36
K.H. ACHMAD SIDDIQ; Aktivitas dan Pemikiran Keagamaannya SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh: AHMAD MUFID NIM: 11120135 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

K.H. ACHMAD SIDDIQ;

Aktivitas dan Pemikiran Keagamaannya

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya

UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh:

AHMAD MUFID

NIM: 11120135

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan
Page 3: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan
Page 4: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan
Page 5: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

v

MOTTO

“Kesuksesan adalah jumlah total berbagai upaya

kecil yang diulangi setiap hari”

Robert Collier

Page 6: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, skripsi ini

penulis persembahkan untuk almamaterku Fakultas Adab

dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Ayahku Tohir Mustofa dan Ibuku Umi Nasihatun, adik-

adiku (Nurul Habibi, M. Ngafif Ma’ruf, Uswatun

Mukaromah), serta seluruh sahabat seperjuanganku Jurusan

Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu

Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 7: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

vii

ABSTRAK

Perkembangan pemikiran Islam di Indonesia khususnya dalam masalah

agama telah mengalami banyak kemajuan dan pembaharuan yang sangat

mengesankan. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya tokoh pembaharu yang

bermunculan, salah satunya ialah K.H. Achmad Siddiq. Ia merupakan salah satu

tokoh besar NU yang banyak memberikan pemikiran penting di dalamnya, seperti

pemikiran untuk mengatasi beberapa masalah yang terjadi di internal NU sendiri

maupun masalah yang dihadapi oleh umat Islam di Indonesia.

K.H. Achmad Siddiq telah menyumbangkan pemikirannya baik pemikiran

keagamaan maupun pemikiran kenegaraan. Dalam pemikiran kenegaraan, ia

mengajak kepada para ulama NU untuk menerima Pancasila sebagai asas tunggal,

walaupun pada awalnya apa yang ia usulkan sempat mendapat penolakan dari

kalangan ulama NU. Dalam pemikiran keagamaan, ia mencoba untuk melakukan

modernisasi dalam bidang tasawuf. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar

semangat keberagamaan sebagaimana ditunjukkan oleh tasawuf dapat diterapkan

dalam konteks kehidupan modern. Dalam dunia modern, tasawuf dapat

dipergunakan sebagai pendekatan yang dapat memenuhi kebutuhan keberagamaan

masyarakat. Pendekatan ini diambil karena menurutnya dua pendekatan yang

sudah ada yaitu aqidah dan fiqhiyah dianggap sudah tidak relevan lagi ketika

Islam berhadapan dengan kehidupan modern. Menurutnya, pendekatan tasawuf

bisa merangkul semua manusia tanpa membedakan asal muasal suku, ras, warna

kulit dan agamanya, karena dalam kehidupan tasawuf semua manusia dipandang

sama. Dengan adanya pendekatan tersebut, ia ingin menghadirkan Islam yang

damai dalam kehidupan masyarakat. Pemikiran dari K.H. Achmad Siddiq yang

tidak kalah penting adalah pemikirannya tentang Khittah Nahdliyyah. Selain itu ia

juga mengajarkan mengenai pentingnya berijtihad dan pentingnya menegakkan

keseimbangan dalam kehidupan.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan nantinya bisa

mengetahui bagaimana pembaharuan yang dilakukan oleh K.H. Achmad Siddiq

kemudian bagaimana praktek ajaran tasawuf dari K.H. Achmad Siddiq serta

bagaimana pengaruh dari pembaharuan yang ia lakukan dalam kehidupan umat

Islam.

Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang bertujuan untuk

merekonstruksi peristiwa masa lampau secara kronologis dan sistematis. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan pendekatan biografis intelektual, sedangkan

teori yang digunakan adalah teori persepsi dari Hippolyte Tais, yaitu tentang

adanya interaksi ide dan peristiwa. Maksudnya suatu gagasan ide atau pemikiran

muncul karena peristiwa yang mendorongnya, sedangkan ide itu sendiri

melahirkan peristiwa baru yang akan mendorong lahirnya ide lagi.

Page 8: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan pencipta dan pemelihara alam

semesta. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi penulis yang akhirnya

dapat menyelesaikan skripsi berjudul “K.H. Achmad Siddiq; Aktivitas dan

Pemikiran Keagamaannya”. Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari

pertolongan Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dalam

kesempatan ini penulis menghaturkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik

itu secara langsung maupun tidak langsung, terutama kepada:

1. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2. Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

3. Ketua dan sekertaris Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

4. Ibu Dra. Soraya Adnani, M. Si selaku Dosen Penasehat Akademik

5. Seluruh staf pengajar Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta yang telah memberikan segenap ilmunya kepada penulis,

khususnya staf pengajar Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam.

Page 9: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

ix

6. Ibu Dra. Himayatul Ittihadiyah, M.Hum., M.A selaku pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan,

kritik dan saran maupun arahan yang sangat berguna dalam prosses penulisan

skripsi ini.

7. Khususnya kepada yang tercinta dan tersayang kedua orang tua saya Ibu Umi

Nasihatun dan Bapak Tohir Mustofa yang telah mendidik dan membimbing

anak-anaknya, mereka yang selalu mendo’akan, memberi motifasi serta

pengorbanannya dari segi moril maupun materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Untuk adik-adikku Nurul Habibi, M. Ngafif Ma’ruf,

dan Uswatun Mukaromah. Tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada seluruh

keluarga besarku yang ada di Cilacap, semoga Allah SWT selalu memberikan

kesehatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

8. Kepada seluruh sahabat-sahabatku di Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam,

anggota klub futsal SKI 2011 ( Wahyu, Rizki, Sholeh, Imam, trio Agus, Ebit,

Miftahul Khoeri, Miftahul Huda, Ja’far, Muhammadi, Ahmad, Habib, Faris,

Ifat dll). Para anggota Casper (Ayu, Farida, Tiofani, Arin, Itsna, Via), dan juga

sahabat-sahabatku lainnya yang sudah lulus terlebih dahulu, semoga apa yang

kalian dapatkan selama belajar di UIN Sunan Kalijaga ilmunya bisa

bermanfaat.

9. Sahabat-sahabat KKN angkatan 83 dusun Pete, Margodadi, Seyegan, Sleman.

Pak ketua Lutfi, Risa, Arum, Nisa, Anisa, Kak Ica, Rohman, yang sudah satu

tahun lebih kita berpisah dan sudah mempunyai kesibukan masing-masing,

semoga tali silaturahmi diantara kita bisa terus terjalin.

Page 10: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

x

Atas bantuan dari berbagai pihak diatas itulah skripsi ini dapat

diselesaikan. Sekali lagi penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga Allah

SWT senantiasa memberikan balasan kepada kalian semua lebih dari apa yang

telah kalian berikan kepada penulis. Penulis juga menyadari bahwa dalam

penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan membutuhkan kritik

serta saran dari berbagai pihak.

Yogyakarta, 24 Februari 2016

Penulis,

Ahmad Mufid

NIM: 11120135

Page 11: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS ................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

HALAMAN MOTO ............................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 5

D. Kajian Pustaka ..................................................................................... 6

E. Landasan Teori ..................................................................................... 8

F. Metode Penelitian ............................................................................... 10

G. Sistematika Pembahasan ................................................................... 13

BAB II : PROFIL K.H. ACHMAD SIDDIQ ..................................................... 16

A. Profil Keluarga ................................................................................... 16

B. Latar Belakang Pendidikan ............................................................... 20

C. Karya-karya K.H. Achmad Siddiq ................................................... 22

BAB III : AKTIVITAS K.H. ACHMAD SIDDIQ ............................................ 28

A. Aktivitas K.H. Achmad Siddiq di Organisasi NU ........................... 28

B. Aktivitas K.H. Achmad Siddiq di Pemerintahan ............................ 37

BAB IV : PEMIKIRAN KEAGAMAAN K.H. ACHMAD SIDDIQ ............... 40

A. Modernisasi Tasawuf ......................................................................... 40

B. Khittah Nahdliyyah ............................................................................ 48

C. Menegakkan Prinsip Keseimbangan ................................................ 54

D. Pentingnya Membudayakan Ijtihad ................................................. 57

Page 12: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

xii

BAB V : PENUTUP ............................................................................................. 63

A. Kesimpulan ......................................................................................... 63

B. Saran .................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 70

Page 13: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto K.H. Achmad Siddiq

Page 14: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bagi umat Islam di Indonesia, istilah kyai merupakan suatu istilah yang

tidak asing lagi. Di Indonesia, kyai adalah sebutan untuk seorang tokoh dari

kalangan agamawan khususnya agama Islam yang mempunyai peranan sosial

penting dalam masyarakat.1 Posisi seorang kyai tidak hanya diagungkan oleh

kalangan santri saja tetapi juga sangat berpengaruh pada tradisi masyarakat

sebagai identitas kulturnya. Dalam prosesnya, pengembangan ini bersamaan

dengan dimulainya garakan dakwah kecil-kecilan hingga pengajian kitab yang

melibatkan masyarakat umum serta institusi pesantren yang telah dibuat dalam

pengembangan keilmuan.2

K.H. Achmad Siddiq merupakan sosok ulama tradisional yang terkenal di

kalangan pesantren, khususnya di wilayah Jember Jawa Timur. Ia lahir di Jember

pada tanggal 24 Januari 1926 atau tepat satu minggu sebelum organisasi Nahdlatul

Ulama lahir yaitu pada tanggal 31 Januari 1926.3 Ia adalah putra ke 16 dari 25

bersaudara, ayahnya bernama K.H. Muhammad Siddiq dan merupakan pendiri

dari pesantren Shiddiqiyah. Menurut silsilah yang ada, K.H. Achmad Siddiq

merupakan keturunan ke 15 dari Joko Tingkir pendiri dari Kerajaan Pajang.4

1Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya

Mengenai Masa Depan Indonesia, cet. 8 (Jakarta: LP3ES, 2011), hlm. 94. 2Suismanto, Menelusuri Jejek Pesantren (Yogyakarta: Alief Press, 2004), hlm. 53.

3Munawar Fuad Noeh, Mastuki HS, Menghidupan Ruh Pemikiran K.H Achmad Siddiq

(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 31. 4Ibid.,

Page 15: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

2

Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan baik

dipemerintahan maupun di dalam Organisasi NU. Sebagai seorang ulama dan juga

politikus, ia telah banyak melahirkan ide-ide, pemikiran di bidang agama, sosial

budaya maupun politik.

Kebesaran nama yang dimiliki K.H. Achmad Siddiq tentunya tidak

muncul begitu saja, melainkan berkaitan erat dengan kultur di mana ia hidup. Ia

tumbuh dan berkembang dalam suasana interaksi sosial yang sangat kondusif bagi

kematangan kepribadian dan kemunculannya sebagai tokoh besar.5 Selain itu

keseluruhan pengalaman yang dilalui oleh seseorang dalam perjalanan hidupnya,

ikut membentuk kepribadian diri orang tersebut.6 Demikian juga terjadi pada diri

K.H. Achmad Siddiq. Ia memperoleh pendidikan pertamanya dari orang tuanya

sendiri dan kemudian menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Islam di Jember.7

Setelah ia lulus dari Sekolah Rakyat, ia kemudian masuk ke Pesantren

Tebuireng. Di pesantren inilah ia mulai menunjukkan keaktifannya dalam

berorganisasi sehingga pada perkembangannya ia mampu menjadi seorang

organisatoris dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang luar biasa yang mampu

mengantarkan dirinya menjadi pemimpin laskar Hizbullah dalam melawan

Belanda. Pada saat belajar di Tebuireng, ia juga masuk ke Madrasah Nidhamiyah

yang dirintis oleh K.H. Wahid Hasyim. Melalui madrasah inilah kemudian ia

5Syamsun Ni‟am, The Wisdom, of K.H Achmad Siddiq: Membumikan Tasawuf (Jakarta:

Erlangga, 2009), hlm. 22. 6Abdussami, Humaidy, dan Ridwan Fakla, Biografi Lima Rais „Aam Nahdlatul Ulama

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan LTn-NU, 1995), hlm. 143. 7Ibid., hlm. 145.

Page 16: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

3

masuk kedalam kelompok Intelektual santri yang pengkaderannya dilakukan

langsung oleh K.H. Wahid Hasyim.8

Pengkaderan yang dilakukan oleh K.H. Wahid Hasyim ini telah membuat

hubungan antara K.H. Wahid Hasyim dan K.H. Acmad Siddiq menjadi semakin

dekat. Pada saat K.H. Wahid Hasyim menjadi Menteri Agama pada tahun 1945-

1952, ia ditunjuk langsung untuk menjadi sekertaris pribadinya. Berkat kedekatan

antara keduanya itulah yang menjadikan K.H. Achmad Siddiq bisa mendapatkan

pekerjaan tersebut.9

Karir perjuangannya dimulai ketika ia menjadi anggota dari GPII

(Gabungan Pemuda Islam Indonesia) Jember. Sementara pengabdian K.H.

Achmad Siddiq di pemerintahan dimulai ketika ia menjadi kepala KUA Situbondo

dan Bondowoso, kemudian meningkat menjadi kepala Kantor Wilayah

Departemen Agama Jawa Timur sampai 1971. Pada tahun 1955-1957 dan 1971 ia

pernah menjadi anggota DPR RI.10

Pada saat ia mulai berkarir di NU, ia mengawali karirnya dari wilayah

Jawa Timur khususnya wilayah Jember. Pada saat NU menjadi Parpol 1952, ia

menjadi anggota pengurus besar NU dibawah Rais „Aam K.H. Abdul Wahab

Hasbullah dan ketua umum K.H. Masykur. Kemudian pada periode 1956-1959 ia

menjadi Wakil Sekertaris Umum PBNU dengan Rais „Aam K.H. Wahab

Hasbullah dan Ketua Umum H. Idham Chalid.11

Setelah sekian lama ia aktif di

8Ibid., hlm. 146.

9Munawar Fuad Noeh, Mastuki HS, Menghidupkan, hlm. 38.

10Syamsun Ni‟am, The Wisdom, hlm. 23.

11Abdussami, Humaidy, dan Ridwan Fakla, Biografi, hlm. 148.

Page 17: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

4

NU, kemudian ia diangkat menjadi Rais „Aam NU pada tahun 1984-1989 bersama

dengan Gus Dur.12

Selama aktif di NU inilah ia mempunyai banyak peran penting, di

antaranya ia berhasil membuat perubahan melalui perannya dalam memberikan

pemikiran dengan melakukan berbagai pembaharuan guna menyelesaikan masalah

yang ada di organisasi NU maupun yang berkaitan dengan Negara Indonesia.

Gagasannya yang mengajak warga NU untuk menerima pancasila sebagai asas

tunggal telah membuat bingung warga NU dengan keputusannya tersebut. Agar

upayanya dalam menerima asas tunggal bisa diterima oleh warga NU, maka

kemudian ia menggunakan metode agama (ijtihad dan tajdid) yang sudah lama

dipakai untuk menyelesaikan suatu masalah.

Gagasan yang tidak kalah penting dari K.H. Achmad Siddiq adalah

pemikirannya mengenai khittah nahdliyyah. Pada dasarnya gagasan ini adalah

untuk mengajak warga NU untuk kembali kepada Khittah 1926. Khittah 1926

merupakan landasan berfikir, bersikap, dan bertingkah laku warga NU dalam

semua tindakan dan kegiatan (organisasi) serta dalam setiap pengambilan

keputusan.13

Gagasan mengenai Khittah Nahdliyyah sebenarnya sudah lama

dibicarakan oleh K.H. Achmad Siddiq sejak tahun 1978 dan sering didiskusikan

dengan K.H. A. Muchith Muzadi.14

12

Munawar Fuad Noeh, Mastuki HS, Menghidupkan, hlm. 43. 13

Einar Martahan Sitompul, NU dan Pancasila (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1989),

hlm. 197. 14

A. Khoirul Anam, dkk., Ensiklopedi Nahdlatul Ulama: Sejarah Tokoh dan Khazanah

Pesantren, cet. Pertama (Jakarta: Mata Bangsa dan PBNU ), hlm. 84.

Page 18: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

5

Selain itu, ia juga menganjurkan mengenai pentingnya membudayakan

Ijtihad dan menegakan prinsip keseimbangan. Ia juga melakukan pembaharuan

dalam bidang tasawuf dengan cara memodernisasikan tasawuf. Hal itu dilakukan

karena menurutnya, modernisasi yang terjadi pada masyarakat saat itu lebih

mengarah pada mudhirunisasi atau lebih mengarah kepada hal-hal yang

mudharat.15

Dengan demikian maka pengembangan jiwa agama atau suasana

religius merupakan hal penting dan mendasar untuk diprioritaskan. Kemudian ia

juga berupaya untuk membawa NU kembali pada Khittah NU 1926 dengan

harapan jalur perjuangan NU bisa kembali pada jalur sosial keagamaan

sebagaimana NU 1926.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul keinginan penulis untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemikiran dari K.H. Achmad Siddiq

dalam bidang pemikiran keagamaan.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Pokok permasalahan yang akan di bahas dalam skripsi ini adalah

mengenai pemikiran keagamaan yang dilakukan oleh K.H. Achmad Siddiq. Agar

penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu dicantumkan rumusan masalah

sebagai berikut.

1. Siapa K.H. Achmad Siddiq?

2. Apa aktivitas K.H. Achmad Siddiq?

3. Bagaimana pemikiran keagamaan K.H. Achmad Siddiq?

15

Syamsun Ni‟am, The Wisdom, hlm. 149.

Page 19: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Secara umum sejarah digunakan untuk merekonstruksi kejadian masa

lampau umat manusia.16

Begitu juga dengan penelitian ini yang bertujuan untuk

merekonstruksi peristiwa masa lampau terutama kaitannya dengan pemikiran

keagamaan yang dilakukan oleh K.H. Achmad Siddiq. Dengan dilakukan

penulisan yang sistematis, diharapkan bisa menjawab pertanyaan yang ada pada

rumusan masalah.

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Mendeskripsikan biografi dari K.H. Achmad Siddiq .

2. Menganalisis pemikiran keagamaan K.H. Achmad Siddiq.

Kegunana dari penulisan ini adalah:

1. Menambah ilmu pengetahuan mengenai sejarah pemikiran Islam yang

akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zamannya,

terutama pemikiran Islam yang ada di Indonesia.

2. Untuk menambah khasanah kepustakaan di Indonesia terutama

mengenai sejarah tokoh dan pemikirannya.

D. Tinjauan Pustaka

K.H. Achmad Siddiq adalah tokoh ulama besar yang sering memberikan

pemikirannya guna kepentingan umat Islam di Indonesia. Hal itu dibuktikan

16

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995),

hlm. 17.

Page 20: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

7

dengan pemikirannya mengenai penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal serta

pemikirannya yang mengajak para ulama NU untuk kembali kepada Khittah

Nahdliyyah. Meskipun demikian, kajian-kajian yang membahas mengenai

pemikiran K.H. Achmad Siddiq khususnya dalam pemikiran keagamaan masih

sedikit.

Terkait dengan penelusuran terhadap penelitian atau pustaka terdahulu,

penulis mendapatkan beberapa buku mengenai K.H. Achmad Siddiq diantaranya:

buku yang berjudul “Menghidupkan Ruh Pemikiran K.H Achmad Siddiq” yang

ditulis oleh Munawar Fuad Noeh dan Mastuki HS, diterbitkan oleh PT. Logos

Wacan Ilmu tahun 1999. Kemudian skripsi dari Muhibin mahasiswa Fakultas

Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga tahun 2009 yang berjudul “

Pemikiran Kenegaraan K.H. Achmad Siddiq”. Buku yang ditulis oleh Munawar

Fuad Noeh berisi mengenai pemikiran K.H. Achmad Siddiq baik pemikirann

kenegaraan, masalah pancasila, serta hanya sedikit membahas mengenai

pemikiran keagamaan yang dilakukan oleh K.H. Achmad Siddiq. Sedangkan

dalam skripsi yang ditulis oleh Muhibin lebih fokus mengenai pemikiran K.H.

Achmad Siddiq terutama mengenai penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal,

dan hanya sekilas saja membahas mengenai pemikiran keagamaannya.

Buku yang berjudul “Biografi Lima Rais „Aam Nahdlatul Ulama”, yang

diterbitkan oleh Pustaka Pelajar tahun 1995. Buku ini menjelaskan mengenai lima

tokoh Rais „Aam NU seperti K.H Hasyim Asy‟arie, K.H. Wahab Hasbullah, K.H.

Bisri Syansuri, K.H. Ali Ma‟shum dan K.H. Achmad Siddiq. Dalam buku ini

dijelaskan sekilas mengenai biografi, aktifitasnya selama berada dalam

Page 21: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

8

pemerintahan maupun Organisasi NU termasuk pemikiran yang ia berikan di

dalamnya sampai akhirnya ia menjadi salah satu Rais „Aam NU menggantikan

K.H Ali Ma‟sum.

Buku berjudul “The Wisdom of K.H. Achmad Siddiq” yang ditulis oleh

Syamsun Ni‟am, diterbitkan oleh Erlangga tahun 2009. Pembahasan dalam buku

ini hanya terfokus mengenai tasawuf termasuk tasawuf menurut K.H. Achmad

Siddiq. Sedangkan pembahasan lainnya mengenai pentingnya berijtihad,

menegakan prinsip keseimbangan, serta mengenai Khittah Nahdiyyah tidak

dibahas di dalamnya. Berdasarkan hal tersebut, maka hal inilah yang menarik

penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan menjelaskan lebih rinci

mengenai pemikiran yang dilakukan oleh K.H. Achmad Siddiq terutama

mengenai pemikiran keagamaan yang dilakukan olehnya.

E. Landasan Teori

Sebuah penelitian akan dapat dipertanggung jawabkan apabila dilandasi

dengan kerangka teori yang jelas. Sebab dalam pengertian yang lebih luas, teori

adalah suatu perangkat kaidah yang memandu seorang sejarawan dalam

menyusun data yang diperoleh dari analisis sumber dan juga dalam mengevaluasi

penemuannya.17

Penelitian ini merupakan kajian tentang sejarah pemikiran. Penelitian

sejarah memerlukan pendekatan yang relevan untuk membantu mempermudah

usaha dalam mendekati realitas masa lampau. Yang akan menjadi fokus dalam

17

Dudung Abdurahman, Metode Penelitian Sejarah (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2007), hlm. 32.

Page 22: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

9

penelitian ini adalah mengenai pemikiran keagamaan K.H. Achmad Siddiq.

Dalam penelitian ini, digunakan teori persepsi dari Hippolyte Tais, yaitu tentang

adanya interaksi antara ide dan peristiwa. Maksudnya suatu gagasan ide atau

pemikiran muncul karena peristiwa yang mendorongnya, sedangkan ide itu sendiri

melahirkan peristiwa baru yang akan mendorong lahirnya ide lagi.18

Persepsi adalah proses pengorganisasian dan proses penafsiran seorang

terhadap stimulasi yang dipengaruhi oleh berbagai pengetahuan, keinginan dan

pengalaman yang relevan terhadap stimulasi yang dipengaruhi oleh perilaku

manusia dalam menentukan pilihan hidupnya. Persepsi merupakan suatu proses

yang didahului oleh suatu penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud

diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Persepsi seseorang

terhadap suatu peristiwa atau masalah akan mempengaruhi prilaku dan tindakan

selanjutnya, sesuai dengan asumsi dasar dari teori presepsi. Teori ini berasumsi

bahwa tingkah laku orang dipengaruhi oleh cara ia melihat, menafsirkan, serta

menilai lingkungannya baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya,

serta bagaimana ia menilai kedudukannya sendiri di dalam lingkungan tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan biografi

intelektual. Pendekatan ini berusaha untuk menelusuri perkembangan tokoh

terutama dalam hal pemikiran secara individual untuk menemukan sumber dan

perilaku keagamaannya, serta pemikirannya dalam bidang agama. selain itu,

pendekatan ini juga bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam

18

Nourouzzaman Shidiqi, Tamadun Muslim ( Jakarta: Bulan Bintang, 1986), hlm. 139.

Juga dalam Taufik Abdullah dan Rusli Karim, Metodologi Penelitian Agama ( Tiara Wacana,

1989), hlm.70.

Page 23: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

10

mengenai kepribadian seseorang dirunut berdasarkan pengetahuan, latar belakang

sosial, kultur, latar belakang pendidikan, dan orang yang ada disekitarnya yang

mempengaruhi pemikirannya.19

Menurut Sidi Gazalba, pendekatan biografis adalah pendekatan yang

mengarah pada usaha untuk mengungkapkan kenyataan-kenyataan subyek yang

sedang diteliti, pengaruh yang diterima subyek itu dalam masa formatif

kehidupannya, sifat, dan watak subyek itu terhadap perkembangan suatu aspek

kehidupan.20

Sedangkan pendekatan Intelektual yaitu pendekatan yang difokuskan

pada hasil pemikiran, ide-ide tokoh yang mempengaruhi tindakan seseorang.

Seorang sejarawan idealis berpendapat bahwa pikiran-pikiran seseorang akan

mempengaruhi tindakannya.21

Hal itu karena semua tindakan dan perbuatan

manusia pasti dipengaruhi oleh pikiran.

F. Metode Penelitian

Dalam proses penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode

sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis atas

rekaman dan peninggalan terhadap peristiwa masa lampau.22

Sedangkan menurut

G.J Garaghan yang telah dikutip oleh T. Ibrahim Alfian, metode historis ialah

seperangkat aturan atau prinsip yang sistematis untuk mengumpulkan sumber-

19

Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta:

Gramedia, 1992) hlm. 77. 20

Sidi Gazalaba, Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu ( Jakarta: Bhatara, 1996), hlm. 177. 21

Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah ( Yogya: Tiara Wacana, 2003), hlm. 177. 22

Louis Gouschalk, Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto (Jakarta: UI

Press,1986), hlm. 32.

Page 24: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

11

sumber secara efektif, menilai secara kritis dan menyajikan sintesa dari hasil yang

dicapai dalam bentuk tertulis.23

Dalam penelitian ini digunakan beberapa tahapan untuk melacak

informasi sejarah agar penelitian ini dapat tersusun secara sistematis dan teruji

kredibilitasnya. Tahapan-tahapan tersebut meliputi:

1. Heuristik atau pengumpulan sumber

Heuristik adalah teknik atau cara memperoleh, menangani,

memperinci, mengklasifikasi dan merawat sumber.24

Dalam hal ini

ditempuh teknik kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan data baik

yang berupa buku, jurnal, artikel, majalah, dan surat kabar yang

berkaitan dengan K.H. Achmad Siddiq, baik mengenai biografi maupun

pemikiran-pemikirannya, serta dengan ditambah data lain yang berkaitan

dengan permasalahan atau topik. Dalam tahap ini, peneliti mendapatkan

sumber berupa buku, ensiklopedi, artikel, dan juga surat kabar.

2. Verifikasi

Setelah sumber terkumpul, langkah selanjutnya adalah

melakukan verifikasi atau kritik sumber untuk memperoleh keabsahan

sumber. Kritik yang dilakukan pada tahap ini adalah kritik intern dan

ekstern. Kritik ektern yaitu menyelidiki keaslian data, sedangkan kritik

23

Gilbert J. Garraghan, A Guide to Historical Method, dalam Dari Babad dan Hikayat

Sampai Sejarah Kritis (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992), hlm. 411. 24

Dudung Abdurahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 55.

Page 25: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

12

intern mencari kebenaran isi sumber tersebut.25

Teknik ini dilakukan

dengan cara membandingkan dan mengkritisi beberapa sumber yang

telah terkumpul untuk kemudian dicari data yang paling teruji

kredibilitasnya. Seperti membandingkan isi antara buku Menghidupkan

Ruh Pemikiran K.H. Achmad Siddiq, The Wisdom of K.H. Achmad

Siddiq, dan juga artikel yang berjudul K.H. Achmad Siddiq Pencetus

Kembali ke Khittah Nahdlatul Ulama yang didapatkan setelah melakukan

pengumpulan sumber.

3. Interpretasi

Interpretasi atau penafsiran data sejarah sering juga disebut

dengan analisis sejarah. Analisis sejarah bertujuan untuk melakukan

sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah.26

Sumber sejarah yang telah terkumpul dan melalui proses verifikasi

kemudian peneliti tafsirkan menggunakan pendekatan dan teori yang

digunakan dalam penelitian ini. Tahap ini sangat penting karena

merupakan upaya untuk mengkronologiskan peristiwa sejarah, sehingga

menghasilkan konstruksi sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Fakta sejarah tidak dapat menjelaskan apapun kepada kita tanpa

dibarengi dengan tafsiran manusia.27

Dengan menggunakan teori

persepsi, maka diharapkan bisa menjelaskan lebih luas lagi mengenai

25

Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan Teknik

(Bandung: Tarsito, 1982), hlm. 135. 26

Dudung Abdurahman, Metode Penelitian, hlm. 64. 27

Frederick, Wiliam H, dan Soeri Soeroto, Pemahaman Sejarah Indonesia (LP3ES,

1982), hlm. 10.

Page 26: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

13

pemikiran keagamaan K.H. Achmad Siddiq terutama mengenai faktor

yang melatar belakangi pemikirannya.

4. Historiografi

Historiografi merupakan penyusunan sejarah yang didahului

oleh penelitian-penelitian terhadap peristiwa masa lampau.28

Historiografi merupakan tahapan akhir dalam penulisan sejarah. Tahap

ini merupakan pemaparan hasil penulisan yang telah dilakukan

berdasarkan sistematika yang telah dibuat oleh penulis. Setiap

pembahasan ditempuh melalui deskripsi dan analisis, dengan selalu

memperhatikan aspek kronologi suatu peristiwa.29

Pada tahap ini penulis

menyajikan hasil dari tahap-tahap sebelumnya dengan cara menyususn

menjadi sebuah bentuk tulisan yang baik dan utuh. Untuk memaparkan

hasil penelitian secara sistematis, penulis memaparkan dalam lima bab

yang saling berkaitan satu sama lain agar mudah dipahami oleh pembaca.

Dalam lima bab tersebut terdiri dari satu bab pendahuluan, tiga bab

pembahasan, serta satu bab penutup atau kesimpulan.

G. Sistematika Pembahasan

Penyajian penelitian ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan satu

dengan yang lainnya. Agar pembahasan ini dapat dibaca secara mudah dan dapat

dipahami, maka kajian ini perlu disusun secara sistematis sehingga tidak terjadi

28

Badri Yatim, Historiografi Islam (Jakarta: Logos, 1995), hlm. 5. 29

Nugroho Notosusanto, Hakekat Sejarah dan Metode Sejarah (Jakarta: Pusat Sejarah

angkatan Bersenjata, 1964), hlm. 22-29.

Page 27: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

14

kerancuan di dalamnya. Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini,

penulis menyusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka,

landasan teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Dalam bab ini

diungkap gambaran umum tentang seluruh rangkaian penelitian sebagai dasar

pijakan bagi pembahasan dalam bab-bab selanjutnya.

BAB II membahas mengenai biografi K.H. Achmad Siddiq yang meliputi

latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, kiprahnya didalam NU serta

karya-karyanya. Pembahasan dalam bab ini bertujuan untuk mengetahui lebih

jauh mengenai siapa K.H. Achmad Siddiq dan lebih mendekatkan kita pada tokoh

tersebut.

BAB III berisi mengenai aktivitas K.H. Achmad Siddiq, baik di

pemerintahan maupun di organisasi NU. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui

bagaimana serta apa saja aktivitas dari K.H. Achmad Siddiq, baik di pemerintahan

maupun di organisasi NU.

BAB IV merupakan fokus utama dari pembahasan mengenai pemikiran

keagamaan K.H. Achmad Siddiq yang meliputi masalah pembaharuan tasawuf,

khittah nahdliyyah, ijtihad serta tentang perintah untuk menegakkan prinsip

keseimbangan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pemikiran

keagamaan dari K.H. Achmad Siddiq dan untuk melihat kemungkinan adanya

Page 28: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

15

pengaruh dari lingkungan dan latar belakang pendidikan terhadap pemikiran

keagamaannya.

BAB V merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Dalam bab ini akan disampaikan pernyataan singkat yang merupakan jawaban

atas masalah yang telah diteliti melalui tahap analisis historis masing-masing bab

yang sudah dibahas sebelumnya, di akhiri dengan saran untuk penelitian

selanjutnya.

Page 29: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

K.H. Achmad Siddiq yang mempunyai nama kecil Achmad Muhammad

Hasan, ia lahir di Jember pada tanggal 24 Januari 1926 tepat satu minggu

sebelum lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh K.H. Hasyim

Asy’ari. Ia adalah putra ke 16 dari K.H. Muhammad Siddiq yang merupakan

pendiri dari Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah Jember. Sejak kecil ia dikenal

sebagai orang yang cerdas, sehingga banyak teman-teman dan juga guru-guru

yang segan kepadanya. Ia juga menjadi seorang santri yang mendapatkan didikan

khusus dari K.H. Wahid Hasyim yang kemudian membuatnya pandai dalam

berorganisasi. Berkat kecerdasannya dalam berorganisasi, maka tidak heran jika

pada akhirnya ia mampu menduduki posisi tertinggi di dalam organisasi Nahdlatul

Ulama.

Sebelum ia menjadi pengasuh Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah, ia

merupakan seorang yang sangat aktif di dalam organisasi NU. Aktifitasnya di

dalam organisasi NU dimulai sejak ia menjadi sekretaris pribadi K.H. Wahid

Hasyim dan kemudian ditunjuk menjadi dewan harian PBNU yang merupakan

hasil dari Muktamar ke 20 yang dilaksanakan di Surabaya, Selain itu ia juga aktif

sebagai pengurus GP.ANSOR. Selama aktif di dalam organisasi NU, ia telah

menduduki berbagai kursi jabatan, sampai pada puncaknya ketika ia ditunjuk

sebagai Rais ‘Aam Nahdlatul Ulama bersama dengan K.H Abdurrahman Wahid

Page 30: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

64

yang menjadi ketua Tanfidziyahnya dalam Muktamar yang dilaksanakan di

Situbondo pada tahun 1983. Selain aktif di dalam organisasi NU, ia juga aktif di

pemerintahan. Ia pernah beberapa kali menjabat sebagai anggota DPRDP sebelum

pemilu pada tahun 1955, kemudian menjadi anggota parlemen DPR RI hasil dari

pemilu tahun 1955. Jabatannya sebagai anggota parlemen DPR RI diembannya

sampai keluarnya Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Pada tahun 1957, ia

mengundurkan diri dari DPR RI karena ia menentang konsep Nasakom sebelum

akhirnya ia kembali aktif di DPR RI pada tahun 1971. Pada tahun yang sama, ia

juga pernah diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik

Indonesia serta menjadi anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional

sampai tahun 1977.

Di samping dikenal sebagai seorang ulama, ia juga dikenal sebagai

seorang pemikir yang sangat ahli. Namanya menjadi semakin terkenal setelah ia

menyampaikan pemikirannya mengenai Khittah Nahdliyyah. Hal itu disampaikan

karena ia merasa khawatir dengan nasib NU kedepannya sebab banyak dari

anggota NU yang sibuk dengan dunia perpolitikan dan melupakan tujuan utama

dari organisasi NU itu sendiri. Selain itu, ia juga mengajarkan kepada umat Islam

khususnya untuk menjaga keseimbangan antara jasmani-rohani, material-spiritual,

akal-wahyu, duniawi-ukhrowi. Semuanya harus dilakukan secara wajar dan

seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam masalah tasawuf, ia mencoba

untuk melakukan modernisasi. Hal ini dilakukan karena ia hendak

mengembalikan semangat keberagamaan dalam konteks kehidupan modern.

Menurut K.H. Achmad Siddiq, kehidupan modern lebih cenderung mengarah

Page 31: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

65

pada hal-hal yang membawa mudarat, jadi perkembangan pemahaman agama

seseorang perlu untuk diprioritaskan. Kemudian, dalam masalah ijtihad, ia

mengajak agar umat Islam terus berijtihad dan tidak taqlid serta bersikap jumud.

Hal itu dikarenakan seiring perkembangan zaman, banyak masalah-masalah baru

yang bermunculan dan memerlukan hukum yang jelas.

B. Saran

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan seperti yang diinginkan. Oleh karena itu

diperlukan koreksi, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya

membangun. Meskipun demikian, dalam penyusunan ini penulis telah berusaha

dengan semaksimal mungkin dan menggunakan data yang bisa

dipertanggungjawabkan. Harapan penulis semoga masih ada pihak-pijak lain yang

akan meneliti lebih dalam lagi mengenai K.H. Achmad Siddiq dan juga

pemikirannya untuk melengkapi apa yang telah penulis teliti, sehingga obyek

penelitian ini bisa lebih sempurna lagi.

Page 32: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

66

DAFTAR PUSTAKA

Abdussami, Humaidy, dan Ridwan Fakla. Biografi Lima Rais ‘Aam Nahdlatul

Ulama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan LTn-NU, 1995.

Achmad Farid. Mensucikan jiwa: Konsep Ulama Salaf, terj. M. Anshari Hatim.

Surabaya: Risalah Gusti, 1997.

Achmad Siddiq. Khittah Nahdliyyah. Surabaya: Balai Buku, 1980.

________. Fungsi Tasawuf: Ruhul Ibadah, Tahdzibul Akhlaq, dan Taqarrub

Ilallah. Surabaya: PWNU, 1977.

________. Detik Sejarah Kenabian dan Timbulnya Peradaban Baru Yang

Mengubah Wajah Baru. Jember: UNEJ, 1978.

________. Kepemimpinan NU dan Tajdid. Jakarta: Yayasan Saefudin Zuhri,

1999.

________. Pedoman Berfikir Nahdlatul Ulama. Surabaya: FOSSNU, 1992.

Aboe Bakar Aceh. Sejarah Hidup K.H. A. Wahid Hasyim dan Karangan Tersiar.

Jakarta: Panitia Buku Peringatan Almarhum K.H. A. Wahid Hasyim,

1957.

A. Khoirul Anam, dkk. Ensiklopedia Nahdlatul Ulama: Sejarah Tokoh dan

Khazanah Pesantren. Cet. I. Jakarta: Mata Bangsa dan PBNU, 2014

Amin Mu’alim, Yusdari. Ijtihad dan Suatu Kontroversi antara Teori dan Fungsi

Yogyakarta: Titipan Illahi Press, 1997.

Arief Mudatsir. Dari Situbondo Menuju NU Baru: Sebuah Catatan Awal. Jakarta:

Prisma, 1984.

Badri Yatim. Historiografi Islam. Jakarta: Logos, 1995.

Bibit Suprapto. Ensilopedi Ulama Nusantara: Riwayat Hidup, Karya dan

Perjuangan 157 Ulama Indonesia. Jakarta: Gelegar Media Indonesia,

2009.

Choirul Anam. Jejak Langkah Sang Guru Bangsa Suka Duka Mengikuti Gus Dur

Sejak 1978. Jakarta: PT Duta Aksara Mulia, 2010.

Dudung Abdurahman. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos, 1999.

Page 33: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

67

________. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.

________. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: OMBAK, 2011

Einar Martahan Sitompul. NU dan Pancasila. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

1989.

Frederick Wiliam. H, Soeri Soeroto. Pemahaman Sejarah Indonesia. Jakarta:

LP3ES, 1982.

Harun Nasution. Falsafat dan Mistisisme dalam Filsafat. Jakarta: Bulan Bintang,

1973.

Imam Bernadib. Arti dan Metode Sejarah Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu

Pendidikan, IKIP, 1982.

Ja’far Shodiq. Pertemuan Antara Tarekat dan NU. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2008.

Khoirul Fathoni, Muhammad Zen. Nu Pasca Khittah: Prospek Ukhuwah dengan

Muhammadiyah. Yogyakarta: Media Widya Mandala, 1992.

Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003.

________. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995.

Louis Gouschalk. Mengerti Sejarah. terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI

Press,1986.

Mastuhu. Tiga Ulama Termahsyur di Jawa Timur, Developmen Studies:

Penelitian Tentang Pandangan dan Sikap Hidup Ulama Indonesia.

Jakarta: LIPI, 1987.

Mohammad Damami, Tasawuf Positif dalam Pemikiran Hamka. Yogyakarta:

Fajar Pustaka, 2000.

Munawar Fuad Noeh, Mastuki HS. Menghidupkan Ruh Pemikiran K.H Achmad

Siddiq. Jakarta: Logos wacana Ilmu, 1999.

Nugroho Notosusanto, Hakekat Sejarah dan Metode Sejarah (Jakarta: Pusat

Sejarah ngkatan Bersenjata, 1964),

________.masalah penelitian sejarah kontemporer. Jakarta: Yayasan Idayu,

1978.

Nourouzzaman Shidiqi. Tamadun Muslim. Jakarta: Bulan Bintang, 1986.

Page 34: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

68

PBNU. Buku Panduan, Nahdlatul Ulama Kembali ke Khittah 1926. Situbondo:

Risalah, 1995.

Saefullah Ma’sum. Kharisma ulama: kehidupan ringkas 26 tokoh NU. Bandung:

MIZAN, 1998.

Sartono Kartodirjo. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta:

Gramedia, 1992.

Sidi Gazalba. Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu. Jakarta: Bhatara, 1996.

Soeleiman Fadeli, Mohammad Subhan. Antologi NU: Sejarah Istilah Amaliyah

Uswah. Surabaya: Khalista, 2010.

Suismanto. Menelusuri Jejak Pesantren. Yogyakarta: Alief Press, 2004.

Syamsun Ni’am, The Wisdom of K.H Achmad Siddiq: Membumikan Tasawuf,

Jakarta: Erlangga, 2009.

T. Ibrahim Alfian, dkk. Dari Babad dan Hikayat Sampai Sejarah Kritis.

Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 1992.

Taufik Abdullah dan Rusli Karim. Metodologi Penelitian Agama. Tiara Wacana,

1989.

Tim Penyusun IAIN Syarif Hidayatulloh. Ensiklopedi Islam. Cet I. Jakarta:

Djambatan, 1992.

Winarno Surakhmad. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan Teknik.

Bandung: Tarsito, 1982.

Zamakhsyari Dhofier. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan

Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. cet. 8. Jakarta: LP3ES, 2011.

http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/.

http://www.rmi-nu.or.id/featured/kh-achmad-siddiq-pencetus-kembali-ke-khitah-

nahdlatul-ulama-1926-123.

Page 35: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

69

K.H. Achmad Siddiq

Page 36: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20612/1/11120135_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Selama masa hidupnya ia telah banyak menduduki berbagai jabatan. baik dipemerintahan

70

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ahmad Mufid

Tempat/Tanggal Lahir : Cilacap, 11 Januari 1993

Alamat Asal : Jln. Teuku Umar, Desa Layansari, Kecamatan

Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa

Tengah.

Orang Tua:

Bapak : Tohir Mustofa

Pekerjaan : Buruh

Ibu : Umi Nasihatun

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Jln. Teuku Umar, Desa Layansari, Kecamatan

Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Propinsi

Jawa Tengah.

Riwayat Pendidikan:

1. Madrasah Ibtidaiyah Darwata Layansari, lulus tahun 2005.

2. Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU 01 Gandrungmangu, lulus tahun 2008

3. Madrasah Aliyah Negeri Cilacap, lulus tahun 2011

4. Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, masuk

tahun 2011.