142
i SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PAI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (AUTIS) DI GRAHA AUTIS KEKALEK MATARAM TAHUN 2017 OLEH NURHASANAH NIM: 15.1.14.1.248 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017

SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

i

SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI

DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PAI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (AUTIS)

DI GRAHA AUTIS KEKALEK MATARAM TAHUN 2017

OLEH NURHASANAH

NIM: 15.1.14.1.248

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 2: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

ii

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PAI

PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (AUTIS) DI GRAHA AUTIS KEKALEK MATARAM

TAHUN 2017

Skripsi diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram

untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

NURHASANAH NIM. 15.1.14.1.248

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2017

Page 3: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

iii

Page 4: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

iv

iv

Page 5: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus
Page 6: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

vii

Motto :

ز أبي عن خا, ع اه رضي لك ا بن أنس حل ي اه ص اه رس ي عن وس ع اه ص الي ك ن يؤ ا: قال وس ع ا أخي يحب حت أح

فس يحب ار روا( ل (ال

“Dari Abu Hamzah , Anas bin Malik

radiallohuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahualaihi

Wasallam, beliau bersabda: “Tidak beriman seseorang

diantaramu hingga ia mencintai saudaranya

sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari)1

1 Hussein Bahreisj, Hadits Shahih Al-Jami’us Shahih Bukhari-Muslim (Surabaya:

Karya Utama), h. 6.

Page 7: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahhirabbilaalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas

selesainya penulisan naskah skripsi yang sederhana ini. Karena semua ini

tidak akan terjadi tanpa adanya taufiq, hidayah dan iradah-Nya. Shalawat dan

salam senantiasa saya sampaikan kepada sang pembawa rahmat bagi seluruh

alam yakni Nabi Muhammad SAW. serta kepada para keluarga, sahabat,

tabi’in, tabi’it tabi’in, hingga sampai kepada kita seluruh umat Islam sampai

waktu tibanya hari pembalasan. Taklupa pula saya sampaikan salam ta’zim

dan terima kasih yang setinggi-tingginya untuk orang-orang yang telah begitu

banyak berjasa dalam hidup saya. Sehingga ucapan terima kasih saya

persembahkan naskah skripsi yang sederhana ini kepada:

1. Kepada sang motivator terbaik dalam hidupku yaitu ayahanda tercinta

H.Nurdin dan Jakyah ibunda tercintaku. Saya persembahkan karya

sederhana ini sebagai bukti dari keberhasilan selaku menjadi orang tuaku.

Dengan dukungan dan do’a yang selalu untukku telah membuatku dapat

menyelesaikan tugas naskah skripsi ini.

2. Adinda tersayang Nur’aini sebagai motivasi diri ini untuk selalu ingin

melagkah lebihbaik, saudariku satu-satunya yang menjadi pengobat rasa

lelah dengan senyuman dan do’amu untukku.

3. Kepada pendamping hidupku Farizi. S.Kom.i terima kasih banyak juga

telah meluangkan sebagian kehidupanmu dan setia menemaniku dalam

suka dan duka bersama skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

ix

4. Buat sahabat-sahabatku yang senantiasa menyemagati dan menemani

perjuangan ini. Rosyatun fitriani, Kuni Afifa, Rabiatul Adawiyah, Linda,

Yunita, Azi, dan sahabat-sahabat lainnya yang tak cukup bila kutuliskan di

kertas ini. Terima kasih tetap mendukung saat tawa ataupun sedih, kisah

kita akan tetap abadi.

5. Dr. Akhmad Asyari, S.Ag, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Drs. H.

Ziyad, M.Ag selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing dan mengarahkan serta memberikan saran

dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. H. Baehaqi, M.Pd selaku penguji I dan Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.I selaku

penguji II, yang telah meluangkah waktu untuk menganalisis naskah skripsi ini.

7. Keluarga besar kelas F/C Jurusan Pendidikan Agam Islam angkatan 2014,

terima kasih canda tawa kalian akan kurindukan selalu.

8. Almamater kebanggaan Universitas Islam Negeri Mataram yang telah

menjadi saksi bisu dalam proses dan pengalaman yang telah kutempuh

selama ini.

Page 9: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

x

KATA PENGANTAR

بسم اه الرحمن الر حيم

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT, yang telah

memberikan berbagai macam nikmat, baik nikmat umur, rizki, dan terlebih lagi

nikmat iman dan ihsan bagi kita semua. Shalawat dan salam semoga tetap

tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, Nabi yang senantiasa menjadi

figur dan menjadi contoh suri tauladan yang baik bagi seluruh umat Islam dan

semoga kelak nanti kita mendapatkan syafa’atnya. Aamiin.

Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan, dorongan, dan motivasi dari semua pihak. Oleh karena itu

penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Mataram.

2. Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Mataram

3. Dr. Saparudin M.Ag selaku Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

4. Dr. Akhmad Asyari, S.Ag, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Drs. H.

Ziyad, M.Ag selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing dan mengarahkan serta memberikan saran

dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

xi

5. Drs. H. Baehaqi, M.Pd selaku penguji I dan Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.I selaku

penguji II, yang telah meluangkah waktu untuk menganalisis naskah skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bimbingan selama penulis

melaksanakan studi di UIN Mataram.

7. Segenap pegawai dan pengasuh serta anak-anak penyandang autis di

Graha Autis Mataram yang telah memberikan banyak pelajaran berharga

bagi peneliti. Peneliti mengucapkan terimakasih banyak atas ilmu,

kesempatan dan kesediaan yang diberikan selama proses penelitian

sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

8. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara moril maupun

materil sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan karunia kepada pihak

yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik, karena kemampuan peneliti yang

terbatas. Oleh karenanya, saran dan kritikan yang sifatnya membangun,

sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kalam,

peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Mataram,…………………2017

(NURHASANAH)

Page 11: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

HALAMAN NOTA DINAS ...................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................. vi

HALAMAN MOTTO ............................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

ABSTRAK ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ............................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 8

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ................................................ 9

E. Telaah Pustaka ..................................................................................... 10

F. Kerangka Teoritik ................................................................................ 12

1. Efektivitas ...................................................................................... 12

2. Cara Mengukur dan Mengetahui Efektivitas Pembelajaran .......... 13

3. Indikator Pembelajaran Efektif ...................................................... 14

4. Metode Demonstrasi ...................................................................... 14

Page 12: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

xiii

5. Minat Belajar ................................................................................. 20

6. Anak Autis ..................................................................................... 26

G. Metode Penelitian ................................................................................ 36

1. Pendekatan Penelitian .................................................................... 36

2. Kehadiran Peneliti .......................................................................... 37

3. Sumber Data Penelitian .................................................................. 38

4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 38

a. Metode Obervasi ...................................................................... 39

b. Metode Wawancara (Interview) ............................................... 40

5. Tekhnik Analisa Data..................................................................... 42

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ........................................... 46

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 46

1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Graha Autis ..................... . 46

2. Letak Geografis Graha Autis .......................................................... . 48

3. Identitas Lembaga ........................................................................... . 49

4. Sarana dan Prasarana ...................................................................... 49

5. Visi dan Misi Graha Autis .............................................................. . 50

6. Tenaga Pengajar Graha Autis ......................................................... . 51

7. Maksud dan Tujuan Graha Autis .................................................... . 51

8. Program Kerja LSM GrahaAutis .................................................... . 53

9. Potensi LSM Graha Autis ............................................................... . 63

10. Keadaan Proses Pembelajaran Anak-anak di GrahaAutis .............. . 65

Page 13: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

xiv

B. Efektivitas Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran PAI Untuk

Anak Autis ........................................................................................... 67

1. Proses Pembelajaran yang dilakukan di GrahaAutis ...................... 67

2. Penerapan Metode Demonstrasi dalam proses pembelajaran anak di Graha

Autis ................................................................................................ 69

3. Langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi di Graha Autis 70

4. Pengembangan minat dan bakat anak di Graha Autis .................... 71

5. Peningkatan pengetahuan anak dari sebelumnya ........................... . 72

6. Proses perkembangan belajar anak di Graha Autis ........................ 73

7. Kemampuan-kemampuan anak autis dalam sebuah pembelajaran. 74

C. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Oleh Guru Dalam Menerapkan Metode

Demonstrasi ......................................................................................... 80

BAB III PEMBAHASAN ......................................................................... 94

A. Efektivitas Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran PAI Untuk

Anak Autis ........................................................................................... 94

B. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Oleh Guru Dalam Menerapkan Metode

Demonstrasi ......................................................................................... 102

BAB IV PENUTUP………………………………………………………. 110

A. Kesimpulan .......................................................................................... 110

B. Saran .................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 112

LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

xv

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PAI PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS (AUTIS) DI GRAHA AUTIS KEKALEK MATARAM TAHUN 2017

Oleh: NURHASANAH

NIM: 15.1.14.1.248

ABSTRAK

Anak autis merupakan anak yang ingin menjadi berpendidikan sama seperti anak biasa yang tidak disebut autis dan berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan metode pada proses pembelajaran anak autis dan berkebutuhan khusus serta kendala yang dialami oleh guru di Graha Autis dalam melakukan proses pembelajaran. Penelitian tentang efektivitas penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan minat belajar PAI pada anak berkebutuhan khusus (autis) ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriftif, dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data diawali dengan pengumpulan data, penyederhanaan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sementar akredibilitas data melalui triangulasi. Berdasarkan analisis data dan temuan yang dipaparkan sehingga bisa menjawab fokus penelitian, penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran PAI untuk anak autis di Graha Autis dalam proses belajar mengajar sangat efektif dengan memenuhi indikator dari pembelajaran yang efektif serta dengan menunjukkan perubahan perkembangan kemampuan anak autis yang semakin meningkat dari sebelum memulai pembelajaran di GrahaAutis, sedangkan kendala yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi di Graha Autis yaitu berdasarkan perbedaan kemampuan anak autis yang dimiliki serta tingkat daya ingat anak yang lebih rendah dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: Efektivitas, metode demonstrasi, minat, belajar, anak autis.

Page 15: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia untuk menjalani

kehidupan, karena pendidikan memiliki tujuan untuk mencapai kepribadian

individu yang lebih baik. Pendidikan merupakan suatu usaha dari manusia

dewasa yang telah sadar dengan kemanusiaannya, dalam membimbing,

melatih mengajar, dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan

hidup kepada generasi muda agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan

bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai manusia2. Dan dalam arti

sederhananya pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha manusia untuk

membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan

kebudayaan. Kemudian dalam perkembangannya pendidikan juga berarti

bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang

dewasa agar menjadi dewasa.3

Adapun pengertian pendidikan menurut Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasioanl No. 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1, bahwa pendidikan

adalah:

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”4

2 Prasetya, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia 1997)h. 13. 3Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006) h.1 4Anas Salahuddin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan karakter; Pendidikan Berbasis

Agama & Budaya Bangsa (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h. 41.

1

Page 16: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

2

Dengan definisi dari pendidikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

proses belajar mengajar adalah proses yang bertujuan.5Maka dari itu seorang

pendidik sangat membutuhkan metode untuk mencapai tujuan dari

pendidikan tersebut.

Adapun dalam hal kegiatan belajar mengajar yaitu terjadinya

interaksi edukatif antara guru dan anak didik di kelas. Dalam hal

penyampaian pembelajaran guru harus menggunakan strategi yang tepat,

disinilah kehadiran metode menempati posisi yang penting dalam

penyampaian bahan pembelajaran.6 Maka metode itu adalah suatu teknik

penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar murid dapat menangkap

pelajaran dengan mudah, elektif dan dapat dicerna oleh anak dengan baik,

serta di samping itu penting pula memperhatikan hakikat anak didik yang

hendak di didik, dan bahan pelajran yang hendak disampaikan.

Metode adalah jalan yang harus ditempuh dalam rangka

memberikan sebuah pemahaman terhadap murid tentang pelajaran yang

mereka pelajari. Metode sangat penting dan yang harus dimiliki oleh seorang

guru sebelum memasuki ruang belajar dan harus dipakai oleh guru. Metode

sangat berpengaruh besar dalam pengajaran, dengan metode nilai bisa baik

atau bisa buruk, dengan metode pula pembelajaran bisa sukses atau gagal.

Kebanyakan seorang guru yang menguasai materi tetapi bisa gagal dalam

pembelajaran karna tidak mendapatkan metode yang tepat untuk memberikan

pemahaman pada murid. Oleh karena itu metode sangat berperan penting

5Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2007), h. 22. 6Anisatul Mufaroqah, Strtegi Mengajar, (Yogyakarta TERAS 2009 ) h. 80

Page 17: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

3

dalam pendidikan, karena metode merupakan pondasi awal untuk mencapai

suatu tujuan pendidikan dan asas keberhasilan sebuah pembelajaran.

Metode dalam penerapannya banyak menyangkut permasalahan

individual atau sosial peserta didik itu sendiri, sehingga dalam menggunakan

metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode

pendidikan. Sebab metode pendidikan itu merupakan sarana atau jalan

menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang

pendidik haruslah mengacu pada metode pendidikan tersebut. Jadi metode

dapat dikatakan bahwa metode itu hanyalah menentukan prosedur yang

diikuti dan di capai.7

Penggunaan metode yang tepat turut menentukan efektivitas dan

efesiensi pembelajaran.8Sedangkan implikasinya pada pembelajaran harus

memberikan pengalaman yang bervariasi dengan metode yang efektif dan

bervariasi juga. Pembelajaran harus memperhatikan minat dan kemampuan

peserta didik, karenapelajaran dapat berjalan lancar bila ada minat belajar

siswa.9Serta minat itu dapat ditingkatkan dengan menggunakan berbagai

metode mengajar yang tepat dengan kondisi peserta didik dan materi

pembelajaran. Apabila proses pembelajaran dilangsungkan dengan metode

yang tidak tepat, maka siswa juga akan kehilangan minat belajar, tidak ada

jaminan untuk perkembangan siswa, tidak ada kesempatan bagi siswa untuk

mewujudkan hasil karya, serta siswa mengalami kesulitan dalam

7Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Dalam Islam(Jakarta: Bumi Aksara 2001 ) h.61

8E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 107. 9S. Nasution, Didaktis Asas-Asas Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 82.

Page 18: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

4

mengembangkan nilai-nilai pembelajaran dan sikap-sikap utama yang

diharapkan.

Dari permasalahan diatas dapat diketahui bahwa pendidikan tidak

hanya dibutuhkan oleh anak-anak yang normal saja, tetapi pendidikan juga

dibutuhkan oleh anak-anak berkebutuhan khusus (autis). Pendidikan pada

anak autis harus lebih diperhatikan, karena tidak semua anak autis mampu

belajar bersama dengan anak-anak pada umumnya, disebabkan anak autis

sangat sulit untuk dapat berkonsentrasi. Dalam kondisi seperti inilah

dirasakan perlunya pelayanan yang mempokuskan kegiatan dalam membantu

peserta didik yang menderita gangguan autis secara pribadi agar dapat

berhasil dalam proses pendidikannya.10

Untuk mewujudkan tingkat minat belajar anak autis dibutuhkan

pendidikan khusus sesuai dengan keadaan kesulitan yang dialaminya,

terutama dalam penerapan metode guru ketika memberikan pemahaman pada

anak autis itu sendiri. Adapun salah satu metode atau tekhnik penyajian yang

dikuasai guru untuk mengajar dengan tepat untuk diterapkan pada anak autis,

yaitu metode demonstrasi, karena metode demonstrasi merupakan metode

mengajar yang sangat efektif, dengan metode mengajar yang memperlihatkan

bagaimana proses terjadinya sesuatu.11

Selanjutnya agar tujuan dari pembelajaran tersebut bisa tercapai

secara maksimal dan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Dengan

10Nuraeni, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Autis di Sekolah Lanjutan Autis Fredofios Yogyakarta”, (Skripsi, Yogyakarta, 2012), h. 4. 11Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Sinar Baru Algensindo, 2014), h. 83.

Page 19: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

5

demikian penerapan metode dalam suatu pembelajaran dapat ditentukan

sesuai dengan materi pembelajran yang di ajarkan, untuk itu perlu diketahui

bahwa dalam proses pembelajaran tidak ada suatu metode yang dianggap

paling baik diantara metode-metode yang lain, namun setiap metode tentu

memiliki karaktristik yang berbeda-beda dengan segala kekurangan dan

kelebihan yang dimilki. Dan suatu metode mungkin sesuai dengan situsi dan

kondisi tertentu, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat diterapkan pada

situasi dan kondisi yang lain, seperti pada pendidikan anak autis di Graha

Autis Kekalek Mataram.

Graha Autis merupakan sebuah lembaga pendidikan yang

menyediakan ruang belajar dan mengajar bagi anak-anak autis dan anak

berkebutuhan khusus. Lembaga ini tidak jauh beda dengan lembaga

pendidikan formal lainnya, yang membuat beda hanyalah orang-orang yang

belajar didalamnya. Dimana anak-anak yang belajar didalamnya adalah

beberapa anak yang kesulitan dalam berintraksi dalam proses pembelajaran

dan memahami pelajaran yang diajarkan. Sehingga dalam disiplin ilmunya

itulah yang disebut anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus (ABK).

Dari hasil observasi sementara, peneliti menemukan bahwa anak-

anak autis tersebut sangat antusias untuk belajar dan memiliki minat belajar

yang kuat. Tetapi untuk mengungkapkan minat belajar yang kuat tersebut

mereka tidak mampu mengkomunikasikan secara verbal sebagaimana anak-

anak normal pada umumnya. Dari kekurangan itu bukan berarti tidak bisa

untuk mengembangkan minat belajar yang dimilikinya, maka untuk itu

Page 20: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

6

dibutuhkan metode pengajaran yang tepat dengan kondisi anak-anak autis

sehingga dapat menutupi kekurangan yang dialaminya.

Di dalam interaksi sosial percakapan timbal-balik cenderung

kurang kecairan dan ketanggapan saat berbicara dengan seseorang yang autis.

Dalam interaksi tersebut kelakuan individu yang satu mempengaruhi,

mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya.12

Bahkan, bagi seorang yang punya ahli verbal, pemahaman dan penggunaan

norma-norma budaya, gambar-gambar ujaran dan idiom-idiom, gestur, kontak

mata dan bahasa tubuh masih tetap tantangan yang besar. Apalagi bagi

individu autis, sering kali kurang mampu daripada rekan sebayanya untuk

menyimpulkan, memahami dan menindaklanjuti emosi orang lain dan kondisi

internalnya sendiri13.

Setiap orangtua yang mempunyai anak penyandang autis pasti

menginginkan kesembuhan bagi anaknya agar bisa berinteraksi dengan

teman-teman dan lingkungannya. Oleh karena itu diperlukan penanganan-

penanganan untuk anak autis melalui metode ataupun terapi serta pendidikan

tertentu. Dalam hal ini, selain orang tua tentu diperlukan dukungan dan

bantuan dari pengasuh, dokter, maupun seorang terapis untuk membantu

menangani anak autis tersebut. Pada dasarnya, ada cara yang dapat dilakukan

untuk menghilangkan beberapa keganjalan yang sering dilakukan oleh

penderita autis, yaitu dengan menggunakan empat macam terapi. Saat ini,

sudah terdapat beberapa terapi bagi penderita autis, baik itu terapi perilaku

12W.A. Gerungan, Psikologi Sosial (Bandung: PT Refika Aditama, 2004), h. 62. 13Anjali Sastry dan Blaise Aguirre, Parenting Anak dengan Autisme (Yogjakarta: Pustaka

Pelajar, 2014), h. 37.

Page 21: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

7

ABA (Applied Behavior Analysis), terapi sensori integrasi, terapi okupasi,

terapi wicara, maupun terapi tambahan seperti terapi musik.14

Oleh karena demikian, anak autis juga memiliki hak untuk

mendapatkan suatu pendidikan yang layak untuk mereka menjalani

kehidupannya. Adapun kesulitan yang harus ditempuh oleh anak autis sendiri

yaitu perkembangan dan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran yang

bersifat akademik maupun nonakademik. Biasanya gangguan perkembangan

ini meliputi cara berkomunikasi, berinteraksi sosial dan kemampuan

berimajinasi15. Tetapi, setiap orangtua yang memiliki anak autis juga

menginginkan anaknya untuk bisa berkembang dan tumbuh dengan perilaku

yang mandiri dan lebih baik, terutama pada perilaku sopan santun yang

membuat orang lain semakin nyaman dengan anaknya.

Dari latar belakang pemikiran di atas peneliti tertarik untuk

meneliti persoalan dimaksud dengan judul “Efektivitas Penerapan Metode

Demonstrasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar PAI Pada Anak

Berkebutuhan Khusus (autis) di Graha Autis Kekalek Mataram”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah efektivitas penerapan metode demonstrasi pada

pembelajaran PAI untuk anak autis di Graha Autis Kekalek Mataram ?

14Sri Mulyati, Penanganan Terhadap Anak Autis, (Semarang: PT. Sindur Press, 2010), h. 28. 15Ibid, h. 9.

Page 22: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

8

2. Apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan metode

demonstrasi untuk meningkatkan minat belajar PAI pada anak autis di

Graha Autis Kekalek Mataram ?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

diharapkan oleh penulis adalah :

a. Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode demonstrasi pada

pembelajaran PAI untuk anak autis di Graha Autis Kekalek Mataram.

b. Untuk mengetahui apa kendala-kendala yang dihadapi dalam

menerapakan metode demonstrasi untuk meningkatkan minat belajar

PAI pada anak autis di Graha Autis Kekalek Mataram.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Manfaat toritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk

menjembatani atau mengintegrasikan antara konsep teoritis dengan

praktis dari keilmuan-keilmuan yang dipelajari mahasiswa di jurusan

Pendidikan Agama Islam khususnya di bidang Mata Kuliah Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus. Juga sebagai

bahan pelajaran dan refrensi bagi mahasiswa selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penilitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi

Jurusan Pendidikan Agama Islam. Bermanfaat bagi lembaga-lembaga

Page 23: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

9

yang terkait seperti Dinas sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM), khususnya bagi Graha Autis (lembaga pendidikan autisme dan

anak berkebutuhan khusus). Adapun yang dirasakan oleh peneliti,

yaitu dapat melihat, dan mengalami secara lebih jelas tentang situasi

dan permasalahan- permasalahan yang kerap terjadi, sehingga peneliti

menjadi lebih peka untuk menghadapi atau mengatasinya.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu melebar dan keluar

dari fokus penelitian maka peneliti membuat batasan dalam penelitian ini

hanya membahas pada hal-hal yang terkait dan ada hubungannya dengan

fokus penelitian yang sudah di ungkapkan sebelumnya mengenai efektivitas

penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan minat belajar PAI pada

anak berkebutuhan khusus (autis) di Graha Autis Kekalek Mataram.

Sedangkan setting atau lokasi penelitiaan yang dipilih adalah salah

satu Lembaga swadaya masyarakat yakni Graha Autis (Lembaga pendidikan

autisme dan anak berkebutuhan khusus) Mataram, yang beralamatkan di Jl.

Gili Air I, Blok A2, No. 18, Kelurahan Taman Sari, Ampenan Selatan.

Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian, karena

Graha Autis sebagai lembaga pendidikan autisme dan anak berkebutuhan

khusus merupakan tempat pelayanan, pengasuhan dan pendidikan anak-anak

penyandang autisme dan anak-anak berkebutuhan khusus sebagai wadah

solusi kepada para orang tua untuk mengantarkan putra putri mereka ke

jenjang pendidikan lanjutan formal melalui sekolah umum.

Page 24: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

10

E. Telaah Pustaka

1. Mustakim. Skripsi, IAIN Mataram, 2014. “Penerapan metode

pembelajaran demonstrasi pada pembelajaran PAI kelas V pokok bahasan

shalat di SDN 12 Sakra Lombok Timur”. Peneliti Mustakim

mempokuskan pembahasannya tentang bagaimana penerapan metode

pembelajaran demonstrasi pada pembelajaran PAI kelas V dengan pokok

bahasan tentang shalat yang lokasi penelitiannya di SDN 12 Sakra

Lombok Timur, untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar, seperti

siswa lebih cepat dalam memahami materi serta terjadi peningkatan pada

pemahaman siswa dalam hal praktiknya dan siswa juga lebih aktif dalam

pembelajaran.16

Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan yaitu tentang efektivitas

penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan minat belajar PAI

pada anak berkebutuhan khusus (autis) adalah peneliti lebih

mempokuskan penelitian pada efektivitas penerapan metode demonstrasi

untuk meningkatkan minat belajar pada anak autis, serta pendidikan

akhlak (kemandirian) pada anak autis.

2. Nikmah. Skripsi IAIN Mataram, 2013. “Penerapan metode demonstrasi

berbasis media gambar untuk meningkatkan kompetensi murid kelompok

B dalam melaksanakan shalat lima waktu pada TK Aisyiyah Bustanul

Atfal Teros Kec. Labuhan Haji”. Peneliti Nikmah mempokuskan

pembahasannya tentang penerapan metode demonstrasi berbasis media

16Mustakim, “Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Pembelajaran PAI Kelas V Pokok Bahasan Shalat Di SDN 12 Sakra Lombok Timur (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2014), h. 68.

Page 25: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

11

gambar dapat meningkatkan kompetensi murid kelompok B dalam

melaksanakan shalat lima waktu pada TK Aisyiyah Bustanul Atfal

Teros.17

Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan yaitu tentang efektivitas

penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan minat belajar PAI

pada anak berkebutuhan khusus (autis) adalah peneliti lebih

mempokuskan penelitian pada efektivitas penerapan metode demonstrasi

untuk meningkatkan minat belajar pada anak autis, serta pendidikan

akhlak (kemandirian) pada anak autis.

3. Lilik Kusumawati. Skripsi IAIN Mataram, 2015. “Pengaruh penggunaan

media gambar terhadap kemampuan komunikasi verbal anak autis di

SDLB Dharma Wanita Mataram tahun pelajaran 2015/2016”. Penelitian

ini menggunakan desain penelitian kolerasional dengan pendekatan

kuantitatif dengan instrument tes hasil belajar dan lembar observasi,

teknik analisis data yang digunakan adalah teknik uji t-tes. Adapun

populasi penelitian ini adalah siswa autis yang berada SDLB Dharma

Wanita Provinsi Mataram yang berjumlah 12 orang anak. Hasil penelitian

ini adalah ada pengaruh media gambar dalam meningkatkan komunikasi

17Nikmah, “Penerapan Metode Demonstrasi Berbasis Media Gambar Untuk Meningkatkan Kompetensi Murid Kelompok B Dalam Melaksanakan Shalat Lima Waktu Pada TK Aisyiyah Bustanul Atfal Teros Kec. Labuhan Haji”, )Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2013), h. 54.

Page 26: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

12

verbal anak autis di SDLB Dharma Wanita Mataram tahun pelajaran

2015/2016.18

Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan yaitu tentang efektivitas

penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan minat belajar PAI

pada anak berkebutuhan khusus (autis) adalah peneliti lebih

mempokuskan penelitian pada efektivitas penerapan metode demonstrasi

untuk meningkatkan minat belajar pada anak autis, serta pendidikan

akhlak (kemandirian) pada anak autis.

F. Kerangka Teoritik

1. Efektivitas

Kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau dapat

membawa hasil.19Efektivitas adalah akibat atau hasil dari sebuah

kegiatan atau rutinitas yang telah dilaksanakan.Efektivitas adalah

sebuah tolak ukur atas keberhasilan suatu lembaga atas pembinaan

terhadap pelaksanaan program yang sudah maupun yang sedang

berjalan. Efektivitas pembinaan dalam sebuah lembaga atau panti

merupakan faktor yang sangat menentukan pada berhasil atau tidaknya

suatu kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang berkaitan erat

dengan program-program suatu lembaga.

18Lilik Kusumawati, “Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap Kemampuan Komunikasi Verbal Anak Autis di SDLB Dharma Wanita Mataram Tahun Pelajaran 2015/2016”, )Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2015). h. 62.

19Susan Dwi Anggriani, “Pengertian Efektivitas dan Landasan Teori Efektivitas”, dalamcontent://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/1014124921.mhtml, diakses pada, Ahad 14 Oktober 2017, pukul 12:10 wita.

Page 27: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

13

Efektivitas berarti terjadi suatu efek atau akibat yang

dikehendaki dalam suatu perbuatan. Setiap pekerjaan yang efisien

tentu juga berarti efektif, karena dilihat dari segi hasil, tujuan, atau

akibat yang dikehendaki dari perbuatan itu telah dicapai secara

maksimal (mutu atau jumlahnya ). Sebaliknya dilihat dari segi usaha

efek yang diharapkan juga telah tercapai dan bahkan dengan

penggunaan unsur usaha secara maksimal.20

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa efektifitas

merupakan suatu hasil yang dapat dicapai dengan kesesuaian dari apa

yang telah dilakukan dengan baik dan tepat.

2. Cara Mengukur dan Mengetahui Efektivitas Pembelajaran

Pembelajaran dapat diukur menggunakan empat indikator, yaitu:21

a. Kualitas pembelajaran, yaitu seberapa besar kadar informasi yang

disajikan sehingga siswa dengan mudah dapat mempelajarinya atau

tingkat kesalahannya semakin kecil. Semakin kecil tingkat

kesalahan yang dilakukan berarti semakin efektif pembelajaran.

b. Kesesuaian tingkat pembelajaran, yaitu sejauh mana guru

memastikan tingkat kesiapan siswa dalam menerima materi baru.

c. Insentif, yaitu seberapa besar usaha guru memotivasi siswa untuk

menyelesaikan atau mengerjakan tugas-tugas dan mempelajari

materi yang diberikan. Semakin besar motivasi yang diberikan,

20Ahmad Muharrar,Efektivitas Rehabilitasi Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual di

LPA NTB(Skripsi, IAIN Mataram, Mataram 2015), h. 10-11. 21Rijal, “Pembelajaran Cara Mengukur dan Mengetahui Efektivitas Pembelajaran”, dalam Content://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist.1014194349.mhtml, diakses pada, Ahad 14 Oktober 2017, pukul 18:48.

Page 28: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

14

semakin besar pula keaktifan siswa sehingga pembelajaran menjadi

efektif.

d. Waktu, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

kegiatan pembelajaran. Pembelajaran menjadi efektif apabila siswa

dapat menyelesaikan pelajaran sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

3. Indikator Pembelajaran Efektif

Adapun indikator untuk mengetahui suatu pembelajaran yang

efektif, yaitu:

a. Pengorganisasian materi yang baik

b. Komunikasi yang efektif

c. Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pembelajaran

d. Sikap positif terhadap siswa

e. Pemberian nilai yang adil

f. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran

g. Hasil belajar siswa yang baik22

4. Metode Demonstrasi

a. Pengertian metode demonstrasi

Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk

melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang

dikehendaki.23

22 Content://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/0102194037.mhtml. Diakses,

taggal 03 Januari 2018, Pukul 08:47 23Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta Timur: Rawamangun, 2011), h. 319.

Page 29: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

15

Sedangkan pengertian metode demonstrasi adalah metode

mengajar yang menggunakan peragaanyaitu untuk memperjelas

suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan

sesuatu kepada anak didik. Dan perakteknya dapat dilakukan oleh

guru itu sendiri atau langsung oleh anak didik dan bisa juga oleh

orang lain.24

Di dalam kenyataannya, cara atau metode mengajar yang

digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara

yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai

pengetahuan, keterampilan, dan sikap (kognitif, psikomotor,

afektif). Khusus metode mengajar di dalam kelas, efektivitas suatu

metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi

dan faktor gutu itu sendiri.

Dengan memiliki pengetahuan secara umum mengenai sifat

berbagai metode, seorang guru akan lebih mudah menetapkan

metode yang paling sesuai dalam situasi dan kondisi pengajaran

yang khusus.25

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode

demonstarsi merupakan suatu metode yang harus diperagakan oleh

guru kepada siswa dengan memperlihatkan secara langsung

peroses terjadinya sesuatu dalam peroses belajar mengajar

24Zakiyah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 296. 25Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 52.

Page 30: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

16

kemudian yang kemudian perateknya dapat dilakukan oleh guru,

peserta didik maupun orang lain yang ada dilingkungan kelas.

Sehingga dapat membantu dengan cepat untuk memberikan

pemahaman pada siswa.

b. Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi

Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode demonstrasi

tersebut, yaitu:26

1). Kelebihan metode demonstrasi

a) Keaktifan peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau

peserta didik diikut sertakan.

b) Pengalaman peserta didik bertambah karena peserta didik

turut membantu pelaksanaan suatu demonstrasi sehingga ia

menerima pengalaman yang bisa mengembangkan

kecakapannya.

c) Pelajaran yang diberikan lebih tahan lama. Dalam suatu

demonstrasi, peserta didik bukan saja mendengar suatu

uraian yang diberikan oleh pendidik tetapi juga

memperhatikannya bahkan turut serta dalam pelaksanaan

suatu demonstrasi.

d) Pengertian lebih cepat dicapai. Peserta didik dalam

menaggapi suatu proses adalah dengan mempergunakan

alat pendengar, penglihat, dan bahkan dengan perbuatannya

26Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h. 314.

Page 31: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

17

sehingga memudahkan pemahaman peserta didik dan

menghilangkan sifat verbalisme dalam belajar.

e) Perhatian peserta didik dapat dipusatkan dan titik yang

dianggap penting oleh pendidik dapat diamati oleh peserta

didik seperlunya. Sewaktu demonstrasi perhatian peserta

didik hanya tertuju kepada suatu yang didemonstrasikan

sebab peserta didik lebih banyak diajak mengamati proses

yang sedang berlangsung dari pada hanya semata-mata

mendengar saja.

f) Mengurangi kesalahan-kesalahan. Penjelasan secara lisan

banyak menimbulkan salah paham atau salah tafsir dari

peserta didik apalagi kalau penjelasan tentang suatu proses.

Tetapi dalam demonstrasi, disamping penjelasan dengan

lisan juga dapat memberikan gambaran konkrit.

g) Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan atau

masalah dalam diri peserta didik dapat terjawab pada waktu

peserta didik mengamati proses demonstrasi.

h) Menghindari “coba-coba dan gagal” yang banyak memakan

waktu belajar, di samping praktis dan fungsional,

khususnya bagi peserta didik yang ingin berusaha

mengamati secara lengkap dan teliti atau jalannya sesuatu.

2). Kekurangan metode demonstrasi27

27Ibid, h. 314.

Page 32: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

18

a) Metode ini membutuhkan kemampuan yang optimal dari

pendidik, untuk itu perlu persiapan yang matang.

b) Sulit dilaksanakan kalau tidak ditunjang oleh tempat, waktu

dan peralatan yang cukup.

c. Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi

Suatu demonstrasi yang baik membutuhkan persiapan yang

teliti dan cermat. Sejauh mana persiapan itu dilakukan amat banyak

tergantung kepada pengalaman yang telah dilalui dan kepad

demonstrasi apa yang ingin disajikan:28

1). Tahap persiapan penerapan metode demonstrasi29

a) Merumuskan tujuan yang jelas, baik dari sudut kecakapan

atau kegiatan yang diharapkan dapat ditempuh setelah

metode demonstrasi berakhir.

b) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demostrasi

yang akan dilaksanakan

c) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.

d) Selama demonstrasi berlangsung, seorang guru

memperhatikan kejelasan keterangan yang disampaikan

atau media yang digunakan.

e) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan

peserta didik.

2). Tahap pelaksanaan penerapan metode demonstrasi30

28Ibid., h. 315. 29Content://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/0102193423.mhtml. Diakses

tanggal, 02 Januari 2018. Pukul 08:30.

Page 33: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

19

a) Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta

didik.

b) Mengingat pokok-pokok materi yang akan

didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran.

c) Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semua

peserta didik mengikuti demonstrasi dengan baik.

d) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif

memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan

didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan.

e) Menghindari ketegangan dan menciptakan suasana yang

harmonis.

3). Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi31

a) Persiapkan alat-alat yang diperlukan.

b) Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang

direncanakan dan apa yang dikerjakan.

c) Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara

perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup

singkat.

d) Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan

menjelaskan alasan-alasan setiap langkah.

30Content://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/0102193423.mhtml. Diakses

tanggal, 02 Januari 2018. Pukul 08:30. 31Content://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/0102193423.mhtml. Diakses

tanggal, 02 Januari 2018. Pukul 08:30.

Page 34: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

20

e) Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan

demonstrasi sendiri langkah demi langkah dan disertai

penjelasan.

Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu metode

sangat membantu guru dalam menyesuikan penerapannya pada siswa,

sehingga penerapan metode tersebut dapat berjalan dengan lancar dan

dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.

5. Minat Belajar

a. Pengertian minat belajar

Minat adalah keinginan yang kuat, gairah, kecendrungan

hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu.32

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan

pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau semakin

dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.33Minat

kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan

terus-menerus yang disertai dengan rasa senang serta minat selalu

diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.

32Suyoto Bakir, Sigit Suryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Tanggerang: Karisma Publishing Group, 2009), h. 379. 33Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 180.

Page 35: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

21

Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua

lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata

“belajar” merupakan kata yang tidak asing, bahkan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam

menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.Kegiatan belajar

mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan.Entah

malam hari, siang hari, sore hari, atau pagi hari.34

Belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan

latihan. Belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang

belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan

melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,

pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya

mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang. Karena

itu seorang yang belajar itu tidak sama lagi dibandingkan dengan

saat sebelumnya, karena ia lebih sanggup menghadapi kesulitan

memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan keadaan. Ia

tidak hanya menambah pengetahuannya, akan tetapi dapat pula

menerapkan secara fungsional dalam situasi-situasi hidupnya.35

Minat belajar adalah suatu faktor yang sangat penting

dalam keberhasilan belajar, karena minat merupakan kunci sukses

dalam belajar, dengan adanya minat berarti siswa memiliki

perhatian serta kepentingan dalam belajar.

34Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 12. 35S. Nasution, Didaktis Asas-Asas Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h. 34-35.

Page 36: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

22

Menurut Sardiman menjelaskan bahwa, “...minat belajar

adalah suatu kecendrungan akan kepentingan belajar yang timbul

tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat partisipasi,

pengalaman dan kebiasaan terhadap aktivitas belajar.”36

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila

bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,

maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak

ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia

memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang

menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan di simpan karena

minat menambah kegiatan belajar.

b. Cara meningkatkan minat belajar

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya

adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi

yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai

individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana

pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya,

melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya.

Dengan demikian, adapun cara untuk meningkatkan minat

belajar siswa, yaitu:37

1) Dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.

2) Pengajar berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa.

36Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Pres, 1998), h.

76.

37Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang..., h. 181.

Page 37: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

23

3) Menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita

sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.

4) Pengajar dapat memakai insentif (alat) yang dapat

membangkitkan motivasi siswa, dan minat terhadap bahan yang

diajarkan.

c. Faktor yang mempengaruhi minat belajar

Minat belajar tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh

kemudian.Minat belajar penyokong belajar. Walaupun minat

belajar bukan hal yang hakiki untuk mempelajari hal tersebut,

asumsi menyatakan bahwa minat belajar akan membantu seseorang

mempelajarinya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat

belajar yaitu:38

1) Minat

Minat belajar seseorang akan menjadi semakin tinggi bila

disertai minat, baik itu minat yang bersifat internal ataupun

eksternal.

2) Belajar

Minat belajar dapat diperoleh melalui belajar, karena

dengan belajar siswa yang semula tidak menyenangi suatu

pelajaran tertentu, lama kelamaan lantaran bertambahnya

pengetahuan mengenai pelajaran tersebut, minat belajarpun

38http://meiske-katampuge.blogspot.co.id/2013/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-minat_7.html?m=1.Diakses pada, senin, 24 April 2017.Pukul, 09.52.

Page 38: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

24

tumbuh sehingga akan lebih giat lagi mempelajari pelajaran

tersebut.

3) Bahan pelajaran dan sikap guru

Faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat

belajar adalah factor bahan pelajaran yang diajarkan pada siswa.

Bahan pelajaran yang menarik minat belajar siswa, sering

dipelajari oleh siswa yang bersangkutan. Dan sebaliknya bahan

pelajaran yang tidak menarik minat belajar siswa tentu

dikesampingkan oleh siswa itu sendiri.39

4) Keluarga

Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh

karenanya keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan

minat belajar seorang siswa terhadap pelajaran. Apa yang

diberikan oleh keluarga sangat berpengaruh bagi perkembangan

jiwa anak. Dalam proses perkembangan minat belajar

diperlukan dukungan perhatian dan bimbingan dari keluarga

khususnya orang tua.

5) Teman pergaulan

Melalui pergaulan seseorang dapat terpengaruh arah minat

belajarnya oleh teman-temannya, khususnya teman akrabnya.

6) Lingkungan

39http://meiske-katampuge.blogspot.co.id/2013/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-minat_7.html?m=1. Diakses pada, senin, 24 April 2017.Pukul, 09.52.

Page 39: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

25

Melalui pergaulan seseorang dapat terpengaruh minat

belajarnya. Karena minat belajar dapat diperoleh dari kemudian

sebagian dari pengalaman mereka dari lingkungan dimana

mereka tinggal.

7) Cita-cita

Setiap manusia memiliki cita-cita didalam hidupnya,

termasuk para siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar

siswa, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan

dari minat belajar seseorang dalam prospek kehidupan dimasa

depan.

8) Bakat

Melalui bakat, seseorang memiliki minat belajar. Karena

dengan mengembangkan bakat yang sesuai dengan minat pasti

menghasilkan yang memuaskan terutama untuk seseorang

tersebut.40

9) Hobi

Bagi setiap orang, hobi merupakan salah satu hal yang

menyebabkan timbulnya minat belajar.Dengan demikian, faktor

hobi tidak dapat dipisahkan dari faktor minat belajar.

10) Media massa

Apa yang ditampilkan di media massa, baik media cetak

ataupun media elektronik, dapat menarik dan merangsang

40http://meiske-katampuge.blogspot.co.id/2013/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

minat_7.html?m=1. Diakses pada, senin, 24 April 2017.Pukul, 09.52.

Page 40: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

26

khalayak untuk memperhatikan dan menirunya. Pengaruh

tersebut menyangkut istilah, gaya hidup, nilai-nilai, dan juga

perilaku sehari-hari. Minat belajar khalayak dapat terarah pada

apa yang dilihat, didengar, atau diperoleh dari media massa.

11) Fasilitas

Berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang

berada dirumah, disekolah, dan dimasyarakat memberikan

pengaruh yang positif dan negatif. Apabila fasilitas yang

lengkap, maka timbul minat belajar anak untuk menambah

wawasannya, tetapi apabila fasilitas yang ada justru mengikis

minat belajar pendidikannya tentu berdampak negatif bagi

pertumbuhan minta belajar tersebut.41

6. Anak Autis

a. Pengertian anak autis

Autisme sebetulnya berasal dari kata auto yang berarti

sendiri. Untuk itulah mengapa penyandang autism hidup di

dunianya sendiri. Beberapa ahli mengartikan autisme berbeda beda,

diantaranya :

Menurut Kartono Autisme diartikan sebagai gejala menutup

diri sendiri secara total dan tidak mau berhubungan lagi dengan

dunia luar karena keasyikannya yang ekstrim dengan pikiran dan

fantasi sendiri. Autisme merupakan gangguan yang parah pada

41http://meiske-katampuge.blogspot.co.id/2013/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

minat_7.html?m=1. Diakses pada, senin, 24 April 2017.Pukul, 09.52.

Page 41: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

27

kemampuan komunikas yang berkepanjangan yang tampak pada

usia tiga tahun pertama. Ketidakmampuan berkomunikasi ini

diduga mengakibatkan anak penyandang autis menyendiri dan

tidak ada respon terhadap orang lain42.

Sedangkan Yuniar menambahkan bahwa autisme adalah

gangguan perkembangan yang kompleks, dan memengaruhi

perilaku, yang akibatnya membuat penderita menjadi kekurangan

kemampuan berkomunikasi, hubungan sosial dan emosional

dengan orang lain, sehingga sulit untuk mempunyai keterampilan

dan pengetahuan yang diperlukan sebagai anggoa masyarakat.

Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

autisme adalah gejala menutup diri secara total, dan tidak mau

berhubungan lagi dengan dunia luar, serta merupakan gangguan

perkembangan yang kompleks, memengaruhi perilaku, dengan

akibat kekurangan kemampuan komunikasi, hubungan sosial dan

emosional dengan orang lain.43

Definisi gangguan autistik dalam DSM-IV (Diagnostic

Statistical Manual, edisi ke-4).

1) Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang ditunjukkan

oleh paling sedikit dua diantaranya :

42Sri Mulyati, Penanganan Terhadap… ,h. 09-10.

43Ibid, h. 11.

Page 42: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

28

a) Ciri gangguan yang jelas dalam penggunaan berbagai

perilaku nonverbal seperti kontak mata, ekspresi wajah,

gesture, dan gerak isyarat untuk melakukan interaksi sosial.

b) Ketidakmampuan mengembangkan hubungan pertemanan

sebaya yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.

c) Ketidakmampuan merasakan kegembiraan orang lain.

d) Kekurangmampuan dalam berhubungan emosional secara

timbal balik dengan orang lain44.

2) Gangguan kualitatif dalam berkomunikasi yang ditunjukkan

oleh paling sedikit salah satu dari yang berikut ini :

a) Keterlambatan atau kekurangan secara menyeluruh dalam

berbahasa lisan.

b) Ciri gangguan yang jelas pada kemampuan untuk memulai

atau melanjutkan pembicaraan dengan orang lain meskipun

dalam percakapan sederhana.

c) Penggunaan bahasa yang repetitive (diulang-ulang) atau

stereotip (meniru-niru) atau bersifat idiosinkratik (aneh).

d) Kurang beragamnya spontanitas dalam permainan pura-

pura atau meniru orang lain yang sesuai dengan tingkat

perkembangannya.

3). Pola minat perilaku yang terbatas, repetitive, dan stereotip.

44Theo Peeters, Panduan Autisme Terlengkap (Jakarta: PT Dian Rakyat, 2009) , h. 1-2.

Page 43: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

29

a). Meliputi keasyikan dengan satu atau lebih pola minat yang

terbatas atau stereotip yang bersifat abnormal baik dalam

intensitas maupun fokus.

b). Kepatuhan yang tampaknya didorong oleh rutinitas atau

ritual spesifik (kebiasaan tertentu) yang nonfungsional (tidak

berhubungan dengan fungsi).

c). Perilaku gerakan repetitife dan stereotip (seperti terus-

menerus membuka-tutup genggaman, memuntir jari atau tangan

atau menggerakkan tubuh dengan cara yang kompleks).

d). Keasyikan yang terus-menerus terhadap bagian-bagian dari

sebuah benda.45

Tidak seperti kondisi medis yang lain, autisme tidak bisa

dideteksi lewat tes darah atau pemindaian otak. Para spesialis pun

mencari perilaku spesifik di tiga aspek tersebut untuk menemukan

apakah seseorang memiliki autisme atau tidak, ketiga aspek

tersebut adalah:.

1) Interaksi Sosial : umumnya sulit bagi individu di spektrum

autisme yang ingin berbagi pengalaman dengan orang lain.

Para klinis menduga ia mengalami ketidakmampuan untuk

memahami perasaan dan emosi orang lain.

2) Komunikasi: Kesulitan berkomunikasi berjangkauan dari

ketidakmampuan memproduksi kata-kata yang bermakna hingga

45Ibid., h. 2.

Page 44: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

30

problem memahami dan mengkontekskan apa yang dikatakan,

ditulis atau diekspresikan orang lain secra non-verbal. Persolaan

umum bagi individu di spektrum autisme yang ini adalah

ketidakmampuan mempertahankan percakapan yang lazim,

contohnya melantur kemana-mana, dan bergumam sendiri tidak

jelas.

3) Minat dan prilaku : Individu dengan autisme cenderung

menampilkan perilaku yang dianggap orang lain tidk lazim atau

tidak biasa. Perilaku ini bisa meliputi gerakan tubuh berulang

dan gerakan fisik yang menarik perhatian seperti bertepuk

tangan.46

Autisme merupakan cacat yang terjadi selama

perkembangan anak yang ditandai dengan lemahnya kemampuan

berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan berperilaku secara normal

dan umumnya tampak sebelum anak berumur dua atau tiga tahun.

Diperkirakan 1 dari 150 anak mengalami autism spectrum disorder

(ASD), dimana anak laki-laki punya peluang empat kali lebih besar

dibandingkan dengan anak perempuan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa deteksi dan adanya campur tangan dini adalah

hal paling penting untuk mempersempit dampak autisme yang

melumpuhkan47.

46Anjali Sastry dan Blaise Aguirre,Parenting Anak dengan Autisme(Yogjakarta: Pustaka

Pelajar, 2014), h. 22-23.

47Tara Delaney, 101 Permainan dan Aktivitas untuk Anak-anak Penderita Autisme, Asperger, dan Gangguan Pemrosesan Sensorik ( ANDI: Yogyakarta, 2000), h. 254.

Page 45: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

31

Bahasa tidak bisa dipisahkan dari interaksi sosial, dan

individu autis biasanya bermasalah dengan bahasa. Namun, masih

terdapat campuran riil antara kekuatan dan persoalan. Putra-putri

anda mungkin lulus saat membaca kata-kata (dekoding) namun

berjuang keras untuk bisa menafsirkan bahkan cerita yang paling

sederhana. Beberapa individu autis adalah pengeja yang sempurna

dari beberapa anak bahkan bisa belajar bahasa asing dengan

mudah. Sedangkan yang lain terus menghadapi tantangan untuk

bisa menghasilkan ujaran atau ungkapan yang benar gramatikanya,

atau memahami materi yang diucapkan dan ditulis48.

Kata “autisme” tetap menimbulkan kebingungan karena,

tanpa melihat semua publikasi dan bukti ilmiah terbaru, banyak

orang tetap mengaitkan sindrom autisme dengan satu gejala

penarikan diri. Walau demikian, bagi yang membaca definisi

autisme dengan hati-hati dapat menyimpulkan bahwa penarikan

diri mungkin terjadi, tetapi bukan merupakan ciri pokok dalam

diagnosa autisme. Banyak penyandang autisme tidak menarik diri

lagi tapi tetap menderita “kesepian”49.Salah satu aspek kesulitan

yang dimiliki oleh para penyandang autisme dalam interaksi sosial

dijelaskan dalam hipotesis “teori pikiran” dari Uta Firth dan rekan-

rekannya. Dalam bukunya Autism Explaining the enigma (Autisme

menjelaskan teka-teki), memproduksi sebuah lukisan dari George

48AnjaliSastry dan Blaise Aguirre,Parenting Anak…,h. 36.

49Theo Peeters, Panduan Autisme…,h. 107-108.

Page 46: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

32

la Tour. Setelah memperhatikan lukisan tersebut anda dapat

menebak apa yang sedang terjadi dalam fikiran. Untuk

menyusunnya secara agak abstrak, dengan mengamati penampilan

luar sesuatu, atau berusaha menebak makna yang ada di

dalamnya.Dapat ditahu bahwa membaca perilaku dan wajah serta

membuat hipotesis atau dugaan tentang apa yang sedang

dipikirkan, dirasakan, dan direncanakan seseorang. Dengan kata

lain memiliki sebuah “teori pikiran”, dapat diketahui bahwa ada

emosi dan niat yang tersembunyi di balik apa yang dilihat secara

apa adanya50.

Penyandang autisme memilki kesulitan “membaca” emosi,

niat dan pikiran. Secara luas mengalami “buta pikiran”, buta secara

sosial. Dan tidak memiliki atau hanya sedikit memiliki “teori

pikiran”. Dalam hal ini Firth menyebut sebagai para ahli yang

kaku, sebuah tindakan benar-benar hanya merupakan sebuah

tindakan, makna dibalik tindakan tersebut seringkali terabaikan.

Tampaknya tidak memikirkan orang lain, tapi ini bukan merupakan

masalah egoisme emosional. Tapi lebih merupakan masalah

kekakuan kognitif )kesulitan mereka dengan “metafisik”). Dalam

hal ini berbeda sama sekali dengan penderita kelainan psikotik

tertentu yang melihat pemikiran dan niat di balik segala hal

50Ibid, h. 110-111.

Page 47: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

33

(memiliki pikiran yang delusif atau bersifat khayal)51. Bagi para

penyandang autisme hidup bagaikan sebuah “permainan” panjang

dengan aturan-aturan yang jauh lebih rumit dibandingkan aturan

dalam permainan sepak bola.

Pembagian penyandang autisme dewasa kedalam kelompok

“penyendiri” dan “aktif tapi aneh”, seperti berasal dari Lorna Wing.

Sekitar 20 tahun yang lalu dia dan Judith Gould memulai sebuah

penelitian untuk melihat konsekuensi-konsekuensi bagi pendidikan

penyandang autisme muda dan gangguan-gangguan yang terkait.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 21 dari 10.000 anak dari

kelompok usia yang sama memilki kesulitan dalam perkembangan

kemampuan berkomunikasi, kemampuan interaksi sosial, dan

imajinasi sekaligus. Proporsi pada anak muda yang lebih besar dari

anak yang menderita Sindrom Kanner atau Autisme Klasik,yang

hanya diderita oleh 5 dari 10.000 anak. Menurut Leo Kanner,

gejala-gejala autisme yang utama adalah :

a) Ketidakmampuan anak untuk berhubungan secara normal

dengan orang lain dan situasi sejak lahir.

b) Perkembangan niat dan perilaku repetitif yang rumit

c) Keinginan yang kompulsif (memaksa) untuk mempertahankan

kesamaan.52

51Ibid, h. 112.

52Ibid., h. 120.

Page 48: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

34

Gangguan-gangguan dalam berkomunikasi, interaksi sosial

dan imajinasi sering saling berkaitan sehingga semuanya dapat

digambarkan sebagai tiga serangkai. Anak-anak yang menderita

tiga serangkai ini mungkin mendapati keseluruhan pola minat yang

didominasi oleh aktivitas-aktivitas stereotip yang repetitif, yang

dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Anak-anak yang dikelompokkan sebagai anak-anak

penyendiri memiliki masalah perilaku yang menunjukkan sedikit

kesadaran. Masalah yang meliputi perilaku buruk seperti

mengamuk, secara tidak terduga menggigit, memukul atau

mencakar, melukai diri-sendiri, berkeliaran tanpa tujuan jelas,

berteriak, meludah atau mencoret-coret. Perilaku stereotip itu

biasanya sederhana dan diatur sendiri, seperti melihat gerakan jari,

melambai-lambaikan tangan atau mengayunkan badan kedepan dan

belakang.Anak-anak yang “pasif” biasanya berperilaku paling baik

selama anak-anak dapat mengikuti rutinitas harian yang dapat

dipercaya. Permainan imajinatif yang dilakukan anak-anak autis

biasanya tidak ada atau hanya terdiri dari perilaku meniru aktivitas

anak-anak lain, sebagai contoh memberi makan atau memandikan

boneka.

Permainan mereka tidak memilki spontanitas dan sifat

inventif (berdaya cipta), hanya bersifat repetitif dan terbatas

cakupannya. Anak-anak yang ”aktif tapi aneh” memiliki gabungan

Page 49: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

35

berbagai gangguan perilaku yang diarahkan secara sosial dan

masalah yang berkaitan dengan tiadanya kesadaran sosial yang

membingungkan para orang tua dan guru. Banyak yang melakukan

aktivitas-aktivitas repetitif seperti membangun dan membangun

kembali jaringan jalan dan jembatan dengan pola imajinasi yang

sama, atau bermain “permainan pura-pura”, sebagai contoh

menjadi sebuah benda mati seperti kereta api, binatang atau tokoh

dari film seri di televisi. Rutinitas repetitif dengan benda biasanya

kemudian digantikan oleh minat yang lebih abstrak. Kemungkinan-

kemungkinan adanya minat tersebut sangat bervariasi. Minat-minat

ini dengan sendirinya tidak abnormal karena kesetiaan terhadap

minat tersebut, dengan ketiadaan minat terhadap hal-hal yang lain.

Anak-anak ini memilki sedikit atau tidak sama sekali pemahaman

terhadap penggunaan praktis minat-minat tersebut dalam kehidupan

sehari-hari53.

Anak-anak penyandang tiga serangkai gangguan sosial,

komunikasi dan imajinasi mungkin dilahirkan tanpa atau dengan

terbatas tetapi kapasitas untuk memahami dan menghasilkan suara-

suara spesifik yang normal. Anak-anak autis juga tidak memiliki

kemampuan untuk menghayati lingkungan dan membentuk

pemahaman yang kompleks mengenai lingkungan, dan untuk

menyadari bahwa manusia sangatlah penting dan merupakan mitra

53Ibid, h. 120-121.

Page 50: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

36

potensial dalam proses pertukaran sosial. Hal ini memiliki

konsekuensi sosial yang serius bagi perkembangan interaksi sosial

dua arah, pemahaman dan penggunaan komunikasi verbal dan

nonverbal serta permainan “pura-pura” yang simbolik.Perilaku

repetitif yang khas pada anak-anak penyandang autisme mungkin

merupakan sebuah pengganti bagi rutinitas dan kegiatan yang

mengarah pada satu tujuan54.

G. Metodologi Penelitian

Pada hakikatnya penelitian adalah suatu cara yang pernah ditempuh

dilakukan dalam mencari kebenaran. Cara mendapatkan kebenaran itu

ditempuh melalui metode ilmiah.55

Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap

berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data.Sebab

data yang diperoleh dalam suatu penelitian merupakan gambaran dari obyek

penelitian.

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi dan tindakan. Secara holistik dan dengan cara deskripsi

54Ibid., h. 125.

55Subana, Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h. 10.

Page 51: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

37

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.56

Pendekatan yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif

untuk mengumpulkan dan memaparkan data mengenai tingkat efektivitas

penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan minat belajar PAI

pada anak berkebuthan khusus (autis) di Graha Autis(Lembaga Pendidikan

Autisme dan Anak Berkebutuhan Khusus ) Kekalek Mataram.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai human instrumen,

yaitu menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,

menafsirkan data dan membuat kesimpulan. Sedangkan instrument

pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-

alat bantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan

untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi sebagai

instrument pendukung. Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung

di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang

diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan

informan dan atau sumber data lainnya di sini mutlak diperlukan.

Peneliti sebagai instrument tunggal (Human Instrument) dengan

cara terjun langsung ke lapangan atau observasi partisipasif. Adapun unsur

56Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 6.

Page 52: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

38

informan terdiri dari kepala lembaga, para pengasuh, para orang tua anak

penyandang autisme, dan anak-anak penyandang autisme.

3. Sumber Data Penelitian

a. Data Primer

Adapun yang menjadi sumber data primer dari penelitian ini adalah

ibu Rita Susanti, S.Pd. selaku Kepala Lembaga Graha Autis sekaligus

menjadi pengasuh anak-anak penyandang autis. Dan data lain juga

peneliti dapatkan dari pengasuh lain dan orang tua anak penyandang

autisme.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan

dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat

pribadi, buku harian, notula rapat perkumpulan, sampai dokumen-

dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah.Data sekunder juga

dapat berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi,

lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementrian-

kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi historis, dan

sebagainya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam

penelitian, bahkan merupakan keharusan bagi seorang peneliti dalam

penelitian. Adapun dalam memperoleh data yang di perlukan dalam

penelitian ini di antaranya:

Page 53: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

39

1. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti.Observasi menjadi salah satu

teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian,

direncanakan dan dicatat secara sistematis, dan dapat dikontrol

realibilitas dan validitasnya.Dalam menggunakan teknik observasi

yang terpenting adalah mengandalkan pengamatan dan ingatan

peneliti.57

Macam-macam Observasi

a) Observasi Partisipan

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan

sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

sebagai sumber data penelitian.58

Observasi partisipan merupakan observasi yang dilakukan

oleh peneliti yang berperan sebagai anggota yang berperan serta

dalam kehidupan masyarakat topik penelitian.Biasanya peneliti

tinggal atau hidup bersama anggota masyarakat dan ikut terlibat

dalam semua aktivitas dan perasaan masyarakat.Selanjutnya

peneliti memainkan dua peran, yaitu pertama berperan sebagai

peserta dalam kehidupan masyarakat, dan kedua sebagai peneliti

57Husaini Usman dan Purnomo Seiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:

Bumi Aksara, 2004), h. l54.

58Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 145.

Page 54: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

40

yang mengumpulkan data tentang perilaku masyarakat dan

perilaku individunya.

b) Observasi Non-partisipan

Adalah observasi yang menjadikan peneliti sebagai

penonton atau penyaksi terhadap gejala atau kejadian yang

menjadi topik penelitian.Dalam observasi jenis ini peneliti

melihat atau mendengarkan pada situasi sosial tertentu tanpa

partisipasi aktif di dalamnya.59

2. Wawancara

Wawancara dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan untuk

mendapatkan informasi atau data dari responden dengan cara bertanya

langsung secara bertatap muka (face to face). Kualitas hasil

wawancara banyak dipengaruhi oleh kemampuan pewawancara dalam

membangun dan mengembangakan interaksinya dengan responden.

Selain faktor pewawancara dan responden, kualitas data hasil

wawancara juga dipengaruhi oleh situasi wawancara dan topik

penelitian yang biasanya tertuang dalam bentuk kuesioner (daftar

pertanyaan).Dari keempat faktor ini, posisi pewawancara sangatlah

menentukan.Artinya, pewawancara dituntut mampu mengadakan

pendekatan kepada responden, menjelaskan topik penelitian dengan

59Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data(Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 39-40.

Page 55: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

41

baik kepada responden sehingga dapat membangun dan menciptakan

situasi yang kondusif terhadap kelancaran wawancara.60

Wawancara merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh

seseorang untuk mendapatkan informasi secara langsung dari pihak

responden kepada pewawancara, sehingga pewawancara mendapatkan

hasil yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh responden.

a) Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur dilakukan oleh peneliti bila

mengetahui secara jelas dan terperinci apa informasi yang

dibutuhkan dan memiliki satu daftar pertanyaan yang sudah

disusun sebelumnya yang dapat disampaikan kepada responden.

b) Wawancara Tak Terstruktur

Disebut wawancara tak terstruktur sebab pewawancara

tidak memiliki setting wawancara dengan frekuensi pertanyaan

yang direncanakan yang kemudian ditanyakan kepada responden.

Dengan kata lain, pewawancara dalam wawancara tak terstruktur

secara khas hanya mempunyai satu daftar tentang topik atau isu,

sering dinamakan sebagai suatu interview guide, yang secara khas

dicakup.61

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi

partisipan maupun non-partisipan dan juga teknik wawancara tak

terstruktur sebagai bahan untuk mengumpulkan data-data karena

60Bagong Suyatno dan Sutinah, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Prenada Media

Group, 2007), h. 69-70.

61Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), h. 313.

Page 56: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

42

teknik inilah yang cocok dan sesuai dengan masalah yang diteliti

oleh peneliti juga mempermudah peneliti dalam proses

penelitiannya.

5. Teknik Analisa Data

a. Pengertian Analisis Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar

sehingga dapat di temukan tema dan dapat di rumuskan hipotesis kerja

seperti yang di sarankan oleh data. Dari data-data seperti catatan

lapangan dan tanggapan peneliti, gambar, foto, dokumentasi berupa

laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.Pekerjaan analisis dalam hal

ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan

kode, dan mengkatagorisasikannya. Pengorganisasian dan

pengelolahan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis

kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substansif.62Analisis data

mempunyai dua tujuan, yakni meringkas dan menggambarkan data

dan membuat inferensi dari data untuk populasi dari mana sampel

ditarik.Analisis berarti kategorisasi, penataan, manipulasi, dan

peringkatan data untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan

penelitian. Kegunaan analisis ialah mereduksikan data menjadi

62Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian…, h. 190-191.

Page 57: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

43

perwujudan yang dapat dipahami dan ditafsir dengan cara tertentu

hingga relasi masalah penelitian dapat ditelaah serta diuji63.

b. Analisis Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang

diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata

dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-

kategori atau unsur klasifikasi. Data mungkin telah dikumpulkan

dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen,

pita rekaman) dan biasanya “diproses” sebelum siap digunakan

(melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi

anlisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun

ke dalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan

matematis atau statistika sebagai alat bantu analisis64.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik analisis analisis

kualitatif dalam penelitiannya untuk menganalisis data. Karena

peneliti menggunakan pendekatan penelitain kualitatif dan

mengumpulkan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan

dokumentasi yang kemudian ditulis, dikelompokkan, dan di analisis

sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan.

c. Keabsahan Data

Untuk memperoleh data yang valid peneliti menggunakan beberapa

teknik antara lain :

63Ulber Silalahi. Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT Refika Aditama. 2010), h. 332. 64Ibid, h. 339.

Page 58: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

44

1) Memperpanjang kehadiran peneliti

Untuk mendapatkan data yang valid, maka salah satu cara

yang digunakan yaitu memperpanjang kehadiran peneliti di

lapangan dengan cara mencari data yang memiliki kredibilitas

tinggi dari orang-orang yang dianggap mempunyai nilai informasi

paling akurat, dalam hal ini adalah orang yang terlibat secara

langsung dengan objek peneliti.

2) Pemeriksaan dengan teman sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspose sementara

hasil akhir yang diperoleh dalam diskusi analitik dengan rekan-

rekan sejawat.Teknik ini mengandung beberapa maksud

yaitu:Untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap

terbuka dan kejujuran.

3) Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu, dalam hal ini

bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian dengan

membandingkan serta memanfaatkan sesuatu yang lebih atau kunci

informasi dalam pengecekan data tersebut.65Ada beberapa jenis

triangulasi yaitu:

65Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian…, h. 330.

Page 59: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

45

a). Triangulasi sumber data dilakukan dengan cara mengecek data

yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.66Sedangkan

Moleong menjelaskan bahwa, triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif.67

b). Triangulasi metode

Menurut Patton dalam bukunya Moleong terdapat dua

strategi dalam menggunakan triangulasi dengan metode yaitu,

pertama, pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil

penelitian beberapa teknik pengumpulan data.Kedua, pengecekan

derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang

sama.68

c). Triangulasi teori

Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba dalam

bukunya Moleong, berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat

diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Di

pihak lain Patton berpendapat yaitu, hal itu dapat dilaksanakan dan

hal itu dinamakannya penjelasan banding (rival explanation).69

66Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif…, h. 373.

67Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian…, h. 330. 68Ibid., h. 331.

69Ibid., h. 331.

Page 60: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

46

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Graha Autis

Lembaga ini pada awal terbentuknya bernama Yard Therapy and

Learning – Anak Lombok Mataram pada 18 Agustus 2002 berkedudukan

di Jalan Barito IV/28 Perumnas Tanjung Karang Ampenan – Mataram,

pada tahap ini belum memiliki tempat terapi, tenaga terapis yang

mengunjungi rumah anak pendertia autis dan berkebutuhan khusus. Pada

tahun 2003 s/d 2009 YTAL – Anak Lombok Mataram meminjam ruang

kelas TK Aisiyah 3 sebagai tempat terapi, dan pada Oktober 2009 sampai

Juli 2010 terapi kembali dilakukan di rumah Jl. Barito IV/28 Perumnas.

Pada periode ini, belum YTAL – Anak Lombok Mataram belum memiliki

badan hukum dan pengelolaannya masih sederhana berdasarkan

kepercayaan orang tua siswa dan bedasarkan kekeluargaan70.

Seiring perjalanan waktu, jumlah orang tua anak autis dan

berkebutuhan khusus yang mempercayakan anaknya untuk terapi di YTAL

– Anak Lombok Mataram pun semakin bertambah, kondisi tersebut

mendorong lembaga ini untuk mengembangkan diri, maka pada 28 Juni

2010 YTAL – Anak Lombok Mataram dinyatakan berdiri sebagai badan

hukum dan mulai berkegiatan sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat

berdasarkan Akta Notaris Eka Nugraha, SH., M.Kn. Pada tahun 2010

70Rita Susanti, Wawancara, Graha Autis, 23 September 2017.

46

Page 61: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

47

lembaga ini juga mendapatkan dukungan pembangunan ruang kelas dari

PT. Newmont Nusa Tenggara di atas tanah hibah murni seluas 12 are di Jl.

Gili Air I, Blok A2, No. 18, Kelurahan Taman Sari, Ampenan Selatan.

Mulai dari tanggal 30 Juli 2010 aktivitas terapi telah dilakukan dibangunan

yang baru tersebut, program asrama secara sederhana pun dijalankan serta

proses bimbingan belajar maupun klinik kesehatan sebatas tentang

konsultasi anak autis telah dilaksanakan. Harapan dan cita-cita dari pendiri

dan pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat YTAL – Anak Lombok

Mataram untuk melayani berbagai macam keperluan anak autis dan

berkebutuhan khusus semakin berkembang71.

Program kerja dan kegiatan-kegiatan semakin beragam dan

bertambah luas jangkuan sasarannya. Hal tersebut merupakan dasar

pemikiran pendiri dan para pegiat di YTAL – Anak Lombok Mataram

untuk merubah nama lembaga menjadi “GRAHA AUTIS”, diharapkan

mampu menjadi pusat dunia autis dan anak berkebutuhan khusus di Pulau

Lombok pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Program kerja

pun semakin luas sasarannya, bukan hanya melibatkan anak-anak

penderita saja, namun orang tua dan masyarakat luas.Pelayanan terhadap

anak-anak pun diharapkan mampu menjadi semakin baik.Graha Autis

berdiri bukan hanya karena kehebatan dari para pengelolanya namun

dukungan dari masyarakat dan instansi terkait. Graha Autis akan selalu

terbuka dengan berbagai pihak selama tidak mengikat untuk menjalain

71Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 26 September 2017.

Page 62: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

48

kerja sama dan kemitraan. Semoga Graha Autis dapat selalu memberikan

yang terbaik bagi anak-anak, dunia autis dan anak berkebutuhan khusus,

serta melakukan yang terbaik bagi nusa dan bangsa72.

2. Letak Geografis Graha Autis

Letak geografis Graha Autis yang terletak di tengah-tengah pemukiman

masyarakat dan batas wilayah lembaga adalah :

Sebelah utara berbatas dengan : Perumahan masyarakat kelurahan

Ampenan selatan

Sebelah selatan berbatas dengan : Tanah kosong milik Graha Autis

Sebelah timur berbatas dengan : Jln. Gili Air 1. Taman sari,

Kelurahan Ampenan selatan

Sebelah barat berbatas dengan : Perumahan masyarakat kelurahan

Ampenan

Melihat letak geografis Lembaga Graha Autis yang berada di

tengah-tengah masyarakat sehingga mempermudah akses dan kegiatan-

kegiatan yang ada di dalam lembaga, baik itu kegiatan pendidikan, terapi,

keagamaan dan kegiatan lainnya.Menurut persepsi peneliti sekalipun graha

autis merupakan tempat yang nyaman serta aman bagi anak-anak autisme

dan anak berkebutuhan khusus yang bisa dirasakan seperti berada di rumah

sendiri bersama keluarga sendiri karena di graha autis memang diterapkan

72Observasi, Graha Autis, Kekalek, 26 September 2017.

Page 63: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

49

sistem pengasuhan yang berdasarkan dengan cinta dan kasih sayang

layaknya keluarga sendiri73.

3. Identitas Lembaga

Pada umumnya setiap lembaga mempunyai identitas dan akta

notaris. Begitupula dengan lembaga swadaya masyarakat Graha Autis

(Lembaga pendidikan anak autis dan anak berkebutuhan khusus) Mataram

yang didirikan berdasarkan akta notaris dan identitas sebagai berikut

:Nama Lembaga : Graha Autis

Alamat : Jln. Gili Air 1. Blok A2 No. 18, Taman Sari,

Kelurahan Ampenan Selatan

Telp/Faks : 081999555731

e-mail : [email protected]

4. Sarana dan Prasarana

Graha Autis beralamat di Jl. Gili Air I, Blok A2, No. 18, Taman

Sari, Ampenan Selatan, Mataram Nusa Tenggara Barat memiliki luas areal

sebanyak ±12 are yakni ±10 are lahan tanah masih kosong dan ±2 are

lahan tanah aktif dengan rincian sebagai berikut :

a. 6 Lokal ruang kelas

b. 1 Lokal perpustakaan

c. 4 Lokal kamar asrama

d. 1 Unit Aula

e. 1 Unit Dapur

73Observasi, Graha Autis, Kekalek, 25 September 2017.

74

Observasi, Graha Autis, Kekalek, 25 September 2017.

Page 64: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

50

f. 2 Unit Kamar mandi

g. 3 Buah TV

h. Taman bermain anak75

Selain itu Graha Autis telah mengikuti standar sarana dan prasarana yang

diwajibkan di setiap sekolah untuk memiliki sarana yang mencakup perabotan,

peralatan pendidikan seperti meja dan kursi, media pendidikan, buku dan

sumber belajar lainnya, alat administrasi, belajar-mengajar dan penelitian serta

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran

yang teratur dan berkelanjutan76.

5. Visi dan Misi Graha Autis

a. Visi

Mendidik anak autisme dan anak berkebutuhan khusus lainnya untuk

dapat berkarya dan berguna bagi lingkungan dengan kemandirian penuh.

b. Misi

1) Mengembangkan dan mengoptimalkan bakat dan minat anak autisme dan

anak kebutuhan lainnya.

2) Dapat berkarya untuk masa depanya.

3) Memberikan kesempatan anak autisme untuk dapat dididik secara formal.

4) Memberikan kesempatan pada semua pihak untuk mensosialisasikan

autisme.

5) Menjadi sumber informasi bagi masyarakat dan instansi-instansi terkait77.

75Observasi, Graha Autis, Kekalek, 26 September 2017.

76Observasi, Graha Autis, Kekalek, 29 September 2017.

77Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 29 September 2017.

Page 65: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

51

6. Tenaga Pengajar Graha Autis

1. Rita Susanti, S.Pd. (owner LSM)

2. Marina, S.Pd.

3. Febriana Harianti, S.Pd.

4. Muliana Amaniatun Aini, S.Pd.

5. Rahayu Hikmayanti, A.Md.

6. Nia Kurnianti, A.Md.Tw.

7. Irawan Mathuriadi

8. Bambang Ibnu Sina, S.Pd.

9. Fathoni Nurkholis, S.E.78

7. Maksud dan Tujuan Graha Autis

a. Maksud

Graha Autis hadir ditengah masyarakat dengan maksud

memberikan pelayanan terbaik kepada berbagai pihak yang terkait dengan

dunia autis dan anak berkebutuhan khusus.Graha autis tidak hanya

melibatkan anak-anak penderita autis dan anak berkebutuhan khusus,

namun melibatkan pula orang tua, masyarakat, lembaga/instansi lainnya

yang memiliki kepedulian terhadap dunia autisme dan anak berkebutuhan

khusus. Graha autis pun berharap dapat meringankan beban orang tua

penderita autis dan orang tua anak berkebutuhan khusus yang tidak mampu

(secara ekonomi) untuk melaksanakan terapi dan latihan menjalani

kemandirian hidup bagi anak-anak mereka, serta Graha Autis sebagai

78Nia Kurnianti,wawancara, Graha Autis, Kekalek, 29 september 2017.

Page 66: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

52

solusi bagi orang tua dalam memecahkan masalah dan mencari solusi bagi

orang tua yang ingin mengantarkan putra-putrinya ke jenjang pendidikan

lanjutan formal melalui sekolah umum79.

b. Tujuan

1) Graha Autis sebagai pusat kegiatan dunia autisme dan anak

berkebutuhan khusus. Melibatkan anak-anak autis, anak-anak

berkebetuhan khusus, orang tua, masyarakat dan lembaga/instansi

terkait lainnya.

2) Membantu orang tua mencari alternatif-alternatif efektifitas

pembelajaran anak autis dan anak berkebutuhan khusus dalam

mempersiapkan memasuki sekolah formal.

3) Mewujudkan anak autis dan anak berkebutuhan khusus agar

mendapatkan pendidikan yang layak. Mempersiapkan anak-anak autis

untuk mengikuti sekolah formal dengan melibatkan shadow teacher

atau guru pendamping serta melakukan pendekatan inquiry kepada

sekolah-sekolah umum dan masyarakat agar para guru dapat memahami

dunia anak autis dan anak berkebutuhan khusus dalam memenuhi

kebutuhan-kebutuhan anak-anak autis dan anak yang berkebutuhan

khusus.

4) Memberikan harapan anak autis dan anak berkebutuhan khusus masa

depan yang layak. Graha autis berusaha mempersiapkan anak autis dan

79Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

Page 67: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

53

anak berkebutuhan khusus untuk mampu menghadapi masa depan

secara mandiri.

5) Mempersiapkan masa depan anak autis dan berkebutuhan khusus untuk

mampu ikut berkarya dan berkreasi sebagai mata pencaharian mereka.

Selain itu melibatkan orang tua anak autis dan anak berkebutuhan

khusus yang tidak mampu (secara ekonomi) agar mampu hidup secara

layak.

6) Mewujudkan komunitas peduli autisme dan anak berkebutuhan khusus,

sebagai wadah kepedulian masyarakat terhadap dunia autis dan anak

berkebutuhan khusus dengan membentuk satu perkumpulan masyarakat

peduli anak autis dan anak berkebutuhan khusus.

7) Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk melaksakan program

kerja sebagai solusi terbaik bagi dunia autisme dan anak berkebutuhan

khusus80.

8. Program Kerja LSM-Graha Autis

a) Therapy

Secara umum anak autis memiliki ciri-ciri autis dominan yaitu

kurangnya inisiatif untuk berkomunikasi, mengalami kesulitan verbalisme,

selalu berbicara tidak jelas, mengulang-mengulang kata yang didengarnya

atau sama sekali tidak berkomunikasi, adanya perilaku yang tidak terarah

dan tidak wajar yang cenderung agresif. Disamping itu gangguan motorik

kerap menyertai anak autis. Graha Autis melayani terapi yang bertujuan

80Rita Susanti , wawancara, Kekalek, 23 September 2017

Page 68: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

54

untuk lebih fokus melayani pada gangguan autis atau kelainan yang telah di

diagnosis seperti gangguan komunikasi, gangguan perilaku, gangguan

motorik, gangguan sosialisasi atau interaksi sosial, dan gangguan

intelegensi.81

b) Klinik kesehatan

Graha Autis bermaksud membuka klinik kesehatan bertujuan untuk

melayani masalah kesehatan pada penderita autis secara khusus, dan

masyarakat pada umumnya.Selain itu, klinik ini memberikan pelayanan

konsultasi menjaga kesehatan anak autis termasuk pola makan yang

tepat.Klinik Kesehatan ini juga berharap dapat membantu masalah

kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi82.

c) Pengobatan Herbal (Apotek)

Graha Autis bermaksud untuk memberikan pelayanan pengobatan

secara herbal bagi anak penderita autis.Pengobatan herbal yang diolah

secara alami dinilai lebih ekonomis bagi orang tua pendertia anak autis

karena bahan-bahannya mudah didapatkan dilingkungan sekitar, terutama di

Pulau Lombok lokasi Graha Autis83.

d) PAUD Inklusi

Jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia terus meningkat,

namun keberadaan sekolah inklusi atau sekolah yang memberi perlakuan

sama pada anak normal dan berkebutuhan khusus masih sedikit, apalagi

pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD). Meskipun anak

81Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

82Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

83Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

Page 69: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

55

berkebutuhan khusus belum bisa menerima materi seperti anak lain, tetapi

mengikuti PAUD bisa menjadi ajang sosialisasi dengan teman sebayanya.

Anak autis dan anak berkebutuhan khusus selayaknya diberi perhatian

penuh untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya baik melalui

program inklusi maupun program taman kanak-kanak luar biasa. Hal ini

sangat penting untuk menghindari diskriminasi pendidikan. Oleh sebab

itulah, Graha Autis akan mendirikan PAUD Inklusi untuk autis dan anak

berkebutuhan khusus, namun karena keterbatasan sarana dan prasarana

menunjang PAUD Inklusi ini belum bisa dilaksanakan sesuai rencana84.

e) Bimbingan Belajar

Persiapan belajar materi akademik bagi anak-anak autis dan anak

berkebutuhan khusus yang sudah mampu berkomunikasi secara verbalisasi

dan mampu bersosialisasi agar mereka bisa menempuh sekolah formal

sesuai usianya85.

f) Asrama Autisme dan Anak Berkebutuhan Khusus

Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks

pada anak.Penanganan yang tepat anak dengan autisme untuk dapat

mencapai kemajuan dan mengatasi ketertinggalan, dibutuhkan diagnosis

akurat, pendidikan yang tepat, dan dukungan yang kuat agar anak dengan

autisme tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berhasil.Anak dengan

autis membutuhkan layanan pendidikan yang khusus, dan memerlukan jenis

terapi yang khusus. Untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal anak autis

84Observasi, Graha Autis, Kekalek, 23 September 2017.

85Observasi, Graha Autis, Kekalek, 23 September 2017.

Page 70: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

56

dan anak berkebutuhan khusus sebaiknya diasramakan, karena dapat

membantu dalam pelayanan selama 24 jam, agar dapat memantau kebutuhan

anak tersebut dan memberikan perlakuan, pelayanan serta terapi yang layak

bagi anak autis dan anak berkebutuhan khusus. Untuk itulah, Graha Autis

berharap bantuan untuk membangun asrama bagi anak autis dan anak

berkebutuhan khusus.Saat ini Graha Autis, telah menjalankan program

asrama untuk beberapa orang anak penderita autisme dengan sarana dan

prasaranaya seadanya86.

g) Tempat Penitipan Anak

Graha Autis bermaksud untuk meringankan beban orang tua anak

pada umumnya dan termasuk orang tua anak penderita autis. Anak-anak

membutuhkan perhatian yang pelayanan yang layak, bila orang tua

mengalami permasalahan mengasuh anak ketika ada keperluan atau tidak

memiliki kesempatan, maka Graha Autis adalah orang tua kedua bagi anak-

anak normol, anak autis dan anak berkebutuhan khusus. Graha Autis

bertujuan untuk melayani Tempat Penitipan Anak Autis, baik dalam jangka

waktu beberapa jam maupun dalam beberapa hari87.

h) Kejar Paket A, B, C

Anak-anak autis dan anak berkebutuhan khusus tetap berhak

mendapatkan pendidikan, anak-anak autis dan anak berkebutuhan khusus

juga membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengejar ketertinggalan

dibandingkan anak normal. Bagi anak autis dan anak berkebutuhan khusus

86Rita Susanti, wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

87Rita Susanti, wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

Page 71: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

57

yang telah “pulih” untuk mengejar ketertinggalan di dunia akademi formal,

Graha Autis memfasilitasi untuk meraih dunia pendidikan (SD, SLTP,

SLTA) melalui kejar paket A, B dan C, bertujuan agar masa depan mereka

lebih baik dan dapat merasakan seperti apa dirasakan oleh manusia normal

lainnya88.

i) Taman Bacaan/Perpustakaan Graha Autis

Graha Autis berharap dalam melayani kebutuhan pengetahuan dan

edukasi (pendidikan) masyarakat secara umum dan anak-anak pada

khususnya.Pelayanan ini dalam bentuk menyediakan buku-buku tentang

autis dan anak berkebutuhan khusus, perkembangan mental anak-anak

maupun jurnal-jurnal tentang anak-anak.Selain itu, buku-buku tentang

keilmuan dan pendidikan untuk orang tua dan masyarakat umum juga

disediakan untuk mengisi perpustakaan89.

j) Laboratorium Bahasa Graha Autis

Anak autis umumnya mengalami gangguan komunikasi (berbahasa)

untuk itulah Graha Autis berharap dapat memfasilitasi anak autis untuk

dapat berkomunikasi dengan baik dan benar.Pilihan laboratorium bahasa

bagi anak autis yaitu laboratorium bahasa multimedia berupa perangkat

elektronik audio maupun video yang terdiri dari instructor console sebagai

mesin utama.Selain itu juga dilengkapi dengan perangkat multimedia

lainnya seperti tape recorder, VCD/ DVD Player, monitor atau ada juga

repeater language learning machine.Selain itu ada pula komponen

88Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

89Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

Page 72: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

58

komputer multimedia sebagai komponen tambahan yang dapat

dikombinasikan dengan kesemuanya itu.Artinya, peralatan lab bahasa itu

mencakup berbagai jenis media dengan fungsi masing-masing yang

bervariasi.Dengan laboratorium bahasa multimedia, terapis kreatif dapat

memanfaatkan aneka jenis program pelajaran bahasa baik yang dikemas

dalam bentuk kaset audio, video, maupun CD interaktif. Bahkan, dengan

alat lab bahasa dan software lab bahasa ini terapis juga dapat memanfaatkan

kemampuan dirinya dalam memfasilitasi anak autis agar terlibat dalam

proses komunikasi secara aktif melalui headset dan microphone yang

tersedia pada masing-masing meja90.

k) Taman Seni Graha Autis

Graha Autis berusaha memberikan kesempatan bagi anak autis dan

anak berkebutuhan khusus untuk bisa berkarya.Seni merupakan media yang

tepat sebagai sarana terapi dan melatih perkembangan mental anak autis dan

anak berkebutuhan khusus.Oleh sebab itulah, Graha Autis berharap dapat

mewujudkan wadah berkarya melalui seni anak autis dan berkebutuhan

khusus maupun anak-anak normal lainnya dalam wadah bernama Taman

Seni Graha Autis91.

l) Penyelenggaraan Kegiatan (Event Organizer)

Upaya untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat

khususnya terkait dengan dunia autis, Graha Autis bermaksud

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di luar dari program kerja, yaitu

90Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

91Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

Page 73: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

59

berupa mengadakan kegiatan seminar, jambore anak autis, pameran karya

anak autis dan berkebutuhan khusus, musyawarah anak autis, dan kegiatan

lain-lain yang mendukung perkembangan dunia autis dan anak

berkebutuhan khusus. Kegiatan-kegiatan ini tentu butuh dukungan dari

berbagai pihak, Graha Autis membutuhkan mitra agar dapat menjalankan

kegaitan dengan lancar92.

m) Pusat Pelatihan Volunteer Autism

Graha Autis akan tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi anak

autis dan anak berkebuthan khusus. Untuk mewujudkan hal tersebut

diperlukan pula para terapis yang memiliki keahlian kemampuan

memadai.Graha Autis ikut berperan aktif dalam upaya menciptakan terapis

yang handal, oleh sebab itulah, peluang dibuka selebar mungkin bagi

masyarakat awam untuk menjadi volunteer terapis dan memberikan

pembinaan di Pusat Pelatihan Volunteer Autism yang diselenggarakan oleh

Graha Autis.Semakin banyak masyarakat yang bersedia menjadi volunteer

autism, semakin banyak yang peduli terhadap dunia autis dan anak

berkebutuhan khusus, diharapkan anak-anak autis dan berkebutuhan khusus

semakin banyak mendapatkan perhatian dan pelayanan yang layak di tengah

masyarakat umum93.

n) Pusat Penelitian Autis

Dunia autisme dan anak berkebutuhan khusus sangat kompleks dan

rumit.Graha Autis merasakan sangat perlu ada pengembangan metode

92Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

93Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

Page 74: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

60

ilmiah untuk percepatan penanganan penderita autisme dan anak

berkebutuhan khusus. Karena alasan inilah, Graha Autis berusaha untuk

menghimbau agar berbagai pihak yang peduli terhadap anak-anak pada

umumnya dan anak autis dan berkebutuhan khusus untuk terus mengadakan

penelitian demi memberikan yang terbaik bagi anak-anak penderita autis

dan berkebutuhan khusus, sehingga Graha Autis berharap dapat

mewujudkan pusat penelitan autism, tentunya membutuhkan dukungan

materil dan moral dari berbagai pihak94.

o) Life Skill (Wirausaha)

Salah satu bagian terpenting dari kehidupan adalah memiliki masa

depan yang cerah. Anak autis dan berkebutuhan khusus juga berhak

mendapatakan masa depan cerah. Setelah mereka pulih, tentu kita perlu ikut

memikirkan bagaimana mereka dapat meraih masa depan cerah. Untuk

itulah, Graha Autis berusaha memberikan kemampuan life skill atau

kecakapan hidup dalam bentuk wirausaha bagi anak-anak yang telah pulih

dari derita autisme dan berkebutuhan khusus, minimal untuk bisa hidup

mandiri dan mampu ikut berperan aktif mensejahterakan kehidupan

masyarakat di lingkungan sekitar, terutama keluarga dan kerabat dekat

lainnya95.

p) Workshop Graha Autis

Anak autis dan berkebutuhan khusus membutuhkan tempat untuk

melatih kemampuan kecakapan hidup (life skill) terutama di bidang

94Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

95Rita Susanti ,wawancara, Kekalek, 23 September 2017.

Page 75: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

61

wirausaha.Graha Autis menyadari hal ini, untuk itulah berusaha

menyediakan bengkel kerja bagi anak autis dan berkebutuhan khusus untuk

mengembangkan kemampuan dibidang wirausahan dengan membuka

Workshop Graha Autis96.

q) Koprasi Graha Autis

Anak-anak selepas pada derita autis dan berkebutuhan khusus, akan

beranjak dewasa dan mengalami kehidupan yang normal, anak-anak autis

yang sudah pulih dari autisnya juga harus memiliki penghasilan untuk

mempertahankan hidup di era kekinian. Atas dasar tersebut, Graha Autis

menyediakan Koperasi Graha Autis bagi mereka yang telah memiliki

kemampuan life skill dan berhasil dalam program workshop97.

r) Penerbitan Jurnal Autisme (Media Cetak)

Aktivitas dunia autis dan anak berkebutuhan khusus membutuhkan

dukungan positif dan masyarakat umum. Namun kenyataan berkata lain,

karena keterbatasan pengetahuan masyarakat awam tentang anak autis dan

berkebutuhan khusus mengakibatkan anak autis dan berkebutuhan khusus

kerap mendapatkan perlakukan yang tidak semestinya. Graha Autis

berusaha mengajak masyarakat secara luas ikut serta memperhatikan dan

memberikan perlakuan yang selayaknya, oleh sebab itulah Penerbitan Jurnal

(media cetak) seputar dunia autis dan anak berkebutuhan khusus dirasakan

penting kehadirannya di kehidupan sehari-hari dalam masyarakat

luas.Penerbitan Jurnal ini diharapakan sebagai media publikasi hasil-hasil

96Observasi, Graha Autis, Kekalek, 23 September 2017.

97Observasi, Graha Autis, Kekalek, 23 September 2017.

Page 76: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

62

penelitian tentang anak-anak pada umumnya dan dunia autisme dan anak

berkebutuhan khusus pada umumnya.Selain itu, Jurnal Autisme juga

menyiarkan berita-berita dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pelaku

di dunia autisme dan anak berkebutuhan khusus98.

s) Media Informasi

Perkembangan teknologi informasi di era kekinian, menarik

perhatian Graha Autis untuk ikut serta membangun silaturahmi kepada

masyarakat luas untuk memberikan informasi-informasi seputar aktivitas

dunia autisme dan anak berkebutuhan khusus.Setidaknya sebagai wadah

komunikasi secara luas dunia autisme dan anak berkebutuhan khusus dan

diharapkan ada imbal balik sebagai alat untuk pendataan anak autis dan

berkebutuhan khusus99.

t) Komunitas Peduli Autis

Graha Autis berharap setelah terjalin komunikasi yang baik dengan

masyrakat luas melalui jaringan Penerbitan Jurnal Autisme dan situs media

informasi jaringan internet, akan mewujudkan Komunitas Peduli Autis.

Komunitas ini bersifat terbuka dan kumpulan orang-orang yang peduli

terhadap dunia autisme dan anak berkebutuhan khusus untuk mendukung

agar anak-anak tersebut mendapatkan perlakukan yang layak di masyarakat

umum. Semakin banyak orang yang peduli terhadap dunia autisme dan anak

berkebutuhan khusus, diharapkan semakin cepat pula proses pemulihan

menjadi manusia yang normal.

98Observasi, Graha Autis, Kekalek, 23 September 2017.

99Observasi, Graha Autis, Kekalek, 23 September 2017.

Page 77: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

63

u) Advokasi Graha Autis

Perlindungan terhadap anak perlu semakin ditegakkan, termasuk

pula pelindungan bagi anak autis dan berkebutuhan khusus. Tindakan

pelecahan akan memperburuk kondisi anak penderita autis dan

berkebutuhan khusus. Graha Autis bermaksud untuk ikut berperan aktif

dalam pembelaan hak anak-anak maupun anak autis dan berkebutuhan

khusus. Tentunya Graha Autis membutuhkan dukungan praktisi hukum,

kepolisian dan pihak lainnya untuk proses Advokasi100.

v) Travel Graha Autis

Graha Autis berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi berbagai

pihak, termasuk orang tua yang anaknya menderta autis dan berkebutuhan

khusus. Untuk itulah, Travel Graha Autis akan diwujudkan, melayani antar-

jemput anak-anak penderita autisme dan berkebutuhan khusus101.

9. Potensi LSM Graha Autis

a) Graha Autis didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki yang

berkualifikasi akademik S1 dan berlatar belakang pendidikan khusus. Graha

Autis bekerja sama dengan tenaga terapis sebanyak 10 orang. Graha autis

pun memiliki sumber daya manusia untuk mengelola administrasi lembaga

sebanyak3 orang untuk mendukung kelancaran jalannya lembaga/organisasi.

b) Kepercayaan orang tua menyerahkan anaknya untuk dididik dan diterapi di

Graha Autis telah mencapai 60 orang anak mulai ketika nama lembaga

masih YTAL - Anak Lombok Mataram.

100

Dokumentasi, Graha Autis, Kekalek, 23 September 2017.

101

Dokumentasi, Graha Autis, Kekalek, 23 September 2017.

Page 78: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

64

c) Memiliki sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan pendidikan khusus.

Graha Autis memliki ruang kelas dan alat-alat yang digunakan untuk

administrasi, kegiatan belajar mengajar, penelitian dan sebagainya. Graha

Autis telah mengikuti standar sarana dan prasarana yang diwajibkan setiap

sekolah untuk memiliki sarana yang mencakup perabotan, peralatan

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan

habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sarana dan prasarana

tersebut masih sederhana membutuhkan dukungan materil dan moril dari

berbagai pihak untuk menjalin kerja sama agar sarana dan prasarana tersebut

menjadi lebih ideal dan optimal.102

d) Graha Autis memiliki lahan kosong yang akan digunakan untuk

pembangunan sarana dan prasana memperlancar jalannya program kerja.

Dukungan dari donatur tidak mengikat sangat dibutuhkan untuk

pembangunan aula, asrama dan area bermain agar program kerja dapat

segera dilaksanakan dengan sebagaimana yang telah diharapkan.

e) Graha Autis dipercayakan untuk mengelola dana dari donatur tidak

mengikat dan partisipasi masyarakat terutama orang tua anak penderita

autisme dan anak berkebutuhan khusus sebagai sumber finansial

menjalankan operasional lembaga. Graha Autis telah diberikan kepercayaan

dari donatur tidak mengikat berupa bantuan pembangunan ruang kelas oleh

PT. Newmont Nusa Tenggara.

102Dokumentasi, Graha Autis, Kekalek, 23 September 2017.

Page 79: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

65

f) Kemitraan yang telah dibangun oleh Graha Autis dengan lembaga-lembaga

lain baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah. Graha Autis

membuka lebar peluang kerja sama dengan pihak lainnya selama bersifat

tidak mengikat untuk kepentingan pelayanan terhadap dunia autime dan

anak berkebutuhan khusus.

g) Program kerja Graha Autis dari 22 program kerja telah melaksanakan 4

program kerja yaitu, 1) Terapi anak autisme dan berkebutuhan khusus, 2)

Bimbingan Belajar Anak Autisme, 3) Asrama bagi anak autisme dan

berkebutuhan khusus, 4) Klinik Autime berupa kolsultasi orang tua tentang

perkembangan anak autisme dan berkebutuhan khusus. Graha Autis

membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat melaksanakan 18

program kerja yang belum berjalan secara ideal dan optimal103.

10. Keadaan proses pembelajaran anak-anak di Graha Autis

Sejauh ini kepercayaan orang tua menitipkan anaknya untuk dididik

dan diterapi di Graha Autis telah mencapai 60 orang sejak nama lembaga ini

YTAL Anak Lombok Mataram baik yang sudah masuk sekolah formal dan

yang masih menjalankan proses terapi dan pendidikan sampai sekarang, baik

itu yang menjalani pendidikan dan terapi bolak-balik dari rumah dan juga

anak yang mengikuti program asrama. Adapun daftar nama anak yang masih

menjalan pendidikan dan terapi saat ini adalah sebagai berikut104.

Tabel No. 1.1

Daftar nama anak105

103

Dokumentasi, Graha Autis, Kekalek, 23September 2017.

104

Dokumentasi, Graha Autis, Kekalek, 17 Maret 2017. 105

Dokumentasi, Graha Autis, Kekalek, 17 Maret 2017.

Page 80: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

66

Nama Anak Tempat dan Tanggal Lahir

L/P Tahun Masuk

Theolifus Yudha Goid So’e

22 Juli 2002 L 08 Juli 2010

Ananda Rafiq

Mataram, 12 Juni 2004 L 08 Juli 2010

Happy Adinda Putri Narmada, 19 Juni 2015 P 10 Juni 2009

Andhika Pratama Sweta, 01 November 2005

L 08 Juli 2010

A’an Mataram, 30 Agustus 2003

L 08 Juli 2010

Rofi Mataram, 02 Desember 2005

L 08 Juli 2010

Safitri Amalia Tristanto

Midang, 08 April 2002 P 12 September 2009

Tristan Mataram, 01 Maret 2008

L 09 April 2011

Latifa Mataram, 10 Agustus 2008

P 25 Maret 2011

Tara Sabda Nugraha Sumbawa, 24 Mei 2007

L 12 Mei 2012

Desi Aulia Utari Mataram, 01 Mei 2003 P 06 Februari 2011

I Gusti Agung Ayu Liana P.

Mataram, 18 Mei 2009 P 19 Juni 2012

Mussafaqqul Fikri Mataram, 13 Mei 2008 L 21 September 2012

Abdul Malik Mataram, 19 Mei 1997 L 22 Desember 2003

Mutia Padini Mataram, 18 Agustus 2002

P 30 Agustus 2007

Rian Wira Setia Bakti

Mataram, 20 Oktober 1999

L 11 Desember 2006

Ahmad Bagus Rizaldi

Mataram, 01 November 2000

L 04 Desember 2006

Regina Aprilianna Mataram, 17 April 2000

P 09 September 2004

Nafira Mutmainnah Mataram, 13 Oktober 1993

P 11 September 2003

Taufiq Rahman Mataram, 05 Februari L 22 Januari

Page 81: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

67

Tabel No. 1.2

Daftar nama anak yang mengikuti program Asrama106

NO NAMA Umur L/P Tahun Masuk

1 Alya Najwa 10 Tahun P 08 Juli 2010

2 Muhammad Rahman

12 Tahun L 05 Januari 2013

3 Adinda Putri 11 Tahun P 19 Oktober 2013

4 Lalu Adrian 10 Tahun L 04 Maret 2013

5 Kezia 11 Tahun P 05 Januari 2013

6 Kalia Yuliandani

09 Tahun P 22 Maret 2013

7 Ribat 7 Tahun L 7 Februari 2015

8 Arya 7 Tahun L 30 Agustus 2015

9 Kadek 8 Tahun L 21 Juli 2015

B. Efektivitas Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran PAI

Untuk Anak Autis

1. Proses pembelajaran yang dilakukan di Graha Autis

Dalam proses pembelajaran anak autis juga tidak berbeda dengan

proses pembelajaran anak-anak yang normal, anak autis juga mempelajari

106

Dokumentasi, Graha Autis, Kekalek, 17 Maret 2017.

Hasyim 2000 2007 I Gede Martadinata Mataram, 11 Maret

1999 L 18

September 2007

I Gusti Devi Ayuning P.

Pemenang, 08 Agustus 2002

P 30 Agustus 2010

Page 82: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

68

dasar-dasar pembelajaran, baik itu terkait dengan huruf abjad, angka,

gambar ekspresi, gambar buah, bahkan dengan pembelajaran yang

menggunakan bahasa Inggris. Para guru yang ada di Graha Autis sangat

memperhatikan proses pembelajaran yang diajarkan, sehingga guru dapat

memberikan hasil yang dapat dipahami oleh anak-anak di Graha Autis.

Seperti yang dikatakan oleh ibu Rita salah satu guru di Graha Autis

sebagai berikut:

“Proses pengajaran juga sangat diperhatikan guna mencapai hasil yang baik pula, sehingga jelas bahwa ada perubahan yang terjadi pada anak-anak yang sebelum mulai masuk pendidikan di Graha Autis “.107

Dengan prinsip guru yang demikian membuktikan bahwasanya

sangat besar kepastian anak autis untuk mencapai pendidikan yang baik

dan tepat dengan pembelajaran seperti yang telah dibuktikan dengan hasil

perubahan yang baik pula pada anak-anak di Graha Autis, yang

semulanya orang tua yang menyerahkan anaknya di Graha Autis tanpa

ada pengetahuan yang kemudian anak-anak tersebut menjadi pribadi yang

lebih mandiri dari sebelumnya. Seperti yang dikatakan oleh ibu Rita

Susanti sebagai berikut:

“Anak-anak yang dimasukkan oleh orang tuanya disini memang sebelumnya belum bisa mandiri, untuk diperintahkan, sopan santun (duduk atau berdiri) mereka belum paham, apalagi untuk bisa belajar yang lain, karena memang orang tuanya juga yang belum memahami bagaimana menyikapi anaknya sendiri “.108

107Rita Susanti, wawancara, Kekalek, Senin, 02 Oktober 2017, pukul 10 : 15 Wita. 108Rita Susanti, wawancara, Kekalek, Senin, 02 Oktober 2017, pukul 10 : 35 Wita.

Page 83: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

69

Dari fakta yang terjadi pada orang tua anak autis yang belum bisa

memahami anaknya dalam kondisi yang kurang tersebut semakin

memberikan banyak motivasi pada para guru di Graha Autis untuk

memberikan keyakinan bahwa anak tersebut dapat menjadi lebih baik dari

sebelumnya, dengan demikian para guru menggunakan beberapa metode

untuk memberikan pengajaran yang tepat pada masing-masing anak yang

diajarkan.109

Demikian yang ditemukan oleh peneliti bahwasanya para guru di

Graha Autis sangat berusaha semaksimal mungkin untuk bisa

memberikan suatu proses pembelajaran dengan baik, sehingga dapat

mewujudkan perubahan yang lebih baik untuk anak didik, serta dapat

mendemonstrasikan kembali pembelajaran yang telah dilakukan

sebelumnya. Maka dari itu, perubahan yang terjadi membuat para orang

tua anak autis menjadi semakin banyak peluang untuk melihat

perkembangan anaknya yang semakin membaik.

2. Penerapan metode dalam proses pembelajaran anak di Graha Autis

Dengan penuh kesabaran dan perhatian yang sesuai dengan

kebutuhan dan kekurangan pada anak autis, maka para guru juga

memberikan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat

kemampuan yang mudah diterima oleh anak autis itu sendiri, sehingga

sebagian besar dari guru tersebut menggunakan metode demonstrasi

untuk memudahkan pemahaman pada anak-anak dan dapat

109 Observasi, Graha Autis, Kekalek, 26 September 2017, pukul 10: 40 Wita.

Page 84: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

70

memperagakan atau mengikuti kembali apa yang dicontohkan oleh

gurunya, baik yang diperagakan langsung oleh gurunya ataupun yang

diperagakan oleh guru dengan bantuan media gambar langsung. Dengan

berulang kali guru itu menyampaikan dan memperagakan sesuatu yang

diajarkannya, sehingga anak tersebut dapat mengenalinya serta

memahami ketika ada perintah yang sama.110

Demikian yang peneliti temukan bahwa guru-guru yang menjadi

pendidik bagi anak didik melakukan proses pembelajaran dengan

menerapkan metode yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pemahaman

anak didik, sehingga metode yang tepat bagi individu anak autis dan anak

berkebutuhan khusus adalah penerapan metode demonstrasi sehingga

anak dapat mendemonstrasikan kembali pembelajaran yang telah

dipahami diajarkan pada anak didik.

3. Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi di Graha Autis

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh para guru di Graha

Autis dalam menerapkan metode demonstrasi setiap pada anak didik

yaitu:

a. Memperhatikan kondisi anak didik sebelum memulai proses

pembelajaran.

b. Menyiapkan ala-alat demonstrasi yang sesuai dengan materi

pembelajaran.

c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan kepada anak didik.

110Observasi, Graha Autis, Kekalek, 26 September 2017, pukul 03: 37 Wita.

Page 85: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

71

d. Menarik perhatian anak didik untuk menjadikan anak didik lebih

konsentrasi mengikuti proses pembelajaran.

e. Mendemonstrasikan alat-alat media gambar yang sudah disediakan

sebelumnya.

f. Meminta anak didik untuk mendemonstrasikan kembali apa yang

sudah di demonstrasikan oleh gurunya sebelumnya.

g. Guru dapat melihat kemampuan anak didik setelah melakukan

demonstrasi ulang setelah gurunya.

h. Guru memberikan nilai kepada anak didik.111

Demikian pengamatan yang ditemukan peneliti bahwa langkah-

langkah yang dilakukan oleh setiap guru yang menerapkan metode

demonstrasi pada setiap individu anak autis dan anak berkebutuhan

khusus, bahwa dengan langkah-langkah penerapan metode demonstrasi

yang telah dilakukan memberikan hasil yang efektif untuk pemahaman

anak didik dan penerapan kembali pembelajaran yang di praktekkan anak

didik dalam kesehariannya.

4. Pengembangan minat dan bakat anak di Graha Autis

Para guru di Graha Autis mengetahui bagaimana minat belajar

anak yang kuat dan minat belajar anak yang memang sederhana. Seperti

ungkapan oleh pak Irawan Mathuriadi sebagai berikut:

“ Anak-anak autis juga memiliki minat dan bakat seperti anak normal lainnya, ada yang memang tingkat minat belajar mereka yang tinggi dan ada juga yang tingkat minat belajar mereka yang sederhana, yang kemudian dapat kita kembangkan dan jaga

111 Observasi, Graha Autis, Kekalek, 26 September 2017, pukul 09: 37 Wita.

Page 86: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

72

kemampuan mereka dengan metode pembelajaran yang tepat, contonya salah satunya yang sangat suka dengan bergambar…”112 Memang benar bahwasanya kemampuan anak autis dalam

menangkap pemahaman tidak akan sebanding dengan anak normal,

karena untuk memberikan satu pemahaman pada anak yang memang

minat belajarnya sederhana maka itu membutuhkan waktu minimalnya

satu jam untuk satu materi dengan metode demonstrasi yang berulang

kali, seperti yang diamati peneliti yaitu untuk memberikan pemahaman

yang tepat dengan huruf A saja, guru harus sabar dalam

mendemonstrasikan huruf A, sehingga dapat mengenal huruf A tersebut

dan dapat menulisnya.113Tetapi tidak terlepas dari anak yang proses

pengembangan minatnya tinggi, maka dengan sangat cepat untuk

mengutarakan minatnya, baik itu dengan bimbingan ataupun dengan

sendirinya.

Dari hasil yang ditemukan peneliti terkait dengan kelangsungan

dalam mengamati anak didik dalam proses pembelajaran yang

menerapkan metode demonstrasi dikatakan dapat menjadikan guru

mengetahui minat setiap individu anak didik dan mampu untuk melihat

perubahan yang semakin membaik pada anak didik.

5. Peningkatan pengetahuan anak dari sebelumnya

Adapun perkembangan pengetahuan anak terlihat jelas dengan

metode demonstrasi yang diterapkan di Graha Autis, sebagaimana yang

112Irawan Mathuriadi, wawancara, Kekalek, 30 September 2017, pukul 10: 10 Wita. 113Observasi, Graha Autis, Kekalek, 02 Oktober 2017, pukul 10: 11 Wita.

Page 87: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

73

diamati peneliti, bahwasanya anak-anak di Graha Autis menjadi lebih

pintar dari sebelumnya, baik yang hanya belajar ataupun yang diam di

asrama Graha Autis. Seperti yang dikatakan salah satu pengasuh di Graha

Autis “Kami tahu kemungkinan kesembuhan bagi anak-anak disini

mungkin sangat kecil tetapi sesungguhnya tujuan kami merawat mereka

disini adalah agar mereka bisa lebih baik dari sebelumnya”.114Dengan

bantuan pendidikan dan pembelajaran tersebut memberikan kesan yang

baik pada orang tua anak-anak autis tersebut.115

Demikian yang ditemukan peneliti terkait dengan pengamatan anak

didik yang semakin memiliki perubahan pengetahuan yang lebih luas dari

hari ke hari berikutnya. Melihat perubahan anak didik yang demikian itu

menjadikan peneliti beranggapan bahwa penerapan metode demonstrasi

ini sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan individu anak autis

dan anak berkebutuhan khusus.

6. Proses perkembangan belajar anak di Graha Autis

Anak-anak yang mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan

tekun di Graha Autis, memberikan perubahan yang semakin meningkat

pada setiap individu, yang artinya bahwa bukan hanya perubahan tingkah

laku yang baik saja yang tertanam dalam setiap individu anak, tetapi juga

pada pengetahuan yang telah diajarkan serta anak-anak dapat meniru

kembali apa yang sudah diajarkan, seperti dalam membaca huruf, angka,

warna, huruf hijaiyah, bentuk gambar ekspresi, nama buah, serta gambar-

114Ibu Maria, Wawancara, Graha Autis, Kekalek Mataram, 7 Maret 2017. 115Observasi, Graha Autis, Kekalek, 06 Oktober 2017, pukul 09 : 05 Wita

Page 88: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

74

gambar yang menunjukkan tentang suatu aktivitas. Demikianlah yang

terjadi bahwa anak-anak tersebut ketika duduk sendiri ataupun sesama

temannya berkomunikasi seperti pembelajaran yang sedang berlangsung,

mereka dapat saling bertanya satu sama lain dan mampu menjawabnya

dengan baik dan benar.116

Dari hasil pengamatan peneliti terkait dengan proses

perkembangan belajar anak autis dan anak berkebutuhan khusus di Graha

Autis menyatakan bahwa anak didik memang dapat mendemonstrasikan

kembali apa yang telah diajarkan oleh gurunya, baik ketika anak didik

bersama gurunya ataupun bersama anak didik yang lainnya.

7. Kemampuan-kemampuan anak autis dalam sebuah pembelajaran

a. Bahasa

Anak autis juga memiliki kemampuan dalam berbahasa, baik dari

bahasa komunikasi ataupun bahasa tubuh. Anak autis yang

mempunyai kelemahan dalam bahasa untuk berkomunikasi, maka

yang digunakan untuk komunikasi antar sesama anak autis ataupun

guru dan orang lain adalah dengan menggunakan bahasa tubuh

mereka. Sehingga dapat dipahami oleh siapapun yang berkomunikasi

dengan anak tersebut. Demikian juga dengan anak yang berbakat

dalam bahasa yang kemudian mampu berkomunikasi dengan orang

lain secara tepat, tanpa menggunakan bahasa tubuh mereka sendiri.117

116Observasi, Graha Autis, Kekalek, 04 Oktober 2017, pukul 10 : 05 Wita. 117Nana, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 89: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

75

Demikian hasil wawancara yang didapatkan leh peneliti terkait

dengan kemampuan anak dalam memahami bahasa, bak bahasa tubuh

ataupun bahasa dengan komunikasi secara langsung dengan anak

didik. Tidak terlepas dari kemampuan anak tersebut juga telah dilatih

dengan penerapan metode demonstrasi dalam kesehariannya.

b. Keterampilan bersosialisasi dan menjalin hubungan

Sama halnya dengan anak yang normal bahwasanya anak autis juga

memiliki kemampuan yang tinggi dalam bersosialisasi dan menjalin

hubungan dengan orang lain. Anak autis yang terbiasa dengan

kemampuan sosialisasi dengan orang baru, menjadi semakin

meningkatkan kemampuan mereka dalam menjalin hubungan dengan

teman sekitarnya ataupun dengan orang baru yang dikenalnya.

Demikian juga dengan anak yang memiliki kemampuan

bersosialisasi masih sedikit mentalnya untuk mengenal orang lain,

maka anak tersebut membutuhkan waktu untuk pendekatan dengan

orang baru tersebut, minimalnya empat atau lima hari berturut-turut.

Sehingga anak dapat mengenali orang baru dengan baik serta dapat

menjalin hubungan dengan baik.118

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kemampuan

anak autis dan anak berkebutuhan khusus dalam bidang keterampilan

bersosialisasi dan menjalin hubungan yaitu anak didik dapat

mewujudkan hubungan yang menarik dan harmonis terhadap siapa

118Hasanah, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 90: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

76

saja yang berminat untuk mendekatinya serta anak didik tersebut

merespon dengan sangat baik.

c. Pengetahuan tentang dunia

Secara umum anak autis yang ada di Graha Autis tersebut sudah

dapat mengenal dunia, dikarenakan setiap satu kali dalam seminggu,

para guru memprogramkan untuk liburan bersama, entah itu liburan

ke pantai yang satu dan yang lainnya. Dari program tersebut secara

langsung anak dapat mengenali dunia, yang kemudian anak tersebut

mengamati apa yang dilihatnya.

Anak autis yang sudah melanjutkan pembelajaran pada tingkat TK

dan SD, sudah jelas bahwasanya mereka dapat mengetahui tentang

dunia, baik dari segi nama dan gambarannya. Dikarenakan

bahwasanya para guru di Graha Autis juga mengulangi pembelajaran

yang diajarkan guru di sekolah anak tersebut, dengan maksud bahwa

pembelajaran di sekolah tersebut adalah pengenalan tentang suatu

teori, yang kemudian diperkuat lagi oleh para guru di Graha Autis

tersebut, sehingga perkembangan anak menjadi terlihat dalam setiap

evalusi yang diberikan.119

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kemampuan

anak autis dan anak berkebutuhan khusus dalam bidang pengetahuan

tentang dunia bahwasanya anak didik dapat menyebutkan nama-nama

alam yang dilihatnya ketika anak didik diajak untuk pergi berliburan.

119Irawan, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 91: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

77

Demikian kemampuan anak didik yang tidak terlepas juga dampak

positif dari penerapan metode demonstrasi yang telah dilakukan setiap

proses pembelajaran, bahwa anak-anak didik dilatih untuk memahami

dan mampu menyebutkan nama-nama alam yang demonstrasikan

dengan bantuan media gambar sehingga ketika anak didik diberikan

pertanyaan dalam dunia nyata maka anak didik menjawab dengan

spontan karena telah memahami pertanyaan tersebut.

d. Pengetahuan tentang diri sendiri

Anak autis yang baru mengikuti pembelajaran di Graha Autis yang

semulanya tidak bisa mengerti arti sebutan kamar mandi, duduk,

berdiri, tidur, kencing, baju, celana, buku, pensil, pintu, jendela dan

namanya sendiri, nama benda lainnya ataupun kata kerja lainnya yang

tidak pahami sama sekali, tetapi setelah mengikuti pembelajaran di

Graha Autis tersebut, minimal anak dapat memahami arti kata benda

dan kata kerja tersebut. Sehingga ketika diperintahkan ataupun

disuruh untuk menyebutkan anak tersebut bisa melakukannya.120

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kemampuan

anak autis dan anak berkebutuhan khusus dalam bidang pengetahuan

tentang diri sendiri yaitu menjelaskan bahwasanya anak didik yang

semulanya tidak dapat memahami dirinya sendiri sebelum masuk

pendidikan di Graha Autis menjadi anak yang dapat mengetahui

dirinya sendiri, baik dari segi komunikasi apa yang diinginkan serta

120Nana, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 92: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

78

pengetahuan yang belum diketahuinya sama sekali. Sehingga

mengakibatkan penerapan dampak positif pada perubahan anak didik

yang telah mampu membedakan antara suatu perintah dan suatu

pernyataan yang diberikan orang lain ataupun keinginan dari dirinya

sendiri.

e. Perkembangan fisik dan saraf

Anak autis juga mengalami suatu perkembangan, baik dari segi

fisik ataupun saraf. Anak autis yang memang memiliki kekurangan

khusus IQ pada dirinya, yang kemudian dapat dikembangkan melalui

pembelajaran. Demikianlah tujuan dari pembelajaran yang dilakukan

di Graha Autis, yaitu untuk memberikan dan mengembangkan fisik

dan pemikiran mereka. Dengan pembelajaran yang telah dilakukan

terbukti bahwa semua manusia mempunyai kekurangan dan

kelebihan, baik itu anak normal ataupun anak autis.121

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kemampuan

anak autis dan anak berkebutuhan khusus dalam bidang

perkembangan fisik dan saraf membuktikan bahwa anak didik mampu

memiliki perubahan yang baik dari hasil proses pembelajaran, adapun

bagi anak didik yang memiliki IQ tinggi maka perkembangannya akan

semakin meningkat baik perkembangan dari pertumbuhan diri ataupun

ilmu pengetahuan yang diajarkan.

f. Keterampilan berkomunikasi

121Hasanah, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 93: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

79

Anak autis yang memang tidak memiliki kekurangan dalam

hambatan bahasa, maka anak tersebut menjadi sangat terampil dalam

berkomunikasi, baik komunikasi yang didengar dari orang lain

ataupun yang diucapkan oleh dirinya sendiri. Anak yang terampil

dalam berkomunikasi tersebut identik mengulangi komunikasi yang

didengarkannya.122

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kemampuan

anak autis dan anak berkebutuhan khusus dalam bidang keterampilan

komunikasi ini menyatakan bahwa anak autis dan anak berkebutuhan

khusus ketika berkomunikasi dengan siapa saja, maka akan

menimbulkan rasa nyaman karena orang yang mengajak komunikasi

itu merasakan respon yang baik dari anak didik tersebut.

g. Mengembangkan kecerdasan

Salah satu anak yang diamati oleh peneliti bernama Hanif, dengan

umur kurang lebih empat tahun, anak tersebut sangat cerdas, baik dari

segi kemandiriannya ataupun akademiknya.123 Anak tersebut dapat

mengulangi musik yang pernah didengarnya dalam dua kali putaran,

kemudian anak tersebut akan langsung bernyanyi dengan sendirinya.

Anak tersebut sudah menghafal angka 1-10 dalam bahasa Inggris,

kemudian huruf hijaiyah sudah dihafal, huruf abjad juga sudah

dihafalnya.Anak tersebut merupakan anak autis yang tergolong

122Hasanah, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

123Observasi, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 94: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

80

memiliki kecerdasan yang tinggi, yang kemudian ditingkatkan

kecerdasannya oleh para guru di Graha Autis.124

Dari hasil observasi yang peneliti temukan dalam kemampuan anak

autis dan anak berkebutuhan khusus dalam bidang pengembangan

kecerdasan merupakan hal yang sangat menarik bagi para guru,

karena bagi anak didik yang memang sudah mempunyai pengetahuan

sebelumnya dapat memudahkan guru untuk membantu anak didik

semakin mengembangkannya sehingga penerapan metode demonstrasi

juga menjadi sangat efektif untuk anak autis dan anak berkebutuhan

khusus.

C. Kendala-Kendala Yang dihadapi Oleh Guru Dalam Menerapkan

Metode Demonstrasi

1. Kekurangan waktu dalam penyampaian materi

Dalam proses pembelajaran anak autis itu membutuhkan waktu

yang banyak untuk dapat memahami suatu pembelajaran, dengan kata lain

bahwasanya anak autis juga bisa merasakan bosan dalam belajar dan

membutuhkan waktu istirahat juga, sedangkan waktu yang ditargetkan

dalam satu kali pertemuan itu adalah satu jam. Disamping itu juga, dalam

proses pemahaman yang diberikan dengan demonstrasi ini, maka guru

124Suriani, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 95: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

81

juga memberikan evaluasi pada anak tersebut untuk melatihnya menulis

dan menyebutnya dengan benar.125

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait dengan

waktu, karena bagi anak autis dan anak berkebutuhan khusus yang baru

masuk pembelajaran di Graha Autis terutama ketika anak didik masih

belum mengenal dirinya sendiri sehingga membutuhkan waktu yang

cukup lama untuk menjelaskan secara berulang kali suatu pembelajaran

dengan penerapan metode demonstrasi.

2. Perbedaan kemampuan anak dalam kecepatan menerima materi

Dalam proses pembelajaran dapat dilihat bahwa kemampuan anak

yang berbeda dalam kecepatan memahami materi pembelajaran. Hal

demikian juga disebabkan karena kekurangan yang dialami oleh anak

autis itu sendiri.Adapun anak yang memang sangat cepat menerima

pembelajaran, cukup mendemonstrasikan dua kali saja langsung paham,

dan sebaliknya juga ada yang membutuhkan waktu yang lama untuk bisa

paham tentang materi tersebut.126

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait dengan

kemampuan anak autis dan berkebutuhan khusus dalam kecepatan

menerima materi menjadikan guru semakin harus lebih memahami

kondisi anak didik, sehingga membutuhkan kesabaran dalam menerapkan

125Rita Susanti, wawancara, Kekalek, 02 Oktober 2017, pukul 10 : 37 Wita.

126Rita Susanti, wawancara, Kekalek, 02 Oktober 2017, pukul 11 : 37 Wita.

Page 96: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

82

metode demonstrasi dalam proses pembelajaran, karena guru akan

mengulang beberapa kali untuk mendemonstrasikan materi untuk

memberikan pemahaman kepada anak didik.

3. Tingkat daya ingat anak yang lebih rendah

Meskipun dengan penerapan metode yang sama, ada juga anak

yang memang daya ingatnya rendah. Dia akan cepat lupa dengan

pelajaran yang diberikan, sehingga membutuhkan pengulangan yang

banyak dan melatihnya untuk menulis dan mengacak materi tersebut,

guna meningkatkan daya ingat yang rendah tersebut.127

Dari hasil observasi yang peneliti temukan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait dengan

tingkat daya ingat anak yang lebih rendah menjadikan guru semakin harus

lebih memahami kondisi anak didik, sehingga membutuhkan kesabaran

dalam menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran,

karena guru akan mengulang beberapa kali untuk mendemonstrasikan

materi untuk memberikan pemahaman kepada anak didik dengan baik,

sehingga anak didik mampu mengingat materi dengan baik.

4. Faktor orang tua yang mendidik anak tidak sama dengan yang diajarkan

di sekolah.

Meskipun anak sudah paham tentang pelajaran yang di sekolah,

ternyata ketika dievaluasi kembali besok harinya disekolah, anak tersebut

tidak ingat lagi, terutama dalam pembelajaran akhlak (sopan

127Observasi, Graha Autis, Kekalek, 02 Oktober 2017, pukul 12 : 05 Wita.

Page 97: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

83

santun/kemandirian), disebabkan karena anak yang sudah diajarkan dan

dilatih sebelumnya kembali dimanjakan orang tuanya dirumah, sehingga

memperlambat pemahaman anak tersebut.128

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait dengan

faktor orang tua yang mendidik anak tidak sama dengan yang diajarkan di

sekolah, dengan demikian merupakan kesulitan guru untuk mengulang

kembali pemahaman anak didik yang diperlakukan biasa saja oleh orang

tuanya. Artinya bahwa sebagian orang tua anak didik hanya

mengandalkan proses pembelajaran di Graha Autis saja tanpa membantu

anak didik untuk menguatkan kembali kemampuan anak didik di

rumahnya.

5. Karakteristik anak berkesulitan belajar

a. Masalah persepsi dan koordinasi

Masalah persepsi dan koordinasi ini dialami banyak autis, terutama

pada anak yang pembelajarannya masih dasar dan baru memulai

proses pembelajaran. Adapun anak di Graha Autis yang mengalami

masalah persepsi dan koordinasi di Graha Autis,yaitu anak yang

bernama Yusuf, Vidya, dan Ojan. Anak-anak tersebut memiliki

kelemahan pada masalah persepsi dan koordinasi, yang dimana anak-

anak tersebut menjadi merasa cepat terganggu ketika dalam proses

pembelajaran, dikarenakan ketergangguan pada perintah menulis

128Rita Susanti, wawancara, Kekalek, 02 Oktober 2017, pukul 09 : 11 Wita.

Page 98: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

84

misalnya ataupun ketika bermain yang membutuhkan gerakan bebas,

melompat-lompat rendah misalnya.129

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait

dengan masalah persepsi dan koordinasi merupakan kondisi anak

yang berkesulitan dalam menerapkan pembelajaran yang masih baru

dikenalnya serta masih kaku untuk mendemonstrasikan kembali

materi yang telah didemonstrasikan gurunya.

b. Gangguan perhatian dan hiperaktif

Gangguan perhatian dan hiperaktif ini merupakan kendala dalam

proses pembelajaran, karena anak-anak yang belajar menjadi kurang

optimal dalam menerima pembelajaran tersebut, adapun anak-anak

yang tergolong dalam gangguan perhatian dan hiperaktif di Graha

Autis, yaitu Alifia, Amel, Fairuz, dan Hanif. Anak-anak tersebut

merupakan anak yang cepat dalam proses pemahaman materi

pembelajaran, hanya saja agak susah untuk dipokuskan perhatiannya

dalam proses pembelajaran satu arah dengan gurunya.130

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait

dengan gangguan perhatian dan hiperaktif menjadikan guru kesulitan

dalam menarik perhatian anak didik guna mempokuskan untuk

129Hardian, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017. 130Ria Agustina, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 99: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

85

mempercepat pemahaman anak didik dalam materi yang telah

didemonstrasikan.

c. Mengalami gangguan dalam mengingat dan berpikir

Anak autis yang mengalami hambatan dalam proses mengingat dan

berpikir merupakan kendala yang dialami dalam proses pembelajaran,

sehingga agak sulit dalam melanjutkan materi yang diajarkan oleh

guru, dengan gangguan mengingat dan berpikir juga menyebabkan

guru harus banyak mengulangi materi yang diajarkan tersebut, serta

membutuhkan waktu yang lebih luang dalam setiap pembelajaran.

Adapun anak-anak yang termasuk dalam gangguan mengingat dan

berpikir yaitu Ahmad, Keysa, Ridho dan Gede. Anak-anak tersebut

memiliki kemampuan dalam lain, akan tetapi ada keterlambatan

menjawab dalam mengingat dan menyebutkan materi yang diajarkan

oleh gurunya, sehingga guru yang memberikan pembelajaran harus

benar-benar teliti dalam mendengar jawaban mereka dan meluruskan

kembali materi yang dilupakan oleh anak-anak tersebut.131

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait

dengan gangguan mengingat dan berpikir menjadikan guru harus lebih

bersabar untuk mengulang proses penerapan metode demonstrasi pada

pembelajaran.

d. Kurang mampu menyesuaikan diri

131Muhammad Zulkipli, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 100: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

86

Masalah dalam kategori kurang mampu menyesuaikan diri ini

sebenarnya bukan hanya dialami oleh anak-anak autis saja, tetapi oleh

semua orang, termasuk anak-anak yang bukan tergolong autis.Dalam

pengamatan bahwasanya anak autis yang mempunyai masalah

kesulitan dalam menyesuaikan diri ini timbul karena anak tersebut

belum bisa menerima kehadiran orang yang baru dikenalnya dengan

sempurna.Anak yang mempunyai masalah kesulitan dalam

menyesuaikan diri tersebut, membutuhkan perhatian yang lebih dari

sebelumnya sehingga dapat memberikan kesan pada anak tersebut

serta memudahkan untuk mengajarkan penyesuaian diri dengan baik.

Dengan demikian anak dapat merasakan perubahan mental yang lebih

baik dari sebelumnya.Adapun anak yang mengalami gangguan dalam

penyesuaian diri di Graha Autis, yaitu Yusuf, dan Fairuz.Anak

tersebut sangat membutuhkan perhatian khusus untuk lebih banyak

memberikan pemahaman, serta anak tersebut semakin dekat dengan

penyembuhan gangguan penyesuaian diri di lingkungan yang baru

nantinya.132

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait

dengan kelemahan anak didik dalam menyesuaikan diri menjadikan

guru harus lebih berhati-hati untuk mengajarkan anak didik

menyesuaikan diri berada di Graha Autis, sehingga menjadi terbiasa

132Bayu Segara, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 101: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

87

mengikuti demonstrasi pembelajaran yang diajarkan guru untuk

penyesuaian pada anak didik.

e. Menunjukkan gejala sebagai siswa yang tidak aktif

Anak autis yang biasa menunjukkan dirinya sebagai anak yang

kurang aktif merupakan kendala bagi guru dalam melakukan proses

pembelajaran, dikarenakan anak tersebut biasanya memiliki rasa

bosan setelah mengikuti setengah dari proses pembelajaran yang telah

ditentukan. Anak yang mempunyai kekurangan yang demikian juga

adalah akibat dari rasa kemauan yang nyaman dan tidaknya ketika

proses pembelajaran dilakukan. Anak yang menunjukkan dirinya

seperti anak yang kurang aktif tersebut memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan proses pembelajaran, tetapi guru harus tegas dalam

membimbing anak tersebut, sehingga dapat menarik perhatian anak

tersebut serta sedikit demi sedikit anak tersebut dapat menjadi

semakin semangat untuk mengikuti proses pembelajaran dengan

gurunya. Adapun anak yang memiliki gejala sebagai anak yang

kurang aktif di Graha Autis, yaitu Gede, Ridho, Ribat dan Kadek.133

Anak-anak tersebut memiliki minat belajar yang kuat, hanya saja

terkendala oleh rasa mute yang dimilikinya, sehingga guru menjadi

lebih tegas ketika ditengah proses pembelajaran anak mengalami

gejala sebagai anak yang kurang aktif, dengan sikap guru yang

133Ulul Azmi, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 102: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

88

demikian juga menjadikan anak-anak tersebut menjadi lebih baik

untuk mengatasi kendala yang dimilikinya tersebut.134

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait

dengan anak yang bersikap seolah anak yang kurang aktif menjadikan

guru lebih tegas dalam menerapkan metode demonstrasi pada anak

didik sehingga bisa merubah sikap anak didik menjadi anak didik

yang mengikuti pembelajaran dengan konsentrasi.

f. Pencapaian hasil belajar yang rendah

Sebagian anak memiliki hasil belajar yang rendah, yang artinya

bahwa ketika anak dipokuskan pada materi yang terkait dengan

akademik, maka anak tersebut kurang mampu dalam menulis huruf,

berhitung, dan menulis angka. Anak yang memiliki kekurangan dalam

kategori demikian membutuhkan waktu yang lebih luang untuk

melakukan evaluasi setiap proses pembelajaran berlangsung. Adapun

anak yang termasuk dalam kelemahan hasil belajar di Graha Autis,

yaitu Vidya, Ridho, dan Keysa.135

Anak-anak tersebut memiliki hasil belajar yang rendah dalam

bentuk penulisan, tetapi anak-anak tersebut sangat kuat dalam hafalan,

anak tersebut dapat merekam dan mengulagi apa yang diucapkan oleh

gurunya. Hanya saja untuk menulis apa yang diperintahkan tersebut

membutuhkan waktu yang luang dan pengulangan yang lebih banyak

134Muliani, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017. 135Nining Anggriani, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 103: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

89

terkait dengan materi yang diajarkan, sehingga guru banyak

memberikan waktu untuk latihan menulis, guna menguatkan ingatan

anak yang sesuai dengan penyebutan dengan angka dan huruf yang

disebutnya. Artinya bahwasanya anak tersebut menjadi mampu

menulis dan menyebutnya dengan benar dan tepat, meskipun anak

tersebut membutuhkan waktu yang luang untuk melanjutkan materi

yang diajarkan oleh gurunya. Demikianlah yang dilakukan oleh guru

di Graha Autis, untuk memberikan perubahan yang lebih baik dari

sebelumnya.136

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait

dengan masalah hasil belajar yang rendah menjadikan guru semakin

banyak menerapkan metode demonstrasi dan lebih banyak

mengadakan evalusi kepada anak didik untuk mewujudkan

pemahaman kepada anak didik dan meningkatkan hasil belajar yang

lebih baik.

g. Masalah dalam komunikasi

Anak-anak autis yang memiliki kelemahan dalam komunikasi

adalah kendala yang paling beresiko dalam keterlambatan proses

pembelajaran. Anak yang memiliki gangguan dalam komunikasi

menyebabkan kesukaran dalam menerima materi yang diajarkan dan

kesukaran guru dalam memberi materi pembelajaran serta guru juga

136Suriani, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 104: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

90

menjadi sukar dalam memberikan evaluasi.Adapun anak autis yang

tergolong dalam gangguan komunikasi di Graha Autis, yaitu Nabila,

Yuda, Kaliya, Ribat, dan Dinda.137

Meskipun anak-anak tersebut memiliki gangguan dalam

komunikasi tetapi anak-anak tersebut bukan berarti tidak memiliki

minat belajar seperti temannya yang lain ataupun tidak membutuhkan

pembelajaransama sekali, tetapi sebaliknya bahwa anak-anak tersebut

tetap membutuhkan proses pembelajaran. Bagi anak-anak yang

mengalami gangguan dalam komunikasi, maka pembelajaran yang

cocok diberikan oleh guru adalah bimbingan pembelajaran terkait

dengan alat peraga, puzzle, dan media sejenis yang membantu anak-

anak tersebut untuk berpikir dan terus mencoba menyelesaikan

penyusunan dari alat peraga yang diberikan.Sehingga anak-anak

tersebut mengalami perkembangan untuk dirinya yang lebih baik dari

sebelumnya.138

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait

dengan masalah komunikasi menjadikan guru semakin banyak

menerapkan metode demonstrasi dengan bantuan media gambar untuk

mewujudkan pemahaman kepada anak didik.

h. Masalah sensorik yang rumit

137Irawan, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

138Bq. Ida, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 105: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

91

Masalah sensorik pada setiap anak autis dialaminya berbeda dalam

setiap orang, sehingga guru membutuhkan waktu yang lebih lama

untuk memahami anak-anak terkait dengan sensitivitas yang ada pada

masing-masing anak. Adapun sensitivitas yang dialami anak, yaitu:

1). Sensitivitas pendengaran

Sensitivitas pendengaran merupakan kendala bagi anak

dalam perkembangan di lingkungan tempat tinggalnya ataupun

dalam proses pembelajaran dengan gurunya, disebabkan karena

kurangnya konsentrasi dalam menerima dan memahami suatu

pembelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Anak yang memiliki

sensitivitas pada pendengaran biasanya diberikan pembelajaran

dengan suara guru yang lebih tegas dan nada suara yang lebih

tinggi.Sehingga anak menjadi lebih memperhatikan gurunya dari

kejelasan suara yang disampaikan oleh gurunya, yang kemudian

dapat dipahami oleh anak tersebut.139

2). Sensitivitas perabaan

Sensitivitas perabaan ini dialami oleh anak autis yang

memang kurang cepat dalam bersosialisasi dengan orang yang baru

dikenalnya, sehingga anak tersebut belum siap mental sepenuhnya

untuk langsung berdekatan dengan orang lain, kecuali orang yang

memang sudah dekat dengan anak tersebut. Dalam sensitivitas

perabaan ini, anak memerlukan pendekatan dengan perhatian yang

139Isna Kurniawati, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 106: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

92

lebih khusus sehingga anak tersebut tidak merasa malu dan merasa

canggung untuk berkomunikasi, anak tersebut juga akan berusaha

menceritakan apa yang dialaminya kepada siapa yang ia percaya

dengan kata lain yaitu orang yang mendekatinya dan dapat menarik

perhatian anak tersebut.140

3). Sensitivitas penglihatan

Anak yang mengalami sensitivitas dalam penglihatan

biasanya menunjukkaan sensitivitasnya dengan menghindari apa

yang tidak suka dilihatnya dengan menatap kearah lain, kemudian

anak tersebut tidak dapat dipaksakan untuk pokus dalam

memperhatikan terhadap apa yang tidak suka dilihatnya. Maka dari

sikap yang ditunjukkan anak tersebut membuat gurunya paham

pada sensitivitas yang dialami anak tersebut.141

4). Sensitivitas penciuman

Anak yang mengalami sensitivitas pada penciuman ini

mengalami penghindaran terhadap bau-bau yang terlalu harum

ataupun bau yang tidak sedap.Anak yang mengalami sensitivitas

pada penciuman juga secara spontan untuk meninggalkan tempat

yang berbau tersebut.Dari perilaku tersebut dapat dipahami oleh

gurunya ataupun orang tuanya terhadap sensitivitas yang dialami

anaknya, kemudian dapat diatasi dengan menjauhkan anak-anak

yang memiliki sensitivitas pada penciuman tersebut. Sehingga anak

140Hasanah, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017. 141Nana, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 107: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

93

yang memiliki sensitivitas pada penciuman menjadi aman dalam

bermain ataupun dalam mengikuti proses pembelajaran yang

diberikan oleh gurunya.142

5). Sensitivitas pengecapan

Anak yang mengalami sensitivitas pada pengecapan ini bisa

diketahui secara langsung oleh orang tuanya ataupun gurunya

ketika disuguhkan makanan, karena anak yang mengalami

sensitivitas pada pengecapan ini akan langsung memberikan respon

terhadap suguhan tersebut. Ketika anak yang sensitivitas

pengecapan melihat makanan yang disukainya, maka anak tersebut

yang langsung meminta ataupun mengambilnya dengan sendiri.

Sedangkan anak yang sensitivitas pengecapan melihat makanan

yang tidak disukainya, maka makanan tersebut akan dibiarkan

tanpa mengambilnya ataupun memintanya sedikitpun.143

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dalam kendala yang

dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi terkait

dengan masalah sensorik yang rumit menjadikan guru semakin

banyak harus menerapkan metode demonstrasi dan memahami kondisi

individu anak didik serta menyesuaikan materi untuk diajarkan

dengan bantuan media gambar untuk mewujudkan pemahaman

kepada anak didik.

142Nana, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017. 143Rita Susanti, wawancara, Graha Autis, Kekalek, 18 Oktober 2017.

Page 108: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

94

BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab sebelumnya peneliti telah memaparkan data dan hasil temuan

peneliti, selanjutnya dalam bab ini peneliti akan melanjutkan kepada

pembahasan sebagaimana yang telah peneliti cantumkan pada fokus

penelitian dan untuk lebih jelasnya, maka disini peneliti akan membahas satu

persatu untuk lebih mudah dipahami.

A. Efektivitas Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran PAI

Untuk Anak Autis

Di sepanjang hidup, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang

diperoleh dari sebuah pengalaman dapat membantu dalam belajar suatu yang

baru dimasa selanjutnya. Belajar berarti menguatkan diri sendiri. Inilah

sebabnya pendidikan dan pembelajaran dianggap penting.

Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang

terjadi melalui pengalaman, bukan karena pertumbuhan atau perkembangan

tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Proses belajar terjadi

melalui banyak cara, baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung

sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan perilaku tetap berupa

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh

individu. Sedangkan pengalaman merupakan interaksi antara individu dengan

linkungan sebagai sumber belajarnya.

94

Page 109: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

95

Jadi, “Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi terampil dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri.144

Dengan demikian, maka untuk mewujudkannya dibutuhkan suatu

pembelajaran yang efektif. “Kefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang

diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar.”145 Keefektifan

mengajar dalam proses interaksi belajar yang baik adalah segala upaya guru

untuk membantu para siswa agar bisa belajar dengan baik serta memberikan

tes, yang kemudian hasil tes tersebut dapat dipakai untuk mengevaluasi

berbagai aspek proses pengajaran.

1. Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku berdasarkan

pengalaman dan latihan. Prinsip-prinsip belajar merupakan suatu

ketentuan yang harus dilakukan anak ketika belajar.Anak merupakan

pembelajar yang aktif.Saat bergerak, anak mencari stimulasi yang dapat

meningkatkan kesempatan untuk belajar.

“Metode pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.Metode pembelajaran adalah segala usaha guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan”.146 Dengan demikian, metode pembelajaran menekankan kepada

bagaimana aktivitas guru mengajar dan anak belajar. Anak menggunakan

144Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif(Jakarta: Kencana, 2009), h. 16-17. 145Ibid, h. 20. 146Mukhtar Latif. dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2013), h. 108.

Page 110: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

96

seluruh tubuhnya sebagai alat untuk belajar, dan secara energi mencari

cara untuk menghasilkan potensi maksimum.

Sesuai dengan hasil yang telah ditemukan peneliti bahwa metode

demonstrasi telah diterapkan oleh para guru di Graha Autis, guna

menjadikan anak lebih mudah memahami pembelajaran dan penguasaan

materi yang diajarkan. Dengan terpilihnya metode demonstrasi pada

pembelajaran anak autis dan anak berkebutuhan menjadikan pengetahuan

anak lebih luas dengan demonstrasi yang dilakukan anak didik setelah

diajarkan.

2. Kemampuan-kemampuan anak autis dalam sebuah pembelajaran

Sebelum mengetahui tentang bagaimana pembelajaran pada anak

autis, terlebih dahulu diketahui tentang belajar itu sendiri untuk memberi

perhatian dan terlibat di dalamnya, kemampuan untuk belajar juga

bergantung pada kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang anda

miliki, seiring juga dengan minat, motivasi dan perasaan saat belajar, serta

kapasitas yang baik pula.

Menurut Anjali Sastry menyebutkan bahwa minat juga merupakan

elemen yang memampukan anak belajar, namun ada masih banyak

elemen lain juga, yaitu kemampuan untuk belajar yang kritis bagi individu

autis meliputi kemampuan bahasa dan sosial, pengetahuan tentang dunia

dan dirinya sendiri, serta perkembangan fisik dan sarafnya.147

a. Bahasa

147Anjali Sastry Blaise Aguirre, Parenting Anak Dengan Autisme (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 172.

Page 111: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

97

Sulit untuk membayangkan instruksi kelas tradisional tanpa ujaran

dan tulisan. Selain berkomunikasi formal, bayangkan juga sejumlah

besar informasi yang bisa diperoleh lewat nada guru, gesture tubuh

dan interaksi fisiknya. Setiap aspek bahasa penting untuk memahami

orang lain, mengekspresikan diri sendiri, dan beradaptasi dengan tepat

ke sebuah situasi.148

Terkait dengan kemampuan anak dalam berbahasa selama ini

peneliti temukan telah melaksanakan hal tersebut, baik untuk

pengembangan bahasa dengan berkomunikasi langsung dengan anak

didik, adapun bagi anak didik yang memiliki kelemahan dalam bahasa

atau komunikasi, maka anak tersebut diajarkan melalui bahasa tubuh

dan bantuan pembelajaran dengan media gambar untuk mempercepat

pemahaman anak didik.

b. Keterampilan bersosialisasi dan menjalin hubungan

Kemampuan bersosialisasi memampukan untuk melakukan

interaksi-interaksi, memecahkan masalah, dan menegosiasikan apa

yang diinginkan, untuk memperoleh makna dari pengalaman bersama,

dan untuk memahami orang lain.149

Terkait dengan kemampuan anak autis dan anak berkebutuhan

khusus dalam bidang sosialisasi dan menjalin hubungan merupakan

realita yang terjadi di lapangan, peneliti juga merasakan kedekatan

dengan anak didik ketika berpartisipasi dalam memberikan suatu

148Ibid., h. 173. 149Anjali Sastry Blaise Aguirre, Parenting…, h. 173.

Page 112: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

98

pembelajaran, serta anak didik juga dapat merespon peneliti dengan

cara yang baik pula. Bagi anak-anak yang baru masuk di Graha Autis

lebih sering diajarkan cara bersosialisasi dengan demonstrasi guru

kepada anak didik.

c. Pegetahuan tentang dunia

Entah bagi pengetahuan akademik maupun pengetahuan praktis,

pengetahuan tentang sehari-hari tentang dunia amat penting. Jangan

lupakan juga tingkatn budaya, norma dan aturan sosial yang

disesuaikan untuk seorang anak, dan pengetahuan umum tentang hal-

hal berjalan (seperti apa arti pesta ulang tahun dan apa yang mestinya

terjadi di momen tersebut). Dan bagi performa praktis dan akademis,

keterampilan dan pengetahuan prosedural (seperti bagaimana

membagi suatu rangkaian panjang atau mengepak baju untuk

perjalanan liburan.150

Terkait dengan kemampuan anak autis dan anak berkebutuhan

khusus dalam bidang pengetahuan tentang dunia ini telah ditemukan

oleh peneliti melalui program liburan anak autis dan anak

berkebutuhan khusus yang dijalankan sekali dalam seminggu. Dengan

demikian anak didik menjadi lebih banyak pengetahuan serta

memahami apa yang dilihatnya terkait dengan pemandangan alam,

karena dalam pembelajaran gurunya telah mengajarkannya melalui

150Ibid., h. 173

Page 113: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

99

demonstrasi yang dibantu dengan media gambar serta menguatkan

daya ingat anak.

d. Pengetahuan tentang diri sendiri

Pemahaman anak terhadap dirinya sendiri berkembang seiring

waktu dan memperhatikan dan mengidentifikasi sensasi tubuh dan

perasaannya, sampai tahu apa yang bisa menyemangati atau

menstimulasikan dirinya, hingga mengatur tubuh dan tindakannya

sendiri dalam rangka menghindari masalah dan membangkitkan suatu

pengalaman bagus, yang semuanya ini bisa memfasilitasi pengaturan

diri. Seiring waktu, anak bisa lebih baik memahami bagaimana anak

dapat merasa di masa depan atau bersikap di situasi tertentu,

memampukan dirinya mengatur pengalamannya sendiri. Komponen

pengetahuan dirinya mengatur pengalamnnya sendiri.Komponen

pengetahuan diri yang lebih jauh bersifat fisiologis, perasaan anak

dalam pembelajaran tentang keterampilan dan kemampuannya sendiri,

yang memengaruhi keyakinan dirinya.151

Terkait dengan kemampuan anak autis dan anak berkebutuhan

khusus dalam bidang pengetahuan tentang diri telah diterapkan

pembelajarannya dalam keseharian oleh gurunya. Peneliti juga

melihat bahwa pengetahuan tentang diri individu anak sangat di bina

dengan baik. Peneliti menemukan perubahan bahwa anak yang

semulanya tidak bisa membedakan kata perintah, pernyataan dan

151Anjali Sastry Blaise Aguirre, Parenting…, h. 174.

Page 114: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

100

pertanyaan kini telah menjadi anak yang sangat mandiri. Sehingga

anak tersebut merupakan kebaggaan orang tuanya dan kebanggaan

para guru di Graha Autis.

Terkait dengan kemampuan anak autis dan anak berkebutuhan

khusus dalam bidang pengetahuan tentang diri telah diterapkan

pembelajarannya dalam keseharian oleh gurunya. Peneliti juga

melihat bahwa pengetahuan tentang diri individu anak sangat di bina

dengan baik. Peneliti menemukan perubahan bahwa anak yang

semulanya tidak bisa membedakan kata perintah, pernyataan dan

pertanyaan kini telah menjadi anak yang sangat mandiri. Sehingga

anak tersebut merupakan kebaggaan orang tuanya dan kebanggaan

para guru di Graha Autis.

e. Perkembangan fisik dan saraf

Bayangkan apa yang mungkin dilakukan ketika anak memegang

pensil, menangkap bola. Keterampilan motorik, koordinasi otot dan

kekuatannya, kapasitas untuk memfokuskan diri pada sejumlah input

indrawi sembari mengabaikan input indrawi lain, dan memfungsikan

tubuh dalam segala hal dari gerakan mata hingga pencernaan yang

membuat belajar dimungkinkan lewat pembentukan atensi, partisipasi

dan tindakan.152

Terkait dengan kemampuan anak autis dan anak berkebutuhan

khusus dalam bidang perkembangan fisik dan saraf telah dilakukan di

152Ibid., h. 174.

Page 115: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

101

Graha Autis melalui beberapa cara yaitu perkembangan fisik dengan

terapi dan permainan serta melakukan perkembangan saraf dengan

pembelajaran ilmu pengetahuan yang bersifat akademik ataupun non

akademik.

3. Proses pembelajaran pada anak autis

Jika anak telah mencapai kemampuan perilaku tertentu maka anak

dapat melanjutkan pembelajaran di sekolah. Tetapi banyak ahli

menyarankan, sebaiknya anak autis mendapatkan pendidikan khusus

sebelum pendidikan umum.Pendidikan khusus adalah pendidikan

individual yang terstruktur bagi para penyandang autis.Pada pendidikan

autis diterapkan satu guru untuk satu anak.Sebagaimana anak-anak, agar

bisa terbiasa dengan huruf dan kata-kata, agar bisa sampai pada titik

dimana anak-anak autis dapat melihat sekilas bahwa angka atau huruf

tertentu mirip dengan yang lainnya.153Jadi, sangat perlu memberikan

anak-anak autis waktu yang banyak dan tidak bersikap kesal atau marah

bila terlihat sangat lamban dan melakukan kesalahan.Sistem ini paling

efektif karena anak tidak mungkin dapat memusatkan perhatiannya dalam

satu kelas besar.154

Banyak orang tua tetap memasukkan anaknya ke dalam kelompok

bermain atau TK normal, dengan harapan anaknya bisa belajar

bersosialisasi.Untuk penyandang autis yang ringan, ini bisa dilakukan,

tetapi anak harus tetap mendapatkan pendidikan khusus.Bagi penyandang

153John Holt, Bagaimana Siswa Belajar (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012), h. 162. 154Bonny Danuatmaja, Terapi Anak Autis di Rumah (Jakarta: Puspa Swara, 2003), h. 174.

Page 116: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

102

autis yang sedang atau berat, sebaiknya diberikan pendidikan individual

dahulu.Setelah mengalami kemajuan, anak bisa dicoba dimasukkan ke

dalam kelas dengan kelompok kecil secara bertahap, misalnya anak per

kelas.Setelah lebih maju lagi baru anak dicoba dimasukkan ke dalam

kelompok bermain (TK), atau SD formal. Namun, sebaiknya jenis terapi

yang lain tetap dilanjutkan.

Terkait dengan kemampuan anak autis dan anak berkebutuhan

khusus dalam bidang pembelajaran di Graha Autis telah mewujudkan

keinginan orang tua yang menitipkan anaknya di Graha Autis untuk

melakukan proses pembelajaran serta para guru di Graha Autis telah

berhasil dalam menyekolahkan anak didik ke sekolah tingkat yang lebih

tinggi mulai dari TK dan SD. Hal demikian menunjukkan suatu

keberhasilan yang besar bagi para guru di Graha Autis dan suatu bentuk

perubahan yang sangat efektif dari hasil pembelajaran dengan penerapan

metode demonstrasi.

B. Kendala-kendala Yang Dihadapi Oleh Guru Dalam Menerapkan

Metode Demonstrasi

Dari setiap sesuatu pasti memiliki kesuksesan dan kelancaran serta

pasti ada namanya kendala juga yangdihadapi. Terutama dalam proses

pembelajaran, baik yang disertakan dengan metode pembelajaran ataupun

tanpa metode dalam pembelajaran.

1. Karakteristik anak berkesulitan belajar

Page 117: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

103

Menurut Clement dalam bukunya E.Kosasih menjelaskan bahwa

terdapat 10 gejala yang sering dijumpai pada anak berkesulitan

belajar, yaitu:155

a. Hiperaktif

b. Gangguan persepsi motorik

c. Emosi yang labil

d. Kurang koordinasi

e. Gangguan perhatian

f. Impulsif

g. Gangguan memori dan berpikir

h. Kesulitan pada akademik khusus (membaca, matematika, dan

menulis)

i. Gangguan berbicara dan mendengar

j. Hasil electroencephalogram (EEG) tidak teratur serta tanda

neurologis yang tidak jelas.

Sedangkan Hallahan menjelaskan dalam bukunya E.Kosasih

bahwa tidak semua gejala selalu ditemukan pada anak yang

mengalami kesulitan belajar. Ada kalanya hanya beberapa ciri yang

tampak, yaitu:156

a. Masalah persepsi dan koordinasi

Beberapa anak berkesulitan belajar menunjukkan gangguan

dalam persepsi penglihatan dan pendengaran. Masalah ini tidak

155E.Kosasih, Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus (Bandung: Yrama Widya, 2012), h. 37. 156Ibid, h. 37.

Page 118: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

104

sama dengan masalah ketajaman penglihatan dan ketajaman

pendengaran seperti yang dialami oleh seorang tunanetra atau

tunarungu. Misalnya, anak yang mengalami gangguan persepsi

visual. Sulit untuk membedakan huruf atau kata-kata yang

bentuknya mirip, seperti huruf “d” dengan “b” atau membedakan

kata “sakit” dengan “sabit”. Kemudian anak yang mengalami

masalah persepsi pendengaran akan mengalami kesulitan

membedakan kata yang bunyinya hampir sama seperti “kopi”

dengan “topi”.

Di sisi lain, pada anak yang mengalami masalah koordinasi

motorik, yaitu gangguan keterampilan motorik halus, seperti

gangguan dalam menulis dan keterampilan motorik kasar seperti

melompat atau menendang bola secara tepat.157

b. Gangguan perhatian dan hiperaktif

Anak yang berkesulitan belajar mengalami kesulitan untuk

memusatkan perhatian dan mengalami hiperaktif.Meskipun

terdapat anak yang memiliki masalah dalam perhatian dan

hiperaktif tanpa disertai kesulitan belajar, munculnya masalah

kesulitan belajar sangat tinggi di antara anak yang mengalami

masalah perhatian dan hiperaktif.

Para ahli, menekankan bahwa dalam hal ini masalahnya

bukan pada kelebihan geraknya, melainkan yang lebih mendasar,

157 E.Kosasih, Cara Bijak Memahami …,h. 38.

Page 119: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

105

masalah pada sulitnya berkosentrasi.Walaupun anak banyak yang

melakukan gerakan yang dalam batas-batas tertentu gerakannya

lebih terarah, belum tentu disebut hiperaktif.Anak yang hiperaktif

banyak bergerak, tetapi tidak mengarah dan tidak bisa tenang

dalam waktu yang ditetapkan, seperti menyelesaikan pekerjaan

yang ditetapkan, seperti menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 2-3

menit. Di samping itu, anak yang hiperaktif sulit untuk melakukan

kontak mata dan sulit untuk mengosentrasikan

perhatiannya.Segala stimulus yang ada didekatnya direspons tanpa

ada seleksi.Bila anak diberi tugas untuk melakukan sesuatu, maka

anak tidak dapat menuntaskan pekerjaannya karena perhatiannya

cepat beralih dari satu objek ke objek lainnya.158

c. Mengalami gangguan dalam mengingat dan berpikir

1) Masalah mengingat

Anak berkesulitan belajar kurang mampu menggunakan

strategi untuk mengingat sesuatu.Contohnya, kepada beberapa

angka diperhatikan suatu daftar kata untuk diingat.Anak

normal secara spontan mengategorikan kata-kata tersebut agar

mudah diingat, sedangkan anak berkesulitan belajar juga

mempunyai kesulitan mengingat materi secara verbal

158E.Kosasih, Cara Bijak Memahami …, h. 38.

Page 120: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

106

dikarenakan mereka mempunyai masalah dalam pemahaman

bunyi bahasa.159

2) Masalah berpikir

Berpikir meliputi kemampuan untuk memecahkan masalah

sampai kepada konsep atau pengertian, sedangkan anak

berkesulitan belajar tidak mampu untuk menemukan strategi

yang diperlukan untuk kepentingan itu.160

d. Kurang mampu menyesuaikan diri

Anak berkesulitan belajar menunjukkan gejala kurang

mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Pada umumnya,

anak yang mengalami kegagalan sesuai dengan tingkat

kesulitannya.Dampak dari kegagalan tersebut yaitu anak menjadi

kurang percaya diri, merasa cemas, dan takut melakukan

kesalahan yang menjadi bahan ejekan teman-temannya sehingga

anak menjadi ragu-ragu dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.161

e. Menunjukkan gejala sebagai siswa yang tidak aktif

Anak berkesulitan belajar kurang mampu melakukan

strategi untuk memecahkan masalah akademik secara spontan.Hal

ini karena anak-anak sering mengalami kegagalan. Contohnya,

159Ibid, h. 39.

160E.Kosasih, Cara Bijak Memahami …,h. 39.

161Ibid, h. 39.

Page 121: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

107

anak berkesulitan belajar tidak berani menjawab pertanyaan guru

atau menjawab pertanyaan di depan papan tulis secara spontan.162

f. Pencapaian hasil belajar yang rendah

Sebagian anak berkesulitan belajar tidak mampu dalam

berbagai bidang akademik, seperti membaca, pengucapan, tulisan,

berhitung, dan sebagian lagi hanya pada satu atau dua aspek

saja.163

2. Masalah sensorik yang rumit

Masalah utama yang mereka miliki adalah sensitivitas

sensorik.Artinya, berbagai rangsang yang diterima oleh panca indera

mereka menimbulkan sensasi yang tidak menyenangkan atau

menyakitkan.Sensasi tersebut mungkin dirasakan pada salah satu

indera saja, misalnya anak merasa amat terganggu oleh suara peluit

yang melengking.Namun, bisa juga pada kombinasi dua indera yang

berbeda, misalnya anak menolak makanan tertentu bukan karena

baunya yang menyengat tetapi juga rasanya tidak bisa ditolerir.

Setiap anak mempunyai masalah yang khusus.Kondisi pada saat

satu anak bisa amat berbeda dengan anak lainnya.Sensitivitas biasanya

dirasakan beberapa panca indera dan bisa berubah sepanjang

waktu.Masalah sensorik ini memang amat kompleks membingungkan,

baik bagi si anak maupun orang-orang yang berinteraksi dengannya.

Dibutuhkan pengamatan yang cermat dan dalam waktu lama untuk

162E.Kosasih, Cara Bijak Memahami …, h. 40.

163Ibid, h. 40.

Page 122: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

108

bisa memahami hal apa saja yang membuat anak-anak marasa tidak

nyaman. Berikut ini adalah gambaran dari sensensitivitas sensorik

yang umum dimiliki oleh anak-anak autis, yaitu:164

a. Sensitivitas pendengaran, sebagian besar anak autis punya

pendengaran yang amat sensitiv, walaupun tampaknya mereka

tidak terganggu oleh suara-suara yang keras.165

b. Sensitivitas perabaan, hipersentivitas terhadap sentuhan dapat

muncul sejak masa bayi. Mereka tidak suka dengan kedekatan

fisik dan tidak suka disentuh, kecuali oleh orang-orang yang

mereka percaya.166

c. Sensitivitas penglihatan, sinar matahari yang terang, gabungan

beberapa warna yang mencolok, lampu neon, dan perubahan

pemandangan dari satu tempat ke tempat lain dirasakan amat

mengganggu bagi anak dengan sensitivitas penglihatan. Mereka

sering memincingkan mata atau meletakkan tangan di atas mata

untuk mengurangi serbuan sinar dari luar. Jadi jangan heran bila

melihat anak lebih suka melirik saat melihat orang lain atau

benda-benda di sekitarnya.167

d. Sensitivitas penciuman, sebagian anak autis amat sensitive pada

bau-bauan tertentu, misalnya wangi parfum, asap rokok, bau

mulut, bau makanan tertentu dan pewangi kamar mandi.

164Andrian S.Ginanjar, Menjadi Orang Tua…h, 37.

165Ibid, h. 37.

166Ibid, h. 38.

167Andrian S.Ginanjar, Menjadi Orang Tua…h. 38.

Page 123: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

109

Sensitivitas penciuman membuat mereka mual dan pening kepala

karena berbagai aroma menyengat yang bercampur aduk.168

e. Sensitivitas pengecapan, sensitivitas pada daerah mulut

menyebabkan anak hanya menyukai jenis makanan tertentu,

misalnya yang renyah, sangat panas atau yang amat lembut.

Misalnya saat belajar anak suka menggigit karet penghapus, ujung

pensil, kepingan puzzle, kerah baju, sedotan dan benda lainnya.169

Terkait dengan kendala yang ditemukan dalam proses pembelajaran di

Graha Autis yaitu masing-masing kendala yang dipaprkan di atas ada

pada beberapa individu anak autis dan anak berkebutuhan khusus, akan

tetapi satu dari bagian-bagian kendala dalam setiap individu anak didik.

Sehingga dengan adanya kendala-kendala tersebut, para guru di Graha

Autis berusaha menutupi kekurangan anak didik tersebut baik dengan

cara pembelajaran yang bersifat akademik ataupun bersifat non

akademik.

168Ibid, h. 39.

169Ibid, h. 39.

Page 124: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

110

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian data dan pembahasan, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa:

1. Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran PAI untuk anak

autis di Graha Autis dalam proses belajar mengajar sangat efektif,

dengan memenuhi indikator dari pembelajaran yang efektif serta

dengan menunjukkan perubahan perkembangan kemampuan anak

autis yang semakin meningkat dari sebelum memulai pembelajaran di

Graha Autis.

2. Kendala yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode

demonstrasi di Graha Autis yaitu berdasarkan perbedaan kemampuan

anak autis yang dimiliki serta tingkat daya ingat anak yang lebih

rendah dalam proses pembelajaran.

B. Saran

1. LSM Graha Autis Mataram

Bagi para pengasuh anak-anak di Graha Autis Mataram agar terus

berjuang dan meningkatkan kesabaran atas rasa kepedulian untuk

penyembuhan anak penyandang autis dan anak berkebutuhan

khusus.Serta tetap membangun kerjasama dengan pihak-pihak yang

110

Page 125: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

111

terkait agar program-program yang telah direncanakan dapat terlaksana

demi kebaikan anak-anak dan masyarakat.

2. Masyarakat dan Orang Tua

Untuk para orang tua dan masyarakat diharapkan berperan secara

aktif dalam membantu proses terapi untuk kesembuhan anak autis di

Graha Autis Mataram dan lembaga-lembaga lainnya di Indonesia pada

umumnya dan di Nusa Tenggara Barat pada khususnya. Diharapkan

juga bagi para orangtua agar tidak mudah putus asa dan tetap berjuang

memberikan yang terbaik untuk anak autis dan berkebutuhan khusus

agar siap bersosialisasidi lingkungan masyarakat.

3. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini nantinya agar bisa dijadikan salah satu refrensi

bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis atau yang

ada kaitannya untuk tujuan yang lebih baik.

Page 126: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

112

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia, 1997). Ahmad Muharrar,Efektivitas Rehabilitasi Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual di LPA NTB (Skripsi, IAIN Mataram,2015). Andriana S Ginanjar,Menjadi Orang Tua Istimewa (Jakarta : PT Dian Rakyat, 2008). Anas Salahuddin dan Irwanto Alkrienciehie,Pendidikan karakter; Pendidikan Berbasis Agama & Budaya Bangsa (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013). Anisatul Mufaroqah, Strtegi Mengajar, (Yogyakarta: TERAS, 2009 ). AnjaliSastry dan Blaise Aguirre, Parenting Anak dengan Autisme (Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2014). Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta Timur: Rawamangun, 2011). Bagong Suyatno dan Sutinah, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Prenada Media Group, 2007). Bonny Danuatmaja, Terapi Anak Autis di Rumah (Jakarta: Puspa Swara, 2003). Content://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/1014124921.mhtml,di akses pada, Ahad 14 Oktober 2017, pukul 12:10 wita. E.Kosasih, Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus (Bandung: Yrama Widya, 2012). Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data(Jakarta: Rajawali Press, 2012). E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013). http://meiske-katampuge.blogspot.co.id/2013/07/faktor-faktor- yanmempengaruhi- minat_7.html?m=1.Di akses pada, Senin, 24 April 2017.Pukul, 09.52.

112

Page 127: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

113

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2006). Husaini Usman dan Purnomo Seiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2004). Ibu Maria, wawancara, 7 Maret 2017.

John Holt, Bagaimana Siswa Belajar (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012). Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999). Mustakim,Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Pembelajaran PAI Kelas V Pokok Bahasan Shalat Di SDN 12 Sakra Lombok Timur (Skripsi IAIN Mataram, 2014). Mukhtar Latif. dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2013). Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Sinar Baru Algensindo, 2014). Nikmah, Penerapan Metode Demonstrasi Berbasis Media Gambar Untuk Meningkatkan Kompetensi Murid Kelompok B Dalam Melaksanakan Shalat Lima Waktu Pada TK Aisyiyah Bustanul Atfal Teros Kec. Labuhan Haji(Skripsi, IAIN Mataram, 2013). Skripsi. Nuraeni, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Autis di Sekolah Lanjutan Autis Fredofios Yogyakarta”, (Skripsi: Yogyakarta, 2012). S.Nasution, Didaktis Asas-Asas Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010). Prasetya, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia 1997). Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2005). Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana,2007). Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Pres, 1998). Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003).

Page 128: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

114

Sri Mulyati, Penanganan Terhadap Anak Autis, (Semarang: PT Sindur Press, 2010). Sumiati, Peran Sistem Pelayanaan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Mataram(Skripsi, IAIN Mataram, 2013). Subana, Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011). Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016). Suyoto Bakir, Sigit Suryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Tanggerang: Karisma Publishing Group, 2009). Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011). Tara Delaney, 101 Permainan dan Aktivitas untuk Anak-anak Penderita Autisme, Asperger, dan Gangguan Pemrosesan Sensorik (ANDI: Yogyakarta, 2000). Theo Peeters, Panduan Autisme Terlengkap(Jakarta: PT Dian Rakyat, 2009).

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana, 2009).

Ulber Silalahi. Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT Refika Aditama. 2010). W.A. Gerungan, Psikologi Sosial (Bandung: PTRefikaAditama,2004).

Zakiyah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2011). Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Dalam Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2001 ).

Page 129: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

115

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 130: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

116

Lampiran I : Pedoman wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PAI PADA ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS (AUTIS) DI GRAHA AUTIS KEKALEK MATARAM TAHUN 2017

A. Gambaran umum lokasi penelitian

B. Sejarah dan latar belakang berdirinya Graha Autis

C. Visi dan misi Graha Autis

D. Tenaga pengajar Graha Autis

E. Maksud dan tujuan Graha Autis

F. Program kerja LSM Graha Autis

1. Therapy

2. Klinik kesehatan

3. Pengobatan herbal

4. Paud inklusi

5. Tempat penitipan anak

6. Kejar paket A, B, C

7. Perpustakaan Graha Autis

8. Laboratorium Bahasa Graha Autis

9. Taman seni Graha Autis

10. Pusat pelatihan

11. Pusat penelitian anak autis dan anak berkebutuhan khusus

Page 131: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

117

12. Wirausaha

13. Workshop Graha Autis

14. Koprasi Graha Autis

G. Penerapan metode dalam proses pembelajaran anak di Graha Autis

H. Pengembangan minat dan bakat anak di Graha Autis

I. Kemampuan-kemampuan anak autis dalam sebuah pembelajaran

1. Bahasa

2. Keterampilan bersosialisasi dan menjalin hubungan

3. Pegetahuan tentang dunia

4. Pengetahuan tentang diri sendiri

5. Perkembangan fisik dan saraf

6. Mengembangkan kecerdasan

J. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode

demonstrasi

1. Kekurangan waktu dalam penyampaian materi

2. Perbedaan kemampuan anak dalam kecepatan menerima materi

3. Faktor orang tua yang mendidik anak tidak sama dengan yang

diajarkan di sekolah

K. Karakteristik anak berkesulitan belajar

1. Masalah persepsi dan koordinasi

2. Gangguan perhatian dan hiperaktif

3. Mengalami gangguan dalam mengingat dan berpikir

Page 132: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

118

4. Kurang mampu menyesuaikan diri

5. Menunjukkan gejala sebagai siswa yang tidak aktif

6. Pencapaian hasil belajar yang rendah

7. Masalah dalam komunikasi

8. Masalah sensorik yang rumit

a) Sensitivitas pendengaran

b) Sensitivitas perabaan

c) Sensitivitas penglihatan

d) Sensitivitas penciuman

e) Sensitivitas pengecapan

Page 133: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

119

Lampiran II : Pedoman observasi

PEDOMAN WAWANCARA

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PAI PADA ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS (AUTIS) DI GRAHA AUTIS KEKALEK MATARAM TAHUN 2017

A. Letak geografis Graha Autis

B. Identitas lembaga

C. Sarana dan prasarana

D. Program kerja LSM Graha Autis

1. Bimbingan belajar

2. Asrama anak autis dan anak berkebutuhan khusus

3. Penerbitan jurnal autism

4. Media informasi

5. Komunitas peduli autis

E. Proses perkembangan belajar anak dari sebelumnya

F. Pengembangan minat dan bakat anak di Graha Autis

G. Peningkatan pengetahuan anak dari sebelum masuk Graha Autis dengan

sesudahnya

H. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode

demonstrasi

1. Tingkat daya ingat anak yang lebih rendah

2. Perbedaan kemampuan anak dalam kecepatan menerima materi

Page 134: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

120

Lampiran III : Pedoman dokumentasi

PEDOMAN WAWANCARA

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PAI PADA ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS (AUTIS) DI GRAHA AUTIS KEKALEK MATARAM TAHUN 2017

A. Potensi LSM Graha Autis

B. Keadaan proses pembelajaran di Graha Autis

C. Program kerja LSM Graha Autis

1. Advokasi Graha Autis

2. Travel Graha Autis

D. Data anak-anak autis dan anak berkebutuhan khusus di Graha Autis

1. Daftar nama anak-anak autis dan anak berkebutuhan khusus

2. Daftar nama anak-anak yang mengikuti program asrama

E. Lampiran-lampiran

Page 135: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

121

FOTO LAMPIRAN

1. LSM Graha Autis (lokasi penelitian)

2. Partisipatif dalam proses pembelajaran

Page 136: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

122

3. Penerapan metode demonstrasi pada anak oleh pimpinan LSM Graha Autis

4. Proses pembelajaran dalam membaca Iqra’

Page 137: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

123

Page 138: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

124

5. Penerapan metode demonstrasi pada anak autis dengan satu guru satu murid

6. Beberapa anak-anak yang kurang dalam komunikasi, tetapi tetap belajar dengan media pembelajaran yang lain.

Page 139: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

125

7. Anak-anak autis yang sudah memiliki perkembangan perubahan yang semakin menigkat dalam proses pembelajaran

Page 140: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

130

Page 141: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

131

Page 142: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI …etheses.uinmataram.ac.id/1173/1/Nurhasanah 151141248.pdf · dalam meningkatkan minat belajar pai pada anak berkebutuhan khusus

132