71
SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI PADA LANSIA DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2018 ASNITA FERA SIANTURI P07524414006 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

SKRIPSI

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI PADA LANSIA DI PUSKESMAS

MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2018

ASNITA FERA SIANTURI

P07524414006

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN

TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

SKRIPSI

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN

NYERI SENDI PADA LANSIA DI PUSKESMAS

MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2018

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan

Program Studi Diploma IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Medan

ASNITA FERA SIANTURI

P07524414006

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN

TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan
Page 4: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan
Page 5: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEBIDANAN, PRODI D-IV KEBIDANAN MEDAN SKRIPSI, 17 JUNI 2018 Asnita Fera Sianturi Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia di Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2018 Xii + 40 halaman + 4 tabel + 12 gambar + 12 lampiran

Abstrak

Usia Harapan Hidup merupakan salah satu indikator pencapaian pembangunan nasional. KEMENKES menunjukkan peningkatan usia harapan hidup di Indonesia dari 68,6 tahun menjadi 70,8 tahun. Jumlah lansia mencapai 8,03% dari keseluruhan jumlah penduduk. Di sumatera Utara sendiri jumlah lansia berada di urutan ke-16 dari 34 provinsi dengan estimasi lansia 6,8%. WHO melaporkan bahwa 20% penduduk lansia mengalami nyeri sendi dengan banyakanya mencapai 335 jiwa. Senam lansia merupakan obat alternative yang dirancang untuk melatih kemampuan otot sendi lansia agar tidak terjadi kekakuan sendi

Rancangan penelitian menggunakan metode pra-Experimental dengan rancangan One Group Pre-Test Post-Test Desaign. Populasi lansia yag datang ke Puskesmas Medan Tuntungan. Sampel Lansia yang mengalami nyeri sendi di wilayah Puskesmas Medan Tuntungan, pengambilan sampel secara purpose sampling.

Hasil penelitian adanya penurunan rata-rata tingkat rasa nyeri responden sebelum dan sesudah di berikan intervensi senam lansia 8,235 dengan nilai P= 0.000

Senam lansia berpengaruh terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di Puskesmas Medan Tuntungan, diharapkan kepada tenaga kesehata untuk melanjutkan program senam lansia karena senam lansia ini dapat membantu masyrakat atau lansia untuk mengurangi nyeri sendi.

Kata kunci : nyeri sendi, senam lansia, lansia Daftar Pustaka : 20 (2002-2017)

Page 6: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan
Page 7: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmatNya

sehingga penyusunan Proposal ini telah terselesaikan tepat pada waktunya. Skiripsi

ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian akhir

Program khusus D-IV 0 Tahun Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Medan Tahun

2018 dengan judul yaitu “Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Nyeri Sendi

Pada Lansia Di Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2018”.

Dalam penyusunan skiripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada:

1. Dra. Ida Nurhayati,M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes RI

Medan.

2. Betty Mangkuji, SST,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes RI Medan.

3. Yusniar Siregar SST, M.Kes selaku Kaprodi Kebidanan D-IV 0 Tahun

Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan Periode 2018 s/d 2022.

4. Melva Simatupang, SST,M.Kes selaku mantan Kaprodi Kebidanan D-IV 0

Tahun Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan periode 2014 s/d 2018.

5. Evi Desauza SST, M.Kes selaku pembimbing utama yang telah meluangkan

waktu dan kesempatan bagi penulis untuk berkonsultasi dan bersedia

memberikan masukan, kritik, dan saran dalam menyelesaikan skiripsi ini.

6. Ardiana Batubara SST , M.Keb selaku pembimbing kedua yang telah

meluangkan waktu dan kesempatan bagi penulis untuk berkonsultasi dan

bersedia memberikan masukan, kritik, dan saran dalam menyelesaikan skripsi

ini.

7. Arihta Br. Sembirng, SST , M.Kes selaku penguji yang telah memberikan

kritikan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

8. Teristimewa kepada orangtua tercinta penulis , Bapak (Ranap Sianturi) dan

Ibu (Berliana Manurung) atas doa dan dukungan kepada penulis dalam

penyelesaian proposal skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

9. Rekan-rekan Mahasiswa Program D-IV 0 Tahun Kebidanan Poltekkes Medan

angkatan pertama yang telah memberikan dorongan moril terhadap penulis

dalam pembuatan ini.

Penulis menyadari bahwa skiripsi ini masih jauh dari sempurna. Baik dari teknis

penulisan maupun bahasanya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari berbagai pihak demi sempurnanya skiripsi ini. Semoga

dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembacanya.

Medan, April 2018

Asnita Fera Sianturi

Page 9: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................

ABSTRAK .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................iii

DAFTAR TABEL ............................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

1 Tujuan Umum ............................................................................. 4 2 Tujuan Khusus ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4 1. Manfaat Teoritis .......................................................................... 4 2. Manfaat Prakrtis .......................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 6 A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 6

1.Nyeri Sendi .................................................................................. 6 1.2 Etiologi.................................................................................. 6 1.3 Jenis- jenis nyeri sendi ......................................................... 7 1.4 Pathofisiologi ........................................................................ 8 1.5 Penilaian Skala Nyeri .......................................................... 13

2. Lanjut Usia ................................................................................ 16 2.1 Defenisi Lansia ................................................................... 16 2.2 Batasan Lansia ................................................................... 16 2.3 perubahan yang terjadi pada lansia .................................... 17 3. Senam Lansia .......................................................................... 23 3.1 Pengertian........................................................................... 23 3.2 Latihan Fisik Mencegah dan Mengobati .............................. 24

B. Kerangka Teori ............................................................................. 29 C. Kerangka Konsep ......................................................................... 29

Page 10: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

D. Definisi Operasional ...................................................................... 30 E. Hipotesis ....................................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................31 A. Jenis dan Desain Penelitian .......................................................... 31 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 31

1. Lokasi Penelitian ..................................................................... 31 2. Waktu Penelitian ..................................................................... 31

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 32 1. Populasi .................................................................................. 32 2. Sampel .................................................................................... 32

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data .............................................. 32 1. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian ............................. 32 2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ........................................... 33

E. Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 33 1. Pengolahan Data .................................................................... 33 2. Analisis Data .......................................................................... 34

F. Etika Penelitian ............................................................................. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 36

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 36 1. Analisis Univariat ..................................................................... 36

1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................... 36 1.2 Hasil Penelitian ................................................................... 36 1.3 Karakteristik Responden ..................................................... 36 1.4 Analisis Bivariat .................................................................. 38

B. Pembahasan ................................................................................. 38

BAB V KESIMPULA DAN SARAN .......................................................... 40

A. Kesimpulan ............................................................................. 40 B. Saran ...................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Defenisi Operasional ....................................................................... 31

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Lansia ................... 37

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Responden sebelum dan

sesudah senam lansia ................................................................ 37

Tabel 4.3 Distribusi Rata-rata Hasik Pre-Test dan Post-Test Tentang

Pengaruh Senam Lansia Untuk Mengurangi Nyeri Sendi

Pada Lansia .............................................................................. 38

Page 12: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 2.4

Gambar 2.5

Gambar 2.6

Gambar 2.7

Gambar 2.8

Gambar 2.9

Gambar 2.10

Gambar 2.11

Gambar 3.1

Gerakan Senam Sendi Bahu ............................................................................ 25

Senam Sendi Panggul ..................................................................................... 25

Senam Pergelangan Kaki ................................................................................ 25

Senam Pergelangan Tangan ........................................................................... 26

Senam Jari .......................................................................................................

Senam Latihan Kekuatan Seated Cross Legged Press ....................................

Senam Latihan Kekuatan Pevic Tilt ..............................................................

Senam Latihan Kekuatan Rubber Band .......................................................

Senam Kardio .................................................................................................

Skema Kerangka Teori .................................................................................... 29

Skema Kerangka Konsep ................................................................................ 30

Desain Penelitian ............................................................................................. 33

25

26

26

26

27

27

28

28

28

29

29

33

Page 13: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat survei tempat penelitian skripsi Prodi D-IV Kebidanan………

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan pada calon subjek peneltian……………………

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Dari Responden………………………………..

Lampiran 4 : Lembar Observasi dan Data Demografi………………….…………

Lampiran 5 : Waktu Penelitian…………………………………………………….....

Lampiran 6 : Kartu Bimbingan Skripsi……………………………………………….

Page 14: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Usia Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator keberhasilan

pencapaian pembangunan nasional terutama di bidang kesehatan. Sejak

tahun 2004-2015 memperlihatkan adanya peningkatan Usia Harapan Hidup di

Indonesia dari 68,6 tahun menjadi 70,8 tahun dan di prediksikan akan

meningkat pada tahun 2030-2035. Hasil proyeksi penduduk 2010-2035,

Indonesia akan memasuki periode lansia dimana 10% penduduk akan berusia

60 tahun ke atas di tahun 2020 dan 17% pada tahun 2020. Jumlah lansia

mencapai 8,03% dari jumlah penduduk 257.912.349 jiwa. Di wilayah

Sumatera Utara sendiri jumlah lansia mencapai 49,54% dari jumlah penduduk

13.766.851 jiwa. Di Indonesia sendiri Sumatera Utara berada di urutan ke-16

dari 34 provinsi dengan estimasi penduduk lansia sebesar 6,8%, yang berada

di urutan pertama yaitu D.I Yogjakarta dengan besar estimasi lansianya

mencapai 13,4 % dan yang berada di urutan terakhir adalah papua 2,8%

(Kemenkes RI, 2016)

Beberapa karakteristik lansia yang perlu diketahui untuk mengetahui

keberadaan masalah kesehatan lansia salah satunya yaitu berdasarkan jenis

kelamin. Bila dilihat lansia menurut jenis kelamin, penduduk lansia yang paling

banyak adalah perempuan sebanyak 9% di bandingkan jumlah lansia laki-laki

8%. Hal ini menunjukkan bahwa harapan hidup yang paling tinggi adalah

perempuan (Kemenkes, 2016).

Semakin tinggi angka harapan hidup pada lansia menyebabkan semakin

banyak masalah yang timbul pada lansia yang di akibatkan oleh proses

penuaan dan masalah degenerative yang menurunkan daya tahan tubuh.

Terdapat dua jenis masalah terbesar pada lansia di urutan pertama yaitu

hipertensi pada usia 55-64 tahun sebanyak 45,9% dan usia 65-74 tahun

sebanyak 57,6%, untuk artritis menempati posisi kedua yaitu usia 55-64 tahun

sebanyak 45% dan yang berusia 65-74 tahun sebanyak 51,9% (Kemenkes,

2013)

Page 15: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Derajat kesehatan penduduk melalui angka kesakitan merupakan cerminan

kualitas sumber daya manusia suatu bangsa untuk menciptakan

kesejahteraan bersama. Angka kesakitan lansia tahun 2014 sebesar 25,05%,

yang menunjukkan bahwa satu dari empat lansia mengalami sakit

(Kemenkes, 2014)

Dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 138 Ayat 1 dan 2, upaya

pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar

tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis dengan

martabat kemanusiaan. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas

pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk tetap

hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis. Salah satu upaya

pemerintah adalah dengan menurunkan angka kesakitan lansia.

Salah satu penyebab terbesar angka kesakitan lansia adalah artritis (nyeri

sendi). Nyeri sendi adalah peradangan pada satu atau lebih persendian yang

disertai dengan rasa sakit dan keterbatasan bergerak. Nyeri sendi merupakan

salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh lansia sekarang ini. WHO

menuturkan bahwa saat ini tingkat nyeri sendi sudah mencapai 335 jiwa yang

artinya 1 dari 6 orang di seluruh dunia mengalami nyeri sendi dan di

perkirakan angka tersebut akan naik hingga tahun 2025. WHO juga

melaporkan bahwa 20% penduduk lansia mengalami nyeri sendi (Dewi dan

Prawesti, 2013).

Pengobatan nyeri sendi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan

cara farmakologi dan non-farmakologi. Pengobatan farmakolgi seperti obat

antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan obat salap oles panas. Namun

pengobatan ini memberikan efek samping seperti serangan jantung, stroke,

tekanan darah tinggi, mual, muntah, pusing dan diare. Sedangkan efek

samping dari salap oles panas dapat menimbulkan alergi bagi kuit terutama

bagi kulit yang sensitif. Pengobatan secara non-farmakologi dapat

dilakukakan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan untuk

mengurangi nyeri sendi dan melakukan senam lansia.

Senam lansia adalah senam yang khusus dibuat dan dirancang untuk para

lanjut usia. Senam lansia merupakan pengobatan alternatif yang dapat

memberikan pengaruh yang baik bagi keshatan tubuh lansia salah satunya

melatih kemampuan otot sendi pada lansia agar tidak terjadi kekakuan sendi.

Page 16: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Senam lansia juga dapat memperlambat degenerasi karena pertambahan

usia, memudahkan penyesuaian kesehatan jasmani dalam kehidupan

(adaptasi), melindungi dan memperbaiki tenaga cadangan untuk keadaan

bertambahnya kebutuhan, misalnya sakit. Selain itu senam lansia sangat

bermanfaat bagi lansia yang menderita obesitas karena menambah

pergerakan yang perlahan akan dapat mengurangi berat badan.

Berkurangnya berat badan dapat menurunkan beban kerja pada sendi

terutama lutut. Berkurangnya berat badan pada lansia obesitas juga

berdampak baik bagi kesehatan jantung. Agar lebih efektif senam lansia harus

dilakukan secara rutin dan teratur. (Dewi dan Prawesti, 2013).

Dalam penelitian Ayu dan Warsito (2012), hasil penelitian menunjukkan

senam lansia ini efektif mengatasi nyeri lutut pada lansia. Sama halnya

dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Prawesti (2013) yang

disimpulkan bahwa senam lansia dapat menurunkan keluhan nyeri sendi pada

lansia.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada saat

pengambilan data di Puskesmas Medan Tuntungan pada tanggal 16

Desember 2017 di dapatkan data 34 lansia yang mengalami nyeri sendi pada

panggul, sendi lutut dan kaki, untuk itu maka perlu dilakukan suatu intervensi

non-farmakologi untuk menurunkan nyeri pada lansia.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti ingin melakukan

penelitian tentang “ Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Nyeri

Sendi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Medan tuntungan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian ini adalah “Adakah pengaruh senam lansia terhadap penurunan

nyeri sendi bagi lansia di wilayah kerja Puskesmas Medan tuntungan”

Page 17: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

C. Tujuan Penelitian

C1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh senam lansia terhadap pengurangan nyeri sendi

pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan.

C2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat rasa nyeri sebelum melakukan senam lansia

b. Mengetahui tingkat rasa nyeri sesudah melakukan senam lansia

c. Menganalisa perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan

senam lansia di Puskesmas Medan Tuntungan.

D. Manfaat Penelitian

D1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan menjadi tambahan informasi dan

masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penerapannya bagi

masyarakat, khususnya lansia, dan tenaga kesehatan dalam memahami

manfaat senam lansia terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di

wilayah kerja Puskesmas Tuntungan.

D2. Manfaat Praktik

a. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui, mempelajari, mengaplikasikan senam lansia

untuk penuruna nyeri sendi.

b. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data baru yang

dapat di aplikasikan sebagai pemecah masalah yang ada kaitannya

terhadap penurunan nyeri sendi

c. Bagi Puskesmas Medan Tuntungan

Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai alternaf untuk pemecahan

masalah yang berkaitan dengan nyeri sendi pada lansia dan dapat di

aplikasikan setiap minggu di Puskesmas

Page 18: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian Diah Kristiana Dewi yang berjudul “Pemberian Intervensi

Senam Lansia Dengan Nyeri Lutut” yang di lakukan pada tahun 2013 di

Kediri dengan rancangan penelitian eksperimen dan variable bebas

penelitiannya yaitu : usia lansia, perubahan fisik pada lansia, pola hidup

dan penyakit pada lansia variable terikatnya yaitu penurunan nyeri sendi.

2. Penelitian yang dilakukan Afifka Dyah Ayu dengan judul “Penurunan

Keluhan Nyeri Sendi Pada Lansia Melalui Senam Lansia” yang di lakukan

pada tahun 2012 di rembang dengan rancangan penelitian eksperimen

dan variable bebas penelitian yaitu: usia lansia, pola hidup lansia, penyakit

pada lansia, Variable terikatnya yaitu Penurunan nyeri sendi. Penelitian

yang akan saya buat yaitu berjudul “pengaruh senam lansia terhadap

penurunan nyeri sendi pada lansia” yang akan saya teliti tahun 2018 di

Puskesmas Tuntungan dengan rancangan penelitian eksperimen. Variabel

bebas yaitu: usia lansia, perubahan fisik pada lansia, mitos lanjut usia,

pola hidup lansia, penyakit pada lansia, variable terikat yaitu penurunan

nyeri sendi.

Page 19: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

A.1. Nyeri Sendi

A.1.1. Pengertian

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau

yang berpotensial untuk menimbulkan kerusakan jaringan (Judha dkk,2016).

Sendi adalah pertemuan antara dua tulang atau lebih, sendi

memberikan adanya segmentasi pada rangka manusia dan memberikan

kemungkinan variasi pergerakan diantara segmen-segmen serta

kemungkinan variasi pertumbuhan (solehati, 2015)

Nyeri merupakan suatu keadaan yang lebih dari sekedar sensasi

tunggal yang di sebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subyektif dan

sangat bersifat subyektif dan sangat bersifat individual. Stimulus nyeri dapat

erupa stimulus yang bersifat fisik dan/atau mental, sedangkan kerusakan

dapat terjadi pada jaringan actual atau pada funsi ego seorang individu

(Judha dkk, 2016)

Nyeri sendi adalah peradangan sendi yang ditandai dengan

pembengkakan sendi, warna kemerahan, panas, nyeri dan terjadinya

gangguan gerak. Pada keadaan ini lansia sangat terganggu apabila lebih

dari satu sendi yang terserang (handono, 2013)

A.1.2. Etiologi

Penyebab utama penyakit nyeri sendi masih belum diketahui secara pasti.

Biasanya merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, hormonal

dan faktor sistem reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor

infeksi seperti bakteri, mikroplasma dan virus.

Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab nyeri sendi

yaitu: (solehati, 2015)

a. Mekanisme Imunitas.

Penderita nyeri sendi mempunyai auto anti body di dalam serumnya yang

di kenal sebagai faktor rematoid anti bodynya adalah suatu faktor

Page 20: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

antigama globulin (IgM) yang bereaksi terhadap perubahan IgG titer yang

lebih besar 1:100, Biasanaya di kaitkan dengan vaskulitis dan prognosis

yang buruk.

b. Faktor Metabolik.

Faktor metabolik dalam tubuh erat hubungannya dengan proses

autoimun.

c. Faktor Genetik dan faktor Pemicu Lingkungan.

Penyakit nyeri sendi terdapat kaitannya dengan pertanda genetik. Juga

dengan masalah lingkungan, Persoalan perumahan dan penataan yang

buruk dan lembab juga memicu pennyebab nyeri sendi.

d. Faktor Usia.

Degenerasi dari organ tubuh menyebabkan usia lanjut rentan terhadap

penyakit baik yang bersifat akut maupun kronik.

A.1.3 Jenis-jenis Nyeri Sendi

Ditinjau dari lokasi patologis maka jenis rematik tersebut dapat dibedakan

dalam dua kelompok besar yaitu rematik artikular dan rematik Non artikular.

Rematik artikular atau arthritis (radang sendi) merupakan gangguan rematik

yang berlokasi pada persendian diantarannya meliputi arthritis rheumatoid,

osteoarthritis dan gout arthritis. Rematik non artikular atau ekstra artikular

yaitu gangguan rematik yang disebabkan oleh proses diluar persendian

diantaranya bursitis, fibrositis dan sciatica.

Rematik dapat dikelompokan dalam beberapa golongan yaitu :

a. Osteoartritis.

Osteoartritis adalah gangguan yang berkembang secara lamabat, tidak

simetris dan noninflamasi yang terjadi pada sendi yang dapat digerakkan

khususnya pada sendi yang menahan berat tubuh. Osteoartritis ditandai

oleh degenerasi kartilago sendi dan oleh pembentukan pembentukan

tulang baru pada bagian pinggir sendi. (Stockslager, 2007)

b. Artritis rematoid.

Arthritis reumatoid adalah kumpulan gejala (syndrom) yang berjalan secara

kronik dengan ciri: radang non spesifik sendi 8 perifer. Penyebab dari

Reumatik hingga saat ini masih belum terungkap. (Yuli,R. 2014)

c. Olimialgia Reumatik.

Page 21: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan

kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu

dan panggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar

50 tahun ke atas

d. Artritis Gout (Pirai).

Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran

khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari

pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan

pada wanita biasanya mendekati masa menopause.

A.1.4 Pathofisiologi

Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi dan perilaku. Cara yang

paling baik untuk memahami pengalaman nyeri, akan membantu untuk

menjelaskan tiga komponen fisiologi berikut:

a. Resepsi

Semua kerusakan selular, yang disebabkan oleh stimulus termal,

mekanik, kimiawi atau stimulus listrik, menyebabkan pelepasan substansi

yang menghasilkan nyeri. Pemaparan terhadap panas atau dingin

tekanan friksi dan zatzat kimia menyebabkan pelepasan substansi,

seperti histamin, 9 bradikinin dan kalium yang brgabung dengan lokasi

reseptor di nosiseptor. Impuls saraf yang dihasilkan stimulus nyeri,

menyebar disepanjang serabut saraf perifer aferen. Dua tipe saraf perifer

mengonduksi stimulus nyeri.

b. Persepsi

Persepsi merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri. Stimulus

nyeri ditransmisikan naik ke medula spinalis ke talamus dan otak tengah.

Dari talamus, serabut mentransmisikan pesan nyeri ke berbagai area otak

termasuk korteks sensori dan korteks asosiasi. Pada saat individu

menjadi sadar akan nyeri, maka akan terjadi reaksi yang kompleks.

Faktor-faktor psikologis dan kognitif berinteraksi dengan faktor-faktor

neurofisiologis dalam mempersepsikan nyeri.

c. Reaksi

1. Respon fisiologis

Pada saat impuls nyeri naik ke medula spinalis menuju ke batang otak

dan talamus sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian

Page 22: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

dari respon stres. Neri dengan intensitas ringan hingga sedang dan

nyeri yang superfisial menimbulkan reaksi “flight atau fight) yang

merupakan sindrom adaptasi umum.

2. Respon perilaku

Pada saat nyeri dirasakan, pada saat itu juga dimulai suatu siklus,

yang apabila tidak diobati atau tidak dilakukan upaya untuk

menghilangkannya, dapat mengubah kualitas kehidupan individu

secara bermakna. Antisipasi terhadap nyeri memungkinkan individu

untuk belajar tentang nyeri dan upaya untuk menghilangkannya.

Dengan intruksi dan dukungan yang adekuat, klien belajar untuk

memahami nyeri dan mengontrol ansietas sebelum nyeri terjadi.

Perawat berperan penting dalam membantu klien selama fase

antisipatori. Penjelasan yang benar membantu klien memahami dan

mengontrol ansietas yang mereka alami.

Nyeri mengancam kesejahteraan fisik dan fisiologis. Klien mungkin

memilih untuk tidak mengekspresika nyeri apabila mereka yakin bahwa

ekspresi tersebut akan membuat orang lain merasa tidak nyaman atau

hal itu akan merupakan tanda bahwa mereka kehilangan kontrol diri.

Klien yang memiliki toleransi tinggi terhadap nyeri mampu menahan

nyeri tanpa bantuan.

Pada sendi sinovial yang normal, kartilago artikuler membungkus ujung

tulang pada sendi dan menghasilkan permukaan yang licin serta ulet

untuk gerakan. Membran sinovial melapisi dinding dalam kapsula

fibrosa dan mensekresikan cairan kedalam 11 ruang antara-tulang.

Cairan sinovial ini berfungsi sebagai peredam kejut (shock absorber)

dan pelumas yang memungkinkan sendi untuk bergerak secara bebas

dalam arah yang tepat.

Sendi merupakan bagian tubuh yang sering terkena inflamasi dan

degenerasi yang terlihat pada penyakit nyeri sendi. Meskipun memiliki

keaneka ragaman mulai dari kelainan yang terbatas pada satu sendi

hingga kelainan multi sistem yang sistemik, semua penyakit reumatik

meliputi inflamasi dan degenerasi dalam derajat tertentu yang biasa

terjadi sekaligus. Inflamasi akan terlihat pada persendian yang

mengalami pembengkakan. Pada penyakit reumatik inflamatori,

Page 23: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

inflamasi merupakan proses primer dan degenerasi yang merupakan

proses sekunder yang timbul akibat pembentukan pannus (proliferasi

jaringan sinovial).

Inflamasi merupakan akibat dari respon imun. Sebaliknya pada

penyakit nyeri sendi degeneratif dapat terjadi proses inflamasi yang

sekunder, pembengkakan ini biasanya lebih ringan serta

menggambarkan suatu proses reaktif, dan lebih besar

kemungkinannya untuk terlihat pada penyakit yang lanjut.

Pembengkakan dapat berhubungan dengan pelepasan proteoglikan

tulang rawan yang bebas dari karilago artikuler yang mengalami

degenerasi kendati faktor-faktor imunologi dapat pula terlibat. Nyeri

yang dirasakan bersifat persisten yaitu rasa nyeri yang hilang timbul.

Rasa nyeri akan menambahkan keluhan mudah lelah karena 12

memerlukan energi fisik dan emosional yang ekstra untuk mengatasi

nyeri tersebut. (Smeltzer, 2002).

4. Manifestasi klinis

Rasa nyeri merupakan gejala penyakit reumatik yang paling sering

menyebabkan seseorang mencari pertolongan medis. Gejala yang

sering lainnya mencakup pembengkakan sendi, gerakan yang

terbatas, kekakuan, kelemahan dan perasaan mudah lelah.

Ketebatasan fungsi sendi dapat terjadi, sekalipun dalam stadium

penyakit yang dinisebelum terjadi perubahan tulang dan dan ketika

terdapat reaksi inflamasiyang akut pada sendi-sendi tersebut.

Persendian yang teraba panas, membengkak serta nyeri tidak mudah

digerakkan, dan pasien cenderung menjaga atau melindungi sendi

tersebut dengan imobilisasi. Imobilisasi yang lama dapat menimbulkan

kontraktur sehingga terjadi deformitas jaringan lunak. Deformitas dapat

disebabkan oleh ketidaksejajaran sendi yang terjadi akibat

pembengkakan, destruksi sendi yang progresif atau subluksasio yang

terjadi ketika sebuah tulang tergeser terhadap lainnya dan

menghilangkan rongga sendi. (Smeltzer, 2002)

5. Penatalaksanaan Penanganan medis bergantung pada tahap penyakit

saat diagnosis dibuat dan termasuk kedalam kelompok yang mana

sesuai dengan kondisi tersebut.

Page 24: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

a. Pendidikan pada pasien mengenal penyakitnya dan

penatalaksanaan yang akan dilakukan sehingga terjalin hubungan

baik dan terjamin ketaatan pasien untuk tetap berobat dalam jangka

waktu yang lama.

b. OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) diberikn sejak dini untuk

mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi yang sering dijumpai.

c. DMARD (Desease Modifying Antirheumatoid Drugs) digunakan

untuk melindungi rawan sendi dan tulang dari proses destruksi

akibat athritis reumatoid. Keputusan penggunaannya tergantung

pertimbangan risiko manfaat oleh dokter.

d. Rehabilitasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas harapan hidup

pasien. Caranya antara lain dengan mengistirahatkan sendi yang

terlibat, latihan, pemanasan, dan sebagainya. Fisioterapi dimulai

segera setelah rasa sakit pada sendi berkurang atau minimal.

e. Pembedahan Jika berbagai cara pengobatan telah dilakukan dan

tidak berhasil serta terdapat alasan yang cukup kuat. Dapat

dilakukan pengobatan pembedahan. Jenis pengobatan ini pada

pasien arthritis reumatoid umumnya bersifat orthopedic, misalnya

sinovectomi, artrodesis, memperbaiki deviasi ulnar.

Untuk menilai kemajuan pengobata dipakai parameter:

1) Lamanya morning stiffness

2) Banyaknya sendi yang nyeri bila digerakkan atau berjalan

3) Kekuatan menggenggam

4) Waktu yang diperlukan untuk berjalan 10-15 meter

5) Peningkatan LED

6) Jumlah obat-obatan yang digunakan (Yuli, R. 2014)

f. Non-Farmakologis

a. Bimbingan antisipasi Memodifikasi secara langsung cemas yang

berhubungan dengan nyeri, menghilangkan nyeri dan menambah

efek tindakan untuk menghilangkan nyeri yang lain. Cemas yang

sedang akan bermanfaat jika klien mengantisipasi pengalaman

nyeri.

b. Distraksi Sistem aktivasi retikular menghambat stimulus yang

menyakitkan jika seseorang menerima masukan sensori yang

Page 25: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

menyenangkan menyebabkan pelepasan endorfin. Individu yang

merasa bosan atau diisolasi hanya memikirkan nyeri yang

dirasakan sehingga ia mempersepsikan nyeri tersebut dengan

lebih akut. Distraksi mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain

15 dan degan demikian menurunkan kewaspadaan trerhadap

nyeri bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri.

c. Hipnosis diri Hipnosis dapat membantu menurunkan persepsi

nyeri melalui pengaruh sugesti positif untuk pendekatan kesehatan

holistik, hipnosis diri menggunakan sugesti diri dan kesan tentang

perasaan yang nyaman dan damai.

d. Relakasasi dan teknik imajinasi Klien dapat merubah persepsi

kognitif dan motivasiafektif. Latihan relaksasi progresif meliputi

latihan kombinasi pernapasan yang terkontrol dan rangkaian

kontraksi serta relaksasi kelompok otot. Klien mulai latihan

berbafas dengan perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga

memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada

mengembang penuh. Saat klien melakukan pola pernapasan yang

teratur, perawat mengarahkan klien untuk melokalisasi setiap

daerah yang mengalami ketegangan otot, berpikir bagaimana

rasanya, menenangkan otot sepenuhnya dan kemudian

merelaksasikan otot-otot tersebut.

A.1.5 Penilaian Skala Nyeri

Penilain skala nyeri adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui

tingkat kesakitan / nyeri yang sedang diderita oleh seseorang yang mana

hasilnya dapat membantu kita dalam membedakan tingkat beratnya suatu

penakit sehingga dapat membantu menegakkan diagnosis yang akurat,

mengintervensikan pengobatan yang tepat dan menilai efektivitas therapy yang

telah diberikan.. Nyeri itu sendiri adalah pengalaman sensorik dan emosional

tidak menyenangkan yang dapat berkisar dari ketidak nyamanan ringan sampai

penderitaan. Nyeri mungkin terlokalisasi pada daerah tertentu, seperti pada

cedera, atau dapat lebih menyebar, seperti pada gangguan fibromyalgia. Nyeri

dimediasi oleh serabut saraf sfesifik yang kemudian membawa impuls nyeri

keotak dimana apresiasi sadarnya dapat dimodifikasi oleh banyak faktor.

Page 26: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

secara umum nyeri dibagi menjadi dua yaitu :

a. Nyeri akut : Nyeri yang dialami secara mendadak dan dalam kurun waktu

yang singkat ( sekitar 6 bulan ) dan akan segera hilang

b. Nyeri kronis : Nyeri ini timbul secaraperlahan dan berlangsung dalam waktu

yang lama ( lebih dari 6 bulan ).

Dalam dunia medis nyeri dibagi dalam beberapa jenis yaitu:

1) Nyeri nosiseptif : Nyeri yang terjadi dalam stimulus singkat dan nyeri ini tidak

menimbulkan kerusakan jaringan dan tidak memerlukan penanganan secara

khusus. contoh : nyeri karena tertusuk jarum, atau peniti.

2) nyeri flamatorik, yaitu nyeri yang terjadi dalam stimulus yang kuat dan waktu

yang panjang dan mengakibatkan kerusakan jaringan, neyri ini bisa bersifat

akut atau kronis, sehingga neyri ini biasanya memerlukan tindakan medis

untuk mengatasinya, contoh nyeri rheumatoid artritis

3) nyeri neuropatik, yaitu nyeri yang terjadi akibat adanya kerusakan jaringan

pada sistem saraf tepi (perifer) atau sistem saraf pusat (Central). contoh nyeri

setelah menderita stroke.

4) nyeri fungsional, yaitu neyri yang terjadi karena respon abnormal dari sistem

syaraf, seperti hipersensitifitas aparatus sensorik, contoh nyeri yang biasa

dialami pada kasus ini, nyeri dada dan nyeri kepala.

skala nyeri yang biasa digunakan dalam dunia kesehatan ada dua yaitu Wong-

Baker Faces Pain rating Skala dan Comparative Pain Scale

1. Skala Wajah (Wong-Baker Faces Pain Rating Scale)

Penilaian nyeri menggunakan skala Wong-Baker sangatlah mudah namun

perlu kejelian sipenilai pada saat memperhatikan ekprei wajah penderita

karena penilaian menggunakan skala ini dilakukan dengan hanya melihat

ekspresi wajah penderita pada saat bertatap muka tanpa menanyakan

keluhannya.

2. Skala Wong-Baker (berdasarkan eksperesi wajah) dapat dilihat dibawah :

Ekspresi wajah 1 : tidak merasa nyeri sama sekali

Ekspresi wajah 2 : nyeri hanya sedikit

Ekspresi wajah 3 : sedikit lebih nyeri

Ekspresi wajah 4 : jauh lebih nyeri

Ekspresi wajah 5 : jauh lebih nyeri sangat

Ekspersi wajah 6 : sangat nyeri luar biasa hingga penderita menangis

Page 27: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

3. Skala Angka nyeri 0-10 (Comparative Pain Scale)

0 : Tidak ada rasa nyeri / normal

1 : Nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk,

2 : Tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti dicubit

3 : Bisa ditoleransi (nyeri sangat terasa) seperti ditonjok bagian wajah atau

disuntik

4 :Menyedihkan (kuat, myeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri disengat

tawon

5 :Sangat menyedihkan (kuat, dalam, nyeri yang menusuk) seperti terkilir,

keseleo

6 :Intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya

mempengaruhi salah satu dari panca indra)menyebabkan tidak fokus dan

komunikasi terganggu.

7 :Sangat intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat) dan

merasakan rasa nyeri yang sangat mendominasi indra sipenderita yang

menyebabkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu

melakukan perawatan sendiri.

8 :Benar-benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga menyebabkan

sipenderita tidak dapat berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan

kepribadian yang parah jika nyeri datang dan berlansung lama.

9 : Menyiksa tak tertahankan (nyeri yang begitu kuat) sehingga sipenderita

tidak bisa mentoleransinya dan ingin segera menghilangkan nyerinya

bagaimanapun caranya tanpa peduli dengan efek samping atau resiko nya.

10:Sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat diungkapkan (nyeri begitu kuat

tidak sadarkan diri) biasanya pada skala ini sipenderita tidak lagi

merasakan nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang

sangat luar biasa seperi pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur.

Dari sepuluh skala diatas dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :

a. Skala nyeri 1 - 3 (nyeri ringan) nyeri masih dapat ditahan dan tidak

mengganggu pola aktivitas sipenderita.

b. Skala nyeri 4 - 6 (nyeri sedang) nyeri sedikit kuat sehingga dapat

mengganggu pola aktivitas penderita

Page 28: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

c. Skala nyeri 7 - 10 (nyeri berat) nyeri yang sangat kuat sehingga

memerlukan therapy medis dan tidak dapat melakukan pola aktivitas

mandiri.

Sedangkan untuk pengkajian nyeri itu sendiri dapat dilakukan dengan

menggunakan metode P,Q,R,S,T yaitu :

a. Provokes/Pilliates : apa yang menyebabkan nyeri ? apa yang membuat nyeri

lebih baik ? apa yang menyebabkan nyeri lebih buruk ? apa yang dilakukan

saat nyeri ? dan apakah rasa nyeri tersebuat dapat membangun kan anda

pada saat tertidur.

b. Quality : bisakah sipenderita menggambarkan rasa nyerinya? apakah seperti

diiris, tajam, ditekan, ditusuk-tusuk, rasa terbakar, kram, atau diremas -

remas? (biarkan sipenderita menggunakan kata-katanya sendiri).

c. Radiates: apaka nyerinya menyebar? kemana menyebarnya?, apakah nyeri

terlokalisir disatu tempat atau bergerak?

d. Severity : seberapa parah nyeri nya? dari rentang 0-10 menggunakan skala

nyeri 0-10.

e. Time : kapan nyeri itu timbul? apakah cepat atau lambat? berapa lama

nyerinya timbu? apakah terus menerus atau hilang timbul? apakah pernah

merasakan nyeri nya sebelum ini? apakah nyeri nya sama dengan nyeri

sebelum nya?

A.2 Lanjut Usia

A.2.1. Defenisi Lanjut usia

Menua atau menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara

perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri

dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang

di derita (Martono, 2015).

WHO dan undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan

lanjut usia pada bab 1 pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa usia 60 tahun

adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi

merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan

kumulatif, merupakan proses menurunnya datya tahan tubuh dalam

menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh

Page 29: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

A.2.2 Batasan Usia Lansia

Usia terbagi menjadi 3 jenis (Murwani, 2014)

a. Usia biologis

Usia biologis yaitu yang menunjuk kepada jangka waktu seseorang

sejak lahirnya berada dalam keadaan hidup tidak mati

b. Usia psikologis

Usia psikologis usia yang menunjuk kepada kemampuan seseorang

untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang di

hadapinya.

c. Usia soial yaitu usia menunjuk kepada peran-peran yang di harapkan

atau diberikan masyarakat terhadap seseorang sehubung dengan

usianya

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) lanjut usia meliputi:

a. Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45-59 tahun.

b. Usia lanjut (elderly), kelompok usia antara 60-70- tahun.

c. Usia tua (old), kelompok usia antara 70-90 tahun

d. Usia sangat tua (very old), usia diatas 90 tahun.

A.2.3 Perubahan yang terjadi pada lansia

Semakin bertambahnya umur manusia, terjadi proses penuaan secara

generative yang akan berdampak pada perubahan-perubahan pada diri

manusia, tidak hanya perubahan fisi, tetapi juga kognitif, perasaan, soaial

dan seksual (Azizah, 2011)

a. Perubahan fisik

Setelah orang memasuki masa lansia, umumnya mulai dihinggapi adanya

kondisi fisik yang bersifat patalogis berganda (multiple pathology),

misalnya tenaga berkurang, energi menurun, kulit makin keriput, gigi

makin rontok, tulang makin rapuh. Secara umum kondisi fisik seseorang

yang sudah memasuki masa lansia mengalami penurunan secara berlipat

ganda. Hal ini semua dapat menimbulkan gangguan dan kelainan fungsi

fisik, psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat menyababkan

suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain.

b. Penurunan Fungsi

Page 30: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali

berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti berikut ini:

1. Perubahan Otot

Perubahan otot pada lansia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu berkurangnya masa otot, perubahan degenerative jaringan

konektif, osteoporosis, kekuata otot menurun, koordinasi menurun dan

Mudah jatuh/ fraktur.

2. Kulit

Dengan bertambahnya usia berdampak pada perubahan kulit yang

mengakibatkan Proliferasi epidermal menurun, Kelembapan kulit

menurun, Suplai darah kekulit menurun, Dermis / kulit menipis,

Kelenjar keringat berkurang.

3. Pola Tidur

Akibat dari penuaan dapat mengganggu pola tidur lansia yang akan

membuat lansia membutuhkan waktu yang lama untuk tidur, sering

terbangun, mutu tidur berkurang, lebih lama berada di tempat tidur.

c. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif merupakan kemampuan atensi, memori, pertimbangan,

pemecaha masalah serta kemampuan eksekutif. Beberapa perubahan fungsi

kognitif yaitu:

1. Beberapa lansia menunjukkan penurunan keterampilan itelektual, tapi

masih mampu mengembangkan kemampuan kognitf.

2. Penurunan kemampuan mengingat / mengenai memori.

3. Tidak ada / jarang penurunan inteligensi.

d. Perubahan Penglihatan

Semakin bertambahnya usia maka dapat mengakibatka penglihatan semakin

berkurang. Perubahan tersebut yaitu:

1. Kornea kuning / keruh.

2. Size pupil mengecil / atropi M. Ciliaris.

3. Atropi sel-sel fotoreseotor.

4. Penurunan suplai darah dan neuron ke retina.

5. Penkapuran lensa.

6. Konsekuensi:

a. Meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya silau.

Page 31: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

b. Respon lambat terhadap perubahan cahaya.

c. Lapang panfang menyempit, perubahan persepdi warna.

d. Lambat dalam memproses informasi visual.

e. Sulit berkendara pada malam hari.

e. Perubahan Seksual pada Lansia

1. Laki-Laki

Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku dan sikap

seksual pada orang berusia di atas 60 tahun tidak menghilangkan

kebutuhan dan gairah seks secara bermakna. Sebagian orang juga

percaya bahwa seks memberikan kontribusi terhadap kesehatan fisik dan

psikologis. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kemampuan ereksi

pada kaum pria dan wanita terus berlanjut hampir selama jangka waktu

yang tak terbatas, dan bahwa pencapaian orgasme dikehendaki, dan

tetap tercapai. Hasil penelitian ini telah mengantarkan kita pada satu

kesadaran yag harus kita akui bahwa kegairahan seks dan kebutuhan

untuk melakukan hubungan seks selalu ada seumur hidup, meskipun

polanya agak berbeda antara kaum pria dan wanita. Utamanya dalam

frekuensinya tentu lebih sedikit dibanding usia muda.

Pada manusia lanjut yang mengalami disfungsi ereksi dan tanpa

kontra indikasi dapat diberikan obat-obatan yang dapat meningkatkan

fungsi ereksi. Misalnya: Silderafil sitrat (viagra) yang dapat digunakan

setengah jam sampai empat jam sebelum berhubungan.Untuk

penggunaan dalam jangka waktu antara 30 menit sampai 12 jam dapat

digunakan tadalafil (cialis). Tentu saja penggunaan obat-obatan ini

setelah para manusia lanjut melakukan konsultasi dengan dokter.

2. Perempuan

Perubahan pada wanita tidak begitu tampak hingga memasuki usia

45-55 tahun. Pada masa-masa in para wanita akan memasuki

serangkaian masa sebagai berikut.

a. Fase Klimakterium

Fase klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita

dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. Tanda, gejala atau

keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari masa peralihan ini

disebut tanda atau gejala menopouse.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Periode ini dapat berlangsung antara 5 tahun sebelum dan sesudah

menopouse. Pada fase ini fungsi reproduksi wanita menurun.

Fase klimakterium berlangsung bertahap yakni:

1. Sebelum Menopouse/ Pre Menopouse

Masa sebelum berlangsungnya saat menopouse, yaitu fungsi

reproduksinya mulai menurun, sampai timbulnya keluhan atau

tanda-tanda menopouse.

2. Saat Menopouse

Periode dengan keluhan memuncak, rentangan 1-2 tahun sebelum

dan 1 tahun sesudah menopouse. Masa wanita mengalami akhir

dari datangnya haid sampai berhenti sama sekali. Pada masa ini

menopouse masih berlangsung.

3. Setelah Menopouse

Masa setelah perimenopouse sampai munculnya perubahan-

perubahan patologik secara permanen disertai dengan kondisi

memburuknya kondisi badan pada usia lanjut (Senilitas) (Kasdu,

2002: 67).

a. Menopouse

Menopause adalah sebuah kata yang mempunyai banyak arti.

Men dan peuseis adalah kata Yunani yang pertama kali digunakan

untuk menggambarkan berhentinya haid. Menurut kepustakaan

abad 17 dan 18 menopouse dianggap sebagai suatu bencana dan

malapetaka, sedangkan wanita setelah menopouse dianggap tidak

berguna dan tidak menarik lagi (Muwarni, 2014)

Menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah

yang biasanya terjadi antara 45 dan 50. Menopouse kadang-

kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama

sekali.Menopause menyebabkan beberapa perubahan fisik yang

dapat mempengaruhi fungsi seksual seorang wanita.

Berkurangnya kadar esterogen dan progesteron saat dan setelah

menopause menyebabkan lapisan dinding vagina menjadi tipis

dan lebih keras. Sebagai tambahan, produksi cairan vagina turun,

menambahkan rasa tidak nyaman saat bersetubuh. yang sangat

kuat, Untuk mengatasi hal, ini kini banyak merk rubric cating gel,

Page 33: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

yang bersifat colorles, odorles, watver soluble, non greasy.

Pendek kata dapat membuat nyaman bagi pemakainya, sehingga

tidak perlu lagi stres.

b. Perubahan-Perubahan pada Masa Menopouse

1. Perubahan Psikis pada Masa Menopouse

Selain fisik, perubahan psikis juga sangat mempengaruhi

kualitas hidup seorang wanita dalam menjalani masa

menopause. Memang, perubahan psikis pada masa

menopouse sangat tergantung pada masing-masing individu.

Pengaruh ini sangat tergantung pada pandangan masing-

masing wanita terhadap menopouse. Pengetahuan yang cukup

akan membantu mereka memahami dan menonjol ke dalam

vagina bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina.

Lipatan-lipatan saluran telur menjadi lebih pendek, menipis, dan

mengerut. Rambut getar yang ada pada ujung saluran telur

atau fimbria menghilang (Kasdu, 2002:58). Akibat perubahan

organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopouse

mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita.

Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang

timbul dalam kehidupan sehari-hari.

2. Perubahan fisik pada masa menopouse

a) Hot Flushes (Perasaan Panas)

Rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian

atas (seperti leher dan dada). Dengan perabaan tangan

akan terasa adanya peningkatan suhu pada daerah tersebut.

Gejolak panas terjadi karena jaringan-jaringan yang sensitif

atau yang bergantung pada esterogen akan terpengaruh

sewaktu kadar estrogen menurun. Pancaran panas

diperkirakan merupakan akibat dari pengaruh hormon pada

bagian otak yang bertanggungjawab untuk mengatur

temperatur tubuh.

b) Keringat Berlebihan

Cara bekerjanya secara persis tidak diketahui, tetapi

pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormon yang

Page 34: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

mengatur termostat tubuh pada suhu yang lebih rendah.

Akibatnya, suhu udara yang semula dirasakan nyaman,

mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi

panas serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri.

Selain itu, dalam kehidupan seorang wanita, jaringan-

jarinngan vagina menjadi lebih tipis dan berkurang

kelembabannya seiring dengan kadar estrogen yang

menurun. Gejala lain yang dialami wanita adalah berkeringat

di malam hari.

c) Vagina Kering

Perubahan pada organ reproduksi, diantaranya pada daerah

vagina sehingga dapat menimbulkan rasa sakit pada saat

berhubungan intim. Selain itu, akibat berkurangnya estrogen

menyebabkan keluhan gangguan pada epitel vagina,

jaringan penunjang, dan elastisitas dinding vagina. Padahal,

epitel vagina mengandung banyak reseptor estrogen yang

sangat membantu mengurangi rasa sakit dalam

berhubungan seksual.

d) Tidak Dapat Menahan Air Seni

Ketika usia bertambah, air seni sering tidak dapat ditahan

pada saat bersin dan batuk. Hal ini akibat estrogen yang

menurun sehingga salah satu dampaknya adalah

inkonsitensia urin (tidak dapat mengendalikan fungsi

kandungan kemih). Perlu diketahui, dinding serta lapisan otot

polos uretra perempuan juga mengandung banyak reseptor

estrogen. Kekurangan estrogen menyebabkan terjadinya

gangguan penutupan uretra dan perubahan pola aliran urin

menjadi abnormal sehingga mudah terjadi infeksi pada

saluran kemih bagian bawah.

e) Hilangnya Jaringan Penunjang

Rendahnya kadar estrogen dalam tubuh berpengaruh pada

kolagen yang berfungsi sebagai jaringan penunjang pada

tubuh. Hilangnya kolagen menyebabkan kulit kering dan

keriput, rambut terbelah-belah, rontok, gigi mudah goyang

Page 35: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

dan gusi berdarah, sariawan, kuku rusak, serta timbulnya

rasa sakit dan ngilu pada persendian.

f) Penambahan Berat Badan

Saat wanita mulai menginjak usia 40 tahun, biasanya

tubuhnya mudah menjadi gemuk, tetapi sebaliknya sangat

sulit menurunkan berat badannya. Berdasarkan penelitian

setiap kurun 10 tahun, akan bertambah berat badan atau

tumbuh melebar kesamping secara bertahap. Hal ini diduga

ada hubungannya dengan turunnya esterogen dan

gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak.

g) Gangguan Mata

Kurang dan hilangnya esterogen mempengaruhi produksi

kelenjar air mata sehingga mata terasa kering dan gatal.

h) Nyeri Tulang dan Sendi

Seiring dengan meningkatnya usia maka beberapa organ

tidak lagi mengadakan remodeling, diantara tulang. Bahkan,

mengalami proses penurunan karena pengaruh dari

perubahan organ lain. Selain itu dengan bertambahnya usia

penyakit yang timbul, semakin beragam. Hal ini tentu saja

berkaitan dengan kebugaran dan kesehatan tubuh wanita.

A.3 Senam Lansia

A.3.1. pengertian

Senam lansia adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan dan tidak

memberatkan, yang dapat diterapkan pada lansia. Aktivitas olahraga ini akan

membantu tubuh lansia agar tetap bugar dan tetap segar, karena senam

lansia ini mampu melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja

secara optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang

berkeliaran didalam tubuh. Adapun jenis-jenis senam lansia yang biasa

diterapkan, meliputi:

1. Senam kebugaran lansia

2. Senam otak

3. Senam osteoporosis

4. Senam hipertensi

Page 36: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

5. Senam diabetes mellitus

6. Olahraga rekreatif/jalan santai

Semua jenis senam dan aktivitas olahraga ringan tersebut sangat

bermanfaat untuk menghambat proses degenerasi atau proses penuaan.

Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia pra lansia

(45 tahun) dan usia lansia (65 tahun ke atas). Senam lansia disamping

memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga dapat

berpengaruh dalam peningkatan imunitas dalam tubuh manusia setelah

latihan teratur. Tingkat kebugaran dievaluasi dengan cara mengawasi

kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Penelitian menyebutkan bahwa

agar tubuh menjadi lebih bugar, maka kecepatan denyut jantung sewaktu

istirahat harus menurun. Efek minimal yang dapat diperoleh dengan

mengikuti senam lansia adalah bahwa lansia merasa senantiasa berbahagia,

senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, dan pikiran tetap segar.

A.3.2 Latihan Fisik Mencegah dan Mengobati

1. Prinsip Pertama: Latihan Pernapasan

Duduklah dengan nyaman dan tegakkan punggung Anda. Tarik napas

melalui hidung hingga tulang rusuk terasa terangkat dan hembuskan

napas melalui mulut seperti meniup lilin (untuk mengeceknya: letakkan

tangan Anda pada bagian dada). Latihan ini sangat berguna untuk

mengurangi rasa nyeri saat rematik datang. Lakukan secara kontinu,

minimal 4 set dengan istirahat antar set 1-2 menit.

2. Prinsip Kedua: Pemanasan

Sebelum berlatih, Anda dianjurkan untuk melakukan pemanasan selama

5-10 menit. Pemanasan ini dapat dilakukan dengan berjalan atau

bersepeda santai, atau dengan peregangan ringan.

3. Prinsip Ketiga: Latihan Persendian

Beberapa contoh latihan berikut sangat cocok untuk melatih beberapa titik

persendian Anda.

a) Sendi Leher

Tegakkan kepala Anda. Putar kepala ke kanan perlahan lahan hingga

kembali ke posisi awal. Lanjutkan dengan memutar kepala ke kiri

Page 37: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

secara perlahan-lahan hingga kembali ke posisi awal. Lakukan secara

berulang.

b) Sendi Bahu

Berbaringlah dengan nyaman dengan posisi lengan rileks di samping

tubuh Anda. Angkat lengan kanan secara perlahan ke arah samping

menjauhi tubuh Anda, kemudian kembalikan pada posisi semula.

Ulangi gerakan yang sama untuk lengan kiri Anda. Lakukan secara

bergantian antara lengan kiri dan kanan.

Mulailah dengan posisi siku ditekuk ke arah samping dan posisi

telapak tangan menyentuh bahu. Gerakkan kedua siku Anda ke arah

depan, hingga kedua siku saling menyentuh. Lanjutkan dengan

menggerakkan siku hingga kembali ke posisi awal. Rasakan dada

Anda tertarik ketika menarik siku kembali ke posisi awal.

Gambar 2.1 Gerakan Senam Sendi Bahu

c. Sendi Pinggul

Berbaringlah dengan nyaman dengan posisi ujung tumit menempel. Jauhkan

kaki kanan Anda secara perlahan dari tubuh, lalu kembalikkan ke posisi awal.

Lakukan secara bergantian antara kaki kanan dan kiri.

Gambar 2.2 senam sendi panggul

Page 38: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

d. Pergelangan Kaki

Putar pergelangan kaki kanan searah jarum jam secara perlahan kemudian

lakukan arah sebaliknya (berlawanan jarum jam). Lakukan secara bergantian

antara pergelangan kaki kanan dan kiri.

Gambar 2.3 Senam Pergelangan Kaki

e. Pergelangan Tangan

Tekuk jari–jari tangan Anda, putar pergelangan tangan Anda searah jarum jam

dan kemudian berlawanan dengan jarum jam.

Gambar 2.4 Senam Pergelangan Tangan

f. Ruas Jari

Sentuh tiap jari-jari tangan Anda dengan ibu jari. Ulangi hingga 5 kali.

Gambar 2.5 Senam Ruas Jari

a. Prinsip Keempat: Latihan Kekuatan

Latihan ini bertujuan untuk melatih otot. Dilakukan sebanyak 3-5 set, dengan

istirahat antar set selama 1-2 menit.

1. Seated cross legged press

Page 39: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Duduklah pada kursi yang diganjal bantal. Silangkan pergelangan kaki kanan

di atas pergelangan kaki kiri. Tekan kaki kanan ke kaki kiri, dan di saat

bersamaan, tekan kaki kiri maju melawan kaki kanan Anda. Tahan posisi ini

selama 3-6 detik, lalu lepaskan. Ulangi dengan posisi pergelangan kaki kiri di

atas pergelangan kaki kanan.

Gambar 2.6 senam latihan kekuatan Seated cross legged press

a) Pelvic tilt

Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan telapak kaki menyentuh lantai. Angkat

panggul dari lantai dengan punggung atas dan tengah serta tangan tetap

menyentuh lantai. Rasakan adanya kontraksi pada pantat dan perut Anda.

Tahan posisi ini beberapa detik, sambil mengambil napas dalam-dalam dan

perlahan.

Gambar 2.7 senam latihan kekuatan Pevic tilt

b) Rubber Band

Taruh karet gelang di kelima jari tangan Anda. Rentangkan jari-jari Anda

selebar yang Anda bisa. Perlahan lepaskan tekanan dari karet gelang

tersebut dan kembali ke posisi awal.

Page 40: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Gambar 2.8 senam latihan kekuatan Rubber Band

b. Prinsip Kelima:

Latihan Kardio Latihan ini dilakukan untuk kesehatan jantung dan meningkatkan

stamina. Latihan ini dapat berupa jalan cepat, berlari, berenang, aerobik, dan

bersepeda. Lakukan latihan selama 30-45 menit dengan pemanasan selama 5-

10 menit.

Gambar 2.9 senam kardio

c. Prinsip Keenam:

Peregangan Latihan ini dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas sendi dan

otot. Untuk sesi ini, Anda dapat menggunakan iringan musik lembut untuk

membangun suasana rileks.

Page 41: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

B. Kerangka Teori

Berdasarkan informasi dari teori di atas, peneliti menggambarkan kerangka

teori yang menunjukkan Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Nyeri

Sendi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan.

Gambar 2.10 skema kerangka teori

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan kajian teori, maka berikut akan diuraikan kerangka konsep

yang bisa berfungsi sebagai penentuan dan alur pikir serta bisa dijadikan

sebagai dasar penyusunan hipotesis. Kerangka konseptual menjadi dasar

penelitian ini adalah pengaruh senam lansia terhadap pengurangan nyeri

sendi.

Gambar 2.11 Skema Kerangka Konsep

D. Defenisi Operasional

Penurunan Nyeri Sendi Senam Lansia

Lansia

Masalah pada

lansia:

1. Stroke

2. Artritis (Nyeri

Sendi)

3. Hipertensi

Artrtis (Nyeri sendi)

Senam Lansia

Non farmakologi Farmakologi

Page 42: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

No Variabel Defenisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Senam lansia Senam lansia adalah

olahraga ringan yang

mudah dilakukan dan

tidak memberatkan, yang

dapat diterapkan pada

lansia.

Observasi,

SOP senam

Lansia

2. Penurunan

Nyeri sendi

Penurunan nyeri sendi

adalah pengurangan rasa

nyeri di bagian sendi

yang dapat di ukur

dengan skala-skala nyeri.

Observasi,

kuesioner

0 : tidak

nyeri

1-3 : nyeri

ringan

4-6 : nyeri

sedang

7-10 : nyeri

berat

Ratio

Tabel 2.1 Defenisi Operational

E. HIPOTESIS

Ada pengaruh senam lansia terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di

Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2018

Page 43: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pra-Experimental

dengan rancangan One Group Pre-test post-test design dimana dalam desain

penelitian ini terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan (treatment) dan

sudah diobservasi sebelumnya (pretest), dan selanjutnya diobservasi hasilnya

setelah diberi perlakuan (Posttest).

X

Table 3.1 : desain penelitian Pra-Experimental dengan rancangan One

Group Pre-test post-test design

Keterangan :

O1 : Nyeri sendi sebelum dilakukan senam lansia

O2 : Nyeri sendi setelah dilakukan senam lansia

X : Senam lansia(treatment)

B. Lokasi dan waktu Penelitian

B.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Medan Tuntungan pada Tahun 2018.

Alasan penulis memilih lokasi penelitian karena puskesmas sudah memiliki

program kesejahteraan lansia dengan mengadakan senam lansia setiap hari

jumat, tetapi jumlah lansia yang mengikuti program senam ini tidak sebanding

dengan jumlah keseluruhan lansia di wilayah kerja Puskesmas Medan

Tuntungan.

B.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2017 sampai dengan bulan

Juni 2018 terhadap wanita menopause yang memiliki rasa nyeri pada sendi di

Puskesmas Medan Tuntungan pada Tahun 2018. Tabel waktu penelitian:

Terlampir

O1 O2

Page 44: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

C. Populasi dan Sample Penelitian

C.1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang

diteliti ( Notoadmodjo,2010). Populasi target dalam penelitian ini adalah lansia

dengan penyakit nyeri sendi sedangkan populasi terjangkau pada penelitian ini

adalah lansia yang menderita nyeri sendi dan belum pernah malakukan senam

lansia di wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan.

C.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah lansia di

Puskesmas Medan Tuntungan yaitu dengan menggunakan teknik purpose

sampling dengan menetapkan jumlah sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2017)

Kriteria dalam menentukan sampel memenuhi:

Kriteria inklusi

1. Lansia yang menderita nyeri sendi

2. Lansia yang mampu mengikuti senam

3. Lansia yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan

4. Lansia yang tidak dalam terapi pengobatan

Kriteria eksklusi:

1. Lansia yang sedang dalam terapi pengobatan

2. Lansia yang tidak mampu mengikuti senam

3. Lansia yang tidak menderitanyeri sendi

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

D.1 Alat pengumpulan data

Instrumen yang digunakan untuk mengukur nyeri sendi adalah lembar kuesioner.

Lembar kuesioner akan di bagikan sebelum dan sesudah senam lansia

dilakukan. senam lansia di pandu oleh Dokter di Puskesmas yang sudah di latih

oleh Dinas Kesehatan.

Page 45: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

D.2 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

1. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari Poltekkes

Kemenkes RI Medan yang ditujukan ke Puskesmas Medan Tuntungan.

2. Peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden

3. Peneliti memberikan penjelasan terkait dengan penelitian yang akan

dilakukan mulai dari maksud dan tujuan, manfaat langkah-langkah

penelitian

4. Calon responden yang bersedia menjadi responden, untuk

menandatangani surat pernyataan yang berisi tentang persetujuan untuk

menjadi responden

5. Memberikan kuesioner sebelum melakukan senam

6. Instruktur senam dari Puskesmas Medan Tuntungan

7. Senam lansia akan di lakukan sebanyak 2x/minggu dalam jangka waktu 1

bulan

8. Melakuka observasi pelaksanaan senam lansia

9. Memberikan kuesioner setelah dilakukannya senam lansia

10. Peneliti mengolah hasil data yang sudah didapatkan dari responden.

E. Pengolahan dan Analisa Data

E.1. Pengolahan Data

Setelah semua sampel terpenuhi dilakkan pengolahan analisa data diolah

dengan cara :

1. Editing

Dilakukan untuk memeriksa ulang kelengkapan pengisian formulir apakah

sudah lengkap, jelas, relevan da konsisten

2. Coding

Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka/bilangan (Sugiyono, 2017). Peneliti memberi kode pada

setiap responden untuk memudahkan dalam pengolahan data dan analisis

data. Kegiatan yang dilakukan setelah data diedit kemudian diberi kode.

Page 46: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

3. Processing

Setelah semua lembar observasi terisi penuh serta sudah melewati

pengkodean maka langkah peneliti selanjutnya adalah memproses data

agar data yang sudah di-entry dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan

dengan cara meng-entry dari data kuesioner ke paket program komputer.

4. Cleaning

Suatu kegiatan pembersihan seluruh data agar terbebas dari kesalah

sebelum dilakukan analisis data, baik kesalahan dalam pengkodean

maupun dam membaca kode, kesalahan juga dimungkinkan terjadi pada

saat kita memasukkan data kekomputer. Setlah data didapat kemudian

dilakukan pengecekan kembali apakah data yang ada salah atau tidak.

E.2. Analisis Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk untuk mengetahui gambaran masing-

masing yaitu distribusi penderita nyeri sendi yang melakukan senam lansia,

frekuensi penderita nyeri sendi pada lansia di Puskesmas Medan

Tuntungan

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk menjawab hipotesis dan untuk mengetahui

rata rata perbedaan terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia sebelum

diberikan intervensi dan sesudah diberikan intervensi menggunakan uji T-

test. Analisa bivariat menggunakan bantuan program komputer

(Notoadmojo,2012).

F. Etika Penelitian

Menurut Nursalam (2008), ada tiga bagian yang menjadi prinsip etis dalam

penelitian (pengumpulan data), yaitu:

1. Prinsip manfaat

a. Bebas dari penderitaan

Peneliti menjelaskan prosedur perawatan yang akan dijalankan dan

meyakinkan responden intervensi yang akan diberikan tidak menyakiti

responden. Jika responden merasa ada ketidaknyamanan dalam

memberikan intervensi, responden akan dieksklusikan.

b. Risiko (benefits rasio)

Page 47: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Peneliti harus berhati-hati memperhitungkan resiko dan keuntungan yang

akan berakibat pada subjek pada setiap tindakan dalam penelitian.

2. Prinsip Menghargai Hak-Hak Subjek

a. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self determination)

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak

memmutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek atautidak tanpa

adanya paksaan ataupun sanksi yang akan berakibat kepada subjek .

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right

tofull disclosure) Peneliti menjelaskan secara terbuka semua informasi

penelitian kepada responden, mulai dari tujuan penelitian, manfaat,

keuntungan dan risiko penelitian, intervensi dan prosedur yang dipakai,

serta semua informasi yang terkait kepada responden.

c. Informed consent Peneliti menjelaskan kepada responden bahwa

responden memiliki hak untuk menyetujui atau menolak berpartisipasi

dalam penelitian ini. Peneliti memberikan hak bebas apakah responden

ini menandatangani informed concent atau tidak. Jika responden

menandatangani informed concent itu berarti responden setuju untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini.

3. Prinsip keadilan (right to justice)

Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment) Peneliti

memperlakukan semua responden secara adil perawatan yang diberikan pada

responden.Meskipun intervensi senam lansia diberikan pada kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol.Peneliti berlaku adil terhadap pemberian

intervensi tersebut.

Page 48: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

A.1 Analisi Univariat

A.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Medan Tuntungan merupakan Puskesmas yang terletak di

kecamatan Medan Tuntungan yang terdiri dari 6 Kelurahan. Puskesmas

Tuntungan berada di Jl. Bunga Melati II Kelurahan Kemenangan Tani

Lingkungan II Kecamatan Medan Tuntungan, dengan luas tanah sebesar 1.347

m2 dan luas bangunan sebesar 894 m2 . Jumlah lingkungannya yaitu sebesar

29 lingkungan dengan jumlah penduduk 13.456 jiwa. Hasil monitoring

kesehatan peserta senam lansia 52 dari 63 lansia yang terdiri dari 57 lansia

wanita dan 6 lansia pria.

A.1.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini di dapat dari pengambilan data yang dilakukan selama 5

minggu dengan jumlah responden sebanyak 34 orang yaitu dengan nilai

tertinggi adalah 30 dan nilai terendah adalah 10 . Penyajian analisa data dalam

penelitian ini di uraikan berdasarkan data demografi di Puskesmas Medan

Tuntungan.

A.1.3 Karakteristik responden

Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi umur dan

pekerjaan. Untuk melihat karakteristik responen dapat dilihat tabel 4.1

Page 49: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Lansia di Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2018

No Karakteristik Responden Jumlah

F %

1

Umur Responden - 55 – 59 tahun - 60 – 70 tahun - >70 tahun

8

20 6

23,5 58,8 17,6

2

Pekerjaan Responden - PNS - Pensiunan - IRT - Petani/Buruh

1 3

20 10

2,9 8,8

58,8 29,4

Jumlah 34 100

Berdasarkan distribusi frekuensi responden, dimana umur minoritas yaitu>70

tahun yang berjumlah 6 orang (17,6%). Distribusi pekerjan responden mayoritas

sebagai IRT yaitu sebanyak 20 orang (58,8%) dan pekerjaan minoritas PNS

dengan jumlah 1 orang (2,9%)

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi tingkat nyeri responden sebelum dan sesudah di berikan intervensi senam lansia di Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2018.

Tingkat Nyeri Sebelum senam Setelah senam

F % F %

Nyeri Ringan 6 17,6 20 58,8

Nyeri Sedang 10 29,4 10 29,4

Nyeri Berat 18 52,9 4 11,8

Jumlah 34 100 34 100

Distribusi frekuensi tingkat nyeri responden sebelum dilakukannya intervensi

senam lansia mayoritas berada pada nyeri berat yaitu sebanyak 18 orang

(52,9%) Distribusi frekuensi tingkat nyeri responden sesudah dilakukan

intervensi senam lansia mayoritas tingkat nyeri berada pada nyeri ringan yaitu

20 orang (58,8%).

Page 50: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

A.1.4 Analisis Bivariat

Tabel 4.3Distribusi rata-rata hasil pre-test dan post-testtentang pengaruh senam lansia untuk mengurangi nyeri sendi pada lansia

Variable mean Standart Deviasi

Selisih Mean

p. Value

SD Pre & post N

Nyeri sebelum Senam

23,53 7,739

8,235 0,000 6,262 34 Nyeri Setelah

Senam 15,29 7,065

Dari tabel diatas rata-rata tingkat nyeri responden sebelum dilakukan senam

lansia adalah 23,53 dengan standar deviasi 7,739. setelah dilakukan senam

lansia maka di dapat rata-rata menjadi 15,29 dengan standar deviasi 7,065,

terlihat perbedaan nilai mean 8,235 antara nilai pretest dan posttest dengan

standar deviasi 6,262, hasil uji statistik didapat nilai p=<0,05. Maka dapat

disimpulkan ada perubahan nyeri sendi pada lansia sebelum dan sesudah

pemberian intervensi senam lansia.

B. Pembahasan

Setelah dilakukan intervensi senam lansia dari 34 responden dmana

mayoritas responden mengalami penurunan tingkat nyeri yaitu 20 (58,8%)

responden mengalami nyeri ringan dan 4 (11,8%) responden mengalami nyeri

berat.

Dari hasil uji-t yang telah dilakukan didapat rata-rata nyeri sendi pretest

23,53 dan posttest 15,29 dengan standart deviasi pretest 7,739 dan posttest

7,065 terlihat perbedaan nilai dimana adanya penurunan sebelum dilakukan

senam lansia da setelah dilakukan senam lansia. Hasil uji statistik p=0,000

maka disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara belum dilakukan senam

lansia dan setelah dilakukan senam lansia di puskesmas medan tuntungan.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Warsito

di Posyandu Lansia RW 01 Kelurahan Bangsal Kota Kediri tahun 2013 yang

menyatakan adanya perubahan tingkat nyeri pra dan post senam lansia. Hasil

penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dengan

judul penelitian Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia Melalui Senam Lansia

Page 51: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa adanya pengaruh senam lansia

terhadap penurunan nyeri sendi.

Senam lansia adalah senam yang khusus dibuat dan dirancang untuk para

lanjut usia. Senam lansia merupakan pengobatan alternatif yang dapat

memberikan pengaruh yang baik bagi keshatan tubuh lansia salah satunya

melatih kemampuan otot sendi pada lansia agar tidak terjadi kekakuan sendi.

Senam lansia juga dapat memperlambat degenerasi karena pertambahan usia,

memudahkan penyesuaian kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi),

melindungi dan memperbaiki tenaga cadangan untuk keadaan bertambahnya

kebutuhan, misalnya sakit (dewi dan prawesti, 2013) . Menurut Stanley (2007)

Nyeri sendi adalah masalah bagi pasien dalam semua kelompok usia yang

menyerang persendian seseorang yang diakibatkanoleh faktor yang

mempengaruhi pengalaman nyeri individu yaitu usia, jenis kelamin, kebudayaan

makna nyeri, perhatian, ansietas, keletihan, pengalaman nyeri sebelumnya,

gaya koping dan dukungan social keluarga. Penelitian ini menggunakan Skala

nyeri Wong Baker yang dapat dilakukan dengan observasi kepada responden

dengan skala nyeri 0-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang dan 7-10 nyeri berat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dilapangan rasa nyeri inii dipengaruhi

oleh lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang mulai

mengental sehingga menyebabkan tubuh mulai menjadi kaku dan sakit

digerakkan, rasa sakit ini dapat dikurangi dengan sering olahraga pagi atau

senam yang di peruntukkan untuk lansia. Pasien yang mendapatkan intervensi

senam lansia akan mempengaruhi psikologis, lansia dapat merasakan otot-

ototnya yang bergerak dan bugar saat setelah senam, lansia juga dapat

memperbaiki jiwa sosialnya karena pada saat senam lansia di puskesmas

mereka dapat bercengkrama dan saling bertukar pengalaman.

Page 52: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat diambil

kesimpulan mengenai pengaruh senam lansia terhadap penurunan nyeri sendi

pada lansia di puskesmas medan tuntungan

1. Tingkat nyeri sendi sebelum dilakukan senam lansia pada lansia yang

mengalami nyeri sendi mayoritas mengalami nyeri berat.

2. Tingkat nyeri sendi sesudah dilakukan senam lansia pada lansia yang

mengalami nyeri sendi mayoritas mengalami nyeri ringan

3. Ada pengaruh pemberianintervensi senam lansia untuk mengurangi nyeri

sendi pada lansia di puskesmas medan tuntungan.

B. Saran

Setelah penelitian ini dilakukan ada beberapa saran penelitian untuk

meningkatan mutu pelayanan di Puskesma Medan Tuntungan.

B.1. Bagi Puskesmas

Agar dapat lebih intens mempromosikan manfaat senam lansia dan

melanjutkan program senam lansia yang sudah ada.

B.2 Bagi Kampus atau Institusi

Dapat menambahkan sumber-sumber atau refrensi guna mempermudah

mahasiswa untuk melanjutkan penelitian selanjutnya.

B.3.Bagi peneliti Selanjutnya

Agar dapat mengembangkan penelitian ini hingga lebih baik lagi dengan

variabel yang berbeda dan sampel yang lebih banyak

Page 53: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

DAFTAR PUSTAKA

Azizah .2011. Keperawatan Lnjut Usia.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik.2015.Statistic penduduk Lanjut Usia.Edisi 1.BPS,Jakarta.

Boedhi dan Darmojo.2015.Geriatri.Jakarta : Badan penerbit FKUI.

Handono.Upaya Menurunkan Keluhan Nyeri Sendi Lutut Pada Lansia di Posyandu Lansia Sejahtera.Jurnal Stikkes.(vol.6 No.1) 2013.

Judha dkk.2012.Teori Pengukuran Nyeri Dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kemenkes RI.2016.Situasi Lanjut Usia (LANSIA) di Indonesia.Edisi 1.Infodatin, Jakarta.

. 2014. Stistik Lanjut Usia Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Murwarni Arita.2010.Gerontik Konsep Dasar dan Asuhan Keperawatan Home Care dan Komunitas. Yoyakarta : Fitramaya.

Notoatmodjo S.2010.Metode penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.

Smaltzaer.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddart Edisi 8 Vol 1,2.Jakarta : EGC.

Solehati T. dan Kosasih E. C.2015.Konsep dan Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan Maternitas.Edisi 1 Bandung: PT Refika Aditama.

Stocklager.2008.Asuhan Keperawatan Geriatrik.Alih Bahasa Indonesia: Nur Meyti dkk. Edisi 2.Jakarta: EGC.

Sugiyono.2017.Metode Penelitian Pendidikan.Edisi 12.Bandung: Alfabeta.

Widianti T. A dan Proverawati. A.2015.Senam Kesehatan.Yogyakarta: Medical Book.

Yuli R.2016.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta : TIM.

Notoadmojo.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam.2008.Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Kasdu.2002. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopouse.Jakarta : Puspa Swara.

Martono.2015. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi Dan Analisis Data Seunder. Depok : PT. Raja Grafindo Persada.

Stanley dan Beare.2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Jakarta : EGC

Page 54: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan
Page 55: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan
Page 56: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

“ PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI PADA

LANSIA DI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2018“

Setelah saya mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian, saya

bersedia menjadi responden tanpa ada unsur paksaan, sebagai bukti saya akan

menanda tangani surat persertujuan penelitian

Medan, April 2018

Hormat saya sebagai responden

(..................................................)

Page 57: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Formulir Isian Oleh Peneliti

Nama Peneliti : Asnita Fera Sianturi

Alamat : Jl. Air Bersih No. 7a, Sidikalang, Kab. Dairi

No. HP : 082166374335

Email :[email protected]/[email protected]

Jurusan/Prodi/Institusi : D-IV kebidanan/ Kebidanan Medan/ Potekkes

Kemenkes RI Medan

Judul Penelitian : Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Nyeri

Sendi Pada Lansia Di Puskesmas Medan Tuntungan

Tahun 2018

DAFTAR PERTANYAAN

1. Subjek yang digunakan pada penelitian : Lansia wanita yang berada di

wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan

2. Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian

3. Ringkasan rencana penelitian

4. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini (pekiraan) untuk

setiap subjek

5. Rangkaian usulan penelitian mencakup objektif penelitian manfaat/relevansi

dari hasil penelitian disertai alasan/motivasi dilakukannya penelitian dan

resiko yang mungkin timbul disertai cara penyelesaian masalahnya

6. Apakah masalah etik menurut Anda dapat terjadi pada penelitianAnda ini

7. Jika subjeknya manusia, apakah percobaan padahewan

Page 58: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA

CALON SUBJEK PENELITIAN

Selamat pagi dan salam sejahtera.

Dengan Hormat,

Saya, Asnita Fera Sianturi, Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Medan Jurusan Kebidanan Medan, saya sedang melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Senam Lansia terhap Penurunan Nyeri Sendi Pada lansia di Puskesmas

Medan Tuntungan tahun 2018“. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh senam lansia terhadap pengurangan nyeri sendi pada lansia di wilayah

kerja Puskesmas Medan Tuntungan.

Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada lansia mengenai :

Identitas

Pengaruh penurunan nyeri

Bagi ibu yang bersedia untuk dilakukan wawancara, akan kami lakukan dan

yang tidak bersedia kami tidak memaksa.

Partisipasi ibu bersifat suka rela tanpa paksaan, setiap data yang ada dalam

penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Untuk

penelitian ini tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu/ membutuhkan penjelasan,

maka dapat menghubungi kami :

1. Nama : Asnita Fera Sianturi

Alamat : Gg. Bunga Malem, Jalan Jamin Ginting

No. HP : 082166374335

Terima kasih kami ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada

penelitian ini. Keikut sertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu

yang berguna untuk perbaikan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Sebagai ucapan terimakasih kami pada ibu yang sudah bersedia meluangkan

waktunya disini kami berikan sedikit bingkisan agar ibu dapat menerimanya .

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan

ibi/sdri bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan,April 2018

Peneliti

Page 59: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

T-TEST PAIRS=NB WITH NS (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

Notes

Output Created 12-JUL-2018 13:47:45

Comments

Input Data G:\skripsi done 1 real\SKRIPSI ASNITA

FIX\asnita file 1\DATA

PENELITIAN.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 34

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based

on the cases with no missing or out-of-

range data for any variable in the

analysis.

Syntax T-TEST PAIRS=NB WITH NS

(PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.16

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Nyeri sebelum Senam 23.53 34 7.739 1.327

Page 60: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Nyeri setelah Senam 15.29 34 7.065 1.212

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Nyeri sebelum Senam &

Nyeri setelah Senam 34 .646 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

Mean Std. Deviation Std. Error Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower

Pair 1 Nyeri sebelum Senam -

Nyeri setelah Senam 8.235 6.262 1.074 6.050

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

95% Confidence

Interval of the

Difference

Upper

Pair 1 Nyeri sebelum Senam - Nyeri

setelah Senam 10.420 7.668 33 .000

Page 61: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

LEMBAR KUESIONER

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI

PADA LANSIA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNTUNGAN

TUJUAN :

Lembar kusioner ini di rancang untuk mengetahui “pengaruh senam lansia terhadap penurunan

nyeri sendi pada lansia”

PETUNJUK:

1. Beri tanda (√) atau lingkari pada kolom pertanyaan yang ibu anggap tepat.

2. Jika ibu mengisi jawaban atau ingin memperbaiki jawaban, coret jawaban yang di beri

tanda (√).

A. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN (LANSIA)

Kode :

Usia :

Pekerjaan

pegawai Negeri

Pensiunan

IRT

Petani/Buruh

Lain-lain

Page 62: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

B. SKALA NYERI SENDI PADA LANSIA

N

o Pertanyaan

1

tidak

2

Kadang-

kadang

3

ya

1. Apakah ada

pembengkakan sendi?

2. Apakah sendi nyeri pada

saat di gerakkan?

3. Adakah kekakuan pada

sendi saat melakukan

aktivitas?

4. Apakah persendian terasa

panas saat berjalan atau

beraktivitas?

5. Apakah sendi mudah di

gerakkan saat beraktivitas?

6.

Apakah saat beraktivitas

ibu merasa tidak nyaman

pada bagia sendi?

7. Apakah saat nyeri pada

sendi terdapat kemerahan?

8. Apakah nyeri sendi yang di

rasakan seperti tertusuk

jarum?

9. Apakah nyeri sendi sering

timbul?

10 Apakah nyeri sendi sering

hilang timbul?

Page 63: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Lampiran

Daftar tabel pengaruh lansia pre dan post intervensi

kode usia pekerjaan

nyeri sebelum senam lansia

nyeri setelah senam lansia

1 1 1 24 15

2 1 2 27 17

3 1 3 25 15

4 1 3 25 14

5 2 2 24 15

6 1 4 26 14

7 1 4 26 19

8 2 2 21 12

9 2 3 25 14

10 1 3 23 15

11 1 3 23 14

12 1 3 25 14

13 2 4 27 15

14 1 3 28 16

15 2 3 25 15

16 1 3 21 14

17 2 5 18 10

18 2 3 25 15

19 2 3 24 14

20 1 3 24 10

21 2 3 22 15

22 2 3 20 11

23 2 3 26 14

24 1 3 25 16

25 3 3 27 16

26 1 3 27 18

27 1 3 27 19

28 2 3 26 17

29 3 3 25 17

30 2 3 27 20

31 2 3 26 20

32 2 3 25 20

33 3 3 26 16

34 3 3 26 17

Page 64: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

PERNYATAAN

Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia di Puskesmas

Medan Tuntungan Tahun 2018

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak dapat karya yang pernah

diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepnjang pengetahuan saya juga tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali secara tertulis dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Agustus 2018

Hormat Saya

Asnita Fera Sianturi NIM. P07524414006

Page 65: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

Waktu Penelitian

No Jadwal Kegiatan

Bulan Pelaksanaan 2017-2018

Des Jan Apr Mei Jun

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap Persiapan

Penelitian

a. Survei

b. Pengajuan

Judul

c. Pembuatan

Proposal

d. Penyusunan

instrument

e. Uji Coba

Instrument

f. Ujian Proposal

g. Perbaikan

Proposal

2 Pelaksanaan

a. Pengumpulan

Data

b. Analisis Data

c. Penyusunan

Laporan

Page 66: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Asnita Fera Sianturi

TTL : Sidikalang, 03 September 1996

Alamat : Jl. Air Bersih No.7a Sidikalang

Kab. Dairi

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

- SD Negeri 030288 B.Beruh

- SMP Negeri 1 Parbuluan

- SMA Negeri 2 Sidikalang

Tempat magang selama kuliah : - Klinik Pratama Niar

- Klinik Rukni

- Klinik Mira Sunggal

- Klinik Hj. Nurhalma

- RS Sundari

- Klinik ny. Ginting

- Puskesmas Medan Tuntungan

- Puskesmas Sukaraya

Page 67: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan
Page 68: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan
Page 69: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan
Page 70: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan
Page 71: SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN …ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789... · 2019. 11. 21. · skripsi pengaruh senam lansia terhadap penurunan