162
Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di Kota Depok Skripsi Diajukan guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.sos) Oleh : Novi Dwi Indrayani 1113111000043 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di Kota Depok

Skripsi

Diajukan guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.sos)

Oleh :

Novi Dwi Indrayani

1113111000043

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak
Page 3: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

Solidaritas Komunitas Etnis Batak Toba di Kota Depok

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

pernyataan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya

asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka

saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Januari 2019

Novi Dwi Indrayani

Page 4: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Novi Dwi Indrayani

NIM : 1113111000043

Program Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di Kota Depok

Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 18 Januari 2019

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi, Pembimbing,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Dr. Guntur Alting, M.Si.

NIP. 1976091820031222003 NIP: 19730321999031005

Page 5: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di Kota Depok

Oleh

Novi Dwi Indrayani

1113111000043

Telah dipertimbangkan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 19 Januari 2019. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) pada Program

Studi Sosiologi

Jakarta, 21 Februari 2019

Ketua Sidang Pembimbing

Cucu Nurhayati, M.Si. Dr. Muhammad Guntur Alting, M.Si.

NIP : 197609182003122003 NIP : 19730321999031005

Penguji I Penguji II

Husnul Khitam, M.Si. Drs. Ida Rosyidah, M.A

NIP : 198308072015031003 NIP : 196306161990032002

Ketua Program Studi Sosiologi

FISIP UIN JAKARTA

Cucu Nurhayati, M.Si.

NIP : 197609182003122003

Page 6: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

iv

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di

Kota Depok. Penelitian ini melihat adanya keterkaitan antara nilai dan norma

(kebiasaan) adat yang dilakukan oleh etnis Batak Toba sebagai terbentuknya

solidaritas sosial mereka ketika merantau di Kota Depok. Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana solidaritas masyarakat

Batak Toba di Kota Depok, mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk solidaritas

sosial dan menjelaskan tipologi solidaritas sosial mereka. Dalam prosesnya

penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik

pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka. Subjek dalam penelitian

ini adalah perantau Batak Toba di Kota Depok. Proses analisis data dilakukan

dengan mereduksi data, menyajikan data hasil penelitian dan menyimpulkan data

penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori solidaritas

sosial.

Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa

wujud solidaritas sosial masyarakat Batak Toba di Kota Depok berupa intensitas

hubungan antara sesama daerah asal dan gotong royong dalam berbagai kegiatan

seperti kegiatan pernikahan, kelahiran, kematian dan kegiatan ketika warga sakit.

Kemudian dari penelitian ini didapatkan bahwa ada beberapa unsur yang menjadi

dasar pembentuk solidaritas sosial masyarakat Batak Toba di Kota Depok, yaitu:

semangat kedaerahan dan primordialisme, perasaan senasib dan rasa empati,

kebersamaan (saling memberi informasi dan memperluas networking atau

jaringan sosial. Serta tipologi solidaritas sosial masyarakat Batak Toba adalah

solidaritas mekanik. Kemudian peneliti mengambil kesimpulan bahwa

masyarakat Batak Toba di Kota Depok memiliki sikap solidaritas yang tinggi

karena mereka masih menjalankan dan melestarikan nilai-nilai budaya serta

kegiatan adat seperti halnya di kampung halaman yaitu Sumatera Utara.

Kata kunci: solidaritas sosial, gotong royong, tipologi

Page 7: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil „alamin. Segala puji syukur

penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat,

hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam tidak lupa penulis curahkab kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang senantiasa

istiqomah dalam menjalankan sunnahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan pada program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

Toba di Kota Depok”.

Skripsi ini, penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam melakukan

penelitian dan terselesaikannya skripsi ini, penulis sangat terbantu dari berbagai

pihak yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan, doa doronagn dan bantuan

dengan keikhlasannya baik secara fisik, moril maupun materil hingga skripsi ini

selesai. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang turut membantu, diantaranya;

1. Ibu Prof Dr. Hj Amany Burhanuddin Lubis, Lc, Ma selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

vi

2. Bapak Prof. Dr. Zulkifli, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M. Si selaku ketua program studi Sosiologi yang

telah memberikan ilmu dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

4. Ibu Joharatul Jamilah, S.Ag., M.Si selaku sekertaris jurusan program studi

Sosiologi yang telah mendukung dan memotivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Guntur Alting, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah membimbing dan memberikan motivasi yang luar biasa kepada

penulis dalam mengerjakan skripsi ini, baik dalam keadaan sibuk maupun

santai dan senantiasa memberikan inspirasi bagi penulis, keikhlasan,

kesabaran serta perhatiaanya dalam memberikan arahan kepada penulis

dari awal hinga akhir, semoga Allah SWT memberikan perlindungan dan

kemudahan serta kesehatan Jasmani maupun Rohani kepadanya.

6. Segenap dosen dan staf akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Program Studi

Sosiologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala ilmu

dan pengetahuan selama penulis menempuh studi di kampus ini , baik di

dalam maupun di luar kelas perkuliahan.

7. Surga dan ridho dari Sang Rahman Kedua orangtua penulis yang tercinta

kepada ayahanda Indra Ruchdiana dan Ibunda Saidah Aini yang telah

mendidik, selalu mendukung, memberi motivasi yang luar biasa dan

mendoakan penulis setiap waktu, semoga Adinda dapat menjadi anak yang

Page 9: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

vii

shaleha, berbakti dan berguna bagi kalian dam keluarga serta orang-orang

yang membutuhkan Adinda. Kakakku Intan Dewi Yuli Ani, Kukuh Satria

Utama, dan adikku Putri Irayani, Egis yang selalu menghibur,

menyemangati dan mendoakan penulis.

8. Mumammad Akbar Gumilar teman setia di Depok, yang tidak ada

lelahnya dalam memberikan waktu, dukungan, motivasi dan semangatnya

kepada penulis hingga penulis mempunyai kekuatan dan semangat yag

ekstra dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman perkumpulan WSS almarhum Arif Rinova, Kurnia Alif Adi

Cahya, Fakri Faranttaqi, Rifnu Dian Haryadi, Wahyu Kholillah, Ahmad

Hudzaifi, Abdul Malik, Gaung, Rikal Dikri atas pertemanan yang penuh

dengan berbagai cerita selama ini.

10. Teman-teman RAMON, Faizah, Rowdoh, Ica, Eza, Tape (Erika), Uul,

yuni dalam kebersamaan yang penuh kehangatan.

11. Farah, Riri, Ferbian, Eza, Rudi, kak Rifqi, bang Ulum dan Nailu atas

semangat dorongan dan motivasi yang membuat penulis semangat dalam

menyelesaikan skirpsi diakhir-akhir semester.

12. Teman-teman Sosiologi angkatan 2012 sampai 2015, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis.

13. Teman-teman organisasi dan perhimpunan yang penulis ikuti selama

penulis menjadi mahasiswa di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik

intra kampus maupun ekstra kampus yang senantiasa memberikan ilmu

Page 10: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

viii

dan pengalaman luar biasa kepada penulis , yang tidak pernag penulis

dapatkan sebelumya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang tak bisa

penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Ungkapan kata memang tidak akan cukup untuk

kebaikan kalian semua. Semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang

berlibat ganda. Amin. Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan

dan kesalahan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Jakarta, 18 Januari 2019

Novi Dwi Indrayani

Page 11: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 4

1. Manfaat Teoritis ....................................................................... 4

2. Manfaat Praktis ........................................................................ 5

D. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 5

E. Kerangka Teori

Teori Solidaritas Sosial ................................................................. 13

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Peneilitian ............................................................. 16

2. Teknik Penentuan Informan ..................................................... 17

Page 12: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

x

3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 18

4. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 19

5. Subyek dan Objek Penelitian ................................................... 19

6. Sumber dan Jenis data .............................................................. 20

7. Analisis Data ............................................................................ 21

G. Sistematika Penulisan .................................................................. 22

BAB II : GAMBARAN UMUM

A. Profil Kota Depok

1. Sejarah Kota Depok .................................................................... 24

2. Penduduk dan Ketenagakerjaan ............................................... 25

a. Penduduk ................................................................................. 25

b. Tenaga Kerja ............................................................................ 26

3. Sosial Ekonomi ............................................................................ 27

B. Deskripsi Etnis Batak Toba

1. Latar Belakang Etnis Batak Toba ................................................... 28

2. Sejarah Batak Toba ........................................................................ 29

3. Struktur Masyarakat Batak Toba (Dalihan Na Tolu) ..................... 31

4. Sistem Kekerabatan (Marga) ......................................................... 34

A. Falsafah Hidup Batak Toba

1. Hagabeon ....................................................................................... 36

2. Hamaraon ...................................................................................... 37

Page 13: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xi

3. Hamajuon ....................................................................................... 37

4. Hasangapon .................................................................................... 37

BAB III : ANALISA DATA

A. Wujud Solidaritas Sosial Batak Toba

1. Intensitas Hubungan Antara Sesama Daerah Asal ........................ 39

2. Kelompok Sosial Masyarakat Batak Toba ..................................... 44

3. Gotong Royong .............................................................................. 49

a. Gotong Royong dalam Kegiatan Pernikahan (Parbagosan) ..... 50

b. Gotong Royong dalam Kegiatan Kelahiran (Hasorangan) ...... 52

c. Gotong Royong dalam Kegiatan Kematian (Parmondingan) ... 53

d. Gotong Royong dalam Musibah Warga Sakit .......................... 54

B. Tipologi Solidaritas Sosial Masyarakat Batak Toba .................55

C. Unsur-Unsur Pembentuk Solidaritas Sosial Masyarakat Batak

Toba

1. Semangat Kedaerahan dan Primordialisme ................................... 60

2. Perasaan Senasib dan Rasa Empati ................................................ 62

3. Kebersamaan (Saling Memberi Informasi) .................................... 63

4. Memperluas Networking atau Jaringan .......................................... 65

a. Network Keluarga .................................................................... 67

b. Network Lingkungan ............................................................... 67

c. Network Kerja .......................................................................... 68

Page 14: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xii

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 69

B. Saran ............................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 73

LAMPIRAN ................................................................................................... ....xiv

Page 15: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Data Informan Penelitian .......................................................... 19

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kota Depok tahun 2015 ....................................... 25

Tabel 2.2 Jumlah dan Presentase Penduduk 15 Tahun keatas Menurut Kegiatan

Utama dan Jenis Kelamin di Kota Depok Tahun 2015 ..................... 26

Page 16: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Transkip Wawancara ................................................................... xiv

Lampiran 2. Dokumentasi ................................................................................ cxxii

Page 17: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Seseorang tentunya mempuyai cita-cita, keinginan dan pengharapan.

Keinginan untuk mengubah hidup lebih baik inilah yang membuat orang-

orang di daerah banyak yang pergi merantau ke ibu kota untuk mengubah

nasib mereka. Adanya kepercayaan bahwa merantau menjadi salah satu cara

dalam mengubah hidup menjadi lebih baik membuat seseorang

berkeinginan untuk pindah dari tempat asalnya ke kota yang menurutnya

mempunyai peluang lebih baik, kemudian tidak sedikit dari mereka yang

akhirnya memutuskan untuk menetap di kota tersebut. Banyak hal yang

membuat seseorang untuk pergi dari kota kelahirannya menuju tempat lain

yang menjanjikan, diantaranya tradisi dan budaya dari suatu kelompok

etnis, ekonomi, tuntutan hidup, membantu orangtua serta keluarga,

menyukai tantangan dan lain sebagainya.

Sesuai dengan perjalanan hidup peneliti, etnis Batak salah satu etnis

yang paling sering ditemui di berbagai wilayah, oleh karenanya peneliti

ingin mencari tahu lebih dalam lagi terkait perantau Batak Toba di wilayah

kota Depok. Menurut Jakarta Netralnews.com April 2017, umumnya

sebagaian besar orang Batak memang sudah biasa merantau. Mereka bisa

pergi dan tinggal dimana saja. Adapun yang ingin peneliti ketahui adalah

bagaimana solidaritas masyarakat Batak Toba serta unsur-unsur solidaritas

tersebut.

Page 18: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

2

Tindakan seseorang di dalam kehidupan tidak terlepas dari nilai dan

norma. Di mana mereka meyakini nilai dan norma sebagai pandangan hidup

atau pedoman mereka dalam melakukan sesuatu. Kemudian hal tersebut

melekat dan mendarah daging pada individu maupun kelompok. Begitu juga

bagi masyarakat etnis Batak Toba dalam adatnya pun mereka mempunyai

nilai dan norma yang dipercayai sebagai pedoman hidupnya. Adapun yang

menjadi hal unik dari masyarakat etnis Batak Toba adalah walaupun mereka

merantau dan tidak tinggal di kampung halaman, mereka tetap melestarikan,

menjalankan serta melaksanakan kegiatan adat istiadatnya. Tentunya untuk

melaksanakan serta melestarikan adat di tanah rantau, masyarakat Batak

Toba tidak bisa menjalankannya secara individu, melainkan mereka harus

bersama-sama dan berkelompok.

Kemudian adaptasi sangat diperlukan oleh para perantau yang

merantau di Kota Depok. Adaptasi ditunjukan salah satunya dengan

interaksi sosial yang terbangun diantara mereka. Bagi mereka membangun

komunikasi sesama etnis merupakan suatu kewajiban. Membentuk

paguyuban-paguyuban di Kota Depok merupakan salah satu cara mereka

untuk dapat menjaga hubungan etnis, kemudian bagi mereka menjalankan

dan melestarikan nilai, norma dan kegiatan adat leluhur di Kota Depok tidak

dapat berjalan dengan sempurna tanpa adanya penyatuan individu-individu

yang beretnis Batak itu sendiri. Sehingga, oleh karenanya rasa solidaritas

yang tinggi dan nilai, norma serta kegiatan adat leluhur tetap dapat mereka

lestarikan dan jalankan di Kota Depok ini.

Page 19: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

3

Mengenai uraian di atas, menjadi menarik bagi peneliti untuk

mengungkap bagaimana wujud solidaritas masyarakat Batak Toba yang ada

di Kota Depok. Etnis Batak sendiri merukapak suku ketiga setelah Jawa dan

Sunda yang penduduknya terbanyak di Indonesia. Dengan penduduk

berjumlah 95.217.022 atau 40,22% untuk Jawa dan 36.701.670 atau 15,5%

untuk Sunda. Sementara Batak urutan ketiga dengan jumlah penduduk

sebanyak 8.466.969 atau 3,58% di tahun 2010, data tersebut berdasarkan

BPS (Badan Pusat Statistik) 2010 dalam kategori suku bangsa. Kemudian

etnis Jawa sendiri sudah banyak yang melakukan riset, jika peneliti

melakukan riset terhadap etnis Sunda, dikhawatirkan menimbulkan sifat

subjektifitas karena peneliti berstatus suku Sunda berdasarkan ascribed

status. Atas dasar tersebut maka peneliti memutuskan memilih suku Batak

sebagai riset dalam penelitiannya.

B. Pertanyaan Penelitian

Dari pernyataan masalah penelitian di atas, maka untuk menangkap

esensi penelitian yang ada, adapun pertanyaan penelitian yang relevan

dengan judul penelitian yang diangkat sebagai berikut:

1. Bagaimana tipologi dan wujud solidaritas sosial masyarakat Batak

Toba di kota Depok?

2. Bagaimana unsur-unsur pembentuk solidaritas sosial dan masyarakat

Batak Toba?

Page 20: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian, adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mendeskripsikan tipologi dan solidaritas masyarakat Batak

Toba di Kota Depok.

2. Untuk menjelaskan apa saja yang menjadi unsur-unsur pembentuk

solidaritas sosial.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis :

a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan sumbangan kepada peneliti lain sebagai bahan

referensi serta perbandingan dalam meneliti suatu fenomena

yang mirip atau serupa dengan penelitian ini.

b. Serta bermanfaat untuk mengembangkan keilmuan dalam

bidang sosiologi tertentu dan sosiologi etnisitas khususnya

tentang solidaritas sosial etnis Batak Toba di Kota Depok.

c. Kemudian penelitian ini juga diharapkan dapat menambah

rujukan bagi mahasiswa Sosiologi Fisip UIN Jakarta mengenai

penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis :

a. Bagi pembaca, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat

menambah wawasan serta informasi mengenai permasalahan

yang ada pada penelitian ini.

Page 21: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

5

b. Bagi pengambil kebijakan, diharapkan dengan adanya penelitian

ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan rujukan dalam

pengambilan keputusan.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penulisan ini, peneliti juga telah membaca beberapa

skripsi dan jurnal penelitian terdahulu yang terkait dengan tema yang

diangkat oleh peneliti.

1. Tinjuan pustaka yang pertama jurnal berjudul Solidaritas Kekerabatan

suku bangsa Bantik di Kelurahan Malalayang Manado. Penelitian ini

disusun oleh Jetty E.T. Mawara tahun 2015. Fokus utama jurnal ini

adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa solidaritas sosial suku

bangsa Bantik yang ada di Kelurahan Malalayang Manado. Suku

bangsa Bantik ini adalah salah satu suku yang ada di Minahasa,

kemudian dijelaskan juga di tempat tinggal mereka sudah banyak para

pendatang yang menetap di tempat mereka, akan tetapi mereka tidak

melupakan adat istiadat dan tetap melestarikan serta mempertahankan

nilai-nilai budaya yang mereka anggap sangat bernilai dan layak untuk

dilestarikan, seperti kegiatan sosial yang dilakukan secara bersama,

yaitu solidaritas kerabat dalam berbagai bidang. Dalam penelitian ini

penyusun menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Untuk

menganalisa permasalahan yang ada dalam penelitian ini penyusun

menggunakan teori solidaritas sosial Emile Durkheim dan teori

Page 22: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

6

kekerabatan. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu pada suku

bangsa Bantik ditemukan solidaritas sosial yang diperoleh dari

kegiatan-kegiatan sosial, yang terbentuk dalam sistem gotong royong

tolong menolong pada aktivitas di bidang kematian dan perkawinan.

Walaupun adanya pengaruh perkembangan era globalisasi yang sangat

modern tetapi kebersamaan di dalam prilaku tolong menolong yang

mengikat mereka dalam satu ikatan kekerabatan suku bangsa Bantik

tetap terpelihara sampai sekarang karena masyarakat Bantik yakni

orang-orang tua, tokoh-tokoh agama sangat mendukung dalam

melaksanakan kegiatan adat tersebut. Adapaun 3 pandangan hidup

dalam suku bangsa Bantik, yaitu: Hintakinang adalah saling

menghormati, Hintulunggang adalah saling membantu dan

Hinggilidang adalah saling menyayangi.

2. Tinjuan pustaka yang kedua jurnal berjudul Solidaritas Sosial

Masyarakat Jawa perantau di kampung Jawa kota Tanjungpinag.

Penelitian ini disusun oleh Fatimah, Suryaningsih dan Nanik

Rahmawati tahun 2017. Fokus utama jurnal ini adalah

mendeskripsikan tentang solidaritas sosial masyaralat Jawa yang ada

di kampung Jawa kota Tanjungpinang. Dalam penelitian ini penyusun

menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dalam

menganalisa pertanyaan dan perumusan masalah yang ada, penyusun

menggunakan teori solidaritas sosial, kelompok sosial, konsep gotong

royong. Adapun hasil penelitian ini adalah tradisi solidaritas pada

Page 23: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

7

masyarakat Jawa di kampung Jawa Pangkalpinang ada karena orang

Jawa hidup saling membantu, merasakan hidup senasib dan

sepenanggungan dalam hal ini karena menyadari bahwa sama-sama

satu daerah. Selain itu, terdapat nilai dan norma yang masih mereka

pertahankan, sehingga solidaritas sosial masih bisa saling terjaga.

Terdapat pula etika dalam kehidupan bertetangga, perasaan saling

memiliki.

3. Tinjauan pustaka yang keenam jurnal yang berjudul Ikatan Solidaritas

Sosial Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Pekerja di PT Sari

Bumi Kusuma. Penelitian ini disusun oleh Nurul Kurnia, Yohanes

Bahari dan Fatmawati. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Dalam

menganalisa pertanyaan dan perumusan masalah yang ada, penyusun

menggunakan teori solidaritas sosial Emile Durkheim (Mekanik dan

Organik). Adapun hasil penelitian ini adalah solidaritas mekanik di PT

Sari Bumi Kusuma terbentuk karena adanya kebersamaan pekerja,

kebersamaan tersebut berkaitan dengan cara pekerja melakukan

pekerjaannya secara manual tanpa menggunakan mesin. Dalam

melakukan pekerjaannya untuk menghasilkan barang yang akan

diproduksi mereka bergotong royong dan saling memberi bantuan satu

dengan yang lainnya. Cara kerja mereka tersebut dapat menyatukan

dari individu satu dengan individu yang lainnya. Kemudian dalam

penelitian ini dikatakan bahwa solidaritas organik di PT Sari Bumi

Page 24: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

8

Kusuma terbentuk karena adanya spesialisasi pekerjaan, saling

ketergantungan tinggi yang meyebabkan kesadaran kolektif rendah.

Lokasi kerja yang terpisah antara kantor dan pabrik menyebabkan

kesadaran kolektif lemah karena kesibukan kerja baik di bagian

pengelolaan, teknik dan administratif, kesibukan ini menunjukan

harus adanya ketergantungan antar bidang kerja baik dari segi

pengerjaan bahan baku dari logging hingga finishing.

4. Tinjaun pustaka yang keempat jurnal berjudul Leuit si Jimat: Wujud

Solidaritas Sosial Masyarakat di Kasepuhan Sinarresmi. Penelitian ini

disusun oleh Risa Nopianti. Dalam penelitian ini penyusun

menggunakan metode penelitian kualitatif. Kemudian dalam

penelitiannya penyusun menggunakan pendekatan teoritis berupa

solidaritas sosial, kekuasaan dan wewenang. Adapun hasil dari

penelitiannya bahwa peneliti menemukan adanya solidaritas sosial

pada tradisi Leuit. Solidaritas yang terbentuk sebagai perwujudan

sikap kebersamaan dan keterikatan sebagai anggota masyarakat adat

Kasepuan Sinarresmi, hal tersebut diperkuat dengan adanya sikap

patuh terhadap aturan-aturan adat yang dijaga oleh pemimpin adat.

5. Tinjuan pustaka yang enam berjudul solidaritas kekerabatan

masyarakat Batak Toba di Perantauan (Studi Etnografi di Kabupaten

Pelalawan Riau). Penelitian ini disusun oleh Humindo Douglas

Simanjuntak tahun 2018. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara. Fokus Penelitian adalah Soidaritas

Page 25: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

9

kekerabatan masyarakat Batak Toba di perantauan Kabupaten

Kepulauan Riau pada kelompok STM (Serikat Tolong Menolong) dari

toga Nainggolan. Dalam penelitian ini penyusun menggunakan

metode penelitian kualitatif deskriptif. Dalam menganalisa pertanyaan

dan perumusan masalah yang ada, penyusun menggunakan teori

konsep solidaritas sosial dan konsep kekerabatan. Adapun hasil

penelitian ini adalah masyarakat Batak Toba pergi dan menjadi

perantau di Kabupaten Riau untuk mengubah nasib. Mereka

membentuk serikat yang dinamakan dengan STM (Serikat Tolong

Menolong), pada penelitian ini dijelaskan STM tersebut diperuntukan

untuk toga Nainggolan. Di mana mereka berjuang menjadi pekerja di

berbagai perusahaan di Riau dan mereka juga mempertahankan nilai

adat mereka melalui Dalihan Na Tolu.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mencoba melihat bagaimana

solidaritas sosial yang terbangun pada beberapa masyarakat (kelompok

sosial) dan bagaimana seseorang dapat menjaga hubungan tersebut agar

senantiasa harmonis dan sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Dari

beberapa tinjauan pustaka yang peneliti dapatkan sebagai sumber

perbandingan, maka terdapat beberapa persamaan dan perbedaan yang

sangat terlhat. Adapun persamaan yang terlihat salah satunya adalah pada

metode penelitiannya yaitu menggunakan pendekatan kualitatif. Pemilihan

metoe kualitatif ini dipilih karena dapat dikatakan metode inilah yang paling

cocok untuk mengkaji penelitian yang peneliti lakukan.

Page 26: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

10

Selain itu kesamaan lain dapat kita lihat dari tektik pengumpulan data

di lapangan dimana teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik

wawancara dengan narasumber, serta didukung oleh dokumentasi-

dokumentasi yang didapat di lapangan berupa foto maupun rekaman dengan

cara mewawancarai narasumber yang dapat mewakili dari penyusunan

penelitian. Walaupun pembahasan penelitian sebelumnya terkait tentang

solidaritas sosial juga, namun dalam hal ini tentunya juga terdapat

perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya salah satunya yaitu objek dan subyek

penelitian, kemudian dalam penggunaan teori juga terdapat beberapa

perbedaan.

Adapun hal yang menjadi pembeda adalah fokus kajian penelitian dan

teori yang digunakan begitupun dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan. Sebagai pembanding berikut persamaan dan perbedaan antara

penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Literatur dari penelitian pertama

yang disusun oleh Jetty E.T. Mawara persamaan terdapat pada metode

penelitian yang menggunakan metode kualitatif deskriptif. Terdapat

perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

Perbedaannya itu terdapat pada falsafah hidupnya, mereka mempunyai tiga

falsafah yang mereka yakini: Hintakinang adalah saling menghormati,

Hintulunggang adalah saling membantu dan Hinggilidang adalah saling

menyayangi. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan mereka

Page 27: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

11

mempunyai empat falsafah hidup, yaitu: Hagabeon, Hasangapon, Hamaraon

dan Hamajuon.

Pada literatur kedua, yang disusun oleh Fatimah, Suryaningsih dan

Nanik Rahmawati. Dalam hal ini persamaan terdapat pada metode

penelitian yang digunakan yaitu menggunakan penelitian kualitatif

deskriptif. Dari penelitian sebelumnya sama-sama ingin meneliti tentang

solidaritas sosial. Perbedaan terdapat pada objek dan subyek yang akan

diteliti. Perbedaan lainnya juga terletak dalam penggunaan kerangka teori di

mana dalam penelitiannya penyusun menggunakan teori solidaritas sosial

dan konsep kelompok sosial.

Pada literatur ketiga, yang disusun oleh Nurul Kurnia, Yohanes Bahari

dan Fatmawati. Dalam hal ini persamaan terdapat pada metode penelitian

yang digunakan. Perbedaan yaitu dalam menggunakan tipologi solidaritas

sosial Emile Durkheim di mana penelitian ini menggunakan dua bentuk

solidaritas di dalam penelitiannya, yaitu solidaritas sosial mekanik dan

solidaritas sosial organik. Kemudian jika peneliti mengkaji solidaritas sosial

di dalam ruang lingkup budaya dan adat, pada penelitian yang dilakukan

oleh Nurul Kurnia, Yohanes Bahari dan Fatmawati, di mana mereka

mengkaji solidaritas sosial di dalam ruang lingkup pekerjaan (PT Sari Bumi

Kusuma).

Pada literatur keempat, yang disusun oleh Risa Nopianti terdapat

beberapa kesamaan, yaitu penggunaan metode penelitian yang

Page 28: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

12

menggunakan metode kualitatif, mengkaji solidaritas sosial dalam ruang

lingkup budaya atau adat. Perbedaan tentunya dilihat dari objek dan subyek

yang akan diteliti.

Khusus untuk literatur kelima, yang disusun oleh Humindo Douglas

Simanjuntak terdapat sedikit kesamaan dalam hal subyek dan objek

penelitian yaitu sama-sama membahas perantau Batak Toba dan

Solidaritasnya. Akan tetapi terdapat juga perbedaannya diantaranya

studikasusnya di Kepulauan Riau, sedangkan peneliti sendiri melakukan

studinya di Kota Depok Jawa Barat. Selain itu terkait identitas peneliti,

peneliti sebelumnya berstatus sebagai etnis dari pada Batak Toba itu sendiri

yang dikhawatirkan akan berdampak pada hasil yang tidak objektif.

Kemudian dari masalah pembahasan penelitian sebelumnya hanya

membahas tentang solidaritas sosial satu komunitas Serikat Tolong

Menolong (STM) dan pada satu toga saja yaitu toga Nainggolan. Sementara

penelitian yang akan dilakukan ini tidak hanya membahas tentang

solidaritasnya saja, melainkan adanya interaksi sosial yang dimana interaksi

sosial ini berdampak pada proses dari terbentuknya solidaritas tersebut. Jika

pada penelitian sebelumnya Dalihan Na Tolu dijelaskan hanya untuk tradisi

semata, namun pada penelitian yang disusun ini Dalihan Na Tolu berfungsi

sebagai alat untuk berinteraksi dan juga sebagai pembentuk adanya

paguyuban-paguyuban Batak di Kota Depok. Jika solidaritas sebelumnya

hanya dikaji di dalam etnis sesama Batak, di penelitian selanjutnya

solidaritas juga dikaji diluar etnis Batak Toba, karena mereka juga

Page 29: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

13

bekerjasama dengan di luar dari etnis Batak Toba. Perbedaan signifikan

juga terlihat dari penelitian sebelumnya tidak mendeskripsikan secara detail

terkait falsafah etnis Batak Toba seperti: Hagabeon, Hamaraon, Hamajuon

dan Hasangapon, penelitiannya langsung fokus ke solidaritas sesama etnis

padahal mereka juga harus bersosialisasi dengan etnis di luar Batak Toba.

Nilai dari Dalihan Na Tolu itu sendiri fokus hanya pada titik dari kegiatan

tradisi saja.

E. Kerangka Teori

Teori Solidaritas Sosial

Kehidupan sosial merupakan suatu keadaan dimana kita sebagai

manusia memiliki tempat secara sosial untuk menjalani kehidupan dan

rutinitas masing-masing dengan berbagai cara untuk bertahan dan mampu

beradaptasi di lingkungan tempat tinggalnya. Manusia sebagai makhluk

sosial pastinya tidak lepas dari manusia lainnya, artinya adalah manusia

hidup di dunia ini pasti membutuhkan pertolongan dan bantuan orang lain.

suatu tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok guna untuk saling

bantu membantu akan menciptakan sebuah rasa solidaritas diantara para

anggotanya. Solidaritas sosial merupakan suatu hal yang dibutuhkan dalam

sebuah kelompok sosial, karena pada dasarnya setiap masyarakat

membutuhkan seseorang di dalam hidupnya.

Secara terminologi “solidaritas” berasal dari bahasa solidus. Secara

sosiologi manusia adalah makhluk sosial yang hidup dengan membentuk

kelompok-kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

Page 30: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

14

solidaritas sosial mempunyai arti solider, sifat saling rasa, perasaan setia

kawan. Sedangkan menurut Lawang, bahwa dasar pengertian solidaritas

tetep dipegang yakni kesatuan, persahabatan, saling percaya yang muncul

akibat tanggung jawab bersama dan kepentingan-kepentingan bersama

diantara para anggotanya Selanjutnya, Soekanto juga berpendapat bahwa

solidaritas sosial merupakan kohesi yang ada antara anggota suatu asosiasi,

kelompok kelas sosial atau kasta dan diantara berbagai pribadi (Elisabeth

Koes Soedjati 1995:14).

Durkheim menyatakan bahwa solidaritas sosial merupakan suatu

keadaan hubungan antara individu atau kelompok yang didasarkan pada

perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh

pengalaman emosional bersama. Wujud nyata dari hubungan bersama

melahirkan pengalaman emosional, sehingga memperkuat hubungan antar

mereka (D. Paul Johnson 1994:81). Durkheim membagi solidaritas sosial

menjadi dua macam, yaitu solidaritas sosial organik dan mekanik.

Solidaritas organik merupakan sebuah ikatan bersama yang dibangun

atas dasar perbedaan, mereka justru dapat bertahan dengan perbedaan yang

ada di dalamnya. Solidaritas mekanik pada umumnya terdapat pada

masyarakat primitif, terbentuk karena mereka terlibat dalam aktivitas yang

sama dan memiliki tanggung jawab yang sama dan memerlukan keterlibatan

secara fisik (George Ritzer 2011:93). Solidaritas mekanik didasarkan pada

tingkat homogenitas yang tinggi. Kesadaran kolektif yang didasarkan pada

Page 31: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

15

sifat ketergantungan individu yang memiliki kepercayaan dan pola normatif

yang sama.

Selanjutnya menurut Jeffrey Alexander dalam jurnal yang berjudul

Morality as a Cultur System: on solidarity civil and uncivil, menyatakan

bahwa solidaritas sosial adalah dimensi utama dari sebuah tatanan sosial, di

mana dengan adanya solidaritas sosial akan berdampak pada terjadinya

integrasi. Dalam karyanya, “The Civil Sphere” Jeffrey Alexander

menyatakan bahwa solidaritas tetap menjadi dimensi sentral dari budaya,

kelembagaan dan kehidupan interaksional dalam masyarakat modern.

Solidaritas menjadi kekuatan utama dalam membangun sebuah hubungan di

dalam masyarakat, di mana hubungan-hubungan tersebut akan menjadi

sempurna dan harmonis jika solidaritas sosial ini menjadi kekuatan utama di

dalam kehidupan.

Pandangan tentang Civil Sphere sediri di mana masyarakat itu tidak

dapat diatur oleh kepentingan sendiri dan juga oleh suatu kekuasaan,

melainkan ada solidaritas struktur yang terbangun di dalamnya. Konten dari

solidaritas, sejauhmana ia membentang, selalu menjadi percakapan dalam

setiap tatanan sosial yang sudah pasti memiliki tujuan terciptanya kehidupan

yang lebih baik. Solidaritas menjadi mungkin bisa terwujud karena orang

tidak hanya memiliki orientasi tentang sekarang dan disini, tetapi juga pada

cita-cita, yang ideal, transenden, dan pada apa yang diharapkan menjadi

solidaritas yang abadi (Tedi Kholiludin, https://elsaonline.com/selebrasi-

budaya-dan-kehendak-menjaga-civil-sphere/, akses pada 13 April 2019).

Page 32: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

16

Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa solidaritas sosial

adalah kesadaran kolektif yang melahirkan adanya suatu rasa saling

percaya, cita-cita dan keinginan bersama, rasa kebersamaan serta

kesetiakawanan diantara individu sebagai anggota kelompok karena

merasakan ikatan secara emosional dan adanya nilai moral yang dianut

bersama, yang akan menghasilkan adanya rasa tanggungjawab bersama

diantara anggota kelompok.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Suatu metode penelitian di dalam karya ilmiah memiliki peran

penting. Dalam penelitian ini penulis menjelaskannya dengan

menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Di mana

pada penelitian ini, peneliti mengkaji solidaritas masyarakat yang ada di

Kota Depok. Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif agar

dapat mendeskripsikan bagaimana wujud solidaritas sosial masyarakat

Batak Toba yang ada di Kota Depok.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk mendeskripsikan

mengenai fakta-fakta atas fenomena yang ingin diteliti ini. Dengan data-

data tersebut peneliti berusaha menggambarkan dan menganalisa suatu

fenomena itu. Pendekatan kualitatif merupakan suatu paradigma

penelitian untuk mendeskripsikan peristiwa, perilaku orang atau suatu

Page 33: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

17

keadaan pada tempat tertentu secara rinci dan mendalam dalam bentuk

narasi (Djam‟an Satori, 2013: 236).

Adapun penelitian ini bertjuan untuk menjelaskan solidaritas etnis

Batak Toba di kota Depok. Berdasarkan masalah yang dijadikan pusat

perhatian dan tujuan yang akan dicapai, maka perlu dikumpulkan data-

data yang diperlukan, adapun data-data itu didapat dari perantau yang

beretnis Batak Toba di kota Depok, dimana perantau inilah menjadi

subyek yang akan peneliti wawancarai. Dalam memperoleh informasi

peneliti membutuhkan informan yang tepat, yaitu orang yang mengetahui

nilai dan adat masyarakat Batak Toba yang tinggal di Kota Depok.

2. Teknik Penentuan Informan

Adapun teknik penentuan informan dalam penelitian kualitatif

adalah orang yang dapat mengetahui situasi sosial dengan mengobservasi

dan wawancara. Adapun mereka yang menjadi informan ditentukan

dengan metode purposive dan snowballing, teknik ini dipilih berdasarkan

pertimbangan dari peneliti yaitu sesuai dengan maksud dan tujuan

tertentu serta untuk mempermudah peneliti dalam mendapatkan informan

maka perlu adanya rujukan informan dari informan sebelumya yang telah

peneliti wawancarai.

Dengan kata lain, penentuan subyek penelitian dengan teknik

purposive dengan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud antara lain:

a. Beretnis Batak Toba tinggal di kota Depok

Page 34: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

18

b. Mereka yang mengetahui adat istiadat Batak Toba

kemudian peneliti mempertimbangkan teknik snowballing karena

mereka rata-rata sangat susah untuk diminta wawancara, sehingga

peneliti mengalami sedikit kesulitan dalam mencari dan bertemu dengan

informan, sehingga peneliti juga membutuhkan teknik snowballing dalam

penentuan informan. Di mana informan yang diwawancari biasanya

adalah rekomendasi dari informan yang sebelumnya telah dilakukan

wawancara oleh peneliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik yang dilakukan dengan cara bertanya

langsung kepada sumber informan. Pemilihan informan dalam hal ini

dirasa cukup pening, dikarenakan dia benar-benar mengetahui secara

mendetail atau tidaknya mengenai apa yang ingin peneliti teliti.

Adapun pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara ke para

perantau yang beretnis Batak Toba, dan peneliti mengambil beberapa

profesi atau jenis pekerjaan sebagai dasar perbandingan peneliti

nantinya.

2. Studi Pustaka

Pada metode studi dokumentasi ini maksudnya adalah

diperoleh dari buku-buku, kajian-kajian oleh peneliti terdahulu, arsip

majalah bahkan dokumen perusahaan atau dokumen resmi yang

terkati dengan penelitian ini.

Page 35: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

19

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini Januari - Desember 2018 dan tempat

penelitian ini adalah di kota Depok Provinsi Jawa Barat.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah dari berbagai perantau Batak

Toba di Kota Depok. Kemudian dari subjek ini saya akan mengambil

objek penelitian berupa interaksi sosial dan solidaritas sosial mereka.

Berikut adalah tabel identitas subyek penelitian yang telah

peneliti wawancara secara langsung dan mendalam sebagai acauan dalam

penyajian data guna menjawab rumusan masalah secara keseluruhan,

untuk lebih jelasnya mengenai data subyek dalam penelitian ini yang

telah diwawancarai dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Daftar Data Informan Penelitian

No. Nama

Informan Usia

Jenis

Kelamin Profesi Keterangan

1. Binsar

Simamora 56

Laki-Laki Staf BPN (Badan

Pertanahan Nasional)

Depok

-

2. Beni Siboya 38 Laki-Laki Pemilik Bengkel -

3. Robert

Manurung 46

Laki-Laki Supir

Rekomendasi dari

abang Beni Siboya

4. Idris Pasaribu 66

Laki-Laki Redaktur Budaya Harian

Analisa dan Dosen USU

(Universitas Sumatera

Utara)

-

5. Sutan

Simatupang 57

Laki-Laki Kabusi Tematik di BPN

(Badan Pertanahan

Nasional) Depok

Rekomendasi dari

Bapak Binsar

Simamora

6. Panorangan

Simbolon 49

Laki-Laki Dosen

Rekomendasi dari

Bapak Idris Pasaribu

Page 36: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

20

5. Sumber dan Jenis Data

Berdasarkan sumbernya, jenis data dibagi menjadi dua, yaitu data

primer dan data sekunder. Jenis data yang diungkapkan dalam penelitian

ini adalah bersifat narasi, uraian dan juga penjelasan data dari informan

baik lisan maupun data dokumen yang tertulis, perilaku subjek yang

diamati di lapangan juga menjadi data dalam pengumpulan hasil

penelitian ini, dan berikutnya di deskripsikan sebagai berikut:

a. Rekaman Audio

Dalam melakukan penelitan ini, maka peneliti merekam

wawancara dengan beberpa pihak terkait dengan yang dianggap

peneeliti perlu untuk dikumpulkan datanya, dari data hasil rekaman

tersebut maka dideskripsikan dalam bentuk transkip wawancara.

7. Rachmin

Siahaan 61

Laki-Laki Anggota DPRD Kota

Depok -

8. Ramses

Hutagalung 61

Laki-Laki Pensiun Dini Kemendagri,

Pengusaha dibidang

properti

Rekomendasi dari

Bapak Rachmin

Siahaan

9. Yuni Yanti

Sirait 49

Perempuan Notaris dan PPAT

(Pejabat Pembuatan Akte

Tanah) Kota Depok

Rekomendasi dari

Bapak Sutan

Simatupang

10. Rudi

Hutajulung 48

Laki-Laki

PNS TNI AD

Rekomendasi dari

Bapak Rachmin

Siahaan

11. Helwi

Silitonga 29

Laki-Laki Pegawai Swasta -

Page 37: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

21

b. Dokumentasi

Data ini dikumpulkan dengan melalui berbagai sumber data

yang tertulis, baik yang berhubungan dengan masalah kondisi objektif,

juga silsilah dan pendukung data lainnya.

c. Foto

Foto merupakan bukti yang tidak dapat diungkapkan dengan

kata-kata namun menurut peneliti foto sangan mendukung kondisi

objektif penelitan berlangsung. Dalam hal ini foto-foto selama peneliti

melakukan peneltian yang berkaitan dengan subyek yaitu Orang Batak

Toba di Kota Depok

6. Analisis Data

Maksud dari pengolahan data adalah bagaimana menyusun data-

data yang sudah terkumpul tadi agar menjadi suatu laporan dan

mempermudah kita dalam melakukan analisa dalam penelitian

(menganalisa data yang sudah ada).

Adapun teknik pengolahan data dilakukan dengan cara

mengumpulkan data-data yang sudah peneliti dapatkan melalui teknik

pengumpulan data melalui baik primer dan sekunder tadi. Berawal dari

merangkum atau meringkas data yang sudah dengan

mengkategorisasikan hasil temuan tersebut, dalam hal ini melakukan

reduksi data. Langkah selanjutnya adalah penyajian data,

pengelompokan kategorisasi, dan tahap akhir adalah pengambilan

Page 38: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

22

keputusan. Namun jika sekiranya peneliti belum puas tehadap data yang

didapatkan maka peneliti akan mengulangi proses pencarian sampai data

yang terkumpul menurut peneliti sudah cukup mewakilkan dari apa yang

ingin dianalisa oleh peneliti.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan dan memperoleh gambaran secara

jelas, maka dalam skripsi ini, dikelompokan menjadi beberapa bab dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Dalam BAB I ini terdiri dari pernyataan masalah,

pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, kerangka teoritis, metode penelitian

yang mencangkup 1). Pendekatan penelitian. 2). Teknik

penentuan informan. 3). Teknik pengumpulan data. 4).

Waktu dan tempat penelitian. 5). Subyek dan objek

penelitian. 6). Sumber dan jenis data. 7). Teknis dan

analisis data dan sistematika penulisan.

BAB II Pada BAB II ini menjelaskan tentang gambaran umum

profil kota Depok yang meliputi sejarah kota Depok,

penduduk dan ketenagakerjaan, dan sosial ekonomi.

Deskripsi etnis Batak Toba dan falsafah hidup masyarakat

Batak Toba.

BAB III Pada BAB III berisi tentang hasil analisis dari penelitian

ini mengenai solidaritas masyarakat Batak Toba di Kota

Page 39: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

23

Depok, yaitu wujud solidaritas masyarakat Batak Toba 1).

Intensitas hubungan antar sesama daerah asal. 2).

Paguyuban masyarakat Batak Toba. 3). Gotong royong.

Tipologi solidaritas sosial masyarakat Batak Toba dan

unsur-unsur pembentuk solidaritas masyarakat Batak

Toba di Kota Depok.

BAB IV Pada BAB IV dalam penelitian skripsi ini merupakan

penutupan dari hasil penelitian yang berisi kesimpulan

dan saran.

Page 40: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

24

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Profil Kota Depok

1. Sejarah Kota Depok

Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan

Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor,

kemudian pada tahun 1976 perumahan mulai dibangun baik oleh Perum

Perumnas maupun pengembang yang kemudian diikuti dengan

dibangunnya kampus Universitas Indonesia (UI), serta meningkatnya

perdagangan dan Jasa yang semakin pesat sehingga diperlukan kecepatan

pelayanan (Profil Kota Depok, https://www.depok.go.id, diakses pada

tanggal 10 September 2018).

Pada tahun 1981 Pemerintah membentuk Kota Administratif

Depok berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang

peresmiannya pada tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri dalam Negeri

(H. Amir Machmud) yang terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan dan 17 (tujuh

belas) Desa, yaitu :

a. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu

Desa Depok, Desa Depok Jaya, Desa Pancoram Mas, Desa

Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa Rangkapan Jaya

Baru.

Page 41: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

25

b. Kecamatan Beji, terdiri dari 5 (lima) Desa, yaitu : Desa

Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah

Baru, Desa Kukusan.

c. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu :

Desa Mekarjaya, Desa Sukma Jaya, Desa Sukamaju, Desa

Cisalak, Desa Kalibaru, Desa Kalimulya.

2. Penduduk dan Ketenaga Kerjaan Kota Depok

a. Penduduk

Jumlah penduduk Kota Depok tahun 2015 berdasarkan data

Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 mencapai 2.106.100 jiwa,

yang terdiri dari penduduk laki-laki 1.061.889 jiwa dan penduduk

perempuan 1.044.211 jiwa.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kota Depok tahun 2015

No Kecamatan Laki-Laki/

Male

Perempuan

/Female

Jumlah /

Total

1 Sawangan 76.254 73.441 149.695

2 Bojongsari 62.392 59.426 120.818

3 Pancoran Mas 128.384 126.632 255.016

4 Cipayung 78.785 76.173 154.958

5 Sukmajaya 139.707 141.711 281.418

6 Cilodong 76.545 74.896 151.441

7 Cimanggis 148.301 144.831 293.132

Page 42: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

26

8 Tapos 131.705 130.218 161.923

9 Beji 101.824 99.152 200.976

10 Limo 53.963 52.582 106.545

11 Cinere 65.029 65.149 130.178

Kota Depok 1.061.889 1.044.211 2.106.100

b. Tenaga Kerja

Hasil Survey Angkatan Kerja Nasional 2015, dapat diperoleh

gambaran bahwa pada tahun 2015, penduduk Kota Depok yang

bekerja 896.981 jiwa sedanglan yang menganggur sekitar 72.521 jiwa.

Jadi penduduk Kota Depok yang tergolong angkatan kerja sebanyak

969.502 jiwa, Penduduk yang bekerja masih didominasi laki-laki dari

pada perempuan. Status pekerjaan masih didominasi sebagai

buruh/karyawan/pegawai sebanyak 72,19%, kemudian berusaha

sendiri 11,17%.

Tabel 2.2 Jumlah dan Presentase Penduduk 15 Tahun keatas

Menurut Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Depok Tahun

2015

No Kegiatan Utama /

Type of Activity

Laki-laki / Male Perempuan /

Female

Laki-laki+

Perempuan /

Male+Female

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 ANGKATAN KERJA

/ Economically active 640.844 81,27 328.658 41,87 969.502 61,62

a. Bekerja/ 588.692 91,86 308.289 93,80 896.981 92,52

Page 43: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

27

Working

b. Pengangguran

/unemployment 52.152 8,14 20.369 6,20 72.521 7,48

3. Sosial Ekonomi

Dari segi ekonomi, ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan

sebagai acuan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Depok.

1. Pertama, indeks daya beli masyarakat Depok semakin meningkat

dari tahun ke tahun. Sisi daya beli terjadi peningkatan indeks daya

beli dari 576,76 pada tahun 2006 menjadi 586,49 pada tahun

2009.

2. capaian laju pertumbuhan ekonomi (LPE) kota Depok pada tahun

2009: 6,22%. Kontribusi paling dominan terhadap PDRB (Produk

Domestik Regional Bruto) dan LPE, dari subsektor perdagangan

barang dan jasa.

3. Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun pada peranan sektor

tersier, yaitu dari 50,42 % pada tahun 2006 menjadi 52,77% pada

tahun 2009.

4. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2012

pertumbuhan perekonomian kota Depok mencapai 7,1%.

Page 44: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

28

B. Deskripsi Etnis Batak Toba

1. Latar Belakang Etnis Batak

Salah satu golongan etnis di Indonesia adalah suku bangsa Batak

yang berada di Pulau Sumatera. Di bagian utara tanah Batak tinggal

orang aceh, di bagian timur dan barat diam orang Melayu dan di bagian

selatan orang Minangkabau (Togar Nainggolan 2012:45). Pada tahun

1991 jumlah orang Batak diperkirakan sudah ada sebanyak tiga juta

orang. Orang Batak adalah kelompok etnis keempat terbesar Indonesia

sesudah orang Jawa, Sunda dan Bali.

Tanah leluhur dari bangsa Batak terletak di Sumatera Utara,

mengitari Danau Toba. Menurut Bangarna Sianipar (2012:2) Dahulu kala

ada satu pelabuhan yang sangat terkenal di Sumatera Utara yaitu Baros

(sekarang ini bernama Barus). Barus ini sangat terkenal sampai kemana-

mana, terutama ke India, Arab (Timur Tengah), Eropa, Tiongkok (Asia),

karena Baroslah satu-satunya pelabuhan untuk pengiriman kemenyang

dan kapur barus ke India, dan selanjutnya dikirim sesuai pesanan dari

Arab, Eropa, Tiongkok, dan lain lain.

Suku bangsa Batak ini terdiri dari beberapa sub Batak. Diantaranya

adalah Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Angkola, Batak

Simalungun, Batak Karo, dan Batak Pakpak Dairi. Logat bahasa yang

dipergunakan oleh sub-sub suku ada empat logat yaitu, Karo,

Simalungun, Dairi dan Pakpak. Sub Batak Toba, Batak Angkola dan

Page 45: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

29

Batak Mandailing menggunakan logat bahasa yang sama yaitu logat

Toba.

Nama suku bagsa „Batak‟ sebenarnya bukan terjadi begitu saja. Di

dalam buku „Hang Tuah‟ cetakan- III yang diterbitkan oleh Balai Pustaka

(1956), disebutkan bahwa perkataan „Negeri Batak‟ telah dijumpai di

tanah Melayu. „Batak‟ adalah salah satu di antara kampung atau negeri di

Bunna Siam dahulu, yaitu negeri asal orang Batak sebelum berkembang

ke kepulauan Nusantara (Napitulu 1997:18-19). Maka dari itu kata

“Bataha” berubah menjadi “Batak”.

Pembentukan permukiman merupakan keharusan bagi masyarakat

Batak (Bungaran Antonius Simanjuntak 2015:7). Bagi masyarakat

tradisional, perkembangan satuan permukiman baru terjadi karena

berbagai hal yang dialami di tempat permukiman lama. Seperti lahan

pertanian yang semakin sempit, lokasi permukiman yang sudah padat.

Munculnya penyakit yang banyak membawa kematian, pertikaian sosial

sesama penduduk memaksa sebagian penduduk untuk mencari dan

membentuk kehidupan di luar permukiman lama.

2. Sejarah Batak Toba

Orang Batak Toba tinggal di sekitar Danau Toba dan bagian selatan

Danau Toba. Daerah ini berada pada ketinggian antara 300-2000 meter di

atas permukaan laut. Tanah-tanah datar di antara daerah pegunungan dan

pantai merupakan daerah subur untuk pertanian. Hal ini menyebabkan

Page 46: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

30

mata pencaharian utama orang Batak Toba adalah bercocok tanam.

Bercocok tanam di sawah adalah pencaharian utama orang Batak Toba,

dengan beras menjadi makanan pokok sehari-hari. Bagi orang Batak

Toba beras juga berfungsi dalam memenuhi kebutuhan dari setiap

upacara-upacara adat dalam masyarakat Batak Toba (Bungaran Antonius

Simanjuntak 2015: 7).

Toba merupakan sebuah pemukiman yang terletak di Sumatera

Utara. Kita tahu bahwa pemukiman sebagai kawasan berlangsungnya

proses kehidupan, merupakan sarana yang dimiliki oleh setiap kelompok

manusia. Pada umumnya, mata pencaharian masyarakat Batak Toba

adalah bertani, beternak, menangkap ikan dan membuat kerajinan

(Napitulu 1997:21).

Mata pencaharian orang Batak Toba yang lain adalah berternak,

menangkap ikan bagi masyarakat yang tinggal di pinggiran Danau Toba

dan membuat kerajinan tangan. Mata pencaharian beternak bagi orang

Batak Toba juga didasari oleh kebutuhan upacara adat, yang mengambil

hewan ternak yang berfungsi sebagai mas kawin. Hal ini berdasarkan

kepercayaan tradisional yang dimiliki orang Batak Toba dimana hewan

ternak ini dipercaya dapat mengusir segala kejahatan dan mendatangkan

kesuburan sehingga hewan ternak ini digunakan pada upacara adat

perkawinan maupun kematian serta upacara adat lainnya. Tetapi di

daerah perantauan masyarakat Batak Toba sudah banyak yang

berkecimpung dalam departemen pemerintahan dan berwiraswasta.

Page 47: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

31

3. Struktur Masyarakat Batak Toba

Masyarakat Batak mempunyai marga dalam sistem kekerabatan

mereka. Mereka yang satu marga, dengan arti satu asal keturunan, satu

nenek moyang disebut dongan sabuhuta (Toba), artinya “teman satu

perut”, satu asal. Jadi, marga merupakan suatu kesatuan kelompok yang

mempunyai garis keturunan yang sama berdasarkan nenek moyang yang

sama. Orang Batak menganut paham garis keturunan bapak (patrilineal),

maka dengan sendirinya marga tersebut juga disusun berdasarkan garis

bapak.

Masyarakat Batak Toba mempunyai banyak klan atau marga.

Masyarakat Batak Toba sistem marga tersebut diatur berdasarkan apa

yang disebut dengan Dalihan Na Tolu. Dimana sistem itu terdiri dari tiga

unsur, yaitu: dongan sabutuha, hula-hula, boru. Ketiga unsur ini

merupakan satu kesatuan yang integral bagi masyarakat Batak, yang

selalu bersama-sama dalam setiap aktvitas adat.

Berdasarkan etimologinya, Dalihan na Tolu adalah Bahasa Batak

Toba yang terdiri atas tiga suku kata, yaitu dalihan, na dan tolu. Dalihan

artinya tungku yang terbuat dari batu, na artinya yang, dan tolu artinya

tiga (Robert Siburian 2004:59). Dengan demikian, pengertian Dalihan na

Tolu secara harafiah adalah “tungku nan tiga”.

Page 48: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

32

a. Dongan Tubu

Dongan tubu adalah teman lahir. Akan tetapi dongan tubu yang

dikenal oleh orang Batak Toba bukanlah dalam arti teman lahir secara

biologis, sebab dalam realitasnya kelompok dongan tubu ini lahir dari

rahim ibu yang berbeda-beda dengan percabangan yang sudah sampai

ratusan cabang. Dengan demikian, pengertian dongan tubu lebih kepada

keanggotaan klan, di mana seluruh individu dongan tubu merupakan

anggota dari klan yang sama, yang dikenal dengan istilah marga.

Dongan tubu adalah pihak keluarga yang semarga dalam hubungan

bapak (patrilineal), sehingga anak laki-laki dan anak perempuan yang

semarga tidak boleh kawin. Tertib patrilineal ini menjiwai sendi-sendi

hukum adat, hak milik, warisan dan upacara-upacara. Si sada, anak si

sada boru, si sada hasuhuton (satu kesatuan terhadap anak laki-laki dan

perempuan, dan satu kesatuan dalam upacara adat) adalah ugkapan yang

menggambarkan hubungan antarkerabat. Kelompok dongan tubu

(saudara sekandung, saudara semarga) saling berhubungan dengan erat

karena mereka merupakan kelompok yang sedarah, sehingga orang Batak

Toba manat mardongan tubu, artinya hatihati bersaudara semarga.

b. Hula – Hula

Hula-hula adalah unsur kedua dalam sistem kekerabatan Dalihan na

Tolu. Secara sederhana hula-hula adalah klen pihak pemberi istri. Mereka

yang masuk ke dalam golongan hula-hula (klen pemberi istri)

mempunyai kedudukan yang tinggi, hula-hula diibaratkan sebagai mata

Page 49: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

33

ni ari binsar, matahari terbit. Maksudnya adalah yang memberi cahaya,

hidup dalam segala bidang. Bahkan hula-hula juga disebut debata na ni

indah, maksudnya adalah dewa-dewa atau Allah yang tampak. Itulah

sebabnya maka hula-hula selalu dihormati, dianggap sebagai pemberi

berkat bahan dipandang sebagai gambaran Tuhan.

c. Boru

Boru merupakan unsur ketiga dalam sistem kekerabatan Dalihan na

Tolu yaitu kelompok yang menerima perempuan dalam perkawinan.

Boru harus memandang hula-hulanya dengan rasa hormat dan segan,

bukan karena keuntungan yang akan diperolehnya, melainkan karena

hula-hula itu dianggap sebagai megie atau pribadi yang diutamakan

karena mereka telah memberikan anak perempuannya sebagai sumber

keturunan. Boru atau parboruon adalah kelompok penerima istri. Mereka

yang digolongkan sebagai boru adala hela (menantu, suami dari

kelompok istri), pihak keluarga hela, termasuk orangtua dan keturunan

mereka.

Bagi hula-hula, boru adalah bungkulan (tiang penumpang atap)

yang artinya sebagai penompang dan penanggung jawab dalam segala

tugas pekerjaan upacara, sebagai realisasi rasa hormatnya terhadap

hulahula. Sebalinya, pihak hula-hula tetap harus nerasa sayang terhadap

borunya, sehingga borunya bukan merupakan pesuruh atau budak,

melainkan sebagai boru yang dikasihi dan dicintai (elek marboru).

Page 50: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

34

Agar suatu keluarga dapat berkedudukan (merasakan) sebagai hula-

hula dan boru maka keluarga tersebut harus mempunyai anak laki-laki

dan perempuan, karena melalui anak-anak inilah kedudukan tersebut

diperoleh. Jika satu keluarga hanya memiliki anak laki-laki maka

keluarga itu selalu berkedudukan sebagai boru. Sebaliknya, kalau

keluarga tersebut hanya mempunyai anak perempuan saja, selain tidak

ada yang dapat meneruskan keturuanannya, keluarga itupun hanya

berkedudukan sebagai hula-hula. Dengan demikian keluarga yang tidak

memiliki anak laki-laki tidak pernah merasa bagaimana rasanya diulosi

oleh hula-hula. Berdasakan itulah mendorong keluarga Batak Toba untuk

memiliki anak laki-laki dan perempuan.

Dengan pedoman inilah orang Batak Toba melaksanakan kegiatan

adat dan menyelesaikan persoalanpersoalan mereka. Perlu ditambahkan

bahwa setiap orang Batak Toab bisa berstatus hula-hula sekaligus

berstatus dongan sabutuha dan boru pada setiap saat. Ini tergantung dari

pihak mana seseorang itu dilihat. Kedudukan mereka ini tidak mutlak

selamanya demikian, bisa berubah-ubah. Dalam adat Dalihan na Tolu,

masing-masing orang dalam golongan fungsi ini dipanggil dengan istilah

dalam bahasa Batak “partuturan”.

4. Sistem Kekerabatan (Marga)

Marga adalah istilah keturunan yang diturunkan oleh nenek

moyang mereka. Nenek moyang ini dianggap sebagai leluhur yang

dihormati oleh semua keturunanya. Menurut tarombo Batak Toba

Page 51: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

35

terdapat dua kelompok besar marga Batak Toba, yaitu kelompok marga

keturunan Guru Tatea Bulan dan kelompok marga Isumbaon. Kedua

kelompok inilah akhirnya lahir marga-marga pada Batak Toba dimana

pada awalnya marga tersebut adalah nama seseorang. akan tetapi karena

pertumbuhan keturunan Batak Toba yang berkembang sangat pesat

membuat nama seseorang tersubut diputuskan sebagai sesuatu untuk

menjaga tali keturunan yang diwariskan oleh nenek moyang / leluhur dari

generasi sebelumnya.

Masyarakat satu marga merupakan satu klan yang berdasarkan

patrilineal. Susunan marga yang terdapat pada orang Batak Toba

didasarkan atas genealogis atau turunan sedarah. Urutan silsilah turun

temurun dari satu generasi ke generasi yang berikutnya sampai kepada

berpuluh-puluh angkatan ke bawah tetap dipertahankan, dengan maksud

agar tidak terjadi hubungan yang terputus atau mata rantai yang hilang

dalam hubungan silsilah tersebut.

Dalam mempertahankan agar marga dapat terus berlangsung agar

marga terus berlangsung, keturunan anak laki-laki sangatlah diutamakan,

sebab laki-lakilah yang menurunkan marga sesuai dengan prinsip

keturunan patrilineal. Jika seseorang pasangan suami istri tidak

mempunyai anak laki-laki, biasanya mereka selain berdoa sama Tuhan,

mereka juga mendatangi hula-hula dari pihak istri mereka untuk meminta

doa restu, karena mereka percaya bahwa doa hula-hula itu didengar, pada

adat itu dinamakan “mengupa-upa”. Kegiatan mengupa-upa ini biasanya

Page 52: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

36

mensajikan atau membawa berupa hidangan, di mana hidangan tersebut

dipersembahkan untuk hula-hula itu dan setelah dilakukan adat tersebut

biasanya pasangan itu memakan juga hidangannya.

C. Falsafah Hidup Batak Toba

1. Hagabeon

Nilai Hagabeon adalah nilai keturunan. Orang Batak Toba sangat

menginginkan keturunan yang banyak. Orang Batak Toba juga menganut

garis keturunan laki-laki (patrilineal, oleh karena itu orang Batak Toba

sangat menginginkan memiliki anak laki-laki.) akan tetapi pada hagabeon

ini tidak dengan anak laki-laki saja, tetapi mempunyai anak perempuan

juga. Jadi yang dimaksud dengan nilai hagabeon adalah panjang umur

dan banyak keturunan (Rani Nainggolan 2010:36). Sumberdaya manusia

bagi orang Batak sangat penting. Kekuatan yang tangguh hanya dapat

dibangun dengan jumlah manusia yang banyak. Keturunan ini yang

nantinya akan menciptakan kekerabatan. Sistem kekerabat yang

terbentuk nantinya akan diperlukan untuk para perantau di Kota Depok

ini.

Sistem kekerabatan yang dianut oleh suku Batak Toba adalah

sistem patrilineal. Dengan demikian dasar yang digunakan untuk

menetapkan mana orang yang masuk ke dalam satu kerabat keturunan

adalah garis keturunan dari ayah. Berdasarkan sistem kekerabatan

tersebut ia akan mengetahui bagaimana hubungan dirinya dengan

anggota kerabat yang lain serta kedudukan, hak dan kewajiban. Melalui

Page 53: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

37

marga, orang Batak Toba dapat menelusuri rantai silsilah kekerabatan

(partuturon) yang disebut dengan dalihan na tolu. Jika seorang Batak

Toba bertemu dengan Batak Toba lainnya, maka partuturon-lah yang

pertama ditanyakan untuk mencari titik temu.

2. Hamaraon

Nama lain dari Hamaraon adalah Kekayaan. Kekayaan yang sejati

bagi masyarakat Toba adalah anak. Hal ini diperkuat dengan ungkapan

Anakkon hi do hamaraon di ahu (anakku adalah kekayaan bagiku).

Batak Toba merealisasikan istilah anakku adalah kekayaan bagiku

dengan cara mengutamakan pendidikan pada anak-anaknya, dengan

harapan melalui pendidikan inilah anak-anak mereka pada nantinya akan

memperoleh pekerjaan dan hidupnya tidak sengsara.

3. Hamajuon

Nilai hamajuon (kemajuan) pada Batak Toba adalah selalu

berusaha untuk mencapai kemajuan dengan cara aktif dan pandai dalam

menggunakan berbagai kesempatan yang ada. Bagi orang Batak sebuah

kemajuan diraih melalui merantau dan menuntut ilmu. Nilai budaya

hamajuon ini sangat kuat untuk mendorong orang Batak untuk merantau

dan melakukan urbanisasi.

4. Hasangapon

Setelah orang Batak Toba memiliki hagabeon, hamoraon, dan

hamajuon maka selanjutnya akan disusul dengan hasangapon.

Page 54: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

38

Hasangapon adalah kehormatan atau kemuliaan dimana kehormatan ini

dikarenakan atas wibawa atau martabat yang dimiliki oleh seseorang.

kemuliaan, kewibawaan, karisma, suatu nilai utama yang memberi

dorongan kuat untuk merahi kejayaan.

Page 55: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

39

BAB III

ANALISA DATA

A. Wujud Solidaritas Sosial Masyarakat Batak Toba di Kota Depok

1. Intensitas Hubungan Antara Sesama Etnis Batak (Interaksi)

Interaksi Sosial adalah suatu hubungan, di mana hubungan ini

berkaitan dengan beberapa hubungan individu, baik individu dengan

individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.

Secara definitif, interaksi sosial sendiri adanya hubungan dua orang atau

lebih yang prilaku atau tindakannya direspon oleh orang lain. Interaksi

seseorang yang terjadi antara orang perorangan atau orang dengan

kelompok mempunyai hubungan timbal balik dan dapat tercipta oleh adanya

kontak sosial dan komunikasi sosial. Interaksi sosial mencerminkan

bertemunya orang perorang yang nantinya akan menghasilkan pergaulan

hidup dalam suatu kelompok sosial, untuk bekerjasama, saling berbicara,

saling memperhatikan, bahkan perkelahian dan pertikaian pun ikut di

dalamnya.

Tidak sedikit yang mengira bahwa orang beretnis Batak itu mereka

memeluk agama non-Islam. Faktanya adalah tidak semua orang Batak itu

beragama non-Islam, banyak juga yang beragama Islam. Batak Toba yang

identik dengan beragama nasrani, nyatanya ada juga yang memeluk agama

Islam. Maka dari itu, peneliti ingin membahas tentang interaksi Batak Toba

yang ada di Kota Depok ini, baik sesama etnis Bataknya, maupun etnis

Batak yang berinteraksi di luar etnisnya, baik satu agama, maupun berbeda

Page 56: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

40

agama. Interaksi sosial yang dibangun oleh orang Batak itu sangat baik,

karena di kampung halamannya juga memang diajarkan seperti itu, sehingga

ketika mereka pun merantau, mereka bisa hidup selaras dan saling

berdampingan, memiliki rasa toleransi yang tinggi, khususnya berkaitan

dengan sebuah keyakinan. Interaksi sosial umat nasrani sebagai keyakinan

mayoritas bagi suku Batak Toba kepada umat Islam sangat berjalan mulus,

mereka tidak dibatasi hanya sebatas keyakinan. Hal itu terbukti seperti

wawancara peneliti kepada bapak Idris Pasaribu :

“religi bagi orang Batak adalah suatu yang sangat hakiki dan diyakini

adalah suatu anugerah, jadi anugerah itu harus dijunjung tinggi,

kepada saya diberikan anugerah sebagai pemeluk Kristen, kepada adik

saya diberikan anugerah sebagai seorang pemeluk Islam, kepada adik

saya yang lain diberikan anugerah sebagai sebagai seorang katolik,

bagi kami agama itu bukan untuk difanatikan , tetapi ditaatu, kita

harus taat kepada agama tetapi tidak bisa melupakan adat istiadat.”

Dari beberapa informan mengatakan bahwa interaksi internal mereka

dipengaruhi oleh Dalihan Na Tolu, yang merupakan struktur sosial

masyarakat Batak Toba. Interaksi internal adalah hubungan interaksi yang

dilakukan antar pihak-pihak di dalam satu komunitas dan kelompoknya.

Interaksi internal yang dilakukan orang Batak Toba biasanya didasarkan

pada struktur sosial yang dinamakan “Dalihan na Tolu”. Dalihan Natolu

merupakan adat yang sangat penting pada kehidupan masyarakat Batak

Toba dimana ketiga unsur tersebut saling berkaitan, tidak dapat dipisahkan

satu sama lain.

Secara harfiah dalihan natolu merupakan tungku masak yang terdiri

dari tiga kaki penyangga yang terbuat dari batu. Pada rumah tradisional

Page 57: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

41

Batak Toba tungku ini diletakan di dalam rumah. Yang kemudian secara

simbolis menunjukan sistem kekerabatan di masyarakat Batak Toba.

Dalihan Natolu merupakan pusat atau inti dari struktur sosial masyarakat

Batak Toba.

Nilai moral dari Dalihan na Tolu adalah kewajiban untuk saling

menolong satu sama lain. Dalihan Natolu memiliki peranan penting yang

mengatur kegiatan-kegiatan yang ada di dalam kebudayaan Batak Toba.

Dalam kegiatan ritus tradisional Batak Toba, dalihan na tolu mengatur

berbagai rangkaian seperti berbicara, lamanya berbicara, tempat duduk,

luasnya ruang fisik yang diperbolehkan untuk diduduki. Dalam pelaksanaan

ritual kegiatan adat, orang yang mempunyai kuasa lebih besar memiliki

peranan lebih penting dan mengambil waktu dalam kegiatan lebih banyak.

Kaitannya dengan pengadopsian tri tunggal Dalihan na Tolu sebagai

sistem kekerabatan orang Batak Toba, Sihombing memberi alasan bahwa

walaupun tritunggal Dalihan na Tolu tempatnya berada di dapur, Dalihan na

Tolu memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak terdapat pada tritunggal lain.

unsur-unsur dalam Dalihan na Tolu sebagai sistem kekerabatan orang Batak

Toba dengan ketiga unsur batu tungku tempat memasak itu terdapat

beberapa persamaan. Pertama, dengan menggunakan tungku untuk

memasak, hal ini memberi dua keuntungan yaitu; makanan yang ditaruh di

atasnya menjadi matang, dan api yang berada dalam tungku dapat

menghilangkan perasaan dingin.

Page 58: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

42

Adapun Unsur-unsur Dalihan na Tolu yaitu, dongan tubu, hula-hula,

elek marboru. Sistem kekerabatan berdasarkan prinsip Dalihan na Tolu

terbentuk melalui dua proses, yaitu melalui hubungan darah (keturunan) dan

perkawinan. unsur yang terbentuk melalui hubungan darah (descent) ini

disebut dongan tubu, sementara dua unsur terakhir yaitu hula-hula dan boru

terbentuk melalui hubungan perkawinan (affines). Dengan demikian

“Dalihan na Tolu” dibangun oleh tiga unsur utama, yaitu dongan tubu, hula-

hula dan boru.

Interaksi internal ini, sangat erat kaitannya dengan falsafah hidup

orang Batak Toba, seperti yang disampaikan dalam ungkapan tradisional

Batak Toba:

Molo naeng gabe, hormat ma marhula-hula

Molo naeng sangap, denggan ma marsabutuha

Molo naeng mamora, elek ma marboru

Kalau ingin memiliki hagabeon, harus hormat kepada hula-hula

Kalau ingin memiliki hasangapon, harus rukun bersaudara

Kalau ingin memiliki kekayaan, harus pintar mengambil hati boru

Dari ungkapan tradisional tersebut, kita melihat bahwa begitu besar

peran Dalihan Na Tolu dikehidupan mereka, di mana mereka menjunjung

tinggi posisi-posisi tersebut di dalam kehidupannya, bagaimana berperilaku

ketika menjadi hula-hula, bagaimana berinteraksi ke hula-hula, bagaimana

bersikap ketika menjadi boru dan berinteraksi sesama dongan sabutuha.

Dalihan na tolu ini mengajarkan seseorang harus bersikap salig hormat,

saling sayang dan saling mengayomi, untuk itu mereka harus bisa

berkomunikasi dengan tepat sesuai dengan posisi individu pada adat

Page 59: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

43

“marga”. Berikut penjelasnnya dari wawancara dengan bapak Manurung ,

yang mengatakan :

“Sangat penting banget dalihan natolu, karena dalihan natolu ini 3

tungku karena saling menghargai satu marga, menghargai ipar,

menghargai saudara kita. Dan menghargai anak perempuan . itu

merupakan bagian adat dari orang batak.”

Bagi mereka marga yang ada pada mereka, yang mereka dapatkan dari

sejak lahir ini, yang menentukan posisi mereka di dalam adat itu sebagai

apa. Marga bagi mereka adalah sebuah identitas, sebuah garis keturunan

untuk mengetahui asal usul diri mereka, serta mereka masuk kegenarasi

berapa dari keturunan patrilinealnya. Oleh karena itu, bagi orang Batak

Toba kerabat menjadi sangat penting, karena kerabat merupakan keluarga

dan orang yang memiliki hubungan dengan mereka. Marga dan kerabat

inilah yang nantinya akan membawa kita pada posisi apa dan siapa kita di

Dalihan Na Tolu itu.

Adapun fungsi Dalihan Na Tolu bagi mereka salah satunya adalah

seperi pemaparan dari bapak Idis Pasaribu, sebagai berikut:

“Fungsi dari Dalihan Natolu ini dia terjadi sirkulasi , sekarang saya

sebagai hula-hula , besok saya menjadi boru, lusa saya menjadi

dongan tubu. Jadi pada saat satu horja sekarang (Hajatan) saya

menjadi hula-hua, nah kamu menjadi boru. Akan tetapi dalam hajatan

kamu menjadi hula-hula dan saya yang menjadi dongan tubu, dalam

arti hajat yang lain. Mungkin kamu menjadi boru saya menjadi hula-

hula lagi dan sebagainya. Terjadi rotasi pemutaran, jadi ketika kita

menjadi hula-hula kita harus menjaga diri karena pada suatu saat kita

menjadi dongan tubu atau bisa jadi kita menjadi boru sehingga kita

harus tetap bersedia tetap mawas diri , jangan sampai kita membuat

kesalahan, seperti salah berucap dan sebagainya.”

Maka dari itu, dari Dalihan Na Tolu inilah nantinya dapat kita ketahui

bagaimana pembawaan diri mereka di kehidupan dan cara bersikap serta

Page 60: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

44

berperilaku ini lah yang mengatur bagaimana mereka dalam berinteraksi dan

berkomunikasi sesama etnis Batak Toba.

2. Paguyuban Masyarakat Batak Toba

Dasar hubungan individu dalam kelompok sosial adalah rasa cinta

yang di dalamnya ada ikatan hubungan batin yang murni dan biasanya

kekal. Pola hubungannya intimate, private dan exclusive. Kelompok sosial

(paguyuban) ini digambarkan sebagai kehidupan bersama yang intim dan

pribadi, yang merupakan suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Pada

masyarakat Batak Toba di Kota Depok ini, paguyuban adalah tempat atau

wadah perkumpulan serta perhimpunan orang-orang yang satu etnis dan satu

suku dengannya. Mereka mengatakan bahwa setiap orang Batak Toba pasti

mempunyai paguyuban.

Paguyuban ini nantinya akan mempunyai manfaat yang sangat positif .

salah satunya adalah untuk saling tolong menolong. Kehidupan mereka di

tanah rantau akan terus berjalan seiring dengan waktu, merekapun tetap

menjalankan rutinitas sehari-hari seperti di kampung halamannya, seperti

bekerja, menikah, mempunyai keturunan dan bahkan tidak sedikit pula para

perantau yang tinggal di kota Depok ini yang sudah berumur dan akhirya

meninggal dunia. Ketika mereka di kota Depok ini menjadi kelompok

minoritas maka mereka harus mempunyai sikap untuk saling menguatkan

satu sama lain, untuk saling menjaga satu sama lain sehigga mereka akan

senantiasa menjaga komunikasi dengan jalan silaturahmi yang medianya

Page 61: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

45

adalah melalui perhimpunan atau paguyuban ini, seperti penjelasan dari

bapak Binsar Simamora:

“bagi orang batak itu selalu berhimpun , membentuk suatu organisasi ,

guna untuk saling membantu dalam kemalangan dan dalam hal-hal

yang lain, nah nanti itu di handle, makannya kalau pesta orang batak,

yang handle-handle itu bukan yang punya acaranya, tapi justru

perhimpunannya ini, dia menghandle dan mengorganisir. Contoh jika

seseorang nikahan atau lahiran di tanah rantaupun, pasti dia ada yang

jenguk . kalau misalnya laki-laki di Muslim kan anak kecil ada yang

namanya sunat, nah siapa yang akan dia undang? Ya pasti yang

pertamakali dia bisa undang adalah orang-orang satu marganya. Nah

orang batak sendiri setiap marga itu pasti ada perkumpulannya , justru

kalau dia tidak punya perkumpulan dia biasanya malu.”

Dalam satu orang biasnya minimal memiliki dua tempat paguyuban.

Alasan mereka memiliki paguyuban lebih dari satu, karena memang

paguyuban tersebut dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kategori. Misalnya

paguyuban satu kampung halaman (Sumatera Utara), paguyuban satu

wilayah tempat tinggal, paguyuban satu agama, paguyuban satu marga,

paguyuban marga istri / suami dll. Sehingga oleh karenanya orang Batak di

Kota Depok ini minimal memiliki dua paguyuban.

Paguyuban yang terbentuk pada masyarakat Batak Toba di Kota

Depok, tidak semata-mata berlandaskan kepercayaan “religi”, akan tetapi

justru yang menonjol adalah paguyuban satu daerah asalnya yang dimana

mereka menamakan sebagai satu perut, artinya satu tempat kelahiran.

Menurut peneliti hal itu merupakan suatu hal yang sangat unik, karena di

Batak sendiri satu margapun bisa berbeda agama pula. Misalnya seperti

Bapak Ramses Hutagalung yang beragama Islam, dia masuk ke dalam

Page 62: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

46

paguyuban berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, di paguyuban tersebut

membaur menjadi satu perkumpulan, apapun agamanya, apapun marganya

nah dia bisa bergabung dengan paguyuban tersebut. Berikut peryataan dari

bapak Ramses Hutagalung:

“Selain itu saya ikut dalam perhimpunan masyarakat Tapanuli Tengah

Sibolga , apapun agamanya , apapun sukunya yang merasa dari

Kabupaten Tapanuli Tengah dan Sibolga nah maka ikutlah dia di

perhimpunan ini, saya itu banyak ikut perhimpunan-perhimpunan baik

perhimpunan batak berdasarkan marga, baik berdasarkan asal muasal

kelahiran dan perhimpunan berdasarkan agamanya, kemudian

perhimpunan Batak karena kulturnya. Kegiatan rutin orang batak

tersebut biasanya dilakukan untuk bersilaturhami tatap muka ,

berkomunikasi , nah perkumpulan ini kan merupakan suatu media

(perantara kan) . Bagi Islam berupa pengajian dan bagi Kristen

biasanya arisan. Ada juga yang tidak berbau agama, ada juga yang

berkumpul atas dasar satu marga. Jadwalnya itu tergantung

kesepakatan anggota perkumpulan tersebut.”

Contoh lain adalah paguyuban dari PNBC (Punguan Naposo Bulung

Cilodong), paguyuban ini diketua oleh Abang Hewi Silitonga, abang Hewi

sendiri memeluk agama Kristen, namun abang Hewi mengaku bahwa

paguyuban atau komunitasnya ini memang berdasarakan “kita berdarah

Batak” jadi mau apapun agamanya, mau apapun marganya, abang Hewi

menampung para pemuda dan pemudi yang memiliki etnis Batak,

khususnya Batak Toba. PNBC sendiri mempunyai ADART (Anggaran

Dasar Rumah Tangga), seperti yang diketahui bahwa berhimpun merupakan

kegiatan yang bersifat sukarela dan tidak memaksa maka mereka yang

bergabung ikut serta dalam perhimpunan ini, dia adalah orang yang

mempercayai bahwa belajar dan melestarikan nilai adat itu sangat penting,

Page 63: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

47

mengingat mereka di Depok adalah masuk ke dalam kategori kelompok

minoritas dan bukan warga pribumi. Pada PNBC ada kegiatan rutin yang

mereka lakukan. Seperti penjelasan dari abang Helwi Silitonga:

“kalau kegiatan rutin kita untuk ibadah sebulan sekali, itu di rumah-

rumah anggota bergantian biasanya. Kebetulan kan kita sebentar lagi

mau mengadain natal, tempatnya juga di gereja sini. Jadi kita untuk

sekarang fokus ke penyambutan natal. Akan tetapi tidak hanya

kegiatan agama nasrani saja, ini kan gereja okuineme, okuineme itu

artinya semua boleh bersatu di sini, dari mana saja boleh yang penting

dia mau belajar dan kita intinya sama-sama beretnis Batak, nanti kita

adakan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai kebutuhan. Seperti kemarin

kami melakukan kegiatan santunan juga ke warga sekitar, kan

sebelumnya pasti kita nyardan (cari dana) bareng-bareng anggota

menjual kerajinan tangan, buka bazar di pasar pagi dan sebagainya.

Ada juga misalnya kegiatan santunan untuk warga kita yang kira-kira

kena musibah seperti misalnya sakit dan membutuhkan bantuan ya

sebisa mungkin kita juga bantu. Nah jadi buat masyarakat Batak

sendiri di kota Depok ini kalau dia tidak berkumpul dan berhimpun

ikut paguyuban apapun ini menurut saya dia akan rugi, ya karena tidak

ada saudara nantinya, buat acara-acara kegiatan lainnya seperti

pernikahan , kematian dan sebagainya dia akan kebingungan sendiri

nantinya.”

Paguyuban inilah yang nantinya membuat mereka sebagai perantau di

kota Depok tidak membuat mereka merasa sebagai kaum minoritas, karena

walaupun mereka bukan penduduk pribumi namun mereka saling

menguatkan satu sama lain. paguyuban-paguyuban yang mereka ikuti

memang lebih dari satu paguyuban karena di dalam kekerabatan atau di

Batak dinamakan dengan martarombo terdapat cabang-cabangnya lagi yang

sangat banyak. Dari hal terdekat misalnya yaitu yang satu marga dengannya

(marga yang diambil dari ayahnya), kemudian dari ibunya juga berbeda,

terlebih ketika dia sudah mempunyai isteri berarti dirinya juga mempunyai

tanggungjawab untuk menjaga nama baik marga yang dimiliki istrinya,

Page 64: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

48

terlepas dari itu ada juga paguyuban atau perkumpulan yang misalnya dari

lingkungan tempat tinggal, dan lain sebaginya.

Mengikuti paguyuban pada Batak Toba di kota Depok ini bersifat

tidak memaksa dan dari kesadaran diri mereka sendiri. Maka dari itu ketika

mereka ikut bergabung ke dalam perkumpulan mereka sudah tahu manfaat

dan hal-hal positif yang mereka dapatkan dari adanya mereka bergabung di

dalam paguyuban Batak. Walaupun mereka tingga bukan di kampung

halaman, namun kehidupan ini tetap berjalan mengikuti waktu. Mereka juga

pastinya menikah, mempunyai keturunan dan kehidupan mereka tentunya

membutuhkan bantuan dari orang lain yang dalam hal ini mereka

menyebutnya dengan kerabat.

Ketika di tanah rantau (Depok) mereka tidak menjalin komumikasi

serta relasi yang baik dengan sesama etnis maka ketika nanti mereka ada

keperluan seperti menikah, melahirkan dan musibah baik sakit atau

kematian tentunya tidak ada yang perduli dan membantu mereka, terlebih

mereka di sini merupakan pendatang dan bukan penduduk pribumi. Untuk

itu menjaga komunikasi sangat diperlukan bagi masyarakat Batak Toba di

kota Depok, karenanya media yang diperlukan oleh mereka adalah

mengikuti paguyuban ini. Ketika mereka tidak ada yang membantu maka itu

merupakan hal yang memalukan untuk dirinya dan itu merupakan aib di

dalam keluarga besarnya di kampung, karena pastinya ada yang salah pada

pribadi orang tersebut.

Page 65: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

49

3. Gotong Royong

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, melainkan

memerlukan bantuan orang lain dalam berbagai hal, seperti bekerja,

bersosialisasi, menjalin kerjasama dan lain sebagainya. Keadaaan di mana

seseorang memerlukan bantuan orang lain ini lah dalam menjalin suatu

kerjasama sama dan saling membutuhkan akan menciptakan suatu keadaan

yang dinamakan dengan gotong royong. Menurut KBBI (Kamus Besar

Bahasa Indonesia) gotong royong adalah bersama-sama tolong menolong,

bantu membantu dalam mengerjakan sesuatu.

Bagi masyarakat Batak Toba gotong royong sangat penting, karena itu

mereka harus bisa menjalin kekerabatan dengan sebaik mungkin dan

seharmonis mungkin. Kekerabatan ini dibangun melalui komunikasi rutin

melalui paguyuban seperti yang sudah dipaparkan di atas. Seperti

pemaparan dari bapak Robert Manurung :

“Sangat penting banget, tanpa kerabat tidak ada arti kita di dalam

bersosialisasi, baik di dalam tetanga, baik di dalam satu suku ini

sangat peting bagi orang batak. Karena di perantauan itu yang

terpenting adalah kerabat yang pertama, karena saling tolong

menolong, gotong royong dan bersosialisasi . kekerabatan ini akan

berdampak baik bagi kami sebagai perantau di Depok ini, karena

gotong royong pula yang membuat kami menjadi kuat walaupun kami

ini termasuk kategori minoritas karena sebagai perantau ya. contoh

ketika saya kesusahan, mengalaimi musibah misalnya kecelakaan

sakitlah saya, nah siapa yang akan menolong selain kerabat , kerabat

kan dihasilkan oleh kita berhimpun dan seringnya kita berkumpul kan.

Di situlah yang menjadi nilai lebih dari etnis batak ini , kami

wujudkan rasa solidaritas kami ini salah satunya dengan gotong

royong yang tanpa batas.

Page 66: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

50

Gotong royong yang dilakukan masyarakat Batak Toba di kota Depok

ada kaitannya dengan kebiasaan upacara adat yang mereka lakukan di

kampung halamannya. Adapun kegiatan gotong royong di dalam adat Batak

ada tiga yaitu gotong royong kegiatan pernikahan, kelahiran dan kematian.

Namun yang berbeda di kota Depok yang mereka lakukan adalah gotong

royong dalam musibah warga sakit. Berikut penjelasnnya dari masing-

masing kegiatan gotong royong tersebut.

a. Gotong Royong dalam Kegiatan Pernikahan (Parbagosan)

Pernikahan ini dalam bahasa Batak adalah Parbagosan

diselenggarakan secara resmi dan secara adat. Adapun pada tahap ini dibagi

menjadi beberapa sesi sampai acara pernikahan itu berlangsung. Yaitu;

manurship adalah membahas tentang persiapan pernikahan, biasanya acara

ini kumpul-kumpul tetapi sifatnya tidak formal, marhata sinamot adalah

kegiatan sebelum pernikahan yang membahas tentang mahar yang akan

diberikan pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan, sifat

pada kegiatan marhata sinamot lebih kepada formal dan lebih serius karena

sudah menghadiri hula-hula dan tulang, ulon unjuk adalah kegiatan puncak

yaitu puncak hari pernikahannya, adapun rangkaian kegiatannya yaitu pihak

laki-laki menjemput pihak perempuan, kemudian pengantin memasuki

pelaminan (Bangarna Sianipar 2012:38).

Dalam pernikahan adat Batak yang menjadi ciri khas tersendiri adalah

mengenai mahar. Mahar bagi orang Batak yang mempunyai anak

perempuan itu sangat penting, semakin besar mahar maka semakin pihak

Page 67: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

51

perempuan merasa terhormat dan anak perempuannya dihargai oleh pihak

laki-laki. Di sini pihak perempuan dengan terang-terangan meminta kepada

pihak laki-laki secara terbuka, dan pihak laki-laki harus menyediakannya,

jika pihak laki-laku tidak menyanggupi biasanya pernikahan itu tidak dapat

dilangsungkan. Berikut pernyataan dari bapak Sutan Simatupang terkait

mahar di dalam Batak Toba:

“Mahar bagi orang Batak Toba sangat penting , karena itu merupakan

suatu penilaian dan penghargaan dari pihak laki-laki kepada pihak

perempuannya, hal ini tidak main-main, dimana pihak perempuan

menyebutkan mahar secara terang-terangan, misalnya perempuan

minta mahar 100 juta dan kerbau 20 ekor serta lain sebaganya maka

pihak laki-laki walaupun berat harus menyanggupinya, jika tidak

sanggup maka banyak dari mereka yang hubungannya kandas di

tengah jalan karena tidak sesuai kesepakatan tadi.”

Untuk itu mereka pihak laki-laki biasanya bergotong royong dalam

mengadakan pesta pernikahan sesuai dengan keinginan dari pihak

perempuannya. Gotong royong ini dibangun untuk meringankan beban dari

keluarga inti mempelai laki-laki, itulah mengapa pada pesta pernikahan

orang Batak Toba pesta bisa dilakukan dengan meriah dan tidak hanya

sekali, karena dari pihak perempuan juga bahwa mengambil anak

perempuannya harus dengan nilai yang tinggi, karena anak perempuan

merupakan aset berharga yang nantinya sebagai orang yang dapat

melahirkan dan meneruskan keturunan untuk pihak laki-laki tersebut.

Page 68: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

52

b. Gotong Royong dalam Kegiatan Kelahiran (Hasorangan)

Dalam kegiatan kelahiran ini di kelompokan ke dalam empat tahap

kegiatan yaitu Pasahat Ulos Mula Gabe, Mamoholi, Mangkaroani dan

Mebat ke rumah opung atau tulang. Pasahat ulos mula gabe adalah suatu

kegiatan penantian kelahiran, di mana pada kegiatan ini persiapan-persiapan

adat sebelum seseorang Batak Toba melahirkan. Acara ini adalah salah satu

dari budaya Batak yang masih dilakukan. Adapun maksud dan tujuan acara

ini adalah memberi dorongan moral kepada yang akan melahirkan tanpa

dibayang-bayangi rasa takut. Setelah melahirkan ada yang dinamakan

dengan mamoholi yaitu kegiatan sanak saudara dari para kerabat datang

untuk menjenguk anak yang baru lahir.

Mangkaroani adalah semacam kegiatan syukuran atas kelahiran anak,

yang prinsipnya dilakukan oleh semarga dan dengan sanak saudara. Mebat

ke rumah opung atau tulang, biasanya pada kegiatan ini ketika si anak bayi

sudah bisa diajak keluar rumah dia main ke rumah opungnya (kakeknya)

kalau ada rezeki dan kakeknya ada di kampung mereka biasanya pulang ke

kampung halamannya untuk sekedar berkunjung, dan kalau tidak cukup

mendatangi tulang (paman) abang dari orangtua anak bayi itu. Maksud dari

mendatangi ini adalah mereka berterimakasih karena sebelumnya telah

mendoakan dari dikandungan sampai anak bayi itu lahir dengan selamat,

mereka (orangtua) bayi berkunjung ke rumah tidak hanya dengan tangan

kosong, melainkan membawa makanan seperti daging yang telah dimasak.

Page 69: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

53

c. Gotong Royong dalam Musibah Kematian (Parmondingan)

Batak Toba menyebut musibah kematian ini dengan nama

parmondingan. Adapun di Batak Tiba jika ada seseorang anggota

keluarganya meninggal, maka dilakukan serangkaian acara, maksud dan

tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai penghormatan terakhir kepada

jenazah (orang yang meninggal). Acara tersebut biasanya dilakukan dengan

makan bersama selama paling sedikit tiga hari sebelum jenazah

dimakamkan, bermusik-musikan / musik batak (gondang samarangguan),

jika dia beragama Islam maka biasanya hanya dengan pemberian ulos,

makan bersama dan pengajian. Berikut pernyataan dari bapak Sutan

Simatupang:

“Sama saja seperti di kampung halaman, bagi orang Batak Toba di

perantau itu kematian haruslah diadatkan. Jika tidak sanggup si

jenazah dibawa ke kampung halamannya, maka akan di adatkan di

perantauan sini. Tetapi jika mereka mempunyai uang lebih maka

jenazah tersebut akan dibawa ke kampung halaman dan diadatkan di

sana. Banyak pertanyaan dari orang-orang kenapa di Batak orang

sudah mati saja diadatkan, padahal dia sudah tidak bisa melihat dan

mendengar suara kita. Bagi orang Batak Toba , melakukan proses adat

kepada orang yang sudah meninggal adalah suatu cara semacam

penghormatan terakhirlah untuk orang yang meninggal tadi. Pada

kegiatan ini ada semacam proses pemberian ulos terakhir, kemudian

makan-makan, ada musik-musik batak yang dilantunkan kita namakan

dengan gondang saparangguan sekurang-kurang-kurangnya tiga hari

sebelum proses pemakaman tersebut, namun jika dia islam biasanya

hanya pemberian ulos , makan dan doa pengajian.”

Page 70: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

54

d. Gotong Royong dalam Musibah Warga Sakit

Perbedaan kampung halaman dengan di kota Depok adalah di sini

masyarakat Batak Toba melakukan kegiatan dalam musibah warga sakit.

Seperti penjelasan abang ibu Yuni Sirait:

“pertemuan-pertemuan dilakukan agar silaturahmi tetap berjalan,

kekerabatan ini sangat penting banget yang nantinya untuk kita saling

bahu membahu, bergotong royong dalam apapun yang kita hadapi

baik acara pernikahan, kematian dan juga kelahiran. Kemudian di

Depok sendiri ini selain itu ada kegiatan juga gotong royong dalam

ketika anggota dari perhimpunan yang kita ikuti itu mengalami

musibah sakit ntah itu anaknya, suaminya ataupun istrinya pastilah

anggota dari perhimpunan yang diikuti senantian bergotong royong

membantu, jadi dengan begitu setidaknya sedikit mengurangi beban

anggotanya, untuk itu sangat penting bagi masyarakat Batak Toba

yang ada di Depok ini untuk mempunyai himpunan atau perkumpulan

Batak itu. Mungkin kalau di kampung halaman sakit kan banyak yang

membantu, nah bagi perantau Batak Toba ini memang membuat

kegiatan dalam musibah sakit ini guna untuk membantu mereka yang

mengalami agar sedikit ringan bebannya paling tidak mengurangi

masalah finansial.”

Mereka bergotong royong memberikan bantuan jika ada yang sakit,

biasanya dilakukan oleh perhimpunan dan untuk anggota perhimpunannya

tersebut. Ketika seseorang dari mereka ada yang sakit maka biasanya

anggota perhimpunan ada yang mengkordinasikan untuk mengumpulkan

dana atau bantuan lainnya, jika sudah terkumpul mereka berikan kepada

warga yang terkena musibah sakit itu. Gotong royong ini dimaksudkan

untuk meringankan beban dari anggota yang terkena musibah, paling tidak

mereka tidak merasa kesepian karena sudah pasti ketika sakit ada yang

bersedia menjenguknya dan memberi dukungan positif kepada mereka yang

tertimpa musibah.

Page 71: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

55

B. Tipologi Solidaritas Sosial Masyarakat Batak Toba di Kota Depok.

Tipologi berasal dari Tipo yang berarti pengelompokan dan Logis

yang berarti ilimu. Jadi tipologi adalah pengetahuan yang berusaha

menggolongkan atau mengelompokan sesuatu menjadi tipe-tipe tertentu atas

dasar faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, pengaruh

dominan, nilai-nilai budaya dan seterusnya (Abdul Mujib 2006:171).

Sehigga tipologi solidaritas adalah pengelompokan tipe / bentuk solidaritas

sosial yang terjadi.

Pada masyarakat Batak Toba di Kota Depo, tipologi solidaritas

sosialnya yaitu termasuk pada jenis solidaritas mekanik. Solideritas mekanis

sendiri umumnya terdapat pada masyarakat primitif. Secara singkat,

solidaritas mekanik terbentuk karena adanya rasa kesamaan antaraggota

masyarakat, yang dimaksud dengan kesamaan tersebut bisa dilihat dari

tujuan masyarakat itu sendiri dan adat yang biasa mereka lakukan sehingga

terciptanya rasa solidaritas di dalam diri mereka. Pada umumnya kekuatan

solidaritas mekanik begitu besar sehingga ikatan solidaritas ini dapat

berlangsung lama. Solidaritas mekanis didasarkan atas persamaan dan

kecenderungan dalam keseragaman yang membentuk struktur sosial

masyarakat di mana masyarakat bersifat homogen dan mirip satu sama

lainnya.

Dalam masyarakat, manusia hidup bersama dan berinteraksi, sehingga

timbul rasa kebersamaan diantara mereka. Rasa kebersamaan yang timbul

dalam masyarakat kemudian dapat menimbulkan perasaan kolektif.

Page 72: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

56

Masyarakat yang menganut solidaritas mekanik yang diutamakan adalah

perilaku dan sikap. Kesadaran kolektif tesebut sangat diyakini dan sangat

mendarah daging oleh seluruh anggotanya. Menurut Durkheim, solidaritas

mekanik didasarkan pada suatu “kesadaran kolektif” bersama (collective

consciousness / conscience), yang menunjuk pada “totalitas kepercayaan

dan sentimen-sentimen bersama yang rata-rata ada pada warga masyarakat

yang sama itu (Johnson 1994:183).

Kota Depok secara ciri kota bukan termasuk dalam kategori desa,

secara pemikiranpun bukan bersifat tradisional, akan tetapi bagi masyarakat

Batak Toba di Kota Depok, nilai-nilai serta tradisi-tradisi di kampung

halaman dari nenek moyangnya masih dibawa ketika mereka merantau.

Bagi orang Batak Toba di Kota Depok menjalankan dan melestarikan nilai-

nilai adat dan tradisi adalah suatu hal yang diharuskan dan dari kecil

memang mereka sudah diajarkan untuk mencintai serta menjalankan nilai-

nilai tersebut. Sehingga ketika mereka berada di luar kampung halamannya,

di manapun mereka berada, mereka tetap menjalankan dan melestarikan

niai-nilai adat dan pedoman hidup yang sudah ada dari nenek moyang

mereka.

Menjalankan dan melestarikan kebiasaan budaya nilai-nilai leluhur

ini, seiring berjalannya waktu disadari maupun tidak membuat mereka

mempunyai suatu rasa saling mencintai dan saling menjaga satu sama lain,

sehingga mulailah tertanam rasa emosinal yang menjiwai di dalam darah

daging mereka, bahwa meraka adalah satu nenek moyang yang sama,

Page 73: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

57

sehingga dari hal tersebut menimbulkan rasa solidaritas sosial mekanik ini

di dalam orang Batak Toba, tidak terkecuali ketika mereka merantau yang di

mana awalnya mereka di kota rantau tidak saling mengenal, jika mereka

tahu bahwa mereka sama-sama etnis Batak Toba maka mereka punya

keinginan untuk saling menjaga dan saling membantu satu sama lain,

mereka merasa bahwa mereka adalah satu saudara yang dilahirkan ke dunia

ini dikodratkan memiliki darah Batak di dalam dirinya. Seperti penjelasan

dari bapak Ramses Hutagalung terkait makna marga (kerabat) itu sendiri:

“Nah di dalam perantauan sendiri misalnya ketika seseorang merantau

dia akan mencari marga ayahnya dulu , kemudian baru marga ibunya ,

jika tidak ada juga dia aka mencari marga amangtuanya artinya paman

dia (pak le kalau di jawa) nah atau juga marga namboru (bu lenya

kalau di jawa) kalau tidak dapat juga dia mencari yang sekampung

dengannya . nah begitu sampai di tempat perantauan khususnya

Depok misalnya dia mencari-cari itulah nanti berhimpun masuk dia ke

perkumpulan orang batak biasanya guna untuk bersilaturahmi.”

Dalam solidaritas mekanik pada masyarakat Batak Toba mereka bisa

saling bantu satu sama lain, paling tidak memberikan informasi yang

sekiranya dibutuhkan untuk kerabatnya. Mereka biasanya memberikan

informasi satu sama lain pada perkumpulan-perkumpulan yang mereka

ikuti, sehingga tidak sedikit orang Batak Toba di Kota Depok yang

mengikuti perkumpulan lebih dari satu perkumpulan yang dimilikinya.

Kekerabatan yang erat akan menciptakan rasa emosianal yang kuat.

Sehingga bagi masyarakat Batak Toba kekerabatan / martarombo ini sangat

penting bagi mereka di Kota Depok. Penjelasan dari bapak Panorangan

Simbolon memperkuatnya:

Page 74: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

58

“kekerabatan inilah yang nantinya membuat orang batak untuk saling

tolong menolong . kalau kita tahu sesama orang batak apalagi nanti

kalau bicara dengan silsilah “martarombo” namanya itu langsung ada

kedekatan itu . oh ini masih saudara, oh ini masih kelompok hula-hula

saya (yang harus saya hormati) , oh ini dari kelompok marga boru atau

marga dari keluarga adik saya , nah langsung martarombo itu, disitu

juga munculah kedekatan, langsung muncul saling kedekatan,

menanyakan kekeluargaan akhirnya muncul kedekatan. Ketika

muncul kedekatan hati pada umumnya masalah pekerjaan atau

masalah apa yang bisa kita bantu , sudah tidak ada jarak lagi , jika bisa

kita bantu pastilah kita bantu, kalau ada yang bisa kita tolong pastilah

kita tolong. karena sudah mengenal secara kekerabatan tadi yang

diikat dari marga-marga yang Dalihan Natolu tadi itu akhirnya saling

enaklah untuk membangun komunikasi, kan ada pribahasa “tak kenal

maka tak sayang” kalau sudah kenal maka akan muncul keihklasan,

kedekatan sacara emosional untuk tolong menolong, sehingga masalah

bisa kita bantu, ntah itu pekerjaan. Ada misalnya kalau di sini saya

tahu dan dekat sama saya maka saya jadikan prioritaslah urusannya

(ini misalnya ya). ya seperti itulah kurang lebihnya karena kedekatan

marga itu.”

Adanya rasa kesamaan daerah membuat mereka mempunyai ikatan

kedaerahan yang sangat kental di kota Depok dan hal itu merupakan suatu

keuntungan tersendiri bagi mereka ketika memutuskan untuk menjadi

seorang perantau di kota Depok dikarenakan masyarakat Batak Toba yang

telah merantau lebih awal senantiasa mempunyai keinginan untuk

membantu mereka yang baru berjuang di Kota Depok ini sebagai seorang

perantau. Walaupun mereka di kota tetapi ketika mereka mengetahui bahwa

mereka satu etnis maka mereka menurunkan rasa individualitas dalam

dirinya, menurunkan rasa egonya, di mana mereka lebih memilih untuk

saling tolong menolong dan membantu sesama etnis Batak Toba ini. Seperti

pernyataan dari ibu Yuni Sirait:

“Kita ini kan seperti apa ya, ya seperti satu kesatuan yang susah untuk

dipisahkan lah secara rasa kebatinan dan bisa dibilang ikatan

Page 75: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

59

emosianal yang sudah ngebatin, walaupun kita tidak saling kenal

namun ntah kenapa rasa itu muncul ketika kita tahu dia etnis Batak,

dimana kita harus menurunkan ego kita, kemudian rasa atau hal-hal

yang bersifat pribadi harus kita nomor duakan lah ketika menyangkut

membantu atau memberi bantuan sesama etnis. Alasannya apa?

Alasannya adalah kita dilahirkan dan memegang amanah darah Batak

dan kita wajib untuk saling memberi membantu, karena kerabat adalah

saudara, saudara adalah keluarga, sehingga kita memperlakukan

kerabat sesama etnis itu ya seperti keluarga kandung kita sendiri. Jadi

otomatis hal-hal tersebut membuat orang Batak ini mempunyai sifat

tolong dan saling bantu yang tinggi, dimana saja dan siapa saja dia

kalau kita bisa bantu ya kenapa tidak.”

Seperti yang telah kita ketahui bahwa ciri dari solidaritas mekanik salah

satunya adalah hubungan masyarakat yang terjalin akrab dan memiliki rasa

kekeluargaan yang tinggi (kesadaran kolektif), adanya gotong rorong untuk

saling membantu satu sama lain serta tingkat individualitas yang rendah.

Dilihat dari ciri-cirinya bahwa masyarakat Batak Toba ini ketika mereka

merantau ke kota namun secara tindakan yang mereka lakukan adalah

mereka masih menerapkan kebiasan-kebiasan yang dibawa dari kampung

halamannya, bahkan menurut peneliti bahwa ikatan yang terjalin pada

mereka satu sama lain lebih erat dibandingkan dengan mereka yang ada di

kampung halaman, karena mereka di sini merupakan warga pendatang yang

bisa dikatakan minioritas. Di kampung halaman misalnya, mereka lebih

bersifat homogen dari hal bekerja sehingga mungkin mereka mempunyai

keahlian atau profesi yang sama, sementara di kota ini mereka lebih

heterogen artinya mereka menggeluti profesi dan memiliki pekerjaan yang

beraneka ragam pula, sehingga ikatan yang terjalin dimereka itu lebih erat

Page 76: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

60

dibandingkan di kampung halaman, karena mereka saling membutuhkan

satu sama lain

C. Unsur- Unsur Pembentuk Solidaritas Sosial Masyarakat Batak Toba di

Kota Depok

1. Semangat Kedaerahan dan Primordialisme

Semangat kedaerahan menjadi kata kunci dalam terbentuknya

solidaritas etnis Batak Toba di Kota Depok, alasannya karena mereka

berasal dari daerah yang sama, maka dari itu mereka lebih memiliki rasa

keperdulian yang tinggi dibandingkan mereka dengan di luar etnisnya.

Interaksi sosial orang Batak Toba di Kota Depok sangat ditentukan oleh

ikatan-ikatan primordialisme kesukuan dan kedaerahanya. Marga misalnya,

merupakan dasar untuk menentukan partuturan, hubungan persaudaraan,

baik hubungan persaudaraan satu marga maupun berbeda marga tetapi

dalam istilah Batak mereka masih masuk ke dalam satu ikatan darah Batak,

yaitu martarombo, sehingga di Batak juga ada istilah “Martarombo Batak”.

Oleh karena itu orang Batak dalam mengkonsepsi marga dengan makna satu

asal dan satu kelompok keturunan. Dari marga tersebut maka dapat

diketahui identitas diri mereka.

Pada orang Batak Toba biasanya melekat identitas yang disebut

“marga”. Marga bermakna adat jika dikalangan orang Batak (satu

paguyuban) dan bermakna suku jika berhubungan sosial dengan suku

bangsa lain. Meskipun orang Batak Toba banyak yang merantau dan

Page 77: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

61

terpencar di berbagai tempat yang salah satunya ada di Kota Depok, marga

ini tetap berfungsi adat untuk di kehidupan internal mereka.

Jika berbicara tentang kedaerahan maka tidak lepas dari identitas.

Identitas adalah sesuatu yang dengannya seseorang memperkenalkan diri,

bersikap sebagai anggota, suatu kelompok, dan demikian mereka diterima

oleh orang lain sebagai anggota dari kelompok tersebut. Identitas yang ada

pada mereka tercipta dari mereka terlahir ke dunia ini. Maka dari itu unsur-

unsur primordial menjadi pengikat utama dalam membentuk solidaritas dan

identitas mereka. Identitas etnis adalah suatu fenomena yang menyangkut

perasaan di mana orang tersebtuh atas cara yang khas.

Semangat primordial ini juga menjadi kata kunci bagi mereka dalam

membentuk solidaritas. Seperti yang dilakukan oleh informan bapak

Panorangan Simbolon sesuai pernyataanya, yaitu:

“kalau orang batak itu sangat kuat untuk tolong menolong dan tarik

menarik dan di samping keinginan kita. Nah misalnya gini saya sudah

kerja dulu nah saya punya adik di kampung, bisanya orangtua saya

mengirim adik saya ke sini , ikut merantau bersama saya (tinggal di

rumah saya). Ketika nanti dia berhasil kerja kemudian dia juga begitu

membantu yang lainnya (saling tolong menolong).”

Tidak hanya sebatas kaka dan adik saja sikap keperdulian tolong

menolong mereka, mereka juga membantu keponakan serta sanak saudara

lainnya jika membutuhkan pertolongan. Hal ini tentunya dikarenakan

mereka berasal dari daerah yang sama, maka mereka lebih memiliki

kepedulian yang lebih dengan sesama mereka.

Page 78: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

62

2. Perasaan Senasib dan Rasa Empati

Perasaan senasib merupakan suatu rasa yang dimiliki seseorang

karena perasaan kesamaan. Bagi masyarakat Batak Toba di Kota Depok

mereka memiliki perasaan senasib yang sama, yaitu mereka di sini sama-

sama merantau, meraka di sini sama-sama menjadi kaum minoritas. Menjadi

perantau adalah perasaan senasib bagi sesama etnis Batak Toba di Kota

Depok, artinya mereka perantau jauh dari keluarga jauh dari sanak saudara,

maka hal ini sangat mempengaruhi mereka dalam memiliki rasa empati

yang tinggi pula.

Rasa empati adalah rerspon afaktif yang berasal dari pemahaman

kondisini emosional orang lain, perasaan yang sama dengan apa yang

dirasakan orang lain. Empati merupakan kemampuan sikap untuk

memberikan rasa saling menghargai terhadap orang lain, ikut merasakan apa

yang dirasakan oleh orang lain, dan kita terlibat di dalamnya, ikut serta dan

berperan di dalamnya. Perasaan senasin dan rasa empati ini dilahirkan atas

dasar mereka dari satu daerah yang sama, hal tersebut juga merupakan hal

pokok dalam membentuk solidaritas mereka. Pada hasil wawancara, mereka

memiliki sikap untuk saling membantu satu sama lain, rasa keperdulian

mereka muncul ketika satu diantara mereka ada yang kesusahan, mereka

bersama-sama dalam kesusahan dan ikut merasakan apa yang dialami oleh

orang yang sedang mengalami kesusahan tersebut.

Kemudian, sikap yang muncul dari mereka adalah sikap tanpa unsur

paksaan, meraka melakukan hal tersebut karena didorong rasa kekeluargaan

Page 79: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

63

yang sangat mendalam, artinya mereka menunjukan perasaan senasib dan

sedaerah, maka dari itu ada suatu keharusan bagi mereka dalam membantu

teman, saudara, kerabat yang beretnis Batak Toba di Kota Depok ini dan

mereka saling memberi dukungan sosial sesuai dengan kemampuannya

tentunya.

Sementara rasa empati muncul karena kepedulian mereka sesama

perantau dan sesama etnis Batak Toba. Rasa perduli ini nantinya

menimbulkan hubungan timbal-balik, saling memberi dan saling tolong

menolong sehingga diantara mereka mempunyai ikatan solidaritas yang

sangat kuat.

3. Kebersamaan (Sikap Saling Memberi Informasi)

Setiap etnis Batak Toba di Kota Depok pasti memiliki perhimpunan

masing-masing. Perhimpunan dirasa sangat penting guna mempererat

silaturahmi dan sikap kekeluargaan diantara mereka. Mengingat begitu

penting perhimpunan tersebut, maka dari perhimpunan tersebut saling tukar

pikiran, saling tukar informasi, kemudian mereka menyatukan kekuatan dan

pikiran mereka menuangkan ide-ide mereka tersebut ke dalam perhimpunan

yang mereka ikuti. Biasnya ide-ide itu dan informasi-informasi yang ada

merupakan hal-hal yang berguna dalam mereka sesama etnis Batak Toba di

Kota Depok, dalam hal ini berarti adanya kepentingan bersama yaitu

tentunya ingin saling memberikan yang terbaik sesama anggota. Misalnya

mereka saling bertukar informasi tentang pekerjaan, di perusahaan A ada

lowongan kerja, kebetulan kriterianya sangat cocok untuk beberapa orang

Page 80: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

64

yang ada diperhimpunan tersebut, maka informasi tersebut disebarkan.

Begitu seterusnya, mereka ada kepentingan bersama yaitu ingin saling

memajukan sesama etnis Batak Toba di Kota Depok.

Seperti misalnya bapak Sutan Simatupang yang mengaku beliau

bekerja di instansi BPN (Badan Pertanahan Nasional) salah satunya karena

rekomendasi dari temannya. Kemudian selain hal itu kebersamaan dan

saling tukar menukar informasi ini dirasa cukup sangat penting karena

disitulah orang Batak merasa bahwa dirinya membutuhkan dan dibutuhkan

oleh sesama etnis Batak Toba dan mereka merasa bahwa mereka satu

keluarga yang diciptakan untuk saling tolong menolong dan saling memberi

bantuan dan tidak malu untuk menerima bantuan. Seperti pernyataan dari

bapak Panorangan Simbolon yang mengatakan bahwa:

“kekerabatan inilah yang nantinya membuat orang Batak untuk saling

tolong menolong kalau kita tahu sesama orang Batak, apalagi nanti

kalau bicara istilah martarombo, namanya itu langsung ada

kedekatan”.

Ketika rasa kebersamaan, kedekatan dan saya kekeluargaan, maka

munculah rasa saling memiliki satu sama lain dan keinginan untuk saling

tukar menukar informasi yang pada akhirnya masalah pekerjaan atau

masalah apapun sudah tidak ada jarak lagi dan pasti mereka ada keinginan

untuk membantu. Kelanjutan dari pernyataan bapak Panorangan Simbolon,

mengatakan bahwa:

“kalau kita tahu sesama orang batak apalagi nanti kalau bicara dengan

silsilah “martarombo” namanya itu langsung ada kedekatan itu . oh ini

masih saudara, oh ini masih kelompok hula-hula saya (yang harus

saya hormati) , oh ini dari kelompok marga boru atau marga dari

keluarga adik saya , nah langsung martarombo itu, disitu juga

Page 81: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

65

munculah kedekatan, langsung muncul saling kedekatan, menanyakan

kekeluargaan akhirnya muncul kedekatan. Ketika muncul kedekatan

hati pada umumnya masalah pekerjaan atau masalah apa yang bisa

kita bantu , sudah tidak ada jarak lagi , jika bisa kita bantu pastilah

kita bantu , kalau ada yang bisa kita tolong pastilah kita tolong”.

4. Memperluas Networking atau Jaringan

Mereka sadar bahwa mereka adalah kaum minoritas di sini, artinya

bukan penduduk asli maka dari itu bagi mereka sebagai perantau menyadari

bahwa networking atau jaringan sangat diperlukan untuk memperluas

pertemanan, memperluasa kedekatan dan memperluas kekerabatan. Network

adalah sekelompok pribadi yang mempunyai relasi satu sama lain. Network

orang Batak Toba di Kota Depok meniru Network mereka di daerah asal, hal

ini dibuktikan dengan perkumpulan marga di Kota Depok.

Pemahaman tentang network berkaitan dengan hubungan antar

pribadi, di mana hubungan pribadi tersebut pastinya mempunyai ikatan

antara individu, kerabat, teman ataupun kelompok-kelompok sosial,

hubungan tersebut biasanya

Salah satu contohnya di Kota Depok sendiri mereka ini terdiri dari

berbagai macam profesi, maka dari itu ada keuntungan jika mereka

memperluas networking untuk kehidupan mereka di rantau.

Solidaritas marga yang kuat sekali pada masyarakat Batak Toba sudah

dikenal secara luas. Rantau atau tempat pemukiman baru merupakan suatu

huta yang baru juga untuk para perantau Batak Toba. Di tempat yang baru

ini mereka mendirikan perkumpulan, marga dohot boruna dan perkumpulan

huta yang terdiri dari berbagai marga. Dengan demikian sistem kekerabatan

Page 82: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

66

dipertahankan. Keakraban-keakraban di tempat yang baru dengan anggota

kerabat yang baru itu dipertahankan antara lain dengan cara

mempertahankan anggota perhimpunan itu. Dengan demikian anggota

saling mengenal dan mengetahui kesulitan-kesulitan anggotanya jika

mengalami suatu permasalahan dalam hidupnya. Anggota yang mengalami

kesulitan hidup akan segera mendapat pertolongan.

Jaringan solidaritas yang beraneka skala itu terus dibangun dan dibina

untuk dapat mencapai tujuan bersama yaitu kemakmuran, kebahagiaan, dan

kehormatan. Mereka menyadari betapa pentingnya jaringan solidaritas ini.

Oleh karena itu mereka tidak akan merusak mekanisme jaringan itu. Adapun

jalan yang ditempuh oleh mereka salah satunya adalah melalui jalan prestasi

dan berprestasi.

Eksistensi jaringan solidaritas ini dapat dilihat dalam seluruh

kehadiran orang Toba dalam profesi apapun. Dengan kata lain, dimana ada

orang Batak Toba maka disitu ada jaringan solidaritas yang terbentuk. Sikap

menghormati dan memahami satu sama lain menjadi salah satu yang

membuat mereka kompak di perantauan ini. Adanya sikap saling

menghormati, sikap kekerabatan yang erat serta sadar akan rasa senasib dan

memiliki identitas yang sama, maka akan memunculkan solidaritas yang

tinggi artinya ada kesetiakawanan bagi mereka sesama Etnis Batak Toba di

Kota Depok.

Page 83: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

67

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, maka peneliti membagi

network meeka menjadi beberapa bagian, yaitu: Network Keluarga,

Network Lingkungan, Network Kerja.

a. Nework Keluarga adalah di mana jaringan tersebut berasal dari

keluarga inti dan ataupun keluarga besar dia yang merupakan

satu kakek buyut yang sama, yang termasuk dalam network

keluarg ini seperti, kakek, nenek, paman, bibi, ayah, ibu dan

anak-anaknya.

b. Network Lingkungan adalah di mana jaringan tersebut berasal

dari lingkungan yang mereka sama-sama perantayu yang

berasa dari tempat kelahiran yang sama, yaitu Sumatera Utara.

Masyarakat Batak Toba di Kota Depok sampai sekarang masih

kuat mempertahankan dan memelihara kultur tradisionalnya

melalui sistem keturunan (marga), daerah asal (huta) dan

aliansi dalihan na tolu. Pada kelompok ini peneliti melihat

bahwa mereka menganggap bahwa ketika mereka sesama

Batak, mau apapun marganya, agamanya serta apapun

pangkatnya, ketika dia tahu bahwa seseorang tersebut adalah

orang yang satu kelahiran dengannya (satu huta / kampung

halaman) maka mereka adalah termasuk bagian dari kelurga,

dan hal tersebut merupakan salah satu relasi atau jaringan bagi

mereka.

Page 84: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

68

c. Network kerja adalah di mana jaringan tersebut berasal dari

lingkungan kerja mereka, dari hal ini peniliti melihat bahwa

selain mereka berinteraksi dengan sesama etnis ternyata

mereka juga melakukan interaksi di luar dari etnis Batak itu

sendiri. Mereka sadar bahwa di Kota Depok ini pentingnya

sebuah network atau jaringan ini, sehingga mereka harus

melakukan interaksi tidak hanya pada internalnya tetapi juga

eksternal, karena tidak mungkin kita bekerja dan melakukan

kerjasama hanya satu kelompok saja, tetapi juga membutuhkan

dan membaur dengan diluar dari komunitas Batak tersebut,

sehingga di sini ada kepentingan yang ingin dicapai dan

menjadi tujuannya. Kota Depok yang termasuk dalam wilayah

Jabodetabek, nyatanya memiliki penduduk yang cukup banyak,

dan termasuk ke dalam kota peri-urban. Oleh karena itu kota

Depok menjadi salah satu incaran dari perantau Batak Toba

untuk mengembangkan potensi dan mejadikan tempat

berkompetisi.

Page 85: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

69

BAB IV

PENUTUP

Dalam bab terakhir akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari

hasil penelitian ini terkait strategi bertahan masyarakat Batak Toba di Kota

Depok.

A. Kesimpulan

Batak merupakan salah satu etnis yang ada di Indonesia. Etnis Batak

dibagi lagi menjadi beberapa subetnis diantaranya Angkola, Karo,

Mandailing, Pakpak, Simalungun dan Toba. Adapun pada penelitian ini

peneliti melakukan riset kepada etnis Batak Toba.

Kota Depok Jawa Barat adalah salah satu kota, yang menjadi pilihan

masyarakat Batak Toba untuk merantau dan mangadu nasib. Mereka

memutuskan untuk merantau dan menetap di Kota Depok dikarenakan

Depok merupakan sebuah kota yang dekat dengan Ibu Kota, namun

penduduknya tidak sebanyak di Jakarta, akses menuju ke pusat-pusat kota

pun bisa dilalui dengan angkutan umum. Kemudian mereka beranggapan

bahwa Kota Depok memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas

hidup, artinya mereka bisa bekerja apa saja dan di mana saja karena

letaknya yang strategis (mencari peluang yang ada dan memanfaatkannya

sebaik mungkin jika peluang tersebut datang pada mereka).

Page 86: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

70

Pada masyarakat Batak Toba nilai, norma serta kegiatan adat leluhur

merupakan suatu hal yang sangat penting dan menjadikannya sebagai

sebuah pedoman hidup. Sehingga ketika mereka merantau ke kota Depok

membawa nilai-nilai dan kebiasaan adat yang ada di kampung halamannya.

Namun, mereka sadar bahwa di Kota Depok ini merupakan kaum minoritas

karena mereka pendatang (perantau), tentunya untuk menjalankan nilai,

norma serta kegiatan adat leluhur diperlukan partisipasi dari individu-

individu yang beretnis Batak Toba di Kota Depok. Sehingga ketika mereka

merantau di Kota Depok ini, mereka membentuk beberapa paguyuban

sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Dengan menjalankan nilai,

norma dan kegiatan adat lelur inilah yang menjadi dasar dari terbentuknya

solidaritas tinggi pada masyarakat Batak Toba di Kota Depok.

Solidaritas sosial adalah kesadaran kolektif yang melahirkan adanya

suatu rasa saling percaya, cita-cita dan keinginan bersama, rasa

kebersamaan serta kesetiakawanan diantara individu sebagai anggota

kelompok karena merasakan ikatan secara emosional dan adanya nilai moral

yang dianut bersama, yang akan menghasilkan adanya rasa tanggungjawab

bersama diantara anggota kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan bahwa wujud solidaritas

sosial Batak Toba di Kota Depok dilihat berdasarkan 1). Intinsites

hubungan masyarkat Batak Toba antar sesama daerah asal. 2). Paguyuban

etnis Batak Toba. 3). Gotong-royong dalam berbagai kegiatan seperti,

kegiatan pernikahan, kegiatan kelahiran, kegiatan kematian dan kegiatan

Page 87: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

71

ketika warga sakit. Kemudian tipologi solidaritas yang terlihat pada

masyarakat Batak Toba di Kota Depok ini adalah solidaritas mekanik, hal

tersebut terihat jelas dengan masyarakat Batak Toba di Kota Depok, masih

menjalankan, melestarikan nilai, norma dan kegiatan adat tradisi leluhur di

kampung halaman (Sumatera Utara) di Kota Depok. Ketika mereka

mengetahui bahwa mereka satu etnis maka mereka menurunkan rasa

individualitas, rasa ego di dalam dirinya, di mana mereka lebih memilih

untuk saling tolong menolong dan membantu sesama etnis Batak Toba.

Adapun unsur-unsur pembentuk solidaritas sosial masyarakat Batak

Toba di kota Depok, adalah sebagai berikut:

1. Semangat kedaerahan dan primordialisme

2. Perasaan senasib dan rasa empati

3. Kebersamaan (sikap saling memberi informasi)

4. Memperluas networking atau jaringan

B. Saran

Kepada para peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini mampu

menjadi bahan acuan yang bisa memberi informasi yang mungkin dibutuhkan

untuk penelitian mendatang. Khususnya bagi penelitian mengenai masyarakat

Batak Toba perantau, jika ingin mengambil tema sejenis diharapkan untuk

memberi perbandingan yang lebih tegas tentang perantau Batak Toba, dengan

memberikan perbandingan yang lebih jelas akan lebih terlihat keunikan-

keunikan lainnya. Semoga dengan adanya penelitian ini mampu mendorong

Page 88: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

72

para peneliti selanjutnya agar mampu mengadakan penelitian dengan tema

serupa jauh lebih mendalam dan lebih baik dari penelitian yang dibuat ini.

Untuk pengambil kebijakan, baik instansi formal maupun non formal,

diharapkan dengan adanya penelitian ini nantinya dapat menjadi salah satu

rujukan dan perbandingan dalam bersikap serta pengambilan keputusan

tentunya.

Page 89: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

73

DAFTAR PUSTAKA

Antonius Simanjuntak, Bungaran. Arti dan Fungsi Tanah Batak Toba, Karo,

Simalungun. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015.

Johnson, Paul D. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Penerjemah Robert

M.Z Lawang. Jakarta: PT. Gramedia Jakarta, 1994.

Kholiludin, Tedi. Diakses pada 13 April 2019 dari

Koes Soedjati, Elisabeth. “Solidaritas dan Masalah Sosial Kelompok

Waria.” Skripsi S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung, 1995.

Mujib, Abdul. Kepribadian Dalam Psikologi Islam. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2006.

Nainggolan, Rani. “Hubungan Gaya Penyelesaian Konflik Dengan Motif

Afiliasi pada Batak Toba di Jakarta.” Skripsi S1 Fakultas

Psikologi, Universitas Indonesia, 2010.

Nainggolan, Togar. Batak Toba di Jakarta: kontinuitas dan perubahan

identitas. Medan: Bina Media Perintis, 2012.

Napitupulu. Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Jakarta: CV.

Eka Dharma, 1997.

Profil Kota Depok Jawa Barat. Diakses pada 10 September 2018 dari

http://www.depok.go.id

Ritzer, George. Teori Sosiologi: dari Sosiologi Klasik sampai

Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Post Modern. Yogyakarta:

Kreasi Wacana, 2011.

Ritzer, George dan Goodman, Douglas. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Kencana, 2011.

Sianipar, Bangarna. Horas dari Batak untuk Indonesia. Jakarta: CV. Eks

Dharma, 1997.

Siburian, Robert. “Dalihan Na Tolu dan Kegiatan Ekonomi, Studi Kasus:

Pada Orang Batak Toba di Porsea.” Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, 2004.

Page 90: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

74

Simanjuntak, Bungaran Antonius. Karakter Batak: Masa Lalu, Kini, dan

Masa Depan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indoesia, 2015.

Page 91: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

Berikut Beberapa Pertanyaan yang Akan diajukan kepada Narasumber, diantaranya:

1. Siapa nama saudara / bapak / ibu?

2. Tempat Tanggal lahir?

3. Profesi ?

4. Mengapa memilih jenis profesi tersebut?

5. Apakah saudara bangga akan etnis yang saudara miliki? Alasannya?

6. Mengapa batak itu dibagi lagi menjadi beberapa bagian? Seperti batak toba, bata karo,

batak mandailing, batak pak-pak, batak simalungun dan sebagainya?

7. Apa sih marga bagi saudara?

8. Mengapa di dalam marga terdapat sub marga lagi? Jelaskan

9. apa saja nilai-nilai yang ada di masyarakat batak toba, terkait dengan etos kerja?

10. Apa faktor yang membuat saudara semangat dalam bekerja / bekerja keras selain

mencari uang?

11. Menurut saudara apa saja faktor-faktor yang membuat status sosial / derajat sosial

seseorang meningkat ?

12. Apa strategis saudara dalam bertahan hidup di Ibu Kota yang tingkat kompetisinya

lebih besar dibandingkan di kota lain?

13. Apakah batak toba ini ada perhimpunan/perkumpulan? Khususnya di pasar minggu

ini karena peniliti mengambil studi kasus di pasar minggu.

14. Fungsi dan maksud dari Dalihan Natolu?

15. Peniliti membaca di buku referensi terkait budaya batak. Ada 4 yang diketahu ketahui.

Yaitu:

1. Nilai Hagabeon (Keturunan)

2. Nilai Hasangapon (Kehormatan)

3. Nilai Hamaraon (kekayaan)

4. Nilai Hamajuon (Kemajuan)

Apa maksud dari nilai-nilai di atas ? bagaimana nilai tersebut bisa jadi salah

satu pedoman bagi masyarakat batak di Kota Depok?

16. Apakah memiliki kegiatan rutin yang diikuti oleh masrakat batak toba?

17. Apakah lebih menyukai bekerja bersama komunitas batal atau di luar batak toba?

18. Apakah hubungan keturunan sangat penting dalam masyarakat batak toba dalam

kaitannya dengan semangat kerja?

19. Apakah memiliki cara penyelesain konflik berdasarkan budaya adat batak toba jika

terdapat perselisihan di Kota Depok?

20. Apakah kekayaan material menjadi tolak ukur yang diharapkan dicapai dalam

masyarakat batak toba?

21. Apakah memiliki budaya saling mengayomi sesama masyarakat batak toba di Kota

Depok dari berbagai garis keturunan?

22. Apakah masyarakat toba perantauan memiliki budaya disiplin yangg tinggi?

23. Apakah masyarakat batak toba di pasar Kota Depok masih mengikuti nilai-nilai di

daerah?

24. Apakah bekerja keras sudah menjadi budaya masyarakat batak toba?

25. Apakah materi menjadi tujuan yang utama dalam masyarakat batak perantauan?

26. Apakah ada tuntutan dari masyarakat batak toba sendiri atau orangtua agar sukses di

perantaun?

Page 92: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xiv

Narasumber 1

Nama : Bapak Binsar Simamora

Agama : Kristen

Lahir : Tarutung , 11 November 1962

Profesi : Staf BPN (Badan Pertanahan Nasional) Depok

Apakah arti dan fungsi marga untuk bapak?

Sebenarnya dulu pada awalnya marga itu adalah sebuah nama, jadi

sebenernya nama itu turun ke bawah turun ke bawah jadi bikin marganya, untuk

agar tidak putus hubungan darahnya . nama tersebut itulah kemudian dibuat

marga. Seperti saya contohnya, saya masuknya ke simamora, tapi saya marga

Debataraja, jadi dulu nenek moyang saya itu Simamora, nah Simamora punya

anak tiga yaitu Purba, Manalu terus Debataraja. Kemudian dari yang ke tiga ini

biar nantinya sampai keturunan keberapa, jika bertemu dimana saja dan dia tahu

dia punya marga (Purba, Manalu, Debataraja) kita tahu bahwa kita semua itu

bersaudara. Jadi sampai keturunan keberapapun kita tetap saudara sama dia.

Misalnya nih saya merantau dari kampung yang di mana saya tidak kenal sama

dia, dan kita bertemu di Jakarta, kemudian kita berkenalan dan saling sama-sama

tahu dan berasa saudara jadinya.

Prinsip-prinsip kemudian Dalihan Na Tolu itu apa sih?

Adat-adat yang jelas kita memang ya kalau adat ya mengikuti adat dari

kampung kita, walaupun kita sudah merantau. Dalihan Na Tolu itu sebenarnya,

gimana sih kalau untuk diterapkan ke bahasa Indonesia agak susah juga ya. Jadi,

Dalihan Na Tolu itu kalau di bahasa Batak itu Somba Marhula-Hula (Tulang) ,

Elek Marboru (Boru) dan Manat Mardongan Tubu (Semarga). Kalau dijabari yang

agak luas memang.

Jadi kesimpulannya seperti ini, jadi pada intinya di situ kita tidak boleh

egois, kita itu tidak boleh sombong artinya bagi orang Batak semua orang itu

sama (miskin kaya sama aja). Kalau dalam peradaban sekalipun orang kaya

banget dan dibandingkan dengan orang yang miskin banget tapi kalau di

peradaban itu sama. Karena suatu saat jika sudah masuk di dalam adat Batak,

kalaupun misalnya dia kaya , seperti Hotman Paris misalnya banyak duit ,

kemudian dengan saya yang pas pas begini, nah tapi kalau di adat Batak saya dan

dia itu sama (walaupun dari materi dia memang kaya). Karena di adat Batak itu

nanti ada waktunya jadi raja dan saya pun sewaktu-waktu bisa jadi raja di dalam

adat tersebut.

Ada waktunya nanti posisi seeorang menjadi hula-hula, nah ada juga dia

berubah posisi menjadi seorang raja, kemudian pada dongan sabutu itu ada

kesetaraan / sederajat. Kemudian ada waktunya dia juga disuruh-suruh . jadi di

dalam adat istiadat Batak itu semua orang sama.

Kalau namanya hula-hula adalah paman (pihak dari mamak kita) jadi itu

orang keluarga dari pihak mamak kita dan juga pihak istri dan itu benar-benar

dihormati. Intinya dari pihak mamak lah/cewe . contohnya kamu punya adek yang

laki-laki (nah itu hula-hula kamu). Misalnya gini kamu punya adek nih yang cowo

ya, mau abang mau adek tapi yang laki-laki ya itu kamu harus menghormati dia.

Page 93: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xv

Itu lah yang dibilang seumparma hula-hula”hormat”. Hula-hula itu keluarganya

mamak, keluarganya istri , itu sama kita di atas banget.

Seumpamalah ini mertuaku, sama adek dan abangnya yang laki-laki nah

aku harus hormat sama orang itu. Sementara, kalau manat dongan tubu itu adalah

bersaudara harus berhati-hati dan saling menjaga, karena biasanya namanya

saudara (ini saudara kandung ya) itu sering ada gesekan (selisih paham) sama aja

seperti umpamanya pohon, pohon jika berdempetan dan ketiup angin pasti akan

bergesekan (ini satu marga semua ya, khususnya adek kakak). Nah kalau dibilang

tadi, elek marboru adalah seperti orangtua kamu, bapak umpanyanya kan, jadi

bapak itu punya anak cewe (sama pihak bori kita, ya kita harus pintar merayu,

atau membujuk). Membujuk siapa? Ya membujuk pihak hula-hula itu

Bagi orang batak itu selalu berhimpun , membentuk suatu organisasi ,

guna untuk saling membantu dalam kemalangan dan dalam hal-hal yang lain, nah

nanti itu di handle, makannya kalau pesta orang batak, yang handle-handle itu

bukan yang punya acaranya, tapi justru perhimpunannya ini, dia menghandle dan

mengorganisir. Contoh jika seseorang nikahan atau lahiran di tanah rantaupun,

pasti dia ada yang jenguk . kalau misalnya laki-laki di Muslim kan anak kecil ada

yang namanya sunat, nah siapa yang akan dia undang? Ya pasti yang pertamakali

dia bisa undang adalah orang-orang satu marganya. Nah orang batak sendiri setiap

marga itu pasti ada perkumpulannya , justru kalau dia tidak punya perkumpulan

dia biasanya malu

Hagabeon, Hasangapon dan Hamaraon?

Hagabeon Hasangapon dan Hamaraon , semua orang memang mengejar

itu. Hagabeon itu dia lengkap artinya punya anak , punya keturunan , yang lebih

bagus jika punya anak laki-laki. Bagi orang Batak harta yang paling berharga itu

adalah seorang anak khususnya adalah anak laki-laki . jadi jika sudah punya anak

laki-laki ya lengkap sudah ke tiga unsur ini. Hagabeon kesuksesan, Hasangapon

kehormatan dan hamaraon kekayaan.

Akan tetapi di zaman yang modern sekarang ya perempuan juga hampir

sama lah sama laki-laki , Cuma memang tadi di Adat kalau anak laki-laki ini kan

bisa mewariskan keturunan. Pada umumnya memang karena kita orang Batak itu

yang membawa kita itu ya memang dari laki-laki, dan pastinya sangat

mengharapkan harus punya anak laki-laki.

Strategi-strategi untuk bertahan hidup di perantauan?

Saya sendiri merantau sudah 20 tahunan. Ya alasan merantau tidak lain

tidak bukan ya untuk merubah hidup. Karena kan ketika di kampung saja tidak

bisa berubah itu itu saja, kalau tidak bertani ya nelayan karena kan ada danau

juga.

Proses bapak sampai pada profesi ini?

Sebelum seperti sekarang ini, saya sudah coba berbagai jenis pekerjaan.

Pada awalnya saya bekerja di bengkel ikut ikut orang aja tapi sambil sekolah juga.

Nah sudah lulus sekolah kerja lah kan . namanya dulu kita masih remaja

pengennya kerja lah ya (kerja kantoran) biar dilihat orang , pengen dong pakaian

bersih segala macem . kemudian saya bisa bekerja di BPN ini (Badan Pertanahan

Nasional) karena memang ada kesempatan untuk penerimaan, jadi saya melamar

dan ternyata keterimalah di BPN ini.

Page 94: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xvi

Kamu jangan kaget saya pernah bekerja jadi tukang bengkel yang bisa

tambal ban, saya dulu kerja ikut orang aja , tapi itu sambil sekolah juga saya. Satu

hal yang perlu kamu ketahui pada dasarnya orang batak itu pekerja keras, dan mau

memulai dari nol, orang mau berkata apa kita mah masa bodo, yang penting kita

tidak mencuri dari orang. Rela kerja kotor – kotor tidak berpakaian rapih tidak di

kantoran , yang penting kita bisa menanggung keluarga . prinsip-prinsip orang

batak memang kuat dari sananya, dari orangtua kita. Pada umumnya orang batak

rela melakukan apapun bahkan dengan pekerjaan sangat keras itu dia pun mau,

selagi itu tidak mencuri atau mengambil punya orang . tapi kan balik lagi, tidak

semua orang rezekinya sama. Kadang-kadang kita sudah puluhan tahun kerja

keras dan belum seperti yang kita mauin. Kadang-kadang kita bekerja belum lama

udah dapat rezeki, kalau seperti itu kan berarti urusan di atas dari Tuhan. Tapi

dalam ajaran kita , ya hidup itu kalau bisa jangan mengeluh dan jangan sampai

merugikan orang lain. Ya memang kita sudah diajarkan sama orangtua dari

sananya begitu.

Perbedaan gaya hidup di kampung dan di kota?

Ya berbeda lah neng, jelas di sini lebih banyak kebutuhan. Di kampung

pasti kebutuhan tidak begitu banyak , karena di kampung juga kan sumber daya

terbatas jadi kita tidak banyak maunya. Tetapi setidaknya kita itu khususnya saya

seorang laki-laki ada rasa kepuasan sendiri jika merantau di kota orang.

Page 95: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xvii

Narasumber 2

Nama : Beni Siboya

Ttl : Sumatera Utara , 24 Desember 1980

Profesi : Bengkel.

Bagaimana proses abang bisa berkecimpung pada profesi ini?

Ketika itu bapak saya pensiun , nah dari kantornya kan dia sudah tidak

bekerja lagi karena pensiun, kemudian bapak saya diajak sama temannya

berkecimpung di bengkel AHAS ini sebagai usahanya. Karena saya ini dikeluarga

cuma berdua, yaudah saya yang nerusin, sambil belajar.

Abang bangga tidak menjadi seseorang yang terlahir dari etnis batak?

Bangga sih bangga, tapi sekarang biasa aja di dalam usaha. Karena kita

pure bisnis, kadang-kadang orang suka memanfaatkan hal itu. Begini maksudnya,

oh mentang-mentang sesama orang batak terkadang minta diskon segala macam.

Mengapa batak dibagi lagi menjadi beberapa bagian?

Orangtua saya dulu memberitahu dan mengajarkan kepada saya bahwa di

sana itu terdapat danau . nah kemudian karena danau itu jauh dari tempat tinggal,

kemudian orang batak suka berpindah pindah berkelana lah bahasanya, tidak mau

satu tempat saja. Sebenarnya pada awalnya itu semuanya asalnya dari danau toba.

Karena berkelana itulah , sampai pada akhirnya mereka menetap dan menjadi

terbagi di mana-mana

Apa sih Marga itu?

Marga itu apa ya, ya marga itu biar kita tahu asal usul kita, disatu sisi

mungkin zaman dulu waktu orang Batak dulu belum mengenal agama dan kan

biar tidak menikah dengan satu darah, ( mungkin mereka karena sudah memahami

itu, maka dibentuklah marga)

Apa sih tujuan hidup abang?

Setiap orang pastilah ingin berhasil kan, karena saya di bengkel ya, saya

juga melihat temen-temen saya yang di bengkel ya (sebagai salah satu patokan)

nah misalnya dia aja bisa berhasil kenapa saya tidak bisa . bukan ingin kaya juga

akan tetapi pengen nyaman, pengen punya penghasilan yang tetap dan sebagainya,

ya kalau kita menginginkan yang lebih ya kita harus bisa bekerja lebih ekstra lagi

dari yang sudah kita kerjakan sekarang.

Apa yang membuat orang batak merasa bahwa derajat sosial dirinya bisa

meningkat? Keberhasilan di bidangnya, tergantung orangnya juga, apakah ingin dilihat

orang banyak atau teman-temannya atau bagaimana . yang terpenting begini, kata

berhasil sendiri itu dari setiap orang kan berbeda-beda, karena yang paling tahu

untungnya kan kita, angkanya kan kita, mungkin kelihatan bengkelnya sepi,

padahal perhitungan pribadi kita itu untung, belum tentu juga bengkel yang

terlihat ramai tapi belum tentu dia untung, yang tahu itungan angka untungnya itu

Page 96: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xviii

ya kita. Kalau keberhasilan saya dilihat orang lain jujur saya tidak terlalu perduli

akan hal itu.

Strategi abang dalam bertahan hidup di kota Depok ini? Yang pasti kalau kita berbicara bisnis kita harus tau yang akan kita kejar

itu apa? Angkanya berapa? Dan misalnya ketika kita mau bersaing kita juga

harus melihat kelemahan teman kita yang sebidang dengan kita itu apa? Jangan

kita bersaing diarus persaingan yang di mana kita tidak mampu. Misalnya begini,

sesama bengkel . bengkel yang bagus belum tentu bengkel yang baik, bengkel

yang ramai. Banyak kejadian bengkel yang bagus tapi bayar spertpartnya tidak

bagus (kan jadi aneh ada yang salah dong) karena itu kita memainkannya di situ,

misalnya bengkel saja tidak ramai, tapi paling tidak saya punya kemampuan

membeli spertpart dan saya tidak selalu menjual ke costumer saya tetapi saya juga

menjual ke temen saya di mana dia tidak mempunyai kemampuan itu (daya lebih)

kita melihat lawan kita itu siapa, kita melihat kelemahannya itu apa.

Batak Toba di Depok , ada perhimpunannya?

Kalau masalah Batak Toba ada perhimpunannya , setiap marga di seluruh

daerah pasti ada perkumpulannya. Misalnya Siboya marga saya ada biasanya di

Jakarta Selatan, di Sub lagi ketempat yang lebih kecil misalnya Pasar Minggu ,

tergantung sudah berapa banyak jumlah Kepala Keluarga (KK) semakin banyak

KK nya maka akan semakin banyak bermunculan sub sub yang kecil-kecil (dalam

hal ini cabangnya). Misalnya kaya di Depok, ada tidak Siboya Sioatananya

mungkin karena kecil dia masih bergabung dengan Siboya Sibarani (masih satu

persaudaraan) mungkin bisa dibilang sub marga. Nanti ada lagi Siboya Sibarani

mana lagi nih. Bisa juga adalah satu marga sub marganya dipisah lagi.

Arti dan fungsi dari Dalihan Na Tolu?

Kalau dulu ajaran orangtua ya, dalihan na tolu merupakan standar dalam

kehidupan orang Batak kaya gimana sih. Bisa juga tata cara dalam pembawaan

diri dalam kehidupan itu. Ini merupakan suatu hal yang wajib diterapkan dalam

kehidupan orang Batak.

Nilai kekerabatan buat abang apa?

Nilai kekerabatan harusnya ini ketemu satu kalimat yang tadi sudah saya

jelaskan, orang Batak itu sukanya merantau , makannya dari danau Toba, keluar

danau Toba dulu, kemudian ke Medan dan perlahan-lahan ke luar kota. Kalau

nilai kerabat saya ingat begini, zamannya opung saya “kita kenal tidak kenal, tapi

kalau satu marga dia akan bertanya dulu urutan ke berapa”. Kalau saya ini Siboya

nih, saya ini urutan ke 16 dari Siboya yang pertama angkatan 1, angkatan 2 nanti

barulah ia akan bertanya kenalanya itu angkatan keberapa, dan itu akan tau karena

wajib dikasih tau. Jadi kaya kalau orang Ingris kan Raja Charles 1, 2, 3 nah kalau

kita ini, siboya saya urutan ke 16 nih (dari yang pertama dari sisiboya). Nanti ada

petua petua yang rajin mencatat nanti larinya kemana (ada akar pohon keluarga).

Jadi pas dia udah bertanya barulah dia, kalau misalnya dia lebih tinggi apakah ia

akan memanggil opung dalam artinya hormat ya (walaupun misalnya dia umurnya

Page 97: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xix

lebih muda) jadi dengan adanya marga, di mana ada satu daerah ditanya ada

perkumpulan siboya tidak? Dan orang itu wajib bertanya, karena marga itu satu

darah siapa lagi yang mau menolong kalau bukan darah/satu perut (satu marga).

Nilai religi bagi abang, ada tidak sih kaitannya dengan etos kerja

masyarakat ini?

Kalau nilai religi apapun religinya , harusnya ada. Karena sebelum kita

kerja kan harus meminta dalam bentuk rezeki dan dipermudah urusannya. Kalau

rezekinya tidak dapat minimal dipermudahkan dalam bekerjanya saja , sama

diberikan keselamatan dalam bekerja.

Nilai hagabeon (keturunan) di batak toba itu apa?

Ini merupakan karunia dari yang di atas . tetapi janganlah keturunan ini

menjadi salah satu tolak ukur juga kita jadi semangat kerja, andai kita tidak dan

belum dikasih keturunan sama Tuhan lantas menjadikan kita untuk tidak

bersemangat dalam bekerja.

Nilai hasangapon (kehormatan) dan kaitannya dengan etos kerja? Yang saya perhatiin, apapun perusahaannya orang batak selalu menempati

posisi yang penting. Apapun itu mau di kantor dan sebagaianya. Misalnya kaya

bengkel di Honda , walaupun jabatan Astranya itu orang manapun, pasti ada itu di

kantor orang Batak pasti. Mungkin bukan mereka gila hormat dan gilai kerja,

kalau untuk mendapat yang lebih selalu ingin menjadi yang terbaik , dari segi

penghasilan, mau dari posisi atau jabatan, makannya mereka selalu ingin dalam

posisi yang terbaik.

Apakah Nilai hamaraon (kekayaan) bagi masyarakat batak toba ?

Biasanya kan kekayaan itu identik dengan kebendaan ya, atau material.

Kalau saya sih biasa aja ya, kalau saya tidak mau. Tapi kebanyakan orang Batak

memang keberhasilan itu ditunjukan dalam kekayaan . kekayaannya nanti akan

kita pahami bertahap. Karena ini ditanya pribadi saya makanya saya biasa aja gitu

. orang Batak tahun 90an itu kalau paling standarnya dianggap berhasil kalau

sudah mempunyai mobil (dia akan pulang kampung dulu atau bagaimana gitu).

Tukang tambal ban nih misalnya, pokoknya kalau dia udah punya mobil kijang

aja sudah berhasil pokoknya dia (terlihat di kasat mata), padahal kita tidak tahu itu

apakah mobil bekas atau mobil sewaan misalnya. Pokoknya kebanyakan kalau

belum sukses dan berhasil biasanya dia enggan pulang kampung . tapi kalau bagi

saya pribadi itu tidak terlalu saya pusingin (saya nyantailah ya).

Nilai hamajuon (nilai kemajuan) untuk orang batak toba seperti apa?

Ya tadi ada suatu yang ingin ditunjukan dari orang Batak itu sendiri,

minimal sama keluarga dan kerabatnya di kampung.

Page 98: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xx

Kegiatan rutin yang diikuti ? termasuk masyarakat Batak Toba yang di

rantau?

Sebenarnya kalau mau kita ikuti itu banyak, bisa-bisa kita tidak dapat hari

minggu. Yang kaya tadi saya bilang kan , kalau sekarang mungkin karena

keterbatasan waktu saya , ya saya tidak full mengikutinya. Tapi dulu ketika saya

masih remaja sambil nemeni orangtua ya saya rutin mengikuti tuh . (perkumpulan

tahunan berbagai marga) . nanti ada lagi yang lainnya (ada sejabodetabek) nanti

ada lagi seIndonesia, ada lagi hanya se-Jakarta Selatan. Karena mereka ada

dimana2 mereka cari tahu nih yang satu marga dengan mereka, karena bila ada

kesusahan ya satu marga tadilah yang kemungkinan besar dapat membantu kita .

kalaupun invidual tidak tidak bisa membantu kesusahan, tapi jika ada kesusahan

sekalipun itu akan cepat sampai ke kampung. Jadi, kalau orang Batak itu karena

dia marga kembali lagi ke dalam nilai norma-norma, dalam bersikap pun harus

berhati-hati . jelek di rantau akan tetap ketahuan di kampungnya (harus bisa

membawa diri Marganya tersebut).

Lebih suka bekerja sesama orang Batak, atau di luar komunitas Batak itu

sendiri?

Pada kenyataanya saya lebih suka diluar komunitas, karena generasi yang

sekarang berbeda dengan generasi yang dulu . kalau gambarannya generasi yang

sekarang . contohnya begini, dulu pereman jakarta itu yang megang orang Batak,

sekarang bukan mayoritas orang Batak. Karena sekarang orang Bataknya udah

pinter , jadi sekarang kebanyakan pengacara dan pejabat-pejabat . dulu kondektur

bus sekarang udah naik. Kenapa ? ya karena kalau kita bekerja ya kita melihat

individu ya, saya tidak perduli dia mau orang Batak atau bukan, kalau dia cocok

dengan cara kerja kita ya sesuai dengan SOP kita ya saya welcome – welcome saja

(jadi tidak menjadi jaminan maupun dia orang Batak sekalipun atau tidak).

Keturunan itu sangat penting tidak sih bagi masyarakat Batak Toba?

Ya, misalnya mereka punya anak . orang Batak itu memiliki pemikiran.

Jangan mereka (anaknya) mengalami apa yang orangtuanya alami. Jadi kalau

misalnya bapaknya SMP anaknya SMA, kalau dia anaknya tamatan SMA berarti

punya keturunan lagi nanti kuliah S1,kemudian punya keturunan lagi S2 misalnya

seperti itu (nilainya seperti itu) karena dia harus lebih baik dari saya orangtuanya.

Salah satu yang menjai tolak ukurnya.

Kekayaan material menjadi tolak ukur, dalam salah satu pencapaian orang

Batak Toba?

Material kalau menurut saya pribadi tidak terlalu memikirkannya ya, tetapi

mungkin kalau bagi orang Batak si penonton orang yang melihat ya memang yang

menjadi tolak ukur itu ya di materialnya . keberhasilan itu ya yang dilihat oleh

orang lain itu adalah apa yang terlihat dari mereka punya. Makannya tadi saya

bilang, kaya mobil kijang dulu, kalau orang sudah kelihatan punta mobil kijang oh

berarti dia dipandang oleh orang lain sudah sukses dan berhasil tahun 90. Mereka

sangat senang dihargai. Kalau kita tidak berhasil sama saudarapun tidak dihargai.

Page 99: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxi

Cuma tolak pandang yang di kampung kebanyakan dan memintanya seperti itu.

Agar menjadi inspirasi.

Apakah batak selalu memiliki sifat mengayomi?

Iya, kalau orang Batak ini misalnya kalau dia sakit ya dia akan dibantu,

dan minimal saudaranya di kampung tau kalau dia lagi sakit . si A susah nih, pasti

dari perkumpulan orang itu yang pertama kali membantu. Orang Batak sendiri

antara agama dan adat itu tidak bisa dipisahkan menjadi satu kesatuan , kaya di

gereja HKBP apa yang berlaku di sana itulah yang seperti yang dibawakan oleh

adat juga. Jadi sebelum gereja ada, sebelum gereja masuk adatnya pun memang

sudah seperti itu . jadi apa yang ada di HKBP itu aplikasinya tidak jauh berbeda

dengan apa yang ada di budaya Batak itu sendiri.

Mengapa masyarakat Batak Toba di perantauan memiliki budaya disiplin

yang tinggi?

Jadi pertama itu disiplinnya yang tinggi, kedua bagi mereka yang tidak

disiplin . kebanyakan orang Batak yang merantau itu karena ikut saudara. Pada

tanya ditanya di siplin ya seperti itulah.. karena mereka dirantau ikuti aturan, mau

gak mau yang mereka mengikuti aturan tersebut baik secara ikhlas maupun secara

terpaksa . akhirnya mereka disiplin. Orang Batak merantau kemana-mana itu

jadinya gampang karena memang sudah di gembleng seperti itu . (karena bisa

berubah mengikuti aturan yang berlaku dan keadaanya). Kalau mereka tidak bisa

mengikuti keadaan dan aturan pasti mereka akan balik ke kampung tidak akan

kuat hidup merantau, dalam setahun aja kemungkinan sudah balik.

Apakah merantau sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi orang Batak Toba?

Iya memang menjadi kebiasaan, dan kebanyakan memang orang Batak itu

suka merantau. Mengapa? karena ada rasa malu. Merantau itu kan salah satu

tujuannya adalah untuk berahasil dan menjadi orang yang lebih dari sebelumnya,

nah kemudian dari dasar itulah ada tuntunan merantau bagi orang Batak,

khususnya Batak Toba. kalau kita ya tidak berhasil hidup, malunya itu ya dari kita

. maksudnya dari dirinya. Saya pengen berhasil nih, disatu sisi juga pengen

membanggakan orangtua yang ada di kampung nih . maka nanti secara tersirat ada

persaingan anatara keluarga . sebenarnya bukan ingin kaya-kayaan hanya saja

orang Batak menilainya itu kebanyakan dari kekayaan. Oh si dia udah punya ini

oh si dia udah punya ini . dan kepunyaanya ini harus dilihat di mata. Ada juga

orang sederhana yang tidak ingin menunjukan keberhasilannya juga ada. Kalau

mereka gak berhasil ya mereka ada rasa malu. Karena kalau anaknya berhasil

derajat sosial orangtua akan naik di mata keluarga.

Kemudian tidak hanya merantau, orang batak bisa berhasil karena nabung.

Bukan hanya duit tapi juga ilmu dan lainnya. Misalnya di kampung dulu buat

makan itu aja gk perlu ada duit yang penting rajin menabung sayur sayuran

artinya mereka harus bertanam, jadi walaupun mereka tidak punya uang tetapi

mereka masih bisa makan dan bertahan hidup. Sama halnya dengan sekarang ya

kita juga dituntut untuk rajin menabung dalam hal apapun untuk ke depannya kita

Page 100: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxii

nanti. Iya saya sudah menanbung, kebutulan saya belum menikah maka wajib

untuk saya mempunyai tabungan sebanyak-banyaknya.

Page 101: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxiii

Narasumber 3

Nama : Robert Manurung

TTL : Medan , 25 Agustus 1972

Agama : Kristen Protestan

Profesi : Supir

Apa saja Pengalaman Hidup Bapak selama ini ?

Awalnya saya itu main main angkot saja sama temen2 saya ( bisnis jual

beli), saya udah kemana-mana merantau, udah pernah ke Padang , Bengkulu,

Jawa. Pengalaman hidup di rantauan ini pernah tidak makan, dan saya pernah

tidak tinggal sama keluarga saya hidup menyendiri sambil bawa lamaran di salah

satu perusahaan, karena duit tidak ada terpaksa mengamen di terminal Bekasi.

Akhirnya lama-lama saya melamar ke astra dan saya keterima, jadi 4 tahun saya

kerja di perusahaan terus waktu tahun 1998 itu ya yang kebakaran itu ya banyak

penjaharan juga di mana-mana, akhirnya perusahaan menyuruh di rumahkan

(diliburkan) karyawan , terus 3 bulan lagi dipanggil lagi, karena masih ribut ini

Indonesia, akhirnya saya mengundurkan diri dan bukan di phk .

kemudian dari Pekanbaru, terus melamar lagi di perusahaan swasta

namanya pt sabar ganda group, ini perusahaan sejenis kontraktor , yang punya

bapak Deli Sitorus (orang ternama pada saat itu) sebagai kontraktornya dan dia

juga seorang raja minyak yang sangat terkenal. dari 2001 Sampai tahun 2006

saya kerja (sampai sayapun mengundurkan diri) karena ada tugas-tugas di luar

kota terus. Akhirnya saya memutuskan untuk berwiraswasta sampai sekarang.

Alhamdulillah Puji Tuhan, bisalah wiraswasta saya , usaha saya ini kecil-kecilan

dengan modal usaha sendiri. Walaupun getirnya pahit kehidupan ini itulah sebuah

usaha melalui proses semuanya . sampai sekarang inilah usaha saya.

Fungsi dan arti marga?

Marga bagi orang batak itu adalah garis keturunan dari ayah, jadi sangat

berarti marga karena dari situ kita tahu bahwa identitas kita itu dari garis

keturunan Manurung, dari zaman nenek moyang kita dan ini diturunkan juga sama

anak turun temurun sampai selanjutnya. Itulah arti garis keturunan itu dan lagi-

lagi membawa garis keturunan bagi orang batak, jadi sangat penting banget garis

keturunan ini apalagi bagi laki-laki. Buat adat orang batak.

Batak di bagi lagi beberapa bagian?

Karena batak itu berbagai macam dari keturunan nenek moyang , karena

batak toba dominan dulu identik dengan nasrani . jadi batak karo itu ya garis

keturunan nenek moyang orang batak juga, namun karena mereka menetap di

tanah karo dibuatlah istilah orang karo (batak karo) .

Dalihan na tolu?

Sangat penting banget dalihan natolu, karena dalihan natolu ini 3 tungku

karena saling menghargai satu marga, menghargai ipar, menghargai saudara kita.

Dan menghargai anak perempuan . itu merupakan bagian adat dari orang batak.

Page 102: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxiv

Perkumpulan sesama etnis batak?

Ya benar saya ikut perkumpulan satu marga, perkumpulan ini saya rasa

sangat penting banget , karena suatu waktu kegiatannya salah satu contohnya

adalah ibarat pesta perkawinan , otomatis kita undang dari ujung ke ujung itu yang

satu marga sama kita , itulah yang dinamakan kerabat orang batak. Nah

perkumpulan orang batak itu salah satunya untu hal-hal seperti itu nantinya.

Nilai Religi?

Kalau nilai religinya ya positif thingking ya. Kalau religi ini tergantung

dari prilaku kita, jika kita percaya kepada Tuhan, Tuhan yang akan menurunkan

rezeki ini di bumi maka dari itu kita harus bekerja dengan keras di dunia ini.

karena kita dalam kegiatan bersosialisasi orang batak itu tidak pernah mengotak

ngatik yang hal-hal lain-lain atau membuat gosip yang kurang bagus di luar suku

kita , dan orang batak itu sifatnya profesional. Sehingga ketika imannya sudah

baik maka dia dapat diterima dimanapun dia bekerja.

Nilai kekerabatan bagi orang batak?

Sangat penting banget, tanpa kerabat tidak ada arti kita di dalam

bersosialisasi , baik di dalam tetanga, baik di dalam satu suku ini sangat peting

bagi orang batak. Karena di perantauan itu yang terpenting adalah kerabat yang

pertama, karena saling tolong menolong , gotong royong dan bersosialisasi .

kekerabatan ini akan berdampak baik bagi kami sebagai perantau di Depok ini,

karena gotong royong pula yang membuat kami menjadi kuat walaupun kami ini

termasuk kategori minoritas karena sebagai perantau ya. contoh ketika saya

kesusahan, mengalaimi musibah misalnya kecelakaan sakitlah saya, nah siapa

yang akan menolong selain kerabat , kerabat kan dihasilkan oleh kita berhimpun

dan seringnya kita berkumpul kan. Di situlah yang menjadi nilai lebih dari etnis

batak ini , kami wujudkan rasa solidaritas kami ini salah satunya dengan gotong

royong yang tanpa batas.

Nilai hagabeon?

Kalau nilai hagabeon ini menandakan , artinya bagi orang batak dia punya

anak, punya cucu, dan punya cicit dan itulah yang di namakan kesuksesan

orangtua bagi orang batak . bukan berarti kekayaan semata.

Nilai hasangapon?

Hasangapon itu sudah sangat lengkap semuanya , di samping materi, dia

sempurna orangtua ini dikala umurnya sudah tua, sudah punya anak. Nah disitulah

ada penghormatan buat dia. Bisa dikatakan dia sudah sempurna hidup di dunia ini.

Baik materi maupun di dalam kekeluargaan dia. Makannya di orang batak

hasangapon ini sudah sempurna, karena dia sudah punya semuanya (sudah

lengkaplah).

Page 103: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxv

Nilai pengayoman?

Itu sangat penting, karena orangtua selalu memberikan dukungan positif

ketika anaknya merantau atau sedari kecil kita sudah di ajarkan menghargai

sesama. Terutama di dalam pendidikan sangat penting, ketika merantau inilah kita

sudah dimodalin pendidikan ketika merantau.

Nilai hamajuon?

Hamajuon itu adalah nilai kemajuan itulah salah satunya karena

pendidikan , karena pendidikan itulah salah satunya orang batak ini bisa maju .

contohnya kaya Hotman Paris Hutapea, ini dari kampung dia bukan dia dari lahir

di ibu kota . karena dia menyelesaikan pendidikan di kampung dan pas rezekinya

bagus dan makanya dia bisa berhasil menjadi pengacara terkenal.

Hamaraon ?

Hamaraon itu kekayaan, yang pertama itu anak laki-laki khususnya karena

dia merupakan penerus generasi (marga). Di segala agamapun punya anak itu

dapat dikatakan hebat, karena apa? Karena kalau orang gak punya anak kan

biasanya menangis walaupun tidak diperlihatkan tetapi hati kecilnya itu bersedih

dan berduka. Jadi kenapa orang Batak itu ada dari bawah sampai pengacara

sampai menteri itu karena sekolah itu nomor satu. Kenapa dia bisa keterima

dimana-mana, karena orang batak itu pekerja dan pemikir. Jadi pemerintah, dari

zaman dulu dari jaman bung Karno makannya ada orang Batak dipakai jadi

politisi . kaya misalnya Nasution, TB. Simatupang, Raja gukguk , tidak pernah

tidak dipakai di kementerian, karena orang Batak ini memang punya kemampuan .

“hanakon hi do hamoraon di au” anak adalah kekayaan tertinggi bagi orang

batak . jadi, itu kelihatan di perantauan. Kelihatannya di mana? Dia bekerja jadi

tukang tambalpun diotaknya itu anaknya harus sekolah. Bekerja siang malam, dari

terbit matahari adalah anaknya yang utama. Itulah etos kerja tadi dipaksa oleh

filosofi tadi harus sekolah.

Seperti ini, saya bekerja pulang malem bahkan tidak pulang-pulang, bukannya

saya tidak capek bukan, saya capek tapi kan anak saya ada dua yang kuliah , nah

jadi ya harus kuliah. Nah malu saya kalau sampai anak saya tidak kuliah , bisa-

bisa tidak pulang kampung lagi nanti saya. Karena bapak saya aja dulu waktu

masih di kampung aja bisa nguliahin saya. Apalagi sekarang saya sudah tinggal di

kota. Gara-gara semangat tadi, berawal dari filosofi tadi harus semangat bekerja

supaya sekolahin anak saya sampai.

Apakah masyarakat batak memiliki budaya disiplin yang tinggi?

Ya pasti, dibilang disiplin ini di dalam batak sudah masuk ke adat.

Contohnya dari hal adat saya budaya batak ini kan mempunyai disiplin yang

tinggi , di mana dia konsisten menerapkan atau memeilihara nilai-nilai leluhur

seperti adat perkawinan misalnya (konsisten kan berarti disiplin yang tinggi).

Contohnya sepupu saya menikah dengan orang Sunda, nah dia digiring suruh ke

kampung dan nanti akan kita beri dia marganya kan.

Page 104: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxvi

Kekayaan material menjadi tolak ukur pencapaian?

Bukan materi yang sebenernya bagi orang batak. Untuk pencapaian

sesuatu itu dilihat dari gelar dari pendidikan, berhasil tidaknya itu sewaktu-waktu

itu ditandakan dengan anaknya sudah berhasil di ibu kota , udah lulus dan jadi

sarjana kemudian bisa kerja .

Menurut bapak Pendidikan itu apa sih, dan seberapa penting penidikan buat

orang Batak Toba khususnya bagi seseorang yang merantau?

di dalam pendidikan sangat penting, ketika merantau inilah kita sudah

dimodalin pendidikan ketika merantau. Tingkat pendidikan bagi orang Batak itu

tinggi . jadi kalau rata-rata penduduk Indonesia itu, masih sampai kelas 5 SD saja,

tapi rata-rata orang batak sampai kelas SMP . Kenapa orang batak berpendidikan?

1. Karena filosofi etos orang batak itu adalah sekolah . jadi makannya hasangapon

tadi , anak kekayaan tertiggi. Tidak ada diorang batak yang lebih tinggi

dibandingkan anak dan sekolah. Jadi tidak usah heran, jika orang batak

mempunyai rumah reot-reot tapi anak bisa sekolah bahkan sampai ke luar negeri.

2. Bekerja, orang batak pantang meminta, harga diri, gengsi tinggi, walaupun dia

teroyong-oyong dia pantang meminta, udah pasti itu. Bahkan kalau dia matipun

itu pantang minta. Karena dari sistem orang Batak, kenapa tadi bilang ada

pengacara segala karena bagi orang Batak semua sama . Duduk sama rendah ,

berdiri sama tinggi. Jadi orang kayapun, orang miskinpun sama. Jadi tidak boleh

dikangkangin dalam arti bicara dan berfikir . kalau bergaul sama tukang tambal

ban sekalipun, kalau sudah diadat / masuk di adat kita semua sama posisinya .

kalaupun jendral jika dia sudah memasukin ranah adat, maka dia tidak ada apa-

apanya . jadi orang batak ingat merantaunya, mau di sampingnya orang muslim

kek (jika dia nonis), mau orang arab kek gak mau tau yang penting dia bekerja

dengan baik . orang batak itu bagi saya bersifat realistis. Makannya orang batak

itu dimanapun dia hidup dia dapat beradaptasi dan dapat bekerja diterima sama

orang lain, inilah salah satu faktor orang Batak dapat bekerja dan diterima di

mana-mana.

Page 105: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxvii

Narasumber 4

Nama : Idris Pasaribu

Ttl : Delitua, 5 oktober 1952

Agama : kristen

Profesi : Redaktur Budaya Harian Analisa dan Dosen di USU.

Alasan memilih Profesi tersebut?

Karena sejak kecil saya sudah ikut-ikut orangtua mengikuti kebudayaan

dan ketika mahasiswa saya juga mempelajari banyak hukum adat, karena saya

dari fakultas hukum. Kemudian menulis itu memang hobi saya dan kemudian saya

menjadi wartawan kemudian saya diangkat menjadi redaktur budaya karena

memang saya menggeluti kebudayaan.

Riwayat pendidikan?

Sd, smp , sma dan saat kuliah saya mengambil fakultas hukum di usu.

Pengalaman organisasi?

Ketika saya sekolah saya di geseni (Gerakan Siswa Seni Indonesia) ,

kemudian saat kuliah saya aktif di GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional

Indonesia) kemudian saya masuk di lembaga kebudyaan nasional dan sekarang

aktif memimpin teater anak negeri dan menjadi salah satu wakil ketua umum

komunitas sastra Indonesia.

Marga itu apa ?

Marga adalah garis keturunan leluhur dari generasi pertama sampai

sekarang, dan saya adalah dari marga saya adalah generasi ke 15. Jadi betapa

pentingnya bagi kami marga itu, artinya di manapun dia berada, bila kita sebutkan

marganya dan kita runtun lantas kita tahu apa fungsi dan kedudukan dia. Batak di

bagi menjadi beberapa bagian karena sebenarnay batak itu sebuah rumpun besar

dan kemudian ada batak Toba, Mandailing, Kar, Simalungun dan Pakpak dairi

kemudian Mandailing terbagu lagi menjadi Angkola . nah semua itu kita lihat dari

topografi dan teritorialnya kita melihat di situ ada adat istiadat yang sangat

bersamaan kemudian linguistiknya (bahasanya) serta penerapan adat istiadatnya,

kemudian daerah-daerah itu bisa berubah karena agama sangat mempengaruhi

juga.

Dalihan Natolu dan prisnip hidup etnis Batak?

Dalihan itu artinya tungku, di mana tiga tungku yang tidak bisa

terpisahkan, satu kesatuan , apabila salah satu lumpuh maka yang berada di atas

tungku itu akan ambruk. Maka tiga tunggu tersebut mempunyai fungsi masing-

masing ada namanya hula-hula, ada namanya boru dan ada pula dongan sabutuha.

Jadi somba marhula-hula, elek marboru, manat mardongan tubu. Jadi kalau kita

hula-hula kalau mengawini marga X maka semua marga X ke atas itu hula-hula

kita maka kita harus hormat kepada dia, tetapi karena kita yang mengambil adik

kita atau anak kita yang perempuan nah itu yang disebut boru maka kita harus

pandai memperhatikan dia , mendekati dia dan diplomatis menyuruh dia , karena

Page 106: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxviii

semua pekerjaan berada di tangan dia, dan dongan tubu adalah jajaran ke samping

kiri kanan, apabila kita punya satu hajatan maka jajaran ke kiri kanan inilah yang

akan gotong royong untuk masalah dana, tenaga , pemikiran , waktu dan

sebagainya.

Fungsi dari Dalihan Natolu ini dia terjadi sirkulasi , sekarang saya sebagai

hula-hula , besok saya menjadi boru, lusa saya menjadi dongan tubu. Jadi pada

saat satu horja sekarang (Hajatan) saya menjadi hula-hua, nah kamu menjadi boru.

Akan tetapi dalam hajatan kamu menjadi hula-hula dan saya yang menjadi dongan

tubu, dalam arti hajat yang lain. Mungkin kamu menjadi boru saya menjadi hula-

hula lagi dan sebagainya. Terjadi rotasi pemutaran, jadi ketika kita menjadi hula-

hula kita harus menjaga diri karena pada suatu saat kita menjadi dongan tubu atau

bisa jadi kita menjadi boru sehingga kita harus tetap bersedia tetap mawas diri ,

jangan sampai kita membuat kesalahan, seperti salah berucap dan sebagainya.

Perkumpulan sesama etnis batak?

Kita ikut diperkumpulan itu,, dan setiap orang batak pasti ada

perkumpulannya masing-masing. Kebetulan kalau perkumpulan saya adalah

perkumpulan yang tidak membedakan agama jadi sesama etnis batak semua

berkumpul , artinya kami di Barus itu orang yang sangat kompak . seperti saya,

nama saya Idris, tetapi kenapa saya beragama Kristen karena adik ayah kakek

saya, setelah kakek saya meninggal maka saya sebagai anak tertua, ada kewajiban

sebagai kakek saya yang kedua itu untuk memberi nama saya ya harus dia yang

memberinya , maka karena dia muslim maka dia memberi nama saya nama

muslim yaitu Idris . karena di kampung saya itu ada Burhanudin Raja gukguk, dan

ada juga misalnya nurdin Tampubolon , itu bukan berarti dia muslim, tetapi ada

yang namanya Johanes Isya belum tentu dia Kristen. Dalam satu rumpun keluarga

kami bisa seperti itu. Bagi kami itu hal yang sangat lumrah , karena bagi kami itu

keyakinan tidak boleh dipaksakan dan keyakinan tidak boleh dipengaruhi karena

keyakinan itu merupakan anugerah sehingga tidak boleh dipaksakan. Jadi dalam

kumpulan itu kita diikat dalam satu tatanan yaitu dengan hukum adat.

Nilai religi bagi orang Batak?

Bagi orang Batak ada satu keyakinan bahwa instrukturasi budaya bisa

masuk ke dalam agama, jadi budaya itu makannya agama-agama ekstrim yang

sangat ekstrim itu tidak berarti di tanah Batak, jadi Islam pun dia, Kristen pun dia,

dia tetap menjalankan adat istiadatnya. Kalau dia kristen ya mungkin dia potong

kambing potong lembu atau potong apa, tetapi bagi yang kristen selain dia potong

babi dan lembu dia tetap menyediakan untuk saudaranya yang bukan kristen

(kambing, ayam ataupun lembu). Nah berarti maksudnya begini, religi bagi orang

Batak adalah suatu yang sangat hakiki dan diyakini adalah suatu anugrah, jadi

anugrah itu harus dijunjung tinggi , kepada saya diberikan anugrah sebagai

seorang pemeluk kristen, kepada adik saya diberikan anugerah sebagai seorang

pemuluk agama Islam. Kepada adik saya yang lain diberikan anugrah sebagai

seorang katolik , kepada yang lain diberikan anugrah agama leluhur yang lain dan

sebagainya. Jadi kita, bebas menentukan pola hidup agama kita . bagi kami agama

itu bukan untuk difanatikan tetapi “taat” . kita harus taat kepada agama tetapi

Page 107: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxix

tidak bisa melupakan adat istiadat (inilah bagi orang Batak itu religi begitu

agung).

Nilai kekerabatan?

Bagi orang Batak saya kasih contoh umpamanya, saya Pasaribu misalkan

saya kawin lari , saya melarikan boru Siregar ke Lampung. Saya cukup liat rumah

orang ketak ketok ketak ketok, saya memperkenalkan diri saya Pasar Ribu, saya

asal dari ini, nenek moyang saya si anu. Terus dia cari itu siapa Pasaribu yang di

sana nenek moyangnya yang sama dengan saya. Kemudian saya diterima di sana,

makan di sana, minum dan tidur segala macem dan kemudian mereka yang akan

mencari, siapa marga Siregar di sana. Artinya, sejak saya lahir, dan sejak dia lahir

belum pernah ketemu , belum pernah berjumpa, ayah saya dengan ayahnya ,

kakek saya dan kakeknya juga belum pernah berjumpa, tetapi begitu saya

mengatakan , “saya adalah Pasaribu dari keturunan ini” mereka-mereka pasti

menerima saya. Begitulah nilai kekerabatan bagi orang Batak. Artinya saya

Pasaribu, dia juga Pasaribu walau dari Lampung, anak saya adalah anak dia, anak

dia adalah anak saya. Walaupun saya dengan dia tidak saling mengenal , tetapi

kami punya prisnip : kami anak sisa naboru. Artinya kami punya anak bersama,

dan kami punya anak perempuan bersama.

Nilai Hagabeon (nilai Keturunan bagi orang Batak) ?

Hagabeon itu asal bahasanya Gabe dan itu yang menjadi satu terjadi . tapi

bagi orang batak anak lelaki adalah penerus garis keturunan . menjadi penerus dari

si marga , menjadi penerus garis leluhur . Artinya, kalau orang Batak apapun

agamanya kalau dia tidak punya anak laki-laki menurut adat dia boleh menikah

lagi, sampai dia punya anak laki-laki. Tetapi Kristen melarang hal itu, Kristen

tidak boleh bercerai dan tidak boleh beristri dua , di sana sering terjadi (pindah

agama) , karena garis leluhur itu, begitu pentingnya bagi orang Batak, tetapi

bukan berarti ketika ia pindah agama menjadi putus hubungan. Dari Islam ke

Kristen, dari Kristen ke Islam, begitu pindah jadi tidak putus hubungan . beda

dengan etnis lain mungkin, dia diputuskan hubungannya dengan anaknya, dengan

saudaranya, namun di Batak tidak. Begitu pentingnya gabe bagi orang batak . bagi

orang batak anak laki-laki itu sangat penting, karena di Batak itu menganut sistem

Patriarki yang sangat amat kental .

Nilai Hasangapon (Nilai Kehormatan) ?

Hasangapon itu adalah apabila dia sudah memilki anak laki-laki , dia

punya anak perempuan, kemudian dia mempunyai cucu dari anak laki-laki,

kemudian dia punya cucu dari anak perempuan dan anak-anaknya itu mampu

mandiri . bagaimana supaya anak mampu mandiri , maka anak itu harus di

sekolahkan, harus didik, harus punya modal . maka jadilah dia anak laki-laki yang

mandiri, anak perempuan yang mandiri punya cucu dari anak laki-laki, punya

cucu dari anak perempuan, maka orang Batak itu sangat bahagia. Nah apabila dia

tidak punya anak maka dia sedih sangat dan begitu juga ketika dia hanya

mempunyai anak perempuan saja, maka putuslah generasi tersebut buatnya .

Page 108: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxx

Begini , menjadi orang yang mempunyai hasangapon itu bagi orang batak

diyakini adalah sebuah anugrah juga, artinya kalau saya dianugrahkan tuhan

hanya punya anak laki laki (punya garis keturunan) tetapi saya tidak punya anak

perempuan (berarti saya tidak punya boru) berarti saya tidak bisa dikatakan

“sanga” karena saya tidak mempunyai tadi. Seharusnya saya mempunyai cucu

dari anak laki-laki, saya harus punya cucu dari anak perempuan , itu lah yang

disebut dengan hasangapon. Jadi it anugerah. Jadi hasangapon itu tidak bisa

diraih, tetapi kita harus jalani sendiri , dan kemudian tunggu anugerah tuhan .

Nilai hamoraon (kekayaan)?

Banyak yang salah tafsir bahwa hamoraon atau mora itu adakah kekayaan

harta, tetapi bagi orang Batak bukan semata-mata harta . jadi mora bagi orang

batak itu dia terpandang di wilayahnya menjadi panutan , menjadi tempat

bertanya, menjadi tempat berguru , menjadi tempat berlindung bagi dia itu sudah

masuk kategori mora. Jadilah orang batak yang seperti itu. Tapi tidak semua orang

batak mampu seperti itu.

Nilai pengayoman (mengayomi) bagi orang Batak ?

Nah itu tadi , kalau dia tadi udh mendapat hamoraon , maka jelas dia akan

memberi pengayoman, dia akan memberi perlindungan, akan memberi nasihat .

orang batak yang seperti itu adalah orang batak yang sudah mumpuni (sudah bisa

dijadikan empu/orang yang dituakan) . jadi kalau saya tinggal di sebuah desa, dan

saya menjadi tempat bertanya dalam hal adat, bertanya dalam hal agama.

Kemudian orang yang seperti ini memang harus mempunyai pengetahuan yang

sangat luas , pergaulan juga yang sangat luas. Punya tatanan hidup yang mapan ,

dan lain sebagainya. Banyak orang yang dalam hal ekonominya mapan, tetapi

tidak bisa didekati umpamanya,tidak mau membantu, tidak mau menolong, tidak

mau berbagi (batak tidak boleh seperti itu) pada dasarnya, tetapi ada juga batak

yang kurang ajar kok . copet juga banyak orang batak.

Nilai hamajuon (kemajuan) ?

Lagi-lagi kemajuan, kemajuan bagi orang batak jangan disalah tafsirkan,

karena banyak salah ditafsirkan oleh orang-orang yang muda sekarang, bahwa

apabila dia punya mobil, punya jabatan, punya rumah mewah, punya kebun sawit

berhektar-hektar , yang diharapkan orang batak hamajuon itu bukan seperti itu.

Hamajuon adalah orang yang mampu mempertahankan, melestarikan

mengembangkan, mempertahankan dan melaksanakan nilai-nilai budayanya

terus menerus . bukan hamajuon yang ditafsirkan oleh orang muda jaman

sekarang , maju punya mobil, punya istri cantik, punya rumah mewah, punya

segala macam, bukan itu. Jadi banyak orang yang salah menafsirkan itu.

Patik Dohot Uhum (baik adat maupun negara) bagi orang batak?

Patik itu artinya peraturan ya, uhum itu artinya hukum . Orang batak

mengikuti satu falsafah “berikanlah apa yang pantas engkau berikan kepada

negaramu, kepada harajaon /negara dan apa yang pantas engkau berikan kepada

adat istiadatmu” jadi, bagian negara berilah kepada negara, bagian adat berilah

Page 109: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxxi

kepada adat . misalnya buat negara membayar pajak. Jadi taat kepada hukum

negara yang memberikan negara, tetapi juga harus taat kepada aturan dan juga

hukum adat , jadi ada orang batak itu terlalu terikat dia, di satu sisi dia harus taat

kepada aturan dan hukum negara, tetapi dia juga harus taat kepada aturan adat .

jadi dia tidak boleh mengutamakan hukum adatnya saja dan mengabaikan hukum

negara , atau sebaliknya taat kepada hukum dan aturan negara, tetapi mengabaikan

aturan dan hukum adat batak (harus sejalan dan selaras).

Jika berselisih paham, baik selisihnya dengan etnis sendiri maupun dengan

di luar etnis (penyelesaian konflik)?

Itu kita bagi dua dulu, sesama etnis batak dan di luar batak. Kalau sesama

etnis batak di sinilah peran dalihan natolu , kita bertikai dengan marga apa, lantas

kita panggil marga itu, atau kita yang mendatangi marga itu dengan membawa

boru dan hula-hula marga kita, kemudian kita juga menghadapi boru dan hula-

hula mereka, kemudian di sana nanti kita berembuk, adakah sanki adat yang harus

kita bayar atau mereka bayar , kalau ada sanggupkah kita, kalau sanggup iya,

kalau tidak sanggup maka terjadi tawar menawar .

Apabila terjadi dengan etnis yang bukan batak, kita juga harus mendatangi

dulu sebelum sampai kepada aturan dan hukum negara, kita harus upayakan dulu

damai. Karena hukum yang paling tinggi adalah damai, itu yang dipercayai oleh

orang batak, “tidak ada hukum yang lebih tinggu dari pada damai” maka yang

utama adalah damai , kalau sudah mentok baru kita selesaikan lewat hukum

negara . tetapi biasanya kalau orang batak ini juru bicaranya banyak sekali, atara

kecap dan kesap, antara camat dan samat itu susah dibedakan, jadi biasanyakita

berbagai cara mencari jalam damai dulu, karena bagi orang batak satu falsafah

“hukum tertinggi adalah damai”

Hukum adat adalah hukum perdata tidak tertulis artinya dia sangat

fleksibel, di sini dia begini, di sini dia begini, besok mungkin berbeda dan bisa

berbeda lagi, karena dia hukum tidak tertulis maka maknanya adalah

“kesepakatan” kalau sudah terjadi kesepakatan maka namanya hukum tidak

tertulis, kembali lagi . jadi kesepakatan itu jalan utama mencari titik damai.

Memiliki budaya disiplin yang tinggi? Alasannya?

Jadi begini, tanah batak adalah tanah tandus dia bisa menanam bawang

disela-sela batu, menanam ubi di sela-sela batu , menanam padi disela-sela batu

dan lain sebagainya, kalau dia tidak disiplin, kalau dia tidak bekerja keras ya

resikonya adalah dia tidak makan , makannya kepada orang batak selalu

ditekankan “bangun pagi-pagi , kerja, jam 8 sarapan, istirahat kerja lagi, balik dan

lain sebagainya” makanya bagi batak disiplin dan kerja keras adalah modal utama

untuk hidup. Bagi orang batak selalu dikatakan “ patun hangoloan” jadi kita harus

mempunyai tata krama dan sopan santun terhadap semua, bukan hanya sesama

manusia tetapi juga sama alam, artinya kita hidup dari tanah, kalau kita tidak

sopan santun menggali mereka, dan menani mereka dan kemudian kita bekerja

keras dengan disiplin yang teratur orang batak tidak menjadi manusia (karena

alamnya keras) itulah kenapa orang batak menjadi disiplin dan mempunyai

semnagat yang tinggi dan kerja keras serta memiliki etos kerja yang baik.

Page 110: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxxii

Silsilah marga?

Awalnya kita tidak tahu apakah mitos , tetapi kalau orang mengatakan

bahwa mitos itu bisa dipelajari dengan ilmu mitologi. Ilmu tentang mitos. Ada

kataya si Raja batak ini turun dari langit, sementara kalau adam dan hawa

diciptakan dari tanah kan , tetapi bagi orang batak si raja batak ini turun dari langit

. siapa si raja batak ini kan tidak diketahui, tapi kita mengakui dan kemudian si

raja batak ini punya anak dua, satu yang namanya Guru Tatea Bulan, yang kedua

Raja Isumbaon. Guru Tatea Bulan menurunkan marga-marga, begitu juga Raja

Isumbaon menurunkan marga-marga . dalam tatanannya ada marga yang boleh

kawin mengawin sesuai kesepakatan, ada marga juga yang tidak boleh kawin

mengawin sesuai kesepakatan juga , inilah perkembangan marga-marga sampai ke

bawah juga.

Kalau kita membahas sampai ke bawah juga perkembangan marga-marga

itu sudah ribuan marga yang ada di tanah batak, yang kemudian kita hanya bisa

menyebutkan toganya (rumpunnya). Marga ini rumpun apa, marga ini rumpun

apa, marga ini rumpun apa dari situ kita bisa ketahui bagaimana silsilahnya dan

itu masih panjang sekali.

Sejarah Batak Toba?

Bahwa batak toba itu meyakini bahwa nenek moyang mereka diturunkan

oleh sang khalik di pusuk bumi ini yang bernama si Raja Batak, nah kemudian si

raja batak ini punya anak dua dan itulah yang disebut dengan Guru Tatea Bulan,

dan Raja Isumbaon . dari Guru Tatea Bulan ini ada yang menyebar ke Mandailing

dan ada yang menyebar ke Simalungun. Dan dari yang Isumbaon menyebar ke

tanah Karo dan ke Pak-Pak kemudian ini menjadi satu rumpun yaitu “tanah

batak”. Nah itulah sejarahnya batak.

Kemudian batak toba itu dari si Raja Batak dan dari Isumbaon di mana

mereka ada keturunan mereka yang kawin mawin kemudian ada yang tingal di

seputaran danau toba dan di seputaran gunung toba (itulah yang meletus

sekitaran74.000 tahun yang lalu) yang merupakan salah satu gunung tertinggi di

dunia ketika dia belum meletus, dan ketika dia meletus enam tahun ini dunia gelap

(nah ini yang dinamakan kaldera toba sekarang dan dijadikan keopark) nah itulah

sejarahya batak toba yang mendiami wilayah toba.

Kekayaan material menjadi tolak ukur yang di harapkan (suatu pencapaian)

dalam kehidupan masyarakat Batak?

Tidak semuanya, karena begini bagi orang batak mau kaya dia atau tidak

dia tetep bisa melaksanakan ritual adat batak, karena tadi atas bantuan dari

saudara-saudara yang biasanya satu marga. Jika dia dikehidupan dunia kaya

mempunyai material yang banyak ya itu suatu bonus dan dia bisa membantu

saudara-saudaranya yang kurang mampu dalam hal material (demi kesuksesan

acara adat tersebut) biasanya seperti itu, maka dari itu kan banyak dari orang

batak yang bekrja di mana-mana , miskinpun dia menjadi supir angkot tidak

masalah buatnya, yang terpenting dia sudah bisa menyekolahkan anak ya itu

sudah lebih cukup baginya .

Page 111: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxxiii

Ada tuntunan dari orangtua, atau dari budaya batak sendiri untuk orang

Batak itu merantau, dan harus sukses diperantauannya?

Iya betul kami memang dituntut untuk merantau dan harus mandiri,

disitulah dengan adanya disiplin , kerja keras, maka dia akan sukses. Apabila dia

telah sukses maka dia akan membangun kampungnya, maka dia akan membangun

saudara- saudaranya, akan membantu saudara-saudaranya , akan banyak yang

akan dia bisa berikan apabila dia sukes. Makanya orang batak itu , seperti mata

rantai dimana ia saling kait mengkaitkan (saling bantu membantu), maka itu sudah

pasti.

Menurut bapak bagaimana orang Batak di perantauan dapat bertahan

hidup (strategi bertahan hidup)?

Terutama, orang batak apabila dia disebut “namaju” atau mencapai

“hamajuon” apabila anak-anaknya semua orang-orang terdidik (minimal slta

anaknya harus tamat, itu minimal loh ya). Dengan demikian, maka orang batak itu

ya bagaimana anak-anaknya itu bisa berhasi ya dia harus hemat, tetapi bukan

berati orang batak dengan hemat orang batak itu kekurangan gizi, mengapa? Dia

hemat, dia menyisihkan semua penghasilannya. Jadi gini sekarang dia makan ikan

asin, nah besok ada pesta , dia makan puas di sana , kan setiap pesta itu orang

batak kan tidak berharap ada sumbangan (tetapi atas dasar kebersamaan dan

solidaritas memang dengan sendirinya sumbangan itu pasti ada, namun orang

batak kalau pesta bukan mengarapkan sepunuhnya sumbangan itu), kalau dia

sudah berpesta berarti dia sudah menyiapkan dana khusus. Maka bergiliran lah

kita makan enak dalam satu minggu itu (sekarang di sini, besok di sini, sampai

giliran dia dan seterusnya) untuk itu kita harus hemat supaya kita bisa membantu

dia walau ala kadarnya dan sebaliknya. Jadi hidup hemat bukan berarti

menganggu kebutuhan hidup primer.

Kami punya pemikiran bahwa ketika kita hidup hemat berarti kita punya

tabungan, ketika kita punya tabungan berarti kita bisa menyekolahkan anak kita

lebih tinggi lagi, dan kita pun punya pengharapan nantinya anak kita tersebut akan

menjadi orang sukses dan bisa membantu sesama dalam kesehariannya khususnya

untuk kekerabatan batak itu sendiri , yang memang banyak mengadakan pesta

adat istiadat.

Page 112: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxxiv

Narasumber 5

Nama: Sutan Simatupang

Agama : Kristen

Profesi : Kasubsi Tematik di BPN (Badan Pertanahan Nasional) kota Depok.

TTL : Tebing Tinggi 11 Desember 1961

Mengapa bisa jadi / berkecimpung di BPN ini?

Dulu juga saya masuk karena orang Batak juga membantu, sd saya di

Pekalongan, smp di Surabaya, Sma di Jakarta, akademi agraria di Yogyakarta,

kuliah di USU (Universitas Sumatera Utara) Medan.

Pengalaman organisasi?

Sejak kecil saya jadi ketua terus, smp aktif di musik gereja, sma saya ketua

kelas, di akademi saya kepala polisi batalion, di senat saya juga bagian musik

(jika ada mahasiswa baru) saya yang menseleksi orang tersebut layak atau tidak

ikut perhimpunan musik , bahkan acara maulid pun saya yang mengurus

walaupun saya beragama kristen ini di akademinya.

Marga itu apa sih? Kemudian fungsi marga itu sendiri apa ya?

Sangat penting, karena marga berati saya punya abang atau adek dari satu

marga. Jadi jika saya ada acara saya tinggal panggil mereka.

Mengapa Batak dibagi lagi beberapa bagian?

Karena tempat hidupnya. Kalau kami kan dekat danau. Kalau pak pak itu

di gunung sama seperti orang Karo. Kalau pak-pak dan karo kebanyakan petani

dia. Namun kalau kami itu petani dan nelayan juga karena dekat danau itu.

Dalihan na tolu itu apa?

Semua batak, baik pria maupun wanita pastilah menikah . jadi temen

semarga membantu kita dalam selamatan, kematian . mereka yang membantu.

Untuk boru artinya itu saudara perempuan (yang punya suami) itu yang

membantu. Terus kalau yang keluarga istri itu sebagai pengambil kebijakan,

seperti kita meninggal, peti itu tidak akan ditutup sebelum paman kita (keluarga

istri) mensahkan / oh ya itu benar atau tidak posisinya dan sebagainya, kapan

dikuburnya mereka yang menentukan . kemudian begitu juga kalau dalam

pernikahan (yang memberi / mengasih ulos itu keluarga ibu / istri / mertualah )

dan posisinya mereka itu harus dihormati. Namun saya jika dikeluarga saya, saya

itu sebagai raja. Itulah fungsinya kurang lebihnya.

Membentuk perkumpulan?

Ya bermarga. Jadi kan nenek moyang saya punya anak banyak, dari situ

aja cabangnya banyak. Nah kita ambil dari yang satu kakek . jadi kakek satu itu

kakak beradik (udh itu saja). Jadi kalau udah turun ke bawah lagi, itu sudah sangat

ramai dan sangat banyak. Bahkan saya tidak hafal, namun yang pasti di Batak ini

marga sendiri punya nomornya masing-masing. Dan saya di sini adalah ketua

arisan perkumpulan tersebut di daerah Jati Jajar.

Page 113: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxxv

Nilai religi ?

Nilai religi itu suatu perintah, bisa juga contohnya dengan menghormati

orangtua. Orangtua itu kan juga ada mertua di dalamnya, pokoknya yang

dituakan. Agar apa? Kita percaya jika menghormati orangtua , maka kita akan

diberi umur yang panjang oleh Tuhan. (dan ini ada di ayat) dan ini menjadi

nempel mendarah daging.walaupun kita di dunia ini jendral sekalipun, kita harus

wajib menghormati orangtua.

Di orang Batak sendiri pendidikan menjadi nomor satu, dan harta menjadi

nomor dua. Kenapa pendidikan menjadi nomor satu, karena jika sudah sekolah

berarti dia menjadi orang normallah bahasanya. Misalnya bagi seorang wanita,

kalau dia sudah berpendidikan maka uang maharnya pun jauh lebih tinggi jika

punya gelar dibandingkan dengan yang tidak sekolah.

Nilai kekerabatan bagi orang Batak?

Ya kan orang Batak itu kampungnya bukan di Sumatera saja, kan ada yang

merantau . kekerabatan itu penting karena untuk saling membantu. Seperti saya

nih, di rumah itu ada keponakan yang tinggal sama saya. Dan ini kita canangkan,

ketika anak tersebut berhasil misalnya ya semata-mata bukan buat kita, melainkan

buat keluarga dia (buat ibu dan bapaknya) yang merupakan saudara saya juga

(misalka itu anak kakak / adik saya) . dan ketika seorang itu berhasil, maka yang

menyekolahkannya itu nanti akan menjadi kebanggaan juga untuknya . ohhh ini

keponakan saya, dia sudah menjadi polisi misalnya.

Nilai hagabeon?

Jika punya anak biasanya dihormati? Banyak yang bilang kalau anak laki-

laki adalah suatu anugrah. Lalu bagamaimana jika tidak mempunyai anak laki-

laki? Saya sendiri tidak mempunyai anak laki-laki. Anak saya semuanya

perempuan. Ya kalau itu sudah dikasih Tuhan mau bagaimana lagi? Masa iya

nikah lagi, lagian bagi orang Batak, pantang jika menikah lagi (dan menghindari

dari suatu perceraian di dalam pernikahan). Alasannya kan yang kita ambil / kita

nikahin itu kan punya marga, masa kita melecehkan mereka, kan mereka juga

punya raja juga. Maka dari itu perempuan itu dikatakan sebagai borunya raja.

(umurnya 70 misalnya, dianggap sudah bonus dari Tuhan, apalagi anaknya sudah

menikah semua dan baerhasil, wah itu suatu kebanggaan sekali) dan nanti ketika

dia meninggal ada tandanya di kepala dikasih pucuk pohon jati sebagai orangtua.

Nilai hasangapon?

Dia semakin tua semakin dihormati, apalagi sudah punya cucu itu lebih di

hormati dari anak laki-laki.

Nilai hamaraon ?

Tidak semata-mata dilihat dari materi, punya anak laki-laki banyak,

keturunannya banyak dia. Walaupun hidupnya melarat .

Nilai pengayoman?

Mengayomi kekeluarga kakak atau adik perempuan.

Page 114: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxxvi

Nilai hamujon?

Tidak ada, bagi saya kesuksesan itu anak, dan anak itu bisa kita

sekolahkan (pendidikan). Walaupun dia hidupnya di ufuk.

Nilai patik dohot uhum ?

Patik itu perintah, jadi kalau adat memang sudah ada yang ngatur (dalihan

natolu tadi kan). Kekeluarga sendiri maupun kekeluarga istri (nomor satu) . kepala

kampung.

Berselisih paham (cara penyelesaian konflik)?

Panggil orang2 yang lebih tua, atau dituakan. Yang pertama itu paman

untuk mendamaikan (keluarga istri atau keluarga ibu) pihak mediatornya . jadi

kalau keluarga ibu atau keluarga istri kalaupun lebih muda harus dituruti .

Hukum adat menjadi salah satu yang dapat membantu dalam penyelesaian

konflik?

Iya sudah jelas,

Masyarakat Batak memiliki budaya disiplin yang tinggi?

Karena kita dulu hidupnya bertani, jadi bangun pagi itu memang perlu.

Terus ajaran orangtua itu kan perumpaan seperti matahari kan tidak pernah telat,

jadi diharuskan bangun pagi. Karena ada mitos rezeki bisa dipatok ayam .

walaupun misalnya belum bekerja, nah dia diharuskan bangun aja jangan tidur

yang penting. Nah dalam hal yang mungkin sepele ini tapi orang Batak itu sudah

diterapka harus berdisiplin yang tinggi. Harus mengikuti alam, karena kan

memang kita berasal dari alam kan .

Apakah kekayaan material menjadi tolak ukur?

Tidak begitu saja menjadi tolak ukur, karena kalau harta material itu

misalkan besok kita mati, apakah harta material itu kita bawa? Tidak kan!!! Jadi

jangan bangga dengan kekayaan material di dunia.

Mengapa melakukan perkerjaan dengan sebaik mungkin dan tidak gegabah

sangat penting bagi Masyarakat Batak Toba? Adakah manfaat yang didapan

menurut bapak?

Karena kalau kita terjadi apa-apa yang malu bukan kita sendiri, tetapi juga

marga yang kita bawa. Kalau misalnya gegabah yang kebawa-bawa juga marga

yang melekat di dalam diri kita . misalnya Gubernur xxx marga Siregar kena

kasus, nah yang malu seluruh marga siregarnya . jadi berimbas juga ke

keluarganya . saya misalnya di sini ditangkap polisi, bisa-bisa malu satu kampung

saya juga . maka dari itu harus melakukan pekerjaan sebaik mungkin, hati-hati

dan tidak gegabah.

Page 115: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxxvii

Apakah ada suatu tuntutan dari orangtua/ budaya Batak itu sendiri agar

menjadi orang yang sukses diperantauan?

Nah itu begini, kalau anak berhasil di perantauan yang bangga itu orangtua

kan. Makannya sudah ditanamkan dan anak dituntut untuk kelak menjadi orang

yang sukses . maka dari itu juga orang Batak Toba banyak yang merantau. Dan

dipastikan pasti di setiap daerah ada itu yang namanya orang Batak, dan di

instansi juga pasti selalu ada orang Batak. Karena apa? Karena memang kita

dituntut dari awal sama orangtua kita untuk menjadi pribadi yang mandiri, maka

salah satu jalannya adalah dengan cara merantau seperti ini. Dan kita menunjukan

kepada orangtua kita, keluarga , kerabat dan teman kita bahwa kita mampu dan

bisa berhasil / maju di perantauan ini.

Apakah tradisi lokal seperti pernikahan, kelahiran dan kematian masih

dipertahankan dan diberlakukan di Kota Depok?

Ya memang masih dipertahankan, kita orang Batak Toba di Kota Depok ini

masih melakukan kegiatan tersebut. Jika ada sanak saudara yang membutuhkan

pertolongan kita tentunya akan kita bantu. Itu tadi makanya fungsi dari Dalihan

Na Tolu ini lah yang nantinya sangat berperan dalam kegiatan ini. Tidak sedikit

yang juga membawa sanak saudaranya jauh-jauh ke Kota Depok ini jika ada

kegiatan menikahkan anak. Alasan kita masih melakukan kegiatan ini adalah

karena kami percaya ini merupakan peninggalan dari nenek moyang kami,

sehingga kami harus menjaga dan tetap melestarikan adat ini, tidak terkecuali

ketika kami merantau di manapun tempat kami merantau.

Lalu bagaimana sebenarnya kegiatan dalam tradisi adat pernikahan itu ?

Sebelum membahas panjang, yang perlu diketahui adalah bahwa di sinilah

anak perempuan di Batak itu dihargai dan dinilai. Bukan berarti orangtua

semacam menjual anak, akan tetapi ketika anak itu dihargai maka semakin

terhormatlah orangtuanya. Di dalam kegiatan pernikahan ada beberapa bagian

yang terjadi yaitu Manurship, Marhata Sinamot dan ulon unjuk. Ini semua

merupakan step-step tata adat pernikahan Batak . manurship ini adalah kegiatan

semacam prepare lah, tapi sifatnya masih santai dan terbuka belum meranah ke

keluarga inti, nah apa yang biasa kita lakukan pada tahap ini? Yang kita lakukan

adalah kalau bahasa gaulnya ngopi-ngopi cantik lah sama sama pihak calon,

biasanya tidak formal yang bisa datang ini masih umum bisa di dengar oleh

kerabat terdekat.

Marhata sinamot nah pada kegiatan inilah yang tadi saya bilang tentang

“mahar” di sini kegiatannya membicarakan mahar. Kegiatan ini sudah masuk

kategori formal dan dilakukan di tempat tertutup. Acara ini formal karena sudah

ada pihak hula-hula dan tulang. Acaranya ngapain aja? Nah acaranya yaiitu

makan bersama. Mahar bagi orang Batak Toba sangat penting , karena itu

merupakan suatu penilaian dan penghargaan dari pihak laki-laki kepada pihak

perempuannya, hal ini tidak main-main, dimana pihak perempuan menyebutkan

mahar secara terang-terangan, misalnya perempuan minta mahar 100 juta dan

kerbau 20 ekor serta lain sebaganya maka pihak laki-laki walaupun berat harus

menyanggupinya, jika tidak sanggup maka banyak dari mereka yang

Page 116: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxxviii

hubungannya kandas di tengah jalan karena tidak sesuai kesepakatan tadi.

Kemudian ulaon unjuk, nah ini adalah pesta pernikahan tersebut. Setelah mahar

disepakati, tanggal dan acara seperti apa kemudian puncaknya adalah ulaon unjuk

ini. Pada kegitan ini biasanya ada pihak laki-laki yang menjemput pihak

perempuan ke tempat pernikahannya untuk memasuki pelaminan, nah pada acara

ini hula-hula dan tulang membawa beras dan ikan , kemudian beras dan ikan itu

disantap bersama. Kalau di Islam sesudah akad, kalau di nasrani sesudah upacara

pemberkatan gereja. Setelah selesai makan kemudian ditutup dengan doa. Oiya

biasanya ini dipisah ya acara adat dengan resepsi buat umum, kalau adat bisanya

memang dihadiri oleh kita-kita kerabat sanak saudara tarombo batak itu. Maka

dari itu biasanya di Batak ini ada beberapa kali pesta, pesta adat, pesta kalau kata

orang Jawa ngunduh mantu dan juga buat umum karena kita dirantau tidak semua

bisa masuk ke dalam prosesi adat Batak itu.

Bagaimana kegiatan adat dalam ritusl kelahiran itu sih? Sebenarnya apa sih

adat kelahiran ini? Dan ada tidak sih tata caranya ?

Nah setelah menikah pastinya mengandung selama 9 bulan dong mempelai

perempuan tadi, kemudian setelahnya melahirkan. Di Batak ini melahirkan pun

ada acara kumpul-kumpulnya. Seperti yang sudah saya singgung bahwa orang

Batak ini senang sekali berkumpul dan berhimupun karena biar mempererat

silaturahmi tadi, maka dalam kelahirannya diadakan suatu acara , orang Batak

menyebutnya dengan Hasorangan. Hasorangan sendiri adalah persiapan dalam

penyambutan kelahiran anak. Step-step atau rnagkaiannya ada pasahat ulos mula

gabe, mamoholi, mangkaroani dan mebat. Adapun pasahat ulos mula gabe ini

dimaksud untuk memberi semangat dan dukungan kepada si ibu (yang hamil) agar

tidak takut dalam melahirkan, apalagi jika ini anak pertama, nah acara ini tidak

begitu formal, santai tapi tetap masuk ke dalam salah satu proses adat, biasaya

makan bersama dan mendoakan ibu dan calon bayinya. Di sini peran dari hula-

hula, dimana hula-hula mengupa-ngupai, upa-upa ini dimaksud mendoakan yang

baik-baik kepada ibu dan calon bayi agar lancar sampai hari kelahirannya.

Kemudian setelah melahirkan kita menjenguk dong, dijenguk oleh sanak saudara ,

kerabat serta rekan , nah kegiatan ini dinamakan mamoholi yang artinya

menjenguk . kemudian setelah lahiran orangtua dari bayi tersebut mengadakan

syukuran mengundang sanak saudara untuk datang ke rumahnya sembari

mendoakan kembali anak tersebut, yang terakhir dari proses acara kelahiran ini

adalah Mebat, mebat itu artinya mengunjungi rumah kakek atau paman dari bayi

tersebut. Jika kakeknya di kampung , maka mereka mendatangi abang atau

kakaknya (paman dari bayi tersebut).

Lalu bagaimana kegiatan adat kematian bagi orang Batak Toba di Kota

Depok ini?

Sama saja seperti di kampung halaman, bagi orang Batak Toba di perantau

itu kematian haruslah diadatkan. Jika tidak sanggup si jenazah dibawa ke

kampung halamannya, maka akan di adatkan di perantauan sini. Tetapi jika

mereka mempunyai uang lebih maka jenazah tersebut akan dibawa ke kampung

halaman dan diadatkan di sana. Banyak pertanyaan dari orang-orang kenapa di

Page 117: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xxxix

Batak orang sudah mati saja diadatkan, padahal dia sudah tidak bisa melihat dan

mendengar suara kita. Bagi orang Batak Toba , melakukan proses adat kepada

orang yang sudah meninggal adalah suatu cara semacam penghormatan

terakhirlah untuk orang yang meninggal tadi. Pada kegiatan ini ada semacam

proses pemberian ulos terakhir, kemudian makan-makan, ada musik-musik batak

yang dilantunkan kita namakan dengan gondang saparangguan sekurang-kurang-

kurangnya tiga hari sebelum proses pemakaman tersebut, namun jika dia islam

biasanya hanya pemberian ulos , makan dan doa pengajian.

Bagi Batak menjalankan adat sama saja dengan menghargai para leluhur

kita, kegiatan-kegiatan seperti ini memang dijalankan oleh masyarakat Batak di

manapun berada, meratau tidak menjadi halangan bagi kami. Walaupun misalnya

tidak ada saudara sekandung tapi tetap saja kami ada saudara semarga dan semarta

rombo itu . kembali lagi ke martarombo dan kekerabatan dari Batak. Semua

kegiatan tersebut tidak akan berjalan tanpa rasa saling memiliki dari kami yang

memang suah dikodratkan oleh Tuhan menjadi dan berdarah Batak ini, untuk itu

solidaritas kami di sini dimunculkan dan terlihat. Rasa saling bantu sangat

dirasakan pada kegiatan acara adat. Tidak hanya dari materil tetapi juga dari hal

tenaga dan lain sebagainya, untuk itu kami perantau di Kota Depok ini senantiasa

melakukan perkumpulan dengan rutin. Bila mana ada anggota yang sedang

membutuhkan pertolongan dan bantuan, maka kami akan bermusyawarah mencari

jalan keluar dan membantu paling tidak mengurangi beban anggota yang

membutuhkan bantuan kita.

Page 118: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xl

Narasumber 6

Nama : Panorangan Simbolon

Ttl : Parapat, 26 Oktober 1969

Profesi : Dosen

Menagapa batak dibagi lagi beberapa bagian?

Sejarahnya dulu orang batak itu kan diambil dari silsilah yang orang

pertama batak yaitu si Raja Batak itu lahir di Pusuk Buhit itulah yang kita ketahui

sebagai orang batak pertama. Kemudian dia menikah dan punya keturunan. Nah

keturunan-keturunan ini ada yang merantau keliar dari pulau Samosir dan ke

Tobalah. Ada juga yang merantau ke tanah Karo, misalnya disebut batak karolah

seperti Ginting dan lain-lainlah. Ada yang merantau ke Tapanuli sana kaya

Nasution, Siregar. Ada yang merantau ke Nias yaitu disebut batak Nias. Nah yang

seperti itu . jadi keturunan Raja Batak itu, karena merantau dari Batak Toba

akhirnya keturunannya berkembang biak di daerah asal mereka , di daerah

perantauan mereka , akhirnya mereka membentuk komunitas sendiri (itu yang

disebut Batak Tapanuli Selatan, Batak Toba, Batak Karo, Batak Nias , Batak

Mandailing, Batak Pakpak ) tapi asal mulanya dari si Raja Batak yang di Pusuk

Buhit Samosir.

Marga itu apa? Dan fungsinya?

Jadi marga itu buat orang batak sangat penting karena menentukan. Jadi

pada umumnya manusia ini dibagi ke dalam beberapa struktur / Silsilah . ada yang

patrilineal ada yang matrilineal ada yang parental. Kalau batak umumnya

menganut Patrilineal garis keturunan bapak. Mempunyai anak laki-laki suatu

kebanggaan sendiri karena untuk melanjutkan keturunan tadi , jadi bagi orang

batak anak perempuan itu tidak bisa meneruskan garis keturunan keluarga karena

dia akan menikah dengan marga lain, sehingga hilang akan cenderung hilang

marganya. Patrilineal itu anak memakai marga dari bapaknya jadi terus

bersambung dan tidak putus itu marganya (terus aja begitu).

Bagaimana Falsafah hidup orang Batak Toba yang Hasangapon, Hagabeon ,

hamaraon dan Hamajuon?

Jadi pada umumnya orang batak sejak kecil sudah di doktrinasikan , sudah

diajarkan difilsafahkan dalam hidupnya , di dalam keluarga , yaitu harus

hamoraon (kekayaan), hagabeon (punya anak keturunan laki-laki dan perempuan)

, kemudian Hasangapon (dikenal orang/dihormati orang). Tiga ini pada umumnya

kita lakukan melalui kerja keras. Hamoraon itu tidak akan didapat jika kita tidak

bekerja keras (kekayaan mungkin ya lebih tepatnya). Kedua kalau kita sudah

punya kekayaan tentunya kita ingin kan dihormati orang , nah untuk dihormati

orang kan tentunya kita harus berbuat sesuatu di masyarakat ini , berbuat

kebaikanlah, berbuat kegiatan sosial sejenisnya lah .baru kalau hagabeon itu

karunia tuhan, karena memang tidak semua itu dapat . banyak juga ko orang batak

yang anaknya Cuma perempuan, banyak juga yang gak punya anak sampai

meninggal, ya itu berarti nasibnya lah berarti putuslah generasi silsilah

kandungnya ya kan.

Page 119: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xli

Orang batak di samping telah dimasuki hukum adat, tetapi juga telah

dimasuki hukum agama (agama Kristen / nilai religi) . kalau agama Kristen kan

tidak dibolehka kawin lagi , nah tapi ada juga yang melanggar biar dia punya anak

laki-laki ada juga itu, tapi pada prinsipnya tidak boleh. Yaudah kalau tidak ada ya

sudah nasibnya seperti itu berarti. Tapi kalau yang berani melangar agama ya dia

kawin lagi sampai dapat (sampai punya keturunan) tapi ingat ya tidak semua.

Strategi apa aja yang bapak lakukan untuk bertahan hidup di Ibu Kota ini?

Jadi pada umumnya orang batak pergi merantau itu dia tidak punya modal

(bekal) karena orangtua kita di kampung itu ya bisa dibilang miskinlah misalnya ,

dia cuma modal baju beberapa pasang lah ya di koper itu. Nah makannya pada

umumnya orang batak jika merantau, yang dicari itu pertama tempat makan dulu

yaitu saudara (tempat numpang sementara lah bisa saya katakan). Nah itulah

fungsi marga tadi, kalau kita satu marga biasanya ada hubungan keluarga (satu

kakek kita ke atas) , kalau yang lain kan biasanya dari Bapak sampai cucu juga

sudah kan yang diatas atasnya biasanya jauh kan, nah tapi kalau di batak tidak

sampai generasi puluhan pun kenal dan tau.

Fungsi dan maksud dari Dalihan Natolu?

Jadi orang batak percaya kalau Dalihan Natolu itu kan segitiga ya , jadi

kalau meja itu didukung tiga kaki nah lebih kuat dia dari pada empat kaki itu.

Dalihan natolu itu kan tiga tungku, jadi kalau ada tempat masak itu di tompang

tiga kakinya, maka di batak itu tempat masak itu tiga bukan empat , kaau empat

kan segi empat, kalau tiga itu dianggap lebih kuat lah. Jadi filsafat batak yang

dilaksanakan sampai sekarang, dilaksanakan dari nenek moyangnya yang sah ,

sangat membuat orang batak itu maju. Artinya maju itu mereka itu sejak lahir

telah diajarkan nilai-nilai hukum (hukum adat) yang memang jika dipraktekan itu

membuat orang bisa maju dan mempunyai filosofi yang sangat tinggi.

Dalihan Natolu itu kan terdiri dari tiga unsur kan, dongan sabutuha (satu

marga), seluruh simbolon berarti itu dogan sabutuha, hula-hula nah hula-hula ini

biasanya orangtua istri saya atau keluarga istri saya (di orang batak hula-hula ini

sangat dihormati karena ini dianggap pemberi berkah, dan masih menggap doa

hula-hula ini di dengar Tuhan) jadi makannya kalau orang batak ngumpul pasti

kalau ada acara nah berdoa itu ya si hula-hula lah itu yang berdoa. Karena hula-

hula dianggap tempat untuk mendapatkan berkat. Maka orang batak sangat

mengahargai hula-hula yaitu dari pihak istri , jadi paling pantang melawan sama

orangtua istri, sama adik dan kakak istri (gak boleh saya suruh suruh gak boleh

saya macem macem lah) , karena kita menaggap bahwa istri itulah yang

membawa kebahagiaan lahir batin buat kita , kenapa harus hormat sama orangtua

istri karena kan dia yang telah melahirkan istri kita, dan istri kita kan perannya

sangat besar salah satunya memberikan keturnan buat kita , si anak sudah

dibesarkan, dirawat dan mau dikasih / diberikan ke kita nah itu suatu kehormatan

terssendiri buat kita , maka dari itu kita paling pantang melawan hula-hula kita.

Karena kita percaya bahwa istri itu adalah salah satu pembawa rezeki , apalagi

kalau di kampung seorang istri itu sangat besar jasanya, dia bertani bercocok

Page 120: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xlii

tanam (ke sawah berladang) kalau tidak ya berdagang pasar di pasar (jual bawang

, jual cabai) maka dari itu istri adalah pembawa rezeki.

Ketiga itu adalah boru, boru adalah dari pihak perempuan . nah kalau saya

punya adik perempuan terus kawin nah maka suaminya adik perempuan saya itu

adalah boru bagi saya , nah itu biasanya bisa kita suruh . adapun filosofi ini somba

marhula-hula, elek marboru, manat mardongan tubu . jadi kita satu marga itu

harus hati-hati artinya jangan sembarangan, harus saling menghargai . ke hula-

hula kita harus hormat, ke boru kita harus bujuk, nah kalau itu kita bisa jalankan

dikehidupan sehari-hari maka harmonislah hidup kita sebagai orang batak ini.

Tapi bagi orang perantauan hula-hula itu bisa aja orang orang sukses,

pejabat-pejabat , orang yang menolong kita artinya tetap yaitu orang yang pantas

kita hormati. Nah kalau itu juga kita terapkan di dalam lingkungan pekerjaan ,

artinya kita hormat ke atasan , kita loyal ke atasan itu berarti kita berhasil dan

pasti diperhatikan oleh atasan kita . nah kalau ke bawahan misalnya kurir – kurir

atau pekerja yang di bawah kitalah pokoknya nah saya anggap aja dia boru

(artinya bisa disuruh-suruh) tapi harus berhati-hati juga kita ke boru ini, jagan

sampai kita menyakiti hati dia, misalnya kita menyuruh dia tidak sopan atau

seenaknya aja (kalau dia sakit hati malah repot yang ada kita) karena kan kita juga

membutuhkan mereka (para pekerja yang ada di bawah kita). Nah ketika kita juga

memperlakukan bawahan kita dengan pantas, maka mereka pun bekerja sama kita

jadi hati-hati dan sungguh-sungguh ikhlas tanpa beban lah .

Kemudian sesama satu derajat saya (yang posisinya sama dengan saya)

sesama pegawai satu derajat saya hati-hati juga dengan tidak sembarangan

ngomong atau mengeluarkan kata-kata . nah itu filosofi adat itu dari dalihan

natolu itu saya terapkan di tempat kerja saya . kan banyak orang batak sukses di

situ, karena apa? Karena menerapkan sistem ini dikehidupannya . jadi flsafat ini

dari kecil sudah ditanamkan oleh orangtua. (nilai-nilai hukumnya itu terdapat di

dalam kerja kita dengan sadar maupun tanpa kita sadari). Ke atas kita hormat, ke

bawah kita lembut, ke sedarajat kita hati-hati , sukses kita tuh.

Perhimpunan atau perkumpulan sendiri di kota Depok bagi orang Batak?

Ada, jadi setiap orang batak selalu ada ikut kumpulan selalu itu . paling

tidak ada tiga kumpulan orang batak yang pasti diikuti , kumpulan marga sendiri,

kumpulan marga istri, terus kumpulan dongan sahuta artinya satu wilayah baik

kecil maupun luas. Makanya kalau suka liat orang batak kumpul arisan rt rw

kelurahan (satu batak perantau, sama-sama orang batak) . ini nanti masuknya

kedalam kekerabatan, kekerabatan inilah yang nantinya membuat orang batak

untuk saling tolong menolong . kalau kita tahu sesama orang batak apalagi nanti

kalau bicara dengan silsilah “martarombo” namanya itu langsung ada kedekatan

itu . oh ini masih saudara, oh ini masih kelompok hula-hula saya (yang harus saya

hormati) , oh ini dari kelompok marga boru atau marga dari keluarga adik saya ,

nah langsung martarombo itu, disitu juga munculah kedekatan, langsung muncul

saling kedekatan, menanyakan kekeluargaan akhirnya muncul kedekatan. Ketika

muncul kedekatan hati pada umumnya masalah pekerjaan atau masalah apa yang

bisa kita bantu , sudah tidak ada jarak lagi , jika bisa kita bantu pastilah kita bantu

, kalau ada yang bisa kita tolong pastilah kita tolong . karena sudah mengenal

Page 121: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xliii

secara kekerabatan tadi yang diikat dari marga-marga yang Dalihan Natolu tadi itu

akhirnya saling enaklah untuk membangun komunikasi , kan ada pribahasa “tak

kenal maka tak sayang” kalau sudah kenal maka akan muncul keihklasan,

kedekatan sacara emosional untuk tolong menolong, sehingga masalah bisa kita

bantu , ntah itu pekerjaan. Ada misalnya kalau di sini saya tahu dan dekat sama

saya maka saya jadikan prioritaslah urusannya (ini misalnya ya) . ya seperti itulah

kurang lebihnya karena kedekatan marga itu .

Kelebihan orang batak menurut saya adalah kemanapun dia merantau maka

adatnya itu akan di bawa . nah termasuk di Kalimantan, di Sulawesi biasanya di

sana kalau orang batak merantau yang dicarikan orang batak dulu biasanya yang

lain-lain marga pun tidak masalah , nah kalau sudah bertemu biasanya bikin

perkumpulan itu . misalnya di Irian Jayalah ketemu sama-sama orang batak ,

marganya beda-beda macam-macam nah mereka kemudian bikin perkumpulan itu

, nah kemudian kalau makin lama kan makin banyak dan ketemulah yang satu

marga , nah itupun kalau sudah lumayan kalau sudah dikira cukup bikin arisan

bikin kumpulan maka dibentuk lagi perkumpulan satu marga . kita lagi bergaul

bertemu berkumpul bertemu lagi marga keluarga istri nah begitulah dirasa sudah

cukup bikin lah perkumpulan lagi yang semarga degan istri. Misalnya wah kita

udh 10 orang nih, wah sudah bisa kita bentuk lagi nih arsisan , berawal dari arisan

inilah kemudian berkembanglah semuanya . lama-lama karena makin banyak

makin banyak terus makin kecil itu perkumpulannya maksudnya diperkecil dan

dipecah-pecah sesuai kebutuhan.

Nilai Patik Dohot Uhum ?

Orang batak itu di samping dari adat itu tidak bisa dilepaskan dari agama

kristen. Nah di agama kristen tadi itu kan ada 10 patik tadi itu . jadi pati itu adalah

10 hukum tuhan yang tadi itu, jadi ada isinya itu : jangan mencuri, jangan

membunuh, hormatilah bapak ibumu supaya panjang umurnya yang diberikan

tuhan di tanahmu, ada 10 itu jangan menyebut nama allah sia-sia , jangan

meninginkan harta tetaggamu, ada 10 itu patik. Nah yang 10 itu memang di

tanamkan di dalam adat . termasuk itu ke dalam jangan berzinah juga. Nah itu

memang batak ditanamkan itu buat orang batak.

Pengaruh 10 perintah tuhan tadi itu ada kaitannya dengan etos kerja . yang

pertama karena dilarang mencuri, dilarang merampok itulah yang membuat kita

mencari kerja yang halal . terus dalam langkah bekerja (berkegiatan sosial lah

kurang lebihnya) itu kita tidak boleh menginginkan harta tetangga apapun itu

bentuknya, makannya kita tidak boleh dan tidak mau makannya kita satu-satu cara

untuk mendapatkan itu ya kita bekerja lah mencari duit biar bisa membeli apa

yang kita inginkan (dalam hal ini untuk dunia dulu ya) misalnya pengen mobil

kan msa kita mencuri ya gak mungkin kan , nah hal-hal yang kaya gitu yang

membuat kita bekerja keras . dan nilai-nilai itu yang membuat etos kerja batak

dengan mencari kerja semaksimal mungkinlah.

Page 122: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xliv

Kekayaan material yang menjadi tolak ukur / ada yang lain yang ingin

dicapai oleh orang batak?

Pada awalnya hamoraon itu kekayaan itu sangat diagung-agungkan buat

orang batak. Karena bagi orang batak kalau tidak punya harta nanti dianggap

sebelah mata (tidak dihormati orang, gak dianggap orang) makannya orang batak

itu banyak kental mencari kekayaan harta supaya di hormati orang , makanya bagi

orang batak tidak punya harta itu tidak dianggap orang. Makannya kalau kita

punya hajatan misalnya ada pejabat tiggi datang pasti ditunggu, tapi kalau yang

belum datang tukang tambal ban atau supir mikrolet ah udah lah biarkan saja dia

menyul nanti dia (dan pasti diacuhkan ditinggalkan begitu aja). Jadi dalam

kehidupan sehari-hari itu sangat dilaksanakan dans angat terasa di kehidupan ini,

pasti itu.

Tuntutan dari orang batak itu sendiri / orangtua agar sukses di daerah

perantauan?

Ada, jadi orang batak pada umumnya “anak koki da hamoraon” anak itu

ialah kekayaan bagiku. Makannya bagi orangtuanya anak itu pasti diusahakan di

sekolahkan apapun itu alasannya, dan apapun itu pekerjaan orangtuanya (ntah itu

orantuanya tukang tambal ban pun sekalipun, yang petani , yang pedagang sayur-

sayuran). Itu prinsip pertama orang batak anaknya harus sekolah , berapapun

biayanya, gimanapun caranya ya itu mungkin ada sampe mencopet (mungkin

jalan orang yang ingin instan) semua demi anak . karena orang batak punya

pemikiran : hanya dengan bersekolah lah kita bisa maju , bisa kaya. Kalau orang

batak mau dia setinggi apapun pangkatnya, sekaya apapun materialnya kalau tidak

punya anak ya dia jadi gak punya apa-apa. Kedua, kalau punya anakpun kalau

anaknya tidak berhasil misalnya narkoba, preman, sekolah tidak tamat-tamat

artinya tidak berguna meskipun dia pejabat tinggi / hartanya banyak nah itu sia-sia

juga dia (orangtua). Nah filosofi itu dipegang tinggi orang batak, makannya orang

batak itu menyekolahkan anaknya itu menjadi prioritas utama . makannya orang

batak banyak yang berhasil karena tadi pendidikan nomor satu. Di mana ada

kemauan disitu ada jalan, ya mungkin dia ngutang-ngutang misalnya, jual tanah,

jual kerbau dsb ya kita tidak tahu. Jadi seperti itu kurang lebihnya . misalnya dia

udah tahu punya anak nah sebelum anaknya itu bersekolah dia itu sudah

memelihara hewan ternak atau membeli tanah buat investasi (udah planing udah

nabung udah di rencanakan) . hidup hemat misalnya dengancara prihatin.

Hamajuon atau kemajuan sendiri itu seperti apa sih pak ?

Hamajuon itu artinya kemajuan, kemajuan apa? Kemajuan zaman menurut

saya. Artinya orang batak kalau tidak ada maju atau lari-lari di tempat tidak

berguna dia. Makannya prinsip orang batak kalau mau maju dia ya memang harus

merantau dia. Karena kalau semua di kampung misalnya bapaknya punya harta

sawah satu hektar , kerbau lima, anaknya sepuluh, semua tinggal di kampung, ya

pasti golok-golakan itu bunuh-bunuhan itu dalam hal pembagian harta warisan

misalnya . nah karena mereka di rantau makannya harta orangtua tidak direcokin

lagi, karena mereka di rantau sudah ada rezekinya masing-masing. Maju...

makanya hamajuon itu sangat dipegang orang batak. Makanya dimanapun orang

Page 123: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xlv

batak berada merantau biasanya ya maju-maju itu. Sangat dikejar hamajuon ini,

makannya di instansi manapun pasti ada orang batak.

Menurut bapak, solidaritas dari orang Batak Toba di Kota Depok ini seperti

apa sih pak? Ada, kalau orang batak itu sangat kuat untuk tolong menolong dan tarik

menarik dan di samping keinginan kita. Nah misalnya gini saya sudah kerja dulu

nah saya punya adik di kampung, bisanya orangtua saya mengirim adik saya ke

sini , ikut merantau bersama saya (tinggal di rumah saya). Ketika nanti dia

berhasil kerja kemudian dia juga begitu membantu yang lainnya (saling tolong

menolong). Pada umumnya begitu, karena jika ada abang kita yang di sini berhasil

nah kita dikirim oleh orangtua dan di sekolahkan sama abangnya yang paling

terdekat , dan di sini tentu nasib kita itu peluang untuk berhasil jauh lebih tinggi

dari pada di kampung . makannya urbanisasi itu, kenapa orang dari kampung

banyak ke kota karena peluang hidup sukses itu lebih banyak di kota besar dari

pada di kampung. Jadi saya katakan polanya itu seperi sebuah siklus , siklus itu

kan berputar dia (seperti roda) rantai berantai saling menyambung.

Page 124: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xlvi

Narsasumber 7

Nama : Rachmin Siahan

Ttl : Balige, 24 Maret 1957

Profesi : Anggota DPR KOTA Depok

Alasan memilih profesi ini?

Bukan cita2 tapi perjalanan waktu, di mana 25 tahun lalu masuk di dalam

struktur partai. Yang mempunyai tujuan banyak mengenal orang masyarakat.

Bangga menjadi orng batak?

Sangat bangga, Karena di dalam budaya saling menghargai, Dalihan

Natolu (satu marga). Marga Siahaan satu darah. Hula2 pihak mertua (dimana raja)

mereka tidak bisa disuruh dan harus dilayani dengan baik, sekalipun punya hajat

ya kita yang bantu, dan tidak melihat jabatan atau kekayaan. Walaupun mentri

sekalipun, kalau hula2 ya wajib di hormati sama kita. Boru pihak mantu , kalau

saya menghadap mertua saya ya harus hormat. Boru harus bagaimana kita

ngemong, jangan seenaknya. Tanggung jawab boru terhadap hula2 sangat

menghargai hula2 karena dia raja. Kadang seseorang bisa menjadi anak mantu,

kadang bisa juga jadi raja (raja dari anak perempuannya). Dongan Tubu itu

sedarah satu marga. Kalau mau ada acara/hajat dibicarakan dulu ke dongan tubu.

Sebagai orang Batak ya kita bangga. Kalau dalam Batal Nasrani itu dilarang

bercerai (ajaran) dan kalaupun ada yang cerai belum mengerti arti dari pernikahan

itu. (Tuhan mengajarkan untuk dilarang bercerai).

Batak dibagi lagi menjadi beberapa bagian?

Sebenarnya bukan di bagi, negara di Indonesa itu kan kaya b. Batak Karo,

Batak Pakpak, Simalungun, Batak Toba dsbnya banyaklah. Jadi bahasanya pun

beda2, saya sendiri batak toba belum tentu saya bisa berbahasa karo saya tidak

mengerti, dairi gak ngerti. Kalau batak itu terdiri dari beberapa bahasa, ya bahasa

itu ya masing2 tidak sama.

Marga itu apa sih pak?

Marga itu nama asal mulanya . tuan saribu raja kalau kita nonton di

youtube2 suka ada. Marga mahal karena tempat kelahiran. Raja ihat manisia yang

merupakan permulaan dari raja Batak . Nomor 2 Guru Tatean Bulan dan Raja

Isombaon, nomor 3 Tuan Saribu Raja dan Tuan Sorimangaraja, nomor 4, 5 , 6, 7 .

sudut (tingkatan). Kalau di Siahaan saya (sombadebata) yang merupakan anak

dari Tuan Somanimbil. Dari raja batak lah kita diambil awalnya dari raja

isombaon , kemudian turun kebawah Ruan Sorimangaraja (ada dua) dan saya

masuk ke Tuan Sorba Dibanua, baru turun lagi dari Sibagot Nipohan ini saya,

dari sinilah saya masuklah ke tuan somanimbil terus masuklah ke sombadebata,

dari sombadebata sayalah di hitung, Raja Sitongo turunlah ke Raja Sidodong, dari

raja si Dodong turun lah ke Tuan Lojur , dari Tuan Lojur baru ke jadi Siahaan.

Kakek saya nomor 12, bapak saya nomor 13, Dan saya ke 14. (bisa di lacak)

Page 125: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xlvii

Faktor-faktor yang membuat derajat sosial seseorang Batak Toba

meningkat?

Orang Batak itu banyak yang susah, karena kesusahan itu mereka sadar

mau merantau untuk mebrubah hidup bagaimana ya harus berjuang demi

persaingan harga diri. Antara tetangga, misalnya keturunanya opungnya siapa kok

dia bisa berhasil ya kita juga harus bisa dengan kerja keras.

Yang membuat bapak untuk maju (terkait hamajuon pada Batak Toba) ?

Siapapun itu dia harus mengenal dirinya pasti maju artinya siapa saya

siapa rng tua saya. Kalau sudah sampai disitu pemikirannya pasti akan berhasil.

Tapi kalau tidak mengenal dirinya, Kadang sampai di jakarta merasa punya.. dan

dia tidak mau mungkin tinggal di rumah keluarga. Nah kalau tinggal di rumah

kelarga misalnya kita numpang hidup sama orang ya kita harus sadar diri, kita

dibimbing sama keluarga kita. Kalau tidak mau dibimbing ya kita Cuma bisa supir

angkot.. Kalau sudah di ranah angkot ya kebanyakan bakal diangkot terus. Contoh

saya nyari kerja sulit, dan saya menerima saya terus berjuang. Bahwa dunia ini

sama dengan roda, dari pada kita nganggur yang penting punya duit. Dengan

catatan kita punya pengharapan (sama dengan mencari pekerjaan) kalau kita

berpikir pesimis ya sudah kita down, dan kalau kita berpikir positif dan mencari2

mudah2an dapat. Kalau dalam agama kita carilah pasti kau dapat, ketoklah pasti

dibukakan, mintalah maka diberi. Makannya kita harus mudah membangun

komunikasi.

Kalau sudah ada hamajuon kan pola pikirnya kan sudah berbeda. Contoh

saya ini orang kampung, kalau saya masih dikampung saja saya komunikasi hanya

terbatas di situ2 aja. Begitu sudah merantau untuk mencarii kerja kita ada

kemajuan dari pola pikir juga jelas sudah berbeda. Bagaimana kita memberikan

satu pemahaman ke orang yang dikampung jika kita nanti pulang ke halaman.

Mengenal dirinya yang sesungguhnya, pasti maju, kenapa? Karena dia harus

memeneg. mi Isal nya dia punya penghasilan dia bisa mengatur engeluaran dan

beraoa bersisa dalam sebulan. contoh saya punya gaji erpa saya tulis tiap hari satu

bulan untuk apa aja, dengan haisnya uag, kenapa saya harus beli ini... Kita harus

nabung bukam dituntut kita harus nabung untuk masa depan. (baik2

diperantauan). Kalau kita mengenal diri , kita tau siapa saya siapa orangtua kita.

Strategi dalam bertahan hidup di ibu kota?

Kita tidak akan pernah mundur untuk masalah kehidupan, yang penting

kita mau ada kemauan dan kejuuran, tanpa ada ini kita tidak akan bisa. Saya

pernah jadi pemulung, orang bilang pemulung itu hina. Siapa bilang kotor? Itu

duitnya aja banyak. kenapa orang Madura masuk ke ramai2 pemulung, ya karena

duit. Untuk masalah persaingan itu ya betul. Contoh sudah semua saya kerjakan

dari naik gerobak. Itu semua tergantung bagaimana kita bisa membangun

komunikasi dengan masyarakat. Pada saat saya nyalon jadi anggota dewan 2009

saya tidak pakai duit, tapi temen2 bapak kamulah dari BPN yang salah satunya

membantu saya (pejabat2 Bpn) kenapa itu terjadi karena hubungan komunikasi.

Komunikasi ini semacam hubungan emosional itu sudah menjadi saudara, dan

komunikasi menjadi suatu modal. Saya tidak akan pernah melihat siapapu tidak

Page 126: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xlviii

melihat ekonominya. Karena tidak ada di dunia ini tidak ada yang langsung jadi

orang. Semua butuh proses. Salah satunya karena kebesaran yang di atas.

Bagaimana kita kepakai ya kita harus menjaga komunikasi, harus tau kultur.

Menyambung kekerabatan mengetahui lingkungan kita dimana kita tinggal dan

kita harus mampu juga membaur dan menyesuaikan kultur yang ada, tentunya

tidak juga melupakan asal mula kita berasal.

Batak toba perkumpulan di Depok?

Setiap namanya orang Batak di kita Depok. Contoh satu marga semua ada.

Marga itu berdasarkan wilayah. Saya sekertataris sombadebata PPSD (SEKJEN

SIAHAAN SEKOTA DEPOK WILAYAH 16). Untuk membentuk suau

organisasi/ perkumpulan/ paguyuban itu tidak mudah. Ada mugkin ekonomi

lemah, pendidikan lemah. Bagaimana menciptakan mereka ikut di dalamnya.

Sebagai warga siahaan apaan pun dia siapaun dia sebagai marga siahaan dia

adalah tanggugjawab siahan, dan berusaha dia ikut perkumpulan (biar bisa saling

membantu). Dan dia akan belajar sendiri, tidak semata2 uang minimal waktu,

misalnya ada yg punya uang tetapi tidak punya waktu (jadi subsidi silang) siahaan

sendiri cimanggis, jatijajar, depok... 6 sub wilayah. Wilayahnya yang megang kita

(saya sebagai sekertaris). Semuanya punya arisan masing2, ii dari sisi warga

siahaan, lain lagi dari perkumpulan2 marga batak, dan ada ADRTnya disaat suka

dan duka semua siap. Kalau orang batak itu misalya ada yang duka berapa banyak

yang kita ikuti organisasi itu ada tinngkatannya... (maka ada anggarannya

masing). Dan mereka punya porsi masing2.... misalnya ketika meninggal ada

ikatan. Maknnya ketika orang Batak itu membutuhkan maka merasa saling

mengikat (maka tata kramanya tersambung). Kalau kita ketemu satumarga tinggal

nanya nomor berapa kau? Siahaan berapa, dari mana? Kalau saya lebih tinggi dia

manggil saya bapaktua. Kalau saya dia lebih rendah dari bapaknya dia manggil

bapakuda.

Nilai hagabeon ?

Yang dimaksud hagabeon itu kita ada hagebeon diketurunan ada di

maslaah kekayaan dalam arti bisa juga mingkin karena pekerjaan dan jabatan yag

tinggi. Hagabeon . kalau gabe itu anak2nya itu sudah berkeluarga, kalau sudah

hagabeon itu sudah anak cucu dan sudah punya materi, mungkin kekayaan dari

situ, kekayaannya banyak.

Nilai hasangapon ?

Hasangapon itu dengan contoh misalnya salah seorang pejabat sudah

pensiun dan anak2nya sudah berhasil, berarti yang di dampakan sama dia ya

hasangapon. Apasih yang mau diberikan pada keluarga besar, yang selama ini

sudah diperbuat. Dan dia tinggal menikmati hidup, melihat anak cucunya.

Diamana ada pesta dia ikut. (penghormatan suatu kebanggan tersendiri yang

dibagakan oleh orang lain / pihak lain) wah enak si bapak ini sudah berhasil dan

sebagainya. Jadi dia menjadi panutan dan cerminan bisa menjadi contoh.

Page 127: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

xlix

Nilai patik dohot uhum

Ada hukum taurat kita, tidak boleh nyolong, tidak boleh zina, tidak boleh

bohong dan disitu kalau di tingkat itu ada istilah CD setelah dibaptis. Dimana

dosanya sudah ditanggung sendiri. Dan ada hukum taurat ke 5 hormatilah

orangtuamu agar (ateus). Budaya batak dengan agama itu sejalan.

Nilai konflik dengan penyeesaian konflik ?

Pasti ada yang namanya konflik,,, di dalam keluarga misalnya dalam

urusan warisan. Saling berebut.... setelah ada nilai tanah yang sejengkal pun jadi

permasalahan. Yang dulu sudah diserahkan bapaknya dituntut sekarang.

Penyelesain konflik biasanya dilakukan dengan musyawarah.

Hukum tidak tertulis di batak toba mengatur hidup bermasayarakat?

Bagaimana mereka bisa mengenal dirinya masing2. Makannya kita

bersaing itu secara sehat. Misalya bagaimana kita sama2 maju. Contoh mereka

bekerja sementara kita yang menghasilan pekerjaan itu. Contohnya lagi ini saya

baru pulan dari reunian satu sekolah dan satu leting dengan saya. Lulusan dari

kota Balige. Kota balige di situ dulu ada SMEA ada STM, ada SMP 1, SMP

KATOLIK banyak dan luas.itu orang-orang pintar semua, mereka masih

mempunyai rencana bagaimana membangun kota Balige (pulang ke kampung

untuk memperbaiki kampung halamannya).

Kekayaan material menjadi tolak ukur yang di capai orang Batak?

Tidak, tidak selamanya menjadi tolak ukur. Komunikasi juga bisa menjadi

modal. Contoh Cuma melihat dari sisi harta tidak melihat sama sekali . contoh di

kota depok ada pejabat, ada direktur dsbnya. Sejauh mana mereka terlibat dalam

perkumpulan, dalam saling membantu sesama, bisa gak bermanafaat untuk orang

banyak, bukan hanya untuk sesama Batak saja.

Bagaimana cara bapak berinteraksi dan berkomunikasi dengan di luar dari

etnis Batak Toba sih pak?

Cara saya berinteraksi dan berokomunikasi karena saya wakil rakyat ya,

Cotoh saya sebagai wakil rakyat saya tidak pernah bilang sebagai anggota dewan,

tetepi sebagai pesuruh rakyat, apabila aspirasi itu bisa tersampaikan .. saya hanaya

bisa menciptakan suatu program... dan saya yang hanya memprogramkan akata

kelahiran gratis, saya yang nyalon jadi caleh yang menciptakan program itu. Kita

dituntut kita bagaimana supaya cerdas membaca situasi. Kalau prng menjadi org

pinter itu tidak pernah dihargai orang, karena dia tidak pernah menghargai dirnya

sendiri, jadi merasalah jadi orang bodoh. Artinya selalu belajar . artinya dan

menhgargai orang siapapun. Tidak melihat fisik ekonominya tidak melihat

siapapun.

Page 128: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

l

Narasumber 8.

Nama : Ramses Hutagalung

Ttl : Tapanuli Tengah,

Agama : Islam

Profesi : Pensiun dini di Kementerian Dalam Negeri dan pengusaha di bidang

properti

Pengalama Hidup?

Pensiun dini di Kementerian Dalam Negeri, saya salah satu seorang yang

lulus so eselon-eselon kelembagaan dan kepegawaian pangkat daerah. Saya

pensiun dini karena mencalonkan diri di pilkada, (itu sudah aturan) jadi saya

mengundurkan diri di kementerian dalam negeri tersebut. Pengalaman saya di

Nusantara ini adalah pernah tinggal di Padang, di Riau, sekolahnya bahkan dari

SMAN 1 Medan ke SMAN 1 Dumai. Lalu saya masuk di Universitas Indonesia

kemudian pindah ke Universitas Mulawarman di Samarinda , karena saya

keterima jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) pada tahun 1980 di sana.

Kemudian saya melihat gajih atau upah pns ini sangatlah sedikit berkisar

seratus sampai dua ratus ribu pada tahun 80an . maka pada tahun 1984 saya hijrah

menjadi direktur di salah satu perusahaan . Kemudian saya hijrah lagi ke Papua

dan alhamdulillah di sana saya menjadi PNS lagi, kemudian saya hijrah lagi ke

Jawa Tengah . Dari sinilah sekiranya pengalaman saya yang sudah saya lewati

selama ini sampai akhirnya saya menetap di Depok ini dan mempunyai beberapa

usaha di sini , kontrakan dan properti lainnya. Menurut saya, orang batak itu

memang dituntut untuk mempunyai etos kerja yang sangat kuat.

Perhimpunan dan organisasi?

Saya dalam berorganisasi atau berhimpun walaupun saya beragama Islam,

tetapi dalam keorganisasian orang batak, saya salah satu pengurus dari marga

Hutagalung di Jabodetabek dan sekitarnya untuk marga Hutagalung ya. Di

samping itu untuk khusus batak muslimnya saya sebagai cendikianya artinya salah

satu yang memiliki pengaruh positif di perhimpunan tersebut. Kemudian saya

juga salah satu pengurus di DJMI (Djamiah Batak Muslim Indonesia) . selain itu

saya juga ikut sebegai presidium masyarakat Sumatera Utara dan saya ketuanya,

artinta kan Sumatera Utara ini kan banyak Puak-Puaknya . Puak-Puak itu adakah

berbagai macam suku bangsa seperti misalnya Puak Cina, Puak Melayu, Puak

Batak, Puak Nias, Puak Mandailing dsb.

Selain itu saya ikut dalam perhimpunan masyarakat Tapanuli Tengah

Sibolga , apapun agamanya , apapun sukunya yang merasa dari Kabupaten

Tapanuli Tengah dan Sibolga nah maka ikutlah dia di perhimpunan ini/ saya itu

banyak ikut perhimpunan-perhimpunan baik perhimpunan batak berdasarkan

marga, baik berdasarkan asal muasal kelahiran dan perhimpunan berdasarkan

agamanya, kemudian perhimpunan Batak karena kulturnya.

Kegiatan rutin orang batak tersebut biasanya dilakukan untuk

bersilaturhami tatap muka , berkomunikasi , nah perkumpulan ini kan merupakan

suatu media (perantara kan) . Bagi Islam berupa pengajian dan bagi Kristen

biasanya arisan. Ada juga yang tidak berbau agama, ada juga yang berkumpul atas

Page 129: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

li

dasar satu marga. Jadwalnya itu tergantung kesepakatan anggota perkumpulan

tersebut.

Batak menjadi beberapa bagian ? dan bagaimana dengan batak toba itu

sendiri?

Jadi kita harus terlebih dahulu mengetahui , karena batak itu banyak, batak

ini batak itu dan juga banyak sub etnis bataknya. Jadi suku bangsa batak itu

sebenarnya adalah bangsa batak, yang diambil dari kata “bangso”. Dari etnis

batak ini juga lahir sub etnis batak. Etnis batak itu terdiri dara Batak Toba, Batak

Simalungun, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Sipirok, Batak Mandailing dan ada

juga yang batak abu-abu kalau saya katakan yaitu Batak Pesisir dan masih banyak

lagi.

Kemudian kita fokus ke batak toba, ruang lingkup dari teritorial batak toba

itu mulai dari Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten

Kumbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah

dan Kota Sibolga. Ini semua suku Batak Toba. Pola hidup batak Toba ini

dipengaruhi oleh lingkungannya (pada awalnya) dan membentuknya suatu

kebiasaan habit. Batak toba ini pada umumnya sebagian besar di daerah

pegunungan, jadi dari satu tempat ke tempat yang lain itu sangat jauh. Oleh sebab

itu mereka tidak heran jika banyak bergerak. Dari tempat tinggal mereka ke

tempat sawah mereka itu sangat jauh. Nah dari situ kan berarti tantangan mereka

sangat berat kan, di samping banyak pegunungan, kemudian ada juga mereka ke

danau dan ke laut untuk mencari makan. Hal ini lah yang membuat mereka penuh

dengan tantangan. Tantangan iklim misalnya , itu mempengaruhi mereka untuk

meningkatkan mereka dalam memiliki etos kerja, karena mereka ini ya harus

tahan banting kan.

Karena sumberdaya yang semakin terbatas dari tahun ke tahun , berebutan

sumberdaya antar manusia di sana dan teknologi juga di sana terbatas, sehingga

mereka banyak yang memutuskan untuk merantau dari kampung halamannya.

Karena kan ada pepatah “carilah ilmu ke negeri sebrang” negeri sebrang itu bagi

orang batak pada saat itu ada dua ke Cina atau ke Jawa , nah Jakarta dan

sekitarnya masuk kategori pulau Jawa bagi mereka. Orang batak menilai

kesempatannya lebih banyak, makannya mereka memutuskan merantau ke dua

tempat tersebut. Ketika mereka merantau selalu mereka orang batak ini diantar

oleh orangtuanya, dan melakukan kegiatan tradisi upa-upa... artinya dia diantar,

diberikan doa, tujuannya adalah supaya anaknya di rantau betul-betul dia kuat,

baik keimananya, kemudian tidak lupa akan kulturnya (seperti pepatah yang

bunyinya : “di mana kaki melangkah atau berpijak di situlah langit dijunjung”)

dan janganla kau sampai mati kelaparan maka bekerjalah dengan keras. Maka

mereka pergilah memberanikan diri untuk merantau.

Nah dari hal ini yang datang ke kota Depok ini lebih dominan orang yang

beragama kristen . tetapi bukan berarti di Depok yang batak Muslim tidak

berhimpun. Di depok melakukan kegiatan misalnya dengan wirit / pengajian ,

yang kristen misalnya berkumpul bersama keluarga . nah akan tetapi bukan berarti

agama Kristen dan agama Islam tidak menyatu dalam sebuah perhimpunan

(karena satu marga dan satu kampung) maka muncullah “agamamu untukmu,

Page 130: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lii

agamuku untukku”. Jadi walaupun kita beda keyakinan tetapi tetap

berkomunikasi, tetap bersilaturahmi itu gambarannya dan ini mempengaruhi etos

kerja nantinya.

Marga itu apa sih , lalu fungsinya untuk orang Batak Toba?

Marga adalah garis keturunan, dari generasi ke generasi selanjutnya . ada

marga yang serumpun dengan dia, dan ada marga yang universal artinya setiap

orang batak pasti mempunyai marga. Nah marga yang serumpun adalah yang satu

marga dengannya . marga ayahnya misalnya. Nah di dalam perantauan sendiri

misalnya ketika seseorang merantau dia akan mencari marga ayahnya dulu ,

kemudian baru marga ibunya , jika tidak ada juga dia aka mencari marga

amangtuanya artinya paman dia (pak le kalau di jawa) nah atau juga marga

namboru (bu lenya kalau di jawa) kalau tidak dapat juga dia mencari yang

sekampung dengannya . nah begitu sampai di tempat perantauan khususnya

Depok misalnya dia mencari-cari itulah nanti berhimpun masuk dia ke

perkumpulan orang batak biasanya guna untuk bersilaturahmi.

Di dalam silaturahmi inilah nantinya ada sharing (bertukar informasi)

apapun agama dia, apaun marga dia tetap menukar informasi. Nah salah satu

menukar informasi itu kan ada juga tentang lapangan pekerjaan misalnya. Nah

kenapa orang batak banyak yang menjadi supir? Karena kan yang paling cepat

dan mudah itu ya memang menjadi seorang supir, yaudah ada mobil siapa yang

punya izin minta pakai atau pinjamlah dulu nanti dari hasilya ntah bagi dua atau

bagaimana, kemudian yang punya pun langsung bilang (kau bawa sana).

Kemudian kan yang para supir-supir tadi itu kan dalam perjalannya ntah bisa

kempes bannya, perlu diganti bannya, bocor dan sebagainya kemudian dari situ

terpikirlah orang batak untuk menjadi tukang tambal ban, dari sekedar isi ban dan

benerin ban bocor sampai punya bengkel yang lumayan. Nah itu kan berarti

peluang kan. Dari situ mereka tekuni , mereka kerja keras walau pekerjaannya

kasar tidak apa-apa bagi mereka yang penting dia bisa makan, dia bisa bertahan

hidup di ibu kota ini.

Pendidikan sendiri bagi orang batak ?

Kemudian di kota ini, orang batak terkenal liar liar atau seram dan

menakutkan, mengapa? Karena kan dia dari awal ya memang modal nekat,

mereka jadi tukang tambal ban buka lapak di tanah tidak resmi , bisa disewa bisa

saja tanah milik negara banyak yang bilang “Kota keras dan kita jangan lembek di

ibu kota, bisa diinjak-injak nanti” artinya apapun pekerjaan itu yang penting orang

batak ini bisa bertahan hidup. dia tidak lupa tujuan dia merantau adalah mencari

ilmu dan pengetahuan, kalaupun dia jadi supir, tukang tambal ban, pedagang dia

tidak lupa untuk mencari ilmu dan biasanya dia bersekolah walaupun mereka

terkadang tidak sampai duduk di bangku sarjana karena keterbatasanya tersebut.

Mau itu sekolah malam, mau itu sekolah pagi atau sekolah apapun namanya yang

penting dia sekolah . dia kejar yang namanya ilmu tadi . Disitulah mereka

menyadari bahwa ilmu adalah sebuah bekal mereka untuk mendapatkan suatu

posisi / kedudukan atau mereka bisa berhijrah dari tambal ban hijrah dia menjadi

Page 131: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

liii

office boy / girl dari itu dia menambah skli menjadi apa apa misalnya . nah inilah

cara orang batak dalam pentingnya pendidikan.

Bagaimana orang Batak Toba dapat bertahan hidup di tanah rantau? Dalam

hal ini strategi – strategi.

Bertahan hidup ini menurut saya sangat ada loh nanti dengan kaitan etos

kerjanya, begini penjabarannya. Terkait etos kerja menurut saya di dalam etos

kerja itu ada sebuah tantangan , diperlukan sebuah keberanian, kesiapan mental,

kesiapan skil dan kesiapan kompetensi (kemampuan) di depok ini orang batak

Toba bervariatif mulai dari pegawai negeri, tentara , polisi ada yang jadi

pengacara ada yang bekerja di lsm lsm, ada yang menjadi supir, ada yang menjadi

kenek, ada yang menjadi tambal ban, ada yang menjadi pedagang bahkan ada

yang jadi pengusaha – pengusaha yang berhasil. Orang Batak Toba ini di Depok

ini sangat tinggi IPN nya dia juga sangat signifikan dalam membangun anak

bangsa. IPN itu Indeks Pembangunan Manusia atau HDI Human Development

Index.

Variabel IPN sendiri ada tiga hal, dilihat dari pendidikan, kesehatan dan

ekonomi. Bahasa kampungnya itu otak pintar, badan sehat, kantongpun tebal.

Otak pintar diukur dengan lama bersekolah. Kalau dia sekolah hanya lima tahun

berarti dia hanya sampai kelas lima sd (sekolah dasar), kalau dia sampai dua puluh

lima tahun berarti dia sudah doktor begitukan. Orang doktor pasti dia mempunyai

skill yang luar biasa. Kalau orang sehat diukur dengan panjang umur. Orang

panjang umurnya pasti sehat. Maka orang yang sehat menurut WHO orang yang

umurnya di atas 70 tahun. Lihatlah orang batak di sini kan sudah tua-tua berarti

dia panjang umur dapat dikatakan.

Kemudian pendidikan orang Batak di Depok, tinggi-tinggi banyak juga

doktor, ya minimal memang tingkatan SMA lah. Ekonomi (kantong tebal tadi)

dilihat dari adanya daya beli. Daya beli orang batak Toba itu sangat tinggi. Karena

ekonominya sudah bagus , daya beli untuk rumah, daya beli untuk sandang, daya

beli untuk pangan. Mengapa mereka semua bisa seperti itu? Jawabannya adalah

karena mereka mempunyai etos kerja yang tinggi. Ada juga yang percaya (tapi ini

jangan dicontohnya) “bahwa dari pada aku mati kelaparan mending aku

ngerampok” artinya dia berfkir masih bisa ada kata tobat. Jadi intinya jangan

sampai mati kelaparan bahasa kasarnya, bodoh sekali dia kalau sampai mati

kelaparan. Sehingga berusahalah dia apapun itu. Dari semua itu artinya bagaimana

dia bertahan hidup di tanah rantau ini, dia juga harus menunjukan identitas dia

“aku orang Batak, harus punya banyak taktik”.

Dalihan Na tolu bagi orang Batak?

Pertama kali atau filosifi atau filsafat orang batak itu (pandangan hidup)

adalah dalihan na tolu ini. Artinya tiga tungku. Dalihan na tolu adalah manat

mardogan tubu, adalah yang semarga (sabutuha) / satu perut satu rahim, yang laki-

laki. Elek marboru kalau ada saudara perempuan apakah itu sudah berkeluarga

(pasangan dia) , ataupun yang belum dia harus pintar merayu, fungsi dari boru ini

adalah membantu pihak laki-laki dalam segala hal aktifitas suka dan duka dalam

keluarganya ( keluarga dia dari keluarga laki-laki) , yang ketiga adalah somba

Page 132: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

liv

marhula-hula karena dia atau orang ini berkeluarga, ada istri dan istrinya punya

saudara laki-laki ataupun orangtuanya maka harus menghargai , mengormati

dengan sungguh-sungguh tidak boleh menanggap enteng karena mereka percaya

doa dari mertua atau ipar itu sangat bisa tersampai dengan Tuhan sehingga akan

mendapat balasan.

Meningkatnya Derajat Sosial Orang Batak ?

Tingkat sosial orang batak diukur 3 variabel. Satu, keturunan adalah orang

yag berkeluarga pasti tujuannya adalah memiliki keturunan , karena kita orang

beragama Islam kita ingin ada yang mendoakan , siapa yang mendoakan? Yang

mendoakan adalah anak kita yang sholeh dan sholeha . maka nanti ketika kita

sudah mati maka sedihlah kita karena tidak ada yang mengirimkan hadiah berupa

doa. Orang batak menyebut kalau kau punya keluarga maka jadilah kau menjadi

“hagabeon” jadi orang itu kalau tidak mempunyai keturunan rasanya sepi. Seperti

ada pohon tetapi tidak ada buahnya, kelihatannya subur tetapi tidak bisa dinikmati

orang artinya dia hidup di dunia ini sia-sia.

Kedua, hamaraon . hamaraon ini di orang batak artinya kekayaan “carilah

harta sebanyak-banyaknya karena harta itu merupakan suatu identitas bagi dia”

membuat dia dipandang di masyarakat , tingkat sosialnya tinggi di masyarakat,

akan tetapi jangan salah hamaraon itu diukur dari dermawan tidaknya seseorang .

ukuran dermawan itu : “parbahulahula nabolun” artinya bukan semata-mata kaya

materi akan tetapi juga kaya pengetahuan, kaya ilmu , dan dia harus memberikan

itu atau berbagi dengan orang lain dan ketika dia pelit memberikan , itu dia bukan

termasuk hamaraon bukan kriteria kaya menurut orang batak .

Ketiga, Hasangapon. Hasangapon ini adalah misalnya orang banyak anak

tapi miskin misalnya nah itu tidak apa2. Tetapi dia dikatakan hasangapon ketika

dia sudah banyak anak, dan rezekinya lancar. Makannya ada pepatah “banyak

anak banyak rezeki” sehingga orang batak tidak takut kalau punya anak banyak

dulu, karena dia percaya anak itu pembawa rezeki . ketika semua itu sudah didapat

maka di masyarakat dia mempunyai prestise tersendiri , kemudian dia disegani

orang . nah dimana kita bisa benar-benar melihat seseorang itu sudah termasuk

hasangapon atau belum? Jawaban yang lebih tepat adalah ketika orang tersebut

meninggal dunia. Apakah banyak yang datang atau tidak ke rumahnya , jika

banyak yang datang kemudian mengirim doa ke rumahnya, kemudian umurnya

juga sudah tua (artinya dia sudah mempunyai anak dan cucu generasi berikutnya

sudah ada) maka hasangapon lah dia. Hasangapon ini dibentuk selain dari

keturunan terbentuk karena dia dermawan tadi, suka membantu, berjiwa sosial

yang tinggi , maka pada saat orang itu meninggal nah banyak yang merasa

kehilangan dia artinya dia mempunyai nama tersendri buat orang-orang, ntah itu

jadi panutan atau contoh atau juga karena sering membantu mereka.

Untuk apa kita menjadi orang kaya tapi kita tidak mempunyai amal di

dunia, sehingga ketika kita wafat tidak ada orang yang perduli malah sebaliknya

misalnya orang bersuka cita. Hasangapon harusnya dia punya anak, punya

kekayaan dan bisa memberikan amal yang baik kepada orang lain sehingga

dirinya ada prestise , maka orang lain itu menghargai dia, kalau dia pelit , kirir

dan tidak mau membantu maka dia tidak akan dihargai oleh orang lain.

Page 133: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lv

Contoh si A beragama Islam tingkat sosialnya sudah baik di kota Depok,

sehingga dia berusaha menunjukan ke masyarakat umum (bukan karena pamer)

untuk membagi rezekinya ke orang lain (disisihkan) dimana iya ingin menunjukan

identitasnya “ini loh saya”. Belum lagi saat hari raya idul adha di mana dirinya

menyisihkan uangnya tersebut untuk berqurban membeli kambing ataupun sapi

terlepas itu karena nazar kah dia, ataupun karena sunnah namun yang jelas

pastilah orang tersebut ingin di cap atau sekedar labbelling oleh orang lain

minimal tetangga.

Kemudian si B beragama Kristen, begitupun dengan dia, dimana dia juga

berlomba-lomba dalam menunjukan status sosialnya / identitas dirinya di dalam

masyarakat. Misalnya dengancara membangun gereja, atau gak pulang ke

kampung halaman untuk membangun kampungnya dan lain sebagainya .

Nilai – nilai budaya batak toba?

1. Religi, ini suatu keyakinan bisa berupa agama misalnya. Nah agama ini

tidak bisa lepas dengan budaya / kultur bagi masyarakat Batak Toba.

Agama ini nanti ada kaitannya dengan patih dohot uhum.

2. Patik dohot uhum , patik itu firman atau perintah , perintah di sini

maksudnya bisa saja perintah dari tuhan . dan uhum itu adalah hukum.

Kemudian perintah itu jika tidak dikerjakan maka akan mendapatkan

hukum atau sanki. Perintah ini bisa dari adat bisa juga dari tuhan / Allah .

3. Pengayoman , artinya gini kita harus mengayomi, di batak disebutnya

“parbaulbaul nabolon” , misalnya jika ada orang yang bersalah tidak harus

kita hakimi. Harus bijak dan jangan dipengaruhi oleh setan . dia harus

mengayomi dengan rasa adil , dia tidak bisa mendikotomikan , tidak bisa

menyudutkan , tidak boleh meminggirkan seseorang dengan dzolim.

4. Hamajuon / kemajuan artinya kita melihat ke depan, kita jangan melihat ke

belakang terus jangan hanya melihat ke bawah bagaimana mau maju kalau

seperti itu. Pandangannya harus ke depan.

Page 134: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lvi

Narasumber 9

Nama : Yuni Yanti Sirait

Tttl : Medan, 10 Juni 1969

Agama : Islam

Profesi : Notaris dan PPAT Kota Depok .

Alasan memilih profesi ini?

Ya karena orangtua saya juga notaris dan keluarga besar memang di

bidang hukum, ayah saya lawyer juga. Jadi biar sama dengan profesi orangtua.

Dan ini memang cita-cita saya dari dulu, saya menjadi notaris ini di angkat dari

tahun 2000 berarti sudah 18 tahun saya berkecimprung sebagai notaris ini .

Riwayat pendidikan ?

Kalau S1 saya itu dari Universitas Jaya Baya, kemudian pendidikan

kenotariatan saya di Unpad (Universitas Padjajaran) dulu belum S2 namanya tapi

sekolah spesialis kenotariatan kemudian saya lanjutkan lagi ke Universitas

Indonesia namanya menjadi MKN (Master Kenotariatan) .

Pengalaman organisasi?

Dulu saya pernah bergabung di PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia) di Jaya Baya dan juga ikut PMR (Palang Merah Remaja ketika

Sekolah. Nah untuk saat ini organisasi ya Cuma sekedar kumpul saja berhimpun

sesama marga biasanya, seminggu sekali pengajian (orang Batak memang begitu)

dia memang suka mencari perkumpulan dan pasti ada itu satu atau dia himpunan

aktif.

Pengalam hidup dan prestasi?

Saya rasa untuk prestasi ini ya sampai titik inilah saya sudah berprestasi,

karena pasalnya tidak mudah untuk seorang wanita berkarir sendiri membuka

kantor dan mempunyai pegawai. Banyak tanggungjawab yang harus saya pikul

juga. Pengalaman hidup saya ya menenpuh pendidikan yang panjang hingga

akhirnya pada tahun 2000 saya berhasil diangkat menjadi seorang notaris di Kota

Depok ini. Sudah mencapa sesuai cita-cita saya lah.

Fungsi dan arti marga?

Menurut saya marga adalah sebuah identitas lah ya, kalau saya ini orang

dan keturunan Sumatera Utara. Mempunyai gelar yang dibawa sampai mati, dan

gelar ini berasal dr ayah saya serta nenek moyang dari pihak ayah saya , sebab kan

memang di Batak ini sangat sangat menganut sistem patrilineal.

Dalihan natolu?

Page 135: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lvii

Dalihan na tolu itu sistem struktur di dalam masyarakat batak Toba. Jadi di

batak toba ini ada tingkatannya ada fungsi dan perannya masing-masing. Biasa

terlihat pada saat pesta, contoh pesta pernikahan misalnya kan ada potong sapi

dan kerbau, nah kepala kerbau tersebut nanti suapan pertama bisanya itu buat

hula-hula. Kemudian ada juga namanya boru, artinya saudara perempuan dan kita

harus momong ini saudara perempuan, bisanya pihak cowo itu yang memomong

si baru ini.

Menurut ibu nilai Religi itu apa sih bu?

Kalau orang Batak Toba itu lebih dominan beragama Kristen, kemudian

nilai religi ini adalah sesuatu yang kita pegang dan menjadi pedoman buat kita,

nah menurut saya religi ini juga masuk ke dalam budaya , karena ada nilai-nilai

budaya yang diambil dari perintah-perintah Tuhan.

Nilai kehormatan “Hasangapon” bagi orang Batak?

Dalam pestapun ini cukup dijunjung tinggi juga, dalam pesta itu ada yang

bagian tertentu diserahkan yang lebih tua adat. Nah berarti kan begitu

dijunjungnya kehormatan dan tata krama di dalam adat batak ini.

Nilai kekayaan “Hamaraon” bagi orang Batak?

Memang kalau orang batak ini adalah pendidikan yang menjadi aset

kekayaan lahir batin. Seperti saya misalnya walaupun saya anak perempuan tetapi

ayah saya berhasil menyekolahkan saya sampai tinggi, karena orang batak sadar

betapa pentingnya pendidikan bagi orang batak, jadi di sini tidak semata-mata

kekayaan itu bersifat material mutlak.

Nilai pengayoman bagi orang Batak?

Iya saling mangayomi , saling mengasihi, kental

Nilai Hamajuon / Kemajuan orang Batak?

Nah ini maksudnya adalah kita itu dituntut untuk selalu menjadi manusia

yang berprogres, artinya dari hari kehari menjadi lebih baik lebih baik dalam

segala hal, begitu juga masalah pendidikan tadi. Nah dari hal pendidikan saja

orang Batak itu percaya bahwa salah satu jembatan kesuksesan itu adalah

memalui pendidikan . kurang lebih seperti itulah.

Nilai hukum / Patik Dohot Uhum menurut ibu?

Saya rasa orang Batak itu adalah salah satu orang yang taat akan hukum .

karena dia dari masalah hukum adat aja dia konsisten kan menerapkannya. Cuma

ya balik lagi namanya manusia terkadang mempunya sifat khilaf, makannya tidak

sedikit juga yang kena kasus korupsi misalnya. Akan tetapi bagi orang batak

melanggar patik ini adalah sebuah aib, mengapa? Karena marga yang melekat tadi

di dirinya. Sanki tersebut akan membekas di setiap generasi marga tersebut

Page 136: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lviii

tentunya. Kaya saya nih ya, Sirait itu masih satu rumpun dengan Butar-Butar nah

kan perampok dulu itu kan Butar-Butar dia, kemudian kebawa-bawa lah jadinya

karena satu rumpun tadi itu.

Nilai konflik? Dan bagaimana penyelesaiannya?

Konflik itu kan lebih baik dihindari, akan tetapi dalam hidup kita juga

tidak lepas dari namanya konflik. Terkadang konflik muncul tiba-tiba tanpa di

undang. Dan bagi orang batak sendiri jika ada konflik di dalam keluarga biasnya

diadakan musyawarah terlebih dahulu, mediasi damai. Nah nanti ada kepala

adatnya, namun jika di rantau bagaimana? Nah jika dirantau yang dilihat adalah

orang yang berumur di sini yang satu marga dengan yang berkonflik, karena

dianggap dialah yang pantas karena senior dan pengalamannya lebih banyak dari

yang lain.

Budaya disiplin tinggi orang Batak, benar tidak?

Ya benar, karena dia mematuhi hukum adatnya nah dari dia berawal

mematuhi hukum adat ini maka ketika dikehidupan sehari-haripun nantinya

kedisiplinan itu muncul sebagai kebiasaan dan tertanam. Itulah mengapa orang

batak memiliki disiplin yang tinggi.

Budaya gotong royong, saling membantu sudah menajdi kebiasaan bagi

orang Batak Toba?

Iya, karena memang sudah dari sananya memang begitu, dan kan dari

nenek moyang sudah diajarkan keras di kampung mulai dari mencari makan dulu

kan itu harus menempuh jarak berpuluh-puluh kilo meter, kemudian untuk

mengambil air juga harus ke danau dan sebagainya. Nah itu lah yang membuat

orang batak itu mempunyai kebiasaan untuk selalu bersama-sama saling

mengasihi, saling merasakan, saling memberi. Jadi otomatis karena hal itulah

yang membuat orang Batak itu mempunyai sifat tolong menolong yang tinggi, dan

saling bantu membantu yang tinggi pula. Mau dia di mana saja, kalau ada orang

Batak yang kesusahan maka kita harus menolong dia, sesuai kepasitas kita ya.

Kita ini kan seperti apa ya, ya seperti satu kesatuan yang susah untuk

dipisahkan lah secara rasa kebatinan dan bisa dibilang ikatan emosianal yang

sudah ngebatin , walaupun kita tidak saling kenal namun ntah kenapa rasa itu

muncul ketika kita tahu dia etnis Batak, dimana kita harus menurunkan ego kita,

kemudian rasa atau hal-hal yang bersifat pribadi harus kita nomor duakan lah

ketika menyangkut membantu atau memberi bantuan sesama etnis. Alasannya

apa? Alasannya adalah kita dilahirkan dan memegang amanah darah Batak dan

kita wajib untuk saling memberi membantu, karena kerabat adalah saudara,

saudara adalah keluarga, sehingga kita memperlakukan kerabat sesama etnis itu ya

seperti keluarga kandung kita sendiri. Jadi otomatis hal-hal tersebut membuat

orang Batak ini mempunyai sifat tolong dan saling bantu yang tinggi, dimana saja

dan siapa saja dia kalau kita bisa bantu ya kenapa tidak

Page 137: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lix

Kekerabat penting kah bagi seorang perantau ? alasannya?

Iya penting itu, kan itu merupakan suatu relasi kan jaringan kita.

pertemuan-pertemuan dilakukan agar silaturahmi tetap berjalan, kekerabatan ini

sangat penting banget yang nantinya untuk kita saling bahu membahu, bergotong

royong dalam apapun yang kita hadapi baik acara pernikahan, kematian dan juga

kelahiran.

Kemudian di Depok sendiri ini selain itu ada kegiatan juga gotong royong

dalam ketika anggota dari perhimpunan yang kita ikuti itu mengalami musibah

sakit ntah itu anaknya , suaminya ataupun istrinya pastilah anggota dari

perhimpunan yang diikuti senantian bergotong royong membantu, jadi dengan

begitu setidaknya sedikit mengurangi beban anggotanya, untuk itu sangat penting

bagi masyarakat Batak Toba yang ada di Depok ini untuk mempunyai himpunan

atau perkumpulan Batak itu. Mungkin kalau di kampung halaman sakit kan

banyak yang membantu, nah bagi perantau Batak Toba ini memang membuat

kegiatan dalam musibah sakit ini guna untuk membantu mereka yang mengalami

agar sedikit ringan bebannya paling tidak mengurangi masalah finansial

Maka dari itu nantinya penting sekiranya di Depok ini kita ikut dalam

perhimpunan untuk kita saling kenal satu sama lainnya, Nah tujuan dari

pertemuan-pertemuan ini kan nantinya ke dunia kita bekerja juga. Pertemuan-

pertemuan itu dilakukan, bersilaturahmi kita tetap berjalan. Kekerabatan ini

penting banget loh, bisa membantu kita. Di perkumpulan itu kan nanti ada aja kita

tukar informasi dan lain sebagainya.

Nilai kehormatan “hasangapon” merupakan salah satu pencapaian dari

orang Batak Toba?

Iya salah satu memang. jika seseorang makin sukses maka dia kan

dihormati oleh orang lain. Maka dari itu kita harus kejarlah sukses itu. Dan ukuran

sukses itu tidak semata-mata menjadi seorang yang kaya raya ya. nah nanti

terlihat pada saat pesta adat. Misalnya dia sukses dia akan disebut, dan dihormat-

hormati lah orang.

Tuntutan dari orangtua agar ibu menjadi seorang yang berguna (sukses) dan

feedbacknya?

Iya memang ada , dan bisanya bagi orang batak melawan orangtua itu

paling pantang. Sehingga kita biasanya menurut apa yang disuruh orangtua.

Karena kan orangtua pasti tau yang terbaik untuk anaknya. Makanya kita

disekolahkan dengan harapan orangtua kelak kita menjadi apa menjadi apanya .

kan gitu kan. Seperti saya di sekolahkan ini, nah orangtua pasti punya harapan

tinggi kan ke saya. Nah seperti itulah kurang lebihnya. Ketika saya sampai pada

tahap maksimal dalam karir saya, maka nantinya saya diharapakan bisa membantu

adik-adik saya, keponakan saya dan kerabat keluarga saya. Ketika saya dapat

membantu mereka orangtua saya sendiri juga yang ada kebanggaan tersendiri buat

mereka kepada saya.

Page 138: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lx

Narasumber 10

Nama : Rudi Hutajulung

Agama : Islam

TTL : 26 Juni 1968

Profesi : PNS (TNIAD)

Profesi TNI?

Saya memilih profesi tersebut karena memang ini cita-cita saya sejak kecil.

Kemudian saya bangga juga sebagai seorang TNI yang bersuku Batak. Menjadi

seorang batak menjadi anugrah tersendiri buat saya, karena bisa dikatakan ini

kodrat dari Allah SWT kepada saya sebagai putera batak.

Batak dibagi menjadi beberapa bagian ?

Itu sudah merupakan sejarah yang saya ketahui. Yang saya ketahui

memang batak itu mempunyai beberapa bagian suku batak itu sendiri, kebetulan

marga saya hutajulung, di dalam marga terdapat sub marga lain, memang ada

beberapa sub marga di dalam marga itu . contohnya hutajulung dalam tubuh

hutajulung itu sendiri dia satu rumpun dengan hutahayan, arwan dengan sitorus .

sitorus inilah yang paling tua, namun yang kandung itu adalah hutahayan,

hutajulu, dan hutaarwan tetapi dengan adanya satu rumpun mereka berempat ini

tidak boleh saling menyakiti atau juga tidak boleh mengambil satu keturunan

untuk saling menikah (ada pantangannya) di adat.

Marga itu apa sih?

Marga itu merupakan suatu regenerasi kekelanjutan dari sebuah keluarga,

memang kalau orang batak sifatnya patrialis lebih dominan marga itu jatuh dilaki-

laki sebagai penerusnya. Kalau perempuan itu istilahnya boru.

Status sosial meningkat?

Kita selalu bisa membuka diri dengan lingkungan keluarga yang terdekat

dulu baik internal keluara inti maupun eksternal keluarga selain keluarga ini,

kemudian membuka diri juga di lingkungan kita. Kemudian selain itu kita juga

harus menghargai status sosial orang lain, barulah kita merasa status sosial kita

sendiri menjadi lebih meningkat. Kalau lebih sering kita “janganlah kita

memandang sebelah mata terhadap orang lain, janganlah kita menganggap remeh

orang lain, kita juga harus menghargai orang lain”. Tetapi kita jangan

merendahkan diri kita. Kita boleh rendah hati tetapi kita jangan rendah diri.

Strategi bertahan hidup di ibu kota?

Kalau saya rasa strategi itu begini ya, kita kan sudah diberi Allah / Tuhan

suatu takdir ke kita , jalan hidup dengan pilihan status pekerjaan kita dalam satu

bidang. Saya berpendapat tekuni saja itu, kita konsistem, fokus dalam pekerjaan

kita, kemudian kita bisa bekerja dan berbuat lebih baik dan kemudian kita mau

berbagi dengan sesama kita, apabila kita ada rezeki ya kita berbagi dengan kita.

Nah dengan berbagi itu kan semakin banyak teman kita, maka musuh kita pun

semakin sedikit seharusnya (logikanya kan begitu).

Page 139: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxi

Perhimpunan / perkumpulan di Depok?

Kalau untuk perkumpulan / perhimpunan batak itu sendiri memang ada,

tapi sebetulnya saya lihat itu tujuan dari perhimpunan tersebut bukan berati kita

ingin mengkotak-kotakan ya. ini sebenarnya hanya sebagai wadah kita untuk bisa

silaturahmi, karena kan ketika kita bersosialisasi pasti kita cenderung ingin

mencari siapa yang terdekat dengan kebiasaan kita sehari-hari dan adat kita

terlebih dahulu. Ya minimal yang terdekat itu ya satu suku, nah kalau di batak

sendiri ketika sudah satu suku barulah diperkecil lagi jadi satu marga misalnya .

jadi dia akan mencari tau perkumpulan marga a dimana, perkumpulan marga b di

mana.

Fungsi dan makna dari dalihan natolu?

Pertama somba marhula-hula, elek marboru dan manat mardongan tubu itu

artinya kita terhadap mertua harus hormat, kita harus menaggap bahwa mertua itu

adalah orangtua kita (mertua buat perempuan) lelaki ke pihak istri/orangtua si

perempuan juga bisa. Elek marboru itu bapak pasti sayang kan sama anak

perempuannya , nah itu dia. Kemudian gini ketika menikah nanti mertuamu juga

sayang kan sama kamu, karena nanti kamu menghasilkan/melahirkan anak kan,

nah itu dia .artinya harus dieman-eman, makannya nama perempuan itu betul-

betul dijaga, nah ada pepatah bilang “menjaga satu anak perempuan lebih susah

dari pada menjaga seribu anak laki-laki” . karena satu anak perempuan ini bisa

membawa cacat nama keluarga kalau terjadi yang tidak diinginkan (aib lah bisa

dikatakan) makannya perempuan di batak betul-betul juga harus dijaga. Manat

mardongan tubu itu artinya tetangga atau bisa juga satu marga sederajat lah.

Nilai kekerabatan ?

Nah nilai kekerabatan ini juga nanti masuknya ke manat mardongan tubu,

di dalam penjelasannya itu ya tadi di dalam lingkungan kita.

Nilai religi?

Pada umumnya orang batak itu dia memang dididik baik itu batak toba,

baik itu batak karo dsbnya dia memang ditanamkan nilai-nilai agama yang kuat .

diharapkan kalau orang batak ini kan banyak merantau ya, makannya dengan

bekal itu dia bisa kuat untuk membawa diri, karena dia kan memegang tadi itu

marga. Rusak namanya, maka rusak pula marga itu buat orang batak secara

keseluruan, kurang lebihnya seperti itu.

Nilai hagabeon?

Di dalam adat ini anak laki-laki betul-betul dijunjung tinggi karena untuk

melanjutkan garis keturunan tersebut.

Nilai hasangapon?

Kehormatan ini begini, kalau laki-laki dia pulang ke kampungnya.

Kehormatan itu kalau bagi laki-laki ya salah satunya dengan merantau , misalkan

Page 140: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxii

gini saya baru dianggap sukses jika mampu merantau, dan jika sukses itu menjadi

suatu kehormatan bagi dia. Berlomba-lomba dalam kesuksesan, positif lah ya itu

untuk terkait etos kerja, bisa membanggakan orangtua lah yang paling pertamanya

dulu . bisa sekolah yang tinggi.

Nilai patik dohot uhum?

Nah ini saya kurang tau maksudnya. Yang jelas kan setiap adat memang

ada aturan-aturan nah aturan yang tadi saya sebutkan kan itu juga merupakan

patik ya kan, dari misalnya adat menikah atau gak ada kematian, nah itu di batak

semuanya ada aturannya. Dan pastinya ada sanki jika melnggar aturan tersebut.

Dari sanki yang paling kecil misalkan dia dikucilkan di lingkungannya. Contoh

tadi misalnya si A puna anak perempuan, nah anak perempuannya misalkan hamil

di luar nikah, nah itu kan merupakan aib dan itu nanti ada sanki yang

diberlakukan tergantung musyawarah bisanya. Musyawarah adat.

Nilai penyelesaian konflik?

Kalau dalam penyelesaian konflik di keluarga seperti di atas, memang dia

akan cenderung kebanyakan dia dengan musyawarah. Biasanya penyelesaiannya

itu diputuskan oleh orang yang dianggap tua, biasanya dari ayah, dan kalau ayah

tidak bisa berarti dari saudara ayah yang laki-laki juga (nah sampai seterusnya

seterusnya) karena tadi sistem patrilineal tadi.

Nilai Hamoraon?

Sebenarnya ini ya memang kan relatif bagi orang batak kan, karena kan

ukuran standar kekayaan seseorang kan tergantung orang itu dalam menyikapinya.

Kekayaan orangtua itu adalah terutama dia berhasil mengantarkan anak menjadi

seseorang kalau zaman om dulu “sarjana” / pendidikan lah. Bukan berdasarkan

uang, misalnya orangtua kaya nih , kemudian anaknya tidak berhasil nah sama aja

boong. Makannya di kampung ini orang batak itu secara material banyal yang

miskin, karena apa? Uangnya habis untuk menyekolahkan anaknya, dia jual apa

saja yang dia bisa jual, sawah kah , kerbaukah, nah seperti itu.

Nilai pengayoman ?

Umumnya kalau orang batak itu dilihat dari sudut pandang

tanggungjawabnya, artinya begini seorang laki-laki orang batak kepada siapapun

dia menikah , dia pasti bertanggungjawab, dan dia tidak akan rela istrinya untuk

kerja / menghidupi keluarga nah tidak mau seperti itu dia , walaupun misalnya si

perempuannya itu sarjana, itu orang batak itu “kamu di rumah”. Nah bukan berarti

membatasi perkembangan istri tetapi justru dia mengayomi sebagai rasa

tanggungjawab dia sebagai seorang suami kepada wanita pilihannya itu . Bahwa

tanggungjawab keluarga itu dipikul di pundaknya laki-laki.

Nilai hamajuon atau kemajuan?

Kalau nilai kemajuan ini , contoh gini bagi orang batak kalau . dulu waktu

zaman gubernur orang batak selatan bapak raja ini siregar, ada istilah

Page 141: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxiii

“marsipature sitanabe” ayu kembali kita urus kampung masing-masing. Batak

toba itu ruhut panjaitan, ruhut sitompul, banyak lagi lah.

Kegiatan rutin?

Saat ini saya kurang aktif karena kesibukan di kantor, akan tetapi begini

karena waja membawa marga hutajulu tadi , dan saya tidak bisa maka digantikan

oleh adik saya yang laki-laki jadi sebagai perwakilannya biasanya.

Kekayaan material menjadi tolak ukur bagi masyarakat batak Toba?

Tidak, karena kekayaan material itu kan bisa dinilai sekejap saja artinya

bagaimana kalau kita bisa memberikan suatu kebanggaan kepada orangtua, contoh

rumah tangga kita langgeng, pekerjaan kita baik, menjaga nama baik keluarga.

Artinya kehormatan adalah di atas segalanya. Esensi orang batak , orang batak itu

menonjolkan nilai kehormatan, nilai harga diri nomor segalanya.

Di dalam bekerja sendiri saya ingin memberikan seluruh kemampuan saya untuk

bisa berguna untuk banyak orang , hak yang saya terima saya ingin juga

memberikan suatu kewajiban yang seimbang. Makannya ada istilah hak dan

kewajiban itu harus semibang .

Page 142: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxiv

Narasumber 11.

Profil dan Identitas

Nama : Hewi Silitonga

Tempat Tanggal Lahir : Siantar, 12 Januari 1989

Pendidikan terakhir : Sarjana

Status : Single

Profesi : Akunting di Salah Satu Perusahaan di Jakarta

Pengalaman Organisasi : di sekolah dan sekarang fokus ke organisasi gereja dan

organisasi di lingkungan tinggal

Fungsi dan arti marga ?

Fungsinya buat identitas dari dia nih orang batak, kaya saya ini misalnya

Silitonga . nah berarti di situ ada partuturannya. Nah disitu nanti penting buat

partuturannya . misalnya sama marga ini bilangnya apa, sama marga ini bilangnya

apa.

Fungsi dan maksud dari Dalihan Na Tolu? Dan apakah Dalihan na Tolu

masih diterapkan di Kota Depok ini?

Masih, karena memang dia orang Batak mau dia di Sumatera, mau dia di

luar Sumatera , karena pegagannya Dalihan Na Tolu?

Pandangan abang tentang merantau? Fungsi dan Manfaat merantau bagi

abang sendiri apa sih?

Merantau itu sebenarnya kan kita juga merantau ya di sini, orangtua

awalnya juga merantau ya . jadi maksudnya supaya mencari pengalaman,

biasanya orang batak kalau dia udah lulus SMA dia pasti merantau, dan yang di

kampung biasanya orang-orang yang tua-tua yang sudah sepuh. Adapun di sana

misalnya anak mudanya dia adalah orang yang tidak kuat dan tidak sangup

merantau dan tidak bisa membawa diri di perantauannya itu. Karena memang

mereka udah dewasa maunya merantau, maunya mandiri, biasanya sih begitu.

Kalau masalah kebiasaan merantau, memang orang Batak yang sudah dewasa

kebanyakan memang merantau. Karena dia pengen nunjuki ke minimal

saudaranya kalau dia adalah orang yang hebat dan pantang menyerah .

Strategi beryahan hidup di ibu kota? Sementara daya saing kan di sini jauh

lebih besar padahal.

Karena adat batak, karena orang batak yang pertama itu buat anak adalah

pendidikan. Mau orangtuanya Cuma petani di kampung, mau pemulung atau

orang susah sekalipun tetap anak di sekolahi. Strateginya yang pertama adalah si

anak harus mempunyai ilmu terlebih dahulu . kalau sudah punya ilmu dia, mau

ntar terjun ke daerah manapun paling tidak kan dia punya dasar.

Sama kan kalau orang Batak ini kan dia dari kecil didik dengan keras ya,

dengan di siplin yang tinggi ya sehingga dia dalam kehidupan sehari-hari ini

terbentuk karakter yang disiplin dan konisten tidak mudah menyerah. Dari didikan

orangtua itulah yang membuat salah satu orang Batak jika merantau itu memiliki

Page 143: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxv

kelebihan sendiri. Orangtua berpesan, jangan lembek-lembek, kalau lembek-

lembek ya kita kalah, ya kita bisa diinjak orang . keras itu supaya kita kuat,

apalagi kan kalau di rantau ini kita kan tidak tahu karakter orang-orang itu seperti

apa, pasti juga kan banyak dari daerah lain yang merantau juga ke sini . jadi harus

kuat dan tahan banting , ya kalau tidak begitu ya bisa-bisa tidak makan nanti kita.

Kalau di daerah misalnya kita mau leyeh-leyeh pun bisa hidup misalnya

menyangkul, tapi kalau di sini ya habis lah kalau kita lembek, kalau kita leyeh-

leyeh dan sejenisnya.

Dari merantau ini kan yang pertama kali dia cari pastinya siapa? Pastinya

orang yang satu batak kan ya, minimal satu batak (satu kampung), kemudian

kalau bisa yang satu marga. Dari awal merantau saja disitu sudah terlihat kan jiwa

solidaritas dari orang Batak itu sendiri. Dia ada sikap saling bahu membahu,

saling tolong menolong , karena apa? Karena mereka merasa bahwa mereka

adalah satu kesatuan, satu ikatan, satu perut, satu nenek moyang yang sama yaitu

Suku Batak.

Apakah sistem nilai adat Batak masih diterapkan di Kota Depok ini?

Masih, karena adat itu fungsinya untuk saling menghormati yang pertama,

kedua untuk saling menghargai. Kita kan juga ada partuturan jadi tidak melenceng

dari adat . mau dia di perantauanpun nah pasti dia tahu adat. Adat itu kan bukan

untuk gaya-gayaan, tapi untuk identitas, untuk saling menghargai . jadi kalau

sama yang lebih tua bilangnya itu seperti apa. Bilang yang sama muda, hormat itu

bagaimana, jadi tidak sama mereka. Yang kecil aja bisa kita panggil opung

misalnya , karena menurut patuturannya memang dia lebih tua . jadi saling

menghargai.

Jika ada pelanggaran adat siapa sih yang menegur atau memberi nasihat?

Kalau dirantau gini, kan biasanya kita ada perkumpulan marga, ada

perkumpulan satu kampung (kampungnya juga ada yang di wilayah dan ada yang

di medan misalnya). Di sini aja ada 7 perkumpulan, ada ppc, ppdc, himitahi, dll.

Kalau untuk misalkan ada yang salah gitu ditegur, biasanya dia marga apa?

Biasanya raja adatnya itu ada. Biasnaya di perantauan ini juga ada raja adat. Jadi

kalau misalkan mau nikah nah ada itu raja adatnya, kalau misalnya dia bersalah

nih , misalnya melanggar norma agama atau norma adat , dia yang tegur raja

adatnya. Raja adat itu adalah dia yang mengerti adat, sebenernya kalau siapapun

dia ngerti adat dia bisa disebut dengan raja adat ya kalau di perantauan ini.

Apakah PNBC ?

Singkatan Punguan Naposo Bulung Cilodong. Punguan itu kaya

organisasi, perhimpunan, perkumpulan atau paguyuban. Nah Naposo Bulung itu

artinya Pemuda, Cilodong itu wilayah.

Sudah berapa lama perhimpunan ini berdiri?

Ini sebeneranya udah lama, tapi aktif kembali mulai februari 2018

kemarin. Kalau yang buat wilayah cilodong ya sebenernya udah dari tahun

2000an lah kurang lebihnya , tapi karena kesibukan ya satu-satu misalnya

Page 144: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxvi

menghilang, atau dia ada di perkumpulan mana lagi. Karena kan orang Batak itu

tidak ikut satu organisasi saja dia, pasti lebih dari satu. Kemudian sepakat dan

anggotanya juga sudah mulai banyak, maka disepakati kalau PNBC ini diadakan

lagi, dibentuk lagi kepengurusan dan struktur ke organisasian.

Struktur organisasinya apa aja bang? Dan abang sendiri di PNBC ini

sebagai apa?

Kalau saya kebetulan dipilih sebagai Ketuanya. Nah di sini kita juga ada

wakil, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi lainnya. Nanti saya kasih ADARTnya

(Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga).

Mengapa Orang Batak itu selalu membentuk perkumpulan / paguyuban?

Ya alasan terbesar adalah agar kita sebagai darah Batak yang memiliki

keturunan ini tidak lupa dengan adat. Karena kan kebanyakan misalnya maaf ,

mungkin perantau dari etnis lain kalau di sudah merantau dia lupa akan adat

istiadat daerahnya. Misalnya kalau kita sebagai orang Batak, kalau kita tidak

melestarikan budaya ini, dengan perhimpunan paguyuban seperti ini, terkadang

kita bisa tidak tau dan tidak saling mengenal , si A dari marga apa, si B dari marga

apa, kita ke si A sebagai apanya, kita ke si B sebagai apanya. Kita memanggil dia

apa, posisinya sebagai apa dan lain sebagainya. Apakah namboru atau tulang .

Nah dengan kita organisasi atau perhimpunan ini diharapkan kita tidak lupa akan

asal mula kita, dan tahu posisi kita ini sebagai apa walau kita berada di perantauan

ini.

Misalnya kaya di kita itu tidak boleh menikah dengan yang masih ada satu

garis keturunan, walaupun bukan saudara kandung tapi kalau ditarik dari garis

keturunan ada kaitannya, maka itu haram buat kita menikah. Nah dengan kita

membentuk perhimpunan ini diharapkan kita jadi tahu asal mula kita, kita

keturannya sama siapa saja, siapa yang bisa kita nikahi dan tidak bisa kita nikahi.

Kegiatan Rutin dari PNBC ini apa aja sih bang?

kalau kegiatan rutin kita untuk ibadah sebulan sekali, itu di rumah-rumah

anggota bergantian biasanya. Kebetulan kan kita sebentar lagi mau mengadain

natal, tempatnya juga di gereja sini. Jadi kita untuk sekarang fokus ke

penyambutan natal. Akan tetapi tidak hanya kegiatan agama nasrani saja, ini kan

gereja okuineme, okuineme itu artinya semua boleh bersatu di sini, dari mana saja

boleh yang penting dia mau belajar dan kita intinya sama-sama beretnis Batak,

nanti kita adakan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai kebutuhan. Seperti kemarin

kami melakukan kegiatan santunan juga ke warga sekitar, kan sebelumnya pasti

kita nyardan (cari dana) bareng-bareng anggota menjual kerajinan tangan, buka

bazar di pasar pagi dan sebagainya. Ada juga misalnya kegiatan santunan untuk

warga kita yang kira-kira kena musibah seperti misalnya sakit dan membutuhkan

bantuan ya sebisa mungkin kita juga bantu. Nah jadi buat masyarakat Batak

sendiri di kota Depok ini kalau dia tidak berkumpul dan berhimpun ikut

paguyuban apapun ini menurut saya dia akan rugi, ya karena tidak ada saudara

nantinya, buat acara-acara kegiatan lainnya seperti pernikahan , kematian dan

sebagainya dia akan kebingungan sendiri nantinya

Page 145: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxvii

Kalau di Batak itu kalau sudah masuk dia ke Adat dia tidak pandang bulu,

baik dari agama, tahta dan lainnya dia gak ngaruh, kalau sudah dalam dan masuk

ke ranah adat ya kita memang fokus ke adat tersebut. Misalnya ngasih apa, ngasih

apa, motong apa gitu. Tapi tetap toleransi, toleransi agamanya juga sangat kuat

loh orang Batak ini. Misalnya kalau waktu itu opung saya meninggal kan motong

kerbau , nah yang motong itu yang muslim, karena yang kristen gak mau dia kalau

disuruh motong , karena kalau kristen yang motong itu darahnya diambil dan

digabungi biasanya darahnya, di Islam kan tidak dilarang makan darah kan.

Marganya kebetulan opung saya kan Sitorus ya, nah yang motong itu dari

keluarga Opung saya deh muslim.

Alasan Terbentuknya organisasi PNBC ini?

Kalau alasannya awalnya kita itu dulu orangtua kita merantau ke sini terus.

Kan dulu tidak banyak ya cuma satu dua tiga paling banyak dulu lima lah dan

seiring waktu berjalan lama-lama ada sepuluh lah. Nah mereka sepakatlah bikin

perkumpulan, nah naposo juga memang awalnya itu, udah pada menikah, terus

datang lagi juga perantau yang sudah pada menikah juga, dibentuklah

perkumpulan lainnya. Namanya kita di sini sebagai perantau bersifat

minoritasnya, nah bagaimana caranya biar kuat dan saling menguatkan, makannya

dibentuklah perkumpulan-perkumpulan kecil ini awalnya.

Dibentuklah perkumpulan parsahutaon, jadi dimana perkumpulan yang

dibentuk berupa perkumpulan orang-orang Batak di setiap wilayah, misalnya

seperti di Cilodong ini. Awalnya Cilodong ini namanya PCC, dan berkembang-

berkembang terus berkembang sampai satu rumah ini sudah tidak bisa

menampung lagi para anggotanya , dipecah lagi dia, di daerah Bendungan satu, di

daerah Gang Liman, terus di daerah mana daerah mana, jadi di setiap daerah

memang sudah ada perkumpulan kecil-kecilan . nah terus regenarsi lah punya

anak mereka, dan anak-anaknya sudah ada remaja, nah anak-anaknya ini ketemu

dan saling berkomunikasi berinteraksi dan sepakat mereka tiga atau empat orang,

nah “eh kita sudah banyak nih, kita bikin dan buat punguan parsahutaon”. Nah

jadi dari ide-ide itu terbentuklah. Dulu awalnya juga kan dari orangtua-orangtua,

nah supaya kita anak-anaknya juga membentuk perhimpunan dan organisasi. Di

dukung dari orangtua awalnya begitu juga mereka-mereka awalnya juga. Nah

yang ngajari adat itu juga awal mula ya orangtuanya, nanti di situ kita diajar adat,

kita diajar partuturannya, jadi memang sudah di backup dari kumpulan

parsahutaon yang ada tujuh tadi misalnya untuk wilayah sini sendiri ya.

Satu kumpulan itu bisa dari 30 sampai 35 keluarga, makannya kalau

kumpul lumayan. Kalau di Cilodong sendiri secara keseluruhan kurang lebihnya

ada 200san anggota lah untuk pemudanya saja ya dan itu dipecah pecah lagi kan.

Untuk PNBC sendiri ini kurang lebihnya ada 37 orang lah. PNBC ini hadir bukan

untuk gaya-gayaan tapi lebih kepada karena adat itu tadi.

Kalau ADART kita disitu disebutkan kalau kita itu menjunjung adat

Batak, jadi bukan agamanya, jadi mau orang Batak yang ada di Cilodong ini, mau

dia agamanya apa (tidak memandang agama), jadi memandang adat. Jadi kita ini

adat bukan agama, jadi semua yang ada keturunan Batak, mau misalnya bapaknya

daoang, atau ibunya doang sekalipun bisa gabung. Yang penting dia mau

Page 146: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxviii

memahami dan agar mengerti partuturan yang ada di Batak itu seperti apa sih ,

dan mereka dapat bergabung di PNBC sini. Jadi misalnya maupun dia Islam ya

tidak jadi masalah. Jadi kita belajar adat di sini, bukan belajar agama. Nah tapi

kebetulan di sini lebih banyak nasrani, dan kegiatannya lebih banyak yang

berkaitan dengan agama (ya masih dibackup sama agama lah), seperti ini kan

mereka lagi latihan untuk acara natal nanti. Di sini juga kan dari semua gereja

juga ada

Kebetulan juga kan kita di sini ada Raja Hata. Raja Hata ini biasanya kalau

di nikahan dia hampir sama kaya Raja adat, Cuma kalau Raja Hata dia itu ngerti

namanya adat Batak dari pernikahan, dari kelahiran maupun dari kematian juga

dia tahu. Fungsi Raja Hata nanti pas dia orang ada yang nikahan , nah di situlah

dia fungsinya kalau bahasanya mah sebagai palang pintunya gitu lah, jadi dia

menjelaskan.

Menurut abang apakah Solidaritas itu penting?

Solidaritas itu penting banget. Karena kalau tidak solid kita maka kita akan

terpecah belah kan, tidak ada persatuan, dan bagaimana kita mau kuat kalau kita

jalan sendiri-sendiri . jadi orang batak juga pun dari adatnya memang sudah

diajarkan sifat solidaritas yang kuat itu, ini dari marga ini, ini dari kumpulan ini.

Dari sini juga kan kelihatan bisa saling menjaga suatu keharmonisasian, saling

menghormati , dan penting banget jadi, agar tetap kompak lah. Makannya di

Batak itu kan terkenal dengan sistem kekerabatannya yang sangat kuat . ada

martarombonya sendiri dia.

Bagaimana cara abang dalam menjaga ke kompakan?

Kekompakan ya kita dari kata-kata misalnya. Kalau orang batak itu kan

dari kata-kata biasanya kan keras ya , nah di situ kita penengah lah, kalau

misalnya ada yang keras dikit, maka kita mulai masuk lah ke dia , kita lunakin

dengan mengajak ngobrol misalnya, kita nanti cari solusinya dari permasalahan

itu . kalau misalkan ada masalah pribadi misalnya, ya kita bisa masuk, bisa juga

tidak. Kalau misalnya pribadi dia sudah tidak mau cerita ya kita tidak mau ikut

campur.

Bagaimana jika terjadi konflik dan cara penyelesaian konflik tersebut?

Kalau misalkan ada konflik, biasanya kita itu melakukan pendekatan

seperti kita mengunjungi atau medekati orang yang bermasalah itu (langsung

ditemui), karena kalau via telepon / tidak langsung orang batak itu suka susah,

karena sifatnya yang keras tadi, tapi kalau sudah didekati secara langsung

biasanya itu orang suka luluh kok, begitu biasanya orang Batak , tunggu tenang

dulu, kalau udah tenang barulah kita dekati, setelah kita dekati barulah biasanya

kita tanya, kita kasih saran dan masukan kemudian biasanya itu langsung selesai

permasalahannya itu. Kalau misalnya dia gak ngerti juga, biasanya kita serahkan

dulu ke orang yang paling dekat dengan dia , yaitu orangtuanya, kita ajak, kita

panggil orangtuanya dulu. Orang batak itu memang kelihatannya saja keras,

ngomongnya keras kaya mau ngajakin ribut dan berantem padahal sebenarnya

tidak cuma logat saja mungkin ya.

Page 147: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxix

Apakah perhimpunan dan komunitas Batak Toba ini nantinya ada

kaitannya dengan kegiatan pernikahan, kelahiran dan kematian?

Oiya, kegiatan sudah pasti kita berperan ya. karena kan biasanya

organisasi itu pasti banyak hal-hal positif yang ingin diperlihatkan. Kemudian dari

kami sendiri ini kan memang organisasi yang berbau sosial ya. jadi misalnya ada

lahiran, kita pasti jenguk misalnya. Kalau misalnya lagi ada pernikahan, kita pasti

ikut itu di situ, kita misalnya ngisi pujian, misalnya dia di gereja misalnya kita

nyanyi (kita ngisi pujian), misalnya kita dibutuhi ya kita tampil di situ, kita bisa

menyesuaikan. Terus juga misalnya ada kematian, kaya kemarin tuh walaupun

bukan anggota PNBC tapi orang Batak, ya kita juga bantu , misalnya parhobas

(bantu-bantu bersih-bersih, bantu-bantu masak-masak, ada pasang tenda dll)

soalnya kita organisasinya ya sosial, ya bukan untuk komersil dan untuk

belajarlah intinya.

Interaksi sosial buat apa itu apa sih? Dan bagaimana cara abang

membangun interasi tersebut secara internal dan maupun eksternal.

Menurut saya interaksi sosial itu kan hubungan ya biasanya, hubungan

antar anggota, hubungan antar masyarakat. Kita PNBC ini bagaimana sih

hubungannya dengan masyarakat , hubungan kita ke punguan , punguan itu adalah

organisasi-organisasi yang sudah terbentuk , yang biasanya organisasi-organisasi

orangtua , organisasi-organisasi marga juga, nah kemudian di situ kita biasanya

interaksinya kita itu datang, biasanya mereka itu juga ada ibadahnya , misalnya

dibulan pertama pada hari sabtu / minggu pertama, nah mereka tuh malam

biasanya, kemudian kita tuh datang ke kegiatan tersebut. Terus kita ngisi pujian

dan nyanyi , nah jadi mereka pun tau pnbc ini ada. Kemarin-kemarin kita ada

orangtua kumpul, nah kita juga ikut kumpul juga, kita juga ada nyari dana untuk

kegiatan sosial.

Cara abang membentuk solidaritas sesama etnis ini seperti apa sih?

Untuk solidaritas biasanya kita ada kopdar (kopi darat), nah ketemunya

juga kan gak tiap hari. Kebetulan ini karena ada mau natal, makanya kita hampir

setiap minggu kita bertemu. Jadi kita lahitah-latihan. Nah itu kan ada group wa ,

dari situ kita komunikasi , “komdar di mana kita”. Ngobrol-ngobrol, nah biasanya

kalau sudah ada yang kerja yang dibahas adalah, “eh nih di sini nih ada lowongan,

coba masukin deh” terus misalnya ada yang buka usaha, nah biasanya kita juga

ditawari dan menawarkan diri, jadi kumpul itu juga ada manfaatnya. Menukar

informasi dan saling sharing.

Menjaga keutuhan itu bagaimana?

Kita harus menjaga solidaritas, harus kompak apalagi kita kan perantau.

Yang utama ya harus bisa jaga diri , jaga sikap, karena orang batak kan biasnya

sikapnya ini kan keras-keras, nah kita juga kan harus bisa menyesuaikan dengan

lingkungan, dengan di mana tempat kita bekerja juga, karena kan beda, beda adat,

beda cara bicata juga. Misalnya kalau sunda kan halus-halus dia, nah kita kan

keras ngomongnya, nah disangka mereka kita itu mau berantem dari cara

ngomongnya, padahal kan tidak , memang cara orang Batak itu seperti itu kalau

Page 148: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxx

berbicara. Harus bisa menyesuaikan, harus bisa beradaptasi, harus bisa

menyamakanlah . makannya kita di sini juga sama-sama belajar juga.

Apakah tradisi lokal seperti pernikahan, kelahiran dan kematian masih

dipertahankan dan diberlakukan di Kota Depok?

Iya memang masih kami orang Batak mempertahankan tradisi-tradisi adat

pada saat kegiatan pernikahan, kelahiran dan kematian . walaupun Kota Depok

merupakan Kota perantauan bagi kami, hal itu tidak menurunkan kami melakukan

tradisi adat pada berbagai kegiatan penting . mungkin kalau etnis yang lain ya

ditingalkan begitu saja, karena mereka tidak sering berkumpul dalam hal ini

masing-masing diri individunya sedikit yang tergerak hatinya untuk kumpul

paguyuban. Kalau kami di Batak melakukan kumpul dan membentuk paguyuban

itu kan semacam keharusan ya. jadi ya ketika ada acara penting ya kita pasti

dilakukan juga prosesi adat tersebut, yang datang ya orang-orang satu adat juga

kan kan ritual adat. Jadi ya walaupun kita ngertantau bagi kami proses adat itu

tetap harus berjalan.

Bagaimana sebenarnya kegiatan dalam tradisi adat pernikahan itu ?

Oh itu dibagi menjadi tiga kelompok lah ya saya katakan. Yang pertama

manurship adalah perkumpulan awal yang tidak bersifat formal, ini bisa dilakukan

di ruang terbuka dan santai, contoh gini sebelum berbicara dengan orangtua dan

orangtua, pada kegiatan ini misalnya si kakak atau abang bisa juga misalnya

paman dengan paman cuma sekedar bertemu dan membicarakan awal pernikahan

itu, seperti membicarakan kira-kira kondisi situasi bisa gak ya ini calon pasangan

kini kita nikahkan, kapan ya kira-kira waktu yang tepatnya, biar bisa diajak

ketahap selanjutnya pertemuan yang lebih formal. marhata sinamot dan yang

ketiga ulon unjuk. Setelah kedua perwakilan sepakat dan mereka masing-masing

dari kedua mempelai dan calon pasangan ini membujuk dan memberitahu

orangtuanya masing-masing kalau sebelumnya sudah ada omongan kalau

pasangan ini sudah siap dan bisa untuk melakukan pernikahan, ketika orangtua

sudah mendengarnya jika sepakat maka orangtua dari masing-masing pasangan

akan bertemu , dan pada kegiatan inilah masuk kepada kelompok kegiatan yang

dinamakan maharta sinamot.

Maharta sinamot itu kalau kata orang umum iu seperti pertunangan lah

lebih kurang. Karena di dalam Batak itu sangat banyak yang masuk ke dalam

kategori kerabat, maka yang dapat hadir dalam proses kegiatan maharta sinamot

adalah keluarga inti saja dan ditambah dengan kakek atau nenek jika masih ada.

Kemudian yang dibicarakan dalam proses adat ini adalah membicarakan mahar,

dan biasanya yang banyak meminta itu pihak dari perempuan, karena kan kita

ibaratnya ingin mengambil anak perempuan orang lain, sehingga ya kitapun tidak

mempermasalahkan juga jika mahar tersebut tinggi, di Batak semakin tinggi

mahar maka si anak tersebut semakin dihargai , bisa dikatakan ketika seeorang

ingin mengambil anak perempuan orang lain maka yang perlu diingat anak

perempuan itu tidak sembarangan (bukan wanita murahan, yang seenaknya saja

tanpa harga). Bukan berarti di kita itu menjual anak ya, tapi lah itu perempuan

sangat dihargai bagi orang Batak ini. Pada kegiatan ini membicarakan mahar

Page 149: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxxi

sangat penting dan dilakukan dalam ruang tertutup kemudian termasuk dalam

kategori formal dan intens.

Yang terakhir adalah ulaon unjuk, ini ya acara pernikahannya tersebut.

Ulaon unjuk ini di tanah perantauan biasanya dilakukan dua kali, satu hanya

dengan satu adat dengannya karena kan ada proses adat seperti pemberian ulos

dsbnya. Ada juga yang nanti setelah itu resepsi umum artinya ya segala teman dan

relasi , umum lah buka cuma satu etnis saja yang ikut hadir.

Bagaimana kegitan dalam tradisi adat kelahiran?

Ada yang dinamakan pasahat ulos mula gabe, nah ini adalah kegiatan

memberi semacam motivasi kepada ibu, biar ibunya lebih siap dan kuat dalam

menghadapi proses selama kehamilan, si ibu dikasih hal-hal positif. Karena kan

tidak sedikit juga orang yang pas hamil takut dan kepikiran takutlah melahirkan,

takut lah ini itu alhasil si ibu banyak pikiran dan itu dapat menhambat

perkembangan dari calon anak yang akan dilahirkannya nanti, maka dari itu pada

pasahat ulos mula gabe ini si calon ibu dikasih motivasi agar siap dan kuat selama

proses kehamilan dan tidak takut menghadapi kelahiran anak, acara ini benar-

benar santai dan tidak formal.

Selanjutnya yaitu mamoholi adalah suatu kegiatan penyambutan atas

kelahiran bayi tersebut. Penyambutan ini dimaksud untuk juga merasakan suka

cita kedatangan keluarga baru. Suka cita ini dilakukan dengan mendatangi rumah

keluarga yang lahiran tersebut dan membawa makanan serta hadiah-hadiah utuk

bayi tersebut. Selain mamoholi ada juga yang menyebutnya dengan manomu-

nomu. Nah acara ini tuh menurut orang Batak Toba sangat penting, dikarenakan

apalagi kita disini adalah sebagai seorang perantau jadi berkunjung ke rumah

orang orang yang baru melahirkan itu sangat membantu untuk keluarga tersebut.

Misalkan begini, biasanya kan si ibu itu abis melahirkan kan tidak bisa bekerja

terlalu keras ya, membutuhkan waktu istirahat. Nah ketika kita berkunjung itu,

kita akan menawarkan diri , apa sih yang misalkan dapat kita bantu, bisa aja kita

tanpa diminta kita ketika kerumahnya bersih-bersih rumahnya seperti menyapu,

mengepel dan apapun itu, intinya maksud dari adat ini adalah membantu

meringankan beban si ibu. Tidak sedikit yang biasanya selalu membawa makanan

untuk dimakan bersama.

Kemudian ada yang dinamakan proses adat mangkroani. Kegiatan ini

adalah kegiatan yang diadakan oleh kedua orangtua dari bayi tersebut, pesta ini

bertujuan mengucapkan rasa syukur dan berterimakasih kepada pihak kerabat

yang sudah memberikan segala bantuan dari mulai hamil dan sampai anak ini

sudah dilahirkan. Rasa syukur dan terimakasih ini dituangkan ke dalam pesta dan

mengundang kerabat serta sanak saudara untuk datang ke rumahnya.

Mebat itu berkunjung. Setelah si anak sudah bisa diajak keluar rumah,

biasanya bagi orang Batak Toba, si anak itu pertamakalinya dia berkunjung ke

rumah kakek dan neneknya, jika tidak ada kakek neneknya maka dia akan

berkunjung ke rumah pamannya (abang dari bapak dan ibunya). Ini kegiatan

dilakukan sebagai rasa hormat kepada orang yang berpengaruh di dalam

kehidupan bapak dan ibu dari anak tersbut, karena telah memberikan dukungan

materil dan moril misalnya sehingga mereka membalasnya dengan cara

Page 150: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

lxxii

berkunjung ke rumah kakek dan nenek serta paman atau dalam bahasa batak

disebut opung dan tulannya.

Bagamana kegiatan dalam tradisi adat kematian?

Biasanya pada kegiatan adat pada kematian ini , kita orang Batak

melakukannya semata-mata untuk penghormatan kepada jenazah tersebut.

Penghormatan untuk terakhir kalinya. Di Depok ini juga dilakukan proses adat

pada kematian. Adat tersebut bisanya kita itu menonton jenazah dan

mendoakannya. Maksud menonton adalah kita melihat wajah si jenazah untuk

yang terakhir kalinya dengan suka cita tidak boleh menangis, karena kita percaya

bahwa jenazah tersebut sudah berbahagia dan kita keluarga yang ditinggalkan

ikhlas jenazah tersebut pergi untuk selama-lamanya. Sehinga tidak sedikit dari

kita ya memang pada saat kematian justru malah menyanyi dan berdendang dan

tidak menagisi kepergian jenazah tersbut.

Pesta tersebut juga diadakan makan-makan dan santap bersama dengan

snaak saudara dan kerabat, sambil berdendang dan kita sebisa mungkin

menunjukan wajah bahagia kita di hadapan jenazah untuk yang terakhir kalinya,

walaupun kita tahu dia sudah meningal dan terbujur kaku, tapi kita percaya bahwa

dia pada saat itu masih bisa melihat kita dan maka dari itu kita harus terlihat

bahagia agar dia pun pergi dengan bahagia dan tenang tidak bersedih karena kita

di dunia juga tidak bersedih melihat dia pergi. Kemudian acara tersebut juga

dengan pemberian ulos kepada jenazah tersebut sebagai rasa terimakasih karena

sudah ada dan pernah menemani hari-hari kita semua yang telah ditinggalkannya.

Page 151: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxii

Dokumentasi:

Page 152: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxiii

Page 153: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxiv

Page 154: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxv

Page 155: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxvi

Page 156: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxvii

Page 157: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxviii

Proses adat pernikahan. Gambat sebelah kiri resepsi pesta pernikahan untuk umum dan

gambar kanan adalah proses adat yang hanya dihadirkan oleh sanak saudara Batak.

Page 158: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxix

Proses adat pada saat kegiatan kematian pada masyarakat Batak Toba. mereka

bisanya tidak melihatkan wajah sedih dan malah tersenyum bahagia. Maksud dari

dilakukan adat ini adalah sebagai rasa penghormatan terakhir untuk jenazah .

Page 159: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxx

Menjenguk warga sakit. Kegiatan ini adalah sebagai kegiatan tambahan bagi para

perantau di Kota Depok. Karena mereka di sini adalah sebagai para pendatang,

maka dari itu ketika sakit dan mereka menjenguk kerabat mereka yang sakit. Agar

si yang sakit dapat segera pulih dengan diberikan dukungan dan menunjukan rasa

simpati yang dalam kepada keluarga dan orang sakit tersebut. Mereka juga

bisanya melakukan iuran kepada para anggota paguyuban untuk memberikan

bantuan berupa dana yang sudah tekumpul.

Salah satu contoh perkumpulan paguyuban di Kota Depok. Bisanya mereka saling

bertukar informasi dan saling terbuka apa saja yang ingin dibahas dan masalah

apa yang sedang terjadi baik di paguyuban tersebut dan yang lainnya.

Page 160: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxxi

Anak-anak muda yang sedang berdiskusi dan tetap belajar tentang adat istiadat

tanah kelahirannya (Batak). Biasanya ada yang menjadi tutor bagi mereka. Yang

dapat menjadi tutor adalah orang yang benar-benar paham betul tentang tradisi

adat dari pada Batak Toba.

Kegiatan makan bersama , kegiatan ini juga sering dilakukan paguyuban Batak

Toba, makan bersama tidak hanya secara formal saja tetapi juga bisa dilakukan

secara santai. Dengan kegiatan ini diharap semakin mempererat hubungan

persaudaraan sesama etnis Batak Toba di Kota Depok.

Page 161: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxxii

Babi atau Kerbau menjadi salah satu menu makanan yang biasa disantap bersama

saat ada kegiatan dalam tradisi adat mereka.

Page 162: Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak Toba di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46316...iv ABSTRAK Skripsi yang berjudul Solidaritas Sosial Komunitas Etnis Batak

cxxxiii

Salah satu moment yang sering mereka lakukan adalah meminta arahan

dari petua adat / orang yang dituakan dan biasanya mereka adalah orang yang

mengerti adat dan menjadi panutan. Arahan atau saran ini dilakukan ketika

seseorang / membutuhkannya, misalnya ketika mereka sedang ingin

menggelarkan kegiatan adat, minta arahan apa saja yang dipersiapkan,

misalnya juga ketika ada konflik yang dialami dalam lingkungan terdekat

(paguyuban), meminta saran dalam langkah atau keputusan yang tepat yang

akan diambil.