110
STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) PULOLAMPES KABUPATEN BREBES SKRIPSI Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Dalam Program Strata Satu Pada Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti Tegal Oleh: IMAN 3117500018 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2021

STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN

IKAN (PPI) PULOLAMPES KABUPATEN BREBES

SKRIPSI

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Dalam

Program Strata Satu Pada Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan

Universitas Pancasakti Tegal

Oleh:

IMAN

3117500018

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2021

Page 2: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

i

Page 3: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

ii

Page 4: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

iii

Page 5: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

iv

Page 6: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

v

Page 7: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

vi

MOTTO

Terjangan ombak dan badai hanya akan menguatkan langkah seorang pejuang.

Karena tidak akan ada kemenangan bagi mereka yang menyerah pada sebuah

ketakutan.

Apa pun yang dilakukan pada hari ini pasti akan bermanfaat untuk kedepannya,

ini masalah waktu jadi bersabarlah.

Hidupmu tergantung pada dirimu sendiri.

“SEMANGAT UNTUK BAHAGIA”

Page 8: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

vii

PERSEMBAHANAN

Alhamdulillah segala puji dan syukur atas karunia dan nikmat yang diberikan oleh

ALLAH SWT. Alhamdulillah telah menyelesaikan skripsi ini, banyak

pembelajaran selama mengerjakan skripsi. Apabila dalam penulisan kurang

sempurna saya mohon maaf. Bismillahirrahmanirahim, skripsi ini saya

persembahkan kepada :

1. Bapak dan ibu terimakasih atas pengorbanan jeri payah, dukungan,

semangat dan kasih sayang serta doa dari beliau yang tiada henti hingga

hari ini

2. Bapak Ir. Kusnandar, M. Si dan Noor Zuhry, S. Pi, M. Si selaku

pembimbing I dan II yang senantiasa sabar membimbing saya dari awal

proposal sampai laporan.

3. Seluruh dosen dan staf tata usaha Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

4. Adik saya yang sudah memberikan semangat dukungan selama skripsian

5. Sahabat-sahabat saya PSP FPIK UPS Tegal angkatan 2016 dan 2017

6. Semua pihak yang telah membantu melancarkan dan menyelesaikan tugas

akhir ini.

Page 9: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

viii

ABSTRAK

Iman (NPM : 3117500018). Strategi Optimalisasi Kinerja Pangkalan

Pendaratan Ikan (PPI) Pulolampes Kabupaten Brebes. (Dosen Pembimbing

Kusnandar dan Noor Zuhry).

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pulolampes salah satu pelabuhan

perikanan yang terletak di Kabupaten Brebes. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Pulolampes sangat berperan penting dalam melayani kegiatan nelayan disekitar

Desa Pulogading.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan nelayan

terhadap kinerja Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pulolampes, dan menentukan

strategi optimalisasi kinerja pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Pulolampes. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2020 bertempat

di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pulolampes Kabupaten Brebes.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling dan

purposive sampling. Jumlah responden 29 terdiri atas nelayan sejumlah 16

responden, dan bakul 13 responden. Data dianalisis dengan menggunakan skala

likert dan SWOT.

Berdasarkan analisis skala likert diketahui bahwa tingkat kepuasan

pengguna PPI Pulolampes nilai 67 % dari nelayan dan nilai 44 % dari bakul.

Berdasarkan analisis SWOT dihasilkan strategi optimalisasi kinerja PPI antara

lain: 1. Pengembangan dan penguatan fasilitas pelabuhan melalui dukungan

Pemerintah. 2. Optimalisasi dukungan Pemerintah untuk perbaikan kerusakan

lingkungan PPI. 3. Optomalisasi layanan PPI melalui dukungan Pemerintah dan

masyarakat.

Kata kunci : Optimalisasi, kinerja, PPI Pulolampes

Page 10: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

ix

ABSTRACT

Iman (NPM: 3117500018). Strategy for Optimizing the Performance of Fish

Landing center (FLC) in Pulolampes, Brebes Regency. (Advisors Kusnandar and

Noor Zuhry).

Fish Landing Center (FLC) Pulolampes is a fishing port located in Brebes

Regency. The Fish Landing Center (FLC) Pulolampes plays an important role in

serving fishermen activities around Pulogading Village.

The objective of the research were to determine the level of satisfaction of

fishermen with the performance of the Pulolampes Fish Landing Center, and to

determine optimizing the performance of the Pulolampes Fish Landing Center

management. This research was conducted in July-August 2020 at the Fish

Landing Center (FLC) Pulolampes, Brebes Regency.

The method used in the research was case study. Data collected by stratified

random sampling and purposive sampling technique. The number of respondents

was 29 consisting of 16 fisherman and 13 fish buyers. Then data analized with

likert scale and SWOT.

Based on the Likert scale analysis, it is known that the satisfaction level of PPI

Pulolampes users is 67% of fishermen and 44% of fish buyers. Based on the

SWOT analysis the resulting PPI performance optimization strategies include: 1.

Development and strengthening of port facilities through Government support. 2.

Optimizing Government support for the repair of environmental damage to the

PPI. 3. Optimization of PPI services through Government and community

support.

Keywords: Optimizing, performance, Fish Landing center (FLC) Pulolampes

Page 11: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi

Optimalisasi Kinerja Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pulolampes Kabupaten

Brebes.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terimakasih

kepada yang terhormat :

1. Ir. Kusnandar, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang selalu memberikan

bimbingan dan arahanya.

2. Noor Zuhry, S.Pi. M.Si, selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan arahanya.

3. Ir.Sri Mulyani, M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Pancasakti Tegal.

4. Heru Kurniawan S,Kel M.Han Ketua Progam Studi Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti

Tegal.

5. Dr. Ir. Sutaman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Pancasakti Tegal

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi

penelitian ini.

Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik guna kesempurnaan

penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

diri penulis khususnya.

Tegal, 23 Januari 2021

Penulis

Page 12: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 LatarBelakang ........................................................................................ 1

1.2 Permasalahan ......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II TINJAUANPUSTAKA ............................................................................. 6

2.1 Pelabuhan Perikanan .................................................................. 6

2.1.1 Klasifikasi Pelabuhan .............................................................. 7

2.1.2 Fasilitas Pelabuhan .................................................................. 9

2.1.2.1 Fasilitas Pokok ............................................................... 10

2.1.2.2 Fasilitas Fungsional ....................................................... 10

2.1.2.3 Fasilitas Penunjang ........................................................ 11

2.1.3 Fungsi Pelabuhan ................................................................... 11

2.2 Operasional Pelabuhan ......................................................................... 14

2.3 Pengembangan Pelabuhan Perikanan ................................................... 15

2.4 Pengelolahan PPI ................................................................................. 16

2.5 Tingkat Kepuasan................................................................................. 18

BAB III MATERI DAN METODE .................................................................... 20

3.1 Materi .................................................................................................. 20

3.2 Metode Penelitian................................................................................. 20

3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 20

3.4 Analisis Data ....................................................................................... 24

Page 13: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

iii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 34

4.1 Hasil .................................................................................................. 34

4.1.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian ........................................ 34

4.1.2 Kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan Pulolampes ................ 35

4.1.3 Kondisi Sosial Ekonomi ........................................................ 37

4.1.4 Analisis Tingkat Pemanfaatan Pengguna PPI Pulolampes .... 38

4.1.5 Perkembangaan Terhadap Potensi Perikana Tangkap ........... 41

4.1.6 Tingkat Kepuasan Pengguna PPI Pulolampes ....................... 44

4.1.7 Strategi Optimalisasi Kinerja PPI Pulolampes ...................... 47

4.2 Pembahasan ......................................................................................... 53

4.2.1 Aktivitas Pemanfaatan PPI Pulolampes ................................ 53

4.2.2 Tingkat Kepuasan Pengguna PPI Pulolampes ....................... 59

4.2.3 Menentukan Strategi Optimalisasi Kinerja PPI Pulolampes . 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 65

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 65

5.2 Saran ................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

LAMPIRAN .......................................................................................................... 70

Page 14: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

iv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Spesifikasi Pengumpulan Data ........................................................ 24

2. Kriteria Penilaian Skala Likert......................................................... 28

3. Bentuk Kuesioner Skala Likert ........................................................ 29

4. Faktor Strategi Internal .................................................................... 31

5. Faktor Strategis Eksternal............................................................ .... 33

6. Bentuk Matrik SWOT ...................................................................... 33

7. Data Kondisi Fasiltas PPI Pulolampes ............................................. 40

8. Data Produksi Dan Nilai Produksi .................................................. 43

9. Data Unit Alat Tangkap ................................................................... 43

10. Data Ukur Kapal .............................................................................. 44

11. Perkembangan KUB 2015-2019 ...................................................... 45

12. Hasil Tingkat Kepuasan Nelayan .................................................... 45

13. Hasil Tingkat Kepuasan Bakul. ...................................................... 47

14 IFE (Internal Faktor Evaluation)..................................................... 49

15. EFE (Eksternal Faktor Evaluation) ................................................. 50

16 Matriks SWOT ................................................................................. 51

17 Alternatif Strategi............................................................................. 52

Page 15: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

v

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Peta Penelitian .................................................................................. 73

2. Kuisioner Penelitian ......................................................................... 74

3. Tingkat Kepuasan Nelayan ............................................................ 84

4. Tingkat Kepuasan Bakul ............................................................... . 85

5. Uji Validitas Kuisioner Kepuasan.................................................... 86

6. Pengujian Validitas ............................................................... ......... 87

7. Pengujian Reabilitas ....................................................................... 88

8. R-Tabel ............................................................... ........................... 89

9. Penilaian Bobot ............................................................... ............... 90

10. Tingkat Kepentingan ............................................................... ....... 91

11. Perhitungan Skor ............................................................... ............. 92

12. Dokumentasi .................................................................................... 93

Page 16: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

vi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Skema Pendekatan Masalah ............................................................. 4

2. Peta Lokasi Penelitian ...................................................................... 37

3. Data Produksi Kabupaten Brebes .................................................... 43

Page 17: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara maritim yang diperkirakan memiliki potensi

Pelabuhan Perikanan. Artinya salah satu unsur krusial pada peningkatan

infrastruktur perikanan serta bagian dari sistem perikanan tangkap. Selain itu,

pelabuhan perikanan yang bertujuan memberikan pelayanan bagi masyarakat

perikanan terutama nelayan, mempunyai peran dominan untuk menggerakkan

kegiatan perikanan. Adanya pelabuhan perikanan, aktifitas perikanan tangkap

akan lebih terarah dan teratur. Pelabuhan perikanan tidak hanya menyediakan

fasilitas untuk aktivitas pendaratan, maupun pengolahan industri hasil tangkapan,

tetapi juga memberikan pelayanan yang optimal terhadap pengguna pelabuhan

khususnya nelayan (Nurhayatin et al., 2016).

Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang baik dan optimalisasi

dalam operasionalnya ialah salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan

perikanan tangkap. Eksistensi PPI semestinya bisa mengakibatkan dampak lebih

bagi pertumbuhan ekonomi lainnya. Pengembangan serta pembangunan

pelabuhan perikanan atau Pangkalan Pendaratan Ikan dapat memajukan ekonomi

di suatu wilayah sekaligus menaikkan penerimaan negara dan Pendapatan asli

daerah (PAD) (Suherman dan Dault, 2009).

Kecamatan Bulakamba terdiri dari 19 Desa, tiga diantaranya adalah Desa

Bangsri, Desa Pulogading, dan Desa Grinting. Ketiga Desa tersebut berhadapan

Page 18: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

2

langsung dengan laut utara (BPS Kabupaten Brebes, 2019). Desa Pulogading

adalah salah satu Desa nelayan yang berbatasan dengan Desa Bangsri (Timur),

Kecamatan Bulakamba (Selatan), laut Jawa (Utara), dan Desa Kluwut (Barat).

Desa Pulogading berada di Kecamatan Bulakamba serta termasuk dalam daerah

pantai atau pesisir. Desa Pulogading merupakan Desa nelayan yang memiliki

kawasan Pelelangan Ikan yang disebut Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulolampes.

Terdapat 3 jenis kapal nelayan yang tambat labuh di pelabuhan Pulolampes yaitu

kapal jaring insang lingkar (Encircling Gillnet) yang biasa disebut dengan

“koncong”, kapal purse seine, serta kapal purse seine waring. Nelayan yang

berada di Pulogading merupakan nelayan tradisional. Kapal tersebut melakukan

penangkapan hanya di daerah perairan Brebes sampai lebih kurang perairan

Kabupaten Tegal (Faoziyah, 2018).

Pengukuran kinerja suatu pelabuhan perikanan dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana fungsi dan perannya sehingga tujuan pengelolan dapat ditingkatkan.

Pengukuran kinerja tersebut akan memberikan informasi sejauh mana pencapaian

suatu pelabuhan perikanan mencapai tujuan yang telah dirancang. Kinerja yang

perlu diperhatikan dalam hal ini adalah kinerja operasional dari pelabuhan

perikanan tersebut (Soraya, 2010).

1.2 Permasalahan

Tersedianya prasarana Pelabuhan Perikanan mempunyai arti yang sangat

penting dalam menunjang peningkatan produksi perikanan laut. Tersedianya

pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan mempunyai peran berikut:

menaikkan keterkaitan fungsional antar sub sistem dalam suatu sistem agribisnis

Page 19: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

3

perikanan; meningkatkan kegiatan ekonomi pedesaan khususnya desa pantai;

menunjang tumbuhnya usaha perikanan skala besar dan kecil, dan menunjang

terwujudnya sentra produksi perikanan di suatu wilayah (Lubis, 2012).

Pengguna fasilitas pelabuhan menginginkan fasilitas dan pelayanan yang

optimal. Permasalahan yang sering terjadi di PPI Pulolampes adalah sedimentasi

tinggi, infrastruktur, kesyahbandaran, pos pengawas perikanan dan patron klien

(Laporan Tahunan PPI Pulolampes, 2019). Peran pelabuhan tersebut dalam

pelaksanaannya perlu adanya indikator capaian kinerja untuk mengetahui sampai

sejauh mana tingkat keberhasilan suatu pelabuhan perikanan. Masih banyak

pelabuhan perikanan yang belum aktif beroperasional, maka perlu adanya suatu

penilaian kinerja operasional pelabuhan. Pelabuhan-pelabuhan perikanan yang

sudah beroperasional perlu adanya suatu penilaian capaian kinerja untuk

mengetahui bagian-bagian mana yang masih perlu adanya peningkatan.

Page 20: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

4

Skema pendekatan masalah penelitian ini disaji pada gambar 1:

Input Proses Output

Gambar 1:Skema Pendekatan Masalah

Keterangan :

: Hubungan Langsung

: Umpan Balik

: Batas Skema

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna Pangkalan Pendaratan,

Ikan terhadap kinerja Pangkalan Pendaratan Ikan Pulolampes Kabupaten

Brebes.

2. Untuk menentukan strategi optimalisasi kinerja pengelolaan Pangkalan

Pendaratan Ikan Pulolampes Kabupaten Brebes.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintahan

Kabupaten Brebes sebagai sumbangan pemikiran dan salah satu bahan

pertimbangan dalam menentukan strategi pengelohan PPI Pulolampes, Desa

PPI

LAYANAN EVALUASI

OPTIMALISASI

KESIMPULAN

Page 21: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

5

Pulogading, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. secara tepat dan terpadu.

Hasil penelitian ini juga bisa menjadi bahan masukan, acuan dan studi

pembanding bagi akademisi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan dalam bulan Juli-Agustus 2020 di Pangkalan

Pendaratan Ikan (PPI) Pulolampes, Kabupaten Brebes.

Page 22: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelabuhan Perikanan

Menurut Undang-undang nomor 45 Tahun 2009 Pasal 1, Pelabuhan

Perikanan adalah daerah yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya

dengan batas-batas eksklusif menjadi tempat kegiatan pemerintahan dan aktivitas

sistem usaha perikanan yang digunakan menjadi daerah kapal perikanan bersandar

berlabuh, dan atau bongkar muat ikan yang dilengkapi menggunakan fasilitas

keselamatan pelayaran serta aktivitas penunjang perikanan.

Pelabuhan artinya suatu daerah tempat berlabuh dan atau daerah

bertambatnya kapal laut dan kendaraan lainnya buat menaikkan serta menurunkan

menumpang, bongkar muat barang yang semuanya adalah wilayah lingkungan

kerja kegiatan ekonomi, secara juridis terhadap hak-hak dan kewajiban-

kewajiban yang harus dilakukan buat aktivitas-aktivitas di pelabuhan tersebut

(Lubis, 2007).

Secara teknis pelabuhan perikanan artinya salah satu bagian ilmu

bangunan maritim, dimana dimungkinkan kapal-kapal berlabuh atau bersandar

kemudian dilakukan bongkar muat (Kramadibrata, 2002). Secara singkat dapat

disimpulkan bahwa pelabuhan perikanan ialah sentra pengembangan ekonomi

perikanan dilihat dari pengolahan serta pemasaran, baik berskala lokal, nasional

maupun berskala internasional. Menurut Direktorat Jendral Perikanan (1991)

dalam Kurniawan (2001) bahwa aspek-aspek tersebut secara terperinci

merupakan:

Page 23: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

7

1. Produksi: bahwa pelabuhan perikanan sebagai tempat para nelayan untuk

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan

perbekalan untuk menangkap ikan dilaut sampai membongkar hasil

tangkapanya.

2. Pengolahan: bahwa pelabuhan perikanan menyediakan sarana-sarana yang

dibutuhkan untuk mengolah hasil tangkapannya.

3. Pemasaran: bahwa pelabuhan perikanan merupakan pusat pengumpul dan

pemasaran hasil tangkapannya.

2.1.1 Klasifikasi Pelabuhan Perikanan

Berdasarkan Murdiyanto (2004), klasifikasi besar-kecil usahanya

pelabuhan perikanan dibedakan menjadi 4 tipe pelabuhan, yaitu :

1. Pelabuhan Perikanan Tipe A (Pelabuhan Perikanan Samudera)

Pelabuhan perikanan tipe ini adalah pelabuhan perikanan yang

diperuntukkan terutama bagi kapal-kapal perikanan yang beroperasi di

perairan samudera yang lazim digolongkan ke dalam armada perikanan jarak

jauh sampai ke perairan ZEEI (Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia) dan

perairan internasional, memiliki perlengkapan untuk menangani (handling)

dan mengolah sumber daya ikan sesuai dengan kapasitasnya yaitu jumlah

hasil ikan yang didaratkan. Adapun jumlah ikan yang didaratkan minimum

sebanyak 200 ton/hari atau 73.000 ton/tahun baik untuk pemasaran di dalam

maupun di luar negeri (ekspor). Pelabuhan perikanan tipe A ini dibangun

untuk bisa menampung kapal berukuran lebih besar dari pada 60 GT (Gross

Tonage) sebanyak sampai dengan 100 unit kapal sekaligus. Memiliki

Page 24: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

8

cadangan lahan untuk pengembangan seluas 30 Ha (Permen KP No:

8/Men/2012).

2. Pelabuhan Perikanan tipe B (Pelabuhan Perikanan Nusantara)

Pelabuhan perikanan tipe ini adalah pelabuhan perikanan yang

diperuntukkan terutama bagi kapal-kapal perikanan yang beroperasi di

perairan nusantara yang lazim digolongkan ke dalam armada perikanan jarak

jauh sampai ke perairan ZEEI (Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia), memiliki

perlengkapan untuk menangani (handling) dan mengolah sumber daya ikan

sesuai dengan kapasitasnya yaitu jumlah hasil ikan yang didaratkan. Adapun

jumlah ikan yang didaratkan minimum sebanyak 50 ton/hari atau 18.250

ton/tahun baik untuk 9 pemasaran di dalam negeri. Pelabuhan perikanan tipe

B ini dibangun untuk bisa menampung kapal berukuran lebih besar dari pada

60 GT (Gross Tonage) sebanyak sampai dengan 50 unit kapal sekaligus.

Memiliki cadangan lahan untuk pengembangan seluas 10 Ha (Permen KP No:

8/Men/2012).

3. Pelabuhan Perikanan Tipe C (Pelabuhan Perikanan Pantai)

Pelabuhan perikanan tipe ini adalah pelabuhan perikanan yang dapat

menampung kapal-kapal nelayan yang berukuran 15 GT (Gross Tonage)

sebanyak 25 unit sekaligus, dengan produksi ikan sebanyak 20 ton/hari dan

memiliki perlengkapan untuk mengolah hasil tangkapan. Untuk

pembangunan PPP di rencanakan cadangan lahan pengembangan seluas 5 Ha

(Permen KP No: 8/Men/2012).

Page 25: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

9

4. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dimaksudkan sebagai prasarana

pendaratan ikan yang dapat menangani produksi ikan sampai dengan 5

ton/hari, dapat menampung kapal perikanan sampai dengan ukuran 5 GT

sejumlah 15 unit sekaligus. Untuk pembangunan PPI ini diberikan lahan

darat untuk pengembangan seluas 1 Ha (Permen KP No: 8/Men/2012).

Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 08/MEN/2012

tentang Kepelabuhan Perikanan dinyatakan bahwa klasifikasi pelabuhan.

Pengklasifikasian pelabuhan perikanan pada umunya dipengaruhi oleh

berbagai macam parameter (Lubis, 2002), antara lain :

1. Luas lahan, letak dan jenis konstruksi bangunanya

2. Tipe dan ukuran kapal-kapal yang masuk pelabuhan.

3. Jenis perikanan dan skala usahanya.

4. Distribusi dan tujuan ikan hasil tangkapan.

2.1.2 Fasilitas Pelabuhan Perikanan

Menurut Lubis (2002), kapasitas dan jenis fasilitas yang ada pada

pelabuhan perikanan di umumnya akan menentukan skala atau tipe dari suatu

pelabuhan dan akan berkaitan pula dengan skala usaha perikananya. Fasilitas-

fasilitas tersebut selanjutnya akan berkembang sesuai dengan kemajuan usaha

perikanannya. Berkembang fasilitas-fasilitas tersebut dapat berarti bertambahnya

fasilitas baru dan atau bertambahnya kapasitas dari fasilitas yang telah ada.

Dengan kata lain jenis dan kapasitas yang ada berkembang sesuai dengan

kebutuhan operasional pelabuhan.

Page 26: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

10

Pelabuhan perikanan dalam pelaksanaan fungsi dan peranya dilengkapi

dengan berbagai fasilitas. Fasilitas-fasilitas tersebut berupa fasilitas pokok,

fasilitas fungsional, dan fasilitas penunjang.

2.1.2.1 Fasilitas Pokok

Fasilitas pokok atau disebut juga infrastruktur artinya fasilitas dasar yang

dibutuhkan oleh suatu pelabuhan perikanan guna melindungi tempat tersebut dari

gangguan alam, kawasan tambat labuh, dan bongkar muat sehingga kapal aman

keluar masuk. Fasilitas-fasilitas pokok tersebut terdiri dari :

1. Pelindung seperti breakwater, revetment, dan groin dalam hal secara teknis

diperlukan

2. Tambat seperti dermaga dan jetty.

3. Perairan seperti kolam, dan alur pelayaran.

4. Penghubung seperti jalan, drainase, gorong-gorong, dan jembatan.

5. Lahan pelabuhan perikanan.

2.1.2.2 Fasilitas Fungsional

Fasilitas fungsional, yakni fasilitas yang berfungsi meninggikan nilai guna

dari fasilitas pokok sehingga dapat menunjang kegiatan dipelabuhan diantaranya :

1. Pemasaran hasil perikanan seperti tempat pelelangan ikan.

2. Navigasi pelayaran dan komunikasi seperti telepon, internet, SSB, rambu-

rambu, lampu suar, dan menara pengawas.

3. Suplai air bersih, es dan listrik.

4. Pemeliharaan kapal dan alat penangkap ikan seperti dock/slipway, bengkel

dan tempat perbaikan jaring.

Page 27: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

11

5. Penanganan dan pengolahan hasil perikanan seperti transit sheed dan

laboratorium pembinaan mutu.

6. Perkantoran seperti kantor administrasi pelabuhan.

7. Transportasi seperti alat-alat angkut ikan dan es, dan

8. Pengolahan limbah seperti instalasi pengolah air limbah (IPAL).

2.1.2.3 Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang ialah fasilitas yang secara tidak langsung

meningkatkan peranan pelabuhan, yakni fasilitas

1. Pembinaan nelayan seperti balai pertemuan nelayan.

2. Pengelolaan pelabuhan seperti mess operator, pos jaga, dan pos pelayanan

terpadu.

3. Social dan umum seperti tempat peribadatan dan MCK.

4. Kios IPTEK.

5. Penyelenggaraan tugas pemerintahan seperti keselamatan pelayaran, K3, bea

dan cukai, keiimigrasian, pengawas perikanan, kesehatan masyarakat, dan

karantina ikan.

Lubis et al., (2005) menyatakan bahwa selain fasilitas yang vital juga

terdapat fasilitas penting dan fasilitas pelengkap. Fasilitas vital atau fasilitas yang

mutlak diharapkan di pelabuhan perikanan ada 9 jenis yakni dermaga pendaratan

ikan dan muat, kolam pelabuhan, sistem rambu-rambu navigasi yang mengatur

keluar masuknya kapal, tempat pelelangan ikan, dimana dilakukan transaksi

lelang, pabrik es, tangki dan instalasi air, penyediaan bahan bakar, bengkel

reparasi dan kantor administrasi.

Page 28: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

12

Jenis fasilitas lainnya yakni fasilitas krusial, ialah fasilitas yang jelas

diperlukan agar pelabuhan perikanan dapat berfungsi dengan baik, namun

realisasinya dapat ditunda. Fasilitas penting tersebut adalah generator listrik,

kantor kepala pelabuhan, tempat parkir, pos penghubung radio (SSB), ruang

pengepakan.

Fasilitas pelengkap adalah jenis fasilitas yang diharapkan agar pelabuhan

perikanan dapat berfungsi dengan baik, namun pengadaannya baru pada

pengembangan pelabuhan tahap ketiga. Fasilitas pelengkap ini meliputi dermaga

muat terpisah, slipway, ruang pertemuan, kamar kecil, pos penjagaan, balai

pertemuan nelayan, rumah dinas, mushola, mobil dinas dan motor dinas.

2.1.3 Fungsi Pelabuhan

Berdasarkan Lubis (2002), ada dua jenis pengelompokan fungsi pelabuhan

perikanan yakni dilihat dari pendekatan kepentingan serta pendekatan kegiatan.

Fungsi pelabuhan perikanan berdasarkan pendekatan kepentingan adalah sebagai

berikut:

1. Fungsi maritim, dimana pelabuhan perikanan merupakan suatu tempat kontak

bagi nelayan atau pemilik kapal, antara laut dan daratan melalui penyediaan

kolam pelabuhan dan dermaga.

2. Fungsi pemasaran, dimana pelabuhan perikanan merupakan suatu tempat awal

untuk mempersiapkan pemasaran produksi perikanan dengan melakukan

transaksi pelelangan ikan.

3. Fungsi jasa, dimana pelabuhan perikanan memberikan jasa-jasa pelabuhan

mulai dari ikan didaratkan sampai didistribusikan

Page 29: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

13

Fungsi pelabuhan perikanan dilihat dari segi aktivitas khususnya adalah:

1. Fungsi pendaratan dan pembongkaran, dalam hal ini pelabuhan perikanan lebih

ditekankan sebagai pemusatan sarana dan kegiatan pendaratan dan

pembongkaran hasil tangkapan di laut.

2. Fungsi pengolahan, dimana pelabuhan perikanan sebagai tempat membina

peningkatan mutu serta pengendalian mutu ikan dalam menghindari kerugian

dari pasca tangkap.

3. Fungsi pemasaran, dimana pelabuhan perikanan berfungsi sebagai tempat untuk

menciptakan mekanisme pasar yang menguntungkan atau mendapat harga yang

layak baik bagi nelayan maupun bagi pedagang.

4. Fungsi pembinaan terhadap masyarakat nelayan, dimana pelabuhan perikanan

dapat dijadikan sebagai lapangan kerja bagi penduduk disekitarnya dan sebagai

tempat pembinaan masyarakat nelayan.

Berdasarkan Murdiyanto (2004), pelabuhan perikanan merupakan basis

utama kegiatan industri perikanan tangkap yang harus dapat menjamin suksesnya

aktivitas usaha perikanan tangkap di laut. Pelabuhan perikanan berperan sebagai

terminal yang menghubungkan kegiatan usaha di laut dan di darat ke dalam suatu

sistem usaha yang berdaya guna tinggi.

Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. Per.

16/Men/2006, pelabuhan perikanan mempunyai fungsi mendukung kegiatan yang

berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan

lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, hingga dengan

pemasaran.

Page 30: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

14

Berdasarkan pasal 41 ayat 1 UU No.45/2009 tentang Perikanan, bahwa

pelabuhan perikanan berfungsi sebagai :

1. Tempat tambat labuh kapal perikanan

2. Tempat pendaratan ikan

3. Tempat pemasaran dan distribusi ikan

4. Tempat pelaksanaan pembinaan mutu hasil perikanan

5. Tempat pengumpulan data tangkapan

6. Tempat penyuluhan serta pengembangan masyarakat nelayan

7. Tempat untuk memperlancar kegiatan operasional kapal perikanan.

2.2 Operasional Pelabuhan Perikanan

Pengertian tentang operasional pelabuhan perikanan ialah tindakan atau

gerakan sebagai pelaksana rencana yang telah dikembangkan untuk

memanfaatkan fasilitas pada pelabuhan perikanan supaya berdaya guna secara

optimal bagi “fasilitas itu sendiri” atau “fasilitas lainya yang terkait” (Murdiyanto

2004).

Kegiatan operasional yang berlangsung di pelabuhan perikanan

(Direktorat Jenderal Perikanan, 1994 dalam Ngamel 2005) adalah:

1. Pendaratan Ikan

Pendaratan ikan di pelabuhan perikanan sebagian besar berasal dari kapal

penangkap ikan yang mendaratkan hasil tangkapanya di pelabuhan itu, hanya

kepelabuhan itu dengan menggunakan sarana transportasi darat.

Page 31: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

15

2. Penanganan, Pengolahan dan Pemasaran ikan

Sesuai dengan salah satu fungsinya sebagai tempat pembinaan dan

pengawasan mutu hasil perikanan, penanganan ikan segar dilakukan dengan

metode pendinginan yang dapat dilakukan dengan es. Pengolahan ikan yang

dimaksudkan untuk mempertahankan mutu sehingga waktu pemasaran menjadi

lebih lama serta dapat meningkatkan nilai jual ikan, kegiatan pemasaran yang

yang dilakukan di pelabuhan bersifat lokal, nasional, maupun ekspor.

3. Penyaluran Perbekalan

Penjualan/pengisian perbekalan yang berkaitan dengan fasilitas pelabuhan

saat ini adalah pejualan es, air bersih, penyaluran BBM dan suku cadang.

Pelayan perbekalan ini umumnya diadakan oleh pihak UPT pelabuhan, KUD,

koperasi pegawai pelabuhan, BUMN dan pihak swasta.

Keberhasilan suatu kegiatan operasional pelabuhan perikanan tergantung

pada kelancaran aktivitasnya mulai dari proses pendaratan hasil tangkapan,

pelelangan, pengolahan sampai pemasaran hasil tangkapan (Afandy, 1998).

2.3 Pengembangan Pelabuhan Perikanan

Berdasarkan Lubis (2002), pola pengembangan suatu pelabuhan perikanan

ialah acuan awal peningkatan suatu pelabuhan perikanan. Pola pengembangan

pelabuhan perikanan diperlukan agar pembangunan dan operasionalnya sesuai

dengan fungsi dan tujuan pengembangannya. Penyusunan pola pengembangan

pelabuhan perikanan harus ada di dalam triptyque portuaire untuk pelabuhan

perikanan, yakni keterkaitan antara aspek daerah produksi (foreland), wilayah

distribusi (hinterland) danaspek pelabuhan perikanan (fishing port) agar fungsi

serta tujuannya bisa dicapai.

Page 32: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

16

Sesuai dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya maka pola pengembangan

pelabuhan harus dilakukan menggunakan konsepsi “multi-base system” yakni

suatu sistem yang menyeluruh berdasarkan pengembangan daerah yang dalam

operasionalnya mencakup beberapa aspek produksi, pengolahan serta pemasaran

hasil sampai pada aspek sosial ekonomi perikanan

Sehubungan dengan hal itu maka pengembangan pelabuhan perikanan

diarahkan sebagai pengembangan komunitas perikanan (fisheries community

development) secara terpadu (Direktorat Jenderal Perikanan, 1998), yaitu :

1. Pengembangan pelabuhan perikanan dengan segala sarana dan prasarana untuk

meningkatakan usaha kegiatan perikanan (produksi, pengolahan, distribusi

hasil perikanan), menunjang pertumbuhan industri-industri perikanan dan

pada akhirnya menunjang pembangunan perikanan secara keseluruhan

2. Pengembangan masyarakat perikanan dengan penyediaan fasilitas untuk

kegiatan operasinal dan pembangunan perkampung nelayan untuk rumah

tangga nelayan.

3. Pembinaan sumberdaya manusia perikanan melalui peningkatan ketrampilan

dan profesionalisme dengan program-program pelatihan maupun manajemen

secara terarah.

Pengembangan pelabuhan perikanan disuatu daerah selain memperhatikan

kebutuhan peningkatan pelabuhan perikanan melalui pendekatan tryptique

portuaire, juga harus disesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah. Kebijakan

pemerintah daerah dapat berupa program-program kerja daerah maupun

peraturan-peraturan (Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat) tentang perikanan.

Page 33: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

17

Pelabuhan perikanan sebagai salah satu infrastruktur perekonomian dinilai

memiliki arti yang strategis terhadap perkembangan wilayah jika keberadaanya

bernilai signifikan dalam pertumbuhan wilayah. Potensi pelabuhan perikanan

pada suatu kawasan pusat pertumbuhan ditentukan oleh :

1. Potensi sumberdaya alam, manusia dan buatan yang mendukung

perkembanganya (potensi supply)

2. Aspek lokasi (locational rent)

3. Aksesibiltas ke pasar (potensi permintaan)

2.4 Pengelolaan PPI

Pangkalan pendaratan ikan beserta dengan prasarananya pada hakekatnya

dibangun sebagai prasarana ekonomi dengan tugas utama artinya menyampaikan

pelayanan serta kemudahan kepada para pemakai khususnya nelayan, sesuai dan

fungsi serta peranan PPI maka pihak pengelola PPI dituntut selain bisa

mengoptimalkan pengelolaan terhadap fasilitas tersedia buat kepentingan serta

kelangsungan aktivitas perikanan juga harus mampu menyesuaikan kapasitas yang

ada dengan perkembangan produksi perikanan. Jasa dan pelayanan yang diberikan

PPI diharapkan dapat meningkatkan berbagai segi usaha kegiatan perikanan, baik

yang dilakukan oleh para nelayan juga pengelolaan ikan (Danial, 2007).

Menurut Lubis (2012) dalam Haro et al., (2014), secara umum

permasalahan yang dihadapi pelabuhan-pelabuhan perikanan di Indonesia sangat

kompleks, mulai dari terbatasnya fasilitas yang ada, lemahnya pengelolaan,

hingga kurang kompetennya sumberdaya manusia pengelola pelabuhan. Hal ini

ternyata berimbas pada pendapatan pengguna jasa pelabuhan perikanan, terutama

Page 34: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

18

nelayan pelaku usaha perikanan tangkap. Lebih lanjut Danial (2007) mengatakan

bahwa secara umum tugas dari kepala PPI adalah mengatur dan mengkordinir

kelancaran-kelancaran pekerjaan di PPI dan kegiatan lain di lingkungan PPI

dalam menjalankan tugasnya. Kepala PPI dibantu seksi adminitrasi, seksi

retribusi, seksi penyuluhan dan sarana. Pihak PPI tidak seluruhnya memberikan

jasa pelayanan fasilitas yang dibutuhkan oleh nelayan, namun PPI dapat

bekerjasama dengan koperasi perikanan untuk memberikan jasa-jasa pelayanan

lainnya sehingga bisa memenuhi kebutuhan nelayan yang melakukan aktivitas

perikanan di PPI tersebut.

2.5 Tingkat Kepuasan

Kepuasan pelanggan merupakan suatu rasa kepuasan atau ketidakpuasan

pelanggan sebagai respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang

dipersepsikan antara harapan awal sebelum pembeliandan kinerja aktual produk

yang dirasakan setelah pemakaiannya. Pada saat ini setiap organisasi telah

menjadikan kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama perusahaan dengan

memfokuskan perusahaan arah customer oriented. Perusahaan harus berusaha

meminimalkan ketidakpuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang

semakin hari semakin baik. Dan pada saat bersamaan, perusahaan perlu pula

memperhatikan konsumen yang merasa tidak puas (Nurlinda, 2013).

Pelabuhan Perikanan merupakan salah satu unsur penting dalam

peningkatan infrastruktur perikanan dan artinya bagian dari sistem perikanan

tangkap. Selain itu pelabuhan perikanan selaku instansi umum yang bertujuan

memberikan pelayanan terbaik dalam pemenuhan kepentingan masyarakat

Page 35: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

19

perikanan, terutama nelayan sebagai salah satu elemen yang memiliki peran

dominan dalam menggerakkan kegiatan perikanan. Adanya pelabuhan perikanan,

aktivitas-aktifitas perikanan tangkap akan lebih terarah dan teratur. Sebuah

pelabuhan perikanan bukan hanya sebatas menyediakan fasilitas untuk aktivitas

pendaratan, maupun pengolahan perindustrian hasil tangkapan akan tetapi

memberikan pelayanan yang optimal terhadap pengguna pelabuhan khususnya

nelayan menjadi pengguna fasilitas yang tersedia sesuai dengan fungsinya

(Nurhayatin et al., 2016). Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh pihak

pelabuhan perikanan kepada pengguna baik nelayan maupun stakeholder yang

lain adalah pelayanan kebutuhan, terutama kebutuhan melaut. Bentuk pelayanan

tersebut di antaranya pelayanan surat kesyahbandaran, aktivitas untuk lelang ikan

bahan makanan, air bersih, bahan bakar, garam, dan es, yang dibutuhkan oleh

nelayan dengan waktu operasi penangkapan lebih dari satu hari. Kebutuhan

tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan operasi penangkapan.

Hampir semua kapal penangkap ikan menggunakan solar sebagai sumber energi

penggerak mesin kapal, es untuk mempertahankan dan menjaga mutu hasil

tangkapan, sedangkan air bersih berfungsi sebagai salah satu kebutuhan untuk

media proses penanganan ikan setelah didaratkan.

Page 36: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

20

BAB III

MATERI DAN METODE

3.1 Materi

Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah Pangkalan Pendaratan

Ikan Pulolampes, khususnya kinerja pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan

Pulolampes Kabupaten Brebes.

Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner yang dipergunakan untuk mewawancarai stakeholder yang

berada PPI.

2. Alat tulis untuk mencatat hasi penelitian.

3. Alat dokumentasi (kamera).

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah studi

kasus. Kasus yang diamati adalah seluruh kegiatan pengelolaan pangkalan

pendaratan ikan di Pulolampes. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian

yang dilakukan secara intensif terinci serta mendalam terhadap suatu organisasi,

lembaga, dan gejala tertentu. Dicermati berasal daerahnya, penelitian hanya

mencakup suatu daerah atau subjek sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat

penelitian, penelitian kasus lebih mendalam (Arikunto, 2010).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan dua metode

yaitu stratified random sampling dan purposive sampling untuk kebutuhan

Page 37: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

21

penelitian ini. Dalam hal ini metode stratified random sampling untuk

pengambilan sampel tingkat kepuasan pengguna Pangkalan Pendaratan Ikan

terhadap kinerja Pangkalan Pendaratan Ikan Pulolampes Kabupaten Brebes yakni

nelayan dan bakul. Sedangkan metode purposive sampling untuk pengambilan

sampel menentukan strategi optimalisasi kinerja pengelolaan Pangkalan

Pendaratan Ikan Pulolampes Kabupaten Brebes instansi yang terkait dalam hal ini

yaitu Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Brebes dan kantor PPI

Pulolampes dilakukan dengan sengaja yang berada dilokasi.

1. Sampel Pengguna Pangkalan Pendaratan Ikan

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini untuk wawancara

dengan cara stratified random sampling. Menurut Sugiyono (2018), teknik ini

digunakan untuk populasi yang mempunyai anggota/unsur yang tidak

homogen dan berstrata secara profesional. Teknik ini digunakan untuk

mengkelompokan stakeholder yang ada di pangkalan pendaratan ikan. Untuk

menentukan besarnya sampel dari jumlah populasi yang akan diteliti maka

digunakan metode Slovin (Nugraha, 2007) dengan rumus :

Keterangan : N = Jumlah populasi

n = Jumlah sampel

e = Kesalahan pengambilan yang ditetapkan (eror)

Page 38: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

22

Dari data jumlah nelayan yang melakukan kegiatan bongkar muat hasil

tangkapan ikan di PPI Pulolampes pada tahun 2019 maka didapat jumlah

nelayan sebanyak 871 nelayan. Dengan metode Slovin maka jumlah

responden yang diambil yaitu:

n = N

1+ N ( )²

n = 871

1 + 871(0,25)²

n = 15,65

Jika dibulatkan maka n menjadi = 16 Responden

Dari data jumlah bakul yang melakukan kegiatan jual beli ikan di PPI

Pulolampes pada tahun 2019 maka didapat jumlah nelayan sebanyak 58

bakul. Dengan metode Slovin maka jumlah responden yang diambil yaitu:

n = N

1+ N ( )²

n = 58

1 + 871(0,25)²

n = 12,55

Jika dibulatkan maka n menjadi = 13 Responden

Jadi sampel untuk pengguna PPI adalah sebanyak 29 responden untuk

tingkat kepuasan kinerja PPI Pulolampes Kabupaten Brebes.

Page 39: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

23

2. Sampel untuk menentukan strategi

Sampel untuk menentukan strategi optimalisasi pangkalan pendaratan

ikan adalah instansi yang terkait dalam hal ini yaitu Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Brebes dan kantor PPI Pulolampes dilakukan dengan

sengaja yang berada dilokasi terdiri dari pihak Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Brebes 3 orang dan pihak pengelola PPI 2 orang. Pengambilan

sampel nonprobality sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2018). Purposive sampling adalah

sampel yang anggota sampelnya dipilih dengan secara sengaja atas dasar

pengetahuan dan keyakinan peneliti, peneliti percaya bahwa anggota sampel

yang dipilihnya memenuhi kualifikasi yang dapat dipertanggung jawabkan

secara ilmiah (Durri, 2014).

Tabel 1. Spesifikasi pengumpulan data

Jenis data Sumber

data

Responden/stakeholder

Data primer

1. Pengukuran kinerja

pengelolaan PPI (aktivitas

pendaratan, pemasaran dan

perbekalan nelayan di PPI

Pulolampes ).

2. Faktor-faktor dan kondisi

yang mempengaruhi kinerja

pengelolaan PP Pulolampes.

Pengamata

n dan

wawancar

a di lapang

3. Nelayan, bakul ikan,

pegawai TPI, pegawai

PPI, Penyuluh dan DKP

Brebes

4. Nelayan, bakul ikan,

pegawai TPI, pegawai

PPI, Penyuluh dan DKP

Brebes

Data Sekunder

1. Jumlah nelayan.

2. Jumlah produksi perikanan.

3. Jumlah armada penangkapan

4. Profil PPI

Kantor

DKP

Kabupaten

Brebes

Pihak DKP Kabupaten

Brebes

Page 40: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

24

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah terdiri atas data primer

dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer dikumpulkan melalui survei, dan pengukuran secara

langsung dilapangan. Survei ini dilakukan dengan melakukan wawancara

secara terstruktur dan kuisioner atas beberapa orang responden yang sudah

ditentukan terdiri dari para stakeholders dan pemegang otoritas terkait dengan

PPI Pulolampes. Pengumpulan data primer dilakukan untuk memberikan

wawasan lebih luas terhadap permasalahan yang sedang dikaji dan sekaligus

dapat dipakai mengecek data sekunder.

2. Data Sekunder

Data sekunder dibutuhkan untuk mendukung evalaluasi terhadap

potensi, peran PPI dan perkembangan perikanan tangkap adalah sumber data

yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui

media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen.

3.4 Analisis Data

Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan, penelitian ini menggunakan

dua tahap proses analisis, yaitu analisis awal dan analisis lanjut. Analisis awal

menggunakan analisis skala likert untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna

Pangkalan Pendaratan Ikan terhadap kinerja Pangkalan Pendaratan Ikan

Pulolampes, sedangkan analisis lanjut menggunakan analisis SWOT untuk

menentukan strategi optimalisasi kinerja pengelolan Pangkalan Pendaratan Ikan

Pulolampes (Rangkuti, 2014)

Page 41: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

25

3.4.1 Uji Validitas

Validitas menggambarkan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa

yang ditanyakan atau apa yang ingin diukur pada penelitian. Tingkat validitas

kuesioner diukur berdasarkan koefisien validitas yang dalam hal ini menggunakan

koefisien korelasi product moment (Saifuddin, A. 2004)

Bila r hitung >r tabel , berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dan bila

r hitung ≤ r tabel , berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Adapun

perhitungan korelasi product moment, dengan rumus :

Keterangan :

rxy = korelasi product moment

N = jumlah sampel

x = skor tatol dari setiap item

y = skor nilai dari setiap item

3.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas membuktikan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran

berasal suatu responden ke responden yang lain atau dengan istilah lain sejauh

mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi

dalam memahami pertanyaan tersebut. Uji reliabilitas yang akan dilakukan dalam

penelitian ini memakai rumus spearmen-brown (Sugiyono, 2018) untuk

mengetahui indeks korelasi yang diperoleh dalam hubungan dua belahan

instrumen, yaitu :

Page 42: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

26

keterangan :

rᵢ = Reabilitas internal seluruh instrumen

rxy = koefesien korelasi product moment

i = instrumen penelitian

3.4.3 Analisis Deskriptif

Analisis data dilakukan secara deskriptif, metode deskriptif merupakan

metode statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah dikumpulkan sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

(Sugiyono 2018) .Metode deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui keseluruhan

yang ada di PPI Pulolampes.

3.4.4 Analisis Skala Likert

Dalam penelitian ini analisisa data yang digunakan adalah dengan

menggunakan metode Skala Likert dengan nilai 1-2-3. Menurut Sugiyono (2018),

yaitu: Skala Likert digunakan untuk mengembangkan instrumen yang digunakan

untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat seseorang atau sekelompok orang

tentang kualitas analisis kebutuhan suatu program, kuantitas dan kualitas input

untuk program tertentu, implementasi program dan setiap jawaban menggunakan

interval skor.

Dengan Skala Likert, maka objek yang akan di ukur dijabarkan menjadi

indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan tolak ukur untuk

Page 43: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

27

menyusun item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan. Kriteria

penilaian Skala Likert Strategi peningkatan kinerja operasional PPI Pulolampes

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Kriteria penilaian skala likert tingkat kepuasan nelayan.

No . Kategori Nilai Variasi jawaban Bobot

1 Puas 3 16 x 3 = 48 67 % -100 %

2 Ragu-ragu 2 16 x 2 = 32 34 % - 66 %

3 Tidak Puas 1 16 x 1 = 16 0 % - 33 %

Tabel 3. Kriteria penilaian skala likert tingkat kepuasan bakul.

No . Kategori Nilai Variasi jawaban Bobot

1 Puas 3 13 x 3 = 39 67 % -100 %

2 Ragu-ragu 2 13 x 2 = 26 34 % - 66 %

3 Tidak Puas 1 13 x 1 = 13 0 % - 33 %

Sumber : Sugiyono (2018).

Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

2 indikator variabel yaitu pengguna PPI Pulolampes nelayan dan bakul. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan. Setiap pertanyaan yang

menggunakan Skala Likert dapat dibuat dalam bentuk Ceklist.Memberi tanda (√ )

pada kolom yang tersedia.

Page 44: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

28

Tabel 4. Bentuk kuisioner skala likert tingkat kepuasan nelayan

No.

Pertanyaan

Pilihan jawaban

P

(3)

RR

(2)

TP

(1)

1. Menurut anda, bagaimana ketika

kapal merapat pelabuhan saat ini ?

2. .................

Kemudian dengan menggunakan kuisioner, maka item tersebut diberi kepada 29

responden yang diambil secara random. Dari 29 responden setelah dilakukan

analisis dalam mengetahui tingkat kepuasan nelayan PPI Pulolampes Kabupaten

Brebes.

Data interval tersebut dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban

jawaban dengan skor jawaban dari responden. Berdasarkan skor dapat dihitung

pada garis kontinum sebagai berikut :

Tidak puas Ragu-ragu Puas

18 32 48

Keterangan :

P = Puas

RR = Ragu-ragu

TP = Tidak Puas

Page 45: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

29

3.4.5 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu kebijakan strategis yang efektif yang bisa

dirumuskan secara sistematis dengan membandingkan kondisi internal serta

eksternal dari suatu sistem Rangkuti (2014). Analisis ini menggambarkan suatu

startegi yang efektif dalam memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang

(Opportunities), serta meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman

(Threats). Berkaitan dengan penelitian ini, hal-hal yang dipertimbangkan

berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi kinerja

pengelolaan PPI Pulolampes, dan kerangka pikir optimalisasi kinerja pengelolaan

PPI Pulolampes. Oleh karena itu, untuk memperoleh strategi peningkatan

optimalisasi kinerja pengelolaan PPI Pulolampes mengidentifikasi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman.

Hal pertama yang dilakukan dalam menentukan matriks SWOT adalah

mengetahui faktor strategis internal (IFE) dan faktor strategi eksternal (EFE).

Penentuan berbagai faktor, bobot setiap faktor dan tingkat kepetingan setiap

faktor didapatkan hasil wawancara dengan orang-orang yang berkompeten

dibidangnya dan disesuiakan dengan kondisi lapangan. Kerangka kerja

menggunakan pendekatan analisis SWOT adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan matriks IFE (Internal Faktor Evaluation)

Dalam membuat matriks IFE yang pertama dilakukan adalah membuat daftar

critical succes factors (faktor-faktor utama yang membuat dampak penting

pada kesuksesan/kegagalan usaha) yang menjadi kekuatan (strengths) dan

kelemahan (weakness). Kemudian menentukan bobot dari critical succes

Page 46: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

30

factors sesuai tingkat kepentingannya. Beri bobot masing-masing faktor

tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak

penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi

yang dianalisa seluruh bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi sebesar

1,0, untuk menentukan bobot harus membuat matriks SWOT terlebih dahulu

sehingga faktor-faktor internal dapat diketahui jadi menentukan bobot dengan

cara jumlah faktor dibagi jumlah total faktor. Setelah itu memberikan rating

untuk masing-masing faktor berdasarkan pengaruh/respon faktor-faktor

tersebut terhadap optimalisasi pangkalan pendaratan ikan Pulolampes adalah

sebagai berikut :

Nilai : 4 = Sangat Penting

Nilai : 3 = Penting

Nilai : 2 = Cukup Penting

Nilai : 1 = Kurang Penting

Kemudian dikalikan antara bobot dengan nilai peringkat dari masing-masing

faktor untuk menentukan nilai skornya lalu menjumlahkan semua skor untuk

mendapatkan skor total.

Tabel 5. Faktor strategi internal

No. Faktor- Faktor Strategi Bobot Rating Skor

1 Kekuatan

2 Kelemehan

Page 47: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

31

2. Pembuatan matriks EFE (external Faktor Evaluation)

Dalam membuat matriks EFE yang pertama dilakukan adalah membuat daftar

critical succes factors (faktor-faktor utama yang membuat dampak penting

pada kesuksesan/kegagalan usaha) yang menjadi peluang (opportunies) dan

ancaman (threats). Kemudian menentukan bobot dari critical succes factors

sesuai tingkat kepentingannya. Beri bobot masing-masing faktor tersebut

dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting),

berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi yang

dianalisa seluruh bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi sebesar 1,0,

untuk menentukan bobot harus membuat matriks SWOT terlebih dahulu

sehingga faktor-faktor eksternal dapat diketahui jadi menentukan bobot

dengan cara jumlah faktor dibagi jumlah total faktor. Setelah itu memberikan

rating untuk masing-masing faktor berdasarkan pengaruh/respon faktor-faktor

tersebut terhadap optimalisasi pangkalan pendaratan ikan Pulolampes adalah

sebagai berikut :

Nilai : 4 = Sangat Penting

Nilai : 3 = Penting

Nilai : 2 = Cukup Penting

Nilai : 1 = Kurang Penting

Kemudian dikalikan antara bobot dengan nilai peringkat dari masing-masing

faktor untuk menentukan nilai skornya lalu menjumlahkan semua skor untuk

mendapatkan skor total.

Tabel 6. Faktor strategi eksternal

Page 48: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

32

No. Faktor-faktor Strategi Bobot Rating Skor

1 Peluang

2 Ancaman

3. Pembuatan matriks SWOT.

Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi lingkungan eksternal

maupun internal. Identifikasi lingkungan eksternal penting untuk memonitor,

evaluasi dan pengumpulan informasi dari lingkungan eksternal dan internal yang

bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor strategi. Bentuk matrik pada analisis

SWOT dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7. Bentuk Matriks SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

Tentukan Faktor Kekuatan

internal

Kelemahan (W)

Tentukan faktor

Kelemahan internal

Peluang (O)

Tentukan faktor peluang

eksternal.

Tentukan 5-10 faktor-faktor

peluang

Strategi SO

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk meraih keuntungan

dari peluang yang ada.

Strategi WO

Menciptakan strategi

untuk meminimalkan

kelemahan dengan

memanfaatkan peluang

yang ada

Ancaman (T)

Tentukan faktor ancaman

ekstenal.

Tentukan 5-10 faktor-faktor

ancaman

Strategi ST

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman.

Sumber :Rangkuti (2014)

4. Pembuatan tabel ranking alternatif strategi.

Page 49: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

33

Penentuan prioritas dari strategi yang dihasilkan dengan memperhatikan

faktor-faktor yang saling terkait. Jumlah skor pembobotan menentukan

ranking prioritas strategi dalam mengoptimalkan pangkalan pendaratan ikan.

Jumlah skor diperoleh dari penjumlahan semua skor disetiap faktor-faktor

strategis yang terkait. Ranking akan ditentukan berdasarkan urutan jumlah

skor terbesar sampai yang terkecil dari semua strategi yang ada.

Page 50: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Brebes terletak di sepanjang pantai utara laut Jawa, merupakan

salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah, memanjang ke selatan

berbatasan dengan wilayah Karesidenan Banyumas. Sebelah timur berbatasan

dengan Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, serta sebelah barat berbatasan dengan

Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara 108⁰ 41′ 37,7″ - 109⁰ 11′ 28,92″ Bujur

Timur dan 6⁰ 44′ 56,5″ - 7⁰ 20′ 51,48″ Lintang Selatan. Kabupaten Brebes

mempunyai luas wilayah sebesar 1.769,62 km² yang terbagi 17 kecamatan.

Kecamatan Bantarkawung adalah Kecamatan yang terluas dengan luas 208,18

km². Sedangkan Kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan

Kersana sebesar 26,97 km². Wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan sebagian

besar terletak di dataran tinggi. Sedangkan wilayah bagian utara terletak di

dataran rendah. Kecamatan tertinggi adalah Kecamatan Sirampog dengan

ketinggian 875 m (Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes, 2019)

Pangkalan Pendaratan Ikan Pulolampes yang terletak di Desa Pulogading

di koordinat 06 ° 51'10.01" lintang dan 108 ° 56'56.44" bujur di Kecamatan

Bulakamba. Zonasi Pantai terdiri dari pengembangan konservasi tanaman bakau

(mangrove plants) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung

lingkungan pada bagian Barat dengan batas Losari (Prapag Kidul dan Prapag

Lor), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar

Page 51: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

35

dan Kaliwingi), sedangkan wilayah pantai bagian Timur mulai sebelah Timur

Sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon dikembangkan menjadi

Kawasan Pelabuhan antar pulau maupun Kawasan Pariwisata pantai. (Faoziyah,

2018)

Kondisi perairan pantai bagian barat relatif dangkal, untuk kedalaman laut 5

meter berjarak kurang lebih 1,5 mil dari garis pantai, sedang di perairan bagian

timur, kedalam laut mencapai 5 meter, berjarak kurang lebih 1 mil. Pada perairan

lepas pantai kedalaman laut cenderung landai dengan pola garis kontur tidak lagi

mengikuti bentuk garis pantai (Zarochman, 2015)

4.1.2 Kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan Pulolampes

PPI Pulolampes merupakan daerah penghasil ikan Teri tertinggi di

Kabupaten Brebes yang terletak di Kecamatan Bulakamba. Ikan Teri ini ditangkap

dengan jaring Puring atau biasa disebut dengan jaring lingkar teri. Jaring ini

dikatakan jaring lingkar teri dikarenakan teknik pengoperasiannya sama seperti

purseseine yaitu melingkari gerombolan ikan (Shasmitha et. al., 2018). PPI

Pulolampes ada 2 alat tangkap yaitu gillnet lingkar dan purse seine waring, gillnet

lingkar tradisional milik nelayan Pulolampes tergolong kelompok alat penangkap

ikan jaring jerat puntal (gillnet) yang pengoperasiannya mengejar dan

dikelilingkan pada gerombolan ikan (encircling gillnet). Namun belakangan,

keberadaan terancam berkurang akibat terdesak beroperasinya jaring lingkar

(surrounding nets) terutama alat penangkap ikan jenis purse seine waring.

Sebagian besar armada perahu jaring “koncong” menganggur dan para pemilik

Page 52: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

36

beserta para pekerjanya berpindah mengikuti purse seine waring (Zarochman,

2015).

Terdapat 2 fasilitas di PPI Pulolampes saat ini, fasilitas yaitu fasiltas

pokok dan fasilltas fungsional. Adapun fasilitas pokok yaitu kolam pelabuhan,

kondisi kolam pelabuhan mengalami 30 % pendangkalan. Dermaga, kondisi

dermaga di akhir tahun 2020 ada perbaikan dermaga sisi barat berupa berbahan

beton sekaligus dibangun bolder dan sisi timur masih ada yang mengalami

kerusakan. Alur pelayaran menggunakan aliran sungai karena posisi PPI masuk ke

dalam arah ke daratan. Penahan gelombang (breakwater) tidak memiliki karena

tidak berhadapan langsung dengan laut. Kondisi jalan produksi sebagian besar

aspal sudah rusak. Drainase tidak memiliki untuk membuang hasil limbah ke

kolam pelabuhan.

Fasilitas fungsional diantanya instalasi listrik sudah ada mampu

mengokomodir seluruh pelabuhan. Tempat Pelelangan ikan (TPI) kurang besar

ketika hasil lagi banyak TPI kekurangan tempat untuk antri ikan. Navigasi

pelayaran dan komunikasi tidak ada lampu keluar masuk pelabuhan agar nrlayan

lebih mudah pada saat masuk ke pelabuhan. Instalasi perbekalan belum

dibangunnya SPDN, suplai air bersih, pabrik es. Perkantoran hanya ada pos

pengawas itu juga tidak berfingsi, kantor syahbandar tidak ada nelayan

Pulolampes ketika lapor harus ke PPI Kluwut jadi memakai waktu yang banyak.

Karena pelabuhan perikanan merupakan tempat berlangsungnya aktivitas

perikanan yang melibatkan banyak pihak, maka perlu adanya evaluasi kinerja

pelabuhan perikanan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan

pelabuhan perikanan berdasarkan kondisi diatas, apakah sudah baik atau masih

Page 53: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

37

perlu adanya peningkatan (Bayyinah, 2016). Pengembangan PPI dengan

melengkapi fasilitas-fasilitas guna menunjang kelancaran usaha perikanan,

industri perikanan dan kegiatan atau usaha lain yang berkaitan dengan perikanan.

Untuk melihat kondisi PPI Pulolampes. Dilihat pada gambar 2

Gambar 2. Peta kondisi PPI

4.1.3 Kondisi Sosial Ekonomi

Menurut Sumardi (2011) kondisi sosial ekonomi ialah suatu kedudukan

yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam

masyarakat, pemberian posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan

kewajiban yang harus dimainkan oleh orang yang membawa status tersebut.

Dalam lima tahun terakhir Desa Pulogading mayoritas bermata pencaharian

sebagai nelayan, namun secara umum masyarakatnya masih hidup di bawah

standar. Karena turun temurun sudah menjadi nelayan dan faktor pendidikan yang

Page 54: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

38

rendah dan tidak memiliki ketrampilan di bidang lain. Belum seimbangnya

dengan pemanfaatan teknologi modern dan pengelolan yang optimal sehingga

taraf kehidupan masyarakat masih dibawah standard.

4.1.4 Tingkat Pemanfaatan PPI Pulolampes

PPI Pulolampes merupakan salah satu pangkalan pendaratan ikan yang

menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Brebes pada tahun

2020 sebesar Rp. 388.605.000, nilai tersebut adalah nilai tertinggi pendapatan asli

daerah di bandingkan dengan PPI lain yang ada di Kabupaten Brebes.

Dilihat dari teknis dan operasional, pelabuhan perikanan termasuk

pelabuhan tipe D, secara umum pembangunan PPI Pulolampes sudah termasuk

ideal dan memenuhi kriteria yang disyaratkan dalam Keputusan Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan.

Kriteria teknis tersebut sebagai berikut :

1) Mampu melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di

perairan Indonesia;

2) Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-

kurangnya 5 GT;

3) Panjang dermaga sekurang-kurangnya 50 m, dengan kedalaman kolam

sekurang-kurangnya minus 1 m;

4) Mampu menampung kapal perikanan sekurang-kurangnya 15 unit atau

jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 75 GT; dan

Page 55: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

39

5) Memanfaatkan dan mengelola lahan sekurang-kurangnya 1 ha.

Kriteria operasional terdiri dari terdapat aktivitas bongkar muat ikan dan

pemasaran hasil perikanan rata-rata 2 ton per hari. Hasil pengamatan dan survei

mengenai kondisi fasilitas pokok, fungsional dan tambahan yang ada di PPI

Pulolampes ditunjukkan pada Tabel 8.

Tabel 8. Data kondisi faslitas PPI Pulolampes.

No. Fasilitas Ukuran

terpasang

Kondisi Dimanfaatkan

A Fasilitas pokok

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Dermaga

Kolam pelabuhan

Alur pelayaran

Jalan Produksi

Drainase

Lahan pelabuhan

perikanan

581 m²

9.157 m²

-

200 m

-

6.860 m²

Kurang

kurang

Baik

Dimanfaatkan

B Fasilitas fungsional

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Kantor Adminitrasi

TPI

Instalasi Listrik

Instalasi Air Bersih

Navigasi, Suar,

Komunikasi

SPDN

Docking

TPS/IPAL

Lab, Pembinaan Mutu

-

145 m²

2200 Watt

-

-

ada

-

-

Ada

-

Baik

Baik

Baik

Kurang

Dimanfaatkan

Dimanfaatkan

Dimanfaatkan

Dimanfaatkan

C Fasilitas penunjang

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9

10.

11.

Mushola

MCK

Mess

Cold strage

Balai pertemuan nelayan

Pos pengawas

Bengkel nelayan

Pagar

Poliklinik

Parkiran

Pertokoan

6 m²

3 m²

-

-

104 m²

35 m²

-

-

-

102 m²

52 m²

Kurang

Kurang

Kurang

Baik

Baik

Dimanfaatkan

Sumber: Laporan Tahunan PPI Pulolampes (2019).

Page 56: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

40

Fasilitas-fasilitas yang ada di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pulolampes

adalah fasilitas pokok dan fasilitas fungsional. Fasilitas pokok yang terdapat di

Pangkalan Pendaratan Ikan Pulolampes antara lain dermaga, kolam pelabuhan,

jalan dalam komplek, drainase, alur pelayaran, dan lahan pelabuhan perikanan.

Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang berfungsi untuk meningkatkan nilai

pemanfaatan dari fasilitas pokok yang dapat menunjang kelancaran aktifitas di

pelabuhan. Fasilitas fungsional yang terdapat di PPI Pulolampes antara lain TPI,

instalasi listrik, instalasi air bersih, bengkel nelayan, kantor administrasi,

kebersihan dan hygienis, balai pertemuan nelayan, pos pengawasan, mes petugas

PPI, MCK, kios, tempat peribadatan dan pos pengawasan. Pelabuhan perikanan

memiliki banyak sekali fasilitas dalam menunjang kegiatan nelayan untuk

meningkatkan produksi hasil tangkapannya yaitu fasilitas pokok, dan fasilitas

fungsional (Murdiyanto, 2003). Awal dari kegiatan melaut ialah adanya modal

kerja melaut, meliputi biaya hidup nelayan selama melaut, biaya pembelian es

sebagai pengawet hasil tangkapan, serta bahan bakar minyak (BBM) menjadi

bahan dasar pengoperasian kapal untuk melaut (Triatmojo, 2003).

Tolak ukur dari keberhasilan fungsi pelabuhan perikanan sangat

ditentukan atas pemanfaatan dan pengelolaan fasilitas yang ada, sebab sangat

berkaitan erat dengan kelancaran kegiatan pelabuhan. Fasilitas pokok memberi

dukungan pada aktivitas bongkar muat dan distribusi basil tangkapan, serta

fasilitas fungsional memberi dukungan pada aktivitas pemasaran serta kegiatan

nelayan yang dilakukan di sekitar pelabuhan (Lubis, 2006).

Page 57: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

41

4.1.5 Perkembangan Terhadap Potensi Perikanan Tangkap

Pendaratan ikan di sekitar PPI Pulolampes memiliki potensi produk

perikanan hingga sekitar 2 ton per tahun. Pola data perkembangan perikanan yang

diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes menunjukkan

kecenderungan perkembangan kuantitatif dari tahun ke tahun sehingga PPI

Pulolampes penyumbang terbesar pendapatan anggaran daerah (PAD) yang ada di

Kabupaten Brebes. Perkembangan produksi perikanan di Kabupaten Brebes dari

tahun 2015 berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan sampai tahun

2019 dapat dilihat gambar 3.

.

Sumber : Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Brebes, 2020

Gambar 3. Data produksi Kabupaten Brebes

Data produksi perikanan di PPI Pulolampes dari tahun 2015 sampai

dengan tahun 2019 secara umum menunjukkan naik turun tingkat produksi. Nilai

tertinggi dalam produksi tahun 2016 mencapai 2.217.404 Kg dengan nilai

Page 58: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

42

produksi Rp. 16.754.306.575,. Data produksi perikanan di PPI Pulolampes dari

tahun 2015-2019 ditampilkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Produksi ikan dan nilai produksi di PPI Pulolampes

Tahun Produksi (Kg) Nilai Produksi (Rp)

2015 1.385.572 10.582.394.563

2016 2.217.404 16.754.306.575

2017 1.336.135 10.255.323.546

2018 1.461.684 10.740.290.310

2019 1.957.638 15.581.806.108

Sumber : Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Brebes, 2020

Sesuai data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes jumlah alat

tangkap yang digunakan adalah 2.546 unit diantaranya Gill Net, Arad dan Apolo,

Rawai, Mini Purse Seine, Koncong, Cantrang, Gemplo, Garok, dan Bubu.

Mempunyai banyak macamnya alat penangkap ikan, hal itu disebabkan karena

nelayan tersebut sudah mempunyai kemampuan untuk modifikasi alat tangkap

yang dimilikinya. Alat tangkap ikan yang berada di kawasan PPI Pulolampes

diantaranya mini purse seine dan jaring koncong, alat tangkap purse seine adalah

alat tangkap yang dominan berada di kawasan PPI Pulolampes. Dari 87 kapal

perikanan yang aktif, 50 diantaranya fokus pada penangkapan ikan teri.

Tabel 10. Data Unit Alat Tangkap

Alat Tangkap Unit

Gill Net 1.251

Arad+Apollo 281

Rawai 18

Mini Purse Seine 162

Koncong 35

Cantrang 283

Gemplo 223

Garok 240

Bubu 53

Jumlah 2.546

Sumber : Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Brebes, 2020

Page 59: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

43

Jumlah kapal di Kabupaten Brebes banyak didominasi kapal yang

berukuran < 5 GT dengan berjumlah 1.792 unit. Alat tangkap ikan di kawasan

PPI Pulolampes rata-rata berukuran berkisaran 8 GT sampai 15 GT untuk alat

tangkap purse seine sedangkan untuk alat tangkap jaring koncong berukuran 4-5

GT.

Tabel. 11 Data Ukuran Kapal

Ukuran Kapal Unit

< 5 GT 1.792

5 GT - 10 GT 410

10 GT- 20 GT 84

20 GT - 30 GT 210

Jumlah 2.496

Sumber : Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Brebes, 2020

Kelompok Usaha Bersama (KUB) merupakan kumpulan para nelayan

yang melakukan penangkapan ikan di laut. Dibentuknya KUB agar nelayan

mengatasi permasalahan secara bersama-sama dan dibimbing langsung dari

penyuluh perikanan Kabupaten Brebes. Di Kabupaten Brebes setiap tahunnya

membentuk kelompok usaha bersama (KUB) di beberapa desa pesisir sehingga

total sekarang 45 KUB, Desa Pulogading yang memiliki kawasan PPI Pulolampes

memiliki 5 kelompok usaha bersama (KUB) semuanya masih aktif.

Tabel 12. perkembangan KUB dari tahun 2015-2019

No. Tahun Jumlah Kelompok

1 2015 15

2 2016 12

3 2017 2

4 2018 11

5 2019 5

TOTAL 45

Sumber : Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Brebes, 2020

Page 60: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

44

4.1.6 Tingkat Kepuasaan Pengguna PPI Pulolampes

Berdasarkan kriteria berikut hasil penilaian setiap responden pengguna

pangkalan pendararatan ikan (PPI) Pulolampes Desa Pulogading Kecamatan

Bulakamba Kabupaten Brebes terhadap kinerja Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Pulolampes. Berikut ini hasil penilaian tingkat kepuasaan nelayan terhadap kinerja

PPI Pulolampes Kabupaten Brebes tersaji pada tabel di bawah ini.

Tabel 13. Hasil Kepuasan Nelayan

No Katagori Variasi jawaban Bobot Skor Jumlah Persentase

1 Puas 16 x 3 = 48 67 % - 100 % 30-39 0 0 %

2 Ragu-ragu 16 x 2 = 32 34 % - 66 % 20-29 16 100 %

3 Tidak Puas 16 x 1 = 16 0 % - 33 % 10-19 0 0 %

Berdasarkan tabel 13, terlihat bahwa penilaian kepuasan nelayan terhadap

kinerja PPI Pulolampes mempunyai penilaian puas 0 % dan paling banyak yaitu

ragu-ragu dengan nilai 100 % tidak puas dengan nilai 0 %

Data interval dianalisis dengan menghitung variasi jawaban berdasarkan

kategori (nilai) setiap responden. Berdasarkan kategori (nilai) yang telah

ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut (Sugiyono 2018) :

- Jumlah skor 0 orang masuk dalam kategori Puas (P) = 0 x 3 = 0

- Jumlah skor 16 orang masuk dalam kategori Ragu-Ragu (RR) = 16 x 2 = 32

- Jumlah skor 0 orang masuk dalam kategori Tidak Puas (TP) = 0 x 1 = 0

Jumlah = 32

Jumlah skor ideal seandainya semua responden masuk kategori sangat puas

adalah 3x16= 48 dengan tingkat kepuasan 48:48x100% =100%. Jumlah skor yang

diperoleh dari penelitian adalah 32, sehingga tingkat kepuasan nelayan dalam

kinerja Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pulolampes 32:48x100% = 67 % secara

kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 61: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

45

Tidak Puas ragu-ragu Puas

0 16 32 48

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh dari 16 responden maka rata-rata

tingkat kepuasan nelayan terhadap kinerja Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Pulolampes berada pada kategori ragu-ragu hal ini sesuai dengan hasil kuesioner.

Dalam penelitian diperoleh 67% Nelayan menyatakan ragu-ragu terhadap kinerja

pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pulolampes dikarenakan:

1. Kolam pelabuhan yang cukup sempit dan dangkal

2. Pelayanan penerbitan surat-surat penting tidak ada dan harus ke PPI Kluwut.

3. Tempat pelelangan ikan yang masih melakukan sistem timbang.

4. Belum adanya lampu keluar masuk kapal dan alat navigasi.

5. Kondisi drainase yang dialirkan ke kolam pelabuhan

6. Fasilitas ibadah yang belum memenuhi untuk pengguna PPI.

7. Kurang nyamannya mandi cuci kakus karena berukuran 3 m²

8. Belum adanya Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) sehingga

berpengaruh pada harga BBM

Berikut ini hasil penilaian tingkat kepuasaan bakul terhadap kinerja PPI

Pulolampes Kabupaten Brebes tersaji pada tabel di bawah ini.

Tabel 14. Hasil Kepuasan Bakul

No Katagori Variasi jawaban Bobot Skor Jumlah Persentase

1 Puas 13 x 3 = 39 67 % - 100 % 30-39 0 0 %

2 Ragu-ragu 13 x 2 = 26 34 % - 66 % 20-29 4 31 %

3 Tidak Puas 13 x 1 = 13 0 % - 33 % 10-19 9 69 %

Page 62: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

46

Berdasarkan tabel 14 terlihat bahwa penilaian kepuasan bakul terhadap

kinerja PPI Pulolampes mempunyai penilaian puas 0 % ragu-ragu dengan nilai 31

% dan paling banyak tidak puas dengan nilai 69 %.

Data interval dianalisis dengan menghitung variasi jawaban berdasarkan kategori

(nilai) setiap responden. Berdasarkan kategori (nilai) yang telah ditetapkan dapat

dihitung sebagai berikut (Sugiono 2018) :

- Jumlah skor 0 orang masuk dalam kategori Puas (P) = 0 x 3 = 0

- Jumlah skor 4 orang masuk dalam kategori Ragu-Ragu (RR) = 4 x 2 = 8

- Jumlah skor 9 orang masuk dalam kategori Tidak Puas (TP) = 9 x 1 = 9

Jumlah = 17

Jumlah skor ideal seandainya semua responden masuk kategori sangat puas

adalah 3x13= 39 dengan tingkat kepuasan 39:39x100% =100%. Jumlah skor yang

diperoleh dari penelitian adalah 17, sehingga tingkat kepuasan bakul dalam

kinerja syahbandar 17:39x100% = 43,6 % secara kontinum dapat digambarkan

sebagai berikut:

Tidak Puas ragu-ragu Puas

0 13 17 26 39

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh dari 13 responden maka rata-rata

tingkat kepuasan bakul terhadap kinerja Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Pulolampes berada pada kategori ragu-ragu hal ini sesuai dengan hasil kuesioner.

Dalam penelitian diperoleh 44 % bakul menyatakan ragu-ragu terhadap kinerja

pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pulolampes dikarenakan:

1. Tempat pelelangan ikan yang masih melakukan sistem timbang.

2. Belum adanya lampu keluar masuk kapal dan alat navigasi.

Page 63: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

47

3. Kondisi drainase yang dialirkan ke kolam pelabuhan

4. Fasilitas ibadah yang kurang besar dan bersih untuk pengguna PPI.

5. Kurang nyamannya mandi cuci kakus karena berukuran 3 m²

6. Belum adanya Solar packed Dealer Nelayan (SPDN) sehingga berpengaruh

pada harga BBM

Hasil penelitian dari 29 responden terdiri dari nelayan dan bakul

menyatakan ragu-ragu karena nilai dari garis kontinum nelayan diperoleh 32 dan

nilai dari garis kontinum bakul 17 jadi berdasarkan perhitungan tingkat kepuasan

peng guna PPI Pulolampes bahwa nilai tersebut menyatakan ragu-ragu.

4.1.7 Strategi Optimalisasi Kinerja PPI Pulolampes

Tahapan analisis SWOT yang digunakan dalam menganalisis data lebih

lanjut yaitu mengumpulkan semua informasi yang mempengaruhi ekosistem pada

wilayah kajian, baik secara internal maupun eksternal (Rangkuti, 2018).

1. Faktor Internal (IFE)

Identifikasi faktor-faktor strategi internal didapatkan dari stakeholder yang

berhubungan erat dengan kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan Pulolampes

melalui wawancara dan pengamatan langsung di lokasi kawasan.

Page 64: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

48

Tabel 15. IFE (Internal Faktor Evaluation)

No. Faktor strategi internal Bobot Rating Skor

1 Kekuatan (strenght)

a. Sudah memiliki fasilitas pokok dan fasilitas

fungsional. b. Lokasi PPI yang strategis

c. Nelayan dengan berbagai alat tangkap

memenuhi area dermaga.

d. Lahan PPI cukup luas

e. Tingkat produksi perikanan PPI Pulolampes

meningkat.

0,13

0,07

0,07

0,04

0,09

3

3

3

3

4

0,39

0,21

0,21

0,12

0,36

2 kelemahan (weakness)

a. Buruknya sanitasi dan higenis di lingkungan

PPI

b. Kerusakan lingkungan PPI Pulolampes

c. Kurangnya pelayanan dan proses lelang di

TPI

d. Belum dibangunnya SPDN sehingga

berpengaruh kenaikan harga BBM

e. Kualitas petugas PPI masih rendah

0,13

0,11

0,13

0,11

0,11

4

4

3

4

3

0,52

0,44

0,39

0,44

0,33

Total 1,00 3,41

Sumber : hasil penelitian yang diolah (2020).

2. Faktor Eksternal (EFE)

Identifikasi faktor-faktor strategi eksternal didapatkan dari stakeholder yang

berhubungan erat dengan kawasan pangkalan pendaratan ikan Pulolampes

melalui wawancara dan pengamatan langsung di lokasi kawasan.

Page 65: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

49

Tabel 16. EFE (Eksternal Faktor Evaluation)

No. Faktor strategi eksternal Bobot Rating Skor

1 Peluang (opportunies)

a. Masyarakat mendukung terhadap keberadaan

PPI

b. Pemerintah mendukung terhadap keberadaan

PPI

c. Permintaaan pasar terhadap produk perikanan

cukup tinggi

d. Pertumbuhan kelompok ekonomi perikanan

e. Memiliki peluang untuk investor membangun

perusahaan perikanan di kawasan PPI

Pulolampes

0,05

0,09

0,05

0,09

0,05

3

3

4

3

4

0,15

0,27

0,20

0,27

0,20

2 Ancaman (Threaths)

a. Faktor cuaca dan keamanan di laut

b. Rendahnya keamanan PPI

c. Kuatnya ikatan permodalan antara nelayan dan

bakul

d. Musim paceklik di kawasan PPI.

e. Pengaruh kenaikan harga BBM

f. Tingginya sedimentasi yang menyebabkan

pendangklan kolam

0,09

0,13

0,13

0,13

0,09

0,09

4

4

4

3

4

3

0,36

0,52

0,52

0,39

0,36

0,27

Total 1,00 3,51

3. Matriks SWOT.

Setelah melakukan identifikasi dan analisis terhadap faktor-faktor strategi

baik internal maupun eksternal, selanjutnya unsur-unsur tersebut

dihubungkan dalam matriks. Matriks tersebut mendeskripsikan kekuatan dan

kelemahan dipadukan dengan peluang dan ancaman untuk menghasilkan

alternatif strategi dalam pengembangan pangkalan pendaratan ikan.

Page 66: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

50

Tabel 17. Matriks SWOT

IFE

EFE

Kekuatan (S)

1. Sudah memiliki fasilitas pokok

dan fasilitas fungsional.

2. Lokasi PPI cukup strategis

3. Nelayan dengan berbagai alat

tangkap memenuhi area

dermaga

4. Lahan PPI cukup luas

5. Tingkat produksi perikanan

PPI Pulolampes meningkat.

Kelemahan (W)

1. Buruknya sanitasi dan higenis di

lingkungan PPI

2. Kerusakan lingkungan PPI

Pulolampes

3. Kurangnya pelayanan dan proses

lelang di TPI

4. Belum dibangunnya SPDN

sehingga berpengaruh kenaikan

harga BBM

5. Kualitas petugas PPI masih

rendah

Peluang (O)

1. Masyarakat mendukung terhadap

keberadaan PPI

2. Pemerintah mendukung terhadap

keberadaan PPI

3. Permintaaan pasar terhadap

produk perikanan cukup tinggi

4. Pertumbuhan kelompok ekonomi

perikanan.

5. Memiliki peluang untuk

investor/perusahaan membangun

perusahaan perikanan di kawasan

PPI Pulolampes.

Strategi (S-O)

1. Pengembangan dan penguatan

fasilitas pelabuhan melalui

dukungan Pemerintah

2. Penguatan kapasitas nelayan

untuk memenuhi permintaan

pasar

3. Pemanfatan lahan mewujudkan

master plan melalui dukungan

Pemerintah dan masyarakat

Strategi (W-O)

1. Optimalisasi dukungan masyarakat

untuk menjaga sanitasi dan higenis

di lingkungan PPI

2. Optimalisasi dukungan

Pemerintah untuk perbaikan

kerusakan lingkungan PPI.

3. Optimalisasi layanan TPI melalui

dukungan Pemerintah dan

masyarakat

Ancaman (T)

1. Faktor cuaca dan keamanan di laut

2. Rendahnya keamanan PPI

3. Kuatnya ikatan permodalan antara

nelayan dan bakul

4. Musim paceklik di kawasan PPI

5. Pengaruh kenaikan harga BBM

6. Tingginya sedimentasi yang

menyebabkan pendangkalan

kolam.

Strategi (S-T)

1. Penganekaragaman dengan alat

tangkap mengantisipasi musim

paceklik

2. Meningkatkan keamanan PPI

untuk menjamin kelancaran

usaha nelayan

3. Penguatan ekonomi nelayan

untuk mengurangi

ketergantungan modal dari

bakul

(Strategi W-T)

1. Pembangunan SPDN untuk

meningkatkan kelancaran kegiatan

nelayan

2. Perbaikan lingkungan untuk

mengantisipasi cuaca dan

pendangkalan kolam

Page 67: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

51

4. Alternatif Strategi .

Penentuan prioritas alternatif yang akan dijadikan sebagai kebijakan dalam

pengembangan pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pulolampes dilakukan dengan

penjumlahan nilai dari faktor-faktor SWOT yang saling berkaitan. Prioritas

alternatif strategi ditentukan berdasarkan jumlah skor terbesar ke skor terkecil

dari semua strategi yang ada.

Tabel 18. Alternatif Strategi

No. Alternatif strategi Keterkaitan Jumlah

skor Rangking

1

2

3

Strategi (S-O)

Pengembangan dan penguatan

fasilitas pelabuhan melalui

dukungan Pemerintah.

Penguatan kapasitas nelayan

untuk memenuhi permintaan

pasar

Pemanfatan lahan mewujudkan

master plan melalui dukungan

Pemerintah dan masyarakat.

S1+S2+S3+W1+W2

+W3+W4+W5+O2+

O5+T2+T6

S3+S5+W3+O1+O2

+O4+T3

S2+S4+W4+O1+O2

+O4+O5

4,19

2,17

1,66

I

IV

VII

4

5

6

Strategi (W-O)

Optimalisasi dukungan

masyarakat untuk menjaga

sanitasi dan higenis di

lingkungan PPI

Optimalisasi dukungan

Pemerintah untuk perbaikan

kerusakan lingkungan PPI.

Optimalisasi layanan PPI

melalui dukungan Pemerintah

dan masyarakat

W1+W2+W5+O1

S1+W1+W2+W4+

W5+O2

S3+S5+W3+W5+O1

+O2+O3+O4

1,44

2,39

2,18

VIII

II

III

7

Strategi (S-T)

Penganekaragaman dengan alat

O3+W3+W4+O4

1,3

IX

Page 68: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

52

8

9

tangkap mengantisipasi musim

paceklik

Meningkatkan keamanan PPI

untuk menjamin kelancaran

usaha nelayan

Penguatan ekonomi nelayan

untuk mengurangi

ketergantungan modal dari bakul

O1+O2+T2

S3+W3+O1+O2+O3

+O4+T3

0,94

2,01

X

V

10

11

Strategi (W-T)

Pembangunan SPDN untuk

meningkatkan kelancaran

kegiatan nelayan

Perbaikan lingkungan untuk

mengantisipasi cuaca dan

pendangkalan kolam

W4+O1+O2

W2+W4+O1+O2+T

3

0,86

1,82

XI

VI

Sebelas alternatif strategi diperoleh dapat ditentukan strategi tiga prioritas

untuk pengembangan pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pulolampes. Alternatif

strategi prioritas utama yaitu tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan dan penguatan fasilitas pelabuhan melalui dukungan

Pemerintah.

2. Optimalisasi dukungan Pemerintah untuk perbaikan kerusakan

lingkungan PPI.

3. Strategi yang ke 3 adalah Optimalisasi layanan PPI melalui dukungan

Pemerintah dan masyarakat.

Page 69: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

53

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pemanfaatan Fasilitas PPI Pulolampes

Fasilitas-fasilitas yang ada di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pulolampes

Kabupaten Brebes adalah fasilitas pokok dan fasilitas fungsional. Fasilitas pokok

yang terdapat di Pangkalan Pendaratan Ikan Pulolampes antara lain :

a) Fasilitas Pokok

Fasilitas pokok yang ada di PPI Pulolampes antara lain :

1. Lahan

Merupakan areal di darat yang digunakan untuk kepentingan pelabuhan

perikanan. Luas 6.860 m² telah dimanfaatkan untuk kantor dan TPI. Lahan

pelabuhan PPI Pulolampes ini dikelola dan berstatus milik Pemerintah Desa,

lahan yang bisa dibangun untuk menunjang keberlangsungan PPI Pulolampes

seperti kantor adminitrasi, instalasi air bersih, SPDN, docking kapal, kantor

navigasi dan komunikasi dan ruko-ruko untuk menyediakan kebutuhan melaut

2. Dermaga

Dermaga merupakan struktur yang berfungsi sebagai tempat berlabuh,

bongkar muat hasil perikanan dan perbekalan. Dermaga labuh PPI Pulolampes

sepanjang ±50 m dan Iebar 3 m. Struktur dermaga berupa beton bertulang

dalam keadaan cukup baik. Pada tahun 2020 akhir ada perbaikan dermaga sisi

barat yang memungkinkan nelayan mendapatkan kemudahan dalam

Page 70: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

54

beraktivitas, namun dermaga sisi timur belum adanya perbaikan sehingga

berpengaruh dalam aktivitas .

3. Alur pelayaran

Alur pelayaran digunakan sebagai jalur keluar masuk kapal-kapal ikan

yang akan melakukan bongkar muat di dermaga. Kemudian bersandar di

dermaga-dermaga di sepanjang sungai. Alur pelayaran pada sungai tersebut

juga sangat rentan terhadap proses pendangkalan sehingga perlu adanya proses

pengerukan sungai secara berkala agar nelayan mudah pada saat merapat ke

pelabuhan. Alur pelayaran yang menggunakan sungai jauh dari laut sehingga

tidak berhadapan dengan laut kapal-kapal sangat aman ketika cuaca buruk dan

gelombang tinggi.

4. Kolam pelabuhan

Kolam pelabuhan seluas ± 1,5 Ha, dengan 30% mengalami pedangkalan

dan mulai mengering karena memiliki struktur tanah sedimentasi yang tinggi.

Oleh karena itu maka perlu adanya program yang berkelanjutan yaitu

pengerukan kolam pelabuhan. Hal ini bertujuan agar nelayan tidak lagi

kesusahan pada saat merapat ke pelabuhan ketika kondisi air laut sedang surut.

5. Jalan produksi dan drainase

Jalan komplek PPI sebagian berupa jalan aspal, namun tidak sedikit jalan

tersebut yang mengalami kerusakan dan pada saat musim hujan akan terdapat

banyak genangan yang mengakibatkan nelayan mengalami kesulitan bongkar

muat ikan.

Page 71: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

55

Drainase masih buruk, karena belum dibangun saluran drainase di

komplek PPI sehingga pembuangan limbah dibuang ke kolam pelabuhan,

seperti : air bekas pencucian ikan para nelayan.

b) Fasilitas Fungsional

Fasilitas fungsional berfungsi meningkatkan nilai guna dari faslitas pokok,

meliputi:

1. Kantor administrasi ·

Kantor administrasi terkait surat-surat kapal di PPI Pulolampes belum di

bangun sehingga bagi para nelayan yang ingin membuat surat-surat kapal atau

melapor setelah melakukan penangkapan ikan harus ke PPI Kluwut. Hal ini

tentu saja menjadi keluhan para nelayan, pembangunan kantor kesyahbandaran

menjadi urgenitas PPI Pulolampes agar nelayan mendapat kemudahan untuk

mengakses surat-surat kapal dan melapor setelah melakukan penangkapan

ikan.

2. Tempat pelelangan ikan (TPI)

Kesadaran nelayan yang rendah untuk Ielang terkait masalah kompleks

permodalan menjadi argumen yang sampai sekarang belum ada titik temu

antara dinas terkait, koperasi perikanan dan nelayan di Pulolampes. Dilihat dari

segi kelengkapan fasilitas pokok, fungsional dan penunjang masih dibutuhkan

berbagai perbaikan dan pemenuhan kelengkapannya untuk menjalankan proses

Ielang hasil perikanan untuk saat ini PPI Pulolampes melakukan sistem

penimbangan ikan yang dicatat hasilnya.

Page 72: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

56

Tempat pelelangan ikan dengan luas 145 m². TPI Pulolampes dalam kondisi

baik. Akan tetapi tempatnya kurang luas karena pada saat pembongkaran ikan

nelayan harus mengantri di luar TPI.

3. Instalasi listrik

Sumber daya listrik merupakan hal mutlak bagi pelabuhan perikanan.

Daya listrik yang tersedia di PPI Pulolampes adalah 2200 watt daya listrik

tersebut mampu memenuhi kebutuhan nelayan dalam beraktifitas seperti

perbaikan alat tangkap dan perbaikan kapal. Hal tersebut merupakan salah satu

fasilitas PPI Pulolampes sehingga para nelayan tidak di pungut biaya.

4. Instalasi air bersih

Instalasi air bersih bersumber dari pompa sumur air tawar dengan

kapasitas 450 liter, hanya dapat digunakan untuk MCK. Belum dibangunnya

instalasi air untuk memenuhi kebutuhan melaut nelayan sampai sekarang

membeli di luar PPI Pulolampes dengan harga Rp. 3.000,. per drigen. Membuat

pengeluaran belanja melaut semakin besar.

5. SPDN

PPI Pulolampes belum memiliki SPDN sehingga nelayan membeli BBM

sebagian besar kepada tengkulak/bakul membuat harga tidak sesuai pasaran.

Walaupun harga tidak sesuai standar nelayan tetap membeli karena bisa hutang

kepada tengkulak/bakul.

6. Navigasi pelayaran, komunikasi dan menara suar

Page 73: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

57

PPI Pulolampes tidak memiliki fasilitas navigasi pelayaran, komunikasi

dan menara suar belum masuk dalam program kerja dan anggaran dinas terkait.

Nelayan mengingikan segera membangun menara suar di pintu masuk

pelabuhan. Hal ini bertujuan agar lebih mudah masuk pada saat malam hari.

7. TPS dan IPAL

Bahkan belum dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti IPAL dan

TPS sehingga kebersihan dan higienis Iingkungan PPI dalam kondisi buruk.

Pengunjung baik nelayan maupun pedagang masih sangat rendah kesadarannya

untuk sekedar membuang sampah pada tempatnya, sehingga terjadi

penumpukan sampah. Hasil wawancara dengan pengelola PPI, fasilitas untuk

TPS maupun IPAL belum diakomodir dalam perencanaan anggaran.

8. Dock/slipway dan tempat perbaikan jaring

Belum dilengkapi sarana dock/slipway dan tempat perbaikan jaring, karena

belum dibangun dock banyak nelayan yang mempebaiki kapalnya di atas

kolam pelabuhan hal tersebut akan mengalami kerusakan pada kolam

pelabuhan biasanya limbah dari perbaikan kapal langsung dibuang pada kolam

pelabuhan.

c) Fasilitas penunjang

Fasilitas penunjang merupakan fasilitas yang secara tidak langsung mendukung

dan mempertinggi peranan pelabuhan perikanan.

Page 74: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

58

1. Mushola

Mushola yang ada di PPI Pulolampes dengan luas 2 x 3 m² dalam kondisi

kurang baik dan tidak cukup untuk memenuhi nelayan untuk melakukan

ibadah. Dari jumlah kapal yang ada mushola tersebut tidak mencukupi nelayan

dan bakul untuk melaksanakan ibadah.

2. MCK

MCK di PPI berada dalam kondisi rusak, sempit, kotor dan tidak layak

pakai. Terdapat dua buah toilet dengan kondisi buruk dan sangat sempit. Hal

ini disebabkan belum adanya pengelolaan yang baik terhadap fasilitas yang

telah ada.

3. Mess

Tidak ada fasilitas mess di PPI Pulolampes karena sebagian besar nelayan

yang mendarat di sekitar PPI Pulolampes adalah nelayan lokal Pulogading dan

sekitarnya yang tidak memerlukan tempat khusus untuk beristirahat atau

menginap.

4. Ruang pertemuan

Ruang pertemuan berada di samping gapura PPI Pulolampes kondisi

cukup baik untuk tempat nelayan berkumpul. Ada beberapa kali pertemuan

dengan nelayan Sekabupaten Brebes di ruang pertemuan nelayan membahas

tentang asuransi dan beberapa masalah yang dihadapi nelayan.

Page 75: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

59

5. Pabrik es

PPI Pulolampes tidak memiliki Pabrik es. Nelayan Pulolampes membeli

pada yang mengasih modal untuk melaut. Hal ini sangat berpengaruh dengan

harga es nelayan sehingga modal untuk melaut bertambah, perlu adanya

pembangunan pabrik es. Hal ini bertujuan agar nelayan membeli es dengan

harga standard.

4.2.2 Tingkat Kepuasan Pengguna PPI Pulolampes

Secara keseluruhan tingkat kepuasan pengguna PPI Pulolampes terhadap

kinerja Pangkalan Pendaratan Ikan Pulolampes Kabupaten Brebes tergolong ragu-

ragu yaitu dengan persentase sebagai berikut. Berdasarkan perhitungan yang

diperoleh dari 16 responden maka rata-rata tingkat kepuasan nelayan terhadap

kinerja pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pulolampes berada pada kategori ragu-

ragu hal ini sesuai dengan hasil kuesioner. Dalam penelitian diperoleh 67%

Nelayan menyatakan ragu-ragu terhadap kinerja pangkalan pendaratan ikan (PPI)

Pulolampes disebabkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kolam pelabuhan yang cukup sempit dan dangkal

2. Pelayanan penerbitan surat-surat penting tidak ada dan harus ke PPI

Kluwut.

3. Tempat pelelangan ikan yang masih melakukan sistem timbang.

4. Belum adanya lampu keluar masuk kapal dan alat navigasi.

5. Kondisi drainase yang dialirkan ke kolam pelabuhan

6. Fasilitas ibadah yang belum memenuhi untuk pengguna PPI.

7. Kurang nyamannya mandi cuci kakus karena berukuran 3 m²

Page 76: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

60

8. Belum adanya solar packed dealer nelayan (SPDN) sehingga berpengaruh

pada harga BBM.

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh dari 13 responden maka rata-rata

tingkat kepuasan bakul terhadap kinerja pangkalan pendaratan ikan (PPI)

Pulolampes berada pada kategori ragu-ragu hal ini sesuai dengan hasil kuesioner.

Dalam penelitian diperoleh 43,6 % bakul menyatakan ragu-ragu terhadap kinerja

pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pulolampes disebabkan hal-hal sebagai berikut:

1. Tempat pelelangan ikan yang masih melakukan sistem timbang.

2. Belum adanya lampu keluar masuk kapal dan alat navigasi.

3. Kondisi drainase yang dialirkan ke kolam pelabuhan

4. Fasilitas ibadah yang kurang besar dan bersih untuk pengguna PPI.

5. Kurang nyamannya mandi cuci kakus karena berukuran 3 m²

6. Belum adanya solar packed dealer nelayan (SPDN) sehingga berpengaruh

pada harga BBM

Hasil penelitian dari 29 responden terdiri dari nelayan dan bakul

menyatakan ragu-ragu karena nilai dari garis kontinum nelayan diperoleh 32

dan nilai dari garis kontinum bakul 17 jadi berdasarkan perhitungan tingkat

kepuasan pengguna PPI Pulolampes bahwa nilai tersebut tergolong ragu-ragu.

4.2.3 Menentukan Strategi Optimalisasi kinerja pengelolaan PPI Pulolampes

Berdasarkan analisis yang mempertimbangkan kepentingan faktor-faktor

internal dan eksternal serta keterkaitan antara faktor-faktornya (analisis

SWOT) maka diperoleh alternatif strategi dalam optimalisasi kinerja

pengelolaan.

Page 77: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

61

1 Pengembangan dan penguatan fasilitas pelabuhan melalui dukungan

Pemerintah.

Sarana dan prasarana mutlak diperlukan untuk mendukung aktivitas

perikanan. Perluasan dan penguatan fasilitas pelabuhan untuk memperlancar

usaha nelayan dan bakul. Perluasan TPI yang kurang menampung hasil

tangkapan ikan karena nelayan sampai mengatri di gedung TPI sehingga ketika

panas akan mempengaruhi mutu ikan. Nelayan mengingkan adanya

pembangunan menara suar keluar masuk pelabuhan agar mudah pada saat

masuk ke pelabuhan di malam hari.

2 Optimalisasi dukungan Pemerintah untuk perbaikan kerusakan lingkungan

PPI.

Pemeliharaan dan perawatan fasilitas PPI sangat penting untuk dijaga

karena memperlancar pengguna PPI untuk beraktivitas kegiatan perikanan

harus didukung penuh oleh Pemerintah. Kerusakan yang ada di PPI

Pulolampes salah satunya pendangkalan kolam yang mengakhibatkan nelayan

susah berolah gerak kapal pada saat air laut surut. Kerusakan dermaga yang

menyulitkan nelayan pada saat bongkar muat kapal.

3 Optimalisasi layanan TPI melalui dukungan Pemerintah dan masyarakat

Kendala untuk melaksanakan pelelangan adalah pada sektor permodalan

untuk melakukan aktivitas lelang. Kuatnya permodalan nelayan dengan baku-

bakul atau tengkulak yang membiayai nelayan dan memfasilitasi segala

kebutuhan melaut mereka. Memerlukan dukungan pemerintah sebagai upaya

menjalankan kembali roda kelembagaan sehingga PPI Pulolampes mampu

melaksanakan lelang ikan.

Page 78: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

62

4 Penguatan kapasitas nelayan untuk memenuhi permintaan pasar

Nelayan dalam hal ini stakeholder penting di PPI perlu adanya pelatihan dan

pembinaan terkait ketrampilan keselamatan di laut dan pengertian tentang alat

ramah lingkungan.

5 Penguatan ekonomi nelayan untuk mengurangi ketergantungan modal dari

bakul

Nelayan dan bakul memiliki ikatan permodalan yang kuat dalam membiayai

nelayan dan memfasilitasi segala kebutuhan melaut mereka. Pemerintah

melalui PPI dalam hal ini memprioritaskan untuk melaksanakan pelelangan

dengan mengusahkan dana talangan.

6 Perbaikan lingkungan untuk mengantisipasi cuaca dan pendangkalan kolam

Pengerukan kolam pelabuhan merupakan wewenang pemerintah provinsi.

Program ini membutuhkan peran pemerintah daerah dalam hal ini Dinas

Kelautan dan Perikanan untuk menyampaikan kepada pemerintah provinsi

mengenai kebutuhan masyarakat perikanan di kawasan PPI Pulolampes agar

adanya pengerukan dan perluasan kolam.

7 Pemanfatan lahan mewujudkan master plan melalui dukungan Pemerintah dan

masyarakat.

PPI Pulolampes direncanakan pengembangannya untuk jangka waktu

tertentu yang dituangkan dalam sebuah master plan. Hal ini dapat dijadikan

sebagai modal awal untuk pembangunan dan pemgembangan kawasan PPI

Pulolampes ke arah yang lebih baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat

8 Optimalisasi dukungan masyarakat untuk menjaga sanitasi dan higenis di

lingkungan PPI

Page 79: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

63

Lingkungan yang kotor dan tidak higienis umumnya terjadi karena ulah

manusia sehingga menjadi ancaman bagi keberadaan PPI. Diperlukan tindakan

nyata berupa perbaikan saluran pembuangan, pembangunan IPAL dan TPS

untuk mendukung upaya pelelangan hasil perikanan tangkap.

9 Penganekaragaman dengan alat tangkap mengantisipasi musim paceklik

Nelayan bukan saja memiliki satu alat tangkap ikan yang hanya

dioperasikan di musim tertentu. Nelayan harus memiliki dua alat tangkap lebih

guna mengantisipasi musim paceklik tentu dengan pendampingan pemerintah

terkait.

10 Meningkatkan keamanan PPI untuk menjamin kelancaran usaha nelayan

Keamanan lingkungan PPI perlu menjadi prioritas dalam waktu dekat untuk

menjaga aset PPI Pulolampes yang telah ada atan dibangun sampai dengan saat

ini.

11 Pembangunan SPDN untuk meningkatkan kelancaran kegiatan nelayan

Solar Packed Daeler Nelayan atau SPDN sangat penting keberadaanya

karena nelayan tidak lagi membeli BBM diluar PPI dengan harga tinggi,

sehingga nantinya akan berdampak harga ikan yang tinggi.

Sebagai pusat perikanan Kabupaten Brebes di kawasan utara pemanfaatan

PPI Pulolampes sebagai pusat kegiatan ekonomi akan memberikan banyak

manfaaat bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan di kawasan tersebut.

Pemerintah daerah dan masyarakat perikanan bekerjasama mengelola dan

mengoptimalkan pemanfaatan PPI, sehingga aset yang sudah dibangun akan

memberikan manfaat bagi sebesar- besarnya kemakmuran nelayan Pulolampes.

Page 80: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

64

Berdasarkan penentuan strategi melalui analisis matriks SWOT, maka rencana

strategi dalam pengelolaan PPI Pulolampes adalah memanfaatkan sarana dan

prasarana yang ada secara optimal. Strategi pertama adalah Pengembangan dan

penguatan fasilitas pelabuhan melalui dukungan Pemerintah. Kedua adalah

Optimalisasi dukungan Pemerintah untuk perbaikan kerusakan lingkungan PPI.

Kemudian yang ketiga adalah Optimalisasi layanan TPI melalui dukungan

Pemerintah dan masyarakat.

Page 81: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka

dapat disimpulkan :

1. Hasil dari tingkat kepuasan pengguna PPI Pulolampes antara

nelayan dan bakul adalah tergolong ragu-ragu.

2. Kinerja PPI Pulolampes perlu dioptimalkan. Terdapat kinerja

alternatif strategi optimalisasi yang dapat dilakukan dengan 3

prioritas utama, yaitu : pengembangan dan penguatan fasilitas

pelabuhan melalui dukungan pemerintah, optimalisasi dukungan

Pemerintah untuk perbaikan kerusakan lingkungan PPI, dan

optimalisasi layanan PPI melalui dukungan pemerintah dan

masyarakat.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini berupa saran praktis dan

saran akademis. Adapun saran praktis sebagai berikut:

1. Perbaikan lingkungan untuk mengantisipasi cuaca dan pendangkalan

kolam.

2. Pembangunan SPDN untuk meningkatkan kelancaran kegiatan nelayan

Page 82: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

66

3. Pengembangan dan penguatan fasilitas pelabuhan melalui dukungan

pemerintah serta melengkapi fasilitas yang belum ada, dan

memfungsikan fasilitas yang ada sesuai dengan fungsinya.

4. Strategi yang sudah disusun ini bisamenjadi bahan masukan atau

pertimbangan bagi dinas terkait untuk pengelolaan PPI Pulolampes.

Sedangkan saran akademis yang dapat diajukan melalui penelitian ini

adalah agar peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan

menambah variabel-variabel lain, memperpanjangkan periode penelitian,

menambah objek yang diteliti, atau menambah faktor internal dan eksternal

yang mempengaruhi eksitensi PPI.

Page 83: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

67

DAFTAR PUSTAKA

Afandy A, 1998. Studi Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) 10

Ulu Palembang, Sumatra Selatan. Skripsi. Jurusan Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut

Pertanian Bogor. Bogor

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta

Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik, 2019. Kabupaten Brebes dalam Angka. Brebes

Bayyinah A A, Solihinn I, Wisudo S H. 2016. Kepuasan Nelayan Terhadap

Pelayanan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon.

Marine fisheries.7(1):33-43.

Danial, 2007.Evaluasi rencana pengembangan Pangkalan Pendaratan lkan

(PPI) Soreang ditinjau dari aspek teknis dan biologis di Kota Parepare

Sulawesi Selatan.Jurnal protein.Vol14 No. 1, hal. 93-102. Diakses

tanggal22 Maret2017

Dinas Kelautan dan Perikanan, 2011. Laporan Tahuanan Dinas Kelautan Dan

Perikanan Kabupaten Brebes. Pemerintah Kabupaten Brebes Dinas

Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Brebes.

. 2015. Laporan Tahuanan Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten

Brebes. Pemerintah Kabupaten Brebes Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Brebes.

Direktorat Jenderal Perikanan, 1998. Buku Pedoman Pengenalan Sumber

Perikanan Laut. Ditjen Perikanan Departemen Pertanian. Jakarta

. 2000. Pedoman Penerapan Program Manajemen Mutu

Terpadu.Berdasarkan Konsepsi HACCP. Jakarta. Direktorat Usaha dan

Investasi

. 2006. Peraturan Menteri Nomor 16/MEN/2012 Tentang Kepelabuhan

Perikanan.Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, KKP Jakarta.

. 2006, Peraturan Menteri Nomor 16/MEN/2006 Tentang pelabuhan

Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, KKP Jakarta.

. 2009. 41 ayat 1 UU No.45/2009 Tentang Perikanan. Direktorat Jenderal

Perikanan Tangkap, KKP Jakarta.

. 2012. Peraturan Menteri Nomor 08/MEN/2012 Tentang Kepelabuhan

Perikanan.Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, KKP Jakarta.

Durri A, 2014. Metode Penelitian. Universitas terbuka, Bandung.

Faoziyah, 2018.Analisis Usaha Penangkapan Ikan Seriding Dengan

Menggunakan Jaring Insang Lingkar (Encircling Gillnet) Di Tpi

Page 84: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

68

Pulolampes, Kabupaten Brebes. SKRIPSI, Progdi Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan. FPIK UPS Tegal

Haro et al, 2014.Kajian peran dan strategi pengelolaan Pangkalan

Pendaratan lkan Hamadi. Role analysis and manajement trategy

ofHamadi Fishing Port. Jurnal Manajemen Perikanan dan Kelautan.

Yo. I No.I 2014, artikel 9 Program Pascasarjana UniversitasTerbuka.

Kramadibrata, S. 2002. Perencanaan Pelabuhan.Bandung; ITB.

Kurniawan Y. 2001. Studi Kebijakan dan Pengembangan Pangkalan Ikan

Pondok Mombo di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo,

Provinsi Jawa Timur.Skripsi.Departemen Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian

Bogor. Bogor

Lubis, E. 1994. Pelabuhan Perikanan (Diklat Kuliah). Fakultas Perikanan

Institut Perikanan Bogor

. 2002.Pengantar Pelabuhan Perikanan. Laboraturium Pelabuhan

Perikanan, Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor. Bogor

. 2005. Atlas Perikanan Tangkap dan Pelabuhan Perikanan di Pulau

Jawa, Suatu Pendekatan Geografi Perikanan Tangkap Indonesia.

Atlas Bogor: PK2PTM LP-IPB. 120 hlm.

. 2005. Strategi Permasalahan Dalam Persaingan Bisnis, sumatra

. 2007. Buku I :Pengantar Pelabuhan Perikanan. Bagian Pelabuhan

Perikanan, Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor. Bogor.

. 2012. Pelabuhan Perikanan. Bogor (ID): IPB Press

Mahsun M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta (ID) :BPFE.

Murdiyanto, B. 2003. Pelabuhan Perikanan. ED 2,. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Institut Pertanian Bogor, Bogor. 138 hlm.

. 2004.Pelabuhan Perikanan: Fungsi. Fasilitas.Panduan Operasional.

Antrian Kapal.Departemen Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor.

Ngamel YA.2005. Tingkat Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual

Kabupaten Maluku Tenggara.Skripsi.Bogor. Jurusan Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Page 85: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

69

Nugraha, S. 2007. Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin Dan

Krejcie-Morgan: Konsep Dan Aplikasi. Disampaikan Pada Diskusi

Ilmiah Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan Unpad. Bandung

Nurhayatin et al, 2016. Analisis Tingkat Kepuasan Nelayan Terhadap

Pelayanan Peny ediaan Kebutuhan Melaut Di Pelabuhan Perikanan

Nusantara (PPN) Prigi Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.Universitas

Diponegoro.Journal of Fisheries Resources Utilization Management and

Technology Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Hlm 19-27

Nurlinda,R.A. 2013. Pengaruh Customer Satisfaction Strategy Terhadap

Peningkatan Kepuasan Konsumen. Forum Ilmiah. 2 (10).

Peraturan menteri kelautan dan perikanan UU no. 45 tahun 2009 pasal 1. Tentang

Pelabuhan Perikanan. Jakarta

Pangkalan Pendaratan Ikan, 2019. Laporan Tahuanan Pangkalan Pendaratan

Ikan Pulolampes Kabupaten Brebes. Pemerintah Kabupaten Brebes

Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Brebes.

Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 08/MEN/2012 Tentang Kepelabuhan

Perikanan.Jakarta

Rangkuti F. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta

(ID) PT. Gramedia Pustaka Utama

Saifuddin, A. 2004. Reliabilitas & Validitas, Pustaka Pelajar, Jakarta.

Shasmitha, S., N. Pebruwantia dan I. Fitrani. 2018. Distribusi Ukuran Ikan Teri

Hasil Tangkapan Jaring Puring Di Perairan Pulolampes, Kabupaten

Brebes Jawa Tengah . Journal Of Fisheries And Marine Science,2 (2) : 95-

102

Soraya . 2010. Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai Labuhan

Lombok,Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Skripsi.Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sugiyono. 2018. Metode penelitian kuantitatif, kulalitatatif, dan R&D.

Bandung (ID): Alfabeta.

Suherman, A. dan A Dault ., 2009. Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan dan

Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan

Jembrana Bali. Jumal Saintek Perikonan Vol. 4, No. 2, hal : 24 – 32

Triatmojo, B. 2003. Pelabuhan. BETA OFFSET, Perum FT-UGM Yogyakarta.

Zarochman, 2015. Perikanan Jaring Koncong (Encircling Gillnet) Pulolampes,

Kabupaten Brebes. Jurnal Seminar Nasional Perikanan Tangkap IPB ke-6.

Halaman: 1-25

Page 86: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

70

mpiran 1. Peta Lokasi penelitian.

Page 87: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

71

KUISIONER PENELITIAN

„‟STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PPI PULOLAMPES

KABUPATEN BREBES‟‟

IDENTITAS RESPONDEN

Nama

Jenis Kelamin

Umur

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan NELAYAN

Alamat

Pendapatan a. ≤ Rp. 500.000

b. Rp. 500.000- Rp. 1.000.000

c. ≥ Rp. 1.000.000

I. TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PERIKANAN

No.

Pertanyaan

Pilihan jawaban

P

(3)

RR

(2)

TP

(1)

1. Menurut anda, ketika kapal merapat pelabuhan

saat ini bagaimana ?

2. Menurut anda, mengenai keluar masuk kapal yang

disediakan oleh PPI bagaimana?

3. Menurut anda, kesesuaian kondisi kolam

pelabuhan saat ini bagaimana?

4. Menurut anda, kemudahan pelayanan penerbitan

surat-surat penting kapal bagaimana ?

5. Menurut anda, kondisi dengan jalan sekitar

pelabuhan bagaimana?

6. Menurut anda, layanan Tempat Pelelangan Ikan di

pelabuhan bagaimana ?

Page 88: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

72

7. Menurut anda, dengan kondisi drainase saat ini

bagaimana?

8. Menurut anda, ketersediaan air bersih untuk

kebutuhan melaut bagaimana ?

9. Menurut anda, dengan fasiltas tempat ibadah

bagaimana?

10. Apakah anda puas dengan kondisi balai pertemuan

nelayan ?

11. Menurut anda, bagaimana dengan keamanan

dilingkungan pelabuhan?

12. Menurut anda, kenyamanan mandi cuci kakus

(MCK) untuk nelayan bagaimana?

13. Menurut anda, ketersediaan BBM kapal untuk

kebutuhan melaut bagaimana?

14 Menurut anda, kecepatan pelaksanaan terhadap

pelayanan sarana informasi pelabuhan bagaimana?

Keterangan :

P = Puas

RR = Ragu-ragu

TP = Tidak Puas

Page 89: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

73

No.

Pertanyaan

Pilihan jawaban

P

(3)

RR

(2)

TP

(1)

1. Menurut anda, bagaimana layanan Tempat

Pelelangan Ikan di pelabuhan?

2. Menurut anda, bagaimana kondisi dengan jalan

sekitar pelabuhan ?

3. Menurut anda, bagaimana dengan kondisi drainase

saat ini?

4. Menurut anda, bagaimana kecepatan pelayanan

adminitrasi PPI ?

5. Menurut anda, bagaimana ketersediaan air bersih

untuk ?

6. Menurut anda, bagaimana dengan keamanan

dilingkungan pelabuhan?

7. Menurut anda, bagaimana kenyamanan mandi cuci

kakus (MCK) untuk nelayan?

8. Menurut anda, bagaimana dengan fasiltas tempat

ibadah?

9 Menurut anda, bagaimana kecepatan pelaksanaan

IDENTITAS RESPONDEN

Nama

Jenis Kelamin

Umur

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan BAKUL IKAN

Alamat

Pendapatan a. ≤ Rp. 1.000.000

b. Rp. 1.500.000- Rp. 3.000.000

c. ≥ Rp. 3.000.000

Page 90: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

74

terhadap pelayanan sarana informasi pelabuhan?

10. Menurut anda, bagaimana kewajaran biaya

retribusi untuk membeli ikan di PPI?

Keterangan :

P = Puas

RR = Ragu-ragu

TP = Tidak Puas

Page 91: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

75

IDENTITAS RESPONDEN

PETUGAS PPI

Nama

Jenis Kelamin

Umur

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan

Alamat

Pendapatan a. ≤ Rp. 500.000

b. Rp. 500.000- Rp. 1.000.000

c. ≥ Rp. 1.000.000

1. Berapakah jumlah pengelola PPI Pulolampes?

2. Apakah PPI ini memiliki fasilitas bangunan/dermaga tempat mendaratkan

kapal yang permanen?

3. Apakah menurut saudara sarana dan prasarana PPI sudah layak ?

4. Apakah PPI ini dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes?

5. Jika iya, apakah dipungut retribusi dari hasil tangkapan yang diperoleh?

6. Berapa kapal yang mendaratkan ikan di PPI per hari?

7. Pencatatan produksi ikan hasil tangkapan dilakukan oleh siapa?

8. Pelayanan apa sajakah yang sudah diberikan kepada nelayan?

9. Bagaimana keamanan di kawasan PPI Pulolampes?

10. Apakah rencana kerja pengelola PPI Pulolampes dalam melayani nelayan?

Page 92: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

76

IDENTITAS RESPONDEN

PENYULUH PPI

Nama

Jenis Kelamin

Umur

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan

Alamat

FAKTOR INTERNAL

1. Kondisi fasilitas yang dimiliki PPI Pulolampes (pokok, fungsional, dan

penunjang)

Apakah fasilitas di PPI sudah lengkap dalam menunjang aktivitas nelayan

di pulolampes?

Sejauh ini bagaimana kondisi fasiltas yang ada, baik pokok, fungsional

maupun penunjang?

2. Apakah lokasi PPI Pulolampes strategis dan mudah dijangkau?

3. Ketersedian sumberdaya manusia perikanan.

Berapa jumlah nelayan yang berpotensi memanfaatkan keberadaan PPI?

Berapa jumlah bakul dan pengelolah di PPI?

4. Jumlah armada kapal dan alat tangkap.

Berapajumlah armada di PPI Pulolampes?

Bagaimana kondisi armada yang banyak digunakan oleh nelayan

pulolampes?

5. Bagaimana perkembangan produksi perikanan tangkap di Gebang Mekar?

6. Lahan PPI Gebang yang luas

Berapa Iuas lahan kawasan PPI Pulolampes?

Berapa persen yang sudah termanfaatkan untuk bangunan?

7. Tingkat sanitasi dan higienitas di Iingkungan PPI Gebang

Bagaimana tingkat kebersihan di PPI Pulolampes?

Bagaimana kondisi saluran pembuangannya?

Page 93: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

77

Adakah tempat sampah dan tempat pengolahan sampah/limbah?

8. Keamanan kawasan PPI Pulolampes.

Apakah ada pos penjagaan?

Apakah sering teljadi pencurian?

Apakah ada kejadian pemalakan/pungutan liar?

9. Pendangkalan kolam pelabuhan

Bagaimana kondisi kolam pelabuhan?

Apakah menghambat kegiatan pendaratan?

I 0. Pelayanan dan proses Ielang di TPI

Apakah ada kegiatan pelayanan di PPI?

Sejauh mana pelelangan dilakukan?

11. Tingkat pendidikan dan ketrampilan nelayan

Rata-rata pendidikan nelayan?

Bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat ekonomi?

12. Akses masuk ke kawasan PPI

Berapa Iebar akses masuk?

Apakah menyulitkan bagi pengguna untuk keluar dan masuk kawasan

PPI?

Page 94: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

78

IDENTITAS RESPONDEN

PERWAKILAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Nama

Jenis Kelamin

Umur

Pendidikan Terakhir

Jabatan

Alamat

FAKTOR EKSTERNAL

I. Bagaimana pengaruh keberadaan PPI bagi masyarakat?

2. Sumber dana bagi Perbaikan dan revitalisasi PPI ?

3. Permintaan Pasar terhadap produk perikanan

Berapakah jumlah produk yang dipasarkan?

Variasi apa saja produk perikanan?

4. Pertumbuhan Kelompok Ekonomi Perikanan

Bagaimana Pertumbuhan dan perkembangan KUB?

Bagaimana Perkembangan koperasi?

6. Adakah investor yang tertarik?

7. Faktor cuaca dan Keamanan di Laut

Apakah faktor cuaca mempengaruhi aktivitas nelayan?

Bagaimana dengan ancaman perompak atau begal di laut?

8. Apakah masih terdapat alat tangkap tidak ramah Iingkungan?

9. Seberapa sering terjadi konflik horizontal di masyarakat nelayan?

10. Seberapa parah kerusakan lingkungan PPI Pulolampes?

11. Ikatan pemodalan antara nelayan dengan bakul/tengkulak

Apakah nelayan diberi bekal melaut oleh bakul?

Bagaimana dengan harga beli hasil tangkap oleh bakul?

Page 95: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

79

Lampiran 3. Tingkat kepuasan nelayan terhadap PPI Pulolampes.

Pertanyaan Ju

ml

ah No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tamba 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 3 1 1 2 22

2 ruston N 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 28

3 Casmadi 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 3 1 1 2 22

4 Budi

harto 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 28

5 Tarmono 2 2 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 2 2 23

6 Karsido 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 27

7 sartono 1 1 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 24

8 Kartika 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 28

9 Tobikin 1 1 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 24

10 Kusman 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 28

11 Tarsono 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 28

12 Suhari 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 28

13 Tarudin 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 3 1 1 2 22

14 Su'ud 2 2 2 1 1 3 3 3 1 2 3 2 2 2 29

15 Prasetyo 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 28

16 Waryono 2 2 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 2 2 23

jumlah 27 30 27 16 16 31 38 43 26 37 33 20 36 32

41

2

Page 96: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

80

Lampiran 4. Tingkat kepuasan bakul terhadap PPI Pulolampes.

Pertanyaan Jumlah

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Destriyanti 2 1 1 3 2 3 1 2 1 2 18

2 Warpinah 2 1 1 3 2 3 1 2 1 2 18

3 Hj.

Darwiyah 2 2 1 2 2 3 1 1 2 2 18

4 Indah 2 1 1 3 2 3 1 2 1 2 18

5 Ani 2 2 3 2 3 3 2 1 3 1 22

6 H. Sartoni 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 24

7 Wanti 2 2 1 2 3 3 1 2 1 2 19

8 H. Narti 2 1 1 3 2 3 1 2 1 2 18

9 Asti 2 2 1 2 2 3 1 1 2 2 18

10 Sumiroh 2 1 1 3 2 3 1 2 1 2 18

11 Idah 2 2 3 2 3 3 2 1 3 1 22

12 Ropiah 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 24

13 Waryuni 2 1 1 3 2 3 1 2 1 2 18

28 20 21 32 31 39 17 20 23 24 255

Page 97: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

81

Lampiran 5. Uji validitas kuesioner tingkat kepuasan pengguna PPI Pulolampes

No. Penguna

PPI

∑Nilai korelasi

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14

1 Nelayan 0,54 0,58 0,66 0,67 0,56 0,54 0,50 0,62 0,66 0,61 0,66 0,59 0,70 0,61

2 Bakul 0,58 0,83 0,70 0,72 0,64 0,57 0,68 0,74 0,63 0,56

Sumber : hasil penelitian

Page 98: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

82

Lampiran 6. Hasil pengujian validitas menggunakan koefisien korelasi product

moment

no. Nama

Pertanyaan

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Ato 1 3 2 3 1 2 3 2 3 3 1 3 2 3 32

2 Maun 3 3 2 1 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 33

3 Diding 1 1 2 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2 3 21

4 Indra 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 35

5 Tajudin 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 17

6 Tusmani 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 35

7 Apid 1 1 2 1 3 1 1 3 1 1 2 3 2 1 23

8 Sawar 1 2 1 3 1 2 3 2 2 1 1 3 3 2 27

9 wahyudin 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 3 33

10 Anip 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 19

11 Risto 3 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 23

12 Sobari 2 3 2 1 3 2 3 2 1 1 2 2 3 2 29

13 Mario 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 19

14 Rokman 1 1 2 1 2 1 2 3 1 2 2 1 3 1 23

15 Atma 2 2 2 2 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 25

16 Sanawi 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 18

∑nilai korelasi 0,54 0,58 0,66 0,67 0,56 0,54 0,50 0,62 0,66 0,61 0,66 0,59 0,70 0,61

Page 99: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

83

Responden X Y Xy x² y²

1 1 32 32 1 1024

2 3 33 99 9 1089

3 1 21 21 1 441

4 2 35 70 4 1225

5 1 17 17 1 289

6 2 35 70 4 1225

7 1 23 23 1 529

8 1 27 27 1 729

9 2 33 66 4 1089

10 1 19 19 1 361

11 3 23 69 9 529

12 2 29 58 4 841

13 1 19 19 1 361

14 1 23 23 1 529

15 2 25 50 4 625

16 1 18 18 1 324

∑ 25 412 681 47 11210

(jumlah)² 625 169744 463761 2209 125664100

Page 100: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

84

Page 101: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

85

korelasi antara

nilai

korelasi (r)

nilai r tabel

(n=16 ,a= 5%) keterangan

kesimpulan

item no. 1 dengan total 0,54 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 2 dengan total

0,58 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 3dengan total

0,66 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 4 dengan total

0,67 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 5 dengan total

0,56 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 6 dengan total

0,54 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 7 dengan total

0,50 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 8 dengan total

0,62 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 9 dengan total

0,66 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 10 dengan

total

0,61 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 11 dengan

total

0,66 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 12 dengan

total

0,59 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 13 dengan

total

0,70 0,497

r positif (r hitung > r tabel ) valid

item no. 14 dengan

total 0,61 0,497 r positif (r hitung > r tabel ) valid

Page 102: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

86

Lampiran 7. Hasil pengujian reabilitas menurut rumus spearbown

No. Pengguna PPI Nilai

1 Nelayan 0,80915

2 Bakul 0,83688

Katagori koefisien reabilitas (guildford, 1956 : 145) adalah sebagai berikur :

0,80 < r11<1,00 reabilitas sangat tinggi

0,60 <r11 <0,80 reabilitas tinggi

0,40 <r11 <0,60 reabilitas sedang

0,20 <r11 <0,40 reabilitas rendah

−1,00 <r11 <0,20 reabilitas sangat rendah (tidak reliable

Page 103: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

87

Lampiran 8. r- tabel

Page 104: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

88

Lampiran 9. Penilaian bobot faktor strategi internal dan eksternal

Penentuan bobot faktor-faktor internal

IFE S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 W5 Jumlah Bobot

S1 S1 S1 S1 S5 W1 S1 W3 S1 S1 6 0,13

S2 S1 S3 S2 S5 W1 W2 W3 S2 S2 3 0,07

S3 S1 S3 S3 S3 W1 W2 W3 W4 W5 3 0,07

S4 S1 S2 S3 S4 W1 W2 W3 W4 S4 2 0,04

S5 S5 S5 S3 S4 S5 W2 W3 W4 S5 4 0,09

W1 W1 W1 W1 W1 S5 W1 W3 W1 W5 6 0,13

W2 S1 W2 W2 W2 W2 W1 W2 W4 W5 5 0,11

W3 W3 W3 W3 W3 W3 W3 W2 W4 W5 6 0,13

W4 S1 S2 W4 W4 W4 W1 W4 W4 W5 5 0,11

W5 S1 S2 W5 S4 S5 W5 W5 W5 W5 5 0,11

Total 45 1,00

Penentuan bobot faktor-faktor eksternal

EFE O1 O2 O3 O4 O5 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Jumlah Bobot

O1 O2 O3 O1 O5 O1 T2 T3 T4 O1 T6 3 0.05

O2 O2 O2 O4 O5 O2 T2 T3 T4 O2 O2 5 0.09

O3 O3 O2 O4 O5 T1 T2 03 T4 T5 O3 3 0,05

O4 O1 O4 O4 O4 T1 T2 T3 04 T5 O4 5 0,09

O5 O5 O5 O5 O4 T1 T2 T3 T4 T5 T6 3 0,05

T1 O1 O2 T1 T1 T1 T1 T3 T4 T5 T1 5 0,09

T2 T2 T2 T2 T2 T2 T1 T3 T4 T2 T2 7 0.13

T3 T3 T3 O3 T3 T3 T3 T3 T4 T3 T6 7 0,13

T4 T4 T4 T4 O4 T4 T4 T4 T4 T5 T6 7 0,13

T5 O1 O2 T5 T5 T5 T5 T2 T3 T5 T6 5 0,09

T6 T6 O2 O3 O4 T6 T1 T2 T6 T6 T6 5 0,09

Total 55 1,00

Page 105: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

89

Lampiran 10. Tingkat kepentingan faktor yang strategi internal dan eksternal

Strategi internal

IFE Simbol Tingkat kepentingan Rating

Strengths

S1 Penting 3

S2 Penting 3

S3 Penting 3

S4 Penting 3

S5 Sangat Penting 4

Weakness

W1 Sangat Penting 4

W2 Sangat Penting 4

W3 Penting 3

W4 Sangat Penting 4

W5 Penting 3

Strategi eksternal

EFE Simbol Tingkat kepentingan Rating

Opportunies

O1 Penting 3

O2 Penting 3

O3 Sangat Penting 4

O4 Penting 3

O5 Sangat Penting 4

Thrreaths

T1 Sangat Penting 4

T2 Sangat Penting 4

T3 Sangat Penting 4

T4 Penting 3

T5 Penting 3

T6 Sangat Penting 4

Page 106: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

90

Lampiran 11. Contoh perhitungan skor dan perhitungan rangking

Perhitungan skor matriks IFE dan EFE

Faktor strategi

internal Bobot Rating Skor

Faktor

strategi

eksternal

Bobot Rating Skor

S1 0,13 3 0,39 O1 0,05 3 0,15

S2 0,07 3 0,21 O2 0,09 3 0,27

S3 0,07 3 0,21 O3 0,05 4 0,20

S4 0,04 3 0,12 O4 0,09 3 0,27

S5 0,09 4 0,36 O5 0,05 4 0,20

W1 0,13 4 0,52 T1 0,09 4 0,36

W2 0,11 4 0,44 T2 0,13 4 0,52

W3 0,13 3 0,39 T3 0,13 4 0,52

W4 0,11 4 0,44 T4 0,13 3 0,39

W5 0,11 3 0,33 T5 0,09 4 0,36

T6 0,09 3 0,27

Keterngan : skor = bobot x rating

Perhitungan rangking

No

. Alternatif strategi Keterkaitan

Jumlah

skor Rangking

1

2

3

Strategi (S-O)

Pengembangan dan penguatan

fasilitas pelabuhan melalui

dukungan Pemerintah.

.

Optimalisasi dukungan

Pemerintah untuk perbaikan

kerusakan lingkungan PPI.

Optimalisasi layanan TPI

melalui dukungan Pemerintah

dan masyarakat.

S1+S2+S3+W1+W2

+W3+W4+W5+O2

+O5+T2+T6

S1+W1+W2+W4+

W5+O2

S3+S5+W3+W5+O

1+O2+O3+O4

4,19

2,39

2,18

I

II

III

Keterangan : jumlah skor =∑ skor keterkaitan

Page 107: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

91

Lampiran 12 . Dokumentasi

Gapura PPI Pulolampes

Balai nelayan & KUD

Pos Pengawas

Kolam kapal pengawas

Mushola dan MCK

Jalan produksi

Dermaga

Aktivtas TPI

Page 108: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

92

Hasil Tangkapan Ikan

Wawancara dengan nelayan

Wawancara dengan nelayan

Wawancara dengan bakul

Wawancara KABID Tangkap

Wawancara Kepala Desa

Wawancara kepala TPI

Wawancara Penyuluh

Page 109: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

93

RIWAYAT HIDUP

Iman lahir di Kabupaten Cirebon pada tanggal 12

Februari 1996. Penulis merupakan anak pertama

dari empat bersaudara. Buah hati dari pasangan

Wahyudin dan Kanipah. Pada tahun 2009 lulus di

SDN 1 Gagasari, tahun 2011 lulus di MTs N

Babakan, tahun 2014 lulus di SMK N 1 Gebang,

dan pada tahun 2016 diterima di Program Studi

Teknologi Penangkapan Ikan Fakultas Teknologi

Kelautan dan Perikanan Universitas Nadlatul Ulama Cirebon, lalu pindah pada

tahun 2017 di Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakulatas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti Tegal. Pada tahun 2018

penulis masuk di organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)

Pemanfaatan sumberdaya perikanan ditetapkan menjadi wakil ketua. Selama masa

studi penulis pernah menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FPIK

Universitas Pancasakti Tegal di tahun 2019-2020.

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan, Universitas Pancasakti Tegal. Penulis menyusun skripsi dengan

judul “STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN

PENDARATAN IKAN PULOLAMPES KABUPATEN BREBES”.

Tegal, Januari 2021

Penulis

Page 110: STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PANGKALAN PENDARATAN …

71