Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK
SKRIPSI
WAHYUNI
10539140115
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
i
PENGARUH MEDIA PRESENTASI INTERAKTIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
WAHYUNI
10539140115
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya
kesungguhan tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri”
(Q.S. Al- Ankabut : 6)
Don’t put till tomorrow what you can do today,
Because when action is equivalent to success
(Wahyuni)
“A person who never made a mistake
Never tried anything new”
-Albert Einstein-
Karya ini, aku persembahkan untuk Ibunda, Ayahanda, dan
Saudara-saudaraku serta keluarga besar yang tak pernah lelah
senantiasa berpikir, berdoa, dan berusaha untuk masa depanku
dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan
serta senantiasa menjadi motivator
dan alasan untukku tersenyum.
vii
ABSTRAK
Wahyuni.2019. Pengaruh Media Presentasi Interakti Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik. Skripsi. Program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Aisyah Azis dan pembimbing II Riskawati.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan tanpa menggunakan media presentasi interaktif. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dan desain penelitian Posttest-Only Control Group Desains yang bertujuan untuk mengetahui: (1) Pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan media presentasi interaktif dan tanpa menggunakan media presentasi interaktif, (2) Meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik kelas XII MIA 1 dan XII MIA 2, dan (3) Perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dan yang tidak diajar menggunakan media presentasi interaktif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII MIA MA Syekh Yusuf yang berjumlah 70 orang terbagi dalam 2 kelas, sampel penelitian diambil secara acak dengan teknik random sampling sebanyak 2 kelas yaitu XII MIA 1 dan XII MIA 2. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes pemahaman konsep fisika dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 nomor yang memenuhi kriteria valid. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan media presentasi interaktif ditunjukkan dengan rata-rata 14.34 berada pada kategori tinggi; (2) Pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajarkan tanpa menggunakan media presentasi interaktif ditunjukkan dengan rata-rata 10.69 berada pada kategori sedang; (3) Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan yang tidak diajarkan dengan menggunakan model media presentasi interaktif. Adapun saran agar pengaruh media presentasi interaktif terlaksana dengan optimal perlu melakukan pengelolaan waktu secara tepat dan media yang digunakan tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kata Kunci: Media Presentasi; Pemahaman Konsep; Presentasi Interaktif
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya
milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan
Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Media Presentasi Interaktif Terhadap Pemahaman Konsep
Fisika Peserta Didik”.
Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh
ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam mengarungi bahtera
kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa
adanya ulur tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang
Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur
kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi
ini.
Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada
kedua orang tuaku tercinta, Ayahandaku Safaruddin dan Ibundaku Jumaini atas
segala jerih payah, pengorbanan dalam mendidik, membimbing, dan mendo’akan
ix
penulis dalam setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi
(S1) penulis. Juga terima kasih untuk saudaraku Muchtar atas dukungan,
perhatian, kebersamaan dan do’anya untuk penulis.
Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis
mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya dan setulusnya
kepada Ibunda Dra. Hj. Aisyah Azis, M.Pd. selaku pembimbing I dan Riskawati,
S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya
dalam membimbing penulis, memberikan ide, arahan, saran dan bijaksana dalam
menyikapi keterbatasan pengetahuan penulis, serta memberikan ilmu dan
pengetahuan yang berharga baik dalam penelitian ini maupun selama menempuh
proses perkuliahan. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan dan
pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah dicurahkan kepada
penulis selama ini.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E.,
M.M. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib,
S.Pd., M.Pd., Ph.d. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Ibu Dr. Nurlina, S.Si.,M.Pd. dan Bapak
Ma’ruf, S.Pd.,M.Pd. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makasar.
Ayahanda dan Ibunda Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas
Muhammadiyah Makassar atas segala ilmu dan perhatian yang telah diberikan
x
kepada penulis atas segala pengorbanan dan jasa-jasa kepada penulis selama
penyusunan skripsi.
Ibu Dra. Hj. Hafidah Hafid. MM selaku kepala MA Syekh Yusuf yang
telah menerima dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian. Bapak dan Ibu guru sekaligus guru pamong MA Syekh Yusuf yang
selalu memberikan arahan selama melakukan kegiatan penelitian. Sahabat-
sahabatku Ade Rezki Ramadayani Hasbi, Irma Mayasari, La Ode Mardani, Muh.
Rizal Amiruddin, Ayu Aryani, Novita Maumude dan semua KINEMATIKA C
yang telah menjadi sahabat yang baik yang selalu membantu dalam suka dan duka
serta membuat keberadaanku menjadi lebih berarti dan jadi lebih bermakna,
semoga semua kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam lembar
kehidupan kita. Seluruh pihak yang tak sempat penulis sebutkan namanya satu
persatu. Hal ini tidak mengurangi rasa terima kasihku atas segala bantuannya.
Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia
yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya
yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do’a
penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu
khususnya di bidang pendidikan fisika.
Amin Yaa Rabbal Alamin.
Wassalam
Makassar, Januari 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Pendukung ....................................................................................... 7
1. Pemahaman Konsep .......................................................................... 7
2. Media Presentasi Interaktif ................................................................ 9
B. Kerangka Pikir ........................................................................................... 13
xii
C. Hipotesisi Penelitian ................................................................................. 15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian ....................................................................... 16
B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 16
C. Variabel dan Desain Penelitian ................................................................. 17
D. Devinisi Operasional Variabel .................................................................. 18
E. Prosedur Penelitian ................................................................................... 18
F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 19
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 24
H. Teknik Analisis Data ................................................................................ 25
1. Analisis Perangkat Pemebelajaran....................................................... 26
2. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 26
3. Analisis Statistik Inferensial ................................................................ 28
a. Uji Normalitas ............................................................................... 28
b. Uji Homogenitas ............................................................................ 29
c. Uji Hipotesis .................................................................................. 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 32
1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 32
2. Analisis Statistik Infrensial .................................................................. 36
a. Uji Normalitas ............................................................................... 36
b. Uji Homogenitas ............................................................................ 36
c. Uji Hipotesis .................................................................................. 37
B. Pembahasan ............................................................................................... 39
xiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 43
B. Saran ........................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 45
LAMPIRAN .............................................................................................................. 47
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Pembagian Jumlah Soal Berdasarkan Indikator Pemahaman
Konsep Sebelum Validasi ............................................................................. 20
3.2 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes Pemahaman Konsep Fisika
Peserta Didi ................................................................................................... 21
3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas .................................................................. 22
3.4 Jumlah Item Tiap Indikator pada Instrumen Tes Pemahaman
Konsep Pesert Didik ...................................................................................... 23
3.5 Hasil Analisis Validasi dengan Uji Gregory .................................................. 26
3.6 Pengkategorian Tingkat Pemahaman Konsep................................................ 28
3.7 Pengkategorian Tingkat Pemahaman Konsep Data Hasil
Pengolahan 2019 ............................................................................................ 28
4.1. Statistik Skor Posttest Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik
Kelas XII MIA MA Syekh Yusuf .................................................................. 32
4.2. Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ........................................................................................................... 34
4.3. Distribusi Frekuensi dan Kategorisasi Skor Hasil Pemahaman
Konsep Fisika Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 35
4.4. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................... 36
4.5. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................... 37
4.6. Data Skor Rata-rata Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol .......................... 38
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir .................................................................................. 14
3.1 Desain Penelitian ........................................................................................ 17
3.2 Presentasi Tiap Indikator pada Instrumen Tes Pemahaman
Konsep ......................................................................................................... 23
4.1 Histogram Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol ......................................................................................................... 33
4.2 Diagram kategorisasi skor dan frekuensi posttest hasil
pemahaman konsep fisika peserta didik pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol .......................................................................................... 35
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A. Perangkat Pembelajaran ................................................................................. 48
A.1. RPP ......................................................................................................... 49
A.2. LKPD ..................................................................................................... 95
A.3. Bahan Ajar ............................................................................................. 104
B. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 130
B.1. Kisi-kisi Instrumen ................................................................................. 131
B.2. Tes Pemahaman Konsep Sebelum Validasi ........................................... 150
B.3. Tes Pemahaman Konsep Setelah Validasi ............................................. 162
C. Analisis Instrumen Para Ahli ......................................................................... 170
C.1. Analisis Uji Gregory .............................................................................. 171
C.2. Hasil Tes Pemahaman Konsep Fisika .................................................... 177
D. Analisis Instrumen Penelitian ........................................................................ 180
D.1. Uji Validitasi Instrumen ......................................................................... 181
D.2. Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 191
E. Analisis Data .................................................................................................. 193
E.1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 194
E.2. Analisis Uji Normalitas .......................................................................... 199
E.3. Analisis Uji Hipotesis ............................................................................. 207
F. Daftar Hadir ................................................................................................... 210
G. Dokumentasi .................................................................................................. 215
H. Persuratan ....................................................................................................... 218
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran penting dalam proses mencerdaskan bangsa
dan negara. Melalui pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
akan mudah diserap sehingga memungkinkansuatu bangsa dan negara tersebut
akan maju. Pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai masalah dan
tantanggan. Permasalahan dan tantangan tersebut bersumber dari faktor internal
dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi bidang pendidikan adalah alat,
media, dana, dan sumber belajar. Sedangkan faktor eksternal berupa pertumbuhan
penduduk, perkembangn ilmu dan teknologi menuntut peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang handal.
Peningkatan kualitas pendidikan menjadi bagian terpadu dari peningkatan
kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian maupun tanggung jawab
sebagai warga masyarakat. Keberhasilan peserta didik untuk mencapai prestasi
yang baik dalam pendidikan, terutama dalam pembelajaran fisika merupakan
salah satu tolak ukur keberhasilannya dapat dilihat dari adanya keaktifan dan
minat peserta didik dalam belajar fisika.
Fisika merupakan kumpulan hukum, teori, prinsip, aturan atau rumus-
rumus terbangun sesuai pengkajiannya. Pembelajaran fisika tidak cukup hanya
dengan menghafal atau mengingat saja, diperlukan pemahaman pada setiap materi
yang diajarkan karena materi fisika merupakan sekumpulan konsep-konsep saling
berhubungan. Pembelajaran fisika yang hanya memberikan sekumpulan fakta dan
2
pengetahuan kepada peserta didik mengakibatkan pemahamannya kurang dan
tidak mengembangkan kebebasan intelektual.
Telah diketahuai bahwa motivasi peserta didik terhadap mata pelajaran
fisika masih kurang, sehingga peserta didik kebanyakan tidak fokus pada mata
pelajaran yang diajarkan dalam kelas. Pembelajaran diterapkan masih
menggunakan model pembelajaran konvensional dengan menggunakan metode
ceramah, sehingga peserta didik hanya mendengar, mencatat, dan keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran pun masih kurang.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa peserta didik
kelas XII MIA di MA Syekh Yusuf Gowa, diperoleh informasi bahwa materi
fisika masih dirasa sulit oleh peserta didik karena banyak mengandung rumus-
rumus fisika yang sulit dipahami. Kemampuan peserta didik dalam memahami
konsep juga dirasakan masih tergolong rendah. Saat melakukan observasi kelas
tampak bahwa sebagian peserta didik masih kurang memperhatikan pelajaran dan
kurang aktif saat proses pembelajaran berlangsung.
Dari hasil wawancara dengan guru Fisika yang mengajar di MA Syekh
Yusuf Gowa diperoleh informasi bahwa masih terdapat kesulitan pada peserta
didik dalam memahami pelajaran fisika dan memecahkan soal-soal fisika karena
kurangnya pemahaman konsep dari peserta didik. Realita yang ada peserta didik
hanya menghafal konsep dan mengerjakan soal-soal perhitungan tanpa memahami
isi materi.
Kenyataan yang ditemui di lapangan, pelajaran fisika dianggap oleh
sebagian atau bahkan hampir semua peserta didik sebagai pelajaran kurang
menarik, abstrak, dan selalu dengan rumus. Kondisi ini akan berdampak terhadap
3
pemahaman konsep fisika peserta didik. Rendahnya pemahaman konsep peserta
didik tersebut disebabkan target pembelajaran dari kebanyakan guru adalah pada
penyelesaian materi saja, bukan pada bagaimana peserta didik menguasai materi
dan paham dengan konsep-konsep fisika. Hal tersebut menyebabkan pemahaman
konsep peserta didik yang meliputi mengamati, memprediksi, mengukur,
mengklasifikasi, menyimpulkan, dan mengomunikasikan relatif masih rendah.
Beberapa faktor melatarbelakangi hal tersebut, salah satunya penggunaan media
yang kurang tepat oleh guru.
Pada dasarnya media pembelajaran bisa berupa apa saja yang ada disekitar.
Segalasesuatu yang bisa membantu seorang guru untuk menyampaikan informasi
kepada peserta didik. Bisa sesuatu benda yang dibuat oleh guru, atau pun alam
sekitar yang ada di lingkungan sekolah. Sebagaimana dalil Allah dalam Al-Qur’an
surat al-Alaq yang berbunyi:
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia (3) Yang mengajarkan (manusia) dengan pena (4) Dia mengajarkan menusia apa yang tidak diketahuinya (5)
Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia diperintahkan untuk belajar,
menuntut ilmu. Perintah yang dimaksud dalam ayat ini bersifat umum, tidak
tertuju pada ilmu tertentu saja, artinya memahami apa yang ada disekitar. Dan
dalam ayat keempat diterangkan bahwa pena digunakan sebagai alat atau media
untuk mengajarkan sesuatu kepada manusia. Hal ini menegaskan bahwa media
4
dalam suatu proses pembelajaran memang sangat dibutuhkan dan sangat
membantu dalam menyampaikan apa yang ingin disampaikan.
Penggunaan media sendiri sebagai alat komunikasi untuk mengefektifkan
proses pembelajaran kemudian diharapkan mampu menarik perhatian peserta
didik dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi. Untuk
menciptakan suasana pembelajaran efektif dan menyenangkan, perlu adanya
penggunaan media pembelajran menarik bagi peserta didik. Sehingga peserta
didik tidak merasa terbebani oleh materi ajar yang harus dikuasai. Guru sebagai
fasilitator harusnya memiliki kemampuan dalam memilih media pembelajaran
yang menarik untuk meningkatkan kemampuan pemahamankonsep peserta didik.
Di sisi lain, pesatnya kemajuan teknologi dan komunikasi serta tingginya
dinamika dunia pendidikan terlebih di bidang fisika, menuntut penggunaan media
dalam proses pembelajaran, dimana alasannya adalah sebagai penarik minat
peserta didik terhadap mata pelajaran tersebut. Di antara sekian banyaknya media
yang digunakan, salah satunya adalah penggunaan program Microsoft Power
Point. Selain sebagai media presentasi, program ini juga menyediakan berbagai
fasilitas untuk berkreasi, mengolah, dan mengimput file audio maupun visual.
Sehingga dari program ini dapat dikembangkan perangkat ajar fisika sebagai
upaya meningkatkan pemahaman, ketertarikan, dan minat peserta didik terhadap
pelajaran fisika.
Penggunaan media presentasi interaktif dalam pembelajaran fisika
merupakan salah satu sarana untuk mempermudah penyampaian materi dari guru
ke peserta didik. Media presentasi memberikan ruang kepada peserta didik untuk
meningkatkan aktivitas dan kreativitas terkait dengan materi pelajaran yang
5
diberikan. Dengan media yang digunakan dapat membantu peserta didik cepat
memahami materi yang disampaikan.
Berdasarkan uraian di atasmaka peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh Media Presentasi Interaktif Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Seberapa besar pemahaman konsep fisika peserta didik dengan menggunakan
media presentasi interaktif?
2. Seberapa besar pemahaman konsep fisika peserta didik tanpa menggunakan
media presentasi interaktif?
3. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang
diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan tanpa media
presentasi interaktif?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan besarnya pemahaman konsep fisika peserta didik
dengan menggunakan media presentasi interaktif
2. Untuk mendeskripsikan besarnya pemahaman konsep fisika peserta didik
tanpa menggunakan media presentasi interaktif
3. Untuk mendeskripsikan perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik
yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan tanpa media
presentasi interaktif
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik: untuk memudahkan peserta didik memahami dasar- dasar
materi pelajaran dan membangkitkan minat untuk belajar
2. Bagi sekolah: sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pemahaman
konsep peserta didk dan sebagai sumber informasi untuk dapat membenahi
dan meningkatkan proses belajar mengajar
3. Bagi peneliti: hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan minat belajar fisika
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Pendukung
1. Pemahaman Konsep
Pemahaman merupakan kemampuan kognitif tingkat rendah yang setingkat
lebih tinggi dari pengetahuan. Kemampuan yaang dimiliki peserta didik pada
tingkat ini adalah kemampuan memperoleh makna dari materi pembelajara yang
telah dipelajari. Peserta didik dituntut memahami atau mengerti apa yang
diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat
memanfaatkan isinya. Beberapa ketegori peserta didik dianggap paham terhadap
suatu materi pembelajaran misalnya peserta didik dapat menejelaskan dengan
susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca dan didengar dan juga peserta
didik dapat memberi contoh lain dari apa yang telah dicontohkan atau
menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain oleh Hardianti (2018)
Pemahaman menurut Bukhori (2012 : 6-7) diartikan sebagai kemampuan
untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut
Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana
siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang
dialami, atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang
ia lakukan.
Menurut Dahar (2011: 63), konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili
suatu kelas object, kejadian, kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut
yang sama. Konsep adalah absttraksi-abstraksi yang berdasarkan pengalaman
8
seseorang, Dahar (2011: 63). Belajar konsep merupakan bentuk belajar yang
dilakukan dengan mengadakan abstraksi yaitu dalam semua objek yang meliputi
benda, kejadian, dan orang; hanya ditinjau aspek-aspek tertentu yang merupakan
sebuah pengetahuan konseptual oleh Bukhori (2012: 12)
Menurut Koestoro (2016 : 15), konsep adalah sekelompok objek, peristiwa,
atau simbol yang memiliki karakteristik umum yang sama, semisal konsep
molekul. Dengan demikian konsep adalah suatu abstraksi yang memiliki atribut-
atribut yang sama dan diidentifikasi dengan nama yang sama.
Menurut Koestoro (2016 : 42), pemahaman konsep diperoleh melalui
penemuan dan penghapalan. Penemuan konsep terjadi jika terjadi proses asimilasi
dan akomodasi informasi dalam struktur kognitif,sedangkan penghapalan konsep
terjadi bila konsep benar-benar baru dan belum ada dalam struktur kognitif.
Selanjutnya Ausubel menyatakan pembangunan pengetahuan sebaiknya dilakukan
dengan penemuan, bukan dengan penghapalan.Hal ini desebabkan hasil belajar
yang diperoleh melalui penemuan pengetahuan, memiliki efek transfer yang lebih
besar dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh melalui penghapalan.
Pemahaman konsep tejadi jika dalam sturktur kognitif telah ada
pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengaitkan informasi yang baru
diterima. Sedangkan penemuan konsep terjadi bila dalam struktur kognitif belum
ada pengetahuanuntuk mengaitkan informasi yang baru diterima.Jadi penemuan
konsep adalah pembangunan pengetahuan baru dalam struktur kognitif,
sedangkan pemahaman konsep adalah penghalusan dan perluasan pengetahuan
yang telah ada sebelumnya oleh Koestoro (2016).
9
Menurut Abriani (2016: 42), pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga
aspek, yaitu: 1) Pemahaman tentang terjemahan (Translasi), Kemampuan dalam
memahami suatu gagasan yang dinyatakan dengan cara lain dari pernyataan awal
yang dikenal sebelumnya. Adapun indikator dari translasi berdasarkan Blom
(1979) yaitu kemampuan menjelaskan sesuatu yang abstrak kedalam Bahasa yang
konkret, dan kemampuan menerjemahkan hubungan yang ada pada sebuah
simbol, ilustrasi, peta, table, grafik, persamaan matematis, dan rumus-rumus lain
ke dalam bentuk verbal dan begitu sebaliknya. 2) Pemahaman Interpretasi
(Kemampuan Menafsirkan), kemampuan untuk memahami bahan atau ide yang
direkam, diubah atau disusun dalam bentuk lain. 3) Pemahaman tentang
ekstrapolasi, kemampuan untuk meramalkan kecenderungan yang ada menurut
data tertentu dengan mengutarakan konsekuensi dan implikasi yang sejalan
dengan kondisi yang digambarkan.
Berdasarkan uraian di atas peneliti akan menggunakanketiga aspek
pemahaan konsep yaitu translasi, interpretasi, dan ektrapolasi. Aspek tersebut
untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi
pembelajaran sesuai pembentukan pemahaman yang dimilikinya sehingga mampu
mengungkapkanya kembali kedalam bahasa yang lebih mudah dipahami.
2. Media Presentasi Intraktif
a. Pengertian media pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. MedÒé adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan oleh Sadiman,dkk
(2014:6). Menurut Arsyad (2017:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami
10
secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap.
Arsyad (2017:3& 4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara
yang mengntar informasi anatara sumber dan penerima dan secara implinsit
mengatakan bahwa media pengajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slid, gambar, grafik, televisi
dan komputer.
Berkaitan dengan pengertian media pembelajaran Arsyad (2016:12)
menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan media yang membawa pesan-
pesan atau informasiyang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-
maksud pengajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan bahkan membawa pengaruh
psikologis terhadap peserta didik. Hal ini berarti media senagai alat bantu yang
digunakan guru untuk memotivasi peserta didik, memperjelas informasi atau kesn
pengajaran, memberi tekanan paada bagian-bagian yang penting, memberi variasi
pembelajaran dan memperjelas struktur pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat
yang digunakan sebagai perantara dalamproses belajar mengajar, yang
memudahkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dan minat peserta
didik untuk belajar.
11
b. Media Presentasi Pembelajaran
Banyak definisi tentang media presentasi pembelajaran dari para ahli
antaranya, menurut Jaku (2015: 13) “Media presentasi merupakan suatu pesan
atau materi yang akan disampaikan yang dikemas dalam sebuah program
komputer dan disajkan melalui perangkat alat saji (proyector).Pesan atau materi
yang dikemas dapat berupa teks, gambar animasi, dan video yang dikombinasi
dalam suatu kesatuan yang utuh”.
Pembuatan media presentasi dapat dilakukan dengan mengguakan
Microsoft Power Point.Microsoft Power Point merupakan salah satu aplikasi
yang paling banyak digunkan oleh orang-orang dalam mempresntasikan bahan
ajar atau laporan, karya, atau status mereka oleh Arsyad (2017: 193).Beberapa
hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi
adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta animasi-
animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media presentasi
adalah suatu alat yang digunakan untuk mempresentasikan pesan atau materi
yang dikemas dalam bentuk yang lebih menarik sesuai dengan kegunaannya.
c. Media Interaktif
Definisi multimedia interaktif beragam tergantung pada lingkup aplikasi
sertta perkembangan teknologi multimedia itu sendiri. Multimedia tidah hanya
memiliki makna antara teks an grafik sederhana saja, tetapi juga dilingkupi
dengan suara, animasi, video, dan interaksi. Sambil mendengarkan penjelasan
dapat melihat gambar, animasi, maupun membaca penjelasan dalam bentuk teks
oleh Kurniadi (2018: 70).
12
Menurut Kadaruddin (2018.12-13) Multimedia interaktif adalah program
atau aplikasi yang khusus diperuntukkan memberikan informasi kepada
masyarakat atau user dan dapat dikemas kedalam format Compact Disc (CD).
Multimedia interaktif dipakai sebagai sarana penyampaian informasi populer yang
bersifat siap saji yang didalamnya terdapat berbagai gabungan tampilan yang
terdiri dari: teks, gambar,narasi suara, video, animasi 2d atau 3d, sound fx, atau
penggabungan keseluruhan komponen di atas.
Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan
multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak
dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh
pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan
film. Sedangkan multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi
dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh
multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game,
dan lain-lain.22Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
presentasi interaktif adalah suatu aplikasi alat bantu dalam proses pembelajaran
untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif oleh Mubin (2013: 6)
d. Karakteristik Media Presentasi Interaktif
Menurut Tarigan (2015: 191) mengemukan bahwa karakteristik media
pembelajaran interaktif adalah: 1) cuririculum, desain pembelajaran harus sesuai
dengan kurikulum pendidikan yang ditetapkan. Aspek desain kurikulum dan
pembelajaran terdiri 6 penilaian yaitu (1) kesesuaian sasaran, (2) kelengkapan
unsur pembelajaran, (3) kejelasan tujuan, (4) konsistensi tujuan-materi-evaluasi,
13
(5) pemberian contoh dan (6) aspek-aspek pedagogik. 2) content, penilaian
content pada media interaktif didasarkan beberapa aspek, yakni (1) kebenaran
subtansi materi, (2) kecukupan cakupan, (3) kedalam, (4) aktulisasi, (5)
kelengkapan sumber. 3) communication, aspek kejelasan pesan, menumbuhkan
motivasi. 4) computer capasity, kemampuan komputer multimedia. 5) creativity,
tidak melanggar etika. 6) compability, dapat diterima secara umum, dan mudah
digunakan. 7) cosmetic, tampilan desain yang menarik, dan 8) interaktivity,
memunculkan produk yang interaktif.
B. Kerangka Pikir
Proses belajar mengajar merupakan suatu rangkaian yang mempunyai
tujuan yang akan dicapai. Selain itu, proses belajar mengajar merupakan sebuah
aktivitas yang selalu mendapatkan perhatian terutama dari kalangan pakar di
dunia pendidikan. Berbagai langkah-langkah, upaya-upaya, dan cara telah
dirancang guna meningkatkankualitas pembelajaran sehingga kualitas pendidikan
dapat lebih optimal. Salah satu hal yang menunjangkeberhasilan mengajar seorang
guru adalah kemampuan dalam mengaplikasikan dan memilih cara pembelajaran
yang efektif.
Dalam kegiatan pembelajaran tidak hanyaaktif oleh guru tetapi juga aktif
oleh peserta didik.Untuk menghidupkan pembelajaran maka perlu diterapkan
sebuah media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk memahami
pesan yang disampaikan. Dengan bantuan desain dan media presentasi interaktif
peserta didik akan tertolong untuk memahami pesan yang dianggap abstrak
menjadi lebih konkrit yanng akan membuat pembelajaran menjadi lebih
bermakna. Dengan demikian minat belajar peserta didik akan meningkat
14
sehingga akan memengaruhi pemahaman konsep peserta didik. Berdasarkan
kerangka pikir tersebut, maka desain penelitian ini dapat digambarkan dalam
bagan berikut:
Gambar 2.1 Bagan kerangka pikir
Kegiatan dalam proses pembelajaran
Kelompok kontrol Kelompok eksperimen
Kegiatan Guru dan Peserta didik
1. Peserta didik belajar secara individual
2. Sumber informasi satu arah
3. Tidak adanya sarana pendukung pada proses pembelajaran dan terpaku di buku saja.
4. Menekankan pemikiran yang faktual
5. Pembelajan kurang menarik dan menyenangkan
6. Peserta didik kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik
Kegiatan Guru dan Peserta didik
1. Peserta didik belajar secara kelompok
2. Sumber informasi dua arah 3. Mengaplikasikan media
presentasi interaktif dalam pempelajaran dan tidak berpaku di buku saja
4. Peserta didik berfikir kritis 5. Pembelajaran menjadi
interaktif 6. Menarik perhatian dan
memotivasi peserta didik dalam pembelajaran
7. Mempermudah peserta didik dalam memahami pembelajaran
Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik
Terdapat Perbedaan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik
15
C. Hipotesis Penelitian
Ho :Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik
yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan pemahaman konsep
fisika peserta didik yang diajar tanpa dengan media pembelajaran
Ha : Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang
diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan pemahaman konsep fisika
peserta didik yang diajar tanpa dengan media pembelajaran
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian True Experimental
Designs(eksperimen nyata).Dalam penelitian ini terdapat dua kelas, yaitu kelas
untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan kelas kontrol (yang tidak
diberiperlakuan).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Syekh Yusuf Gowa yang terletak di
jalan Sirajuddin Rani, Bonto Bontoa, Kabupaten Gowa.Penelitian ini dilakukan
pada kelas XII yang terdiri dari dua kelas.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII MIA MA
Syekh Yusuf Gowa, tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas
XII MIA 1 berjumlah 35 peserta didik dan kelas XII MIA 2 berjumlah 35 peserta
didik, dengan jumlah keseluruhan 70 peserta didik.
2. Sampel
Sampel penelitian dua kelas diambil secara acak dengan menggunakan
teknik rondom sampling yaitu dengan cara mengundi kelas yang akan dijadikan
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan asumsi peserta didik di
seluruh kelas adalah homogen.
17
C. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri atas dua macam yaitu variabel dependen dan
variabel idependen.Variabel dependen yang diselidiiki yaitu pemahaman konsep
fisika peserta didik. Sedangkan variabel independen yaitu media pembelajaran
yang terdiri atas dua media (media presentasi interaktif dan media konvensional)
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Group
Designs.Dalam desain ini baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-sama
diberi pre-testkemudian dicari hasilnya.Setelah itu kelas eksperimen mendapatkan
perlakuan sedangkan kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan.Kemudian
keduanya mendapatkan post-test untuk mengetahui hasil perlakuan yang telah
dilakukan.
R X O1 ................................................... R - O2
Gambar 3.1 Desain Penelitian
(Sugiyono, 2017:502)
dengan:
O1= Nilai posttest pemahaman konsep peserta didik setelah diajarkan menggunakan media presentasi interaktif
O2= Nilai Posttest pemahaman konsep peserta didik setelah diajarkan tanpa menggunakan media presentasi interaktif
X = Perlakuan dengan menggunaan media presentasi interaktif − = Tanpa menggunaan media presentasi interaktif
18
D. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional vriabel yaitu:
1. Media presentasi interaktif merupakan media presentasi dalam betuk power
pointyang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran sifatnya
merangsang peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri dalam memperoleh
informasi terkait pembelajaran melalui interaktifitas.
2. Pemahaman konsep adalah kemampuan peserta didik dalam memahami
konsep fisika melalui tes multipel choice (pilihan ganda) yang dikembangkan
oleh peneliti dengan indikator pemahaman yaitu translasi, interpretasi, dan
ekstrapoasi.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap persiapan,
tahappelaksanaan, dan tahap akhir.
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
a. Memohon perizinan penelitian dari pihak prodi dan fakultas
b. Melakukan Observasi di sekolah
c. Mengadakan kajian literatur mengenai media presentasi interaktif
d. Menentukan subjek penelitian
e. Menyusun perangkat pembelajaran dan menyiapkan instrumen penelitian
yang akan digunakan
19
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan treatment (perlakuan) terhadap kelas eksperimen berupa
penggunaan media presentasi interaktif pada pembelajaran fisika,
sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan.
b. Melakukan posttest (tes akhir) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
media presentasi interaktif terhadap kelas eksperimen. Tes akhir ini
diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada akhir
pertemuan.
c. Melakukan analisis dan pembahasan terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
3. Tahap Akhir
a. Mengelola data hasil penelitian
b. Menganalisis data hasil penelitian
c. Membahas data hasil penelitian
d. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengelolaan data
e. Memberikan saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang memadai.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan instrumen yaitu berupa tes pemahaman
konsep fisika. Untuk mengukur pemahaman konsep fisika peserta didik MA
Syekh Yusuf Gowa, peneliti menggunakan instrumen berupamultipel choice
(pilihan ganda). Soal-soal tersebut diberikan kepada peserta didik diakhir
pertemuan.Semua soal-soal yang telah disusun dikonsultasikan ke dosen
pembimbing dan diuji cobakan untuk mengetahui validasi dan reabilitas sebelum
digunakan dalam penelitian.Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah tes
20
pemahaman konsep valid dan dapat dipercaya. Adapun pembagian soal
pemahaman konsep berdasarkan indikator yang dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut:
Tabel 3.1 Pembagian Jumlah Soal Berdasarkan Indikator Pemahaman Konsep Sebelum Validasi
No Indikator Sub Indikator No. Soal
1 Translasi Menerjemahkan 2, 11, 16, 22, 32 Menguraikan 5, 8, 13, 21, 25, 29
2 Interpretasi
Menggambarkan grafik 3, 12, 17, 23, 30, 34 Menafsirkan 6, 9, 14, 20, 26
3 Ekstrapolasi Mengidentifikasi 1, 10,18,24, 28, 31, 33, 35 Menyimpulkan 4, 7, 15, 19, 27
Tes disusun dalam bentuk soal pilihan ganda (multipel choice) dengan
materi fisika yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik.
Dengan teknik penskoran menjawab benar skor 1 dan menjawab salah skor 0.
Instrumen penelitian sebelum digunakan sebagai tes pemahaman konsep,
terlebih dahulu diuji cobakan untuk menentukan validitasi dan reabilitas tes.
1. Uji Validitasi Item
Untuk menguji validitasi tes pemahaman konsep digunakan rumus sebagai
berikut:
γpbi =Mp − Mt
St√
p
q
(Arikunto, 2014: 24) dengan:
γpbi
= Koefisien korelasi biseral
Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul item Mt = Rerata skor total St = Standar deviasi dari skor total p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar q = Proporsi peserta didik yaang menjawab salah (q = 1 – p)
21
Valid tidaknya item ke-i ditunjukkan dengan membandingkan nilai 𝛾pbi (i)
dengan nilai rtabelpada taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut:
- Jika nilai 𝛾pbi (i)≥ rtabel, item dinyatakan valid
- Jika nilai 𝛾pbi (i)≤ rtabel, item dinyatakan invalid
Item yang memenuhi kriteria valid dan mempunyai realibilitas tes yang
tinggi selanjutnya digunakan untuk tes pemahaman konsep fisika dalam kelas
eksperimen.
Dari analisis data yang terdapat di lampiran D.1,maka diperoleh jumlah
item dari instrumen tes pemahaman konsep fisika yang dapat digunakan pada
penelitian ini. Dimana hasil validasinya ditunjukkan pada tabel 3.2 dibawah ini:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik
Instrumen Indikator
Nomor soal yang drop
Jumlah
Nomor Soal yang
Valid
Jumlah
Pem
aham
an K
onse
p F
isis
k
Translasi Menerjemahkan 11, 16 2 2, 22, 32 3
Menguraikan 29 1 5, 8, 13, 21, 25
5
Interpretasi Menggambarkan grafik
23, 34 2 3, 12, 17, 30,
4
Menafsirkan 9, 20 2 6, 14, 26 3
Ekstrapolasi Mengidentifikasi
1, 18, 24,
3 10, 28, 31, 33, 35
5
Menyimpulkan 4, 15 2 7, 19, 27 3 Jumlah 12 23
Dari hasil uji coba instrumen diketahui 12 butir soal yang dinyatakan tidak
valid karena indeks validitasnya di bawah ≤ 0.349.Dua belas butir soal tersebut
berarti telah gugur dan tidak dapat digunakan.Untuk mempermudah perhitungan
maka jumlah soal 23 dibulatkan menjadi 20, ini berarti tiga butir soal tidak
dipakai.Butir tersebut adalah butir nomor 17, 21, dan 33.
22
2. Uji Reliabilitas Item
Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian
dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data, maka harus ditentukan
reliabilitasnya. Untuk menghitung realibilitas tes pemahaman konsep fisika
digunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-20), sebagai berikut:
rii = [k
k − 1] [
S2i − ∑piqi
S2i]
(Sugiyono, 2016: 186)
dengan:
rii = Reliabilitas instrumen k = Jumlah butir pertanyaan
S2i = Variansi total Pi = Proporsi bayaknya subjek yang menjawab pada item 1 Q = 1 – pi
Item yang memenuhi kriteria valid mempunyai koefisien reliabilitas tes
yang tinggi, yang dapat digunakan sebagai tes pemahaman konsep fisika.Kriteria
tingkat reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Rentang Nilai Kategori > 0,00 – 0,02 Sangat Rendah > 0,02 – 0,40 Rendah > 0,40 – 0,60 Sedang/Cukup > 0,60 – 0,80 Tinggi > 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
(Sundayana, 2015: 70)
Berdasarkan uji reliabilitas yang dipaparkan pada lampiran D.2, untuk
instrumen tes pemahaman konsep fisika diperoleh nilai 𝑟𝑖𝑖 = 0.892maka
instrumen ini memiliki tingkat reliabilitassangat tinggi.
23
Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut, maka diperoleh instrumen tes
pemahaman konsep fisika berjumlah 23 nomor. Jumlah item pada masing-masing
indikator dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini:
Tabel 3.4 Jumlah Item Tiap Indikator pada Instrumen Tes Pemahaman Konsep Peserta Didik
No Indikator Nomor Item Jumlah
Item 1 Translasi 2, 22, 32, 5, 8, 13, 21, 25 8 2 Interpretasi 3, 12, 17, 30, 6, 14, 26 7 3 Ekstrapolasi 10, 28, 31, 33, 35, 7, 19, 27 8
Jumlah 23
Dari tabel 3.4 di atas, dapat dilihat bahwa instrumen pemahaman konsep
terdiri dari item indikator translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Adapun
persentase tiap indikator pada masing-masing instrumen dapat dilihat pada
gambar 3.2berikut:
Gambar 3.2 Presentasi Tiap Indikator pada InstrumenTes Pemahaman Konsep
34.78%
30.43%
34.78%
Translasi Interpretasi Ekstrapolasi
24
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui
tiga tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan yaitu:
a. Observasi
Pada kegiatan observasi dilakukan wawancara kepada guru mata peajaran
fisika.Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang respon
peserta didik pada pembelajaran fisika.Wawancara yang dilakukan berupa
wawancara tidak terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan lisan yang
yang berkaitan dengankegiatan pembelajaran dan penelitian. Selain itu,
pada kegiatan observasi pula ditentukan waktu peneitian, kelas yang akan
digunakan untuk meneliti, dan materi pelajaran yang akan dijadikan
sebagai materi penelitian.
b. Membuat Rencana Pembelajaran (RPP)
c. Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep fisika
peserta didik kelas XII pada materi Arus dan Tegangan Bolak-balik. Tes
yang diberikan berupa multipel choice (pilihan ganda) mencakup aspek
kognitif dengan indikator translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi.
25
2. Tahap Pelaksanaan
a. Tahap perlakuan (treatment)
Pada tahap ini, pemberian perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen
sesuai dengan perlakuan yang telah direncanakan sebelumnya, sedangkan
kelas kontrol tidak diberikan perlakuan.
b. Tahap setelah perlakuan (posttest)
Pada tahap ini, peneliti mengadakan tes kembali, yaitu tes akhir
(posttest).Tes akhir ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pengaruh pemberian perlakuan terhadap kelas eksperimen.Kelas
akhir ini diberikan kepada kedua kelas (kelas ekperimen dan kelas
kontrol).
3. Tahap Akhir
Setelah seluruh kegiatan pengajaran pemahaman konsep fisika peserta didik
berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 nomor. Pada kelas ekperimen
dan kelas kontrol, maka hasil tes akan dikelolah dan tes akhir akan
dibandingkan dengan hasil yang didapat pada awal (pretest).
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
analisis deskriptif dan inferensial.Namun diawali dengan analisis perangkat
pembelajaran oleh dua ahli.Dari hasil validitas oleh ahli tersebut, selanjutnya
dianalisis menggunakan uji Gregory dengan tujuan untuk mengetahui jika
instrumen tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian.
26
Uji Gregory menurut Retnawati (2016: 32) yaitu sebagai berikut:
Validator 1
R = 𝐷
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
Jika R ≥ 0,75 maka perangkat pembelajaran layak untuk digunakan
Hasil analisis validasi dengan menggunakan uji greory ditunjukkan pada
Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Hasil Analisis Validasi dengan Uji Gregory No Perangkat R Keterangan 1 RPP 1 Layak digunakan 2 Bahan Ajar 1 Layak digunakan 3 LKPD 1 Layak digunakan 4 Tes Pemahaman konsep 1 Layak digunakan
Berdasarkan tabel 3.5dari hasil analisis uji Gregory yang terdapat pada
lampiran C.1, maka diperoleh hasil uji gregory 𝑟 ≥ 0.75 dapat disimpulkan
bahwa semua perangkat dalam penelitian layak untuk digunakan.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif akan menjawab rumusan masalah pertama dan kedua
pada penelitian ini. Analisis deskriptif ini dimaksudkan untuk menyajikan hasil
tes pemahaman konsep fisika. Adapun hasil tes tersebut ditampilkan dalam
bentuk:
Lemah (1-2)
Kuat (3-4)
Validator 2
Lemah (1-2)
Kuat (3-4)
27
a. Skor Rata-rata
Skor rata-rata diperoleh dari persamaan :
�̅� =Σ𝑋𝑖
𝑛
(Spiegel & Stephes, 2007: 49)
dengan: �̅� = Skor rata-rata Σ𝑋𝑖 = Jumlah skor keseluruhan 𝑛 = Banyaknya subjek penelitian b. Standar Deviasi
Menentukan standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑠 = √∑(Xi − X)2
𝑛 − 1
(Sugiyono, 2016: 57) dengan: 𝑠 = Simpangan baku sampel n = Jumlah sampel c. Nilai Peserta Didik
Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor dikonversi
dalam bentuk nilai menggunakan rumus sebagai berikut:
N = 𝑺𝑺
𝑺𝑰 x 100
(Sugiyono, 2016: 59)
dengan :
N = Nilai peserta didik SS = Skor hasil belajar peserta didik SI = Skor ideal
Untuk mengelompokkan tingkat hasil pemahaman konsep fisika peserta
didik, digunakan standar tingkat hasil belajar fisika peserta didik. Pengkategorian
28
menggunakan skala lima berdasarkan skor ideal yakni sangat rendah, rendah,
tinggi, dan sangat tinggi yang dikelompokkan dengan melihat pengkategorian,
sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pengkategorian Tingkat Pemahaman Konsep Interval Presentase Kategorisasi
81 – 100 Sangat Tinggi 61 – 80 Tinggi 41 – 60 Sedang 21 – 40 Rendah 0 − 20 Sangat Rendah
(Riduwan, 2015 : 41)
Berdasarkan data hasil pengolahan (2019), pengkategorian menggunakan
skala lima dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.7 Pengkategorian Tingkat Pemahaman Konsep Interval Presentase Kategorisasi
17 – 20 Sangat Tinggi 13 – 16 Tinggi 9 – 12 Sedang 5 – 8 Rendah 1 − 4 Sangat Rendah
2. Analisis Inferensial
Analisis inferensial akan menjawab rumusan masalah ketiga pada
penelitian ini. Analisis inferensial digunakan untuk meguji hipotesis penelitian
yang telah diujikan.Sebelum dilakukan pengujian, maka terlebih dahulu dilakukan
uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan terdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian tersebut diguakan
rumus sebagai berikut:
29
x2 = ∑(Oi − Ei)
2
Ei
(Sudjana, 2005: 273) dengan: Oi = Banyak data hasil penelitian Ei =Banyak data yang diharapkan
Kriteria pengujian dengan menggunakan nilai x2, apakah nilai x2hitung<
x2tabel. Maka H0diterima, data berdistribusi normal.Data yang diuji normalitasnya
adalah nilai posttest pemahaman konsep.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel
tersebut bersifat homogen atau tidak. Pengujian homogenitas dengan uji F dapat
dilakukan apabila data yang akan diuji hanya ada dua kelompok data/sampel.
Untuk pengujian tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
𝐹 =Varian terbesar
Varian terkecil
(Sugiyono,2017: 275)
Kriteria pengujian:
Jika Fhitung < Ftabel dapat dinyatakan bahwa varian kedua kelompok data
tersebut adalah homogen.
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan adalah uji dua pihak dengan rumus uji t dan
𝛼 = 0,05. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah
𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 = 𝜇2
𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2
(Sugiyono, 2018: 229)
30
Keterangan: 𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 = 𝜇2 Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta
didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan tanpa media presentasi interaktif
𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2 Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan tanpa media presentasi interaktif
𝜇1 ∶ Skor rata-rata populasi pemahaman konsep fisika peserta didik dengan pembelajaran yang menggunakan media presentasi interaktif
𝜇2 : Skor rata-rata populasi pemahaman konsep fisika peserta didik tanpa media presentasi interaktif
Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus statistik
parametris dengan uji T-tes berdasarkan uji normalitis dan homogenitas, yaitu
sebagai berikut:
tℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =�̅�1 − �̅�2
𝑆𝑔𝑎𝑏√1𝑛1
+1
𝑛2
(Sugiyono, 2017: 181)
dengan: �̅�1 = Rata-rata skor tes pemahaman konsep fisika kelompok eksperimen �̅�2 = Rata-rata skor tes pemahaman konsep fisika kelompok kontrol S = Variasi gabungan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen 𝑛1 = Jumlah sampel pada kelompok eksperimen 𝑛2 = Jumlah sampel pada kelompok kontrol
Sedangkan varians gabungan diperoleh dengan rumus
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √(𝑛1 − 1)𝑆1
2+ (𝑛2 − 1)𝑆2
2
𝑛1 + 𝑛2 − 2
(Sugiyono, 2016:181)
dengan: S = Varians gabungan kelompok eksperimen denga kelompok kontrol 𝑛1 = Jumlah sampel pada kelompok eksperimen 𝑛2 = Jumlah sampel pada kelompok kontrol 𝑆1 = Varians (standar deviasi) pada kelompok eksperimen 𝑆2 = Varians (standar deviasi) pada kelompok kontrol
31
Hipotesis nol (Ho) diterima bilamana thit < t(1−α)(dk) diterima
t(1−α)diperoleh dari daftar distribusi t dengan taraf signifikan α = 0,05. Untuk Hα
diterima bilamana thit > t(1−α)(dk) dengan menentukan dk = n1 + n2 − 2, taraf
signifikan α = 5% dan peluang (1 − α).
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini menyajikan proses pengolahan data yang menggunakan analisis
statistik deskriptif, dan analisis statistik inferensial. Pengolahan statistik
deskriptif digunakan untuk karakteristik nilai responden, dan statistik inferensial
digunakan untuk pengujian hipotesis.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan data tanpa bermaksud membuat kesimpulan tetapi hanya
menjelaskan kelompok data.Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan
aplikasi Ms. Excel.Secara rinci hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada
lampiran E.1.
Tabel 4.1 Statistik SkorPosttest Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas XII MIA MA Syekh Yusuf
Statistik Nilai Statistik
Posttest Eksperimen Kontrol
Subjek 35 35 Standar deviasi 2.21 2.68 Varians 4.88 6.76
Skor terendah 8 5 Skor tertinggi 19 16 Rentang data 11 11 Banyak kelas interval 6 6
Panjang kelas interval 2 2 Skor rata-rata 14.34 10.69 Skor minimum 0 0 Skor ideal 20 20
Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)
33
Langkah yang dilakukan setelah melakukan penelitian data kelompok
eksperimen adalah memberikan posttest kepada kedua kelompok. Tes yang
diberikan berupa tes pemahaman konsep yang berupa tes pilihan ganda
mencangkup materi arus dan tegang bolak balik yang dikerjakan oleh kelas XII
MIA 1 dan kelas XII MIA 2 dengan masing-masing 35 Peserta didik
Pada tahap tes akhir ini diberikan kepada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan (treatment).Pelaksanaan tes akhir
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media presentasi interaktif terhadap
pemahaman konsep fisika yang dicapai oleh kelompok eksperimen.
Hasil posttest pemahaman konsep kelas XII MIA 1 (kelompok kontrol) dan
XII MIA 2 (kelompok eskperimen) dapat dilihat pada tabel 4.1 di atas, diperoleh
skor rata-rata tes akhir (posttest) kelompok esperimen dan kelompok kontrol
masing-masing adalah 14.34 dan 10.69, yang hasilnya dapat disajikan dalam
histogram berikut:
Gambar 4.1 Histogram HasilPosttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
0
2
4
6
8
10
12
14
16
eksperimen kontrol
eksperimen
kontrol
14.34
10.69
34
Berdasarkan tabel 4.1, terlihat perbedaan rata-rata skor yang dicapai oleh
kelas eksperimen dan kelas kontrol.Hasil tes pada kelas eksperimen sebesar
14.34.Sedangkan pada kelas kontrol sebesar 10.69.Peningkatan hasil tes kelas
kontrol tidak sebesar pada kelompok eksperimen.
Berdasarkan hasil perhitungan posttest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol setelah diberikan perlakuan yang berbeda diperoleh data seperti pada tabel
4.1.Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa pada kelas eksperimen
dengan sampel 35 peserta didik diperoleh skor terendah yaitu 8. Skor tersebut
berada pada interval 8 sampai 9dan skor tertinggi 19 berada pada interval 18
sampai 19 dengan jumlah masing-masing 1 peserta didik atau sebesar 2.9%.
Sedangkan pada kelas kontrol dengan sampel 35 peserta didik diperoleh skor
terendah yaitu 5 berada pada interval 5 sampai 6dengan jumlah 2 peserta didik
atau sebesar 5.7%. Skor tertinggi 16 berada pada interval 15 sampai 16 dengan
jumlah 4 peserta didik atau sebesar 11.4%.
Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi posttest kelas ekperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol
Interval (fi) f (%) Interval (fi) f (%) 8 - 9 1 2.9 5 - 6 2 5.7 10 - 11 2 5.7 7 - 8 5 14.3 12 - 13 10 28.6 9 - 10 9 25.7 14 - 15 10 28.6 11 - 12 12 34.3 16 - 17 11 31.4 13 - 14 3 8.6 18 - 19 1 2.9 15 - 16 4 11.4
Jumlah 35 100 Jumlah 35 100 Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)
35
Jika skor hasil postest pemahaman konsep peserta didik pada kelas XII
MIA 2 (kelas eksperimen) dan kelas XII MIA 1 (kelas eksperimen) MA Syekh
Yusuf dikategorikan dalam skala lima yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,
dan sangat tinggi, maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Kategorisasi Skor Hasil Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Interval Skor
Presentase Kategori
(f) Posttest
Eksperimen kontrol 1 - 4 Sangat Rendah 0 0 5 - 8 Rendah 1 7 9 - 12 Sedang 6 21 13 - 16 Tinggi 23 7 17 - 20 Sangat Tinggi 5 0
Jumlah 35 35 Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)
Adapun diagram kategorisasi skor dan frekuensi hasil pemahaman konsep
fisika peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
Gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Diagram kategorisasi skor dan frekuensi posttest hasil pemahaman konsep fisika peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
0
5
10
15
20
25
SangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
Fre
kuen
si
Kategorisasi
Series1
Series2
Eksperimen
Kontrol
36
2. Analisis Statistik Inferensial
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
terdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan
dengan menggunkan bantuan Ms. Excel dengan uji Chi Square, dimana jika nilai
𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.Maka data tersebut terdistribusi normal dengan taraf
signifikasi 5%.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas X2 hitung X2 tabel Keterangan Eksperimen 3.102
7.815 Normal Kontrol 5.672
Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)
Adapun perhitungan pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
E.2. Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa untuksetiap kelas diperoleh nilai
𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pemahaman konsep
fisika peserta didik kelas XII MIA di MA Syekh Yusuf berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas atau kesamaan varians digunakan untuk mengetahui
apakah data sampel yang digunakan tersebut bersifat homogen atau
tidak.Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi Ms. Excel.
Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan homogen jika nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
dan nilai taraf signifikan sebesar 5%.. Berikut ini hasil uji homogenitas:
37
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Sampel Standar Deviasi
Varians F hitung
F tabel
Keterangan
Eksperimen 35 2.21 4.88 1.50 1.77
Homogen
Kontrol 35 2.68 7.18 Homogen
Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)
Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(1−𝑎;𝑑𝑘1;𝑑𝑘2) =
𝐹(1−0.05;34;34) =1.77 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 1.50. karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, yakni
1.50 < 1.77, hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini mempunyai
varians yang homogen atau keduannya berasa dari kelas yang homogen. Hal ini
juga menunjukkan bahwa bahwa skor sampel pemahaman konsep fisika peserta
didik pada kedua kelas mempunyai varians yang homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas, maka untuk menguji hipotesis yang ada
digunakan uji t dua pihak dan taraf signifikan 5%. Uji-t adalah uji statistika untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan atau pengaruh dari nilai yang diperkirakan
dengan nilai hasil perhitungan statistik. Adapun hipotesis pada penelitian ini
adalah:
𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2 (Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta
didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif
dengan tanpa media presentasi interaktif)
𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2 (Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik
yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan
tanpa media presentasi interaktif)
Hasil perhitungan skor rata-rata dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdasarkan tabel 4.6 dibawah ini:
38
Tabel 4.6 Data Skor Rata-rata Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Kelas
Eksperimen Kontrol
𝑛1 = 35 𝑛2 = 35
�̅�1 = 14.34 �̅�2 = 10.69 𝑆1 = 2.21 𝑆2 = 2.69
Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)
Dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
data Posttest dengan jumlah peserta didik masing-masing sebanyak 35
orang.Kelas eksperimen skor rata-rata adalah 14.34 dengan standar variasi sebesar
2.21.Sedangkan pada kelas kontrol skor rata-rata adalah 10.69 dengan standar
deviasi sebesar 2.69.
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dapat dilihat pada lampiran
E.3, diperoleh hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 6.186 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1.995 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙,demikian H0 ditolak dan hipotesis Ha diterima. Hal ini berarti bahwa
terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol.Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep fisika peserta didik
yang diterapkan dan tidak diterapkan media presentasi interaktif memiliki
kemampuan atau pemahaman konsep yang berbeda.Sehingga dapat dikemukakan
bahwa kelompok eksperimen memiliki tingkat pemahama yang lebih baik atau
terdapat pengaruh pemahaman konsep fisika peserta didik yang diterapkan dengan
media presentasi interaktif dikelas kelas XII MIA MA Syekh Yusuf.
39
B. Pembahasan
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
pemahaman konsep fisika peserta didik kelas XII di MA Syekh Yusuf dengan
menerapkan media presentasi interaktif.
Berdasarkan analisis hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan
media presentasi interaktif pada kelas eksperimen mampu memberikan pengaruh
besar terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika peserta didik dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Hal ini terjadi karena penggunaan media presentasi
interaktif dapat memberikan pembelajaran yang bermakna sehingga membuat
pemahaman peserta didik lebih meningkat.
Lebih besarnya pemahaman konsep kelas eksperimen juga disebabkan
karena dalam proses pemebalajaran dengan menngunakan media presentasi
interaktif, materi yang lebih kompleks dapat lebih mudah dijelaskan pada peserta
didik sehingga mendorong minat peserta didik dalam belajar. Seperti yang
dinyatakan oleh Munadhi, bahwa media memang memiliki kelebihan-kelebihan
yang terkait dengan optimalisasi pembelajaran.Misalnya, pesan yang
disampaiakan menjadi cepat dan mudah diingat peserta didik.
Tahap penggunaan media presentasi interaktif dan tanpa media presentasi
interktif dikedua kelompok memiliki proses yang sejalan. Keduanya
menggunakan pendekatan saintifik dengan metode ceramah, diskusi, presentasi,
dan tanya jawab. Namun, berbeda dengan peserta didik yang belajar dengan
menggunakan media presentasi interaktif, tanpa media presentasi dianggap hanya
menekankan pada pengenalan visul saja.Sedangkan media presentasi interaktif
masuk pada golongan audiovisual yang menekankan keterlibatan indera visual
40
dan audio sekaligus. Dengan kata lain, penekanan dua sensor indera sekaligus
dalam proses pembelajaran memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan
dengan menekankan pada satu jenis indera saja.
Berkaitan dengan kelebihan media presentasi interaktif, mengandung
media audiovisual sekaligus yang mampu menarik perhatian peseta didik.
Menurut teori tingkat pengolahan, dalam faktor yang meningkatkan daya ingat
jangka panjang, disebutkan bahwa semakin banyak perhatian yng diberikan pada
bagian-bagian tertentu, makin banyak pengolahan mental yang dilakukan atas
bagian tertentu makin besar pula kemungkinan bagiam-bagian tersebut diingat.
Hal itulah yang menjadi salah satu faktor media presentasi mampu memberikan
positif yang lebih kuat.
Berdasarkan analisis statistik deskriptif maka hasil yang diperoleh pada
analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil tes pemahaman konsep fisika peserta
didik di MA Syekh Yusuf sesuai dengan tabel 4.3.Pada tabel tersebut
memperlihatkan perbandingan skor pemahaman konsep fisika peserta didik yang
diterapakan media presentasi interaktif, rata-rata peserta didik peserta didik
mampu menjawab soal dengan baik.Sedangkan hasil skor pemahaman konsep
fisika peserta didik tanpa menerapkan media presentasi interaktif memiliki
kesulitan dalam menjawab soal-soal pemahaman konsep yang diberikan.Hal ini
memberikan indikasi bahwa pemahaman konsep peserta didik di kelas eksperimen
yang diterapkan media presentasi interaktif memiliki pengaruh yang lebih besar
dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak diberikan penerapan media
presentasi interaktif.Karena pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung peserta
didik lebih fokus memperhatikan penjelasan guru maupun materi, video/ilustrasi
41
yang ditampilkan melalui LCD, sebagian besar peserta didik tertarik mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan media ini. Terlihat dari peserta didik yang
senang, bersemangat, dan sebagian dari jumlah peserta didik terlihat aktif
bertanya dan mampu menjawab atau menanggapi pertayaan dari peserta didik
yang lain.
Hasil analisis selanjutnya yaitu analisis inferensial yang pertama untuk uji
normalitas yang menunjukkan bahwa kedua kelas data sampel tersebut
berdistribusi normal. Analisis kedua yaitu uji homogentitas yang menunjukkan
bahwa kelas tersebut berasal dari kelas yang homogen, dan analisis ketiga yaitu
uji hipotesis yang menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil pemahaman konsep
fisika peserta didik kelas XII MIA 2 yang diterapkan menggunakan media
presentasi interaktif tidak sama dengan rata-rata skor hasil pemahaman konsep
fisika peserta didik kelas XII MIA 1 yang tidak diterapakan media prresentasi
interaktif, menunjukkan adanya pengaruh pembelajaran fisika terhadap
pemahaman konsep fisika dengan menggunkan media presentasi interaktif.
Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua hasil kelas eksperimen dan kelas
kontrol diperoleh t hitung sebesar 6.186, sedangkan t tabel sebesar 1.995 yang
diperoleh dari uji t dua pihak.Hal tersebut memberikan indikasi bahwa
penggunaan media presentasi interaktif merupakan salah satu media pembelajaran
yang efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.
Media presentasi interaktif sebagai media pembelajaran memiliki banyak
kelebihan. Disamping mampu merekam suatu proses, lebih mengkonkretkan
konsep yng abstrak, dapat diputar ulang jika dibutuhkan, media presentasi
interaktif juga memiliki nilai hiburan tersendiri bagi peserta didik. Sehingga
42
peserta didik merasa tertarik dan materi yang disampaiakan dapat direkam dan
dipahami dengan baik oleh peserta didik. Maka berdasarkan data dan pembahasan
yang didapat, disimpulkan bahwa penggunaan media presentasi interaktif
berpegaruh terhadap pemahaman konsep peserta didik pada materi arus dan
tegangn bolak-balik dikelas XII MIA MA SyekhYusuf
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemahaman konsep fisika peserta didik yang diterapkan dengan media
presentasi interaktif ditunjukkan dengan rata-rata hasil posttest (tes akhir)
sebesar 14.34 berada dalam kategori tinggi
2. Pemahaman konsep fisika peserta didik yang diterapkan tanpa dengan
media presentasi interaktif ditunjukkan dengan rata-rata hasil posttest (tes
akhir) sebesar 10.69 berada dalam kategori sedang
3. Terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep peserta didik
yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan peserta didik
yang diajar tanpa dengan media presentasi interaktif
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakan, maka saran-saran yang
dapat direkomendasikan yaitu:
1. Bagi pendidik, hendaknya membiasakan peserta didik dengan kegiatan
diskusi, kerja kelompok, dan presentasi agar dalam kegiatan pembelajaran
peserta didik tidak hanya menerima pengetahuan dari guru. peserta didik
diharapkan terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
2. Bagi sekolah, diharapkan pembelajaran dengan media presentasi interaktif
dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman
konsep fisika peserta didik
44
3. Bagi peneliti selanjutnya, apabila melakukan penelitian yang dengan judul
yang sama diharapkan agar penelitian yang dilakukan lebih
disempurnakan lagi. Namun perlu diperhatikan beberapa kendala yang
penelti hadapi dalam melakukan penelitian sehingga dapat mencegah
terjadinya kesalahan.
45
45
DAFTAR PUSTAKA
Abriani, AyudanNursalam. 2016. Peningkatan PemahamanKonsep Mata Pelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Evidence Based Learning Dalam Pelaksanaan Guided Inquiry. Jurnal Pendidikan Fisika. 4(1): 42
Arikunto, Suharsimi. 2014. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: RinekaCipta
Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Bukhori. 2012. Pembelajaran berbasis inkuiri untuk optimalisasi pemahaman konsep fisika pada peserta didik di SMA Negeri 4 Magelang, Jawa Tengah. Magelang .Berkala Fisika Indonesia. 4(1): 12
Dahar, R. (2011). Teori-Teori Belahar Dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Hardianti. 2018. Penggunaan Media Physics Education and Technology (PHET) terhadap Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar. Unismuh Makassar
Jaku, Suriyadi. 2015. Pengaruh Media Presentasi Animasi terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMK Nasional Makassar. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh Makassar
Kadaruddin. 2018. Mahir desain slide presentasi dan multimedia pembelajaran berbasis powerpoint. Yogyakarta. Deepublish
Koestoro, B. (2016). Pengelolaan Sumber Belajar. Yogyakarta: Media Akademi.
Mubin, Muhammaad Nurul. 2013. Perencanaan Media Pembelajaran Interaktif SistemSkeletal Pada Mata Kuliah Dasar Keperawatan I. Jurnal Sistem Skeletal. 1(11): 6
Retnawati, Heri. 2016. Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Parama Publishing
Riduwan. 2015. Dasar- dasar Statistika.Bandung: Alfabeta.
Sadiman, dkk. 2014. Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Spiegel, Murray Ralph dan Larry Stephens. 2007. Statistik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
46
Sugiyono.2016.Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2017.Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sundayana, Rostina. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Tarigan, Darmawaty dan Sahat Siagian. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif pada Pembelajaran Ekonomi. Jurnalteknologi Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan. 2(2): 191