79
i ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI IMUNOSTIMULAN TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT DAN HITUNG JENIS LEUKOSIT IKAN GURAME (Osphronemus goramy) YANG DIINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila Oleh : LITTA LASYA EMANINTA SITEPU NIM 061211133106 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

  • Upload
    lenga

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

SKRIPSI

EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI IMUNOSTIMULAN

TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT DAN HITUNG JENIS LEUKOSIT

IKAN GURAME (Osphronemus goramy) YANG DIINFEKSI

BAKTERI Aeromonas hydrophila

Oleh :

LITTA LASYA EMANINTA SITEPU

NIM 061211133106

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

Page 2: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

ii

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

HALAMAN PENGESAHAN

.

EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI

IMUNOSTIMULAN TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT DAN HITUNG JENIS

LEUKOSIT IKAN GURAME (Osphronemus goramy) YANG DIINFEKSI

BAKTERI Aeromonas hydrophila

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Oleh

LITTA LASYA EMANINTA SITEPU

NIM 061211133106

Menyetujui

Komisi Pembimbing,

(Arimbi, drh., M. Kes) (Dr. Budi Utomo, drh., M.Si.)

Pembimbing Utama Pembimbing Serta

Page 3: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

iii

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI

IMUNOSTIMULAN TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT DAN HITUNG

JENIS LEUKOSIT IKAN GURAME (Osphronemus goramy) YANG

DIINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila

Tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan

di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surabaya, 6 Juni 2016

LITTA LASYA EMANINTA SITEPU

NIM 061211133106

Page 4: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

iv

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

Telah dinilai pada Seminar Hasil Penelitian

Tanggal : 20 Juli 2016

KOMOSI PENILAI SEMINAR HASIL PENELITIAN

Ketua : Setya Budhy, drh., M.Si

Sekretaris : Emy Koestanti Sabdoningrum, drh., M.Kes.

Anggota : Suryanie Sarudji, drh., M.Kes.

Pembimbing Utama : Arimbi, drh., M.Kes.

Pembimbing Serta : Dr. Budi Utomo, drh., M.Si

Page 5: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

v

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

Telah diuji pada

Tanggal : 02 Agustus 2016

KOMISI PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Setya Budhy, drh., M.Si

Anggota : Emy Koestanti Sabdoningrum, drh., M.Kes

Suryanie Sarudji, drh., M.Kes

Arimbi, drh., M.Kes

Dr. Budi Utomo, drh., M.Si

Surabaya,

Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Airlangga

Dekan,

Prof. Dr. Pudji Srianto, drh., M.Kes

NIP. 195601051986011001

Page 6: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

vi

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

DIPPING EFFECT OF Spirulina platensis EXTRACT AS

IMUNOSTIMULANT TO THE AMOUNT OF LEUCOCYTES AND TYPE

COUNT OF LEUCOCYTE GURAME FISH (Osphronemus goramy)

INFECTED WITH Aeromonas hydrophila

LITTA LASYA EMANINTA SITEPU

ABSTRACT

The Purpose of this research was to find out the potency of the extract of

Spirulina platensis as immunostimulant on the amount of leucocyte and numbered

kind of leucocyte of gurame fish that infected by Aeromonas hydrophila bacteria.

Twenty gurame fish wis weight of 20 grams and length of 9 – 10 cm randomly

divided into 5 groups. P0(-) as negative control was not submerged by the extract

of Spirulina platensis and was out infected of Aeromonas hydrophila bacteria.

P0(+) as positive control was not submerged in extract of Spirulina platensis but

infected by aeromonas hydrophila 106

cell/ml. The first submersion was done on

the first day for three hours, and the second submersion was done on 7th

day for

three hours, and then after 24 hours infected by Aeromonas hydrophila 106cell/ml.

The blood of fish were taken on 4th

day after infected, to examine the blood using

calculation room and blood smear. Data would be analyzed by using analysis of

variant (ANOVA). If there were any significant different between the treatment,

analysis continued by using computer software SPSS 18 for windows. The result

of the research showed that the extract of Spiruliana platensis could increase the

amount of leucocyte, neutrophil, and monocyte of gurame fish.

Keywords: Spirulian platensis, Aeromonas hydrophila, amount and leucocyte

appearance, fish blood.

Page 7: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

vii

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur Kepada Tuhan Yesus Kristus karna Anugrahnya saya dapat

melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi mengenai EFEK

PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI

IMUNOSTIMULAN TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT DAN

GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT PADA IKAN GURAME

(Osphronemus gouramy) YANG DIINFEKSI BAKTERI Aeromonas

hydrophila.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini,

antara lain:

Kepada Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Prof.

Dr. Pudji Srianto, drh., M.Kes. atas kesempatan mengikuti pendidikan di Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

Ibu Arimbi, drh., M.Kes selaku dosen pembimbing utama dan Dr. Budi

Utomo, drh., M. Si selaku dosen pembimbing serta atas segala arahan, informasi,

bimbingan, dan kesabarannya sampai dengan selesainya penelitian ini.

Setya Budhi, drh., M.Si selaku ketua penilai, Emy Koestanti

Sabdoningrum, drh., M.Kes selaku sekretaris penilai dan Suryanie Sarudji, drh.,

M.Kes selaku anggota penilai atas segala saran dan arahan yang telah diberikan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Prof. Lazuardi selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan

selama menempuh kegiatan perkuliahan dan membantu memberikan masukan

Page 8: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

viii

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

yang bermanfaat bagi penulis selama menempuh S1 di Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Airlangga.

Seluruh Bapak Ibu Dosen atau Staf Pengajar yang telah banyak memberi

ilmu dan pengalaman selama menempuh kegiatan perkuliahan di Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

Seluruh Bapak Ibu Staf Kependidikan, Bagian Kemahasiswaan, Bagian

Akademik, Bagian Keuangan, Bagian Tata Usaha, dan Bagian Sistem Informasi

yang telah banyak membantu selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

Kepada Kedua orangtua: Ita Sry Ulina Kembaren, Alm. Jhonson Sitepu,

Nenek Karo Sinuhaji, kedua adik : Jeremy dan Jericho, dan Bg Hiskia atas

limpahan doa dan pengorbanan yang tak henti-hentinya, kasih sayang, ketulusan

cinta, kepercayaan, semangat serta kebahagiaan selama hidup penulis.

Staf laboratorium Patologi Klinik Bapak Endis dan Mas Rizky serta Ibu

Siti dan Bapak Jum dari Laboratorium Patologi Anatomi di Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Airlangga dan Bapak Yusuf yang selalu membantu saya dalam

pengambilan darah Ikan gurame.

Teman-teman seperjuangan penelitian saya, Cika, Husna, Iga, Husna dan

Lita yang senantiasa bekerja sama, menemani dalam suka maupun duka selama

penelitian berlangsung sehingga menjadi lebih dekat satu sama lain. Rista, Sofia,

Dina, Citra, teman- teman permata yang menyemangati dikala saya selalu tidak

semangat dan membuat hari-hari kuliah menjadi lebih indah dan teman-teman

angkatan 2012 “Bersatu kita Bisa Semangat Pantang Menyerah Phoenix”, kepada

Page 9: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

ix

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

angkatan 2010, 2011, 2013, 2014, dan 2015 yang tidak bisa disebutkan satu

persatu yang telah memberikan dukungan dan motivasinya.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekurangan pada

skripsi ini, untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di

masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, 06 Juni 2016

Penulis

Page 10: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

x

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN.................................................................................. iii HALAMAN IDENTITAS ........................................................................................ iv ABSTRACT ............................................................................................................. vi UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. x DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiv SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG................................................................. xv BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Landasan Teori ........................................................................................ 4 1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5 1.5 Manfaat Hasil Penelitian ......................................................................... 5

1.6 Hipotesis ................................................................................................. 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 7

2.1 Ikan Gurame ............................................................................................ 7 2.1.1 Klasifikasi .................................................................................. 7

2.1.2 Habitat Ikan gurame................................................................... 8 2.2 Spirulina platensis ................................................................................... 8

2.2.1 Klasifikasi .................................................................................. 8

2.2.2 Kandungan Nutrisi Spirulina platensis ...................................... 9 2.2.3 Sistem Imun Ikan ..................................................................... 10

2.3 Aeromonas hydrophila .......................................................................... 11 2.3.1 Karaterisktik Aeromonas hydrophila ....................................... 13 2.3.2 Patogenesis dan Gejala Klinis ................................................. 14

2.4 Komponen Darah Ikan .......................................................................... 15 2.4.1 Leukosit Ikan ........................................................................... 15

2.4.1.1 Granulosit..................................................................... 15 2.4.1.2 Agranulosit................................................................... 17

2.4.2 Tinjaun Nilai Normal Gambaran Darah Ikan .......................... 19 BAB 3 MATERI DAN METODE PENELITIAN .................................................. 20

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 20

3.2 Waktu Penelitian ................................................................................... 20 3.3 Rancangan Penelitian ............................................................................ 20

3.4 Materi Penelitian ................................................................................... 20 3.4.1 Hewan Coba ............................................................................. 20 3.4.2 Bahan Penelitian ...................................................................... 21 3.4.3 Alat Penelitian.......................................................................... 21

3.5 Metode Penelitian ................................................................................. 21

Page 11: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

xi

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

3.5.1 Penentuan Dosis Spirulina platensis ............................................ 22 3.5.2 Penentuan Jumlah Sampel ........................................................... 22 3.5.3 Perlakuan Penelitian ................................................................ 22

3.6 Pengambilan Darah untuk Pemeriksaan Jumlah Leukosit dan Hitung

Jenis Sel Leukosit ................................................................................ 23

3.6.1 Punksi Pembuluh Darah Bagian Caudal ...................................... 23 3.6.2 Pemeriksaan Jumlah Leukosit dan Hitung Jenis Sel Leukosit ..... 24

3.6.2.1 Pemeriksaan Jumlah Sel Leukosit ............................... 24 3.6.2.2 Menghitung Jumlah Sel Leukosit ................................ 24 3.6.2.3 Pemeriksaan Hitung Jenis Sel Leukosit ....................... 25

3.7 Variabel Penelitian ................................................................................ 25 3.8 Rancangan Penelitian dan Analisis Data .............................................. 26

3.9 Diagram Alur Penelitian ....................................................................... 27 BAB 4 HASIL PENELITIAN ................................................................................. 28

4.1 Pengamatan Gejala Klinis ..................................................................... 28 4.2 Gambaran Jumlah Leukosit .................................................................. 28

4.3 Hitung Jenis Leukosit............................................................................ 31 BAB 5 PEMBAHASAN ......................................................................................... 33

5.1 Gambaran Pengamatan Gejala Klinis ................................................... 33 5.2 Gambaran Jumlah Leukosit .................................................................. 34 5.3 Gambaran Hitung Jenis Leukosit .......................................................... 35

5.3.1 Neutrofil ....................................................................................... 35 5.3.2 Eosinofil ....................................................................................... 36

5.3.3 Basofil .......................................................................................... 36 5.3.4 Limfosit ........................................................................................ 36

5.3.5 Monosit ........................................................................................ 37 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 39

6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 39 6.2 Saran ..................................................................................................... 39

RINGKASAN.......................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 42 LAMPIRAN ............................................................................................................ 48

Page 12: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

xii

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Nilai normal gambaran darah ikan air tawar secara umum

4.1 Rata-rata dan Simpangan Baku Jumlah Leukosit ............................................... 28

4.2 Rata-rata dan Simpangan Baku Jenis Leukosit ................................................... 30

Page 13: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

xiii

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ikan Gurame ......................................................................................................... 7

2.2 Spirulina platensis ................................................................................................ 9

2.3 Aeromonas hydrophila ......................................................................................... 12

2.4 Ikan Gurame yang terserang bakteri Aeromonas hydrophila .............................. 14

2.5 Sel Leukosit Silurus glanis L ............................................................................... 17

3.1 Diagram Alir Penelitian ....................................................................................... 26

4.1 Data gambar Ikan Gurame terserang bakteri Aeromonas hydrophila .................. 27

4.2 Hasil Pemeriksaan Jumlah Leukosit Ikan Gurame .............................................. 28

4.3 Pemeriksaan jumlah leukosit ............................................................................... 29

4.4 Hasil Pemeriksaan Jenis Leukosit Ikan Gurame .................................................. 31

4.5 Pemeriksaan Darah Ikan Gurame......................................................................... 31

Page 14: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

xiv

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Perhitungan Dosis ekstrak Spirulina platensis ..................................................... 48

2. Metode Pengambilan Darah Ikan Gurame ........................................................... 49

3. Pemeriksaan Jumlah Sel Leukosit ........................................................................ 50

4. Pemeriksaan Hitung Jenis Sel Leukosit ............................................................... 51

5. Data Jumlah Leukosit Ikan Gurame ..................................................................... 52

6. Data Jenis Leukosit Ikan Gurame ........................................................................ 53

7 Data Jenis Leukosit Dalam Bentuk Absolut ........................................................ 54

8. Laporan hasil uji bakteri Aeromonas hydrophila ................................................. 55

9. Analisa Statistik Jumlah Leukosit ......................................................................... 56

10. Analisa Statistik Jenis Leukosit ........................................................................... 57

11 Gambar Peralatan dan Bahan Penelitian ............................................................... 62

Page 15: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

xv

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG

ANOVA : Analysis of Variant

CFU : Colony Forming Unit

et al : et alli, et alia

GLA : Gamma Linolenic Acid

ID100 : Dosis Infeksi

LPS : Lipopolisakarida

MAS : Motile Aeromonas Septicemia

MCA : Mac Conkey Agar

NK : Natural Killer

pH : Derajat Keasaman

TSA : Tripticase Soya Agar

RAL : Rancangan Acak Lengkap

SPSS : Statistical Program of Social Science

WBCs : White Blood Cells

HE : Hematoxylin Eosin

ml : Mililiter

n : Ulangan

t : Perlakuan

S : Signifikan

TS : Tidak Signifikan

LPS : Lipopolisakarida

TPC : Total Plate Count

MGG : May-Grunwald Giemsa

Page 16: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

1

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan gurame (Osphronemus gouramy L.) merupakan ikan air tawar yang

memiliki nilai gizi tinggi dan ekonomi penting serta banyak digemari oleh

masyarakat Indonesia. Ikan gurame banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah,

Sumatra Barat, dan Sulawesi Utara. Saat ini ikan gurame adalah salah satu dari

lima belas jenis komoditas ikan untuk peningkatan produksi dan pendapatan

petani. Ikan gurame tidak memerlukan air mengalir sebagai tempat hidupnya

(Tarwiyah, 2001). Ikan gurame termasuk dari dua belas jenis komoditas untuk

pemenuhan gizi masyarakat (Rukmana, 2005).

Budidaya ikan gurame mudah diusahakan dan hasilnya dapat mencapai 8

ton per hekter (Taufik, 2010). Salah satu kendala yang dihadapi dalam budidaya

intensif adalah penyakit dengan menimbulkan kerugian ekonomi bagi para

pembudidayaan ikan. Salah satu jenis penyakit yang sering dijumpai pada

organisme budidaya adalah penyakit bakterial yang disebabkan oleh bakteri

Aeromonas hydrophila, termasuk bakteri patogen sebagai penyebab penyakit

“Motil Aeromonas Septicemia” (MAS), Bakteri Aeromonas hydrophila sebagai

penyebab penyakit MAS sangat berpengaruh dalam budidaya ikan air tawar dan

sering menimbulkan wabah penyakit dengan tingkat kematian tinggi (80-100%)

dan dalam waktu yg relatif singkat, yakni 1 – 2 minggu (Triyaningsih dkk 2014).

Gejala terinfeksinya bakteri Aeromonas hydrophila adalah luka di bagian

tubuh dan mengeluarkan darah, perut membesar, lendir mencair, sisik

mengelupas, dan timbul luka pada tubuh ikan. Bakteri ini dapat mengakibatkan

Page 17: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

2

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

kondisi ikan menjadi lemah dalam waktu singkat. Ikan sering muncul ke

permukaan, lalu mati. Serangan penyakit ini perlu di waspadai sebab tak jarang

menimbulkan kematian masal (Sutanto, 2011).

Gambaran darah adalah salah satu indikator dari adanya infeksi (Nuryati

dkk, 2006). Dalam bidang perikanan analisa hematologi bisa diterapkan sebagai

early detection system untuk mencegah terjadinya kematian masal dalam

pembudidayaan ikan (Noercholis, 2013). Manfaat permeriksaan darah antara lain

untuk membantu mendiagnosis suatu penyakit, mengetahui jalan nya suatu

penyakit, menentukan prognosa, mengetahui efek suatu pengobatan, meneliti

sistem imun dan untuk mengetahui status kesehatan hewan (Harvey, 2012).

Upaya pencegahan penyakit Aeromonas pada ikan telah dilakukan oleh

Ravi et al., (2010) dengan menggunakan Spirulina platensis yang merupakan

bahan alami dan aman. Spirulina platensis adalah mikroalga hijau kebiruan, sel

berkoloni dan membentuk filamen terpilih yang menyerupai spiral. Alga ini

mengandung berbagai zat gizi seperti protein dapat mencapai 72 %, lipid 8%,

karbohidrat 16%, vitamin B1, B2, B6, B12, C, niasin, β karotin dan kandungan

asam amino yang seimbang. Spirulina platensis juga mengandung

lipopolisakarida sebesar 1,5% bobot keringnya, kandungan lipopolisakarida inilah

yang menjadikan Spirulina platensis digunakan sebagai immunostimulan yang

potensial dalam meningkatkan respon kekebalan tubuh pada ikan. (Pelizer et al.,

2002).

Komponen utama dinding sel S. platensis sama dengan dinding sel bakteri

gram negatif yang mengandung peptidoglikan dan lipopolisakarida (Sze 1993).

Lipopolisakarida terdiri atas lipid A, polisakarida O (antigen) dan inti

Page 18: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

3

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

polisakarida. Lipid A bertanggung jawab terhadap keracunan primer dan bersifat

toksik, sedangkan polisakarida O dan inti polisakarida merupakan antigen

permukaan yang dapat menginduksi kekebalan spesifik dan non spesifik (Jawetz

et al. 1982).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Tayag et al., (2010) diketahui bahwa

kandungan senyawa dari ekstrak air panas Spirulina platensis yaitu polisakarida,

dimana polisakarida dapat merangsang kekebalan tubuh pada ikan dan udang.

Selain itu, ekstrak Spirulina plantensis yang diaplikasikan melalui metode injeksi

dan perendaman menunjukkan peningkatan resistensi terhadap bakteri.

Sampai saat ini belum ada informasi tentang pemanfaatan perendaman

ekstrak Spirulina platensis terhadap ikan gurame yang diinfeksi bakteri

Aeromonas hydophila. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian

tentang efek perendaman ekstrak spirulina plantensis terhadap jumlah leukosit

ikan gurame (Osphronemus goramy Lac.) yang diinfeksi Aeromonas hydrophila

Hasilnya diharapkan dapat memberikan informasi kepada dunia perikanan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan yaitu apakah perendaman ekstrak Spirulina platensis

sebagai imunostimulan dapat meningkatkan jumlah leukosit dan hitung jenis

leukosit ikan gurame yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila ?

Page 19: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

4

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1.3 Landasan Teori

Aeromonas hydrophila menyebabkan penyakit pada ikan yang dikenal

sebagai Motile Aeromonas hydrophila (MAS). Kemampuan bakteri menyebar

melalui peredaran darah atau septikemia menyebabkan kerusakan di berbagai

organ tubuh ikan. Kerusakan tersebut antara lain: ulcer pada organ kulit,

kerusakan mata, lesi pada sirip dan insang, pengelupasan sisik dan hemoragik

septikemia. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini terutama mempengaruhi

ikan air tawar (Kumar and Ramalu, 2013).

Adanya gangguan kesehatan akibat infeksi ataupun perubahan status

fisiologi hewan sering dapat diketahui melalui perubahan yang terjadi pada

komponen darahnya (Meyer and Harvey, 1998). Reaksi imunitas ditunjukkan

dengan adanya kelainan jumlah leukosit dan dapat diketahui melalui pemeriksaan

jumlah total leukosit dan distribusi masing-masing jenis leukosit (differential

counting) yang merupakan bagian dari pemeriksaan fisik rutin pada hewan sakit.

Melalui kedua pemeriksaan tersebut dapat diperoleh gambaran mengenai

kepekaan hewan, pemberian terapi yang tepat dan prognosa dari penyakit (Bijanti

dkk, 2010).

Pemeriksaan jumlah leukosit dan jenis leukosit yang terdiri dari neutrofil,

eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit menjadi parameter yang penting untuk

dilakukan karena leukosit berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dan

berhubungan dengan proses infeksi bakteri. Pada infeksi bakteri terjadi perubahan

yaitu berupa peningkatan jumlah leukosit dalam darah (Chairlan, 2011).

Pemberian Spirulina plantensis pada ikan menyebabkan meningkatkan

aktivitas fagositosis dan meningkatkan presentase kelangsungan hidup ikan

Page 20: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

5

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

terhadap resiko Aeromonas hydrophila (Ragap et al., 2002). Spirulina platensis

adalah mikroalga hijau-biru. Spirulina platensis mengandung beberapa Vitamin,

seperti vitamin B, vitamin E, vitamin K, phenolic acids, tocopherols, g-linolenic

acid, asam folat; pigmen, seperti b-carotenes, chlorophyll a dan phycocyanin; dan

mineral, teruama zat besi. Spirulina mempunyai fungsi sebagai antioksidan,

antiviral, imunomodulator, meningkatkan hemoglobin, leukosit dan trombosit

serta mampu menstimuasi stem sel di sumsum tulang (Simanjuntak et al., 2004).

Menurut Grzanna et al., (2006) menyatakan bahwa Spirulina platensis

mempunyai efek imunostimulator. Simanjuntak et al., (2004) menunjukkan

bahwa pemberian Spirulina platensis dalam pakan ikan dapat meningkatkan

jumlah eretrosit, total leukosit, dan kadar hemoglobin ikan nilem.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak Spirulina

platensis sebagai imunostimulan terhadap jumlah leukosit dan hitung jenis

leukosit ikan gurame yang diinfeksi Aeromonas hydophila.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan dan diaplikasikan

pada dunia perikanan sebagai alternatif pencegahan maupun pengobatan

Aeromonas.

Page 21: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

6

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1.6 Hipotesis

Perendaman ekstrak Spirulina platensis sebagai imunostimulan dapat

meningkatkan jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit ikan gurame yang diinfeki

bakteri Aeromonas hydrophila.

Page 22: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

7

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Gurame

2.1.1 Klasifikasi

Menurut Ardianto (2012). Ikan gurame dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Sub Kelas : Teleostei

Ordo : Perciformes

Sub ordo : Belontiidae

Famili : Osphronemidae

Genus : Osphronemus

Spesies : Osphronemus gourami

Gambar 2.1. Osphronemus gouramy (Pingstone, 2005).

Page 23: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

8

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Ikan gurame termasuk golongan ikan Labyrinthici, yaitu ikan yang

memiliki alat pernafasan tambahan yaitu berupa selaput tambahan berbentuk

tonjolan pada tepi atau lapisan insang pertama yang biasa disebut labyrinth.

Gurame mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih, dan tertutup sisik yang

berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat (Romero, 2002).

2.1.2 Habitat Ikan gurame

Habitat ikan gurame merupakan air tawar sampai sedikit payau, berair

jernih dan dasar kolam yang kurang lumpurnya. Lokasi pemeliharaan yang cocok

ialah pada kebuntingan 50- 400m di atas permukaan laut, dengan suhu 24-28oC,

sekurang-kurangnya 75 cm. Ikan ini sangat baik di pelihara, walaupun

pertumbuhannya lambat. Untuk pertumbuhan pH-nya berkisar antara 7-8 (Dinas

Perikanan 1997 dalam Sutrisno 2011).

2.2 Spirulina platensis

2.2.1 Klasifikasi

Klasifikasi Spirulina menurut Bold & Wyne (1978) dalam Pamungkas

(2005) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Protista

Divisi : Cyanophyta

Kelas : Cyanophyceae

Ordo : Nostocales

Famili : Oscilatoriaceae

Genus : Spirulina

Spesies : Spirulina platensis

Page 24: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

9

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 2.2 Spirulina sp.

(Sumber: R. Locci dalam Cifferi, 1983 dan Henrickson, 1989)

Spirulina sp. merupakan mikroalga yang menyebar secara luas, dapat

ditemukan di berbagai tipe lingkungan, baik di perairan payau, laut dan tawar

(Ciferri, 1983). Ciri-ciri morfologinya yaitu filament yang tesusun di trikoma

multiseluler berbentuk spiral yang bergabung menjadi satu, tidak seimbang, tidak

bercabang, autrotof, dan berwarna biru kehijauan (Gambar 2.2).

2.2.2 Kandungan Nutrisi Spirulina platensis

Analisis kimia Spirulina sp. dimulai pada tahun 1970 yang menunjukkan

Spirulina sp. sebagai sumber yang sangat kaya protein, vitamin, dan mineral.

Kandungan protein pada Spirulina sp. berkisar antara 60%-70% dari berat kering,

mengandung provitamin A tinggi, sumber β-karoten yang kaya vitamin B12 dan

digunakan dalam pengobatan anemia, kandungan lipid sekitar 4-7%, serta

karbohidrat sekitar 13,6% (Carrieri et al., 2010). Spirulina sp. juga mengandung

kalium, protein dengan kandungan Gomma Linolenic Acid (GLA) yang tinggi

(Tokusoglu dan Uunal, 2006). Spirulina juga kaya akan vitamin diantaranya

vitamin B1, B2, B3, B6, B9, B12, vitamin C, vitamin D dan vitamin E (Tokusglu

and Unal, 2003; Babadzhanov, 2004).

Page 25: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

10

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Komposisi pigmen pada Spirulina sp. merupakan komposisi pigmen yang

kompleks dan umum ditemukan pada alga biru hijau. Kompisisi tersebut

diantaranya adalah klorofil- a, xanthophyll, fikosianin dan zeaxanthin

(Christwardana dan Hadiyanto, 2012). Spirulina mengandung fikosianin tinggi

sehingga warna cenderung hijau biru (Kebede and Ahlgren, 1996 dalam

Christwardana et al., 2009). Penilitian yang dilakukan Woro dkk., (2014)

menjelaskan bahwa pemberian fikosianin spirulina dapat meningkatkan leukosit,

aktivitas fagositosis dan pertumbuhan pada ikan kerapu bebek juvenil. Abdel et

al., (2008) juga pernah melaporkan bahwa penambahan spirulina pada pakan

meningkatkan jumlah total eritrosit dan leukosit ikan tilapia (Oreochromis

niloticus).

El-Sabagh et al., (2014) dalam penelitiannya melaporkan bahwa

Spirulina platensis dapat meningkatkan konsentrasi Hb dan sel darah putih pada

domba. Peningkatan produksi sel darah putih dikarenakan adanya phycocyanin

dan polisakarida yang terkandung dalam spirulina (Zhang, 1994 dalam El-Sabagh

et al., 2014).

2.2.3 Sistem Imun Ikan

Menurut Rombout et. al. (2005), sistem kekebalan tubuh ikan secara

fisiologis mirip dengan vertebrata yang lebih tinggi, meskipun ada perbedaan

tertentu. Berbeda dengan vertebrata yang lebih tinggi, ikan merupakan organisme

hidup bebas dari tahap embrionik awal kehidupan yang bergantung pada sistem

kekebalan tubuh bawaan mereka untuk bertahan hidup.

Menurut Magnadottir (2006), kekebalan non spesifik adalah mekanisme

pertahanan mendasar pada ikan. Selain itu, memainkan peran kunci dalam respon

Page 26: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

11

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

kekebalan yang diperoleh dan homeostasis melalui sistem protein reseptor.

Protein reseptor mengidentifikasi pola-pola molekuler yang khas dari

mikroorganisme patogen termasuk polisakarida, lipopolisakarida (LPS), DNA

bakteri peptidoglikan, RNA virus, dan molekul lain yang tidak normal pada

permukaan organisme multi seluler. Tanggapan ini dibagi menjadi hambatan fisik

dan respon kekebalan seluler dan humoral. Parameter immunological terdiri dari

inhibitor pertumbuhan, enzim litik, jalur komplemen klasik, alternatif dan jalur

lektin, aglutinin dan precipitin (opsonin dan lektin primer), antibodi, sitokin,

kemokin, dan peptida antibakteri. Berbagai faktor internal dan eksternal dapat

mempengaruhi parameter respon kekebalan bawaan. Perubahan suhu, manajemen

stres, dan kepadatan memiliki efek penekanan pada jenis respon, sedangkan

beberapa aditif makanan dan imunostimulan dapat meningkatkan efisiensi

mereka. Peningkatan sel eritrosit sangat berhubungan dengan pengangkutan

oksigen keseluruh tubuh dan peningkatan leukosit sangat berhubungan dengan

sistem kekebalan tubuh ikan. Leukosit berperan penting dalam imunitas non-

spesifik atau jumlahnya di jadikan sebagai indikator kerentanan terhadap penyakit

(Matanovic et al., 2007).

2.3 Aeromonas hydrophila

Aeromonas hydrophila merupakan bakteri yang banyak ditemukan di

lingkungan air tawar, terutama pada lingkungan yang kaya bahan organic. Suhu

optimal untuk pertumbuhan Aeromonas hydrophila adalah 20-37C. Penelitian

pada udang kurang karang yang hamper mati menunjukkan bahwa luas nekrotik

Page 27: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

12

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

inti ditemukan pada jaringan termasuk insang, jantung, hepatopankreas dan sistem

peredaran darah (Pathol et al., 2009)

Kelompok Bakteri dari genus Aeromonas merupakan bakteri yang dapat

ditemukan di daerah perairan tawar, Gram Negatif dan berbentuk batang

(Gardenia dkk., 2010). (Gambar 2.3) Morfologi batang pendek dengan ukuran

bervariasi antara leber 0,8 sampai 1,0 mikron dengan panjang 1,0 sampai 3,5

mikron, tidak memiliki spora, bakteri bersifat motil karena mempunyai flagella

monotrichous. (Herupradoto dan Yuliani, 2010).

Pertumbuhan optimal terjadi setelah 24 jam pada suhu 28oC pada media

TSA (Tripticase Soya Agar). Pada pewarnaan gram menunjukkan warna merah,

tidak menunjukkan reaksi positif pada pewarnaan Ziel dan Nelsen dan Giemsa.

Tumbuh pada blood agar pada suhu 37oC selama 18 jam menunjukkan zona beta

hemolysis 4 mm, tidak berwarna hingga keabu-abuan. Media MCA suhu 37oC

selama 24 jam menunjukkan koloni berwarna pink ( Akkoc et al., 2008).

Uji biokimia isolat Aeromonas hydrophila pada media Sulfide Indol

Motility (SIM) menunjukkan bakteri motil yang ditandai kekeruhan, indol positif

dengan adanya cincin merah, dan menghasilkan H2S positif, pada media Simon

Citrat Agar (SCA) bereaksi positif ditandai warna biru pada media dan urase

positif ditandai warna merah muda (Yogananth et al., 2009).

Page 28: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

13

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 2.3 Aeromonas hydrophila dengan Pewarnaan Gram dan perbesaran

1000x (Park, 2011)

2.3.1 Karaterisktik Aeromonas hydrophila

Salah satu bakteri yang umum dijumpai pada ekosistem perairan dan

mempunyai peranan sebagai microbial flora bagi organisme air pada kondisi

lingkungan yang stabil yaitu bakteri Aeromonas hydrophila. Dimana bakteri

tersebut bersifat patogen pada ikan air tawar seperti ikan nila pada kondisi kualitas

air yang buruk. Selain itu bakteri Aeromonas hydrophila memiliki kemampuan

osmoregulasi yang tinggi dimana mampu bertahan hidup pada perairan tawar,

perairan payau dan laut yang memiliki kadar garam tinggi dengan penyebaran

melalui air, kotoran burung, saluran pencernaan hewan darat dan hewan amfibi

serta reptil (Mangunwardoyo et al., 2010).

Aeromonas hydrophila menginfeksi semua jenis ikan air tawar Infeksi

biasanya berkaitan dengan kondisi stres kepadatan, malnutrisi, infeksi parasit,

kualitas air yang buruk dan flutuasi suhu air yang ekstrim. Serangan bersifat akut.

Page 29: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

14

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Jika kualitas lingkungan air terus menurun, kematian yang ditimbulkan bisa

mencapai 100% (Bachtiar 2010).

Aeromonas hydrophila menyebabkan penyakit Motile Aeromonas

Septicemia (MAS) atau penyakit bercak merah. Bakteri ini menyerang berbagai

jenis ikan air tawar seperti lele dumbo (Clarius gariepinus), ikan mas (Cyprinus

carpio), gurame (Osphronemus gouramy) dan udang galah (Macrobrachium

rosenbergii). Pengendalian bakteri ini sulit karena memiliki banyak strain dan

selalu ada di air serta dapat menjadi resisten terhadap obat-obatan (Kamiso dan

Triyanto 1993).

2.3.2 Patogenesis dan Gejala Klinis

Proses invasi bakteri patogen ke dalam tubuh di awali dengan melekatnya

bakteri pada permukaan kulit. Flagella yang dimiliki oleh bakteri digunakan untuk

bergerak, sedangkan pili digunakan untuk melekat kuat pada lapisan terluar tubuh

ikan yaitu sisik yang dilindungi oleh zat khitin. Jika organisme melekat pada

reseptor spesifik akan membentuk koloni, meluas membentuk toksin yang

membantu dalam proses penetrasi sehingga timbul penyakit. (Lee et al., 2000).

Menurut Lubis, et al., (2014), ikan yang terserang bakteri Aeromonas

hydrophila memiliki gejala klinis berupa luka, warna tubuh pucat, geripis pada

sirip-siripnya dan bergerak lambat. Selain itu, ciri-ciri ikan yang terserang bakteri

ini biasanya warna tubuh gelap, mata rusak, bernafas di atas permukaan air,

insang rusak berwarna merah keputihan, sehingga kesulitan bernafas. Serangan

bakteri ini pada kulit menyebabkan kulit menjadi kesat, timbul pendarahan yang

selanjutnya diikuti dengan hemoragi, perut kembung serta terjadi pendarahan pada

Page 30: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

15

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

hati, ginjal dan limfa saat dilakukan pembedahan. seperti yang terlihat pada

gambar 2.4

Gambar 2.4. Terdapat bentukan-bentukan lesi dan terdapat pendarahan

pada kulit ikan gurame (Osphronemus goramy Lec.) yan terserang bakteri

Aeromonas hydrophila (Tanjung dkk., 2011).

2.4 Komponen Darah Ikan

2.4.1 Leukosit Ikan

Ikan mempunyai sel darah putih (leukosit) yang cukup banyak antara

137.000/mm3 – 798.000/mm

3. Leukosit ikan dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu

Granulosit dan Agranulosit (Bijanti, 2005).

2.4.1.1 Granulosit

Pada ikan granulosit terbentuk secara embrionik yang dikenal dengan

nama granuloblast yang terdapat di ginjal. Granulosit terbagi atas 3 tipe yaitu

neutrofil, eosinofi, dan basofil. Fungsi utama granulosit adalah respon

perlindunungan tubuh yang non-spesifik melalui proses fagositosis maupun

respon sitotoksik. Granulosit bersifat responsive terhadap benda asing yang masuk

ke dalam tubuh, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk mengenakan antigen

yang spesifik. Sel darah putih/granulosit yang berfungsi sebagai fagositosis adalah

eosinophil dan neutrofil (Bijanti, 2005).

Page 31: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

16

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

a. Neutrofil

Neutrofil merupakan fagositas kuat. Fagositosis neutrofil dilakukan

dengan cara mendekati partikel asing/bakteri dan mengeluarkan pseudopodi ke

segala arah sekitar partikel, satu neutrofil dapat memfagosit 5-20 bakteri sebelum

neutrofil tersebut menjadi tidak aktif (Bijanti, 2005).

Neutrofil ikan berbentuk bulat sampai oval dengan eksentrik. Homogen.

Nukleus neutrofil yang matang mempunyai bermacam bentuk, butir kromatinnya

memadat dan pewarnaannya lebih basofilik. Neutrofil beberapa jenis ikan seperti

ikan Mas, mempunyai granulosit dengan granula sitoplasma yang lebih asidofilik,

sitoplasma tidak berwarna dan inti eksentrik dan selnya lebih digolongkan sebagai

heterofil. Diameter berukuran kurang lebih 10 µm (Bijanti dkk., 2010).

b. Eosinofil dan Basofil

Eosinofil pada hapusan jarang dijumpai pada ulasan darah ikan. Eosinofil

hanya dijumpai pada beberapa spesies ikan misalnya ikan Mas. Eosinofil dijumpai

sebagai granulosit yang berukuran sedang sampai besar dengan granula

eosinofilik. Nukleus bervariasi mulai dari yang bulat sampai segmented dan

letaknya eksentrik. Eosinofil ikan Mas berukuran kurang lebih 7,5 µm.

peningkatan jumlah eosinophil pada ikan akan mengindikasikan adanya respon

inflamasi yang dikaitkan dengan infeksi parasit atau stimulasi antigenik (Bijanti

dkk., 2010).

Basofil dikenali sebagai sel yang berbentuk bulat dengan granula

sitoplasma yang basofilik. Nukleusnya besar, ekstrensik dan bulat. Butir kromatin

intinya lebih Homogen. Basofil ikan Mas berukuran 10-20 µm (Bijanti dkk.,

2010).

Page 32: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

17

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.4.1.2 Agranulosit

Kelompok leukosit agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit. Pada ikan

limfosit didapatkan dalam jumlah yang paling banyak diantara jenis leukosit yang

lainnya (Bijanti, 2005).

a. Limfosit

Limfosit memiliki jumlah sekitar 20-35% dari sel darah putih yang beredar

(Tambayong, 2002). Limfosit banyak ditemukan pada hapusan darah ikan, ukuran

diameternya berkisar antara 5-8 µm. limfosit berbentuk bulat dengan inti yang

besar dan sitoplasma yang sedikit (Bijanti dkk., 2010).

Limfosit tidak bersifat fagosit tetapi memegang peranan penting dalam

pembentukkan atibodi. Fungsi limfosit sendiri adalah sebagai mediator respon

imun humoral dan seluler. Penurunan jumlah limfosit dapat menurunkan

konsentrasi antibody dan menyebabkan penurunan pertahanan tubuh terhadap

serangan penyakit (Bijanti, 2005).

b. Monosit

Monosit merupakan sel darah yang terbesar dengan diameter kurang lebih

12-15 µm, dan bahkan kadang-kadang mencapai 20 µm. Jumlahnya terdiri 2-8

% dari seluruh jumlah leukosit (Amindariati, 2005).

Monosit merupakan leukosit mononuklear yang berukuran besar dengan

sitoplasmanya terkadang tidak rata karena adanya pseudopodia. Intinya

berbentuk bulat seperti ginjal atau bilobus dan ukurannya bermacam-macam,

pada umumnya mencapai 50% dari volume sitoplasmanya, bentuknya tidak

teratur. Dengan pengecatan Giemsa inti sel akan berwarna biru tua / ungu

dengan sitoplasma berwarna biru kepucatan. Kromatin inti monosit umumnya

Page 33: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

18

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

lebih bergranuler dan kurang memadat jika dibandingkan inti limfosit (Bijanti

dkk., 2010).

Monosit bersifat fagositosis yang lebih kuat dibandingkan dengan neutrofil

dan dapat memfagosit partikel yang lebih besar. Oleh sebab itu monosit yang

matang disebut makrofag dan beredar pada jaringan (Bijanti, 2010). seperti

yang terlihat pada gambar 2.5

Gambar 2.5. Sel Leukosit (1000x,MGG). Limfosit (L), Neutrofil (N), Monosit

(M), Basofil (B)

(Doncan et al., 2010).

L

B

M

N

Page 34: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

19

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.4.2 Tinjaun Nilai Normal Gambaran Darah Ikan

Menurut Salsia dkk (2011), hasil pemeriksaan nilai normal gambaran darah

ikan secara umum ditunjukkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.1. Nilai normal gambaran darah ikan air tawar secara umum.

NO Pemeriksaan Nilai / Jumlah

1 Eritrosit 40,76-94,37 (106

/ mm3

)

2 Kadar Hb 5,05-8,33g/dl

3 PCV 28,00-35,13%

4 TPP 3,32-5,10g/dl

5 Ukuran eritrosit 8,10×8,25-14,94×10,06 mm

6 Jumlah leukosit 3390-14200 (/mm3 )

7 Neutrofil 3,25-8,40%

8 Eosinofil 2,40-8,00%

9 Limfosit 60,2 – 81,00%

10 Monosit 7,75-29,20%

Page 35: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

20

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3 MATERI DAN METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga. Pembuatan ekstrak Spirulina platensis dilakukan di

Laboratorium Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga.

Proses pembuatan hapusan darah, penghitungan jumlah leukosit di Laboratorium

Patologi Klinik Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Surabaya.

3.2 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian berlangsung selama satu bulan Bulan April sampai

Bulan Mei 2016

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Pada

penelitian ini variable yang diamati adalah jumlah leukosit ikan gurame.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL),

karena kondisi lingkungan dan berat badan yang bersifat homogen, serta sampel

dilakukan secara acak dengan empat macam kelompok perlakuan.

3.4 Materi Penelitian

3.4.1 Hewan Coba

Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurame

(Oshpronemus gouramy) sebanyak 20 ekor dengan berat badan rata-rata 20 gram

Page 36: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

21

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dan panjang tubuh 9-10 cm dari kolam yang sama. Hewan coba diperoleh dari

Kolam Minazas, Desa bakung, Kecamatan Udan Awu, Blitar.

3.4.2 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang diperlukan antara lain pakan ikan standar berbentuk

pellet (Takari®_PT. Central Proteinaprima., Tbk, kode produksi PCP401), air

Sumur, Ekstrak Spirulina platensis, bakteri Aeromonas hydrophila yang

berjumlah 106

CFU/ml didapat dari Balai Karantina Perikanan Surabaya, dengan

pengenceran 100 ml. Bahan untuk pembuatan ekstrak Spirulina platensis adalah

tepung Spirulina platensis yang di dapat dari Balai Besar Pengembangan

Budidaya Air Payau Jepara.

Bahan-bahan untuk pengambilan darah, pembuatan hapusan darah, dan

penghitungan jumlah leukosit pada ikan gurame adalah Heparin, larutan Dacies,

methanol 95%, zat warna Giemsa beserta Larutan Buffer Pro Giemsa, dan minyak

emersi.

3.4.3 Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah akuarium (ukuran

volume 5 L) sebanyak 5 buah, mesin aerator, selang aerator, filter pembersih air,

batu zeloit, timbangan milligram digital, dan jaring ikan kecil. Peralatan untuk

Pengambilan darah diperlukan spuit insulin 1 ml dengan jarumnya, tabung

ependorf. pembuatan hapusan darah diperlukan glas obyek, dan rak tempat

pemulas glas obyek. Penghitungan jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit pada

ikan gurame diperlukan kamar hitung Improved Neubauer, Pipet Pasteur,, counter,

gelas penutup, mikroskop, gelas obyek, rak tempat pemulas gelas obyek.

3.5 Metode Penelitian

Page 37: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

22

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3.5.1 Penentuan Dosis Spirulina platensis

Penentuan dosis berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan

yaitu dengan bentuk ekstrak air panas Spirulina plantensis. Dosis penelitian

tersebut adalah 200 mg/L, 400 mgL, 600 mg/L. Tayag et al., (2010) Perhitungan

dosis Spirulina platensis di uraikan pada Lampiran 1.

3.5.2 Penentuan Jumlah Sampel

Rumus besaran sampel adalah t(n-1)> 15, dimana t adalah banyaknya

perlakuan dan n adalah banyaknya ulangan (Kusriningrum, 2010). Dalam

penelitian ini digunakan 5 perlakuan. Dari rumus tersebut maka ulangan terkecil

yang digunakan adalah 4 ekor ikan dalam setiap perlakuan. Untuk menghindari

bias maka ditambah 1 ekor pada setiap kelompok perlakuan, sehingga seluruh

ulangan tiap perlakuan 5 ekor ikan gurame.

3.5.3 Perlakuan Penelitian

Setelah adaptasi selama satu minggu, semua kelompok perlakuan dari

hewan coba di Dipping ekstrak spirulina dengan dosis disetiap perlakuan dan

diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila, kecuali PO(-)

P0- : Kelompok perlakuan kontrol negatif

Ikan tanpa direndam ektrak Spirulina platensis dan tanpa diinfeksi

bakteri Aeromonas hydrophila.

P0+ : Kelompok perlakuan kontrol positif

Ikan tanpa direndam ektrak Spirulina platensis, selanjutnya

diinfeksi Aeromonas hydrophila 106 sel/ml pada hari ke-15

Page 38: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

23

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

P1 : Ikan direndam ekstrak air Spirulina platensis konsentrasi 200

mg/L secara dipping selama 3 jam pada hari pertama dan pada

hari ke tujuh, selanjutnya diinfeksi Aeromonas hydrophila 106

sel/ml pada hari ke-15

P2 : Ikan direndam ekstrak air Spirulina platensis konsentrasi 400

mg/L secara dipping selama 3 jam pada hari pertama dan pada

hari ke tujuh, selanjutnya diinfeksi Aeromonas hydrophila 106

sel/ml pada hari ke-15

P3 : Ikan direndam ekstrak air Spirulina platensis konsentrasi 600

mg/L secara dipping selama 3 jam pada hari hari pertama dan

pada hari ke tujuh, selanjutnya diinfeksi Aeromonas hydrophila

106

sel/ml pada hari ke-15

Pada hari ke-3 setelah perlakuan, darah ikan diambil sesuai proses

kemudian diamati gambaran jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit.

3.6 Pengambilan Darah untuk Pemeriksaan Jumlah Leukosit dan Hitung

Jumlah Sel Leukosit

3.6.1 Punksi Pembuluh Darah Bagian Caudal

Setelah perlakuan selesai, ikan dikorbankan untuk memulai pengambilan

darah dengan teknik Punksi Pembuluh Darah Bagian Caudal. Teknik ini biasa

dipergunakan untuk pengambilan sampel darah ikan berukuran besar (>10 cm).

Teknik ini mempunyai kelebihan yaitu bisa dipergunakan berulang pada satu ikan.

Pengambil darah ikan dengan menggunakan teknik ini yaitu dengan menyiapkan

spuit insulin lengkap dengan jarumnya dan kemudian dihisap larutan heparin

sampai memenuhi didinding syringe dan hanya disisakan sebanyak ± 50 µl di

Page 39: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

24

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dalam spuit. Pengambilan darah ikan dengan memposisikan jarum pada garis

tengah tubuh belakang sirip anal kemudian memasukkan jarum kedalam musculus

sampai mencapai tulang belakang (columna spinalis) dengan memastikan tidak

terdapat gelembung air yang masuk dalam spuit. Kemudian ditarik perlahan-lahan

sampai darah masuk ke dalam spuit (Bijanti, 2010).

3.6.2 Pemeriksaan Jumlah Leukosit dan Hitung Jenis Sel Leukosit

3.6.2.1 Pemeriksaan Jumlah Sel Leukosit

Menurut Bijanti (2010), metode pemeriksaan jumlah leukosit yaitu sampel

darah diencerkan dengan perbandingan 1:50 menggunakan larutan Dacies yang

telah disaring. Pencampuran darah dengan larutan Dacies secara perlahan agar

tidak merusak sel darah. Ambil sedikit campuran darah dan larutan Dacies dengan

menggunakan pipet Pasteur, kemudian teteskan dalam kamar hitung Improved

Neubauer. Letakkan cover glass di atas kamar hitung Improved Neubauer.

Kemudian hitung jumlah leukosit yang terdapat pada semua kotak leukosit dengan

menggunakan mikroskop.

3.6.2.2 Menghitung Jumlah Sel Leukosit

Perhitungan jumlah sel leukosit menggunakan mikroskop dengan

pembesaran 10x dengan menurunkan lensa kondensor. Kamar hitung dengan

bidang bergarisnya diletakkan di bawah obyektif dan fokus mikroskop diarahkan

pada garis-garis bagi tersebut. Kemudian dihitung semua leukosit yang terletak

pada ke empat bidang besar (kotak yang berwarna hijau) pada lampiran 4.

Perhitungan dimulai dari sudut kiri atas, terus ke kanan, kemudian turun ke bawah

dan dari kanan kekiri (pada empat kotak berwarna hijau). Sel yang menyinggung

garis batas sebelah kiri atau garis atas haruslah dihitung, sebaliknya sel-sel yang

Page 40: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

25

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

menyinggung garis batas sebelah kanan atau garis bawah tidak boleh dihitung

(Bijanti, 2010).

3.6.2.3 Pemeriksaan Hitung Jenis Sel Leukosit

Menurut Bijanti (2010), metode pemeriksaan jumlah leukosit yaitu satu

tetes sampel darah diletakkan pada slide yang kering dan bersih kemudian buat

hapusan darah yang tipis. Keringkan hapusan darah, kemudian hapusan darah

yang telah difiksasi dengan metanol 95% selama 1-2 menit, menggunakan

pengecatan Giemsa atau May Grunwald ditunggu selama ± 5 menit. Kemudian

bilas slide dengan menggunakan air mengalir dan keringkan. Periksa hapusan

darah di bawah mikroskop menggunakan emersi (obyektif 1000x) (Bijanti, 2010).

Perhitungan dilakukan pada daerah penghitung (Counting Area) dengan

memilih bagian dari sediaan yang cukup tipis dengan penyebaran leukosit merata.

Perhitungan dimulai dari bagian pinggir atas sediaan kemudian berpindah ke arah

pinggir bawah dengan menggunakan mikro manipulator mikroskop. Pada daerah

bawah pinggir mulai digeser ke lapangan bagian kanan lebih banyak dari lebarnya

emersi, kemudian ke arah pinggir atas lagi. Pada bagian atas geser ke kanan lagi

dan kemudian diarahkan ke bagian bawah. Perhitungan ini dilakukan terus-

menerus sampai 100 sel (Bijanti dkk., 2014).

3.7 Variabel Penelitian

Beberapa peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi:

Variabel bebas : Dosis ekstrak Spirulina platensis 200 mg/L,

400 mg/L, 600 mg/L dan Bakteri Aeromonas

hydrophila 106

se/ml

Page 41: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

26

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Variabel tergantung : Jumlah Leukosit dan hitung jenis Leukosit ikan

Gurame

Variabel kendali : ikan gurame, berat badan ikan, kolam, jumlah

pakan.

3.8 Rancangan Penelitian dan Analisis Data

Data yang akan diperoleh dalam bentuk nilai jumlah leukosit dan jumlah

jenis leukosit hewan coba disusun dalam bentuk tabel yang kemudian akan

dianalisis. Untuk mengetahui perbedaan gambaran jumlah dan hitung jenis sel

leukosit akibat pemberian bakteri Aeromonas hydrophila yang telah diinfeksi

dengan dosis yang berbeda, dan akan dilakukan uji statistik dengan menggunakan

sidik ragam ANOVA (Analysis of Variant). Apabila terdapat adanya perbedaan

antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf

signifikansi sebesar 5% untuk mengetahui perlakuan yang terbaik. Analisis data

dilakukan dengan menggunakan peralatan lunak komputer SPSS 18 for Windows.

Page 42: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

27

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3.9 Diagram Alur Penelitian

20 Ikan Gurame

Ikan diadaptasikan selama 1 minggu

P0 (-) : tanpa

diberi ekstrak

Spirulina

P3 :

perendaman

pertama ekstrak

Spirulina

600 mg/L

selama 3 jam

P2 :

perendaman

pertama ekstrak

Spirulina

400 mg/L selama

3 jam

P1 :

perendaman

pertama ekstrak

Spirulina

200 mg/L

selama 3 jam

P0 (+) : tanpa

diberi ekstrak

Spirulina

Infeksi Aeromonas hydrophila

24 jam setelah perendaman kedua ekstrak Spirulina

Dipindahkan kembali ke akuarium pemeliharaan

P0 (-) : tanpa

diberi ekstrak

Spirulina

P3 :

perendaman

kedua ekstrak

Spirulina 600

mg/L selama 3

jam

P2 :

perendaman

kedua Spirulina

400 mg/L

selama 3 jam

P1 :

perendaman

kedua ekstrak

Spirulina

200 mg/L selama

3 jam

P0 (+) : tanpa

diberi ekstrak

Spirulina

3 hari setelah infeksi

Analisis data Pengambilan sampel darah, pemeriksaan jumlah leukosit, dan

pemeriksaan hitung jenis leukosit

1 minggu setelah perendaman pertama

Page 43: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

28

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Pengamatan Gejala Klinis

Proses infeksi bakteri Aeromonas hydrophila dengan konsentrasi 106

sel/ml sebanyak 1ml dalam 3 L air rendaman. Infeksi Bakteri Aeromonas

hydrophila menimbulkan perubahan patologi anatomi pada ikan gurame.

Perubahan tersebut diantaranya warna kulit ikan gurame terlihat pucat, hemoraghi,

ekor mengalami nekrosis, exophthalmia dan terdapat ascites pada rongga

abdomen seperti yang terlihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 : Perubahan patologi anatomi. Keterangan : (A) exophthalmia,

(B) ekor mengalami nekrosis, (C) warna kulit tampak pucat, (D)

ascites pada rongga abdomen ikan yang terinfeksi Aeromonas

hydrophila (dokumentasi pribadi, 2016).

4.2 Gambaran Jumlah Leukosit

Hasil penelitian tentang jumlah leukosit ikan Gurame berdasarkan uji

ANOVA, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan sangat nyata diantara

perlakuan. Tahap berikutnya dilakukan uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf

signifikansi 5%. Berdasarkan hasil uji Jarak Berganda Duncan menunjukan bahwa

Page 44: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

29

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

antara perlakuan P0(+) dengan P3 menunjukkan hasil berbeda sangat nyata

(p<0,05). Perlakuan P3 menunjukkan hasil berbeda sangat nyata dengan P0(-).

Tetapi perlakuan kontrol P0(-) dengan P1 dan P2 tidak menunjukkan berbeda

nyata (p>0,05).

Tabel 4.1 Rata-rata dan Simpanan Baku jumlah leukosit ikan Gurame pada akhir

penelitian.

Perlakuan Jumlah Leukosit (sel / mm3 )

PO(-) 9162.50a ± 849. 877

PO(+) 29212.50c ± 5341. 563

P1 11875.00ab

± 1564. 981

P2 12875.00ab

± 723. 994

P3 13975.00b

± 504. 149

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang berbeda menunjukkan

adanya perbedaan yang sangat nyata. seperti yang terlihat pada gambar grafik 4.2

Gambar 4.2. Jumlah leukosit ikan Gurame

0

10000

20000

30000

40000

P0(-) P0(+) P1 P2 P3

Leukosit

Page 45: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

30

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 4.3 : Gambaran Jumlah Leukosit Pada Kamar Hitung Leukosit

(dokumentasi pribadi, 2016).

Page 46: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

31

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.3 Hitung Jenis Leukosit

Hasil hitung jenis leukosit pada ikan gurame setelah diberikan perlakuan

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Rata-rata dan Simpangan Baku Jenis Leukosit

Perlakuan Neutrofil Eosinofil Basofil Limfosit Monosit

P0(-) 29.50b

± 6.952 2.50a ± 0.577 1.50

a ± 0.577 54.25

a ± 3.775 9.25

ab ± 5.058

P0(+) 21.00a ± 6.976 3.75

b ± 0,957 1.00

a ± 0.816 67.50

b ± 1.291 5.50

a ± 1.915

P1 35.25bc

± 4.992 2.25a ± 0.500 1.25

a ± 0.957 50.75

a ± 1,258 12.00

b ± 1.826

P2 40.00c ± 2.160 1.75

a ± 0.957 1.50

a ± 0.577 50.25

a ± 3.403 14.00

bc ± 2.944

P3 45.75d

± 2.500 1.50a ± 0.577 2.00

a ± 0.816 50.75

a ± 2.217 17.25

c ± 3.096

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata pada jumlah

neutrofil, eosinofil, limfosit dan monosit di antara perlakuan. Setelah diuji dengan

Uji Jarak Berganda Duncan diperoleh hasil adanya peningkatan jumlah neutrofil,

monosit yang berbeda nyata (P<0,05) bila dibandingkan dengan kontrol P0(+) dan

penurunan jumlah limfosit dan eosinofil yang berbeda nyata (P<0.05) bila

dibandingkan dengan kontrol P0(+) .

Pada jumlah basofil didapatkan hasil berupa peningkatan jumlah basofil

yang tidak berbeda nyata (P>0.05) jika dibandingkan dengan kontrol P0(+).seperti

yang terlihat pada gambar grafik 4.4

Page 47: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

32

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 4.4 . Hitung Jenis Leukosit Ikan Gurame

Gambar 4.5. Pemeriksaan Darah Ikan Gurame (A) Neutrofil (B) Eosinofil

(C) Basofil (D) Limfosit (E) Monosit (dokumentasi pribadi,

2016).

0

20

40

60

80

P0(-) P0(+) P1 P2 P3

Neutrofil

Eosinofil

Basofil

Limfosit

Monosit

Page 48: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

33

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Pengamatan Gejala Klinis

Proses infeksi bakteri Aeromonas hydrophila dengan konsentrasi 106

sel/ml sebanyak perendaman 1 ml dalam 3 L air rendaman. Perubahan gejala

klinis terjadi 3 hari setelah infeksi. Perubahan tersebut meliputi tubuh ikan

berwarna lebih gelap, timbul luka di permukaan tubuh, hemoraghi lokal pada

bagian caudal tubuh dan insang, exophtalmia, terkelupasnya sebagian sisik, sirip

ekor lepas, hingga kematian mendadak.

Ikan gurame yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila sebelum

dilakukan pengambilan darah menunjukkan beberapa perubahan pada permukaan

tubuh ikan. Perubahan tersebut berupa bercak merah pada permukaan kulit.

Bercak merah disebabkan oleh toksin Aeromonas hydrophila yang merusak

jaringan tubuh ikan. Menurut Chopra et all (2000) Aeromonas hydrophila

menghasilkan hemosilin yang bekerja memecah dan melisiskan sel-sel darah

merah, sehingga sel darah merah keluar dari pembuluh darah dan menimbulkan

warna kemerahan pada permukaan kulit.

Lipopolisakarida (LPS) dari alga biru-hijau Spirulina platensis

menunjukkan aktivitas imunostimulan yang ditunjukkan dengan adanya stimulasi

produksi antibodi makro dan mikroglobulin, dan kenaikan makrofag yang

signifikan (Winarni, 2014). Lipopolisakarida (LPS) merupakan salah satu

imunostimulan yang digunakan untuk stimulasi sel B, meningkatkan aktivitas dan

reaktivitas sel pertahanan seluler ataupun humoral. Secara in vitro peningkatan

Page 49: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

34

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

respon seluler ditunjukkan oleh aktivitas fagositik yang diukur melalui uji nitro

blue tetrazolium (NBT) (Andreson and Siwicki, 1993).

5.2 Gambaran Jumlah Leukosit

Berdasarkan hasil penelitian bahwa dengan P0(+) dengan P3 menunjukkan

hasil berbeda sangat nyata yaitu P0(+) jumlah leukosit lebih tinggi dari P3.

Perlakuan P0(+) memiliki jumlah leukosit tinggi. Peningkatan jumlah leukosit

(leukositosis) sebagai respon fisiologis untuk melindungi tubuh dari serangan

mikroorganisme. Peningkatan sel darah putih merupakan respon dalam bentuk

proteksi terhadap adanya sel asing termasuk adanya infeksi bakteri yang masuk ke

tubuh ikan. Hasil produksi leukosit akan diarahkan menuju daerah terinfeksi

sebagai pertahanan ikan. Naiknya jumlah leukosit merupakan indikator adanya

infeksi yang mengakibatkan terjadinya inflamasi (Akhmad, 2011). Terjadinya

infeksi yang berkepanjangan menyebabkan jumlah leukosit meningkat dari nilai

normal. Hal ini merupakan mobilisasi cadangan dan pembentukan leukosit

berjumlah besar selama beberapa hari atau minggu (Tambayong, 2002).

Penurunan P3 terjadi disebabkan oleh leukosit yang ada pada pembuluh darah

sangat berkurang (menurun) karena sebagian besar leukosit bergerak menuju

jaringan-jaringan yang terinfeksi. Hal ini sependapat dengan Nuryati et al., (2010)

bahwa penurunan jumlah leukosit setelah uji tantang disebabkan karena leukosit

tersebut aktif dan keluar dari pembuluh darah menuju jaringan yang terinfeksi.

Perlakuan P3 dengan perlakuan kontrol P0(-) menunjukkan hasil berbeda

sangat nyata (p<0,05) yaitu P3 memiliki leukosit yang lebih tinggi dari perlakuan

kontrol PO(-). Pemberian ekstrak Spirulina platensis dalam penelitian ini mampu

Page 50: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

35

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

meningkatkan produksi leukosit ikan gurame. Leukosit merupakan salah satu sel

darah yang mempunyai peranan penting dalam sistem imun ikan. Imunostimulan

memiliki fungsi meningkatkan sistem imun non spesifik sehingga dapat

melindungi ikan dari infeksi penyakit. (Duncan dan Klesius 1996). Penelitian

Harikrishnan et al., (2003) menyatakan terjadi peningkatan jumlah leukosit ikan

mas yang ditretmen ekstrak herbal kemudian diinfeksi bakteri Aeromonas

hydrophila.

5.3 Gambaran Hitung Jenis Leukosit

5.3.1 Neutrofil

Hasil penelitian menunjukkan P0(+) berbeda sangat nyata (p<0,05) dengan

P3 yaitu P0(+) lebih rendah neutrofilnya. Hal tersebut dikarenakan proses

fagositosis jarang terjadi di dalam aliran darah teteapi terjadi di jaringan misalkan

di daerah luka, maka sel neutrofil akan tertarik ke daerah tersebut (Bijanti, 2010).

Infeksi bakteri Aeromonas hydrophila menyebabkan banyak luka di daerah tubuh

ikan sehingga menimbulkan reaksi radang. Neutrofil adalah sel radang yang

pertama kali ditemukan di tempat jejas dan masuk ke jaringan sehingga di dalam

darah jumlah nya menurun (McGavin and Zachary, 2006).

Perlakuan P3 terjadi peningkatan neutrofil, dikarenakan neutrofil

merupakan yang bertindak untuk menghilangkan iritasi, bakteri, atau sel dan

jaringan yang rusak. peningkatan neutrofil dapat menurunkan perlekatan neutrofil

pada dinding pembuluh darah dan diduga meningkatkan pelepasan granulosit dari

cadangan thimus serta menghalangi migrasi granulosit, sehingga mengakibatkan

neutrofil dalam sirkulasi bertambah (Bijanti dkk., 2010). Neutrofil dalam darah

Page 51: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

36

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

akan meningkat jika terjadi infeksi dan berperan sebagai pertahanan pertama

dalam tubuh (Harikrishnan et al., 2010).

5.3.2 Eosinofil

Hasil penelitian menunujukkan P0(+) berbeda sangat nyata dengan P0(-),

P1, P2 dan P3 dan memiliki eosinofil yang lebih rendah dibandingkan P0(+), hal

ini menunjukkan Penurunan eosinofil (eosinopenia) dikarenakan adanya reaksi

stress. Penurunan eosinofil dapat juga disebabkan oleh keradangan akut dan

kronis, intoksikasi, dan trauma. Peningkatan Eosinofil sebagai respon imun

terhadap toksik dan enzim ekstraseluler yang dihasilkan Aeromonas hydrophila

(Patrick et al., 2002).

5.3.3 Basofil

Perlakuan P0(+), P0(-), P1, P2 dan P3 tidak berbeda nyata (p>0,05).

Peningkatan basofil terjadi akibat adanya proses inflamasi (radang), leukemia, dan

fase penyembuhan infeksi. Basofil jarang ditemukan ke di dalam hapusan darah

ikan (Bijanti, 2010).

5.3.4 Limfosit

Perlakuan P0(+) berbeda sangat nyata dengan P0(-), P1, P2 dan P3. Perlakuan

P0(+) jumlah limfosit meningkat. Limfosit dapat bertambah jumlahnya karena

ikan stress (Sakai, 1995). Stres dapat menimbulkan gangguan respon imun non

spesifik, diantaranya berupa proliferasi limfosit (pertambahan jumlah sel dan

perubahan bentuk menjadi sel T dan sel B). Stres juga memacu keluarnya hormon

kortisol yang dapat menekan sistem imun (immunosupresif) setelah diransang dan

dapat menimbulkan depresi limfosit dan leukosit (Vadstein, 1997).

Page 52: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

37

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Perlakuan P0(-), P1, P2 dan P3 terjadi penurunan limfosit. Bijanti (2005)

menjelaskan penurunan sel limfosit dipengaruhi adanya antigen asing sehingga zat

kebal terganggu oleh masuknya infeksi yang menyebabkan jumlah limfosit

menurun. Kono et al., (2002) sel limfosit yang teraktivasi oleh imunostimulan

dapat meningkatkan aktivitas mitogenik yang diinduksi oleh lipopolisakarida dan

menghasilkan macrophage activating factors. Tizard (1982) menyatakan

penurunan limfosit disebabkan di darah perifer ditarik dari sirkulasi kedalam

jaringan yang mengalami peradangan, adanya stres berkepanjangan akan

meningkatkan kadar kartisol dalam darah sehingga menyebabkan hilangnya

limfosit dalam sirkulasi darah dan organ limfoid.

5.3.5 Monosit

Hasil penelitian pada perlakuan P0(+)berbeda nyata dengan P0(-), P1, P2

dan P3 yang memiliki jumlah monosit tinggi , hal ini terkait dengan peran monosit

untuk menghancurkan benda asing yang masuk yaitu bakteri. Monosit merupakan

sel dalam aliran darah dan berkembang menjadi makrofag. Ketika mengalami

aktivitas, makrofag memiliki kapasitas fagosit lebih kuat dari pada neutrofil

meskipun granulosit mempunyai jumlah lebih besar (Irianto, 2005). Peningkatan

jumlah monosit terjadi selama kebutuhan jaringan untuk proses fagositosis

makromolekuler dan dapat ditemukan pada fase penyembuhan infeksi (Bijanti,

2010).

Perlakuan P0(+) berbeda sangat nyata dengan P1, P2 dan P3. P0(+)

mengalami penurunan jumlah monosit. (Bijanti, 2010) mengatakan pengaruh dari

produksi kortikosteroid yang terjadi pada kondisi ikan gurame setelah diinfeksi

bakteri Aeromonas hydrophila juga mempengaruhi jumlah monosit pada darah.

Page 53: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

38

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Hormon kortikosteroid selain berperan sebagai anti inflamasi juga berperan dalam

menekan respon imun. Hormon kortikosteroid ini yang diduga sebagai penyebab

menurunnya jumlah monosit karena aktivitas kortikosteroid yang menyebabkan

monosit tidak dilepaskan oleh thymus dalam waktu yang relatif lama, sehingga

jumlah monosit dalam sirkulasi berkurang.

Page 54: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

39

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan bahwa pemberian ekstrak Spirulina platensis secara perendaman 2

kali selama 3 jam pada hari pertama dan ketujuh dengan dengan dosis 600mg/ L

pada ikan gurame yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila mampu

meningkatkan aktifitas fagosit melalui sistem pertahanan non spesifik dan

pertahanan seluler (sel makrofag, jumlah leukosit, jenis leukosit seperti neutrofil

dan monosit).

6.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan menghitung

jumlah leukosit dan gambaran leukosit ikan gurame (Osphronemus gouramy)

dengan pemberian ekstrak Spirulina platensis melalui pakan, agar terbentuknya

imun pada ikan semakin cepat terjadi yang diinfeksi Aeromonas hydrophila.

Page 55: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

40

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RINGKASAN

LITTA LASYA EMANINTA SITEPU. Motile Aeromonas Septicaemia

adalah penyakit yang sering menyerang ikan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri

patogen oportunistik yaitu Aeromonas hydrophila. Penyakit ini dapat

menimbulkan kematian pada ikan budidaya sehingga merugikan petani ikan

dengan tingkat kematian cukup tinggi (80-100%) dalam waktu 1-2 minggu Upaya

pencegahan penyakit Aeromonas pada ikan telah dilakukan dengan menggunakan

Spirulina platensis yang merupakan bahan alami dan aman. Spirulina platensis

salah satu jenis mikroalga dari kelompok Cyanophyceae dapat digunakan sebagai

imunostimulan.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek ekstrak Spirulina platensis

sebagai imunostimulan terhadap jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit ikan

gurame (Osphronemus goramy) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.

Metode penelitian menggunakan lima perlakuan atau lima kelompok (n =

5) dan empat ulangan. Dua puluh ikan gurami dengan berat rata-rata sebesar 20

gram dan panjang 9 – 10 cm secara acak dibagi menjadi lima kelompok,

Termasuk P0-, P0+, P1, P2 dan P3 masing-masing untuk kontrol (P0-), kelompok

yang terinfeksi dengan 106

sel/ml Aeromonas hydrophila (P0+) dan kelompok-

kelompok yang direndam dengan ekstrak Spirulina platensis pada 200, 400 dan

600 mg/L dan terinfeksi 106 sel/ml Aeromonas hydrophila. Setelah satu minggu

adaptasi, P1, P2 dan P3 kelompok direndam dengan ekstrak Spirulina platensis

pada hari 1 dan 7 hari kemudian dilakukan perendaman kedua, dan kemudian

Page 56: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

41

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

terinfeksi dengan 106

sel/ml. Aeromonas hydrophila. Setelah 4 hari infeksi, semua

ikan di panen untuk pengumpulan data.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata pada jumlah

leukosit di atara perlakuan. Setelah diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan

diperoleh hasil adanya penurunan jumlah leukosit yang berbeda nyata (P<0.05)

bila dibandingkan dengan kontrol P0(+) Sedangkan perlakuan P3 dipreroleh hasil

adanya peningkatan jumlah leukosit yang berbeda nyata (p<0,05) bila

dibandingkan dengan kontrol PO(-). untuk hasil penelitian hitung jenis sel

leukosit menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata pada jumlah neutrofil,

eosinofil, limfosit dan monosit di antara perlakuan. Setelah diuji dengan Uji Jarak

Berganda Duncan diperoleh hasil adanya peningkatan jumlah neutrofil dan

monosit, penurunan jumlah eosinofil, limfosit yang berbeda nyata (P<0.05) bila

dibandingkan dengan kontrol P0(+). Pada jumlah basofil didapatkan hasil berupa

peningkatan jumlah basofil yang tidak berbeda nyata (P<0.05) dengan kontrol

P0(+).

Page 57: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

42

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Daim M.M., S. M. M. Abuzead, S.M. Halawa. 2008. Protective Role of

Spirulina platensis against Acute Deltamethrin-Induces Toxicity in Rats. J.

Plosone. 8(9).

Akkoc, A., A. L. Kocabiyik, M. O. Ozyigit, I. T. Cangul, R. Yilmaz and C.

Ozakin. 2008. Burkholderia cepacia and Aeromonas hydrophila

Septicaemia in an African Grey Parrot (Psittacus erithacus). Turk. J. Vet.

Anim. Sci. 32(3): 233-236.

Austin, B. and Dawn A. 2007. Bacterial Fish Pathogens Diseases of Farmed and

Wild Fish. Fourth Edition. Springer Praxis Publishing: Chichester, UK

Bijanti, R. 2010. Hematologi Ikan (Teknik Pengambilan Darah dan Pemeriksaan

Hematologi Ikan). Edisis 2. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas

Airlangga. Surabaya: Pt Revkapetra Media. ISBN: 978602798231-4

Bijanti, R., M. Gandul A. Y., Retno S. W., R. Budi U. 2010. Patologi Klinik

Veteriner. Edisi Pertama. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair.

ISBN: 978-979-1330-71-8

Bijanti, R., M. Gandul A. Y., Wiwik T. 2011. Antigenesity protein of Aeromonas

hydrophila caused ulcer disease on Goldfish (Cyprinus carpio linn) using

indirect ELISA technique. Veterinary Basic Science Departement,

Microbiology Department Faculty of Veterinary Medicine, Airlangga

University. Surabaya

Bijanti, R., R. Budi U., Retno S. W., Setya B., M. Gandul A. Y. 2014. Patologi

Klinik Veteriner. Penuntun Praktika. Surabaya: Laboratorium Patologi

Klinik Veteriner. Departemen Kedokteran Dasar Veteriner. Fakultas

Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya

Belay, A., Ota, Y., Miyakawa, K., Shimamatsu, H., 1993. Current knowledge on

potential health benefits of Spirulina. J. Appl. Phycol. 5, 235 – 241.

Boajiang G. 1994. Study on Effect and Mechanism of Polysaccharida of Spirulina

platensis on Body Immune Function Improvement. South China Normal

Univ. China. Pub. in Proc. of Second Asia Pasific Conf. on Algal

Biotechnol. Univ. of Malaysia. pp: 33-38.

Carrieri, D., Momot D., Brasg, I.A., Ananyev, G., Lenz, O., Bryant, D.A.

Dismukes, G.C. 2010. Boosting autofermentation rates and product yields

with sodium stress cycling: Application to production of renewable fuels

Page 58: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

43

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

by cyanobacteria. Journal Applied and Environmental Microbiology.

76(19): 6455-6462.

Chairlan., M. Biomed., Estu Lestari. 2011. Pedoman Tekiik dasar Untuk

Laboratorium Kesehatan (Manual of Basic Techniques for A Health

Laboratory) Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Egc. Hal. 278

Christwardana, M., M. M. A. Nur, dan Hadiyanto. 2009. Spirulina platensis:

Potensinya Sebagai Bahan Pangan Fungsional. Jurnal Aplikasi Teknologi

Pangan. 2(1).

Christwardana, M., Nur, M.M.A. dan Hadiyanto. 2012. Spirulina platensis

potensinya sebagai bahan pangan fungsional. Jurnal Aplikasi Teknologi

Pangan. 2 (1): 1-4.

Chopra A.K, Xu, D. Ribardo, M. Gonzalez, K. Kuhi, J.W. Peterson, and C.W.

Houston. 2000. The Cytotoxic Enterotoxin of Aeromonas hydrophila

Induces Proinflammatory Cytokine and Activites Arachidonic Acid

Metabolism in Macrophages. J. Infection and Immunity. Departement of

Microbiologi and Immunology, University of Texas Medical Branch.

Galveston, Texas. P: 2808-2818.

Docan, A., Cristea, V., Dediu, L., and Grecu, I. 2010. Studies Of European

Catfish (Silurus Glanis L.) Leukocytes Reaction In The Condition Of

Rearing In ”Flow-through” Aquaculture Systems. “Lucrări Ştiinţifice, Seria

Zootehnie”. Universitatea de Ştiinţe Agricole şi Medicină Veterinară Iaşi.

Vol. 53 (15)

Duncan PL. Klesius PH. 1996. Effects of feeding Spirulina on specific and

nonspecific immune responsses of channel catfish. Journal of Aquatic

Animal Health 8 : 308 – 313.

El-Sabagh, M.R., Eldaim, M. A. A., D.H. Mahboub, and Abdel-Daim, M. 2014.

Effects of Spirulina platensis Algae on Growth Performance,

Antioxidative Status and Blood Metabolites in Fattening Lambs. Journal of

Agricultural Science. 6(3): 92-98.

Harikrishnan, R., C. Balasundaram. MS. Heo. 2010. Herbal supplementation diets

on hematology and innate immunity in goldfish against Aeromonas

hydrophila, Fish & Shellfish Immunology 28 P : 354-361.

Haryani, A. 2012. Uji Efektifitas Daun Pepaya (Carica papaya) untuk pengobatan

Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Ikan Mas Koki (Carassius

auratus). Skripsi. Program Program Studi Sarjana Perikanan.

Universitas Padjadjaran.

Haryani, A. ; Roffi G. ; Ibnu D.B. dan Ayi S. 2012. Uji efektivitas daun papaya

(Carica papaya) untuk pengobatan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila

Page 59: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

44

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

pada ikan mas koki (Carassius auratus). Jurnal Perikanan dan Kelautan

3(3): 213-220.

Harvey, J. W. 2012. Veterinary Hematology A Diagnostic Guide and Color Atlas.

Missouri United State: Elsevier Saunders

http://www.merckmanuals.com/home/blood_disorders/white_blood_cell_dis

orders/monocyte_disorders.html [19 Desember 2014].

Herupradoto, B. A. dan Yuliani, G. A. 2010. Karakterisasi Protein Spesifik

Aeromonas hydrophila Penyebab Penyakit Ulser Pada Ikan Mas. 11 (3):

158 – 162.

Irianto, A. 2003. Probiotik Akuakultur. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Kono, Tomoyo, Aranya Ponpornpisit. Masahiro Sakai. 2003. The analysis of

expressed genes in head kidney of common carp (Cyprinus carpio L.)

Stimulated with peptidoglycan. Aquaculture Vol. 25. P: 37-52.

Kusriningrum, P.S. 2010. Perancangan Percobaan. Cetakan Kedua. Airlangga

University Press. 44-51.

Lee S, Kim S, Oh Y, Lee Y (2000). Characterization of Aeromonas hydrophila

Lubis, Y. P. P.; Yunasfi dan R. Leidonald. 2014. Jenis-jenis bakteri pada luka ikan

patin Jurnal Aquacostamarine 2(1): 66-77.

Magnadottir, B., 2006. Innate immunity of fish (overview). Fish Shellfish

Immunol. 20, 137 151.

McGavin, M. D., and Zachary, J. F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease

4 edition, Mosby.

Metanovic, K., Severin, K., Martinkovic, F., Simpraga, M. Janicki, Z., and

Barisic, J. 2007. Hematological and Biochemical Changes in Organically

Farmed Sheep Naturally Infected with Fasciola hepatica. J. Parasitol. Res.

101: 1657-1661.

Noercholis, A., M. Aziz M., Maftuch. 2013. Ekstraksi Fitur Roundness untuk

Menghitung Jumlah Leukosit dalam Citra Sel Darah Ikan. Jurnal EECCIS.

Volume 7 Nomor 1.

Nuryati, S., Maswan, N. A., Alimuddin, Sukenda, Sumantadinata, K., Pasaribu, F.

H., Soejoedono, R. D., dan Santika, A. 2010. Gambaran Darah Ikan Mas

Setelah Divaksinasi dengan Vaksin DNA dan Diuji Tantang dengan Koi

Herpes Virus Jurnal Akuakultur Indonesia. 9 (1): 9-15.

Page 60: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

45

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Pamungkas Estiamboro. 2005. Pengolahan Limbah Cair PT. Pupuk Kujan dengan

Spirulina sp. pada Reaktor Curah (Batch). [Skripsi]. Bogor:

Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, IPB.

Pathol, J., Roos S., Edsman L., Liu H., Söderhäll K. 2009. A Highly Virulent

Pathogen, Aeromonas Hydrophila, From The Freshwater Crayfish

Pacifastacus Leniusculus. Elsevier. PubMed – NCBI.

Patrick, T. K. W., D. W. Bruno, and L. H. Susan Lim. 2002. Diseases and

Disorders of Finish in Cage Culture. CABI Publishing. London. 126-127.

Park, S. Y., Hyun M. N., Kun P., Seok D. P. 2011. Aeromonas hydrophila Sepsis

Mimicking Vibrio vulnificus Infection. Department of Dermatology and

Institute of Wonkwang Medical Science. Wonkwang University School of

Medicine. Iksan-Korea. Vol. 23

Pingstone, A. 2005.

https://commons.wikimedia.org/wiki/Osphronemus_goramy#/media/File:Gi

ant.gourami.arp.jpg. Diakses pada tanggal 3 Juli 2015.

Price & Wilson. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.

Edisi 6. Jakarta: EGC

Ragap, H. M., Khall, H. R., Mutawie, H.H. 2012. Immunostimulant effects of

dietary Spirulina platensis on tilapia Oreochromis niloticus. Jurnal of

Apllied Pharmaceutical Science, 02: 26-31.

Rahmaningsih, S. 2012. Pengaruh Ekstrak Sidawayah dengan Konsentrasi yang

Berbeda untuk Mengatasi Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophyla pada

ikan Nila

Ravi, M., De, S. L., Azharuddin, S. and Paul, S.F.D. 2010. The beneficial effects

of Spirulina focusing on its immunomodulatory and antioxidant properties.

Nutrition and Dietary Supplements. 2: 73-83.

Romero, P. 2002. An Etymological Dictionary of Taxonomy. Madrid. Spain.

Rosidah dan Wila M. A. 2012. Potensi ekstrak daun jambu biji sebagai

antibacterial untuk menanggulangi serangan bakteri Aeromonas

hydrophila pada ikan gurame (Osphronemus gourami Lacepede). Jurnal

Akuatika 3(1): 19-27.

Rukmana HR. 2007. Ikan Gurami Soang. Penebar Swadaya . Jakarta.

Page 61: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

46

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Salasia, S.I.O., D. Sulanjari, dan A. Ratnawati. 2001. Studi Hematologi Ikan Air

Tawar. Biologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sakai, M.,1999. Current Research Status of Fis Immunostimulants Aquaculture

172 : 63-92

Sari, I.W. 2006. Perbandingan Daya Antibakteria Gerusan Bawang Putih dengan

Serbuk Bawang Putih Paten pade Ikan Maskoki yang Diinfeksi Aeromonas

hydrophila. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas

Airlangga.

Setiaji, A. 2009. Efektifitas Ekstrak Daun Pepaya Carica papaya L. Untuk

Pencegahan dan Pengobatan Ikan lele dumbo Clarias sp. yang Diinfeksi

Bakteri Aeromonas hydrophila [Skripsi]. Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Institut Pertanian Bogor.

Siegel, L., Lewis, T.L., Tripati, N.k., Burnley, V.V., & Latimer, K.S. (2002).

Ulcerative Bacterial Dermatitis of Koi (Cyprinus carpio) and Ornamental

Goldfish (Carassius auratus auratus). Pathology Undergradute & DVM

Student Research Program.

Simanjuntak, S. B. I. 2002. Histologi Organ Limphoid Ikan Patin Jambal

(Pangasius djambal Bleeker) yang Diberi Immunostimulan Spirulina.

Thesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor, 62 p.

Supriyadi, H. dan A. Rukyani 1990. Imunoprofilaksis Dengan Cara Vaksinasi

Pada Usaha Budidaya Ikan. Hal 64-70. Prosiding Seminar Nasional II

Penyakit Ikan Dan Udang. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar. Bogor.

Sutanto, D. 2011. Sukses Budi Daya Gurami. Pustaka Baru. Jakarta/

Tambayong, J. 2002. Buku Ajar Histologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Tayag, C.M., Y. Yong-Chin Lin, Chang-Che Li, Chyng-Hwa Liou, and Jiann-Chu

Chen. 2010. Administration of the Hot Water Extract of Spirulina

platensis Enchanced the Immune Response of White Shrimp Litopenaeus

vannamei and Its Resistance againts Vibrio alginolyticus. J. Fish and

Shellfish Immunology. Elsevier. 28: 764-773.

Tarwiyah, 2001. Tehnoik Budidaya Ikan Gurame (Osphronemus gouramy). Dinas

perikanan, Daerah khusus Ibukota Jakarta.

Taufik, M. (2010). Cirebon Galakkan Budidaya Lele dan Gurame.

Tanjung, L. R., Triyanto , Sadi, N.H., Haryani, G. S., dan Said, D. S. 2011. Uji

Ketahanan Beberapa Strain Ikan Gurame Terhadap Penyakit Aeromonas.

LIMNOTEK. 18(1): 58-71.

Page 62: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

47

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

seperti yang terlihat pada gambar 4.1seperti yang terlihat pada gambar

4.1William & Wilkins.

Tizard, I.R.. 1982. An Introduction of Veterinary Immunology. W. B. Saunders

Company. P.254-257.

Tokusoglu O. and M.K. Unal. 2003. Biomass Nutrient Profiles of Three

Microalgae: Spirulina platensis, Cholorella vulgaris, and Isochrisis

falbana. J. Food Sci. 68: 1144-1148.

Triyaningsih, Sarjito, Slamet B. P. 2014. Patogenisitas Aeromonas hydrophila

yang Diisolasi dari Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) yang Berasal dari

Boyolali. Journal of Aquaculture Management and Technology. Volume 3,

Nomor 2. 11-17

Yogananth, R. Bhakyaraj, A. Chanturu, T. Anbalagan and K. M. Nila. 2009.

Detection of Virulence Gene in Aeromonas hydrophila Isolated from Fish

Samples Using PCR Technique. J. Glob. Biotech. 4(1): 51-53.

Winarni, E.T. 2014. Potensi Spirulina platensis Dalam Meningktakan Kekebalan

Tubuh Ikan Air Tawar. Fakultas Biologi Universitas Jendral Soedirman.

Puworkerto. 7 hal.

Woro HS, Sukenda, Harris E, dan Utomo NBP. 2014. Pemberian Fikosianin

Spirulina Meningkatkan Jumlah Sel Darah, Aktivitas Fagositosis, dan

Pertumbuhan Ikan Kerapu Bebek Juvenil. Jurnal Veteriner. 15(1): 46-5

Page 63: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

48

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN

Page 64: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Ekstrak Spirulina Platensis

Sebanyak 100% infusum platensis mengandung 50% bahan kering Spirulina

platensis. Penentuan dosis berdasarkan pada penelitian Tayag et al., (2010) yaitu

200mg/l, 400mg/l, dan 600 mg/l. Perhitungan untuk perlakuan dalam 5 liter air

Akuarium diantaranya

P1 : 200 mg/ L× 5 L = 1000 mg = 1 g

P2 : 400 mg/ L × 5 L = 2000 mg = 2 g

P3 : 600 mg/ L × 5 L = 3000 mg = 3 g

Page 65: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 2. Metode Pengambilan Darah Ikan gurame

.

Pengambilan darah ikan dengan memposisikan jarum pada garis tengah

tubuh belakang sirip anal kemudian masukkan jarum kedalam musculus hingga

mencapai tulang belakang (columna spinalis). Kemudian ditarik perlahan-lahan

sampai darah masuk ke dalam spuit.

Pertama sediakan spuit lengkap

dengan jarumnya

Lalu dilakukan Pengambilan larutan

heparin sampai memenuhi dinding

syringe dan disisakan sebanyak ±

50µl

Dalam pengambilan darah

ikan. Pastikan tidak terdapat

gelembung air yang masuk

dalam spuit

Page 66: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 3. Pemeriksaan Jumlah Sel Leukosit

Perhitungan jumlah sel seukosit menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10x

(lensa obyektif). Hitung leukosit di 4 kotak (berwarna hijau) yang terletak pada

keempat sudut kamar hitung, seperti pada gambar di bawah ini:

Pengenceran darah menggunakan

larutan Dacies dengan

perbandingan 1:50

Setelah itu darah dicampur dengan

larutan Dacies Setelah itu cover glass di letakkan

di atas kamar hitung

Lalu campuran darah dengan

larutan dacies diambil dengan pipet

Pasteur, kemudian di teteskan pada

kamar hitung

Page 67: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 4. Pemeriksaan Hitung Jenis Sel Leukosit

Perhitungan ini dilakukan terus-menerus sampai 100 sel leukosit terhitung

menurut jenisnya dengan menggunakan alat Blood Cell Counter.

Satu tetes sampel darah diletakkan

pada slide

Setelah itu buat hapusan darah yang

tipis

Setelah hapusan darah kering,

dilakukan pengecatan Giemsa

pada hapusan darah yang telah

difiksasi dengan metanol 95%

selama 1-2 menit

Daerah perhitungan (Counting area)

sesuai dengan arah panah

Page 68: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 5. Data Jumlah Leukosit Ikan gurame

Perlakuan N Jumlah Leukosit = N x 50 (sel/mm3)

P0(-) 1 192 9600

P0(-) 2 199 9950

P0(-) 3 160 8000

P0(-) 4 182 9100

P0(+) 1 542 27100

P0(+) 2 459 22950

P0(+) 3 705 35250

P0(+) 4 631 31550

P1 1 275 13750

P1 2 243 12150

P1 3 233 11650

P1 4 199 9950

P2 1 279 13950

P2 2 248 12400

P2 3 250 12500

P2 4 253 12650

P3 1 285 14250

P3 2 278 13900

P3 3 266 13300

P3 4 289 14450

Page 69: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 6. Data Jenis Leukosit Ikan gurame

Hasil Pemeriksaan Jenis Leukosit dalam bentuk persentase (Relatif)

Perlakuan Jenis Leukosit (%)

Neutrofil Eosinofil Basofil Limfosit Monosit

P0(-) 1 29 3 2 53 12

P0(-) 2 20 3 2 59 15

P0(-) 3 33 2 1 50 5

P0(-) 4 36 2 1 55 5

P0(+) 1 18 4 1 66 4

P0(+) 2 24 3 0 68 6

P0(+) 3 13 3 1 67 4

P0(+) 4 29 5 2 69 8

P1 1 38 2 2 49 13

P1 2 28 3 2 51 10

P1 3 38 2 0 51 11

P1 4 49 2 1 52 14

P2 1 43 3 2 49 15

P2 2 39 1 1 55 10

P2 3 40 1 1 50 17

P2 4 38 2 2 47 14

P3 1 46 1 3 52 17

P3 2 49 2 3 50 19

P33 43 1 2 48 13

P3 4 45 2 1 53 20

Page 70: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 7 Hasil Pemeriksaan Jenis Leukosit dalam bentuk Absolut

Perlakuan

Jenis Leukosit (sel/mm3)

Neutrofil Eosinofil Basofil Limfosit Monosit Jumlah

Leukosit

P0(-) 1 2784 288 192 5088 1152 9600

P0(-) 2 1990 298.5 199 5870.5 1492.5 9950

P0(-) 3 2640 160 80 4000 400 8000

P0(-) 4 3276 182 91 5005 455 9100

P0(+) 1 4878 1084 271 17886 1084 27100

P0(+) 2 5508 688.5 0 15606 1377 22950

P0(+) 3 4582.5 1057.5 352.5 23617.5 1410 35250

P0(+) 4 9149.5 1577.5 631 21769.5 2524 31550

P1 1 5225 275 275 6737.5 1787.5 13750

P1 2 3402 364.5 243 6196.5 1215 12150

P1 3 4427 233 0 5941.5 1281.5 11650

P1 4 4875.5 199 99.5 5174 1393 9950

P2 1 5998.5 418.5 279 6835.5 2092.5 13950

P2 2 4836 124 124 6820 1240 12400

P2 3 5000 125 125 6650 2125 12500

P2 4 4807 253 253 5945.5 1771 12650

P3 1 6555 142.5 427.5 7410 2422.5 14250

P3 2 6817 278 417 6950 2641 13900

P3 3 5719 133 266 6384 1729 13300

P3 4 6502.5 289 144.5 7658.5 2890 14450

Page 71: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 7. Laporan hasil uji bakteri Aeromonas hydrophila

Page 72: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 8. Analisa Statistik Jumlah Leukosit

ANOVA

Jumlah leukosit dalam satuan sel/mm3

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1002085750.000 4 250521437.500 38.563 .000

Within Groups 97446250.000 15 6496416.667

Total 1099532000.000 19

Dalam bentuk persentase

Leukosit

Duncana

Kelompok N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

P0(-) 4 9162.50

P1 4 11875.00 11875.00

P2 4 12875.00 12875.00

P3 4 13975.00

P0(+) 4 29212.50

Sig.

.068 .286 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 73: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 9. Analisa Statistik Jenis Leukosit

Neutrofil

ANOVA

Dalam bentuk persentase

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 1457.700 4 364.425 13.717 .000

Within Groups 398.500 15 26.567

Total 1856.200 19

Dalam bentuk presentase

Neutrofil

Duncana

Kelompok N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

P0(+) 4 21.00

P0(-) 4 29.50

P1 4 35.25 35.25

P2 4 40.00 40.00

P3 4 45.75

Sig.

1.000 .135 .212 .135

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 74: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Eosinofil

ANOVA

Dalam bentuk persentase

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 12.300 4 3.075 5.591 .006

Within Groups 8.250 15 .550

Total

20.550 19

Dalam bentuk persentase

Eosinofil

Duncana

Kelompok N Subset for alpha = 0.05

1 2

P3 4 1.50

P2 4 1.75

P1 4 2.25

P0(-) 4 2.50

P0(+) 4 3.75

Sig.

.098 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 75: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Basofil

ANOVA

Dalam bentuk persentase

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2.200 4 .550 .943 .466

Within Groups 8.750 15 .583

Total 10.950 19

Dalam bentuk persentase

Basofil

Duncana

Kelompok N Subset for alpha = 0.05

1

P0(+) 4 1.00

P1 4 1.25

P0(-) 4 1.50

P2 4 1.50

P3 4 2.00

Sig.

.114

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 76: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Limfosit

ANOVA

Dalam bentuk persentase

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 860.200 4 215.050 31.625 .000

Within Groups 102.000 15 6.800

Total 962.200 19

Dalam bentuk persentase

Limfosit

Duncana

Kelompok N Subset for alpha = 0.05

1 2

P2 4 50.25

P1 4 50.75

P3 4 50.75

P0(-) 4 54.25

P0(+) 4 67.50

Sig.

.063 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 77: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Monosit

ANOVA

Dalam bentuk persentase

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 322.300 4 80.575 7.925 .001

Within Groups 152.500 15 10.167

Total 474.800 19

Dalam bentuk persentase

Monosit

Duncana

Kelompok N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

P0(+) 4 5.50

P0(-) 4 9.25 9.25

P1 4 12.00

P2 4 14.00 14.00

P3 4 17.25

Sig.

.117 .063 .170

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 78: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 10 Gambar Penelitian

ember yang berisi ikan gurame

Pembuatan ekstrak air panas Evaporasi dengan freeze dryer.

Spirulina platensis.

Hasil ekstrak Spirulina platensis yang siap pakai

Page 79: SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina …repository.unair.ac.id/53797/2/KH 23-16 Sit e.pdfEFEK PERENDAMAN EKSTRAK Spirulina platensis SEBAGAI ... and then after 24 hours infected

SKRIPSI EFEK PERENDAMAN EKSTRAK… LITTA LASYA E. SITEPU

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

perendaman ikan gurame dengan ekstrak Spirulina platensis

pengambilan darah ikan gurame

200 mg/l 400 mg/l

600 mg/l