118
1 SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BERMAIN LEMPAR DADU HURUF PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS B SEMESTER I DI TAMAN KANAK-KANAK ELIM SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Disusun Oleh : SRI MULYATI NIM X 5108526 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

1

SKRIPSI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

MELALUI MEDIA BERMAIN LEMPAR DADU HURUF PADA ANAK

TUNAGRAHITA KELAS B SEMESTER I DI TAMAN KANAK-KANAK

ELIM SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Disusun Oleh :

SRI MULYATI

NIM X 5108526

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

2

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

MELALUI MEDIA BERMAIN LEMPAR DADU HURUF PADA ANAK

TUNAGRAHITA KELAS B SEMESTER I DI TAMAN KANAK-KANAK

ELIM SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

OLEH:

SRI MULYATI

NIM: X5108526

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mendapat gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Khusus Jurusan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

ii

Page 3: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

3

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahan dihadapan tim penguji skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Persetujuan pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. A.Salim Choiri, M.Kes Drs. Subagya,M.Si

NIP. 195709011982031002 NIP.19601001012

iii

Page 4: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

4

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi peryaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 13 Oktober 2010

Tim Penguji Skripsi Tanda tangan

Ketua : Drs. Maryadi, M.Ag ............................................

Sekretaris : Dra.B. Sunarti, M.Pd ............................................

Anggota I : Drs. Abdul Salim, M.Kes ............................................

Anggota II : Drs. Subagya, M.Si ............................................

Disyahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Prof.Dr. M. Furgon Hidayatullah, M.Pd

NIP.19600727 1987021001

iv

Page 5: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

5

ABSTRAK

Sri Mulyati, UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BERMAIN LEMPAR DADU HURUF PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS B SEMESTER I DI TAMAN KANAK-KANAK ELIM SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, September 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak yang mengalami keterlambatan berpikir/ tunagrahita pada kelas B Taman Kanak-Kanak Elim tahun pelajaran 2010/2011.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas tempat mengajar, dengan menggunakan media bermain lempar dadu huruf yang mampu meningkatkan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran membaca, mampu memotivasi anak sehingga anak tidak merasa jenuh dalam belajar.

Teknik analisis data digunakan analisis perbandingan, artinya hasil prestasi kemampuan membaca anak dibandingkan, kemudian dideskripsikan ke dalam suatu bentuk data penilaian yang berupa nilai. Dari prosentase dideskripsikan kearah kecenderungan tindakan guru dan reaksi serta hasil belajar siswa.

Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan mengggunakan media bermain lempar dadu huruf dapat meningkatkan kemampuan anak dalam membaca permulaan, pada Anak Tunagrahita Kelas B semester I di Taman Kanak-Kanak Elim tahun pelajaran 2010/2011.

.

Kata kunci : Anak Tunagrahita, pembelajaran membaca, media lempar dadu huruf, meningkatkan kemampuan membaca permulaan.

v

Page 6: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

6

ABSTRACT

Sri Mulyati, THE ATTEMPT OF IMPROVING THE BEGINNING READING COMPETENCY USING LETTER DICE THROWING GAME MEDIA IN THE MENTAL RETARDED B GRADERS OF SEMESTER I IN SRAGEN ELIM KINDERGARTEN IN THE SCHOOL YEAR OF 2010/2011.Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University, September 2010.

This research aims to improve the beginning reading competency using letter dice throwing game media in the mental retarded B graders of semester I in Sragen Elim Kindergarten in the school year 2010/2011.

The research method used was Classroom Action Research (CAR), the one conducted by the teacher in my class, using the letter dice throwing game media that can improve excitement in following the reading learning, can motivate children so that the children are not bored in learning.

Technique of the analyzing data used was comparative analysis, meaning that the children’s reading competency achievement were compared, and then were described into a form of assessment data namely score. From the percentage described into teacher’s action predisposition and students’ reaction as well as learning achievement.

From the classroom action research conducted, it can be concluded that learning using the letter dice throwing game media, it can improve the children’s competency in the beginning reading, for the mental retarded B graders of semester I in Sragen Elim Kindergarten in the school year of 2010/2011.

Key word : Mental retarded, reading learning, letter dice throwing game media,

improve the competency in the beginning reading.

vi

Page 7: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

7

MOTTO:

“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berbuat kepadamu, perbuatlah

juga demikian kepada mereka”.

Kitab Injil Lukas, Isa almasih.

vii

Page 8: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

8

HALAMAN PERSEMBAHAN

Keluargaku tercinta

Ayah dan Ibunda yang aku banggakan

Saudara-saudaraku yang telah mendukungku

Rekan-rekan di Taman Kanak-Kanak Elim yang memotivasiku

FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang tercinta

viii

Page 9: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

9

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas kebaikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) ini untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Luar Biasa, Jurusan Ilmu

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan penelitian tindakan kelas ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak

akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat diatasi. Untuk itu, atas segala

bentuk bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

2. Drs. R. Indianto, M.Pd Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan telah memberikan

bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Drs. H.A. Salim Choiri, M.Kes Ketua Program Studi Pendidikan Khusus

sekaligus selaku pembimbing I yang telah memberikan petunjuk kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Drs. Subagya M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan petunjuk

kepada penulis selama melaksanakan penelitian tindakan kelas.

5. Dobirson S. selaku Kepala Taman Kanak-Kanak Elim Sragen yang telah

memberikan ijin tempat penelitian dan informasi yang dibutuhkan penulis.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian

tindakan kelas ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih ada kekurangan,

karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya juga masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan.

ix

Page 10: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

10

Semoga kebaikan Bapak, Ibu, mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha

Esa, dan menjadi amal kebaikan yang tiada putus-putusnya dan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, September 2010

Penulis

x

Page 11: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

11

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL............................................................................................................. i

PENGAJUAN................................................................................................... ii

PERSETUJUAN............................................................................................... iii

PENGESAHAN................................................................................................ iv

ABSTRAK........................................................................................................ v

MOTTO............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR..................................................................................... ix

DAFTAR ISI.................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... . 3

C. Tujuan Penelitian....................................................................... . 3

D. Manfaat Hasil Penelitian............................................................ . 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN................... . 4

A. Kajian teori................................................................................. . 4

1. Anak Tunagrahita.................................................................

a. Pengertian Anak Tunagrahita............................................ 4

b. Faktor Penyebab Anak Tunagrahita............................... .. 6

c. Klasifikasi Anak Tunagrahita............................................ 8

d. Karakteristik Anak Tunagrahita......................................... 10

e. Pendidikan Anak Tunagrahita............................................ 12

f. Pembelajaran Anak Tunagrahita Pada kelas Inklusif......... 14

2. Tinjauan Tentang Membaca Permulaan................................ 16

a. Pengertian Membaca...................................................... .. 16

b. Tujuan Membaca............................................................ .. 17

xi

Page 12: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

12

c. Pengertian Membaca Permulaan.................................... .. 18

d. Tahap pelaksanaan Membaca Permulaan......................... 19

e. Metode Pengajaran Membaca ....................................... 21

f. Pembelajaran Membaca Anak Tunagrahita.....................

........................................................................................ 22

3. Tinjauan tentang Media Permainan Lempar Dadu Huruf..... 23

a. Pengertian Media ........................................................... 23

b. Pengertian Media Lempar Dadu Huruf...........................

24

c. Fungsi Media Permainan Lempar Dadu Huruf.............. 25

d. Kelemahan dan Kelebihan Permainan Lempar Dadu

Huruf................................................................................ 27

e. Langkah-langkah Pengajaran dengan Menggunakan

Media Permainan Lempar Dadu Huruf........................... 29

f. Penerapan Pembelajaran dengan Menggunakan Media

Lempar Dadu Huruf pada Anak Tunagrahita................... 30

B. Kerangka Berfikir....................................................................... 31

C. Hipotesis Tindakan .................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 34

A. Setting Penelitian........................................................................ 34

B. Subyek Penelitian....................................................................... 34

C. Data dan Sumber Data............................................................... 35

D. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 36

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumens......................................... 41

F. Validitas Data............................................................................. 42

G. Tehnik Analisis Data.................................................................. 43

H. Indikator Kinerja........................................................................ 43

I. Prosedur Penelitian..................................................................... 44

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 47

A. Pelaksanaan Penelitian................................................................48

1. Deskripsi Kondisi Awal......................................................... 48

xii

Page 13: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

13

2. Pelaksanaan Siklus I............................................................... 52

a. Perencanaan........................................................................ 52

b. Tindakan ............................................................................. 52

c. Pengamatan.......................................................................... 53

d. Refleksi................................................................................ 56

3. Pelaksanaan Siklus II.............................................................. 56

a. Perencanaan........................................................................ 56

b. Tindakan.............................................................................. 57

c. Pengamatan.......................................................................... 58

d. Refleksi ............................................................................... 60

B. Hasil Penelitian............................................................................ 60

C. Pembahasan hasil Penelitian......................................................... 63

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN................................................................. 66

A. SIMPULAN................................................................................... 66

B. SARAN......................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 68

LAMPIRAN ...................................................................................................... 71

xiii

Page 14: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang
Page 15: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap anak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan, baik bagi anak

normal maupun anak yang mengalami kelainan atau berkebutuhan khusus.

Pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dewasa ini mengalami

kemajuan yang baik. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memperoleh

kesempatan yang lebih luas dalam memperoleh layanan pendidikan. Mereka tidak

harus menempuh jarak yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya menuju ke

Sekolah Luar Biasa (SLB) yang biasanya terdapat di kota kabupaten. Dewasa ini

pelayanan pendidikan bagi anak berkelainan sudah mulai masuk ke desa-desa.

Pelaksanaan pendidikan inklusi merupakan jawaban dari kebutuhan

pelayanan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus. Mereka dapat belajar

bersama-sama dengan anak normal seusianya dalam satu sekolah yang tidak jauh

dari tempat tinggalnya.

Pelaksanaan pendidikan inklusif diharapkan mampu membawa dampak

yang positif bagi anak berkebutuhan khusus, baik segi akademik, mental maupun

sosial. Demikian juga bagi anak normal, dengan adanya sekolah inklusif

diharapkan mampu belajar menerima dan memahami keadaan sesamanya yang

berkekurangan sebagai bagian ciptaan Tuhan, mengucap syukur karena Tuhan

menciptakan dirinya dengan keadaan normal, mampu belajar kelebihan orang

lain, karena anak berkebutuhan khusus tidak jarang memiliki kelebihan atau bakat

yang tidak dimiliki anak normal lainnya.

Taman Kanak-Kanak Elim merupakan salah satu lembaga pendidikan

yang menampung anak normal maupun anak berkebutuhan khusus untuk belajar

bersama-sama dalam satu kelas. Dua belas persen dari siswa Taman Kanak-Kanak

Elim adalah Anak Berkebutuhan Khusus ABK). Keberadaan anak yang

berkebutuhan khusus ini tidak membuat teman normal lainnya tergannggu. Setiap

anak mampu menerima satu dengan yang lain tanpa saling merendahkan atau

mengejek. Penanaman karakter sangat ditekankan pada setiap pembelajaran.

Page 16: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

2

Kegiatan bermain sambil belajar pada Taman Kanak-kanak Elim Sragen

berjalan sangat antusias dan sangat baik, sehingga anak mengalami perkembangan

yang sangat baik. Hasil penilaian dalam belajar anak-anak rata-rata menunjukan

nilai bintang 5 ataupun bintang 4. Bintang 5 memiliki bobot nilai 9-10 baik dalam

kognitif, perilaku, psikomotor maupun seni. Dalam hal kognitif yakni kemampuan

membaca permulaan juga menunjukkan hal sangat menggembirakan bahkan

banyak diantara siswa di Taman Kanak-kanak Elim rata-rata sudah mampu

membaca dengan lancar.

Dua diantara 16 dari siswa di Taman Kanak-kanak Elim mengalami

keterlambatan di dalam berbagai kegiatan bermain dan belajar, termasuk dalam

membaca, kedua siswa ini mengalami ketertinggalan yang sangat jauh dengan

siswa yang lain. Hasil penilaian untuk kemampuan membacanya, anak memiliki

nila rata-rata bintang 1 atau 2, yaitu dengan bobot nilai 1 – 2 untuk bintang 1 dan

3 -4 untuk bintang 2. Hal tersebut juga mempengaruhi kepercayaan diri yang

kurang terhadap anak. Anak sering merasa minder, malu, bahkan menangis saat

teman-temannya mengolok-olok.

Anak sangat sulit dalam membaca kata, bahkan beberapa huruf masih

sering salah dibacanya, kadang belum mengerti, lupa, kadang keliru membaca

dengan huruf yang bentuknya hampir sama. Contohnya: u dangan v, d dengan b,

m dengan n dan lain sebagainya.

Untuk mengatasi hal tersebut perlu diadakan tindakan untuk menolong

kedua anak tersebut, yaitu memperbaiki proses pembelajaran yang membuat anak

menjadi tertarik, tidak jenuh sehingga anak ingin terus dan terus melakukan

hingga anak mampu membaca dengan baik dan lancar seperti teman-teman yang

lainnya.

Untuk itu , maka penulis berusaha untuk mencari dan menemukan

solusi dengan mengadakan penelitian tindakan kelas dengan Judul “UPAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI

MEDIA BERMAIN LEMPAR DADU HURUF PADA ANAK TUNAGRAHITA

KELAS B SEMESTER I DI TAMAN KANAK- KANAK ELIM SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011”.

Page 17: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

3

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi di kelas B Taman

Kanak-kanak Elim Sragen, yakni belum tercapainya nilai maksimum membaca

permulaan pada 2 anak yang mengalami keterlambatan maka penulis dapat

merumuskan masalah, yaitu “apakah penggunaan media bermain lempar dadu

huruf dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan

pada kelas B Taman Kanak-kanak Elim Sragen?”

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penulis

mengadakan penelitian adalah sebagai berikut:

Untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita

(ATG), melalui media bermain lempar dadu huruf pada kelas B semester I di

Taman kanak-Kanak Elim Sragen.

C. Manfaat Hasil Penelitian

1. Bagi Siswa

a. Penelitian ini dapat memberikan suasana yang menyenangkan, sehingga

anak dapat belajar seraya bermain.

b. Penelitian ini dapat meningkatkan keaktifan, motivasi, minat dan

partisipasi anak dalam kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Penelitian ini dapat menjadi wawasan bagi guru dalam menggunakan

media bermain lempar dadu huruf pada pembelajaran membaca

permulaan.

b. Penelitian ini dapat menumbuhkan motivasi untuk lebih kreatif

menggunakan berbagai metode guna meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Page 18: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

1. Anak Tunagrahita

Keadaan setiap manusia berbeda satu dengan yang lain, masing-masing

memiliki keunikan. Kelemahan dan kelebihan dimiliki setiap anak, masing-

masing anak terlahir dalam keadaan yang berbeda, demikian juga dalam hal

kemampuan berpikir. Anak yang mengalami kelemahan atau kelainan dalam

berpikir secara umum sering disebut dengan anak di bawah normal atau

tunagrahita. Anak tunagrahita adalah merupakan individu yang utuh dan unik,

Mereka seperti anak-anak normal lainnya, memiliki hak untuk memperoleh

pendidikan sesuai dengan kebutuhan mereka, Anak yang memiliki kecerdasan di

bawah garis normal perlu suatu penanganan yang khusus, karena mereka memiliki

keterlambatan didalam berpikir. Pemahaman secara teoritis maupun praktis sangat

diperlukan supaya guru ataupun para propesional dapat memberikan layanan

pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

a. Pengertian Anak Tunagrahita

Tunagrahita menjelaskan tentang kondisi anak yang

kecerdasannya dibawah rata- rata yang ditandai oleh keterbatasan intelegensi

dan ketidak cakapan dalam interaksi sosial.

Sutjihati Somantri (1996:83) menyatakan “Anak Tunagrahita adalah

anak yang kecerdasannya jauh di bawah rata-rata, yang ditandai oleh

keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial.”

Anak yang kecerdasannya di bawah rata-rata dikenal juga dengan

anak keterbelakangan mental, karena anak mengalami keterbatasan dalam

kemampuan berpikirnya, sukar untuk mengikuti program pendidikan di

Page 19: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

5

sekolah. Pengajaran sistem klasikal memberikan masalah bagi anak karena

kemampuan berpikirnya

tidak seperti teman-teman lain yang cerdas ataupun yang normal.

AAMD (America Association of Mental Deficiency) dalam Anggie

Sa’adah (2009) menjelaskan bahwa:

“Tunagrahita menunjukkan adanya keterbatasan dalam fungsi, yang mencakup fungsi intelektual yang dibawah rata-rata, dimana berkaitan dengan keterbatasan pada dua atau lebih keterampilan adaptif seperti komunikasi, merawat diri sendiri, keterampilan social, kesehatan dan keamanan, fungsi akademis, dan waktu luang. Keadaan ini nampak sebelum usia 18 Tahun. Gangguan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan dan psikososial”.

Intellectual Disability Perspective & Challenges, AFMR dalam Astati

(2010) menyatakan:

“Seseorang dikatakan tunagrahita apabila memiliki 2 kriteria yang penting, yakni pertama fungsi intelektual secara nyata berada di bawah rata-rata, kedua adanya ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan norma dan tuntutan yang berlaku dalam masyarakat. Jadi dikatakan tunagrahita jika memenuhi dua komponen tersebut”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis dapat menegaskan bahwa anak

tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan dalam kecerdasannya,

sehingga kecerdasannya berada jauh di bawah rata-rata yang ditandai oleh

keterbatasan intelegensi sehingga kurang/tidak mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan. Waktu terjadinya sebelum usia perkembangan yaitu 18 tahun.

Mental Age adalah kemampuan mental oleh seorang anak pada usia

tertentu. Untuk mendeteksi anak tunagrahita atau keterbelakangan mental ada

baiknya memahami konsep Mental Age (MA). Sebagai contoh, anak yang berusia

enam tahun akan memiliki kemampuan yang sepadan dengan anak usai enam

tahun pada umumnya, artinya anak usia enam tahun memiliki MA enam tahun.

Jika seorang anak memiliki MA lebih tinggi, maka anak tersebut memiliki

kecerdasan di atas rata-rata. Sebaliknya jika MA anak lebih rendah dari umurnya,

Page 20: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

6

maka anak tersebut memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Anak tunagrahita

selalu memiliki MA lebih rendah daripada umurnya secara jelas. MA yang sedikit

saja kurang dari umur tidak termasuk tunagrahita. MA dipandang sebagai indeks

dari perkembangan kognitif seorang anak.

Anak yang memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata namun memilki

kemampuan menyesuaikan diri dengan normal dan tuntutan yang berlaku

dalam masyarakat tidak disebut anak tunagrahita.

b. Faktor Penyebab Anak Tunagrahita

Ketunagrahitaan dapat terjadi karena berbagai faktor, diantaranya

seperti yang diungkapkan Sutjihati Somantri (1996:53) bahwa “penyebab

tunagrahita ada 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.”

Faktor internal adalah faktor yang erat hubungannya dengan keadaan

bayi selama masih ada dalam kandungan.

Faktor internal penyebab terjadinya kelainan diantaranya adalah:

1) Kelainan pada kromosom

Inti sel manusia terdapat 23 pasang kromosom, totalnya adalah 46.

Kelainan Sindrom Down terjadi karena kelebihan jumlah kromosom pada

kromosom no 21 yang seharusnya dua menjadi tiga, sehingga jumlah

kromosom tidak 46 tetapi 47. Hal ini bisa menyebabkan penderitanya

mengalami kelainan fisik, seperti kelainan jantung bawaan, otot-otot

melemah dan retardasi mental yakni hambatan perkembangan kecerdasan

dan psikomotor. Sindrom Down atau down sindrom memiliki karakter mata

sipit, hidung pesek, menunjukkan pemburukan yang jelas dalam bahasa,

daya ingat, ketrampilan merawat diri dan memecahkan masalah.

2) Faktor keturunan

Sifat menurun yang dibawa dari orang tua kepada anak.

3) Kondisi ibu saat hamil

Kondisi ibu saat hamil mempengaruhi keadaan bayi yang dikandungnya,

jika selama mengandung ibu dalam keadaan sakit, strees, kekurangan gizi

dan sebagainya akan berpengaruh kurang baik pada bayi yang

Page 21: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

7

dikandungnya. Konsumsi obat yang tidak sesuai petunjuk dokter dapat

mengakibatkan kecacatan.

4) Infeksi dan keracunan

Infeksi dan keracunan yang terjadi selama janin dalam kandungan.

infeksi dan keracunan ini dialami lewat penyakit-penyakit yang diderita oleh

ibu, misalnya penyakit yang timbul karena virul rubella syphilis, toxoplasma,

keracunan alkohol, obat-obatan atau narkotika.

Faktor eksternal adalah faktor yang terjadi pada saat melahirkan dan

setelah anak lahir. Faktor penyebab terjadinya tunagrahita saat anak lahir

misalnya: pemakaian alat bantu pada saat melahirkan, kekurangan oksigen, dan

sebagainya. Faktor penyebab tunagrahita setelah anak lahir adalah; kecelakaan,

kurang gizi, penyakit, dan lain-lain.

Faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya kelainan adalah:

1) Gangguan metabolisme dan kekurangan gizi.

Metabolisme dan gizi sangat penting peranannya bagi pertumbuhan dan

perkembangan individu. Gangguan pada metabolisme dan kekurangan gizi

dapat menyebabkan terjadinya gangguan fisik maupun mental pada individu.

2) Trauma dan Zat Radioaktif

Benturan atau tekanan pada kepala dapat menyebabkan kecacatan pada

otak. Trauma yang terjadi pada saat kelahiran dapat dialami ketika proses

kelahiran yang sulit sehingga harus dibantu dengan alat (tang).

Zat radioaktif saat penyinaran semasa bayi dapat mengakibatkan

tunagrahita microcephaly.

3) Kecelakaan

Kecelakaan dapat mengakibatkan terjadinya kecacatan pada baik pisik maupan

psikis.

4) Faktor Lingkungan atau sosial budaya

Lingkungan berperan terhadap fungsi intelek anak, kegagalan dalam

mengadakan interaksi yang terjadi selama perkembangan menjadi salah satu

penyebab ketunagrahitaan.

Page 22: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

8

Berbagai penelitian melaporkan bahwa anak tunagrahita banyak

ditemukan pada daerah yang tingkat sosial ekonominya rendah, hal ini disebabkan

oleh ketidakmampuan lingkungan dalam memberikan stimulus pada masa

perkembangan, misalnya studi yang dilakukan oleh Kirk (Astati, 2010)

menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga kurang mampu memiliki

kecenderungan untuk mempertahankan mentalnya pada taraf yang sama,

bahkan prestasi belajarnya semakin berkurang dengan meningkatnya usia.

Mulyono Abdurrahman (2003:24), menyatakan “penyebab tunagrahita

ada 5 hal: genetik atau keturunan. Sebab-sebab masa prenatal, sebab-sebab

pada masa perinatal atau saat lahir, sebab-sebab pada saat pos natal, penyebab

karena deprivasi lingkungan”.

Berdasar kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa banyak

faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kelainan atau ketunaan. Penulis

mengelompokkan faktor penyebab ketunaan dalam dua kelompok, yakni:

1) faktor endogen

Yaitu faktor penyebab ketunaan yang datang dari dalam, misalnya

keturunan/ bawaan dari dalam kandungan.

2) faktor eksogen

Yaitu faktor penyebab ketunaan diluar keturunan/ bawaan atau pengaruh

yang datang dari luar setelah anak lahir.

c. Klasifikasi Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita dapat diklasifikasikan sesuai dengan keberadaannya,

berbagai pendapat mengklasifikasikan anak tunagrahita sebagai berikut:

Klasifikasi anak tunagrahita untuk keperluan pembelajaran menurut

America Associationon Mental Retardation dalam Anggie (http://saunganggie.

blogspot.com/2009) :

1). EducableAnak pada kelompok ini masih mempunyai kemampuan dalam akademik setara dengan anak reguler pada kelas 5 sekolah dasar.

2). TrainableMempunyai kemampuan dalam mengurus diri sendiri. Pertahanan diri dan penyesuaian sosial, sangat terbatas untuk kemampuan pendidikan akademik.

Page 23: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

9

3). Custodial Dengan pemberian latihan yang terus menerus dan khusus, dapat melatih

tentang dasar-dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang

bersifat komunikatif. Hal ini biasanya memerlukan pengawasan dan dukungan terus menerus.

Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (2007:4) dalam buku

Pedoman Penyelenggaraan Pendididkan Inklusif, klasifikasi anak tunagrahita:

1) Anak tunagrahita ringan IQ 50 – 70 Mampu dididik diajarkan membaca, menulis, dan berhitung. Biasanya bisa menyelesaikan pendidikan setingkat kelas IV SD umum.

2) Tunagrahita sedang IQ 25 – 49 Termasuk mampu latih. Mereka biasanya menyelesaikan pendidikan setingkat kelas III SD umum.

3) Tunagrahita berat IQ 24- kebawah Tidak mampu menerima pendidikan secara akademis. Termasuk mampu rawat. Kegiatan sehari-hari membutuhkan bantuan orang lain.

Klasifikasi anak tunagrahita/ retardasi mental secara Sosial-Psikologis

terbagi menjadi 2, yaitu Psikometrik dan perilaku adaptif.

Retardasi mental secara psikometrik menurut skala intelegensi Wechsler

dalam Astati (2010) ada 4 taraf, yaitu:

1) Retardasi mental ringan (mild mental retardation) dengan IQ 55-69.2) Retardasi mental sedang (mild mental retardation) dengan IQ 40-54.3) Retardasi mental berat (sever mental retardation) dengan IQ 20-39.4) Retardasi mental sangat berat (profound mental retardation) dengan

IQ 20 kebawah.

Retardasi mental menurut kriteria perilaku adaptif tidak berdasarkan taraf intelegensi, tetapi berdasarkan kematangan sosial. Hal ini juga mempunyai 4 taraf, yaitu:

1) Ringan2) Sedang3) Berat4) Sangat berat

Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa anak

tunagrahita dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok menurut

kepentingannya.

Klasifikasi dari segi keperluan pendidikan sebagai berikut:

Page 24: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

10

1) Anak mampu didik (tunagrahita ringan/ debil)

Anak mampu dididik dan dilatih, misalnya membaca, menulis, berhitung,

memasak, menjahit bahkan bisa dilatih untuk berjualan. Anak tunagrahita

ringan lebih mudah diajak komunikasi, kondisi fisik mereka tidak begitu

berbeda dengan anak normal lainnnya. Mereka mampu menolong diri

sendiri, mampu berlindung dari bahaya karena itu anak tunagrahita ringan

tidak memerlukan pengawasan ekstra. Anak mampu mengikuti pendidikan

walaupun tidak mencapai tingkat yang tinggi, misalnya: sekolah menengah

umum, kuliah. Mereka memiliki IQ antara 50 s/d 70.

2) Anak mampu latih (tunagrahita sedang/ Embisil)

Anak tunagrahita sedang mampu diajarkan membaca, menulis , berhitung.

Mampu dilatih ketrampilan-ketrampilan sederhana, mereka mampu bekerja

di lapangan namun perlu sedikit pengawasan. Sedikit perhatian dan

pengawasan diperlukan untuk perkembangan mental dan sosial anak

tunagrahita sedang. Anak tunagrahita sedang memiliki IQ antara 30 s/d 50.

3) Anak mampu rawat (tunagrahita berat/ Idiot)

Anak tidak mampu menerima pendidikan secara akademis, anak tidak

dapat mengurus dirinya sendiri apalagi berlindung dari bahaya. Mereka

membutuhkan pengawasan, perhatian bahkan pelayanan, bimbingan

aktivitas sehari-hari, untuk mengurangi ketergantungan kepada orang lain.

Anak tunagrahita berat memiliki IQ 29 kebawah.

d. Karakteristik Anak Tunagrahita

Defli (2009) menyebutkan bahwa karakteristik anak tunagrahita dapat

dilihat dari segi:

1) Fisik (penampilan)a) Untuk tunagrahita ringan hampir sama dengan anak normal, untuk

tunagrahita berat dapat kelihatan. b) Kematangan motorik lambat c) Koordinasi gerak kurang

2) Intelektual

Page 25: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

11

a) Sulit mempelajari hal-hal akademikb) Anak tunagrahita ringan kemampuannya setaraf anak normal usia 12

tahun (IQ 50 – 70) c) Klasifikasi sedang setaraf dengan usia 7 – 8 tahun (IQ 30 – 50)d) Berat, setaraf dengan anak usia 3 – 4 tahun (IQ 30 kebawah)

3) Sosial dan emosi a) Bergaul dengan anak yang lebih mudab) Suka menyendiri c) Mudah dipengaruhi d) Kurang dinamis e) Kurang pertimbangan/ kontrol diri f) Kurang konsentrasi, mudah dipengaruhi g) Dapat memimpin diri sendiri maupun orang lain

Karakteristik anak tunagrahita menurut Brown pada Exceptional

Children, fifth edition, p.485-486, 1996 dalam Angie Siti Sa’adah

(http://saunganggie.blogspot.com/2009) menyatakan:

1) Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru, mempunyai kesulitan dalam mempelajari pengetahuan abstrak atau yang berkaitan, dan selalu cepat lupa apa yang dia pelajari tanpa latihan yang terus menerus.

2) Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru. 3) Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak tunagrahita berat. 4) Cacat fisik dan perkembangan gerak. Kebanyakan anak denga tunagrahita

berat mempunyai ketebatasab dalam gerak fisik, ada yang tidak dapat berjalan, tidak dapat berdiri atau bangun tanpa bantuan. Mereka lambat dalam mengerjakan tugas-tugas yang sangatsederhana, sulit menjangkau sesuatu , dan mendongakkan kepala.

5) Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri. Sebagian dari anak tunagrahita berat sangat sulit untuk mengurus diri sendiri, seperti: berpakaian, makan, dan mengurus kebersihan diri. Mereka selalu memerlukan latihan khusus untuk mempelajari kemampuan dasar.

6) Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim. Anak tunagrahta ringan dapat bermain bersama dengan anak reguler, tetapi anak yang mempunyai tunagrahita berat tidak meakukan hal tersebut. Hal itu mungkin disebabkan kesulitan bagi anak tunagrahita dalam memberikan perhatian terhadap lawan main.

7) Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus. Banyak anak tunagrahita berat bertingkah laku tanpa tujuan yang jelas. Kegiatan mereka seperti ritual, misalnya: memutar-mutar jari di depan wajahnya dan melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri, misalnya: menggigit diri sendiri, membentur-beturkan kepala, dll.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa anak

tunagrahita memiliki karakteristik sebagai berikut:

Page 26: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

12

1) Memiliki kemampuan berpikir yang rendah

2) Emosi yang labil bahkan kurang wajar

3) Sulit bersosialisasi

4) Kemampuan motorik yang kurang

5) Mengalami gangguan dalam berkomunikasi.

e. Pendidikan Anak Tunagrahita

Bentuk-bentuk penyelenggaraan pendidikan untuk anak berkebutuhan

khusus, adalah:

1) Sistem pendidikan segregasi

Sistem pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) secara

khusus dan terpisah dari anak-anak normal.

Contohnya:

a) Sekolah Luar Biasa (SLB).

b) Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB).

Keuntungan sekolah segregrasi:

a) Rasa ketenangan pada anak luar biasa

b) Komunikasi yang mudah dan lancar

c) Metode pembelajaran yang khusus sesuai dengan kondisi dan kemam-

puan anak

d) Guru dengan latar belakang pendidikan luar biasa

e) Sarana dan prasarana yang sesuai

Kelemahan sekolah segregasi:

a) Sosialisasi terbatas

b) Biaya mahal

2) Sistem pendidikan integrasi

Sistem pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) yang

memungkinkan anak luar biasa memperoleh kesempatan mengikuti proses

pendidikan bersama dengan siswa normal lainnya.

Contohnya:

Sekolah reguler

Page 27: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

13

Keuntungan:

a) Merasa diakui kesamaan haknya dengan anak normal terutama dalam

memperoleh pendidikan

b) Bakat dapat berkembang dengan optimal

c) Mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang

lebih tinggi

d) Harga diri bisa meningkat

Kelemahan:

a) Kurangnya tenaga ahli atau sumber daya yang memiliki pengetahuan

yang cukup tentang anak disability.

b) Pelayanan pendidikan kurang memadai.

3) Sistem Pendidikan inklusi

Sekolah reguler yang menerima anak berkebutuhan khusus (ABK)

dengan kurikulum dan sistem pendidikan sesuai dengan kebutuhan ABK

di sekolah reguler tersebut.

Keuntungan:

a) Lokasi berada dekat dengan anak.

b) Biaya relatif murah

c) Sosialisasi berkembang dengan baik

d) Belajar sesuai dengan kebutuhan anak.

Kelemahan:

e) Memerlukan banyak tenaga pengajar maupun pendamping

f) Memerlukan banyak sarana dan prasarana

Pendidikan inklusif muncul dilatar belakangi oleh kurang meratanya

pendidikan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus, terutama ekonomi

lemah yang berada di pedesaan. Hal ini disebabkan karena pelayanan

pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus biasanya berada di kota-kota

kabupaten.

Program penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun

diharapkan berhasil dengan baik. Program ini dilandaskan pada Undang-

Undang Dasar 1945 pasal 31 tentang hak setiap warga negara untuk

Page 28: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

14

memperoleh pendidikan, demikian juga halnya dengan anak yang mengalami

kekurangan. Hal ini dilandasi pernyataan Salamanca yang merupakan

perluasan dari program UNESCO, yakni education for all.

Penerapan pendidikan inklusif mempunyai landasan fisiologis, yuridis,

paedagogis, dan empiris yang kuat. Landasan filosofis utama penerapan

pendidikan inklusif di Indonesia adalah Pancasila yang merupakan lima pilar

sekaligus cita-cita yang didirikan atas fondasi yang lebih mendasar lagi, yang

disebut Bhinneka Tunggal Ika (Mulyono Abdulrahman dalam Direktorat

Pendidikan Luar Biasa, 2004).

Landasan yuridis internasional penerapan pendidikan inklusif adalah

Deklarasi Salamanca (UNESCO, 1994) menekankan bahwa selama

memungkinkan, semua anak seyogyanya berlajar bersama-sama tanpa

memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka.

Di Indonesia, penerapan pendidikan inklusif dijamin oleh Undang-

Undang nomor 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional yang dalam

penjelasannya menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan untuk peserta

didik berkelainan atau memiliki kecerdasan luar biasa diselenggarakan secara

inklusif atau berupa sekolah khusus. Teknis penyelenggaraannya tentunya akan

diatur dalam bentuk operasional.

Landasan paedagogis, tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan bertanggung jawab. Jadi melalui pendidikan peserta didik berkelainan

dibentuk menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Landasan empiris, penelitian menunjukkan bahwa penempatan anak

berkelainan di tempat khusus tidak efektif dan diskriminatif. Akan tetapi

pendidikan inklusif berdampak positif, baik terhadap perkembangan akademik

dan sosial. Anak dapat memiliki kepercayaan diri yang lebih baik, mereka merasa

diterima dan dapat hidup bersama-sama dengan anak normal lainnya, sehingga

motivasi untuk belajar dan berkarya menjadi lebih baik.

Page 29: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

15

f. Pembelajaran Anak Tunagrahita pada kelas Inklusif

Pelaksanaan pembelajaran anak tunagrahita pada kelas inklusif adalah

anak berkebutuhan khusus belajar bersama-sama dengan anak normal sebaya

dengan kurikulum dan sistem pendidikan yang berbeda satu sama lain yang

disesuaikan dengan kebutuhan anak..

Pelaksanaan pembelajaran anak tunagrahita pada kelas inklusif pada

dasarnya adalah memperhatikan atau memberikan pelayanan khusus kepada

setiap individu sebagai peserta didik, dengan demikian keperluan-keperluan

anak berkebutuhan khusus tidak terabaikan dalam proses pembelajaran.

Pelayanan Khusus tersebut meliputi penanganan kepeserta didikan, kurikulum,

tenaga kependidikan, sarana prasarana, pendanaan dan lingkungan.

Penanganan kepeserta didikan meliputi perencanaan dan pelaksanaan

assesmen. Hal ini dimaksudkan dalam rangka membuat profile anak. Profile

sangat berguna yntuk memahami kebutuhan khusus anak dalam rangka

penyusunan kebutuhan pembelajaran secara individu.

Kurikulum disusun berdasarkan kebutuhan anak sesuai profile tiap

peserta didik yang membutuhkan pelayanan khusus.

Tenaga kependidikan, dalam menangani anak yang memerlukan

pelayanan khusus, diperlukan tenaga-tenaga yang mampu menangani anak

berkebutuhan/ profesional.

Saran dan prasarana, seperti dalam pembelajaran anak-anak pada

umumnya , maka pembelajaran bagi anak tunagrahita pun , media

pembelajaran dan Alat Bantu pelajaran memegang peranan penting , hal ini

dikarenakan anak tunagrahita kurang mampu berfikir abstrak.

Alat Bantu pelajaran penting diperhatikan dalam mengajar anak tunagrahita.

Hal ini disebabkan anak tunagrahita kurang mampu berfikir abstrak, mereka

membutuhkan hal-hal kongkrit. Agar terjadinya tanggapan tentang obyek yang

dipelajari, maka dibutuhkan alat pelajaran yang memadai.

Pelaksanaan pembelajaran anak tunagrahita di Taman Kanak-kanak Elim

adalah belajar bersama-sama dengan anak normal lainnya dalam satu kelas/

kelompok dengan kurikulum yang sama, namun bagi anak yang berkebutuhan

Page 30: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

16

khusus kurikulum disesuaikan dengan kondisi anak. Penambahan pelayanan

pendidikan (membaca,menulis) diberikan saat pelajaran berlangsung dilakukan

Oleh guru pendamping. Jika dirasa perlu anak yang berkebutuhan khusus

diberikan penambahan jam belajar saat istirahat atau setelah jam pelajaran selesai.

2. Tinjauan Tentang Membaca Permulaan

a. Pengertian Membaca

Membaca merupakan modal bagi seseorang untuk mempelajari buku dan

mencari informasi tertulis. Bagi siswa membaca juga menjadi modal agar dapat

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Menurut Munawir Yusuf (2005:134) “membaca merupakan aktifitas

auditif dan visual untuk memperoleh makna dari simbol berupa huruf atau kata.”

Menurut Tampubolon dalam anggie (http://saunganggie.blogspot.com/2009)

“membaca pada hakekatnya adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan

makna dari tulisan”.

Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulis tetapi juga memahami

maknanya. Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai

bidang studis. Jika anak pada usia sekolah tidak segera memiliki

kemampuan membaca, maka anak akan mengalami banyak kesulitan

dalam beberapa bidang studi.

Ada lima tahapan perkembangan membaca yaitu : (1) kesiapan membaca,

(2) membaca permulaan, (3) ketrampilan membaca cepat, (4) membaca luas dan

(5) membaca yang sesungguhnya. Oleh karena itu, anak harus belajar membaca

agar dapat belajar. Kemampuan membaca merupakan suatu kemampuan

untuk memahami informasi atau wacana yang disampaikan oleh pihak lain

melalui tulisan.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

membaca merupakan kegiatan yang sangat kompleks yang mencakup aktifitas

fisik dan mental untuk mengenal, memahami makna dari suatu simbol atau

tulisan. Dikatakan kegiatan fisik karena bagian tubuh khususnya mata beraktifitas

dalam kegiatan membaca. Dikatakan kegiatan mental karena bagian-bagian

Page 31: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

17

pikiran khususnya persepsi yaitu kemampuan untuk menafsirkan apa yang dilihat

sebagai simbol atau kata dan ingatan terlibat didalam kegiatan ini.

Beberapa hal yang tercakup dalam pengertian membaca yaitu: membaca

merupakan suatu proses, strategis, interaktif. Membaca merupakan suatu proses

maksudnya adalah informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh

pembaca mempunyai peran utama dalam membentuk makna. Strategis

maksudnya membaca yang efektif menggunakan berbagai strategi yang sesuai

dengan teks yang dibaca. Interaktif maksudnya keterlibatan pembaca dengan teks

tergantung pada konteks.

Berdasarkan subtansinya pengertian membaca dapat diklasifikasikan men-

jadi tiga golongan, yaitu:

1) Pengertian sederhana, yaitu pengertian yang memandang membacac sebagai

proses pengenalan simbol-simbol tertulis bermakna.

2) Pengertian agak luas, yaitu pengertian yang memandang membaca sebagai

proses memahami bacaan,

3) Pengertian luas, yaitu pengertian yang memandang membaca sebagai proses

mengolah bacaan yaitu proses memaknai bacaan secara mendalam.

b. Tujuan Membaca

Membaca adalah gerbang menuju penguasaan ilmu pengetahuan. Betapa

pentingnya peranan membaca bagi kita semua. Dalam membaca kita mempunyai

banyak tujuan, tergantung pada situasi dan kondisi si pembaca.

Sejono (dalam Devid Haryalesmana,2009) mengemukakan bahwa tujuan

membaca dan menulis permulaan ialah “mengenalkan kepada siswa huruf-

huruf abjad sebagai tanda suara dan melatih kecakapan anak untuk

mengubah huruf menjadi suara dalam kata- kata sebagai pengertian”.

Tujuan membaca menurut Smith (Tampubolon, 2009) “membangun

pemahaman dari teks yang tertulis, menemukan makna dari bacaan atau tulisan

bukan mengenali huruf-huruf”.

Menurut Stauffer dalam Mathedu (2009) tujuan membaca membangun

konsep, mengembangkan perbendaharaan kata, memberi pengetahuan,

Page 32: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

18

menambahkan proses pengayaan pribadi, mengembangkan intelektualitas,

mengerti dan memahami problem orang lain, mengembangkan konsep diri dan

sebagai suatu kesenangan.

Membaca mampu mengembangkan intelektualitas seseorang, karena dengan

membaca pengetahuan seseorang akan bertambah. Ilmu yang tidak kita mengerti

akan kita mengerti lewat membaca. Seseorang yang gemar membaca akan

nampak berbeda dengan orang yang tidak suka membaca saat mengemukakan

pendapat atau berargumentasi terhadap suatu masalah, karena ilmu atau

pengalaman nya yang didapat melalui membaca.

Berdasarkan pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa tujuan

membaca diantaranya:

1) Mengembangkan intelektualitas/ melatih kecakapan

2) Mendapatkan informasi

3) Membangun konsep diri

4) Melepaskan diri dari kejenuhan, kesedihan, bahkan keputusasaan

5) Membaca karena hoby

c. Pengertian Membaca Permulaan

Membaca permulaan merupakan tahapan anak dalam ketrampilan membaca

yang lebih tinggi. Membaca membuat pengetahuan semakin bertambah, banyak hal-

hal positif yang dapat kita ambil melalui membaca.

Menurut M. Brata (http://Mbahbrata-edu.blogspot.com/2009/06) membaca

permulaan adalah “tahapan proses belajar membaca bagi siswa untuk memperoleh

kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan

dengan baik.” Permulaan mengandung makna “awal”, membaca permulaan dapat

diartikan suatu tahapan awal yang dilakukan oleh anak untuk memperoleh kecakapan

dalam membaca, yakni kecakapan atau ketrampilan mengenal tulisan sebagai

lambang atau simbol bahasa, sehingga anak dapat menyuarakan tulisan tersebut.

Menurut Tarmizi (http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/02), “membaca

permulaan adalah tahap awal anak belajar membaca dengan fokus pada pengenalan

simbol-simbol huruf dan aspek-aspek yang mendukung pada kegiatan membaca

lanjut”.

Page 33: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

19

Berdasarkan pendapat di atas penulis dapat simpulkan bahwa membaca

permulaan adalah tahap awal anak belajar mengenal huruf atau symbol bunyi dan

menyuarakannya, sebagai dasar anak dalam pembelajaran membaca berikutnya.

Membaca permulaan yang menjadi acuan adalah membaca merupakan proses

recoding dan decoding.

Proses recoding yaitu proses fisik yang berupa kegiatan mengamati

tulisan secara visual. mengenali dan membedakan gambar-gambar bunyi serta

kombinasinya. Dengan proses tersebut, rangkaian tulisan yang dibacanya menjadi

suatu rangkaian bunyi dalam kombinasi kata, kelompok kata dan kalimat

bermakna.

Proses decoding merupakan proses psikologis berupa kegiatan berpikir

dalam mengolah informasi, melalui proses decoding gambar bunyi dan

kombinasinya diidentifikasikan, diuraikan kemudian diberi makna.

Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki

ketrampilan kemampuan membaca yang sesungguhnya tetapi masih dalam tahap

belajar untuk memperoleh ketrampilan/ kemampuan membaca. Membaca pada

tingkatan ini merupakan kegiatan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui

tulisan itulah siswa dituntut dapat menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa

tersebut.

Syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh kemampuan membaca adalah:

1) Kemampuan membunyikan lambang-lambang tulis

2) Penguasaan kosakata untuk memberi arti

3) Kemampuan memasukkan makna.

d. Tahap Pelaksanaan Membaca Permulaan

Pembelajaran membaca perlu melalui tahap-tahap yang sesuai dengan

perkembangan dan kemampuan anak.

Tahap-tahap pelaksanaan membaca permulaan yang dikemukakan oleh M.

Brata (http://Mbahbrata-edu.blogspot.com/2009), ada dua, yakni :

1) Pembelajaran membaca tanpa buku

Page 34: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

20

Dilakukan dengan cara mengajar dengan menggunakan media atau alat peraga selain buku. Misalnya : kartu gambar, kartu huruf, dadu huruf, kartu kata, kartu kalimat, dan sebagainya.Cara ini menyenangkan untuk anak usia dini sesuai dengan karakteristiknya yaitu masa bermain, sehingga tahap pembelajaran seperti ini membuat anak bersemangat dan antusias.

2) Pembelajaran membaca dengan buku Pembelajaran dengan kegiatan membaca dengan menggunakan buku

sebagai bahan pelajaran.Buku bergambar, dengan kalimat sederhana dapat memotivasi anak

untuk membacanya. Anak terkadang ingin mengetahui cerita tentang gambar tersebut. Hal ini sangat baik bagi anak untuk dapat memahami arti dari suatu bacaan dalam bentuk sederhana.

Menurut Darmiyati Zuhdi (2001:4), “Dalam pelaksanaan metode SAS,

pelaksanaan membaca permulaan dibagi menjadi 2 tahap, yakni: membaca

tanpa buku dan membaca menggunakan buku”.

1) Membaca tanpa buku meliputi: merekam bahasa siswa, menampilkan gambar

sambil bercerita, membaca gambar dan sebagainya.

2) Membaca dengan menggunakan buku, anak dihadapkan pada tulisan-tulisan

yang ada di buku. Baik kegiatan membaca buku pelajaran. Membaca cerita

sederhana, dan yang lainnya.

Berdasarkan pendapat di atas penulis simpulkan bahwa tahap membaca

permulaan adalah tahap membaca tanpa buku, anak diperhadapkan dengan

gambar-gambar yang telah diketahui anak sehingga anak tertarik. dan tahap

menggunakan buku yakni setelah anak mengenal atau paham tentang simbol-

simbol bunyi atau huruf-huruf, anak diperhadapkan dengan bacaan.

Pada tahap ini anak perlu bantuan seperlunya selama membaca. Bantuan

yang diberikan umumnya berupa konkretisasi kata yang dibaca. Misalnya

ketika anak membaca “baju” ditunjukkan gambar baju atau bendanya.

Tahap membaca permulaan umumnya pada masa peka yaitu usia enam

atau tujuh tahun pada anak normal umunya, dan pada usia sembilan atau

sepuluh tahun pada anak tunagrahita. Pada tahap ini penguasaan kosa kata pada

anak masih sangat terbatas, penguasaan pada abjad belum sepenuhnya

dikuasai, jadi masih ada huruf yang sulit diucapkan dan sering salah dibaca.

Page 35: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

21

Pengembangan yang tepat pada tahap membaca permulaan perlu sekali,

biasanya yang paling cocok dan sesuai alam anak yaitu membaca sambil

bermain, misalnya membaca menggunakan media kartu bergambar, media

lempar dadu huruf dan media yang menarik lainnya.

e. Metode Pengajaran Membaca

Agar pembelajaran membaca berhasil dengan baik, perlu menggunakan

metode yang menarik.

Tarmizi (http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/08), menawarkan berbagai

metode yang dipergunakan bagi bunyi. Metode kata lembaga, metode global,

dan metode SAS

1) Metode eja / bunyiAdalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf demi huruf. Pendekatan yang dipakai dalam metode eja adalah pendekatan harfiah : dalam metode ini kita memperkenalkan abjad a sampai z beserta bunyi huruf atau fenom kepada anak.

2) Metode Kata lembagaMetode kata lembaga menggunakan pendekatan kata. Dalam metode ini kita mengajarkan membaca dengan menggunakan kata yang telah di kenal anak. Kemudian menguraikan kata tersebut menjadi suku kata dan huruf kemudian merangkai lagi.

3) Metode GlobalMetode Global menggunakan pendekatan kalimat. Kita bedakan kata-kata tersebut, kita kenalkan kepada anak suku kata, huruf dan bunyi huruf.

4) Metode SAS (Struktural Analisis Sintesis)Metode global kata yang dikenalkan kepada anak sudah berbentuk kalimat sederhana. Sedangkan pada metode SAS hanya menggunakan satu kata saja.

Abdurrahman (2003:214) mengemukakan metode pengajaran

membaca bagi anak pada umumnya:

1) Metode membaca dasarMenggabungkan berbagai prosedur untuk mengajarkan kesiapan, perbendaharaan kata, mengenal kata, pemahaman dan kesenangan membaca.

2) Metode fonikPemahaman pada pengenalan kata melalui proses mendengarkan bunyi huruf

3) Metode linguistikAnak diberikan suatu bentuk kata yang terdiri dari konsonan-vokal atau konsonan-vokal-konsonan, kemudian diajak memecahkan kode tulisan menjadi bunyi percakapan.

Page 36: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

22

4) Metode SASMemecahkan kode tulisan yang berupa kalimat sederhana

5) Metode AlfabetikMengenalkan huruf. Merangkai huruf

6) Metode pengalaman bahasaMendengar, bercakap-cakap, menulis.

Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa ada berbagai macam

metode didalam pembelajaran membaca yang masing-masing memiliki kelebihan

dan kekurangan, akan tetapi semua merupakan alat untuk membimbing anak-anak

dalam keberhasilan belajar umumnya dan membaca khususnya.

Metode pembelajaran di atas dapat diterapkan dalam pembelajaran

membaca permulaan. Guru hendaknya memilih metode yang cocok dan sesuai

dengan situasi dan kondisinya. Pemilihan metode pembelajaran sebaiknya

dipergunakan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1) Menyenangkan bagi anak

2) Tidak menyulitkan anak untuk mengikuti/ menerima

3) Efektif dan efisien

f. Pembelajaran Membaca Anak Tunagrahita

Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal, maka perlu

memperhatikan faktor- faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca yang

dikemukakan oleh beberapa ahli:

Menurut Slameto (1993:249), faktor- faktor yang mempengaruhi

kemampuan membaca adalah sebagai berikut:

1) Faktor yang berasal dari luar individu a) Faktor non sosial seperti: keadaan udara , suhu udara , cuaca, waktu,

letak tempat tinggal alat belajar ( alat tulis, alat peraga ). b) Faktor sosial adalah gangguan yang terjadi pada proses belajar,

seperti keadaan lingkungan kelas.2) Faktor yang berasal dari dalam individu.

a) Faktor Fisiologis.(1) Keadaan jasmani seperti lelah, lesu, ngantuk, sakit gigi,batuk.(2) Faktor Fisiologis ,keadaan fungsi jasmani terutama fungsi panca

indra. b) Faktor Psikologis, yaitu

(1) Sifat ingin tahu. (2) Kreativitas ,

(3) simpati kepada orang lain , (4) memperbaiki kegagalan,

Page 37: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

23

(5) rasa aman , (6) adanya ganjaran atau hukuman.

Menunut Kirk, Kliebhan dan Lerner seperti dikutip oleh Mercer (dalam

Mulyono Abdurrahman, 2003 : 201) ada delapan faktor yang

memberikan sumbangan bagi keberhasilan belajar membaca yaitu: (1)

kematangan mental, (2) kematangan visual, (3) kemampuan mendengarkan, (4)

perkembangan wicara dan bahasa, (5) ketrampilan berpikir dan

memperhatikan, (6) perkembangan motorik, (7) kematangan sosial dan emosional,

(8) motivasi dan minat.

Berdasarkan pendapat di atas penulis simpulkan bahwa banyak faktor

yang mempengaruhi keberhasilan membaca, termasuk keadaan fungsi jasmani,

keadaan atau fungsi mental, kematangan berpikir, motivasi maupun minat.

Anak tunagrahita adalah anak yang mengalami gangguan dalam

kematangan berpikirnya untuk itu pembelajaran membaca bagi anak tunagrahita

dilakukan dengan menggunakan metode dan media yang sesuai dengan

karakteristik dan kemampuan anak.

Pelaksanaan pembelajaran membaca bagi anak tunagrahita di Taman

Kanak-Kanak Elim dilakukan dengan memperhatikan kemampuan anak serta

pemilihan berbagai macam metode dan berbagai media yang tepat, sehingga

mampu menimbulkan motivasi belajar membaca pada anak untuk tercapainya

tujuan.

Metode yang digunakan metode eja, anak belajar mulai dari pengenalan

huruf demi huruf, suku kata, kata-kata sederhana. Penggunaan metode eja ini

dikombinasikan dengan berbagai alat peraga yang menarik perhatian anak,

misalnya dengan puzle, gambar, kartu huruf, Video dan sabagainya.

Peneliti mencoba untuk menggunakan media lempar dadu huruf dalam

pembelajaran membaca permulaan yang bertujuan memberi model lain yang

dapat membangkitkan minat anak dalam membaca.

Page 38: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

24

3. Tinjauan tentang Media Permainan Lempar Dadu Huruf

a. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harfiah mempunyai arti antara, perantara atau

pengantar.Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke

penerima pesan. Terkait dengan pembelajaran , media adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada

penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran , perasaan dan perhatian

anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan

Menurut Wijaya Kusumah (2008), “ kata media berasal dari bahasa

latin medium adalah sesuatu terletak ditengah (antara dua kutub atau antara

dua pihak) atau suatu alat “.

Menurut Association for Educational Communications

Teahnology (AECT) di Amerika yang dikutip oleh Wikipedia (2009), “Media

pendidikan ialah segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk

menyalurkan pesan / informasi”.

Menurut Gagne (dalam Arief S. Sadiman, dkk, 2003 : 6) “media

adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajarnya”.

Dari pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan, media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

pembelajaran terjadi dan berlangsung lebih efisien.

b. Pengertian Media Lempar Dadu Huruf

Dadu adalah bentuk dari suatu benda yang biasanya kita gunakan dalam

permainan. Dalam Wikipedia menyebutkan “kata Dadu berasal dari bahasa

latin “datum” yang berarti suatu yang diberikan atau dimainkan. adalah sebuah

Page 39: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

25

obyek kecil yang umumnya berbentuk kubus yang digunakan untuk

menghasilkan angka atau simbol acak”.

Dadu adalah sebuah benda yang berbentuk kubus. Pada keenam sisi-

sisinya biasanya tertera gambar lubang-lubang yang berbeda jumlahnya.

Gambar lubang atau lingkaran satu pada satu sisi, lingkaran atau lubang dua

pada satu sisi demikian seterusnya pada sisi-sisi yang lainnya.

Dadu biasanya digunakan sebagai alat untuk berjudi, dengan menebak

sisi yang muncul pada setiap lemparan, ataupun dengan ketentuan tertentu

yang disepakati dalam permainan tersebut.

Penulis menggunakan dadu yang dirancang dengan simbol huruf pada

setiap sisi-sisnya sebagai media pembelajaran dalam rangka pengenalan huruf,

merangkai huruf menjadi suku kata, kata dan kalimat sederhana, untuk

keperluan meningkatkan kemampuan anak dalam membaca permulaan.

Tujuan pembelajaran ini untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan pada anak.

c. Fungsi Media Permainan Lempar Dadu Huruf

Media bermain lempar dadu huruf memiliki fungsi untuk memotivasi

anak dalam belajar lewat bermain, seperti media dalam pendidikan lainnya.

Menurut Arief S. Sadiman , dkk. (2003 : 16-17) media dalam

pendidikan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).2) Mengatasi keterbatasan ruang , waktu dan daya indra seperti : a ) Obyek terlalu besar - bisa digantikan dengan realitas gambar, film bingkai , film dan model.

b) Obyek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film dan gambar c) Gerak yang terlalu lambat atau dapat dibantu high speed photography

atau low speed photography. 3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat diatasi sikap pasif anak didik dalam hal ini media berguna untuk:a) Menimbulkan kegairahan belajar.

Page 40: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

26

b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan.

c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

4) Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungandan pengalaman yang berbeda , sedang kurikulum, dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilaman latar belakang guru dan siswa sangat berbeda, masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan.

Menurut Oemar Hamalik (2005: 19) manfaat secara umum

media pembelajaran memiliki fungsi seperti berikut:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistik, artinya hanya berbentuk kata-kata tertulis atau tulisan.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra, misalnya obyek yang besar diganti gambar, obyek yang terlalu kecil bisa diganti proyektor mikro, film bingkai,gambar, sedang gerak yang lambat atau cepat bisa dibantu dengan time - lapse atau high- speed phography, tentang kejadian masa lalu dapat ditampilkan kembali lewat rekaman film, video, film bingkai, foto, kemudian obyek yang terlalu komplek bisa dibantu dengan modul,diagram, terakhir konsep yang sangat luas seperti gunung berapi, gempabumi, iklim dan divisualisasikan dalam bentuk film , film bingkai, gambar dan lain sebagainya.

3) Menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi akan dapat diatasi sikap fasif anak didik atau siswa. Dalam situasi demikian media pembelajaran dapat menimbulkan kegaerahan belajar dan memungkinkan terjadinya interaksi secara langsung antara anak didik dengan lingkungan serta memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

Menurut Wijaya Kusumah (2008), media dapat mempertinggi proses

belajar siswa dalam gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang tercapai.

Ada beberapa alasan diantaranya yang berkenan dengan manfaat media

pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain:

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa, dan memungkinkan siswa menguasai materi lebih baik.

3) Metode mengajajar akan lebih bervariasi.

Page 41: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

27

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat di atas fungsi media dapat penulis simpulkan

sebagai berikut:

1) adanya media penyajian pesan tidak terlalu bersifat verbalistik,

atau penyajian menjadi lebih jelas.

2) Objek terlalu luas atau sempit yang sebenarnya tidak dapat ditampilkan

akirnya dapat ditampilkan.

3) Memfariasikan penyajian pendidikan dan mengaktifkan siswa

dalam penyajian pendidikan

4) Untuk menarik perhatian siswa dan memutivasi siswa.

5) Utuk memutivasi siswa belajar sendiri

Media ini merupakan alat peraga yang setiap sisinya memiliki simbol

huruf. Media ini berfungsi sebagai sarana mengenalkan atau mengingatkan

kembali pada anak pada huruf-huruf, merangakai menjadi suku kata, kata dan

kalimat sederhana untuk meningkatkan kemampuan membaca mereka.

Fungsi dari dadu huruf ini adalah untuk menebak huruf yang akan keluar

pada sisi yang muncul/posisi atas atau menurut kesepakatan dalam permainan

ini. Selanjutnya menyusun sisi-sisi yang muncul atau yang telah disepakati

menjadi susku kata, kata atau kalimat-kalimat sederhana. Anak membaca dari

hasil permainan tersebut, dengan bimbingan guru bagi mereka yang belum atau

kurang mampu.

Selain fungsi utama yang disebutkan di atas, media ini jaga berfungsi

untuk meningkatkan aktifitas fisik dan motorik lainnya. Anak lebih terampil

dalam motorik halusnya maupun motorik kasarnya berkembang dan anak

semakin sehat.

d. Kelemahan dan Kelebihan Permainan Lempar Dadu Huruf

Tidak ada satupun metode pengajaran yang tidak memiliki kekurangan,

semua metode pembelajaran memiliki kelemahan dan kelebihan. Demikian

Page 42: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

28

juga dengan pembelajaran dalam bentuk permainan lempar dadu huruf ini, ada

kelemahan dan kelebihannya.

Kelemahan dari pembelajarandengan mempergunakan media lempar

dadu huruf adalah:

1) Menyita banyak waktu

Untuk membaca satu huruf memerlukan banyak waktu, karena anak harus

melempar terlebih dahulu sebuah dadu kemudian memperhatikan untuk

dibaca, Untuk membaca suku kata memerlukan waktu yang agak lama

karena harus melempar dua atau tiga huruf kemudian disusun dan dibaca,

Untuk membaca suku kata anak harus mengambil empat dadu (KVKV),

diliempar, disusun kemudian dibaca.

2) Kadang-kadang huruf yang muncul tidak membentuk kata yang punya arti.

Misalnya anak mengambil dadu pada kelompok vokal dan dilemparkan,

lalu mengambil dadu pada kelompok konsonan dan dilemparkan, kadang-

kadang vokal yang muncul setelah digabung dengan konsonan tidak

membentuk kata yang memiliki arti.

Contoh: - lemparan pertama konsonan yang muncul adalah b

- lemparan kedua vokal yang muncul adalah i

- lemparan ketiga konsonan yang muncul adalah l

- lemparan keempat vokal yang muncul adalah u

Kata yang muncul setela dadu disusun adalah b i l u

3) Memerlukan banyak sekali dadu.

Dadu harus dipersiapkan dalam jumlah yang banyak, tidak hanya

sebanyak jumlah huruf dalam satu abjad akan tetapi lebih dari itu, agar

kata-kata yang dapat disusun oleh anak dalam jumlah yang banyak dan

bervariasi.

Kelebihan dari pembelajaran membaca permulaan lewat bermain

lempar dadu huruf ini adalah :

1) Anak memilih sendiri dadu huruf yang dilemparnya sehingga anak

bersemangat. Pemberian kesempatan kepada anak untuk menentukan

Page 43: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

29

pilihan merupakan hal yang menyenangkan bagi anak, anak merasa

bersemangat dan kepercayaan dirinya tumbuh.

2) Tidak mengantuk dan bosan karena anak beraktifitas dengan aktif.

Anak diberi kesempatan untuk mengambil/memilih, melempar, menyusun

dan membacanya, sehingga anak aktif. Saat anak memilih ada aktifitas

dalam segi kognitif dan motorik halus, saat anak melempar ada aktifitas

dalam motorik kasarnya. Setelah melempar anak dengan senangnya cepat-

cepat ingin mengetahui apa isi/ bacaan dari lemparan yang akan

disusunnya. Saat menyusun aktifitas dalam kognitifnya bekerja, motorik

halusnya juga bekerja. Anak ingin segera membaca dari hasil lemparan

yang telah disusun tadi dengan mengaktifitaskan aspek kognitifnya.

3) Anak tertarik untuk mengetahui huruf apa yang keluar dan kata apa yang

muncul dari setiap lemparan yang dibuatnya sendiri. Anak akan merasa

bangga jika huruf yang dilemparnya dapat membentuk suatu kata yang

memiliki arti. Anak yang belum dapat menyusun huruf menjadi kata akan

berusaha mencoba lagi sehingga mereka memiliki keinginan untuk

mencoba dan mencoba lagi.

Guru berperan sebagai motivator, dalam hal ini, memotivasi anak untuk

mengambil, melempar dadu dengan antusias, menebak huruf yang muncul

dan menyusun serta membacanya.

Pemberian reward atau penghargaan setiap keberhasilan anak akan

membuat anak lebih bersemangat dan merasa dihargai.

e. Langkah-langkah Pengajaran dengan Menggunakan Media Permainan

Lempar Dadu Huruf

Dalam pembelajaran melalui media bermain lempar dadu huruf ini

terlebih dahulu diperkenalkan kepada anak, alat permainan yang akan kita

pakai sebagai media pembelajaran, yakni dadu. Komentar apa yang diberikan

anak tentang benda ini. Setelah anak memberikan pendapatnya tentang dadu,

lalu kita jelaskan kepada anak informasi seputar dadu sesuai dengan tingkat

kemampuan berpikir anak. Dijelaskan kepada anak, bahwa dadu memiliki 6

Page 44: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

30

sisi, Dadu yang sering kita lihat setiap sisinya terdapat lubang yang setiap

sisinya berbeda jumlahnya satu dengan sisi yang lain, dari satu lubang, dua

lubang hingga enam lubang. Pada pembelajaran ini dadu setiap sisinya diberi

simbol huruf., masing-masing sisi terdapat satu simbol huruf.

Dadu dikelompokkan menjadi 2. Kelompok 1 adalah dadu dengan

huruf vokal kelompok 2 dadu dengan huruf konsonan. Anak mengambil 1 kali

dan melempar dadu dari kelompok satu/huruf vokal, kemudian mengambil dan

melempar dadu dari kelompok huruf konsonan sesuai pilihan anak. Anak

disuruh mengamati dan menyebutkan huruf apa yang muncul atau yang berada

pada posisi atas. Hal ini dilakukan untuk mengenal huruf. Jika anak telah

melakukan berkali-kali dan telah paham atau mampu membaca huruf yang ada

pada posisi atas, dilanjutkan dengan mengambil dadu bergantian dari kelompok

satu dan dua selama empat kali. Setelah empat kali lemparan anak

memperhatikan dan membaca huruf yang telah terkumpul dan tersusun.

Permainan ini dilakukan berulang-ulang sehingga anak aktif dalam

pembelajaran, merasa senang sehingga kemampuan membaca permulaan pada

anak mengalami peningkatan

f. Penerapan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Bermain Lempar

Dadu Huruf pada Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita dalam belajar perlu ditunjukkan dengan benda

kongkrit (simbol bunyi, dalam pembelajaran membaca) secara kongkrit lewat

tulisan.

Anak tunagrahita memiliki kemampuan berpikir di bawah teman-

teman normal lainnya. Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan bagi

anak tunagrahita adalah salah satu cara untuk membangkitkan motivasi anak

dalam pembelajaran.

Penerapan permainan lempar dadu huruf bertujuan untuk memotivasi

anak dalam mengikuti pelajaran, sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

Penerapan permainan lempar dadu huruf adalah sebagai media serta alat peraga

yang digunakan dalam pembelaran pengenalan huruf, membaca suku kata,

membaca kata-kata sederhana. Anak ditunjukkan lambang-lambang dari setiap

Page 45: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

31

huruf yang ada dalam dadu, kemudian disuruh mengambil, melempar dan

membacanya. Untuk membaca suku kata anak diberi kesempatan mengambil

satu dadu kelompok konsonan, kemudian dilempar dan satu dadu kelompok

vokal, dilempar lalu keduanya disusun sehingga muncul suku kata. Untuk

membaca kata dilakukan empat kali lemparan dari dadu KVKV, kemudian

disusun sehingga membentuk kata yang dapat dibaca anak.

Usia dini adalah masa bermain, sesuai dengan karakteristik anak

pembelajaran yang diberikan hendaknya dikemas dalam bentuk permainan

yang mendidik, yang mampu merangsang sel otak sehingga anak memiliki

perkembangan dan pertumbuhan yang baik secara optimal.

Pembelajaran membaca permulaan di Taman Kanak-Kanak dapat

diberikan lewat suatu permainan yang menyenangkan anak, tidak membebani

sehingga anak merasakan belajar seraya bermain.

Penerapan pembelajaran dengan menggunakan berbagai media yang

variatif akan tidak membuat anak menjadi bosan, bersemangat dan ingin

mengetahui leebih banyak lagi.

Penggunaan media bermain lempar dadu huruf pada Taman Kanak-

Kanak Elim menjadikan suana penuh dengan semangat dan antusias. Demikian

juga pengaruhnya terhadap anak tunagrahita yang bersama-sama belajar

dengan anak normal lainnya sangat kelihatan, hal ini dibuktikan lewat

pengamatan yang dilaksanan dan hasil nilai yang diperoleh siswa tunagrahita

pada pembelajaran membaca permulaan.

B. Kerangka Berfikir

Membaca merupakan salah satu bidang akademik yang harus segera

dimiliki oleh siswa termasuk anak tunagrahita ringan. Karena manfaat membaca

mampu meningkatkan belajar pada bidang akademik yang lain. Membaca

merupakan salah satu bidang akademik yang harus segera dimiliki siswa,

termasuk anak tunagrahita, karena membaca mampu meningkatkan prestasi

belajar pada bidang akademik lainnya. Dengan membaca seseorang mengerti

banyak hal. Memperoleh informasi-informasi dan menjadikan seseorang

Page 46: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

32

bertambah luas wawasannya. Membaca dapat digunakan untuk mengembangkan

perbendaharaan kata, menambah proses pengayaan pribadi, mengembangkan

intelektualitas Membaca mempunyai nilai besar untuk orang dewasa karena

berkontribusi pada perkembangan, seperti dapat membebaskan dari tekanan,

bekerja dengan penuh inisiatif, mendapatkan informasi untuk memecahkan

konflik dan mengenali dan lain sebagainya.

Membaca merupakan kata kerja dengan kata dasar “baca” yang memiliki

arti melihat tulisan dan megerti atau dapat melisankan apa yang tertulis (W.J.S.

Poerwadarminta 1984 : 71).

Membaca merupakan kegiatan fisik dan mental untuk menemukan

makna dari tulisan aktifitas fisik yang berkait dengan membaca adalah gerak mata

dan ketajaman penglihatan. Aktifitas mental mencakup ingatan dan pemahaman.

Membaca bukanlah suatu kegiatan yang mudah. Banyak faktor yang

dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam membaca. Secara umum faktor-

faktor tersebut dapat diidentifikasi seperti guru, siswa, kondisi lingkungan, materi

pelajaran, serta tehnik mempelajari materi pelajaran.

Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca, anak

belajar memperoleh kemampuan dan cara-cara dalam membaca dan menangkap

isi bacaan.

Tahap membaca permulaan umumnya diajarkan pada saat tibanya masa

peka, yaitu enam tahun atau tujuh tahun bagi anak normal atau sembialn atau

sepuluh tahun.

Usia peka atau usia dini merupakan fase anak bermain, untuk itu segala

pembelajaran yang diberikan kepada anak harus dalam bentuk bermain. Sehingga

anak merasakan sesuatu kesenangan didalam belajar bukan suatu beban atau

tekanan.

Demikian juga dalam belajar membaca permulaan, bentuk permainan

dapat menarik anak untuk belajar dengan tanpa beban. Permainan dapat

dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengetahui huruf-huruf yang ada, kemudian

dapat dilanjutkan dengan kata-kata yang sangat sederhana sesuai dengan usia dan

kemampuan anak.

Page 47: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

33

Kata “kemampuan” berasal dari kata dasar “mampu” yang berarti

mengandung makna yang sama dengan kata “bisa atau sanggup melakukan

sesuatu”. Sedangkan kemampuan diartikan kesanggupan, kecakapan untuk

melakukan sesuatu.

Untuk itu perlu dilakukan suatu strategi untuk membuat anak tertarik

pada membaca yaitu dengan pembelajaran melalui media bermain lempar dadu

huruf. Media ini melibatkan siswa secara aktif. Permainan yang dilakukan sesuai

peraturan yang telah ditetapkan membuat anak belajar untuk berdisiplin.

Pemberian reward pada setiap kata yang memiliki makna akan lebih

meningkatkan antusias anak sehingga anak terangsang terus pada akhirnya anak

memperoleh pengetahuan dan pemahaman konsep lebih mendalam terhadap

materi yang diajarkan dengan menggunakan media permainan lempar dadu huruf

dalam membaca permulaan untuk anak tunagrahita ringan diharapkan prestasi

belajarnya meningkat.

Adapun kerangka berpikir pembelajaran dengan menggunakan media

bermain lempar dadu huruf adalah sebagai berikut :

Page 48: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

34

Kondisi awal kemampuan membaca sebelum

Pembelajaran menggunakan media

Bermain lempar dadu huruf

Tindakan Pembelajaran menggunakan

media bermain lempar dadu huruf

Kemampuan membaca permulaan

Kondisi Akhir setelah menggunakan media bermain

lempar dadu huruf

Keterangan:

Kondisis awal adalah kondisi anak sebelum pembelajaran dengan

menggunakan media lempar dadu huruf dilaksanakan, yakni kemampuan

membaca permulaan sangat rendah.

Tindakan adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan sebelumnya,

yaitu pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan media

lempar dadu huruf.

Kondisi akhir adalah kondisi setelah pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan media bermain lempar dadu huruf.

C. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “melalui pembelajaran

dengan menggunakan media lempar dadu huruf, maka kemampuan membaca

permulaan siswa tunagrahita kelas B Taman Kanak-kanak Elim Sragen

meningkat”.

Page 49: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Tempat penelitian tindakan kelas adalah Kelas B Taman Kanak-kanak

Elim Sragen, Jln. Raya Sukowati no.80 Sragen.

Pengamatan terhadap hasil pembelajaran membaca permulaan adalah

selama dimulainya semester II TK A. Penelitian dilakukan di kelas B Taman

Kanak-Kanak Elim Sragen didasarkan pada pertimbangan :

1. Taman Kanak-Kanak Elim adalah tempat dimana penulis mengajar dan juga

sebagai wali kelas.

2.Melihat adanya perbedaan yang sangat signifikan pada kedua siswa yang

mengalami keterlambatan didalam kemampuan membaca permulaan

dibandingkan dengan empat belas murid yang lainnya. Penelitian berlangsung

selama bulan Juli sampai september 2010.

Rincian kegiatan penelitian tersebut adalah, persiapan penelitian,

koordinator persiapan tindakan pelaksanaan (perencanaan, tindakan, monitoring,

evaluasi dan refleksi). Penyusunan laporan pendidikan, penyempurnaan

berdasarkan saran dari dosen pembimbing dan pihak lain yang dirasa perlu.

Penggandaan dan pengiriman laporan pendidikan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian Tindakan kelas ini adalah siswa tunagrahita kelas B

Taman Kanak-kanak Elim Sragen. Di kelas tersebut terdapat dua anak sebagai

subyek penelitian yaitu Farel dan Ian Rudianto.

Farel memiliki karekteristik sebagai berikut:

1. Anak cenderung pendiam

2. Kurang semangat dalam mengikuti kegiatan belajar namun dalam bermain

sangat bersemangat melebihi teman-temannya.

3. Mengenal huruf tertentu saja

4. Belum dapat membaca

Page 50: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

36

5. Lambat dalam menjawab pertanyaan.

Ian Rudianto memiliki karakter sebagai berikut:

1. Anak sangat banyak bergerak, cenderung hiperaktif

2. Sulit berkonsentrasi

3. Tidak peduli, jika ditanya tidak memberikan respon jika pertanyaan tidak

diulang-

Ulang

4. Suka mengganggu,

5. Mampu membaca suku kata, kata sederhana jika dibantu.

C. Data dan Sumber Data

Data Penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang

kemampuan membaca khususnya dan kemampuan menulis serta kemampuan lain

umumnya. Nilai yang dicapai siswa selama pembelajaran di kelas A.

No N a m a Jenis kelaminL P

U s i a Nilai Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516

A A KA RE NFI RJ GK NL TL RR WS PT LT AY

Y K

L

L

L

L

L

L

P

PP

Pp

p

pp

p

55,25

5,55

5,35,75,45,5565

5,25,75,35

85 80 80 85 30 35 85 90 95 90 90 85 90 85 95 95

√√√√- (Subjek)- (Subjek)√√√√√√ √√√√

Page 51: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

37

Nilai di Taman Kanak-kanak adalah berupa simbol yang memiliki

bobot tertentu, demikian juga di taman kanak-kanak Elim Sragen menggunakan

simbol bintang yang memiliki bobot nilai 2,5. Nilai tertinggi adalah bintang 4

(****) yang memiliki bobot nilai 10.

Rata-rata nilai yang dicapai kedua subjek tersebut adalah bintang 1 dan

bintang 2. Jika dibandingkan keduanya anak ian sering memperoleh nilai lebih

tinggi dari pada farel, yaitu bintang 2. Ian lebih sedikit mampu membaca suku

kata dan kata–kata sederhana daripada Farel.

Metode-metode yang digunakan guru yang tepat sesuai dengan kondisi

anak akan mampu meningkatkan kemampuan membaca pada anak, hanya

penerapan metode yang kurang menarik membuat anak menjadi jenuh dan tidak

bersemangat khususnya bagi Farel dan Ian, untuk itu peneliti mencoba

menggunakan media bermain lempar dadu huruf agar anak tertarik.

Sumber data dari dari penelitian ini adalah siswa dan guru. Peristiwa

yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Dokumen atau arsip yang berupa

kurikulum kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran, hasil kegiatan anak dan

buku penilaian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sitematik

dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Oleh karena itu

kualitas data sangat ditentukan oleh alat pengumpul data atau alat ukuran,

sehingga data benar-benar valid dan reliable. Adapun tehnik pengumpulan data

yang digunakan adalah dengan tes, observasi, dokumentasi.

1. Tes

a. Pengertian test

Untuk mengetahui kemampuan anak diperlukan alat untuk mengukur.

Alat ukur kemampuan terseburt adalah test.

Menurut Suharsimi Arikunto (2005:127) test adalah “serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur, ketrampilan.

Page 52: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

38

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau

kelompok”.

Menurut Baitul Alim (http://www.psikologzone.com/2006) “Suatu tes

dapat didefinisikan sebagai suatu tugas atau serangkaian tugas- tugas yang

digunakan untuk memperoleh tentang suatu atribut atau hasil

pendidikan yang representative”.

Berdasarkan dua pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa tes

adalah serangkaian pertanyaan yang harus dijawab untuk mengukur

kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Tujuannya tes adalah : untuk mengukur kemampuan ketrampilam,

kemampuan, kecerdasan dan bakat yang dimiliki anak atau seseorang.

. Untuk mengukur sejauh mana kemampuan anak sebelum

pembelajaran melalui media lempar dadu huruf dilakukan, yaitu melalui

pretest.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan, pada akhir pembelajaran diadakan

postest untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dicapai dalam

membaca permulaan dengan menggunakan media bermain lempar dadu huruf.

b. Jenis – Jenis tes

Ada beberapa jenis tes yang dapat dipergunakan untuk mengukur

kemampuan seseorang adalah sebagai berikut:

Menurut Baitul Alim (2006). Jenis tes dikelompokkan menjadi : “ Tes

intelegensi, tes bakat, tes hasil belajar, dan tes kepribadian “.

Menurut Pandit, PL (2010:12) Jenis tes dikempokkan menjadi:

1 ) Tes IntelegensiTes kemampuan intelektual, mengukur taraf kemampuan berpikir, terutama berkaitan dengan potensi untuk mencapai taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah ( Mental ability Test ; Intelegence Test; Academic Ability test; Scholastic Aptitude Test ). Jenis data yang dapat diambil dari tes ini adalah kemampuam intelektual atau kemampuan akademik.

2 ) Tes BakatTes kemampuan bakat, mengatur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil dalam studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang pekerjaan tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual (Test of Specific Ability ; Aptitude Test ).

Page 53: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

39

Kemampuan khusus yang diteliti itu mencakup unsure-unsur intelegensi, hasil belajar, minat dan kepribadian yang bersama-sama memungkinkan untuk maju dan berhasil dalam suatu bidang tertentu dan mengambil manfaat dari pengalaman belajar dibidang itu

3 ) Tes Minat Tes minat, mengatur kegiatan–kegiatan macam apa paling disukai seseorang. Tes macam ini bertujuan membuat orang mudah dalam memilih macam pekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya (Test of Vocational Interest ).

4 ) Tes Kepribadian Tes kepribadian, mengatur ciri-ciri kepribadian yang bukan khas

bersifat kognitif, seperti sifat karakter, sifat temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi-relasi sosial dengan orang lain, serta bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri. Tes proyektif, meneliti sifat-sifat kepribadian seseorang melalui reaksi –reaksinya terhadap suatu kisah, suatu gambar atau suatu kata; angket kepribadian, meneliti berbagai ciri kepribadian seseorang dengan menganalisa jawaban-jawaban tertulis atas sejumlah pertanyaan untuk menemukan suatu pola bersikap, bermotivasi atau bereaksi emosional, yang khas untuk orang lain itu.

Kelemahan Tes proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang berpengalaman dalam menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.

5 ) Tes Perkembangan Vocasional Tes vocasional, mengukur taraf perkembangan orang muda dalam hal

kesadaran kelak akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan ( vocation ) dalam memikirkan hubungan antara memangku suatu jabatan dan cirri-ciri kepribadian serta tuntunan-tuntunan sosial ekonamis; dan dalam menyusun serta mengimplementasikan rencana pembangunan masa depannya sendiri. Kelebihan tes semacam ini meneliti taraf kedewasaan orang muda dalam mempersiapkan diri bagi partisipasinya dalam dunia pekerjaannya ( career maturity )

6 ) Tes Hasil Belajar (Achievement Test)Tes yang mengukur apa yang telah dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis data yang dapat diambil menggunakan tes hasil belajar (Achievement Tes ) ini adalah taraf prestasi dalam belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang jenis tes, penulis simpulkan

yaitu tes tertulis, tes lesan, tes bakat, tes kepribadian dan tes perkembangan

vocasional.

Page 54: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

40

Penelitian ini, jenis tes yang penulis gunakan adalah: tes lisan, dan tes perbuatan.

Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan membaca siswa

sebelum dan setelah diberi tindakan.

2. Pengamatan / Observasi

a. Pengertian Observasi.

Menurut Suharsimi Arikunto (2005 : 145) “observasi adalah

pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

objek

dengan menggunakan seluruh alat indra”.

Menurut Muhammad Idrus (2007 : 129) “observasi atau pengamatan

merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis”.

Berdasarkan pendapat diatas penulis simpulkan: observasi adalah

suatu tindakan pengamatan dan pencatatan yang dilaksanakan secara langsung,

partisipan dan sistimatis terhadap suatu obyak dengan menggunakan seluruh

alat indra.

Sedang observasi penulis gunakan yaitu obsevasi partisipan (aktif) dan

sistematis.

b. Jenis Observasi

Observasi ada beberapa macam atau jenis. Menurut Suharsimi

Arikunto

(2005 : 147) observasi ditinjau dari jenisnya ada dua macam , yaitu:

1 ) Observasi nonsistematis , yaitu Observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan

tidak menggunakan instrumen.

2 ) Obsevasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan

menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.

Page 55: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

41

Sedang menurut Sutrisno Hadi (2000 :141- 150) jenis observasi

dibedakan atas :

1 ) Observasi Partisipan - Observasi Nonpartisipan.Observasi Partisipan yaitu jika orang mengadakan observasi turut ambil

dalam kehidupan orang yang diobsevasi, Sedang observasi nonpartisipan justru sebaliknya.

2 ) Obsevasi sistematis - Observasi nonsistematis Obsevasi sistematis yaitu dimana obseever menggunakan kerangka

materi atau instrumen untuk memudahkan dalam malakukan observasi. Sedang observasi nonsistematis justru sebaliknya.

3 ) Obsevasi Eksperimental - Obsevasi Noneksperimental.Obsevasi Eksperimental yaitu dimana observer oran yang didikte

oleh jalannya arus peristiwa .

Berdasarkan pendapat tentang jenis observasi penulis simpulkan

yaitu:

observasi partisipan , sistematis dan eksperimen.

Adapun dalam penelitian ini jenis obsevasi/pengamatan yang penulis

gunakan adalah observasi atau pengamatan partisipan dan sistematis.

3. Dokumentasi

a. Pengertian

Dokumen adalah salah satu alat pengumpul data , untuk melengkapi data,

yang dirasa kurang lengkap atau kurang yakin bila tidak didukung dengan

dokumen.

Menurut Suharsimi Arikunto (2005 : 206) ”Dokumen merupakan salah

satu media yang digunakan untuk melengkapi data mengenai hal – hal yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah , prasasti, notulen rapat,

agenda, dan sebagainya”.

Menurut Pandit P L (2010:12) Istilah dokumen dipakai untuk satu

informasi tunggal , a single unit of information (setunggal informasi), pada

umumnya berisi teks, tetapi mengandung bentuk lain seperti gambar,suara hidup

(moving images ).Dokumen bisa pula dikategorikan menurut bentuk fisiknya ,

misalnya sebuah buku, sebuah berkas, sebuah e- mail, sebuah halaman Web.

Page 56: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

42

Berdasarkan pendapat di atas penulis simpulkan, dokumen adalah

pengumpulan data melalui peninggalan tertulis bisa surat kabar, transkrip,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, buku, berkas, sebuah e-mail dan arsip –

arsip lain yang ada kaitannya dengan prestasi keadaan siswa.

Dokumen yang penulis gunakan adalah raport, daftar nilai, catatan atau

buku ulangan harian siswa, untuk mengetahui kemampuan siswa pada umumnya,

dan kemampuan membaca permulaan khususnya.

b. Jenis Dokumentasi

Untuk melengkapi data dalam penelitian, dukumen merupakan

pelengkap salah satu diantara data – data yang telah ada. Adapun jenis

dokumen sebagai pelengkap penelitian ini adalah:

Menurut Fu’adz Al-Gharuty (2009), dokumen catatan kesiswaan yang

berada disetiap sekolah, isinya tentang hasil atau prestasi belajar, latar

belakang keluarga, keadaan dan perkembangan pribadi siswa, aktivitas

disekolah dan di luar sekolah.

Menurut Sawarji Suwandi (2008 : 68) dokumen atau arsip terdiri

dari:

Kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat guru, buku atau

materi pelajaran, hasil tulisan atau karangan siswa, dan nilai yang diberikan

guru.

Berdasarkan pendapat diatas, jenis dokumen penulis simpulkan yaitu

dokumen catatan kesiswaan, dokumen hasil karya siswa, dokumen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat guru, dokumen nilai yang diberikan

guru. Jenis dokumen penulis gunakan adalah jenis dokumen catatan

kesiswaan, terutama kemampuan membaca anak tunagrahita sebelum

menggunakan media bermain lempar dadu huruf.

Page 57: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

43

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Tes adalah alat pengukur prestasi belajar anak didik, agar tes dapat

digunakan sebagai alat pengukur prestasi belajar yang baik, maka tes tersebut

harus memenuhi syarat sebagai tes yang baik, yakni validitas.

Tes valid artinya tes yang dibuat hendaknya dapat mengukur apa yang

dapat diukur. Tes yang disusun harus sesuai dengan materi yang pernah diajarkan

dan mempunyai taraf kesukaran yang sama dengan kemampuan peserta didik.

Jenis-jenis validitas tes menurut Sutrisno Hadi (2000:111) antara lain:

“facer validity, logical validity, factorial validity, conten validity, external

validity, internal validity dan empirical validity”.

Penulis dalam penelitian ini menggunakan uji validitas conten validity,

yaitu instrumen dari beberapa butir tes yang mencerminkan suatu faktor yang

tidak menyimpang dari fungsi instrumen berupa kisi-kisi buatan guru berdasarkan

KTSP.

Tes harus reliabel, tes cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik

tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-

jawaban tertentu (Suharsini Arikuntoro, 2005:142). Instrumen yang sudah dapat

dipercaya , yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Tehnik reliabilitas menggunakan standar isi berdasarkan standar standar

kompetensi dan kompetensi dasar dalam pembelajaran membaca sesuai dengan

KTSP.

F. Validitas Data

Agar penelitian dapat dipertanggungjawabkan diperlukan adanya

validitas sehingga data tersebut dapat dijadikan dasar yang kuat untuk menarik

kesimpulan. Validitas data adalah data yang sesuai dengan apa yang akan diukur.

Teknik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah riview informasi

kunci dan triangulasi.

Page 58: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

44

“Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan

memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekkan atau

pembandingan data itu.” Lexy Moelong dalam Sarwiji Suwandi (2008 : 69).

Teknik triangulasi digunakan sumber data sebagai berikut:

1. Triangulasi sumber data

a. Pemberian tes, membaca huruf awal kartu bergambar:

b. Data dari raport semester II kelas A, nilai rata-rata 45

2. Triangulasi Pengumpulan data

a. Tugas membaca di depan kelas, siswa mengalami kesulitan

membaca.

b. Wawancara dengan orang tua siswa tentang belajar anak di

rumah.

c. Diskusi dengan teman sejawat tentang fasilitas/ media pembelajaran

di

sekolah.

“Review informasi kunci adalah mengkonfirmasikan data atau

interprestasi temuan kepada informasi kunci sehingga diperoleh kesepakatan

anatar peneliti dan informan tentang data atau informasi temuan tersebut.”

(Sarwiji Suwandi 2008 : 69).

Review informasi kunci, mengadakan diskusi dengan kolaburator tentang

kondisi anak, sikap anak, kebiasaan anak yang diamatinya dalam lingkungan

sekolah umumnya dan saat pengamatan dalam kegiatan belajar khususnya.

Menurut Sarwiji Suwardi,(2008:69).”data dianggap valid apabila setelah

melakukan kegiatan pengamatan maupun kajian dokumen diperiksa kembali oleh

peneliti sehingga data tersebut valit”.

Kesimpulan penulis data dianggap valid apabila data itu dapat

mengungkap kebenaran dan dapat digunakan dengan mudah serta dapat

digunakan siapa saja.

Page 59: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

45

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk hipotesis

mengenai “Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media

Bermain Lempar Dadu Huruf pada Anak Tunagrahita Kelas B Semester II di

Taman Kanak-Kanak Elim Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011”, penulis

menggunakan tehnik deskriptif komparatif dan tehnik analisis kritis.

Tehnik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yaitu

membandingkan nilai awal dengan post tes I, membandingkan nilai post tes I

dengan nilai post tes II.

H. Indikator Kinerja

Indikator sebagai tolak ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas

ini menggunakan KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah, adapun nilai KKM

untuk bidang pengembangan bahasa yakni membaca permulaan adalah 70, artinya

seorang anak telah dinyatakan melampaui ketuntasan belajar jika telah

memperoleh nilai 70. Jika nilai yang diperoleh anak di bawah 70, maka belum

dapat dinyatakan tuntas.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus dengan

tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Prosedur ini secara

garis besar dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut :

Perencanaan

PelaksanaanRefleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Pengamatan

Page 60: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

46

Rancangan prosedur penelitian :

Siklus

I

Perencanaan Kegiatan :

1. Menganalisis materi pelajaran

2. Menentukan dan menyiapkan

materi, Mengenal huruf.

3. Membuat rencana pembelajaran.

4. Menyiapkan media pembelajaran,

yaitu dadu yang bertuliskan huruf.

5. Membuat lembar pengamatan.Tindakan

Observasi

1. Guru memberi penjelasan kepada

siswa tentang materi yang akan

dipelajari dengan menggunakan

media lempara dadu huruf.

2. Guru meminta siswa untuk

menyanyikan lagu a b c c d e f g

dengan menunjuk huruf yang ada

di papan tulis.

3. Guru meminta siswa menanyakan

huruf yang belum dipahami.

4. Guru meminta murid mengambil

dadu huruf, melempar dan

membaca huruf yang muncul di

posisi atas, merangkai menjadi

kata.

Dilakukan dengan mengamati :

1. Aktivitas menerapkan media

lempar dadu huruf dalam

meningkatkan kemampuan

membaca permulaan.

2. Observasi ini untuk memperoleh

Page 61: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

47

data tentang kemampuan membaca

permulaan.Refleksi Menganalisa hasil observasi untuk

memperoleh kesimpulan bagian mana

yang perlu di sempurnakan untuk

siklus berikutnya.Siklus

II

Perencanaan Kegiatan :

1. Apresiasi untuk perbaikan materi

yang telah diajukan pada siklus I

2. Memperbaiki kesalahan /

kekurangan pada siklus II

3. Menarik anak tunagrahita untuk

bermain lempar dadu hurufTindakan 1. Siswa memainkan media lempar

dadu huruf diawasi guru.

2. Siswa menjawab dengan membaca

dadu yang dilempar oleh guru baik

huruf maupun kata.Observasi Setelah data tentang membaca

permulaan dengan media bermain

lempar dadu huruf diperoleh, dianalisa

untuk mengetahui kelemahan yang

mungkin ada.Refleksi Data yang diperoleh pada tahap

observasi dianalisis. Hasil yang

diperoleh dapat disimpulkan hasil

kemampuan membaca selama 2 siklus

Page 62: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Membaca merupakan hal yang sangat mendukung anak dalam

memperoleh informasi. Kemampuan membaca berpengaruh pada anak dalam

mengikuti pembelajaran. Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh

siswa kelas B Taman kanak-Kanak Elim Sragen, kaitannya dengan kemampuan

membaca yang masih kurang, maka dilakukan serangkaian tindakan guna

mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini dilakukan seperti yang telah

dikemukakan bahwa penggunaan media lempar dadu huruf dirasa tepat dalam

upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita

kelas B Taman Kana-Kanak Elim Sragen, karena selama ini belum pernah

dicobakan pembelajaran dengan menggunakan media lempar dadu huruf sebagai

sarana pembelajaran dalam bentuk permainan yang menarik. Prosedur

penelitian dilaksanakan dua siklus yang masing – masing terdiri empat tahapan

(1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing),

dan (4) refleksi (reflecting).

Perencanaan yang terdiri dari: Menyiapkan segala sesuatu yang

diperlukan dalam pelaksanaan tindakan yaitu materi, sarana maupun prasarana

yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian baik siklus I dan II, agar semua

dapat berjalan dengan teratur dan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Terkait

dengan perencanaan maka peneliti membuat jadwal pelaksanaan rangkaian

Page 63: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

49

penelitian yang akan dilakukan. Jadwal kegiatan penelitian adalah sebagai

berikut:

Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Minggu Ke/Bulan Kegiatan Keterangan1

2

3

4

5

I Juli 2010

II-IV Juli 2010

I Agustus 2010

II-IV Agustus 2010

I-IV September 2010

Melakukan observasi ke kelas

Pembuatan kisi-kisi, item soal,

lembar pengamatan.

Melaksanakan pre test.

Pelaksanaan tindakan siklus I.

Evaluai

Menyiapkan Instrument

pelaksanaan siklus II

Melaksanakan pre test.

Pelaksanaan siklus II

1. Penulisan laporan hasil

penelitian dan

pembahasan.

2. Penulisan Bab V.

3. Penyelesaian skripsi.

Perbaikan dan penggandaan

hasil penelitian.

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan hasil pengamatan /observasi yang dilakukan, keadaan kelas

B Taman Kanak-Kanak Elim Sragen. Siswa di Kelas B Taman Kanak-Kanak

Elim terdiri dari 16 siswa, yakni 5 anak laki-laki dan 11 perempuan. Mereka

memilik kemampuan yang sangat baik dalam setiap pembelajaran, termasuk

Page 64: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

50

dalam hal membaca. Ada beberapa anak yang memiliki kemampuan membaca

yang sangat lancar sehingga anak telah mampu membaca buku-buku di ruang

perpustakaan, bahkan membaca surat kabar, sehingga sekolah menetapkan

Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) membaca 70. Akan tetapi dari hasil

pengamatan/observasi

menunjukkan bahwa terdapat dua dari enam belas murid kelas B Taman

Kanak-Kanak Elim Sragen yang terdiri dari dua anak laki-laki, belum dapat

membaca khususnya dan sangat tertinggal pada mata pelajaran yang lain

umumnya. Dalam hal membaca anak selalu memperoleh nilai jauh di bawah

nilai teman-temannya, demikian juga dalam kegiatan pembelajaran yang

lainnya. Hal ini dapat dilihat dari laporan nilai ulangan yang diperoleh selama

semester II di kelas A tahun pelajaran 2009/2010 dalam pembelajaran

membaca permulaan, sebagai berikut:

Tabel I

Nilai awal sebelum pelaksanaan siklus I (Nilai Subjek Dibandingkan

dengan Nilai Siswa lain) dalam Membaca Permulaan Semester II

Kelas A Taman Kanak-Kanak Elim Sragen Tahun Pelajaran

2009/2010

No Kode Jenis kelamin

L P

Usia Nilai Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516

A A KA RE NFI RJ GK NL TL RR WS PT LT AYY K

L

L

L

L

L

L

P

PP

Pp

p

pp

p

55,255,555,35,75,45,55655,25,75,35

85 80 80 85 30 35 85 90 95 90 90 85 90 85 95 95

√√√√- (Subjek)- (Subjek)√√√√√√ √√√√

Page 65: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

51

Berdasar hasil prestasi belajar di atas menunjukkan bahwa 2 dari 16 anak

atau 12% siswa kelas B Taman Kanak-Kanak Elim belum dapat membaca

permulaan, karena nilai yang diperoleh anak sangat jauh dari kriteria

ketuntasan minimal yang ditetapkan di Taman Kanak-Kanak yaitu 70.

Berdasar kondisi tersebut peneliti ingin berupaya untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan pada kedua anak yang mengalami

keterlambatan didalam membaca permulaan tersebut, dengan menggunakan

media lempar dadu huruf.

Data nilai yang diperoleh kedua anak tersebut dibandingkan dengan

nilai yang diperoleh teman-teman sekelasnya dapat kami tampilkan dalam

suatu grafik sebagai berikut di bawah ini:

Grafik Nilai Membaca Permulaan Sebelum Siklus I(Nilai Subjek dibandingkan dengan Nilai Siswa lain)

Keterangan:

Subjek adalah no 5 dan 6.

* Keterangan:

√ = Mampu

- = Belum

Page 66: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

52

Melihat hal tersebut, maka peneliti melakukan pre test terhadap kemampuan siswa

sebagai acuan untuk menentukan keberhasilan dari tindakan yang akan

dilakukan selanjutnya, kemudian memperoleh nilai sebagai berikut:

Tabel 2Hasil Perolehan Kemampuan Membaca Awal/ pre Test

N0 Kode Nilai Semester I Nilai Pre test

Keterangan

1 F 30 27 Turun 10%

2 I R 35 30 Turun 15%

Berdasar keadaan tersebut, guru hendaknya berusaha merenovasi model

pembelajaran yang telah dilakukan. Salah satunya dengan mempergunakan

media sebagai sarana meningkatkan kemampuan membaca siswa, dalam hal ini

penulis menggunakan medialempar dadu huruf.. Dengan tujuan materi membaca

dapat lebih diminati dan lebih digemari oleh siswa.

Grafik Hasil Perolehan Nilai Kemampuan Membaca Awal/ Pre Test

Page 67: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

53

2. Pelaksanaan Siklus I

Siklus pertama terdiri dari 4 tahap yaitu : (1) Perencanaan , (2)Tindakan

atau Pelaksanaan , (3) Observasi atau Pengamatan , (4) Refleksi atau

Evaluasi.

a. Perencanaan (Planning).

Membuat rencana pembelajaran, membuat intrumen tes dan lembar

tugas siswa, serta menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran membaca melalui media lempar dadu huruf.

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Senin, 12 Juli

2010 di ruang kelas B Taman Kanak-Kanak Elim Sragen dan di lingkungan

sekolah. Sedangkan rencana pelaksanaan tindakan dilaksanakan siklus I

pada hari Jumat, 16 Juli 2010. Adapun tahap perencanaan tindakan siklus I

adalah sebagai berikut:

1) Menganalisa materi pelajaran

Mengkaji materi yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan

kebutuhan anak.

2) Menentukan dan menyiapkan materi pengenalan huruf kepada anak.

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk siklus I.

4) Menyiapkan media pembelajaran yaitu dadu yang bersimbolkan

huruf.

5) Membuat lembar penelitian siswa yaitu berupa tes. Instrumen tes ini

digunakan untuk meneliti kemampuan membaca permulaan pada

anak.

6) Membuat lembar pengamatan.

7) Menentukan jadwal pelaksanaan tindakan.

b. Tindakan (Acting)

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru memberikan apersepsi

dengan membuka percakapan tentang nama benda di sekitar siswa, yaitu

meja,

Page 68: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

54

buku, baju. Semua nama-nama benda tadi dapat di tulis dengan huruf-huruf

yang

terdapat dalam abjad. Selanjutnya anak disuruh menyebutkan huruf-huruf

yang

ada dalam abjad dan diteruskan lagu “ abcdefg“.

Guru memberikan beberapa soal kepada anak sebagai pre test, yaitu

membaca huruf, suku kata dan kata.

Guru menunjukkan dadu huruf kepada siswa yang berisi simbul-

simbul huruf yang ada pada setiap sisinya. Guru menjelaskan dan

menyebutkan kelompok vokal atau huruf hidup dan konsonan atau huruf mati

kepada siswa. Kelompok konsonan berada pada kotak satu atau kelompok

satu. Kelompok vokal berada pada kotak dua atau kelompok dua.

Guru memberi kesempatan kepada siswa mengambil satu dadu ,

melempar dan membacanya. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada

siswa mengambil satu dadu pada kotak konsonan, melempar, mengambil lagi

satu dadu pada kotak vokal, melempar, kemudian keduanya disusun dan

dibaca. Guru mem beri kesempatan kepada siswa mengambil empat dadu

dengan urutan KVKV melempar, menyusun dan membacanya.

Guru memberikan beberapa soal kepada anak sebagai post test yaitu

membaca huruf, suku kata dan kata, untuk mengetahui sejauhmana anak

menagalami kemajuan setelah pembelajaran berlangsung.

c. Pengamatan (Observing)

Pelaksanaan observasi pada hari Jumat, 16 Juli 2010 terhadap

kegiatan pembelajaran membaca permulaan melalui media lempar dadu huruf

dari awal sampai akhir, dengan menggunakan instrument observasi yang

disiapkan peneliti, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan

pembelajaran muncul semangat terhadap minat belajar pada anak tunagrahita

di kelas B Taman Kanak-Kanak Elim Sragen. Walaupun dalam siklus I ini

dalm melakukan tugas yakni mengambil, melempar dan membaca huruf

belum begitu tertib, kecenderungan bermain tanpa tujuan masih dominan,

belum terlihat keinginan anak untuk mengetahui atau dapat membaca huruf

Page 69: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

55

atau tulisan yang muncul. Semangat yang timbul adalah semangat hanya

untuk bermain.

Di bawah ini kami sajikan hasil pengamatan yang penulis lakukan,

melalui lembar pengamatan, Nilai setelah pelaksanaan siklus I dan grafik

nilai perolehan anak pada siklus I.

Hasil pengamatan dapat dilihat pada lembar pengamatan seperti di

bawah ini:

Lembar Pengamatan

Kemampuan Membaca Permulaan

Anak Tunagrahita Kelas B Taman Kanak-Kanak Elim Sragen

No Aspek yang diamati Farel IanYa Tidak Ya Tidak

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Frekuensi kesalahan dalam membaca

Kesalahan membedakan huruf b dengan d

Kesalahan membedakan huruf p dengan q

Kesalahan membedakan huruf m dengan n

Kesalahan membedakan huruf s dengan z

Kesalahan membedakan huruf v dengan u

Membaca terlalu lama

Tidak mengikuti pelajaran dengan

sungguh-sungguh

Tiduran

Tidak mengerjakan tugas

Mengganggu teman-teman

Berceritera atau berteriak-teriak

saat pelajaran berlangsung

Page 70: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

56

Hasil dari evaluasi membaca pada akhir siklus I menunjukkan adanya

peningkatan sebagai berikut:

Tabel 3

Nilai setelah pelaksanaan siklus I

Nilai Ulangan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita

Semester I Kelas B Taman Kanak-Kanak Elim Sragen Tahun

Pelajaran 2010/2011

No Kode Pre test Post test Kemajuan Keterangan

1

2

F

I R

27

30

45

55

66,6%

83,3%

Belum tuntas

Belum tuntas

Dari nilai yang diperoleh anak setelah pelaksanaan siklus I dapat dibuat

grafik

sebagai berikut:

Grafik Hasil Perolehan Nilai Kemampuan Membaca Setelah Siklus I

606162

Page 71: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

57

d. Refleksi ( Reflecting)

Hasil dari proses pembelajaran dalam siklus I dari perencanaan

sampai pada kegiatan evaluasi, ada beberapa hal yang penulis sampaikan,

yakni:

1) Hasil tindakan pada siklus I telah menunjukkan kenaikan yang berarti,

atau

meningkat 66,6% bagi Farel dan 83,3 % bagi Ian.

Peningkatan prestasi belajar kedua subjek tersebut dibandingkan dengan

KKM yang ditetapkan masih jauh dari harapan.

2) Hasil belajar membaca permulaan kedua subjek tersebut jika

dibandingkan

dengan KKM yang ditentukan baru mencapai %641007045 =x bagi Farel

dan

Ian baru mencapai %7910070 =xss , artinya masih di bawah KKM yang

telah

ditentukan oleh sekolah.

3) Kesimpulan dari siklus I adalah tindakan yang dilaksanakan belum dapat

meningkatkan prestasi belajar membaca permulaan terhadap keadaan

subjek, atau belum tuntas, maka diperlukan lagi perencanaan pada siklus

berikutnya.

Memfokuskan perhatian anak kepada hasil yang akan dicapai harus

lebih ditekankan, Frekuensi lemparan, menyusun dan membaca perlu

ditingkatkan.

Perbaikan pada siklus II mengacu pada kekurangan-kekurangan yang

telah disebutkan di atas.

3. Pelaksanaan Siklus II

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Senin, 9

Agustus 2010 di ruang kelas B Taman Kanak-Kanak Elim Sragen dan di

lingkungan sekolah. Sedangkan rencana pelaksanaan tindakan dilaksanakan

siklus II pada hari Selasa, 20 Juli 2010.

Page 72: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

58

Siklus II dimaksudkan untuk mengadakan perbaikan pada siklus I,

sehingga hal-hal yang ingin dicapai dalam upaya meningkatkan kemampuan

membaca permulaan pada siswa kelas B Taman Kanak-Kanak Elim tercapai.

Siklus II terdiri dari :

a. Perencanaan

Rancangan prosedur penelitian dalam kegiatan perencanaan adalah:

1) Menganalisa kembali hal- hal yang telah dievaluasi pada siklus I

2) Memperbaiki kesalahan/ kekurangan pada siklus I

3) Menentukan dan menyiapkan materi pengenalan huruf kepada anak.

4) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II

5) Menyiapkan media pembelajaran yaitu dadu yang bersimbolkan huruf.

6) Membuat lembar penelitian siswa yaitu berupa tes. Instrumen tes ini

digunakan untuk meneliti kemampuan membaca permulaan pada anak.

7) Membuat lembar pengamatan.

8) Menentukan jadwal pelaksanaan tindakan.

b. Tindakan (Acting)

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, guru memberikan apersepsi

dengan membuka percakapan tentang nama benda di sekitar siswa, yaitu

kaca, bola,mata, kaki. Semua nama-nama benda tadi dapat di tulis dengan

huruf-huruf yang terdapat dalam abjad. Selanjutnya anak disuruh

menyebutkan huruf-huruf yang ada dalam abjad dan diteruskan lagu “

abcdefg“.

Guru memberikan beberapa soal kepada anak sebagai pre test, yaitu

membaca huruf, suku kata dan kata.

Guru menunjukkan dadu huruf kepada siswa yang berisi simbul-

simbul huruf yang ada pada setiap sisinya. Guru menjelaskan dan

menyebutkan kelompok vokal atau huruf hidup dan konsonan atau huruf

mati kepada siswa. Kelompok konsonan berada pada kotak satu atau

kelompok satu. Kelompok vokal berada pada kotak dua atau kelompok dua.

Page 73: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

59

Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengambil dadu huruf,

melempar dan membacanya sebanyak sepuluh kali. Pemberian hadiah/

penghargaan pada setiap keberhasilan yang dicapai anak.

Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengambil dua dadu huruf

(KV), melempar dan membacanya sebanyak sepuluh kali. Pemberian

hadiah/ penghargaan pada setiap keberhasilan yang dicapai anak.

Pemberian tugas kepada siswa mengambil empat dadu (KVKV), melempar,

menyusun dan membacanya sebanyak lima kali. Pemberian hadiah/

penghargaan pada setiap keberhasilan yang dicapai anak.

Guru memberikan beberapa soal kepada anak sebagai post test

yaitu membaca huruf, suku kata dan kata, untuk mengetahui sejauhmana

anak menagalami kemajuan setelah pembelajaran berlangsung

c. Pengamatan (observing)

Hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran membaca

permulaan melalui media lempar dadu huruf pada siklus II menunjukkan

bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran muncul semangat yang lebih

besar dibanding dengan siklus I, terhadap minat belajar pada anak

tunagrahita di kelas B Taman Kanak-Kanak Elim Sragen. Semangat

tersebut dapat terlihat dari keceriaan anak dalam mengikuti pembelajaran,

tidak terjadi kejenuhan sampai selesainya kegiatan pembelajaran.

Hal ini disebabkan telah diperbaikinya kekurangan-kekurangan

yang muncul pada siklus I, yakni kurang penguasaan guru terhadap murid

dan pengarahan terhadap tujuan penelitian dan tidak diberikannya reward

atau penghargaan pada siklus I. Setelah diadakan perbaikan dalam

penanganan anak atau pengkondusifan kondisi dalam pembelajaran dan

pemberian hadiah/ reward pada siklus II ternyata mampu meningkatkan

motivasi anak, sehingga pada siklus II anak nampak lebih tertib, mudah

diatur dan diarahkan serta semangat yang tinggi muncul pada siklus II.

Page 74: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

60

Di bawah adalah hasil pengamatan yang penulis lakukan, melalui

lembar pengamatan, Nilai setelah pelaksanaan siklus II dan grafik nilai

perolehan anak pada siklus II.

Hasil pengamatan dapat dilihat pada lembar pengamatan seperti di

bawah ini:

Lembar PengamatanKemampuan Membaca Permulaan pada Siklus II

Anak Tunagrahita Kelas B Taman Kanak-Kanak Elim SragenNo Aspek yang diamati Farel Ian

Ya Tidak Ya Tidak 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112

Frekuensi kesalahan dalam membacaKesalahan membedakan huruf b dengan dKesalahan membedakan huruf p dengan qKesalahan membedakan huruf m dengan nKesalahan membedakan huruf s dengan zKesalahan membedakan huruf v dengan uMembaca terlalu lamaTidak mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh TiduranTidak mengerjakan tugasMengganggu teman-temanBerceritera atau berteriak-teriak saat pelajaran berlangsung

√√√

√√√√

√√√√

√√√√√√√√

√√

Hasil dari evaluasi membaca pada akhir siklus II menunjukkan

adanya

peningkatan sebagai berikut:

Page 75: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

61

Tabel 4Nilai setelah pelaksanaan siklus II

Nilai Ulangan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Semester I Kelas B Taman Kanak-Kanak Elim Sragen Tahun

Pelajaran 2010/2011

No Kode Pre test Post test Kemajuan Keterangan

1

2

F

I R

45

55

70

75

55,5%

36,6%

Tuntas

Tuntas

Dari nilai yang diperoleh anak setelah pelaksanaan siklus II dapat

dibuat grafik sebagai berikut:

d. Refleksi

Hasil dari proses pembelajaran dalam siklus II dari perencanaan sampai

pada kegiatan evaluasi, terdapat peningkatan kognitif pada anak yaitu

peningkatan kemampuan membaca permulaan anak Farel dan Ian, yakni:

Hasil belajar membaca Farel menunjukkan peningkatan dari siklus I yaitu

dari nilai 45 menjadi 70. Farel mengalami kenaikan nilai sebesar

%5.551007045 =x

Page 76: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

62

pada siklus II, yang berarti telah berhasil mencapai KKM yang ditetapkan

sekolah, yaitu 70.

Hasil belajar membaca Ian menunjukkan peningkatan dari siklus I yait

dari

nilai 55 menjadi 75. Ian mengalami kenaikan nilai sebesar %6,361007055 =x

pada siklus II, yang berarti telah berhasil melampaui KKM yang ditetapkan

sekola yaitu 70.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan tindakan yang dilakukan pada setiap siklus, dapat

dihasilkan tindakan antar siklus sebagai berikut:

1. Perubahan sikap dalam pembelajaran pada anak Farel, yaitu:

Mengalami penurunan frekuensi kesalahan dalam membaca,

sudah mampu membedakam huruf b dengan b, p dengan q, s dengan z, v

dengan u. Namun masih sering keliru membedakan huruf n dengan m. Anak

mampu membaca lebih lancar, mengikuti pembelajaran dengan sungguh-

sungguh, tidak tiduran saat mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas dengan

baik.

2. Perubahan sikap dalam pembelajaran pada anak Ian, yaitu:

Mengalami penurunan frekuensi kesalahan dalam membaca, sudah

mampu membedakam huruf b dengan b, p dengan q,mampu membedakan

huruf m dengan n, s dengan z, v dengan u. Anak mampu membaca lebih

lancar, mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh, tidak tiduran

saat mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas dengan baik, namun seperti

kebiasaan sebelumnya anak Ian suka mengganggu teman-temannya dan

suka berteriak-teriak saat mengikuti pelajaran.

Page 77: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

63

Tabel 5

Nilai kemampuan yang dicapai anak

No Kode Peningkatan yang dicapai

Pre test Siklus I Siklus II

1

2

F

I R

27

30

45

55

70

75

Hasil perkembangan/ kemajuan dicapai oleh subjek, dapat dilihat

dalam grafik di bawah ini:

Grafik Perolehan Nilai kemampuan Membaca Pre test, Siklus I, Siklus II

Page 78: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

64

3. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media

lempar dadu huruf, anak mengalami peningkatan dalam kemampuan

membaca permu-

laan pada tiap siklus yang diksanakan. Peningkatan yang dicapai anak

dari awal sampai akhir dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 6

Nilai Kemampuan membaca yang di peroleh anak selama kegiatan

penelitian

No Kode Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1

2

Rata -

F 27 45 70

I R 30 55 75

Rata 28,5 50 72,5

Dari hasil kegiatan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

anak mengalami peningkatan kemampuan dalam membaca permulaan,

Sehingga anak mampu membaca permulaan dengan lebih lancar.

C. Pembahasan

Kemampuan membaca memiliki peran yang sangat besar dalam

kema-juan anak didalam proses belajar khususnya dan pada perkembangan

umumnya. Anak tunagrahita umumnya mengalami keterlambatan atau

tertinggal dalam kemampuan membacanya dibanding dengan teman normal

yang sebayanya.

Kemampuan membaca anak tunagrahita kelas B Taman Kanak-kanak

Elim Sragen perlu ditingkatkan semaksimal mungkin, melalui media yang

sesuai dengan karakter anak pada umumnya yakni bermain, dan sesuai

Page 79: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

65

dengan karakter anak tunagrahita khususnya yakni belajar dengan hal-hal

yang kongkrit agar mu-dah dimengerti anak, sehimgga mampu

membangkitkan motivasi bagi anak serta mendorong anak agar belajar lebih

giat lagi. Keyakinan peneliti akan adanya kemajuan dalam setiap usaha,

mendorong peneliti untuk mencobakan media yang menarik minat anak

dalam belajar membaca yakni media bermain lempar dadu huruf.

Media bermain lempar dadu huruf adalah bentuk permainan yang dapat

digunakan sebagai sarana pembelajaran anak dalam berbagai hal, misalnya

berhitung, pengenalan bentuk, warna dan lain sebagainya. Media bermain

lempar dadu huruf dalam penelitian ini penulis gunakan sebagai sarana dalam

pembelaja- ran membaca yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

membaca permu-laan pada anak.

Media bermain lempar dadu huruf sangat menarik dalam pembelajaran,

walaupun memiliki kelemahan.

1. Kelemahan-kelemahan media bermain lempar dadu huruf diantaranya

adalah:

a. Menyita banyak waktu

Untuk membaca satu huruf memerlukan banyak waktu, karena anak

harus melempar terlebih dahulu sebuah dadu kemudian memperhatikan

untuk dibaca, Untuk membaca suku kata memerlukan waktu yang agak

lama karena harus melempar dua atau tiga huruf kemudian disusun dan

dibaca, Untuk membaca suku kata anak harus mengambil empat dadu

(KVKV), diliempar, disusun kemudian dibaca.

b. Kadang-kadang huruf yang muncul tidak membentuk kata yang punya

arti.

Misalnya anak mengambil dadu pada kelompok vokal dan dilemparkan,

lalu mengambil dadu pada kelompok konsonan dan dilemparkan,

kadang-kadang vokal yang muncul setelah digabung dengan konsonan

tidak membentuk kata yang memiliki arti.

Contoh:

1) lemparan pertama konsonan yang muncul adalah b

Page 80: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

66

2) lemparan kedua vokal yang muncul adalah i

3) lemparan ketiga konsonan yang muncul adalah m

4) lemparan keempat vokal yang muncul adalah u

Kata yang muncul setela dadu disusun adalah b i m u

c. Memerlukan banyak sekali dadu.

Dadu harus dipersiapkan dalam jumlah yang banyak, tidak hanya

sebanyak jumlah huruf dalam satu abjad akan tetapi lebih dari itu, agar

kata-kata yang dapat disusun oleh anak dalam jumlah yang banyak dan

bervariasi.

2. Cara mengatasi kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran melalui media

bermain lempar dadu huruf adalah:

a. Untuk menyingkat waktu, diadakan kerjasama dengan teman atau guru

dalam menyusun urutan lemparan, jadi anak yang melempar tidak

harus bolak-balik menyusun huruf yang dilemparnya.

b. Jika anak menghasilkan lemparan yang setelah disusun ternyata kata

tersebut tidak memiliki arti, teruskan saja anak membaca kemudian

diberi pujian saat dia sudah berusaha melempar dan membaca. Beri

penjelasan kalau kata tersebut tidak memiliki arti, akan tetapi anak

telah bagus dalam melaksanakan tugasnya.

c. Lakukan dengan menyusun satu atau dua kata kemudian dibaca.

Jangan menyusun terlalu banyak kata sekaligus yang memerlukan

terlalu banyak dadu.

1. Kelebihan dari pembelajaran membaca permulaan lewat bermain lempar

dadu huruf ini adalah :

a. Anak memilih sendiri dadu huruf yang dilemparnya sehingga anak

bersemangat. Pemberian kesempatan kepada anak untuk menentukan

pilihan merupakan hal yang menyenangkan bagi anak, anak merasa

bersemangat dan kepercayaan dirinya tumbuh.

b. Tidak mengantuk dan bosan karena anak beraktifitas dengan aktif.

Anak diberi kesempatan untuk mengambil/memilih, melempar,

menyusun dan membacanya, sehingga anak aktif. Saat anak memilih

Page 81: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

67

ada aktifitas dalam segi kognitif dan motorik halus, saat anak melempar

ada aktifitas dalam motorik kasarnya. Setelah melempar anak dengan

senangnya cepat-cepat ingin mengetahui apa isi/ bacaan dari lemparan

yang akan disusunnya. Saat menyusun aktifitas dalam kognitifnya

bekerja, motorik halusnya juga bekerja. Anak ingin segera membaca

dari hasil lemparan yang telah disusun tadi dengan mengaktifitaskan

aspek kognitifnya.

c. Anak tertarik untuk mengetahui huruf apa yang keluar dan kata apa

yang muncul dari setiap lemparan yang dibuatnya sendiri. Anak akan

merasa bangga jika huruf yang dilemparnya dapat membentuk suatu

kata yang memiliki arti. Anak yang belum dapat menyusun huruf

menjadi kata akan berusaha mencoba lagi sehingga mereka memiliki

keinginan untuk mencoba dan mencoba lagi.

Media bermain lempar dadu huruf sangat membantu anak dalam

pembelajaran, termasuk dalam meningkatkan kemampuan membaca anak,

Untuk itu perlu dipergunakan sebagai media pembelajaran sehari-hari guna

membantu anak dalam meningkatkan minat belajarnya, sehingga tercapai

tujuan pembelajaran.

Page 82: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

68

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut, bahwa pembelajaran

dengan media bermain lempar dadu huruf dapat meningkatkan kemampuan

membaca permulaan pada anak tunagrahita kelas B Taman Kanak-kanak Elim

Sragen tahun pelajaran 2010/2011.

B. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan penelitian di atas, maka diajukan saran

sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Hasil penelitian ini hendaknya dipergunakan sebagai sarana

pembelajaran yang menarik dan mampu memotivasi semangat belajar

sehingga dapat tercapai perkembangan yang optimal.

b. Berkreatifitas untuk menggunakan sesuatu yang ada di sekitarmu bagi

peningkatan kemampuan yang kalian miliki.

2. Bagi Guru

a. Guru Taman Kanak-Kanak Elim hendaknya menerapkan pembelajaran

dengan menggunakan media bermain lempar dadu huruf pada

pelajaran membaca permulaan, karena media tersebut ternyata efektif

digunakan sebagai sarana untuk meningkatakan kemampuan membaca

permulaan pada anak.

b. Guru-guru hendaknya kreatif menggunakan media lempar dadu huruf

sebagai sarana yang bervariasi dalam pembelajaran agar mampu

membangkitkan minat belajar pada anak, sehingga pertumbuhan dan

perkembangan anak berjalan dengan maksimal

Page 83: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

69

DAFTAR PUSTAKA

Anggie Siti Sa’adah. 2009. Karakteristik Anak Tunagrahita http://saunganggie.blogspot.com/2009/07/karakteristik-anak-tunagrahita.html, Dounloud 21 juni 2010

Arif Sadiman S., dkk. 2003. Media Pendidikan ( Pengertian , Pengembangan , dan Pemanfaatan ) . Jakarta : PT Raja Gravindo Persada

Astati,2010. Tunagrahita, http://astati.wordpress.com/2010/05/02/tunagrahita/ Dounloud 21 Juni 2010

Baitul Alim, 2006. Pengertian Tes. http://www.psikologzone.com/pengertian-definisi-tes-dalam-psikologi, Duonloud 10 juni 2010.

Defli, 2009. Pengertian Anak Tunagrahita. http://r.yuwie.com/blog/entry.asp?id=932768 & eid=602755

Devid Haryalesmana, 2009. PengertianMembaca,http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-membaca.html

Fu’adz Al-gharuty, 2009. http://adzeglar.wordpress.com/2009/02/02/studi-dokumen-dalam-penelitian-kualitatif.

Hj. Chasiyah, 2007. Psikologi Perkembangan Anak I. FKIP Surakarta. indonesia/article/view/272/0

Mathedu, 2009. http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian- membaca.html

Mbahbrata, 2009. Membaca permulaan dan permainan bahasa. http://Mbahbrata-edu.blogspot.com/2009/06/membaca-permulaan-permainan-bahasa. Dounload 12 April 2010.

Mengenal Pendidikan Terpadu. 2004. Direktorat Pendidikan Luar Biasa. Departemen Pendidikan Nasional.

Muhammad Idrus. 2007. Metode Penelitian Ilmu - ilmu Sosial. Graha Indonesia

Mulyono Abdurrahman, 2003. Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Jakarta. Rineka cipta.

Munawir Yusuf, 2005. Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Jakarta.

Page 84: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

70

Oemar Hamalik. 2005. perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta : Bumi Aksara.

Pendit, PL 2010. Jenis Data Dan Metode Pengumpulan Data . Jakarta Bumi

Aksara

Purwodarminto, WJS 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. Jakarta.

Sarwiji Suwandi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan penulisan Karya Ilmiah. Penilaian Sertifikasi Guru Rayon 13, Surakarta. 2008.

Seva Andini Kusnawanto, 2007. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra- Indonesia/article/view/272/0

Slameto. 1993. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengarui. Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas.

Suharsimi Arikunto. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

( Edisi Revisi IV ). Jakarta : Rineka Cipta

Sunardi, 2009. Mengelola Kurikulum pada Pendidikan Inklusi. Makalah Simposium dan Temu Ilmiah Nasional. Jakarta.

_______________ Kecenderungan dalam Pendidikan Luar Biasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. Jakarta.

Sutjihati Somantri, 1996. Psikologi Anak Luar Biasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jedral Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

Sutrisno Hadi, 2000. Metodologi Research Jilid 1, 2 dan 3 Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

Tarmizi, 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Membaca Permulaan. http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/02 penerapan-metode pembelajaran permulaan. Dounload 12 April 2010.

Wikipedia,2009. Difinisi media http://mataharieducare.wordpress.com/ Dounload 2010 Mei 12.

Wijaya Kusumah, 2007. http://media-grafika.com/pengertian-media-pembelajaran.html, Dounloud 17 juni 2010.

Page 85: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

71

Metode Pembelajaran Membaca Permulaan. http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/02 penerapan-metode pembelajaran permulaan. Dounload 12 April 2010.

Wikipedia,2009. Difinisi media http://mataharieducare.wordpress.com/ Dounload 2010 Mei 12.

Wijaya Kusumah, 2007. http://media-grafika.com/pengertian-media-pembelajaran.html, Dounloud 17 juni 2010.

Page 86: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

72

LAMPIRAN

Page 87: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

73

DATA ANAK

A. 1. Nama anak : Farel

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Tempat/tgl lahir : Sragen, 17 September 2005

4. Agama : Kristen

5. Tinggi badan : 123 Cm

6. Berat badan : 20 Kg

7. Kelas : B

8. Sekolah : Taman Kanak-Kanak Elim, Sragen

B. 1. Nama anak : Ian Rudyanto

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Tempat/tgl lahir : Sragen, 6 Juli 2005

4. Agama : Kristen

5. Tinggi badan : 119 Cm

6. Berat badan : 18 Kg

7. Kelas : B

8. Sekolah : Taman Kanak-Kanak Elim, Sragen

Page 88: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

74

Lampiran 1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Minggu Ke/Bulan Kegiatan Keterangan1

2

3

4

5

I Juli 2010

II-IV Juli 2010

I Agustus 2010

II-IV Agustus 2010

I-IV September 2010

Melakukan observasi ke kelas

Pembuatan kisi-kisi, item soal,

lembar pengamatan.

Melaksanakan pre test.

Pelaksanaan tindakan siklus I.

Evaluai

Menyiapkan Instrument

pelaksanaan siklus II

Melaksanakan pre test.

Pelaksanaan siklus II

4. Penulisan laporan hasil

penelitian dan

pembahasan.

5. Penulisan Bab V.

6. Penyelesaian skripsi.

Perbaikan dan penggandaan

hasil penelitian.

Page 89: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

75

Lampiran 2

Kisi – kisi instrumen

N0 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator N0 Item

1. Pembentukan

Perilaku

melalui Pembiasaan

1.1 Mendengarkan

Bacaan/ syair

bernafaskan

agama

1.2 Membaca

Mengungkapkan isi

syair

1.3 Menulis kata

sederhana dengan

benar

1. Dapat menempel kata

sesuai gambar

2. Dapat menempel

gambar sesuai kata

3. Dapat menyebut kata

dibantu gambar

4. Dapat menempel suku

kata yang kurang

pada awal kata dengan

bantuan gambar

5. Dapat menempel suku

kata yang kurang

pada tengah kata de-

ngan bantuan gambar

6. Dapat menempel suku

kata yang kurang

di belakang kata

dengan bantuan

gambar

7. Dapat menulis kata

sederhana

1-2

3-4

5-6

7

8

9

10

Jumlah 10

Page 90: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

76

Cara Penilaian

Jawaban benar nilainya = 1

Jawaban salah nilainya = 0

Skor total jika benar semua nilainya = 10

Nilai akhir = Skor

1

Page 91: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

77

Lampiran 3

SOAL TRY OUT

Nama :

Kelas :

Test tertulis

I. Berilah tanda silang ( X ) huruf a, b, c pada jawaban yang benar !

1.

a. Pisang b. Jeruk c. Nanas

2.

a. Pisang b. Jeruk c. Nanas

3. Mawar

a. ............ b. ................. c. ................

Page 92: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

78

4.

a. ..................... b. ........................ c.........................

5. Gambar apakah ini.........

6. Gambar apakah ini.......

7. Lengkapilah

a. ra

b. ri

c. ru

G a j a h

. . . mah

Page 93: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

79

8.

a. la

b. li

c. lo

9.

a. rik

b. ruk

c. rak

* Tulislah nama gambar di bawah ini

10.

.....................

Mengetahui Sragen, 14 Juli 2010

Ka TK. Elim Sragen Guru kelas B, TK Elim Sragen

Dobirson S. Sri Mulyati

je . . . .

Te.....nga

Page 94: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

80

Lampiran 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

( RPP )

SIKLUS IPengembangan : Bahasa Indonesia

Tema : Tanaman

Kelas / Semester : B, Taman Kanak-Kanak / I

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

A. Standar Kompetensi :

1. Pembentukan perilaku melalui pembiasaan

B. Kompetensi Dasar :

1.14 Bercerita

Menyebutkan nama tokoh dalam cerita

1.16 Menghubungkan tulisan dengan gambar

1.12 Mengelompokkan kata-kata yang sejenis

C. Indikator :

1. Menyebutkan nama tokoh dalam cerita

2. Menceritakan gambar tanaman

3. Membaca sederhana

4. Menghubungkan tulisan dengan gambar

5. Mengelompokkan kata-kata yang sejenis

6. Menyusun huruf menjadi kata

Page 95: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

81

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Anak dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita.

2. Anak dapat menceritakan kembali cerita dari gambar seri dengan bahasanya

sendiri.

3. Anak dapat membaca nama tokoh-tokoh dalam cerita.

4. Anak dapat membaca peristiwa dalam cerita melalui tulisan yang ada dalam

Gambar.

5. Anak dapat menghubungkan tulisan dengan gambar secara tepat.

6. Anak dapat mengelompokkan kata-kata yang sejenis.

7. Anak dapat menyusun huruf menjadi kata.

E. Materi Pelajaran

* Tanaman

Pak Sardi finggal di desa, ia sangat rajin. Ia menanam buah-buahan

Jeruk, Pisang, Nanas, Mangga dan masih banyak lagi buah yang lainnya.

Pak Sardi menjual hasil kebunnya ke kota. Pak Sardi pergi kota naik kuda.

Di kota terdapat banyak kendaraan ada becak, sepeda motor, mobil dan

Page 96: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

82

Kendaraan yang lain-lainnya.

Becal Sepeda motor Mobil

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah.

2. Tanya jawab.

3. Pemberian tugas.

4. demonstrasi dengan gambar dan dadu.

G. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran.

1. Kegiatan awal

a. Anak diajak duduk dalam suasana belajar , berdoa dan presensi

b. Apersepsi

2. Kegiatan Inti.

a. Anak mendengarkan guru tentang cerita dari gambar

b. Anak menyebutkan nama tokoh yang ada dalam cerita

c. Anak menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri

d. Anak membaca tulisan yang ditunjukkan guru

e. Anak mengerjakan tugas menghubungkan gambar dengan tulisan yang

sesuai.

f. Anak menyusun huruf menjadi kata dengan menggunakan dadu huruf

Page 97: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

83

3. Kegiatan Akhir

a. Guru menyimpulkan materi yang telah disajikan

b. Siswa diberi tugas guru untuk dikerjakan

c. Guru memberi pekerjaan untuk dikerjakan dirumah

d. Guru menilai hasil pekerjaan siswa dan menyimpulkannya.

H. Alat dan Sumber Bahan

1. Alat / media Pelajaran : Kartu bergambar, Dadu huruf

2. Sumber Bahan : Kreasi guru

: Buku PAUD, Penerbit Makmur Jaya

Seri 5, halaman 5-6.

I. Penilaian / Evaluasi

1. Test Lisan : dilaksanakan pada proses pembelajaran berlangsung.

2. Test perbuatan dan lesan :

a. menempel gambar sesuai kata yang tertulis.

b. menempel kata sesuai dengan gambar.

c. Menempel suku kata yang kurang sesuai gambar

d. Melempar dadu huruf, menyusun dan membaca

Kreteria Penilaian Kenerja.

- Mampu melakukan sendiri dengan baik dan benar diberi sekor 4

- Mampu melakukan dengan sedikit bantuan diberi sekor 3

- Mampu melakukan dengan banyak bantuan diberi sekor 2

- Belum mampu melakukan diberi skor 1

Page 98: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

84

N0 Aspek yang dinilai

Skor perolehan4 3 2 1 Skor

maksimum1. Menempel kata sesuai gambar yang tertulis 42 Menempel gambar sesuai dengan kata. 43

4

Menempel suku kata yang kurang sesuai

gambar

Menyusun huruf dengan lemparan dadu

dan membacanya.

4

4

Jumlah 16

Jumlah skor yang diperoleh x 10

Nilai Akhir = =

Skor maksimum

. . . . x 10

NA = -------------- = =

16

Page 99: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

85

J. Test tertulis

I. Berilah tanda silang ( X ) huruf a, b, c pada jawaban yang benar !

1.

a. Pisang b. Jeruk c. Nanas

2.

a. Pisang b. Jeruk c. Nanas

3. Mawar

a. ............ b. ................. c. ................

Page 100: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

86

4.

a. ..................... b. ........................ c.........................

5. Gambar apakah ini.........

6. Gambar apakah ini.......

7. Lengkapilah

a. ra

b. ri

c. ru

G a j a h

. . . mah

Page 101: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

87

8.

a. la

b. li

c. lo

9.

a. rik

b. ruk

c. rak

* Tulislah nama gambar di bawah ini

10.

.....................

Mengetahui Sragen, 16 Juli 2010

Ka TK. Elim Sragen Guru kelas B, TK Elim Sragen

Dobirson S. Sri Mulyati

je . . . .

Te.....nga

Page 102: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

88

Lampiran 5

Lembar Pengamatan

Aktivitas dan Kemampuan Membaca Permulaan

Siklus I

N

o

Aspek yang diamati Farel IanYa Tidak Ya Tidak

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Frekuensi kesalahan dalam membaca

Kesalahan membedakan huruf b dengan d

Kesalahan membedakan huruf p dengan q

Kesalahan membedakan huruf m dengan n

Kesalahan membedakan huruf s dengan z

Kesalahan membedakan huruf v dengan u

Membaca terlalu lama

Tidak mengikuti pelajaran dengan

sungguh-sungguh

Tiduran

Tidak mengerjakan tugas

Mengganggu teman-teman

Berceritera atau berteriak-teriak

saat pelajaran berlangsung

Guru / Peneliti Sragen, 16 Juli 2010

Pengamat / Teman Sejawat

( SRI MULYATI ) ( IRA MUTIARANI )

Page 103: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

89

Lampiran 6Lembar Pengamatan

Kegiatan Guru dalam PembelajaranSiklus I

N0 Aspek yang dinilai Ya Tdk1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran

1.1. Menyiapkan ruangan, alat bantu dan sumber

belajar

1.2. Melaksanakan tugas harian kelas

v

v

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

2.1 Melaksanakan jenis kegiatan yang sesuai

dengan Tujuan, situasi dan sesuai lingkungan

2.2.Menggunakan alat Bantu ( media ) pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan, situasi dan sesuai

lingkungan

2.3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara

individual, kelompok atau efiensi.

2.4. Mengelola pembelajaran waktu secara klasikal

v

v

v

v

3. Mengelola interaksi kelas

a. Memberikan petunjuk dan penjelasan yang

b. terkait dengan isi pembelajaran

3.2. Menjawab pertanyaan dari respon siswa

3.3. Menggunakan ekspresi lisan, tulisan , isyarat,

dan Gerakan badan

3.4. memicu dan memelihara ketertiban siswa

3.5. Memantapkan penguasaan materi

v

v

v

v

v

Page 104: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

90

Guru / Peneliti Sragen, 16 Juli 2010 Pengamat / Teman Sejawat

( SRI MULYATI ) ( IRA MUTIARANI )

4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positip siswa terhadap merespon materi4.1. Menunjukkan sikap ramah, hangat luwes, terbuka, penuh pengertian dan sabar terhadap siswa.4.2. Menunjukkan kegairahan mengajar4.3. Mengembangkan hubungan antara pribadi yang sehat dan serasi4.4. Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya4.5. Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri

v

v v

v

v

5. Melaksanakan evaluasi proses hasil belajar5.1. Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran5.2. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran

vv

Page 105: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

91

Lampiran 7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

( RPP )

SIKLUS IIPengembangan : Bahasa Indonesia

Tema : Tanaman

Kelas / Semester : B, Taman Kanak-Kanak / I

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

A. Standar Kompetensi :

1. Pembentukan perilaku melalui pembiasaan

B. Kompetensi Dasar :

1.14 Bercerita

Menyebutkan nama tokoh dalam cerita

1.16 Menghubungkan tulisan dengan gambar

1.12 Mengelompokkan kata-kata yang sejenis

C. Indikator :

1. Menyebutkan nama tokoh dalam cerita

2. Menceritakan gambar tanaman

3. Membaca sederhana

4. Menghubungkan tulisan dengan gambar

5. Mengelompokkan kata-kata yang sejenis

6. Menyusun huruf menjadi kata

Page 106: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

92

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Anak dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita.

2. Anak dapat menceritakan kembali cerita dari gambar seri dengan bahasanya

sendiri.

3. Anak dapat membaca nama tokoh-tokoh dalam cerita.

4. Anak dapat membaca peristiwa dalam cerita melalui tulisan yang ada dalam

Gambar.

5. Anak dapat menghubungkan tulisan dengan gambar secara tepat.

6. Anak dapat mengelompokkan kata-kata yang sejenis.

7. Anak dapat menyusun huruf menjadi kata.

E. Materi Pelajaran

* Tanaman

Pak Sardi finggal di desa, ia sangat rajin. Ia menanam buah-buahan

Jeruk, Pisang, Nanas, Mangga dan masih banyak lagi buah yang lainnya.

Pak Sardi menjual hasil kebunnya ke kota. Pak Sardi pergi kota naik kuda.

Page 107: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

93

Di kota terdapat banyak kendaraan ada becak, sepeda motor, mobil dan

Kendaraan yang lain-lainnya.

Becak Sepeda motor Mobil

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah.

2. Tanya jawab.

3. Pemberian tugas.

4. demonstrasi dengan gambar dan dadu.

G. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran.

1. Kegiatan awal

a. Anak diajak duduk dalam suasana belajar , berdoa dan presensi

b. Apersepsi

2. Kegiatan Inti.

a. Anak mendengarkan guru tentang cerita dari gambar

b. Anak menyebutkan nama tokoh yang ada dalam cerita

c. Anak menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri

d. Anak membaca tulisan yang ditunjukkan guru

e. Anak mengerjakan tugas menghubungkan gambar dengan tulisan yang

sesuai.

f. Anak menyusun huruf menjadi kata dengan menggunakan dadu huruf

Page 108: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

94

3. Kegiatan Akhir

a. Guru menyimpulkan materi yang telah disajikan

b. Siswa diberi tugas guru untuk dikerjakan

c. Guru memberi pekerjaan untuk dikerjakan dirumah

d. Guru menilai hasil pekerjaan siswa dan menyimpulkannya.

H. Alat dan Sumber Bahan

1. Alat / media Pelajaran : Kartu bergambar, Dadu huruf

2. Sumber Bahan : Kreasi guru

: Buku PAUD, Penerbit Makmur Jaya

Seri 5, halaman 5-6.

I. Penilaian / Evaluasi

1. Test Lisan : dilaksanakan pada proses pembelajaran berlangsung.

2. Test perbuatan dan lesan :

a. menempel gambar sesuai kata yang tertulis.

b. menempel kata sesuai dengan gambar.

c. Menempel suku kata yang kurang sesuai gambar

d. Melempar dadu huruf, menyusun dan membaca

Kreteria Penilaian Kenerja.

- Mampu melakukan sendiri dengan baik dan benar diberi sekor 4

- Mampu melakukan dengan sedikit bantuan diberi sekor 3

- Mampu melakukan dengan banyak bantuan diberi sekor 2

- Belum mampu melakukan diberi skor 1

Page 109: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

95

N0 Aspek yang dinilai

Skor perolehan4 3 2 1 Skor

maksimum1. Menempel kata sesuai gambar yang tertulis 42 Menempel gambar sesuai dengan kata. 43

4

Menempel suku kata yang kurang sesuai

gambar

Menyusun huruf dengan lemparan dadu

dan membacanya.

4

4

Jumlah 16

Jumlah skor yang diperoleh x 10

Nilai Akhir = =

Skor maksimum

. . . . x 10

NA = -------------- = =

16

Page 110: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

96

J. Test tertulis

I. Berilah tanda silang ( X ) huruf a, b, c pada jawaban yang benar !

1.

a. Pisang b. Jeruk c. Nanas

2.

a. Pisang b. Jeruk c. Nanas

3. Mawar

a. ............ b. ................. c. ................

Page 111: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

97

4.

a. ..................... b. ........................ c.........................

5. Gambar apakah ini.........

6. Gambar apakah ini.......

7. Lengkapilah

a. ra

b. ri

c. ru

G a j a h

. . . mah

Page 112: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

98

8.

a. la

b. li

c. lo

9.

a. rik

b. ruk

c. rak

* Tulislah nama gambar di bawah ini

10.

.....................

Mengetahui Sragen, 9 Agustus 2010

Ka TK. Elim Sragen Guru kelas B, TK Elim Sragen

Dobirson S. Sri Mulyati

je . . . .

Te.....nga

Page 113: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

99

Lampiran 8

Lembar Pengamatan

Aktivitas dan Kemampuan Membaca Permulaan

Siklus II

No Aspek yang diamati Farel IanYa Tidak Ya Tidak

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Frekuensi kesalahan dalam membaca

Kesalahan membedakan huruf b dengan d

Kesalahan membedakan huruf p dengan q

Kesalahan membedakan huruf m dengan n

Kesalahan membedakan huruf s dengan z

Kesalahan membedakan huruf v dengan u

Membaca terlalu lama

Tidak mengikuti pelajaran dengan

sungguh-sungguh

Tiduran

Tidak mengerjakan tugas

Mengganggu teman-teman

Berceritera atau berteriak-teriak

saat pelajaran berlangsung

Guru / Peneliti Sragen, 9 Agustus 2010

Pengamat / Teman Sejawat

( SRI MULYATI ) ( IRA MUTIARANI)

Page 114: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

100

Lampiran 9LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SIKLUS II

N0 Aspek yang dinilai Ya Tdk1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran

1.1. Menyiapkan ruangan, alat bantu dan sumber belajar1.2. Melaksanakan tugas harian kelas

vv

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2.1 Melaksanakan jenis kegiatan yang sesuai dengan Tujuan, situasi dan sesuai lingkungan2.2. Menggunakan alat Bantu ( media ) pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, situasi dan sesuai lingkungan2.3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual, kelompok atau efiensi.2.4. Mengelola pembelajaran waktu secara klasikal

v

v

vv

3. Mengelola interaksi kelas3.1. Memberikan petunjuk dan penjelasan yang terkait dengan isi pembelajaran3.2. Menjawab pertanyaan dari respon siswa3.3. Menggunakan ekspresi lisan, tulisan , isyarat, dan Gerakan badan3.4. memicu dan memelihara ketertiban siswa3.5. Memantapkan penguasaan materi

v

vv

vv

4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positip siswa terhadap merespon materi

4.1. Menunjukkan sikap ramah, hangat luwes, terbuka, penuh pengertian dan sabar terhadap siswa.4.2. Menunjukkan kegairahan mengajar4.3. Mengembangkan hubungan antara pribadi yang sehat dan serasi4.4. Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya4.5. Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri

v

v v

v

v

5. Melaksanakan evaluasi proses hasil belajar

5.1. Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran5.2. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran

vv

Page 115: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

101

Pengamat/Teman Sejawat

( SRI MULYATI ) ( IRA MUTIARANI )

Kegiatan Pembelajaran dengan Media Lempar Dadu Huruf

Page 116: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

102

Page 117: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

103

Page 118: SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA .../Upaya... · Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang

104