Strategi ManajemenBen & Jerry Homemade Ice Cream

Kelompok 4 :

1. Grace Katerina 1710003

2. Riskie 1710017

3. Endang Andiani 1710041

4. Ngesti Putri 1710049

5. Wisnu Alexander 1710084

6. Mutiara Novita 1710085

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang atas rahmat-Nya maka tim

penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Strategi Manajemen Ben &

Jerry’s Homemade Ice Cream”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan

persyaratan untuk menambah nilai mata kuliah Strategi Manajemen di Sekolah Tinggi

Manajemen Industri.

Dalam penulisan makalah ini, tim penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan

baik pada teknis maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh tim penulis.

Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan

pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini, tim penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam makalah ini.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang

membutuhkan, khususnya kami sebagai penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,

Amin.

Hormat kami,

( Tim Penulis )

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................2

Daftar Isi...............................................................................................................3

BAB I Pendahuluan........................................................................................5 – 6

1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................................5

1.2. Pokok Penelitian..........................................................................................................6

1.3. Hipotesis......................................................................................................................6

1.4. Metodologi Penelitian.................................................................................................6

1.5. Teknik Pengolahan Data.............................................................................................6

BAB II Tinjauan Teori.................................................................................7 – 15

2.1. Fungsional Perusahaan................................................................................................7

2.1.1. Bidang Pemasaran.............................................................................................7

2.1.2. Bidang Operasional...........................................................................................8

2.1.3. Bidang Keuangan..............................................................................................8

2.1.4. Bidang Sumber Daya Manusia.........................................................................8

2.1.5. Bidang Riset dan Pengembangan......................................................................9

2.2. Visi dan Misi Perusahaan..........................................................................................10

2.2.1. Pengertian Visi................................................................................................10

2.2.2. Pengertian Misi...............................................................................................11

2.3. Kebijakan dan Strategi Perusahaan...........................................................................13

2.4. Tujuan dan Filosofi Perusahaan................................................................................14

2.4.1. Tujuan Perusahaan..........................................................................................14

2.4.2. Filosofi Perusahaan.........................................................................................15

BAB III Tinjauan Perusahaan....................................................................16 – 18

3.1. Sejarah Ben & Jerry’s................................................................................................16

3.2. Visi dan Misi Ben & Jerry’s......................................................................................16

3.2.1. Visi Ben & Jerry’s..........................................................................................16

3.2.2. Misi Ben & Jerry’s..........................................................................................163

3.3. Tujuan dan Filosofi Ben & Jerry’s............................................................................17

3.3.1. Tujuan Ben & Jerry’s......................................................................................17

3.3.2. Filosofi Ben & Jerry’s.....................................................................................17

3.4. Organisasi Ben & Jerry’s..........................................................................................17

BAB IV Kebijakan dan Strategi Fungsional Perusahaan.......................................

4.1. .......................................................................................................................................

4.2. .......................................................................................................................................

4.3. .......................................................................................................................................

4.4. .......................................................................................................................................

BAB V Kesimpulan dan Saran...............................................................................

5.1. Kesimpulan....................................................................................................................

5.2. Saran..............................................................................................................................

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ben & Jerry’s Homemade Ice Cream, Inc.yang berjaya di sepanjang tahun 1990-an merupakan perusahaan yang menjual es krim yang natural dengan kualitas terbaik serta produk-produk terkait dalam beragam rasa yang inovatif yang dibuat dari produk-produk persusuan Vermont. Yang didirikan oleh Ben Cohen dan Jerry Greenfield pada tahun 1978. Cohen dan Greenfield, keduanya produk 1960-an dan 1970-an, mengancangi bisnis dari sudut pandang yang unik. Mereka menerjemahkan gaya hidup pribadi yang bebas ke dalam suatu usaha bisnis. Ben & jerry’s dibentuk untuk menciptakan dan mendemonstrasikan konsep perusahaan baru mengenai kemakmuran terkait (linked prosperity).

Selain itu perusahaan ini memeliki misi sosial dan tentunya misi ekonomi perusahaan tersebut, dimana misi sosial perusahaan ini adalah mengoperasikan perusahaan dengan cara sedemkian yang secara aktif menyadari peran sentral yang dimainkan bisnis dalam masyarakat dengan memprakarsai cara-cara inovatif untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara umum-lokal, nasional, dan interasional. Adapun misi ekonomi peusahaan ini adalah mengoperasikan perusahaan dengan landasan keuangan yang kokoh dari pertumbuhan yang menguntungkan, meningkatkan nilai bagi para pemegang saham, dan menciptakan peluang karir dan imbalan keuangan bagi karyawan. Ben & jerry’s juga menyumbangkan satu persen untuk perdamaian dari setiap laba yang didapatkan dari salah satu produknya.

Selain penjualan melalui toko kebutuhan sehari-hari dan restoran, Ben & Jerry’s telah mengembangkan kepemilikan tokonya diluar toko scoop shopnya yang pertama. Toko-toko telah ditambahkan di Golchester, Williston, Montpelier, dan Waterbury untuk meningkatkan penjualan, kehadiran social dan pengenalan nama. Ben & Jerry’s juga memiliki lebih dari 80 waralaba berlisensi (scoop shops) di California, Florida, Georgia, Illnoid, Indiana, Maine, Maryland, Massachusetts, New Hampshire, New Jersey, New York, North Carolina, Ohio, Pennsylvania, Rhode Island, Virginia, Canada, dan Israel. Biaya waralaba awal adalah $25.000 dengan biaya iklan tahunan sebesar 4% dari penjualan.

5

1.2. Pokok Penelitian

Berdasarkan judul penelitian di atas, yang menjadi pokok penelitian adalah bagaimana strategi manajemen Ben & Jerry’s Homemade Ice Cream, Inc. dalam meningkatkan pendapatan serta mengembangkan perusahaan dengan inovasi-inovasi produknya dan menjaga kejayaan posisi perusahaan industri es krim di Amerika.

1.3. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh strategi manajemen yang diterapkan manajemen Ben & Jerry’s Homemade Ice Cream, Inc. dalam meningkatkan pendapatan dan menjaga eksistensi perusahaan.

1.4. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian menggunakan studi pustaka yaitu data-data yang sudah ada sebelumnya serta laporan-laporan yang sama atau sejenisnya sebagai suatu landasan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan.

1.5. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode statistik untuk mengetahui pengaruh strategi manajemen dalam meningkatkan pendapatan pada Ben & Jerry’s Homemade Ice Cream, Inc.

6

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Fungsional Perusahaan

Kegiatan fungsional diperlukan masing-masing fungsional dari suatu perusahaan atau bisnis, di mana kegiatan tersebut menghasilkan tugas-tugas yang diperlukan untuk merealisasikan strategi bisnis. Kegiatan fungsional di perusahaan terdiri dari fungsi-fungsi yang dijalankan perusahaan yang biasanya terdiri dari:

Pemasaran Operasional Keuangan Sumber Daya Manusia Riset dan Pengembangan

2.1.1. Bidang Pemasaran

Peran dan fungsi pemasaran adalah bagaimana untuk mencapai sasaran perusahaan dengan menghasilkan penjualan produk/jasa yang menguntungkan di pasaran. Kegiatan fungsional pemasaran ini akan memberikan pedoman kepada manajer pemasaran dalam menentukan siapa yang akan menjual apa, kepada siapa, di mana, berapa banyak, dan dengan cara yang bagaimana.

Kegiatan ini biasanya diawali dengan melakukan segmentasi, penentuan target market dan positioning. Kemudian atas dasar itu disusunlah bentuk penawaran perusahaan pada pasarnya berupa pengembangan dari masing-masing unsur marketing mix yang biasa disebut dengan 4P, yaitu product, price, place, dan promotion.

Dalam pelaksanaan STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning) harus dipahami bagaimana manajemen perusahaan memandang pasar bisnis yang dilayani untuk mengetahui bagaimana cara pasar dikelompokkan dan menentukan satu atau lebih pasar yang akan dijadikan sasaran pelayanan. Posisi persaingan dari penawaran perusahaan di pasar sasarannya juga harus diperhatikan sehingga dapat menentukan positioning yang akan dilakukan bagi produk perusahaan. STP merupakan suatu proses penentuan siapa yang akan dilayani perusahaan dan bagaimana menempatkan produk perusahaan di dalam pikiran pasar/konsumen.

7

2.1.3. Bidang Operasional

Fungsi operasional merupakan bagian inti dari setiap perusahaan karena bidang inilah yang akan bertanggung jawab dalam mengubah masukan menjadi keluaran bernilai berupa produk yang akan disampaikan pada konsumen. Kegiatan operasional ini haruslah mengikuti pedoman keputusan mengenai:

Sifat dasar dari sistem manajemen produksi/operasi perusahaan, menyeimbangkan antara masukan investasi dan keluaran operasi.

Lokasi, desain fasilitas, dan perencanaan proses jangka pendek.

Adapun kegiatan kunci fungsional dalam bidang produksi/operasional adalah:

1. Fasilitas dan Peralatan2. Pembelian3. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

Kegiatan produksi/operasional perusahaan harus dikoordinasikan dengan kegiatan fungsional lainnya terutama kegiatan pemasaran. Berikut ini beberapa elemen strategi yang berkaitan dengan kegiatan fungsional pemasaran dan fungsional lainnya.

1. Bersaing sebagai penyedia produk berbiaya rendah.2. Bersaing sebagai penyedia produk berkualita tinggi.3. Mengutamakan pelayanan pelanggan.4. Meluncurkan produk baru dalam frekuensi tinggi dan cepat.

2.1.3. Bidang Keuangan

Kegiatan fungsional di bidang keuangan ini mengarahkan pemanfaatan sumber daya keuangan untuk mendukung strategi bisnis, tujuan jangka panjang, dan sasaran tahunan. Berbeda dengan kegiatan fungsional di bidang lainnya, kegiatan di bidang ini cakupan waktunya lebih panjang yang akan memberi pedoman bagi manajer untuk investasi, pembiayaan utang, serta alokasi dividen.

Beberapa hal yang perlu dijawab dalam kegiatan fungsional bidang keuangan misalnya seperti “berapa modal yang wajar?”, “bagaimana proporsi utang jangka pendek dan jangka panjang yang diharapkan?”, “berapa bagian modal yang harus dibagikan sebagai dividen?”, “bagaimana kebutuhan akan arus kas?”, dll.

2.1.4. Bidang Sumber Daya Manusia

Fungsional Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu bidang yang dapat mengantarkan perusahaan mencapai strategi umumnya. Beberapa kasus perusahaan sukses dibangun dengan kekuatan utama dalam kegiatan fungsi SDM-nya. Oleh karena

8

itu, SDM tidak dapat lagi dianggap sebagai suatu aktivitas rutin harian yang hanya sekedar mengurusi administrasi karyawan saja, tetapi harus menjadi fungsi yang mendukung terciptanya kekuatan beraing perusahaan terutama dalam persaingan global.

Kegiatan SDM haruslah mengarah pada pengembangan kemampuan manajerial dan teknis karyawan dan manajer untuk kemudian dapat dimanfaatkan secara optimal dalam menjalankan bisnis perusahaan. Kegiatan fungsional ini juga meliputi elemen fungsi operasional dari manajemen SDM itu sendiri, seperti:

Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi Pengembangan karier dan Pelatihan Kompensasi Evaluasi, Disiplin, dan Pengembangan Hubungan Kekaryawanan dan Kesempatan Kerja yang Adil

Semua fungsi tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga dapat membentuk suatu keunggulan perusahaan dalam bidang SDM yang nantinya tentu akan dapat mendorong terciptanya suatu distinctive competencies.

2.1.4. Bidang Riset dan Pengembangan

Fungsional bidang ini berperan dalam melahirkan ide dan gagasan baru di dalam perusahaan meliputi menghasilkan produk baru dan mengembangkannya sampai produk tersebut diproduksi dan memasuki pasar, mencari metode-metode tertentu dalam membentuk efisiensi produksi/operasional lainnya. Kegiatan ini sangat penting sekali perannya bagi perusahaan yang menekankan pada inovasi dalam menjalankan bisnisnya.

Terdapat dua orientasi keputusan R/D perusahaan yaitu apakah bersifat offensif atau defensif. Jika offensif maka perusahaan menjalankan strategi inovasi yang kuat dan selalu berusaha menjadi yang pertama (first mover) di dalam industrinya. Sedangkan orientasi defensif lebih mengarah pada pengembagan yang bersifat modifikasi dari produk yang telah ada, baik dari dalam maupun produk pesaing.

Sasaran riset dan pengembangan dapat juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu apakah pada produk atau proses. Jika perusahaan/bisnis yang mengarah pada strategi diferensiasi tentunya akan memberikan penekanan pada riset produk dan jika strategi bisnisnya adalah keunggulan biaya tentunya riset riset diarahkan pada proses. Selain itu riset juga bisa diarahkan pada riset dasar ataukah riset pengembangan produk tergantung pada orientasi jangka waktu, apakah jangka panjang atau pendek.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan9

2.2.1. Pengertian Visi

Dirgantoro (2001:24) visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan, tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Tony Buzan dalam buku The Power of Spiritual Intelegence, visi didefinisikan sebagai kemampuan berpikir atau merencanakan masa depan dengan bijak dan imajinatif, menggunakan gambaran mental tentang situasi yang dapat dan mungkin terjadi di masa mendatang.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi. Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Menurut Peter F. Drucker, fondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikannya, dan menegakkannya secara jelas dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta menetapkan dan memonitor standar.

Pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

Succinct

Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4 kalimat.

Appealing

Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan yang akan memberikan semangat pada customer, stakeholder dan pegawai.

Feasible

Visi yang baik harus bisa dicapai dengan resource, energi, waktu. Visi haruslah menyertakan tujuan yang strecth bagi pegawai.

Meaningful

10

Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif pegawai namun tidak boleh menggunakan kata-kata yang mewakili sebuah emosi.

Measurable

Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga dimungkinkan untuk melakukan pengukuran kinerja sehingga setiap pegawai bisa mengetahui apakah visi sudah bisa dicapai atau belum.

Dengan demikian visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok suatu perusahaan. Visi yang benar memiliki daya tarik dan menyebabkan orang lain membuat komitmen, membangkitkan tenaga dan semangat, mampu menciptakan makna bagi kehidupan perusahaan, mampu menciptakan standar yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan, dan dapat digunakan orang luar (pelanggan) untuk mengukur manfaat perusahaan baginya.

Lazimnya, visi dimisikan terlebih dahulu. Dengan kata lain, visi yang relatif abstrak dan luas diterjemahkan ke dalam misi yang relatif kongkit, kemudian dijabarkan lagi ke dalam tujuan jangka panjang dan tujuan-tujuan jangka pendek. Meskipun demikian, ada organisasi yang meklakukanya secara terbalik atau secara induktif, yaitu terlebih dahulu mempertegas misi, kemudian memayungkan dengan perumusan visi yang agak longgar.

2.2.2. Pengertian Misi

Hendrawan Supratikno dkk dalam bukunya yang berjudul Advanced Strategic Management mengartikan misi adalah

“Misi merupakan rangkaian kegiatan utama yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai visinya. Menurut Peter Drucker, untuk merumuskan misi, organisasi harus mengajukan pertanyaan: “ in what businesses are we in or should be in” (dalam bisnis apa kita berada, atau seharusnya ada). Jika “bisnis” adalah hasil interksi antara tiga faktor, yaitu; pasar, produk, dan teknologi, maka pertanyaan tentang misi, pertama-tama, berkaitan dengan ranah (domain) kgiatan yang akan dilakukan oleh organisasi.”

Misi perusahaan menurut Rd. Jatmiko (2004,86) merupakan tujuan atau filosofi dasar yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang meliputi type dan lingkup operasinya, baik dalam lingkup produk atau pilihan bidang usaha maupun lingkup pasar. Misi merupakan kerangka dasar dalam menentukan arah organisasi dan pengambilan keputusan-keputusan manajemen di masa mendatang.

11

Misi digunakan untuk mendeskripsikan keadaan sekarang, siapakah kita, dimanakah kita sekarang (dari perspektif waktu), apa kekuatan kita, dan lain-lain. Dari dunia industri, Eastman Kodak memberikan contoh misi yang bagus : “We are in picture business.”

Misi perusahaan menjelaskan bidang penekanan produk, pasar, dan teknologi perusahaan serta dinyatakan sedemikian rupa sehingga mencerminkan nilai dan pengambilan prioritas dari pengambil keputusan strategis suatu perusahaan. Selain itu, misi tersebut mencangkup tujuan dan strategi yang diuraikan secara luas atau dinyatakan secara tidak langsung, dan bukannya arahan yang bersifat khusus. Dengan kata lain, misi merupakan peryataan, bukan mengenai target yang dapat diukur, melainkan mengenai sifat dan orientasi.

Menurut Jatmiko (2004, 88) manfaat misi adalah :

1. Untuk menjamin kepastian pencapaian tujuan organisasi.2. Misi dirumuskan secara eksplisit untuk menggambarkan sasaran yang akan dicapai

organisasi.3. Untuk menggambarkan dasar-dasar, atau standart untuk memperoleh dan

mengalokasikan sumber daya organisasi.4. Untuk membangun iklim atau suasana organisasi yang baik.5. Untuk memfasilitasi dalam menerjemahkan sasaran dan tujuan dalam suatu struktur

kerja yang mencakup penugasan suatu pekerjaan kepada unit-unit yang bertanggung jawab dalam organisasi.

6. Untuk menspesifikasi tujuan-tujuan organisasi dan menerjemahkan tujuan-tujuan tersebut ke dalam tujuan yang lebih spesifik (biasanya disebut sasaran) seperti biaya, waktu, dan parameter kinerja yang dapat dinilai dan dikendalikan.

Pernyataan misi yang baik haruslah memenuhi beberapa kriteria seperti berikut:

Simple and Clear

Pernyataan misi harus dicukup diwakili oleh 2-3 pernyataan saja. Semua pernyataan tersebut harus sederhana dan jelas dimengerti serta tidak menggunakan jargon-jargon organisasi.

Broad and long-term in future

Pernyataan misi organisasi harus cukup luas mengakomodasikan perkembangan organisasi di masa mendatang. Misi organisasi harus bisa menunjukan gambaran yang akan dicapai di masa depan dengan jelas. Pernyataan misi organisasi harus tetap valid pada 20 tahun mendatang sama seperti kondisi sekarang.

12

Focus on the present

Pernyataan misi organisasi tidak boleh terlalu berorientasi pada masa depan sehingga kurang bisa fokus pada kondisi organisasi di masa sekarang.

Easy to understand

Misi organisasi harus mudah dimengerti. Misi yang mudah dimengerti akan memudahkan mengkomunikasikan misi tersebut kepada anggota organisasi, stakeholder.

2.3. Kebijakan dan Strategi Perusahaan

Manajemen strategis dapat didefinisikan Fred R.David (2005,5) sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.

Sedangkan pengertian manajemen strategi menurut Rd.Jatmiko (2004,5) adalah sebagai suatu proses di mana manajemen puncak menentukan arah jangka panjang dan kinerja atau prestasi organisasi melalui formulasi yang cermat, implementasi yang tepat, dan evaluasi yang terus-menerus atas strategi yang telah ditetapkan.

Proses manajemen strategis menurut Fred R.David (200,6) terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1. Perumusan StrategiMencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menemukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternative untuk organisasi dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.

2. Pelaksanaan StrategiMengharuskan perusahaan menetapkan sasaran, membuat kebijakan, motivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategi dapat dilaksanakan.

3. Evaluasi StrategiTahap akhir dalam manajemen strategi. Para manajer harus benar-benar mengetahui alasan strategi-strategi tertentu tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini, evaluasi strategi adalah cara pertama untuk memperoleh informasi. Semua strategi dapat diubah sewaktu-waktu karena faktor-faktor eksternal dan internal selalu berubah.Tiga kegiatan pokok dalam evaluasi adalah:

13

Mengkaji ulang faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan saat ini.

Mengukur kinerja Melakukan tindakan-tindakan korektif

2.4. Tujuan dan Filosofi Perusahaan

2.4.1. Tujuan Perusahaan

Alasan sehingga perusahaan mempunyai tujuan adalah :

1. Membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya

2. Membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambil keputusan

3. Menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi

4. Merupakan sasaran yang nyata daripada pernyataan misi.

Terdapat tiga tujuan ekonomis yang memandu arah strategis dari hampir semua organisasi bisnis. Baik menyatakan secara eksplisit mengenai sasaran-sasaran ini maupun tidak, penyataan misi mencerminkan maksud perusahaan untuk memastikan kelangsungan hidup melalui pertumbuhan dan profitabilitas.

Suatu perusahaan yang tidak dapat bertahan tidak akan mampu memenuhi tujuan dari para pemangku kepentingannya. Sayangnya, sasaran untuk kelangsungan bisnis, seperti juga sasaran pertumbuhan serta profitabilitas, sering kali tidak dianggap sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan stratergis. Ketika hal ini terjadi, perusahaan mungkin berfokus pada sasaran jangka pendek dengan mengabaikan sasaran jangka panjang.

Profitabilitas merupakan tujuan tetap dari suatu organisasi bisnis. Tapi yang menjadi kata kunci di sini adalah “jangka panjang”. Jelas sekali bahwa membuat keputusan dengan mendasarkan pada laba jangka pendek dapat mengarah pada ketidakmampuan untuk melihat jangka panjang yang strategis. Mengabaikan keinginan konsumen, pemasok, kreditor, ahli lingkungan, dan badan pengatur mungkin dapat menghasilkan laba dalam jangka pendek tetapi dalam jangka panjang, konsekuensi keuangan akan sangat mengganggu.

2.4.2. Filosofi Perusahaan

14

Peryataan mengenai filosofi suatu perusahaan sering kali disebut sebagai kredo perusahaan (company creed), biasanya muncul atau menyertai dalam pernyataan misi. Kredo Perusahaan mencerminkan atau menspesifikasikan keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas filosofi dasar yang menjadi komitmen para pengambil keputusan strategis dalam mengelola perusahaan.

Tetapi, pernyataan filosofi perusahaan seringkali sangat serupa dan terlalu umum sehingga lebih mirip publikasi humas, bukan komitmen terhadap nilai yang merupakan tujuan awalnya.

BAB III15

TINJAUAN PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Ben & Jerry’sBen & jerry’s Homemade Ice cream, Inc, membuat es cream super premium, es

krim jenis baru, dan susu es (ice milk) super premium Ben & Jerry. “scoop shop” pertama dibuka pada 5 Mei 1978, di sebuah stasiun pompa bensin yang telah direnovasi di Burlington, Vermont. Dua sahabat karib, Ben Cohen dan Jerry Greenfield, menginvestasikan modal mereka sendiri sebesar $12,000 dan meminjam tambahan modal $4,000 untuk memulai usaha wiraswasta mereka. Pada mulanya, satu-satunya peralatan yang digunakan hanyalah alat pembuat es krim kuno. Dan keahlian di bidang es cream dari para pemiliknya hanyalah kursus korepsonden seharga $5 tentang pembuatan es krim dari Penn state.

Meskipun dengan awal yang serba kekurangan, perusahaan ini dengan cepat mengembangkan reputasi sebagai pembuat es krim yang lezat dan tidak biasa yang dibuat hanya dari susu dank rim Vermont,. Popularitas local membukakan jalan ke pasar yang lebih besar, dan pada tahun 1980, mereka menjual es krim ke toko-toko kebutuhan sehari-hari (grocery store) dan restoran. Time Magazine menemukan perusahaan ini pada tahun 1981 dan menjulukinya sebagai “es krim terbaik di dunia” di mana hal tersebut membantu ekspansi perusahaan lebih jauh.

Pada tahun 1985, Ben & Jerry’s memindahkan markas besar perusahaan dan pabrik es krimnya dari Burlington ke Waterbury, Vermont. Fasilitas baru seluas 43.000 kaki persegi ini memiliki kapasitas produksi 40.000 galon es krim per bulan. Fasilitas serupa dibangun pada tahun 1988 di Springfield, Vermont, untuk meluaskan lini produk ke es krim jenis-jenis baru dan Peace Pops.

3.2. Visi dan Misi Ben & Jerry’s3.2.1. Visi Ben & Jerry’s

Visi Ben & Jerry’s yaitu menciptakan dan mendemonstrasikan konsep peusahaan baru mengenai kemakmuran terkait (linked prosperity).

3.2.2. Misi Ben & Jerry’sMisi Ben & Jerry’s terdiri atas tiga komponen yang saling terkait:

Misi Produk, yaitu untuk membuat, mendistribusikan, dan menjual es krim yang natural dengan kualitas terbaik serta produk-produk terkait dalam beragam rasa yang inovatif yang dibuat dari produk-produk persusuan Vermont, serta mempromosikan praktik bisnis yang menghormati bumi dan lingkungan.

16

Misi Social, yaitu mengoperasikan perusahaan dengan cara sedemikian yang secara aktif menyadari peran sentral yang dimainkan bisnis dalam masyarakat dengan memprakarsai cara-cara inovatif untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara umum-lokal, nasional, dan internasional.

Misi Ekonomi, yaitu mengoperasikan perusahaan dengan landasan keuangan yang kokoh dari pertumbuhan keuntungan yang berkelanjutan, meningkatkan nilai bagi para pemegang saham, dan memperluas peluang untuk pengembangan dan pertumbuhan karier bagi karyawan.

3.3. Tujuan & Filosofi Ben & Jerry’s3.3.1. Tujuan Ben & Jerry’s

Tujuan atau sasaran dijalankannya Ben & Jerry’s yaitu demi kepentingan keuangan dan sosial jangka panjang, jadi kesuksesan perusahaan diukur berdasarkan kinerja keuangan dan kinerja sosial.

3.3.2. Filosofi Ben & Jerry’sFilosofi perusahaan Ben & Jerry’s ini adalah mewujudkan keyakinan mereka

bahwa bisnis dan pemerintah memikul tanggung jawab ganda untuk menyediakan sumber daya guna menyelesaikan masalah masyarakat, khususnya yang menyangkut lingkungan, anak-anak, keluarga, penyandang cacat, dan perdamaian.

Untuk membantu mewujudkannya, perusahaan mendirikan The Ben & Jerry’s Foundation, pada bulan September 1985, dengan Jerry sebagai ketua. Jerry percaya bahwa yayasan social ini berusaha “memberdayakan rakyat untuk bertindak dan merasa efektif dalam masyarakat mereka dan dalam kehidupan mereka.” Yayasan ini menerima 7,5 persen dari laba sebelum pajak Ben & jerry, yang pada tahun 1989, berjumlah $288,971 yang dibagi ke 78 kelompok.

Melalui yayasan ini, Ben & Jerry’s melibatkan diri dalam “Satu Persen untuk Perdamaian,” yang berusaha mengalihkan 1 persen dari anggaran pertahanan A.S. untuk membina saling pengertian di antara bangsa-bangsa di dunia. Pada tahun 1989, perusahaan menyumbangkan &35,433 untuk gerakan perdamaian melalui laba dari produk “Peace Pop” yang baru.

3.4. Organisasi Ben & Jerry’sBen Cohen, ketua dewan pada usia 40 tahun, jauh dari penampilan eksekutif

bisnis pada umumnya. Ia jebolan Colgate College dan masuk Skidmore, tempat dia belajar tentang kerajinan barang-barang tanah liat dan perhiasan. Merasa terlalu dibatasi, ia mengikuti program “University without Walls” di Skidmore, suatu program gelar tak berstruktur, tetapi lagi-lagi ia keluar dari sekolah itu dan ia tidak kembali lagi. Ben adalah

17

“hippie” yang terbuka yang semangat kebebasannya membawanya keberbagai kegiatan sebelum mendirikan Ben & Jerry’s.

Jerry Greenfield, 38 tahun, dan ketua Ben & Jerry’s Foundation, adalah penganut semangat bebas lainnya. Ia menuntut ilmu di pra-kedokteran Oberlin College, tetapi tidak berhasil diterima di sekolah kedokteran. Ia luntang-lantung selama beberapa tahun sebelum akhirnya bergabung dengan Ben.

Fred Lager, akrab dipanggil Chico, direkrut tahun 1982 dan menjadi CEO. MBA dari University of Southern California, iadi anggap sebagai jiwa fiskal perusahaan, pengimbang Ben Cohen. Dibawah arahannya perusahaan berhasil menekan biaya, mendongkrak produksi, dan secara drastic meningkatkan laba sampai ketingkatnya yang sekarang, $2,05juta.

Ben & Jerry’s memandang 250 karyawannya sebagai sumber daya yang berharga. Perusahaan mendukung rakyat dan masyarakat dengan mempekerjakan penyandang cacat dan menyediakan kegiatan terapi gratis (termasuk konseling ketergantungan obat dan alcohol secara anonim) bagi setiap karyawan yang membutuhkannya. Para karyawan terlibat aktif dalam mengembangkan, mengintegrasikan, dan mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan menyelenggarakan rapat staf bulanan tempat semua karyawan, termasuk pemilik, manajer, dan pekerja lapangan, berkumpul menikmati minuman untuk membahas proyek, kinerja, perubahan, dan semua “kesenangan” dalam pekerjaan.

Ben & Jerry’s merupakan antithesis dari kultur perusahaan yang lazim. Atmosfir kesenangan dan kesederhanaan sangat dijunjung tinggi Ben & Jerry’s. Para karyawan muda yang berdedikasi tinggi mengenakan pakaian kasual, saling mengenal, dan menghidupkan perilaku “aneh”. Lebih jauh, perusahaan menggunakan rasio gaji 5-1, yang membatasi gaji paling atas hanya sampai lima kali gaji karyawan terendah. Gaji terbesar pada tahun 1988 berjumlah sekitar $89.000.

18

Bab IV

Kebijakan dan Strategi Fungsional Perusahaan

Dalam kaitannya dengan sistem inovasi dan kapasitas inovatif, dijumpai beberapa

kebijakan-kebijakan khusus berdasarkan bidangnya masing-masing yang seringkali dinilai

penting. Di dalam tujuan kebijakan secara umum mencakup tujuan ekonomi (seperti misalnya

pertumbuhan ekonomi, produktivitas, perluasan dan peningkatan kualitas kesempatan kerja dan

berusaha, dan peningkatan daya saing), tujuan sosial (terutama peningkatan kualitas kehidupan

masyarakat dan pembelajaran) dan tujuan sustainabilitas lingkungan. Ben & jerry’s mendirikan

yayasan social guna membantu masyarakat untuk bertindak dan merasa efektif dalam lingkungan

mereka dan dalam kehidupan mereka. Ben & Jerry berencana membuka “scoop shop” di Negara

manatan Uni Soviet. Tujuan proyek ini adalah :

1. mendemonstrasikan model usaha swasta skala kecil di manatan Uni Soviet dan

2. memanfaatkan sumber daya bisnis untuk mendorong perdamaian melalui saling

pengertian antara mantan Uni Soviet dan Amerika Serikat. Semua laba dari usaha ini

akan digunakan untuk membiayai program pertukaran warga Negara antar Amerika

Serikat dan 15 negara independen Uni Soviet.

Ben & Jerry’s mengambil beberapa langkah untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pada

tahun 1989, perusahaan menciptakan posisi manajer pengembangan lingkungan untuk

menganalisis tindak-tanduk perusahaan yang menyangkut lingkungan dan mengembangkan

alternative dan pemecahan atas tindak-tanduk tersebut.

Strategi fungsional memaksimalkan produktivitas sumber daya, mengarahkan pada kompetensi tersendiri yang memberikan perusahaan Ben and Jerry’s ice cream suatu keunggulan kompetitif. Dalam strategi fungsional menggabungkan beragam kegiatan dan kompetensi dari tiap fungsi dalam perusahaan untuk meningkatkan kinerja. Sasaran jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya operasional. Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah kepada berbagai bidang dalam perusahaan Ben and Jerry’s . Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas perusahaan nya agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja, melainkan juga dengan strategi dibidang

19

fungsional lainnya. Didalam dunia bisnis, perusahaan harus mempunyai bidang-bidang fungsional yang utama agar dapat bersaing dengan pesaing bisnisnya, antara lain :

1. Strategi Management Keuangan

Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu bagaimana perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal kerja termasuk dalam hal pembagian keuntungan. Melalui penjualan di toko kebutuhan sehari-hari dan restoran, Ben & Jerry’s telah mengembangkan kepemilikan tokonya diluar toko scoop shopnya yang pertama. Toko-toko telah ditambahkan di Golchester, Williston, Montpelier, dan Waterbury untuk meningkatkan penjualan, kehadiran social dan pengenalan nama. Ben & Jerry’s juga memiliki lebih dari 80 waralaba berlisensi (scoop shops). Laporan tahunan perusahaan mncantumkan audit keuangan maupun audit social. Dengan mempertautkan kinerja social dan keuangan, perusahaan percaya ia kan lebih meningkatkan kinerja keuangannya dan memang benar. Ben & jerry’s telah menghemat jutaan dollar dalam biayaa hubungan masyarakat dan pemasaran dengan member media kegiatan-kegiatan yang layak berita.

2. Strategi Management Sumber Daya Manusia

Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan

dan pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan

lancar perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan

SDM, merekrut, seleksi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara

kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu

diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan, penilaian kinerja,

imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan

pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa

puas bekerja. Untuk perusahaan Ben and Jerry’s ice Cream Para karyawan terlibat aktif

dalam mengembangkan, mengintegrasikan, dan mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan

menyelenggarakan rapat staf bulanan tempat semua karyawan, termasuk pemilik,

manajer, dan pekerja lapangan, berkumpul menikmati minuman untuk membahas proyek,

kinerja, perubahan, dan semua “kesenangan” dalam pekerjaan.

20

3. Strategi Management Oprasional

Strategi Manajemen Operasional Ben and Jerry’s Ice Cream adalah penyertaan,

merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk

bisnis yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja.

Ini berarti memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua karyawan bukti nya Ben

& Jerry’s memandang 250 karyawannya sebagai sumber daya yang berharga. Perusahaan

mendukung rakyat dan masyarakat dengan mempekerjakan penyandang cacat dan

menyediakan kegiatan terapi gratis (termasuk konseling ketergantungan obat dan alcohol

secara anonim) bagi setiap karyawan yang membutuhkannya.

4. Strategi Management Pemasaran

Meskipun dengan awal yang serba kekurangan, perusahaan ini dengan cepat

mengembangkan reputasi sebagai pembuat es krim yang lezat dan tidak biasa yang dibuat

hanya dari susu dank rim Vermont,. Strategi pemasaran Ben & Jerry’s difokuskan pada

metode promosi yang inovatif dan tidak tradisional dan berjumlah sampai 5% dari

penjualan tahunan. Dengan menekankan pada bahan baku yang natural dan bermutu

tinggi, dan citra “kampong halaman Vermont” pada semua kemasan, material penjualan,

dan kampanye promosi. Ben and Jerry’s tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga

memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum bersaing dengan mereka.

21

Bab V

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Ben dan jerry’s bersaing di pasar es krim super premium dan pencuci mulut beku (frozen dessert) yang tingkat persaingan nya tinggi. Dari tahun 1982 sampai 1985 segme ini tumbuh 25 sampai 30 persen setahun, tetapi sejak itu pertumbuhan nya melambat menjadi sekitar 15 persen.

Dalam industry pengolahan makanan, ben and jerry’s menduduki peringkat kesebelas dalam hal pertumbuhan laba per saham, sebesar 25,4persen. Pertumbuhan penjualan sebesar 56,1persen selama empat tahun terakhir menempatkan perusahaan pada posisi ke Sembilan dalam industry, sedangkan laba atas saham (return on equity, ROE) sebesar 15,3 persen duduki tempat ke-38.

Saran

Untuk menjadi perusahaan yang memiliki perkembangan yang baik dalam segi financial perusahaan hendaknya memperhatikan misi & kinerja social seperti yang dijalankan oleh ben & jerry’s karena kesuksesan perusahaan diukur berdasarkan kinerja keuangan dan kinerja social.

22