95
SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLGASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH DEBY NURUL AISYAH DAULAY 130502033 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLGASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH DEBY NURUL AISYAH DAULAY

130502033

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan rasio Return on Asset , Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Firm Size, Growth dan Produktivity. Populasi dalam penelitian ini adalah 143 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2015. Jumlah sampel sebanyak 9 perusahaan dari 143 perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda data panel. Pemilihan model data panel yang digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset berpengaruh negatif signifikan terhadap Bond Rating, Leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Bond Rating, Likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Bond Rating,Firm Size berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Bond Rating,Growth berpengaruh positif signifikan terhadap Bond Rating dan Produktivity berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Bond. Kata Kunci: Return on Asset , Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Firm Size, Growth,

Produktivity dan Bond Rating.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

ABSTRACT

FACTORS AFFECTING THE BOND RATINGS LISTED IN MANUFACTURING COMPANY IN INDONESIA’S

STOCK EXCHANGE

The purpose of this study was to determine the factors that affect the bond ratings on companies listed in Indonesia Stock Exchange using the ratio of Return on Assets, Debt to EquityRatio Current Ratio,Firm Size, Growth,and Produktivity The population in this study were143 companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) during the period 2011-2015. The total sample of 9 companies out of 143 companies that meet criteria for sampling. The analysis technique used is descriptive analysis and multiple panel data regression. Selection of panel data model used is Fixed Effects Model (FEM). The results of this study indicate that Profitability is proxied by Return On Assets significant negative effect on Bond Rating. Leverage proxied by Debt to Equity Ratio significant negative effect on Bond Rating. Liquidity proxy with Current Ratio positive effect is not significant to Bond Rating. Firm Size is not significant positive effect on Bond Rating. Growth significant positive effect on Bond Rating and Produktivity significant negative effect on Bond Rating. Keywords: Return on Asset , Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Firm Size,Growth,

Produktivity and Bond Rating.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb, salam sejahtera bagi kita semua......

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,

oleh karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti mampu

menyelesaikan skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” guna

memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua, yakni Ayahanda

Fahruddin Daulay, SH dan Ibunda Rohayati Dalimunthe yang telah mendidik dan

membimbing dengan sepenuh hati sehingga bisa menyelesaikan penelitian ini dengan

baik.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah banyak mendapat

bantuan dan dukungan baik secara moril maupun materil. Untuk itu, melalui

kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Muslich Lufti, SE, MBA, dan Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, MSi,

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan saran dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME., selaku Dosen Pembanding I dan Ibu Dra. Lisa

Marlina, MSi selaku Dosen Pembanding II yang telah memberikan saran dan

masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen, dan serta seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada Saudaraku satu-satunya Andry Jasman Daulay serta Gali Satya Perkasa, SE

yang selalu setia mendukung sehingga skripsi ini selesai.

7. Buat teman-temanku Amel, Winda, May, Putri, Ira, Berlian, Maulana, Syaddah,

Nanda, Hafni, Dary, Agus, Afif dan Ayi. Terima kasih bagi kalian yang telah

menginspirasi penulisan hingga saat ini.

Medan, Mei 2017 Peneliti,

Deby Nurul Aisyah Daulay

Universitas Sumatera Utara

Page 6: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ............................................................................................... .. i ABSTRACT ............................................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................... iii DAFTAR ISI ....... ...................................................................................... iv DAFTAR TABEL ...................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 LatarBelakang ................................................................. 1 1.2 PerumusanMasalah ......................................................... 7 1.3 TujuanPenelitian ............................................................. 7 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 9 2.1 LandasanTeori ................................................................. 9

2.1.1 Pengertian Obligasi ........................................... 9 2.1.2 Jenis-Jenis Obligasi ........................................... 11 2.1.3 Peringkat Obligasi (Bond Rating) ..................... 14 2.1.4 Risiko Obligasi .................................................. 18 2.1.5 Profitabilitas ...................................................... 21 2.1.6 Leverage ............................................................ 22 2.1.7 Likuiditas .......................................................... 23

2.1.8 Ukuran Perusahaan ............................................. 24

2.1.9 Pertumbuhan ..................................................... 25

2.1.10 Produktivitas ..................................................... 26 2.2 PenelitianTerdahulu ........................................................ 26 2.3 KerangkaKonseptual ....................................................... 28

2.3.1 Profitability terhadap BondRating………………………………………. 28

2.3.2 Leverage terhadap Bond Rating……………... 29 2.3.3 Likuiditasterhadap Bond Rating ………….... 29 2.3.4 Ukuran Perusahaan terhadap

BondRating…………………...................................... 30 2.3.5 Pertumbuhanterhadap Bond

Rating…………................................................. 30 2.3.6 Produktivitasterhadap Bond Rating………... 30 2.4 Hipotesis ……………………………………………. 31 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 32

3.1 JenisPenelitian ................................................................. 32 3.2 TempatdanWaktuPenelitian ............................................ 32 3.3 BatasanOperasional ......................................................... 32

Universitas Sumatera Utara

Page 7: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3.4 DefinisiOperasionalVariabel ........................................... 33 3.4.1 VariabelDependen ............................................. 33 3.4.2 VariabelIndependen .......................................... 34

3.5 Populasi dan Sampel ....................................................... 37 3.6 Jenis dan Sumber Data .................................................... 38 3.7 Metode Pengumpulan Data ............................................. 39 3.8 TeknikAnalisis Data ........................................................ 39

3.8.1 Statistik Deskriptif ............................................ 39 3.8.2 Analisis Regresi Linear Berganda Data Panel. . 40

3.9 UjiHipotesis ..................................................................... 41 3.9.1 Uji F (serempak) ............................................... 41 3.9.2 Uji t (parsial) ..................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 43 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................... 43

4.1.1 Indofood Sukses Makmur Tbk. ......................... 43 4.1.2 Gudang Garam Tbk. .......................................... 44 4.1.3 Kalbe Farma Tbk. ............................................. 45 4.1.4 Kimia Farma Tbk. ............................................. 46 4.1.5 Mayora Indah Tbk. ............................................ 47 4.1.6 Astra Otoparts Tbk. ........................................... 47 4.1.7 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk. ...................... 48 4.1.8 Siantar Top Tbk ............................................... 49 4.1.9 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. ......................... 50

4.2 Analisis Deskriptif .......................................................... 51 4.3 Pemilihan Model Data Panel ........................................... 55 4.4 Analisis Deskriptif Data Panel Berganda ........................ 57 4.5 Pengujian Hipotesis ......................................................... 59

4.5.1 Uji Signifikansi Pengaruh Serempakk (Uji F) ..... 60 4.5.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji T) ......... 60

4.6 Pembahasan ..................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 73 5.1 Kesimpulan ..................................................................... 73 5.2 Saran ................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 75 LAMPIRAN ............................................................................................... 76

Universitas Sumatera Utara

Page 8: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman 1.1 Data Laporan Keuangan & Bond Rating Pada Perusahaan ManufaktuYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ……............. 6 2.1 Defenisi Peringkat Obligasi PT PEFINDO……………................ 17 2.2 Review Penelitian Terdahulu …………………………………… 26 3.1 Konversi Nilai Rating…………………………………………… 34 3.2 Defenisi Operasionalisasi Variabel……………........................... 36 3.3 Jumlah Sampel berdasarkan kriteria pemilihan sampel…………. 38 3.4 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ........................................... 38 4.1 Statistik Deskriptif Bond Rating, ROA, CR, DER, Growth, Size,

Produktivity ...................................................................................... 51 4.2 Hasil Uji Chow ................................................................................ 58 4.3 Hasil Uji Hausman ........................................................................... 59 4.4 Uji Multikolinearitas…………………………………………….. .. 60 4.5 Uji Heterokedastisitas…………………………………………… .. 61 4.6 Pengujian Regresi Data Panel Berganda ......................................... 62 4.7 Nilai Statistik dari Uji F, Uji t dan Koefisien Determinasi .............. 64

Universitas Sumatera Utara

Page 9: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ..................................................................... 31

4.1 Uji Normalitas dengan Jarque-Bera……………………………. 60

Universitas Sumatera Utara

Page 10: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan Manufaktur………................................. 75 2 Variabel Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2015 ....................... … 78 3 Analisis Statistik Deskriptif ................................................................ ... 79 4 Uji Chow ............................................................................................ … 80 5 Uji Hausman ....................................................................................... .... 81 6 Uji Normalitas ........................................................................................ 82 7 Uji Multikolinearitas..................................................... ......................... 82 8 Uji Heterokedastisitas................................................... .......................... 82 9 Regresi Data Panel Berganda ............................................................. .... 83 10 Nilai Statistik dari Uji F, Uji t dan Koefisien Determinasi ................ ..... 84

Universitas Sumatera Utara

Page 11: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

(obligasi), ekuitas (saham), instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal

merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lainnya dan sarana bagi

kegiatan berinvestasi(Keown, 2011).

Investasi obligasi merupakan salah satu yang diminati oleh pemodal. Hal ini

dikarenakan obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap.Pendapatan tetap tersebut

diperoleh dari bunga yang akan diterima secara periodik dan pokok obligasi pada saat

jatuh tempo. Bagi emiten, obligasi merupakan sekuritas yang aman karena biaya

emisinya lebih murah daripada harga saham. Selain itu penerbitan obligasi juga untuk

menghindari penilaian jelek investor dibandingkan jika perusahaan menerbitkan saham

baru (Brigham, 2010)

Investor yang berminat untuk membeli sekuritas obligasi memerlukan

informasi seputar obligasi agar dapat menganalisis serta memperkirakan risiko yang

mungkin akan terjadi dalam investasi obligasi. Default risk atau risiko dimana

perusahaan yang menerbitkan obligasi tidak mampu dalam memenuhi kewajibannya

yaitu membayar kupon ataupun mengembalikan pokok pinjaman bisa saja terjadi

terhadap obligasi yang diinvestasikan. Salah satu informasi yang diperlukan investor

adalah dengan memperhatikan peringkat obligasi (bond rating) dari perusahaan

penerbit obligasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Peringkat obligasi penting karena memberikan pernyataan yang informatif

dan memberikan sinyal tentang probabilitas kegagalan utang suatu perusahaan

(Yuliana, 2011). Peringkat obligasi ini dinilai sangat penting bagi investor karena

dapat dimanfaatkan untuk memutuskan apakah obligasi tersebut layak untuk

diinvestasikan atau tidak serta untuk mengetahui kemungkinan tingkat risiko yang

ada dalam investasi obligasi tersebut.

Meskipun demikian obligasi tetap memiliki risiko. Salah satu risiko tersebut

adalah ketidakmampuan perusahaan untuk melunasi obligasi kepada investor. Tahun

2009 fenomena obligasi gagal bayar (default risk) banyak terjadi padaperusahaan yang

cukup populer bagi masyarakat. PT. Mobile-8 Telecom Tbk, telah gagal bayar 2 kali

untuk kupon 15 maret 2009 dan 15 juni 2009 dengan obligasi senilai Rp 675 miliar

yang jatuh tempo maret 2012. PT Davomas Abadi Tbk, obligasi senilai 235 juta dolar

untuk jatuh tempo 2011 telah gagal bayar sebesar 13,09 juta dolar untuk kupon 5 mei

2009 (Kompasiana, 9 Februari 2010).

Salah satu sinyal yang dapat digunakan untuk mengetahui risiko defaultobligasi

adalah peringkat obligasi (Brigham, 2010). Bagi emiten peringkat obligasi sangat

mendorong dalam perbaikan kinerja (pelunasan obligasi) perusahaan. Selain itu juga

digunakan sebagai sarana promosi terutama jika perusahaan memperoleh peringkat

yang baik.

Proses pemeringkatan terhadap peringkat obligasi (bond rating) harus dilakukan

oleh suatu lembaga atau agen pemeringkat obligasi (rating agency), dalam hal ini

pemeringkat obligasi merupakan lembaga yang independen yang memberikan informasi

mengenai peringkat skala rasio yang merupakan petunjuk sejauh mana

Universitas Sumatera Utara

Page 13: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

keamanan suatu obligasi bagi para investor. Keamanan ini ditunjukkan berdasarkan

kemampuan dalam membayar suku bunga dan melunasi pinjaman pokok.

Proses pemeringkatan ini dilakukan juga dengan tujuan untuk menilai kinerja

suatu perusahaan sehingga agen pemeringkat obligasi dapat menyatakan layak atau

tidaknya obligasi tersebut untuk diinvestasikan (Purwaningsih, 2011). Peringkat

obligasi (bond rating) yang diberikan oleh agen pemeringkat pada umumnya dapat

dikategorikan menjadi dua, yaitu investment grade (AAA, AA, A dan BBB) yang

menunjukkan bahwa tingkat risiko terhadap sekuritas utang tersebut rendah serta non-

investment grade(BB, B ,CCC dan D) yang menunjukkan bahwa tingkat risiko terhadap

sekuritas utang tersebut tinggi.

Proses penilaian peringkat dilakukan dengan cara mempertimbangkan segala

sesuatu yang berhubungan dengan informasi keuangan maupun non keuangan seperti

operasional perusahaan, manajemen perusahaan, laporan keuangan perusahaan dan

perencanaan perusahaan dengan menggunakan ukuran kuantitatif seperti laporan keuangan

tahunan dan ukuran kualitatif seperti strategi perusahaan, posisi industri dan kerjasama tim

dalam manajemen perusahaan (Adrian, 2011).

Indonesia mempunyai beberapa lembaga yang diakui oleh Bank Indonesia

sebagai lembaga pemeringkat dan peringkat, yaitu Fitch Ratings Indonesia, PT

ICRA Indonesia, dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Hal ini sesuai

dengan pemberlakuan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/31/DPNP tanggal 22

Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang diakui Bank

Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Penelitian ini lebih mengacu pada penggunaan data yang dipublikasikan oleh

PEFINDO karena PEFINDO merupakan lembaga pemeringkat paling tertua di

Indonesia yang berdiri sejak tahun 1993 serta telah melakukan pemeringkatan terhadap

lebih dari 500 perusahaan dan pemerintahan daerah. Sejak tahun 1996, PEFINDO telah

melakukan kerja sama dengan salah satu perusahaan pemeringkat global yaitu Standard

and Poor’s (S&P).

PEFINDO juga merupakan lembaga pemeringkat satu-satunya di Indonesia yang

memiliki default data dan default study yang dapat digunakan oleh perusahaan termasuk

Bank Indonesia. Pefindo menentukan peringkat obligasi untuk menilai kinerja perusahaan

dari berbagai faktor yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan

keuntungan perusahaan. Karena obligasi merupakan surat utang sehingga rating sangat

diperlukan untuk menilai apakah penerbit nantinya dapat membayar kembali seluruh

utangnya atau tidak.

Pefindo menilai peringkat obligasi berdasarkan 3 aspek, tetapi belum ada penjelasan

lebih lanjut mengenai 3 aspek tersebut. Penelitian ini menguji salah satu aspek yang

digunakan PEFINDO dalam penilaian, yaitu aspek keuangan. Aspek keuangan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan variabel Profitabilitas dengan

proksi Return On Assets, Likuiditas dengan proksi Current Ratio, Leverage dengan proksi

Debt to Equity Ratio, Ukuran perusahaan, Pertumbuhan, dan Produktivitas. Alasan

dipilihnya variabel-variabel tersebut adalah karena variabel tersebut sering digunakan

investor dalam mengukur atau menilai kinerja perusahaan. Dan sampel yang dipilih adalah

perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2011,2012,2013,2014 dan 2015.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Perusahaan manufaktur dipilih karena pada umumnya perusahaan manufaktur

merupakan perusahaan yang paling dominan di Indonesia sehingga emiten tersebut

mempunyai peluang besar dalam memberikan kesempatan bagi investor untuk

investasi yang akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pasar modal. Hal ini

menjadikan perusahaan manufaktur selalu mendapat perhatian dan sorotan dari

pelaku pasar.

Perusahaan industri manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

berjumlah 143, yang terdiri dari 3 buah sektor industri. Masing-masing 3 buah sektor itu

yaitu 65 perusahaan sektor industri dasar dan kimia, 41 perusahaan sektor aneka

industri, dan 37 perusahaan industri barang dan konsumsi.

Perusahaan Manufaktur di Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ke

tahun walaupun banyak mengalami masalah. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu

masalah keuangan yang mempengaruhi salah satunya adalah kinerja keuangan

perusahaan.Berikut ini dapat dilihat laporan kinerja keuangan perusahaan Manufaktur

dengan peringkat obligasi di Bursa Efek Indonesia:

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa data laporan keuanganpada

perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk dan Gudang Garam Tbk mengalami

fluktuasi setiap tahunnya. Dimana laba pada perusahaan Indofood Sukses Makmur

pada tahun 2011-2013 mengalami penurunan dan diikuti oleh aset yang mengalami

penurunan pada tahun 2013, sedangkan pada tahun 2014 laba tersebut mengalami

kenaikan dan ditahun berikutnya kembali menurun. Namun hal tersebut tidak

mempengaruhi peringkat obligasi pada perusahaan Indofood Sukses Makmur pada

tahun 2011-2015.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Tabel 1.1 Data Laporan Keuangan &Bond Rating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(Jutaan Rupiah)

Perusahaan Tahun Bond Rating Laba Utang Aset Ekuitas Aset Lancar Utang

Lancar Pendapatan

Indofood Sukses Makmur Tbk.

2011 AA+ 4,891,673 22,114,722 53,715,950 31,601,228 24,608,559 12,670,150 6,347,274

2012 AA+ 4,779,446 25,249,168 59,389,405 34,140,237 26,235,990 12,805,200 6,316,960

2013 AA+ 3,416,635 39,719,660 78,092,789 38,373,129 32,464,497 19,471,309 4,666,958

2014 AA+ 5,146,323 44,710,509 85,938,885 41,228,376 40,995,736 22,681,686 29,687

2015 AA+ 3,709,501 48,709,933 91,831,526 43,121,593 42,816,745 25,107,538 311,665

Gudang Garam Tbk.

2011 AA 4,958,102 14,537,777 39,088,705 24,550,928 30,381,754 13,534,319 6,614,971

2012 AA 4,068,711 14,903,612 41,509,325 26,605,713 29,954,021 13,802,317 5,530,646

2013 AA 4,383,932 21,353,980 50,770,251 29,416,271 34,604,461 20,094,580 5,936,204

2014 AA 5,395,293 24,991,880 58,220,600 33,228,720 38,532,600 23,783,134 7,205,845

2015 AA 6,452,834 25,497,504 63,505,413 38,007,909 42,568,431 24,045,086 8,635,275

Siantar Top Tbk.

2011 A 42,675 447,701 934,766 490,065 313,986 303,434 60,382

2012 A 74,626 670,149 1,249,841 579,691 569,840 571,296 93,116

2013 A 114,437 775,931 1,470,059 694,128 684,264 598,989 142,799

2014 A 123,465 882,610 1,700,204 817,594 799,430 538,631 167,765

2015 A 187,705 910,758 1,919,568 1,008,809 875,469 554,491 232,005

Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

2011 A- 149,951 1,757,492 3,590,309 1,832,817 1,726,581 911,836 185,179

2012 A- 253,664 1,834,123 3,867,576 2,033,453 1,544,940 1,216,997 324,465

2013 A- 346,728 2,664,051 5,020,824 2,356,773 2,445,504 1,397,224 449,586

2014 A- 378,142 3,779,017 7,371,846 3,592,829 3,977,086 1,493,308 484,284

2015 A- 373,750 5,094,072 9,060,979 3,966,907 4,463,635 2,750,456 500,435

Sumber: www.idx.co.id dan www.pefindo.com (data diolah)

Universitas Sumatera Utara

Page 17: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Pada perusahaan Gudang Garam Tbk pada tahun 2012 laba dan Aset Lancar

mengalami penurunan dan pada tahun 2013-2015 laba perusahaan tersebut kembali

meningkat setiap tahunnya. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi peringkat obligasi

pada perusahaan Gudang Garam Tbk pada tahun 2011-2015.Pada perusahaan Siantar

Top Tbk Laba, Utang, Aset, Ekuitas dan Aset Lancar mengalami peningkatan setiap

tahunnya, namun pada tahun 2014 utang lancarnya mengalami penurunan dan pada

tahun 2015 kembali meningkat.Namun hal tersebut tidak mempengaruhi peringkat

obligasi pada perusahaan Siantar Top Tbk pada tahun 2011-2015.

Pada perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Laba perusahaan 2011-2014

mengalami peningkatan setiap tahunnya namun ditahun 2015 mengalami penurunan,

dan Aset Lancar perusahaan pada tahun 2012 mengalami penurunan dan kembali

meningkat pada tahun berikutnya. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi peringkat

obligasi pada perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pada tahun 2011-2015.

Hal ini berbeda dengan yang diungkapkan oleh Brigham dan Houston bahwa

peringkat obligasi dapat dipengaruhi oleh faktor keuangan berupa berbagai ukuran rasio

keuangan serta faktor non keuangan lainnya.

Berdasarkan fenomena dan teori yang diungkapkan diatas , maka penulis tertarik

untuk meneliti lebih lanjut kedalam penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi PeringkatObligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia”.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah Profitability, Leverage, Liquidity , Firm Size,Growthdan Produktivity

mempunyai pengaruh secara simultan maupun parsial terhadap Bond Rating pada

perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah Profitability, Leverage, Liquidity, Firm Size,

Growth dan Produktivity dan mempunyai pengaruh terhadap Bond Rating pada

perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-

2015.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menerapkan teori yang telah dipelajari dan menambah

wawasan pengetahuan dibidang Manajemen Keuangan.

2. Bagi Investor

Sebagai informasi tambahan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

jika ingin berinvestasi di instrumen obligasi perusahaan manufaktur.

3. Perusahaan Manufaktur

Sebagai masukan mengenai faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi

peringkat obligasi yang dijual dipasar modal.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

4. Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi yang dapat menjadi bahan penelitian lanjutan atau sebagai

bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Obligasi

Salah satu produk yang dikeluarkan pasar modal adalah obligasi. Obligasi dapat

dijadikan sebagai solusi untuk perusahaan yang membutuhkan dana dalam

meningkatkan kegiatan operasional perusahaan. Menurut Bursa Efek Indonesia, obligasi

(bond) merupakan surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan

yang berisi dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan yang berupa bunga

pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan

kepada pihak yang membeli obligasi.

Beberapa pengertian obligasi menurut para ahli, antara lain sebagai

berikut.Menurut Keown (2011) obligasi merupakan suatu jenis utang atau surat

kesanggapun pembayaran dalam jangka panjang yang dikeluarkan oleh peminjam dan

berjanji untuk membayar kepada pemegangnya dengan jumlah bunga yang tetap setiap

tahunnya. Pendapat yang dikemukakan olehSyahyunan (2015) obligasi merupakan surat

berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi (bond issuer) tersebut memperoleh

pinjaman dana dari pembeli obligasi (bond holder) dan memiliki kewajiban membayar

kupon (bunga) secara berkala atas obligasi tersebut serta kewajiban melunasi hutang

pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Syahyunan (2015) juga mengatakan obligasi merupakan bagian dari

instrumenfixed income yang cukup menarik bagi calon investor yang ingin

mendapatkan keuntungan tingkat suku bunga cukup kompetitif dibandingkan dengan

deposito. Jenis suku bunga yang diberikan obligasi bisa berbentuk suku bunga tetap

(fixed rate) dan suku bunga mengambang ( floating rate). Periode jatuh tempo biasanya

sekitar 5 tahun. Pembayaran suku bunga kepada pemegang saham obligasi bisa

dilakukan dengan periode triwulan atau semesteran.

MenurutBrigham (2010)obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan yang

cukup menarik bagi kalangan investor dipasar modal ataupun bagi perusahaan dalam

mendapatkan dana untuk pengembangan perusahaan. MenurutDarmadji (2006)

merupakan surat tanda utang kepada kreditor berupa perorangan atau lembaga seperti

yang tertera pada surat obligasi yang didalamnya tercantum bunga yang harus

dibayarkan termasuk ketentuan pengembalian pokok dan angsuran pinjaman pada saat

jatuh tempo.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan

bahwa surat utang obligasi merupakan suatu instrumen keuangan dimana terdapat

kontrak perjanjian didalamnya antara investor dengan perusahaan yang menerbitkan

obligasi dimana perusahaan penerbit (bond issuer) berjanji untuk membayar bunga dari

dana yang telah dipinjamkan dengan jumlah yang tetap dan melunasi kewajiban

pokoknya pada jangka waktu yang telah ditetapkan.

Pihak yang membeli obligasi (bond holder) akan mendapatkan keuntungan

melalui pembayaran kupon yang umumnya lebih besar dari tingkat suku bunga bank.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Kemudian, jika emiten (bond issuer) mengalami kebangkrutan, maka pemegang

obligasi memiliki hak yang lebih tinggi atas kekayaan perusahaan dibandingkan

pemegang saham (Darmadji, 2006).

2.1.2 Jenis-Jenis Obligasi

MenurutBrigham (2010) jenis-jenis obligasi dibagi menjadi beberapa kategori

antara lain:

1. Berdasarkan Penerbitnya, obligasi terbagi menjadi:

a. Corporate Bonds yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang

terbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun badan usaha swasta.

b. Government Bonds yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat

suatu negara. Di Indonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN) dan

lainnya.

c. Municipal Bond yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah

untuk membiayai proyek proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik

(public utility).

2. Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga, obligasi terbagi menjadi:

a. Zero Coupon Bonds yaitu obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga

secara berkala namun bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh

tempo.

b. Coupon Bonds yaitu obligasi dengan kupon yang dapat dituangkan secara

serkala sesuai dengan ketentuan penerbitnya.

c. Fixed Coupon Bonds yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah

ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan

Universitas Sumatera Utara

Page 23: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

secara berkala.

d. Floating Coupon Bonds yaitu obligasi dengan tingkat bunga yang ditentukan

sebelum jangka waktu tersebut berdasarkan suatu acuan tertentu seperti

average time deposit(rata-rata tertimbang) yaitu tingkat suku bunga deposit

dari bank pemerintah atau bank swasta.

e. Combination Rate Bonds yaitu obligasi yang besarnya merupakan kombinasi

antara bunga tetap dan bunga mengambang.

3. Berdasarkan Hak Penukaran atau Opsi, obligasi terbagi menjadi:

a. Convertible Bonds yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang

obligasi untuk mengkonversikan kedalam bentuk saham perusahaan

penerbitnya.

b. Exchangeable Bonds yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang

obligasi untuk menukar saham perusahaan kedalam jumlah saham perusahaan

afiliasi milik penerbitnya.

c. Collable Bonds yaitu obligasi yang memberikan hak kepada emiten (bond

issuer) untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sebelum masa

umur obligasi tersebut berakhir.

d. Putable Bonds yaitu obligasi yang memberikan hak kepada investor yang

mengaharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu

(strike price) sepanjang umur obligasi tersebut.

4. Berdasarkan Jaminan atau Kolateralnya, obligasi terbagi menjadi:

a. Secured Bonds merupakan obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari

penerbitnya atau jaminan dalam bentuk lainnya dari pihak ketiga.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

b. Unsecured Bonds yaitu obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu

tetapi dijaminkan dengan kekayaan penerbitnya secara umum.

5. Berdasarkan Nominalnya, obligasi terbagi menjadi:

a. Conventional Bonds yaitu obligasi yang lazim diperjuangkan dalam satu

nominal, contohnya Rp 1 Milyar per lot.

b. Retail Bonds yaitu obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan nilai nominal

yang lebih kecil.

6. Berdasarkan Perhitungan Imbal Hasil, obligasi terbagi kedalam 2 kategori:

a. Conventional Bonds yaitu obligasi yang diperhitungkan dengan menggunakan

sistem kupon bunga.

b. Syariah Bonds yaitu obligasi yang diperhitungkan dengan menggunakan

perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini terdapat dua macam obligasi

syariah, yaitu:

1) Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang

menggunakan akad bagi hasil sehingga pendapatan yang diterima oleh

investor atas obligasi tersebut diperoleh dengan cara mengetahui

pendapatan emiten.

2) Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi yang menggunakan akad sewa

sehingga kupon bersifat tetap dan bisa diketahui atau diperhitungkan sejak

awal obligasi diterbitkan.

2.1.3 Peringkat Obligasi (Bond Rating)

Dalam rangka melakukan investasi obligasi, ada acuan yang akan membantu para

investor dalam menganalisa keputusan untuk berinvestasi terhadap perusahaan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 25: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

menerbitkan obligasi. Acuan ini digambarkan dalam bentuk peringkat obligasi atau

bisa disebut dengan penilaian terhadap obligasi suatu perusahaan.

Darmadji (2006)mengatakan bahwa agar investor memiliki gambaran tingkat

risiko ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kupon maupun mengembalikan

pokok obligasi, dikenal suatu tingkat yang menggambarkan kemampuan bayar

perusahaan penerbit obligasi, tingkat kemampuan dalam membayar kewajiban tersebut

dikenal dengan istilah peringkat obligasi (bond rating). Maka dari itu, jika seorang

investor memiliki keinginan melakukan investasi kedalam bentuk obligasi, maka

investor tersebut harus memperhatikan peringkat obligasi sebagai salah satu bentuk

informasi sebelum memutuskan berinvestasi dalam bentuk obligasi.

Peringkat Obligasi (bond rating) merupakan skala risiko dari semua obligasi yang

diperdagangkan sehingga menunjukkan tingkat aman suatu investasi obligasi bagi

investor. Tingkat aman dalam berinvestasi dapat ditunjukkan dari kemampuan perusahaan

dalam membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman. Untuk itu, dalam menentukan

skala peringkat obligasi tersebut, diperlukan variabel-variabel yang mempengaruhi obligasi,

kemudian dihitung. Dari perhitungan tersebut ditemukan standar untuk mendapatkan

peringkat tertentu (Brigham, 2010).

Menurut Brigham dan Houston (2010) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi

peringkat obligasi (bond rating), yaitu:

1. Rasio keuangan suatu perusahaan yang baik. Jika semakin baik rasio keuangan suatu

perusahaan maka akan semakin tinggi peringkat obligasinya.

2. Ketentuan hipotek. Jika obligasi dijamin dengan hipotek maka obligasi tersebut

memiliki nilai yang relatif tinggi terhadap jumlah utang yang diobligasikan,dan

Universitas Sumatera Utara

Page 26: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3. peringkatnya pun akan meningkat.

4. Ketentuan subornasi. Apabila obligasi disubornasikan ke hutang lain maka

obligasi tersebut akan diberi peringkat yang seharusnya diberikan jika tidak

disubornasikan.

5. Ketentuan jaminan. Jika utang suatu perusahaan lemah dijamin oleh perusahaan

yang kuat (biasanya kondisi lemah ini terjadi pada induk perusahaan), maka

obligasinya akan diberikan peringkat yang sama oleh perusahaan yang kuat.

6. Dana pelunasan. Apabila obligasi memiliki dana pelunasan maka hal ini akan

menjadi nilai tambah dimata lembaga pemeringkat.

7. Jatuh tempo. Obligasi dengan waktu jatuh tempo yang lebih singkat dinilai kurang

berisiko dibandingkan dengan obligasi dengan jangka waktu yang lebih panjang

dan hal ini akan mempengaruhi peringkatnya.

8. Stabilitas laba dan penjualan emiten.

9. Regulasi atau peraturan yang berkaitan dengan industri emiten.

10. Antitrust yang berkaitan dengan gugatan yang ditujukan pada perusahaan.

11. Operasi diluar negeri.

12. Faktor lingkungan hidup dan tanggung jawab produk.

13. Kewajiban atas produk.

14. Kewajiban pension.

15. Masalah ketenagakerjaan yang berpotensi muncul dimasa yang akan datang yang

dapat memperlemah posisi perusahaan.

16. Kebijakan akuntansi.

Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga yang secara khusus bertugas

Universitas Sumatera Utara

Page 27: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Hal

ini bertujuan agar investor dapat mengukur atau memperkirakan seberapa besar risiko

yang diterima dengan membeli obligasi (Brigham, 2010).

Berdasarkan surat edaran Bank Indonesia 13/31/DPNP Tanggal 22 Desember

2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang diakui Bank Indonesia, terdapat

tiga lembaga pemeringkat di Indonesia yaitu PT Fitch Ratings Indonesia, PT ICRA

Indonesia, dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Penelitian ini mengacu

pada lembaga pemeringkat PT PEFINDO dikarenakan PEFINDO merupakan lembaga

pemeringkat tertua di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1993 serta telah

melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 500 perusahaan dan pemerintah daerah.

PEFINDO merupakan lembaga pemeringkat pertama di Indonesia yang didirikan

atas inisiatif BAPEPAM dan Bank Indonesia serta merupakan suatu lembaga penunjang

pasar modal di Indonesia. Sejak tahun 1996, PEFINDO telah melakukan kerja sama

dengan salah satu perusahaan pemeringkat global yaitu Standard Poor’s (S&P).

PEFINDO juga merupakan lembaga pemeringkat satu-satunya di Indonesia yang

memiliki default data dan default studyyang dapat digunakan perusahaan termasuk

Bank Indonesia.

Pefindo menyatakan peringkat obligasi suatu perusahaan denganinvestment grade

(AAA,AA,A,dan BBB) berarti pefindo menganggap kinerja perusahaan tersebut baik.

Informasi tersebut akan direspon oleh investor dengan cara mengalokasikan dananya

keperusahaan karena investor menganggap perusahaan tersebut dapat meningkatkan

kesejahteraannya. Dan pefindo menyatakan suatu obligasi tersebut non investment

grade (BB,B,CCC dan D) berarti pefindo menganggap kinerja perusahaan tersebut

Universitas Sumatera Utara

Page 28: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

mengalami penurunan. Jika terjadi penurunan peringkat obligasi maka investor

tidak akan tertarik menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut atau bahkan

akan menjual saham yang dimiliki.

Table 2.1 Defenisi Peringkat Obligasi (Bond Rating) PT PEFINDO

Peringkat Arti

IdAAA

Sekuritas utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh PEFINDO. Kapasitas obligor superior relatif dibanding obligor Indonesia lainnya dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya yang sesuai dengan perjanjian.

IdAA

Sekuritas utang dengan peringkat idAA hanya memiliki perbedaan yang tipis dengan kualitas kreditnya yang sedikit berada dibawah peringkat tertinggi karena memiliki kapasitas obligor yang relatif sangat kuat dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya yang sesuai dengan perjanjian, relatif dibanding dengan obligor Indonesia lainnya.

IdA

Sekuritas utang dengan peringkat idA menunjukkan kapasitas obligor yang kuat dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya yang sesuai dengan perjanjian dibanding obligor Indonesia lainnya. Namun, sekuritas utang lebih rentan terhadap perubahan situasi dan ekonomi yang merugikan.

IdBBB

Sekuritas utang dengan peringkat idBBB menunjukkan kapasitas obligor yang memadai dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya yang sesuai dengan perjanjian dengan obligor Indonesia lainnya. Namun, perubahan kondisi ekonomi dapat memperlemah kapasitas obligor tersebut dalam memenuhi kewajiban keuangannya.

IdBB

Sekuritas utang dengan peringkat idBB menunjukkan kapasitas obligor yang agak lemah dibanding dengan obligor Indonesia lainnya dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya yang sesuai dengan perjanjian. Obligor dihadapkan pada situasi dan kondisi keuangan, perekonomian serta bisnis yang tidak menentu yang dapat mempengaruhi kapasitas obligor dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

IdB

Sekuritas utang dengan peringkat idB menunjukkan kapasitas obligor yang lemah dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya dibanding dengan obligor Indonesia lainnya yang sesuai dengan perjanjian. Namun, adanya perubahan kondisi keuangan, kondisi perekonomian, ataupun kemungkinan kerugian dalam bisnis akan memperburuk kapasitas obligor tersebut dalam memenuhi kewajiban keuangannya.

IdCCC

Sekuritas utang dengan peringkat idCCC menunjukkan keadaan obligor yang rentan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya dan hanya dapat bergantung pada keadaan bisnis dan kondisi keuangan yang membaik dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya tersebut.

IdD

Sekuritas utang dengan peringkat idD menunjukkan keadaan bahwa sekuritas utang tersebut telah gagal bayar ataupun perusahaan penerbit yang sudah berhenti berusaha. Hasil peringkat dari idAA sampai idB dapat ditambahkan tanda plus(+) ataupun minus(-) yang dapat menunjukan relatif kekuatan obligor dalam suatu kategori peringkat.

Sumber:

www.pefindo.com

Perubahan kemampuan perusahaan penerbit (bond issuer) dalam melunasi

kewajibannya dapat disebabkan oleh bencana alam atau kecelakaan industry (industrial

accident) ataupun adanya perubahan peraturan serta pengambil-alihan (takeover) atau

restrukturisasi perusahaan. Risiko ini disebut dengan risikoperistiwa (event risk) dan

Universitas Sumatera Utara

Page 29: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

dapat menyebabkan menurunnya peringkat obligasi perusahaan penerbit

(Syahyunan, 2015).

2.1.4 Risiko Obligasi

Sebagai salah satu produk pasar modal yang dijadikan sarana investasi, obligasi

memiliki resiko yang patut untuk diperhatikan oleh para investor. Apabila terjadi

kenaikan pada suku bunga, maka harga obligasi akan turun sehingga dapat

menyebabkan pembeli obligasi akan mengalami kerugian, tetapi sebaliknya jika terjadi

penurunan suku bunga, maka harga obligasi akan naik sehingga dapat menyebabkan

penjual akan merugi. Menurut Syahyunan (2015) terdapat beberapa jenis resiko yang

ada pada obligasi, yaitu:

1. Risiko Gagal Bayar

Resiko gagal bayar (default risk) adalah ketidakmampuan perusahaan yang

menerbitkan obligasi tersebut (issuer) membayar kembali utang pokok (principal)

dan bunganya sebagaimana yang dijanjikan. Biasanya obligasi pemerintah

merupakan obligasi tanpa risiko gagal bayar karena pembayarannya dijamin oleh

pemerintah/negara. Sedangkan pada obligasi perusahaan risiko gagal bayar

bergantung pada kesehatan keuangan perusahaan yang tercermin pada laporan

keuangannya, baik pada neraca maupun laporan laba ruginya.

2. Risiko Tingkat Bunga

Risiko tingkat bunga (interest rate risk) merupakan resiko yang disebabkan oleh

adanya perubahan tingkat bunga (interest rate). Bila tingkat bunga pasar naik, maka

harga obligasi akan turun. Bila obligasi tersebut dijual dalamkondisi tingkat bunga

tinggi, maka investor akan merugi.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3. Risiko Inflasi

Risiko inflasi (inflation rate risk) merupakan risiko yang ditimbulkan karena

adanya perubahan tingkat bunga (interest rate).Faktor ini biasanya sulit untuk

diprediksi. Inflasi memiliki hubungan langsung dengan harga obligasi, karena

apabila inflasi di suatu negara tinggi, maka suku bunga akan naik yang

menyebabkan harga obligasi jatuh, begitupun sebaliknya.

4. Risk of Call

Risk of Call atau sering juga disebut sebagai risiko ditarik kembali merupakan

risiko yang melekat pada pemegang obligasi (bond holder), yaitu risiko yang terjadi

akibat ketidakpastian antara arus kas dengan reinvestment risk yang menyebabkan

ditariknya obligasi sebelum tanggal jatuh temponya. Risiko ini juga dapat diartikan

bahwa penerbit obligasi (bond issuer) memiliki kewenangan untuk membeli balik

(repurchase) obligasinya pada harga tertentu dan waktu tertentu sebelum masa

jatuh tempo.

5. Risiko Likuidasi

Risiko likuidasi (liquidity risk) merupakan risiko yang mungkin dihadapi oleh

pemegang saham dan obligasi dimana pemegang (investor) memiliki kemungkinan

untuk mengalami kesulitan dalam menjual sekuritas yang dimilikinya karena

likuiditasnya yang rendah. Risiko ini timbul dari kemungkinan tidak likuidnya

sebuah obligasi atau tidak mudahnya menjual sebuah obligasi di pasar sekunder.

6. Risiko Politik dan Peraturan

Risiko politik dan peraturan (political and regulatory risk) merupakan

risikoinvestasi atau perubahan peraturan ataupun suasana politik pada suatu negara.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Perubahan peraturan yang dimaksud dapat berupa berubahnya tingkat pajak

ataupun lingkungan hukum.

7. Risiko Usaha

Risiko usaha (business risk) merupakan risiko yang berkaitan dengan kinerja

perusahaan, nilai atau harga pasarnya banyak ditentukan oleh kinerja perusahaan secara

keseluruhan, yang biasa disebut dengan faktor fundamental.

8. Risiko Maturitas

Risiko maturitas ini adalah risiko yang berkaitan dengan masa jatuh tempo obligasi.

Secara umum, semakin lama jangka waktu sebuah obligasi, semakin besar pula

tingkat ketidakpastian sehingga semakin besar risiko maturitasnya.

9. Risiko Pasar

Risiko pasar (market risk) merupakan risiko yang ditimbulkan oleh kondisi pasar

secara keseluruhan. Risiko pasar merupakan risiko agregat yang terjadi di pasar dan

akan membawa dampak langsung ataupun tidak langsung terhadap para investor

yang ada di pasar.

10. Reinvestment Risk

Reinvestment risk yaitu risiko dimana hasil yang diterima di masa depan harus

diinvestasikan kembali dalam suku bunga yang lebih rendah. Kupon yang

diterima investor diinvestasikan kembali pada tingkat bunga yang lebih rendah

daripada coupon rate. Obligasi yang tidak memiliki reinvestment risk adalah

zero coupun bond.

11. Risiko Nilai Tukar Mata Uang

Risiko nilai tukar mata uang (exchange rate risk) merupakan risiko yang

Universitas Sumatera Utara

Page 32: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

ditimbulkan oleh adanya perubahan nilai tukar mata uang suatu Negara.Adanya

potensi investasi antar negara memungkinkan munculnya risiko akibat dari

perubahan nilai tukar mata uang.

2.1.5 Profitabilitas

Rasio profitability menunjukkan seberapa mampu perusahaan dalam

menghasilkan laba, baik dari penjualan yang ada maupun dari total aset yang dimiliki

Gumanti (2011). Rasio profitability dapat diukur dengan return on asset yang

merupakan rasio yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan menggunakan aset

yang ada untuk dapat memperoleh laba ataupun keuntungan yang diukur dari total

aktiva nya. Apabila laba perusahaan tinggi maka akanmemberikan peringkat obligasi

yang tinggi pula.

Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi berarti juga memilikilaporan

keuangan yang baik sehingga kecil kemungkinan terjadinya gagal bayar. Menurut

Brotman (Adams (2000) semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka akan

semakin rendah resiko ketidakmampuan bayar suatu perusahaan yang menjadikan

semakin baiknya peringkat suatu perusahaan.

Menurut Ross (2004)ratio profitability measure how efficiently the firm uses its

assets and how efficiently the firm manages its operatin. Dalam hal ini, rasio

profitabilitas yang sering digunakan yaitu: Profit Margin, Return On Asset, dan Return

On Equity dengan rumus:

Profit Margin SalesIncomeNet

= The ratio is measure of profit for dollar in sales.

Return On Assets AssetsTotal

IncomeNet= The ratio is measure of profit per dollar of assets.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Universitas Sumatera Utara

Page 34: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Return On Equity EquityTotal

IncomeNet= The ratio is measure of how the stockholders

fared during the year.

2.1.6 Leverage

Menurut Syahyunan (2015), “Leverage Ratio digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh hutang-hutangnya atau dengan kata

lain rasio ini dapat pula digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan

mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan hutang atau

ekuitas”.

Leverage Ratio yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah Debt to Equity

Ratio. Menurut Syahyunan (2015), ”Debt to Equity Ratio adalah perbandingan hutang

dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri

perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban”.

Jika rasio ini menunjukan angka yang tinggi maka menunjukkan juga bahwa

semakin tinggi risiko gagal bayar utang (default risk) yang akan dihadapi perusahaan.

Jika nilai dari rasio ini tinggi artinya beban utang perusahaan juga tinggi, sehingga

kemampuan perusahaan dalam membayar kembali kewajibannya jika dikaitkan dengan

aset atau modal perusahaan menjadi berat atau sulit.

Semakin tinggi rasio leverage, semakin tinggi risiko yang dihadapi

perusahaan(Gumanti, 2011). Menurut Ross (2004) long-term solvency ratios are

intended to address the firms long-run ability to meet its obligations, or more generally

its financial leverage. Rasio leverage yang umum dipakai antara lain adalah Debt Ratio,

Debt Equity Ratio, dan Time Interest Earned dengan rumus:

Universitas Sumatera Utara

Page 35: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Debt Ratio AssetTotal

sLiabilitieTotal= The ratio take into account all debt of all

maturities to all creditors.

Debt Equity Ratio EquityTotal

sLiabilitieTotal= The ratio take into account all debt of equity all

maturities to all creditors.

Time Interest Earned InterestEBIT

= The ratio measures how well a company has its

interest obligations convered.

2.1.7 Likuiditas

Menurut Gumanti (2011) likuiditas adalah “rasio yang menunjukkantingkat

kelancaran suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu

alat yang dipakai untuk mengukur likuiditas adalah dengan menggunakan rasio lancar

(current ratio)”.Analisis keuangan dapat menggunakan beberapa rasio likuiditas untuk

menilai apakah perusahaan mempunyai kemampuan untuk membayar kewajiban-

kewajiban yang segera jatuh tempo Tandelilin (2010).

Menurut Syahyunan (2015) Current Ratio adalah “kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang tersedia”. Dalam hal ini,

rasio likuiditas dapat dihitung dengan Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio dengan

rumus :

Current Ratio LancargULancarAktiva

tan= The ratio it indicates the extent to which

current liabilities are covered by those assets expected to be converted.

Quick Ratio sLiabilitieCurrent

InventoryAssetCurrent −= The ratio measure of the firm’s ability to pay

off short-term obligations without relying on the sale of inventories.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Cash Ratio sLiabilitieCurrent

Cash= The ratio it indicates the extent to which

current liabilities are covered by those assetsexpected to be converted to cash in the near future

2.1.8 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan (firm size) dapat diukur menggunakan total aset, penjualan

ataupun ekuitas. Perusahaan yang memiliki total aset yang besar menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas

perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu

yang relatif lama, selain itu juga perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu

menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aset yang kecil.

Bouzouita dan Young dalam Adams etal. (2000) menyatakan bahwa perusahaan

besar memiliki peringkat obligasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang

lebih kecil. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil potensi risiko

ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dan semakin

kecil pula ketidakpastian yang dimiliki oleh investor mengenai prospek perusahaan ke

depan, sehingga besarnya ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap semakin

tingginya peringkat obligasi. Sebaliknya, semakin kecil ukuran suatu perusahaan maka

akan berpengaruh terhadap semakin rendahnya peringkat obligasi yang diperoleh karena

semakin besarnya tingkat risiko yang dimilikiperusahaan.

2.1.9 Pertumbuhan

Brigham (2010)menyatakan bahwa pertumbuhan yang positif dalam annual

surplus dapat mengindikasikan atas berbagai kondisi financial. Pertumbuhan bisnis

yang kuat berhubungan positif dengan keputusan rating dan grade dari rating

Universitas Sumatera Utara

Page 37: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

berikutnya diberikan untuk perusahaan karena growth mengindikasikan

prospek kinerja cash flow masa dating dan meningkatkan nilai ekonomi.

Andry (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan (growth) perusahaan yang

kuat berhubungan positif dengan keputusan rating dan grade yang diberikan oleh

pemeringkat obligasi. Pada umumnya dengan pertumbuhan perusahaan yang baik

akan memberikan peringkat obligasi yang investment grade. Investor dalam memilih

investasi terhadap obligasi akan melihat pengaruh growth atau pertumbuhan

perusahaan apabila pertumbuhan perusahaan dinilai baik maka perusahaan penerbit

obligasi akan memiliki peringkat obligasi investment grade.

2.1.10 Produktivitas

Rasio produktivitas dapat mengukur seberapa efektif perusahaan

mempergunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut. Perusahaan dengan

produktivitas yang tinggi dapat menghasilkn laba yang tinggi pula. Dengan

demikian perusahaan dapat dengan lebih baik memenuhi kewajibannya. Semakin

tinggi produktivitas maka akan semakin baik peringkat yang dimiliki oleh

perusahaan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Deskripsi Penelitian Terdahulu

No Nama dan Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Variabel Metode

Analisis Data Hasil penelitian

1 Abdullah Ash (2013)

Determinants and Impacts of Internal Credit Rating

Variabel Dependen Peringkat Obligasi Variabel Independen 1. Profitabilitas 2. Leverage 3. Firm Size 4. Intensitas

modal

Logit Regression

1. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa profitabilitas dan firm size berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi 2. Sedangkan Leverage dan intensitas modal berpengaruh negative terhadap peringkat obligasi

2 Yuliana et al (2011)

Analisis Faktor faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di BEI.

Variabel Dependen peringkat obligasi Variabel Independen 1. size, 2. leverage, 3. profitability, 4. activity, 5. marketvalue

ratio, 6. maturity, 7. secure, 8. reputasi

auditor

Analisis Regresi Berganda

1. Secara parsial variabel sizeprofitability (ROA), jaminan (secure) dan reputasi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap prediksi peringkat obligasi. 2. Serta secara simultan variabel size, leverage, profitability, activity, market valueratio, maturity, secure, serta reputasi auditor berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi.

3 Adrian (2011)

Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.

Variabel Dependen: peringkat obligasi Variabel Independen 1. leverage, 2. profitabilitas, 3. likuiditas, 4. umur

obligasi

Analisis Regresi Logistik

1. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa likuiditas dan umur obligasi berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi 2. Sedangkan leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Lanjutan Tabel 2.2 No Nama dan

Tahun Penelitian

Judul Penelitian Variabel

Metode Analisis

Data Hasil penelitian

4 Purwaningsih (2008)

Pemilihan Rasio Keuangan Terbaik untuk Memprediksi Peringkat Obligasi: Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ.

Variabel Dependen: peringkat obligasi Variabel Independen 1. Leverage 2. Likuiditas 3. Profitabilitas 4. Solvabilitas 5. Produktivitas

Analisis Faktor dan Regresi Backward

Variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi dengan regresi backward yaitu rasio LTLA (rasio leverage), CFOTL (rasio solvabilitas), dan SFA (rasio produktivitas), Sementara dengan analisis faktor yaitu rasio CACL (rasio likuiditas).

5 Andry (2005) Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi

Variabel Dependen: peringkat obligasi Variabel Independen 1. growth, 2. size, 3. sinking fund, 4. secure, 5. maturity

Analisis Regresi Logit

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel growth, sinkingfund, maturity dengan umur kurang dari lima tahun dan auditor mempengaruhi prediksi peringkat obligasi, 2. Sementara size dan secure tidak memiliki pengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi.

6 Adams et al (2000)

“The Determinants of Credit Ratings in the United Kingdom Insurance Industry”

Variabel Dependen: Peringkat obligasi Variabel Independen 1. Kecukupan

modal, 2. profitabilitas, 3. likuiditas, 4. pertumbuhan

perusahaan, 5. ukuranperusa

haan, 6. bentukorganis

asi, 7. reasuransikeg

iatan bisnis

Ordered Probit Model

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel likuiditas, profitabilitas dan bentuk organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi oleh A.M. Best, 2. Sementara peringkat obligasi oleh S&P menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan dan kecukupan modal (leverage) berpengaruh negatif signifikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

2.3 Kerangka Konseptual

2.3.1 Profitability Terhadap Bond Rating

Rasio profitability menunjukkan seberapa mampu perusahaan dalam

menghasilkan laba, baik dari penjualan yang ada maupun dari total aset yang dimiliki

(Gumanti, 2011). Rasio profitability dapat diukur dengan return on asset yang

merupakan rasio yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan menggunakan aset

yang ada untuk dapat memperoleh laba ataupun keuntungan yang diukur dari total

aktiva nya. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi berarti juga memiliki laporan

keuangan yang baik sehingga kecil kemungkinan terjadinya gagal bayar. Menurut

Adams et al(2000) semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka akan semakin

rendah resiko ketidakmampuan bayar suatu perusahaan yang menjadikan semakin

baiknya peringkat suatu perusahaan.

2.3.2 Leverage Terhadap Bond Rating

Rasio leverage digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

melunasi seluruh hutang-hutangnya atau dengan kata lain rasio ini juga dapat digunakan

untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak

menggunakan utang atau ekuitas. Rasio leverage dapat diukur dengandebt to equity ratio

yang membandingkan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan

kemampuan modal sendiri perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya (Syahyunan,

2015). Jika rasio ini menunjukan angka yang tinggi maka menunjukkan juga bahwa

semakin tinggi risiko gagal bayar utang (default risk) yang akan dihadapi perusahaan dan

menjadikan semakin rendah peringkat perusahaan yang diperoleh (Adams et al.2000).

Universitas Sumatera Utara

Page 41: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

2.3.3 Likuiditas Terhadap Bond Rating

Rasio likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Tingkat likuiditas yang tinggi menandakan pelunasan kewajiban jangka

pendek yang baik. Apabila kemampuan melunasi utang jangka pendek baik maka

setidaknya kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka panjang juga semakin

baik (Gumanti, 2011). Hal tersebut dikarenakan pengelolaan keuangan perusahaan yang

baik, dengan terlunasinya kewajiban jangka pendek maka mengindikasikan bahwa

kewajiban jangka panjang juga dapat terpenuhi. Menurut Adamset al(2000) menyatakan

bahwa tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan

perusahaan sehingga secara finansial akan mempengaruhi prediksi peringkat obligasi.

2.3.4 Ukuran Perusahaan Terhadap Bond Rating

Ukuran perusahaan (firm size) dapat diukur menggunakan total aset,penjualan

ataupun ekuitas. Bouzouita dan Young dalam Adams et al. (2000) menyatakan bahwa

perusahaan besar memiliki peringkat obligasi yang lebih tinggi dibanding dengan

perusahaan yang lebih kecil. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil potensi

risiko ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dan

semakin kecil pula ketidakpastian yang dimiliki oleh investor mengenai prospek perusahaan

ke depan, sehingga besarnya ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap semakin

tingginya peringkat obligasi.

2.3.5 Pertumbuhan Terhadap Bond Rating

Andry (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan (growth) perusahaan yang kuat

berhubungan positif dengan keputusan rating dan grade yang diberikan oleh

Universitas Sumatera Utara

Page 42: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

pemeringkat obligasi. Pada umumnya dengan pertumbuhan perusahaan yang

baik akan memberikan peringkat obligasi yang investment grade. Investor dalam

memilih investasi terhadap obligasi akan melihat pengaruh growth atau pertumbuhan

perusahaan apabila pertumbuhan perusahaan dinilai baik maka perusahaan penerbit

obligasi akan memiliki peringkat obligasi investment grade.

2.3.6 Poduktivitas Terhadap Bond Rating

Rasio poduktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan

sumber-sumber dana perusahaan. Rasio ini secara signifikan berpengaruh positif

terhadap peringkat obligasi. Semakin tinggi tingkat produktivitas maka akan semakin

baik pula peringkat yang diberikan pada perusahaan.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapatdigambarkan

kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Profitabilitas

Leverage

Likuiditas

Firm Size

Growth

Produktifitas

Bond Rating

Universitas Sumatera Utara

Page 43: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian

adalah Profitability, Leverage, Liquidity, Firm size, Growth dan Produktivity secara

serempak maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap Bond Rating pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada perusahaan Manufaktur

melalui media internet dengan situs www.idx.co.id serta www.pefindo.com. Waktu

penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2017 sampai dengan bulan Mei 2017.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan Operasional ditujukan agar peneliti dapat lebih fokus dalam melakukan

pengamatan. Keterbatasan teori-teori untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan. Batasan operasional dalam penelitian ini

adalah:

1. Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu:

a. Variabel Dependen, yaitu bond rating

b. Variabel Independen, yaitu profitability, leverage, liquidity, firm size, growth

dan produktivity.

2. Perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah perusahaan

manufakturyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan peringkat

obligasi yang diperingkat oleh PEFINDO periode 2011-2015.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan masing-masing perusahaan

periode 2011-2015 yang diperoleh dari situs www.idx.co.idserta data peringkat

obligasi (bond rating) yang diperoleh dari situs www.pefindo.com

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Untuk memahami variabel-variabel dan memberikan gambaran yang jelas dalam

pelaksanaan penelitian, diberikan defenisi variabel-variabel yang akan diteliti dalam

penelitian yaitu profitabilitas, leverage, likuiditas, ukuran perusahaan, umur obligasi,

pertumbuhan, produktivitas dan jaminan (X1,X2,X3,X4,X5, danX6)sebagai variabel bebas

(independent variable) dan peringkat obligasi (Y) sebagai variabel terikat (dependent

variable).

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Variabel Dependen pada penelitian ini adalah:

1. Peringkat obligasi (Y)

Peringkat obligasi merupakan peringkat yang menyatakan mutu obligasi yang

mencerminkan kemungkinan gagal bayar yang disebut dengan risiko kredit. Suatu

peringkat obligasi dikatakan naik apabila peringkat obligasi pada periode saat ini lebih

tinggi dari peringkat obligasi pada periode sebelumnya. Peringkat obligasi dikatakan

turun apabila peringkat obligasi pada periode saat ini lebih rendah dari peringkat

obligasi pada periode sebelumnya. Agar dapat dilakukan pengolahan data dalam

penelitian ini, maka penilaian dalam bentuk huruf akan di konversikan kedalam bentuk

angka. Semakin tinggi nilai huruf pada peringkat, maka akan semakin tinggi nilai angka

yang diberikan. Konversi penilaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 46: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Tabel 3.1 Konversi Nilai Rating

Rating Nilai Rating Nilai Rating Nilai AAA 18 A- 12 BB- 6 AA+ 17 BBB+ 11 B+ 5 AA 16 BBB 10 B 4 AA- 15 BBB- 9 B- 3 A+ 14 BB+ 8 CCC 2 A 13 BB 7 D 1

3.4.2 Variabel Independen

Variabelindependenadalahvariabelyangmenjadisebabtimbulnyaatauberubahnyava

riabeldependen(variabelterikat). Variabel Independen pada penelitian ini adalah:

1. Profitabilitas (X1)

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam

hubungannya dengan penjualan, aset dan modal sendiri. Variabel profitabilitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA). Rumus untuk

mengetahui nilai ROA adalah:

AsetTotalBersihLaba

ROA =

2. Leverage (X2)

Rasio leverage digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan utang atau ekuitas.

Untuk menilai leverage, penelitian ini menggunakan rasio Debt to Equity Ratio (DER).

Rumus untuk mengetahui DER adalah:

EquityTotalsLiabilitieTotalRatioEquitytoDebt =

Universitas Sumatera Utara

Page 47: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3. Likuiditas (X3)

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka

pendek perusahaan. Variabel likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan Current

Ratio(CR). Rumus untuk mengetahui CR adalah:

LancargULancarAktiva

ioCurrentRattan

=

4. Ukuran Perusahaan (X4)

Firm size atau ukuran perusahaan dapat diukur menggunakan total aset, penjualan

ataupun ekuitas. Pada penelitian ini menggunakan total aset, hal ini dikarenakan ukuran

perusahaan dapat diwakilkan oleh kekayaan perusahaan. Karena nilai total aset yang sangat

besar, maka variabel firm size akan disesuaikan dengan menggunakan logaritma natural

dari total aset, rumusnya sebagai berikut:

Firm Size= Ln Total Asset

5. Pertumbuhan (X5)

Pertumbuhan menunjukkan pertumbuhan aset dimana aset merupakan aktiva yang

digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Pertumbuhan dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1

1

−−=

t

tt

AssetsTotalAssetsTotalAssetsTotalGrowth

Universitas Sumatera Utara

Page 48: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

6. Produktivitas (X6)

Rasio produktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber

dana yang dimilikinya. Perusahaan yang poduktivitasnya tinggi memperlihatkan bahwa

perusahaan mampu menghasilkan laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan

perusahaan yang produktivitasnya rendah.

AsetTotalPendapasoduktivita tanPr =

Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator Skala Ukur

1 Peringkat

Obligasi

Bond Rating merupakan skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan sehingga menunjukkan tingkat aman suatu investasi obligasi bagi investor

Peringkat tertinggi ‘AAA’ diberi nilai 18 sampai dengan 1 untuk peringkat terendah ‘D’

Ordinal

2 Profitabilitas

(X1)

Rasio profitability diproksikan dengan return on assets yang merupakan rasio Yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan menggunakan aset yang ada untuk menghasilkan laba dan dinyatakan secara absolut.

AktivaTotalLabaBersihAssetsonturn =Re

Rasio

3 Leverage (X2) Rasioleverage diproksikan dengandebt to equity ratio yang merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan modal perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya dan dinyatakan secara absolut.

EquityTotalsLiabilitieTotal

RatioEquitytoDebt =

Rasio

Universitas Sumatera Utara

Page 49: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Lanjutan Tabel 3.2 No Variabel Definisi Indikator Skala

Ukur

4 Likuiditas

(X3)

Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikidan dinyatakan secara absolut.

LancargHuLancarAktiva

RatioCurrenttan

=

Rasio

5 Ukuran

Perusahaan

(X4)

Firm sizemenunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dapat diukur berdasarkan total aset dan dinyatakan secara absolut.

Ln Total Aset Rasio

6 Pertumbuha

n (X5)

Menunjukkan pertumbuhan aset dimana aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan dan dinyatakan secara absolut.

1−

−=

t

tt

AssetsTotalAssetsTotalAssetsTotal

Growth

Rasio

7 Produktivitas

(X6)

Rasio produktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dana yang dimilikinya dan dinyatakan secara absolut.

AsetTotalPendapasoduktivita tanPr =

Rasio

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek indonesia (BEI) pada tahun 2011-2015. Pemilihan sampel pada penelitian

ini adalah menggunakan metode purposive sampling. Purposive samplingadalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria pemilihan sampel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011

sampai 2015.

Universitas Sumatera Utara

Page 50: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

2. Perusahaan Manufaktur yang memiliki laporan Keuangan yang lengkap yang di

audit selama tahun 2011 sampai 2015.

3. Perusahaan yang memiliki obligasi dan diperingkat oleh Pemeringkat Efek

Indonesia (PT PEFINDO) periode 2011-2015.

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Pemilihan Sampel

No Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah

1 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015

143

2 Perusahaan Manufaktur yang tidak mempunyai laporan keuangan lengkap setiap tahun selama periode 2011-2015

(3)

3 Perusahaan Manufaktur obligasinya yang tidak diperingkat oleh PEFINDO secara rutin dari tahun 2011-2015

(131)

Jumlah Akhir Sampel 9

Berdasarkan kriteria tersebut terdapat 143 perusahaan Manufaktur yang dijadikan

sampel dalam perusahaan ini. Dan yang memenuhi kriteria hanya ada 9 perusahaan.

Perusahaan yang memiliki kriteria diatas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

No Kode Nama Perusahaan 1 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 2 GGRM Gudang Garam Tbk. 3 KLBF Kalbe Farma Tbk. 4 KAEF Kimia Farma Tbk. 5 MYOR Mayora Indah Tbk. 6 AUTO Astra Otoparts Tbk. 7 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk. 8 STTP Siantar Top Tbk. 9 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

Universitas Sumatera Utara

Page 51: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

sekunder merupakan data yang bisa didapatkan dari pihak lain yang sudah

tersedia sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan secara langsung dari sumbernya oleh

peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan

melalui situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) , data informasi peringkat obligasi

(bond rating) periode 2011-2015 yang didapatkan melalui situs Lembaga

Pemeringkat Efek Indonesia (www.pefindo.com) , buku-buku, jurnal penelitian,

serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan pembahasan pada penelitian ini.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.

Dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, dan buku-buku referensi untuk

mendapatkan masalah yang telah diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang

relevan dari laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia yang bersumber

dari media internet.

3.8 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melakβukan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dalam

perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program

pengelolaan data statistik E-views. Teknik analisis data yang digunakan untuk

menganalisis data-data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

3.8.1 Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif pada umumnya digunakan untuk memberikan informasi

mengenai variabel-variabel penelitian didalam suatu penelitian. Metode analisis

Universitas Sumatera Utara

Page 52: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

deskriptif adalah suatu metode analisis data yang dikumpulkan,

diklasifikasikan,dianalisis, dandiinterpretasikan secara objektif sehinggamemberikan

informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. Statistik deskriptif memberikan

gambaran dari fenomena atau karakteristik dari data.

3.8.2 Analisis Regresi Linier Berganda Data Panel

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis

regresi berganda. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel

dependen dapat diprediksi melalui variabel secara individual.

Adapun persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

Y=β0+β1ROA+β2DER+β3CR+β4Size+β5Growth+β6Produktivity+ε

Keterangan: Y = Bond rating Β0 = Konstanta β1,2,3,4 ,5,6 =Koefisien regresi ROA =Profitability DER =Leverage CR =Liquidity Size =Firm Size Growth =Growth Produktivity =Produktivity ɛ =Standard Eror

Kriteria Pemilihan model Regresi Data Panel:

1. Uji Chow

Untuk mengestimasi model dengan data panel, terdapat beberapa teknik yang dapat

digunakan yaitu Common effect Model atau Pooled Least Square (PLS), Metode Efek

Tetap, dan Metode Efek Random.Maka dapat digunakan Uji CHOW. Aturan

pengambilan keputusan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 53: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

a. Jika nilai probabilitas chi-square < 0,05, maka 𝐻𝐻0 ditolak dan 𝐻𝐻1 diterima.

b. Jika nilai probabilitas chi-square ≥ 0,05, maka 𝐻𝐻0 diterima dan 𝐻𝐻1 ditolak.

2. Uji Hausman

Untuk mengetahui apakah model antara fixed effect model dengan random effect

model untuk membentuk model regresi dapat digunakan uji Hausman. Hipotesisi yang

digunakan adalah sebagai berikut:

H0:Random Effect Model (REM)

H1:Fixed Effect Model

Dengan kriteria:

a. Jika nilai probabilitas≥ 0,05, maka 𝐻𝐻0 diterima dan 𝐻𝐻1 ditolak.

b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka 𝐻𝐻0 ditolak dan 𝐻𝐻1 diterima.

3. Uji Asumsi Klasik

Bila regresi data panel yang terpilih diregres dengan menggunakan metode Ordinary

Least Square (OLS) maka perlu dilakukan uji asumsi klasik sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Residual

Tujuan uji normalitas data adalah bentuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kriteria pengambilan

keputusan adalah apabila nilai signifikan atau probabilitas ≥0,05 , maka residual

memiliki distribusi normal.

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji

Jarque-Bera (J-B). Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan 𝛼𝛼 = 0,05.

Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas dari statistik J-B,

dengan ketentuan yaitu jika nilai probabilitas 𝑝𝑝 ≥ 0,05, maka asumsi normalitas

Universitas Sumatera Utara

Page 54: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

terpenuhi namun jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak

terpenuhi.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas penelitian ini dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian

ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai

matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance

Inflation Factor) dan tolerancenya. Jika nilai VIF > 5 maka diduga mempunyai

persoalan multikolinearitas. Jika nilai VIF ≤ 5 maka tidak terdapat persoalan dalam

multikolinearitas. Jika nilai Tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan

multikolinearitas. Jika nilai Tolerance ≥ 0,1 maka tidak terdapat persoalan

multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai

varians yang sama atau tidak diantara grup tersebut. Jika tidak sama maka dapat

dikatakan terjadi heterokedastisitas, sedangkan jika varians dari residu atau dari suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastis

Salah satu cara untuk mendeteksi heterokedastisitas adalah dengan Uji White.

Apabila data yang berbentuk titik-titik menyebar secara acak atau tidak membentuk suatu

pola tertentu, maka tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Sedangkan apabila

data yang berbentuk titik-titik membentuk suatu pola atau tidak menyebar secara acak,

maka terjadi heterokedastisitas pada model regresi.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3.9 Uji Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik kemudian akan

dianalisis pengujian hipotesis sebagai berikut:

3.9.1 Uji Pengaruh Serempak (uji F)

Uji F yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa

setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terikat secara serempak.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

1. H0:β1=β2=β3=β4=β5=β6 = 0, artinya “variabel profitability, leverage, liquidity, firm

size, growth dan produktivity secara serempak tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel bond rating pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia”.

2. Ha:Minimal satu βi ≠ 0, artinya “variabel profitability, leverage, liquidity, firm

size, growth dan produktivity dansecara simultan berpengaruh signifikan

terhadap variabel bond rating pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia”.

Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan (α) sebesar 5% adalah

dengan ketentuan sebagai berikut:

1. H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel dan Sig ≥ 0,05

2. Ha diterima jika Fhitung > Ftabel dan Sig < 0,05

3.9.2 Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Untuk melihat pengaruh variabel independen (profitability, leverage, liquidity,

firm size,growth dan produktivity) secara parsial terhadap variabel dependen (bond

rating). Kriteria pengujian sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 56: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

1. H0: βi= 0, artinya “profitability, leverage liquidity, firm size, growth, dan

produktivitysecara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel bond rating

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

2. Ha : βi ≠ 0, artinya “profitability, leverage, liquidity, firm size, growth dan

produktivity secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel bond rating

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan (α) sebesar 5% adalah

dengan ketentuan sebagai berikut:

1. H0 diterima jika -ttabel≤thitung ≤ttabeldan Sig ≥0,005

2. H0 diterima jika thitung> ttabelatau thitung< -ttabeldan Sig <0,005

Universitas Sumatera Utara

Page 57: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Indofood Sukses Makmur Tbk.

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan tanggal 14 Agustus 1990 dengan

nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun

1990. Kantor pusat INDF berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 21, Jl.

Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta 12910 – Indonesia. Sedangkan pabrik dan

perkebunan INDF dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa,

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDF antara

lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu

penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan

tekstil pembuatan karung terigu.

Indofood telah memiliki produk-produk dengan merek yang telah dikenal

masyarakat, antara lain mi instan (Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop

Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam), dairy (Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Indomilk

Champ, Calci Skim, Orchid Butter dan Indoeskrim), makan ringan (Chitato, Lays,

Qtela, Cheetos dan JetZ), penyedap makan (Indofood, Piring Lombok, Indofood Racik

dan Maggi), nutrisi & makanan khusus (Promina, SUN, Govit dan Provita), minuman

(Ichi Ocha, Tekita, Caféla, Club, 7Up, Tropicana Twister, Fruitamin, dan Indofood

Freiss), tepung terigu & Pasta (Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru, Lencana Merah,

Chesa, La Fonte), minyak goreng dan mentega (Bimoli dan Palmia).

Universitas Sumatera Utara

Page 58: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 21.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga

penawaran Rp6.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 1994.

4.1.2 Gudang Garam Tbk.

Gudang Garam Tbk (dahulu PT Perusahaan Rokok Tjap) (GGRM) didirikan

tanggal 26 Juni 1958 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1958.

Kantor pusat Gudang Garam beralamat di Jl. Semampir II / 1, Kediri, Jawa Timur, serta

memiliki pabrik yang berlokasi di Kediri, Gempol, Solo-Kartasura, Karanganyar dan

Sumenep. Selain itu, GGRM juga memiliki kantor perwakilan di Jl. Jenderal A. Yani

79, Jakarta dan Jl. Pengenal 7 – 15, Surabaya – Jawa Timur.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Gudang Garam Tbk adalah

PT Suryaduta Investama (69,29%) dan PT Suryamitra Kusuma (6,26%). PT Suryaduta

Investama merupakan induk usaha dan induk usaha terakhir GGRM.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan GGRM

bergerak di bidang industri rokok dan yang terkait dengan industri rokok. Gudang

Garam memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk jenis rendah tar dan nikotin

(LTN) serta produk tradisional sigaret kretek tangan. Merek-merek rokok GGRM,

antara lain: Klobot, Sriwedari, Djaja, Gudang Garam, Gudang Garam Merah, Gudang

Garam Gold, Surya, Surya Pro Mild dan GG Mild.

Pada tanggal 17 Juli 1990, GGRM memperoleh izin Menteri Keuangan untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GGRM (IPO) kepada masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Page 59: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

sebanyak 57.807.800 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga

penawaran Rp10.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Agustus 1990.

4.1.3 Kalbe Farma Tbk.

Kalbe Farma Tbk (KLBF) didirikan tanggal 10 September 1966 dan memulai

kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966. Kantor pusat Kalbe berdomisili di

Gedung KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510,

sedangkan fasilitas pabriknya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H.

Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KLBF meliputi,

antara lain usaha dalam bidang farmasi, perdagangan dan perwakilan. Saat ini, KLBF

terutama bergerak dalam bidang pengembangan, pembuatan dan perdagangan sediaan

farmasi, produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga

alat-alat kesehatan termasuk pelayanan kesehatan primer.

Kalbe memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni

Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT).

Pada tahun 1991, KLBF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK

untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) KLBF kepada masyarakat

sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga

penawaran Rp7.800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Juli 1991.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

4.1.4 Kimia Farma Tbk.

Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) didirikan tanggal 16 Agustus 1971. Kantor

pusat KAEF beralamat di Jln. Veteran No. 9, Jakarta 10110 dan unit produksi berlokasi

di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto), dan Tanjung Morawa –

Medan.

Kimia Farma mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817 yang pada saat

itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada

saat Pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua Perusahaan Belanda, status KAEF

tersebut diubah menjadi beberapa Perusahaan Negara (PN). Pada tahun 1969, beberapa

Perusahaan Negara (PN) tersebut diubah menjadi satu Perusahaan yaitu Perusahaan

Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi

Kimia Farma. Pada tahun 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah status Perusahaan

Negara tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma (Persero).

Pemegang saham pengendali Kimia Farma (Persero) Tbk adalah Pemerintah

Republik Indonesia, dengan memiliki 1 Saham Preferen (Saham Seri A Dwiwarna) dan

90,02% di saham Seri B.

Pada tanggal 14 Juni 2001, KAEF memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham KAEF (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 500.000.000 saham seri B dengan nilai nominal Rp100,- per

saham dengan harga penawaran Rp200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Juli 2001.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

4.1.5 Mayora Indah Tbk.

Mayora Indah Tbk (MYOR) didirikan 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi

secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Mayora berlokasi di Gedung

Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta 11440 – Indonesia, dan pabrik terletak di

Tangerang dan Bekasi.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Mayora

adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen/perwakilan.

Saat ini, Mayora menjalankan bidang usaha industri biskuit (Roma, Danisa, Royal

Choice, Better, Muuch Better, Slai O Lai, Sari Gandum, Sari Gandum Sandwich,

Coffeejoy, Chees’kress.), kembang gula (Kopiko, KIS, Tamarin dan Juizy Milk), wafer

(beng beng, Astor, Roma), coklat (Choki-choki), kopi (Torabika dan Kopiko) dan

makanan kesehatan (Energen) serta menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri.

Pada tanggal 25 Mei 1990, MYOR memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MYOR (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp9.300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Juli 1990.

4.1.6 Astra Otoparts Tbk.

Astra Otoparts Tbk (AUTO) didirikan tanggal 20 September 1991 dan memulai

kegiatan komersialnya pada tahun 1991. Kantor pusat AUTO beralamat di Jalan Raya

Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta 14250 – Indonesia, dan pabrik

berlokasi di Jakarta dan Bogor.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan AUTO

Universitas Sumatera Utara

Page 62: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor, baik

lokal maupun ekspor, dan manufaktur dalam bidang industri logam, plastik dan suku

cadang kendaraan bermotor.

Produk-produk suku cadang unggulan Astra Otoparts, antara lain: aki untuk

kendaraan roda dua dan roda empat (merek GS, Incoe, dan Aspira), ban untuk

kendaraan roda dua dan truk (Aspira), suku cadang kendaraan roda dua dan roda empat

(Aspira, Federal, KYB, dan TDW) dan pelumas untuk kendaraan roda empat (Shell

Helix Astra).

Pada tanggal 29 Mei 1998, AUTO memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AUTO (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 75.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan

harga perdana sebesar Rp575,- per saham. Pada tanggal 15 Juni 1998, saham tersebut

telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

4.1.7 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.

Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) didirikan tanggal 18 Januari 1971 dengan

nama PT Java Pelletizing Factory, Ltd dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada

tahun 1971. Kantor pusat Japfa di Wisma Millenia, Lt. 7, Jl. MT. Haryono Kav. 16

Jakarta 12810, dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo – Jawa Timur, Tangerang – Banten,

Cirebon – Jawa Barat, Makasar – Sulawesi Selatan, Lampung, Padang – Sumatera Barat

dan Bati-bati – Kalimantan Selatan.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JPFA meliputi

bidang pengolahan segala macam bahan untuk pembuatan/produksi bahan makanan

hewan, kopra dan bahan lain yang mengandung minyak nabati, gaplek dan lain-lain;

Universitas Sumatera Utara

Page 63: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

mengusahakan pembibitan, peternakan ayam dan usaha peternakan lainnya,

meliputi budi daya seluruh jenis peternakan, perunggasan, perikanan dan usaha lain

yang terkait, dan menjalankan perdagangan dalam dan luar negeri dari bahan serta hasil

produksi.

Pada tanggal 31 Agustus 1989, JPFA memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JPFA (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 4.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan

harga penawaran Rp7.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Oktober 1989.

4.1.8 Siantar Top Tbk

Siantar Top Tbk (STTP) didirikan tanggal 12 Mei 1987 dan mulai beroperasi

secara komersial pada bulan September 1989. Kantor pusat Siantar Top beralamat di Jl.

Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo, dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa

Timur), Medan (Sumatera Utara), Bekasi (Jawa Barat) dan Makassar (Sulawesi

Selatan).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Siantar Top

terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack noodle,

antara lain: Soba, Spix Mie Goreng, Mie Gemes, Boyki, Tamiku, Wilco, Fajar, dll),

kerupuk (crackers, seperti French Fries 2000, Twistko, Leanet, Opotato, dll), biskuit dan

wafer (Goriorio, Gopotato, Go Malkist, Brio Gopotato, Go Choco Star, Wafer Stick,

Superman, Goriorio Magic, Goriorio Otamtam, dll), dan kembang gula (candy dengan

berbagai macam rasa seperti: DR. Milk, Gaul, Mango, Era Cool, dll). Selain itu, STTP

juga menjalankan usaha percetakan melalui anak usaha (PT Siantar Megah Jaya).

Universitas Sumatera Utara

Page 64: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Pada tanggal 25 Nopember 1996, STTP memperoleh pernyataan efektif dari

BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham STTP (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 27.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per

saham dan harga penawaran Rp2.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Desember 1996.

4.1.9 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food) (AISA) didirikan pada tanggal 26

Januari 1990 dengan nama PT Asia Intiselera dan mulai beroperasi secara komersial

pada tahun 1990. Kantor pusat AISA berada di Gedung Plaza Mutiara, LT. 16, Jl. DR.

Ide Agung Gede Agung, Kav.E.1.2 No 1 & 2 (Jl. Lingkar Mega Kuningan), Jakarta

Selatan 12950. Lokasi pabrik mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa

Tengah. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan

Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat dan

Sragen, Jawa Tengah.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TPS Food

meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian,

perikanan dan jasa. Sedangkan kegiatan usaha entitas anak meliputi usaha industri mie

dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri

biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan

distribusi beras. Merek-merek yang dimiliki TPS Food, antara lain: Ayam 2 Telor, Mie

Instan Superior, Mie Kremezz, Bihunku, Beras Cap Ayam Jago, Beras Istana Bangkok,

Gulas Candy, Pio, Growie, Taro, Fetuccini, Shorr, Yumi, HAHAMIE, Mikita, Hayomi,

Din Din dan Juzz and Juzz.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Pada tanggal 14 Mei 1997, AISA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-

LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham AISA 45.000.000 saham dengan nilai

nominal Rp500,- per saham dan Parga Penawaran Rp950,- kepada masyarakat. Pada

tanggal 11 Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI).

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel

penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan antara lain frekuensi tendensi sentral

(mean, median, modus), disperse (deviasi standar, variance), dan pengukur-pengukur

bentuk seperti measures of sharpe. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dalam

perhitungan statistik deskriptif ini adalah Bond Rating,Return On Asset(ROA), Debt to

Equity Ratio(DER),Current Ratio(CR), Firm Size , Growth danProduktivity.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Bond Rating, ROA, CR, DER, Growth, Size, Produktivity

Bond Rating ROA DER CR Size Growth Produktivity

Mean 14,50 0,08 0,89 0,54 19,22 0,20 0,09 Maximum 17,00 0,18 1,97 1,00 30,24 0,85 0,24 Minimum 12,00 0,02 0,25 0,27 15,09 -0,00 0,00 Std. Deviasi 1,56 0,04 0,47 0,18 9,12 0,15 0,06 Observatio 45 45 45 45 45 45 45

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebanyak 45 data pengamatan yang diambil dari laporan keuangan

publikasi tahunan perusahaan Manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2011-2015. Berikut interpretasi dari statistik deskriptif pada Tabel 4.1 tersebut :

1. Variabel Bond Rating memiliki nilai minimum sebesar 12,00 yang diperoleh dari

Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Pada tahun 2011-2015, hal ini dikarenakan

Universitas Sumatera Utara

Page 66: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

peringkat obligasi dari Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Mengalami penurunan peringkat

setiap tahunnya dibandingkan 8 perusahaan lainnya yang menjadi sampel pada

penelitian ini dengan peringkat A-. sedangkan nilai maksimum Bond Rating sebesar

17,00 yang diperoleh dari Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 2011-2015,

hal ini dikarenakan peringkat obligasi dari Indofood Sukses Makmur

Tbk.Mengalami peningkatan peringkat setiap tahunnya dibandingkan 8 perusahaan

lainnya yang menjadi sampel pada penelitian ini dengan peringkat A+. Diketahui

rata-rata (mean) nilai Bond Rating sebesar 14,50 dan standar deviasinya sebesar

1,56 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.

2. Variabel Return On Asset (ROA) memiliki nilai minimum sebesar 0,02 yang

diperoleh dari Astra Otoparts Tbk. Pada tahun 2015, hal ini dikarenakan laba bersih

dari Astra Otoparts Tbk. Mengalami penurunan sebesar 322.701 dan total aktivanya

sebesar 14,339,110.Sedangkan nilai maksimum ROA sebesar 0,188 yang diperoleh

dari Kalbe Farma Tbk. Pada tahun2012, hal ini dikarenakan laba bersih dariKalbe

Farma Tbk.Mengalami peningkatan sebesar1,775,098,847,932dan total aktivanya

sebesar 9,417,957,180,958.Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan Kalbe

Farma Tbk. Lebih mampu dalam menggunakan aset perusahaannya dalam

memperoleh laba dibandingkan Astra Otoparts Tbk. Diketahui rata-rata (mean) nilai

ROA sebesar 0,08 dan standar deviasinya sebesar 0,04 dengan jumlah pengamatan

sebanyak 45.

3. Variabel Debt Equity Ratio (DER) memiliki nilai minimum sebesar 0,25 yang

diperoleh dari Kalbe Farma Tbk. Pada tahun 2015,hal ini dikarenakan total hutang

dariKalbe Farma Tbk.sebesar 2,758,131,396,170 dan totalekuitasnya sebesar

Universitas Sumatera Utara

Page 67: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

10,938,285,985,269. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih

banyak menggunakan ekuitas dibandingan hutang dalam kegiatan usahanya.

Sedangkan nilai maksimum DER sebesar 1,97 yang diperoleh dari Japfa

Comfeed Indonesia Tbk. Pada tahun 2014, hal ini dikarenakan total hutang dari

Japfa Comfeed Indonesia Tbk. sebesar 10,440,441 dan total ekuitasnya sebesar

5,289,994. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih banyak

menggunakan hutang dibandingkan ekuitas dalam kegiatan usahanya. Diketahui

rata-rata (mean) nilai DER sebesar 0,89 dan standar deviasinya sebesar 0,47

dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.

4. Variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai minimum sebesar 0,27 yang diperoleh

dari Kalbe Farma Tbk. Pada tahun 2015,hal ini dikarenakan hutang lancarnya

dariKalbe Farma Tbk. Sebesar2,365,880,490,863 dan aktiva lancarnya sebesar

8,748,491,608,702. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut banyak

menggunakanaktiva lancarnya dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.

Sedangkan nilai maksimum CR sebesar 1,00 yang diperoleh dari Japfa Comfeed

Indonesia Tbk. Pada tahun 2014, hal ini dikarenakan hutang lancarnya dariJapfa

Comfeed Indonesia Tbk.Sebesar4,916,448dan aktiva lancarnya sebesar 8,709,315.

Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut banyak menggunakan

aktiva lancarnya dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Diketahui rata-

rata (mean) nilai CR sebesar 0,54 dan standar deviasinya sebesar 0,18 dengan

jumlah pengamatan sebanyak 45.

5. Variabel Size memiliki nilai minimum sebesar 15,09 yang diperoleh dari Tiga Pilar

Sejahtera Food Tbk. Pada tahun 2011,hal ini dikarenakan total aktiva dariTiga

Universitas Sumatera Utara

Page 68: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Pilar Sejahtera Food Tbk. Sebesar3,590,309. Sedangkan nilai maksimum Size sebesar

30,24 yang diperoleh dari Kalbe Farma Tbk. Pada tahun 2015,hal ini dikarenakan

total aktiva dariKalbe Farma Tbk.Sebesar13,696,417,381,439. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perusahaanKalbe Farma Tbk. Memiliki prospek yang lebih

baik dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan Tiga Pilar Sejahtera Food

Tbk. Diketahui rata-rata (mean) nilai Size sebesar 19,22 dan standar deviasinya

sebesar 9,12 dengan jumlah pengamatan sebanyak 45.

6. Variabel Growth memiliki nilai minimum sebesar -0,003 yang diperoleh dari Astra

Otoparts Tbk. Pada tahun 2015,hal ini dikarenakan total aktiva dariAstra Otoparts

Tbk. Sebesar 14,339,110.Sedangkan nilai maksimum Growth sebesar 0,85 yang

diperoleh dari Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Pada tahun 2011, hal ini dikarenakan

total aktiva dari Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Sebesar 3,590,309. Diketahui rata-

rata (mean) nilai Growth sebesar 0,20 dan standar deviasinya sebesar 0,15 dengan

jumlah pengamatan sebanyak 45.

7. Variabel Produktivity memiliki nilai minimum sebesar 0,00 yang diperoleh dari

Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 2014, hal ini dikarenakan pendapatan

dari Indofood Sukses Makmur Tbk. Mengalami penurunan sebesar 29,687 dan total

aktivanya sebesar 85,938,885. Sedangkan nilai maksimum Produktivity sebesar

0,24 yang diperoleh dari Kalbe Farma Tbk. Pada tahun 2012, hal ini dikarenakan

pendapatan dariKalbe Farma Tbk. sebesar 2,308,017,092,492dan total aktivanya

sebesar 9,417,957,180,958. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan Kalbe

Farma Tbk. Lebih efektif dalam menggunakan sumber dana perusahaannya

dibandingkan Indofood Sukses Makmur Tbk. Diketahui rata-rata

Universitas Sumatera Utara

Page 69: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

(mean) nilai Produktivity sebesar 0,09 dan standar deviasinya sebesar 0,06 dengan

jumlah pengamatan sebanyak 45.

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa standar deviasi setiap variabel mengalami

fluktuasi yang mencerminkan adanya keberagaman data didalam penelitian ini. Apabila

standar deviasi lebih besar daripada rata-rata maka tingkat penyebaran data terhadap

rata-rata tinggi karena data menyebar jauh dari rata-rata, begitu pun sebaliknya apabila

standar deviasi lebih kecil dari rata-rata, maka tingkat penyebaran data terhadap rata-

rata rendah.

4.3 Pemilihan Model Data Panel

1. Penentuan pemilihan Model Estimasi antara Common Effect Model (CEM) dan Fixed Effect Model (FEM) dengan Uji Chow

Untuk mengestimasi model dengan data panel, terdapat beberapa teknik yang

dapat digunakan yaitu Common effect Model atau Pooled Least Square (PLS), Metode

Efek Tetap, dan Metode Efek Random.Maka dapat digunakan Uji CHOW. Aturan

pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas chi-square < 0,05, maka 𝐻𝐻0 ditolak dan 𝐻𝐻1 diterima.

b. Jika nilai probabilitas chi-square ≥ 0,05, maka 𝐻𝐻0 diterima dan 𝐻𝐻1 ditolak.

Berikut hasil berdasarkan uji Chow dengan menggunakan Eviews 9.

Tabel 4.2 Hasil Uji Chow

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Redundant Fixed Effects TestsPool: DATAPANEL_DEBITest cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.885031 (8,30) 0.0998Cross-section Chi-square 18.326110 8 0.0189

Universitas Sumatera Utara

Page 70: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Berdasarkan hasil dari Uji Chow pada Tabel 4.5, diketahui nilai probabilitas Chi-

Squarenya adalah 0,0189. Karena nilai probabilitas < 0,05 , maka model estimasi yang

digunakan adalah fixed effect model (FEM).

2. Penentuan Model Estimasi antara Fixed Effect Model (FEM) danRandom Effect Model (REM) dengan Uji Hausman

Untuk mengetahui apakah model antara fixed effect model dengan random effect

model untuk membentuk model regresi dapat digunakan uji Hausman. Hipotesisi yang

digunakan adalah sebagai berikut:

H0:Random Effect Model (REM)

H1:Fixed Effect Model

Dengan kriteria:

a. Jika nilai probabilitas≥ 0,05, maka 𝐻𝐻0 diterima dan 𝐻𝐻1 ditolak.

b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka 𝐻𝐻0 ditolak dan 𝐻𝐻1 diterima.

Berikut hasil berdasarkan uji Hausman dengan menggunakan Eviews 9:

Tabel 4.3 Hasil Uji Hausman

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan uji Hausman pada Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitasnya adalah

0,0323 . Karena nilai probabilitas < 0,05 , maka model estimasi yang digunakan adalah

Fixed Effect Model (FEM).

Correlated Random Effects - Hausman TestPool: DATAPANEL_DEBITest cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 13.767567 6 0.0323

Universitas Sumatera Utara

Page 71: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3. Uji Asumsi Klasik

Sehubungan karena model terpilih uji Pooled Least Square diregresikan dengan

OLS maka perlu dilakukan uji asumsi klasik.

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji

Jarque-Bera (J-B). Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan

𝛼𝛼 = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas dari

statistik J-B, dengan ketentuan yaitu jika nilai probabilitas 𝑝𝑝 ≥ 0,05, maka asumsi

normalitas terpenuhi namun jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak

terpenuhi.

Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Uji Jarque-Bera

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.1, diketahui nilai probabilitas dari

statistik J-B adalah 0,162244. Karena nilai probabilitas 𝑝𝑝, yakni 0,162244, lebih besar

dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas

dipenuhi.

0

2

4

6

8

10

12

14

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25

Series: ResidualsSample 1 45Observations 45

Mean 1.97e-16Median -0.014833Maximum 0.231507Minimum -0.152425Std. Dev. 0.088620Skewness 0.696363Kurtosis 2.985263

Jarque-Bera 3.637313Probability 0.162244

Universitas Sumatera Utara

Page 72: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

b. Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi

antara variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Menurut Ghozali (2013c.) jika

koefisien korelasi di antara masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,8 maka

terjadi multikolinearitas. Hasil uji ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa korelasi antara ROA dan DER

sebesar -0,41, korelasi antara DER dan CR sebesar -0,54, korelasi antara CR dan Firm

Size sebesar -0,43, korelasi antara Firm Size dan Growth sebesar 0, 20 dan korelasi

antara Growth dan Produktivity sebesar 0,77. Dari hasil pengujian multikolinearitas

pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar

variabel independen. Hal ini karena nilai korelasi antar variabel independen tidak lebih

dari 0,8.

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi

ROA DER CR Firm Size Growth Produktivity ROA 1,00 -0,41 -0,54 -0,43 0,20 0,77 DER -0,41 1,00 0,58 0,51 0,22 -0,12 CR -0,54 0,58 1,00 0,68 -0,01 -0,40

Firm Size -0,43 0,51 0,68 1,00 0,06 -0,30 Growth 0,20 0,22 -0,01 0,06 1,00 0,31

Produktivity 0,77 -0,12 -0,40 -0,30 0,31 1,00 Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

c. Uji Heteroskedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji White. Dasar

pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas dari statistik uji White.

Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji White

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Universitas Sumatera Utara

Page 73: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Berdasarkan Tabel 4.4, nilai Prob. Chi-Square dari Obs *R-squared = 0,1162≥

0,05, maka asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Dengan kata lain, tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas yang tinggi pada residual.

4.4 Analisis Regresi Data Panel Berganda

Analisis regresi data panel berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Firm Size, Growth, dan

Produktivity terhadap Bond Rating pada perusahaan Manufakttur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Pengujian regresi data panel berganda dilakukan untuk mencari hubungan

antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh ROA, DER, CR, Firm

Size , Growth, dan Produktivity dengan Bond Rating. Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel

4.7 berikut.

Berdasarkan pengelolaan data pada Tabel 4.7 pada kolom Coefficient, dan

persamaan 3.1 maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:

Y=3,612 – 0,356 ROA -0, 110 DER + 0,043 CR + 0,042 Firm Size + 0,319

Growth -0,685 Produktivity

Universitas Sumatera Utara

Page 74: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Tabel 4.6

Pengujian Regresi Data Panel Berganda

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan persamaan regresi berganda yang telah dijabarkan, berikut

interpretasi dari model persamaan regresi tersebut :

1. Koefisien Return 0n Asset(ROA) sebesar -0,356, artinya setiap kenaikan

ROAsebesar 1% dan variabel lain dianggap konstan, maka akanmenurunkanBond

Rating sebesar 0,356.

2. Koefisien regresi Debt to Equity Ratio (DER)sebesar -0,110, artinya setiap

kenaikan DER sebesar 1% dan variabel lain dianggap konstan, maka akan

menurunkan Bond Rating sebesar 0,110.

3. Koefisien regresi Current Ratio (CR)sebesar 0,043 , artinya setiap kenaikan CR

sebesar 1% dan variabel lain dianggap konstan, maka akan meningkatkan Bond

Rating sebesar 0,043.

4. Koefisien regresi Firm Size sebesar 0,042, artinya setiap kenaikan Firm Size

Dependent Variable: BOND_RATING?Method: Pooled Least SquaresDate: 03/18/17 Time: 12:47Sample: 2011 2015Included observations: 5Cross-sections included: 9Total pool (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ROA? -0.356105 0.144159 -2.470225 0.0181DER? -0.110846 0.204349 -0.542438 0.5907CR? 0.043385 0.212638 0.204031 0.8394

FIRM_SIZE? 0.042779 0.055166 0.775449 0.4429GROWTH? 0.319822 0.049175 6.503760 0.0000

PRODUKTIVITY? -0.685898 0.472232 -1.452460 0.1546C 3.612554 1.195383 3.022088 0.0045

Universitas Sumatera Utara

Page 75: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

5. sebesar 1% dan variabel lain dianggap konstan, maka akanmeningkatkan Bond

Rating sebesar 0.042.

6. Koefisien regresi Growth sebesar 0,319, artinya setiap kenaikan Growth sebesar 1%

dan variabel lain dianggap konstan, maka akan meningkatkan Bond Rating sebesar

0, 319.

7. Koefisien regresi Produktivity sebesar -0.685, artinya setiap kenaikan sebesar

Produktivity 1% dan variabel lain dianggap konstan, maka akan menurunkan Bond

Ratingsebesar 0,685.

4.5 Pengujian Hipotesis

Pada pengujian hipotesis, akan dilakukan pengujian signifikansi koefisien

regresi secara simultan (uji F), uji signifikansi koefisien regresi secara parsial (uji t) dan

analisis koefisien determinasi. Nilai-nilai statistik dari uji F, uji t dan koefisien

determinasi, tersaji pada Tabel 4.8 berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 76: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Tabel 4.7 Nilai Statistik dari Uji F, Uji t dan Koefisien Determinasi

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

4.5.1 Uji Signifikansi Pengaruh Serempak (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

terikat (Kuncoro, 2009:239). Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa adanya

pengaruh yang signifikan variabel independen terhadap variabel dependen yang

dapat dilihat pada Tabel 4.8 yaitu dengan probabilitas 0,000000 pada tingkat

signifikansi 0.05. Dengan probabilitas 0,000000 yang lebih rendah dibandingkan

signifikasi pada 0.05 menunjukan bahwa semua variabel independen yaitu ROA,

DER, CR, Firm Size, Growth dan Produktivity berpengaruh secara simultan terhadap

Bond Rating perusahaan.

Dependent Variable: BOND_RATING?Method: Pooled Least SquaresDate: 03/18/17 Time: 12:47Sample: 2011 2015Included observations: 5Cross-sections included: 9Total pool (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ROA? -0.356105 0.144159 -2.470225 0.0181DER? -0.110846 0.204349 -0.542438 0.5907CR? 0.043385 0.212638 0.204031 0.8394

FIRM_SIZE? 0.042779 0.055166 0.775449 0.4429GROWTH? 0.319822 0.049175 6.503760 0.0000

PRODUKTIVITY? -0.685898 0.472232 -1.452460 0.1546C 3.612554 1.195383 3.022088 0.0045

R-squared 0.731474 Mean dependent var 2.592530Adjusted R-squared 0.689076 S.D. dependent var 0.511468S.E. of regression 0.285198 Akaike info criterion 0.470768Sum squared resid 3.090837 Schwarz criterion 0.751804Log likelihood -3.592272 Hannan-Quinn criter. 0.575535F-statistic 17.25225 Durbin-Watson stat 1.859948Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara

Page 77: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

4.5.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)

Menurut Ajija et al. (2011:34) uji t merupakan pengujian terhadap koefisien dari

variabel penduga atau variabel bebas. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan

variasi variabel terikat. Uji signifikansi pengaruh parsial merupakan suatu uji untuk

mengetahui signifikan atau tidak, pengaruh masing-masing variabel bebas, terhadap

variabel tak bebas. Berdasarkan dari Tabel 4.8 hasil pengujian parsial (uji t) dapat

ditarik kesimpulan:

1. Berdasarkan pengaruh ROA terhadap Bond Rating sebesar 0,0181. Hal ini

diketahui bahwa nilai probabilitas lebih rendah dibandingkan tingkat signifikan

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara

variabel ROA dengan variabel Bond Rating secara statistik.

2. Berdasarkan pengaruh DER terhadap Bond Rating sebesar 0,5097. Hal ini diketahui

bahwa nilai probabilitas lebih tinggi dibandingkan tingkat signifikan 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara variabel DER

dengan variabel Bond Rating secara statistik.

3. Berdasarkan pengaruh CR terhadap Bond Rating sebesar 0,8394. Hal ini diketahui

bahwa nilai probabilitas lebih tinggi dibandingkan tingkat signifikan 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara variabel CR

dengan variabel Bond Rating secara statistik.

4. Berdasarkan pengaruh Firm Size terhadap Bond Rating sebesar 0,4429. Hal ini

diketahui bahwa nilai probabilitas lebih tinggi dibandingkan tingkat signifikan

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan

Universitas Sumatera Utara

Page 78: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

antara variabel Firm Size dengan variabel Bond Rating secara statistik.

5. Berdasarkan pengaruh Growth terhadap Bond Rating sebesar 0,0000. Hal ini diketahui

bahwa nilai probabilitas lebih rendah dibandingkan tingkat signifikan 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel Growth dengan

variabel Bond Rating secara statistik.

6. Berdasarkan pengaruh Produktivity terhadap Bond Rating sebesar 0,1546. Hal

ini diketahui bahwa nilai probabilitas lebih tinggi dibandingkan tingkat

signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak

signifikan antara variabel Produktivity dengan variabel Bond Rating secara

statistik.

4.6 Pembahasan

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Bond Rating

Menurut teori yang diungkapkan oleh Gumanti bahwa Rasio profitability dapat

diukur dengan return on asset yang merupakan rasio yang menunjukkan seberapa mampu

perusahaan menggunakan aset yang ada untuk dapat memperoleh laba ataupun

keuntungan yang diukur dari total aktiva nya. Apabila laba perusahaan tinggi maka akan

memberikan peringkat obligasi yang tinggi pula.

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial diketahui bahwa Return on

Asset berpengaruh negatif signifikan terhadap bond rating pada perusahaan manufaktur

di Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Yuliana (2011) yang menyatakan bahwa

perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi tidak terlalu mempengaruhi besar

kecilnya kemungkinan terjadinya gagal bayar. Karena tidak selamanya peringkat

Universitas Sumatera Utara

Page 79: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

obligasi itu dilihat dari laba ataupun total aktiva yang dimiliki suatu

perusahaan.Namun penelitian ini tidak sejalan dengan Adams et al. (2000) yang

menyatakan bahwa semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka akan semakin

rendah resiko ketidakmampuan bayar suatu perusahaan yang menjadikan semakin

baiknya peringkat suatu perusahaan.

2. Pengaruh Leverage terhadap Bond Rating

Menurut teori yang diungkapkan oleh Syahyunan (2015) rasio leverage dapat diukur

dengan debt to equity ratio yang membandingkan utang dan ekuitas dalam pendanaan

perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan dalam memenuhi

seluruh kewajibannya Jika rasio ini menunjukan angka yang tinggi maka menunjukkan juga

bahwa semakin tinggi risiko gagal bayar utang (default risk) yang akan dihadapi perusahaan

dan menjadikan semakin rendah peringkat perusahaan yang diperoleh. Dari hasil penelitian

yang dilakukan secara parsial diketahui bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif

tidak signifikan terhadap bond rating pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Amilia dan Devi (2007) yang menyatakan

bahwaapabila rasio ini menunjukkan angka yang tinggi maka menunjukkan juga bahwa

semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan,

maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya. Peningkatan hutang pada

gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para

investor termasuk peringkat yang akan diterima, karna kewajiban tersebut lebih

diprioritaskan. Semakin tinggi risiko gagal bayar utang (default risk) yang akan

dihadapi perusahaan dan tidak terlalu mempengaruhi peringkat perusahaan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 80: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

diperoleh. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan Adams et al. (2000)yang

menyatakan bahwadebt to equity ratiomenunjukan angka yang tinggi maka akan

semakin rendah peringkat perusahaan yang diperoleh (Adams et al.2000).

3. Pengaruh Likuiditas terhadap Bond Rating

Menurut teori yang diungkapkan oleh Gumanti (2011) bahwa Rasio likuiditas

adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Tingkat likuiditas yang tinggi menandakan pelunasan kewajiban jangka pendek yang

baik. Apabila kemampuan melunasi utang jangka pendek baik maka setidaknya

kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka panjang juga semakin baikDari

hasil penelitian yang dilakukan secara parsial diketahui bahwacurrent ratioberpengaruh

positif tidak signifikan terhadap bond rating pada perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia.

Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Adrian (2011) dimana hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap prediksi bond rating. Hal ini dikarenakan Pefindo dalam menilai likuiditas

menggunakan laporan keuangan terbaru yang diterbitkan perusahaan sebelum

dilakukannya poses pemeringkatan, misalnya menggunakan laporan keuangan triwulan

atau bahkan laporan bulanan sehingga diperoleh hasil penilaian likuiditas yang terbaru

sesuai keadaan sekarang (current). Namun penelitian ini tidak sejalan dengan Adams et al.

(2000) yang menyatakan bahwa tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya

kondisi keuangan perusahaan sehingga secara finansial akan mempengaruhi prediksi

peringkat obligasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 81: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

4. Pengaruh Firm Size terhadap Bond Rating

Menurut teori yang diungkapkan oleh Brigham dan Houston(2010) bahwa Ukuran

perusahaan (firm size) dapat diukur menggunakan total aset,penjualan ataupun ekuitas.

Perusahaan yang memiliki total aset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan

sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif

lama, selain itu juga perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba

dibanding perusahaan dengan total aset yang kecil. Dari hasil penelitian yang dilakukan

secara parsial diketahui bahwafirm size berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

bond rating pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Variabel firm sizeberpengaruh tidak signifikan terhadap bond ratingmendukung

hasil penelitian Andry (2005) yang menyatakan ukuran perusahaan yang besar ataupun

kecil tidak terlalu mempengaruhi peringkat obligasi, karena bisa jadi perusahaan yang

kecil tersebut memiliki aset yang besar hanya saja digunakan untuk membayar

kewajiban perusahaan itu sendiri.

Namun penelitian ini tidak sejalan denganAdams et al. (2000.)bahwasemakin besar

ukuran perusahaan maka semakin kecil potensi risiko ketidakmampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dan semakin kecil pula ketidakpastian yang

dimiliki oleh investor mengenai prospek perusahaan ke depan, sehingga besarnya

ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap semakin tingginya peringkat obligasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 82: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

5. Pengaruh Growth terhadap Bond Rating

Brigham dan Houston (2010) menyatakan bahwa pertumbuhan yang positif

dalam annual surplus dapat mengindikasikan atas berbagai kondisi financial.

Pertumbuhan bisnis yang kuat berhubungan positif dengan keputusan rating dan

grade dari rating berikutnya diberikan untuk perusahaan karena growth

mengindikasikan prospek kinerja cash flow masa dating dan meningkatkan nilai

ekonomi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial diketahui bahwagrowth

berpengaruh positif signifikan terhadap bond rating pada perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Andry (2005) menyatakan bahwa

pertumbuhan (growth) perusahaan yang kuat berhubungan positif dengan keputusan

rating dan grade yang diberikan oleh pemeringkat obligasi. Pada umumnya dengan

pertumbuhan perusahaan yang baik akan memberikan peringkat obligasi yang

investment grade. Investor dalam memilih investasi terhadap obligasi akan melihat

pengaruh growth atau pertumbuhan perusahaan apabila pertumbuhan perusahaan dinilai

baik maka perusahaan penerbit obligasi akan memiliki peringkat obligasi investment

grade.

6. Pengaruh Produktivity terhadap Bond Rating

Menurut teori yang diungkapkan oleh Gumanti (2011) bahwaRasio

poduktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber

dana perusahaan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial diketahui bahwaproduktivity

Universitas Sumatera Utara

Page 83: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

berpengaruh negatiftidak signifikan terhadap bond rating pada perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini sejalan dengan Alfiani (2013) yang menyatakan bahwa

seharusnya perusahaan dengan produktivity yang tinggi cenderung akan mampu

mnghasilkan laba yang lebih tinggi sehingga perusahaan mampu membayar bunga

obligasi secara periodik dan melunasi pokok pinjamannya. Namun penelitian ini tidak

sejalan dengan Yuliana (2011) yang menyatakan bahwaproduktivity secara

signifikan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Semakin tinggi tingkat

produktivitas maka akan semakin baik pula peringkat yang diberikan pada

perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 84: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Secara serempakberdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa secara simultan Profitabilitas, Leverage Likuiditas, Firm Size,

Growth dan Produktivity berpengaruh signifikan terhadap Bond Rating pada

perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

2. Secara parsial:

a. Likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Bond Rating,Firm Size

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Bond Rating dan Growth

berpengaruh positif signifikan terhadap Bond Rating

b. Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap Bond Rating,Leverage

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Bond Ratingdan Produktivity

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Bond Rating pada perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian

ini adalah:

1. Hendaknya penelitian selanjutnya mengembangkan variabel-variabel lain yang dapat

mempengaruhi Bond Rating karena variabel independen dalam penelitian ini hanya

mampu mempengaruhi variabel independen sebesar 73,14%.

2. Penelitian lebih lanjut diharapkan tidak hanya pada perusahaan Manufaktur yang

Universitas Sumatera Utara

Page 85: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3. terdaftar Bursa Efek Indonesia namun menggunakan sampel perusahaan dari

beberapa sektor lain agar jumlah sampel lebih banyak dan variatif.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan periode pengamatan yang lebih

panjang agar hasil penelitian lebih variatif dan akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, M. B. (2000). The Determinants Of Credit Rating in United Kingdom Insurance Industry. Journal of Finance .

Adrian, N. (2011). Analisa faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang .

Andry, W. (2005). Analisa faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi. Jurnal Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan , 232-250.

Brigham, E. F. (2010). Manajemen Keuangan, Buku II. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Darmadji, T. (2006). Pasar Modal Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: PT Salemba Empat. Ghozali, I. (2013). Apllikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB SPSS 21 Up

Date PLS Regresi. Semarang. Universitas Diponegoro. Gumanti, T. A. (2011). Manajemen Investasi: Konsep Teori dan Aplikasi. Edisi

Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media. Keown, A. J. (2011). Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan, Edisi Kesepuluh,

Jilid 1. Jakarta: Indeks. Purwaningsih, A. (2011). Pemilihan Rasio Keuangan Terbaik untuk Memprediksi

Peringkat Obligasi: Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Jurnal Kinerja, Volume 12 Nomor 1 , 85-99.

Ross, S. A. (2004). Corporate Finance Fundamentals. Seventh Edition. New York: McGraw-Hill.

Syahyunan. (2015). Manajemen Keuangan. Perencanaan, Analisis, dan Pengendalian Keuangan. Medan: USU Press, Medan.

Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Yuliana, Rika, Agus Budiatmanto, Muhammad Agung Prabowo, dan Taufik Arifin. (2011). Analisis faktor - faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Universitas Sumatera Utara

Page 86: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

LAMPIRAN

Lampiran 1

Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3

AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. √ √ 1 ALTO Tri Briyan Tirta Tbk. √ √ CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. √ √ DLTA Delta Djakarta Tbk. √ √ ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. √ √ INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. √ √ √ 2 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. √ √ MYOR Mayora Indah Tbk. √ √ √ 3 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk. √ √ ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk. √ √ SKBM Sekar Bumi Tbk. √ √

Universitas Sumatera Utara

Page 87: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

SKLT Sekar Laut Tbk. √ √ STTP Siantar Top Tbk. √ √ √ 4 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. √ √ GGRM Gudang Garam Tbk. √ √ √ 5 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. √ √ RMBA Bentoel International Investama Tbk. √ √ WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk. √ √ DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk. √ √ INAF Indofarma Tbk. √ √ KAEF Kimia Farma Tbk. √ √ √ 6 KLBF Kalbe Farma Tbk. √ √ √ 7 MERK Merc Tbk. √ √ PYFA Pyridam Farma Tbk. √ √ SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. √ √ SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. √ √ SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. √ √ TSPC Tempo Scan Tbk. √ √ ADES Akasha Wira International Tbk. √ √ KINO Kino Indonesia Tbk. √ √ MBTO Martina Berto Tbk. √ √ MRAT Mustika Ratu Tbk. √ √ TCID Mandom Indonesia Tbk. √ √ UNVR Unilever Indonesia Tbk. √ √ CINT Chitose International Tbk. √ √ KICI Kedaung Indah Tbk. √ √ LMPI Langgeng Makmur Industry √ √ INTP PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk √ √ SMBR PT Selamat Sempurna Tbk √ √ SMCB PT Holcim Indonesia Tbk √ √ SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk √ √ WAPO PT Wahana Phonix Mandiri Tbk √ √ AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk √ √ ARNA PT Arwana Citramulia Tbk √ √ IKAI PT Intikeramik Alamasri Industry Tbk √ √ KIAS PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk √ √ MLIA PT Mulia Industrindo Tbk √ √ TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk √ √ AKRA PT AKR Corporindo Tbk √ √ ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk √ √ BATA PT Sepatu Bata Tbk √ √ BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk √ √ CTBN PT Citra Tubindo Tbk √ √ GDST PT Goodyear Indonesia Tbk √ √ INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk √ √ INTA PT Intraco Penta Tbk √ JKSW PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk √ √ JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk √ √ KRAS PT Karwell Indonesia Tbk √ √ LION PT Lion Metal Works Tbk √ √ LMSH PT Lionmesh Prima Tbk √ √ NIPS PT Nipress Tbk √ √ PICO PT Pelangi Indah Canindo Tbk √ √ TBMS PT Tembaga Mulia Semanan Tbk √ √ BRPT PT Barito Pacific Tbk √ √ BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk √ √ DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk √ √ EKAD PT Ekadharma International Tbk √ √ ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk √ √ INCI PT Intanwijaya Internasional Tbk √ √

Universitas Sumatera Utara

Page 88: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk √ √ SRSN PT Indo Acidatama Tbk √ √ TPIA PT Tri Polyta Indonesia Tbk √ √ UNIC PT Unggul Indah Cahaya Tbk √ √ AKKU PT Aneka Kemasindo Utama Tbk √ √ AKPI PT Argha Karya Prima Industry Tbk √ √ APLI PT Asiaplast Industries Tbk √ √ BRNA PT Berlina Tbk √ √ FPNI PT Titan Kimia Nusantara Tbk √ √ INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk √ √ INTA PT Intraco Penta Tbk √ √ INRU PT Toba Pulp Lestari Tbk √ √ SIAP PT Sierad Produce Tb √ √ SIMA PT Siwani Makmur Tbk √ √ TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk √ √ TRST PT Trias Sentosa Tbk √ √ YPAS PT Yanaprima Hastapersada Tbk √ √ CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk √ √ JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk √ √ √ 8 MAIN PT Malindo Feedmill Tbk √ √ SIPD PT Sierad Produce Tbk √ √ SULI PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk √ √ TPIA PT Tri Polyta Indonesia Tbk √ √ APLI PT Asiaplast Industries Tbk √ √ DAVO PT Davomas Abadi Tbk √ √ FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk √ √ INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk √ √ INRU PT Toba Pulp Lestari Tbk √ √ KBLI PT GT Kabel Indonesia Tbk √ √ KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk √ √ SPMA PT Suparma Tbk √ √ TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk √ √ ANTM PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk √

KKGI PT Resource Alam Indonesia Tbk √ √ ASII PT Astra International Tbk √ √ AUTO Autoparts Tbk √ √ √ 9 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk √ BRAM PT Indo Kordsa Tbk √ √ GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk √ √ GJTL PT Gajah Tunggal Tbk √ √ IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk √ √ INDY PT Indika Energy Tbk √ √ LPIN PT Lionmesh Prima Tbk √ √ MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk √ √ NIPS PT Nipress Tbk √ √ PRAS PT Prima Alloy Steel Tbk √ √ SMSM PT Selamat Sempurna Tbk √ √ ADMG PT Polychem Indonesia Tbk √ √ ARGO PT Argo Pantes Tbk √ √ CNKO PT Central Korporindo Internasional Tbk √ √ ERTX PT Eratex Djaja Tbk √ √ ESTI PT Ever Shine Textile Industry Tbk √ √ HDTX PT Panasia Indosyntec Tbk √ √ INDY PT Indika Energy Tbk √ √ MYOH PT Myoh Technology Tbk √ √ PBRX PT Pan Brothers Tex Tbk √ √ POLY PT Polysindo Eka Perkasa Tbk √ √ RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk √ √

Universitas Sumatera Utara

Page 89: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

SSTM PT Sunson Textile Manufacture Tbk √ √ TFCO PT TIFICO Tbk √ √ SPMA PT Suparma Tbk √ √ SRSN PT Indo Acidatama Tbk √ √ TRIS PT Trias Sentosa Tbk √ √ UNIC PT Unggul Indah Cahaya Tbk √ √ BATA PT Sepatu Bata Tbk √ √ BIMA PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk √ √ IKBI PT Sumi Indo Kabel Tbk √ √ JECC PT Jembo Cable Company Tbk √ √ KBLI PT GT Kabel Indonesia Tbk √ √ KBLM PT Kabelindo Murni Tbk √ √ SCCO PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce

Tbk √ √ VOKS PT Voksel Electric Tbk √ √ PTSN PT Sat Nusapersada Tbk √ √

Lampiran 2 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

No Kode Nama Perusahaan 1 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 2 GGRM Gudang Garam Tbk. 3 KLBF Kalbe Farma Tbk. 4 KAEF Kimia Farma Tbk. 5 MYOR Mayora Indah Tbk. 6 AUTO Astra Otoparts Tbk. 7 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk. 8 STTP Siantar Top Tbk. 9 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Lampiran 2 Data Variabel Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2015

NO KODE TAHUN ROA DER CR SIZE GROWTH PRODUKTIVITY BOND RATING

1 INDF

2011 0.091 0.700 0.515 17.799 0.136 0.118 17 2012 0.080 0.740 0.488 17.900 0.106 0.106 17 2013 0.044 1.035 0.600 18.173 0.315 0.060 17 2014 0.060 1.084 0.553 18.269 0.100 0.000 17 2015 0.040 1.130 0.586 18.335 0.069 0.003 17

2 GGRM

2011 0.127 0.592 0.445 17.481 0.272 0.169 16 2012 0.098 0.560 0.461 17.541 0.062 0.133 16 2013 0.086 0.726 0.581 17.743 0.223 0.117 16 2014 0.093 0.752 0.617 17.880 0.147 0.124 16 2015 0.102 0.671 0.565 17.967 0.091 0.136 16

3 KLBF 2011 0.188 0.270 0.272 29.744 0.177 0.240 16 2012 0.188 0.278 0.294 29.874 0.138 0.245 16 2013 0.174 0.332 0.352 30.057 0.201 0.227 16

Universitas Sumatera Utara

Page 90: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

2014 0.171 0.267 0.294 30.151 0.098 0.222 16 2015 0.152 0.252 0.270 30.248 0.102 0.199 16

4 KAEF

2011 0.096 0.432 0.364 28.216 0.083 0.129 15 2012 0.099 0.440 0.357 28.362 0.157 0.134 15 2013 0.087 0.522 0.412 28.536 0.191 0.115 15 2014 0.080 0.639 0.419 28.719 0.201 0.106 15 2015 0.078 0.738 0.654 28.805 0.090 0.106 15

5 MYOR

2011 0.073 1.722 0.451 29.518 0.500 0.095 15 2012 0.090 1.706 0.362 29.748 0.258 0.116 15 2013 0.109 1.494 0.416 29.904 0.170 0.140 15 2014 0.040 1.510 0.478 29.962 0.060 0.005 15 2015 0.110 1.184 0.423 30.060 0.102 0.145 15

6 AUTO

2011 0.041 0.475 0.874 15.756 0.247 0.046 14 2012 0.128 0.619 0.858 15.999 0.275 0.036 14 2013 0.084 0.320 0.529 16.351 0.421 0.026 14 2014 0.067 0.419 0.751 16.481 0.140 0.025 14 2015 0.023 0.414 0.756 16.479 -0.003 0.007 14

7 JPFA

2011 0.081 1.184 0.629 15.928 0.184 0.106 13 2012 0.098 1.301 0.548 16.210 0.326 0.050 13 2013 0.043 1.844 0.484 16.518 0.361 0.032 13 2014 0.024 1.974 0.565 16.571 0.054 0.007 13 2015 0.031 1.809 0.557 16.658 0.091 0.012 13

8 STTP

2011 0.046 0.914 0.966 27.564 0.440 0.065 13 2012 0.060 1.156 1.003 27.854 0.337 0.075 13 2013 0.078 1.118 0.875 28.016 0.176 0.097 13 2014 0.073 1.080 0.674 28.162 0.157 0.099 13 2015 0.098 0.903 0.633 28.283 0.129 0.121 13

9 AISA

2011 0.042 0.959 0.528 15.094 0.854 0.052 12 2012 0.066 0.902 0.788 15.168 0.077 0.084 12 2013 0.069 1.130 0.571 15.429 0.298 0.090 12 2014 0.051 1.052 0.375 15.813 0.468 0.066 12 2015 0.041 1.284 0.616 16.019 0.229 0.055 12

Lampiran 3 Hasil

3.1 Analisis Statistik Deskriptif Bond Rating ROA DER CR Size Growth Produktivity

Mean 14,50000 0,085432 0,894295 0,549841 19,22277 0,206386 0,097409 Maximum 17,00000 0,188000 1,974000 1,003000 30,24800 0,854000 0,245000 Minimum 12,00000 0,023000 0,252000 0,270000 0,046000 -0,003000 0,000000

Std. Deviasi 1,562645 0,041527 0,472772 0,183701 9,121037 0,156367 0,065090 Observatio 45 45 45 45 45 45 45

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Universitas Sumatera Utara

Page 91: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

Pemilihan Model Data Panel

4. Uji Chow

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Redundant Fixed Effects TestsPool: DATAPANEL_DEBITest cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.885031 (8,30) 0.0998Cross-section Chi-square 18.326110 8 0.0189

Cross-section fixed effects test equation:Dependent Variable: BOND_RATING?Method: Panel Least SquaresDate: 03/18/17 Time: 12:50Sample: 2011 2015Included observations: 5Cross-sections included: 9Total pool (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ROA? -0.356105 0.144159 -2.470225 0.0181DER? -0.110846 0.204349 -0.542438 0.5907CR? 0.043385 0.212638 0.204031 0.8394

FIRM_SIZE? 0.042779 0.055166 0.775449 0.4429GROWTH? 0.319822 0.049175 6.503760 0.0000

PRODUKTIVITY? -0.685898 0.472232 -1.452460 0.1546C 3.612554 1.195383 3.022088 0.0045

R-squared 0.731474 Mean dependent var 2.592530Adjusted R-squared 0.689076 S.D. dependent var 0.511468S.E. of regression 0.285198 Akaike info criterion 0.470768Sum squared resid 3.090837 Schwarz criterion 0.751804Log likelihood -3.592272 Hannan-Quinn criter. 0.575535F-statistic 17.25225 Durbin-Watson stat 1.859948Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara

Page 92: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

5. Uji Hausman

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Correlated Random Effects - Hausman TestPool: DATAPANEL_DEBITest cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 13.767567 6 0.0323

** WARNING: estimated cross-section random effects variance is zero.

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

ROA? 0.399699 -0.356105 0.110169 0.0228DER? -0.305376 -0.110846 0.089234 0.5149CR? 0.835040 0.043385 0.231671 0.1000

FIRM_SIZE? 0.075624 0.042779 0.001626 0.4153GROWTH? 0.240939 0.319822 0.001457 0.0387

PRODUKTIVITY? -0.321747 -0.685898 6.048692 0.8823

Cross-section random effects test equation:Dependent Variable: BOND_RATING?Method: Panel Least SquaresDate: 03/18/17 Time: 12:51Sample: 2011 2015Included observations: 5Cross-sections included: 9Total pool (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.178101 6.684593 0.026644 0.9789ROA? 0.399699 0.357332 1.118564 0.2722DER? -0.305376 0.352752 -0.865698 0.3935CR? 0.835040 0.519408 1.607677 0.1184

FIRM_SIZE? 0.075624 0.064739 1.168127 0.2520GROWTH? 0.240939 0.059118 4.075541 0.0003

PRODUKTIVITY? -0.321747 2.497333 -0.128836 0.8983

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.821302 Mean dependent var 2.592530Adjusted R-squared 0.737909 S.D. dependent var 0.511468S.E. of regression 0.261845 Akaike info criterion 0.419076Sum squared resid 2.056890 Schwarz criterion 1.021297Log likelihood 5.570783 Hannan-Quinn criter. 0.643578F-statistic 9.848617 Durbin-Watson stat 2.145483Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara

Page 93: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

6. Uji Normalitas

7. Uji Multikolinearitas

ROA DER CR Firm Size Growth Produktivity ROA 1,00 -0,41 -0,54 -0,43 0,20 0,77 DER -0,41 1,00 0,58 0,51 0,22 -0,12 CR -0,54 0,58 1,00 0,68 -0,01 -0,40

Firm Size -0,43 0,51 0,68 1,00 0,06 -0,30 Growth 0,20 0,22 -0,01 0,06 1,00 0,31

Produktivity 0,77 -0,12 -0,40 -0,30 0,31 1,00

8. Uji Heterokedastisitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25

Series: ResidualsSample 1 45Observations 45

Mean 1.97e-16Median -0.014833Maximum 0.231507Minimum -0.152425Std. Dev. 0.088620Skewness 0.696363Kurtosis 2.985263

Jarque-Bera 3.637313Probability 0.162244

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.858089 Prob. F(6,38) 0.1137Obs*R-squared 10.20751 Prob. Chi-Square(6) 0.1162Scaled explained SS 7.225202 Prob. Chi-Square(6) 0.3005

Universitas Sumatera Utara

Page 94: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3.3 Regresi Data Panel Berganda

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dependent Variable: BOND_RATING?Method: Pooled Least SquaresDate: 03/18/17 Time: 12:47Sample: 2011 2015Included observations: 5Cross-sections included: 9Total pool (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ROA? -0.356105 0.144159 -2.470225 0.0181DER? -0.110846 0.204349 -0.542438 0.5907CR? 0.043385 0.212638 0.204031 0.8394

FIRM_SIZE? 0.042779 0.055166 0.775449 0.4429GROWTH? 0.319822 0.049175 6.503760 0.0000

PRODUKTIVITY? -0.685898 0.472232 -1.452460 0.1546C 3.612554 1.195383 3.022088 0.0045

R-squared 0.731474 Mean dependent var 2.592530Adjusted R-squared 0.689076 S.D. dependent var 0.511468S.E. of regression 0.285198 Akaike info criterion 0.470768Sum squared resid 3.090837 Schwarz criterion 0.751804Log likelihood -3.592272 Hannan-Quinn criter. 0.575535F-statistic 17.25225 Durbin-Watson stat 1.859948Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara

Page 95: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT …

3.4 Nilai Statistik dari Uji F, Uji t dan Koefisien Determinasi

Dependent Variable: BOND_RATING?Method: Pooled Least SquaresDate: 03/18/17 Time: 12:47Sample: 2011 2015Included observations: 5Cross-sections included: 9Total pool (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ROA? -0.356105 0.144159 -2.470225 0.0181DER? -0.110846 0.204349 -0.542438 0.5907CR? 0.043385 0.212638 0.204031 0.8394

FIRM_SIZE? 0.042779 0.055166 0.775449 0.4429GROWTH? 0.319822 0.049175 6.503760 0.0000

PRODUKTIVITY? -0.685898 0.472232 -1.452460 0.1546C 3.612554 1.195383 3.022088 0.0045

R-squared 0.731474 Mean dependent var 2.592530Adjusted R-squared 0.689076 S.D. dependent var 0.511468S.E. of regression 0.285198 Akaike info criterion 0.470768Sum squared resid 3.090837 Schwarz criterion 0.751804Log likelihood -3.592272 Hannan-Quinn criter. 0.575535F-statistic 17.25225 Durbin-Watson stat 1.859948Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara