83
SPM BEDAH ANAK DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/49

Spm Bedah Anak Edit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

docx

Citation preview

Page 1: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKDI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman1/49

Tanggal Terbit

Ditetapkan ,

Direktur Utama

dr. Sri Endarini, MPH

NIP. 140058832

Standar Pelayanan Medik

Tujuan Memberikan panduan mengenai SPM Bedah Anak Membantu para dokter, perawat penanggung jawab, dan bagian administrasi rumah sakit dalam

melakukan audit klinik

Pernyataan Standar

1. SPM ini dikembangkan untuk memastikan bahwa kasus bedah Anak mendapatkan pilihan penatalaksanaan yang terbaik dan terintegrasi dengan kondisi psikologis pasien beserta keluarga serta pandangan ahli.

2. SPM ini juga untuk menjaga konsistensi dalam penatalaksanaan kasus bedah Anak dan memberikan rekomendasi serta dasar informasi pada proses penatalaksanaan.

3. Rekomendasi dari SPM ini berbasis bukti terbaik yang bisa didapatkan saat penelusuran bukti, dan seharusnya tetap terbuka untuk kemungkinan didapatkannya bukti terbaru.

Populasi Target Pasien Bedah Thorakskardiovaskular dan telah ditegakkan dengan pemeriksanaan klinis dan penunjangIsi Standar 1. Polipektomi rektal

2. Eksisi limfaangioma3. Herniotomi4. Businasi5. Eksisi kista baker6. Fistulektomi7. Apendektomi terbuka

Page 2: Spm Bedah Anak Edit

8. Splenektomi9. Eksteriorisasi10. Sirkumsisi pada pimosis11. Penutupan perforasi saluran cerna12. Operasi pada invaginasi laparotomi-milking13. Operasi repair hernia diafragmatika traumatika14. Laparotomi15. Total nefrektomi16. Sigmoidostomi17. Kolostomi18. Ileostomi19. Endorectal pullthrough (prosedur Soave)20. Anoplasti sederhana (cut back)21. Selioplasti22. Ligasi tinggi pada hidrokel23. Plikasi diafragma24. Repair perforasi sederhana25. Operasi tumor retroperitoneal

Tim Penyusun

1. dr. Rochadi, SpB(K)BA2. dr. Ahmad Mahmudi, Spb(K)BA3. dr. Nunik Agustriani, SpB(K)BA4.

Page 3: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman3/49

1 POLIPEKTOMI REKTAL

STANDAR PELAYANAN

MEDIK

Pengertian Suatu tindakan pembedahan membuang / eksisi polip rekti secara per-rektal.

Kriteria DiagnosisSeorang anak dengan keluhan jika BAB kadang berdarah dan kadang mengeluarkan benjolan yang biasa menyebabkan kesulitan BAB.

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Proktoskopi Rektoskopi

Terapi Eksisi polip

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi pasien litotomi Toilet medan operasi dengan iodine povidon 10% Persempit medan operasi dengan kain steril Anus dibuka dengan hak Polip diklem dengan klem, pangkal polip di jahit dengan chromic

atraumatic cut gut, kemudian polip di gunting Pasang tampon kassa

Pasca Operasi Perawatan luka Diit tinggi serat

Komplikasi Pasca Operasi

Komplikasi saat operasi : perdarahan Komplikasi pasca operasi:

Infeksi residif

Page 4: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman4/49

2 EKSISI LIMFAANGIOMA

STANDAR PELAYANAN

MEDIK

PengertianSuatu tindakan pembedahan seluruh masa akibat pertumbuhan tidak normal yang berasal dari pembuluh darah dan limfe.

Kriteria DiagnosisKeadaan anak dengan pertumbuhan masa kistik berwarna kebiruan positif dengan perasat compression test.

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

USG

Diagnosis Banding -Terapi Eksisi limfaangioma

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi disesuaikan letak lesi dengan tujuan ekpose harus jelas dan lapang Irisan di atas masa, identifikasi masa lakukan eksisi secara bersih dan

diusahakan sampai pangkal dan intoto serta bersih Kontrol perdarahan Tutup luka operasi

Pasca OperasiMembutuhkan perawatan selama 5 hari dan pengawasan perdarahan pasca operasi sehingga membalut dengan mengkompresi luka.

Komplikasi Pasca Operasi

PerdarahanPerdarahan saat operasi, umumnya bila menciderai pembuluh darah segera lakukan kontrol perdarahan dengan meligasi pembuluh darah

Page 5: Spm Bedah Anak Edit
Page 6: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman5/49

3 HERNIOTOMI

STANDAR PELAYANAN

MEDIK

PengertianSuatu tindakan pembedahan dengan cara memotong kantong hernia, menutup defek.

Kriteria Diagnosis

Benjolan di daerah inguinal dan dinding depan abdomen yang masih bisa dimasukan kedalam cavum abdomen, kadang tidak bisa dimasukkan ke cavum abdomen disertai tanda-tanda obstruksi seperti muntah, tidak bisa BAB, serta nyeri

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

USG

Diagnosis Banding Hidrokel Tumor testis Orchitis

Terapi Herniotomi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi Penderita dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum, dapat ditambah dengan kaudal blok

Dilakukan aseptik dan antiseptik pada lapangan operasi Lapangan operasi ditutup dengan doek steril Dilakukan insisi transversal 1/3 tengah pada skin crease abdomino

inguinal sejajar ligamentum inguinale Insisi diperdalam sampai tampak aponeurosis MOE Aponeurosis MOE dibuka secara tajam

Page 7: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Funikulus spermatikus diidentifikasi kemudian mencari kantong hernia di anteromedial

Isi hernia dimasukan ke dalam cavum abdomen Kantong hernia dipotong pada jembatan kantong proximal dan distal Kemudian kantong proximal diikat setinggi lemak preperitonium Perdarahan dirawat, dilanjutkan menutup luka operasi lapis demi lapis

Pasca OperasiPaska bedah penderita dirawat dan diobservasi kemungkinan komplikasi berupa perdarahan dan hematoma pada daerah operasi

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan Infeksi luka operasi Cedera usus Cedera vesicaurinaria Cedera vasdeferen Cedera testis,orchitis, atropi testis Cedera saraf intra ingunal, ilia hipogastrik atau genota femoral

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman7/49

4 BUSINASI

STANDAR Pengertian Suatu tindakan yang berupa pelebaran canalis analis

Page 8: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PELAYANAN MEDIK

Kriteria DiagnosisAdalah kesuliatan saat BAB, dimana pada colok dubur didapatkan penyempitan canalis analis pada anak dengan riwayat operasi daerah anus

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

-

Diagnosis Banding -Terapi BusinasiPersiapan Operasi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi litotomi Busi hegar dengan diameter paling kecil dilumuri dengan jeli Dengan hati hati busi dimasukksn kedalam anus Busi di perbesar sampai batas paling besar dapat dimasukkan Diulang tiap minggu sampai batas yang paling besar

Pasca Operasi Penderita dapat rawat jalan

Komplikasi Pasca Operasi

Nyeri

Page 9: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman8/49

5 EKSISI KISTA BAKER

STANDAR PELAYANAN

MEDIK

PengertianSuatu tindakan pembedahan yang berupa pengangkatan kista yang biasanya terletak pada daerah poplitea

Kriteria DiagnosisBenjolan pada regio poplitea oleh karena distensi cairan pada bursa gastroknemius semimembranosus

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

USG poplitea CT Scan MRI

Diagnosis Banding -Terapi Eksisi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi penderita miring dengan lutut yang terdapat kista baker diletakkan di bawah

Desinfeksi lapangan pembedahan dengan antiseptik kemudian dipersempit dengan linen steril

Dibuat incisi lazy S diperdalam lapis demi lapis melewati subkutis sampai dengan masa kista

Masa dibebaskan dari jaringan sekitarnya sampai dengan pangkal kista, kemudian dipotong dan dilakukan kauterisasi sisa kantong kista

Luka operasi ditutup lapis demi lapisPasca Operasi Pasca bedah penderita dapat langsung pulangKomplikasi Pasca Operasi

Perdarahan : jarang terjadi Komplikasi lanjut berupa residif kista

Page 10: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman9/49

6 FISTULEKTOMI

STANDAR Pengertian Suatu tindakan pembedahan untuk membuang fistula perianal

Page 11: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PELAYANAN MEDIK

Kriteria Diagnosis Keluhan awal nyeri pada sekitar anus Kemudian mengeluh keluar cairan / lendir dari lubang di sekitar anus

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Proktoskopi Fistulografi

Diagnosis Banding -Terapi Fistulektomi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi pasien litotomi Toilet medan operasi dengan iodine povidone 10%, medan operasi

dipersempit dengan kain steril Lubang fistula dimasuki sonde untuk guiding melakukan irisan sesuai arah

tract fistula Mucosa/epitel fistula di kerok Kontrol perdarahan dengan elektrokauter Pasang tampon kassa betadin/ zalf kemicetin pada luka operasi yang

dibiarkan terbuka.

Pasca OperasiLuka operasi dibersihkan / spooling betadin cair setiap hari dan setiap selesai BAB, kemudian ditampon lagi sampi luka menutup secara sekunder.

Komplikasi Pasca Operasi

Saat operasi : perdarahan, segera lakukan kontrol perdarahan dengan elektrokauter

Komplikai pasca operasi : Infeksi Residif

Page 12: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman11/49

7 APENDEKTOMI TERBUKA

STANDAR Pengertian Suatu tindakan pembedahan dengan membuang apendik vermiformis

Page 13: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PELAYANAN MEDIK

Kriteria Diagnosis

Rasa tidak nyaman seluruh perut terutama di epigastrium yang kemudian menjadi nyeri menetap di titik Mc Burney, panas badan menigkat kadang disertai muntah

Massa (-), namun pada periapendikuler infiltrate teraba massa yang nyeri tekan pada perut kanan bawah, defans muskuler (+)

Colok dubur nyeri jam 9-11

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Laboratorium rutin dan Urine lengkap (untuk wanita ditambahkan PPT) USG abdomen (tidak rutin)

Diagnosis Banding

Batu ureter kanan Kelainan ginekologi Tumor calcus Crani’s disease Kehamilan ektopik terganggu

Terapi Apendektomi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

Page 14: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi Penderita dalam posisi terlentang. Dalam general anestesi dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada seluruh abdomen dan dada bagian bawah, kemudian lapangan operasi dipersempit dengan kain steril

Dilakukan insisi mid transversal umbilikal kanan, irisan diperdalam lapis demi lapis sampai dengan peritoneum, peritoneum dibuka, dilanjutkan eksplorasi sekum (yang berwarna lebih putih, memiliki tanea koli dan haustra) dicari dan diluksir. Apendiks yang basisnya terletak pada pertemuan tiga taenia mempunyai bermacam-macam posisi antara lain antesekal, retrosekal, anteileal, retroileal, dan pelvinal setelah ditemukan, sekum dipegang dengan darm pinset dan ditarik keluar, dengan kassa basah sekum dikeluarkan kearah mediokaudal. Mesenterium dengan ujung apendiks di pegang dengan klem Kocher kemudian mesoapendiks dipotong dan diligasi sampai pada basis apendiks dengan menggunakan benang sutera 3/0. Pangkal apendiks di crush dengan apendiks klem kocher dan pada bekas crush tersebut diikat dengan sutra 3/0. Dibuat jahitan pursestring pada serosa sekitar pangkal appendiks dengan menggunakan benang sutera halus 3/0. Dibagian distal dari ikatan pada pangkal apendiks diklem dengan Kocher dan diantara klem kocher dan ikatan tersebut apendiks dipotong dengan pisau yang telah diolesi iodium. Sisa apendiks ditanam di dalam dinding sekum dengan pertolongan pinset anatomis didorong ke dalam dan jahitan pursestring dieratkan. Kemudian sekum dimasukkan ke dalam rongga perut.

Penutupan luka operasi dimulai dengan menjahit peritoneum dengan catgut plain secara continous with locking, kemudian jaringan otot abdominis di jahit dengan catgut plain / vicryl secara simple. Dilakukan penjahitan lemak subcutis dengan catgut plain secara simple intrupted

Perdarahan dirawat Kulit dijahit dengan vicryl secara subcuticuler jika operasi

Page 15: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

nonkontaminasi, tetapi jika kontaminasi dengan monofilament non absorbable atau silk secara simple interrupte

Pasca Operasi

Pada hari operasi penderita diberi infus menurut kebutuhan sehari kurang lebih 2 sampai 3 liter cairan Ringer laktat dan dekstrosa. Pada appendicitis tanpa perforasi : Antibiotika diberikan hanya 1 x 24 jam. Pada appendicitis dengan Perforasi : Antibiotika diberikan hingga jika gejala klinis infeksi reda dan laboratorium normal. (sesuai Kultur kuman). Mobilisasi secepatnya setelah penderita sadar dengan menggerakkan kaki, miring kekiri dan kanan bergantian dan duduk. Penderita boleh jalan pada hari pertama pasca bedah. Pemberian makanan peroral dimulai dengan memberi minum sedikit-sedikit (50 cc) tiap jam apabila sudah ada aktivitas usus yaitu adanya flatus dan bising usus. Bilamana dengan pemberian minum bebas penderita tidak kembung maka pemberian makanan peroral dimulai. Jahitan diangkat pada hari kelima sampai hari ketujuh pasca bedah.

Komplikasi Pasca Operasi

Durante Operasi: perdarahan intra peritoneal, dinding perut, robekan sekum atau usus lain.

Pasca bedah dini: perdarahan, infeksi, hamatom, paralitik ileus, peritonitis, fistel usus, abses intraperitoneal.

Pasca bedah lanjut : Streng ileus, hernia sikatrikalis.

Page 16: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman14/49

8 SPLENEKTOMI

STANDAR PELAYANAN

PengertianSuatu tindakan pembedahan untuk mengangkat organ lien pada kasus trauma dan non trauma

Page 17: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

MEDIK

Kriteria DiagnosisKeadaan lien yang patologis semisal karena didasari suatu penyakit darah dan atau kerusakan lien dikarenakan suatu trauma yang tidak memungkinkan dilakukan repair guna mempertahankan kondisi lien.

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

USG

Diagnosis Banding -Terapi -

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi Supine lakukan irisan transversal supra umbilikal perdalam sampai membuka peritoneum

Identifikai lien bebaskan 6 ligamentum pada lien setelah mobile lakukan ligasi pada arteri lebih dahulu untuk autotranfusi (bila memungkinkan ) kemudian dilajutkan ligasi vena lienalis, pada kasus trauma lakukan ligasi pada arteri dan vena lienalis kemudian baru dilanjutkan dengan memotong 6 ligamentum pada lien

Kontrol perdarahan

Pasca OperasiMembutuhkan perawatan selama 5 hari dan pengawasan terjadinya infeksi pasca splenektomi

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan : akibat lepasnya ligasi pada pembuluh darah utama (arteri dan vena lienalis ) dan atau dari pembuluh darah yang lebih kecil, tindakannya lakukan relaparotomi guna menghentikan perdarahan

Page 18: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman16/49

9 EKSTERIORISASI

STANDAR PELAYANAN

PengertianSuatu tindakan operasi darurat dengan mengeluarkan segmen usus halus atau kolon yang patologis dari cavum abdomen tanpa melakukan tindakan reseksi

Page 19: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

MEDIK

Kriteria Diagnosis

Peritonitis generalisasi suatu yang diakibatkan oleh perforasi kolon baik keadaan proses patologis seperti peradangan dan trauma dapat menyebabkan kondisi umum pasien menjadi sangat jelek, dimana tidak memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi yang berat dan lama

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Foto polos abdomen 3 posisi Colon inloop Kolonoskopi USG abdomen

Diagnosis Banding -Terapi Eksteriorisasi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Penderita posisi tidak terlentang Dalam keadaan teranestesi, dilakukan desinfeksi lapangan operasi,

lapangan operasi dipersempit dengan limensterum Dilakukan insisi transversal supra umbilikal Insisi diperdalam hingga mencapai cavum peritoneum Identifikasi segmen kolon yang patologis, dilakukan pembebasan

seperlunya sehingga segmen ini dapat dikeluarkan dari cavum peritoneum Dilakukan pencucian cavum peritonium hingga bersih dengan air steril Bila perlu dipasang drain intraperitoneal Luka operasi dijahit situasi

Pasca Operasi Pasien dirawat di ICU atau ruang akut bedah Dilakukan perbaikan kondisi umum, resusitasi cairan dan elektrolit

dilanjutkan hingga kondisi hemodinamika stabil, pemberian antibiotika secara empiris, pemberian diet secara parentenal

Bila kondisi pasien telah membaik dapat dilakukan planned relaparotomi

Page 20: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan Infeksi luka operasi

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman18/49

10 SIRKUMSISI PADA PHIMOSIS

STANDAR Pengertian Suatu tindakan pembedahan berupa pembuangan preputium penis

Page 21: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PELAYANAN MEDIK

Kriteria DiagnosisPhimosis merupakan suatu keadaan dimana preputium penis tidak dapat ditarik sehinggan glans penis tidak kelihatan. Terjadi karena kelainan kongenital atau didapat

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Pemeriksaan faal hemostasis

Diagnosis Banding -Terapi SirkumsisiPersiapan Operasi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Dalam stadium narkose, penderita di letakkan dalam posisi supine Desinfeksi lapangan pembedahan dengan antiseptik kemudian dipersempit

dengan linen steril Preputium di bersihkan dengan cairan antiseptik pada sekitar glans penis Preputium di klem pada 3 tempat Preputium di gunting pada sisi dorsal penis sampai batas corona glandis Dibuat teugel pada ujung insisi Teugel yang sama dikerjakan pada frenulum penis Preputium kemudian di potong melingkar sejajar dengan korona glandis Kemudian kulit dan mukosa dijahit dengan plain cut gut 4.0 atraumatik

interupted.

Pasca OperasiPasca bedah penderita dapat langsung rawat jalan, diobservasi kemungkinan komplikasi yang membahayakan jiwa penderita seperti perdarahan.Pemberian antibiotik dan analgetik

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan, hal ini untuk saat ini jarang terjadi.

Page 22: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman20/49

11 PENUTUPAN PERFORASI SALURAN CERNA

STANDAR PELAYANAN

PengertianSuatu tindakan pembedahan dengan menutup lobang pada saluran cerna karena berbagai sebab.

Page 23: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

MEDIK

Kriteria Diagnosis

Adanya kelainan yang menyebabkan saluran cerna mengalami cedera sehingga terbentuk lobang, seperti perforasi ulcus ventriculi, perforasi saluran cerna halus karena penyakit infeksi, perforasi colon oleh karena trauma

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Roentgen BOF ½ duduk, dan LLD untuk melihat udara bebas Colon in loop Barium Follow through

Diagnosis BandingPenyakit atau kelainan organ-organ intra abdominal yang memberikan gejala peritonitis

Terapi Laparotomi eksplorasi dan penutupan perforasi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

Page 24: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Prosedur laparotomi pada umumnya Pastikan dahulu bahwa saluran cerna sehat (tampak basah, warna merah

segar, kontraksi masih ada, keluar darah dari tepi-tepi luka, tidak ada bagian seromuskuler yang terkelupas) sehingga tidak ada indikasi untuk dilakukan reseksi

Keluarkan bagian saluran cerna tersebut diluar cavum abdomen, berikan alas dengan kassa dibawahnya untuk mencegah kontaminasi kedalam cavum peritoneum. Identifikasi tepi-tepi perforasi lalu eksisi sekitarnya

Jahit tepi-tepi luka tersebut dengan benang non absorbable multifilament sintetik 3/0 secara tegak lurus sumbu panjang saluran cerna untuk mencegah terjadinya stenosis dikemudian hari

Setelah itu evaluasi kembali viabilitas saluran cerna, pastikan lumen tidak terlalu sempit dengan cara mempertemukan ujung jari dengan ibu jari operator pada lokasi anastomosis

Pasca Operasi

Penderita dipuasakan. Lama puasa tergantung lokasi saluran cerna dan jenis kelainan yang mendasarinya.Selama puasa penderita diberikan Total Parenteral Nutrisi dengan jenis dan komposisi tergantung fasilitas yang ada.Pemeriksaan laboratorium yang dikerjakan selama perawatan adalah Darah Lengkap, albumin serum, Natrium dan Kalium serum.Kelainan hasil laboratorium hares segera dikoreksi.

Komplikasi Pasca Operasi

Kebocoran anastomosis Infeksi Perdarahan Sepsis

Page 25: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman22/49

12 OPERASI PADA INVAGINASI LAPARATOMI – MILKING

STANDAR PELAYANAN

PengertianSuatu tindakan pembedahan dengan reduksi manual guna mereduksi usus yang mengalami invaginasi.

Page 26: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

MEDIK

Kriteria Diagnosis

Trias invaginasi : 1. sakit kolik hilang timbul, 2. teraba massa biasanya di abdomen kuadran kanan atas, 3. colok dubur didapatkan lendir darah.

Intusussepsi atau Invaginasi sering terjadi pada bayi dan anak, dimana satu segmen usus mengalami konstriksi oleh gelombang peristaltik dan tiba tiba masuk ke dalam segmen distalnya.

Radiologis barium enema sering tampak cupping dan coilspring, sedangkan pada USG tampak dougnut sign

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Barium inloop

Diagnosis Banding -Terapi Laparotomi milking

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Pendekatan laparotomi pada bawah umbilikus Dilakukan explorasi sampai tampak intussuseptum dan intussusipien Jika tidak ada perforasi dilakukan milking sampai usus bebas dari

invaginasi, cek viabilitas usus dan pasase usus sampai distal Lakukan appendektomi Jika ada pembesaran limfonodi dilakukan biopsi dan dilakukan

pemeriksaan PA Tutup luka operasi.

Pasca Operasi Dilakukan pengawaan ketat keadaan umum dan vital sign. Dengan menilai adakah tanda-tanda kesulitan bernafas, infeksi pernafasan

berulang dan apakah terjadi invaginasi berulang

Page 27: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Komplikasi Pasca Operasi

Saat operasi : perdarahan, bila menciderai pembuluh darah segera lakukan kontrol perdarahan dengan meligasi pembuluh darah

Komplikasi pasca operasi : Kembung Gangguan keseimbangan elektrolit Sepsis

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman24/49

13 OPERASI REPAIR HERNIA DIAFRAGMATIKA TRAUMATIKA

STANDAR PELAYANAN

PengertianSuatu tindakan pembedahan guna menutup defek difragma yang ruptur dengan cara jahitan simple interrupted pada kasus traumatic hernia.

Page 28: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

MEDIK

Kriteria Diagnosis

Keadaan bayi atau anak didapati keluhan sulit bernafas dan terjadi karena peningkatan tekanan intraabdominal yang mendadak yang menyebabkan robekan diafragma terutama sisi posterolateral kiri ; dan terjadinya herniasi isi abdomen ke rongga toraks dapat segera atau delayed 1-2 hari, beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian, didapati suara peristaltik pada regio toraks dan pada USGatau radiologi dapat membedakan antara cairan dan organ berongga /gastrointestinal .

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Foto polos toraks Foto upper GI dengan kontras

Diagnosis Banding -

Terapi Laparatomi eksplorasi - Herniorepair

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi Pendekatan laparotomi pada keadaan akut Posisi Supine lakukan irisan kocher atau subcostal kiri perdalam sampai

membuka peritoneum Identifikai diafragma kemudian lakukan reposisi organ, jahitan ruptur /

robekan diafragmanya mulai dari posisi antero lateral samapi posteromedial sisi diafragma sampai diafragma intak.

Page 29: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Pasca OperasiAwal –awal pasca operasi usahakan memakai ventilator untuk mengontrol pernafasan, sampai benar-benar pernafasan adekuat, umumnya dirawat selama 7 hari

Komplikasi Pasca Operasi

Saat operasi : perdarahan, bila menciderai pembuluh darah segera lakukan kontrol perdarahan dengan meligasi pembuluh darah

Komplikasi pasca operasi : kerusakan jahitan plikasi/repairKeadaan ini akan menyebabkan herniasiberulang sehingga memerlukan tindakan ulang

Page 30: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman26/49

14 LAPAROTOMI

STANDAR PELAYANAN

MEDIK

Pengertian Suatu tindakan pembedahan dengan membuka dinding depan abdomen.

Kriteria Diagnosis Untuk melakukan explorasi pada abdomen pada kasus trauma maupun nontrauma, emergency maupun elektif , seperti :

luka tajam/tembus abdomen trauma tumpul abdomen dengan internal bleeding peritonitis umum obstruksi usus tumor intra abdomen atresia intestinal

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

DPL Foto polos USG CT scan/ CT angio

Diagnosis Banding -Terapi Laparatomi eksplorasiPersiapan Operasi Persiapan anestesi

Informed consent

Page 31: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi supine, dalam stadium narkose dilakukan prosedur asepsis dan anti sepsis.

Irisan dapat transversal supra umbilical atau infra umbilikal incisions, dan incisi midline khusus untuk trauma dengan shock hipovolemi dengan mempertimbangkan accessibility dan extensibility. Perdalam incisi lapis demi lapis sampai dengan peritoneum, peritoneum di buka dengan gunting; kemudian dengan perlindungan tangan operator peritoneum dibuka sepanjang irisan dilakukan eksplorasi

Penutupan luka operasi dimulai dengan menjahit peritoneum dengan catgut plain secara continous with locking, kemudian jaringan otot abdominis di jahit dengan catgut plain / vicryl secara simple. Dilakukan penjahitan lemak subcutis dengan catgut plain secara simple intrupted

Perdarahan dirawat Kulit dijahit dengan vicryl secara subcuticuler jika operasi

nonkontaminasi, tetapi jika kontaminasi dengan monofilament non absorbable atau silk secara simple interrupted

Pasca Operasi

Pasca bedah penderita dirawat dengan diobservasi kemungkinan tanda tanda komplikasi dini, dengan monitor vital sign, local abdomen dan produk drain intraperitoneal. Lama perawatan tidak bisa ditentukan secara pasti. Drain dilepas jika kondisi local baik dan produk minimal.

Komplikasi Pasca Operasi

Komplikasi dini paska bedah ialah perdarahan dengan segala akibatnya komplikasi lanjut ialah

infeksi luka operasi dehisensi burst abdomen peritonitis umum fistel enterokutan hernia incisionalis

Penangan komplikasi operasi tergantung dari kondisi umum penderita , diagnosis praoperasi, kondisi lokal abdomen.

Page 32: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman28/49

15 TOTAL NEFREKTOMI

STANDAR PELAYANAN

Pengertian Suatu tindakan pembedahan dengan cara mengangkat keseluruhan dari organ ginjal yang sudah tidak berfungsi

Page 33: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

MEDIK

Kriteria Diagnosis

Afungsi ginjal Tumor ginjal stadium III A Tumor ginjal sudah menginfiltrasi jaringan lain Trauma ginjal berat.

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Pemeriksaan Darah Urine dan Elektrolit Foto Thoraks Foto Abdomen IVP/BNO USG CT–SCAN

Diagnosis Banding -Terapi Total nefrektomi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi Posisi supine, desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian ditutup dengan kain steril

Dilakukan irisan transversal , irisan diperdalam sampai peritonium, peritoneum dibuka

Identifikasi ginjal yang Afungsional, bebaskan dari jaringan sekitar identifikasi pedikel (Arteri/Vena Renalis dan Ureter)

Ligasi arteri dan vena. Ureter dipotong sedistal mungkin Ginjal Afungsional diangkat Dilakukan kontrol pendarahan Explorasi limphonodi para aorta Luka operasi ditutup lapis demi lapis Operasi selesai

Page 34: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Pasca Operasi Perawatan Luka Operasi Monitoring vital Sign Monitoring Fungsi Ginjal

Komplikasi Pasca Operasi

Infeksi Luka Operasi atau Rejeck Prosthetik Internal Bleeding Renal Failure Urinary ascites Urinary extravasation

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman30/49

16 SIGMOIDOSTOMI

STANDAR PELAYANAN

MEDIK

Pengertian Suatu tindakan membuat lubang pada kolon sigmoid dan berhubungan dengan dunia luar, merupakan kolokutaneustomi yang disebut juga anus prenaturalis yang dibuat sementara atau menetap

Page 35: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Kriteria Diagnosis

Lesi/ kelainan sepanjang sigmoid sampai ke rekto anal. Dalam kaitan sebagai diversi untuk pengobatan lebih lanjut pada :

Trauma anal Diversi pada anus malformasi Diversi pada penyakit Hirschsprung Diversi untuk kelainan lain pada anal kanal

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Foto polos abdomen 3 posisi Colon inloop Kolonoscopi USG abdomen

Diagnosis Banding -Terapi Sigmoidostomi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

Page 36: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi supine, tempat sigmoidostomi diberi tanda terlebih dahulu, sehingga letak sigmoidostomi di Fosa iliaca kiri, tindakan asepsis/antisepsis, pasang doek steril

Insisi abdomen dapat dilakukan tepat ditempat sigmoidestomi yaitu ditepi lateral m.rectus abdominis kiri setinggi pertengahan umbilicus atau spina ilinea anterior superior sinistra.

Buat insisi transversal 3 - 4 cm ditempat yang telah ditentukan, insisi diperdalam hingga mencapai fascia anterior dari m.rectus abdominis, fasera diinsisi secara tajam, m.rectus abdominis displit, fasera posterior dan peritoneum dibuka hingga tampak cavum periteneum.

Identifikasi kolon sigmoid, kemudian bawa keluar dinding abdomen. Buat jahitan ”spur” 3 – 4 jahitan dengan benang sutera 3/0 sehingga membentuk double loop. Kemudian usus dijahit ke peritonium fascia dan kulit sehingga kedap air ( water tied ). Selanjutnya usus dibuka transversal dan dijahit ke kulit kemudian tepi luka diberi vaselin

Pasca OperasiPasca bedah penderita dirawat diruangan selama 7 – 10 hari,diobservasi kemungkinan terjadinya komplikasi dini yang membahayakan jiwa penderita seperti perdarahan.Diet diberikan setelah penderita sadar dan pasase usus baik

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan Infeksi Hernia parastoma Prolaps usus Retraksi

Page 37: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman32/49

17 KOLOSTOMI

STANDAR PELAYANAN

MEDIK

Pengertian Suatu tindakan membuat lubang pada kolon tranversum kanan maupun kiri dan berhubungan dengan dunia luar, merupakan kolokutaneustomi yang disebut juga anus prenaturalis yang dibuat sementara atau menetap

Page 38: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Kriteria Diagnosis

Lesi/ kelainan sepanjang kolon sampai ke rectum, dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan lebih lanjut pada :

Trauma kolon dan sigmoid Diversi pada anus malformasi Diversi pada penyakit Hirschsprung Diversi untuk kelainan lain pada rekto sigmoid anal kanal

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Foto polos abdomen 3 posisi Colon inloop Kolonoscopi USG abdomen

Diagnosis Banding -Terapi Kolostomi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi Penderita dalam posisi terlentang, desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian dipersempit dengan linen steril.

Dibuat insisi tranversal setinggi pertengahan antara arcus costa dan umbilikus kanan maupun kiri

Dibuka lapis demi lapis hingga peritoneum kemudian dilakukan identifikasi kolon tranversum

Kolon dikeluarkan ke dinding abdomen dan dilakukan penjahitan ”spur” 3 – 4 jahitan dengan benang sutera 3/0 sehingga membentuk double loop

Kemudian usus dijahit ke peritonium fascia dan kulit sehingga kedap air ( water tied )

Selanjutnya usus dibuka transversal dan dijahit ke kulit kemudian tepi luka diberi vaselin

Page 39: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Pasca OperasiPasca bedah penderita dirawat diruangan selama 7 – 10 hari,diobservasi kemungkinan terjadinya komplikasi dini yang membahayakan jiwa penderita seperti perdarahan. Diet diberikan setelah penderita sadar dan pasase usus baik

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan Infeksi Hernia parastoma Prolaps usus Retraksi

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman34/49

18 ILEOSTOMI

STANDAR PELAYANAN

Pengertian Tindakan bedah membuat suatu opening antara usus halus dengan dinding abdomen yang biasanya berasal dari ileum distal atau bahkan lebih proximal dari

Page 40: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

MEDIK usus halus.

Page 41: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Kriteria Diagnosis

Ileostomi dilakukan pada : Atresia jejunuilial Meconium plug ileus Necrotizing Enterocolitis Total aganglionosis Penyakit Hirchsprung Intussusepsi yang mengalami nekrosis

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Foto polos abdomen 3 posisi

Diagnosis Banding -Terapi Ileostomi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

Page 42: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Penderita dalam posisi terlentang, desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian dipersempit dengan linen steril.

Quadrant kanan dan kiri bawah abdomen merupakan tempat yang dianggap ideal untuk stoma. Alternatif lain dapat dipergunakan quadrant atas , umbilicus atau midline.Beberapa type dari ileostomi : Double loop ileostomy Devided ileostomy Mikulicz ileostomy Bishop-koop ileostomy Santuli ileostomy

Untuk mempertahankan konfigurasi dinding perut dibawah stoma dilakukan traksi menggunakan Kocher clamps pada dermis , fascia dan peritonium

Ileum dikeluarkan ke dinding abdomen dan dilakukan penjahitan dimulai dari tepi stoma dengan meninggalkan 2,5 cm gap sampai ke ligament falciforme, jangan sampai merusak vascularisasi mesentrium. Penjahitan stabilisasi dilakukan dengan 3.0 non absorbable pada lapisan seromuscular ileum dan peritoneum disekeliling internal aperture.

Maturasi dari stoma dilakukan setelah dinding abdomen ditutup dan ujung stoma ditutup untuk mengurangi kontaminasi.Apabila diragukan suplai pembuluh darah ileum dapat direseksi kembali

Terdapat delapan titik suture pada stoma dan dilakukan secara vertical untuk mencegah ischemi

Pasang kantong ileostomi (ileostomi bag)

Pasca OperasiYang harus diperhatikan sesudah operasi adalah vitalitas dari usus yang dikeluarkan

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan Infeksi Hernia parastoma Prolaps usus

Page 43: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Retraksi

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman36/49

19 ENDORECTAL PULLTHROUGH (PROSEDUR SOAVE)

STANDAR PELAYANAN

MEDIK

Pengertian Salah satu tehnik tindakan pembedahan pada kasus Hirschprung Disease dengan pendekatan abdominoperineal dengan membuang lapisan mukosa rectosigmoid dari lapisan seromuscular kemudian melakukan tarikterobos

Page 44: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Kriteria Diagnosis

Keadaan dimana terjadi daerah aganglion pada segmen tertentu dari system gastrointestinal hamper 80% terjadi pada segmen rectosigmoid. Dengan gejala klinis kembung, mekoneum keluar terlambat ( lebih 24 jam awal kehidupan ) dan muntah pada anak lebih besar dengan riwayat konstipasi kronis.

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Colon inloop Biopsi

Diagnosis Banding

Intestinal Neural Displasia Desmosis Colon Meconeum Ileus Meconeum Plug Sindrome Small Lef Colon Sindrome Hipothiroig Prematuritas

Terapi Endorectal Pullthrough Soave Procedure

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

Page 45: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi supine dengan melakukan desinfeksi dan asepsi mulai level papila mammae sampai pedis kanan dan kiri

Lakukan irisan transversal infraumbilikal / interspinam diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum, peritoneum dibuka kemudian lakukan identifikasi segmen berganglion dan tak berganglion dalam bentuk adanya zona spasti (aganglion) zona transisi (berganglion terbatas) dan zona dilatasi (berganglion normal)

Untuk menentukan segmen yang berganglion harus dengan pemeriksaan potong beku

Kemudian dilanjutkan mukosektomy. Segmen yang berganglion dapat disambung langsung dengan mucosa di linea dentata ( Soave modifikasi Boley ) atau diprolapskan ( Soave klasik ).

Bila penderita dengan stoma maka stoma dibebaskan dan dapat langsung dilakukan tarik terobos ( Pull Through ).

Stump / kolon yang diprolapskan dapat dipotong pada hari ke 14

Pasca OperasiPasca bedah pasien dirawat selama 21 hari dengan memberikan terapi injeksi selama 5 hari dilanjutkan obat oral selama 7 hari. Dan kadang pasca operasi masih diperlukan pemasangan rectal tube selama 1 hari pasca operasi

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan Cedera ureter Kebocoran Stenosis Enterokolitis

Page 46: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman38/49

20 ANOPLASTI SEDERHANA (CUT BACK)

STANDAR PELAYANAN

MEDIK

Pengertian Suatu tindakan pembedahan untuk membuat lubang anus pada anus malformasi fistel rendah misalnya pada anocutan fistel, anus vestibular yang tidak adekuat dan pada anus membranisius

Page 47: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Kriteria DiagnosisBayi dengan fistel rendah disekitar anus atau di vestibulum serta anus membranisius, dengan gejala Klinis : keluar cairan meconium dari lubang di sekitar vestibulum dan kulit scrotum

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Fistulografi Sondase

Diagnosis Banding -Terapi Fistulektomi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi pasien litotomi, toilet medan operasi dengan povidon iodine 10%, persempit medan operasi dengan kain steril.

Anal dimpel diinfiltrasi lokal anesthesi. Kemudian lubang fistula dimasukkan sonde untuk guiding mencapai anal

dimpel Selanjutnya dilakukan irisan ke posterior ke arah anal dimpel, mukosa

anus dijahit kekulit anal dimpel serapat mungkin. Kontrol perdarahan dengan elektrokauter. Pasang tampon dengan tule. Luka bekas fistula dibiarkan terbuka

Pasca OperasiLuka operasi dibersihkan / spooling dengan povidon iodine 10% . rendam duduk setiap haridimulai pada hari ke 3. Minggu ke II mulai dilakukan businasi hingga wound healing selesai

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan Infeksi Stenosis

Page 48: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman40/49

21 SELIOPLASTI

STANDAR Pengertian Suatu tindakan pembedahan dengan cara menutup defect pada dinding abdomen

Page 49: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PELAYANAN MEDIK

tempat keluarnya organ abdomen baik secara langsung maupun dengan menggunakan prostetik,

Page 50: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Kriteria DiagnosisSelioplasti dilakukan pada:

Omphalokel pecah Gastroschisis

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Pemeriksaan Darah, Urine, Elektrolit dan Gas darah Foto toraks

Diagnosis Banding -Terapi Selioplasti

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi supine dengan melakukan, desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian ditutup dengan kain steril kecuali lapangan operasi

Dilakukan irisan vertikal pada ujung-ujung kedua defect sekitar 2 cm, irisan diperdalam sampai peritonium.

Kemudian dilakukan undermaining, kulit dibebaskan dari facia sejauh mungkin hingga mencapai lumborum di sekitar defect secukupnya.

Kulit ditutup tanpa menjahit facia dilakukan penjahitan secara simple all layer untuk menutup defect.

Kalau defect tidak dapat ditutup dengan kulit maka dinding perut ditutup dengan menggunakan bahan prostesis

Pasca Operasi Perawatan luka operasi Monitoring 3 tanda vital

Komplikasi Pasca Operasi

Infeksi Luka Operasi atau Rejeck Prosthetik Distres respiration Edema and Cyanosis of lower extrenities and perineum because flap

closure leads to pressure on inferior vena cava Obstruction intestinal

Page 51: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman42/49

22 LIGASI TINGGI PADA HIDROKEL

STANDAR Pengertian Suatu tindakan pembedahan yang berupa penutupan prosesus vaginalis

Page 52: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PELAYANAN MEDIK

Kriteria Diagnosis

Ligasi tinggi dilakukan pada pasien Hidrokel, yaitu suatu keadaan dimana tidak terjadi penutupan dari prosesus vaginalis, biasanya terjadi pada testis, tetapi dapat terjadi juga sepanjang prosesus vaginalis. Ditandai dengan pembesaran skrotum oleh karena cairan

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

USG testis

Diagnosis Banding -Terapi Ligasi Tinggi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi supine dengan melakukan, desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian ditutup dengan kain steril kecuali lapangan operasi

Dilakukan insisi transversal 1/3 tengah pada skin crease abdomino inguinal sejajar ligamentum inguinale, insisi diperdalam sampai tampak aponeurosis MOE

Aponeurosis MOE dibuka secara tajam, funikulus spermatikus diidentifikasi kemudian mencari kantong hernia di antromedial

Isi hernia dimasukan ke dalam cavum abdomen Kantong hernia dipotong pada jembatan kantong proximal dan distal,

kemudian kantong proximal diikat setinggi lemak preperitonium Perdarahan dirawat, dilanjutkan menutup luka operasi lapis demi lapis.

Pasca Operasi Pasca bedah penderita dirawat selama 1 hari, diobservasi kemungkinan komplikasi yang membahayakan jiwa penderita seperti perdarahan.Pemberian antibiotik dan analgetik

Page 53: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman44/49

23 PLIKASI DIAFRAGMA

STANDAR PELAYANAN

Pengertian Suatu tindakan pembedahan guna lebih mendatarkan difragma yang sebelumnya cembung dengan cara jahitan plikasi/Lipatan pada kasus eventrasio difragmatika.

Page 54: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

MEDIK

Kriteria Diagnosis

Keadaan bayi dilahirkan didapati keluhan sulit benafas dan kadang saat persalinan mengalami cidera saraf saat akan melahirkan bahu, didapati suara peristaltik pada regiothorak dan pada radiologi didapati gambaran diafragma yang sangat mencembung karena didorong organ gastrointestinal dan letaknya tinggi serta pada fluroscopi didapati gerakan difragma paradoksal

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

Foto toraks USG CT-scan

Diagnosis Banding -Terapi Plikasi diafragma

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi supine dengan melakukan, desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian ditutup dengan kain steril kecuali lapangan operasi

Dilakukan irisan transversal supra umbilikal atau irisan sub costal ( sephrone insisi ), perdalam sampai membuka peritoneum

Identifikai diafragma kemudian lakukan jahitan plikasi/lipataan mulai dari posisi antero lateral samapi posteromedial sisi diafragma sampai diafragma mendatar

Perdarahan dirawat, dilanjutkan menutup luka operasi lapis demi lapis.

Pasca OperasiAwal–awal pasca operasi usahakan memakai ventilator untuk mengontrol pernafasan, sampai benar-benar pernafasan menjadi adekuat, umumnya dilakukan perawatan selama 7 (tujuh) hari

Komplikasi Pasca Operasi

Perdarahan Kerusakan jahitan plikasi/repair : memerlukan tindakan ulang

Page 55: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman46/49

24 REPAIR PERFORASI SEDERHANA

STANDAR PELAYANAN

Pengertian Suatu tindakan pembedahan dengan membuka dinding depan abdomen dan melakukan penutupan / penjahitan pada perforasi tunggal usus/ saluran cerna

Page 56: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

MEDIK

Kriteria Diagnosis

Tindakan ini sering terjadi pada seorang anak yang mengalami peritonitis umum karena pasca trauma abdomen atau keadaan patologis lain yang menyebabkan perforasi; untuk melakukan explorasi pada abdomen pada kasus trauma maupun non trauma, misal :

luka tajam/tembus abdomen trauma tumpul abdomen dengan peritonitis umum

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

DPL USG/ FAST CT-scan

Diagnosis Banding -Terapi Laparotomi Eksplorasi, Repair Perforasi

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

Page 57: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi supine dengan melakukan, desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian ditutup dengan kain steril kecuali lapangan operasi

incisi supra umbilical atau infra umbilical, perdalam lapis demi lapis sampai dengan peritoneum, Peritoneum di buka dengan gunting; kemudian dengan perlindungan tangan operator peritoneum dibuka sepanjang irisan dilanjutkan dengan tindakan explorasi dan biopsi atau pengangkatan tumor

Penutupan luka operasi dimulai dengan menjahit peritoneum dengan catgut plain secara continous with locking, kemudian jaringan otot abdominis di jahit dengan catgut plain / vicryl secara simple. Dilakukan penjahitan lemak subcutis dengan catgut plain secara simple intrupted

Perdarahan dirawat Kulit dijahit dengan vicryl secara subcuticuler jika operasi

nonkontaminasi, tetapi jika kontaminasi dengan monofilament non absorbable atau silk secara simple interrupted.

Pasca Operasi

Pasca bedah penderita dirawat dengan diobservasi kemungkinan tanda tanda komplikasi dini, dengan monitor vital sign, local abdomen dan produk drain intraperitoneal. Lama perawatan tidak bisa ditentukan secara pasti. Drain dilepas jika kondisi local baik dan produk minimal

Komplikasi Pasca Operasi

Komplikasi dini paska bedah ialah perdarahan dengan segala akibatnya, komplikasi lanjut ialah infeksi luka operasi, dehisensi, burst abdomen, peritonitis umum, fistel enterokutan, hernia incisionalis. Penangan komplikasi operasi tergantung dari kondisi umum penderita, diagnosis praoperasi, kondisi local abdomen.

Page 58: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman48/49

25 OPERASI TUMOR RETROPERITONEAL

STANDAR PELAYANAN

MEDIK

Pengertian Suatu tindakan pembedahan dengan membuka dinding depan abdomen untuk menentukan staging, dan melakukanbiopsi atau mengangkat tumor retroperitoneal seperti : wilms tumor, neuroblastoma, teratoma

Page 59: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Kriteria Diagnosis

Tindakan ini dilakukan pada seorang anak yang mengalami benjolan di perut yang asimptomatik seperti pada wilms tumor, neuroblastoma, dan teratoma.Tanda dan gejala klinis yang sering timbul adalah malise, anoreksia, penurunan berat badan, nyeri perut, demam dan hematuria

Pemeriksaan Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik : keadaan umum dan status lokalis

Pemeriksaan Penunjang dan atau Khusus

VC Foto Polos Abdomen USG CT Scan

Diagnosis Banding -Terapi Reseksi Tumor

Persiapan Operasi Persiapan anestesi Informed consent

Page 60: Spm Bedah Anak Edit

SPM BEDAH ANAKRSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN

Prosedur Operasi

Posisi supine dengan melakukan, desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian ditutup dengan kain steril kecuali lapangan operasi

Irisan bisa midline incisions, upper transverse incisions, lower transverse incisions; dengan mempertimbangkan accessibility dan extensibility

Incisi lapis demi lapis, sampai dengan peritoneum, peritoneum di buka dengan gunting; kemudian dengan perlindungan tangan operator peritoneum dibuka sepanjang irisan, dilanjutkan dengan tindakan explorasi dan biopsi atau pengangkatan tumor.

Penutupan luka operasi dimulai dengan menjahit peritoneum dengan catgut plain secara continous with locking, kemudian jaringan otot abdominis di jahit dengan catgut plain / vicryl secara simple. Dilakukan penjahitan lemak subcutis dengan catgut plain secara simple intrupted

Perdarahan dirawat Kulit dijahit dengan vicryl secara subcuticuler jika operasi

nonkontaminasi, tetapi jika kontaminasi dengan monofilament non absorbable atau silk secara simple interrupted.

Pasca Operasi

Pasca bedah penderita dirawat dengan diobservasi kemungkinan tanda tanda komplikasi dini, dengan monitor vital sign, local abdomen dan produk drain intraperitoneal. Lama perawatan tidak bisa ditentukan secara pasti. Drain dilepas jika kondisi local baik dan produk minimal

Komplikasi Pasca Operasi

Komplikasi dini paska bedah ialah perdarahan dengan segala akibatnya, komplikasi lanjut ialah infeksi luka operasi, dehisensi, burst abdomen, peritonitis umum, fistel enterokutan, hernia incisionalis. Penangan komplikasi operasi tergantung dari kondisi umum penderita, diagnosis praoperasi, kondisi local abdomen.