98
Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN BALAI KONSERVASI BOROBUDUR Jl. Badrawati Borobudur 56553 Telp. (0293) 788175,788225, Fax. (0293) 788367 2015

SOP Pengamanan

  • Upload
    buikien

  • View
    369

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SOP Pengamanan

1Modul Pelatihan Tenaga Teknis Pemugaran Tingkat Menengah 2013

MODUL PELATIHAN TENAGA TEKNIS PEMUGARAN

TINGKAT MENENGAH2013

KEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA II(Drs. Marsis Sutopo, M.Si)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN CANDI BAHAN BATU(Aris Munandar)

METODE PEMUGARAN CANDI BAHAN BATA(Ismijono)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN TRADISIONAL BAHAN KAYU(Drs. Wahyu Indrasana)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN KOLONIAL(Ir. A. Kriswandhono, M. Hum)

STUDI DAN PERENCANAAN PEMUGARAN(Ismijono)

1Modul Pelatihan Tenaga Teknis Pemugaran Tingkat Menengah 2013

MODUL PELATIHAN TENAGA TEKNIS PEMUGARAN

TINGKAT MENENGAH2013

KEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA II(Drs. Marsis Sutopo, M.Si)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN CANDI BAHAN BATU(Aris Munandar)

METODE PEMUGARAN CANDI BAHAN BATA(Ismijono)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN TRADISIONAL BAHAN KAYU(Drs. Wahyu Indrasana)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN KOLONIAL(Ir. A. Kriswandhono, M. Hum)

STUDI DAN PERENCANAAN PEMUGARAN(Ismijono)

Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN

OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

BALAI KONSERVASI BOROBUDURJl. Badrawati Borobudur 56553 Telp. (0293) 788175,788225,

Fax. (0293) 7883672015

Page 2: SOP Pengamanan
Page 3: SOP Pengamanan

iiiStandard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

KATA PENGANTAR

Candi Borobudur merupakan Warisan Budaya Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1991, juga merupakan Obyek Vital Nasional di bidang kebudayaan yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.34/HM.001/MKP/ 2008 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Sebagai obyek vital nasional yang mengelola hajat hidup orang banyak, pengelolaan Candi Borobudur tidak terlepas dari adanya ancaman dan gangguan yang dapat berdampak terhadap fisik candi maupun personil yang berada di lingkungan candi.

Dalam rangka menciptakan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan di Candi Borobudur dan lingkungannya disusun suatu pedoman keamanan yang berlaku bagi petugas maupun pihak terkait. Pedoman pengamanan tersebut dalam bentuk SOP yang ditetapkan pada tahun 2015 dan berlaku di Zona I Candi Borobudur.

Page 4: SOP Pengamanan

iv Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

A. SOP Pengamanan Pengunjung ................................................................. 3B. SOP Pengamanan dan Pengawalan Tamu VVIP dan VIP ........................ 15C. SOP Penanganan Pencurian (tertangkap tangan) .................................... 19D. SOP Penanganan Awal terhadap Teror Bom ............................................. 25E. SOP Penanganan Kebakaran.................................................................... 39F. SOP Penanganan Unjuk Rasa ................................................................. 47

INSTRUKSI KERJAA. Instruksi Kerja Kunjungan di Candi Borobudur .......................................... 55B. Instruksi Kerja Jaga dan Patroli ................................................................. 56C. Instruksi Kerja Pengamanan dan Pengawalan terhadap Pimpinan saat Kunjungan ke Candi Borobudur......................................................... 58D. Instruksi Kerja Pendampingan dan Pengawasan Kegiatan Pemanfaatan 60E. Instruksi Kerja Penanganan Vandalisme ................................................... 60F. Instruksi Kerja Pengaturan Kegiatan Fotografer dan Guide ...................... 60G. Instruksi Kerja Parkir Kendaraan di Zona I ............................................... 62

PEDOMAN SISTEM PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDURA. Pendahuluan ............................................................................................. 69B. Identifikasi Obyek Pengamanan ................................................................ 79C. Pola Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur .......................................... 83 D. Administrasi dan Sarana Prasarana Pendukung ....................................... 91

Page 5: SOP Pengamanan

1Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PENGAMANAN

OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Balai Konservasi Borobudur BorobudurJalan Badrawati, Borobudur, Magelang 56553

Telp. (0293) 788225, 788175 Fax. (0293) 788367e-mail : [email protected] website : www.konservasiborobudur.org

2015

Page 6: SOP Pengamanan

2 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Page 7: SOP Pengamanan

3Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

SOP PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENGAMANAN PENGUNJUNG CANDI BOROBUDURAREA : OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

TUJUAN

A. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya bagi pengunjungB. Terciptanya suasana yang aman dan nyaman bagi pengunjung

selama kunjungan di Candi BorobudurC. Terciptanya suatu kondisi yang kondusif, aman, dan terkendali di

Candi Borobudur

DESKRIPSI

Pengunjung banyak berdatangan dari berbagai belahan dunia setiap harinya di Candi Borobudur, terlebih lagi pada saat peak season. Situasi pada saat seperti ini tentu saja meningkatkan resiko keamanan yang lebih tinggi dibandingkan hari biasa, oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi keamanan terhadap Candi Borobudur maupun pengunjung. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan intensitas pengawasan terhadap pengunjung saat kunjungannya ke Candi Borobudur dengan tetap memberikan pelayanan sebaik-baiknya. Jika terdapat pengunjung yang belum memiliki izin kegiatan maka dapat dilayani dengan segera. Dalam kondisi yang rawan bencana maka keselamatan pengunjung menjadi prioritas utama. Arus kunjungan yang sangat ramai di Candi Borobudur, tingkat kerawanan yang meningkat, dapat mengakibatkan beberapa pengunjung menjadi jatuh, sakit bahkan pingsan. Tidak menutup kemungkinan, tingginya intensitas kunjungan menyebabkan terjadinya kehilangan barang bahkan tindak pencurian. Satpam Obvitnas Candi Borobudur harus selalu siap siaga dalam menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi dalam kondisi seperti ini.

Page 8: SOP Pengamanan

4 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

RUANG LINGKUP

A. Pelayanan pengunjung selama kunjungan di Candi BorobudurB. Pelayanan perizinan kegiatan pemanfaatan kepada pengunjungC. Prosedur pelaporan kehilangan barang dan penemuan barang

yang hilangD. Prosedur pelaporan pengunjung yang terpisah dari rombongan

maupun kehilangan salah satu rombongannyaE. Penanganan pengunjung yang jatuh,sakit, dan pingsan

PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB

A. Para petugas keamanan wajib melakukan pelayanan prima dan ramah terhadap para pengunjung;

B. Bagi pengunjung yang diketahui melakukan kegiatan pemanfaatan tetapi belum memiliki izin tertulis :1. Petugas keamanan menghentikan kegiatan 2. Bersama penanggungjawab kegiatan menuju Pos Keamanan

(Kenari) dan menjelaskan prosedur perizinan serta memintanya mengisi buku tamu

3. Mendampingi penanggungjawab kegiatan ke kantor Balai Konservasi Borobudur untuk koordinasi dengan Kelompok Kerja Pemanfaatan dan Layanan Masyarakat. Prosedur maupun hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan perizinan lebih lanjut dapat dilihat pada SOP Perizinan dan Pemanfaatan Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon;

C. Jika terdapat pengunjung yang menemukan barang, mengalami kehilangan barang, maupun tertinggal rombongan di area Obvitnas Candi Borobudur, maka dapat menghubungi petugas keamanan di monumen atau Pos Keamanan Utama (Kenari) di sebelah barat laut Candi Borobudur;1. Apabila terdapat penemuan barang baik oleh pengunjung

maupun petugas keamanan, maka petugas keamanan wajib menginformasikan melalui pengeras suara.

Page 9: SOP Pengamanan

5Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

a. Apabila diambil Apabila barang yang dimaksud diambil oleh pemilik,

maka :• Petugas keamanan wajib mencatat identitas pemilik/

pengambil barang• Sebelum pemberian barang temuan, petugas

keamanan terlebih dahulu harus yakin bahwa barang tersebut benar-benar hak pemilik/ pengambil barang

• Membuat laporan serah terima barang temuan. • Pengunjung yang telah memperoleh kembali

barangnya, dapat meninggalkan pos keamananb. Apabila tidak diambil

• Koordinasi dengan pusat informasi Obvitnas Taman Wisata agar diinformasikan berita penemuan di area Zona II

• Apabila pada barang temuan terdapat identitas pemilik, maka barang akan dikirim oleh pengelola Obvitnas Candi Borobudur.

• Jika tidak terdapat identitas pemilik dan tidak diambil dalam jangka waktu 1 bulan, maka pihak pengelola tidak bertanggung jawab terhadap temuan tersebut.

2. Apabila pengunjung melaporkan kehilangan, maka petugas keamanan wajib meminta identitas diri dan menanyakan informasi berkenaan dengan barang yang hilang (jenis barang, bentuk, jumlah, warna, dan lain-lain). Kemudian diinformasikan melalui pengeras suara. Apabila ditemukan, mengacu pada Poin C (1).

3. Jika ada pengunjung yang melaporkan telah terpisah dari rombongan maupun yang kehilangan salah satu rombongannya, maka petugas keamanan menginformasikan melalui pengeras suara agar rombongan menjemput anggotanya yang terpisah di Pos Keamanan Utama (Kenari) atau di tempat yang telah ditentukan. Petugas keamanan Keamanan dapat berkoordinasi dengan pusat informasi Obvitnas Taman Wisata.

Page 10: SOP Pengamanan

6 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

a. Apabila dijemput di Pos Keamanan Kenari, petugas keamanan memastikan kebenaran identitas penjemput kemudian mencatat dalam Buku Mutasi.

b. Apabila dijemput di tempat yang ditentukan, petugas keamanan keamanan turut mendampingi sampai penjemput datang.

4. Jika petugas keamanan mengetahui adanya pengunjung yang jatuh, sakit, dan atau pingsan, segera koordinasi dengan petugas keamanan lain dan menghubungi ambulance.

a. Jika pengunjung terjatuh:

- Tanyakan apakah bisa menggerakkan anggota tubuh dan bagaimana rasanya;

- Pastikan apakah terdapat patah tulang atau tidak;- Jika terdapat kemungkinan patah tulang, biarkan

pengunjung tetap berada di tempatnya; - Jika pengunjung masih bisa berjalan maka petugas

keamanan membantu pengunjung jatuh untuk duduk di tempat yang aman dari arus pengunjung;

- Koordinasi dengan petugas keamanan kesehatan; - Memberi payung untuk pengunjung hingga petugas

keamanan kesehatan datang;- Ikut membantu atau mengamankan pengunjung yang

jatuh menuju pos keamanan atau menuju ambulance; - Petugas keamanan mencatat data korban (nama,

umur, alamat, kondisi yang dialami).b. Jika pengunjung sakit

- Tanyakan penyakitnya atau yang dirasa;- Jika pengunjung masih bisa berjalan maka petugas

keamanan membantu pengunjung sakit untuk duduk di tempat yang aman dari arus pengunjung;

- Koordinasi dengan petugas keamanan kesehatan; - Ikut membantu atau mengamankan pengunjung yang

sakit menuju pos keamanan atau menuju ambulance; - Petugas keamanan mencatat data korban (nama,

umur, alamat, kondisi yang dialami).

Page 11: SOP Pengamanan

7Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

c. Jika pengunjung pingsan- Petugas keamanan membantu pengunjung pingsan

untuk mencari tempat yang aman dari arus pengunjung;- Koordinasi dengan petugas keamanan kesehatan; - Ikut membantu atau mengamankan pengunjung yang

pingsan untuk menuju pos keamanan atau menuju ambulance;

- Petugas keamanan mencatat data korban (nama, umur, alamat, kondisi yang dialami).

D. Saat terjadi tindak terorisme (bom), unjuk rasa, dan/atau kebakaran maka alur evakuasi pengunjung seperti yang telah diatur dalam SOP Penanganan Awal terhadap Teror Bom, SOP Penanganan Unjuk Rasa, dan/atau SOP Penanganan Kebakaran.

Page 12: SOP Pengamanan

8 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

   

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan

Tanggal Revisi

Tanggal Efektif

Disahkan oleh

Kepala Balai Konservasi Borobudur Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001  

SOP  PENGAMANAN  PENGUNJUNG    

Dasar Hukum Pelaksana 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Pengunjung Petugas Keamanan Petugas Kesehatan

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan SOP Penanganan Pencurian (tertangkap tangan) SOP Penanganan terhadap Terorisme (Ancaman Bom) SOP Penanganan Aksi Unjuk Rasa SOP Penanganan Kebakaran

CCTV Peralatan Pengamanan Perlengkapan dan peralatan kesehatan

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

 

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

SOP/POCB.01/BKB/2015

Desember 2015

Januari 2016

SOP Penanganan Awal terhadap Teror Bom

Page 13: SOP Pengamanan

9Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

ALUR KEGIATAN PENGAMANAN PENGUNJUNG (PENEMUAN DAN/ATAU KEHILANGAN BARANG)ALUR  KEGIATAN  PENGAMANAN  PENGUNJUNG  (PENEMUAN  DAN/ATAU  KEHILANGAN  BARANG)    

 

No

Aktivitas

Pelaksana

Mutu baku

Pengunjung Petugas Keamanan

Pemilik Persyaratan perlengkapan

Waktu Output

1 Memberikan pelayanan prima

        Setiap saat

Kepuasan pengunjung

2 Menghentikan kegiatan pemanfaatan yang belum berizin

        10 menit Tertibnya alur perizinan kegiatan

3 Menemukan barang dan/atau kehilangan barang

        Terwujudnya keamanan

4 Melapor kepada petugas keamanan

        5 menit Terwujudnya keamanan

5 Menanyakan identitas diri pengunjung dan informasi lain

        5 menit Kejelasan identitas penemu

6 Menginformasikan melalui pengeras suara jika ada penemuan barang

        5 menit Pemberian informasi kepada pengunjung

7 Berkoordinasi dengan pusat informasi Pengelola Obvitnas Taman Wisata

      Jika tidak ditemukan di area Zona I

10 menit Terjalin koordinasi yang baik

     

8 Menanyakan informasi barang

     

    10 menit Kejelasan identitas

Page 14: SOP Pengamanan

10 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

yang hilang dan mencatat identitas pemilik/pengambil barang

     

pemilik/ pengambil barang

9 Membuat laporan serah terima barang temuan

        5 menit Tertibnya administrasi laporan pengamanan

10 Mengirim barang temuan jika terdapat identitas pemilik

      Jika tidak diambil

Kesan yang baik bagi pengunjung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ALUR  KEGIATAN  PENGAMANAN  PENGUNJUNG  (KEHILANGAN  ATAU  TERPISAH  ROMBONGAN)    

ALUR  KEGIATAN  PENGAMANAN  PENGUNJUNG  (PENEMUAN  DAN/ATAU  KEHILANGAN  BARANG)    

 

No

Aktivitas

Pelaksana

Mutu baku

Pengunjung Petugas Keamanan

Pemilik Persyaratan perlengkapan

Waktu Output

1 Memberikan pelayanan prima

        Setiap saat

Kepuasan pengunjung

2 Menghentikan kegiatan pemanfaatan yang belum berizin

        10 menit Tertibnya alur perizinan kegiatan

3 Menemukan barang dan/atau kehilangan barang

        Terwujudnya keamanan

4 Melapor kepada petugas keamanan

        5 menit Terwujudnya keamanan

5 Menanyakan identitas diri pengunjung dan informasi lain

        5 menit Kejelasan identitas penemu

6 Menginformasikan melalui pengeras suara jika ada penemuan barang

        5 menit Pemberian informasi kepada pengunjung

7 Berkoordinasi dengan pusat informasi Pengelola Obvitnas Taman Wisata

      Jika tidak ditemukan di area Zona I

10 menit Terjalin koordinasi yang baik

     

8 Menanyakan informasi barang

     

    10 menit Kejelasan identitas

Page 15: SOP Pengamanan

11Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

 

No

Aktivitas

Pelaksana

Mutu baku

Pengunjung Petugas Keamanan

Persyaratan perlengkapan

Waktu Output

1 Melapor kepada petugas keamanan karena terpisah atau kehilangan salah satu rombongannya

      5 menit Terwujudnya pengamanan terhadap pengunjung

4 Menanyakan dan mencatat identitas diri pengunjung dan informasi lain

      10 menit Kejelasan idnetitas penemu

5 Menginformasikan melalui pengeras suara jika ada pengunjung terpisah rombongan atau kehilangan salah satu rombongan

      5 menit Pemberian informasi kepada pengunjung

6 Berkoordinasi dengan pusat informasi Pengelola Obvitnas Taman Wisata

    Jika tidak ditemukan di area Zona I

10 menit Terjalin koordinasi yang baik

7 Mencatat identitas penjemput

      5 menit Kejelasan identitas penjemput

9 Mendampingi sampai penjemput datang

    Jika ditentukan tempat lain

Terwujudnya pengamanan bagi pengunjung

z  

 

 

 

 

ALUR  KEGIATAN  PENGAMANAN  PENGUNJUNG  (JATUH,  SAKIT,  ATAU  PINGSAN)  DI  CANDI  BOROBUDUR  

ALUR KEGIATAN PENGAMANAN PENGUNJUNG (KEHILANGAN ATAU TERPISAH ROMBONGAN)

Page 16: SOP Pengamanan

12 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

No

Aktivitas

Pelaksana

Mutu baku

Pengunjung Petugas Keamanan di halaman atau

monumen candi

Petugas Keamanan

di Pos Keamanan

Persyaratan perlengkapan

Waktu Output

1 Menanyakan apa yang dirasa dan/ atau bisakah menggerakkan anggota tubuh

      Jika pengunjung jatuh dan sakit

5 menit Kejelasan kondisi badan pengunjung

2 Memastikan apakah terdapat patah tulang atau tidak

        10 menit Kejelasan kondisi badan pengunjung

3 Koordinasi dengan petugas keamanan di Pos Keamanan Kenari

        5 menit Terjalin koordinasi dengan baik

4 Koordinasi dengan petugas kesehatan

        5 menit Terjalin koordinasi dengan baik

5 Membawa ke tempat yang nyaman dan jauh dari pengunjung lain

      Jika pengunjung pingsan

10 menit Pengamanan bagi pengunjung

6 Membantu pengunjung menuju pos keamanan atau ambulance

        20 menit Pelayanan prima bagi pengunjung

7 Mencatat data korban dalam Buku Mutasi

        5 menit Tertibnya administrasi laporan pengamanan

 

ALUR KEGIATAN PENGAMANAN PENGUNJUNG (JATUH, SAKIT, ATAU PINGSAN) DI CANDI BOROBUDUR

Page 17: SOP Pengamanan

13Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

SOP PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENGAMANAN DAN PENGAWALAN TAMU VVIP DAN VIP

AREA : OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

TUJUAN :

A. Melakukan pengamanan dan pengawalan tamu VVIP dan VIP di Obvitnas Candi Borobudur;

B. Memudahkan petugas dalam membantu pengamanan dan pengawalan tamu VVIP dan VIP;

C. Memperlancar kegiatan kunjungan tamu-tamu negara atau tamu kantor ke Candi Borobudur;

D. Dapat segera bertindak apabila diperlukan dan segera berkoordinasi dengan instansi terkait;

E. Terciptanya situasi yang aman di Candi Borobudur.

DESKRIPSI

Candi Borobudur sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia (World Heritage) sering mendapat kunjungan, tamu kenegaraan dan kunjungan yang dilakukan oleh jajaran pimpinan (pengelola Obvitnas Candi Borobudur). Kunjungan tersebut perlu dilakukan pengamanan dan pengawalan. Kegiatan pengamanan ini bertujuan memberikan pengamanan dan perlindungan langsung kepada pejabat negara atau para duta besar serta orang-orang yang berhak atau atas permintaaan saat melakukan kunjungan ke Candi Borobudur. Yang disebut pejabat adalah sebagai berikut : A. Pejabat negara dalam negeri yang berhak mendapat perlindungan

atau pengamanan VIP dan VVIP, adalah :1. Pejabat VVIP (Presiden dan Wakil Presiden)2. Pejabat MPR dan DPR 3. Pejabat/Ketua Lembaga Tinggi Negara

Page 18: SOP Pengamanan

14 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

4. Menteri 5. Gubernur 6. Keluarga Presiden dan Wakil Presiden

B. Pejabat asing yang berhak mendapat perlindungan atau pen-gamanan VVIP dan VIP adalah : 1. Pejabat VVIP (Presiden dan Wakil Presiden)2. Pejabat Badan PBB dan UNESCO3. Menteri 4. Para Duta Besar

Pengelola Obvitnas Candi Borobudur dan Pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur saling berkoordinasi dalam hal pengamanan tamu-tamu kenegaraan yang berkunjung ke Candi Borobudur.

RUANG LINGKUPPengamanan tamu VVIP dan VIP

PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWABPengamanan dan perlindungan tamu VIP maupun VVIP saat kunjungan ke Candi Borobudur

1. Koordinator Pokja Pengamananberkoordinasi dengan petugas keamanan dalam melakukan kegiatan pengawalan dan pengamanan kunjungan tamu di Candi Borobudur;

2. Koordinator Pokja Pengamanan beroordinasi dengan pihak pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur, PAM Obvit Polres Magelang, Polsek Borobudur, dan Polres Magelang dalam melakukan kegiatan pengamanan kunjungan tamu di Candi Borobudur;

3. Koordinator Pokja Pengamanan berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (jika terdapat kunjungan presiden);

4. Petugas keamanan membantu pengaturan parkir kendaraan tamu VIP dan VVIP seperti yang telah diatur pada Instruksi Kerja Pengaturan Parkir Kendaraan di Zona I Candi Borobudur

5. Selama kunjungan, Petugas keamanan membantu dalam hal pengawalan dan pengamanan terhadap tamu bersangkutan;

6. Petugas keamanan membantu penertiban peliputan oleh media massa sesuai instruksi.

Page 19: SOP Pengamanan

15Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

           

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan

Tanggal Revisi

Tanggal Efektif

Disahkan oleh

Kepala Balai Konservasi Borobudur Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001  

PENGATURAN  PENGAMANAN  DAN  PENGAWALAN  TAMU  VVIP  DAN  VIP    

Dasar Hukum

Pelaksana

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Koordinator Pokja Pengamanan Petugas Keamanan

Keterkaitan

Peralatan/perlengkapan

Instruksi Kerja Pengaturan Parkir Kendaraan

CCTV Peralatan pengamanan

Peringatan

Pencatatan dan Pendataan

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

Kunjungan di Candi Borobudur dapat ditutup sementara selama kunjungan VVIP,VIP berlangsung

SOP/POCB.02/BKB/2015

Desember 2015

Januari 2016

Page 20: SOP Pengamanan

16 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

ALUR  PENGATURAN  PENGAMANAN  KUNJUNGAN  TAMU  VVIP,VVIP  CANDI  BOROBUDUR  

 

No

Aktivitas

Pelaksana

Mutu baku

Petugas Keamanan

Koor. Pokja Perlindungan

Jajaran pimpinan

Balai Konservasi Borobudur

Persyaratan perlengkapan

Waktu Output

1 Koordinasi dengan petugas keamanan berkaitan dengan pengawalan dan pengamanan

       

2 Koordinasi dengan pengelola Obvitnas Taman Wisata Candi Borobudur dan pihak kepolisian

        Selama kunjungan tamu

Terjalinnya koordinasi yang baik

3 Koordinasi dengan Paspampres

        Selama kunjungan tamu

Terjalinnya koordinasi yang baik

4 Pengaturan parkir (sesuai Protap Pengaturan Parkir Kendaraan)

        Selama kunjungan tamu

Pengamanan terhadap tamu

        5 Membantu pengawalan dan pengamanan tamu

        Selama kunjungan tamu

Pengamanan terhadap tamu

6 Penertiban peliputan media massa sesuai instruksi

        Selama kunjungan tamu

Tertibnya liputan media massa

 

 

ALUR PENGATURAN PENGAMANAN KUNJUNGAN TAMU VVIP,VIP CANDI BOROBUDUR

Koord. Pokja Pengamanan

Page 21: SOP Pengamanan

17Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

SOP PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENANGANAN PENCURIAN (TERTANGKAP TANGAN) AREA : OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

TUJUAN :Memberikan pedoman bagi petugas keamanan di lapangan dalam bersikap dan bertindak menghadapi adanya tindakan vandalisme, pelanggaran, maupun tindak pidana lainnya.

DESKRIPSI Pelanggaran adalah perbuatan yang oleh umum baru disadari sebagai suatu tindak pidana karena Undang-undang menyebutkannya. Kejahatan adalah perbuatan yang bertentangan dengan keadilan, terlepas apakah perbuatan itu diancam pidana dalam suatu Undang-undang atau tidak, jika benar-benar dirasakan oleh masyarakat sebagai bertentangan dengan keadilan.

Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) sangat rentan terhadap segala tindakan yang dapat mengancam kelestariannya, baik pelanggaran maupun kejahatan. Pelanggaran yang sering terjadi diantaranya yaitu tindakan perusakan (vandalisme). Bentuk tindakan pelanggaran atau vandalisme di Candi Borobudur yaitu corat-coret di dinding batu candi dengan menggunakan spidol atau alat tulis lainnya, menggores batu candi, memanjat dinding dan stupa, dan tindakan vandalisme lainnya. Tidak menutup kemungkinan pula terjadi tindak kejahatan di area Obvitnas Candi Borobudur, seperti pencurian, teror bom, dan pembunuhan. Terdapat banyak ketentuan maupun larangan yang diberlakukan di Candi Borobudur, hal tersebut dilakukan untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur itu sendiri. Papan informasi maupun papan larangan dipasang di halaman maupun di atas monumen agar dapat diperhatikan dan ditaati oleh pengunjung. Pengunjung yang tetap melakukan apa yang telah dilarang dapat ditegur oleh petugas di lapangan agar tidak melakukannya lagi.

Page 22: SOP Pengamanan

18 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Satuan Pengamanan maupun Satuan Petugas Keamanan dan Ketertiban di lapangan harus selalu siap siaga, melakukan patroli untuk meminimalisir adanya tindakan pelanggaran dan kejahatan. Terlebih saat situasi kunjungan di Candi Borobudur sangat ramai pada peak season. Pada saat peak season, tingkat kerawanan semakin tinggi sehingga dapat menjadi peluang dan kesempatan melakukan tindak pidana pelanggaran dan kejahatan.

RUANG LINGKUPPengamanan jika terjadi tindak pidana pencurian

PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWABPengamanan jika terjadi tindak pidana pencurian (tertangkap tangan)

1. Petugas keamanan yang menyaksikan kejadian berkoordinasi dengan petugas keamanan melalui alat komunikasi untuk menutup akses pintu masuk dan keluar terdekat

2. Jjika bantuan sudah datang, segera melakukan penangkapan terhadap pelaku

3. Petugas Satpam memborgol tangan tersangka (jika dirasa perlu) dan mengamankan tersangka untuk melindungi dari amuk massa;

4. Tidak diperbolehkan melakukan pemukulan/menghakimi sendiri;5. Membawa tersangka maupun korban ke Pos Keamanan Utama

(Kenari)6. Petugas keamanan mengamankan Barang Bukti;7. Petugas keamanan di Pos Keamanan mencatat identitas tersangka,

identitas korban, dan identitas saksi-saksi;8. Koordinasi dengan Komandan Satpam dan Koordinator Pokja

Pengamanan; 9. Berdasarkan instruksi Kepala Balai Konservasi Borobudur maka

Koordinator Pokja Pengamanan dapat melapor dan meminta bantuan pihak kepolisian terdekat untuk menindaklanjuti tindak pidana yang terjadi;

10. Koordinator Pokja Pengamananmembuat berita acara serah terima kepada kepolisian;

11. Setelah petugas kepolisian datang, kemudian menyerahkan tersangka, korban, barang bukti dan identitas saksi-saksi dengan disertai berita acara serah terima;

Page 23: SOP Pengamanan

19Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

12. Petugas Keamanan membuat berita acara kejadian;13. Koordinator Pokja Pengamananmelaporkan kejadian kepada

pimpinan.

Page 24: SOP Pengamanan

20 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

         

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan

Tanggal Revisi

Tanggal Efektif

Disahkan oleh

Kepala Balai Konservasi Borobudur Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 PENANGANAN  JIKA  TERJADI  TINDAK  PIDANA  PENCURIAN  (TERTANGKAP  TANGAN)  

 Dasar Hukum Pelaksana 1. Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Koordinator Pokja Pengamanan Petugas Keamanan

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan SOP Pengamanan Pengunjung

CCTV Peralatan pengamanan

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

SOP PENANGANAN PENCURIAN (TERTANGKAP TANGAN)

Peralatan Keamanan (sangkur, borgol)alat komunikasi (HT)

Dicatat dalam buku mutasi

SOP/POCB.03/BKB/2015

Desember 2015

Januari 2016

Page 25: SOP Pengamanan

21Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

ALUR  PENGATURAN  PENANGANAN  JIKA  TERJADI  TINDAK  PENCURIAN  DI  CANDI  BOROBUDUR  

No

Aktivitas

Pelaksana

Mutu baku

Petugas Keamanan

Koor. Pokja Pengamanan

Persyaratan perlengkapan

Waktu Output

1 Koordinasi dengan petugas keamanan terdekat melalui HT untuk segera menutup akses pintu masuk dan pintu keluar

    HT 5 menit Terjalinnya koordinasi dengan baik

2 Melakukan penangkapan bersama terhadap pelaku pencurian

      10 menit Tertangkapnya tersangka

3 Memborgol tangan tersangka (jika dirasa perlu) dan melindungi dari amuk massa

      5 menit Pengamanan tersangka

     

ALUR PENGATURAN PENANGANAN JIKA TERJADI TINDAK PENCURIAN DI CANDI BOROBUDUR

4 Tidak diperbolehkan melakukan pemukulan/ menghakimi sendiri

      Pengamanan tersangka

5 Membawa tersangka maupun korban ke pos keamanan (kenari)

      15 menit Pengamanan tersangka

6 Mengamankan barang bukti

      Pengamanan barang bukti

7 Mencatat identitas tersangka, korban, dan saksi-saksi

      5 menit Kejelasan identitas tersangka, korban, dan saksi

8 Koordinasi dengan Komandan Satpam dan Kapokja Pengamanan

      5 menit Terjalinnya koordinasi dengan baik

     

Page 26: SOP Pengamanan

22 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

9 Melapor dan meminta bantuan kepolisian terdekat untuk ditindaklanjuti

      5 menit Terjalinnya koordinasi dengan baik

10 Membuat berita acara serah terima kepada kepolisian

      5 menit Tertibnya administrasi laporan pengamanan

11 Menyerahkan tersangka, korban, dan saksi-saksi beserta identitasnya

    Barang bukti 5 menit Pengamanan tersangka, korban, saksi

12 Membuat berita acara kejadian

      5 menit Tertibnya administrasi laporan pengamanan

13 Melaporkan kejadian kepada pimpinan

      5 menit Terjalinnya koordinasi dengan baik

 

Page 27: SOP Pengamanan

23Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

SOP PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENANGANAN AWAL TERHADAP TEROR BOMAREA : OBVITNAS CANDI BOROBUDURTUJUAN :

A. Antisipasi adanya tindak terorisme dan/atau ancaman bomB. Petugas dapat dengan sigap dalam bertindak menanggulangi

adanya tindak terorisme dan/atau ancaman bomC. Meminimalisir dampak yang bisa diakibatkan oleh ancaman bom

tersebutD. Menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan nyaman bagi

personil maupun pengunjung

DESKRIPSI

Candi Borobudur pernah mengalami tragedi pengeboman yaitu pada hari Senin, 12 Januari 1985. Sebuah ledakan yang cukup dahsyat menghancurkan stupa Candi Borobudur yang merupakan tindakan terorisme. Kejadian pengeboman tersebut merupakan sejarah dan pembelajaran bagi pemerintah maupun masyarakat Indonesia. Jangan sampai kejadian tersebut terulang kembali.

Terdapat beberapa macam bom yaitu bom dengan sistem waktu (timer), bom dengan sistem guncangan, bom dengan sistem buka, dan bom dengan sistem remote. Jenis handak menurut kegunaannya yaitu handak pembakar (low explosive) dan handak penghancur (hight explosive). Diperlukan langkah-langkah antisipasi maupun penanggulangan adanya terorisme dan/atau ancaman bom. Langkah antisipasi yang dapat dilakukan ialah melakukan tugas jaga dan patroli secara berkala untuk mengetahui perkembangan situasi dan kondisi di lapangan, untuk menemukan keganjilan atau hal yang tidak biasa ditemui, dan menindaklanjutinya. Langkah penanggulangan dilakukan saat terjadi tindakan teriorisme maupun ancaman bom dan ditindaklanjuti sesuai prosedur.

Page 28: SOP Pengamanan

24 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

RUANG LINGKUP

A. Menerima ancaman lewat teleponB. Menerima ancaman lewat suratC. Terhadap benda/barang yang sudah diletakkan di suatu tempat

yang diduga bom

PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWABA. Menerima ancaman lewat telepon

1. Tetap bersikap tenang dalam menghadapi ancaman bom melalui telepon;

2. Diusahakan sebisa mungkin memperlama pembicaraan (di telepon) ;

3. Dilakukan perekaman pembicaraan jika memungkinkan;4. Mengenali suara si pelepon (pria/wanita, logat bicara dengan

bahasa mana, dll)5. Memperhatikan suara di belakang si penelepon untuk

mengetahui dimana dia berada (di pinggir jalan, riuh pasar, musik, dll);

6. Melalui pembicaraan telepon, diusahakan mencari informasi mengenai bom (letak, bentuk, alasan melakukan ancaman bom, waktu, dll);

7. Mengingat-ingat dan mencatat isi pembicaraan;8. Setelah pembicaraan selesai, menginformasikan dan

koordinasikan hal tersebut dengan Koordinator Pokja Pengamanandan/atau Pimpinan Balai Konservasi Peninggalan Borobudur;

9. Segera selidiki kebenaran informasi tersebut; 10. Langkah selanjutnya seperti pada Prosedur Penanganan

Terhadap Benda/Barang yang Sudah Diletakkan di Suatu Tempat yang Diduga Bom.

Page 29: SOP Pengamanan

25Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

B. Menerima ancaman lewat surat1. Tetap bersikap tenang dalam menghadapi ancaman bom

melalui surat;2. Menginformasikan dan koordinasikan hal tersebut dengan

Koordinator Pokja Pengamanan dan/atau Pimpinan Balai Konservasi Borobudur;

3. Jika ancaman bom diterima lewat surat yang dikirim lewat pos, maka dapat dilihat asal pengirim dari cap pos;

4. Jika memakai tulisan tangan dapat diperkirakan tulisan tersebut berasal dari orang dalam atau orang dari luar instansi;

5. Jika memakai tulisan mesin ketik atau komputer, kesulitan mencari data tetapi dari gaya bahasa atau susunan kalimat dapat diperkirakan ancaman berasal dari orang dalam atau orang lain;

6. Mencari kebenaran adanya bom dengan memeriksa seluruh area Obvitnas Candi Borobudur;

7. Langkah selanjutnya seperti pada Prosedur Penanganan Terhadap Benda/Barang yang Sudah Diletakkan di Suatu Tempat yang Diduga Bom.

C. Terhadap benda/barang yang sudah diletakkan di suatu tempat yang diduga bom

1. Menjauhkan personil dari area ditemukannya benda/barang yang diduga bom;

2. Beritahukan kepada petugas keamanan yang lain tentang penemuan barang yang mencurigakan tersebut;

3. Melakukan pengecekan terhadap benda/barang yang diduga bom dengan menggunakan Metal Detector apakah terdapat unsur logam di dalamnya;

4. Bila di dalam benda/barang yang mencurigakan tersebut ada unsur logamnya dan alat Metal Detector berbunyi, maka usahakan benda tetap berada pada posisinya, jangan dibolak-balik ataupun diguncang karena belum mengetahui jenis apa bom tersebut;

Page 30: SOP Pengamanan

26 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

5. Catat jam berapa kejadian penemuan barang yang mencurigakan tersebut;

6. Catat bentuk barang yang mencurigakan tersebut;7. Menginformasikan dan koordinasikan hal tersebut dengan

Koordinator Pokja Pengamanan dan/atau Pimpinan Balai Konservasi Borobudur;

8. Segera melapor ke pihak kepolisian (Polres Magelang) dan/atau Satuan Gegana terdekat;

9. Memberi penangkal awal antara lain dikelilingi dengan ban bekas atau karung pasir;

10. Lokasi peletakan bom tersebut diberi tali pembatas (police line) dalam radius 100 meter agar tidak dilewati pengunjung maupun petugas;

11. Diberi tanda dengan bendera merah;12. Evakuasi pengunjung dari lokasi penemuan ke daerah yang

aman melalui pintu evakuasi terdekat; 13. Petugas Keamanan yang berjaga di Pos Keamanan Utama

(Pos Kenari) menyiarkan pengumuman perintah evakuasi;14. Petugas Keamanan membuka 4 (empat) pintu gerbang di

setiap sisi area Candi Borobudur dan berjaga di sampingnya;15. Petugas Keamanan yang berada di area halaman Candi

Borobudur mengarahkan pengunjung untuk keluar dari keempat pintu gerbang yang ada guna menghindari adanya pengunjung yang saling berdesakan;

16. Pengunjung yang di evakuasi ditempatkan di Zona II Candi Borobudur, dipusatkan di lapangan Gunadharma;

17. Menunggu perintah dan/atau arahan dari Pimpinan Balai Konservasi Borobudur untuk menindaklanjuti langkah evakuasi pengunjung di Lapangan Gunadharma;

18. Jika Kepolisian Polres Magelang dan/atau Satuan Gegana telah datang, segera menyerahkan kewenangan untuk dilanjutkan dengan penjinakan bom oleh tim Satuan Gegana;

19. PPNS Balai Konservasi Borobudur berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut setelah ancaman bom dapat teratasi;

Page 31: SOP Pengamanan

27Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

   

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan

Tanggal Revisi

Tanggal Efektif

Disahkan oleh

Kepala Balai Konservasi Borobudur Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 PENANGANAN  TERHADAP  TERORISME  (ANCAMAN  BOM)  

 Dasar Hukum Pelaksana 1. Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Petugas Keamanan Koordinator Pokja Pengamanan Kepala Balai Konservasi Borobudur PPNS Polres Magelang Satuan Gegana

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan SOP Pengamanan Pengunjung

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

 

   

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan

Tanggal Revisi

Tanggal Efektif

Disahkan oleh

Kepala Balai Konservasi Borobudur Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 PENANGANAN  TERHADAP  TERORISME  (ANCAMAN  BOM)  

 Dasar Hukum Pelaksana 1. Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Petugas Keamanan Koordinator Pokja Pengamanan Kepala Balai Konservasi Borobudur PPNS Polres Magelang Satuan Gegana

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan SOP Pengamanan Pengunjung

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

 

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

PENANGANAN AWAL TERHADAP TEROR BOM

Metal detectorBan bekas atau karung pasirPolice linePeralatan keamanan

SOP/POCB.04/BKB/2015

Desember 2015

Januari 2016

   

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan

Tanggal Revisi

Tanggal Efektif

Disahkan oleh

Kepala Balai Konservasi Borobudur Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 PENANGANAN  TERHADAP  TERORISME  (ANCAMAN  BOM)  

 Dasar Hukum Pelaksana 1. Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Petugas Keamanan Koordinator Pokja Pengamanan Kepala Balai Konservasi Borobudur PPNS Polres Magelang Satuan Gegana

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan SOP Pengamanan Pengunjung

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

 

Page 32: SOP Pengamanan

28 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

ALUR  PE

NGAT

URA

N  PEN

ANGAN

AN  M

ENER

IMA  AN

CAMAN

 LEW

AT  TELEP

ON  

 

N

o

Akt

ivita

s P

elak

sana

Mut

u ba

ku

Pet

ugas

K

eam

anan

Koo

r. P

okja

P

enga

man

an

Kep

ala

Bal

ai

Kon

serv

asi

Bor

obud

ur

PP

NS

P

olre

s M

agel

ang

Sat

uan

Geg

ana

Per

syar

atan

pe

rleng

kapa

n W

aktu

O

utpu

t

1 B

ersi

kap

tena

ng d

alam

m

engh

adap

i an

cam

an

   

   

   

 S

elam

a pr

oses

Ti

dak

pani

k

2 M

empe

rlam

a pe

mbi

cara

an

untu

k m

empe

role

h in

form

asi

seba

nyak

m

ungk

in

   

   

   

 S

elam

a pr

oses

In

form

asi

tent

ang

anca

man

bo

m

z3

Mel

akuk

an

pere

kam

an ji

ka

dim

ungk

inka

n

   

   

   

 S

elam

a pr

oses

In

form

asi

tent

ang

anca

man

bo

m

   

   

   

 

ALU

R P

ENG

ATU

RA

N P

ENA

NG

AN

AN

MEN

ERIM

A A

NC

AM

AN

LEW

AT T

ELEP

ON

Page 33: SOP Pengamanan

29Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

4 M

enco

ba

men

gena

li su

ara

di

pene

lepo

n da

n la

tar s

uara

di

bela

kang

nya

   

   

   

 S

elam

a pr

oses

In

form

asi

tent

ang

anca

man

bo

m

5 S

ebis

a m

ungk

in

mem

pero

leh

info

rmas

i m

enge

nai

kebe

rada

an

bom

ters

ebut

da

n m

enca

tatn

ya

   

   

   

 S

elam

a pr

oses

In

form

asi

tent

ang

anca

man

bo

m

6 M

engi

nfor

mas

ika

n da

n m

engk

oord

inas

ikan

men

gena

i ad

anya

an

cam

an b

om

   

   

   

 5

men

it Te

rjalin

ko

ordi

nasi

de

ngan

bai

k

7 M

enye

ledi

ki

kebe

nara

n in

form

asi

adan

ya b

om

   

   

   

 S

eger

a

Kej

elas

an

info

rmas

i dan

pe

tunj

uk

   

   

   

 

Page 34: SOP Pengamanan

30 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

8 M

embe

rikan

in

stru

ksi u

ntuk

se

gera

m

engh

ubun

gi

kepo

lisia

n se

tem

pat d

an

Tim

Geg

ana

   

   

   

 S

eger

a

Terja

lin

koor

dina

si

deng

an b

aik

10

Men

ghub

ungi

P

olre

s M

agel

ang

dan

Tim

Geg

ana

   

   

   

 5

men

it

Terja

lin

koor

dina

si

deng

an b

aik

11

Men

jauh

kan

bara

ng y

ang

dipe

rkira

kan

bom

dar

i pe

ngun

jung

   

   

   

 

Pen

gam

anan

pe

ngun

jung

12

Men

jauh

kan

bara

ng

berh

arga

dar

i ba

rang

yan

g di

perk

iraka

n bo

m

   

   

   

 

Pen

gam

anan

ba

rang

13

Liha

t  Prosedur  

Penanganan  

Terhadap  

Benda/barang  

yang  sudah  

diletakkan  di  

suatu  tempat  

yang  diduga

sebuah  bom

   

   

   

 

Page 35: SOP Pengamanan

31Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

ALUR  PE

NGAT

URA

N  PEN

ANGAN

AN  M

ENER

IMA  AN

CAMAN

 LEW

AT  SURA

T/KIRIMAN

 POS  AT

AU  PAK

ET    

 

N

o

Akt

ivita

s P

elak

sana

Mut

u ba

ku

Pet

ugas

K

eam

anan

Koo

r. P

okja

P

enga

man

an

Kep

ala

Bal

ai

Kon

serv

asi

Bor

obud

ur

PP

NS

P

olre

s M

agel

ang

Sat

uan

Geg

ana

Per

syar

atan

pe

rleng

kapa

n W

aktu

O

utpu

t

1 B

ersi

kap

tena

ng d

alam

m

engh

adap

i an

cam

an

   

   

   

 

Tida

k pa

nik

2 M

engi

nfor

mas

ika

n da

n m

engk

oord

ina

sika

n ha

l an

cam

an b

om

ters

ebut

   

   

   

 5

men

it Te

rjalin

ko

ordi

nasi

de

ngan

bai

k

3 Ji

ka d

ikiri

m

lew

at p

os,

dapa

t dili

hat

asal

pen

girim

da

ri ca

p po

s

   

   

   

 2

men

it In

form

asi

tent

ang

anca

man

bo

m

   

   

   

 

ALU

R P

ENG

ATU

RA

N P

ENA

NG

AN

AN

MEN

ERIM

A A

NC

AM

AN

LEW

AT S

UR

AT/K

IRIM

AN

PO

S AT

AU

PA

KET

Page 36: SOP Pengamanan

32 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

4 M

enco

ba

men

gena

li tu

lisan

tang

an

peng

irim

(jik

a m

emak

ai

tulis

an ta

ngan

)

   

   

   

 5

men

it In

form

asi

tent

ang

anca

man

bo

m

5 M

enco

ba

men

gena

li ga

ya b

ahas

a ya

ng d

ipak

ai

dari

ketik

an

sura

t anc

aman

   

   

   

 M

enit

Info

rmas

i te

ntan

g an

cam

an

bom

6 M

enye

ledi

ki

kebe

nara

n in

form

asi

adan

ya b

om d

i ar

ea O

bvitn

as

Can

di

Bor

obud

ur

   

   

   

 

Keb

enar

an

info

rmas

i te

ntan

g an

cam

an

bom

7 Li

hat  Prosedur  

Penanganan  

Terhadap  

Benda/barang  

yang  sudah  

diletakkan  di  

suatu  tempat  

yang  diduga

sebuah  bom

   

   

   

 

 

Page 37: SOP Pengamanan

33Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

ALUR  PE

NGAT

URA

N  PEN

ANGAN

AN  TER

HAD

AP  BEN

DA/

BARA

NG  YAN

G  DIDUGA  SEBU

AH  BOM  

 

N

o

Akt

ivita

s

Pel

aksa

na

M

utu

baku

Pet

ugas

K

eam

anan

Koo

r. P

okja

P

enga

man

an

Kep

ala

Bal

ai

Kon

serv

asi

Bor

obud

ur

PP

NS

P

olre

s M

agel

ang

Sat

uan

Geg

ana

Per

syar

atan

pe

rleng

kapa

n W

aktu

O

utpu

t

1 M

enge

cek

bend

a/ba

rang

ya

ng d

idug

a bo

m

   

   

   

 5

men

it In

form

asi

tent

ang

anca

man

bo

m

2 M

engu

saha

kan

bend

a/ba

rang

te

tap

bera

da d

i te

mpa

tnya

     

   

   

 

Pen

gam

anan

P

engu

njun

g da

n pe

rson

il

3 K

oord

inas

i de

ngan

pet

ugas

ke

aman

an y

ang

lain

   

   

   

 5

men

it Te

rjalin

ko

ordi

nasi

de

ngan

bai

k

   

   

   

 

ALU

R P

ENG

ATU

RA

N P

ENA

NG

AN

AN

TER

HA

DA

P B

END

A/B

AR

AN

G Y

AN

G D

IDU

GA

SEB

UA

H B

OM

Page 38: SOP Pengamanan

34 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

4 M

enca

tat w

aktu

pe

nem

uan

dan

bent

uk

bend

a/ba

rang

ya

ng d

idug

a bo

m

   

   

   

 2

men

it In

form

asi

tent

ang

anca

man

bo

m

5 K

oord

inas

i de

ngan

Kap

okja

P

erlin

dung

an

atau

jaja

ran

pim

pina

n

   

   

   

 5

men

it Te

rjalin

ko

ordi

nasi

de

ngan

bai

k

6 M

embe

ri in

stru

ksi u

ntuk

se

gera

m

engh

ubun

gi

piha

k ke

polis

ian

terd

ekat

da

n/at

au s

atua

n ge

gana

   

   

   

 S

eger

a Te

rjalin

ko

ordi

nasi

de

ngan

bai

k

7 S

eger

a m

engh

ubun

gi

Pol

res

Mag

elan

g da

n/at

au S

atua

n G

egan

a

   

   

   

 5

men

it Te

rjalin

ko

ordi

nasi

de

ngan

bai

k

   

   

   

 

Page 39: SOP Pengamanan

35Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

10

Mem

beri

pena

ngka

l aw

al

di s

ekel

iling

be

nda/

bara

ng

yang

did

uga

bom

   

   

   

 10

men

it P

enga

man

an

terh

adap

pe

ngun

jung

da

n pe

rson

il

11

Mem

beri

tali

pem

bata

s da

lam

ra

dius

100

m

eter

dan

m

embe

ri be

nder

a m

erah

   

   

   

 10

men

it P

enga

man

an

terh

adap

pe

ngun

jung

da

n pe

rson

il

12

Men

gum

umka

n pe

rinta

h ev

akua

si

peng

unju

ng

   

   

   

 5

men

it P

enga

man

an

terh

adap

pe

ngun

jung

13

Mem

buka

dan

be

rjaga

di s

etia

p si

si p

intu

ge

rban

g O

bvitn

as C

andi

B

orob

udur

   

   

   

 

Pen

gam

anan

te

rhad

ap

peng

unju

ng

   

   

   

 

Page 40: SOP Pengamanan

36 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

14

Men

gara

hkan

pe

ngun

jung

un

tuk

kelu

ar

mel

alui

kee

mpa

t pi

ntu

gerb

ang

men

uju

area

O

bvitn

as T

aman

W

isat

a

   

   

   

 

Pen

gam

anan

te

rhad

ap

peng

unju

ng

15

Men

ungg

u ar

ahan

dan

/ata

u pe

rinta

h da

ri pi

mpi

nan

tent

ang

tinda

klan

jut

evak

uasi

   

   

   

 

Terja

lin

koor

dina

si

deng

an b

aik

16

Men

yera

hkan

ke

wen

anga

n pe

nang

anan

an

cam

an d

an

penj

inak

an b

om

   

   

   

 S

eger

a

Pen

yera

han

kew

enan

gan

kepa

da y

ang

lebi

h be

rwen

ang

17

Mel

akuk

an

penj

inak

kan

bom

   

   

   

 

Pen

gam

anan

pe

rson

il

18

Koo

rdin

asi

deng

an P

olre

s M

agel

ang

untu

k m

elak

ukan

pe

nyid

ikan

   

   

   

 S

elam

a pr

oses

P

etun

juk

 

Page 41: SOP Pengamanan

37Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

SOP PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENANGANAN KEBAKARANAREA : OBVITNAS CANDI BOROBUDURTUJUAN :A. Mengantisipasi bahaya kebakaranB. Menginformasikan alur penanganan bahaya kebakaranC. Melindungi personil dan pengunjung dari ancaman kebakaran D. Melindungi sarana dan prasarana yang terdapat di area Obvitnas

Candi Borobudur agar terhindar dari bahaya kebakaran

DESKRIPSI

Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Antisipasi akan adanya bahaya kebakaran sangat diperlukan. Dengan adanya langkah antisipasi tersebut, telah ada persiapan baik sarana maupun kesiapan personil dalam menghadapi kebakaran yang terjadi. Jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran, maka dapat meminimalisir bahkan menghentikannya sehingga tidak berakibat fatal dan menimbulkan korban jiwa.

RUANG LINGKUP

A. Antisipasi terhadap bahaya kebakaranB. Penanggulangan bahaya kebakaranC. Pasca kebakaran

PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB

A. Antisipasi bahaya kebakaran

1. Mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran di perkantoran maupun di area Candi Borobudur kemudian memperkecil potensi bahaya kebakaran tersebut

2. Mengidentifikasi sumber bahaya kebakaran dan sebisa mungkin meniadakan sumber bahaya kebakaran tersebut

3. Menyiapkan Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR)

Page 42: SOP Pengamanan

38 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

4. Membuat peta jalur evakuasi 5. Menyiapkan pintu darurat

B. Penanggulangan bencana kebakaran 1. Apabila Petugas Keamanan mendapat informasi mengenai

kebakaran segera menyalurkan informasi tersebut kepada rekannya melalui HT;

2. Petugas keamanan terdekat segera memeriksa lokasi dimaksud dengan membawa APAR;

3. Jika informasi tersebut benar bahwa telah terjadi kebakaran maka segera padamkan api dengan APAR dan mematikan aliran listrik;

4. Petugas keamanan sesegera mungkin menjauhkan personil dari area dimana terjadi kebakaran;

5. Petugas keamanan melapor kepada Koordinator Satpam dan/atau Koordinator Pokja Pengamanan untuk segera berkoordinasi dengan para pimpinan Balai Konservasi Borobudur;

6. Petugas keamanan segera menghubungi Petugas Mobil Kebakaran

7. Petugas keamanan dan pegawai Balai Konservasi Borobudur membantu mengevakuasi dokumen dan peralatan yang ada;

8. Petugas dan pegawai Balai Konservasi Borobudur segera bertindak cepat berusaha memadamkan api sebelum pemadam kebakaran tiba;

C. Pasca kebakaran

1. Petugas keamanan mengamankan TKP;2. Petugas keamanan menginventarisir APAR yang digunakan3. Petugas keamanan mengadakan patroli pengawasan tempat

kebakaran4. Kepala Balai Konservasi Borobudur melarang memindahkan/

mengambil barang bukti agar tidak menyulitkan penyidikan5. Kepala Balai Konservasi Borobudur melarang memasuki

TKP yang telah diberi batas police line kecuali petugas berwenang;

Page 43: SOP Pengamanan

39Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

6. Koordinator Pokja Pengamanan melaporkan perkembangan situasi dan kondisi serta berkoordinasi dengan Kepala Balai Konservasi Borobudur;

7. PPNS Balai Konservasi Borobudur menidndaklanjuti dengan dilakukannya penyidikan terhadap sebab dari adanya kebakaran tersebut;

8. Jika dianggap perlu, maka Kepala Balai Konservasi Borobudur dapat memberi instruksi kepada Koordinator Pokja Pengamananuntuk menghubungi pihak Polres Magelang;

9. PPNS Balai Konservasi Borobudur berkoordinasi dengan Polres Magelang dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut berkenaan dengan kebakaran yang terjadi.

Page 44: SOP Pengamanan

40 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

   

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan

Tanggal Revisi

Tanggal Efektif

Disahkan oleh

Kepala Balai Konservasi Borobudur Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001  

PENANGANAN  BAHAYA  KEBAKARAN    

Dasar Hukum Pelaksana 1. Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Pegawai Balai Konservasi Borobudur Petugas Keamanan Koordinator Pokja Pengamanan Kepala Balai Konservasi Borobudur PPNS Polres Magelang

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan SOP Pengamanan Pengunjung

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

PENANGANAN KEBAKARAN

Alat pemadam api manual (karung goni basah)APARAlat Komunikasi (HT)

Pemadaman dapat dilakukan secara manual terlebih dahulu (karung goni dibasahi), jika tidka memungkinan maka menggunakan APAR

SOP/POCB.05/BKB/2015

Desember 2015

Januari 2016

Page 45: SOP Pengamanan

41Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

ALUR  PE

NGAT

URA

N  PEN

ANGAN

AN  KEB

AKAR

AN  DI  C

ANDI  B

ORO

BUDUR  

N

o

Akt

ivita

s P

elak

sana

Mut

u ba

ku

Peg

awai

B

alai

K

onse

rvas

i B

orob

udur

Pet

ugas

K

eam

anan

Koo

r. P

okja

P

enga

man

an

Kep

ala

Bal

ai

Kon

serv

asi

Bor

obud

ur

PP

NS

P

olre

s M

agel

ang

Per

syar

ata

n pe

rleng

kapa

n

Wak

tu

Out

put

1 K

oord

inas

i de

ngan

pet

ugas

ke

aman

an

lain

nya

men

gena

i in

form

asi t

elah

te

rjadi

ke

baka

ran

   

   

   

 S

eger

a Te

rjalin

nya

koor

dina

si

deng

an b

aik

2 M

emer

iksa

lo

kasi

dim

aksu

d de

ngan

m

emba

wa

AP

AR

   

   

   

AP

AR

15

men

it K

ejel

asan

in

form

asi

3 M

emad

amka

n ap

i dan

m

emat

ikan

al

iran

listri

k

   

   

   

 10

men

it P

enan

ggul

ang

an

baha

ya

keba

kara

n

           

   

   

 

ALU

R P

ENG

ATU

RA

N P

ENA

NG

AN

AN

KEB

AK

AR

AN

DI C

AN

DI B

OR

OB

UD

UR

Page 46: SOP Pengamanan

42 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

4 M

enja

uhka

n pe

rson

il da

ri ar

ea k

ebak

aran

   

   

   

 

Pen

gam

ana

n pe

rson

il

5 M

elap

orka

n ke

pada

ko

ordi

nato

r sa

tpam

dan

/ at

au K

oord

inat

or

perli

ndun

gan

   

   

   

 5

men

it Te

rjalin

ko

ordi

nasi

de

ngan

bai

k

6 M

engh

ubun

gi

petu

gas

pem

adam

ke

baka

ran

   

   

   

 S

eger

a

Pen

angg

ula

ngan

ba

haya

ke

baka

ran

7 M

elak

ukan

pe

nyel

amat

an

terh

adap

do

kum

en d

an

pera

lata

n ya

ng

ada

   

   

   

 S

eger

a

Pen

gam

ana

n do

kum

en

   

   

   

 

Page 47: SOP Pengamanan

43Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

8 M

emba

ntu

mem

adam

kan

api

   

   

   

AP

AR

A

ir      

P

enan

ggul

ang

an

baha

ya

keba

kara

n

9 M

enga

man

kan,

m

enga

was

i da

n m

elak

ukan

in

vent

aris

ir di

lo

kasi

ke

baka

ran

   

   

   

 S

elam

a ke

jadi

an

peng

aman

an

di lo

kasi

10

Mel

aran

g m

emin

dahk

an/

men

gam

bil

bara

ng b

ukti

   

   

   

 S

eger

a

Terja

lin

koor

dina

si

deng

an b

aik

11

Mel

aran

g m

emas

uki

TKP

ya

ng te

lah

dibe

ri po

lice

line

   

   

   

 

   

   

   

 

Page 48: SOP Pengamanan

44 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

12

Mel

apor

kan

keja

dian

da

n ko

ordi

nasi

le

bih

lanj

ut

   

   

   

 

Pen

gam

ana

n un

tuk

bara

ng

bukt

i

13

Mel

akuk

an

peny

idik

an

berk

enaa

n de

ngan

ke

baka

ran

yang

te

rjadi

   

   

   

 P

asca

ke

baka

ran

Pet

unju

k

14

Mem

beri

inst

ruks

i un

tuk

mem

inta

ba

ntua

n pi

hak

Pol

res

Mag

elan

g

   

   

   

 Ji

ka

dipe

rluka

n

Terja

lin

koor

dina

si

deng

an b

aik

15

Koo

rdin

asi

berk

enaa

n de

ngan

pe

nyid

ikan

yan

g di

laku

kan

piha

k ke

polis

ian

   

   

   

 P

asca

ke

jadi

an

Pet

unju

k da

n ko

ordi

nasi

   

Page 49: SOP Pengamanan

45Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

SOP PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENANGANAN UNJUK RASA AREA : BALAI KONSERVASI BOROBUDUR POS KEAMANAN UTAMA CANDI BOROBUDURTUJUAN :

A. Agar petugas di lapangan dapat cepat tanggap menghadapi situasi saat terjadi unjuk rasa di area Obvitnas Candi Borobudur

B. Menciptakan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung dan/atau pegawai

C. Menciptakan ketertiban dan keamanan di Candi Borobudur dan lingkungannya

DESKRIPSI

Unjuk rasa atau demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Di kawasan Candi Borobudur rentan pula adanya aksi unjuk rasa dikarenakan banyak pihak berkepentingan di dalamnya. Perlu adanya kesiapsiagaan pihak pengelola untuk menghadapi kemungkinan tersebut, juga membangun hubungan harmonis dengan masyarakat di lingkungan Obvitnas Candi Borobudur. Dengan adanya simpati dan peran serta masyarakat maka dapat meminimalisir adanya aksi unjuk rasa, saling mendukung upaya ketertiban dan keamanan di Candi Borobudur dan lingkungannya.

RUANG LINGKUP

A. Tahap menghadapi adanya informasi akan terjadi unjuk rasaB. Penanganan saat terjadinya unjuk rasa

Page 50: SOP Pengamanan

46 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB

A. Koordinator Pokja Pengamanan harus tetap bersikap tenang dan tidak panik saat menerima informasi akan adanya unjuk rasa;

B. Koordinator Pokja Pengamanan menginformasikan kepada petugas keamanan untuk mencari kebenaran informasi mengenai akan adanya unjuk rasa;

C. Jika benar akan terjadi aksi unjuk rasa, segera koordinasi secara berjenjang dengan para pimpinan pengelola Obvitnas Candi Borobudur untuk menentukan langkah selanjutnya

D. Pimpinan pengelola Obvitnas Candi Borobudur berkoordinasi dengan pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur dan pihak kepolisian PAM Obvit Polres Magelang, Polsek Borobudur, serta Polres Magelang untuk pengamanan selanjutnya;

E. Koordinator Pokja Pengamanan menyiapkan petugas keamanan untuk selalu siap siaga;

F. Saat terjadi demo atau kerusuhan, petugas keamanan harus tetap bersikap tenang dan tidak panik dalam menghadapi aksi demo atau kerusuhan;

G. Petugas keamanan mengamankan pintu perkantoran dan/atau pintu gerbang Candi Borobudur dimana terjadi unjuk rasa;

H. Kendali operasi penanganan aksi unjuk rasa berada di Ka Polres Magelang;

I. Polres Magelang dapat berkoordinasi dan minta bantuan pada TNI jika diperkirakan tidak dapat menghadapi aksi unjuk rasa yang terjadi;

Page 51: SOP Pengamanan

47Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

         

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan

Tanggal Revisi

Tanggal Efektif

Disahkan oleh

Kepala Balai Konservasi Borobudur Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001  

PENANGANAN  JIKA  TERJADI  UNJUK  RASA    

Dasar Hukum Pelaksana 1. Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Petugas keamanan Koordinator Pokja Pengamanan Kepala Balai Konservasi Borobudur Polres Magelang TNI

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan SOP Pengamanan Pengunjung

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

PENANGANAN UNJUK RASA

Alat komunikasi (HT)Peralatan keamanan lainnya

SOP/POCB.06/BKB/2015

Desember 2015

Januari 2016

Page 52: SOP Pengamanan

48 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

ALUR  PE

NGAT

URA

N  PEN

ANGAN

AN  JIKA

 TER

JADI  U

NJUK  RA

SA  DI  O

BVITNAS

 CAN

DI  B

ORO

BUDUR  

N

o

Akt

ivita

s P

elak

sana

Mut

u ba

ku

Pet

ugas

K

eam

anan

Koo

r. P

okja

P

enga

man

an

Kep

ala

Bal

ai

Kon

serv

asi

Bor

obud

ur

Pol

res

Mag

elan

g TN

I P

ersy

arat

an

perle

ngka

pan

Wak

tu

Out

put

1 Te

tap

bers

ikap

te

nang

dan

tida

k pa

nik

men

erim

a in

form

asi a

dany

a un

juk

rasa

   

   

   

Sel

ama

pros

es

Tida

k pa

nik

2 M

engi

nfor

mas

ikan

da

n m

enyu

ruh

men

cari

kebe

nara

n at

as

info

rmas

i ter

sebu

t

   

   

   

Seg

era

K

eben

aran

in

form

asi

3 K

oord

inas

i de

ngan

jaja

ran

pim

pina

n un

tuk

men

entu

kan

lang

kah

sela

njut

nya

   

   

   

Seg

era

Te

rjalin

ko

ordi

nasi

de

ngan

ba

ik

   

   

   

ALU

R P

ENG

ATU

RA

N P

ENA

NG

AN

AN

JIK

A TE

RJA

DI U

NJU

K R

ASA

DI O

BVI

TNA

S C

AN

DI B

OR

OB

UD

UR

Page 53: SOP Pengamanan

49Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

4 K

oord

inas

i de

ngan

pen

gelo

la

Obv

itnas

Tam

an

Wis

ata

dan

P

olre

s M

agel

ang

   

   

   

Sel

ama

pros

es

Terja

lin

koor

dina

si

deng

an

baik

5 M

enyi

apka

n pe

tuga

s ke

aman

an u

ntuk

se

lalu

sia

p si

aga

   

   

   

Seg

era

K

esia

psia

gaa

n pe

tuga

s

6 Te

tap

bers

ikap

te

nang

dan

tida

k pa

nik

saat

terja

di

unju

k ra

sa

   

   

   

sela

ma

pros

es

Tida

k pa

nik

7 M

enga

man

kan

di

pint

u pe

rkan

tora

n da

n/at

au p

intu

ge

rban

g ca

ndi

dim

ana

terja

di

aksi

unj

uk ra

sa

   

   

   

Sel

ama

pros

es

Pen

gam

anan

per

soni

l

8

Men

gend

alik

an

situ

asi d

an k

ondi

si

saat

terja

di a

ksi

unju

k ra

sa

   

   

   

Sel

ama

pros

es

Pen

gam

anan

te

rhad

ap

situ

asi d

an

kond

isi

 

Page 54: SOP Pengamanan

50 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

LAMPIRAN

Page 55: SOP Pengamanan

51Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

INSTRUKSI KERJA

Balai Konservasi Borobudur BorobudurJalan Badrawati, Borobudur, Magelang 56553

Telp. (0293) 788225, 788175 Fax. (0293) 788367e-mail : [email protected] website : www.konservasiborobudur.org

2015

Page 56: SOP Pengamanan

52 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Page 57: SOP Pengamanan

53Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

BAB IPENDAHULUAN

A. UmumFokus pengamanan Obvitnas Candi Borobudur adalah area Zona I Candi Borobudur. Dalam melaksanakan tugas pengamanan, selain berpedoman pada prosedur pengamanan yang berlaku bagi petugas maupun pihak terkait juga dibutuhkan suatu instruksi kerja. Instruksi kerja adalah petunjuk kerja yang menjelaskan tahapan-tahapan kerja secara terperinci. Instruksi kerja hanya melibatkan satu fungsi saja sebagai pendukung SOP Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur.

B. Maksud dan Tujuan

1. Menertibkan pengaturan kunjungan dan kegiatan pemanfaatan di Candi Borobudur

2. Menertibkan kegiatan fotografer dan guide di Candi Borobudur demi kenyamanan pengunjung dan dalam rangka pelestarian

3. Memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pimpinan dan jajarannya saat melaksanakan kunjungan dinas di Candi Borobudur

4. Membatasi jumlah kendaraan yang memasuki area Zona I Candi Borobudur

5. Terciptanya situasi yang aman dan nyaman di Candi Borobudur.

C. Ruang Lingkup

Instruksi Kerja Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur meliputi :

1. Pengaturan Kunjungan di Candi Borobudur2. Pengaturan Jaga dan Patroli3. Pengamanan dan pengawalan terhadap pimpinan saat

kunjungan ke Candi Borobudur

Page 58: SOP Pengamanan

54 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

4. Pendampingan dan Pengawasan Kegiatan Pemanfaatan5. Penanganan jika terjadi tindakan vandalisme 6. Pengaturan kegiatan fotografer dan guide di Obvitnas Candi

Borobudur 7. Pengaturan Parkir Kendaraan di Zona I

Page 59: SOP Pengamanan

55Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

BAB IIINSTRUKSI KERJA PENGAMANAN

A. Pengaturan Kunjungan di Candi Borobudur

1. Petugas Pengamanan membuka pintu gerbang timur pada pukul 04.00 WIB dan berjaga bersama petugas khusus untuk memastikan tiket masuk khusus kunjungan sunrise;

2. Melaksanakan pengawasan dan pengamanan pengunjung saat kunjungan sunrise;

3. Berkoordinasi dengan petugas pengamanan Pengelola Obvitnas Taman Wisata dan Hotel Manohara;

4. Menegur pengunjung sunrise jika diketahui melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu kelestarian candi, diantaranya yaitu :- merokok di area Obvitnas Candi Borobudur (Zona I

dalam)- membawa makanan- corat coret batu candi- membuang sampah sembarangan- memanjat dinding candi dan stupa- duduk-duduk di stupa candi- memasukkan tangan pada stupa candi- memindahkan susunan batu candi- membawa benda tajam, amunisi, tongkat, dan barang

berbahaya lainnya - membawa binatang selama kunjungan ke candi- melakukan kegiatan pemanfaatan tanpa ijin tertulis

dari pejabat berwenang- melakukan kegiatan (selain tercantum di atas) yang

dapat mengganggu kelestarian Candi Borobudur

Page 60: SOP Pengamanan

56 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

5. Membuka pintu gerbang Zona I pada jam buka kunjungan umum yaitu pukul 06.00 WIB.

6. Berdasar tugas masing-masing melaksanakan menitoring pengawasan dan pengamanan terhadap pengunjung selama kunjungannya dan memberikan pelayanan kepada pengunjung dengan sebaik-baiknya;

7. Menegur pengunjung jika diketahui melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu keletarian candi (seperti yang tercantum pada Point d);

8. Menutup pintu gerbang timur jika sudah waktu tutup kunjungan pada pukul 17.15 WIB dan mempersilahkan pengunjung di halaman maupun di atas candi untuk segera turun menuju pintu keluar (pintu gerbang candi utara) terkecuali pengunjung sunset dengan memperlihatkan tiket khususnya;

9. Memastikan bahwa semua pengunjung umum telah keluar dengan berpatroli mengelilingi candi, terkecuali pengunjung sunset;

10. Melaksanakan pengawasan dan pengamanan pengunjung saat kunjungan sunset;

11. Menegur pengunjung sunset jika diketahui melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu keletarian candi (seperti yang tercantum dalam Point 4);

12. Mempersilahkan pengunjung sunset untuk segera keluar pada waktu tutup kunjungan sunset yaitu pukul 19.00 WIB melalui pintu BMP;

13. Kembali memastikan bahwa semua pengunjung candi telah keluar dan menutup pintu monumen candi.

B. Pengaturan Jaga dan Patroli

1. Petugas CCTV selalu memantau situasi dan kondisi di area Obvitnas Candi Borobudur melalui CCTV, melaporkannya kepada Petugas Keamanan di pos keamanan (kenari) dan mencatatnya dalam Buku Mutasi;

2. Petugas keamanan selalu memantau situasi dan kondisi di area Obvitnas Candi Borobudur melalui penjagaan dan patroli.

Page 61: SOP Pengamanan

57Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

3. Penjagaan dilakukan oleh Satpam selama 24 (dua puluh empat) jam yang terbagi dalam 4 (empat) regu. Keempat regu Satpam terbagi dalam 4 shift jaga, tiap shift adalah setiap 6 (enam) jam kerja. Jadwal jaga tiapshift yaitu pukul 00.00-pukul 06.00 WIB; pukul 06.00-pukul 12.00 WIB; pukul 12.00-18.00 WIB; dan pukul 18.00-00.00 WIB;

4. Jadwal jaga Satuan Petugas Keamanan dan Ketertiban adalah 12 (dua belas) jam, yang terdiri dari 2 (dua) regu shift pagi dan shift siang. Shift pagi mulai pukul 05.00 - 12.00 WIB dan shift siang mulai pukul 11.00 - 18.00 WIB;

5. Tiap regu Satpam melakukan patroli di Obvitnas Candi Borobudur dan lingkungannya. Patroli tiap regu yaitu 2 (dua) orang berjaga di Pos Keamanan Utama (Kenari) dan anggota lainnya berpatroli di area Obvitnas Candi Borobudur dan lingkungannya (sesuai situasi dan kondisi);

6. Dilaksanakan patroli oleh Satpam Jaga dengan berjalan kaki, untuk memonitoring situasi dan kondisi, menemukan potensi pelanggaran dan potensi bahaya tindak pidana di Obvitnas Candi Borobudur;

7. Menyiapkan dan membawa perlengkapan patroli diantaranya yaitu senter, pesawat radio panggil (HT), sangkur, tongkat, borgol, dan peralatan keamanan lainnya yang diperlukan;

8. Selama melakukan patroli, petugas patroli melaporkan keadaan atau kondisi kepada petugas yang berjaga di Pos Keamanan Utama (Kenari)

9. Petugas di Pos Keamanan (Kenari) menerima laporan, kemudian mencatat dalam buku monitoring keamanan (Buku Mutasi) mengenai keadaan ataukondisi yang ditemui selama patroli yang dilakukan;

10. Koordinator Satpam berpatroli untuk mengkoordinir kesiapan dan kegiatan anggota Satpam;

11. Koordinator Pokja Pengamanan mengkoordinir kesiapan dan kegiatan Koordinator Satpam maupun anggota Satpam dan Satuan Petugas Keamanan dan Ketertiban, serta untuk membahas tugas, kendala maupun permasalahan di lapangan;

Page 62: SOP Pengamanan

58 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

12. Jika petugas keamanan Obvitnas Candi Borobudur menemukan tindak pidana yang harus segera ditangani, segera berkoordinasi dengan koordinator Satpam atau Koordinator Pokja Pengamanan untuk kemudian dilaporkan kepada jajaran Pimpinan Balai Konservasi Borobudur;

13. Koordinator Pokja Pengamanan dapat mengajukan usul kepada jajaran pimpinan Balai Konservasi Borobudur untuk segera menghubungi pihak kepolisian Polres Magelang;

14. Jika diperlukan, maka Pimpinan Balai Konservasi Borobudur menindaklanjuti usulan untuk segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna menindaklanjuti tindak pidana yang terjadi di area Obvitnas Candi Borobudur;

15. PPNS Balai Konservasi Borobudur berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam menindaklanjuti adanya tindak pidana yang terjadi.

16. Personil POLRI Polres Magelang yang melakukan patroli untuk memonitoring situasi dan kondisi, harus mencatat dalam Buku Kontrol Petugas mengenai keadaan ataukondisi yang ditemui selama patroli yang dilakukan;

17. Pada situasi yang dinyatakan rawan dan sangat rawan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur, Petugas Pengawas CCTV, Petugas Keamanan Obvitnas Candi Borobudur bersama dengan personil Obvitnas Taman Wisata Borobudur, PAM Obvit Polres Magelang, Polsek Borobudur, Polres Magelang melakukan patroli secara intens di Candi Borobudur dan lingkungannya.

C. Pengamanan dan pengawalan terhadap pimpinan saat kunjungan ke Candi Borobudur

1. Jajaran Pimpinan ke Candi Borobudur

a. Petugas keamanan menyambut kedatangan pimpinan;b. Petugas keamanan memberi hormat kepada pimpinan

ketika dating dan pergi;c. Petugas keamanan memberi salam kepada pimpinan;

Page 63: SOP Pengamanan

59Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

d. Petugas keamanan melakukan pengawalan terhadap pimpinan (Ka Regu atau Waka regu) selama kunjungannya ke Candi Borobudur;

e. Pendampingan oleh Koordinator Pokja Pengamanan;f. Petugas keamanan mencatat semua kegiatan dan/

atau kejadian dalam Buku Mutasi;

2. Pengamanan terhadap Pimpinan (gangguan terhadap pimpinan)

Gangguan yang dimaksud adalah gangguan yang bisaterjadi terhadap pimpinan berupa gangguan psikis (ancaman, teror) maupun fisik (kekerasan) baik dari dalam maupun dari luar.

a. Gangguan psikis;

1) Petugas keamanan menerima laporan dan/atau mengetahui secara langsung adanya gangguan tersebut;

2) Petugas keamanan memberikan pengamanan secara langsung;

3) Petugas keamanan melakukan koordinasi tentang pengamanan dengan pejabat terkait;

4) Koordinator Pokja Pengamanan berkoordinasi dan/atau melaporkan kepada pihak POLRI jika gangguan sudah tidak bisa ditoleransi lagi;

5) Petugas keamanan mencatat dan melaporkan semua kegiatan atau kejadian.

b. Gangguan kekerasan;

1) Petugas keamanan menerima laporan dan/atau mengetahui secara langsung akan adanya gangguan tersebut;

2) Petugas keamanan memberikan pengamanan secara langsung di tempat pimpinan berada;

3) Petugas keamanan melakukan koordinasi tentang pengamanan dengan pejabat terkait;

4) Koordinator Pokja Pengamanan berkoordinasi dan/atau melaporkan kepada pihak POLRI;

Page 64: SOP Pengamanan

60 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

5) Petugas keamanan mencatat dan melaporkan kegiatan atau kejadian.

D. Pendampingan dan Pengawasan Kegiatan Pemanfaatan

1. Dilakukan kegiatan pengamanan dan pengawasan oleh petugas keamanan serta pendampingan oleh petugas Balai Konservasi Borobudur selama kegiatan pemanfaatan tersebut berlangsung;

2. Mencatat dalam Buku Tamu mengenai identitas penanggungjawab dan hal-hal berkenaan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan ke dalam Buku Mutasi;

3. Memberi kartu pengenal untuk dipakai selama melaksanakan kegiatan pemanfaatan;

4. Mengawasi tamu berkepentingan khusus tersebut agar mematuhi peraturan yang terdapat dalam surat perizinan maupun ketentuan yang berlaku di area Obvitnas Candi Borobudur;

5. Dapat menegur bahkan menghentikan kegiatan pemanfaatan jika tamu tidak mematuhi peraturan yang berlaku selama melaksanakan kegiatan pemanfaatan;

6. Menerima kembali kartu pengenal tamu jika telah selesai kegiatan.

E. Penanganan vandalisme

1. Wajib menegur jika terdapat pengunjung yang melakukan tindak vandalisme,;

2. Jika diperlukan, dapat membawa pelaku ke Pos Keamanan Utama (Kenari);

3. Memberi nasihat dan penjelasan kepada pelaku yang telah melakukan pelanggaran vandalisme tersebut;

4. Menyuruh pelaku untuk mengembalikan obyek vandalisme ke bentuk asal atau keadaan semula.

F. Pengaturan kegiatan fotografer dan guide

1. Fotografer dan guide selalu memakai identitas yang sudah ditentukan;

Page 65: SOP Pengamanan

61Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

2. Fotografer dan guide masuk melalui pintu gerbang timur dan harus mengisi daftar hadir setiap harinya yang disediakan di pos jaga gerbang timur Obvitnas Candi Borobudur;

3. Fotografer dan guide sebelum melaksanakan kegiatan harus melapor ke petugas dan meninggalkan tanda pengenal (ID Card) kepada petugas jaga di pos gerbang timur dan setelah selesai juga harus melapor kembali dan mengambil tanda pengenalnya;

4. Fotografer yang diizinkan naik ke teras stupa (Lantai 8,9,10) Obvitnas Candi Borobudur adalah fotografer yang sebelumnya telah memiliki kesepakatan dengan pelanggan (pengunjung) untuk berfoto secara paket dan dalam waktu yang bersamaan maksimal 3 (tiga) orang dengan waktu kunjungan yang sama dengan pengunjung yang dilayani;

5. Fotografer dilarang menawarkan jasa di area teras stupa (Lantai 8,9,10) Obvitnas Candi Borobudur;

6. Guide bertanggungjawab mengatur rombongan wisatawan yang naik ke teras stupa (Lantai 8,9,10) Obvitnas Candi Borobudur dan memandunya untuk turun dari area teras stupa;

7. Fotografer dan guide secara aktif turut menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan di lingkungan Obvitnas Candi Borobudur;

8. Fotografer dan guide harus menaati tata tertib yang berlaku di Obvitnas Candi Borobudur dan menginformasikannya kepada wisatawan;;

9. Fotografer dan guide dilarang menganjurkan wisatawan yang dipandunya untuk :

- Memasukkan tangan ke stupa

- Duduk-duduk pada stupa

- Naik pada dinding stupa

- Merokok di area Zona I

- Mencorat-coret atau menggores batu candi;

Page 66: SOP Pengamanan

62 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

10. Fotografer dilarang menjual hasil pemotretan kepada pengunjung di area Obvitnas Candi Borobudur. Penjualan hasil pemotretan dilakukan di area Obvitnas Taman Wisata Candi Borobudur;

11. Jika diketahui fotografer dan guide turut melakukan atau menyarankan pengunjung melakukan kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian Candi Borobudur maka petugas keamanan dapat menegurnya. Jika ternyata setelah dilakukan peneguran, fotografer dan guide tetap melakukan hal tersebut maka petugas keamanan dapat menghentikan fotografer untuk menawarkan jasanya.

12. Pihak Balai Konservasi Borobudur kemudian dapat melaporkan fotografer dimaksud kepada KOPARI Catra Gemilang Magelang dan guide dimaksud kepada Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukannya. Jika di kemudian hari masih ditemui bahwa fotografer dan guide bersangkutan masih tetap melakukan pelanggaran lagi, maka Balai Konservasi Borobudur mengirimkan surat teguran kepada KOPARI Catra Gemilang dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) agar dapat ditindaklanjuti.

13. Fotografer dan guide yang menjalankan aktivitas di Obvitnas Candi Borobudur keluar melalui pintu gerbang utara dan dapat mengambil kartu tanda pengenalnya lagi.

G. Pengaturan Parkir Kendaraan di Zona I

1. Kendaraan khusus yang diizinkan parkir di sebelah barat laut Candi Borobudur, terlebih pada situasi yang rawan dan sangat rawan adalah Mobil Ambulance, Mobil Pemadam Kebakaran, Mobil Gegana, Mobil Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kepolisian, dan Mobil Evakuasi;

2. Kendaraan petugas diizinkan parkir di tempat yang telah disediakan yaitu di tempat parkir bawah Pos Keamanan Utama (Kenari);

3. Kendaraan tamu VIP yang berkunjung di Obvitnas Candi Borobudur diizinkan Drop Off tamu yang bersangkutan di jalan aspal depan Pos Keamanan Utama (Kenari), untuk

Page 67: SOP Pengamanan

63Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

kemudian turun kembali dan parkir di luar Zona I Obvitnas Candi Borobudur. Demikian pula dengan penjemputannya;

4. Kendaraan kunjungan tamu VVIP diizinkan dengan pembatasan 5 (lima) kendaraan, terdiri dari Mobil Pengawal Tamu, Mobil Tamu, Mobil Ambulance, Mobil Gegana, dan Mobil Pemadam Kebakaran. Mobil pengantar tamu yang lain hanya diizinkan untuk Drop Off di jalan aspal depan Pos Keamanan Utama (Kenari);

5. Parkir kendaraan tamu berkepentingan khusus (kegiatan pemanfaatan) yang berkunjung ke Candi Borobudur adalah di luar Zona I Obvitnas Candi Borobudur, tepatnya di perbatasan Hotel Manohara dan Lapangan Akshobya. Tamu yang bersangkutan masuk melalui pintu gerbang timur;

6. Kendaraan kunjungan tamu yang berkebutuhan khusus (penyandang cacat) diizinkan masuk ke Zona I Obvitnas Candi Borobudur jika telah mendapat izin tertulis. Tamu berkebutuhan khusus diizinkan turun dan dijemput di sebelah barat laut candi untuk kemudian parkir kendaraan di luar Zona I Obvitnas Candi Borobudur;

7. Kendaraan pengangkut peralatan (kendaraan roda 4) untuk kepentingan pekerjaan pemeliharaan Candi Borobudur diizinkan memasuki Zona I Obvitnas Candi Borobudur sebelah barat laut untuk keperluan menurunkan barang dan/atau peralatan, dengan ketentuan hanya sampai pada jalan aspal serta tidak diperbolehkan memasuki halaman rumput. Setelah menurunkan barang atau peralatan, kendaraan harus turun kembali ke Zona II Candi Borobudur;

8. Kendaraan roda 6 (enam) atau lebih tidak diizinkan masuk ke area Zona I Obvitnas Candi Borobudur;

Page 68: SOP Pengamanan

64 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Page 69: SOP Pengamanan

65Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

PEDOMAN SISTEM PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Balai Konservasi Borobudur BorobudurJalan Badrawati, Borobudur, Magelang 56553

Telp. (0293) 788225, 788175 Fax. (0293) 788367e-mail : [email protected] website : www.konservasiborobudur.org

2015

Page 70: SOP Pengamanan

66 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Page 71: SOP Pengamanan

67Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia kaya akan benda cagar budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan secara terus-menerus sebagai aset budaya bangsa dan ilmu pengetahuan. Keagungan warisan budaya bangsa Indonesia pun telah diakui oleh dunia Internasional melalui UNESCO yang telah menetapkan Kawasan Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia (List No. 592/1991).

Peningkatan pengelolaan kawasan Borobudur yang di dalamnya tercakup Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional sehingga menjadi kewajiban dan tanggungjawab bagi kita semua untuk menjaga, melestarikan, melindungi, mengelola, mengembangkan, dan memanfaatkan kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya dengan segala aspeknya untuk kepentingan bangsa di masa sekarang maupun yang akan datang. Selain itu Candi Borobudur juga telah ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.34/HM.001/MKP/2008 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata di atas, menyatakan bahwa:

1. Candi Borobudur dan kompleks wisata Candi Borobudur sebagai Obvitnas bidang Kebudayaan dan Pariwisata mendapat prioritas pengamanan;

2. Balai Konservasi Borobudur sebagai pengelola Obvitnas Candi Borobudur bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengamanan internal dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam Pengelolaan Taman Wisata;

Page 72: SOP Pengamanan

68 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

3. Pengelola Obvitnas bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia menentukan konfigurasi standar pengamanan meliputi kekuatan personil beserta sarana prasarana pengamanannya;

4. Pengelola dalam pelaksanaan pengamanan Internal wajib memenuhi standar kualitas atau kemampuan yang ditetapkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia serta mempertimbangkan masukan dari departemen/instansi terkait dan ketentuan internasional yang berlaku.

Salah satu upaya untuk mendukung perlindungan secara fisik adalah sistem pengamanan yang memadai. Oleh karena itu perlu disusun sebuah Standard Operasional Prosedur (SOP) Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia dan Obvitnas di bidang kebudayaan.

B. DASAR

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

6. Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata;

7. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : PM.40/OT.001/MKP-2006 tanggal 7 September 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Konservasi Borobudur;

Page 73: SOP Pengamanan

69Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

8. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.34/HM.001/MKP/ 2008 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata;

9. Surat Keputusan Kapolri Nomor Pol: Skep/738/X/2005 tanggal 13 Oktober 2005 tentang Pedoman Sistem Pengamanan Obvitnas.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia dan Obvitnas membutuhkan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan dalam bertindak dan untuk memudahkan pelaksana di lapangan berkaitan dengan pengamanan. Dengan adanya Standard Operasional Prosedur (untuk selanjutnya disebut SOP) Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur, diharapkan para pelaksana di lapangan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat agar tercipta kondisi keamanan Candi Borobudur secara optimal. Tujuan dimaksud dapat diperinci sebagai berikut :

1. Meningkatnya kemampuan pengelola Obvitnas Candi Borobudur dalam menentukan kebijakan dan strategi keamanan yang menyangkut persiapan personil pengamanan (sumber daya manusia), manajemen, dan sistem serta peralatan yang digunakan untuk menunjang kegiatan pengamanan yang dilakukan;

2. Terwujudnya Pengelola Obvitnas Candi Borobudur yang mampu bekerjasama dengan Pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur, Kepolisian Republik Indonesia, dan instansi terkait lainnya dalam situasi aman, rawan, dan sangat rawan;

3. Terwujudnya Satuan Pengamanan (Satpam) yang mampu bertindak dan menganalisis keadaan sehingga dapat bertindak cepat dan tanggap dalam rangka mengamankan Obvitnas Candi Borobudur serta dapat melakukan usaha-usaha preventif dan pre-emtif dalam rangka penanggulangan dari gangguan dan ancaman keamanan

4. Tersedianya tenaga Satuan Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur yang profesional dan sesuai dengan standar pengamanan;

Page 74: SOP Pengamanan

70 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

5. Terwujudnya Personil pengamanan Obvitnas Candi Borobudur yang mengetahui secara jelas alur komando dan tahapan kondisi keamanan serta pengendaliannya;

6. Tersedianya petunjuk pelaporan pelaksanaan pengamanan Obvitnas Candi Borobudur serta sistem monitoring dan evaluasinya;

D. RUANG LINGKUP DAN SISTEMATIKA

Ruang lingkup SOP Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur terdiri dari 3 (tiga) dokumen yang tak terpisahkan yaitu :

SOP Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur

Di dalam SOP Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur yang melibatkan beberapa pihak berkepentingan di dalamnya, mencakup standard-standard prosedur mengenai :

a. SOP Pengamanan Pengunjung

b. SOP Pengamanan dan Pengawalan Tamu VVIP dan VIP

c. SOP Penanganan Pencurian (tertangkap tangan)

d. SOP Penanganan Awal terhadap Teror Bom

e. SOP Penanganan Kebakaran

f. SOP Penanganan Unjuk Rasa

Instruksi Kerja Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur

Instruksi kerja merupakan petunjuk atau tata cara dalam melakukan satu jenis aktifitas, berbeda dengan SOP yang menggambarkan pengendalian banyak aktifitas dari suatu proses. Instruksi kerja pada SOP Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur terdiri dari :

a. Instruksi Kerja Pengaturan Kunjungan di Candi Borobudur

b. Instruksi Kerja Pengaturan Jaga dan Patroli

c. Instruksi Kerja Pengamanan dan Pengawalan Pimpinan saat Kunjungan ke Candi Borobudur

d. Instruksi Kerja Pendampingan dan Pengawasan Kegiatan Pemanfaatan

e. Instruksi Kerja Penanganan Vandalisme

Page 75: SOP Pengamanan

71Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

f. Instruksi Kerja Pengaturan Kegiatan Fotografer dan Guide

g. Instruksi Kerja Pengaturan Parkir Kendaraan di Zona I Candi Borobudur

Pedoman Sistem Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur yang meliputi :

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang

B. Dasar

C. Maksud dan Tujuan

D. Ruang Lingkup dan Sistematika

E. Pengertian atau Definisi

BAB II Identifikasi Obyek

BAB III Pola Pengamanan

BAB IV Administrasi dan Sarana Prasarana Penunjang

BAB V Penutup

E. PENGERTIAN

1. Standar adalah ukuran tertentu kriteria maupun langkah-langkah teknis yang dipakai sebagai patokan menuju suatu pelayanan/kinerja yang harus dicapai;

2. Standar Operasional Prosedur (untuk selanjutnya disingkat SOP) adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan;

3. Obyek Vital Nasional (untuk selanjutnya disingkat Obvitnas) adalah kawasan/lokasi; bangunan/instalasi atau usaha yang menyangkut hajat orang banyak, kepentingan, dan sumber pendapatan negara yang bersifat strategis;

4. Pengelola Obvitnas adalah perangkat yang mempunyai

Page 76: SOP Pengamanan

72 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

otoritas melakukan pengelolaan obvitnas; dalam SOP ini yang dimaksud pengelola Obvitnas Candi Borobudur ialah Balai Konservasi Borobudur; pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur adalah PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

5. Identifikasi kewilayahan adalah identifikasi potensi aset dan kekhasan Obvitnas Candi Borobudur untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang lingkup dan tanggung jawab pengelolaan keamanan dan ketertiban;

6. Identifikasi potensi kerawanan adalah mengidentifikasikan potensi baik yang diakibatkan ancaman maupun gangguan sehingga kebijakan dan strategi yang diterapkan dapat bekerja secara optimal;

7. Pengamanan adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan serta penegakan hukum terhadap setiap ancaman dan gangguan keamanan;

8. Pengamanan Obvitnas adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan serta penegakan hukum terhadap setiap ancaman dan gangguan keamanan yang ditujukan kepada Obvitnas;

9. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri;

10. Tamu VIP (Very Important Person), VVIP (Very Very Important Person) adalah pejabat negara /tamu negara yang karena kepentingan dan kedudukan tertentu sehingga memerlukan pengamanan khusus;

11. Pengamanan VIP, VVIP adalah rangkaian kegiatan atau bentuk tindakan dari satuan yang memberikan perlindungan kepada obyek pengamanan yang dianggap saat penting dari ancaman dan ganguan serta diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung;

Page 77: SOP Pengamanan

73Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

12. Tamu dengan kepentingan khusus adalah tamu yang telah memiliki izin atau diizinkan untuk melakukan kegiatan pemanfaatan di Obvitnas Candi Borobudur (pemotretan, sembahyang, penelitian, dan kegiatan pemanfaatan lain yang telah memiliki ijin);

13. Tamu dengan kebutuhan khusus adalah tamu atau pengunjung penyandang cacat, misal pengunjung dengan kursi roda atau pengunjung tuna netra;

14. Kendaraan khusus adalah kendaraan bermotor selain untuk penumpang dan barang, yang penggunaannya untuk keperluan khusus. Dalam hal ini ialah Mobil Pemadam Kebakaran, Mobil Ambulance, Mobil Gegana, Mobil Olah TKP Kepolisian, dan Mobil Evakuasi untuk Pengamanan;

15. Personil adalah orang-orang atau karyawan/pegawai yang menjalankan atau melayani pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi/kantor pemerintahan atau swasta untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan.

16. Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan mendapat gaji (upah); pegawai; pekerja. Dalam hal ini ialah personil kantor Balai Konservasi Borobudur, pegawai tetap maupun tidak tetap.

17. Petugas adalah orang yang ditugaskan untuk melakukan sesuatu ; dalam hal ini ialah personil kantor Balai Konservasi Borobudur yang ditugaskan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan di area Obvitnas Candi Borobudur

18. Satuan Pengamanan (untuk selanjutnya disingkat Satpam) yang selanjutnya disingkat Satpam adalah satuan atau kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi atau badan usaha untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya

19. Ancaman adalah segala sesuatu perbuatan atau tindakan perseorangan, kelompok,dan organisasi baik berasal dari dalam maupun luar negeri, yang berasal dari lingkungan eksternal maupun internal, yang dinilai dapat berpotensi membahayakan kepentingan dan kelangsungan beroperasinya Obvitnas;

Page 78: SOP Pengamanan

74 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

20. Gangguan adalah segala bentuk perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, maupun kejahatan terorganisasi yang sudah nyata dan menimbulkan kerugian berupa korban jiwa, kerusakan Obvitnas serta mengakibatkan ketakutan dan perasaan tidak aman dan nyaman kepada pegawai/karyawan Obvitnas;

21. Pre-emtif adalah segala usaha kegiatan untuk menghilangkan kondisi yang tidak menguntungkan dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bentuk-bentuk ancaman pada Obvitnas;

22. Preventif adalah segala usaha kegiatan pencegahan terjadinya bentuk-bentuk ancaman terhadap Obvitnas;

23. Represif adalah melakukan penindakan terhadap ancaman dan gangguan pada Obvitnas sesui dengan ketentuan dan atau hukum yang berlaku;

24. Situasi Aman adalah keadaan dimana situasi dan kondisi pada suatu kawasan yang secara umum aman, tertib, dan nyaman. Pada Obvitnas Candi Borobudur, indikator situasi aman adalah sebagai berikut:a. Situasi berjalan normal dan semua fungsi berjalan baik

sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan;

b. Masyarakat tidak merasakan terjadinya gangguan keamanan yang bersifat langsung;

c. Skala terjadinya kriminalitas dan gangguan keamanan masih tergolong wajar dan terkendali;

d. Jumlah pengunjung Candi Borobudur kurang dari 10.000 orang per hari. Tingkat kerawanan semakin tinggi seiring meningkatnya jumlah pengunjung. Berdasarkan pengalaman, jumlah pengunjung yang lebih dari 10.000 orang per hari menyebabkan sulitnya pengaturan ketertiban dan kenyamanan;

25. Situasi Rawan adalah suatu keadaan dimana masyarakat pada suatu kawasan merasa terancam dan terganggu keamanannya akibat terjadi adanya ancaman, hambatan, dan gangguan. Pada Obvitnas Candi Borobudur indikator situasi rawan adalah sebagai berikut:

Page 79: SOP Pengamanan

75Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

a. Besarnya potensi akan munculnya kasus-kasus kriminalitas pada lingkungan Obvitnas Candi Borobudur seperti vandalisme, pencurian, pelanggaran dan tindak pidana lainnya;

b. Munculnya ancaman aksi teror yang mengganggu ketenangan dan ketentraman dengan tujuan-tujuan yang tidak bertanggung jawab;

c. Munculnya keresahan akibat konflik antar pengunjung dan antar kelompok masyarakat, namun belum bersifat destruktif;

d. Jumlah pengunjung Candi Borobudur lebih dari 10.000 orang per hari.

26. Situasi Sangat Rawan adalah keadaan yang mencerminkan hilangnya situasi aman, tentram, dan nyaman pada masyarakat dan adanya berbagai bentuk-bentuk gangguan yang nyata. Pada Obvitnas Candi Borobudur situasi sangat rawan dapat terjadi karena tindakan sabotase teror, blokade, dan tindakan kriminalitas yang serius, dengan indikator sebagai berikut:

1. Terjadinya tindakan aksi terorisme ataupun gangguan keamanan serius yang bersifat terus menerus;

2. Terjadinya kasus-kasus pencurian yang teroganisir;

3. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, dan tanah longsor;

4. Kondisi ketidakstabilan keamanan masyarakat yang berpotensi dapat berimbas pada keamanan Obvitnas Candi Borobudur.

27. Vandalisme adalah perbuatan merusak dan/atau menghilangkan terhadap benda dengan sengaja (dalam hal ini cagar budaya).

28. Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan, misalnya

Page 80: SOP Pengamanan

76 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.

29. Bom adalah suatu alat peledak terbuat dari isian bahan peledak yang dikemas dalam suatu pembungkus dan dilengkapi dengan suatu alat mekanis sebagai penyala/peledak penghantar yang akan membuat bom itu meledak.

30. Handak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas, atau campuran beberapa zat kimia yang lain, apabila dkenai suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan berubah secara kimiawi dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat disertai efek dan tekanan (ledakan) yang sangat besar

Page 81: SOP Pengamanan

77Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

BAB IIIDENTIFIKASI OBYEK PENGAMANAN

A. IDENTIFIKASI KEWILAYAHAN

Kawasan Candi Borobudur dibagi menjadi 5 (lima) zona melalui Masterplan JICA 1979, sebagai berikut:

1. Zona I, kawasan inti (radius 200 m), untuk perlindungan monumen dan lingkungan arkeologis dimana di dalamnya terdapat Obvitnas Candi Borobudur, dikelola oleh Balai Konservasi Borobudur;

2. Zona II, kawasan umum (radius 500 m), merupakan taman wisata arkeologi, untuk menyediakan fasilitas taman dan perlindungan lingkungan sejarah, dikelola oleh Pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur;

3. Zona III, kawasan penyangga (radius 2 km), merupakan zona penggunaan tanah dengan aturan khusus, untuk mengontrol pengembangan daerah di sekitar taman wisata arkeologi, dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang;

4. Zona IV (radius 5 km), merupakan zona perlindungan daerah bersejarah, untuk perawatan dan pencegahan kerusakan daerah sejarah, dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang;

5. Zona V (radius 10 km), merupakan zona taman arkeologi nasional, untuk survei arkeologi pada daerah yang luas dan pencegahan kerusakan monumen yang masih terpendam, dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang.Dilihat dari pembagian zonasi Kawasan Candi Borobudur, instansi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan Obvitnas Candi Borobudur adalah Balai Konservasi Borobudur.

Page 82: SOP Pengamanan

78 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

B. CAKUPAN LUAS AREA PENGAMANAN

Cakupan luas area Zona I Candi Borobudur seluas 25,382 Ha, yaitu area yang dikelilingi jalan beraspal dengan radius 200 meter dari Candi Borobudur. Fokus pengamanan utama Obvitnas Candi Borobudur adalah pada Candi Borobudur dan area Zona I dalam (dibatasi dengan pagar besi), sedangkan untuk pengamanan Zona I luar bekerja sama dengan pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur yaitu PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

 Gambar  1.     Zona  I  Candi  Borobudur  seluas  25,382  Ha    

       Zona  I  dalam  (biru)    

 

Gambar 1. Zona I Candi Borobudur seluas 25,382 Ha Zona I dalam (biru)

Page 83: SOP Pengamanan

79Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

C. IDENTIFIKASI POTENSI KERAWANAN

1. Sebagai obyek wisata yang setiap harinya dikunjungi oleh ribuan orang, Candi Borobudur sangat rentan terhadap perilaku-perilaku pengunjung yang kerapkali tidak mengindahkan peraturan yang ada (vandalisme), misalnya;

a. Corat coret, memanjat dinding dan stupa, menggores batu candi, menggeser susuan batu candi

b. Pengunjung mencoba memasuki area Zona I setelah jam kunjung usai, baik dengan cara melompati pagar maupun tanpa ijin pihak yang berwenang

c. Bangunan Candi Borobudur mempunyai tampilan yang sangat rumit, mempunyai banyak lorong dan tingkat. Banyaknya jumlah pengunjung/ pengguna pemanfaatan lainnya menjadikan Candi Borobudur tersebut mempunyai tingkat risiko kerawanan bagi keamanan.

d. Pedagang asongan yang terkadang berjualan di area Zona I yang terlarang bagi asongan.

e. Tindakan-tindakan lain yang dianggap dapat membahayakan kelestarian Candi Borobudur maupun pengunjung lainnya.

2. Candi Borobudur telah terdaftar sebagai Bangunan Cagar Budaya Indonesia dan Warisan Budaya Dunia UNESCO. Sebagai peninggalan budaya yang tak ternilai harganya, potensi pencurian cagar budaya sangat mungkin terjadi. Di samping itu, dengan dimanfaatkannya Candi Borobudur sebagai obyek wisata dan banyak pengunjung yang datang, berbagai gangguan kejahatan juga berpotensi untuk terjadi.

3. Terorisme Tindakan terorisme melibatkan unsur kekerasan atau yang menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar hukum pidana. Obvitnas Candi Borobudur rentan terhadap tindakan terorisme. Kejadian terorisme di Candi Borobudur pernah terjadi pada tahun 1985 yaitu pengeboman. Tidak menutup kemungkinan suatu saat terjadi kejadian yang sama.

Page 84: SOP Pengamanan

80 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

4. Candi Borobudur dibangun di atas sebuah bukit dan dikelilingi oleh berbagai gunung. Diantara gunung-gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Sumbing dan Gunung Merbabu yang merupakan gunung berapi, mengakibatkan Candi Borobudur rentan terhadap potensi bencana letusan gunung berapi dan gempa bumi vulkanik. Selain itu, letak Candi Borobudur yang berada di atas bukit memberikan peringatan akan potensi bahaya tanah longsor. Potensi kerawanan yang lain adalah gempa bumi tektonik yang bertenaga lebih besar daripada gempa bumi vulkanik yang diakibatkan letak Indonesia yang berada di persimpangan 3 lempeng tektonik dunia.

Page 85: SOP Pengamanan

81Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

BAB IIIPOLA PENGAMANAN OBVITNAS CANDI

BOROBUDUR

A. BENTUK PENGAMANAN (Security Configuration)

1. Pengamanan secara langsung melalui pengerahan/penggelaran secara fisik di lapangan (pengamanan fisik) melalui kegiatan pengaturan penjagaan dan patroli, maupun kegiatan lain yang dapat mencegah/mengatasi timbulnya ancaman maupun gangguan yang terjadi.

2. Pengamanan secara tidak langsung melalui kegiatan pengamanan:

a. Pengawasan melalui CCTV; b. Pengawasan oleh karyawan dengan cara

berkomunikasi dengan petugas;c. Pengawasan oleh fotografer dan guide dengan cara

berkomunikasi dengan petugas;d. Analisis terhadap laporan perkembangan situasi dan

kondisi.

B. TEKNIK PENGAMANAN (Security Technic)

1. Pengamanan oleh manusia (Security by human) yaitu oleh tenaga Satuan Pengamanan

2. Pengamanan menggunakan elektronik (Security by electronic) yaitu CCTV dan metal detector

3. Pengamanan menggunakan peralatan keamanan (Security by equipment) yaitu sangkur, borgol, tongkat pemukul, maupun peralatan keamanan lainnya

4. Pengamanan dengan cara komunikasi, koordinasi, dan kerjasama dengan pengamanan Obvit Taman Wisata dan instansi lainnya;

5. Pengamanan dengan pemberdayaan karyawan dan masyarakat di lingkungan obvitnas Candi Borobudur (Security by participation of employees and the community).

Page 86: SOP Pengamanan

82 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

C. SASARAN PENGAMANAN (Security Target)

1. Manusia (Human)a. Pimpinan dan jajarannya;b. Tamu VIP/VVIP;c. Pengunjung Candi Borobudur;d. Karyawan maupun petugas; e. Fotografer, guide, pedagang asongan, dan penyedia

jasa lainnya.2. Candi Borobudur3. Sarana dan Prasarana

a. Peralatan (security equipment)1) Instalasi listrik dan instalasi komunikasi2) Instalasi air 3) CCTV

b. Gedung1) Perkantoran2) Pos Jaga Keamanan3) Ruang CCTV4) Bengkel kerja

c. Dokumen 1) Informasi tentang instansi/kantor2) Piranti lunak3) Administrasi

4. Kegiatan (Activity)a. Kunjungan tamub. Kegiatan pemanfaatanc. Kegiatan lainnya

Page 87: SOP Pengamanan

83Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

D. PENGAMANAN OLEH POLRI

Selain dilaksanakan pengamanan oleh Satpam pengelola Obvitnas Candi Borobudur, terdapat bentuk pengamanan lainnya yaitu pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur dan Pengamanan POLRI yaitu :

1. Satpam PT Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Ratu Boko yang memiliki kewenangan dalam pengamanan di Zona II Candi Borobudur;

2. Pengamanan POLRI yang terdiri dari :

a. PAM OBVIT Polres Magelangb. Polsek Borobudurc. Polres Magelangd. PAM OBVIT Polda Jatenge. Mabes POLRI

Pengamanan POLRI dilaksanakan baik dalam situasi aman, situasi rawan, maupun sangat rawan. Pada situasi aman dilakukan patroli secara rutin mengelilingi Obvitnas Candi Borobudur, dan pada situasi rawan maupun sangat rawan disesuaikan dengan jenis ekskalasi atau kondisi keadaan yang terjadi.

3. Perbantuan TNI kepada POLRI POLRI dapat meminta bantuan kepada Tentara Nasional

Indonesia (TNI) jika tidak dapat atau diperkirakan tidak akan dapat mengatasi gangguan atau ancaman yang terjadi, jika tidak dilakukan maka gangguan atau ancaman tersebut dapat semakin meluas dan ekskalasi (kondisi) ancaman semakin meningkat. Satuan TNI yang menjalankan tugas perbantuan berada di bawah kendali operasi POLRI.

E. CARA BERtTINDAKKondisi keamanan Obvitnas Candi Borobudur dibagi menjadi

3 situasi, yaitu Situasi Aman, Situasi Rawan, dan Situasi Sangat Rawan. Orang yang berhak dalam menentukan situasi keamanan adalah Kepala Balai Konservasi Borobudur. Kepala Balai Konservasi Borobudur menerima informasi dari petugas mengenai

Page 88: SOP Pengamanan

84 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

suatu keadaan yang segera untuk ditangani dan segera dilakukan perubahan situasi. Melalui disposisi, memerintahkan Kasi Layanan Konservasi mencari kebenaran akan infomasi tersebut, jika ternyata benar adanya keadaan yang segera harus ditangani, maka Kepala Balai Konservasi Borobudur menyatakan perubahan situasi dan segera menulis disposisi kepada Kasi Layanan Konservasi untuk ditindaklanjuti. Kasi Layanan Konservasi kemudian mengkoordinasikan dengan Koordinator Pokja Pengamanan. Oleh Koordinator Pokja Pengamanan dikoordinasikan bersama Komandan Satpam Candi Borobudur, untuk kemudian diteruskan kepada Satuan Pengamanan Candi Borobudur. Berikut bagan prosedur penetapan situasi keamanan :

 

Kepala Balai Konservasi Borobudur menulis disposisi kepada Kasi Layanan Konservasi

untuk melakukan mencari kebenaran informasi

Kepala Balai Konservasi Borobudur memperoleh informasi dari petugas tentang

keadaan yang harus segera diatasi

Koordinator Pokja Pengamanan koordinasi dengan Komandan Satuan Pengamanan

Komandan Satuan Pengamanan mengkoordinasikan Satpam

Kasi Layanan Konservasi berkoordinasi dengan Koordinator Pokja Pengamanan

Jika ditemukan kebenaran akan infromasi tersebut, Kepala Balai Konservasi Borobudur menyatakan perubahan situasi dan segera

menulis disposisi kepada Kasi Layanan Konservasi untuk ditindaklanjuti

Page 89: SOP Pengamanan

85Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Ada pun prosedur keamanan yang wajib di jalankan oleh personil Satuan Pengamanan Candi Borobudur dan instansi terkait adalah sebagai berikut :

1. Situasi Amana. Satpam terbagi dalam 4 (empat) regu dan terbagi

dalam 4 shift jaga, tiap shift adalah setiap 6 (enam) jam. Jadwal jaga tiap shiftnya yaitu pukul 00.00-pukul 06.00 WIB; pukul 06.00-pukul 12.00 WIB; pukul 12.00-18.00 WIB; dan pukul 18.00-00.00 WIB;

b. Tiap regu Satpam melakukan patroli di Candi Borobudur dan di lingkungannya. Satu orang berjaga di Pos Keamanan Utama, 2 (dua) orang berpatroli di atas Candi Borobudur, 2 (dua) orang berpatroli di halaman Candi Borobudur, 1 (satu) orang berpatroli mengeliling Zona I Candi Borobudur, dan 1 (satu) orang berjaga di pos keamanan Balai Konservasi Borobudur;

 

Kepala Balai Konservasi Borobudur menulis disposisi kepada Kasi Layanan Konservasi

untuk melakukan mencari kebenaran informasi

Kepala Balai Konservasi Borobudur memperoleh informasi dari petugas tentang

keadaan yang harus segera diatasi

Koordinator Pokja Pengamanan koordinasi dengan Komandan Satuan Pengamanan

Komandan Satuan Pengamanan mengkoordinasikan Satpam

Kasi Layanan Konservasi berkoordinasi dengan Koordinator Pokja Pengamanan

Jika ditemukan kebenaran akan infromasi tersebut, Kepala Balai Konservasi Borobudur menyatakan perubahan situasi dan segera

menulis disposisi kepada Kasi Layanan Konservasi untuk ditindaklanjuti

Page 90: SOP Pengamanan

86 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

c. Setiap pos atau titik ditempatkan paling tidak 2 (dua) orang agar jika terjadi sesuatu ada saksi maupun tetap ada yang stand by berjaga jika ada yang ijin meninggalkan pos jaga untuk keperluan tertentu;

d. Satuan Petugas Keamanan dan Ketertiban tiap regunya berjaga di area Candi Borobudur, meliputi halaman, lorong, plateau, maupun teras stupa guna memperlancar alur kunjungan di Candi Borobudur dan menciptakan rasa aman, nyaman, dan tertib bagi pengunjung;

e. Setiap kejadian dicatatkan ke dalam buku mutasi yang tersedia di Pos Keamanan Utama;

f. Kendaraan pribadi tidak diijinkan memasuki area Zona I Candi Borobudur, kecuali tamu VIP atau VVIP yang telah mendapatkan ijin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kepala Balai Konservasi Borobudur dan kendaraan khusus.

2. Situasi Rawana. Satpam pengelola Obvitnas Candi Borobudur

mendapat bantuan personil pengamanan dari Satpam pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur, yang mendapat tembusan disposisi tertulis dari Kepala Balai Konservasi Borobudur. Disposisi tertulis tersebut menyatakan perubahan status menjadi Situasi Rawan, diteruskan pula kepada PAM Obvit Polres Magelang, Polsek Borobudur, dan Polres Magelang;

b. Perubahan personil Satpam pengelola Obvitnas Candi Borobudur tiap regu menjadi 13 (tiga belas) orang dengan menggabungkan 2 (dua) regu dan per shift menjadi 12 (dua belas) jam;

c. Satuan Pengamanan Candi Borobudur bersama dengan personil dari PAM Obvit Polres Magelang, Polsek Borobudur, dan Polres Magelang. Melakukan patroli di area Obvitnas Candi Borobudur;

Page 91: SOP Pengamanan

87Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

d. Setiap kejadian dicatatkan ke dalam buku mutasi yang tersedia di Pos Keamanan Utama;

e. Kendaraan pribadi tidak diijinkan memasuki area Obvitnas Candi Borobudur, kecuali tamu VIP/VVIP yang telah mendapatkan ijin tertulis dari Kepala Balai Konservasi Borobudur;

f. Kendaraan Khusus dapat parkir di area Obvitnas Candi Borobudur untuk keperluan tertentu;

g. Mobil ambulance, tandu, dan 4 (empat) orang personil kesehatan disediakan di Obvitnas Candi Borobudur oleh Pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur;

h. POLRI dapat meminta bantuan kepada TNI jika tidak dapat atau diperkirakan tidak akan dapat mengatasi gangguan atau ancaman yang terjadi.

3. Situasi Sangat Rawana. Apabila Situasi Sangat Rawan terjadi secara tiba-

tiba, disposisi perubahan status keamanan dapat berupa disposisi lisan dari Kepala Balai Konservasi Borobudur, yang kemudian dapat disusul dengan disposisi tertulis;

b. Permintaan bantuan tambahan personil keamanan PAM Obvit Polres Magelang, Polsek Borobudur, Polres Magelang yang dapat dilakukan secara lisan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur, kemudian dapat disusul dengan surat tertulis;

c. Perubahan penjagaan keempat regu Satpam pengelola Obvitnas Candi Borobudur menjadi 1 (satu) regu dan berjaga selama 24 (dua puluh empat) jam;

d. Satpam pengelola Obvitnas Candi Borobudur bersama dengan Satpam Obvitnas Taman Wisata Borobudur dan personil dari PAM Obvit Polres Magelang, Polsek Borobudur, dan Polres Magelang melakukan kegiatan pengamanan di Candi Borobudur;

e. Apabila terjadi kejadian bencana alam seperti gunung meletus dan gempa bumi, personil Satpam Obvitnas

Page 92: SOP Pengamanan

88 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Candi Borobudur dapat menelpon PLN untuk meminta listrik dimatikan dalam rangka mencegah hal-hal yang tidak diinginkan;

f. Apabila terjadi kejadian bencana alam, atau terorisme, atau hal berbahaya lainnya yang dapat membahayakan jiwa pengunjung Candi Borobudur, Kepala Balai Konservasi Borobudur berkoordinasi dengan Kepala Unit Pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur dapat memerintahkan para pengunjung untuk dievakuasi dari Obvitnas Candi Borobudur menuju tempat yang aman dengan meminta bantuan dari tim SAR setempat;

Page 93: SOP Pengamanan

89Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

BAB IVADMINISTRASI DAN SARANA PRASARANA

PENUNJANG

A. Administrasi dan tata cara serah terima tugas penjagaan

1. Pengisian Buku Administrasi Kegiatan

a. Buku Kerja Adalah buku untuk mencatat setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas Satpam yang bersangkutan, sebagai bentuk tanggungjawab dan profesionalisme pelaksanaan tugasnya

b. Buku TamuAdalah buku untuk mencatat keluar masuknya tamu dan keperluannya

c. Buku MutasiAdalah buku untuk mencatat setiap keadaan di wilayah penjagaan

d. Buku KontrolAdalah buku untuk mencatat hasil monitoring dan patroli oleh perkuatan jaga PAM OBVIT Borobudur maupun keamanan lainnya

e. Buku Absensi Guide dan FotograferAdalah buku untuk absensi guide dan fotografer guna memonitoring kegiatan selama di area Zona I Candi Borobudur

2. Tata cara serah terima tugas penjagaan

Setiap pergantian tugas dan penjagaan tiap regu Satpam dilakukan serah terima tugas penjagaan. Adapun tata cara serah terima tugas penjagaan tersebut ialah sebagai berikut :a. 15 (lima belas) menit sebelum pergantian tugas jaga,

regu berikut yang akan berjaga harus sudah datang dan melakukan apel

Page 94: SOP Pengamanan

90 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

b. Petugas jaga yang akan meninggalkan pos penjagaan wajib membersihkan ruang penjagaan sebelum acara serah terima tugas penjagaan dilakukan

c. Serah terima tugas penjagaan dilakukan tepat saat pergantian sift tugas jaga

d. Petugas jaga sebelum maupun yang akan melakukan tugas jaga berikutnya wajib memeriksa buku-buku administrasi yang ada di pos jaga, apakah sudah lengkap dan telah ditandatangani oleh petugas jaga sebelumnya

e. Memeriksa barang-barang inventaris di pos jaga apakah telah sesuai dengan daftar yang ada

f. Memeriksa apakah ada pengumuman-pengumuman/ instruksi yang perlu untuk ditindaklanjuti

g. Petugas jaga sebelumnya kembali memastikan laporan yang tercantum dalam buku administrasi untuk disampaikan kepada petugas jaga berikut, kemudian dapat dilakukan serah terima tugas jaga untuk sift berikutnya.

B. Prasarana

1. Keamanan Utama dengan penempatan di atas bukit Borobudur, di sebelah barat laut Candi Borobudur, dengan karakteristik bebas pandang, dan dilengkapi dengan fasilitas MCK, memiliki ruang istirahat dan ruang ibadah, perlengkapan tugas Satuan Pengamanan, alat komunikasi, dan alat kesehatan P3K

2. Ruang CCTV yang menyatu dengan Pos Keamanan (Kenari), merupakan ruang terbatas yang hanya boleh dimasuki petugas CCTV maupun pimpinan Balai Konservasi Borobudur. Untuk kepentingan tertentu, pihak kepolisian dapat melakukan pemantauan keamanan di Ruang CCTV.

3. Akses jalan patroli mengelilingi area Candi Borobudur

Page 95: SOP Pengamanan

91Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

C. Peralatan Sarana Penunjang1. Peralatan Administrasi/kantor

a. Telephon dan Daftar nomor telepon penting- Balai Konservasi Borobudur- Pengelola Taman Wisata Borobudur - Unit Hotel Manohara- PAM OBVIT Polres Magelang- Polsek Borobudur- Polres Magelang- Tim GEGANA- Badan Nasional Penangulangan Terorisme (BNPT)- Kodim Magelang- Koramil Borobudur- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Magelang- Palang Merah Indonesia Kabupaten Magelang- TAGANA- Dinas Pekerjaan Umum bagian Pemadam

Kebakaran- Perusahaan Listrik Negara (PLN)- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

b. Buku Administrasi Kegiatan yang terdiri dari Buku Kerja, Buku tamu, Buku mutasi, dan Buku kontrol petugas

c. Formulir-formulir data isian (perijinan pemanfaatan);2. Peralatan Lapangan

a. Pemasangan CCTV di Candi Borobudurb. Alat kesehatan yang berupa:

- Kotak P3K- Ambulans, tandu, dan 4 (empat) orang personel

kesehatan yang disediakan oleh pengelola Taman Wisata Borobudur untuk selalu stand by

Page 96: SOP Pengamanan

92 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

c. Metal detectord. Mirror detectore. Radio panggil (Handy Talky) f. Sangkur

g. Borgolh. Tongkati. Senter untuk patroli malam j. Jas hujank. Rambu-rambu parkir l. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

m. Lampu penerangan di sekitar pos keamanann. Kartu tamuo. dan perlengkapan lain yang kemungkinan akan diperlukan

suatu saat

D. Monitoring dan Evaluasi SOP Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur 1. Setiap Komandan Regu Satpam membuat laporan tertulis

yang diserahkan kepada Koordinator Satpam selaku Komandan Satpam ketika shiftnya berakhir mengenai hal-hal yang terjadi ketika regunya bertugas;

2. Komandan Satpam mengumpulkan laporan dari keempat regu Satpam dan membuat laporan tertulis setiap harinya guna dilaporka kepada Koordinator Pokja Pengamanan tiap akhir bulan;

3. Koordinator Pokja Pengamanan melaporkan kejadian-kejadian menyangkut pengamanan Obvitnas Candi Borobudur kepada Kepala Balai Konservasi Borobudur setiap bulan dan juga pada akhir tahun untuk merangkum perkembangan pengamanan Obvitnas Candi Borobudur dalam setahun terakhir;

4. Evaluasi terhadap SOP Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur dievaluasi setiap setahun sekali dengan menggelar latihan rutin setahun sekali untuk menilai apakah prosedur ini masih relevan dengan situasi keamanan yang ada dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari instansi terkait.

Page 97: SOP Pengamanan

93Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Page 98: SOP Pengamanan

94 Standard Operasional Prosedur (SOP)PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR