25
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA Pengertian Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture. Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf mediana. Petugas Laborat Tujuan 1.Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan. 2.Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita. 3.Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy) Persiapan Alat & Bahan 1. Spuite atau jarum suntik 1 ml, 3 ml atau 5ml 2.Torniquet 3.Kapas alkohol 4.Plesterin 5.Anti koagulan/ EDTA 6.Vacuum tube Prosedur Kerja 1. Salam pada pasien 2.Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin. 3.Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan 4.Minta pasien meluruskan lengannya, pilih tangan yang banyak melakukan aktivitas. 5. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya. 6.Pasangkan torniquet kira-kira 10 cm diatas lipatan siku. 7.Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal. 8.Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan. 9.Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi. 10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Standar Operasional Prosedur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sop

Citation preview

Page 1: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA

Pengertian Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf mediana.

Petugas LaboratTujuan 1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk

dilakukan pemeriksaan. 2. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick

injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita. 3. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah

(phlebotomy) Persiapan Alat & Bahan

1. Spuite atau jarum suntik 1 ml, 3 ml atau 5ml 2. Torniquet 3. Kapas alkohol 4. Plesterin 5. Anti koagulan/ EDTA 6. Vacuum tube

Prosedur Kerja 1. Salam pada pasien 2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien

senyaman mungkin. 3. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan 4. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih tangan yang banyak melakukan

aktivitas. 5. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya. 6. Pasangkan torniquet kira-kira 10 cm diatas lipatan siku. 7. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan (palpasi)

untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal.

8. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan.

9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.

10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit ( flash). Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet dilepas.

11. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangannya.

12. Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Berkomunikasi. 4. Mandiri. 5. Teliti. 6. Tanggap terhadap respon klien7. Rapih8. Menjaga privacy9. Sopan

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 2: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PENGAMBILAN SAMPEL DARAH KAPILER

Pengertian Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler adalah ujung jari tangan (fingerstick) atau anak daun telinga. Untuk anak kecil dan bayi diambil di tumit (heelstick) pada 1/3 bagian tepi telapak kaki atau pada  ibu jari kaki. Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya gangguan peredaran, seperti vasokonstriksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang, trauma, dsb), kongesti atau sianosis setempat.

Indikasi Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukan sampel dengan volume kecil (kurang dari 0.5 ml), misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb, hematokrit ( mikrohematoktrit ) atauanalisa gas darah ( capillary method).

Petugas LaboratTujuan Untuk mendapatkan sampel darah kapiler yang baik dan memenuhi syarat untuk

dilakukan pemeriksaan. Persiapan Alat & Bahan

1. Alkohol 70 %2. Kapas steril3. Lancet steril dan berujung tajam4. Penampung darah

Prosedur Kerja 1. Persiapan pengambilan daraha) Jelaskan kepada pasien alasan pengambilan darah yang akan dilakukan

dan pemeriksaan yang akan dilakukan dengan spesimen tersebut.b) Sebelum melakukan pengambilan darah bersihkan tangan

menggunakan alkohol 70 % dan gunakan sarung tangan.c) Pilihlah bagian ujung jari yang berdaging.

Teknik pangambilan darah kapiler.a) Bagian kulit yang akan ditusuk harus didesinfeksi terlebih dahulu

dengan alkohol 70% atau povidine iodine kemudian dikeringkan dengan kapas yang steril.(Povidone Iodone tidak boleh digunakan pada tes : bilirubin, K, fosfor, dan asam urat).

b) Kulit setempat ditegangkan dengan memijatnya antara dua jari.c) Lakukan penusukan dengan gerakan yang cepat dengan memakai

lancet steril. Tusukan dilakukan dengan arah tegak lurus pada garis sidik jari.

d) Tetesan darah yang pertama kali keluar dihapus dengan menggunakan kapas streril dan tetasan beerikutnya baru boleh digunakan untuk pemeriksaan.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Berkomunikasi. 4. Mandiri. 5. Teliti. 6. Tanggap terhadap respon klien7. Rapih8. Menjaga privacy9. Sopan

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 3: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN GULA DARAH (METODE STRIP)

Pengertian Pemeriksaan gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula darah seseorang.Macam- macam pemeriksaan gula darah: Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :1. Glukosa darah sewaktu ≤ 140 mg/dl 2. Glukosa darah puasa ≤ 110 mg/dl3. Glukosa darah dari sampel yang diambil 2 jam kemudian  sesudah

mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp)) ≤ 140 mg/dl.Petugas LaboratTujuan 1. Untuk mengetahui kadar gula pada pasien.

2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya.Persiapan Alat & Bahan

1. Glukometer2. Kapas Alkohol3. Strip Gula Darah4. Lanset5. Tisu

Prosedur Kerja 1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.2. Atur posisi pasien senyaman mungkin.3. Dekatkan alat di samping pasien.4. Pastikan alat bisa digunakan.5. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik   GD. 6. Pasang stik GD pada alat glukometer.7. Menusukkan lanset di jari tangan pasien8. Apus darah pertama dengan tisu.9. Meletakkan stik GD dijari tangan pasien.10. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol.11. Alat glukometer akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca.12. Membereskan alat.13. Mencuci tangan.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan

prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Berkomunikasi. 4. Mandiri. 5. Teliti. 6. Tanggap terhadap respon klien7. Rapih8. Menjaga privacy9. Sopan

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 4: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN GULA DARAH (METODE GOD PAP)

Pengertian D-Glukosa + H₂O + O₂       GOD       Ac.Gluconico + H₂O2H₂O2 + 4-Aminofenazon  +   fenol    POD         quinonmeimine + 4 H₂Kadar glukosa ditentukan setelah pengoksidasian enzim dihadapkan dari oksidasi glukosa. Terbentuknya hydrogen peroksida bereaksi dibawah katalis dari peroksidasi dengan fenol dan 4-aminofenazon menjadi merah keunguan, quinoneimine tua sebagai indikator.

Petugas LaboratTujuan 1. Untuk mengetahui kadar gula pada pasien.

2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannyaPersiapan Alat & Bahan

1. Mikropipet 10 ul dan 1000 ul2. Photometer3. Tabung reaksi dan rak tabung.4. Tip 5. Tissue6. Serum7. Reagen Glukosa8. Standar Glukosa

Prosedur Kerja 1. Disiapkan tabung reaksi2. Dipipet masing-masing ke dalam tabung

Blanko Standar Sampel

Standar - 10 ul -

Sampel - - 10 ul

Reagen Kerja 1000 µl 1000 µl 1000 µl

3. Homogenkan, lalu diikunbasi selama 5 menit pada suhu 37° C kemudian dibaca pada fotometer dengan menekan kode Glukosa.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 5: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN KOLESTROL (METODE CHOD PAP)

Pengertian Kolesterol ditentukan secara enzimatik menggunakan kolesterol esterase dan kolesterol oksidase. Hidrogen peroksida membentuk warna merah bila bereaksi dengan 4-aminopenazone dan fenol dibawah pengaruh peroksidase.  Intensitas warna sebanding dengan kosentrasi kolesterol dan dapat ditentukan secara fotometrik.

Petugas LaboratTujuan 1. Untuk mengetahui kadar kolesterol pada pasien.

2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannyaPersiapan Alat & Bahan

1. Mikropipet 10 ul dan 1000 ul2. Photometer 3. Tabung reaksi dan rak tabung4. Tip.5. Tissue6. Serum7. Reagen Cholesterol8. Standar Cholesterol

Prosedur Kerja 1. Disiapkan tabung reaksi2. Dipipet masing-masing ke dalam tabung

Blanko Standar Sampel

Standar - 10 ul -

Sampel - - 10 ul

Reagen Kerja 1000 µl 1000 µl 1000 µl

3. Homogenkan, lalu diikunbasi selama 5 menit pada suhu 37° C kemudian dibaca pada fotometer dengan menekan Kode Cholesterol.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan

prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 6: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN TRIGLISERID

Pengertian Trigliserida diukur setelah hidrolisa enzimatik dengan lipase indicator quinonemine dibentuk dari hydrogen peroksida 4amino pryme chlorophenol dibawah pengaruh katalisa peroksida.

Petugas LaboratTujuan 1. Untuk mengetahui kadar trigliserid pada pasien.

2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannyaPersiapan Alat & Bahan

1. Mikropipet 10 ul dan 1000 ul2. Photometer3. Tabung reaksi dan rak tabung4. Tip5. Tissue6. Serum7. Reagen Trigliserid8. Standar Trigliserid

Prosedur Kerja 1. Disiapkan tabung reaksi2. Dipipet masing-masing ke dalam tabung

Blanko Standar Sampel

Standar - 10 ul -

Sampel - - 10 ul

Reagen Kerja 1000 µl 1000 µl 1000 µl

3. Homogenkan, lalu diikunbasi selama 5 menit pada suhu 37° C kemudian dibaca pada fotometer dengan menekan kode Trigliserid.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan

prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 7: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN ASAM URAT

Pengertian Urid Acid + H2O + O2     Uricase      Allantion + CO2 +         H2O2

2H2O2  +  4-Aminoantipyrine  +  3,5-Dichloro-2-hyDroxy-         sulphonate   POD    Coloured quinonic derivative  +  4 H2O

Petugas LaboratTujuan 1. Untuk mengetahui kadar Asam Urat pada pasien.

2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannyaPersiapan Alat & Bahan

1. Mikropipet 20 ul dan 1000 ul2. Photometer3. Tabung reaksi dan rak tabung4. Tip5. Tissue6. Serum7. Reagen Asam Urat8. Standar Asam Urat

Prosedur Kerja 1. Disiapkan tabung reaksi2. Dipipet masing-masing ke dalam tabung

Blanko Standar Sampel

Standar - 20 ul -

Sampel - - 20 ul

Reagen Kerja 1000 µl 1000 µl 1000 µl

3. Homogenkan , lalu diikunbasi selama 10 menit pada suhu 37° C kemudian  dibaca pada fotometer 5010 dengan menekan kode Asam Urat.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan

prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 8: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN (METODE CYANMETH)

Pengertian Derivat hemoglobin dalam darah  kecuali verdoglobin akan diubah secara kuantitatif menjadi hemoglobincyanide(Cyanmethemoglobin) dengan menggunakan larutan pereaksi, di mana reagen yang sudah siap pakai dalam kit. Maka proses reaksi yang sempurna hanya terjadi dalam waktu 3 menit, warna yang terbentuk sangat stabil dan dapat diukur dengan fotometer.

Petugas LaboratTujuan 1. Untuk mengetahui kadar Hemoglobin pada pasien.

2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannyaPersiapan Alat & Bahan

1. Mikropipet 10 ul2. Dispenser 5ml3. Photometer4. Tabung reaksi dan rak tabung5. Tip6. Tissue7. Serum8. Reagen Drabkins

Prosedur Kerja 1. Disiapkan tabung reaksi2. Dipipet masing-masing ke dalam tabung

Blanko Sampel

Sampel - 10 ul

Reagen Kerja 2500 ml 2500 ml

3. Homogenkan, lalu diikunbasi selama 3 menit pada suhu 37° C kemudian dibaca pada fotometer dengan menekan kode Hemoglobin.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan

prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 9: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN UREUM

Pengertian Urea + H2O O2   Urease 2NH4 + CO⁺ 2 ²⁻                                        2α-Ketoglutarate + 2NH4 + 2NADH⁺     GLDH    2 Glutamate + 2Urea dihidrolisis dengan adanya air dan urease membentuk ammonia dan karbondioksida, pada metode ini modifikasi bartheolin, ammonia bereaksi dengan hipoklorit dan salicilat membrntuk zat warna hijau.Peningkatan absorbans pada 578 proporsional dengan konsentrasi urea dalam sampel.

Petugas LaboratTujuan 1. Untuk mengetahui kadar Ureum pada pasien.

2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannyaPersiapan Alat & Bahan

1. Mikropipet 10 ul dan 1000 ul2. Photometer3. Tabung reaksi dan rak tabung4. Tip5. Tissue6. Serum7. Reagen I, II dan III Ureum8. Standar Ureum

Prosedur Kerja 1. Reagent enzim R1a disiapkan dengan cara mencampur R3 dengan R1 dengan perbandingan 1 : 100

2. Disiapkan tabung reaksi3. Dipipet masing-masing ke dalam tabung

Blanko Sampel/Standar

Sample/Standar - 10 ulR1a 1000 µl 1000 µlCampur, inkubasi selama 3 menitR2 1000 ul 1000ulCampur, inkubasi selama 5 menit kemudian baca pada Fotometer

.Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur.

3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan. Sikap 1. Sistematis.

2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 10: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN KREATININ (Fix-Time)

Pengertian Kreatinin dengan asam pikrat membentuk kompleks warna orange merah dalam larutan alkali. Absorbance warna kompleks ini sebanding dengan konsentrasi kreatinin dalam sampel.

Petugas LaboratTujuan 1. Untuk mengetahui kadar Kreatinin pada pasien.

2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannyaPersiapan Alat & Bahan 1. Mikropipet 100 ul dan 1000 ul

2. Photometer 5010 3. Tabung reaksi dan rak tabung4. Tip5. Tissue6. Serum7. Reagen I dan II Ureum8. Standar Ureum

Prosedur Kerja 1. Encerkan R2 dengan air dengan destilasi dengan perbandingan 1 : 72. Simpan larutan pada botol plastik3. Campur R1 dan R2 yang telah dicampur untuk working reagent 1 : 14. Disiapkan tabung reaksi5. Dipipet masing-masing ke dalam tabung

Dipipet ke dalam kuet semi micro Macro

Sampel/standar 100µl 200µl

Reagen kerja 1000µl 2000µl

6. Homogenkan, kemudian  dibaca pada fotometer 5010 dengan menekan Kode Kreatinin.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 11: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN URIN RUTIN (METODE CARIK CELUP)

Pengertian Sampel didalam tabung akan bereaksi setelah pada permukaan strip urine yang telah dilapisi kertas sellulosa berupa adanya berubahan warna pada masing-masing parameter,Selanjutnya akan di analisa secara optikal density pada alat Urinalisa.

Petugas LaboratTujuan 1. Untuk mengetahui kandungan urin pada pasien.

2. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannyaPersiapan Alat & Bahan

1. Strip Urine 2. Alat Urinalisa3. Urine

Prosedur Kerja 1. Masukkan Urine kedalam tabung reaksi2. Celupakan strip pada urine3. Diamkan selama ± 1menit kemudian sentuhkan pada kertas tissue

rembesan urine tersebut4. Dimasukkan kedalam alat urinalisa kemudian tekan START , alat akan

mulai menganalisa 10 parameter dan akan dikeluarkan melalui print out.Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur.

3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan. Sikap 1. Sistematis.

2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 12: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN SEDIMEN URIN

PengertianPetugas LaboratTujuan Menemukan adanya unsur-unsur sedimen organik dan anorganik dalam urine

secara mikroskopik.Persiapan Alat & Bahan

1. Sentifuge.2. Mikroskop.3. Obyek glass.4. Cover glass.5. Pipet.

Prosedur Kerja 1. Kocok urine dalam botol supaya sedimen tercampur rata.2. Masukkan 5 – 10 ml urine ke dalam tabung sentifuge.3. Disentifuge selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm.4. Buang urine bagian atas hingga tersisa ½ ml urine.5. Kocok tabung untuk mencampur sedimen.6. Dengan pipet tetes, diteteskan 1 tetes sedimen pada obyek glass,

kemudian ditutup dengan cover glass.7. Periksa dibawah mikroskop.8. Mula-mula dengan perbedaan obyektif 10x (lapang pandang keci/LPK)

kemudian dengan pembesaran obyektif 40x lapang pandang besar / LPB)Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur.

3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan. Sikap 1. Sistematis.

2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 13: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya hormon human chorionie gonadotropin (HCG) dalam urine.

Petugas LaboratTujuan Untuk membantu diagnose kehamilan dini.Persiapan Alat & Bahan

1. Strip tes kehamilan2. Urin

Prosedur Kerja 1. Strip tes dan urine harus pada suhu (15 – 30°c) untuk pengujian.2. Lepaskan strip tes ke dalam kemasan yang disegel.3. Celupkan strip ke dalam urine dengan panah menunjuk kearah urine.

Ambil strip setelah 3 derik lalu letakkan strip ditempat datar, permukaan bersih dan kering (jangan biarkan urine melebihi tanda “MAX” pada garis penanda).

4. Baca HasilDokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur.

3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan. Sikap 1. Sistematis.

2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 14: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN WIDAL

Pengertian Pemeriksaan untuk mengetahui adanya antibody terhadap infeksi slmonela typhosa.

Petugas LaboratTujuan Untuk membantu diagnosa penyakit thypus.Persiapan Alat & Bahan

1. Reagen Widal Set (O, AO, BO, CO, H, AH, BH, CH)2. Mikropipet 20 ul3. Sumur / Kaca 4. Batang Pengaduk5. Rotator6. Serum

Prosedur Kerja 1. Pipet 20 ul serum pasien ke sumur / kaca pembaca2. Teteskan reagen widal set ke serum pasien3. Aduk dengan batang pengaduk4. Goyangkan dengan alat rotator selama 2 menit5. Baca hasil

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan

prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 15: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

Pengertian Suatu tindakan pemeriksaan golongan darah.Petugas LaboratTujuan Untuk mengetahui golongan darah seseorangPersiapan Alat & Bahan

1. Kaca obyek.2. Lancet3. Kapas alkohol.4. 1 set antisera yang berisi : Serum anti A,B dan AB

Prosedur Kerja 1. Taruhlah pada kaca objek :a. 1 tetes serum anti A.b. 1 tetes serum anti B.c. 1 tetes serum anti AB

2. Setetes kecil darah kapiler atau diteteskan pada serum-serum tersebut diatas. Campur dengan ujung lidi (satu lidi untuk satu macam campuran).

3. Goyangkan kaca obyek dengan gerakan melingkar selama 2 menit.4. Lihat bagian yang terdapat aglutinasinya.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan

prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 16: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMERIKSAAN BTA (BAKTERI TAHAN ASAM)

Pengertian Pemeriksaan sputum BTA.Petugas LaboratTujuan Untuk menemukan adanya bakteri tahan asam dalam dahak penderita.Persiapan Alat & Bahan

1. Kaca obyek yang bersih tidak berminyak dan tidak bergores.2. Lampu spritus.3. Pensil kaca.4. Rak pewarna.5. Rak pengering.6. Kawat Ose7. Lidi / Tusuk gigi8. Larutan Ziehl neelsen.9. Mikroskop

Prosedur Kerja 1. Kaca obyek diberi nomor kode/nomor pasien/nama pasien pada sisi kanan kaca`obyek.

2. Pilih bagian dahak yang kental, warna kuning kehijauan, ada`perkejuan, ada`pus atau darah. Ambil sedikit bagian teresebut dengan memakai sengkelit/ose yang sebelumnya dibakar dahulu sampai pijar. Kemudian didinginkan.

3. Ratakan diatas kaca obyek dengan ukuran ± 2 – 3 cm. apusan dahak jangan terlampau tebal atau terlampau tipis. Keringkan pada suhu kamar.

4. Ose sebelum dibakar dielupkan dulu kedalam botol yang berisi campuran alkohol 70% dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 dengan tujuan untuk melepaskan partikel yang melekat pada ose (untuk mencegah terjadinya perikan atau aerosol pada waktu ose dibakar yang dapat menularkan kuman tubercoluse).

5. Kemudian rekatkan/fiksasi dengan cara melakukan di atas lidah api dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3 – 5 detik. Setelah itu sediaan langsung diwarnai dengan pewarnaan Ziehl Neelsen.

6. Pewarnaan Ziehl Neelsen :a. Letakkan sediaan di atas rak pewarna. Kemudian tuang larutan

Carbol Fuchsin sampai menutupi seluruh sediaan.b. Panasi sediaan secara hati-hati idatas api selama 3 menit sampai

keluar uap, tetapi jangan sampai mendidih atau kering. Kemudian api digeser dan sediaan didiamkan selama 5 menit.

c. Cuci dengan air yang mengalir sampai zat warna yang bebas terbuang.

d. Tuang Asam Alkohol 3% sampai warna merah dari fuchsin hilang.e. Bilas dengan air mengalir.f. Tuangkan larutan Methylen blue 0,1% sampai menutupi seluruh

permukaan dan tunggu 10 – 20 detik.g. Bilas dengan air mengalir.h. Keringkan di rak pengering (jangan dibawah sinar matahari

langsung).7. Baca pada mikroskop dengan perbesaran 100x.

Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan. 2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan

prosedur. 3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 17: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PENGAMBILAN SAMPEL DAHAK

Pengertian Tata cara pengambilan sampel sputum untuk pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam).

Petugas LaboratTujuan Agar pengambilan sampel sputum dapat dilakukan dengan baik dan benar,

serta diperoleh sampel yang representatifPersiapan Alat & Bahan

Pot Dahak

Prosedur Kerja 1. Pengambilan Sputum Sewaktua. Hanya dilakukan sekali pengambilan dahakb. Pasien disuruh mengeluarkan dahak di kamar mandic. Dahak atau sputum ditampung pada pot dan ditutupd. Sputum yang ada dikirm ke bagian bakteriologi bersama surat

pengantarnya2. Pengambilan Sputum SPS (Sewaktu, Pagi, Sewaktu) 3x

a. Pasien diberi arahan cara mengeluarkan dahak bukan air liurb. Pot atau cup diberi label 1, 2, 3 dan nama pasienc. Sputum ditampung pada pot pagi hari, sewaktu dan pada saat hendak

mengirim sampel ke laboratoriumd. Sputum yang dikirim ke bagian Mikrobiologi bersama surat

pengantarnyaDokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur.

3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan. Sikap 1. Sistematis.

2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 18: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PENGGUNAAN SENTRIFUGE

Pengertian Tata cara penggunaan sentrifugePetugas LaboratTujuan Agar didapat serum untuk bahan pemeriksaan.Persiapan Alat & Bahan

1. Sentrifuge2. Tabung reaksi

Prosedur Kerja 1. Pastikan kabel sentrifuge sudah terhubung2. Masukkan sampel darah yang sudah berada dalam tabung ke sentrifuge3. Masukkan Penyeimbang (Jika jumlah tabung di dalam sentrifuge ganjil)4. Atur kecepatan dan waktunya5. Tutup penutup sentrifuge, otomatis sentrifuge akan aktif

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PENGGUNAAN MIKROPIPET

Pengertian Tata cara penggunaan MikropipetPetugas LaboratTujuan Agar didapat ukuran sampel yang tepat dalam pemeriksaanPersiapan Alat & Bahan

Mikropipet 5 ul, 10 ul, 20 ul dan 1000 ul

Prosedur Kerja 1. Set Volume2. Pasang tip disposible3. Tekan penyedot sampat pembatas pertama4. Masukkan tip ke sampel5. Ambil sampel6. Tahan 1 detik7. Tarik tip8. Keluarkan sampel9. Tarik pipet10. Lepaskan tekanan penyedot11. Lepaskan Tip

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon

Page 19: Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PENGGUNAAN ROTATOR

Pengertian Tata cara penggunaan RotatorPetugas LaboratTujuan Agar dapat membantu dalam menghomogenkan serum/darah sehingga

didapat hasil yang valid dalam pemeriksaan (golongan darah dan widal).Persiapan Alat & Bahan

Rotator

Prosedur Kerja 1. Pastikan kabel rotator sudah terhubung.2. Atur kecepatan dan waktunya.3. Tekan tombol “ON” untuk menjalankan rotator.4. Tekan tombol “OFF” untuk mematikan rotator.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PENGGUNAAN MIKROSKOP

Pengertian Tata cara penggunaan MikroskopPetugas LaboratTujuan Agar dapat membantu dalam melihat spesimen yang berukuran mikro.Persiapan Alat & Bahan

Mikroskop

Prosedur Kerja 1. Pastikan kabel Mikroskop sudah terhubung.2. Tekan tombol “ON” untuk menyalakan Mikroskop.3. Atur intensitas cahaya dan lensa objektif sesuai dengan pemeriksaan.4. Cari lapang pandang dengan menggunakan perbesaran 10x dan putar

makro dan mikro agar didapat lapang pandang yang jelas.5. Ubah ke perbesaran 40x atau 100x (menggunakan oil imersi) untuk

benda yang lebih mikro.6. Matikan lampu mikroskop.7. Tekan tombol “OFF” untuk mematikan mikroskop.

Sikap 1. Sistematis. 2. Hati-hati. 3. Mandiri. 4. Teliti.

Standar Operasional Prosedur UPT Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon