18
EFIKASI DAN KEPATUHAN PASIEN TERHADAP DIET KETOGENIK PADA DEWASA DENGAN EPILEPSI YANG MENETAP : SEBUAH META- ANALISIS Oleh : MAULIDA PEMBIMBING: dr. Nasrul Musadir, Sp.S BAGIAN /SMF ILMU KESEHATAN SARAF UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2015

slide moges jurnal terbaru.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: slide moges jurnal terbaru.pptx

EFIKASI DAN KEPATUHAN PASIEN TERHADAP DIET KETOGENIK PADA DEWASA DENGAN EPILEPSI YANG MENETAP : SEBUAH META-

ANALISISOleh : MAULIDA

PEMBIMBING:dr. Nasrul Musadir, Sp.S

BAGIAN /SMF ILMU KESEHATAN SARAFUNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH2015

Page 2: slide moges jurnal terbaru.pptx

ABSTRAKLatar Belakang dan Tujuan : Meskipun kesuksesan dalam penggunaan diet ketogenik pada epilepsi di pediatri , penerapannya pada dewasa terbatas. Tujuan dari meta-analisis ini adalah untuk menyimpulkan penemuan penelitian-penelitian terpublikasi yang relevan agar dapat mengidentifikasi efikasi dan tingkat kepatuhan terhadap diet ketogenik dan jenis-jenis yang diutamakan (diet ketogenik klasik dan modifikasi diet Atkins) pada dewasa dengan epilepsi menetap, dan untuk menyediakan informasi yang berguna terhadap praktik klinis

Metode :Pencarian elektronik pada PubMed, EMBASE, Google Scholar, dan WEB ISI ilmiah dikumpulkan untuk mengidentifikasi penelitian-penelitian mengenai efikasi dan kepatuhan pasien terhadap diet ketogenik pada dewasa dengan epilepsi menetap; penelitian-penelitian yang terlibat ditinjau. Meta-analisis dilakukan menggunakan STATA untuk menentukan kombinasi angka efikasi dan kombinasi angka terhadap diet ketogenik dan jenis-jenis utamanya. Hasil Totalnya, 12 penelitian memenuhi kriteria inklusi dan data dari 270 pasien dievaluasi. Hasil meta-analisis mengungkapkan kombinasi angka efikasi semua tipe diet ketogenik, diet ketogenik klasik, dan modifikasi diet Atkins 42%, 52% dan 34% secara berurutan; kombinasi angka kepatuhan secara bersamaan adalah 45%, 38% dan 56%.

KesimpulanHasil menunjukan bahwa diet ketogenik adalah terapi tambahan yang menjanjikan pada dewasa dengan epilepsi menetap, dan bahwa walaupun diet ketogenik klasik mungkin lebih efektif, pasien dewasa cenderung kurang patuh terhadap diet tersebut bila dibandingkan dengan modifikasi diet Atkins.

Page 3: slide moges jurnal terbaru.pptx

PENDAHULUAN

Diet Ketogenik (DK) pertama kali dilaporkan sebagai tatalaksana yang efektif pada anak dengan epilepsi yang menetap pada tahun 1920 an.

TUJUAN UTAMA

Untuk menyamai kondisi kelaparan pada jaringan tubuh dan untuk menghasilkan ketosis urin dengan menghambat ambilan karbohidrat dan mengganti sumber utama kalori yang dominan menjadi lemak.

DK termasuk DK klasik (DKK), yang mana tinggi lemak, diet rendah karbohidrat yang biasanya memiliki rasio ketogenik (misalnya gram lemak : gram karbohidrat + kombinasi protein ) 3-4:1, dan variasinya diantaranya, seperti modifikasi diet Atkins (MDA), diet trigliserida rantai-medium (DTR), dan indeks terapi glikemik yang rendah, yang tujuannya untuk meningkatkan toleransi diet.

Page 4: slide moges jurnal terbaru.pptx

MDA, yang mana pertama kali diperkenalkan pada tahun 2006 , biasanya memiliki karakteristik dengan rasio ketogenik 1-2:1 dan intake karbohidrat bersih 20 g/hari. Variasi yang paling sering digunakan pada dewasa adalah DKK dan MDA.

DKK biasanya diawali di rumah sakit oleh ahli gizi, sementara MDA biasanya diawali pada pasien rawat jalan tanpa periode puasa. Yang terakhir telah meningkat penggunaannya pada populasi dewasa karena pelaksanaannya dan toleransinya yang lebih baik.

Page 5: slide moges jurnal terbaru.pptx

Sejak penggunaan pertamanya, DK telah digunakan khususnya untuk menanggani epilepsi pada anak.

Terdapat peningkatan bukti terhadap efektivitas yang tinggi, dengan laporan 30-60% anak mengalami penurunan frekuensi kejang sekitar 50% setelah 6 bulan terapi.

Meskipun kesuksesan penggunaanya pada anak dan diberikan pada sekitar 30% pasien yang tidak dapat dikontrol dengan obat secara adekuat, penerapan DK pada dewasa yang mengalami epilepsi yang refrakter masih terbatas.

Alasanya utamanya untuk hal ini bisa jadi karena sedang berkembangnya obat-obatan antikonvulsan yangbaru, tingkat kepatuhan pasien yang rendah, dan kurang familiarnya di dokter.

Oleh sebab itu,penelitian-penelitian mengenai efikasi DK pada dewasa dengan epilepsi refrakter terbatas baik secara kuantitas dan kualitas.

Kami menampilkan meta-analisis dari bukti yang tersedia saat ini yang menjelaskan mengenai efikasi dan tingkat kepatuhan pasien dengan DK, dengan tinjauan untuk memberikan informasi lebih banyak kepada ahli saraf untuk membuat keputusan klinis. Informasi terkait saat ini masih kurang dalam literatur.

Page 6: slide moges jurnal terbaru.pptx

METODE

Strategi Pencarian

Pencarian-pencarian dengan database elektronik berikut dilakukan untuk penelitian-penelitian mengenai efikasi dan kepatuhan pasien terhadap DK pada dewasa dengan DK yang menetap:

PubMed, EMBASE, Google Scholar, dan ISI Web of Science. Kata kunci “diet ketogenik”, “ modifikasi diet Atkins”, “ diet trigliserida rantai medium,” dan “indeks terapi glikemik yang rendah” digunakan, referensi silang dengan “dewasa” dan “ epilepsi/kejang”.

Page 7: slide moges jurnal terbaru.pptx

Kriteria Inklusi dan ekslusi

Publikasi penelitian harus memenuhi kriteria berikut :

1. Mengamati efikasi dan kepatuhan pasien terhadap DK pada dewasa dengan epilepsi yang refrakter.

2. Memberikan informasi original yang dibutukan untuk meta-analisis, seperti jenis DK, jumlah pasien yang dilibatkan, jumlah adherer (mereka yang tetap menjalani diet sesuai batas waktu yang diberikan, biasanya batas waktu pada tiap-tiap yang diberikan) dan dropouts (yaitu mereka yang berhenti menjalani diet sebelum waktu yang berikan ) ,sejumlah pasien mengalami penurunan frekuensi kejang ≥ 50% (ditetapkan sebagai kesuksesan terapeutik untuk tujuan meta-analisis ).

3. Informasi–informasi asli dari faktor-faktor yang disebutkan dapat dikalkulasi. Artikel-artikel yang tidak berbahasa inggris, kasus seri kasus kecil, dan artikel-artikel review diekslusikan.

Page 8: slide moges jurnal terbaru.pptx

Seluruh artikel yang diinklusikan secara seksama ditinjau oleh dua peninjau mandiri untuk mengekstrak informasi yang berkaitan.

EKSTRAKSI DATA DAN ANALISA STATISTIK

Kombinasi angka kepatuhan pasien dikalkulasikan menggunakan jumlah pasien yang terdaftar dan jumlah adherers pada setiap penelitian.Analisa kelompok dilakukan berdasarkan jenis DK (misalnya DKK, MDA, dan DKR). Uji Chi kuadrat dilakukan untuk membandingkan hasil kombinasi dari dua kelompok (DKK dan MDA). Heterogenitas diantara penelitian-penelitian dinilai menggunakan statistik dimana I2 heterogenitas yang signifikan secara statistik adalah p<0,05), model efek acak digunakan untuk mengkombinasikan hasil.

Jumlah pasien yang dilibatkan dan pasien yang sukses dalam terapi digunakan untuk menghitung angka efikasi dari masing-masing penelitian yang diinklusikan, meta-analisis kemudian dilakukan untuk menghitung kombinasi angka efikasi DK.

Page 9: slide moges jurnal terbaru.pptx

HASIL

Gambar 1 Menunjukkan proses inklusi/ekslusi penelitian

Pencarian databasePencarian manual referensi

akan tinjauan dan artikel yang relevan

149 artikel yang relevan

12 artikel diinklusikan

Ekslusi : -49 tidak mempelajari efikasi DK terhadap epilepsi yang menetap-26 tinjauan-- 11 penelitian hewan--26 penelitian mengenai anak dan remaja-- 2 laporan data tidak lengkap-- 23 laporan kasus/seri kasus

Page 10: slide moges jurnal terbaru.pptx

Angka efikasi DK pada dewasa dengan epilepsi menetap berkisar 13%, sampai 70% pada 12 penelitian yang diinklusikan. Meta analisis memberikan hasil kombinasi angka efikasi KD 42% (efek model acak). Kombinasi angka efikasi untuk DKK adalah 52% sementara untuk MDA 34%.

Total akhir 270 pasien dievaluasi. Pada seluruh penelitian, DK digunakan sebagai terapi tambahan terhadap obat-obatan anti kejang yang sebelumnya telah diberikan. DKK digunakan pada enam penelitian (n=168 pasien) dan MDA digunakan pada lima penelitian (n=87 pasien).

Page 11: slide moges jurnal terbaru.pptx

Jumlah adherers dilaporkan dalam 11 penelitian. Meta analisis mengungkapkan bahwa kombinasi angka kepatuhan untuk DK adalah 45% (efek model acak). Dan terdapat heterogenitas di antara masing-masing penelitian (I2 =76,3% p<0.001).

Kombinasi angka kepatuhan DKK adalah 38% dengan heterogenitas yang signifikan (I2=78.6%, p=0.001), Sementara MDA adalah 56% dengan heterogenitas yang tidak signifikan (I2= 44.5%, p=0.125).

Page 12: slide moges jurnal terbaru.pptx

Informasi dasar dan data yang berkaitan dengan penelitian yang diinklusikan

Penulis, tahun

Jenis penelitia

n

Durasi

Rentang

usia

Total subjek

(n)

Pasien sukses terapi dari total subjek

Jumlah adherer’

s

Jumlah dop out efektivit

asTidak patuh

Jumlah drop out

Page 13: slide moges jurnal terbaru.pptx

DISKUSI

EFIKASI DAN KEPATUHAN PASIEN DENGAN DK

Meta-analisis dari 12 penelitian ini memberikan hasil kombinasi angka efikasi DK sebesar 42%, dengan heterogenitas signifikan yang berbeda

Seperti yang disebutkan dalam pendahuluan, efektivitas yang tinggi (berkurangnya frekuensi kejang paling kurang 50%) dari 30-60% dapat diperoleh saat menerapkan DK pada pasien epilepsi.

Sehingga, efikasi dari DK pada dewasa dapat dibandingkan dengan pasien pediatri, kenyataannya angka kesuksesan terapeutik sampai 70% dilaporkan pada Internasional Symposium on Dietary Therapies ketiga oleh beberapa kelompok yang telah melaksanakan DK (termasuk DKK dan MDA) pada diet centes untuk pasien dewasa yang mengalami epilepsi, sehingga DK dapat menjadi terapi tambahan yang menjanjikan pada dewasa dengan epilepsi yang menetap.

Page 14: slide moges jurnal terbaru.pptx

Meta analisis 11 penelitian (mengekslusikan penelitian Barborka) mengungkapkan angka kombinasi kepatuhan pasien dengan DK yaitu 45%. Ini merupakan angka kepatuhan yang relatif rendah, yang sama dengan penelitian-penelitian disebabkan khususnya oleh ketidakefektifan dan kurangnya kepatuhan (Tabel 1).

Ketidakpatuhan dapat dikaitkan dengan intoleransi yang disebabkan oleh efek samping atau penghentian diet baik disebabkan oleh faktor-faktor psikososial atau keterbatasan diet. Dengan beberapa laporan terhadap efek samping berat atau gatal, sehingga memungkinkan untuk ahli saraf dan ahli gizi untuk berusaha meningkatkan kepatuhan pasien yang dapat meningkatkan efikasi dari terapi diet itu sendiri.

Page 15: slide moges jurnal terbaru.pptx

PERBANDINGAN DKK DAN MDA

Meta analisis saat ini mengungkapkan bahwa kombinasi angka efikasi secara signifikan lebih baik untuk DKK (52%) dibandingkan dengan MDA (34% , p=0,036), sehingga kombinasi angka kepatuhan secara signifikan lebih tinggi untuk MDA (56% vs 38%, p=0.006). Sehingga, analisis kelompok dari penelitian-penelitian saat ini menyarankan bahwa saat ini DKK lebih efektif, pasien dengan epilepsi menetap cenderung kurang patuh terhadap cara tersebut dibandingkan dengan MDA

Page 16: slide moges jurnal terbaru.pptx

KETERBATASAN

a. Pertama, jumlah pasien kecil, faktor-faktor etik terbatas pada pasien-pasien yang didaftarkan , terdapat kesulitan dalam praktik, dan penelitian-penelitian yang diinkulusikan seluruhnya adalah penelitian observasional tanpa kelompok kontrol. Sehingga kesimpulan hanya menyediakan bukti kelas III yang menilai efikasi dan kepatuhan DK pada dewasa

b. Kedua, Durasi follow up jangka panjang (3-118 bulan), distribusi yang berbeda dari usia, jenis kelamin, dan jenis kejang dan faktor-faktor penyerta lainnya yang tidak terkontrol dapat ditambahkan sebagai bias pada meta-analisis

c. Ketiga, pasien yang diinklusikan menjalani terapi berdasarkan praktik pusat penangganan individual dan pemberi arahan, yang mana juga menimbulkan beberapa bias

Page 17: slide moges jurnal terbaru.pptx

KESIMPULAN

Kesimpulannya, meta-analisis ini menyediakan dukungan statistik formal terhadap efikasi dan kepatuhan DK dan dua variasinya (DKK dan MDA) pada tatalaksana epilepsi pada dewasa. Hasil menunjukkan bahwa diet ini merupakan terapi tambahan yang menjanjikan pada dewasa dengan epilepsi menetap, dengan angka efikasi keseluruhan adalah 42%

Page 18: slide moges jurnal terbaru.pptx

TERIMA KASIH