136
STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA DI SD ISLAM TERPADU AL-KAHFI CIRACAS JAKARTA TIMUR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun oleh: ANIS NURFITRIANI NIM 1113051000153 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H / 2017 M

STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

STRATEGI KOMUNIKASI GURU

DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

DI SD ISLAM TERPADU AL-KAHFI

CIRACAS JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh:

ANIS NURFITRIANI NIM 1113051000153

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439H / 2017 M

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

DI SD ISLAM TERPADU AL-KAHFI CIRACAS JAKARTA TIMUR

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh:

Anis Nurfitriani NIM 1113051000153

Pembimbing

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H / 2017 M

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA
Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA
Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

i

ABSTRAK Anis Nurfitriani 1113051000153 Strategi Komunikasi Guru dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama Islam di SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur. Anak-anak merupakan generasi masa depan yang perlu diberikan pendidikan keagamaan serta pembinaan untuk mencapai predikat umat terbaik. Pentingnya pendidikan keagamaan sejak usia dini adalah untuk mencegah dan menghindari anak dari kenakalan remaja. Ditinjau dari proses komunikasi, pendidikan merupakan bagian dari komunikasi, yaitu proses pengajaran yang melibatkan dua komponen yang terdiri dari guru sebagai komunikator dan siswa sebagai komunikan. Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi merupakan salah satu lembaga yang sangat peduli akan pendidikan agama Islam. Sekolah ini memiliki konsistensi dan eksistensi yang tinggi dalam berdakwah sejak tahun 1971 hingga saat ini. Berdasarkan konteks di atas, maka muncullah pertanyaan penelitian. Bagaimana strategi komunikasi yang digunakan guru dalam menanamkan nilai-nilai agama di SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur? Bagaimana upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai agama di SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur? Apa saja evaluasi guru dalam menanamkan nilai-nilai agama di SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur?

Secara garis besar strategi dapat dilihat melalui tiga tahapan. Pertama, perumusan strategi yaitu, langkah-langkah yang harus diambil dalam perencanaan komunikasi. Kedua, Implementasi Strategi yaitu, berjalannya proses pelaksanaan strategi. Ketiga, evaluasi strategi, yaitu untuk mengukur sejauh mana strategi itu sudah berjalan.

Strategi komunikasi yang dilakukan oleh guru SDIT Al-Kahfi yaitu perumusan strategi, berupa memahami sasaran khalayak dengan melakukan identifikasi tes masuk, komunikasi face to face, pengajaran selama satu bulan dan home visit. Dalam penyusunan pesan guru memberikan motivasi, pengetahuan mendasar hingga pembiasaan dalam praktek langsung, dan menyampaikan pesan both side issue. Sedangkan, penetapan metode yang dilakukan guru adalah redundancy, informatif, edukatif, prrsuasif dan coursive. Dalam penggunaan media guru menggunakan sound system, audio visual dan Al-Qur’an.

Implementasi strategi guru melakukan beberapa program kegiatan yang berjalan lancar dan mendapat respon baik dari siswa. Program tersebut berupa shalat dhuha, shalat zuhur berjamaah, tahsin tahfidz qur’an juz 30, mabit tahun baru Islam, tahfidz kontes, khotmil qur’an dan pesantren ramadhan.

Dalam proses pelaksanaan strategi guru menemukan kendala dari faktor internal yaitu usia anak yang masih terlalu kecil dan kemampuan mereka yang berbeda-beda. Sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan luar sekolah dan ketidakselarasan pendidikan di rumah dengan sekolah. Dalam kendala faktor internal, guru melakukan evaluasi dengan cara pengulangan dalam penyampaian informasi dan memberikan metode tertentu dalam mengatasi kendala tersebut. Sedangkan, evaluasi dalam faktor eksternal guru mengadakan komunikasi berkelanjutan dengan orang tua. Kata kunci : strategi, komunikasi, guru, pendidikan, SDIT

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT senantiasa penulis ucapkan karena

berkat rahmat, karunia, serta ridha-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos).

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan umat manusia yaitu

Nabi Muhammad SAW yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, sahabat, dan

pengikutnya hingga akhir zaman.

Beribu-ribu ucapan terimakasih penulis ucapkan terkhusus untuk kedua

orangtua, Ayah (Lasminto) dan Ibu (Rika Mustikawati) yang senantiasa memberikan

do’a, dukungan moril maupun materil, nasihat dan bimbingan tanpa ada henti-

hentinya, sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan pendidikan hingga perguruan

tinggi. Ibu kandung penulis (Almh. Sri Wahyuni) yang telah melahirkan penulis.

Kemudian kepada seluruh pihak yang membantu, mendukung, membimbing penulis

selama proses penyusunan skripsi ini. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Arif Subhan, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih juga kepada Dr. Suparto, M. Ed, Ph.D

selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil

Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Dr. H. Suhaimi, M.Si selaku Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

iii

2. Drs. Masran, MA dan Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris

jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Burhanuddin, Lc, MA Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu,

tenaga, serta pikiran dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan

proses penulisan skripsi ini.

4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah

mendidik, mengajar, dan melatih dengan memberikan ilmu dan pengetahuannya

selama perkuliahan.

5. Seluruh Bapak/Ibu staf dan karyawan tata usaha bidang kemahasiswaan,

administrasi, keuangan dan kepustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah membantu penulis.

6. Seluruh Bapak/Ibu staf dan karyawan Perpustakaan Fakultas dan Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam hal

peminjaman buku-buku yang digunakan sebagai referensi dan literatur dalam

penyusunan skripsi ini hingga selesai.

7. Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi Ciracas, Jakarta Timur selaku narasumber

– Bu Evi, Pak Fajar, Pak Huda, Pak Hikmi, Pak Firman, Bu Falah, dan siswa

kelas 5 dan kelas 6 yang sudah membantu penulis dan bersedia meluangkan

waktu.

8. Mas Hamdan dan istri (Sarah) yang membantu dan memberikan dukungan sampai

terselesaikannya skripsi ini. Dede Azka dan Dede Dzaky yang setiap hari

mengganggu penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

iv

9. Nita Silpiani, Khairunnisa Permata Sari, Rachma Maulidia, Endah Dewi Cahyani,

Sahri Rahma Fitri, Bejo Nurdamirin, Alprilia Nuriani yang selalu mendukung

setiap saat, membantu dan menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013, dan

Teman KPI A,B,C dan E. Teman-teman KKN GAUNG 2016 – Vika, Fita, Anggi,

Afdi, Gaung, Eza, Imam, Mail, Deni dan Ate.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga seluruh kebaikan,

jasa, dan do’anya yang telah diberikan kepada penulis menjadi pintu datangnya

ridho dan kasih sayang oleh Allah SWT di dunia dan akhirat kelak.

Penyusunan skripsi ini tentunya masih belum sempurna, oleh karena itu saran

dan kritik yang bersifat konstruktif penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis maupun pembaca sekalian. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta,17 September 2017

Anis Nurfitriani

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

b. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................... 7

c. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................. ................................... 7

d. Metodologi Penelitian .............................................................................. 8

e. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 14

f. Sistematika Penulisan .............................................................................. 16

BAB II TINJAUAN TEORITIS

a. Strategi ....................................................................................................... 18

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

vi

1. Pengertian Strategi ...................................................................................... 18

2. Tahapan-Tahapan Strategi .......................................................................... 19

b. Komunikasi ................................................................................................. 23

1. Pengertian Komunikasi ............................................................................... 23

2. Komponen Dasar Komunikasi .................................................................... 25

c. Strategi Komunikasi ................................................................................... 27

1. Pengertian Strategi Komunikasi ................................................................. 27

2. Langkah-Langkah Strategi Komunikasi ..................................................... 29

d. Nilai-Nilai Agama ...................................................................................... 39

1. Pengertian Nilai .......................................................................................... 39

2. Pengertian Agama ....................................................................................... 39

3. Pengertian Nilai-Nilai Agama .................................................................... 41

BAB III PROFIL SDIT AL-KAHFI

a. Sejarah Singkat SDIT Al-Kahfi ................................................................. 47

b. Profil SDIT Al-Kahfi ................................................................................ 49

c. Visi-Misi dan Tujuan ................................................................................ 50

d. Program Kegiatan Sekolah ........................................................................ 51

e. Prestasi Keagamaan .................................................................................. 53

f. Struktur Keorganisasian ............................................................................. 55

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

vii

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

1. Bentuk Strategi Komunikasi Guru dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama di

SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur .............................................................. 57

2. Upaya Guru dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama di SDIT Al-Kahfi

Ciracas Jakarta Timur ....................................................................................... 73

3. Evaluasi Guru dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama di SDIT Al-Kahfi

Ciracas Jakarta Timur ....................................................................................... 87

BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan ....................................................................................................... 93

2. Saran ................................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 96

LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi ............................................. 49

Tabel 3.2 Prestasi Keagamaan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi ...................... 53

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Siswa Kelas 6 Sedang Menunaikan Ibadah Shalat Dhuha Berjamaah

dikelas .................................................................................................... 75

Gambar 4.2 Guru Sedang Mendampingi dan Membimbing Siswa Kelas 6 dalam

Shalat Dhuha Berjamaah dikelas ............................................................ 75

Gambar 4.3 Siswa Bersama dengan Guru Melaksanakan Shalat Zuhur Berjamaah

dimusholah Sekolah ................................................................................ 77

Gambar 4.4 Guru Merapihkan Shaff Shalat Sebelum Melaksanakan Shalat Zuhur

Berjamaah dimusholah ........................................................................... 78

Gambar 4.5 Jadwal Murajaah Hafalan Surat Juz 30 Kelas 6 SDIT Al-Kahfi ........... 79

Gambar 4.6 Guru Menyimak Bacaan Al-Qur’an Siswa ............................................ 80

Gambar 4.7 Guru Menggunakan Media Speaker Sebagai Alat Bantu dalam Tahsin

dan Tahfidz Juz 30 ................................................................................. 81

Gambar 4.8 Guru dan Siswa Melaksanakan Shalat Maghrib Berjamaah Pada

Kegiatan Mabit Tahun Baru Islam ......................................................... 82

Gambar 4.9 Siswa Menghafalkan al-Qur’an Bersama-sama ..................................... 83

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

x

Gambar 4.10 Guru Memberikan Hadiah Juara Masing-Masing Kelas Pada Kegiatan

Tahfidz Kontes ....................................................................................... 83

Gambar 4.11 Khotmul Qur’an dan Wisuda Tahfidz Juz 30 Siswa Kelas 6 SDIT Al-

Kahfi ....................................................................................................... 85

Gambar 4.12 Shalat Dhuha Berjamaah Salah Satu Agenda Pesantren Ramadhan

SDIT Al-Kahfi ....................................................................................... 86

Gambar 4.13 Pembagian Bingkisan Bagi Dhuafa ....................................................... 87

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak dan pembinaan individu sepatutnya menjadi perhatian

umat Islam untuk mencapai predikat umat terbaik. Firman Allah menceritakan

bagaimana nasihat Luqmanul Hakim dalam bentuk pendidikan bagi anak-anak

yaitu pendidikan yang bergariskan prinsip mengenai masalah iman, akhlak

ibadah, sosial, dan ilmu pengetahuan. 0F

1 Begitu pula dalam hadist-hadist

Rasulullah SAW, banyak bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari

perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara langsung. Seperti

dalam hadist Rasulullah SAW dikatakan oleh Abu Hurairah :

جسانه و يمرانه ا ص

و�ن

دانه ا بواه ��و

أرة ف

فط

� ال

د ع�

ود يول

ل مول

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci. Ayah dan ibunyalah yang

menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi” (HR. Al-Buckhari dan Muslim). 1F

2

Menurut Pandangan Islam, tauhid adalah landasan dalam setiap amal

yang merupakan pegangan pokok dan sangat menentukan kehidupan

manusia.2F

3 Kokohnya akidah tauhid seseorang dapat terlihat dari setiap

amalannya. Sebaliknya rendahnya tauhid seorang muslim menunjukkan

berkurangnya kadar akhlak, watak kepribadian dan kesiapan dalam menerima

islam sebagai pedoman dan pegangan hidupnya. 3F

4

1 Zakiah Drajat. Ilmu pendidikan Islam. ( Jakarta: Bumi Aksara Depag RI. 2008). h, 20. 2 Ahmad Al-Hasyimi, Mukhtaarul Ahaadist, (Jakarta: Dar Ihyaul Kutub Al-Arabiyah), h.130. 3 Constantin.”Urgensi Pendidikan Tauhid dalam Keluarga”At-Ta’lim; Vol 3( 2012 )h,93. 4 Daud Rasyid, Islam dalam Berbagai Dimensi, (Jakarta : Gema Insani Press, 2000), h. 16

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

2

Anak-anak pada hakekatnya adalah generasi masa depan. Kepedulian

yang besar terhadap anak-anak sekarang adalah bukti dalam memperbaiki,

mendidik, dan membangkitkan generasi mendatang.5 Menurut Zakiyah

Darajat, dalam bukunya ilmu jiwa agama menyatakan bahwa pendidikan dan

pengalaman yang dilalui seorang anak, terutama pada masa pertumbuhan yang

pertama ( masa anak ) dari umur 0 – 12 tahun adalah penentu dalam

perkembangan agama pada anak. Apabila seorang anak pada masa

pertumbuhan itu tidak mendapatkan pendidikan agama dan tidak pula

mempunyai pengalaman keagamaan, maka setelah dewasa nanti ia akan lebih

cenderung kepada sikap negatif terhadap agama.6

Komunikasi merupakan aktivitas sosial manusia. Sudah menjadi sifat

manusia yakni selalu berusaha berhubungan dengan sesamanya sebagai upaya

untuk menghilangkan keterasingan mereka dan untuk mengetahui apa yang

terjadi di luar dirinya (communication is human).7 Komunikasi berarti proses

penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Pengertian

itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang

menyatakan sesuatu kepada orang lain.8 Komunikasi terjadi apabila antar

komunikator dan komunikan memiliki kesamaan dalam memaknai pesan yang

disampaikan.9

5 Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Yogyakarta: Titian Illahi Press, 1996), h. 81. 6 Zakiyah Drajat,Ilmu Jiwa Agama (Jakarta:PT Bulan Bintang,1989), h. 50-53. 7 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), h. 36. 8 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 4. 9 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), h. 30

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

3

Ditinjau dari proses komunikasi, pendidikan adalah bagian dari

komunikasi yaitu proses pengajaran yang melibatkan dua komponen yang

terdiri dari guru sebagai komunikator dan dari siswa sebagai komunikan. Hal

ini sesuai dengan yang diungkapkan Wilbur Schramm, yang dikutip oleh

Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa komunikasi didasarkan atas

hubungan antara dua orang atau antara seseorang dengan orang lain. Hakikat

hubungan ini adalah setara (tune) antara satu sama lain yang terfokus pada

informasi yang sama. Kesangkutpautan tersebut berada dalam komunikasi

tatap muka.10 Pihak komunikator (guru) mengharapkan adanya feedback atau

umpan balik dari komunikan (murid) atas ide-ide atau pesan-pesan yang

disampaikan, dengan harapan adanya perubahan tingkah laku dan perubahan

sikap dari komunikan.11 Sudah dapat diketahui bahwa fungsi umum

komunikasi adalah informatif, edukatif, persuasif, dan rekreatif. Komunikasi

memiliki fungsi pertukaran informasi, pesan dan sebagai kegiatan individu

dan antar pribadi, kelompok tukar menukar data, fakta dan ide.12

Pada era globalisasi saat ini, sangat dibutuhkan sumber daya manusia

yang menguasai bidang di segala aspek kehidupan. Salah satunya adalah

bidang pendidikan. Pendidikan yang dilaksanakan secara benar akan

membawa kepada keunggulan dan kualitas akal serta kejernihan dalam

berpikir. Selain itu, dapat memahami hakekat-hakekat kebenaran yang ada,

dan akan terbiasa dengan melakukan kebiasaan dan perbuatan yang baik,

10 Onong Uchjana Effendy, Kepemimpinan dan Komunikasi (Bandung: CV Mandiri Maju, 2000), h. 58. 11 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), h. 36. 12 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 23.

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

4

selalu berperilaku baik, selalu mengajak para anak didik untuk selalu berpikir

yang cermat dan mendalam, selalu mendorong berkreatifitas dan berpikir

tentang alam dan makhluk hidup.13

Pendidikan islam menjadi lebih istimewa karena memiliki kekuatan

yang mendalam, berdasarkan keimanan, dan dalam rangka memperteguh

aqidah. Sehingga pendidikan islam mempunyai peranan yang sangat penting

di dalam memajukan nilai-nilai kemanusiaan, mendidik emosi, etika, dan

pendidikan intelektual.14 Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang

untuk pembelajaran peserta didik (murid) di bawah pengawasan pendidik

(guru) dalam upaya menciptakan peserta didik (murid).15

Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-kahfi adalah salah satu lembaga yang

sangat peduli akan pendidikan agama. Hal ini terbukti dengan konsistensi dan

eksistensi lembaga ini yang sudah lama berkiprah dalam bidang pendidikan

khususnya dalam keagamaan. Sekolah ini berdiri pada tahun 1971 hingga

sekarang. Cikal bakal sebelum berdirinya Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-

Kahfi adalah Madrasah Diniyah sederhana yang diakui oleh Departemen

Agama. Tempat tersebut berlokasi di daerah Bojong, Kampung Rambutan.

Program Madrasah Diniyah adalah pengajian (Majlis Taklim) yang

pengajarnya adalah para pemuda. Kemudian Beberapa Dewan pendiri yang

memiliki pendidikan PGA mengusulkan untuk mengembangkan menjadi

sebuah sekolah. Sekolah yang tidak hanya bernuansa agama melainkan

bernuansa SD (Sekolah Dasar) antara pelajaran umum dan pelajaran agama

13 Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Yogyakarta: Titian Illahi Press, 1996), h. 49. 14 Ibid., h. 51. 15 Yusni Sari. ”Peningkatan Kerjasama di Sekolah Dasar”. Jurnal Administrasi Pendidikan; Vol 1 No , ( 01 Oktober 2013 ). h, 307.

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

5

yang sebanding. Setelah itu berdirilah SDI (Sekolah Dasar Islam ) Al-Kahfi.

Pada tahun 2003 berubah nama menjadi SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu)

Al-Kahfi yang bernuansakan DIKBUD (Diknas Pendidikan dan Kebudayaan)

dan pembelajaran hafalan Qur’an dengan pembiasaan-pembiasaan Ibadah juga

akhlak. Sekolah ini menggabungkan 2 kurikulum yaitu kurikulum khas

(Tahfidz dan Tahsin) yang dibuat oleh sekolah dan kurikulum DIKBUD

(Dinas Pendidikan dan Kebudayaan).16

Komunikasi atau dakwah yang dilakukan di SD Islam Terpadu antara

lain: komunikasi atau dakwah melalui lisan (menghafal Al-Qur’an Juz 30,

menghafal do’a-do’a yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan

komunikasi atau dakwah melalui tulisan (belajar menulis ayat-ayat Al-Qur’an,

Praktek Sholat wajib dan sholat sunnah). Pendidikan dalam bidang agama

islam yang diterapkan sekolah ini yaitu konsentrasi pada tahfidz Al-Qur’an juz

30 dengan kriteria minimal lulus dari sekolah anak-anak hafal Juz 30, Tahsin

bacaan Al-Qur’an dengan kriteria minimal anak-anak sudah membaca Al-

Qur’an dengan lancar dengan standar anak Sekolah Dasar.17

Segi ibadah anak-anak dilatih dari mulai bersuci (Berwudhu) kemudian

sholat sunnah dan Wajib dimana Do’a dan zikir dibaca setiap hari.

Selanjutnya adalah adab yang masuk ke dalam peraturan umum seperti salam

terhadap guru. Langkah yang diambil oleh sekolah dalam membantu anak-

anak menghafal Al-Qur’an adalah diadakannya murajaah harian dengan

manfaat hafalan anak-anak semakin kuat dan lebih mudah menghafal. Satu

16 Wawancara dengan Hj Evi Luthfiaty, Kepala Sekolah SDIT Al-Kahfi, pada 24 Januari 2017 Pukul 07 : 49 WIB. 17 Wawancara dengan Fajar Syahri Karim S. Pd.I, Staff Tahsin dan tahfidz Qur’an SDIT Al-Kahfi, pada 17 Maret 2017 Pukul 08 : 17 WIB.

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

6

sampai tiga ayat yang akan dihafal oleh anak-anak dalam satu hari. Langkah

selanjutnya adalah menggunakan media. Masing-masing kelas dipasangkan

speaker dan akan diputarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an dengan tujuan

pembiasaan dalam mendengarkan ayat Al-qur’an, yang kemudian akan ada

pembimbingan bacaan dari masing-masing guru di setiap kelasnya. Kemudian

selanjutnya adalah dari segi tahfidz menggunakan satu nada yaitu naik dan

turun.18

Keseluruhan kegiatan tersebut dilakukan pemantauan yang kemudian di

evaluasi pada tengah semester atau akhir semester oleh kepala sekolah dan

staff keagamaan SDIT Al-Kahfi. Target pencapaian yang diharapkan adalah

siswa-siswi lancar dalam menghafalkan Al-Qur’an, surat-surat yang sudah

dihafalkan digunakan dalam sholat, siswa-siswi mampu memahami makna-

makna yang terkandung dalam Juz 30, anak-anak menjadikan Al-Qur’an

sebagai bekal, anak-anak memiliki kesadaran dalam menjalankan ibadah dan

memiliki kualitas ibadah yang baik dan benar.

Sekolah Al-Kahfi memiliki konsep pembinaan akhlak dan pendidikan

agama Islam bagi anak-anak sejak tahun 1971. Sehingga penulis tertarik untuk

melakukan penelitian di tempat ini. Kemudian, penelitian ini bertujuan untuk

menambah database di Indonesia dalam bidang strategi komunikasi

penanaman nilai-nilai agama di SDIT Al-Kahfi.

Dalam kerangka inilah penulis mencoba untuk melakukan pembahasan

dan penelitian dengan judul : “Strategi Komunikasi Guru Dalam Menanamkan

Nilai-Nilai Agama di SD Islam Terpadu Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur”.

18 Wawancara dengan Fajar Syahri Karim S. Pd.I, Staff Tahsin dan tahfidz Qur’an SDIT Al-Kahfi, pada 17 Maret 2017 Pukul 08 : 17 WIB.

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

7

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu diberikan pembatasan

masalah sebagai berikut :

a. Nilai-nilai Agama yang dimaksud yaitu Tahfidz, Tahsin Al-Qur’an dan

Ibadah Sholat.

b. Guru SDIT Al-Kahfi yang dimaksud yaitu guru Tahsin & Tahfidz Al-

Qur’an

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka

masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Strategi Komunikasi yang digunakan Guru Dalam

Menanamkan Nilai-Nilai Agama di SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta

Timur ?

b. Bagaimana Upaya Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama di

SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur ?

c. Apa Saja Evaluasi Guru dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama di

SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini

memiliki tujuan untuk mengetahui:

a. Strategi Komunikasi yang digunakan Guru Dalam Menanamkan Nilai-

Nilai Agama di SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur.

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

8

b. Upaya Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama pada murid di

SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur.

c. Evaluasi Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama pada Murid di

SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan

manfaat baik secara teoritis maupun praktis kepada berbagai pihak sebagai

berikut:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif

dalam bidang studi dakwah dan komunikasi, khususnya dalam kajian

yang berkaitan dengan strategi komunikasi.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, masukan

dan pendapat bagi penulis dan khususnya untuk Guru SD Islam

Terpadu Al-Kahfi dalam menanamkan nilai-nilai agama. Serta dapat

memberikan manfaat dan menambah ilmu bagi mahasiswa dakwah dan

komunikasi yang berniat pada kajian komunikasi pada umumnya juga

bagi seluruh lapisan masyarakat.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan

kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

9

deskriptif dengan pengamatan langsung yang bersifat interaktif dan

memaparkan sesuai data yang didapat.

Menurut Bogdan dan Taylor metode kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.19

Metodologi penelitian kualitatif mempunyai kelebihan yaitu penulis

dengan narasumber dapat berperan aktif dalam penelitian ini. Responden

dalam metode kualitatif berkembang terus untuk bertujuan sampai data

yang dikumpulkan dianggap memuaskan dan sumber data berada dalam

situasi yang wajar, tidak dimanipulasi oleh angket atau hasil tidak dibuat-

buat.

Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif menggunakan metode

pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat non kuantitatif,

seperti penggunaan instrument wawancara dan pengamatan. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif yang berfokus pada

penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitian tidak perlu

merumuskan hipotesis.20

Pertimbangan penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena

penulis bermaksud meneliti secara mendalam, menyajikan data secara

akurat, dan menggambarkan kondisi sebenarnya secara jelas.

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

19 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), h. 4. 20 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi (Jogjakarta: Gintanyali, 2004), h. 2.

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

10

Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Guru SDIT Al-

Kahfi yang terdiri dari 5 orang Guru Tahsin & Tahfidz Al-Qur’an.

b. Objek Penelitian

Objek yang akan diteliti adalah bagaimana strategi komunikasi

yang dilakukan guru dalam menanamkan nilai-nilai Agama.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu : Januari 2017 – September 2017

Tempat : SD Islam Terpadu Al-Kahfi, Jalan H. Muhayang

RT 011 RW 01 No. 39C Kelurahan Rambutan,

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, 13830.

4. Sumber Data

Sumber data merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk

digunakan dalam penelitian guna menjelaskan valid atau tidaknya suatu

penelitian tersebut. Dalam hal ini penulis menggunakan data primer dan

sekunder. Berikut penjelasannya:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

objek peneliti perorangan, kelompok dan organisasi.21 Dalam hal ini

data yang diperoleh dari hasil wawancara. Penggunaan teknik

wawancara yaitu memperoleh keterangan secara mendetail untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan

informan atau orang yang diwawancarai.

21 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2003), h. 29

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

11

b. Data Sekunder

Memperoleh data dalam bentuk yang sudah tersedia melalui

publikasi dan informasi yang dikeluarkan oleh komunitas atau instansi-

instansi.22 Dalam hal ini data sekunder yang diperoleh adalah catatan-

catatan, dokumen-dokumen, brosur dan sumber-sumber lain yang

berkaitan dengan penulisan penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara :

a. Observasi

Metode observasi metode pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh dan mengumpulkan data penelitian melalui

pengamatan dan pengindraan.23 Observasi yang dilakukan adalah

untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan penelitian dalam

pencatatan apa yang bisa dilihat oleh mata, didengar oleh telinga,

diraba oleh tangan dan kemudian peneliti tuangkan dalam skripsi ini.

Penulis melaksanakan observasi ini sebanyak lima kali,

digunakan untuk mendapatkan data peranan komunikator, pengenalan

khalayak, mengamati kegiatan tahfidz dan tahsin Al-Qur’an, Ibadah

sholat, dan aktivitas-aktivitas siswa-siswi yang berlangsung di SDIT

Al-Kahfi, Ciracas, Jakarta Timur.

22 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h.30

23 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi,Ekonomi, Kebijkan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, ( Jakarta: Prenada Media Group, 2007), h. 118.

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

12

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan orang yang diwawancarai dengan menggunakan

alat yang dinamakan interviewer guide ( panduan wawancara ).24

Dalam penelitian ini nantinya, penulis akan melakukan

wawancara dengan pihak Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-kahfi yaitu

kepala sekolah SDIT Al-kahfi yang bernama Dra. Hj. Evi Luthfiaty,

staff keagaamaan SDIT Al-Kahfi bernama Nurul Huda S.Pd.I,

Koordinator Tahsin dan Tahfidz SDIT Al-Kahfi bernama Fajar Syahri

Karim S.Pd.I, Staff Tahsin dan Tahfidz bernama Hikmi Rosyidin

S.Pd.I, Ainul Falah S.Pd.I dan Firman Ardiansyah S.Pd.I. Serta

mendapat informasi dari 10 Murid kelas 5 dan 6 SDIT Al-Kahfi.

Dengan menggunakan metode ini, penulis memperoleh data yang

sebenarnya dari narasumber secara utuh dan laporannya secara

deskriptif dalam bentuk kata yang diperoleh dari hasil wawancara yang

sudah dilakukan.

c. Studi Dokumen

Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan

wawancara dan observasi dalam penelitian kualitatif.25 Adapun

dokumen peneliti peroleh dari internet, foto-foto dan kepustakaan.

24 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h. 194. 25 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bansung: Alfabeta, 2010), h. 82.

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

13

6. Teknis Analisis Data

Analisa data merupakan upaya mencari data dan menata data secara

sistematis untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang

diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.26 Analisis data

kualitatif dimulai dari melakukan analisis berbagai data yang berhasil

dikumpulkan dan dituangkan dalam bentuk laporan lapangan.

Tujuan analisis data ialah mengungkapkan data apa yang masih perlu

dicari, hipotesis apa yang perlu diuji, pertanyaan apa yang perlu dijawab,

metode apa yang harus digunakan untuk mendapatkan informasi baru dan

kesalahan apa yang harus diperbaiki.

Analisis data ini dilakukan dengan metode deskriptif dimana metode

ini menggambarkan apa adanya dengan sesuai situasi dan kejadian.

Analisis data ialah kegiatan analisis mengkategorikan data untuk

mendapatkan pada hubungan, tema, serta menyampaikan atau melaporkan

apa yang bermakna kepada orang lain.27

7. Pedoman Penulisan

Pedoman dalam teknik penulisan skripsi ini penulis merujuk pada

buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)”

yang diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality Development And

Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.28

26 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV (Yogyakarta: Rake Sasarin,

2000), h. 115. 27Ibid, h. 120.

28 Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (CeQDA(Center For Quality Development And Assurance), UIN Syarif Hidayatullah, 2011).

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

14

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian lebih

lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah. Maka langkah

awal yang penulis lakukan adalah mengkaji lebih dahulu terhadap penelitian-

penelitian terdahulu. Adapun setelah penulis mengadakan suatu tinjauan

kepustakaan, akhirnya penulis menemukan beberapa judul yang penelitiannya

memiliki kemiripan dengan apa yang penulis teliti. antara lain:

1. “Strategi Komunikasi Komunitas Wanita Indonesia Bercadar (WIB) Dalam

Mensosialisasikan Jilbab Bercadar”, ditulis oleh Rizky Nurul Ambia,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, tahun 2016. Skripsi ini berisikan tentang strategi

komunikasi Komunitas Wanita Indonesia Bercadar dalam

mensosialisasikan jilbab bercadar. Persamaan skripsi penulis dengan

skripsi Rizky adalah kedua skripsi ini sama menggunakan strategi

komunikasi, sedangkan perbedaannya adalah Rizky meneliti di wilayah

komunitas Wanita Indonesia Bercadar, sedangkan penulis meneliti di

ranah sekolah, yakni Sekolah SD Islam Terpadu Al-Kahfi.29

2. “Strategi Komunikasi Guru Dalam Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan

Agama Pada Anak Penyandang Tunagrahita di SLB-C Tunas Kasih I,

Kabupaten Bogor” ditulis oleh Rizqi Nurul Ilmi, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, tahun

2013. Skripsi ini berisikan tentang strategi komunikasi Guru terhadap anak

penyandang tungrahita dalam menanamkan nilai-nilai agama di SLB-C 29 Rizky Nurul Ambia, Strategi Komunikasi Komunitas Wanita Indonesia Bercadar (WIB) Dalam Mensosialisasikan Jilbab Bercadar, ( Jakarta : Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 2016).

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

15

Tunas Kasih I, Kabupaten Bogor. Persamaan skripsi peneliti dengan

skripsi Rizqi adalah kajiannya tentang strategi komunikasi guru dan murid

dalam menanamkan nilai-nilai agama. Perbedaannya adalah peneliti

meneliti strategi komunikasi untuk mengetahui Bentuk, Upaya dan faktor

penentu keberhasilan strategi komunikasi Guru di SD Islam Terpadu Al-

Kahfi, sedangkan Rizqi Nurul Ilmi, bentuk strategi komunikasi Guru

terhadap Penyandang Tunagrahita dalam penanaman nilai-nilai pendidikan

agama.30

3. “Strategi Komunikasi Media Sosial Dalam Program One Day One Juz”

ditulis oleh Reza Fahlefi Akbar, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, tahun 2016.

Skripsi ini berisikan tentang strategi komunikasi media sosial dalam

program one day one juz. Persamaan skripsi peneliti dengan skripsi Rizqi

adalah kajiannya tentang strategi komunikasi dalam program one day one

juz, sedangkan perbedaannya adalah Reza meneliti strategi komunikasi

sosial media, sedang peneliti meneliti bentuk, upaya dan faktor penentu

keberhasilan strategi komunikasi guru dalam menanamkan nilai-nilai

agama.31

30 Rizky Nurul Ilmi, Strategi Komunikasi Guru Dalam Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Pada Anak Penyandang Tunagrahita di SLB-C Tunas Kasih I, Kabupaten Bogor, ( Jakarta : Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 2013). 31 Reza Fahlevi Akbar, Strategi Komunikasi Media Sosial Dalam Program One Day One Juz, ( Jakarta : Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 2016).

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

16

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terarah, maka penulis

membagi pembahasannya ke dalam lima bab yang dibagi ke dalam sub-sub

bab sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan ini menguraikan secara singkat mengenai alasan pemilihan

judul, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi, penelitian tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menerangkan tentang tinjauan umum mengenai konsep strategi,

tahapan-tahapan strategi, konsep komunikasi, komponen dasar komunikasi,

konsep strategi komunikasi, langkah-langkah strategi komunikasi, dan konsep

nilai-nilai agama.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Bab ini berkenaan dengan gambaran umum yang mencakup tentang Sekolah

Dasar Islam Terpadu yang meliputi : Sejarah berdirinya Sekolah Dasar Islam

Terpadu Al-kahfi, profil sekolah, visi, misi dan tujuan, Program kegiatan

sekolah, serta struktur keorganisasian.

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini membahas mengenai deskripsi hasil penelitian, isi dari jawaban

rumusan masalah yaitu bagaimana bentuk strategi komunikasi Guru dalam

menanamkan nilai-nilai Agama di SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur,

upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai agama di SDIT Al-Kahfi, dan

Evaluasi guru dalam menanamkan nilai-nilai agama di SDIT Al-Kahfi.

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

17

BAB V : PENUTUP

Bab ini berkenaan dengan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan,

sebagai kesimpulan jawaban masalah yang telah dipaparkan secara singkat,

kemudian dilengkapi dengan saran-saran yang berkaitan dengan hasil temuan

dalam penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

18

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, dalam

mencapai sebuah tujuan, strategi tidak hanya berfungsi menjadi peta yang

menunujukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik

operasionalnya. Pengertian dari taktik operasional adalah bahwa

pendekatan ( approach ) sewaktu-waktu dapat berbeda, disesuaikan

dengan situasi dan kondisinya. Perlu diingat, bahwa strategi komunikasi

sangat diperlukan dalam menentukan sebuah langkah. Hal ini

dimaksudkan agar pesan dapat tersampaikan secara efektif hingga

tercapainya tujuan secara umum.1

Menurut Stephen Robbins seperti yang dikutip Morissan dalam

bukunya manajemen public relation: strategi menjadi humas professional,

strategi adalah penentu tujuan jangka panjang sebuah organisasi, pemberi

keputusan arah tindakan, dan penghasil sumber-sumber yang diperlukan

untuk mencapai tujuan.2 Dalam kata lain, strategi adalah cara dalam

mencapai suatu tujuan yang diharapkan, baik dengan jangka panjang

maupun jangka pendek untuk mencapai hasil akhir yang efektif, dengan

mempertimbangkan tindakan-tindakan yang akan dilakukan, dan mencari

1 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29

2 Morissan, Manajemen Public Relation: Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta: Randina Prakasa, 2006), h. 152.

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

19

sumber-sumber yang menjadi faktor pendorong dalam mewujudkan tujuan

organisasi.

Menurut Stainer dan Minner, strategi adalah ‘penempaan’ misi

perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan memperhatikan kekuatan

eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk

mencapai sasaran dan memastikan pelaksanaannya secara tepat, sehingga

tujuan dan sasaran utama organisasi dapat tercapai.3

Penetapan sasaran organisasi perlu memperhatikan faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor pendukung diluar

faktor internal. Hal ini dilakukan agar implementasi strategi dapat berjalan

dengan lancar sehingga tujuan dan sasaran organisasi akan tercapai sesuai

rencana.

Berdasarkan dari pernyataan yang dikemukakan oleh beberapa ahli

komunikasi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa strategi

merupakan suatu proses perencanaan tindakan untuk mencapai suatu

tujuan yang diharapkan, dengan implementasi secara sistematis, efektif

dan efesien. Strategi juga menjadi acuan atau penentu tujuan, baik dalam

jangka panjang maupun jangka pendek agar dapat mencapai hasil yang

diharapkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan.

2. Tahapan-Tahapan Strategi

Pemilihan strategi merupakan langkah krusial yang memerlukan

penanganan secara hati-hati dalam perencanaan komunikasi. Jika

mengalami kesalahan dalam pemilihan strategi atau melakukan kekeliruan,

3 George Stainner dan John Minner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, penerjemah Agus Dharma, (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 18.

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

20

maka hasil yang diperoleh bisa berakibat fatal, terutama kerugian dari segi

waktu, materi, tenaga dan juga tujuan yang diinginkan pun tidak berjalan

dengan baik. Oleh karena itu, strategi juga merupakan rahasia yang harus

disembunyikan oleh para perencana. Secara garis besar strategi di bagi

menjadi tiga tahapan, yaitu:4

a. Perumusan Strategi

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah merumuskan

strategi apa yang akan digunakan. Perumusan strategi merupakan

proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan

untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan

strategi, memahami adanya peluang dan ancaman ekternal,

menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menghasilkan

strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan.

Dalam strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan,

memperluas, menghindari dan melakukan suatu keputusan dalam

proses kegiatan. Perumusan strategi dilakukan dengan

mengembangkan tujuan-tujuan apa saja yang akan dicapai dan

merumuskan strategi lainnya termasuk mengatasi faktor eksternal dan

internal. Selanjutnya, memilih strategi alternatif dan strategi apa yang

akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, serta menentukan sikap

untuk mengambil keputusan dalam proses kegiatan organisasi atau

perusahaan.

4 Fred R. David, Manajemen Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 6.

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

21

b. Implementasi strategi

Setelah merumuskan dan memilih strategi apa yang akan

dilakukan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi

yang ditetapkan tersebut. Langkah ini merupakan langkah yang paling

sulit dalam proses strategi manajemen. Sebab, banyaknya faktor yang

dapat mempengaruhi pelaksanaan dilapangan dan berjalan tidak sesuai

perkiraaan semula.5 Dalam tahap pelaksanaan strategi yang dipilih

sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan

strategi yang tertuang dalam budaya organisasi. Jika tidak, maka

proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang

jauh dari kenyataan.

Dalam implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan

pengorganisasian sumber daya yang akan ditampilkan melalui

penetapan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan

komunikasi dan mempersiapkan anggaran atau dana untuk

berjalannya proses pelaksanaan strategi dan organisasi, serta

mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi dan

menghubungkan sumber daya manusia dengan kinerja organisasi.

c. Evaluasi Strategi

Setelah tahap implementasi strategi dilaksanakan, maka tahap

terakhir yang dilakukan adalah evaluasi strategi. Evaluasi strategi

menjelaskan proses penilaian dari pelaksanaan strategi yang sudah

dilakukan, apakah sudah mencapai hasil yang diharapkan atau tidak,

5 Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi memenangkan perang bisnis, (Malang:

Bayu Media Publishing,2003), h.13.

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

22

dan apabila terjadi penyimpangan maka akan ditentukan penyebab-

penyebabnya.6 Hal ini diperlukan, karena evaluasi menjadi tolak ukur

strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan

evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan

telah dicapai.

Maksudnya adalah dalam tahap evaluasi strategi, organisasi atau

perusahaan melakukan kajian ulang terhadap strategi yang digunakan

dalam tahap implementasi strategi, karena dalam tahap ini kita bisa

melihat proses strategi yang sudah dijalankan. Mengukur hasil, sesuai

atau tidaknya apa yang diharapkan dengan kenyataan. Prosesnya dapat

dilakukan dengan menyelidiki penyimpangan pelaksanaan dari

rencana. Setelah itu harus segera mengambil langkah korektif untuk

memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.

Ada empat macam langkah dasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu :7

1. Meninjau kembali faktor-faktor Eksternal dan internal yang

terjadi saat ini, apakah terjadi perubahan-perubahan pada strategi

yang sudah dirumuskan.

2. Mengadakan pengukuran terhadap kemampuan dan kinerja

organisasi atau perusahaan dengan kembali memastikan apakah

sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

3. Mengadakan perbaikan-perbaikan untuk perkembangan

organisasi atau perusahaan.

6 Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi memenangkan perang bisnis, (Malang:

Bayu Media Publishing,2003), h.14. 7 Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya

Saing Organisasi, (Jakarta:PT Gramedia,2008), h.28.

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

23

4. Membantu dalam mengembangkan model dimasa mendatang.

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi secara etimologis dipelajari menurut asal-usul

katanya, yaitu berasal dari bahasa latin, communicatio, kata ini

bersumber pada kata comminis, yang artinya sama makna dalam hal-hal

yang disampaikan. sama makna disini maksudnya adalah sama makna

mengenai suatu hal atau sama arti. Jadi, komunikasi berlangsung apabila

terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh

komunikator dan diterima oleh komunikan. 8

Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu

pernyataan dari seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas

bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang

menyatakan sesuatu kepada orang lain.9 Dalam proses komunikasi

tersebut akan terjadi aksi dan interaksi yang menuntut reaksi balik dari

komunikan kepada komunikator, begitu pula sebaliknya.10

Menurut Card L. Hoveland seperti yang dikutip Yusuf Zainal

Abidin dalam bukunya manajemen komunikasi: filosofi, konsep dan

aplikasi, Komunikasi adalah proses ketika seorang individu

(komunikator) mentransfer stimuli (menggunakan lambang-lambang

bahasa) dengan tujuan mengubah tingkah laku individu (komunikan)

8 Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan Aplikasi, h. 34. 9 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 4.

10 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), h. 36.

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

24

yang lain.11 Dalam definisi Hoveland ini, komunikasi berarti bukan

hanya penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan,

melainkan juga bertujuan mengubah sikap sang komunikan. Contohnya

adalah seorang ustad yang memberikan tausiyahnya disebuah majelis.

Everett M. Rogers & Lawrence Kincaid seperti yang dikutip

Hafied Changara dalam bukunya perencanaan dan strategi komunikasi,

menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang

atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu

sama lainnya, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang

mendalam.12 Jadi, Komunikasi merupakan proses interaksional dimana

komunikasi antarmanusia melibatkan manusia untuk selalu berinteraksi

satu sama lain, sehingga mencapai suatu pemahaman yang sama.13

Dengan adanya aturan ini, orang yang menerima signal dapat

memahami maksud dari signal yang diterimanya. Misalnya, setiap bahasa

mempunyai aturan tertentu, baik bahasa lisan, tulisan maupun bahasa

isyarat. Apabila orang yang mengirimkan signal menggunakan bahasa

yang sama dengan orang yang menerima, penerima dapat memahami

maksud dari signal tersebut.14

Berdasarkan definisi tersebut, pada hakikatnya komunikasi

merupakan proses. Istilah proses, artinya bahwa komunikasi berlangsung

melalui tahap tertentu yaitu secara terus-menerus. Proses komunikasi

merupakan proses yang dilakukan secara timbal balik karena pengirim

11 Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan Aplikasi, h. 32. 12 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikas, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), h. 33. 13 Ibid, h, 36. 14 Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan Aplikasi, h. 32-33.

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

25

dan penerima saling mempengaruhi satu sama lain. Pengirim pesan dapat

seorang individu, kelompok atau organisasi. Demikian pula dengan

penerima pesan. Perubahan tingkah laku, artinya perubahan yang terjadi

di dalam diri individu, mungkin dalam aspek kognitif, afektif atau

psikomotor adalah harapan dari sampainya pesan yang dikirim oleh

komunikator kepada komunikan.

2. Komponen Dasar Komunikasi

Komunikasi memiliki empat komponen, yaitu orang yang

mengirimkan pesan, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan yang

dilalui pesan dari pengirim kepada penerima, dan penerima pesan.

Komponen output diperlukan dalam proses komunikasi, Karena

komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik. Dengan

demikian, komponen dasar komunikasi adalah sebagai berikut :15

a. Pengirim Pesan (Komunikator)

Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim

pesan. Pesan atau informasi yang akan dikirimkan berasal dari otak

si pengirim pesan. Oleh sebab itu, sebelum pengirim mengirimkan

pesan, si pengirim harus membuat pesan yang akan dikirimkannya.

Membuat pesan adalah menentukan arti apa yang akan dikirimkan

kemudian menyandikan (encode) arti tersebut dalam sebuah pesan.

Sesudah itu, baru dikirimkan melalui saluran.

15 Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan Aplikasi, h. 35-36.

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

26

b. Pesan

Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si

penerima. Pesan dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan

secara verbal dapat secara tertulis, seperti surat, buku, dan pesan

secara lisan, seperti percakapan tatap muka, percakapan melalui

telepon, radio dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa

isyarat, gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara.

c. Saluran

Saluran merupakan jalan berlalunya pesan dari si pengirim

kepada si penerima. Ada dua jalan agar pesan pengirim sampai pada

penerima pesan, yaitu tanpa media yang berlangsung tatap muka dan

komunikasi yang menggunakan media. Media yang dimaksud adalah

media komunikasi. Media tersebut seperti, buku, radio, televisi, dan

surat kabar.

d. Penerima Pesan (Komunikan)

Penerima pesan adalah orang yang menganalisis dan

menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya. Umpan balik dari

penerima pesan memiliki peranan yang amat penting dalam

komunikasi, sebab ia menentukan berlanjutnya komunikasi atau

berhentinya komunikasi yang diutarakan oleh pengirim pesan

(Komunikator) kepada penerima pesan (Komunikan).

e. Output

Output adalah respon penerima terhadap kiriman pesan yang

diterimanya. Adanya reaksi ini membantu pengirim untuk

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

27

mengetahui apakah sesuai atau tidaknya interpretasi pesan yang

dikirimkan dengan hal-hal yang dimaksudkan oleh pengirim.

Apabila arti pesan yang dimaksudkan oleh pengirim

diinterpretasikan sama oleh penerima, berarti komunikasi tersebut

dikatakan efektif.

C. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan keseluruhan perencanaan, taktik

dan cara yang akan dipergunakan oleh kelompok atau organisasi untuk

melancarkan komunikasi dengan memerhatikan keseluruhan aspek yang

ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.16

Menurut Middleton, seperti yang dikuti Hafied Changara dalam

bukunya perencanaan dan strategi komunikasi, Seorang pakar

perencanaan komunikasi, strategi komunikasi adalah kombinasi yang

terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan,

saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang

untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.”17

Hal terpenting dalam strategi komunikasi yang dilakukan suatu

kelompok atau organisasi adalah peran antara pemberi pesan

(komunikator), penerima pesan (komunikan) dan pesan (Message). ketiga

unsur ini akan membantu jalannya strategi komunikasi dengan didukung

unsur-unsur lainnya. Hal ini dibuat untuk mencapai suatu tujuan

komunikasi yang efektif. 16 Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan Aplikasi, h. 166.

17 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada2013), h. 61.

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

28

Dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi komunikasi merupakan

perencanaan dan taktik yang dibuat sedemikian rupa yang akan

dilaksanakan oleh kelompok atau organisasi untuk mencapai suatu

tujuan. Strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis, sehingga jika ada

perubahan atau faktor penghambat dalam proses komunikasi,

komunikator bisa mengambil langkah atau tindakan lain yang tepat.

Sehingga strategi komunikasi yang sudah direncanakan dapat mencapai

tujuan yang diinginkan.

Menurut R Wayne Peace, Brent D. Petterson, dan M. Dallas

Burnett dalam bukunya Techniques for effective communication, seperti

yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy, tujuan sentral strategi

komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama yaitu :

a. To secure understanding : memastikan bahwa komunikan mengerti

dengan pesan yang diterima olehnya. Apabila sudah dapat

dimengerti dan diterima, maka penerimaannya itu harus dibina.

b. To establish acceptance : setelah komunikan mengerti dan menerima

pesan, selanjutnya harus dilakukan pembinaan terhadap pesan yang

sudah diterima.

c. To motivation action : terakhir, setelah melakukan pembinaan

terhadap pesan yang sudah diterima dan dimengerti komunikan,

maka tahap selanjutnya adalah memberikan motivasi pada kegiatan

tersebut.18

18 Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek, h. 32.

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

29

Tiga tujuan ini saling berkaitan, karena yang pertama

memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya.

Apabila sudah dapat dimengerti dan diterima pesannya, maka

penerimaannya itu harus diberikan pembinaan, yang pada akhirnya

kegiatan tersebut dimotivasikan.

2. Langkah-Langkah Strategi Komunikasi

Dalam melaksanakan strategi komunikasi perlu adanya langkah-

langkah strategi yang harus dijalankan, untuk menyusun langkah-langkah

tersebut dibutuhkan suatu landasan pemikiran dengan memperhitungkan

konten-konten dalam komponen komunikasi serta faktor pendukung dan

penghambat komunikasi.

Harold Laswell, seorang sarjana hukum pada Yale University,

yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya dinamika

komunikasi, telah menghasilkan suatu pemikiran mengenai komunikasi

yang dituangkan dalam bentuk paper dan kemudian dimuat dalam buku “

The Communication of Ideas “ suntingan Lyman Bryson. Laswell

menyatakan bahwa yang terbaik untuk menerangkan kegiatan

komunikasi ialah dnegan menjawab pertanyaan “ Who Says What In

Which Channel To Whom With What Effect? “. Untuk mantapnya strategi

komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan unsur

komunikasi yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus

Laswell tersebut.19

a. Who? Siapakah komunikator.

19Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h.29.

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

30

b. Says what? Pesan apa yang dinyatakan.

c. In which channel? Media apa yang digunakan.

d. To whom? Siapa komunikan.

e. With what effect? Efek apa yang diharapkan.

Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana

operasionalnya dilakukan secara praktis, maksudnya adalah berbagai

pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dengan

situasi dan kondisi.20

Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli,

tetapi untuk strategi komunikasi yang memadai untuk dijadikan

pendukung strategi komunikasi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold

Laswell.21

Berikut langkah-langkah dalam strategi komunikasi:22

a. Mengenal Khalayak

Mengenal khalayak merupakan langkah awal yang harus

dilakukan komunikator sebagai pelaku strategi komunikasi dalam

usaha mewujudkan komunikasi yang efektif. Dalam proses

komunikasi, khalayak itu sama sekali tidak pasif, melainkan aktif,

sehingga antara komunikator dan komunikan bukan hanya terjadi

saling berhubungan melainkan juga saling mempengaruhi. Antara

komunikator dan juga komunikan, keduanya dapat saling

mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Apapun tujuan, metode

20Onong Uchajana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,h. 32. 21Ononng Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 29. 22 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi dan Praktek (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 184

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

31

dan banyaknya sasaran, komunikator perlu memperhatikan pada diri

komunikan faktor-faktor sebagai berikut :23

1. Faktor Kerangka Referensi

Dalam menyampaikan pesan, komunikator harus

menyesuaikan dengan kerangka referensi komunikan.

Terbentuknya kerangka referensi seseorang adalah sebagai hasil

dari perpaduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma

hidup, status sosial, ideologi dan cita-cita. Kerangka referensi

setiap orang memiliki perbedaan. Ada perbedaan secara ekstrem

seperti antara murid SMP dengan Mahasiswa. Ada juga

perbedaan yang gradual seperti seorang sarjana dengan sarjana

yang lain yang sama-sama lulusan universitas.

Dalam situasi komunikasi antarpribadi mudah untuk

mengenal kerangka referensi komunikasn karena ia hanya satu

orang. Yang sukar adalah mengenal kerangka referensi

komunikan dalam bentuk komunikasi kelompok. Ada kelompok

yang individu-individunya sudah dikenal seperti kelompok

karyawan. Ada juga yang tidak dikenal seperti pengunjung rapat

RW. Maka, komunikasi harus disesuaikan dengan referensi

mereka.

Lebih sulit lagi mengenal kerangka referensi komunikan

dalam komunikasi massa sebab bersifat heterogen. Oleh karena

itu, pesan yang disampaikan kepada khlayak melalui media

23Onong Uchajana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,h. 35.

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

32

massa hanya bersifat informatif dan umum yang dapat

dimengerti oleh semua orang.

2. Faktor Situasi dan Kondisi

Yang dimaksud dengan situasi disini ialah situasi

komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang

akan disampaikan. Situasi yang bisa menghambat jalannya

komunikasi dapat diduga sebelumnya, dapat juga datang tiba-

tiba saat komunikasi dilancarkan. Agar komunikasi berjalan

efektif, tempat penyampaian pesan komunikasi haruslah

diperhatikan. Kita perlu mengatur tempat dan ruangan dimana

komunikasi akan berlangsung, sehingga hambatan yang dating

dapat diminimalisir.

Sedangkan, yang dimaksud dengan kondisi disini ialah

state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis

komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi.

Komunikasi kita tidak akan efektif apabila komunikan sedang

marah, sedih, bingung, sakit atau lapar. Dalam mengahadapi

komunikan dengan keadaan seperti itu kita diharapkan sebisa

mungkin untuk menciptakan suasana yang menyenangkan. Akan

tetapi, tidak jarang pula kita harus melakukannya pada saat itu

juga.

b. Menyusun Pesan

Langkah selanjutnya dalam perumusan strategi ialah menyusun

pesan. Dalam hal ini yang harus dilakukan yaitu menentukan tema

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

33

dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan

tersebut, ialah mampu membangkitkan perhatian. Perhatian adalah

pengamatan yang terpusat, karena itu tidak semua yang diamati

menimbulkan perhatian. Dengan demikian awal dari suatu efektifitas

dalam komunikasi, ialah bangkitnya perhatian dari khalayak

terhadap pesan-pesan yang disampaikan.24

Dalam masalah ini, Wilbur Schramm mengajukan syarat-syarat

untuk berhasilnya pesan tersebut sebagai berikut :25

1. Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa

sehingga pesan itu dapat menarik perhatian sasaran yang dituju.

2. Pesan haruslah menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada

pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga

kedua pengertian itu bertemu.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi daripada sasaran

dan menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan itu.

4. Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh

kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok dimana kesadaran

pada saat digerakkan untuk memberikan jawaban yang

dikehendaki.

Dalam upaya penyusunan pesan yang nantinya akan

disampaikan, terdapat dua bentuk rumusan tema pesan yang bisa

dipakai yaitu bersifat one side issue dan both sides issue. One side

issue merupakan rumusan pesan yang bersifat sepihak, yaitu pesan 24 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi dan Praktek (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 193. 25 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi dan Praktek (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),h.193-194.

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

34

berisi hal-hal positif atau hal-hal negatif saja. Pesan yang bersifat

konsepsi komunikator saja tanpa mempertimbangkan berbagai

pendapat yang berkembang di kalangan khalayak.

Sedangkan, both sides issue merupakan rumusan pesan baik dari

segi positif maupun negatifnya. Jadi, pesan positif atau pesan negatif

atau untung ruginya disampaikan kepada khalayak, sehingga

khalayak mengetahui kejelasannya dari pesan tersebut.

Menurut Carl L hoveland, Arthur A. Limsdale dan Fred D.

Sheffield, dari hasil penelitian ketiganya, seperti yang dikutip

Marhaeni Fajar dalam bukunya Ilmu komunikasi teori dan praktek,

untuk menentukan penggunaan yang paling efektif dalam

komunikasi, sebagai berikut :26

1. Bila komunikasi melibatkan khalayak yang sejak awal

menunjukkan adanya perbedaan pendapat, lebih efektif

menyampaikan pesan both sides issue.

2. Bila komunikasi melibatkan khalayak yang sejak awal

menunjukkan adanya penyesuaian pendapat maka akan lebih

efektif menyampaikan pesan one side issue.

3. Kepada khalayak dengan golongan terpelajar sebaiknya

diberikan pesan both side issue.

4. Kepada khalayak yang bukan termasuk golongan terpelajar

lebih baik disampaikan one side issue.

26 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.

196.

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

35

c. Menetapkan Metode

Mencapai efektivitas dari suatu komunikasi selain akan

tergantung akan kemantapan isi pesan, yang diselaraskan dengan

kondisi khalayak dan sebagainya, maka juga akan turut dipengaruhi

oleh metode-metode penyampaiannya kepada sasaran. Dalam dunia

komunikasi pada metode penyampaian atau mempengaruhi itu dapat

dilihat dari dua aspek yaitu : menurut cara pelaksanannya dan menurut

bentuk isinya.

Metode penyampaian pesan dengan aspek pertama, semata-mata

hanya melihat itu dari segi pelaksanaannya dengan melepaskan

perhatian dari isi pesannya. Sedangkan aspek kedua, yaitu melihat

komunikasi dari segi bentuk pernyataan atau bentuk pesan dan

maksud yang dikandung.

Dalam metode penyampaian atau mempengaruhi pesan menurut

cara pelaksanaannya, dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu :27

1. Redundancy (Repetition)

Metode redundancy atau repetition, adalah cara

mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang-ulang pesan

kepada khalayak. Dengan metode ini banyak manfaat yang dapat

ditarik. Manfaat itu antara lain bahwa khalayak akan lebih

memperhatikan pesan tersebut, karena justru berkontras dengan

pesan yang tidak diulang-ulang, sehingga ia akan lebih banyak

mengikat perhatian.

27 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.

198.

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

36

Manfaat lainnya, ialah bahwa khalayak tidak akan mudah

melupakan hal yang penting yang disampaikan berulang-ulang

tersebut. Selanjutnya dengan metode repetition ini, komunikator

dapat memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-

kesalahan yang tidak disengaja dalam penyampaian-penyampaian

sebelumnya.

2. Canalizing

Untuk mempengaruhi khalayak haruslah terlebih dahulu

mengerti tentang kerangka referensi dan lapangan pengalaman dari

khalayak tersebut dan kemudian menyusun pesan dan metode yang

sesuai. Hal ini dimaksudkan, agar khalayak tersebut pada

permulaan dapat menerima pesan yang kita sampaikan kepadanya,

kemudian secara perlahan-lahan dirubah pola pemikiran dan

sikapnya yang telah ada, kea rah yang kita kehendaki.

Dalam proses komunikasi, komunikator terlebih dahulu

mengenal khalayaknya dan memulai melontarkan idenya sesuai

dengan kepribadian, sikap dan motif khalayak atau memulai

komunikasi sesuai dengan dimana khalayak itu berada (start where

the audience) kemudian diubah sedikit demi sedikit ke arah tujuan

komunikator. Cara inilah yang dimaksud dengan metode

canalizing.

Sedangkan dalam metode menurut bentuk isinya ada

beberapa metode yang dikenal yakni diantaranya:28

28 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi dan Praktek, h. 184.

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

37

a) Informatif. Bentuk pesan yang bersifat informatif, yaitu suatu

bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi khalayak

dengan jalan (metode) memberikan penerangan. Penerangan

disini merupakan pesan yang berisikan informasi berdasarkan

fakta dan pendapat yang bisa dipertanggung jawabkan

kebenarannya. Metode informatif ini, lebih ditujukan pada

penggunaan akal pikiran khalayak, dan dilakukan dalam bentuk

pernyataan berupa: keterangan, penerangan, berita dan

sebagainya.

b) Persuasif. Persuasif berarti, mempengaruhi dengan jalan

membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya,

maupun dan terutama perasaannya. Metode persuasif, dengan

demikian merupakan suatu cara untuk mempengaruhi

komunikan, dengan tidak terlalu banyak berfikir kritis. Pesan

dalam metode persuasif selain berisikan fakta-fakta dan

pendapat-pendapat, juga dapat berisi non fakta, dan bentuk

pernyataannya dapat berupa: Propaganda, reklame dan

sebagainya.

c) Edukatif. Metode edukatif, sebagai salah satu usaha

mempengaruhi khalayak dari suatu pernyataan umum yang

dilontarkan, dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang berisi:

pendapat-pendapat, fakta-fakta, pengalaman-pengalaman. Oleh

karena itu suatu pernyataan kepada umum dengan menggunakan

metode edukatif ini, akan memberikan pengaruh yang

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

38

mendalam kepada khalayk kendatipun hal ini akan memakan

waktu yang sedikit lama dibanding dengan memakai metode

persuasif.

d) Coursive. Merupakan bentuk penyampaian pesan yang

mempengaruhi khalayak dengan cara memaksa. Pesan ini berisi

pendapat-pendapat juga ancaman-ancaman. Metode ini biasanya

diwujudkan dalam bentuk peraturan-peraturan dan intimidasi.29

d. Penggunaan Media

Sebagaimana dalam menyusun pesan dari suatu komunikasi

yang ingin dilancarkan, kita harus selektif, dalam arti menyesuaikan

keadaan dan kondisi khalayak. Pemilihan media komunikasi pun

harus demikian adanya, karena untuk mencapai sasaran komunikasi

harus dapat memilih secara tepat media komunikasi yang digunakan,

tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan

disampaikan, dan metode yang akan digunakan.

Kesimpulannya strategi komunikasi adalah cara yang digunakan

untuk mencapai tujuan komunikasi, dan dalam melaksanakan strategi

komunikasi terdapat beberapa langkah yaitu: mengenal khalayak,

menyusun pesan, menetapkan metode komunikasi, dan penggunaan

media. Jika langkah-langkah ini dilakukan dengan komunikasi yang

efektif maka, tujuan komunikasi yang sudah direncanakan akan

berjalan dengan baik.

29 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi dan Praktek, h. 184.

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

39

D. Nilai-Nilai Agama

1. Pengertian Nilai

Menurut Chabib Thoha nilai merupakan sifat yang melekat pada

sesuatu (sistem kepercayaan), yang telah berhubungan dengan subjek yang

memberi arti (manusia yang meyakini). Jadi, nilai adalah sesuatu yang

bermanfaat dan berguna bagi manusia sebagai acuan tingkah laku.30

Sedangkan Lorens Bagus menyebutkan nilai sebagai harkat kualitas

suatu hal yang dianggap istimewa dan yang disukai, karena mempunyai

nilai tinggi.31

Berbeda dengan kedua pendapat di atas, Peter Salim dan Yeni Salim

menyebutkan bahwa nilai suatu konsep abstrak yang terdapat dalam diri

manusia mengenai sesuatu yang dianggap baik dan benar dalam hal-hal

yang dianggap benar dan salah.32

Zakiyah Drajat menyebutkan nilai adalah suatu perangkat keyakinan

atau perasaan yang diyakini sebagai identitas yang memberikan ciri khusus

pada pemikiran, perasaan, criteria maupun perilaku.33

2. Pengertian Agama

Agama berasal dari kata Sankskrit, ada yang berpendapat bahwa kata

itu terdiri dari dua kata, a berarti tidak dan gam berarti pergi jadi agama

artinya tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun menurun. Agama

memang mempunyai sifat yang demikian. Pendapat lain mengatakan

30 M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1996), Cet. 1, h. 61. 31 Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 173.

32 Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, 1996), h. 1034. 33 Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1996), h. 59.

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

40

bahwa agama berarti teks atau kitab suci. Selanjutnya dikatakan bahwa

gam berarti tuntunan. Agama juga mempunyai tuntunan, yaitu kitab suci.

Istilah agama dalam bahasa asing bermacam-macam, antara lain religion

dan al-dhin.34

Kata al-dhin dalam bahasa arab terdiri atas hurut dal, ya dan nun.

Dari huruf-huruf ini bisa dibaca dengan dain yang berarti utang dan

dengan din yang mengandung arti agama dan hari kiamat.35

Agama merupakan risalah yang disampaikan Tuhan kepada nabi-

Nya sebagai pemberi peringatan serta pemberi petunjuk dalam hukum-

hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan

tata hidup yang nyata. Mengatur tanggung jawab manusia kepada Allah,

masyarakat dan alam sekitarnya.36

A.M. Saefuddin mengatakan bahwa agama merupakan kebutuhan

paling esensial manusia yang bersifat universal. Tetapi makna paling

hakiki agama adalah kesadaran spiritual, yaitu manusia selalu mengharap

belas kasih-Nya, bimbingan tangan-Nya, serta belaian-Nya, yang secara

ontologis tidak bisa dipungkiri, walaupun oleh manusia yang paling

komunis sekalipun.37Agama merupakan faktor terpenting dalam hidup dan

kehidupan manusia. Karena, agama mampu memberikan makna, arti,

tujuan hidup dan kehidupan manusia itu sendiri.38

34 Harun Nasution, Islam DItinjau Dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1979),

jil.1, h. 9. 35 Quraisy Shihab, Mahkota Tuntunan Illahi, (Jakarta: Untagama, 1986), h.35.

36 Muhammaddin. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama. JIA/Juni 2013/ThXIV/no.1/99- 114.

37 A.M. Saefuddin, dkk. Desekularisasi Pemikiran Landasan Islamisasi, (Bandung: Mizan, 1987), h. 47.

38 Ahmad Yani. Pendidikan Agama Pada Anak Oleh Orangtua:Tinjauan Psikologi Islam. JIA/Juni 2013/ThXIV/no.1/33- 44.

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

41

3. Pengertian Nilai-Nilai Agama

Nilai-nilai Agama terdiri dari dua kata yaitu kata nilai dan Agama.

Nilai itu sendiri adalah hakikat suatu hal yang menyebabkan hal itu dikejar

oleh manusia. Nilai juga berarti keyakinan yang membuat seseorang

bertindak atas dasar pilihannya.39

Sedangkan Agama merupakan risalah yang disampaikan Tuhan

kepada nabi-Nya sebagai pemberi peringatan serta pemberi petunjuk

dalam hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam

menyelenggarakan tata hidup yang nyata. Mengatur tanggung jawab

manusia kepada Allah, masyarakat dan alam sekitarnya.40

Nilai-nilai agama Islam adalah seperangkat ajaran nilai-nilai luhur

yang ditransfer dan diadopsi ke dalam diri untuk mengetahui cara

menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran-ajaran Islam

dalam membentuk kepribadian yang utuh. Seberapa banyak dan seberapa

jauh nilai-nilai agama Islam bisa mempengaruhi dan membentuk suatu

karakter seseorang sangat tergantung dari seberapa nilai-nilai agama yang

terinternalisasi pada dirinya. Semakin dalam terinternalisasinya nilai-nilai

agama Islam pada diri seseorang, maka kepribadian dan sikap religiusnya

akan muncul dan terbentuk.41

Jadi, Nilai agama berhubungan antara manusia dengan Tuhan,

kaitannya adalah dengan pelaksanaan perintah dan larangannya. Nilai

39 Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alvabeta, 2004), h. 9. 40 Muhammaddin. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama. JIA/Juni 2013/ThXIV/no.1/99- 114. 41 Fakhrizal, “Pengertian Nilai-Nilai Agama Islam” www.jejakpendidikan.com/2016/12/pengertian-nilai-nilai-agama-islam.html?m=1, (diakses, 24 Agustus 2017).

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

42

agama diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan yang dicintai oleh Allah

Swt dan membawa kebaikan di dunia maupun di akhirat. Bila seseorang

melanggar norma/kaidah agama, ia akan mendapatkan sanksi dari Allah

Swt. Oleh karena itu, tujuan norma agama adalah menciptakan insan-insan

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam

pengertian mampu melaksanakan apa yang menjadi perintah-Nya dan

meninggalkan apa yang menjadi larangan-Nya.

Dalam QS. Ali-Imran : 104, menjelaskan :

Artinya:

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang

mungkar.”

Dalam Hadist disebutkan :

بالمعروف لتأمرن بيده نفسى والذي : قال وسلم عليه هللا صلى النبى عن

تدعونه ثم منه عقابا عليكم يبعث ان هللا ليوشكن او المنكر عن ولتنهون

لكم فاليستجاب Artinya :

“ Nabi SAW bersabda, “ Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-

Nya, hendaknya kalian benar-benar mengajak kepada yang ma’ruf dan

benar-benar mencegah dari yang munkar atau jika tidak, niscaya Allah

akan mengirimkan hukuman/siksa kepada kalian sebab keengganan kalian

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

43

tersebut, kemudian kalian berdo’a kepada-Nya namun do’a kalian tidak

lagi dikabulkan.” ( HR. Tirmizi dari Huzaifah Ibn Al-Yaman)42

Firman Allah Swt dan juga hadist Nabi Saw di atas menerangkan

tentang perintah untuk menyeru kepada kebaikan atau perintah Allah dan

juga larangan untuk melakukan kemungkaran.

Nilai-nilai agama yang terdapat dalam perilaku manusia, seiring

dengan berjalannya waktu dapat menjadi norma-norma sosial yang

mengikat suatu masyarakat.43

Nilai-nilai agama dalam penelitian di SDIT Al-Kahfi adalah nilai

agama pada Tahfidzul Qur’an siswa-siswi SDIT Al-Kahfi dan dalam

pelaksanaan sholat dhuha dan sholat fardhu berjama’ah.

Tahfidzul Qur’an terdiri dari dua kata yaitu Tahfidzu dan Al -

Qur’an. Kata Tahfidzul merupakan masdar ghoiru mim dari kata

haffadhzo yuhaffidhzu tahfiidhzon yang berarti menghafalkan.44

Sedangkan Al-Qur’an menurut istilah para ulama’ ialah kalam

Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,

dengan lafadz dan maknanya melalui perantara Malikat Jibril as, yang

tertulis di dalam mushaf, disampaikan secara mutawatir dimulai dengan

Q.S Al- Fatihah dan diakhiri dengan Q.S An-Nas.45

Menurut Zakiah Daradjat, dalam bukunya metodik khusus

pengajaran Agama Islam, Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang dibukukan,

42 Ahmad Al-Hasyimi, Mukhtaarul Ahaadist, (Jakarta: Dar Ihyaul Kutub Al-Arabiyah), h. 182.

43 Amir Syamsudin, Pengembangan Nilai-Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini, “ Jurnal Pendidikan Anak”, Vol. 1, Edisi 2, (Desember 2012), h. 112 44Munawwir. Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), h. 279.

45Quraish Shihab, dkk. Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosakata, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), h. 785.

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

44

diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai suatu mukjizat,

membacanya dianggap ibadah, dan sebagai sumber utama ajaran Islam.46

Jadi yang dimaksud dengan Tahfidzul Qur’an adalah suatu usaha

cermat memasukkan atau mengingat isi Al-Qur’an secara teliti kedalam

hatinya untuk selalu diingat dan dijaga secara terus menerus sehingga apa

yang telah dihafalkan benar-benar bisa kuat meresap kedalam jiwa dan

akalnya.

Dalam QS. Fathir : 29, menjelaskan :

Artinya :

“ Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah,

dan mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami

anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,

mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi ”

Ayat di atas menjelaskan tentang orang-orang yang membaca al-

qur’an, mendirikan shalatdan menafkahkan sebagian rezeki mereka akan

mendapatkan perniagaan yang tidak merugi.

Selanjutnya adalah pengertian Shalat. Akar kata “shalat” adalah

shala-yushali-shalatan, yang berarti adalah do’a, memohon, atau

mengingat Allah.46 F

47 Sedangkan, makna shalat menurut bahasa arab ialah

46 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1995), h.89. 47 Amin Sumajiwa.Biarkan Al-Qur’an Menjawab:Mengerti Tema-Tema Penting Kehidupan dalam Kitab Suci,(Jakarta:Zaman,2013), h.148.

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

45

do’a, tetapi yang dimaksud ialah ibadah yang tersusun dari beberapa

perkataan dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam, dan memenuhi

beberapa syarat yang dilakukan. Shalat merupakan kewajiban seorang

muslim untuk melaksanakannya. Bagi tiap-tiap orang yang dewasa dan

berakal, diwajibkan untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.

Turunnya perintah wajib shalat itu ialah pada malam isra’ setahun sebelum

tahun Hijriah.48

Dalam QS. An-Nur : 56, menjelaskan :

Artinya :

“ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah Zakat, dan taatlah kepada

Rasul supaya kamu diberi rahmat “

Ayat di atas menjelaskan barang siapa yang mendirikan shalat,

menunaikan zakat dan taat kepada Allah Swt dan Rasul-Nya maka akan

diberikan rahmat atasnya.

Sedangkan, pengertian dari Shalat berjamaah adalah apabila dua

orang shalat bersama-sama dan salah seorang diantara mereka mengikuti

yang lain, keduanya dinamakan shalat berjamaah. Orang yang diikuti

48Sulaiman Rasyid. Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), cet ke 38, h. 53.

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

46

(yang di hadapan) dinamakan imam, sedangkan yang mengikuti

dinamakan makmum.49

Sebagian ulama berpendapat bahwa hukum salat berjamaah adalah

fardu ‘ain (wajib ‘ain), sebagian lainnya berpendapat sunat muakkad

(Sunat istimewa). Yang akhir inilah hukum yang lebih layak, kecuali bagi

shalat jum’at.50

49 Sulaiman Rasyid. Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), cet ke 38,

h.106. 50 Ibid, h. 107.

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

47

BAB III

GAMBARAN UMUM

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-KAHFI

CIRACAS, JAKARTA TIMUR

A. Sejarah Singkat Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi

Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi adalah salah satu lembaga yang

peduli terhadap pendidikan agama Islam serta memiliki konsistensi dan

eksistensi yang tinggi dalam berdakwah. Cikal bakal sebelum berdirinya

SDIT Al-Kahfi adalah sebuah Madrasah Diniyah yang bersifat majlis ta’lim.

Dengan kondisi yang sangat sederhana, dan terletak di daerah Bojong,

Jakarta Timur, Madrasah Diniyah ini memiliki jamaah mulai dari kaum

bapak-bapak, ibu-ibu hingga para pemuda. Mengadakan program pengajian

yang sudah diakui oleh Departemen Agama dengan tenaga pengajar para

pemuda. Hingga saat ini, Madrasah Diniyah ini tetap berjalan menyiarkan

ajaran Islam dengan menghadirkan habaib sebagai pengajarnya di setiap hari

rabu.

Berawal dari keinginan salah seorang pemuda bernama H. Imron

Zayadi yang juga sebagai seorang pengajar agama di sekolah SMP 49 (saat

itu sekolah ini sudah menjadi sekolah favorit di Jakarta Timur hingga

sekarang) untuk membuat sebuah lembaga pendidikan formal, dengan

keseimbangan materi antara pelajaran umum dan pelajaran agama di

dalamnya. Beliau kemudian mengajak beberapa teman-temannya, baik dari

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

48

kalangan saudara maupun orang-orang yang memang tertarik dengan

pendidikan untuk mewujudkan keinginannya tersebut.1

Maka, pada sekitar tahun 60-an dimulailah ajakan kepada warga

sekitar untuk mewakafkan tanah mereka. Sedangkan bagi yang tidak tinggal

di lokasi tersebut dihimbau untuk memberikan sumbangan berupa uang, guna

membantu dalam pembebasan tanah yang akan dijadikan lokasi

pembangunan sekolah Al-Kahfi. Saat itu warga memberikan bantuan berupa

beras jimpitan, yang kemudian beras tersebut dijual dan uangnya digunakan

untuk membeli bahan-bahan bangunan. Lokasi tanah tersebut beralamat di

jalan H. Muhayang RT 011/ RW 01 No. 39C Kelurahan Rambutan,

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, 13830.

Dengan kegigihan dan kerja keras dari para pemuda yang saat ini

dinyatakan sebagai Dewan Pendiri Sekolah, maka pada tahun 1971 berdirilah

sebuah bangunan berlantai 1 dengan bentuk letter L. Saat itu, bapak H. Imron

Zayadi, Bapak H. Jamak, Ibu Hj. Irhamna bersama dengan ketua yayasan

pada akta notaris pertama yaitu, Bapak H. Kadarusman dan Bapak H.

Sukendar (sebagai pewakaf terbesar) meresmikan sekolah yang diberi nama

SDI (Sekolah Dasar Islam) Al-Kahfi. Filosofi dari nama Al-Kahfi itu sendiri

adalah dari kisah ashhaabul Kahfi yaitu, pemuda yang teguh

mempertahankan prinsipnya dengan keimanan. Kemudian, dibukalah

penerimaan murid yang belum memiliki aturan untuk mengenakan busana

muslim. Barulah pada sekitar tahun 80-an mulai diberlakukannya aturan

untuk mengenakan busana muslim bagi murid-murid SDI Al-Kahfi.

1 Wawancara Pribadi dengan Hj. Evi Luthfiaty, Kepala Sekolah SDIT Al-Kahfi, pada Januari 2017 Pukul 07:49 WIB.

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

49

Pada tahun 2003 SDI Al-Kahfi melakukan inovasi yaitu dengan

mengganti namanya menjadi SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Al-Kahfi.

Inovasi lainnya adalah menggabungkan 2 kurikulum yaitu, kurikulum Diknas

dan Kurikulum Khas (Tahfidz dan Tahsin Alqur’an) yang dibuat oleh

sekolah. Bukan hanya bernuansakan kurikulum Diknas tetapi, juga

bernuansakan pembelajaran hafalan Al-Qur’an Juz 30 (saat ini melakukan

pengembangan dengan menghafal 3 juz yaitu, juz 30, juz 29 dan juz 28),

pembiasaan-pembiasaan ibadah dan akhlak. Selain melakukan inovasi dalam

pengembangan kurikulum, SDIT Al-Kahfi juga berinovasi dengan

memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang lebih baik serta guru-guru

pendidik yang berkualitas. Hingga saat ini fasilitas yang dimiliki SDIT Al-

Kahfi meliputi 4 unit gedung bangunan, 2 unit gedung 3 lantai dan 2 unit

lainnya 1 lantai. Gedung tersebut terdiri dari 20 unit ruang belajar, 1 unit

musholah berukuran 92 m2, 26 unit kamar mandi, 2 unit ruang guru, 1 unit

runag UKS, dan lain sebagainya.

B. Profil SDIT Al-Kahfi

Berikut ini adalah profil dari Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi :

No. IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama sekolah SDIT AL-KAHFI 2. NIS 100650 3. NSS 103016404120 4. NSP 111000801 5. NPSN 20108870 6. Alamat Jl. H. Muhayang, Rt 011/01 No. 39c 7. Kelurahan Rambutan 8. Kecamatan Ciracas 9. Otonomi Kota Administrasi Jakarta Timur 10. Provinsi DKI Jakarta 11. Kode Pos 13830 12. Telepon ( 021 ) 8410448

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

50

13. Faxcable ( 021 ) 8410448 14. Email [email protected] 15. Daerah Kelurahan 16. Status Sekolah Swasta 17. Kelompok Sekolah IMBAS 18. Akreditasi A 19. Tahun Berdiri 1971 20. Tahun Perubahan 2005 21. Kegiatan Belajar Mengajar Pagi 22. Status Tanah Dan Bangunan Milik Sendiri 23. Luas Tanah/Bangunan 1707 m2/1592 m2 24. Lokasi Sekolah Pemukiman

25. Jarak Ke Pusat Kecamatan + 3 Km 26. Jarak Ke Pusat Otoda + 20 Km 27. Terletak Pada Lintasan Kelurahan 28. Jumlah Keanggotaan Gugus 6 sekolah 29. Organisasi Penyelenggara Yayasan 30.

Tabel 3.1 Profil Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi2

C. Visi, Misi dan Tujuan

Dalam sebuah organisasi perlu adanya visi dan misi yang akan

mengarahkan menuju kepada target yang ingin dicapai. Visi merupakan

gambaran masa depan yang akan diraih dalam waktu yang telah ditentukan.

Sedangkan, Misi adalah langkah apa yang kita lakukan untuk mencapai visi

tersebut.

Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi memiliki visi yaitu melahirkan

generasi Qur’ani yang cerdas dan mandiri. Sedangkan misi yang dimiliki

yaitu membentuk generasi pemimpin, penghafal dan pecinta al-Qur’an yang

berakhlak mulia, membentuk pribadi-pribadi yang cerdas, berwawasan luas

serta menjadi generasi yang mampu bersaing dalam era globalisasi dan

2 Sumber : Arsip SDIT Al-Kahfi

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

51

membentuk generasi mandiri yang mampu berkarya untuk kemajuan agama,

bangsa dan negara.3

Adapun tujuan dari hadirnya Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-kahfi

yang pertama adalah membangun lembaga pendidikan Islam yang berbasis

“Hafalan Qur’an“. Kedua, membangun lembaga pendidikan Islam yang

profesional dan mengikuti dinamika dunia pendidikan modern. Ketiga,

menjadi lembaga pendidikan yang mampu menggali keberagaman potensi

anak didik yang sudah Allah ciptakan dengan amat sempurna.4

D. Program Kegiatan Sekolah

Program unggulan yang dibuat oleh Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-

Kahfi adalah Tahfidz dan Tahsin Juz 30. Selain itu, Al-Kahfi juga memiliki

3 program kegiatan lainnya yaitu : Program Kesiswaan, Program Kurikulum

dan Program Keagamaan. Berikut ini adalah penjabaran dari masing-masing

program :5

1. Program Kesiswaan

Dalam bidang kesiswaan ada beberapa program yang harus dijalankan

yaitu :6

a. Masa Orientasi Siswa (MOS)

b. Perkemahan Jum’at dan Sabtu (PERJUSA)

c. Hut Kemerdekaan Republik Indonesia

d. Pekan Olahraga Siswa (POS)

3 Wawancara Pribadi dengan Hj. Evi Luthfiaty, Kepala Sekolah SDIT Al-Kahfi, pada 03 Agustus 2017 Pukul 10:00 WIB. 4 Sumber : Arsip SDIT Al-Kahfi 5 Sumber : Arsip SDIT Al-Kahfi

6 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Asyro S.Pd, Staff Kesiswaan SDIT Al-Kahfi, pada 29 Juli 2017.

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

52

e. Hari kartini

f. Study Tour dan outbound

g. Wisuda dan Pentas Seni

2. Program Kurikulum

Selanjutnya, dalam bidang kurikulum ada beberapa program yang harus

dilaksanakan yaitu :7

a. Cooking Season

b. Carrier Day

c. Outdoor Learning

d. Market Day

e. UTS (Ujian Tengah Semester)

f. UAS (Ujian Akhir Semester)

g. Ulangan Kenaikkan Kelas (UKK)

h. Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) Kelas 6

3. Program Keagamaan

Adapun program-program yang direncanakan oleh keagamaan adalah

sebagai berikut :8

a. Qurban

b. Shalat Dhuha

c. Mabit Tahun Baru Islam

d. Maulid Nabi Muhammad SAW

e. Tahfidz Kontes

7 Wawancara Pribadi dengan Miftahul Jannah S.Pd.I, Kurikulum SDIT Al-Kahfi, pada 17

Maret 2017. 8 Wawancara Pribadi dengan Nurul Huda S.Pd.I, Staff Keagamaan SDIT Al-Kahfi, pada

17 Maret 2017.

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

53

f. Muhasabah Siswa Kelas 6

g. Khotmul Qur’an

h. Pesantren Ramadhan

i. Lomba Ketangkasan Agama (LOKETA)

E. Prestasi Keagamaan

Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi memiliki beberapa prestasi

keagamaan dalam berbagai perlombaan. Adapun prestasi yang telah diraih

adalah sebagai berikut :

No. Prestasi Bidang Tingkat Tahun 1. Juara 3 jamaah putri MTQ Wilayah DKI Jakarta 1987 2. Juara 3 MTQ jamaah putra

LOKETA VI Wilayah kecamatan Ciracas

1990

3. Juara 2 MTQ putra LOKETA IX

Wilayah kecamatan Ciracas

1994

4. Juara 1 MTQ perorangan putri LOKETA SD Binaan I

Wilayah kecamatan Ciracas

2001

5. Juara 1 menyalin al-Qur’an putra LOKETA SD Binaan I

Wilayah kecamatan Ciracas

2001

6. Juara 3 azan LOKETA SD Binaan I

Wilayah kecamatan Ciracas

2001

7. Juara 2 MTQ dalam rangka HUT SLTP Negeri 257 ke-15 hari sumpah pemuda dan bulan bahasa

Sekolah Dasar 2002

8. Juara 1 tahfidz al-Qur’an putra LOKETA (Lomba Ketangkasan Agama)

Sekolah Dasar Wilayah kecamatan Ciracas

2003

9. Juara 3 shalat berjamaah LOKETA (Lomba Ketangkasan Agama)

Sekolah Dasar Wilayah kecamatan Ciracas

2003

10. Juara 1 lomba MHQ putra dalam rangka LOKETA tingkat binaan I

Wilayah kecamatan Ciracas

2005

11. Juara 1 lomba murattal putri dalam rangka LOKETA tingkat binaan I

Wilayah kecamatan Ciracas

2005

12. Juara 3 lomba MTQ putra dalam rangka LOKETA tingkat gugus I

Wilayah kecamatan Ciracas

2009

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

54

13. Juara 1 lomba MTQ putri dalam rangka LOKETA tingkat gugus I

Wilayah kecamatan Ciracas

2009

14. Juara 1 lomba menyalin al-Qur’an putra LOKETA tingkat gugus I

Wilayah kecamatan Ciracas

2009

15. Juara 1 lomba adzan shubuh dalam rangka LOKETA tingkat gugus I

Wilayah kecamatan Ciracas

2009

16. Juara 1 lomba menyalin al-Qur’an putri LOKETA tingkat gugus I

Wilayah kecamatan Ciracas

2009

17. Juara 3 MTQ putra LOKETA SD gugus Cut Nyak Dien

Wilayah kecamatan Ciracas

2010

18. Juara 1 lomba MHQ putri dalam rangka festival agama Islam tingkat gugus bunga raya

Wilayah kecamatan Ciracas

2012

19. Juara 1 lomba MTQ dan saritilawah putra dalam rangka festival pendidikan agama Islam tingkat gugus bunga raya

Wilayah kecamatan Ciracas

2012

20. Juara 1 lomba MHQ putra dalam rangka festival pendidikan agama Islam tingkat gugus bunga raya

Wilayah kecamatan Ciracas

2012

21. Juara 2 lomba membaca al-Quran festival dan lomba seni siswa nasional (FLS2N) wilayah gugus I

SDN/SDS wilayah kecamatan Ciracas

2016

22. Juara 1 cabang tahfidz seleksi tilawatil Qur’an mewakili kelurahan Rambutan

Wilayah kecamatan Ciracas

2016

23. Juara 3 cabang tahfidz seleksi tilawatil Qur’an mewakili kelurahan Rambutan

Wilayah kecamatan Ciracas

2016

24. Juara harapan cabang tahfidz seleksi tilawatil Qur’an mewakili kelurahan Rambutan

Wilayah kecamatan Ciracas

2016

Tabel 3.3 Prestasi Keagamaan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi9

9 Sumber : Arsip SDIT Al-Kahfi

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

55

F. Struktur Keorganisasian

1. Struktur Organisasi Yayasan SDIT Al-Kahfi10

2. Struktur Organisasi Komite Sekolah SDIT Al-Kahfi

10 Sumber : Arsip SDIT Al-Kahfi

Ketua Yayasan

H. Nur Zam Zam, MA

Kepala Bidang

Drs. H. Sukman Hermawan

Sekretaris

Abdul Azis, MA

Bendahara

Hj. Theresia

Kepala Sekolah TK

Eni Mulyani, S.Pd

Kepala Sekolah SDIT

Dra. Hj. Evi Luthfiaty

Kepala Sekolah MDA

Hj. Zumaroh

Ketua Yayasan

H. Nur Zam Zam, MA

Ketua Perguruan

Drs. H. Sukman Hermawan

Kepala Sekolah

Dra. Hj. Evi Luthfiaty

Ketua Komite

Aliyah Romzah, SE

Wakil Ketua Komite

Umi Sa’diyah

Bendahara Erna Setyawati, Am. Keb

Sri Wahyuni

Sekretaris

Rini Lestari, S.Pd

Humas Debbie, SE

Meyta Irmiaty

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

56

3. Struktur Organisasi Sekolah SDIT Al-Kahfi11

11 Sumber : Arsip SDIT Al-Kahfi

Ketua Yayasan

H. Nur Zam Zam, Ma

Ketua Perguruan

Drs. H. Sukman H

Kepala Sekolah

Dra. Hj. Evi Luthfiaty

Ketua Komite

Aliyah Romzah, SE

TU/Keuangan

Cherry A, SE

Operator Fatma M, S.Pd

Administrasi M. Faqieh A

Perpustakaan Ahmad juanda, S.Pd

Kurikulum Rini Dwi S.Pd

Miftahul S.Pd

Dina N, S.Pd

Kesiswaan M. Asyo S.Pd

Keagamaan Mardisan S.Pd

Nurul H, S.Pd

Staff

Staff IT Haqi N, S.Kom

Tahsin Tahfidz Haqi N, S.Kom

Sarana Prasarana

Maulana

Guru Kelas Guru Bidang Studi

Kebersihan Keamanan Penjaga Sekolah

Siswa-siswi SDIT Al-Kahfi

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

57

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Bentuk Strategi Komunikasi Guru dalam Menanamkan Nilai-nilai

Agama di SDIT Al-Kahfi Ciracas Jakarta Timur.

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,

menetapkan tujuan strategi, memahami adanya peluang dan ancaman ekternal,

menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, serta merancang strategi

untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini, visi yang dibangun oleh SDIT

Al-Kahfi adalah melahirkan generasi Qur’ani yang cerdas dan mandiri.

Sedangkan misi yang dimiliki yaitu membentuk generasi pemimpin, penghafal

dan pecinta al-Qur’an yang berakhlak mulia, membentuk pribadi-pribadi yang

cerdas, berwawasan luas serta menjadi generasi yang mampu bersaing dalam

era globalisasi dan membentuk generasi mandiri yang mampu berkarya untuk

kemajuan agama, bangsa dan negara.

Untuk tujuan strategi di sini yaitu memastikan siswa dapat mengerti

pesan yang disampaikan oleh guru, jika sudah mengerti dan menerima, maka

pada akhirnya kegiatan dimotivasikan. Menurut pengamatan penulis berikut

adalah Perumusan strategi komunikasi yang dilakukan oleh guru SDIT Al-

Kahfi dalam menanamkan nilai-nilai agama antara lain:

1. Mengenali Sasaran Komunikasi/Khalayak

Mengenal khalayak merupakan langkah awal yang harus dilakukan

oleh komunikator sebagai pelaku strategi komunikasi dalam usaha

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

58

mewujudkan komunikasi yang efektif. Dalam proses komunikasi, antara

komunikator dan komunikan bukan hanya terjadi saling berhubungan

melainkan juga saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Apapun

tujuan, metode dan banyaknya sasaran, komunikator perlu memperhatikan

faktor kerangka referensi dan faktor situasi dan kondisi pada diri

komunikan.

a. Mengetahui Kerangka Referensi

Dalam proses menyampaikan pesan, komunikator harus

menyesuaikan dengan kerangka referensi dari komunikan.

Terbentuknya kerangka referensi seseorang adalah sebagai hasil dari

perpaduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status

sosial, ideologi dan juga cita-cita. berdasarkan pengamatan penulis

guru SDIT Al-Kahfi mengetahui kerangka referensi muridnya dengan

melakukan identifikasi siswa melalui tes masuk. Seperti yang

dikatakan oleh informan Nurul Huda, yaitu:

“Kami dari tim sekolah melakukan identifikasi siswa melalui tes masuk. Kami membagi dua macam tes, yaitu tes pelajaran umum kemudian tes agama di dalamnya ada mengaji, menghafal Al-Qur’an, menghafal hafalan dasar, surat-surat pendek, wudhu dan zikir. Dari sini kami dapat referensi masing-masing peserta didik baru tentang kemampuan mereka dalam tahfidz maupun shalatnya.”1

Dalam hal ini guru melakukan identifikasi siswa dengan melalui

tahapan tes pelajaran umum maupun tes agama. Sehingga, guru

mengetahui kemampuan masing-masing peserta didiknya dalam

tahfidz qur’an maupun shalatnya. Kemudian, guru mengetahui metode

1 Wawancara Pribadi dengan Staff Keagamaan SDIT AL-Kahfi Nurul Huda S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017.

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

59

apa yang akan digunakan dalam penanaman nilai-nilai agama pada

masing-masing peserta didiknya.

Tujuan dalam komunikasi merupakan maksud yang harus

dicapai, agar sebuah pesan dapat tersampaikan dari komunikator

kepada komunikan. Berdasarkan penjelasan di atas, menurut penulis

untuk mencapai strategi dalam kerangka referensi yaitu dengan

berhadapan langsung terhadap komunikan atau komunikasi tatap muka

(face to face). Karena dengan pendekatan tersebut guru dapat

mengetahui keadaan dan cara berfikir siswa yang akan mereka ajarkan.

Tujuan yang paling mendasar dalam kegiatan komunikasi adalah

menciptakan pemahaman. Sehingga, pada akhirnya akan tercapai suatu

pengetahuan yang menumbuhkan pemahaman timbal balik dari

khalayak.

b. Situasi dan Kondisi

Dalam pengenalan khalayak faktor yang kedua adalah situasi dan

kondisi. Yang dimaksud dengan situasi ialah situasi komunikasi pada

saat komunikan akan menerima pesan yang akan disampaikan.

Sedangkan, yang dimaksud dengan kondisi ialah state of personality

komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia

menerima pesan komunikasi. Seperti yang dikatakan informan Nurul

Huda, Yaitu:

“Nah, kami khususnya di SDIT Al-Kahfi biasanya menerapkan 2 metode pengenalan diri siswa. Yang pertama pengajaran satu bulan, misalnya kami mengajar satu bulan sambil kami pengenalan masing-

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

60

masing siswa, kemudian setelah sebulan kita mengadakan home visit.”2

Untuk mengetahui dan mengenal situasi dan kondisi siswa, guru

SDIT Al-Kahfi melakukan pengajaran selama satu bulan. Dalam

pengajaran tersebut guru berusaha mengenal dengan cara bertanya

kepada siswa. Hal ini merupakan langkah awal yang dilakukan guru

dalam menanamkan nilai-nilai agama (tahfidz qur’an dan shalat),

kemudian melakukan kunjungan langsung kerumah siswa-siswi dan

bertemu dengan orangtuanya. Tujuannya adalah agar dapat mengetahui

latar belakang siswa yang berbeda-beda. Sehingga guru dapat

memberikan metode pengajaran yang tepat untuk mereka.

Menurut informan Ainur Falah, komunikasi adalah langkah yang

harus dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi siswa. Misalnya,

ketika dalam proses pembelajaran seorang siswa terlihat murung dan

tidak memperhatikan, maka guru melakukan komunikasi face to face

dengan siswa dan menanyakan apa penyebab yang membuat dia

murung dikelas.3 Informan Firman menambahkan banyak penyebab

yang mempengaruhi situasi dan kondisi siswa. Tetapi, banyak pula

cara yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi hal tersebut. Cara

yang dapat dilakukan bergantung kepada situasi dan kondisi masing-

masing siswa. Ada yang bisa langsung ditegaskan, dan ada pula yang

2 Wawancara Pribadi dengan Staff Keagamaan SDIT AL-Kahfi Nurul Huda S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017. 3 Wawancara Pribadi dengan Guru Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Ainur Falah S.Sos.I, Jakarta, 28 Juli 2017.

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

61

tidak bisa sebab faktor psikologisnya yang berbeda dari siswa lainnya.4

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam proses mengenal kerangka

referensi siswa serta faktor situasi dan kondisi siswa, guru SDIT Al-

Kahfi telah menggunakan cara yang sesuai dengan teori Harold laswell

yang digunakan penulis dalam penelitian ini.

2. Penyusunan Pesan

Setelah mengenal khalayak dan situasinya, maka langkah selanjutnya

dalam perumusan strategi adalah penyusunan pesan, yaitu menentukan

tema dan materi yang akan disampaikan kepada komunikan. Syarat utama

dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu

membangkitkan perhatian. Berdasarkan pengamatan penulis, pesan yang

disampaikan terkait dengan menanamkan nilai-nilai agama di SDIT Al-

Kahfi, guru menggunakan penyajian pesan yang bersifat:

a. Menarik perhatian siswa

Penyusunan pesan harus direncanakan dan disampaikan dengan

baik agar dapat menarik perhatian siswa. Rencana komunikasi di sini

adalah bagaimana guru menanamkan nilai-nilai agama, bagaimana

bentuk bahasa yang digunakan oleh guru saat menjelaskan di depan

kelas dengan kemampuan siswa dalam menerima pesan yang berbeda-

beda, serta bagaimana cara guru berbicara face to face dengan siswa

yang kurang mengerti dengan materi yang disampaikan.

Berdasarkan pengamatan penulis, dalam menarik perhatian

siswa, guru memulai penyampaian materi dengan memberikan

4 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Firman S.Pd.I, Jakarta, 26 Juli 2017.

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

62

motivasi kepada mereka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan

perhatian siswa agar mengikuti kegiatan pembelajaran yang akan

dilangsungkan. Bahasa yang digunakan oleh guru adalah bahasa

perumpaan ringan sehingga siswa dapat memahami pesan yang

disampaikan. Komunikasi yang dilakukan guru terkadang adalah

komunikasi face to face. Sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan

pembelajaran tersebut sesuai dengan yang diharapkan oleh guru. Hal

ini diperkuat dengan hasil wawancara berikut ini:

“Ya memang mereka saya terapkan seperti ini, mereka membuka juz amma nya lalu, saya kasih motivasi ke mereka…”5

Fajar Syahri Karim dan Nurul Huda memaparkan, Selain

memberikan motivasi, dalam menarik perhatian siswa, guru melakukan

pembiasaan-pembiasaan dalam praktek langsung. Sebelum memulai

pelajaran guru membiasakan siswa untuk melakukan shalat dhuha

berjamaah dengan membaca ayat atau surah yang sedang dihafalkan.

Tujuannya adalah untuk memperkuat hafalan mereka dan juga sebagai

salah satu cara guru dalam murajaah (pengulangan) hafalan.

Berdasarkan pengamatan penulis, siswa membaca bacaan shalat

dhuha dengan di dzaharkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar guru

mengetahui bacaan siswa bilamana ada kesalahan dalam bacaan shalat

maka langsung diperbaiki oleh guru. Kemudian, membiasakan shalat

zhuhur berjamaah dikelas masing-masing atau di musholah sekolah.

5 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Ahmad Hikmi Rosdin S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017.

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

63

Sedangkan untuk dirumah guru membekali buku monitoring shalat

untuk diisi dirumah dengan pengawasan orangtua.

b. Menggunakan tanda-tanda yang disesuaikan dengan kerangka acuan

khalayak

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, pesan yang

disampaikan guru kepada siswa dalam menanamkan nilai-nilai agama

pada tahfidzul qur’an dan ibadah shalat dilakukan secara bertahap,

mulai dari pengetahuan mendasar hingga praktek langsung dalam

kelas. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara informan Nurul Huda,

yaitu :

”Ya baik, pertama dari tahfidzul Qur’an dulu. Pesan kami adalah bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup manusia yang ingin selamat dunia dan akhirat. Yang kedua yaitu assholaatu miftaahul jannah, artinya betul bahwa kunci surga adalah shalat bukan yang lain-lain, itulah yang kami tanamkan”.6 Informan Fajar Syahri Karim menambahkan :

“Yang pertama adalah nilai yang ditanamkan pada anak-anak

adalah bahwa sesungguhnya apa yang mereka lakukan pada hari ini adalah bekal untuk diakhirat.”7

Pesan yang disampaikan guru kepada siswa diawali dengan

pengetahuan mendasar. Yaitu penjelasan tentang al-qur’an sebagai

pedoman hidup, keutamaan dalam menghafal al-qur’an, keutamaan

menunaikan shalat, penjelasan mengenai amalan kebaikan yang

dilakukan hari ini adalah bekal untuk mereka diakhirat nanti. Sehingga,

6 Wawancara Pribadi dengan Staff Keagamaan SDIT AL-Kahfi Nurul Huda S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017. 7 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 25 Juli 2017.

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

64

siswa memahami alasan mengapa mereka harus mendirikan shalat dan

termotivasi dalam menghafal al-qur’an.

Berdasarkan pengamatan penulis, setelah penjelasan tentang

beberapa pemahaman diatas tersebut, guru mengajak siswa untuk

mempraktekkan menghafal al-qur’an dan juga ibadah shalat dalam

sehari-hari. Fajar Syahri Karim mengungkapkan dalam menghafal al-

qur’an guru mengajak siswa untuk murajaah (pengulangan) dan

hafalan itu langsung dipraktekkan dalam shalat dhuha dikelas, dengan

tujuan memperkuat hafalan siswa. Sedangkan ibadah shalat yang

dipraktekkan disekolah adalah shalat dhuha dan shalat zuhur

berjamaah.8

Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis dapatkan, Pada

saat pelaksanaan kegiatan shalat dhuha tersebut, guru mempraktekkan

langsung bagaimana cara berwudhu yang benar, bagaimana shalat

yang benar, kemudian melatih siswa dengan bacaan yang benar dengan

menggunakan media-media yang sudah disediakan sekolah. Nurul

Huda memaparkan guru senantiasa berinteraksi dengan siswa secara

islami. Kemudian, dengan memberikan contoh langsung dan menjadi

suri tauladan yang baik bagi mereka9

Informan Firman menambahkan :

“…..memang contoh-contoh itu sebagai modal. Itu mungkin yang utama dibandingkan kita memberikan ceramah, sehingga kita berikan mereka contoh dulu, Jangan sampai kita menginstruksikan A tapi kita

8 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 25 Juli 2017. 9 Wawancara Pribadi dengan Staff Keagamaan SDIT AL-Kahfi Nurul Huda S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017.

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

65

melanggar instruksi tersebut. Disamping kita mengingatkan kita juga harus melaksanakan”.10 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis memberikan kesimpulan

bahwa strategi yang dilakukan guru dalam penyusunan pesan adalah

dengan memberikan contoh kepada siswa, yang bertujuan agar siswa

dapat mengerti dan kemudian menjalankan contoh-contoh tersebut

dalam kehidupan sehari-harinya.

c. Both side issue

Pemahaman dari both side issue adalah komunikator

menyampaikan pesan atau suatu permasalahan kepada komunikan baik

dari sisi positif maupun negatifnya. Selain menggunakan dua

penyajian pesan di atas, menurut penulis dalam penyusunan pesan guru

SDIT Al-Kahfi juga menyajikan pesan dengan cara both side issue.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara Ahmad Hikmi Rosdin,

yaitu:

“Ya memang mereka itu menghafalkan qur’an kita kasih motivasi yah, satu huruf aja mendapatkan pahala yah, makanya saya gitu dengan cara ke anak-anak ayo siapa yang mau mendapat surga dari Allah swt, Allah senang dengan kalian, itu dengan bahasa anak-anak sebenarnya. Shalat seperti itu juga, kalau kalian shalatnya bercanda maka, Allah tidak akan senang dengan kalian, selalu diberikan nasihat terus.”11

Both side issue adalah cara dimana guru harus menjelaskan pesan

yang disampaikannya dari sisi positif maupun negatif. Tujuannya

10 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Firman S.Pd.I, Jakarta, 26 Juli 2017. 11 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Ahmad Hikmi Rosdin S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017.

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

66

adalah agar siswa dapat mengetahui kelebihan maupun kekurangan

dari pesan yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dalam penyusunan pesan yang dilakukan oleh guru SDIT Al-Kahfi

sudah sesuai dengan teori yang penulis gunakan.

3. Penetapan Metode

Selanjutnya, berdasarkan pengamatan penulis penetapan metode

yang digunakan oleh SDIT Al-Kahfi dalam menanamkan nilai-nilai agama

pada siswa adalah dengan cara sebagai berikut:

a. Redundancy/Repetition

Metode redundancy atau repetition, adalah cara mempengaruhi

khalayak dengan jalan mengulang-ulang pesan kepada khalayak.

Berdasarkan dari pengamatan penulis, pada pelajaran tahfidzul qur’an

guru melakukan murajaah atau pengulangan dalam hafalan surah atau

ayat sebelumnya. Murajaah dilakukan sebelum guru melanjutkan

hafalan ayat atau surah al-qur’an. Selain itu, murajaah dilakukan sesuai

dengan jadwal surah yang sudah dibuat staff tahsin tahfidz sekolah

setiap harinya.

Kemudian, pengamatan penulis selanjutnya yaitu, dalam proses

menghafal guru melakukan pengulangan hafalan sebanyak maksimal 3

kali bacaan yang kemudian diikuti oleh siswa. Tujuannya adalah agar

siswa tidak mudah melupakan bacaan surah tersebut dan cepat dalam

menghafal. Guru juga memutar murattal al-qur’an melalui speaker

pada pagi hari, jam istirahat dan waktu pulang sekolah setiap harinya.

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

67

b. Informatif

Suatu bentuk metode penyampaian pesan yang dilakukan dengan

cara memberikan penerangan kepada komunikan. Berdasarkan dari

pengamatan penulis, guru sebagai komunikator memberikan

penerangan berupa pesan yang berisi informasi berdasarkan fakta dan

pendapat yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Seperti

yang dikatakan Nurul Huda, guru menerangkan bahwa al-Qur’an

adalah pedoman hidup manusia yang ingin selamat dunia akhirat.

Kemudian, menerangkan tentang penghafal al-qur’an adalah keluarga

Allah di bumi dan akan masuk surga, dan juga menerangkan tentang

shalat adalah sebagai kunci dari semua amal.12

Menurut penulis, metode informatif ini bisa disebut cara

komunikasi yang dilakukan oleh guru yang sifatnya monolog dan

hubungannya satu arah. Metode komunikasi ini yang paling ekonomis

untuk guru menyampaikan informasi, karena dapat mengatasi

kurangnya pemahaman siswa terhadap pesan yang disampaikan. Selain

itu, metode ini merupakan metode yang efektif karena, pesan yang

disampaikan guru dilakukan secara tatap muka sehingga lebih cepat

dipahami oleh siswa.

c. Persuasif

Metode persuasif ini merupakan bentuk penyampaian pesan

dengan cara membujuk. Informan Ahmad Hikmi Rosdin mengatakan :

12 Wawancara Pribadi dengan Staff Keagamaan SDIT AL-Kahfi Nurul Huda S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

68

“ … ayo, kalau kita menghafal ayat Allah nanti kita mendapat pahala dari Allah, itu saja sih sebenarnya, jadi mereka termotivasi”.13

Metode ini disebut dengan komunikasi persuasif, karena

mempengaruhi komunikan dengan usaha mengubah keyakinan baik

pikiran maupun sikapnya. Dalam strategi ini bukan sekedar untuk

membujuk atau merayu saja, tetapi merupakan suatu teknik

mempengaruhi dengan menggunakan data dan fakta psikologis

komunikan (siswa). Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan

untuk dapat mengetahui keadaan khalayak yang dihadapi.

Berdasarkan dari penjelasan di atas, dan hasil pengamatan

penulis dilapangan guru SDIT Al-Kahfi menggunakan metode

persuasif dalam proses menyampaikan pesan kepada siswa. Contohnya

ketika guru hendak memulai menyampaikan pesan atau materi

pelajaran tahfidz dikelas, guru mengawali dengan mengajak siswa

untuk menghafal al-qur’an agar mendapatkan pahala dari Allah Swt,

kemudian siswa termotivasi dengan ajakan guru tersebut dan

mengikuti pelajaran dengan tertib dan baik.

d. Edukatif

Berdasarkan pengamatan penulis dilapangan, metode yang

digunakan guru dalam proses menyampaikan pesan selanjutnya adalah

dengan metode edukatif. Metode ini merupakan salah satu usaha

mempengaruhi khalayak dengan cara mendidik. Adapun metode

edukatif yang digunakan guru SDIT Al-Kahfi adalah dengan

13 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Ahmad Hikmi Rosdin S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017.

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

69

memberikan contoh atau suri tauladan yang baik kepada siswa. Hal ini

diperkuat oleh informan Evi Luthfiaty yaitu, mendidik disini adalah

guru menjadi contoh tauladan bagi siswa. Misalnya, tidak ada guru

yang berbicara kasar kepada siswa, ketika waktunya shalat guru

mencontohkan. Guru juga memberikan contoh dengan tilawah one day

one surah.14 Informan firman menambahkan contoh dari guru adalah

modal yang utama selain dari memberikan ceramah. Jangan sampai

guru menginstruksikan A tetapi melanggar instruksi tersebut.

Disamping mengingatkan siswa, guru juga harus melaksanakannya.15

Metode edukatif ini akan memberikan pengaruh yang mendalam

terhadap siswa, walaupun akan memakan waktu yang sedikit lebih

lama. Maka dari itu, guru harus berusaha keras untuk mempengaruhi

siswa agar tujuan komunikasi berjalan dengan baik.

e. Coursive

Selanjutnya metode yang digunakan guru SDIT Al-Kahfi adalah

metode coursive. Metode yang merupakan bentuk penyampaian pesan

untuk mempengaruhi khalayak dengan cara memaksa. Metode ini

biasanya diwujudkan dalam bentuk peraturan-peraturan dan intimidasi.

Seperti yang dikatakan oleh informan Firman, yaitu:

“Pasti kalau dalam arti tegas itu sering kita terapkan. Jadi kita berikan semacam penegasan ya ke anak. Metode kita kerasnya itu bukan berarti fisik ya, tetapi dengan keras yang mendidik juga ya,

14 Wawancara Pribadi dengan Kepala Sekolah SDIT AL-Kahfi Dra. Hj. Evi Luthfiaty, Jakarta, 03 Agustus 2017. 15 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Firman S.Pd.I, Jakarta, 26 Juli 2017.

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

70

artinya dengan langsung mengulangi apa yang tadinya dikerjakan jadi tidak dikerjakan karena bercanda”.16

Guru memberikan penegasan kepada siswa yang tidak dapat

mengikuti peraturan, tidak tertib dan tidak disiplin. Contohnya dalam

hal shalat, bila siswa bercanda, mengobrol atau dorong-dorongan,

maka guru memerintahkan kembali siswa tersebut untuk mengulang

shalatnya. Penegasan yang dilakukan oleh guru dimaksudkan untuk

mendidik siswa agar mengikuti peraturan dan tertib dalam

melaksanakan ibadah, terutama ibadah shalat.

Informan Nurul Huda menambahkan guru mengajarkan dengan

metode reward dan punishment. Bila siswa melakukan kebaikan maka

guru akan memberikan reward berupa do’a maupun pujian. Sedangkan

guru memberikan punishment pada siswa yang melanggar aturan,

berupa hukuman yang bersifat mendidik. Seperti murajaah 3 surat

yang sudah dihafalkan oleh siswa tersebut. Hukuman lainnya berupa

menulis surah al-Qur’an sebanyak 1 lembar.17

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa penetapan metode yang dilakukan guru SDIT Al-Kahfi sesuai

dengan teori Harold Laswell yang penulis gunakan.

4. Media Komunikasi

Penyampaian pesan pendidikan oleh seorang guru dalam proses

kegiatan belajar mengajar di sekolah tentu tidak lepas dari peran serta

16 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Firman S.Pd.I, Jakarta, 26 Juli 2017. 17 Wawancara Pribadi dengan Staff Keagamaan SDIT AL-Kahfi Nurul Huda S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017.

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

71

media komunikasi. Media komunikasi dalam ranah pendidikan lebih

sering dideskripsikan sebagai alat bantu mengajar. Bentuk media

komunikasi yang digunakan saat mengajar bisa berbentuk media

konvensional (seperti papan tulis, buku), media interaktif (seperti

komputer, infokus, proyektor), atau media massa baik cetak maupun

elektronik (seperti surat kabar, majalah, televisi, taperecorder). Adapun

berdasarkan hasil pengamatan penulis dilapangan, media komunikasi yang

digunakan oleh guru SDIT Al-Kahfi adalah sebagai berikut:

a. Sound System

Media komunikasi yang digunakan guru SDIT Al-Kahfi dalam

proses penyampaian pesan yaitu berupa sound system. Pada setiap

kelas dipasangkan sound system yang digunakan guru untuk memutar

murattal qur’an melalui MP4. Selain itu, diruang guru juga tersedia

sound system yang terpusat untuk menyetel murattal qur’an pada saat

jam-jam istirahat, pada waktu pagi dan pulang sekolah. Tujuannya

adalah agar siswa lebih sering mendengar bacaan qur’an sehingga

memudahkan mereka untuk menghafal dan kualitas hafalan yang

dimiliki sangat kuat.

Selain itu, dalam pengamatan penulis dilapangan, sound system

juga digunakan dalam praktek shalat dhuha khususnya siswa kelas 1

sampai kelas 5. Jadi, guru membuat sebuah rekaman bacaan shalat dan

kemudian diputar bersamaan dengan saat siswa shalat dhuha.

Tujuannya adalah agar siswa mudah menghafal bacaan shalat dan

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

72

memiliki kualitas bacaan shalat yang bagus, dan memiliki standar

bacaan yang benar saat lulus nanti.

b. Audio Visual

Selanjutnya media komunikasi yang digunakan oleh guru SDIT

Al-Kahfi adalah audio visual. Audio visual merupakan salah satu

media yang digunakan guru sebagai alat bantu dalam proses belajar

mengajar. Guru memutarkan film-film Islam melalui LCD Proyektor,

seperti kisah-kisah pembangkang shalat, kisah-kisah para penghafal

qur’an dengan tujuan memberikan motivasi tertentu kepada siswa.

Informan fajar menambahkan selain film-film islami mengenai kisah-

kisah sahabat nabi maupun penghafal qur’an, guru juga menggunakan

LCD proyektor untuk mempelajari tentang ilmu tajwid dengan

tampilan berwarna-warni, sehingga membuat siswa tertarik untuk

mempelajarinya.18 Selain itu, guru juga menggunakan poster-poster

mengenai potongan-potongan ayat al-qur’an yang membantu siswa

dalam melancarkan bacaannya.

Berdasarkan pengamatan penulis dilapangan, audio visual

merupakan media yang sangat efektif. Karena memudahkan siswa

dalam memahami pesan yang ingin disampaikan, dan juga tidak

membuat siswa mudah jenuh saat menerima pesan tersebut.

c. Al-Qur’an

Selain menggunakan sound system dan MP4, guru juga

menggunakan al-Qur’an sebagai media komunikasi dalam proses

18 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 25 Juli 2017.

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

73

belajar mengajar. Dari pengamatan penulis dilapangan, ketika guru

memutar murattal bacaan qur’an, siswa menyimak dengan melihat

bacaannya pada al-qur’an. Dengan tujuan agar siswa mampu

mengikuti bacaan murattal tersebut, dan membuat kualitas bacaan

siswa menjadi bagus.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis memberikan kesimpulan

bahwa secara keseluruhan bentuk strategi komunikasi guru SDIT Al-

Kahfi sesuai dengan teori yang penulis gunakan.

B. Upaya Guru dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama di SDIT Al-Kahfi

Ciracas Jakarta Timur.

Implementasi strategi komunikasi merupakan proses pelaksanaan

strategi komunikasi, dimana dalam pelaksanaannya harus dengan komitmen

yang kuat dan kerja sama antar guru SDIT Al-Kahfi. Hal ini dilakukan agar

pelaksanaannya tepat sasaran dan mencapai tujuan yang telah disepakati.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dilapangan, pada tahap

implementasi strategi komunikasi guru SDIT Al-Kahfi dalam menanamkan

nilai-nilai agama yaitu berupa aktifitas yang tersaji melalui program-program

seperti shalat dhuha, shalat zuhur berjamaah, tahisn tahfidz qur’an juz 30,

mabit tahun baru Islam, tahfidz kontes, khatmil Qur’an, dan pesantren

ramadhan. Dengan adanya program-program ini proses penanaman nilai-nilai

agama di SDIT Al-Kahfi khususnya dalam tahsin tahfidz qur’an dan ibadah

shalat dapat berjalan. Bentuk program kegiatan dalam penanaman nilai-nilai

agama antara lain:

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

74

1. Shalat Dhuha

Dalam pengamatan penulis, kegiatan shalat dhuha ini ditunaikan

setiap hari oleh siswa secara berjamaah, baik bertempat di masing-masing

kelas maupun dimusholah sekolah. Dalam kegiatan ini, guru mendampingi

dan membimbing secara langsung. Bacaan shalat dibacakan secara dzahar,

dengan tujuan guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai

bacaan-bacaan shalat, kelancaran dalam bacaan dan bila ada kesalahan

baik dalam bacaan maupun gerakan guru dapat melakukan tindakan

memperbaiki kesalahan tersebut. Seperti halnya dengan hasil wawancara

berikut ini :

“…Di sini shalat dhuha dibiasakan di dzahar kan. Supaya dengan harapan didzahar kan kita bisa mengetahui sejauh mana anak ini menguasai bacaan-bacaan shalat, dimana kesalahannya sehingga guru bisa mengantisipasi. Misalnya kesalahan gerakan a atau b guru bisa melakukan tindakan untuk memperbaiki kesalahan tersebut”.19

Ainur Falah menambahkan adapun surat yang dibaca dalam shalat

dhuha adalah surat yang sedang mereka hafalkan, dengan tujuan untuk

melancarkan hafalan dan memperkuat hafalan siswa.20 Kegiatan shalat

dhuha ini dilakukan setiap hari, diwaktu pagi sebelum dimulainya

pelajaran di kelas. Tujuan dilakukan setiap hari adalah sebagai bentuk

pembiasaan siswa dalam menunaikan shalat dhuha.

19 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 25 Juli 2017. 20 Wawancara Pribadi dengan Guru Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Ainur Falah S.Sos.I, Jakarta, 28 Juli 2017.

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

75

Gambar 4.1 Siswa kelas 6 sedang menunaikan ibadah shalat dhuha

berjamaah di kelas.

Gambar 4.2 Guru sedang mendampingi dan membimbing siswa kelas 6

dalam shalat dhuha berjamaah di kelas.

Selain itu, shalat dhuha juga dilaksanakan dilapangan sekolah setiap

satu bulan sekali. Sebelum shalat dimulai guru mengingatkan siswa untuk

merapihkan terlebih dahulu shaff dalam shalat. Informan Fajar Syahri

Karim menambahkan siswa membaca do’a niat berwudhu bersama, dan

do’a masuk dalam kamar mandi sebelum kegiatan shalat dhuha dimulai.21

Kegiatan shalat dhuha ini diakhirkan dengan zikir bersama dan membaca

do’a setelah shalat dhuha. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ahmad

Hikmi Rosdin, yaitu :

21 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 25 Juli 2017.

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

76

“…makanya saya ketika sesudah anak-anak shalat dhuha biasanya mereka membacakan surat al-fatihah, selain do’a dhuha dan membaca al-fatihah buat orangtuanya, orangtua mereka yang sedang bekerja, terus yang ada dirumah bunda mereka ataupun bekerja diberikan keselamatan, terus buat di sekolah dari ketua yayasan sampai guru diberi kesehatan”.22

2. Shalat Zuhur Berjamaah

Selain melakukan pembiasaan menunaikan shalat dhuha, guru juga

melakukan pembiasaan dalam menunaikan shalat zuhur berjamaah. Dalam

pengamatan penulis dilapangan, shalat zuhur berjamaah merupakan upaya

guru dalam menanamkan nilai-nilai agama terhadap siswa-siswi SDIT Al-

Kahfi. Pada saat waktu shalat zuhur tiba, guru memberikan informasi

melalui speaker kepada seluruh kelas, menandakan bahwa kegiatan belajar

mengajar dihentikan terlebih dahulu. Sebelum siswa meninggalkan kelas,

mereka membaca do’a masuk kamar mandi dan niat berwudhu bersama-

sama dengan di pimpin oleh masing-masing ketua kelas. Hal ini dikuatkan

dengan hasil wawancara dengan Ahmad Hikmi Rosdin, yaitu:

“….Jadi, dari dia mulai masuk sudah membaca doa masuk kamar mandi, keluar kamar mandi, do’a niat wudhu, do’a setelah wudhu, lalu mereka masuk ke shaf, shafnya seperti apa, seperti itu sudah diterapkan sih”.23

Evi Luthfiaty menambahkan, ketika siswa berwudhu maka guru

memberikan pengawasan dengan tujuan agar usapan usapan dalam

berwudhu dilakukan dengan benar dan tidak dengan sembarangan.24

Firman memaparkan, ketika ada kekurangan atau kesalahan baik dalam

22 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Ahmad Hikmi Rosdin S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017. 23 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Ahmad Hikmi Rosdin S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017. 24 Wawancara Pribadi dengan Kepala Sekolah SDIT AL-Kahfi Dra. Hj. Evi Luthfiaty, Jakarta, 03 Agustus 2017.

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

77

gerakan shalat, ataupun siswa belum hafal dengan lancar bacaan shalat,

serta ada siswa yang bercanda saat shalat guru akan memberikan masukan

berupa nasehat setelah shalat selesai.25

Selanjutnya menurut pengamatan penulis, shalat zuhur berjamaah

dilaksanakan dimusholah sekolah dengan guru sebagai imamnya. Hanya

siswa kelas 5 dan kelas 6 yang melaksanakan shalat zuhur berjamaah

dimusholah. Sedangkan, kelas lebih rendah melaksanakan dikelas masing-

masing dengan wali kelas sebagai imamnya. Sebelum pelaksanaan shalat

zuhur, guru menertibkan shaff shalat terlebih dahulu. Kemudian, pada saat

pelaksanaan shalat zuhur berjamaah dimusholah, beberapa guru

melakukan pengawasan sebelum kemudian mengikuti shalat. Hal ini

bertujuan agar siswa-siswi melakukan shalat dengan tertib dan khusyuk.

Gambar 4.3 Siswa bersama dengan guru melaksanakan shalat zuhur berjamaah

dimusholah sekolah.

25 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Firman S.Pd.I, Jakarta, 26 Juli 2017.

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

78

Gambar 4.4 Guru merapihkan shaff shalat sebelum melaksanakan shalat zuhur

berjamaah dimusholah.

3. Tahsin Tahfidz Qur’an Juz 30

Selanjutnya, program kegiatan tahsin dan tahfidz al-qur’an juz 30

yang merupakan program unggulan SDIT Al-kahfi. Kegiatan tahfidz juz

30 ini dimulai dari siswa duduk dibangku kelas 1 hingga kelas 6. Surah

yang dihafalkan dibagi sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Contohnya, siswa kelas 1 menghafal surat an-naas sampai surat al-qoriah

kemudian surat selanjutnya akan diteruskan pada tingkat kelas berikutnya

hingga selesai juz 30.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, metode hafalan yang

dilakukan oleh guru yaitu dengan murajaah atau pengulangan dalam

hafalan. Dalam hal ini, guru membuat jadwal surat yang harus di murajaah

mulai dari hari senin hingga hari kamis. Sehingga surat-surat yang sudah

dihafal dikelas sebelumnya diulang dikelas sesudahnya. Tujuannya adalah

hafalan qur’annya akan semakin kuat dan tetap terjaga hingga lulus. Hal

ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan Fajar Syahri Karim sebagai

berikut :

“ Kemudian, untuk tahfidz ketika mereka kelas satu misalnya mereka sudah selesai menghafal dari an-nas sampai al-qoriah, maka dikelas dua

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

79

ada jadwal murajaah, dari hari senin sampai hari kamis itu sudah terjadwal surat-surat yang harus diulang, sehingga surat-surat yang sudah dihafal dikelas sebelumnya diulang dikelas tingkat sesudahnya. Sehingga hafalan qur’annya akan semakin kuat dan tetap terjaga sampai lulus”.26

Gambar 4.5 Jadwal murajaah hafalan surat juz 30 kelas 6 SDIT Al-Kahfi

Nurul Huda menambahkan dalam pelaksanaan murajaah hafalan

surat juz 30, biasanya dilakukan secara bersama-sama pada saat sebelum

atau sesudah shalat dhuha.27

Selain murajaah, guru juga menerapkan metode hafalan surat one

day one ayat. Pada metode ini, guru mengajak siswa membaca surat yang

akan dihafalkan bersama-sama terlebih dahulu. Kemudian, menghafalkan

satu persatu ayat bersama-sama dengan pembenaran tajwid di dalamnya.

Pada satu ayat siswa mengulang hafalan sebanyak 3 kali pengulangan.

Mula-mula siswa menghafalkan dengan melihat langsung bacaan surat

dalam al-qur’an. Kemudian, menghafalkan tanpa melihat langsung pada

al-qur’an. Setelah itu, guru menyimak satu sampai tiga siswa untuk

menghafalkan ayat yang sudah dihafalkan bersama-sama. Kemudian, ayat

yang sudah dihafalkan pada hari itu diterapkan saat pelaksanaan shalat 26 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 25 Juli 2017. 27 Wawancara Pribadi dengan Staff Keagamaan SDIT AL-Kahfi Nurul Huda S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017.

Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

80

dhuha, dengan tujuan agar hafalan semakin kuat dan lancar. Fajar Syahri

Karim memaparkan, dalam menghafal al-qur’an siswa minimal menghafal

satu ayat dan maksimal menghafal tiga ayat dalam satu hari, dikarenakan

untuk kualitas bacaan.28

Gambar 4.6 Guru menyimak bacaan al-qur’an siswa

Selanjutnya, berdasarkan pengamatan penulis, metode lainnya yang

dilakukan guru dalam tahsin dan tahfidz juz 30 adalah dengan

menggunakan alat bantu media berupa speaker atau sound system yang

dipasang pada tiap-tiap kelas. Tujuannya adalah untuk memutar murattal

qur’an melalui mp4 sehingga, siswa dapat mengikuti bacaan surat yang

akan dihafalkan. Murattal al-qur’an ini juga diputar saat pagi hari, saat

istirahat maupun saat pulang sekolah. Sehingga siswa lebih sering

mendengar al-qur’an, lebih mudah dalam menghafal dan menjadi kuat

hafalannya. Fajar Syahri Karim memaparkan dengan media tersebut guru

tidak perlu mengulang hafalan terlalu banyak, tetapi kualitas hafalannya

lebih kuat dibandingkan tidak menggunakan media.29

28 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 25 Juli 2017. 29 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 25 Juli 2017.

Page 95: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

81

Gambar 4.7 Guru menggunakan media speaker sebagai alat bantu dalam tahsin

dan tahfidz juz 30

Sedangkan dalam tahsin al-qur’an guru menggunakan metode bacaan

Qur’an Ummiy. Metode bacaan ini menggunakan nada atau lagam bacaan

naik dan turun. Yaitu dengan rumusan setiap awal ayat nadanya turun dan

pada ayat selanjutnya nadanya naik.

4. Mabit Tahun Baru Islam

Program selanjutnya yaitu mabit tahun baru Islam. Kegiatan mabit

ini dilakukan setiap 1 Muharram dan dilakukan disekolah. Kegiatan ini

diadakan untuk siswa-siswi mulai dari kelas 2 sampai dengan kelas 6.

Dalam kegiatan mabit tahun baru Islam ini, anak-anak menginap 1 malam

disekolah. Fajar Syahri Karim mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah

untuk memberikan motivasi dan semangat baru pada siswa pada tahun

baru Islam ini. Siswa diajak untuk mengintrospeksi diri akan kekurangan

maupun kesalahan ditahun lalu. Kemudian, guru mengajak siswa untuk

menulis perbaikan apa yang akan dilakukan pada tahun baru Islam ini diselembar

kertas. Selain itu, tujuannya adalah untuk mengenalkan siswa akan nama-nama

bulan dalam Islam dan juga tentang sejarah pada tahun baru Islam.30

30 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 04 September 2017.

Page 96: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

82

Dalam penyampaian materi guru menggunakan slide dan juga lagu-

lagu yang memudahkan siswa dalam memahaminya. Nurul Huda

menambahkan, adapun kegiatan dalam mabit tahun baru Islam ini adalah

tausiyah keagamaan, NOBAR atau nonton bareng film sejarah muharram,

shalat maghrib dan isya berjamaah, dan juga shalat tahajud berjamaah.31

Gambar 4.8

Guru dan siswa melaksanakan shalat maghrib berjamaah pada kegiatan mabit tahun baru Islam32

5. Tahfidz Kontes

Kegiatan ini adalah pertunjukkan ajang bakat siswa-siswi baik dari

kelas 1 sampai kelas 6. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

menunjukkan kepandaian mereka dalam menghafal Qur’an, melatih

keberanian siswa, memotivasi untuk semangat dalam menghafal dan

mengulang hafalan qur’an bersama. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan

guru memberikan materi untuk siswa mempelajarinya dirumah. Materi

tersebut berupa surat yang sudah mereka hafal, arti surat, kandungan

dalam surat, jumlah ayat, dan kapan diturunkannya surat tersebut. Semakin

tinggi tingkat kelasnya maka, semakin banyak materi yang harus

dipelajari. Kegiatan ini juga dihadiri oleh orangtua siswa.

31 Wawancara Pribadi dengan Staff Keagamaan SDIT AL-Kahfi Nurul Huda S.Pd.I, Jakarta, 17 Maret 2017. 32 Sumber : Arsip Sekolah SDIT Al-Kahfi.

Page 97: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

83

Fajar Syahri karim memaparkan, adapun teknis dalam kegiatan ini

adalah dari Setiap kelas maju ke depan panggung yang sudah disediakan,

mengucapkan salam, menghafal bersama sesuai dengan surat yang

ditentukan oleh guru dan kemudian pertanyaan bebas yang dilontarkan

oleh orangtua siswa.33

Gambar 4.9

Siswa menghafalkan al-qur’an bersama-sama34

Pada sesi pertanyaan, orangtua siswa bebas menunjuk siapa yang

akan menjawab pertanyaannya. Siswa mengacungkan tangannya untuk

menjawab pertanyaan tersebut. Dalam kegiatan ini, guru memberikan

penilaian kepada siswa. Siswa yang paling banyak menjawab maka dia

yang menjadi juaranya serta mendapatkan hadiah berupa medali dan

piagam dari sekolah.

Gambar 4.10

Guru memberikan hadiah juara masing-masing kelas pada kegiatan tahfidz kontes.35

33 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 04 September 2017. 34 Sumber : Arsip Sekolah SDIT Al-Kahfi.

Page 98: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

84

6. Khotmul Qur’an

Kegiatan khotmul Qur’an adalah agenda mengkhatamkan bacaan al-

qur’an dan juga menyetorkan hafalan juz 30 bagi kelas 6. Tujuan dari

kegiatan ini adalah ketika lulus dari sekolah setidaknya siswa sudah

pernah khatam membaca al-qur’an satu kali. Adapun cara untuk

mengkhatamkan qur’an, sekolah membuat silabus mengenai hal tersebut.

Tilawah al-quran dimulai dari kelas 4, setiap satu semester siswa membaca

qur’an sebanyak 5 juz, selama 1 tahun maka siswa membaca sebanyak 10

juz. Hingga kelas 6 terhitung siswa sudah membaca qur’an sebanyak 30

juz.

Teknis dalam tilawah qur’an yaitu pada setiap pertemuan siswa

membaca 3 lembar dalam 1 hari. Pada lembar pertama siswa membaca

secara talaqqiy bersama-sama dengan guru. Kemudian, selanjutnya

mereka membaca sendiri-sendiri dengan pengawasan guru yang

berkeliling dalam kelas.

Fajar Syahri Karim menambahkan apabila siswa kelas 6 belum

mengkhatamkan qur’an maka, tidak ada libur untuk mereka. Mereka tetap

masuk mulai dari jam 8 sampai jam 12 siang. Bagi siswa yang sudah

khatam mereka diberi kebebasan untuk tilawah dan pulang setelah shalat

zuhur berjamaah. Tetapi, bagi yang belum khatam mereka bisa

melanjutkan tilawah setelah shalta zuhur.36

Selanjutnya, dalam khotmul qur’an ini siswa kelas 6 wajib

menyetorkan hafalan mereka juz 30 kepada guru penguji. Waktu 35 Sumber : Arsip Sekolah SDIT Al-Kahfi. 36 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 04 September 2017.

Page 99: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

85

menyetorkannya bebas, dan juga surat-surat yang disetorkan sesuai dengan

hafalan siswa. Dalam kegiatan ini, siswa tidak disuguhkan dengan tes yang

ketat, hanya yang terpenting mereka sudah menyetorkan hafalan juz 30.

Bagi siswa yang hafal dengan lancar dan tidak banyak mendapat

bantuan hafalan dari guru maka, akan mendapatkan sertifikat hafal qur’an

juz 30. Sedangkan, bagi siswa yang hafalannya banyak dibantu guru

mendapatkan sertifikat berupa penghargaan telah mengikuti ujian juz 30

dengan baik. Pemberian sertifikat ini tujuannya adalah untuk memberikan

motivasi kepada siswa agar terus menghafal al-qur’an.

Gambar 4.11 Khotmul Qur’an dan wisuda tahfidz juz 30 siswa kelas 6

SDIT Al-Kahfi.37

7. Pesantren Ramadhan

Kegiatan pesantren ramadhan ini dilakukan selama 3 hari dalam

bulan puasa. Pesantren ramadhan dilaksanakan dari pukul 08.00 wib

sampai dengan 10.00 wib. Agenda dalam pesantren ramadhan ini adalah

materi tentang adab, tentang cara berwudhu, dan sebagainya mengenai

adab. Kemudian, materi melalui pemutaran film-film Islam. Adapun

agenda pokok dalam kegiatan ini adalah tilawah qur’an. Fajar Syahri

37 Sumber : Arsip Sekolah SDIT Al-Kahfi.

Page 100: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

86

Karim menjelaskan, ketika siswa sampai disekolah mereka shalat dhuha

berjamaah, kemudian membaca qur’an dan pemberian materi oleh guru.38

Materi pesantren ramadhan setiap tahunnya berbeda. Pesantren

ramadhan tahun 2017 ini, guru memfokuskan terhadap hafalan qur’an

siswa. Pada hari pertama siswa melakukan murajaah akan hafalan qur’an

mereka. Kemudian dihari kedua guru memantau hafalan mereka. Pada hari

ketiga siswa datang pukul 15.00 wib untuk melaksanakan buka puasa

bersama dengan guru, orangtua, anak-anak yatim dan masyarakat sekitar

sekolah yang kurang mampu. Selain agenda buka puasa bersama, diadakan

pula pembagian bingkisan bagi anak yatim dan dhuafa. Hal ini

dimaksudkan agar siswa terlatih untuk berbagi kepada sesama. Dan juga

masyarakat sekitar sekolah merasakan manfaat dari hadirnya SDIT Al-

Kahfi di tengah-tengah mereka.

Gambar 4.12

Shalat dhuha berjamaah salah satu agenda pesantren ramadhan SDIT Al-Kahfi.39

38 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 04 September 2017. 39 Sumber : Arsip Sekolah SDIT Al-Kahfi.

Page 101: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

87

Gambar 4.13 Pembagian bingkisan bagi dhuafa40

C. Evaluasi Guru dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama di SDIT Al-Kahfi

Ciracas Jakarta Timur.

Setelah tahap implementasi strategi dilaksanakan, maka tahap terakhir

yang dilakukan adalah evaluasi strategi. Evaluasi strategi menjelaskan proses

penilaian dari pelaksanaan strategi yang sudah dilakukan, apakah sudah

mencapai hasil yang diharapkan atau tidak, dan apabila terjadi penyimpangan

maka akan ditentukan penyebab-penyebabnya. Hal ini diperlukan, karena

evaluasi menjadi tolak ukur strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh

suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran

yang dinyatakan telah dicapai.

Dalam tahap evaluasi faktor internal dan faktor eksternal yang dilakukan

oleh guru SDIT Al-Kahfi dalam menanamkan nilai-nilai agama, berdasarkan

pengamatan dilapangan penulis menemukan dari sisi internal ada beberapa

faktor diantaranya adalah usia siswa yang masih terlalu kecil, sehingga

membutuhkan pengulangan-pengulangan dalam penyampaian informasi.

Selain itu, kemampuan anak yang berbeda-beda dalam menerima pesan atau

40 Sumber : Arsip Sekolah SDIT Al-Kahfi.

Page 102: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

88

informasi dari guru. Seperti pernyataan dalam hasil wawancara dengan Fajar

Syahri Karim berikut ini :

“Dalam hal ini tentunya masih belum maksimal ya, karena terkendala. Mungkin karena usia mereka yang terlalu kecil ya, untuk pengulangan-pengulangan informasi yang harus diberikan.”.41

Informan Firman mengutarakan hal yang sama yaitu :

“… Mungkin ada beberapa anak yang kesulitan. Karena memang tidak semua anak mau menghafal. Dan memang keterbatasan anak, artinya kemampuan anak itu berbeda-beda ada yang cepat, ada yang sedang, ada yang lama tergantung anaknya. Nah, untuk anak yang cepat dan sedang itu kita mungkin tidak menemukan kendala, tetapi bagi anak-anak yang mungkin kurang motivasinya atau terlambat menghafalnya untuk itu kita berikan nanti semacam cara-cara tertentu.”42

Perbedaan kemampuan siswa dalam menerima pesan maupun informasi

merupakan kendala yang dialami oleh seorang guru. Ada siswa yang cepat

dalam memahami pesan atau informasi dari guru, ada siswa yang bahkan

lambat dalam hal menerima pesan tersebut. Dalam hal ini guru menberikan

cara-cara tertentu untuk menyelesaikan kendala yang dihadapinya. Namun,

untuk perubahan tersebut terdapat sebuah proses yang bisa saja tidak berjalan

cepat.

Kemudian selanjutnya dari sisi eksternal penulis menemukan ada

beberapa faktor diantaranya adalah lingkungan di luar sekolah, baik

lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat sekitar. Seperti yang

diungkapkan Evi Luthfiaty dalam wawancaranya, sebagai berikut :

“….Kendala yang saya temukan gini, yang pertama kita membiasakan anak-anak itu bersikap sopan, berkata baik, berkata jujur, kadang tidak ada

41 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 04 September 2017. 42 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Firman S.Pd.I, Jakarta, 26 Juli 2017.

Page 103: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

89

singkoronisasi antara pendidikan yang kita buat disekolah maupun dengan pendidikan yang ada dirumah”.43

Berdasarkan analisa penulis, ketidakselarasan antara pendidikan yang

diterapkan disekolah dengan pendidikan yang diterapkan dirumah merupakan

kendala yang dihadapi oleh guru dalam menanamkan nilai-nilai agama pada

siswa. Namun, dengan kesabaran dan keikhlasan seorang guru harus merubah

hal tersebut. Meskipun kemungkinan perubahan tidak mencapai 100% saat itu,

bisa saja ketika siswa sudah lulus dan bersekolah ditingkat yang lebih tinggi ia

mengalami perubahan.

Dalam tahap evaluasi harus menentukan tindakan yang perlu dilakukan

untuk proses koreksi. Proses koreksi ini dilakukan agar penentuan strategi

selanjutnya lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan. Menurut analisa

penulis, evaluasi strategi komunikasi untuk faktor eksternal yang dilakukan

oleh guru SDIT Al-Kahfi dalam menanamkan nilai-nilai agama, yaitu dengan

adanya komunikasi berkelanjutan antara guru dengan orang tua siswa. seperti

pernyataan dalam hasil wawancara dengan Fajar Syahri Karim berikut ini:

“….Jadi, antara guru dan orangtua ada komunikasi berkelanjutan. Terkadang disekolah sudah dirapihin ternyata dirumah tidak terkondisikan dengan baik misalnya. Jadi kita ingin yang menentukan keberhasilan seorang anak itu tadi orangtua, harus kita komunikasikan program-program disekolah apa saja, maka orangtua patut dikabari dan harus dilakukan bersama”.44

Selain adanya kendala yang dirasakan oleh guru SDIT Al-Kahfi dalam

menanamkan nilai-nilai agama, tentunya ada keberhasilan yang didapatkan

dalam implementasi strategi yang sudah dilakukan. Berdasarkan analisa

43 Wawancara Pribadi dengan Kepala Sekolah SDIT AL-Kahfi Dra. Hj. Evi Luthfiaty, Jakarta, 03 Agustus 2017. 44 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 04 September 2017.

Page 104: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

90

penulis keberhasilan yang didapatkan guru SDIT Al-Kahfi dalam

implementasi strategi yang dilakukan yaitu ditandai dengan adanya perubahan

sikap siswa dalam motivasi menghafal qur’an dan juga ibadah shalat. Hal ini

diperkuat Ahmad Hikmi Rosdin dalam wawancaranya, yaitu:

“Ada beberapa, yang mereka rajin shalatnya, ada yang hafalannya semakin banyak, menjaga hafalannya ada lah beberapa. Kita optimis bahwa orangtua menyekolahkan anak-anaknya di SDIT dengan ada nuansa hafalan qur’an mereka sudah mengerti dan sadar bahwa anak tuh harus ditanamkan membaca al-qur’an, hafal al-qur’an terutama juz 30, dan harus diulang. Dengan penerapan seperti ini ada beberapa dari mereka sudah menerapkan dirumah, dan itu ada beberapa anak-anak yang berhasil, mungkin itu karena kekuatan anak itu sendiri jadi berhasil, yang kedua sinergi antara guru, orangtua dan anak nih, atau anak ini sudah cerdas menghafal dan orangtua seneng gitu, malah mereka harus belajar lagi”.45

Selain itu, adanya testimoni dari orangtua siswa yang mengatakan bahwa

anak mereka rajin shalatnya, bahkan ketika bermain dengan teman-temannya,

kemudian adzan berkumandang ia mengajak teman-temannya untuk shalat

terlebih dahulu dan menjadi imamnya. Hal ini seperti yang dikatakan Evi

Luthfiaty dalam wawancaranya yaitu:

“..ada testimoni orangtua, bu evi sekarang anak saya sudah bisa jadi imam loh dirumah. Nah, dia bisa menggerakkan teman-temannya di lingkungannya. Ketika dia lagi kumpul terus melewati waktu shalat maka dia yang bicara disitu, sekarang sudah zuhur kita shalat dulu yuk.. ada testimony orangtua yang seperti itu”.46

Fajar Syahri Karim mengungkapkan, keberhasilan dalam penanaman

nilai-nilai agama tentunya dikarenakan adanya banyak faktor. Menurutnya,

guru merupakan faktor pertama dalam penentu keberhasilan penanaman nilai-

45 Wawancara Pribadi dengan Staff Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Ahmad Hikmi Rosdin S.Pd.I, Jakarta, 28 Juli 2017. 46 Wawancara Pribadi dengan Kepala Sekolah SDIT AL-Kahfi Dra. Hj. Evi Luthfiaty, Jakarta, 03 Agustus 2017.

Page 105: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

91

nilai agama. Hal ini dapat ditinjau dari metode apa yang guru gunakan dalam

menyampaikan pesan, dan media apa yang digunakan sebagai alat bantu

dalam proses menyampaikan pesan.

Sedangkan orangtua adalah faktor kedua dari keberhasilan dalam

penanaman nilai-nilai agama pada siswa. Dengan adanya kerjasama dan

keselarasan antara guru dan orangtua dalam menjalankan program-program

yang sudah dibuat oleh sekolah. Selanjutnya, faktor ketiga adalah siswa itu

sendiri, dengan adanya media yang guru sediakan dan dukungan dari orangtua

maka siswa akan mampu memahami dan menerapkan pesan yang

disampaikan.47

Informan Nurul Huda Menambahkan dalam wawancaranya yaitu:

“Yang pertama kesuritauladanan langsung dari guru, kemudian suri tauladan dari orangtua, ketiga keilmuan guru pendidik, kedua media pengajaran, ketiga kenyamanan belajar, terus lingkungan sekolah, kemudian lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat, kemudian yang terakhir do’a dari orang tua”.48

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menganalisa bahwa faktor

keberhasilan guru dalam menanamkan nilai-nilai agama di SDIT Al-Kahfi

melalui tiga faktor yaitu, metode apa yang guru gunakan dalam proses

penyampaian pesan, kemudian adanya dukungan dan keselarasan dari orang

tua dengan guru dalam pelaksanaan program-program yang sudah dirangkai

oleh sekolah, selanjutnya adalah kemauan dalam diri siswa itu sendiri. Dengan

tiga faktor tersebut tingkat keberhasilan dalam penanaman nilai-nilai agama di

SDIT Al-Kahfi dapat dilihat dan dirasakan. 47 Wawancara Pribadi dengan Koordinator Tahsin Tahfidz SDIT AL-Kahfi Fajar Syahri Karim S.Pd.I, Jakarta, 04 September 2017. 48 Wawancara Pribadi dengan Staff Keagamaan SDIT AL-Kahfi Nurul Huda S.Pd.I, Jakarta, 17 Maret 2017.

Page 106: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

92

Dalam hal ini, berdasarkan pengamatan penulis dilapangan untuk

penilaian tingkat keberhasilan guru dalam penanaman nilai-nilai agama di

SDIT Al-Kahfi dapat dibilang cukup baik. Yaitu terlihat dari

termotivasinya siswa dalam menghafal al-qur’an juz 30 dan juga dalam

menunaikan ibadah shalat tanpa adanya paksaan. Hal ini, adalah hasil dari

pembiasaan yang dilakukan oleh guru dalam menanamkan nilai-nilai

agama pada tahfidz qur’an dan ibadah shalat dhuha dan shalat zuhur

berjamaah. Meskipun dalam prosesnya guru menemukan kendala-kendala

yang cukup menyulitkan. Baik dari metode guru itu sendiri, atau dari

siswa yang diajarkan, serta faktor eksternal yaitu orangtua siswa.

Page 107: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi berusaha menjadi bagian dari

lembaga yang memberikan bekal untuk generasi masa depan. Selain

memberikan pendidikan dari sisi akademik, SDIT Al-Kahfi juga memberikan

bekal berupa pemahaman Agama. Tujuannya yaitu untuk membentuk

kepribadian dan tingkah laku moral anak yang berketuhanan. Strategi yang

dilakukan adalah dengan cara pelaksanaan kegiatan keagaaman dengan

mempraktekkan dalam sehari-hari.

1. Bentuk strategi komunikasi yang dilakukan guru SDIT Al-Kahfi dalam

menanamkan nilai-nilai agama adalah dengan perumusan strategi melalui

Cara berupa yaitu, mengetahui kerangka referensi dengan melakukan

identifikasi siswa melalui tes masuk. Selanjutnya, untuk mengetahui

faktor situasi dan kondisi siswa dengan menerapkan 2 metode yaitu

pengenalan diri atau masa belajar selama 1 bulan, kemudian melakukan

kunjungan kerumah siswa tersebut. Selanjutnya, dalam penyusunan pesan

guru menggunakan penyajian pesan yang bersifat menarik perhatian

khalayak, menggunakan tanda-tanda yang disesuaikan dengan kerangka

acuan khalayak serta pesan both side issue. Metode yang digunakan

dengan cara redundancy/repetition, informatif, persuasif, edukatif, dan

Page 108: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

94

coursive. Media yang digunakan berupa sound system yang digunakan

untuk memutar murattal qur’an, audio visual, dan Al-qur’an.

2. Implementasi strategi komunikasi guru SDIT Al-Kahfi dalam

menanamkan nilai-nilai agama tertuang dalam beberapa program-program

yaitu shalat dhuha, shalat zuhur berjamaah, tahsin tahfidz qur’an juz 30,

Mabit tahun baru Islam, Tahfidz kontes, khotmul qur’an dan juga

pesantren Ramadhan. Program-program ini berjalan dengan lancar. Dalam

pelaksanaan shalat dhuha dan shalat zuhur berjamaah guru melakukan

pembiasaan dengan mempraktekkannya sehari-hari. Sedangkan, dalam

tahfidz qur’an guru menerapkan metode murajaah atau pengulangan

dalam hafalan, metode one day one ayat dan dengan metode menggunakan

alat bantu atau media berupa speaker. Sedangkan, program lainnya seperti

mabit tahun baru Islam, tahfidz kontes, khotmul qur’an dan pesantren

Ramadhan dilaksanakan sesuai momentumnya.

3. Dalam tahap evaluasi strategi komunikasi, terdapat kendala yang dihadapi

guru yaitu, usia siswa yang masih kecil dan kemampuan mereka yang

berbeda-beda, sedangkan dari faktor eksternalnya adalah lingkungan

diluar sekolah yang menjadi kendalanya baik orangtua, maupun

lingkungan masyarakat. Namun, dalam menanamkan nilai-nilai agama

yang dilakukan guru sudah cukup baik. Terlihat dari perubahan sikap pada

diri siswa yang lebih termotivasi dalam menghafal qur’an juz 30 dan

dalam menunaikan ibadah shalat tanpa adanya paksaan.

Page 109: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

95

B. Saran

Ada beberapa saran yang ingin diberikan peneliti, terkait hasil

penelitian ini kepada Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Kahfi. Tentunya saran

ini bertujuan untuk eksistensi SDIT Al-Kahfi agar menjadi lebih baik lagi,

diantaranya adalah :

1. Perlu adanya penambahan SDM guru Tahsin Tahfidz guna mempermudah

dalam pengawasan dan bimbingan terhadap siswa dalam proses membaca

dan menghafal qur’an.

2. Perlu diadakannya program yang dikhususkan untuk lebih memotivasi

siswa dalam praktek ibadah shalat.

3. Program buku monitoring shalat yang telah dilakukan oleh SDIT Al-Kahfi

seharusnya diadakan kembali. Mengingat program ini dianggap mampu

membantu guru dan orangtua siswa dalam melaksanakan pengawasan dan

penontrolan shalat siswa.

4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melengkapi penelitian

mengenai SDIT Al-Kahfi dengan berbagai fenomena yang terjadi di masa

yang akan datang.

Page 110: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

96

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abidin, Yusuf Zainal. Manajemen Komunikasi : Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung: CV Pustaka Setia, 2015. Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah. Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam. Yogyakarta: Titian Illahi Press, 1996. Al-Hasyimi, Ahmad. Mukhtaarul Ahaadist. Jakarta: Dar Ihyaul Kutub Al-Arabiyah.

Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996.

Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi. Jogjakarta: Gintanyali, 2004.

Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif Komunikasi,Ekonomi, Kebijkan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group, 2007. Cangara, Hafied. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013. Daradjat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1995. David, Fred R. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Drajat, Zakiah. Ilmu pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara Depag RI, 2008.

Drajat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT Bulan Bintang, 1989.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003. Effendy, Onong Uchjana. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: CV Mandiri Maju, 2000. Effendy, Onong Uchjana. Kepemimpinan dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Page 111: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

97

Fajar, Marhaeni. Ilmu Komunikasi dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Hariadi, Bambang. Strategi Manajemen: Strategi memenangkan perang bisnis. Malang: Bayu Media Publishing, 2003. Hubeis, Musa dan Najib, Mukhamad. Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi. Jakarta:PT Gramedia, 2008. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004. Morissan. Pengantar Public Relation Strategi Menjad Humas Professiona. Jakarta: Randina Prakasa, 2006. Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sasarin, 2000. Mulyana, Rohmat. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alvabeta, 2004.

Munawwir. Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.

Nasuhi, Hamid. Dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (CeQDA(Center For Quality Development And Assurance). UIN Syarif Hidayatullah, 2011. Nasution, Harun. Islam DItinjau Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press, 1979.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia, 1999.

Quraish Shihab, dkk. Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosakata. Jakarta: Lentera Hati, 2007. Rasyid, Daud. Islam dalam Berbagai Dimensi. Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

Rasyid, Sulaiman. Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005.

Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Saefuddin, A.M. dkk. Desekularisasi Pemikiran Landasan Islamisasi. Bandung: Mizan, 1987. Salim, Peter, dan Salim,Yeni. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press, 1996. Shihab, M. Quraisy. Mahkota Tuntunan Illahi. Jakarta: Untagama, 1986.

Page 112: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

98

Stainner, George, dan Minner, John. Manajemen Strategi. penerjemah Agus Dharma. Jakarta: Erlangga, 1999. Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sumajiwa, Amin. Biarkan Al-Qur’an Menjawab:Mengerti Tema-Tema Penting Kehidupan dalam Kitab Suci. Jakarta: Zaman, 2013. Thoha, M. Chabib. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996. Jurnal

Yani, Ahmad. Pendidikan Agama Pada Anak Oleh Orangtua:Tinjauan Psikologi Islam. JIA/Juni 2013/ThXIV/no.1/33- 44. Syamsudin, Amir. Pengembangan Nilai-Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini, “ Jurnal Pendidikan Anak”, Vol. 1, Edisi 2, Desember 2012, h. 112. Constantin.”Urgensi Pendidikan Tauhid dalam Keluarga”At-Ta’lim; Vol. 3, 2012 h, 93. Muhammaddin. “Kebutuhan Manusia Terhadap Agama”. JIA.Juni 2013/ ThXIV / no.1/99- 114. Sari, Yusni. ”Peningkatan Kerjasama di Sekolah Dasar”. Jurnal Administrasi Pendidikan; Vol. 1, 01 Oktober 2013. h, 307.

Media Internet

www.jejakpendidikan.com/2016/12/pengertian-nilai-nilai-agama-islam.html?m=1, diakses pada 24 Agustus 2017 pukul 20.00 WIB.

Page 113: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

PEDOMAN WAWANCARA

1. Tujuan a. Apakah tujuan dari menanamkan nilai-nilai agama ? b. Apakah tujuan strategi komunikasi guru yang diterapkan di SDIT Al-Kahfi

dalam menanamkan nilai-nilai Agama? c. Apakah tujuan strategi komunikasi sudah berjalan sesuai apa yang sudah

diharapkan? 2. Rencana

a. Apakah sekolah ini mempunyai rencana pengembangan dalam tahfidzul quran dan praktek sholat ?

b. Apakah bapak atau ibu mengetahui dengan baik rencana yang telah disusun sekolah ini ?

c. Bagaimana rencana yang sudah dilakukan sebelumnya ? 3. Mengenali sasaran khalayak

a. Bagaimana guru mengetahui kerangka referensi terhadap siswa khususnya dalam tahfidzul quran dan praktek sholat ?

b. Bagaimana bapak atau ibu mengetahui situasi dan kondisi siswa ? 4. Pesan

a. Bagaimana cara guru dalam berinteraksi dengan siswa khususnya dalam tahfidzul quran dan praktek sholat ?

b. Pesan apa saja yang disampaikan guru dalam menanamkan nilai agama pada tahfidzul qur’an dan praktek sholat ?

c. Apakah dalam penyampaian pesan guru menggunakan media lain ? 5. Metode

a. Metode apa yang digunakan guru dalam mengajarkan tahfidzul quran dan praktek sholat ?

b. Apakah guru dalam mengajarkan siswa dengan cara keras ? c. Apakah metodenya sudah dikatakan berhasil ?

6. Media a. Media apa sajakah yang digunakan dalam tahfidzul quran dan praktek sholat

? b. Apakah media dapat memotivasi para siswa dalam belajar ? c. Apakah media tersebut dapat dikatakan berhasil ?

7. Apa upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai agama ? 8. Faktor apa yang menjadi penentu keberhasilan dari penanaman nilai-nilai agama

? 9. Adakah bentuk perubahan sikap murid sebelum dan sesudah diberikannya

penanaman nilai-nilai agama ?

Page 114: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apakah yang melatar belakangi berdirinya sekolah SDIT Al-kahfi ? 2. Pada tahun berapakah SDIT Al-kahfi berdiri ? 3. Mengapa dinamakan SDIT AL-Kahfi? 4. Kurikulum apa yang digunakan SDIT Al-kahfi ? 5. Strategi apakah yang digunakan SDIT Al-Kahfi dalam menanamkan nilai-nilai

agama? 6. Apakah ada kesulitan dalam menerapkan strategi tersebut? 7. Apakah strategi tersebut dapat dikatakan berhasil? 8. Apakah sekolah ini mempunyai rencana pengembangan dalam tahfidzul Quran

dan praktek shalat ? 9. Apakah bapak dan ibu guru mengetahui dengan baik rencana yang disusun

sekolah ini ? 10. Bagaimana rencana yang sudah dilakukan sebelumnya? 11. Apakah yang menjadi unggul di sekolah SDIT Al-Kahfi? 12. Upaya apa yang dilakukan guru dalam menanamkan nilai-nilai agama ? 13. Faktor apa yang menjadi penentu keberhasilan dari penanaman nilai-nilai agama

islam ?

Page 115: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA
Page 116: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA
Page 117: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA
Page 118: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA
Page 119: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

Transkip Wawancara

Nama : Fajar Syahri Karim S.Pd.I

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Mei 1986

Pendidikan Terakhir : S1

Jabatan : Koordinator Staff Tahsin Tahfidz AlQur’an

Tempat Wawancara : SDIT Al-Kahfi Jl.H.Muhayang RT 011/01 No.39C Kel.Rambutan Kec.Ciracas, JakartaTimur

Hari/Tanggal : Selasa, 25 Juli 2017

Waktu : 09.30 - selesai

1. Metode apa yang digunakan guru dalam mengajarkan tahfidzul quran

dan praktek sholat ? Metode menghafal qur’an, tahfidz di sini one day one

ayat. Jadi setiap hari itu kita minimal menghafal satu ayat, maksimal bisa dua

bisa tiga ayat. Tetapi tidak lebih dari empat, karena untuk kualitas bacaan.

Kemudian, untuk tahfidznya juga ketika mereka kelas satu misalnya mereka

sudah selesai menghafal dari an-nas sampai al-qoriah, maka dikelas dua ada

jadwal murajaah, dari hari senin sampai hari kamis itu sudah terjadwal surat-

surat yang harus diulang, sehingga surat-surat yang sudah dihafal dikelas

sebelumnya diulang dikelas tingkat sesudahnya. Sehingga hafalan qur’annya

akan semakin kuat dan tetap terjaga sampai lulus. Kemudian shalatnya, di sini

shalat dhuha dibiasakan didzahar kan. Supaya dengan harapan didzahar kan

kita bisa mengetahui sejauh mana anak ini menguasai bacaan-bacaan shalat,

dimana kesalahannya sehingga guru bisa mengantisipasi. Misalnya

kesalahannya gerakan a atau b guru bisa melakukan tindakan untuk

memperbaiki kesalahan tersebut. Doa-doa harian termasuk dimasukkan ke

dalam praktek misalnya ketika ingin istirahat maka dikelas akan dipimpin oleh

Page 120: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

seorang siswa atau guru. Contohnya siap sikap berdo’a, do’a mau makan maka

pada saat itu anak-anak akan membaca do’a makan bersama-sama. Kemudian

dilanjutkan do’a masuk kamar mandi dibaca dengan bersama-sama. Niat

wudhu maka dibaca juga dengan bersama-sama.

2. Apa upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai agama ? kita langsung

praktek. Dikelas-kelas juga diingatkan terus kepada putra putri kita baik saat

pelajaran pendidikan agama Islam, pelajaran tahsin, pelajaran tahfidz. Pada

pelajaran PAI disana ada materi-materi mengenai adab, akhlak disitu kita

tanamkan pada mereka. Kemudian pada pelajaran tahsin disitu ada ayat-ayat

qur’an yang menjelaskan bagaimana adab seorang muslim, kemudian

keimanan, ketauhidan, akidah, akhlak. Kemudian pada pelajaran tahfidz di juz

30 juga diajarkan bagaimana tentang hari akhir. Nah disitulah kita

menanamkan kepada anak-anak nilai-nilai agama dan langsung kita praktek.

Pada saat ambil air wudhu bahwasanya, mereka berusaha memberikan yang

terbaik. Ketika mereka shalat mereka kita ingatkan berikan shalat yang terbaik

untuk Allah dan kebaikan shalatmu akan kembali pada dirimu sendiri. Jadi

kita tanamkan nilai-nilai agama pada praktek ibadah sehari-hari.

3. Faktor apa yang menjadi penentu keberhasilan dari penanaman nilai-

nilai agama ? Tentunya keberhasilan ini banyak faktor ya. Faktor pertama

dari segi guru, bagaimana guru mempunyai metode, kemudian mempunyai

niat yang baik, kemudian media-media dari guru tersebut. Kemudian juga

komunikasi antar guru, itu faktor pertama. Faktor yang kedua adalah dari

orangtua. Jadi, antara guru dan orangtua ada komunikasi berkelanjutan.

Terkadang disekolah sudah dirapihin ternyata dirumah tidak terkondisikan

Page 121: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

dengan baik misalnya. Jadi kita ingin yang menentukan keberhasilan seorang

anak itu tadi orangtua, harus kita komunikasikan program-program disekolah

apa saja, maka orangtua patut dikabari dan harus dilakukan bersama. Faktor

ketiga adalah anak itu sendiri. Maksudnya kemampuan mereka kan berbeda-

beda ya, ada yang kemampuannya lebih, maka dengan media yang ada

disekolah, dengan guru yang ada, dengan orangtua yang mendukung maka

dengan didukung diantara mereka akalnya ada yang cerdas maka semakin

cepat membuat mereka menjadi baik. Tetapi, ada juga yang kemampuan

mereka lemah. Sehingga, materi-materi yang disampaikan tidak terserap

dengan maksimal.

Jakarta, 25 Juli 2017

Fajar Syahri Karim S.Pd.I

Page 122: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

Transkip Wawancara

Nama : Firman S.Pd.I

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 14 April 1978

Pendidikan Terakhir : S1

Jabatan : Staff Tahsin dan Tahfidz Al-Qur’an

Tempat Wawancara : SDIT Al-Kahfi Jl.H.Muhayang RT 011/01 No.39C Kel.Rambutan Kec.Ciracas, JakartaTimur

Hari/Tanggal : Rabu, 26 Juli 2017

Waktu : 13.00 - selesai

1. Apakah guru dalam mengajarkan siswa dengan cara keras ? Pasti kalau

dalam arti tegas itu sering kita terapkan. Jadi kita berikan semacam penegasan

ya ke anak, bahwa kalau mereka tidak bisa mengikuti aturan, tidak tertib, tidak

disiplin, silahkan mereka misalkan dalam sholat, sholat sendiri di sini atau

sholat di kelas sendiri atau ketika sholat mereka masih bercanda, ngobrol

ketawa-ketawa atau dorong-dorongan, maka nanti akan diulang sholatnya dan

lagi sholatnya bikin barisan sendiri. Tiga orang atau lima orang bercanda

mereka dipanggil yang lainnya berzikir dia sholat lagi ulang. Metode kita

kerasnya itu bukan berarti fisik ya, tetapi dengan keras yang mendidik juga ya,

artinya dengan langsung mengulangi apa yang tadinya dikerjakan jadi tidak

dikerjakan karena bercanda.

2. Apa upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai agama ? Kita tanamkan

hal-hal itu kepada anak-anak, dan memang contoh-contoh itu sebagai modal.

Itu mungkin yang utama dibandingkan kita memberikan ceramah, sehingga

kita berikan mereka contoh dulu pada saat mereka mau wudhu kita juga ikut

berwudhu disitu, disamping anak-anak, kemudian pada saat shalat juga kita

Page 123: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

juga tetap dampingi mereka biar mereka merasa guru juga ikut sholat, mereka

makan kita juga makan dikantin atau dimana, kita duduk makannya, pada saat

anak-anak makannya tidak duduk kita ingatkan makannya duduk, minum

harus duduk apalagi kita juga duduk. Jangan sampai kita menginstruksikan A

tapi kita melanggar instruksi tersebut. Disamping kita mengingatkan kita juga

harus melaksanakan.

3. Faktor apa yang menjadi penentu keberhasilan dari penanaman nilai-

nilai agama ? Faktor penentunya banyak. Salah satu faktor penentunya adalah

dari diri anak sendiri. Jadi motivasi anak itu sendiri ke dalam tahfidz mereka

ada keinginan atau nggak, kalau misalnya ada keinginan itu bisa kita dorong,

dan juga ada orangtua dirumah yang membantu mereka.

Jakarta, 26 Juli 2017

Firman S.Pd.I

Page 124: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

Transkip Wawancara

Nama : Nurul Huda S.Pd.I

Tempat/Tanggal Lahir : Lampung, 28 Juni 1980

Pendidikan Terakhir : S1

Jabatan : Staff Keagamaan dan Guru

Tempat : SDIT Al-Kahfi Jl.H.Muhayang RT 011/01 No.39C Kel.Rambutan Kec.Ciracas, JakartaTimur

Hari/Tanggal : Jum’at, 28 Juli 2017

Waktu : 10.30 - selesai

1. Bagaimana guru mengetahui kerangka referensi terhadap siswa

khususnya dalam tahfidzul quran dan praktek sholat ? Kami dari tim

sekolah melakukan identifikasi siswa melalui tes masuk. Kami membagi dua

macam tes, yaitu tes pelajaran umum kemudian tes agama di dalamnya ada

mengaji, menghafal Al-Qur’an, menghafal hafalan dasar, surat-surat pendek,

wudhu dan zikir. Dari sini kami dapat referensi masing-masing peserta didik

baru tentang kemampuan mereka dalam tahfidz maupun shalatnya. Dengan

demikian kami dapat meneruskan info ini kepada walas (Wali Kelas) yang

nantinya akan membimbing siswa-siswi tersebut, dan dapat menerapkan

metode-metode tertentu siswanya yang mempunyai kemampuan yang

berbeda-beda.

2. Bagaimana bapak atau ibu mengetahui situasi dan kondisi siswa ? Nah,

kami khususnya di SDIT Al-Kahfi biasanya menerapkan 2 metode pengenalan

diri siswa. Yang pertama pengajaran satu bulan, misalnya kami mengajar satu

bulan sambil kami pengenalan masing-masing siswa, kemudian setelah

sebulan kita mengadakan home visit. Yaitu, kita berkunjung kerumahnya,

Page 125: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

langsung mengetahui situasi yang dirumah, kemudian cerita dari bapak ibunya

tentang diri anak ini atau ke keluarga ya kan, ada yang keluarganya ternyata

kenapa disekolahnya sering namanya marah-marah, waktu home visit ternyata

kakaknya banyak, adik-adiknya banyak, akhirnya dia kurang kasih sayang,

ataupun yang manja ternyata dia gak punya bapak, ya itu adalah 2 cara kami

yang disusun.

3. Bagaimana cara guru dalam berinteraksi dengan siswa khususnya dalam

tahfidzul quran dan praktek sholat ? Dalam hal ini kami mengadakan dua

cara yang pertama formal dan non formal. Formal artinya kami mengajarkan

Al-Quran dikelas selayaknya pelajaran-pelajaran yang lain. Khusus Al-Quran

kami memakai target one day one ayat, atau sehari satu ayat. Kelas 6 itu kami

targetnya 1,5 Juz ya, satu setengah juz. Non formal artinya kami membiasakan

mereka sholat dhuha di pagi hari ya, sebelum memulai belajar ya, selalu

membiasakan shalat zhuhur berjamaah di kelas masing-masing atau di

musholah sekolah. Kemudian, untuk dirumah kami bekali buku monitoring

shalat untuk diisi dirumah dengan pengawasan orangtua.

4. Pesan apa saja yang disampaikan guru dalam menanamkan nilai agama

pada tahfidzul qur’an dan praktek sholat ? Ya baik, pertama dari tahfidzul

Qur’an dulu. Pesan kami adalah bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup

manusia yang ingin selamat dunia dan akhirat. Kami ingin terus memotivasi

siswa agar terus menghafal Al-Qur’an sepanjang hidup. Agar kelak kita

menjadi keluarga Allah yang di bumi ya, kalau keluarganya Allah pasti masuk

surga itu yang selalu kami tanamkan pada murid-murid kami. Yang kedua

tentang shalat. Bahwa shalat itu adalah kunci dari semua amal. Orang sedekah

Page 126: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

misalnya, orang naik haji, orang puasa tapi kalau dia gak shalat, gak diterima

amal ibadahnya. Yang kedua yaitu assholaatu miftaahul jannah, artinya betul

bahwa kunci surga adalah shalat bukan yang lain-lain, itulah yang kami

tanamkan.

5. Apakah dalam penyampaian pesan guru menggunakan media lain ? Ya.

Kami menyampaikan pesan-pesan dengan menggunakan media lain juga.

Yaitu kadang-kadang dengan cerita para sahabat, kisah-kisah para

pembangkang shalat, film, bahkan pernah drama juga kita masukkan.

6. Metode apa yang digunakan guru dalam mengajarkan tahfidzul quran

dan praktek sholat ? Untuk tahfidzul Qur’an, metodenya yang pertama yaitu

one day one ayat. Itu metodenya, kami punya CD nya dari Ust Yusuf Mansur.

Kemudian, pemutaran mp4 hafalan Qur’an juz 30 di setiap istirahat itu

diputar, yang didengar anak-anak pasti Al-Qura’an. Kemudian murojaah

bersama-sama di kelas, biasanya sebelum atau sesudah shalat dhuha.

Kemudian murajaah dilapangan 1 bulan sekali. Kemudian, dilomba tahfidz

kontes setahun sekali. Untuk praktek shalat kami memakai metodenya yaitu

sholat dhuha dikelas masing-masing ya, dibantu atau dibimbing guru dengan

rekaman panduan shalat dhuha. Jadi, kita rekam suaranya salah satu guru,

kemudian anak-anak mengikuti, anak-anak baru kan belum pernah tahu

bacaannya, jadi, mp4 semua mengikuti sesuai dengan apa yang ada di mp4. Itu

mulai dari niat sampai salam sampai zikir selesai ya, itu biasanya khusus

untuk anak kelas 1 sampai kelas 3. Kalau untuk kelas 4,5,6 sudah shalat

mandiri ya. Ketika dhuha sudah mandiri dan shalat zuhur berjamaah tanpa apa

namanya sudah murni shalat orang dewasa begitu.

Page 127: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

7. Apakah guru dalam mengajarkan siswa dengan cara keras ? Kami

mengajarkan dengan 2 cara yaitu, metode reward dan funishment. Artinya,

seperti layang-layang ya kan, layang-layang itu kan kadang ditarik, kadang

kalau lagi kenceng di ulur. Artinya, kami reward kasih hadiah ketika memang

dia berbuat kebaikan. Walaupun hadiahnya berupa do’a, gak harus berupa

barang-barang nggak. Berupa do’a, berupa pujian itu mereka sudah seneng.

Dan kemudian kalau funishment, kami berikan hukuman pada anak-anak yang

melanggar artinya yang tidak nurut peraturan, kita kasih funishment, hukuman.

Walaupun hukuman itu semuanya wajib kalau dalam sekolah sifatnya

mendidik ya, misalnya kalau gak shalat shubuh kita hukum ya, suruh keluar

kelas wudhu, tetep shalat shubuh walaupun sudah siang, abis itu dia harus

menghafal, misalnya harus murajaah 3 surat, itu kan hukumannya mendidik

juga kan ya, supaya dia hafal lagi. Atau kadang-kadang kalau dia gak shalat

hukumannya menulis surat 1 lembar. Itu kami metodenya tetap reward dan

funishment jadi sedang ya, gak keras-keras banget.

8. Apa upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai agama? Yaitu senantiasa

berinteraksi dengan siswa secara islami. Kemudian, dengan memberikan

contoh langsung ya, menjadi suri tauladan yang baik bagi mereka.

Jakarta, 28 Juli 2017

Nurul Huda S.Pd.I

Page 128: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

Transkip Wawancara

Nama : Ainur Falah S.Sos.I

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Juli 1987

Pendidikan Terakhir : S1

Jabatan : Guru

Tempat : SDIT Al-Kahfi Jl.H.Muhayang RT 011/01 No.39C Kel.Rambutan Kec.Ciracas, JakartaTimur

Hari/Tanggal : Jum’at, 28 Juli 2017

Waktu : 13.00 – selesai

1. Bagaimana guru mengetahui kerangka referensi terhadap siswa

khususnya dalam tahfidzul quran dan praktek sholat ? Paling ditanya

anaknya, terus di test gitu hafalannya. Dan shalat juga Alhamdulillah

semuanya, hampir semua orang tua murid juga mengajarkan shalat, mungkin

ada beberapa orangtua yang saya juga pernah dapet gitu ya, orangtua yang

tidak mengajarkan shalat, lalu anak disini mengingatkan orangtuanya untuk,

ayok shalat dan Alhamdulillah itu yang tadi saya bilang bahwa tujuan strategi

komunikasi dalam menanamkan nilai-nilai agama itu berarti berjalan.

2. Bagaimana bapak atau ibu mengetahui situasi dan kondisi siswa ? Intinya

ya tadi, komunikasi. Kalau misalnya kita melihat anak yang sedang murung ya

kita tanya.

3. Bagaimana cara guru dalam berinteraksi dengan siswa khususnya dalam

tahfidzul quran dan praktek sholat ? Kita kan memang setiap hari itu ada

pelajaran tahfidz tahsin, dan kita juga punya target, contoh saya sebagai wali

kelas 1 itu dari surat an-nas sampai surat al-qoriah target kita. Jadi semester 1

dari an-nas sampai al-fiil, itu jadi kita terus tanya, dan ada pelajarannya jadi

Page 129: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

kita punya target, di mata pelajaran tahfidz. kalau praktek shalat kita di

sekolah ini, shalat yang pertama pagi, shalat dhuha dan dilanjutkan shalat

zuhur. Nah, anak-anak apalagi saya kelas 1, jadi hanya shalat dhuha dan

zuhur, kalau yang kelas tinggi itu dari tiga, dari kelas 3 sampai kelas 6 itu

karena pulangnya jam 3, itu ada beberapa anak yang shalatnya di sekolah. Dan

itu diajak oleh bapak atau ibu gurunya. Kebetulan, kita juga ada aula baru

untuk melaksanakan praktek shalat.

4. Faktor apa yang menjadi penentu keberhasilan dari penanaman nilai-

nilai agama? yang menjadi keberhasilan kita adalah anak selain bisa

mengerjakan untuk dirinya sendiri, misalnya untuk anak yang sudah baligh,

khususnya untuk shalat itu, dia juga bisa mengingatkan orang lingkungan

sekitarnya. Misalnya, orangtua tidak shalat diingatkan, siapapun itu bisa

diingatkan. Mulai dari entah itu shalat, akhlaknya yang baik, sampai berbagi,

terus semuanya.

Jakarta, 28 Juli 2017

Ainur Falah S.Sos.I

Page 130: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

Transkip Wawancara

Nama : Ahmad Hikmi Rosdin S.Pd.I

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 04 November 1985

Pendidikan Terakhir : S1

Jabatan : Staff Tahsin Tahfidz Al-Qur’an dan Guru

Tempat : SDIT Al-Kahfi Jl.H.Muhayang RT 011/01 No.39C Kel.Rambutan Kec.Ciracas, JakartaTimur

Hari/Tanggal : Jum,at, 28 Juli 2017

Waktu : 13.30 - selesai

1. Bagaimana cara guru dalam berinteraksi dengan siswa khususnya dalam

tahfidzul quran dan praktek sholat ? Ya memang mereka saya terapkan

seperti ini, mereka membuka juz amma lalu, saya kasih motivasi ke mereka

siapa yang mau dapat hadiah dari Allah swt di surga, mereka seneng liat

mainan, siapa yang mau dapat mainan dari Allah. mereka tunjukkan tangan

dengan semangat terus, ayo tunjuk tangan pake tangan kanan dengan

membaca bismillah, membaca pun make ta’audz dulu, jadi mengikuti seperti

membaca iqra saja, setelah itu ya saya terapkan terus seperti itu diulang terus

hafalannya nanti maju satu persatu gitu.

2. Pesan apa saja yang disampaikan guru dalam menanamkan nilai agama

pada tahfidzul qur’an dan praktek sholat? Ya memang mereka itu

menghafalkan qur’an kita kasih motivasi, satu huruf aja mendapatkan pahala,

makanya saya gitu dengan cara ke anak-anak ayo siapa yang mau mendapat

surga dari Allah swt, Allah senang dengan kalian, itu dengan bahasa anak-

anak sebenarnya. Shalat seperti itu juga, kalau kalian shalatnya bercanda

Page 131: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

maka, Allah tidak akan senang dengan kalian, selalu diberikan nasihat terus.

Jadi, sebenarnya anak-anak SD ini harus diberikan nasehat terus.

3. Adakah bentuk perubahan sikap murid sebelum dan sesudah

diberikannya penanaman nilai-nilai agama ? Ada beberapa, yang mereka

rajin shalatnya, ada yang hafalannya semakin banyak, menjaga hafalannya ada

lah beberapa. Kita optimis bahwa orangtua menyekolahkan anak-anaknya di

SDIT dengan ada nuansa hafalan qur’an mereka sudah mengerti dan sadar

bahwa anak tuh harus ditanamkan membaca al-qur’an, hafal al-qur’an

terutama juz 30, dan harus diulang. Dengan penerapan seperti ini ada beberapa

dari mereka sudah menerapkan dirumah, dan itu ada beberapa anak-anak yang

berhasil, mungkin itu karena kekuatan anak itu sendiri jadi berhasil, yang

kedua sinergi antara guru, orangtua dan anak nih, atau anak ini sudah cerdas

menghafal dan orangtua seneng gitu, malah mereka harus belajar lagi.

Jakarta, 28 Juli 2017

Ahmad Hikmi Rosdin S.Pd.I

Page 132: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

Transkip Wawancara

Nama : Dra. Hj. Evi Luthviaty

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Oktober 1965

Pendidikan Terakhir : S1

Jabatan : Kepala Sekolah

Tempat : SDIT Al-Kahfi Jl.H.Muhayang RT 011/01 No.39C Kel.Rambutan Kec.Ciracas, JakartaTimur

Hari/Tanggal : Kamis, 03 Agustus 2017

Waktu : 10.00- selesai

1. Apakah yang melatar belakangi berdirinya sekolah SDIT Al-kahfi ? Jadi

gini, Al-kahfi ini berdiri sebelum berdirinya SD yang sekarang sudah SDIT,

bahwa dahulu tempatnya bukan disini, tapi didaerah bojong namanya, dan itu

ada sekolah yang sifatnya hanya majlis ta’lim saja, ada majlis ta’lim remaja,

kaum bapak, kaum ibu waktu itu. Nah, para pemuda-pemuda yang akhirnya

dinyatakan sebagai dewan pendiri, maka berkeinginan untuk membuat sebuah

lembaga pendidikan yang formal. Kalau awalnya non formal memang hanya

pengajian saja. Nah, terus kemudian karena salah satu dewan pendiri adalah

seorang pendidik, pegawai negeri tapi di departemen agama, karyawan

departeman agama yang mengajarnya saat itu di SMP 49 mengajar agama,

waktu itu 49 memang sudah mendapat kategori favorit, namanya pak haji

Imron Zayadi, beliau adalah salah satu dewan pendiri yang memang bergerak

di bidang pendidikan. Nah, mulai dari situ pak haji Imron ini merekrut

beberapa teman-teman yang bukan juga dari kalangan keluarga. Ini ada yang

pendatang, ada yang dari kalangan saudara ada, namun yang memang interest

dalam bidang pendidikan. Nah, pada akhirnya pada tahun 60-an lah yah, maka

Page 133: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

dimulai lah untuk merekrut warga sekitar untuk mempersilahkan untuk

mewakafkan tanahnya. Bagi yang tidak berlokasi didekat yang sekarang

sekolah ini, maka dihimbau untuk memberikan sumbangan berupa uang untuk

kita bebaskan tanahnya masyarakat. Waktu itu, tahun 60-an. Nah, pada tahun

1971 terbentuklah dan itu sudah berbentuk sebuah gedung, hanya bentuknya

letter L dan hanya lantai 1 saja, waktu itu. Ada pak jamak, pak H. Sukendar,

pak H. Imron kemudian ada pak H. Agus Tabrani, kemudian ada bu Hj.

Irhamna, ibu Hj. Irhamna ini orang pendidikan pak H. Imron ini orang

pendidikan, pak H. Jamak orang pendidikan. Pak H. Jamak waktu itu,

mengajarnya memang disekolah negeri SD, kalau pak H. Imron kan mengajar

agama di SMP 49, bu Hj. Irhamna diajak untuk mengajar SD waktu itu. Maka

mereka bertiga inilah mengajak bu Hj. Sukendar, dan pak H. Kadarusman

waktu itu. Sebagai ketua atau kepala yaayasan di akta notaris pertama waktu

itu, Pak H. Kadarusman beliau adalah pewakaf terbesar bersama pak H.

sukandar. Kalau yang lain-lain, ini adalah mereka yang mengelola bidang

pendidikan. Nah, pada tahun 71 mulailah penerimaan murid baru dengan

dinamakan SDI Al-Kahfi, waktu itu. Namun, pengajian yang menjadi cikal

bakal dari berdirinya sekolah itu tetap eksis dengan memanggil habib. Waktu

itu habaib setiap hari rabu gitu ya, kayaknya sampai sekarang nih, yang habaib

saat itu sudah meninggal semua saat ini. Akhirnya, ada regenerasi sampai

sekarang pengajian majlis taklim kaum ibu, dan madrasah formal yang

memang ini berkiblat dengan departeman agama masih ada, dalam hal ini

diniyah. Nah, berkembanglah dari SDI Al-Kahfi itu, pada tahun 71 sampai

dengan tahun 2003, maka beralih namanya menjadi SDIT Al-Kahfi. Karena

Page 134: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

apa? Diluar sana untuk mengemas sebuah lembaga pendidikan pasti harus ada

inovasi. Dari mulai kurikulumnya, kemudian sarananya, kemudian kualitas

guru-gurunya, kualitas karyawannya semua harus benar-benar di upgrade

untuk berpindah dari SDI dan SDIT Al-Kahfi. Pada saat tahun 71 hingga

tahun berapa ya.. belum diperlakukan jilbab, roknya masih pendek, anak-anak

juga masih dibebaskan, seperti layaknya sekolah negeri lah, pendek,

tangannya juga pendek tapi dibuka kerudung saat itu. Tapi penamaannya

kenapa islam, kenapa SD Islam? karena kita hanya merekrut siswa yang

beragama Islam saja. Cuma pakaiannya belum dikemas, belum dibuat

peraturan bahwa kita wajib berbusana muslim. Nah, baru pada era tahun 80-

an, sebelum SDIT itu sudah mulai diberlakukan bahwa seluruh siswa-siswi

SDI, sebelum SDIT sudah harus memakai busana muslim. Jadi, 70-an belum,

80-an sudah mulai maka di era 90-an apalagi, apalagi ditahun 2003 yang

memang sudah beralihnya dari SDI menjadi SDIT. Seiringnya dengan waktu

maka, kurikulum yang kita pakai juga menjadi kurikulum 2 ya, karena

memang kita pakai DIKNAS dan pakai kurikulum khas SDIT Al-Kahfi.

2. Kurikulum apa yang digunakan SDIT Al-kahfi ? Kurikulum DIKNAS dan

Kurikulum Khas SDIT Al-Kahfi.

3. Strategi apakah yang digunakan SDIT Al-Kahfi dalam menanamkan

nilai-nilai agama? Itu tadi yang saya katakan. Ada pembiasaan, kemudian

ada pembelajaran agama di dalam kegiatan intra kurikuler. Kalau kita gini,

setiap pembelajaran apapun kita akan masukkan penanaman nilai keagamaan.

Contoh, ketika dia ekskul saja memulainya saja dengan kumpul dulu, berdo’a

dulu sebelum kita memulai ekskul kita pada hari ini. Nah, dari situ saja

Page 135: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

sebetulnya sudah menanamkan nilai-nilai keagamaan. Terlebih yang benar-

benar fokus ya, shalat dhuha nya, baik dilapangan maupun dikelas, tapi anak-

anak kita shalat dilapangan 520 orang itu bisa luar biasa tertibnya anak-anak.

Kalaupun ada satu, dua ya pasti, namanya anak-anak. Tapi kategori 98% anak-

anak sudah bisa tertib ketika kita menjalankan shalat sunnah dhuha

dilapangan. Nah, kemudian apalagi, baca qur’an juga, untuk meningkatkan

akhlak dia juga ya, untuk menanamkan nilai-nilai agama. Sehingga dia cinta

qur’an, sehingga dia terbiasa dengan membaca qur’an dan tadi shalat zuhur

juga. Ketika nanti ashar, biasanya mereka gini, ibu bapaknya masih bekerja

diluar rumah dia malas dengan pembantunya, artinya tidak mau bermain

dengan pembantunya, akhirnya kan lebih betah disekolah nih, akhirnya tibalah

waktu adzan ashar, maka kita fasilitasi anak-anak dengan guru-guru untuk

shalat ashar berjamaah di aula serbaguna yang kita sediakan.

Jakarta, 03 Agustus 2017

Dra. Hj. Evi Luthfiaty

Page 136: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37009/1/ANIS... · STRATEGI KOMUNIKASI GURU . DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA

Hasil Dokumentasi

Penulis bersama salah satu informan

Foto Seluruh Guru SDIT Al-Kahfi

Gedung Sekolah Islam Terpadu Al-Kahfi

Tempat wudhu SDIT Al-Kahfi Musholah SDIT Al-Kahfi