16
Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya - Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 177 STRATEGI PENGEMBANGAN BANDARA SOEKARNO HATTA DALAM MENDUKUNG DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS TANJUNG LESUNG - PANDEGLANG DAN SEKITARNYA SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN SUPPORT OF PRIORITY TOURISM DESTINATION ON TANJUNG LESUNG - PANDEGLANG AND SURROUNDING Dina Yuliana dan Sitti Subekti Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat 10110, Indonesia email: [email protected] dan [email protected] Diterima: 1 September 2016; Direvisi: 15 September 2016; disetujui: 7 Oktober 2016 ABSTRAK Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2012 pada tanggal 23 Februari 2015 telah ditetapkan kawasan destinasi Wisata Pantai Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengidentifikasi ketersediaan aksesibilitas, (2) untuk mengidentifikasi ketersediaan dan kualitas jasa pelayanan informasi di Bandara Soekarno Hatta dan (3) untuk mengetahui strategi pengembangan Bandara Soekarno Hatta dalam mendukung destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnya. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat dua jalur angkutan umum menuju destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung yaitu Jalur Jakarta-Serang-Pandeglang-Tanjung Lesung dan jalur tol Jakarta-Merak-Cilegon-Labuan- Tanjung Lesung. Ketersediaan dan kualitas jasa pelayanan kebandarudaraan di Bandara Soekarno Hatta sangat baik, namun terkait dengan pelayanan informasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnya masih kurang memadai. Berdasarkan hasil analisis SWOT diketahui bahwa strategi pengembangan yang dapat dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Soekarno Hatta dalam mendukung pengembangan destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung adalah strategi SO (Strength- Opportunity) atau strategi Growth (perkembangan). Kata kunci: strategi pengembangan, KEK Tanjung Lesung, Analisis SWOT ABSTRACT Based on government regulation No. 26/2012 on 23 February, 2015 the tourist destination area in Tanjung Lesung Coast, Pandeglang - Banten has been set as the Special Economic Zone (KEK). The purpose of this study is to identify the accessibility, the availability and quality of information service in Soekarno Hatta Airport and development strategy of Soekarno Hatta Airport to support priority tourism destination of Tanjung Lesung and surrounding areas. The research uses qualitative descriptive and SWOT analysis. The results show that there are two lanes/routes of public transport to priority tourism destination of Tanjung Lesung namely The Jakarta-Serang-Pandeglang-Tanjung Lesung and the Jakarta-Merak-Cilegon-Labuan-Tanjung Lesung Toll Road . The availability and quality of airports services in Soekarno Hatta Airport is very good, but related to tourism information services of Tanjung Lesung priority tourism destination and surrounding areas are still less. Based on the result of SWOT analysis, it shows that the development strategies of PT. Angkasa Pura II Soekarno Hatta Branch Airport in supporting the development of the tourism priority Tanjung Lesung and its surroundings are SO (Strength-Opportunity) strategy or Growth strategy (development). Keywords: development strategy, KEK Tanjung Lesung, SWOT analysis PENDAHULUAN Tanjung Lesung merupakan kawasan destinasi Wisata Pantai di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Pada tahun 2012 pariwisata telah mendapat apresiasi dari pemerintah pusat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang ditetapkan sebagai kawasan wisata terpadu. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung mengembangkan pariwisata sebagai destinasi wisata berdaya saing global sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, lama tinggal dan pengeluaran wisatawan. Media Center – News (Kamis, 21 April 2016) menyebutkan bahwa Kawasan Ekonomi Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang terletak 170 kilometer dari Jakarta ini memiliki keindahan alam,

SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya -

Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 177

STRATEGI PENGEMBANGAN BANDARA SOEKARNO HATTADALAM MENDUKUNG DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

TANJUNG LESUNG - PANDEGLANG DAN SEKITARNYA

SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGYIN SUPPORT OF PRIORITY TOURISM DESTINATION

ON TANJUNG LESUNG - PANDEGLANG AND SURROUNDING

Dina Yuliana dan Sitti SubektiPusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara

Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat 10110, Indonesiaemail: [email protected] dan [email protected]

Diterima: 1 September 2016; Direvisi: 15 September 2016; disetujui: 7 Oktober 2016

ABSTRAKBerdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2012 pada tanggal 23 Februari 2015 telah ditetapkankawasan destinasi Wisata Pantai Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagaiKawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengidentifikasi ketersediaanaksesibilitas, (2) untuk mengidentifikasi ketersediaan dan kualitas jasa pelayanan informasi di BandaraSoekarno Hatta dan (3) untuk mengetahui strategi pengembangan Bandara Soekarno Hatta dalammendukung destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnya. Metode penelitianmenggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian diketahuibahwa terdapat dua jalur angkutan umum menuju destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung yaituJalur Jakarta-Serang-Pandeglang-Tanjung Lesung dan jalur tol Jakarta-Merak-Cilegon-Labuan-Tanjung Lesung. Ketersediaan dan kualitas jasa pelayanan kebandarudaraan di Bandara SoekarnoHatta sangat baik, namun terkait dengan pelayanan informasi pariwisata prioritas Tanjung Lesungdan sekitarnya masih kurang memadai. Berdasarkan hasil analisis SWOT diketahui bahwa strategipengembangan yang dapat dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Soekarno Hatta dalammendukung pengembangan destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung adalah strategi SO (Strength-Opportunity) atau strategi Growth (perkembangan).Kata kunci: strategi pengembangan, KEK Tanjung Lesung, Analisis SWOT

ABSTRACTBased on government regulation No. 26/2012 on 23 February, 2015 the tourist destination area inTanjung Lesung Coast, Pandeglang - Banten has been set as the Special Economic Zone (KEK). Thepurpose of this study is to identify the accessibility, the availability and quality of information servicein Soekarno Hatta Airport and development strategy of Soekarno Hatta Airport to support prioritytourism destination of Tanjung Lesung and surrounding areas. The research uses qualitative descriptiveand SWOT analysis. The results show that there are two lanes/routes of public transport to prioritytourism destination of Tanjung Lesung namely The Jakarta-Serang-Pandeglang-Tanjung Lesung andthe Jakarta-Merak-Cilegon-Labuan-Tanjung Lesung Toll Road . The availability and quality of airportsservices in Soekarno Hatta Airport is very good, but related to tourism information services of TanjungLesung priority tourism destination and surrounding areas are still less. Based on the result of SWOTanalysis, it shows that the development strategies of PT. Angkasa Pura II Soekarno Hatta Branch Airportin supporting the development of the tourism priority Tanjung Lesung and its surroundings are SO(Strength-Opportunity) strategy or Growth strategy (development).Keywords: development strategy, KEK Tanjung Lesung, SWOT analysis

PENDAHULUANTanjung Lesung merupakan kawasan destinasi

Wisata Pantai di Kabupaten Pandeglang ProvinsiBanten. Pada tahun 2012 pariwisata telah mendapatapresiasi dari pemerintah pusat melalui PeraturanPemerintah Nomor 26 tahun 2012 tentang KawasanEkonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yangditetapkan sebagai kawasan wisata terpadu. Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesungmengembangkan pariwisata sebagai destinasi wisataberdaya saing global sehingga dapat meningkatkankunjungan wisatawan, lama tinggal dan pengeluaranwisatawan. Media Center – News (Kamis, 21 April2016) menyebutkan bahwa Kawasan EkonomiEkonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang terletak170 kilometer dari Jakarta ini memiliki keindahan alam,

Page 2: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

178 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192

keragaman flora fauna serta budayanya yang eksotisdan disebut sebagai surga di Pantai Barat pulau Jawa.Destinasi wisata ini merupakan kawasan wisata yangdikembangkan pertama kali oleh Jababeka Groupsetelah KEK Morotai. Selain itu, Tanjung Lesung jugamerupakan KEK pariwisata yang pertama kalidiresmikan dan telah siap dengan berbagai infrastrukturberstandar internasional. Oleh karena itu, PT. BantenWest Java TD sebagai anak perusahaan JababekaGroup kini memperkenalkan KEK Tanjung Lesungdengan visi baru yaitu “Seaside Township”. Visi inimengikuti perubahan Jababeka Group yang inginmempertajam corporate value dengan mengubah visimembangun kota baru di Indonesia.

KEK Tanjung Lesung menawarkan berbagaimacam keuntungan yang menarik dalam berinvestasi,terutama dengan akan dibangunnya sejumlahinfrastruktur. Dua proyek infrastruktur besar yangsedang dikembangkan di Tanjung Lesung adalahbandar udara Banten Selatan dan jalan tol Serang -Panimbang sesuai dengan Perpres Nomor 3 Tahun2016. Investor KEK Tanjung Lesung akan diberikanfasilitas kemudahan, insentif dan infrastruktur yangrelatif lebih lengkap (kepabeanan (custom dan excise),perpajakan, perijinan (licensing) one stop service,keimigrasian serta ketenagakerjaan yang dikelola olehsatu badan otoritas yang mendapat wewenang penuhdari pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah. Sesuaidengan PP Nomor 96 Tahun 2015, orang asing yangberkunjung, bekerja atau menanam modalnya di KEKTanjung Lesung akan mendapat fasiltas dankemudahan tambahan. Beberapa kemudahannya yaitumendapat izin tinggal sementara atau izin tinggal tetapmenurut ketentuan yang berlaku dan kemudahanmemiliki properti di dalam KEK Tanjung Lesung.

Menurut Bappenas (2015) PembangunanBandara Umum Banten Selatan masih dalam tahapproses pembahasan dengan Kementerian Perhubunganterkait dengan investor yang akan membangun. Dalamjangka pendek PT BWJ berencana untuk membangunairstrip (bandara khusus) di dalam KEK TanjungLesung untuk mempercepat kepentingan investasi kedalam kawasan. Airstrip ini bersifat sementara danhanya dapat diakses oleh pesawat terbang dengankapasitas terbatas (hingga 14 orang).

Dalam PM 69 Tahun 2013 tentang TatananKebandarudaraan Nasional, peran bandar udarasebagaimana dalam Pasal 3 huruf a, sebagai: simpuldalam jaringan transportasi sesuai dengan hierarkinya,pintu gerbang kegiatan perekonomian, tempat kegiatanalih moda transportasi, pendorong dan penunjangkegiatan industri dan/atau perdagangan, pembukaisolasi daerah, pengembangan daerah perbatasan, danpenanganan bencana; serta prasarana memperkukuhWawasan Nusantara dan kedaulatan negara.

Salah satu bandara yang saat ini dapat menunjangdestinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dansekitarnya adalah Bandara Soekarno Hatta. MenurutDamayanti (2016) para pelaku industri pariwisatapantas berharap Terminal 3 Ultimate (T3U) BandaraSoekarno Hatta akan mendatangkan keuntungan besarbagi mereka. Terminal baru ini diharapkan dapatmeningkatkan kapasitas daya tampung penumpang duakali lipat dari biasanya menjadi 25 juta penumpangper tahun. Kehadiran terminal ini diharapkan mampumenarik maskapai internasional untuk transit diIndonesia daripada Singapura dan Malaysia. Selain itu,terminal ini akan dikonsep dengan sentuhan budayadan kesenian, yang mampu memikat perhatian parapenumpang untuk berwisata ke nusantara termasukTanjung Lesung.

Respon masyarakat berupa persepsi, partisipasi,serta ekspektasi terhadap rencana pengembanganwilayah Tanjung Lesung menjadi Kawasan EkonomiKhusus (KEK) Pariwisata telah dilakukan oleh Hendri(2014). Hasil penelitian tersebut menunjukkansebagian masyarakat di Tanjung Lesung yakni 69%memiliki persepsi yang negatif terhadap rencanapengembangan KEK Pariwisata di wilayah tersebut.Persepsi tersebut disebabkan oleh dampak yang telahdirasakan selama ini, dan masyarakat khawatir ketikakegiatan pengembangan tersebut terlaksana akanmerasakan kerugian yang lebih besar. Partisipasimasyarakat Tanjung Lesung yang jumlahnya hanyasebagian kecil yakni 17% dalam kegiatan terkaitrencana pengembangan KEK Pariwisata di wilayahtersebut. Kegiatan partisipasi tersebut bukanmerupakan bagian dari proses pengambilan keputusanterkait perencanaan maupun pengembangan KEKPariwisata, melainkan upaya pemberitahuan dariPemerintah Daerah kepada beberapa warga bahwa diwilayahnya akan dilakukan kegiatan pengembangansehingga partisipasi masyarakat dalam hal inicenderung bersifat pasif.

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, makadipandang perlu untuk melakukan kajian terkait denganstrategi Bandar Udara Internasional Soekarno Hattadalam pengembangan destinasi pariwisata prioritas diTanjung Lesung. Rumusan permasalahan dalampenelitian ini adalah kurangnya ketersediaanaksesibilitas (prasarana, sarana dan sistem transportasi)bagi pengembangan destinasi pariwisata prioritas diTanjung Lesung dan sekitarnya. Kondisi ketersediaandan kualitas jasa pelayanan informasi di BandaraSoekarno Hatta dalam menunjang pariwisata prioritasdi Tanjung Lesung dan sekitarnya cenderung masihjauh dari yang diharapkan. Berdasarkan hal ini makamasih diperlukannya strategi bagi penyelenggaraBandara Soekarno-Hatta dalam mendukungpengembangan destinasi pariwisata prioritas di Tanjung

Page 3: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya -

Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 179

Lesung dan sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah:1. untuk mengidentifikasi ketersediaan aksesibilitas

bagi pengembangan destinasi pariwisata prioritasdi Tanjung Lesung dan sekitarnya;

2. untuk mengidentifikasi ketersediaan dan kualitasjasa pelayanan informasi di Bandara SoekarnoHatta dalam menunjang pariwisata prioritasTanjung Lesung dan sekitarnya;

3. untuk mengetahui strategi pengembangan BandaraSoekarno Hatta dalam mendukung destinasipariwisata prioritas Tanjung Lesung dansekitarnya.Manfaat kajian adalah untuk memberikan

rekomendasi strategi pengembangan kepada PengelolaBandara (PT. Angkasa Pura II Cabang BandaraSoekarno-Hatta) dalam meningkatkan pelayananBandara Soekarno Hatta untuk menunjang destinasipariwisata prioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnyaserta memberikan masukan kepada KementerianPerhubungan dan Pemerintah Daerah terkait dukunganpenyediaan infrastruktur dan aksesibilitas di KEKTanjung Lesung.

TINJAUAN PUSTAKAA. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung

LesungProgram pembangunan yang diupayakan olehpemerintah anatara lain melalui program KawasanEkonomi Khusus (KEK). Undang-undang nomor39 tahun 2009 menjelaskan bahwa KEK adalahkawasan dengan batas tertentu dalam wilayahhukum NKRI yang ditetapkan untukmenyelenggarakan fungsi perekonomian danmemperoleh fasilitas tertentu. KEK memilikibentuk berupa kawasan yang terdiri dari satu ataubeberapa zona seperti pengolahan ekspor, logistik,industri, pengembangan teknologi, pariwisata,energi, atau ekonomi lain. Tanjung Lesung telahditetapkan sebagai KEK Pariwisata berdasarkanPeraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus TanjungLesung, dan semakin menguatkan peran kawasanini sebagai kawasan pariwisata. PP tersebutmenjelaskan bahwa pengembangan KEKPariwisata Tanjung Lesung dinilai akan dapatmemberikan dampak kepada pertumbuhanekonomi di wilayah tersebut, baik terhadapberbagai sektor, maupun berbagai kalangantermasuk masyarakat setempat.Seperti yang telah diunduh padawww.tanjunglesung.com, KEK Tanjung Lesungterletak 170 kilometer dari Jakarta ini memilikikeindahan alam, keragaman flora fauna sertabudayanya yang eksotis dan disebut sebagai surgadi Pantai Barat pulau Jawa. Destinasi wisata ini

merupakan kawasan wisata yang dikembangkanpertama kali oleh Jababeka Group setelah KEKMorotai. Selain itu, Tanjung Lesung juga KEKPariwisata yang pertama kali diresmikan dan telahsiap dengan berbagai infrastruktur berstandarinternasional. Oleh karena itu, PT. Banten WestJava TD sebagai anak perusahaan JababekaGroup kini memperkenalkan KEK TanjungLesung dengan visi baru yaitu “SeasideTownship”. Visi ini mengikuti perubahan JababekaGroup yang ingin mempertajam corporate valuedengan mengubah visi membangun kota baru diIndonesia. Berdasarkan laporan akhir koordinasistrategis Kawasan Strategis Nasional (KSN)(Bapenas, 2015), Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Tanjung Lesung ditetapkan melalui PPNomor 26 Tahun 2012 tentang KEK TanjungLesung yang berlokasi di Kecamatan Panimbang,Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten denganluasan lahan pengembangan KEK sebesar 1.500hektare. KEK Tanjung Lesung memiliki potensipariwisata yang dapat dikembangkan menjadisalah satu destinasi internasional. Pengusul danpembangun KEK Tanjung Lesung adalah PTBanten West Java Tourism Development (PTBWJ). KEK Tanjung Lesung telah resmiberoperasi pada tanggal 23 Februari 2015 ditandaidengan adanya ground breaking kawasan Marinadan terminal cruise. Di dalam KEK TanjungLesung telah terdapat beberapa sarana penunjangseperti Tanjung Lesung Beach Hotel, KalicaaVilla Estate, Bluefish Hotel, Sailing Club andResort, dan Legon Dadap Village.

B. Definisi Zona dan Kriteria Kawasan EkonomiKhususDalam Hidayat dan Agus (2010), satu di antaramodel untuk menciptakan lingkungan yangkondusif bagi aktivitas investasi, perdagangan, danekspor yang ditujukan untuk mempercepatpertumbuhan ekonomi adalah denganmenciptakan suatu Kawasan Ekonomi Khusus/KEK (Special Economic Zone/SEZ). Inspirasipembentukan KEK yang ditujukan untukmendorong laju pertumbuhan ekonomi ini berasaldari dari kisah sukses pembentukan specialeconomic zone di Eropa pada awal tahun 1950-an pasca Perang Dunia II. Pengalaman beberapanegara seperti China dan India, mengindikasikanbahwa pembentukan KEK mempunyai peranyang sangat strategis untuk mendorongpembangunan ekonomi. Data empirismemperlihatkan bahwa KEK di kedua negara itumuncul sebagai stimulus yang sangat pentingmenarik para investor, khususnya investor asing,

Page 4: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

180 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192

 

untuk berinvestasi dan menciptakan lapangankerja di China dan India. Indonesia jugaberkomitmen membentuk KEK. Momen yangmenjadi tonggak akan dibentuknya KEK adalahketika persetujuan kerjasama ekonomi yangdilakukan antara pemerintah Indonesia denganSingapura atau tepatnya pada 25 Juni 2006.Secara konseptual, ada dua bentuk pemahamanatas KEK: Pertama, KEK dapat merujuk padasalah satu bentuk kekhusususan di dalam kegiatanperdagangan dan investasi seperti kawasan berikat(bounded zone), kawasan perdagangan bebas (freetrade zone), kawasan industri, kawasanpengembangan ekonomi terpadu (KAPET),export processing zone, dan high tech industrialestate. Kedua, KEK dapat berarti juga kawasan-kawasan dalam suatu kawasan (zone withinzone). Dengan kedua pemahaman ini maka suatudaerah dapat saja memiliki lebih dari satu bentukkekhususan wilayah.Latar belakang dibentuknya KEK adalah UndangNomor 25 Tahun 2007 tentang PenanamanModal Pasal 31 UU Penanaman Modal, yaitu:untuk mempercepat pengembangan ekonomi diwilayah tertentu yang bersifat strategis bagipengembangan ekonomi nasional dan untukmenjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah,dapat ditetapkan dan dikembangkan kawasanekonomi khusus. Pemerintah berwenangmenetapkan kebijakan penanaman modaltersendiri di kawasan ekonomi khusus. Ketentuanmengenai kawasan ekonomi khusus diatur denganundang-undang. Apabila diperhatikan ketentuanpasal tersebut tidak ditemukan adanya definisiKEK namun terdapat pendelegasian untukmembentuk suatu undang-undang yang memuatketentuan mengenai KEK. Untuk itu, Pemerintahkemudian mengundangkan UU No. 39 Tahun2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus padatanggal 14 Oktober 2009, yang kemudian disusuloleh beberapa peraturan pelaksana lainnya yangmendukung penyelenggaraan KEK Undang-undang tersebutlah yang kemudian secara tegasmemberikan definisi, yakni KEK adalah kawasandengan batas tertentu dalam wilayah hukumNegara Kesatuan Republik Indonesia yangditetapkan untuk menyelenggarakan fungsiperekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.Dari definisi KEK tersebut, terdapat beberapaunsur, yaitu: kawasan dengan batas tertentu, untukmenyelenggarakan perekonomian danmemperoleh fasilitas tertentu.Kawasan Ekonomi Khusus dikembangkan melaluipenyiapan kawasan yang memiliki keunggulan

geoekonomi dan geostrategi dan berfungsimenampung kegiatan industri, ekspor, impor dankegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomiyang tinggi dan daya saing internasional.Penyiapan kawasan ini diharapkan dapatmenghasilkan suatu kawasan yang memenuhistandar infrastruktur dan pelayanan tertentu.Fungsi KEK adalah untuk melakukan danmengembangkan usaha di bidang perdagangan,jasa, industri, pertambangan dan energi,transportasi, maritim dan perikanan, pos dantelekomunikasi, pariwisata, dan bidang lain.Santoso (2008) mengungkapkan tujuanpembentukan KEK, antara lain: untukpeningkatan investasi, termasuk foreign directinvestment, penyerapan tenaga kerja, baiklangsung maupun tak langsung, peningkatanpenerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatanekspor, peningkatan keunggulan kompetitifproduk ekspor, peningkatan pemanfaatan sumberdaya lokal, pelayanan dan kapital peningkatanekspor serta peningkatan kualitas sumber dayamanusia melalui alih teknologi.Dari hasil analisis terhadap berbagai peraturanperundang-undangan yang ada, pendapat para ahliserta memperhatikan praktik yang dilaksanakandi berbagai negara lain, maka KEK di Indonesiaadalah kawasan tertentu dimana diberlakukanketentuan khusus di bidang kepabeanan,perpajakan, perizinan, keimigrasian, danketenagakerjaan. Selain ketentuan tersebut, KEKjuga didukung dengan ketersediaan infrastrukturyang andal serta badan pengelola yang professionaldengan Standar Internasional (Santoso, 2008).Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011tentang Penyelenggaraan Kawasan EkonomiKhusus, Pasal 3 UU KEK mengatur mengenaiKEK yang terdiri dari beberapa zona, adapunzona-zona tersebut adalah:

1. pengolahan ekspor, diperuntukkan bagi kegiatanlogistik dan industri yang produksinya ditujukanuntuk ekspor;

2. logistik, diperuntukkan bagi kegiatanpenyimpanan, perakitan, penyortiran,pengepakan, pendistribusian, perbaikan danperekondisian permesinan dari dalam dan luarnegeri;

3. industri, diperuntukkan bagi kegiatan industri yangmengolah bahan mentah, bahan baku, barangsetengah jadi, dan/atau barang jadi, sertaagroindustri dengan nilai yang lebih tinggi untukpenggunaannya, termasuk kegiatan rancangbangun untuk perekayasaan industri yangproduksinya untuk ekspor dan/atau untuk dalamnegeri;

Page 5: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya -

Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 181

4. pengembangan teknologi, diperuntukkan bagikegiatan riset dan teknologi, rancang bangun danrekayasa, teknologi terapan, pengembanganperangkat lunak serta jasa di bidang teknologiinformasi;

5. pariwisata, diperuntukkan bagi kegiatan usahapariwisata untuk mendukung penyelenggaraanhiburan dan rekreasi, pertemuan, pameran, sertakegiatan yang terkait;

6. energi, diperuntukkan untuk kegiatan riset danpengembangan di bidang energi serta produksi darienergi alternatif, energi terbarukan, dan energiprimer ;

7. ekonomi lain, diperuntukkan untuk kegiatan lainyang ditetapkan dewan nasional, dapat berupazona industri kreatif dan zona olahraga.Berdasarkan desk study konsep pengembangankawasan di Indonesia dengan benchmarking diKEK di negara lain untuk melihat perbandingantipe kawasan ekonomi dengan berbagai variannyatelah dirumuskan persyaratan pokok yang harusdi penuhi (Santoso, 2008), yaitu:

1. adanya komitmen yang kuat dari pemerintahdaerah yang bersangkutan baik pemerintahprovinsi maupun pemerintah kabupaten/kotauntuk melaksanakan pengelolaan kawasanekonomi yang telah ditetapkan serta dukunganaspek legal dalam pengembangan kegiatanekonomi baik untuk kebijakan fiskal maupunkebijakan non-fiskal;

2. sesuai dengan arahan pengembangan wilayahdalam rencana tata ruang wilayah serta layakmenurut kajian AMDAL;

3. terletak pada posisi yang strategis, yaitu dekatdengan jalur perdagangan internasional atauberhadapan dengan alur laut Indonesia, dan layakuntuk dikembangkan secara ekonomis;

4. telah tersedia dukungan dan kapasitas danaksesibilitas infrastruktur untuk pengembanganekonomi serta kemungkinan pengembangannya;

5. tersedia lahan untuk pengembangan industri danperdagangan dengan luas minimal 500 hektardengan status yang jelas, serta kemungkinan untukdiperluas di kemudian hari;

6. memiliki batas yang jelas (alam maupun buatan)dan kawasan mudah dikontrol keamanannya sertamendukung upaya pencegahan penyelundupan.Selain itu, beberapa asas yang akan menjadipertimbangan dalam pemilihan lokasi sebagaiKawasan Ekonomi Khusus yaitu asas kepastiandan konsistensi kebijakan, asas keadilan antardaerah dan antarwilayah, asas biaya minimum,asas tata tertib ruang, asas komitmenpemerintahan daerah. Pembentukan KEKdilakukan berdasarkan prosedur yang telah

ditetapkan oleh UU KEK dan PP PenyelenggaraanKEK dan PP No. 100 tahun 2012 tentangPerubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 2Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan KawasanEkonomi Khusus (selanjutnya disebut PPPerubahan Penyelenggaraan KEK).

METODE PENELITIANA. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengkajian ini dilaksanakan selama 4 (empat)bulan dari bulan Juli sampai Oktober dan lokasipelaksanaannya adalah di Kantor Pusat LitbangTransportasi Udara Jln. Medan Merdeka TimurNo. 5 Gambir Jakarta Pusat.Pengambilan informan dilakukan denganpertimbangan pada kebutuhan data yang ingindiperoleh yang mengacu pada permasalahan dalampenilitian ini. informan yang digunakan dalampenilitan ini terdiri dari: (1) Senior GeneralManager PT. Angkasa Pura II (Persero) BandaraSoekarno Hatta, (2) Kepala Dinas PerhubunganKabupaten Pandeglang-Banten, (3) KasubidKimpraswil Bappeda Kabupaten Pandeglang dan(4) Administrator KEK Tanjung Lesung.

B. Metode Pengumpulan DataUntuk memperoleh informasi dan data yangdiperlukan dalam penulisan ini maka digunakantehnik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Kuesioner dan wawancara yaitu penyebarankuisioner kepada stakeholder dan narasumber(informan) untuk mengetahui kualitas pelayananjasa penerbangan di Bandara Soekarno Hatta(frekuensi, destinasi, informasi penerbangan danlainnya) dalam menunjang pariwisata prioritas diTanjung Lesung dan sekitarnya, mengidentifikasifaktor kekuatan, kelemahan, peluang, sertaancaman dalam pengembangan pengembangandestinasi pariwisata prioritas di Tanjung Lesungdan sekitarnya;

2. Observasi, dengan melakukan pengamatan ataupeninjauan langsung ke lapangan;

3. Dokumen/kepustakaan, yaitu teknik memperolehdata dengan mempelajari dokumen-dokumenyang berhubungan dengan permasalahan yangditeliti.

C. Metode Analisis DataSampel penelitian ini ditentukan denganmenggunakan metode purposssive sampling(sampel tujuan). Penelitian ini menggunakananalisis deskriptif kualitatif. Metode analisis yangdigunakan untuk menjawab permasalahan yangdikemukakan adalah analisis kualitatif yaitu analisisSWOT, untuk mengetahui keunggulan dan

Page 6: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

182 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192

kelemahan serta peluang dan ancaman yangdihadapi oleh PT. Angkasa Pura II (persero)cabang Bandara Soekarno Hatta – Cengkareng.Analisis IFAS (Internal Factors AnalysisSummary) dan EFAS (External Factors AnalysisSummary) serta analisis SWOT (StrengthsWeaknesses Opportunity Threats) untukmerancang strategi peningkatan. Dengan alatanalisis ini diharapkan dapat memecahkanpermasalahan yang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASANTanjung Lesung ditetapkan sebagai Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) sesuai dengan PP Nomor 26Tahun 2012 dan telah diresmikan pengoperasiannyaoleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 23 Februari2015. KEK Tanjung Lesung akan dikembangkansebagai kota wisata terintegrasi seluas 1.500 Hektarini sudah memiliki prasarana infrastruktur yang lengkapseperti jalan, listrik, jaringan internet, telepon, gas,jaringan fiber optic hingga penyediaan air bersih (watertreatment plant) dan pengolahan air limbah (wastewater treatment plant), yang telah beroperasi dengankebijakan-kebijakan yang ramah lingkungan sertamemiliki kapasitas yang mendukung pertumbuhankawasan di masa mendatang. Hal ini sudah sesuaidengan Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentangPercepatan Pelaksanaan Pembangunan StrategisNasional. Tanjung Lesung juga telah memilikisejumlah penginapan bertaraf internasional seperti 44unit villa istimewa dengan fasilitas private pool yaituKalicaa Villa Estate, 61 unit cottage di Tanjung LesungBeach Hotel, Hotel Blue Fish, Sailing Club, dan GreenCoral Exclusive Camping.

KEK Tanjung Lesung menawarkan berbagaimacam keuntungan yang menarik dalam berinvestasi,terutama dengan akan dibangunnya sejumlahinfrastruktur. Dua proyek infrastruktur besar yang

sedang dikembangkan di Tanjung Lesung adalahbandar udara Banten Selatan dan jalan tol Serang -Panimbang sesuai dengan Perpres Nomor 3 Tahun2016. Investor KEK Tanjung Lesung akan diberikanfasilitas kemudahan, insentif dan infrastruktur yangrelatif lebih lengkap kepabeanan (custom dan excise),perpajakan, perijinan (licensing) one stop service,keimigrasian serta ketenagakerjaan yang dikelola olehsatu badan otoritas yang mendapat wewenang penuhdari pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah.

Sesuai dengan PP Nomor 96 Tahun 2015, orangasing yang berkunjung, bekerja atau menanammodalnya di KEK Tanjung Lesung akan mendapatfasilitas dan kemudahan tambahan. Beberapakemudahannya yaitu mendapat izin tinggal sementaraatau izin tinggal tetap menurut ketentuan yang berlakudan kemudahan memiliki properti di dalam KEKTanjung Lesung.

Tabel 1 menyajikan profil Tanjung Lesung.Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa KEKTanjung Lesung berada di area seluas 1.500 hektaryang diusulkan oleh PT. Banten West Java TourismDevelopment dan bergerak di bidang pariwisata.Kesiapan lahan untuk KEK Tanjung Lesung telahdibebaskan lahan seluas 1430 hektar dan siap untukmenerima investasi seluas 100 hektar. KEK TanjungLesung diproyeksi mampu menyerap tenaga kerjasebanyak 85.000 orang.

Gambar 1 menyajikan gambar peta administrasiKabupaten Pandeglang. Berdasarkan gambar 1diketahui bahwa Kabupaten Pandeglang berada diselatan Kabupaten Serang, di sebelah barat KabupatenLebak. Kabupaten Pandeglang berbatasan denganSelat Sunda di Sebelah Barat dan Samudera Indonesiadi sebelah Selatan. Kabupaten Pandeglang mempunyaipotensi pariwisata pantai dan taman nasional UjungKulon.

Tabel 1. Profil Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten

Kriteria Keterangan Luas 1.500 ha Pengusul PT Banten West Java Tourism Development Sektor Pariwisata Proyeksi Tenaga Kerja 85.000 orang Kesiapan Lahan - Telah dibebaskan lahan seluas 1430 ha- Tahap pertama siap

menerima investor 100 ha Infrastruktur dalam kawasan Jalan, listrik, instalasi pengolahan air bersih dan air limbah,

airstrip, marina. Dukungan Infrastruktur Wilayah Peningkatan jalan nasional, rencana pembangunan jalan tol

Serang Panimbang, rencana pembangunan Bandara Banten Selatan

Dukungan Pemerintah Daerah Pemberian keringanan pajak daerah dan kemudahan perizinan Investor yang Sudah Ada Hotel Tanjung Lesung Beach, Kalicaa Hotel, Bluefish Hotel,

Sailing Club (investasi ±Rp400 miliar)  

Page 7: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya -

Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 183

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Pandeglang. 

Gambar 2. Tanjung Lesung Venice 2020.

 Gambar 2 menyajikan keunggulan lokasi Tanjung

Lesung. Tanjung Lesung mempunyai keunggulanantara lain: Tanjung Lesung di pantai barat Pulau Jawaterletak di Propinsi Banten, sebuah propinsi muda yangpenuh potensi, memiliki lokasi yang luar biasa yangmenawarkan pemandangan indah dan pemandanganlaut. Pantai-pantai di bagian barat ini termasuk yangterbaik di Nusantara kawasan wisata terkemuka diJawa memiliki berbagai wisata alam dan kekayaanbudaya yang mengesankan, seperti Ujung Kulon,Gunung Krakataoa, Etnis Baduy, Pulau Panaitan danPulau Peucang. Terdapat banyak lokasi pariwisatayang indah disekitar KEK Tanjung Lesung yang akanmenjadi tujuan wisata baru. Tanjung Lesungmenempati semenanjung alami di pantai barat Jawa

Barat dan berbatasan dengan Selat Sunda. TanjungLesung merupakan pengembangan yang menawarkanberbagai peluang investasi. Ini beberapa alasanmengapa berinvestasi di KEK Tanjung Lesung.

Gambar 3 menyajikan Masterplan TanjungLesung. Berdasarkan gambar 3 diketahui bahwa dalamMasterplan Tanjung Lesung akan dibangun beberapafasilitas dengan proyeksi nilai investasi sampai tahun2025 sebesar Rp. 53,28 Triliyun. beberapa fasilitasyang akan dibangun antara lain: Beach Club, TanjungLesung Beach Club, Sailing Club, Kalicaa Villa,pengolahan sampah, infrastruktur listrik, instalasipengolahan air dan instalasi pengolahan air limbah.Gambar 4 menyajikan gambar Tanjung Lesung Cityof Tourism.

Page 8: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

184 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192

Gambar 3. Master Plan Tanjung Lesung.

sumber: www.tanjunglesung.com

 

Gambar 4. Tanjung Lesung, City of Tourism.

sumber: www.tanjunglesung.com

 Berdasarkan gambar 4 di atas dapat diketahui

bahwa fasilitas akomodasi di Tanjung Lesung terdiridari: kantor administrasi, kawasan marina, airstrip,lapangan golf dan gardu listrik.

A. Aksesibilitas di Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Tanjung LesungBerdasarkan data info dari Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten,diketahui bahwa rute dan angkutan umummenuju rute terdapat dua jalur yaitu JalurSerang- Pandeglang dan Jalur Cilegon.Pertama, rute jalan tol Jakarta-Merak, lalu keluar

melalui pintu gerbang tol Serang Timur. Setelahmelewati Kota Serang, perjalanan dilanjutkan kearah Kota Pandeglang dan Labuan, dan berakhirdi Pantai. Untuk detailnya dari Pintu Tol SerangTimur kemudian menuju Terminal Pakupatan,lampu merah depan Terminal Pakupatan ambillurus saja kemudian akan ada pom bensin dimanaberdekatan dengan lampu merah, dari sana ambilkanan. Dari situ kemudian kita menuju Lampumerah di Palima – Serang. Dari Palima kemudianambil kiri menuju Baros untuk kemudian kePandeglang. Di Pandeglang sendiri bisa ada duaalternatif, bisa lewat alun-alun Pandeglang atau

Page 9: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya -

Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 185

lewat pinggiran jalan Pandeglang yang dikhususkan untuk angkutan umum. Lewatpinggiran lebih baik karena banyak sawah danpemandangan gunung, tapi banyak bus-bus danELP menuju Malingping dan Labuan. Setelah dariPandeglang tinggal menuju Saketi. Dari Saketi adapersimpangan lalu mengambil arah Labuan hinggaterminal Labuan. Beberapa puluh meter dariTerminal Labuan kemudian kita ambil kiri kearah Panimbang-Labuan hingga ke pantai. Jikamenggunakan angkutan umum bisa dari TerminalKampung Rambutan, Kalideres dan TanjungPriok, atau bisa juga menunggu di Slipi Jaya diseberang Rumah sakit Harapan kita. Dari sananaik bus menuju Merak tapi turun di TerminalPakupatan Serang atau menggunakan bisbernama “Asli” warna hijau tua menuju Labuan.Dari Pakupatan Serang kita bisa memilih naikdamri menuju Tanjung Lesung. Jam berangkatnyaadalah jam 5 dini hari atau bisa juga naik ELPmenuju Termnal Labuan. Dari Terminal Labuannaik ELF Jurusan Labuan–Sumur Batu,kemudian turun di Citereup. Dari Citereup kitanaik ojek hingga ke kawasan Tanjung Lesung.

Rute kedua dari tol Jakarta-Merak ke KotaCilegon dengan mengambil rute Anyer – Caritahingga ke Panimbang-Labuan jarak yangditempuh 200km atau sekitar 4,5 jam perjalanan.Tabel 2 menyajikan rencana aksesibilitas KawasanEkonomi Khusus Tanjung Lesung. Berdasarkantabel 2 dapat diketahui bahwa terdapat beberapakebutuhan aksesibilitas tahun 2017 untukmenunjang aksesibilitas KEK Tanjung Lesungantara lain: peningkatan kapasitas jalan nasionalruas Citeureup – Tanjung Lesung sepanjang 6km, pembangunan jalan by pass Pasar Panimbangsepanjang 7 km, pembangunan jalan nasionalCisekeut-Tanjung Lesung sepanjang 12 km,rencana pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83,6 km, reaktivasi jalurkereta api Rangkas Bitung –Labuan sepanjang56 km dan pembangunan Bandar Udara di BantenSelatan.Gambar 5 menyajikan rencana pembangunaninfrastruktur di wilayah Tanjung Lesung.Berdasarkan gambar 5 dapat diketahui bahwauntuk pempermudah akses ke wilayah TanjungLesung, diperlukan pembangunan infrastruktur

Tabel 2. Rencana Aksesibilitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung

Kebutuhan Aksesibilitas Tahun 2017 Satuan/Unit Peningkatan kapasitas jalan nasional ruas Citeureup – Tanjung Lesung

6 km

Pembangunan jalan bypass Pasar Panimbang 7 km Pembangunan jalan nasional Cisekeut – Tanjung Lesung

12 km

Pembangunan fisik Jalan Tol Serang –Panimbang 83,6 km Reaktivasi Jalur Kereta Api Rangkas bitung - Labuan 56 km Pembangunan Bandara Banten Selatan Proses tinjau ulang

Penetapan Lokasi Sumber : Bappeda dan analisis, 2016

 

Gambar 5. Infrastruktur Wilayah Tanjung Lesung.

sumber: www.tanjunglesung.com

 

Page 10: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

186 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192

transportasi seperti jalan tol Serang– Panimbangan,Bandar Udara Banten Selatan, Pelabuhan CruiseTanjung Lesung, peningkatan jalan nasionalAnyer-Sumur dan revitalisasi jalur keretaRangkasbitung – Panimbang.

B. Penetapan Bandar Udara Baru di KabupatenPandeglang Provinsi BantenLatar belakang pembangunan Bandara BantenSelatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomidan pembangunan daerah di wilayah BantenSelatan (Surat Gubernur tanggal 18 Maret 2004No: 556.31/453-D.Phb/2004 kepada MenteriPerhubungan), sesuai Rencana Tata RuangWilayah Provinsi Banten (Perda Provinsi BantenNomor 36 Tahun 2002 tentang RTRW ProvinsiBanten), Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten Pandeglang (Perda No.5 Tahun 2004),pembangunan Bandara Banten Selatan sebagaibandara mendukung pariwisata dan telahdilakukan Studi Pra Kelayakan (APBN,2005),Studi Rencana Induk Bandara (APBD, 2008) danStudi DED Fasilitas (APBD, 2009-2010).Berdasarkan hasil diatas, yang selanjutnyadilakukan studi penetapan lokasi tahun 2010 danditindaklanjuti dengan Peraturan MenteriPerhubungan Nomor 433 tahun 2010 tentangPenetapan Lokasi Bandar Udara serta RencanaPembangunan Bandar Udara Baru di KabupatenPandeglang, Bandar Udara Baru di KabupatenPandeglang.Bandara Tanjung Lesung sudah masuk dalam PM69 Tahun 2013 tentang TatananKebandarudaraan Nasional dan MenteriPerhubungan telah mengeluarkan izinpembangunan Bandara Banten Selatan, lokasinyaada di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang,Kabupaten Pandeglang. Pihak KementerianPerhubungan menawarkan dua opsi yaitupembangunan Bandara Banten Selatan yangoperatornya harus Badan Usaha Milik Daerah(BUMD) dengan bekerjasama dengan pihakswasta atau BUMD sendiri dengan melakukanpelelangan terbuka.Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bantenmenargetkan pembangunan Bandar Udara(Bandara) Banten Selatan akan dimulai 2014namun sampai saat ini belum dimulai. Bandarayang akan dibangun di Kecamatan Panimbang,Kabupaten Pandeglang ini, akan menjadipenunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)bidang pariwisata di Tanjung Lesung, Pandeglang.Pembangunan Bandara Banten Selatan diPanimbang bertujuan untuk mempermudahtransportasi udara yang ada di Banten terutama

untuk menunjang KEK Pariwisata TanjungLesung sesuai dengan Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 26 Tahun 2012 dankawasan –kawasan wisata lainnya yang ada diBanten Selatan.Berdasarkan gambar 6, diketahui bahwa proyekBandara Banten Selatan akan dibangun di ataslahan seluas 600 hektar, kondisi lahan datar danketinggian 4-6 M MSL tidak rawan banjir. Kondisitanah sawah tadah hujan dan sedikit permukinansehingga relatif tidak menimbulkan dampak sosial.Bukan lahan irigasi teknis maupun kawasanlindung, sehingga tidak berdampak penting bagilingkungan. Relatif dekat pantai dan Jalan NasionalLabuan-Panimpang (+ 3 km), sehingga memilikikemudahan akses transportasi, tidak terdapatbangunan tinggi dan relatif jauh dengan bandaraterdekat, sehingga bebas object obstacle.Berdasarkan Keputusan Menteri PerhubunganNomor 433 tahun 2010 tentang Penetapan LokasiBandar Udara serta Rencana PembangunanBandar Udara Baru di Kabupaten Pandeglang,Bandar Udara Baru di Kabupaten Pandeglangmerupakan bandar udara umum yang diusahakansecara komersial dengan hierarki sebagai bandarudara pengumpul yang diselenggarakan olehBadan Usaha Bandar Udara. Terkait dengan halini, saat ini posisi Keputusan Menteri PerhubunganNomor 433 tahun 2010 tentang Penetapan LokasiBandar Udara serta Rencana PembangunanBandar Udara Baru di Kabupaten Pandeglangmasih dalam tahap tinjau ulang dan berkenaandengan ruang udara sekitar lokasi bandar udaramasih perlu kajian lebih lanjut.

C. Data WisatawanTanjung Lesung Resort sebuah kawasan ekslusifyang dikelilingi laut biru Teluk Lada dan SelatSunda. Kawasan ini telah ditetapkan menjadiKawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejak tahun2012. Berada di sebuah tanjung menghadap keGunung Anak Krakatau dan sekitar 1 jamperjalanan lautdari pintu masuk Taman NasionalUjung Kulon, kawasan ini menawarkan suasanatenang dan damai. Suhu udara tidak terlalu panasdan perairan lautnya relatif terjaga cukup baik.Pengerjaan dan perbaikan ruas jalan dari Jakartamenyusuri pesisir barat Provinsi Banten sudahselesai. Lama perjalanan kini bisa ditempuh 3–4jam dari pusat ibukota. Jumlah wisatawanmancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara(wisnus) dari tahun 2008 sampai dengan tahun2014 yang datang di kabupaten Pandeglang dapatdilihat dalam tabel 3.

Page 11: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya -

Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 187

Gambar 6. Rencana Pembangunan Infrastruktur Strategis di Provinsi Banten. Sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang, 2016

 

Berdasarkan data pada tabel 3 di atas diketahuijumlah wisatawan mengalami peningkatan namundemikian terlihat kecenderungan peningkatantersebut tidak terlalu signifikan.

D. Strategi Dukungan Bandar Udara SoekarnoHatta dalam Pengembangan KawasanEkonomi Khusus (KEK) Tanjung LesungBerdasarkan Undang-undang No. 39 Tahun 2009pasal 1, Kawasan Ekonomi Khusus adalahkawasan dengan batas luas tertentu dalam wilayahhukum Republik Indonesia yang ditetapkan untukmenyelenggarakan fungsi perekonomian danmemperoleh fasilitas tertentu. KEK bertujuanuntuk mempercepat perkembangan daerah dansebagai model terobosan pengembangan kawasanuntuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri,pariwisata dan perdagangan sehingga dapatmenciptakan lapangan pekerjaan. Sesuai dengantujuan penataan ruang wilayah KabupatenPandeglang yaitu mewujudkan ruang wilayahKabupaten Pandeglang sebagai pusat agroindustridan pariwisata di Provinsi Banten yangberkelanjutan serta berwawasan lingkungan.

Tabel 3. Jumlah Wisatawan Tanjung Lesung Tahun Wisman Wisnus Jumlah Pertumbuhan (%) 2008 6,190 798,586 804,776 2009 20,643 1,472,558 1,493,201 0.86 2010 15,408 1,647,549 1,662,957 0.11 2011 13,437 2,017,223 2,030,660 0.22 2012 11,837 2,410,584 2,422,421 0.19 2013 2,625 3,001,177 3,003,802 0.24 2014 4,139 3,146,761 3,150,900 0.05

Sumber: Administrator KEK Tanjung Lesung, 2015

Sedangkan Visi dan Misi RPJM 2011 – 2016 yaituKabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiridan berkembang dibidang agribisnis dan pariwisataberbasiskan pembangunan pedesaan.

E. Analisis SWOTTabel hasil analisis SWOT yang telah dilakukanuntuk mengetahui strategi yang bisa dilaksanakanoleh penyelenggara bandara dalam mendukungpengembangan destinasi pariwisata prioritas diTanjung Lesung dan sekitarnya dapat dilihat dalamtabel 4.Berdasarkan tabel 4, diketahui faktor internal yangmenjadi kekuatan Bandara Soekarno Hatta dalammendukung pengembangan destinasi pariwisataprioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnya sertamempunyai pengaruh yang paling tinggi dibandingdengan faktor-faktor lainnya yaitu BandaraSoekarno Hatta merupakan bandara internasionalterbesar di Indonesia dan memiliki orientasipelayanan kelas internasional serta komitmenpengelola bandara dan staf untuk memberikanpelayanan terbaik dalam mendukung pariwisataTanjung Lesung dengan skor 1.00. Sedangkan

Page 12: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

188 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192

faktor yang menjadi kelemahannya yaitu masihkurangnya ketersediaan fasilitas penunjang berupamedia informasi pariwisata prioritas di TanjungLesung dengan skor 0,47.Berdasarkan tabel 5, faktor eksternal yangmenjadi peluang Bandara Soekarno-Hatta dalammendukung pengembangan destinasi pariwisataprioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnya sertamempunyai pengaruh yang paling tinggi dibandingdengan faktor-faktor lainnya yaitu peningkatanpertumbuhan angkutan udara setiap tahunnya diBandara Soekarno-Hatta dengan skor 1.04,Bandara Soekarno-Hatta yang sering digunakantransit dan transfer penumpang angkutan udaradengan skor 0.68 serta munculnya maskapaipenerbangan asing masuk ke dalam negeri,menambah ramainya pasar penerbanganIndonesia skor 0.68. Faktor yang menjadiancaman Bandara Soekarno-Hatta dalammendukung pengembangan destinasi pariwisata

prioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnya yaitukurangnya koordinasi dalam peningkatanprasarana dan sarana bidang pariwisata di TanjungLesung dengan skor 0.34 dan masih kurangnyamoda alternatif lanjutan dari dan ke destinasipariwisata prioritas Tanjung Lesung dengan skor0.19.

F. Matrik SWOTBerdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisisinternal dan eksternal pada tabel 5, hasilnya dapatdirangkum sebagai berikut:

1. Skor Total Kekuatan sebesar 5,16.2. Skor Total Kelemahan sebesar 2,15.3. Skor Total Peluang sebesar 4,99.4. Skor Total Ancaman sebesar 1,62.

Berdasarkan analisis di atas diketahui bahwafaktor kekuatan lebih kecil dari faktor kelemahandan pengaruh dari faktor peluang lebih besar darifaktor ancaman. Mengacu pada skor total ini,

Tabel 4. IFAS (Internal Factor Analysis Strategy)

No Internal (IFAS)

Kekuatan (strenght) (%) Bobot Rating Skor 1 Bandara Soekarno Hatta merupakan

bandara internasional terbesar di Indonesia 18.75 0.251 3.50 0.88

2 Komitmen pengelola bandara dan staf untuk memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung pariwisata Tanjung Lesung

18.75 0.251 4.00 1.00

3 Bandara Soekarno Hatta memiliki orientasi pelayanan kelas internasional

18.75 0.251 4.00 1.00

4 Penyediaan beragam pelayanan jasa penunjang bandar udara yang modern dengan ditunjang fasilitas berteknologi tinggi

17.01 0.227 4.00 0.91

5 Kerjasama kemitraan dengan unit terkait untuk menunjang pariwisata di Tanjung Lesung

9.73 0.130 3.50 0.46

6 Pengembangan dan penambahan fasilitas serta seat capacity terminal di Bandara Soekarno Hatta

17.01 0.227 4.00 0.91

100.00 1.34 5.16 No Kelemahan (weakness) (%) Bobot Rating Skor

1 Jumlah petugas operasional di Bandara Soekarno Hatta yang masih kurang (cleaning service, security)

27.27 0.181 3.50 0.63

2 Kondisi Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta yang masih dalam proses perbaikan/pembangunan

24.48 0.162 3.00 0.49

3 Kondisi fasilitas pelayanan penumpang di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta yang masih dalam proses pembenahan

27.99 0.186 3.00 0.56

4 Ketersediaan fasilitas penunjang berupa media informasi pariwisata prioritas di Tanjung Lesung

20.26 0.134 3.50 0.47

100.00 0.66 2.15

 

Page 13: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya -

Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 189

Tabel 5. EFAS (Eksternal Factor Analysis Strategy)

No Eksternal (EFAS)

Peluang (opportunity) (%) Bobot Rating Skor 1 Dukungan Kementerian Perhubungan

pembukaan jalur penerbangan langsung 11.13 0.163 3.00 0.49

2 Dukungan Kementerian Perhubungan peningkatan fasilitas bandara

11.13 0.163 4.00 0.65

3 Pertumbuhan Angkutan Udara Setiap Tahunnya

17.74 0.260 4.00 1.04

4 Komitmen, Kebijakan, dan Regulasi Pemerintah Daerah di bidang pariwisata

6.65 0.097 3.50 0.34

5 Aksesibilitas dari Bandara Soekarno Hatta ke KEK Tanjung Lesung yang relatif mudah dan terjangkau

8.93 0.131 4.00 0.52

6 Bandara yang sering digunakan transit dan transfer penumpang angkutan udara

15.54 0.227 3.00 0.68

7 Munculnya maskapai penerbangan asing masuk ke dalam negeri, menambah ramainya pasar penerbangan Indonesia

15.54 0.227 3.00 0.68

8 Kesempatan membuka fasilitas komersial (commerdial)/ Potensi Pertumbuhan Bisnis dan Ekonomi di Sekitar Bandara Baru

13.34 0.195 3.00 0.59

100.00 1.46 4.99 No Ancaman (treath) (%) Bobot Rating Skor 1 Pembanguan Bandar Udara Baru Tanjung

Lesung (PM 69 Tahun 2013 dan PM Nomor 433 tahun 2010)

36.35 0.10 3.50 0.34

2 Kurangnya koordinasi dalam peningkatan prasarana dan sarana bidang pariwisata di Tanjung Lesung

18.13 0.10 3.50 0.34

3 Lokasi Bandara Tanjung Lesung yang berdekatan dengan Bandara Soekarno Hatta.

24.33 0.13 4.00 0.52

4 Masing kurangnya moda alternatif bandara dari dan ke Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung

9.06 0.05 4.00 0.19

5 Kurangnya tingkat pendidikan dan etos kerja penduduk sekitar Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung

12.12 0.07 3.50 0.23

100.00 0.44 1.62

 maka penentuan posisi Bandara Soekarno-Hattadapat digambar sebagai Matrik SWOT yangdisajikan pada gambar 7.Berdasarkan gambar 7 diketahui posisi BandarUdara Soekarno-Hatta saat ini berada di kuadran1 yang berarti diharapkan untuk kedepan semuaprogram dan kegiatan harus mendukung strategipertumbuhan dari pembangunan yang telahdikerjakan saat ini.Berdasarkan hal tersebut, diketahui titikpertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), makaposisi Bandara Soekarno Hatta diketahui padakuadran I namun cenderung dekat pada kuadranIV sehingga perlu diadakan penyempurnaananalisis dengan menghitung luasan wilayah padatiap-tiap kuadran. Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran dapat digambarkan pada tabel 6.Berdasarkan tabel 6, hasil pengolahan data untukmengetahui luas matrik dan prioritas strategi maka

diperoleh hasil luas matrik terbesar pada kuadranI dengan luas matrik 25.74. Uraian mengenaiposisi ranking luas matrik kuadran pada tabel 6antara lain:

1. Ranking ke 1: Pada kuadran ke I dengan luasmatrik 25.74;

2. Ranking ke 2: Pada kuadran III dengan luas matrik10.72;

3. Ranking ke 3: Pada kuadran II dengan luas matrik8.37;

4. Ranking ke 4: Pada kuadran IV dengan luas matrik3.49.Berdasarkan titik koordinat seperti pada gambar,maka perusahaan berada pada kuadran I yangmendukung strategi agresif. Hal ini tentunyamerupakan kondisi yang sangat menguntungkanbagi pihak Bandara Soekarno Hatta. Perusahaanmemiliki kekuatan dan peluang sehingganperusahaan dapat menjawab peluang yang terbuka

Page 14: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

190 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192

Gambar 7. Posisi Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Pengembangan Destinasi

Pariwisata Prioritas Di Tanjung Lesung Dan Sekitarnya.

Tabel 6. Luasan Matrik dan Prioritas Strategi

Kuadran Luas Matriks Rangking Perioritas Strategi 1 25,74 1 Strategi Growth (Pertumbuhan) II 8,37 3 Diversification (Pertukaran Usaha) III 10,72 2 Stabilisation (Stabil) IV 3.49 4 Survive (Bertahan)

 

lebar. Tiap strategi dalam peta analisa positioningdan evaluasi ini menunjukkan faktor-faktorpenting. Sebagaimana ditunjukkan dalam kuadrandalam analisis SWOT kuadran pertama inimenggambarkan kondisi intern yang kuat denganlingkungan yang mendukung sehingga arah,sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalahyang bersifat agresif, misalnya strategipertumbuhan (Growth Strategy) bagi perusahaan.Strategi yang dapat dilakukan adalah :

a. Mempertahankan dan meningkatkan brand imagedan value (nilai tambah) di mata pelanggan.Berdasarkan hal ini yang terpenting untukdiperhatikan adalah customer satisfaction ataukepuasan pelanggan. Jika hal tersebut telahdilakukan maka perusahaan (Bandar UdaraSoekarno-Hatta) akan banyak memiliki pelangganyang loyal untuk melakukan perjalanan dalamrangka pariwisata ke Tanjung Lesung danSekitarnya;

b. Perlunya kerjasama antara Pemerintah Daerah(Propinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang) danpihak Bandara dalam meningkatkan promosipariwisata dan membah jumlah alat transportasilanjutan agar wisatawan dapat langsungmelakukan perjalanan ke lokasi pariwisataTanjung Lesung;

c. Berdasarkan hasil dari analisis data, sertadidukung dengan matrik posisi lembaga dari

internal, eksternal dalam kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman, serta strategi pertumbuhanpemasaran tersebut, maka PT. Angkasa Pura IIBandara Soekarno-Hatta harus mulai bisamengidentifikasi hasil yang didapatkan darilayanan informasi dalam mendukung pariwisataTanjung Lesung dan sekitarnya;

d. Berdasarkan penentuan pada strategi growthtersebut dapat dilakukan strategi kompetitifmanajemen sumber daya manusia yangmenundukung layanan informasi pariwisata diIndonesia khususnya dalam hal ini pariwisataTanjung Lesung dan sekitarnya yang mampumemberi nilai tambah kepada instansi sesuaidengan strategi SO (Strength-Opportunity), makadapat diupayakan peningkatan kemampuan dankompetensi personel untuk melakukan kerjasamayang efektif dan efisien, dimana aktifitas tersebutdapat dilakukan melalui perencanaan sumber dayamanusia yang ada.Pihak Pengelola Bandara Soekarno Hatta telahmelakukan persiapan dalam menunjang destinasipariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnyaantara lain beroperasinya Bandara Soekarno Hattaselama 24 jam, sudah normalnya akses lalu lintasdari dan ke Bandara Soekarno Hatta, banyaknyaspace iklan untuk promosi pariwisata yang tersediadi Bandara Soekarno Hatta, penambahan fasilitasuntuk penumpang dan calon wisatawan Tanjung

Page 15: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya -

Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 191

Lesung, dan pusat informasi terkait destinasiwisata, terutama Tanjung Lesung.Saat ini belum ada program kerjasama langsungantara PT. Angkasa Pura II Cabang BandaraSoekarno-Hatta dengan pihak terkait denganpengembangan pariwisata Tanjung Lesung.Namun sarana dan prasarana yang tersedia siapuntuk menunjang destinasi pariwisata tersebut.Selain itu Pihak Bandara Soekarno-Hatta jugatidak menyediakan petugas khusus. Namunpetugas customer service PT. Angkasa Pura IICabang Soekarno-Hatta siap membantu untukmenyampaikan informasi yang diperlukan olehpengguna jasa bandar udara.Fasilitas penunjang yang disediakan oleh pihakBandara Soekarno-Hatta dalam menunjangdestinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dansekitarnya, antara lain menyediakan brosur-brosurtempat wisata di daerah Banten dan sekitarnya,menyediakan sarana transportasi dan pemadumoda yang dibutuhkan oleh pengguna jasabandara, dan menyediakan space iklan/videotronbagi daerah yang mempromosikan tempatwisatanya. Hal ini bisa bekerjasama dengan unitkomersial PT, Angkasa Pura II Bandara SoekarnoHatta.Transportasi lanjutan yang dapat digunakan olehwisatawan untuk mengunjungi destinasipariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnyayaitu DAMRI, angkutan sewa dan taksi. Saat inipemadu moda Damri hanya melayani jurusanBandara Soekarno Hatta dari dan ke Merak dansebaliknya. Apabila wisatawan akan berkunjungke Tanjung Lesung harus beralih moda kembali.Namun demikian wisatawan dapat menyewa taksiatau angkutan sewa yang ada disekitar BandaraSoekarno Hatta apabila menginginkan modalangsung.Kendala yang dialami oleh pihak BandaraSoekarno Hatta dalam menunjang destinasipariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnyaadalah sampai saat ini belum ada tawarankerjasama dari pihak daerah maupunkoordinasinya dan belum ada sosialisasi tentangdestinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesungsecara menyeluruh dengan para pihak di bandara.Beberapa peluang/kesempatan yang diperolehpihak Bandara Soekarno Hatta dalam menunjangdestinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dansekitarnya antara lain:

1. Bertambahnya jumlah penumpang dan pesawatterbang dari domestik/internasional di BandaraSoekarno Hatta memberikan kesempatan untukmempromosikan pariwisata di Indonesia;

2. Bertambahnya kegiatan-kegiatan promosi wisata

yang bekerjasama dengan PT. Angkasa Pura II;3. Kerjasama komersial paket pariwisata, program

marketing secara tidak langsung, penambahanpenumpang dan penambahan penerbangan;

4. Banyaknya space iklan untuk promosi di areaBandara Soekarno Hatta.Dalam menunjang destinasi pariwisata prioritasTanjung Lesung dan sekitarnya, pihak BandaraSoekarno Hatta mengharapkan perlunya dilakukankerjasama antara pihak bandara denganpemerintah daerah dan agen-agen wisatamenyediakan sarana transportasi yang memadaiyang langsung menghubungkan BandaraSoekarno Hatta dengan Tanjung Lesung danmenyediakan spot ditempat tertentu sebagai pusatinformasi destinasi pariwisata terutama TanjungLesung. Perlu ada kerjasama antara pemerintahdaerah khususnya Dinas Pariwisata, standarisasiharga produk yang dijual dan tersedia di daerahwisata (hotel, makanan, minuman dll), dankeamanan daerah tujuan wisata harus terjamin.Agar seluruh pihak dilibatkan dan diselaraskanbaik pemerintah daerah destinasi wisata, DinasPerhubungan (terkait transportasi), pihak bandara,pihak maskapai penerbangan, para pemegangotoritas, agar pengembangan tidak berjalansetengah-setengah sehingga dapat menarik minatmasyarakat untuk datang ke destinasi-destinasipariwisata dengan mudah dan menyenangkankarena semua fasilitas sangat mendukung.

KESIMPULANTerdapat dua jalur angkutan umum yaitu Jalur

Jakarta-Serang- Pandeglang-Tanjung Lesung dan Jalurtol Jakarta-Merak ke Kota Cilegon menuju destinasipariwisata prioritas Tanjung Lesung. Denganmenggunakan kedua angkutan umum ini masihdiperlukan waktu tempuh yang lama, dikarenakanmasih perlu alih moda untuk sampai ke TanjungLesung. Apabila berangkat dari Bandara SoekarnoHatta, dapat menggunakan DAMRI tujuan Merakdengan jumlah yang masih sedikit dengan waktutunggu yang relatif lama. Untuk sampai ke destinasipariwisata Tanjung Lesung perlu pindah moda lanjutandi Serang dengan DAMRI trayek Serang-TanjungLesung dengan frekuensi perjalanan sebanyak 2 kalisehari.

Ketersediaan dan kualitas jasa pelayanan diBandara Soekarno Hatta sangat baik, namun terkaitdengan pelayanan informasi dukungan pariwisataprioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnya masihkurang memadai. Faktor yang menjadi kendala antaralain kurangnya ketersediaan fasilitas penunjang berupamedia informasi pariwisata prioritas di Tanjung Lesung,kurangnya koordinasi dalam peningkatan prasarana dan

Page 16: SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN …

192 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192

sarana bidang pariwisata di Tanjung Lesung dan masihkurangnya program promosi daerah destinasipariwisata Tanjung Lesung dan sekitarnya di BandaraSoekarno Hatta.

Berdasarkan analisis SWOT diketahui bahwa nilaifaktor internal dan eksternal beserta diagram cartesiusdapat diperoleh bahwa yang menjadi strategi utamabagi PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara SoekarnoHatta dalam mendukung pengembangan destinasipariwisata prioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnyaadalah strategi growth (perkembangan).

SARANSaran/rekomendasi yang dapat diberikan dari

penelitian ini terkait dengan peningkatan aksesibilitastransportasi dalam menunjang destinasi pariwisataprioritas Tanjung Lesung antara lain denganmenyediakan transportasi pemadu moda langsungtrayek Bandar Udara Soekarno-Hatta – TanjungLesung berupa Bis DAMRI dengan frekuensiperjalanan yang terjadwal. Peningkatan kualitasinformasi tentang pariwisata Tanjung Lesung dansekitarnya dapat dilakukan dengan kerjasama (MOU)antara pihak Bandar Udara Soekarno-Hatta denganPemerintah Propinsi Banten antara lain penyediaanspace iklan untuk promosi di area Bandara SoekarnoHatta, menyediakan ruangan khusus untuk informasipariwisata (tourism) dan display kerajinan (ekonomikreatif) Propinsi Banten.

UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala

Pusat Litbang Transportasi Udara, KabidPengembangan Teknologi dan Penunjang PenelitianPuslitbang Transportasi Udara, Senior GeneralManager PT. Angkasa Pura II (persero) beserta StafBandara Soekarno-Hatta (Bapak Harris dan Ibu Lilo),Bapak Kusnandar Kasubid Kimpraswil BAPPEDAPandeglang dan Ibu Joice Administrator KEK TanjungLesung yang telah memberikan masukkan data daninformasi dalam penelitian ini. Penulis jugamengucapkan terima kasih kepada Pusat Penelitiandan Pengembangan Transportasi Antarmoda ataskesempatan yang diberikan sehingga tulisan ini dapatditerbitkan.

DAFTAR PUSTAKABappenas. Koordinasi Strategis Kawasan Strategis

Nasional (KSN), Perencanaan KawasanPengembangan Ekonomi Terpadu, KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas(KPBPB), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), danKawasan Perbatasan. Laporan Akhir. Jakarta:Bappenas, 2015.

Damayanti. “Masa Depan Pariwisata Indonesia dalampariwisata”. Diakses 15 Agustus 2016. http://harian.analisadaily.com/kota/news/masa-depan-pariwisata Indonesia.

Harry. “Gerbang Pariwisata Indonesia Terminal 3 UltimateBeroperasi”. Diakses 9 Agustus 2016.www.radarcirebon.com/9-agustus-2016-gerbang-par iwisata- indonesia- terminal-3-ul t imate-beroperasi-gerbang-pariwisata-indonesia-terminal-3-ultimate-beroperasi.html.

Hidayat, Syarif dan Agus Syarip Hidayat (ed.). Quo VadisKawasan Ekonomi Khusus (KEK). Jakarta: RajawaliPers, 2010.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 433 Tahun 2010tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara sertaRencana Pembangunan Bandar Udara Baru diKabupaten Pandeglang.

Media Center-News. “Tanjung Lesung-Kota WisataMaritim Internasional.” Diakses 29 Agustus 2016.www.tanjunglesung.com/media-center/news/61/kota-wisata-maritim-internasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011tentangPenyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus.

Putrananda, Hendri. “Respon Masyarakat Pesisir TerhadapRencana Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Pariwisata Di Tanjung Lesung KabupatenPandeglang.” Tesis, Program Pascasarjana FakultasGeografi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2014.

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik MembedahKasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2003.

Santoso, Budi. “Tinjauan Dan Perspektif DepartemenPerdagangan Terhadap Kebijakan Pemerintah DalamMendukung Pengembangan KEK.” Diskusi Internaldengan tim peneliti P3DI publikasi di Jakarta tanggal04 April 2008.

Undang-Undang No. 39 Tahun 2009 tentang KawasanEkonomi Khusus.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentangPenanaman Modal.