Sosiologi - Struktur Sosial

Embed Size (px)

Citation preview

A.

Pengertian Struktur Sosial Struktur sosial merupakan susunan atau konfigurasi dari unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat, yaitu kelompok, kelas sosial, nilai dan norma sosial, dan lembaga sosial. Struktur sosial merupakan ruang abstrak dalam masyarakat, sebagaimana ruang geografi yang kita kenal dan lebih konkrit. Kalau dalam ruang geografi kita dapat mempunyai alamat geografik (titik posisi atau lokasi kita berada), misalnya SMA Negeri 68 Jakarta berlokasi di Jalan Salemba 18, Kota Jakarta, maka demikian jugalah di ruang sosial, maka di ruang sosial atau struktur sosial, kita pun punya alamat sosial. Dalam ilmu sosiologi, pembentuk struktur sosial yaitu status dan peran sosial.

B.

Pengertian Struktur Sosial Menurut Para Ahli 1. Abdul Syani : Struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. 2. Coleman: Struktur sosial adalah sebuah pola hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia. 3. George C : Homans. Struktur sosial adalah perilaku sosial elementer dalam hubungan sosial sehari-hari. 4. Kornblum : Konsep struktur sosial menekankan pada pola perilaku individu dan kelompok, yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat. 5. Soerjono Soekanto : Struktur sosial merupakan sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan. 6. Talcott Parsons : Struktur sosial merujuk pada saling keterkaitan antarinstitusi. Ralph Linton (1968) menambahkan bahwa struktur sosial terdiri atas dua konsep penting, yaitu status dan peran. a. Status atau kedudukan Status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia. Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sebagai berikut: 1. Ascribed status. Status yang diberikan kepada individu tanpa memandang kemampuan atau perbedaan antarindividu yang dibawa sejak lahir. 2. Achieved status. Status yang memerlukan kualitas tertentu yang harus diraih melalui persaingan dan usaha pribadi.

3. Assigned status. Status yang diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain atas jasa-jasa tertentu. b. Peranan Peranan merupakan aspek yang dinamis dari suatu status atau kedudukan. Jika seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Konflik peranan timbul jika orang harus memilih peranan dari dua status atau lebih yang dimilikinya. Umumnya konflik timbul karena peranan-peranan itu saling bertentangan. Contohnya konflik peranan seseorang yang berstatus sebagai guru sekaligus ibu.

C.

Ciri-Ciri Struktur Sosial 1. Struktur sosial yang ada dalam masyarakat memiliki beberapa ciri umum. Adapun ciri-ciri struktur sosial adalah sebagai berikut. 2. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antar- individu pada saat tertentu. 3. Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teoritis. Jadi, setiap pelaksanaan penelitian diarahkan pada pemikiran tentang derajat dari susunan sosialnya. 4. Struktur sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis sehingga dapat dilihat kerangka tatanan yang berbentuk struktur. 5. Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial pokok yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara organisatoris. Selain ciri-ciri, struktur sosial juga memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat. Dalam struktur sosial banyak dijumpai berbagai aspek perilaku sosial. Dengan adanya struktur sosial, secara psikologis masyarakat merasakan adanya batas-batas tertentu dalam setiap aktivitasnya. Dengan demikian, individu senantiasa menyesuaikan diri dengan ketertiban dan keteraturan yang ada. Dalam kondisi seperti itu, norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dapat berfungsi sebagai pembatas dalam berperilaku agar tidak melanggar hak anggota masyarakat lainnya. Berikut ini adalah beberapa fungsi struktur sosial.

1. Struktur sosial berfungsi sebagai pengawasan sosial (social control). Artinya struktur sosial merupakan penekan terhadap adanya pelanggaran nilai dan norma masyarakat sehingga disiplin kelompok dapat dipertahankan. 2. Struktur sosial berfungsi sebagai dasar dalam menanamkan disiplin sosial (dis cipline control). Setiap anggota kelompok akan memiliki pengetahuan dan kesadaran terutama dalam hal sikap, adat kebiasaan, dan kepercayaan. Dengan demikian, anggota kelompok dapat mengetahui bagaimana cara bersikap dan bertindak sesuai dengan ketentuan dan harapan masyarakat. Akibatnya, perbedaan paham dapat dikurangi. Menurut Soerjono Soekanto, ada beberapa unsur sosial yang pokok, seperti : 1. Kelompok sosial 2. Kebudayaan 3. Lembaga sosial 4. Stratifikasi sosial 5. Kekuasaan dan wewenang