23
MAKALAH ANATOMI PERBANDINGAN PEREDARAN DARAH PISCES Untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan I yang dibina oleh Dra. Amy Tenzer, M.S dan Siti Imroatul Maslikah, S.Si, M.Si Oleh: Kelompok 1A Offering B Auliyah Shofiyah 130341614790 Didik Dwi Prastyo 130341614788 Intan Sartika 1303416 Nur Istiqlalial Firdausi 130341614808 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sph

Citation preview

Page 1: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

MAKALAH ANATOMI PERBANDINGAN

PEREDARAN DARAH PISCES

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan I

yang dibina oleh Dra. Amy Tenzer, M.S dan Siti Imroatul Maslikah, S.Si, M.Si

Oleh:

Kelompok 1A

Offering B

Auliyah Shofiyah 130341614790

Didik Dwi Prastyo 130341614788

Intan Sartika 1303416

Nur Istiqlalial Firdausi 130341614808

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

APRIL 2014

Kata pengantar

Page 2: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

Assalamu alaikaum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah swt atas limpahan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya

maka makalah ini dapat tersusun sedemikian rupa.

Penyusunan makalah ini merupakan langkah awal kami dengan beranjak pada

pepatah “tak ada gading yang tak retak” sebab “ kalau tak retak bukanlah gading”.

Apabila ada kesalahan maka kesalahan itulah yang dapat menjadi lilin penerang

menuju perbaikan demi tercapainya kesempurnaan.

Apabila ada kritik dan saran yang ada relevansinya dengan kesempurnaan

makalah ini maka akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalam

Malang, 6

April 2014

DAFTAR ISI

Page 3: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

KATAPENGANTAR ……………………….……………………………………..

2

DAFTAR ISI

………………………………………………………………………… 3

A. BAB I ……………….……………… 4

1. Latar Belakang ………………………………………………………. 4

2. Rumusan Masalah ……………………………………………………..

… 4

3. Tujuan

B. BAB II

1. Komponen Peredaran Darah

2. Proses Peredaran Darah

C. BAB III

Kesimpulan

Page 4: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem sirkulasi pada vertebrata berupa sistem peredaran darah dan sistem

limfatik. Namun dalam makalah ini kami hanya akan membahas sistem

peredaran darah. Sistem sirkualsi pada vertebrata memerlikan alat-alat khusus,

seperti jantung dan pembuluh darah. Alat-alat tersebut bekerja sama dalam

suatu sistem yaitu sistem peredaran darah. Sistem ini berfungsi dalam

pengangkutan gas-gas pernapasan, zat-zat makanan hasil metabolisme,

hormon, antibodi, dan materi lainnya ke seluruh tubuh. Sistem peredaran

darah pada vertebrata berupa sistem peredaran darah tertutup. Sistem

peredaran tertutup dikelompokkan menjadi sistem peredaran darah tunggal

dan ganda.

Ikan adalah hewan vertebrata yang hidup di air sehingga organ

pernapasannya berbeda dengan hewan vertebrata yang ada di darat. Sistem

peredaran darah ikan masih sangat sederhana dimana jantung dibagi menjadi 2

ruang yang tersusun seri yakni atrium dan ventrikel. Peredaran darah ikan

disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke

seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali

melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh

kemudian kembali ke jantung.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah komponen peredaran darah pada Pisces?

2. Bagaimana cara peredaran darah pada Pisces?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui komponen peredaran darah pada Pisces

2. Mengetahui cara peredaran darah pada Pisces

Page 5: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

BAB II

PEMBAHASAN

A. Komponen Peredaran Darah Pisces

Sistim peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat

satu jalur sirkulasi peredaran darah. Pada sistem tersebut darah mengalir dari

jantung, menuju ke insang, kemudian ke seluruh tubuh, dan akhirnya kembali lagi

ke jantung. ( Unhas, 2011)

1. Jantung

Pada ikan, jantung umumnya terletak di belakang insang. Ikan bertulang

sejati (Osteichthyes) memiliki letak jantung relatif lebih ke depan dibandingkan

dengan ikan bertulang rawan (Chondrichthyes). Jantung disusun oleh otot jantung

yang bekerja tidak di bawah pengaruh rangsang (involuntary). Secara anatomis

terdapat sedikit perbedaan antara struktur jantung ikan bertulang sejati (Gambar 1)

dan ikan bertulang rawan (Gambar 2). Namun demikian, fungsinya sama yaitu

memompakan darah yang kadar oksigennya rendah menuju ke insang untuk

mengikat oksigen dan selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. (Unhas, 2011)

Jantung adalah suatu organ yang berupa benda berongga dan terletak

dalam ronga ruang mediastinal atau bagian posterior lengkung insang. Organ ini

merupakan suatu pompa yang terdiri atas otot licin yang secara ritmis

berkontraksi untuk memompa darah dari vena ke arteri. Untuk melaksanakan

fungsi ini jantung mempunyai suatu sistem klep yang menyebabkan darah

mengalir ke satu arah. Jantung pada ikan terdiri dari dua ruangan yang terletak di

bagian posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas

Ithmus. Kedua ruang tersebut ialah atrium (auricle) yang berdinding tipis dan

ventricle yang berdinding tebal. Jantung terdapat di dalam rongga pericardium.

(Unhas, 2010)

Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan.

a. Sinus Venosus

Page 6: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

Adalah ruang tambahan atau kantung yang berdinding tipis, hampir

tidak mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan

bagian depan dari septum transversum, yang memisahkan rongga

pericardial dari rongga pleuroperitoneal. Darah dari seluruh tubuh masuk

di sinus venosus melalui sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian

lateral, dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior

dari sinus venosus. Vena coronaria yang datang dari dinding otot jantung,

juga masuk dari sinus venosus . Dari sini darah melalui lubang sinus atrial

masuk ke dalam atrium. Atau dengan kata lain bahwa kantung berdinding

tipis ini berfungsi untuk menampung darah dari vena hepatika yang

membawa darah dari vena kardial anterior dan posterior.

b. Atrium

Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari

sinus venosus. Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan

ke dalam rongga ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup

atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.

c. Ventrikel

Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari

atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang.

Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut

kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah

dari atrium melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh

memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep

semilunar.

d. Konus Arteriosus

Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi

tidak mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus

arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil,

sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis)

berkembang dengan baik. Antara sinus venosus dan atrium terdapat katup

sinuatrial, yang berasal dari jaringan endikardial dan miokardial/ otot

jantung, berfungsi menahan darah agar tidak kembali ke sinus venosus;

Page 7: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

antara atrium dan ventrikel terdapat katup atriventrikular, yang menahan

darah agar tidak kembali ke atrium. Pada elasmobranchii dan osteichthye,

terdapat dua baris katup atriventrakular, tetapi pada ikan Bowfn Amia

calva dan Chirrinus mrigala ada empat baris, dan ikan gars Lepisosterus

dan Polypterus terdapat enam baris. Sedang pada Dipnoi tida ada sama

sekali.

Perjalanan dari bulbus keluar arteri ventralius menuju ke depan,

bercabang halus menjadi arteri branchialis afferent yang menuju ke tiap

insang. Di dalam insang arteri ini bercabang menjadi kapiler-kapiler halus

yang berfungsi dalam pertukaran gas (mengambil O2 dan melepaskan

CO2) keluar dari insang, kapilerkapiler tersebut kembali menyatu menjadi

arteri branchialis afferent. Arteri-arteri ini kemudian bersatu menjadi aorta

dorsalis yang berjalan mengikuti tulang punggung dan bercabangcabang

ke seluruh tubuh dan untuk selanjutnya kembali lagi menuju jantung

melalui pembuluh vena. Vena yang masuk ke jantung terdiri dari sepasang

ductus cuvier.

ventralis. (Unhas, 2011)

Gambar 1. Struktur jantung Osteichthyes (Chiasson, 1980 dalam Unhas, 2011)

Page 8: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

Gambar 2. Struktur jantung Chondrichthyes (Wischnitzer, 1972 dalam

Unhas,2011)

2. Darah

Darah adalah cairan yang di dalamnya terkandung bahan-bahan terlarut

dan bahan-bahan tersuspensi. Darah tersusun dari dua komponen yaitu plasma

darah dan sel darah. Plasma darah antara lain tersusun atas air, mineral,

nutrien, gas terlarut, enzim, hormon, dan antibodi. Sel darah dapat dibedakan

atas dua bagian yaitu butir-butir darah merah (eryhtrocyte) dan butir-butir

darah putih (leucocyte). Selanjutnya, butir darah putih terdiri atas granulocyte

(yang memiliki granula) dan agranulocyte (yang tidak memiliki granula).

Granulosit dapat dibedakan atas tiga komponen berdasarkan kemampuannya

menyerap warna, yaitu acidophil, neutrophil, dan basophil. Sebaliknya,

agranulosit yang merupakan penyusun terbesar butir-butir darah putih terdiri

atas lymphocyte, monocyte, dan thrombocyte (Affandi et al., 1992 dalam

Unhas 2011).

Darah berfungsi untuk mengedarkan zat makanan ke seluruh tubuh,

mengambil sisa-sisa metabolisme untuk dibuang, mengedarkan enzim,

hormon, dan zat imunitas ke bagian tubuh yang memerlukannya. Butir darah

merah mengandung haemoglobine (Hb) yang memiliki kemampuan untuk

mengikat oksigen, yang selanjutnya akan digunakan untuk proses

metabolisme. Pada ikan, pembentukan dan pembersihan darah dilakukan pada

Page 9: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

organ limfa (spleen, lien). Pada beberapa jenis ikan tertentu, darah dibuat pada

bagian tubuh lainnya, misalnya pada dinding usus. (Unhas, 2010)

3. Saluran Pembuluh Darah

Saluran pembuluh darah atau sistem pembuluh darah dalam tubuh ikan dapat

dibedakan atas (Gambar 3-10):

Pembuluh utama, yaitu arteri dan vena, yang terdapat di sepanjang tubuh.

Arteri (pembuluh nadi) merupakan pembuluh darah yang mempunyai

dinding yang tebal dan kuat tetapi tidak mempunyai klep-klep, berfungsi

untuk membawa darah meninggalkan jantung. Vena (pembuluh balik)

merupakan pembuluh darah yang berdinding tipis dan mempunyai klep-

klep pada setiap jarak tertentu, berfungsi untuk membawa darah kembali

ke jantung.

Pembuluh cabang, yaitu cabang-cabang dari pembuluh utama yang

menuju ke kulit, rangka, otot, spina cord (sumsum tulang belakang),

organ pencernaan, dan lain-lain.

Pembuluh darah terdiri dari arteri dan vena. Arteri merupakan pembuluh darah

yang mengalirkan darah keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Sedangkan vena

merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah masuk ke jantung. Pada ikan

juga terdapat konus arterious. (Unhas, 2011)

a. Vena

Vena berfungsi untuk membawa darah menuju jantung. Darah yang

membawa vena berasal dari bagian tubuh yang berbeda sehingga vena

memiliki berbagai macam pembuluh. Macam-macam pembuluh vena

antara lain :

1. vena cardialis anterior (membawa darah dari kepala),

2. vena cardialis posterior (membawa darah dari bagian tubuh

bawah),

3. vena porta hepatica (membawa darah melewati hati),

4. vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal).

b. Arteri

Page 10: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

Berfungsi untuk membawa darah keluar dari jantung. Arteri pada

ingsang terdiri dari atas arteri aferen brakialis. Pembuluh arteri besar

disebut aorta. Aorta pada ikan terdiri atas aorta dorsal yang terletak pada

punggung dan orta ventral yang terletak pada perut.

c. Kapiler

Adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat

terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel.

Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan

kapiler diskontinyu (sinusoid).

(Unhas, 2011)

Gambar 3. Sistem peredaran darah di bagian kepala ikan Osteichthyes (Chiasson,

1980)

Gambar 4. Sistem peredaran darah pada organ dalam bagian kanan ikan

Osteichthyes (Chiasson, 1980)

Page 11: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

Gambar 5. Sistem peredaran darah pada organ dalam bagian kiri Osteichthyes

(Chiasson, 1980)

Gambar 6. Sistem peredaran darah pada aorta dorsalis ikan Osteichthyes

(Chiasson, 1980 dalam Unhas, 2011)

Page 12: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

Gambar 7. Sistem peredaran darah pada ginjal ikan Osteichthyes (Chiasson, 1980

dalam Unhas, 2011)

Gambar 8. Sistem peredaran darah pada insang ikan Chondrichthyes (Wischnitzer,

1972 dalam Unhas,2011)

Page 13: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

Gambar 9. Sistem peredaran darah pada aorta dorsalis ikan Chondrichthyes

(Wischnitzer, 1972 dalam Unhas,2011)

Gambar 10. Sistem peredaran darah pada daerah ginjal ikan Chondrichthyes

(Wischnitzer, 1972 dalam Unhas 2011)

Page 14: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

Cabang-cabang pembuluh darah yang kontak langsung dengan sel-sel dari

organ-organ tubuh adalah kapiler darah. Pada kapiler darah inilah terjadi

pertukaran zat, baik bahan nutisi maupun gas.

4. Limfa (Lien)

Limfa berfungsi dalam pembentukan sel darah dan untuk mengembalikan

darah yang masuk jaringan ke sistim-sistim sirkulasi. Sistem limfatik adalah

suatu bagian penting dalam sirkulasi sehubungan dengan kembalinya plasma

yang keluar dari saluran darah dan masuk ke dalam jaringan. Fungsi sistem

limfatik selain mengumpulkan limfa juga untuk memurnikannya dan

mengembalikannya kepada saluran darah. (Unhas, 2011)

B. Proses Peredaran Darah

Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari

insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah

hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke

seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung. Jantung ikan tersusun atas sebuah

sinus venosus, atrium, ventrikel, dan sebuah konus arteriosus yang tersusun secara

linier. Darah kotor yang terkumpul dari seluruh badan ikan masuk ke atrium yang

berdinding tipis. Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang

mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu.

Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah

masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular dan dipompa menuju

insang melewati konus arteriosus.

Pada waktu jantung kendur, darah mengalir melalui sebuah katup ke

dalam ventrikel yang berdinding tebal. Kontraksi ventrikel yang kuat mendesak

darah keluar melalui aorta ventralis yang bercabang-cabang menjadi 6 pasang

lung aorta yang menjulur secara dorsal menuju insang melalui arteri eferen

brankialis. Darah yang mengandung CO2 tersebut dilepaskan ke dalam air melalui

kapiler dalam insang dan O2 berdifusi dari air menuju insang.

Page 15: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

Darah dari insang yang mengandung O2, kemudian meninggalkan insang

menuju aorta dorsalis. Aorta dorsalis membagi darah ini memenjadi cabang-

cabang yang menuju ke seluruh bagian tubuh. Pada seluruh bagian tubuh ini O2

digunakan oleh sel, yang menghasilkan CO2. Darah kotor dari tubuh bagian

depan kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior, sedangkan darah kotor

dari tubuh bagian belakang masuk ke jantung melalui vena kardinalis posterior.

Darah kotor dari hati kembali ke jantung melewati vena hepatika. (Unhas, 2010)

Page 16: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

BAB III

PENUTUP

Jantung ikan terdiri dari 2 ruang yakni 1 atrium dan ventrikel.

Keistimewaan pada jantung ikan adalah adanya sinus venosus dan konus

arteriosus. Sistem peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya

terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Berawal dari jantung, darah menuju

insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal

aorta dan terbagi ke segenap organ-organ tubuh melalui saluran-salura kecil.

Selain itu, sebagian darah dari insang kadang langsung kembali ke jantung.

Page 17: SPH - Makalah S. Sirkulasi Pisces

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi.

SuatUuPedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar

Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Alamsjah, Z. 1974. Ichthyologi I. Departemen Biologi Perairan. Fakultas

Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Alamsjah, Z. dan M.F. Rahardjo. 1977. Penuntun Untuk Identifikasi Ikan.

Departemen Biologi Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

Andy Omar, S. Bin. 1987. Penuntun Praktikum Ichthyologi. Jurusan Perikanan

Universitas Hasanuddin, Ujungpandang.

Bond, C.E. 1979. Biology of Fishes. W.B. Saunders Company, Philadelphia.

Chiasson, R. 1980. Laboratory Anatomy of the Perch. Third edition. WM. C.

Brown Company Publishers, Dubuque, Iowa.

Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller, and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology.

Second edition. John Wiley and Sons, Inc., New York.

Moyle, P.B. and J.J. Cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology.

Second edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

UNHAS,2011.Sistem Peredaran Darah .(online)

(http://www.unhas.ac.id/lkpp/laut/11.%20SISTEM%20PEREDARAN

%20DARAH.pdf) diakses 5 April 2014

UNHAS, 2010.Sistem Sirkulatoris. (online),

(http://pustakabiolog.files.wordpress.com/2011/10/sistem-sirkulatorius-

klp-8.pdf) diakses 5 April 2014

Wischnitzer, S. 1972. Atlas and Dissection Guide for Comparative Anatomy.

Second edition. W. H. Freeman and Company, San Francisco.