63
PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2020

SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK

SKRIPSI

WAHYUNI

10539140115

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2020

Page 2: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

i

PENGARUH MEDIA PRESENTASI INTERAKTIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

WAHYUNI

10539140115

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2020

Page 3: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

ii

Page 4: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

iii

Page 5: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

iv

Page 6: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

v

Page 7: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya

kesungguhan tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri”

(Q.S. Al- Ankabut : 6)

Don’t put till tomorrow what you can do today,

Because when action is equivalent to success

(Wahyuni)

“A person who never made a mistake

Never tried anything new”

-Albert Einstein-

Karya ini, aku persembahkan untuk Ibunda, Ayahanda, dan

Saudara-saudaraku serta keluarga besar yang tak pernah lelah

senantiasa berpikir, berdoa, dan berusaha untuk masa depanku

dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan

serta senantiasa menjadi motivator

dan alasan untukku tersenyum.

Page 8: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

vii

ABSTRAK

Wahyuni.2019. Pengaruh Media Presentasi Interakti Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik. Skripsi. Program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Aisyah Azis dan pembimbing II Riskawati.

Masalah utama dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan tanpa menggunakan media presentasi interaktif. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dan desain penelitian Posttest-Only Control Group Desains yang bertujuan untuk mengetahui: (1) Pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan media presentasi interaktif dan tanpa menggunakan media presentasi interaktif, (2) Meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik kelas XII MIA 1 dan XII MIA 2, dan (3) Perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dan yang tidak diajar menggunakan media presentasi interaktif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII MIA MA Syekh Yusuf yang berjumlah 70 orang terbagi dalam 2 kelas, sampel penelitian diambil secara acak dengan teknik random sampling sebanyak 2 kelas yaitu XII MIA 1 dan XII MIA 2. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes pemahaman konsep fisika dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 nomor yang memenuhi kriteria valid. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan media presentasi interaktif ditunjukkan dengan rata-rata 14.34 berada pada kategori tinggi; (2) Pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajarkan tanpa menggunakan media presentasi interaktif ditunjukkan dengan rata-rata 10.69 berada pada kategori sedang; (3) Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan yang tidak diajarkan dengan menggunakan model media presentasi interaktif. Adapun saran agar pengaruh media presentasi interaktif terlaksana dengan optimal perlu melakukan pengelolaan waktu secara tepat dan media yang digunakan tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Kata Kunci: Media Presentasi; Pemahaman Konsep; Presentasi Interaktif

Page 9: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya

milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan

Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Media Presentasi Interaktif Terhadap Pemahaman Konsep

Fisika Peserta Didik”.

Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah

Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh

ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam mengarungi bahtera

kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa

adanya ulur tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang

Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung

maupun tidak langsung bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur

kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus

kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi

ini.

Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada

kedua orang tuaku tercinta, Ayahandaku Safaruddin dan Ibundaku Jumaini atas

segala jerih payah, pengorbanan dalam mendidik, membimbing, dan mendo’akan

Page 10: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

ix

penulis dalam setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi

(S1) penulis. Juga terima kasih untuk saudaraku Muchtar atas dukungan,

perhatian, kebersamaan dan do’anya untuk penulis.

Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis

mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,

akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya dan setulusnya

kepada Ibunda Dra. Hj. Aisyah Azis, M.Pd. selaku pembimbing I dan Riskawati,

S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya

dalam membimbing penulis, memberikan ide, arahan, saran dan bijaksana dalam

menyikapi keterbatasan pengetahuan penulis, serta memberikan ilmu dan

pengetahuan yang berharga baik dalam penelitian ini maupun selama menempuh

proses perkuliahan. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan dan

pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah dicurahkan kepada

penulis selama ini.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E.,

M.M. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib,

S.Pd., M.Pd., Ph.d. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Ibu Dr. Nurlina, S.Si.,M.Pd. dan Bapak

Ma’ruf, S.Pd.,M.Pd. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makasar.

Ayahanda dan Ibunda Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas

Muhammadiyah Makassar atas segala ilmu dan perhatian yang telah diberikan

Page 11: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

x

kepada penulis atas segala pengorbanan dan jasa-jasa kepada penulis selama

penyusunan skripsi.

Ibu Dra. Hj. Hafidah Hafid. MM selaku kepala MA Syekh Yusuf yang

telah menerima dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian. Bapak dan Ibu guru sekaligus guru pamong MA Syekh Yusuf yang

selalu memberikan arahan selama melakukan kegiatan penelitian. Sahabat-

sahabatku Ade Rezki Ramadayani Hasbi, Irma Mayasari, La Ode Mardani, Muh.

Rizal Amiruddin, Ayu Aryani, Novita Maumude dan semua KINEMATIKA C

yang telah menjadi sahabat yang baik yang selalu membantu dalam suka dan duka

serta membuat keberadaanku menjadi lebih berarti dan jadi lebih bermakna,

semoga semua kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam lembar

kehidupan kita. Seluruh pihak yang tak sempat penulis sebutkan namanya satu

persatu. Hal ini tidak mengurangi rasa terima kasihku atas segala bantuannya.

Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia

yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya

yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do’a

penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu

khususnya di bidang pendidikan fisika.

Amin Yaa Rabbal Alamin.

Wassalam

Makassar, Januari 2020

Penulis

Page 12: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Pendukung ....................................................................................... 7

1. Pemahaman Konsep .......................................................................... 7

2. Media Presentasi Interaktif ................................................................ 9

B. Kerangka Pikir ........................................................................................... 13

Page 13: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

xii

C. Hipotesisi Penelitian ................................................................................. 15

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ....................................................................... 16

B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 16

C. Variabel dan Desain Penelitian ................................................................. 17

D. Devinisi Operasional Variabel .................................................................. 18

E. Prosedur Penelitian ................................................................................... 18

F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 19

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 24

H. Teknik Analisis Data ................................................................................ 25

1. Analisis Perangkat Pemebelajaran....................................................... 26

2. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 26

3. Analisis Statistik Inferensial ................................................................ 28

a. Uji Normalitas ............................................................................... 28

b. Uji Homogenitas ............................................................................ 29

c. Uji Hipotesis .................................................................................. 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 32

1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 32

2. Analisis Statistik Infrensial .................................................................. 36

a. Uji Normalitas ............................................................................... 36

b. Uji Homogenitas ............................................................................ 36

c. Uji Hipotesis .................................................................................. 37

B. Pembahasan ............................................................................................... 39

Page 14: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

xiii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 43

B. Saran ........................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 45

LAMPIRAN .............................................................................................................. 47

RIWAYAT HIDUP

Page 15: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Pembagian Jumlah Soal Berdasarkan Indikator Pemahaman

Konsep Sebelum Validasi ............................................................................. 20

3.2 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes Pemahaman Konsep Fisika

Peserta Didi ................................................................................................... 21

3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas .................................................................. 22

3.4 Jumlah Item Tiap Indikator pada Instrumen Tes Pemahaman

Konsep Pesert Didik ...................................................................................... 23

3.5 Hasil Analisis Validasi dengan Uji Gregory .................................................. 26

3.6 Pengkategorian Tingkat Pemahaman Konsep................................................ 28

3.7 Pengkategorian Tingkat Pemahaman Konsep Data Hasil

Pengolahan 2019 ............................................................................................ 28

4.1. Statistik Skor Posttest Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik

Kelas XII MIA MA Syekh Yusuf .................................................................. 32

4.2. Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ........................................................................................................... 34

4.3. Distribusi Frekuensi dan Kategorisasi Skor Hasil Pemahaman

Konsep Fisika Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 35

4.4. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................... 36

4.5. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................... 37

4.6. Data Skor Rata-rata Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol .......................... 38

Page 16: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir .................................................................................. 14

3.1 Desain Penelitian ........................................................................................ 17

3.2 Presentasi Tiap Indikator pada Instrumen Tes Pemahaman

Konsep ......................................................................................................... 23

4.1 Histogram Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ......................................................................................................... 33

4.2 Diagram kategorisasi skor dan frekuensi posttest hasil

pemahaman konsep fisika peserta didik pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol .......................................................................................... 35

Page 17: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Perangkat Pembelajaran ................................................................................. 48

A.1. RPP ......................................................................................................... 49

A.2. LKPD ..................................................................................................... 95

A.3. Bahan Ajar ............................................................................................. 104

B. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 130

B.1. Kisi-kisi Instrumen ................................................................................. 131

B.2. Tes Pemahaman Konsep Sebelum Validasi ........................................... 150

B.3. Tes Pemahaman Konsep Setelah Validasi ............................................. 162

C. Analisis Instrumen Para Ahli ......................................................................... 170

C.1. Analisis Uji Gregory .............................................................................. 171

C.2. Hasil Tes Pemahaman Konsep Fisika .................................................... 177

D. Analisis Instrumen Penelitian ........................................................................ 180

D.1. Uji Validitasi Instrumen ......................................................................... 181

D.2. Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 191

E. Analisis Data .................................................................................................. 193

E.1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 194

E.2. Analisis Uji Normalitas .......................................................................... 199

E.3. Analisis Uji Hipotesis ............................................................................. 207

F. Daftar Hadir ................................................................................................... 210

G. Dokumentasi .................................................................................................. 215

H. Persuratan ....................................................................................................... 218

Page 18: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran penting dalam proses mencerdaskan bangsa

dan negara. Melalui pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

akan mudah diserap sehingga memungkinkansuatu bangsa dan negara tersebut

akan maju. Pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai masalah dan

tantanggan. Permasalahan dan tantangan tersebut bersumber dari faktor internal

dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi bidang pendidikan adalah alat,

media, dana, dan sumber belajar. Sedangkan faktor eksternal berupa pertumbuhan

penduduk, perkembangn ilmu dan teknologi menuntut peningkatan kualitas

sumber daya manusia yang handal.

Peningkatan kualitas pendidikan menjadi bagian terpadu dari peningkatan

kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian maupun tanggung jawab

sebagai warga masyarakat. Keberhasilan peserta didik untuk mencapai prestasi

yang baik dalam pendidikan, terutama dalam pembelajaran fisika merupakan

salah satu tolak ukur keberhasilannya dapat dilihat dari adanya keaktifan dan

minat peserta didik dalam belajar fisika.

Fisika merupakan kumpulan hukum, teori, prinsip, aturan atau rumus-

rumus terbangun sesuai pengkajiannya. Pembelajaran fisika tidak cukup hanya

dengan menghafal atau mengingat saja, diperlukan pemahaman pada setiap materi

yang diajarkan karena materi fisika merupakan sekumpulan konsep-konsep saling

berhubungan. Pembelajaran fisika yang hanya memberikan sekumpulan fakta dan

Page 19: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

2

pengetahuan kepada peserta didik mengakibatkan pemahamannya kurang dan

tidak mengembangkan kebebasan intelektual.

Telah diketahuai bahwa motivasi peserta didik terhadap mata pelajaran

fisika masih kurang, sehingga peserta didik kebanyakan tidak fokus pada mata

pelajaran yang diajarkan dalam kelas. Pembelajaran diterapkan masih

menggunakan model pembelajaran konvensional dengan menggunakan metode

ceramah, sehingga peserta didik hanya mendengar, mencatat, dan keaktifan

peserta didik dalam proses pembelajaran pun masih kurang.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa peserta didik

kelas XII MIA di MA Syekh Yusuf Gowa, diperoleh informasi bahwa materi

fisika masih dirasa sulit oleh peserta didik karena banyak mengandung rumus-

rumus fisika yang sulit dipahami. Kemampuan peserta didik dalam memahami

konsep juga dirasakan masih tergolong rendah. Saat melakukan observasi kelas

tampak bahwa sebagian peserta didik masih kurang memperhatikan pelajaran dan

kurang aktif saat proses pembelajaran berlangsung.

Dari hasil wawancara dengan guru Fisika yang mengajar di MA Syekh

Yusuf Gowa diperoleh informasi bahwa masih terdapat kesulitan pada peserta

didik dalam memahami pelajaran fisika dan memecahkan soal-soal fisika karena

kurangnya pemahaman konsep dari peserta didik. Realita yang ada peserta didik

hanya menghafal konsep dan mengerjakan soal-soal perhitungan tanpa memahami

isi materi.

Kenyataan yang ditemui di lapangan, pelajaran fisika dianggap oleh

sebagian atau bahkan hampir semua peserta didik sebagai pelajaran kurang

menarik, abstrak, dan selalu dengan rumus. Kondisi ini akan berdampak terhadap

Page 20: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

3

pemahaman konsep fisika peserta didik. Rendahnya pemahaman konsep peserta

didik tersebut disebabkan target pembelajaran dari kebanyakan guru adalah pada

penyelesaian materi saja, bukan pada bagaimana peserta didik menguasai materi

dan paham dengan konsep-konsep fisika. Hal tersebut menyebabkan pemahaman

konsep peserta didik yang meliputi mengamati, memprediksi, mengukur,

mengklasifikasi, menyimpulkan, dan mengomunikasikan relatif masih rendah.

Beberapa faktor melatarbelakangi hal tersebut, salah satunya penggunaan media

yang kurang tepat oleh guru.

Pada dasarnya media pembelajaran bisa berupa apa saja yang ada disekitar.

Segalasesuatu yang bisa membantu seorang guru untuk menyampaikan informasi

kepada peserta didik. Bisa sesuatu benda yang dibuat oleh guru, atau pun alam

sekitar yang ada di lingkungan sekolah. Sebagaimana dalil Allah dalam Al-Qur’an

surat al-Alaq yang berbunyi:

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia (3) Yang mengajarkan (manusia) dengan pena (4) Dia mengajarkan menusia apa yang tidak diketahuinya (5)

Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia diperintahkan untuk belajar,

menuntut ilmu. Perintah yang dimaksud dalam ayat ini bersifat umum, tidak

tertuju pada ilmu tertentu saja, artinya memahami apa yang ada disekitar. Dan

dalam ayat keempat diterangkan bahwa pena digunakan sebagai alat atau media

untuk mengajarkan sesuatu kepada manusia. Hal ini menegaskan bahwa media

Page 21: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

4

dalam suatu proses pembelajaran memang sangat dibutuhkan dan sangat

membantu dalam menyampaikan apa yang ingin disampaikan.

Penggunaan media sendiri sebagai alat komunikasi untuk mengefektifkan

proses pembelajaran kemudian diharapkan mampu menarik perhatian peserta

didik dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi. Untuk

menciptakan suasana pembelajaran efektif dan menyenangkan, perlu adanya

penggunaan media pembelajran menarik bagi peserta didik. Sehingga peserta

didik tidak merasa terbebani oleh materi ajar yang harus dikuasai. Guru sebagai

fasilitator harusnya memiliki kemampuan dalam memilih media pembelajaran

yang menarik untuk meningkatkan kemampuan pemahamankonsep peserta didik.

Di sisi lain, pesatnya kemajuan teknologi dan komunikasi serta tingginya

dinamika dunia pendidikan terlebih di bidang fisika, menuntut penggunaan media

dalam proses pembelajaran, dimana alasannya adalah sebagai penarik minat

peserta didik terhadap mata pelajaran tersebut. Di antara sekian banyaknya media

yang digunakan, salah satunya adalah penggunaan program Microsoft Power

Point. Selain sebagai media presentasi, program ini juga menyediakan berbagai

fasilitas untuk berkreasi, mengolah, dan mengimput file audio maupun visual.

Sehingga dari program ini dapat dikembangkan perangkat ajar fisika sebagai

upaya meningkatkan pemahaman, ketertarikan, dan minat peserta didik terhadap

pelajaran fisika.

Penggunaan media presentasi interaktif dalam pembelajaran fisika

merupakan salah satu sarana untuk mempermudah penyampaian materi dari guru

ke peserta didik. Media presentasi memberikan ruang kepada peserta didik untuk

meningkatkan aktivitas dan kreativitas terkait dengan materi pelajaran yang

Page 22: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

5

diberikan. Dengan media yang digunakan dapat membantu peserta didik cepat

memahami materi yang disampaikan.

Berdasarkan uraian di atasmaka peneliti terdorong untuk melakukan

penelitian mengenai “Pengaruh Media Presentasi Interaktif Terhadap

Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pemahaman konsep fisika peserta didik dengan menggunakan

media presentasi interaktif?

2. Seberapa besar pemahaman konsep fisika peserta didik tanpa menggunakan

media presentasi interaktif?

3. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang

diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan tanpa media

presentasi interaktif?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan besarnya pemahaman konsep fisika peserta didik

dengan menggunakan media presentasi interaktif

2. Untuk mendeskripsikan besarnya pemahaman konsep fisika peserta didik

tanpa menggunakan media presentasi interaktif

3. Untuk mendeskripsikan perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik

yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan tanpa media

presentasi interaktif

Page 23: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

6

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peserta didik: untuk memudahkan peserta didik memahami dasar- dasar

materi pelajaran dan membangkitkan minat untuk belajar

2. Bagi sekolah: sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pemahaman

konsep peserta didk dan sebagai sumber informasi untuk dapat membenahi

dan meningkatkan proses belajar mengajar

3. Bagi peneliti: hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk

meningkatkan pemahaman konsep dan minat belajar fisika

Page 24: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Pendukung

1. Pemahaman Konsep

Pemahaman merupakan kemampuan kognitif tingkat rendah yang setingkat

lebih tinggi dari pengetahuan. Kemampuan yaang dimiliki peserta didik pada

tingkat ini adalah kemampuan memperoleh makna dari materi pembelajara yang

telah dipelajari. Peserta didik dituntut memahami atau mengerti apa yang

diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat

memanfaatkan isinya. Beberapa ketegori peserta didik dianggap paham terhadap

suatu materi pembelajaran misalnya peserta didik dapat menejelaskan dengan

susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca dan didengar dan juga peserta

didik dapat memberi contoh lain dari apa yang telah dicontohkan atau

menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain oleh Hardianti (2018)

Pemahaman menurut Bukhori (2012 : 6-7) diartikan sebagai kemampuan

untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut

Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan

memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana

siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang

dialami, atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang

ia lakukan.

Menurut Dahar (2011: 63), konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili

suatu kelas object, kejadian, kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut

yang sama. Konsep adalah absttraksi-abstraksi yang berdasarkan pengalaman

Page 25: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

8

seseorang, Dahar (2011: 63). Belajar konsep merupakan bentuk belajar yang

dilakukan dengan mengadakan abstraksi yaitu dalam semua objek yang meliputi

benda, kejadian, dan orang; hanya ditinjau aspek-aspek tertentu yang merupakan

sebuah pengetahuan konseptual oleh Bukhori (2012: 12)

Menurut Koestoro (2016 : 15), konsep adalah sekelompok objek, peristiwa,

atau simbol yang memiliki karakteristik umum yang sama, semisal konsep

molekul. Dengan demikian konsep adalah suatu abstraksi yang memiliki atribut-

atribut yang sama dan diidentifikasi dengan nama yang sama.

Menurut Koestoro (2016 : 42), pemahaman konsep diperoleh melalui

penemuan dan penghapalan. Penemuan konsep terjadi jika terjadi proses asimilasi

dan akomodasi informasi dalam struktur kognitif,sedangkan penghapalan konsep

terjadi bila konsep benar-benar baru dan belum ada dalam struktur kognitif.

Selanjutnya Ausubel menyatakan pembangunan pengetahuan sebaiknya dilakukan

dengan penemuan, bukan dengan penghapalan.Hal ini desebabkan hasil belajar

yang diperoleh melalui penemuan pengetahuan, memiliki efek transfer yang lebih

besar dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh melalui penghapalan.

Pemahaman konsep tejadi jika dalam sturktur kognitif telah ada

pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengaitkan informasi yang baru

diterima. Sedangkan penemuan konsep terjadi bila dalam struktur kognitif belum

ada pengetahuanuntuk mengaitkan informasi yang baru diterima.Jadi penemuan

konsep adalah pembangunan pengetahuan baru dalam struktur kognitif,

sedangkan pemahaman konsep adalah penghalusan dan perluasan pengetahuan

yang telah ada sebelumnya oleh Koestoro (2016).

Page 26: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

9

Menurut Abriani (2016: 42), pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga

aspek, yaitu: 1) Pemahaman tentang terjemahan (Translasi), Kemampuan dalam

memahami suatu gagasan yang dinyatakan dengan cara lain dari pernyataan awal

yang dikenal sebelumnya. Adapun indikator dari translasi berdasarkan Blom

(1979) yaitu kemampuan menjelaskan sesuatu yang abstrak kedalam Bahasa yang

konkret, dan kemampuan menerjemahkan hubungan yang ada pada sebuah

simbol, ilustrasi, peta, table, grafik, persamaan matematis, dan rumus-rumus lain

ke dalam bentuk verbal dan begitu sebaliknya. 2) Pemahaman Interpretasi

(Kemampuan Menafsirkan), kemampuan untuk memahami bahan atau ide yang

direkam, diubah atau disusun dalam bentuk lain. 3) Pemahaman tentang

ekstrapolasi, kemampuan untuk meramalkan kecenderungan yang ada menurut

data tertentu dengan mengutarakan konsekuensi dan implikasi yang sejalan

dengan kondisi yang digambarkan.

Berdasarkan uraian di atas peneliti akan menggunakanketiga aspek

pemahaan konsep yaitu translasi, interpretasi, dan ektrapolasi. Aspek tersebut

untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi

pembelajaran sesuai pembentukan pemahaman yang dimilikinya sehingga mampu

mengungkapkanya kembali kedalam bahasa yang lebih mudah dipahami.

2. Media Presentasi Intraktif

a. Pengertian media pembelajaran.

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. MedÒé adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan oleh Sadiman,dkk

(2014:6). Menurut Arsyad (2017:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami

Page 27: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

10

secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap.

Arsyad (2017:3& 4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara

yang mengntar informasi anatara sumber dan penerima dan secara implinsit

mengatakan bahwa media pengajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk menyampikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape

recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slid, gambar, grafik, televisi

dan komputer.

Berkaitan dengan pengertian media pembelajaran Arsyad (2016:12)

menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan media yang membawa pesan-

pesan atau informasiyang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-

maksud pengajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan bahkan membawa pengaruh

psikologis terhadap peserta didik. Hal ini berarti media senagai alat bantu yang

digunakan guru untuk memotivasi peserta didik, memperjelas informasi atau kesn

pengajaran, memberi tekanan paada bagian-bagian yang penting, memberi variasi

pembelajaran dan memperjelas struktur pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat

yang digunakan sebagai perantara dalamproses belajar mengajar, yang

memudahkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dan minat peserta

didik untuk belajar.

Page 28: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

11

b. Media Presentasi Pembelajaran

Banyak definisi tentang media presentasi pembelajaran dari para ahli

antaranya, menurut Jaku (2015: 13) “Media presentasi merupakan suatu pesan

atau materi yang akan disampaikan yang dikemas dalam sebuah program

komputer dan disajkan melalui perangkat alat saji (proyector).Pesan atau materi

yang dikemas dapat berupa teks, gambar animasi, dan video yang dikombinasi

dalam suatu kesatuan yang utuh”.

Pembuatan media presentasi dapat dilakukan dengan mengguakan

Microsoft Power Point.Microsoft Power Point merupakan salah satu aplikasi

yang paling banyak digunkan oleh orang-orang dalam mempresntasikan bahan

ajar atau laporan, karya, atau status mereka oleh Arsyad (2017: 193).Beberapa

hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi

adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta animasi-

animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media presentasi

adalah suatu alat yang digunakan untuk mempresentasikan pesan atau materi

yang dikemas dalam bentuk yang lebih menarik sesuai dengan kegunaannya.

c. Media Interaktif

Definisi multimedia interaktif beragam tergantung pada lingkup aplikasi

sertta perkembangan teknologi multimedia itu sendiri. Multimedia tidah hanya

memiliki makna antara teks an grafik sederhana saja, tetapi juga dilingkupi

dengan suara, animasi, video, dan interaksi. Sambil mendengarkan penjelasan

dapat melihat gambar, animasi, maupun membaca penjelasan dalam bentuk teks

oleh Kurniadi (2018: 70).

Page 29: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

12

Menurut Kadaruddin (2018.12-13) Multimedia interaktif adalah program

atau aplikasi yang khusus diperuntukkan memberikan informasi kepada

masyarakat atau user dan dapat dikemas kedalam format Compact Disc (CD).

Multimedia interaktif dipakai sebagai sarana penyampaian informasi populer yang

bersifat siap saji yang didalamnya terdapat berbagai gabungan tampilan yang

terdiri dari: teks, gambar,narasi suara, video, animasi 2d atau 3d, sound fx, atau

penggabungan keseluruhan komponen di atas.

Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan

multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak

dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh

pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan

film. Sedangkan multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi

dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga

pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh

multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game,

dan lain-lain.22Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media

presentasi interaktif adalah suatu aplikasi alat bantu dalam proses pembelajaran

untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif oleh Mubin (2013: 6)

d. Karakteristik Media Presentasi Interaktif

Menurut Tarigan (2015: 191) mengemukan bahwa karakteristik media

pembelajaran interaktif adalah: 1) cuririculum, desain pembelajaran harus sesuai

dengan kurikulum pendidikan yang ditetapkan. Aspek desain kurikulum dan

pembelajaran terdiri 6 penilaian yaitu (1) kesesuaian sasaran, (2) kelengkapan

unsur pembelajaran, (3) kejelasan tujuan, (4) konsistensi tujuan-materi-evaluasi,

Page 30: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

13

(5) pemberian contoh dan (6) aspek-aspek pedagogik. 2) content, penilaian

content pada media interaktif didasarkan beberapa aspek, yakni (1) kebenaran

subtansi materi, (2) kecukupan cakupan, (3) kedalam, (4) aktulisasi, (5)

kelengkapan sumber. 3) communication, aspek kejelasan pesan, menumbuhkan

motivasi. 4) computer capasity, kemampuan komputer multimedia. 5) creativity,

tidak melanggar etika. 6) compability, dapat diterima secara umum, dan mudah

digunakan. 7) cosmetic, tampilan desain yang menarik, dan 8) interaktivity,

memunculkan produk yang interaktif.

B. Kerangka Pikir

Proses belajar mengajar merupakan suatu rangkaian yang mempunyai

tujuan yang akan dicapai. Selain itu, proses belajar mengajar merupakan sebuah

aktivitas yang selalu mendapatkan perhatian terutama dari kalangan pakar di

dunia pendidikan. Berbagai langkah-langkah, upaya-upaya, dan cara telah

dirancang guna meningkatkankualitas pembelajaran sehingga kualitas pendidikan

dapat lebih optimal. Salah satu hal yang menunjangkeberhasilan mengajar seorang

guru adalah kemampuan dalam mengaplikasikan dan memilih cara pembelajaran

yang efektif.

Dalam kegiatan pembelajaran tidak hanyaaktif oleh guru tetapi juga aktif

oleh peserta didik.Untuk menghidupkan pembelajaran maka perlu diterapkan

sebuah media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk memahami

pesan yang disampaikan. Dengan bantuan desain dan media presentasi interaktif

peserta didik akan tertolong untuk memahami pesan yang dianggap abstrak

menjadi lebih konkrit yanng akan membuat pembelajaran menjadi lebih

bermakna. Dengan demikian minat belajar peserta didik akan meningkat

Page 31: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

14

sehingga akan memengaruhi pemahaman konsep peserta didik. Berdasarkan

kerangka pikir tersebut, maka desain penelitian ini dapat digambarkan dalam

bagan berikut:

Gambar 2.1 Bagan kerangka pikir

Kegiatan dalam proses pembelajaran

Kelompok kontrol Kelompok eksperimen

Kegiatan Guru dan Peserta didik

1. Peserta didik belajar secara individual

2. Sumber informasi satu arah

3. Tidak adanya sarana pendukung pada proses pembelajaran dan terpaku di buku saja.

4. Menekankan pemikiran yang faktual

5. Pembelajan kurang menarik dan menyenangkan

6. Peserta didik kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran

Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik

Kegiatan Guru dan Peserta didik

1. Peserta didik belajar secara kelompok

2. Sumber informasi dua arah 3. Mengaplikasikan media

presentasi interaktif dalam pempelajaran dan tidak berpaku di buku saja

4. Peserta didik berfikir kritis 5. Pembelajaran menjadi

interaktif 6. Menarik perhatian dan

memotivasi peserta didik dalam pembelajaran

7. Mempermudah peserta didik dalam memahami pembelajaran

Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik

Terdapat Perbedaan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik

Page 32: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

15

C. Hipotesis Penelitian

Ho :Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik

yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan pemahaman konsep

fisika peserta didik yang diajar tanpa dengan media pembelajaran

Ha : Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang

diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan pemahaman konsep fisika

peserta didik yang diajar tanpa dengan media pembelajaran

Page 33: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian True Experimental

Designs(eksperimen nyata).Dalam penelitian ini terdapat dua kelas, yaitu kelas

untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan kelas kontrol (yang tidak

diberiperlakuan).

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MA Syekh Yusuf Gowa yang terletak di

jalan Sirajuddin Rani, Bonto Bontoa, Kabupaten Gowa.Penelitian ini dilakukan

pada kelas XII yang terdiri dari dua kelas.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII MIA MA

Syekh Yusuf Gowa, tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas

XII MIA 1 berjumlah 35 peserta didik dan kelas XII MIA 2 berjumlah 35 peserta

didik, dengan jumlah keseluruhan 70 peserta didik.

2. Sampel

Sampel penelitian dua kelas diambil secara acak dengan menggunakan

teknik rondom sampling yaitu dengan cara mengundi kelas yang akan dijadikan

sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan asumsi peserta didik di

seluruh kelas adalah homogen.

Page 34: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

17

C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri atas dua macam yaitu variabel dependen dan

variabel idependen.Variabel dependen yang diselidiiki yaitu pemahaman konsep

fisika peserta didik. Sedangkan variabel independen yaitu media pembelajaran

yang terdiri atas dua media (media presentasi interaktif dan media konvensional)

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Group

Designs.Dalam desain ini baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-sama

diberi pre-testkemudian dicari hasilnya.Setelah itu kelas eksperimen mendapatkan

perlakuan sedangkan kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan.Kemudian

keduanya mendapatkan post-test untuk mengetahui hasil perlakuan yang telah

dilakukan.

R X O1 ................................................... R - O2

Gambar 3.1 Desain Penelitian

(Sugiyono, 2017:502)

dengan:

O1= Nilai posttest pemahaman konsep peserta didik setelah diajarkan menggunakan media presentasi interaktif

O2= Nilai Posttest pemahaman konsep peserta didik setelah diajarkan tanpa menggunakan media presentasi interaktif

X = Perlakuan dengan menggunaan media presentasi interaktif − = Tanpa menggunaan media presentasi interaktif

Page 35: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

18

D. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional vriabel yaitu:

1. Media presentasi interaktif merupakan media presentasi dalam betuk power

pointyang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran sifatnya

merangsang peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri dalam memperoleh

informasi terkait pembelajaran melalui interaktifitas.

2. Pemahaman konsep adalah kemampuan peserta didik dalam memahami

konsep fisika melalui tes multipel choice (pilihan ganda) yang dikembangkan

oleh peneliti dengan indikator pemahaman yaitu translasi, interpretasi, dan

ekstrapoasi.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap persiapan,

tahappelaksanaan, dan tahap akhir.

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah

a. Memohon perizinan penelitian dari pihak prodi dan fakultas

b. Melakukan Observasi di sekolah

c. Mengadakan kajian literatur mengenai media presentasi interaktif

d. Menentukan subjek penelitian

e. Menyusun perangkat pembelajaran dan menyiapkan instrumen penelitian

yang akan digunakan

Page 36: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

19

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan treatment (perlakuan) terhadap kelas eksperimen berupa

penggunaan media presentasi interaktif pada pembelajaran fisika,

sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan.

b. Melakukan posttest (tes akhir) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

media presentasi interaktif terhadap kelas eksperimen. Tes akhir ini

diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada akhir

pertemuan.

c. Melakukan analisis dan pembahasan terhadap pembelajaran yang telah

dilaksanakan

3. Tahap Akhir

a. Mengelola data hasil penelitian

b. Menganalisis data hasil penelitian

c. Membahas data hasil penelitian

d. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengelolaan data

e. Memberikan saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang memadai.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan instrumen yaitu berupa tes pemahaman

konsep fisika. Untuk mengukur pemahaman konsep fisika peserta didik MA

Syekh Yusuf Gowa, peneliti menggunakan instrumen berupamultipel choice

(pilihan ganda). Soal-soal tersebut diberikan kepada peserta didik diakhir

pertemuan.Semua soal-soal yang telah disusun dikonsultasikan ke dosen

pembimbing dan diuji cobakan untuk mengetahui validasi dan reabilitas sebelum

digunakan dalam penelitian.Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah tes

Page 37: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

20

pemahaman konsep valid dan dapat dipercaya. Adapun pembagian soal

pemahaman konsep berdasarkan indikator yang dapat dilihat pada tabel 3.1

berikut:

Tabel 3.1 Pembagian Jumlah Soal Berdasarkan Indikator Pemahaman Konsep Sebelum Validasi

No Indikator Sub Indikator No. Soal

1 Translasi Menerjemahkan 2, 11, 16, 22, 32 Menguraikan 5, 8, 13, 21, 25, 29

2 Interpretasi

Menggambarkan grafik 3, 12, 17, 23, 30, 34 Menafsirkan 6, 9, 14, 20, 26

3 Ekstrapolasi Mengidentifikasi 1, 10,18,24, 28, 31, 33, 35 Menyimpulkan 4, 7, 15, 19, 27

Tes disusun dalam bentuk soal pilihan ganda (multipel choice) dengan

materi fisika yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik.

Dengan teknik penskoran menjawab benar skor 1 dan menjawab salah skor 0.

Instrumen penelitian sebelum digunakan sebagai tes pemahaman konsep,

terlebih dahulu diuji cobakan untuk menentukan validitasi dan reabilitas tes.

1. Uji Validitasi Item

Untuk menguji validitasi tes pemahaman konsep digunakan rumus sebagai

berikut:

γpbi =Mp − Mt

St√

p

q

(Arikunto, 2014: 24) dengan:

γpbi

= Koefisien korelasi biseral

Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul item Mt = Rerata skor total St = Standar deviasi dari skor total p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar q = Proporsi peserta didik yaang menjawab salah (q = 1 – p)

Page 38: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

21

Valid tidaknya item ke-i ditunjukkan dengan membandingkan nilai 𝛾pbi (i)

dengan nilai rtabelpada taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut:

- Jika nilai 𝛾pbi (i)≥ rtabel, item dinyatakan valid

- Jika nilai 𝛾pbi (i)≤ rtabel, item dinyatakan invalid

Item yang memenuhi kriteria valid dan mempunyai realibilitas tes yang

tinggi selanjutnya digunakan untuk tes pemahaman konsep fisika dalam kelas

eksperimen.

Dari analisis data yang terdapat di lampiran D.1,maka diperoleh jumlah

item dari instrumen tes pemahaman konsep fisika yang dapat digunakan pada

penelitian ini. Dimana hasil validasinya ditunjukkan pada tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik

Instrumen Indikator

Nomor soal yang drop

Jumlah

Nomor Soal yang

Valid

Jumlah

Pem

aham

an K

onse

p F

isis

k

Translasi Menerjemahkan 11, 16 2 2, 22, 32 3

Menguraikan 29 1 5, 8, 13, 21, 25

5

Interpretasi Menggambarkan grafik

23, 34 2 3, 12, 17, 30,

4

Menafsirkan 9, 20 2 6, 14, 26 3

Ekstrapolasi Mengidentifikasi

1, 18, 24,

3 10, 28, 31, 33, 35

5

Menyimpulkan 4, 15 2 7, 19, 27 3 Jumlah 12 23

Dari hasil uji coba instrumen diketahui 12 butir soal yang dinyatakan tidak

valid karena indeks validitasnya di bawah ≤ 0.349.Dua belas butir soal tersebut

berarti telah gugur dan tidak dapat digunakan.Untuk mempermudah perhitungan

maka jumlah soal 23 dibulatkan menjadi 20, ini berarti tiga butir soal tidak

dipakai.Butir tersebut adalah butir nomor 17, 21, dan 33.

Page 39: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

22

2. Uji Reliabilitas Item

Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian

dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data, maka harus ditentukan

reliabilitasnya. Untuk menghitung realibilitas tes pemahaman konsep fisika

digunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-20), sebagai berikut:

rii = [k

k − 1] [

S2i − ∑piqi

S2i]

(Sugiyono, 2016: 186)

dengan:

rii = Reliabilitas instrumen k = Jumlah butir pertanyaan

S2i = Variansi total Pi = Proporsi bayaknya subjek yang menjawab pada item 1 Q = 1 – pi

Item yang memenuhi kriteria valid mempunyai koefisien reliabilitas tes

yang tinggi, yang dapat digunakan sebagai tes pemahaman konsep fisika.Kriteria

tingkat reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Rentang Nilai Kategori > 0,00 – 0,02 Sangat Rendah > 0,02 – 0,40 Rendah > 0,40 – 0,60 Sedang/Cukup > 0,60 – 0,80 Tinggi > 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

(Sundayana, 2015: 70)

Berdasarkan uji reliabilitas yang dipaparkan pada lampiran D.2, untuk

instrumen tes pemahaman konsep fisika diperoleh nilai 𝑟𝑖𝑖 = 0.892maka

instrumen ini memiliki tingkat reliabilitassangat tinggi.

Page 40: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

23

Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut, maka diperoleh instrumen tes

pemahaman konsep fisika berjumlah 23 nomor. Jumlah item pada masing-masing

indikator dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3.4 Jumlah Item Tiap Indikator pada Instrumen Tes Pemahaman Konsep Peserta Didik

No Indikator Nomor Item Jumlah

Item 1 Translasi 2, 22, 32, 5, 8, 13, 21, 25 8 2 Interpretasi 3, 12, 17, 30, 6, 14, 26 7 3 Ekstrapolasi 10, 28, 31, 33, 35, 7, 19, 27 8

Jumlah 23

Dari tabel 3.4 di atas, dapat dilihat bahwa instrumen pemahaman konsep

terdiri dari item indikator translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Adapun

persentase tiap indikator pada masing-masing instrumen dapat dilihat pada

gambar 3.2berikut:

Gambar 3.2 Presentasi Tiap Indikator pada InstrumenTes Pemahaman Konsep

34.78%

30.43%

34.78%

Translasi Interpretasi Ekstrapolasi

Page 41: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

24

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui

tiga tahap yaitu:

1. Tahap Persiapan

Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan yaitu:

a. Observasi

Pada kegiatan observasi dilakukan wawancara kepada guru mata peajaran

fisika.Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang respon

peserta didik pada pembelajaran fisika.Wawancara yang dilakukan berupa

wawancara tidak terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan lisan yang

yang berkaitan dengankegiatan pembelajaran dan penelitian. Selain itu,

pada kegiatan observasi pula ditentukan waktu peneitian, kelas yang akan

digunakan untuk meneliti, dan materi pelajaran yang akan dijadikan

sebagai materi penelitian.

b. Membuat Rencana Pembelajaran (RPP)

c. Tes

Metode tes digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep fisika

peserta didik kelas XII pada materi Arus dan Tegangan Bolak-balik. Tes

yang diberikan berupa multipel choice (pilihan ganda) mencakup aspek

kognitif dengan indikator translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi.

Page 42: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

25

2. Tahap Pelaksanaan

a. Tahap perlakuan (treatment)

Pada tahap ini, pemberian perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen

sesuai dengan perlakuan yang telah direncanakan sebelumnya, sedangkan

kelas kontrol tidak diberikan perlakuan.

b. Tahap setelah perlakuan (posttest)

Pada tahap ini, peneliti mengadakan tes kembali, yaitu tes akhir

(posttest).Tes akhir ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh pengaruh pemberian perlakuan terhadap kelas eksperimen.Kelas

akhir ini diberikan kepada kedua kelas (kelas ekperimen dan kelas

kontrol).

3. Tahap Akhir

Setelah seluruh kegiatan pengajaran pemahaman konsep fisika peserta didik

berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 nomor. Pada kelas ekperimen

dan kelas kontrol, maka hasil tes akan dikelolah dan tes akhir akan

dibandingkan dengan hasil yang didapat pada awal (pretest).

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

analisis deskriptif dan inferensial.Namun diawali dengan analisis perangkat

pembelajaran oleh dua ahli.Dari hasil validitas oleh ahli tersebut, selanjutnya

dianalisis menggunakan uji Gregory dengan tujuan untuk mengetahui jika

instrumen tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian.

Page 43: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

26

Uji Gregory menurut Retnawati (2016: 32) yaitu sebagai berikut:

Validator 1

R = 𝐷

𝐴+𝐵+𝐶+𝐷

Jika R ≥ 0,75 maka perangkat pembelajaran layak untuk digunakan

Hasil analisis validasi dengan menggunakan uji greory ditunjukkan pada

Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Hasil Analisis Validasi dengan Uji Gregory No Perangkat R Keterangan 1 RPP 1 Layak digunakan 2 Bahan Ajar 1 Layak digunakan 3 LKPD 1 Layak digunakan 4 Tes Pemahaman konsep 1 Layak digunakan

Berdasarkan tabel 3.5dari hasil analisis uji Gregory yang terdapat pada

lampiran C.1, maka diperoleh hasil uji gregory 𝑟 ≥ 0.75 dapat disimpulkan

bahwa semua perangkat dalam penelitian layak untuk digunakan.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif akan menjawab rumusan masalah pertama dan kedua

pada penelitian ini. Analisis deskriptif ini dimaksudkan untuk menyajikan hasil

tes pemahaman konsep fisika. Adapun hasil tes tersebut ditampilkan dalam

bentuk:

Lemah (1-2)

Kuat (3-4)

Validator 2

Lemah (1-2)

Kuat (3-4)

Page 44: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

27

a. Skor Rata-rata

Skor rata-rata diperoleh dari persamaan :

�̅� =Σ𝑋𝑖

𝑛

(Spiegel & Stephes, 2007: 49)

dengan: �̅� = Skor rata-rata Σ𝑋𝑖 = Jumlah skor keseluruhan 𝑛 = Banyaknya subjek penelitian b. Standar Deviasi

Menentukan standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑠 = √∑(Xi − X)2

𝑛 − 1

(Sugiyono, 2016: 57) dengan: 𝑠 = Simpangan baku sampel n = Jumlah sampel c. Nilai Peserta Didik

Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor dikonversi

dalam bentuk nilai menggunakan rumus sebagai berikut:

N = 𝑺𝑺

𝑺𝑰 x 100

(Sugiyono, 2016: 59)

dengan :

N = Nilai peserta didik SS = Skor hasil belajar peserta didik SI = Skor ideal

Untuk mengelompokkan tingkat hasil pemahaman konsep fisika peserta

didik, digunakan standar tingkat hasil belajar fisika peserta didik. Pengkategorian

Page 45: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

28

menggunakan skala lima berdasarkan skor ideal yakni sangat rendah, rendah,

tinggi, dan sangat tinggi yang dikelompokkan dengan melihat pengkategorian,

sebagai berikut:

Tabel 3.6 Pengkategorian Tingkat Pemahaman Konsep Interval Presentase Kategorisasi

81 – 100 Sangat Tinggi 61 – 80 Tinggi 41 – 60 Sedang 21 – 40 Rendah 0 − 20 Sangat Rendah

(Riduwan, 2015 : 41)

Berdasarkan data hasil pengolahan (2019), pengkategorian menggunakan

skala lima dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.7 Pengkategorian Tingkat Pemahaman Konsep Interval Presentase Kategorisasi

17 – 20 Sangat Tinggi 13 – 16 Tinggi 9 – 12 Sedang 5 – 8 Rendah 1 − 4 Sangat Rendah

2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial akan menjawab rumusan masalah ketiga pada

penelitian ini. Analisis inferensial digunakan untuk meguji hipotesis penelitian

yang telah diujikan.Sebelum dilakukan pengujian, maka terlebih dahulu dilakukan

uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan terdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian tersebut diguakan

rumus sebagai berikut:

Page 46: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

29

x2 = ∑(Oi − Ei)

2

Ei

(Sudjana, 2005: 273) dengan: Oi = Banyak data hasil penelitian Ei =Banyak data yang diharapkan

Kriteria pengujian dengan menggunakan nilai x2, apakah nilai x2hitung<

x2tabel. Maka H0diterima, data berdistribusi normal.Data yang diuji normalitasnya

adalah nilai posttest pemahaman konsep.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel

tersebut bersifat homogen atau tidak. Pengujian homogenitas dengan uji F dapat

dilakukan apabila data yang akan diuji hanya ada dua kelompok data/sampel.

Untuk pengujian tersebut digunakan rumus sebagai berikut:

𝐹 =Varian terbesar

Varian terkecil

(Sugiyono,2017: 275)

Kriteria pengujian:

Jika Fhitung < Ftabel dapat dinyatakan bahwa varian kedua kelompok data

tersebut adalah homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji dua pihak dengan rumus uji t dan

𝛼 = 0,05. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah

𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 = 𝜇2

𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2

(Sugiyono, 2018: 229)

Page 47: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

30

Keterangan: 𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 = 𝜇2 Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta

didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan tanpa media presentasi interaktif

𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2 Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan tanpa media presentasi interaktif

𝜇1 ∶ Skor rata-rata populasi pemahaman konsep fisika peserta didik dengan pembelajaran yang menggunakan media presentasi interaktif

𝜇2 : Skor rata-rata populasi pemahaman konsep fisika peserta didik tanpa media presentasi interaktif

Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus statistik

parametris dengan uji T-tes berdasarkan uji normalitis dan homogenitas, yaitu

sebagai berikut:

tℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =�̅�1 − �̅�2

𝑆𝑔𝑎𝑏√1𝑛1

+1

𝑛2

(Sugiyono, 2017: 181)

dengan: �̅�1 = Rata-rata skor tes pemahaman konsep fisika kelompok eksperimen �̅�2 = Rata-rata skor tes pemahaman konsep fisika kelompok kontrol S = Variasi gabungan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen 𝑛1 = Jumlah sampel pada kelompok eksperimen 𝑛2 = Jumlah sampel pada kelompok kontrol

Sedangkan varians gabungan diperoleh dengan rumus

𝑆𝑔𝑎𝑏 = √(𝑛1 − 1)𝑆1

2+ (𝑛2 − 1)𝑆2

2

𝑛1 + 𝑛2 − 2

(Sugiyono, 2016:181)

dengan: S = Varians gabungan kelompok eksperimen denga kelompok kontrol 𝑛1 = Jumlah sampel pada kelompok eksperimen 𝑛2 = Jumlah sampel pada kelompok kontrol 𝑆1 = Varians (standar deviasi) pada kelompok eksperimen 𝑆2 = Varians (standar deviasi) pada kelompok kontrol

Page 48: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

31

Hipotesis nol (Ho) diterima bilamana thit < t(1−α)(dk) diterima

t(1−α)diperoleh dari daftar distribusi t dengan taraf signifikan α = 0,05. Untuk Hα

diterima bilamana thit > t(1−α)(dk) dengan menentukan dk = n1 + n2 − 2, taraf

signifikan α = 5% dan peluang (1 − α).

Page 49: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bab ini menyajikan proses pengolahan data yang menggunakan analisis

statistik deskriptif, dan analisis statistik inferensial. Pengolahan statistik

deskriptif digunakan untuk karakteristik nilai responden, dan statistik inferensial

digunakan untuk pengujian hipotesis.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau

mendeskripsikan data tanpa bermaksud membuat kesimpulan tetapi hanya

menjelaskan kelompok data.Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan

aplikasi Ms. Excel.Secara rinci hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada

lampiran E.1.

Tabel 4.1 Statistik SkorPosttest Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas XII MIA MA Syekh Yusuf

Statistik Nilai Statistik

Posttest Eksperimen Kontrol

Subjek 35 35 Standar deviasi 2.21 2.68 Varians 4.88 6.76

Skor terendah 8 5 Skor tertinggi 19 16 Rentang data 11 11 Banyak kelas interval 6 6

Panjang kelas interval 2 2 Skor rata-rata 14.34 10.69 Skor minimum 0 0 Skor ideal 20 20

Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)

Page 50: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

33

Langkah yang dilakukan setelah melakukan penelitian data kelompok

eksperimen adalah memberikan posttest kepada kedua kelompok. Tes yang

diberikan berupa tes pemahaman konsep yang berupa tes pilihan ganda

mencangkup materi arus dan tegang bolak balik yang dikerjakan oleh kelas XII

MIA 1 dan kelas XII MIA 2 dengan masing-masing 35 Peserta didik

Pada tahap tes akhir ini diberikan kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan (treatment).Pelaksanaan tes akhir

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media presentasi interaktif terhadap

pemahaman konsep fisika yang dicapai oleh kelompok eksperimen.

Hasil posttest pemahaman konsep kelas XII MIA 1 (kelompok kontrol) dan

XII MIA 2 (kelompok eskperimen) dapat dilihat pada tabel 4.1 di atas, diperoleh

skor rata-rata tes akhir (posttest) kelompok esperimen dan kelompok kontrol

masing-masing adalah 14.34 dan 10.69, yang hasilnya dapat disajikan dalam

histogram berikut:

Gambar 4.1 Histogram HasilPosttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

0

2

4

6

8

10

12

14

16

eksperimen kontrol

eksperimen

kontrol

14.34

10.69

Page 51: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

34

Berdasarkan tabel 4.1, terlihat perbedaan rata-rata skor yang dicapai oleh

kelas eksperimen dan kelas kontrol.Hasil tes pada kelas eksperimen sebesar

14.34.Sedangkan pada kelas kontrol sebesar 10.69.Peningkatan hasil tes kelas

kontrol tidak sebesar pada kelompok eksperimen.

Berdasarkan hasil perhitungan posttest pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol setelah diberikan perlakuan yang berbeda diperoleh data seperti pada tabel

4.1.Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa pada kelas eksperimen

dengan sampel 35 peserta didik diperoleh skor terendah yaitu 8. Skor tersebut

berada pada interval 8 sampai 9dan skor tertinggi 19 berada pada interval 18

sampai 19 dengan jumlah masing-masing 1 peserta didik atau sebesar 2.9%.

Sedangkan pada kelas kontrol dengan sampel 35 peserta didik diperoleh skor

terendah yaitu 5 berada pada interval 5 sampai 6dengan jumlah 2 peserta didik

atau sebesar 5.7%. Skor tertinggi 16 berada pada interval 15 sampai 16 dengan

jumlah 4 peserta didik atau sebesar 11.4%.

Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi posttest kelas ekperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol

Interval (fi) f (%) Interval (fi) f (%) 8 - 9 1 2.9 5 - 6 2 5.7 10 - 11 2 5.7 7 - 8 5 14.3 12 - 13 10 28.6 9 - 10 9 25.7 14 - 15 10 28.6 11 - 12 12 34.3 16 - 17 11 31.4 13 - 14 3 8.6 18 - 19 1 2.9 15 - 16 4 11.4

Jumlah 35 100 Jumlah 35 100 Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)

Page 52: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

35

Jika skor hasil postest pemahaman konsep peserta didik pada kelas XII

MIA 2 (kelas eksperimen) dan kelas XII MIA 1 (kelas eksperimen) MA Syekh

Yusuf dikategorikan dalam skala lima yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,

dan sangat tinggi, maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Kategorisasi Skor Hasil Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Interval Skor

Presentase Kategori

(f) Posttest

Eksperimen kontrol 1 - 4 Sangat Rendah 0 0 5 - 8 Rendah 1 7 9 - 12 Sedang 6 21 13 - 16 Tinggi 23 7 17 - 20 Sangat Tinggi 5 0

Jumlah 35 35 Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)

Adapun diagram kategorisasi skor dan frekuensi hasil pemahaman konsep

fisika peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada

Gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Diagram kategorisasi skor dan frekuensi posttest hasil pemahaman konsep fisika peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

0

5

10

15

20

25

SangatRendah

Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi

Fre

kuen

si

Kategorisasi

Series1

Series2

Eksperimen

Kontrol

Page 53: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

36

2. Analisis Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

terdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan

dengan menggunkan bantuan Ms. Excel dengan uji Chi Square, dimana jika nilai

𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.Maka data tersebut terdistribusi normal dengan taraf

signifikasi 5%.

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas X2 hitung X2 tabel Keterangan Eksperimen 3.102

7.815 Normal Kontrol 5.672

Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)

Adapun perhitungan pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

E.2. Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa untuksetiap kelas diperoleh nilai

𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pemahaman konsep

fisika peserta didik kelas XII MIA di MA Syekh Yusuf berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas atau kesamaan varians digunakan untuk mengetahui

apakah data sampel yang digunakan tersebut bersifat homogen atau

tidak.Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi Ms. Excel.

Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan homogen jika nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

dan nilai taraf signifikan sebesar 5%.. Berikut ini hasil uji homogenitas:

Page 54: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

37

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Sampel Standar Deviasi

Varians F hitung

F tabel

Keterangan

Eksperimen 35 2.21 4.88 1.50 1.77

Homogen

Kontrol 35 2.68 7.18 Homogen

Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)

Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(1−𝑎;𝑑𝑘1;𝑑𝑘2) =

𝐹(1−0.05;34;34) =1.77 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 1.50. karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, yakni

1.50 < 1.77, hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini mempunyai

varians yang homogen atau keduannya berasa dari kelas yang homogen. Hal ini

juga menunjukkan bahwa bahwa skor sampel pemahaman konsep fisika peserta

didik pada kedua kelas mempunyai varians yang homogen.

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas, maka untuk menguji hipotesis yang ada

digunakan uji t dua pihak dan taraf signifikan 5%. Uji-t adalah uji statistika untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan atau pengaruh dari nilai yang diperkirakan

dengan nilai hasil perhitungan statistik. Adapun hipotesis pada penelitian ini

adalah:

𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2 (Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta

didik yang diajar menggunakan media presentasi interaktif

dengan tanpa media presentasi interaktif)

𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2 (Terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika peserta didik

yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan

tanpa media presentasi interaktif)

Hasil perhitungan skor rata-rata dari kelas eksperimen dan kelas kontrol

berdasarkan tabel 4.6 dibawah ini:

Page 55: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

38

Tabel 4.6 Data Skor Rata-rata Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Kelas

Eksperimen Kontrol

𝑛1 = 35 𝑛2 = 35

�̅�1 = 14.34 �̅�2 = 10.69 𝑆1 = 2.21 𝑆2 = 2.69

Sumber: Data Hasil Pengolahan (2019)

Dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

data Posttest dengan jumlah peserta didik masing-masing sebanyak 35

orang.Kelas eksperimen skor rata-rata adalah 14.34 dengan standar variasi sebesar

2.21.Sedangkan pada kelas kontrol skor rata-rata adalah 10.69 dengan standar

deviasi sebesar 2.69.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dapat dilihat pada lampiran

E.3, diperoleh hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 6.186 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1.995 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙,demikian H0 ditolak dan hipotesis Ha diterima. Hal ini berarti bahwa

terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol.Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep fisika peserta didik

yang diterapkan dan tidak diterapkan media presentasi interaktif memiliki

kemampuan atau pemahaman konsep yang berbeda.Sehingga dapat dikemukakan

bahwa kelompok eksperimen memiliki tingkat pemahama yang lebih baik atau

terdapat pengaruh pemahaman konsep fisika peserta didik yang diterapkan dengan

media presentasi interaktif dikelas kelas XII MIA MA Syekh Yusuf.

Page 56: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

39

B. Pembahasan

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan

pemahaman konsep fisika peserta didik kelas XII di MA Syekh Yusuf dengan

menerapkan media presentasi interaktif.

Berdasarkan analisis hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan

media presentasi interaktif pada kelas eksperimen mampu memberikan pengaruh

besar terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika peserta didik dibandingkan

dengan kelompok kontrol. Hal ini terjadi karena penggunaan media presentasi

interaktif dapat memberikan pembelajaran yang bermakna sehingga membuat

pemahaman peserta didik lebih meningkat.

Lebih besarnya pemahaman konsep kelas eksperimen juga disebabkan

karena dalam proses pemebalajaran dengan menngunakan media presentasi

interaktif, materi yang lebih kompleks dapat lebih mudah dijelaskan pada peserta

didik sehingga mendorong minat peserta didik dalam belajar. Seperti yang

dinyatakan oleh Munadhi, bahwa media memang memiliki kelebihan-kelebihan

yang terkait dengan optimalisasi pembelajaran.Misalnya, pesan yang

disampaiakan menjadi cepat dan mudah diingat peserta didik.

Tahap penggunaan media presentasi interaktif dan tanpa media presentasi

interktif dikedua kelompok memiliki proses yang sejalan. Keduanya

menggunakan pendekatan saintifik dengan metode ceramah, diskusi, presentasi,

dan tanya jawab. Namun, berbeda dengan peserta didik yang belajar dengan

menggunakan media presentasi interaktif, tanpa media presentasi dianggap hanya

menekankan pada pengenalan visul saja.Sedangkan media presentasi interaktif

masuk pada golongan audiovisual yang menekankan keterlibatan indera visual

Page 57: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

40

dan audio sekaligus. Dengan kata lain, penekanan dua sensor indera sekaligus

dalam proses pembelajaran memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan

dengan menekankan pada satu jenis indera saja.

Berkaitan dengan kelebihan media presentasi interaktif, mengandung

media audiovisual sekaligus yang mampu menarik perhatian peseta didik.

Menurut teori tingkat pengolahan, dalam faktor yang meningkatkan daya ingat

jangka panjang, disebutkan bahwa semakin banyak perhatian yng diberikan pada

bagian-bagian tertentu, makin banyak pengolahan mental yang dilakukan atas

bagian tertentu makin besar pula kemungkinan bagiam-bagian tersebut diingat.

Hal itulah yang menjadi salah satu faktor media presentasi mampu memberikan

positif yang lebih kuat.

Berdasarkan analisis statistik deskriptif maka hasil yang diperoleh pada

analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil tes pemahaman konsep fisika peserta

didik di MA Syekh Yusuf sesuai dengan tabel 4.3.Pada tabel tersebut

memperlihatkan perbandingan skor pemahaman konsep fisika peserta didik yang

diterapakan media presentasi interaktif, rata-rata peserta didik peserta didik

mampu menjawab soal dengan baik.Sedangkan hasil skor pemahaman konsep

fisika peserta didik tanpa menerapkan media presentasi interaktif memiliki

kesulitan dalam menjawab soal-soal pemahaman konsep yang diberikan.Hal ini

memberikan indikasi bahwa pemahaman konsep peserta didik di kelas eksperimen

yang diterapkan media presentasi interaktif memiliki pengaruh yang lebih besar

dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak diberikan penerapan media

presentasi interaktif.Karena pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung peserta

didik lebih fokus memperhatikan penjelasan guru maupun materi, video/ilustrasi

Page 58: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

41

yang ditampilkan melalui LCD, sebagian besar peserta didik tertarik mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan media ini. Terlihat dari peserta didik yang

senang, bersemangat, dan sebagian dari jumlah peserta didik terlihat aktif

bertanya dan mampu menjawab atau menanggapi pertayaan dari peserta didik

yang lain.

Hasil analisis selanjutnya yaitu analisis inferensial yang pertama untuk uji

normalitas yang menunjukkan bahwa kedua kelas data sampel tersebut

berdistribusi normal. Analisis kedua yaitu uji homogentitas yang menunjukkan

bahwa kelas tersebut berasal dari kelas yang homogen, dan analisis ketiga yaitu

uji hipotesis yang menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil pemahaman konsep

fisika peserta didik kelas XII MIA 2 yang diterapkan menggunakan media

presentasi interaktif tidak sama dengan rata-rata skor hasil pemahaman konsep

fisika peserta didik kelas XII MIA 1 yang tidak diterapakan media prresentasi

interaktif, menunjukkan adanya pengaruh pembelajaran fisika terhadap

pemahaman konsep fisika dengan menggunkan media presentasi interaktif.

Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua hasil kelas eksperimen dan kelas

kontrol diperoleh t hitung sebesar 6.186, sedangkan t tabel sebesar 1.995 yang

diperoleh dari uji t dua pihak.Hal tersebut memberikan indikasi bahwa

penggunaan media presentasi interaktif merupakan salah satu media pembelajaran

yang efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.

Media presentasi interaktif sebagai media pembelajaran memiliki banyak

kelebihan. Disamping mampu merekam suatu proses, lebih mengkonkretkan

konsep yng abstrak, dapat diputar ulang jika dibutuhkan, media presentasi

interaktif juga memiliki nilai hiburan tersendiri bagi peserta didik. Sehingga

Page 59: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

42

peserta didik merasa tertarik dan materi yang disampaiakan dapat direkam dan

dipahami dengan baik oleh peserta didik. Maka berdasarkan data dan pembahasan

yang didapat, disimpulkan bahwa penggunaan media presentasi interaktif

berpegaruh terhadap pemahaman konsep peserta didik pada materi arus dan

tegangn bolak-balik dikelas XII MIA MA SyekhYusuf

Page 60: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

43

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pemahaman konsep fisika peserta didik yang diterapkan dengan media

presentasi interaktif ditunjukkan dengan rata-rata hasil posttest (tes akhir)

sebesar 14.34 berada dalam kategori tinggi

2. Pemahaman konsep fisika peserta didik yang diterapkan tanpa dengan

media presentasi interaktif ditunjukkan dengan rata-rata hasil posttest (tes

akhir) sebesar 10.69 berada dalam kategori sedang

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep peserta didik

yang diajar menggunakan media presentasi interaktif dengan peserta didik

yang diajar tanpa dengan media presentasi interaktif

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakan, maka saran-saran yang

dapat direkomendasikan yaitu:

1. Bagi pendidik, hendaknya membiasakan peserta didik dengan kegiatan

diskusi, kerja kelompok, dan presentasi agar dalam kegiatan pembelajaran

peserta didik tidak hanya menerima pengetahuan dari guru. peserta didik

diharapkan terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

2. Bagi sekolah, diharapkan pembelajaran dengan media presentasi interaktif

dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman

konsep fisika peserta didik

Page 61: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

44

3. Bagi peneliti selanjutnya, apabila melakukan penelitian yang dengan judul

yang sama diharapkan agar penelitian yang dilakukan lebih

disempurnakan lagi. Namun perlu diperhatikan beberapa kendala yang

penelti hadapi dalam melakukan penelitian sehingga dapat mencegah

terjadinya kesalahan.

Page 62: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

45

45

DAFTAR PUSTAKA

Abriani, AyudanNursalam. 2016. Peningkatan PemahamanKonsep Mata Pelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Evidence Based Learning Dalam Pelaksanaan Guided Inquiry. Jurnal Pendidikan Fisika. 4(1): 42

Arikunto, Suharsimi. 2014. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: RinekaCipta

Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Bukhori. 2012. Pembelajaran berbasis inkuiri untuk optimalisasi pemahaman konsep fisika pada peserta didik di SMA Negeri 4 Magelang, Jawa Tengah. Magelang .Berkala Fisika Indonesia. 4(1): 12

Dahar, R. (2011). Teori-Teori Belahar Dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Hardianti. 2018. Penggunaan Media Physics Education and Technology (PHET) terhadap Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar. Unismuh Makassar

Jaku, Suriyadi. 2015. Pengaruh Media Presentasi Animasi terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMK Nasional Makassar. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh Makassar

Kadaruddin. 2018. Mahir desain slide presentasi dan multimedia pembelajaran berbasis powerpoint. Yogyakarta. Deepublish

Koestoro, B. (2016). Pengelolaan Sumber Belajar. Yogyakarta: Media Akademi.

Mubin, Muhammaad Nurul. 2013. Perencanaan Media Pembelajaran Interaktif SistemSkeletal Pada Mata Kuliah Dasar Keperawatan I. Jurnal Sistem Skeletal. 1(11): 6

Retnawati, Heri. 2016. Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Parama Publishing

Riduwan. 2015. Dasar- dasar Statistika.Bandung: Alfabeta.

Sadiman, dkk. 2014. Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Spiegel, Murray Ralph dan Larry Stephens. 2007. Statistik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

Page 63: SKRIPSI WAHYUNI 10539140115 UNIVERSITAS …

46

Sugiyono.2016.Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.2017.Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sundayana, Rostina. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tarigan, Darmawaty dan Sahat Siagian. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif pada Pembelajaran Ekonomi. Jurnalteknologi Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan. 2(2): 191