Slide Kuliah Bisnis Pariwisata

Embed Size (px)

Citation preview

BISNIS PARIWISATA

1

Pariwisata Dunia

Industri pariwisata sebagai industri jasa masih merupakan andalan untuk meraih devisa, bahkan industri pariwisata dikatakan sebagai sektor penyelamat pada saat perolehan devisa sektor lainnya semakin menurun. Menurut The World Tourism Organization (WTO) / UNWTO bahwa pariwisata dunia akan tumbuh 4 persen pertahunnya. Tahun 2000, sebanyak 698 juta orang bepergian keluar negeri, mengeluarkan uang lebih dari US$ 478 milyar. Pariwisata sebagai penghasil ekspor nomor satu di dunia melebihi produk otomotif, kimia, minyak bumi dan produk makanan.

2

Pariwisata Indonesia

Pemerintah Indonesia juga memandang industri pariwisata sebagai sektor andalan di masa yang akan datang dalam mendapatkan devisa. Pada tahun 2003 sektor pariwisata mampu menyerap devisa 4,5 milyar dollar Amerika Serikat. Tahun 2005 target kunjungan wisman 6 juta orang dengan target pemasukan devisa 6 milyar dolar AS.,3

Pariwisata Indonesia

Dari sisi penawaran, Indonesia memiliki 26 kawasan wisata dimana delapan diantaranya termasuk Bali. Indonesia juga memiliki tiga warisan budaya dunia (world cultural heritage) yang dianugrahkan UNESCO yakni : Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Situs Purbakala Sangiran di Jatim. Disamping itu Indonesia juga memiliki warisan alam dunia (world nutural heritage) yakni Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Ujung Kulon di Banten dan Taman Nasional Lorentz di Papua.

4

Pariwisata Indonesia

Segmen pasar utama berasal dari negara-negara ASEAN dan negara Asia lainnya seperti Jepang, Taiwan dan Korea Selatan. Segmen pasar pelengkap meliputi negara-negara Eropa seperti Jerman, Inggris, Prancis dan Belanda serta beberapa negara di Benua Amerika dan Afrika. Sedangkan negara-negara di kawasan Teluk masih merupakan segmen pasar potensial. Industri pariwisata merupakan salah satu dari lima andalan penghasil devisa Indonesia, selain Sektor Minyak dan Gas, Tekstil, Pakaian Jadi, dan Kayu Lapis, menyerap tenaga kerja 7,4 juta jiwa serta memberi multiplier effect pada sekitar 150 sektor lainnya,

5

LIMA ANDALAN SUMBER PENGHASIL DEVISA INDONESIA (2000-2003) Dalam Milyar Dollar AS) No Sektor 2000 14,37 5,37 3,63 4,70 1,99 2001 12,64 5,41 3,2 4,48 1,84 2002 12,11 5,03 3,08 3,89 1,75 2003 13,65 4,04 3,06 4,04 1,66

1 Minyak dan Gas 2 Pariwisata 3 Tekstil 4 Pakaian Jadi 5 Kayu Lapis

Sumber: BPS

6

Pariwisata Bali

Pariwisata Bali adalah Pariwisata yang diformat sebagai pariwisata Budaya, berlandasan adat istiadat dan agama Hindu, sangat mewarnai struktur perekonomian Provinsi Bali. Pariwisata Bali yang berbasis pada budaya mempunyai keunggulan dan karakteristik yang unik jika dibandingkan dengan pariwisata lainnya baik di Indonesia maupun di negara lainnya. Pariwisata Bali berkaitan erat dengan kehidupan sosial budaya orang Bali khususnya dalam kehidupan beragama dan adat istiadatnya. Budaya dan adat istiadatnya merupakan modal daya tarik bagi wisatawan terhadap pariwisata Bali.

7

Pariwisata Bali

Struktur perekonomian Bali dimana pariwisata sebagai leading sector, mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Pada tahun 1999 kontribusi kelompok sektor tersier mencapai 61,90 persen dan meningkat di tahun 2003 menjadi 62,85 persen. Kontribusi sektor primer turun dari 22,80 persen pada tahun 1999 menjadi 21,30 persen pada tahun 2003.8

Pariwisata Bali

Pada tahun 1999, usaha yang bergerak di sektor perdagangan, hotel dan restoran menyumbang 31,26 persen terhadap PDRB Bali. Tahun 2000 sumbangan sektor perdagangan, hotel dan meningkat menjadi 33,19 persen, terhadap PDRB Bali. Tahun 2001 sampai 2003 sumbangan tersebut menurun yaitu tahun 2001 sebesar 31,83 persen, tahun 2002 sebesar 30,90 persen dan tahun 2003 sebesar 30,17 persen. Walaupun demikian sektor perdagangan, hotel dan restoran tetap sebagai penyumbang terbesar terhadap PDRB Bali. Secara tidak langsung, hal tersebut juga berarti adanya sumbangan yang signifikan industri pariwisata terhadap PDRB Bali secara keseluruhan.9

Pariwisata Bali

Selain agama Hindu dan adat istiadatnya, sektor pertanian juga merupakan spirit industri pariwisata Bali(Sudibya Bagus, 2004). Sektor pertanian yang dianggap sebagai spirit industri pariwisata Bali secara kuantitas sulit dikembangkan lagi karena semakin menyempitnya lahan pertanian. Hampir 1500 hektar lahan pertanian di Provinsi Bali bekurang setiap tahunnya karena keperluan industri, pemukiman dan untuk fasilitas lainnya. Sinergi yang saling menguntungkan antara sektor pertanian dan industri pariwisata Bali masih belum tampak jelas.

10

Pariwisata Bali

Dilihat dari keterlibatan penduduk lokal dalam dunia pariwisata sebagai pekerja pariwisata menunjukkankan peran yang cukup signifikan. Distribusi prosentase tenaga kerja sektoral Bali pada tahun 2000 menunjukkan bahwa : Sektor jasa menyerap tenaga kerja paling besar yaitu 44,3 persen, Sektor pertanian 43,3 persen Sektor industri 23,3 persen (Bendesa, K.G., 2005).

11

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA LANGSUNG KE BALI DAN INDONESIA SERTA ANDIL BALI TERHADAP INDONESIA. PERIODE 1995 2004Tahun Bali (Orang) Pertumbuhan (%) Indonesia (Orang) Pertumbuhan Andil Bali (%) Thd. Indonesia (%) 7,6 23,5 16,8 22,7 3,0 23,7 -11,1 25,8 -0,1 29,5 10,1 27,9 1,8 26,3 -2,3 25,6 -11,3 22,2 54,5 21,1 Rata-rata= Rata-rata= 6,9 24,8

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004

1.015.314 1.140.988 1.230.316 1.187.153 1.355.799 1.412.839 1.356.774 1.285.844 993.029 1.458.309

-1,7 12,6 7,8 -3,5 14,2 4,2 -4 -5,2 -22,8 46,9 Rata-rata= 4,9

4.310.504 5.034.472 5.184.486 4.606.416 4.600.000 5.064.217 5.153.620 5.033.620 4.467.021 6.900.000*

12

PERBANDINGANNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DAN WISATAWAN NUSANTARA KE BALI PERIODE 1994 2003.Tahun Wisman (Orang) 1.032.476 1.015.314 1.140.988 1.230.316 1.187.153 1.355.799 1.412.839 1.356.774 1.285.844 993.029 Pertumbuhan (%) 16,6 -1,7 12,6 7,8 -3,5 14,2 4,2 -4 -5.2 -22,8 Rata-rata = 2,7 Wisnus (Orang) 2.435.565 2.889.966 2.907.767 2.747.786 3.319.318 3.332.465 3.521.841 2.834.653 2.486.899 2.170.102 Pertumbuhan (%) -1,9 18,66 0,62 -5,5 20,8 0,4 5,7 -19,5 -12,3 -12,7 Rata-rata = -0,57 13

1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003

Industri Pariwisata

Menurut Richard Sihte, (2000:52), untuk mendapatkan pengertian serta definisi tentang industri pariwisata, kita tidak akan dapat terlepas dari suatu rencana perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan. Produk Industri Pariwisata Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud dengan produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan melalui proses produksi. Produk wisata pada dasarnya merupakan rangkaian dari jasa-jasa atau produk-produk yang diperlukan oleh wisatawan dalam menikmati wisatanya.

14

Konsep Pariwisata

Konsep pemanfaatan waktu luang (leisure) menjadi semakin penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Waktu luang saat ini lebih dipandang sebagai antitesis pekerjaan, selain sebagai bagian dari kehidupan seharihari, seperti apa yang dipersepsikan sebelumnya dalam beberapa budaya masyarakat. Waktu luang tidak selalu diartikan dalam persepsi sempit sebagai waktu sisa, yang tidak dimanfaatkan sama sekali, akan tetapi dalam waktu luang dapat dilakukan aktivitasaktivitas seperti rekreasi atau kegiatan bermain lainnya.

15

Definisi Pariwisata

Berbagai definisi diberikan oleh para pakar tentang pariwisata (tourism) dengan perspektif yang berbeda. Holloway (1988), memberikan definisi tentang pariwisata (tourism), baik secara teknis maupun secara konseptual. Dikatakan, Firstly it is important to recognize that tourism is just one form of recreation, along with sports activities, hobbies and pastimes, and all of these are discretionary uses of our leisure time. Pariwisata juga didefinisikan : as the movement of people away from their normal place of residence.

16

Definisi Pariwisata

Institute of Tourism in Britain dalam Holloway (1988), memberikan difinisi: Tourism is the temporary shortterm movement of people to distinations outside the places where they normally live and work, and activities during their stay at these destinations; it includes movement for all purposes, as day visits or excursions.Dua pengertian tentang pariwisata di atas mengindikasikan bahwa pariwisata adalah suatu aktivitas kepergian manusia dalam mengisi waktu luang di luar tempat tinggal normal mereka.

17

Definisi Pariwisata

Menurut Mill (2000), pariwisata adalah aktivitas yang terjadi apabila seseorang wisatawan melakukan perjalanan, mencakup segala sesuatu mulai dari perencanaan perjalanan itu sendiri, perjalanan ke tempat tertentu, tinggal di tempat itu, kembali dan kenangan yang didapat sesudahnya. Aktivitas perjalanan meliputi pembelian-pembelian yang dilakukan serta interaksi yang terjadi antara fihak tuan rumah dan tamunya.18

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan,

Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.19

Undang-Undang

Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata , usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. Obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Menteri Pariwisata adalah menteri yang bertanggungjawab di bidang kepariwisataan.

20

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bali No. 3 Tahun 1991 Tentang Pariwisata Budaya

Berdasarkan sumber dan potensi dasar serta kondisi obyektif Daerah Bali, maka kepariwisataan yang dikembangkan di Daerah Bali adalah Pariwisata Budaya. Pariwisata Budaya adalah salah satu jenis kepariwisataan yang dalam perekembangan dan pengembangannya menggunakan kebudayaan Daerah Bali yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional21

Jenis-Jenis Wisata

Wisata Budaya. Wisata Kesehatan. Wisata Olahraga. Wisata Komersial. Wisata Industri. Wisata Politik. Wisata Konvensi. Wisata Sosial. Wisata Agro. Wisata Maritim (Marina) atau Bahari. Wisata Cagar Alam. Wisata Buru. Wisata Pilgrim.

22

Produk Industri Pariwisata

Menurut Holloway (1988), Having attemed to define tourism, we can now look at the tourist product itself. The first charateristc of the product to note is that it is a service rather than a tangible good. Its intangibility poses problems for those concerned in marketing tourism. Another characteritic of tourism is that it cannot be brought to the consumer; rather, the consumer must be taken to his product. In the short term at least, the supply of this product is fixed.23

Yang membentuk produk pariwisataMenurut Sihte, (2000), ada tiga unsur yang membentuk produk pariwisata yaitu:

Attractions of the distination including its image in the tourists mind. Facilities at the destination which include accomodation, catering, entertainment and recreation. Accessibility of the destination.

24

Secara Fisik Produk Pariwisata (Yoeti, 1978).

Jasa travel agent yang memberikan informasi tentang rencana perjalanan yang diinginkan oleh wisatawan. Jasa perusahaan angkutan yang akan membawa wisatawan dari dan ke daerah tujuan wisata yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan wisatawan dan perusahaan jasa angkutan. Jasa pelayanan dari perusahaan yang menyediakan akomodasi perhotelan. Restoran, (catering trade) fasilitas rekreasi serta entertainment dan hiburan lainnya. Jasa retail travel agent lokal (tour operator) yang menyelanggarakan city sightseing, tours, excursion pada obyek wisata dan atraksi wisata setempat. Obyek wisata dan atraksi wisata, yang terdapat di daerah tujuan wisata yang menjadi daya tarik untuk datang dan berkunjung ke daerah tersebut. Jasa souvernirshop, handicraft serta shopping centre, melayani wisatawan untuk berbelanja barang-barang kebutuhan maupun barang-barang untuk kenangkenangan.25

Unsur-Unsur (Sumber-Sumber) Penting Dalam Pariwisata .

Dalam pariwisata sumber-sumber atau unsurunsur penting yang sifatnya langka yang digunakan dalam melayanan wisatawan adalah tenaga kerja dan perusahaan termasuk sarana publik; kapital termasuk akses yang diberikan publik dan infrastruktur publik dan fasilitas swasta; tanah termasuk pantai, air. Sedangkan yang termasuk sumber-sumber pariwisata bebas adalah cuaca, budaya dan warisan nenek moyang termasuk pandangan hidup (way of life).26

Tipe-Tipe Wisatawan

Tiga cara dalam mensegmentasi wisatawan yaitu: Segmentasi berdasarkan tujuan perjalanan. Segmentasi psykografik ( kognitif-normatif) Segmentasi Interaksional.

27

Tipe Wisatawan Berdasarkan Tujuan Perjalanan

Wisatawan dan Pelancong (Ekskursionis)

Tujuan rekreasi ( liburan, kesehatan dan olah raga, kegiatan keagamaan) Tujuan bisnis ( urusan perusahaan, convensi, perjalanan penjualan)

28

Tipe Wisatawan Berdasarkan Segmentasi Psykogafik (Perilaku)

Tipe Wisatawan Berdasarkan Segmentasi Psykogafik (Perilaku) lebih menekankan pada gaya hidup (lifestyles). Dalam hal ini wisatawan akan diklasifikasikan berdasarkan:

Tingkat resiko yang diinginkan oleh wisatawan, Kenyamanan yang diharapkan. Sejauhmana wisatawan mendapatkan sesuatu pengalaman baru Sejauhmana keterjaminan dari apa yang diharapkan dengan apa yang bisa diterima. Tingkat budaya yang diharapkan wisatawan.29

Tipe Wisatawan Berdasarkan Segmentasi Interaksional.Tipe wisatawan ini pada dasarnya dihubungkan dengan dampaknya terhadap suatu daerah tujuan wisata. Misalnya tipe wisatawan penjelajah, dampaknya terhadap daerah tujuan wisata pada umumnya : jumlahnya kecil, umumnya tidak mengkonsumsi produk-produk pariwisata. Sedangkan tipe wisatawan elit dampaknya terhadap daerah tujuan wisata pada umumnya: harga-inelastis, mengharapkan kualitas produk dan pelayanan tinggi, dapat meningkatkan investasi di daerah tujuan wisata tersebut.

30

Aktivitas Pariwisata

Aktivitas pariwisata adalah aktivitas ekonomi yang dapat menciptakan permintaan. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan pariwisata pada umumnya masing-masing terpisah, akan tetapi saling melengkapi. Produk-produk tersebut berupa barang-barang dan jasa, oleh karena itu kegiatan pariwisata lazim disebut dengan industri pariwisata atau Tourism Industry (Sihte, 2000).31

Tourism Enterprises

Dalam pariwisata tidak hanya merupakan suatu aktivitas ekonomi yang cakupannya luas, akan tetapi disana ada penawaran terhadap berbagai produk pariwisata dari berbagai jenis perusahaan. Dengan demikian terdapat berbagai bentuk perusahaan pariwisata berdasarkan kepemilikan mulai dari perusahaan berskala kecil, multinasional maupun perusahaan negara.32

Tourism enterprises are

All business entitis which, by combining various means of production, prvide goods and service of a specialty nature

33

Tujuan Bisnis Pariwisata

Tujuan klasik adalah maksimum profit, dengan berusaha maksimumkan perbedaan antara total revenue dan total cost. (MR=MC) Tujuan ini dapat dicapai dalam jangka waktu sangat pendek. Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sangat sulit untuk mencapai tujuan klasik tersebut. Sehingga perusahaan pariwisata bekerja dengan menetapkan secara tujuan jangka pendek dan jangka panjang34

Tujuan Bisnis Pariwisata

Dalam bisnis pariwisata untuk mencapai profit maksimum melalui peningkatan revenue dapat dilakukan dengan menetapkan kebijakan diskriminasi harga. Kebijakan diskriminasi harga umumnya menunjukkan suatu tingkat monopoli yang dapat meningkatkan supernormal profit. Akan tetapi dalam bisnis pariwisata hal tersebut lebih cenderung menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melakukan segmentasi pasar.35

Sales Revenue Maximisation

Sales revenue maximasation sering merupakan konpensasi dari profit maximasation (Baumol 1977). Dalam bisnis pariwisata alasan menekankan pada maksimisai pendapatan penjualan terjadi baik eksplisit maupun implisit dalam salah satu dari tiga alasan berikut.1. 2.

3.

Sebuah bisnis dengan kapasitas yang relatif tetap, lebih konsentrasi pada revenue dari pada cost. Disisi lain bisnis pariwisata keberadaannya relatif baru dan baru berkembang, sehingga memerlukan usaha untuk mengembangkan suatu pasar untuk pertumbuhan dimasa yang akan datang. Dalam hal ini diperlukan biaya promosi yang besar misalnya dalam memperkenalkan daerah tujuan wisata yang baru. Selama komunikasi produk dan promosi menjadi sangat penting dalam bisnis pariwisata, karena konsumen tidak dapat mencoba produk sebelum membeli, maka keberhasilan bisnis pariwisata sangat ditentukan oleh usaha pemasaran yang berorientasi pada manusia. Misalnya manajer dievaluasi kesuksesannya melalui keberhasilan meningkatkan sale revenue dan market share.

36

Output Maximisation

Dalam hal ini sale revenue dianggap masalah skunder dari vulume barang dan jasa yang mampu dihasilkan. Perusahaan dalam model ini adalah lebih produk oriented dari pada market oriented, yang mempunyai kekuatan untuk menurunkan harga sehingga dapat memperlancar supply.37

Rupa Bisnis PariwisataArts Home Based (Newspapers, book, TV, radio) Outside Home (Music, Theatre, Musium) Accomodation (Hotel, camping, boat holiday)

Leisure

Tourism

Attractions (Historic, Park zoos) Operator( Travel agents & tour operators) Active

Sport

SpetactorEating

Recreation

Drinking Shopping Healt & Beuty

38

Pengembangan PariwisataMarketTourist Attractions Tourist Facility Transportation Existing Market Competition Future Trends Future Tourist Profile Planning/E ngineering Infrastructure Communicatio ns/Transporta tion Urban Service Land Availability Environmenta l/ecological Potential/Con ctraints of alternative site Sosioeconomic Legal/Business

Local Attitude Labour Force Suport Services/P roduct

Private/Public/No nprofit Attitude Existing Promotion Business Perceptions Legislation affecting Tourism

39

Sistem Kepariwisataan

Departing traveller

Traveller Generating Region

Transit Route Region

Tourist Destination Region

Returning traveller

40

Elemen Geograpi dalam Sistem Kepariwisataan

TR3 Traveller Generatiaon Region TR1

Tourist Destination Region,2 TR2 Tourist Destination Region,1

41

Terminologi KepariwisataanWisata: perjalanan; dalam bahasa ingris dapat disamakan dengan travel Wisatawan: Orang-orang yang melakukan perjalanan; dalam bahasa ingris dapat disebit dengan istilah travellers Pariwisata: Perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ketempat yang lain dalam bahasa inggris disebut dengan istilah tour Kepariwisataan; hal-hal yang berhbungan dengan pariwsata dan dalam bahasa ingris disebut dengan tourism

42

Klasifikasi Kepariwisataan (Wahab, 1976)Jumlah orang Tujuan perjalanan Alat angkutan Letak geografi Umur Jenis kelamin Harga & kualitas Individual /Group TourismLeisure Tourism, Cultural Tourism, Health Tourism, Sport Tourism, Conference.

Land Tourism, Sea River TourismNational Tourism, Regional Tourism, International Tourism

Youth Tourism, Adult Tourism Masculine Tourism, Feminime TourismDeluxe Tourism, Midle class Tourism Social Tourism43

Klasifikasi Wisata Menurut Bentuknya (Soekadijo, 2000)

Wisata Mancanegara (asing, international) dan Wisata Domestik (dalam negeri). Wisata Reseptif (pasif/ inbound tourism) dan Wisata Aktif/ outbound tourism) Wisata Kecil ( short term tourism) dan Wisata Besar. Wisata Individual dan Wisata terorganisir (wisata paket) Wisata menurut kendaraan yang digunakan.44

Pariwisata Sebagai Mobilitas Spasial

Bahwa sesungguhnya kegiatan kepariwisataan adalah rangkaian kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan oleh wisatawan dalam menikmati wisatanya. Semua kegiatan kepariwisataan tersebut bertujuan memenuhi kepuasan wisatawan Semua kegiatan tersebut satu sama lainnya berkaitan, merupakan suatu sistem perkaitan sosial (systemic linkage) Pada hakekatnya pariwisata adalah masalah perpindahan tempat, dari tempat kediaman wisatawan ke tempat tujuan wisata dengan perkataan lain masalah pariwisata adalah masalah mobilitas spasial45

Diterminan Mobilitas Kepariwisataan

Adanya motif wisata Adanya daya tarik bagi wisatawan yang disebut atraksi wisata (tempat hiburan, musium, pertunjukkan kesenian dll) Antara motif dan atraksi harus ada komplementaritas (saling melengkapi) Adanya kebutuhan wisata Adanya jasa wisata (rumah makan, hotel dll) Antara kebutuhan wisata dan jasa wisata harus ada komplementaritas Adanya transferabilitas: kemudahan untuk berpindah tempat atau bepergian Publikasi, pemasaran46

MODEL PARIWISATA SEBAGAI MOBILITAS SPASIALWISATAWAN

MOTIF WISATAPEMASARAN KOMPLEMENTARITAS

KEBUTUHAN WISATA TRANSFERABILITAS ANGKUTAN KOMPLEMENTARITAS

ATRAKSI

JASA WISATA DAERAH TUJUAN WISATA47

MODEL PARIWISATA SEBAGAI INDUSTRIKONSUMEN

DEMANPEMASARAN MOTIF PERJALANAN KEBUTUHAN DALAM PERJALANAN ANGKUTAN

ATRAKSI

JASA WISATA SUPPLY PRODUSEN

ANGKUTAN WISATA

48

SIFAT PRODUK PARIWISATA

Tidak dapat dibawa ke tempat kediaman wisatawan, harus dinikmati di tempat dimana produk itu tersedia. Wujud produk wisata akhir ditentukan oleh wisatawan sendiri. Produk pariwisata berujud pengalaman49

PERTUMBUHAN PARIWISATA DAN EKONOMI NASIONAL

50

Target Pendapatan Negara Dari Sektor Pariwisata

Depbudpar menargetkan pendapatan negara (devisa) dari sektor pariwisata pada 2005 sebesar US$6 miliar, naik sekitar US$1,2 miliar dari perolehan pada 2004 yang mencapai US$4,8 miliar. "Jika kondisi keamanan di bulan-bulan mendatang terus stabil seperti saat ini, maka target tersebut bukanlah mustahil untuk dicapai," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir Jero Wacik, SE, pada pembukaan Pameran "Gebyar Wisata Nusantara 2005" di Jakarta, Kamis (12/5). Menurut Jero Wacik, industri pariwisata memang sangat peka dengan situasi keamanan, beberapa gangguan selama tiga tahun terakhir seperti tragedi bom Bali, bom Kuningan, kerusuhan di beberapa daerah serta bencana tsunami, sempat mengakibatkan industri pariwisata terpuruk. Tetapi, Jero Wacik menambahkan, dengan partisipasi dan dukungan dari semua pihak, maka permasalahan tersebut hendaknya tidak lagi mengancam industri pariwisata Indonesia.

51

Target .

"Sewaktu Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan beberapa waktu lalu, banyak orang yang menanyakan apa kontribusi acara tersebut secara langsung bagi masyarakat, padahal jawabannya mudah saja. Kesuksesan menyelenggarakan acara internasional adalah suatu jaminan terhadap keamanan negara," katanya. Puluhan kepala negara dan pemerintahan yang berjalan kaki dengan aman di jalanan di Jakarta atau Bandung, kata Jero Wacik. Dia menambahkan, itu adalah suatu bukti nyata bahwa Indonesia sangat aman. "Gaungnya tentu akan ke seluruh dunia. Jika orang Jepang misalnya melihat pemimpinnya jalan kaki dengan aman di Indonesia, maka mereka akan menyambutnya dengan positif sehingga tidak takut lagi ke Indonesia," ujarnya. Menurut Jero Wacik, sektor pariwisata adalah sektor pertama yang memperoleh keuntungan langsung dari kesuksesan acaraacara seperti itu. "Penginapan penuh, restoran ramai, penyedia jasa meraup sukses, semua diuntungkan," katanya. Sementara dari sisi wisatawan nusantara (winus), Jero Wacik mengatakan, Depbudpar menargetkan pendapatan sebesar Rp100 triliun pada 2005 meningkat apabila dibandingkan dengan pendapatan 2004 yang sebesar Rp87 triliun

52

Target

Menurut Deputi Bidang Pemasaran Depbudpar, Udin Syaefuddin, Depbudpar menargetkan jumlah wisnus pada 2005 mencapai 109,9 juta orang dengan pengeluaran Rp86,6 triliun, meningkat dari tahun 2004 yang mencapai 108,3 juta dengan belanja mencapai Rp77,8 triliun. Lalu pada 2006 diharapkan jumlah wisnus mencapai 111,4 juta orang dengan pengeluaran mencapai Rp90,2 triliun dan mencapai 113 juta orang pada 2007 dengan pengeluaran Rp94,5 triliun. (*/dar)

53

EKONOMI NASIONAL

Ekonomi nasional umumnya digambarkan oleh GDP Elemen GDP : barang dan jasa, untuk konsumsi (C) dan untuk konsumsi (I) asumsi tidak ada perdagangan luar negeri. GDP = C + I bila ada perdagangan luar negeri; GDP = C + I + X-M.

54

EKONOMI

Dalam pariwisata pengeluaran wisatawan dihitung sebagai pengeluaran konsumsi (C) untuk wisatawan domestik Pengeluaran perusahaan untuk bangunan, tanah, perlengkapan dll adalah investasi (I), yang umumnya dilakukan oleh pemerintah untuk infrastruktur. Wisatawan yang mengeluarkan uang di luar negeri (impor jasa ) untuk perjalanan dan transportasi menjadi pendapatan negara tujuan. Ekspor jasa dapat dilakukan apabila suatu negara dapat mendatangkan wisatawan asing.

55

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI PARIWISATA THD GDP

Ketersediaan sumber-sumber (resources),

Tanah dan atributnya Jasa pelayanan yang diberikan oleh tenaga kerja pariwisata, dengan menunjukkan perilaku positif terhadap pariwisata dan wisatawan. Investasi dalam pariwisata untuk infrastruktur, hotel, transportasi dll.56

FAKTOR-FAKTOR .

Pengetahuan tentang teknologi

Pariwisata di negara sedang berkembang investasi yang diperlukan relatif sedikit. Dengan semakin pentingnya pariwisata dunia lebihlebih ditujukan untuk meningkatkan GDP teknologi yang semakin tinggi sangat diperlukan ( misal teknologi pelayanan tansportasi udara, komunikasi dll) Umumnya pada awal berkembang diperlukan teknologi sederhana. Pariawisata akan berkembang pesat bila disuport dengan teknologi tinggi.

57

FAKTOR-FAKTOR.

Stabilitas sosial dan politik

Sebagai suatu industri, pariwisata sangat dipengaruhi oleh stabilitas sosial dan politik. Stabilitas sosial dan politik mempengaruhi permintaan pariwisata. Stabilitas sosial dan politik mempengaruhi nilai jangka pendek pariwisata58

FAKTOR-FAKTOR..

Sikap dan kebiasaan

Sikap dan kebiasaan merupakan unsur psikologi yang mempengaruhi baik supplier maupun wisatawan. Produk pariwisata sangat dipengaruhi oleh sikap masyarakat lokal sebagai tuan rumah. Sikap masyarakat dipengaruhi oeh stabilitas sosial dan politik Pelayanan face-to-face dalam pariwisata merupakan pola pelayanan utama dalam pariwisata sehingga sikap pekerja yang baik sangat diperlukan

59

FAKTOR-FAKTOR.

Disisi permintaan , sikap untuk berkonsumsi pada kegiatan-kegiatan sektor pariwisata adalah sesuatu yang sangat penting. Namun masing-masing daerah wisatawan mempunyai perilaku atau hasrat untuk melakukan perjalanan yang berbeda-beda walau pada sisi lain adalah sama. Perbedaan ini disebabkan karena budaya, nilai-nilai tradisional, sikap dan iklim.

60

FAKTOR-FAKTOR.

Investasi

Formasi kapital tetap dalam pariwisata semakin diperlukan. Ketersediaan dp sumber-sumber merupakan syrat awal pengembangan sektor pariwisata. Formasi kapital tetap diperlukan dalam transportasi, akomodasi dan infrastruktur. Investasi diperlukan dalam memperbaharui fasilitasfasilitas yang sudah ketinggalan jaman maupun dalam rangka memperbesar kapasitas untuk mendukung strategi bersaing.61

FAKTOR-FAKTOR..

Ketersediaan dana untuk investasi tergantung pada peran pariwisata dalam ekonomi. Ketersediaan investasi tergantung pada pola tabungan, sifat pasar uang dan rate on return pariwisata dibandingkan dengan sektor lainnya, persepsi sektor pariwisata dan dukungan pemerintah.

62

Masalah dalam menghitung kontribusi sektor pariwisata thd GDP

Menghitung nilai jasa umumnya lebih sulit dibandingkan dengan sektor lainnya. Walaupun demikian sudah banyak negara mencoba menghitung nilai pariwisata walaupun masih banyak kelemahannya. Kelemahannya tersebut disebabkan karena:

Adanya jasa-jasa yang tidak terbayar. Adanya jasa-jasa yang tidak bisa dihitung Adanya biaya-biaya nasional Adanya distribusi pendapatan publik dan swasta Adanya penyimpangan dalam neraca pembayaran Adanya manfaat dan biaya sosial. Adanya barang-barang publik.63

PERMINTAN PARIWISATA

64

SIFAT PERMINTAN PARIWISATA

Permintaan menggambarkan kekutatan yang mendorong kebutuhan, menstimulasi aktivitas perusahaan untuk memproduksi barang/jasa memenuhi kebutuhan tsb, dengan harapan mendapatkan balas jasa dari aktivitas tersebut. Perilaku konsumen: mempertimbangkan utilitas yang diperoleh dari barang/jasa mempengaruhi keputusan pembelian. Pendekatan perilaku untuk menganalisis permintaan dalam pariwisata sangat penting, agar dapat mengetahui motivasi dan karakteristik dari tipe wisatawan yang berbeda, sehingga dapat memendiskripsi utility individu dan kelompok segmen. Permintaan: kuatitas dari suatu produk yang mampu dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu dan pada suatu periode waktu tertentu.65

PRODUK-PRODUK PARIWISATA

Produk-Produk Pariwisata. Produk-produk pariwisata dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu produk yang tidak diperdagangkan ( budaya) dan produk yang diperdagangkan (pelayanan perjalanan, akomodasi) Produk yang diperdagangkan dapat dikelompokkan menjadi dua:

Produk dalam suatu paket: Produk yang dibayar merupakan seluruh pelayanan dalam suatu paket perjalanan wisata. Produk secara individu :Keputusan pembelian berdasarkan pertimbangan produk secara terpisah.66

TUJUAN PEMEBELIAN

Pada umumnya pemasar mengsegmen pasar pembeli menjadi segmen-segmen yang homogen sehingga dapat membedakan motivasi pembelian masing-masing segmen. Utilitas terbentuk dari kepuasan berbagai bentuk pelayanan. Sehingga dengan demikian identifikasi tujuan pemebelian merupakan tujuan agregat rata-rata.67

TUJUAN.

Ada perbedaan utama dalam tujuan pembelian. Pada umumnya wisatawan dalam menikmati hari liburnya atau perjalanannya sesungguhnya mereka memuaskan kebutuhan peribadinya, di mana pariwisata dalam arti luas sesungguhnya dinilai berdasarkan kepuasan terakhir. Sehingga pariwisata dapat diidentifikasi sebagai konsumen dengan permintaan akhir/final.68

TUJUAN

Kebutuhan wisatawan, menstimulasi bisnis pariwisata untuk menyiapkan faktor-faktor produksi yang diperlukan. Permintaan turunan (derived demand) terhadap faktor-faktor produksi akan tergantung pada fungsi produksi bisnis pariwisata ybs. Sehingga apabila seorang wisatawan melakukan suatu perjalanan, maka merupakan kombinasi permintaan akhir dan permintaan turunan.69

TUJUAN

Tujuan umum dari wisatawan i atau segmen pasar i , dapat digambarkan dengan fungsi:

Maximise Ui = Ui (zj)

U= utility, z = vector (j = 1 sampai m) dari pada kuantitas karakteritik, perjalanan yang diharapkan pembeli.Misal; wisatawan yang ingin berlibur untuk berjemur, maka karakteristik objek yang diinginkan :

Banyaknya sinar setiap hari di daerah destinasi. Luasnya pantai. Kebersihan pantai Adanya kesamaan standar akomodasi Pengangkutan lancar

70

TUJUAN

Dengan asumsi karateristik objek dapat dikuatifikasi, skor z yang tinggi diperlukan untuk memaksimumkan utility wisatawan, misalnya karaktristik yang diperlukan:

Akomodisai kelas lux Kualitas ahli masak, berpengalaman. Kualitas dan jumlah personal yang memberikan pelayanan dalam perjalanan. Kemudahan pengengkutan Nama baik pemasok jasa pariwisata71

TUJUAN

Produk pariwisata sesungguhnya mengandung berbagai karateristik, karena produk pariwisata merupakan rangkaian pelayanan, sehingga z dapat diformulasikan:

Z = g (xk)

x menunjukkan vektor (k = 1 sampai n) dari mana karakteritik z diturunkan.

Hal ini berarti bahwa tujuan memaksimumkan utility wisatawan berhubungan dengan karateristik dan produk pariwisata itu sendiri.72

Tipe Variabel yang Mempengaruhi Permintaan PariwisataVariabel Ekonomi Daerah Asal Wisatawan (Group A) Variabel Ekonomi Daerah Tujuan Wisatawan (Group B)Tingkat harga umum Tingkat persaingan penawaran Kualitas produk pariwsata Peraturan ekonomi pariwisata.

Variabel Keterkaitan (Group C)

Tingkat Pendapatan Perkapita Distribusi Pendapatan Jenis Holiday Nilai tukar uang Kebijakan pajak, dan kontrol terhadap pengeluaran wisatawan

Harga komparasi antara daerah asal dan daerah tujuan wisatawan Promosi di daerah asal wisatawan terhadap daerah tujuan wisatawan Nilai tukar Waktu dan biaya perjalanan.

73

Tipe Variabel.

Variabel kelompok A adalah unsur pemintaan spesifik bagi wisatawan di daerah asal wisatawan, Variabel kelompok B menunjukkan daya tarik ekonomi yang diberikan kepada wisatawan di daerah tujuan wisata. Variabel ini berkaitan dengan produk atau penawaran. Persaingan di daerah tujuan wisata akan mempengaruhi permintaan. Variabel kelompok C menunjukkan keterkaitan antara daerah asal dan daerah tujuan wisata. Pilihan terhadap pembelian dapat dilakukan dengan membandingkan satu distinasi dengan destinasi lain.74

Langkah-Langkah Dalam Memilih Permintaan

Keputusan seorang konsumen terhadap permintaan suatu barang adalah ada tiga:

Apakah membeli atau tidak Barang mana yang tersedia untuk dipilih. Berapa jumlah yang dibeli (kalau keputusan konsumen membeli)

Permintaan individu terhadap produk pariwisata pada umumnya meliputi pengambilan keputusan yang lebih menyeluruh. Apabila keputusan permintaan individu diketahui, maka akan bisa dihitung permintaan produk pariwisata secara agregat75

Langkah-Langkah.

Pokok-Pokok yang mendasari pilihan permintaan adalah:

Type pariwisata yang dikehendaki. Daerah tujuan wisata (destinasi). Jenis perjalalan. Akomodasi dan atraksi yang dikunjungi. Metode pembelian atau saluran distribusi.

76

Tipe Pariwisata yang Dikehendaki

Tipe perjalanan. Untuk beberapa kasus adakalanya wisatawan tidak bisa melakukan pilihan karena aktivitas itu harus dilakukan, misalnya perjalanan untuk tujuan penjualan dari suatu perusahaan, perjalanan keagamaan, even olah raga, undangan perkawinan keluaga. Dalam kasus lain dapat dilakukan pilihan seperti wisata pantai, melakuakan perjalanan atau mengunjungi teman.77

Daerah tujuan wisata (Destinasi)

Banyak pilihan terhadap destinasi. Destinasi dapat dalam arti satu lokasi, beberapa lokasi sebagai bagian dari suatu perjalanan atau dapat berupa destinasi yang bergerak seperti melakukan pelayaran. Permintaan individual tergatung pada variabel kelompok B dan C seperti tabel di atas dan teknologi yang diperlukan di daerah destinasi ( sejauh mana destinasi dapat mensuplai karateristik yang dibutuhkan oleh wisatawan untuk mendapatkan utilitas maksimum. Tingkat substitusi diantara destinasi tergantung pada kesamaan atau kemiripan dari karateristiknya.78

Daerah tujuan..

Pilihan sering dibatasi oleh ketidaksempurnaan pengetahuan dan persepsi konsumen tentang destinasi, sehingga pasar menjadi tidak sempurna. Variabel yang paling signifikan dalam melakukan pilihan destinasi adalah harga relatif. Nilai tukar uang adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi pariwisata internasional, akan tetapi tidak demikian bagi pariwisata domestik.79

Tipe Pejalanan

Tipe perjalanan dan tipe destinasi sering menentukan cara perjalanan, yang diharapkan seperti kecepatan, mudah untuk mendapatkan, aman, Suatu perjalanan dapat terdiri dari lebih dari satu tipe angkutan

80

Pilihan Akomodasi dan Atraksi

Karakteritik yang bersifat pasti seperti lokasi dan harga menjadi variabel utama mempengaruhi permintaan. Bila biaya akomodasi menjadi elemen biaya terbesar pada destinasi, maka selanjutnya harga relatif penginapan dapat mempengaruhi persepsi terhadap destinasi, dan permintaan destinasi. Permintaan terhadap aktivitas pariwisata, atraksi dan suvernir, mungkin sesuatu yang sangat sederhana dipahami dalam pariwisata. Dalam banyak kasus produk adalah bagian intrinsik pejalanan wisatawan, yang memotivasi perjalalan dan sebagai dasar dalam melakukan pilihan.81

Pilihan Akomodasi.

Umumnya permintaan telah terbentuk sebelum pembelian perjalanan dilakukan, dengan demikian konsumen akan membayar harga apa adanya terhadap atraksi yang diinginkan. Banyak atraksi pariwisata yang tidak diperdagangkan, karena berupa produk publik atau disebut dengan sumber-sumber bebas. Pemasok seperti masyarakat, pemerintah pada suatu saat berinisiatif juga agar pemakai sumber-sumber bebas tersebut dibebenkan biaya.82

METODE PEMBELIAN

Apakah membeli paket inklusif atau pelayanan terpisah (paket lebih murah) Apakah membeli langsung dari pemasok atau melalui agen (tergantung pada kebiasaan atau ketersediaan ) Apakah menggunakan tour operator ataukah agen. (harga berbeda antar agen disebabkan karena perbedaan karakteristik agen misal mudah dijangkau atau kualitas pelayan yang baik)83

PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PEMINTAAN PARIWISATA

Pendapatan atau pesediaan uang yang tersedia bagi wisatawan sebagai pembeli potensial, berkaitan dengan potensi pembeli di daerah wisatawan (generating erea) Kekuatan pengaruh pendapatan terhadap permintaan dapat dihitung melalui elastisitas pendapatan terhadap permintaan sebagai berikut:Ey--------------------------------------------% perubahan dalam pendapatan % perubahan permintaan pariwisata

Barang-jasa kebutuhan dasar akan cederung income inelastic (Ey < 1), sebaliknya untuk barang lux cenderung income-elastic (Ey > 1)

84

PENGARUH PENDAPATAN.

Hasil penelitian dalam sektor pariwisata menemukan bahwa elastisitas pendapatan terhadap permintaan cederung relatif income-elastic, apabila diukur dari pengeluaran wisatawan bukan dari pendapatan, dan apabila dihitung dari jumlah wisatawan terjadi sebaliknya yaitu cenderung kurang elastis atau income-inelastic. Sesungguhnya elastisitas pendapatan berbeda-beda tergantung dari bentuk pariwisata. Perjalanan bisnis dan perjalan pada tingkat lux cederung income-inelastic. Perjalana mengunjungi teman , sanak saudara akan kurang elastis dibandingkan dengan permintaan untuk wisata berlibur misalnya.

85

Elastisitas Pendapatan Terhadap Tipe Pariwisata BerbedaIncomeBusiness tourism Convention tourism VFR

Main vacations

Secondary vacations

Y1

Yo

Qo Q1

Q2

Q3

Q4

Q5

Tourism demand (expenditure)86

PENGARUH HARGA TERHADAP PERMINTAAN

Pengaruh perubahan harga terhadap permintaan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan pengaruh pendapatan Dua kondisi harga dapat dicatat sebagai berikut;

Elemen produk dalam suatu paket pariwisata bersifat komplemen seperti karakteristik yang disuguhkan dan mensubstitusi pengaruh harga apabila satu sama lain berkompetisi dalam satu bentuk pengeluaran pariwisata. Harga relatif adalah penting diketahui antara destinasi dan destinasi lain dan antara daerah asal wisatawan, tidak hanya harga di destinasi. Konsumen tidak menghadapi harga pada suatu pasar wilayah geografi saja tapi menghadapi harga relatif di dua atau lebih pasar.

87

PENGARUH HARGA.

Dalam skup pariwisata internasional variasi nilai tukar umumnya menjadi penyumbang utama terhadap perbedaan harga relatif. Pengaruh perubahan harga terhadap permintaan pariwisata dapat dihitung dengan formulasi :% perubahan kuantitas thd permintaan produk pariwisata

Ep ---------------------------------------------------------------% perubahan harga produk pariwisata88

PENGARUH HARGA.

Berdasarkan hukum permintaan standar, pada umumnya Ep adalah negatif, ini hasil dari hubungan negatif antara harga produk dan permintaan. Ep > -1 menunjukkan permintaan elastis. Ep < -1 menunjukkan inelastis harga atau permintaan tidak responsip relatif Elastisitas harga tidak mungkin konstan untuk setiap satu produk, tapi bervariasi antara jangka waktu pendek dan panjang, dan menurut besarnya perubahan harga.

89

PENGARUH HARGA.

Permintaan produk pariwisata dapat terjadi dalam ruang yang lebih luas terhadap kemungkinan kemungkinan elastisitas harga. Tingkat kompetisi yang lebih tinggi, dan bersifat substitutif antar produk maka memungkinkan elastisitas harga lebih tinggi. Elastisitas harga akan lebih tinggi untuk pariwisata yang bersifat rekreasi dibandingkan dengan pariwisata mengunjungi teman dan famili atau pariwisata bisnis.90

PENGARUH HARGA.

Elastisitas harga silang terjadi apabila suatu produk dapat disubstitusi oleh produk lain dalam ruang dan jangka waktu sama dengan formulasi:

% perubahan permintaan terhadap produk A % perubahan harga produk B

Ecp ---------------------------------------------

Substitusi dapat terjadi misalnya:

Antara budget motel atau hotel dalam distinasi Memilih operator untuk kunjungan lokal sehari Pembelian suvernir dan duty-free shopping Memakai bus atau pesawat udara dalam jurusan yang sama.91

Variabel Lain Dalam Pariwisata

Fashion Pajak usaha Karateristik negatif dari produk pariwisata (ancaman teroris, stabilitas politik, kualitas pelayanan) Waktu yang tersedia.

92

DESTINASI

93

DESTINASI SEBAGAI TUJUAN PARIWISATA

Penawaran Pariwisata menunjukkan sifat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai lingkungan baik dalam konteks sosial maupun ekonomi. Destinasi adalah tempat terdapatnya berbagai elemen pariwisata di mana industri pariwisata (inboun tourism) beroperasi atau di mana atraksi dan seluruh pasilitas pendukung pariwisata yang diperlukan berada. Perencanaan dan manajemen strategi sebagai kunci untuk membuat destinasi dan sumber-sumber menemukan permintaan. Pengoperasian destinasi harus kordinasi dengan pemasaran destinasi/ organisasi manajemen.

94

DESTINASI

Pada mumnya destinasi mengandung komponen sebagai berikut:

Attractions Access (transportasi lokal/terminal) Amenities (akomodasi, restoran, entertainmen, dan jasa-jasa retil lainnya) Ancillary service, dalam bentuk organisasi lokal (promosi, koordinasi dan pengendalian pembangunan, informasi, konsultasi bisnis, kepemimpinan)95

KOMPONEN DESTINASIATTRACTION ANCILLARY SERVICES

TOURIST DESTINATION REGION

ACCESSIBILITY

AMMENITIES

96

WAJAH DESTINASI

Destinasi adalah sarat dengan budaya. Destinasi tidak bisa dipisahkan; jadi pariwisata diproduksi di mana dikonsumsi Destinasi tidak hanya dimanfaatkan oleh wisatawan, tetapi juga oleh kelompok masyarakat lainnya. Elemen-elemen destinasi bersifat komplemen.97

INFRASTRUKTUR DAN SUPERSTRUKTUR

Infrastruktur ummnya dibangun oleh pemerintah, misal jalan; kreta api; airport, tempat parkir Superstrktur dibangun oleh swasta, misal hotel; restoran.

98

INTERAKSI SISTEM KEPARIWISATAANPOPULATION Interest in Travel Ability to Travel

DEMAND

INFORMATION PROMOTIONATRACTIONS Resources Development For Quality Visitor Satisfactions SERVICES Variety and Quality of Food, Lodging Product

TRANSPORMATION Volume and Quality Of all Modes

SUPPLY

99

SISI PENAWARAN DESTINASI

Penawaran adalah kuantitas barang ekonomi yang tersedia di pasar dengan maksud untuk dijual dengan harga tertentu. Dalam pariwisata, penawaran meliputi semua produk yang dihasilkan oleh kelompok perusahaan termasuk dalam kelompok industri pariwisata yang akan ditawarkan kepada wisatawan, baik kepada mereka yang datang langsung, atau melalui perantara seperti Tarvel Agent, BPW atau tour operator lainnya.100

KARATERISTIK PENAWARAN PARIWISATA

Merupakan Penawaran Jasa. Apa yang ditawarkan tidak mungkin ditimbun dan harus dimanfaatkan di mana produk itu berada. Mustail mengangkutnya, wisatawan harus datang ketempat produk berada. Bersifat kaku (rigid). Produk yang ditawarkan tidak bisa diubah untuk tujuan atau penggunaan yang lain di luar dunia perjalanan pada umumnya atau dunia pariwisata pada khususnya. Pariwisata Belum menjadi kebutuhan pokok manusia. Penawaran akan bersaing dengan kebutuhan manusia yang lebih penting. Hukum substitusi sangat kuat berlaku.101

UNSUR-UNSUR PENAWARAN DALAM BISNIS PARIWISATA

Penawaran dalam bisnis pariwisata dilakukan oleh masing-masing perusahaan kelompok industri pariwisata yang kemudian dikemas oleh BPW dalam bentuk paket wisata (pakage tour) seperti:

Transportasi: air line, cruise ship, train, buses, taxi, rent-a car, etc. Akomodasi: Hotel, motel, apartement, etc. Restoran: Chinese food, Padang Food, Fried Chiken, McDonal, etc. Obyek Wisata: Natural resources, or Cultural resources, ect. Hiburan: Music, Theatre, or Film102

UNSUR-UNSUR PENAWARAN PARIWISATA BERDASARKAN SUMBER- SUMBER

Sumber-Sumber alam:

iklim, : udara lembut, sinar matahari tataletak tanak dan pemandangan alam: dataran, pegunungan, danau, sungai, pantai, air terjun dll. Unsur rimba: hutan, pohon langka dll. Flora dan fauna: tumbuhan aneh, memancing, berburu dll. Pusat-pusat kesehatan: sumber air mineral alam, sumber air panas dll.103

Unsur-Unsur Penawaran.

Hasil karya buatan manusia:

Berciri sejarah, budaya dan agama;

Monumen, tempat-tempat budaya, perayaan tradisional, bangunan raksasa.

Prasarana-prasarana;

Prasarana umum Pola hidup kebutuhan hidup modern: rumah sakit, apotik, perbankan. Prasarana wisata:

Penginapan (hotel, motel), rumah makan dll Tempat menemui wisatawan; pengurusan perjalanan. Untuk menyampaikan informasi. Tempat rekreasi dan sport.

104

Unsur-Unsur Penawaran.

Sarana pencapaian dan alat transportasi penunjang;

Air port, pelabuhan laut dll

Sarana pelengkap;

Bioskop, kasino klub-klub dll

Pola hidup Masyarakat.

105

Produk-Produk Pariwisata

106

Angkutan Wisata

SK Dirjen Pariwisata No.Kep:16/U/II/88 tgl 28 Februari 1988: Usaha Perjalanan; Kegiatan yang bersifat komersial yang mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama berwisata.

Biro Perjalanan: badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan usaha perjalanan ke dalam negeri dan atau di dalam negeri dan atau ke luar negeri

107

AngkutanAgen Perjalanan: badan usaha yang menyelenggarakan usaha perjalan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual/mengurus jasa dalam melakukan perjalanan

Angkutan Wisata: sarana/transportasi yang digunakan dalam berwisata baik itu darat, laut maupun di udara di dalam angkutan tersebut terdapat pelayanan yang diberikan kepada wisatawan108

Jenis dan Macam Angkutan Wisata

Penerbangan Internasional: (schedule airlines/regular flight dan non-schedule flight/charter flight)

Angkutan udara (air line)

Kapal laut dapat dikelompokkan berdasarkan mesin yang dipakai: machien ship/kapal motor, steam ship/kapal tenaga uap. Berdasarkan barng yang dibawa: Cargo ship, passenger ship, tanker ship Regular lines : international lines, inter insuler lines, ferry. Charter lines109

Angkutan laut

Jenis dan Macam.

Angkutan Darat

Taksi : biasanya dimiliki oleh biro perjalanan atau tour operator

Agkutan Kereta Api Angkutan Tradisioanl

Becak, dokar, berkuda

110

Obyek dan Daya Tarik Wisatawan (ODTW)

Manajemen Atraksi

Pembentukan badan hukum atau yayasan yang mengelola obyek wisata akan memberikan manfaat terutama bagi upaya perlindungan dan pelestarian bagi obyek wisata, dan diperlukan peran pengelolan serta masyarakat.

111

Syarat-Syaat Ataksi Wisata Yang Baik

Atraksi wisata harus dapat mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya dan merangsang wisatawan untuk tinggal didaerah tujuan wisata dalam waktu lama dan memberikan kepuasa. Syarat yang diperlukan untuk itu: Kegiatan dan obyek harus dalam keadaan yang baik. 2. Cara presentasi harus tepat Keadaan di tempat atraksi harus dapat menahan wisatawan dalam waktu yang lama. Kesan yang diterima oleh wisatawan bertahan lama

1. 3.

112

Pengusahaan ODTW

Pengusahaan ODTW melibatkan 4 institusi:1. 2.

Para seniman, budayawan dan pengerajin. Departemen Pariwisata Seni dan Budaya. 3. Departemen Depdikbud 4. Industri Pariwisata

Pengelolaan ODTW tetap memperhatikan kelayakan finansial, sosial ekonomi regional, kelayakan teknis dan kelayakan lingkungan113

Klasifikasi ODTW

Daya tarik alam; segala sesuatu yang terdapat di alam dan menjadi sumber daya tarik bagi para wisatawan

Daya tarik budaya; segala sesuatu yang merupakan peninggalan zaman dahulu dan menjadi adat atau tradisi pada daerah yang bersangkutan

Daya tarik buatan manusia; segala sesuatu yang dibuat oleh manusia114

Kriteria Pengelolaan ODTWSumber dana. Menetapkan daerah pengembangan ODTW Menetapkan pihak-pihak yang terlibat Menyesuaikan dengan kebutuhan wisatawan

115

Pengelolaan ODTW

Pengelolaan oleh pemerintah; Besakih, Goa Gajah, Tampak Siring

Pengelolaan oleh swasta, yayasan Pengelolaan oleh desa adat (desa pekraman); alas kedaton, sangeh.

116

Jasa Akomodasi

Akomodasi: suatu kamar (room) tempat dimana pengunjung mendapat satu tempat untuk menginap, dan memerlukan tempat makan dan minum.

Arti akomodasi dapat meliputi hotel, motel, penginapan/losmen, bungalow, vila, cottage, home stay dll.117

Akomodasi HotelHotel; akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan dan minum, serta jasa-jasa lainnya untuk umum yang tinggal sementara waktu dan dikelola secara komersial.

Perijinan: ijin usaha sementara dan ijin usaha tetap.118

Klasifikasi Hotel

Klasifikasi hotel: sistem pengelompokan hotelhotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu.

Penilian hotel minimum:Jumlah kamar 2. Fasilitas 3. Peralatan yang tersedia 4. Mutu pelayanan1.

119

KlasifikasiHotel Bintang 1 (*) Hotel Bintang 2 (**) Hotel Bintang 3 (***) Hotel Bintang 4 (****) Hotel Bintang 5 (*****)

120

Klasifikasi Hotel Berdasarkan Fasilitas Tersedia1.

Klasifikasi menurut standar hotel;a. b.

Hotel Internasional Hotel Semi Internasional c. Hotel Nasional

2.b.

Small Hotel: kamar kurang dari 50 kamarMedium Hotel: kamar antara 50-100 kamar c. Large Hotel; kamar 100 keatas.a.

Klasifikasi berdasarkan jumlah kamar;

3.

Klasifikasi Bintang; berdasarkan kelengkapan dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan, serta mutu pelayanan121

Klasifikasi.4.

Klasifikasi hotel sesuai dengan tipe harga kamar (plan):Europen plan; sistem satuan harga berlaku hanya untuk sewa kamar saja. b. American Paln; sistem satuan harga sewa kamar sudah temasuk harga makanan yang disajikan pada tamu, tanpa memperhatikan apakah tamu itu makan atau tidak c. Continental Plan; hotel yang mencantumkan harga kamar sudah termasuk makanan pagi. d. Bermuda Plan; hotel yang mencantumkan harga kamar sudah termasuk makan pagi, ampir sama dengan kontinental plan, bedanya pada jenis makanan paginya.a.

122

Klasifikasi.5.

Klasifikasi hotel berdasarkan tarif kamar;a. b.

Economy Hotel; hotel dengan tarif ekonomi First Class Hotel; hotel dengan tarif sedang c. Delux Hotel; hotel dengan tarif mahal

5.

Seasonal Hotel; hotel yang buka hanya musim tertentu dalam seahun (3-9 bulab atau musim panas, musim dingin dan musim semi saja b. Around The year Operational Hotel; hotel beroperasi sepanjang tahuna.123

Klasifikasi hotel berdasarkan lama operasi hotel;

Klasifikasi.7.

Klasifikasi hotel berdasarkan lokasi hotel;b.

d.

e.

City Hotel; hotel berlokasi di perkotaan Resident Hotel; hotel berlokasi di daerah tenang, dilengkapi dengan fasilitas untuk keluarga c. Resort Hotel; hotel yang berlokasi di daerah pegnungan, tepi pantai, tepi danau atau tepi sungai. Motel (motor hotel); hotel yang berlokasi di pinggir atau sepanjang jalan raya yang menghubungkan kota besar dengan kota besar lainnya Airport Hotel; hotel yang berlokasi disekitar airporta.

124

Pengelolaan Hotel

Pengelolaan hotel sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan pengelolaan jenis perusahaan lainnya dengan tujuan menghasilkan laba maksimum. Hanya dalam bisnis hotel unsur kualitas pelayanan menjadi perhatian utama, karena sebagian besar menghendaki pelayanan face to face125

Pengelolaan.

Dalam manajemen perusahaan perhotelan melibatkan menajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen personalian, manajemen keuangan dan manajemen administrasi, satu sama lainnya berkaitan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

126

RESTORAN

127

Pengertian

Catering service/restoran; industri yang bergerak dalam usaha pelayanan makanan dan minuman untuk umum atau pesanan, termasuk Bar dan Restoran, Coffee Shop, Cafetaria, dan sejenisnya

128

Perijinan

Kelengkapan perijinan restoran meliputi;Ijin Undang-Undang Gangguan; ijin berdasarkan persetujuan masyarakat sekitarnya 2. Ijin Usaha Perdagangan SIUP Ijin Usaha Kepariwisataan Bidang Restoran 4. Wajib Lapor Ketenagakerjaan1.

3.

129

Klasifikasi Restoran

Formal Restaurant; restoan dengan pelayanan eksklusif dengan ciri-ciri;

Penerimaan pelanggan melalui pemesanan terlebih dahulu Pelanggan terikat dengan pakian formal Kualitas menu dan harga eksklusif Menyedikan hiburan, musik dll

Informal restaurant; restoran yang mengutamakan kecepatan, kepraktisan pelayanan dengan ciri-ciri;

Penerimanaan pelanggan tanpa pesanan terlebih dahulu Pelanggan tidak terikat dengan pakaian formal Harga relatif murah Tidak menyediakan hiburan130

BIRO PERJALANAN WISATASK Dirjen Pariwisata No. kep.16U/II/88;

Usaha perjalanan; usaha yang mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama berwisata Biro Perjalanan Umum; usaha yang menyelenggarakan kegiatan usaha perjalanan ke dalam negeri dan atau di dalam negeri dan atau ke luar negeri

Agen Perjalanan; usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan

131

Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Biro Perjalanan Umum

Membuat, menjual dan menyelenggarakan paket wisata Mengurus dan melayani ebutuhan jasa angkutan bagi perorangan dan atau kelompok oang yang diurusnya Melayani pesanan akomodasi, restoran dan sarana wisata lainnya. Mengurus dokumen perjalanan Menyelenggarakan panduan perjalanan wisata Melayani penyelenggaraan konvesi132

Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Agen Perjalanan.

Menjadi perantara dalam pemesanan tiket angkutan udara, laut dan darat. Mengurus dokumen perjalanan. Menjadi perantara dalam pemesanan akomodasi, restoran dan sarana wisata lainnya. Menjual paket wisata yang dibuat oleh biro perjalanan umum.133

Prosedur PerijinanIjin Biro Perjalanan Wisata dan Agen Perjalanan harus mengajukan permohonan tertulis yang ditujukan kepada Dirjen Pariwisata dengan disertai rekomendasi dari Gubernur provinsi setempat

134

MICE (Meeting, Incentive, Confrence and Exhibition)MICE; adalah temasuk wisata konvensi MICE; usaha jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran usaha memberikan jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan, dsbnya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.135

BIDDING PENAWARAN PENYELENGGARAAN MICE

Setiap asosiasi, perusahaan, korporasi, badan, lembaga atau instansi manapun yang hendak menyelenggarakan kegiatan MICE diharuskan melalui persyaratan bidding oleh pemerintah RI.

Aspek-aspek bidding; aspek umum, aspek teknis, aspek transportasi, aspek organisasi dan aspek finansial136

KERANGKA PERENCANAAN PARIWISATA DAN PEMASARANSITUATION ANALYSIS Environmental Analysis Resources Analysis

REGIONAL GOAL FORMULATION Regional Mission, Regional Goals, Regional objectives REGIONAL STRATEGI FORMULATION Tourism Business Unit Analysis, Regional Portfolio Analysis, Product Market Expansiona Strategy TARGET MARKETING STRATEGY REGIONAL POSITIONING STRATEGY REGIONAL MARKETING MIX STRATEGY Product, Pricing, Distribution, Promotion REGIONAL ORGANIZATION DESIGN MANAGEMENT SUPPORTING SYSTEMS Regional Information System, Regional Planning System, Regional Evaluation System

137

ANALISIS SITUASI

Analisis Lingkungan

Analisis Sumber-Sumber

138

ANALISIS LINGKUNGAN

Analisis terhadap ancaman dan peluang yang dihadapi oleh unit bisnis pariwisata. Analisis lingkungan dimana organisasi pariwisata beroperasi dapat dikelompokkan menjadi 3:1.

Lingkungan makro, berkaitan dengan peluang dan ancaman thd destinasi atau bisnis pariwisata. Meliputi lingkungan sosial politik, teknologi, ekonomi dan demografi139

ANALISIS..2.

3.

Lingkungan kompetisi, semua pemasok jasa pariwisata terhadap wisatawan sama atau target market Lingkungan pasar, dalam pariwisata adalah wisatawan yang sedang berwisata dan wisatawan potensial

140

ANALISIS SUMBER-SUMBER

Analisis terhadap sumber-sumber dari suatu destinasi atau organisasi kepariwisataan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya.

141

FORMULASI SASARAN REGIONAL

Analisis lingkungan dan sumber-sumber memberikan dasar bagi bisnis pariwisata atau destinasi untuk memformulasikan misi, sasaran dan tujuan. Sasaran yang realistis akan dapat membantu dalam:

Mengetahui apa yang harus dilakukan Mengembangkan perencanaan dan strategi yang efektif Menseting tujuan dalam meningkatkan kinerja unit bisnis pariwisata secara individu Mengevaluasi hasil

142

PENGEMBANGAN MISI

Pengembangan misi organisasi pariwisata harus ditunjang oleh unsur pilosopy dan tujuan. Pilosopy membangun nilai, kepercayaan, dan garis-garis besar kemana arah dan fungsi dari sebuah organisasi. Misi sebuah organisasi pariwisata harus mampu menjawab:

Apa peranan kita dalam suatu daerah atau wilayah? Organisasi ini akan dijadikan apa? Siapa pelanggan kita, apakah wisatawan, unit bisnis pariwisata atau pemerintah lokal? Nilai apa yang mampu diberikan kepada pelanggan

143

PENGEMBANGAN SASARAN (GOALS)

Sasaran (goals) dapat mengarahkan misi dari organisasi. Misi menjawab dari mana organisasi datang? Sedangkan sasaran (goals) menjawab pertanyaan kemana organisasi yang diarahkan. Sasaran dapat mengarahkan unit bisnis pariwisata dan dapat sebagai standar evaluasi kinerja organisasi dan destinasi.144

PENENTUAN TUJUAN (OBJECTIVES)

Sasaran yang telah terukur merupakan tujuan (objective). Contoh sasaran industri pariwisata untuk tahun depan adalah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Besarnya jumlah peningkatan kunjungan wisatawan yang ingin dicapai adalah 10% (objective)

145

FORMULASI STRATEGI REGIONAL

Fomulasi strategi harus berdemensi menyeluruh, sehingga dapat menjadi acuan strategi unit bisnis pariwisata

146

ANALISIS UNIT BISNIS PARIWISATA DAN PENGEMBANGAN PORTFOLIO PRODUK

Jasa yang ditawarkan dalam pariwisata merupakan produk dari berbagai jenis unit bisnis, seperti jasa hotel, restouran, dan tour operator. Semua unit bisnis tersebut dibawah payung organisasi pariwisata regional, yang mempunyai pertumbuhan dan kontribusi yang berbeda. Analisis porfolio regional harus dapat mengidentifikasi produk kunci atau sesuatu yang akan ditawarkan oleh suatu destinasi. Peranan organisasi pariwisata regional dapat menentukan tentang produk apa yang akan ditawarkan dan dikembangkan.147

STRATEGI PERTUMBUHAN REGIONALExisting Products New Product

Existing Market

Market Penetration

Product Development

Market Development New Markets

Diversification

148

STRATEGI PEMASARAN SASARAN

149

STRATEGI BAURAN PEMASARANSetelah memilih pasar sasaran dan menetapkan strategi positioning, langkah selanjutnya dalam perencanaan pemasaran adalah mengembangkan bisnis pariwisata melalui pengembangan satu atau lebih bauran pemasaran untuk memperkuat suatu destinasi bersaing dalam pasar sasaran yang dipilih150

PERTANYAAN DALAM MENGEVALUASI BAURAN PEMASARAN

Apakah bauran pemasaran konsisten? (apakah pariwisata individu searah dengan unit bisnis pariwisata dalam menawarkan produk pariwisata) Apakah wisatan sensitif terhadap perubahan-perubahan variabel bauran pemasaran? Biaya-biaya apa yang diprlukan dalam melaksanakan bauran pemasaran? (pertimbangan biaya dan manfaat) Apakah bauran pemasaran sesuai dengan waktu? (sesuaikan bauran pemasaran dengan pasar dan lingkungan)151

IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN MENGHENDAKIIntegrasi terhadap pasar Intergrasi terhadap kekuatan lingkungan Integrasi terhadap organisasi pariwisata dan unit bisnis pariwisata. Dan koordinasi terhadap aktivitas bauran pemasaran.

152

KOMPONEN BAURAN PEMASARAN

PRODUCT

PLACE

TARGET MARKET

PRICE

PROMOTION

153

KOMPONEN.

Produk pariwisata meliputi produk manajemen pariwisata, manajemen untuk produk pariwisata baru, dan pengembangan strategi produk. Tempat dapat diartikan sebagai aktivitas distribusi. Saluran dan institusi mana yang dapat mendatangka wisatawan secara efektif. Promosi adalah komunikasi meliputi advertensi, promotion, hubungan masyarakat, dan penjualan personal. Harga adalah variabel yang sangat penting dalam bauran pemasaran. Harga yang baik adalah dapat memerikan kepuasan kepada wisatawan dan dapat memberikan keuntungan kepada bisnis pariwisata.

154

STRATEGI PRODUKProduk pariwisata (Reime and Hawkins, 1979) : total spektrum dari pengalaman dalam pariwisata, berkaitan dengan akomodasi, alam dan sumber-sumber lainnya, pertunjukkan, transportasi, makanan, rekreasi, dan atraksi lainnya. Produk pariwisata adalah pengalaman bagi wisatawan mulai dia meninggalkan rumah sampai dia kembali kerumahnya.155

KARAKTERISTIK BAURAN PRODUK

Budaya , sejarah : musium, benteng, pabrik, rumah opera, teater .

Rekreasi; taman nasional, hutan lindung, wisata laut, memancing.

Atraksi: festival seni, pertunjukkan berkuda, pameran parade.156

MENGELOLA PRODUK PARIWISATA

Organisasi pariwisata mempunyai peranan utama dalam mengelola produk pariwisata daerah.

157

MEMPERTAHANKAN KINERJA PRODUKMenetapkan kinerja produk yang ingin dicapai Sistem untuk mereviu Produk

Strategi untuk Mengeliminasi masalah

Mengidentifikasi masalah masalah produk

158

PEMILIHAN STRATEGI

Pemilihan Strategi

Mengurangi biaya

Memperbaiki Produk

Merubah strategi pemasaran

Mendrop produk

159

KRITERIA PENGEMBANGAN PRODUK BARUIdentifikasi Peluang Definisi pasar Membagun ide Pemilihan ide Desain Jumlah wisatawan Pengembangan konsep Pengembangan strategi Uji Coba Uji coba promosi Perkiraan pasar Pemasaran uji coba Pengenalan Perencanaan dan Pelaksanaan160

STRATEGI HAGA

Harga merupakan komponen penting dalam penyusunan strategi. Strategi harga dapat didefinisikan:

Membantu dan mengarahkan bisnis pariwisata dalam mempertimbangkan posisi dalam menetapkan harga yang layak. Membantu dalam mengembangkan baik harga yang akan digunakan sebagai elemen aktif atau pasif dalam bauran pemasaran. Membantu dalam merumuskan tujuan Membantu dalam mengembangkan kebijakan dalam pengambilan keputusan tentang harga.

161

STRATEGI HARGA UNTUK PRODUK PARIWISATA BARU

Dua pendekatan strategik;

Skimming Pricing, strategi dimana harga ditetapkan relatif tinggi untuk memberikan persepsi kepada wisatawan bahwa roduk yang ditawarkan adalah baik. Hal ini dapat dilakukan kalau sifat permintaan inelastis. Penetration Pricing, menetapkan harga lebih rendah dari pesaing, agar dapat meningkatkan market share.162

STRATEGI DISTRIBUSISistem distribusi merupakan elemen dalam bauran pemasaran yang menjamin tersedianya produk dan adanya akses untuk mendapatkan produk

163

SISTEM DISTRIBUSI TRAVELTOURIST

TOUR PACKAGERS

RETAIL TRAVEL AGENTS

SPECIALTY CHANNELERS

TOURISM BUSINESS UNITS

164

STRATEGI PROMOSIStrategi promosi meliputi berbagai komunikasi terhadap wisatawan dan wisatawan potensial, dimana suatu destinasi atau bisnis pariwisata memiliki produk yang dapat memuaskan.

Komunikasi terdiri dari: advertensi, penjualan personal, publisitas, dan promosi penjualan.165

ORGANISASI KEPARIWISATAAN DAERAH

Ada 3 hal yang mempengaruhi efektivitas organisasi kepariwisataan daerah:1.

Luasnnya distribusi kepariwisataan sedangkan di sisi lain tidak adannya pemusatan kordinasi untuk pengembangan, promosi. Kebutuhan pertumbuhan dari pada pembangunan ekonomi daerah, dimana pariwisata diharapkan berkontribusi. Pertumbuhan kunjungan wisatawan dan jumlah destinasi parwisata yang dikunjungi.166

2.

3.

ORGANISASI KEPARIWISATAAN..

Organisasi kepariwisataan daerah mempunyai peran penting dalam mengkoordinasikan penawaran jasa pariwisata daerah, dan menyiapkan segala kebutuhan dari komponen kepariwisataan daerah.

167

PERANAN ORGANISASI KEPARIWISATAAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

Menghasilkan strategi koordinasi kepariwisataan di daerah dalam lingkup kabupaten,kota madya dan bagian lainnya dalan suatu daerah. Mewakili kepentngan suatu daerah di tingkat nasional dan kepentingan industri pariwisata daerah. Mendorong pembangunan fasilitas dan kebutuhan kepariwisataan guna mengantisipasi perubahan-perubahan pasar. Memasarkan kepariwisataan daerah dengan menyiapkan informasi pelayanan, mebuat manual kepariwisataan, serta ikut ambilbagian dalam aktivitas promosi.

168

INVESTASI

Investasi : berhubungan dengan alokasi dana untuk sumber-sumber (resources) yang diperlukan dalam produksi. Investasi diperlukan:

untuk aset baru Penggantian aset lama Modal kerja, untuk mendukung dana membayar biaya awal operasional.

Sumber investasi: pasar modal dan pendapatan internal perusahaan.169

INVESTASI DALAN TRAVEL DAN PARIWISATA

Beberapa alasan investasi dalam pariwisata umumnya berkaitan dengan tujuan umum perusahaan,

Pertama, pemerintah berinvestasi dalam sektor non-komersial seperti: dalam infrastruktur transportasi, pusat informasi pariwisata, taman nasional, pelatihan dll. Motivasi investasi ini bukan keuntungan. Kedua, industri pariwisata membangun sarana untuk distinasi seperti hotel, resort, perdagangan, pusat konvensi. Investasi ini motivasi keuntungan. Ketiga, investasi untuk alasan gaya hidup (lifesstyle). Misalnya investasi untuk pelayanan pelayaran dalam musim panas.170

PERTIMBANGAN KHUSUS INVESTASI PARIWISATA

Proyek investasi dapat dirancang untuk penggunaan bersama, antara wisatawan dan konsumen lain. Contoh bus kota dapat dperuntukkan baik bagi wisatawan maupun bagi masyarakat lokal. Pariwisata berpeluang untuk proyek jangka pendek dengan periode pengembalian investasi relatif cepat. Investasi dalam bangunan untuk pariwisata dapat dipertimbangkan untuk penggunaan substitusi di masa yang akan datang, dengan nilai yang semakin tinggi di masa datang. Misalnya hotel yang dibangun dengan jangka waktu pakai tertentu, maka setelah jangka waktu itu dapat dialih fungsikan misal untuk kantor atau apartemen.

171

PERTIMBANGAN KHUSUS

Dalam cara berbeda, perlengkapan transportasi yang dibeli untuk travel dan pariwisata, dapat digunakan dalam sektor lain. Artinya perlengkapan transportasi itu dapat dijual kepada konsumen yang mau menggunakan barang second hand. Beberapa destinasi menjadi objek investasi baik untuk kepariwisataan maupun untuk sektor lainnya. Investasi dalam pariwisata sangat dipengaruhi oleh musim, sehingga mempengaruhi kestabilan pendapatan.

172

SEASONAL CASH FLOW MANAGEMENTIncome/cost Short-term deposits

income cost Bank loans years 1 2

173

STUDI KELAYAKAN DAN MODELMODEL INVESTASI

Kepkeuanganutusan investasi pada umumnya sangat tergantung pada studi kelayakan. Studi kelayakan meliputi: variabel ekonomi, pemasaran, dan variabel operasional lainnya.

174

STUDI KELAYAKAN HOTELData collection Data analysis Evaluation recommendation Operational Performance projections Revenues & costs Financial Feasibility analysis

Exogenous variable Market, economy, location, competition

Supply & demand analysis

Sources of funds

Dynamics, product, requirement

Roomrates, occupancy, expenses

Anticipated returns

Land use plan

Development cost

175

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL INVESTASI

Dalam Jangka Pendek

Tingkat kedatangan wisatawan, yang menunjukkan permintaan akan jasa pariwisata. Interdependensi anatar supply produk travel dan pariwisata

Dalam Jangka Panjang

Budaya Lingkungan Teknologi176

PERAN PARIWISATA DALAM MEMBUKA PELUANG KERJA

Pariwisata mempunyai dampak signifikan dalam sektor ekonomi, karena;

Karena sektor ini masih menunjukkan pertumbuhan Pariwisata dapat diasumsikan dalam berbagai bentuk yang berbeda. Pariwisata dapat dibangun di lokasi yang mempunyai alternatif penggunaan secara ekonomi yang kecil, sehingga opportunity cost rendah.177

PASAR TENAGA KERJA DAN PELUANG KERJA

Sifat pekerjaan pada sektor pariwisata:

Padat karya. Upah rendah Pekerjaan part-time, dan bersifat sampingan. Musiman.

178