143
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN BOYOLALI DALAM PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PENGGING SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Sarjana Sosial UniversitasSebelas Maret Surakarta Disusun Oleh: HARYANTO D0106063 ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

  • Upload
    hoangtu

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN BOYOLALI

DALAM PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PENGGING

SKRIPSI

Disusun Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat Guna Meraih Sarjana Sosial

UniversitasSebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh:

HARYANTO

D0106063

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan

Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”

(Q.S. Ali Imran : 148)

“There is a will, there is a way”

(Rizal mallarangerng)

“Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,

hari esok harus lebih baik dari hari ini”

(Penulis)

Page 5: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya kecilku ini aku persembahkan untuk:

© ALLAH SWT atas semua hal terbaik yang diberikan untukku. © Bapak dan Ibuku, Wagimin Pono Sukarto dan Giyarni, atas semua doa, kasih

sayang, pengertian dan pengorbanan yang diberikan untukku. © Kakakku, wahyudi dan Muladi, yang telah memberikan semangat dan nasehat

terbaik untukku © Keluarga besarku, atas doa dan dukungan yang diberikan sehingga aku bisa

melalui semua tantangan dalam meraih mimpiku. © Sahabat-sahabatku Terimakasih atas persahabatan yang tulus yang kalian

berikan untukku. © Sahabatku terbaik dimasa-masa kuliah Di masa-masa kuliah ini, banyak hal

yang kita lewati untuk mengerti tentang hidup. Mari kita raih sukses bersama-sama teman. All is well.

© Teman-teman Administrasi Negara angkatan 2006. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita.

Page 6: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb,

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan kasih

karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali dalam Pengembangan Obyek

Pariwisata Pengging”. Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi di Program Studi Administrasi Negara, Jurusan Ilmu

Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, maka

pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan khusus kepada:

1. Drs. Sukadi. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan

arahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. Budiarjo, M.Si. selaku pembimbing akademis, atas bimbingan akademis

yang telah diberikan selama ini.

3. Drs. Sudarto, M.Si. dan Drs. Agung Priyono, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Supriyadi SN., SU. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Ir. Rahmad Hadi Santoso, MM. selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Boyolali.

Page 7: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

6. Ibu Dra Kristina Purwanti, Bapak Sri Hartono, Bpk Tubinu S.sos, Bpk Drs.

Sutrisno M.Hum, Drs M. Basuni dan Ibu Dra Suciati MM, selaku Staf dinas

pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali yang telah bersedia menjadi

informan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Rusmanto, Sholeh Abas dan Suratmin yang telah bersedia menjadi

informan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Dwi Santoso, S. Sos. yang banyak membantu dalam proses penyusunan skripsi

ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyusunan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari

kesempurnaan hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki.

Oleh karena itu kritik dan saran yang menuju kearah perbaikan skripsi ini akan

penulis perhatikan. Sebagai kata penutup, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan Program Studi Ilmu Administrasi Negara, serta bagi pihak-pihak yang

memerlukannya.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 8: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………...…...ii

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………...……....iii

HALAMAN MOTTO…………………………………………..….…..iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………..….…...v

KATA PENGANTAR…………………………………………………vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………...vii

DAFTAR TABEL………………………………………………….....viii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………........x

ABSTRAK…………………………..…….………………………..…..xi

ABSTRACT............................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………….……………….…..1

B. Rumusan Masalah…………………………….…………….....5

C. Tujuan Penelitian……...…………………….………………...5

D. Manfaat Penelitian………………………………………….....6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori..………………………………………............7

Page 9: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

B. Kerangka Pemikiran…………………………………………30

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………...........33

B. Lokasi Penelitian ....................................................................33

C. Sumber Data ………………………………….......………...34

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………….....35

E. Teknik Sampling…..………………………………………...37

F. Validitas Data……………………………………………….38

G. Teknik Analisis Data……………………………………….38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Boyolali……......................................................42

B. Analisis Swot dan Strategi dalam Pengembangan Obyek

Pariwisata Pengging Oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

kabupaten Boyolali………………........................................56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………. 123

B. Saran ..…………………………………………………… 126

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

1.1 Tabel jumlah pengunjung Obyek Pariwisata Pengging……………...4

2.2 Tabel pedoman test limuts…………………………………………..23

2.3 Tabel pedoman matrik SWOT…………………………...…………25

4.1 Tabel potensi Obyek Pariwisata Pengging………………………….51

4.2 Tabel Tingkat Pendidikan Pegawai Disparbud……………………..58

4.3 Tabel Pegawai dan Tingkat pendidikan UPT Pengging…………….60

4.4 Tabel rincian Anggaran Non Rutin tahun 2006-2010………………62

4.5 Tabel Pendapatan Obyek Pariwisata Pengging……………………..63

4.6 Tabel Sarana dan Prasarana Disparbud……………………………..64

4.7 Tabel Sarana dan Prasarana Obyek Pariwisata Pengging…………..65

4.8 Tabel Jumlah Pengunjung…………………………………………..72

4.9 Tabel Analisis SWOT……………………………………………....81

4.10 Tabel Test limuts isu-isu startegis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Boyolali……………………………………………….84

4.11 Tabel Peningkatan SDM………………………………………….114

Page 11: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Gambar Diagram Analisis SWOT……………………………..27

2.2

3.1

4.1

Bagan Kerangka Berfikir Strategi Dinas Pariwisata Dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali Dalam Pengembangan Obyek

pariwisata Pengging………………………………..................32

Model Analisis Interaktif …………...………………………..41

Bagan Susunan Organisasi DISPARBUD Kabupaten Boyolali

……………………………………………………...................55

Page 12: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRAK

HARYANTO. D0106063. STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN (DISPARBUD) KABUPATEN BOYOLALI DALAM PENGEMBANGAN OBYEK PARIWISATA PENGGING. Skripsi. Program Studi Administrasi Negara. Jurusan Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2011. 135 hal

Pariwisata pada era otonomi daerah merupakan bidang yang sangat penting bagi daerah dalam konstribusinya terhada Pendapatan asli Daerah. Untuk Kabupaten Boyolali Pariwisata merupakan bidang yang mempunyai kontribusi yang sangat besar, hal itu dikarenakan bpyolali mempunyai bebrapa obyek pariwisata yang menarik, salah satunya obyek pariwisata Pengging. Pengging merupakan Obyek Pariwisata yang memiliki lebih dari satu obyek pariwisata yang mempunyai daya tarik tinggi, tetapi masih terdapat kendala tentang pengembanganya seperti terutama dalam pembangunan dan pengelolaanya yang kurang optimal . Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi Pengembangan Obyek Pariwisata Pengging yang dilakukan Oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan narasumber dan arsip/ dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling digunakan ketika peneliti menetapkan narasumber yaitu pegawai Disparbud Kabupaten Boyolali. Snowball sampling digunakan untuk menentukan siapa narasumber selanjutnya yang mengetahui permasalahan penelitian setelah pegawai Disparbud Kabupaten Boyolali. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode triangulasi data. Analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Boyolali dapat diketahui bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali telah melaksanakan bebrapa kegiatan berdasarkan analisis SWOT tahun Anggaran 2006-2010 seperti strategi pengembangan infrastruktur, pengembangan promosi dan pemasaran, strategi kerjasama di bidang kepariwisataan, strategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian juga dapat diketahui hambatan yang ditemui dalam implementasi strategi Dimnas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Boyolali dalam Pengembangan obyek pariwisata Pengging yaitu ,terbatasnya anggaran, keterbatasan infrastruktur, masih rendahnya sumber daya Manusia yang ada, rendahnya investasi dan dukungan Stake holder

Page 13: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRACT

HARYANTO. D0106063.TOURISM AND CULTURE DEPARTMENT (DISPARBUD)STRATEGIC IN DEVELOPING TOURISM OBJECT.SCRIP STATE ADMINISTRATION DEPARMENT.SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE FACULTY SEBELAS MARET UNIVERSITY. SURAKARTA .2011.135 pages

Tourism is regional authority era is a crucial section for the region in its contribution to the original income. For boyolali regency tourism is a section that gives a great contribution, because Boyolali owred several interesting tourism object, one of it is Pengging. Pengging is tourism object that has more than has more than are object of attraction , therefore thre are still obsctudes to develop. It is mainly on developing and maintainance that hasn’t been don’t optimally . this study is directed to describe development of Pengging Tourism Object that is done by Tourism and Culture Deparment Boyolali

Method used in this study descriptive qualitative method. The data source is obtained by doing interview with informant and files or document related with the study. The obtaining the sample uses purposive sampling and snowball sampling. Purposive sampling was used when the writer determined the informant that is the DISPARBUD official in Boyolali. Snowball sampling was used to determine who is the next informant who has information about the object of the study after the DISPARBUD official in Boyolali. The technique in obtaining the data is by doing interview , observation and document study . the validity of the data used in this study is data triangulation method. The data analysis used in the study is interactive analysis data model

The result of the study thas awas done by tourism and culture department Boyolali , regency can be seen that tourism and culture Department Boyolali has carried out several activities based on SWOT analysis 2006-2010 budget years as a strategy of developing infrastructure, promotion and marketing development , cooperation strategy in tourism section, human resources quality developing strategy an empowering society strategi

Based on the result of the study can also be known the obstacles in implementing tourism and culture department strategy in developing tourism object in pengging. That is limitation of the budget, the limitation of infractructure, the lack of human sourse available the investation is low and the sfule holdy suppart is also low.

Page 14: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Otonomi daerah memberikan implikasi pada peningkatan pendapatan

daerah (PAD). Dengan adnya otonomi daerah yang diatur dengan Undang-

Undang No 32 tahun 2004 memaksa bagi pemerintah daerah untuk mulai

meninjau ulang pendekatan dan cara pandang mereka dalam mengelola

pemerintahan daerah, di mana salah satunya adalah bidang kepariwisataan. Di era

otonomi daerah ini pariwisata merupakan aset yang sangat berharga bagi

pemerintahan daerah, dengan adanya pariwisata akan menambah pendapatan asli

daerah ( PAD ) bagi pemerintah daerah. Selain berperan dalam menambah PAD

suatu pemerintahan daerah, industry pariwisata juga berperan dalam

pembangunan suatu pemerintah daerah. Untuk pembangunan, pariwisata

merupakan bagian integral pembangunan nasional dan daerah yang menyumbang

terhadap bidang-bidang strategis dalam pembangunan, diantaranya adalah

nenciptakan dan memperluas lapangan usaha, menciptakan dan memperluas

kesempatan kerja, meningkatkan pencapatan masyarakat dan pemerintahan

daerah, mendorong pelestarian pengembangan dan pelestarian kebudayaan,

mendorong peningkatan pembangunan di sector lainya dan, mendorong

perkembangan daerah ( Hari karyono, 1997 : 89)

Page 15: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Boyolali merupakan Kabupaten, dimana berdasarkan Undang-undang no

32 tahun 2004 Pemerintaha Daerah Boyolali merupakan daerah otonomi, dimana

Pemerintah Boyolali lebih mempunyai wewenamg untuk menyelenggarakan

pemerintahan sendiri dengan bertumpu pada pendapatan asli daerah (PAD). Untuk

itu agar bisa mendapatkan PAD yang dapat menunjang pelaksanaan

Pemerintahan, Pemerintah Boyolali harus dapat mengembangkan potensi daerah

yang dimiliki. Hal tersebut sesuai dengan pasal 1 butir 6 Undang-Undang no 32

tahun 2004 yang berbunyi pemerintah daerah mempunyai wewenang untuk

mengembangkan sumberdaya produktif ( Tumar Sumiharjo, 2008; 29), hal itulah

sebagai pijakan Pemerintah Daerah Boyolali untuk menggali dan meningkatkan

pengembangan sumberdaya dan potensi lokal yang dapat dijadikan unggulan

daerah. Bicara tentang potensi produktif yang dimiliki daerah Boyolali salah

satunya adalah potensi bidang pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu

sektor yang berkembang di Kabupaten Boyolali, pada saat ini sektor pariwisata

bersama-sama sektor lain diharapkan menjadi andalan untuk menggerakkan

seluruh ptensi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

meningkatkan PAD Kabupaten Boyolali.

Ditinjau dari segi pariwisata Boyolali mempunyai masa depan yang sangat

baik, alasan yang pertama adalah mempunyai letak yang strategis yaitu terletak

pada jalur arteri Solo Jakarta dan Solo Semarang. Kedudukan yang strategis ini

memberikan dampak positif bagi Kabupaten Boyolali dalam perkembangan

pembangunan dari segi ekonomi, sosial dan budaya. Hal itu merupakan peluang

bagi pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

Page 16: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang menaungi kepariwisataan untuk mendapatkan pasar ke luar daerah boyolali

dalam upaya pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata ( ODTW) di

Kabupaten Boyolali.

Alasan yang kedua adalah Kabupaten Boyolali mempunyai beberapa

obyek pariwisata yang menarik antara lain Obyek Pariwisata Tlatar sebagai obyek

pariwisata pemandian, Obyek Pariwisata Merapi, Cepogo dan Selo sebagai

pariwisata alam, serta Obyek Pariwisata Pengging sebagai obyek pariwisata air,

pemandian dan budaya atau ritual. Selain itu masih beberapa obyek pariwisata

lain yang dimiliki Kabupaten Boyolali. Dari obyek-obyek pariwisata tersebut

yang paling menonjol adalah Obyek Pariwisata Pengging, karena di daerah obyek

pariwisata Pengging merupakan obyek pariwisata yang mempunyai atraksi

pariwisata cukup banyak antara lain adalah atraksi pariwisata air atau pemandian

dengan beberapa kolam renang baik yang dibuat atau terbentuk secara alami,

ataraksi pariwisata ziarah dengan adanya makam R. Ng. Yosodipuro, atraksi

pariwisata pemancingan serta atraksi pariwisata budaya dengan beberapa event

kebudayaan yang diselenggarakan. Dilihat sangat banyaknya atraksi pariwisata

tersebut, pengging merupakan obyek daerah pariwisata yang potensial untuk

dijadikan ikon pariwisata Boyolali. Di obyek Pariwisata pengging banyak

wisatawan yang berkunjung, untuk wisata pemandian dan pemancingan biasanya

pengunjung membludak pada hari-hari libur, sedangkan untuk wisata ziarah dan

budaya membludak pada hari-hari tertentu yaitu malam jumat, khususnya malam

jumat pahing. Walaupun dengan fasilitas yang terbatas dan ada beberapa dari

bagian pariwisata yang rusak dan tidak terawat, pengunjung obyek pariwisata

Page 17: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak berkurang, malah semakin lama-semakin meningkat. Hal tersebut terlihat

dari tabel pengunjung Obyek Pariwisata Pengging tiga tahun terakhir

Tabel 1.1

Jumlah Pengunjung Obyek Pariwisata Pengging

no tahun Jumlah

pengunjung

ziarah pemandian

1 2008 53.745 0rang 11.358 orang 42.387orang

2 2009 59.509 orang 14.638 orang 44.871 orang

3 2010 67.197orang 18,458 orang 49.739 orang

Sumber : kantor dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2010

Akan tetapi di obyek pariwisata pengging masih terdapat beberapa kekurangan

khususnya dalam sarana dan prasarana penunjang seperti penginapan atau hotel

untuk para wisatawan khususnya dari luar daerah atau mancanegara.

Semakin meningkatnya pengunjung serta kebutuhanya, maka diperlukan

perbaikan dan pengembangan kawasan wisata Pengging sebagai upaya pemuasan

para pengunjung dan untuk memaksimalkan pendapatan Asli Daerah dari sector

pariwisata. Terdapatnya perpaduan atraksi pariwisata dan gairah masyarakat di

sekitar obyek pariwisata Pengging dinilai menjadi aspek pendukung untuk

mengembangkan dan memajukan Obyek Pariwisata Pengging, karena selain

berkonstribusi sebagai penyumbang PAD, Obyek pariwisata Pengging juga

Page 18: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berkonstribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar terutama

melalui kegiatan perdagangan.

Untuk itulah diperlukan strategi untuk pengembangan Obyek pariwisata

Pengging agar dapat mendukung semua kegiatan wisata dan terpenuhinya semua

kebutuhan sarana dan prasarana dari seluruh aspek pendukung pariwisata serta

secara sosial ekonomi dapat meningkatkan PAD dan meningkatkan kesjahteraan

masyakat Boyolali pada umumnya, dan masyarakat disekitar pariwisata Pengging

pada khususnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian

ini penulis mengajukan perumusan masalah sebagai berikut :

Bagaiman strategi dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali

dalam pengembangan obyek pariwisata Pengging ?

C. Tujuan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapakan penulis mampu mengetahui

strategi yang dilakukanDinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali

serta menganalisis kesesuaian antara strategi dengan kondisi internal dan eksternal

dalam Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali

Page 19: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Manfaat penelitian

1. Dari penelitian ini diharapkan dapat member masukan kepada Pemerintah

Boyolali khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam

pengembangan Obyek Pariwisata Pengging.

2. Dapat menjadi tambahan sumbangan pemikiran dalam bidang lingkungan

hidup, terutama dalam pengembangan obyek pariwisata Pengging.

3. Memberikan tambahan pustaka bagi siapapun yang ingin mengetahui,

mempelajari dan meneliti lebih lanjut mengenai permasalahan ini

Page 20: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bab II

Tinjauan Pustaka dan Kerangka Berpikir

A. Tinjauan Pustaka

1. Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang

memiliki arti harfiah “jenderal”. Sehingga dapat pula diartikan

sebagai seni perang para jenderal yang memimpin suatu peperangan

(fitri Lukiastuti dan Muliawan, 2008:11).

Sedangkan menurut Matloff (1967) dalam J. Salusu

(2004;85) menerangkan strategy adalah the art of general (seni

jenderal). Dalam yunani kuno jenderal dianggap bertanggung jawab

pada peperangan, kalah atau menang. Dengan kata lain strategi

adalah sebuah seni dalam berperang.

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (1994:964) strategi

memiliki beberapa arti yaitu siasat perang, ilmu siasat perang,

tempat yang baik menurut siasat perang atau dapat pula diartikan

sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai

sasaran khusus. Dari pengertian di atas maka pengertian strategi

sangat berkaitan erat dengan perang.

Saat ini istilah strategi banyak digunakan dalam organisasi.

Strategi sangat diperlukan dalam perusahaan dalam pencapaian

Page 21: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tujuan organisasi. Strategi adalah rencana yang disatukan

menyeluruh dan terpadu mengkaitkan keunggulan strategi

perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang

untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat

dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaaan. (R.Jauch,

William F. Glueck 1999:2) dalam, skripsi Dwi Irawati 2008

Dalam Rangkuti (2006:4), Argyris (1985), Mintzberg (979),

Steiner dan Miner (1977) menerangkan bahwa:

“Stategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi organisasi.”

Sedangkan Chandler (1962) menjelaskan bahwa:

“strategi merupkan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya” ( Rangkuti (2006:4).

Selain definisi strategi di atas ada juga pengertian strategi

menurut Hamel dan Parlad (1995) dalam Husein Umar (2001: 31)

mereka berdua mendefinisikan strategi yang terjemahan nya sebagai

berikut:

Page 22: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola consumen memerlukan kompetensi inti (core competencias). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti dalam bisnis yang dilakukan.” (Hamel dan Parlad dalam Husein Umar (2001: 31)).

Sementara, Kennet Andrew dalam fitri Lukiastuti dan

Muliawan, 2008 menjelaskan bahwa strategi sebagai upaya untuk

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dibandingkan

dengan peluang serta ancaman dalam lingkungan yang dihadapi.

Namun secara umum strategi diartikan sebagai suatu cara yang

digunakan oleh manager atau pimpinan puncak untuk mencapai

tujuan orgnisasi. Strategi merupakan landasan awal bagi sebuah

organisasi untuk menyusun langkah-langkah atau tindakan-tindakan

dengan memperhitungkan faktor-faktor internal dan eksternal dalam

rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Strategi bisa juga

digunakan untuk mengubah suatu budaya organisasi agar organisasi

tersebut dapat bekerja lebih baik dari sebelumnya.

Dari beberapa pendapat, definisi, pengertian dan penjelasan

seperti yang tersebut di atas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa strategi merupakan suatu seni,siasat,ide dan rencana yang

cermat untuk digunakan menghadapi tantangan atau permasalahan

Page 23: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang sedang di hadapi dengan mengevaluasi kekuatan dan

kelemahan organisasi dibandingkan dengan peluang serta ancaman

yang dapat mempengaruhi organisasi. Strategi juga melihat

perubahan lingkungan organisasi yang selalu berubah yang bertujuan

untuk mencapai tujuan organisasi.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, konsep

strategi berkembang sangat pesat dan memiliki arti yang lebih luas.

Tidak terkecuali dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang

organisasi. Dalam sebuah organisasi, upaya untuk mencapai tujuan

organisasi tersebut dibutukan suatu strategi. Sejalan dengan apa yang

dikemukakan oleh Hadari Nawawi (2000:147-148) strategi secara

etiomolgi dalam manajemen sebuah organisasi dapat diartikan

sebagai kiat, cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematik

dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terarah pada

tujuan strategi organisasi. Disadari atau tidak bahwa, strategi

memiliki andil dalam setiap pengambilan keputusan manajerial dan

juga secara teoritis menjadi suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari

setiap organisasi. Strategi sebagai perencanaan suatu organisasi

dalam menjalankan kegiataannya untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Sementara itu, Fauklner dan Johnson dalam bukunya Michael

Amstrong (2003:38) strategi memperhatikan sungguh-sungguh arah

Page 24: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jangka panjang dan cakupan organisasi. Strategi juga secara kritis

memperhatikan dengan sunguh-sungguh posisi organisasi itu sendiri

dengan memperhatikan lingkungan dan secara khusus memperhatikan

pesaingnya. Strategi memperhatikan secara sungguh-sungguh

pengadaan keunggulan kompetitif, yang secara ideal berkelanjutan

sepanjang waktu, tidak dengan manuver teknis, tetapi dengan

menggunakan perspektif jangka panjang secara keseluruhan. Pada

dasarnya, strategi adalah mengenai penetapan tujuan (tujuan strategi)

dan mengalokasikan atau menyesuaikan sumber daya dengan peluang

(strategi berbasis dumber daya) sehingga dapat mencapai kesesuaian

stratejik diantara mereka. Dalam bukunya, Michael Amstrong

(2003:39) memberikan tiga konsep utama dalam strategi yakni:

1. Keunggulan kompetitif Konsep keunggulan kompetitif ini diformulasikan oleh Porter (1985). Keunggulan kompetitif, seperti yang dikatakannya timbul dari sebuah perusahaan yang menciptakan nilai untuk pelanggannya. Kemudian, dia mengembangkan kerangka kerjanya yang terkenal mengenai tiga strategi generik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, ketiga hal tersebut adalah : a. Inovasi

Menjadi produser yang unik. b. Kualitas

Menyampaikan barang dan jasa yang berkualitas tinggi kepada pelanggan.

c. Kepemimpinan biaya Hasil kebijakan yang direncanakan bertujuan kepada pengelolaan pengurangan pengeluaran.

2. Kapabilitas khusus Merupakan karakteristik yang tidak dapat ditiru oleh pesaing, atau sulit sekali ditiru. Kapabilitas khusus atau kompetensi inti, mendiskripsikan sesuatu yang secara khusus atau unik dapat

Page 25: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilakukan oleh organisasi. Empat kriteria yang diusulkan oleh Barry dalam bukunya Michael Amstrong (2003:41) mengatakam dalam menentukan apakah sumber daya dapat dianggap sebagai kapabilitas khusus atau kompetensi khusus: a. Penciptaan nilai bagi pelanggan b. Memiliki sesuatu yang sangat langka c. Tidak dapat ditiru d. Tidak ada subsitusinya

3. Kesesuaian stratejik Menyatakan bahwa untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif perusahaan, maka harus menyesuaikan kapabilitas dan sumber daya yang ada dengan peluang yang tersedia dalam lingkungan ekternal. Seperti halnya yang disimpulkan oleh Hofer dan Schendel (1986) dalam Michael Amstrong (2003:42): Bagian penting dari tugas manajemen puncak pada saat ini adalah memasukkan kompetensi organisasi yang sesuai (sumber daya internal; dan ketrampilan) dengan peluang dan resiko yang diciptakan oleh perubahan lingkungan sehingga akan efektif dan efisien sepanjang waktu seperti ketika sumber daya akan direncanakan.

Sementara itu, dalam menetapkan suatu strategi dibutuhkan

berbagai informasi yang dapat memperkaya organisasi dalam

menetapkan alternatif-alternatif. Sarah Kaplan dan Paula Jarzabkowski

(2006:7-8) dalam AIM Working Paper Series: 047-August-2006

menegaskan bahwa:

“Indeed, much of the information needed for making strategy may be unclear or conflicting. As strategy is about the future, there will always be an aspect that cannot be known, so that setting a strategy means deciphering existing information and deriving a point of view about what to do. Such uncertainty can result in myriad interpretations about what is going on and what should be done.” (Memang, sebagian besar informasi yang dibutuhkan untuk membuat strategi mungkin tidak jelas atau bertentangan. Seperti strategi adalah tentang masa depan, akan selalu ada sebuah aspek yang tidak dapat diketahui, sehingga penetapan

Page 26: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

strategi berarti mengartikan informasi yang ada dan menurunkan sudut pandang tentang apa yang harus dilakukan. Ketidakpastian tersebut dapat menghasilkan berbagai interpretasi tentang apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan).”

Dari pemikiran diatas, dijelaskan bahwa informasi yang

dibutuhkan untuk membuat strategi mungkin tidak berhubungan

bahkan bertentangan. Strategi merupakan sesuatu yang dilakukan

organisasi di masa depan. Maka dalam membuat strategi, organisasi

perlu menggali informasi yang ada tentang apa yang harus dilakukan

organisasi. Sehingga akan didapatkan informasi yang lengkap tentang

peluang dan ancaman yang dapat digunakan dalam menetapkan

strategi. Sedangkan Hax dan Majluf (dalam Salusu,1998:100) mencoba

menawarkan rumusan yang komprehensif tentang strategi sebagai

berikut. Strategi:

1. Ialah suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral;

2. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya;

3. Menyeleksi bidang yang akan digeluti atau akan digeluti organisasi;

4. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal oganisasi, dan kekuatan serta kelemahanya;

5. Melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi.

Di lain pihak, Bryson (2005:189), mengemukakan bahwa

strategi dapat dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan, program,

Page 27: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tindakan, keputusan atau alokasi sumber daya yang mendefinisikan

bagaimana organisasi itu, apa yang dikerjakan organisasi, dan mengapa

organisasi melakukannya. Oleh karena itu strategi merupakan perluasan

misi guna menjembatani organisasi dan lingkungannya. Strategi

biasanya digunakan untuk mengatasi isu strategis, strategi menjelaskan

respon organisasi terhadap pilihan kebijakan pokok. Lain halnya

dengan J. Salusu (2004:101) mengatakan bahwa:

Strategi adalah suatu seni yang menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.

Kotten (dalam Salusu, 1998:105) mencoba menjelaskan

mengenai tipe-tipe strategi. Tipe-tipe strategi yang yang ia kemukakan

berikut ini sering pula dianggap sebagai suatu hierarki. Tipe-tipe

strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Corporate Strategy (strategi organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan,

nilai-nilai dan inisiatif-inisiatif stratejik yang baru.

Pembatasan-pembatasan diperlukan, yaitu apa yang

dilakukan dan untuk siapa.

b. Program Strategy (strategi program)

Strategi ini lebih memberikan perhatian kepada

implikasi-implikasi stratejik dari program tertentu. Apa

Page 28: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kira-kira dampaknya apabila program tertentu

diperkenalkan, apa dampaknya bagi sasaran organisasi

c. Resource Support Strategy (strategi pendukung sumber

daya)

Strategi ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan

sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna

meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya

itu dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi dan

sebagainya.

d. Institutional Strategy (strategi kelembagaan)

Fokus dari strategi ini adalah mengembangkan

kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-

inisiatif stratejik.

Setiap strategi yang disusun, diharapkan dapat secepatnya

dilaksanakan agar dapat segera bisa mencapai tujuan organisasi.

Untuk bisa mencapai tujuan organisasi, menurut Hatten dan Hatten

(dalam Salusu, 1998:107) mengatakan bahwa terdapat prinsip-

prinsip agar strategi bisa sukses, yaitu :

1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya 2. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi 3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan

menyatukan semua sumber daya tidak menceraiberaikan satu dengan yang lainnya

4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya

Page 29: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis 6. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak

terlalu besar 7. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan

yang telah dicapai 8. Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan

adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait, dan terutama dari para eksekutif, dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi Sama halnya Fuchs and his colleagues (Fuchs et al, 2000) dalam

Gursoy, Guner (2009:214) mengemukakan bahwa:

”The key dimensions of effective strategy development and implementation as orchestrating all the elements of strategy around a powerful core theme and alignment of coherent product-market focus supported by operating capabilities and resources. (Dimensi kunci dari efektifitas pengembangan strategi dan implementasi seperti mengarang musik semua unsur-unsur strategi di sekitar kekuatan tema inti dan meluruskan fokus pasar produk yang padu didukung dengan operasi kemampuan dan sumber daya.)” (International Journal of Bussines and Emerging Market, 2009: 214)

Dalam jurnal tersebut, dijelaskan bahwa dimensi kunci dari

membangun dan implementasi strategi yang efektif itu seperti

mengarang musik semua unsur disekitar inti tema yang kuat dan

hubungan fokus produk pemasaran yang berurutan didukung oleh

kemampuan beroperasi dan sumber daya.

Strategi selayaknya merupakan respon terhadap harapan-

harapan masyarakat dan apa yang menjadi prioritas dalam kelompok

masyarakat yang dilayani. Harapan dan kepentingan masyarakat itu

Page 30: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diseimbangkan dengan harapan dan kepentingan dari para eksekutif dan

para karyawan organisasi. Jadi, diperlukan keserasian atau harmoni

antara kepentingan organisasi dan kepentingan masyarakat. Strategi

yang mengabaikan kepentingan masyarakat tidak akan memberikan

hasil yang memuaskan dan dikehendaki oleh para eksekutif (Salusu,

1998:110). Dari berbagi definisi yang dikemukakan oleh para ahli

tersebut, secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu cara yang

digunakan oleh manajer atau manajemen puncak untuk mencapai tujuan

organisasi. Strategi merupakan landasan awal bagi sebuah organisasi

dan elemen-elemen di dalamnya untuk menyusun langkah-langkah atau

tindakan-tindakan dengan memperhitungkan faktor-faktor internal dan

eksternal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam keberhasilan berjalanya sebuah strategi, Bryson

menganggap sangat ditentukan oleh proses penyusunan strategi.

Menurut Bryson, terdapat delapan tahapan dalam proses penyusunan

strategi, yaitu :

1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategi.

2. Mengidentifikasi mandat strategi. 3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi. 4. Menilai lingkungan eksternal: peluang dan ancaman 5. Menilai lingkungan internal : kekuatan dan kelemahan. 6. Mengidentifikasi isu strategi yang dihadapi organisasi. 7. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu 8. menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa

depan.

Page 31: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Delapan langkah diatas menurut Bryson harus mengarah kepada

tindakan, hasil, dan evaluasi. Dan setiap tindakan, hasil dan evaluasi

tersebut harus ada setiap langkah, dengan kata lain implementasi dan

evaluasi tidak harus menunggu sampai akhir namun menjadi bagian

yang menyatu dari proses dan terus menerus (Bryson, 2007:55).

Selanjutnya dalam hal ini untuk melihat strategi yang ada di

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, peneliti

mengacu pada langkah-langkah proses perencanaan strategis Bryson.

Peneliti hanya membatasi pada empat langkah saja yaitu dimulai dari

langkah menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman), menilai

lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan), mengidentifikasi isu

strategis dan merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu. Hal ini

dikarenakan organisasi yang diteliti sudah mempunyai visi dan misi.

1) Menilai Lingkungan eksternal : Peluang dan Ancaman

Lingkungan eksternal adalah suatu kekuataan yang berada diluar

perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali

trhadapnya (uncontrollable) sehingga perubahan-perubahan yang

terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua

perusahaani dalam industri tersebut (Agustinus Sri Wahyudi, 1995:47),

jadi lingkungan eksternal meupakan lingkungan diluar organisasi yang

tidak dikendalikan oleh organisasi, namun mempengaruhi organisasi.

Page 32: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lingkungan ini terdiri atas dua variabel yaitu peluang dan ancaman.

Peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi

suatu organisasi, yaitu perubahan undang-undang yang membuka

kesempatan baru dalam kegiatan usaha, identifikasi segmen pasar yang

belum diperhatikan, perubahan dalam kondisi persaingan. Ancaman

adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan organisasi,

seperti : masuknya pesaing baru pertumbuhan ekonomi yang pesat,

undang-undang yang terlalu membatasi, dan sebagainya (Siagian,

2004:173). Analisis lingkungan eksternal dalam penelitian ini dilakukan

melalui:

a) Identifikasi trhadap prubahan sistem politik, ekonomi,

fenomena dan perkembangan teknologi yang dapat

mempengaruhi aktivitas-aktivitas organisasi.

b) Identifikasi pihak-pihak berkepentingan (stakeholder)

yang meliputi:

1. Konsumen

Konsumen yang dimaksud di sini adalah pengunjung

yang merupakan kelompok sasaran organisasi, untuk

itu perlu bagi organisasi mengetahui karakteristik

dan minat pasien.

2. Kolaborator

Page 33: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kolaborator adalah pihak-pihak yang bekerja sama

dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

dalam menjalankan aktivitasnya

3. Kompetitor

Kompetitor adalah pesaing yang menjadi ancaman

bagi organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.

Oleh karena itu, oganisasi perlu menyusun langkah-

langkah strategis agar apa yang disajikan dapat

menjadi daya tarik konsumen

2) Menilai Lingkungan Internal : Kekuatan dan Kelemahan

Lingkungan internal adalah lebih pada analisis intern perusahaan

dalam rangka menilai tau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

(Agustinus Sri Wahyudi, 1995:49). Lingkungan internal merupakan

situsi dan kondisi organisasi yang saling mempengaruhi serta terkait

dengan misi, mandat, tugas dan fungsi organisasi tersebut dalam rngka

pencapaian tujuan organisasi. Adapun variabel dari lingkungan internal

adalah kekuatan dan kelemahan. Kekuatan adalah meupakan

kompetensi khusus yang tedapat dalam organisasi yang menjadi

keunggulan komparatif organisasi tersebut. Kompetensi tersebut

meliputi sumber daya, ketrampilan, produk andalan dan sebagainya

yang membuat organisasi lebih kuat dari pesaingnya dalam memuaskan

Page 34: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebutuhan pelanggan (pemilih). Kelemahan adalah keterbatasan atau

kekurangan dalam hal sumber daya, ketrampilan, dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan (Siagian, 2004: 172-173).

Hasil identifikasi terhadap lingkungan tersebut memberikan

gambaran mengenai kekuatan (strenght), Kelemahan (weakness),

peluang (opportunity), dan ancaman (treath) yang dijabarkan sebagai

berikut :

a) Kekuatan (strenght) adalah keunggulan dalam sumber

daya, ketrampilan atau keunggulan lainya yang

dimiliki organisasi dan tidak dimiliki pesaing.

b) Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau

kekurangan dalam hal sumber daya, ketrampilan dan

kemampuan yang dapat menghambat pelaksanaan

aktivitas organisasi.

c) Peluang (opportunity) adalah kondisi yang

menguntungkan organisasi, seperti perubahan

peraturan, perubahan teknologi, dan perubahan minat

pemilih.

d) Ancaman (treath) adalah kondisi yang tidak

menguntungkan organisasi dan merupakan

Page 35: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengganggu dalam kelancaran aktivitas organisasi,

seperti perubahan dan munculnya pesaing.

3) Mengidentifikasi Isu Strategis Yang Dihadapi Organisasi

Setelah pengidentifikasian lingkungan internal dan eksternal

kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi terhadap

isu-isu strategis. Isu-isu strategis adalah faktor-faktor lingkungan yang

berasal dari lingkungan yang berasal dari dalam maupun luar organisasi

yang akan memberikan pengaruh langsung terhadap kemampuan

organisasi untuk mencapai tujuanya (Crown Dirgantoro, 2001:45).

Indentifikasi isu organisasi adalah marupakan jantung dalam proses

penyusunan strategi. Karena hal ini sangat terkait dengan pemilihan

kebijakan pokok organisasi yang didasarkan pada kekuatan dan peluang

yang dimiliki serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada.

Setidaknya ada tiga macam isu strategis yang akan dihadapi organisasi:

1. Isu-isu yang tidak dibutuhkan tindakan sekarang, namun isu

tersebut harus terus dipantau.

2. Isu-isu dapat ditangani sebagai bagian dari strategi reguler

organisasi.

3. Isu-isu yang memerlukan tanggapan segera dan tidak dapat

ditangani dengan strategi yang bersifat reguler.

Mengidentifikasi isu-isu strategis merupakan tahapan yang

paling menentukan dalam proses perencanaan strategi, identifikasi ini

Page 36: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilakukan dengan berdasarkan dari analisis SWOT. SWOT adalah

merupakan akronim dari Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan),

Oportunities (peluang), dan Treaht (ancaman). Dalam proses

perencanaan strategi model Bryson, langkah 4 dan 5 mengarsip peluang

dan ancaman eksternal maupun kekuatan dan kelemahan internal. Dari

hasil penilaian tersebut akan menjadi wahana untuk mengidentifikasi

isu-isu strategi, sebab isu strategi berkenaan dengan bagaimana

organisasi berhubungan dengan lingkungan yang lebih besar dimana

organisasi menjadi penghuni.

Manfaat menggunakan analisis SWOT (Bryson, 2007:147)

adalah : Pertama, membantu berfikir logis para pengambil keputusan

kunci, yaitu dalam memilih alternatif stategis. Kedua, dengan

pendekatan ini akan diperoleh gambaran mengenai posisi organisasi

atau perusahaan, yaitu dengan melihat perbandingan antara kekuatan

dan peluang yang dimiliki juga kelemahan dan ancaman dimasa depan.

Alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu stategis

adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi suatu

organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya.

Setelah diidentifikasi kemudian isu strategis tersebut harus

diurutkan berdasarkan urutan prioritas, logis, atau aturan temporal

Page 37: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebagai urutan temporal sebagai pendahuluan dalam pengembangan

strategi dalam langkah berikutnya strategi dipandang sebagai pola

tujuan, kebijakan program, tindakan, keputusan, alokasi sumber daya

yang mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang dikerjakan,

dan mengapa organisasi melakukanya. Untuk menentukan strategisnya

sebuah isu dapat menggunakan teknik “Litmust Test” yaitu setiap isu

strategis yang sudah teridentifikasi diberikan tiga belas pertanyaan. Dari

setiap petanyaan kemudian diberikan penilaian. Isu yang memiliki skor

tertinggi adalah isu yang benar-benar strategis dan isu operasional

adalah yang memiliki skor terendah. Penentuan skor sebagai berikut :

· Skor 1 untuk isu yang bersifat operasional.

· Skor 2 untuk isu yang cukup strategis.

· Skor 3 untuk isu yang sangat strategis.

Dari hasil peralian antara jumlah soal dan skor diperoleh nilai

tertinggi 39 dan terendah 13. Sehingga ditrapkan kategorisasi sebagai

berikut:

· Nilai 13-21 untuk isu kurang strategis

· Nilai 22-30 untuk isu cukup strategis

· Nilai 31-39 untuk isu sangat strategis

Untuk memperjelas akan peneliti sajikan dalam bentuk lembar

kerja dibawah ini

Tabel 2.2 Tes Litmus untuk Isu-Isu Strategis

Page 38: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Operasional........................................Strategis

Pertanyaan (1) (2) (3)

1. Kapan tantangan atau peluang isu-isu strategis ada dihadapan anda?

Sekarang Tahun Depan

Dua Tahun atau lebih

dari sekarang

2. Seberapa luas isu akan berpengaruh pada organisasi anda?

Unit atau devisi tunggal

Beberapa devisi

Seluruh Departemen

3. Seberapa banyak resiko/pluang keuangan organisasi anda?

Kecil Sedang Besar

4. Apakah strategi bagi pemecahan membutuhkan: a.Pengembangan

saaran program?

b.Perubahan signifikan dalam sumber-sumber atau jumlah pajak

c.Perubahan signifikan dalam ketepatan peraturan?

d.Penambahan modifikasi fasilitas?

e.Penambahan staff yang signifikan?

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

5. Bagaimana pendekatan terbaik bagi pemecahan isu?

Jelas, siap untuk diemplementasikan

Parameter luas, agak terperinci

Terbuka luas

Page 39: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Merumuskan Strategi untuk mengelola isu-isu

“Strategi dapat dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan,

program, tindakan, keputusan alokasi sumber daya yang

mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang

dilakukan, dan mengapa organisasi itu melakukanya”.

(Bryson, 2005:189)

6. Tingkat manajemen manakah yang dapat menetapkan bagaimana menanggulangi isu?

Pengawas staff lini Ketua Tim sukses Ktua DPD

7. Konsekuensi apakah yang mungkin terjadi bila isu tidak diselesaikan? Ada gangguan

efisiensi

Kekacauan kinerja

organisasi, kehilangan

sumb er dana

Kekacauan kinerja

organisasi jangka

panjang, biaya besar, merosotnya perolehan

suara 8. Seberapa banyak

departemen lain dipengaruhi oleh isu ini dan harus dilibatkan dalam pemecahan?

Tidak ada Satu sampai tiga

Empat atau lebih

9. Bagaimana sensitifitas isu ini terhadap nilai sosial, politik, religius, dan kultural?

Lunak sedang keras

Page 40: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jadi, merumuskan trategi adalah merumuskan program-program

strategis atau alternatif kebijakan mendasar yang akan dilakukan

organisasi untuk mengelola isu. Pada tahap ini dirumuskan program-

program strategis, alternatif-alternatif kebijakan mendasar yang akan

dilakukan organisasi untuk menanggapi isu strategis yang berada pada

tahap sebelumnya.

Untuk merumuskan strateginya digunakan analisis SWOT

dengan melihat faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor

eksternal (peluang dan ancaman). Dengan menggunakan analisis

SWOT tersebut akan diperoleh kemungkinan alternatif strateginya.

Berikut ini Matriks analisis SWOT:

Tabel 2.3 Matriks Analisis SWOT

IFAS EFAS

STRENGHTS (S) Tentukan 5-10 faktor-faktor

kekuatan internal

WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor-

faktor kelemahan internal

OPPORTUNITIES (O)

Tentukan 5-10 faktor yang menjadi peluang

ekstrnal

STRATEGI (SO) Ciptakan strategi

yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI (WO) Ciptakan strategi

yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan

peluang THREATS (T)

Tentukan 5-10 faktor yang menjadi ancaman

ekstrnal

STRATEGI (ST) Ciptakan strategi

yang menggunkan kekuatan untuk

mengatasi ancaman

STRATEGI (WT) Ciptakan strategi

yang meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman

Page 41: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber: Matriks Analisis SWOT (Freddy Rangkuti, 2001:31)

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh

kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Strategi yang dibuat dengan menggunakan kekuatan

yang similiki untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang

yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang

ada.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat

defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yan

ada serta menghindari ancaman.

Dari Matrik SWOT diatas dapat digambarkan diagram

SWOTnya sebagai berikut:

Page 42: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.1 Diagram Analisisis SWOT

1. Mendukung

Strategi Agresif 3. Mendukung Strategi Turnaround

4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung Strategi Diversifikasi

(Freddy Rangkuti, 2001:19)

· Kuadran 1

Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif (Groth Orinted

System)

Berbagai Peluang

Kekuatan Internal

Berbagai Ancaman

Kelemahan Internal

Page 43: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

· Kuadran 2

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang

harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan ipeluang jangka panjang dengan cara

strategi diversivikas (produk/pasar)

· Kuadran 3

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi

dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan

internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan

Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah

internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang

pasar yang lebih baik.

· Kuadran 4

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan terebut menghadapi ancaman dan kelemahan

internal.

Ada beberapa cara juga untuk menentukan atau menyusun

strategi menurut Hadari Nawawi, 2000:176-177, diantaranya adalah:

1. Strategi Agresif

Page 44: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-

program dan mengatur langkah-langkah atau tindakan

mendobrak penghalang, rintangan, atau ancaman untuk

mencapai keunggulan/prestasi yang ditargetkan.

2. Strategi Konsevatif

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-

program dan mengatur langkah-langkah atau tindakan

dengan cara sangat berhati-hati disesuaikan dengan

kebisasaan yang berlaku.

3. Strategi Difensif

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-

program dan mengatur langkah-langkah atau tindakan

untuk mempertahankan kondisi keunggulan atau prestasi

yang sudah dicapai.

4. Strategi Kompetitif

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-

program dan mengatur langkah-langkah atau tindakan

untuk mewujudkan keunggulan yang melebihi organisasi

non profit lainya yang sama posisi dan jenjangnya

sebagai paratur pemerintah.

5. Strategi Inovatif

Page 45: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-

program, proyek dan mengatur langkah-langkah atau

tindakan agar organisasi non profit selalu tampil sebagai

pelopor pembaharuan dalam bidang pemerintahan

khususnya dibidang tugas pokok masing-masing, sebagai

suatu keunggulan.

6. Strategi Diversivikasi

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-

program, proyek dan mengatur langkah-langkah atau

tindakan berbeda dari strategi yang biasanya dilakukan

sebelumnya, atau berbeda dari strategi yang

dipergunakanorganisasi non profit lainya dibidang

politik dan dalam melaksanakan pembangunan.

7. Strategi Preventif

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-

program, proyek dan mengatur langkah-langkah atau

tindakan untuk mengoreksi dan memperbaiki kekeliruan,

baik yang dilakukan oleh organisasi sendiri maupun

yang diperintahkan oleh organisasi diatasnya.

B. Kerangka Berpikir

Page 46: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kerangka pemikiran adalah landasan berfikir seseorang

tentang bagaimana ia menjelaskan suatu fakta atau hubungan antara

faktor atau dapat juga menjelaskan antar variabel atau hubungan

antar variabel dengan mengacu pada landasan teori. Untuk

mempermudah memahami mengenai Strategi Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali dalam pengembangan Obyek

Pariwisata Pengging

Kerangka berpikir ini berawal dari adanya otonomi daerah

yang memaksa Pemerintah Daerah Boyolali untuk mengoptimalkan

sumberdaya produktif dimana salah satunya adalah sektor

pariwisata. Kabupaten Boyolali merupakan daerah tingkat dua yang

mempunyai banyak potensi pariwisata, salah satunya adalah Obyek

Pariwisata Pengging. Obyek Pariwisata Pengging merupakan

potensi pariwisata yang sangat potensial untuk berkontribusi dalam

peningkatan PAD, Namun di dalam potensi yang besar tersebut

belum bisa dioptimalkan oleh Pemerintah Boyolali untuk

meningkatkan PAD. Dalam hal ini Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan yang memayungi urusan pariwisata yang bertujuan

untuk terwujudnya Kabupaten Boyolali sebagai tujuan wisata yang

kompetitif dan peningkatan PAD melalui kegiatan pariwisata

dituntut untuk memiliki strategi untuk merespon hal tersebut.

Sehingga mampu untuk mencapai tujuan tersebut.

Page 47: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam menentukan strategi tersebut tentunya Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali akan menghadapi lingkungan

organisasi, baik yang ada dalam organisasi (internal) dan yang ada

diluar organisasi (eksternal). Namun Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali juga dihadapkan pada hambatan-

hambatan dan tantangan-tantangan. Oleh karena itu, dalam

menghadapi berbagai kondisi tersebut Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali perlu membuat strategi untuk

pengembanagn Obyek Pariwisata Pengging dengan menggunakan

analisis SWOT dimana dalam melakukan analisis SWOT ini

langkah yang dilakukan yakni menganalisis lingkungan eksternal

dan internal Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali,

langkah selanjutnya mengidentifikasi isu-isu strategis kemudian

menentukan strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Boyolali dalam pengembangan Obyek Pariwisata Pengging

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dilihat pada bagan

kerangka berfikir dibawah ini

Page 48: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

Mandat, Visi, dan Misi DISPARBUD Kab. Boyolali

Analisis SWOT DISPARBUD. Boyolali

Identifikasi Isu Strategi DISPARBUDr Kab. Boyolali

Strategi DISPARBUD kab. Boyolali dalam Pengembangan

Obyek Pariwisata Pengging

Lingkungan Internal

DISPARBUD Kab. Boyolali

Lingkungan Eksternal

DISPARBUD Kab. Boyolali

Page 49: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Mengacu pada perumusan masalah dan tujuannya, penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif

adalah penelitian yang berusaha memecahkan masalah dengan memaparkan,

menggambarkan serta menganalisa keadaan atau fenomena sosial masyarakat

berdasarkan fakta-fakta yang ada.

Menurut H. B. Sutopo (2002:111), deskriptif kualitatif adalah metode

yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan cara mendeskripsikan

secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang

sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan. Jadi penelitian deskriptif

kualitatif digunakan untuk menyusun gambaran mengenai objek apa yang

diteliti dengan terlebih dahulu peneliti mengumpulkan data di lokasi

penelitian, lalu data itu diolah dan diartikan untuk kemudian dianalisa dari

data yang telah disajikan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali. Pemilihan lokasi penelitian ini didasari atas

pertimbangan bahwa instansi inilah yang mempunyai tugas pokok

Page 50: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melaksanakan urusan rumah tangga daerah di bidang pariwisata di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali, termasuk didalamnya

pengembangan Obyek Pariwisata Pengging.

C. Sumber Data

Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong (2000:112)

mengungkapkan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah

kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti arsip,

dokumen, dan lain-lain. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara

atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat,

mendengar dan bertanya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data sebagai

berikut :

a. Informan.

Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (informan/

narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki

informasi. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama dan

narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta

peneliti, tetapi narasumber lebih memilih arah dan selera dalam

menyajikan informasi yang ia miliki (H.B. Sutopo, 2002:50).

Informan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Staf Seksi pengembangan Pariwisata Kabupaten Boyolali

Page 51: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Staf UPT Pengging Kabupaten Boyolali

3. Masyrakat

b. Dokumen atau arsip

Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan

dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Banyak peristiwa yang

telah lama terjadi bisa diteliti dan dipahami atas dasar kajian dari

dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan permasalahan yang

diteliti (H.B. Sutopo, 2002:54).

Dalam penelitian ini dokumen atau arsip yang digunakan, antara

lain : Profil Dinas Pariwisata Kabupaten Boyolali dan Obyek Pariwisata

Pengging, Laporan Berkala pengunjung dan pendapatan dari Obyek

Pariwisata Pengging Tahun 2009, Laporan Akhir Tahun Seksi UPT

Pengging Tahun 2009, Laporan Kegiatan Pengembangan dan

Pembangunan Obyek Pariwisata Pengging Tahun 2009

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Wawancara mendalam

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud

tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

Page 52: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J.

Moleong, 2000:135).

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan

konstruksi saat sekarang dalam suatu konsep mengenai pribadi, peristiwa,

aktivitas, organisasi, perasaan, persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan

dan sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai

bagian dari masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dengan

harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang (H.B Sutopo,

2002:58).

Dalam penelitian ini peneliti bertanya langsung kepada informan dalam

bentuk wawancara mendalam dengan menggunakan kerangka atau daftar

pertanyaan sebagai pedoman mengenai apa yang akan ditanyakan supaya

lebih terarah. Peneliti melakukan wawancara dengan Staf Seksi

pengembangan Obyek Pariwisata Kabupaten Boyolali dan Staf Seksi UPT

Pariwisata Pengging Kabupaten Boyolali

2. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pengamatan, pencatatan

secara sistemik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan

hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang

dilakukan (Iskandar, 2009:121). Dalam hal ini peneliti mendatangi secara

langsung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali dan

Kantor UPT Pengging yang berada di Lokasi Objek Pariwisata untuk

Page 53: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap objek yang diteliti.

3. Telaah Dokumen

Teknik pengumpulan data dengan cara analisis dokumen dilakukan untuk

mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang

berada di tempat penelitian ataupun yang berada di luar tempat

penelitian, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut (Iskandar,

2009:134). Peneliti mengumpulkan dan memahami data-data yang

diperoleh dari dokumen dan arsip sebagai pendukung dan pelengkap data

penelitian yang ada di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

Kabupaten Boyolali.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

snowball sampling dimana pemilihan informan berdasarkan petunjuk dari

informan sebelumnya dan seterusnya sehingga didapatkan data yang lengkap

dan akurat. Seperti yang diungkapkan Susanto (2006:121) bahwa :

“Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-

temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah

sampel semakin banyak. Jadi penarikan sampel dilakukan melalui

beberapa tahap, ibarat bola salju yang bila menggelinding, makin lama

makin besar.

Page 54: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Validitas Data

Pengembangan validitas data dapat digunakan dengan pemilihan teknik

trianggulasi. Trianggulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

trianggulasi data. Patton (dalam H.B Sutopo, 2002:79) menyatakan bahwa

dalam trianggulasi data, peneliti menggunakan beberapa sumber data yang

berbeda untuk mengumpulkan data yang sama. Dalam penelitian ini,

trianggulasi data dilakukan dengan menggunakan sumber data yang berbeda-

beda sehingga sumber data yang satu dan yang lainnya dapat saling

melengkapi untuk kemudian dapat dibandingkan dan diuji.

G. Teknik Analisis Data

Dalam proses analisis terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi secara

bersamaan dan menentukan hasil akhir, tiga komponen tersebut menurut H.

B. Sutopo (2002:91-94) adalah :

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data

dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan

penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan

data. Artinya, rreduksi data sudah berlangsung sejak peneliti mengambil

keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus,

menyusun pertanyaan penelitian, dan juga waktu cara menentukan cara

Page 55: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengumpulan data yang akan digunakan.

Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan

dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh dilapangan.

Dalam menyusun ringkasan tersebut peneliti juga membuat coding,

memusatkan tema dan menentukan batas-batas permasalahan, dan juga

menulis memo. Proses reduksi data berlangsung terus sampai laporan akhir

penelitian selesai disusun.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi,

deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian

dapat dilakukan. Sajian ini merupakan kalimat yang disusun secara logis

dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bias mudah dipahami berbagai

hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada

analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannnya tersebut.

Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah

dirumuskan sebagai petanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji

merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan

menjawab setiap permasalahan yang ada. Sajian data selain dalam bentuk

narasi kalimat, juga dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau

skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan, dan juga table sebagai pendukung

narasinya.

Page 56: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Penarikan Simpulan

Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantab dan benar-benar

bias dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas

pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan

cepat, mungkin sebagai akibat fikiran kedua yang timbul melintas pada

peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar

pada catatan lapangan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis ,yaitu:

reduksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi

berjalan bersama pada waktu kegiatan pengumpulan data sebagai satu

siklus yang berlangsung sampai akhir penelitian. Untuk lebih jelasnya

dapat terlihat skema bagan model analisis interaktif berikut ini

Page 57: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.1

Model Analisis Interaktif

(H.B. Sutopo, 2002:96)

Pengumpulan Data

Reduksi Data Penyajian Data

Penarikan Simpulan / Verifikasi

Page 58: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DISKRIPSI LOKASI

A.1 DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAAN KABUPATEN

BOYOLALI

Boyolali merupakan Kabupaten yang memiliki beberapa potensi unggulan

yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, salah

satu potensi tersebut adalah potensi pariwisata yang siap untuk dikembangkan. di

Boyolali Potensi Pariwisata belum berkembang secara optimal, hal itu tampak

masih sedikitnya jumlah wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun

wisatawan mancanegara yang berkunjung ke obyek-obyek wisata di kabupaten

Boyolali. Padahal pariwisata di Kabupaten Boyolali mempunyai peranan Strategis

antara lain peningkatan PAD Kabupaten Boyolali, peningkatan taraf hidup

masyarakat sekitar obyek pariwisata melalui kegiatan perekonomian, serta

mengurangi pengangguran.

Banyak usaha selama ini yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Boyolali dalam mengembangkan Pariwisata Boyolali baik dalam

unsur internal kelembagaan maupun unsur eksternal dalam kelembagaan. Dalam

menjalankan fungsinya sebagai Dinas yang memayungi kepariwisataan dan

Page 59: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebudayaan daerah Kabupaten Boyolali, Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Boyolali mempunyai Visi dan Misi:

1. VISI Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali

“Terwujudnya Kabupaten Boyolali sebagai daerah tujuan Wisata yang

Kompetitif melalui Pengembangan “.

Sedangkan Misinya adalah :

1. Meningkatkan kualitas produk pariwisata dan deversifikasi produk

wisata serta pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha pariwisata

2. Menguatkan SDM pariwisata melalui pelatihan yang relevan dan

Berkelanjutan.

3. Meningkatkan upaya konservasi Budaya

4. Meningkatkan pemasaran dan

5. Meningkatkan jaringan kerja sama antar daerah dalam bidang promosi

pariwisata

2. Tujuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

1. Meningkatkan dan promosi daerah tujuan pariwisata serta

bertambahnya kerjasama antar daerah dalam bentuk paket-paket

wisata

2. Meningkatkan kerjasama antar daerah se-

SUBOSUKOWONOSRATEN antara lain Surakarta, Boyolali,

Page 60: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, dan Klaten sesuai dengan

keputusan bersama

3. Meningkatkan mutu pelayanan dan deversifikasi produk wisata

yang dapat menaikkan daya tarik obyek wisata

4. Meningkatkan kualitas pelayanan pada setiap obyek wisata

5. Melestarikan budaya daerah Kabupaten Boyolali hingga mampu

dijadkan salah satu daya tarik wisata.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu rangka yang menunjang

dan menunjukkan alur distribusi fungsi, tugas, dan wewenang dari

seluruh sumber daya manusia yang ada dalam sebuah organisasi.

Tugas dan wewenang masing-masing jabatan sesuai dengan tingkatan

dalam struktur organisasi.

Berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2001. Struktur organisasi

dan Kebudayaan Boyolalali Kabupaten Boyolali sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Bagian Tata Usaha;

a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan

c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3. Bidang Obyek dan daya tarik Wisata terdiri :

a. Seksi Obyek dan Atraksi Wisata

Page 61: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Seksi Usaha Rekreasi dan Hiburan

4. Bidang Sarana Pariwisata Terdiri dari :

a. Seksi Tenaga Kerja

b. Seksi Akomodasi

c. Seksi Restoran dan Makanan

5. Bidang Pemasaran Terdiri dari:

a. Seksi Promosi

b. Seksi Informasi

c. Seksi Bimbingan Wisata

6. Bidang Kebudayaan terdiri dari:

a. Seksi Kesenian, bahasadan satra daerah

b. Seksi Akomodasi

c. Seksi Bimbingan Wisata

7. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari :

a. UPTD Obyek Wisata Kawasan Pengging

b. UPTD Arga Merapi Merbabu

c. UPTD obyek Wisata Tlatar

d. UPTD Pengeloal Lapangan dan Olahraga

Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi dari Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali :

1. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

Tugas pokok Dinas pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

melaksanakan kewenagna otonomi daerah di bidang

Page 62: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pariwisata dan Kebudayaan yang menjadi

tanggungjawabnya berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas-tugas lain

yang diberikan Bupati.

Untuk melaksanakan sebagaimana yang dimaksud di atas

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali mempunyai

fungsi :

a. Perumusan Teknis pemberian bimbingan dan

pembinaan terhadap urusan objek wisata, pramuwisata

khusus, penginapan remaja, urusan rumah makan

restoran, usaha rekreasi dan hiburan umumserta atraksi

pariwisata, promosi pariwisata serta urusan kebudayaan

b. Perencanaan teknis operasional dan pengembangan

urusan-urusan kepariwisataan dan kebudayaan yang

menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan

kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan

yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

d. Pemberian perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

Page 63: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Pengawasan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan

tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan

Perundang-Undangan yang berlaku

f. Penyusunan dan pelsksanaan tugas administrasi Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan.

2. Bagian Tata Usaha

Bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan

rumah tangga, perencanaan dan pelaporan keuangan dan

umum.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

bagian tat usaha mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan perencanaan dan pelaporan

b. Pengelolaan kepegawaian

c. Pengelolaan keuangan

d. Pengelolaan urusan umum

3. Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata

Sub Dinas Obyek dan Daya Tarik Wisata mempunyai tugas

pemimpin dan membina kegiatan penyiapan bahan pembinaan,

pengembangan dan pemantauan obyek wisata, atraksi wisata,

rekreasi dan hiburan umum.

Dalam melaksanakan tugasnya di atas sub dinas obyek dan

daya tari wisata mempunyai fungsi

Page 64: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Perumusan perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan

pembinaan, pengembangan , dsn pemantauan obyek wisata

dan atraksi wisata, rekreasi dan hiburan umum

b. Penyiapan perijinan di bidang pengembangan obyek wisata,

atraksi wisata rekreasi dan hiburan

c. Pengawasan dan pengendalian kegiatan obyek

wisata,atraksi wisata, rekrasidan hiburan umum

4. Sub Dinas Sarana Pariwisata

Sub dinas sarana pariwisata mempunyai tugas memimpin dan

membina kegiatan penyiapan bahan pembinaan, pengembangan

dan pemantauan pengusaha akomodasi rumah makan dan

restoran serta tenaga kerja pariwisata

Dalam melaksanakan tugasnya diatas sub dinas sarana

pariwisata mempunyai fungsi

a. Perumusan perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan

pembinaan pengembangan perijinan dan pemantauan

pengusaha akomodasi, rumah makan dan restoran serta

tenaga kerja pariwisata

b. Pengawasan dan pengendalian atas pembinaaan

pengembangan perijinan dan pemantauan pengusaha

akomodasi, rumah makan dan restoran serta tenaga kerja

pariwisata

Page 65: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Sub Dinas Pemasaran dan Penyuluhan

Sub dinas pemasaran dan penyuluhan mempunyai tugas

memimpin dan membina penyiapan bahan pembinaan,

pengembangan dan pemantauan pemasaran dan penyuluhan

wisata

Dalam melaksanakan tugasnya di atas Sub dinas pemasaran

dan penyuluhan mempunyai fungsi :

a. Perumusan perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan

pembinaaan pengembangan pemasaran dan penyuluhan

pariwisata

b. Pengawasan dan pengandalian dan pelaporan kegiatan

pemasaran dan penyuluhan pariwisata

6. Sub Dinas kebudayaan

Sub dinas Kebudayaan mempunyai tugas memimpin dan

membina penyiapan bahan pembinaan , pengembangan

pelestarian dan pengelolaan kebudayaan

Dalam melaksanakan tugasnya di atas sub dinas Pemasran dan

Penyuluhan mempunyai fungsi :

a. Perumusan perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan

kegiatan pembinaan, pengembangan, pelestarian dan

pengelolaan kebudayaan

Page 66: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Pengawasan dan pengendalian dan pelaporan kegiatan

pembinaan, pengembangan pelestarian dan pengeloalaan

kebudayaan

7. Unit Pelaksana Tekhnik Dinas

Unit pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan

perencanaan, pengelolaaan obyek, pengawasan obyek dan

memberikan informasi kepariwisataan serta melaksanakan

evaluasi dan melaporkan hasil evaluasi.

A.2 Obyek wisata pengging

Obyek Wisata Pengging dterletak di Desa Dukuh Kecamatan

Banyudono 12 KM sebelah timur Kota Boyolali atau 17 Km sebelah

barat Kota Surakarta. Obyek Pariwisata Pengging merupakan Obyek

Pariwisata Tirta, Ziarah dan Kebudayaan.

Di dalam pengelolaannya Parwisata Pengging dikelola oleh UPTD

Obyek Pariwisata Pengging yang merupakan bagian dari Sub Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali. Didalam UPT Bidang Obyek dan

Daya Tarik Wisata mempunyai tugas memimpin dan membina kegiatan

penyiapan bahan pembinaan, pengembangan, dan pemantauan Atraksi

Wisata, Rekreasi dan Hiburan Umum. Dibawah ini merupakan potensi

wisata yang dimiliki oleh Obyek Pariwisata Pengging

Page 67: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.1

Daftar potensi yang dimilkiki oleh Obyek Pariwisata Pengging

Jenis Obyek Pariwisata Obyek Pariwisata

1. Pariwisata tirta

Umbul Penganten, Umbul

Ngabean, Umbul Dudo, Umbul

Sungsang, Umbul Ngendad,

Kolam ikan besar dan kecil

2. Pariwisata Ziarah

Makam Sri Amangkurat

Hadayaningrat, Makam R.Ng

Yosodipuro, Makam Dyah Ayu

Retno Kedaton (Roro Kendad),

makam R.Ng kebo Kenongo

3. Atraksi /Pariwisata budaya

Sebaran Apem, Padusan,

pertunjukkan Wayang Kulit dan

keroncong.

4. Bangunan Yang mempunayi

Unsur Budaya

Masjid besar tirto mulya,

bangunan Umbul Nganten,

Bangunan Umbul Ngabean,

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali 2010

Page 68: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

A.2.1 Fungsi UPT Obyek Pariwisata Pengging

Dalam pelaksanaan tugas pokok UPT Obyek Pariwisata Pengging

mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan teknis penerimaan jenis pendapatan yang

berada di obyek wisata di wilayah kerjanya.

b. Pemeliharaan kekayaan yang berada di obyek wisata di

wilayah kerjanya.

c. Pengaturan dan pengawasan pemanfaatan obyek wisata di

wilayah kerjanya

A.2.2 Tugas UPT Pengging

1. Kepala UPT Obyek Pariwisata Pengging

Untuk kepala UPT Obyek Wisata mempunyai tugas pokok

memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan sebagian

kegiatan operasional dan kegiatan teknis penunjang dalam urusan

pengeloalan obyek wisata

Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud sebagai berikut

a. Merumuskan kebijaksanaan teknis pada unit kerjanya

b. Menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan

kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

c. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pada

unit kerjanya

d. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada

atasan

Page 69: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan

kepada bawahan

f. Menyiapkan sarana dan prasarana bagi pengunjung obyek

wisata

g. Melaksanakan pungutan retribusi pengadministrasian

retribusi pengunjung dan penyetoran hasil pendapatan ke

kas daerah

h. Melakukan pemeliharaan, perawatan dan pengamanan asset

obyek wisata di wilayah kerjanya

i. Pengaturan, pebgawasan dan pengendalian pemanfaatan

asset obyek wisata di wilayah kerjanya

j. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja di unit kerjanya

k. Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan serta

memberikan DP3

1. Sub Bagian Tat Usaha UPT Obyek Pariwisata Pengging

Sub bagian tata usaha pada UPT Obyek Wisata mempunyi

tugas pokok untuk melaksanakan urusan rumah tangga ,

kepegawaian keuangan umum, pengelolaan barang,

perencanaan dan pelaporan

Kepala Sub bagian Tata Usaha pada UPT Obyek Wisata

mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan rumah

tangga, kepegawaian, keuangan umum, pengeloalan barang,

perencanaan dan pelaporan

Page 70: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penjabaran tugas pokok sebagaimana yang dimaksud sebagai

berikut :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pada

unitnya

b. Menyusun rencana program kerja, kegiatan , laporan

kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja

c. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas sub

bagian tat usaha unut kejanya

d. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada

atasanya

e. Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan

kepada bawahan

f. Menyelenggarakan urusan umum dan kepegawaian,

keuangan dan pengelolaan barang serta perencanaan dan

pelaporan

g. Mengelola administrasi surat menyurat, pengarsipan

pemeliharaan rumah tangga kantor

h. Melakuakan monitoring dan evaluasi kinerja sub bagian tat

usaha unit kerjanya

i. Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan serta

memberikan DP3

Page 71: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Analisis Swot dan Strategi Pengembangan Obyek Pariwisata

Pengging oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis bagi

perekonomian daerah Kabupaten boyolali yang apabila dikembangkan

akan membuka peluang yang dapat mendorong kesejateraan masyarakat

Kabupaten Boyolali khususnya pada masyarakat di dekat daerah obyek

pariwisata. Dalam pembahasan ini akan dibahas strategi pengembangan

Obyek Pariwisata Pengging. Dalam pengembangan Obyek Pariwisata

Pengging pemerintahan kabupaten boyolali memberikan kewenangan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, karena dinas ini

yang berkompeten untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam

bidang kepariwisataan seni, dan budaya termasuk dalam mengambil

kebijakan dalam bidang kepariwisataan.

Dalam upaya pengembangan Pariwisata Pengging dibutuhkan

suatu strategi yang tepat yang didasarkan pada kondisi internal dan

eksternal Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali dan

Obyek Pariwisata Pengging yang selalu berubah dengan cepat serta tidak

terlepas dari misi dan visi yang diemban DISPARBUD . Sesuai dengan

pendapat para ahli Argrys, minzberg, steiner dan miner yang menyatakan

strategi merupakan respon terus menerus maupun adaptif terhadap peluang

dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat

mempengaruhi organisasi ( dikutip dari Freddy Rangkuti, 2008 :4).

Page 73: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa di dalam

pengembangan obyek pariwisata pengging oleh dinas pariwisata

dibutuhkan starategi dengan analisis lingkungan internal ( kelemahan

/weaknesses(W)dan kekuatan / Strength(S)) serta lingkungan eksternal

(peluang /Opportunity(O)dan ancaman /Threat(T)) atau sering disebut

dengan analisis SWOT.

B. 1 Analisis Factor Lingkungan DISPARBUD

1. Factor lingkungan Internal

Lingkungan internal merupakan situasi dan kondisi dalam

organisasi yang saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan dan

tugas suatu organisasi. Analisa lingkungan internal ini bertujuan untuk

mengidentifikasikelemahan dan kekuatan DISPARBUD yang merupakan

aspek untuk membantu dan menghalangi pencapaian misi dan visi

DISPARBUD. Factor internal DISPARBUD yang dianalisa adalah sebagai

berikut

a. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan hal yang

komplek untuk dimiliki karena keberadaan SDM merupakan sebagai

pelaku utama dalam melaksanakan aktifitas dalam organisasi . Dalam

analisa SDM DISPARBUD dapat dilakukan pada dua aspek yaitu segi

kualitas dan segi kuantitas yang dimiliki.

Page 74: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Segi kualitas SDM

Kualitas pegawai umumnya diukur dari tingkat pendidikan dan

pengalaman kerja pegawai. Untuk kualitas dari SDM DISPARBUD

Kabupaten boyolali belum optimal jika dilihat dari segi pendidikan

akan tetapi jika dilihat dari pengalaman kerja ada sebagian pegawai

yang mempunyai masa kerja yang lebih dari lima tahun.

Sesuai dengan bapak Tubinu S. Sos selaku kepala sub bagian

umum dan kepegawaian

“ memang mas jika dilihat dari tingkat pendidikan SDM yang kita miliki mempunyai kualitas yang kurang karena masih banyak terdapat dari pegawai kita yang berpendidikan rendah dan walaupun ada yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi masih banyak terdapat yang tidak sesuai dengan lulusan dan penempatanya ( wawancara 12 oktober 2010)”

Hal tersebut didukung oleh data tentang tingkat pendidikan

pagawai DISPARBUD. Berikut ini perincian Pegawai Disparbud

Tabel 4.2

Tingkat pendidikan Pegawai DISPARBUD

Status SD SMP SMA/

SMK

D3 S1 S2

a. PNS/CPNS

b. PTT

1 3

1 15

21 42

5 4

29 1

4 -

Jumlah Pejabat Struktural 18 orang terdiri dari

Page 75: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

· Esselon IIb : 1 orang

· Eselon III a : 5 orang

· Eselon IV a : 18 orang

Dari table diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai yang

mempunyai pendidikan sebagian besar adalah SMA atau SMK

sebanyak 63 orang dan disusul dengan S1 yang berjumlah 30 orang.

Tetapi dari sekian bnayak pegawai tersebut semua jabatan struktural

dijabat oleh pegawai yang berpendidikan sarjana dan untuk yang

berpandidikan SD-SMK/SMA hanya pegawai yang bersifat

operasional. Semua itu termasuk staf UPT Pengging, untuk lebih

rincinya dapat dilihat dalam table sebagai berikut

Tabel 4.3

Page 76: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel Pendidikan Staf UPT PEngging

Dilihat dari tingkat pendidikanya dapat dikatakan bahwa kualitas SDM

yang dimiliki oleh DISPARBUD dan UPT Pengging masih kurang

baik.

2) Segi Kuantitas SDM

no nama pendidikan S2 S1 SMA SMP Jabatan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Sri Waliyanto Msi

Siti Kostiyah SE

Saptono SE

Supriyadi SE

Purwadi

Sutiman

Joko Mulyono

Kirman

Sri Suwarni

Mardiningsih

Priyono

Slameto

S2

Si

SI

S1

SMA

SMA

SMA

SMA

SMA

SMA

SMP

SMP

Kepala UPT

Kasi TU

Staf

Staf

Staf

STaf

Staf

Staf

Staf

Staf

Staf

Staf

1 3 6 2 12

Page 77: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jumlah pegawai DISPARBUD Kabupaten Boyolali sebanyak

Jumlah SDM dinas Pariwisata dan Kabupaten Boyolali terdiri dari 136

orang dengan komposisi PNS 57 orang, CPNS 4 orang, PTT 65 orang.

Dari jumlah pegawai yang 136 orang tersebut dirasakan sudah sangat

mewadai mengingat tugas-tugas dan tujuan yang ada

b, Sumber daya Keuangan

sumber daya keuangan merupakan sumber daya pendukung yang

sangat penting dalam berjalanya organisasi di dalam membiayai aktivitas

organisasi dan program-program kerja yang disusun oleh DISPARBUD.

Sumber daya keuangan Disparbud diperoleh sepenuhnya dari APBD

Kabupaten Boyolali. hal ini dikemukakan oleh Dra. Kristiana Purwanti

selaku Sekretariat DISPARBUD

“selama ini alokasi dana yang diterima DISPARBUD memang berasal dari Alokasi APBD kabupaten Boyolali saja mas, untuk sumber dana yang lain selama ini memang belum adamas, sehingga dengan dana yang terbatas harus dapat manfaatkan tepat dengan sasaran”(wawancara 12 Oktober 20100).

Hasil dari wawancara terebut didukung dengan rincian table sebagai berikut

Tabel 4.4 Rincian Anggaran Non Rutin Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali untuk Obyek

Pariwisata Pengging tahun 2006-2010

Page 78: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Memang hal tersebut sangatlah memprihatinkan dengan hanya

dana dari APBD tidaklah mungkin cukup untuk membiayai terhadap

no Rincian Penggunaaan tahun Biaya

1

2

3

4

5

6.

7.

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Saparan Pengging

Padusan

Rehailitasi obyek pariwisata

Pengembangan obyek wisata pengging

Pemasyarakatan sapta pesona

Saparan Pengging

Padusan

Rehabilitasi padmanegara

Pengadaan alat kesenian

Saparan Pengging

Padusan

Pemberdayaan peran masyarakat pengging

Saparan Pengging

Padusan

Rehabilitasi makam pamonegoro

Padusan

Saparan

2006

2006

2006

2007

2007

2007

2007

2008

2008

2008

2008

2009

2009

2009

2009

2010

2010

21.828.000

12.260.000

100.000.000

800.000.000

10.000.0000

22.500.000

20.000.000

150.000.000

25.000.000

23.500.000

25.000.000

30.000.000

25.000.000

23.500.000

100.000.000

25.000.000

21.000.000

jumlah 1.425.088.0000

Page 79: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebutuhan DISPARBUD dan pengembangan obyek Pariwisata terutama

Obyek Paeriwisata Pengging. Akan tetapi hal tersebut bukan berarti

DISPARBUD tidak memiliki penerimaan dana. Disparbud sebenarnya

memiliki penerimaan dana yang berasal dari retribusi tempat rekreasi,

akan tetapi dana tersebut tidak dikelola langsung oleh DISPARBUD

melainkan disetorkan langsung dan dikelola oleh DIPENDA Kabupaten

Boyolali . berikut ini adalah pendapatan dari Pariwisata Pengging tiga

tahun terakhir

Tabel 4. 5

Table pendapatan Obyek Pariwisata Pengging

c. Sarana dan Fasilitas

Sarana dan fasilitas merupakan pendukung bagi kelancaran

aktifitas organisasi. Sarana yang memadai akan mempelancar aktifitas

organisasi dan sebaliknya sarana yang tidak memadai akan menghambat

jalanya proses organisasi, hal itupun juga akan terjadi dalam Disparbud.

Sarana yang dimiliki Disparbud dapat dilihat dalam table sebagai berikut

no Tahun Target Realisasi Persentase

1 2008 140.500.000 151.152.000 111,85

2 2009 152.000.000 155.354.000 100,21

3 2010 156.000.000 159.000.000 100,25

Page 80: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.6

Sarana dan Prasara DISPARBUD

no Barang tidak

bergerak

Jumlah Barang bergerak jumlah

Tanah

Bangunan air

Instalasi

Jaringan

Bangunan gedung

8

4

38

3

43

Alat-alat besar

Alat-alat angkutan

Alat kantor dan rumah

tangga

Alat studio

Alat kedokteran

Alat keamanan

5

15

1014

61

4

78

Dari sarana yang dimiliki Disparbud diatas masih terdapat sarana

yang masih kurang di dalam mendukung aktivitas organisasi, seperti yang

diungkapkan ibu Kristiana Puwanti

“ memang mas kami memiliki sarana kantor dan rumah tangga sebanyak 1014 unit tapi itu sebagian besar berupa sarana yang tidak dapat mendukung aktifitas para pegawai disini, dan untuk sarana yang penting bagi jalanya aktifitas masih terdapat kekurangan seperti computer mas, kami hanya memilki kurang dari sepuluh computer mas, dan itu hanya terdapat satu computer yang dapat digunakan bagi internet. Dan semua computer itu hanya terdapat dim kantor pusat sedangkan untuk kantor UPT seperti Kantor UPT pengging tidak ada computer jadi semuanya masih manual , hal itu sangat menghambat kerja pegawai terutama dalam dokumentasi atau pengarsipan”

Sedangkan untuk sarana di dalam Objek Pemandian Pengging

sendiri sebenarnya sudah mendukung aktifitas para wisatawan hal itu

Page 81: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dapat terlihat dari kondisi sarana dan fasilitas yang ada sangatlah

mencukupi akan tetapi dalam perawatanya sangat memprihatinkan. Hal itu

diungkapkan oleh bapak Sri Waliyanto

“ sarana dan fasilitas pariwisata di Pengginng sebenarnya sudah memadai mas setelah adanya revitalisasi dan rehabilitasi akan tetapi kuarngnya perawatan dari sarana dan fasilitas tersebut membuat terdapat sarana dan fasillitas yang rusak sehingga tidak dapat digunakan”

Pernyataan tersebut didukung dengan data sebagai berikut

Tabel 4.7

Tabel sarana dan Prasarana obyek Pemandian Pengging

no jenis Jumlah

1 Kamar mandi

a. Umbul sungsang 4

b. Umbul ngabean 6

c. Umbul nganten 6

d. Umbul ngendad -

e. Makam Yosodipuro 5

2

Tempat ganti pakaian

a. Umbul sungsang 2

b. Umbul ngabean 3

c. Umbul siramandalem 3

d. Umbul ngendad -

4 Tempat aula pertunjukkan 1

5 Tempat olahraga 2

Page 82: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan salah satu aspek internal yang

kadang tidak diperhatikan keberadaanya, padahal budaya organisasi

merupakan sangat berpengaruh terhadap organisasi. Di dalam

DISPARBUD kabupaten Boyilali akan dianalisa mengenai etos kerja para

pegawai. Semangat etos kerja dapat diukur dari tingkat kehadiran dan

disiplin pegawai dalam menjalankan tugasnya. Secara umum semangat

kerja pegawai DISPARBUD cukup baik , hal itu diungkapkan oleh Ibu

Kristina Purwanti

“ semangat kerja para pegawai relative sudah baik mas, hal itu dapat dilihat dari tingkat kedisiplinan dan intensitas kehadiran pegawai. Kalaupun ada pegawai yang keluar dan tidak masuk pasti ijin dahulu atau ada kerja lapangan yang diberikan oleh dinas” (wawancara 12 oktober 2010)

Hal itu sesuai dengan yang diungkapkan bapak Sri Waliyanto selaku Kepala UPT Pengging

“ untuk staf UPT Pengging Sendiri juga mempunyai semangat kerja yang tinggi hal itu dilihat dari tingkat kehadiran para staf setiap hari padahal dalam UPT ini tidak ada hari libur, dan apabila tidak bisa datang pasti selalu meminta ijin kepada dinas dan kemudian memberitahu saya sebagai kepala UPT di sini, selain absen di dinas di UPT sini pun juga saya adakan absen sebagai laporan ke dinas, hal itu saya lakukan untuk menghindari ketidakdisiplinan pegawai”

e. Kegiatan Pemasaran dan Promosi Pariwisata

Kegiatan pemasaran pariwisata meliputi kegiatan untuk

mempengaruhi , menghimbau dan merayu wisatawan atau konsumen agar

datang ketempat pariwisata. tujuan dari pemasran adalah agar para

Page 83: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

wisatawan membeli produk industry pariwisata baik berupa jasa atau

barang.

Unttuk pemasaran obyek pariwisata pengging penulis membatasi

pemasaran pariwisata menjadi dua yaitu promosi pariwisata pengging serta

pelayanan dan informasi pariwisata. hal ini seperti yang djelaskan Drs. M

Basuni selaku seksi Promosi dan Informasi

“ untuk pemasaran obyek wisata pengging kami hanya melakukan promosi dan memberikan informasi pariwisata obyek pengging maupun even-even yang akan dilaksanakan di obyrek pariwisata Pengging” (wawncara 13 Oktober 2010)

Kegiatan promosi sangatlah penting untuk memperkenalkan obyek

pariwisata pengging ke seluruh masyarakat luas baik itu di dalam

kabupaten Boyolali maupun di luar kabupaten boyolali. di dalam

melaksanakan kegiatan promosi pariwisata pengging DISPARBUD telah

menyiapkan bahan-bahan informasi pariwisata pengging. Untuk promosi

sendiri diakui promosi pariwisata Pengging kurang optimal karena masih

terbatas ruang dan waktunyamasih terbatas.

f. Pengelolahan Obyek Pariwisata Pengging

Salah satu kewenangan Disparbud adalah mengelola obyek

pariwisata termasuk obyek pariwisata pengging. Di dalam pengelolahanya

diserahkan kepada UPT Pemandian dan Ziarah Pengging yang berkantor

Page 84: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Di pengging tetapi masih berinduk pada Disparbud. Pengging merupakan

obyek pariwisata yan mempunyai keunggulan dalam segi atraksi dan

variasi obyek pariwisata di banding dengan obyek lain yang ada di

boyolali. Pariwisata pengging di dalam pengelolahanya sebenarnya sudah

cukup baik akan tetapi karena masih terganjal dalam keterbatasan

infrastruktur, sarana serta factor pendukung lain sedangkan jumlah dana

untuk pengembanganya sangatlah terbatas, maka pariwisata pengging

masih kalah pendapatnya dari obyek pariwisata lain baik itu yang ada di

boyolali maupun yang ada di luar kabupaten boyolali. hal itu dapat dilihat

dari beberapa obyek pariwisata pengging yang belum dikembangkan.

Untuk masalah lokasi obyek pariwisata pengging sangat strategis

karena terletak diantara jalan SOLO- Semarang-Jakarta serta Solo – Jogja

dan telah memiliki jaringan transportasi udara , darat serta medan yang

ditempuh sangatlah mudah. Dari segi itulah pengging merupakan Obyek

Pariwisata yang sebenarnya sangat startegis dan potensial.

2. Faktor Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal merupakan lingkungan diluar organisasi

yang tidak dikendalikan oleh organisasi tapi sangat berpengaruh terhadap

organisasi. Lingkungan eksternal DISPARBUD kabupaten Boyolali

sangatlah komplek serta selalu berubah-ubah, agar DISPARBUD tidak

mengalami kemunduran maka harus dapat mengikuti perkembangan dan

bias beradaptasi dengan keadaan lingkungan eksternal . Lingkungan

Eksternal ini dapat menimbulkan ancaman dan peluang.

Page 85: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Factor eksternal yang dihadapi DISPARBUD Kabupaten Boyolali

meliputi

a. Faktor politik

DISPARBUD sebagai organisasi public sangatlah dipengaruhi oleh

kepentingan-kepentingan politik dari pemerintahan di atasnya. Factor

politik yang mempengaruhi DISPARBUD salah satunya adalah

dinamika kewenangan penyelenggaraan kewenangan pemerintah

daerah di bidang pariwisata. sejalan dengan dilaksanakanya Undang-

Undang No 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah , semua

sector pariwisata juga diserahkan kepada pemerintahan kabupaten atau

kota . hal tersebut didasarkan pada PP No 25 tahun 2000 tentang

kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah

otonom yang salah satunya untuk mengurusi urusan dan

penyelenggaraan kepariwisataan

Dengan pemberlakuan UU No 22 tahun 1999 dan PP No 25 tahun

2000 merupakan peluang bagi Kabupaten Boyolali melalui

DIPARBUD dalam pengembangan pariwisata salah satunya dalam

pengembangan obyek pariwisata pengging sebagai asset Kabupaten

boyolali di dalam bidang pariwisata terutama untuk Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Hal itu seperti yang diungkapkan ibu Dra. Kristiana

Purwanti

Page 86: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“ dengan adanya otonomi daerah ini kami selaku dinas yang diberikan wewenang dari PEMDA biasa bergerak lebih bebas dan leluasa untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam pengembangan pariwisata, salah satunya pengging mas. Pengging merupakan objek wisata yang sangat potensial bagi Boyolali, dengan adanya otonomi daerah ini maka kami lebih leluasa untuk mengambil program-program di dalam pengembangan pengging walaupun ada sebagian di dalam pengembangan pengging masih ikut dengan kebijakan pemerintah pusat seperti program revitalisasi. ( 12 Oktober 2010)

b. Faktor Sosial

Masyarakat Boyolali khususnya Pengging dikenal dengan

keramahanya . sopan santun, berbudi pekerti hal itu dikarenakan

pengging pada sejarahnya merupakan dekat denga keluarga keratin .

hal di atas merupakan keunggulan yang dapat dijadikan modal bagi

kesiapan pengembangan obyek pariwisata pengging dengan

meningkatkan peran serta masyarakat bagi kegiatan kepariwisataan.

Namun seiring dengan perkembangan jaman dan era globalisasi nilai-

nilai tersebut lama-lama luntur. Bahkan menurut DISPARBUD sikap

masyarakat terhadap sadar wisata sangat rendah khusunya pada anak-

anak remaja. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan bapak Sri

Waliyanto S.sos.Msi selaku kepala UPT obyek wisata Pengging

“ di dalam lingkungan wisata Pengging kami sadari tingkat kesadaran pariwisatanya sangat rendah, tapi kami juga berusaha untuk pembentukan sadar wisata di masyarakat pengging ini melalui sapta pesona dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya dan manfaat pariwisata dalam kesehjateraan rakyat.” ( 14 oktober 2010)

c. Pihak-Pihak Berkepentingan

Page 87: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DISPARBUD merupakan birokrasi dalam lingkungan yang sangat

kompleks dengan berbagai pihak yang berkepentingan . pihak-pihak

yang berkepentingan dalam DISPARBUD antara lain

1, Konsumen

Konsumen dalam industri pariwisata adalah wisatawan

yang membeli produk baik itu jasa maupun barang hasil dari produksi.

Pengenalan dan identifikasi terhadap konsumen sangatlah penting

dalam rangka memperoleh segmentasi pasar. Dengan segmentasi yang

luas maka akan memberikan peluang bagi obyek pariwisata pengging

dalam pangsa pasar pariwisata di Boyolali dan daerah lainya.

Permintaan wisatawan yang berkunjung disayangkan hanya wisatawan

domestik saja hal itu dikarenakan kurangnya optimal promosi dan

kinerja yang dilakukan. Padahal pariwisata pengging mempunyai

potensi pariwisata budaya, untuk lebih jelasnya jumlah pengunjung

dapat dilihat dalam table berikut

Tabel 4.8

Jumlah Pengunjung obyek Pariwisata Pengging

Page 88: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

No tahun Jumlah

pengunjung

ziarah pemandian

2008 53.745 0rang 11.358 orang 42.387orang

2009 59.509 orang 14.638 orang 44.871 orang

2010 67.197orang 18,458 orang 49.739 orang

2. KOLABOLATOR

Kegiatan pariwisata tidak mungkin oleh satu pihak saja oleh

DISPARBUD , melainkan membutuhkan keterlibatan dari pihak lain di

dalam pengembangan obyek pariwisata Pengging . DISPARBUD

melibatkan kolaborator antara lain kolaborator internal dan kolabarator

eksternal.

Kolabolator internal meliputi keterlibatan antar instansi pemerintah

boyolali di dalam pengembangan obyek pariwisata Penngging .

Instansi-Instansi tersebut antara lain Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum,

Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan dan Industri. Sedangkan

Kolabarator eksternal meliputi kerjasama dengan kelompok-kelompok

lain di luar kabupaten boyolali antara lain dengan menyusun paket

wisata yang melibatkan daerah lain di luar kabupaten Boyolali dan

menitipkan brosur kepada dinas pariwisata lain diluar daerah Boyolali.

3. Kompetitor

Page 89: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kompetitor utama obyek pariwisata Pengging terbagi menjadi dua

yaitu competitor yang berasal dari obyek pariwisata boyolali lainya

baik itu yang dikelola swasta maupun DISPARBUD sendiri seperti

Tlatar, Waterboom, pemancingan janti yang semuanya ini merupakan

obyek pariwisata sejenis, tapi dalam hal ini Pengging masih

mempunyai keunggulan yaitu pengging mempunyai obyek wisata

ziarah, kebudayaan dan event-even pariwisata. sedangkan untuk

competitor dari luar daerah meliputi obyek pariwisata yang berada di

luar kabupaten Boyolali sepaerti daerah Surakarta, Klaten, Magelang,

Semarang memiliki obyek pariwisata yang hampir sama dengan obyek

pariwisata Pengging.

C. Analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

(Analisis Swot)

Dari berbagai analisa factor lingkungan DISPARBUD baik factor

lingkungan internal yang menimbulkan kekauatan dan kelemahan

maupun lingkungan eksternal yang berupa peluang dan ancaman akan

dilakukan analisi swot yaitu membuat daftar kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman

a. Analisis Kekuatan-Kekuatan Disparbud

1) Struktur organisasi yang baik

Page 90: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Struktur organisasi yang dimiliki oleh Disparbud mulai dari

hierarki kepala staf dan tenaga operasional memiliki tugas

masing-masing sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor 512

tahun 2001 ( Rencana Strategis DISPARBUD 2006-2010) ,

hal tersebut menjadi kekuatan bagi DISPARBUD dalam

menjalankan tugasnya di bidang pariwisata yang sangat

komplek dan bertambahnya beban tugas sebagai implikasi dari

pelimpahan kewenangan di bidang pariwisata

2) Kuantitas Pegawai yang cukup memadai

Dari data menunjukkan bahwa jumlah pegawai DISPARBUD

yang cukup banyak yaitu sejumlah 136 orang dengan

komposisi PNS 57 orang, CPNS 4 orang, PTT 65 orang. Dari

jumlah pegawai yang 136 orang tersebut dirasakan sudah

sangat mewadai mengingat tugas-tugas yang ada baik tugas

structural, fungsional maupun operasional.

3) Etos Kerja

dilihat dari intensitas kerja dan disiplin kerja semangat

pegawai DISPARBUD relative cukup baik, hal tersebut

merupakan suatu kekuatan bagi DISPARBUD dalam upaya

pengembangan obyek pariwisata Pengging

4) Lokasi pariwisata Pengging yang Strategis

Page 91: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lokasi merupakan salah satu factor penting di dalam pariwisata

untuk menarik wisatawan, hal itu juga dimiliki oleh obyek

pariwisata pengging dengan letak di antara jalan Solo-Jakarta

dan Solo Yogyakarta maka obyek pariwisata pengging

mempunyai letak yang strategis yang menjadi modal kekuatan

untuk pengembanganya.

b. Analisa Kelemahan DISPARBUD

1) Kualitas Sumber Daya manusia Yang masih rendah

dari data menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai

DISPARBUD berpendidikan SMA sederajat yaitu sebanyak 63

orang dan terdapat pendidikan SD sampai SMP sebanyak 20

orang. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pegawai

DISPARBUD masih rendah, karena dengan kemajuan jaman

dan persaingan yang semakin ketat ini tugas dibidang

pariwisata semakin kompleks pula sehingga dibutuhkan

pegawai-pegawai yang berpendidikan tinggi

2) Sumber Daya Keuangan Terbatas

Berdasarkan pembahasan mengenai sumber daya keuangan

kegiatan-kegiatan pengembangan pariwisata tergantung pada

APBD Kabupaten Boyolali yang jumlahnya relatif

terbatas.padahal dana yang dibutuhkan untuk pengembangan

obyek pariwisata pengging sangatlah banyak mengingat masih

Page 92: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

banyaknya obyek pariwisata yang belum dikembangkan di

daerah obyek pariwisata Pengging.

3) Fasilitas kantor masih kurang memadai

Dari data menunjukkan bahwa jumlah sarana yang penting

dalam menunjang kegiatan organisasi seperti halnya computer ,

namu dalam hal ini pegawai berusaha dengan baik untuk

memanfaatkan fasilitas yang ada guna menunjang aktivitas

kerjanya.

4) Pemasaran dan Promosi yang dilakukan belum optimal

Berdasarkan anlisa bahwa yang dilakukan DISPARBUD dalam

promosi dan pemasaran obyek pariwisata pengging kurang

optimal Karen ahanya menjangkau wisatawan domestic itupun

sebagian besar hanyalah wisatawan yang bertempat tinggal di

boyolali ataupun sekitar boyolali saja.

c. Analisi peluang DISPARBUD

1) Diterapkan Undang-Undang No 22 Tahun 1999 yang

diperbarui dengan UU no 32 tahun 2004 dan PP No. 25

tahun 2000

Dengan ditetapkanya Undang—Undang no 22 tahun 1999 dan

no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang

Page 93: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berimplikasi pada penyerahan wewenang sector pariwisata

pada Pemerintah Kabupaten Boyolali memberikan peluang

bagi DISPARBUD dalam pengembangan Pariwisata Pengging

dengan mengambil kebijakan-kebijakan dalam

pengembanganya sesuai dengan karakteristik daerah obyek

pariwisata Pengging.sedangkan dengan diterapkan PP no 25

tahun 2000 memberikan batasan-batasan yang jelas mana yang

menjadi wewnwngpemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

sehingga tidak terjadi tumpang tindih.

2) Medan yang mudah ditempuh

Medan yang mudah ditempuh oleh semua kendaraan darat

sangatlah memberikan peluang bagi Pariwisata Pengging di

dalam pengembanganya. Dengan medan yang mudah akan

memudahkan bagi para pengunjung untuk mendatanginya

dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum,

sehingga pengunjung tidak susah mencapai Obyek Pariwisata

Pengging.

d. Analisi Ancaman DISPARBUD

1) Sadar Wisata Masyarakat Masih rendah

Salah satu factor sosial yang mempengaruhi pengembangan

Wisata Pengging adalah sikap masyarakat terhadapa pariwisata.

menurut penilaian Disparbud sadar wisata masyarakat

pengging masih rendah ini menjadi salah satu ancaman bagim

Page 94: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

upaya pengembangan pariwisata , karena upaya pengembangan

pariwisata tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat

sekitar

2) Kompetisi dari obyek pariwisata lain

Adanya persaingaan industri pariwisata yang pesat, Pengging

mengalami dampaknya yaitu terdapat persaingan dari obyek

pariwisata lain yang sejenis dengan Obyek Pariwisata Pengging

baik itu berasal dari dalam Daerah Boyolali maupun yang

berada diluar Daerah Boyolali. Hal ini akan menjadi ancaman

bagi obyek pariwisata pengging jika tidak bisa memperbaiki

dalam segi pelayanan, pengelolaan serta pembangunan hal ini

memerlukan pengembangan lebih lanjut.

Dari analisa diatas dapat dibuat analisis swot sebagai berikut

berdasarkan rencana strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

Tahun Anggaran 2006-2010

D. Analisis SWOT

a. Kekuatan / Strenght :

- Obyek Pariwisata Pengging sangat vareatif (pemandian,budaya,

ziarah,buatan)

Page 95: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

- Struktur organisasi dinas pariwisata dan kebudayaan yang baik

- letak kantor yang strategis

- semangat dan etos kerja yang baik

- Kuantitas SDM yang cukup memadai

- Letak obyek pariwisata yang starategis

b. Kelemahan / Weakness :

- Kualitas SDM kurang memadai

- Sarana prasarana kurang memadai

- Pemasaran Obyek pariwisata pengging kurang efektif Anggaran

kecil

- anggaran terbatas

c. Peluang / Opportunity :

- Adanya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

- Pengembangan obyek wisata sangat luas

- Komitmen Pemerintah Daerah tenteng Dikeluarkannya Undang –

undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerinthan Daerah

- Dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000

tentang penyerahan Sebagaian wewenang pemerintah pusat ke

Page 96: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemerintah daerah sebagai daerah otonom Untuk menangani

urusan dan penyelengaraan kepariwisataan.

- Jaringan kerja sama antar daerah dan pusat sangat mendukung

d. Ancaman / Threat :

- Persaingan industri pariwisata yang sangat luas

- Stabilitas politik

- Sadar wisata masyarakat rendah

Untuk mengetahui keterkaitan antara kedua lingkungan yang

menimbulkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, berikut disajikan

bagan Matrik SWOT

Page 97: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari analisi SWOT tersebut maka dapat diidentifikasi isu-isu strategis

yang dihadapi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali berkaitan

dengan pengembangan Obyek Pariwisata Pengging

Isu starategis yang diperoleh dari kekuatan dan peluang ( SO) adalah

sebagai berikut

Page 98: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Peningkatan manajemen dan pengelolaan obyek dan daya tarik wisata

(pembangumnan infrastruktur, sarana dan prasarana obyek pariwisata)

Isu Strategis yang diperoleh dari kelemahan dan peluang (WO) adalah

sebagai berikut

2. Peningkatan manajemen pemasaran dan promosi obyek pariwisata

Pengging

Isu strategis yang diperoleh dari kekuatan dan ancaman (ST) adalah sebagai

beriku

3. Peningkatan kemitraan dengan unsur pelaku pariwisata antar daerah

Isu Strategis yang diperoleh dari kelemahan dan ancaman (WT) adalah

sebagai berikut

4. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

5. Optimalisasi peningkatan sadar wisata masyarakat guna nmendukung

penegembangan potensi pariwisata

Identifikasi Isu-isu Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Boyolali

Untuk menetapkan strategi, maka isu-isu strategi yang telah didentifikasi

harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan test limuts. Setiap isu yang

diidentifikasi dikenai 13 pertanyaan dan kemudian diberikan penilaian atas

Page 99: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jawaban dari berbagai pertanyaan tersebut. Isu dengan nilai tertinggi adalah isu

yang strategis. Penentuan skor sebagai berikut :

· Skor 1 untuk yang bersifat operasional

· Skor 2 untuk isu yang cukup strategis

· Skor 3 untuk isu yang sangat startegis

Dari hasil peralian antara jumlah soal dan skor diperoleh nilai tertinggi 35 dan

terendah 28 sehingga diterapkan kategorisasi sebagai berikut :

· Nilai 13-21 untuk isu kurang strategis

· Nilai 22-30 untuk isu cukup strategis

· Nilai 31-39 untuk isu yang sangat strategis

Tabel 4.10

Tes Litmus

No. Pertanyaan Isu 1

Isu 2

Isu 3

Isu 4

Isu 5

1 Kapan tantangan atau peluang isu-isu strategis ada dihadapan anda?

1 1 1 1 1

2 Seberapa luas isu akan berpengaruh pada organisasi anda?

2 3 2 2 1

3 Seberapa banyak resiko/pluang keuangan 3 3 1 1 3

Page 100: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

organisasi anda?

4 Apakah strategi bagi pemecahan membutuhkan:

a Pengembangan sasaran program? 3 1 3 3 1

b Perubahan signifikan dalam sumber-sumber atau jumlah pajak

1 1 1 1 1

c Perubahan signifikan dalam ketepatan peraturan?

1 1 1 1 1

d Penambahan modifikasi fasilitas?

1 3 1 3 1

e Penambahan staff yang signifikan?

1 3 3 3 1

5 Bagaimana pendekatan terbaik bagi pemecahan isu?

2 1 1 1 2

6 Tingkat manajemen manakah yang dapat menetapkan bagaimana menanggulangi isu?

2 3 3 2 3

7 Konsekuensi apakah yang mungkin terjadi bila isu tidak diselesaikan?

3 2 3 1 1

8 Seberapa banyak departemen lain dipengaruhi oleh isu ini dan harus dilibatkan dalam pemecahan?

3 2 2 2 2

9 Bagaimana sensitifitas isu ini terhadap nilai sosial, politik, religius, dan kultural?

2 3 1 3 2

Jumlah 25 27 23 24 20

Dari hasil test limuts diatas dapat diketahui kesetrattegian masing-masing sebagai

berikut

1. Isu strategis pengembangan infrastruktur , sarana dan prasarana memiliki

nilai total 25 berarti isu ini merupakan isu yang cukup starategis, strategis

karena di dalam peningkatan daya tarik dan pelayanana pada konsumen

dibutuhkan pengembangan dan pembangunan infrastruktur, sarana dan

prasarana

Page 101: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Isu strategis pengembangan pemasaran dan promosi obyek pariwisata

pengging mendapatkan nilai total 27 berarti isu ini cukup strategis karena

untuk pengembangan pariwisata sangatalah penting dibutuhkan pemasaran

dan promosi merupakan hal yang utama yang harus dilakukan. Dalam hal

ini penyajian isi dalam pemasaran dan promosi sangat berpengaruh secara

signifikan terhadapa pembaca untuk mengunjungi obyek pariwisata.

3. Isu strategis kerjasama di bidang kepariwisataan mendapatkan skor total

23, isu ini dikatakan cukup strategis. Dengan kerjasama di bidang

kepariwisataan dapat besama-sama dengan stakeholder untuk saling

membantu dan mendorong dalam pengembangan Obyek Pariwisata

Pengging

4. Isu peningkatan sumber daya manusia mendapatkan nilai total 24, ini

menunjukkan isu ini cukup strategis. Karena di dalam pelaksanaan

pengembangan Obyek pariwisata Pengging sangat dibutuhkan SDM yang

berkualitas selain Sumber daya yang alain. Hal itu dikarenakan SDM

merupakan pengegrak dari Sumber Daya yang lain

5. Isu peningkatan Pemberdayaan masyarakat Setempat mendapatkan nilai

total 20, berarti isu ini kurang strategis. Isu ini dikatakan kurang strategis

karena di dalam prosesnya tergantung dari kesaaran masyarakat masing-

masing. Walaupun dengan demikaian isu ini harus perlu diperhatikan,

karena pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu tujuan

penegembangan pariwisata

Page 102: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Strategi yang dilakukan Dinas Pariwista dan Kebudayaan Boyolali

1. Pengembangan Infrastruktur, sarana dan prasarana Obyek

pariwisata Pengging

a. Pengembangan Infarsturktur Pariwisata

Di dalam pengembangan infrastuktur pariwisata Pengging terbagi

menjadi dua, yaitu yang dilakukan oleh dinas pariwisata dan

kebudayaan dan yang dilakukan Oleh pemerintahan pusat.

1. Pengembangan Infrastruktur yang dilakukan oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali

Untuk yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

berupa pemugaran obyek pariwisata dan penataan obyek-obyek

pariwisata serta sarana rekreasi pariwisata di lokasi pariwisata

pengging. Obyek pariwisata yang terdapat di Pengging telah

mengalami pemugaran dan pembagunan di dalam pengembanganya

baik itu pariwisata yang sudah dikelola oleh Dinas Pariwisata maupun

yang belum dukelola oleh Dinas Pariwisata dengan maksud ke

depanya obyek pariwisata yang belum dikelola tersebut akan dikelola

oleh dinas. Bentuk pengembangan infrastruktur Obyek Pariwisata

Pengging yang dilakukan oleh dinas sebagai berikut.

1.1 Obyek pemandian NGABEAN

Kolam ini pada jaman sri paduka susuhuna Pakubuwono X khusus

hanya dipergunakan mandi para keluarga kasunanan Surakarta. Untuk

Page 103: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjaga ketertiban dan keamanan serta kebersihan juga keindahan

oleh raja ditugaskan seorang berpangkat Ngabehi sebagai penjaganya.

Yang akhirnya umbul tersebut sampai sekarang disebut dengan nama

umbul Ngabean

Umbul ini adalah suatu kolam pemandian berpagar tembok

berbentuk bulat dengan garis tengah sepanjang 26 meter dengan

kedalaman 1,5 meter, dilengkapi dengan aula, panggung, ruang ganti

pakean serta WC dan kamar mandi. Sebelum diadakan pengembangan

kondisi umbul ini sangatlah memprihatinkan sebagai obyek tujuan

pariwisata, dimana untuk tembok pagarnya yang banyak coretanya,

kamar mandinya antara laki-laki dan perempuan menjadi satu dan

lantainya berlubang dan kolam yang berlumut. Selain itu masih

terdapat beberapa fasilitas yang rusak seperti pintu masuk umbul dan

atap aula yang rusak dan tidak terawat. Dari kondisi inilah maka Dinas

pariwisata dan kebudayaan boyolali mengambil stategi untuk

melakukan pemugaran demi menarik para wistawan, upaya yang

dilakukan adalah dengan memperbaiki kondisi tembok dan

mengecatnya putih bersih. Memperbaiki kamar mandi yang sudah ada

serta membangun kamar mandi lagi guna memisahkan antara kamar

mandi perempuan dan laki-laki dan mengganti ubin aula dari yang dulu

hanya biasa menjadi keramik. Sedangkan untuk pintu dan genteng

yang dulu berkesan tradisional diganti dengan pintu dan genteng yang

lebih modern. Untuk mendukung keindahan sekarang di sekitar kolam

Page 104: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diberi tempat duduk dan ditanami pohon perdu dan rumput, sehingga

terkesan terdapat taman di sekitar kolam

Hal itu sesuai dengan yang dipaparkan oleh Bapak Sutanto sebagi

Kepala UPT obyek pariwisata pengging

“ kondisi umbul Ngabean sebelum ada pemugaran memang memprihatinkan dan banyak pengunjung yang mengeluh tentang fasilitas yang kami sediakan, menurut saya kondisi tersebut tidak layak bagi tujuan pariwisata, sebenarnya kami sebagai pengelola langsung obyek pariwisata pengging berusaha untuk menjaganya, akan tetapi karena pengunjung kadang tidak mempunyai kesadaran untuk menjaga fasilitas tersebut diluar sepengetahuan kami mereka merusak fasilitas yang ada dan mencoret-coret tembok yang dapat merusak keindahan umum, tapi setelah pemugaran yang dilakukan keadaan berbalik 180 derajat, kondisi yang sekarang menjadi nyaman dan asri, untuk penggantian pintu dan atap sebenarnya sangat disayangkan, karena peninggalan yang mempunyai nilai budaya yang dapt menjadi daya tari tersendiri, akan tetapi hal itu tidak dapat dihindarkan karena pintu dan atap sudah terlalu rusak. Untuk bentuk bangunan tetap dipertahankan karena agar nilai kebudayaan yang ada tidak hilang”( wawancara 13 oktober 2010)

Dari wawancara tersebut dapat diketahui sebelum adanya

pengembangan Umbul Ngabean kurang terawat dan belum sebagus

sekarang. Dalam melakukan pengembanganya dinas pariwisata

melakukan pemugaran dengan mempertahankan bentuk bangunan

yang telah ada serta perbaikan fasilitas yang ada dan membangun

fasilitas guna melengkapi fasilitas yang sudah ada.

1.2 UMBUL PENGANTEN

Umbul Nganten pada awalnya terdapat dua buah umbul yang pada

saat kunjungan Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X di Sabda atau

Page 105: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dicipta menjadi satu dan ternyata benar-benar menjadi satu. Karena

dua umbul telah menjadi satu, sehingga umbul tersebut

diibaratkansebagai sepasang mempelai yang hidup rukun menjadi satu.

Sehingga akhirnya umbuk tersebut sampai sekarang dikenal dengan

nama umbul penganten

Umbul ini adalah suatu kolam pemandian yang berpagar tembok

dengan ukuran lebar 24 meter, dan panjang 33 meter dengan

kedalaman berturut-turut dari 0,7 m, 1,40 m, dan 1,80 m. fasilitas yang

ada dalam umbul ini adalah bangunan ruang tungu, ruang ganti pakean,

WC dan kamar mandi. Umbul ini tidak terlepas dari pemugaran yang

dilakukan oleh dinas pariwisata dan kebudayaan boyolali walaupun

sebenarnya keadaan umbul ini tidak terlalu parah akan tetapi dari segi

keamanan kondisi umbul ini kurang menjanjikan, karena tembok pagar

yang sudah rapuh dan alas dari kolam renang yang masih berupa

kerikil. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan

pembangunan pagar tembok yang mengelilingi umbul dan mengganti

ubin kolam renangnya dengan keramik. Hal itu dilakukan dinas dengan

alasan keamanan, keindahan seta kenyamanan para pengunjung umbul

Penganten.

Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Slameto sebagai salah satu staf

UPT obyek pariwisata pengging yang bertugas dalam tiket masuk

umbul penganten

“ saya sebagai petugas yang menjaga tiket masuk umbul Penganten sangat merasakan perbedaan kondisi umbul anten yang

Page 106: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sekarang terutama pada segi keamanan, dimana yang dulu pagarnya sangat rapuh dimana seolah-olah tinggal menunggu waktu untuk runtuhnya saja, sampai-sampai adsa larangan agar tidak dekat-dekat dengan pagar untuk menghindari kalau sewaktu-waktu akan roboh, tetapi dengan adanya pemugaran di Umbul Penganten ini hal kekahawatiran tersebut jadi hilang, emang disayangkan dengan adanya pemugaran ini tembok yang mempunyai nilai sejarah diganti, akan tetapi dinas di dalam pembangunan tersebut membagun sesuai bentuk sepeti seperti awalnya walupun sudah tidak asli lagi, yang terpenting keamanan dan kenyamanan pengunjung tercukupi”( wawncara 13 Oktober 2010)

Dari wawancara tersebut umbul penganten dilakukan pemugaran

dengan alasan utama keamanan bagi para pengunjung, dengan

pemugaran yang dilakuakn diharapkan agar keamanan di umbul

penganten dapat terjamin, sehingga akan timbul kenyamanan.

1.3 Umbul Dudo

Awal mulanya terjadi umbul dudo adalah diketemukan seekor

kura-kura ( Bulus dalam bahasa jawa) cukup besar yang berjenis

kelamin jantan. Oleh karena itu karena hanya diketemukan seekor

kura-kura jantan diumbul tersebut, maka sampai sekarang dikenal

dengan nama umbul dudo ( sebutan sesorang yang laki-laki yang telah

ditinggal istrinya)

Umbul ini adalah suatu kolam pemandian, dengan ukuran lebar 8

m, panjang 12 m. dengan kedalaman 0.70 m yang di dalamnya terdapat

sebuah batu yoni yang terbalik. Umbul dudo pada awalnya merupakan

tempat untuk mencuci pakaian oleh warga setempat, tetapi setelah

diadakan pemugaran umbul dudo dialihkan fungsi menjadi pemandian,

Page 107: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan kelilingnya dibangun pagar dari besi yang tngginya Cuma 1, 5

m. untuk fasilitas yang lain di umbul ini tidak dilengkapi

Seperti yang diungkapkan Bpk Sri Waliyanto

“ umbul dudo merupakan peralihan fungsi setelah terjadi pemugaran, tetapi pemugaran yang dilakukan hanyalah sebatas pembangunan pagar dan fasilitas kamar mandi yang sederhana, pengelolahan yang dilakukan di umbul ini berbeda sendiri karena tidak dipunguti karcis masuk.Hal itu dikarenakan yang menggunakan umbul ini merupakan warga sekitar. Jadi pada intinya umbul ini merupakan obyek pelengkap umbul-umbul lain “(wawancara 13 oktober 2010)

Berdasarkan hasil wawancara di atas pemugaran umbul dudo

merupakan peralihan fungsi dari yang semula untuk tempat mencuci

warga sekarang dijadikan tempat pemandian yang pengelolaanya

belum dikenakan biaya masuk karena hal tertentu.

1.4 Kolam ikan kecil dan Besar dan panggung kesenian

Kolam ikan kecil berukuran lebar 14 m, panjang 33 m, dengan

kedalaman air 0,80 m. sedang kolam ikan besar berukuran lebar 45 m,

panjang 65 m dengan kedalaman 2 m yang sumber airnya pelimpahan

dari umbul penganten dan umbul Dudo. Dimana di tengah kolam ikan

besar terdapat panggung kesenian yang berukuran 7x7 m. Kolam ini

disediakan untuk umum dan sebagai tempat rekreasi pemancingan

Setelah adanya pemugaran terjadi penataan di dalam fungsi kolam

besar dan kecil tersebut, yaitu dinas pariwisata dan kebudayaan

boyolali bekerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaanya.

Dimana kolam tersebut sekarang dialih fungsikan dari tempat untuk

Page 108: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

umum sekarang sebagai restoran dan tempat pemancingan yang

dikelola swasta.

Seperti yang diungkapkan bapk Sri Waliyanto

“ untuk pengalihfungsian kolam tersebut karena merupakan tuntutan kebutuhan obyek pariwisata akan fasilitas pendukung yaitu rumah makan. Untuk hal ini kami bekerjasama dengan pihak swasta sebagai mitra dalam pengembangan dan pengelolaanya dan pihak swasta pun juga memberikan semacam pajak kepada dinas setiap tahun sekali sebesar 5 juta”( wawancara 13 oktober 2010)

Sedangkan pengelola rumah makan mengemukakan

“ dinas pariwisata dan kebudayaan Boyolali menyerahkan pengelolaan kola mini sebagai rumah makan kepada kami, hal itu dikarenakan agar fasilitas tertuma dalam rumah makan dapt terpenuhi, sehingga dapat menarik wisatawan. Namun dalam hal ini kami dengan dinas pariwisata mengadakan perjanjian yaitu enyerahkan pendapatan yang kami peroleh kepada dinas sebesar 5.0000.000 setiap tahunya. Pengelolaan yang kami lakukan nantinya akan dievaluasi dan diberi penyuluhan setiap satu tahun sekali”

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pemugaran

kolam besar dan kolam kecil dengan pengalih fungsian dikarenakan

tuntutan peningkatan pemenuhan fasilitas para pengunjung akan

runmah makan demi menambah daya tarik pariwisata. Dengan adanya

pengalihfungsian ini akan menambah pendapatan yang diperoleh dari

obyek pariwisata Pengging. Karena dengan pengelolaanya yang

diserahkan kepada pihak swasta akan terjadi kemitraan yang saling

menguntungkan antara dinas dan pihak swata. Dan untuk pemantauan

pengelolaan yang dilakukan pihak swasta maka setiap satu tahun sekali

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali mengadakan evaluasi .

Page 109: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengembangan potensi pariwisata yang belum dikelola dinas

pariwisata dan kebudayaan boyolali berupa pembabangunan secara

bekesinambungan dengan maksud apabila sudah memenuhi syarat

sebagai obyek pariwisata akan dikelola oleh dinas pariwisata dan

kebudayaan boyolali,

Seperti yang diungkapkan oleh bapak Sri hartono , BA selaku kepala

Sub Bagian Perencanaan, Penelitian, dan Pelaporan

“ dinas pariwisata boyolali telah mengupayakan pembangunan potensi-potensi yang ada di pengging yang selama ini belum dikelola oleh dinas dengan cara pembangunan yang secara berkala, hal itu kita ketahui mas terdapat kendala yaitu keterbatasan anggaran yang diberikan pemerintahan Boyolali kepada dinas untuk pengembangan obyek Pariwisata. sedangkan syrat obyek wisata adalah harus mempunyai kaulitas baik dari segi keindahan, fasilitas, kebersihan serta kenyamana pengunjung pariwisata. sedangkan untuk membangun itu semua membutuhkan dana yang tidak sedikit (wawancara 14 oktober 2010)

Bapak menambahkan

“ untuk potensi yang belum dikelola karena letaknya yang sedikit jauh dan berpisah dengan obyek utama pariwisata pengging, maka dinas pariwsata berencana untuk membangun sebuah jalan yang menghubungkan antara Umbul Ngendad, makam Kebo Kenongo, Makam Roro Kendad dan makam Sri Amangkurat Hadayaningrat,walupun sampai skarang belum terlaksana tapi rencana tersebut sudah diajukankepada pemerintahan daerah.

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam

pengembangan potensi pariwisata yang belum dkelola oleh dinas

dengan melakukan pembangunan secara berkala. Hal itu dikarenakan

keterbatasan anggaran yang diberikan oleh pemerintah daerah.

Page 110: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Pengembangan Infarstruktur yang dilakukan oleh pihak diluar

dinas Pariwisata dan kebudayaan Boyolali melalui revitalisasi

Revitalisasi pada obyek pariwisata pengging merupakan program

pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dengan

anggaran dana dari APBN. Dalam hal ini dinas pariwisata hanyalah

sebagai penerima program saja di dalam pelaksanaanya.

Ha ini seperti yang diungkapkan ibu Dra. Kristitiana Purwanti

selaku sekretaiat dalm DInas pariwisata dan kebudayaan

“didalam pengembanganya kami hanya melakukan pemugaran sebagian tempat pariwisata di pengging saja dan untuk revitalisasi kami hanyalah sebagai penerima program saja, karena revitalisasi ini pertama kali di usulkan oleh bpak Djoko Kirmanto sebagai Menteri paekerjaan Umum dan kemudian ditindak lanjuti dari pusat dan dengan anggaran dari pusat juga”.( wawancara 14 Oktober 2010) Dari wawancara diatas dapat diketahui revitalisasi merupakan

bentuk kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali dengan

pemerintah pusat khusunya Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Nergara Republik Indonesia walaupun ini merupakan bantuan dari

menteri pekerjaan umum yaitu Djoko Kirmanto yang merupakan

warga asli Pengging. Dari revitalisasi tersebut sangat membantu Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali dalam proses Pengembangan.

Revitalisasi Obyek Pariwisata Pengging meliputi, pembangunan

pasar local pengging, penataan tata ruang obyek pariwisata pengging,

perbaikan jalan dan sarana menuju obyek pariwisata pengging,

Page 111: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Revitalisasi yang dilakukan di Obyek Pariwisata Pengging

2.1. Pembangunan pasar local Pengging

Pembangunan pasar lokal Pengging merupakan pasar yang terletak

kurang lebih 50 meter dan merupakan pusat perbelanjaan bagi warga

dan pariwisatawan yang sedang berkunjung di Obyek Pariwisata

Pengging, karena di dalam pasara ini terdapat kebutuhan-kebutuhan

yang dibuthkan oleh para pengunjung, seperti makanan tradisional,

pernak-pernik dan kebutuhan yang lain. Akan tetapi dikarenakan

kondiai tempat yang kurang memnuhi persyaratan tempat

perbelanjaan maka sebagian wisatawan kurang tertarik untuk

memasuki pasar local tersebut. Mengingat Pasar local yang sangat

penting di dalam dunia kepariwisataan pengging dan pusat perputaran

uag penduduk maka pada tahun 2006 Pasar Pengging mengalami

revitalisasi, dalam hal ini pasar pengging dirombak secara keseluruhan

dan dibangun dalam bentuk dan bangunan yang permanen dimana

dulu Pasar Pengging cuma bangunan yang terdiri dari pagar tembok

yang sudah tua, sehingga menimbulkan kesan kumuh. Setelah adanya

revitalisasi pasar pengging dibangung dengan dua lantai dan

berbentuk bangunan modern sehingga menambah keindahan obyek

pariwisata pengging dan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung

Pariwisata Pengging

Page 112: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal itu dibenarkan oleh bapak Sri waliyanto

“Revitalisasi yang dilakukan pada pasar pengging merupakan suatu keuntungan tersendiri untuk pariwisata pengging, karena dengan adanya revitalisasi yang dilakukan tersebut suasana di daerah pariwisata terlihat lebih indah dan mempunyai tempat perbelanjaan yang telah memnuhi syarat, akan tetapi yang disayangkan masih terdapat kios-kios di pasar pengging yang masih belum ditempati karena factor harga yag dinilai terlalu mahal. Itu yang menjadi pekrjaan rumah bagi pemerintah daerah agar optimalisasi kios dapat tercapai”(wawancara 13 Oktober 2010)

Dari wawancara diatas dapat diketahui dengan adanya

revitalisasi yang dilakukan di pasar pengging akan mempengaruhi

langsung atau tidak langsung dalam peningkatan daya tarik wisata

khususnya dalam hal produk wisata yang dihasilkan seperti pernak-

pernik, makanan khas dan tradisional.

2.2 Pentataan tata ruang Pariwisata Pengging

Di obyek pariwisata pengging tersebut juga dilengkapi dengan

sarana olahraga yaitu dua buah lapangan tenis yang terdapat di dalam

lokasi utama obyek pariwisata Pengging. Dengan adanya revitalisasi

maka terdapat panataan lokasi dimana lapangan tenis yang dahulu

sekarang dibangun panggung pertunjukkan dan lapangan tenisnya

diganti diluar lokasi tetapi masih di dalam pengelolaan Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali. hal ini dikarenakan tuntutan

dari keterlengkapan panggung terbuka untuk acara-acara kesenian

dan pertunjukkan lainya. Dengan adanya panggung terbuka maka

dapt digelar acara kesenian dan hiburan yang nantinya akan menjadi

Page 113: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

daya tarik tersendiri untuk para wisatawan, sedangkan sarana

olahraga yang berupa lapangan tenis dibangun di lokasi lain yang

jaraknya hanya 10 meter dari lokasi pariwisata. Lapangan tenis

tersebut merupakan sarana rekreasi olahraga yang direvitaliasasi

guna menambah sarana yang dimiliki oleh obyek pariwisata

pengging

Seperti yang dikatakan bapak Sri Waliyanto

“ revitalisasi yang dilakukan terhadap lapangan tenis berupa panataan tata ruang dan pembangunan kembali terhadap panggung pertunjukkan dan lapangan tenis, kedua sarana rekreasi tersebut merupakan sarana yang dimiliki Obyek Wisata Pengging yang berguna untuk menambah daya tarik pariwisata. kami sebagai pengelola obyek pariwisata pengging sangatlah setuju dengan penataan ruang tersebut dan pembangunan kembali panggung pertunjukkan yang dulu sempat dihilangkan, dengan panggung pertunjukkan tersebu kami dpat menambah atraksi pariwisata seperti pertunjukkan kesenian dan hiburan guna menambah daya tari kepada para wisatawan, dan biasanya kami selenggarakan pada hari minggu, libur dan hari-hari tertentu,” (wawancara 13 Oktober 2010)

Bapak menambahkan

“untuk rekreasi lapangan tenis biasanya Cuma digunakan oleh warga sekitar untuk melakukan olahraga. Akan tetapi dalam pelaksanaanya siapa yang menggunakan jasa lapangan tenis maka mereka akan dipunguti biaya yang nantinya akan masuk dalam pendapatan obyek pariwisata pengging”

Dari wawancara diatas dapat diketahui bahwa revitalisasi yang

dilakukan adalah dengan penataan ruang dan pembangunan kembali

panggung pertunjukkan dan pengalihan lapangan tenis. Hal itu

dikarenakan guna menambah atraksi pariwisata di pengging demi

meningkatkan daya tarik pariwisata pengging

Hasil wawancara bapak Suyamto salah satu dari pengunjung

Page 114: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“dengan adanya panggung terbuka ini kami selaku pengunjung sangat merasakan perbedaan suasana yang terjadi, selain obyek pariwisata pengging yang lebih indah kami juga mendapat hiburan lain dengan adanya pementasan baik itu kesenian dan hiburan lain yang diselenggarakan seperti band dan dangdutan”( wawancara 13 oktober 2010)

Dengan adanya penataan tersebut Pengging mempunyai atraksi

pariwisata yang baru yang dapat dinikmati oleh pengunjung

pariwisata sehingga menambah daya tarik obyek pariwisata

pengging. Dengan bertambahnya atraksi pariwisata tersebut maka

Pariwisata Pengging merupakan salah satu daerah Obyek Pariwisata

di Kabupaten Boyolali yang mempunyai atraksi wisata yang

lengkap.

2.3 Pembangunan dan rehabilitasi umbul sungsang

Umbul Sungsang ini terdiri dari dua kolam dimana pada awalnya

yang satu merupakan pemandian untuk keluarga Sri Pakubuwono

dan yang satu untuk pemandian umum, itu merupakan sedikit

sejarah umbul sungsang dan sesudah itu umbul ini dilanjutkan

pemugaranya oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

dengan dibangun kembali menjadi lebih indah dan malakukan

penataan taman pembangunan tempat parkir yang semula belum

ada. Pada tahun 2006 tepatnya umbul sungsang pun mengalami

revitalisasi dimana umbul direhab lagi menjadi lebih indah dan

dibangun satu lagi kolam dimana pada awalnya hanyalah sungai

yang mempunyai sumber air. Selain pembangunan kolam

Page 115: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

revitalisasi juga membuat taman di sekitar umbul tersebut dengan

didukung dengan adanya sungai yang mengalir disampingnya

taman tersebut tampak indahDengan adanya revitalisasi tersebut

umbul sungsang tampak lebih indah dengan bangunan dan

penataan taman yang berada di samping kolam

2.4 Pembangunan dan rehabilitasi makam R.ng Yosodipuro

Makam ini merupakan makam seorang pujangga kasunanan

Surakarta yang bernama R.Ng. Yosodipuro. Makam ini terletak

sekitar 200 meter sebelah utara obyek wisata pemandian Pengging.

Makam ini setiap malam jumat pahing mencapai ribuan peziarah

yang berasal dari berbagai kota seperti Surakarta, Yogyakarta,

purwokerto, semarang, Cirebon, indramayu, tasikmalaya dan

sekitarnya. Dilihat dari pengunjungya makam R.ng yosodipuro

sangat dikenal diluar boyolali.

Pada tahun 2006 makam ini mengalami revitalisasi, karena

dianggap keadaan makam ini kurang mendukung sebagai tempat

ziarah, untuk itu dalam revitalisasi makam ini mulai dipugar agar

tampak lebih indah dan dibangun bebarapa fasilitas pendukung.

Pemugaran itu dilakukan dengan pembangunan tempat

pasanggrahan bagi para peziarah dan pembangunan jalan setapak

yang dulunya hanyalah dari tanah sekarang dibangun dengan alas

batako, untuk fasilitas pendukung dibangun beberapa kamar kecil,

Page 116: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sedangkan untuk memperindah area pemakaman di bangun pagar

makam dan penanaman pohon di sekitar makam

Menurut bapak Priyanto SE

“revitalisasi yang diakukan memang baik mas karena dengan revitalisasi ini pamakaman yosodipuro dan umbul sungsang tampak lebih indah dan nyaman bagi para peziarah makam dan pengunjung wisata, akan tetapi yang saya sesalkan di dalam perawatan setelah revitalisasi ini mas, mungkin karena kuantitas staf upt kami yang sedikit mas sehingga di dalam perawatan kami kuarang optimal. Dengan luas daerah yang dimiliki tidak sebanding staf upt yang kami miliki”

Bapak menambahkan “Sebenarnya untuk masalah kontribusi dalam PAD pemakaman dan umbul sungsang ini dapat berbicara banyak, akan tetapi tedapat kendala bagi kami yaitu karena lokasi umbul sungsang dan pemakaman ini terletak di tengah pemukiman masyarakat kami sangat sulit untuk menjaga akses masuk dengan staf yang sedikit ini mas, bebeda dengan obyek pariwisata umbul nganten dan Ngabeaan yang diberi pagar tinggi dengan satu pimtu masuk” ( wawncara 14 Oktober 2010)

3 Melakukan fasilitas Pengembangan Obyek Pariwisata Pengging

Upaya pengembangan Obyek pariwisata Pengging diperlukan

fasilitas terhadap pengembangan obyek dan daya tarik pariwisata.

fasilitas yang dimaksud meliputi kualitas sarana prasarana,

kelengkapan sarana dan prasarana, dan kapasitas sarana dan prasarana.

Sampai sekarang keterbatasan keterbatasan kualitas sarana dan

prasarana atau fasilitas pendukung menjadi hambatan dalam melayani

aktifitas wisatawan. Keterbatsan kualitas sarana dan prasarana dapat

Page 117: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengurangi potensi dan daya tarik wisata untuk berkunjung. Oleh

karena itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali harus

memfasilitasi pengembangan terhadap potensi obyek pariwisata

pengging

Sesuai dengan perynyataan Bapak Drs Sutrisno, M. Hum sebagai

kepala Bidang Sarana Pariwisata

“di dalam pengembangan pariwisata kebutuhan fasilitas sangatlah penting, karena untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan jaringan sarana yang meliputi jaringan jalan, sarana transportasi, jaringann air bersih, jaringan air kotor,jaringan listrik, jaringan komunikasi, serta jaringan sound system (wawancara 14 Oktober 2010) Fasilitasisasi pengembangan pariwisata meliputi bebrapa kegiatan

sebagai berikut

1) Jaringan Prasarana

a. Jaringan jalan

Kondisi prasarana jalan yang menuju obyek pariwisata

Pengging pada umumnya sudah baik akan tetapi dalam hal

ini belum terdapat jalan dan petunjuk jalan yang

menghubungkan antara lokasi utama obyek pariwisata

pengging dengan potensi pariwisata lain yang terpisah,

sehingga masih terdapat potensi pariwisata yang tidak

diketahui oleh pengunjung pariwisata. dalam hal ini Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali telah mengajukan

perencanaan ke Pemda Boyolali untuk pembuatan jalan

yang menghubungkan antar lokasi utam obyek pariwisata

Page 118: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengging dengan potensi wisata lain yang berada di lokasi

pengging, untuk sarana parkiran yang mengingat

pengunjung semakin bertambah maka pola parkir

diperluas dengan penataan agar lalu lintas kendaraan yang

keluar masuk pada area wisata dapat lancar dan tertib.

b. Sarana Transportasi

Sarana transportasi untuk pencapaian menuju lokasi untuk

pengunjung biasa menggunakan kendaraan pribadi. Akan

tetapi didalam transportasi ini Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Boyolali bekerjasama dengan para Kusir

Andong dan Becak. Untuk Andong yang merupakan alat

transportasi tradisional dan sudah langka untuk ditemukan

pada masa sekarang ini, dinas Pariwisata dan Kebudayaan

selalu membina agar andong tidak punah dari peredaran di

pariwisata pengging. Karena Andong merupakan daya

tarik tersendiri bagi Pariwisata Pengging.

Seperti yang diungkapkan oleh.Bapak Sri Hartono.

“ Andong merupakan alat transportasi yang sangat sulit ditemui sekarang ini, untuk itu kami akan berusaha melestarikan keberadaanya guna meningkatkan daya tarik pariwisata Pengging. Dalam hal ini kami selalu memberikan pembinaan dan bantuan kepada kusir Andong. Selain itu guna menambah daya tarik pariwisata kami memberikan pakain batik dan tupluk pakaian tradisional jawa untuk dipakai pada hari-hari libur dan hari tertentu” (wawancara 14 Oktober 2010)

c. Jaringan air bersih

Page 119: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam obyek pariwisata jaringan air bersih sangatlah

penting, di pengging mempunyai keuntungan dalam hal ini

dikarenakan pengging merupakan salah satu daerah di

boyolali yang kaya akan air. Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan dalam penyediaan air bersih menggunakan

air sumur yang dialirkan dengan pompa air dalam kamar

mandi dan tempat cuci tangan

d. Jaringan Air Kotor

Jaringan air kotor yang digunakan dalam obyek Pariwisata

Pengging menggunakan kolam filtrasi yang menampung

sampah, debu, pasir dan sebagaimana kemudian

dibersihkan secara berkala agar tidak mencemari, untuk

limbah cair yang berasal dari kamar mandi disalurkan ke

bak control dan septytank dengan peresapan.

e. Jaringan Listrik

Jaringan Listrik yang digunakan dari PLN disalurkan pada

panel keseluruh kawasan obyek wisata Pengging. Untuk

mengatasi gangguan pada pelayanan PLN dinas pariwisata

dan kebudayaan menyediakan generator yang berfungsi

sebagai sumber listrik cadangan

Page 120: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Jaringan Komunikasi

Dalam hal ini kami bekerjasama dengan pihak lain dalam

penyediaanya. Dimana pihak tersebut menyediakan telpon

umum di dekat pariwisata obyek pariwisata pengging.

Dengan begitu para pengunjung dengan mudah untuk

mencari alat komunikasi

g. Jaringan Sound Sistem

Untuk jaringan sound system pariwisata pengging

sangatlah kurang, karena hanya ada ada dua pengeras

suara saja sehingga tidak semuanya bias dengar mengingat

lokasi pariwisata pengging sangat luas, tapi dalam hal ini

dinas pariwisata pada awal tahun 2011 ini akan menambah

sarana tersebut demi lancarnya informasi dan tatasuara

petunjuk bagi para pengunjung obyek pariwisata

4 Pengembangan Promosi Pariwisata Obyek Wisata Pengging

Promosi pariwisata merupakan faktor penting yang menjadi

kunci sukses di dalam penjualan produk pariwisata. Begitupun halnya

dengan Obyek Pariwisata Pengging. Sesuai dengan perkataan Bpk

Drs. M. Basuni selaku seksi promosi dan informasi

“ di dalam upaya pengembangan obyek pariwisata itu tidak lepas dari bagaimana strategi yang dilakukan dinas di dalam melakukan promosi obyek pariwisata. untuk pengging yaw mas mulai dari tahun 2006 kami mulai melakukan promosi-promosi ke luar

Page 121: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

daerah boyolali terutama pada daerah Solo, Wonogiri,sragen, Klaten, Magelang yogyakarta dan daerah-daerah lain. Memang sebelum tahun 2006 khusunya sebelum ada pengembangan kami hanya melakukan promosi di daerah kabupaten boyolali saja, hal itu dikarenakan pengging pada sebelum ada pengembangan belum siap untuk dipasarkan keluar dari boyolali, karena kami anggap masih ada banyak kekurangan sebagai obyek pariwisata unggulan untuk dipasarkan keluar daerah. Setelah ada revitalisasi dan pengembangan tersebut kami anggap pengging merupakan obyek pariwisata yang mempunyai pasar yang tinggi dan sudah siap sehingga kami mulai memasarakanya secara lebih luas”.

Selain itu bapak menambahkan

”juga menambahkan promosi pariwisata yang kami lakukan juga agar tambah luas kami menggunakan media internet, dengan memasukkan obyek pariwisata pengging dalam obyek wisata unggulan di boyolali di situs www. Dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten boyolali.com”

Promosi-promosi yang dilakukan adalah

1) Melakukan pengadaan barang-barang promosi seperti

pembuatan baliho, leaflet, spanduk, terbangunya gapura dan

papan penunjuk Pengging.

Bapak M Basuni mengungkapkan

“letak pariwisata Pengging yang strategis diantara jalan solo-semarang jakrta, memudahkan kami dalam melakukan promosi melewati baliho dan semacamnya. Kami memasang baliho tersebut di pinggir jalan sehingga orang yang berpergian yang melewati tersebut akan melihat baliho tersebut dan kami berharap akan tertarik untuk mengunjunginya”

Dari hasil wawncara tersebut dapat diketahui dalam

melakukan promosi melwati baliho, leaflet, spanduk dan lainya

memiliki keunggulan dimana letak pariwisata Pengging yang

sangat startegis. Dengan letak Pengging yang Strategis

Page 122: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mempermudah dinas Pariwisata dan kebudayaan Boyolali dalam

melakukan promosi melewati Baliho, Leaflet, panduk, gapuro dan

papan petunjuk pengging, karena orang yang membaca akan

langsung mengetahui dimana lokasi pengging.

a) Melakukan promosi melalui jaringan elektronik dan media

cetak seprti radio, website, Koran, promosi multi media.

Promosi pariwisata membutuhkan jaringan yang luas agar

dikenal dan diketahui banyak orang. Untuk mencapai pada tempat

yang luas maka harus dilakuka dengan media cetak dan

elektronik. Begitupun apa yang dilakukan dengan Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali dalam melakukan promosi

melewati beberapa media

Seperti yang diungkapkan bapak M Basuni

“ ada bebrapa upaya yang kami lakukan untuk melakukan promosi salah satunya adalah melewati media elektronik dan cetak, selain menghemat waktu dan biaya promosi melewati media cetak maupun elektronik merupakan promosi yang kami anggap praktis. Karena denganpromosi tersebut objek pariwisata dapa diakses orang tanpa batas sehingga pariwisata pengging lebih banyak diketahui oleh orang”

Dari wawancara tersebut dapat diketahui dalam melakukan

promosi dinas pariwisata dan Kebudayaan Boyolali melakukan

promosi melalui media cetak dan elektronik. Hal itu dilakukan

Page 123: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

agar promosi mencakup daerah yang lebih luas dengan cara yang

praktis. Upaya-upaya yang dilakukan adalah

a.1)Promosi lewat media cetak seperti Koran, majalah

Promosi yang dilakukan ini biasanya memuat

akan event-even yang akan dilaksanakan di pariwisata

Pengging seperti padusan, sebaran apem dan pengging

fair. Dinas Pariwisata dan Boyolali melakukan promosi

biasanya melewati jasa media massa local daerah

boyolali dan media massa local daerah lain seperti

boyolali tersenyum, media massa SOLOPOS dan media

massa yg lain.

a.2) Promosi melewati media elektronik

Promosi melewati media elektronik merupakan

promosi yang lebih luas jangkauanya. Dalam promosi

ini dinas pariwisata dan kebudayaan Boyolali

melakukan melewati radio, satsiun televise dan web.

Untuk radio dan televisi dinas pariwisata memakai jasa

radio solo FM, JPI FM sedangkan untuk WEB dinas

mempunyai web tersendiri untuk dinas pariwisata dan

boyolali di dalam melakukan promosi. Dengan promosi

Page 124: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lewat web dinas maka promosi yang dilakukan tanpa

batas dan seangat luas.

b) Mengikuti pekan-pekan promosi di tingkat nasional

maupun regional

Seperti yang diungkapkan bapak Bapak Basuni

“Dalam mengikuti pekan-pekan ini memang tidak hanya pengging saja untuk dipromosikan, tetapi semua obyek pariwisata yang ada diboyolali, akan tetapi salah satunya yang kami masukkan adalah Pengging dalam upaya pengembanganya yang kami promosikan sebagai wisata tirta budaya dan ziarah. Di dalam melakukan promosi pengging kami memasukkan sejarahnya terbentuknya pengging yang dulu merupakan bekas suatu kerajaan dan even-even budaya yang sering diadakan oleh pengging seperti sebaran apem dan lainya, hal itu merupakan salah satu keunggulan pengging, mengingat kedua hal tersebut merupakan pasar yang potensial pada saat ini selain keindahan alam”

Yang dilakukan dinas pariwisata dan kebudayaan

Boyolali adalah

a. Mengikuti pameran produk wisata di jateng expo

b. Mengikuti pameran di boyolali expo di Boyolali

c. Mengikuti produk pariwisata di bengawan Solo fair di

Surakarta

d. Promosi Wisata di festival Mojopahit di Yogyakarta

e. Mengikuti pameran produk wisata di BSFdi Surakarta

Page 125: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Mengikuti pameran produk wisata di festival Nusa Dua di

jakarta

g. Mengikuti pameran Produk wisata di Gebyar Wisata

Nusantara di bali

h. Promosi bersama dengan 14 kabupaten / kota yag dilakukan

bersama java promo di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Ke 14

kabupaten atau kota tersebut adalah Kabupaten wonosobo,

Kabupaten Temanggung, Kota Magelang, kabupaten Klaten,

Kabupaten magelang, Kabupaten Purworejo, kabupaten

kebumen, Kota Yogyakarta, kabupaten Gunung kidul,

kabupaten Sleman, dan Kabupaten Boyolali

5. Melakukan Kerja Sama Dibidang Pariwisata

Pengembangan pariwisata sangatlah perlu melibatkan

beberapa pihak di dalamnya baik itu pemerintah dalam hal ini

dinas pariwisata dan kebudayaan maupun pihak swasta serta

masyarkat. Bahkan untuk kedepanya pemerintah mendorong peran

serta swasta dan masyarakat sebagai actor utama pembangunan,

sementara pemerintah lebih ditekankan sebagai fasilitator dan

regulator dengan menciptakan peran dimasing-masing stake holder.

Page 126: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam mengembangkan Pariwisata Pengging ini Dinas

Pariwasata dan kebudayaan boyolali tidak hanya melakukan

kerjasama di dalm internal saja tetapi juga eksternal dinas

pariwisata dan kebudayaan boyolali. kerjasama yang dilakukan

antar dinas dikabupaten Boyolali di dalam pengembangan obyek

wisata pengging adalah

a. BAPPEDA Kabupaten Boyolali

Kerjasama dinas pariwisata dan kebudayaan dengan Bappeda

merupakan dalam bidang pembanguna obyek wisata pengging, seperti

program revitalisasi obyek pariwisata penggig. Dinas Pariwsata dan

pariwisata dalam hal ini hanyalah penerima program sedangkan

pembangunan dilakukan oleh Bappeda.

b. Dinas Perhubungan Kabupaten Boyolali

Kerjasama dengan dinas ini menyangkut program pemasaran yang

dilakukan dinas pariwisata dan kebudayaan boyolali. dinas pariwisata

dan kebudayaan boyolali bekerjasama dengan dinas perhubungan

untuk memasarkan daerah wisata pengging melalui penyuluhan-

penyuluhan yang dilakukan kepada biro perjalanan serta pemasran

yang melewati baleho atau poster-poster yang dipasang dipinggir

jalan. Atas ijin dinas perhubungan Kabupaten Boyolali promosi yang

dilakukan akan berjalan lebih mudah

Page 127: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain di tingkat daerah dinas pariwisata dan kebudayaan

boyolali juga melakuakan kerjasama dengan dinas pariwisata propinsi

jawa tengah khususnya pada daerah SUBOSUKAWONOSRATEN

dengan pemerintah pusat yaitu departemen pariwisata dan kebudayaan

dan departemen dalam negeri.

Ini dibenarkan oleh Ibu Kristiana Purwati

“di dalam pengembangan obyek pariwisata pengging ini kami melakukan kerjasama dalam dinas pariwisata saja tetapi kami juga bekerjasma dengan dinas-dinas lain yang ada di boyolali maupun diluar kota boyolali serta semua pihak yang mempunyai kepentingan dalam pengembangan pariwisata di obyek pariwisata pengging. Dalam melakukan pengembanganya kami telah berhasil bekerjasama dengan pemerintah pusat khusunya departemen pariwisata dan kebudayaan dengan terlaksananya program revitalisasi obyek pariwisata pengging, program tersebut merupakan hasil dari kerjasama kami dengan pemerintah pusat walaupun kami dinas pariwisata dan kebudayaan boyolali hanya sebagai penerima program saja”

1. Peningkatan manajemen Dan Sumber Daya Manusia Dinas

Pariwisata Kabupaten Boyolali

Potensi yang dimiliki pengging merupakan kelebihan dari

kabupaten Boyolali untuk dikembangkan oleh Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Boyolali, akan tetapi telah diakuai potensi yang

dimiliki oleh Pengging tidak diimbangi dengan kualitas

kemampuan sumberdaya manusia (SDM) dalam pengelolaanya.

Hal itu terlihat dari susunan kepegawaian dinas pariwisata dan

kebudayaan Kabupaten Boyolali

Page 128: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari susunan kepegawaian dapat diketahui di dalam

pengelolaanya Potensi yang dimiliki pengging belum dilakukan

oleh tenaga ahli di bidang kepariwisataan, maka Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Boyolali harus meningkatkan kualitas manajemen

dan Sumber Daya Manusia. Ini dilakukan dengan melakukan

pembinaan, pelatihan atau DIKLAT, sebagaimana yang

diungkapkan oleh bapak Tubinu S.sos

“ dalam melakukan pengembangan tidak hanya melakukan pengembangan fisik saja,tetapi pengambangan non fisik juga sangat menentukan keberhasilan pengembangan, seperti peningkatan kualitas sumberdaya manusia dengan melakukan pelatihan, training, diklat. Ini difokuskan pada semua stakeholder yang terlibat dalam pariwisata terutama pimpinan dan staf dinas pariwisata dan kebudayaan boyolali, selain itu pengembangan SDM juga harus melibatkan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dalam pengembangan obyek wisata seperti pedagang sekitar pariwisata pengging, masyarakat sekitar dan pengelola pariwisata pengging.” (wawancara 14 Oktober 2010)

Yang dilakukan untuk meningkatkan manajemen dan kualitas

Sumber Daya Manusia dalam rangka pengembangan Pariwisata

boyolali khusunya pariwisata pengging adalah

a. Peningkatan aparat pemerintah melalui pelatihan, pemagangan,

studi banding guna mendorong sebagai fasilitator, motivator

serta regulator,

b. Peningkatan kualitas SDM dilingkungan industry dan sector

swasta melalui kerjasama usaha besar kecil dan penyediaan

jasa dan produk terkait di bidang pariwisata

Page 129: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam melakukan

pemantauan dan control terhadap pembangunan serta

implementasi kegiatan kepariwisataan pengging melalui

keikutsertaanya dalam proses perencanaan, pemograman, dan

evalusai kegiatan Berikut ini

Tabel 4.11

Kegiatan atau Program Peningkatan SDM DISPARBUD

Program/ kegiatan Sumber dana lokasi

1. Lomba Pordakwis

2. Studi banding Pordakwis

3. Pengajuan Lisensi Pramuwisata

muda dan madya

4. Diklat Bahasa Asing

APBD kabupaten

APBD kabupaten

APBD kabupaten

APBD kabupaten

APBD kabupaten

Boyolali

Jateng

Boyolali

Boyolali

Page 130: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Pemberdayaan Masyarakat setempat

Pengembangan pariwisata pengging adalah meningkatkan taraf

hidup masayarakat, khususnya masyarakat di sekitar obyek pemandian

pengging. Dari tujuan tersebut maka pengembangan pariwisata obyek

pengging tidak terlepas dari peran masyarakat sekitar. Hal itu

dikarenakan masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam

pengembangan pariwisata pengging , karena pada dasarnya pilar

pariwisata itu terdiri dari pertama pemerintah, kedua swasta dan ketiga

5. Diklat Aparatur dan pegawai

6. Meningkatkan kualitas pendidikan

khusus

7. Studi banding produk wisata

APBD kabupaten Boyolali

Bali

Page 131: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masyarakat, yang sering disebut tiga pilar utama pariwisata. Dalam hal

ini tugas masyarakat adalah selain senantiasa membangkitkan kesadaran

tentang pentingnya pariwisata juga menumbuh-kembangkan kreatifitas

yang melahirkan berbagai kreasi segar yang mengundang perhatian untuk

kemudian menjadi daya pikat pariwisata.

Menggingat betapa pentingnya masyarakat dalam pengembangan

pariwisata pengging maka dinas pariwisata dan kebudayaan Boyolali

meningkatkan pemberdayaan masyarakat setempat. Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Boyolali bekerjasama dengan masyarakat setempat dalam

beberapa hal guna meningkatkan daya tari pariwisata di pengging.

Untuk melangkah kearah itu masyarakat dapat memulainya dari

rumah dan halamannya. Bagaimana rumah itu ditata secara rapi baik

mulai dari ruang tamu maupun semua bagiannya siap menyambut dan

menerima tamu yang datang agar merasa enak dan betah. Begitu pula

halaman rumahnya dibikin demikian asri sehingga enak dipandang,

dalam hal ini masyarakat harus terus dibina dan dikembangkan. Tentu

agar tamu itu (baca wisman atau wisnus) dapat tinggal lebih lama dan

betah maka perlu disuguhi aneka makanan yang enak dan khas, begitu

pula agar menyenangkan kiranya perlu ditampilkan hiburan yang unik

tetapi menyenangkan, begitu pula agar tinggal lebih lama perlu melihat

berbagai koleksi khazanah yang ada

Page 132: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan Dra. Suciati, MM

selaku seksi peran serta masyarakat dan Sumber daya

“masyarakat pengging merupakan tuan rumah di obyek pariwisata ini mas, maka di dalam pengembanganya kami juga harus menyertakan dan memberdayakan masyarakat setempat guna menambah daya tarik pariwisata, kami dalam hal ini bekerjasama dengan masyarakat pengging dan hal itu sudah berjalan misalnya dalam hal jajanan, kami bkerjasama dengan Paguyuban Glendoh dimana paguyuban ini merupakan paguyubang pedagang daerah pengging. Dalam kerjasama ini paguyuban ini menyediakan pariwisata kuliner yang berada di pinggir-pinggir jalan dekat pariwisata pengging, dengan hal ini akan menambah daya tarik pariwisata pengging. Selain bekerjasama di bidang kuliner kami juga bekerjasama dengan Paguyuban Sopir andong, masyrakat yang bertugas parkir, serta orkes kesenian dan yang lainya dan biasanya kami mengadakan penyuluhan pada masyarakat tersebut, “(wawancara 14 Oktober 2010) Sedangkan bapak Darminto selaku ketua RT Di daerah pengging berpendapat “ masyarakat pengging dalam kesadaran wisata memang diakui sangat kurang mas, karena kita ketahui sendiri mas kebanyakan masyarakat disini adalah masyarakat awam yang kurang tau akan pentingnya pariwisata di dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga perlu diberikan penyuluhan oleh pihak-pihak yang berwenang ”( wawancara 14 Oktober 2010)

Dari hal tersebut maka masyarakat pengging merupakan unsure

yang sangat penting dalam pengembangan obyek pariwisata pengging. Untuk

itu kami selaku dinas pariwisata melakukan sebagai berikut

a. Pembinaan dan penataan pedagang di sekitar obyek wisata

pengging

b. Pembinaan sopir andong

c. Pembinaan tukang becak

d. Pembinaan kelompok seni penduduk seperti kesenian campur

sari, reog dan kesenian lain

Page 133: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Pembinaan rumah makan

f. Pemasyarakatan sapta pesona di masyarakat pengging

D. Analisis antara strategi yang dilakukan Dinas Pariwisata dan

kebudayaan dengan analisis SWOT

Dalam strategi yang dilakukan DISPARBUD Kabupaten Boyolali

yaitu membuat beberapa program sesuai dengan RENSTRA yang ada

yang dibuat berkelanjutan. Program pengembangan yang dilaksanakan

antara lain adalah

1. Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana Obyek Pariwisata

Pengging

2. Pengembangan Promosi dan pemasaran Pariwisata

3. Kerjasama di bidang kepariwisataan

4. Peningkatan Manajemen dan Sumber daya manusia (SDM)

5. Pemberdayaan Masyarakat setempat

Strategi pengembangan yang yang dilaksanakan oleh

DISPARBUD pada umumnya sudah berjalan dengan baik dan sesuai

dengan visi, misi dan target yang dibuat . melihat dari analisi lingkungan

internal dan eksternal sebenarnya permasalahan yang dihadapi dari tahun

ke tahun adaah sama, sehingga hanya pelu optimalisasi terhadap strategi-

strategi yang telah dilaksanakan oleh DISPARBUD dan perlu

menambahkan strategi-strategi yang baru guna menunjang strategi yang

telah dilaksanakan. Untuk pengoptimalisasian strategi yang ada dibtuhkan

kerjsama dari semua stakeholder dan pengawasan di dalam pelaksanaan.

Page 134: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan utuk strategi yang perlu dilaksanakan guna menunjang strategi

yang sudah dilaksanakan.

F. Faktor-faktor penghambat Dalam Pengembangan Obyek Wisata

pengging

Dalam pengembanganya obyek wisata pengging tentu saja terdapat

factor-faktor penghambat di dalam pelaksanaanya. Factor-faktor tersebut

antara lai

a. Keterbatasan Infratruktur

Terdapatnya potensi yang dimiliki oleh obyek pariwisata

pengging menyebabkan konsentrasi pembangunan terpecah.

Ditambahkan keterbatasan dana dari APBD dalam pembiayaan

infrastruktur,

Hal tersebut seperti yang dungkapkan oleh Ibu Kristiana

Purwanti

“pengembangan infrastruktur di daerah obyek pariwisata pengging memang selama ini kurang dalam hal infrastruktur, hal itu dikarenakan anggaran dari APBD yang tidak mencukupi untuk pembagunan infrastruktur, untung saja pada tahun 2006 ada bantuan dana dari pusat untuk revitalisasi, sehingga terbantu dalam pembangunan infrastruktur, wlaupun demikian masih banyak nfrastruktur yang perlu dibangun khususnya pada obyek pariwisata yang belum dikelola oleh dinas, karena ada rencana obyek pariwisata yang belum dikelola tersebut akan dikelola oleh dinas sehingga membutuhkan pembanguna infrastruktur yang banyak dengan dana yang banyak guna menjadi obyek pariwisata yang menarik”

Page 135: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari hasil wawncara tersebut dapat disimplkan

pembnagunan infrastruktur terkendala dari APBD yang

dianggarkan untuk pembangunan di obyek Pariwisata Pengging,

karena itu dibutuhkan dukungan dari stakeholder dalam mengatasi

keterbatasan infrastruktur tersebut guna menambah daya tarik

pariwisata

a. Masih rendahnya Sumberdaya Manusia Kepariwisataan

Terdapatnya potensi yang terdapat di obyek pariwisata

pengging yang tidak diimbangi dengan dengan kemampuan

Sumber Daya Manusia menyebabkan tidak optimalnya potensi

obyek pariwisata yang ada.

Hal itu sesuai dengan pendapat Bapak Tubinu , S.Sos

“ pengembangan obyek pariwisata harus didukung SumberDaya MAnusia yang berkualitas, hal itulah yang masih mengalami kekurangan dalam diri kami mas, kami menyadari hal itu mas, hal tersebut dikarenakan staf yang kami punya sebagian besar merupakan staf angkatan dulu,sehingga dalam Kualitas SDM nya pun juga kurang, selain itu staf yang kami punya sebagian besar tidak berasal dari lulusan sekolah pariwisata. sehingga kurang mengetahui semua hal tentang pariwisata, untuk mengurangi kelemahan ini kami adakan diklat, studi banding dan sebagainya guna menambah kualitas SDM kami”

Dari wawancara diatas kurangnya kualitas SDM

dikarenakan kebanyakan staf merupakan angkatan tua dan bukan

lulusan dari bidang kepariwisataan, hal itu dapat diatasi dengan

Page 136: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berbagai diklat dan studi banding untuk staf agar bias

meningkatkan kualitas SDM yang ada.

b. Rendahnya investasi dan dukungan stakeholder

Sedikitnya investasi yang masuk dan dukungan dari stake

holder terutama pihak swasta dalam pengembangan obyek

pariwisata. Terutama dalam mengatasi kekurangan dana dalam

pengembangan obyek wisata. Kemitraan yang dijalin dinas

pariwisata dan kebudayaan boyolali selama ini kurang sesuai

dengan harapan, karena dapat diliat dari investasi yang masuk

dalam pengembangan obyek pariwisata Pengging. Hanya terdapat 2

pihak swasta yaitu pengelalaan rumah makan Win-Win yang

bertempat di Kolam besar dan kecil dan Water Boom yang dikelola

pihak swasta

Bapk Sri waliyanto berpendapat

“ di dalam pegembangan obyek pariwisata pengging memang selama ini campur tangan dari pihak swasta sangatlah sedikit, semua anggaran 90% dari pemerintah daerah, hal itu dikarenakan pemerintah daerah kurang dapat meyakinkan pihak swasta untuk menjadi mitra dalam pengembangan pariwisata pengging, sehingga iklim investasi dalam pengembangan obyek pariwisata pengging sangatlah tidak mendukung dikarenakan pihak sawasta menganggap pengging tidak memberikan masa depan yang menjanjikan kepada pengusaha,”(wawancara 13 Oktober 2010)

Bapak menambahkan “Di Obyek Pariwisata pengging ini hanyalah ada dua investasi yang dipegang swasta yaitu pengelolaan Kolam besar dan kecil yang dijadikan rumah makan serta water boom, memang pengelolaan penembahan fasilitas seperti rumah makan Win-Win menambah daya tarik sendiri terhadap pariwisata pengging dan juga menguntungkan kedua belah pihak karena dalam hal ini kami dan win-win mengadakan perjanjian untuk win-win memberikan uang sebesar 5 juta per tahun tapi untuk water boom adalah

Page 137: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

senjata boomerang bagi kami karena dalam pengelolaanya water boom sepenuhnya adalah pihak swasta yang tidak ada perjanjian dengan dinas, hal itu adalah kesalahan dari pemda yang yang meberikan ijin pada pihak swasta untuk membangun dan mengelola water boom secara pribadi, memang dengan adanya waterboom daya tarik pariwisata di pengging semakin bertambah akan tetapi tidak memberikan kontribusi PAD di bidang pariwisata terhadap kabupaten boyolali. hal itu dikarenakan water boom tersebut tidak ada perjanjian untuk berbagi hasil dengan dinas dan hanya memberikan permintaan ijin mendirikan bangunan dan atraksi. Water boom merupakan saingan tersendiri bagi potensi pariwisata pengging dan kerugian bagi kami dinas pariwisata”

Dari wawancara tersebut iklim investasi kurang baik karena

dukungan stake holder dari pemerintahan yang sangat kurang

dalam menyakinkan para investor di dalam pelaksanaan

pengembangan di obyek pariwisata pengging, serta kesalahan bagi

pemda yang kurang selektif memberikan ijin kepada pihak asing

dalam memberikan ijin bangunan dan usaha daya tarik

pariwisataSehingga perlu diupayakan pendekatan-pendekatan yang

lebih kooperatif dan selektif agar dapat menyakinkann para

investor dan saling bias memberikan kepada dua belah pihak..

c. Lamanya tinggal Wisatawan yang relative singkat

Wisatawan yang relative singkat berkunjung, maka

peningkatan PAD dari obyek pariwisata pengging berkurang, maka

peningkatan PAD berkurang dari hasil penerimaan obyek

pariwisata Pengging

Seperti yang dikemukakan oleh bapak Sri waliyanto

“selama ini banyak pengunjung yang melakukan kunjungan di obyek pariwisata hanya satu hari, hal itu dikarenakan masih banyak fasilitas yang kurang terutama tempat penginapan yang dekat dengan pariwisata pengging, dan biasanya para pengunjung

Page 138: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kalau berkunjung lebih dari satu hari hanya menginap dalam kendaraan, mungkin ini salah satu factor yang menyebabkan kunjungna pariwisata yang singkat” (wawancara 13 oktober 2010) Bapak menembahkan “obyek dipengging bisa dinikmati hanya dalam satu hari saja selesai, sebenarnya jika obyek-obyek pariwisata yang lain sudah dikelola mungkin hasilnya akan beda mas, masih banyak terdapat potensi yang belum dikelola tapi sudah dalam tahap pengembangan oleh dinas

Dari hasil kedua wawancara tersebut dapat disimpulkan ada

bebarapa factor yang menyebabkan wisatawan berkunjung dalam

waktu yan singkat, untuk hal ini maka perlu pembangunan-

pembangunan fasilitas baru yang menunjang untuk wisatawan

tinggal lebih lama dan pembangunan serta pengembangan potensi

wisata yang lain guna menambah obyek pariwisata yang tersedia.

Page 139: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Melihat rumusan di atas serta berdasarkan hasil penelitian dapat

diambilkesimpulan bahwa program pengembangan obyek pariwisata pengging

yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali sebagi berikut

1 Pengembangan Infrastruktur, sarana dan prasarana Obyek pariwisata

Pengging

Pengembanga ibrastruktur sarana dan fasilitas dalam obyek pariwisata

pengging terbagi menjadi dua yaitu yangdlakukan pariwisata dan yang

dilakukan pemerintah pusat. Untuk yamh dilakukan oleh dinas pariwisata

dan kebudayaan antara lain adalah pemugaran obyek pariwisata dan

sedangkan untuk yang dilakukan oleh pemerintah pusat berupa revitalisasi

obyek pariwisata Pengging.

1. Pengembangan Promosi Pariwisata Obyek Wisata Pengging

Pengembangan yang dilakukan dinas pariwisata dalam promosi obyek

pariwisata pengging adala sebagai berikut Melakukan pengadaan barang-

barang promosi seperti pembuatan baliho, leaflet, spanduk, terbangunya

gapura dan papan penunjuk Pengging, Melakukan promosi melalui

jaringan elektronik dan media cetak seprti radio, website, Koran, promosi

Page 140: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

multi media. Mengikuti pekan-pekan promosi di tingkat nasional maupun

regional

2. Melakukan Kerja Sama Dibidang Pariwisata

Kerjasama yang dilakukan dalam pengembangan obyek pariwisata

pengging terdiri dari kerjasam dengan dinas dilingkungan internal

kabupaten Boyolali seperti kerjas ama yang dilakukan dengan BAPPEDA

dan dinas perhubungan kabupaten Boyolali, sedangkan yang kedua yaitu

kerjasama dengan daerah lain yaitu daerah yang sering disebut

SUBOSUKAWONOSRATEN

3. Peningkatan manajemen Dan Sumber Daya Manusia Dinas Pariwisata

Kabupaten Boyolali

Untuk meningkatkan manajemen dan kualitas Sumber Daya Manusia

dalam rangka pengembangan Pariwisata boyolali khusunya pariwisata

pengging adalah

a. Peningkatan aparat pemerintah melalui pelatihan, pemagangan,

studi banding guna mendorong sebagai fasilitator, motivator serta

regulator,

b. Peningkatan kualitas SDM dilingkungan industry dan sector swasta

melalui kerjasama usaha besar kecil dan penyediaan jasa dan

produk terkait di bidang pariwisata

c. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam melakukan pemantauan

dan control terhadap pembangunan serta implementasi kegiatan

Page 141: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kepariwisataan pengging melalui keikutsertaanya dalam proses

perencanaan, pemograman, dan evalusai kegiatan

4. Pemberdayaan Masyarkat Pengging

masyarakat pengging merupakan unsure yang sangat penting dalam

pengembangan obyek pariwisata pengging. Untuk itu kami selaku dinas

pariwisata melakukan sebagai berikut

a Pembinaan dan penataan pedagang di sekitar obyek wisata

pengging

a. Pembinaan sopir andong

b. Pembinaan tukang becak

c. Pembinaan kelompok seni penduduk seperti kesenian campur

sari, reog dan kesenian lain

d. Pembinaan rumah makan

e. Pemasyarakatan sapta pesona di masyarakat pengging

Pada umumnya program pelaksanaan strategi yang dilakukan oleh dinas

kabupaten Boyolali sudah baik, sehingga hanya perlu pengoptimalan strategi-

strategi yang ada megingat dari lingkungan internal dan eksternal

permasalahan yang muncul dari tahun ketahun adalah permasalahan yang

sama.

Page 142: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. SARAN

· Perlu adanya upaya intensif pemerintah kabupaten Boyolali untuk terus

dapat menarik investor guna mengatasi masalah anggaran di dalam

pengembangan obyek pariwisata Pengging

· Perlu dikembangkanya paket wisata yang dapat dijadikan suatu ciri khas

dari pariwisata pengging sehingga akan menjadi magnet bagi para

wisatawan.

· Perlu perhatian lebih dari pemerintah boyolali dalam promosi dan

pengembangan terhadap potensi-potensi pariwisata pengging yang belum

dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali

· Untuk pengembangan pariwisata yang paling utama adalah strategi

promosi dan pemasaran, dalam hal ini dinas pariwisata perlu mengemas isi

promosi Obyek pariwisata Pengging secara menrik. Dalam hal ini

Pengging mempunyai cerita atau sejarah yang terkenal mungkin sejarah

tersebut dapat dimasukkan dalam promosi dan pemasaran Obyek

Pariwisata Pengging .

· Dinas Pariwisata dan Pariwisata perlu mengangkat sejarah dari Pengging

untuk dijadikan muatan lokal. Dengan menjadikanya menjadi muatan lokal

maka Obyek Pariwisata Pengging dapat lebih dimengerti oleh setiap orang

mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Yang diperlukan disini adalah

kerjasama dengan stake holer lain seperti dengan Dinas Pendidikan

Boyolali, DISPARBUD dapat bekerja sama mengangkat Sejarah yang

dimiliki Oleh Obyek Pariwisata Pengging untuk dikenalakan ke siswa

Page 143: STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN …eprints.uns.ac.id/5536/1/207181812201104541.pdfstrategi peningkatan kualitassumberdaya manusia dan strategi pemberdayaan ... pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan dimasukkan sejarahnya dalam bahan ajar yang mengajarkan

tentang muatan lokal. Dengan begitu secara tidak langsung membantu

dalam mempromosikan Obyek Pariwisata Pengging dan akan lebih efektif

untuk menarik Konsumen