI pada hari ke-4 - 7 mengandung kolostrum yang merupakan zat yang dapat meningkatkan kekebalan sang bayi dari berbagai penyakit

menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula

proses menyusui merupakan proses latihan bagi rahang si bayi

Sumber : http://www.ibubayi.com

Page 8: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Manfaat Menyusui Bagi Ibu setelah setahun menyusui didapatkan bahwa kemungkinan

sang Ibu mengalami tekanan darah tinggi menurun sebesar 12 persen, diabetes menurun sebesar 20 persen, tingkat kolesterol yang tidak normal menurun sebesar 19 persen dan risiko penyakit jantung menurun sebesar 9 persen (hasil penelitian Women’s Health Initiativ)

lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali

biaya untuk bayi lebih efisien karena tidak perlu membeli susu formula

proses menyusui adalah proses komunikasi antara ibu kepada bayinya dan merupakan transformasi karakter dari ibu kepada bayinya

Sumber : http://www.ibubayi.com

Page 9: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Identifikasi Masalah

  Kuantitas ibu yang menyusui kian menurun , hanya

20% di tahun 2010 Kuantitas bayi yang meninggal akibat mengkonsumsi

susu formula meningkat hingga 22% Hilangnya budaya menyusui sebagai akibat dari

venostyle. Menurunnya kualitas generasi muda karena kurang

mendapat asupan gizi, terutama ASI. Kurangnya kesadaran ibu-ibu, terutama ibu muda dan

wanita karier, terhadap permasalahan di atas. Kurangnya sosialisasi tentang hal-hal di atas.

Page 10: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Identifikasi Masalah

Alasan Ibu tidak mau menyusui : Wanita Karier yang sibuk Kaum sosialita yang fetish

terhadap tubuhnya Persoalan Medis

(survey google)

Page 11: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Strategi Pemasaran Lingkungan

Indonesia merupakan negara berkembang yang memberikan kesempatan pada perempuan untuk bekerja, baik di rumah maupun di rumah. Kondisi financial yang mendesak, membuat perempuan suka atau tidak harus mampu menjadi sumber penghasilan kedua setelah ayah, bahkan tidak jarang perempuanlah yang menjadi tulang punggung keluarga.

Page 12: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Strategi Pemasaran

Perilaku Konsumen perempuan muda berkarier yang telah memiliki bayi. Kebiasaan pergi pagi pulang sore, bahkan malam, menyita

banyak waktu ibu muda ini lelah dan akhirnya malas menyusui bayi. Ibu muda biasa menitipkan si bayi pada orang tua, mertua

atau bahkan babysitter. Di tangan para pengasuhnya, amat mungkin bayi ini tidak mendapatkan ASI, melainkan diberi asupan susu formula yang dominan ketimbang ASI.

Bagi ibu-ibu muda yang memiliki kehidupan sosial yang tinggi (sosialita) biasanya memiliki fetisisme terhadap tubuh mereka dan atribut yang ia kenakan, sehingga ia takut tubuhnya akan tidak indah bila menyusui bayi.

Page 13: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Strategi Pemasaran

Segmentasi Ibu- ibu muda + karier Ibu- ibu muda + sosialita Ibu-ibu biasa (tidak muda, tidak karier/ karier, bukan

sosialita)

Usia yang dipatok adalah usia 23-32 tahun.

Target pasarSebenarnya target pasar yang ingin dituju adalah semua kalangan berdasarkan segmentasi di atas. Namun kami lebih memfokuskan pada segmentasi A dan B.

Page 14: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Strategi Pemasaran

Positioning

Pemasaran sosial ini berupaya menempatkan persepsi di benak khalayak bahwa menyusui adalah proses penting yang harus dilewati oleh setiap ibu yang ingin melihat anaknya tumbuh secara baik, sehat dan menjadi pribadi yang berkualitas.

Strategi

Strategi yang kami gunakan adalah menempatkan ibu-ibu yang memberi ASI eksklusif bagi bayinya sebagai ibu yang terbaik dibanding ibu yang memberikan susu formula.

Page 15: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Marketing MixProduk

produk dari pemasaran sosial ini adalah produk iklan layanan mayarakat dan kampanye. Iklan layanan masyarakat dibuat berdasarkan segmentasi dan diputar di rumah sakit bersalin atau di klinik praktek dokter-dokter kandungan. Sedangkan kampanye sosial dilakukan dengan memberi penyuluhan kepada masing-masing segmentasi. Misalnya, bekerja sama dengan kantor-kantor yang banyak merekrut karyawan perempuan yang sudah berkeluarga untuk menjangkau segmentasi A. Kampanye lain adalah dengan meng-hire seorang duta ASI yang berasal dari kalangan artis/ politisi perempuan dan membuat event gathering tentang sosialisasi manfaat ASI yang dihadiri oleh menteri pemberdayaan perempuan, artis-artis peduli ASI. Event ini digunakan untuk menjangkau seggmentasi B. kampanye terakhir adalah kampanye yang menjangkau sementasi C, yakni kampanye yang dilakukan berbarengan dengan kegiatan imunisasi di posyandu.

Page 16: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Marketing MIx Price

Yang membeli produk adalah Kementerian Pemberdayaan perempuan & Perlindungan Anak dan Kementerian Kesehatan.

PlaceUntuk strategi pemasaran sosial kali ini akan dimulai dari wilayah Jabodetabek., karena tingginya angka mortalitas bayi misalnya 24,79% di DKI Jakarta (statistics Indonesia). Tempat-tempat yang akan digunakan untuk berkampanye adalah Perkantoran, di Ballroom hotel, di posyandu, bundaran HI saat Carfree day

http://www.datastatistik-indonesia.com

Page 17: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Marketing Mix Promotion

Melalui media cetak, melalui media elektronik, melalui New Media. Menyebarkan issu pentingnya ASI melalui FB, twitter dan media jejaring sosial. Promosi bisa dilakukan melalui pamphlet yang diletakkan di klinik-klinik dan rumah sakit bersalin. Dengan adanya kerjasama dengan 2 kementerian besar, upaya promosi diharapkan dapat berupa publikasi melalui talkshow di TV.

Page 18: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Marketing Mix Partnership

Bekerja sama dengan pihak terkait seperti Ikatan Dokter Indonesia, Rumah Sakit Bersalin di Indonesia, Bidan-Bidan di Indonesia.

Pemasaran sosial bekerja sama dengan kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta kementerian kesehatan menyelenggakan suatu seminar yang menggundang bidan-bidan dan Ginekolog yang terpilih dari seluruh Indonesia untuk hadir dan mendapatkan sosialisasi tentang ASI. Para bidan dan dokter inilah yang diharapkan menjadi spokeperson/ frontliner yang berperan menyebarkan informasi pada masyarakat. Selain itu membangun hubungan dengan rumah sakit bersalin untuk memberikan memberikan bimbingan menyusui bagi para pasiennya.

Page 19: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Marketing Mix Policy

Kegiatan ini dapat digunakan sebagai sarana sosialisasi kebijakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 128 Ayat 1 yang berbunyi, Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis, Pasal 129 ayat (1) yang menyatakan bahwa Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif. serta Pasal 83 Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang jaminan hak menyusui untuk wanita pekerja.

Dengan adanya dukungan terhadap kebijakan pemerintah, diasumsikan pemerintah juga memberikan dukungan terhadap produk pemasaran sosial ini.

Page 20: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Kesimpulan

pemasaran sosial untuk mengangkat isu ASI memerlukan usaha dan pengorbanan yang berat. ASI menjadi sesuatu yang ternyata

sangat penting baik bagi bayi maupun ibu itu sendiri. ASI merupakan suatu urusan personal seorang perempuan yang dapat menimbulkan permasalahan sosial. Untuk menanggulangi

permasalahan sosial tersebut, semoga rancangan strategi pemasaran sosial kami

dapat menjadi solusi alternatif sebagai usaha melindungi hak bayi dan menciptakan

kehidupan yang lebih berkualitas.

Page 21: Strategi Pemasaran Sosial "Pentingnya ASI Eksklusif "

Referensi Kotler,Philip. Marketing Management.

2006 http://www.datastatistik-indonesia.com http://supportbreastfeeding.wordpress.com http://www.republika.co.id http://www.wonosari.com http://www.ibubayi.com http://www.sentralaktasiindonesia.net http://aimi-asi.org