115
1 SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWA PECINTA ALAM TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA HIPOTERMIA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Oleh : DIMAS ARI SABELLA NIM : 201502049 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019

SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

1

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN

MAHASISWA PECINTA ALAM TENTANG PERTOLONGAN

PERTAMA PADA HIPOTERMIA DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH PONOROGO

Oleh :

DIMAS ARI SABELLA

NIM : 201502049

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 2: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

ii

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN

MAHASISWA PECINTA ALAM TENTANG PERTOLONGAN

PERTAMA PADA HIPOTERMIA DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH PONOROGO

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

DIMAS ARI SABELLA

NIM : 201502049

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 3: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah dinyatakan layak

mengikuti Ujian Sidang

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN

MAHASISWA PECINTA ALAM TENTANG PERTOLONGAN

PERTAMA PADA HIPOTERMIA DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH PONOROGO

Menyetujui, Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Faqih Nafiul U, S.Kep.,Ns., M.Kep

NIS. 20150121

Kuswanto, S.kep., Ns., M.Kes

NIS. 20050004

Mengetahui,

Ketua Program StudiKeperawatan

Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep

NIS. 20130092

Page 4: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

iv

PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir (Skripsi) dan dinyatakan

telah memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar (S.Kep)

Pada Tanggal Agustus 2019

Dewan Penguji

1. Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep :…………………………..

(Ketua Dewan Penguji)

2. Faqih Nafiul U, S.Kep., Ns., M.Kep : .................................................

(Dewan Penguji 1)

3. Kuswanto, S.kep., Ns., M.Kes :………………………………..

(Dewan Penguji 2)

Mengesahkan,

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Ketua,

Zaenal Abidin, S.KM, M.Kes (Epid)

NIS. 20160130

Page 5: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

v

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dimas Ari Sabella

NIM : 201502049

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan

di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar

(sarjana) di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan

yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun belum/tidak

dipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan dan daftar pustaka.

Madiun, 03 Agustus 2019

Dimas Ari Sabella

NIM. 201502049

Page 6: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dimas Ari Sabella

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Ponorogo, 04 Desember 1996

Agama : Islam

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Lulus Dari Sekolah Dasar Negeri 01 Nglayang 2009

2. Lulus Dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Jenangan 2012

3. Lulus Dari Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Ponorogo

2015

4. Sekolah tinggi llmu kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun 2015-

Sekarang

Page 7: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Ibu dan Bapak Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada

terhinggakupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu dan Bapak yang telah

memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga

yang tidak dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata

cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan

bapak bahagia karena kusadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk

Ibu dan Bapak yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih

sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik. Terima

kasih Ibu…..Terima kasih Bapak….. I Love You

Dosen Pembimbing Tugas Akhirku

Bapak Faqih Nafiul Umam S. Kep. Ns., M. Kep dan Bapak Kuswanto S. Kep.

Ns., M. Kes selaku dosen pembimbing tugas akhir saya, terima kasih banyak

pak…. , saya sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak

akan lupa atas bantuan dan kesabaran bapak . Terima kasih banyak pak… Seluruh

dosen pengajar di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Terima kasih banyak

untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang telah kalian

berikan kepada saya.

My Best Friend’s

Terimakasih kepada Micin Squad ( Bella Okta, Devi Risnawati, Arinta Putri,

Mina Wasik, Leni Pitrina, Nurul Fatonah, Dosi Ayu ), terimakasih juga buat Mas

Imam Adi Saputra yang selalu mengdengarkan keluh kesah, senang susahku, serta

selalu menyempatkan waktu untukku dan semuanya yang gak bisa aku sebutkan

satu persatu. Terima kasih atas bantuan, doa, nasehat, hiburan, traktiran dan

semangat yang kamu berikan selama aku kuliah, aku tak akan melupakan semua

yang telah kamu berikan selama ini. Semoga keakraban di antara kita selalu

terjaga.

Page 8: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

viii

ABSTRAK

Dimas Ari Sabella

EFEKTIFITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI TERHADAP

PENGETAHUAN MAHASISWA PECINTA ALAM TENTANG

PERTOLONGAN PERTAMA PADA HIPOTERMIA DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH PONOROGO

Hipotermia adalah ketika tubuh kehilangan suhu panas dengan cepat,

sehingga menyebabkan temperatur tubuh menurun drastis di bawah 35ºC.

Hipotermia sering terjadi pada saat pendakian, angka kejadian hipotermia pada

pendaki gunung di Indonesia dari tahun 2016-2018 terdapat 5 orang pendaki yang

harus dirawat di rumah sakit dan terdapat 9 orang meninggal, sehingga

dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan untuk menghindari hipotermia pada

pendaki, salah satunya menggunakan media video edukasi. Video merupakan

salah satu jenis media audio-visual dan dapat menggambarkan suatu objek

bergerak bersama-sama dengan suara yang sesuai. Tujuan penelitian ini untuk

menganalisis efektifitas video edukasi terhadap pengetahuan mahasiswa pecinta

alam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah

Ponorogo.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

metode pra eksperimental dengan desain one group pre-test and post-test.

Populasi 37 mahasiswa pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling jumlah sample

sebanyak 27 mahasiswa pecinta alam yang di tentukan dengan rumus slovin.

Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner yang dianalisis dengan uji

wilcoxon signed rank test. Intervensi diberikan selama 30 menit dan dilakukan

oleh peneliti dengan video edukasi pertolongan pertama hipotermia.

Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam sebelum

diberikan Video Edukasi adalah sebanyak 27 mahasiswa dengan nilai rata- rata

8.59 pada kategori cukup. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam sesudah

diberikan Video Edukasi adalah sebanyak 27 mahasiswa dengan nilai rata- rata

10.85 pada kategori baik.Analisis uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon

signed rank test didapatkan nilai p value 0,000 < α = 0,005 menunjukan bahwaH1

diterima sehingga video edukasi efektif meningkatkan tingkat pengetahuan

mahasiswa pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Tingkat pengetahuan mahasiswa pecinta alam meningkat setelah diberikan

video edukasi. Saran untuk anggota mahasiswa pecinta alam di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo di harapkan pemberian pendidikan kesehatan dapat

dilanjutkan untuk menambah informasi dan meningkatkan pengetahuan

mahasiswa pecinta alam.

Kata kunci : Video edukasi, pengetahuan, pertolongan pertama, hipotermia

Page 9: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

ix

ABSTRACT

Dimas Ari Sabella

THE EFFECTIVENESS OF GIVING AN EDUCATIONAL VIDEO

AGAINST A KNOWLEDGE OF STUDENT MOUNTAINEERING CLUB

ABOUT A HYPOTHERMIA FIRST AID AT MUHAMMADIYAH

UNIVERSITY OF PONOROGO

Hypothermia is a state where body losing heat caused by conduction,

which make a body temperature drop below 35ºC. Hypothermia is often occured

to climbers. from 2016 untill 2018, there are few incident caused by hypothermia.

5 climbers need to be hospitalized, and 9 of them are died. So there are some

skills and knowledge need to be improved to avoid a hypothermia to the

climbers, one of the ways are using an educational video. Video are one of the

many audio-visual media which represent a moving object with a matching voice

inside it. The aim of this research is to analyze the effectiveness of providing

educational video on student’s knowledge of the first aid of hypothermia in

Muhammadiyah University of Ponorogo.

The kind of this research is quantitative, with pre experimental method and

one group pre-test and post-test design. The population used on this research are

37 Students Mountaineering Club at Muhammadiyah university of Ponorogo.

Sampling method used on this research is purposive sampling technique with 27

sample amount of Student Mountaineering Club which is determined with slovin

formula and mining data used a questionnaire which is analyzed with wilcoxon

signed rank test. An intervention given in 30 minutes and carried out by

researcher using hypothermia's first aid educational video.

The result of knowledge level of Students Mountaineering Club before

shown educational video was on "good enough" category with 8.59 average value.

after showing an educational video, the knowledge level of Students

Mountaineering Club is increased with 10.85 average value on excelent catagory.

The analyze of statistic test used wilcoxon signed rank test obtained a value of p

value 0,000 < α = 0,005 which shown that H1 is accepted. So the educational

video is effective to increase a knowledge level of Student Mountaineering Club

of Muhammadiyah University of Ponorogo.

The knowledge level of the Student mountaineering club was increased after saw

an educational videos. A suggestion for all members of the Student

mountaineering club of muhammadiyah university of ponorogo is expected to

spread out about healtness education, to helping out another student

mountaineering club for gaining more information and increasing its knowledge

level.

Keyword : Educational video, Knowledge, First Aid, Hypothermia

Page 10: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

x

DAFTAR ISI

Sampul Depan .................................................................................................... i

Sampul Dalam ..................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ............................................................................................. iii

Lembar Pengesahan ........................................................................................... iv

Lembar Pernyataan.............................................................................................. v

Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... vi

Lembar Persembahan .......................................................................................... vii

Abstrak ................................................................................................................ viii

Daftar Isi.............................................................................................................. x

Daftar Tabel ........................................................................................................ xiii

Daftar Gambar ..................................................................................................... xv

Daftar Lampiran .................................................................................................. xvi

Daftar Istilah........................................................................................................ xvii

Daftar Singkatan..................................................................................................xviii

Kata Pengantar .................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pendidikan Kesehatan .................................................... 8

2.1.1 Pengertian Pendidikan ................................................... 8

2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan ....................................... 8

2.1.3 Faktor-Faktor Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan ... 9

2.1.4 Metode Pendidikan Kesehatan ...................................... 10

2.1.5 Media Penyuluhan ......................................................... 11

2.1.6 Fungsi Media dalam Pendidikan ................................... 13

2.2 Konsep Media Video ................................................................... 14

2.2.1 Pengertian Media Video ................................................ 14

2.2.2 Tujuan Penggunaan Media Video ................................. 14

2.2.3 Manfaat Penggunaan Media Video ............................... 15

2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Media Video ...................... 16

2.3 Konsep Pengetahuan ................................................................... 17

2.3.1 Definisi Pengetahuan ..................................................... 17

2.3.2 Tingkat Pengetahuan ...................................................... 18

2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ..................... 20

2.3.4 Kriteria Tingkat Pengetahuan ........................................ 21

2.4 Konsep Hipotermia ...................................................................... 21

2.4.1 Pengertian Hipotermia ................................................... 21

2.4.2 Etiologi Hipotermia ....................................................... 22

Page 11: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

xi

2.4.3 Manifestasi Klinis Hipotermia ...................................... 22

2.4.4 Patofisiologi Hipotermia ............................................... 23

2.5 Konsep Pertolongan Pertama Pada Hipotermia .......................... 24

2.5.1 Definisi Pertolongan Pertama ........................................ 24

2.5.2 Tujuan Pertolongan Pertama ......................................... 24

2.5.3 Prosedur Pertolongan Pertama pada Hipotermia ........... 25

2.5.4 Penggunaan Video Edukasi pada Pendidikan ............... 27

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 29

3.2 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 30

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ......................................................................... 31

4.2 Populasi dan Sampel ................................................................... 32

4.2.1 Populasi .............................................................................. 32

4.2.2 Kriteria Sampel .................................................................. 32

4.2.3 Teknik Sampling ................................................................ 33

4.3 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................... 35

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ............... 36

4.4.1 Variabel Penelitian ............................................................. 36

4.4.2 Definisi Operasional Variabel ............................................ 37

4.5 Instrumen Penelitian .................................................................... 39

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 39

4.7 Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 40

4.8 Pengolahan Data .......................................................................... 41

4.9 Uji Normalitas ............................................................................. 44

4.10 Analisa Data ................................................................................ 44

4.10.1 Analisa Univariat ........................................................... 44

4.10.2 Analisa Bivariat ............................................................. 45

4.11 Etika Penelitian ............................................................................ 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian ........................................................... 48

5.2 Hasil Penelitian ............................................................................... 49

5.2.1 Data Umum ........................................................................... 50

5.2.2 Data Khusus .......................................................................... 53

5.2.2.1 Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam

Sebelum diberikan Video Edukasi ............................ 53

5.2.2.2 Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam

Setelah diberikan Video Edukasi .............................. 54

5.2.2.3 Efektifitas pemberian Video Edukasi terhadap

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta

Alam di Universitas Muhammadiyah

Ponorogo ................................................................... 56

Page 12: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

xii

5.3 Pembahan ........................................................................................ 56

5.3.1 Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam Sebelum

diberikan Video Edukasi ....................................................... 56

5.3.2 Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam Setelah

diberikan Video Edukasi ...................................................... 58

5.3.3 Efektifitas pemberian Video Edukasi terhadap Tingkat

Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo ...................................................... 59

BAB VI KESIMPULAN SARAN ...................................................................... 62

6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 62

6.2 Saran ............................................................................................... 62

Daftar Pustaka .................................................................................................... 64

Lampiran-lampiran ............................................................................................. 67

Page 13: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 4.1 Desain Penelitian Pra Eksperimental One Group pre-test

and post-test design .................................................................. 30

Tabel 4.2 Definisi Operasional Efektifitas Pemberian Video Edukasi

Terhadap Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam Tentang

Pertolongan Pertama Pada Hipotermia .................................... 35

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

umur mahasiswa pecinta alam di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo ....................................................... 49

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin mahasiswa pecinta alam di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo ....................................................... 49

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pendakian mahasiswa pecinta alam Universitas

Muhammadiyah Ponorogo ....................................................... 50

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

menjadi anggota organisasi mahasiswa pecinta alam di

Universitas Muhammadiyah Ponorogo .................................... 51

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pengalaman mengalami hipotermia di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo ....................................................... 51

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

memberikan pertolongan hipotermia mahasiswa pecinta

alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo ....................... 52

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

sumber informasi pertolongan hipotermia mahasiswa

pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo .......... 53

Tabel 5.8 Mean, Median, Modus Sebelum diberikan Video Edukasi di

Universitas Muhammadiyah Ponorogo .................................... 53

Tabel 5.9 Mean, Median, Modus Setelah diberikan Video Edukasi di

Universitas Muhammadiyah Ponorogo .................................... 55

Tabel 5.10 Analisa efektifitas pemberian video edukasi terhadap

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam di

Universitas Muhammadiyah Ponorogo .................................... 56

Page 14: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Efektifitas Pemberian Video Edukasi Terhadap

Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam Tentang Pertolongan Pertama

Pada Hipotermia .................................................................. 28

Gambar 4.3 Kerangka Kerja Penelitian Efektifitas Pemberian Video

Edukasi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam

Tentang Pertolongan Pertama Pada Hipotermia .................. 33

Page 15: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pencarian Data Awal ................................................ 67

Lampiran 2 Surat Persetujuan Pengambilan Data Awal ............................... 68

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian ................................................................... 69

Lampiran 4 Persetujuan Izin Penelitian ......................................................... 70

Lampiran 5 Surat Selesai Penelitian .............................................................. 71

Lampiran 6 Lembar Permohonan Menjadi Responden ................................. 72

Lampiran 7 Lembar Persetujuan Menjadi Responden .................................. 73

Lampiran 8 Kuesioner ................................................................................... 74

Lampiran 9 Tabel Validitas ........................................................................... 79

Lampiran10 Distribusi Frekuensi Responden ................................................ 82

Lampiran11 Hasil Mean Median Pre Post Video Edukasi ........................... 85

Lampiran 12 Uji Normalitas .......................................................................... 86

Lampiran 13 Uji Wilcoxon Sign Rank Test................................................... 88

Lampiran14 Mean Median Modus Kuesioner .............................................. 90

Lampiran15 Tabulasi Data ............................................................................ 92

Lampiran 16 Tabulasi Kuesioner ................................................................... 93

Lampiran17 Video Edukasi .......................................................................... 95

Lampiran18 Dokumentasi ............................................................................. 98

Lampiran 19 Lembar Bimbingan ................................................................... 99

Page 16: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

xvi

DAFTAR ISTILAH

Afektif : Kemampuan sikap dan nilai

Application : Aplikasi

Audio Aid : Alat bantu dengar

Booklet : Suatu media untuk menyampaikan pesan

kesehatan Buget : Biaya

Complicated : Rumit

Comprehension : Memahami

Disorientasi : Tidak mampu memahami

Ekstermitas : Anggota gerak bagian bawah/tepi Enabling : Penguat

Flyer : Seleberan

Hipoksia : Kondisi kurangnya pasokan oksigen di

sel dan jaringan tubuh Inkontinensia Urine : Ketidakmampuan bleder mengeluarkan

urine Interview : Wawancara

Kognitif : Kemampuan proses berfikir

Leaflet : Media penyampaian informasi kesehatan

Reinforcing : Pemungkin Sleeping bag : Selimut tidur

Thermal blanket : Selimut penghangat

Visual aid : Alat bantu lihat

Page 17: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

xvii

DAFTAR SINGKATAN

FGD : Focus Group Discussion

MAHIPA : Mahasiswa Pecinta Alam

PMK : Perawatan Metode Kanguru

SMK : Sekolah Menengah Kejuruan

Page 18: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

xviii

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Efektifitas Pemberian Video Edukasi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa

Pecinta Alam Tentang Pertolongan Pertama Pada Hipotermia Di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo” dengan baik.Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan, saran dan dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Happy Susanto, M.A selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Ponorogo.

2. Zaenal Abidin, S.KM.,M.Kes selaku Ketua STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun.

3. Mega Arianti P., S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku ketua Prodi S-1 Keperawatan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

4. Faqih Nafiul Umam, S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai pembimbing I Skripsi

yang dengan Kesabaran dan Ketelitian dalam membimbing sehingga

Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Kuswanto, S.Kep., Ns., M.Kes sebagai pembimbing II Skripsi yang

dengan Kesabaran dan Ketelitian dalam membimbing sehingga Skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu

kritik dan saran selalu diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Madiun, 03 Agustus 2019

Penulis

(Dimas Ari Sabella)

Page 19: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipotermia adalah penurunan suhu inti tubuh menjadi kurang dari 35ºC

atau 95ºF secara involunter (Hardisman, 2014). Berdasarkan etiologinya

hipotermia dapat dibagi menjadi hipotermia primer dan hipotermia sekunder,

hipotermia primer terjadi apabila tubuh terpapar langsung oleh suhu udara yang

dingin sehingga metabolisme panas dalam tubuh tidak dapat mengimbangi

adanya udara dingin. Sedangkan hipotermia sekunder terjadi apabila memiliki

penyakit atau sedang mengonsumsi obat tertentu yang menyebabkan

penurunan suhu tubuh (Tanto 2014).

Hipotermia dapat terjadi pada pencinta alam di Indonesia yang sedang

melakukan pendakian di gunung. Hal tersebut diperkuat dengan data jumlah

pendaki gunung yang dinyatakan terus mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Berdasarkan data dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede

Pangrango pada tahun 2013 jumlah pengunjung sebanyak 82.577 orang serta

jumlah pengunjung ditahun 2014 meningkat menjadi 96.587 orang. Sedangkan

jumlah pengunjung di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok

Timur pada tahun 2014 pendaki mancanegara maupun nusantara mencapai

58.000 orang, serta jumlah pendaki tahun 2015 meningkat menjadi 70.000

orang (Mandiri, 2016). Serta data dari Taman Nasional Bromo Tengger

Semeru (TNBTS) provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 jumlah pendaki

Page 20: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

2

mencapai 50-100 orang setiap hari. Jumlah tersebut meningkat pada 2014

sebanyak 500-1000 orang setiap hari (Purnomo, 2014).

Ketika melakukan pendakian para pendaki dapat terserang penyakit

gunung atau mountain sicknes yang dapat mengancam jiwa yaitu seperti

hipotermia, hipoksia, dehidrasi dan kram. Angka kejadian hipotermia pada

pendaki gunung di Indonesia dari tahun 2016-2018 terdapat 5 orang pendaki

yang harus dirawat di rumah sakit dan terdapat 9 orang meninggal. Sebagian

besar korban meninggal di gunung disebabkan oleh hipotermia. Pada bulan

Februari 1 orang meninggal karena hipotermia di Gunung Merbabu (Munir,

2016). Kemudian pada bulan Maret 2016 di Gunung Lawu 1 orang harus

dirawat intensif karena hipotermia (Setiadi, 2016). Sampai saat ini kejadian

hipotermia pada pendaki gunung belum disebutkan secara detail (Setiawan,

2016).

Hipotermia mempunyai dampak negatif yang bervariasi tergantung

pada kategori dan lama waktu seseorang terpapar langsung oleh suhu udara

dingin. Kategori hipotermia dibagi menjadi 3 yaitu hipotermia ringan,

hipotermia sedang dan hipotermia berat. Hipotermia ringan dengan rentang

suhu tubuh antara 32-35ºC yang menyebabkan penderita akan mengalami tanda

gejala seperti pucat, terasa dingin saat disentuh, mati rasa terutama pada bagian

ekstermitas, respon melambat, mengantuk, mengigil, lesu, mengalami

peningkatan detak jantung dan pernafasan. Hipotermia sedang terjadi ketika

dalam rentang 28-32ºC yang dapat menyebabkan penderita mengalami tanda

gejala seperti penurunan tingkat kesadaran, disorientasi, inkontinensia

Page 21: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

3

urine,dan reflek melambat, sedangkan hipotermia berat terjadiapabila suhu

tubuh dibawah 28ºC yang dapat menyebabkan penderita mengalami detak

jantung lemah, respon pupil tidak ada, kaku otot serta penderita tidak sadar dan

tidakmerespon. Sehingga pada penderita hipotermia dibutuhkan

penatalaksanaan secara cepat dan tepat (Setiati, 2014).

Hasil penelitian tentang metode penatalaksanaan hipotermi dengan

judul penelitian hubungan pelaksanaan perawatan metode kanguru (pmk)

dengan kejadian hipotermi pada bayi berat lahir rendah didapatkan hasil ada

hubungan pelaksanaan pmk pada kejadian hipotermi dengan korelasi yang kuat

(Nurlaila, 2015). Serta pada penelitian lain tentang efektifitas selimut elektrik

dalam meningkatkan suhu tubuh pasien post seksio caesar yang mengalami

hipotermi dengan hasil terdapat peningkatan suhu tubuh sebelum dan sesudah

penggunaan selimut elektrik pada pasien post seksio sesarea. Penatalaksanaan

yang dilakukan pada hipotermi berhasil sehingga dibutuhkan pengetahuan

untuk memberikan penatalaksanaan hipotermi dengan tepat (Mutiara, 2015).

Pengetahuan tentang penatalaksanaan hipotermia pada pecinta alam

yang melakukan kegiatan di gunung perlu ditingkatkan dengan pendidikan

kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah segala upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi individu maupun kelompok, sehingga mampu melakukan yang

diharapkan seperti perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan

yang kondusif (Notoatmojo, 2012).

Metode dalam pembelajaran dan penyuluhan kesehatan dapat

menggunakan berbagai media. Salah satu media yang dapat digunakan adalah

Page 22: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

4

dengan menggunakan media video. Media video dapat menyajikan informasi,

menjelaskan konsep, mengajarkan keterampilan, menyingkat waktu, dan

mempengaruhi sikap. Kelebihan pembelajaran menggunakan media video yaitu

mencakup tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor.Pada ranah kognitif dapat

mengobservasi kejadian aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara

dan gerak dapat memperkuat pemahaman terhadap materi ajar. Pada ranah

afektif, video dapat memperkuat dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan

dari pembelajaran yang efektif. Pada ranah psikomotorik, video memiliki

keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja, video

pembelajaran yang merekam kegiatan motorik atau gerak dapat memberikan

kesempatan untuk mengamati dan mengevaluasi kembali kegiatan tersebut

(Azhar, 2011).

Hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan video pembelajaran

terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan di

madrasah ibtidaiyah negeri kroya dengan metode pembelajaran menggunakan

video mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap minat dan hasil pembelajaran

pada siswa (Busyaeri, 2016). Pada penelitian lain tentang efektifitas pemberian

edukasi dengan metode video dan focus group discussion (FGD) terhadap

tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus (DM) tipe 2 disimpulkan adanya

perbedaan pengetahuan tentang tentang diabetes mellitus yang signifikan

sebelum dan sesudah edukasi (Julita, 2018).

Hasil studi pendahuluan dengan Ketua Organisasi Mahasiswa Islam

Pecinta Alam (Mahipa) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMP)

Page 23: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

5

mengatakan belum pernah ada edukasi tentang pertolongan pertama pada

hipotermia, dan pada 3 orang anggota organisasi Mahipa belum memahami

tentang pertolongan pertama hipotermia, pertolongan yang sering dilakukan

pada saat pendakian adalah dengan menggunakan mantel dan saling

berpelukan saat mengalami hipotermia, sehingga peneliti mengambil judul

Efektifitas Pemberian Video Edukasi Terhadap Pengetahuan Mahasiswa

Pecinta Alam Tentang Pertolongan Pertama pada Hipotermia di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan

“Bagaimana efektifitas pemberian video edukasi terhadap pengetahuan

mahasiswa pecinta alam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di

Universitas Muhammadiyah Ponorogo?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektifitas pemberian video edukasi terhadap

pengetahuan mahasiswa pecinta alam tentang pertolongan pertama pada

hipotermia di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengetahuan mahasiswa pecinta alam sebelum di berikan

video edukasi pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo.

Page 24: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

6

2. Mengetahui pengetahuan mahasiswa pecinta alam sesudah di berikan

video edukasi pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo.

3. Menganalisis efektifitas pemberian video edukasi terhadap

pengetahuan mahasiswa pecinta alam tentang pertolongan pertama

pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi Responden

Memberi informasi tentang pemberian video edukasi

terhadap mahasiswa pecinta alam tentang pertolongan pertama

pada hipotermia.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan sumbangan

pemikiran serta mampu memberikan motivasi bagi profesi

keperawatan untuk mengkaji dan memberikan penyuluhan kepada

mahasiswa pecinta alam tentang pertolongan pertama pada

hipotermia.

3. Bagi Institusi Pendidikan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Menambah informasi dalam perpustakaan tentang

keperawatan hipotermi dan untuk meningkatkan pengetahuan bagi

pembaca tentang pertolongan pertama pada hipotermia.

Page 25: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

7

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat di gunakan peneliti

sebagai bahan referensi dalam meneliti lebih lanjut terkait

pemberian edukasi terhadap pertolongan pertama pada hipotermia.

Page 26: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pendidikan Kesehatan

2.1.1 Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha manusia untuk membina

kepribadiannya sesuai dengan nilai – nilai dalam masyarakat dan

kebudayaan (Purwanto, 2009).

Pendidikan kesehatan adalah segala upaya yang direncanakan

untuk mempengaruhi individu maupun kelompok, sehingga mampu

melakukan yang diharapkan seperti perilaku untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang kondusif (Notoatmojo, 2014).

Pendidikan kesehatan dapat disimpulkan sebagai kegiatan

pembelajaran individu maupun kelompok, untuk meningkatkan

pengetahuan dan merubah perilaku, agar tercipta kesadaran masyarakat

tentang pencegahan dan penanganan kesehatan.

2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan sebagai pendekatan terhadap faktor

penyebab terbentuknya perilaku kesehatan, sehingga pendidikan

kesehatan harus disesuaikan dengan faktor yang mempengaruhi

perilaku (Notoadmojo, 2012) dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Promosi kesehatan dalam faktor predisposisi

Promosi kesehatan bertujuan untuk mengunggah kesadaran,

memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang

Page 27: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

9

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan bagi dirinya sendiri,

keluarganya maupun masyarakatnya. Disamping itu dalam konteks

promosi kesehatan juga memberikan pengertian tentang tradisi,

kepercayaan masyarakat, baik yang merugikan maupun yang

menguntungkan kesehatan. Bentuk promosi ini dilakukan dengan

penyuluhan kesehatan, pameran kesehatan, iklan-iklan layanan

kesehatan, billboard, dan sebagainya.

2. Promosi kesehatan dalam faktor-faktor enabling (penguat)

Bentuk promosi kesehatan ini dilakukan agar masyarakat dapat

memberdayakan dan mampu mengadakan sarana prasarana

kesehatan dengan cara memberikan kemampuan dengan bantuan

teknik, memberikan arahan, dan cara-cara mencari dana untuk

pengadaan sarana dan prasarana.

3. Promosi kesehatan dalam faktor reinforcing (pemungkin)

Promosi kesehatan pada faktor ini bermaksud untuk

mengadakan pelatihan misalnya bagi tokoh agama, tokoh

masyarakat, dan petugas kesehatan.

2.1.3 Faktor - faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan

dapat mencapai sasaran (Saragih, 2010) yaitu :

1. Tingkat pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang

terhadap informasi yang baru diterimanya. Maka dapat dikatakan

Page 28: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

10

bahwa semakin tinggi pendidikannya semakin mudah seseorang

menerima informasi yang didapatnya.

2. Tingkat sosial ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang semakin

mudah pula dalam menerima informasi baru.

3. Adat istiadat

Sebagian masyarakat masih sangat menghargai dan

menganggap adat istiadat sebagai sesuatu yang tidak boleh

diabaikan.

4. Kepercayaan masyarakat

Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan

oleh orang-orang yang sudah mereka kenal karena sudah ada

kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.

5. Ketersediaan waktu di masyarakat

Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat

aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat

dalam penyuluhan.

2.1.4 Metode Pendidikan Kesehatan

Menurut Notoadmojo (2012), berdasarkan pendekatan sasaran yang

ingin dicapai penggolongan metode pendidikan ada 3 yaitu :

1. Metode berdasarkan pendekatan perorangan

Metode ini bersifat individual dan biasanya digunakan untuk

membina perilaku baru atau membina seseorang yang mulai tertarik

Page 29: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

11

pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya

pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah

atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau

perilaku baru tersebut. Ada 2 bentuk pendekatannya yaitu :

a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling)

b. Wawancara (Interview)

2. Metode berdasarkan pendekatan kelompok

Penyuluh berhubungan dengan sasaran secara kelompok.

Dalam penyampaian promosi kesehatan dengan metode ini kita perlu

mempertimbangkan besarnya kelompok sasaran serta tingkat

pendidikan formal dari sasaran.

3. Metode berdasarkan pendekatan massa

Metode pendekatan massa cocok untuk mengkomunikasikan

pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sehingga

sasaran dari metode ini bersiat umum, dalam arti tidak membedakan

golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social ekonomi,

tingkat pendidikan dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan

yang ingin disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga

dapat ditangkan oleh massa.

2.1.5 Media Penyuluhan

Menurut Notoadmojo (2012) pada garis besar ada 3 macam alat

bantu pendidikan atau alat peraga yaitu :

Page 30: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

12

1. Berdasarkan stimulasi indra

a. Alat bantu lihat (visual aid) yang berguna dalam membantu

menstimulasi indra pengelihatan.

b. Alat bantu dengar (audio aids) yaitu alat yang dapat membantu

untuk menstimulasi indra pendengar pada waktu penyampaian

bahan pendidikan.

c. Alat bantu lihat-dengar (audio visual aids).

2. Berdasarkan pembuatannya dan penggunaannya

a. Alat peraga atau media yang rumit (complicated) seperti film,

slide, dan sebagainnya yang memerlukan listrik dan proyektor.

b. Alat peraga sederhana yang mudah dibuat sendiri dari bahan-

bahan lokal.

3. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur media kesehatan

a. Media Cetak

1) Leaflet

Merupakan bentuk penyampaian informasi kesehatan

melalui lembaran yang dilipat. Keuntungan menggunakan

media ini antara lain : sasaran dapat menyesuaikan dan

belajar mandiri serta praktis karena mengurangi kebutuhan

mencatat, sasaran dapat melihat isinya disaat santai dan

sangat ekonomis, berbagai informasi dapat diberikan atau

dibaca oleh anggota kelompok sasaran, sehingga bisa

didiskusikan, dapat memberikan informasi yang detail,

Page 31: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

13

mudah dibuat , diperbanyak, dan diperbaiki sementara itu

ada beberapa kelemahan dari leaflet yaitu tidak cocok untuk

sasaran individu per individu, tidak tahan lama dan mudah

hilang, leaflet akan menjadi percuma jika sasaran tidak

diikut sertakan secara akti, serta perlu proses penggandaan

yang baik.

2) Booklet

Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan

pesan-pesan kesehatan dalam bentuk tulisan dan gambar.

Booklet sebagai alat bantu, sarana dan sumber daya

pendukung untuk menyampaikan pesan harus

menyesuaikan dengan isi materi yang akan disampaikan.

3) Selebaran (Flyer).

4) Lembar balik ( Flip chart).

5) Rubrik adalah surat kabar, poster atau foto.

b. Media Elektronik

1) Video dan film strip.

2) Slide.

2.1.6 Fungsi Media dalam Pendidikan

Menurut Notoadmojo (2012), media sebagai alat bantu

menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Alat bantu tersebut mempunyai

fungsi sebagai berikut :

1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.

Page 32: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

14

2. Mencapai sasaran yang lebih banyak.

3. Membantu dan mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman.

4. Menstimulasi sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan

yang diterima orang lain.

5. Mempermudah penyampaian bahan atau informasi kesehatan.

2.2 Konsep Media Video

2.2.1 Pengertian Media Video

Video merupakan salah satu jenis media audio-visual dan dapat

menggambarkan suatu objek bergerak bersama-sama dengan suara yang

sesuai. Video menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan

konsep, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang

waktu, dan mempengaruhi sikap (Azhar Arsyad, 2011).

2.2.2 Tujuan Penggunaan Media Video

Menurut Azhar Arsyad (2011) mengemukakan tentang beberapa

tujuan dari pembelajaran menggunakan media video yaitu mencakup

tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga tujuan ini dijelaskan

sebagai berikut :

a. Tujuan Kognitif

1. Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut

kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan

rangsangan berupa gerak dan sensasi.

Page 33: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

15

2. Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh cara bersikap

atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya menyangkut

interaksi manusiawi.

b. Tujuan Afektif

Dengan menggunakan efek dan tehnik, video dapat menjadi

media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi.

c. Tujuan Psikomotorik

1. Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh

keterampilan gerak. Dengan alat ini diperjelas baik dengan cara

memperlambat ataupun mempercepat gerakan yang ditampilkan.

2. Melalui video seseorang langsung mendapat umpan balik secara

visual terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba

keterampilan yang menyangkut gerak.

2.2.3 Manfaat Penggunaan Media Video

Manfaat media video menurut (Andi Prastowo, 2012 ) antara lain :

a. Memberikan pengalaman yang tak terduga.

b. Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak

mungkin bisa dilihat.

c. Menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu.

d. Memberikan pengalaman untuk merasakan suatu keadaan tertentu.

e. Menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya

yang dapat memicu diskusi.

Page 34: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

16

2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Media Video

Kelebihan dan Kekurangan media video menurut (Daryanto, 2011)

kelebihan media video antara lain :

1. Video menambah suatu dimensi baru di dalam pembelajaran, video

menyajikan gambar bergerak disamping suara yang menyertainya.

2. Video dapat menampilkan suatu fenomena yang sulit untuk dilihat

secara nyata.

3. Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut

kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan

rangsangan berupa gerak dan sensasi.

4. Mengembangkan kemampuan afektif, video menggunakan efek dan

teknik sehingga dapat menjadi media yang sangat baik dalam

mempengaruhi sikap dan emosi.

5. Video mempengaruhi perkembangan psikomotor, karena seseorang

langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap kemampuan

dan keterampilan yang menyangkut gerak.

Kekurangan media video, antara lain :

1. Opposition

Pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan

timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang

dilihatnya.

Page 35: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

17

2. Material pendukung

Video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat

menampilkan gambar yang ada di dalamnya.

3. Budget

Untuk membuat video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

2.3 Konsep Pengetahuan

2.3.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu”, dan ini terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra pengelihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui indera manusia (Wawan A dan Dewi M, 2010).

Pengetahuan erat hubungannya dengan pendidikan dimana

diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut

akan semakin luas pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan bukan

berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan

rendah. Hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh dari pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui

pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek

mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek

ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif

dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif

terhadap obyek tertentu (Wawan & Dewi, 2010).

Page 36: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

18

2.3.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut (Wawan & Dewi, 2010) pengetahuan yang mencakup

dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat akan suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang

dipelajari antara lain menyebutkan, mendefinisikan, menyatakan dan

sebagainya.

2. Memahami (Comperhension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang paham

terhadap obyek atau materi tersebut harus dapat menjelaskan dan

menyebutkan.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau

Page 37: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

19

penggunaan hukum, rumus, metode prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di

dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata

kerja.

5. Sintesis (Synthetic)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang telah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penilaian-

penilaian tersebut didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Page 38: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

20

2.3.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan menurut Notoatmodjo (2014) :

1. Faktor pendidikan

Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka akan

semakin mudah untuk menerima informasi tentang obyek atau yang

berkaitan dengan pengetahuan.

Pengetahuan dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan

oleh orang tua, guru, dan media masa. Pendidikan sangat erat

kaitannya dengan pengetahuan, semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka akan semakin mudah untuk menerima serta

mengembangkan pengetahuan dan teknologi.

2. Faktor pekerjaan

Pekerjaan seseorang sangat berpengaruh terhadap proses

mengakses informasi yang dibutuhkan terhadap suatu obyek.

Pekerjaan yang lebih sering mengakses informasi di media serta

yang lebih mengutamakan fikiran akan lebih meningkatkan

pengetahuan seseorang.

3. Faktor pengalaman

Pengalaman seseorang sangat mempengaruhi pengetahuan.

Semakin banyak pengalaman seseorang tentang suatu hal, maka akan

semakin bertambah pula pengetahuan seseorang akan hal tersebut.

Page 39: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

21

4. Keyakinan

Keyakinan yang diperoleh seseorang biasanya bisa didapat

secara turun-temurun, keyakinan positif dan keyakinan negatif dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

5. Sosial budaya

Kebudayaan beserta kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, presepsi, dan sikap seseorang terhadap

sesuatu.

2.3.4 Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2010) pengetahuan seseorang dapat diketahui

dan diinterpretasiakan menjadi tiga tingkatan :

1. Baik, bila subyek menjawab benar ≥76% - 100% seluruh pertanyaan.

2. Cukup, bila subyek menjawab benar 60% - 75% seluruh pertanyaan.

3. Kurang, bila subyek menjawab benar ≤60% seluruh pertanyaan.

2.4 Konsep Hipotermia

2.4.1 Pengertian Hipotermia

Hipotermia adalah penurunan suhu inti tubuh menjadi kurang dari

35ºC atau 95ºF secara involunter (Hardisman, 2014). Hipotermia adalah

ketika tubuh kehilangan suhu panas dengan cepat, disebabkan oleh

lepasnya panas secara konduksi, konveksi, radiasi, maupun evaporasi,

sehingga menyebabkan temperatur tubuh menurun drastis di bawah 35ºC

(Setiati, 2014).

Page 40: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

22

2.4.2 Etiologi Hipotermia

Berdasarkan etiologinya hipotermia dapat dibagi menjadi

hipotermia primer dan hipotermia sekunder (Tanto, 2014) :

1. Hipotermia primer terjadi apabila tubuh terpapar langsung oleh suhu

udara yang dingin sehingga metabolisme panas dalam tubuh tidak

dapat mengimbangi adanya udara dingin.

2. Hipotermia sekunder terjadi apabila memiliki penyakit atau sedang

mengonsumsi obat tertentu yang menyebabkan penurunan suhu

tubuh. Berbagai kondisi yang mengakibatkan hipotermia menurut

(Hardisman, 2014) yaitu:

a. Penyakit endokrin : Hipoglikemi, hipotiroid, diabetes mellitus.

b. Penyakit kardiovaskuler : Infark miokard, gagal jantung

kongestif.

c. Penyakit neurologis :Cedera kepala, tumor, cedera tulang

belakang.

d. Obat – obatan : Alkohol, sedatif, klonidin, neuroleptik.

2.4.3 Manifestasi Klinis Hipotermia

Manifestasi klinis yang muncul pada penderita akan berbeda-beda

tergantung dari tingkat hipotermia yang dialami. Menurut Setiati (2014)

manifestasi yang muncul antara lain :

Page 41: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

23

1. Hipotermia Ringan (35-32ºC)

Pucat, terasa dingin saat disentuh, mati rasa terutama pada

bagian ekstermitas, respon melambat, mengantuk, mengigil, lesu,

mengalami peningkatan detak jantung dan pernafasan.

2. Hipotermia sedang (28-32ºC)

Penurunan tingkat kesadaran, disorientasi, inkontinensia urine,

bila suhu terus menurun sampai dibawah 30ºC maka korban tidak

dapat melakukan relek mengigil.

3. Hipotermia berat (<28ºC)

Penderita tidak sadar dan tidak merespon, kaku otot, detak

jantung lemah dan tidak teratur, respon pupil tidak ada, tanda-tanda

vital sulit diukur.

2.4.4 Patofisiologi Hipotermia

Menurut Setiati (2014), tubuh menghasilkan panas melalui

metabolisme makanan dan minuman, metabolisme otot, dan reaksi

kimia. Panas tubuh hilang melalui beberapa cara, yaitu :

1. Radiasi : Perpindahan panas berdasarkan gelombang

elektromagnetik.Ketika tubuh terpapar suhu lingkungan yang lebih

rendah atau lebih dingin, maka suhu tubuh akan beradaptasi atau

mengikuti suhu lingkungan disekitarnya.

2. Konduksi : Pindahnya panas ke objek terdekat dengan suhu yang

lebih rendah. Ketika tubuh terjadi kontak fisik secara langsung

Page 42: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

24

dengan benda yang memiliki suhu lebih rendah, maka suhu pada

benda akan mempengaruhi suhu tubuh pada manusia.

3. Konveksi :Hilangnya panas melalui aliran udara, kecepatan

hilangnya panas dipengaruhi oleh kecepatan angin. Ketika tubuh

terpapar suhu udara atau kecepatan angin yang memiliki suhu lebih

rendah maka tubuh akan melepaskan partikel yang menyebabkan

suhu tubuh akan terus turun.

4. Evaporasi : Hilangnya panas melalui cairan tubuh yang menjadi

gas, seperti keringat dan pernafasan.

2.5 Konsep Pertolongan Pertama Pada Hipotermia

2.5.1 Definisi Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama adalah tindakan pemberian perawatan

pertama pada saat terjadi kecelakaan, sakit atau keadaan gawat darurat

dengan cepat dan tepat sebelum mendapatkan pertolongan yang lebih

lanjut (Susilo, 2012).

2.5.2 Tujuan Pertolongan Pertama

Menurut Susilo (2012), tujuan dari pemberian pertolongan pertama adalah:

1. Mempertahankan korban tetap hidup.

2. Mencegah kecacatan yang lebih parah.

3. Mencegah keadaan korban semakin buruk sampai bantuan tiba.

4. Memudahkan perawatan selanjutnya.

Page 43: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

25

2.5.3 Prosedur Pertolongan Pertama Pada Hipotermia

Adapun prosedur pemberian pertolongan pertama pada hipotermia

sesuai dengan tingkatan hipotermi yang dialami adalah :

1. Hipotermia Ringan dan Sedang

Prinsip dari pertolongan pertama pada korban yang mengalami

hipotermi ringan - sedang adalah mempertahankan kondisi suhu tubuh

agar pengeluaran panas tidak semakin buruk dan tetap menjaga

kestabilan tubuh. Menurut New Zaeland Mountain Safety Resorce

(2013) yang harus dilakukan dalam menangani hipotermi ringan –

sedang adalah :

a. Pindahkan korban di tempat yang lebih hangat, seperti tenda.

b. Bila pakaian korban basah, lepas dan ganti dengan pakaian yang

kering.

c. Berikan selimut atau bila ada berikan thermal blanket untuk

mengisolasi panas agar tidak semakin parah, kemudian berikan

sleeping bag.

d. Periksa tanda vital korban seperti nadi dan respirasi.

e. Berikan penghangat tambahan seperti api unggun, atau kompres air

hangat dengan cara memberikan botol yang diisi air hangat atau

menepelkan benda hangat pada bagian arteri seperti leher, ketiak,

atau diantara kedua paha.

f. Berikan asupan makanan dan minuman manis yang hangat untuk

membantu meningkatkan suhu korban. Hindari minuman

Page 44: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

26

beralkohol dan kafein supaya tidak kehilangan panas yang semakin

parah.

g. Jaga kesadaran korban dengan mengajak bicara. Jangan sampai

korban tertidur agar metabolisme tidak mengalami penurunan.

h. Segera hubungi bantuan.

i. Pantau tanda vital dan tingkat kesadaran sampai bantuan tiba.

2. Hipotermia Berat

Pemberian pertolongan pertama pada saat kondisi darurat pada

penderita hipotermia berat adalah mencegah peningkatan jumlah panas

yang keluar, karena bagaimanapun panas yang dihasilkan dari dalam

tubuh lebih efektif meningkatkan suhu inti dibandingkan suhu panas

dari luar (New Zaeland Mountain Safety Resources, 2013).

Menurut New Zaeland Montain Safety Resources (2013),

pertolongan pertama yang harus dilakukan pada hipotermia berat

adalah :

a. Pindahkan korban di tempat yang lebih hangat.

b. Berikan pertolongan dengan hati-hati, usahakan jangan terlalu

mengganggu korban kerena dapat memperberat sistem kerja

organ korban.

c. Periksa respon korban.

d. Apabila pakaian korban basah, ganti dengan pakaian kering dan

berikan jaket agar hangat.

Page 45: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

27

e. Bungkus seluruh tubuh dengan selimut, thermal blanket dan

sleeping bag secara berlapis untuk mengisolasi suhu korban.

f. Berikan kompres hangat dengan menggunakan botol yang diisi air

hangat atau benda yang dihangatkan pada bagian leher, kedua

ketiak, dan diantara kedua paha.

g. Segera hubungi bantuan.

h. Pantau tanda vital korban sampai bantuan tiba.

i. Bila tanda vital tidak dapat diukur atau korban mengalami henti

jantung, maka lakukan resusitasi jantung paru (RJP).

2.5.4 Penggunaan Video Edukasi pada Pendidikan Kesehatan

1. Pengembangan Media Video Audio Animasi untuk Pembelajaran Siswa

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI Teknik Gambar

Bangunan Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan SMK 7 Surabaya.

Hasil penelitian menunjukan perkembangan pembelajaran

menggunakan media video audio animasi menunjukan presentase

sebesar 81,25% (sangat baik) pada pertemuan 1 dan pada pertemuan 2

sebesar 86,25% (sangat baik). Hasil belajar siswa menunjukan

presentase ketuntasan sebesar 80% (tinggi). Hasil respon siswa

menunjukan presentase sebesar 83,2% (baik sekali). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa media video audio animasi dapat digunakan

sebagai alternatif pembelajaran pada pelajaran gambar konstruksi

bangunan di SMKN 7 Surabaya (Javier, 2017).

Page 46: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

28

2. Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan di Madrasah Ibtidaiyah

Negeri Kroya Cirebon. Hasil belajar siswa dengan menggunakan video

pembelajaran pada materi alat pencernaan manusia di kelas V Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Kroya Cirebon yang dilakukan terhadap 27 responden

yang menjadi sample penelitian diperoleh hasil belajarnya mencapai

80,63 (Busyaeri, 2016).

3. Efektifitas Pemberian Edukasi dengan Metode Video dan Focus Group

Discussion (FGD) terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes

Mellitus (DM) Tipe 2 di Klinik Diabetes Kimia Farma Husada Manado.

Nilai mean sebelum diberikan edukasi dengan video dan FGD adalah

24.06 dan sesudah diberikan edukasi adalah 40.60 dengan standar

deviasi sebelum adalah 5.873 dan sesudah 0.828 dengan nilai p sebelum

edukasi dengan metode video dan FGD adalah 0.000, dan sesudah

edukasi adalah 0.000, ini berarti lebih kecil dari nilai α 0.05 (p<0.05),

maka dapat disimpulkan adanya perbedaan pengetahuan tentang tentang

DM yang signifikan sebelum dan sesudah edukasi (Julita, 2018).

Page 47: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

29

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep – konsep

yang ingin diukur melalui penelitian yang dilakukan (Notoadmojo, 2010).

Keterangan :

: Diteliti : Berpengaruh

: Tidak diteliti

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Efektifitas Pemberian Video Edukasi

terhadap Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam tentang

Pertolongan Pertama pada Hipotermia.

Dampak negatif hipotermia : pucat, mengantuk, mengigil, lesu, penurunan

tingkat kesadaran, disorientasi, detak jantung lemah, hingga henti jantung.

Hipotermia

Tubuh terpapar langsung oleh

udara dingin secara terus menerus

Hipotermia primer Hipotermia sekunder

Penyakit atau sedang

mengonsumsi obat

Meningkatkan pengetahuan tentang

pertolongan pertama pada hipotermia.

Media cetak : Leaflet,

booklet, selebaran,

poster, surat kabar.

Media elektonik : Video, slide

Pendidikan kesehatan.

Pengetahuan tentang penatalaksanaan hipotermia. Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

pendidikan,

pekerjaan,

pengalaman,

keyakinan, sosial

budaya.

Upaya peningkatan pengetahuan.

Page 48: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

30

Dari Gambar 3.1 Menjelaskan bahwa hipotermia dapat dibagi

menjadi hipotermia primer dan hipotermia sekunder, hipotermia dapat

menyebabkan dampak negatif seperti pucat,mengantuk, mengigil, lesu,

penurunan tingkat kesadaran, disorientasi, detak jantung lemah, hingga henti

jantung. Sehingga dibutuhkan pendidikan kesehatan dengan menggunakan

media video, karena media video menggunakan efek dan tehnik, video dapat

menjadi media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi,

untuk meningkatkan pengetahuan tentang pertolongan pertama pada

hipotermia.

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pernyataan penelitian (Nursalam, 2016).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Video edukasi efektif untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa

pecinta alam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di

Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Page 49: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

31

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

metode pra eksperimental one group pre-test and post-test design. Sampel

dalam penelitian ini di observasi terlebih dahulu menggunakan kuesioner dan

setelah diberikan perlakuan yaitu video edukasi kemudian sampel tersebut

diobservasi kembali dengan menggunakan kuesioner. Dengan demikian hasil

perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan

keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiono, 2010). Dalam hal ini akan melihat

Efektifitas Pemberian Video Edukasi terhadap Pengetahuan Mahasiswa Pecinta

Alam tentang Pertolongan Pertama pada Hipotermia di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo, bentuk rancangan pre dan post test design ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Desain penelitian pra eksperimental one group pre-test and post-test

design.

Subyek Pra-Tes Perlakuan Post-Tes

K O X O1

Keterangan :

K : Subjek (mahasiswa pencinta alam)

O : Observasi pengetahuan mahasiswa pecinta alam sebelum

diberikan perlakuan tentang pertolongan pertama pada hipotermia

X : Perlakuan 30 menit

O1 : Observasi pengetahuan mahasiswa pecinta alam setelah diberikan

perlakuan tentang pertolongan pertama pada hipotermia

Page 50: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

32

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri dari atas objek

atau subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang

digunakan peneliti untuk di teliti dan kemudian di tarik kesimpulannya

(Sujarweni, 2014).

Populasi pada penenlitian ini adalah seluruh mahasiswa pecinta

alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo sejumlah 37 mahasiswa.

4.2.2 Kriteria Sampel

Adapun kriteria sampel dibagi menjadi 2 sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum sebjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016). Dalam

penelitian ini kriteria inklusinya adalah :

a. Responden yang menjadi anggota mahasiswa pecinta alam

b. Responden yang memiliki pengalaman mendaki

c. Bersedia menjadi responden

2. Kriteria Ekslusi

Kriteria Eklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi karena adanya penyakit yang mengganggu,

Page 51: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

33

hambatan etis dan subjek menolak berpartisipasi (Nursalam, 2016). Dalam

penelitian ini kriteria eklusinya adalah :

a. Responden yang sakit

b. Responden yang memiliki keterbatasan pendengaran

4.2.3 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar

sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel yang

berdasarkan suatu pertimbangan tertentu seperti sifat populasi atau ciri yang

sudah diketahui sebelumnya (Notoadmodjo, 2012). Rumus sampel dalam

penelitian ini menggunakan rumus Slovin, adapun rumus slovin sebagai

berikut:

= N

1+N (d)²

= 37

1 + 37 (0,1)²

= 37

1 + 37 (0,01)

= 37

1,37

Page 52: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

34

= 27,00

= 27

Keterangan :

n : perkiraan jumlah sampel

N : perkiraan besar populasi

d : Tingkat signifikansi p(0,1)

Page 53: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

35

4.3 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.3 Kerangka Kerja Penelitian “Efektifitas Pemberian Video Edukasi

terhadap Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam tentang

Pertolongan Pertama pada Hipotermia di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo”.

Populasi :Seluruh mahasiswa pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo 37

responden

Desain Penelitian :Metode Pra Eksperimental dengan one group pre test post test design

Tehnik Sampling : Purposive sampling

Sample :Seluruh mahasiswa pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo 27

responden

Pengumpulan Data : Video Edukasi dan lembar kuesioner

Pengolahan dan analisis data :Editing, Coding, Entry, Scoring, Tabulating

Analisa Data :Uji Statistik Paired T Test

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan

Observasi pengetahuan sebelum pemberian

video edukasi

Pemberian video edukasi

Observasi pengetahuan setelah pemberian video edukasi

Variabel dependen : Pengetahuan Mahasiswa Pecinta

Alam tentang Pertolongan Pertama pada Hipotermia.

Variabel Independen :

Video edukasi

Page 54: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

36

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.4.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan

variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel independen dalam penelitian

ini adalah Video Edukasi.

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel

lain, variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi

variabel-variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam tentang

Pertolongan Pertama pada Hipotermia.

Page 55: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

37

4.4.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 4.2 Definisi Operasional Efektifitas Pemberian Video Edukasi terhadap Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam tentang

Pertolongan Pertama pada Hipotermia di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Variabel Definisi Operasional Parameter Instrument Skala Skor

Variabel

independen:

Video Edukasi

Video memberikan

informasi, menjelaskan

proses, mengajarkan

ketrampilan, menyingkat

waktu, dan

mempengaruhi sikap.

1. Kognitif

2. Afektif

3. Psikomorik

Video

Edukasi

- -

Page 56: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

38

Variabel Definisi Operasional Parameter Instrument Skala Skor

Variabel

Dependen:

Pengetahuan

Mahasiswa

Pecinta Alam

tentang

Pertolongan

Pertama pada

Hipotermia.

Pengetahuan erat

hubungannya dengan

pendidikan, semakin

tinggi pendidikan maka

semakin luas

pengetahuan.

1. Tahu (Know)

2. Memahami

(Comperhensi

on)

Kuesioner Ordinal 1. Baik, bila subyek menjawab

benar ≥11-15 dari seluruh

pertanyaan.

2. Cukup, bila subyek menjawab

benar 9-10 dari seluruh

pertanyaan.

3. Kurang, bila subyek

menjawab benar ≤8 dari

seluruh pertanyaan.

Page 57: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

39

4.5 Instrumen Penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Video Edukasi

Video edukasi pertolongan pertama pada hipotemia, yaitu

langkah-langkah beserta penjelasannya, berdurasi 7 menit dengan 2

prosedur pertolongan pertama pada hipotermia ringan-sedang dan

pertolongan pertama pada hipotermia berat.

2. Kuesioner

Menggunakan instrument lembar kuesioner yang berpusat pada

pengetahuan mahasiswa pecinta alam dengan pertanyaan berjumlah 20

dengan skor benar 1 dan salah 0. Dengan adanya kuesioner peneliti

dapat mengumpulkan data yang diperlukan dari responden dengan

waktu yang cukup pendek karena pertanyaan dan jawaban dapat

dilakukan secara tertulis. Lembar kuesioner belum baku sehingga

membutuhkan uji validitas dan reliabilitas, uji validitas adalah

pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen

dalam mengumpulkan data, serta reliabilitas adalah kesamaan hasil

pengukuran dan diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan.

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo

dilakukan selama 2 bulan yaitu pada bulan Mei - Juni2019.

Page 58: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

40

4.7 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2016). Dalam melakukan penelitian, prosedur yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengajukan persetujuan judul kepada Kaprodi Keperawatan yang telah

disetujui oleh pembimbing 1 dan pembimbing 2.

2. Mengajukan permohonan izin kepada institusi pendidikan STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun.

3. Mengurus surat pengambilan data awal kepada Rektor Universitas

Muhammadiyah Ponorogo.

4. Setelah mendapatkan izin, peneliti menemui calon responden secara

langsung untuk melakukan pendekatan serta memberikan penjelasan

tentang tujuan dan manfaat penelitian yang akan dilakukan kepada calon

responden.

5. Saat penelitian seluruh responden bersedia menandatangani informed

concent.

6. Sebelum diberikan video edukasi mahasiswa diberikan kuesioner untuk

mengukur tingkat pengetahuan tentang pertolongan pertama pada

hipotemia.

7. Kemudian responden diberikan intervensi video edukasi beserta

penjelasannya selama 30menit.

Page 59: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

41

8. Pemberian video edukasi dilakukan pada hari yang sama yaitu 1 hari pada

pukul 10.00 WIB.

9. Setelah diberikan video edukasi kembali di evaluasi skor tingkat

pengetahuan guna mengetahui efektifitas pemberian video edukasi.

4.8 Pengolahan Data

Pada tahap awal pengambilan data awal menggunakan kuesioner.

Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan menggunakan software

statistik SPSS 16. Menurut Notoatmojo (2012). Pengolahan data meliputi :

1. Editing (Penyuntingan data)

Hasil data dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing)

terlebih dahulu. Secara umum editing merupakan kegiatan untuk

pengecekan dan perbaikan, apabila ada data-data yang belum lengkap.Jika

memungkinkan bisa dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi

data-data tersebut. Tetapi apabila tidak memungkinkan, maka data tidak

akan lengkap tersebut tidak memungkinkan untuk diolah, maka data tidak

akan lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam pengolahan

“data missing”.

2. Coding ( Membuat lembaran kode atau kartu kode)

Setelah data diedit atau di sunting, selanjutnya dilakukan

pengkodean atau “coding”, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan. Dalam penelitian ini kategori usia,

jenis kelamin, pengalaman lama menjadi anggota mahasiswa pecinta alam,

Page 60: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

42

pengalaman memberikan pertolongan pada korban hipotermia, dan tingkat

pengetahuan.

a. Kategori usia :

kode “1” (19-20 tahun)

kode “2” (21-22 tahun)

kode “3” (23-24 tahun)

b. Kategori jenis kelamin :

kode “1” (laki-laki)

kode “2” (perempuan)

c. Pengalaman mengikuti pendakian

kode “1” (1kali)

kode “2” (2-3kali)

kode “3” (>4kali)

d. Pengalaman lama menjadi anggota mahasiswa pecinta alam

kode “1” (1th)

kode “2” (2-3th)

kode “3” (>4th)

e. Pengalaman mengalami hipotermia

kode “1” (Pernah)

kode “2” (Tidak pernah)

f. Pengalaman memberikan pertolongan pada korban hipotermia

kode “1” (Pernah)

kode “2” (Tidak pernah)

Page 61: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

43

g. Kategori tingkat pengetahuan :

kode “1” (Baik, bila subyek menjawab benar ≥11-15 dari seluruh

pertanyaan)

kode “2” (Cukup, bila subyek menjawab benar 9-10 dari seluruh

pertanyaan)

kode “3” (Kurang, bila subyek menjawab benar ≤8 dari seluruh

pertanyaan)

3. Entry

Data yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan

dalam program atau “software” komputer. Dibutuhkan ketelitian peneliti

ketika melakukan “data entry” ini.

4. Scoring

Scoring yaitu menentukan skor/nilai untuk tiap item pertanyaan dan

tentukan nilai terendah dan tertinggi (Setiadi, 2007)

a. Skor Kuesioner

Benar = 1

Salah = 0

b. Skor kuesioner

Baik, bila subyek menjawab benar ≥11-15 dari seluruh pertanyaan.

Cukup, bila subyek menjawab benar 9-10 dari seluruh pertanyaan.

Kurang, bila subyek menjawab benar ≤8 dari seluruh pertanyaan.

Page 62: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

44

5. Cleaning

Setelah setiap sumber data responden selesai dimasukkan, perlu di

cek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-

kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data

cleaning).

6. Tabulating

Tabulating adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

4.9 Uji Normalitas

Sebelum dilakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan uji

Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas data, distribusi data dikatakan

normal jika p > 0,05 dan tidak normal jika hasil p < 0,05. Uji normalitas

Shapiro-Wilk digunakan jika jumlah sampel < 50 pada penelitian ini

jumlah sampel sebanyak 27 responden sehingga cocok menggunakan uji

Shapiro-Wilk.

4.10 Analisis Data

4.10.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis

univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik

responden. Dari data umum meliputi usia, jenis kelamin, pengalaman

lama menjadi anggota mahasiswa pecinta alam, pengalaman

Page 63: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

45

memberikan pertolongan pada korban hipotermia data khusus meliputi

data pre and post tingkat pengetahuan.

4.10.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisa untuk menguji hubungan yang

signifikan antara dua variabel, atau untuk mengetahui apakah ada

perbedaan yang signifikan antara dua kelompok atau lebih

(Notoatmodjo, 2012). Analisis bivariat dilakukan pada dua variabel

yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Penelitian ini menggunakan

analisa bivariat untuk melihat efektifitas pemberian video edukasi

terhadap pengetahuan mahasiswa pecinta alam tentang pertolongan

pertama pada hipotermia. Untuk mengetahui adakah hubungan antara

dua variabel pada subjek pre dan post intervensi maka digunakan uji

Wilcoxon Signed Rank Test dengan skala data rasio atau interval, data

berdistribusi tidak normal dengan menggunakan uji normalitas Shapiro

Wilk, data harus homogen. Pengolahan data analisa bivariat

menggunakan program software SPSS 16.0. Hasil uji statistik diperoleh

dengan membandingkan p valuedan nilai α = 0,05 dengan ketentuan

yang berlaku adalah :

1. Jika p-value > 0,05 maka H₁ diterima, artinya video edukasi

efektif meningkatkan tingkat pengetahuan mahasiswa pecinta

alam tentang pertolongan pertama pada hipotermia.

Page 64: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

46

4.11 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan perilaku peneliti atau perlakuan

peneliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh

peneliti bagi masyarakat Nursalam(2016). Prinsip-prinsip yang diambil

peneliti dalam mematuhi etika penelitian adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Kerahasiaan (Confidentiality)

Peneliti tidak menampilkan informasi mengenai identitas

subjek. Peneliti menggunakan coding sebagai pengganti identitas

responden (Nugroho, 2012)

2. Informed Consent

Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat

penelitian serta memberikan hak menolak dijadikan responden

penelitian.

3. Prinsip manfaat (Benefit)

Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi

subjek. Oleh sebab itu pelaksanaan penelitian harus dapat

mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress,

dan kematian subjek penelitian (Nugroho, 2012)

4. Autonomy

Peneliti menghargai dan menghormati keputusan

responden, dan melindungi responden yang tidak bisa memberikan

keputusan bagi dirinya sendiri.

Page 65: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

47

5. Justice

Peneliti tidak membeda-bedakan responden, peneliti

memperlakukan semua responden secara adil, tidak pilih kasih dan

tidak membeda-bedakan berdasarkan ras, suku, warna kulit, dll.

Page 66: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

48

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Universitas Muhammadiyah Ponorogo berdiri sejak tahun 1960,

dengan diawali berdirinya fakultas tarbiyah Jurusan Pendidikan agama Islam

Institut Agama Islam Muhammadiyah Ponorogo, yang berinduk di Surakarta.

Kemudian berdasarkan SK Menteri Agama RI Nomor 86 Tanggal 15 Agustus

1978, Jurusan dimaksudka mendapatkan status diakui.

Pada tahun 1975 menyusul kemudian berdiri Fakultas Ilmu Sosialdan

Ilmu Politik (FISIP) Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1). Tahun 1978

dibuka lagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan PMP dan

KN (S1) dan Pendidikan Matematikan (S1). Dengan semangat idealisme yang

tinggi dan perjuangan yang tak mengenal resa lelah, akhirnya keluarlah SK

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0813/O/1986 tanggal 19

Nopember 1986 yang mengesahkan berdirinya Universitas Muhammadiyah

Ponorogo dengan 5 fakultas dan 7 jurusan yaitu, Fakultas Tabiyah, Jurusan

Pendidikan Agama Islam (S1), Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP),

Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1), Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan (FKIP), Jurusan PMP dan KN (S1), Jurusan Matematika (S1),

Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen (S1), IESP (S1), Fakultas Tekhnik,

Jurusan Tekhnik Mesin (S1).

Page 67: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

49

Menyediakan sarana dan prasarana fisik berupa pembangunan gedung

perkuliahan 2 lokasi masing-masing berlantai 3 dengan kapasitas 36 ruang,

perpustakaan berlantai 2, berbagai laboraturium seperti Lab bahasa, Lab

tekhnik, Lab akuntansi, Lab elektro dan Lab akutansi yang semuanya itu untuk

mendukung praktikum mahasiswa, dan pengembangan lahan untuk

mendukung praktikum kampus terpadu di atas tanah 13.934 m2. Visi, menjadi

universitas yang unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni berdasarkan nilai-nilai Islam, misi, menyelenggarakan pendidikan

akademik, profesi, dan vokasi yang berkualitas berdasarkan nilai-nilai Islam,

menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang

berkualitas berdasarkan nilai-nilai Islam, menyelenggarakan pengelolaan

institusi yang amanah dan bertumpu pada sistem penjaminan mutu.

5.2 Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis menyajikan hasil dan pembahasan penelitian

tentang efektifitas pemberian video edukasi terhadap pengetahuan mahasiswa

pecinta alam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019

yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo dengan jumlah

responden 27 mahasiswa.

Page 68: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

50

5.2.1 Data Umum

Data umum akan menyajikan karakteristik responden berdasarkan

umur, jenis kelamin, mengikuti pendakian, menjadi anggota mahasiswa pecinta

alam, mengalami hipotermia, pertolongan pertama hipotermia, sumber

informasi.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik reponden berdasarkan usia mahasiswa pecinta alam

di Universitas Muhammadiyah Ponorogo dapat dilihat pada tabel 5.1

dibawah ini :

Tabel 5.1 : Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

usia di Universitas Muhammadiyah Ponorogo pada bulan

Juli 2019.

Usia

N Mean Median Modus SD Min-max

27 20.41 20.00 20 0.971 19-22

Sumber : Kuesioner di Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2019.

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 27

responden di dapatkan bahwa sebagian besar usia responden adalah

20 tahun.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik reponden berdasarkan jenis kelamin di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini :

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin di Universitas Muhammadiyah Ponorogo

pada bulan Juli 2019.

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki – laki 15 55,6%

Perempuan 12 44,4%

Jumlah 27 100% Sumber : Kuesioner di Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2019.

Page 69: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

51

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 27

responden terdapat 15 anak (55,6%) berjenis kelamin laki-laki dan 12

anak (44,4%) berjenis kelamin perempuan.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pendakian

Karakteristik reponden berdasarkan pendakian mahasiswa pecinta

alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo dapat dilihat pada

tabel 5.3 dibawah ini :

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pendakian mahasiswa pecinta alam Universitas

Muhammadiyah Ponorogo pada bulan Juli 2019.

Mengikuti Pendakian Frekuensi Persentase (%)

1 kali 0 0%

2-3 kali 20 74,1%

>4kali 7 25,9%

Jumlah 27 100% Sumber : Kuesioner di Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2019

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 27

responden sebagian besar mengikuti pendakian 2-3 kali yaitu

sebayak 20 mahasiswa (74,1%).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Anggota

Organisasi Pecinta Alam

Karakteristik reponden berdasarkan lama menjadi anggota

organisasi mahasiswa pecinta alam di Universitas Muhammadiyah

Ponorogo dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini :

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

menjadi anggota organisasi mahasiswa pecinta alam di

Universitas Muhammadiyah Ponorogo pada bulan Juli

2019.

Page 70: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

52

Menjadi Anggota Frekuensi Persentase (%)

1 tahun 6 22,2%

2-3 tahun 21 77,8%

>4 tahun 0 0%

Jumlah 27 100% Sumber : Kuesioner di Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2019

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 27

responden sebagian besar mengikuti pendakian 2-3 tahun yaitu

sebayak 21 mahasiswa (77,8%) dan sebagian kecil mengikuti

pendakian 1 tahun yaitu sebanyak 6 mahasiswa (22,2%).

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengalami

Hipotermia

Karakteristik reponden berdasarkan mengalami hipotermia pada

mahasiswa pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo

dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini :

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pengalaman mengalami hipotermia di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo pada bulan Juli 2019.

Mengalami Hipotermia Frekuensi Persentase (%)

Pernah 3 11,1%

Tidak Pernah 24 88,9%

Jumlah 27 100% Sumber : Kuesioner di Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2019.

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 27

responden sebagian besar tidak pernah mengalami hipotermia yaitu

sebayak 24 mahasiswa (88,9%).

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Memberikan

Pertolongan Hipotermia

Page 71: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

53

Karakteristik reponden berdasarkan memberikan pertolongan

hipotermia saat pendakian mahasiswa pecinta alam di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini :

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

memberikan pertolongan hipotermia mahasiswa pecinta

alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo pada bulan

Juli 2019.

Pertolongan Hipotermia Frekuensi Persentase (%)

Pernah 2 7,4%

Tidak Pernah 25 92,6%

Jumlah 27 100% Sumber : Kuesioner di Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2019.

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 27

responden sebagian besar tidak pernah memberikan pertolongan

hipotermia yaitu sebayak 25 mahasiswa (92,6%).

5.2.2 Data Khusus

5.2.2.1 Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam Sebelum diberikan

Video Edukasi

Hasil analisa nilai tingkat pengetahuan sebelum diberikan video

edukasi di Universitas Muhammadiyah Ponorogo pada tanggal 6 Juli 2019

dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 5.7 Mean, Median, Modus Sebelum diberikan Video

Edukasi di Universitas Muhammadiyah Ponorogo tanggal 6 Juli 2019.

Tingkat

Pengetahuan

Sebelum

Video

Edukasi

N Mean Median Modus SD Min-max

27 8.59 9.00 9 1.010 7-10

Sumber : Lembar Observasi Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam di

Universitas Muhammadiyah Ponororgo pada tanggal 6 Juli 2019.

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebelum diberikan

Video Edukasi dengan rata-rata nilai tingkat pengetahuan mahasiswa

Page 72: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

54

pecinta alam 8.59 dengan kategori cukup, nilai tengah 9.00, nilai yang

sering muncul 9, tingkat presisi 1.010, nilai minimal 7 dan nilai maksimal

10.

Hasil pengukuran sebelum diberikan video edukasi sebagian besar

mahasiswa pecinta alam belum memahami soal nomer 2 tentang tanda

gejala hipotermia berdasarkan suhu tubuh, dengan rata-rata 0.33, dan nilai

yang sering muncul 0 yaitu, dan soal nomer 13 tentang langkah

pertolongan pertama hipotermia berat dengan rata-rata 0.56, dan nilai yang

sering muncul 0. Responden lebih banyak menjawab benar pada nomor 1

dengan persentase (66.7%), nomor 6 dengan persentase (63%), nomor 7

dengan persentase (63%), nomor 9 dengan persentase (70.4%), nomor 10

dengan persentase (74.1%) dan lebih banyak menjawab salah pada nomor

2 dengan persentase (33.3%), nomor 13 dengan persentase (37%).

5.2.2.2 Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam Setelah diberikan

Video Edukasi

Hasil analisa nilai tingkat pengetahuan mahasiswa pecinta alam

sesudah diberikan video edukasi di Universitas Muhammadiyah Ponorogo

pada tanggal 6 Juli 2019 dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 5.8 Mean, Median, Modus Setelah diberikan Video Edukasi

di Universitas Muhammadiyah Ponorogo tanggal 6 Juli 2019

Tingkat

Pengetahua

n Sesudah

Video

Edukasi

N Mean Median Modus SD Min-max

27 10.85 10 11 1.027 9-12

Sumber : Lembar Observasi Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam di

Universitas Muhammadiyah Ponorogo tanggal 6 Juli 2019.

Page 73: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

55

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa setelah diberikan video edukasi

dengan rata-rata nilai tingkat pengetahuan 10.85, nilai tengah 10, nilai

yang sering muncul 11, tingkat presisi 1.027, nilai minimal 9 dan nilai

maksimal 12.

Hasil pengukuran setelah diberikan video edukasi sebagian besar

mahasiswa pecinta alam sudah memahami soal nomer 4 tentang tanda

gejala hipotermia berdasarkan suhu tubuh dengan rata-rata 0.89, nilai yang

sering muncul 1, dan soal nomor 8 tentang langkah pertolongan pertama

pada hipotermia ringan dengan rata-rata 0.93, dan nilai yang sering

muncul 1.

Responden lebih banyak menjawab benar pada nomor 4 dengan

persentase (88.9%), nomor 5 dengan persentase (85.2%), nomor 7 dengan

persentase (85.2%), nomor 8 dengan persentase (92.6%), nomor 9 dengan

persentase (88.9%) dan lebih banyak menjawab salah pada nomor 2

dengan persentase (33.3%), nomor 11 dengan persentase (66.7%), nomor

12 dengan persentase (55.6%), nomor 13 dengan persentase (44.4%),

nomor 15 dengan persentase (63%), setelah diberikan video edukasi dari

15 soal terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dengan nilai minimal

peningkatan 1 dan maksimal 9.

Page 74: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

56

5.2.2.3 Efektifitas pemberian Video Edukasi terhadap Tingkat Pengetahuan

Mahasiswa Pecinta Alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Tabel 5.9 Analisa efektifitas pemberian video edukasi terhadap

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo pada tanggal 6 Juli 2019.

Tingkat Pengetahuan N Prosentase (%) P Value

Negative Ranks 0 0%

0,000 Positive Ranks 27 100%

Ties 0 0%

Jumlah 27 100%

Sumber : Lembar Observasi Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam di

Universitas Muhammadiyah Ponorogo pada tanggal 6 Juli 2019.

Berdasarkan hasil analisia tingkat pengetahuan sebelum dan

sesudah diberikan intervensi video edukasi dijelaskan bahwa sebelum

diberikan intervensi video edukasi dengan jumlah 27 mahasiswa pecinta alam.

Sedangkan sesudah diberikan intervensi video edukasi semua mahasiswa

terdapat peningkatan tingkat pengetahuan. Uji statistik Wilcoxon Sign Rank

Test menunjukkan nilai p = 0,000< α = 0,05 hal ini berarti H1 diterima artinya

dapat diartikan video edukasi efektif meningkatkan tingkat pengetahuan

mahasiswa pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam Sebelum

diberikan Video Edukasi

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa penelitian yang

dilakukan pada 27 mahasiswa, terhadap tingkat pengetahuan

mahasiswa pecinta alam sebelum diberikan intervensi video edukasi di

Page 75: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

57

Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dengan tingkat pengetahuan

rata-rata 8.59 yaitu pada kategori cukup.

Faktor pendidikan dan faktor pengalaman akan pempengaruhi

tingkat pengetahuan seseorang, semakin tinggi tingkat pengetahuan

seseorang, maka akan semakin mudah untuk menerima informasi dan

semakin banyak pengalaman seseorang tentang suatu hal, maka akan

semakin bertambah pula pengetahuan seseorang akan hal tersebut

(Notoatmodjo, 2014). Hasil penelitian dari (Busyaeri, 2016) tentang

Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran terhadap Peningkatan

Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Kroya Cirebon. Hasil belajar siswa sebelum

diberikan video yaitu sebesar 68,43 pada kategori cukup dan setelah

diberikan pembelajaran dengan menggunakan video diperoleh hasil

belajarnya mencapai 80,63 pada kategori baik .

Peneliti berpendapat bahwa mahasiswa pecinta alam belum

memahami soal nomer 2 tentang tanda gejala hipotermia berdasarkan

suhu tubuh, dengan jawaban benar sebanyak 9 mahasiswa dan dari 18

mahasiswa yang menjawab salah, 12 mahasiswa tidak pernah

mengalami hipotermia, serta pada soal nomer 13 tentang langkah

pertolongan pertama hipotermia berat dengan jawaban benar sebanyak

10 mahasiswa, dari 17 mahasiswa yang menjawab salah, 15

mahasiswa tidak pernah menolong korban hipotermia, pada tabel 5.5

tentang pengalaman mengalami hipotermia yang masih sangat kurang

Page 76: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

58

yaitu sebanyak 3 mahasiswa (11,1%) dan pada tabel 5.6 tentang

pengalaman menolong korban hipotermia yang sangat kurang yaitu

sebanyak 2 mahasiswa (7,4%) dari 27 mahasiswa, sehingga peneliti

berpendapat bahwa penyebab dari kurangnya pengetahuan mahasiswa

pecinta alam tentang hipotemia yaitu kurangnya pengalaman tentang

mengalami hipotermia dan pengalaman menolong korban hipotermia.

5.3.2 Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam Setelah diberikan

Video Edukasi

Hasil penelitian berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa

penelitian yang dilakukan pada 27 mahasiswa, terhadap tingkat

pengetahuan mahasiswa pecinta alam setelah diberikan intervensi

video edukasi di Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dengan

tingkat pengetahuan rata-rata 10.85 yaitu pada kategori baik.

Video merupakan salah satu jenis media audio visual yang

menggambarkan suatu objek dengan suara yang sesuai, sehingga

dapat mengembangkan kemampuan kognitif memberikan rangsangan

berupa gerak dan sensasi dalam mempengaruhi sikap dan emosi,

sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan (Azhar

Arsyad, 2011). Hasil penelitian dari (Julita, 2018) tentang Efektifitas

Pemberian Edukasi dengan Metode Video dan Focus Group

Discussion (FGD) terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes

Mellitus (DM) Tipe 2 di Klinik Diabetes Kimia Farma Husada

Manado didapatkan nilai mean sebelum diberikan edukasi dengan

Page 77: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

59

video dan FGD adalah 24.06 (kurang) dan sesudah diberikan edukasi

adalah 40.60 (baik) dengan standar deviasi sebelum adalah 5.873 dan

sesudah 0.828 dengan nilai p sebelum edukasi dengan metode video

dan FGD adalah 0.000, dan sesudah edukasi adalah 0.000, ini berarti

lebih kecil dari nilai α 0.05 (p<0.05), maka dapat disimpulkan adanya

perbedaan pengetahuan tentang tentang DM yang signifikan sebelum

dan sesudah diberikan video edukasi.

Peneliti berpendapat bahwa sebagian besar mahasiswa pecinta

alam sudah memahami video edukasi, karena langkah – langkah video

edukasi sesuai dengan keadaan di alam dan saat mempresentasikan

peneliti menjelaskan setiap langkah – langkah pertolongan pertama

hipotermia, sehingga mahasiswa mudah saat menjawab kuesioner, hal

tersebut dibuktikan pada soal nomor 4 tentang tanda gejala hipotermia

berdasarkan suhu tubuh dengan persentase (88.9%), nomor 5 tentang

tanda gejala hipotermia dengan persentase (85.2%), nomor 8 tentang

langkah pertolongan pertama pada hipotermia ringan dengan

persentase (92.6%), dan soal nomor 9 tentang langkah hipotermia

sedang dengan persentase (88.9%).

5.3.3 Efektifitas pemberian Video Edukasi Terhadap Tingkat

Pengetahuan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 6

Juli 2019 juga terdapat perubahan tingkat pengetahuan sebelum dan

sesudah diberikan intervensi video edukasi. Peneliti membagikan

Page 78: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

60

kuesioner, memberikan video edukasi dan membagikan kuesioner

kembali. Hasil perbedaan tersebut diperoleh dari hasil lembar

kuesioner yang dilakukan pada mahasiswa pecinta alam kemudian

dianalisis dengan menggunakan uji statistik, sehingga terdapat hasil

perbedaan tingkat pengetahuan sebelum diberikan intervensi video

edukasi dengan nilai rata-rata 8.59 pada kategori cukup dan nilai rata-

rata sesudah pemberian video edukasi pada kategori baik yaitu 10.85,

sehingga terdapat peningkatan sebesar 2,27. Perubahan ini

menunjukkan bahwa video edukasi efektif untuk meningkatkan

tingkat pengetahuan mahasiswa pecinta alam.

Pendidikan kesehatan adalah segala upaya yang direncanakan

untuk mempengaruhi individu maupun kelompok, sehingga mampu

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif

(Notoatmojo, 2014). Salah satu media yang dapat digunakan untuk

pendidikan kesehatan adalah video edukasi, karena video merupakan

media audio visual sehingga video akan menambah suatu dimensi

baru di dalam pembelajaran, serta dapat menampilkan suatu fenomena

yang dapat dilihat secara nyata dan sangat baik dalam mempengaruhi

sikap dan emosi untuk meningkatkan keterampilan (Daryanto, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian (Javier, 2017) menunjukan

perkembangan pembelajaran menggunakan media video audio

animasi menunjukan presentase sebesar 81,25% (sangat baik) pada

pertemuan 1 dan pada pertemuan 2 sebesar 86,25% (sangat baik).

Page 79: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

61

Hasil belajar siswa menunjukan presentase ketuntasan sebesar 80%

(tinggi). Hasil respon siswa menunjukan presentase sebesar 83,2%

(baik sekali). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media video

audio animasi efektif untuk media pembelajaran pada pelajaran

gambar konstruksi bangunan di SMKN 7 Surabaya.

Peneliti berpendapat bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa

pecinta alam dapat meningkat pada soal nomer 4 tentang tanda gejala

hipotermia berdasarkan suhu tubuh dengan jawaban benar sebelum

diberikan video sebanyak 16 mahasiswa, dan setelah diberikan video

sebanyak 24 mahasiswa dari total 27 mahasiswa, dan soal nomer 8

tentang langkah pertolongan pertama pada hipotermia ringan dengan

jawaban benar sebelum diberikan video edukasi sebanyak 16

mahasiswa, dan setelah diberikan video edukasi sebanyak 25

mahasiswa dari total 27 mahasiswa. Sehingga media video edukasi

dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa pecinta alam tentang

tanda gejala berdasarkan suhu tubuh dan langkah pertolongan pertama

hipotermia ringan.

Page 80: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

62

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan di uraikan pada

pembahasan, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan pada mahasiswa pecinta alam sebelum diberikan

intervensi video edukasi di Universitas Muhammadiyah Ponorogo rata-

rata 8.59 yaitu pada kategori cukup.

2. Tingkat pengetahuan pada mahasiswa pecinta alam setelah diberikan

intervensi video edukasi di Universitas Muhammadiyah Ponorogo rata-

rata 10.85 yaitu pada kategori baik.

3. Video edukasi efektif meningkatkan tingkat pengetahuan mahasiswa

pecinta alamtentang pertolongan pertama hipotermia di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo.

6.2 Saran

1. Bagi Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah

Ponorogo

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pemberian pendidikan

kesehatan dapat dilanjutkan untuk menambah informasi dan meningkatkan

pengetahuan mahasiswa pecinta alam.

2. Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan skripsi ini dapat dijadikan referensi dan digunakan bagi

mahasiswa yang akan melakukan penelitian.

Page 81: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

63

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan pengetahuan

dan ketrampilan mahasiswa pecinta alam tentang pertolongan pertama

hipotermia serta penanganan lebih lanjut tentang hipotermia.

Page 82: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

67

DAFTAR PUSTAKA

Andi, Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: Diva Press.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Cetakan ke-15. Jakarta: Rajawali

Pers.

Busyaeri, Akhmad. Udin, Tamsik, dan Zaenudin A. 2016. Pengaruh Penggunaan

Video Pembelajaran terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kroya Cirebon.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial.

Hardisman. 2014. Gawat Darurat Medis Praktis. Yogyakarta: Gosyen Publising.

Javier. 2017. Pengembangan Media Video Audio Animasi Untuk Pembelajaran

Siswa Smk Kelas Xi Teknik Gambar Bangunan Pelajaran Gambar Konstruksi

Bangunan Di Smkn 7 Surabaya.

Julita. 2018. Efektifitas pemberian edukasi dengan metode video dan focus group

discussion (FGD) terhadap tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus

(DM) tipe 2.

Mandiri, Ardi. 2016. Pendaki Gunung Rinjani Berasal dari 60 Negara.

www.suara.com diakses pada tanggal 04 januari 2019

Munir, Syahrul. 2016. Alami Hipotermia, Seorang Pendaki Tewas di Gunung

Merbabu. www.kompas.com diakses pada tanggal 04 januari 2019

Page 83: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

68

Mutiara. 2015. Efektifitas Selimut Elektrik Dalam Meningkatkan Suhu Tubuh

Pasien Post Seksio Sesarea Yang Mengalami Hipotermi.

New Zaeland Mountain Safety Resources. 2013. Hypothermia in the Hills:

Treating Hypothermia. Wellington: MSC.

Notoadmojo, S. 2012. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

2014. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurlaila. 2015. Metode Penatalaksanaan Hipotermi Dengan Judul Penelitian

Hubungan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru (PMK) Dengan Kejadian

Hipotermi Pada Bayi Berat Lahir Rendah.

Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.

Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika

Purnomo, Abdi. 2014. Pendaki Semeru Berdatangan Untuk Upacara Bendera.

www.tempo.com diakses pada tanggal 04 januari 2019

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar

Setiadi, Arif. 2016. Alami Hypotermia di Puncak Gunung Lawu.

www.okezone.com diakses pada tanggal 04 januari 2019

Setiati, S. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam, edisi IV, jilid I. Jakarta: Interna

Publishing.

Setiawan, Eko Huda. 2014. Mahasiswi Semarang Tewas di Gunung Merbabu.

www.liputan6.com diakses pada tanggal 04 januari 2019

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. W. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustakabarupress.

Page 84: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

69

Susilo, Taufik. 2012. Siap Mendaki! Panduan dasar kegiatan pendakian.

Bandung: Jejak Pendaki.

Tanto, C. 2014. Kapita Selecta Kedokteran: edisi 4 jilid 1. Jakarta: Media

Aesculapius.

Wawan, A dan Dewi M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Prilaku Manusia. Yogyakarta. Nuha Medika.

Page 85: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

70

Lampiran 1

Page 86: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

71

Lampiran 2

Page 87: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

72

Lampiran 3

Page 88: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

73

Lampiran 4

Page 89: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

74

Lampiran 5

Page 90: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

75

Lampiran 6

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,

Saya sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun,

Nama : Dimas Ari Sabella

NIM : 201502049

Bermaksud melakukan penelitian tentang “Efektifitas Pemberian Video

Edukasi terhadap Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam tentang Pertolongan

Pertama pada Hipotermia di Universitas Muhammadiyah Ponorogo”. Sehubungan

dengan ini, saya memohon kesediaan saudari untuk menjadi responden dalam

penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data saudari akan sangat saya

jaga dan informasi yang saya dapatkan akan saya gunakan untuk kepentingan

penelitian ini.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya

ucapkan terima kasih.

Ponorogo, 2019

Responden,

Dimas Ari Sabella

NIM. 201502049

Page 91: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

76

Lampiran 7

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Inform Concent)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Saya telah menyetujui untuk menjadi responden pada penelitian yang

dilakukan oleh Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Nama : Dimas Ari Sabella

NIM : 201502049

Judul : Efektifitas Pemberian Video Edukasi terhadap Pengetahuan

Mahasiswa Pecinta Alam tentang Pertolongan Pertama pada

Hipotermia di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Sebelumnya Saya telah di beri penjelasan tentang tujuan penelitian dan

informasi yang saya butuhkan. Jika saya tidak berkenan peneliti akan

menghentikan pengumpulan data ini dan saya berhak mengundurkan diri.

Dengan sadar dan sukarela serta tidak ada unsur paksaan dari siapapun

saya bersedia ikut serta dalam penelitian ini.

Ponorogo, 2019

Responden,

Page 92: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

77

Lampiran 8

Variabel Parameter No.Soal Jawaban Penilaian

Pengetahua

n

mahasiswa

pecinta alam

tentang

pertolongan

pertama

pada

hipotermia.

Pengetahuan

mahasiswa alam

tentang :

a. Pengertian

pertolongan

pertama ?

b. Manifestasi

klinis

hipotermia?

c. Langkah

Pertolongan

Pertama Pada

Hipotermi:

1. Ringan-

sedang?

2. Berat?

C1 1 A Benar = 1

Salah = 0

4. Baik, bila

subyek

menjawab

benar ≥11-

15 dari

seluruh

pertanyaan.

5. Cukup, bila

subyek

menjawab

benar 9-10

dari seluruh

pertanyaan.

6. Kurang,

bila subyek

menjawab

benar ≤8

dari seluruh

pertanyaan.

C1,C1,C1,

C1,C1,C1

2, 3, 4, 5,

6, 7

C, B, A, C,

A, B

C2,C2,C2,

C2,C2,C2,

C2,C2

8, 9, 10,

11, 12, 13,

14, 15

B, C, B, C,

A, A, A, B

Page 93: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

78

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

Isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan data diri anda!

1. Nama : Umur : th Jenis kelamin : L

P

2. Mengikuti pendakian berapa kali : 1 kali 2-3 kali > 4 kali

3. Berapa tahun ikut dalam kelompok/organisasi mahasiswa pecinta alam

Universitas Muhammadiyah Ponorogo ? 1th 2-3th >4th

4. Pernah mengalami hipotermia saat mendaki? Pernah Tidak pernah

5. Pernah memberikan pertolongan pada korban hipotermia ?

Pernah Tidak pernah

Page 94: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

79

KUESIONER

Pengetahuan Mahasiswa Pecinta Alam Tentang Pertolongan Pertama Pada

Hipotermia. Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang paling benar dibawah

ini:

1. Tindakan pemberian perawatan pertama pada saat terjadi kecelakaan, sakit atau

keadaan gawat darurat dengan cepat dan tepat sebelum mendapatkan

pertolongan yang lebih lanjut. Kalimat diatas adalah pengertian dari. . .

a. Pertolongan pertama

b. Perawatan darurat

c. Gawat darurat

2. Berapakah suhu tubuh seseorang dikatakan hipotermia ringan ?

a. 28-32ºC

b. <28ºC

c. 35-32ºC

3. Apa yang dirasakan pada saat suhu tubuh <28ºC ?

a. Lesu

b. Kaku otot

c. Mengigil

4. Berapakah suhu tubuh seseorang dikatakan hipotermia sedang ?

a. 28-32ºC

b. <28ºC

c. 35-32ºC

5. Manakah dibawah ini yang bukan gejala pada hipotermia ringan ?

a. Dingin dan mati rasa

b. Menggigil

c. Diare

6. Apakah kategori korban hipotermi yang mulai mengalami penurunan kesadaran

dan tidak mengigil ?

a. Sedang

b. Berat

c. Ringan

Page 95: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

80

7. Manakah berikut ini yang bukan gejala hipotermia berat ?

a. Korban tidak sadar

b. Nadi dan nafas sulit diukur

c. Lesu

8. Apa langkah pertama yang dilakukan saat melakukan pertolongan pada

hipotermia?

j. Ganti dengan pakaian yang kering

k. Pindahkan korban di tempat yang lebih hangat, seperti tenda

l. Berikan selimut dan sleeping bag

9. Manakah dibawah ini yang dianjurkan di berikan pada penderita hipotermia

untuk menghangatkan tubuh ?

a. Minuman beralkohol

b. Kopi

c. Minuman manis hangat

10. Pertolongan pertama apa yang dilakukan bila menemukan korban dengan

kondisi mengigil?

a. Berikan makanan dan minuman beralkohol untuk membantu menghangatkan

tubuh

b. Berikan selimut dan jaket untuk mengisolasi panas tubuh

c. Mengajak korban bicara agar tidak tertidur

11. Apa yang harus dilakukan bila menemui korban hipotermia dengan pakaian

basah?

a. Berikan selimut hangat pada korban

b. Pindahkan korban ke dalam tenda

c. Lepaskan pakaian dan ganti dengan pakaian kering, lalu berikan penghangat

12. Manakah salah satu cara untuk mempercepat peningkatan suhu pada korban

hipotermia setelah memberikan selimut ?

a. Menempelkan benda hangat atau kompres hangat pada korban

b. Mengajak korban beraktivitas

c. Memberikan kopi hangat

Page 96: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

81

13. Manakah yang tidak boleh dilakukan dalam menangani hipotermia berat ?

a. Jaga kesadaran korban dengan mengajak bicara

b. Selimuti dengan selimut setebal 4 inci

c. Berikan kompres hangat

14. Manakah cara berikut ini dalam pemberian kompres hangat pada hipotermia

secara benar ?

a. Menggunakan botol yang diisi air hangat dan meletakkan pada bagian

tubuh

b. Menggunakan handuk yang dibasahi air hangat dan meletakan pada tubuh

c. Menggunakan air hangat dan dibasahi pada tubuh

15. Apa yang harus dilakukan dalam memberikan kompres pada korban

hipotermia ?

a. Berikan kompres pada kepala, tangan, dan kaki

b. Berikan kompres pada bagian leher, ketiak dan kedua paha

c. Berikan kompres pada bagian kepala dan telinga

Page 97: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

82

Lampiran 9

Tabel Validitas

Correlations

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 STOTAL

S1 Pearson Correlation

1 -

.250 -

.250 .764

*

-.327

-.167

.218 .218 -

.250 -

.250 .218

-.250

-.167

-.327

-.327 .647**

Sig. (2-tailed)

.486 .486 .010 .356 .645 .545 .545 .486 .486 .545 .486 .645 .486 .486 .043

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S2 Pearson Correlation

-.250

1 -

.250 -

.327 .218 .667

*

-.327

.218 .375 -

.250 .218

-.250

-.167

-.250

.375 .688**

Sig. (2-tailed)

.486 .486 .356 .545 .035 .356 .545 .286 .486 .545 .486 .645 .486 .286 .370

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S3 Pearson Correlation

-.250

-.250

1 -

.327 -

.327 -

.167 -

.327 .218

-.250

.375 -

.327 .375 .667

*

-.250

.375 .667**

Sig. (2-tailed)

.486 .486 .356 .356 .645 .356 .545 .486 .286 .356 .286 .035 .486 .286 .803

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S4 Pearson Correlation

.764*

-.327

-.327

1 -

.429 -

.218 .048 .048

-.327

.218 .048 .218 -

.218 .218 -.327 .786

**

Sig. (2-tailed)

.010 .356 .356 .217 .545 .896 .896 .356 .545 .896 .545 .545 .545 .356 .545

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S5 Pearson Correlation

-.327

.218 -

.327 -

.429 1

-.218

.048 .048 .218 -

.327 .048

-.327

-.218

-.327

.218 .792**

Sig. (2-tailed)

.356 .545 .356 .217 .545 .896 .896 .545 .356 .896 .356 .545 .356 .545 .622

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S6 Pearson Correlation

-.167

.667*

-.167

-.218

-.218

1 -

.218 -

.218 .667

*

-.167

-.218

-.167

-.111

-.167

-.327

.667**

Sig. (2-tailed) .645 .035 .645 .545 .545

.545 .545 .035 .645 .545 .645 .760 .645 .645 .803

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S7 Pearson Correlation

.218 -

.327 -

.327 .048 .048

-.218

1 -

.429 -

.327 -

.327 .524

-.327

-.218

.218 -.327 .791**

Sig. (2-tailed)

.545 .356 .356 .896 .896 .545 .217 .356 .356 .120 .356 .545 .545 .356 .622

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S8 Pearson Correlation

.218 .218 .218 .048 .048 -

.218 -

.429 1

-.327

-.327

.048 .218 .509 -

.327 .764

* .824

**

Page 98: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

83

Sig. (2-tailed)

.545 .545 .545 .896 .896 .545 .217 .356 .356 .896 .545 .133 .356 .010 .003

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S9 Pearson Correlation

-.250

.375 -

.250 -

.327 .218 .667

*

-.327

-.327

1 -

.250 -

.327 -

.250 -

.167 -

.250 -.250 .763

**

Sig. (2-tailed)

.486 .286 .486 .356 .545 .035 .356 .356 .486 .356 .486 .645 .486 .486 .302

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S10 Pearson Correlation

-.250

-.250

.375 .218 -

.327 -

.167 -

.327 -

.327 -

.250 1

-.327

.375 -

.167 .375 -.250 .647

**

Sig. (2-tailed)

.486 .486 .286 .545 .356 .645 .356 .356 .486 .356 .286 .645 .286 .486 .707

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S11 Pearson Correlation

.218 .218 -

.327 .048 .048

-.218

.524 .048 -

.327 -

.327 1

-.327

-.218

.218 .218 .655**

Sig. (2-tailed)

.545 .545 .356 .896 .896 .545 .120 .896 .356 .356 .356 .545 .545 .545 .231

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S12 Pearson Correlation

-.250

-.250

.375 .218 -

.327 -

.167 -

.327 .218

-.250

.375 -

.327 1 .667

* .375 .375 .632

**

Sig. (2-tailed)

.486 .486 .286 .545 .356 .645 .356 .545 .486 .286 .356 .035 .286 .286 .103

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S13 Pearson Correlation

-.167

-.167

.667*

-.218

-.218

-.111

-.218

.509 -

.167 -

.167 -

.218 .667

* 1

-.167

.667* .667

**

Sig. (2-tailed)

.645 .645 .035 .545 .545 .760 .545 .133 .645 .645 .545 .035 .645 .035 .128

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S14 Pearson Correlation

-.250

-.250

-.250

.218 -

.327 -

.167 .218

-.327

-.250

.375 .218 .375 -

.167 1 -.250 .688

**

Sig. (2-tailed)

.486 .486 .486 .545 .356 .645 .545 .356 .486 .286 .545 .286 .645 .486 .803

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S15 Pearson Correlation

-.250

.375 .375 -

.327 .218

-.167

-.327

.764*

-.250

-.250

.218 .375 .667*

-.250

1 .773**

Sig. (2-tailed)

.486 .286 .286 .356 .545 .645 .356 .010 .486 .486 .545 .286 .035 .486 .009

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

STOTAL Pearson Correlation

.091 .318 .091 .218 -

.179 -

.091 -

.179 .615

-.364

-.136

.417 .545 .515 .091 .773** 1

Sig. (2-tailed)

.803 .370 .803 .545 .622 .803 .622 .058 .302 .707 .231 .103 .128 .803 .009

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 99: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

84

Lampiran 10

DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN

Data Umum Responden

usia jenis_kelamin pendakian organisasi hipotermia pertolongan_

hipotermia

N Valid 27 27 27 27 27 27

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 1.44 1.44 2.26 1.78 1.89 1.93

Std. Error of Mean .097 .097 .086 .082 .062 .051

Median 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00

Mode 1 1 2 2 2 2

Std. Deviation .506 .506 .447 .424 .320 .267

Variance .256 .256 .199 .179 .103 .071

Skewness .237 .237 1.164 -1.416 -2.623 -3.447

Std. Error of Skewness .448 .448 .448 .448 .448 .448

Kurtosis -2.106 -2.106 -.702 .000 5.265 10.670

Std. Error of Kurtosis .872 .872 .872 .872 .872 .872

Range 1 1 1 1 1 1

Minimum 1 1 2 1 1 1

Maximum 2 2 3 2 2 2

Sum 39 39 61 48 51 52

Page 100: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

85

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Statistics

USIA

N Valid 27

Missing 0

Mean 20.41

Median 20.00

Mode 20

Std. Deviation .971

Range 3

Minimum 19

Maximum 22

Sum 551

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 19 5 18.5 18.5 18.5

20 10 37.0 37.0 55.6

21 8 29.6 29.6 85.2

22 4 14.8 14.8 100.0

Total 27 100.0 100.0

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 15 55.6 55.6 55.6

perempuan 12 44.4 44.4 100.0

Total 27 100.0 100.0

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pendakian pendakian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2-3kali 20 74.1 74.1 74.1

>4kali 7 25.9 25.9 100.0

Total 27 100.0 100.0

Page 101: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

86

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Anggota Organisasi

Pecinta Alam organisasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1tahun 6 22.2 22.2 22.2

2-3tahun 21 77.8 77.8 100.0

Total 27 100.0 100.0

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengalami Hipotermia hipotermia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid pernah 3 11.1 11.1 11.1

tidak pernah 24 88.9 88.9 100.0

Total 27 100.0 100.0

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Memberikan Pertolongan

Hipotermia pertolongan_hipotermia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid pernah 2 7.4 7.4 7.4

tidak pernah 25 92.6 92.6 100.0

Total 27 100.0 100.0

Page 102: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

87

Lampiran 11

HASIL MEAN MEDIAN PRE POST VIDEO EDUKASI

Statistics

NILAI PRE TEST

NILAI POST TEST

N Valid 27 27

Missing 0 0

Mean 8.59 10.85

Median 9.00 11.00

Mode 9 10a

Std. Deviation 1.010 1.027

Range 3 3

Minimum 7 9

Maximum 10 12

Sum 232 293

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

NILAI PRE TEST

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 7 5 18.5 18.5 18.5

8 6 22.2 22.2 40.7

9 11 40.7 40.7 81.5

10 5 18.5 18.5 100.0

Total 27 100.0 100.0

NILAI POST TEST

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 9 2 7.4 7.4 7.4

10 10 37.0 37.0 44.4

11 5 18.5 18.5 63.0

12 10 37.0 37.0 100.0

Total 27 100.0 100.0

Page 103: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

88

Lampiran 12

UJI NORMALITAS

Case Processing Summary

Kelompok

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pre_post 1 27 100.0% 0 .0% 27 100.0%

2 27 100.0% 0 .0% 27 100.0%

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

pre_post 1 Mean 2.44 .097

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 2.24

Upper Bound 2.64 5% Trimmed Mean 2.44

Median 2.00

Variance .256 Std. Deviation .506

Minimum 2

Maximum 3

Range 1 Interquartile Range 1

Skewness .237 .448

Kurtosis -2.106 .872

2 Mean 1.44 .097

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.24

Upper Bound 1.64 5% Trimmed Mean 1.44

Median 1.00

Variance .256

Std. Deviation .506 Minimum 1

Maximum 2

Range 1

Interquartile Range 1 Skewness .237 .448

Kurtosis -2.106 .872

Tests of Normality

Page 104: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

89

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_post 1 .366 27 .000 .634 27 .000

2 .366 27 .000 .634 27 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 105: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

90

Lampiran 13

UJI WILCOXON SIGN RANK TEST

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Post test - Pre test Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 27b 14.00 378.00

Ties 0c

Total 27

a. Post test < Pre test

b. Post test > Pre test

c. Post test = Pre test

Test Statisticsb

Post test - Pre

test

Z -4.724a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 106: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

90

Lampiran 14

MEAN, MEDIAN, MODUS KUESIONER

1. Pre test

Statistics

SOAL1

SOAL2

SOAL3

SOAL4

SOAL5

SOAL6

SOAL7

SOAL8

SOAL9

SOAL10

SOAL11

SOAL12

SOAL13

SOAL14

SOAL15

N Valid 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

Missing

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean .67 .33 .56 .59 .59 .63 .63 .59 .70 .74 .56 .48 .37 .56 .59

Median 1.00 .00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 .00 .00 1.00 1.00

Mode 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

Sum 18 9 15 16 16 17 17 16 19 20 15 13 10 15 16

Tabulasi mean, median, modus kuesioner Tingkat Pengetahuan mahasiswa pecinta

alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo pada 6 Juli 2019.

NO MEAN MODUS FREKUENSI PERSENTASE

SOAL1 0.67 1 18 66.7%

SOAL2 0.33 0 9 33.3%

SOAL3 0.56 1 15 55.6%

SOAL4 0.59 1 16 59.3%

SOAL5 0.59 1 16 59.3%

SOAL6 0.63 1 17 63%

SOAL7 0.63 1 17 63%

SOAL8 0.59 1 16 59.3%

SOAL9 0.70 1 19 70.4%

SOAL10 0.74 1 20 74.1%

SOAL11 0.56 1 15 55.6%

SOAL12 0.48 0 13 48.1%

SOAL13 0.37 0 10 37%

SOAL14 0.56 1 15 55.6%

SOAL15 0.59 1 16 59.3%

Page 107: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

91

2. Post test Statistics

SOAL1

SOAL2

SOAL3

SOAL4

SOAL5

SOAL6

SOAL7

SOAL8

SOAL9

SOAL10

SOAL11

SOAL12

SOAL13

SOAL14

SOAL15

N Valid 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean .81 .33 .78 .89 .85 .81 .85 .93 .89 .81 .67 .56 .44 .59 .63

Median 1.00 .00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 .00 1.00 1.00

Mode 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Sum 22 9 21 24 23 22 23 25 24 22 18 15 12 16 17

Tabulasi mean, median, modus kuesioner Tingkat Pengetahuan mahasiswa pecinta

alam di Universitas Muhammadiyah Ponorogo pada 6 Juli 2019.

NO MEAN MODUS FREKUENSI PRESENTASI

SOAL1 0.81 1 22 81.5%

SOAL2 0.33 0 9 33.3%

SOAL3 0.78 1 21 77.8%

SOAL4 0.89 1 24 88.9%

SOAL5 0.85 1 23 85.2%

SOAL6 0.81 1 22 81.5%

SOAL7 0.85 1 23 85.2%

SOAL8 0.93 1 25 92.6%

SOAL9 0.89 1 24 88.9%

SOAL10 0.81 1 22 81.2%

SOAL11 0.67 1 18 66.7%

SOAL12 0.56 1 15 55.6%

SOAL13 0.44 0 12 44.4%

SOAL14 0.59 1 16 59.3%

SOAL15 0.63 1 17 63%

Page 108: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

92

Lampiran 15

TABULASI DATA

NA

MA

UM

UR

JEN

IS K

ELA

MIN

PEN

DA

KIA

N

OR

GA

NIS

ASI

HIP

OTE

RM

IA

PER

TOLO

NG

AN

H

IPO

TER

MIA

PR

E TE

ST

NIL

AI

PO

ST T

EST

NIL

AI

M. I 2 1 2 1 2 2 2 10 1 12

M.P 2 1 2 2 1 2 2 9 1 12

M.E 1 2 2 2 2 2 3 8 2 10

M.ED 1 2 2 2 1 2 3 8 2 10

M.S 1 1 3 1 1 2 2 9 1 12

M.H 2 1 3 2 2 2 2 10 1 12

M.G 1 2 3 2 2 2 2 9 1 11

M.J 2 1 2 2 2 2 2 10 1 12

M.W 2 1 2 2 2 2 3 7 2 9

M.ER 1 2 2 1 2 2 3 8 2 10

M.D 2 2 2 1 2 2 2 9 2 10

M.P 1 2 2 2 2 2 3 8 2 10

M.M 2 1 2 2 2 2 2 9 1 12

M.C 1 2 3 2 2 2 2 9 1 11

M.DS 2 1 2 2 2 2 3 7 2 9

M.R 2 1 3 1 2 1 2 9 1 11

M.F 2 2 2 2 2 2 2 9 1 11

M.N 1 2 2 2 2 2 3 7 2 10

M.HR 1 1 2 1 2 2 2 9 1 12

M.MN 1 1 2 2 2 1 2 9 1 11

M.L 1 2 3 2 2 2 2 10 1 12

M.A 1 1 2 2 2 2 3 8 2 10

M.V 1 2 2 2 2 2 3 7 2 10

M.G 1 1 2 2 2 2 3 8 2 10

M.C 1 2 2 2 2 2 2 9 1 12

M.B 2 1 2 2 2 2 3 7 2 10

M.S 2 1 3 2 2 2 3 10 1 12

Page 109: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

93

Lampiran 16

TABULASI KUESIONER

1. Pre test

NO

SOA

L1

SOA

L2

SOA

L3

SOA

L4

SOA

L5

SOA

L6

SOA

L7

SOA

L8

SOA

L9

SOA

L10

SOA

L11

SOA

L12

SOA

L13

SOA

L14

SOA

L15

TOTA

L

1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 10

2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 9

3 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 8

4 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 8

5 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9

6 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10

7 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 9

8 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 10

9 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 7

10 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 8

11 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 9

12 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8

13 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9

14 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 9

15 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 7

16 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 9

17 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 9

18 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 7

19 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9

20 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 9

21 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 10

22 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 8

23 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 7

24 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 8

25 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 9

26 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 7

27 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 10

TOTAL 18 9 15 16 16 17 17 16 19 20 15 13 10 15 16

Page 110: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

94

2. Post test

NO

SOA

L1

SOA

L2

SOA

L3

SOA

L4

SOA

L5

SOA

L6

SOA

L7

SOA

L8

SOA

L9

SOA

L10

SOA

L11

SOA

L12

SOA

L13

SOA

L14

SOA

L15

TOTA

L

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 12

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 12

3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 10

4 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 10

5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12

6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 12

7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 11

8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12

9 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 9

10 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 10

11 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10

12 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 10

13 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 12

14 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 11

15 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 9

16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11

17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 11

18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 10

19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 11

21 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

22 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 10

23 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 10

24 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10

25 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

26 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 10

27 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12

TOTAL 22 9 21 24 23 22 23 25 24 22 18 15 12 16 17

Page 111: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

95

Lampiran 17

VIDEO EDUKASI

Page 112: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

96

Page 113: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

97

Page 114: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

98

Lampiran 18

DOKUMENTASI

Page 115: SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN VIDEO EDUKASI …repository.stikes-bhm.ac.id/656/1/1.pdfalam tentang pertolongan pertama pada hipotermia di Universitas Muhammadiyah ... Hypothermia is

99

Lampiran 19

LEMBAR BIMBINGAN