Upload
doandang
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI KOMUNIKASI GERAKAN MUKENA
BERSIH (GMB) DALAM REKRUTMEN RELAWAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun Oleh:
Mia Kurnia Ningsih
NIM: 1112051000156
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2018
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Januari 2017
Mia Kurnia Ningsih
i
ABSTRAK
Mia Kurnia Ningsih (1112051000156)
“Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) dalam Rekrutmen
Relawan”
Strategi komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) pusat dalam rekrutmen
relawan adalah salah satu dari usaha mengambil bagian dalam strategi komunikasi
karena Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah salah satu Program yang bersifat
nirlaba dan berbasis relawan ini, dirancang sesederhana mungkin sehingga dapat
menyentuh berbagai unsur dan kalangan di masyarakat.GMB adalah sebuah Program
Pembelajaran Nilai-Nilai Islami dalam kehidupan nyata sehari-hari dengan
memastikan tersedianya mukena yang bersih di tempat ibadah umum (mushola
mesjid, mall, tempat pembelanjaan dan lain-lain.).
Pertanyaan dalam penelitian ini Bagaimana Perumusan Strategi Komunikasi
Gerakan Mukena Bersih (GMB) dalam Rekrutmen Relawan ?,Pelaksanaan Strategi
Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) dalam Rekrutmen Relawand an
Bagaimana Evaluasi Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) dalam
Rekrutmen Relawan?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan masuk kedalam jenis
penelitian deskriptif. Dimana penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai suatu fenomena secara detil. Paradigma penelitian yang digunakan ialah
paradigma konstruktivis yang berdasar pada pemikiran umum tentang teori-teori yang
dihasilkan oleh peneliti dan teoritis aliran konstruktivis.
Strategi Komunikasi yang digunakan (GMB) terdiri dari tiga hal yang sangat
penting yakni perumusan strategi komunikasi, pelaksannan strategi komunikasi, dan
yang terkhir adalah evaluasi strategi komunikasi. Tiga hal ini adalah hal yang sangat
penting yang menjadi dasar dari startegi komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB)
GMB merumusan suatu Organisasi yang bisa mencangkup semua kalangan pada
perumusan strateginya, pada pelaksanannya GMB telah mempunyai dua program
utama yakni Pengadaan dan Pemeliharaan Mukena oleh Relawan Pemelihara maupun
Donatur, dan yang ketiga adalah Evaluasi (GMB) adalah organisasi nirlaba yang di
dalam anggota dan kepengurusannya berasal dari keluarga dan kerabat dekat hal ini
yang menjadikan GMB dapat melakukan evaluasi yang hangat dan terperinci kepada
anggota dan pengurusnya agar lebih baik kedepannya dan tentu saja agar dapat terus
memperbaiki Organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) agar lebih baik lagi.
Hasil Penelitian ini adalah cara strategi komunikasi Gerakan Mukena Bersih
(GMB) dalam Rekrutmen Relawan. Dan metode strategi komunikasi yang digunakan
pada Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah dengan menggunakan dua tahapan
utama yang sangat penting yaitu organisasi dan publik. Pada tahapan organisasi
terdiri dari empat tahapan utama yang pertama adalah Analisis dan riset, yang kedua
perumusan kebijaksanaan yang ketiga perencanaan program pelaksanaan dan yang ke
empat adalah kegiatan komunikasi dan Publik juga terdiri dari tiga tahapan yang
pertama adalah Feedback yang kedua adalah Evaluasi dan penyesuaian dan yang
terakhir adalah organisasi.
Kata kunci: Strategi Komunikasi, GMB, Rekrutmen, Relawan, Organisasi.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang selalu mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Gerakan
Mukena Bersih (GMB) dalam Rekrutmen Relawan”. Shalawat serta salam penulis
sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia
kepada jalan kebenaran dan menjadi panutan untuk kita semua umat Islam.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan namun penulis berusaha menyajikan dengan sebaik-baiknya agar karya
tulis ini dapat berguna bagi dunia pendidikan.
Adapun skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun guna memenuhi salah
satu persyaratan yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata Satu
(S1) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam hal ini,
penulis tentu menyadari bahwa skripsi ini tidak akan mampu terselesaikan tanpa
bantuan dari pihak lain yang telah memberikan bimbingan, nasihat, serta motivasi
baik secara moral maupun material. Oleh karenanya, penulis hendak menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
2. Drs. Masran, M.A, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
iii
3. Fita Fathurokhmah SS, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
4. Nunung Khairiah, MA, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya guna memberikan bimbingan, arahan, kesabarab serta inspirasi
yang amat berharga bagi penulis.
5. Gun Gun Heryanto, M.Si, Selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan motivasi dan bimbingan kepada penulis.
6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan berbagai pengarahan, pengalaman, serta bimbingan kepada
penulis selama dalam masa perkuliahan.
7. Segenap Pimpinan serta Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani penulis
dalam menggunakan buku-buku serta literatur yang penulis butuhkan
selama penyusunan skripsi ini.
8. Gita Saraswati, sebagai Pembina dari Organisasi Nirlaba Gerakan Mukena
Bersih (GMB) dan Segenap anggota dan Kepengurusan GMB yang telah
bersedia meluangkan waktunya kepada Penulis untuk membantu
Penulisan karya Tulis ini.
9. Diana Herutami, sebagai Ketua dari Organisasi Nirlaba Gerakan Mukena
Bersih (GMB).
10. Kedua orang tua tercinta, M. Kartono dan Ani Susi, yang selalu
memberikan doa, semangat tanpa henti dan tentu menjadi inspirasi serta
iv
memberikan dukungan baik secara moral maupun material kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Adik penulis Kartika Nilam Sari dan Carla Dias Juliana yang selalu
memberikan semangat tak kenal henti dan memberikan motivasi kepada
penulis.
12. Iswara gandhi yang telah memberikan begitu banyak canda tawa dan kasih
sayang kepada penulis hingga penulis dapat tetap semangat menyelesaikan
karya tulis ini.
13. Ayah dan Bunda yang telah memberikan semangat dan doa kepada
penulis.
14. Sahabat-Sahabat Tersayang penulis yang selalu menemani penulis dan
menjadikan hari-hari di perkuliahan penulis menjadi berwarna Ratu Selfie
Nenden, Apik, Nufus, Dewi, Nirma, Novi terimaksih telah menjadi
sahabat untuk penulis dalam 4 tahun ini dan seterusnya.
15. Soulmate penulis selama sembilan Tahun Florensia.G.L. yang selalu
menjadi tempat sandaran penulis untuk berbagi kebahgiaan dan kesedihan,
serta Florenmisa ketiga teman saya yang tak kenal henti untuk
memberikan dukungan serta semangat kepada saya, serta para orang
terkasih mereka Calvin, Dwimas, dan Praz yang terus memberikan
dorongan dan nasihat kepada penulis.
16. Teman satu perjuangan penulis Apik Sopan Katanya dan Thabitha Nasthy
Yang selalu saling memberikan motivasi satu sama lain dan terus
menyemangati penulis hingga selesai..
v
17. Teman-Teman satu Kelas KPI E angkatan 2012 : Faisal, Ridho Falah
Adli, Arif Faturrahman, Taufik Abdullah, Muhammad Aidillah Putra,
Ridho, Agung, Fikri, Hilman, Munir, Saka, Ferdy, Gio, Indra, Gilang,
Fahmi, Arif Syahrixal, Arif Faturrahman, Melky, Ega, Sarah, Mudillah,
Aisyah, Fitri, Dityan, Bilqis, Syifa. Teman perkuliahan super, yang selalu
memberikan semangat dan tempat berbagi ilmu satu sama lain serta suka
duka selama masa kuliah.
18. Alumni SMA 19 Jakarta Jurusan IPA yang masih tetap kompak dan
hangat hingga saat ini Riri, Siti Akbari, Dydy, Cindy, Belinda, Offy,
Hakiki, Gery, Fuad, Romy, Jaya, Ali, Amin yang selalu memperikam
dukungan dan semangat kepada penulis.
19. Syafira Alaydrus sahabat yang selalu menyemangati penulis setiap hari,
Molly, Gita Arafah dan Aziz untuk setiap tawa canda yang kalian berikam
ke penulis.
20. Adik-Adik kesayangan Hana Febrianti R, Sazha Adella, dan Aprilia
Susanti yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayang kepada
penulis.
21. Ibu-Ibu Sport Club Taman Villa Meruya Ka sandy, Ka Novi, Ka Ayu, Ka
Chyntia, Ka Susan, Ka Manda yang selalu memberikan nasihat serta
semangat yang luar biasa kepada penulis.
22. Orang-orang yang telah memberikan dukungan dan membaca skripsi ini
yang mohon maaf belum dapat saya cantumkan namanya.
vi
Penulis berharap semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi para
pembaca khususnya mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam,
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikianlah pengantar yang dapat penulis sampaikan, akhir kata penulis mohon
maaf jika terdapat kesalahan penulisan dalam skripsi ini.
Jakarta, 27 Januari 2017
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ...................................... 8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 9
1. Tujuan Penelitian ............................................................ 9
2. Manfaat Penelitian .......................................................... 9
D. Metodologi Penelitian ........................................................... 10
1. Metode Penelitian............................................................ 11
2. Paradigma Penelitian ....................................................... 14
3. Subyek Riset ................................................................... 14
4. Lokasi Riset ..................................................................... 14
5. Objek dan Sumber Data .................................................. 14
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 15
1. Observasi ......................................................................... 15
2. Studi Pustaka ................................................................... 15
3. Wawancara ...................................................................... 16
4. Teknik Dokumentasi ....................................................... 17
F. Teknik Pengolahan Data ....................................................... 17
G. Pendoman Penulisan Data ..................................................... 20
H. Tinjauan Pustaka ................................................................... 21
I. Sistematika Penulisan ........................................................... 23
viii
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
A. Pengertian Strategi ................................................................ 25
1. Perumusan Strategi.......................................................... 29
2. Implementasi Strategi...................................................... 30
3. Evaluasi Strategi.............................................................. 32
4. Tujuan Strategi ................................................................ 33
B. Pengertian Komunikasi ......................................................... 34
1. Unsur-Unsur Komunikasi ............................................... 37
2. Dimensi Komunikasi ....................................................... 40
3. Gangguan (Rintangan) Komunikasi ................................ 42
C. Pengertian Strategi Komunikasi ............................................ 51
D. Model Perencanaan Philips Lesly ......................................... 53
E. Rekruitment ........................................................................... 56
1. Tujuan Rekruitmen.......................................................... 57
F. Relawan ................................................................................. 58
1. Ciri-Ciri Relawan ............................................................ 59
2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Orang Ingin Menjadi
Relawan ........................................................................... 59
3. Kontribusi Relawan Terhadap Masyarakat ..................... 60
BAB III GAMBARAN UMUM GERAKAN MUKENA BERSIH (GMB)
DALAM REKRUTMEN RELAWAN
A. Sejarah Berdirinya Gerakan Mukena Bersih......................... 61
B. Visi dan Misi Gerakan Mukena Bersih ................................. 63
C. Tata Nilai Gerakan Mukena Bersih....................................... 64
D. Struktur Organisasi Gerakan Mukena Bersih ....................... 65
1. Tahun 2007- 2015 ........................................................... 65
2. Tahun 2015- 2016 ........................................................... 66
E. Program Gerakan Mukena Bersih (GMB) ............................ 67
1. Pengadaan Mukena Bersih .............................................. 67
ix
2. Pemeliharaan Mukena ..................................................... 68
3. Paket Amanah Gerakan Mukena Bersih ......................... 69
4. Mukena Ibu dan Anak ..................................................... 69
F. Lokasi Berdirinya Gerakan Mukena Bersih .......................... 70
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Perencanaan Strategi Rekrutmen Relawan Gerakan Mukena
Bersih (GMB) ....................................................................... 71
B. Implementasi Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih
(GMB) dalam Recruitmen Relawan...................................... 78
1. Publikasi .......................................................................... 79
2. Bidang Event-Event ........................................................ 81
3. Penjualan Merchandise Gerakan Mukena Bersih .......... 83
4. Melakukan Pertemuan Kerjasama dengan Beberapa
Lembaga untuk Bekerjasama .......................................... 84
C. Evaluasi Strategi Komunikasi Rekrutmen Relawan Gerakan
Mukena Bersih (GMB) ......................................................... 85
1. Relawan Pemeliharaan Mukena ...................................... 88
2. Relawan Donatur Tetap................................................... 89
3. Relawan Donatur Tidak Tetap ........................................ 89
D. Penerapan Teori Model Perencanaan Komunikasi Philips Lesly
dalam Strategi Komunikasi Rekrutmen Relawan ................. 90
1. Organisasi ........................................................................ 91
2. Perumusan Kebijakan...................................................... 93
3. Perencanaan Program Pelaksanaan ................................. 93
4. Kegiatan Komunikasi ...................................................... 94
5. Publik .............................................................................. 94
6. Umpan Balik................................................................... 95
7. Evaluasi........................................................................... 95
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 97
B. Saran ...................................................................................... 99
Daftar Pustaka ................................................................................................... 101
Lampiran-Lampiran ......................................................................................... 104
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Unsur – unsur Komunikasi.............................................................. 36
Gambar 2 Model Perencanaan Philps Lepsly.................................................. 52
Gambar 3 Gambar Mukena GMB................................................................. 55
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Organisasi Gerakan Mukena Bersih tahun 2007-2005......63
Tabel 2 Struktur Organisasi Gerakan Mukena Bersih tahun 2016-1017......64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Beragam jenis karakteristik keyakinan, budaya serta strategi
manusia sebagai individu maupun kelompok, mereka berupaya dengan
berbagai cara dalam menyebarluaskan apa yang menjadi keyakinannya,
yang kemudian dikenallah apa yang disebut dengan perencanaan
komunikasi atau strategi komunikasi.1
Alo Liliweri mengatakan bahwa Strategi komunikasi adalah
“strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan dan mempromosikan suatu
visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu rumusan yang
baik.”2 Selain AloLiliweri, Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa
“stategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi
dengan menajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.”3 Rogers memberi batasan pengertian strategi komunikasi
“sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku
manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru.”4
1 Hamidi, Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah, (Malang : UMM Press, 2010). Cet-1,
h. 109
2 Alo Liliweri, Komunikasi : Serba Ada Serba Makna, h. 240
3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek h. 32
4 H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2013) h. 61
2
Middleton menyatakan bahwa “strategi komunikasi adalah
kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari
komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh
(efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.”5
Secara terminatologis strategi dipaparkan oleh beberapa ahli salah
satunya Onong Uchana Effendi menjelaska Strategi pada dasarnya adalah
perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan. Akan tetapi, untuk
mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
hanya memberikan arah saja melainkan harus mampu menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya.6 Selanjutnya Imam Maulana
menjelaskan bahwa strategi adalah ilmu seni menggunakan kemampuan
bersama sumber daya dan lingkungan secara efektif yang terbaik.7
Kemudian lebih dalam lagi menurut Steiner dan Miner, strategi
adalah penempatan misi perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam
mengikat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan
strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya
secara tepat, sehingga sasaran organisasi akan tercapai.8
Strategi komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) pusat dalam
rekrutmen relawan adalah salah satu dari usaha mengambil bagian dalam
strategi komunikasi karena Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah salah
5 H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 61
6 Onong Uchanna Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktik (Bandung: PT.Remaja
Rodakarya, 1992), cet-1, hal.32. 7 Imam Maulana, Mengupas Konsep Strategi, Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja
Rodakarya, 1992), hal.32. 8 George A. Steiner dan John B. Miner, Manajemen Strategik, (Jakarta; Erlangga), h.20
3
satu Program yang bersifat nirlaba dan berbasis relawan ini, dirancang
sesederhana mungkin sehingga dapat menyentuh berbagai unsur dan
kalangan di masyarakat.
GMB didirikan 27 Desember 2007 merupakan organisasi nirlaba
yang kegiatan utamanya adalah pengadaan dan pemeliharaan mukena di
tempat-tempat ibadah umum yang mudah dijangkau oleh para relawannya.
Dua kegiatan utama GMB adalah pengadaan mukena (Paket GMB) yang
diupayakan dengan berbagai kegiatan penggalangan dana dan
pemeliharaan mukena oleh para Relawan Pemelihara.
Relawan Pemelihara adalah Seseorang yang memahami tujuan dan
manfaat program GMB secara menyeluruh, baik bagi dirinya maupun bagi
lingkungannya. Yang oleh karenanya, berpartisipasi mendukung kegiatan
ini dengan memberikan komitmen memelihara mukena yang diamanahkan
kepadanya bagi tempat umum di lingkungan terdekatnya (rumah, tempat
kerja, kampus, sekolah, pusat perbelanjaan) dengan tukar cuci secara
berkala.
Pada awalnya Relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB) hanya
berawal dari Ibu Gita berserta keenam teman-temannya namun pada saat
ini Relawan GMB sudah berjumlah 1000 Relawan dan tersebar di 76 kota
di Indonesia. Hal ini tentunya sangat menarik perhatian dimana sebagian
kelompok ini bisa berkembang dengan begitu cepat dan pesat dimana
jangka waktu nya hanya sembilan tahun dari tahun 2007 hingga tahun ini
yakni tahun 2016.
4
Relawan tidak hanya di pulau Jawa. Di luar pulau Jawa juga ada.
Antara lain Batam, Bali, Lampung, Balikpapan, NTB, dan Sulawesi Utara.
Relawan yang mendaftar akan mendapatkan satu paket berisi 4 set
mukena, sebuah poster, dan surat keterangan untuk masjid atau mushola
yang dituju.
Jumlah relawan yang setiap hari semakin bertambah banyak dan
tentunya jangkauannya bertambah luas ini memerlukan strategi Gerakan
Mukena Bersih atau GMB itu sendiri dalam Recruitment Relawan yakni
Relawan Pemelihara dan Relawan Donatur.
Bukan hal yang mudah tentunya untuk sebuah lembaga atau
organisasi mempertahankan para relawannya bahkan untuk menambah
jumlah relawannya ditengah-tengah kesibukan aktivitas manusia yang
tentunya sangat padat, namun Gerakan Mukena Bersih (GMB) punya
strategi sendiri bagaimana Gerakan Mukena Bersih (GMB) bisa
menambah relawannya dengan tidak mengganggu kesibukan aktivitas para
relawannya.
Bagi para pendukungnya, Gerakan Mukena Bersih (GMB)
memiliki beberapa dimensi pembelajaran yang meliputi pencitraan Islam
di tanah air, kesungguhan-ketulusan-kedisiplinan dalam mengemban
amanah serta kebersamaan dalam belajar kebaikan hidup dunia-akhirat.
Permasalah mukena yang setiap hari kita kenakan saat kita sedang
melakukan ibadah Shalat bukanlah masalah yang bisa kita pandang
sebelah mata, sebagaimana yang kita tau bahwa Ibadah shalat adalah salah
5
satu media komunikasi antara manusia dengan Allah SWT. Disamping itu,
rukun Islam yang kedua ini juga merupakan amaliah ibadah seorang
hamba kepada Khaliknya sebagai media untuk mendekatkan diri. Dalam
agama Islam, shalat menempati kedudukan tertinggi dibandingkan dengan
ibadah-ibadah yang lain, bahkan kedudukan shalat dalam Islam sangat
besar sekali hingga tak ada ibadah lain yang mampu menandinginya.9
Shalat juga merupakan tiang agama, sehingga seseorang yang mendirikan
shalat berarti telah membangun pondasi agama. Sebaliknya, seseorang
yang meninggalkan shalat berarti meruntuhkan dasar-dasar bangunan
agama, agama tidak akan tegak melainkan dengannya.
Hal ini sekaligus memberikan pengertian kepada umat Islam
bahwa yang meruntuhkan dan menegakkan agama itu bukan umat lain,
melainkan umat Islam sendiri.10
Dan syarat Sah shalat ada lima
diantaranya adalah melaksanakan shalat pada waktunya, suci dari hadast,
suci dari najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat.11
Dan di dalam
syarat sah shalat ada suci dari najis, hadast dan menutup aurat. Seorang
muslimah melaksanakan shalat harus dalam keadaan suci dari najis.
Seorang muslimah harus membersihkan badan, pakaian, dan tempat shalat
dari berbagai najis sebelum melaksanakan shalat, karena shalat tidak sah
9 Shalih bin Ghanim bin Abdullah as-Sadlani, Shalat Al Jama‟ah Hikamuha wa
Ahkamuha wat Tanbih „ala ma Yaqa‟u fiiha min Bid‟ain wa Akhtain, terj. M. Nur Abrari, Shalat
Berjama‟ah Panduan Hukum, Adab, Hikmah, Sunnah, dan Peringatan Penting tentang
Pelaksanaan Shalat Berjamaah,(Solo : Pustaka Arafah, 2002), h. 21 10
Sentot Haryanto, Psikologi Shalat, (Jakarta : Pustaka Pelajar, 2003), h. 156 11
Hatta Ahmad, Bimbingan Islam untuk hidup Muslimah, (Jakarta : Magfirah Pustaka,
2015), h. 78
6
ditunaikan jika terdapat najis yang menempel pada anggota badan,
pakaian, mukena, ataupun tempat shalat.12
Seorang Muslimah di wajibkan
menggunakan pakaian yang menutup aurat ketika shalat salah satu cara
nya dengan menggunakan Mukena, sebenarnya mukena adalah istilah
pakaian shalat di indonesia yag biasa digunakan muslimah ketika shalat. 13
Allah Berfirman Pakaiannya harus suci, “Dan Pakaianmu bersihkanlah (al-
Muddatstsir (74): 4), selain Pakaian kita yang harus bersih tentu saja
Mukena yang kita pakai untuk shalat juga harus bersih dan tentunya suci
dari najis oleh karena itu GMB ingin mewujudkan hal ini dimana setiap
kita shalat terdapat mukena yang bersih dan tentunya suci dari najis.
GMB adalah sebuah Program Pembelajaran Nilai-Nilai Islami
dalam kehidupan nyata sehari-hari dengan memastikan tersedianya
mukena yang bersih di tempat ibadah umum (mushola & mesjid).
Abu Malik Al Asy‟ari Radhiallahu „Anhu, bahwa Rasulullah
Shallallahu „Alaihi wa Sallam bersabda:
يمان الطهورشطرال
“Kesucian adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim, Bab Fadhl Al
Wudhu, No. 223. Ahmad No. 21834. Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf,
No. 3. Ad Darimi No. 653) Hadits ini memiliki perbedaan makna dengan,
12
Hatta Ahmad, Bimbingan Islam untuk hidup Muslimah, (Jakarta : Magfirah Pustaka,
2015), h. 80 13
Hatta Ahmad, Bimbingan Islam untuk hidup Muslimah, (Jakarta : Magfirah Pustaka,
2015), h. 82
7
“Kebersihan sebagian dari iman.” Seorang manusia bisa bersih dengan
mandi, menggunakan pakaian baru, dan lain-lain. Namun itu semua hanya
bersih, bukan suci. Oleh karena itu kebersihan bisa dilakukan oleh siapa
saja termasuk orang kafir. Sedangkan kesucian, hanyalah milik muslim,
karena mereka wudhu, mandi wajib, dan tayammum, oleh karena itu wajar
jika kesucian adalah bagian dari iman. Sedangkan, kebersihan belum tentu
bagian dari iman, karena orang kafir juga bisa bersih-bersih.
Artinya seorang muslim telah memiliki iman yang sempurna jika
dalam kehidupannya ia selalu menjaga diri, tempat tinggal dan
lingkungannya dalam keadaan bersih dan suci baik yang bersifat lahiriyah
(jasmani) maupun batiniyah (rohani). Sebagaimana Sunnah Rasul
Muhammad SAW, Kebersihan spiritual melalui kebersifan fisik adalah
tujuan akhir dari program Gerakan Mukena Bersih (GMB).
Gita Saraswati mengungkapkan Hal yang khas dari Gerakan
Mukena Bersih (GMB), lanjut Gita, bila ada yang ingin menyumbang
dalam jumlah besar, ia akan meminta donatur tersebut untuk
memberikannya bertahap sehingga sumbangan bersifat terus-menerus.14
“Jangan sekaligus, lalu besok sudah lupa,” Gita Saraswati Berkata
Ia ingin agar donatur memiliki keterikatan dengan GMB.15
Mukena
tersebut diberi cap GMB di bagian belakang untuk membedakannya dari
mukena lain. Mukena-mukena GMB berwarna-warni, nuansa pastel.
14
Hasil Wawancara dengan Ibu Gita pada tanggal 26 April 2016 di kantor Sekertariat
Gerakan Mukena Bersih (GMB) 15
Hasil Wawancara dengan Ibu Gita pada tanggal 26 April 2016 di kantor Sekertariat
Gerakan Mukena Bersih (GMB).
8
Relawan GMB pun tidak sebatas perempuan, laki-laki juga dapat
ikut berpartisipasi. Kepada relawan, Gita sangat menekankan aspek
amanah. Mereka menjadi relawan karena merasa sanggup
menjalankannya. Menjadi relawan di GMB tidak memandang usia.
Relawannya ada yang masih Pelajar hingga berusia 70 tahun.
Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) yang
dilakukan di lembaga GMB atau Gerakan Mukena Bersih ini lebih dinamis
dan nyata dalam hasilnya hal ini tentunya tidak terlepas dari para pengurus
Gerakan Mukena Bersih (GMB) sendiri yang mengaktifkan kegiatan-
kegiatan yang ada di dalam Gerakan Mukena Bersih (GMB). dan tentunya
para Relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB) yang telah rutin melakukan
kegiatan-kegiatan. Relawan yang semakin tahun semakin bertambah
bahkan sudah berada di beberapa wilayah di Indonesia merupakan hal
yang sangat penting untuk diteliti.
Dengan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian sekaligus dijadikan sebagai judul skripsi yaitu:
“Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) dalam Rekrutmen
Relawan”
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan terarah, maka peneliti
sengaja berfokus kepada Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih
(GMB) dalam rekrutmen Relawan di Pusat kesektariatan Gerakan
9
Mukena Bersih (GMB) pada tahun 2016. Berdasarkan pembatasan
masalah tadi, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana Perumusan Strategi Komunikasi Gerakan Mukena
Bersih (GMB) dalam Rekrutmen Relawan ?
2. Bagaimana Pelaksanaan Strategi Komunikasi Gerakan Mukena
Bersih (GMB) dalam Rekrutmen Relawan?
3. Bagaimana Evaluasi Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih
(GMB) dalam Rekrutmen Relawan
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui Perumusan Strategi di Gerakan Mukena Bersih
GMB
b. Untuk mengetahui pelaksanaan Strategi di Gerakan Mukena Bersih
GMB
c. Untuk mengetahui Evaluasi Strategi-strategi di Gerakan Mukena
Bersih GMB
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan
menjadi referensi di bidang ilmu komunikasi, bagi mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
10
(KPI), dalam mengembangkan penelitian skripsi yang Berhubungan
dengan Strategi Komunikasi.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bisa menambah referensi untuk
mahasiswa, masyarakat atau lainnya yang sedang melakukan
penelitian tentang Strategi Komunikasi. Dan selain itu sebagai refrensi
untuk lembaga Gerakan Mukena Bersih (GMB) itu sendiri.
D. Metodologi Penelitian
a. Metode Kualitatif Deskriptif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu
bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena
lainnya.16
penelitian deskriptif ialah hanya “memaparkan situasi atau
peristiwa, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan,
tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi”.17
Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian
deskriptif mempunyai beberapa macam jenis termasuk di antaranya
laporan diri dengan menggunakan observasi. Dalam penelitian self-
16 Prof. Dr.Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya: 2006 h.72 17
Jalaludin Rahmat, Metode penelitian komunikasi, bandung remaja rosdakarya:2007,h.
24.
11
report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut yang juga berfungsi
sebagai peneliti. Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan
menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu individu yang
diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam situasi yang alami.
Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi yang
sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.18
Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan metode deskriptif sebagai
metode yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian ini
tidak mencari atau menjelaskan hubungan. Penelitian deskriptif timbul
karena suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti, tetapi belum
ada kerangka teoritis untuk menjelaskannya.19
Dimana peneliti ingin memaparkan dengan jelas semua yang
terjadi di lapangan dan yang kemudian dianalisis serta mendapatkan
hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pendekatan yang
digunakan adalah kualitatif. Ada beberapa istilah yang digunakan
untuk Penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau inkuiri naturalistic atau
ilmiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke dalam,
etnometodologi, the Chicago School, fenomologis, studi kasus,
interoretatif, ekologis, dan deskriptif.20
Penulis buku penelitian kualitatif lainnya (Denzin dan Lincoln
1987) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
18
Prof. Sukardi, Ph. D .,Metodologi penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009, h.159 19
Jalaluddin Rakhmat, Metode penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), h. 24-25. 20
Bogdan.Biklen, Qualitative Research for Education: An Introduction to theory and
Mehtods, (Boston: 1982), h. 3
12
menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
metode yang ada. Dari segi pengertian ini, para penulis masih tetap
mempersoalkan latar alamiah dengan maksud agar hasilnya dapat
digunakan untuk menafsirkan fenomena yang dimanfaatkan untuk
penelitian kualitatif adalah berbagai macam metode penelitian. Dalam
penelitian kualitatif metode biasanya dimanfaatkan adalah wawancara,
pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.21
Selain definisi-definisi tersebut, dikemukakan pula beberapa
definisi lainnya sehingga pembaca dapat memperoleh gambaran yang
luas dan mendalam. David Wiliams (1995) menulis bahwa penelitian
kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan
menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti
yang tertarik secara alamiah. Jelas definisi ini memberi gambaran
bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode
alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai alamiah.22
Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan
data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. 23
pada kali
ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin
mendapatkan data yang secara alami tanpa rekayasa atau data apa
adanya sesuai dengan keadaan, serta dalam pelaksanaan penelitiannya
21
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), Cet. Edisi Revisi, h. 3 22
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 5 23
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 11
13
digunakan dengan cara wawancara, pengamatan, serta dapat
ditambahkan dengan catatan lapangan, penggunaan dokumen, dan
dalam penelitian kulitatif ini peneliti tidak perlu menguji hipotesis.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan
prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik
atau cara kuantifiikasi lainnya. Jelas bahwa pengertian ini
mempertahankan penelitian kualitatif dengan penelitian yang
bernuansa kuantitatif yaitu dengan menonjolkan bahwa usaha
kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada penelitian kualitatif.24
Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan
mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran
holistik dan rumit. Definisi ini lebih melihat prespektif emik dalam
penelitian yaitu memandang sesuatu upaya membagun pandangan
subjek penelitian yang rinci, dibentuk dengan prespektif emik dalam
penelitian yaitu memandang sesuatu upaya membagun pandangan
subjek penelitian yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran
holistik dan rumit.25
Penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan bagaimana
Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Muslim (GMB) Pusat dalam
Recruitment Relawan yang dilakukan oleh organisasi nirlaba Gerakan
Mukena Bersih (GMB) dalam Recruitment Relawan yang dilakukan
selama 9 tahun ini yang berkembang cukup signifikan.
24
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 6 25
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 6
14
b. Paradigma penelitian
Guba dalam Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik karya
Imam Gunawan mendefinisikan bahwa paradigma merupakan
perspektif penelitian yang digunakan peneliti, yang berisi bagaimana
peneliti melihat realita (world views), bagaimana mempelajari
fenomena, cara-cara yang digunakan dalam penelitian, dan cara-cara
yang digunakan dalam menginterpretasikan temuan. Paradigma yang
digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme.
Aliran ini melihat bahwa realitas ada sebagai hasil konstruksi dari
kemampuan berpikir seseorang.26
c. Subyek Riset
Subyek riset adalah Lembaga Gerakan Mukena Bersih (GMB )
yang ada di jakarta serta Relawan dan Donaturnya.
d. Lokasi Riset
Penelitian ini dilakukan adalah Lembaga Gerakan Mukena Bersih
(GMB ) yang ada di Graha Haery 1 Jl. Kemang Timur Raya No.
38,Bangka – Jakarta 12730.
e. Objek dan Sumber Data
a. Data primer yaitu melalui observasi atau pengamatan pada objek
penelitian serta wawancara langsung tanya jawab pada informan.
26
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta; Bumi Aksara,
2013) h.48
15
b. Data sekunder yaitu melalui keterangan yang berhubungan dengan
hal yang diteliti dengan menelaah buku-buku, majalah, surat kabar
dan dokumen penunjang lain.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Obsevasi berperan penting pada penelitian ini karena akan
membantu peneliti dalam mengkategorikan empiris atau tidaknya
fenomena yang sedang diteliti. Pengumpulan datanya dilengkapi
dengan studi pustaka.
Observasi adalah berusaha untuk memperoleh dan mengumpulkan
data dengan melakukan pengamatan terhadap sesuatu kegiatan secara
akurat, serta mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan
hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut.27
Observasi yang dilakukan penulis bertempat di Sekertariat Gerakan
Mukena Bersih (GMB) Pusat bertempat di jalan di Jalan Kemang Timur
Raya No.38 Bangka, Jakarta 1273. Peneliti melakukan penelitian di
Gerakan Mukena Bersih (GMB) dalam waktu enam bulan dan peneliti
menemukan strategi yang dilakukan Gerakan Mukena Bersih (GMB)
dalam rekrutmen relawan.
2. Studi Pustaka
27
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Edisi Revisi, h. 37
16
Studi pustaka adalah dimana peneliti mencari data dengan
mengadakan penelaahan terhadap buku-buku literatur atau karya tulis
yang bersifat ilmiah yang memiliki hubungan dengan penelitian yang
dilakukan. Studi pustaka merupakan pencarian data melalui berbagai
sumber tertulis (buku, surat kabar, majalah ilmiah, jurnal, dan
dokumentasi lainnya seperti foto, catatan harian, dan lain-lain). Melalui
studi pustaka yang dilakukan diharapkan peneliti bisa mendapat
dukungan teori dalam pembahasan masalah.
3. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertenutu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.28
Pada wawancara proses pengumpulan data atau informasi dengan
cara langsung dengan tatap muka kepada informan, tujuannya adalah
mendapatkan data yang lengkap dan lebih dalam. Wawancara ini akan
dilakukan dengan frekuensi yang berulang ulang secara intensif Biasanya
menjadi alat utama dalam suatu penelitian kualitatif yang dikombinasikan
dengan observasi partisipasi.
Peneliti akan menggunakan metode wawancara terstruktur, yaitu
pertanyaan yang telah dirumuskan sebelum berhadapan dengan informan.
28
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Edisi Revisi, h. 186
17
Selain itu, peneliti juga akan menggunakan teknik wawancara tidak
terstruktur untuk mendapatkan jawaban yang lebih terbuka.
Peneliti melakukan berbagai wawancara diantaranya peneliti
melakukan wawancara dengan pembina dan ketua dari Gerakan Mukena
Bersih (GMB) yakni Ibu Gita dan Ibu Diana yang di wawancarai pada
tanggal dua september 2016 Selain itu peneliti juga mewawancarai juga
relawan serta donatur Gerakan Mukena Bersih (GMB) relawan pemelihara
yakni ibu yasmine pada tanggal 10 November 2016 dan donatur Ibu Rima
pada tanggal 29 September 2016.
4. Teknik Dokumentasi
Setelah dilakukan wawancara dan observasi, maka berlanjut ke
tahapan berikutnya, yaitu dokumentasi. Dokumentasi di sini berfungsi
untuk sumber pelengkap dan memperkaya informasi yang diperoleh
lewat wawancara atau observasi. Dokumentasi ini diakukan oleh
peneliti guna mencari berbagai informasi sehubungan Strategi
Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) Pusat dalam Rekrutmen
Relawan.
F. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,
dengan menggunakan teknik (triangulasi), dan dilakukan secara terus men
erus sampai datanya jenuh.29
Data yang sudah terkumpul merupakan
modal awal yang sangat berharga dalam penelitian, dari data akan
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D, ( Bandung:Alfabeta,
2013), h.243
18
dilakukan analisis yang digunakan sebagai bahan masukan untuk
penarikan kesimpulan.
Dalam penelitian seluruh temuan harus dilihat atau diteliti kembali
keabsahannya, agar hasil penelitiannya dapat dipertanggung jawabkan
dan dibuktikan. Untuk mengecek keabsahan temuan ini teknik yang
dipakai oleh peniliti adalah triangulasi.
Triangulasi adalah istilah yang diperkenalkan oleh Denzin (1978)
dengan meminjam peristilah dari dunia navigasi dan militer, yang merujuk
pada penggambungan berbagai metode dalam suatu kajian tentang suatu
gejala tertentu. Keandalan atau kesalahan data dijamin dengan
membandingkan data yang di dapat dari sumber atau metode tertentu,
dengan data yang di dapat dari sumber atau metode lain. Konsep ini
dilandasi asumsi bahwa setiap bias yang inheren dalam sumber data,
peneliti, metode tertentu, akan dinetralkan oleh sumber data, peneliti, atau
metode tertentu, akan dinetralkan oleh sumber data, peneliti, atau metode
lainnya.30
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahaan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi
yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai
30
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, ( Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013),Ed.1, Cet-1,h.218
19
teknikpemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
penyidik, dan teori.31
Triangulasi bukan bertujuan untuk mencari kebenaran, tetapi
meningkatkan pemahaman peneliti terhadap data dan fakta yang
dimiilkinya. Hal ini dipertegas oleh Wiersma yang mengemukakan
triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.32
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton 1987 : 331).33
Hal itu dapat dicapai dengan jalan :34
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang
situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,
orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada,
orang pemerintahan.
31
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Edisi Revisi, h. 330 32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D, h.372 33
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Edisi Revisi, h. 330 34
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Edisi Revisi, h. 331
20
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan.
Jadi Triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan
perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu
studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan
hubungan dari berbagi pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan
Triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan
membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk
itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan :35
1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan,
2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data,
3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan
data.
Contoh nyatanya pada penelitian kali ini peneliti mencoba untuk
membandingkan hasil wawancara pengurus GMB, hasil wawancara
relawan serta donatur, dan juga pengguna dari mukena GMB itu sendiri,
agar bisa dibandinngkan apakah keberadaan GMB sesuai dengan harapan
masyarakat serta para relawan dan donaturmya.
G. Pendoman Penulisan Data
Dalam penulisan penelitian pada kali ini, penulis mengacu pada
buku pendoman untuk refrensi penulisan seperti pada buku penulisan
karya ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) yang berlaku di UIN Syarif
35
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Edisi Revisi, h. 332
21
Hidayatullah Jakarta yang di susun oleh Hamid Nasuhi dkk, yang
diterbitkan oleh CeQDA (Center of Quality Development And Assurance)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada tahun 2007.
H. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini, penulisi mengadakan tinjauan
kepustakaan perpustakaan yang ada di Perpustakaan Umum dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Adapun beberapa skripsi
diantaranya yaitu:
1. Skripsi Strategi “Komunikasi Rumah Zakat Indonesia
Dalam Pemberdayaan Lingkungan Masyarakat Pada Program
Senyum Lestari Di Kelurahan Bintaro” oleh Nadia Anggraeni
pada tahun 2015. Dalam Skripsi ini terjadi kesamaan yakni
Strategi Komunikasi nya dalam Program Senyum Lestari di
Kelurahan Bintaro sedangkan pada penelitian kali ini adalah
Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) Pusat
dalam Recruitment Relawan.
Dalam penelitian Strategi “Komunikasi Rumah Zakat
Indonesia Dalam Pemberdayaan Lingkungan Masyarakat Pada
Program Senyum Lestari Di Kelurahan Bintaro” oleh Nadia
Anggraeni pada tahun 2015 menjelaskan Strategi yang
dilakukan di Rumah Zakat Indonesia yaitu meninjau kembali
22
faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi
ysitu dengan mengevaluasi pelaksanaan implementasi sebagai
tindakan dan sumber daya manusia yang bekerja di Rumah
Zakat Indonesia dalam melaksanakan program berbagi itu gaya
senyi, lestari dalam periode waktu enam bulan.
Persamaan dengan skripsi saya adalah sama-sama
menjelaskan tentang strategi namun pada skripsi saya
menjelaskan tentang strategi komunikasi dalam rekrutmen
relawan.
2. Steffi Febriani, dengan judul skripsi “ Rekrutmen
Karyawam pada Bank Syariah Mandiri kantor Cabang
Hasanudin Jakarta Selatan”. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah.
Pada skripsi ini membahas mengenai rekrutmen dan
penyeleksian karyawan yang di lakukan di Bank Syariah
Mandiri cabang Hasanudin Jakarta Selatan, meneliti tentang
strategi rekruitmen karyawan sedangkan pada skripsi saya
meneliti tentang strategi rekruitmen relawan.
3. Skripsi dengan Judul “Strategi Rekrutmen Relawan Komite
Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat Dalam
Meningkatkan Penggalangan Dana” yang disusun oleh Eli
Alawiah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan
Manjemen Dakwah.
23
Pada skripsi ini sama-sama meneliti tentang strategi
rekrutmen relawannya namun yang membedakannya skripsi
saya tentang strategi komunikasi dalam rekrutmen relawan
namun jika skripsi ini strategi rekrutmen relawan untuk
meningkatkan dana.
I. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini lebih sistematis dan saling berhubungan
antara satu bab dengan bab berikutnya, maka penulisan skripsi ini dibagi
menjadi lima bab, adapun susunannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang latar belakang
masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis memaparkan bebarapa landasan teori-teori
relevan atau konsep- konsep dari para tokoh yang menjadikan
teori yang digunakan dalam penulisan skripsi yang diperoleh dari
berbagai sumber seperti buku referensi maupun internet.
BAB III GAMBARAN UMUM GERAKAN MUKENA BERSIH
(GMB)
Dalam bab ini penulis akan memaparkan beberapa hal
diantaranya meliputi profil Gerakan Mukena Bersih (GMB),
24
sejarah berdirinya, kondisi umum, visi-misi, tujuan, dan program
serta relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB).
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Dalam bab ini penulis akan memaparkan hasil temuan data
dilapangan mengenai, perumusan strategi komunikasi Gerakan
Mukena Bersih (GMB) Pusat dalam Rekrutmen Relawan,
Pelaksanaannya dan Evaluasi yang dilakukan oleh Gerakan
Mukena Bersih (GMB) Pusat dalam Rekrutmen Relawan
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.
25
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Pengertian Strategi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan, Strategi adalah
suatu Ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa-bangsa untuk
melakukan kebijakan tertentu diperang dan damai, atau rencana yang
cermat mengenai kegiatan mencapai sasaran khusus.1 Atau bisa juga
diartikan dengan rencana yang cerdas atau pintar mengenai kiat-kiat
dalam mengahadapi ancaman dari musuh serta hal yang harus
dipersiapkan dalam perang.
Selain itu Strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategos, yang
berarti “komandan militer” pada zaman demokrasi Athena. Pada awalnya
strategi digunakan dalam dunia militer, yaitu memenangkan suatu
peperangan. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk
mencapai suatu sasaran yang dituju.2
Sejarah awalnya, dikutip dalam buku milik Setiawan Hari Purnomo
(1998) bahwa strategi diartikam sebagai generalship.3 Jika diartikan dalam
bahasa Indonesia generalship berarti keahlian militer atau kepemimpinan. Di
1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga,
( Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.109. 2 Komarudin, Ensiklopedi Manajemen, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet-ke 1, h.539.
3 Setiawan Hari Purnomo dan Zulkifirmansyah, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep
Pengantar, ( Jakarta: Lembaga Penerbitan fakultas Ekonomi UI, 1998), h. 8.
26
sini dipahami sebagai segala upaya yang dilakukan oleh para pemimpin,
pejuang atau leader dalam pasukan dengan membuat rencana untuk
menghadapi musuh dalam peperangan.
Pengertian strategi yang di paparkan dalam buku Ali Murtopo, di
dalam buku nya Ali Murtopo mengatakan “Perang sebagai gejala
kenegaraan, perang sebagai gejala kemasyararakatan, perang sebagai gejala
sejarah dan kemanusiaan, merupakan kenyataan yang sangat kompleks yang
saling berkaitan satu sama lain di mana terdapat interaksi antara berbagai
faktor, baik yang berkenaan dengan tujuan yang akan dicapai, sasaran-
sasaran, batas waktu dan konsekuensi laiinya”.4
Sedangkan dalam manajemen suatu organisasi, strategi diartikan
sebagai kiat, cara, dan taktik utama yang dirancang sebagai sistemik
dalam melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi
organisasi.5
Secara terminatologis strategi dipaparkan oleh beberapa ahli salah
satunya Onong Uchana Effendi menjelaskan Strategi pada dasarnya adalah
perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai
tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
memberikan arah saja melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana
4 Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan ( Jakarta: Center for Strategic and International
Studies-CSIS, 1978), h. 8. 5 Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan (
Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2000), h. 147.
27
taktik operasionalnya.6 Selanjutnya Imam Maulana menjelaskan bahwa
strategi adalah ilmu seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan
lingkungan secara efektif yang terbaik.7
Sedangkan definisi lain yang dikemukakan oleh Anwar Arifin (1984)
Strategi dinyatakan sebagai “ keseluruhan keputusan kondisional tentang
tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan”.8 Definisi itu
mengatakan bahwa strategi yang akan dijalankan harus dirumuskan
tujuannya dengan jelas terutama langkah-langkah apa yang akan diambil
untuk mencapai tujuan.
Menurut Stephani K. Marrus di dalam buku karangan Husein Umar
dengan judul Stretegic Management in Action, strategi di definisikan sebagai
proses penetapan terhadap kiat dari pihak petinggi perusahaan yang
disertai dengan merancang cara untuk misi jangka panjang perusahaan
agar misi tersebut dapat diraih.9
Definsi lain di kemukakan oleh anwar arifin (1984) strategi di nyatakan
sebagai keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan di
jalankan guna mencapai tujuan10
6 Onong Uchanna Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktik (Bandung: PT.Remaja
Rodakarya, 1992), cet-1, h.32. 7 Imam Maulana, Mengupas Konsep Strategi, Teori dan Praktek , ( Bandung: PT. Remaja
Rodakarya, 1992), h.32. 8 Anwar Arifin, Strategi Komunikasi Suatu Pengantar Ringkas, ( Bandung: Armico,
1984), h. 68. 9 Husein Umar, Strategic Management in Action, ( Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2001), h.31. 10
Anwar airifin, Strategi Komunikasi Sebuah Pengatar Ringkas, (Bandung:
Armico,1984), h .68.
28
Menurut Basu Swastha, DH (1996) mengemukan strategi merupakan satu
jenis rencana yang mengkhususkan tujuan organisasi dalam istilah pelayanan
yang akan di tawarkan kepada masyarakat ini menggambarkan misi dari dasar
organisasi tersebut, tujan dan sasaran yang akan dicapai, dan cara-cara
pemanfaatan sumber-sumber organisasi untuk mencapi sasaran nya11
Syarif Usman dalam buku nya strategi Pembangunan Indonesia dan
Pembangunan dalam Islam, mengatakan “Strategi sebagai kebijaksanaan
menggerakan dan membimbing seluruh potensi bangsa untuk mencapi tujuan
yaitu kemakmuran dan kebahagiaan”. 12
Richard Vancil (1990) merumuskan konsep startegi sebagai berikut :
strategi sebuah organisasi, atau subunit sebuah organasasi lebih besar yaitu
sebuah konseptualisasi yang di nyatakan atau yang di implementasi oleh
pemimpin organisasi yang bersangkutan, yakni berupa:
a. Sasaran-saran jangka panjang atau tujuan-tujuan organisasi tersebut
b. Kedala kendala luas dan kebijakan-kebijakan, yang atau di tetapkan
sendiri oleh sang pemimpin atau yang di terima nya dari pihak atas
nya, yang membatasi skope aktivitas-aktivitas organisasi yang
bersangkutan
11
Basu Swastha,DH,Asas-asas Manajement Modern,(Yogyakarta: Liberti, 1996),h.28. 12
Syarif Usman,Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan Dalam Islam
(Jakarta) h. 6.
29
c. Kelompok rencana-rencana dan tujuan-tujuan yang telah di terapkan
dengan eskpetasi akan di beritanya sumbangsih mereka dalam hal
mencapai sarasaran-saran organisasi tersebut.13
d. Garffin (2000) mendifinisikan strategi sebagai rencana komperhensif
untuk mencapai tujuan organisasi.(Strategy is comprehensive plan for
accomplishing an organitation goals).14
Clauseweitz dalam buku Mahaguru Strategi Perang Modern (19951:56)
membedakan satu taktik dan strategi taktik menurut clauseweitz adalah doktrin
pengguanaa kekuatan bersenjata dalm pertempuran sedang strategi adalah doktrin
penggunaan pertempuran-pertempuran individu untuk mencapi tujuan perang.15
Jadi pada dasarnya strategi merupakan rencana-rencana atau suatu
rancangan yang dibuat untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan yang
sudah di terapkan.
a. Tahapan-tahapan Strategi
Strategi juga melalui tahapan-tahapa dalam menjalani prosesnya,
secara garis besar strategi melalui tiga tahapan yakni :
1. Perumusan strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam strategi.
Dalam tahapan ini para pencipta, perumus, perkonsep, harus berfikir
13
Karhri NisjarS,Management Strategik,(Bandung: Mandar Maju, 1997),h. 95. 14
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah,Pengatar Managemen, (Jakarta,
Prenada Media Group, 2009) cet ke-4 h. 132. 15
Clausewitz, Mahagaru, Strategi Perang Modern, ( Jakarta: Grafiti, 1991), h.56.
30
matang mengenai kesempatan dan ancaman dari luar perusahaan dan
menetapkan kekuatan dan kekurangan dari dalam perusahaan, serta
menentukan sasaran yang tepat, menghasilkan strategi cadangan dan
memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi
berusaha menemukan masalah-masalah di dalam perusahaan. Setelah itu
dilakukan analisis tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk
keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut. 16
Hal-hal yang termsuk dalam perumusan strategi adalah
pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal,
penetapan kekuatan dan kelemahan secara internal, menghasilkan strategi
untuk dilaksanakan. Didalam merumuskannya di dalamnya ada
mengembangkan tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal,
menetapkan kekuatan kelemahan internal, menetapkan suatu objektivitas,
menghasilkan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk menentukan,
memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses
kegiatan.
strategi dapat dilihat dari dua prespektif yang berbeda: pertama dari
perspektif mengenai apa yang hendak dilakukan oleh sebuah organisasi,
dan kedua dari apakah tindakan sejak semula dimaksud tidak.17
2. Implementasi Strategi
Implamentasi strategi atau disebut juga pelaksanaan strategi,
karena implementasi berarti memobilisasi untuk mengubah strategi yang
16
Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h.3. 17
J.A.F,Stooner R.E.Freeman, Manajemen Jilid I, (Jakarta:Intermedia,1994), h.302.
31
dirumuskan menjadi suatu tindakan. Kegiatan yang termasuk dalam
implementasi strategi adalah pengembangan budaya yang mendukung
strategi, menciptakan struktur yang efektif, mengubah arah, menyiapkan
anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang
masuk agar tercapai kesuksesan strategi, maka dibutuhkan kedisiplinan,
motivasi, dan kerja keras. Selain itu implementasi strategi, adalah dimana
tahapan pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tersebut
berupa penerapan atau aksi strategi.18
Strategi yang dimaksudkan adalah strategi yang telah direncanakan
pada tahap pertama yaitu perumusan strategi. Apabila kita telah
merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, langkah
berikutnya adalah melaksanakan strategi yang telah ditetapkan tersebut.
Dalam hal ini tahapan pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat
membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat, dan
anggota organisasi.
Karna apabila tidak tercipta suatu komitmen dan kerja sama dalam
melaksanakan strategi, maka formulasinya dan analisis strategi hanya akan
menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpu
pada alokasi dan perorganisasian sumber daya yang akan ditampakkan
melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang
dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi.
18
Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, h.3.
32
3. Evaluasi Strategi
Tahap ketiga atau tahapan terakhir ini merupakan tahapan yang
sangat diperlukan karena dalam tahapan ini keberhasilan yang telah
dicapai dapat diukur kembali untuk penetapan tujuan selanjutnya19
Evaluasi strategi adalah proses dimana manager membandingkan antara
hasil-hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapai tujuan. Tahap akir
dalam strategi adalah mengevaluasi strategi yang telah dirumuskan.20
Evaluasi menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya maksudnya adalah
tahap ini bisa terlihat bagaiamana strategi yang dijalankan atau yang
dilaksanakan telah benar atau masih ada perbaikan.
Contohnya, dari strategi yang direncanakan awal belum tentu pada
saat penerapan situasi serta kondisinya berjalan lancar dan beriringan atau
sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Terkadang ada suatu kendala
atau halangan yang menghambat meskipun tidak banyak. Tahap ketiga
evaluasi implementasi strategi sangat diperlukan karena keberhasilan yang
telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya.
Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan
kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk
memastikan sasaran yang dinyatakan telah tercapai. Ada tiga kegiatan
mendasar untuk mengelavuasi strategi, yaitu:21
19
Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep,h.3. 20
A.M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen ( Jakarta: Pronhalindo) h.58. 21
Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep,h.3.
33
a. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
dasar strategi. Adanya perubahan yang ada akan menjadi suatu
perubahan dan pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor
internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil
implementasi buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang
akan dicapai.
b. Mengukur prestasi ( membandingkan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan
menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi
individual, dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah
pencapaian sasaran yanh dinyatakan. Kriteria yang dinamakan
hasil lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa
yang terjadi.
c. Mengambil tindakan kreatif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidal harus berarti bahwa
strategi yang ada ditinggalkan atau harus merumuskan strategi
yang baru. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau
hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau
pencapaian yang diharapkan.
b. Tujuan Strategi
Tujuan strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi
keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Organisasi yang bersangkutan
34
masih meraih suatu keunggulan apabila ia dapat memanfaatkan peluang-peluang
di dalam lingkungan, yang memungkinkan menarik keuntungan-keuntungan dari
bidang kekuatannya.
B. Pengertian Komunikasi
Secara umum istilah komunikasi berpangkal pada perkataan Latin
Communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”.22
Jadi
secara garis besar, dalam komunikasi haruslah memiliki kesamaan makna agar
dapat terjadi pertukaran pikiran antara komunikator (pemberi pesan) dengan
komunikan (penerima pesan).
Komunikasi menurut bahasa (etimologi) dalam “ensiklopedia umum”
diartikan dengan “perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam buku
komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu: 23
a. Communicare, yang berarti berpartisipasi ataupun memberitahukan
b. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku dimana-mana
c. Communis opinion, yang berarti berpendapat umum ataupun berpendapat
mayoritas.24
d. Communico,25
yang berarti membuat sama.
e. Communication berasal dari kata latin communicatio yang bersumber dari
kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama makna.
22
Tommy Suparto, Pengantar Teori dan Manajemen, (Yogyakarta: Media Pressindo,
2009), h.5. 23
Roudhonah, Ilmu komunikasi cet-1, ( Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013), h. 17. 24
Phil Astrid S.Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, jilid 1, ( Bandung: PT.
Rindang Mukti), h.1. 25
Collin Cherry, World Communication: Theart or Promise?. ( New York: Jhon
Wiley&Sons, 1978 ) h.2.
35
Beberapa ahli memberikan beberapa definisi komunikasi sebagai berikut:
1) Harold D. Lasswell: Komunikasi adalah proses yang
menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan
efek apa.26
Atau dalam Bahasa Inggris istilah di atas sering kita dengar dengan
ucapan “who? says what? in which channel? to whom? with what effect?”.
2) William Albig : Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-
lambang yang berarti di antara individu-individu.
3) Carl A. Hovland : Komunikasi adalah proses dimana seorang
individu (komunikator) mengoperkan perangsang (biasanya lambang-lambang
bahasa) untuk merubah tingkah laku individu-individu yang lain (komunikan).27
Dari beberapa definisi komunikasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa
komunikasi adalah proses menyamakan lambang-lambang antara komunikator
dengan komunikan dengan tujuan merubah tingkah laku penerima pesan atau
komunikan. Setelah proses penyamaan lambang ini berhasil maka akan tercipta
komunikasi yang efektif. Singkatnya, komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap,
pendapat atau perilaku secara langsung (tatap muka), atau secara tidak langsung
(melalui media atau saluran atau channel).
Istilah komunikasi berasal dari bahsa latin communis yang arti nya
membangun kebersamaan atara dua orang atau lebih . komunikasi juga berasal
dari akar kata communico yang arti nya membagi.
26
Tommy Suparto, Pengantar Teori dan Manajemen, h.5. 27
Nugroho J. Setiadi. Perilaku Konsumen “konsep dan implikasi untuk strategi dan
penelitian pemasaran”. (Jakarta; Kencana Prenada Media Group, 2003), h.239-240.
36
Everett M. Rogers (1985) seoarang pakar sosiologi pedesaaan amerika yang
kemudian lebih banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi khususnya
dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi komunikasi, yakni :28
“ komunikasi adalah proses dimana suatu ide di alihkan dari sumber
kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah lau
mereka.
Definisi ini kemudian di kembangkan bersama dengan Lauwrence D. Kincaid
(1987) sehingga melahirkan sautu definisi yang lebih maju dengan menyatakan :
“ komunikasi adalah suatu proses dimana satu dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang
pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam ”
Hovland , Janis dan Kelly juga membuat definisi komunikasi , yakni :
“ communication is prossed by which individual (the communication
transmmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individual (the
audience) “
Sampai tahun 1976, menurut catatan Dance dan Larson dalam Miller sudah
ada 126 definisi komunikasi. Ada definisi yang di buat menurut prespektif ilmu
sosiologi, budaya, elektronika, ekomoni, dan adapula prespektif ilmu politik.
Meski definisi yang di buat para pakar-pakar memiliki prespektif yang berbeda
satu sama lainnya, namun definisi-definisi tersebut pada dasar nya tidak terlepas
28
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, ( Jakarta: Rajawali Press,
2014), cet-2, h.35.
37
dari substansi komunikasi itu sendiri sebagai suatu proses pengalihan informasi
(pesan) dari seseorang kepada orang lain, atau sebaliknya.
1. Unsur-unsur Komunikasi
Jika proses komunikasi yang dikmaksud dalam definsi di atas dilukiskan
dalam gambar , maka proses tersebut dapa dilihat sebagai berikut :29
SUMBER
PESAN MEDIA PENERIMA EFEK
UMPAN
BALIK
Gambar 1. Unsur-unsur Komunikasi
Dari gambar ini dapat di simpulkan bahwa terjadinya suatu proses komuniksai
karena dukungan oleh beberapa elemen atau unsur , yakni :30
a. Sumber
b. Pesan
29
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.36.
30
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.37.
38
c. Saluran
d. Penerima
e. Efek
f. Umpan balik
g. Lingkungan atau sistuas
Sumber ialah pihak yang menyampaikan atau mengirim pesan kepada
penerima, sumber sering disebut dengan banyak nama atau istilah, antara lain ;
komunikator ; pengeirim ; atau dalam bahasa inggris di sebut source, sender , atau
encoder.
Pesan ialah pernayataan yang di sampaikan pengirim kepada penerima.
Pernyataan bisa dalam bentuk verbal (bahasa tertulis atau lisan) maupun non
verbal (isyarat) yang bisa di mengerti oleh penerima. Dalam bahasa inggris di
artkan dengan kata massaege, content atau information.
Media ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Media dalam pengertian disini bisa berupa media massa yang
mencakup surat kabar, radio, film, televisi, dan internet. Bisa juga berupa saluran
misalnya kelompok pengajian atau arisan, kelompok pendengar dan pemirsa,
organisasi masyarakat, rumah ibadah, pesta rakyat, panggung kesenian, serata
media alternatif lainnya misalnya poster, leaflet, brosur, buku, spanduk, buletin,
stiker, dan semacamnya.
39
Penerima ialah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim dari sumber
kepada penerima. Penerima bisa di sebut dengan berbagai macam sebutan, antara
lain khalayak, sasaran, nama reciever, audience, atau docoder.31
Pengaruh atau efek ialah antara apa yang di pikirkan, dirasakan, dan dilakukan
oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Karena itu, pengaruh bisa juga
diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan
tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan. Pengaruh bisa disebut dengan
nama akibat atau dampak.
Umpan balik ialah tanggapan yang di berikan oleh penerima sebagai akibat
penerima pesan dari sumber. Sebenarnya ada juga yang beranggapan bahwa
umpan balik adalah efek atau pengaruh. Dalam bahasa inggris umpan balik sering
disebut dengan istilah feedback, reaction,response, dan semacamnya.32
Lingkungan ialah situasi yang mempengaruhi jalanya komuniksai.
Lingkungan dapat diartikan dalam bentuk fisik, sosial budaya, psikologis, oleh
kendala fisik sehingga informasi tidak bisa dikirim karena terhambat tempatnya
jauh di daerah pegunungan, lingkungan sosisal budaya masyarakat, lingkungan
psikologis masyarakat yang masih trauma akibat bancana yang baru menimanya,
dan sebagainya.
31
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.37.
32
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.37.
40
2. Dimensi komunikasi
Komunikasi pada dasarnya dapat dilihat dari berbagai dimensi, yakni :33
a. Komunikasi sebagai proses
b. Komunikasi sebagai simbolik
c. Komunikasi sebagai internaksional
d. Komunikasi sebagai aktivitas sosial
e. Komunikasi sebagai sistem
f. Komunikasi sebagai multidiemensional.
Komunikasi sebagai proses. Jika komunikasi di pandang sebagi proses maka
komunikasi yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang berlangsung secara
dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai proses, berarti ada titik awal dimana
suatu kegiatan dimulai dan bergerak ketitik akhir yang menjadi tujuan yang di
ingin dicapai, seperti formula yang dibuat oleh Harold D.Laswell bahwa “who
says what,through what channel to whoam,and what effects?” Siapa yang berkata
apa,melalui saluran apa kepada siapa dan apa akibatnya.
Komunikasi sebagai simbolik artinya pesan yang di sampaikan pengirim
kepada penerima di nyatakan dalam bentuk verbal yang tertulis atau lisan, dan
juga dalam bentuk tanda-tanda atau isyarat non-verbal. Proses pemberian makna
terhadap simbol-simbol verbal maupun non-verbal di pengaruhi oleh banyak
faktor, antara lain budaya dan pengalaman yang tumbuh dan berkembang dalam
kelompok masyarakat. Misalnya sebuah pesan yang di sampaikan dengan simbol
33
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.38.
41
yang sama saja berbeda arti jika individu yang menerima pesan itu berbeda dalam
kerangka pengalamannya.34
Komunikasi sebagai interaksional, Komunikasi antara manusia tidak akan
pernah terjadi tanpa melibatkan oarang lain. Karna itu dalam proses komunikasi
akan terjadi aksi dan interaksi di antara para pelaku-pelaku komunikasi. Penerima
informasi kepada pemberi informasi. Demikian pula sebaliknya dari pemberi
informasi kepada penerima informasi.35
Komunikasi sebagi aktifitas sosial, Sudah menajadi sifat manusia yakni selalu
berusaha untuk berhubunagn dengan sesamanya. Upaya ini dilakukan untuk
menghilangkan keterangsingan mereka, juga keinginan untuk megetahui apa yang
terjadi di laur dirinya (comunication is human). hubungan anatara sesama
manusia, apakah itu dilakukan untuk mengetahui kebutuhan hidupnya atau untuk
aktialaisasi sirinya, hanya dapat di penuhi melalui kemunikasi. Komunikasi
menajadi jembatan dalam mengehubungkan anatara kepergian diri manusia
sebagai individu dengan masyarakat di sekelilingnya.
Komunikasi sebagai sistem. Sistem sering sekali di definisikan sebagai suatu
aktifitas dimana semua komponen atau unsur yang mendukungnya saling
berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan luaran (Semprivivo,1982). Sistem
senatiasa memerlukan sifat-sifat yakni menyeluruh, saling memiliki tujuan.
Karena itu sistem bergerak aktif, dinamis, dan tidak statis. Jika komunikasi
dikaitkan dengan sistem, maka hal itu tercermin dari unsur-unsur atau elemen
34
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.39. 35
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.39.
42
yang mendukung, dimana sumber, pesan, media, penerima, efek dan umpan balik
saling mengikat dan berurutan. 36
Yang artinya pesan ada karna sumber, media ada karena adanya pesan,dan
penerima, dan adanya pengirim,dan ada efek serta umpan balik karena ada
penerima, dan seterusnya. Hubungan yang terjadi di antara semua komponen atau
unsur tersebuat menunjukan suatu keteraturan, dan tidak boleh saling mendahului
satu sama lain.
Komunikasi sebagai multi-dimensional, artinya semua elemen yang
membangun saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain. Artinya komunikator
tidak hanya mempengaruhi pesan tapi juga mempengaruhi media dan penerima.
Sebaliknya media juga bisa mempengaruhi bentuk pesan, dan penerima
mempengaruhi komunikator.
3. Gangguan (Rintangan) Komunikasi
Jika komuniksi dilihat sebagi suatu sistem, maka gangguan komunikasi bisa
terjadi pada semua elemen atau unsur-unsur yang membangun, termasuk faktor
lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Menurut Shannon dan Weaver (1949)37
ganguan komuniksai terjadi jika terdapat intervensi terhadap salah satu komponen
komunikasi, sehingga proses komunikasi tidak dapat berlangsung secara efektif.
Sedangkan rintangan komuniksi dimaksukan yakni adanya hambatan yang
36
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.40. 37
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.40.
43
membuat proses komunikasi tidak berlangsung sebagaimana harapan komunikator
dan penerima.
Meski gangguan dan rintangan komunikasi dapat dibedakan, tapi sebenarnya
rintangan komunikasi bisa juga terjadi disebabkan karena adanya gangguan.
Gangguan atau rintangan komunikasi padad dasarnya dapat di bedakan atas
delapan macam, yakni :38
a. Gangguan teknis
b. Gangguan semantik
c. Gangguan psikologis
d. Rintangan fisik dan organik
e. Rintangan status
f. Rintangan kerangka berfikir
g. Rintangan budaya
h. Rintangan birokrasi
Gangguan teknis terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam
berkomunikasi mengalami gangguan sehingga informasi yang di transmisi melalui
saluran mengalami kerusakan (chanel noise). Misalnya gangguan pada stasiun
radio dan TV, gangguan jaringan telepon, sound system radio yang terganggu
sehingga suaranya tidak jelas dan sebagainya.
38
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.40.
44
Gangguan semantik ialah gangguan komunikasi yang di sebabkan karena
adanya kesalahan pada bahasa yang digunakan (Blake,1979). Gangguan semantik
sering terjadi karena :39
a. Kata-kata yang digunakan terlalu memakai jargon bahasa asing sehingga
sulit dimengerti oleh masyarakat tertentu.
b. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang di
gunakan penerima.
c. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya, sehingga
membingungkan penerima.
d. Latar belakangan budaya yang menyebabkan terjadinya salah presepsi
terhadap simbol-simbol bahasa yang digunakan.
Gangguan psikologi ialah gangguan yang terjadi karena adanya persoalan
yang timbul dalam diri individu. Misalnya perasaan curiga penerima kepada
sumber, situasi, berduka atau karena gangguan kejiwaan sehingga dalam
pengiriman dan penerimaan informasi tidak sempurna.
Rintangan fisik ialah rintangan yang disebabkan oleh kondisi geografis.
Misalnya tempat yang jauhdan terpencil sehingga sulit dicapai, tidak ada signal,
jalur transpotasi yang sulit, dan semacamnya. Dalam komunikasi antar manusia
rintangan fisik bisa juga diartikan adanya gangguan organik pada fisik manusia.
Misalnya salah satu panca indera si penerima tidak berfungsi karna buta, tuli atau
bisu.
39
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.40.
45
Rintangan status ialah rintangan yang disebabkan oleh jarak sosial di anatara
peserta komunikasi. Misalnya perbedaan status anatar senior dan junior atau
antara atasan dan bawahan. Perbedaan seperti ini biasanya menuntut perilaku
komunikasi yang selalu memperhitungan kondisi dan etika yang sudah
membudaya dalam masyarakat, yakni bawahan cendrung hormat pada atasannya,
atau rakyat pada raja yang memimpinnya.
Rintangan kerangka berpikir ialah rintangan yang disebabkan adanya
perbedaan presepsi antara komunikator dan khlayak.40
Ini sebabkan karena latar
belakangan pengalaman dan pendidikan yang berbada. Dalam suatu studi yang
pernah dilakukan oleh William (1974) tentang efektifitas pembaruan program
kuliah kerja nyata (KKN) di pedasaan, ditemukan bahwa mahasiswa KKN
cenderung menggunakan kerangka pikir teoritis, sedangkan penduduk desa
cenderung berpikir apatis.41
William lebih jauh menyatakan bahwa rintangan yang
sulit diatasi pada dasrnya berada atara pikiran seseorang dengan pikiran oarang
lain.
Rintangan budaya ialah rintangan yang terjadi disebabkan adanya perbedaan
norma, nilai, dan kebiasaan yang dianut oleh pihak-pihak yang berkomunikasi.42
Di negara-negara sedang berkembang orang cenderung menerima informasi dari
sumber yang banyak memiliki kesamaan dengan dirinya,seperti kesamaan bahasa,
agama, dan kebiaasan-kebiasaan lainnya.
40
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.40. 41
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.40. 42
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.41.
46
Rintangan birokrasi ialah terhambatnya suatu proses komunikasi yang
disebabkan oleh struktur organisasi. Dalam organisasi pemerintahan atau
perusahaan yang begitu besar sering kali terjadi kendala yakni penyampaian
informasi dari pimpinan puncak (top manager) tidak sampai pada karyawan di
tingkat eselon bawah. Hal ini bisa disebabkan kaerena proses penyampaian
melalui jenjang birokrasi yang telalu panjang.
4. Fungsi dan Kegunaan Komunikasi
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu.
Komunikasi sebagai ilmu pengetahuan memiliki fungsi yang dapat di manfaatkan
oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara klasik fungsi
komunikasi ditujukan untuk :43
a. Memberi infrormasi
b. Menghibur
c. Mendidik
d. Membentuk opini publik
David K.Berlo mahaguru komunikasi dari Michigan State University
menyebut secara ringkas bahwa kounukasi sebagai instrument interaksi sosial
berguna untuk mengetahui dan memperdiksi sikap orang lain, juga untuk
mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dengan
masyarakat (Byrnes,1965). Jadi komunikasi jelas tidak dapat dipasahkan dari
kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
43
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.42.
47
Komunikasi diperlukan untuk mengatur tata krama pergaulan antar manusia,
apakah itu seorang pengusaha, dokter, guru, karyawan atau politisi.
Gohan Hadebro seorang profesor komunikasi berkebangsaan swedia
dalam bukunya Communication and Social Change in Developing Nations (1982)
berhasil mengembangkan kegunaan media komunikasi menjadi dua belas fungsi,
yakni :44
1. Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai baru
untuk mengubah sikap dan prilaku ke arah moderenisasi.
2. Mengajarkan keterampilan-keterampilan baruk kepada masyarakat.
3. Berperan sebagai pelipat ganda (multipler effect) ilmu pengetauan dengan
penyebarluasan melalui media komunikasi.
4. Menciptakan efisiensi tenaga dan biaya terhadap mobilitas seseorang
melalui informasi yang mereka terima dari media, tanpa perlu
mengunjungi tempat-tempat yang diinformasikan.
5. Meningkatkan aspirasi seseorang dengan informasi yang dibaca, didengar
dan dilihat.
6. Menumbuhkan partisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal
yang menyangkut kepentingan orang banyak.
7. Membantu masyarakat dalam menentukan nilai-nilai baru dan
keharmonisan dari suatu situasi tertentu.
8. Mempertinggi rasa kebangsaan melalui penyajian informasi yang
menggugah rasa peduli pada nasib bangsa dan negara.
44
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.42
48
9. Meningkatkan aktivitas politik seseorang untuk ikut mengambil bagian
dalam penentuan kebijakan publik.
10. Mengubah struktur kekuasaan dalam suatu masyarakat melalui penyatuan
sikap untuk menumbangkan tirani.
11. Menjadi sarana pemelajaran melaui pertukaran ide dan peangalaman para
anggota masyarakat tanpa mengenal temapat dan jarak.
12. Mendukung pelaksanaan program-program pembangunan dibidang
ekonomi, sosial serta keamanan dalam rangka meningkatkan kesejahtraan
masyarakat
a. Unsur-unsur Komunikasi
Dari pengertian komunikasi yang telah diurai, jelas bahwa komunikasi
hanya bisa terjadi, jika ada seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain
dengan tujuan tertentu. Artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung
oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, efek, dan umpan balik, yakni
sebagai berikut:
1) Sumber (source/komunikator)
Pihak yang mengawali komunikasi untuk mengirim pesan
disebut sender dan ia menjadi sumber pesan (source), dalam
komunikasi intrapersonal (komunikasi diri sendiri) maupun
komunikasi interpersonal (komunikasi antarpribadi).45
Komunikator juga berfungsi sebagai encoder, yakni orang yang
45
Octa Dwienda Ristica, dkk. Cara Mudah Menjadi Bidan yang Komunikatif,
(Yogyakarta: Deepublishs, 2015), h.7.
49
memformulasikan pesan yang kemudian akan disampaikan
kepada komunikan.
2) Pesan (message)
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampikan oleh
komunikator. Pesan harus mempunyai inti pesan (tema) sebagai
pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah
laku komunikan. Pesan dapat disampaikan melalui lisan dan
melalui media.46
Pesan dapat berupa informasi, ajakan atau
bujukan. Sebaiknya, pesan yang akan disampaikan sesuai
dengan kondisi komunikan, dan sebaliknya.
3) Media (saluran atau channel)
Media atau saluran adalah saluran penyampai pesan yang
diterima melalui panca indera atau menggunakan media
massa.47
Pesan yang disampaikan melalui panca indera
biasanya terjadi dalam proses komunikasi intrapribadi
(komunikasi diri sendiri), dan komunikasi interpersonal
(komunikasi dengan orang lain). Sedangkan, pesan yang
disampaikan melalui media massa seperti media cetak, televisi,
radio, atau internet adalah komunikasi yang terjadi dalam
proses komunikasi massa.
46
Onong Uchjana Effenddy, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Yogyakarta: PT Al-Amin
Press, 1996), Cet ke-1, h.14. 47
H. A. Widjaya, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003), Cet ke-4, h.13.
50
4) Penerima (komunikan)
Komunikan adalah orang yang menerima pesan.
Komunikan berfungsi sebagai decoder, yakni menerjemahkan
lambang-lambang pesan ke dalam konteks pengertiannya
sendiri.48
Setelah komunikan men-decoder pesan yang
diterimanya dari komunikator, maka posisi komunikan akan
berubah menjadi si endocder atau komunikator. Begitu pun
sebaliknya, posisi komunikator awal sebagai encoder akan
berubah posisi menjadi si decoder.
5) Efek (pengaruh)
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang
dipikirkan, didasarkan, dan dilakukan oleh penerima sebelum
dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada
pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang.49
Dalam
komunikasi, jika pesan yang telah disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan dapat merubah sisi
pengetahan, sikap, atau tingkah laku si komunikan, maka
tujuan dari komunikasi yakni persuasif telah efektif. Jika tidak,
maka sebaliknya.
6) Umpan Balik (feedback)
48
H. A. Widjaya, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, h.59. 49
Octa Dwienda Ristica, dkk. Cara Mudah Menjadi Bidan yang Komunikatif, h.12.
51
Umpan balik merupakan respon yang diberikan oleh
komunikan terhadap pesan yang diterimanya. Umpan balik ini
berguna untuk megukur besar informasi yang diterima
dibandingkan dengan yang diberikan.50
Setiap unsur memiliki peran penting dalam membangun proses komunikasi.
Bahkan keseluruhan unsur ini saling bergantung satu sama lainnya. Artinya, tanpa
keikutsertaan seluruh unsur ini maka akan berpengaruh pada proses komunikasi
yang berlangsung.
C. Pengertian Strategi Komunikasi
Kata startegi berasl dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratos” yang arti nya
tentara dan kat “agein” yang berarti memimpin. Dengan demikian strategi yang di
maksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata strategos yang artinya
memimpin tentara pada tingkat atas. Jadi strategi adalah konsep militer yang bisa
diartikan sebagai seni perang para jendral (The Art of General), atau suatu
ranacangan yang terbaik untuk memenagkan peperangan. Dalam strategi ada
prinsip yang harus dicamkan, yakni “Tidak ada sesuatu yang berarti dari
segalanya kecuali mengetahui apa yang akan di kerjakan oleh musuh, sebelum
mereka mengerjakannya ”.
Karl Von Clausewitz (1780-1831) seserang pensiunan jendral Prusia dalam
bukunya On War merumuskan strategi ialah “suatu seni menggunkan sarana
pertempuran untuk mencapi tujuan perang”. Marthin – Anderson (1986) juga
50
Octa Dwienda Ristica, dkk. Cara Mudah Menjadi Bidan yang Komunikatif, h.14.
52
merumuskan “strategi adalah seni dimana sumber daya yang tersedia dalam
mencapai tujuan dengan memeproleh keuntungan yang maksimal dan efisen”.51
Strategi menghasilkan gagasan dan konsepsi yang dikembangkan pra pkartisi.
Karna itu para pakar strategi tidak saja lahir dari kalangan yang memiliki latar
militer, tapi juaga profesi lain, misalnya pakar startegi Henry Kissinger belakang
sejarah, Thomas Schelling berlatarbelakang dan mametematika.
Dalam menangani masalsah ekeomoni, para perencana di hadapakan pada
sejumlah persoalan, terutama dalam kaitanya dengan strategi pada sejumlah
persoalan, terutama dalam kaitnya dengan strategi penggunan sumber daya
komunikasi yang tesedia untuk mencapai tujuan yang ingin mereka capai. Rogers
(1982) memberi batasan pengertian strategi komunikasi sebagai seuatu rancangan
yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar
melalui transfer ide-ide baru.
Seoarang pakar perencanaan komunikasi Middelton (1980) membuat definisi
dengan menyatakan “Strategi Komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari
semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan saluran (media),
penerima sampai pada pengaruh (efek) yang di rancangg untuk mencapai tujuan
komunikasi yang optimal.”52
Pemilihan strategi merupakan langkah krusial yang
memerlukan penangaanan secara hati-hati dalam perencanaan komunikasi, sebab
jika pemilihan strategi salah atau keliru maka hasil yang diperoleh bisa fatal,
51
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi,h.64. 52
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi,h.65.
53
terutama kerugian dari segi materi dan tenaga. Oleh karena itu strategi juga
merupakan rahasia yang harus di sembunyikan oleh para perencana.53
Pada hakikatnya strategi komunikasi adalah kesatuan dari dua komponen
perencanaan dan manajemen dalam mencapai tujuan dengan memperhitungkan
kondisi dan situasi yang dihadapi sekarang dan dimasa depan untuk menciptakan
perubahan diri pada masyarakat.54
D. Model Perencanaan Komunikasi Philips Lesly
Model perencanaan komunikasi yang dibuat oleh Philip Lesly (1972).
Gambar di model perencanaan komunikasi yang dibuat oleh Philip Lesly terdiri
atas dua komponen utama, yakni organisasi yang ingin menggerakan kegiatan dan
publik yang menjadi sasaran kegiatan. Pada komponen Organisasi terdapat empat
tahapan, sedangkan dalam komponen publik terdapat dua tahapan
53
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi,h.65. 54
Onong Uchajana effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005,) h. 2.
54
Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut:55
Gambar 2. Model Perencanaan Komunikasi oleh Philip Lesly
a. Organisasi
1. Analisis dan Riset
2. Perumusan Kebijakan
3. Perencanaan program pelaksanaan
4. Kegiatan komunikasi
55
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi,h.74.
Organisasi Analisa & Research
Perumusan Kebijakan
Perencanaan
Program
Pelaksanaan
Kegiatan Komunikasi Publik
Feedback
Evaluasi &
Penyesuaian
55
b. Publik
5. Umpan balik, dan
6. Evaluasi
Organisasi pengelola kegiatan, bisa dalam bentuk lembaga perintah,
perusahaan swasta, atau organisasi sosial. Organisasi atau lembaga seperti ini
memerlukan tenaga spesialis yang bisa menangani masalah-masalah komunikasi,
apakah itu keperluan pencitraan, pemasaran, atau kegiatan kerja sama dengan
pemangku kepentingan lainnya. Dalam komponen Organisasi maka langkah awal
yang harus dilakukan adalah Analisis dan Riset, Perumusan dan kebijaksanaan,
perencanaan program pelaksanaan, dan kegiatan komunikasi.56
Analisis dan riset dilakukan sebagai langkah awal untuk mendiagnosis
atau mengetahui permasalahan yang dihadapi, sesudah itu perumusan
kebijaksanaan yang mencangkup strategi yang akan digunakan. Pada tahap
perencanaan pelaksanaan sudah di tetapkan sumber daya yang akan digerakkan,
antara lain tenaga, dana, dan fasilitas, sedangkan pada tahap kegiatan komunikasi
adalah tindakan yang harus dilakukan, yakni membuat dan menyebarluaskan
informasi baik melalui media massa maupun melalui saluran-saluran komunikasi
lainnya.
Publik adalah komponen kedua yang menjadi sasaran kegiatan organisasi.
Publik bisa bermacam-macam tergantung tipe kegiatan organisasi. Jika organisasi
itu bergerak dalam bidang keagamaan maka publiknya adalah penganut aragama
56
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, h.75.
56
tertentu dengan berbagai klasifikasi, contohnya pesantren, alim ulama, pengurus
masjid, pengelola zakat, bank syariah, urusan haji dan semacamnya. Dalam
komponen publik, langkah yang harus dilakukan adalah umpan balik dan evaluasi
serta penyesuaian. Umpan balik dapat diketahui melalui riset dengan cara
mengedarkan kuesioner, wawancara, atau melalui focus grupp discussion.
Tujuannya untuk mengetahui pendapat, ide, keluhan, dan saran dari
khalayak. Berdasarkan pendapat, ide, keluhan, dan saran dari khalayak tersebut
dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam rangka
perbaikan, peningkatan, dan penyesuaian program yang akan dilakukan oleh
organisasi atau lembaga pelaksana.57
E. Rekrutmen
Menurut Safarudin Alwi, sumber daya manusia (SDM) dalam konteks
bisnis adalah orang yang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan yang
sering disebut karyawan atau employee.58
Suhendra, MM dan Murdiyah Hayat,
MM. Rekrutmen adalah untuk mendapatkan orang yang tepat pula yang sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan organisasi. Dewasa ini ketepatan dalam memilih
dan menempatkan individu-individu yang mampu menjadi daya saing tersendiri
bagi perusahaan atau organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.59
57
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi,h. 75. 58
Safarudin Alwi, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan
Kompetitif,(Yogyakarta: BPFE, 2001), h.6. 59
Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h. 47.
57
Oleh karena itu untuk memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang telah tersedia, maka ada suatu proses berikutnya yaitu rekrutmen. Rekrutmen
menurut hadari Nawawi, adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja
yang kualifais untuk jabatan atau pekerjaan utama di lingkungan organisasi
perusahaan.60
Jadi kesimpulannya adalah rekrutmen adalah suatu upaya atau tindakan
untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.
Tujuan Rekruitmen
Rekruitmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah
perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan memnuka lowongan
sampai mendapatkan calon karyawan yang diinginkan atau kualifaid sesuai
dengan jabatan atau lowongan yang ada.61
Oleh karena itu, tujuan rekrutmen
adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi
kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan
terjaring calon karyawan dengan kualitas tinggi dan terbaik.
60
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003), h.169. 61
Vertihzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2007), h. 150.
58
F. Relawan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia relawan adalah orang yang
melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksa).62
Relawan adalah orang-orang yang memiliki hati luar biasa untuk menolong
sesama, meski tak jarang nyaawa yang menjadi taruhannya, mereka adalah
relawan kemanusiaan yang tanpa kenal lelah, tanpa pamrih, tanpa disuruh, bekerja
dalam diam membantu saudara-saudara mereka yang terkena musibah.63
Relawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang secara ikhlas
karena panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya (pikirannya,
tenaga, waktu, harta, dll) kepada masyarakat sebagai perwujudan tanggung jawab
sosialnya tanpa mengharap pamrih, baik berupa imbalan (upah), kedudukan,
kekuasaan, kepentingan maupun karir.
Pengertian lain menyebutkan bahwa relawan adalah seseorang atau
sejumlah orang, baik terorganisir maupun tidak, yang mendedikasikan potensi
yang dimilikinya untuk membantu mengatasi permasalahan orang lain tanpa
mengharapkan pamrih, demikian yang ditegaskan Ahyudin, Presiden Masyarakat
Relawan Indonesia (MRI), beliau mengatakan, karakteristik dasar relawan adalah
memiliki jiwa simpati dan empati. Relawan juga memiliki sikap peka dan pedeuli.
Semangat, pemberani dan bertanggung jawab. Mereka bekerja dengan
keikhlasam, tanpa motivasi pamrih materi. Maka, eksistensi seorang relawan
62
Hasan Alwi, dkk. Tim Redaksi “Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga”, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007), h.1099. 63
Majalah Gatra, Relawan Kemanusiaan, Edisi Khusus Akhir Tahun (29 Desember 2010-
5 Januari 2011), h.6.
59
bermanfaat untuk orang lain. “kerelawanan adalah sifat dari orang-orang peduli”.
Ia adalah mata pisau kepedulian adalah solusi, maka kerelawanan juga merupakan
solusi.
a. Ciri-Ciri Relawan
Menurut Omoto dan Snynder (1995), ciri-ciri relawan adalah:
1. Selalu mencari kesempatan untuk membantu. Dalam membantu ini
pertolongan yang diberikan membutuhkan waktu yang relatif lama
serta tingkat keterlibatan yang cukup tinggi.
2. Komitmen yang diberikan relatif lama.
3. Memerlukan personal cost yang tinggi (waktu, tenaga, uang, dan
sebagainya.)
4. Mereka tidak mengenal orang mereka bantu.
5. Tingkah laku relawan bukan keharusan.
b. Faktor- Faktor yang Menyebabkan Orang Ingin Menjadi Relawan
Michael E Sheer menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan
mengapa orang ingin menjadi relawan, adalah sebagai berikut :64
1. Terjalinnya komunikasi yang harmonis di dalam oragnisasi jalinan
komunikasi yang baik akan membuat seseorang tetap berminat dan
bertahan menjadi relawan. Komunikasi tersebut mencakup kualitas
informasi yang mengalir dari organisasi kepada relawan. Informasi
ini terdiri daei sejarah organisasi, visi dan misinya, serta job
64
Michael E Sheer, The Five Factors, “Why People Still Volunteering Social Work With
Volunteers”, 2008, h.23-25.
60
description untuk relawan, kedudukannya dan penghargaan
terhadap relawan dan umpan baliknya kepada relawan.
2. Jadwal Kerja yang Sesuai dan Tugas Kerja yang Menarik
Relawan cenderung puas bila tugas kerja mereka terjadwal sesuai
dengan keinginan mereka. Selain itu pekerjaan mereka lakukan
harus melibatkan job skill (skill kemampuan kerja mereka sendiri)
dan tugas-tugas yang membuat mereka mengekspresikan diri
mereka sendiri.
3. Kontribusi Nyata Relawan Terhadap Masyarakat
Faktor ini berhubungan erat dengan peran relawan yang dapat
memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat yang
membutuhkan. Apakah itu melalui kontak langsung atau melalui
peran- peran kecil yang efektif dan mampu memberikan kepuasan
saat relawan beraktifitas.
61
BAB III
GAMBARAN UMUM GERAKAN MUKENA BERSIH (GMB)
A. Sejarah Berdirinya Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Gerakan Mukena Bersih atau yang biasa disingkat dengan (GMB)
didirikan pada tanggal 27 Desember 2007 oleh ibu Gita Saraswati. Gerakan
Mukena Bersih pada awalnya berdiri atas keprihatinan dari ibu Gita Saraswati
terhadap kebersihan Mukena yang ada di tempat-tempat umum.
Berawal dari pengalamannya sendiri pada saat ibu Gita ingin
melaksanakan Shalat Ashar di salah satu Masjid megah yang terletak di ibu kota
Jakarta tepatnya di Jakarta Selatan, pada saat beliau selesai shalat dan beliau ingin
berdoa beliau melihat ingus kering yang ada pada mukena yang beliau kenakan
dan hal itu yang membuat hati nya tergerak ingin menyediakan mukena yang
layak pakai serta bersih karena syarat sah shalat salah satunya adalah suci dari
hadas dan najis.1
Semejak hari itu ibu Gita Saraswati mulai tergerak untuk mencuci mukena
di tempat-tempat umum, namun jika hanya beliau yang mencuci mukena seorang
diri tentunya imbasnya hanya pada Masjid atau Musholla tempat-tempat tertentu
saja yang beliau cuci, namun ketika beliau pergi ke Masjid atau Musholla di
1 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00.
62
tempat yang lain, yang tidak beliau cuci tentu beliau kembali menemukan mukena
yang terdapat kotoran di mukenanya.2
Karena hal itu beliau mulai mengajak kerabat dan saudara terdekatnya
untuk mulai mencari solusi mengenai hal ini dan akhirnya mereka menemukan
salah satu solusinya dengan mendirikan suatu komunitas dengan program
pembelajaran nilai-nilai Islami melalui penyediaan mukena bersih di tempat
ibadah umum.
Beliau heran karena hal yang paling mudah diterapkan saja, orang sering
lalai. Padahal, menurutnya kebanyakan orang lebih sering shalat di luar rumah.
Ibu Gita mengatakan “Hampir selalu kita shalat dalam keadaan marah-marah.
Karena mukena kotor, salat jadi nggak khusyuk,” selain itu beliau juga
mengatakan program GMB mengajarkan kepada Relawan melalui Pembelajaran
“Menyuarakan nilai Islam,”3 yakni nilai universal Islam yang ditekankan oleh
Gita adalah kebersihan.
Beliau memulai edukasi kepada masyarakat melalui hal yang sederhana,
yaitu kebersihan pada mukena. Ibu Gita juga mengatakan Mau jalan-jalan saja
kita bersih, masa menghadap Allah kita dalam keadaan tidak bersih bahkan ada
kotoran di mukena yang akan kita kenakan untuk menghadap Allah.
Pada awalnya ibu Gita hanya memberikan paket mukena bersih kepada
lingkungan disekitar rumah ibu gita, karena semakin banyak antusias dari
masyarakat beliau akhirnya memutuskan untuk mempunyai tempat khusus atau
sekertariat untuk Gerakan Mukena Bersih pada tahun 2011.
2 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00
3 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00
63
Nama Gerakan Mukena Bersih adalah nama sumbangsih dari salah satu
ibu dari anggota pengurus Gerakan Mukena Bersih yakni ibu Hera. Nama
Gerakan Mukena Bersih beserta Tagline nya yaitu “Mukena Bersih Hati Bersih”
juga telah ada sebelum Gerakan Mukena Bersih mempunyai sekertariat sendiri. 4
Mukena Gerakan Mukena Bersih berwarna Pastel dan berbahan katun. Seperti
yang ibu Gita Saraswati katakan “ Agar Pemakai nya lebih terlihat, tidak cepat
kotor, dan tentunya nyaman untuk dikenakan ketika kita sedang beribadah”.5
B. Visi dan Misi Gerakan Mukena Bersih (GMB)
VISI Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Visi Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah Menjadi program
pembelajaran dan pendidikan karakter Islami yang bersifat parisipatif dan
pembiasaan bagi penerapan nilai-nilai Islami di kehidupan nyata sehari-hari.
Dengan Visi tersebut Gerakan Mukena Bersih atau GMB berharap masyarakat
dapat menerapkan nilai-nilai islami pada kehidupan sehari-hari yakni dengan ikut
berpartisipasi ikut melakukan pemeliharaan Mukena yang menjadi salah satu
Program dari Gerakan Mukena Bersih itu sendiri.
4 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00
5 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00
64
MISI Gerakan Mukena bersih (GMB)
1) Mengindahkan ajaran agama Islam tentang syarat sahnya shalat, yaitu
menggunakan pakaian yang bersih dan suci.
2) Meningkatkan kualitas ibadah muslimah di Tanah Air saat berada diluar
rumah.
3) Kebersamaan dalam mensyiarkan penerapan nilai-nilai Islami dalam kehidupan
nyata sehari-hari melalui ketersediaan mukena yang layak dan bersih di tempat
ibadah umum (masjid/ mushola).
Dengan Misi ini Gerakan Mukena Bersih atau (GMB) berharap Mukena yang
tersedia di Masjid atau Musholla di tempat-tempat umum terjaga dari hadas dan
najis, dan tentunya bersih. Agar kita sebagai muslimah di indonesia yang terbiasa
shalat dengan mukena lebih bisa khusuk dalam beribadah untuk menghadap Allah
SWT.
C. Tata Nilai Gerakan Mukena Bersih (GMB)
1) Al Quran dan Al Hadits
2) Rahmatan Lil „Aalamiin
3) Amanah
4) Ukuwah Islamiyah
65
D. Struktur Organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB)
STRUKTUR ORGANISASI GMB
2007- 20156
Tabel 1. Struktur Organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) 2007-2015
6 Email Sekertariat Gerakan Mukena Bersih (GMB) Pusat 18 Agustus 2016
WAKIL KETUA
Gits Saraswati
KETUA
Gits Saraswati
SEKRETARIS
Dewi S. Haris G
BENDAHARA
Indrawati D.P.
PRODUKSI
Niken pongky
HUMAS
Siska Utami
66
STRUKTUR ORGANISASI GMB
2015- 20167
Tabel 2. Struktur Organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) 2007- 2016
7 Email Sekertariat Gerakan Mukena Bersih (GMB) Pusat 18 Agustus 2016
KETUA
Diana Herutami
PEMBINA
Gita Saraswati
WAKIL KETUA &
HUMAS
Siska Utami
PENGAWAS
Ridwan Dereinda
Ramdani E. Saputra
Rika Mayasari
SEKRETARIS
Dewi S. Haris G
BENDAHARA
Indrawati D.P.
PRODUKSI & LOGISTIK
Niken pongky
67
E. Program Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Gerakan Mukena Bersih mempunyai dua program utama yakni :
1. Pengadaan Mukena Bersih
Pengadaan Mukena Bersih adalah suatu Program utama dari
Gerakan Mukena Bersih (GMB) itu sendiri, dimana Gerakan Mukena
Bersih mengadakan Pengadaan Mukena, Pengadaan Mukena yang bersifat
konvesional dengan Penjahit Rumah biasa yang membuat mukena untuk
Gerakan Mukena Bersih itu sendiri, biasanya mereka memesan kurang
lebih 50 mukena nanti jika 50 mukena telah tersebar kebeberapa Masjid
atau Musholla baru pihak Gerakan Mukena Bersih atau GMB akan
memesan kembali mukena kepada penjahit.
Mukena Gerakan Mukena Bersih berwarna Pastel, warna pastel
seperti biru muda, merah muda, hijau muda, cream, dan lain-lain.8 mukena
Gerakan Mukena Bersih (GMB) berbahan katun. Satu Paket Mukena
Bersih dari Gerakan Mukena Bersih berisi empat mukena.
Gambar 3 Gambar Mukena (GMB)
8 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00
68
Mukena di dalam Paket Mukena Gerakan Mukena Bersih (GMB)
juga ada Poster dari Gerakan Mukena Bersih yang bisa di tempel di
Majalah Dinding atau di tempat umum, di dalam poster tersebut juga berisi
sedikit penjelasan tentang Gerakan Mukena Bersih (GMB) dan contact
person serta alamat sekertariat dari Gerakan Mukena Bersih agar
masyarakat yang ingin menjadi Relawan dapat menghubungi contact
person atau bisa langsung datang ke sekertariat Gerakan Mukena Bersih
itu sendiri yang beralamat di Graha Haery 1, Jl. Kemang Timur Raya No.
38, Bangka – Jakarta 12730, selain itu juga di dalam paket mukena yang
Gerakan Mukena Bersih (GMB) berikan di dalamnya juga tersedia surat
pengantar yang bisa para relawan pemelihara berikan kepada pengurus
Masjid atau Musholla di tempat yang mereka pilih.
2. Pemeliharaan Mukena
Program yang kedua adalah program yang sangat penting atau bisa
dikatakan sebagai program utama Gerakan Mukena Bersih (GMB) itu
sendiri dimana dalam program ini adalah program pemeliharaan mukena
oleh para relawan pemelihara, arti dari program pemeliharaan mukena
adaalah dimana para relawan pemelihara memelihara mukena yang
mereka berikan pada masjid atau musholla yang mereka pilih. Dimana
mereka melakukan aktifitas tukar cuci berkala yakni setiap minggu mereka
diwajibkan untuk mencuci mukena minimal seminggu dua kali, agar
mukena yang mereka pelihara tetap terjaga kebersihannya dan tentunya
agar tidak ada najis atau kotoran yang bisa mengurangi pahala setiap orang
69
yang memggunakan mukena dari Gerakan Mukena Bersih, hal ini sudah
di jelaskan di saat akad dimana di dalam akad disana disebutkan bahwa
seorang relawan pemelihara mempunyai kewajiban dan tanggung Jawab
kepada Allah SWT. Melalui pemeliharaan mukena agar mukena yang
masyarakat gunakan tetap terjaga kebersihan serta kesuciannya.
3. Paket Amanah Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Program yang ketiga dari Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah
paket mukena yang terdiri dari empat pasang mukena bersih yang
diberikan kepada para relawan pemeliharaan untuk dipelihara kebersihan
mukenanya sesuai dengan tempat yang dipilih oleh para relawan sendiri.9
4. Mukena Ibu dan Anak
Program yang baru saja di sahkan pada bulan november 2016
adalah program yang cukup bagus dan unik yakni tentang mukena ibu dan
anak. Karena dilatar belakangi masalah tidak tersediannya mukena
berukuran anak di tempat ibadah umum, menajadi faktor utama program
ini berdiri.10 Pada dasarnya program ini sama dengan program mukena
bersih untuk dewasa namun pada mukena ibu dan anak ditambahkan satu
paket untuk anak-anaknya sehingga anak-anak juga bisa shalat di tempat
umum dengan menggunakan mukena yang nyaman dengan ukuran
mereka, konsep mukena dewasa dan anak juga sama disini yang
bertanggung jawab untuk tukar cuci berkala adalah para relawan
khususnya para ibu dan anaknya.
9 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00
10 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 6 September 2016 pukul
11.0
70
F. Lokasi Berdirinya Gerakan Mukena Bersih (GMB) Pusat
Awal berdirinya Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah di rumah kediaman
Ibu Gita Saraswati. Yang bertempat di jalan Cilandak Tengah Namun pada saat
ini Gerakan Mukena Bersih (GMB) telah mempunyai sekertariat sendiri yang
beralamat di Jalan Kemang Timur Raya No.38 Bangka, Jakarta 1273.
71
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Perencanaan Strategi Recruitment Relawan Gerakan Mukena Bersih
(GMB) Pusat
Dalam suatu organisasi maupun komunitas atau lembaga sekalipun
dibentuk atas dasar sebuah impian atau cita-cita sebuah tujuan yang ingin
mereka capai untuk lembaga atau organisasi mereka. Karena sebuah tujuan
dan cita-cita serta harapan yang ingin mereka capai tentunya diperlukan
sebuah perencanaan atau sebuah metode strategi yang baik dan tersusun agar
semua mereka lakukan dapat tepat sasaran dan tentunya dapat memenuhi
tujuan dari lembaga organisasi.
Tahap pembuatan atau perencanaan strategi adalah tahapan yang
paling menantang dan tentunya sangat menarik dalam proses strategi, dimana
pada tahapan ini diperlukan sebuah ide atau gagasan yang menjadi dasar
terpenting dalam proses perencanaan ini, yang menetukan suatu sikap untuk
memutuskan, memperluas, dan melakukan suatu keputusan atau rencana
dalam suatu proses kegiatan.
Pada tahapan ini para penrumus harus berfikir matang mengenai
kesempatan serta ancaman yang ada di dalam atau di luar lembaga organisasi
serta pada tahapan ini juga ditentukan untuk menentukan sasaran yang tepat
untuk lembaga organisasi, untuk dapat menghasilkan strategi cadangan dan
memilih strategi yang akan dilaksanakan.
72
Untuk mendapatkan dan memilik sumber daya yang berkualitas, dan
tentunya sasaran yang tepat tentu diperlukan sebuah metode strategi yang
cocok bagi setiap organisasi khususnya untuk organisasi Gerakan Mukena
Bersih (GMB) itu sendiri. Strategi itu harus disesuaikan dengan situasi serta
kondisi yang dialami di lembaga organisasi itu sendiri.
Pada organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) juga merencanakan
strategi Recruitment relawan secara khusus. tentunya di dukung oleh setiap
orang yang ada di dalam Gerakan Mukena Bersih (GMB) itu sendiri, anggota
dan relawan juga tentunya turut mengambil andil dalam proses ini dimana
mereka juga ikut tetap memikirkan bagaimana atau cara untuk terus
menjalankan kegiatan-kegiatan Penggalangan Mukena Bersih di setiap tempat
umum, musholla, masjid di seluruh Indonesia dan bagaimana agar organisasi
ini dapat terus berkembang di seluruh kota di Indonesia. Pada awalnya
Grakan Mukene Bersih mempunyai konsep strategi perencanaan yaitu find
rising yaitu bagaimana kita memilih ausdience yang mana yang akan kita find
rising untuk penggalangan dana atau untuk rekrutmen relawan.1
Pada saat ini mukena Gerakan Mukena Bersih sudah berada di 76 kota
di Indonesia, namun 76 kota itu belum mencapai target dari Gerakan Mukena
Bersih itu sendiri karena target dari Gerakan Mukena Bersih adalah
tersedianya Mukena Bersih di setiap tempat umum di seluruh Indonesia.
1 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 02 September 2016 pukul
13.00
73
Gerakan Mukena Bersih adalah Organisasi Nirlaba, atau bisa
dikatakan dengan organisasi non Profit dimana Organisasi ini berasaskan
pokok untuk mendukung suatu kasus atau keprihatinan yang menarik
perhatian masyarakat untuk satu tujuan yang tidak komersil dimana
organisasi ini tidak mencari laba atau keuntungan, seperti yang dilakukan
Organisasi GMB dimana Organisasi GMB tidak sama sekali mengandung
komersil, seperti kita ketahui Organisasi ini tumbuh dan ada atas keprihatinan
salah satu orang masyarakat yang akhirnya tergerak hatinya untuk
mendirikan suatu Organisasi Nirlaba yaitu Gerakan Mukena Bersih (GMB).
Gerakan Mukena Bersih (GMB) tentu mempunyai rencana atau
strategi khusus agar mereka tetap ada di tengah-tengah masyarakat, mereka
tetap memegang teguh nilai-nilai program pembelajaran nilai-nilai Islami
melalui penyediaan mukena bersih di tempat ibadah umum. Hal ini yang
tidak pernah berubah dari awal Gerakan Mukena Bersih ini di bentuk, mereka
tidak pernah mempunyai niat untuk merubah program mereka,2 karena pada
dasarnya tujuan dari mereka adalah tersedianya mukena yang bersih di semua
tempat umum di Indonesia agar mereka tetap bisa nyaman dan khusuk meski
beribadah di tempat umum sekalipun.
Rencana yang dilakukan Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah
Rencana yang direncanakan oleh para pengurus Gerakan Mukena Bersih dan
tentu saja dibantu dengan para Donatur serta Relawannya, namun bisa
dikatakan perencanaannya sangat sederhana dengan mengadakan
2 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00
74
musyawarah dan pada akhirnya mencapai mufakat yang pada hasilnya bisa
mwmbuat beberapa program-program dan gagasan-gagasan yang baru namun
tetap tidak meninggalkan tujuan dari Gerakan Mukena Bersih (GMB) itu
berdiri.
Selain itu semua pengurus atau anggota yang tergabung di Gerakan
Mukena Bersih (GMB) itu adalah seorang Relawan. Bukan hanya Relawan
pemelihara atau Relawan Donatur saja, mereka juga relawan yang membantu
kesuksesan dari Gerakan Mukena Bersih (GMB) sendiri sesuai dengan
kemampuan yang mereka punya,3 Jadi di dalam organisasi nirlaba Gerakan
Mukena Bersih (GMB) Relawan adalah sifatnya sama tanpa melihat mereka
itu siapa, apa jabatan mereka semua menjadi satu di dalam satu organisasi
lembaga nirlaba Gerakan Mukena Bersih (GMB).
Itulah salah satu yang membuat organisasi ini tetap kompak, solid dan
hangat satu sama lain sampai sekarang, selain karena mereka mempunyai
kesamaan Visi dan Misi yang sama untuk Visi Gerakan Mukena Bersih
(GMB) adalah Menjadi program pembelajaran dan pendidikan karakter
Islami yang bersifat parisipatif dan pembiasaan bagi penerapan nilai-nilai
Islami di kehidupan nyata sehari-hari.4 Dan salah satu yang terpenting adalah
Misi dari Gerakan Mukena Bersih (GMB) mereka ingin Mengindahkan ajaran
3 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 2 September 2016 pukul
13.00 4 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00
75
agama Islam tentang syarat sahnya shalat, yaitu menggunakan pakaian yang
bersih dan suci salah satu nya dengan mukena bersih.
Pada awal Berdirinya Gerakan Mukena Bersih Relawan dan
Donaturnya adalah orang-orang terdekat di sekitar lingkungan. Dimulai dari
saudara, teman, sahabat sendiri.Namun pada akhirnya dari lingkungan
sendiri, lama-lama menjadi lingkungan saudara, lingkungan teman, dan
lingkungan sahabat.5 Hal ini yang menjadikan Gerakan Mukena Bersih
(GMB) dari hanya menjadi satu komunitas kecil menjadi suatu Organisasi
Nirlaba seperti yang Efek Bola salju yang sedikit-sedikit lama-lama menjadi
Besar.
Target dari Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah tersedianya
Mukena Bersih di seluruh Masjid atau Musholla di tempat umum di seluruh
indonesia yang bisa membuat perempuan di seluruh indonesia bisa
menjalankan ibadah dengan khusuk dan tenang walaupun sedang beraktifitas
di luar rumah sekalipun, karena di semua tempat di Masjid atau Musholla di
tempat umum sudah di fasilitasi dengan mukena yang besih, wangi, dan suci.
Sebelum target itu tercapai tentunya Gerakan Mukena Bersih (GMB)
membutuhkan Relawan–Relawan baik Relawan Pemeliharaan atau Relawan
Donatur. Relawan pemeliharaan di Gerakan Mukena Bersih adalah Relawan
yang bertugas memelihara mukena yang berada di Masjid atau Musholla di
tempat umum dimana Relawan Pemelihara ini bertugas untuk mengemban
5 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00
76
amanah dari Gerakan Mukena Bersih (GMB) seperti yang tertulis di dalam
akad pada awal Relawan Pemelihara memutuskan untuk menjadi Relawan
Pemelihara di Gerakan Mukena Bersih.
Akad adalah sebuah perjanjian atau persyaratan yang dilakukan oleh
calon Relawan Pemelihara untuk menjadi Relawan di Gerakan Mukena
Bersih (GMB), akad berisikan surat-surat yang di dalamnya ada penjelasan
tentang Gerakan Mukena Bersih (GMB) dan di dalam akad juga di berikan
surat pengantar untuk masjid atau musholla tempat relawan memberikan
mukenanya, selain itu yang terpenting dalam akad adalah sebuah surat yang
harus ditandatangani oleh para calon Relawan Pemelihara.
Selain akad calon Relawan juga diminta untuk mengisi form formulir
calon anggota relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB) di dalam form itu
berisikan data-data calon relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB) dan tidak
lupa Gerakan Mukena Bersih juga meminta Foto Copy Kartu Identitas
Penduduk (KTP) milik calon relawan pemelihara.
Kegiatan Rekrutmen sangat penting untuk Gerakan Mukena Bersih
(GMB) sendiri karena Gerakan ini tidak akan mungkin seperti sekarang jika
bukan karena para Relawan dan Donaturnya. Untuk itu mereka terus-menerus
untuk mencoba merekrut Relawan serta Donatur mereka keseluruh wilayah
Indonesia, adapun syarat-syarat untuk menjadi seorang relwan di Gerakan
Mukena Bersih (GMB) adalah:
77
1. Semata-mata karena Allah SWT, berniat dan bersedia
menerima Amanah memelihara mukena (GMB) tukar cuci
secara berkala. Serta senantiasa memastikan mukena dalam
keadaan layak digunakan beribadah, oleh karenanya paket
(GMB) tidak diperjual belikan.
2. Mempunyai Kesadaran tentang Kebersihan terutama
Kebersihan Mukena di tempat umum.
3. Mengisi Form Formulir serta data-data Calon Relawan.
4. Memberikan Foto Copy Kartu Identitas Penduduk (KTP)
5. Menyetujui serta mau menjalankan tugas sebagai Relawan
seperti yang tertulis dalam Akad.
6. Mengetahui dimana mukena (GMB) akan diletakan dan
dipelihara, nama alamat masjid atau musholla harus jelas.
7. Menjalankan amanah dengan rasa tanggung jawab serta
istiqomah.
Seperti yang kita lihat diatas, memang persyaratan untuk menjadi
Relawan di Gerakan Mukena Bersih terlihat sangat mudah, hal ini karena
Gerakan Mukena Bersih (GMB) tidak ingin mempersulit calon relawannya
dan yang terpenting agar siapapun, dimanapun bisa menjadi Relawan di
Gerakan Mukena Bersih ini tanpa memandang jabatan, pendidikan atau
apapun.
78
Syarat yang paling penting pada kenyataannya sebenarnya cukup sulit
karena harus memegang amanah serta tanggung jawab yang tinggi untuk
menjadi Relawan, apalagi relawan pemelihara mereka diberikan amanah
untuk mencuci mukena secara berkala di tempat umum, masjid atau musholla
yang mereka pilih minimal mereka melakukan tukar cuci mukena dua kali
seminggu agar mukena tetap suci dan bersih.
B. Implementasi Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) dalam
Recruitment Relawan
Implamentasi strategi atau disebut juga pelaksanaan strategi, karena
implementasi berarti memobilisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan
menjadi suatu tindakan. Kegiatan yang termasuk dalam implementasi strategi
adalah pengembangan budaya yang mendukung strategi. Selain itu
implementasi strategi, adalah dimana tahapan pelaksanaan strategi yang telah
ditetapkan. Pelaksanaan tersebut berupa penerapan atau aksi strategi.6 Oleh
karena itu proses implementasi strategi adalah proses yang paling penting
dalam strategi recruitment relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB).
Pada implementasi Strategi membutuhkan komitmen dan kerjasama
dalam pelaksanaan strategi, dimana pada proses ini adalah proses
menciptakan struktur yang efektif, mengubah arah, menyiapkan anggaran,
mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang masuk agar
tercapai kesuksesan strategi, maka dibutuhkan kedisiplinan, motivasi, dan
kerja keras. Implementasi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian
6 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, h.3.
79
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ditetapkan melalui penentapan struktur
organisasi, budaya oleh sebuah organisasi.
1. Publikasi
Pelaksanaan rekruitment relawan yang dilakukan Gerakan Mukena
Bersih (GMB) adalah dengan berbagai cara, mereka melakukan publikasi
lewat media massa yakni lewat media cetak, dan media elektronik7. Pada
media cetak mereka memuat berita atau artikel tentang Gerakan Mukena
Bersih (GMB) serta profil dari Gerakan Mukena Bersih (GMB), agar
masyarakat mengetahui tentang informasi Organisasi Nirlaba gerakan
Mukena Bersih dan tidak lupa mereka juga mencantumkan alamat dan
nomor telepon sekertariat Gerakan Mukena Bersih (GMB) yang dapat
dihubungi agar apabila masyakarakat ingin menjadi relawan masyarakat
bisa dengan mudah menghubungi sekertariat Gerakan Mukena Bersih
(GMB).
Pada media elektronik Gerakan Mukena Bersih (GMB) juga
melakukan publikasi, berbeda dengan yang dilakukan pada media cetak,
sifat dari media elektronik yang bersifat audio visual menjadikan publikasi
di media elektronik lebih jelas dan lebih menarik banyak relawan.
Beragam aneka acaranya pun menjadikan Gerakan Mukena Bersih (GMB)
menjadi pusat perhatian masyarakat, karena acaranya yang beragam, ada
7 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 02 September 2016 pukul
13.00
80
salah satunya adalah acara talkshow seperti cerita hati yang ditayangkan di
kompas tv.
pada acara talkshow ini diundang beberapa pengurus organisasi nirlaba
Gerakan Mukena Bersih (GMB) yakni Ibu Gita saraswati yang pada waktu
itu mewakili Gerakan Mukena Bersih (GMB) pada acara talkshow
diadakan sharing-sharing pengalaman, tentang bagaimana Gerakan
Mukena Bersih (GMB) bisa tumbuh dan berdiri sampai sekarang, selain
itu diceritakan juga sejarah berdirinya Gerakan Mukena Bersih (GMB) dan
tentang bagaimana cara Gerakan Mukena Bersih dalam merekrut
relawannya, hal ini tentu saja menjadikan informasi lebih jelas dan
masyarakat lebih tertarik dengan organisasi nirlaba Gerakan Mukena
Bersih (GMB).
Bukan hanya acara talkshow bahkan Gerakan Mukena Bersih beberapa
kali masuk sebagai berita di berbagai stasiun televisi contohnya saja di
stasiun TV NET TV, RCTI, SCTV, TRANS 7, dan masih banyak yang
lainnya.8 Pada acara Berita Gerakan Mukena Bersih menjelaskan tentang
informasi dan profil Gerakan Mukena Bersih secara singkat dan padat
dengan vidio-vidio pendukung informasinya. Dua hal ini lah salah satu
pemanfaatan media yang dilakukan oleh Gerakan Mukena Bersih (GMB)
untuk publikasi ke masyarakat. Selain dari media, Gerakan Mukena Bersih
8 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 02 September 2016 pukul
13.00
81
juga melakukan berbagai Strategi yang lain untuk merecrut relawan
Gerakan Mukena Bersih (GMB).
Media internet juga salah satu media yang sangat penting karena pada
zaman globalisasi seperti saat ini setiap orang menggunakan internet untuk
melakukan beragam aktivitasnya. Gerakan Mukena Bersih (GMB) juga
melakukan Publikasi melalui media internet, dengan membuat akun media
sosial seperti facebook, instagram, dan twitter agar memudahkan
masyarakat untuk mencari informasi tentang Gerakan Mukena Bersih,
selain media sosial Gerakan Mukena Bersih (GMB) juga mempunyai blog
dan website resmi yang bisa diakses setiap orang, di setiap waktu di
seluruh dunia khususnya indonesia hal ini yang menjadikan Gerakan
Mukena Bersih (GMB) tersebar di 76 kota di seluruh Indonesia.
2. Bidang Event-event
Strategi yang dilakukan Gerakan Mukena Bersih (GMB) terbilang
cukup unik karena Gerakan Mukena Bersih mengadakan event-event atau
acara di beragam tempat. Tidak seperti organisasi-organisasi yang lain
yang melakukan event-event pada acara-acara tertentu dan pada kalangan
tertentu, Gerakan Mukena Bersih (GMB) mempunyai cara yang lebih unik
dalam merekrut relawannya. Gerakan Mukena Bersih (GMB) melakukan
event di area-area yang mencangkup semua kalangan. Mereka melakukan
kerjasama dengan pengurus pasar, dan mereka melakukan event mereka di
82
pasar, memberikan informasi kepada para pengunjung pasar, mereka
menceritakan sejarah berdirinya Gerakan Mukena Bersih (GMB)9
Gerakan Mukena Bersih (GMB) mencoba untuk membuka hati para
pengunjung pasar agar ikut berpartisipasi menjadi relawan di Gerakan
Mukena Bersih (GMB). Mereka menekankan bahwa beramal bukan hanya
bisa dilakukan dengan materi, bukan hanya orang-orang yang
berkecukupan, siapa saja bisa beramal dengan beragam cara, tidak perlu
mengeluarkan materi, dengan tenaga dan niat serta keikhlasanpun kita bisa
beramal, salah satu nya dengan menjadi relawan Gerakan Mukena Bersih
(GMB). Relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB) hanya membutuhkan
tanggung jawab sebagai seorang relawan dan memegang amanah dalam
menjalankan tugasnya.
Kegiatan atau program acara yang diadakan Gerakan Mukena Bersih
(GMB) tentunya melibatkan para relawannya yaitu pada acara-acara besar
yang rutin Gerakan Mukena Bersih (GMB) lakukan untuk mempererat tali
silaturahmi antar para relawannya. Seperti apabila ada hari-hari besar
Islam, Gerakan Mukena Bersih (GMB) akan mengadakan acara selain
untuk memperingati hari besar Islam juga untuk mempererat tali
silaturahmi antar para relawan dengan donaturnya. Dan tentu untuk
menarik masyarakat untuk ikut menjadi relawannya. Contohnya pada
tahun baru Islam Gerakan Mukena Bersih (GMB) mengadakan
9 Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 8 Agustus 2016 pukul 13.00
83
serangkaian acara dengan tema acara yang menarik, yang berbeda di setiap
acaranya.
Acara yang dilakukan Gerakan Mukena Bersih pada tahun baru Islam
berbeda dari acara-acara yang biasa diadakan organisasi-organisasi nirlaba
yang lain, di Gerakan Mukena Bersih diselipkan serangkaian acara-acara
yang baru yang mengikuti perkembangan zaman namun tidak mengurangi
nilai keislaman agar masyarakat mau ikut serta datang dan ikut bergabung
menjadi para anggota relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB).
Acara Gerakan Mukena Bersih (GMB) antara lain acara tutorial hijab,
fashion show, quis, tanya jawab dan tentu saja Gerakan Mukena Bersih
juga mengundang pakar-pakar dari bidangnya sesuai dengan tema acara
yang sedang berlangsung, namun acara inti dari Gerakan Mukena Bersih
(GMB) sendiri adalah memberikan informasi tentang Gerakan Mukena
Bersih (GMB) itu kepada masyarakat yang turut hadir dalam acara
tersebut. Untuk menarik perhatian masyarakat bahkan di setiap acara yang
diadakan Gerakan Mukena Bersih (GMB) terdapar bazar yang tentunya
mengundang masyarakat untuk datang ke acara tersebut.
3. Penjualan merchandise Gerakan Mukena Bersih
Gerakan Mukena Bersih (GMB) juga melakukan inovasi dengan cara
menjual merchandise Gerakan Mukena Bersih pada setiap acara-acara
yang mereka buat. Ada beragam merchandise antara lain bros, buku note,
kaos, pulpen, dan lain-lain. Hasil dari penjualan tersebut adalah untuk
84
menambah pembuatan mukena bersih di Gerakan Mukena Bersih karena
Mukena Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah mukena yang dijahit
sendiri oleh penjahit mukenanya dan bahan yang digunakan oleh Gerakan
Mukena Bersih katun halus agar awet dan nyaman saat para muslimin
menggunakan mukenanya, tentu saja untuk membuat mukena seperti itu
membutuhkan dana yang tidak sedikit, satu paket mukena (GMB) terdiri
dari empat mukena dan harga satu paket mukena untuk (GMB) kurang
lebih 700.00010
untuk per-paketnya.
4. Melakukan pertemuan kerjasama dengan beberapa lembaga untuk
Bekerjasama.
Organisasi Nirlaba Gerakan Mukena Bersih juga melakukan kerjasama
dengan berbagai lembaga dan perusahaan-perusahaan besar. Namun hal
yang patut di contoh dari Gerakan Mukena Bersih (GMB) masih
mempertahankan komitmen yang Gerakan Mukena Bersih (GMB) bangun
sejak pada pertama kali Gerakan Mukena Bersih (GMB) berdiri. Yakni
Gerakan Mukena Bersih tidak ingin menaruh iklan atau logo apapun di
paket mukena yang diberikan kepada para relawannya yang tersebar di
seluruh Indonesia, meskipun banyak perusahaan-perusahaan besar yang
ingin memberikan sumbangan dengan syarat menaruh logo mereka di
belakan paket mukena GMB. Hal ini tidak menghilangkan komitmen dari
Gerakan Mukena Bersih (GMB).
10
Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 02 September 2016 pukul
13.00
85
Organisasi ini tetap memegang teguh komitmennya mereka tidak
ingin melakukan kerjasama dengan lembaga atau perusahaan yang ingin
mencantumkan logo di belakang paket mukena mereka.11
Gerakan
Mukena Bersih (GMB) hanya mau bekerjasama dengan perusahaan-
perusahaan yang mau mengikuti komitmen mereka.12
atau kalau mereka
memang menginginkan logo mereka di taruh pada paket mukena Gerakan
Mukena Bersih (GMB) namun bukan paket yang biasa diberikan kepada
relawan-relawannya melainkan paket khusus yang hanya digunakan di
lingkungan sekitar perusahaan tersebut.
Seperti perusahaan besar Uniliver melakukan kerjasama dengan
Gerakan Mukena Bersih (GMB) untuk membuat ratusan paket Gerakan
Mukena Bersih (GMB) untuk digunakan di lingkungan mereka, namun
mereka juga harus menyumbangkan sejumlah paket mukena biasa yang
tanpa logo untuk relawan-relawan biasa sesuai dengan paket mukena yang
mereka buat untuk perusahaan mereka.13
Dalam pelaksanaannya Organisasi
Gerakan Mukena Bersih (GMB), melakukan berbagai pelaksanaan strategi
untuk rekrutment atau menambah relawan.
C. Evaluasi Strategi Komunikasi Rekrutmen Relawan Gerakan Mukena Bersih
(GMB)
11
Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 02 September 2016 pukul
13.00 12
Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 02 September 2016 pukul
13.00 13
Hasil wawancara bersama Ibu Gita Saraswati pada tanggal 02 September 2016 pukul
13.00
86
Tahap akir dalam strategi adalah mengevaluasi strategi yang telah
dirumuskan.14
Evaluasi menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya maksudnya
adalah tahap ini bisa terlihat bagaiamana strategi yang dijalankan atau yang
dilaksanakan telah benar atau masih ada perbaikan. Sri Wahyudi mengatakan
dalam bukunya Manajemen Strategik Proses Berfikir Strategik memberikan
defenisi tentang evaluasi yaitu “Evalusi strategi adalah proses mendapatkan
informasi mengenai pelaksanaan rencana-rencana yang telah diterapkan
berikut kinerjanya serta membandingkan rencana tersebut dengan standar
yang telah ditentukan.”
Organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) memiliki perencanaan
yang baik dalam melaksanakan setiap kegiatan atau acaranya. Hal ini terlihat
dari struktur organisasinya, relawan dan donaturnya yang selalu mendukung
dan selalu siap untuk membantu menggembangkan organisasi Gerakan
Mukena Bersih (GMB) dalam memberikan inovasi dalam setiap kegiatan.
Dan setiap akhir kegiatan mereka melakukan evaluasi sekedar berbagi
informasi kekurangan serta kelebihan apa yang terjadi saat acara berlangsung
dan untuk memperbaiki kedepannya agar lebih baik lagi, dan untuk
merencanakan inofasi terbaru yang akan digunakan untuk strategi berikutnya
untuk merekrut relawan serta donatur Gerakan Mukena Bersih (GMB).
Contohnya setiap selesai acara yang dibuat oleh Gerakan Mukena
Bersih (GMB) mereka mengadakan rapat atau evaluasi dari acara yang
mereka adakan sehingga mereka dapat mengevaluasi apa saja kekurangan dan
14
A.M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen ( Jakarta: Pronhalindo) h.58.
87
kelebihan dari acara mereka tersebut pada hari ini, dan pada akhirnya mereka
mulai melakukan berbagai revisi dan tentu setiap acara juga mereka
melakukan resolusi-resolusi baru yang dapat menambah minat masyarakat
dengan contoh mengadakan bazar dan fashion show yang tentu saja sangat
menarik.
Ada beberapa tahap awal pada strategi seperti perumusan strategi,
implementasi strategi dan tahap akhir strategi adalah evaluasi strategi, namun
setelah evaluasi terjadi maka akan kembali ke awal strategi lagi seperti bumi
yang terus berputar strategi juga adalah suatu proses yang terus berputar
kembali lagi ke titik awal. Oleh karena itu salah satu yang diperlukan dalam
proses evaluasi adalah tentang bagaimana perkembangan organisasi dan
bagaimana kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh organisasi
tersebut.
Tujuan dari Gerakan Mukena Bersih (GMB) tersedianya mukena
bersih di setiap tempat umum di seluruh Indonesia, untuk mencapai tujuan
tersebut maka harus melakukan rekrutmen untuk menjadikan masyarakat
menjadi relawan maupun donatur. Gerakan Mukena Bersih mempunyai ciri
khas yang unik dan berbeda dengan rekrutmen pada organisasi lainnya. Yang
membedakan adalah Gerakan Mukena Bersih (GMB) tidak hanya membuka
rekrutmen di setiap event-event yang mereka adakan mereka juga membuka
rekrutmen mereka di semua media massa. Di media cetak, media elektronik,
dan tentu media sosial yang mereka kelola sendiri seperti lewat facebook,
twitter, instagram, blog serta website Gerakan Mukena Bersih (GMB) mereka
88
juga melakukan rekrutmen dan semua data-data relawannya bisa dikirim
melalui email lalu paket mukenanya dikirim melalui PT Pos Indonesia dan
itulah yang membuat organisasi nirlaba ini berkembang cukup pesat di
Indonesia.
Pada tahap akhir rekrutmen yang dilakukan Gerakan Mukena Bersih
(GMB) maka dibagilah beberapa relawan serta donatur dari Gerakan Mukena
Bersih (GMB) sebagai berikut:
1. Relawan Pemeliharaan Mukena
Relawan yang pertama adalah relawan pemeliharaan Mukena
dimana relawan ini adalah relawan utama Gerakan Mukena Bersih (GMB)
itu sendiri dimana dalam relawan ini adalah relawan pemeliharaan mukena
oleh para relawan pemelihara, arti dari relawan pemeliharaan mukena
adaalah dimana para relawan pemelihara memelihara mukena yang
mereka berikan pada masjid atau musholla yang mereka pilih. Dimana
mereka melakukan aktifitas tukar cuci berkala yakni setiap minggu mereka
diwajibkan untuk mencuci mukena minimal seminnggu dua kali, agar
mukena yang mereka pelihara tetap terjaga kebersihannya dan tentunya
agar tidak ada najis atau kotoran yang bisa mengurangi pahala setiap
oramg yang memggunakan mukena dari Gerakan Mukena Bersih, hal ini
sudah di jelaskan di saat akad dimana di dalam akad disana disebutkan
bahwa seorang relawan pemelihara mempunyai kewajiban dan tanggung
Jawab kepada Allah SWT melalui pemeliharaan mukena agar mukena
yang masyarakat gunakan tetap terjaga kebersihan serta kesuciannya.
89
2. Relawan Donatur Tetap
Relawan yang kedua dari Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah
Relawan Donatur Tetap dimana relawan disini adalah relawan yang
memberikan shadaqoh lewat program Donatur tetap Gerakan Mukena
Bersih (GMB) yakni para relawan yang bersedia memberikan sebagian
dari rezeki yang mereka peroleh dan menyisihkannya untuk Gerakan
Mukena Bersih (GMB) untuk biaya pengadaan mukena. Mereka disebut
Relawan Donatur Tetap karena mereka setiap bulan menyisihkan rezeki
yang mereka peroleh untuk proses pengadaan mukena yang akan diberikan
kepada relawan pemeilhara secara terus-menerus, jumlah yang mereka
berikan juga berfariatif, Gerakan Mukena Bersih tidak memaksa para
Relawan Donatur Tetap soal nominalnya.
3. Relawan Donatur Tidak Tetap
Relawan yang ke tiga dan relawan yang terakhir dari Gerakan
Mukena Bersih (GMB) adalah Relawan Donatur Tidak Tetap dimana
perbedaan Relawan Donatur Tetap dan Relawan Donatur tidak Tetap
adalah jika Donatur Tetap mereka menyisihkan rezeki mereka setiap bulan
unuk pengadaan mukena Gerakan Mukena Bersih sedangkan untuk
Relawan Donatur Tidak Tetap mereka tidak setiap bulan menyisihkan
rezeki mereka tetapi saat-saat tertentu saja, dan Relawan Donatur Tidak
Tetap juga bisa terjadi saat Gerakan Mukena Bersih mengadakan suatu
event-event tertentu yang pada saat itu muncul lah beberapa Relawan
Donatur Tidak Tetap.
90
D. Penerapan Teori Model Perencanaan Komunikasi Philips Lesly dalam
Strategi Komunikasi Recruitment Relawan.
Model perencanaan komunikasi yang dibuat oleh Philip Lesly (1972).
perencanaan komunikasi yang dibuat oleh Philip Lesly terdiri atas dua
komponen utama, yakni organisasi yang ingin menggerakan kegiatan dan
publik yang menjadi sasaran kegiatan. Pada komponen Organisasi terdapat
empat tahapan, sedangkan dalam komponen publik terdapat dua tahapan,
pada tahapan-tahapan ini akan dijelaskan konteks dan tahapan-tahapan pada
strategi komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) dalam rekrutmen
relawan.
tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat dalam gambar sebagai
berikut:15
15
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi,h.74.
91
Tabel 3. Model Perencanaan Komunikasi oleh Philip Lesly
a. Organisasi
Pada organisasi nirlaba Gerakan Mukena Bersih (GMB) landasan teori
Philips Lesly dengan Gerakan Mukena Bersih (GMB) yakni melalui
empat tahapan utama sebagai kunci dari organisasi ini tetap berdiri sampai
sekarang dan menjadikan organisasi ini tetap kompak dan solid sehingga
organisasi nirlaba Gerakan Mukena Bersih (GMB) hingga saat ini tersebar
di berbagai daerah di Indonesia.
1. Analisis dan Riset
Organisasi Analisa & Research
Perumusan Kebijakan
Perencanaan
Program
Pelaksanaan
Kegiatan Komunikasi Publik
Feedback
Evaluasi &
Penyesuaian
92
Dalam mendirikan Sebuah Organisasi nirlaba Gerakan Mukena
Bersih (GMB) pastinya memerlukan analisis dan riset sebagai suatu
landasan terpenting dalam berdirinya suatu organisasi, Analisis dan
riset dilakukan sebagai langkah awal untuk mendiagnosis atau
mengetahui permasalahan yang dihadapi, sesudah itu perumusan
kebijaksanaan yang mencangkup strategi yang akan digunakan dan
analisis yang dilakukan organisasi nirlaba Gerakan Mukena Bersih
(GMB) adalah tidak tersedianya mukena bersih dan suci di tempat
ibadah umum sehingga mengakibatkan ibadah shalat kita menjadi
kurang khusuk dalam beribadah dan riset yang dilakukan oleh
organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) 70 persen perempuan
indonesia khususnya Ibu kota Jakarta beraktifitas di luar rumah, pada
jam kerja oleh karena itu mengharuskan perempuan untuk beribadah di
luar rumah. Mereka melakukan shalat dzuhur, ashar, dan maghrib di
luar rumah karena aktifitasnya yang padat. Namun seperti yang kita
ketahui mukena yang tersedia di tempat umum, masjid atau musholla
beberapa tidak suci dan banyak terdapat najis, karena pada kebanyakan
mukena pada tempat umum cenderung untuk lebih cepat kotor di
banding dirumah karena intensitas pemakaian mukena yang sering
namun perawatan atau pencucian mukena jarang, Hal itu yang
membuat organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) ini tergerak
untuk mendirikan sebuah organisasi nirlaba berbasis relawan
pemiliharaan mukena yakni tukar cuci mukena.
93
2. Perumusan Kebijakan
Setelah di lakukan analisis dan riset untuk mendirikan suatu
organisasi barulah dirumuskan kebijakan, Pada tahap perencanaan
pelaksanaan sudah di tetapkan sumber daya yang akan digerakkan,
antara lain tenaga, dana, dan fasilitas, perumusan kebijakan yang
dilakukan oleh Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah berbasis al-
qur’an dan hadist sebagai pedoman serta tuntunan untuk merumuskan
suatu kebijakan di dalam organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB).
Tenaga yang akan digerakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia,
pada tahap ini juga dirumuskan perumusan dana yakni dana untuk
pembuatan mukena bersih dan dana untuk memfasilitasi sekertariat
yang ada di jakarta yang menjadi pusat dari Gerakan Mukena Bersih
(GMB)
3. Perencanaan program pelaksanaan
Gerakan Mukena Bersih (GMB) mempunyai beberapa program
diantaranya ada program yang pertama pemeliharaan mukena oleh
relawan pemeliharaan, yang melakukan tugasnya yakni tukar cuci
berkala mukena minimal seminggu dua kali untuk menjaga kebersihan
mukena. Program yang kedua adalah relawan donatur, pada relawan
donatur dibagi menjadi dua bagian yang pertama relawan donatur tetap
dan relawan donatur tidak tetap, relawan ini berbeda dengan relawan
pemeliharaan, relawan ini adalah relawan para relawan yang bersedia
memberikan sebagian dari rezeki yang mereka peroleh dan
94
menyisihkannya untuk Gerakan Mukena Bersih (GMB) untuk biaya
pengadaan mukena. Mereka disebut Relawan Donatur Tetap karena
mereka setiap bulan menyisihkan rezeki yang mereka peroleh untuk
proses pengadaan mukena bersih yang nantinya akan diberikan kepada
para relawan pemeliharaan.
4. Kegiatan komunikasi
Gerakan Mukena Bersih (GMB) mempunyai berbagai macam kegiatan
komunikasi diantaranya event-event pengajian ibu-ibu, event-event di
mall, di masjid, Mereka melakukan kerjasama dengan pengurus pasar, dan
mereka melakukan event mereka di pasar, selain itu mereka juga
melakukan banyak kegiatan komunikasi seperti wawancara di televisi,
radio, koran, majalah, menghadiri acara-acara talk show dan lain-lain.
b. Publik
Publik adalah komponen kedua yang menjadi sasaran kegiatan
organisasi. Publik bisa bermacam-macam tergantung tipe kegiatan organisasi.
Pada Gerakan Mukena Bersih publiknya adalah tipe keagamaan namun selain
keagamaannya juga terdapat unsur sosial di dalamnya. Dalam komponen
publik, langkah yang harus dilakukan adalah umpan balik dan evaluasi serta
penyesuaian. Umpan balik yang dilakukan Gerakan Mukena Bersih dengan
melalui riset dengan cara mengedarkan kuesioner, wawancara, atau melalui
focus grupp discussion. Tujuannya untuk mengetahui pendapat, ide, keluhan,
dan saran dari khalayak dan masyarakat. Berdasarkan pendapat, ide, keluhan,
95
dan saran dari khalayak tersebut dijadikan bahan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan, peningkatan, dan penyesuaian
program yang akan dilakukan oleh organisasi atau lembaga pelaksana.16
5. Umpan balik
Yang dimaksud pada umpan balik adalah Gerakan Mukena Bersih
(GMB) akhirnya menjadi suatu organisasi nirlaba yang mempunyai tempat
di hati masyarakat sekitar dan pada akhirnya umpan balik dapat kita
ketahui melalui riset dengan cara mengedarkan kuesioner, wawancara,
atau melalui focus group disccusion. Hal ini juga yang ada Gerakan
Mukena Bersih (GMB) dan yang menjadi tolak ukur untuk evaluasi dan
intropeksi dari Gerakan Mukena Bersih (GMB) yang bertujuan
mengetahui beragam pendapat, ide, keluhan, saran, dari khlayak
contohnya dari beberapa saran dari masyarakat karena sulitnya
menemukan mukena bersih di tempat umum untuk anak-anak maka
Gerakan Mukena Bersih (GMB) meluncurkan suatu program baru yakni
Mukena Ibu dan Anak.
6. Evaluasi.
Organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) memiliki sebuah benteng
yang sangat kuat untuk sebuah organisasi yaitu sistem perencanaan yang
sangat baik dan bagus dalam melaksanakan setiap kegiatan atau acaranya.
Hal ini terlihat dari struktur organisasinya, relawan dan donaturnya yang
16
H.Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi,h. 75.
96
selalu mendukung dalam berbagai kegiatan dan acara-acara yang mereka
adakan dan selalu siap untuk membantu menggembangkan organisasi
Gerakan Mukena Bersih (GMB) dalam memberikan inovasi dalam setiap
kegiatan. Dan setiap akhir kegiatan mereka melakukan evaluasi untuk
kedepannya agar lebih baik lagi dan untuk merencanakan inofasi terbaru
yang akan digunakan untuk strategi berikutnya.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan analisis dari peneliti paparkan diatas, maka dapat ditarik
suatu kesimpulan dari analisis penelitan Strategi Komunikasi Gerakan Mukena
Bersih (GMB) Pusat dalam Rekrutmen Relawan adalah :
1. Perencanaan Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) Pusat
dalam Rekrutmen Relawan
Dalam merekrut relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB) yang
berkualitas dan memiliki skill atau kemampuan yang baik, diperlukan
strategi yang cocok untuk organisasi Gerakan Mukena Besih (GMB).
Strategi yang di gunakan Gerakan Mukena Bersih (GMB) harus
disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dialami oleh Gerakan
Mukena Bersih (GMB) itu sendiri. Gerakan Mukena Bersih (GMB)
merencanakan suatu Strategi Rekrutmen yang strategi nya dirancang
secara khusus dan di dukung oleh setiap orang yang ada di dalam Gerakan
Mukena Bersih (GMB) itu, anggota dan relawan juga turut andil dalam
proses ini. Dimana mereka selalu memikirkan untuk terus-menurus
menjalankan kegiatan-kegiatan penggalangan mukena bersih di setiap
tempat ibadah umum di seluruh Indonesia. Maka dari itu Gerakan Mukena
Bersih membuat beberapa persyaratan untuk menjadi Relawan dan
Donatur Gerakan Mukena Bersih (GMB).
98
2. Implementasi Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) Pusat
dan Rekrutmen Relawan
Implementasi yang digunakan Gerakan Mukena Bersih (GMB),
bervariasi dan terdiri dari berbagai macam bidang dan divisi yang
mempunyai fungsi sangat penting dalam hal ini. Pelaksanaan rekrutmen
relawan yang dilakukan Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah dengan
berbagai cara, mereka melakukan publikasi lewat media massa yakni lewat
media cetak, dan media elektronik. Selain itu mereka juga melakuan
event-event di berbagai macam tempat untuk menarik minat para relawan
dan donatur. Relawan adalah seperti tiang dalam rumah untuk Gerakan
Mukena Bersih (GMB) jika tidak ada relawan maka Gerakan Mukena
Bersih (GMB) tidak akan ada seperti sekarang ini, dengan ketulusan dan
keikhlasan para relawan dan donaturlah maka organisasi nirlaba Gerakan
Mukena Bersih (GMB) bisa berdiri tegak seperti sekarang.
3. Evaluasi Strategi Komunikasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) Pusat
dalam Rekrutmen Relawan.
Organisasi Gerakan Mukena Bersih (GMB) memiliki perencanaan
yang baik dalam melaksanakan setiap kegiatan atau acaranya. Hal ini
terlihat dari struktur organisasinya, relawan dan donaturnya yang selalu
mendukung dan selalu siap untuk membantu menggembangkan organisasi
Gerakan Mukena Bersih (GMB) dalam memberikan inovasi dalam setiap
kegiatan yang nanti nya akan berpengaruh untuk Gerakan Mukena Bersih
99
(GMB). Silaturahmi dan yang tetap terjaga meski dibatasi oleh jarak dan
waktu namun tidak menjadi penghalang para relawan dan donatur satu
sama lain.
B. SARAN
Gerakan Mukena Bersih (GMB) adalah suatu organisasi nirlaba
yang terbilnag sudah cukup lama yakni sudah sembilan tahun berdiri. Pada
awal masa merintis organisasi nirlaba ini memerlukan kepercyaan serta
keihlasan dalam membangun organisasi nirlaba ini, sehingga organisasi ini
dapat berkembang pesat dan mempunyai relawan yang tersebar di seluruh
Indonesia. Gerakan Mukena Bersih (GMB) memerlukan beberapa koreksi
serta evaluasi agar organisasi ini tetap bisa bertahan bahkan semakin
berkembang. Untuk itu penulis menyarankan Gerakan Mukena Bersih
(GMB) agar:
1. Gerakan Mukena Bersih harus meningkatkan strategi dalam
merekrut relawan yang lebih inovatif lagi agar mempengaruhi
meningkatnya kepedulian tentang kebersihan mukena di tempat
umum dan tentunya untuk meningkatnya jumlah relawan dan
donatur Gerakan Mukena Bersih (GMB).
2. Jangan hanya Mukena Gerakan Mukena Bersih (GMB) tambahkan
dengan Sarung juga agar sarung laki-laki juga bisa terpelihara
seperti Mukena GMB.
3. Memperluas dan memperbanyak frekuensi pemasaran di media.
Termasuk di media cetak, maupun media elektronik seperti sosial
100
media, radio, serta televisi agar Gerakan Mukena Bersih (GMB)
bisa lebih di kenal oleh masyarakat yang awam terhadap teknologi
media baru.
4. Memperhatikan struktur organisasi, visi misi perusahaan, serta
kebutuhan internal Organisasi.
5. Lebih memperhatikan lagi data-data relawan, dan Gerakan Mukena
Bersih perlu menerapkan manajemen administrasi yang lebih baik
dari sekarang.
6. Gerakan Mukena Bersih harus lebih sering membuat acara-acara
dimana para relawan dan donaturnya bisa bersilaturahmi lebih
sering sehingga dapat menciptakan kemisteri yang lebih dekat lagi
antar relawan dan donatur satu sama lain.
101
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hatta . (2015). Bimbingan Islam untuk hidup Muslimah. Jakarta:
Magfirah Pustaka.
Arifin, Anwar . (1984). Strategi Komunikasi Suatu Pengantar Ringkas. Bandung:
Armico.
Alwi. Safarudi. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan
Kompetitif. Yogyakarta: BPFE.
Alwi. Hasan. dkk. (2007). Tim Redaksi. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Tiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Biklen, Bogdan.. (1982). Qualitative Research for Education: An Introduction to
theory and Mehtods, Boston.
Cangara.H.Hafied. (2014) cet-2. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Press.
Cherry, Collin. (1978). World Communication: Theart or Promise?. New York:
Jhon Wiley&Sons.
Cangara, Hafied. (2013). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
David, Fred R. (2002). Manajemen Strategi dan Konsep. Jakarta: Prenhalindo.
E. Sheer. Michael. (2008). The Five Factors. Why People Still Volunteering Social
Work With Volunteers.
Effenddy. Onong Uchjana. (1996). Cet-1. Kepemimpinan dan Komunikasi.
Yogyakarta: PT. Al-Amin Press
Effendy, Onong Uchjana . (1992). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.
Freeman, J.A.F,Stooner R.E. (1994). Manajemen Jilid I. Jakarta:Intermedia.
Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Hamidi.(2010). Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah. Malang : UMM Press.
Haryanto, Sentot. (2003). Psikologi Shalat. Jakarta : Pustaka Pelajar.
Komarudin. (1994). Ensiklopedi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Maulana, Imam. (1992). Mengupas Konsep Strategi, Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
102
Moleong, Lexi J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Murtopo, Ali. (1978). Strategi Kebudayaan. Jakarta: Center for Strategic and
International Studies-CSIS.
Mahagaru, Clausewitz. (1991). Strategi Perang Modern. Jakarta: Grafiti.
Majalah Gatra. (29 Desember 2010-5 Januari 2011). Relawan Kemanusiaan, Edisi
Khusus Akhir Tahun .
Nawawi. Hadari. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Octa. Dwienda Ristica. dkk. (2015). Cara Mudah Menjadi Bidan yang
Komunikatif. Yogyakarta: Deepublishs.
Purnomo, Setiawan Hari dan Zulkifirmansyah (1998). Manajemen Strategi:
Sebuah Konsep Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas
Ekonomi UI.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2005)
edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka.
Rahmat, Jalaludin. (2007). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rivai. Vertihzal. dan. Jauvani Sagala. Ella. (2007). Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Steiner, George A. dan John B. Miner.(1998). Manajemen Strategi. Jakarta:
Erlangga
Shalih bin Ghanim bin Abdullah as-Sadlani, Shalat Al Jama’ah Hikamuha wa
Ahkamuha wat Tanbih ‘ala ma Yaqa’u fiiha min Bid’ain wa Akhtain,
terj. M. Nur Abrari, Shalat Berjama’ah Panduan Hukum, Adab,
Hikmah, Sunnah, dan Peringatan Penting tentang Pelaksanaan
Shalat Berjamaah,(Solo : Pustaka Arafah, 2002)
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&.
Bandung:Alfabeta.
S, Karhri Nisjar. (1997). Management Strategik. Bandung: Mandar Maju.
Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefulla. (2009). Pengatar Managemen.
Jakarta: Prenada Media Group.
Suparto, Tommy . (2009). Pengantar Teori dan Manajemen. Yogyakarta: Media
Pressindo.
103
Susanto, Phil Astrid S. Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Rindang Mukti.
Setiadi. Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen konsep dan implikasi untuk
strategi dan penelitian pemasaran. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Suhendra. dan Hayati. Murdiyah. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: UIN Jakarta Press.
Widjaya. A. H. (2003) cet ke-4. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
104
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Daftar Masjid atau Musholla Gerakan Mukena Bersih (GMB) Pusat Jakarta
DAFTAR MASJID/MUSHOLA di DKI Jakarta
No. NAMA MASJID/MUSHOLA ALAMAT MASJID/MUSHOLA
1 Al-Mujahiddin Jl. Pasar Sore Rawamangun
2 Masjid Alkaromah Jl. H. Djunaedi, Cipete Selatan
3 Mushola PIM 2 (basement) Pondok indah
4 Musholla Bina Antar Budaya Jl. Limau no. 22, Jakarta 12130
5 Musholla PIM 2 Pondok Indah
6 Masjid Nurul Hidayah Jl. Brawijaya Raya no. 12, Jaksel
7 Masjid Peruri Jl. Falatehan
8 Masjid Nurul Hidayah Jl. Bakti Blok S, Jaksel (522-1410)
9 Masjid An-Ni'mah Jl. Fatmawati RT 08/07
10 Mushola Al-Hayat Pasar Sore, Rawamangun (RT 3)
11 Mushola Mizan Jl. Puri Mutiara Raya no. 72, Jeruk Perut
12 Mushola PIM 1 (Agis) Pondok indah
13 Masjid Darul Syifa Benda Bawah, Kemang, Jaksel
14 TBA Jakarta Selatan
15 Mushola Puri Indah Mall lt. 3 Puri Kembangan
16 Sekolah Global Mandiri Perum. Legenda Wisata, Cibubur, Jakarta Timur
17 Masjid Taufiq Jl. Sultan Agung no. 5, Jakarta Selatan
18 Masjid Sunan Demak Sunan Demak
19 Masjid Babussalam Rawamangun
20
Mushola di Sarinah Thamrin
(TBA)
Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat
21 Mushola Anggrek Belakang Kampus Binus Anggrek, Kb. Jeruk
22 TBA Jakarta Pusat
23 Musholla Al Khawarizmi Jl. KH Syahdan 1 Kampus Binus
24 Musholla Al Khawarizmi Jl. KH Syahdan 1 Kampus Binus
25 Bank Syariah Mandiri Jl. Kyai Maja no. 6, Kby Baru, Jaksel
26 Musholla Al Furqon Jl. H. Ipin no. 2, RT 011/01, Pdk Labu, Jaksel
27 Musholla Al Barokah Jl. P. Kecil RT 14/01
28 Musholla Al Hidayah Jl. Pinang IV RT 006/002, Pondok Labu, Jaksel
29 Musholla Al Amanu Jl. Pinang IV RT 006/002, Pondok Labu, Jaksel
30 Musholla Darut Taubah Jl. Pinang II Dalam RT 07/02
31 Musholla Nurul Iman Jl. H. Kamang, Pondok Labu, Jaksel
32 Masjid Al Hikmah Kompleks DDN II, Pondok Labu, Jaksel
33 Musholla At Taqwa Jl. H. Ipin, RT 06/01, Pondok Labu, Jaksel
34 Musholla Lt. P6, Senayan City Jl. Asia Afrika lot 19, Jakarta Selatan
35
Musholla Lt. R, SCTV Tower,
Senayan City
Jl. Asia Afrika lot 19, Jakarta Selatan
36 Masjid Keong Jl. Raya Cinere
37 Musholla Pasar Festival Jl. HR Rasuna Said, Jaksel
38 Masjid Kantor Jl. Ir. H. Juanda III/10B
39 Masjid Al Fattah Jl. Ir. H. Juanda III/14B
40 Masjid Nurul Hidayah Jl. Brawijaya Raya no. 12, Jaksel
41 Cilandak Mall Jakarta Selatan
42 Masjid Al Mutaqien Jl. RS Fatmawati, Jaksel
43 Musholla Kel. Cipete Utara Jakarta Selatan
44 Musholla Al Akhyar Jl. H. Jian RT06 / 07
45 Mesjid Al Amjad Jl. H. Enting, Prapanca Buntu
46 Musholla Al Mujahidin Jl. H. Tholib, Cipete
47 Musholla Al'Mumin Jl. Damai V
48 Musholla Point square lt.2 Jl.RA.Kartini Lebak Bulus Jak.sel
49 Puri Indah Mall Jl.Duri Indah Jak.bar
50 Puri Indah Mall lt.2 Jl.Duri Indah Jak.bar
51 Pasar Jaya (musholla) Jl.Raya Ps.minggu
ps.minggu)
52 Masjid Ar Rahmah Perumahan Raffles Hills Cibubur, Jakarta Timur
53 Musholla At Taqwa Cilandak Sport Centre
54 Masjid An Nur Jl. Kompleks Imigrasi Cengkareng, JakBar
55 Masjid Mercu Buana Meruya Selatan
56 Masjid Al Mukhsinin Taman Alfa Indah
57 Masjid Qariyah Thayibah Jl. Musdhalifah
58 LIA Mercu Buana Meruya
59 Musholla ITC Permata Hijau Permata Hijau
60
Kantor Lembaga Farmasi TNI
AL
Jl. Bendungan Jatiluhur
61 Carrefour Puri Indah Kembangan, Jakarta Barat
62 Mal Puri Indah lt. 2 Kembangan, Jakarta Barat
63 Masjid Al Hasanah
Komp. Taman Meruya Ilir, Meruya Utara,
Jakbar
64 Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jaksel
65 Masjid Al Mubarak Jl. Pramuka Sari III no. 28, Rawasari, Jakpus
66 Musholla PJT
Pelayanan Jantung Terpadu RSCM, Jl.
Diponegoro no. 71, Jakpus
67 Masjid As Syifa RSCM, Jl. Diponegoro no. 71, Jakpus
68 TK Abata Srengseng, JakBar
69 Mesjid Al Iqdam Lenteng Agung
70 TBA TBA
71 Masjid As Shifa SMAN 1 Grogol
72 Masjid Jl. Pesanggrahan Kembangan, Jakarta Barat
73 Masjid As Shifa SMAN 1 Grogol
74
Mushola RS Dharmais lt. 1
atau Mesjid Nurul Iman
Jl. Letjen S. Parman atau Cengkareng
75 Masjid Darul Masyitoh Jl. Masjid Cidodol, RT 10/12, Jakarta Selatan
76 Mesjid Bahrul Ulum Al Azhar Jl. Jamboree Raya, Cibubur
77 SPBU Cibubur Komp. Wiladatika, Cibubur
78 Masjid Darul Falah Jl. Bahari II Rt.08/09, Jakarta
79 Mushola Kepa Duri Jl. Kepa Duri Rt.09/01, Kedoya
80 Al-Istianah Jl. Bayem I/283. Jakarta
81 Masjid Baitul Muslimin Karet Pasar Baru Barat II Rt.06/05,Jkt
82 Masjid Al-Husna Jl. Perdagangan Rt.1/7, Bintaro, Jakarta
83 PT. Basukigraha Fabrikatama Jl. Raya Bekasi Timur km.19 No.3, Jkrt
84 Pertamina Unit Pemasaran III Jl. Kramat Raya No.59, Jakarta Pusat
85 Masjid Bahrul Ulum Al-Azhar Jl. Raya Lapangan Tembak, Cibubur
Cibubur
86 Poins Square Lt.2 Lebak Bulus, Jakarta Selatan
87 SD Gemala Ananda Lebak Bulus, Jakarta Selatan
88 Mushola Pejaten Village Jl. Warung Buncit, Pejaten, Jakarta
89 Mall Of Indonesia Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta
90 Al-Maghfiroh Jl. Abdul Rahman, Cibubur
91 Pemberhentian SPBU Jagorawi Cibubur
92 Bonavista Aparment /B2 Lebak Bulus, Jakarta Selatan
93 RSK Dharmais Slipi, Jakarta
94 H. Aling Jl. Pejaten Barat II, Jakarta Selatan
95 Jl. Jagakarsa Cillandak, Jakarta Selatan
96 Masjid Jami' AL-Wiqoyah Jl. Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta
97 Al-Khoirot Jl. Ir. Juanda No.36, Jakarta Pusat
98 Al-Khoirot Jl. Ir. Juanda No.36, Jakarta Pusat
99 Sekolah Perguruan Cikini Jl. Cikini Raya No.74-76, Jakarta
100 Al-Muttaqin Jl Radio 4 No.3, Jakarta Selatan
101 Nurul Mubin Petogogan, Jakarta Selatan
102 Baitul Huda Jl. Dewi Sartika Gg. Masjid, Bendngan, Jaktim
103 Al-Falah Jl. Masjid I, Pejompongan, Jakarta Pusat
104 Al-Bakrie Jl. HR Rasuna Said, Jaksel
105 Masjid Namiroh Tebet, Jakarta
106 Al-Barkah Jl. Amil II, Pejaten Barat, Jakarta
107 Mushola SMK N 8 Jakarta Jl. Raya Pejaten, Jati Padang, Jakarta
108 Mushola Gandaria City
Jl. Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah),
Jakarta
109 Masjid Baitus Salam Jl. Palapa Raya, Pasar Minggu, Jakarta
110
Mushola At-Taqwa (Tamini
Square)
Jl. Raya Taman Mini Pinti I, Jakarta Timur
111 Al-Istiqomah Wisma BNI, Jakarta Pusat
112 Universitas Tama Jagakarsa Jl. Letjen. TB.Simatupang No.152, Jakarta
113 Rumah Sakit Bersalin Duren 3 Duren Tiga Raya, Jakarta Selatan
114 At-Tahiriyah Jl. Kampung Melayu Kecil III, Tebet,Jakarta
115 Nurul Iman
Jl. Harsono RM No.3, Ragunan, Jakarta Selatan
12550
116 Al-Musabihin Jl. Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan
117 At-Taubah Jl. Pancoran Barat VIII, Jakarta Selatan
118 Al-Madania Jl. Pondasi Raya, Pulomas, Jakarta
119 Mall Arion (lt. Basement) Jl. Pemuda Kav.3, Rwamangun, Jakarta Timur
120 An-Najat Jl. Pancoran Barat VIII A, Jakarta Selatan
121 Ath-Tholibin Jl. H. Gandun No.60, Cilandak,Jakarta Selatan
122 An-Ni'mah Jl. Kel. Lama, Pondok Labu, Jakarta
123 Darussallam Jl. Alternatif Kota Wisata Cibubur
124 At-Taufiq (SDS Angkasa 9)
Jl. Gatot Kaca Dirgantara II Halim Perdana
Kusuma, Jaktim
125 Giant Mitra 10 Jl. Alternatif Kota Wisata Cibubur
126 Masjid Babussalam Rawamangun
127 SD Gemala Ananda Jl. Lebak Bulus I/1, Jakarta Selatan
128
PT. Telkom Indonesia, Graha
Citra Caraka
Jl. Gatot subroto Kav.52, Jakarta
129 Rumah Makan Bu Endang Jl. Cipete Raya No.16 C, Jakarta Selatan
130 Al-Azkar Jl. Karang Tengah, Jakarta selatan
131 Al- Azmi Jakarta Selatan
132 Mushola FX Mall Senayan, Jakarta Selatan
133 Saripan Pasifik Sudirman, Tamrin, Jakarta
134
Baitul Qallam ( Gedung Graha
Pena)
Jl. Kebayoran Lama No.12, Jakarta Selatan
135
Masjid Bahrul Ulum Al-Azhar
Cibubur
Cibubur
136 Kantor Kesehatan Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta
137 Bank Danamon Divisi HRD
Ged.Graha Surya Internusa, Jl. HR. Rasuna Said
X-0, Jkrta
138 Bahrul Ulum Al-Azhar Jl. Jamboree Raya, Cibubur
139 Bahrul Ulum Al-Azhar Jl. Jamboree Raya, Cibubur
140 Thamrin City Lt.2 Jl. Kebon Kacang Raya, Tanah Abang, Jakarta
141 Al-Inabah Jl. Pancoran Barat, Jakarta
142 Mushola Thamrin City Lt.2
Jl. Kebon Kacang Raya, Tanah Abang, Jakarta
Pusat
143 Masjid Al-Failaka Slipi, Jakarta
144 Mushola Stasiun Jatinegara Jatinegara, Jakarta Timur
145 Nurul Huda Pulomas, Rawamangun. Jakarta Timur
146 Karya Astragraphia Jl. Kramat Raya No.43, Jakarta Pusat
147 Mahmuddah Jakarta Barat
148 Mujahidin Jl. H. Saidi, Pondok Bambu, Jakarta
149 INTL SOS, Cipete Jl. Puri Sakti 10, Cipete, Jakarta
150 Al-Ikhlas
Balleza Shoping Arcade Lt.B1, Jl. Letjen
Soepeno 34, Jkt
151 SDN Menteng Dalam 07 Pagi Jl. Flamboyan I, Jakarta Selatan
152 INTL SOS (Basement), Cipete Jl. Puri Sakti 10, Cipete, Jakarta
153 Mushola Singgah Jl. Baru, Kampung Rambutan, Jakarta Timur
154 RSIA EVASARI
Jl. Pramuka, rawamangun No.47, Pasar
Genjing, Jakarta Timur
155 Al-Hasanah Jl. H. Saip Rt.01/Rw.05, Jakarta Selatan
156 As-Saa'dah Jl. Radio Dalam Rt.8/Rw.10, Jakarta Selatan
157 Al-Mu'in Jl. Damai 5, Cipete Utara No.05, Jakarta Selatan
158 Al-Ikhlas Jl. Cipete III/3, Cipete, Jakarta Selatan
159 Al-Ikhsan Pasar Manggis, Jakarta Selatan
160 SD Nizamia Jl. Kalibata Utara II No.25-27, Jakarta Selatan
161 Bimantara Jl. Kebon Sirih Raya Kav. 17-19, Jakarta Pusat
162 SMA 74 Ciputat Raya, Jakarta
163 Al-Furqon Jl. Airmaya Ciputat Raya, Jakarta
164
PT. Axle Asia (mushola
kantor)
Gd.Victoria Lt.4/401, Jl. Sultan Hasanudin
kav.47-54, Jkt
165 Aperindo Office 8, SCBD Lt.20, Jakarta Selatan
166 Citi Bank Tower Citi Tower, Plaza Baindo, Jakarta
167 Divisi News Trans7
Gd.TransTv Lt.5, Jl. Kapten Tendean, Jakarta
Selatan
168
Kantor Global Teleshop, Gg.
Graha Bimasakti
Jl. Mampang Prapatan Raya No.151, Jakarta
169 PT. Bank Victoria Syariah Jl. Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan
170 Nurul Islam Jl. Duren Tiga Rt.04/Rw.01, Jakarta Selatan
171 Universitas Mercu Buana Lt. 7 Menteng, Jakarta
172 AL - Mubarok Joglo, Jakarta
173 AL - Ikhlas ITC Cipulir, Jakarta
174 PKC Kembangan
Jl. Topas Raya Blok F.2 No.3, Meruya, Jakarta
Barat
175 AL - Istiqomah
Bludot Center, Jl. Gelong Baru Utara No.5-8,
Jakarta Barat
176 AL- Amanah Gedung Pasar Glodok City, Jakarta Barat
177 Mushola PT. Esagarda Pratama Jl. Kemang Utara IX Blok AA No.3A, Jakarta
178 AL-Husna
Jl. Pondok Karya, Mampang Prapatan, Jakarta
Selatan
179 Baitul Mu'minin
Jl. Pegambiran (depan pasar pagi),
Rawamangun, Jakarta
180 Baiturahman Jl.H.Niman No.12, Lebak Bulus, Jakarta
181 An-Nur Tanah abang, Jakata Barat
182 AL-Basry (Kalibata Mall) Jl. Pahlawan Kalibata, Rawajati. Jakarta Selatan
183 AL-Husna
Jl. Pegadegan Barat III, Pancoran, Jakarta
Selatan
184 Assyarifah Jl. Damai Rt.01/08, Cipete Utara, Jakarta
185 AL-Muhajirin Jl. Damai I, Cipete Utara, Jakarta
186 AR-Rohmah Jl. Wedana, Jatinegara, Jakarta
187 AL -Barkah Kompel DDN 2, Pasar Pondok Labu, Jakarta
188 AL-Awwabin
Jl. Raya Ragunan No.1, Pasar Minggu. Jakarta
Selatan
189 AL-Awwabin Jl. Pondok Labu Rt.07/01, Jakarta Selatan
190 Fx Sudirman Jl. Jendral Sudirman, Senayan. Jakarta
191 AL-Ikhlas Jl. Bambu Kuning, Jakarta Timur
192
Al-Ihsan Kampus B Univ
Indraprasta PGRI
Jl. Raya Tengah, Gedong, Pasar Rebo. Jakarta
193 Gd.Skybee Jl. Kebon Sirih Kav.63, Jakarta Pusat
194
Yayasan Gerakan Indonesia
Mengajar
Jl. Galuh II No.4, Kebayoran Baru. Jakarta
Selatan
195 Masjid Jami Annadwah Pondok Kopi Raya, Jakarta Timur
196 Nurul Iman Jl. Cempaka Bintaro. Jakarta
197 Alatief Blok M Pasar Raya Blok M. Jakarta
198 QLC (Quran Learning Centre) Jl. Buncit Raya No.18E, Jakarta
199 Carefor Lebak Bulus Jl. Raya Lebak Bulus, Jakarta Selatan
200 Al-Muhajidin Jl. Sadar Raya, Jakarta Selatan
201
Nurul Haq (Kampus STMT
Trisakti)
Jl. IPN Raya No.2, Jatinegara, Jakarta
202 Al Manar Komp Bumi Pesanggrahan Mas, Jakarta
203 Nurul Hidayah Pulau Tunda, Kepulauan Seribu, Jakarta
204 SCTV Tower Lt.18 Jl. Asia Afrika lot 19, Jakarta Selatan
205 Mushola Kampus iiq Jakarta
206 Pondok Indah Mall Jakarta
207 Al Ihsan
Jl. Kerinci X/8, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan
208 Stasiun Jatinegara Jakarta
209 Sampoerna University
Mulia Bussines Park, Jl. MT.Haryono, Jakarta
Selatan
210 Maulana Hasanudin
Jl. Cikoko Barat IV No.43,Pancoran, Jakarta
Selatan
211 Lotte Mart Kelapa Gading, Jakarta Utara
212 Al Barkah Jl. Kemang Timur Raya No.39, Jakarta
213
LBIQ (Lembaga Bahasa Ilmu
Al Qur'an)
Jl. Awaludin 3, Tanah Abang, Jakarta
214 Jakarta
215 Ibnu Sina- Sekolah Avicenna Jl. Kahfi II, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Jagakarsa
216 Bintaro I Jl. Kesehatan, Bintaro, Jakarta
217 At-Tawaun Jl. Ciragil, Kebayoran Baru, Jakarta
218 PIM
Jl. Metro Pondok Indah, Kebayoran Lama,
Jakarta
219 PIM 1
Jl. Metro Pondok Indah, Kebayoran Lama,
Jakarta
220 Buncit Indah Jl. Mimosa Raya, Pasar Minggu, Jakarta
221 Bellezza Permata Hijau Jl. Letjend Soepeno 34, Permata Hijau, Jakarta
222 Jami Bintaro Jaya Sektor I Jl. Merpati, Bintaro, Jakarta
223
PT. Mata Kata, Delta Building
Blok A/20
Jl. Suryopranoto No.1, Jakarta
224 Pemuda PPP PON Cibubur, Jakarta Timur
225 Muhajirin Pondok Kelapa, Jakarta Timur
226
Fraksi PAN Lt.19,
Gd.Nusantara 1
Jakarta
227 Kantor Multivision Tower Lt.5 Jl. Kuningan mulia, lot 9 B, Jakarta
228 Rainbow Advertaising Jl.Tomang Raya No.27, Jakarta
229 Al-Ihsan (unindra) Jl. Raya Tengah, Gedong, Pasar Rebo. Jakarta
230 Masjid MNC Tower Kebon Sirih, Jakarta
231 Mushola MNC Shop Lt.20 Kebon Sirih, Jakarta
232 Masjid Darussalam Jl. Mesjid, Gandaria Utara, Jakarta Selatan
233 Masjid Permata Hijau Residen Permata Hijau, Jakarta Barat
234 Musholla Balai Kartini Jl. Jend. Gatot Subroto
235 Masjid An Ni'mah Pondok Labu
236 Mesjid At-Taqwa Jl. Sriwijaya Raya, Jaksel
237 Gedung wanita patra Simpruk
238 TBA TBA
239 Mushola D'best Jl. RS Fatmawati, Jaksel
240 Mushola SMP 68 Jl. Cipete
241 Mesjid Al- Ikhlas Jl. Cipete
242 Mesjid Al-Inayah Jl. Kemang Barat II
243 Mushola Jl. Kyai Maja 19/C1
244 Mesjid At-Tarbiyah Jl. Taman Pendidikan, Terogong, Jaksel
245 Mesjid As Sajadah Villa Melati Mas Serpong
246 Mesjid Al-Hikmah Belakang Jakarta Theatre
247 Mushola ITC Cipulir Jl.Cipulir Raya Jakarta Selatan
248 Mesjid SD Al Ikhlas Jl. Cipete
249 Musholla Kantor Pusat Ditjen Jl. Jend. Gatot Subroto kav.40-42,Jaksel
Pajak
250 Mesjid At Taqwa Bandara Soekarno-Hatta Gedung QX
251 Mesjid As-Syakirin Kali Malang, Jakarta Timur
252 Mesjid H.Muhi Raya,Pondok Pinang
253 Astra Otoparts Tbk. Jl. Pegangsaan, Jakpus
254 Mesjid Al Ikhlas Rutan Pondok Bambu
255 Mesjid Jami Ashiroth
Jl. Ashiroth, Sukabumi Selatan, Kb. Jeruk,
JakBar
256 Musholla Setia Budi Building Jl. HR Rasuna Said, Jaksel
257 Mesjid An Nuur Jl. Medan Merdeka Utara no. 7, JakPus
258 Pondok Indah Mall 1 lt.2 Pondak Indah, Jakarta Selatan
259 Mushola Al-Madinah Jl. Salam, Kebon Jeruk, Jakarta
260 Uswatun Hasanah Jl. Daan Mogot Km. 10, Pesing, Jakarta
261 Al-Wiqoyah Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan
262 Al-Mubarakah Menteng Dalam, tebet, Jakarta Selatan
263 Al-Ghifari Kebagusan Kecil Rt.10/Rw.08, Jakarta Selatan
264 Al-Barkah Cipinang, Jakarta Timur
265 Mushola Stasiun Tebet Tebet, Jakarta
266 Nurul Hidayah Jl. Bintaro Raya, Tanah Kusir, Jakarta
267 At-Tarbiyah Komplek P&K, Cilandak, Jakarta Selatan
268 Baiturrahman Jl. Karywan, Pondok pinang, Jakarta
269 Istiqomah
Graha Citra Caraka, Jl.Gatot Subroto Kav.52,
Jakarta Selatan
270 Feby Fitnes Centre Ciganjur, Jakarta Selatan
271 Darmawanita Kehutanan Jl. Gatot Subroto , Jakarta
272 PT. Media Televisi Indonesia
Jl. Pilar Mas Raya Kav.A-D, Kedoya, Jakarta
Utara
273 Al- Huda Jakarta Selatan
274 Apartemen Kebagusan City Jl. Baung Raya, Jakarta
275 Kantor Renabed Jl. Iskandarsyah Kav 12-14. Jakarta
276 Nurul Huda Jl.H.Abdul Majid, Komp Deplu, Jakarta
277 AN-Nur Mall Cibubur Junction, Jakarta Timur
278
Mushoka Lt.V, Gdng.Madiun
Bappenas/PPN
Jl. Taman Suropati No.2, Menteng, Jakarta
Pusat
279 Al-Istiqomah Jl. Raya Kebayoran Lama, Jakarta Barat
280 Al Abror Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat
281 Universitas Esa Unggul Jl. Arjuna Utara No.9, Jakarta
282 Gd.UGM Samator Lt.3 Jl. Dr. Sahardjo No.83, Tebet, Jakarta
283 Puri Indah Mall
Jl. Puri Agung, Puri Indah, Kembangan. Jakarta
Barat
284 TCC Batavia
Gedung TCC Batavia Tower One Gatot Subroto
Jakarta
285 Masjid Jami Nurul Hidayah Jakarta Barat
286 Masjid Agung Al-Azhar Jakarta Selatan
287 Baitur Rohman Jakarta
288 Mushola Mizan Jakarta
Tabel 1. Daftar Masjid atau Musholla Gerakan Mukena Bersih (GMB) Pusat Jakarta
SEBAGIAN DAFTAR LIPUTAN GERAKAN MUKENA BERSIH (GMB) DI
MEDIA CETAK
1. Majalah LAIQA, Juli 2014, Community (Gerakan Mukena Bersih)
2. Koran C&R, Januari 2013, Gaya (Gerakan Mukena Bersih)
3. Majalah MUZAKI, Oktober 2012, Tak Menyerah (Gerakan Mukena Bersih,
Wadah Menjaga Kebersihan Mukena)
4. Majalah PESONA, Agustus 2012, Lepas (Ladang Amal Lewat Mukena )
5. Koran TEMPO, Juni 2012, Para Penjaga Mukena
6. Koran SEPUTAR INDONESIA, Juli 2012, Tren (Gerakan Mukena Bersih Bukan
Sekedar Cuci Mukena)
7. Majalah WANITA INDONESIA, Juli 2012, Indahnya Kebersamaan (Gerakan
Mukena Bersih Menebar Cinta)
8. Majalah HIDAYATULLAH, Juli 2012, Silaturahim (Gerakan Mukena Bersih
Mengemban Amanah Untuk Kepentingan Umat)
9. Koran JAWA POS, Mei 2012, Sosok & Sisi Lain ( Gita Saraswati dan Gerakan
Mukena Bersih - Prihatin Banyak Peranti Ibadah Dibiarkan Kotor )
10. Majalah ANNISA, Mei 2012, Inspiration (Bersih Spiritual Berawal Dari Bersih
Fisik)
11. Majalah SEKAR, Agustus 2011, Feature (Para Penebar Cinta Mukena)
12. Majalah HIDAYAH, Juni 2011, Potret (Gita Saraswati dan Gerakan Mukena
Bersih)
13. Koran MEDIA INDONESIA, Juli 2010, Pop Komunitas (Gerakan Mukena Bersih
- Malu Tampil Kotor Saat Menemui Sang Khalik )
14. Majalah PARAS, Februari 2010, Komunitas (Gerakan Mukena Bersih)
15. Buku RICH MOM POOR MOM, Januari 2010, Bab 4 : Saatnya Menjadi Seorang
Ibu Kaya, Hal. 175 Memberi Tak Harus Dengan Uang
16. Majalah NOOR, September 2009, Lensa (Bersih Hati, Bersih Diri Menyambut
Bulan Nan Suci)
17. Koran REPUBLIKA, Agustus 2009, Sosok (Gita Saraswati Nikmat Sekantong
Mukena Bersih)
18. Koran BERANI, Agustus 2009, Berita Utama (Sambut Bulan Ramadhan Dengan
Suka Cita)
19. Majalah TARBAWI, Juli 2009, Kajian Utama (Gerakan Mukena Bersih - Dari
Kegelisahan Menuju Kenikmatan Beribadah )
20. Majalah WANITA, Desember 2008, Mushala (Menggelorakan Gerakan Mukena
Bersih)
21. Majalah ALHAMDULILLAH IT’S FRIDAY, September 2008, Kisah Inspiratif
(Gerakan Mukena Bersih )
22. Majalah NOOR, September 2008, Lentera Hati (Gerakan Mukena Bersih,
Inspirasi Amal dari Mushola Mal)
SEBAGIAN LIPUTAN GERAKAN MUKENA BERSIH (GMB) DI MEDIA
ELEKTRONIK
1. NET TV, Net 5, 5 September 2014
2. Zakat T, Suara Perempuan Muslimah, 7 Juli 2014
3. NET TV, Indonesia Morning Show, 23 Januari 2014
4. B CHANEL TV, Sang Juara, 22 Januari 2014
5. DAII TV, Ruang Keluarga, 9 Oktober 2013
6. KOMPAS TV, Karena Wanita, 15 Oktober 2013
7. KOMPAS TV, Kilau Ramadhan, 22 Juli 2013
8. DAII TV, Mata Hati, 9 Agustus 2012
9. TRANS 7, Indonesia Pagi 31 Juli 2012
10. RCTI, Berita Pagi, 20 Juli 2012
11. REUTERS TV, Documentary GMB, 24 Agutus 2011 12. UFM RADIO, 16 Agustus
2011
13. ANTV, Coffee Break, 18 Juli 2011
14. RRI PRO 1 FM, 14 Mei 2011
15. TV ONE, Coffee Break, 14 Januari 2011
16. TRANS TV, Khazanah, 2 November 2009
17. TV ONE, Apa Kabar Indonesia Pagi, 28 Agustus 2009
18. TRANS TV, KHAZANAH, 2-Nov-2009
19. RRI PRO 1 FM (Live), Mei 2011
20. UFM RADIO (via phone), 22 juli 2011
21. REOTER TV, DOKUMENTER GMB, 10 agustus 2011
22. RCTI, BERITA PAGI, 17 Juli 2012
23. TRANS 7, INDONESIA PAGI (BERITA PAGI), 26 Juli 2012
24. DAII TV, MATA HATI, 2 Agustus 2012
25. MNC TV, BERITA SIANG JAM 12.00 (mba ifa), 2 Agustus 2012
26. NET TV,NET 5 (Berita pagi pukul 5:00 WIB), 05 September 2014
27. DAII TV, HALO INDONESIA, Maret 2015
28. O CHANEL TV, CERITA WANITA, 13 November 2015
29. RAJAWALI TV, BERITA SIANG, 16 november 2015
30. TRANS TV, UMMAT, 23 Maret 2016
31. NET TV, INDONESIA MORNING SHOW (LOKASI di Bandung), 22 Mei 2016
32. TRANS 7, PROGRAM ACARA RAGAM RAMADHAN (Liputan Berita), Juni 2016
33. SCTV LIPUTAN 6 SIANG,(program sosok edisi ramadhan),19 Juni 2016
34. I NEWS MNC TV, LIVE TALKSHOW INTERMEZO, 24 Juni 2016
35. KOMPAS TV, CERITA HATI EDISI RAMADHAN, 28 Juni 2016
36. GLOBAL TV, ADA ADA AJA EDISI RAMADHAN (live), 28 Juni 2016
HASIL WAWANCARA
Nama : Ibu Gita Saraswati dan Ibu Diana
Jabatan : Pembina GMB dan Ketua GMB
Tempat dan Tanggal : Sekertariat GMB, 02 September 2016 pukul 13.00
Pewawancara: Dalam kegiatan gerakan mukena bersih ada beberapa kegiatan, serta
pelaksanaan strategi komunikasi. apa saja pelaksanaan perencanaan komunikasi tersebut
khususnya dalam recruetment relawan?
Nara Sumber: okke eeeee dua yaa, eehh apa namanya perencanaan komunikasi eeee GMB
kita sebutnya komunikasi GMB kepada masyarakat itu syiarnya namanya sosialisasi program
gitu ya, nah eee direncanakan eee satu untuk eee penggalangan dana yaitu find rising atau pik
nya begitu ya. Lantas yang kedua ee adalah direncanakan untuk recruitment relawan begitu
pik nya gitu ya, tentu eee dengan tujuan yang jadi eee kita juga fokus gitu ya ee apa namanya
kepada audience nya gitu ya apabila kita ingin find rising eee kepada audience yang mana
dan apabila kita ingin ee apa namanya
Pewawancara: recruitment
Narasumber: recruitment relawan kepada audience yang mana walaupun disetiap
kesempatan kita berharap eee selalu ada hasil kedua nya gitu maksudnya gitu.
Pewawancara: jadi ini harus itu apa yang tepat juga ya bu ya eee apa SDM nya juga tepat
kaya misalnya audience nya tepat
Narasumber: betul betul gitu karna kan eee kalau kita ke sekolah sekolah begitu tentu kita
fokus kepada recruitment relawan misalnya kepada mahasiswa bgitu ya, tapi kalau misalnya
ke pengajian bisa sebagai relawan bisa sebagai donatur
Pewawancara: hmmm kekantor gitu
Narasumber: heeh misalnya kepada komunitas proposional eee juga bisa kepada eee sebagai
relawan dan donatur tapi misalnya ee kepada komunitas eee nasabah prioritas bank tertentu
misalnya bgitu ya tentu mungkin kita mengundang sebagai donatur bgitu dan lain sebagainya,
jadi audience nya harus tepat juga
Pewawancara: heeh, itu mekanisme recruitment nya ya bu ya
Narasumber: ya itu adalah eee ya itu adalah ee strategi komunikasi nya ya
Pewawancara: Kegiatan kegiatan apa saja yang dilakukan gerakan mukena bersih untuk
mensosialisasikan gerakan GMB tadi
Narasumber: eee kita eee sebetulnya selain mengadakan juga maksudnya juga mengadakan
misalnya yaa seperti yang terakhir adalah yang cukup besar adalah milad seribu GMB bgitu
ya jadi kembali menggabungkan nilai nilai eee GMB ee kepada masyarakat bgitu ya, tapi
juga sebetulnya kita juga datang ke ee kegiatan kegiatan ke event-event ee misalnya
pengajian eee apa namanya eee pengajian pengajian apakah sekolah sekolah ke institusi
untuk eee apa
Pewawancara: sosialisasi
Narasumber: recruitment sosialisasikan program gitu . Jadi ada kegiatan kegiatan yang kita ee
buat ada kita juga datang ke
Pewawancara: komunitas
Narasumber: komunitas bgitu untuk menceritakan program bgitu
Pewawancara: okke, jadi kegiatan kegiatannya juga bisa di sekolah bukan Cuma di gedung
gedung gitu aja ya bu di sekolah dikantor
Narasumber: dimana aja dipasar paling di pasar tradisional kami datang ke pasar tradisional
Pewawancara: tapi dateng gitu eee ibu jelasin sosialisainya langsung jelasin apa ibu kumpulin
dulu?
Narasumber: yaa dikumpulin dulu, yaa apa namanya bekerja sama dengan misalnya
pengelola pasar PD pasar jaya waktu itu di lebak eeh di pondok labu misalnya gitu ya. ee Itu
ee misalnya dalam ee rangka ee misalnya dalam maulid nabi, apa dlm rangka isra miraj gitu
ya, ee apa namanya bekerja sama dengan pengelola pasar bgitu kita mengundang masyarakat
sekitar untuk hadir di perayaan milad eee apa misalnya isra miraj apa gitu sekaligus juga
menyuarakan sosialiasi GMB misalnya bgitu.
Pewawancara: tapi setau saya bu kalau misalkan ada event juga kan ibu suka manggil ustad
gitu kan jd tidak hanya rekrutmen saja ?
Narasumber: oo iya dong iya, eee iya jadi memang kita menyampaikan eee berbagai eee apa
yaa ee informasi gitu ya atau sharing bgitu ya dalam bentuk apapun atas dasar sosialisasi
program
Pewawancara: okke
Narasumber: ee ustaad juga lebih kepada internal sebetulnya ya tapi kalau misalnya kalau
sudah kegiatan sosialisasi kita khususkan untuk program
Pewawancara: hmmm..Apakah media cetak media elektronik termasuk salah satu strategi
pelaksanaan komunikasi dalam recruitment relawan atau bisa diblang dengan media
campaign?
Narasumber: ya apa namanya itu sangat membantu syiar GMB ya karena cakupannya yang
luas bgitu ya karena apabila ee pengurus misalnya datang ke eee apa namanya komunitas-
komunitas atau pengajian-pengajian tempat atau kantor begitu terbatas cakupannya ya ee
karena jarak ee juga waktu begitu ya. Apalagi kalau keluar kota segala macem bgitu kita
belum punya dana untuk eee apa namana pergi keluar pulau ke pelosok-pelosok begitu jadi
alhamdulillah gitu atas bantuan eee apa namanya dukungan eee apa namanya teman-teman
media gitu ya syiar GMB menjadi jauh lebih....
Pewawancara:Adakah trik dan strategi yang dilakukan media mukena bersih untuk
menambah relawan?
Narasumber: untuk menambah relawan oke ee intinya kita selalu terus ee apa namanya
mensosialisasikan program itu harapannya eee setiap tahunnya pertumbuhannya seperti tahun
ini kita berharap 20% begitu apa kenaikannya bgitu jadi ya tentu konsistensi bgitu dibutuhkan
Pewawancara: Bagaimanakah evaluasi strategi gerakan mukena bersih dalam recruitment
relawan?
Narasumber: hmmm, evaluasinya. Oke yang terpenting adalah di setiap ee setelah sosialisasi
kita memastikan bahwa ee audience itu paham betul tentang apa sih program GMB begitu
kan karena masih banyak yang menganggap ini adalah bagi-bagi mukena, padahal sebetulnya
suatu program pembelajaran begitu ya dimana mukena itu sebagai alat kerja yang diberikan
secara cuma-cuma oleh GMB. Tujuannya tentu untuk memastikan keadaan mukena yang
bersih di tempat ibadah umum yang mereka pilih dan juga sebetulnya yang tidak kalah
pentingnya yang hidden yang ee apa namanya yang sebetulnya itu tujuan utama tersembunyi
itu itu adalah bagaimana memastikan relawan tersebut itu belajar untuk amanah gitu artinya
bukan hanya relawan harapannya makin lama masyarakat luas juga makin paham akan
pentingnya arti ee
Pewawancara: kebersihan
Narasumber: kebersihan dan amanah justru gitu jadi memastikan karena jangan sampai
mereka fikir ini Cuma bagi bagi mukena tapi ee menyampaikan program, karena ini kan unik
ya belum lazim bgitu ya ee apa namanya jadi dipastikan gitu ee bahwa memahami program
secara persis secara tepat
Pewawancara: itu evaluasi kepada anggota atau kepada setelah itu?
Narasumber: eee biasanya setelah diadakan sosialiasi ini kan tadi pertanyaannya dalam
recruitment relawan jadi ketika kita sudah sosialisasi biasnya kita juga buka ee apa namanya
pendaftaran relawan di tempat tersebut gitu sebelum eee apa namanya mereka mendaftar ee
sebagai relawan kita musti pastikan bahwa mereka juga mee paham betul tentang program
tersebut dan itu menjadi contoh bagi kita apabila kurang di pahami bagaimna ya sebetulnya
cara menyampaikannya dengan yang lebih tepat sehingga mudah dipahami gitu
Pewawancara:Apakah ada jadwal khusus untuk kepengurusan mengadakan rapat atau
musyawarah dalam organisasi gerakan mukena bersih
Narasumber: sebelumnya mungkin mmm dijelaskan dulu nih kepengurusan ini kan kita ada
utamanya gitu ya, ee diluar status sekretariat atau tenaga adminnya nah mmm sementara
pengurus ini yang 6 orang ini itu kan mm mempunyai kerjaan kerjaan lain diluar gerakan
mukena bersih. Ada yang bekerja di ee di kantor yang ee bekerja apa namanya ee usaha
enterpreneur . ada yang juga eee mempunyai anak yang masih kecil. Jadi intinya gerakan
mukena bersih ee adalah eee apa ya sebuah kegiatan yang eee kita lakukan bersama atau ee
sambil melakukan kegiatan lain juga gitu
Pewawancara: mmm jadi ga fokus gitu
Ee bukan maksudnya kita bukan yang full time kegiatannya gerakan mukena bersih saja, tapi
kita juga punya kegiatan yng lain gitu, eee nah untuk itu jadi mmm memang dari segi ee apa
namanya tadi rapat musyawarah itu kita usahakan slalu paling tidak minimal ee kita
berkumpul eee berenam itu eee paling tidak seminggu sekali ee ada sekedjul kita untuk
sekretariat gitu. Kalau hmmm biasanya sih kita waktu itu ya dua kali seminggu ya, mm jadi
dari intensitas kebutuhannya juga nih kalu misalnya lagi ada event atau ada kegiatan untuk di
lebih sering lebih intens nah kita bisa dua kali tapi paling tidak seminggu sekali. Dan dengan
adanya apa namanya kemajuan tenologi dengan adanaya wa segala macem kan kita juga
punya grup juga sebetulnya bisa dikomunikasikan . jadi kalau itu kesannya gaa ada
masalahkan ketemu bisa aja di komunikasikan nya di wa gitu
Pewawancara: oke, jadi yang penting dari organisasi itu sebenarnya yang paling penting
karena ini yang kuat karna pertamanya ini kan dari organisasinya dulu ya bu diana, karena
kan kalau misalkan organisasinya sendiri kepengurusannya ga kuat pasti kesananya juga pasti
ga kuat, jadi ini juga kepengurusannya kuat karena ada ikatan satu sama lain beenam itu
yang udah kuat jadi bisa
Narasumber: yaa itu juga suatu ini juga ya mm kenapa apa namanya kita bisa bertahan juga
sampai selama ini gitu ya mungkin karena ee persudaraan kita maksudnya persaudaraan tuh
yaa kebersamaan kita ini gitu kenapa jalan baren terus karena ada organisasi yang ga cocok
sama satu sama lain. Alhamdulillah ya kita berenam ini berniat untuk justru saling
menguatkan satu sama lain bgitu. Karena heeh melakukan hal ini ga selalu bisa konsisten yaa
namanya manusiawi kadang-kadang bosen kadang lainnya sebagainya tapi
Pewawancara: sibuk
Narasumber: tapi ayo ini amanah, ohh iya oke jadi mengingatkan gitu
Pewawancara:Adakah perusahaan atau mitra yang bekerja sama dengan gerakan mukena
bersih?
Narasumber: ee perusahaan atau mitra bekerja sama dengan gerakan mukena bersih eee
beberapa kali sudah cukup sering sebetulnya dicoba untuk ee bekerja sama bgitu, cuman ee
sebagaimana eekalau misalnya institusi yang sifatnya non profit artinya eee bukan sebuah
perusahaan yang memiliki pruoduk biasanya lebih mudah gitu. tapi ketika itu memiliki
produk ee misalnya membantu berniat dalam membatu pengadaannya . lantas dr sisi promosi
mereka harus ee apa namanya eee mencantumkan logo mereka misalnya di mukena gitu ya,
eee masih terhambat bahwa karena GMB belum bisa ee apa namanya belum
memperbolehkan lah yaa ada logo lain di mukena karena khawatirnya itu akan megurangi
kekhusukan dalam beribadah justru bgitu yaa. Mmm apa namanya itu satu, mmm apa
namanya kalau di website segala macem GMB sudah gitu jadi di beberapa perusahaan sudah
ada tapi bentuk kerja sama kita yang sedang kita eksplore yang kita juga itu bentuknya CSA
eee apa eee comunity secret .. jadi bersama dengan eee perusahaan eee apa namanya
perusahan perusahaan itu eee memberikan ee dana untuk produksi mukena tapi mukena itu
juga di pelihara oleh ee apa namanya keluarga besar perusahaan tersebut misalnya staffnya
manajernya sgala macem sebagai relawan bgitu , jadi secara tidak langsung penyebarannya
meluas dan kalau begitu oleh relawan mereka berarti boleh pakai logo perusahaan tersebut
gitu
Pewawancara: mmm jadi hanya Cuma di kalangan perusahaan sendiri aja ya
Narasumber: kalangan perusahaan tersebut tapi nilai daripada program itu eee untuk satu
orang ee staff dan perusahaan tersebut perusahaan harus memberikan dana untuk mukena si
staf tersebutb plus satu yang sifatnya kepada masyarakat
Pewawancara: jadi satu yang berlogo perusahaan untuk digunakan di lingkungan perusahaan
dan satu lagi untuk dikenakan lingkungan masyarakat yang polos ya bu
Narasumber: betul, masyarakat umum gitu. Mungkin ditambahkan sedikit kalau yang
dimaksud ee apa namanya kerja sama itu kan ga Cuma teori mengenai itunya aja , bukan
karena sosialisasi ada juga beberapa yang waktu itu kita kerja sama mereka juga misalnya
kaya di pasar itu kan ada pengelola pasar mereka kan ee mengadakan acara dan kita eee iut
serta memeriahkan acaranya e tapi ikut sekaligus bersosialisasi seperti di mall karawaci itu
kerja sama waktu ramadhan itu juga terus menerus. Misalnya majelis talim juga yang
menjelang eee apa namanya puasa waktu itu ramadhan bikin apa namanya fashion show
misalnya kaya gitu mmm apa namanya
Pewawancara: lomba gitu
Narasumber: bikin fashion show hmm apa namanya hasil dari dana itu diberikan jadi banyak
kerjasama. Itu maupun perkumpulan bgitu ya komunitas bgitu ya
Pewawancara:Apakah ada hambatan dalam gerakan mukena bersih dalam recruitment
relawan?
Narasumber: eee sejauh ini engga ada dalam arti khusus kecuali ee cakupan ya yang memang
eee masih kita baru ada di 76 kota indonesia kan kota nya masih lebih banyak ya gitu. Jadi ee
sebetulnya apakah itu disebut kendala belum tapi bukan tapi itu lebih kepada tantangan kali
ya atau kesempatan justru, kita masih waiting list ee setiap saat bgitu karna ya kita juga
masih memastikan bahwa yang mendaftar itu paham betul. terus eee program dan juga kita
juga masih membutuhkan dana untuk bisa lebih banyak program.. boleh aku tambahkan.
Pewawancara: boleh
Narasumber: Mungkin ya itu selain daripada itu sebagai tantangan memang ee untuk sebuah
recuitment ini sosialisasi ee kalau saya melihat secara ee ini memang kita ee lebih apa ya
lebih efektif kalo kita ketemu langsung kan
Pewawancara: pendekatan pribadi ya?
Narasumber: pendekan pribadi, kita bisa ngobrol kita bisa menjelaskan secara lebih ini ya
face to face gitu ya itu kan lebih mengena ee gitu bukan berarti lainnya melalui media atau
apa ee tidak efektif tapi akan lebih ini bila kita bisa itu ya kita bisa sharing kita apa. Nah
mungkin eehh bukan kendala ya tantangan nya mungkin gografis tadi kita bahwa indonesia
kan luas nih jika kita mau ngasih ke daerah daerah lain kan tentunya ee itu membutuhkan
biaya dan mungkin yang masih harus kita pikirkan gitudari kita sendiri sih ga adaya gitu
Pewawancara:Sekarang relawan GMB sudah ada berapa relawan atau orang dari berapa kota
bu?
Narasumber: ya relawan GMB sampai saat ini yang terdaftar sudah terdaftar dari awal
berdiri sampe sekarang ini mungkin sekitar 1000 ya 1000 orang termasuk relawan pemelihara
dan ee relawan donatur. Dan pendukung program. Nah itu ee pendukung program itu artinya
yang mendukung sgala ee ininya GMB kegiatan nya tapi dia bukan relawan dan bukan
pemelihara maksud saya bukan relawan pemelihara trus dia juga bukan donatur tapi dia juga
menyumbangkan kemampuan tenaganya untuk GMB. Banyak propesional di bidang IT,
propesional di bidang geografis, atau fashion di bidang . ada notaris yang ini untuk jadi
banyakan mereka ikut membantu sesuai dengan bidanngya. Membantu pembukuan. Ee
Totalnya 76.
Pewawancara: Apa rencana atau strategi ke depannya yang dilakukan GMB untuk menambah
relawan?
Narasumber: eee kita memperluas ee jangkauan ya ee baik ee secara kuantitas dalam arti
misalnya dalam kepada ee komunitas komunitas jenis jenis komunitas yang selama ini sudah
dijangkau misalnya komunitas pengajian dan lain sebagainya tapi juga ee mulai merambah ke
ee misalnya memperkenalkan GMB itu kepada perusahaan perusahaan untuk program jadi ee
sedapat baik secara kuantitas maupun ee apa namanya jenis jangkauannya juga audiencenya
siapa saja juga diperluas bgitu.
Pewawancara: media juga kan bu jadi kan ee kan gmb juga punya website punya instagram
punya facebook jadi media juga ngebantu banget yang buat yang jarak jauh gitu kan?
Narasumber: yaa ee kita baru punya website itu setelah 8 tahun
Pewawancara: hhmm sewindu
Narasumber: heeh jadi website kita baru setahun sebelumnya kita blog
pewawancara: blogspot
Narasumber: heeh jadi gitu pake blogspot namanya nah setelah 8 tahun kita liat ooh
kebutuhannya masih banyak yuk kita berkomitmen untuk bisa memperluas juga pogram syiar
dan kita buat website media sosial juga lebih dikelola dengan di profesional.
pewawancara: iya, dan itu pasti banyak ada mungkin ngaruhnya ya bu untuk recruitment
relawan?
Narasumber: oh iya pasti, ee apa namanya berdasarkan ee apa namanya ee informasi atau
data relawan tau nya dari mana gitu media
pewawancara: Apakah yang merupakan kekuatan dan kekurangan dalam membentuk
gerakan mukena bersih?
Narasumber: dalam membentuk ya
pewawancara: iya
Narasumber: apakah yang merupakan kekuatan dan kekurangan dalam membentuk gerakan
mukena bersih ee kekuatannya adalah kebutuhan yang nyata nyata di masyarakat kaya gitu
ee akan kebersihan mukena ditempat umum jadi demamnya tinggi ya gitu ya. Kekurangannya
adalah eee dalam membentuk kekurangannya adalah engga ada yang khusus ya sebetulnya
kekurangannya itu adalah ee memastikan ya dalam memastikan bagaimana relawan itu
amanah gitu dalam memelihara kalau boleh disebut karena kita masih didalam satu sistem
yang memastikan tapi ya menang sengaja ga ada evalusai khusus atau segala macam jadi
Cuma karena ee diikat diakat gitu maksudnya ya diikat diakat itu lillahita’ala jadi ee apa
namanya dia harus merasa di awasi oleh Allah gitu apa namanya inset diawasi oleh
Sekretariat gmb dan apa namanya ya mungkin dana untuk pengadaan mukena ya bgitu ya.
Pewawancara: oh ya masih kekurangannya ya bu ya
Narasumber: heeh
Pewawancara:Apakah dilakukan analisis tentang langkah langkah yang dapat diambil untuk
meuju keberhasilan menuju strategi dalam recruitment relawan?
Narasumber: mmm aku engga jelas pertanyaannya. apakah dilakukan analisis tentang
langkah langkah. Jadi dalam setiap misalnya ee kegiatan atau apa namanya satu dalam satu
periode kita kan punya rencana begitu ya setelah kita melakukan rencana tersebut dalam satu
periode biasanya kita meriview atau ya apakah sudah tercapai tercapai bagaimana dan pabila
tidak tercapai juga kendalanya bagaimana dan untuk rencana berikutnya nah jadi evaluasi
yang memang kita pakai untuk ee rencana berikutnya demikian seterusnya supaya tidak ee
supaya lebih optimal setiap kalinya. Aku udah bikin ya
Pewawancara: heeh,
Narasumber: peluangnya ee masih sangat luasnya ya imannya indonesia masih sangat luas
apa namanya keterlibatan masyarakat juga masih sangat luas diluar sana. Ee ancamannya
engga ada yg khusus ee kecuali apa namanya gerakan serupa yang ee menggunakan nama
mengatas namakan gbm namun ee tidak sepenuhnya amanah dalam ee menjalankan program
itu dikhawatirkan Misalnya dalam menggunakan website gmb atau menggunakan rekening
gmb tapi tenyata kita juga ga tau gitu jadi kita bersyukur sekali banyak egiatan kegiatan
serupa yang bertemu setelah gmb yang itu dilakukan dengan baik benar dan amanah sesuai
dengan tujuannya gmb. Tapi ada beberapa juga yang menggunakan gerakannya tidak sesuai
dengan tujuan gmb itu juag yang dikhawatritkan ancaman. Khawatirnya kepercayaan ke
masyarakat berkurang karena itu ee lantas kekuatannya ee alhamdulillah ee gmb juga sudah
cukup diketahui dikenal oleh media sehingga setiap kali kita mendapat dukungan media
lantas kelemahan ee lebih keapda ya itu apa namanya jangkauan geografis begitu ya jadi
mungkin ee mungkin dalam beberpa tahun ke depan kita musti rebfikir punyamaping untuk
rencana ee apa namanya untuk jangkauan daerah daerah yang belum terjangkau lantas kita
mungkin untuk upaya itu harus bener bener
Pewawancara: oke nomor 20 dalam tahapan strategi yang telah dipilih membutuhkan
komitmen dan kerjasama dari seluruh orgaanisasi. Apakah yang dilakukan dalam kerjasama
yang baik dalam semua anggota atas gerakan organisasi mukena bersih. Bu diana
Narasumber: oke, ee ini maskudnya dengan relawan relawannya juga ya
Pewawancara: ee ini organisasinya aja bu
Narasumber: jadi hanya diantara pengurusnya aja
Pewawancara: ya pengurusnya aja. Jadi seperti yang ibu bilang kita berenam apa namanya
udah punya ikatan yang kuat gitu
Narasumber: kita punya struktur organisasi jadi itu ee apa bahwa ee saya merasa ya gatau ini
ee apa ini kita secara mereview ee diri sendiri kepengurusan kita. Ee kepengurusan gerakan
mukena bersih ini organisasinya menurut saya ya ee kalo sebagai suatu organisasi bersifat
gitu ya hanya ee bukan suatu organisasi yang profesional atau apa ya gitu ini hmm sudah bisa
dianggap sebagai apa ya udah melakukan yang benar. Jadi governance lah ya istilahnya atau
keorganisasian itu udah dilakukan sebisa mungkin kita melakukan itu jadi kita mendirikan
dengan struktur organisasi dengan adanya ketua dengan adanya bendahara dengan segala ee
job descriptionnya masing masing dan masing masing itu juga alhamdulillah ya sesuai
dengan backgroud educationnya masing masing orang. Jdi bisa dikatakan . jadi kita orang
orang yang pas banget . perusahaan asing ada yang memang pas aja gitu kebetulan juga ee
sarjana hukum ya bisa juga ee jadi di organisasi jadi admin bisa . nah jadi e seperti membuat
kita ee apa ya dibutuhkan jadi itu salah satu sterep kita juga kekuatan kita juga
Pewawancara: jadi saling melengkapi juga ya
Narasumber: tapi fungsinya berjalan. Jadi seperti suatu organisasi yang lengkap ya ini serius
ga main main walaupun awalnya kan kita cuman ya ibu ibu cuman ini itu ya cuman bukan
eee kegiatan membersihkan mukena. Itu kan simpel banget tapi sebetulnya itu kita melakukn
itu dengan serius gitu ee dengan komitem dan profesional. Ya profesionalisme juga dengan
tanggung jawab kita ee jadi kita semua punya sistem ee punya ee fungsinya juga rada berat.
Kita punya sistem kita punya struktur organisasi job descripnya jelas gitu. Jadi ya moga moga
organisasinya bisa terus berkembang dengan solid lagi gitu
Pewawancara:Apakah faktor faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi untuk
recruitment relawan. Langsung dijawab aja
Narasumber: Apa ini faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar untuk recrutment ya
jadi kalau yang dari eksternal itu kan musti yang dari luar ya mm biasanya kita menerima
undangan undangan atau ee apa ajakan gitu ya untuk mengisi acara ee sekaligus melakukan
sosialisasi atau recruitment gitu. Itu bisa macem macem ya bisa itu tadi ada yang pengajian
majlis talim tapi juga bisa di acara acara ee event event gitu ya organisai lain adakan nah
yang mungkin juga biasa kita terima itu dari media jadi media ini yang suka hubungin kita
biasanya alhamdulillah selama ini kita dihubungi oleh media
Pewawancara: jadi bukannya GMB yang minta di promosikan gitu ya
Narasumber: bukan, alhamdulillah GMB dihubungi media gitu untuk ee yaitu sosialisasi nah
ee selama ini sih ee lancar lancar aja walaupun ada beberapa juga mungkin ya itu ya kita juga
harus lebih berhati hati kalau berkaitan dengan media ada juga ee media cetak mungkin juga
eee harus lebih ee selektif dalam mengugkapkan pernyataan ee kadang kadang ee mungkin
salah persepsi atau salah tangkap atau jadi bumerang juga gitu buat kita nah kita juga berhati
hati eee kemudian kalo dari segi internal ya dari kita sendiri aktif kan yang kita sendiri yang
ee mencari apa mengadakan sosialisasi gitu.
Pewawancara:Adakah penghargaan yang diberikan kepada GMB jika ada apa aja?
Narasumber: apa
Pewawancara: penghargaan
Narasumber: ga ada
Pewawancara: oke, adakah tindakan kreatif?
Narasumber: ee apakah ada penghargaan yang diberikan kepada GMB
Pewawancara: ee lanjut ke pertanyaan, Adakah tindakan kreatif dan strategi yang digunakan
untuk rekruitment
Narasumber: saya coba jawab ya, itu kratifnya kan eee maksudnya kita melakukan hal hal
yang bisa menarik dan minat orang ya untuk ee apa sih itu dan untuk datang mendegarkan
memperhatikan gitu jadi ee mungkin yang yang kita lakukan salah satunya adalah
memasukan GMB di sosial media ada di fb ada di instagram gitu di twitter gitu ya nah mm
itu kreatif kan karna itu hal hal baru seperti ee apa namanya
Pewawancara: sosmed
Narasumber: sosmed itu ya bisa menjangkau banyak orang semua kalangan anak muda dan
itu itu yang mungkin ingin kita jangkau. Nah kemudian kita juga melakukan kegiatan
kegiatan mm caranya itu biasanya diseduhkan juga dengan halhal yang menarik misalnya ee
apa dengan mengundang artis atau talkshow apa misalnya demo demo apalah
Pewawancara: hijab
Narasumber: hijab gitu ya, trus waktu itu kita juga naik talkshow ee mengenai keuangan ee
pengelolaan keuangan dalam islam gitu kan. Itu kan seperti itu orang
Pewawancara: jarang
Narasumber: butuh kan, butuh informasi informasi ee apa yaa bisa bermanfaat. Ya jadi GMB
tu ga Cuma melulu mukena aja
Pewawancara: heehh
Narasumber: seusatu hal yang bermanfaat bisa kita ibaratkan bisa menjadi daya tarik gitu
Pewawancara: Apa saja cara cara yang dilakukan gmb agar gmb bisa merecruit siapa aja dan
dari kalangan apa saja berikat contohnya, sebenernya ini
Narasumber: jadi sudah dijawab ya tadi ya secara tidak langsung
Pewawancara:Dalam teori philips lepsly seleksi organisasi yang melakukan kegiatan gerakan
publik yang menjadi kgiatan apakah gmb setuju dengan philips lepsly tersebut berikan
alasannya. Yang ini?
Narasumber: ee secara umum teori philips lepsly ini ee digunakan selama ini oleh GMB ya
walaupun kita ga tau itu dasar . yang sebetulnya teori itu adalah teori philips lepsly gitu ya
apakah philips lepsly yang ikut gmb. oke jadi secara umum ya kita analisis dan riset ya
ketika apa namanya diawal ya lantas berdasarkan kenyataan atau data di lapangan itu kita
merumuskan satu program gitu ya untuk mmm mengantisipasi masalah tersebut gitu ya lantas
ada perencanaan program bagaimana itu dilaksanakan bagaimana kita find rising bagaimana
kita rekrutmen relawan bagaimana kegiatan komunikasi kita ya syiar yang kita lakukan terus
menerus gitu ya. Ee kita juga mencermati informasi data respon masyakarat alhamdulillah
apa namanya baik dan kita juga semangat dengan respon dan senantiasa melakukan evaluasi
ee apa ee namanya sejauh ini apa seperti apa ee kendalanya kurang optimalnya bagaimana
untuk perencanaan selanjutnya atas kita apa namanya ke ee siklus
Pewawancara: publik
Narasumber: jadi ee apa namanya itu sejalan dengan teori tersebut
Pewawancara: okke itu sejalan dengan teori tersebut.
HASIL WAWANCARA
Nama : Ibu Rima
Jabatan : Donatur Tetap GMB
Tempat dan Tanggal : Rumah ibu Rima, 29 September 2016 pukul 15.00
Pewawancara: Bismillahirrohmanirrohim, assalamu’alaikum wr.wb, hari ini mia mau
wawancara salah satu relawan donatur tetap gerakan mukena bersih yaitu bu rima
Narasumber: hallo mba
Pewawancara: haii, ya dimulai ya. Bu dari yang pertama, Apakah ibu/bapak adalah seorang
relawan. Jika iya termasuk dalam kategori relawan apa?
Narasumber: eehh iya saat ini iya saya relawan dalam kateogri yang donatur tetap
Pewawancara: pertanyaan nomor 2, apa yang membuat ibu merasa bahwa ibu adalah
relawan?
Narasumber: mm karena saya merasa ingin berkontribusi kepada gerakan ini
Pewawancara: Menurut ibu arti relawan itu apa?
Narasumber: eee melakukan sesuatu tindakan untuk suatu sebab tanpa mengharapkan balasan
sih sebenarnya
Pewawancara: Apa yang telah ibu lakukan sebagai relawan?
Narasumber: dalam kasus gerakan mukena bersih?
Pewawancara: heehh
Narasumber: eehh sekedar donatur aja sih
Pewawancara: donatur tetap setiap bulan
Pewawancara: apakah ada faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menjadi seorang relawan?
Narasumber: apa ya? Mmm.. karena saya muslim ya saya percaya bahwa kita diberi
kelebihan oleh Allah dan kita harus kelebihan pun kita diutus Allah menjadi khalifah di
muka bumi dengan tujuan membantu sekelilingnya gitu. Mm sosial
Pewawancara: iya, jadi ada kelebihan memberi gitu ya bu. Relawan adalah orang-orang yang
memiliki hati yang luar biasa dimana mereka secara ikhlas atau sukarela membantu
masyarakat. Apakah itu adalah salah satu arti dari relawan yang membuat ibu menjadi
relawan?
Narasumber: engga pernah berfikir seperti itu ya mba ya, saya percaya bahwa alhamdulillah
saya diberikan banyak sekali kemudahan ee sama allah dan saya merasa bahwa dan saya
diajarkan juga bahwa ee sebagian yang saya miliki itu adalah milik orang lain.
Pewawancara: hak orang
Narasumber: hak orang, Dan selain itu saya percaya bahwa eee kita diturunkan di muka bumi
ini tujuannya kan apa adalah untuk membantu sesama manusia selain nyembah Allah
tentunya ya. Ada fungsi habluminallah ada habuminannasnya. Ya saya berusaha
melakukannya.
Pewawancara: Sulitkah menemukan relawan di tengah tengah masyarakat. apakah ibu pernah
mengajak masyarakat untuk menjadi relawan maksudnya msyarakat sekitar ibu, atau teman,
saudara, untuk menjadi relawan GMB atau relawan yang lain gitu bu
Narasumber: pernah
Pewawancara: pernah ya bu. Apakah yang membuat ibu tertarik dan menjadi relawan di
GMB?
Narasumber: mmm, dulu sebelum ada GMB ya mba, saya kan juga mengalami eee pergi ke
kalo lgi mall terutama yaa, kalau lagi ke mall tuh solat tuh susah ya kan,saya rada males
bawa bawa mukena. Kadang kadang dulu masih nakal lah dijamak aja. Tapi sebenarnya hati
kecil juga masa dijamak sih orang dekeet gini, eehh dengaan adanya gerakan mukena bersih
ini sangat sangat menolong saya dalam menunaikan ibadah sih. Saya kalau ke mall sekarang
banyak musholla banyak bersih, mukena pun tersedia. Sehingga saya Dan saya punya anak
saya bawa anak pun ke mall sekarang kita slalu sholat gampang gitu
Pewawancara: jadi tersedia ya bu?
Narasumber: terseddia, sangat-sangat memudahkan. sehingga karena saya sangat merasakan
sendiri fungsi buat gerakan mukena bersih dan sarana sholat itu untuk saya dan untuk anak
anak saya saya ingin membantu supaya gerakan ini di jangan sampai hilang malah kalau bisa
ditingkatkan lagi
Pewawancara: mmm oke, apa yang membuat ibu atau memutuskan untuk menjadi gerakan
relawan mukena bersih, itu yang tadi udah dijawab juga ya sekalian. Apakah selain menjadi
gerakan reaawan mukena bersih ibu menjadi relawan ditempat lain. Jika iya, ada ditempat
mana aja bu selain di gerakan mukena bersih?
Narasumber: mm, ada tempat lain Cuma mba mm ga bisa disebut ya
Pewawancara: jadi ga satu tempat ga Cuma GMB doang ada juga lain lain gitu. Mm Jika ibu
menjadi relawan juga dilain tempat, apa perbedaan dan persamaan dengan relawan di gerakan
mukena bersih?
Narasumber: eee sebenernya selama ini kalau saya menjadi ee relawan atau donatur tu
prioritas saya u lebih di pendidikan. Jadi saya lebih seneng mm membiayai memberikan
beasiswa memperbaiki sarana sekolah jadi kebutuhan apa aja. Jadi soal pendidikan confert
saya sebenarnya bukan ke yang lain lain . Cuma saya baru baru gerakan mukena bersih ini
yang saya kemaren saya pikir ya karna saya sendiri merasakan apa namanya ee manfaat dari
gerakan mukena bersih itu gitu
Pewawancara: ibu suka kalo ke mall bener ya bersih ya bu kalo pake gerakan mukena bersih
Narasumber: sekarang kayanya selain mukena bersih ada banyak gerakan seperti ini ya tapi
ya mm sangat sangat membantu ada hari hari sih mba misalnya kalo kaya di PIM mall tuh
kayanya ada hari hari tertentu mungkin weekend itu penuh sekali . sehingga engga bersih
bersih amat juga gitu, tapi ya masih masih ada banyak sampe rebutan gitu tapi kalo hari hari
biasa ya bersih
Pewawancara: jadi ibu merasakan dampaknya sendiri
Narasumber: dampak nya sekali juga saya mengingatkan anak saya misalnya anak saya kan
sering ke mall sama teman temannya, itu eee saya ngingetin udah solat belum udan solat
belum? Jadi Ga ada alasan lagi tuh ga bawa mukena .atau apa apa, ada mukena disana ada
mukena anak kecil malah
Pewawancara: iya sekarang lagi ada programnya, sudah berapa lama ibu menjadi relawan di
gerakan mukena bersih?
Narasumber: gerakan mukena bersih nih belum lama sih mba terus terang eee kayanya awal
tahun ini ya kalo ga salah saya lupa tanggalnya tapi kayanya awal tahun ini deh.
Pewawancara: ohh awal tahun ini, jadi sebenarnya masih relatif
Narasumber: masih relatif baru di GMB
Pewawancara: baru di GMB. Pertama kali mendapat informasi dari mana tentang program
relawan gerakan mukena bersih sehingga ibu tertarik menjadi salah satu relawannya ?
Narasumber: tentang gerakan mukena bersih ini sebenarnya udah bertahun tahun yang lalu
ya. Kan Udah lama kan ya saya udah sering denger.
Pewawancara: dia udah 9 tahunan
Narasumber: heeh, cuman saya belum dapet akses untuk untuk ketemu. Nah kebetulan waktu
kemaren itu kan saya ada pengajian rutin kan disini sebulan sekali dipake di pengajian
tersebut. Nah suatu hari temen saya kebetulan yang salah satu pengurus eee bilang ehh engga
saya dtang ke suatu pengajian di pengajian itu ada eee
Narasumber: pengurus
Narasumber: pengurus ee gmb yang presentasi disitu. Nah saya tertarik dan bilang eh saya
kan ada pengajian dateng yuk ke pengajian aku gitu kaya . presentasi disitu siapa tau temen
temen yang ikut ngaji disini juga mau berpartisipasi. Karna saya aja mau yaudah akhirnya
mereka datang mereka presentasi yaudah saya sekalian juga daftar
Pewawancara: oh jadi ibu itu yang ajakin masyarakat itu diacara pengajian itu ya bu
Narasumber: saya Cuma ngajakin mba gita sama siska. yuk ksini yuk, presentasi disini. siapa
tau temen temen ada yang mau gitu
Pewawancara: dan ternyata ada yang mau ya bu
Narasumber: kayanya ada, waktu itu sih ada yang nanya nanya ya moga-moga ada yang
nyangkut
Pewawancara: kan yang penting niatnya bu udah ngebantu
Narasumber: kalo gitu saya udah pokoknya nanti kan ngajak ya terserah orang mau apa engga
Pewawancara: heehh, apa yang dapat membuat ibu mempertahankan semangat relawan
sehingga sampai sekarang ibu masih menjadi relawan di gerakan mukena bersih?
Narasumber: ya itu sih nginget berusaha mengingat aja sih mba balik lagi ke motivasi awal
bahwa siapa saya bahwa semua kelebihan dan kemudahan yang diberikan oleh Allah saya
sekeluarga ini itu eee ada tujuannya gitu, ada sebagian itu yang hak orang lain ada juga
kenapa kita diberikan kemudahan yaitu untuk membantu sesama manusia lainnya. Dan Sama
saya juga selalu bilang sih bahwa pokoknya selalu berusaha berbuat baik lah ya
Pewawancara: rejeki ga akan abis ya bu ga Cuma garagara infak gitu
Narasumber: engga itu saya insya Allah cuman saya inget bapak saya slalu bilang dulu kalo
dipikir kan sebenernya kita punya usaha alhamdulillah usaha nya juga berjalan dengan baik.
Itu bapak saya pernah bilang itu inget banget saya kalo dipikir ya kalo dibilang alhamdulillah
kita berjalan dengan baik itu kenapa kan. Kalo dibilang kualitas bagus masih banyak
kualitasnya lebih bagus. Kalo dibilang kita kerja keras yang lain kerja keras juga banyak. Jadi
memang ini semua ee dikasih sama Allah eee kelebihan buat kita. Itu sebenarnya cobaan juga
ya cobaan dari Allah kita ga Cuma berupa kesusahan kan. Kesenangan pun Kemudahan juga
pun kelebihan itu kan juga cobaan juga. Jadi Jangan pernah lupa untuk selalu berusaha
membantu gitu aja
Pewawancara: wah kalo kaya ibu semua aduhh ini. Tapi kan kadang kadang kalo yang udah
agak tinggi sedikit kan udah lupa buat ngebantu sesama tapi kan kalo ibu kan masih bisa
dijadikan panutan gitu bu kenapa saya ngambil gmb juga kita kan orang biasa tapi bisa
ternyata bisa buat lebih power full
Narasumber: kalo saya sih males jadi saya cuman gitu doang kalo mba gita kan energi nya
luar biasa
Pewawancara: tapi kalo kaya orang orang kaya ibu juga engga akan jalan juga kan ada
fashion nya sendiri sendiri. apakah ibu sebagai relawan gerakan mukena bersih pernah ikut
mengikuti atau pelatihan di gerakan mukena bersih bu?
Narasumber: mmm ga Cuma presentasi aja waktu disini sama temen temen saya itu
Pewawancara: mmm, jadi kan waktu gmb itu kaya bulan puasa sebelum bulan puasa itu
sering ngadain acara tuh
Narasumber: sebenernya gini ini saya kan rutin dari saya pribadi tapi kalo ibu saya
sebenernya udah udah pernah karna saya udah udah pernah denger gitu mm GMB bikin apa
ibu saya tuh kadang menjadi donatur tapi ga kaya saya kalo saya kan kecil tapi rutin kalo ibu
saya ngasih aja gitu trus kan ntar klo ini kapan lagi gasih. jadi sebelumnya saya udah
berinteraksi dengan gerakan mukena bersih
Pewawancara: mm ibunya duluan ya bu, baru kaka ya ehh baru ibu bilangnya ibu apa kaka
nih. Oh jadinya kaya gitu, kalo misalkan ibu sendiri mah belum pernah ikut pelatihan gitu
gitu. Acara acara juga Cuma disini aja sama di tempat temen
Narasumber: baru dua kali itu aja cuman kan saya mmm baca sih kan waktu itu kan dikirim
apa.
Pewawancara: ohh iya
Narasumber: jadi waktu saya presentasi kan juga saya nanya nanya ini apa gerakannya apa,
tadinya pengen nyoba yang buat ngejaga satu tempat sih tapi saya kan takut itu kan amanah
saya takut suatu saat saya engga bisa ee ga berani
Pewawancara: relawan pemelihara itu, jadi yang setiap seminggu dia harus dua kali cuci
Narasumber: katanya sih tergantung tempat juga sih misalnya kalo kaya di misalnya kaya di
PIM mall itu kan bisa setiap hari karna kan saya itu lebih banyak kalo gitu saya takut
Pewawancara: takut lupa
Narasumber: iya karna ini amanah jadi kalo punya saya mau ngerjain sendiri ya saya pribadi
aja lah gausah pake nerima orang mana
Pewawancara: ya bu gapapa yang menurut fashion ibu cukup aja. Mm Selama menjadi
relawan dari gerakan mukena bersih apakah ada hal hal positif atau negatif yang
mempengaruhi ibu sebelum dan sesudah menjadi seorang relawan?
Narasumber: engga terlalu kepikiran ya
Pewawancara: engga ya, karna engga terlalu aktif juga ya bu ya
Narasumber: heehh
Pewawancara: relawan menawarkan untuk berkontribusi tanpa harus dibayar. Tetapi sebagai
gantinya mendapat manfaat untuk para relawan sendiri. Apa salah satu manfaat yang ibu
peroleh sejak di gerakan mukena bersih itu?
Narasumber: mmm, kalo langsung dari relawan gerakan mukena bersih saya ga tau ya. Cuma
saya percaya semua yang kita lakukan itu pasti
Pewawancara: ada balasannya
Narasumber: ada ini nya lah ya itu udah ada catatan sendiri lah sama Allah jadi kalo
alhamdulillah saya diberi mmm kemudahan kelancaran kesehatan itu karna dari tindakan
saya juga ya jadinya karna karunia Allah
Pewawancara: Jika ibu adalah donatur tetap di gerakan mukena bersih, mengapa ibu memilih
untuk menjadi donatur tetap?
Narasumber: karna kalo saya mau jadi relawan artinya saya menerima amanah orang saya
takut ga bisa eee megang amanah gitu takut ga konsisten tapi saya ingi berkontribusi kan nah
akhirnya saya lebih baik saya nyumbang aja gitu karna itu tidak memberatkan saya
ketimbang saya nerima amanah orang
Pewawancara: oh ya karna di gerakan mukena bersih juga ada akadnya
Narasumber: heehh ya masalah akad menjadi sama Allah jadi saya takut nerima amanah
doang
Pewawancara: ya soalnya juga kan ga dicek juga sm gmb nya
Narasumber: iya makanya suatu saat kelupaan suatu saat
Pewawancara: ternyata kotor
Narasumber: atau terus kita misalnya nih moga moga engga ya suatu saat bosen gimana
jangan dong gitu kan ya
Pewawancara: mmm lanjut ke nomor 22, relawan donatur tetap di gerakan mukena bersih
brarti relawan memberikan infak untuk gerakan mukena bersih. Berapa yang biasanya ibu
infakan setiap bulan untuk gerakan mukena bersih?
Narasumber: ga ini kok ga signifikan
Pewawancara: ohh tapi yang penting setiap bulan ada pemasukan ya
Narasumber: insya Allah
Pewawancara: oke, banyak organisasi atau yayasan yang juga mempunyai program yang
sama dengan program gerakan mukena bersih. Yaitu Donatur tetap atau infak setiap bulan.
Mengapa ibu memilih gerakan mukena bersih karna yang tadi udah dijelasin juga
Narasumber: kalo untuk yang mukena ya karna saya Cuma tau mukena bersih karna belum
ada lagi yang ketemu saya minta gitu kan. Tapi memang Seperti yang tadi saya bilang
ssebenernya saya selama ini masih kalo infak sedekah zakat itu saya lebih fokus kepada
pendidikan. Karna Saya percaya cara merubah kehidupan seseorang itu melalui pendidikan
Pewawancara: udah sih bu terimakasih pertanyaannya hanya itu.
HASIL WAWANCARA
Nama : Ibu Yasmine
Jabatan : Relawan Pelaksana
Tempat dan Tanggal : Mall Gandaria City , 10 November 2016 pukul 14.00
Pewawancara : Apakah Ibu/Bapak adalah seorang Relawan ? jika iya Ibu/Bapak termasuk
dalam kategori relawan apa ?
Narasumber: Ya, saya adalah seorang relawan pemelihara Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Pewawancara : Apa yang membuat Ibu/Bapak merasa bahwa Ibu/Bapak adalah relawan?
Narasumber : Yang membuat saya merasa bahwa saya adalah seorang relawan karena saya
mengerjakan dengan sukarela tidak dibayar dengan materi, dengan uang, ikhlas tanpa
mengharapkan apapun.
Pewawancara : Menurut Ibu/Bapak arti Relawan itu apa ?
Narasumber : relawan adalah orang yang bekerja di bidang tertentu tanpa dibayar secara
materi,digaji, mungkin kalau dia menerima uang juga bukan merupakan gaji pekerjaan dia
namun hanya sekedar hadiah dan tidak rutin dan tidak menjadi kewajiban bagi yang
memberi.
Pewawancara : Apa yang Ibu/Bapak telah lakukan sebagai relawan?
Narasumber : yang saya lakukan sebagai relawan adalah mencuci mukena di musholla yang
menjadi tanggung jawab saya lalu menggantinya dengan mukena yang kotor begitu secara
rutin.
Pewawancara : Apakah ada faktor-faktor yang mempengaruhi Bapak/Ibu menjadi Relawan?
Narasumber : saya merasa senang dan puas ketika membayangkan mukena yang saya cuci
dipakai oleh jemaat musholla ditempat itu lalu jemaat itu merasa nyaman menjadi shalatnya
khusuk, jadi saya ikut senang.
Pewawancara : Relawan adalah orang-orang yang memiliki hati yang luar biasa dimana
mereka secara ikhlas atau sukarela membantu masyarakat, apakah itu adalah salah satu artu
dari relawan yang membuat Ibu/Bapak menjadi Relawan? Jika ada alasan lain berikan
alasannya?
Narasumber : saya tidak perduli dengan arti dari relawan namun kegiatan nya adalah ynag
terpenting yaitu menyediakan dan membersihkan mukena untuk jemaat itu saja.
Pewawancara : Sulitkah menemukan relawan di tengah-tengah masyarakat?, apakah ibu
pernah mengajak masyarakat untuk menjadi relawan?
Narasumber : pernah saya pernah, tapi tidak terlalu fokus untuk mengajak hanya sambilan
saja. Namun belum pernah ada yang mau. Bukan karena tidak tertarik tetapi mereka merasa
mereka belum mampu mengemban amanat sebesar ini, mereka takut tidak bisa terus.
Pewawancara : Apa yang membuat ibu/bapak mau menjadi relawan Gerakan Mukena
Bersih?
Narasumber : Dulu pada saat awal saya awal mau ikut Gerakan Mukena Bersih (GMB) saya
melihat ini suatu gerakan yang belum pernah ada dan cocok sesuai dengan idaman saya
karena melihat mukena yang kotor rasanya pengen mencuci semua mukena tapi tidak
mungkin dan disini seperti ada wadah yang memudahkan saya.
Pewawancara : Apakah selain menjadi relawan Gerakan Mukena Bersih, Ibu/Bapak juga
menjadi relawan di tempat lain? Jika iya apa berikan penjelasannya?
Narasumber : Tidak hanya Gerakan Mukena Bersih (GMB).
Pewawancara : Jika Ibu/Bapak menjadi Relawan juga di lain tempat, apa perbedaan dan
persamaan dengan relawan di Gerakan Mukena Bersih?
Narasumber : tidak karena saya tidak menjadi relawan ditempat lain.
Pewawancara : Sudah berapa lama Ibu/Bapak menjadi relawan di Gerakan Mukena Bersih?
Narasumber : saya sudah menjadi relawan mugkin kurang lebih menjadi delapan tahun,
cukup awal banget tapi sudah di sekertariat.
Pewawancara : Pertama kali mendapat informasi dari mana tentang program relawan
Gerakan Mukena Bersih, sehingga Ibu/Bapak tertarik menjadi salah satu relawannya?
Narasumber : Dari teman selain itu melihat beberapa majalah juga mempublikasi GMB jadi
semakin tertarik menjadi Relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB) banyak teman saya yang
disana salah satunya Siska itu salah satu teman saya juga.
Pewawancara : Apa yang dapat membuat Ibu/Bapak mempertahankan semangat kerelawanan
sehingga sampai sekarang Ibu/Bapak masih menjadi relawan di Gerakan Mukena Bersih ?
Narasumber : namanya orang atau manusia terkadang pasti ada naik dan turun tetapi saya
merasa kasihan apabila saya tidak melakukannya bagaimana ?, ini kan programnya mukena
bersih tetapi kalo ternyata mukenanya kotor yah bagaimana , tidak sesuai kan jadinya jadi
harus semangat.
Pewawancara : Selama menjadi relawan dari Gerakan Mukena Bersih adakah hal-hal positif
dan negatif yang mempengaruhi kehidupan Ibu/Bapak sebelum dan sesudah menjadi relawan
?
Narasumber : tidak terlalu berubah, positifnya lebih banyak teman silaturahmi antar sesama
pengurus dan relawan GMB.
Pewawancara : Relawan menawarkan untuk berkontribusi tanpa harus dibayar, tetapi sebagai
gantinya mendapatkan manfaat untuk para relawan sendiri, apa salah satu manfaat yang
Ibu/Bapak peroleh sejak menjadi relawan di Gerakan Mukena Bersih ?
Narasumber : mempunyai banyak teman dan mempunyai saudara-saudara seiman baru.
HASIL WAWANCARA
Nama : Ibu Sandi
Jabatan : Masyarakat Pemakai Mukena Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Tempat dan Tanggal : Mall Bintaro Plaza, 12 Desember 2016 pukul 16.00
Pewawancara : Sebelumya pernah tau tentang Gerakan Mukena Bersih (GMB) ?
Narasumber : Tidak tahu, tetapi suka melihat di mukena-mukena yang ada di masjid atau
musholla di tempat umum.
Pewawancara : Setelah Menggunakan Mukena Gerakan Mukena Bersih (GMB), adakah
perbedaan dengan mukena biasa yang juga digunakan di tempat umum?
Narasumber : iya, sangat berbeda. Kalau mukena Gerakan Mukena Bersih saya selalu
memakai dengan keadaan bersih, wangi, dan nyaman tetapi kalau bukan mukena dari
Gerakan Mukena Bersih (GMB) terkadang ada yang bersih, terkadang juga tidak tergantung
dari mukenanya sendiri.
Pewawancara : bagaimana menurut anda tentang kenyamanan bahan dari Gerakan Mukena
Bersih (GMB) ?
Narasumber : sangat bagus bahannya adem dan tidak membuat gerah.
Pewawancara : kalau warnanya bagaimana ?
Narasumber : yang saya pernah jumpai warnanya soft-soft seperti yang saya pakai hari ini
berwarna biru laut.
Pewawancara : Bagaimana menurut pendapat tentang Gerakan Mukena Bersih ?
Narasumber : Gerakan ini cukup bagus dan cukup berbeda dari gerakan yang lain dan sangat
baik sekali kalau bisa gerakan GMB ini lebih luas jangkauannya dan lebih banyak
relawannya agar bisa dinikmati oleh setiap muslim yang ingin shalat di luar rumah.
Pewawancara : Apakah ibu tertarik menjadi relawan di Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Narasumber : tentunya sangat tertarik tapi saya harus pelajari dulu lebih dalam tentang GMB
dan bagaimana syarat serta tugas menjadi relawannya, agar bisa menjadi relawan yang
amanah dalam menjalankan tugasnya.
Pewawancara : Berapa tempat yang anda temui musholla atau masjid yang menggunakan
mukena GMB ?
Narasumber : berapa ya lupa, tapi kayaknya banyak deh lebih dari lima tempat yang saya
temui.
Pewawancara : adakah kritik dan saran untuk Gerakan Mukena Bersih (GMB) ?
Narasumber : kritiknya sebenarnya tidak ada sih hanya penyebarannya belum terlalu merata
saja sangat disayangkan , sarannya perbanyak mengadakan acara-acara besar dan buka stand-
stand besar agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui informasi tentang Gerakan
Mukena Bersih (GMB).
DOKUMENTASI
Pembina Gerakan Mukena Bersih (GMB) Ibu Gita Saraswati
Bersama Pembina dan Ketua Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Informasi Gerakan Mukena Bersih di Sosial Media
Logo Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Didalam Akad Amanah Berisikan
Informasi tentang Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Surat pengantar untuk Masjid atau Musholla
Formulir Partisipasi Relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Foto Event - Event yang diadakan Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Acara Fashion Show Ibu dan Anak di Event-Event Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Launching Mukena Ibu dan Anak
Launching Mukena Ibu dan Anak kepada Relawan Pemelihara dengan Anaknya
Bazar-Bazar di Event Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Bekerjasama dengan Wardah Cosmetic untuk Event-Event
Salah Satu Contoh Hadiah dari Event Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Salah satu Contoh Mercendase Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Acara Talk Show di Kompas TV
Acara Pesona Islami di Net TV
Salah Satu contoh Majalah yang memuat (GMB)
Warna-Warna Pastel Mukena Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Paket Mukena Gerakan Mukena Bersih (GMB)
DOKUMENTASI
Pembina Gerakan Mukena Bersih (GMB) Ibu Gita Saraswati
Bersama Pembina dan Ketua Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Informasi Gerakan Mukena Bersih di Sosial Media
Logo Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Didalam Akad Amanah Berisikan
Informasi tentang Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Surat pengantar untuk Masjid atau Musholla
Formulir Partisipasi Relawan Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Foto Event - Event yang diadakan Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Acara Fashion Show Ibu dan Anak di Event-Event Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Launching Mukena Ibu dan Anak
Launching Mukena Ibu dan Anak kepada Relawan Pemelihara dengan Anaknya
Bazar-Bazar di Event Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Bekerjasama dengan Wardah Cosmetic untuk Event-Event
Salah Satu Contoh Hadiah dari Event Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Salah satu Contoh Mercendase Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Acara Talk Show di Kompas TV
Acara Pesona Islami di Net TV
Salah Satu contoh Majalah yang memuat (GMB)
Warna-Warna Pastel Mukena Gerakan Mukena Bersih (GMB)
Paket Mukena Gerakan Mukena Bersih (GMB)