of 82 /82
STRATEGI PEMASARAN BUMNag PAKANDANGAN EMAS SYARIAH DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH UNIT USAHA SIMPAN PINJAM SYARIAHSKRIPSI Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Jurusan Perbankan Syariah fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh: YARNI MAHARANI NIM: 1730401165 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR 1442 H / 2021 M

STRATEGI PEMASARAN BUMNag PAKANDANGAN EMAS …

  • Author
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of STRATEGI PEMASARAN BUMNag PAKANDANGAN EMAS …

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH
SKRIPSI
Jurusan Perbankan Syariah fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
Pemasaran BUMNag Pakandangan Emas Syariah Dalam Meningkatkan
Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam Syariah”. Jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Batusangkar tahun 2021.
dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam Syariah”.
Untuk itu fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi
pemasaran (product, price, promotion, place) yang dilakukan BUMNag
Pakandangan Emas. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian
lapangan (field research) yang dipaparkan secara deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang penulis gunakan adalah wawancara terstruktur dengan
menggunakan daftar wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada BUMNag
Pakandangan Emas (BPE) Syariah bahwa strategi pemasaran untuk meningkatkan
jumlah nasabah unit usaha simpan pinjam syariah adalah: Pertama, dari strategi
produk (produk) adalah dengan menciptakan merek (brand) produk tabungan
yaitu Taharah, Taqwa, Tasdik, Taubat , Tauni, Taifi, Taska, Ziswaf. Kedua, dari
strategi harga (price) adalah dengan biaya pembukaan buku tabungan yang ringan,
dimana hanya di kenakan biaya administrasi pembelian buku tabungan seharga
Rp.10.000 serta biaya administrasi penarikan tabungan yang ringan. Ketiga, dari
strategi promosi (promotion) adalah dengan directly (secara langsung) dan
indirectly. Directly mempromosikan produk langsung dari mulut ke mulut dan
secara door to door serta dengan mensosialisasikan produk-produk kepada
masyarakat. Indirectly mempromosikan produk dengan iklan melalui media koran
dan publisitas melalui WA dan Instagram. Keempat, dari strategi distribusi (place)
adalah dengan memberikan pelayanan yang baik dengan sistem penjeputan
tabungan ke rumah nasabah yang dinamakan dengan Simpanan Bajapuik dan
dengan lokasi yang strategis yang berada di pusat keramaian dijalan lintas utama,
jalan raya Padang-Bukittinggi yang dapat menarik minat calon nasabah untuk
menabung. Adapun kendala-Kendala Pemasaran BUMNag Pakandangan Emas
(BPE) Syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah unit usaha simpan pinjam
syariah adalah ada dari kendala internal dan kendala eksternal. Kendala internal
yaitu kurangnya dana (biaya) yang dimiliki BUMNag untuk turun ke lapangan
dan untuk mempromosikan produk tabungan. Sedangkan kendala eksternal adalah
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang BUMNag dan produk-produk yang
ada di BUMNag, menurunnya ekonomi masyarakat akibat dampak dari Covid-19,
dan lemahnya kepercayaan masyarakat untuk menabung di BUMNag.
Kata kunci: Strategi Pemasaran, Jumlah Nasabah
ii
B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 7
A. Landasan teori....................................................................................... 11
b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ........................................... 18
3. Kendala-Kendala Pemasaran ........................................................... 24
4. Tabungan (Simpanan) ...................................................................... 25
a. Pengertian BUMNag atau BUMDes ........................................... 26
b. Filosofi BUMNag atau BUMDes................................................ 27
iii
e. Peraturan Nagari (PerNag) BUMNag Pakandangan Emas Syariah
..................................................................................................... 30
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................... 36
C. Instrumen Penelitian ............................................................................. 37
D. Sumber Data ......................................................................................... 38
G. Teknik Penjaminan Keabsahan Data .................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 41
A. Gambaran Umum tentang BUMNag Pakandangan Emas Syariah ...... 41
1. Sejarah singkat berdirinya BUMNag Pakandangan Emas Syariah 41
2. Dasar Hukum Pendirian BUMNag Pakandangan Emas Syariah ..... 42
3. Visi, Misi dan Motto BUMNag Pakandangan Emas (BPE) Syariah 43
4. Bentuk dan Sifat BUMNag Pakandangan Emas Syariah ................ 43
5. Struktur Organisasi BUMNag Pakandangan Emas Syariah ............ 44
6. Jenis Usaha dan Permodalan BUMNag Pakandangan Emas Syariah
......................................................................................................... 51
1. Strategi Pemasaran Bumnag Pakandangan Emas Syariah Dalam
Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam Syariah
Dilihat Dari Strategi Produk (Produk) ............................................. 52
2. Strategi Pemasaran Bumnag Pakandangan Emas Syariah Dalam
Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam Syariah
Dilihat Dari Strategi Harga (Price) .................................................. 56
iv
Dilihat Dari Strategi Promosi (Promotion) ...................................... 57
4. Strategi Pemasaran Bumnag Pakandangan Emas Syariah Dalam
Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam Syariah
Dilihat Dari Strategi Distribusi (Place) .......................................... 62
5. Kendala-Kendala Pemasaran BUMNag Pakandangan Emas Syariah
Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam
Syariah ............................................................................................. 66
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Data Perkembangan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam
Syariah Pada BUMNag Pakandangan EMAS Syariah Tahun 2018-
2020 ........................................................................................................ 6
Tabel 4. 1 Jenis-Jenis Usaha BUMNag Pakandangan Emas Syariah ................... 51
vi
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi BUMNag Pakandangan Emas Syariah ............ 44
Gambar 4. 2 Bentuk Buku Tabungan Simpan Pinjam Syariah ............................. 54
Gambar 4. 3 Bentuk Sosialisasi Karyawan Bumnag Saat Menjemput Tabungan
Ke Rumah Nasabah ......................................................................... 59
Gambar 4. 4 Bentuk kegiatan promosi melalui media sosial (Instagram) ............ 60
Gambar 4. 5 Bentuk kegiatan promosi melalui media sosial (WA) ..................... 61
Gambar 4. 6 Bentuk Pelayanan Penjemputan Tabungan Kerumah Nasabah ....... 63
Gambar 4. 7 Bentuk Pelayanan Nasabah Di BUMNag ........................................ 63
Gambar 4. 8 Lokasi BUMNag Pakandangan Emas Syariah ................................. 64
1
terus berkembang dan mendapatkan ruang publik seiring dengan dukungan
political wil dalam wujud undang-undang atau peraturan hukum lain yang
tidak hanya terkait dengan perbankan atau lembaga keuangan syariah,
tetapi dalam berbagai bidang yang terkait di dalam ekonomi Islam itu
sendiri. Dalam artian baik secara aksi maupun pemikiran, sebenarnya
Islam di Indonesia sudah berjalan lama. Sejarah telah mencatat, pada tahun
1911 telah lahir organisasi Syarikat Dagang Islam (SDI) yang dibidangi
oleh para tokoh atau intelektual muslim pada saat itu yang respek terhadap
persatuan dan perkembangan perdagangan umat musli (Dahlan, 2019, hal.
159).
inplikasi positif bagi perekonomian. Dengan kata lain peran ekonomi
Islam tidak semata-mata terletak pada perubahan bentuk akadnya yang
sesuai dengan syariah, tetapi juga perannya yang lebih besar dalam
menggerakkan perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan. Ini
menunjukkan bahwa ekonomi Islam memiliki potensi dalam peningkatan
perekonomian di Indonesia (Cahyadin, 2008, hal. 75).
Peranan dari ekonomi Islam dalam mensejahterakan masyarakat,
tentu saja sesuai dengan tujuan dana desa. Dimana menurut Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyatakan bahwa desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul dan hak tradisional yang diakui dan di hormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia. Dana desa merupakan sejumlah
anggaran dana yang di alokasikan pada desa dari pemerintah, berasal dari
2
Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (Bawono, 2019, hal. 1).
Sebagaimana yang disebutkan dalam UU No.6/2014 tentang Desa,
bahwa pembangunan desa bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan dimana dalam menjalankan
perannya tersebut, desa atau nagari (untuk daerah Sumatera Barat)
menumpangkan misinya tersebut pada BUMNag (Badan Usaha Milik
Nagari) yang dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi atau pelayanan
umum dan dalam kegiatannya tidak hanya berorientasi pada keuntungan
keuangan, tetapi juga berorientasi untuk mendukung peningkatan
kesejahteraan masyarakat untuk memberi masukan, saran dan menjalankan
fungsi kontrol terhadap setiap aktivitas BUMNag (Ridha Rizki Novanda,
2019, hal. 52).
BUMNag dapat berdiri dan mampu bertahan diperlukan dukungan dari
warga masyarakat.
Pengelolaan BUMNag sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat desa,
yaitu dari desa oleh desa, dan untuk desa. Cara kerja BUMNag yaitu
dengan jalan menampung kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat dalam
sebuah bentuk kelembagaan atau badan usaha yang dikelola secara
profesional, namun tetap bersandar pada potensial asli desa (Moechtar,
2019, hal. 319).
negara, mengingat BUMNag hanyalah sebuah badan usaha yang didirikan
berdasarkan kewajiban bersama kepada kota/nagari setempat, untuk saling
membantu, bekerjasama, dan mempersiapkan diri. Kekuatan finansial
individu. Terkadang tahap penataan atau pendirian BUMNag tidak
3
memiliki unit khusus umumnya akan merugi karena pengaturan bisnis
yang tidak masuk akal, atau administrasi dan dana yang tidak tepat.
BUMNag harus menjadi elemen keuangan untuk menggarap daerah,
sehingga dibutuhkan (SDM) yang cakap dan mahir dalam menangani
BUMNag. Pengurus atau pekerja harus benar-benar perseorangan yang
memiliki batasan sesuai kebutuhan BUMNag agar tujuan dari BUMNag
itu sendiri dapat tercapai.
Kecamatan Enam Lingkung merupakan salah satu dari 17
kecamatan di Kabupaten Padang Pariman yang merupakan pemekaran
dari Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung pada tahun 2001 yang lalu.
Kecamatan ini memiliki potensi area pertanian dan perkebunan yang luas
dimana lebih dari setengah wilayah Kecamatan Enam Lingkung adalah
area pertanian dan perkebunan yang luas dimana lebih dari setengah
wilayah Kecamatan Enam Lingkung adalah area pertanian dan perkebuna.
Kecamatan Enam Lingkung terdiri dari 5 Nagari antara lain Nagari Koto
Tinggi, Nagari Gadur, Nagari Pakandangan, Nagari Toboh Ketek dan
Nagari Parit Malintang. Pada tahun 2015 melalui peraturan Nagari
No.5/2015 mendirikan suatu lembaga yang diberi nama Badan Usaha
Milik Nagari (BUMNag) Pakandangan “EMAS”, yang didirikan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat dan pendapatan nagari sesuai
dengan kebutuhan dan potensi nagari sehingga diperlukan suatu wadah
untuk mengelolanya. (Mesta, 2018, hal. 80)
Dengan semangat melakukan yang terbaik, maka sesuai dengan
Anggaran Dasar (ART), BUMNag Pakandangan "EMAS" membentuk
kepengurusan, dan mulai berusaha memberikan pemasukan bagi BUMNag
Pakandangan "EMAS" yang telah didirikan. BUMNag Pakandangan
“EMAS” memiliki berbagai jenis usaha seperti pertanian, perdagangan,
pengelolaan sampah, dan usaha simpan pinjam/keuangan berdasarkan
syariah. (Mesta, 2018, hal. 80)
4
Rahman, yang mengatakan bahwa BUMNag Pakandangan Emas ini
dibentuk pada akhir tahun 2017 dengan dana awal sebesar Rp.
225.000.000, modal tersebut didapatkan dari Kemendes PDTT, lalu saham
dari berbagai lapisan masyarakat di kabupaten tersebut. Banyak pemegang
saham di BUMNag Pakandangan Emas, tujuannya agar banyak yang tahu
dan memberikan perhatiannya terhadap usaha yang telah didirikan di
Nagari Pakandangan tersebut. Setalah menerima kucuran dana yang besar
dari nagari, maka BUMNag Pakandangan Emas berencana untuk segera
membentuk unit-unit yang akan menjadi penggerak kegiatan ekonomi
masyarakat. Kegiatan tersebut diantaranya, pertanian, perdagangan,
pengelohan sampah (daur ulang) yang berbentuk bank sampah, serta
membentuk satu unit lembaga mikro syariah yang bernama unit usaha
simpan pinjam syariah yang akan yang akan menjadi leterasi keuangan
bagi BUMNag itu sendiri (Wawancara dengan Syaiful Rahman, 4 Januari
2021).
masyarakat tidak bisa bergerak banyak, sehingga hidup mereka penuh
dengan hutang. Berangkat dari kondisi tersebut, BUMNag Pakandangan
Emas menampilkan produk-produk hukum Syariah yang memungkinkan
masyarakat terhindar dari pelanggaran hukum Syariah dan membiasakan
ekonomi berdasarkan hukum Syariah.
Dari hasil wawancara penulis dengan sekretaris BUMNag
Pakandangan Emas Viner Elviona Putri pada hari selasa 5 Januari 2021
lalu, beliau mengatakan BUMNag telah mengembangkan tiga unit usaha
diantaranya yaitu: yang pertama unit pertanian untuk budidaya jagung,
sebanyak 3,5 hektare sudah ditanami jagung yang di sewa dari lahan
masyarakat. Pemilik lahan yang sudah menerima sewa, dilibatkan untuk
menggarap hingga panen. Selama proses penggarapan hingga panen,
5
mereka menerima uang dengan sistem bagi hasil. Sedangkan Unit Bank
Sampah juga sudah menghasilkan, walaupun nilainya masih kecil rata-rata
Rp. 2.000.000 perbulan (Wawancara dengan Viner Elviona Putri, 5
Januari 2021).
merupakan dua dari tiga bisnis yang dijalankan BUMNag Pakandangan
Emas, usaha lainnya adalah unit usaha simpan pinjam syariah yang
mengedepankan simpanan, diantaranya simpanan dalam bentuk tabungan
haji, tabungan akikah, tabungan nikah, tabungan Idul Fitri dan tabungan
pendidikan. Oleh karena itu, uang yang disimpan tidak akan berkurang.
Strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah nasabah simpanan
dalam unit usaha simpan pinjam syariah pada BUMNag tidak lepas dari
bauran pemasaran, yaitu meliputi: product yaitu dengan memperbaharui
dan memperkenalkan produk BUMNag, price yaitu Strategi penentuan
harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen
dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk
membeli. place yaitu dengan pengembangan tempat yang
direkomendasikan, promotion yaitu dilakukan kegiatan promosi produk.
Kegiatan pemasaran memegang peranan penting dalam
menentukan jumlah nasabah simpanan. Apalagi nasabah benar-benar
memiliki kebebasan untuk pindah ke bank lain. Sehingga apabila kegiatan
pemasaran tidak dilakukan dengan baik dan tidak sesuai dengan harapan
nasabah maka setiap nasabah dapat dengan mudah berpindah ke bank lain.
Berdasarkan informasi data jumlah nasabah simpanan dalam unit
usaha simpan pinjam syariah yang didapat penulis pada BUMNag
Pakandangan Emas Syariah adalah sebagai berikut:
6
Pada BUMNag Pakandangan EMAS Syariah
Tahun 2018-2020
(Sumber: Laporan Keuangan BUMNag Pakandangan Emas Syariah)
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat perkembangan jumlah
nasabah yang menyimpan dananya di BUMNag Pakandangan Emas (BPE)
Syariah periode 2018-2020 mengalami peningkatan, walaupun
presentasenya mengalami penurunan dan total simpanan nasabah selalu
meningkat setiap tahun. Pada tahun 2018 jumlah nasabah simpanan pada
unit usaha simpan pinjam syariah sebanyak 848 orang dengan total
simpanan nasabah sebanyak Rp.664.029.500. Pada tahun 2019 jumlah
nasabah meningkat menjadi 1093 orang dengan presentase kenaikan
sebesar 28,89% dan total simpanan nasabah sebanyak Rp.1.609.013.000.
Pada tahun 2020 jumlah nasabah masih meningkat menjadi 1134 orang
walaupun presentase peningkatannya lebih kecil dari tahun 2019 yaitu
sebesar 3,75% dan total simpanan nasabah sebanyak Rp. 2.762.570.000.
Peningkatan jumlah nasabah tertinggi terjadi pada tahun 2019 dengan
presentase kenaikan sebesar 28,89%. Hal ini menunjukkan bahwa usaha
BUMNag Pakandangan Emas Syariah dalam meningkatkan jumlah
nasabah unit usaha simpan pinjam syariah tidak terlepas dari penerapan
strategi pemasaran.
Berangkat dari latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk
meneliti bagaimana strategi pemasaran unit usaha simpan pinjmam syariah
yang merupakan salah satu unit usaha unggulan BUMNag Pakandangan
Emas Syariah dan apa usaha yang dilakukan oleh BUMNag Pakandangan
7
Emas Syariah dalam memasarkan unit usaha simpan pinjam syariah untuk
meningkatkan jumlah nasabah dan mempertahankan nasabah yang sudah
ada.
dengan judul “Strategi Pemasaran BUMNag Pakandangan Emas
Syariah Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan
Pinjam Syariah”
Syariah dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam
Syariah.
rumusan masalahnya sebagai berikut:
usaha simpan pinjam syariah?
usaha simpan pinjam syariah?
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh BUMNag
Pakandangan Emas Syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah unit
usaha simpan pinjam syariah.
BUMNag Pakandangan Emas Syariah dalam meningkatkan jumlah
nasabah unit usaha simpan pinjam syariah .
8
ini adalah:
syariah mikro dan sebagai bahan sumber informasi dan bahan
perbandingan untuk penelitian sebelumnya.
kontribusi dan bermanfaat bagi pihak BUMNag agar bisa
memasarkan dan mempromosikan apa saja produk yang
dimilikinya sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah dari
tahun ke tahun.
b. Bagi Penulis
tentang BUMNag serta sebagai salah satu syarat untuk
meyelesaikan sarjana pendidikan.
F. Defenisi Operosional
akan menguraikan secara singkat maksud dan tujuan dari masalah
penelitian tersebut dalam bentuk definisi operasional yaitu:
Strategi menurut Jhon A. Byne seperti dikutip Hasan dalam
bukunya adalah pola fundamental tujuan yang sedang berlangsung dan
terencana, distribusi sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar,
pesaing, dan faktor lingkungan (Hasan, 2009, hal. 29). Strategi yang
dimaksud disini adalah suatu cara yang digunakan oleh BUMNag
Pakandangan Emas Syariah dalam perusahaannya untuk mencapai tujuan
jangka panjang perusahaan.
berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial dan akibat
9
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginannya dengan cara
menciptakan, menawarkan, dan menukar produk itu. memiliki nilai
komoditas (Rangkuti, 2006, hal. 48).
Pemasaran yang dimaksud disini adalah suatu aktivitas atau
kegiatan yang ditempuh oleh BUMNag Pakandangan Emas Syariah dalam
memasarkan produk-produk serta mengenalkan pada khalayak banyak
sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah simpanan. Variabel bauran
pemasaran yang dimaksud terdiri dari empat komponen yang dikenal
dengan sebutan 4P (product, price, place, promotion) atau produk, harga,
tempat/distribusi dan promosi.
kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha yang dijalankan
dari waktu ke waktu, pada setiap tingkatan dan alokasinya, serta untuk
acuan perusahaan dalam bersaing di pasar pada kondisi persaingan yang
dinamis (Zainal Abidin, 2017, hal. 197-198).
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan karena potensi untuk menjual proposisi
terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal tersebut. (Firmansyah,
2019, hal. 66). Strategi pemasaran yang dimaksud adalah rencana yang
akan ditempuh BUMNag Pakandangan Emas Syariah terhadap produk
simpanan yang akan berdamapak terhadap keberhasilan BUMNag itu
sendiri.
Badan Usaha Milik Nagari yang dikelola oleh pengurus BUMNag itu
sendiri, serta tak lepas dari ikut campur dari pemerintahan nagari dan
masyarakat nagari, yang mana sistem dari pelaksanaan usahanya pihak
BUMNag berdasarkan hukum Islam (Syariah).
Berdasarkan penjelasan diatas, secara keseluruhan maksud dari
penelitian yang penulis lakukan, yaitu bagaimana Strategi BUMNag
10
menyimpan di BUMNag tersebut.
nilai kepada pelanggan untuk mengolah hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap organisasi (Said, 2019, hal. 1).
Menurut Fandy Tjiptono dalam buku Muhammad dan Miah
(2019) mengatakan pemasaran merupakan fungsi yang memiliki
kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal
perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap
lingkungan eksternal. Pemasaran bertujuan untuk menarik
perhatian pembeli dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan.
Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam
mengembangkan strategi (Said, 2019, hal. 1).
Philip Kotler mengemukakan pemasaran adalah suatu proses
sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan
mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok
lainnya (Supriatna, 2019, hal. 2).
Pemasaran memiliki peran pokok dalam peta bisnis suatu
perusahaan dan berkontribusi terhadap strategi produk perusahaan
baik berskala nasional maupun berskala internasional
membutuhkan seorang marketer andal untuk memasarkan produk
atau jasa. Kesuksesan suatu produk diterima oleh target pasar tidak
hanyatidak hanya ditentukan oleh rendahnya harga atau kualitas
yang ditawarkan, tetapi ditentukan oleh strategi yang dilakukan
(Hudori, 2017, hal. 2).
penulis simpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan pokok
yang sangat penting dilakukan perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya serta dapat tumbuh,
berkembang dan mendapatkan keuntungan.
rakyat luas melalui media, hal ini bertujuan supaya perusahaan bisa
berkomunikasi menggunakan konsumen. Tujuan pemasaran
menurut Kuncoro dalam buku Mardia (2021) terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu: (Mardia, 2021, hal. 8)
1) Menyampaikan isu kep ada pelanggan tentang produk atau
filter baru.
3) Memengaruhi pelanggan untuk membeli barang tersebut.
Tujuan pemasaran adalah untuk menarik pelanggan baru
dengan menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen.
Secara umum, tujuan pemasaran bank adalah sebagai berikut:
asaran bank adalah sebagai berikut: (Maretta, 2018, hal. 10)
1) Memaksimumkan konsumsi atau memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah
membeli produk yang ditawarkan secara berulang-ulang.
2) Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai
pelayanan yang diinginkan nasabah.
berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki
berbagai pilihan.
efesien.
13
hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan
konsumen atas produk yang dihasilkan.
6) Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga
produk cocok dengan konsumen dan dapat terjual dengan
sendirinya.
tujuan utama dalam strategi pemasaran yang dijalankan adalah
untuk meningkatkan jumlah nasabahnya, baik secara kuantitas
maupun kualitas. Secara kuantitas artinya jumlah nasabah
bertambah cukup signifikan dari waktu-kewaktu, sedangkan secara
kualitas nasabah yang didapatkan merupakan nasabah yang
produktif yang mampu memberikan keuntungan/laba bagi bank.
Untuk mencapai hal tersebut maka dapat dilakukan dengan
berbagai cara salah satunya dengan memberikan kepuasan nasabah
(Kasmir, 2018, hal. 161).
jumlah nasabah lembaga keuangan tersebut dan sebaliknya
semakin kurang pemasaran suatu lembaga keuangan maka
mengakibatkan rendahnya jumlah nasabah, karena tujuan utama
pemasaran itu adalah untuk meningkatkan jumlah nasabah.
Dalam praktiknya apabila nasabah puas atas pelayanan yang
diberikan bank, maka ada dua keuntungan yang diterima bank
yaitu: (Kasmir, 2018, hal. 161).
1) Nasabah yang lama akan tetap dapat dipertahankan (tidak
berpindah ke bank lain) atau dengan kata lain nasabah loyal
kepada bank. Hal ini sama seperti yang dikemukakan oleh
Derek dan Rao yang mengatakan kepuasan konsumen secara
keseluruhan akan menimbulkan loyalitas pelanggan.
14
dengan berbagai cara, sehingga mampu meningkatkan jumlah
nasabah.
kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan
kebutuhan, keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
kepada konsumen yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan para pesaing (Hudori, 2017, hal. 5).
Konsep pemasaran adalah sebuah proses pemasyarakatan
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menghantarkan dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul (Firmansyah,
2019, hal. 3).
serangkaian konsep inti pemasaran. Beberapa konsep inti dalam
pemasaran diantaranya adalah: (Said, 2019, hal. 9)
1) Kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Kebutuhan adalah
syarat hidup dasar manusia. Kebutuhan akan menjadi keinginan
ketika diarahkan ke objek tertentu. Permintaan adalah
keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh
kemampuan untuk membayar.
segmen-segmen.
kombinasi produk , jasa, informasi dan pengalaman. Merek
adalah suatu penawaran dari sumber yang diketahui.
15
mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk.
5) Saluran pemasaran. Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar
pemasar menggunakan tiga jenis saluran pemasaran yaitu
saluran komunikasi, saluran distribusi dan saluran layanan.
2. Strategi Pemasaran
pertama strategi adalah program yang luas untuk mendefinisikan
dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya.
Perspektif kedua strategi adalah pola tanggapan organisasi yang
dilakukan terhadap lingkungan sepanjang waktu (Firmansyah,
2019, hal. 45).
tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan
dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai
tujuan tersebut (Rangkuti, 2006, hal. 4).
Konsep pemasaran strategis adalah konsep pemasaran yang
mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke
pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas
(Suyanto, 2007, hal. 15).
digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas
pemasaran. Sebelum dilakukan penyusunan strategi perusahaan
perlu mempertimbangkan strategi pemasaran yang tepat (Suryani,
2017, hal. 37).
pemasaran yaitu cara yang digunakan suatu perusahaan dengan
sejumlah tindakan khusus, serta menunjukkan usaha-usaha pokok
yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan. Strategi
16
dari marketing mix yaitu product, price, promotion, dan place)
yang selalu berkembang, sejalan dengan gerak perusahaan. Jadi
penyusunan strategi pemasaran menyangkut proses interaksi antara
kekuatan pemasaran di dalam perusahaan dan keadaan di luar
perusahaan.
aspek pemasaran ini meliputi periklanan, public relation, promosi
dan penjualan. Pemasaran adalah salah satu kegiatan yang sangat
penting dalam dunia usaha. Pada kondisi usaha pada saat sekarang
ini, pemasaran menjadi pendorong untuk meningkatkan penjualan
sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai (Indrasari, 2019,
hal. 2).
perusahaan berfungsi sebagai berikut: (Rahmannisa, 2018, hal. 35-
36)
2) Sebagai upaya untuk membedakan dirinya dari pesaing dengan
menggunakan kekuatan korporat untuk kebutuhan pelanggan
yang lebih dalam lingkungan tertentu.
3) Sebagai kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan
lingkungan bisnis dan memberikan kesatuan arah bagi semua
mitra internal perusahaan.
usaha organisasi.
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan dalam melayani pasar sasaran.
17
1) Faktor mikro
masyarakat.
sudut pandang penjual adalah tempat yang strategis (place), produk
yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price), dan
promosi yang gencar (promotion) (Firmansyah, 2019, hal. 67).
Penentuan strategi pemasaran dapat dilakukan menejer
perusahaan dengan membuat 3 macam keputusan yaitu: (Wardani,
2005, hal. 29)
Tahap pertama dalam perumusan strategi pemasaran adalah
menentukan konsumen yang dituju. Konsumen yang dituju
merupakan individu-individu yang harus dilayani oleh
perusahaan. Pada kenyataannya, tidak mungkin perusahaan
benar-benar bisa memuaskan setiap konsumen. Pendekatan
yang paling baik adalah dengan menentukan kelompok-
kelompok tertentu yang dituju dan menentukan bauran
pemasaran yang dapat memenuhi keinginan mereka.
2) Mengidentifikasi keinginan konsumen.
pemasaran yang efektif memerlukan suatu pengetahuan tentang
keinginan konsumen yang ditujukan terhadap manfaat produk.
Dalam hal ini pengumpulan formasi tentang keinginan
18
Dengan riset pemasaran manajer akan lebih mudah dan lebih
tepat dalam menentukan keinginan konsumen.
3) Bauran Pemasaran
dipaka perusahaan sehingga sarana untuk memenuhi atau
melayani kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada keahliannya
dalam mengendalikan strategi pemasaran. Konsep pemasaran
memiliki seperangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan,
yang lebih dikenal dengan markerting mix (bauran pemasaran).
Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu variabel-variabel yang
diawasi yang disusun oleh perusahaan tersebut untuk memuaskan
kelompok yang ditargetkan (Joseph P Cannon, 2008, hal. 40).
Strategi bauran pemasaran disusun untuk mencapai tujuan
pemasaran. Starategi bauran pemasaran minimal harus mencakup
hal-hal berikut: (Rangkuti, 2002, hal. 111)
1) Produk dan jasa yang dihasilkan.
2) Berapa harga yang akan kita jual kepada konsumen.
3) Bagaimana strategi promosi dapat meningkatkan produk/jasa
yang dihasilkan di tengah-tengah persaingan.
4) Bagaimana produk ini didistribusikan.
Menurut Ebert dan Griffin (2003) dalam merencanakan dan
melaksanakan strategi, para manajer bergantung pada empat
komponen dasar. Elemen itu seringkali disebut sebagai “4P” dalam
pemasaran, dan disebut sebagai alat untuk menjalankan strategi.
Adapun unsur-unsur dari bauran pemasaran (marketing mix) adalah
sebagai berikut: (Hudori, 2017, hal. 17-18)
19
gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seorang
pemakai. Menyusun dan mengembangkan produk baru
merupakan tantangan bagi tenaga pemasaran. Memenuhi
kebutuhan pemakai sering kali berarti mengubah produk-
produk yang telah ada. Salah satu strategina adalah diferensiasi
produk. Diferensiasi produk berarti penciptaan suatu produk
atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk
yang telah beredar dengan maksud untuk menarik pelanggan.
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan oleh bank
kepada nasabah. Produk perbankan dapat berupa produk
simpanan, produk kredit atau pembiayaan, dan jasa perbankan
lainnya. Kualitas produk dapat dilihat dari kebaruan produk,
keunggulan, manfaat produk yang ditawarkan, kekuatan
nama/merek, mutu layanan yang menyertai produk dan lain-
lain (Suryani, 2017, hal. 28).
Suatu produk adalah barang yang dibangun atau diproduksi
untuk memenuhi kebutuhan sekelompok orang tertentu. Produk
dapat berwujud atau tidak berwujud karena dapat berupa
barang atau layanan (jasa). Jadi harus memastikan untuk
memiliki jenis produk yang tepat yang diminati oleh pasar.
Selama fase pengembangan produk, pemasar harus melakukan
riset ekstensif tentang siklus hidup produk yang diciptakan.
Marketing juga harus menciptakan bauran produk yang tepat
(Fitria Halim, 2021, hal. 5).
2) Harga (Price)
mendukung beragam biaya seperti biaya operasi, administrasi
dan riset organisasi selain itu juga biaya pemasaran seperti
20
biaya iklan dan biaya penjualan. Di sisi lain, harga tidak dapat
terlalu tinggi karena pelanggan dapat berpindah ke produk-
produk pesaing.
mempengaruhi penawaran atau saluran pemasaran. Keputusan
dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi
pemasaran secara keseluruhan. Dalam penentuan harga
dipengaruhi oleh faktor-faktor pemosisian (positioning) jasa,
sasaran perusahaan, tingkat persaingan, siklus hidup jasa,
elastisitas permintaan, struktur biaya, sumber daya yang
digunakan, kondisi ekonomi secara umum dan kapasitas jasa.
Harga dapat diukur melalui:
a) Harga produk pesaing
b) Diskon (potongan harga)
c) Variasi sistem pembayaran
tidak lain adalah promosi, yang mengacu pada teknik-teknik
untuk mengomunikasikan informasi mengenai produk. Promosi
merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam
memerkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali
manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk
membeli produk yang dipromosikan tersebut. Setiap
perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi
manakah yang digunakan agar dapat mencapai keberhasilan
dalam penjualan untuk mengadakan promosi.
Tiga fungsi dari promosi antara lain: (Hudori, 2017, hal.
23)
21
pelanggan/pembeli. Perhatian calon pelanggan/pembeli
pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan
jasa.
timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan
menjadi fungsi utama promosi.
memiliki barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan
kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang
tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memilikinya.
Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam harga, cara
pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin
memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu
keputusan untuk membeli.
melakukan promosi ada hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
pemilihan bauran promosi (promotion mix) yang terdiri atas
iklan (advertising), penjualan perorangan (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat
(publicrelation), informasi dari mulut ke mulut (word of
mouth) dan surat pemberitahuan langsung (direct mail).
Dalam menjalankan suatu perusahaan membutuhkan
strategi pemasaran, karena dengan adanya strategi pemasaran
tersebut maka usaha yang dijalankan oleh perusahaan akan
lebih terarah dan strategi pemasaran yang akan dijalankan
22
yang ingin dituju bisa tercapai dan dengan adanya strategi
pemasaran tersebut dapat membantu dan mengantisipasi segala
perubahan lingkungan dan perkembangan yang berlaku di
pasar sasaran.
penjualan pribadi (personal selling) Penjualan secara personal
selling akan memberikan beberapa keuntungan bagi bank, yaitu
antara lain: (Kasmir, Pemasaran Bank, 2004, hal. 160)
a) Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau
calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan
tentang produk bank kepada nasabah secara rinci.
b) Dapat memperoleh informasi langsung dari nasabah tentang
kelemahan produk kita langsung, terutama dari keluhan
yang nasabah sampaikan termasuk informasi dari nasabah
tentang bank lain.
dengan berbagai argumen yang kita miliki.
d) Memungkinkan hubungan terjalin akrab antara bank
dengan nasabah.
diberikan baik dan memuaskan.
mendengarkan, memperhatikan, dan menanggapi bank.
4) Distribusi atau Tempat (Place)
Distribusi menjadi bagian dari bauran pemasaran yang
mempertimbangkan bagaimana menyampaikan produk dari
produsen ke pemakai.
terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini
meliputi keputusan lokasi fisik dan penggunaan perantara
untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi pelanggan.
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani
kegiatan produksi dan konsumsi, yang bertujuan agar barang
dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dalam sektor jasa,
distribusi didefinisikan sebagai setiap sarana yang menambah
penggunaannya, baik dengan mempertahankan pemakai yang
ada, meningkatkan nilai kegunaannya diantara pemakai yang
ada ataupun menarik pemakai yang baru.
Dalam menentukan lokasi bank tidak dapat dilakukan
secara sembarangan, tetapi harus mempertimbangkan berbagai
faktor. Adapun yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan
dalam penentuan lokasi suatu bank yaitu: (Kasmir, Pemasaran
Bank, 2004, hal. 148)
b) Dekat dengan kantor
c) Dekat dengan pasar
e) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu
lokasi
lokasi adalah sebagai berikut: (Kasmir, Pemasaran Bank, 2004,
hal. 148)
d) Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik, dan air)
e) Dekat pemerintahan
Menurut Mohammed (2003) elemen-elemen bauran pemasaran
melalui internet terdiri dari 5 elemen yaitu: (Hudori, 2017, hal. 21)
1) Produk
perusahaan untuk ditukarkan kepada pelanggan melalui
internet.
apabila ingin membeli produk yang ditawarkan di internet.
3) Komunikasi
satu atau lebih kelompok target pelanggan perusahaan.
4) Komunitas
keinginan yang sama bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
dari anggotanya yang tidak dapat dicapai secara individual.
5) Distribusi
melakukan transaksi melalui komputer.
25
(keuangan, produksi, pemasaran, serta SDM dan organisasi) (Zainal
Abidin, 2017, hal. 199).
pemasaran adalah sebagai berikut: (Vambudy, 2018, hal. 22)
a. Kendala Internal
dari kesalahan manajemen internal, misal dari segi kualitas hasil
produk, kendala dari sumber daya manusia di bidang pemasaran
atau strategi yang kurang tepat dalam membidik pasar yang dipilih.
Kendala-kendala internal tersebut akan berdampak pada
optimalisasi upaya pemasaran. Oleh karena itu perlu dianalisa
apapun yang kemungkinan yang terjadi sebagai kendala
pemasaran.
perusahaan yang bisa muncul dan menghambat proses strategi
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Beberapa bentuk
kendala pemasaran dari luar diantaranya adalah munculnya pesaing
baru yang memberikan daya saing tinggi terhadap perusahaan,
respon konsumen diluar prediksi, krisis ekonomi atau politik dan
berbagai bentuk hal-hal lain yang mampu menjatuhkan minat
pelanggan dan konsumen untuk membeli produk barang atau
layanan jasa yang disediakan perusahaan.
4. Tabungan (Simpanan)
10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tetapi tidak dapat
ditarik melalui cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu adalah sesuai dengan
26
kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan
perjanjian antara keduanya, bank dan penabung (Siagian, 2021, hal.
28).
orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank
(dalam hal keuangan). Sedangkan menurut undang-undang no. 10
tahun 1998 nasabah penyimpanan adalah nasabah yang menempatkan
dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank
dengan nasabah (Sarifudin, 2021, hal. 52).
Jadi penulis simpulkan nasabah adalah seseorang ataupun badan
usaha yang mempunyai rekening simpan dan pinjaman dan melakukan
transaksi simpan dan pinjaman pada sebuah bank. Jumlah nasabah
pada lembaga perbankan sangatlah penting, dimana nasabah ibarat
nafas yang sangat berpengaruh terhadap kelanjutan suatu bank.
6. Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) atau BUMDes
a. Pengertian BUMNag atau BUMDes
Badan Usaha Milik Desa/Nagari merupakan institusi yang
dibentuk oleh pemerintah desa serta masyarakat mengelola institusi
tersebut berdasarkan kebutuhan dan ekonomi desa. Badan Usaha
Milik Desa/Nagari dibentuk berlandaskan atas peraturan
perundang-undangan yang berlaku atas kesepakatan antar
masyarakat desa (Suprapto, 2021, hal. 7).
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan pilar kegiatan
ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social
institution) dan komersial (commercial institution), BUMDesa
sebagai lembaga sosial berpihak pada kepentingan masyarakat
melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial
(Alkadafi, 2015, hal. 32).
Meningkatkan prekonomian desa. Kedua, meningkatkan
pendapatan asli desa. Ketiga, meningkatkan pengoloahan potensi
desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Keempat, menjadi
tulang punggung pertumbuhan dan pemberataan ekonomi
perdesaan. Jadi, ciri utama yang membedakan BUMNag/BUMDes
dengan lembaga komersial lainnya adalah: (Suprapto, 2021, hal. 8)
1) Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama.
2) Modal Usahanya bersumber dari desa (51%) dan dari
masyarakat (49%) melalui penyertaan modal (saham atau
andil)
dari budaya lokal (local wisdom).
4) Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada potensi hasil
informasi pasar.
kesejahteraan anggota (penyerta modal) dan masyarakat
melalui kebijakan desa (village policy)
b. Filosofi BUMNag atau BUMDes
Kehadiran UU Desa berimplikasi pada peningkatan
kewenangan desa. Peningkatan kewenangan desa berbanding lurus
dengan peningkatan pendanaan untuk membiayai otoritas ini.
Pemerintah Pusat dan daerah telah mengalokasi dana ke desa-desa,
yang biasa disebut Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa
(ADD). Selain itu, desa dapat mengoptimalkan PADes, dan salah
satu stragtegi terbaik untuk meningkatkan PADes adalah dengan
mendirikan BUMDes atau BUMNag.
pembangunan Desa, yaitu:
mata untuk mencari keuntungan, tetapi juga memiliki biaya
layanan kepada masyarakat (sebagai perpanjangan dari
PEMDes dan melakukan upaya untuk memberdayakan
masyarakat dan menggerakkan perekonomian desa.
2) BUMDes tidak boleh mengambil alih kegiatan ekonomi yang
telah dilakukan oleh warga tetapi menciptakan yang baru,
menambah nilai atau mensinergikan kegiatan ekonomi yang
sudah ada dan dilakukan terlebih dahulu oleh penduduk desa.
3) BUMDes adalah suatu lembaga yang berbentuk Perusahaan
Sosial, yang merupakan lembaga bisnis yang didirikan untuk
menyelesaikan masalah sosial, dengan menciptakan nilai,
mnegelola potensi dan aset yang memberikan manfaat
maksimal kepada warga atau masyarakat.
Kehadiran BUMDes dapat diartikan sebagai perwujudan
demokrasi ekonomi desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
UUD 1945 harus mencerminkan:
2. mengelola bumi, air, dan sumber daya alam di desa
3. Demokrasi ekonomi dari, oleh dan untuk desa
Kehadiran BUMDes didorong untuk menjadi lembaga desa
yang mampu mengelola sumber aset dan potensi yang ada di desa,
Sejauh ini, desa sering hanya menjadi penonton dari praktik
eksploitasi orang lain. Akibatnya, desa tidak bisa mendapatkan
manfaat lebih dari kekayaan mereka. BUMDes harus bisa
mengubah kebiasaan seperti ini. Semua kekayaan desa harus
dinikmati oleh semua orang di desa.
BUMDes memiliki dua tujuan besar, yaitu mencari manfaat
materi dan memberikan manfaat kepada penduduk desa. Cara kerja
yang bermanfaat inilah yang membedakan BUMDes dengan
entitas bisnis lainnya. Selain mengeksplorasi manfaat material
29
pemberdayaan kepada masyarakat desa. BUMDes (Sipahutar,
2020, hal. 9-11).
Badan Usaha Milik Desa/Nagari juga disebutkan dalam (UU
No.6 Tahun 2014, 2016) dalam Bab X ada empat pasal (Pasal 87-
90). Dalam UU Desa, selain ketentuan yang menjamin Desa dapat
mendirikan BUMDes ada juga ketentuan yang berkaitan dengan
jenis Layanan Badan Usaha Milik Desa/Nagari seperti dalam Pasal
87 ayat 3 dengan jelas menyatakan, ruang bisnis yang dilakukan
BUMNag atau BUMDes adalah menjalankan bisnis ekonomi atau
layanan publik, keuangan mikro, perdagangan, dan pembangunan
ekonomi lainnya.
dan ditentukan oleh peraturan desa. Hasil bisnis BUMDes
digunakan untuk:
bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. BUMDes
(Sipahutar, 2020, hal. 11-12) .
Bentuk Organisasi BUMDes menurut Permendes No. 4 tahun
2015, adalah:
1) BUMDes dapat terdiri dari unit bisnis yang tergabung, dapat
menjadi institusi bisnis yang kepemilikan sahamnya berasal
dari BUMDes dan masyarakat.
bentuk organisasi BUMDes didasarkan pada peraturan Desa
tentang Pembentukan BUMDes.
Perseroan Terbatas sebagai aliansi modal, dibentuk berdasarkan
perjanjian, dan melakukan kegiatan bisnis dengan modal yang
sebagian besar dimiliki oleh BUMDes (Sipahutar, 2020, hal. 12-
13) .
Syariah
Pakandangan: (http://bumnagpakandangan.blogspot.com. Selasa,
07 Februari 2017)
1) Pasal 1, dalam peraturan nagari ini yang dimaksud dengan:
a) Pemerintahan Nagari adalah Wali Nagari dan Badan
Musyawarah Nagari sebagai penyelenggara Pemerintahan
Nagari Pakandangan.
merupakan Lembaga perwujudan Demokrasi dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Nagari Pakandangan.
Pakandangan, merupakan bagian dari Nagari.
e) Wali Korong adalah Kepala Korong sebagai staf/perangkat
Wali Nagari dari unsur Wilayah Nagari Pakandangan.
f) Anak Nagari adalah warga masyarakat adat yang ada di
Nagari dan diperantauan.
kaum atau payung dalam sistem suku dalam adat.
oleh pemerintahan Nagari Pakandangan sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra dalam pemberdayaan
nagari dan anak nagari.
yang dibuat oleh Wali Nagari bersama Badan Musyawarah
Nagari.
BUMNag adalah Badan Usaha Milik Nagari Pakandangan
Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman
k) EMAS merupakan sebutan nama BUMNag Pakandangan
adalah kependekan dari Enterpreneur, Mandiri, Aman (dari
segala jenis maksiat) dan Sejahtera.
2) Pasal 2 dan 3, maksud serta tujuan pembentukan BUMNag
Pakandangan Emas:
untuk mewadahi potensi usaha perekonomian masyarakat yang
ada di Nagari Pakandangan.
a) Meningkatkan perekonomian masyarakat
c) Meningkatkan pengelohan potensi Nagari sesuai dengan
kebutuhan masyarakat Nagari.
ekonomi di Nagari
a) Pembentukan BUMNag Pakandangan “Emas dilakukan
melalui mekanisme Musyawarah Nagari atau Rembug
Pakandangan.
wilayah Nagari Pakandangan dan dalam hal perluasan
usaha, wilayah usaha BUMNag Pakandangan Emas dapat
berlokasi diluar Kenagarian Pakandangan, baik di nagari-
nagari sekitar dalam Kecamatan Enam Lingkung, dalam
kabupaten Padang Pariaman, dalam Propinsi Sumatera
Barat, dalam wilayah Indonesia maupun di luar Negeri
sesuai dengan kebutuhan perluasan atau pengembangan
usaha.
BUMNag Pakandangan Emas dalam melaksanakan
usahanya berazaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan
prinsip kehati-hatian.
a) Meningkatkan ekonomi masyarakat dan Nagari
b) Membuka kesempatan berusaha bagi masyarakat Nagari
c) Membuka kesempatan bekerja bagi masyarakat Nagari
d) Menggali potensi yang ada di wilayah Nagari
5) Pasal 7, Jenis Usaha BUMNag Pakandangan “EMAS” adalah:
a) Kredit Mikro Nagari (KMN)
b) Kredit Gapoktan Nagari
d) BMT Syariah
f) Industri Rumahan/Home Industri
sesuai dengan kebutuhan dan Potensi yang ada di wilayah
33
usaha yang akan diatur lebih lanjut.
6) Pasal 8, BUMNag Pakandangan Emas dilarang menjalankan
uasaha:
undangan
masyarakat Nagari
(http://bumnagpakandangan.blogspot.com, Selasa, 07
dan karya ilmiah lainnya, maka penulis menemukan beberapa pembahasan
yang berkaitan dan mengarah dengan masalah penelitian yang penulis
bahas. Dimana penulis temui yang telah dibahas dalam penelitian
sebelumnya oleh:
Pemasaran Dalam Meningkat Kanjumlah Nasabah Produk TabungaN iB
Tasya Haji Baitullah Di BPRS Suriyah Cabang Kudus. Hasil penelitian
dapat diketahui bahwa strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah
nasabah produk tabungan iB tasya haji baitullah di BPRS Suriyah Cabang
Kudus sebagai berikut menggunakan bauran pemasaran atau marketing
mix yang terdiri dari 4P, yaitu produk, harga, tempat, promosi dan STP
(segmentation, targeting, positioning). Kendala yang dihadapi BPRS
Suriyah Cabang Kudus yaitu promosi yang dilakukan kurang maksimal
dan adanya masyarakat yang kurang mengenal BPRS sehingga
menyebabkan masyarakat kurang tertarik menabung di BPRS.
Nurfadillah, dengan judul skripsi Strategi Pemasaran Dalam
Meningkatkan Jumlah Nasabah Produk Tabungan Qurban Di PT. BPRS
Berkah Dana Fadhlillah Menurut Tinjauan Ekonomi Islam. Hasil
34
Produk Tabungan Qurban di PT. BPRS Berkah Dana Fadhlillah sebagai
berikut menggunakan marketing mix yaitu produk, harga, tempat,
promosi, dan menggunakan sistem targeting. Kendala yang dihadapi yaitu
promosi yang kurang maksimal dan adanya masyarakat yang kurang
mengenal BPRS sehingga menyebabkan masyarakat kurang tertarik untuk
menabung. Dalam tinjauan ekonomi Islam terhadap strategi yang
dilakukan oleh PT. BPRS Berkah Dana Fadhlillah secara keseluruhan
telah sesuai syara.
Murabahah Di Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. Adapun
hasil dari penelitian menjelaskan bahwa strategi pemasaran yang
dilakukan untuk meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah
tidak jauh dari unsur marketing mix yaitu Place, Product, Price dan
Promotion. Strategi yang paling tepat adalah strategi promosi yaitu di
metode periklanan serta personal selling. Metode tersebut digunakan
karena sangat efektif bagi pihak pemasar maupun pihak nasabah untuk
berkomunikasi. Dan faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah
nasabah pembiayaan murabahah terdiri dari pemasaran dan promosi,
pelayanan terhadap nasabah, loyalitas nasabah dan persaingan antar bank.
Muhammad Septiawan Harahap, dengan judul skripsi Strategi
Pemasaran Tammara Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Di BMT Kota
Mandiri Bengkulu. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa: (1)
Mengandalkan Pola Pemasaran dengan sistem jemput bola, melakukan
promosi melalui brosur, melakukan sosialisasi secara langsung,
menentukan target baru atau sasaran baru, mengajukan proposal kerjasama
pengelolaan produk TAMMARA kepada masyarakat luas, melakukan
promo dengan adanya hadiah yang akan diberikan. (2) Strategi khususnya
ialah Produk tammara juga lebih mudah transaksinya dari produk BMT
Kota Mandiri lainnya dan lebih murah pembiayaannya. 3) BMT Kota
35
produk unggulan di BMT Kota Mandiri, otomatis menambah naiknya
jumlah nasabah di BMT Kota Mandiri Bengkulu.
Wiji Lestari, dengan judul skripsi Strategi Pemasaran Produk
Simpanan Suka Rela Lancar Pada Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan (KSPP) Syariah Al-Ijtihad Pabelan KC Pasar Wates Terban.
Adapun hasil penelitian yang ditemukan yaitu: (1) Strategi pemasaran
yang diterapkan oleh KSPPS ialah strategi produk, strategi promosi,
strategi proses, strategi orang dan strategi bukti fisik. (2) Prosedur
simpanan Suka Rela Lancar yaitu mengisi formulir, setelah diperiksa dan
disetujui, kemudian mengisi slip sebagai setoran awal. Setelah melakukan
setoran setoran akan dibuatkan buku tabungan dan setoran awal akan
dimasukkan pada buku tabungan. (3) Kendala-kendala yang dihadapi
KSPPS Al-Ijtihad Cabang Wates yaitu banyaknya persaingan dengan
produk simpanan Suka Rela Lancar dengan lembaga keuangan syariah
lainnya, pengetahuan masyarakat yang masih awam akan simpanan Suka
Rela Lancar, belum adanya Lembaga Penjamin Simpanan, kurangnya
tenaga lapangan yang benar-benar mempunyai ilmu tentang perbankan
syariah dan penguasaan tentang produk simpanan Suka Rela Lancar yang
kurang memadai, masyarakat sekitar kurang menganal KSPPS Al-Ijtihad,
kurangnya kesadaran masyarakat sekitar KSPPS Al-Ijtihad untuk
menabung dan minimnya anggota KSPPS Al-Ijtihad yang datang ke
kantor.
36
(penelitian lapangan) dengan metode penelitian analisis deskriptif
kualitatif. Metode penulisan kualitatif adalah penelitian yang digunakan
untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi dan orang secara individu maupun
kelompok (Delfi, 2019, hal. 51).
Penelitian kualitatif yang dimaksud disini adalah mendeskripsikan
Strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah nasabah simpanan pada
BUMNag Pakandangan Emas Syariah Nagari Pakandangan Kecamatan
Enam Lingkung
Tempat penelitian yaitu dilaksanakan di BUMNag Pakandangan
Emas Syariah Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung yang
bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana strategi pemasaran BUMNag
Pakandangan Emas Syariah Nagari Pakandangan Kecamatan Enam
Lingkung dalam meningkatkan jumlah nasabah simpanan. Adapun waktu
penelitian dapat dilihat pada tabel dibwaha ini:
Tabel 3. 1
Rancangan Waktu Penelitian
No Uraian Kegiatan
1 Melakukan
observasi awal
2 Membuat
1. Instrumen Utama
akan mengumpulkan data, dan mengolah data
2. Instrumen Pendukung
untuk merekam hasil wawancara yang dilakukan yaitu kamera, daftar
wawancara, dan handphone hingga membuat dokumentasi selama
wawancara.
akan dipertanyakan.
Sumber yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Sumber Data Primer
dan sekretaris BPE Syariah bersangkutan dengan BUMNag tersebut.
Pengambilan data primer ini dilakukan dengan wawancara (interview)
yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
berhadapan secara langsung dengan cara tanya jawab antara
pewawancara dengan narasumber.
Pakandangan Emas Syariah Nagari Pakandangan, dokumen profil
BUMNag Pakandangan Emas Syariah Nagari Pakandangan.
E. Teknik Pengumpulan Data
menunjang penelitian ini, penulis menggunakan teknik-teknik
pengumpulan data yang terdiri dari:
1. Observasi
diteliti untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam
penelitian. Observasi yang penulis lakukan dengan cara mengamati
strategi pemasaran yang dilakukan oleh BUMNag Pakandangan Emas
Syariah.
dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan menggunakan
pertanyaan kepada narasumber. Dalam wawancara ini peneliti
melakukan wawancara terstruktur, penulis telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Wawancara secara
39
karyawan lainnya.
3. Dokumentasi
data-data mengenai jumlah nasabah BUMNag Pakandangan Emas
Syariah, brosur dan dokumen tentang profil BUMNag Pakandangan
Emas Syariah.
menggunakan konsep Miles dan Huberman yang teknik analisis data
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada
setiap tahap penelitian sampai tuntas, mencakup tiga kegiatan yaitu:
1. Reduksi Data
penelitian dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan
mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data
(Khairulyadi, 2017). Pada penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan
tentang bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan BUMNag
Pakandangan Emas Syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah
simpanan dan apa saja kendala-kendala pemasaran yang dihadapi
BUMNag Pakandangan Emas Syariah dalam meningkatkan jumlah
nasabah simpanan.
kualitatif. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun, sehingga memberikan kemungkinan akan adanya penarikan
kesimpulan. Bentuk penyajian data ini berupa teks naratif.
3. Penarikan Kesimpulan
data yang penulis gunakan untuk menyimpulkan semua informasi yang
40
validitasnya terjamin.
Teknik jaminan keabsahan data yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik yang digunakan
untuk menguji keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.
(Oktarina, 2018, hal. 310). Jenis triangulasi yang digunakan penulis adalah
triangulasi sumber, yang bertujuan untuk memeriksa data dari berbagai
sumber untuk memastikan bahwa datanya benar.
Triangulasi sumber dalam penelitian ini adalah informasi yang
penulis dapatkan dari wawancara dengan sumber yang berbeda yaitu
direktur BUMNag dan sekretaris BUMNag tentang strategi pemasaran
BUMNag Pakandangan Emas dalam meningkatkan jumlah nasabah
simpanan unit usaha simpan pinjam syariah.
41
1. Sejarah singkat berdirinya BUMNag Pakandangan Emas
Syariah
mencari formula yang cocok bagi usahanya untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat pedesaan. Hal ini hampir menimpa semua
jenis BUMDes di Indonesia, termasuk BUMDes di Sumatera. Meski
begitu, tidak semua BUMDes di Sumatera mengalami kemacetan
dalam mengelola BUMDesnya. Banyak BUMDes yang sudah
memiliki ide bisnis yang bagus. Seperti yang terjadi di salah satu
BUMDes di Sumbar yaitu BUMNag Pakandangan Emas Kecamatan 6
Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Sejak lahir, BUMNag
Pakandangan Emas langsung menorehkan gebrakan cerdas.
BUMNag Pakandangan Emas yang didirikan pada akhir tahun
2017 tersebut, hingga kini telah menapak dengan usaha yang dapat
merebut hati dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal unik dari
BUMNag Pakandangan Emas ialah dalam menjalankan usahanya,
mereka menggunakan konsep syariah. Produknya ialah simpan pinjam
syariah, bank sampah, pertanian, budidaya jagung dan home industri.
Menurut Direktur BUMNag Pakandangan Emas, Syaiful Rahman,
tahap awal dari unit usaha berkonsep syariah ini adalah dengan
menjalankan simpan pinjam syariah, anggota simpan terlebih dahulu,
baru setelah itu bisa meminjam. (https://blog.bumdes.id, Selasa, 29
Juni 2021)
Berdasarkan wawancara bersama direktur BUMNag Pakandangan
Emas bapak Syaiful Rahman, Tk. Mudo M, S.pd pada Senin 5 Juli
2021 mengatakan bahwa BUMNag ini hadir memang instruksi dari
pemerintahan pusat dengan sektor diajukan kepada kementrian desa.
Hal ini mengacu pada Pembangunan Nagari Tertinggal dan
42
Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa. Dari semangat itu kementrian desa sosialisasikan ke
provinsi, dan kabupaten, untuk kabupaten padang pariaman
mendapatkan respon. BUMNag ini hadir pada tahun 2016 dengan
keluarnya peraturan Nagari Pakandangan nomor 05 Tahun 2015
tentang pendirian Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag)
Pakandangan. Sehingga pada tahun 2016 mulailah didirikan BUMNag
yang lahir dari musyawarah desa.
Pada tahun 2017 dibentuklah kepengurusan Badan Usaha Milik
Nagari (BUMNag) Pakandangan Emas dengan langsung penyertaan
modal awal Rp.100.000.000 dari anggaran pendapatan belanja (APB)
nagari, lalu ditambah saham dari berbagai lapisan masyarakat di
kabupaten tersebut sehinga menjadi sebesar Rp. 225.000.000.
Selanjutnya unit usaha yang direncanakan di awal itu ada tiga unit,
yaitu Unit usaha simpan pinjam syariah, Unit usaha bank sampah, dan
Unit usaha pertanian. Pada 05 februari 2018 BUMNag ini sudah mulai
beroperasi sampai sekarang dengan kepengurusan yang di ambil dari
anak-anak nagari pakandangan. (Wawancara dengan Syaiful Rahman,
Senin 5 Juli 2021)
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2010 tentang Tata Cara Pembentukan Badan Usaha Milik
Desa.
Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan
dan Pengelolaan serta pembubaran Badan Usaha Milik Desa.
c. Peraturan Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pendirian Badan Usaha
Milik Nagari BUMNag Pakandangan
3. Visi, Misi dan Motto BUMNag Pakandangan Emas (BPE) Syariah
a. Visi BUMNag Pakandangan Emas (BPE) Syariah
“ Bersatu Dalam Membangun Ekonomi Dan Membangun Ekonomi
Dalam Persatuan”
Pakandangan.
Pakandangan.
didayagunakan.
dan religius.
internasional.
c. Motto
“ Kerja keras, Kerja cerdas, Kerja sama, Kerja ikhlas, Kerja tuntas”
4. Bentuk dan Sifat BUMNag Pakandangan Emas Syariah
Berikut bentuk dan sifat dari BUMNag Pakandangan Emas
Syariah: (http://bumnagpakandangan.blogspot.com, Selasa, 07
Pemerintahan Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung
Kabupaten Padang Pariaman.
44
DEWAN
PENGAWAS
berikut:
(Sumber: BUMNag Pakandangan Emas Syariah)
Adapun rincian, keterangan dan tanggung jawab masing-
masing bagian yang terdapat dalam stuktur organisasi di atas adalah
sebagai berikut: (http://bumnagpakandangan.blogspot.com, Selasa, 07
Februari 2017)
Sekretaris : Elda Husniwar
hak:
BUMNag Pakandangan Emas.
kewajiban menyelenggarakan Musyawarah/Rapat Umum untuk
membahas kinerja BUMNag Pakandangan Emas, sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
Dewan Pengawas berwenang menyelenggarakan
Musyawarah/Rapat Umum Pengawas untuk:
BUMNag Pakandangan Emas.
Pelaksana Operasional/Direksi BUMNag Pakandangan Emas.
b. Komisaris, yaitu Wali Nagari Pakandangan
Penasehat/Komisaris dalam melaksanakan tugasnya
BUMNag Pakandangan Emas.
dalam melaksanakan pengelolaan BUMNag Pakandangan
Emas.
dianggap penting bagi pengelolaan BUMNag Pakandangan
Emas.
46
Pakandangan Emas.
wewenang:
Pakandangan Emas.
dapat menurunkan kinerja BUMNag Pakandangan Emas.
c. Dewan Direksi, yaitu bapak Syaiful Rahman, Tk. Mudo Maharajo,
S.Pd
mempunyai hak:
BUMNag Pakandangan Emas.
mempunyai kewajiban.
dan/atau pelayanan umum masyarakat nagari Pakandangan.
2) Menggali dan memberdayakan potensi usaha perekonomian
nagari untuk meningkatkan Pendapatan Asli Nagari.
3) Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian
nagari dan pihak swasta lainnya.
Pelaksana Operasional/Direksi dalam melaksanakan tugasnya
berwenang:
47
tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pengelolaan dan
pengembangan usaha.
Pakandangan Emas setiap bulan.
BUMNag Pakandangan Emas setiap bulan.
4) Memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUMNag
Pakandangan Emas kepada masyarakat nagari melalui
Musyawarah nagari, sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun.
Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak
sebagai berikut:
BUMNag Pakandangan Emas.
administrasi BUMNag yaitu diantaranya sebagai berikut:
1) Melaksanakan tugas kesektretrisan untuk membantu dan
mendukung kegiatan Direktur.
BUMNag.
administrasi setiap unit usaha BUMNag.
4) Melaksanakan administrasi pembukuan keuangan BUMNag.
5) Menyusun administrasi pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan tugas pengelolaan unit usaha BUMNag.
6) Mengelola surat menyurat secara umum.
48
e. Bendahara
1) Mendapatkan tunjangan/insentif.
BUMNag Pakandangan Emas.
1) Melaksanakan kebijakan Operasional pengelolaan fungsi
keuangan unit usaha BUMNag.
unit usaha BUMNag.
3) Mengelola gaji dan intensif pengurus unit usa pengelola belanja
dan pengadaan barang/jasa unit usaha BUMNag.
4) Pengelola penerima keuangan unit usaha BUMNag.
5) Menyusun laporan keuangan unit usaha BUMNag.
6) Melaporkan posisi keuangan kepada Direktur secara sistematis,
dapat dipertanggungjawabkan dan menunjukkan kondisi
keuangan dan kelayakan BUMNag.
8) Mengatur likuiditas sesuai keperluan.
f. Unit Usaha Simpan Pinjam Syariah
Pengurus Unit Usaha Simpan Pinjam Syariah yaitu sebagai
berikut:
Pelaksana unit usaha simpan pinjam syariah dalam
melaksanakan tugasnya mempunyai hak:
BUMNag Pakandangan Emas.
sebagai berikut:
pengawasan dan pelaporan.
dikelolanya kepada masyarakat
Berikut anggota pengurus unit usaha Bank Sampah yaitu
diantaranya:
tugasnya mempunyai hak:
1) Mendapatkan tunjangan/insentif.
dimiliki BUMNag Pakandangan Emas untuk kelancaran
pengelolaan BUMNag Pakandangan Emas.
diantaranya:
pemantauan dan pengawasan terhadap kegiatan unit usaha bank
sampah dan serta melakukan pelaporan.
2) Dan menyebar luaskan informasi tentang program-program
yang dikelolanya kepada masyarakat
h. Unit Usaha Pertanian
1) Risa Nirmala, S.TP
4) Cindy Sucitra
mempunyai hak:
dimiliki BUMNag Pakandangan Emas untuk kelancaran
pengelolaan BUMNag Pakandangan Emas.
diantaranya:
dan pelaporan.
dikelolanya kepada masyarakat
Syariah
antara lain yaitu: (http://bumnagpakandangan.blogspot.com,
Selasa, 07 Februari 2017)
No Jenis-Jenis Usaha
(BMT), Kredit Mikro Nagari (KMN).
2 Pembinaan usaha dan modal Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan).
hasil pertanian yang meliputi, perkebunan, peternakan,
periklanan dan agrobisnis, dll.
5 Pemberdayaan dan pengembangan industri kecil, home
industri dan kerajinan tangan.
7 Serta kegiatan ekonomi lainnya yang mampu meningkatkan
perekonomian masyarakat nagari.
Jenis usaha yang relevan dapat dikembangkan berdasarkan
kebutuhan dan potensi yang ada di wilayah nagari, dan jenis usaha
tersebut dapat berupa unit usaha yang akan dibina lebih lanjut.
b. Permodalan
Emas Syariah berasal dari: (bumnagpakandangan.blogspot.com,
Selasa, 07 Februari 2017)
1) Pemerintah Nagari yaitu yang berasal dari kekayaan nagari dan
APB nagari.
Daerah yang disalurkan melalui APB Nagari
4) Penyertaan Modal pihak ketiga yaitu Modal BUMNag
Pakandangan Emas yang berasal dari penyertaan modal
investor yang berminat menanamkan modalnya di BUMNag.
5) Modal kerjasama objek yaitu Modal BUMNag Pakandangan
Emas yang berasal dari kerjasama atau kerjasama objek yang
dapat diperoleh dari masyarakat pemilik objek.
B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada BUMNag
pakandangan emas Syariah nagari pakandangan kecamatan enam lingkung
tentang strategi pemasaran BUMNag dalam meningkatkan jumlah
nasabah unit usaha simpan pinjam syariah maka diperoleh hasil penelitian
sebagai berikut:
Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam
Syariah Dilihat Dari Strategi Produk (Produk)
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke sebuah pasar yang dapat
memuasakan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Produk juga
merupakan sekelompok sifat yang berwujud maupun tidak berwujud
yang didalamnya memuat harga, warna, kemasan, merek, serta
pelayanan yang diberikan oleh karyawan kepada nasabah atas apa yang
diinginkan (Winardi, 2008, hal. 84)
Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 5 Juli
tahun 2021 dengan direktur BUMNag Pakandangan Emas Syariah
Bapak Syaiful Rahman, Tk. Mudo Maharajo, S.Pd mengatakan bentuk
53
dengan Syaiful Rahman, Senin 5 Juli 2021)
Strategi pemasaran yang digunakan BUMNag Pakandangan Emas
Syariah adalah dengan menciptakan Brand (Merek). Bagi suatu
perusahaan pemberian merek pada suatu produk adalah suatu hal yang
sangat penting. Dengan adanya merek produk maka nasabah akan
lebih mudah untuk dapat mengingat dan mengenal suatu produk.
BUMNag Pakandangan Emas Syariah sendiri memiliki merek (brand)
produk simpanan pada unit usaha simpan pinjam syariah yaitu:
1) Taharah (Tabungan haji, umrah dan ziarah)
Taharah adalah tujuan tabungan yang dikhususkan untuk
nasabah yang akan melaksanakan haji,umrah dan ziarah. Jadi jika
ada nasabah yang ingin melaksanakan haji, umrah dan ziarah maka
nasabah akan memilih taharah.
Taqwa adalah tabungan yang ditujukan untuk nasabah yang
akan melaksanakan qurban dan untuk aqiqah. Tabungan ini hanya
bisa diambil ketika nasabah akan qurban dan aqiqah.
3) Tasdik (Tabungan pendidikan)
masuk SD, SMP SMA dan biaya lain yang diperlukan ketika
sekolah.
Taubat adalah tabungan yang ditujukan untuk nasabah yang
menabung untuk biaya berobat. Jadi ketika nasabah membutuhkan
biaya untuk berobat maka nasabah boleh mengambil tabungannya.
5) Tauni (Tabungan untuk nikah)
Tauni adalah tabungan yang ditujukan untuk nasabah yang
menabung yang digunakan untuk biaya pernikahan.
54
Taifi adalah tabungan untuk idul fitri yang hanya bisa diambil
ketika hari raya idul fitri. Jadi tabungan ini hanya bisa diambil
sekali setahun ketika datangnya hari raya idul fitri.
7) Taska (Tabungan suka-suka)
diminati oleh nasabah karena dapat diambil kapanpun.
8) Ziswaf (Zakat, infak, sedekah dan wakaf)
Dengan adanya merek produk yang simpel dan mudah diingat serta
jelas peruntukkannya menjadikan ciri khas produk BUMNag
Pakandangan Emas Syariah. Disini maksud merek (brand) yang
digunakan adalah nama produk serta untuk penggunaannya. Adapun
syarat pembukaan tabungan di BUMNag Pakandangan Emas Syariah
sangatlah mudah yaitu dengan mengisi formulir nasabah simpan
pinjam syariah dengan melampirkan foto copy kartu keluarga, foto
copy KTP atau kartu identitas lainnya. Dan untuk pembukaan
tabungan tidak dikenakan biaya yang besar, hanya dikenakan biaya
untuk pembelian buku tabungan saja yaitu sebasar Rp.10.000
Gambar 4. 2
55
56
produk tabungan yang diminati oleh nasabah. Dan dihalaman
belakang buku tabungan dituliskan jenis pelayanan produk-produk
tabungan yang ada di unit usaha simpan pinjam syariah. Untuk
semua jenis produk tabungan bukunya sama, hanya dibedakan
pada tulisan jenis produk tabungan.
Menurut penulis strategi pemasaran melalui produk (product)
yang dilakukan BUMNag Pakandangan Emas Syariah sudah cukup
bagus, yaitu dengan menciptakan merek (brand) sendiri maka akan
lebih memudahkan nasabah dalam mengenal produk simpanan unit
usaha simpan pinjam syariah. Dengan adanya merek dari masing-
masing produk maka akan lebih memudahkan nasabah dalam
mengenal dan mengingatnya.
Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam
Syariah Dilihat Dari Strategi Harga (Price)
Harga adalah salah satu patokan yang menjadi dasar untuk menarik
minat calon nasabah agar manjadi nasabah suatu lembaga keuangan.
Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Direktur
BUMNag Bapak Syaiful Rahman, Tk. Mudo Maharajo, S.Pd
mengatakan tidak ada strategi harga yang menjadi patokan dalam
penetapan harga baik itu (angsuran, biaya administrasi dan bonus) hal
ini dikarenakan produk-produk yang ada di BUMNag Pakandangan
Emas adalah menggunakan prinsip syariah deengan sistem bagi hasil
dan tanpa adanya bunga yang mengutamakan kesejahteraan sosial,
dengan menggunakan akad wadiah yad dhamanah dan mudharabah.
Karena semua hal dilakukan atas kesepakatan bersama tanpa ada yang
dirugikan.
Dari wawancara dengan sekretaris BUMNag Pakandangan Emas
Syariah kak Viner Elviona Putri pada hari Sabtu tanggal 3 Juli tahun
57
2021 mengatakan tidak ada biaya yang menjadi dasar penetapan harga,
namun pada awal pembukaan tabungan di BUMNag Pakandangan
Emas nasabah hanya dikenakan biaya untuk pembelian buku tabungan
saja yaitu sebasar Rp.10.000. Sedangkan untuk biaya administrasi
penarikan tabungan tidak terlalu besar, yaitu untuk penarikan tabungan
sebasar Rp.100.000 maka dikenakan biaya administrasinya hanya
Rp.2.000, untuk penarikan tabungan Rp.500.000 maka maka
dikenakan biaya administrasinya hanya Rp.4.000, dan untuk penarikan
tabungan sebesar Rp.1000.000 maka dikenakan biaya administrasinya
hanya Rp.5.000. Seterusnya untuk kelipatan satu juta di tambah biaya
administrasi Rp. 1000. Hal ini ditetapkan atas musyawarah dan
kesepakatan bersama masyarakat nagari. (Wawancara dengan Viner
Elviona Putri, Sabtu 3 Juli 2021)
Menurut penulis strategi pemasaran harga yang dilakukan Bumnag
Pakandangan Emas Syariah cukup membuat nasabah tertarik untuk
menabung di BUMNag, karena biaya untuk pembukaan tabungan
ringan yaitu Rp. 10.000, serta biaya administrasi penarikan juga tidak
besar tentunya tidak memberatkan nasabah yang menyimpan di
BUMNag Pakandangan Emas.
Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam
Syariah Dilihat Dari Strategi Promosi (Promotion)
Strategi pemasaran melalui promosi sangat penting dilakukan oleh
lembaga keuangan karena tanpa adanya promosi maka masyarakat
tidak akan mengetahui produk-produk yang ada di lembaga keuangan
tersebut.
yang berjudul Pemasaran bank, menurut Kasmir promosi adalah
kegiatan yang sangat penting untuk mempromosikan seluruh produk
dan jasa yang dimilikinya baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Tanpa promosi nasabah tidak akan mengenal bank. Oleh
58
karena itu, promosi adalah senjata yang paling ampuh untuk me
mpertahankan nasabah yang ada dan meningkatkan jumlah nasabah
(Kasmir, Pemasaran Bank, 2004, hal. 155)
Adapun strategi pemasaran melalui promosi yang dilakukan
BUMNag Pakandangan Emas sebagai berikut:
a. Directly
Tk. Mudo Maharajo, S.Pd mengatakan BUMNag Pakandangan
Emas syariah melakukan promosi produk tabungan unit usaha
simpan pinjam syariah secara langsung dari mulut ke mulut dan
secara door to door kepada masyarakat nagari pakandangan, yaitu
pada saat menjeput tabungan kerumah nasabah karyawan
BUMNag menggunakan atribut BUMNag Pakandangan Emas
Syariah agar masyarakat sekitar mengetahui tentang keberadaan
BUMNag, dan saat menjeput tabungan karyawan BUMNag
menjelaskan tentang produk-produk tabungan kepada nasabah.
(Wawancara dengan Syaiful Rahman, Senin 5 Juli 2021)
Sekretaris BUMNag Pakandangan Emas Viner Elviona
Putri mengatakan strategi promosi BUMNag dengan melakukan
promosi dengan mendatangi masyarakat umum yang ada di nagari
pakandangan yang tidak mengetahui tentang unit usaha simpan
pinjam syariah. (Wawancara dengan Viner Elviona Putri, 3 Juli
2021)
pinjam syariah BUMNag Pakandangan Emas melakukan
sosialisasi dan memperkenalkan produk-produk simpanan yang ada
di BUMNag kepada masyarakat. Dalam strategi pemasaran melalui
produk pihak BUMNag harus memberikan pelayanan yang baik
serta menjelaskan keunggulan dan kekurangan produk unit usaha
simpan pinjam syariah kepada nasabah.
59
Tabungan Ke Rumah Nasabah
pinjam syariah yang dilakukan BUMNag yaitu ketika karyawan
menjemput tabungan kerumah nasabah maka karyawan BUMNag
akan menjelaskan setiap jenis produk tabungan yang ada di
BUMNag Pakandangan Emas.
unit usaha simpan pinjam syariah secara langsung dari mulut ke
mulut dan secara door to door kepada masyarakat nagari
pakandangan serta dengan mensosialisasikan produk-produk unit
usaha simpan pinjam syariah kepada nasabah serta calon nasabah.
b. Indirectly
1) Periklanan
produk tabungan kepada calon pengguna atau nasabah. Salah
satu kegiatan promosi BUMNag Pakandangan Emas Syariah
60
dengan periklanan. Dari hasil wawancara dengan sekretaris
BUMNag Viner Elviona Putri mengatakan dalam
mempromosikan produk tabungan menggunakan media masa
berupa Koran.
2) Publisitas
dilakukan perusahaan agar produknya diketahui oleh
masyarakat luas. Dan manfaat dari publisitas tidak
membutuhkan anggaran yang besar. BUMNag Pakandangan
Emas Syariah dalam mempromosikan produk tabungannya
dengan menggunakan media sosial seperti Instagram dan
WA.(Wawancara dengan sekretaris BUMNag Viner Elviona
Putri)
61
Dari gambar diatas diatas, bisa dilihat bahwa BUMNag
pakandangan Emas mempromosikan produk unit usaha simpan
pinjam syariah melalui media sosial yaitu seperti Instagram dan
WA. Hal ini merupakan strategi pemasaran yang digunakan
BUMNag dikarenakan tidak memerlukan biaya yang besar.
Menurut penulis strategi promosi yang dilakukan
BUMNag Pakandangan Emas Syariah dalam mempromosikan
produk-produk unit usaha simpan pinjam syariah sudah cukup
bagus, dengan mempromosikan secara langung maka akan
menjalin keterikatan antara nasabah dengan karyawan, hal ini
tentunya akan membuat nasabah merasa nyaman. Namun
sebaiknya dalam strategi promosi BUMNag menggunakan
media lain seperti spanduk yang di pajang di tempat umum
nagari pakandangan serta di jalan-jalan nagari pakandangan.
62
Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha Simpan Pinjam
Syariah Dilihat Dari Strategi Distribusi (Place)
Lokasi adalah salah satu strategi pemasaran yang menjadi penentu
dalam menarik minat nasabah. Lokasi yang strategis adalah lokasi
yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas dan dilalui banyak orang.
Sehingga dengan lokasi mudah dijangkau calon nasabah akan tertarik
serta lebih mudah mendatangi tempat atau lembaga keuangan. Adapun
strategi distribusi yang digunakan adalah:
a. Memberikan Pelayanan Kepada Nasabah
Memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah sangat
diperlukan untuk mempertahankan jumlah nasabah yang ada di
suatu lembaga keuangan. Dengan pelayanan yang baik tentunya
akan memberikan kenyamanan bagi nasabah.
Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Direktur
BUMNag Bapak Syaiful Rahman, Tk. Mudo Maharajo, S.Pd
mengatakan dalam melakukan pemasaran produk tabungan
BUMNag Pakandangan Emas Syariah melakukan sistem
penjeputan tabungan yang dinamakan dengan “simpanan
bajapuik”, dimana sudah ada karyawan yang ditugaskan untuk
menjeput tabungan di nagari pakandangan serta menjelaskan
keunggulan dari masing- masing produk kepada nasabah.
.BUMNag Pakandangan Emas Syariah memberikan layanan
khusus kepada nasabah unit usaha simpan pinjam syariah. Seperti
apabila ada nasabah atau calon nasabah yang ingin menabung
namun tidak bisa mengantarkannya ke BUMNag maka pegawai
BUMNag bagian tabungan yang akan menjemput kerumah
nasabah tanpa dikenakan biaya tambahan. Untuk semua jenis
produk tabungan pelayanan yang diberikan BUMNag Pakandangan
Emas hampir sama.
Dari gambar diatas, dapat dilihat karyawan BUMNag sedang
menjemput tabungan kerumah nasabah, penjemputan tabungan ini
dilakukan setiap hari kerja oleh karyawan BUMNag. Oleh karena
itu, sistem penjemputan tabungan ini dinamakan dengan “simpanan
bajapuik”. Namun nasabah juga ada yang langsung datang
BUMNag untuk menabung.
Gambar 4. 7
64
untuk duduk yang berhadapan langsung dengan meja karyawan.
Jadi jika nasabah banyak yang datang maka nasabah bisa duduk di
kursi tersebut sambil menunggu nasabah lain selesai.
Menurut penulis pihak BUMNag sudah memberikan pelayanan
yang baik kepada nasabah ataupun calon nasabah, dimana jika
nasabah ingin menabung di BUMNag bisa datang langsung ke
BUMNag namun jika tidak bisa maka pihak BUMNag sendiri yang
akan menjeput kerumahnya.
Syaiful Rahman, Tk. Mudo Maharajo, S.Pd pada hari Senin
tanggal 5 Juli tahun mengatakan lokasi BUMNag Pakandangan
Emas Syariah sudah cukup strategis karena wilayah nagari
pakandangan tidak terlalu luas sehingga mudah dijangkau oleh
masyarakat yang ingin menabung di BUMNag. Dan BUMNag ini
juga terletak di jalan lalu lintas utama yang ramai dilalui banyak
orang. (Wawancara dengan Syaiful Rahman, Senin 5 Juli 2021)
Gambar 4. 8
65
Aur, Pakandangan, Enam Lingkung, Kabupaten Padang
Pariaman.
Syariah sudah bagus yaitu dengan sistem pelayanan penjemputan
tabungan kerumah nasabah yang dinamakan dengan “simpanan
bajapuik” dan dengan lokasi kantor yang strategis Karena kantornya
terletak dijalan lintas utama, jalan raya Padang-Bukittinggi dan dengan
lokasi kantor yang strategis. Dengan ruang yang cukup bagus, ada lobi
dengan sebuah meja resepsionis plus beberapa kursi tamu yang dapat
membuat nasabah nyaman serta dengan lahan parkir yang
memudahkan nasabah untuk memarkirkan kendaraannya.
66
Syariah Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Unit Usaha
Simpan Pinjam Syariah
Pakandangan Emas Syariah Bapak Syaiful Rahman, Tk. Mudo
Maharajo, S.Pd mengatakan ada beberapa kendala yang menghambat
kegiatan pemasaran produk unit usaha simpan pinjam syariah
diantaranya yaitu: (Wawancara Syaiful Rahman, Senin 5 Juli 2021)
a. Kendala Internal
kelapangan dan untuk melakukan promosi produk, seperti
penggunaan spanduk yang di pajang ditempat-tempat umum atau
di pinggir jalan nagari pakandanagan yang dapat mengundang
masyarakat umum agar mengetahui produk-produk yang ada di
BUMNag.
BUMNag serta apa-apa saja produk-produk tabungan yang ada di
BUMNag. Jadi penggunaan spanduk juga diperlukan dalam
melakukan kegiatan pemasaran.
b. Kendala Eksternal
BUMNag. Adapun kendala-kendala pemasaran yang dihadapi
BUMNag Pakandangan Emas Syariah dalam memasarkan produk-
produk simpanan yaitu:
produk-produk yang ada di BUMNag.
Hal ini menjadi salah satu kendala dalam melakukan
pemasaran produk unit usaha simpan pinjam syariah.
67
Pakandangan Emas Syariah.
19
pemasaran produk kepada masyarakat serta banyak nasabah
yang menarik tabungannya yang mengakibatkan turunnya
jumlah nasabah yang menyimpan di BUMNag. Biasanya
nasabah menabung setiap hari namun akibat dari covid-19
nasabah banyak yang menabung sekali 3 hari.
3) Masih lemahnya kepercayaan masyarakat untuk menabung di
BUMNag.
yang kurang percaya kepada BUMNag, serta masih banyak
cemoohan dari masyarakat yang tidak tertarik untuk menabung
di BUMNag, hal ini diakibatkan karena salah satu penyebab
kurangnya kepercayaan masyarakat karena kurangnya
sosialisasi karyawan sebelumnya kepada nasabah. (Wawancara
dengan Vinner Elviona Putri, 3 Juli 2021)
68
Pakandangan Emas Syariah maka diperoleh kesimpulannya:
1. Strategi pemasaran BUMNag Pakandangan Emas Syariah dalam
meningkatkan jumlah nasabah unit usaha simpan pinjam syariah
dilihat dari strategi produk (produk) adalah dengan menciptakan merek
(brand) produk tabungan yaitu Taharah (Tabungan haji, umrah dan
ziarah), Taqwa (Tabungan qurban dan aqiqah, Tasdik (Tabungan
pendidikan), Taubat (Tabungan untuk berobat), Tauni (Tabungan
untuk nikah), Taifi (Tabungan idul fitri), Taska (Tabungan suka-suka),
Ziswaf (Zakat, infak, sedekah dan wakaf).
2. Strategi pemasaran BUMNag Pakandangan Emas Syariah dalam
meningkatkan jumlah nasabah unit usaha simpan pinjam syariah
dilihat dari strategi harga (price) adalah dengan biaya pembukaan buku
tabungan yang ringan, dimana hanya di kenakan biaya administrasi
pembelian buku tabungan seharga Rp.10.000 serta dengan biaya
administrasi penarikan tabungan yang ringan.
3. Strategi pemasaran BUMNag Pakandangan Emas Syariah dalam
meningkatkan jumlah nasabah unit usaha simpan pinjam syariah
dilihat dari strategi promosi (promotion) adalah dengan directly (secara
langsung) dan indirectly. Directly mempromosikan produk langsung
dari mulut ke mulut dan secara door to door serta dengan
mensosialisasikan produk-produk kepada masyarakat. Indirectly
mempromosikan produk dengan iklan melalui media koran dan
publisitas melalui WA dan Instagram.
4. Strategi pemasaran BUMNag Pakandangan Emas Syariah dalam
meningkatkan jumlah nasabah unit usaha simpan pinjam syariah
dilihat dari strategi distribusi (place) adalah dengan memberikan
pelayanan yang baik dengan sistem penjeputan tabungan ke rumah
69
lokasi yang strategis yang berada di pusat keramaian dijalan lintas
utama, jalan raya Padang-Bukittinggi yang dapat menarik minat calon
nasabah untuk menabung.
dalam meningkatkan jumlah nasabah unit usaha simpan pinjam syariah
adalah ada dari kendala internal dan kendala eksternal. Kendala
internal yaitu kurangnya dana (biaya) yang dimiliki BUMNag untuk
turun ke lapangan dan mempromosikan produk tabungan sedangkan
kendala eksternal adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
BUMNag dan produk-produk yang ada di BUMNag, menurunnya
ekonomi masyarakat akibat dampak dari Covid-19, dan lemahnya
kepercayaan masyarakat untuk menabung di BUMNag.
B. Saran
pemasaran yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah nasabah unit usaha
simpan pinjam syariah maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Dalam memasarkan produk unit usaha simpan pinjam syariah
sebaiknya BUMNag Pakandangan Emas Syariah menambah media
promosi untuk meningkatkan jumlah nasabah tabungan.
2. BUMNag Pakandangan Emas Syariah lebih meningkatkan kualitas
pelayanan agar nasabah yang menyimpan serta masyarakat nagari
merasa nyaman dan tertarik menyimpan di BUMNag.
3. BUMNag Pakandangan Emas Syariah disarankan agar unit usaha
simpan pinjam syariah melakukan penyaluran dana yang aman.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Communitty 2015. Jurnal El-Riyasah.
Bawono, I. R. (2019). Panduan Penggunaan dan Pengelolaan Dana Desa.
Jakarta: PT Grasindo.
Bumnag Pakandangan Emas.
Delfi. (2019). Strategi Pemasaran PT. BPRS GajahTongga KotoPiliang dalam
Meningkatkan Jumlah Nasabah Melalui Produk Tabungan Wadiah. Skripsi
IAIN Batusangkar.
Firmansyah, A. (2019). Pemasaran Dasar dan Konsep. Pasuruan: Qiara Media.
Fitria Halim, d. (2021). Manajemen Pemasaran Jasa. Medan: Yayasan Kita
Menulis.
Hasan, Z. (2009). Undang-Undang Perbankan Syariah Titik Temu Hukum Islam
dan Hukum Nasional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hudori, N. H. (2017). Pemasaran Syariah Teori dan Aplikasi. Depok: Kencana.
Indrasari, M. (2019). Pemasaran dan Kepuasan Pelanggan. Surabaya: Indonesia
Press.
Joseph P Cannon, D. (2008). Pemasaran Dasar Pendekatan Manajerial Global.
Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir. (2018). Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media.
Khairulyadi, N. H. (2017). Upaya Institusi Sosial Dalam Menanggulangi
Pengemis Anak Di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP
Unsyiah, Vol 2.
Mardia, D. (2021). Strategi Pemasaran. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Maretta, I. D. (2018). Strategi Pemasaran Deposito iB Pada PT. BPRS Al-
Makmur Melalui Pendekatan Analisis SWOT. Skripsi IAIN Batusangkar.
Mesta, H. A. (2018). Penguatan Badan Usaha Milik Nagari Pakandangan
"EMAS" Kecamatan Enam Lingkung, Sumatera Barat. Sminar Hasil
Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol 1.
Moechtar, O. (2019). Teknik Pembuatan Akta Badan Hukum dan Badan Usaha Di
Indonesia . Surabaya: Airlangga University Press.
Nainggolan, B. R. (2020). Penerapan & Pengembangan Badan Usaha Milik
Desa. Solok: Insan Cendikia Mandiri.
Oktarina, K. C. (2018). Strategi Komunikasi Eksternal Untuk Menunjang Citra
Lembaga. Jurnal Pendidikan Ekonomi.
Na