24
Interaksi Sosial Dalam Interaksi Sosial Dalam Dinamika Kehidupan Dinamika Kehidupan Sosial Sosial Anggota Kelompok : Anggota Kelompok : Dewi Setyowati Dewi Setyowati X- X- 5/07 5/07 Diana Prima Cahyani Diana Prima Cahyani X- X- 5/08 5/08 Dina Yunita Sandy Dina Yunita Sandy X-5/09 X-5/09 Katrina Savitri Prares Putri Katrina Savitri Prares Putri X- X- 5/18 5/18 Okky Dhevi Safitri Okky Dhevi Safitri X-5/29 X-5/29

sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

Interaksi Sosial Dalam Interaksi Sosial Dalam Dinamika Kehidupan SosialDinamika Kehidupan Sosial

Anggota Kelompok :Anggota Kelompok :

Dewi Setyowati Dewi Setyowati X-X-5/075/07

Diana Prima Cahyani Diana Prima Cahyani X-X-5/085/08

Dina Yunita Sandy Dina Yunita Sandy X-5/09X-5/09Katrina Savitri Prares Putri Katrina Savitri Prares Putri X-5/18X-5/18Okky Dhevi Safitri Okky Dhevi Safitri X-5/29X-5/29

Page 2: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

A. Pengertian dan Faktor A. Pengertian dan Faktor Pendorong Interaksi Sosial Pendorong Interaksi Sosial

Interaksi Sosial adalah proses perhubungan Interaksi Sosial adalah proses perhubungan yang saling mempengaruhi yang tarjadi yang saling mempengaruhi yang tarjadi antar manusia, baik individu dengan antar manusia, baik individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.kelompok dengan kelompok.

Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi sosial :sosial :

a.a. Adanya naluri untuk hidup bersamaAdanya naluri untuk hidup bersamab.b. Adanya keinginan untuk menyesuaikan diri Adanya keinginan untuk menyesuaikan diri

dengan orang laindengan orang lainc.c. Adanya keinginan untuk menyesuaikan diri Adanya keinginan untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungandengan lingkungan

Page 3: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

B. Proses Terjadinya Interaksi B. Proses Terjadinya Interaksi SosialSosial

1.1. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi SosialSosial

2.2. Jarak dalam Interaksi SosialJarak dalam Interaksi Sosial

3.3. Tahap-Tahap dalam Interaksi SosialTahap-Tahap dalam Interaksi Sosial

4.4. Jenis-jenis Interaksi SosialJenis-jenis Interaksi Sosial

5.5. Ciri-Ciri Interaksi SosialCiri-Ciri Interaksi Sosial

6.6. Faktor-faktor yang Mendasari Interaksi Faktor-faktor yang Mendasari Interaksi Sosial Sosial

Page 4: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

1. Syarat-Syarat Terjadinya 1. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi SosialInteraksi Sosial

a.a. Kontak SosialKontak SosialSuatu Usaha untuk menyentuh atau Suatu Usaha untuk menyentuh atau menghubungi orang lain baik secara menghubungi orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.langsung maupun tidak langsung.

b. Komunikasib. KomunikasiProses pemberitahuan dan penyebaran Proses pemberitahuan dan penyebaran berita, pengetahuan, atau nilai-nilai berita, pengetahuan, atau nilai-nilai untuk menggugah partisipasi orang lain untuk menggugah partisipasi orang lain agar hal-hal yang diberitahukan menjadi agar hal-hal yang diberitahukan menjadi milik bersama.milik bersama.

Page 5: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

2. Jarak dalam Interaksi 2. Jarak dalam Interaksi SosialSosial

Jarak Intim berkisar antara 0-18 inci Jarak Intim berkisar antara 0-18 inci (0-45 cm)(0-45 cm) Jarak Pribadi berkisar antara 4-12 kaki Jarak Pribadi berkisar antara 4-12 kaki (45 cm-1,22 m)(45 cm-1,22 m) Jarak Sosial berkisar antara 4-12 kaki Jarak Sosial berkisar antara 4-12 kaki

(1,22 m-3,66 m)(1,22 m-3,66 m) Jarak Publik di atas 12 kaki Jarak Publik di atas 12 kaki (di atas 3,66 m)(di atas 3,66 m)

Page 6: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

3. Tahap-Tahap dalam 3. Tahap-Tahap dalam Interaksi SosialInteraksi Sosial

1. Tahap Mendekatkan1. Tahap Mendekatkan a. Tahap Memulaia. Tahap Memulai b. Tahap Menjajakib. Tahap Menjajaki c. Tahap Meningkatkanc. Tahap Meningkatkan d. Tahap Penyatupaduand. Tahap Penyatupaduan e. Tahap Pertaliane. Tahap Pertalian

2. Tahap Menjauhkan2. Tahap Menjauhkan

a. Tahap Membeda-bedakana. Tahap Membeda-bedakan b. Tahap Membatasib. Tahap Membatasi c. Tahap Memacetkanc. Tahap Memacetkan d. Tahap Menghindarid. Tahap Menghindari e. Tahap Memutuskane. Tahap Memutuskan

Page 7: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

4. Jenis-jenis Interaksi Sosial4. Jenis-jenis Interaksi Sosial

Interaksi Sosial dengan PercakapanInteraksi Sosial dengan Percakapan

Dilakukan dengan menggunakan bahasa Dilakukan dengan menggunakan bahasa VerbalVerbal

Interaksi Sosial dengan Bahasa IsyaratInteraksi Sosial dengan Bahasa Isyarat

Dilakukan dengan menggunakan bahasa Dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat atau simbol-simbol tertentuisyarat atau simbol-simbol tertentu

Page 8: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

5. Ciri-ciri Interaksi Sosial5. Ciri-ciri Interaksi Sosial

Jumlah pelaku lebih dari 1 orangJumlah pelaku lebih dari 1 orang Komunikasi antar pelaku Komunikasi antar pelaku

menggunakan simbol-simbolmenggunakan simbol-simbol Ditentukan dimensi waktu, yang Ditentukan dimensi waktu, yang

menentukan sifat interaksi sosialmenentukan sifat interaksi sosial Dilaksanakan melalui suatu pola Dilaksanakan melalui suatu pola

sistem tertentusistem tertentu Mempunyai tujuan yang dicapai dari Mempunyai tujuan yang dicapai dari

hasil-hasil tsb.hasil-hasil tsb.

Page 9: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

6. Faktor –Faktor yang 6. Faktor –Faktor yang Mendasari Interaksi SosialMendasari Interaksi Sosial

A.A. ImitasiImitasiTindakan seseorang untuk meniru orang lain Tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, gaya hidup, dan apa saja yang melalui sikap, gaya hidup, dan apa saja yang dimiliki orang yang ditirunya.dimiliki orang yang ditirunya.Contoh: meniru gaya berpakaian seorang artisContoh: meniru gaya berpakaian seorang artis

B.B. IdentifikasiIdentifikasiKecenderungan atau keinginan diri seseorang Kecenderungan atau keinginan diri seseorang menjadi identik dengan orang lain dan menjadi identik dengan orang lain dan menganggap dirinya adalah idola tersebutmenganggap dirinya adalah idola tersebutContoh: seorang politisi Rusia mengganti nama Contoh: seorang politisi Rusia mengganti nama

aslinya aslinya menjadi “HARRY menjadi “HARRY IVANOVICH POTTER”IVANOVICH POTTER”

Page 10: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

C.C. SimpatiSimpatiSuatu proses kejiwaan, di mana suatu pihak Suatu proses kejiwaan, di mana suatu pihak menaruh rasa suka, rasa setuju, rasa kasih, dan menaruh rasa suka, rasa setuju, rasa kasih, dan rasa tertarik pada pihak lainrasa tertarik pada pihak lainContoh: seseorang akan turut bersedih ketika Contoh: seseorang akan turut bersedih ketika mengetahui anggota keluarganya mengetahui anggota keluarganya meninggal meninggal duniadunia

D.D. EmpatiEmpatiSuatu perasaan dari seseorang untuk ikut Suatu perasaan dari seseorang untuk ikut merasakan suka ataupun duka yang dialami merasakan suka ataupun duka yang dialami orang lain secara sangat mendalam (lebih orang lain secara sangat mendalam (lebih mendalam daripada simpati)mendalam daripada simpati)Contoh: seseorang yang menangis histeris Contoh: seseorang yang menangis histeris bahkan bahkan pingsan ketika mendengar berita pingsan ketika mendengar berita kematian kematian tetangganyatetangganya

Page 11: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

E.E. MotivasiMotivasiSuatu dorongan, rangsangan, atau pengaruh yang Suatu dorongan, rangsangan, atau pengaruh yang diberikan suatu pihak kepada pihak lain, sehingga diberikan suatu pihak kepada pihak lain, sehingga pihak tersebut menuruti atau menjalankan secara pihak tersebut menuruti atau menjalankan secara kritis, rasional, serta bertanggung jawabkritis, rasional, serta bertanggung jawabContoh: guru dapat memotivasi siswa dengan Contoh: guru dapat memotivasi siswa dengan berbagai berbagai cara sehingga siswa tersebut rajin cara sehingga siswa tersebut rajin belajarbelajar

F.F. SugestiSugestiRangsangan, pengaruh (doktrin), atau stimulasi Rangsangan, pengaruh (doktrin), atau stimulasi yang diberikan suatu pihak kepada pihak lain yang diberikan suatu pihak kepada pihak lain sedemikian rupa sehingga pihak yang diberi sugesti sedemikian rupa sehingga pihak yang diberi sugesti tersebut menuruti apa yang disugestikannya tanpa tersebut menuruti apa yang disugestikannya tanpa berpikir lagi secara rasionalberpikir lagi secara rasionalContoh: seorang Kyai dapat memberi sugesti Contoh: seorang Kyai dapat memberi sugesti berupa berupa ceramah sehingga jemaahnya ceramah sehingga jemaahnya melaksanakan melaksanakan semua sugestinya tanpa semua sugestinya tanpa pertimbangan dulupertimbangan dulu

Page 12: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

C. Bentuk-Bentuk Interaksi C. Bentuk-Bentuk Interaksi SosialSosial

Proses Sosial AsosiatifProses Sosial AsosiatifMengarah kepada persatuan dan pencapaian Mengarah kepada persatuan dan pencapaian tujuan bersamatujuan bersamaa. Koperasi (kerja sama)a. Koperasi (kerja sama)

Bergabungnya sekelompok manusia untuk Bergabungnya sekelompok manusia untuk mencapai mencapai tujuan bersamatujuan bersama

b. Asimilasi (pembauran)b. Asimilasi (pembauran)Proses yang ditandai adanya usaha-usaha Proses yang ditandai adanya usaha-usaha

mengurangi perbedaan-perbedaan yang mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat terdapat dalm suatu kelompokdalm suatu kelompok

c. Akomodasic. AkomodasiSuatu cara untuk menyelesaikan Suatu cara untuk menyelesaikan

pertentangan tanpa pertentangan tanpa menghancurkan pihak menghancurkan pihak lawan untuk menghindari lawan untuk menghindari perselisihanperselisihan

Page 13: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

Proses Sosial DiasosiatifProses Sosial Diasosiatifa. Competition (persaingan)a. Competition (persaingan)

Suatu proses dari berbagai pihak unutk Suatu proses dari berbagai pihak unutk mencapai suatu tujuan tertentu tanpa adanya mencapai suatu tujuan tertentu tanpa adanya upaya saling menjatuhkanupaya saling menjatuhkan

b. Kontravensib. KontravensiBentuk proses sosial yang berada di antara Bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dengan pertentanganpersaingan dengan pertentangan

c. Pertikaian (konflik)c. Pertikaian (konflik)Proses sosial di mana suatu pihak berusaha Proses sosial di mana suatu pihak berusaha mencapai tujuannya dengan cara menentang mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak lawan dan saling menjatuhkanpihak lawan dan saling menjatuhkan

Page 14: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

D. Keteraturan dalam Interaksi D. Keteraturan dalam Interaksi SosialSosial

I.I. Pengertian, Ciri, dan Syarat Pengertian, Ciri, dan Syarat Keteraturan SosialKeteraturan Sosial

II.II. Unsur-unsur Keteraturan SosialUnsur-unsur Keteraturan Sosial

III.III. Pola Pendukung Terciptanya Pola Pendukung Terciptanya Keteraturan SosialKeteraturan Sosial

Page 15: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

I. Pengertian, Ciri, & Syarat I. Pengertian, Ciri, & Syarat Keteraturan SosialKeteraturan Sosial

PengertianPengertian

Suatu kondisi dinamis di mana sendi-Suatu kondisi dinamis di mana sendi-sendi kehidupan bermasyarakat sendi kehidupan bermasyarakat berjalan secara teratur sehingga berjalan secara teratur sehingga tujuan bermasyarakat dapat tercapai.tujuan bermasyarakat dapat tercapai.

Page 16: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

CiriCiri1.1. Ada kesesuaian antara perilaku orang-Ada kesesuaian antara perilaku orang-

orang dengan nilai dan norma yang ada orang dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat, serta peran sosial dalam masyarakat, serta peran sosial masing-masing individu dengan status masing-masing individu dengan status sosial yang dimilikinya.sosial yang dimilikinya.

2.2. Terpenuhinya segala kebutuhan dan Terpenuhinya segala kebutuhan dan kepentingan individu dalam masyarakatkepentingan individu dalam masyarakat

3.3. Tidak ada pihak-pihak yang dirugikan Tidak ada pihak-pihak yang dirugikan pihak lainpihak lain

Page 17: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

SyaratSyarat

1.1. Ada kesadaran warga akan pentingnya Ada kesadaran warga akan pentingnya keteraturan sosial dalam masyarakatketeraturan sosial dalam masyarakat

2.2. Adanya nilai dan norma yang Adanya nilai dan norma yang memadaimemadai

3.3. Adanya pengendalian sosial dalam Adanya pengendalian sosial dalam masyarakatmasyarakat

Page 18: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

II. Unsur-unsur Keteraturan II. Unsur-unsur Keteraturan SosialSosial

Order SosialOrder SosialYaitu sistem atau tatanan norma dan nilai Yaitu sistem atau tatanan norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi Masyarakatyang diakui dan dipatuhi Masyarakat

KeajeganKeajeganSegala sesuatu yang telah, sedang dan Segala sesuatu yang telah, sedang dan akan dikerjakan selalu sesuai dengan akan dikerjakan selalu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan terus ketentuan yang berlaku dan terus dipertahankan dan diyakini kebenarannyadipertahankan dan diyakini kebenarannya

Page 19: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

Pola SosialPola Sosial

Berkaitan dengan bentuk interaksi sosial, Berkaitan dengan bentuk interaksi sosial, jadi pola adalah bentuk umum interaksi jadi pola adalah bentuk umum interaksi sosial yang terjadi bila keajegan sudah sosial yang terjadi bila keajegan sudah terwujud, tahan uji, diterima oleh semua terwujud, tahan uji, diterima oleh semua pihak.pihak.

Tertib sosialTertib sosial

Suatu kondisi yang di dalamnya terdapat Suatu kondisi yang di dalamnya terdapat keselarasan antara tindakan anggota keselarasan antara tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma yang masyarakat dengan nilai dan norma yang berlakuberlaku

Page 20: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

III. Pola Pendukung Terciptanya III. Pola Pendukung Terciptanya Keteraturan SosialKeteraturan Sosial

Pola-pola pembenaran tingkah laku Pola-pola pembenaran tingkah laku termasuk peranan dan tata cara termasuk peranan dan tata cara yang ditentukan secara membudayayang ditentukan secara membudaya

Secara tertulis maupun tidak, setiap Secara tertulis maupun tidak, setiap pranata (institusi) mengandung nilai-pranata (institusi) mengandung nilai-nilai, peranan dan tingkah laku yang nilai, peranan dan tingkah laku yang diterapkan untuk mengikat anggota diterapkan untuk mengikat anggota masyarakatmasyarakat

Dll.Dll.

Page 21: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

E. Dinamika Sosial dalam E. Dinamika Sosial dalam Interaksi SosialInteraksi Sosial

I.I. Pengertian Dinamika Sosial dalam Pengertian Dinamika Sosial dalam Hubungannya dengan Interaksi Hubungannya dengan Interaksi SosialSosial

II.II. Dinamika Sosial dalam Dinamika Sosial dalam Pelaksanaan Interaksi SosialPelaksanaan Interaksi Sosial

Page 22: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

I. Pengertian Dinamika Sosial I. Pengertian Dinamika Sosial dalam Hubungannya dengan dalam Hubungannya dengan

Interaksi SosialInteraksi Sosial PengertianPengertian

Keseluruhan perubahan dan Keseluruhan perubahan dan perkembangan dari seluruh komponen perkembangan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktumasyarakat dari waktu ke waktu

Hubungan dengan interaksi sosialHubungan dengan interaksi sosialMaksudnya adalah sampai sejauh mana Maksudnya adalah sampai sejauh mana jalinan suatu interaksi sosial yang jalinan suatu interaksi sosial yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok dilakukan oleh perorangan atau kelompok terhadap kelompok lain dapat berlangsungterhadap kelompok lain dapat berlangsung

Page 23: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

II. Dinamika Sosial dalam II. Dinamika Sosial dalam Pelaksanaan Interaksi SosialPelaksanaan Interaksi Sosial

Dinamika sosial dalam suatu interaksi pada Dinamika sosial dalam suatu interaksi pada dasarnya tergantung pada pelaku interaksi dasarnya tergantung pada pelaku interaksi sosial sendiri. Jadi, apabila pelakunya sosial sendiri. Jadi, apabila pelakunya bersifat statis, maka interaksi sosial juga bersifat statis, maka interaksi sosial juga akan bersifat statis. Pikiran, sikap, dan sifat akan bersifat statis. Pikiran, sikap, dan sifat manusia setiap waktu bisa berubah sesuai manusia setiap waktu bisa berubah sesuai perkembangan zaman, atau gerak perkembangan zaman, atau gerak dinamika masyarakat, sehingga dengan dinamika masyarakat, sehingga dengan kedinamisannya itu secara tidak langsung kedinamisannya itu secara tidak langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan berpengaruh terhadap pelaksanaan interaksi sosialinteraksi sosial

Page 24: sosiologi: Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial.ppt

TERIMA KASIHTERIMA KASIH