steril glukosa

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 steril glukosa

    1/27

    TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN STERIL

    BATCH SHEET VI

    INFUS INTRAVENA GLUKOSA

    BAB I

    NAMA ZAT AKTIF DAN BENTUK YANG DIGUNAKAN

    1.1. Nama Zat Aktif 

    Zat aktif yang digunakan adalah Glukosa.

    1.2. B!t"k Zat Aktif Ya!# Di#"!aka!Larutan dalam sediaan infus (100 ml).

    BAB II

    MONOGRAFI ZAT AKTIF

    1

  • 8/16/2019 steril glukosa

    2/27

    2

    Gambar 2.1. Struktur Glukosa

    C612!6 "# 1$%&1'

    nhidrat "# 1%0&16

    emerian * ablur tidak ber+arna& serbuk hablur atau serbuk  

    granul ,utih- tidak berbau- rasa manis (FI, ed.V,hal 

    296).

    elarutan * Sangat mudah larut dalam air mendidih& mudah larut

    dalam air& larut dalam etanol mendidih& sukar larut

    dalam etanol (FI, ed.V,hal 296).

    /ensitas * 0.%26 gm

    3itik Lebur * %oC

    easaman kebasaan * , 4 &55&5 (207 b 8 larutan berair)

    Stabilitas * /e9trose memiliki stabilitas yang baik di ba+ah

    kondisi ,enyim,anan kering. Larutan da,at

    disterilkan dengan autoklaf. :amun& ,emanasan yang

     berlebihan da,at menyebabkan ,enurunan , dan

    karamelisasi ( Handbook of Pharmaceutical Exciient,

    6 nd  ed ! 2"#).

    enyim,anan * arus disim,an di sebuah +adah tertutu,& +adah di

    tem,at yang se;uk dan kering ( Handbook of 

     Pharmaceutical Exciient, 6 nd  ed ! 2"#).

  • 8/16/2019 steril glukosa

    3/27

    3

    kurang dari 5.0. /ekom,osisi 8itamin "kom,leks

    da,at ter;adi ;ika dengan dekstrosa. /alam bentuk 

    aldehida& de9trose da,at bereaksi dengan amina&

    amida& asam amino& ,e,tida& dan ,rotein ( Handbook 

    of Pharmaceutical Exciient, 6 nd  ed ! 2"#).

    enggunaan * /e9trose banyak digunakan dalam mengatur tonisitas

    dan sebagai ,emanis. /e9trose ;uga digunakan

    sebagai granulasi basah sebagai ,engener dan

     ,engikat& terutama di tablet kunyah. #eski,un

    dekstrosa sebanding sebagai ,engener tablet

    terhada, laktosa& tablet di,roduksi dengan de9trosemonohydrate membutuhkan lebih banyak ,elumas&

    kurang gembur& dan memiliki keenderungan untuk 

    mengeras. /a,at mengurangi sifat dekstrosa ;ika saat

    tablet menggunakan bahan aktif yang sensitif terhada,

    oksidasi. /e9trose ;uga digunakan tera,i dan disukai

    sebagai sumber karbohidrat dalam nutrisi ,arenteral

     ,rotein ( Handbook of Pharmaceutical Exciient, 6 nd 

    ed ! 2"#).

    BAB III

    FORMULA DAN METODE $EMBUATAN

    %.1. F&'m"(a

    Gluosum 57

  • 8/16/2019 steril glukosa

    4/27

    4

  • 8/16/2019 steril glukosa

    5/27

    5

    elarutan * #udah larut dalam air- sedikit lebih mudah larut

    dalam air mendidih- larut dalam gliserin dan sukar 

    larut dalam etanol. (FI, ed.#V,hal $%&).

    Stabilitas * Stabil dalam bentuk larutan. Larutan stabilda,at menyebabkan ,engguratan ,artikel dari ti,e

    gelas.

     , * 6&''&

    "# * 5%&??

    3itik Leleh * %0?oC

    3itik /idih * 1?1oC

    !33 * Logam g& g& @e.

    /osis * Lebih dari 0&$7

  • 8/16/2019 steril glukosa

    6/27

    6

    elarutan * raktis tidak larut dalam air& dan dalam etanol ($57)

    (FI, ed.III,hal #"").

    1. !smolaritas :aCl 4g

    BM   x1000 x jumlahion

    450

    58,5 x1000 x2

     4 11&$6 mosmolL

    4 (i,otonis)

  • 8/16/2019 steril glukosa

    7/27

    7

    adar

    mg

    liter zat terlarut x berat ion

    BM zat terlarut 

    adar

    58,5  4 1' mg :aB

    adar

    58,5  4 212&? mg Cl

    =k8alensi =lektrolit 4

    mg

    liter kadar ion x ekivalensi ion

    Berat ION 

    =ki8alensi ion :aB 4137 x 1

    23  4 5&$% m=>L

    =ki8alensi ion Cl 4212,4 x 1

    35,5  4 5&$% m=>L

    2. !smolaritas Glukosa

    !smolaritas :aCl 4g

    BM   x1000 x jumlahion

    450

    180 x1000  x1

     4 2''&'% mosmolL

    4 (

  • 8/16/2019 steril glukosa

    8/27

    8

    .2. $!im+a!#a!

    3abel 5.2. enimbangan "ahan

    "ahan

    Satuan dasar Aolume ,roduksi

    10 ml 1 8ial 10% ml

    5 gram 5&? gram

    "

    C

    5 mg

    1 gram

    '&% mg

    1&0% gram

    eterangan "ahan 4 Glukosa

      " 4 :aCl

      C 4 Carbon ktif 

    BAB VI

  • 8/16/2019 steril glukosa

    9/27

    9

    $ROSEDUR 

    .1. St'i(i3a3i

    1 lat D alat

    3abel 6.1.1. latalat

    lat Sterilisasi aktu

    "eaker Glass !8en 1'0oC 0E

    Corong F ertas Saring utoklaf 115 D 116oC 0E

    m,ul !8en 1'0oC 0E

    aa rlo;i ,i Langsung 20E

    S,atel Logam ,i Langsung 20E

    "atang engaduk ,i Langsung 20E

    2 #etode Sterilisasi

    3utu, karet direndam dengan menggunakan etanol kemudian

    disterilisasi dengan menggunakan metode ,anas basah dengan otoklaf& ,ada

    suhu 121oC selama 0 menit. Sterilisasi akhir dilakukan dengan

    menggunakan otoklaf (metode sterilisasi ,anas basah). :yalakan autoklaf 

    kemudian tunggu hingga suhunya ,anas. emudian autoklaf ditutu,&

    sterilisasi dilakukan ,ada suhu 121oC selama 0 menit.

    .2. $'&3*"' $m+"ata!

    anaskan aua ro in*ectio  (a.,.i) selama 15 menit ,ada suhu 60'0 oC&

    kemudia ditambahkan arang aktif ke dalam air yang di,anaskan tersebut setelah

    itu saring dengan menggunakan kertas saring. Larutkan glukosa dalam sebagian

    a.,.i& setelah itu larutkan :aCl dalam sebagian a.,.i. edua larutan yaitu :al dan

    glukosa diam,urkan setelah itu ditambhakn a.,.i sam,ai 10% ml lalu ek ,&

    kemudian disaring dimasukkan ke dalam +adah botol kaa dengan 8olume larutan

    102 ml kemudian botol ditutu, dengan tutu, karet yang sebelumnya telah

    disterilkan lalu disterilisasi akhir dengan menggunakan metode ,anas basah

    (otoklaf).

    BAB VII

    EVALUASI SEDIAAN

    4.1. E5a("a3i S*iaa!

  • 8/16/2019 steril glukosa

    10/27

    10

    1 ;i ,

    Cek , larutan dengan menggunakan , meter atau kertas indikator 

    uni8ersal.

    /engan , meter * Sebelum digunakan& ,eriksa elektroda dan

     ;embatan garam. alibrasi , meter. embakuan , meter * "ilas elektroda

    dan sel bebera,a kali dengan larutan u;i dan isi sel dengan sedikit larutan u;i

    dibaa harga ,. Gunakan air bebas C!2  untuk ,elarutan dengan

     ,engeneran larutan u;i. ( FI IV, #99$)

    2 ;i e;ernihan

    emeriksaan dilakukan seara 8isual biasanya dilakukan oleh

    seseorang yang memeriksa +adah bersih dari luar di ba+ah ,enerangan

    ahaya yang baik& terhalang terhada, refleksi ke dalam matanya& dan

     berlatar belakang hitam dan ,utih& dengan rangkaian isi di;alankan dengan

    suatu aksi memutar& harus benarbenar bebas dari ,artikel keil yang da,at

    dilihat dengan mata. ( FI IV, #99$)

    ;i ebooran

    Letakkan am,ul di dalam Hat +arna ( biru metilen 0&5 D 17 ) dalam

    ruangan 8akum. 3ekanan atmosfer berikutnya kemudian menyebabkan Hat

    +arna ber,enetrasi ke dalam lubang& da,at dilihat setelah bagian luar am,ul

    diui untuk membersihkan Hat +arnanya.

    ? ;i eseragaan Aolume

    /iletakkan ,ada ,ermukaan yang rata seara se;a;ar lalu dilihat

    keseragaman 8olume seara 8isual.

    5 ;i =ndotoksin "akteri

    engu;ian dilakukan dengan menggunakan Limulus meboyteLysate (LL)& yang di,eroleh dari ekstrak air amoebasit dalam ,iting ladam

    kuda.  +imulu ol-hemu  dibuat khusus sebagai ,erekasi LL untuk 

     ,embentukan ;endalgel. ( FI IV, #99$)

    6 ;i Sterilitas

    sas *

    larutan u;i B media ,erbenihan& inkubasi ,ada 20oC D 25oC

    " ekeruhan ,ertumbuhan mikroorganisme ( tidak steril )

    C #etode u;i *

  • 8/16/2019 steril glukosa

    11/27

    11

    3eknik ,enyaringan dengan filter membran ( dibagi men;adi 2

     bagian ) lalu diinkubasi

    / rosedur u;i*

    1

  • 8/16/2019 steril glukosa

    12/27

    12

    BAB VIII

    AS$EK FARMAKOLOGI

    6.1. I!*ika3i

    ntuk mengatasi dehidrasi& menambah kalori dan mengembalikan

    keseimbangan elektrolit.

    6.2. K&!t'a I!*ika3i

    i,ernatremia& hi,erglikemia& hi,erhidrasi& asidosis& hi,okalemia& /iabetes

    #ellitus& sindrom malabsorbsi glukosagalaktosa.

    6.%. D&3i3

  • 8/16/2019 steril glukosa

    13/27

    13

  • 8/16/2019 steril glukosa

    14/27

    14

    BAB I9

    $EMBAHASAN

    ada ,raktikum kali ini membuat sediaan infuse intra ena  Glukosa.

    embuatan sediaan infuse meru,akan sediaan ,arental 8olume besar beru,a

    sediaan airan steril yang mengandung obat yang dikemas dalam +adah 100 ml

    atau lebih dan ditun;ukan untuk manusia dan umumnya diberikan seara intra8ena

    dengan kee,atan ,emberian dosisnya konstan./ari data yang di,eroleh da,at diketahui bah+a glukosa memiliki

    kelarutan mudah larut dalam air dan memiliki , &5 6&5. arena kelarutan dari

    glukosa yang mudah larut dalam air& sehingga air yang digunakan ,ada in;eksi

    tersebut meru,akan air khusus yaitu aua ro in*eki.  /ua ro in*eki  yang

    digunakan& terlebih dahulu harus di,anaskan tu;uan dari ,emanasan tersebut yaitu

    untuk menghilangkan C!2 yang terkandung dalam a,.i& a.,.i tidak mengandung

    C!2 karena da,at mengoksidasi sediaan in;eksi.

  • 8/16/2019 steril glukosa

    15/27

    15

    Glukosa meru,akan Hat aktif untuk menambah energy ,ada ,asien yang

    kehilangan banyak airan tubuh karena diare berat& hi,oglikemik& dehidrasi. /an

     ;ika dilihat dari sifatnya& glukosa bersifat hi,otonis sehingga harus menambahkan

     :aCl sebagai larutan ,engisotonis dalam sediaan infuse yang dibuat. elarut yang

    digunakan dalam sediaan infuse adalah a.,.i (a>ua ,ro in;eksi) yang harus steril

    dan bebas ,irogen. ada ,embuatan a.,.i (a>ua ,ro in;eksi bebas ,irogen

    dilakukan dengan ara menambahkan karbon aktif sebesar 1 7 dari ;umlah total

    8olume yang dibuat& kemudian di,anaskan larutan ,ada suhu ?0'0 C dan

    didiamkan selama 15 menit yang selan;utnya disaring. /ilakukan ,enambahan

    karbon aktif ditu;ukan untuk in;eksi yang langsung dialirkan ke dalam darah maka

     ,erlu steril dan bebas ,irogen sehingga tidak menghambat ,roses masuk saat ke

    aliran darah dan untuk menyera, sisa metabolism yang akan meningkatkan suhu

    tubuh meningkat..

    !smolaritas meru,akan suatu ara untuk mengukur ke,ekatan larutan

    dengan menggunakan satuan mol. :atrium dalam :aCl ber,eran ,enting dalam

    mengatur keseimbangan airan dalam tubuh tersebut. Kika terda,at suatu larutan

    garam dengan ke,ekatan yang berbeda dan di dalam suatu larutan yang akan

    dimasukkan sel darah merah& maka larutan yang mem,unyai ke,ekatan sama yang

    akan seimbang dan berdifusi.

    Sebelum membuat sediaan in;eksi maka dihitung tonisitas dari Glukosa

    dengan menggunakan metode ,erhitungan tonisitas ,enurunan titik beku. Setelah

    dihitung tonisitasnya dida,atkan tonisitas sebesar 0&05 gram. al ini berarti

    tonisitas tersebut yaitu hi,otonis& sediaan hi,otonis tidak di,erbolehkan. !leh

    karena itu& ,erlu ,enambahan :aCl sebagai ,engisotonis karena sediaan tersebut

    hi,otonis. Sediaan in;eksi tidak boleh hi,otonis karena ;ika sediaan hi,otonis iniakan mengakibatkan sel darah merah ,eah dan sangat berbahaya bagi

     ,enggunanya.

    ada 8olume sediaan in;eksi ini dibuat sebanyak 100 ml& yang dimasukkan

    ke dalam +adah infuse sebanyak 102 ml. al ini dilakukan untuk menghindari

     ,engua,an airan sediaan yang ter;adi ,ada saat ,roses sterilisasi karena ,roses

    sterilisasi menggunakan sterilisasi ua, ,anas. Selain itu& hal ini dimaksudkan

    untuk menggantikan kehilangan bahan ,ada +aktu ,roses ,embuatan& yaitu ,ada

  • 8/16/2019 steril glukosa

    16/27

    16

    +aktu ,enyaringan& adanya bahan yang tertinggal ,ada alatalat ,raktikum& dan

    adanya bahan yang terbuang saat akan memasukkan ke dalam am,ul

    menggunakan s,uit +alau,un sebelum ,enyaringan am,ul yang belum diisi telah

    di kalibrasi& teta,i hal ini dilakukan agar terhindar dari kekurangannya airan

    sediaan.

     , diek terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam +adah& rentang

     , yang dihasilkan yaitu 6. Setelah , sediaan in;eksi sesuai& dilakukan

     ,enyaringan. ada saat ,enyaringan tetesan ,ertama larutan dibuang karena

    larutan tersebut sebagai ,engotor hal ini dikarenakan ,ersyaratan utama dari

    larutan yang diberikan seara ,arenteral yaitu ke;ernihan.

    Sediaan infus harus ;ernih dan bebas dari semua HatHat khusus yaitu bebas

    dari mikroorganisme& senya+a yang tidak larut& Hat yang tan,a disenga;a terba+a.

    ntuk sediaan infuse dilakukannya ,roses sterilisasi akhir dengan autoklaf selama

    15 menit dengan suhu 121oC. /ilakukannya sterilisasi yaitu untuk men;amin

    sterilitas ,ada ,roduk mau,un karakteristik kualitasnya& termasuk stabilitas

     ,roduk. ada saat sterilisasi ,anas basah dengan menggunakan otoklaf ter;adi

     ,ema,aran ua, ;enuh ,ada tekanan tertentu selama +aktu dan suhu tertentu ,ada

    suatu ob;ek& sehingga ter;adi ,ele,asan energi laten ua, yang mengakibatkan

     ,embunuhan mikroorganisme seara irre8ersibel akibat denaturasi atau

    koagulasi ,rotein sel. #etode sterilisasi ini meru,akan metode yang ,aling

    efektif karena ua, meru,akan ,emba+a energi termal ,aling efektif dan semua

    la,isan ,elindung luar mikroorganisme da,at dilunakkan sehingga memungkinkan

    ter;adinya koagulasi& bersifat nontoksik dan relatif mudah dikontrol.

    Suatu sediaan infuse intra 8ena harus steril karena sediaan ini akan

    disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa kedalam kom,artemen tubuhyang ,aling dalam. Sediaan intra 8ena memasuki ,ertahanan tubuh yang memiliki

    efesiensi tinggi yaitu kulit dan membran mukosa sehingga sediaan intra 8ena

    harus bebas dari kontaminasi mikroba dan bahanbahan beraun dan ;uga harus

    memiliki kemurnian yang da,at diterima hal ini dikarenakan ;ika terda,at ,irogen

     ,ada sediaan in;eksi yang masuk ke dalam darah maka dikha+atirkan tubuh akan

    memberikan res,on yaitu demam karena adanya ,artikel asing yang masuk ke

    dalam tubuh dan tubuh melakukan ,erla+anan.

  • 8/16/2019 steril glukosa

    17/27

    17

    BAB 9

    KESIM$ULAN

    embuatan infus intra ena Glukosa dilakukan dengan metode

    sterilisasi akhir. /osis sediaan infus intra ena Glukosa adalah 5 gram. Seara

    8isual& sediaan yang telah dibuat memenuhi syarat ke;ernihan& kebooran

    +adah& dan keseragaman bobot. Kumlah sediaan yang dibuat 1 sediaan.

  • 8/16/2019 steril glukosa

    18/27

    18

    BAB 9I

    ETIKET DAN LABEL

    11.1. Etikt

    11.2.La+(

  • 8/16/2019 steril glukosa

    19/27

    19

    BAB 9II

    KEMASAN DAN BROSUR 

    12.1. Kma3a!

  • 8/16/2019 steril glukosa

    20/27

    20

    12.2.B'&3"'

  • 8/16/2019 steril glukosa

    21/27

    21

    BAB 9III

  • 8/16/2019 steril glukosa

    22/27

    22

    DAFTAR $USTAKA

    nonim. 1$'$. Farmakoe Indoneia Edii III . Kakarta * /e,artemen esehatan

    Me,ublik

  • 8/16/2019 steril glukosa

    23/27

    23

    LAM$IRAN

    N&. Bat/, : B2;1%;

    " * kelas "

    201 * ngkatan 201

    0? * roduksi ke 5

    N&. R# : DKL1;;1;;17

  • 8/16/2019 steril glukosa

    24/27

    24

      : * Golongan !bat :arkotik  

      * Golongan !bat sikotro,ika

      * Golongan !bat eras

    3 * Golongan !bat "ebas 3erbatas

      " * Golongan !bat "ebas

    /

  • 8/16/2019 steril glukosa

    25/27

    25

    Gambar 1?.1. #aammaam dan kode sediaan obat ;adi

    !3 1? * #enun;ukkan kekuatan sediaan obat ;adi

    * #enun;ukkan kekuatan obat ;adi yang ,ertama

    di setu;ui

    " * #enun;ukkan kekuatan obat ;adi yang kedua

    di setu;ui

    C * #enun;ukkan kekuatan obat ;adi yang ketiga

    di setu;ui& dst.

    !3 15 * #enun;ukkan kemasan berbeda untuk tia,

      nama& kekuatan dan bentuk sediaan obat ;adi

      (untuk satu nama& kekuatan& dan bentu

      sediaan obat ;adi di,erkirakan tidak lebih dari

    10 kemasan)

    1 * #enun;ukkan kemasan utam

    2 * #enun;ukkan beda kemasan yang ,ertama

    * #enun;ukkan beda kemasan yang kedua& dst.

    C!:3! * G:L '61550%$101

    G * :ama generik  

     : * Golongan obat narkotik 

    L * roduksi lokaldalam negeri

    '6 * /isetu;ui ,endaftarannya ,ada ,eriode tahun

      1$'61$'%

  • 8/16/2019 steril glukosa

    26/27

    26

    155 * :omor urut ,abrik ke155 di

  • 8/16/2019 steril glukosa

    27/27

    27

    Zia malia * embahasan& esim,ulan& "" A