78
1 Tanggal 25 April 2017 STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN PEMBORAN SUMUR BOR PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) 2017

STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

  • Upload
    others

  • View
    80

  • Download
    11

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

1

Tanggal 25 April 2017

STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)

PENGAWASAN

PEMBORAN SUMUR BOR

PENYEDIAAN AIR MINUM DAN

SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS)

2017

2

DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 DAFTAR LAMPIRAN 4

1 PENDAHULUAN 5

11 Tujuan 5 12 Ruang Lingkup 5 13 Definisi 5

2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR 6

21 Persiapan 6 211 Jalan dan Lokasi 6

212 Pembuatan bak lumpurmud pit 6

213 Bahan dan Material Pendukung 7

214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran 7

215 Pelaksanaan Pemboran 13

216 Pekerjaan Geophysical Logging 20

217 Sumur abandonPenutupan Sumur 22

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming) 23

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR 27

31 Persiapan Instalasi 27 32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur 28

321 Pemasangan Casing dan Screen 28

322 Pemasangan Centralizer 30

323 Test Vertikal 31

324 Pemasangan Gravel pack 33

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR 34

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 35

51 Persiapan Uji Pemompaan 36 52 Trial Test 36 53 Step Test 37 54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test 38 55 Sampling Air 39 56 Recovery 40 57 Pemulihan lokasi 40 58 Patok beton 41 LAMPIRAN 42 Lampiran A 43 Lampiran B 50 Lampiran C 56 Lampiran D 77

3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran 9

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig 10

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit 11

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi 12

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing 13

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran 15

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample 15

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting 17

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor 17

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor 19

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor 19

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging 22

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar 26

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur 26

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur 30

Gambar 16 Centralizer 31

Gambar 17 Peralatan Verticality Test 32

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test 32

Gambar 19 Pengisian Gravel pack 33

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air 38

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur 40

4

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa 44

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit) 45

Lampiran A Gambar 3 Reducer 46

Lampiran A Gambar 4 Centralizer 46

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool 47

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK 48

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir 49

Lampiran B Tabel 1 LAPORAN HARIAN 51

Lampiran B Tabel 2 LAPORAN BULANAN 52

Lampiran B Tabel 3 LAPORAN MINGGUAN 54

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG 57

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA 59

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN 60

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK 61

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST 62

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT 64

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST) 65

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1 67

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2 68

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3 69

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4 70

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5 71

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS) 72

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN 75

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG 78

5

1 PENDAHULUAN

Pada prinsipnya Kegiatan Pekerjaan Pemboran Sumur untuk pemompaan air tanah

dapat dikelompokkan dalam 6 tahapan

1 Penentuan Lokasi Pemboran 2 Persiapan 3 Pelaksanaan Pemboran 4 Konstruksi Sumur 5 Pengujian 6 Penyelesaian

Dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) ini akan diuraikan untuk pekerjaan pelaksanaan

pemboran pekerjaan konstruksi sumur hingga penyelesaian

11 Tujuan

Sebagai pegangan SupervisorPengawasFasilitator dalam melaksanakan supervisi

pengawasanFasilitasi pekerjaan pemboran sumur bor

12 Ruang Lingkup

Dalam pelaksanaan SupervisiPengawasan Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi

meliputi

1 Tahap Penentuan Lokasi Titik Bor 2 Tahap Persiapan 3 Tahap Pemboran 4 Tahap Konstruksi Sumur 5 Tahap Uji Pemompaan 6 Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran

13 Definisi

Pekerjaan Pemboran Sumur Bor selanjutnya di sini disebut sebagai Pemboran Sumur

adalah pekerjaan pembuatan sumur dengan cara mekanis untuk diambil air tanahnya

pada satu atau lebih akuifer atau di daerah Cekungan Air Tanah (CAT)

Waktu pelaksanaan penyediaan pemasangan bahan serta pemakaianpenggunaan alat

dan semua spesifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatur dalam

perundangankontrak

6

2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR

21 Persiapan

211 Jalan dan Lokasi

Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air

dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan

ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap

persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan

1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila

diperlukan

2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari

sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut

dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di

lokasi juga tersedia

3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan

tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran

(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara

pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang

material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit

atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau

sementara

4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan

sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk

menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh

5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew

penyedia jasa atau penduduk setempat

212 Pembuatan bak lumpurmud pit

untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan

tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan

Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x

05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m

Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding

bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan

menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan

7

Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan

personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan

kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain

Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan

ketentuan dalam kontrak

213 Bahan dan Material Pendukung

Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen

bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan

material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam

kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list

214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut

2141 Mobilisasi Personil

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari

1

Ketua Tim 1 orang

Ahli Geohidrologi 1 orang

Ahli Mekanik 1 orang

Kord lapangan Pemboran 1 amp 2

Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4

Juru Gambar 1 orang

Administrator 1 orang

Operator Komputer 1 orang

Driller 1 orang

Assistant Driller 2 orang

Fitter 4 orang

Pesuruh minimal 1 orang

2142 Mobilisasi Peralatan

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran

1

Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll

Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer

Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur

8

Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content

Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang

Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug

Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik

Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las

Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar

Saringan lumpurcutting

Kotak sample kantong sample

Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof

Kendaraan Roda 4

Kendaraan Roda 2

Kamera

2143 Setting Rig

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain

1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap

Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2

Jalan untuk layanan material

Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton

1b

1c

1d

Pondasi tumpuan kaki menara

Dasar galian dipadatkan

Diisi pasir 15 cm

Pasangan batu kali

Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli

Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar

Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development

9

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran

10

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig

2144 Setting Pompa Lumpur

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi

1a

Pompa Sirkulasi

Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi

Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)

Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi

1b

Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu

Bak pengendap

Bak cadangan

1c

Kedua bak dihubungkan dengan saluran

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 2: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

2

DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 DAFTAR LAMPIRAN 4

1 PENDAHULUAN 5

11 Tujuan 5 12 Ruang Lingkup 5 13 Definisi 5

2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR 6

21 Persiapan 6 211 Jalan dan Lokasi 6

212 Pembuatan bak lumpurmud pit 6

213 Bahan dan Material Pendukung 7

214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran 7

215 Pelaksanaan Pemboran 13

216 Pekerjaan Geophysical Logging 20

217 Sumur abandonPenutupan Sumur 22

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming) 23

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR 27

31 Persiapan Instalasi 27 32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur 28

321 Pemasangan Casing dan Screen 28

322 Pemasangan Centralizer 30

323 Test Vertikal 31

324 Pemasangan Gravel pack 33

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR 34

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 35

51 Persiapan Uji Pemompaan 36 52 Trial Test 36 53 Step Test 37 54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test 38 55 Sampling Air 39 56 Recovery 40 57 Pemulihan lokasi 40 58 Patok beton 41 LAMPIRAN 42 Lampiran A 43 Lampiran B 50 Lampiran C 56 Lampiran D 77

3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran 9

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig 10

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit 11

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi 12

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing 13

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran 15

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample 15

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting 17

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor 17

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor 19

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor 19

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging 22

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar 26

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur 26

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur 30

Gambar 16 Centralizer 31

Gambar 17 Peralatan Verticality Test 32

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test 32

Gambar 19 Pengisian Gravel pack 33

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air 38

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur 40

4

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa 44

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit) 45

Lampiran A Gambar 3 Reducer 46

Lampiran A Gambar 4 Centralizer 46

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool 47

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK 48

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir 49

Lampiran B Tabel 1 LAPORAN HARIAN 51

Lampiran B Tabel 2 LAPORAN BULANAN 52

Lampiran B Tabel 3 LAPORAN MINGGUAN 54

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG 57

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA 59

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN 60

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK 61

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST 62

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT 64

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST) 65

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1 67

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2 68

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3 69

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4 70

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5 71

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS) 72

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN 75

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG 78

5

1 PENDAHULUAN

Pada prinsipnya Kegiatan Pekerjaan Pemboran Sumur untuk pemompaan air tanah

dapat dikelompokkan dalam 6 tahapan

1 Penentuan Lokasi Pemboran 2 Persiapan 3 Pelaksanaan Pemboran 4 Konstruksi Sumur 5 Pengujian 6 Penyelesaian

Dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) ini akan diuraikan untuk pekerjaan pelaksanaan

pemboran pekerjaan konstruksi sumur hingga penyelesaian

11 Tujuan

Sebagai pegangan SupervisorPengawasFasilitator dalam melaksanakan supervisi

pengawasanFasilitasi pekerjaan pemboran sumur bor

12 Ruang Lingkup

Dalam pelaksanaan SupervisiPengawasan Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi

meliputi

1 Tahap Penentuan Lokasi Titik Bor 2 Tahap Persiapan 3 Tahap Pemboran 4 Tahap Konstruksi Sumur 5 Tahap Uji Pemompaan 6 Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran

13 Definisi

Pekerjaan Pemboran Sumur Bor selanjutnya di sini disebut sebagai Pemboran Sumur

adalah pekerjaan pembuatan sumur dengan cara mekanis untuk diambil air tanahnya

pada satu atau lebih akuifer atau di daerah Cekungan Air Tanah (CAT)

Waktu pelaksanaan penyediaan pemasangan bahan serta pemakaianpenggunaan alat

dan semua spesifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatur dalam

perundangankontrak

6

2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR

21 Persiapan

211 Jalan dan Lokasi

Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air

dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan

ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap

persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan

1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila

diperlukan

2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari

sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut

dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di

lokasi juga tersedia

3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan

tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran

(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara

pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang

material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit

atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau

sementara

4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan

sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk

menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh

5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew

penyedia jasa atau penduduk setempat

212 Pembuatan bak lumpurmud pit

untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan

tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan

Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x

05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m

Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding

bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan

menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan

7

Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan

personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan

kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain

Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan

ketentuan dalam kontrak

213 Bahan dan Material Pendukung

Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen

bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan

material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam

kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list

214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut

2141 Mobilisasi Personil

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari

1

Ketua Tim 1 orang

Ahli Geohidrologi 1 orang

Ahli Mekanik 1 orang

Kord lapangan Pemboran 1 amp 2

Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4

Juru Gambar 1 orang

Administrator 1 orang

Operator Komputer 1 orang

Driller 1 orang

Assistant Driller 2 orang

Fitter 4 orang

Pesuruh minimal 1 orang

2142 Mobilisasi Peralatan

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran

1

Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll

Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer

Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur

8

Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content

Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang

Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug

Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik

Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las

Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar

Saringan lumpurcutting

Kotak sample kantong sample

Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof

Kendaraan Roda 4

Kendaraan Roda 2

Kamera

2143 Setting Rig

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain

1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap

Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2

Jalan untuk layanan material

Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton

1b

1c

1d

Pondasi tumpuan kaki menara

Dasar galian dipadatkan

Diisi pasir 15 cm

Pasangan batu kali

Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli

Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar

Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development

9

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran

10

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig

2144 Setting Pompa Lumpur

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi

1a

Pompa Sirkulasi

Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi

Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)

Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi

1b

Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu

Bak pengendap

Bak cadangan

1c

Kedua bak dihubungkan dengan saluran

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 3: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran 9

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig 10

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit 11

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi 12

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing 13

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran 15

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample 15

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting 17

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor 17

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor 19

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor 19

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging 22

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar 26

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur 26

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur 30

Gambar 16 Centralizer 31

Gambar 17 Peralatan Verticality Test 32

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test 32

Gambar 19 Pengisian Gravel pack 33

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air 38

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur 40

4

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa 44

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit) 45

Lampiran A Gambar 3 Reducer 46

Lampiran A Gambar 4 Centralizer 46

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool 47

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK 48

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir 49

Lampiran B Tabel 1 LAPORAN HARIAN 51

Lampiran B Tabel 2 LAPORAN BULANAN 52

Lampiran B Tabel 3 LAPORAN MINGGUAN 54

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG 57

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA 59

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN 60

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK 61

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST 62

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT 64

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST) 65

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1 67

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2 68

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3 69

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4 70

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5 71

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS) 72

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN 75

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG 78

5

1 PENDAHULUAN

Pada prinsipnya Kegiatan Pekerjaan Pemboran Sumur untuk pemompaan air tanah

dapat dikelompokkan dalam 6 tahapan

1 Penentuan Lokasi Pemboran 2 Persiapan 3 Pelaksanaan Pemboran 4 Konstruksi Sumur 5 Pengujian 6 Penyelesaian

Dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) ini akan diuraikan untuk pekerjaan pelaksanaan

pemboran pekerjaan konstruksi sumur hingga penyelesaian

11 Tujuan

Sebagai pegangan SupervisorPengawasFasilitator dalam melaksanakan supervisi

pengawasanFasilitasi pekerjaan pemboran sumur bor

12 Ruang Lingkup

Dalam pelaksanaan SupervisiPengawasan Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi

meliputi

1 Tahap Penentuan Lokasi Titik Bor 2 Tahap Persiapan 3 Tahap Pemboran 4 Tahap Konstruksi Sumur 5 Tahap Uji Pemompaan 6 Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran

13 Definisi

Pekerjaan Pemboran Sumur Bor selanjutnya di sini disebut sebagai Pemboran Sumur

adalah pekerjaan pembuatan sumur dengan cara mekanis untuk diambil air tanahnya

pada satu atau lebih akuifer atau di daerah Cekungan Air Tanah (CAT)

Waktu pelaksanaan penyediaan pemasangan bahan serta pemakaianpenggunaan alat

dan semua spesifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatur dalam

perundangankontrak

6

2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR

21 Persiapan

211 Jalan dan Lokasi

Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air

dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan

ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap

persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan

1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila

diperlukan

2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari

sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut

dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di

lokasi juga tersedia

3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan

tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran

(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara

pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang

material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit

atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau

sementara

4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan

sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk

menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh

5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew

penyedia jasa atau penduduk setempat

212 Pembuatan bak lumpurmud pit

untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan

tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan

Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x

05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m

Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding

bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan

menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan

7

Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan

personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan

kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain

Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan

ketentuan dalam kontrak

213 Bahan dan Material Pendukung

Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen

bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan

material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam

kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list

214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut

2141 Mobilisasi Personil

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari

1

Ketua Tim 1 orang

Ahli Geohidrologi 1 orang

Ahli Mekanik 1 orang

Kord lapangan Pemboran 1 amp 2

Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4

Juru Gambar 1 orang

Administrator 1 orang

Operator Komputer 1 orang

Driller 1 orang

Assistant Driller 2 orang

Fitter 4 orang

Pesuruh minimal 1 orang

2142 Mobilisasi Peralatan

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran

1

Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll

Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer

Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur

8

Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content

Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang

Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug

Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik

Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las

Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar

Saringan lumpurcutting

Kotak sample kantong sample

Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof

Kendaraan Roda 4

Kendaraan Roda 2

Kamera

2143 Setting Rig

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain

1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap

Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2

Jalan untuk layanan material

Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton

1b

1c

1d

Pondasi tumpuan kaki menara

Dasar galian dipadatkan

Diisi pasir 15 cm

Pasangan batu kali

Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli

Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar

Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development

9

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran

10

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig

2144 Setting Pompa Lumpur

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi

1a

Pompa Sirkulasi

Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi

Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)

Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi

1b

Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu

Bak pengendap

Bak cadangan

1c

Kedua bak dihubungkan dengan saluran

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 4: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

4

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa 44

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit) 45

Lampiran A Gambar 3 Reducer 46

Lampiran A Gambar 4 Centralizer 46

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool 47

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK 48

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir 49

Lampiran B Tabel 1 LAPORAN HARIAN 51

Lampiran B Tabel 2 LAPORAN BULANAN 52

Lampiran B Tabel 3 LAPORAN MINGGUAN 54

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG 57

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA 59

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN 60

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK 61

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST 62

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT 64

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST) 65

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1 67

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2 68

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3 69

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4 70

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5 71

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS) 72

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN 75

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG 78

5

1 PENDAHULUAN

Pada prinsipnya Kegiatan Pekerjaan Pemboran Sumur untuk pemompaan air tanah

dapat dikelompokkan dalam 6 tahapan

1 Penentuan Lokasi Pemboran 2 Persiapan 3 Pelaksanaan Pemboran 4 Konstruksi Sumur 5 Pengujian 6 Penyelesaian

Dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) ini akan diuraikan untuk pekerjaan pelaksanaan

pemboran pekerjaan konstruksi sumur hingga penyelesaian

11 Tujuan

Sebagai pegangan SupervisorPengawasFasilitator dalam melaksanakan supervisi

pengawasanFasilitasi pekerjaan pemboran sumur bor

12 Ruang Lingkup

Dalam pelaksanaan SupervisiPengawasan Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi

meliputi

1 Tahap Penentuan Lokasi Titik Bor 2 Tahap Persiapan 3 Tahap Pemboran 4 Tahap Konstruksi Sumur 5 Tahap Uji Pemompaan 6 Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran

13 Definisi

Pekerjaan Pemboran Sumur Bor selanjutnya di sini disebut sebagai Pemboran Sumur

adalah pekerjaan pembuatan sumur dengan cara mekanis untuk diambil air tanahnya

pada satu atau lebih akuifer atau di daerah Cekungan Air Tanah (CAT)

Waktu pelaksanaan penyediaan pemasangan bahan serta pemakaianpenggunaan alat

dan semua spesifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatur dalam

perundangankontrak

6

2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR

21 Persiapan

211 Jalan dan Lokasi

Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air

dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan

ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap

persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan

1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila

diperlukan

2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari

sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut

dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di

lokasi juga tersedia

3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan

tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran

(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara

pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang

material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit

atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau

sementara

4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan

sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk

menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh

5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew

penyedia jasa atau penduduk setempat

212 Pembuatan bak lumpurmud pit

untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan

tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan

Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x

05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m

Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding

bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan

menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan

7

Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan

personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan

kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain

Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan

ketentuan dalam kontrak

213 Bahan dan Material Pendukung

Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen

bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan

material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam

kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list

214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut

2141 Mobilisasi Personil

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari

1

Ketua Tim 1 orang

Ahli Geohidrologi 1 orang

Ahli Mekanik 1 orang

Kord lapangan Pemboran 1 amp 2

Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4

Juru Gambar 1 orang

Administrator 1 orang

Operator Komputer 1 orang

Driller 1 orang

Assistant Driller 2 orang

Fitter 4 orang

Pesuruh minimal 1 orang

2142 Mobilisasi Peralatan

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran

1

Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll

Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer

Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur

8

Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content

Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang

Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug

Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik

Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las

Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar

Saringan lumpurcutting

Kotak sample kantong sample

Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof

Kendaraan Roda 4

Kendaraan Roda 2

Kamera

2143 Setting Rig

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain

1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap

Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2

Jalan untuk layanan material

Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton

1b

1c

1d

Pondasi tumpuan kaki menara

Dasar galian dipadatkan

Diisi pasir 15 cm

Pasangan batu kali

Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli

Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar

Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development

9

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran

10

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig

2144 Setting Pompa Lumpur

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi

1a

Pompa Sirkulasi

Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi

Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)

Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi

1b

Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu

Bak pengendap

Bak cadangan

1c

Kedua bak dihubungkan dengan saluran

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 5: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

5

1 PENDAHULUAN

Pada prinsipnya Kegiatan Pekerjaan Pemboran Sumur untuk pemompaan air tanah

dapat dikelompokkan dalam 6 tahapan

1 Penentuan Lokasi Pemboran 2 Persiapan 3 Pelaksanaan Pemboran 4 Konstruksi Sumur 5 Pengujian 6 Penyelesaian

Dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) ini akan diuraikan untuk pekerjaan pelaksanaan

pemboran pekerjaan konstruksi sumur hingga penyelesaian

11 Tujuan

Sebagai pegangan SupervisorPengawasFasilitator dalam melaksanakan supervisi

pengawasanFasilitasi pekerjaan pemboran sumur bor

12 Ruang Lingkup

Dalam pelaksanaan SupervisiPengawasan Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi

meliputi

1 Tahap Penentuan Lokasi Titik Bor 2 Tahap Persiapan 3 Tahap Pemboran 4 Tahap Konstruksi Sumur 5 Tahap Uji Pemompaan 6 Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran

13 Definisi

Pekerjaan Pemboran Sumur Bor selanjutnya di sini disebut sebagai Pemboran Sumur

adalah pekerjaan pembuatan sumur dengan cara mekanis untuk diambil air tanahnya

pada satu atau lebih akuifer atau di daerah Cekungan Air Tanah (CAT)

Waktu pelaksanaan penyediaan pemasangan bahan serta pemakaianpenggunaan alat

dan semua spesifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatur dalam

perundangankontrak

6

2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR

21 Persiapan

211 Jalan dan Lokasi

Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air

dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan

ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap

persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan

1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila

diperlukan

2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari

sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut

dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di

lokasi juga tersedia

3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan

tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran

(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara

pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang

material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit

atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau

sementara

4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan

sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk

menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh

5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew

penyedia jasa atau penduduk setempat

212 Pembuatan bak lumpurmud pit

untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan

tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan

Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x

05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m

Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding

bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan

menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan

7

Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan

personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan

kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain

Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan

ketentuan dalam kontrak

213 Bahan dan Material Pendukung

Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen

bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan

material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam

kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list

214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut

2141 Mobilisasi Personil

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari

1

Ketua Tim 1 orang

Ahli Geohidrologi 1 orang

Ahli Mekanik 1 orang

Kord lapangan Pemboran 1 amp 2

Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4

Juru Gambar 1 orang

Administrator 1 orang

Operator Komputer 1 orang

Driller 1 orang

Assistant Driller 2 orang

Fitter 4 orang

Pesuruh minimal 1 orang

2142 Mobilisasi Peralatan

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran

1

Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll

Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer

Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur

8

Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content

Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang

Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug

Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik

Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las

Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar

Saringan lumpurcutting

Kotak sample kantong sample

Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof

Kendaraan Roda 4

Kendaraan Roda 2

Kamera

2143 Setting Rig

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain

1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap

Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2

Jalan untuk layanan material

Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton

1b

1c

1d

Pondasi tumpuan kaki menara

Dasar galian dipadatkan

Diisi pasir 15 cm

Pasangan batu kali

Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli

Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar

Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development

9

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran

10

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig

2144 Setting Pompa Lumpur

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi

1a

Pompa Sirkulasi

Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi

Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)

Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi

1b

Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu

Bak pengendap

Bak cadangan

1c

Kedua bak dihubungkan dengan saluran

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 6: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

6

2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR

21 Persiapan

211 Jalan dan Lokasi

Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air

dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan

ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap

persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan

1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila

diperlukan

2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari

sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut

dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di

lokasi juga tersedia

3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan

tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran

(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara

pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang

material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit

atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau

sementara

4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan

sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk

menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh

5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew

penyedia jasa atau penduduk setempat

212 Pembuatan bak lumpurmud pit

untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan

tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan

Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x

05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m

Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding

bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan

menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan

7

Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan

personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan

kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain

Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan

ketentuan dalam kontrak

213 Bahan dan Material Pendukung

Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen

bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan

material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam

kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list

214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut

2141 Mobilisasi Personil

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari

1

Ketua Tim 1 orang

Ahli Geohidrologi 1 orang

Ahli Mekanik 1 orang

Kord lapangan Pemboran 1 amp 2

Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4

Juru Gambar 1 orang

Administrator 1 orang

Operator Komputer 1 orang

Driller 1 orang

Assistant Driller 2 orang

Fitter 4 orang

Pesuruh minimal 1 orang

2142 Mobilisasi Peralatan

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran

1

Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll

Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer

Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur

8

Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content

Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang

Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug

Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik

Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las

Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar

Saringan lumpurcutting

Kotak sample kantong sample

Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof

Kendaraan Roda 4

Kendaraan Roda 2

Kamera

2143 Setting Rig

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain

1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap

Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2

Jalan untuk layanan material

Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton

1b

1c

1d

Pondasi tumpuan kaki menara

Dasar galian dipadatkan

Diisi pasir 15 cm

Pasangan batu kali

Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli

Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar

Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development

9

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran

10

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig

2144 Setting Pompa Lumpur

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi

1a

Pompa Sirkulasi

Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi

Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)

Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi

1b

Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu

Bak pengendap

Bak cadangan

1c

Kedua bak dihubungkan dengan saluran

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 7: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

7

Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan

personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan

kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain

Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan

ketentuan dalam kontrak

213 Bahan dan Material Pendukung

Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen

bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan

material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam

kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list

214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut

2141 Mobilisasi Personil

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari

1

Ketua Tim 1 orang

Ahli Geohidrologi 1 orang

Ahli Mekanik 1 orang

Kord lapangan Pemboran 1 amp 2

Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4

Juru Gambar 1 orang

Administrator 1 orang

Operator Komputer 1 orang

Driller 1 orang

Assistant Driller 2 orang

Fitter 4 orang

Pesuruh minimal 1 orang

2142 Mobilisasi Peralatan

No MAKSUD No SASARAN

1

Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran

1

Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll

Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer

Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur

8

Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content

Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang

Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug

Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik

Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las

Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar

Saringan lumpurcutting

Kotak sample kantong sample

Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof

Kendaraan Roda 4

Kendaraan Roda 2

Kamera

2143 Setting Rig

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain

1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap

Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2

Jalan untuk layanan material

Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton

1b

1c

1d

Pondasi tumpuan kaki menara

Dasar galian dipadatkan

Diisi pasir 15 cm

Pasangan batu kali

Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli

Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar

Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development

9

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran

10

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig

2144 Setting Pompa Lumpur

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi

1a

Pompa Sirkulasi

Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi

Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)

Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi

1b

Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu

Bak pengendap

Bak cadangan

1c

Kedua bak dihubungkan dengan saluran

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 8: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

8

Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content

Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang

Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug

Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik

Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las

Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar

Saringan lumpurcutting

Kotak sample kantong sample

Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof

Kendaraan Roda 4

Kendaraan Roda 2

Kamera

2143 Setting Rig

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain

1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap

Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2

Jalan untuk layanan material

Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton

1b

1c

1d

Pondasi tumpuan kaki menara

Dasar galian dipadatkan

Diisi pasir 15 cm

Pasangan batu kali

Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli

Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar

Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development

9

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran

10

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig

2144 Setting Pompa Lumpur

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi

1a

Pompa Sirkulasi

Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi

Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)

Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi

1b

Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu

Bak pengendap

Bak cadangan

1c

Kedua bak dihubungkan dengan saluran

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 9: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

9

Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran

10

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig

2144 Setting Pompa Lumpur

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi

1a

Pompa Sirkulasi

Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi

Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)

Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi

1b

Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu

Bak pengendap

Bak cadangan

1c

Kedua bak dihubungkan dengan saluran

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 10: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

10

Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig

2144 Setting Pompa Lumpur

No MAKSUD No SASARAN

1

Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi

1a

Pompa Sirkulasi

Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi

Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)

Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi

1b

Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu

Bak pengendap

Bak cadangan

1c

Kedua bak dihubungkan dengan saluran

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 11: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

11

1d

Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm

1e

Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap

Gambar 3 Pembuatan Mud Pit

2145 Bahan Material

No MAKSUD No SASARAN

1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi

1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai

2

Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan

2

Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 12: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

12

cadangannya

3

Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan

3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik

4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan

4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor

Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 13: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

13

215 Pelaksanaan Pemboran

Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut

2151 Pemboran Lubang Konduktor

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)

1

Pengawasan pembuatan lubang

Kedalaman minimal 6 m

Diameter minimal 10rdquo

Pengambilan sample tiap 1 m

2

Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor

2

Pemeriksaan terhadap

Bahan dari drumpipa besi

Penyambungan dengan las

Pemasangan tegak lurus

3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi

3 Cek spesi yang digunakan

Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr

Cek beton sudah keras saat mulai pemboran

Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 14: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

14

2152 Pemboran Pilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu

1a

Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus

1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target

1c

Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter

1d

Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan

1f

Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain

1g

Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log

1h

Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll

1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan

1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 15: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

15

keluar gas

Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran

Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 16: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

16

2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran

No MAKSUD No SASARAN

1

Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar

1a

1b

1c

Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan

Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle

Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus

Mampu mengangkut cutting

Membentuk mud cake

Menahan lubang bor tidak longsor

Pendingin mata bor

Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis

2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata

2

Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl

Berat jenis diukur dengan mud balance

Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya

3

Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru

3

Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo

Pengukuran secara periodik

Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya

4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi

4

Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 17: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

17

Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting

Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 18: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

18

2154 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan

1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi

2

Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh

2a

2b

Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit

Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit

3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig

3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m

4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran

4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain

Drill Collar

Stabilizer

Fishing Tools

Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe

2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi

1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang digunakan

Saat penggantian lumpur bor dan mata bor

Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 19: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

19

2

Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya

2

Pengawasan dilakukan terhadap

Waktu pengambilan

Jumlah pengambilan

Metodecara pengambilan

Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran

Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor

Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 20: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

20

2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole

No MAKSUD No SASARAN

1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur

1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya

Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan

Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out

Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak

Terjadinya runtuhancaving

Terjadinya blocked circulation

Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui

Patahnya drill pipe atau bit

Terjepitnya mata bor

Terhentimacetnya putaran drill string

Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi

2

Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging

2

Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging

3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor

3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi

216 Pekerjaan Geophysical Logging

Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR

(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 21: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

21

2161 Geophysical Logging

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer

1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya

Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua

Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya

Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter

Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)

Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise

Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda

Harus tercantum skala kedalaman

Harus tercantum skala potensial dan resistivity

Hasil rekaman harus ada

Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging

Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise

Menghentikan kegiatan jika terjadi

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 22: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

22

hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali

Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa

2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur

2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran

Hasil geoelectrical logging

Korelasi dengan sumur disekitarnya

Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack

Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan

Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging

217 Sumur abandonPenutupan Sumur

Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur

tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan

gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di

abandon

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 23: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

23

218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)

Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi

1a

1b

Mengawasi pelaksanaan agar

Pemboran Menembus sampai target

Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi

Lubang terbentuk tegak lurusvertikal

Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran

Merekomendasi mengganti mata bor

Merekomendasi mengganti lumpur pemboran

Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe

No MAKSUD No

SASARAN

1

Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif

1a

Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya

1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru

1c

Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa

1d Membuat berita acara abandon sumur

1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 24: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

24

2181 Lumpur Pembilas

Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas

2182 Drilling String

No MAKSUD No SASARAN

1

Memeriksa drilling string agar

pelaksanaan pemboran sumur

tidak mengalami gangguan atau

kegagalan

1

Pemeriksaan dilakukan sebelum

mulai dilaksanakan operasi

pemboran

2

Mata bor sebagai alat penggali

harus sesuai dengan formasi

dan ukuran

2a

Mata bor untuk batuan Lunak dan

lengket digunakan mata bor type soft

ndash medium bit jenis wing finger atau

drag bit Formasi batuan yang

bersifat medium ndash keras dan getas

dapat digunakan mata bor jenis hard

rock type rollerthree-cone

2b

Dalam pekerjaan reaming jika

dijumpai batuan keras dapat

dilakukan dengan reaming bertahap

dari diameter kecil ke diameter besar

dengan prosedur kerja yang sama

atau menggunakan Hole Opener

3 Drill pipestang bor harus

sesuai diameter lubang drill

pipe panjang satuan sesuai

kemampuan sirkulasi dan daya

angkat rig

3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo

sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m

4

Alat-alat bantu harus tersedia

untuk memudahkan operasi

pemboran

3

Peralatan bantu lain harus tersedia

al Drill CollarStabilizer Fishing

Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-

sub penyambung drill pipe Jika

dilakukan reaming bertahap harus

tersedia matabor berbagai ukuran

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 25: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

25

2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan dan supervisi

kemajuan pemboran untk

memperoleh akurasi dimensi

dan kelurusan serta target

kedalaman Reaming

1

Laju drilling dicatat dalam log drilling

setidaknya tentang

Kecepatan pemboran per meter

Jumlah bentonite yang

digunakan

Penggantian lumpur bor dan

mata bor

Kekentalan berat jenis dan

kandungan pasir lumpur bor

Kejadian kejadian khusus misalnya

lumpur sirkulasi hilang atau mencair

mendadak keluarnya gelembung

gas tanda tanda adanya minyak

dsb

2 Penghentian ReamingTarget

Reaming

2 ReamingTarget kedalaman

reaming Dihentikan nya reaming

tidak selalu sesuai dengan target

atau hasil pemboran pilot hole

karena

Terdapatditemui zona dibagian

bawah lubang pandu atau

sebagian dari kedalaman lubang

pandu bagian bawah dinilai

tidak produktip untuk di instalasi

Tidak layak kualitas airnya

zona asin payau dsb

Membahayakan stabilitas tanah

lubang bor diatasnya jika di reaming

menjadi lubang yang lebih besar

(caving)

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 26: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

26

Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar

Gambar 14 Pengurasan bak lumpur

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 27: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

27

3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR

31 Persiapan Instalasi

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan persiapan

instalasi harus dimulai sejak

dini untuk mengantipasi

kendala yang muncul selama

instalasi

1 Selambat lambatnya pemeriksaan

pemeriksaan berikut harus dilakukan

saat total kedalaman pilot hole

mencapai target

2

Pada dasarnya saat instalasi

sumur harus diantipasi dalam

proses instalasi tidak boleh

terhenti hanya karena kurang

kesiapan

2

Pengawasan umum

Tersedianya alat-alat bantu

instalasi mulai dari kunci-kunci

kunci pipa kunci rantai dsb

Alat alat pengangkat lifting plug

Klem seling tali Mesin las untuk

instalasi pipa besi baja Lem mur

baut bor kuas amplas kain lap

untuk instalasi pipa PVC

3 Pemeriksaan kualitas

ukurandimensi bahan instalasi

3

Memeriksa Pump Casing dan Blank

Casing Reducer tentang

Kelurusannya keutuhannya

Kecocokan sambungannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa Screen tentang

Kelurusannya

Keutuhannya

Dimensinya dan jumlahnya

Memeriksa detil slot dan rod

screen

4

Pemeriksaan ketersediaanada

tidaknya dan volumenya

terhadap bahan sirkulasi dan

operasi agar pekerjaan tidak

terhenti

4

Memeriksa jumlahvolume cadangan

bahan sirkulasi dan operasional

Bentonite dan bahan aditive

bahan bakar oli dan air sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan

mengacu pada spesifikasi

teknik yang digunakan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 28: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

28

5 Persiapan Operasi pelaksanaan

instalasi

5

Pengurutan pemasangan dan

penyambungan rangkaian

pipacasing

Bila diperlukan dilakukan

penyambungan potongan

potongan pipascreen satuan

panjang 3 m menjadi satuan

panjang 6 m uuntuk

memudahkan pemasangan

32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur

321 Pemasangan Casing dan Screen

No MAKSUD No SASARAN

1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar

1 Material utama yang digunakan adalah

Konstruksi Besi

Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel

Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel

Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel

Sambungan menggunakan las

Konstruksi PVC

Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar

Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 29: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

29

2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur

2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb

1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan

2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih

3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang

4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang

sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut

6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa

7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan

8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai

9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down

10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang

11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan

12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)

13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 30: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

30

322 Pemasangan Centralizer

No MAKSUD No SASARAN

1

Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor

1

Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat

Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa

Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem

Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack

Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 31: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

31

Gambar 16 Centralizer

323 Test Vertikal

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan test vertikal

dilakukan agar diperoleh

rangkaian konstruksi yang

secara keseluruhan tegak lurus

vertikal sehingga tidak ada

bagian instalasi yang bengkok

atau berkaki anjing (dog legzig-

zag) kondisi demikian dapat

menyebabkan proses

development kurang sempurna

dan memungkinkan runtuhnya

sumur

1

Alat ukur dapat menggunakan bobin

alat waterpas dapat digunakan

namun tidak dianjurkan

Deviasi yang disyaratkan adalah 25

mm30 m atau lebih kecil

Bila terjadi dog leg atau

penyimpangan yang lebih besar dari

yang disyaratkan instalasi dicabut

dan diulang

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 32: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

32

Gambar 17 Peralatan Verticality Test

Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 33: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

33

324 Pemasangan Gravel pack

No MAKSUD No SASARAN

1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen

1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm

1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor

1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu

1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit

Gambar 19 Pengisian Gravel pack

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 34: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

34

4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran

1a

Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan

Tekanan 120 Psi

Kapasitas 350 CFM

Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)

Pipa tiup Oslash 1 ldquo

Nozle tiup diujung bawah pipa

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

1b

Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan

1c

Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup

1d Selama development berlangsung dilakukan

Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi

Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur

Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20

Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti

Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan

2

Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan

2a

2b

Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt

Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo

Tackle dan tripot jika tanpa menara bor

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 35: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

35

5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu

Trial Test

Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap

Short period pumping testconstant discharge test

Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam

dengan hati hati 2c

Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20

3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil

3a

3b

3c

Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack

Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 36: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

36

51 Persiapan Uji Pemompaan

No MAKSUD No SASARAN

1

Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang

1a

1b

1c

1d

Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah

Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur

Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan

Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi

Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit

Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)

Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch

Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan

Personil yang cukup dan barak kerja

52 Trial Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar

1a

Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran

1b

Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m

1c

Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur

1d

Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah

1e Mencatat kondisi cuaca

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 37: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

37

1f

Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS

2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya

2a

2b

2c

Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan

3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya

53 Step Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Step drawdown test dilakukan

untuk mengetahui well loss

coeffesien dan aquifer loss

coeffesien

1a

1b

1c

Step drawdown test baru dilakukan

jika masa recovery trial test telah

sepenuhnya kambuh atau muka air

tanah kembali posisi semula

Step test minimal dilakukan selama 2

jam setiap step dengan jumlah

minimal 3 step pemompaan dengan

debit ditingkatkan setiap stepnya

Setiap step dilakukan pengamatan

DWL dan Debit air yang dikeluarkan

serta tercatat dalam tabel pumping

test

2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh

gambran test berikutnya

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 38: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

38

54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test

No MAKSUD No SASARAN

1

Long period test dilakukan

untuk mengetahui debit jenis

serta transmisivity sumur saat

pemompaan

1a Long Period test baru dilakukan jika

masa recovery step test telah

sepenuhnya kambuh

1b Long period test dilakukan selama 72 jam

1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula

1d

Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding

1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter

1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter

Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 39: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

39

55 Sampling Air

No MAKSUD No SASARAN

1 Supervisi pengambilan contoh

air dimaksudkan agar

diperoleh sample yang

representatif untuk dianalisa

di laboratorium guna

mengetahui kualitas air

secara Kimiawi dan Fisika

tentang kelayakan untuk air

baku air bersihminum

1

Pengambilan sample dilakukan saat

sebelum long period test berakhir

pada jam ke 48 dan jam ke72

Jumlah sample 2 buah tiap sebuah

sample diambil minimal 2 (dua) liter

atau sesuai rekomendasi dari analisa

laboratorium

2

Pengemasan dan pengiriman

harus memenuhi syarat

sehingga tidak terjadi

perubahan sifat kimia dan

fisika air

2

Wadah atau botol tempat sampel

harus dicuci dengan air yang sama

dengan sample

Botol wadah harus berwarna coklat

atau biru

Selama dalam botol tidak boleh

terkena sinar mata hari langsung

perubahan suhu luar yang drastis

maupun terguncang berlebihan

Botol harus diisi penuh tidak terdapat

gelembung udara dalam botol

Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah

sampaimasuk laboratorium pengujian

air

Unsur analisa air yang diperiksa

sesuai persyaratan air minum

Secara periodik dilakukan

pengukuran pH EC TDS disamping

kedalaman muka air tanah akibat

pemompaan (DWL)

Jika terjadi hujan lebat harus dicatat

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 40: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

40

56 Recovery

No MAKSUD No SASARAN

1

Recovery test dilakukan untuk

mengetahui transmisivity

pemulihan

1 Recovery test dilakukan selama 24

jam atau sampai muka air kembali

semula

Selama masa recovery dilakukan

pengukuran muka air tanah (DWL)

di ukur dengan mengunakan

elektrik sounding

Jika terjadi hujan lebat harus

dicatat

57 Pemulihan lokasi

No MAKSUD No SASARAN

1

Pengawasan pemulihan lokasi

terdiri dari pengawasan

pemasangan patok tanda

sumur dan penimbunan kembali

bak lumpur dan perataan tanah

1 Bak Lumpur ditimbun kembali

Hingga rata dan padat

Tdak ada genangan sisa air

Membersihan lahan dari sampah

bahan tumpahan minyak oli dsb

Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 41: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

41

58 Patok beton

No MAKSUD No SASARAN

1

Untuk memudahkan

inventarisasi sumur bor perlu

kita pasang patok beton dan

nomor sumur

1

Beton k 135 Ukuran patok 20 cm

x 20 cm x 100 cm

Tulisan nomor sumur

Di pasang kokoh kuat tidak

mudah lepas

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 42: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

42

LAMPIRAN

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 43: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

43

Lampiran A

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 44: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

44

LAMPIRAN A Gambar 1

PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)

Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip

Sumur-1

Sumur-2

Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 45: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

45

LAMPIRAN A Gambar 2

SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)

Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 46: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

46

LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4

Lampiran A Gambar 3 Reducer

Lampiran A Gambar 4 Centralizer

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 47: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

47

LAMPIRAN A Gambar 5

Lampiran A Gambar 5 Jetting tool

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 48: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

48

LAMPIRAN A Gambar 6

ORIFICE WEIR

Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir

Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 49: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

49

LAMPIRAN A Tabel 1

Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 50: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

50

Lampiran B

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 51: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

51

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 1

LA

PO

RA

N H

AR

IAN

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 52: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

52

L

am

pir

an

B

Ta

be

l 2

LA

PO

RA

N B

UL

AN

AN

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 53: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

53

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 54: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

54

Lam

pir

an

B

Ta

be

l 3

LA

PO

RA

N M

ING

GU

AN

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 55: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

55

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 56: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

56

Lampiran C

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 57: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

57

Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 58: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

58

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 59: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

59

Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 60: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

60

Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 61: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

61

Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 62: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

62

Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 63: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

63

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 64: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

64

Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 65: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

65

Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 66: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

66

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 67: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

67

Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 68: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

68

Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 69: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

69

Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 70: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

70

Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 71: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

71

Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 72: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

72

Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 73: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

73

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 74: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

74

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 75: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

75

Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 76: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

76

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 77: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

77

Lampiran D

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG

Page 78: STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGAWASAN …pamsimas.org/download/Kumpulan SOP/SOP_POB_2017/Final SOP PENGAWAS… · Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan

78

Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG