28
Standardisasi Obat Bahan Alam Indah Solihah

Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

  • Upload
    votu

  • View
    254

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Standardisasi Obat Bahan Alam

Indah Solihah

Page 2: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Standardisasi

• Rangkaian proses yang melibatkan berbagai metode analisis kimiawi berdasarkan data famakologis, melibatkan analisis fisik dan mikrobiologi berdasarkan kriteria umum keamanan (toksikologi) terhadap suatu ekstrak alam

Page 3: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

• Standardisasi secara normatif ditujukan untuk memberikan efikasi yang terukur secara farmakologis dan menjamin keamanan konsumen

Page 4: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter SOA

• Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan stabilitas, meliputi : kadar air, cemaran logam berat, aflatoksin, dll

• Parameter spesifik : berfokus pada senyawa atau golongan senyawa yang bertanggungjawab terhadap aktivitas farmakologis. Analisis kimia yang dilibatkan ditujukan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap senyawa aktif

Page 5: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter non spesifik ekstrak

1. Bobot jenis

adalah massa per satuan volume yang diukur pada suhu kamar tertentu (25°C) menggunakan alat khusus piknometer atau lainnya

Bobot jenis terkait dengan kemurnian dari ekstrak dan kontaminasi

Page 6: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Metode

• Piknometer bersih dan kering ditimbang (W0). Kemudian kalibrasi dg menetapkan bobot piknometer dan bobot air yg baru dididihkan pada suhu 25°C kemudian ditimbang (W1). Ekstrak cair diatur suhunya 20°C lalu masukkan ke dalam piknometer kosong, buang kelebihan ekstrak, atur suhu piknometer yg berisi ekstrak pada 25°C kemudian timbang (W2)

• Bobot jenis = d = (W2-W0)/(W1-W0)

Page 7: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan
Page 8: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter non spesifik ekstrak

2. Kadar Air

adalah pengukuran kandungan air yang berada dalam bahan

Tujuan : memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan air dalam bahan

Page 9: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter non spesifik

Page 10: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Metode : destilasi toluen • Jenuhkan toluen dengan air, kocok, diamkan dan buang

lapisan airnya

• Sebanyak 10 g ekstrak masukkan ke dalam labu alas bulat dan tambahkan toluen yg telah jenuh air

• Labu dipanaskan selama 100 menit, setelah toluen mendidih, penyulingan diatur 2 tetes/detik, lalu 4 tetes/detik. Setelah semua toluen mendidih, dilanjutkan pemanasan selama 5 menit. Kemudian, dinginkan tabung sampai temperatur kamar.

• Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dan dihitung kadar air dalam persen thd berat ekstrak awal. Replikasi 3 kali

• %kadar air : (V/W) x 100%

Page 11: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan
Page 12: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter non spesifik ekstrak

3. Kadar Abu

memanaskan ekstrak pada temperatur tertentu dimana senyawa organik dan turunannya menguap, sehingga tinggal unsur mineral dan anorganik

Tujuan : memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak

untuk mengetahui kemurnian ekstrak dan kontaminasi

Page 13: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Metode penetapan kadar abu total

• Pijarkan krus silikat, kemudian timbang (W0). Masukkan 1g ekstrak ke dalam krus (W1).

• Ekstrak dipanaskan dalam tanur dengan meningkatkan suhu secara bertahap hingga 600±25°C hingga arang habis, kemudian timbang hingga bobot tetap (W2).

• %kadar abu total : (W2-W0/W1) x 100%

Page 14: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Metode penetapan kadar abu larut asam

• Abu yg diperoleh pd penetapan kadar abu total dididihkan dalam 25mL asam sulfat encer selama 5 menit, kumpulkan bagian yg tdk larut, saring dg kertas saring bebas abu dan residunya dibilas dg air panas.

• Abu yg tersaring beserta kertas saringnya dimasukkan dlm krus, kemudian dipanaskan dalam tanur (panaskan perlahan hingga 600±25°C), hingga arang habis, kemudian ditimbang hingga bobot tetap (W3)

• %kadar abu larut asam=((W2-(Cx0,0076)-W0)/W1))x100%

Page 15: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan
Page 16: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter non spesifik ekstrak

4. Sisa Pelarut

adalah penentuan kandungan sisa pelarut tertentu yang mungkin terdapat dalam ekstrak.

Tujuan : memberikan jaminan bahwa selama proses tidak meninggalkan sisa pelarut yg seharusnya tidak boleh ada

Berguna dalam penyiapan ekstrak dan kelayakan ekstrak untuk formulasi

Batas : < 1% untuk etanol

Page 17: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Metode

• Timbang 2 g ekstrak etanol, larutkan dalam 25mL aq kemudian masukkan dlm labu destilasi. Atur suhu destilat 78,5°C, lakukan destilasi sehingga tidak ada yg menetes lagi (±2jam)

• Tambahkan aquadest 25mL aq, tetapkan bobot jenis cairan pada suhu 25°C

• Hitung bobot jenis dan cocokkan pd tabel alkoholmetrik FI IV

Page 18: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter non spesifik ekstrak

5. Cemaran Mikroba dan aflatoksin

adalah penentuan adanya mikroba patogen secara analisis mikrobiologi

Tujuan : memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak boleh mengandung mikroba patogen dan tidak mengandung mikroba nonpatogen melebihi batas yang ditetapkan

Page 19: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Metode cemaran aflatoksin

• Metode : KLT dengan pembanding aflatoksin B1

• Fase diam : silica gel

• Fase gerak : kloroform : aseton : heksan (83:15:20)

• Deteksi pada UV 366nm, adanya bercak yg sama (biru atau biru kehijauan) positif mengandung aflatoksin

• Analisis dilanjutkan secara kuantitatif dg HPLC

• Batas ≤ 20µg/kg ekstrak

Page 20: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter non spesifik ekstrak

6. Cemaran Logam Berat

adalah penentuan kandungan logam berat dalam suatu ekstrak, sehingga dapat memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung logam berat tertentu (Hg, Pb, Cd, dll) melebihi batas yang telah ditetapkan

Page 21: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Metode AAS

• Sebanyak 1 g ekstrak ditambahkan HNO3 pekat, panaskan dg heating mantel hingga kental atau kering

• Ekstrak kental dan dingin tambahkan aq 10mL dan as.perkolat 5mL, panaskan kemudian saring dalam labu ukur 50mL

• Sampel diukur dg AAS

• Batas residu Pb ≤ 10mg/kg ekstrak, Cd ≤ 0,3mg/kg ekstrak, As ≤ 5µg/kg ekstrak

Page 22: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan
Page 23: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter spesifik ekstrak

1. Identitas

meliputi : deskripsi tata nama, nama ekstrak, bagian tanaman yg digunakan, dan nama indonesia tanaman

Page 24: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter spesifik ekstrak

2. Organoleptis

penggunaan panca indera dalam mendeskripsikan bentuk, warna, bau, dan rasa guna pengenalan awal yang sederhana

Page 25: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter spesifik ekstrak

3. Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu

melarutkan ekstrak dengan pelarut (alkohol/air) untuk ditentukan jumlah larutan yang identik dengan jumlah senyawa kandungan secara gravimetri

Pelarut lain yg digunakan : heksan, diklormetan, metanol

Tujuan : memberikan gambaran awal jumlah senyawa kandungan

Page 26: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Metode

• Sebanyak 1 g ekstrak dimaserasi dengan 25mL pelarut dengan menggunakan labu bersumbat selama 24 jam dg digojog terus menerus selama 6 jam pertama. Kemudian diamkan selama 18 jam dan disaring dengan cepat untuk menghindari penguapan.

• Filtrat sebanyak 5mL diuapkan dalam cawan dangkal beralas datar yg telah ditara (W0) dg cara didiamkan smp pelarutnya menguap dan tersisa residunya, panaskan residu pada suhu 105°C hingga bobot tetap (W2)

• Kadar senyawa larut pelarut ttt : (W2-W0/W1)x100% • Keterangan : W0 : bobot cawan kosong W1 : bobot ekstrak awal W2 : bobot cawan + residu yg dioven

Page 27: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter spesifik ekstrak

4. Uji kandungan kimia ekstrak

a. Pola kromatogram

bertujuan memberikan gambaran awal komposisi kandungan kimia berdasarkan pola kromatogram yang khas (analisis finger print)

Metode yang biasa digunakan : KLT atau HPLC

Page 28: Standardisasi Obat Bahan Alam - · PDF fileParameter SOA •Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan

Parameter spesifik ekstrak

4. Uji kandungan kimia ekstrak

b. Kadar kandungan kimia tertentu

suatu kandungan kimia baik berupa senyawa identitas (marker), senyawa kimia utama, maupun kandungan kimia lainnya, ditetapkan kadar kandungan kimianya secara instrumental dengan metode kromatografi.

Metode yg digunakan : densitometri, HPLC, atau GC