131
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAMPAK GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP TATA SOSIAL MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TLOBO JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: DWITA WIDY ASTYANTI K7108132 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

  • Upload
    hadat

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAMPAK

GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP TATA SOSIAL

MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS IV

SD NEGERI 01 TLOBO JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

DWITA WIDY ASTYANTI

K7108132

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Dwita Widy Astyanti

NIM : K7108132

Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/PGSD

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENDESKRIPSIKAN DAMPAK GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI

TERHADAP TATA SOSIAL MELALUI MODEL PROBLEM BASED

LEARNING SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TLOBO JATIYOSO

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 17 Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Dwita Widy Astyanti

ii

Page 3: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAMPAK

GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP TATA SOSIAL

MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNINGSISWA KELAS IV

SD NEGERI 01 TLOBO JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

Dwita Widy Astyanti

K7108132

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

iii

Page 4: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

iv

Page 5: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

v

Page 6: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

ABSTRAK

Dwita Widy Astyanti. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN

DAMPAK GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP TATA

SOSIAL MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS IV

SD NEGERI 01 TLOBO JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

2011/2012. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial

Melalui Model Problem Based Learning.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek

penelitian adalah siswa kelas IV SDN 01 Tlobo, Jatiyoso, Karanganyar yang

berjumlah 16 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik

pengumpulan data adalah dengan tes, observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data dan metode.

Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Prosedur penelitian adalah

dengan menggunakan model siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan refleksi.

Hasil penelitian, diketahui bahwa nilai rata-rata kelas pada kondisi awal

adalah 67,25 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 37,5%. Pada siklus I,

nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 75,87 dengan presentase ketuntasan

klasikal sebesar 62,5%. Kemudian pada siklus II, nilai rata-rata kelas meningkat

lagi menjadi 81,12 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 87,5%. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa melalui pembelajaran problem based

learning dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 01 Tlobo,

Jatiyoso, Karanganyar dalam mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke

siklus II.

Simpulan dari penelitian ini adalah kemampuan mendeskripsikan Dampak

Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial dapat ditingkatkan melalui

model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas IV SDN 01 Tlobo,

Jatiyoso, Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kata kunci: kemampuan mendeskripsikan, Globalisasi Teknologi Informasi, Tata

Sosial, model pembelajaran Problem Based Learning.

vi

Page 7: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

ABSTRACT

Dwita Widy Astyanti. INCREASING OF SKILL IN DESCRIBING IMPACT

OF INFORMATION TECHNOLOGY GLOBALIZATION ON

PROCEDURES OF SOCIAL BY USING PROBLEM BASED LEARNING

MODEL AMONG FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 01

TLOBO OF JATIYOSO, KARANGANYAR OF 2011/2012 ACADEMIC

YEAR. Minithesis, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret

University of Surakarta. July 2012.

Purpose of the research is to increase student’s skill in describing impact of

information technology globalization on procedures of social by using Problem

Based Learning.

The research is a classroom action research. Subject of the research is fourth

grade students of SDN 01 Tlobo of Jatiyoso, Karanganyar amounting to 16

individuals consisted of 8 male and 8 female of students. Data sources of the

research are teacher and students. Data collecting technique by used test,

observation, interview and documentation study techniques. Data validity is

examined by using data and method triangulation. Data analysis of the research is

interactive analysis technique. Procedure of the research is cycle model. The

research is conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages, namely,

planning, implementation, observation, and reflection.

Result on this research, it was found that average class grade of initial

condition was 67.25 and percentage of classical completeness was 37.5%. At

cycle I, the average class grade increased to 75.87 and percentage of classical

completeness was 62.5%. Then, at cycle II, the average class grade increased

further to 81.87 and percentage of classical completeness was 87.5%. Result of

the research indicated that the use of problem based learning model is able to

increase skill of fourth grade students of SDN 01 Tlobo of Jatiyoso, Karanganyar

in describing impact of information technology globalization on procedures of

social from initial condition to cycle I and from cycle I to cycle II.

Conclusion of the research is skill of describing impact of information

technology globalization on procedures of social can be increased by the use of

problem based learning model among fourth grade students of SDN 01 Tlobo of

Jatiyoso, Karanganyar of 2011/2012 Academic Year.

Key words: Skill of describing, impact of information technology globalization,

procedures of social, Problem Based Learning model

vii

Page 8: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

MOTTO

“Ketahuilah pertolongan itu ada bersama dengan kesabaran, jalan keluar itu akan

selalu beriringan dengan cobaan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.”

(HR. Tirmidzy)

“Lakukan apa yang masih bisa kamu usahakan”

(Penulis

“Bersyukur atas sesuatu yang kita miliki dan bersabar atas ujian adalah kunci

kebahagiaan menjalani kehidupan.”

(Penulis)

viii

Page 9: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk orang-orang

terkasih yang selalu menyertai hari-hariku, terutama:

Ayah dan ibuku,

Terimakasih atas segala kasih sayang, dukungan, serta doa yang telah

kalian berikan kepadaku selama ini. Aku bangga

menjadi putri kalian.

Teman-teman PGSD kelas 8C

Bersama kalian aku merasakan apa itu sebuah perjuangan untuk meraih asa

dan cita-cita

Bapak dan ibu dosen pembimbing

Terimakasih kepada bapak Drs. Djaelani,M.Pd serta ibu Dra. Lies

Lestari, M.Pd. yang selalu sabar meluangkan waktu untuk membimbing

saya.

Almamaterku, UNS

Terimakasih telah mempertemukanku dengan orang-orang hebat

dan memberikanku banyak ilmu sebagai bekal

untuk menjalani kehidupanku kelak

ix

Page 10: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENDESKRIPSIKAN DAMPAK GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI

TERHADAP TATA SOSIAL MELALUI MODEL PROBLEM BASED

LEARNING SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TLOBO JATIYOSO

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini

tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran-saran dari berbagai

pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Lies Lestari, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Djaelani, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala SDN 01 Tlobo, Jatiyoso, Karanganyar yang telah memberi kesempatan

dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Sunaryo, S.Pd selaku guru kelas IV SDN 01 Tlobo, Jatiyoso, Karanganyar

yang telah memberikan bimbingan dan telah merelakan waktu untuk

berkolaborasi dengan penulis dalam penelitian ini.

x

Page 11: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

8. Para siswa kelas IV SDN 01 Tlobo, Jatiyoso, Karanganyar yang telah bersedia

untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Semua pihak yang turut dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin

disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Meskipun demikian, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti

xi

Page 12: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGAJUAN .................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ....................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 7

A. Kajian Pustaka ......................................................................... 7

1. Hakikat Kemampuan Mendeskripsikan .............................. 7

2. Hakikat Globalisasi .............................................................. 8

a. Sejarah Globalisasi ...................................................... 8

b. Pengertian Globalisasi ................................................. 8

xii

Page 13: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Teori Globalisasi ......................................................... 9

d. Ciri-ciri Globalisasi ..................................................... 10

e. Dampak Globalisasi .................................................... 11

3. Hakikat Teknologi Informasi ............................................... 12

4. Perubahan (Tata) Sosial ....................................................... 14

5. Hakikat Problem Based Learning (PBL) ............................. 17

a. Pengertian PBL ............................................................. 17

b. Karakteristik PBL ......................................................... 19

c. Kelebihan PBL.............................................................. 20

d. Kelemahan PBL ............................................................ 22

e. Langkah-langkah Pelaksanaan PBL ............................. 23

f. Penerapan Model PBL dalam Pembelajaran PKn ........ 23

6. Hakikat Kualitas Proses Pembelajaran. ................................ 25

B. Penelitian yang Relevan .......................................................... 26

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 28

D. Hipotesis Tindakan .................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 31

A. Setting Penelitian ................................................................... 31

B. Subjek Penelitian ..................................................................... 31

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................. 32

D. Sumber Data ............................................................................ 32

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 33

F. Validitas Data .......................................................................... 35

G. Teknik Analisis Data ............................................................... 36

H. Indikator Kinerja ...................................................................... 38

I. Prosedur Penelitian .................................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... . 51

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...................................................... 51

B. Deskripsi Kondisi Awal (prasiklus) ......................................... 52

C. Pelaksanaan Tindakan (siklus) ................................................. 56

xiii

Page 14: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

D. Hasil Penelitian ......................................................................... 97

E. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 103

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ...................................... 109

A. Simpulan ................................................................................... 109

B. Implikasi ................................................................................... 109

C. Saran ......................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 113

xiv

Page 15: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Alur Kerangka Berpikir .............................................................................. 30

3.1. Bagan Siklus Analisis Interaktif ................................................................. 37

3.2. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 39

4.1. Grafik Data Nilai PKn Siswa Kelas IV pada Kondisi Awal ...................... 55

4.2. Kesibukan Masyarakat dengan Komputer .................................................. 61

4.3. Balita Menikmati Laptop ............................................................................ 61

4.4. Gaya Rambut Anak Punk ........................................................................... 62

4.5. Perbandingan Alat Transportasi Tradisional dan Modern .......................... 62

4.6. Grafik Observasi Afektif Siswa Siklus I .................................................... 70

4.7. Grafik Observasi Psikomotor Siswa Siklus I ............................................. 71

4.8. Grafik Nilai PKn mengenai Dampak Globalisasi Teknologi Informasi

Terhadap Tata Sosial Siswa Kelas IV Siklus I ............................................ 74

4.9. Grafik Observasi Afektif Siswa Siklus II ................................................... 90

4.10. Grafik Observasi Psikomotor Siswa Siklus II ............................................ 92

4.11. Grafik Nilai PKn mengenai Dampak Globalisasi Teknologi Informasi

Terhadap Tata Sosial Siswa Kelas IV Siklus II ........................................... 95

4.12. Grafik Perkembangan Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II ....................... 98

4.13. Grafik Perkembangan Psikomotor Siswa Siklus I dan Siklus II ................ 99

4.14. Grafik Perkembangan Ketuntasan pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II…… 101

4.15. Grafik Perbandingan Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan siklus II ................ 102

xv

Page 16: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Distribusi Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV pada Kondisi Awal ............. 54

4.2. Frekuensi Observasi Afektif Siswa Kelas IV Siklus I ................................ 69

4.3. Frekuensi Observasi Psikomotor Siswa Siklus I ........................................ 71

4.4. Distribusi Nilai PKn mengenai Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial Siswa Kelas IV Siklus I............................ 73

4.5. Frekuensi Observasi Afektif Siswa Kelas IV Siklus II .............................. 90

4.6. Frekuensi Observasi Psikomotor Siswa Siklus II ....................................... 91

4.7. Distribusi Nilai PKn mengenai Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial Siswa Kelas IV Siklus II .......................... 94

4.8. Prosentase Perkembangan Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II .................... 98

4.9. Prosentase Perkembangan Psikomotor Siswa Siklus I dan Siklus II ............. 99

4.10.Tabel Ketuntasan Nilai PKn mengenai Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial pada Kondisi Awal (Pra Siklus), Siklus I

dan Siklus II……………………………………………………………… 100

4.11.Perkembangan Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan……………..101

xvi

Page 17: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rincian Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian .....................................

2. Pedoman Wawancara dengan Guru Sebelum Menggunakan Model

PBL (Pra-Siklus) ............................................................................................. 1

3. Deskripsi Wawancara dengan Guru Sebelum Menggunakan Model

PBL (Pra-Siklus) .............................................................................................

4. Daftar Nilai Kognitif Pkn Mengenai Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi terhadap Tata Sosial Siswa Kelas IV SDN 01 Tlobo Pra

Siklus ..............................................................................................................

5. Kuesioner Sikap Siswa Trehadap Pengaruh Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial SDN 01 Tlobo Jatiyoso Karanganyar ..........

6. Rubrik Penilaian Afektif (Sikap) Siswa ..........................................................

7. Rubrik Penilaian Psikomotor (Psikomotor) ....................................................

8. Silabus Mata Pelajaran PKn Kelas IV Semester II .........................................

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................................................

10. Kisi-kisi Soal Siklus I .....................................................................................

11. Diskusi Kelompok Siklus I (Pertemuan Pertama) ..........................................

12. Soal Evaluasi Siklus I (Pertemuan Pertama) ...................................................

13. Diskusi Kelompok Siklus I (Pertemuan Kedua) .............................................

14. Soal Evaluasi Siklus I (Pertemuan Kedua) .....................................................

15. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan I dan II .............................

16. Kriteria Penilaian Siklus I ...............................................................................

17. Daftar Nilai Kognitif PKn Mengenai Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial Siswa Kelas IV SDN 01 Tlobo Siklus

I .......................................................................................................................

18. Instrumen Penilaian Afektif (Sikap) Siswa Siklus I .......................................

19. Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa Siklus I .............................................

20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................................................

21. Kisi-kisi Soal Siklus II ....................................................................................

116

117

119

121

122

124

126

127

132

141

143

145

146

148

149

150

151

152

154

156

166

xvii

Page 18: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

22. Diskusi Kelompok Siklus II (Pertemuan Pertama) .........................................

23. Soal Evaluasi Siklus II (Pertemuan Pertama) .................................................

24. Diskusi Kelompok Siklus II (Pertemuan Kedua) ............................................

25. Soal Evaluasi Siklus II (Pertemuan Kedua) ....................................................

26. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan I ......................................

27. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan II .....................................

28. Kriteria Penilaian Siklus II ..............................................................................

29. Daftar Nilai Kognitif PKn Mengenai Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial Siswa Kelas IV SDN 01 Tlobo Siklus

II ......................................................................................................................

30. Instrumen Penilaian Afektif (Sikap) Siswa Siklus II ......................................

31. Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa Siklus I .............................................

32. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) .....................................................

33. Pedoman Penilaian Kemampuan Guru ...........................................................

34. Lembar Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran .................................................

35. Pedoman Wawancara dengan Guru Setelah Menggunakan Model

Problem Based Learning (PBL) ......................................................................

36. Deskripsi Wawancara dengan Guru Setelah Menggunakan Model

Problem Based Learning (PBL) ......................................................................

37. Media Belajar ..................................................................................................

38. Foto Kegiatan Proses Pembelajaran siklus 1……………………….

39. Foto Kegiatan Proses Pembelajaran siklus 2 ..................................................

40. Bukti Nilai Siswa Tertinggi Siklus I Pertemuan 1 ..........................................

41. Bukti Nilai Siswa Terendah Siklus I Pertemuan 1 ..........................................

42. Bukti Nilai Siswa Tertinggi Siklus I Pertemuan 2 ..........................................

43. Bukti Nilai Siswa Terendah Siklus I Pertemuan 2 ..........................................

44. Bukti Nilai Siswa Tertinggi Siklus II Pertemuan 1 .........................................

45. Bukti Nilai Siswa Terendah Siklus II Pertemuan 1 ........................................

46. Bukti Nilai Siswa Tertinggi Siklus II Pertemuan 2 .........................................

47. Bukti Nilai Siswa Terendah Siklus II Pertemuan 2…………………....

48. Bukti Hasil Diskusi Kelompok Siklus 1 Pertemuan 1……………

168

170

171

172

175

176

178

179

180

182

184

188

201

203

205

208

210

213

216

217

218

219

221

222

223

226

228

xviii

Page 19: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

49. Bukti Hasil Diskusi Kelompok Siklus 1 Pertemuan 2…………………

50. Bukti Hasil Diskusi Kelompok Siklus 2 Pertemuan 1…………………

51. Bukti Hasil Diskusi Kelompok Siklus 2 Pertemuan 2 ....................................

52. Surat Keputusan Dekan FKIP UNS .....................................................................

53. Surat Permohonan Ijin Research/ Try Out ......................................................

54. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi…………………………..

55. Surat Keterangan Penelitian Kepala SDN 01 Tlobo .......................................

56. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..........................................

229

230

231

232

233

234

235

236

xix

Page 20: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang

karena merupakan bekal hidup bagi semua orang. Namun, pendidikan di

Indonesia memiliki banyak kekurangan dalam mencapai tujuan pendidikan

sekolah yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang. Agar perkembangan

pendidikan itu dapat meningkat sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah

direncanakan hendaknya diadakan perbaikan dan peningkatan dalam

pembelajaran. Salah satunya yaitu peningkatan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan di SD, khususnya pada materi globalisasi.

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang berorientasi

pada pembentukan watak/karakter warganegara yang mampu

memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

menjadi warga Negara yang baik, cerdas, dan terampil sesuai amanat

Pancasila dan UUD 1945 ( http://www.tuanguru.net/2011/12/model-

pembelajaran-berbasis-masalah-pkn.html, diunduh 18 Januari 2012).

Pembelajaran PKn diharapkan mampu membentuk siswa yang ideal

memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan

dihadapi. Lebih-lebih dalam kehidupan era globalisasi seperti sekarang ini.

Tujuan diberikannya pembelajaran PKn selain untuk membangun pengetahuan,

kemampuan serta keterampilan warga negara demokratis juga karena tuntutan

era globalisasi yang telah melahirkan konsep warga negara global yang multi

dimensional.

Globalisasi merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang bersifat

mendunia dan tidak mengenal batas wilayah, dimana suatu kejadian, keputusan

dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi bagi

individu dan masyarakat di daerah lain. Globalisasi telah menghampiri seluruh

rakyat di belahan bumi manapun dengan membawa banyak dampak baik

positif maupun negatif. Semua aspek kehidupan baik ekonomi, politik, sosial

budaya maupun hankam akan terkena dampaknya. Menghindar atau bersifat

1

Page 21: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tertutup dari dampak globalisasi adalah hal yang tidak mungkin, karena kita

adalah bagian dari masyarakat dunia. Untuk itu kita harus mempunyai sikap

dalam menghadapi globalisasi, sehingga kita tidak terhanyut dalam

menghadapi dampak globalisasi yang bersifat negatif.

Sebagai sebuah proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi,

dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dimensi

ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat atau dipersempit sedangkan

waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia.

Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pesatnya laju perkembangan

teknologi yang semakin canggih khususnya teknologi informasi dan

komunikasi (TIK). Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah

pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan

teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk

berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat

dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu

bangsa.

Teknologi informasi merupakan pendukung utama terselenggaranya

globalisasi, tidak menguasai teknologi informasi sama halnya dengan buta

huruf. Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang terletak

pada kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Jadi maju atau

tidaknya suatu negara sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap informasi,

karena informasi merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang menjadi senjata pokok untuk membangun

negara. Globalisasi telah menghampiri seluruh rakyat di belahan bumi

manapun dengan membawa banyak dampak baik positif maupun negatif pada

hampir semua aspek kehidupan.

Perkembangan teknologi informasi di era global sangat terasa pada

gaya hidup masyarakat menjadi sedikit konsumtif, serba instan dan

meningkatnya ruang individual sehingga terkesan antisosial. Oleh karena itu

pendidikan mengenai globalisasi pada siswa SD sangatlah penting.

Menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme masih sangat diperlukan untuk

Page 22: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

seluruh bangsa Indonesia, lebih-lebih bagi siswa SD yang nantinya diharapkan

menjadi generasi penerus bangsa. Sehingga mereka lebih siap dalam

menghadapi arus globalisasi.

Para guru banyak yang mengeluh dalam melaksanakan pembelajaran

PKn SD khususnya pada materi globalisasi. Materi tersebut dirasa memerlukan

pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi oleh peserta didik ditingkat

SD. Secara umum permasalahan umum yang timbul dari mata pelajaran PKn

adalah kurangnya ketertarikan siswa dengan materi-materi yang terkandung di

dalamnya. Mereka menganggap bahwa mata pelajaran PKn hanya

mengandalkan kegiatan menghafal saja. Sedangkan para siswa merasa tidak

begitu pandai menghafal dan memahami isi. Permasalahan tersebut juga terjadi

pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo, Jatiyoso, Karanganyar.

Kurangnya antusias siswa dalam menerima pelajaran sebagai

indikator rendahnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran PKn. Menurut

siswa pembelajaran PKn khususnya globalisasi dianggap terlalu sulit untuk

dipelajari dan penyampaian materi yang kurang inovatif menyebabkan mereka

bosan. Hal demikian juga dibenarkan oleh guru kelas IV bahwa hasil belajar

siswa pada pembelajaran PKn pada materi globalisasi lebih rendah dari pada

pembelajaran lainnya. Kurang tertariknya siswa pada Pendidikan

Kewarganegaraan menjadi salah satu penyebabnya.

Berdasarkan hasil pra survei dan wawancara (lihat lampiran 3 halaman

119) dan yang dilakukan di SD Negeri 01 Tlobo, penulis mencoba

mengidentifikasikan permasalahan yang ada bahwa pembelajaran

Kewarganegaraan yang selama ini berlangsung di SD Negeri 01 Tlobo, (1)

masih bersifat individual belum memanfaatkan potensi interaksi dan kerja

sama antar siswa, (2) minimnya umpan balik dari guru maupun teman sejawat

atau sesama teman belajar, (3) penyusunan rencana pembelajaran

kewarganegaraan, (4) penyediaan bahan ajar globalisasi kurang. Juga diperoleh

data bahwa kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak globalisasi

masih sangat rendah. Guru telah mencoba berbagai metode yang dimiliki

namun belum dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi.

Page 23: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Data yang diperoleh dari hasil pembelajaran dampak globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial oleh guru kelas IV menunjukan bahwa

hanya 6 siswa atau 37,5 % dari 16 siswa yang nilai hariannya lebih dari batas

ketuntasan minimal (KKM 73) sedangkan yang belum tuntas masih 10 siswa

atau 63,5 % dari 16 siswa yang ada (lihat lampiran 4 halaman 121). Kenyataan

yang demikian dapat diindikasikan bahwa pengetahuan siswa mengenai

dampak globalisasi terhadap lingkungan sosial pada siswa kelas 4 SD Negeri

01 Tlobo, Jatiyoso, Karanganyar masih rendah. Kondisi ini dapat dijadikan

sebagai landasan yang melatarbelakangi adanya upaya peningkatan

kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak globalisasi khususnya

teknologi informasi terhadap tata sosial.

Jika permasalahan tersebut tidak segera diatasi maka anak akan sulit

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang telah mendapatkan pengaruh

globalisasi. Lebih-lebih peserta didik kita yang nantinya diharapkan menjadi

generasi penerus bangsa sehingga mereka harus lebih siap dalam menghadapi

arus globalisasi yang tidak mungkin dapat kita hindari, karena kita adalah

bagian dari masyarakat dunia. Untuk itu kita harus mempersiapkan anak didik

kita agar tidak terhanyut dalam menghadapi dampak globalisasi yang bersifat

negatif. Salah satu cara mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul

adalah mengubah cara mengajar guru yang masih menggunakan model

konvensional yang bersifat monoton. Guru harus mampu memilih dan

menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan

menghasilkan siswa yang aktif dan kreatif baik dalam beraktivitas maupun

keikutsertaan dalam memecahkan masalah. Salah satu model pembelajaran

yang fleksibel dan menuntut siswa aktif serta kreatif baik dalam mengikuti

proses pembelajaran maupun memecahkan masalah yang dihadapkan adalah

model pembelajaran Problem Based Learning.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mencoba menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran dampak

globalisasi. PBL dirancang untuk membantu siswa menjadi pelajar yang

mandiri dan meningkatkan keterampilan intelektual dan investigatif. Vygotsky

Page 24: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dalam Sugiyanto (2009: 153) mengatakan bahwa intelek berkembang ketika

individu menghadapi pengalaman baru dan membingungkan. Dalam usaha

menemukan pemahaman ini individu menghubungkan pengetahuan baru

dengan pengetahuan sebelumnya dan mengkonstruksikan makna baru sehingga

dapat meningkatkan perkembangan intelektualnya. Siswa harus terlibat secara

psikologis dalam mencerna secara bermakna apa yang dipelajari. Untuk

merangsang siswa berfikir, mereka perlu diorientasikan pada situasi

bermasalah yang nyata, termasuk bagaimana belajar dengan menggunakan

fenomena di dunia nyata sekitar.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran PKn

khususnya dalam kemampuan mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial diperlukan adanya model pembelajaran yang

tepat dalam penyampaiannya. Oleh karena itu penulis ingin melaksanakan

penelitian yang berjudul "Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan Dampak

Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial Melalui Model Problem

Based Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ingin diteliti pada penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan

kualitas proses pembelajaran PKn khususnya materi dampak globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial pada siswa kelas IV SD Negeri 01

Tlobo Jatiyoso Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan

kemampuan mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi

terhadap tata sosial pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini untuk:

1. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran PKn khususnya materi dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial dengan penerapan model

Page 25: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Problem Based Learning pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial dengan penerapan model

Problem Based Learning pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dalam Pendidikan Kewarganegaraan, terutama mengenai

penerapan model pembelajaran PBL dalam pembelajaran PKn khususnya

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Dengan diskusi kelompok dalam pemecahan masalah selain dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial siswa juga dapat

melatih tanggung jawab individu dan kerja sama dalam tim.

b. Bagi Guru

Mampu melaksanakan pembelajaran dengan model yang inovatif

sehingga mampu memberikan solusi pada kesulitan pelaksanaan

pembelajaran dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran PKn

khususnya dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial.

c. Bagi Sekolah

Menerapkan model pembelajaran yang bervariasi pada PKn, dapat

menumbuhkan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga tercipta

kualitas pembelajaran yang baik, aktif, kreatif dan inovatif. Selain itu

juga sebagai masukan dalam rangka pembinaan dan peningkatan

profesionalisme guru sehingga diharapkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran dapat ditingkatkan.

Page 26: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Kemampuan Mendeskripsikan

Menurut Gardon dalam E. Mulyasa (2002: 39) kemampuan (skill)

adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau

pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan guru dalam

memilih, dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan

belajar kepada peserta didik. Sedangkan menurut Desmita (2005: 257), ability

(kemampuan, kecakapan) merupakan suatu istilah umum yang berkenaan

dengan potensi untuk menguasai suatu keterampilan.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud kemampuan adalah sesuatu yang dimiliki

oleh individu yang berkenaan dengan potensi untuk melakukan tugas atau

pekerjaan serta untuk menguasai suatu keterampilan atau keahlian.

Deskripsi berasal dari kata decription yang berarti uraian atau lukisan.

Arti deskripsi menurut Keraf (1981:93) merupakan sebuah bentuk tulisan yang

bertahan dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dan

objek yang sedang dibicarakan. Kata deskripsi berasal dari kata Latin

describera yang berarti menulis atau membeberkan sesuatu hal.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sumarlam (2003:210) wacana deskripsi

pada dasarnya berupa rangkaian tuturan yang memaparkan atau melukiskan

sesuatu baik berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan penuturnya. Tujuan

yang ingin dicapai oleh wacana ini adalah tercapainya pengalaman yang agak

imajinatif terhadap sesuatu, sehingga pembaca atau pendengar merasa seolah-olah

mengalami atau mengetahuinya secara langsung (http://www.scribd.com/doc/

61595058/2/Hakikat-Deskripsi, diunduh 25 Januari 2012).

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa mendeskripsikan berarti

memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata. Pemaparan atau

penggambaran sangat bergantung pada kemampuan penulis atau pembicara.

Jika penulis atau pembicara mempunyai kemampuan melihat, mendengar,

7

Page 27: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

merasakan, menghayati, memikirkan, dan merenungkan maka penggambaran

atau pemaparannya akan berkualitas. Artinya, siapapun yang membaca atau

mendengar akan terbawa dalam situasi yang sebenarnya. Seolah mereka berada

dalam suasana, tempat, peristiwa, kejadian yang dipaparkan atau digambarkan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan mendeskripsikan

adalah kecakapan atau penguasaan seseorang dalam memaparkan atau

menggambarkan dengan kata-kata baik suatu benda, tempat, peristiwa,

suasana, perbuatan dan perilaku seseorang, maupun karakter dan aspek

seseorang.

2. Hakikat Globalisasi

a. Sejarah globalisasi

Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai

mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat

itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri Asia dan

Afrika yang didominasi perdagangan kaum muslim. Hingga akhirnya

eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Berbagai

teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat

ini, seperti komputer dan internet yang membawa pengaruh besar terhadap

difusi kebudayaan di dunia. Hal demikian terus berjalan dan sampai suatu

ketika perang dingin berakhir, komunisme di dunia runtuh yang seakan

memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam

mewujudkan kesejahteraan dunia. Negara-negara di dunia mulai

menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan

perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Hingga akhirnya

sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.

b. Pengertian Globalisasi

Globalisasi diambil dari kata global yang berarti universal. Istilah

global menunjuk kepada sesuatu yang berkaitan dengan dunia secara

keseluruhan beserta dengan isinya. Jadi global memiliki pengertian

menyeluruh, dimana dunia ini tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah,

ras, warna kulit dan sebagainya.

Page 28: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

John Huckle dalam Nursid Sumaatmadja (2005:1.5) menyatakan

bahwa globalisasi adalah “suatu proses dengan mana kejadian, keputusan

dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang

signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh”.

Sedangkan Nurani Soyomukti (2008:42) mengemukakan bahwa

globalisasi sebagai proses yang terkait dengan globalution, yaitu paduan

dari kata globalization dan evolution yang berarti hasil perubahan (evolusi)

dari hubungan masyarakat yang membawa kesadaran baru tentang

hubungan/interaksi antar umat manusia.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa globalisasi sebagai

suatu proses dimana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling

berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang

melintasi batas negara. Hal ini dikarenakan setiap bangsa berkembang

berkat interaksi dengan bangsa lainnya. Kita harus terbuka dengan dunia

luar , tetapi kita harus tetap kokoh dengan akar budaya bangsa.

c. Teori Globalisasi

Cochrane dan Pain (http://artikel.sabda.org/globalisasi, diunduh 18

Januari 2012) menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi,

terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:

1) Para globalis optimistis percaya bahwa globalisasi akan menghasilkan

masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab. Sedangkan bagi

globalis pesimis globalisasi adalah sebuah fenomena negatif sebagai

bentuk penjajahan barat terutama Amerika Serikat.

2) Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka

berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau jika

memang ada, terlalu dibesar-besarkan.

3) Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis.

Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan

oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh

jika kita menyangkal keberadaan konsep ini.

Page 29: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

d. Ciri-ciri Globalisasi

Secara umum globalisasi ditandai dengan adanya masyarakat

terbuka. Dimana dalam bidang ekonomi ditandai dengan adanya pasar bebas

yang menuntut kemampuan, kreasi dan menghasilkan produk yang

berkualitas tinggi. Sedang dalam bidang politik ditandai dengan

berkembangnya demokrasi dalam masyarakat yang demokratis, yang

menghargai nilai HAM, sebagai masyarakat madani yang menghargai hak

dan kewajiban.

Hamijoyo dalam Nursid Sukmaatmadja (2005: 1.5) menjelaskan

ciri-ciri yang berkaitan dengan globalisasi ini seperti berikut:

1. Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan

teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan

organisasi dan manajemen yang tangguh.

2. Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolotik. Artinya saat

ini harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial politik dan

sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.

3. Adanya saling ketergantungan antar negara

4. Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal

gagasan, pembaharuan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode

pendidikan dan pengajaran menunjukkan globalisasi.

Proses globalisasi akan melahirkan kesadaran global dimana

manusia yang satu dan lainnya saling bergantung dan saling membutuhkan.

Hal tersebut sangat dimungkinkan dengan pesatnya kemajuan teknologi

komunikasi dan informasi seperti sekarang ini. Globalisasi ditandai dengan

cepatnya perubahan, oleh karena itu kita harus menguasai IPTEK.

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin

berkembangnya fenomena globalisasi di dunia menurut Nugroho (2000):

1) Perubahan ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti

telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa

komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui

Page 30: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan

banyak hal dari budaya yang berbeda.

2) Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi

saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan

internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan

dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).

3) Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa

(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga

internasional).

4) Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan

hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Secara sangat sederhana bisa dikatakan bahwa globalisasi terlihat

ketika semua orang di dunia sudah memakai celana Levis dan sepatu

Reebok, makan Mc Donald, minum Coca-cola. Secara lebih esensial,

globalisasi nampak dalam bentuk Kapitalisme Global yang diwujudkan

melalui program IMF, Bank Dunia, dan organisasi perdagangan dunia

(WTO).

e. Dampak Globalisasi

Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak positif dan

negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,

ideologi, sosial budaya dan lain- lain yang akan berdampak kepada nilai-

nilai nasionalisme terhadap bangsa termasuk Indonesia. Positif karena kita

dapat mengambil keuntungan dengan perkembangan ilmu dan kemajuan

dari negara lain, akan tetapi akan berubah menjadi dampak negatif apabila

kita tidak mempersiapkan diri dengan berbagai bekal pengetahuan, norma

dan ideologi yang kuat. Atau bisa dikatakan dengan adanya globalisasi kita

mendapatkan berbagai kemudahan dalam memenuhi kebutuhan, namun hal

tersebut juga akan mengikis rasa nasionalisme yang ada pada masyarakat

dan lambat laun akan berdampak hilangnya jati diri bangsa.

Dari sekian banyak bidang kehidupan yang terkena dampak

globalisasi, peneliti membatasi hanya akan membahas dampak globalisasi

Page 31: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

terhadap tata sosial saja. Dampak positif globalisasi di bidang sosial adalah

para generasi muda mampu mendapatkan sarana-sarana yang

memungkinkan mereka memperoleh informasi dan berhubungan dengan

lebih efisien dengan jangkauan yang lebih luas. Adapun dampak negatifnya

adalah bahwa generasi muda yang tidak siap akan adanya informasi hanya

akan meniru hal-hal yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk

kekerasan, pergaulan bebas, tawuran, melukis di tembok-tembok, dan lain-

lain.

Perubahan sosial tentunya juga mempengaruhi aspek budaya

dimana merupakan segi yang paling rentan terkena dampak negatif

globalisasi khususnya teknologi informasi. Dari globalisasi sosial budaya

kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan

disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan

kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan

mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. Akan tetapi hal

tersebut juga berdampak pada semakin bertambah globalnya berbagai nilai

budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya

berpakaian barat di negara-negara berkembang, hilangnya rasa cinta

terhadap produk dalam negeri yang menunjukan gejala berkurangnya rasa

nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3. Hakikat Teknologi Informasi (TI)

Teknologi Informasi (TI), dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi

apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,

mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi. Contoh dari Teknologi

Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV,

peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern misalnya

ponsel.

TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai

bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses,

perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa

Page 32: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

program , dan data konstruksi. Singkatnya, segala sesuatu yang membuat data,

informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun,

melalui setiap mekanisme distribusi multimedia dianggap bagian dari TI.

Beberapa tugas yang TI lakukan termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa

perangkat keras komputer, database dan desain perangkat lunak, serta

manajemen dan administrasi sistem secara keseluruhan.

Di era globalisasi teknologi informasi berperan sangat penting, tidak

menguasai teknologi informasi sama halnya dengan buta huruf. Perbedaan

utama antara negara maju dan negara berkembang terletak pada kemampuan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Jadi maju atau tidaknya suatu negara

sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap informasi, karena informasi

merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang menjadi senjata pokok untuk membangun negara.

Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak yang sangat

besar terhadap sistem informasi. Dampak yang nyata dirasakan pada

pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual digantikan

oleh komputer. Jadi semua memberikan kesempatan kepada penggunanya

untuk menggunakan komputer dalam melaksanakan kegiatannya. Oleh karena

itu penggunanya dituntut juga untuk menguasai di bidang software, hardware,

maupun brainware yang merupakan perangkat keras dan perangkat lunak

komputer.

Penggunaan peralatan dan aplikasi berbasis teknologi, informasi dan

komunikasi (TIK) sudah makin tidak terhindari dalam kehidupan kita.

Diperlukan kemauan untuk menganalisis dampak yang mungkin terjadi saat

membuat keputusan untuk mengimplementasikan peralatan dan aplikasi

berbasis TIK dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah dampak-dampak

yang ditimbulkannya:

1. Kemudahan dalam berbagai hal

Semakin kompleks kebutuhan manusia, semakin mendesak

manusia untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Tidak terkecuali

kebutuhan akan teknologi yang dapat mempermudah aktivitas manusia.

Page 33: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Kini, kemudahan didapat dari semakin cepat dan praktisnya alat teknologi

informasi. Salah satunya di dunia pendidikan, berbagai kemudahan

dirasakan oleh guru ataupun murid dalam mempelajari sesuatu. Dengan

internet, tanpa adanya tatap muka sekalipun proses belajar mengajar masih

dapat berlangsung.

2. Teknologi dapat mempengaruhi kreativitas

Di satu sisi, kemunculan blog serta kemudahan dalam membuat

website dan mengupload ide-ide yang inovatif memang dapat memacu

perkembangan kreativitas manusia. Namun, di sisi lain hal tersebut manusia

akan menjadi malas dan pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun

jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi untuk pengembangan dirinya.

3. Perubahan life style (gaya hidup)

Perkembangan teknologi informasi di era global sangat terasa pada

gaya hidup masyarakat. Walaupun semuanya serba cepat, praktis, dan

mudah, namun hal tersebut membuat gaya hidup kita menjadi sedikit

konsumtif, serba instan dan terkesan antisosial.

4. Kebutuhan komersial masyarakat meningkat

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa media komunikasi

yang hi-tech akan mempengaruhi minat penggunanya. Oleh karena itu, hal

ini digunakan oleh perusahaan jasa komunikasi dan perusahaan komersial

untuk memanfaatkan sifat konsumerisme masyarakat ini.

5. Individual Space meningkat

Meningkatnya ruang invidual karena telah memperoleh informasi

melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan

lebih menyukai duduk di depan komputer yang berinternet daripada

bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, sosial

space akan menyempit dan digusur dengan individual space tersebut.

4. Perubahan (Tata) Sosial

Menurut perkembangan sejarah kehidupan manusia, sejak zaman

prasejarah sampai sekarang terjadi perubahan yang berlangsung secara

bertahap dan berkesinambungan. Manusia pada zaman purba memanfaatkan

Page 34: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kekayaan alam yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-

hari. Sekarang semua itu sudah berbeda. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan

teknologi yang berkembang pesat terciptalah alat transportasi dan komunikasi.

Hal ini memungkinkan manusia dapat berhubungan satu sama lain walaupun

jaraknya sangat jauh.

Perubahan sosial muncul seiring dengan semakin majunya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut pandangan Weber

dalam Agus Salim (2002: 62) menyatakan bahwa sebelum terjadinya

perubahan teknologi terlebih dahulu telah terjadi perubahan gagasan baru

dalam pola pemikiran masyarakat.

Perkembangan teknologi informasi di era global sangat terasa pada

gaya hidup masyarakat. Walaupun semuanya serba cepat, praktis, dan mudah,

namun hal tersebut membuat gaya hidup kita menjadi sedikit konsumtif, serba

instan dan terkesan antisosial. Selain itu meningkatnya ruang invidual karena

telah memperoleh informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya

internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan komputer yang

berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan

demikian, ruang sosial akan menyempit dan digusur dengan ruang individu

tersebut. Seperti Laeyendecker (1991: 24) yang menyatakan bahwa

“Individualisme menyatakan diri dalam perhatian menajam terhadap

kepribadian manusia yang dilukiskan dalam segala aspeknya”.

Gaya hidup tradisional di zaman globalisasi ini sudah semakin

berkurang dan bahkan cenderung ditinggalkan masyarakat sekarang ini.

Masyarakat cenderung memilih menerapkan gaya hidup modern daripada gaya

hidup tradisional karena semuanya serba mudah, cepat, dan ekonomis. Selama

ini, kita sudah terbiasa dengan prinsip “biar lambat asal selamat”. Prinsip

tersebut melambangkan bahwa kita belum mampu menghargai waktu yang

tepat dan optimal. Akibat globalisasi, gaya hidup masyarakat sudah mulai

berubah. Mereka sudah tahu betapa pentingnya waktu. Apabila kita

membuang-buang waktu, maka akan mengalami kerugian, sebab waktu tidak

bisa diputar kembali. Globalisasi juga berdampak buruk terhadap gaya hidup

Page 35: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

masyarakat. Contohnya ada sebagian masyarakat kita meniru gaya hidup

bangsa lain yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita, seperti mabuk-

mabukan, suka berpesta pora, berperilaku kasar serta kurang menghormati

orang yang lebih tua. Gaya hidup seperti itu harus kita jauhi karena tidak sesuai

dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Dengan adanya globalisasi makanan pokok masyarakat Indonesia

yang sebagian besar nasipun perlahan mulai ditinggalkan. Kebanyakan orang

mulai cenderung beralih mengonsumsi makanan yang cepat saji. Contoh

makanan yang ada karena globalisasi: pizza, spagheti, burger, hot dog,

hamburger, sushi, steak, puyunghai, dan donat. Contoh minuman: banyak

bermunculan minuman isotonik. Dengan adanya makanan cepat saji yang

berasal dari luar negeri membuat orang merasa bangga jika bisa memakannya.

Karena jika memakannya berarti disebut orang yang modern dan tidak

ketinggalan zaman. Makanan cepat saji tidak semuanya aman untuk kesehatan.

Selain gaya hidup dan makanan, globalisasi juga berdampak pada

bidang pakaian. Pada zaman dahulu pakaian sangat sederhana yang penting

bisa digunakan untuk menutup aurat, melindungi tubuh, serta menjaga

kesopanan. Pakaian digunakan sebagai trend, modelnya bermacam-macam.

Misalnya model atau bentuk pakaian sekarang ini kebanyakan pakaian minim

dan terbuka, yang dianggap tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia.

Contoh lain adalah baju jas yang merupakan budaya bangsa barat sudah

digunakan oleh sebagian masyarakat kita pada acara-acara resmi atau resepsi.

Begitu pula dengan celana jeans dan T-shirt. Masyarakat kita sudah terbiasa

menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi juga merupakan contoh pengaruh dari globalisasi yang

paling terasa. Komunikasi adalah suatu hubungan seseorang dengan orang lain.

Dahulu komunikasi antara wilayah menggunakan jasa pos yaitu surat yang

sampainya bisa mencapai satu sampai dua hari, kemudian berkembang dengan

telepon rumah. Sarana yang digunakan misalnya telepon kabel, telepon seluler,

internet, e-mail, dan faksimile. Dengan adanya alat komunikasi yang canggih

kita dapat melakukan hubungan dengan siapa saja di dunia ini.

Page 36: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Globalisasi berkembang sangat cepat dan sudah melanda ke seluruh

dunia. Globalisasi sangat memengaruhi tingkah laku kehidupan masyarakat.

Kita tidak bisa menolak pengaruh globalisasi dalam kehidupan masyarakat di

Indonesia. Pengaruh globalisasi yang positif berarti telah disaring oleh

Pancasila, sehingga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan pengaruh negatif dari globalisasi berarti tidak sesuai dengan

kepribadian bangsa, sehingga tidak perlu kita terapkan melainkan harus kita

hindarkan, karena dapat merusak bahkan membawa pengaruh yang lebih buruk

bagi perkembangan bangsa.

Untuk dapat menyikapi globalisasi yang terus berkembang dengan

pesat adalah dengan membentengi diri kita yaitu dengan agama. Dengan agama

kita dapat mengendalikan diri kita dari segala pengaruh. Dengan hal-hal

tersebut diharapkan kita dapat menyikapi dampak negatif dari globalisasi.

Contoh budaya asing yang harus kita tolak antara lain gaya hidup hedonistik

(hidup berhura-hura), sikap atheis (tidak mengakui Tuhan), berpakaian yang

sangat terbuka, individualistik, mabuk-mabukan, dan berjudi. Sebaliknya,

terhadap budaya asing yang positif kita harus mampu menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari. Misalnya, sikap etos kerja yang tinggi, menghargai

waktu, dan menepati janji.

5. Hakikat Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

a. Pengertian PBL (Problem Based Learning)

Secara umum, model diartikan sebagai barang atau benda tiruan

dari benda sesungguhnya. Secara khusus model diartikan sebagai kerangka

konseptual yang digunakan dalam melakukan sesuatu kegiatan. Joyce dan

Weil dalam Soli Abimanyu (2008: 3.11) mengemukakan bahwa model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran.

Page 37: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Problem Based Learning (pembelajaran berbasis masalah) pertama

kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an di Universitas Mc Master

Fakultas Kedokteran Kanada. Menurut Tan dalam Rusman (2011: 229) PBL

merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBL kemampuan

berpikir siswa betul-betul dioptimalkan melalui proses kerja kelompok atau

tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah,

menguji dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara

berkesinambungan.

Tidak jauh berbeda dengan Tan, Donalds Woods dalam Taufiq

Amir (2009: 13) menyebutkan PBL lebih dari sekedar lingkungan yang

efektif untuk mempelajari pengetahuan tertentu. Ia dapat membantu

pemelajar membangun kecakapan sepanjang hidupnya dalam memecahkan

masalah, kerja sama tim, dan berkomunikasi.

Barrows and Tamblyn (Graham Webb, 2011: 4) Problem Based

Learning is a method of learning in which the learners first encounter a

problem, followed by a systhematic, student centred enquiry process.

Although the purpose of using problem in Problem Based Learning is to

stimulate learning of information and concepts brought out by the problem

(rather than to solve the problems), PBL does teach both a method of

approaching and a attitude to words problem solving.

PBL merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan

masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang

cara bepikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk

memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

Model ini digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi

berorientasi masalah, termasuk didalamnya belajar bagaimana belajar. Peran

guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah,

mengajukan pertanyaan, dan mendukung pembelajaran siswa.

Halizah Awang, and Ishak Ramly (2008: 18) Problem-based

learning (PBL) is one of the student centered approaches and has been

considered by a number of higher educational institutions in many parts of

Page 38: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

the world as a method of delivery. PBL is a total pedagogical approach to

education that focuses on helping students develop selfdirected learning

skills.

Tujuan PBL adalah menguasai isi belajar dari disiplin heuristik dan

mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Dengan PBL siswa

akan belajar tentang kehidupan yang lebih luas, memiliki keterampilan

dalam memaknai informasi, kolaboratif dengan belajar tim serta memiliki

keterampilan berpikir reflektif dan evaluatif.

Dalam Inovasi Pendidikan melalui PBL, Taufiq Amir (2009: 27)

mengemukakan manfaat atau kelebihan PBL sebagai berikut:

1) Menjadi lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar.

2) Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan.

3) Mendorong untuk berpikir.

4) Membangun kerja tim, kepemimpinan, dan keterampilan sosial.

5) Membangun kecakapan belajar (life long learning skills).

6) Memotivasi pemelajar.

b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

Schmidt, Van der Molen, in Terry Barrett and sarah Moore (2011:

5) highlight three key roles of problems in PBL curricula, namely:

1) Increasing levels of curiosity in domains of study

2) Experiencing relevance of the curriculum as problems are perceived

as pertinent to future professions, and

3) Intregating learning from all curriculum component, PBL tutorials,

practice placements, lectures and skills training.

Para pengembang pembelajaran berbasis masalah dalam Mohamad

Nur (2011: 3) mendeskripsikan karakteristik model pembelajaran berbasis

masalah sebagai berikut.

1) Pengajuan pertanyaan atau masalah dalam situasi kehidupan nyata

untuk menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya

berbagai macam solusi untuk situasi itu.

Page 39: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Berfokus pada keterkaitan interdisiplin. Masalah yang dipilih benar-

benar nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu

dari berbagai mata pelajaran.

3) Penyelidikan autentik, menghendaki siswa untuk melakukan

penyelidikan untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah.

4) Menghasilkan produk/karya yang menjelaskan atau mewakili bentuk

penyelesaian masalah yang mereka temukan baik dalam bentuk

laporan, model fisik, video, maupun program komputer.

5) Adanya kerjasama antar siswa sehingga memperbanyak peluang untuk

berbagi inkuiri dan dialog untuk mengembangkan keterampilan sosial

dan keterampilan berpikir.

c. Kelebihan PBL

Yazdani dalam Mohammad Nur (2011: 33) mengemukakan

kelebihan pembelajaran PBL adalah sebagai berikut:

1. Menekankan pada makna, bukan fakta

Dengan mengganti metode ceramah dengan metode diskusi, siswa akan

terlibat dalam kegiatan belajar mengajar sehingga mereka mendapatkan

pembelajaran yang bermakna.

2. Meningkatkan pengarahan diri

Ketika siswa berupaya keras dalam mencari solusi atas masalah yang

dihadapkan, diikuti rasa tanggung jawab mereka meningkat.

3. Pemahaman lebih tinggi dan pengembangan keterampilan yang lebih

baik

Siswa dapat berlatih pengetahuan dan keterampilan dalam konteks

fungsional, sehingga diharapkan mereka akan lebih baik dalam

penerapan pengetahuan dan keterampilan itu dalam bekerja kelak.

4. Keterampilan-keterampilan interpersonal dan kerja tim

Metode ini mengutamakan interaksi antar siswa dan keterampilan-

keterampilan interpersonal.

5. Sikap memotivasi diri sendiri

Page 40: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Siswa berpikir pembelajaran berdasarkan masalah lebih menarik,

merangsang, menyenangkan, dan menawarkan cara belajar yang lebih

fleksibel dan mengasuh.

Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2010: 220) sebagai suatu model

pembelajaran PBL memiliki kelebihan:

1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih

memahami isi pelajaran.

2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa tentang serta

memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktifitas pembelajaran siswa.

4. Dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka

untuk memahami masalah kehidupan nyata.

5. Dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan

bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

6. Bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada

dasarnya merupakan cara berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti

oleh siswa bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku

saja.

7. Lebih menyenangkan dan disukai siswa.

8. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan

mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan

pengetahuan baru.

9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan

pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

10. Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar

sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

Bertolak dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa

kelebihan dari model pembelajaran PBL yaitu dapat mengembangkan

kemampuan siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang

berkaitan dengan dunia nyata, secara mandiri berdasarkan pengalaman yang

telah ada pada siswa itu sendiri kemudian dikaitkan dengan pengetahuan

Page 41: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

baru sehingga membangun makna yang baru. Dengan demikian siswa akan

mendapatkan pembelajaran yang lebih bermakna dan dapat

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

d. Kelemahan PBL

Sama halnya dengan model-model pembelajaran yang lain, dalam

mengembangkan atau mengimplementasikan model pembelajaran PBL ini

selain ada kelebihannya terdapat juga keterbatasannya. Yazdan dalam

Mohammad Nur (2011: 35) menyatakan ada enam keterbatasan dalam PBL.

Keterbatasan tersebut yaitu:

1. Hasil belajar akademik siswa sulit diukur.

2. Jumlah waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan banyak.

3. Siswa dituntut untuk aktif dan mandiri. Hal ini merupakan kendala bagi

siswa pemula.

4. Guru bukan hanya sebagai penyaji informasi tetapi sebagai pembimbing

dan fasilitator.

5. Perumusan masalah-masalah yang sesuai merupakan hal yang tidak

mudah bagi siswa.

6. Asesmen yang valid atas program dan pembelajaran siswa.

Sedikit berbeda dengan Yazdan, Wina Sanjaya (2010: 220)

mengemukakan kelemahan dalam pembelajaran PBL sebagai berikut:

1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau mempunyai kepercayaan

bahwa masalah yang dipelajarai sulit untuk dipecahkan maka mereka

akan merasa enggan untuk mencoba.

2. Keberhasilan pembelajaran melalui PBL membutuhkan cukup waktu

untuk persiapan.

3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan

masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa

yang ingin mereka pelajari.

Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas penulis menyimpulkan

bahwa kelemahan model pembelajaran PBL yaitu baik dalam perencanaan

maupun pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup banyak. selain itu

Page 42: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

rasa malu, ragu, dan tidak percaya diri pada siswa akan mengakibatkan

siswa kurang aktif dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga model PBL

tidak berjalan lancar.

e. Langkah-langkah Pelaksanaan PBL

Ibrahim dan Nur dalam Rusman (2011: 243) mengemukakan

bahwa langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah terdiri dari lima

tahap, sebagai berikut ;

1. Orientasi siswa terhadap masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan perangkat yang

dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan

masalah.

2. Mengorganisasi siswa untuk belajar

Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah.

3. Membimbing pengalaman individual/kelompok

Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan ekspresimen untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagai tugas

dengan temannya.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.

f. Penerapan Model PBL dalam Pembelajaran PKn

Pendidikan kewarganegaraan di SD merupakan wahana untuk

mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warganegara yang

demokratis dan bertanggung jawab dalam arti warga negara yang tau, mau,

dan sadar akan hak dan kewajibannya. Sehingga kelak siswa diharapkan

dapat menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, bersikap baik, serta mampu

Page 43: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

mengikuti kemajuan teknologi modern dengan tetap memegang teguh nilai-

nilai nasionalisme.

Untuk meningkatkan hasil belajar PKn, diperlukan model

pembelajaran interaktif, menarik, di mana guru lebih banyak memberikan

peran kepada siswa sebagai subjek belajar, dan lebih mengutamakan proses

daripada hasil. Selain itu, diperlukan situasi, cara dan strategi pembelajaran

yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif, baik pikiran, pendengaran,

penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar mengajar.

Pembelajaran yang dapat digunakan untuk melibatkan siswa secara

totalitas adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Model

pembelajaran ini berlangung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa

bekerja dan mengalami, menemukan dan mendiskusikan masalah bersama

temannya serta mencari pemecahan masalah, bukan transfer pengetahuan

dari guru ke siswa. Lebih jauh lagi, melalui model pembelajaran tersebut,

siswa mengerti makna belajar, manfaatnya, dan bagaimana mencapainya.

Muncul kesadaran bahwa yang mereka pelajari akan berguna bagi hidup

mereka nantinya.

Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)

menitikberatkan pada pemecahan masalah-masalah di sekitar situasi

kehidupan nyata sehingga siswa mampu mengembangkan keterampilan-

keterampilan berpikir dan keterampilan sosial. Apalagi pada materi

globalisasi yang didalamnya terdapat masalah-masalah sosial yang

memiliki berbagai macam solusi alternatif.

Dalam pelaksanaannya nanti siswa akan melewati lima fase atau

tahap. Fase yang pertama siswa dihadapkan pada sebuah permasalahan

mengenai dampak globalisasi khususnya teknologi informasi terhadap tata

sosial yang tentunya memiliki banyak solusi dan kadang-kadang saling

bertentangan, tidak memiliki jawaban “benar” yang mutlak. Setelah itu

siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan berupaya

untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan permasalahan yang

Page 44: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dihadapkan untuk kemudian menyatakan ide-idenya secara terbuka dan

bebas.

Fase yang kedua, guru mengorganisasikan siswa ke dalam

beberapa kelompok secara heterogen. Fase yang ketiga, setelah siswa

menerima orientasi tentang situasi bermasalah yang dimaksud dan telah

membentuk tim-tim studi, guru membagi situasi masalah yang lebih umum

menjadi sub-subtopik yang sesuai. Misalnya topik globalisasi dibagi

menjadi sub-subtopik seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

dampak positif dan negatifnya, serta cara menyikapi dampak-dampak

tersebut.

Kemudian fase yang keempat, guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang cukup dari berbagai sumber dengan

menyodorkan berbagai pertanyaan untuk membuat siswa memahami

sepenuhnya masalah itu sehingga mereka mampu menciptakan dan

mengkonstruksi ide-idenya sendiri. Berikutnya, siswa mengajukan berbagai

macam idenya dalam bentuk hipotesis. Fase yang terakhir, guru meminta

siswa merekonstruksi cara berpikir dan kegiatan mereka selama

berlangsungnya berbagai fase pelajaran itu dengan mengajukan berbagai

pertanyaan.

6. Hakikat Kualitas Proses Pembelajaran

Menurut pendapat Yusuf Yudi Prayudi (2011) kualitas proses

pembelajaran yang baik paling tidak harus melibatkan 3 aspek yaitu aspek

kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Aspek kognitif difasilitasi lewat

berbagai aktifitas penalaran dengan tujuan adalah terbentuknya penguasaan

intelektual. Aspek afektif dilakukan lewat aktifitas pengenalan dan kepekaan

lingkungan dengan tujuan terbentuknya kematangan emosional. Sedangkan

aspek psikomotorik dapat difasilitasi lewat adanya praktikum dengan tujuan

terbentuknya keterampilan eksperimental.

Ketiga aspek tersebut bila dapat dijalankan dengan baik akan

membentuk kemampuan berpikir kritis dan munculnya kretifitas. Kemampuan

Page 45: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

inilah yang mendasari skill PBL yang diharapkan dapat meningkatkan

kreatifitas siswa yaitu diantaranya aktif bertanya, dapat bekerja sama dengan

baik, mampu menyelesaikan masalah dengan baik.

Untuk menghasilkan sebuah proses pembelajaran yang baik maka

paling tidak harus terdapat empat tahapan:

1. Tahap berbagi dan mengolah informasi, kegitan di kelas, laboratorium dan

perpustakaan adalah termasuk dalam aktifitas untuk berbagi dan mengolah

informasi.

2. Tahap internalisasi, aktifitas dalam bentuk PR, tugas, paper, diskusi,tutorial

3. Mekanisme balikan, kuis, ulangan/ujian serta komentar dan survei.

4. Evaluasi, aktifitas asesmen yang berdasarkan pada test ataupun tanpa tes

termasuk asesmen diri.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil-

hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang sesuai dengan

substansi yang akan diteliti. Ada beberapa penelitian yang relevan dengan

penelitian ini, yaitu:

Rina Yuni Ambarsari (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan

Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Gaya

Magnet pada Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Nadi Bulukerto Wonogiri

Tahun Pelajaran 2010/2011” yang menyimpulkan bahwa ada peningkatkan

kualitas proses pembelajaran gaya magnet setelah diadakan tindakan kelas dengan

model Problem Based Learning. Hal itu terlihat dengan meningkatnya nilai rata-

rata kelas. Pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas mencapai 66, 25 %.

Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 77,98 %.

Penelitian Rina Yuni Ambarsari di atas relevan dengan penelitian ini.

Persamaannya yaitu terdapat pada variabel terikatnya yaitu penggunaan model

problem based learning dalam proses pembelajaran dengan subjek penelitian

siswa tingkat sekolah dasar. Selain memiliki persamaan, penelitian tersebut juga

memiliki perbedaan yaitu pada mata pelajaran dan materi pembelajaran yang

Page 46: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

diteliti. Pada penelitian Rina Yuni Ambarsari meneliti mata pelajaran IPA materi

Gaya Magnet sedangkan penelitian ini meneliti mata pelajaran PKn materi

Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial. Selain itu

terdapat perbedaan pada tujuan yang ingin dicapai. Penelitian tersebut bertujuan

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sedangkan penelitian ini

bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan materi.

Ratnasari Yulianti (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Upaya

Penguasaan Unggah-ungguh BASA dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Melalui

Model Problem Based Learning Siswa Kelas V SDN 1 Pracimantoro Semester II

Tahun Pelajaran 2010/2011” yang menyimpulkan bahwa penerapan model PBL

dapat meningkatkan penguasaan unggah-ungguh BASA dalam pembelajaran

Bahasa Jawa. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan persentase jumlah

siswa yang nilainya mencapai KKM 70. Pada pra tindakan hanya 17,14 % siswa

yang mendapat nilai > 70, pada siklus I 42,86 % siswa telah mencapai KKM,

dan pada siklus II siswa yang telah mencapai KKM sebesar 74,29 %.

Penelitian Ratnasari Yulianti di atas relevan dengan penelitian ini.

Persamaannya yaitu terdapat pada variabel terikatnya yaitu penggunaan model

problem based learning dalam proses pembelajaran dengan subjek penelitian

siswa tingkat sekolah dasar. Selain memiliki persamaan, penelitian tersebut juga

memiliki perbedaan yaitu pada mata pelajaran dan materi pembelajaran yang

diteliti. Pada penelitian Ratnasari Yulianti meneliti mata pelajaran Bahasa Jawa

materi Unggah-ungguh BASA sedangkan penelitian ini meneliti mata pelajaran

PKn materi Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial.

Selain itu terdapat perbedaan pada tujuan yang ingin dicapai. Penelitian tersebut

bertujuan agar siswa dapat menguasai materi sedangkan penelitian ini bertujuan

meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan materi.

Rika Widyastuti (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Mendeskripsikan Proses Pembentukan Tanah Melalui Model

Problem Based Learning Pada siswa Kelas V SD Negeri Begajah 4 Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2009/2010 yang menyimpulkan bahwa penggunaan model PBL

dapat meningkatkan kemampuan mendeskripsikan proses pemebentukan tanah

Page 47: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pada siswa kelas V SD Negeri Begajah 4 Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dari hasil

nilai rata-rata dan nilai tes akhir yang mengalami peningkatan. Hal ini tampak dari

nilai rata-rata hasil tes pada kondisi awal 67,04 dengan persentase ketuntasan

klasikal sebesar 55,56%, nilai rata-rata siklus I 69,15 dengan persentase

ketuntasan klasikal sebesar 66,67%, nilai rata-rata hasil tes siklus II 74,52 dengan

persentase ketuntasan klasikal sebesar 70,37% dan nilai rata-rata hasil tes akhir

84,93 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 93,39%.

Penelitian dari Rika Widyastuti relevan dengan penelitian ini.

Persamaannya adalah penggunaan problem based learning dalam proses

pembelajaran dengan subjek penelitian siswa tingkat sekolah dasar serta tujuan

yang ingin dicapai yaitu peningkatan kemampuan mendeskripsikan materi.

Sedangkan perbedaannya adalah mata pelajaran dan materi pembelajaran yang

diteliti. Pada penelitian Rika Widyastuti mata pelajaran yang diteliti IPA materi

Proses Pembentukan Tanah sedangkan penelitian ini mata pelajaran PKn materi

Dampak Globalisasi Teknologi Informasi terhadap Tata Sosial.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir

ini digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik. Selaras dengan

judul penelitian yang diambil, yaitu “Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan

Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata sosial Melalui Model

Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Tlobo, Jatiyoso,

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”, peneliti akan menguraikan hasil

kegiatan awal sebelum tindakan, selama tindakan dan sesudah tindakan.

Pada observasi awal sebelum tindakan, siswa kelas IV SD Negeri 01

Tlobo dalam mata pelajaran PKn tentang dampak globalisasi teknologi informasi

terhadap tata sosial masih mengalami kesulitan dalam mendeskripsikan atau

memahami materi sehingga ketuntasan hasil belajar siswa (nilai) tentang dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial masih tergolong rendah serta

keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan guru maupun berpendapat

Page 48: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

belum terlihat menonjol. Anggapan sebagian besar siswa tersebut terlihat dari

banyaknya nilai siswa yang masih dibawah KKM. Selain hal tersebut,

pembelajaran yang dilaksanakan guru masih menggunakan paradigma lama yaitu

menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga pengetahuan dan

pengalaman siswa kurang.

Bertolak dari permasalahan tersebut diperlukan sebuah tindakan atau

solusi yang dapat memperbaiki kualitas proses dan kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial.

Peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada

proses pembelajaran dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial.

Problem Based Learning adalah salah satu model pembelajaran yang

menggunakan masalah nyata bagi siswa untuk belajar cara berpikir kritis dan

ketrampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan dan konsep

yang esensial dari materi pelajaran. Pada saat pembelajaran dengan materi

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial, guru menggunakan

berbagai masalah sosial dalam kehidupan masyarakat pada umumnya yang

relevan atau terkait dengan materi. Dengan berbagai masalah belajar tersebut,

siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah/ pertanyaan yang

dihadapkan pada mereka. Dengan begitu siswa mampu menemukan makna dalam

pelajaran yang mereka terima dengan cara menghubungkan nilai dari materi atau

pokok bahasan yang diajarkan dengan konteks kehidupan keseharian mereka.

Sehingga apa yang mereka pelajari dapat lebih bermakna kemudian diikuti dengan

meningkatnya kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial dengan ketuntasan klasikal mencapai 80%

dengan nilai rata-rata kelas > 80.

Pada kondisi akhir dari penelitian ini, diduga dengan menggunakan

model pembelajaran problem based learning, kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata social akan

meningkat. Hubungan variabel model PBL dengan kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial

dapat digambarkan pada gambar 2.1 sebagai berikut:

Page 49: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 2.1 : Alur Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan

diatas, maka peneliti dapat mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran PKn khususnya materi dampak globalisasi teknologi informasi

terhadap tata sosial pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial

pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso Karanganyar Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Kondisi Akhir

Diduga melalui model

pembelajaran PBL dapat

meningkatkan kemampuan siswa

dalam mendeskripsikan dampak

globalisasi teknologi informasi

terhadap tata sosial kelas IV SD

N 01 Tlobo

Kondisi

Awal

Pelaksanaan pembelajaran

masih tradisional yakni

berpusat pada guru

sedangkan siswa pasif

Kemampuan siswa

dalam mendeskripsi-

kan dampak

globalisasi TI terhadap

tata sosial rendah

Tindakan Guru menerapkan model

PBL dalam proses

pembelajaran PKn

Siklus I : Penerapan

model PBL dalam

pembelajaran PKn

(dampak globalisasi

teknologi informasi

terhadap tata sosial)

mencapai indikasi 80 %

Siklus II : Penerapan

model PBL dalam

pembelajaran PKn

(dampak globalisasi

teknologi informasi

terhadap tata sosial)

mencapai indikasi 80%

Page 50: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Tlobo yang terletak di

Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar dengan kepala sekolah yang

dijabat oleh Bapak Warno, S.Pd. Penelitian ini khususnya dilaksanakan di

kelas IV.

Pemilihan SD Negeri 01 Tlobo sebagai lokasi penelitian adalah

berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

1) Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan penelitian

dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah dan bersedia

memberikan data yang diperlukan peneliti.

2) Hasil pembelajaran PKn khususnya pada siswa kelas IV masih rendah.

3) Di sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian,

sehingga penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat besar bagi

sekolah tersebut.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian diadakan pada semester genap tahun ajaran 2011/

2012 selama 7 bulan, yaitu mulai bulan Januari 2012 sampai dengan Juli 2012.

Tahap penyusunan dan pengajuan proposal dimulai pada bulan Januari sampai

Februari, tahap perijinan dan persiapan penelitian dimulai pada bulan Februari

sampai Maret, pelaksanaan tindakan dimulai pada bulan Maret, tahap analisis

data sudah dimulai pada saat pelaksanaan tindakan yaitu pada bulan Maret,

terakhir penyusunan skripsi, sidang, revisi, dan penjilidan pada bulan April

sampai Juli. Secara rinci jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian pada lampiran

1 halaman 116.

B. Subjek Penelitian

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SD Negeri 01 Tlobo,

31

Page 51: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Jatiyoso, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 16 anak, yang

terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan dengan bapak Sunaryo, S.Pd

bertindak sebagai guru kelas IV. Kondisi semua siswa normal, tidak ada yang

berkebutuhan khusus.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitiani ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research). Dikategorikan sebagai bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena

penelitian ini berupa suatu tindakan dengan menggunakan model resources based

learning untuk mengatasi permasalahan rendahnya hasil belajar PKn materi

oraganisasi sistem pemerintahan pusat siswa terkait kegiatan proses belajar

mengajar pada suatu kelas dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Iskandar

menyatakan bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian

tindakan yang dilakukan oleh guru di kelas tempat ia mengajar yang bertujuan

memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di

kelas” (2009: 20).

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tindakan

model siklus. Rancangan penelitiannya (Suharsimi Arikunto dkk, 2008: 16)

adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan atau planning

2. Tindakan atau acting

3. Pengamatan atau observing

4. Refleksi atau reflecting

D. Sumber Data

Sumber data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah:

1. Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya. Sumber data primer disebut juga

sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Teknik yang

dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain:

pendokumentasian proses pembelajaran, observasi, wawancara, dan tes.

Page 52: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).

Sumber data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti: daftar

nilai, RPP, dan Silabus.

Informasi data tersebut diperoleh dari berbagai sumber data. Sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Informan (Nara Sumber)

Informan dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SDN 01 Tlobo,

Jatiyoso, Karanganyar. Nara sumber tersebut berfungsi untuk memberikan

informasi yang diperlukan peneliti melalui kegiatan wawancara yang

mendalam.

2. Observasi (Pengamatan

Kegiatan observasi dilakukan peneliti untuk mengamati bagaimana proses

pembelajaran PKn materi dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial dengan menggunakan model Problem Based Learning pada siswa kelas

IV SDN 01 Tlobo, Jatiyoso, Karanganyar.

3. Dokumen

Dokumen yang digunakan sebagai sumber data pada penelitian ini antara lain

dokumen tertulis mengenai hasil pengamatan keaktifan siswa dalam bertanya

dan keikutsertaan dalam diskusi pemecahan masalah pada saat proses

pembelajaran sebelum maupun sesudah tindakan. Dokumen tertulis mengenai

data nilai kompetensi siswa pada materi dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial yang diukur dengan tes. Selain itu arsip-arsip

yang mendukung penelitian seperti silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan terakhir adalah foto-foto dan video pada saat

pembelajaran dengan menggunakan model PBL.

E. Teknik Pengumpulan Data

Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan data secara lengkap dan akurat sehubungan dengan masalah yang

diteliti, sebagai berikut:

1. Teknik in Dept Interview (Wawancara Mendalam)

Page 53: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Wawancara mendalam dilakukan untuk mengumpulkan data dari

informan terkait proses dan hasil pembelajaran kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial

sebelum, selama, dan sesudah tindakan. Dalam wawancara ini, narasumber

atau informannya adalah bapak Sunaryo, S.Pd (guru kelas IV) dan beberapa

siswa kelas IV SDN 01 Tlobo. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan

mengajukan beberapa pertanyaan tentang data yang berkenaan dengan aspek

permasalahan pembelajaran PKn materi “Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial”. Wawancara terhadap guru dilakukan secara

testruktur berdasarkan pada pedoman wawancara yang sudah dipersiapkan.

Sedangkan wawancara kepada siswa dilakukan secara tidak terstruktur.

2. Teknik Observasi

Observasi sering disebut sebagai metode pengamatan yang artinya

memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata (secara langsung).

Observasi atau pengamatan dilakukan di saat proses pembelajaran PKn materi

Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial untuk

mengumpulkan data perkembangan pemahaman atau pengetahuan siswa dalam

materi tersebut. Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Dari pengamatan tersebut diperoleh data pengamatan sikap siswa

dan kegiatan guru saat proses pembelajaran.

Pengamatan terhadap guru pengajar (peneliti) difokuskan pada RPP

dan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran PKn materi

“Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial” dengan

menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Pengamatan terhadap

siswa difokuskan pada sikap/perilaku siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan berdasarkan lembar observasi

yang sudah dipersiapkan.

3. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil kompetensi

siswa yaitu kemampuan mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial. Peneliti melakukan penilaian melalui tes tertulis

Page 54: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

baik secara berkelompok maupun individu. Tes juga bertujuan untuk

mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Teknis tes

ini dilaksanakan 2 kali yaitu pre-test untuk mengetahui kompetensi/

kemampuan awal siswa sebelum tindakan dan pos-test dilakukan setelah siswa

menerima pembelajaran menggunakan model PBL.

4. Kajian Dokumen

Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip

yang ada seperti kurikulum, RPP guru, buku atau materi pelajaran, dan arsip

nilai yang diberikan oleh guru (Sarwiji Suwandi, 2009:59). Kajian dokumen

ini dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip berupa KTSP SDN 01

Tlobo, RPP yang digunakan oleh guru kelas dalam pembelajaran PKn materi

“Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial”, dan nilai pre

tes yang dilakukan sebelum tindakan.

F. Validitas Data

Validitas atau keabsahan adalah kesahihan pengukuran atau penilaian

dalam penelitian. Sarwiji Suwandi (2008: 69) mengemukakan bahwa “Suatu

informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya

sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai

dasar yang kuat dalam menarik simpulan.” Teknik yang digunakan untuk

memeriksa validitas data dalam penelitian ini yaitu triangulasi. Triangulasi terdiri

atas menarik kembali rangkaian kausal yang paling masuk akal dari rancangan

program untuk pengerjaan hasil sementara (sampel kerja), untuk memperoleh

hasil akhir (angka uji), mencoba untuk bisa mendapatkan lebih dari satu ukuran

dari berbagai sumber untuk setiap kaitan dalam rangkaian (Miles & Huberman,

2009: 436). Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Trianggulasi Sumber, yaitu dengan mengkroscekkan data yang diperoleh

dengan informasi dari peserta didik, guru, serta kepala sekolah ataupun pihak-

pihak yang berhubungan.

2. Triangulasi Metode, yaitu mengumpulkan data dengan metode pengumpulan

data yang berbeda tetapi mengarah pada sumber data yang sama. Dengan

Page 55: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

menggunakan metode tes, observasi dan wawancara diharapkan didapat hasil

yang seakurat dan sebanyak mungkin mengenai anggota penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini merupakan suatu model analisis

interaktif dimana ada tiga komponen analisa yaitu reduksi data, penyajian data

(data display) dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Tujuan dari analisis data

ini adalah untuk mencari kebenaran dari data-data yang telah diperoleh, sehingga

dari sini bisa ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui

seleksi data mentah menjadi data yang bermakna. Data yang diseleksi untuk

digunakan dan mendukung dalam penelitian ini adalah hasil observasi

keaktifan siswa dan hasil kompetensi siswa sebelum tindakan, hasil wawancara

dengan guru dan siswa, dan hasil observasi terhadap kegiatan guru dan siswa

serta hasil kompetensi siswa dalam pembelajaran PKn materi “Dampak

Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial” setelah siklus I dan

siklus II.

2. Display data (penyajian data)

Display data merupakan proses menampilkan data secara sederhana

dalam bentuk kata-kata, kalimat, naratif, tabel, matrik dan grafik dengan

maksud agar data yang telah dikumpulkan dikuasai oleh peneliti sebagai dasar

untuk mengambil kesimpulan yang tepat.

3. Penarikan Simpulan atau verifikasi

Simpulan dalam penelitian ini ditarik berdasarkan reduksi dan sajian

data. Penarikan simpulan dilakukan sebagai proses pengambilan intisari dan

sajian data yang telah terorganisasi tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat

yang singkat dan padat, tetapi mengandung pengertian yang luas.

Berdasarkan uraian di atas maka reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai suatu kesatuan yang jalin-menjalin pada

saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar,

untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Kegiatan pengumpulan

Page 56: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

data itu sendiri merupakan siklus dan interaktif. Oleh karena itu, penelitian ini

sifatnya kualitatif maka diberlakukan adanya objektifitas, subjektivitas, dan

kesepakatan intersubjektifitas dari peneliti agar hasil penelitian tersebut mudah

dipahami bagi para pembaca secara mendalam.

Adapun hubungan interaksi antara unsur-unsur kerja analisis tersebut

dapat divisualisasikan dalam bentuk bagan seperti pada gambar 3.1 sebagai

berikut :

Gambar 3.1. Bagan Siklus Analisis Interaktif

( Miller dan Huberman, 2007:20)

Dari bagan pada gambar 3.1 diatas, langkah yang akan ditempuh dalam

penelitian ini adalah:

1. Melakukan analisis awal, dengan cara mengumpulkan dokumen yang ada.

Dokumen tersebut antara lain silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), dan daftar nilai PKn peserta didik kelas IV SD Negeri 01 Tlobo.

2. Pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang muncul selama proses

pembelajaran PKn berlangsung.

3. Mengembangkan bentuk sajian data yaitu menyusun sekumpulan informasi

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.

4. Melakukan analisis data.

5. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

Pengumpulan Data

(Data Collection)

Reduksi Data

(Data Reduction)

Penyajian Data

(Data Display)

Penarikan

Kesimpulan/Verifikasi

Page 57: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

H. Indikator Kinerja

Indikator ketercapaian (kinerja) adalah rumusan indikator ketercapaian

yang akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau

keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi, 2008: 70). Hal yang dijadikan sebagai

indikator ketercapaian dalam penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial

dengan menggunakan model PBL pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo.

Indikator penelitian ini bersumber dari kurikulum dan silabus KTSP PKn kelas IV

serta Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 73.

Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus, dengan ketentuan siklus

akan berhenti apabila pembelajaran dikatakan berhasil dengan nilai siswa dalam

pembelajaran PKn materi mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial dengan menggunakan model PBL secara klasikal

memperoleh nilai ≥ 73 (KKM) mencapai 80% dengan rata-rata nilai ≥ 80. Dan

apabila pada siklus II pembelajaran belum berhasil mencapai indikator yang telah

ditetapkan, maka siklus akan berlanjut sampai siklus ke-n sampai tercapainya

indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas, sehingga mekanisme

kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus (2 siklus), yang dalam setiap siklusnya

tercakup 4 kegiatan, perencanaan, pelaksanaan (tindakan), observasi, dan

refleksi. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Suhardjono dalam Suharsimi

Arikunto dkk (2006: 74) bahwa penelitian tindakan kelas merupakan proses

pengkajian sistem berdaur dalam suatu siklus. Sistem prosedur penelitian ini

digambarkan pada gambar 3.2 sebagai berikut:

Page 58: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Gambar 3.2 : Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto dkk (2006: 74))

Rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai

berikut:

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Menyiapkan perencanaan yang akan dilaksanakan dalam penelitian

yaitu penyusunan RPP sesuai SK dan KD (lampiran 9 halaman 132)

yang telah disesuaikan dengan prosedur model Problem Based

Learning.

2) Guru merancang situasi masalah yang sesuai dengan materi yang akan

disampaikan (Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata

Sosial).

Page 59: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3) Guru mengorganisasikan sumber daya sebagai sarana pendukung dalam

pembelajaran seperti tata ruang kelas dan perpustakaan.

4) Menyiapkan instrumen diskusi kelompok dan tes tertulis untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial.

5) Guru menyiapkan instrumen penilaian afektif (lampiran 6 halaman

124), instrumen penilaian psikmotor (lampiran 7 halaman 126) dan

lembar penilaian APKG (lampiran 32 halaman 184).

b. Tahap Pelaksanaan

Guru (peneliti) melaksanakan tindakan yang telah direncanakan

dalam skenario pembelajaran pada siklus I. Pelaksanaan tindakan baik

pada siklus I maupun siklus II dilakukan 2 pertemuan. Adapun langkah-

langkah yang dilaksanakan pada tindakan siklus I sebagai berikut :

Pertemuan I

Kegiatan awal :

Guru melaksanakan kegiatan pra awal yang meliputi

mengucapkan salam dilanjutkan mengkondisikan kelas, berdoa bersama

kemudian presensi kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. Apersepsi dengan menunjukkan beberapa gambar yang

berkaitan dengan globalisasi dan tanya jawab materi globalisasi.

Kegiatan Inti :

a) Eksplorasi

Siswa mengidentifikasi gambar yang ditunjukkan guru, apa perbedaan

transportasi yang digunakan masyarakat pada saat sebelum dan sesudah

adanya globalisasi. Siswa mendeskripsikan pengertian teknologi

informasi dan mengaitkannya dengan globalisasi. Kemudian guru

memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar contoh kebudayaan

yang berkembang di dalam masyarakat secara global. Guru menggali

informasi pengetahuan siswa mengenai dampak globalisasi teknologi

Page 60: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

informasi dengan meminta siswa menyebutkan contoh dampak

globalisasi di lingkungannya.

b) Elaborasi

Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai prosedur pelaksanaan

pembelajaran dengan model PBL. Guru mengorientasikan siswa pada

sebuah permasalahan untuk dipecahkan secara berkelompok dengan

memberikan lembar kerja diskusi (fase 1), lihat lampiran 11 halaman

143. Selanjutnya guru meminta siswa untuk menungkapkan hal-hal

yang tidak dimengerti dalam lembar kerja diskusi kemudian

membentuk siswa ke dalam 4 kelompok (fase 2). Dalam membentuk

kelompok guru menunjuk 4 siswa untuk menjadi ketua kelompok. Lalu

ke-empat siswa tersebut diminta mengambil 3 gulungan kertas yang

berisi nama siswa secara acak sebagai anggota kelompoknya masing-

masing yang salah satunya bertugas sebagai notulen. Setiap kelompok

mendapat permasalahan yang berbeda untuk dicarikan pemecahan

masalahnya (fase 3). Guru membimbing jalannya diskusi hingga waktu

diskusi habis. Kemudian ketua kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya (lampiran 48 halaman 227) serta diikuti kegiatan tanya

jawab dan berpendapat (fase 4). Setelah itu guru mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai refleksi terhadap diskusi siswa dalam pemecahan

masalah (fase 5).

c) Konfirmasi

Pemberian reward (penguatan) kepada masing-masing kelompok.

Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang

dihadapi. Guru memberikan konfirmasi hasil diskusi siswa dalam

pemecahan masalah. Siswa dimotivasi agar lebih semangat dan

berpartisipasi aktif.

Page 61: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Kegiatan Akhir:

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran (refleksi)

kemudian guru memberikan soal evaluasi secara individu (lampiran 12

halaman 145). Siswa diberikan tugas secara individu untuk memberikan

pendapat atas permasalahan dan memberikan pemecahannya sesuai pada

tugas kelompok masing-masing. Penyampaian pesan-pesan moral dari

guru. Salam penutup.

Pertemuan II

Kegiatan awal :

Guru mengucapkan salam dilanjutkan mengkondisikan kelas (tindakan

preventif). Berdoa bersama kemudian presensi kehadiran siswa. Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi dengan mengulas materi

sebelumnya.

Kegiatan Inti:

a) Eksplorasi

Guru menunjukkan sebuah handphone kepada siswa, kemudian siswa

mengidentifikasi dampak handphone tersebut dalam kehidupan

masyarakat. Siswa berpikir terkait hal-hal yang harus dilakukan untuk

menyikapi dampak globalisasi teknologi informasi.

b) Elaborasi

Guru memberikan beberapa gambar permasalahan sebagai akibat

adanya globalisasi teknologi informasi (lampiran 13 halaman 146)

kepada setiap kelompok (fase 1). Setelah itu guru meminta siswa

untuk duduk sesuai kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan

sebelumnya, siswa dikondisikan dalam kelompok belajar dan diberi

kesempatan untuk mengungkapkan hal-hal yang tidak dimengerti

(fase 2). Setiap kelompok menyelesaikan permasalahan yang

diberikan oleh guru mengenai cara-cara menyikapi dampak negatif

dari globalisasi teknologi informasi sesuai bagiannya masing-masing

Page 62: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

(fase 3). Guru membimbing jalannya diskusi hingga waktu diskusi

habis. Kemudian ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

(lampiran 49 halaman 228) serta diikuti kegiatan tanya jawab dan

berpendapat (fase 4). Setelah itu guru mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai refleksi terhadap diskusi siswa dalam pemecahan

masalah (fase 5).

c) Konfirmasi

Pemberian reward (penguatan) kepada masing-masing kelompok.

Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang

dihadapi. Guru memberikan konfirmasi hasil diskusi siswa dalam

pemecahan masalah. Siswa dimotivasi agar lebih semangat dan

berpartisipasi aktif.

Kegiatan Akhir :

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran (refleksi)

kemudian guru memberikan soal evaluasi secara individu (lampiran 14

halaman 148). Penyampaian pesan-pesan moral dari guru. Salam

penutup.

c. Tahap Observasi / pengamatan Tindakan

Observasi dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan tindakan

dalam pembelajaran PKn materi “Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial” dengan menggunakan model Problem

Based Learning (PBL). Pada tahap pengamatan ini dilakukan beberapa

hal, diantaranya sebagai berikut:

1) Melakukan pengamatan terhadap sikap atau kondisi siswa (penilaian

proses) siswa yaitu aspek afektif siswa (lampiran 18 halaman 152),

dan mengamati keaktifan siswa dalam bertanya maupun berpendapat

serta keikutsertaan siswa dalam diskusi pemecahan masalah atau

aspek psikomotor (lampiran 19 halaman 154).

Page 63: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2) Melakukan penilaian kemampuan mendeskripsikan dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial berpedoman pada

lembar penilaian tes tertulis yang telah disiapkan.

Tahap observasi berguna untuk mengetahui kekurangan-

kekurangan dalam kegiatan pembelajaran. Tahap ini dilakukan pada

proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan.

d. Tahap analisis dan Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses

pelaksanaan pembelajaran siklus I dan hasil belajar berupa nilai siswa

tentang kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial dengan menggunakan model

problem based learning. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator

untuk membantu menemukan permasalahan pembelajaran yang akan

digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dalam perencanaan siklus

berikutnya. Penemuan masalah yang akan didiskusikan mengarah pada

kelebihan dan kelemahan proses dan hasil pembelajaran pada siklus I.

Temuan yang terdapat pada siklus I yaitu terjadi peningkatan

kualitas proses dan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial. Ketuntasan klasikal

hasil belajar mencapai 62,5% (10 siswa) dari 16 siswa (lampiran 17

halaman 151). Siswa juga sudah terlihat lebih aktif dan antusias

dibanding dengan kondisi awal. Namun, kondisi ini belum mencapai

indikator akhir ketercapaian penelitian sehingga perlu dilanjutkan pada

siklus berikutnya.

Setelah berdiskusi dengan guru kelas IV, diperoleh temuan

mengenai hal-hal yang menyebabkan kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial kurang maksimal antara lain:

Page 64: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

1) Keaktifan siswa masih tergolong rendah, hanya beberapa siswa yang

berani menjawab saat diberi pertanyaan oleh guru.

2) Keberanian siswa belum terlihat maksimal atau masih terdapat siswa

yang enggan memberikan pendapat dalam diskusi kelompok

pemecahan masalah.

3) Siswa kurang percaya diri, terlihat saat mempresentasikan hasil

diskusi masih malu-malu sehingga mendeskripsikannya terasa kaku.

4) Sebagian siswa masih kurang terampil berbicara di depan kelas,

masih terlihat diam karena lupa apa yang akan dikatakan.

5) Guru jarang menegur atau memperingatkan siswa yang tidak fokus

terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

6) Siswa belum dapat memanfaatkan waktu. Hal ini karena siswa tidak

memikirkan betapa terbatasnya waktu yang tersedia sehingga mereka

kurang bisa memanfaatkan waktu dengan baik.

2. Rancangan Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Guru membuat rencana pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKn

materi Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial

sesuai SK dan KD yang telah ditentukan (lampiran 20 halaman 156)

dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan

berlandaskan proses pembelajaran pada siklus I (Perbaikan).

2) Guru menyiapkan bagan pengaruh gobalisasi dan sikap terhadap

pengaruh globalisasi sebagai bahan untuk diskusi kelompok siswa

(lampiran 22 halaman 168 dan lampiran 24 halaman 171).

3) Guru menyiapkan soal evaluasi atau instrument test tertulis (lampiran

23 halaman 170 dan lampiran 25 halaman 172).

4) Guru menyiapkan lembar penilaian afektif (lampiran 6 halaman 124),

lembar penilaian psikomotor (lampiran 7 halaman 126), dan lembar

APKG (lampiran 32 halaman 184).

Perbaikan tindakan yang akan dilakukan dari hasil refleksi

siklus I yaitu:

Page 65: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1) Guru meningkatkan kulitas proses baik dari aspek afektif maupun

aspek psikomotor di dalam proses pembelajaran dengan menciptakan

kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi siswa

untuk belajar.

2) Memberikan permasalahan yang lebih menarik dengan melakukan

diskusi kelompok kembali. Siswa yang belum aktif berdiskusi, perlu

dibangkitkan semangatnya sehingga diskusi yang dilaksanakan

bermanfaat untuk menyempurnakan hasil kerjanya.

3) Guru lebih memotivasi siswa agar berani dan percaya diri tampil

berbicara di depan kelas saat mempresentasikan hasil diskusi maupun

saat menjawab pertanyaan dari guru dengan cara penguatan verbal dan

pemberian bintang bagi siswa yang aktif.

4) Guru menciptakan suasana kompetisi dengan membuat dua buah

bagan mengenai dampak globalisasi teknologi informasi dan cara

menyikapinya, sehingga kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup.

5) Menciptakan situasi belajar yang lebih menyenangkan agar siswa

semakin berminat dalam mengikuti pelajaran sehingga akan lebih

meningkatkan keaktifannya.

6) Guru selalu memberikan arahan dan perhatian pada siswa agar

mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya.

7) Guru menyarankan agar siswa mampu mengembangkan daya

imajinasi dan kreativitas diri saat pelaksanaan diskusi dalam

pemecahan masalah dan tidak menyimpang dari materi.

8) Guru lebih memberikan perhatian kepada siswa dengan cara

pendekatan individu dan menegur bagi siswa yang tidak fokus pada

proses pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Pada siklus II pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil temuan

yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan siklus

tersebut dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan silabus mata

pelajaran PKn tepatnya materi Dampak Globalisasi Teknologi Informasi

Page 66: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Terhadap Tata Sosial dengan model PBL. Langkah-langkah

pembelajarannya sebagai berikut:

Pertemuan I

Kegiatan awal:

Guru mengucapkan salam dilanjutkan mengkondisikan kelas. Berdoa

bersama kemudian presensi kehadiran siswa. Menyampaikan tujuan dan

uraian kegiatan pembelajaran secara singkat dan jelas. Apersepsi dengan

tanya jawab terkait materi globalisasi pada pertemuan sebelumnya.

Kegiatan Inti:

a) Eksplorasi

Siswa membaca buku sumber mengenai dampak globalisasi,

kemudian mengidentifikasi aspek-aspek kehidupan masyarakat yang

terkena dampak globalisasi teknologi informasi. Selanjutnya mencari

alternatif cara atau sikap untuk menghadapi hal tersebut.

b) Elaborasi

Guru mengorientasikan siswa pada sebuah permasalahan untuk

dipecahkan secara berkelompok dengan memberikan beberapa potong

kertas untuk dirangkai hingga membentuk suatu bagan mengenai

pengaruh globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial beserta

cara menyikapinya (fase 1), lihat lampiran 37 halaman 208. Guru

meminta siswa untuk mengungkapkan hal-hal yang tidak dimengerti

mengenai permasalah yang diberikan kemudian meminta siswa untuk

duduk sesuai kelompok yang susdah terbentuk (fase 2). Setiap

kelompok melaksanakan diskusi sesuai tugas yang diberikan oleh guru

(fase 3). Guru membimbing jalannya diskusi hingga waktu diskusi

habis. Kemudian ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

(lampiran 50 halaman 229) serta diikuti kegiatan tanya jawab dan

berpendapat (fase 4). Setelah itu guru mengajukan beberapa

Page 67: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pertanyaan sebagai refleksi terhadap diskusi siswa dalam pemecahan

masalah (fase 5).

c) Konfirmasi

Pemberian reward (penguatan) kepada masing-masing kelompok.

Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang

dihadapi. Guru memberikan konfirmasi hasil diskusi siswa dalam

menyelesaikan sebuah permasalahan. Siswa dimotivasi agar lebih

semangat dan berpartisipasi aktif.

Kegiatan Akhir:

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran (refleksi)

kemudian guru memberikan soal evaluasi secara individu (lampiran 23

halaman 170). Siswa diberikan tugas secara individu untuk mengamati

acara di televisi kemudian menuliskan daftar acara beserta keterangannya

pada sebuah tabel (lampiran 24 halaman 171). Penyampaian pesan-pesan

moral dari guru. Salam penutup.

Pertemuan II

Kegiatan awal:

Guru mengucapkan salam dilanjutkan mengkondisikan kelas, berdoa

bersama kemudian presensi kehadiran siswa. Menyampaikan tujuan

pembelajaran secara singkat dan jelas. Apersepsi dengan mengulas

materi sebelumnya dan tanya jawab terkait materi globalisasi.

Kegiatan inti:

a) Eksplorasi

Siswa menunjukkan tugas pertemuan sebelumnya mengenai tabel

pengamatan daftar nama acara televisi beserta keterangannya

kemudian siswa mengklasifikasikan acara-acara tersebut sesuai

kategorinya (SU, BO, A, DW). Selanjutnya mengidentifikasi acara

yang termasuk kategori apa yang boleh mereka saksikan dan mana

yang tidak boleh mereka saksikan beserta alasannya.

Page 68: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

b) Elaborasi

Guru memberikan pengarahan untuk menindaklanjuti tugas pertemuan

sebelumnya, yaitu hasil tugas masing-masing siswa dikumpulkan

menjadi satu sesuai kelompok diskusi yang telah terbentuk kemudian

dari data tersebut dibuat grafik untuk dibandingkan dan diberi

komentar atau pendapat (fase 1). Guru meminta siswa untuk

mengungkapkan hal-hal yang tidak dimengerti mengenai permasalah

yang diberikan (fase 2). Setiap kelompok melaksanakan diskusi sesuai

tugas yang diberikan oleh guru (fase 3). Guru membimbing jalannya

diskusi hingga waktu diskusi habis. Kemudian ketua kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya (lampiran 51 halaman 230) serta

diikuti kegiatan tanya jawab dan berpendapat (fase 4). Setelah itu guru

mengajukan beberapa pertanyaan sebagai refleksi terhadap diskusi

siswa dalam pemecahan masalah (fase 5).

c) Konfirmasi

Pemberian reward (penguatan) kepada masing-masing kelompok.

Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang

dihadapi. Guru memberikan konfirmasi hasil diskusi siswa dalam

menyelesaikan sebuah permasalahan. Siswa dimotivasi agar lebih

semangat dan berpartisipasi aktif.

Kegiatan Akhir:

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran (refleksi)

kemudian guru memberikan soal evaluasi secara individu (lampiran 25

halaman 172). Penyampaian pesan-pesan moral dari guru. Salam

penutup.

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas IV terhadap pelaksanaan

tindakan oleh peneliti dalam proses kegiatan pembelajaran PKn materi

“Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial” dengan

Page 69: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

model problem based learning. Pada tahap pengamatan dilakukan

beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:

1) Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa sebagai penilaian proses

(lampiran 30 halaman 180 dan lampiran 31 halaman 182) dan kerja

guru di dalam proses pembelajaran PKn dengan model PBL di kelas

dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa dan

terhadap kinerja guru (lampiran 32 halaman 184).

2) Melakukan penilaian kemampuan siswa dalam mendeskripsikan

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial dengan

berpedoman pada lembar penilaian tes evaluasi (lampiran 29 halaman

179).

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Setelah pembelajaran siklus II berakhir, maka diadakan analisis

semua data yang diperoleh melalui proses observasi, wawancara dan

evaluasi. Sasaran pada siklus II yaitu kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso Karanganyar

meningkat dan siswa yang mendapat nilai sama atau di atas KKM atau

dikatakan tuntas sebanyak 87,5 % (14 siswa) dari 16 siswa (lampiran 29

halaman 179). Berdasarkan data tersebut, kualitas proses dan

kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial sudah mencapai indikator ketercapaian

penelitian sehingga siklus (tindakan) dapat dihentikan. Hal ini

membuktikan bahwa penggunaan model Problem Based Learning dalam

pembelajaran PKn kelas IV telah berhasil meningkatkan kemampuan

siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso Karanganyar dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial.

Page 70: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (A) Deskripsi lokasi

penelitian (B) Deskripsi kondisi awal (prasiklus), (C) Pelaksanaan tindakan

(siklus), (D) Hasil penelitian, dan (E) Pembahasan hasil penelitian. Penelitian

tindakan dilakukan dalam 2 siklus dengan empat tahap dalam setiap siklusnya.

Tahapan tersebut meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi.

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Tlobo, yang beralamatkan di

jalan Jatiyoso-Jatipuro Karanganyar. Sekolah ini berstatus negeri dengan Nomor

Statistik Sekolah (NSS) 101031311005 yang dikepalai oleh Bapak Warno, S.Pd.

Secara geografis SD Negeri 01 Tlobo terletak di Desa Belang, Kelurahan Tlobo,

Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Letak SD Negeri 01 Tlobo cukup

strategis karena berada di dekat pemukiman penduduk dan terletak dipinggir jalan

raya Jatiyoso-Jatipuro.

Data personil ketenagaan SD Negeri 01 Tlobo terdiri dari satu kepala

sekolah, enam guru kelas, satu guru Agama Islam, satu guru Penjaskes, satu guru

Bahasa Inggris, satu penjaga sekolah, satu petugas TU, dan satu petugas

perpustakaan. Semua personil telah melaksanakan tugasnya masing-masing

dengan baik sesuai dengan tanggungjawabnya.

Jumlah peserta didik SD Negeri 01 Tlobo pada tahun pelajaran

2011/2012 adalah 157 peserta didik. Dengan perincian sebagai berikut: kelas I

sebanyak 26 peserta didik, kelas II sebanyak 28 peserta didik, kelas III sebanyak

29 peserta didik, kelas IV sebanyak 16 peserta didik, kelas V sebanyak 29 peserta

didik, dan kelas VI sebanyak 29 peserta didik. Peserta didik SD Negeri 01 Tlobo

berasal dari berbagai latar belakang sosial yang berbeda-beda.

51

Page 71: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Fasilitas yang ada di sekolah ini cukup memadai. Berbagai jenis alat

peraga untuk berbagai mata pelajaran tersedia. Alat peraga tersedia di dalam

kelas, tetapi alat peraga tersebut tidak dimanfaatkan oleh guru dengan baik dalam

proses pembelajaran. Selain itu di sekolah tidak ada tempat khusus untuk

menyimpan alat peraga tersebut. Alat peraga tersebut menjadi tidak terawat

dengan baik, sehingga banyak alat peraga yang rusak.

B. Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus)

Pengamatan kondisi awal (prasiklus) dilakukan untuk mengetahui

keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses

penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan

guru dan siswa serta pengamatan proses pembelajaran berbicara di kelas.

1. Hasil Wawancara dengan Guru dan Siswa

Wawancara dengan guru dan siswa dilakukan pada hari Sabtu, 21

Januari 2012. Peneliti sebagai pewawancara sedangkan bapak Sunaryo, S.Pd

(guru kelas IV) dan beberapa siswa kelas IV sebagai narasumber. Wawancara

terhadap guru kelas IV dilakukan secara terstruktur yang sebelumnya pedoman

wawancara sudah disusun (lampiran 2 halaman 117). Setting wawancara

bertempat di ruang Kepala Sekolah pada waktu istirahat pukul 09.00 WIB.

Hal yang peneliti tanyakan kepada guru yaitu tentang pelaksanaan dan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn yang pernah diterapkan oleh guru

pada waktu sebelumnya. Hasil wawancara tersebut diindikasikan bahwa terjadi

permasalahan dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 01

Tlobo Jatiyoso Karanganyar. Menurut guru, pembelajaran PKn masih sulit

untuk dilakukan secara optimal mengingat rendahnya minat siswa terhadap

pelajaran PKn dan kurangnya usaha penerapan guru mengenai model inovatif

tentang pembelajaran PKn, sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar

PKn siswa.

Pendapat tersebut juga didukung oleh hasil wawancara dengan

beberapa siswa kelas IV mengenai minat mereka terhadap pelajaran PKn.

Page 72: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Pelaksanaan wawancara kepada siswa dilakukan pada waktu istirahat kedua

pukul 11.00 WIB di ruang kelas IV. Wawancara terhadap siswa dilakukan

secara tidak terstruktur artinya tanpa mempersiapkan pedoman wawancara dan

pertanyaan diberikan secara langsung (spontan) sesuai kemampuan atau

pemahaman peneliti. Siswa menyatakan kurang berminat terhadap pelajaran

PKn. Pada umumnya mereka menyatakan kurang suka mengikuti pembelajaran

PKn di kelas karena mereka menganggap bahwa pelajaran PKn hanya

mengandalkan kegiatan menghafal saja. Sedangkan para siswa merasa tidak

begitu pandai menghafal dan memahami isi. Mereka juga menyatakan kurang

suka dengan cara guru yang kurang inovatif dalam menyampaikan materi

sehingga membuat mereka bosan.

2. Hasil Pre Tes

Pre tes pada pembelajaran PKn di kelas IV dilaksanakan pada awal

pelaksanaan tindakan siklus I hari Rabu, 21 Maret 2012 pukul 07.15 WIB. Pre

tes tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

mendeskrepsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial

sebelum menggunakan model pembelajaran problem based learning. Peneliti

bertindak sebagai guru/pengajar dan guru kelas IV (bapak Sunaryo, S.Pd)

bertindak sebagai observer. Observer mengamati proses pembelajaran PKn

yang sedang berlangsung dengan berpedoman pada lembar observasi penilaian

proses. Sedangkan, untuk pengamatan terhadap proses pembelajaran dilakukan

secara menyeluruh tanpa lembar pengamatan khusus.

Sebagai gambaran awal hasil pengamatan yaitu kegiatan proses

pembelajaran PKn di kelas IV masih banyak terdapat kekurangan, antara

lain:

(1) Guru kurang baik dalam perencanaan pembelajaran, hal itu terbukti

dengan tidak mempersiapkan RPP terlebih dahulu sebelum mengajar.

(2) Guru kurang memperhatikan aspek afektif dan psikomotor siswa saat

mengikuti pembelajaran.

Page 73: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

(3) Siswa kurang tertarik dengan pembelajaran karena guru menggunakan

metode yang konvensional dalam pembelajaran. Siswa cenderung pasif di

dan kurang tertarik dengan pembelajaran.

(4) Posisi guru saat mengajar lebih banyak di depan dan kurang memberikan

perhatian kepada siswa yang duduk paling belakang.

(5) Proses pembelajaran PKn kurang efektif dan efisien yang masih bersifat

individu. Padahal dalam kenyataannya penerapan pembelajaran PKn

memerlukan model inovatif yang melibatkan siswa untuk berperan aktif

dalam proses pembelajaran sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dan

siswa akan mendapatkan pembelajaran yang lebih bermakna.

Agar lebih jelas, berikut adalah daftar distribusi frekuensi hasil belajar

PKn siswa kelas IV SDN 01 Tlobo pada kondisi awal atau sebelum

menggunakan model Problem Based Learning secara singkat (lihat lampiran 4

halaman 121) yang tersaji pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV pada

Kondisi Awal

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah (xi) Fi.xi

Presentase

(%) Keterangan

1 43 - 48 1 45,5 45,5 6,25 Tidak Tuntas

2 49 - 54 1 51,5 51,5 6,25 Tidak Tuntas

3 55 - 60 2 57,5 115 12,5 Tidak Tuntas

4 61 - 66 1 63,5 63,5 6,25 Tidak Tuntas

5 67 - 72 5 69,5 347,5 31,25 Tidak Tuntas

6 73 - 78 6 75,5 453 37,5 Tuntas

Jumlah 16 1076 100

Nilai rata-rata = 67,25

Ketuntasan klasikal = 37,5%

Page 74: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Data penilaian pembelajaran PKn sebelum diadakan tindakan pada

siswa kelas IV SDN 01 Tlobo pada tabel 4.1 tersebut dapat disajikan dalam

grafik pada gambar 4.1 dibawah ini :

Gambar 4.1 Grafik Data Nilai PKn Siswa Kelas IV pada Kondisi Awal

Nilai kemampuan siswa dalam pembelajaran PKn prasiklus pada tabel

4.1 dan gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai

dalam interval 43-48 sebanyak 1 siswa (6,25%), interval nilai 49-54 terdapat 1

siswa (6,25%), interval nilai 55-60 sejumlah 2 siswa (12,5%), interval nilai 61-

66 terdapat 1 siswa (6,25%), interval nilai 67-72 sejumlah 5 siswa (31,25%),

dan terdapat 6 siswa (37,5%) mendapat nilai dalam interval 73-78. Nilai rata-

rata kelas adalah 67,1 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 6 siswa (37,5%)

dari jumlah siswa. Hasil ini menunjukkan kualitas hasil pembelajaran PKn

siswa pada kondisi awal masih rendah sehingga perlu diupayakan peningkatan.

Berdasarkan kondisi awal tersebut, selanjutnya guru dan peneliti

melakukan diskusi untuk mencari solusi permasalahan yang terdapat dalam

pelaksanaan pembelajaran, sehingga dicapailah kesepakatan bahwa peneliti akan

melakukan penelitian tindakan kelas bersama guru kelas IV sebagai kolaborator

dengan judul ”Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan Dampak Globalisasi

Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial Melalui Model Problem Based

Learning Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso Karanganyar Tahun

6,25% 6,25%

12,5%

6,25%

31,25%

37,5%

0

1

2

3

4

5

6

7

43-48 49-54 55-60 61-66 67-72 73-78

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 75: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pelajaran 2011/2012”. Melihat penyebab rendahnya kemampuan tersebut yang

bersumber dari siswa yaitu pada rendahnya aspek afektif dan psikomotor maka

peningkatan proses pada penelitian ini lebih memfokuskan pada kedua aspek

tersebut. Sedangkan, hasil pembelajaran difokuskan pada aspek kognitif yakni

peningkatan kemampuan mendeskripsikan dampak globalisasi dan jumlah

ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning.

C. Pelaksanaan Tindakan (Siklus)

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Pada pelaksanaannya peneliti bertindak

sebagai pengajar dan guru kelas IV sebagai observer.

1. Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan

terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu

21 Maret 2012 (pertemuan 1) dan Sabtu 24 Maret 2012 (pertemuan 2).

Tahapan-tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti dan guru kelas IV mendiskusikan rencana tindakan

yang akan dilakukan dalam proses penelitian siklus I ini untuk

mendapatkan hasil yang optimal sesuai harapan bahwa target yang akan

dicapai adalah meningkatnya kualitas proses pembelajaran dan sebesar 80 %

siswa tuntas dari hasil tes kemampuan mendeskripsikan dampak globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial. Tahap-tahap perencanaan pada

siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan

silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas IV semester

II materi globalisasi (lampiran 9 halaman 132).

Page 76: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Standar Kompetensi:

3. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.

Kompetensi Dasar:

4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di

lingkungannya.

4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di

lingkungannya.

Indikator:

Kognitif

1. Siswa dapat menjelaskan makna globalisasi.

2. Siswa dapat mendeskripsikan dampak positif globalisasi di

lingkungannya.

3. Siswa dapat mendeskripsikan dampak negatif globalisasi di

lingkungannya.

4. Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk

menghadapi pengaruh globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial.

Afektif

5. Siswa mampu memberikan contoh dampak teknologi informasi

terhadap tata sosial di lingkungannya.

6. Siswa mampu menentukan sikap atau tidakan yang harus dilakukan

untuk menhgadapi pengaruh globalisasi teknologi informasi terhadap

tata sosial di lingkungannya.

Psikomotor

7. Siswa mampu mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial di lingkungannya.

Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang

dengan 2 kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2x35

menit, sehingga dalam satu siklus terdapat alokasi waktu 4x35 menit.

Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat mencakup penentuan:

Page 77: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi, pembelajaran, model dan metode pembelajaran,

langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, dan teknik penilaian.

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan

pembelajaran adalah:

a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas IV yang biasa

digunakan setiap hari. Ketika diskusi berlangsung, tempat duduk atau

kursi diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat melakukan

diskusi dengan baik.

b) Materi pembelajaran, materi pertemuan I mempelajari tentang dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial. Sebagai hasilnya

adalah siswa dapat mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial . Sedangkan materi pada pertemuan II

mempelajari tentang hal-hal yang harus harus dilakukan untuk

menyikapi adanya pengaruh globalisasi dalam kehidupan sehari-hari.

c) Mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang

digunakan adalah gambar. Media pembelajaran pada siklus I berupa

gambar yang berkaitan dengan globalisasi, gambar contoh kebudayaan

yang berkembang di dalam masyarakat secara global.

3) Menyiapkan Lembar Observasi: RPP, Pelaksanaan Pembelajaran Guru,

dan Penilaian Proses Siswa

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan

hal-hal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan.

Lembar observasi RPP dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran peneliti oleh guru kelas IV. RPP merupakan kerangka

prosedural yang sangat penting dalam perancanaan pembelajaran

sehingga perlu dibuat penilaian. Lembar pengamatan penilaian proses

siswa meliputi aspek afektif dan psikomotor siswa dalam proses

Page 78: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

pelaksanaan pembelajaran PKn. Pengamatan siswa ini berfungsi sebagai

hasil penilaian nontes kualitas proses. Sedangkan lembar observasi

yang dibuat untuk guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya

kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa

penilaian tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil tes tertulis

secara individu sebagai hasil kemampuan siswa dalam mendeskripsikan

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial sesuai

kompetensi dasar yang ingin dicapai. Untuk instrumen nontes dinilai

berdasarkan hasil observasi penilaian proses siswa yang dilakukan

oleh peneliti dengan berdasarkan lembar penilaian proses siswa dalam

pembelajaran PKn yang meliputi aspek afektif dan aspek psikomotor

siswa selama pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2012 dan

pertemuan kedua pada hari Sabtu, 24 Maret 2012. Pelaksanaan tindakan

tersebut dilaksanakan di ruang kelas IV SD Negeri 01 Tlobo.

Dalam pelaksanaan tindakan I ini, peneliti bertindak sebagai guru/

pengajar proses kegiatan pembelajaran PKn materi globalisasi dengan

menggunakan model problem based learning, sedangkan guru kelas IV

(bapak Sunaryo, S.Pd) melakukan observasi atau pengamatan terhadap

jalannya proses pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai partisipan aktif

yang mengendalikan dan mengamati jalannya pembelajaran PKn di dalam

kelas.

Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:

Pertemuan I (2x35 menit)

Page 79: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Pada pertemuan pertama yang diajarkan kepada siswa kelas IV

terlebih dahulu adalah mengenai makna globalisasi dan dampaknya terhadap

tata sosial di lingkungan sekitar. Sebelum memulai pembelajaran guru

(peneliti) melakukan kegiatan pra awal yakni membuka pembelajaran

dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas

sebagai tindakan preventif (pencegahan) terhadap penghambat jalannya

proses pembelajaran. Kemudian berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua

kelas dan diadakan presensi kehadiran siswa untuk lebih mengenal dan

mengetahui jumlah siswa yang masuk maupun yang tidak masuk pada hari

itu. Pertemuan pertama, siswa masuk semua sesuai jumlah siswa kelas IV

yaitu ada 16 siswa.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajarannya mencakup

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa secara

singkat dan jelas sehingga anak akan memiliki gambaran arah yang jelas

pada hal yang akan dipelajarinya. Tujuan pembelajaran pada pertemuan

pertama yaitu siswa mampu menjelaskan makna globalisasi dengan benar

dan siswa mampu mendeskripsikan dampak positif dan dampak negatif

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial di lingkungannya

dengan baik. Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa dan menyamakan pandangan

tentang materi globalisasi yang akan dipelajari siswa. Apersepsi

diberikan dengan menunjukkan beberapa gambar yang berkaitan dengan

globalisasi dan tanya jawab materi globalisasi.

Gambar tersebut yaitu seperti pada gambar 4.2 dan gambar 4.3

sebagai berikut:

Page 80: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Gambar 4.2. Kesibukan Masyarakat dengan Komputer

Gambar 4.3. Balita Menikmati Laptop

2) Kegiatan Inti

Masuk pada inti pembelajaran dengan durasi waktu sekitar 50

menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran terdapat

tiga (3) bentuk tindakan nyata yakni eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi. Secara sistematika awal inti pembelajaran dilakukan

tindakaneksplorasi agar guru mampu menggali pemahaman awal yang

ada pada diri siswa.

a) Eksplorasi

Siswa mengidentifikasi gambar yang ditunjukkan guru

mengenai perbedaan gaya hidup masyarakat serta transportasi yang

digunakan masyarakat pada saat sebelum dan sesudah adanya

globalisasi. Siswa mendeskripsikan pengertian teknologi informasi dan

Page 81: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

mengaitkannya dengan globalisasi. Kemudian siswa menyebutkan

contoh dampak globalisasi di lingkungannya.

Gambar tersebut yaitu seperti pada gambar 4.4 dan gambar

4.5 sebagai berikut:

Gambar 4.4. Gaya Rambut Anak Punk

Gambar 4.5. Perbandingan Alat Transportasi Tradisional dan

Modern

b) Elaborasi

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan pendalaman

materi kerja sama timbal balik dalam pembelajaran antara guru dan

siswa. Dalam kegiatan elaborasi ini siswa menyimak penjelasan dari

guru tentang prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL.

Pelaksanaan pembelajaran tersebut sebagai berikut:

(1) Fase 1, guru mengorientasikan siswa pada sebuah permasalahan

untuk dipecahkan secara berkelompok dengan memberikan

lembar kerja diskusi (lampiran 11 halaman 143).

Page 82: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

(2) Fase 2, guru meminta siswa untuk menungkapkan hal-hal yang

tidak dimengerti dalam lembar kerja diskusi kemudian

membentuk siswa ke dalam 4 kelompok. Dalam membentuk

kelompok guru menunjuk 4 siswa untuk menjadi ketua kelompok.

Lalu ke-empat siswa tersebut diminta mengambil 3 gulungan

kertas yang berisi nama siswa secara acak sebagai anggota

kelompoknya masing-masing yang salah satunya bertugas sebagai

notulen.

(3) Fase 3, setiap kelompok mendapat permasalahan yang berbeda

untuk dicarikan pemecahan masalahnya , caranya seperti yang

sudah dijelaskan oleh guru sebelumnya. Permasalahan untuk

kelompok 1 yakni mengenai gaya rambut yang warna-warni atau

gaya pakaian ketat memakai rantai, kelompok 2 mengenai adanya

pasar swalayan, masyarakat menjadi lebih mudah membeli

barang-barang yang sangat diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, kelompok 3 mengenai masyarakat di

perkotaan yang sudah tidak mengenal budaya gotong royong dan

sibuk dengan urusannya masing-masing, sedangkan kelompok 4

mengenai adanya telepon dan handpone, orang-orang dapat

berhubungan dengan saudara atau teman di tempat yang jauh.

Setiap kelompok bertugas memberikan pendapat mengenai

permasalahan masing-masing kemudian menggolongkannya ke

dalam dampak positif ataukah negatif setelah itu diberi alasannya.

Guru membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi hingga

waktu diskusi habis.

(4) Fase 4, setelah diskusi selesai kemudian ketua kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya (lampiran serta diikuti

kegiatan tanya jawab dan berpendapat dari kelompok lain.

(5) Fase 5, guru mengajukan beberapa pertanyaan sebagai refleksi

terhadap diskusi siswa dalam pemecahan masalah.

Page 83: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

c) Konfirmasi

Kegiatan inti pada konfirmasi, guru memberian reward

(penguatan) kepada masing-masing kelompok. Siswa diberikan

kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang dihadapi. Guru

memberikan konfirmasi hasil diskusi siswa dalam pemecahan

masalah. Siswa dimotivasi agar lebih semangat dan berpartisipasi

aktif.

3) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 10 menit.

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran (refleksi)

kemudian guru memberikan soal evaluasi secara individu (lampiran 12

halaman 145). Selanjutnya siswa diberikan tugas secara individu untuk

memberikan pendapat atas permasalahan dan memberikan

pemecahannya sesuai pada tugas kelompok masing-masing. Hal ini

merupakan tindak lanjut yang diberikan guru. Guru juga menyampaian

pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk giat belajar dan

bersikap yang baik dalam kehidupan. Terakhir, guru menutup proses

pembelajaran dengan salam.

Pertemuan 2 (2x35 menit)

Pertemuan kedua materi yang disampaikan berkaitan dengan cara

atau hal-hal yang harus dilakukan untuk menyikapi pengaruh atau dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial di lingkungan

masyarakat. Kegiatan pra awal yang guru (peneliti) lakukan tidak berbeda

jauh dari pertemuan I karena dimulai awal masuk sekolah (jam pertama)

yakni membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, dilanjutkan

dengan mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif (pencegahan)

terhadap penghambat jalannya proses pembelajaran. Kemudian berdoa

bersama yang dipimpin oleh ketua kelas dan diadakan presensi kehadiran

siswa untuk lebih memahami dan mengetahui jumlah siswa yang masuk

Page 84: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

maupun yang tidak masuk pada hari itu. Jumlah siswa yang hadir kurang

lengkap hanya ada 15 siswa.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajarannya mencakup

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih

5 menit. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa

secara singkat dan jelas sehingga anak akan memiliki gambaran arah

yang jelas pada hal yang akan dipelajarinya. Tujuan pembelajaran yang

akan dicapai yaitu siswa mampu menentukan sikap terhadap pengaruh

globalisasi khususnya teknologi informasi di lingkungannya.Setelah itu,

guru memberikan apersepsi sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar

siswa dan menyamakan pandangan tentang materi globalisasi yang akan

dipelajari siswa. Apersepsi diberikan dengan mengulas materi yang telah

diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

2) Kegiatan Inti

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan

durasi waktu sekitar 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti

pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan yakni eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika awal inti pembelajaran

dilakukan tindakan eksplorasi agar guru mampu menggali pemahaman

awal yang ada pada diri siswa.

a) Eksplorasi

Guru menunjukkan sebuah handphone kepada siswa,

kemudian siswa mengidentifikasi dampak positif maupun dampak

negativf dari handphone tersebut dalam kehidupan masyarakat sehari-

hari. Selanjutnya siswa berpikir terkait hal-hal atau alternatif cara apa

saja yang harus dilakukan untuk menyikapi dampak globalisasi

Page 85: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

teknologi informasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat agar

tidak terhanyut dalam pengaruh globalisasi yang bersifat negatif.

b) Elaborasi

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan melakukan

proses kerjasama dalam pembelajaran antara guru dan siswa.

Pelaksanaan pembelajaran tersebut yaitu sebagai berikut:

(1) Fase 1, dalam kegiatan elaborasi guru memberikan beberapa

gambar permasalahan sebagai akibat adanya globalisasi teknologi

informasi (lampiran 13 halaman 146) kepada setiap kelompok.

Masing-masing kelompok mendapatkan gambar yang berbeda

yakni kelompok 1 mendapat gambar anak-anak yang gemar

mengunjungi warung internet, kelompok 2 mendapat gambar

pelajar yang melakukan konvoi dengan seragam yang dicorat-

coret untuk merayakan kelulusannya, kelompok 3 mendapat

gambar siswa-siswi yang jalan-jalan ke suatu mall setelah pulang

sekolah dengan masih mengenakan seragam sekolah, sedangkan

kelompok 4 mendapat gambar gaya hidup masyarakat yang

senang berbelanja menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal

yang kurang penting.

(2) Setelah itu guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok

yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya, siswa

dikondisikan dalam kelompok belajar dan diberi kesempatan

untuk mengungkapkan hal-hal yang tidak dimengerti (fase 2).

(3) Setiap kelompok menyelesaikan permasalahan yang diberikan

oleh guru mengenai cara-cara menyikapi dampak negatif dari

globalisasi teknologi informasi sesuai bagiannya masing-masing

(fase 3). Guru membimbing jalannya diskusi hingga waktu

diskusi habis.

(4) Kemudian ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

serta diikuti kegiatan tanya jawab dan berpendapat (fase 4).

Page 86: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

(5) Setelah itu guru mengajukan beberapa pertanyaan sebagai refleksi

terhadap diskusi siswa dalam pemecahan masalah (fase 5).

c) Konfirmasi

Kegiatan konfirmasi, guru memberikan reward (penguatan)

kepada masing-masing kelompok dan pemberian hadiah kepada

kelompok terbaik. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan

kesulitan yang dihadapi. Guru memberikan konfirmasi hasil diskusi

siswa dalam pemecahan masalah. Siswa dimotivasi agar lebih

semangat dan berpartisipasi aktif.

3) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 15 menit.

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai bentuk

refleksi yang dilakukan guru. Kemudian guru memberikan soal evaluasi

secara individu (lampiran 14 halaman 148). Guru juga menyampaikan

pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk giat belajar,

hidup rukun, membantu orang tua, dan bersikap yang baik dalam

kehidupan. Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan salam.

c. Observasi

Tahap observasi siklus I pada hari Rabu dan Sabtu, 21-24 Maret

2012 yaitu dilakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa

selama proses pembelajaran. Selain observasi siswa, peneliti juga

mempersiapkan lembar observasi kinerja bagi guru beserta pedoman

penilaiannya (lampiran 33 halaman 188). Proses pengamatan dilakukan oleh

guru kelas IV terhadap RPP, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru

(peneliti), dan penilaian proses siswa ketika mengikuti pembelajaran PKn

materi Globalisasi dengan model problem based learning. Kegiatan

pengamatan ini menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan.

Pengamatan difokuskan pada tiga aspek yaitu: (1) RPP yang

dijadikan pedoman mengajar guru (peneliti), (2) berlangsungnya proses

Page 87: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

pelaksanaan pembelajaran terkait sikap siswa dan kegiatan guru selama

pembelajaran berlangsung, (3) hasil penilaian tes unjuk kerja kemampuan

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial dengan model problem based learning oleh siswa. Dalam pengamatan

ini, peneliti bertindak sebagai partisipan aktif yang mengendalikan proses

pembelajaran. Sementara guru kelas IV sebagai pengamat inti dengan duduk

di tempat paling belakang agar bisa mengamati dan menilai proses

pembelajaran yang dipimpin oleh peneliti secara intensif.

Berdasarkan kegiatan observasi tersebut, secara garis besar

diperoleh gambaran tentang hasil dan jalannya pembelajaran dari mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tentang dampak globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial dengan menggunakan model

problem based learning sebagai berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru

Pengamatan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran yang

digunakan guru dalam mengajar sangat penting karena sebagai prosedur

mengajar guru di dalam kelas. RPP yang digunakan oleh peneliti sudah

termasuk kategori baik. Secara garis besar RPP yang disusun sudah

relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada

dengan sistematika yang runtut dan tujuan pembelajaran yang jelas

mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

2) Penilaian Proses (Sikap Siswa)

Di dalam proses pembelajaran siswa sudah terlihat lebih aktif

dan bersungguh-sungguh dibandingkan dengan kondisi awal. Secara

klasikal terdapat peningkatan terhadap aspek afektif dan aspek

psikomotor pada diri siswa saat pembelajaran berlangsung. Dari data

pengamatan aspek afektif siswa pada siklus I (lampiran 18 halaman 152)

diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

Page 88: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

a) Sebagian siswa tidak memilih menyaksikan televisi jika di televisi

menayangkan acara anak kesukaan mereka di saat jam belajar.

b) Sebagian siswa kurang menyukai model pakaian budaya barat yang

berkembang saat ini.

c) Sebagian besar siswa lebih menyukai makanan cepat saji daripada

makanan tradisional.

d) Sebagian siswa lebih memilih berbelanja di swalayan dibandingkan di

toko atau pasar tradisional.

e) Sebagian siswa tidak setuju dengan kebiasaan pelajar yang merayakan

kelulusannya dengan konvoi dan mewarnai seragam sekolah.

f) Sebagian siswa kurang setuju jika seorang pelajar tidak mengganti

chanel televisi meskipun acara yang sedang ditayangkan tidak sesuai

dengan usia mereka.

g) Sebagian siswa setuju dengan masyarakat yang membeli barang yang

tidak diperlukan saat berbelanja di swalayan.

h) Sebagian siswa kurang setuju dengan seorang anak yang lebih

memilih bermain playstation dibandingkan membantu orang tua.

i) Sebagian siswa setuju dengan masyarakat yang tidak mematikan

televisi/radio saat adzan dikumandangkan.

j) Sebagian siswa kurang setuju dengan seseorang yang kurang

menghargai waktu.

Data penilaian proses siswa aspek afektif pada siklus I dapat

dimasukkan ke dalam tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Frekuensi Data Afektif Siswa Siklus I

No Kriteria Aspek Afektif Frekuensi Prosentase

1 Sangat Rendah 1 6,25%

2 Rendah 3 18,75%

3 Sedang 4 25%

4 Tinggi 6 37,5%

5 Sangat Tinggi 2 12,5%

Page 89: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui penilaian afektif siswa,

terdapat 1 siswa (6,25%) yang mendapat kriteria sangat rendah, 3 siswa

(18,75%) mendapat kriteria rendah, 4 siswa (25%) mendapat kriteria

sedang, 6 siswa (37,5%) penilaian afektifnya termasuk kriteria tinggi dan

2 siswa (12,5%) termasuk kriteria sangat tinggi. Berdasarkan data dalam

tabel 4.2 tersebut dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.6 sebagai

berikut:

Gambar 4.6 Grafik Observasi Afektif Siswa Siklus I

Dari pengamatan pada siklus I diperoleh data hasil observasi

aspek psikomotor siswa sebagai berikut:

a) Siswa kurang terampil dalam mengatur peran dalam diskusi

pemecahan masalah dampak globalisasi teknologi informasi terhadap

tata sosial.

b) Siswa kurang tepat dalam menyiapkan alat pelajaran dan

menggunakan media.

c) Sebagian siswa masih salah menjawab pertanyaan baik dari guru

maupun dari teman.

d) Sebagian siswa belum merapikan kembali meja kursi dengan baik.

e) Masih banyak siswa tidak dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan

benar sesuai dengan materi dampak globalisasi teknologi informasi

terhadap tata sosial.

6,25%

18,75%

25%

37,5%

12,5%

0

1

2

3

4

5

6

7

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Fre

kue

nsi

Sikap Siswa (Kriteria afektif)

Page 90: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Dari lembar observasi psikomotor siswa pada siklus I (lampiran

19 halaman 154) yang dilakukan oleh observer diperoleh data pada tabel

4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3. Frekuensi Observasi Psikomotor Siswa Siklus I

No Kriteria Aspek Psikomotor Frekuensi Prosentase

1 Sangat Rendah 2 12,5%

2 Rendah 3 18,75%

3 Sedang 6 37,5%

4 Tinggi 4 25%

5 Sangat Tinggi 2 12,5%

Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui penilaian psikomotor siswa

sejumlah 2 siswa (12,5%) mendapat kriteria sangat rendah, 3 siswa

(18,75%) mendapat kriteria rendah, 6 siswa (37,5%) mendapat kriteria

sedang, 4 siswa (25%) mendapat kriteria tinggi dan 2 siswa (12,5%)

penilaian psikomotornya mencapai kriteria sangat tinggi. Berdasarkan

data tersebut maka dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.7 berikut

ini:

Gambar 4.7 Grafik Observasi Psikomotor Siswa Siklus I

12,5%

18,75%

37,5%

25%

12,5%

0

1

2

3

4

5

6

7

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Fre

kue

nsi

Kriteria Penilaian Psikomotor

Page 91: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

3) Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Guru

Dari data observasi dalam siklus I selama 2 kali pertemuan diperoleh

hasil observasi (lampiran 34 halaman 201) sebagai berikut:

a) Pada kegiatan pra pembelajaran, guru sudah memeriksa kesiapan siswa dan

mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran dengan baik.

b) Pada kegiatan membuka pelajaran, guru sudah melakukan absensi,

menyampaikan tujuan yang akan dicapai serta merencanakan kegiatan

pembelajaran dengan baik.

c) Penguasan guru terhadap materi pembelajaran sudah baik yakni sudah baik

dalam mengaitkan materi materi pembelajaran dengan pengetahuan lain

serta sesuai dengan realitas kehidupan dan juga cukup baik dalam

menyampaikan materi yang diajarkan.

d) Guru sudah menggunakan pendekatan atau strategi pembelajaran dengan

baik yaitu sudah baik dalam menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning sehingga pembelajaran sesuai dengan tujuan yang dicapai,

guru sudah baik dalam memberi pelajaran secara runtun, bersifat kontekstual

serta guru baik dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang ditentukan.

e) Guru sudah baik dalam pemanfaatan masalah nyata di sekitar lingkungan

sebagai sumber belajar/ media pembelajaran, menghasilkan pesan yang

menarik, dan sudah sangat baik untuk melibatkan siswa dalam pemecahan

masalah.

f) Pada proses pembelajaran, guru sudah baik dalam memicu dan memelihara

keterlibatan siswa. Guru sudah baik dalam menumbuhkan keaktifan siswa,

menumbuhkan antusias siswa baik dalam bertanya maupun menjawab,

bersikap terbuka dan hangat kepada siswa.

g) Guru sudah melakukan penilaian proses dan hasil dengan baik yakni guru

sudah baik dalam memilih dan melakukan penilaian akhir sesuai dengan

tujuan.

h) Guru sudah baik dalam penggunaan bahasa baik secara lisan maupun

tertulis.

i) Guru sudah baik dalam menutup pelajaran serta memberikan motivasi bagi

siswa.

Page 92: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Sehingga disimpulkan nilai rata-rata kegiatan pembelajaran guru

termasuk kategori baik. Sedangkan kekurangan/catatan yang diberikan

oleh observer yaitu guru kurang memperhatikan dan menegur siswa yang

ramai. Kesan kerja guru masih perlu ditingkatkan.

4) Hasil penilaian tes unjuk kerja kemampuan siswa dalam mendeskripsikan

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial dengan

model problem based learning

Setelah diadakan tes tindakan pada siklus I diperoleh data

nilai kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial (lampiran 17 halaman 151). Data

nilai tersebut dikelompokkan ke dalam tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Nilai PKn mengenai Dampak

Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial Siswa Kelas

IV Siklus I

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah (xi) Fi.xi

Prosenta

se (%) Keterangan

1 61 - 66 0 63,5 0 0 Tidak Tuntas

2 67 - 72 6 69,5 417 37,5 Tidak Tuntas

3 73 - 78 4 75,5 302 25 Tuntas

4 79 - 84 5 81,5 407,5 31,25 Tuntas

5 85 - 90 1 87,5 87,5 6,25 Tuntas

Jumlah 16

1214 100

Nilai rata-rata = 75,87

Tingkat Ketuntasan = 62,5 %

Tabel 4.4 di atas menunjukkan prosentase siswa yang belum

dan sudah tuntas KKM. Dari 16 siswa kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 01 Tlobo Jatiyoso, terdapat sebesar 37,5% siswa belum tuntas

Page 93: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

KKM yang terbagi dalam kelas 67-72. Sisanya sebesar 62,5% siswa

sudah tuntas KKM yang terbagi pada kelas 73-78 sebesar 25%, pada

kelas 79-84 sebesar 31,25%, dan pada kelas 85-90 sebesar 6,25%. Dari

tabel tersebut juga dapat diketahui ketuntatasan hasil belajar siswa pada

siklus I mencapai 62,5% atau 10 siswa sudah tuntas. Sedangkan siswa

yang tidak tuntas 37,5% atau 6 siswa.

Berdasarkan data pada tabel 4.4 di atas maka kemampuan siswa

dalam mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap

tata sosial setelah diadakan tindakan siklus I pada siswa kelas IV SDN 01

Tlobo dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.8 dibawah ini :

Gambar 4.8. Grafik Nilai PKn mengenai Dampak Globalisasi

Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial Siswa Kelas IV Siklus I

Pada gambar di atas ditunjukkan frekuensi dari masing-masing

kelas. Pada kelas 61- 66 terdapat sebanyak 0 siswa, pada kelas 67-

72 terdapat sebanyak 6 siswa, pada kelas 73-78 terdapat 4 siswa, pada

kelas 79-84 terdapat sebanyak 5 siswa, dan pada kelas 85-90 terdapat

1 siswa. Dengan jumlah keseluruhan 16 siswa, masih terdapat 6 siswa

yang belum tuntas KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

ketuntasan hasil kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial yang memperoleh

0 %

37,5%

25%

31,25%

6,25%

0

1

2

3

4

5

6

7

61-66 67-72 73-78 79-84 85-90

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 94: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

nilai ≥ 73 (KKM) pada siklus I belum mencapai 80%, sehingga

pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus II.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa kualitas

pembelajaran PKn khususnya materi dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial siklus I baik proses maupun hasil telah

menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal (pra tindakan).

Keberhasilan proses pembelajaran PKn siklus I dapat dilihat dari beberapa

indikator berikut ini:

1) Afektif

Sikap siswa terhadap pembelajaran PKn materi globalisasi

dengan penerapan model problem based learning di siklus I, telah

menunjukkan peningkatan meskipun belum maksimal. Siswa yang

termasuk kriteria sangat rendah mencapai 6,25% dan siswa yang

termasuk kriteria sangat tinggi 18,75%. Sedangkan sisanya termasuk

dalam kriteria rendah, sedang dan tinggi. Siswa tampak tertarik dan lebih

antusias mengikuti pembelajaran dengan model PBL, sehingga perhatian

siswa pun lebih terfokus pada pelajaran. Adapun indikator pengukuran

sikap siswa dapat diukur dari hasil angket mengenai materi yang telah

diisi oleh siswa.

2) Psikomotor

Siswa menunjukkan peningkatan keterampilan psikomotor

dalam mengikuti pembelajaran PKn materi globalisasi. Siswa yang

termasuk kriteria sangat tinggi mencapai 31,25%. Sedangkan sisanya

termasuk dalam kriteria rendah, sedang dan tinggi. Adapun indikator

pengukuran psikomotor siswa dapat diukur dari jumlah siswa yang

menampakkan keaktifannya dalam mengatur peran dalam diskusi

pemecahan masalah, menyiapkan alat pelajaran dan penggunaan media,

menjawab pertanyaan guru maupun teman, merapikan kembali meja dan

Page 95: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

kursi setelah diskusi kelompok, dan menyimpulkan hasil diskusi.

Terlebih pada saat melakukan diskusi pemecahan masalah, mereka

terlihat kurang berperan dalam mengemukakan pendapat dan sering

bercanda dengan sesama teman kelompoknya.

Selain meningkatkan kualitas proses pembelajaran dari uraian di

atas, penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based

learning) ini juga meningkatkan hasil pembelajaran kemampuan siswa

dalam mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap

tata sosial . Hal ini terbukti dari 16 siswa, 10 siswa atau sekitar 62,5% telah

mencapai ketuntasan belajar dengan mendapat nilai di atas 73 (KKM).

Ketuntasan belajar ini mengalami peningkatan dari kondisi awal dengan

nilai rata-rata kelas sebesar 67,25 meningkat menjadi 75,87.

Namun, selain ada keberhasilan juga masih terdapat kekurangan

dari tindakan pada siklus I yang menyebabkan hasil pembelajaran PKn

materi globalisasi kurang maksimal. Setelah berdiskusi dengan guru kelas

IV, diperoleh simpulan mengenai hal-hal yang menyebabkan nilai siswa

kurang maksimal antara lain:

1) Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan

meggunakan model pembelajaran problem based learning.

2) Keaktifan siswa juga belum terlihat maksimal atau masih malu menjawab

pertanyaan ataupun mengemukakan pendapat.

3) Sikap siswa atau aspek afektif maupun psikomotor perlu ditingkatkan

karena mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa.

4) Hasil diskusi kelompok pemecahan masalah yang disusun oleh siswa

masih terdapat banyak kekurangan sehingga isi pokok materi belum

tergambarkan.

5) Sebagian siswa masih kurang terampil berbicara di depan kelas dalam

mendeskripsikan hasil pemecahan masalah yang mereka diskusikan

Page 96: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

bersama, masih terlihat diam karena malu atau lupa apa yang akan

dikatakan.

6) Guru jarang menegur atau memperingatkan siswa yang tidak fokus

terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Pada umumnya siswa belum dapat memanfaatkan waktu. Hal ini

karena siswa tidak memikirkan betapa terbatasnya waktu yang tersedia

sehingga mereka kurang bisa memanfaatkan waktu dengan baik.

2. Siklus II

Tindakan pada siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap

pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus II dilaksanakan

pada hari Rabu, 28 Maret 2012 (pertemuan 1) dan Sabtu, 31 Maret 2012

(pertemuan 2).

Bertolak dari hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti bersama guru

kelas IV yang sekaligus bertindak sebagai observer, berdiskusi mengenai cara

yang tepat untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Tahap ini

dilakukan pada hari Senin, 26 Maret 2012 di ruang kelas IV SDN 01 Tlobo

setelah dilaksanakannya siklus I. Proses pembelajaran PKn materi globalisasi

pada siklus II ini, rencananya akan dilakukan dengan beberapa langkah

perbaikan dari tindakan siklus I, yaitu:

1) Guru meningkatkan kulitas proses dari aspek afektif dan juga aspek

psikomotor siswa di dalam proses pembelajaran dengan menciptakan

kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk

belajar.

2) Memberikan permasalahan yang lebih menarik dengan melakukan diskusi

kelompok kembali. Siswa yang belum aktif berdiskusi, perlu dibangkitkan

semangatnya sehingga diskusi yang dilaksanakan bermanfaat untuk

menyempurnakan hasil kerjanya.

3) Guru lebih memotivasi siswa agar berani dan percaya diri tampil berbicara

di depan kelas saat mempresentasikan hasil diskusi maupun saat menjawab

Page 97: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

pertanyaan dari guru dengan cara penguatan verbal dan pemberian bintang

bagi siswa yang aktif.

4) Guru menciptakan suasana kompetisi dengan membuat dua buah bagan

mengenai dampak globalisasi teknologi informasi dan cara menyikapinya

(lampiran 37 halaman 208), sehingga kegiatan pembelajaran tampak lebih

hidup.

5) Menciptakan situasi belajar yang lebih menyenangkan agar siswa semakin

berminat dalam mengikuti pelajaran sehingga akan lebih meningkatkan

keaktifannya.

6) Guru selalu memberikan arahan dan perhatian pada siswa agar mempunyai

rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya.

7) Guru menyarankan agar siswa mampu mengembangkan daya imajinasi dan

kreativitas diri saat pelaksanaan diskusi dalam pemecahan masalah dan

tidak menyimpang dari materi.

8) Guru lebih memberikan perhatian kepada siswa dengan cara pendekatan

individu dan menegur bagi siswa yang tidak fokus pada proses

pembelajaran.

Adapun tahapan-tahapan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti dan guru kelas IV mendiskusikan rencana tindakan

yang akan dilakukan dalam proses penelitian siklus II ini untuk

mendapatkan hasil yang optimal sesuai harapan bahwa target yang akan

dicapai adalah 80 % siswa tuntas dari hasil tes kemampuan mendeskripsikan

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial.

Tahap-tahap perencanaan pada siklus II meliputi kegiatan sebagai

berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan

silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas IV semester

II materi globalisasi (lampiran 20 halaman 156).

Page 98: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Standar Kompetensi:

3. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.

Kompetensi Dasar:

4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di

lingkungannya.

4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di

lingkungannya.

Indikator:

Kognitif

1. Siswa dapat menjelaskan makna globalisasi.

2. Siswa dapat mendeskripsikan dampak positif globalisasi di

lingkungannya.

3. Siswa dapat mendeskripsikan dampak negatif globalisasi di

lingkungannya.

4. Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk

menghadapi pengaruh globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial.

Afektif

5. Siswa mampu memberikan contoh dampak teknologi informasi

terhadap tata sosial di lingkungannya.

6. Siswa mampu menentukan sikap atau tidakan yang harus dilakukan

untuk menhgadapi pengaruh globalisasi teknologi informasi terhadap

tata sosial di lingkungannya.

Psikomotor

7. Siswa mampu mendeskripsikan dampak positif dan negatif globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial di lingkungannya.

Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang

dengan 2 kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2x35

menit, sehingga dalam satu siklus terdapat alokasi waktu 4x35 menit.

Page 99: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat mencakup penentuan:

identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi, pembelajaran, model dan metode pembelajaran,

langkah-langkah kegiatan (skenario) pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, dan teknik penilaian.

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan

pembelajaran adalah:

a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas IV yang biasa

digunakan setiap hari. Ketika diskusi berlangsung, tempat duduk atau

kursi diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat melakukan

diskusi dengan baik.

b) Materi pembelajaran, materi pertemuan I siklus II mempelajari tentang

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial dan cara

menyikapinya. Sedangkan materi pada pertemuan II mengulang

materi tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam menyikapi dampak

atau pengaruh globalisasi teknologi informasi yang masuk dalam

kehidupan masyarakat.

c) Guru menyiapkan bagan pengaruh gobalisasi dan sikap terhadap

pengaruh globalisasi (lampiran 37 halaman 208) sebagai bahan untuk

diskusi kelompok siswa. Bagan tersebut terdiri dari 4 aspek yakni

pengaruh globalisasi teknologi informasi dalam bidang gaya hidup,

makanan, pakaian dan komunikasi. Dimana ke empat aspek tersebut

diuraikan satu per satu mengenai kondisi masing-masing aspek baik

sebelum maupun setelah terkena dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial.

d) Mempersiapkan hadiah yang akan diberikan kepada siswa sebagai

siswa teladan dan kelompok diskusi terbaik untuk memotivasi siswa

agar lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Page 100: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

3) Menyiapkan Lembar Observasi: Pelaksanaan Pembelajaran Guru

(APKG), dan Penilaian Proses Siswa

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan

hal-hal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan.

Lembar observasi APKG (lampiran 32 halaman 184) dibuat untuk

menilai Pelaksanaan Pembelajaran oleh guru kelas IV. Lembar

pengamatan penilaian proses siswa lebih diutamakan pada aspek afektif

dan psikomotor siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran PKn

materi globalisasi. Pengamatan siswa ini berfungsi sebagai hasil

penilaian nontes kualitas proses. Sedangkan lembar observasi yang

dibuat untuk guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya

kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa

penilaian tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil tes tertulis

secara individu sebagai hasil kemampuan siswa dalam mendeskripsikan

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial sesuai

kompetensi dasar yang ingin dicapai. Untuk instrumen nontes dinilai

berdasarkan hasil observasi penilaian proses siswa yang dilakukan

oleh peneliti dengan berdasarkan lembar penilaian proses siswa dalam

pembelajaran PKn yang meliputi aspek afektif dan aspek psikomotor

siswa selama pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Maret 2012 dan

pertemuan kedua pada hari Sabtu, 31 Maret 2012. Pelaksanaan tindakan

tersebut dilaksanakan di ruang kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso.

Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:

Pertemuan I (2x35 menit)

Page 101: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Pada pertemuan pertama siklus II yang diajarkan kepada siswa

kelas IV terlebih dahulu adalah mengulang kembali mengenai materi

globalisasi. Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 5 menit.

Kegiatan yang guru (peneliti) lakukan pada pra awal yakni membuka

pembelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan

mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif (pencegahan). Kemudian

berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas dan diadakan presensi

kehadiran siswa untuk mengetahui jumlah kehadiran siswa. Jumlah siswa

yang hadir pada pertemuan I lengkap yaitu 16 siswa.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

siswa secara singkat dan jelas. Tujuan pembelajaran pada pertemuan

pertama yaitu siswa mampu menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan

untuk menghadapi pengaruh globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial dengan benar dan siswa mampu menentukan sikap atau tidakan

yang harus dilakukan untuk menghadapi pengaruh globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial di lingkungannya. Setelah itu, guru

memberikan apersepsi sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar dan

membuka wawasan siswa tentang globalisasi. Apersepsi diberikan

dengan mengulas materi yang pernah diberikan pada siklus I secara garis

besarnya.

2) Kegiatan Inti

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan

durasi waktu sekitar 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti

pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan nyata yakni eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika, awal inti pembelajaran

Page 102: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

dilakukan tindakan eksplorasi agar guru mampu menggali pemahaman

awal yang ada pada diri siswa.

a) Eksplorasi

Siswa membaca buku sumber kemudian mengidentifikasi

aspek-aspek kehidupan masyarakat yang terkena dampak globalisasi

teknologi informasi, serta mencari alternatif cara atau sikap untuk

menghadapi hal tersebut agar dapat memanfaatkan pengaruh

globalisasi yang bersifat positif dan terhindar dari pengaruh

globalisasi yang bersifat negatif. Selanjutnya siswa membantu guru

memasang sebuah bagan kosong (judul: pengaruh globalisasi) dan

guru menunjukkan lembaran-lembaran jawaban yang telah didesain

untuk dipasang menjadi jawaban pada bagan kosong yang tersedia.

b) Elaborasi

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi, dalam kegiatan

elaborasi guru (peneliti) melaksanakan pembelajaran sebagai berikut:

(1) Mengorientasikan siswa pada sebuah permasalahan untuk

dipecahkan secara berkelompok yaitu dengan memberikan

beberapa potong kertas untuk dirangkai hingga membentuk suatu

bagan mengenai pengaruh globalisasi teknologi informasi terhadap

tata sosial beserta cara menyikapinya (fase 1), lihat lampiran 22

halaman 168. Bagan tersebut terdiri dari 4 aspek yakni pengaruh

globalisasi teknologi informasi dalam bidang gaya hidup, makanan,

pakaian dan komunikasi. Dimana ke empat aspek tersebut

diuraikan satu per satu mengenai kondisi masing-masing aspek

baik sebelum maupun setelah terkena dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial.

(2) Guru meminta siswa untuk mengungkapkan hal-hal yang tidak

dimengerti mengenai permasalah yang diberikan kemudian

Page 103: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang susdah

terbentuk (fase 2).

(3) Setiap kelompok melaksanakan diskusi sesuai tugas yang diberikan

oleh guru (fase 3). Guru membimbing melakukan pendekatan dan

mengarahkan diskusi kelompok hingga waktu diskusi habis.

(4) Kemudian ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

(lampiran 51 halaman 231) serta diikuti kegiatan tanya jawab dan

berpendapat (fase 4). Presentasi tersebut mengenai penjabaran atau

pendeskripsian kondisi aspek-aspek tata sosial yang meliputi aspek

gaya hidup, pakaian, makanan dan komunikasi dari sebelum

sampai setelah terkena dampak globalisasi teknologi informasi.

(5) Setelah itu guru mengajukan beberapa pertanyaan sebagai refleksi

terhadap diskusi siswa dalam pemecahan masalah (fase 5).

c) Konfirmasi

Kegiatan konfirmasi, guru memberikan reward (penguatan)

kepada masing-masing kelompok. Siswa diberikan kesempatan untuk

menyatakan kesulitan yang dihadapi. Guru memberikan konfirmasi

hasil diskusi siswa dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Siswa

dimotivasi agar lebih semangat dan berpartisipasi aktif. Untuk

kelompok terbaik diberikan hadiah yang sudah dipersiapkan oleh

guru.

3) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 15 menit.

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai bentuk

refleksi kemudian guru memberikan soal evaluasi secara individu

(lampiran 25 halaman 172). Siswa juga diberikan tugas secara individu

untuk mengamati acara di televisi kemudian menuliskan daftar nama

acara beserta keterangannya pada sebuah tabel (lampiran 24 halaman

171). Guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa

Page 104: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

motivasi untuk giat belajar dan bersikap yang baik dalam kehidupan.

Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan salam.

Pertemuan 2 (2x35 menit)

Pertemuan kedua materi yang disampaikan berkaitan dengan cara

atau hal-hal yang harus dilakukan untuk menyikapi pengaruh atau dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial di lingkungan

masyarakat. Kegiatan pra awal yang guru (peneliti) lakukan tidak berbeda

jauh dari pertemuan I karena dimulai awal masuk sekolah (jam pertama)

yakni membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, dilanjutkan

dengan mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif (pencegahan).

Kemudian berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas dan diadakan

presensi kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir lengkap ada 16 siswa.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang guru lakukan adalah

sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih

5 menit. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

siswa. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa mampu

mendeskripsikan dampak positif dan negatif globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial di lingkungannya dengan baik dan mampu

menentukan sikap atau tidakan yang harus dilakukan untuk menghadapi

pengaruh globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial di

lingkungannya secara tepat.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa dan menyamakan pandangan

tentang materi globalisasi yang akan dipelajari siswa. Apersepsi

pertemuan II diberikan dengan mengulas garis besar materi yang telah

diberikan pada pada pertemuan I siklus II. Kemudian guru mengadakan

Page 105: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

tanya jawab untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

materi.

2) Kegiatan Inti

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan

durasi waktu sekitar 45 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti

pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan yakni eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika awal inti pembelajaran

dilakukan tindakan eksplorasi agar guru mampu menggali pemahaman

awal yang ada pada diri siswa.

a) Eksplorasi

Siswa menunjukkan tugas pertemuan sebelumnya yakni

mengenai tabel daftar acara televisi beserta keterangannya (lampiran

24 halaman 171). Kemudian siswa mengklasifikasikan acara-acara

tersebut sesuai kategorinya (SU, BO, A, DW). Setelah itu siswa

mengidentifikasi acara-acara yang termasuk dalam kategori apa yang

boleh mereka saksikan dan yang tidak boleh mereka saksikan beserta

alasannya. Selanjutnya siswa belajar dalam kelompok untuk saling

melengkapi dan membantu satu sama lain.

b) Elaborasi

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi, dalam kegiatan

elaborasi guru memberikan pengarahan untuk menindaklanjuti tugas

pertemuan sebelumnya, sebagai berikut:

(1) Hasil tugas masing-masing siswa dikumpulkan menjadi satu sesuai

kelompok diskusi yang telah terbentuk kemudian dari data tersebut

dibuat grafik untuk dibandingkan dan diberi komentar atau

pendapat (fase 1).

(2) Guru meminta siswa untuk mengungkapkan hal-hal yang tidak

dimengerti mengenai permasalah yang diberikan (fase 2).

Page 106: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

(3) Setiap kelompok melaksanakan diskusi sesuai tugas yang diberikan

oleh guru (fase 3). Guru membimbing jalannya diskusi hingga

waktu diskusi habis.

(4) Kemudian ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

serta diikuti kegiatan tanya jawab dan berpendapat (fase 4). Hasil

diskusi berupa tabel data yang berisi nama daftar acara televisi

beserta keterangannya (lampiran 51 halaman 231). Kemudian data

dari tabel tersebut dibuat dalam bentuk grafik agar terlihat jelas

perbandingannya. Setelah itu diberi komentar atau pendapat atas

kesimpulan yang di dapat dari grafik yang telah dibuat tersebut.

(5) Setelah itu guru mengajukan beberapa pertanyaan sebagai refleksi

terhadap diskusi siswa dalam pemecahan masalah (fase 5).

c) Konfirmasi

Kegiatan konfirmasi, yaitu pemberian reward (penguatan)

kepada masing-masing kelompok dan pemberian hadiah siswa

teraktif. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan

yang dihadapi. Guru memberikan konfirmasi hasil diskusi siswa

dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Siswa dimotivasi agar

lebih semangat dan berpartisipasi aktif. Untuk kelompok terbaik

dalam diskusi juga diberikan hadiah yang sudah dipersiapkan oleh

guru.

3) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 20 menit.

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai bentuk

refleksi yang dilakukan kemudian guru memberikan soal evaluasi secara

individu (lampiran 25 halaman 172). Hasil pembelajaran sudah

menunjukkan peningkatan dari yang sebelumnya. Guru mengucapkan

terimakasih atas perhatian, kerjasama, dan kesungguhan siswa. Guru juga

menyampaian pesan-pesan moral kepada siswa. Kemudian guru menutup

pembelajaran dengan salam.

Page 107: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

c. Observasi

Tahap observasi siklus II pada hari Rabu dan Sabtu, 28-31 Maret

2012 dilakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa

selama proses pembelajaran. Proses pengamatan dilakukan oleh guru

kelas IV bapak Sunaryo, S.Pd. Pengamatan menggunakan lembar observasi

yang sudah dipersiapkan. Pengamatan difokuskan pada tiga aspek yaitu (1)

RPP yang dijadikan pedoman mengajar peneliti (lampiran 20 halaman 156),

(2) berlangsungnya proses pelaksanaan pembelajaran terkait sikap siswa

(penilaian proses) dan kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung. (3)

hasil penilaian tes unjuk kerja kemampuan mendeskripsikan dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial dengan model problem

based learning oleh siswa.

Berdasarkan kegiatan observasi tersebut, secara garis besar

diperoleh gambaran tentang jalannya pembelajaran dari mata pelajaran PKn

tentang kemampuan mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial dengan model problem based learning sebagai

berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru

Pengamatan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran yang

digunakan guru dalam mengajar sangat penting karena sebagai prosedur

mengajar guru di dalam kelas. RPP peneliti dinilai oleh guru kelas IV

dengan lembar pengamatan RPP yang sudah dipersiapkan. Secara garis

besar RPP yang disusun sudah relevan dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang ada dengan sistematika yang runtut dan tujuan

pembelajaran yang jelas mencakup ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor.

2) Sikap Siswa (Penilaian Proses)

Pengamatan sikap siswa selama pembelajaran ini adalah bentuk

penilaian kualitas proses. Di dalam proses pembelajaran siklus II siswa

Page 108: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

sudah terlihat lebih aktif dan bersungguh-sungguh dibandingkan dengan

siklus I. Secara klasikal terdapat peningkatan terhadap aspek afektif dan

aspek psikomotor pada diri siswa saat pembelajaran berlangsung. Dari

pengamatan aspek afektif pada siklus II (lampiran 30 halaman 180)

diperoleh data hasil angket siswa sebagai berikut:

a) Siswa sudah tidak memilih menyaksikan televisi jika di televisi

menayangkan acara anak kesukaan mereka di saat jam belajar.

b) Siswa kurang setuju dengan maraknya model pakaian budaya barat

yang berkembang di masyarakat kita saat ini.

c) Siswa lebih menyukai makanan tradisional daripada makanan cepat

saji.

d) Siswa tetap memilih berbelanja di toko atau pasar tradisional

dibandingkan di swalayan.

e) Siswa sangat tidak setuju dengan kebiasaan pelajar yang merayakan

kelulusannya dengan konvoi dan mewarnai seragam sekolah.

f) Siswa memilih mengganti chanel televisi jika acara yang sedang

ditayangkan tidak sesuai dengan usia mereka.

g) Siswa tidak setuju dengan masyarakat yang membeli barang yang

tidak diperlukan saat berbelanja di swalayan.

h) Siswa tidak setuju dengan seorang anak yang lebih memilih bermain

playstation dibandingkan membantu orang tua.

i) Siswa tidak setuju dengan masyarakat yang tidak mematikan

televisi/radio saat adzan dikumandangkan.

j) Sebagian siswa kurang setuju dengan seseorang yang kurang

menghargai waktu.

Data penilaian proses siswa aspek afektif pada siklus II dapat

dimasukkan ke dalam tabel 4.5 sebagai berikut :

Page 109: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Tabel 4.5. Frekuensi Observasi Afektif Siswa Siklus II

No Kriteria Aspek Afektif Frekuensi Prosentase

1 Sangat Rendah 0 0%

2 Rendah 1 6,25%

3 Sedang 3 18,75%

4 Tinggi 8 50%

5 Sangat Tinggi 4 25%

Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui penilaian afektif siswa,

sudah tidak ada siswa yang mendapat kriteria sangat rendah, 1 siswa

(6,25%) mendapat kriteria rendah, 3 siswa (18,75%) mendapat kriteria

sedang, 8 siswa (50%) penilaian afektifnya termasuk kriteria tinggi dan 4

siswa (25%) termasuk kriteria sangat tinggi. Berdasarkan data dalam

tabel 4.5 tersebut dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.9 sebagai

berikut:

Gambar 4.9. Grafik Observasi Afektif Siswa Siklus II

Dari pengamatan pada siklus II diperoleh data hasil observasi

aspek psikomotor siswa sebagai berikut:

a) Siswa terampil dalam mengatur peran dalam diskusi pemecahan

masalah dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial.

0%

6,25%

18,75%

50%

25%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Fre

kue

nsi

Sikap Siswa (Kriteria afektif)

Page 110: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

b) Siswa terampil dalam menyiapkan alat pelajaran dan menggunakan

media.

c) Sebagian siswa telah menjawab pertanyaan baik dari guru maupun

dari teman.

d) Sebagian siswa sudah merapikan kembali meja kursi dengan baik.

e) Siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar sesuai

dengan materi dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial.

Dari lembar observasi psikomotor siswa pada siklus II yang

dilakukan oleh observer diperoleh data pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Frekuensi Observasi Psikomotor Siswa Siklus II

No Kriteria Aspek Psikomotor Frekuensi Prosentase

1 Sangat Rendah 0 0%

2 Rendah 1 6,25%

3 Sedang 2 12,5%

4 Tinggi 8 50%

5 Sangat Tinggi 5 31,25%

Dari tabel 4.6 diatas dapat diketahui penilaian psikomotor siswa,

tidak ada siswa yang mendapat kriteria sangat rendah, 1 siswa (6,25%)

mendapat kriteria rendah, 2 siswa (12,5%) mendapat kriteria sedang, 8

siswa (50%) mendapat kriteria tinggi dan 5 siswa (31,25%) penilaian

psikomotornya mencapai kriteria sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut

maka dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.10 berikut ini:

Page 111: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Gambar 4.10. Grafik Observasi Psikomotor Siswa Kelas IV Siklus II

3) Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Guru

Dari data observasi dalam siklus II selama 2 kali pertemuan diperoleh

hasil observasi (lampiran 34 halaman 201) sebagai berikut:

a) Pada kegiatan pra pembelajaran, guru sudah memeriksa kesiapan siswa dan

mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran dengan sangat baik.

b) Pada kegiatan membuka pelajaran, guru sudah melakukan absensi,

menyampaikan tujuan yang akan dicapai serta merencanakan kegiatan

pembelajaran dengan sangat baik.

c) Penguasan guru terhadap materi pembelajaran sudah sangat baik yakni sudah

baik dalam mengaitkan materi materi pembelajaran dengan pengetahuan lain

serta sesuai dengan realitas kehidupan dan juga sangat baik dalam

menyampaikan materi yang diajarkan. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya

siswa yang sudah mulai mengerti tentang materi yang disampaikan guru

hingga mulai bertanya apa yang belum mereka mengerti.

d) Guru sudah menggunakan pendekatan atau strategi pembelajaran dengan

baik yaitu sudah sangat baik dalam menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning sehingga pembelajaran sesuai dengan tujuan yang

dicapai dan maksimal, guru sangat baik dalam memberi pelajaran secara

runtun, bersifat kontekstual serta guru sangat baik dalam melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan.

0%

6,25%

12,5%

50%

31,25%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Fre

kue

nsi

Kriteria Penilaian Psikomotor

Page 112: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

e) Guru sangat baik dalam pemanfaatan masalah nyata di kehidupan

masyarakat sebagai sumber belajar/ media pembelajaran, menghasilkan

pesan yang menarik, dan sudah sangat baik untuk melibatkan siswa dalam

pemecahan masalah.

f) Pada proses pembelajaran, guru sudah memicu dan memelihara keterlibatan

siswa dengan sangat baik. Guru sudah sangat baik dalam menumbuhkan

keaktifan siswa, menumbuhkan antusias siswa baik dalam bertanya maupun

menjawab, bersikap terbuka dan hangat kepada siswa. Hal itu dibuktikan

guru memodifikasi pertanyaan-pertanyaan dalam kuis-kuis sehingga siswa

antusias dan berlomba-lomba untuk memecahkannya. Selain itu guru juga

memberikan papan skor siswa yang mana memacu semangat siswa untuk

menjawab dan menunjukkan diri mereka aktif.

g) Guru sudah melakukan penilaian proses dan hasil dengan baik yakni guru

sudah sangat baik dalam memilih dan melakukan penilaian akhir sesuai

dengan tujuan.

h) Guru sudah baik dalam penggunaan bahasa baik secara lisan maupun

tertulis.

i) Guru sudah baik dalam menutup pelajaran serta memberikan motivasi

Sehingga nilai rata-rata kegiatan pembelajaran guru termasuk

dalam kategori sangat baik. Berdasarkan rata-rata nilai tersebut

menunjukkan kualitas pembelajaran dari guru meningkat dibandingkan

dengan siklus I.

4) Hasil penilaian tes unjuk kerja kemampuan siswa dalam mendeskripsikan

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial dengan

model problem based learning

Setelah diadakan tes tindakan pada siklus II diperoleh data

nilai kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial (lampiran 29 hlaman 179). Data

nilai tersebut dikelompokkan ke dalam tabel 4.7 di bawah ini:

Page 113: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Nilai PKn mengenai Dampak

Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial Siswa Kelas IV

Siklus II

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah (xi) Fi.xi

Prosentase

(%) Keterangan

1 61-66 1 63,5 63,5 6,25 Tidak Tuntas

2 67-72 1 69,5 69,5 6,25 Tidak Tuntas

3 73-78 4 75,5 302 25 Tuntas

4 79-84 5 81,5 407,5 31,25 Tuntas

5 85-90 2 87,5 175 12,5 Tuntas

6 91-96 3 93,5 280,5 18,75 Tuntas

Jumlah 16

1298 100

Nilai rata-rata = 81,12

Tingkat Ketuntasan = 87,5 %

Tabel 4.7 di atas menunjukkan prosentase siswa yang belum

dan sudah tuntas KKM. Dari 16 siswa kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 01 Tlobo Jatiyoso, terdapat sebesar 12,5% siswa belum tuntas

KKM yang terbagi dalam kelas 61-66 sebesar 12,5% dan kelas 67-72

sebesar 6,25%. Sisanya sebesar 87,5% siswa sudah tuntas KKM yang

terbagi pada kelas 73-78 sebesar 25%, pada kelas 79-84 sebesar 31,25%,

pada kelas 85-90 sebesar 12,5% dan pada 91-96 sebesar 18,75%. Dari

tabel 4.9 tersebut juga dapat diketahui ketuntatasan hasil belajar siswa

pada siklus II mencapai 87,5% atau 14 siswa sudah tuntas. Sedangkan

siswa yang tidak tuntas 12,5% atau 2 siswa.

Berdasarkan data pada tabel 4.7 di atas maka kemampuan siswa

dalam mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap

tata sosial setelah diadakan tindakan siklus II pada siswa kelas IV SDN

01 Tlobo dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.11 dibawah ini :

Page 114: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Gambar 4.11 Grafik Nilai PKn mengenai Dampak Globalisasi

Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial Siswa Kelas IV Siklus II

Pada gambar 4.11 di atas ditunjukkan frekuensi dari masing-

masing kelas. Pada kelas 61-66 terdapat sebanyak 1 siswa, pada

kelas 67-72 terdapat sebanyak 1 siswa, pada kelas 73-78 terdapat 4

siswa, pada kelas 79-84 terdapat sebanyak 5 siswa, pada kelas 85-90

terdapat 2 siswa, dan pada kelas 91-96 sebanyak 3 siswa. Dengan

jumlah keseluruhan 16 siswa, masih terdapat 2 siswa yang belum tuntas

KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial yang memperoleh nilai ≥ 73 (KKM) pada

siklus II sudah mencapai 87,5%, sehingga tindakan dapat dihentikan.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa kualitas

pembelajaran PKn khususnya materi dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial siklus II baik proses maupun hasil telah

menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari siklus I.

Keberhasilan proses pembelajaran PKn siklus II dapat dilihat dari beberapa

indikator berikut ini:

6,25% 6,25%

25%

31,25%

12,5%

18,75%

0

1

2

3

4

5

6

61-66 67-72 73-78 79-84 85-90 91-96

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 115: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

1) Afektif

Sikap siswa terhadap pembelajaran PKn materi globalisasi

dengan penerapan model problem based learning di siklus I, telah

menunjukkan peningkatan meskipun belum maksimal. Dari siklus I yang

termasuk kriteria sangat rendah 6,25% menjadi 0% pada siklus II dan

siswa yang termasuk kriteria sangat tinggi dari 18,75 pada siklus I

meningkat menjadi 25% pada siklus II. 1 siswa masih tergolong rendah

sedangkan sisanya termasuk dalam kriteria sedang dan tinggi. Siswa

tampak tertarik dan begitu antusias mengikuti pembelajaran PKn dengan

model PBL, sehingga perhatian siswa pun lebih terfokus pada pelajaran.

2) Psikomotor

Siswa yang menunjukkan peningkatan keterampilan psikomotor

dalam mengikuti pembelajaran PKn materi globalisasi. Pada kondisi awal

yang termasuk kriteria sangat tinggi dari 18,75% meningkat menjadi

31,25%. Hanya 1 siswa yang masih tergolong kriteria rendah sedangkan

sisanya termasuk dalam kriteria sedang dan tinggi. Pada saat melakukan

diskusi pemecahan masalah, mereka sudah terlihat berperan dalam

mengemukakan pendapat dan sudah tidak bercanda dengan sesama

teman kelompoknya.

Selain meningkatkan kualitas proses pembelajaran dari uraian di

atas, penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based

learning) ini juga meningkatkan hasil pembelajaran kemampuan siswa

dalam mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap

tata sosial. Hal ini terbukti dari 16 siswa, 14 siswa atau 87,5% telah

mencapai ketuntasan belajar dengan mendapat nilai di atas 73 (KKM).

Ketuntasan belajar ini mengalami peningkatan dari siklus I dengan nilai

rata-rata kelas sebesar 75,87 meningkat menjadi 81,12 pada siklus II.

Bertolak dari perbaikan pada siklus I dibuktikan bahwa

penggunaan model (problem based learning) pada siklus II ini dapat

Page 116: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

meningkatkan kualitas hasil pembelajaran kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial. Hal ini terbukti dari 16 siswa, 14 siswa atau sebesar 87,5% telah

mencapai ketuntasan belajar dengan mendapat nilai di atas 73 (KKM).

Ketuntasan belajar ini mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 62,5%

meningkatkan menjadi 87,5%.

Secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses

pembelajaran PKn materi globalisasi pada siklus II sudah dapat diatasi

dengan baik walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan

kurang bersungguh-sungguh. Namun, secara garis besar siswa merasa

termotivasi dalam belajar, senang hati, dan antusias dalam melakukan

kegiatan karena siswa belajar sambil bekerja sama dengan temannya secara

kompak. Selain itu, peningkatan kualitas hasil kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial pada siklus II sudah mencapai indikator ketercapaian yaitu 87,5% dari

jumlah siswa yang ada. Oleh karena itu, penelitian dapat dihentikan dan

dinyatakan berhasil.

D. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk peningkatan dari

hubungan antarsiklus. Untuk hasil penelitian persiklus sudah disajikan pada tahap

observasi (pengamatan) pada masing-masing siklus. Berdasarkan pengamatan dari

analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan kualitas proses dan hasil

siswa kelas IV SDN 01 Tlobo dalam pembelajaran PKn pada aspek kemampuan

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial

dengan model problem based learning. Peningkatan kualitas proses ditunjukkan

dari sebaran frekuensi sikap (afektif) siswa dan psikomotor siswa yang semakin

tinggi (meningkat).

1. Perkembangan hasil observasi afektif siswa dari siklus I hingga siklus II dapat

dilihat pada tabel 4.8 berikut ini :

Page 117: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Tabel 4.8 Prosentase Perkembangan Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II

No. Kriteria Afektif Prosentase

Siklus I Siklus II

1. Sangat Rendah 6,25% 0%

2. Rendah 18,75% 6,25%

3. Sedang 25% 18,75%

4. Tinggi 37,5% 50%

5. Sangat Tinggi 12,5% 25%

Tabel 4.8 di atas menunjukkan adanya peningkatan prosentase

pengamatan sikap siswa (afektif) dari siklus I sampai siklus II. Secara klasikal

aspek afektif siswa dalam proses pembelajaran terjadi peningkatan. Dari tabel

4.8 perbandingan prosentase pengamatan sikap siswa di atas dapat dibuat

grafik pada gambar 4.12 sebagai berikut:

Gambar 4.12. Grafik Perkembangan Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II

Dari hasil observasi afektif siswa menunjukkan adanya peningkatan.

Pada siklus I penilaian afektif siswa sejumlah 6,25% siswa mendapat kriteria

sangat rendah, 18,75% siswa mendapat kriteria rendah, 25% siswa mendapat

kriteria sedang, 37,5% siswa mendapat kriteria tinggi dan 12,5% siswa yang

mendapat kriteria sangat tinggi. Sedangkan pada siklus II penilaian afektif,

tidak ada siswa yang mendapat kriteria sangat rendah, 6,25% siswa mendapat

6.25%

18.75%25%

37.50%

12.50%

0%6.25%

18.75%

50%

25%

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

siklus I siklus II

Page 118: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

kriteria rendah, 18,75% siswa mendapat kriteria sedang, 50% siswa mendapat

kriteria tinggi dan 25% siswa yang mendapat kriteria sangat tinggi.

2. Perkembangan hasil observasi psikomotor siswa dari siklus I hingga siklus II

dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9. Prosentase Perkembangan Psikomotor

Siswa Siklus I dan Siklus II

No. Kriteria Afektif Prosentase

Siklus I Siklus II

1. Sangat Rendah 12,5% 0%

2. Rendah 18,75% 6,25%

3. Sedang 37,5% 12,5%

4. Tinggi 25% 50%

5. Sangat Tinggi 12,5% 31,25%

Tabel 4.9 di atas menunjukkan adanya peningkatan prosentase

pengamatan psikomotor dari siklus I sampai siklus II. Secara klasikal aspek

psikomotor siswa dalam proses pembelajaran terjadi peningkatan. Dari tabel

4.9 perbandingan prosentase pengamatan psikomotor siswa di atas dapat dibuat

grafik pada gambar 4.13 sebagai berikut:

Gambar 4.13. Grafik Perkembangan Psikomotor Siswa pada Siklus I dan

Siklus II

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Pro

sen

tase

Psikomotor Siswa

Siklus I Siklus II

Page 119: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Dari grafik pada gambar 4.13 di atas menunjukkan adanya

peningkatan perkembangan psikomotor siswa dari siklus I ke siklus II. Pada

siklus I penilaian psikomotor siswa sejumlah 12,5% siswa mendapat kriteria

sangat rendah, 18,75% siswa mendapat kriteria rendah, 37,5% siswa mendapat

kriteria sedang, 25% siswa mendapat kriteria tinggi dan 12,5% siswa yang

mendapat kriteria sangat tinggi. Sedangkan pada siklus II penilaian

psikomotor, tidak ada siswa yang mendapat kriteria sangat rendah, 6,25%

siswa mendapat kriteria rendah, 12,5% siswa mendapat kriteria sedang, 50%

siswa mendapat kriteria tinggi dan 31,25% siswa yang mendapat kriteria sangat

tinggi. Hasil tersebut telah memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan.

3. Perkembangan hasil kognitif (ketuntasan) siswa dari pra tindakan hingga siklus

II dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10. Tabel Ketuntasan Nilai PKn mengenai Dampak Globalisasi

Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial pada Kondisi Awal (Pra Siklus),

Siklus I dan Siklus II

Dari tabel 4.10 di atas menunjukkan adanya peningkatan prosentase

hasil kognitif siswa dari prasiklus sampai siklus II. Secara klasikal aspek

kognitif siswa dalam proses pembelajaran terjadi peningkatan yang cukup

signifikan. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya prosentase ketuntasan

klasikal, yakni semula pada prasiklus hanya mencapai 37,5% meningkat

menjadi 62,5% pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi sebesar

87,5%. Dari tabel 4.10 perbandingan prosentase hasil kognitif siswa di atas

dapat dibuat grafik pada gambar 4.14 sebagai berikut:

No Keterangan Kondisi

Prasiklus Siklus I Siklus II

1. Ketuntasan (%) 37,5 62,5 87,5

2. Belum Tuntas (%) 62,5 37,5 12,5

Page 120: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Gambar 4.14. Grafik Perkembangan Ketuntasan pada Pra Siklus,

Siklus I, Siklus II

Berikut ini akan dijelaskan perkembangan nilai siswa secara lebih

terperinci pada tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.11. Perkembangan Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan

Aspek yang

Ditinjau Pra Tindakan Siklus I Siklus II

Nilai terendah 47 67 61

Nilai tertinggi 76 86 95

Rata-rata nilai 67,25 75,87 81,12

Ketuntasan klasikal 37,5% 62,5% 87,5%

Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II di

atas dapat digambarkan menjadi grafik seperti gambar 4.15 berikut ini:

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1

prasiklus siklus I siklus II

Belum Tuntas

Tuntas

Page 121: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Gambar. 4.15 Grafik Perbandingan Nilai Kognitif Siswa Kondisi Awal,

Siklus I, dan Siklus II

Dari data pada tabel 4.11 dan gambar 4.15 di atas penilaian kognitif

siswa menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan tersebut dapat diuraikan

seperti berikut:

1) Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 47; pada siklus I naik

menjadi 67; namun pada siklus II turun lagi menjadi 61.

2) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal 76; pada siklus I naik

menjadi 86; dan pada siklus II naik lagi menjadi 95.

3) Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan yaitu pada tes awal sebesar

67,25; pada siklus I naik menjadi 75,87; dan pada siklus II naik lagi menjadi

81,12.

4) Untuk ketuntasan klasikal dalam arti prosentase siswa yang tuntas belajar

(KKM 73) pada tes awal hanya 37,5% (6 dari 16 siswa), pada siklus I naik

menjadi 62,5% (10 dari 16 siswa), dan pada siklus II tersisa 2 siswa yang

masih mendapat nilai dibawah KKM.

47

76

67.25

37.5

67

86

75.87

62.561

95

81.1287.5

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasikal %

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Page 122: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

5) Pada siklus I 62,5% siswa mendapat nilai > 73 dan pada siklus II 87,5% siswa

telah mendapat nilai > 73. Dari hasil tersebut telah mencapai indikator kinerja

yang telah ditetapkan.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tindakan dapat dinyatakan bahwa terjadi

peningkatan kualitas kemampuan mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial, baik proses maupun hasil kemampuan

mendeskripsikan dampak globalisasi dengan menggunakan model problem based

learning pada siklus I dan siklus II. Secara garis besar, penelitian ini telah

berhasil menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan peneliti pada bagian

bab I.

Pembahasan hasil penelitian ini akan dijabarkan secara garis besar

kualitas proses dan hasil pembelajaran PKn materi globalisasi dari prasiklus dan

setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan

model problem based learning.

Pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :

a. Prasiklus

Pada prasiklus terlihat bahwa sikap (afektif) dan psikomotor siswa

dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran masih tergolong rendah.

Mereka menganggap PKn adalah pelajaran yang sulit, yang hanya

mengandalkan hafalan saja. Sedangkan siswa merasa kurang mampu untuk

menghafal suatu materi pelajaran. Hal itu berdampak pada aspek kognitif siswa

yang rendah juga. Pembelajaran PKn masih menggunakan cara konvensional

yaitu siswa diberi materi dengan metode ceramah dan penugasan. Sesekali

siswa diberi pertanyaan namun jika tidak bisa menjawab diberi hukuman.

Suasana pembelajaran terkesan kaku karena siswa justru merasa takut untuk

menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini membuat siswa tidak antusias

mengikuti pembelajaran PKn yang diberikan oleh guru. Akibatnya presentase

Page 123: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

nilai kualitas proses secara klasikal yang meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotor masih rendah. Terbukti persentase nilai ketuntasan klasikal pada

tindakan awal ini masih rendah yaitu kognitif 37,5% (lampiran 4 halaman 121).

Kualitas proses yang rendah berimbas pada kualitas hasil

pembelajaran PKn menjadi rendah. Terbukti dengan banyaknya siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai PKn yang diperoleh siswa masih

rendah. Pada prasiklus siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 10 siswa,

sedangkan yang sudah tuntas KKM sebanyak 6 siswa atau 37,5%. Nilai

terendah pada prasiklus adalah 47 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah

76.

Nilai dalam pembelajaran PKn prasiklus siswa yang mendapat nilai

dalam interval 43-48 sebanyak 1 siswa (6,25%), interval nilai 49-54 terdapat 1

siswa (6,25%), interval nilai 55-60 sejumlah 2 siswa (12,5%), interval nilai 61-

66 terdapat 1 siswa (6,25%), interval nilai 67-72 sejumlah 5 siswa (31,25%),

dan terdapat 6 siswa (37,5%) mendapat nilai dalam interval 73-78. Nilai rata-

rata kelas adalah 67,1 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 6 siswa (37,5%)

dari jumlah siswa. Nilai rata-rata ini dapat dikatakan rendah karena nilai

yang diperoleh siswa pun juga masih rendah. Oleh karena itu dilakukan

tindakan untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa.

b. Siklus I

Berdasarkan tindakan yang sudah dilaksanakan pada siklus I terbukti

adanya peningkatan kualitas proses dan hasil kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial.

Dalam proses pembelajaran PKn materi globalisasi siklus I ini peneliti

menggunakan model problem based learning, siswa menyelesaikan sebuah

permasalahan secara berkelompok. Proses pembelajaran terkesan lebih hidup

dan menyenangkan meskipun hasilnya belum maksimal karena siswa baru

pertama kali belajar dengan model ini. Siswa lebih berminat dan terlihat aktif

dalam pembelajaran. Kerjasama dan kesungguhan siswa sangat jelas terlihat

Page 124: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

karena model problem based learning ini dilakukan secara kelompok yang

mengutamakan kerjasama dan keseriusan dari anggota kelompoknya.

Peningkatan kualitas proses pembelajaran PKn ini dibuktikan dengan nilai

prosentase kualitas proses yaitu aspek afektif dan psikomotor siswa sudah

mencapai 70%.

Pada siklus I kualitas hasil kemampuan siswa dalam mendeskripsikan

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial yang ingin dicapai

adalah 80% siswa dapat tuntas KKM. Hal ini berarti dalam siklus I

diharapkan sebanyak 13 siswa memperoleh nilai di atas KKM. Dilihat dari

banyaknya siswa yang tuntas KKM diketahui hanya sebanyak 10 siswa atau

62,5% yang sudah tuntas dan masih terdapat 6 siswa atau 37,5% yang

belum tuntas KKM (lampiran 17 halaman 151). Dengan jumlah ketuntasan

seperti itu dapat dikatakan indikator kinerja siklus I belum tercapai.

Pengamatan dari tindakan pada siklus I ditemukan beberapa hal yang

terkait faktor-faktor penilaian kemampuan siswa dalam mendeskripsikan

dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial yaitu: pertama,

Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan meggunakan

model pembelajaran problem based learning. Kedua, keaktifan siswa belum

terlihat maksimal atau masih malu menjawab pertanyaan ataupun

mengemukakan pendapat. Selain itu sebagian siswa masih kurang terampil

berbicara di depan kelas dalam mendeskripsikan hasil pemecahan masalah

yang mereka diskusikan bersama, masih terlihat diam karena malu atau lupa

apa yang akan dikatakan.

Peningkatan kualitas proses dan hasil pada siklus I belum memuaskan

dan masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan diharapkan

kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial semakin meningkat. Oleh karena itu, penelitian

ini dilanjutkan ke siklus II.

Page 125: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

c. Siklus II

Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan kualitas proses dan hasil

yang cukup signifikan dari tindakan sebelumnya. Dilihat dari proses

pembelajaran PKn materi globalisasi dengan model problem based learning,

siswa semakin aktif yang ditandai dengan banyaknya siswa yang lebih antusias

dan memperhatikan jalannya proses pembelajaran. Prosentase afektif siswa

secara klasikal mencapai 93,75% (lampiran 30 halaman 180). Prosentase

psikomotor klasikal siswa meningkat menjadi 93,75% (lampiran 31 halaman

182) ditandai dengan banyaknya siswa yang lebih aktif. Kerja sama dari siswa

dalam kelompoknya juga semakin meningkat, siswa lebih bertanggung jawab

sebagai bagian dari kelompoknya. Selain itu siswa lebih serius untuk mengikuti

pembelajaran dengan model problem based learning.

Kualitas hasil kemampuan siswa dalam mendeskripsikan dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial siklus II terjadi

peningkatan. Indikator ketercapaian kualitas hasil pada siklus II adalah 80%

atau sebanyak 13 siswa mampu tuntas KKM dalam pembelajaran

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial.

Dari 16 siswa kelas IV setelah diadakan tindakan siklus II terdapat 14

siswa atau 87,5% tuntas KKM dan 2 siswa atau 12,5% belum tuntas KKM

(lampiran 29 halaman 179). Hal ini dibuktikan dengan naiknya jumlah

frekuensi pada tiap kelas interval. Dari 16 siswa kelas IV ditunjukkan pada

kelas 67-72 saat siklus I terdapat 6 siswa meningkat menjadi 1 siswa.

Setelah tindakan siklus II nilai terendah terdapat pada kelas 61-66

sebanyak 1 siswa atau 6,25%, pada kelas 67-72 sebanyak 1 siswa atau

6,25%, pada kelas 73-78 sebanyak 25%, pada kelas 79-84 sebanyak 5 siswa

atau 31,25%, pada kelas 85-90 sebanyak 2 siswa atau 12,5%, dan pada pada

kelas 91-96 sebanyak 2 siswa atau 12,5%. Dilihat dari nilai rata-rata klasikal

siswa juga terdapat peningkatan. Nilai rata-rata klasikal pada prasiklus hanya

sebesar 67,25 meningkat pada siklus I menjadi sebesar 75,87 dan meningkat

lagi menjadi 81,12 pada siklus II.

Page 126: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Peningkatan kualitas poses dan hasil kemampuan siswa dalam

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial

dengan menggunakan model problem based learning pada siklus II sudah

mencapai indikator ketercapaian. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan dapat

dihentikan dan terbukti dinyatakan berhasil.

Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan guru kelas IV

hasil belajar PKn siswa khususnya mengenai Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial sebelum menggunakan model Problem Based

Learning (PBL) masih tergolong rendah, siswa yang tuntas hanya 37,5%

(lampiran 2 halaman 117). Hal itu dikarenakan faktor dari guru yang belum

kreatif dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat dan pengajaran guru

yang terkadang selalu ceramah dan hanya memberi tugas saja tanpa memberi

penjelasan sehingga siswa kurang maksimal dalam menyerap dan memperoleh

materi pelajaran PKn mengenai Dampak Globalisasi Teknologi Informasi

Terhadap Tata Sosial.

Sedangkan hasil wawancara setelah menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran PKn

mengenai Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial

(lampiran 36 halaman 205) terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial, selain itu ketuntasan belajar PKn siswa juga meningkat.

Hal itu dikarenakan penggunaaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) dalam pembelajaran PKn mengenai Dampak Globalisasi

Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial dapat meningkatkan kualitas proses

belajar siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna serta

memberikan kemudahan kepada siswa untuk memahami materi. Siswa mencari

dan menemukan sendiri informasi melalui kegiatan diskusi pemecahan masalah

nyata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sehingga memperoleh

pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam. Mengingat banyaknya

Page 127: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

kelebihan yang dimiliki model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

maka kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran PKn mengenai

Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap Tata Sosial dengan

menggunakan model PBL menjadi tidak berarti.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan hasil belajar PKn mengenai Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial siswa kelas IV SDN 01 Tlobo, Jatiyoso,

Karanganyar yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) yakni pembelajaran berdasarkan masalah. Hal ini terjadi

karena penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat

menjadikan pembelajaran PKn mengenai Dampak Globalisasi Teknologi

Informasi Terhadap Tata Sosial menjadi lebih bermakna sehingga hasil belajar

siswa meningkat. Hasil belajar tersebut dilihat dari meningkatnya kemampuan

siswa dalam mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap

tata sosial. Jadi penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dapat meningkatkan kemampuan mendeskripsikan dampak globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial siswa kelas IV SDN 01 Tlobo,

Jatiyoso, Karanganyar.

Page 128: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam dua siklus dengan menggunakan model problem based learning dalam

pembelajaran PKn materi dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata

sosial pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Tlobo Jatiyoso Karanganyar

dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan model problem based learning dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran PKn khususnya materi dampak globalisasi teknologi informasi

terhadap tata sosial siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso Karanganyar

tahun pelajaran 2011/2012.

2. Penerapan model problem based learning dapat meningkatkan kemampuan

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial

siswa kelas IV SD Negeri 01 Tlobo Jatiyoso Karanganyar tahun pelajaran

2011/2012. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan

yaitu pada tes awal sebesar 67,25; pada siklus I naik menjadi 75,87; dan pada

siklus II naik lagi menjadi 81,12. Sedangkan ketuntasan klasikal dalam arti

prosentase siswa yang tuntas belajar (KKM 73) pada tes awal hanya 37,5% (6

dari 16 siswa), pada siklus I naik menjadi 62,5% (10 dari 16 siswa), dan pada

siklus II mencapai 87,5% dengan tersisa 2 siswa yang masih mendapat nilai

dibawah KKM.

B. IMPLIKASI

Penelitian ini memberikan gambaran nyata bahwa keberhasilan proses

dan peningkatan hasil belajar PKn dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal

dari guru maupun siswa. Disamping itu, keberhasilan suatu pembelajaran juga

dipengaruhi oleh model dan media yang digunakan oleh guru selama proses

pembelajaran berlangsung. Faktor dari guru meliputi: kemampuan guru dalam

109

Page 129: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

mengembangkan dan menyampaikan materi, keterampilan dalam mengelola kelas,

kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan

menggunakan sumber dan media belajar sebagai perantara dalam menyampaikan

materi. Sedangkan faktor dari siswa meliputi: keaktifan dan pengetahuan siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran.

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam

pembelajaran PKn mengenai Dampak Globalisasi Teknologi Informasi Terhadap

Tata Sosial pada siswa kelas IV SDN 01 Tlobo, Jatiyoso, Karanganyar tahun

2011/2012. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus,

dimana model siklus yang digunakan terdiri dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan

pada hari Rabu dan Sabtu, tanggal 21 dan 24 Maret 2012 dan siklus II

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012 dan hari Sabtu tanggal 31

Maret 2012. Dalam setiap pelaksanaan siklus terdapat empat tahap kegiatan, yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini

dilaksanakan berdaur ulang, sebelum melaksanakan tindakan dalam setiap siklus

perlu adanya perencanaan dengan memperhatikan keberhasilan siklus

sebelumnya. Tindakan dalam setiap siklus dapat meningkatkan kualitas proses

dan hasil pembelajaran. Hal ini berdasar pada analisis perkembangan dari

pertemuan satu ke pertemuan berikutnya dalam satu siklus dan dari analisis

perkembangan peningkatan proses dalam siklus I sampai siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti bahwa penerapan model

Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan

mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial pada

siswa kelas IV SDN 01 Tlobo, Jatiyoso, Karanganyar tahun 2011/2012.

Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil

penelitian sebagai berikut:

1. Peningkatan kemampuan mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial melalui model Problem Based Learning, dapat

Page 130: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

dipertimbangkan untuk menambah model pembelajaran bagi guru dalam

memberikan materi pelajaran.

2. Pembelajaran PKn melalui model Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya materi dampak globalisasi

teknologi informasi terhadap tata sosial.

3. Memberikan informasi bagi guru untuk menentukan strategi dan model

pembelajaran yang tepat dengan model Problem Based Learning untuk

meningkatkan kemampuan mendeskripsikan dampak globalisasi teknologi

informasi terhadap tata sosial khususnya dan pelajaran lain pada umumnya.

4. Mendorong siswa untuk lebih belajar mandiri, berfikir logis, sistematis, dan

kritis dalam menjawab pertanyaan maupun memecahkan masalah serta

mengembangkan kreativitas dan inisiatifnya untuk menunjang proses

pembelajaran.

5. Menunjukkan pentingnya menerapkan model pembelajaran yang bervariasi

dan inovatif, salah satunya model Problem Based Learning yang terbukti

dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tidak membosankan

sehingga terjalin hubungan yang hangat dan bersahabat antara guru dan siswa.

6. Sebagai masukkan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keefektifan

strategi guru dalam mengajar serta meningkatkan kualitas proses pembelajaran

yang berlangsung sehubungan dengan hasil belajar siswa yag akan dicapai.

Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan guru melalui penggunaan model,

metode, sumber belajar, dan media pembelajaran yang tepat bagi siswa.

7. Pembelajaran PKn tentang dampak globalisasi teknologi informasi terhadap

tata sosial menggunakan model Problem Based Learning ini dapat digunakan

dan dikembangkan oleh guru dalam menghadapi masalah yang sejenis yang

pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa terutama untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan materi.

C. SARAN

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, peneliti dapat

mengajukan saran-saran sebagai berikut:

Page 131: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

1. Bagi Siswa

Peserta didik harus lebih meningkatkan keberanian menyampaikan

gagasan dalam proses pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan

meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan materi pembelajaran

sebagai hasil belajar. Siswa juga harus menyikapi dengan baik dampak

globalisasi teknologi informasi terhadap tata sosial, untuk itu siswa perlu

mengikuti pembelajaran PKn materi globalisasi dengan penuh kesungguhan

agar siswa memiliki pengetahuan dan lebih selektif dalam menyikapi pengaruh

atau dampak globalisasi pada kehidupan sehari-hari.

2. Bagi Guru

a. Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan

merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga peserta

didik menjadi lebih tertarik dan pembelajaran akan menjadi lebih kondusif

dan bermakna. Hal ini membuat peserta didik tidak mudah bosan dan tetap

termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

b. Dalam penyampaian materi guru hendaknya menggunakan model

pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat memberikan kemudahan terhadap

peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan

keterampilan tertentu, serta mampu memberikan pengalaman yang berbeda

dan bervariasi.

c. Guru kelas hendaknya menerapkan model pembelajaran berbasis masalah

(problem based learning) dalam kegiatan belajar - mengajar khususnya pada

pembelajaran PKn materi dampak globalisasi, karena model problem based

learning lebih efektif dan inovatif.

3. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

mengupayakan bagi guru untuk dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran

dengan berbagai macam model pembelajaran seperti model Problem Based

Learning agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.